ANATOMI FISIOLOGI
Click here to load reader
-
Upload
icha-dzhombie -
Category
Documents
-
view
49 -
download
7
Transcript of ANATOMI FISIOLOGI
KATA PENGANTAR
Assalamu a’laikum Wr.Wb.
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan YME, karena atas rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan Makalah Anatomi Fisiologi dan Patologi Tubuh Manusia ini
mengenai “Insulin dan Glukagon”.
Adapun makalah ini membahas tentang bagaimana hormon insulin dan glucagon dalam
tubuh, mekanisme hormon insulin dan glukagon, fisiologi normal hormon insulin dan glukagon,
gangguan penyakit dan penatalaksanaan. Selain itu bahan atau sumber makalah pun kami
dapatkan dari berbagai sumber baik dari buku-buku, maupun internet.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir, terutama kepada Dosen mata kuliah
Anatomi Fisiologi dan Patologi Tubuh Manusia yaitu Eka Siswanto, S.Farm, M.Sc, Apt. yang
telah membantu saya dengan memberikan informasi mengenai Politik dan Pemerintahan
Amerika Serikat. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Wassalamu a’laikum Wr.Wb
Samarinda, 07 Mei 2013
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................................ 1
Daftar Isi ..................................................................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan................................................................................................................................. 3
BAB II : PEMBAHASAN
1. Definisi............................................................................................................................. 42. Penggolongan dan Mekanisme........................................................................................ 83. Fisiologis Normal............................................................................................................. 94. Gangguan Penyakit.......................................................................................................... 95. Penatalaksanaan............................................................................................................... 14
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 15B. Saran
Daftar Pustaka.............................................................................................................................. 16
2
BAB I
PENDAHULUAN
Hubungan hormon dengan aktivitas fisik sehari-hari terjadi banyak proses fisiologis pada
tubuhnya sehingga dengan berbagai macam aktivitas yang dilakukan berpengaruh terhadap
kecepatan metabolisme tubuh yang berakibat meningkatnya sekresi hormon. Aktivitas fisik yang
berlebihan menghasilkan suatu rangsangan yang berpengaruh nyata dalam pengaturan proses
metabolik dan transkriptional di otot rangka. Antara lain, aktivitas meningkatkan serapan
glukosa otot rangka. Setelah latihan, ada peningkatan kecepatan-angka dari serapan glukosa dan
sintesa gliklogen.
Selama kita berolahraga sel-sel otot menggunakan banyak glukosa dan bahan bakar
nutrien lain dari biasanya untuk kegiatan kontraksi otot. Kecepatan transportasi glukosa ke dalam
otot yang digunakan dapat meningkat sampai 10 kali lipat selama aktivitas fisik. Mekanisme
yang bertanggung jawab terhadap peningkatan pengambilan glukosa oleh otot-otot yang bekerja
masih belum jelas. Pada banyak sel termasuk otot yang sedang istirahat, difusi-terfasilitasi
glukosa bergantung pada hormon insulin (10, 16, 17). Ketika aktivitas fisik kepekaan insulin
meningkat menyebabkan penurunan kadar glukosa plasma. Oleh karena itu insulin mungkin
tidak berperan dalam meningkatkan transpor glukosa ke dalam otot yang sedang bekerja.
Mekanisme kerja dari kedua hormon insulin dan glukagon ketika terjadi aktivitas fisik
masih memerlukan penjabaran dan kajian lebih lanjut. Untuk itu tulisan ini berusaha
mengungkap bagaimana kerja kedua hormon ini ketika aktivitas fisik berlangsung.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI
A. Insulin
Insulin berasal dari bahasa latin insula, "pulau", (karena diproduksi di pulau-pulau
langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme
karbohidrat. Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini
juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein-hormon ini memiliki
properti anabolik. Hormon tersebut juga mempengaruhi jaringan tubuh lainnya.
Model struktur insulin
Merah: karbon; hijau: oksigen; biru: nitrogen; merah muda: sulfur. Pita biru/ungu merupakan
kerangka [-N-C-C-]n dalam sekuens asam amino H-[-NH-CHR-CO-]n-OH protein tersebut, dengan R
merupakan bagian yang menonjol dari kerangka tersebut pada setiap asam amino.
4
B. Glukagon
Glukagon adalah antagonis dari insulin: Pada prinsipnya menaikkan kadar gula di dalam
darah. Glukagon diproduksi di sel alpha dari pankreas, melewati dalam proses sintesenya
yang disebut sebagai limited proteolyse, yang artinya molekul glukagon berasal dari
prohormon yang lebih tepatnya disebut sebagai prohormon.
