Anatomi Dan Fisiologi Hepar

12
auLadie.corp document ANATOMI DAN FISIOLOGI HEPAR Anatomi dan fisiologi Hati Hati terletak di belakang tulang iga(kosta) dalam rongga abdomen daerah kanan atas. Hati memiliki berat 1500 g dan di bagi menjadi empat lobus. Setiap lobus terbungkus oleh lapisan tipis jaringan ikat yang membentang ke dalam lobus itu sendiri dam mambagi masa menjadi unit-unit yang lebih kecil yang disebut lobulus. Sirkulasi darah ke dalam dan keluar hati sangat penting dalam penyelenggaraan fungsi hati. Darah yang mengalir kadalam hati berasal dari dua sumber. Kurang lebih 75% suplai darah datang dari vena porta yang mengalirkan darah yang kaya dengan nutrient dari traktus gastriintestinalis. Bagian lain suplai darah tersebut masuk kedalam hati melalui arteri hepatica dan banyak mengandung oksigen. Cabang-cabang terminalis kedua pembuluh darah ini bersatu untuk membentuk capillary beds bersama yang disebut sinusoid hepatic. Dengan demikian,sel-sel hati akan terendam oleh campuran darah vena dan arterial. Sinusoid mengosongkan isinya ke dalam venula yang berada pada bagian tengah masing-masing lobulus hepatic dan dinamakan vena sentralis. Vena sentralis bersatu membentuk vena hepatica yang merupakan drainase vena dari hati dan akan mengalirkan isinya ke dalam vena kava inferior di dekat diafragma. Jadi,terdapat dua sumber yang mengalirkan darah masuk ke dalam hati dan hanya terdapat satu lintasan keluarnya. Pada hati terdapat sel-sel fagositik yang termasuk dalam system retikuloendotelial yang dinamakan dengan sel Kupffer yang berfungsi untuk memakan benda asing seperti bakteri yang masuk kedalam hati lewat darah portal.

Transcript of Anatomi Dan Fisiologi Hepar

Page 1: Anatomi Dan Fisiologi Hepar

auLadie.corp document

ANATOMI DAN FISIOLOGI HEPAR

Anatomi dan fisiologi Hati

Hati terletak di belakang tulang iga(kosta) dalam rongga abdomen daerah kanan atas. Hati

memiliki berat 1500 g dan di bagi menjadi empat lobus. Setiap lobus terbungkus oleh lapisan

tipis jaringan ikat yang membentang ke dalam lobus itu sendiri dam mambagi masa menjadi

unit-unit yang lebih kecil yang disebut lobulus.

Sirkulasi darah ke dalam dan keluar hati sangat penting dalam penyelenggaraan fungsi

hati. Darah yang mengalir kadalam hati berasal dari dua sumber. Kurang lebih 75% suplai

darah datang dari vena porta yang mengalirkan darah yang kaya dengan nutrient dari traktus

gastriintestinalis. Bagian lain suplai darah tersebut masuk kedalam hati melalui arteri hepatica

dan banyak mengandung oksigen. Cabang-cabang terminalis kedua pembuluh darah ini

bersatu untuk membentuk capillary beds bersama yang disebut sinusoid hepatic. Dengan

demikian,sel-sel hati akan terendam oleh campuran darah vena dan arterial. Sinusoid

mengosongkan isinya ke dalam venula yang berada pada bagian tengah masing-masing

lobulus hepatic dan dinamakan vena sentralis. Vena sentralis bersatu membentuk vena

hepatica yang merupakan drainase vena dari hati dan akan mengalirkan isinya ke dalam vena

kava inferior di dekat diafragma. Jadi,terdapat dua sumber yang mengalirkan darah masuk ke

dalam hati dan hanya terdapat satu lintasan keluarnya.

Pada hati terdapat sel-sel fagositik yang termasuk dalam system retikuloendotelial yang

dinamakan dengan sel Kupffer yang berfungsi untuk memakan benda asing seperti bakteri

yang masuk kedalam hati lewat darah portal.

