ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM...

108
ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN11 TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) Oleh: NAHROWI NIM: 208011000062 JURUSAN PENDIDIKAN AGAM ISLAM FAKUSTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M / 1434 H

Transcript of ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM...

Page 1: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN11

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

Oleh:

NAHROWI

NIM: 208011000062

JURUSAN PENDIDIKAN AGAM ISLAM

FAKUSTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M / 1434 H

Page 2: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,
Page 3: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,
Page 4: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,
Page 5: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,
Page 6: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur penulis hanturkan kehadirat Allah

SWT, atas segala rahmat, hidayah serta inayahnya Nya.penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul ”ANALISIS MOTIVASI

BELAJAR SISWA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN 11

TANGERANG SELATAN”. Tujuan dalam pembuatan skripsi ini adalah

merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yang

akan menempuh ujian akhir Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini dengan rendah hati

disertai rasa tulus yang mendalam dan ikhlas penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, MA. Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak. Bahrissalim, M.Ag., selaku Kepala Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak. Sapiuddin Siddiq, M.Ag., selaku Sekretaris dan penguji Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak. Drs. Masan AF, M.Pd, selaku dosen penguji Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak. Ahmad Irfan Mufid, MA., selaku dosen pembimbing yang

senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis.

Page 7: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

iii

6. Para dosen dan seluruh staf, yang telah banyak memberikan ilmu dan

bantuan kepada penulis selama mengikuti kegiatan kuliah di Fakultas Ilmu

Tarbiyahdan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak. Rodani., selaku Kepala SMAN 11 Tangerang Selatan beserta

seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melaksanakan penelitian skripsi serta banyak membantu dalam

memberikan data kepada penulis.

8. Ayah (alm) dan Ibunda tercinta yang tidak pernah bosan memberikan

semangat dan bantuan baik moril maupun materil secara tulus dan ikhlas

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan kuliah di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Kakak tercinta Atikah , yang selalu memberikan motivasi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat tercinta kebaikan kalian takkan pernah penulis lupakan.

11. Rekan-Rekan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Akhir kata penulis hanya berdo’a semoga mereka semua diberikan balasan

yang setimpal oleh Allah SWT dan selalu sukses dalam cita-citanya, dan harapan

penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

memerlukannya.

Jakarta, September 2013

Penulis

Page 8: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

iii

Page 9: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN i

LEMBAR PERSETUJUAN/PENGESAHAN ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 7

C. Pebatasan Masalah 7

D. Perumusan Masalah 7

E. Tujuan Penelitian 7

F. Manfaat penelitian 7

BAB II DESKRIFSI TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teoritis 9

a. Motivasi 9

1. Pengertian Motivasi 9

2. Teori-teori Motivasi 10

3. Jenis-jenis Motivasi 11

4. Prinsip Motivasi 12

5. Fungsi Motivasi dalam Belajar 12

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi 13

Page 10: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

x

7. Cara Memotivasi Siswa 13

b. Belajar 14

1. Pengertian Belajar 14

2. Teori Belajar 15

3. Tujuan Belajar 16

4. Prinsip-Prinsip Belajar 16

5. Metode-Metode Belajar 17

6. Masalah-Masalah Belajar Internal dan Eksternal 18

c. Pendidikan Agama Islam 19

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam 19

2. Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam 22

3. Fungsi Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam 24

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam 24

5. Pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi Peserta Didik 25

B. Hasil Penelitian Yang Relevan 26

C. Kerangka Berpikir 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian 29

B. Metode Penelitian 29

C. Populasi dan Sampel 29

D. Tehnik dan Pengumpulan Data 30

E. Instrumen Penelitian 31

F. Tehnik Pengolahan Data 32

G. Tehnik Analisis Data 33

Page 11: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum Sman 11 tangerang selatan 36

1. Latar Belakang Berdirinya SMAN 11 Tangerang Selatan 36

2. Visi dan Misi 37

3. Tujuan Sekolah 38

4. Identitas Kepala Sekolah 39

5. Daftar Nama Tenaga Pendidik 40

6. Peserta Didik 43

7. Keadaan Sarana dan Prasarana 46

8. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran 47

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 52

C. Interpretasi Data 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 76

B. Saran 77

DAFTAR PUSTAKA 78

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Bagan Kerangka Berpikir 27

Page 12: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator, dan Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa 31

Tabel 3.2 Kriteria penskoran Linkert 32

Tabel 3.3 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase 35

Tabel 4.1 Daftar Nama Tenaga Pendidik 40

Tabel 4.2 Daftar tenaga kependidikan 42

Tabel 4.3 Keadaan Siswa 44

Tabel 4.4 Keadaan Siswa yang Mengulang 45

Tabel 4.5 Keadaan Sarana dan Prasarana 46

Tabel 4.6 Keadaan Sarana dan Prasarana Penunjang 46

Tabel 4.7 Kelas X 48

Tabel 4.8 Kelas XI dan XII IPA/IPS 50

Tabel 4.9 Saya sangat perlu belajar PAI karena bermanfaat dalam kehidupan

sehari-hari 52

Tabel 4.10 Saya akan merasa bangga jika nilai PAI saya yang bagus 53

Tabel 4.11 Saya belajar PAI dahulu sebelum pelajaran PAI dimulai 53

Tabel 4.12 Saya yakin memperoleh nilai PAI yang bagus jika saya rajin belajar

54

Tabel 4.13 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru sesegera mungkin 54

Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal, demi

mendapat nilai PAI yang memuaskan 55

Tabel 4.15 Saya selalu mengerjakan tugas tepat waktu dan dikerjakan di rumah

55

Tabel 4.16 Dengan pengetahuan PAI yang saya miliki, saya lebih memahami

belajar PAI 56

Tabel 4.17 Setiap pelajaran PAI berlangsung, saya malas mengikuti pelajaran

56

Page 13: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

xii

Tabel 4.18 Saya tidak yakin akan memperoleh nilai PAI karena saya merasa sulit

dalam mempelajarinya 57

Tabel 4.19 Saya ingin nilai PAI saya bagus, tapi saya malas belajar 57

Tabel 4.20 Materi-materi pelajaran PAI yang diajarkan merasa membosankan 58

Tabel 4.21 Saya mudah menyerah apabila menghadapi sosl-soal yang tidak dapat

saya kerjakan 58

Tabel 4.22 Saya selalu melihat tugas teman, jika ada tugas PAI yang diberikan

guru 59

Tabel 4.23 Saya selalu memperhatiakan masalah-masalah yang ada kaitannya

dengan pelajaran PAI 59

Tabel 4.24 Dengan mengerjakan latihan soal-soal, saya lebih mengerti materi PAI

yang diajarkan 60

Tabel 4.25 Saya tidak akan merasa bangga, meskipun memperoleh nilai PAI yang

bagus 60

Tabel 4.26 Saya tidak ingin memperoleh nilai PAI yang terlalu tinggi karena bagi

saya itu sia-sia 61

Tabel 4.27 Saya merasa tidak tertuntut tanggung jawab terhadap tugas PAI yang

diberikan guru 61

Tabel 4.28 Saya tidak pernah belajar PAI di rumah 62

Tabel 4.29 Saya merasa ragu dengan nilai yang akan diperoleh dalam pelajaran

PAI 62

Tabel 4.30 Saya akan merasa puas jika berhasil mengerjakan soal-soal 63

Tabel 4.31 Saya selalu menyerahkan tugas kepada teman yang lebih rajin 63

Tabel 4.32 Saya tidak perlu belajar PAI karena tidak bermanfa’at bagi kehidupan

sehari-hari 64

Tabel 4.33 Saya akan selalu belajar lebih giat lagi agar saya memperoleh nilai PAI

yang memuaskan 64

Tabel 4.34 Latihan soal-soal PAI yang saya kerjakan, terasa menyulitkan dan

membosankan 65

Tabel 4.35 Saya tidak merasa bangga jika pengetahuan PAI saya bagus 65

Page 14: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

xii

Tabel 4.36 Saya akan merasa senang jika mendapat nilai atas tugas yang saya

kerjakan dengan baik 66

Tabel 4.37 saya yakin akan mendapat nilai PAI yang bagus jika saya banyak

membaca dan memahami 66

Tabel 4.38 Saya akan merasa bangga jika pengetahuan PAI saya bertambah 67

Tabel 4.39 saya selalu mengerjakan tugas agama Islam yang diberikan guru 67

Tabel 4.40 Saya tidak senang, jika guru memberikan tugas agama Islam 68

Tabel 4.41 Saya rajin mengerjakan soal-soal latihan materi agama Islam 68

Tabel 4.42 Dengan pengtahuan agam Islam yang saya miliki, saya merasa lebih

baik untuk membaca buku-buku agama Islam 69

Tabel 4.43 Saya tidak sesegera mungkin mengerjakan tugas agama Islam yang

diberikan guru karena saya malas mengerjakannya 69

Tabel 4.44 Skor Jawaban Responden dan Persentasi Butir 71

Tabel 4.45 Kriteria Motivasi Indikator 45

Page 15: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

xii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul, Analisis Motivasi Pembelajaran Siswa terhadap Pendidikan

Agama Islam di SMAN 11 Tangerang Selatan disusun oleh Nahrowi,

NIM.208011000062, Jurusan pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui

bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada

sidang munaqasah sesuai yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 23 April 2013

Yang mengesahkan,

Page 16: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

xii

Pembimbing

Ahmad Irfan Mufid, MA

NIP. 19740318 200312 1002

Page 17: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pendidikan agama dijadikan jalan khusus untuk mencapai

tujuan pendidikan agar dapat membentuk manusia yang berkepribadian muslim

yaitu agar mempunyai moral dan mental yang sesuai dengan ajaran Islam,

membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, dan dapat

menyelaraskan antara kehidupan dunia dan akhirat dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional berbunyi:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab”.1

“Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi untuk menghormati agama lain dalam

1 Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

(Bandung: Fokusmedia, 2003), h. 6-7.