Struktur glikogen
5
Fungsi hormone yang berperan dalam metabolisme insulin dan glucagon :
α (Glukagon)
Target : Hati, jaringan adiposa
Efek : merombak cadangan lipid, merangsang sintesis glukosa dan
pemecahan glikogen di hati, menaikan kadar glukosa.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang rendah, dihambat oleh
somatostatin.
β (Insulin)
Target : Sebagian besar sel
Efek : membantu pengambilan glukosa oleh sel, menstimulasi
pembentukan dan penyimpanan glikogen dan lipid, menurunkan kadar
glukosa darah.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang tinggi, dihambat oleh
somatostatin.
δ (Somatostatin)
Target : Sel langerhans lain, epitel saluran pencernaan
Efek : menghambat sekresi insulin dan glukagon, menghambat
absorbsi usus dan sekresi enzim pencernaan.
Distimulasi oleh makanan tinggi-protein, mekanismenya belum jelas.
F (Polipeptida pankreas)
Target : Organ pencernaan
Efek : menghambat kontraksi kantong empedu, mengatur produksi
enzim pankreas, mempengaruhi absorbsi nutrisi oleh saluran
pencernaan.
Distimulasi oleh makanan tinggi-protein dan rangsang parasimpatis.
6
Fisiologi Insulin Dan Efek Metaboliknya
Insulin pertama kali diisolasi dari pankreas pada tahun 1922 oleh Banting dan Best.
Merekamemperhatikan pasien diabetes parah dalam waktu hampir semalam yang memburuk
dengan cepatdan meninggal, dibandingkan dengan orang yang hampir normal. Secara
historis, insulin dihubungkan dengan ”gula darah”, dan ada benarnya karena insulin sangat
berpengaruh terhadapmetabolisme karbohidrat. Namun, kematian pada pasien diabetes
biasanya disebabkan kelainanmetabolisme lemak, yang menimbulkan keadaan seperti
asidosis dan ateriosklerosis. Selain itu, padapasien yang mengalami diabetes berkepanjangan,
berkurangnya kemampuan untuk menyintesisprotein akan menyebabkan kehilangan jaringan
dan banyak kelainan fungsi sel. Oleh karena itu, jelaslah sudah bahwa pengaruh insulin
terhadap metabolisme lemak dan protein, hampir samabesar dengan pangaruh insulin
terhadap metabolisme karbohidrat. Fisiologi Insulin Dalam Mengatur Metabolisme Glukosa.
7
2. PENGGOLONGAN DAN MEKANISME
Menurut Price dan Wilson (1992 : 430-431) secara anatomis, pankreas merupakan organ
yang panjang dan ramping. Panjangnya sekitar 6 inci dan lebarnya 1,5 inci. Pankreas terletak
retroperitoneal dan dibagi dalam 3 segmen utama : kaput, korpus dan kauda. Kaput terletak
pada bagian cekung duodenum dan kauda menyentuh limpa.
Pankreas dibentuk dari 2 sel dasar yang mempunyai fungsi sangat berbeda. Sel-sel
eksokrin yang berkelompok-kelompok disebut asini menghasilkan unsur-unsur getah
pankreas. Sel-sel endokrin atau pulau Langerhans menghasilkan sekret endokrin, insulin dan
glukagon yang penting untuk metabolisme karbohidrat.Pankreas merupakan kelenjar
kompleks alveolar. Secara keseluruhan pankreas menyerupai setangkai anggur, cabang-
cabangnya merupakan saluran yang bermuara pada duktus pankreatikus utama (duktus
Wirsungi). Saluran-saluran kecil dari tiap asinus mengosongkan isinya ke saluran utama.
Saluran utama berjalan di sepanjang kelenjar, sering bersatu dengan duktus koledokus pada
ampula Vater sebelum masuk ke duodenum. Saluran tambahan, duktus Santorini, sering
ditemukan berjalan dari kaput Pankreas masuk ke duodenum, sekitar 1 inci di atas papila
duodeni.
Pankreas, ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau
Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin.
Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan
dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan.
Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin,
pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon
insulin.
