Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber

download Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber

of 6

Transcript of Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber

  • 7/29/2019 Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber

    1/6

    Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber Air Baku Pam Somba Opu

    Jurnal Chemica Vo/. 10 Nomor 1 Juni 2009, 44-49

    44

    Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber AirBaku Pam Somba Opu

    Analysis of the Turbidity Level of The Das Jeneberang River as PermanentWater Source of Pam Somba Opu.

    Nur Anny Suryaningsih Taufieq

    Dosen Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNM

    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kekeruhan air

    DAS Jeneberang dikaitkan kualitas air bersih dan pengaruhpenambahan aluminium sulfat Al2(SO4)3 terhadap tingkat kekeruhan

    air. Penelitian ini bersifat eksperimen, menggunakan Rancangan AcakKelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan ulangan sebanyakempat kali sehingga diperoleh 16 contoh air. Sebelum pemberian,Al2(SO4)3 terlebih dahulu dilarutkan. Perbandingan Al2(SO4)3 denganair ditentukan berdasarkan hasil Jar-test. Untuk mengurangi pemakaianAl2(SO4)3, contoh air diendapkan terlebih dahulu selama satu jam.Dosis larutan Al2(SO4)3 yang diberikan adalah sepuluh tetes pipet (1mL/20 mL contoh air) (A1), 30 tetes pipet (3 mL/20 mL contoh air)(A2), dan 50 tetes pipet (5 mL/20mL contoh air) (A3) masing-masingdiulang sebanyak 4 kali dan sisa contoh air sebagai control (A0).Parameter yang diamati adalah pH, tingkat kekeruhan air, zat padatterlarut, dan kesadahan total air. Data dianalisis dengan sidik ragam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahanaluminium sulfat Al2(SO4)3 lima mL pertabung reaksi contoh airefektif untuk menurunkan tingkat kekeruhan air DAS Jeneberang.Kata kunci:Turbiditas air, DAS Jeneberang, PAM Somba Opu

    ABSTRACT

    This research aims to know the level of water turbidity onJeneberang river related to the clean water quality and influence ofaddition of aluminum sulphate (Al2(SO4)3) to the level water turbidity.This research was an experimental and used randomized completeblock design with four treatments. Each treatment is repeated for four

    times so that obtained 16 water samples. Before using Al2(SO4)3, it hadto be condensatefirst. Ratio of Al2(SO4)3 and aquades water should bedetermined by Jar-test. To reduce Al2(SO4)3 usage, the samples wereprecipitated for one hour. After that, they were mixed by Al2(SO4)3 asmuch as 1 ml each 20 ml water (A1), 3 ml each 20 ml water (A2), and5 ml each 20 ml water (A3). The remaining of water sample was usedas control sample (A0). Parameters that were concerned are pH, levelof water turbidity, dissolved solids, and hardness total of water.Obtaining data were analyzed by using variant analysis. The resultshowed that the treatment of aluminum sulphate (Al2(SO4)3) addition 5ml per reaction tube effectively reduced the level of water turbidity onstream area of Jeneberang river.

    Key Words: water turbidity, Jeneberang river, PAM Somba Opu

  • 7/29/2019 Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber

    2/6

    Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber Air Baku Pam Somba Opu

    Jurnal Chemica Vo/. 10 Nomor 1 Juni 2009, 44-49

    45

    PENDAHULUAN

    Air adalah unsur penting

    yang sangat berperan dalamkehidupan dan untuk hidup manusia.Tidak saja karena sekitar 80% tubuhmanusia terdiri dari cairan, akantetapi juga karena didalam airterdapat unsur mineral yangdiperlukan untuk perkembangan fisikmanusia. Beberapa unsur mineralyang terkandung didalamnya adalahCa, Mg, dan Mn (Djaffar, 2000).

    Besarnya aliran permukaan

    yang terjadi pada musim penghujandan berkurangnya luas kawasanhutan serta semakin luasnya bagian

    permukaan tanah DAS yang terbukamenyebabkan erosi permukaanmenjadi semakin besar sehinggaangkutan sedimen aliran permukaan

    bertambah besar pula. Angkutansedimen yang terbawa aliran air akanmengendap di alur sungai bagianhilir dan pada bangunan pengairanseperti bendungan dan saluranirigasi.

    Bencana terbesar di wilayahDAS Jeneberang adalah terjadinyalongsor di Lengkese DesaManimbahoi KecamatanTinggimoncong Kabupaten Gowa

    pada tahun 2004. Akibat dari longsortersebut tingkat kekeruhan DASJeneberang menjadi tinggi. Menurut

    Priyatna (2005), tingkat kekeruhanair baku sungai Jeneberang setelahterjadinya longsor di Lengkesemencapai 3.000 NTU(Naphelometric Turbidity Unit).