Page 18: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

2

hubungannya dalam kerukunan antar umat beragama hingga terwujudnya

persatuan dan kesatuan bangsa”.2

Pendidikan Islam merupakan amanat yang harus dikenalkan oleh suatu

generasi ke generasi berikutnya, terutama dari orang tua atau pendidik kepada

anak-anak dan murid-muridnya. Dan kecelakaanlah yang akan menimpa orang

yang menghianati pendidikan agama Islam 3. Untuk itu pendidikan agama Islam

adalah dasar yang harus diperkenalkan kepada anak-anak sebelum anak tersebut

belajar yang lainya.

Manusia merupakan mahluk yang paling tinggi dan paling mulia yang

diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah di muka bumi ini, sebagai

firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 70:

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut

mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-

baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas

kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S. Al-Isra :70)4

Demikian pula, Agama Islam adalah agama yang universal, yang

mengajarkan kepada umat manusia mengenai berbagai aspek kehidupan, baik

duniawi maupun ukhrawi.

Salah satu di antara ajaran Islam tersebut adalah, mewajibkan kepada

umatnya untuk melaksanakan pendidikan. Karena menurut ajaran Islam,

pendidikan adalah juga merupakan kebutuhan hidup manusia yang mutlak yang

harus dipenuhi, demi mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

2 Abdul Majid, Diyan Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kopetensi

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 3, h. 130. 3 Abdurrahman An-Nawawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat

(Jakarta: Gema Insani Pers, 1995), Cet. 1, h.26. 4 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) Cet. 4, h.

88.

Page 19: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

3

Dengan pendidikan itu pula manusia akan mendapatkan berbagai macam ilmu

pengetahuan untuk bekal dan kehidupannya.

Lebih-lebih Islam adalah merupakan agama ilmu dan agama akal.

Karena Islam selalu mendorong umatnya untuk mempergunakan akal dan

menuntut ilmu pengetahuan, agar dengan demikian mereka bisa membedakan

mana yang benar dan mana yang salah, dapat menyelami hakikat alam, dapat

menganalisa segala pengalaman yang dialami oleh umat-umat yang telah lalu

dengan pandangan ahli-ahli filsafat yang menyebutkan manusia mahluk Homo

Sapien, yaitu segala mahluk yang mempunyai kemampuan untuk berilmu

pengetehuan, dan dengan dasar itu manusia ingin selalu mengetahuai dengan apa

yang ada di sekitarnya. Bertolak dari itu pula manusia dapat dididik dan diajar.

Apabila kita memperhatikan ayat-ayat yang pertama kali diturunkan

oleh Allah kepada Nabi Muhammad, maka nyatalah bahwa Allah telah

menekankan perlunya belajar baca tulis dan belajar ilmu pengetahuan.

Firman Alllah dalam surat Al-Alaq ayat 1-5.

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (1)

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.(2)

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, (3)

Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, (4)

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (5)5

Islam di samping menekankan kepada umatnya untuk belajar juga

menyuruh umatnya untuk mengajarkan ilmu kepada orang lain. Jadi Islam

mewajibkan umatnya belajar dan mengajar.

Surat At-Taubah ayat 122.

5 Muzayyin Arifin, Ibid., h. 98.

Page 20: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

4

Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka

beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang

agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka

telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

(122)6

Dalam hal belajar menuntut ilmu, Islam tidak membedakan laki-laki

dan perempuan, sebagai sabda Nabi Muhammad SAW:

طلب العلم فريضة على كل .(واه ابن عبد الرب)

مسلمة مسلم و

“Menuntut ilmu pengetahuan itu adalah kewajiban bagi setiap muslim

pria dan awanita.” (HR. Ibnu Abdil Bar).

Tanpa ada perbedaan, Agama Islam menganjurkan setiap laki-laki

belajar serta menggunakan ilmu yang di milikinya serta berjihad untuk

menyebarkan ilmu tersebut. Islam tidak saja mencukupkan pada anjuran supaya

belajar, bahkan menghendaki supaya seseorang itu terus melakukan pembahasan.7

“Belajar adalah perubahan tingkah laku berkat latihan dan pengalaman.

Belajar yang dilakukan manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung

seumur hidup, kapan saja, dan di mana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan

dalam waktu yang tak dapat di tentukan sebelumnya”.8

“Manusia tidak hanya mempelajari bahasa, ilmu pengetahuan, profesi

maupun keahlian tertentu saja. Sesungguhnya dia juga mempelajari berbagai

macam tradisi, etika, moral dan kepribadian, oleh karena itu, belajar memiliki

peran penting dalam kehidupan manusia”.9

“Sikap minat dan motivasi merupakan faktor internal psikologis yang

sangat berperan dalam proses belajar. Seseorang siswa akan mau dan tekun

6 Muzayyin Arifin, Ibid, h. 99.

7 Muhmmad Athiyah Al-Abrasi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, h. 47.

8Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 8, h. 154. 9 Fadhilah, dkk., Psikologi Pendidikan dalam Persepektif Islam (Jakarta: Pers, 2005)

Cet. 1, h. 5.

Page 21: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

5

belajar atau tidak sangat tergantung pada sikap, minat dan motivasi yang ada pada

dirinya”.10

“Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas

dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang

dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi harus

mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan

kepribadian orang yang akan dimotivasi”.11

“Guru sejak merencanakan kegiatan pembelajaran sudah memikirkan

prilakunya terhadap siswa sehingga dapat menarik perhatian dan menimbulkan

motivasi siswa dan tidak berhenti pada rencana pembelajaran nya. Sedangkan

siswa dituntut selalu aktif mencari, memperoleh, dan mengolah perolehan

belajarnya”.12

Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau

memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk

meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai

dengan yang di harapkan dan di tetapkan dalam kurikulum sekolah.13

Dalam hal ini guru menempati posisi yang sangat strategis dalam

mengembangkan potensi peserta didik. Sebagai pengajar guru seyogyanya

membantu perkembangan siswa untuk dapat menerima dan memahami serta

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu guru harus memotivasi

siswa agar senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan.

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 39 ayat (3) yang berbunyi: “Pendidik merupakan

tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan

serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”.

10

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya 2007), Cet. 3, h.

83. 11

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya 2010)

Cet. 24, h. 74. 12

Yatim Riyanto, Paradgma Baru Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup) Cet. 3, h. 78-79. 13

Ngalim Purwanto, loc cit, h. 73.

Page 22: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

6

Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, jarang sekali seorang

guru mengetahui siswanya mempunyai motivasi atau tidak dalam mempelajari

mata pelajaran pendidikan agama Islam yang sedang diajarkannya. Sehingga pada

saat ujian berlangsung terdapat beberapa siswa yang belum mampu menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut. Jika

terdapat siswa yang kurang termotivasi belajar maka secara langsung dapat

mempengaruhi kepada hasil belajarnya.

Pada akhirnya, guru sebagai pendidik berinteraksi dengan peserta didik

yang mempunyai potensi beragam. Untuk itu, pembelajaran hendaknya lebih

diarahkan pada proses belajar kreatif dengan menggunakan (proses berpikir ke

macam-macam arah dan menghasilkan banyak alternatif penyelesaian) maupun

proses berpikir konvergen (proses berpikir mencari jawaban tunggal yang paling

tepat) dalam kontek ini guru lebih banyak berperan sebagai fasilator dari pada

pengarah yang menentukan segala-galanya bagi peserta didik. Sebagai fasilator

guru lebih banyak mendorong peserta didik (motivator) untuk mengembangkan

inisiatif dalam menjajagi tugas-tugas baru. Guru harus lebih terbuka gagasan

peserta didik dan lebih berusaha menghilangkan ketakutan dan kecemasan peserta

didik yang menghambat pemikiran dan pemecahan masalah secara kreatif.14

Dari hasil pengamatan di SMAN 11 Tangerang Selatan, di dapatkan

hasil bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang sedang berlangsung,

masih banyak siswa yang tidak memperhatikan pelajaran, tidak mencatat materi

pelajaran, bahkan ada yang bercanda dan bermain dan sebagainya. Oleh karena itu

masalah pokok yang dihadapi mengenai belajar adalah bahwa proses belajar tidak

dapat diamati secara langsung dan kesulitan untuk menentukan kepada terjadinya

perubahan tingkah laku tersebut setelah dilakukan penilaian. Itulah sebabnya

pengotrolan proses belajar dapat dilakukan bila proses belajar tersebut telah

direncanakan dan disain sistem belajar secara cermat.

14

Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran

(Bumi Perkasa, 2009). Cet. 2, h. 25-26.

Page 23: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

7

Berdasarkan situasi tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui

bagaimanakah motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di SMAN 11

Tangerang Selatan.

