ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM CERPEN ДОМ С …
Transcript of ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM CERPEN ДОМ С …
ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM CERPEN
ДОМ С МЕЗОНИНОМ (1896) /DOM S MEZONINOM/, RUMAH
BERLOTENG; У ЗНАКОМЫХ (1898) /U ZNAKOMYH/, MENGUNJUNGI
TEMAN-TEMAN; ИОНЫЧ (1898) /IONYČ/, IONYCH; О ЛЮБЬВИ (1898)
/O LJUB’VI/, TENTANG CINTA; ДАМА С СОБАЧКОЙ (1899) /DAMA S
SOBAČKOJ/, WANITA DENGAN ANJING KECIL
KARYA ANTON PAVLOVICH CHEKHOV
Ivana Kristiastuti, Banggas Limbong
Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia
Abstrak
Jurnal ini berisi tentang analisis tokoh dan penokohan dalam cerpen Дом с Мезонином (1896) /Dom s
Mezoninom/, Rumah Berloteng; У знакомых (1898) /U znakomyh/, Mengunjungi Teman-Teman; Ионыч (1898)
/Ionyč/, Ionych; О любви (1898) /O Ljubvi/, Tentang Cinta; dan Дама с собачкой (1899) /Dama s sobačkoj/,
Wanita dengan Anjing Kecil; karya Anton Chekhov melalui teori tokoh dan penokohan yang didukung dengan
teori sosiologi sastra. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis. Hasil analisis tokoh utama dalam setiap
cerpen membuktikan bahwa kelima cerpen tersebut memiliki tema akhir yang sama yakni cinta yang tidak
berakhir dengan bahagia. Kesamaan tema yang ada memiliki hubungan dengan latar belakang Anton Chekhov
dalam masa penulisan cerpen-cerpen tersebut.
Kata kunci: Anton Chekhov, Analisis Tokoh dan Penokohan, Cinta.
CHARACTER AND CHARACTERIZATION ANALYSIS IN
ДОМ С МЕЗОНИНОМ (1896) /DOM S MEZONINOM/, HOUSE WITH THE
MEZZANINE; У ЗНАКОМЫХ (1898) /U ZNAKOMYH/, A VISIT TO FRIENDS;
ИОНЫЧ (1898) /IONYČ/, IONYCH; О ЛЮБЬВИ (1898) /O LJUB’VI/, ABOUT LOVE;
ДАМА С СОБАЧКОЙ (1899) /DAMA S SOBAČKOJ/, THE LADY WITH THE DOG;
SHORT STORIES BY ANTON PAVLOVICH CHEKHOV
Abstract
This journal contains about the character and characterization analysis of five short stories from Anton Chekhov:
Дом с Мезонином (1896) /Dom s Mezoninom/, House With The Mezzanine; У знакомых (1898) /Uznakomykh/,
A Visit To Friends; Ионыч (1898) /Ionyč/, Ionych; О любви (1898) /O ljubvi/, About Love; and Дама с
собачкой (1899) /Dama s sobačkoj/, The Lady With The Dog; through character and characterization theory. The
method used is descriptive analysis. Result from the analysis of main characters in each short story proved that
those five short stories have the same theme which is unhappy ending love at the end of the story. The similarity
is caused by Anton Chekhov’s background during the time of writing.
Keywords: Anton Chekhov, Character and Characterization Analysis, Love.
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
1.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Era keemasan kesusastraan yang dicapai pada abad ke-19 ditandai dengan tumbuhnya
karya sastra realisme di Rusia yang mampu mengungguli karya-karya sastra Barat. Karya
sastra realisme merupakan karya sastra yang menggambarkan dunia seperti apa adanya dalam
kehidupan nyata: “realisme menggambarkan realita yang apa adanya – yaitu, seperti apa yang
ada dalam kehidupan nyata (Cizevskij, 1974: 3).
Para pengarang sastra realisme di Rusia mulai berkembang pada tahun 1855-1880.
Salah satu pengarang Rusia yang terkenal pada abad ini adalah Антон Павлович Чехов
- Ant n vlovi hov Anton Pavlovich Chekhov. Dalam menulis cerita,
Chekhov memilih manusia biasa yang melewati kehidupannya dengan suka-duka sebagai
tokoh dalam ceritanya. Karena inilah, kita sebagai penikmat sastra tanpa sadar ikut merasakan
dan menertawakan kehidupan para tokoh ciptaan Chekhov tersebut yang sebenarnya adalah
gambaran kita sendiri. Hal ini membuat dirinya disebut sebagai pengarang sastra yang
membuat penikmatnyaСмех через слѐзы Smeh erez slëzy Tertawa dalam air mata. Selain
hal tersebut, kekuatan Chekhov dalam drama dan cerpen-cerpennya juga terletak pada suasana
hati para tokoh yang mengalami pergulatan emosi.
Chekhov banyak mengkritik manusia di sekitarnya dengan menulis cerita pendek yang
menampilkan perbedaan sosial masyarakat Rusia pada masa itu (Mulrine, 2005). Ia mencoba
mengangkat ketimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat Rusia pada masa itu demi
mengkritik manusia di sekitarnya (P.K. Penny, 1990: 4). Melalui karya-karyanya, Chekhov
melihat bahwa manusia telah melewati batas norma yang mengatur perilaku mereka sendiri.
Hal tersebut merupakan hasil dari adanya problema cinta, kedudukan dan status sosial.
Problema cinta itu dapat dilihat di dalam lima cerpen yang akan penulis bahas dalam skripsi
ini. Cerpen-cerpen tersebut adalah Дом с мезонином (1896)/Dom s mezoninom/, Rumah
Berloteng; У знакомых (1898)/U znakomyh/, Mengunjungi Teman-teman; Ионыч (1898)
/Ionyč/, Ionych; О любви (1898) /O ljubvi/, Tentang Cinta; dan Дама с собачкой
(1899)/Dama s sobačkoj/,Wanita dengan Anjing Kecil.
Cerpen Дом с мезонином (1896) /Dom s mezoninom/, Rumah Berloteng;
menggambarkan kisah cinta yang terhalang oleh orang ketiga yang mempermasalahkan
perbedaan kedudukan sosial dan perbedaan pola berpikir.У знакомых (1898) /U znakomyh/,
Mengunjungi Teman-teman; menggambarkan tentang nostalgia cinta lama.Sementara itu,
Cerpen Ионыч (1898) /Ionyč/, Ionych; mengisahkan suatu bentuk ketidakpercayaan dan rasa
jera pada cinta yang disebabkan oleh rasa sakit hati.Cerpen selanjutnya, О любви (1898) /O
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
ljubvi/, Tentang Cinta; menceritakan tentang kisah kehilangan cinta yang disebabkan oleh
status pernikahan.Faktor status pernikahan juga merupakan bentuk permasalahan cinta yang
ada dalam cerpen terakhir yakni Дама с собачкой (1899) /Dama s sobačkoj/, Wanita dengan
Anjing Kecil. Dalam dua cerpen terakhir, cinta para tokoh utama terhalang oleh fakta bahwa
orang yang mereka cintai telah menikah dengan orang lain.
Chekhov mengangkat tema realisme psikologis dalam kelima karya tersebut. Maksud
dari realisme psikologis disini adalah bahwa karakter-karakter dalam cerita itu cenderung
tertutup (introvert) dalam realitanya, atau dapat dikatakan bahwa karakternya memiliki suatu
kedalaman intelektual dan emosional yang kompleks “ sychological Realism”.Super
Glossary, (http://superglossary.com/Definition/Literature/Psychological_ Realism.html,
diakses pada 16 Mei 2013 Pukul 22.25 WIB). Chekhov sendiri memang dikenal sebagai
seorang penulis yang senantiasa menghasilkan karya-karya yang merefleksikan rumitnya
masalah kehidupan (McSweeney, 2007). Kedalaman emosional karakter dalam menghadapi
masalah kehidupan merupakan salah satu faktor yang membuat penulis tertarik untuk
membahas cerita-cerita pendek Chekhov. Penulis berfokus kepada lima cerita pendek
Chekhov yang membahas rumitnya permasalahan cinta dalam kehidupan untuk membuktikan
bahwa meskipun bentuk cinta yang ada dalam kelima cerita tersebut berbeda-beda, namun
pada akhirnya tema akhir cerita tersebut ternyata memiliki kesamaan.
1.2. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis bertujuan untuk menganalisis bagaimana
bentuk-bentuk cinta yang dialami para tokoh dalam lima cerita pendek tersebut melalui teori
tokoh dan penokohan.Selain itu, penulis juga menganalisis keterkaitan antaralatar belakang
penulisan yang mempengaruhi kesamaan tema pada lima cerpen tersebut melalui teori
sosiologi sastra.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti peristiwa cinta yang dialami tokoh-tokoh
utama dalam setiap cerpen melalui teori tokoh dan penokohan, serta menganalisis kesamaan
tema pada kelima cerpen tersebut ditinjau dari teori sosiologi sastra.