    Nilai kekeruhan ini jauh lebih tinggidibandingkan dengan standarmaksimal air bersih yaitu 25 NTU(Wardhana, 2001).

    Pada awal tahun 2006,longsor di Lengkese kembali terjadi

    dan menyebabkan DAS Jeneberang

    mengalami kekeruhan. Bahkankekeruhan tersebut lebih diperparah

    lagi dengan adanya sedimentasi darilongsor pada waktu yang lalu.Dengan tingkat kekeruhan tersebutmaka untuk memperoleh air bersihsemakin sulit, utamanya bagimasyarakat yang bermukim diKecamatan Somba Opu KabupatenGowa.

    Bertolak dari kenyataantersebut di atas, maka permasalahandalam penelitian ini adalah tingkat

    kekeruhan DAS Jeneberangdikaitkan dengan kualitas air bersihdan pengaruh penambahanaluminium sulfat (Al2(SO4)3)terhadap tingkat kekeruhan air DASJeneberang.

    Penelitian ini diharapkandapat memberikan kontribusi pada

    pengembangan ilmu pengetahuandan teknologi, khususnya dalam

    bidang ilmu lingkungan dan menjadibahan masukan pada pemerintahdaerah dalam penyediaan air bersihyang berkualitas untuk masyarakat.

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini dilaksanakan diLaboratorium Kimia dan KesuburanTanah Jurusan Ilmu Tanah Fakultas

    Pertanian Universitas HasanuddinMakassar. Penelitian ini bersifateksperimen dan menggunakanRancangan Acak Kelompok (RAK)dengan empat perlakuan dan ulangansebanyak empat kali sehinggadiperoleh 16 contoh air. Contoh airtersebut akan diberi Al2(SO4)3.Sebelum pemberian, aluminiumsulfat terlebih dahulu dilarutkan.Perbandingan Al2(SO4)3 dengan air

  • 7/29/2019 Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber

    3/6

    Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber Air Baku Pam Somba Opu

    Jurnal Chemica Vo/. 10 Nomor 1 Juni 2009, 44-49

    46

    aquades akan ditentukan berdasarkanhasil Jar-test.

    Bahan yang digunakan dalampenelitian ini adalah contoh air yangdiambil dari DAS Jeneberang,Al2(SO4)3 dan air aquades. Adapunalat yang digunakan adalah tabungreaksi, seperangkat alat Jar-test, pHmeter, Atomic AbsorbtionSpectrophotometer (AAS),timbangan analitik, kertas saring0,45, dan turbidimeter.

    Untuk mengurangi

    pemakaian Al2(SO4)3, contoh airdiendapkan terlebih dahulu selama 1

    jam. Contoh air dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 20 mldan diberi perlakuan sebagai berikut: contoh air A1 diberi larutanAl2(SO4)3 sebanyak 10 tetes

    pipet/tabung; contoh air A2 diberilarutan Al2(SO4)3 sebanyak 30 tetes

    pipet/tabung; dan contoh air A3diberi larutan Al2(SO4)3 sebanyak 50tetes pipet/tabung. Contoh air A0tidak diberi perlakuan apapun(kontrol). Setelah itu contoh airdidalam tabung dibolak-balik agarmenjadi homogen, kemudiandibiarkan selama 7 jam agar terjadi

    pengendapan. Selanjutnya contohsiap untuk diuji sesuai dengan

    parameter yang diamati yakni pH,tingkat kekeruhan air, zat padat

    terlarut, dan kesadahan total air.Data yang diperolehdianalisis dengan menggunakan sidikragam (Gaspersz, 1991). Bila nilai FHitung lebih tinggi dari nilai F Tabel

    pada = 0,05 dan = 0,01, makaterdapat pengaruh nyata dari

    perlakuan yang diberikan sehinggapengujian dilanjutkan denganmenggunakan Uji Beda Nyata Jujur(BNJ).

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Kualitas Air DAS Jeneberang

    Sebelum pemberianperlakuan, terlebih dahulu dilakukananalisis awal terhadap contoh airyang di ambil dari DAS Jeneberang.Hasil analisis awal contoh airmenunjukkan bahwa pH air DASJeneberang berada pada kriteria agakmasam yaitu 5,65. Hal ini melampaui

    batas minimum dan maksimum pHair yakni 6,5 9,0. Sedangkantingkat kekeruhan air sebesar 6,78

    NTU melebih batas maksimumstandar baku mutu air minum yaitu 5

    NTU. Kandungan zat padat terlarutpada air adalah 216,78 mg/l atauberada di bawah kadar maksimumyang ditentukan yaitu sebesar 1.000mg/l dengan kesadahan total sebesar92,50 mg/l atau berada dibawahkadar maksimum yang ditentukanyaitu sebesar 500 mg/l. Hal inidisebabkan karena erosi dansedimentasi yang terjadi pada daerahhulu DAS Jeneberang sehinggamengakibatkan penurunan kualitasdaerah aliran sungai.