B. Identifikasi Masalah

Dari hasil pengamatan selama pembelajaran Pendidikan Agama Islam

yang berlangsung di SMAN 11 Tangerang Selatan, didapat identifikasi bahwa

:

1. Banyak siswa yang tidak memperhatikan pelajaran PAI

2. Siswa kurang termotivasi dan bermain ketika pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

3. Sarana dan prasarana yang kurang mendukung

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari judul penelitian, maka

masalah yang akan diteliti hanya dibatasi pada analisis seberapa besar

motivasi belajar Pendidikan Agama Islam.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan di

atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Seberapa besar motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di

SMAN 11 Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui motivasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

SMAN 11Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat

bagi semua pihak, antara lain :

Page 24: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

8

1. Bagi siswa, memberikan pengalaman tentang pentingnya motivasi belajar

terhadap konsep Pendidikan Agama Islam dan senantiasa meningkatkan

pengetahuan tentang Pendidika Agama Islam.

2. Bagi guru, memberikan informasi kepada guru tentang motivasi belajar

Pendidikan Agama Islam siswa sehingga guru senantiasa meningkatkan

kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan berbagai metode

yang efektifdan relevan.

3. Bagi sekolah, di peroleh informasi mengenai motivasi belajar siswa

dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

4. Bagi peneliti, menambah pengalaman dan wawasan mengenai

pengembangan motivasi belajar siswa dan proses belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam.

Page 25: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

BAB II

KAJIAN TEORI

A. MOTIVASI

1. Pengertian Motivasi

Motif berasal dari bahasa Latin “movere”, yang berarti menggerakan.1

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang “mengaktifkan,

menggerakan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan prilaku individu

belajar”.2

Kata motivasi diartikan dari kata motivation yang berarti daya batin

atau dorongan.3

Dalam kamus besar bahasa indonesia, istilah motivasi (motif) adalah

“sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang; dasar pikiran atau

pendapat sesuatu yang menjadi pokok”.4

“Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan

adanya perilaku seseorang kearah suatu tujuan tertentu. Motivasi berkaitan dengan

1 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2010), Cet. 1, h. 49. 2 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h.

80 3 Jhon M Echol dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia,

2005), h. 386. 4 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Phoenik, 2007), h.588.

Page 26: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

dengan apa yang di inginkan manusia (tujuan), mengapa ia menginginkan hal

tersebut (motif), dan bagaimana ia mencapai tujuan tersebut (proses)”.5

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai motivasi yang telah dikutip

dari beberapa sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu

dorongan atau usaha yang menggerakan, mengarah dan menjaga tingkah laku

seseorang untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan dan arah tertentu.

2. Teori-Teori Motivasi

a) Teori Hedonisme

Hedonisme suatu aliran dalam filsafat yang memandang dalam tujuan

hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan (hedone)

yang bersifat duniawi.

b) Teori Naluri

Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan hawa nafsu pokok disebut

juga naluri yaitu:

1. Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri

2. Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri

3. Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan / mempertahankan jenis

Menurut teori ini, untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri

mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan

c) Teori Reaksi yang dipelajari

Teori ini memandang bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak

berdasarkan naluri-naluri, melainkan berdasarkan tingkah laku yang

dipelajari dari kebudayaan di tempat tersebut. oleh karena itu di sebut juga

dengan teori lingkungan kebudayaan.

d) Teori Daya Pendorong

Teori daya pendorong merupakan perpaduan dari teori naluri dan teori

reaksi yang dipelajari. Daya dorong adalah semacam naluri, tetapi hanya

sesuatu dorongan kekuatan luas terhadap suatu arah yang umum.

5 H. E . Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT.

Bumi Aksara 2009), h. 195.

Page 27: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

e) Teori kebutuhan

Teori ini beranggapan beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh

manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik

kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.6

3. Jenis-Jenis Motivasi

Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi instristik dan motivasi

ekstrintik :

a) Motivasi instriktik adalah motivasi yang berasal dari dalam individu

tanpa adanya rangsangan dari luar.

b) Motivasi ekstrintik adalah motivasi yang berasal dari luar misalnya

pemberian pujian, pemberian nilai sampai pada pemberian hadiah dan

faktor-faktor eksternal yang memiliki daya dorong motivasional.7

Para ahli mengadakan pembagian jenis-jenis motivasi menurut teorinya

masing-masing. Dari teori ini, dapat diajukan tiga pendekatan untuk menentukan

jenis-jenis motivasi, yaitu:

1. Pendekatan kebutuhan

Abrahahm H. Maslow melihat motivasi dari segi kebutuhan manusia

yaitu:

a. Kebutuhan pisiologis, kebutuhan primer yang harus dipenuhi dahulu,

yang terdiri dari kebutuhan pangan, sandang dan tempat berlindung.

b. Kebutuhan keamanan, baik keamanan batin maupun keamanan barang

atau benda.

c. Kebutuhan pungsional, yang terdiri dari kebutuhan yang diterima orang

lain, perasaan dihormati, kebutuhan untuk berprestasi, dan kebutuhan

berpartisipasi.

d. Kebutuhan berprestise, yaitu kebutuhan yang erat hubungannya dengan

status seseorang.

2. Pendekatan fungsional, pendekatan ini berdasarkan pada konsep-konsep

motivasi, yaitu: penggerak, harapan dan insentif.

6 M . Ngalim Purwanto, Op Cit , h. 74-76.

7 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit, h. 50.

Page 28: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

3. Pendekatan deskriptif, masalah motivasi ditinjau dari pengertian-pengertian

deskriptif yang menunjuk pada kejadian-kejadian yang dapat diamati dan

hubungan matematik. Masalah motivasi ini dilihat berdasarkan kegunaan

dalam rangka mengendalikan tingkah laku manusia.8

4. Prinsip-Prinsip Motivasi

Beberapa prinsif yang ada di dalam motivasi:

a) Peserta didik mempunyai prinsip yang berbeda-beda sesuai dengan

pengaruh lingkungan internal dan eksternal.

b) Pengalaman belajar masa lalu yang sesuai dan dikaitkan dengan

pengalaman belajar yang baru akan menumbuh kembangkan

motivasi belajar peserta didik.

c) Motivasi belajar akan berkembang jika disertai pujian dari pada

hukuman.

d) Motivasi instrinsik peserta didik dalam belajar akan lebih baik dari

pada motivasi ekstrisik, meskipun keduanya saling menguatkan.

e) Motivasi belajar yang satu dapat merambah kepada motivasi yang

lain.

f) Motivasi belajar peserta didik akan berkembang jika disertai dengan

tujuan yang jelas.9

5. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Motivasi sangat berperan dalam proses belajar dan dengan motivasi itu

pulalah hasil belajar siswa kemungkinan akan terwujud. Siswa yang dalam

belajarnya mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil

dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena adanya ketiga fungsi motivasi

sebagai berikut:

a. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai suatu tujuan.

8 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010),

Cet. 10, h. 111-112. 9 Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Srtategi Pembaelajaran (Bandung: PT.

Refika Aditama , 2009), Cet. 1, h. 27.

Page 29: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

b. Penentu arah pembuat yakni kearah yang hendak dicapai

c. Penyeleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai

motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah pada tujuan yang ingin

dicapainya.10

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Ali Imraon (1996) mengemukakan enam unsur atau faktor yang

mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran yaitu :

1. Cita-cita / aspirasi pembelajaran.

2. Kemampuan pembelajaran.

3. Kondisi pembelajaran.

4. Kondisi lingkungan pembelajaran.

5. Unsur-unsur dinamis belajar / pembelajaran.

6. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran.11

7. Cara Memotivasi Siswa

Memotivasi belajar penting artinya dalam proses belajar siswa, karena

fungsinya yang mendorong, menggerakan, dan kegiatan belajar. Di bawah

beberapa prisif belajar dan motivasi:

1. Kebermaknaan

Siswa akan suka dan termotivasi belajar apabila hal-hal yang

dipelajari mengandung makna tertentu baginya.

2. Modelling

Siswa akan suka memperoleh tingkah laku baru bila disaksikan dan

ditirunya.

3. Komunikasi Terbuka

Siswa akan suka bila penyajian terstruktur supaya pesan-pesan guru

terbuka terhadap pengawasan siswa.

4. Prasyarat

Apa yang dipelajari oleh siswa mungkin merupakan faktor penting

yang menentukan berhasil atau gagalnya siswa belajar.

5. Novelti

10

M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan,(Jakrta: Pedoman Ilmu Jaya ,1995), h.86. 11

Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit, 53-53.

Page 30: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

Siswa akan lebih senang bila perhatiannya ditarik oleh penyajian-

penyajian yang baru (novelty) atau masih asing.

6. Latihan/Praktek yang Aktif dan Bermanfaat

Siswa akan lebih senang belajar jika mengambil bagian yang aktif

dalam latihan atau praktek untuk mencapai tujuan pengajaran.

7. Latihan Terbagi

Siswa lebih senang jika latihan dibagi-bagi menjadi kurun waktu

yang pendek.

8. Kurangi Secara Sistematik Paksaan Belajar

Pada waktu mulai belajar, siswa perlu diberikan paksaan atau

pemompaan.

9. Kondisi yang menyenangkan

siswa lebih senang melanjutkan belajarnya jika pengajaran

menyenangkan. 12

.

Dalam rangka mengupayakan agar motivasi belajar siswa tinggi,

seorang guru menurut Winkel (1991) dan Dimyati (1994) hendaknya selalu

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Seorang guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan penerapan

prinsip belajar. Guru pada prinsipnya harus memandang bahwa

dengan kehadiran siswa di kelas merupakan suatu motinasi belajar

yang datang dari siswa.

2. Guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan unsur-unsur dinamis

dalam pembelajaran. Dalam hal belajar seorang siswa terkadang

dapat terhambat oleh berbagai permasalahan.