Page 2: Anatomi Dan Fisiologi Hepar

auLadie.corp document

menerima hasil sekresi dari hepatosit dan membawanya ke saluran empedu yang lebih

besar yang akhirnya akan membentuk duktus hepatikus. Duktus hepatikus dari hati dan duktus

sistikus dari kandung empedu bergabung untuk membentuk duktus koledukus yang akan

mengosongkan isinya ke dalam intestinum. Aliran empedu ke dalam intestinum dikendalikan

oleh sfingter Oddi yang terletak pada sambungan dimana duktus koledokus memasuki

duodenum.

Kandung empedu yang merupakan organ berbentuk seperti buah per, berongga dan

menyerupai kantong dengan panjang 7,5 hingga 10 cm,terletak dalam suatu cekungan yang

dangkal pada permukaan inferior hati imana organ tersebut terikat pada hati oleh jarigan ikat

longgar. Kapasitas kandung empedu adalah 30 hingga 50 ml empedu. Dindingnya tersusun

dari otot polos. Kandung empedu dihubungkan dengan duktus koledokus lewat duktus

sistikus.

Hati sangat penting untuk mempertahankan hidup dan berperan pada hampir setiap

metabolik tubuh. Fungsi hati terutama dapat dibagi menjadi tiga diantara lain dapat

memproduksi dan sekresi empedu, berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein,

serta berperan dalam filtrasi darah, mengeliminasi bakteri dan benda asing yang masuk

peredaran darah dari saluran pencernaan.

IKTERUS DAN METABOLISME BILIRUBIN

Penimbunan pigmen empedu dalam tubuh menyebabkan warna kuning pada jaringan yang

dikenal sebagai ikterus. Ikterus biasanya dapat dideteksi pada sklera ( bagian mata yang putih

), kulit atau kemih yang menjadi gelap bila bilirubin serum mencapai 2 – 3 mg/100 ml.

Bilirubin serum normal adalah 0,2 – 0.9 mg/100 ml. Jaringan permukaan yang kaya elastin,

seperti sklera dan permukaan bawah lidah, biasanya pertama kali menjadi kuning.

Metabolisme Bilirubin Normal

Pada individu normal, pembentukan dan ekskresi bilirubin berlangsung melalui tahap-

tahap. Sekitar 85% bilirubin terbentuk dari pemecahan sel darah merah tua dalam sistem

monosit magrofag. Masa hidup rata-rata sel darah merah adalah 120 hari. Setiap hari sekitar

50 ml darah dihancurkan, menghasilkan 200 – 250 mg bilirubin. Kini diketahui bahwa sekitar

15% pigmen empedu total tidak tergantung pada mekanisme ini, tetapi berasal dari destruksi

sel eritrosit matang dalam sumsum tulang (hematopoiesis tak efektif) dan dari hemoprotein

lain, terutama dari hati.

Page 3: Anatomi Dan Fisiologi Hepar

auLadie.corp document

Pada katabolisme hemoglobin (terutama terjadi dalam limpa), globulin lama-lama

dipisahkan dari hem, setelah itu hem diubah menjadi biliverdin. Bilirubin tak terkonyugasi

berikatan lemah dengan albumin, diangkut oleh darah ke sel-sel hati. Metabolisme bilirubin

oleh sel-sel hati berlangsung dalam tiga langkah, yaitu pengambilan, konyugasi dan ekskresi.

Pengambilan oleh sel hati memerlukan protein sitoplasma atau protein penerima, yang diberi

simbol sebagai protein Y dan Z. Konyugasi molekul bilirubin dengan asam glukuronat

berlangsung dalam retikulum endoplasma sel hati. Langkah ini tergantung pada adanya

glukuronil transferase, yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi. Konyugasi molekul bilirubin

sangat mengubah sifat-sifat bilirubin. Bilirubin terkonyugasi (direk) tidak larut dalam lemak,

tetapi larut dalam air dan dapat di ekskresi dalam kemih. Sebaliknya bilirubin tak

terkonyugasi (indirek) larut dalam lemak, tidak larut dalam air, dan tidak dapat di ekskresi

dalam kemih. Transpor bilirubin terkonyugasi melalui membran sel dan sekresi kedalam

kanalikuli empedu oleh proses aktif merupakan langkah akhir metabolisme bilirubin dalam

hati. Agar dapat diekskresi dalam empedu, bilirubin harus dikonyugasi. Bilirubin

terkonyugasi kemudian diekskresi melalui saluran empedu ke usus halus. Bilirubin tak

terkonyugasi tidak diekskresikan ke dalam empedu kecuali setelah proses foto-oksidasi.