    B. Analisis PengaruhPenambahan Aluminium

    Sulfat (Al2(SO4)3) terhadap

    Kekeruhan Air

    Sesuai pemeriksaan

    parameter tingkat kekeruhan yangdilakukan pada contoh air DASJeneberang terlihat adanya perbedaankarakter antara perlakuan A0, A1,A2, dan A3. Pada perlakuan A0diperoleh tingkat kekeruhan airsebesar 6,78 NTU atau melewatikadar maksimum. Perlakuan A1menunjukkan tingkat kekeruhansebesar 4,23 NTU dan perlakuan A2menunjukkan tingkat kekeruhan 3,96

    NTU, sedangkan perlakuan A3

  • 7/29/2019 Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber

    4/6

    Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber Air Baku Pam Somba Opu

    Jurnal Chemica Vo/. 10 Nomor 1 Juni 2009, 44-49

    47

    menunjukkan tingkat kekeruhan 1,48NTU. Perlakuan A3 atau dengan

    penambahan 5 ml larutan aluminiumsulfat (Al2(SO4)3) memberikan

    pengaruh yang sangat besar terhadappenurunan tingkat kekeruhan air. Halini disebabkan oleh kemampuanaluminium sulfat (Al2(SO4)3) untukmengikat partikel koloid yang

    bermuatan negatif sehingga semakinbanyak dosis aluminium sulfat(Al2(SO4)3) yang diberikan, makasemakin besar pula jumlah partikel

    koloid yang terikat. Hubungan antarapenambahan aluminium sulfat(Al2(SO4)3) dan tingkat kekeruhanair dapat dilihat pada Gambar 1.

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    0 1 2 3 4 5 6

    Penambahan Aluminium Sulfat (ml)

    T

    ingkatKekeruhanAir(NTU)

    Gambar 1 Hubungan PenambahanAluminium Sulfat dan TingkatKekeruhan Air

    Berdasarkan uraian tersebutdapat diungkapkan bahwa aluminiumsulfat (Al2(SO4)3) yang mengandungelektrolit positif Al2

    3+ dapat mengikatpartikel yang bermuatan negatif dan

    menyebabkan partikel koloidmenjadi lebih besar. Akibatnyaterjadi endapan lumpur pada bagiandasar sungai sehingga tingkatkekeruhan air menjadi lebih rendah.

    Tingkat kekeruhan tersebutterkait dengan jumlah zat padatterlarut, di mana hasil pemeriksaan

    jumlah zat padat terlarut padaperlakuan A0 menunjukkan nilai216,78 mg/l. Nilai ini lebih besar

    dibandingkan dengan perlakuan A1

    sebesar 173,43 mg/l, perlakuan A2sebesar 104,44 mg/l, dan perlakuan

    A3 sebesar 101,03 mg/l. Gambaranhasil penelitian menunjukkan bahwa

    jumlah zat padat terlarut yang besarmemberikan pengaruh terhadaptingkat kekeruhan air. Uraiantersebut mengungkapkan bahwa

    penambahan aluminium sulfat(Al2(SO4)3) pada contoh air dapatmenurunkan jumlah zat padatterlarut.

    Zat padat terlarut mempunyai

    sifat hidrasi sehingga mudahberikatan dan membentuk partikelkoloid dalam air. Partikel koloid inisenantiasa bersifat stabil. Untukmenurunkan kestabilan tersebut,maka diperlukan penambahanelektrolit bermuatan berlawanandengan muatan koloid. Dengan katalain, diperlukan adanya elektrolityang bermuatan positif. Selanjutnyadengan penurunan kestabilan koloidtersebut, maka partikel koloid akanmenggumpal membentuk floksehingga ukuran partikel menjadilebih besar dan mempermudahterjadinya sedimentasi. Hal ini sesuaidengan hasil penelitian Faisal (1998)dalam Kumkelo (2002) yangmenyatakan bahwa karakter partikelkoloid dalam air mempunyai sifatabsorbsi, bermuatan listrik statis, dan

    bersifat hidrasi. Partikel yangterdapat dalam koloid merupakangugus polar, seperti COOH, OH,dan NH2.