3. Guru mengoptimalisasikan pemanfaatan pengalaman dan

kemampuan siswa. 13

B. BELAJAR

1. Pengertian Belajar

“Secara umum belajar merupakan tahapan perubahan secara tingkah

laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan yang melibatkan proses kognitif”1.14

12

Oemar Hamalik, op. cit. h. 156-161. 13

Buchari Alma, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti

Pemula (Bandung: Alfabeta, 2011), Cet. 11, h. 202.

Page 31: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

Belajar ialah perubahan prilaku dan pribadi.15

“Belajar merupakan suatu aktifitas mental/psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan sejumlah perubahan

dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu

bersifat relatif konstan dan berbekas”.16

Hilgari dan bower, dalam buku Theorises of Learning (1975)

mengemukakan:

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap

sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang

berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak

dapat dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan, kematangan

atau keadaan-keadaan sesaat seseorang(misalnya kelelahan, pengaruh obat

dan sebagainya).17

Berdasarkan beberapa definisi yang telah di uraikan di atas, secara

umum belajar dapat dipahami bahwa belajar merupakan tahapan perubahan

seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman

dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.18

2. Teori Belajar

a. Aliran Behavioristik

Pandangan tentang belajar menurut aliran tingkah laku adalah perubahan

tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimuls dan respon

(Gredler, 1986: 42). Menurut behaviorisme reaksi yang begitu komplek

akan menimbulkan tingkah laku.

b. Aliran Kognitif

Teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih

mementingkan proses belajar itu sendiri. Belajar tidak hanya sekedar

melibatkan proses berfikiryang sangkat komplek. Menurut teori ini ilmu

14

Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 68. 15

Syaiful Salaga, Konsepdan Makna Pengajaran, (Bandung: Alpabeta, 2010), Cet. 8

h.50. 16

W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abadi,2004), h.59. 17

M. Ngalim Purwanto, op. cit, h. 84. 18

Fadhilah dkk, op. cit, h. 63.

Page 32: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

pengetahuan dibangun dalam seorang individu melalui proses interaksi

yang berkesinambungan dalam lingkungan dengan lingkungan.

c. Aliran Humanistis

Proses belajar harus bermuara pada amnesia itu sendiri. Teori ini lebih

tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada

belajar secara apa adanya, wajar kalau teori ini sangat bersifat elektik.

Teori apa pun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk memanusiakan

manusia dapat tercapai.19

3. Tujuan Belajar

Setiap manusia dimana saja berada tentu melakukan kegiatan belajar.

Seorang siswa yang ingin mencapai cita-cita tentunya harus belajar dengan giat,

untuk mencapai cita-cita tidak bisa dengan bermalas-malas, tetapi harus rajin,

gigih dan tekun belajar. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan:

a. Belajar adalah suatu usaha. Perbuatan yang dilakukan secara sunggunh-

sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang ada

yang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indera, otak dan angota

tubuh lainya, demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti inteligensi,

bakat, motivasi, minat, dan sebagainya.

b. Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara tingkah

laku.

c. Belajar bertujuan mengubah dari yang buruk menjadi yang baik.

d. Belajar bertujuan mengubah sikap, dari negatif menjadi positif, tidak

hormat menjadi hormat, benci menjadi sayang dan sebagainya.

e. Belajar bertujuan dapat mengubah ketrampilan.

f. Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.20

19

Yatim Riyanto, op. cit, h. 6-17. 20

M. Dalyono, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2007) h. 48-50.

Page 33: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

4. Prinsip-Prinsip Belajar

a. Kematangan Jasmani dan Rohani

Salah satu prinsif utama belajar adalah harus mencapai kematangan

jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang harus dipelajarinya.

b. Memiliki Kesiapan

Setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar harus memiliki

kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup baik fisik, mental maupun

perlengkapan belajar.

c. Memahami Tujuan

Setiap orang yang belajar harus memahami apa tujuanya, kearah mana

tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya.

d. Memiliki Kesungguhan

orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakanya.

e. Ulangan dan Latihan

Prinsip yang tak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan.21

5. Metode-Metode Belajar

Belajar merupakan suatu usaha untuk mendapatkan pengetahuan baru,

dengan menggunakan suatu metode tertentu. Untuk melaksanakan suatu metode

tersebut Allah telah membekali manusia dengan alat (indera), dimana dengan

perangkat tersebut diharapkan kelak mampu menjadi seorang hamba yang pandai

bersyukur kepadaNya dengan penuh kesabaran.

Menurut Muhammad Toumy al-Syahbany metode mengajar bermakna

sebagai kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam menyampaikan

materi pelajaran ciri ciri perkembangan murid-muridnya.

Dalam al-Qur’an disebutkan tentang metode belajar pembiasaan,

bimbingan dan keteladanan yaitu:

1. Pembiasaan, para pendidik selaku manusia pendahulunya diharapkan

memberikan perintah, larangan, etika, akhlak untuk kemudian didengar

oleh anak untuk kemudian ia simpan sebagai bekal pada tahap

21

Ibid, h. 48-54.

Page 34: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

perkembangan berikutnya. Pembiasaan merupakan suatu upaya

pengulangan untuk suatu tujuan tertentu. Dari ungkapan tersebut, maka

dapat dipahami bahwa penerapan metode pembiasaan diterapkan disemua

pendidikan, hampir dipastikan akan lahir generasi-generasi yang memeiliki

kepribadian yang mantap.

2. Bimbingan

Bimbingan membutuhkan suatu arahan yang lebih dalam yang dilakukan

secara intentif terhadap suatu pembiasaan dengan harapan meningkatkan

efektivitas materi pembiasaan pada pemahaman peserta didik.

3. Teladan

Yaitu suatu upaya untuk membumikan segenap teori yang dipelajari

kedalam diri seorang pendidik, yang tadinya hanya berupa goresan tinta

atau pikiran menjadi terintegrasi dengan prilaku keseharian. Uraian ini

dapat disimpulkan keutamaan ahlak yang dimanifestasikan dalam

keteladanan yang baik, adalah faktor yang terpenting dalam upaya yang

memberikan pengaruh terhadap hati dan jiwa.

4. Metode nasihat

Metode ini dapat membukakan mata anak-anak hakikat sesuatudan

mendorongnya menuju situasi yang luhur, menghiasinya dengan akhlak

yang mulia serta membekalinya dengan prinsip-prinsip Islam. Oleh karena

itu, tidak heran jika banyak ayat Al Qur’an yang mengisyaratkan

penggunaan metode ini dalam proses pendidikan. Diantaranay ucapan

Lukman kepada anaknya:

Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi,

dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah

Page 35: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha

Halus lagi Maha Mengetahui.(Q.S Lukman:16. 22

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa nasihat hendaknya

disampaikan dengan cara menyentuh hati, itu tidak mudah, akan tetapi, dengan

panutan atau keteladanan serta keikhlasan dan berulang-ulang, akhirnya nasihat

itu akan dirasakan menyentuh hati pendengarnya.

6. Masalah-Masalah Belajar Internal dan Eksternal

Secara umum, kondisi belajar internal dan eksternal akan

mempengaruhi belajar, kondisi itu pertama, lingkungan fisik yang ada dalam

proses dan di sekitar proses pembelajaran memberi pengaruh bagi proses belajar,

kedua, suasana emosional siswa. Suasana emosional siswa akan emberi pengaruh

dalam proses pembelajaran siswa. Oleh karena itu belajar sangat dipengaruhi oleh

faktor-faktor internal dan eksternal yaitu:

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang timbul dalam diri siswa baik kondisi jasmani

maupun rohani siswa. Adapun faktor internal dibedakan menjadi faktor

fisiologis dan psikologis:

4. Faktor fisiologis adalah sesuatu yng kondisi yang berhubungan dengan

keadaan jasmani.

5. Faktor psikologis adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan keadaan

kejiwaan siswa. Faktor psikologis dapat ditinjau dari aspek, intelegensi, dan

motivasi.

b. Faktor Eksternal

Faktor ekternal adalah faktor yang timbul dari luar diri siswa. Fakktor ekternal

dibagi menjadi dua macam yaitu:

1. Faktor sosial yaitu lingkungan keluarga, guru dan masyarakat.

2. Faktor non sosial yaitu sarana dan prasarana sekolah, waktu belajar, rumah

alam.23

22

Fadhilah dkk, op. cit, h. 87-91. 23

Eveline Siregar dan Hartini Nara, op. cit, 172-181.

Page 36: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

C. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis mengemukakan pengertian pendidikan agama Islam

terlebih dahulu penulis akan kemukakan pendidikan agama Islam secara terpisah

ditinjau dari segi etimologi dan terminologi.

Kata “pendidikan” merupakan kata benda dan kata dasarnya adalah

“didik” dan kemudian mendapat awalan “pe” dan akhiran “an”. Menurut kamus

besar Bahasa Indonesia pendidikan artinya “proses pengubahan sikap atau tata

laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan latihan”.24

Menurut al-Gojali pendidikan merupakan “ibadah dan upaya

peningkatan kualitas diri. Pendidikan yang baik merupakan jalan untuk

mendekatkan diri kepada Allah dan mendapat kebahagiaan dunia-akhirat”.25

Mortimer J, Adler pendidikan yaitu:

“Proses dengan mana semua kemampuan manusia bakat dan

kemampuan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan,

disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara

artistik dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau dirinya

sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu kebiasaan yang baik”.26

Sedangkan menurut M. Ngalim Purwanto merumuskan pendidikan

adalah “sebagai suatu usaha orng dewasa untuk membimbing dan

mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik, baik dalam

bentuk formal dan non formal”.27

24

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia , (Jakarta : Balai Pustaka, 1990), h.

