Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

81
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana yang sangat panting dan strategis dalam upaya membekali dan mempersiapkan generasi muda, tidak hanya sekedar untuk mengembangkan potensi dirinya dan untuk menjalani kehidupan secara baik di lingkungan masyarakat, akan tetapi pendidikan diharapkan dapat menerapkan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab dirinya terhadap kondisi yang baik di Iingkungan masyarakat dan negaranya. Hal ini sesuai yang ditegaskan di dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 bahwa: "Pendidikan gnasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka meneerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

Transcript of Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Page 1: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wahana yang sangat panting dan strategis

dalam upaya membekali dan mempersiapkan generasi muda, tidak hanya

sekedar untuk mengembangkan potensi dirinya dan untuk menjalani

kehidupan secara baik di lingkungan masyarakat, akan tetapi pendidikan

diharapkan dapat menerapkan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab

dirinya terhadap kondisi yang baik di Iingkungan masyarakat dan negaranya.

Hal ini sesuai yang ditegaskan di dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal

3 bahwa: "Pendidikan gnasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka

meneerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis". (Depdiknas, 2003: 3).

Dari penjelasan di atas jelas bahwa pendidikan nasional merupakan suatu

fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk masyarakat

dalam rangka meneerdaskan kehidupan bangsa yang sesuai dengan nilai-

nilai Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis.

Sekolah menyelenggarakan proses belajar mengajar untuk

membimbing, mendidik, melatih, dan mengembangkan kemampuan siswa

untuk mencapai tujuan pendidikan antara lain ialah menjadi manusia yang

Page 2: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

berbudi luhur. Kesehatan mental, budi pekerti luhur atau akhlak yang mulia

sangat penting bagi perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

disamping kecerdasan berpikir dan kemampuan intelektual. Dan biasanya

masyarakat berpandangan bahwa upaya untuk meningkatkan kecerdasan

berpikir, pembangunan mental, budi pekerti dan akhlak mulia yang

terhimpun dalam nilai-nilai Pancasila adalah tugas dunia pendidikan, atau

lebih khusus lagi adalah tugas sekolah.

Dengan melihat keadaan yang terjadi dalam masyarakat sekarang ini

dan menghadapi kecenderungan di masa depan maka pemerintah Indonesia

telah berketetapan bahwa nilai-nilai Pancasila perlu dikembangkan kembali

di sekolah, "Nilai-nilai Pancasila perlu dikembangkan lagi pengamalannya

terhadap siswa di sekolah dengan maksud antara lain untuk membangun

generasi masa depan agar selain cerdas juga berakhlak dan berbudi pekerti

luhur. Watak yang tidak bermoral perlu dicegah kehadirannya dalam

pergaulan manusia". (Imam Barnabid, 2006: 25)

Di lingkungan sekolah, guru mempunyai kedudukan yang sangat

penting. Peserta didik sejak dari rumah sudah membayangkan bahwa dia

akan bertemu dengan gurunya dan akan memperoleh pelajaran tertentu.

Salah satu usaha untuk menciptakan dan meningkatan nilai-nilai Pancasila

yang dimaksud di atas terutama bagi kalangan siswa, maka perlu diberikan

bahan pelajaran yang diintegrasikan dalam mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn), karena nilai-nilai Pancasila bukanlah mata

Page 3: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

pelajaran yang berdiri sendiri, melainkan bagian integral dari mata pelajaran

lain yang relevan, khususnya mata pelajaran PKn.

Tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah

"Membina moral yang diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan

sehari- hari yaitu perliaku yang memancarkan imtaq (iman dan taqwa)

terhadap Tuhan Yang Mana Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai

golongan agama, perilaku yang mendukung persatuan dan kesatuan 'bangsa

dalam masyarakat yang beraneka ragam kepentingan, kebudayaan, perilaku

yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di

atas kepentingan pribadi dan golongan, sehingga perbedaan pemikiran

pendapat atau kepentingan diatasi dengan musyawarah dan mufakat, serta

perilaku yang mendukung upaya perilaku untuk mewujudkan keadilan sosial

bagi seluruh Indonesia? (A.Kosasih Djahiri, 1995: 10) ·

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa PKn

adalah merupakan salah satu bidang pendidikan dalam sistem pendidikan

nasional Indonesia, dan merupakan paduan dari pendidikan Pancasila

Kewarganegaraan yaitu pendidikan nilai dan kewarganegaraan yang

membina keyakinan sikap perilaku warga negara Indonesia yang baik yaitu

warga negara yang bertanggung jawab, sadar akan harga dirinya, hak dirinya,

Orang lain, pemerintah dan negara serta mampu melaksanakan dalam

bennasyarakat, berbangsa dan bernegara.

PKn ditujukan untuk membentuk kepribadian anak didik lebih

dipentingkan. Anak didik yang berilmu dan berketerampilan belum tentu

Page 4: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

berperilaku dan berbudi pekerti mulia. Cukup banyak orang yang berilmu

dan berketerampilan, tetapi karena tidak mempunyai akhlak dan budi

pekerti yang mulia, mereka terkadang menggunakannya untuk hal-hal yang

negatif . Namun demikian, bukan berarti orang yang berilmu dan

berketerampilan tidak diharapkan, tetapi yang sangat diperlukan tentu saja

adalah orang yang berilmu dan berketerampilan, serta yang berakhlak dan

berperilaku mulia. Pembelajaran PKn terhadap anak didik mengaeu pada tiga

aspek di atas, yakni anak didik yang mulia, susila, cakap dan terampil.

Kegiatan proses belajar mengajar tidak Iain adalah menanamkan

sejumlah norma ke dalam jiwa anak didik. Itulah sebabnya kegiatan ini di

dalam dunia pendidikan dipakai istilah proses interaksi edukatif. Semua

norma yang diyakini mengandung kebaikan perlu ditanamkan ke dalam jiwa

anak didik melalui peranan guru dalam pengajaran. Guru dan anak didik

berada dalam suatu relasi kejiwaan.

Setiap tindakan guru yang lakukan dalam melaksanakan pendidikan

dan pengajaran mempunyai tujuan untuk mendidik dan bukan karena

tujuan-tujuan lain. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut maka

seorang guru harus mampu menyesuaikan strategi pengajaran dengan

kondisi siswa agar tidak terjadi kesalahan pendekatan pengajaran terhadap

anak didik. Salah satu sikap yang diharapkan dari pembelajaran PKn adalah

tumbuhnya sikap demokrasi.

Page 5: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Bertitik tolak dari uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk

meneliti upaya meningkatkan hasil belajar siswa hasi! belajar siswa melalui

metode pembelajaran Jigsaw.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitiam ini adalah “Apakah hasil

pembelajaran kerjasama nagaramegara Asia Tenggara melalui metode Jigsaw

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Kompa 2?"

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dieapai dalam penelitian ini adalah untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Kompa 2 dalam

pembelajaran kerjasama negara-negara Asia Tenggara melalui metode

Jigsaw.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan

perbandingan antara teori dan praktek mengenai kajian penggunaan

metode Jigsaw dalam membentuk hasil belzgar siswa.

2. Bagi SD Negeri Kompa 2 diharapkan hasil penelitian ini dapat

memberikan sumber informasi dan wawasan kepada guru-guru

khususnya dalam menggunakan metode Jigsaw untuk dapat

membentuk hasil belajar siswa.

Page 6: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn

1. Hakikat Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn

Setiap orang yang normal, baik pikirannya, sikap dan perilakunya

dalam menjalankan kehidupan sehari-hari mempunyai keinginan atau cita-

cita agar kehidupannya hari ini lebih baik daripada hari kemarin dan hari

esok lebih baik daripada hari ini. Begitu pula terhadap siswa-siswa di sekolah

terhadap hasil yang diperolehnya dalam mengikuti proses belajar mengajar

ingin selalu mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

Pengembangan potensi dasar yang dimiliki siswa hams sedemikian

rupa dikenali sedini mungkin 0leh pihak sekolah. Pada dasamya, bila dilihat

dari aspek kemampuan dan kecerdasan, siswa dapat digolongkan menjadi 3

(tiga) kelompok, yaitu: "a) Siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan

di bawah rata-rata, b) Siswa yang memiliki keeerdasan rata-rata, dan c)

Siswa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata". (Mukhtar, 2003: 94)

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar.

Masalah yang dihadapi adalah sampai di tingkat mana hasil belajar yang telah

dicapai. Hasil belajar merupakan hasil yang dieapai seseorang ketika

mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil

belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di

perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui

Page 7: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

pengukuran dan penilaian. Hal ini dapat diperkuat dari pendapat Tulus Tu’u

yang mengemukakan bahwa: "Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan

atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru".