1.4. Landasan Teori
Teori pertama yang penulis gunakan ialah teori tokoh dan penokohan. Abrams
(1981:20) memaparkan bahwa tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu
karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki moral dan kecenderungan
tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan
(dalam Nurgiyantoro, 2002; 165). Menurut Grimes, berdasarkan perannya tokoh dapat dibagi
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
dalam dua kategori yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh yang
sangat berperan bagi keseluruhan cerita, sedangkan tokoh bawahan adalah tokoh yang kurang
berperan dari keseluruhan cerita yang ditampilkan hanya untuk mendukung tokoh utama
(Grimes, 1975: 43).
Teori kedua yang penulis gunakan untuk mendukung analisis penulis merupakan teori
sosiologi sastra. Teori ini digunakan ini demi menghubungkan antara pembuktian dari
kesamaan tema yang ada di lima cerpen Chekhov, dengan kejadian di dunia nyata. Alan
Swingewood mengemukakan bahwa sosiologi sastra merupakan sastra yang berhubungan
dengan kehidupan sosial manusia, yaitu hubungan manusia dengan keluarga, masyarakat,
politik, dan negara (Swingewood: 1972: 12). Selain itu, penulis juga menggunakan teori tema
dan amanat. Tema merupakan ide yang mendasari suatu cerita.Ia berperan sebagai pangkal
tolak pengarang dalam memaparkan karya rekaan yang diciptakannya.Tema merupakan
kaitan hubungan antara makna dengan tujuan pemaparan prosa rekaan oleh pengarangnya
(Aminuddin, 1984: 107).
2.METODE PENELITIAN
Penulis menggunakan metode deskriptif-analitis dalam menganalisis lima cerpen
karya Anton Chekhov. Metode desktiptif adalah metode yang menerjemahkan kata-kata,
terutama dalam observasinya pada manusia.Sedangkan metode analitis adalah metode yang
memilah suatu karya menjadi bagian-bagian tersendiri untuk menjelaskan keseluruhan (Frye,
Baker, Perkins, 1985). Metode deskriptif analitis dilakukan dengan mendeskripsikan fakta-
fakta yang berupa data yang kemudian disusul dengan analisis (Nyoman Kutha, 2006).
2.1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan penulis adalah lima cerpen Chekhov dalam bahasa Rusia
yakni: Дом с мезонином (1896) /Dom s mezoninom/, Rumah Berloteng; У знакомых (1898)
/U znakomyh/, Mengunjungi Teman-teman; Ионыч (1898) /Ionyč/, Ionych; О любви (1898)
/O ljubvi/, Tentang Cinta; dan Дама с собачкой (1899) /Dama s sobačkoj/, Wanita dengan
Anjing Kecil.
3.HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Tokoh dan Penokohan
Penulis menggunakan teori tokoh dan penokohan sebagai landasan berpikir. Tokoh
menunjuk pada orang sebagai pelaku cerita. Abrams (1981:20) memaparkan tokoh cerita
adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
pembaca ditafsirkan memiliki moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan
dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (dalam Nurgiyantoro, 2002; 165).
Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembaca dan penyampai pesan, amanat,
moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.Apabila
tokoh merujuk kepada orang sebagai pelaku cerita, maka penokohan merupakan cara penulis
sastra menampilkan tokoh-tokoh.
Menurut Grimes, berdasarkan perannya tokoh dapat dibagi dalam dua kategori yaitu
tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh yang sangat berperan bagi
keseluruhan cerita, sedangkan tokoh bawahan adalah tokoh yang kurang berperan dari
keseluruhan cerita yang ditampilkan hanya untuk mendukung tokoh utama (Grimes, 1975:
43). Beberapa cara dalam memahami tokoh adalah melalui: 1) tuturan pengarang terhadap
karakteristik pelakunya, 2) gambaran yang diberi pengarang lewat gambaran lingkungan
kehidupannya maupun cara berpakaian, 3) menunjukkan bagaimana perilakunya, 4) melihat
bagaimana tokoh berbicara tentang dirinya sendiri, 5) memahami bagaimana jalan pikirannya,
6) melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentangnya, 7) melihat tokoh lain berbincang
dengannya, 8) melihat bagaimana tokoh-tokoh yang lain itu memberi reaksi terhadapnya, dan
9) melihat bagaimana tokoh itu dalam membalas reaksi tokoh lain (Siswanto, 2008: 145).
Tokoh dan penokohan tidak dapat berdiri sendiri dalam cerita rekaan.Ia selalu
berhubungan dengan unsur-unsur pembangun cerita. Unsur pembangun cerita itu adalah gaya
bahasa, sudut pandang, suasana, latar, nilai, amanat dan tema cerita.
3.2. Sosiologi Sastra dan Kepengarangan Chekhov
3.2.1. Sosiologi Sastra
Sapardi Djoko Damono mendefinisikan sastra sebagai suatu lembaga sosial yang
menggunakan bahasa sebagai medium.Bahasa merupakan bagian dari ciptaan sosial. Oleh
karena itu, sastra menampilkan gambaran dari kehidupan yang juga merupakan suatu fakta
sosial.Pendekatan sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan disebut dengan
sosiologi sastra (Sapardi Djoko Darmono, 1979: 1). Alan Swingewood juga berpendapat
bahwa sosiologi sastra merupakan sastra yang berhubungan dengan kehidupan sosial manusia,
yaitu hubungan manusia dengan keluarga, masyarakat, politik, dan negara.Sastra adalah
cerminan masyarakat pada jamannya, juga menggambarkan aturan masyarakat dalam institusi
sosial dan menggambarkan konflik antara berbagai kelompok dan kelas sosial.Sastra memiliki
hubungan antara pengalaman dan imajinasi pengarang.Hal ini menunjukkan bahwa pengarang
harus memiliki kemampuan analisis sosial yang baik (Swingewood, 1972: 12).
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
Pernyataan lain mengenai sosiologi sastra juga dikeluarkan oleh Diana Laurenson. Ia
mengatakan bahwa sastrawan lahir, hidup dan bertumbuh dalam masyarakat. Sastrawan
menulis berdasarkan kekayaan pengalaman hidup dan pengetahuannya. Dengan
pengetahuannya, para sastrawan berusaha menangkap esensi kekayaan manusia pada masanya
(Laurenson, 1972: 91). Dari pendapatnya, dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara
sastrawan dengan masyarakat.
3.2.2. Kepengarangan Chekhov
Chekhov yang merupakan anak dari seorang pemilik toko kelontong, lahir pada 29
Januari 1860 di Taganrog, Ukraina (Chekhov, 2007: 17, 3). Chekhov dan saudara-saudaranya
bekerja di toko keluarga tersebut selama masa mudanya. Ia merupakan putra ketiga dari enam
bersaudara yang terdiri dari lima laki-laki dan satu perempuan.
Setelah menimba ilmu di gymnasium dan sekolah tata bahasa lokal, Chekhov terpaksa
tinggal sendiri di kota Taganrog untuk meneruskan sekolah dan harus membiayai hidupnya
sendiri dengan mengajar karena keluarganya bangkrut dan memutuskan untuk pindah ke
Moskow. Setelah itu ia masuk sekolah kedokteran di Moskow. Di sinilah awal karir Chekhov
sebagai seorang penulis bermula.Ia memulai karirnya itu dari kontribusinya di beberapa
majalah lokal.
Di tahun 1892, Chekhov membeli sebuah perkebunan di desa Мелихово lihovo/,
Melikovo; dan mendedikasikan waktu sepenuhnya untuk menjadi penulis. Ia menerbitkan
banyak cerita pendek ketika berada di tempat ini, termasuk lima cerpen pilihan penulis. Saat
Chekhov pindah ke Yalta pada tahun 1897 karena sakit tuberkolosispun, Ia masih
menciptakan beberapa karya cerita pendek. Pada tahun 1901, setelah dua tahun menjalin
hubungan, Chekhov menikahi seorang aktris bernama Olga Knipper. Olga pernah tampil
dalam drama yang ditulis Chekhov.Sayangnya pernikahan mereka tidak berlangsung lama
karena Chekhov meninggal pada 15 Juli 1904 di Badenweiler, Jerman. Ia dimakamkan di
pemakaman “Biara Novodeviche” oskow di dekat makam ayahnya yang telah pergi
mendahuluinya di tahun 1889.
3.3 Analisis
3.3.1. Analisis Tokoh Utama dalam Tiap Cerpen
3.3.1.a. Дом с мезонином (1896) /Dom s mezoninom/, Rumah Berloteng
Sang Seniman sebagai tokoh utama yang mengalami peristiwa cinta dalam cerpen ini
merupakan seorang pelukis pemandangan alam yang menumpang tinggal di Shelkovka, di
tanah perkebunan milik temannya, Belorukov.Sebelum menemukan cinta, Sang Seniman
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
digambarkan sebagai seorang bujangan muda yang kesepian dan jenuh dengan hidupnya yang
penuh dengan kemalasan.
“Обреченный судьбой на постоянную праздность, я не делал решительно ничего. По целым
часам я смотрел в свои окна на небо, на птиц, на аллеи, читал всѐ, что привозили мне с почты,
спал. Иногда я уходил из дому и до позднего вечера бродил где-нибудь.”(Chekhov, 1896:1)
/Obrečennyj sud’boj na postojannuju prazdnost’, ja ne delal rešitel’no ničego. Po celym časam ja
smotrel v svoi okna na nebo, na ptic, na allei, čital vsë, čto privozili mne s počty, spal. Inogda ja uhodil
iz domu i do pozdnego večera brodil gde-nibud’/
(Terkutuk oleh nasib dan kemalasan yang terus-menerus, aku tidak melakukan suatu apapun. Selama
berjam-jam aku melihat jendela langit, burung-burung, di jalan, membaca segala kiriman yang datang
dari pos lalu tertidur.Kadang-kadang aku meninggalkan rumah sampai larut malam, berjalan-jalan tanpa
arah ke suatu tempat.