Bakteri usus mereduksi bilirubin terkonyugasi menjadi serangkaian senyawa yang

dinamakan sterkobilin atau urobilinogen. Zat-zat ini menyebabkan feses berwarna coklat.

Sekitar 10-20% urobilinogen mengalami siklus enterohepatik, sedangkan sejumlah kecil

diekskresi dalam kemih.

Penimbunan Bilirubin Secara Berlebihan

Penyakit hemolitik atau peningkatan kecepatan destruksi sel darah merah merupakan

penyebab utama dari pembentukan bilirubin yang berlebihan. Ikterus yang sering timbul

ikterus hemolitik. Konyugasi dan transfer pigmen empedu berlangsung normal, tetapi suplai

bilirubin tak terkonyugasi melampaui kemampuan hati. Akibatnya kadar bilirubin tak

terkonyugasi dalam darah meningkat. Meskipun demikian, kadar bilirubin serum jarang

melebihi 5 mg/100 ml pada penderita hemolitik berat, dan ikterus yang timbul bersifat ringan,

berwarna kuning pucat. Karena bilirubin tak terkonyugasi tidak larut dalam air, maka tidak

dapat diekskresikan ke dalam kemih, dan bilirubinuria tidak terjadi. Tetapi pembentukan

urobilinogen menjadi meningkat (akibat penigkatan beban peningkatan konyugasi dan

ekskresi), yang selanjutnya mengakibatkan peningkatan ekskresi dalam feses dan kemih.

Kemih dan feses dapat berwarna gelap.

Page 4: Anatomi Dan Fisiologi Hepar

auLadie.corp document

Beberapa penyebab ikterus hemolitik yang sering terjadi adalah hemoglobin abnormal

(hemoglobin S pada anemia sel sabit), sel darah merah abnormal (sferositosis herediter),

antibodi dalam serum (Rh atau inkompatibilitas transfusi atau sebagian akibat penyakit

hemolitik autoimun), pemberian beberapa obat-obatan, dan beberapa limfoma (pembesaran

limpa dan peningkatan hemolisis). Sebagian kasus ikterus hemolitik dapat diakibatkan oleh

peningkatan destruksi sel darah merah atau prekusornya dalam sumsum tulang (talasemia,

anemia pernisiosa, porfiria). Proses ini dikenal sebagai eritropoiesis tak efektif.

Pada orang dewasa, pembentukan bilirubin secara berlebihan yang berlangsung kronik

dapat mengakibatkan pembentukan batu empedu yang banyak mengandung bilirubin.

Penurunan Bilirubin Terkonyugasi

Gangguan ekskresi bilirubin, baik yang disebabkan oleh faktor-faktor fungsional maupun

obstruktif, terutama mengakibatkan hiperbilirubinemia terkonyugasi. Karena bilirubin

terkonyugasi larut dalam air, maka bilirubin ini dapat diekskresi ke dalam kemih, sehingga

menimbulkan bilirubinuria dan kemih berwarna gelap. Urobilinogen feses dan urobilinogen

kemih sering berkurang sehingga feses terlihat pucat. Peningkatan kadar bilirubin

terkonyugasi dapat disertai bukti-bukti kegagalan ekskresi hati lainnya, seperti peningkatan

kadar fosfatase alkali dalam serum, AST, kolesterol dan garam-garam empedu. Peningkatan

garam-garam empedu dalam darah menimbulkan gatal-gatal pada ikterus. Ikterus yang

diakibatkan oleh hiperbilirubinemia terkonyugasi biasanya lebih kuning dibandingkan dengan

hiperbilirubinemia tak terkonyugasi. Perubahan warna berkisar dari warna kuning-jingga

muda sampai kuning-hijau bila terjadi obstruksi total aliran empedu. Perubahan ini

merupakan bukti adanya ikterus kolestatik, yang merupakan nama lain dari ikterus obstruktif.