(Tulus Tu’u, 2004: 75)

Lebih jelasnya Tulus Tu’u menjelaskan bahwa hasil belajar dapat

dirumuskan sebagai berikut:

a. Hasil belajar siswa adalah hasil yang dieapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakzm tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.

b. Hasil belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kegnitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.

c. Hasil belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka dari hasil evaluasi yang dilakukan guru terhadap siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya. (Tulus Tu’u, 2004: 75)

Pendapat lain yang dikemukakan mengenai hasil belajar siswa

menurut Dimyati dan Mudjiono mengatakan bahwa: “Hasil belajar siswa

merupakan suatu puncak preses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan

keberhasilan belajar dimana siswa mampu memeeahkan tugas-tugas belajar

atau mentransfer hasil belajar". (Dimyati & Mudjiono, 2002: 243)

Anton M. Moeliono memberikan arti kata: "Hasil belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau nilai yang diberikan

oleh guru ". (Anton M. Moe1iono, 2000: 700)

Sedangkan menurut M. Ngalim Poerwanto menyatakan bahwa: "Hasil

belajar adalah sebagai suatu yang digunakan untuk hasil-hasil pelajaran yang

Page 8: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

diberikan oleh guru kepada siswa-siswanya". (M. Ngalim Poerwanto, 2004:

13)

Selanjutnya Zaenal Arifln memberikan deilnisi tentang prestasi

adalah: "Kemampuan keterampilan dari sikap seseorang dalam

menyesuaikan suatu hal". (Zaenal Ariiin, 1998: 22)

Menurut Dimyati dan Mudjiemo belajar adalah: "Suatu perilaku pada

saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih balk. Sebaliknya, bila ia

tidak belajar maka responnya menurun". (Dimyati dan Moedjiono, 2002: 9).

Hal ini dapat diidentiilkasi bahkan dapat diukur daxi penampilan.

Penampilan ini dapat berupa kemampuan menjelaskan, menyebutkan

sesuatu atau melakukan suatu perbuatan. Jadi, dari pendapat tersebut dapat

diidentifikasikan hasil belajar melalui penampilan.

Faktor-faktor yang penting dan mendasar bagi hasil belajar siswa

terdiri dari:

a. Faktor kecerdasan, kecerdasan hanya dianggap sebagai kemampuan rasional matematis. Rumusan ini menunjukkan keeerdasan menyangkut kemampuan yang luas, tidak hanya kemampuan rasional memahami, mengerti, memeeahkan problem, tetapi termasuk kemampuan mengatur perilaku berhadapan dengan lingkungan. Tingginya keeerdasan yang dimillki seorang siswa sangat menentukan keberhasilannya meneapai hasil belajar.

b. Faktor bakat. Bakat adalah kemampuan yang ada pada seseorang yang dibawanya sejak lahir, yang diterima sebagai warisannya dari orang tua. Bagi seorang siswa bakat bisa berbeda dengan siswa lain. Bakat-bakat tersebut apabila dikembangkan dalam pembelajaran, akan dapat meneapai prestasi yang tinggi.

c. Faktor minat dan perhatian. Minat adalah kecenderungan yang besar . terhadap sesuatu. Perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu. Minat dan perhatian biasanya berkaitan crat. , Seorang siswa harus menaruh minat dan perhatian yang tinggi dalam

Page 9: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

proses pembelajaran di sekolah. Dengan minat dan perhatian yang tinggi siswa akan berhasil dalam pembelajaran.

d. Faktor motif. Motif adalah dorongan yang mernbuat seseorang berbuat sesuatu, Motif sclalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar, siswa harus mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya dancapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi dampak kurang baik bagi hasil belajarnya.

e. Faktor cara belajar. Keberhasilan studi siswa dipengaruhi oleh cara belajar siswa. Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi lebih. tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien.

f. Faktor lingkungan keluarga. Sebagian waktu seorang siswa berada di rumah. Keluarga adalah orang yang paling dekat dengan clirinya. Oleh karena itu, keluarga mempakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi pengaruh pada prestasi siswa.

g. Faktor sekolah. Selain keluarga, sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar memberi pengaruh pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu, sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistcm dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan. (Kartini Kartono, 2001: 27)

Selanjutnya menurut Mukhtar dan kawan-kawan mengatakan

terdapat langkah dan arah pengembangan siswa untuk mencapai kompetensi

akan tergambar dalam bentuk unjuk kcrja sebagai aktivitas nyata maupun

aktivitas tersembunyi, yang meliputi:

a, Pengembangan penguasaan pengetahuan, yang dicirikan dengan proses mencari tahu untuk mampu menginterpretasikan informasi (process of knowing, know how, dan know why).

b. Pengembangan keterampilan (tool skill development), yang dicirikan dengan ketaatan pada prosedur, tcpat waktu, tahan bosan, akurasi, dan teliti.

c. Pengembangan kemampuan daya nalar atau daya pikir (thinking process/cognitive skill), yang dicirikan dengan penciptaan ide baru,

Page 10: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

memandang masalah dengan cara baru, dan merencanakan penyelesaian masalah seara sistematik. ‘

d. Pengembangan sikap sosial (sosial attitude), yang dieirikan dengan aktivitas saling tukar infonnasi, mendengar dan menghormati ide orang lain, serta bekerja sama dalam tim. (Mukhtar, 2003: 95-96)

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain memberikan batasan hasil

belajar atas dasar taksosomi Bloom dengan menggunakan hasil belajar

dicapai melalui tiga kategori atau ranah (domain) yang dikenal dengan

taksonomi Bloom antara lain adalah sebagai berikut :

a. Daerah kognitif yang berkenaan dengan perilaku yang berhubungan dengan berpikir yaitu mengetahui dan memeeahkan masalah.

b. Daerah efektif yaitu kemampuan sikap.

c. Daerah psikomotor yaitu berkenaan dengan tujuan yang berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual dan motorik. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002: 122)

Dari definisi di atas dapat dirumuskan bahwa hasil belajar siswa

adalah hasil belajar yang dieapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan

tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah yang dapat dinilai melalui aspek:

EI), Aspek kognitif menyangkut kemampuan siswa dalam pengetahuan atau

ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi. Hal ini

dibuktikan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan

oleh guru terhadap tugas, nilai ulangan-ulangan atau ujian yang

ditempuhnya. Iadi, hasil belajar siswa berfokus pada nilai atau angka yang

dieapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, Aspek ini dinilai guru

untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran peneapaian hasil

belajar siswa; b). Aspek afektif meliputi perhatian, respon, penghayatan,

Page 11: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

pengorganisasian, dan perhatian terhadap nilai atau seperangkat nilai dan e).

Aspek psikomotorik meliputi persepsi. set. respon terbimbing, respon

mekanistis, dan respon kompleks.

Jadi. hasil belajar siswa berfokus pada nilai atau angka yang dicapai

siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihat

dari sisi kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai guru untuk melihat

penguasaan pengetahuan sebagai ukuran peneapaian hasil belajar siswa. Di

antara ketiga ranah ini, yakni kognitii afektif, psikomotorik, maka ranah

kognitiflah yang paling sering dinilai oleh guru di sekolah karena berkaitan

dengan kxemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bukan sekedar hafal Undang-

undang Dasar 1945 dan perundangmndamgan serta ketatanegaraan

Republik Indonesia, tetapi justru melalui Proses Belajar Mengajar (PBM)

diharapkan dapat “ mengembangkan pemahaman dan pelaksanaan UUD

1945 dan perundang- undangan lainnya serta nalar yang nyata dalam

kehidupannya, sehingga dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) PKn haruslah

nampak pada kreativitas siswa dalam mengajar.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) secara umum, harus disesuaikan dengan keberhasilan pencapaian pendidikan nasional yaitu:

"Mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan", (Depdiknas, 2003:14)

Page 12: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Sedangkan secara khusus tujuan pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) adalah:

‘‘Membina moral yang diharapkan elapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memanearkan imtaq (iman dan taqwa) terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang mendukung persatuan dan kesatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam kepentingan, kebudayaan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan, sehingga perbedaan pemikiran pendapat atau kepentingan diatasi dengan musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya perilaku untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh Indonesia". (Ahmad Kosasih Djahiri, 2000: 10)

Dari penjelasan mengenai materi PKn di atas dapat disimpulkan

bahwa materi pembelajaran PKn merupakan wahana untuk dapat

mengeembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral dan PKn bukan

hanya sekedar hafal UUD 1945 dan perundangmndangan serta

ketatanegaraan Republik Indonesia, tetapi justru melalui proses belajar

mengajar diharapkan dapat mengembangkan pemahaman dan pelaksanaan

UUD 1945 dan perundang-undangan lainnya pada diri siswa serta nalar yang

nyata dalam kehidupannya. Oleh karena itu, untuk dapat meneapai tingkat

nalar yang nyata dengan ditunjukkan dari kemarnpuan berpikir kritis siswa

maka pembelajaran materi PK.11 harus dapat dioperasionalkan melalui

kerjasama tujuan kurikulum sorta harus Nampak dalam sosok program dan

pola pengajaran dalam kurikulum PKn penjabarannya sampai pada tujuan

péngajaran kelas, karena penjabaran tujuan khusus yang dioperasionalkan

akan lebih tepat dan benar dilakukan oleh guru melalui penggunaan multi

metode dalam proses pembelajaran.

Page 13: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Dari beberapa arti dan definisi yang dikemukakan di atas mengenai

hakikat hasik belajar PKn siswa, maka dapat diambil suatu pengertian bahwa

rselain prestasi itu digunakan untuk mengukur kemampuan siswzy., prestasi

juga dapat digunakan untuk keterampilan siswa dalam menerapkan dan atau

mengimplementasikan pelajaran yang didapatkan lewat proses pendidikan

dalam kehidupannya sehari-hari untuk dapat menyesuaikan diri dengan

segala sesuatu, karena seerang akan dapat bertahan hidup dan maju

berkembang jika mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan

sekitamya dan hal ini bisa direalisasikan lewat pendidikan.