8
3. FISIOLOGIS NORMAL
Dalam keadaan normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan
kemudian disekresikan ke dalam darah sesuai dengan kebutuhan untuk keperluan regulasi
glukosa darah. Insulin berperan penting pada berbagai proses biologis dalam tubuh terutama
menyangkut metabolisme karbohidrat. Hormon ini berfungsi dalam proses utilisasi glukosa
pada hampir seluruh jaringan tubuh, terutama pada otot, lemak dan hepar.
4. GANGGUAN PENYAKIT
Gangguan penyakit yang disebabkan oleh pengaruh kekurangan atau kelebihan insulin
dan glukagon antara lain sebagai berikut.
1. "Sindrom X": Apa artinya semua ini harus dilakukan dengan penyakit utama yang
membunuh orang? Komunitas medis umumnya memandang obesitas, diabetes, kolesterol
tinggi, penyakit jantung, dan hipertensi sebagai kondisi yang harus didiagnosis dan
diobati.
Tapi kondisi tersebut semua memiliki satu kesamaan - kadar insulin tinggi.
Beberapa peneliti menyebut resistensi insulin dan masalah yang dihasilkan "sindrom X".
Kondisi ini disebabkan oleh insulin yang tinggi umumnya diobati dengan obat yang dapat
menyebabkan lebih banyak masalah.
Dan jika perubahan pola makan yang disarankan, maka akan hampir pasti berada
di arah penurunan lemak (dan dengan demikian protein karena protein makanan biasanya
mengandung lemak) dan meningkatkan karbohidrat.
Dan apa yang saya katakan tentang karbohidrat tinggi dan diet rendah protein? Ini
adalah kombinasi terburuk dalam bahwa hal itu menimbulkan insulin dan mengurangi
glukagon. (Inilah sebabnya mengapa sebagian dari kita telah lama percaya bahwa diet
yang disarankan oleh American Heart Association, wartawan televisi, dan sebagian besar
komunitas medis adalah diet paling mungkin untuk penyebab penyakit jantung.)
9
2. Obesitas: Berat badan seringkali merupakan tanda pertama bahwa kadar insulin
meningkat. Sel-sel tidak lagi merespon dengan baik terhadap insulin, sehingga semakin
banyak harus diproduksi untuk memaksa gula darah ke dalam sel untuk produksi energi.
Pasukan insulin glukosa, lemak dan protein ke dalam penyimpanan sebagai lemak.
3. Diabetes: Ini terutama berlaku untuk diabetes tipe II, tetapi diet rendah karbohidrat juga
membuat tipe I lebih mudah diobati) Bahkan setelah kadar insulin sudah mulai naik, gula
darah biasanya tetap dalam rentang normal. Tapi seperti orang terus hidup di pati tinggi
dan gula diet, reseptor insulin pada sel-sel yang rusak lebih lanjut dan akhirnya pankreas
tidak bisa lagi membuat cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
Tingkat gula darah naik, glukosa muncul dalam urin, dan diagnosis "diabetes"
akan dilakukan jika seorang dokter berkonsultasi. Perawatan mungkin obat oral untuk
memaksa pankreas untuk membuat lebih banyak insulin, atau insulin disuntikkan sendiri
dapat digunakan. Mungkin ada tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kesehatan
akan ada penurunan.
4. Tekanan darah tinggi: insulin Kelebihan menyebabkan tekanan darah naik dalam
setidaknya tiga cara: Pertama, menyebabkan ginjal untuk mempertahankan baik natrium
dan air dalam tubuh. Kedua, itu menyebabkan penebalan dinding arteri dan membuat
mereka kurang elastis. Dan akhirnya, kelebihan insulin merangsang sistem saraf untuk
melepaskan hormon lain yang meningkatkan tekanan darah.
5. Lemak darah tinggi: Trigliserida adalah lemak darah yang sebenarnya terbuat dari
karbohidrat. Karbohidrat berlebih meningkatkan trigliserida. Kolesterol dibuat dalam
jumlah berlebihan oleh hati jika kadar insulin terlalu tinggi.
Anda dapat meracuni hati menjadi tunduk (kata-kata saya, bukan milik mereka)
dengan obat-obatan, atau mengurangi asupan karbohidrat. Jika Anda mendengarkan ahli
gizi TV dan mencoba untuk mengurangi lemak dan kolesterol, Anda mungkin akan
makan lebih banyak karbohidrat untuk menggantikan kalori yang hilang.
10
Budaya kuno dan sisa-sisa kerangka atau mumi mereka telah mempelajari banyak
kali. Mesir Kuno adalah pemakan roti. Tentara mengeluarkan lima pon roti per hari.