Kolestasis dapat bersifat intrahepatik (mengenai sel hati, kanalikuli, atau kolangiola) atau

ekstrahepatik (mengenai saluran empedu dari luar hati). Pada kedua keadaan ini terdapat

gangguan biokimia yang sama.

SEKRESI EMPEDU OLEH HATI ; FUNGSI DARI SISTEM EMPEDU

Salah satu dari berbagai fungsi hati adalah untuk mengeluarkan empedu, normalnya antara

600 dan 1200 ml/hari. Empedu melakukan dua fungsi penting:

1. Empedu memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorbsi lemak, bukan

akibat enzim apapun dalam empedu yang menyebabkan pencernan lemak tetapi karena asam

empedu dalam empedu yang melakukan dua hal, yaitu : (1) asam empedu membantu

Page 5: Anatomi Dan Fisiologi Hepar

auLadie.corp document

mengemulsikan partikel-partikel lemak yang besar dalam makanan menjadi banyak bentuk

partikel kecil yang dapat diserang oleh enzim lipase yang disekresikan dalam getah pankreas.

(2) asam empedu membantu transpor dan absorbsi produk akhir lemak yang dicerna menuju

dan melalui membran mukosa intestinal.

2. Empedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan

yang penting dari darah. Hal ini terutama meliputi bilirubin, suatu produk akhir dari

penghancuran hemoglobi, dan kelebihan kolesterol yang di bentuk oleh sel-sel hati.

Empedu disekresikan dalam dua tahap oleh hati :

1. Bagian awal disekresikan oleh sel-sel hepatosit hati; sekresi awal ini mengandung

sejumlah besar asam empedu, kolesterol, dan zat-zat organik lainnya. Kemudian empedu

disekresikan kedalam kanalikuli biliaris kecil yang terletak diantara sel-sel hati didalam

lempeng hepatik.

2. Kemudian, empedu mengalir keperifer menuju septa interlobularis, tempat kanalikuli

mengosongkan empedu kedalam duktus biliaris terminal dan kemudian secara progresif

kedalam duktus yang lebih besar, akhirnya mencapai duktus hepatikus dan duktus biliaris

komunis, dari sini empedu langsung dikosongkan kedalam duodenum dan dialihkan melalui

duktus sistikus kedalam kandung empedu.

Dalam perjalanannya malalui duktus-duktus biliaris ini, bagian kedua dari sekresi

ditambahkan kedalam sekresi empedu yang pertama. Sekresi tambahan ini berupa larutan ion-

ion natrium dan bikarbonat encer yang disekrsikan oleh sel-sel sekretoris yang terletak

didalam duktulus dan duktus. Sekresi kedua ini seringkali meningkatkan jumlah total empedu

sebanyak 100%. Sekresi kedua ini dirangsang oleh sekretin, sehingga menyebabkan

peningkatan jumlah ion-ion bikarbonat yang menambah sekresi pankreas dalam menetralkan

asam dari lambung.

Selain efek perangsangan yang kuat dari asam empedu terhadap sekresi empedu, hormon

sekretin meningkatkan sekresi empedu, seringkali meningkatkan kecepatan sekresi empedu

lebih dari dua kali lipat selama beberapa jam sesudah makan. Peningkatan sekresi ini

mewakili hampir semua sekresi larutan encer yang kaya bikarbonat oleh sel epitel duktulus

dan duktus empedu dan bukan peningkatan sekresi oleh sel-sel parenkim hati sndiri.

Bikarbonat kemudian akan diteruskan kedalam usus halus dan bergabung dengan bikarbonat

dari pankreas untuk menetralkan asam dari lambung. Jadi mekanisme umpan-balik sekretin

untuk menetralkan asam duodenum bekerja tidak hanya melalui efeknya terhadap sekresi

pankreas tetapi juga melalui efeknya terhadap sekresi dari duktulus dan duktus hati.