Lewat proses pendidikan dan pengajaran siswa dapat melakukan

perubahan individu, apapun perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah

pengetahuan melainkan juga dalam bentuk keeakapan, kebiasaan, sikap

pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai

segala aspek Organisme atau pribadi seseorang karena itu seseorang yang

belajar itu tidak sama Iagi dengan saat sebelumnya, karena ia lebih sanggup

menghadapi kesulitan memeeahkan masalah.

Keberhasilan seorang siswa untuk meneapai hasil belajar yang baik

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor itu terdiri dari tingkat

kecerdasan yang baik, pelajaran sesuat bakat yang dimiliki, ada minat dan

perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar,

cara belajar yang baik dan sttategi pembelajaran yang variatif yang

dikembangkan guru. Suasana keluarga juga dapat memberi dorongan anak

Page 14: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

untuk berprestasi. Selain itu, lingkungan sekolah yang tertib, teratur, disiplin,

yang kondusif bagi kegiatan kompetisi siswa dalam pembelajaran.

2. Hakikat Metode Pembelajaran Jigsaw pada Pembelajaran PKn

Proses pembelajaran melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan

yang perlu dilakukan oleh siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik.

Kesempatan untuk melakukan kegiatan dan perolehan hasil belajar

ditentukan oleh pendekatan yang di gunakan 0leh guru dan siswa dalam

proses belajar tersebut.

Oemar`Hama1ik mengatakan bahwa:

"Dalam kurikulum telah ditegaskan, bahwa penerapan pendekatan dalam proses belajar mengajar diarahkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar dalam diri siswa supaya mampu menemukan dan mengelola perolehannya. Pendekatan ini disebut sebagai pendekatan proses. Proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan ini mengaeu kepada siswa agar belajar berorientasi pada belajar bagairnana be1ajar". (Oemar Hamalik, 2003: 149)

Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan

makna yang tidak selalu sama. Dalam konteks pengajaran, strategi bisa

diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru pesena didik dalam

manifestasi akitivitas pengajaran. Sifat umum pola itu ivararti bahwa maeam-

maeam dan sekuensi (urutan) tindakan yang dimaksud tampak

digunakan/diperakan guru dan peserta didik pada berbagai ragam evenzs

pengajaran. Menurut Oemar Hamalik pembelajaran adalah "Suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk meneapai

Page 15: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

tujuan pembe1ajaran". (Oemar Hamalik, 2003: Manusia yang terlibat dalam

system pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya, termasuk

tenaga laboratorium. Material, meliputi buku-buku, alat peraga, fotografi,

slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari

ruangan kelas, laboratorium, komputer. Prosedur meliputi jadwal dan

metode penyampaian informasi praktek, belajar, ujian dan sebagainya.

Pembelajaran adalah suatu proses interaksi (hubungan timbal balik)

antara guru dengan siswa. Dalam proses tersebut guru memberikan

bimbingan dan

menyediakan berbagai kesempatan yang dapat mendorong siswa belajar dan

untuk mempemleh pengalaman sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Tercapainya tujuan pembelajaran ditandai oleh tingkat penguasaan

keterampilan dan pembentukan kepribadian.

Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pedemuan

kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian

dengan perumusan tujuan instruksional khusus. Jarang sekali terlihat guru

merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan, tetapi pasti guru

merumuskan lebih dari satu tujuan. Karenanya guru pun selalu

menggunakan metode yang lebih dari satu. Pemakaian metode yang satu

digunakan untuk mencapai tujuan yang satu, sementara penggunaan metode

yang lain, juga digunakan untuk mencapai tujuan

Page 16: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

yang lain.

Kebanyakan ahli pendidikan pengajaran mengatakan bahwa

pengajaran adalah teijemahan dari instruetion atau teaehing. Menurut Arif S.

Sadiman dikatakan bahwa:

“Instruction mencakup semua events yang mungkin mempunyai pengamh langsung kepada proses belajar manusia dan bukan saja terbatas pada events (peristiwa-peristiwa) yang dilakukan oleh guru dosen instruktur. Instruction itu meliputi pula kejadian-kejadian yang diturunkan oleh bahan cetakan, gambar, program televisi, film, slide, kaset audio atau kombinasinya". (Arif S. Sadiman, 2001: 17)

Pengajaran hanyalah salah satu bentuk instruction. Dan, pengajaran

sering dikondisikan sebagai proses aktivitas belajar-rnengajar di kelas

pengajaran yang tentunya bersifat formal. Kelas pengajaran, jangan hanya

diartikan sebagai terbatas oleh ruangan dengan ukuran tertentu yang

permanen untuk berlangsungnya belajar-mengajar. Pengentian kelas harus

dikonotasikan sebagai suatu sistem yang bukan saja berupa ruangan atau

bagian dari bangunan sekolah. Kelas merupakan tempat atau wadah

berlangsungnya pengajaran (be1ajar-mengajar) baik di dalam ruangan yang

biasa dipakai, di laboratorium, lapangan, dan sebagainya.

Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk

mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik

adalah tugas guru sebagai suatu profesi, Tugas guru sebagai pendidik

menurut Syaiful Bahri Djamarah berarti:

Page 17: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

“Meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan kepada anak didik. Tugas gum sebagai pengajar berani meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik, sedangkan sebagai pelatih guru berarti mengembangkan keterampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik". (Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 37)

Guru harus dapat menempatkan diri sebagai orang tua kedua,

dengan mengemban tugas yang dipereayakan orang tua siswa dalam jangka

waktu tertentu. Untuk itu pemahaman terhadap jiwa dan watak anak didik

diperlukan, agar dapat dengan mudah memahami jiwa dan watak anak didik.

Begitulah tugas gum sebagai orang tua kedua, setelah orang tua anak didik di

dalam keluarga.

Dengan demikian, guru sebagai seerang pendidik, pengajar dan

pelatih untuk dapat melaksanakan tugasnya diperlukan suatu desain

pengaiaran yang merupakan suatu preses analisis dari kebutuhan dan tujuan

belajar, pengembangan

Y materi, kegiatan belajar mengajar, dan kegiatan penilaian hasil belajar

peserta didik, mencobakan merevisi kegiatan mengajar dan penilaian peserta

didik.

Menurut Nana Sudjana Pembelajaran kooperarif adalah : "Tindakan

guru melaksanakan reneana mengajar. Artinya, usaha guru dalam

menggunakan beberapa variabei pengajaran (tujuan, bahan, metode dan alat

serta evaluasi) agar dapat mempengamhi para siswa meneapai tujuan yang

telah ditetapkan? (Nana Sudjana. 2001: 147)

Page 18: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Pendapat lain mengenai pembelajaran kooperatif menurut J.J.

Hasibuan dan Moedjiono yaitu:

“Pola umum perbuatan guru dan murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Pengertian strategi dalam hal ini menunjuk · kepada karakteristik abstrak dan rentetan perbuatan guru murid di dalam penstiwa belajar mengajar. Sedangkan rentetan perbuatan guru dan murid dalam suatu peristiwa belajar mengajar aktual tertentu, dinamakan prosedur intruksional.” (JJ . Hasibuan dan Moedjiono, 2002: 3)

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain pembelajaran

kooperatif adalah:

"Pembelajaran kooperatif mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha meneapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk meneapai tujuan yang telah digariskan." (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002: 5)

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif pada dasarnya adalah pola umum tindakan guru atau praktek

guru dalam melaksanakan pengajaran melalui eara tertentu yang diberikan

kepada anak didik dan dinilai lebih efektif sena lebih efisien. Dengan

perkataan lain gaya mengajar adalah politik atau taktik yang digunakan guru,

dalam melaksanakan praktek mengajar di kelas.

Selanjutnya menurut Mukhtar dan kawan-kawan mengatakan

terdapat langkah dan arab pengembangan pembelajaran knoperatif untuk

mencapai kompetensi akan tergambar dalam bentuk unjuk kerja sebagai

aktivitas nyata maupun aktivitas tersembunyi bagi guru, yang meliputi:

Page 19: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

a. Pengembangan penguasaan pengetahuan, yang dieirikan dengan proses mencari tahu untuk mampu menginterpretasikan informasi (proeess of knowing, know how, dan know why)

b. Pengembangan keterampilan (tool skill development), yang dieirikan dengan ketaatan pada prosedur, tepat waktu, tahan bosan, akurasi, dan teliti.

c. Pengembangan kemampuan daya nalar atau daya pikir (thinking processcognitive skill), yang dieirikan dengan peneiptaan ide baru, memandang masalah dengan cara baru, dan mereneanakan penyelesaian masalah secara sistematik. ·

d. Pengembangan sikap sosial (sosiol attitude), yang dieirikan dengan aktivitas saling tukar informasi, mendengar dan menghormati ide orang lain, serta bekerja sama dalam tim. (Mukhtar, 2003: 94)

Jika dibandingkan penjelasan-penjelasan mengenai pembelajaran kooperatif di atas, maka menurut Cucu Komara dan Deuis Fitni terdapat perbedaan pengertian persepsi mengenai konsepsi pembelajaran:

a. Strategi adalah sebagai penentuan pilihan atau berbagai kemungkinan terhadap apa yang akan direneanakan dan dilaksanakan seseerang (guru). Jadi menunjukkan suatu pemikiran abstrak konsepsional.

b. Ada pun dalam pandangan Nana Sudjana memandang strategi sebagai tindakan nyata yang taktis dan sudah spesiiik sifatnya atau menentu. (Cucu Komara dan Deuis Fitni, 2003: 35)

Untuk dapat mengukur mengenai penggunaan pembelajaran

kooperatif di sekolah, maka menurut Cucu Komara dan Deuis Fitni dapat

didasarkan pada cirri-ciri pembeiajaran kooperatif berikut ini:

a. Penyusunan Materi Pelajaran

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam penerapan belajar tuntas di sekelah dasar adalah penyusunan materi pelajaran. Pokok-pokok materi pelajaran yang terdapat dalam kurikulum hendaknya disusun lebih spesiiik lagi menurut urutan yang logis, fungsional, dan sistematis. Materi pelajaran sebaiknya disusun dalam satuan pelajaran-satuan pelaj aran yang lebih kecil.

