analisisff

22
1.4.3 Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana (KIA-KB) 1.4.3.1 Sistem Informasi Kesehatan Alur proses pencatatan dan pelaporan KIA-KB didapatkan dari program yang dilakukan di dalam gedung maupun di luar gedung. Sumber data yang diperoleh untuk program yang dilakukan di dalam gedung, diantaranya: kartu pemeriksaan ibu hamil dan nifas, kartu menuju sehat (KMS), dan kartu status peserta KB. Sedangkan sumber data yang diperoleh untuk program yang dilakukan di luar gedung, yaitu: laporan posyandu, kunjungan rumah, laporan bidan praktek swasta, petugas lapangan keluarga berencana (PLKB). Selanjutnya data-data yang didapatkan, baik dari dalam gedung maupun luar gedung dimasukkan ke dalam kohort ibu, kohort bayi, dan kohort KB. Data yang terdapat dalam kohort akan dibuat laporan setiap bulannya dalam Laporan Bulanan Program KIA/KB (LB3) yang akan dicantumkan dalam laporan Puskesmas kemudian diserahkan ke Dinas Kesehatan setiap bulannya. Selain terdapat kohort, pencatatan dapat dilakukan pada PWS (Pemantauan Wilayah Setempat). Indikator pada PWS KIA, yaitu Cakupan K1, Cakupan K4, Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan, Cakupan Neonatal 1, dan Cakupan Ibu Hamil Risiko Tinggi yang Ditangani. Penyerahan

description

eeefrrrererff

Transcript of analisisff

Page 1: analisisff

1.4.3 Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana (KIA-KB)

1.4.3.1 Sistem Informasi Kesehatan

Alur proses pencatatan dan pelaporan KIA-KB didapatkan dari program yang dilakukan

di dalam gedung maupun di luar gedung. Sumber data yang diperoleh untuk program yang

dilakukan di dalam gedung, diantaranya: kartu pemeriksaan ibu hamil dan nifas, kartu menuju

sehat (KMS), dan kartu status peserta KB. Sedangkan sumber data yang diperoleh untuk

program yang dilakukan di luar gedung, yaitu: laporan posyandu, kunjungan rumah, laporan

bidan praktek swasta, petugas lapangan keluarga berencana (PLKB).

Selanjutnya data-data yang didapatkan, baik dari dalam gedung maupun luar gedung

dimasukkan ke dalam kohort ibu, kohort bayi, dan kohort KB. Data yang terdapat dalam kohort

akan dibuat laporan setiap bulannya dalam Laporan Bulanan Program KIA/KB (LB3) yang akan

dicantumkan dalam laporan Puskesmas kemudian diserahkan ke Dinas Kesehatan setiap

bulannya. Selain terdapat kohort, pencatatan dapat dilakukan pada PWS (Pemantauan Wilayah

Setempat). Indikator pada PWS KIA, yaitu Cakupan K1, Cakupan K4, Cakupan Persalinan oleh

Tenaga Kesehatan, Cakupan Neonatal 1, dan Cakupan Ibu Hamil Risiko Tinggi yang Ditangani.

Penyerahan laporan-laporan tersebut ke Dinas Kesehatan Kota Bandung paling lambat pada

tanggal lima bulan berikutnya.

1.4.3.2 Kesehatan Ibu

1.4.3.2.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 pada Periode Mei-Juli 2013

Tabel 1.4.3.2.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 pada Periode Mei-Juli 2013

Mei

Juni Juli Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan

140 136 136 412 1915 21.51 23.75 -2.24Sumber: Laporan Bulanan Mei-Juli 2013 UPT Puskesmas Kopo

Page 2: analisisff

Kunjungan ibu hamil K1 adalah kunjungan pertama ibu hamil ke pelayanan kesehatan

yang mendapatkan pelayanan antenatal yang sesuai standar. Adapun kunjungan ibu hamil yang

sesuai standar yaitu mencakup pelayanan minimal adalah:

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan,

2. Ukur Tekanan darah,

3. Skrining status imunisasi Tetanus Toksoid,

4. Ukur Tinggi fundus uteri,

5. Pemberian Tablet zat besi (Fe) minimal 90 tablet selama kehamilan.

6. Temu wicara

7. Tes laboratorium sederhana (Hb, Protein urin) atau berdasarkan indikasi

(HbsAG,Sifilis,HIV,Malaria,TBC).