Page 6: Anatomi Dan Fisiologi Hepar

auLadie.corp document

METABOLISME

Hati memegang peran penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan

juga memproduksi energi. Zat tersebut di atas dikirim melalui vena porta setelah diabsorpsi

oleh usus. Monosakarida dari usus halus diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati

(glikogenesis). Dari depot glikogen ini disuplai glukosa secara konstan ke darah

(glikogenolisis) untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sebagian glukosa dimetabolisme dalam

jaringan untuk menghasilkan panas atau energi dan sisanya diubah menjadi glikogen,

disimpan dalam otot atau menjadi lemak yang disimpan dalam jaringan subkutan. Hati juga

mampu menyintesis glukosa dari protein dan lemak (glukoneogenesis).

Peran hati pada metabolisme protein penting untuk hidup. Protein plasma, kecuali gama

globulin, disintesis oleh hati. Protein ini adalah albumin yang diperlukan untuk

mempertahankan tekanan osmotik koloid, protrombin, fibrinogen dan faktor-faktor

pembekuan yang lain. Selain itu, sebagian besar asam amino mengalami degradasi dalam hati

dengan cara deaminasi atau pembuangan gugusan amino (-NH2). Amino yang dilepaskan

kemudian disintesis menjadi urea, diekskresi oleh ginjal dan usus.

Amonia yang terbentuk dalam usus oleh kerja bakteri pada protein diubah juga menjadi

urea dalam hati.Beberapa fungsi khas hati dalam metabolisme lemak yaitu oksidasi beta asam

lemak dan pembentukan asam asetoasetat yang sangat tinggi, pembentukan lipoprotein,

pembentukan kolesterol dan fosfolipid dalam jumlah yang sangat besar, perubahan

karbohidrat dan protein menjadi lemak dalam jumlah yang sangat besar.

1. Fungsi pertahanan tubuh

Terdiri dari fungsi detoksifikasi dan fungsi proteksi. Fungsi detoksifikasi sangat penting

dan dilakukan oleh enzim-enzim hati yang melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisis, atau

konjugasi zat yang kemungkinan membahayakan, dan mengubahnya menjadi zat yang secara

fisiologis tidak aktif. Detoksifikasi zat endogen seperti indol, skatol, dan fenol yang

dihasilkan dalam asam amino oleh kerja bekteri dalam usus besar dan zat eksogen seperti

morfin, fenobarbital dan obat-obat lain. Hati juga menginaktifkan dan mengekskresikan

aldosteron, glikokortikoid, estrogen, progesteron, dan testoteron.

Page 7: Anatomi Dan Fisiologi Hepar

auLadie.corp document

Fungsi proteksi dilakukan oleh sel Kupffer yang terdapat pada dinding sinusoid hati,

sebagai sel endotel yang mempunyai fungsi sebagai system endothelial, berkemampuan

fagositosis yang sangat besar sehingga dapat membersihkan sampai 99% kuman yang ada

dalam vena porta sebelum darah menyebar melewati seluruh sinusoid. Sel Kupffer juga

mengadakan fagositosis pigmen-pigmen, sisa-sisa jaringan dan lain-lain. Sel Kupffer juga

menghasilkan immunoglobulin yang merupakan alat, berbagai macam antibodi yang timbul

pada berbagai kelainan hati tertentu, anti mitochondrial antibody (AMA), smooth muscle

antibody (SMA), dan anti nuclear antibody (ANA)

2. Fungsi Vaskular Hati

Setiap menit mengalir 1200cc darah portal ke dalam hati melalui sinusoid hati, seterusnya

darah mengalir ke vena sentralis dan dari sini menuju ke vena hepatika untuk selanjutnya

masuk ke dalam vena kava inferior. Selain itu dari arteria hepatika mengalir masuk kira-kira

350cc darah. Darah arterial ini akan masuk ke dalam sinusoid dan bercampur dengan darah

portal. Pada orang dewasa jumlah aliran darah ke hati diperkirakan mencapai 1500cc/menit.

Hati sebagai ruang penampung dan bekerja sebagai filter, karena letaknya antara usus dan

sirkulasi umum. Pada payah jantung kanan misalnya, hati mengalami bendungan pasif oleh

darah yang banyak jumlahnya.