Page 20: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

b. Penyusunan Tujuan Pembelzjaran Khusus

Penerapan konsep belajar tuntas juga hams memperhatikan masalah penyusunan tujuan pembelajaran khusus. Sebenamya, tujuan pembelajaran khusus ini merupakan kelanjutan dari langkah pertama, yaitu penyusunan materi pelajaran. Oleh karena itu, penyusunan tujuan pembelajaran khusus selalu berpedoman pada materi pelajaran. Pada tujuan pembelajaran khusus itu dieantumkan tolok ukur, sasaran atau tujuan belajar, dan kondisi yang dibutuhkan untuk menguasai suatu materi pelajaran. Untuk itu, tujuan pembelajaran khusus hendaknya disusun sangat terperinei, spesiiik, dan operasional.

c. Pelaksanaan Tes

Pelaksanaan tes ini berguna untuk mengetahui taraf kemampuan atau penguasaan siswa terhadap suatu materi pelajaran. Pelaksanaan tes ini diselenggarakan pada setiap akhir suatu satuan peiajaran diajarkan kepada siswa.

d. Penyediaan Kondisi Belajar ·

Dalam belajar tuntas, kondisi belajar yang optimal merupakan faktor pendukung bagi keberhasilzm siswa dalam meneapai materi pelajaran, Untuk itu, guru dituntut untuk berusaha agar mampu meneari dan meneiptakan - media pelajaran yang dapat memberikan kesempatan belajar bagi siswa. Guru dituntut untuk dapat mengembangkan media pelajaran yang berhubungan dengan materi dalam satuan pelajaran yang sedang diajarkarmya. Variasi toknik mengajar, pembentukan kelompok—kel0mpok belajar, pemberian umpan balik, dan pemberian perbaikan dalam membantu memeeahkan kesulitan belajar siswa. (Cucu Komara dan Deuis Fitni, 2003: 24-27)

Untuk membantu proses berpikir guru dalam menerapkan

pembelajaran kooperatii Ahmad Rohani dalam The Teacher as a Decision

Maker mengatakan bahwa guru hendaknya memiliki 4 kompetensi, yaitu:

a. Memiliki pengetahuan tentang "belajar dan tingkah laku" manusia (peserta didik) sorta mampu menerjemahkan teori itu ke dalam situasi yang riil.

b. Memiliki sikap yang tepat terhadap diri sendiri, sekolah, pesefta didik, teman sejawat, dan mata pelajaran yang dibina,

e. Menguasai mata pelajaran yang akan diajarkan.

Page 21: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

d. Memiliki keterampilan teknis dalam mengajar, antara lain keterampilan mereneanakan pelajaran, bertanya, menilai peneapaian peserta didik, menggunakan strategi mengajar, mengelola kelas, dan memotivasi peserta didik. (Ahmad Rohani HM, 2002: 69)

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan

pembelajaran kooperatif di sekolah tidak terlepas dari kegiatan guru dan

poranan siswa dalam proses belajar mengajar. Ini berarti, semakin mampu

guru mengelola dan melaksanakan dan menerapkan strategi bolajar

mengajar dalam kegiatan belajar mengajar, serta semakin aktif siswa dalam

melaksanakan peranannya, maka akan semakin mantap penerapan belajar di

sekolah. Jadi, dapat dipastikan bahwa peluang untuk meneapai penguasaan

siswa secara optimal terhadap materi pelajaran menjadi semakin tinggi.

Penggunaan pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam

meningkatkan. Prestasi belajar siswa karena dapat membentuk siswa yang

aktif dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dari pendapat tersebut

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif pada dasamya adalah

pola umum tindakan guru atau praktek guru dalam melaksanakan

pengajaran melalui eara tenentu yang diberikan kepada anak didik dan

dinilai lebih efektif serta lebih eiisien. Dengan perkataan lain strategi

mengaiar adalah politik atau taktik yang digunakan guru, dalam

melaksanakan/praktek mengajar di kelas.

Pembelajaran, selain ditentukan/dipengaruhi oleh tujuan, juga

faktor kesesuaian dengan bahan, kemampuan guru untuk menggunakannya,

keadaan peserta didik, dan situasi yang melingkupinya. Dengan kata lain,

Page 22: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

penerapan suatu metode pengajaran menurut Ahmad Rohani harus

memiliki "Relevansi dengan tujuan, relevansi dengan bahan, relevansi

dengan kemampuan guru, relevansi dengan keadaan peserta didik, dan

relevansi dengan situasi pengajaran” (Ahmad Rohani HM, 2002: 1 18)

Syaiful Bahri Djamarah mengatakan bahwa untuk memilih metode

mengajar tidak bisa sembarangan, banyak faktor yang mempengaruhinya

dan patut dipertimbangkan yang diantaranya adalah:

a. Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya.

b. Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya.

e. Situasi dengan berbagai keadaannya.

d. Fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya.

e. Pribadi guru serta kemampuan profesinya yang berbeda-beda. (Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 184-185)

Dengan memperhatikan dari beberapa pendapat para ahli tersebut

di atas dapat disimpulkan bahwa kedudukan metode pengajaxan dalam

interaksi belajar memegang peranan penting dalam meneapai tujuan, karena

metode merupakan eara atau alat sistematis berupa pilihampilihan yang

dapat digunakan untuk macam-macam kepentingan pengalaman belajar.

Adapun pengertian pembelajaran kooperatif menurut Dirjen

Dikdasmen Depdiknas adalah "Merupakan cara penyajian bahan pengajaran

dengan disertai maeam-maeam penggunaan metode pengajaran seperti:

ceramah, diskusi, Tanya jawab, penelitian tugas, problem solving, role

playing, VCT dan lain-lain". (Depdiknas, 2002: 82)

Page 23: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Penggunaan pembelaj aran kooperatif terutama ditujukan terhadap perhatian siswa, metivasi dan belajar siswa, Tujuan penggunaan multi metode menurut Aswan Zain dimaksudkan untuk:

a. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar.

Dalam proses belajar mengajar perhatian dari siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan sangat dituntut. Sedikit pun tidak diharapkan adanya siswa yang tidak atau kurang memperhatikan penjelasan guru, karena hal itu akan menyebabkan siswa tidak mengerti akan bahan pelajaran yang diberikan guru.

b. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi

Motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Seorang siswa tidak akan dapat belajar dengan balk dan tekun jika tidak ada motivasi di dalam dirinya.

c. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah

Adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa di kelas ada siswa tertentu yang kurang senang terhadap seorang guru. Kurang senangnya seorang siswa terhadap guru bisa jadi disebabkan gaya mengajar guru yang kurang bervariasi. Gaya mengzn ar guru tidak sejalan dengan gaya belajar siswa.

d. Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual Sebagai seorang guru dituntut untuk mempunyai berbagai keterampilan yang mendukung tugasnya dalam mengajar. Pengmasaan metode mengajar · yang dituntut kepada guru tidak hanya satu atau dua metode, tetapi lebih banyak dari itu.

e. Mendorong anak didik untuk belajar

Menyediakan lingkungan belajar adalah tugas guru. Kewajiban belajar adalah tugas anak didik. Kedua kegiatan ini menyatu dalam sebuah interaksi pengajaran yang disebut interaksi edukatii (Aswan Zain, 2002: 181-185)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran

jigsaw pada pembelajaran PKn adalah pola umum tindakan guru atau

praktek guru dalam melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang

diberikan kepada anak didik dan dinilai lebih efektif serta lebih efisien.

Page 24: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Dengan kata lain gaya mengajar adalah politik atau taktik yang digunakan

guru dalam melaksanakan mengajar di kelas dengan cara mempengaruhi

pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas

tradisional.

B. Kerangka Pikir Tindakan

Media pembelajaran yang menunjang terwujudnya proses

pembelajaran yang berhasil haruslah mampu memberikan jaminan ke arah

tereapainya tujuan mengajar, yaitu untuk mendorong para siswa agar dapat

berpikir dan bertindak secara mandiri, kreatif, dan mampu beradaptasi,

dengan mernberikan kesernpatan kepada siswa untuk memanfaatkan semua

bakat dan kemampuan, balk jasmani dan r0hani. Tanpa adanya media

pembelajaran tidak dapat mengantarkan siswa untuk meneapai tujuan

mengajar tarsebut, maka sulit untuk dicapai tujuan mengajar yang maksimal.