Mengacu kepada teori pemahaman perilaku tokoh yang penulis jelaskan pada bab
sebelumnya penjelasan “aku tidak melakukan suatu apapun” dalam kutipan diatas jelas
menunjukkan bahwa Sang Seniman mengalami hambatan dalam produktivitas menulisnya
karena kurangnya inspirasi. Kurangnya inspirasi disini diartikan penulis sebagai kekosongan
jiwa yang dirasakan seseorang saat ia berada dalam satu titik dimana ia merasakan sendirian
yang mendalam. Selain rasa kesendirian tersebut yang mengarah pada kebosanan hidup dan
hilangnya tujuan hidup, pikiran pesimis dan rasa kurang percaya diri juga merupakan
penyebab terhambatnya ide-ide melukis pria tersebut.
"— Моя жизнь скучна, тяжела, однообразна, потому что я художник, я странный человек, я
издерган с юных дней завистью, недовольством собой, неверием в свое дело, я всегда беден, я
бродяга,..."(Chekhov, 1896:5)
/Moja žizn’ skučna, tjažela, odnoobrazna, potomu čto ja hudožnik, ja strannyj čelovek, ja izdergan s
junyh dnej zavist’ju, nedovol’stvom soboj, neveriem v svoe delo, ja vsegda beden, ja brodjaga,/
(- Hidupku membosankan, berat, monoton, karena aku seorang seniman, aku orang yang aneh. Karena
aku muda, aku terganggu oleh perasaan kebencian, fustasi terhadap diri sendiri, oleh kekurangan
keyakinan terhadap pekerjaanku. Aku selalu miskin, aku gelandangan, ...)
Perasaan frustasi yang tergambar dalam kutipan diatas salah satunya disebabkan oleh
pikiran buruknya sendiri.Prinsip hidup dan kepercayaannya yang menganggap bahwa
“manusia lebih baik meluangkan sebagian besar waktu untuk memperhatikan diri sendiri dan
meringankan beban kerja, karena pada akhirnya hanya agama, sains dan seni yang mampu
memuaskan mereka” ternyata berdampak negatif bagi sisi psikologis dan pendidikannya.
Meskipun ia memiliki jiwa seni, namun ia menolak untuk melek huruf. Karena inilah, ia
hanya dapat mengandalkan kemampuan seninya itu untuk bertahan hidup. Hal ini
membuatnya terbiasa dicemooh orang-orang yang memang lebih berpendidikan dan memiliki
status sosial diatas dirinya.
Sejak menetap di perkebunan itu, ia tidak banyak berinteraksi dengan orang lain
kecuali dengan sahabatnya Belorukov. Belorukov sendiri tentu tidak dapat setiap saat
menemani Sang Seniman karena ia sendiri sebagai pemilik tanah harus bekerja dan
menghabiskan waktu dengan istrinya. Kesepian yang ditimbulkan karena kurangnya
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
sosialisasi menyebabkan Sang Seniman merasa tidak memiliki seseorang yang benar-benar
berarti baginya, seseorang yang bisa mengisi kekosongan jiwanya.
Selain tempat tinggal Belorukov dan Sang Seniman, di daerah sekitar perkebunan itu
juga ada rumah lain tempat tinggal keluarga Volchaninov. Di rumah inilah tinggal seorang
janda bernama Yekaterina Pavlovna dan kedua putrinya, Lidiya yang berusia 23 tahun, dan
Zhenya yang berusia 17 tahun. Zhenya merupakan anak gadis keluarga Volchaninov yang
sangat lugu, rajin dan baik hati. Meski ia tidak bersekolah ataupun bekerja seperti kakaknya,
ia merupakan gadis yang cerdas karena ia suka sekali membaca buku dan ia merupakan
seorang penikmat karya seni. Zhenya sangat dekat dengan ibunya.Mereka berdua merupakan
penggemar sejati Lidiya, kakaknya yang merupakan seorang guru dan aktivis sosial.Zhenya
dan ibunya memiliki kepribadian yang lebih lembut dan terbuka dengan orang lain. Lain
halnya dengan Lidiya yang berwatak keras, idealis dan cenderung menilai orang dari status
sosialnya. Sayangnya, hal ini sepertinya membuat Zhenya bahkan ibunya sendiri menjadi
takut dan segan terhadap Lidiya, sehingga mereka berdua selalu mengikuti jejak Lidiya; apa
yang ia katakan dan perbuat selalu disetujui dan didukung.
Bentuk cinta dalam cerpen ini mulai terlihat sejak Sang Seniman bertemu dan banyak
menghabiskan waktu dengan Zhenya.Ia lebih tertarik kepada Zhenya yang lemah lembut
dibanding dengan kakaknya yang terlihat memiliki watak yang keras. Seperti yang telah
penulis katakana di paragraf sebelumnya, keindahanlah yang mampu meluluhkan hati Sang
Seniman dan ia menemukan inspirasi keindahannya itu di dalam diri Zhenya. Dengan
kedekatannya dengan Zhenya, ide-idenya untuk melukis kembali muncul dan ia kembali
menjadi seorang seniman yang produktif. Bentuk cinta yang mampu memberi semangat hidup
ini merupakan inti dari cerpen Rumah Berloteng.
Namun, seperti kita ketahui, seorang pengarang sekelas Chekhov tidak mungkin hanya
begitu saja memberikan kisah cinta yang monoton dan tanpa konflik. Meski demikian
indahnya cinta yang dialami oleh Sang Seniman kepada Zhenya, namun sayangnya Lidiya,
kakak Zhenya, tidak menyukai sang seniman karena perbedaan cara berpikir dan perbedaan
status sosial di antara mereka. Meskipun demikian tegangnya hubungan antara Sang Seniman
dengan Lidiya, namun di sisi lain, adik dari Lidiya tidak perduli akan semua itu dan tetap
menjalin hubungan dengan Sang Seniman. Ketidakpedulian Zhenya terhadap permasalahan
hidup ternyata merupakan salah satu faktor yang membuat Sang Seniman tertarik
kepadanya.Ia merasa bahwa Zhenya dan dirinya memiliki pandangan hidup yang sama, yakni
menikmati hidup sepuas-puasnya tanpa harus bekerja keras. Zhenya sendiri memang tidak
bersekolah atau bekerja, namun ia merupakan gadis yang cerdas karena ia sangat suka
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
membaca buku dan menghabiskan waktu di luar, mengagumi keindahan alam. Maka dari itu
ketika mengetahui bahwa Sang Seniman suka melukis pemandangan alam, gadis ini langsung
menjadi pengagum nomor satunya.
Dalam menggambarkan karakter Lidiya, Sang Seniman senantiasa menonjolkan
aspek-aspek perbedaan yang mendasar antara dirinya dengan kehidupan Lidiya. Sang
Seniman selalu menekankan bahwa keluarga Volchaninov merupakan keluarga yang memiliki
kekayaan berlimpah. Namun di sisi lain, meski Sang Seniman menjelaskan bahwa seolah-olah
itu adalah hal yang positif, ia juga memasukkan suatu nada sindiran terutama kepada Lidiya:
“bangga bisa membiayai hidupnya sendiri”. Hal ini termasuk dalam teori tokoh dimana reaksi
tokoh lain terhadap tokoh tertentu menjadi pedoman penulis dalam memahami karakter.
Kisah ini menunjukkan dengan jelas bahwa ternyata perbedaan cara pandang dan
status sosial antara sang seniman dan kakak dari Zhenya merupakan hal krusial yang membuat
sang seniman dan Zhenya tidak dapat memiliki akhir cinta yang bahagia. Tetapi, apabila kita
melihat lebih dalam kepada diri tokoh utama, penyebab dirinya kehilangan cinta itu tidak
mutlak berasal dari orang luar.Penyebab kehilangan cinta juga berasal dari diri tokoh utama
sendiri. Ego nya dan rasa percaya dirinya yang tumbuh karena jatuh cinta kepada Zhenya
ternyata menjatuhkan dirinya sendiri. Karena ego itulah ia menjadi lebih berani berhadapan
dengan seseorang yang memiliki tingkat intelektual dan kedudukan sosial yang lebih tinggi
dari dirinya yakni Lidiya. Keberanian dan kekukuhan Sang Seniman dalam mempertahankan
prinsip hidupnya ternyata berakibat buruk bagi kisah cintanya sendiri.
Meski demikian terpukulnya Sang Seniman terhadap kenyataan bahwa Zhenya telah
pergi, ia sendiri tidak melakukan suatu perlawanan yang berarti pada Lidiya. Berdasarkan
pemahaman tokoh, hal ini disebabkan karena Sang Seniman memaklumi keputusan Zhenya
dan menyadari bahwa cinta gadis itu pada keluarganya lebih besar dari apapun. Selain itu, di
sisi lain Sang Seniman juga menyadari bahwa ego dirinya lah yang membuatnya kehilangan
cinta.