Sasaran ibu hamil yang mendapat pelayanan K1 di Kecamatan Cicendo pada tahun 2011

berdasarkan sasaran yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah 1915 orang.

Sedangkan dari data bulan Juli sampai September 2011 hanya 412 orang ibu hamil yang

mendapatkan pelayanan K1 sehingga cakupannya adalah 21.51%.Target yang harus dicapai

selama tahun 2011 adalah 95%, maka target untuk tiga bulan adalah 23.75%. Jadi terdapat

kesenjangan sebesar -2.24%.

1.4.3.2.2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 pada Periode Mei-Juli 2013

Tabel 1.4.3.2.2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 pada Periode Mei-Juli 20132011

Mei Juni Juli Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan163 149 163 475 1921 24.72 23.75 +1.03

Sumber: Laporan Bulanan Mei-Juli 2013 UPT Puskesmas Kopo

Kunjungan ibu hamil K4 adalah jumlah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan ke-4

(atau lebih) baik didalam maupun di luar gedung Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan

Page 3: analisisff

antenatal sesuai standar yang ditetapkan minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada

triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.

Sasaran ibu hamil yang mendapat pelayanan K4 di Kecamatan Bojongloa Kidul pada

tahun 2013 berdasarkan sasaran yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah

1921 orang. Sedangkan dari data bulan Mei- Juli 2013 hanya 475 orang ibu hamil yang

mendapatkan pelayanan K4 sehingga cakupannya adalah 24.72%..Target yang harus dicapai

selama tahun 2013 adalah 95%, maka target untuk tiga bulan adalah 23.75%. .Jadi terdapat

kesenjangan sebesar +1.03.

1.4.3.2.3 Cakupan Imunisasi TT2 pada Periode Mei-Juli 2013

1.4.3.2.4 Tabel 1.4.3.2.3 Cakupan Imunisasi TT2 pada Periode Mei-Juli 2013

Kegiatan Hasil

Mei 2013

Sasaran Cakupan

Mei

2013 (%)

Target

Mei

2013 (%)

Kesenjangan

(%)

TT1

TT2

155

134

2257

2257

6.87

5.94

7.5

7.5

-0.63

-1.56

Kegiatan Hasil

june 2013

Sasaran Cakupan

June

2013 (%)

Target

June

2013 (%)

Kesenjangan

(%)

TT1

TT2

185

155

1951

1951

9.48

7.94

7.5

7.5

+1.98

+0.44

Page 4: analisisff

Kegiatan Hasil

july 2013

Sasaran Cakupan

July

2013 (%)

Target

July

2013 (%)

Kesenjangan

(%)

TT1

TT2

71

54

1951

1951

3.64

2.77

7.5

7.5

-3.86

-4.73

Sumber: Laporan Bulanan Mei-Juli 2013 UPT Puskesmas Kopo

Sasaran ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2 di Kecamatan Bojongloa Kidul pada

tahun 20113 berdasarkan sasaran yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung

adalah seluruh ibu hamil, yaitu 2257 orang pada bulam Mei dan 1951 pada bulan Juni

dan Juli. Sedangkan dari data bulan Mei hanya 155 orang ibu hamil yang mendapatkan

imunisasi TT1 dan 134 orang ibu hamil mendapat TT2 sehingga cakupannya untuk

bulam Mei adalah 6.877% untuk TT1 dan 5.94% untuk TT2. Target yang harus dicapai

selama tahun 2013 adalah 90%, maka target untuk tiga bulan adalah 22.5% dan untuk

satu bulan adalah 7.5%. .Jadi pada bulan Mei, terdapat kesenjangan sebesar -0.63% untuk

TT1 dan -1.56% untuk TT2.

