Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai...

23
Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Sastra China Oleh Josi – 1100000651 Juliana – 1100012903 Fakultas Bahasa dan Budaya Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011

Transcript of Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai...

Page 1: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan

Suku Mentawai

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Menyelesaikan Program Strata 1

Jurusan Sastra China

Oleh

Josi – 1100000651

Juliana – 1100012903

Fakultas Bahasa dan Budaya

Universitas Bina Nusantara

Jakarta

2011

Page 2: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai

Skripsi

Josi

1100000651

Juliana

1100012903

Dosen Pembimbing:

Fu Ruo Mei, BA D3050

Fakultas Bahasa dan Budaya Universitas Bina Nusantara

Jakarta 2011

Page 3: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung
Page 4: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung
Page 5: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung
Page 6: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

1  

RINGKASAN ISI

Suku Drung adalah salah satu suku di China, terletak di Propinsi

Yunan lembah sungai Jiang, suku Drung mempunyai tradisi yang unik

yaitu para wanita suku Drung mentato wajahnya atau disebut “wen

mian”. Di Indonesia juga terdapat tradisi mentato tubuh yaitu di Pulau

Mentawai, Sumatera Barat. Tato Mentawai merupakan tato tertua di

Indonesia. Salah satu alasan suku Mentawai mentato tubuhnya adalah

sebagai simbol penghormatan terhadap alam, karena suku Mentawai

hidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung pada

alam.

Alasan diatas membuat penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi

apa alasan mereka mentato tubuh mereka, mencari persamaan dan

perbedaan baik sejak kapan dimulai tradisi tersebut, alat yang

digunakan, proses, kegunaan, bentuk tato dari masing-masing suku.

1. Sejarah Singkat Tato

Tato diperkirakan muncul pertama kali di Mesir pada tahun 4000

SM pada waktu pembangunan The Great Pyramids. Bukti tato Mesir

yang tertua dengan peninggalan mumi Nubbian sehingga para ahli

mengambil kesimpulan bahwa seni dalam membuat tato sudah ada

sejak 12.000 tahun SM.

Menjelang abad 2000SM, seni tato meluas hingga, menjelang

tahun 1000SM keberadaan tato makin meluas, hal ini terjadi karena

adanya difusi kebudayaan akibat migrasi penduduk.

Page 7: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

2  

Aliran difusionisme menjelaskan bahwa kebudayaan itu asalnya satu,

kemudian menyebar ke seluruh dunia karena adanya perpindahan

manusia akibat perubahan lingkungan alam.

Difusi tato menyebar ke Timur Tengah, kemudian menyeberang

melalui darat dan laut dataran India, China, Jepang, dan Kepulauan

Pasifik.

Awalnya, teknik dan alat yang digunakan dalam pembuatan tato

masih sangat tradisional yaitu menggunakan arang tempurung yang

dicampur air tebu. Jarum dan pemukul berasal dari batang yang

diruncingkan.

Pada jaman sekarang, mentato tidak lagi menggunakan jarum

yang berasal dari tulang hewan atau batang tumbuhan yang

diruncingkan, namun menggunakan mesin elektrik. Mesin ini ditemukan

pada tahun 1891 di Inggris, zat pewarnanya menggunakan tinta sintetis.

1.2 Fungsi Tato Pada Suku

Dahulu seni mentato sering dipakai oleh suku-suku terasing di

suatu wilayah di dunia dengan fungsi yang hampir sama di berbagai

tempat atau suku yaitu : pertama, tato sebagai simbol prestasi dari hasil

berburu binatang, keberanian, keterampilan, pengobatan. Kedua, tato

merupakan perintah religius kepada masyarakat yang meyakini itu

sebagai perintah dewa atau Tuhan. Ketiga, sebagai bukti ketabahan

dalam melewati masa peralihan dari gadis ke perempuan dewasa,

perempuan dewasa ke ibu, tato juga dianggap mampu mengatasi rasa

sakit dan duka. Keempat, sebagai jimat mujarab, simbol kesuburan dan

kekuatan dalam melawan berbagai penyakit dan kecelakaan.