3.3.1.b. У знакомых(1898)/U znakomykh/, Mengunjungi Teman-teman
Mengacu kepada teori tokoh dan pemahaman tokoh, penulis menemukan suatu bentuk
cinta yang berbeda dengan cerpen sebelumnya.Dalam cerpen ini, bentuk cinta yang terlihat
adalah suatu nostalgia terhadap cinta lama yang telah hilang. Disini, tokoh utama yang
mengalami perubahan dari seorang biasa menjadi pengacara sukses, menyebabkan perubahan
pola pikir dalam dirinya.Perubahan tersebutlah yang menyebabkan dirinya tidak lagi mudah
terbuai oleh cinta.
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
Tokoh utama yang diceritakan dalam cerpen ini adalah Misha Podgorin.Ia merupakan
seorang pengacara sukses di Moskow.Di kehidupannya yang sekarang di kota besar, ia sering
minum-minum dan menghabiskan waktu dengan wanita. Namun, semua itu ia lakukan hanya
demi menutupi kesepiannya dalam hidup semenjak ia meninggalkan Kuzminki dan tidak lagi
berhubungan dengan keluarga Losev. Podgorin digambarkan sebagai seorang pengacara
sukses yang berdedikasi tinggi. Keobjektifitasannya dalam menghadapi segala kasus dengan
berbagai macam orang benar-benar menunjukkan bahwa ia profesional dalam menjalani
pekerjaannya. Anak laki-laki yang dahulu diperlakukan seolah-olah sebagai bocah ingusan
yang tidak memiliki pengalaman hidup oleh Tatyana dan Varvara yang tidak lain adalah
sahabat-sahabatnya di Kuzminki, kini telah berubah menjadi seorang pria dewasa yang cerdas
dan tegas. Usia Podgorin ini sekitar 30 tahun.
Teman-teman lama Podgorin selain Tatyana dan Varvara adalah Nadezhda.Ia
merupakan anak paling bungsu keluarga Losev.Nadezhda merupakan gadis yang cantik dan
lemah lembut.Gadis itu kini berusia 23 tahun, sedangkan kakaknya Tatyana telah menjadi
wanita dewasa yang cantik di usianya yang telah melewati 30 tahun.Tatyana kini hanya fokus
terhadap suaminya, Sergey Sergeich, dan kedua anak perempuannya. Nadezhda dahulu
merupakan tunangan dari Podgorin. Mereka tidak jadi menikah karena Podgorin pindah ke
kota dan menjadi pengacara, sementara Nadezhda tetap tinggal di Kuzminki bersama dua
kakak perempuannya. Gadis ini masih menyimpan harap akan cintanya kepada Podgorin.
Saat berkunjung ke Kuzminki, Podgorin menyadari bahwa ia ternyata memang masih
mencintai mereka (Tatyana, Varvara dan Nadezhda) dengan sepenuh hati, meskipun itu semua
hanyalah kenangan lama, bukan realita yang ada pada masa kini. Meski masih mudah
terbawa, kenangan indah itu mudah juga hilang dari kepala setiap kali ia mengingat Sergey.
Hilangnya kenangan kilas balik yang romantis dalam kepala Podgorin merupakan suatu
bagian besar dalam perubahan dirinya yang memiliki cara penilaiannya yang objektif.
“Надежда, его свояченица, казалась воздушной. Это была светлая блондинка, бледная, с
добрыми, ласковыми глазами, стройная; красивая или нет - Подгорин понять не мог, так как
знал ее с детства и пригляделся к ее наружности. Теперь она была в белом платье, с открытой
шеей, и это впечатление белой, длинной, голой шеи было для него ново и не совсем приятно.”
(Chekhov, 1898: 2)
/Nadežda, ego svojačenica, kazalas’ vozdušnoj. Èto byla svetlaja blondinka, blednaja, s dobrymi,
laskovymi glazami, strojnaja; krasivaja ili net - Podgorin ponjat’ ne mog, tak kak znal ee s detstva i
prigljadelsja k ee naružnosti. Teper’ ona byla v belom plat’e, s otkrytoj šeej, i èto vpečatlenie beloj,
dlinnoj, goloj šei bylo dlja nego novo i ne sovsem prijatno/
“Nadezhda adik iparnya tampak sangat halus. Wajahnya pucat sangat terang dengan mata kecil yang
ramah dan penuh kasih - Podgorin tidak bisa menilai kecantikannya karena ia telah mengenal gadis itu
sejak kecil dan tumbuh sebagaimana ia terlihat. Sekarang Nadezhda mengenakan gaun putih dengan
leher terbuka, dan pemandangan leher putih jenjang yang terbuka ini baginya adalah baru dan sangat
tidak menyenangkan.”
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
Kutipan diatas menunjukkkan bahwa Podgorin masih menyukai Nadezhda.
Bagaimanapun ia menahan perasaannya itu, ia tidak dapat memungkiri bahwa ada bagian dari
dirinya yang masih memuja wanita itu. Hal ini terlihat dari indahnya cara pendeskripsian
Podgorin tentang penampilan luar Nadezhda. Selain itu, rasa ketidaknyamanan Podgorin
ketika melihat leher jenjang Nadezhda juga menjadi pertanda bahwa ia merasakan suatu
perasaan yang dalam, dimana ia sendiri berusaha sedemikian rupa untuk melawan itu. Disini,
tanpa disadari, Nadezhda sebenarnya telah berhasil meluluhkan kembali hati dingin Sang
Pengacara itu tanpa harus menyampaikan suatu apapun.
Dibandingkan saudari-saudarinya dan Sergey yang selalu memanfaatkan Podgorin
untuk urusan mereka sendiri, Nadezhda merupakan satu-satunya orang yang tidak
mengharapkan kedatangan Podgorin semata-mata untuk memanfaatkan bantuannya.Wanita
itu berharap kedatangan Podgorin itu dapat membuat mereka bersatu kembali. Wanita itulah
yang membuat Podgorin dapat meredakan kejengkelannya terhadap Sergey. Tiap kali mereka
sedang berdua, tingkah laku Nadezhda menunjukkan bahwa ia benar-benar masih mencitai
Podgorin dan menginginkan pria itu kembali padanya. Meski demikian bahagianya Nadezhda
bisa menghabiskan waktu bersama Podogorin, namun karena sifatnya yang lugu dan lemah
lembut, maka wanita itu tidak berani mengungkapkan perasaannya dan menunggu Podgorin
untuk mengungkapkan perasaannya.
Podgorin menyadari bahwa Nadezhda telah menjadi wanita dewasa yang memiliki
keinginan untuk hidup mandiri di Moskow setelah rumah Kuzminki itu dijual. Dengan
kekagumannya terhadap perubahan Nadezhda itu, Podgorin lalu memiliki pemikiran untuk
menikahinya, namun di sisi lain ada bagian dari diri Podgorin yang ragu dan takut untuk
kembali ke masa lalunya di Kuzminki. Penulis melihat bahwa keraguan yang terlintas di
benak Podgorin ini menunjukkan bahwa pria itu tidak dapat memungkiri bahwa ia kini
merupakan pribadi baru yang dingin dan objektif, bahwa bagaimanapun terenyuh nya ia,
pikirannya akan selalu menang melawan hatinya.
Pada akhirnya, meskipun sebenarnya dengan kunjungannya ke Kuzminki ia jadi
memiliki kesempatan lagi untuk meminang Nadezhda, namun ia melewatkan kesempatan
tersebut dengan berat hati karena bagaimanapun ia masih mementingkan kehidupan barunya
di Moskow sebagai seorang pengacara sukses yang harus berpikiran objektif, keras dan tajam.
Selain itu alasan lain ia menahan diri untuk tidak kembali pada kenangan Kuzminki dan
khususnya Nadezhda adalah bahwa ia menyadari tak ada yang bisa ia lakukan untuk
membantu keluarga itu.
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
Apakah Podgorin merupakan karakter pria yang mencari "kebenaran sejati?" Apakah
dia mencoba untuk "memahami hidup dengan memilih tindakan atau bagaimana cara
berperilaku"? (Kataev, 2002: 62). Dalam kisah ini, proses pencarian kebenaran sejati itu
melibatkan perjalanan yang menyedihkan bagi karakter Podgorin.Keputusan Podgorin untuk
tidak jadi melamar Nadezhda merupakan hal yang sangat disayangkan.Bagaimanapun, penulis
melihat bahwa di sisi lain, keputusan Podgorin itu adalah hal yang positif karena dengan
demikian ia akan meninggalkan Kuzminki untuk selamanya (Kataev, 2002: 168). Selain itu,
juga jelas bahwa Podgorin sangat ingin memahami hidupnya yang sekarang, untuk
mengarahkan dirinya di dalamnya, dan menemukan cara baru dalam berperilaku.Dalam
adegan malam terakhir Podgorin di Kuzminki, misalnya, pria itu membayangkan bagaimana
kehidupan mungkin berbeda dan lebih baik baginya.