2004. 25

Samsul Nizar, Fillsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. 1, h.

87. 26

Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara 2010), Cet.

5, h. 13. 27

M. Ngalim Purwanto, Ilmu Teoritis dan Praktis,(Bandung: Remaja Rosda Karya

1992), h. 195.

Page 37: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

Menurut Hasan Langgulung, pendidikan dalam arti luas adalah, “usaha

untuk mengubah dan memindahkan nilai kebudayaan kepada setiap individu

dalamsuata masyarakat”.28

Dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003

Bab I pasal I menyatakan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta

ketrampilan yang dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.29

Lebih lengkap lagi pengertian pendidikan diungkapkan oleh seorang

tokoh pendidikan yang sangat mempunyai peranan penting dalam dunia

pendidikan yaitu pendapat Ki Hajar Dewantara yang mengartikan pendidikan

dalam bukunya. Hasbullah memeparkan bahwa pendidikan adalah tuntunan

didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu

menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada pada anak-anak itu, agar mereka

sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan

dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.30

Dari beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan pendidikan adalah usaha sadar dan bantuan yang diberikan oleh si

pendidik dalam membantu perkembangan jasmani dan rohani peserta didik agar

bertanggung jawab dan dapat memenuhi pungsi hidupnya serta menghantarkan

anak pada cita-cita yang diharapkan.

Pengertian pendidikan ajaran Islam adalah usaha sadar untuk

mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan segala potensi yang

dianugrahkan Allah kepadanya agar mampu mengemban amanat dan tanggung

jawab sebagai khalifah Allah di bumi dalam pengabdian kepada Allah Swt.31

28

Jalaludin, Usman Said, Filsapat Pendidikan Islam (Konsep dan Perkembangan

Pemikiran), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), Cet. 3, h.12. 29

Indonesia, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI ( Jakarta: 2006), h. 5. 30

Ahmad D. Marimba, Penghantar Filsafat Islam, (Bandung,: PT AI-Ma’arif, 1989),

Cet. 6, h. 19. 31

Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa,(Visi, Misi dan

Aksi), (Jakarta : Raja Grafindo, 2004) Cet. 1, h. 6.

Page 38: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

Abdul Rahman an-Nawawi (1989:41) menyatakan bahwa pendidikan

Islam adalah “penataan individu dan sosial dapat menyebabkan seseorang tunduk

ta’at pada Islam dan menerapkannya secara sempurna di adalam kehidupan

individu dan masyarakat”. Menurut Oemar Mumammad al-Toumy al-al-Syaebani

dalam Arifin menyatakan bahwa pendidikan dalam Arifin Menyatakan (1987:16)

menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah “usaha mengubah tingkah laku

induvidu dilandasi oleh nilai-nilai islami dalam kehidupan pribadinyaatau

kehidupan kemasyarakatan nyadan kehidupan dalam sekitarnyamelalui proses

kependidikan”.32

Menurut Muhammad Fadil al-Djamaly, pendidikan Islam adalah

“proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan yang

mengangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan

kemampuan ajarnya” (pengaruh dari luar).

Pendapat ini didasarkan atas firman Allah dalam Surat Ar-Rum 30 dan

An-Nahl ayat 78 sebagai berikut:

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut

fitrah itu.(Q.S.ar-Rum: 30)

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak

mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,

penglihatan dan hati(an-Nahl:78)

Menurut Arifin bahwa pendidikan agama Islam “adalah pendidikan

melalui ajaran-ajaran Islam. Yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak

didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan yang mencakup seluruh aspek

32

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,(Jkarta: PT. Raja

Grafindo, 2005 ) h. 9.

Page 39: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

yang dibutuhkan oleh seorang hamba Allah, sebagaimana Islam menjadi pedoman

bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun ukhrawi”. 33

Menurut Zakiyah Darajat bahwa, pendidikan agama Islam adalah

pendidikan malalui ajaran-ajaran Islam, yaitu “berupa bimbingan dan asuhan

terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat

memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini

secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran Islam sebagai suatu pandangan

hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di

akhirat.”34

2. Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Pelaksanaan pendikdikan agam Islam di sekolah mempunyai dasar yang

kuat. Dasar tersebut menurut zuhairini dan dkk, dapat ditijau dari berbagai segi:

a. Dasar yuridis/hukum

Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang-undangan yang

secara tidak langsung menjadi pegangan dalam melaksanakan agama islam

disekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri tiga macam

yaitu:

1. Dasar ideal, yaitu dasar falsapah negara pancasila, sila pertama: ketuhanan

yang maha Esa.

2. Dasar strukulral/konstitusional, yitu UUD 45dalam bab XI pasal 29 ayat

1dan 2, yang berbunyi: 1) Negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha

Esa: 2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya

itu.

3. Segi Religius

Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar yang bersumber dari

ajaran Islam yaitu:

a. Q.S. Al-Nahl 125: serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan

33

.M. Arifin,. Ilmu Pedidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara 2006 ), edisi revisi, h. 10 34

Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara 1996), Cet. 3, h. 25

Page 40: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

hikmah dan pelajaran yang baik.

b. Q.S. Al-Imran 104: dan hendaklah diantar kamu ada segolongan umat

yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan

mencegah dari yang mungkar.

c. Al-Hadist: sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupun hanya

sedikit.

4. Aspek Psikologis

Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan

kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana dikemukakan oleh zuhairi dkk

(1983:25) bahwa semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya

pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam

jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang Maha Kuasa,

tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolongan Nya.

5. Dasar operasional yaitu, undang-undang SNP/No.19 Tahun 2005 dan

undang-undang No. 14 Tahun 2005.35

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Kurikulum pendidikan agama Islam untuk sekolah/madrasah berpungsi

sebagai berikut:

1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga.

2. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup dunia dan di akhirat.

3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkunganya

baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial adn dapat mengubah

lingkungannyan sesuai dengan ajaran agama Islam.

35

Abdul Majid dan Dian Andayani, op. cit, h. 134.

Page 41: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

4. Perbaiakan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-

kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkunganya atau

dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembanganya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

6. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem

dan fungsionalnya.

7. Penyaluaran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi

orang lain.36

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam di sekolah/madarasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan

pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang

agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang berkembang dalam

keimanan, ketakwaanya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan

jenjang penidikan yang lebih tinggi (Kurikulum PAI: 2002).

Oleh karena itu berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun

tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak

dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini

juga dalam rangka menuail keberhasilan hidup (hasanah) didunia bagi anak didik

yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah) di akhirat kelak.37

Kongres se-Dunia Ke II tentang Pendidikan Agama Islam tahun 1980 di

Islamabad, menyatakan bahwa :

Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mencapai keseimbangan

pertumbuhan kepribadian manusia (peserta didik). Secara menyeluruh

dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran

36

Ibid, h. 132-134. 37

Ibid, 135-136.

Page 42: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

(intelektual), diri manusia yang rasional, perasaan dan indera. Karena

itu, pendidikan hendaknya mencakup pengembangan seluruh aspek fitrah

peserta didik, aspek akal, intelektual, imajinasi, fisik, ilmiah, dan bahasa,

baik individual maupun kolektif dan mendorong semua aspek untuk

berkembang kearah kebaikan dan kesempurnaan, pendidikan muslim

terletak pada perwujudan kedudukan yang sempurna kepada Allah, baik

secara pribadi, komunitas maupun seluruh umat manusia.38

5. Pentingnya Pendidikan Agama Islam bagi Peserta Didik

Manusia lahir tidak mengetahui satu apaun, tetapi ia dianugrahi oleh

Allah SWT panca indera, pikiran, dan rasa sebagai modal untuk menerima ilmu

pengetahuan, memiliki ketrampilan dan mendapatkan sikap tertentu melalui

proses kematangan belajar terlebih dahulu. Mengenai pentingnya belajar menurut

A. R. Shaleh dan Soependi Soeryadinata (1971:9): “anak manusia tumbuh dan

berkembang, baik pikiran, rasa kemauan, sikap dan tingkah lakunya. Dengan

demikian sangat pital adanya faktor belajar”.

Untuk mencapai hal yang dinginkan itu dapat diusahakan melalui

pendidikan, baik pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah maupun

pendidikan dimasyarakat. Jadi, pendidikan agama Islam adalah ihtiyar manusia

dengan jalan bimbingan dan pimpinan untuk membantu dan mengarahkan fitrah

agama si anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama sesuai dengan ajaran

agama.39

38

Nizar dkk, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoristis dan Praktis

(Ciputat Pers 2002) Cet. I, h. 37-38. 39

Ibid, 137-138.

Page 43: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

D. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian mengenai motivasi belajar, telah banyak dilakukan antara

lain :

Djarudin, Kusnadi dan Riri Fatmasari (2006) telah melakukan

penelitian penerapan strategi penbelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar

sosial, dan hasilnya motivasi selama pembelajaran yang menggunakan langkah-

langkah pemecahan maslah mengalami peningkatan dari siklus pertama sampai

siklus ketiga.

Norlia Abdul Azis. T. Subahan M. meerah, lilia Halim dan Kasimah

Osman telah melakukan tentang hubungan antara motivasi, gaya pembelajaran

dengan pencapaian matematik tambahan pelajar tingkatan 4.