Telah diketahui bahwa dalam menggunakan suatu media

pembelajaran seorang guru harus menyadari bahwa siswa yang dihadapi

mempunyai perbedaan individual dan gaya yang berbeda dalam belajar.

Beberapa siswa mungkin lebih bersifat visual dalam belajar, artinya mereka

dapat belajar dengan balk apabila ia melihat seseorang mengerjakannya,

sementara siswa lain lebih bersifat auditorial, artinya mereka mempunyai

kemampuan mendangar dan menghafal, tanpa perlu melihat secara langsung

apa yang dikerjakan oleh orang lain. Kelompok siswa yang lain lebih bersifat

Page 25: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

kinestetik, artinya mereka akan belajar dengan baik apabila mereka langsuug

bergerak, bekerja, atau melakukan aktivitas.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka semakin efektif suatu

penggunaan media dalam proses pembelajarau yang diberikan oleh

guruterhadap siswa, maka akan memberikan hubungan atau pengaruh yang

positif terhadap hasil belajar siswa.

Proses pembelajaran merupakan kegiatan utama sekolah yang dalam

pelaksanaannya sekolah diberi kebebasan inemilih strategi, pendekatan,

metode, dan teknik pembelajaran yang paling efektif sesuai dengan

karakteristik mata pelajaran, peserta didik, guru, sena kondisi nyata sumber

daya yang tersedia dan siap didayagunakan di sekolah,

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa adalah dengan mnerapkan metode pembelqaran Jigsaw dalam

proses belajar mengajar.

C. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Jika pembelajaran keijasama

Negara-negara Asia Tenggara melalui metode Jigsaw pada siswa kelas 5 SD

Negeri Kompa 2, maka hasil belajar siswa akan meningkat."

BAB III

Page 26: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif kualitatif Classroom Action Research atau penelitian Tindakan

yang bertujuan untuk mengetahui, menggambarkan, memaparkan,

melukiskan suatu fenomena tertentu dan berusaha untuk ditarik kesimpulan.

B. Waktu dan tempat Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan di SD Negeri Kompa 2. Adapun waktu

penelitian yang penulis lakukan selama 6 bulan dimulai dari bulan Januari

2009 sampai dengan Juni 2009.

C. Sumber Data

Untuk mendapatkan data penelitian penulis mengambil sumber data

yang bersifat data primer yang berasal dari kepala sekolah, guru, dan siswa,

sedangkan data sekumder adalah dokumen-dokumen yang berhubungan

dengan maslaah penelitian. Informan berjumlah 3 orang berasal dari siswa.

Sedangkan key informan berjumlah 2 orang guru.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini unmk memperoleh data yang akurat dan

diyakini kebenarannya maka penulis menggunakan teknik :

l. Telaah Dokumen dan Studi Kepustakaan.

Page 27: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Kegiatan ini penulis lakukan dengan membaea, mengkaji dan

mengumpuikan teori-teori, literature-literatur dan dokumen-dokumen

yang berkaitan dengan obyek penelitian.

2. Studi Lapangan.

Dalam teknik penulis melakukan beberapa kegiatan yang diantaranya :

a. Observasi atau pengamatan, yaitu mengamati suatu fenomena,

peristiwa-peristiwa yang terjadi di lapangan secara langsung yang

digunakan sebagai sumber hukum bahan penelitian.

b. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab secara langsung kepada

responden untuk mendapatkan informasi yang Iebih jelas dan

kemungkinan dalam kuesioner.

c. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan masalah

penelitian.

d. Catatan lapangan, yaitu teknik pengumpulan data yang penulis

lakukan dengan eara meneatat mengenai temuan-temuan langsung

dari hasil pengamatan yang tidak tereneana htau terprogram tetapi

berkaitan dengan obyek penelitian.

Page 28: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

E. Langkah-Langkah Panelitian.

Langkah-langkah penelitian dilakukan dalam 3 (tiga) siklus yaitu:

Siklus I

Siklus pertama dalam Classroom Action Research ini terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut:

Perencanaan (Planning)

a. Penulis melakukan analisis terhadap fimgsi dan manfaat liasil

belajarsiswa.

b. Membuat pedoman wawaneara, pedoman Observasi, menyiapkan alat

dokumentasi dan catatan lapangan

c. Menyiapkan lembar pengamatan berupa format wawancara yang

diberikan kepada siswa untuk diisi.

d. Menearattingkathasil belajar siswa.

e. Penulis berparan sebagai penilai mengenai hasil belajar siswa,

f. Menentukan waktu umuk mengamati hasil belajar siswa.

Pelaksanaan (Acting)

a. Penulis mengumpulkan 36 orang siswa dan memberikan penjelasan

tentang pengtingnya fungsi dan manfaat hasil belajar siswa.

b. Melaksanakan wawancara, melihat dan mendokumentasikan kegiatan

siswa dalam pelaksanaan metode pembelajaran jigsaw.

c. Penulis membagikan daftar isian mengenai hasil belajar siswa.

Page 29: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

d. Mengumpulkan dahar isian siswa menyangkut pelaksanaau metode

pembelajaran jigsaw.

e. Penulis menilai dan mengevaluasi tentang hasil belajar siswa dan

metode pembelajaran jigsaw.

f. Setelah melakukan kegiatan·kegiatan di atas, selanjumya dilakukan

pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw.

Pengamatan (Observation)

a. Situasi kegiman metode jigsaw. Dalam hal ini penulis mengamati

mengenai hasil belajar siswa dan metode pembelajaran jigsaw.

b. Keaktifan siswa dalam metode pembelajaran jigsaw.

Refleksi (Reflecting)

Penelitian tindakan kelas ini berhasil apbila memenuhi beberapa

syarat sebagian besar siswa memiliki hasil belajar siswa.

Siklus II

Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari

pereneanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refieksi.

Perencanaan (Planning)

a. Penulis menentukan waktu luntuk mengumpulkan siswa yang masih

tidak memiliki hasil belajar siswa.

Page 30: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

b. Penulis menyiapkan materi untuk memberikan penjelasan kembali ni

mengenai fungsi dan manfaat tentang hasil belajar siswa dari hasil

siklus

c. Menyiapkan pedoman wawaneara terhadap kepala sekolah dan guru

senior mengenai hasil belajar siswa dan metede pembelajaran jigsaw.

Pelaksanaan (Acting)

a. Penulis mengunjungi kelas untuk melihat pelaksanaan metode 1

pembelajaran jigsaw pada siklus I.

b. Penulis melaksanakan wawaneara berdasarkan reneana hasil refleksi

pada siklus pertama. Setelah melakukam persiapan wawaneara

penulis selanjumya melakukan wawaneara kepada informan

menyzmgkut hasil belajar siswa dan metode pembelajaran jigsaw.

c. Setelah melakukan kegiatamkegiatan di atas, selanjutnya dilakukan

pembelqjaran dengan menggunakan metode jigsaw,

Pengamatan (Observation)

Penulis melakukan pengamatsn terhadap aktivitas siswa dan

perhatian sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan metode

pembelajaran jigsaw.

Refleksi (Reflecting)

Penulis melakukan refleksi terhadap pelakszmaan siklus kedua dun

menyusun rencana (replanting) untuk siklus ketiga.

Page 31: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Siklus III

Siklus ketiga merupakam putaran ketiga dari siklus pertama dan

kedua.

Perencanaan (Planning)

Penulis membuat rencana penelitian berdasarkan hasil refleksi pada

siklus kedua. Setelah melakukan penelitian pada siklus I dan H selanjutnya

penulis membuat rencana wawancara dan Observasi.

Pelaksanaan (Acting)

a. Penulis melaksanakan pengamatan hasil belajar siswa dan metode

pembelajaran Jigsaw

b. Setelah melakukan kegiatan di atas, selanjutnya dilakukan

pembelaiaran dengan menggunakan metode Jigsaw.

Pengamatan (Observation)

Penulis melakukan pengamatan terhadap hasil belajar siswa dan metode

pembelajaran jigsaw. Setelah penulis melakukan wawaneara dengan

inferman dan key infomian, maka selanjumya penulis melakukan

pengamatan terhadap peningkatan basil belzgar siswa dan metode

pembelajaran jigsaw.

Page 32: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Refleksi (Rflecting)

Penulis melakukan reileksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga

danjmenganalisis unmk serta membuat kesimpulan atas hasil belajar siswa

dan metode pembelajaran jigsaw.

H. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari

pelaksanaan siklus penelitian dianalisis seeam deskriftif untuk melihat

keeenderungan yang te1jadi dalam kegiatan penelitian. Dimana penelitian

dikatakan berhasil jika upaya meningkatkau hasil belajar siswa melalui

metode pembelajaran Jigsaw dalam pembelzjaran kerjasama Negara-negara

Asia Tenggara pada siswa kelas 5 SD Negeri Kompa 2, dalam kategori baik.