3.3.1.c. Ионыч(1898)/Ionych/- Ionych
Dalam cerpen ini, ada bentuk cinta lain yang menarik. Cerpen ini menggambarkan
seseorang yang jera, sakit hati karena cinta.Akibat dari perasaan jera tersebut, tokoh utama
dalam kisah ini mengalami perubahan karakter yang drastis. Perubahan karakter tersebut
merupakan suatu perubahan yang buruk, yang mempengaruhi kehidupannya dan dirinya di
mata orang lain.
Tokoh utama dalam cerpen ini adalah Dr. Dmitry Ionych Startsev (Ionych). Ia
merupakan seorang dokter setempat di desa Dyalizh yang terletak sekitar 6 mil dari kota S.
Dalam cerita, Ionych diceritakan sebagai seorang dokter desa yang berbudaya meskipun ia
bukan orang kaya. "Он шел пешком, не спеша (своих лошадей у него еще не было),"
(Chekhov 1898:1) /On šel peškom, ne speša svoih lošadej u nego eŝe ne bylo)/ (Dia (Ionych)
menuju kesana dengan berjalan kaki tanpa tergesa-gesa (ia tak punya kereta kuda dan kusir))/
Ketika Ionych berkunjung ke kota S, ia diberitahu bahwa sebagai orang yang
berbudaya, ia harus bertemu dengan keluarga Turkin. “интеллигентному человеку,
необходимо познакомиться с Туркиными." (Chekhov,1898:1) /tože govorili, čto emu, kak
intelligentnomu čeloveku, neobhodimo poznakomit’sja s Turkinymi./ (juga dikatakan bahwa ia
(Ionych), sebagai orang yang cerdas, ia harus bertemu dengan keluarga Turkin.). Kutipan
tersebut menggambarkan bahwa keluarga Turkin di Kota S merupakan keluarga berbudaya
dan berbakat yang menjadi semacam barometer bagi para penduduk, terutama penduduk baru
seperti Ionych.Karena itulah, Ionych akhirnya berkunjung dan berkawan baik dengan Ivan
Petrovich Turkin, seorang pengorganisir penampilan teatrikal untuk amal.
Ionych juga berkenalan dengan istri Ivan yang bernama Vera Iosifovna, seorang
wanita yang berbakat dalam menulis novel dan cerita pendek.Saat keluarga itu sedang
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
menerima tamu, mereka senang memamerkan bakat yang mereka miliki didepan orang-orang.
Ivan dan Vera memiliki anak perempuan berumur 18 tahun bernama Yekaterina
Inanovna.Gadis itu sangat pandai dan gemar bermain piano sehingga ayahnya selalu
memintanya untuk menghibur para tamu dengan menunjukkan bakatnya itu.Perasaan bangga
Ivan terhadap anak dan istrinya dianggap para tamunya sebagai hal yang wajar mengingat
mereka merupakan keluarga yang paling berbudaya di kota S. Ionych pun merupakan salah
satu orang yang mengagumi keluarga tersebut.
Yekaterina Inanovna dilukiskan sebagai seorang gadis muda yang lugu dan naïf.
Namun pada saat yang bersamaan, ia juga merupakan seseorang yang cerdas dan dewasa
untuk usianya. Hal ini terbukti dari kutipan berikut yang menjelaskan bahwa Ionych dapat
membahas hal-hal tetang kebudayaan dan kehidupan dengan gadis tersebut.
"И в то же время, несмотря на эту наивность, она казалась ему очень умной и развитой не по
летам. С ней он мог говорить о литературе, об искусстве, о чем угодно, мог жаловаться ей на
жизнь, на людей,..." (Chekhov: 1898:4)
/I v to že vremja, nesmotrja na ètu naivnost’, ona kazalas’ emu očen’ umnoj i razvitoj ne po letam. S nej
on mog govorit’ o literature, ob iskusstve, o čem ugodno, mog žalovat’sja ej na žizn’, na ljudej,.../
“Dan pada saat yang sama terlepas dari kesederhanaan ini ia mempesona Ionych degan kecerdasan dan
kedewasaan yang melebihi umurnya. Ionych bisa membahas tentang sastra, seni, tentang apa pun yang
disukai pria itu. Ia juga bisa mengeluh pada gadis itu tentang hidupnya, orang-orang ...”
Selain menunjukkan kedewasaan Yekaterina, kutipan diatas sekaligus membawa kita
pada pemikiran bahwa di kutipan ini terlihat juga ketertarikan Ionych kepada gadis
tersebut.Hal ini terlihat dari kalimat “ia mempesona Ionych”.Yekaterina menarik perhatian
Ionch dengan bakat, kecerdasan, keluguan dan kedewasaannya. Meski demikian, apabila
kembali pada awal pertemuan Ionych dengan anggota keluarga Turkin, ketertarikan itu
sebenarnya sudah terlihat sejak pertemuan mereka pertama kali.Hal ini penulis lihat dari
bagaimana cara Ionych mendeskripsikan Yekaterina secara fisik dengan penuh kekaguman.
"Старцеву представили Екатерину Ивановну, восемнадцатилетнюю девушку, очень похожую
на мать, такую же худощавую и миловидную. Выражение у нее было еще детское и талия
тонкая, нежная; и девственная, уже развитая грудь, красивая, здоровая, говорила о весне,
настоящей весне." (Chekhov 1898: 2)
/Starcevu predstavili Ekaterinu Ivanovnu, vosemnadcatiletnjuju devušku, očen’ pohožuju na mat’,
takuju že hudoŝavuju i milovidnuju. Vyraženie u nee bylo eŝe detskoe i talija tonkaja, nežnaja; i
devstvennaja, uže razvitaja grud’, krasivaja, zdorovaja, govorila o vesne, nastojaŝej vesne./
(Startsev diperkenalkan kepada Yekaterina Ivanovna, seorang gadis berusia 18 tahun yang persis ibunya
dan sama langsing dan menariknya. Pinggangnya ramping dan bagus dengan ekspresi wajah masih
seperti anak-anak. Kemudaannya telah mekar, cantik, dada sehat yang menggambarkan musim semi,
musim semi sejati.)
Pada kutipan ini, terlihat bagaimana indahnya pemilihan kata yang digunakan oleh
Ionych untuk mendeskripsikan gadis itu, sedemikian rupa hingga membuat kita
membayangkan suatu keindahan yang benar-benar nyata pada seorang gadis.
Sejak itu, Ionych dan Yekaterina memiliki hubungan dekat.Meski Ionych mencintai
Yekaterina, namun sifat kekanakan Yekaterina masih terlihat ketika ia mempermainkan
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
Ionych dengan membohonginya untuk bertemu di pemakaman pada malam hari. Meski
Ionych merasa kecewa telah dipermainkan, namun ia tetap teguh pada perasaan cintanya pada
Yekaterina sampai-sampai ia nekat meminang gadis itu. Sayangnya, Yekaterina menolak
Ionych karena ia masih ingin mengejar cita-citanya sekolah di konservatoir Moskow dan
menjadi seorang pianis konser. Inilah faktor utama penyebab perubahan karakter Ionych
menjadi seseorang yang tidak lagi percaya akan cinta dan segala keindahan di dunia. Dalam
cerita, perubahan karakter Ionych diceritakan setelah empat tahun lamanya berlalu sejak
kejadian penolakan Yekaterina atas lamaran Ionych.
"...и когда заставал в каком-нибудь доме семейный праздник и его приглашали откушать, то он
садился и ел молча, глядя в тарелку; и всѐ, что в это время говорили, было неинтересно,
несправедливо, глупо, он чувствовал раздражение, волновался, но молчал,..." (Chekhov 1898: 7)
/...i kogda zastaval v kakom-nibud’ dome semejnyj prazdnik i ego priglašali otkušat’, to on sadilsja i el
molča, gljadja v tarelku; i vsë, čto v èto vremja govorili, bylo neinteresno, nespravedlivo, glupo, on
čuvstvoval razdraženie, volnovalsja, no molčal,.../
“...dan ketika ia berada di sebuah rumah dimana ada perayaan keluarga dan ia diundang untuk makan ia
akan duduk dan makan dengan diam, menatap kosong ke piring. Semua yang mereka bicarakan
menurutnya tak menarik bodoh dan tak wajar. Tapi meski jengkel gusar dan marah ia tetap diam ...”
Kutipan diatas menggambarkan suatu dendam yang masih dirasakan Ionych terhadap
penolakan yang ia alami. Penulis mengatakan demikian karena dalam kutipan, dijelaskan
bagaimana sikap Ionych sebagai seorang tamu di rumah orang lain. Sikap dan perasaan yang
ia tunjukkan sangat berbeda dibandingkan dahulu ketika awal mula perkenalannya dengan
keluarga Turkin. Ionych yang sekarang merupakan seseorang yang penuh akan pikiran buruk
dan perilaku yang dingin. Hal ini membuktikan bahwa cinta bisa menjadi sumber
kebahagiaan, namun bisa juga menjadi sumber bencana dan kepedihan.Seharusnya manusia
tidak menggantungkan kebahagiannya kepada seseorang (Callahan, 2011:93). Dengan kata
lain, seharusnya kita tidak perlu menjadikan seseorang sebagai sumber kebahagiaan kita
karena seharusnya kebahagiaan itu muncul dari diri sendiri.