Page 8: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

3  

2. Tato Suku Dan Tradisi

Kelompok masyarakat yang tinggal di dalam grup mempunyai

pengalaman hasil pembelajaran dan interaksi sesama. Mereka

menggunakan kemampuan untuk mengekspresikan pengalaman mereka,

yaitu membuat seni, lebih tepatnya seni tradisional. Dikatakan seni

tradisional karena mempunyai beberapa karakteristik yaitu mudah,

memiliki dua sisi, silsilah yang aneh dan si pembuat tidak memiliki

pendidikan secara formal. Dapat disimpulkan seni rakyat adalah

keindahan sebuah grup, identitas, dan berharga.

Ciri khas manusia adalah kemampuannya menciptakan simbol

yang mempunyai makna tertentu, maka manusia disebut animal

simbolicum (Earnest Cassiers, 1994). Simbol merupakan salah satu

bahasa nonverbal karena menggunakan lambang berupa benda,

lukisan,binatang, sebagai contoh adalah tato.

Tato adalah salah satu simbol mengekspresikan kebudayaan dan

merupakan seni yang dapat dilihat. Melalui tato, beberapa suku di dunia

dapat mengekspresikan apa yang mereka harapkan dalam hidup. Itu

berarti tato menjadi salah satu alat yang dipergunakan masyarakat

untuk mengungkapkan suara hati mereka dan menyampaikan ide. Tato

juga dapat menjadi suatu simbol untuk mengidentifikasikan bahasa di

dalam suatu kelompok masyarakat tertentu karena tato dapat

mengartikan sesuatu. Tato yang terdapat dalam perseorangan maupun

suku-suku tertentu mempunyai makna dan fungsi yang berbeda, simbol

yang digunakan untuk membuat tato biasanya sangat sederhana dan

diambil dari kebudayaan asli mereka.

Fungsi simbol adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Dengan

simbol yang mempunyai makna, manusia dapat berkomunikasi dengan

Page 9: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

4  

manusia lain. Simbol digunakan dalam tato biasanya asli dari mana

orang berasal. Mereka tidak memutuskan hubungan dengan

kebudayaan asli mereka.

Fungsi tato antara lain sebagai simbol profesi seseorang ,

penyembuhan penyakit, penghormatan terhadap roh-roh nenek moyang,

dan bentuk rasa terimakasih terhadap alam. Fungsi ini berkaitan dengan

pandangan hidup mistis pada suku-suku tertentu. Suku di pedalaman

hidup berdampingan dengan alam, hidup mereka bergantung pada alam,

maka hidup mereka terkungkung oleh alam, kondisi yang demikian

membuat mereka berpandangan hidup mistis, yaitu pandangan yang

tunduk kepada kekuatan alam sehingga mereka menyembah alam.

Pada suku primitif, peraturan adat yang harus dilaksanakan pada

saat wanita atau pria sudah memasuki usia akil balik atau remaja adalah

mentato tubuhnya sebagai lambang memasuki gerbang kedewasaan.

Proses penatoan tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang,

melainkan orang yang dipercaya dan ditunjuk oleh kepala suku seperti

dukun adat. Ter Harr mengatakan bahwa hukum adat yang berlaku

hanya dapat diketahui dari penetapan-penetapan petugas hukum

seperti kepala adat, hakim, rapat adat, perangkat desa dan lain

sebagainya. Proses penatoan tubuh pada usia akilbalik dilakukan secara

turun temurun dan menjadi sebuah tradisi. Tradisi adalah kebiasaan,

adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari

kehidupan suatu kelompok masyarakat, informasinya diteruskan dari

generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan.

Tradisi mentato banyak kita temui di berbagai suku di dunia

seperti suku Mentawai Padang , suku Dayak di Kalimantan, suku Drung,

Dai, Li di china, suku Aborigin Australia, motif tato, alat yang digunakan

dalam pembuatan tato, fungsi, makna juga beraneka ragam. Pada

Page 10: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

5  

umumnya tradisi mentato antara satu dengan yang lainnya berbeda,

namun memungkinkan adanya kesamaan tradisi dan kebudayaan antara

satu daerah dengan daerah lainnya ini disebabkan karena persebaran

budaya.