    Penambahan larutanaluminium sulfat (Al2(SO4)3) padaair DAS Jeneberang juga memberi

    pengaruh terhadap pH air, di manadengan penambahan larutan 3 ml dan5 ml dapat memperbaiki pH air. Pada

    perlakuan A0 dan A1 diperoleh pH

    air sebesar 5,65 dan 6,49 atau

  • 7/29/2019 Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber

    5/6

    Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber Air Baku Pam Somba Opu

    Jurnal Chemica Vo/. 10 Nomor 1 Juni 2009, 44-49

    48

    bersifat agak masam. Sedang padaperlakuan A2 dan A3 menujukkan

    pH sebesar 6,61 dan 6,80 dengankriteria netral. Hal ini menunjukkan

    bahwa penambahan larutanaluminium sulfat (Al2(SO4)3) sebesar3 ml dan 5 ml dapat memperbaiki pHair.

    Perubahan kesadahan total airdengan penambahan aluminiumsulfat (Al2(SO4)3) dapat dilihat padaGambar 2.

    11.78

    10.03

    8.98

    7.71

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    KesadahanTotalAir(oD)

    1

    Perlakuan

    A0

    A1

    A2

    A3

    Gambar 2. Kesadahan Total Air padaBerbagai Perlakuan

    Dengan penambahan larutanaluminium sulfat (Al2(SO4)3) jugadapat menurunkan tingkat kesadahantotal air. Hasil pengujianmenunjukkan nilai kesadahan totalair untuk perlakuan A0 sebesar 92,50mg/l atau 11,78D, perlakuan A1menunjukkan kesadahan total 78,75mg/l atau 10,03D, dan perlakuan A2menunjukkan kesadahan total 70,50mg/liter atau 8,98D. Ketiga

    perlakuan tersebut menunjukkankriteria sifat air yang sedang.Adapun perlakuan A3 menunjukkantingkat kesadahan total air sebesar60,50 mg/l atau 7,71D dengan sifatair yang lunak. Dengan demikian

    penambahan 5 ml larutan aluminiumsulfat (Al2(SO4)3) dapat memperbaikikesadahan total air.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian,

    dapat ditarik kesimpulan yaitu;Kualitas air DAS Jeneberangmenunjukkan tingkat kekeruhanyang melampaui batas maksimumyaitu sebesar 6,78 NTU. DanPenambahan larutan aluminiumsulfat (Al2(SO4)3) dapat menurunkantingkat kekeruhan air DASJeneberang dari 6,78 NTU menjadi1,48 NTU 4,23 NTU.Penambahan ini juga dapat

    memperbaiki pH air dari 5,65menjadi 6,49 6,80. Jumlah zat

    padat terlarut pada air juga menurundari 216,78 mg/l menjadi 101,03mg/l 173,43 mg/l. Kesadahan totalair juga semakin baik yaitu dari nilai11,78D menjadi 7,71D 10,03 D.Berdasarkan parameter yang diamati,maka secara umum perlakuan

    penambahan aluminium sulfat(Al2(SO4)3) 5 ml per tabung reaksicontoh air efektif untuk menurunkantingkat kekeruhan air DASJeneberang.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2002. PeningkatanKapasitas Pengelolalaan DAS

    Ciliwung untuk Pengendalian

    Banjir di Ibukota Jakarta.

    Makalah. Tim Institut PertanianBogor. Bogor.Djaffar, H.M. Hasyim. 2000.

    Penyediaan Air Bersih. BukuAjar. Fakultas KesehatanMasyarakat UniversitasHasanuddin. Makassar.

    Gaspersz, V. 1991. MetodePerancangan Percobaan. UntukIlmu-Ilmu Pertanian, Ilmu-IlmuTeknik, dan Biologi. Bandung :

    CV. Armico.

  • 7/29/2019 Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber

    6/6

    Analisis Tingkat Kekeruhan Air Das Jeneberang Sebagai Sumber Air Baku Pam Somba Opu

    Jurnal Chemica Vo/. 10 Nomor 1 Juni 2009, 44-49

    49

    Priyatna, Azis. 2005. PengaruhKarakteristik Fisik DAS

    Terhadap Kualitas Lingkungandi Wilayah DAS Jeneberang.Skripsi. Fakultas KehutananUniversitas Satria Makassar.Makassar.

    Slamet, J. Soemirat. 2000.KesehatanLingkungan. Cetakan Ke 4.Yogyakarta : Gadjah MadaUniversity Press.

    Suaib, Syamsul Bahri. 2005.Pemanfaatan Air Sungai Mambi

    Sebagai Sumber Air Baku PDAMdi Kecamatan Mambi Kabupaten

    Mamasa. Jurnal Kokoh Vol. 2No. 1, Agustus 2005. ISSN 1411-3864. Jurusan Teknik SipilUniversitas 45. Makassar.

    Umar U,. 1999. PengelolaanKualitas Air. Buku Ajar.Program PascasarjanaUniversitas Hasanuddin.Makassar.

    Wardhana, Wisnu A., 2001.DampakPencemaran Lingkungan.Cetakan 1. Edisi Revisi.Yogyakarta : Andi.