Halimah Harun telah melakukan mengenai minat, motivasi, dan

kemahiran mengajar guru pelatih, hasil penelitiannya yaitu prestasi mereka yang

berminat lebih tinggi berbanding mereka yang tidak berminat dan golongan ini

menujukan sikap negatif dan kurang bermotivasi dalam pelajaran, yang

menghasilkan pengalaman.

Page 44: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

1. KERANGKA BERFIKIR

Dipengaruhi

Dipengaruhi

Cara Membangkitkan Motivasi belajar siswa

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Prosess Belajar Prosess Belajar

1. Faktor Internal

2. Faktor Eksternal

3. Faktor Pendekatan

Belajar

a. Motivasi

b. Intelegensi

c. Sikap

d. Minat

1.Faktor Internal

a.Kebutuhan

b.kegelisahan

c.Perhatian

2.Faktor Eksternal

a.Penghargaan

b.Dorongan

c.Ancaman

1) Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar

2) menjelaskan secara kongkret kepada anak didik apa yang dapat

dilakukan pada akhir pengajaran

3) Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang di capai anak didik

sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik

di kemudian hari

4) Membentuk kebiasaan belajar yang baik

5) Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun

kelompok

6) Menggunakan metode yang bervariasi.

Page 45: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

29

Dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa merupakan sentral dalam

proses pendidikan. Mereka adalah sumber daya manusia yang harus

dikembangkan potensinya. Dari proses belajar, akan diperoleh hasil belajar.

Hasil belajar akan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya faktor

internal , dan faktor eksternal.

Motivasi belajar siswa merupakan salah satu faktor penting yang

mempengaruhi hasil belajar siswa . Motivasi belajar yang tinggi dipengaruhi oleh

dua faktor yaitu faktor internal seperti kebutuhan, kegelisahan dan perhatian, serta

faktor eksternal seperti penghargaan, dorongan dan ancama. Untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa diperlukan penerapan strategi belajar oleh guru.

Oleh karena itu sikap, minat dan motivasi memainkan peranan penting

dalam menentukan tahap pencapaian masing-masing. Guru dan pelajar harus

belajar untuk menentukan sikap, minat dan motivasi supaya proses pengajaran

dan pembelajaran sesuai dengan tujuan. Dengan adanya motivasi belajar siswa

yang baik, pada akhirnya diharapkan akan berdampak positif pada pemahaman

konsep dan hasil belajar siswa itu sendiri.

Page 46: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu adn Tempat Penelitian

Bulan Desember 2012-Januari 2013 Semester II dan Tahun Ajaran

2012/2013. Penelitian dilakukan di SMAN 11 Tangerang Selatan, Jln. Sumatera I

Gg Alpukat Rt. 002/06 Rawa Lele Jombang.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu mendeskripsikan

data apa adanya dan menganalisis data angket siswa dengan kalimat-kalimat

penjelasan secara kuantitatif.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin, hasil pengukuran ataupun

perhitungan, kualitatif maupun kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari

Page 47: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

36

semua anggota kumpulan yang menjadi jawaban terbaik dari permasalahan

tersebut.1

a. Populasi target: seluruh siswa SMAN 11 Tangerang Selatan yang

berjumlah 505 siswa.

b. Populasi terjangkau: siswa kelas XI yang terdiri dari 3 (tiga) kelas yang

berjumlah 91 siswa di SMAN 11 Tangerang Selatan pada semester genap

tahun ajaran 2012/2013.

c. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI yang terdiri

dari 3 (tiga) kelas dengan jumlah siswa sebanyak 91 orang, dan orang yang

dijadikan sampel 49 orang siswa sekitar 54% dari jumlah populasi

Tehnik pengambilan sampel menggunakan dengan sampling ramdom

sederhana (simple random sampling).

D. Tehnik dan Pengumpulan Data

a. Observasi

Sebagai alat pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan

mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Jadi dalam

penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengadakan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap masalah yang

diselidiki, terutama yang berkaitan dengan pembelajaran PAI, dan data

observasi ini hanya sebagai data tambahan tidak menjadi penentu hasil.

b. Angket

Dalam penelitian ini, tehnik pengumpulan datanya bersifat kuisioner atau

angket skala motivasi siswa. Tujuan penggunaan kuisioner dalam kegiatan

pengajaran adalah untuk memperoleh mengenai latar belakang siswa

sebagai bahan dalam menganalisis tingkah laku hasil dan proses belajarnya

yang dicapainya dan proses belajar yang ditempuhnya, untuk memperoleh

1 Iqbal Hasan , Pokok-Pokok Materi Statistik 1(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), Cet.

3, h. 12.

Page 48: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

36

data bahan sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan program belajar

mengajar.2

Kuisioner skala motivasi digunakan siswa ini digunakan untuk mengukur

bagaimanakah motivasi belajar siswa dalam pelajaran PAI siswa kelas XI SMAN

11 Tangerang Selatan tahun ajaran 2012/2013.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalan penelitian ini berupa kuisioner skala

motivasi belajar siswa yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tertulis 35 item.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis dalam penyusunan skala

motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

1. Menentukan variabel yang akan diteliti, yaitu motivasi belajar siswa

terhadap pembelajaran PAI di SMAN 11 Tangerang Selatan.

2. Menentukan dimensi dan indikator dari variabel.

3. Menyusun skala motivasi.

4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang disertai alternatif jawaban yaitu

dengan menggunakan skala likert dengan empat jawaban alternatif yaitu

sangat setuju(SS), setuju(S), tidak setuju(TS), dan sangat tidak setuju(STS)

Tabel 3.1 Indikator dan Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa

Indikator No. Item Jumlah

(+) (-)

a. Kebutuhan

b. Keyakinan diri

c. Tujuan yang ingin dicapai

d. Keuletan

e. Kebanggaan

f. Menerima tugas

1, 15

4, 29

6, 25

3, 22, 33

2, 30

5, 28

9, 24

10, 21

11, 18

13, 20

17, 27

14, 32,35

4

4

4

5

4

5

2 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya),Cet.14, h. 72.

Page 49: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

36

g. Tanggung jawab terhadap tugas

h. Umpan balik

7,31

8, 16, 34

19, 23

12, 26

4

5

Jumlah 18 17 35

F. Tehnik Pengolahan Data

Untuk memudahkan dalam mengelola data, data dari hasil kuisioner atau

angket penulis menggunakan tehnik sebagai berikut:

1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau

kuesioner yang dikumpulkan.

2. Skoring, yaitu memeriksa nilai pada setiap jawaban angket sebagai

berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Pensekoran Likert

No Alternatif jawaban Skor

Untuk pilihan (+) Untuk pilihan (-)

1. Sangat Setuju (SS) 4 1

2. Setuju (S) 3 2

3. Tidak Setuju (TS) 2 3

4. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Dari data hasil kuisioner atau angket pada umumnya dicari frekuensi

jawaban responden untuk setiap alternatif yang ada pada setiap soal. Frekuensi

yang paling tinggi ditafsirkan sebagai kecendrungan jawaban alat ukur

tersebut.sebaiknya frekuensi yang paling rendah dapat ditafsirkan sebagai

kecendrungan jawaban yang tidak mengambarkan pendapat kebanyakan

responden. Kuesioner atau angket yang telah disi oleh siswa terhadap setiap

pertanyaan tersebut. Data diolah dengan mencari presentase jawaban yang paling

banyak atau modus jawaban siswa.3

3 Ibid., h.128-130.

Page 50: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

36

Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil angket diolah dengan dicari

presentasinya dan dianalisis. Persentase dihitung dengan rumus:

P =

x 100%

Keterangan

S : jawaban siswa terhadap pertanyaan (skor rata-rata)

N : jumlah siswa

P : angka poresentase.4

G. Tehnik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menyederhanakan data kedalam bentuk

yang lebih mudah dibaca dan interrprestasikan agar data yang telah terkumpul

dapat dianalisis dan diambil kesimpulan.

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur bagaimana dan seberapa

besarkah motivasi belajar PAI di SMAN 11 Tangerang Selatan.

Dengan menggunakan skala sikap, peneliti mengumpulkan data dan

membuat kriteria intrerpretasi data sebagai berikut:

- Motivasi belajar PAI siswa tinggi

- Motivasi belajar PAI siswa sedang

- Motivasi belajar PAI siswa rendah

Kriteria diatas diperoleh dengan tehnik analisis data sebagai berikut:

1. Menghitung skor tertinggi

Skor tertinggi = jumlah butir soal x skor butir tertinggi (sangat setuju)

2. Menghitung skor terendah

Skor terendah = jumlah butir soal x skor butir terrendah (sangat tidak

setuju)

3. Menentukan angka persentase tertinggi

x 100%

4 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Jajawali Pres, 2010),Cet.

22, h. 43.

Page 51: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

36

4. Menentukan angka persentase terendah

x 100%

5. Menentukan Rentang = angka persentase - angka persentase terendah

6. Menentukan interval =

Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut selanjutnya skor yang

diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase dikonsultasikan

dengan tabel kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kriteria Analisis Deskriptif Persentase

No Interval Kriteria

1. 76 – 100 Tinggi

2. 51 – 75 Sedang

3 25 – 50 Rendah

7. Persentase butir

x 100

Penarikan kesimpulan diperoleh dengan menggunakan rumus:

% Rata-rata =

Page 52: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM SMAN 11 KOTA TANGERANG SELATAN

1. Latar Belakang Berdirinya SMAN 11 Tangerang Selatan

SMA Negeri 6 Ciputat didirikan pada tanggal 27 Juni 2006, dengan

Keputusan Bupati Kepala Daerah Kabupaten Tangerang mengeluarkan

Nomor:421/Kep.208-Huk/2006 yang berisi tentang pendirian sekolah negeri baru

dikecamatan Ciputat. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa tanggal 27 Juni

2006 sebagai hari lahirnya SMA Negeri 6 Ciputat .