Kebanyakan suku di dunia yang mempunyai tradisi mentato

berhubungan dengan kepercayaan masyarakat mengenai animisme dan

totemisme. Simbol-simbol dipercaya memiliki kekuatan supranatural.

Animisme adalah suatu keyakinan bahwa alam semesta – dunia kita ini

dan juga benda langit memiliki jiwa abadi. Tato merupakan salah satu

cara untuk menghormati roh roh nenek moyang maupun alam, karena

benda yang ada di alam yang menurut mereka sakral, dilukiskan di atas

kulit tubuh mereka sebagai busana abadi yang dibawa sampai mati.

Sekarang tato hanya merupakan sebuah simbol apresiasi mereka

terhadap seni melukis di atas tubuh. Tradisi mentato bagi masyarakat

yang hidup dipedalaman kini sudah mulai punah seiring perkembangan

jaman. Seperti dikatakan Soepomo bahwa setiap peraturan adalah

adalah timbul berkembang dan selanjutnya lenyap dengan lahirnya

peraturan baru.

3. Suku Drung Dan Suku Mentawai

3.1 Tradisi Tato Suku Drung

Suku Drung terletak di lembah sungai Dulong yang berada di

Provinsi Yunnan Utara jurang sungai Nu. 5.000 meter di atas

permukaan laut timur Gao li gong shan, dibagian Barat dan Selatan

berbatasan dengan Myanmar, daerah otonom Tibet Utara. Suku Drung

memiliki bahasa sendiri, dari bermacam jenis bahasa termasuk Sino-

Tibet dengan Tibet Burma. Profesi menebang dan membakar, pria

Page 11: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

6  

memancing dan berburu, wanita kesehariannya memetik. Sebagian

besar suku Drung yang ada di Dulong, membangun desa disepanjang

tepi Sungai Yangtze.

Menurut catatan sejarah dan legenda masyarakat, wanita Suku

Drung memiliki kebiasaan mentato wajah, terlebih mempunyai alasan

sejarah yang spesifik. Hampir dua tiga ratus tahun yang lalu, penghulu

Suku Tibet dan Suku Lizu berusaha memasuki daerah Suku Drung,

terhadap Suku Drung melakukan hal eksploitasi kejam dan tekanan.

Terutama penghulu Chawa Naga Tibet, setiap tahun masyarakat Suku

Drung harus membayar upeti, bahkan mulut, telinga, hidung, rambut

juga dikenakan upeti. Jika tidak mampu membayar, maka penculikan

perempuan dibawa sampai daerah Tibet sebagai budak. Terutama

perempuan Suku Drung yang muda dan cantik, biasanya sering

menghadapi bahaya diculik. Jadi mentato wajah dalam sejarah

penindasan wanita Suku Drung, merupakan salah satu upaya untuk

menyelamatkan diri.

3.1.1 Fungsi Tato Bagi Suku Drung

Alasan wanita suku Drung mentato wajah mereka, secara garis

besar ada 4 anggapan yaitu: (1) wanita mentato mukanya sebagai

penghias, (2) mentato wajah adalah asalnya menyembah dan salah

satunya hasil kegiatan ilmu sihir dukun, (3) tato wajah menandakan

suku atau kelompok bangsa yang berbeda, (4) wanita Suku Drung

mentato wajah dikarenakan untuk menghindari penghulu Chawa Naga

Tibet yang merampas paksa menjadi budak.

Page 12: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

7  

3.1.2 Motif Dan Makna Tato Suku Drung

Didaerah Sungai Dulong (Desa Bu Ka Wang),wajah dipenuhi tato,

yaitu batang hidung, kedua pipi, atas dan bawah bibir adalah pola duri,

dibawah wilayah sungai, dipipi bawah dan bibir bawah ditusuk dua tiga

jalur memanjang, seperti kumis laki-laki yang terkulai.