Ionych terus menerus menunjukkan pribadi yang buruk, bahkan kepada pasien-
pasiennya. Meski kini Ionych merupakan seorang dokter yang telah memiliki tempat praktik
di kota, Ia tetap dikenal orang-orang sebagai seseorang yang pemarah. Hal ini setidaknya
sampai Yekaterina kembali ke kota tersebut. Meski telah kembali, namun pada akhirnya
Ionych memutuskan untuk tidak menggubris Yekaterina yang baru saat itu menaruh perhatian
padanya.Bahkan Ionych bersyukur karena tidak jadi menikahi wanita itu. Di akhir cerita,
Ionych menjadi seorang dokter yang makin gemuk, sulit bernafas dan makin mudah marah
kepada orang di sekitarnya, khususnya para pasiennya. Lain halnya dengan Ionych,
Yekaterina mengalami perubahan karakter dari seorang gadis muda yang belum percaya cinta,
menjadi seorang wanita dewasa yang menyadari perasaan Ionych kepadanya.
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
"...но потом, в Москве, я часто думала о вас. Я только о вас и думала.Какое это счастье быть
земским врачом, помогать страдальцам, служить пароду. Какое счастье! повторила
Екатерина Ивановна с увлечением." (Chekhov 1898:9)
/...no potom, v Moskve, ja často dumala o vas. Ja tol’ko o vas i dumala.Kakoe èto sčast’e byt’ zemskim
vračom, pomogat’ stradal’cam, služit’ parodu. Kakoe sčast’e! povtorila Ekaterina Ivanovna s
uvlečeniem./
“...tapi kemudian di oskow aku sering memikirkanmu. Aku tak memikirkan lainnya.Betapa bahagia
menjadi seorang dokter desa, membantu orang yang menderita, melayani masyarakat biasa.
Kebahagiaan yang mulia " ujar Yekaterina dengan antusias.”
Kutipan diatas menunjukkan bahwa kini Yekaterina baru menyadari cinta yang dulu
Ionych berikan ke dirinya merupakan sesuatu yang harusnya ia syukuri. Karena ia
mengatakan bahwa “kebahagiaan yang mulia” itu adalah menjadi seorang dokter yang
membantu orang yang menderita. Ia kini baru menyadari nilai Ionych yang berharga di
matanya. Sayangnya, perubahan hati Yekaterina terlambat karena kini Ionych sudah menjadi
pribadi yang dingin, tidak mau mengenal cinta, dan memperlihatkan watak serta perilaku yang
buruk kepada orang di sekitarnya. Di akhir cerita, Yekaterina masih terus mengharap
kehadiran Ionych di rumahnya meskipun pria itu sudah tidak perduli dengannya.
Mengacu kembali pada teori pemahaman tokoh, penulis dapat menyimpulkan dari
kisah dalam cerpen ini bahwa cinta itu tidak selamanya memberikan suatu hal yang baik
kepada orang yang mengalaminya.Berbeda dengan dua tokoh utama dalam dua cerpen
sebelumnya yang mengalami keluluhan hati dan terbawa oleh cinta, pada cerpen ini hal
sebaliknya justru terjadi pada diri tokoh utama.
3.3.1.d. О любви(1898) /O Lyubvi/ – Tentang Cinta
Bentuk cinta pada cerpen ini penulis temukan sebagai suatu hal yang lebih menarik
lagi apabila dibandingkan dengan tiga cerpen yang penulis bahas sebelumnya.Dalam cerpen
ini, tokoh utama jatuh cinta terhadap seorang wanita yang sudah menikah.Meskipun bentuk
cinta yang ada pada cerpen ini merupakan perasaan cinta yang terbalas, namun kerumitan
kondisi tersebut menyebabkan tokoh utama bimbang dalam menyikapi perasaan cintanya.
Alyokhin merupakan tokoh utama dalam cerpen ini.Ia dahulu merupakan mahasiswa
di universitas dan ayahnya merupakan seorang petani di Sofino yang membayar biaya kuliah
anaknya dari hasil pertanian tersebut. Namun karena hal itu, ayahnya terlilit hutang sehingga
Alyokhin tidak memiliki pilihan lain selain membayar hutang ayahnya dan kembali ke tempat
pertanian meskipun kini ia telah menyelesaikan sekolahnya. Alyokhin memiliki keinginan
untuk hidup lebih beradab di kota, maka ia bekerja keras demi memenuhi keinginannya.
Akhirnya ia mampu menduduki jabatan hakim kehormatan setempat dan banyak melakukan
perjalanan ke kota.
Alyokhin berteman dengan banyak orang-orang pengadilan yang terpelajar. Salah
satunya adalah Luganovich. Ia dan Luganovich menjadi teman baik dan pria itu akhirnya
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
mengundang Alyokhin untuk makan malam di rumahnya. Di sinilah pertemuan pertamanya
dengan istri Luganovitch terjadi.Wanita bernama Anna Alekseyevna yang merupakan istri
Luganovitch adalah seseorang yang masih sangat muda, tidak lebih dari 20 tahun. Sejak inilah
Alyokhin jatuh cinta pada Anna.
Alyokhin makin rajin datang ke rumah Luganovich meski tanpa berani
mengungkapkan perasaannya kepada Anna.Alyokhin selalu memiliki pertanyaan dalam
hatinya tentang Anna, dan berandai-andai apabila wanita itu lebih dulu dipertemukan dengan
Alyokhin dan bukan Luganovich. Mereka berdua memiliki perasaan yang sama namun
merahasiakannya dengan sangat hati-hati. Dibalik perasaan cinta itu, timbul pertanyaan besar
dalam benak Alyokhin:
грустная любовь вдруг грубо оборвет счастливое течение жизни ее мужа, детей, всего этого
дома, где меня так любили и где мне так верили... И как бы долго продолжалось наше счастье?
Что было бы с ней в случае моей болезни, смерти или просто если бы мы разлюбили друг
друга?" (Chekhov 1898: 2)
/grustnaja ljubov’ vdrug grubo oborvet sčastlivoe tečenie žizni ee muža, detej, vsego ètogo doma, gde
menja tak ljubili i gde mne tak verili... I kak by dolgo prodolžalos’ naše sčast’e? Čto bylo by s nej v
slučae moej bolezni, smerti ili prosto esli by my razljubili drug druga?/
“, cintaku yang begitu lembut dan muram tiba-tiba dengan kasar bisa mengganggu kehidupan suami
dan anak-anaknya yang bahagia, di rumah tangga itu dimana aku begitu dicintai dan dipercaya...Dan
berapa lama kami akan tetap bahagia? Apa jadinya ia jika aku sakit atau bahkan mati? Atau jika kami
berhenti saling mencintai?”
Renungan itu membuktikan bahwa Alyokhin masih memiliki hati sehingga tidak
begitu saja merusak rumah tangga orang yang merupakan sahabatnya yakni Luganovich.Ia
berusaha keras untuk melawan egonya yang ingin memiliki Anna.Karena pertimbangan
Alyokhin tersebut, akhirnya pria itu mengurungkan niat untuk menyatakan cintanya pada
Anna dan membiarkan keluarga Luganovich menjalani hidup rumah tangga dengan tentram
sampai Anna dan Luganovich akhirnya dikaruniai dua anak. Setelah beberapa tahun, saat
berpisah bagi Anna dan Alyokhin akhirnya tiba saat Luganovich diangkat menjadi hakim di
provinsi lain. Akhirnya Alyokhin mengungkapkan cintanya yang telah ia pendam bertahun-
tahun dan mencium Anna untuk terakhir kali.
Dalam cerita ini, Alyokhin didera kekhawatiran akan urusan duniawi (percintaan) dan
etika (Paul dan Elder, 2006). Dalam kasus ini apabila Alyokhin tetap mengungapkan
perasaannya dan memaksakan cinta serta keinginannya untuk memiliki Anna, maka ia akan
dianggap orang yang tidak memiliki etika. Hal itu dikarenakan perselingkuhan dan tindakan
merebut istri orang merupakan hal yang sangat tabu, mengingat Anna dan Luganovich telah
terikat dalam lembaga pernikahan.
Karena pertimbangan tersebut, maka Alyokhin kehilangan satu kesempatannya untuk
menggapai cinta.Namun sebagai penulis cerpen tersebut, Chekhov yang merupakan seorang
pendiagnosa tidak memberi kita suatu generalisasi yang mudah tentang hakikat cinta (Foote,
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
1985). Alyokhin merenungkan esensi cinta, namun sekaligus mengesampingkan suatu fakta
bahwa 'hal apa yang nampaknya cocok bagi satu orang, belum tentu cocok bagi orang yang
lain'. Sebenarnya cara yang paling baik dalam memandang suatu hal/masalah adalah dengan
tidak langsung menggeneralisasikan perihal tersebut. Misalnya: Anna merupakan seorang istri
yang cocok untuk Luganovich, bukan berarti ia juga cocok untuk menjadi teman hidup pria-
pria lain. Meskipun secara fisik dan kepribadian, ia seolah-olah merupakan wanita yang
sempurna. Dengan demikian, kita harus bisa mengisolasi setiap masalah secara indivual.