Page 33: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengolahan Data

Tabel di bawah ini merupakan hasil penyajian dari peningkatan hasil

belajar siswa melalui metode pembelajaran Jigsaw dalam pembelajaran

kerjasama Negarwnegara Asia Tenggara pada siswa kelas 5 SD Negeri 2

Kompa dilakukan penulis sebanyak 3 siklus. Dimana pada siklus I dari 34

orang siswa terdapat 18 orang siswa yang tidak mampu memahami hasil

belajar siswa, dan setelah dilakukan pembelajarzm pada siklus II mengalami

perubahan hanya 13 orang yang tidak mampu dan pada siklus III hampir

seluruh siswa telah memiliki peningkatan dalam hasil belajar siswa.

Tabel 1. Hasil Evaluasi belajar siswa

No Siklus Nilai rata-rataI II III

1 80 80 80 802 60 60 60 603 50 50 50 504 70 70 70 705 50 50 50 506 60 60 60 607 100 100 100 1008 80 80 80 809 70 70 70 70

10 80 80 80 8011 60 60 60 6012 30 30 30 3013 40 40 40 4014 40 40 40 4015 80 80 80 8016 80 80 80 80

Page 34: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

17 80 80 80 8018 60 60 60 6019 40 40 40 4020 80 80 80 8021 50 50 50 5022 80 80 80 8023 60 60 60 6024 30 30 30 3025 30 30 30 3026 70 70 70 7027 50 50 50 5028 80 80 80 8029 30 30 30 3030 30 30 30 3031 70 70 70 7032 50 50 50 5033 100 100 100 10034 90 90 90 90

Rata-rata

Setelah diadakan perbaikan pembelajaran dapat diketahui bahwa

pada siklus I rata·rata kelas di bawah 62 dan terdapat I8 orang siswa yang

nilai rata-ratanya di bawah 62.

Pada siklus II rata-rata kelas masih di bawah 62 dan terdapat 18

siswa nilai rata-ratanya di bawah 62.

Pada siklus III rata—rata kelas di atas 67 dan masih terdapat 16

siswa yang nilai rata-ratanya di bawah 67

Page 35: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Dari grafik di atas dapat dikatakan bahwa pada siklus I menghasilkan

rata- rata sebesar 62, siklus ll sebesar 65 dan pada siklus III mengalami

peningkatan sebesar 67. Dari ketiga siklus tersebut menghasilkan rata-rata

sebesar 61. hal ini menunjukkan bahwa dari ketiga siklus yang penulis

lakukan dapat diketahui bahwa proses pembelajaran pembelajaran

kerjasama Negara-negara Asia Tenggara mengalami peningkatan dari siklus I

sampai dengan siklus III.

Tabel 2. Nilai rata-rata Siklus 1

No Nilai Jumlah Siswa

Jumlah Nilai

Prosentase KeteranganKurang Sedang Baik

1 3 5 15 14,70%

Nilai Rata-rata Kelas = 211 34= 6,20

2 4 3 12 8,82%3 5 5 25 14,70

%4 6 5 30 14,70

%5 7 4 28 11,76

%6 8 9 72 26,47

%7 9 1 9 2,94

%8 10 2 20 5,88

%Juml

ah34 211 52,92% 11,76

%11,76

%35,29

%

Page 36: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebzmyak 52,92 %

kemampuan kompetensi siswa masih kurzmg, 11,76 % sedang, dan 35,29 %

baik. Hal ini memmjukkan bahwa pada sik1us 1 rata-rata siswa memiliki nilai

pembelajaran kerjasama Negara-negara Asia Tenggara yang masih kurang.

Tabel 3. Nilai rata-rata Siklus 2

No Nilai Jumlah Siswa

Jumlah Nilai

Prosentase KeteranganKurang Sedang Baik

1 3 3 9 8,82% Nilai Rata-rata Kelas= 214 34= 6,29

2 4 4 16 11,76%3 5 5 25 14,70%4 6 6 36 17,64%5 7 5 35 14,70

%6 8 8 64 23,52%7 9 1 9 2,94%8 10 2 20 5,88%Jumlah 34 214 52,92% 14,70

%26,46%

Dari tabel di alas menunjukkan bahwa sebanyak 52,92 %

kompetensi siswa masih kurang, 14,70 % sedang, dam 26,46 % baik, Hal ini

menunjukkan bahwa pada siklus II rata-rata siswa telah mengalami

peningkatan nilai pembelajaran pembelajaraan kerjasama Negaramegara

Asia Tenggara.

Page 37: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Tabel 4. Nilai rata·rata pembelajaran Siklus 3

No Nilai Jumlah

Siswa

Jumlah Nilai

Prosentase KeteranganKurang Sedang Baik

1 3 1 3 2,94% Nilai Rata-rata Kelas= 227 34= 6,67

2 4 2 8 5,88%3 5 2 10 5,88%4 6 12 72 35,29

%5 7 5 35 14,70

%6 8 9 72 26,47%7 9 1 9 2,94%8 10 2 20 5,88%Jumlah 34 227 14,7 49,99 35,29%

Dari tabel di atas npenunjukkan bahwa sebanyak 14,7 % kompetensi siswa

masih kurang, 49,99 % sedang, dan 35,29 % baik. Hal ini menunjukkam

bahwa pada siklus III rata-rata nilai PKn siswa telah mengalami peningkatan.

B. Deskripsi Temuan dan Refleksi

Berdasarkan temuan tersebut dan hasil diskusi dengan rekan

sejawat, penulis melakukan perbaikan sabanyak 3 Siklus adapun langkah-

langkah yang ditempuh adalah:

1. Guru telah melakukan upaya paningkatan terhadap siswa dalam

penggunaan jigsaw.

2. Melakukan kegiatan meialui pemberian agar siswa lebih paham.

3. Memberikan latihamlatihan sesuai dengan waktu yang tersedia.

Page 38: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

4. Dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran selama 3 Siklus hasil

evaluasi yang diperoleh siswa mengalami peningkatan proses

pembelajaran pembelajaran kerjasama Negarwnegara Asia Tenggara.

C. Pembahasan

Hasil refieksi siklus perbaikan ke 1, 2 dan 3 temyata menunjukkan

adanya peningkatan dan perbaikan nilai siswa dalam proses pembelajaran

pembeiajaran kerjasama Negara-negara Asia Tenggara dari hasil refieksi

proses pembelajaran pembelajaran kerjasama Negara-negara Asia Tenggara

diketahui pada siklus 1 masih ada siswa yang beium dapat memahami materi

pembeiajaran kerjasama Negara-negara Asia Tenggara, waktu jigsaw ada

siswa yang tidak serius dimana mereka hanya ngobrol saja karena mereka

beium memahami pembelajaran pembelajaran kerjasama Negara-negara

Asia Tenggara.

Pada siklus 2 setelah diberikan latihan-latihan soal dan pemberian

tugas di rumahs ternyata siswa yang tadinya masih kurang mampu sudah

menunjukkan kemajuan dalam materi pembeiajaran pembelajaran

kerjasama Negara-negara Asia Tenggara. ’

Pada siklus 3 sebagian besar siswa telah mampu menyelesaikan soal

materi pembelajaran pembelajaran kerjasama Negara-negara Asia Tenggara.

Dalam kegiatan kelompok pada jigsaw diketahui bahwa disiplin dan

kerjasama siswa sudah tampak baik.

Page 39: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Pendidik sebagai komponen sumber daya insani yang melaksanakan

garapan pendidikan. Fungsinya memberikan layanan umuk kelanearan

proses pembelajaran kepada peserta didik, juga alat bantu mengajar adalah

komponen yang berfungsi memberi kemudahan belajar kepada peserta didik

melalui alat/bahan yang dirancang untuk memberi kemudahan belajar.

Seorang guru senantiasa dihadapkan dengan siswa yang memiliki

kemampuan belajar yang berbeda, untuk itulah kita perlu memahami

motivasi daram diri siswa dan berusaha untuk mengelolanya dengan baik

untuk membantu mereka berhasil meneapai tujuan tertentu.

Tingkat motivasi belajar cenderung berkorelasi dengan hasil belajar.

Artinya semakin kuat/tinggi tingkat motivasi belajar yang menarik,

menantang siswa berpikir dan berperan aktif akan mempengaruhi siswa

secara aktif.

Guru juga harus mampu menyampaikan informasi dengan tepat

sehingga informasi tersebut dapat dipahami oleh siswa. Gaya penyajian yang

digunakan guru dalam membahas materi pelajaran berpengaruh terhadap

perhatian siswa dengan itu materi pelajaran hendaknya disajikan dengan

eam yang menarik sehingga rasa ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran

meningkat.

Penerapan prinsip dan teknik mengajar seorang guru dalam

pelaksanaan tipe jigsaw terhadap siswa di kelas haruslah dilakukan dengan

Page 40: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

diferensiasi pelayanan terhadap ketiga kelompok. Dalam hal ini, ada 3 (tiga)

jenis program yang paling banyak dilakukan, yaitu :

1) Sistem pengayaan, yaitu pembinaan siswa yang memiliki

kemampuan dan keeerdasan luar biasa dengan penyediaan

kesempatan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat

pendalaman, setelah siswa yang bersangkutan menyelesaikan tugas-

tugas yang diprogramkan atau disediakan oleh guru sama dengan

siswa-siswa lainnya.