3.1.3 Proses Pembuatan Tato Suku Drung

Letak tato wanita Suku Drung fokus utama terdapat pada

wajah,sehingga sering disebut “lukisan wajah” atau “tato wajah”. Pola

umum dapat dibagi menjadi dua yaitu: daerah tengah sungai Dulong,

dari alis ke hidung dihubungkan dengan menusukkan lima atau enam

pola berbentuk belah ketupat, lalu dipusat mulut, pada kedua sisi

hidung mulai menusuk pola berlian kecil, dilanjutkan dengan

menusukkan pola belah ketupat kecil di pipi rahang sampai bertemu

membentuk satu lingkaran, membentuk lingkaran garis-garis persegi,

lingkaran garis-garis persegi ditusukkan mendatar, lingkaran garis-garis

persegi di area atas mata ditusukkan garis putus-putus horizontal. Pola

keseluruhan seperti kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya. Daerah

tengah sungai Dulong lebih sederhana, biasanya hanya dirahang bawah

ditato bergaris vertikal dua atau tiga. Bagian lainnya tidak ditato.

3.2 Tradisi Tato Suku Mentawai

Pulau Mentawai terletak di Kepulauan Siberut disebelah Pantai

Barat Pulau Sumatra dimana suku Mentawai mengembangkan bahasa

simbolnya sendiri. Bahasa simbolnya diekspresikan melalui tato. Tato

merupakan busana abadi Suku Mentawai yang dibawa sampai mati.

Tato juga sebuah tahap penyempurnaan jiwa dan raga demi mencapai

kesempurnaan harmony spirit of the forest. Tradisi mentato suku

Page 13: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

8  

Mentawai muncul pada zaman logam 1500 SM – 500 SM. Mereka

menyebut tato dengan sebutan “titi”.

Motif pohon sagu pada tubuh Sikerei mempunyai makna. Dalam

Mitologi suku Mentawai pohon sagu mempunyai makna tersendiri,

mengisahkan tentang seorang pria yang menjelma menjadi pohon sagu.

Pohon sagu sebagai pohon kehidupan sebagai sumber pangan yang

tidak akan pernah habis. Motif pohon sagu ini selalu terdapat pada

tubuh setiap dukun adat (Sikerei).

Tidak hanya Sikerei yang memiliki tato di tubuh, tetapi juga

masyarakatnya, karena masyarakat Mentawai percaya benda-benda

seperti batu, hewan, dan tumbuhan harus diabadikan di atas tubuh,

karena Masyarakat suku mentawai menganut aliran kepercayaan

Animisme.

Agama Animis Mentawai disebut “Jarayak”, menggunakan simbol

gambaran sebuah pohon sagu.

Masyarakat Mentawai juga bebas menato tubuh sesuai dengan

kreativitasnya. Kedudukan tato diatur oleh kepercayaan suku Mentawai,

''Arat Sabulungan''.

3.2.1 Fungsi Tato Bagi Suku Mentawai

Fungsi tato dari suku Mentawai antara lain : a) Melambangkan jati diri, status sosial, dan profesi.

b) Simbol keseimbangan alam

c) Keindahan

d) Fungsi mistis berguna untuk mempersatukan roh dan tubuh agar

tidak berjauhan

e) Mengidentifikasi asal suku seseorang

Page 14: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

9  

3.2.2 Motif Dan Makna Tato Suku Mentawai

Motif – motif dan design tato Mentawai tidak diciptakan untuk

ditorehkan pada tubuh secara tunggal atau berdiri sendiri, melainkan di

design lengkap untuk seluruh bagian tubuh yaitu dada, punggung, sisi

rusuk, perut, lengan tangan, pinggul, pantat, paha, betis, kaki, leher

dan wajah.

Keseluruhan motif dan design terdiri dari garis-garis geometrical

sederhana yang melintang diberbagai bagian tubuh dan berakhir

dengan garis-garis kurva pada kedua belah pipi wajah.

