Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler Dan Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan
anatomi fisiologi
-
Upload
anggy-novitasari -
Category
Documents
-
view
180 -
download
11
description
Transcript of anatomi fisiologi
2.1 Anatomi Dan Fisiologi
2.1.1 Anatomi
Dinding toraks (dada) secara anatomis tersusun dari kulit, fasia, otot dada, neurovascular
pada dinding dada, serta kerangka dada. Otot dada terdiri atas dua bagian, yaitu:
- otot intrinsik yang membentuk dinding dada yang sesungguhnya, ada 3 lapisan :
o Lapisan luar tersusun atas m.interkostalis eksternus dan m. Levatores
kostarum,
o lapisan tengah hanya dibentuk oleh m.interkostalisninternus, sedangkan
o lapisan dalam disusun oleh m. Interkostalis intimus, m. Subkostalis, dan
m. Transverses kostalis.
- otot ekstrinsik yang berperan pada gerakan dada terdiri dari : otot ekstremitas
superior, otot dinding abdomen dan punggung.
Jurai neurovascular pada dinding dada terletak pada sulkus kosta diantara m. Interkostalis
internus dan m. Interkostalis intimus. Kerangka dada terdiri dari sternum, 12 pasang tulang iga
beserta tulang rawan iga dan vertebra torakalis beserta diskus intervertebralis. Rongga dada di
atas dibatasi oleh thoracic outlet (pintu atas dada) yaitu bidang yang dibatasi oleh tulang
belakang iga satu, dan manubrium sternum, sedangkan di bawah, rongga dada (kavum toraks)
dipisahkan dari rongga perut oleh diafragma. Fungsi dinding dada tidak hanya melindungi isi
rongga dada tetapi juga menyediakan fungsi mekanik pernapasan. Isi rongga dada adalah organ
vital paru dan jantung (Samsuhidajat, 2011)
A. Kerangka dinding thoraks
Kerangka dinding thoraks membentuk sangkar dada osteokartilagenous yang melindungi
jantung, paru-paru dan berbagai organ abdomen (misalnya hepar). Kerangka thoraks ini terdiri
dari vertebra thoracica (12) dan discus intervertebralis, costa (12 pasang) dan cartilago costalis,
sternum (moore keith l & anne m. R, 2002)
B. Costa
Costa adalah tulang pipih yang sempit dan lengkung dan membatasi bagian terbesar dari
cavum thoraks (moore keith l & anne m. R, 2002).
costae I-VII disebut costae sejati (vertebrosternal) karena menghubungkan
vertebrae dengan sternum melalui cartilago costalisnya
Costae VIII sampai costae X adalah costae tak sejati (vertebrokondral) karena
kartilago costalis masing-masing costae melekat kepada kartilago costalis tepat di
atasnya
Costae XI dan XII adalah costae bebas atau costae melayang karena ujung
cartilago costalis masing-masing costa berakhir dalam susunan otot abdomen
dorsal yaitu otot quadrates lumborum, psoas, dan iliacus
Cartilago costalis memperpanjang costa ke arah ventral dan turut menambah kelenturan
dinding thoraks. Kartilago costalis VII sampai kartilago costalis X terarah ke kranial dan bersatu
untuk membentuk angulus infrasternalis dan arcus costarum pada kedua sisi. Costae berikut
cartilago costalisnya terpisah satu dari yang lain oleh spatium intercostale yang berisi musculus
intercostalis, arteria intercostalis, dan nervus intercostalis (moore keith l & anne m. R, 2002).
Gambar 2.1. Penampang ventral sangkar dada osteokondral memperlihatkan sendi-sendi
thorax. Diberi tanda angka 1-12. T1, corpus vertebrae thoracicae I; T12, corpus vertrebae
thoracicae XII. Apertura thoracis superior dan apertura thoracis inferior diberi warna merah
muda. (Moore keith L & Anne m. R, 2002).
C. Sternum
Sternum adalah tulang pipih yang memanjang dan membatasi bagian ventral sangkar
dada. Sternum terdiri tiga bagian : manubrium sterni, corpus sternidan processus xiphoideus.