2) Sistem percepatan, yaitu pembinaan siswa yang memiliki

kemampuan dan kecerdasan luar biasa dengan memperbolehkan

siswa yang bersangkutan untuk naik kelas satu tingkat secara

meloncat atau menyelesaikan program regular yang ditetapkan

dalam jangka waktu yang lebih singkat (akselerasi).

3) Pengelompokkkan khusus, yaitu pembinaan siswa yang memiliki

kemampuan dan keeerdasan luar biasa dengan cara siswa yang

bersangkutan dikumpulkan di suatu tempat dan diberi kesempatan

secara khusus untuk mengembangkan kemampuannya sesuai

dengan potensi yang dimilikinya.

Pembelajaran yang menyesuaikan dengan kondisi siswa dapat

memberikan dampak yang baik terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Hal

ini menunjukkan bahwa perbaikan pembelaj aran sangat diperlukan.

Page 41: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Untuk dapat mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar siswa

melalui metode pembelajaran jigsaw pada pembelajaran kexjasama Negara-

negara Asia Tenggara di SDN Kompa 2 maka penulis melakukan langkah-

langkah penelitian yang terdiri dari tahap 1, 2, dan 3 dengan cara melakukan

pengamatan, wawancara (informant dan key informant) dan dokumentasi.

Penelitian ini dengan agenda peneliti melakukan pengamatan

terhadap proses belajar mengajar pembelajaran kerjasama Negara-negara

Asia Tenggara kelas dan penerapan jigsaw. Dari ketiga tahap yang penulis

lakukan diketahui dari hasil observasi dan tindakan yang penulis lakukan

maka pembahasannya adalah sebagai berikut :

1. Siklus I

Dalam siklus l penulis melakukan kegiatan-kegiatan yang terdiri dari

Perencanaan, Pengamatan, Pelaksanaan, dan Refleksi.

Perencanaan penulis lakukan dengan eara menyusun pedoman

wawancara yang akan diberikan kepada informan dan key informan, selain

itu juga mempersiapkan peralatan yang dapat digunakan untuk proses

dokumentasi (foto) tentang penerapan jigsaw.

Pengamatan penulis lakukan terhadap lingkungan sekelah, kegiatan

belajarmengajar dan melakukan pengamatan terhadap sumbensumber

belajar yang dapatdi gunakan untuk mendukung pelaksanaan proses belajar

mengajar.

Page 42: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Pelaksanaan penelitian penulis lakukan dengan eara mengunjungi

kelas untuk mengetahui bagaimana keefektifan penerapan jigsaw.

Hasil refleksi dari siklus pertama ini dapat diketahui bahwa upaya

yang dilakukan guru untuk meningkatkan prestasi belajar melalui penerapan

jigsaw telah dilakukan dengan maksimal hal ini dapat diketahui dari hasil

pengamatan dan wawaneara yang penulis lakukan terhadap guru di kelas

yang penulis kunjungi.

Dapat diketahui bahwa penerapanjigsaw rata-rata telah dijalankan

secara efektif hal ini dapat diketahui bahwa dari 3 kelompok yang penulis

amati diketahui bahwa dari kelompok I sampai dengan kelompok 3

menunjukkanPers entase yang cukup baik yaitu sekitar 60% — 90%

sedangkan kelompok l perlu ditingkatkan lagi keefektifannya yaitu hanya

sekitar 40% hal ini dikarenakan masih belum terarahnya kepribadian siswa

sehingga dalam proses belajar mengajar tanpa siswa masih ribut atau kurang

memperhatikan penjelasan yang diberikan guru.

2. Siklus II

Setelah mengetahui hasil dari siklus I selanjutnya penulis melakukan

penelitian pada siklus II dengan kegiatan pereneanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan reileksi untuk mengamati lebih lanjut aktivitas belajar

mengajar, melakukan wawancara dan dokumentasi. Dari hasil pelaksanaan

dan pengamatan diketahui bahwa penerapan jigsaw mengalami peningkatan.

Page 43: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

3. Siklus III

Setelah dilakukan penelitian pada siklus I dan II selanjutnya penulis

melakukan tindakan pada siklus III yang berupa pereneanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi yang bertujuan untuk melakukan tindakan

pemeeahan masalah dan menarik kesimpulan dari hasil siklus I dan II.

4. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Upaya meningkatkan basil belajar siswa melalui metode

pembelajaran jigsaw pada pembelajaran kerjasama Negara-negara Asia

Tenggara di SD Negeri 2 dengan cara menerapkan mempersiapkan satuan

pembelajamn, mengenali materi yang akan disampaikan, menyampaikan

materi pelajaran, menggunakan metode pembelajaran yang variatii

melakukan evaluasi hasil belajar siswa.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan jigsaw di

SD Negeri Kompa 2 memperhatikan 3 (Liga) hal yang menjadi sentral dalam

proses pengajaran yaitu siswa, tujuan dan guru yang diharapkan dari ketiga

sentral tersebut dapat meneiptakan situasi pembelajaran yang tepat

sehingga memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar dengan

menggerakkan segala sumber daya sekolah melalui penggunaan strategi

belajar mengajar yang tepat. Sehingga, jika dirangkai ketiga komponen

Page 44: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

tersebut maka proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu

rangkaian komunikasi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuan.

Untuk membantu guru dalam meneapai target pembelajaran.

Karena sumber belajar itu menjadi salah satu komponen system

pengajaran, maka hams bekmjasama, saling berhubungan, dan saling

keterganmngan dengan komponen-komponen pengajaran lainnya, bahkan ia

tidak bisa ada/berjalan secara terpisah/ sendiri tanpa berhubungan dengan

kompenen lainnya.

Dalam rangka memanfaatkan metode jigsaw di SD Negeri Kompa 2

maka setiap guru ditekankan dan diharapkan nmtuk memahami lebih dahulu

beberapa kualiiikasi yang dapat menunjuk pada suatu sumber belajar untuk

dipergunakan dalam proses belajar mengajar.

Secara umum, guru di SD Negeri Kompa 2 sebelum mengambil

keputusan terhadap penentuan sumber belajar, maka dipertimbangkan segi

waktu, tenaga, biaya dan manfaat dari penggunaan sumber belajar dalam

proses belajar mongajar.

Jadi kemampuan guru di SD Negeri Kompa 2 dalam menerapkan

model pembelajaran jigsaw adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap

guru dalam mengambil keputusan yang terbaik untuk menggunakan sumber

belajar yang dipakai dalam setiap proses belajar mengajar dengan tujuan

agar proses belajar mengajax dapat berjalan efektif dan eiisien. Kemampuan

Page 45: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

guru dalam menerapkan jigsaw di SD Negeri Kompa 2 memperhatikan segi-

segi ekonomis, teknisi, praktis, dan bersifat fleksibel sehingga sumber belajar

yang digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi kelas.

Dengan adanya penerapan metoide jigsaw maka diharapkan hasil

belajar siswa meningkat. Kegiatan belajar siswa dikatakan baik, apabila gl

membelegarkan seluruh potensi diri/belajamya efektif eifisien dan optimal.

Selanjutnya dikatakan bahwa belajar dengan efektif bila dengan

pangorbanan minimal dapat diraih hasil optimal/diharapkan, dan eiisien

bila yang bersangkutan atau manyelesaikan hal tadi dengan waktu yang

minimal. Dan hasil belajar disebut optimal bila basil tersebut minimal sesuai

dengan target pengajaran, dan lebih baik bila melebihi target tersebut.

Menyadari betapa pentingnya jigsaw dalam proses pendidikan dan

pengajaran, maka guru dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuannya

dalam menerapkan jigsaw yang diharapkan dapat tereapainya proses belajar

mengajar yang efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

D. Temuan Penelitian

Dari hasil pengamatan yang penulis iakukan, maka temuan

penelitian di lokasi penelitian adalah sebagai berikut :

l. Dalam menerapkan jigsaw terdapat kendala di antaranya terdapat

beberapa materi pelajaran yang tidak ada sumber belajar yang lengkap dan

kurang berfungsinya secara maksimal tentang penggunaan sumber belajar

yang berhubungan dengan praktikum.

Page 46: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

2. Penyediaan buku panduan dalam penerapan jigsaw perlu disesuaikan

dengan jumlah peserta didik sehingga tidak menghambat proses belajar

siswa.

3. Dalam peningkatan preses pembelajaran pembelajaran kerjasama Negara

negara Asia Tenggara melalui jigsaw perlu diupayakan peningkatan

kompetensi guru dalam hal kemampuan mengajar, kreativitas, inovatif dan

pemilihan metode mengajar yang efektif

4. Peningkatan hasil belajar siswa sedikit banyaknya telah tercapai yang

ditunjukkan dari adanya peningkatan prestasi belajar peserta didik dalam

segi pengetahuan, kemampuan dan perilaku.