Metabolisme K.H. :

Fungsi hati ialah :

1. Menyimpan glikogen

2. Merubah galaktosa � glukosa

3. Glukoneogenesis (as. Amino � glukosa)

4. Membentuk senyawa kimia dari hasil antara Met. K.H.

Glukoneogenesis merupakan istilah yang digunakan untuk mencakup semua mekanisme

dan lintasan yang bertanggung jawab atas pengubahan senyawa karbihidrat menjadi glukosa

atau glikogen. Substrat utama bagi glukoneogenesis adalah asam amino glukogenik, laktat,

gliserol dan propionate. Hepar dan ginjal merupakan jaringan utama yang terlibat karena

organ tersebut mengandung komplemen lengkap enzim-enzim yang diperlukan.

Page 8: Anatomi Dan Fisiologi Hepar

auLadie.corp document

Glikogenesis yaitu proses anabolic pembentuk glikogen untuk simpanan glukosa saat kadar

darah tinggi, seperti setelah makan. Glikogenesis terjadi terutama dalam sel-sel hati dan sel-

sel otot rangka, tetapi tidak terjadi dalam sel-sel otak yang sangat bergantung pada persediaan

konstan gula darah untuk energy.

Glikogenolisis adalah penguraian glikogen menjadi glukosa untuk dilepas ke aliran darah

oleh hati saat tubuh membutuhkan energy. Penguraian ini dipercepat oleh glucagon dan

epinefrin.

Metabolisme Lemak :

1. Kecepatan beta oksidasi as. Lemak dan pembentukan as. Aseto Asetat yg sangat tinggi

2. Membentuk lip protein

3. Membentuk kolesterol dan fosfolipid dlm jumlah besar.

4. Merubah K.H. dan protein jadi lemak

Hasil sintesa lemak dari KH dan protein oleh hati diangkut dalam bentuk lipo protein ke

jaringan adiposa

Metabolisme Protein :

• Peranan hati untuk met. protein sangat penting

• Tanpa fungsi ini dlm beberapa hari � kematian

• Fungsi hati pada met. protein ialah :

1. Deaminasi as. Amino

2. Pembentukan urea � pembuangan amina

3. Pembentukan protein plasma

4. Interkonversi asam amino dan senyawa lain dlm proses metabolisme tubuh

Pengaruh Alkohol terhadap metabolism karbohidrat, protein dan lemak di hati

Ada tiga jalur yaitu:

1. Jalur Alkohol Dehidrogenase(ADH)

Page 9: Anatomi Dan Fisiologi Hepar

auLadie.corp document

ADh memetabolisme alcohol yang berasal dari fermentasi dalam saluran cerna dan untuk

proses dehidrogenase steroid dan omega oksidasi dalam asam lemak. ADH memecah alkohol

menjadi hydrogen dan asetaldehida(mempengaruhi mikrobulus sehingga hipotalamus

menggembung) lalu diuraikan menjadi asetat dan diuraikan menjadi H2 O dan CO2

2. Jalur Microsomal Ethanol Oxydizing System(MEOS)

Terletak pada reticulum endoplasma, alcohol diuraikan menjadi asetaldehida yang dibantu

oleh mikrosom ( sitokrom P-45o, reduktase, lesitin)ngkahapatotoksik.tkan senyawa

Perubahan MEOS dapata disebabkan pemakaian alkohol yang lama sehingga bias

menginduksi dan meningkatkan metabolism obat-obatan, meningkatkana hiperlipidemia,

penurunan penimbunan vitamin A, men

3. Jalur Enzim Katalase

Terdapat pada peroksison. Metabolisme alkohol menghasilkan hydrogen yang dapat

mengubah redoks, pada pemakaian alkohol yang lama dapat mengecil sehingga menimbulkan

perubahan metabolism lemak dan karbohidrat dan dapat juga menimbulkan bertambahnya

jaringan kolagen dan dalam keadaan tertentu dapat menghambat sintesis protein.

Pertubahan redoks dapat menimbulkan perubahan piruvat ke laktat sehingga menimbulkan

hiperlaktasidemia dan menyebabkan laktat meningkat sehingga hiperurikemia.

Apabila NADH( Nicotinamide Adinine Dinucleotida) meningkat maka konsentrasi alfa

gliserofosfat pun akan meningkat dan menyebabkan akumulasi trigliserida meningkat dengan

menangkap asam lemak dalam hepar.