Diagram 1.4.3.2.3 Imunisasi TT pada Periode Mei-Juli 2013

Page 5: analisisff

Dari diagram diatas didapatkan data ibu hamil yang mendapatkan TT1 pada bulan Juli

adalah 135 orang, pada bulan Agustus 128 orang, dan pada bulan Septembersebanyak 135 orang.

Sedangkan ibu hamil yang telah mendapatkan TT2 pada bulan Juli adalah 145 orang, pada bulan

Agustus 124 orang, dan bulan September sebanyak 125 orang.14

1.4.3.2.5 Cakupan Ibu Hamil Risiko Tinggi yang Ditangani pada Periode Juli-September

2011

Tabel 1.4.3.2.4 Cakupan Ibu Hamil Risiko Tinggi yang Ditangani pada Periode Mei-Juli

2013

Juli Agustus September Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan0 2 5 7 383 1.83 25 -23.17

Sumber: Laporan Bulanan Mei-Juli 2013 UPT Puskesmas Pasirkaliki

Ibu hamil risiko tinggi yang ditangani adalah ibu hamil yang memiliki komplikasi yang

dapat ditangani di pelayanan kesehatan. Komplikasi yang dimaksudadalah kesakitan pada ibu

hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi.Komplikasi

dapat terjadi pada saat kehamilan, dalam persalinan, ataupun masa nifas. Komplikasi dalam

kehamilan adalah abortus, hiperemesis gravidarum, perdarahan pervaginam, hipertensi dalam

kehamilan (preeklampsia, eklampsia), kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini. Sedangkan

komplikasi dalam persalinan adalah kelainan letak/presentasi janin, partus macet/distosia,

hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia/eklampsia), pendarahan pasca persalinan, infeksi

berat/sepsis, kontraksi dini/persalinan prematur, kehamilan ganda. Komplikasi dalam nifas

adalah hipertensi dalam kehamilan, infeksi nifas, dan perdarahan nifas.15

Sasaran ibu hamil risiko tinggi yang dapat ditangani di Kecamatan Cicendo pada tahun

2011 berdasarkan sasaran yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah 20%

dari seluruh sasaran ibu hamil sehingga sasarannya adalah 383 orang. Sedangkan dari data bulan

Page 6: analisisff

Juli sampai September hanya 7 orang ibu hamil risiko tinggi yang dapat ditangani sehingga

cakupannya adalah 1.87%.Target yang harus dicapai selama tahun 2011 adalah 100%, maka

target untuk tiga bulan adalah 25%.Jadi terdapat kesenjangan sebesar -23.17%.14

1.4.3.2.6 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan pada Periode

Mei-Juli 2013

1.4.3.2.7 Tabel 1.4.3.2.5 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga

Kesehatan padaPeriode Mei-Juli 2013

Juli Agustus September Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan

128 119 118 365 1826 19.99 22.5 -2.51

Sumber: Laporan Bulanan Mei-Juli 2013 UPT Puskesmas Pasirkaliki

Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan yang dimulai pada kala I

sampai kala IV persalinan. Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah

tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan kilnis kebidanan yang sesuai standar. Cakupan

pertolongan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin

yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.15

Sasaran ibu yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kecamatan

Cicendo pada tahun 2011 berdasarkan sasaran yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota

Bandung adalah seluruh ibu bersalin yaitu 1826 orang. Sedangkan dari data bulan Juli sampai

September hanya 365 orang ibu yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,

sehingga cakupannya adalah 19.99%.Target yang harus dicapai selama tahun 2011 adalah 90%,

maka target untuk tiga bulan adalah 22.5%. Jadi terdapat kesenjangan sebesar -2.51% .14 Hal ini

terjadi karena masih ada persalinan yang dibantu oleh selain tenaga kesehatan (paraji).