Sebagai sekolah baru , tentu saja SMA Negeri 6 Ciputat belum

memiliki gedung sendiri. Untuk sementara SMA Negeri 6 Ciputat melaksanakan

kegiatan Pembelajaran di SMP Negeri 3 Ciputat (sekarang SMPN 6 Kota

Tangerang Selatan) yang terletak di Jalan Sumatera I Komplek Villa Bintaro

Indah Desa Jombang, Ciputat Tangerang 15414.

Pada tahun pertama berdiri (2006/2007) SMA Negeri 6 Ciputat

menerima siswa baru sejumlah 160 siswa yang dibagi dalam 4 rombongan belajar,

sedangkan pada tahun kedua (2007/2008) diterima sejumlah 96 siswa yang dibagi

dalam 3 rombongan belajar. Staf pengajar pada tahun pertama banyak

didatangkan dari SMA Negeri 2 Ciputat sebagai sekolah pembinanya.1

1 Sumber Data: Setyarto Edy Cahyono, Wakasek Kurikulum SMAN 11

Page 53: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Pada tanggal 8 Pebruari 2008, SMAN 6 Ciputat pindah ke gedung baru

yang terletak di Kelurahan Jombang Ds. Rawa Lele , Kec. Ciputat. Sejak saat itu

alamat SMAN 6 Ciputat mengalami perubahan yaitu : Jl Sumatera I gg. Alpukat

Rt. 002/06 Rawa Lele, kel. Jombang kec. Ciputat. Pada tahun pelajaran 2008/2009

SMAN 6 Ciputat menerima 98 siswa (3 kelas). Pada tahun pelajaran 2009/2010

SMAN 6 Ciputat menerima 62 siswa (2 kelas). Pada tahun pelajaran 2010/2011

SMAN 6 Ciputat menerima 67 siswa (2 kelas). Pada tahun pelajaran 2011/2012

SMAN 6 Ciputat menerima 98 siswa (3 kelas).

Seiring berdirinya Kota Tangerang Selatan yang memisahkan diri dari

Kabupaten Tangerang, maka bulan Juni 2009 terjadi pula perubahan nama SMA

Negeri 6 Ciputat menjadi SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan.

Latar Belakang Berdirinya SMAN 11 Tangerang Selatan Tujuan

pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut. Tujuan pendidikan sekolah meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, cerdas,

terampil, kuat kepribadian serta dapat membangun diri sendiri dan bangsa.

menghasilkan lulusan yang memiliki integritas, berwawasan dan

bermoral serta mampu bersaing dengan dunia global, serta memiliki kepribadian

berakhlak mulia, berketrampilan untuk hidup mandiri dan melanjutkan pendidikan

kejenjang yang lebih tinggi.

2. Visi Dan Misi

Visi Sekolah

SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan, unggul dalam IMTAQ, IPTEK,

Ekstra Kurikuler, Santun dalam bersikap dan tepat dalam bertindak, berpikir

kreatif, inovatif sehingga melahirkan Generasi Muda yang berkwalitas dan

berguna bagi Masyarakat, Bangsa dan Negara.2

2 Ibid

Page 54: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Misi Sekolah

a. Meningkatkan Iman dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Meningkatkan kompetensi dan prestasi siswa dalam IMTAQ, IPTEK

dan Ekstrakurikuler.

c. Mewujudkan komunitas sekolah sebagai Institusi Pendidikan yang

kondusif.

d. Membina dan meningkatkan kepekaan, kepedulian sosial, baik

terhadap warga sekolah maupun terhadap lingkungan masyarakat.

e. Membuka diri terhadap perubahan dan kemajuan dalam berbagai

aspekkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, termasuk

perubahan globalisasi.

f. Membentuk kulture/budaya lingkungan bersih, sehat. menyenangkan,

kekeluargaan tinggi sebagai wadah untuk mengembangkan kreativitas.

g. Mewujudkan ketrampilan (life skill) siswa dalam komunitas global

yang dapat diberdayakan dikemudian hari.Menciptakan lingkungan

yang bersih, hijau, nyaman serta aman.

3. Tujuan Sekolah

a. Tujuan jangka pendek

Pada akhir tahun pelajaran 2012/2013 tujuan yang ingin dicapai :

1. Sekolah mampu meraih prestasi akademik dan non akademik di

tingkat Kota;

2. Kegiatan siswa lebih mencerminkan penguasaan Iptek dan

pengalaman Imtaq serta Olahraga;

3. Sarana pembelajaran semakin reprensif;

4. 75 % kualitas dan kreativitas guru meningkat;

5. Program pengembangan sekolah semakin terarah.3

3 Ibid

Page 55: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

b. Tujuan jangka menengah

Untuk tiga tahun kedepan tahun 2013/2014 tujuan yang ingin dicapai :

1. Peningkatan prestasi akademik dan non akademik terbaik di kota;

2. Penguasaan Iptek dan pengalaman Imtaq serta Olahraga;

3. Penambahan sarana pembelajaran yang representatif;

4. Peningkatan kualitas dan kreativitas guru terukur.

c. Tujuan jangka panjang

1. Pada akhir tahun pelajaran 2014/2015 dapat meningkatkan prestasi

dalam perolehan rata-rata nilai UAN untuk Tiga Mata Pelajaran

Umum yaitu : Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan

Tiga Mata Pelajaran IPA yaitu: Fisika, Biologi dan Kimia serta Tiga

Mata Pelajaran IPS yaitu : Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi.

2. Memiliki kelompok siswa yang dapat menjuarai lomba sains di

tingkat Provinsi;

3. Memiliki tim olahraga yang handal dan mampu menjuarai tingkat

Kota dan atau Provinsi;

4. Memiliki kelompok-kelompok seni yang berprestasi di tingkat Kota;

5. Pada akhir tahun pelajaran 2012/2013 mempunyai siswa yang mahir

mengoperasikan teknologi informasi dan komunikasi sebanyak 80 %;

6. Terselenggaranya kegiatan keagamaan dalam rangka mempertebal

keimanan dan ketaqwaan.4

4. Identitas Kepala Sekolah

Nama Lengkap : Drs. RODANI

NIP :19640105 198811 1001

Pendidikan Terakhir : S1/A.IV

Jurusan : PendidikanFisika

Email : [email protected]

No. HP : 0813102214055

4 Ibid

Page 56: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

5. Daftar Nama Tenaga Pendidik Sma Negeri 11 Kota Tangerang Selatan

a. Keadaan Guru

SMAN 11 Tangerang Selatan adalah suatu lembaga pendidikan di

mana setiap guru yang mengajar harus memiliki persyaratan formal dan

kredibilitas serta kepribadian yang tinggi, karena seorang guru akan merelakan

dirinya untuk menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidik yang

semestinya harus ditunaikan oleh orang tuanya.

Tabel 4.1

No Nama Guru NIP / NUPTK Mata

Pelajaran Ket

1 Drs.Rodani 196401051988111001 Fisika PNS

2 Nurmayanti, S.Pd 197207131998022001 B. Indonesia PNS

3 Neni Sukmawati,

S.Pd

19720504 200003 2

005 Ekonomi PNS

4 Syurianti, S.Sos 19760217 200604 2

005 Sosiologi PNS

5 Setyarto Edi

Cahyono, S.Pd

19820404 200604 1

012 Penjaskes PNS

6 Sumiyati, S.Pd 19710223 200604 2

007 Matematika PNS

7 Nahyudin, S.Pd 19670615 200701 1

020 Fisika PNS

8 Tedi Gumulya, SH 19641119 200701 1 PKn PNS

Page 57: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

012

9 Dalilah Siska Y, S.Pd 19700516 200801 2

006 B. Inggris PNS

10 Siti Julianah, S.Pd 19760210 200801 2

008 Geografi PNS

11 Dra. Suryani 19680522 200801 2

004 B. Indonesia PNS

12 Siti Romiati, S.Pd 19760730 200801 2

008 Kimia PNS

13 Eny Sulistyowati,

S.Pd

19710802 200801 2

007 B. Indonesia PNS

14 Tomy Chandra, S.Pd 19740822 200801 1

007 Biologi PNS

15 Abu Yazid, S.Ag,

M.Pd.