Mengkonsumsi alkohol dalam waktu yang lama menyebabkan perubahan pada

mitokondria dan menyebabkan perlemakan pada hati.

Page 10: Anatomi Dan Fisiologi Hepar

auLadie.corp document

NO FUNGSI KETERANGAN

1. Pembentukan dan ekskresi

empedu

• metabolisme garam

empedu

Garam empedu penting untuk pencernaan

dan absorpsi lemak dan vitamin yang larut

dalam lemak di usus.

2. Metabolisme pigmen

empedu

Bilirubin, pigmen empedu utama,

merupakan hasil akhir metabolisme

pemecahan sel darah merah yang sudah tua;

proses konyugasinya berlangsung dalam hati

dan diekskresi ke dalam empedu.

3. Metabolisme karbohidrat

• Glikogenesis

• Glikogenelisis

• Glukoneogenesis

Hati memegang peranan penting dalam

mempertahankan kadar glukosa darah

normal dan menyediakan energi untuk tubuh.

Karbohidrat disimpan dalam hati sebagai

glikogen.

4. Metabolisme protein

• Sintesis protein

• Pembentukan urea

• Penyimpanan protein

(asam amino)

Protein serum yang disintesis oleh hati

termasuk albumin serta alfa dan beta globulin

(tapi gama globulin tidak)

Faktor pembekuan darah yang disintesis

oleh hati adalah fibrinogen (I), protrombin (II),

dan faktor V, VII, VIII, IX, dan X. Vitamin K

diperlukan sebagai kofaktor pada sintesis

semua faktor ini kecuali faktor V.

Urea dibentuk semata-mata dalam hati

dari NH3, yang kemudian diekskresi dalam

kemih dan feses.

Page 11: Anatomi Dan Fisiologi Hepar

auLadie.corp document

NH3 dibentuk dari deaminasi asam amino

dan kerja bakteri usus terhadap asam amino.

5. Metabolisme lemak

• Ketogenesis

• Sintesis kolesterol

• Penyimpanan lemak

Hidrolisis trigliserida, kolesterol, fosfolipid,

dan lipoprotein, (diabsorpsi dari usus)

menjadi asam lemak dan gliserol.

Hati memegang peranan utama pada

sintesis kolesterol, sebagian besar di ekskresi

dalam empedu sebagai kolesterol atau asam

kolat

6. Penyimpanan vitamin dan

mineral.

Vitamin yang larut lemak (A,D,E,K)

disimpan dalam hati; juga vitamin B12,

tembaga, dan besi.

7. Metabolisme steroid. Hati menginaktifkan dan mensekresi

aldosteron, glukokortikoid, esterogen,

progesteron dan testosteron.

8. Detoksikasi. Hati bertanggung jawab atas

biotransformasi zat-zat berbahaya menjadi

zat-zat yang tidak berbahaya yang kemudian

dieksresi oleh ginjal ( misalnya obat-obatan)

Pembentukan dan ekskresi empedu merupakan fungsi utama hati; saluran empedu hanya

mengangkut empedu sedangkan kandung empedu menyimpan dan mengeluarkan empedu ke

usus halus sesuai kebutuhan. Hati mensekresi sekitar 1 liter empedu kuning setiap hari. Unsur

utama empedu adalah air (97 %), elektrolit, garam empedu, fosfolipid (terutama lesitin),

kolesterol, dan pigmen empedu (terutama bilirubin terkonyugasi). Garam empedu penting

untuk pencernaan dan absorbsi lemak dalam usus halus. Setelah diolah oleh bakteri usus

halus, maka sebagian besar garam empedu akan di reabsorbsi di ileum, mengalami resirkulasi

Page 12: Anatomi Dan Fisiologi Hepar

auLadie.corp document

ke hati, serta kembali di konyugasi dan sekresi. Bilirubin (pigmen empedu) merupakan hasil

akhir metabolisme dan secara fisiologis tidak penting, namun merupakan petunjuk penyakit

hati dan saluran empedu yang penting, karena bilirubin cenderung mewarnai jaringan dan

cairan yang berkontak dengannya.