Page 7: analisisff

Diagram 1.4.3.2.5 Pertolongan Persalinan pada Periode Mei-Juli 2013

Dari diagram diatas, didapatkan data ibu yang mendapat pertolongan persalinan pada

bulan Juli adalah 128 orang, pada bulan Agustus 119 orang, sedangkan pada bulan September

118 orang. Pada semua bulan masih ada ibu bersalin yang ditolong oleh paraji sebanyak 10

orang.

1.4.3.3 Kesehatan Bayi

1.4.3.3.1 Kunjungan Neonatal hari ke-1 (0-48 jam) pada Periode Mei-Juli 2013

Tabel 1.4.3.3.1 Kunjungan N1 (0-48 jam) pada Periode Mei-Juli 2013

Mei Juni Juli Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan

161 134 130 425 1692 25.12 22.5 +2.62

Sumber: Laporan Bulanan Mei-Juli 2013 UPT Puskesmas Kopo

Page 8: analisisff

Neonatus adalah bayi berumur 0-28 hari. Sedangkan kunjungan N1 adalah jumlah

neonatus umur ≥24 jam – 2 hari yang kontak dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan

pelayanan dan pemeriksaan kesehatan neonatal sesuai standar, baik di dalam maupun luar

gedung puskesmas (termasuk bidan di desa, Polindes, kunjungan rumah, Rumah Sakit

pemerintah/swasta, Rumah Sakit Bersalin, dan Bidan Praktek Swasta di wilayah kerja

puskesmas).15

Sasaran N1 di Kecamatan Bojongloa Kidul pada tahun 2013 berdasarkan sasaran yang

dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah jumlah seluruh bayi yaitu 1692 bayi.

Sedangkan dari data bulan Mei sampai Juli hanya 425 bayi yang melakukan kunjungan N1,

sehingga cakupannya adalah 25.12%.Target yang harus dicapai selama tahun 2013 adalah 90%,

maka target untuk tiga bulan adalah 22.5%. Cakupan Mei-Juli mempunyai kesenjangan +2.62

yang bermaksud cakupan mencapai target.

Page 9: analisisff

1.4.3.3.2 Kunjungan Neonatal Lengkap pada Periode Mei-Juli 2013

Tabel 1.4.3.3.2 Kunjungan Neonatal Lengkap pada Periode Mei-Juli 2013

Mei Juni Juli Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan

153 379 402 934 1692 55.20 22 +33.20

Sumber: Laporan Bulanan Mei-Juli 2013 UPT Puskesmas Kopo

Kunjungan Neonatus Lengkap adalah jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali

pelayanan kunjungan neonates di wilayah kerja puskesmas dalam waktu 1 tahu dan yang kontak

dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan neonatal

sesuai standar, baik di dalam maupun luar gedung puskesmas (termasuk bidan di desa, Polindes,

kunjungan rumah, Rumah Sakit pemerintah/swasta, RB, dan Bidan Praktek Swasta di wilayah

kerja puskesmas).

Sasaran Neonatus Lengkap di Kecamatan Bojongloa Kidul pada tahun 2013 berdasarkan

sasaran yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah jumlah seluruh bayi yaitu

1992 bayi. Sedangkan dari data bulan Mei sampai Juli hanya 934 bayi yang melakukan

kunjungan Neonatus Lengkap, sehingga cakupannya adalah 55.20%. Target yang harus dicapai

selama tahun 2013 adalah 88%, maka target untuk tiga bulan adalah 22%. Sehingga untuk

kunjungan Neonatus Lengkap terdapat kesenjangan sebesar +33.20%.