Page 47: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Hasil pembahasan data hasil tes dijelaskan bahwa pada siklus I

menghasilkan rata-rata sebesar 62, sildus II sebesar 65 dan pada siklus III

memgalami peningkatan sebesar 67. Dari ketiga siklus tersebut

menghasilkan rata-rata sebesar 61, hal ini menunjukkan bahwa dari ketiga

siklus yang penulis lakukan dapat siketahui bahwa proses pembelajaxan

kerjasama Negara·negara Asia Tenggara mengalami peningkatan. Hal itu

menunjukkan bahwa hipotesis terbukti sebagai berikut, "Jika pembelajarau

kerjasama Negara-negara Asia Tenggara melalui metode jigsaw, maka hasil

belajar siswa kelas 5 SD Negeri Kompa 2 meningkat.”

B. Implikasi

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Kompa 2

telah dilakukan dengan baik. Neskipun masih terdapat faktor yang

menyebabkan penerapan jigsaw sedikit terganggu yaitu kumngnya dukungan

dan motivasi siswa terhadap peneapaian hjuan pembelaiaran dan Sumber

belajar belum sepenuhnya terpenuhi secara lengkap.

Implikasi dalam penelitian ini adalah diperlukan upaya baik

dilakukan oleh guru maupun kepala sekolah agar dapat menerapkan .Hgsaw

dapat dijalankan seefektif mungkin sehingga dapat mendukung dalam

Page 48: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

pencapaia proses pembelajaran kerjasama Negara-negara Asia Tenggara

yang efektif.

Page 49: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

I. Standar Kompetensi

Memahami peran Indonesia dalam Iinkgungan negara-negara di Asia

Tenggara

II. Kompetensi Dasar

Menjelaskan kerjasama negaramegara Asia Tenggara

III. Materi Pokok

Negara-negara ASEAN

IV. Indikator

Kerjasama Indonesia dengan Negara-negara Asia Tenggara

V. Tujuan Pembelajaran

- Siswa mengenal negaramegara ASEAN

- Mengetahui tujuan berdirinya negara ASEAN

- Mengetahui ani kerjasama negara ASEAN

- Menyebutkan hasil kerjasama negarapnegara ASEAN

- Menyebutkan negara yang berperan mendirian ASEAN

- Menyebutkan kerjasama di bidang POLEKSOSBUD

VI. Media Pendekatan dan Metode

- Pendekatan : Fakta, prosedur, konsep dan prinsip.

- Metode : Jigsaw

- Media : Media massa

- Sumber : Buku PKn Kelas V

VII. Kegiatan Belajar Mengajar

Page 50: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

No Tahap Waktu Kegiatan Guru1

2

3

4

Perencanaan

Persiapan

Apersepsi

Persepsi

5 menit

10 menit

20 menit

- Penulis melakukan analisis terhadap fungsi dan manfaat kerjasama negara-negara Asia Tenggara.

- Membuat pedemzm wawaneara, pedoman observasi, menyiapkan alat dokumentasi dan catatan Iapangan

- Menyiapkan Iembar pengamatan berupa peningkatan hasil belajar siswa.

- Meneatat perkembangan hasil belajar siswa

- Penulis berperan sebagai penilai mengenai hasil belajar siswa.

- Berdoa dan menanyakan kegiatan hari ini.

- Guru menggali potensi anak/pengetahuan, pengalaman anak melalui pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi.

- Guru menjelaskan kerjasama negara-negara Asia Tenggara.

- Guru memberikan contoh-contoh

tenggang kerjasama Negara-negara Asia Tenggara,

- Guru menyuruh dua orang anak cara menanyakan kerjasama Negara-negara Asia Tenggara (secara bergantian).

- Guru menyuruh anak umuk membentuk kelompok (l kelompok 5 orang)

- Hasil persepsi dituangkan

Page 51: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

5

6

7

Eksplorasi/konsep/prinsip

Diskusi dan penjelasan konsep

Pengembangan Aplikasi

165 menit

10 menit

10 menit

dalam bentuk pengerjaan LKS yang telali dibum guru.

- Melakukan pembelajarzm dengan menggunakan metode jigsaw dengan materi tentang kerjasama Negara-negara Asia Tenggara

- Setelah selesai, siswa kemsep/prinsip rnenit mengumpulkan, dan masing-masing kelompok melaporkan melalui perwakilannya, dan membacakan hasil pengerjaan LKS.

- Berdasarkan hasil eksplorasi yang dibaeakan siswa, guru konsep memberikan penjelasan mengenai kerjasama Negara-negara Asia Tenggara.

- Guru memberikan tugas individu untuk menjawab beberapa pertanyaan.

VIII. Evaluasi

Jawab soal berikut dengan jawaban yang benar dan tepat!

1. Sebutkan yang temiasuk negara ASEAN!

2. Sebutkan negaramegara pendiri ASEAN!

3. Apa manfaat berdirinya ASEAN?

4. Sebutkan 2 tujuan didirikannya ASEAN!

5. Sebutkan bentuk—b¢ntuk kerjasama ASEAN dalam bidang politik dan ekonomi!

Kunci Jawaban

Page 52: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

1. Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Vietnam, Timor Leste.Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina.

2. Memperkokoh ikatan solidaritas, tereiptanya perdamaian dan kerjasama yang saling menguntungkan.

3. Mempereepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial dan budaya meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.

4. Politik Menyelesaikan permasalahan melalui meja perundingan dan menjadi kawasan bebas senjata nuklir. `

5. Ekonomi: Membuka pusat promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi dan pariwisata.Menyediakan cadangan pangan.

IX. Kriteria Penilaian

a. Nilai 4 bilajawaban sesuai dan tepat

b. Nilai 3 bilajavvaban sesuai tetapi kurang tepat

e. Nilai 2 bilajawaban kurang sesuai

d. Nilai I bilajawaban tidak tepat ,

Skor Penilaian:

I0 x 4 = 40 : 4 = I0

Lampiran 2

Page 53: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Pedoman Observasi Siklus I

NO HAL-HAL YANG DIAMATI Ada Tidak Ket

1 Keaktifan siswa dalam pelaksanaan metode jigsaw.

2 Minat siswa dalam metode jigsaw √

3 Keaktifan siswa mengajukan penanyaan dalam Metoda jigsaw

4 Minat siswa dalam memberi tanggapan pelaksanaan metode jigsaw

5 Keaktifan siswa dalam memahami pelaksanaan metode jigsaw

6 Ketaatan siswa dalam mengikuti metode jigsaw

7 Keaktifan menjawab dalam menjawab pertanyaan

8 Keaktifan siswa dalam memperhatikan materipelajaran yang diberikan guru dalam metode jigsaw

9 Fokus konsentrasi siswa dalam metode jigsaw √

10 Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar

Lampiran 3

Page 54: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Pedoman Observasi Siklus II

NO HAL-HAL YANG DIAMATI Ada Tidak Ket

1 Keaktifan siswa dalam pelaksanaan metode jigsaw.

2 Minat siswa dalam metode jigsaw √

3 Keaktifan siswa mengajukan penanyaan dalam Metoda jigsaw

4 Minat siswa dalam memberi tanggapan pelaksanaan metode jigsaw

5 Keaktifan siswa dalam memahami pelaksanaan metode jigsaw

6 Ketaatan siswa dalam mengikuti metode jigsaw

7 Keaktifan menjawab dalam menjawab pertanyaan √

8 Keaktifan siswa dalam memperhatikan materipelajaran yang diberikan guru dalam metode jigsaw

9 Fokus konsentrasi siswa dalam metode jigsaw √

10 Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar √

Lampiran 4

Page 55: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Pedoman Observasi Siklus III

NO HAL-HAL YANG DIAMATI Ada Tidak Ket

1 Keaktifan siswa dalam pelaksanaan metode jigsaw.

2 Minat siswa dalam metode jigsaw √

3 Keaktifan siswa mengajukan penanyaan dalam Metoda jigsaw

4 Minat siswa dalam memberi tanggapan pelaksanaan metode jigsaw

5 Keaktifan siswa dalam memahami pelaksanaan metode jigsaw

6 Ketaatan siswa dalam mengikuti metode jigsaw

7 Keaktifan menjawab dalam menjawab pertanyaan √

8 Keaktifan siswa dalam memperhatikan materipelajaran yang diberikan guru dalam metode jigsaw

9 Fokus konsentrasi siswa dalam metode jigsaw √

10 Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar √

DAFTAR PUSTAKA

Page 56: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Ali, H. Muhammad, Guru Dalam Pruses Belajar Mengajar, Bandung: Smar Baru

Algensindo, 2002

Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2002

Dimyati, Model Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2003

Djahiri, Achmad Kosasih, Teknik Pengembangan Pengajaran Program PKn,

Bandung: Jurusan PKn IKIP, 2000

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:

Rineka Eipta, 2002

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Eipta, 2003

Hasibuan, JJ.dan Moedjiono, Prose Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya,

2002 ‘

HM, Ahmad Rohani, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Eipta, 2002

Komara, Cucu dan Deuis Fitni, Strategi Belajar Tuntas di Sekolah Dasar,

Bandung: Media Imtaq, 2003

Mukhtar dkk, Sekolah Berprestasi Jakarta: Nimas Multima, 2003

Poerwanto, M. Ngalim, Teknik-Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Nasco, 2004

Sadiman, Arif S., Sistem Instruksional, Semarang: IKIP, 2001

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Bam,

2001

Tu’u, Tulus, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: Grasindo 2004

UU. N0. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Kreasi

Page 57: Anan 1 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN KERJASAMA.docx

Jaya Utama, 2003

Zain, Aswan, Straregi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002