3.3.1.e. Дама с собачкой(1899) /Dama S Sobachkoy/ – Wanita dengan Anjing Kecil
Bentuk cinta dalam cerpen ini tidak berbeda jauh dengan bentuk cinta yang ada pada
cerpen sebelumnya.Tokoh utama dalam cerita ini merupakan seorang laki-laki yang telah
menikah dan ia jatuh cinta terhadap wanita lain yang juga telah menikah. Hal yang
membedakan hanyalah, apabila tokoh utama pada cerpen sebelum ini masih memiliki
kesadaran dan kekuatiran terhadap nilai etika, maka dalam cerpen ini tokoh utama tidak lagi
memikirkan semua itu. Disini tokoh utama benar-benar tidak memiliki kepedulian terhadap
bagaimana masyarakat akan memandang dirinya, tokoh utama di cerita ini benar-benar
mengerahkan seluruh hatinya untuk berusaha mengejar dan mendapatkan cintanya.
Tokoh utama dalam cerpen ini, Dmitri, merupakan seorang pria berumur hampir 40
tahun yang merupakan seorang sarjana sastra namun kini bekerja di bank. Ia sudah
berkeluarga; ia memiliki anak perempuan berusia 12 tahun dan dua anak lelaki berusia
sekolah, serta seorang istri yang terhormat dan seorang wanita pemikir yang banyak
menuntut. Ia menggambarkan istrinya sebagai seorang wanita yang tampak setengah tua
dibandingkan dirinya, tak terlalu pintar, berpikiran sempit dan tak berbudi halus.
Namun, meski sepertinya dari deskripsi Dmitri tentang istrinya, ia memandang rendah
wanita, di sisi lain ia juga mengakui bahwa ia lebih suka memiliki teman wanita disbanding
teman pria. Karena hal ini dan ketidakpuasan terhadap istrinya itulah, Dmitri menjadi seorang
suami yang tidak baik.Ia gemar berselingkuh dengan banyak wanita.Ia mengandalkan
penampilan dan karakternya dalam menaklukkan para wanita. Hal tersebut persis seperti
kutipan dibawah ini:
" В обществе мужчин ему было скучно, не по себе, с ними он был неразговорчив, холоден, но
когда находился среди женщин, то чувствовал себя свободно и знал, о чем говорить с ними и
как держать себя; и даже молчать с ними ему было легко. В его наружности, в характере, во
всей его натуре было что-то привлекательное, неуловимое, что располагало к нему женщин,
манило их; он знал об этом." (Chekhov 1899: 1)
/ V obŝestve mužčin emu bylo skučno, ne po sebe, s nimi on byl nerazgovorčiv, holoden, no kogda
nahodilsja sredi ženŝin, to čuvstvoval sebja svobodno i znal, o čem govorit’ s nimi i kak deržat’ sebja; i
daže molčat’ s nimi emu bylo legko. V ego naružnosti, v haraktere, vo vsej ego nature bylo čto-to
privlekatel’noe, neulovimoe, čto raspolagalo k nemu ženŝin, manilo ih; on znal ob ètom./
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
“Lucunya, ia tidak bisa bertahan hidup satu atau dua hari tanpa 'keturunan inferior' itu. Ia bosan dengan
pertemanan lelaki yang bukan pembicara yang sangat aktif dan tanpa berpikir panjang. Tapi dengan
wanita, ia merasa bebas, tahu akan bicara tentang apa dengan mereka dan bagaimana bersikap. Bahkan
tak berkata apapun pada wanita, itu mudah baginya.Ada sesuatu yang menarik, sulit dipahami pada
penampilannya, pada karakternya - dari seluruh kepribadiannya yang menarik wanita. Ia menyadari hal
ini.”
Dimitri menghabiskan waktu dua minggu di Yalta untuk sejenak menghindari istri
yang tidak disukainya. Lalu disana ia melihat Anna Sergeyevna, seorang wanita muda yang
selalu membawa anjing Pomeraniannya kemanapun ia pergi. Dmitri sangat tertarik pada Anna
dan berniat menjadikannya wanita simpanan.Seiring berjalannya waktu, mereka berdua sering
menghabiskan waktu bersama. Dmitri tak tahan lagi melihat kecantikan, keluguan, dan
keanggunan wanita itu sehingga ia memeluk dan mencium bibirnya."— Нехорошо, —
сказала она. — Вы же первый меня не уважаете теперь." (Chekhov 1899: 3) /—
Nehorošo, — skazala ona. — Vy že pervyj menja ne uvažaete teper’./("Ini tidak baik," ujar
wanita itu. "Kau akan jadi orang pertama yang kehilangan respek terhadapku sekarang").
Begitulah yang diucapkan Anna saat mereka berdua berada di kamar Anna. Perkataan
Anna tersebut menunjukkan bahwa ia masih memiliki sisi kesadaran untuk tidak melanjutkan
perselingkuhan itu, meskipun Dmitri membujuknya dan mengatakan bahwa itu akan baik-baik
saja karena mereka berada di kota yang berbeda dengan suami dan istri masing-masing.
Setelah Anna kembali ke kota Moskow, Dimitri ternyata dengan nekat menyusul
wanita itu meski ia tahu Anna sudah bersuami. Sejak itu, perselingkuhan mereka terus
berlanjut, bahkan sampai akhir cerpen ini. Tidak jelas masa depan seperti apa yang akan
mereka berdua hadapi dengan rahasia yang mereka miliki itu.
Cerpen ini mencontohkan gaya penulis yang halus namun kuat, karena Chekhov
sangat ekonomis dalam penggunaan bahasanya dan dan tidak pernah mengatakan lebih dari
yang dibutuhkan. Dia menyampaikan kompleksitas emosional dalam hanya beberapa kata,
sehingga menjaga intensitas perasaan tokoh-tokohnya. Chekhov menulis layaknya melukis
diatas kanvas, dengan bahasa yang indah, menghasilkan karya yang besar namun terasa begitu
intim. Chekhov menggunakan warna untuk menyampaikan perubahan jiwa dan mood
karakter. Misalnya, rambut Dmitri yang menua dijelaskan dengan "berubah abu-abu", dan ia
juga sering memakai jas abu-abu. Sedangkan laut di Yalta diliputi dengan warna ungu yang
hangat, dan ada sentuhan warna emas dari pantulan bulan pada saat itu. Chekhov melukiskan
Yalta sebagai oasis romantis untuk Anna dan Dmitri, tempat yang penuh dengan warna,
kebebasan dan keintiman yang tidak bisa mereka ciptakan di tempat lain.
Untuk benar-benar memahami kisah ini, penulis menebak apa yang telah terjadi
sebelum peristiwa berlangsung dan apa yang akan terjadi setelah ini. Dmitri dapat ditafsirkan
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
sebagai penggoda perempuan yang telah bertambah tua setelah bertahun-tahun bermain
perempuan, sedangkan Anna seperti menyadari bahwa ia telah menipu dirinya selama
bertahun-tahun dengan bersuamikan seseorang yang tidak membuatnya bahagia. Namun,
Dmitri ini juga bisa dipahami sebagai para manusia yang mencari keyakinan, sebagai
seseorang yang terpesona oleh keindahan dan akhirnya menebus kesalahannya bertahun-tahun
itu dengan romantisme lugu kekasih gelapnya yang masih muda.Kisah ini juga memiliki sisi
keambiguitasan yakni memiliki lebih dari satu tafsiran. Kita bisa melihat bahwa Anna
membuat kehidupan Dmitri kembali menyala, namun di sisi lain cinta Dmitri untuk Anna
memperumit serta menodai pandangannya akan "rumah" (dalam hal ini rumah tangga).
3.3.2. Kesamaan Tema dalam Lima Cerpen Chekhov
Tema yang diangkat adalah tentang cinta. Tidak hanya terbatas pada masalah itu,
namun penulis juga menemukan suatu kesamaan dalam kisah akhir lima cerita tersebut.
Mengacu pada teori sosiologi sastra pada bab sebelumnya, ternyata memang benar bahwa
lima cerpen ini merupakan cerminan kejadian nyata dalam hidup pengarang. Berdasarkan
latar belakang sejarah penulisan ini, pengarang mengalami masa kebosanan yang
menyebabkan ia lebih jeli dalam mengobservasi lingkungan sekitarnya begitu pula dengan
dirinya sendiri.
Gambaran tokoh utama dalam cerpen-cerpen tersebut merupakan gambaran perasaan
Chekhov ketika ia berada dalam kesendirian di Melikhovo pada masa akhir penulisannya.
Selain itu, Chekhov juga mendapatkan inspirasi dalam menggunakan kota Yalta sebagai latar
belakang tempat dalam cerpen karena ia memang sedang berada di kota tersebut pada masa
penulisan. Tema cinta yang Chekhov angkat dalam setiap cerpen disebabkan oleh pengalaman
dirinya yang sedang jatuh cinta dengan seorang wanita bernama Olga Knipper, yang pada
akhirnya menjadi istrinya. Hal yang menarik adalah, meskipun Chekhov menulis beberapa
cerpen tersebut dalam keadaan bahagia sebagai insan yang sedang jatuh cinta, namun ia tetap
memasukkan unsur konflik dan kesedihan didalamnya. Penulis beranggapan bahwa kesedihan
pada tiap akhir cerpen disebabkan karena ia merefleksikan masa depan dirinya sendiri.