Manubrium sterni berbentuk lebih kurang seperti segitiga dan terletak setinggi vertebrae TIII dan
vertebra TIV. Lateral incisura jugularis, disebelah kanan dan kiri, terdapat incisura clavicularis
yang bersendi dengan ujung medial clavicula. Tepat caudal incisura clavicularis, cartilago
costalis I bersatu dengan tepi lateral manubrium sterni. Pada symphisis manubriosternalis,
manubrium sterni dan corpus sterni terletak dalam bidang yang sedikit berbeda, sehingga
sambungan tersebut membentuk angulus sterni yang menonjol. Penunjuk klinis ini yang mudah
diraba, terletak berhadapan dengan pasangan cartilago costalis II, setinggi discus intervertebralis
antara vertebra T4 dan T5 (moore keith l & anne m. R, 2002).
Corpus sterni berbentuk panjang, sempit, dan lebih tipis daripada manubrium sterni.
Bagian ini terletak setinggi vertebra T5-T9. Permukaan corpus sterni yang hampir rata, pada
orang dewasa ditandai dengan tiga krista melintang yang setimpal dengan garis peleburan
keempat segmen (sternebra) yang semula terpisah (moore keith l & anne m. R, 2002).
Processus xiphoideus, bagian sternum terkecil dan paling variabel, berupa tulang rawan
pada orang muda, tetapi pada usia lebih dari 40 tahun sedikit banyak menulang (moore keith l &
anne m. R, 2002).
D. Apertura thoracis
Cavitas thoracis berhubungan dengan leher melalui apertura thoracis superior yang
berbentuk seperti ginjal. Apertura thoracis superior ini yang terletak miring, dilalui oleh struktur
yang memasuki atau meninggalkan cavitas thoracis, yakni tenggorok (trachea), kerongkongan
(oeshopagus), pembuluh darah, dan saraf. Apertura thoracis superior dibatasi oleh (moore keith l
& anne m. R, 2002) :
Vertebra T1
Pasangan costa I berikut cartilago costalis
Tepi atas manubrium
Cavitas thoracis berhubungan dengan abdomen melalui apertura thoracis inferior yang
ditutup oleh diaphragma. Struktur-struktur yang berlalu ke dan dari cavitas thoracis, dari dan ke
cavitas abdominis melewati diaphragma (misalnya vena cava inferior), atau dibelakangnya
(misalnya aorta). Apertura thoracis inferior dibatasi oleh (moore keith l & anne m. R, 2002) :
Vertebra T12
Pasangan costa xii
Cartilagines costales vii-xii
Syncondrosis xiphosternalis
5. Cavitas thoracis
Cavitas thoracis terbagi menjadi dua kompartemen lateral yang berisi pleura dan paru-
paru, dan satu kompartemen tengah yang disebut mediastinum, berisi bangunan lain dalam
thoraks (moore keith l & anne m. R, 2002).
Paru-paru masing-masing diliputi oleh sebuah kantong pleura yang terdiri dari dua
selaput serosa yang disebut pleura, yakni pleura parietalis melapisi dinding thoraks, dan pleura
visceralis meliputi paru-paru, termasuk permukaannya dalam pleurfisura (moore keith l & anne
m. R, 2002).
Cavitas pleuralis adalah ruang diantara pleura parietalis dan pleura visceralis serta
memiliki lapisan serosa yang berfungsi melumasi permukaan pleura sehingga memungkinkan
terjadinya gerakan elastisitas paru (moore keith l & anne m. R, 2002).
Pleura parietalis melekat pada dinding thoraks, mediastinum, dan diaphragma. Pleura
parietalis mencakup bagian-bagian berikut (moore keith l & anne m. R, 2002) :
Pleura kostal menutupi permukaan dalam dinding thoraks (sternum, cartilago
costalis, costa, musculus intercostalis, membrana intercostalis, dan vertebra
thoracica)
Pleura mediastinal menutupi mediastinum
Pleura diafragmatik menutupi permukaan thorakal diaphragma
Pleura servikal (cupula pleurae) menjulang sekitar 3 cm kedalam leher dan
puncaknya membentuk kubah seperti mangkuk di atas apeks pulmonis
Pleura parietalis beralih menjadi pleura visceralis dengan membentuk sudut tajam
menurut garis yang disebut garis reflex pleural. ini terjadi pada peralihan pleura kostal menjadi
pleura mediastinal disebelah ventral dan dorsal, dan pada peralihan pleura kostal menjadi pleura
diafragmatik di sebelah kaudal (moore keith l & anne m. R, 2002).
Gambar : a. Skema susunan pernapasan memperlihatkan hubungan paru-paru dengan organ
saluran napas atas. B. Lembar-lembar pleura dan cavitas pleuralis (moore keith l & anne m. R,
2002)