Mesir makan jumlah yang sangat besar roti gandum, ditambah buah-buahan dan sayuran.
Hampir tidak ada daging merah. Beberapa ikan dan unggas. Diet ini cukup rendah lemak
dan protein, sangat tinggi dalam karbohidrat kompleks. Sebuah mimpi ahli gizi, orang
mungkin berpikir. Itu adalah apa kebijaksanaan yang modern mempertimbangkan ideal.
Mekanisme kerja hormon :
a. Hormon Insulin
Hormon insulin dihasilkan oleh sel – sel β langerhans pada pankreas. Harmon insulin
berfungsi untuk meningkatkan glikogenesis dan menghambat glikogenolisis. Terjadinya
peristiwa glikogenesis berarti terjadi pengurangan glukosa yang diambil untuk sintesis
glikogen, yang juga berarti menurunkan kadar glukosa dalam darah. Yang menghambat
sekresi insulin adalah hormon epinefrin dan hormon nor epinefrin. Sedangkan yang
mendorong sekresi insulin yaitu asam amino, asam lemak bebas, benda keton, glukagon,
sekretin, sulfonil, urea, tulbotamid dan gliburit. Maka bila kadar insulin dalam tubuh
berlebih akan terjadi hipoglikemia (kekurangan gula darah). Sedangkan apabila kadar
glukosa berlebih (dalam keadaan hiperglikemia) insulin diproduksi.
b. Hormon Glukagon
Hormon glukagon diproduksi oleh sel-sel α langerhans pangkreas. Hormon glukagon
memiliki fungsi yang sebaliknya dengan insulin yaitu menaikkan glukosa dalam darah
dengan meningkatkan glikogenolisis dengan cara menstimulir glikogen fosforilase dan
menekan glikogen sintase yang menyebabkan terlepasnya glikogen dalam hati. Maka bila
kelebihan glukagon tubuh akan mengalami hiperglikemia. Sedangkan apabila tubuh
mengalami hipoglikemia glukagon diproduksi. Dalam keadaan stress ada hormon lain
yang juga membantu menaikkan kadar glukosa dalam darah, yaitu hormon epinefrin
(adrenalin) yang merangsang pembebasan glukosa dari glikogen.
11
Tipe-tipe penyakit diabetes mellitus dapat golongkan sebagai berikut:
1. Diabetes tipe 1
DM tipe 1 merupakan bentuk DM parah yang sangat lazim terjadi pada anak
remaja tetapi kadang‐kandang juga terjadi pada orang dewasa, khususnya yang non‐
obesitas dan mereka yang berusia lanjut ketika hiperglikemia tampak pertama kali.
Keadaan tersebut merupakan suatu gangguan katabolisme yang disebabkan hampir tidak
terdapat insulin dalam sirkulasi darah, glukagon plasma meningkat dan sel‐sel ß pankreas
gagal merespons semua stimulus insulinogenik. Oleh karena itu diperlukan pemberian
insulin eksogen untuk memperbaiki katabolisme, menurunkan hiperglukagonemia dan
peningkatan kadar glukosa darah (Karam, 2002).
Gejala penderita DM tipe 1 termasuk peningkatan ekskresi urin (poliuria), rasa
haus (polidipsia), lapar, berat badan turun, pandangan terganggu, lelah, dan gejala ini
dapat terjadi sewaktu‐waktu (tiba‐tiba) (WHO, 2008).
2. Diabetes tipe 2
DM tipe 2 merupakan bentuk DM yang lebih ringan, terutama terjadi pada orang
dewasa. Sirkulasi insulin endogen sering dalam keadaan kurang dari normal atau secara
relatif tidak mencukupi. Obesitas pada umumnya penyebab gangguan kerja insulin,
merupakan faktor risiko yang biasa terjadi pada DM tipe ini dan sebagian besar pasien
dengan DM tipe 2 bertubuh gemuk. Selain terjadinya penurunan kepekaan jaringan
terhadap insulin, juga terjadi defisiensi respons sel ß pankreas terhadap glukosa
(Karam,2002).
Gejala DM tipe 2 mirip dengan tipe 1, hanya dengan gejala yang samar. Gejala
bisa diketahui setelah beberapa tahun, kadang‐kadang komplikasi dapat terjadi. Tipe DM
ini umumnya terjadi pada orang dewasa dan anak‐anak yang obesitas.