Motif tato suku Mentawai antara lain :

a) Pohon, gunung, matahari, hewan, batu merupakan wujud

penghormatan suku Mentawai terhadap alam

b) Babi, rusa, kera, burung, buaya, melambangkan seseorang

pemburu binatang, sesuai dengan hewan apa yang diburu.

c) Alat perang dan daun beraneka motif merupakan hasil kreatifitas

mereka sendiri.

Elemen utama dari design keseluruhan adalah garis sentral yang

mengarah ke dagu, kemudian ,menuju kebagian atas area rambut

kemaluan, garis ini kadang terputus dan mengarah menuju pundak dan

bahu yang bercabang kebagian tubuh atas lainnya. Terlihat jelas pada

bagian dada yang menyimbolkan bunga pohon sagu.

Elemen garis pada kaki bermakna batang pohon utama, garis

putus – putus yang panjang pada lengan turun kebawah menuju

pergelangan tangan melambangkan cabang – cabang pohon.

3.2.3 Proses Pembuatan Tato Mentawai

Proses pembuatan tato mentawai melewati proses ritual , dan

memakan waktu yang cukup lama, karena bagian dari kepercayaan Arat

Page 15: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

10  

Sabulungan (kepercayaan kepada roh-roh). Sebelum melaksanakan

ritual mentato, dilaksanakan sebuah upacara adat yang disebut “Punen

Kepa”, yang bertujuan untuk menyingkirkan pengaruh jahat dan

ancaman akan adanya pertumpahan darah terhadap kampung yang

mereka huni. Acara puncak punen adalah dengan melakukan perjalanan

ke Pulau Siberut sebagai asal orang Mentawai, acara itu disebut

‘Bulepak’, ke sana naik sampan sampai 40 orang, jika sudah kembali

dengan selamat menempuh ombak yang besar dari Siberut dengan

membawa manik-manik khas Siberut, maka semua warga suku sudah

boleh menato diri.

Membuat tato di Mentawai dilakukan tiga tahap. Tahap pertama

pada saat seseorang berusia 11-12 tahun, dilakukan pentatoan di

bagian pangkal lengan. Tahap kedua usia 18-19 tahun dengan menato

bagian paha. Tahap ketiga setelah dewasa.

Anak laki-laki yang menginjak usia 11-12 tahun atau sudah akil

balik dipanggilkan dukun (Sikerei) oleh orangtuanya dan kepala suku

(Rimata), mereka merundingkan waktu pelaksanaan mentato, jika

sudah disepakati hari dan bulan, baru dipanggilkan si pembuat tato

(Sipatiti), sipatiti harus seorang lelaki dan tidak boleh perempuan.

Prosesi tato dimulai dengan “Punen Enegat’ atau upacara inisiasi

yang dipimpin oleh seorang sikerei, bertempat di “Putukurat” yaitu

tempat khusus penatoan milik Sipatiti. Tubuh anak laki-laki yang akan

ditato itu mulai digambar dengan lidi, setelah sketsa gambar selesai,

jarum yang terbuat dari kayu kerei ditusuk-tusukan kebagian kulit yang

akan ditato secara berulang-ulang sesuai dengan sketsa, lalu pewarna

akan masuk ke lapisan kulit dan akan terserap permanen di kulit, dan

proses mentato selesai.

Page 16: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

11  

3.2.4 Alat Dan Bahan Pembuat Tato

Alat dan Bahan yang digunakan berasal dari alam sekitar, jarum

yang digunakan terbuat dari tulang hewan atau kayu karai yang

diruncingkan pada bagian ujungnya. Kayu karai adalah tumbuhan asli

mentawai. Pewarnanya menggunakan campuran arang tempurung

kelapa dan daun pisang.

4. ANALISIS

Pada bab sebelumnya penulis telah membahas mengenai tato

secara umum, tato suku Drung dan tato Mentawai, dari data yang

didapat penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

Perbedaan :

1. Tradisi mentato suku Drung dan suku Mentawai tidak

muncul secara bersamaan, tato Mentawai muncul pada

zaman Logam 1500SM – 500SM, sedangkan tato Drung

Muncul pada Dinasti Ming sekitar 350 tahun yang lalu.