1.4.3.3.4 Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani pada Periode Mei-Juli

2013

Tabel 1.4.3.3.4 Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani pada Periode Mei-

Juli 2013

Mei Juni Juli Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan26 14 18 58 217 26.73 20.0 +6.73Sumber: Laporan Bulanan Mei-Juli 2013 UPT Puskesmas Kopo

Page 10: analisisff

Definisi operasional untuk cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah

neonatus dengan komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani

sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih diseluruh sarana pelayanan kesehatan.15

Komplikasi yang dapat muncul adalah penyakit yang dapat menyebabkan

kesakitan,kecacatan dan kematian seperti asfiksia, ikterus, hipotermia,tetanus neonatorum,

infeksi/sepsis, trauma lahir, berat badan lahir rendah (BBLR), sindroma gangguan pernafasan

dan kelainan kongenital. Sasaran neonatus dengan komplikasi yang dapat ditangani di

Kecamatan Bojongloa Kidul pada tahun 2013 berdasarkan sasaran yang dikeluarkan oleh Dinas

Kesehatan Kota Bandung adalah 15% dari seluruh neonatus yaitu 217 orang. Sedangkan dari

data bulan Mei sampai Juli 58 orang neonatus dengan komplikasi yang dapat ditangani,

sehingga cakupannya adalah 26.73%. Target yang harus dicapai selama tahun 2013 adalah 80%,

maka target untuk tiga bulan adalah 20%. Jadi terdapat kesenjangan sebesar +6.73%.

1.4.3.3.5 Cakupan Kunjungan Bayi (29hari-11 bulan) pada Periode Mei-Juli 2013

Tabel 1.4.3.3.5 Cakupan Kunjungan Bayi (29hari-11 bulan) pada Periode Mei-Juli 2013

Mei Juni Juli Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan173 181 87 441 1694 26.03 22.5 +3.53Sumber: Laporan Bulanan Mei-Juli 2013 UPT Puskesmas Kopo

Bayi adalah anak berumur 29hari-11 bulan. Cakupan kunjungan bayi di sarana pelayanan

kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin, dan rumah sakit) maupun di rumah,

posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan, dan sebagainya melalui kunjungan petugas.

Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4,

Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan

perawatan kesehatan bayi. Penyuluhan perawatan kesehatan bayi meliputi: konseling ASI

eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan, perawatan dan tanda bahaya

Page 11: analisisff

bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan pertumbuhan dan pemberian vitamin A kapsul biru pada

usia 6-11 bulan.15

Kunjungan bayi yang mendapat pelayanan kesehatan di Kecamatan Bojongloa Kidul

pada tahun 2013 berdasarkan sasaran yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung

adalah seluruh bayi, yaitu 1694 orang. Sedangkan dari data bulan Mei sampai Juli hanya 441

bayi, sehingga cakupannya adalah 26.03%.Target yang harus dicapai selama tahun 2013 adalah

90%, maka target untuk tiga bulan adalah 22.5%.Jadi terdapat kesenjangan sebesar +3.53%.

1.4.3.4 Kesehatan Balita

1.4.3.4.1 Cakupan Pelayanan Balita

Tabel 1.4.3.4.1 Cakupan Pelayanan Balita

Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan989 5225 18.93 22,5 -3.57

Sumber: Laporan Bulanan Mei-Juli 2013 UPT Puskesmas Kopo

Cakupan pelayanan anak balita adalah jumlah balita (anak usia 12-59 bulan) yang

memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan. Pemantauan pertumbuhan

dilihat dari pengukuran berat badan per panjang badan atau pengukuran berat badan per usia

setiap bulan di Posyandu. Pemantauan perkembangan meliputi penilaian perkembangan gerak

kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian, pemeriksaan daya

dengar, dan daya lihat.

Sasaran anak balita di Kecamatan Bojongloa Kidul Bandung selama setahun pada tahun

2013 berdasarkan sasaran yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah 5225

anak. Sedangkan dari data bulan Mei sampai Juli hanya 989 anak balita yang mendapatkan

pelayanan anak balita sehingga cakupannya adalah 18.93%. Target yang harus dicapai selama

Page 12: analisisff

tahun 2013 adalah 90%, maka target untuk tiga bulan adalah 22,5%. Jadi terdapat kesenjangan

sebesar -3.57%.