Faktanya, dalam masa akhir penulisan Chekhov di Melikhovo, ia terserang penyakit
Tuberkolosis yang mengharuskan dirinya berobat ke Yalta.
3.3.3. Latar Belakang Terciptanya Lima Cerpen Karya Anton Pavlovich Chekhov
Di tahun 1892, Chekhov membeli sebuah perkebunan di desa Мелихово lihovo/,
Melikovo; dan mendedikasikan waktu sepenuhnya untuk menjadi penulis (Rayfield, 1997:
246). Di sinilah tempat dimana Chekhov menghasilkan banyak karya sastra berupa cerpen. Di
antara sekian banyak cerpen yang Chekhov hasilkan, ada lima cerpen yang didalamnya
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
mengandung unsur cinta. Dari lima cerpen yang menjadi fokus pembahasan penulis, tiga
cerpen pertama diciptakannya di Melikhovo; sedangkan dua cerpen terakhir yang diciptakan
pada tahun 1898 dan 1899 dihasilkan di Yalta. Hal ini dikarenakan pada tahun 1897, Ia
terkena penyakit tuberkolosis dan harus pindah untuk berobat ke kota tersebut (Rayfield,
7: 2 . Selain “Tentang Cinta” dan “Wanita dengan Anjing Kecil” selama di Yalta,
Cerpen-cerpen Chekhov yang penulis ambil, berfokus pada cinta dan harapan pada
kehidupan di masa depan. Tokoh-tokoh dalam kelima cerpen tersebut merupakan tipikal
orang yang berbudaya, baik, namun pada akhirnya kecewa sehingga menjadi apatis. Di masa-
masa penulisan kelima cerpen tersebut, Chekhov merasakan suatu kebosanan terhadap kondisi
aktivitasnya di lingkungan yang konservatif (Rayfield, 1997:247). Akibat dari pengalaman
Chekhov tersebut, muncullah konflik yang melemparkan bayangan dalam cerita-cerita
tersebut.Cerminan kebosanan Chekhov dalam kelima cerpen tersebut terlihat dari adanya
tokoh utama yang merasa bahwa dirinya dirundung suatu kesedihan atau kebosanan.
Unsur cinta dalam lima cerpen karya Chekhov tersebut dilatarbelakangi oleh
kehidupan nyata Chekhov yang pada masa penulisan itu sedang jatuh cinta terhadap seorang
wanita bernama Olga Knipper, seorang aktris di teater drama (Rayfield, 1997:247).
Menariknya, walaupun Chekhov mengangkat cinta sebagai permasalahan dalam cerpen-
cerpennya, namun ia tetap memasukkan unsur kerumitan permasalahan hidup di dalam
ceritanya.
4.KESIMPULAN
Dari beberapa bentuk cinta diatas yang, penulis dapat menyimpulkan bahwa hal-hal
yang Chekhov gambarkan dalam cerpen-cerpen tersebut merupakan pengalaman manusia
yang dalam kehidupan nyata memang banyak terjadi. Makna yang dapat penulis ambil dari
kelima cerpen itu adalah bahwa cinta bukan semata-mata merupakan suatu hal yang
selamanya membawa kebahagiaan dan keindahan, namun juga bisa membawa kesengsaraan.
Semua ini tergantung kepada manusia yang sedang merasakan cinta, bagaimana ia dapat
mengontrol dirinya secara emosional sehingga ia bisa meraih cinta yang didambakan. Melalui
analisis tokoh-tokoh utama dalam kelima cerpen tersebut yang penulis lakukan, dapat ditarik
suatu kesimpulan dan benang merah dari kelima cerita tersebut, yakni cinta yang tidak
berakhir dengan bahagia. Kesamaan tema dan kisah akhir dalam lima cerpen tersebut ternyata
tidak terlepas dari latar belakang pengarang itu sendiri. Kejadian yang dialami pengarang
dalam lingkungannya ternyata memang terbukti sangat mempengaruhi karya yang dihasilkan.
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji Syukur Penulis panjatkan bagi Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
bimbingan-Nya, penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Humaniora FIB. Penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih
dan penghargaan kepada:
1.Orangtua serta Paman dan Bibi Penulis.
2.Para Dosen Program Studi Sastra Rusia: Ibu Prof. Dr. Njaju Jenny Malik; Ibu Mina Elfira,
Ph.D; Ibu Sari Endahwarni, M.Si; Bapak Muhammad Nasir Latief, M.Hum; Bapak Banggas
Limbong M.Hum; Ibu Dr. Thera Widyastuti; Dr. Zeffry Alkatiri; Ahmad Sujai, M.A;
Ahmad Fahrurodji, M.A; Ibu Nia Kurnia Sofia M. App. Ling; Bapak Fadlizon; Kak Sari
Gumilang M.Hum; Kak Reynaldo de Archellie M.Hum; Kak Hendra KaprismaM.Hum; Kak
Abuzar Roushanfikri M.Hum; dan Ibu Olga Portnyagina.
3.Para sahabat, seluruh pihak lain yang terkait dalam pengerjaan penelitian ini, serta para
pembaca. Penulis berharap skipsi ini dapat memberikan informasi yang berguna.
DAFTAR ACUAN
Ashelford, Jane. 1996. The Art of Dress: Clothing and Society 1500-1914. New York: Harry
N. Abrams Inc.
Budianta, Melani, dkk. 2008.Membaca Sastra, Pengantar Memahami Sastra untuk Perguruan
Tinggi. Indonesia Tera.
Chekhov, Anton. A Russian Affair.Surabaya: Liris, 2007.
Cuzevskij, D. - Serge A. Zenkovsky (Eds.). 1974.History of Nineteenth-Century Russian
Literature. Nashville, Tennessee: Vanderbilt University Press.
Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas, editor: S.
Effendi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Departemen Kebudayaan.
Foote, Shelby. 1985.The Tales of Chekhov, Vol.5: The Wife and Other Stories. New York:
Modern Library, 1985.
Fox, Dennis dan Isaac Prilleltensky. 2005. Psikologi Kritis: Menganalisis Psikologi Modern.
Jakarta: Teraju.
Frye, Northrop, Sheridan Baker dan George Perkins. 1985. The Harper Hand Book
toLiterature. New York: Harper and Row Publisher.
Grimes, Joseph E. 1975.The Thread of Discourse. Paris: The Hague Mouton.
Hudson, W.E. 1965.An Introduction to The Study of Literature.London: George G. Harrap,
1965.
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013
Kataev, Vladimir.2002.If Only We Could Know! An Interpretation of Chekhov.Chicago:
Harvey Pitcher ed. &trans., Ivan R. Dee.
Kohn, Hans. 1966.Dasar Sejarah Rusia Modern. Jakarta: Bhratara.
Loehlin, James N. 2010.The Cambridge Introduction to Chekhov.Edinburgh: Cambridge
University Press – The Edinburgh Building – Cambridge.
Kerry McSweeney. 2007. The Realist Short Story of the Powerful Glimpse: Chekhov to
Carver.Columbia: the University of South Carolina Press.
Mangunwijaya. 2009. Penziarahan Panjang Humanisme Mangunwijaya. Jakarta: Kompas
Media Nusantara.
Mirsky, D.S. 1960.History of Russian Literature from Its Beginnings to 1900.New York:
Alfred Knopf Inc.
Moser, C.A. 1989.The Cambridge History of Russian Literature. New York: Cambridge
University Press.
Paul, Richard - Linda Elder. 2006.The Miniature Guide to Understanding the Foundations of
Ethical Reasoning.United States: Foundation of Critical Thinking Free Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2006.Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Rayfield, Donald. 1997. Anton Chekhov: A Life. Illinois: Northwestern University Press.
Siswanto, Wahyudi. 2008.Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.
Wahyuningtyas, Dra. Sri - Drs. Wijaya Heru Santosa. 2011.Sastra: Teori dan Implementasi.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Wellek, Rene - Austin Warren. 1989.Teori Kesusastraan, terj. Melanie Budianta. Jakarta:
P.T. Gramedia.
Sumber internet:
Chekhov Anton avlovich. “Дама с собачкой”Интернет библиотека Алексея Комарова,
(http://ilibrary.ru/text/976/p.1/index.html,diakses pada 13 Juni 2013 Pukul 19.49).
Chekhov Anton avlovich. “Дом с мезонином” электронная библиотека ModernLib.Ru,
(http://www.modernlib.ru/books/chekhov_pavlovich/dom_s_mezoninom/, diakses pada 24
Januari 2013 Pukul 09.27)
Chekhov Anton avlovich. “Ионыч”Интернет библиотека Алексея Комарова,
(http://ilibrary.ru/text/437/p.1/index/html, diakses pada 12 Juni 2013 Pukul 21.01).
Chekhov Anton avlovich. “О любви” Интернет библиотека Алексея
Комарова,(http://ilibrary.ru/text/461/p.1/index.html, diakses pada 13 Juni 2013 Pukul 19.18).
Chekhov Anton avlovich. “У знакомых” Электронная Библиотека Litmir.Net
(http://www.litmie.net/br/?b=73315, diakses pada 12 Juni 2013 Pukul 14.54 WIB).
Analisis tokoh..., Ivana Kristiastuti, FIB UI, 2013