2. tato pada suku Drung terletak hanya pada wajah wanita,

sedangkan tato Mentawai di design lengkap untuk seluruh

bagian tubuh, seperti dada, punggung, sisi rusuk, perut,

lengan tangan, pinggul, pantat, paha, betis, kaki, leher.

3. Wanita Suku Drung mentato wajah sebagai ungkapan rasa

seni dan untuk kecantikan masyarakat suku Mentawai

mentato tubuh karena kecintaannya terhadap seni yang

indah dan mengidentifikasi dari suku mana mereka berasal.

4. Tato suku Drung disebabkan karena latar belakang suku

tersebut yang mengharuskan mereka mentato wajah agar

Page 17: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

12  

para wanita suku Drung tidak diculik, diperkosa, dan

dijadikan budak oleh suku luar, namun lama kelamaan

menjadi suatu kebiasaan sebagai kepentingan kecantikan,

suku Mentawai mentato tubuh karena Tato dipergunakan

sebagai penghormatan terhadap alam, nenek moyang,

penolak bala, dan pengusir roh-roh jahat.

5. Motif garis garis yang menyerupai kupu-kupu di wajah

wanita suku Drung tidak memiliki arti yang khusus, motif

pohon sagu, matahari, hewan , batu merupakan wujud

penghormatan masyarakat suku Mentawai terhadap alam.

Motif babi, rusa, kera, burung, buaya melambangkan

hewan apa yang diburu oleh seorang pemburu. Motif tato

alat perang dan daun beraneka motif sebagai hasil

kreatifitas mereka sendiri.

6. Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan tato

pada suku Drung yaitu menggunakan jarum yang berasal

dari sebilah bambu yang diruncingkan, pewarna yang

digunakan berasal dari duri, jarum dan benda tajam yang

berasal dari sebilah bambu yang diruncingkan, pewarna

yang digunakan berasal dari cucian panci kayu bakar,

dibalikkan ke dalam api, kayu bakar berupa obor dan

disebut kulit kayu kerang kerangan, korek keluar abu

hitam dari pembakaran, ditambahkan sedikit air untuk

mendamaikan pigmen tato. Jarum yang digunakan pada

suku Mentawai yang berasal dari tulang hewan atau kayu

Karai yang diruncingkan, pewarnanya berasal dari arang

tempurung kelapa dan daun pisang.

Page 18: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

13  

7. Sebelum proses pentatoan dimulai tidak ada upacara atau

ritual adat yang dilakukan para wanita suku Drung, suku

Mentawai diadakan ritual atau upacara adat “Punen Lepa”

yang bertujuan menyingkirkan pengaruh jahat dan

ancaman akan adanya pertumpahan darah terhadap

kampung yang mereka huni.

8. Proses pembuatan tato pada suku Drung dimulai pada

bagian daerah hulu sungai suku Drung,lebih dari alis ke

hidung ditusuk dihubungkan dengan lima atau enam tato

belah ketupat, kemudian di mulut bagian pusat, mulai dari

kedua sisi hidung, dilanjutkan dengan menusuk belah

ketupat kecil, dua belah pipi bertemu sampai ke rahang,

membentuk satu lingkaran, lingkaran garis-garis persegi

ditusuk vertikal, sisi lingkaran bagian atas sampai mata

ditusuk horinzontal untuk pola titik. Daerah hulu sungai

suku Drung lebih sederhana, umumnya dirahang bawah

ditato dua atau tiga garis-garis vertikal. Bagian lainnya

tidak ditato. Proses pembuatan tato pada suku Mentawai

secara bertahap dimulai dari dada, punggung,sisi rusuk,

perut, lengan tangan, pinggul, pantat, paha, betis, kaki,

leher dan wajah.

9. Pelaku tato suku Drung tidak harus ketua adat dan lelaki

seperti yang ada di suku Mentawai, pelaku tato wanita

suku Drung adalah ibu dari wanita tersebut atau teman.