1.4.3.5 Keluarga Berencana (KB)

1.4.3.5.1 Cakupan Peserta KB Aktif

Tabel 1.4.3.5.1 Cakupan Peserta KB Aktif pada Periode Mei-Juli 2013

Jumlah Sasaran Cakupan Target Kesenjangan12565 14345 87,59 91 -3.41Sumber: Laporan Bulanan Mei-Juli 2013 UPT Puskesmas Pasirkaliki

Peserta KB Aktif adalah Pasangan Usia Subur yang salah satu pasangannya masih

menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi oleh alat kontrasepsi tersebut. Pasangan Usia

Subur (PUS) adalah pasangan suami-isteri, yang istrinya berusia 15-49 tahun. Cakupan Peserta

KB Aktif adalah jumlah peserta KB Aktif dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur

(PUS) di Kecamatan Cicendo Bandung.

Sasaran Pasangan Usia Subur di Kecamatan Cicendo pada tahun 2011 adalah 14345

orang. Sedangkan dari data bulan Juli sampai September hanya 12565 ibu yang menggunakan

alat kontrasepsi sehingga cakupannya adalah 85.90%. Target yang harus dicapai selama tahun

2011 adalah 91%. Jadi terdapat kesenjangan sebesar -3,41%.

Page 13: analisisff

1.4.3.5.2 Pelayanan KB Aktif periode Mei-Juli 2013

Diagram 1.4.3.5.2 Peserta KB Akseptor Aktif periode Mei-Juli 2013

Jumlah Peserta KB Akseptor Aktif adalah jumlah peserta KB yang hingga saat ini masih menggunakan alat kontrasepsi jenis tertentu, seperti IUD, suntikan, pil, implant, kondom,

Metode Operasi Wanita (MOW), Metode Operasi Pria (MOP), dan jenis lainnya. Jenis KB yang paling banyak digunakan oleh akseptor KB di Puskesmas Pasirkaliki adalah metode suntikan.

Page 14: analisisff

1.4.3.6 Kematian Ibu, Neonatus, Bayi dan Balita

Diagram 1.4 dibawah ini memberikan gambaran mengenai angka kematian Ibu,

Neonatus, Bayi dan balita periode Mei-Juli 2013 di wilayah kerja Puskesmas Pasirkaliki.

Rincian Kegiatan Mei Jun Juli Jumlah

Jumlah Kematian Ibu 0 0 0 0

Jumlah kematian neonatus (0-28hari)

3 3 0 6

Jumlah kematian bayi (29hari-11bulan)

0 1 1 2

Jumlah Kematian balita (1tahun-5tahun)

0 0 2 2

Diagram 1.4.3.6 Jumlah Kematian Ibu, Neonatus, Bayi, dan Balita pada Periode Mei-Juli 2013

Kematian neonatus adalah jumlah neonatus umur 0-28 hari yang disebabkan oleh

komplikasi neonatus, seperti berat badan lahir rendah (BBLR), asfiksia, tetanus neonatorum,

infeksi, masalah gangguan pemberian ASI, masalah hematologi, dank arena lain-lain selain

penyebab diatas. Sedangkan kematian bayi adalah jumlah kematian bayi umur antara 29 hari

sampai 11 bulan karena sebab-sebab sebagai berikut : pneumonia, diare, campak, tetanus,

kelainan saluran cerna, kelainan saraf, dan karena lain-lain selain penyebab yang disebutkan

tidak termasuk kecelakaan.

Pada periode Mei 2013, kematian Ibu dan bayi adalah nol (0) sedangkan ada kematian

neonatus terjadi pada bulan Mei ( 3 neonatus). Pada bulan Juni 2013, terjadi kematian Neonatus

( 3 Neonatus) dan 1 kematian bayi dan tidak ada kematian balita dan ibu. Pada bulan Juli 2013,

terdapat 1 kematian bayi dan 2 kematian balita .

Page 15: analisisff

1.4.3.6.1 Penyebab kematian neonates, bayi dan balita pada periode Mei-Juli 2013

Diagram 1.4.3.6.1 Penyebab Kematian Neonatus ,Bayi dan Balita periode Mei- Juli 2013