12
3. Diabetes Gestational
DM ini terjadi akibat kenaikan kadar gula darah pada kehamilan (WHO, 2008).
Wanita hamil yang belum pernah mengalami DM sebelumnya namun memiliki kadar
gula yang tinggi ketika hamil dikatakan menderita DM gestational. DM gestational
biasanya terdeteksi pertama kali pada usia kehamilan trimester II atau III (setelah usia
kehamilan 3 atau 6 bulan) dan umumnya hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.
Diabetes gestational terjadi pada 3‐5% wanita hamil (Anonim, 2009).
Mekanisme DM gestational belum diketahui secara pasti. Namun, besar
kemungkinan terjadi akibat hambatan kerja insulin oleh hormon plasenta sehingga terjadi
resistensi insulin. Resistensi insulin ini membuat tubuh bekerja keras untuk menghasilkan
insulin sebanyak 3 kali dari normal. DM gestational terjadi ketika tubuh tidak dapat
membuat dan menggunakan seluruh insulin yang digunakan selama kehamilan. Tanpa
insulin, glukosa tidak dihantarkan ke jaringan untuk dirubah menjadi energi, sehingga
glukosa meningkat dalam darah yang disebut dengan hiperglikemia. (Anonim, 2009).
4. Pra‐Diabetes
Pra‐diabetes merupakan DM yang terjadi sebelum berkembang menjadi DM tipe
2. Penyakit ini ditandai dengan naiknya KGD melebihi normal tetapi belum cukup tinggi
untuk dikatakan DM. Di Amerika Serikat ±57 juta orang menderita pra‐diabetes.
Penelitian belakangan ini menunjukkan bahwa beberapa kerusakan jangka panjang
khususnya pada jantung dan sistem sirkulasi, kemungkinan sudah terjadi pada pra‐
diabetes, untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan diet nutrisi dan latihan fisik
(Anonim, 2009).
13
5. PENATALAKSANAAN
Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan
diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah
kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut hormon tersebut; pasien
dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin rendah atau kebal insulin,
dan kadang kala membutuhkan pengaturan insulin bila pengobatan lain tidak cukup untuk
mengatur kadar glukosa darah.
Insulin cenderung menyebabkan zat-zat gizi disimpan saat kadar mereka dalam darah
tinggi, misalnya setelah makan, sedangkan glukagon mendorong katabolisme simpanan zat
gizi antara waktu makan untuk mempertahankan kadar zat-zat gizi tersebut dalam darah,
terutama glukosa darah.
Insulin bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor insulin yang terdapat di sebagian
besar sel tubuh untuk menyebabkan peningkatan transportasi glukosa (yang diperantarai oleh
pembawa) ke dalam sel. Setelah berada di dalam sel, glukosa dapat segera dipergunakan
untuk menghasilkan energi melalui siklus Krebs, atau dapat disimpan di dalam sel sebagai
glikogen, sewaktu glukosa dibawa masuk ke dalam sel, kadar glukosa darah menurun
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Insulin (bahasa Latin insula, "pulau", karena diproduksi di Pulau-pulau Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat. Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein – hormon ini bersifat anabolik yang artinya meningkatkan penggunaan protein. Hormon tersebut juga memengaruhi jaringan tubuh lainnya.
Glikogen adalah salah satu jenis polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Pada manusia dan vertebrata lain, glikogen disimpan terutama dalam sel hati dan otot. Glikogen terdiri atas subunit glukosa dengan ikatan rantai lurus (α1→4) dan ikatan rantai percabangan (α1→6) Glikogen memiliki struktur mirip amilopektin (salah satu jenis pati) tetapi dengan lebih banyak percabangan, yaitu setiap 8-12 residu.
B. Saran
Saran untuk membantu Anda menyeimbangkan hormon alami
- Jauhi potensi stress
- Tidur cukup
- Mengkonsumsi makanan sehatMengkonsumsi lebih banyak asam lemak omega-3
- Hindari Kafein
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Obat-Obat Penting Untuk Pelayanan Kefarmasian edisi revisi. Fakultas Farmasi
UGM. Yogyakarta.
Anonim. 2010. Phenformin. diakses dari http://www.drugbank.ca
Price, A. S dan Wilson, M. L. 1995. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-proses Penyakit Edisi
IV. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2101927-insulin-adalah-suatu-hormon-yang/
#ixzz2SbhJu42b
http://id.wikipedia.org/wiki/Insulin
http://id.wikipedia.org/wiki/Glukagon
16
17