Persamaan :

1. Cara pentatoan pada tubuh dan wajah pada kedua suku

ini sama yaitu dengan cara memasukan cairan tinta ke

sdalam kulit tubuh dengan menggunakan batang kayu

Page 19: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

14  

yang diruncingkan dan diketuk-ketukan ke dalam kulit

tubuh sampai pewarna masuk ke dalam kulit.

2. Pada masyarakat suku Drung hanya kaum wanita saja

yang ditato pada bagian wajah dan dilakukan pertama kali

ketika berumur 12- 13 tahun, pada masyarakat Mentawai

baik pria dan wanita boleh mentato pada bagian tubuh

ketika pria sudah menginjak usia 11-12 tahun dan wanita

yang sudah akil balik.

5. Simpulan

Suku Drung dan suku Mentawai sama-sama memiliki tradisi

mentato. Dapat disimpulkan latar belakang terbentuknya tradisi, fungsi,

motif gambar tato pada kedua suku tersebut tidak sama dan memiliki

arti yang berbeda sesuai dengan cara mereka mengartikannya. Kedua

suku tersebut memiliki persamaan yaitu mempunyai cita rasa seni yang

tinggi yang diungkapkan melalui tato sebagai simbol keindahan.

Sekarang tradisi mentato kedua suku sudah mulai punah. Anak

cucu mereka tidak ada lagi yang mewarisinya, demikian juga di

Mentawai karena sejak tahun 1950, pemerintah melarang suku

Mentawai melanjutkan tradisi mentato ini karena dianggap sebagai

suatu kepercayaan animisme dan mewajibkan masyarakat Mentawai

memilih dan memeluk 5 agama yang ada di Indonesia.

 

 

 

Page 20: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

15  

 

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 

IDENTITAS DIRI

Nama : Josi

Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 9 Agustus 1989

Alamat : Jl. Cipulir Permai Blok y.9

Telepon/HP : 085692115711

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

2007 – Sekarang Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Bahasa dan

Budaya Jurusan Sastra China Universitas

Bina Nusantara di Jakarta

2004 – 2007 Sekolah Menengah Atas Tarsisius II di

Jakarta

2002 - 2004 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

Tarakanita V di Jakarta

1996 – 2002 Sekolah Dasar Tarakanita I di Jakarta

Page 21: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

16  

PENDIDIKAN INFORMAL/PELATIHAN/KURSUS

2007 Mengikuti summer course di Xiamen

2008 Mengikuti kursus Bahasa Perancis di Culture

Centre Francais di Jakarta CCF

2009 – sekarang Mengikuti kursus Bahasa Inggris di English

First di Jakarta

2011 – sekarang Mengikuti kursus Bahasa Inggris di La Rose

Educational

PENGALAMAN KERJA

2007 Mannequin Life Surfer Girl di Senayan City

2009 – sekarang Pengajar privat bahasa Mandarin

Page 22: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

17  

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Juliana

Tempat/Tanggal lahir : Pangkalpinang,8 juli 1989

Alamat : Jl. Belanak V, Pangkalpinang Bangka

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

2007 -2011 Mahasiswa tingkat akhir Universitas Bina

Nusantara, Jurusan Sastra China

2004 -2007 Lulus SMA Santo Yosef, Pangkalpinang,

Indonesia

2002 -2004 Lulus SMP Santo Paulus 1, Pangkalpinang,

Indonesia

1996 -2002 Lulus SD Santo Paulus 1, Pangkalpinang,

Indonesia

Page 23: Analisis Tradisi Mentato pada Suku Drung dan Suku Mentawai ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lampiran/2011-2-00561-MD Lampiran full.pdfhidup berdampingan dengan alam dan hidup mereka bergantung

18  

PENDIDIKAN INFORMAL/PELATIHAN/KURSUS

2007-2008 mengikuti Kelas Belajar Bahasa Mandarin Dasar II di BNMC (Bina Nusantara Mandarin Club)

PENGALAMAN KERJA

2010.12 Sebagai voluntir di acara Asian Social Youth-Preneurship Summit