19730819 200801 1

003

Pend. Agama /

Bhs Arab

PNS

16 Sukarlin, S.Pd 19760704 201001 2

006 Biologi PNS

17 Gina Intana Dewi,

S.Pd

19821220 201001 2

009 Bhs. Jepang PNS

18 Lukman, S.Ag 1946749649200002

Pend. Agama /

Bhs Arab

Sukwan

19 Yati Rochayati, S.Pd 5357754656300003 Eko./Akuntansi Sukwan

20 Yulita Puji Lestari, 4045759660300003 PKn Sukwan

Page 58: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

SH

21 Juhaeriah, S.Pd 2147753654300003 Sejarah Sukwan

22 Muhasan, S.Pd.I 7158744646200023 Pend. Seni Sukwan

23 Samsoni, S.Kom 6563753656200073

T I K /

Desain Grafis

Sukwan

24 Bustomi, S.Pd 853450653200032 Bhs. Inggris Sukwan

25 Antoni, S.Pdi - Budi Pekerti Sukwan

26 Dedi Auron 4849762663200032 Matematika Sukwan

27 Izal Afrizal, SE. 1758753653200002

T I K /

Desain Grafis

Sukwan

28 Rinaldo Rosyadi Nur -

T I K /

Desain Grafis

Sukwan

Tabel 4.2

6. Daftar Tenaga Kependidikan (Tata Usaha, Pesuruh Dan Keamanan )

No Nama Pangkat/

Golongan Jabatan Ket

1. Ali Hanafi Pengatur Tk.1- Ka. Tata Usaha PNS

2. Ferawati, SE - Staf Tata Usaha Honor

3. Izal Afrizal, SE - Staf Tata Usaha Honor

4. Isrodiah - Staf Tata Usaha Honor

Page 59: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

5. Murniyati Arsyad - Staf Tata Usaha Honor

6. Nani Maryani, A.Md - Staf Tata Usaha Honor

7. Mesa Maulyani, SE - Staf Tata Usaha Honor

8. Imam - Caraka Honor

9. Ipul - Caraka Honorer

10. Mami - Caraka Honorer

9. Syahril - Keamanan Honor

7. Peserta didik

Anak didik merupakan salah satu faktor yang sangat penting di dalam

proses belajar mengajar, sebab anak didik merupakan subyek yang mendukung

keberhasilan pendidikan di samping penunjang lainnya. Dalam pendidikan Islam

anak didik dipandang sebagai anak yang tumbuh dan sedang berkembang, baik

secara fisik maupun secara psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan melalui

lembaga pendidikan. Anak didik merupakan anak yang belum dewasa yang

memerlukan orang lain untuk menjadikan dewasa.

Murid-murid SMAN 11 Tangerang Selatan berasal dari sekitar daerah

tangerang, ada juga pendatang. Sedangkan latar belakang sosial ekomomi

bermacam-macam, yaitu ada siswa yang berasal dari keluarga pedagang, pegawai

negeri, buruh dan lain-lain.6

6 Ibid

Page 60: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.3

a. Keadaan Siswa di SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan

No Tahun Pelajaran

Kelas

Jumlah

X XI XII

1. 2006/2007 156 - - 156

2. 2007/2008 92 156 - 248

3. 2008/2009 92 92 156 340

4. 2009/2010 60 92 92 244

5 2010/2011 67 63 96 226

6 2011/2012 94 70 66 230

7 2012/2013 336 70 66 505

b. Keadaan Siswa Yang Mengulang di SMA Negeri 11 Kota Tangerang

Selatan

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa di SMA Negeri

11 Tangerang Selatan setiap tahunnya naik turun, mulai ada penaikan tahun

pelajaran 2012/2013, melihat hal tersebut dapat diperkirakan bahwasannya

masyarakat sudah mulai percaya untuk menyekolahkan putra putrinya di sekolah

SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan.7

7 Ibid

Page 61: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.4

No

Tahun

Pelajaran

Kelas

I

Perkir

aan

Kelas

II

Perkir

aan

Kelas

III

Perkir

aan

Ket

1. 2006/2007 1 - - - - -

2. 2007/2008 - - - - - -

3. 2008/2009 1 - - - - -

4. 2009/2010 - - - - - -

5. 2010/2011 - - - - - -

6. 2011/2012 - - - - - -

7 2012/2013 1 - - - - -

No Tahun Pelajaran

Kelas

Jumlah

X XI XII

1. 2006/2007 156 - - 156

2. 2007/2008 92 156 - 248

3. 2008/2009 92 92 156 340

4. 2009/2010 60 92 92 244

5 2010/2011 67 63 96 226

6 2011/2012 94 70 66 230

Page 62: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.5

8. Keadaan Sarana Dan Prasarana Sma Negeri 11 Kota Tangerang Selatan

a. Bangunan dan Gedung

Tabel 4.6

b. Sarana Prasarana Penunjang ( Laboratorium )

No

Nama

Juml

ah

Alat-alat

Satuan

Ket IPA KOMPU

TER BUKU

1. Lab. IPA 1 - - - - Diajuka

n

2. Lab. Komputer 1 - 15 - - Diajuka

7 2012/2013 336 70 66 505

No Nama Ruang Jumlah Luas (M2) Ket

1. Ruang Kelas 20 1000 M2 -

2. Ruang Serba Guna - - -

3. Mushollah - - -

4. Pos Satpam - -

5. Ruang Kepala Sekolah 1 12 M2 -

6. Ruang Tata Usaha 1 12 M2 -

7. Kamar Mandi / WC 5 10 M2 -

8. Ruang Guru - - -

9. Lap. Olah Raga/Upacara 1 1000 M2 -

10. Kantin - - -

Page 63: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

n

3. Lab. Bahasa - - - - - -

4. Perpustakaan 1 - - - - Diajuka

n

6 Masjid sekolah 1 - - - - Diajuka

n

Peran sarana dan prasarana dalam suatu lembaga sangat dibutuhkan

sekali dalam menunjang tercapainya proses belajar mengajar yang efektif. Secara

umum gedung SMAN 11 Tangerang Selatan seperti tabel 4.45. ruang belajar

dilengkapi dengan peralatan belajar mengajar seperti kursi, ruang kantor

dilengkapi dengan alat kantor, data pegawai yang memuat nama-mana guru, latar

belakang pendidikan dan tentang siswa. Dalam ruangan terdapat pula jadwal

pelajaran.

9. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran

a. Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu.

Tujuan tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan

kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan untuk memungkinkan

penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi daerah.8

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) yang

beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian

tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri dari standar isi,

proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dan kedelapan standar

nasional pendidikan tersebut yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi

8 Ibid

Page 64: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam

mengembangkan kurikulum.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU

20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional

Pendidikan Mengamanatkan kurikulum tingkat satuan pendidikan pendidikan

jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan

mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh

BNSP.

Tujuan penyusunan KTSP ini digunakan sebagai acuan pendidikan

SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan dalam menyusun dan mengembangkan

kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat sekolah di SMA Negeri 11 Kota

Tangerang Selatan.9

b. Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran yang ditempuh dalam jenjang selama 3 tahun untuk Kelas

Reguler. Kelas terdiri dari Kelas X, XI program IPA/IPS dan Kelas XII Program

IPA/IPS. Pembelajaran setiap mata pelajaran adalah 1 x 45 menit, dengan

perincian sebagai berikut :

Tabel 4.7

Kelas X

Komponen

A. Alokasi Waktu

Semester 1 Semest

er 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

9 Ibid

Page 65: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Komponen

A. Alokasi Waktu

Semester 1 Semest

er 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4

5. Matematika 4 4

6. Fisika 2 2

7. Biologi 2 2

8. Kimia 2 2

9. Sejarah 2 2

10. Ekonomi 2 2

11. Sosiologi 2 2

12. Seni Budaya 2 2

13. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 2 2

14. Teknologi Informasi dan

Komunikasi 2 2

15.

a. Keterampilan /

Baca Tulis Al Quran (BTQ)

b. Keterampilan Bahasa Asing /

Bhs. Jepang

2

2

2

2

Page 66: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Komponen

A. Alokasi Waktu

Semester 1 Semest

er 2

B. Muatan Lokal

a. Desain Grafis

b. Kewirausahaan

2

1

2

1

C. Pengembangan Diri 2*) 2*)

BP/BK 1 1

Jumlah 44 44

Tabel 4.8

Kelas XI dan XII program IPA/IPS

Komponen

Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII

Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4 4 4

Page 67: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

5. Matematika 4 4 4 4

6. Fisika 4 4 4 4

7. Kimia 4 4 4 4

8. Biologi 4 4 4 4

9. Sejarah 2 2 2 2

10. Seni Budaya 2 2 2 2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan

Komunikasi 2 2 2 2

13.

a. Keterampilan/

Baca Tulis Al Quran ( BTQ)

b. Keterampilan/Bahasa Jepang

2

2

2

2

2

2

2

2

B. Muatan Lokal

14.

a. Desain Grafis

b. Kewirausahaan

2

1

2

1

2

1

2

1

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)

15. BP/BK 1 1 1 1

Jumlah 44 44 44 44

Page 68: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

B. Hasil penelitian dan pembahasan

Dalam bab ini penulis menjelaskan hasil dari pengolahan data

penelitian mengenai motivasi belajar siswa pada mata pelajaran agama Islam di

SMAN 11 Tangerang Selatan.

Pengolahan data didasarkan pada beberapa aspek yaitu:

a. Kebutuhan untuk belajar agama Islam

b. Keyakinan diri

c. Tujuan yang ingin di capai

d. Keuletan

e. Kebanggaan

f. Menerima tugas

g. Tanggung jawab terhadap tugas

h. Umpan balik

Deskripsi selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Saya merasa sangat perlu belajar agama Islam karena bermanfaat dalam

kehidupan sehari-hari

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

40

9

-

-

81,63%

18,37%

-

-

Jumlah 49 100 %

Berdasarkan Tabel 4.9, dapat diketahui bahwa menurut sebagian

besar siswa merasa sangat perlu belajar pendidikan agama Islam dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 69: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.10

Saya akan merasa bangga jika memperoleh nilai agama Islam yang bagus.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

38

11

-

-

77,5 %

22,45 %

-

-

Jumlah 49 100 %

Berdasarkan Tabel 4.10, dapat diketahui bahwa hampir seluruh siswa

merasa sangat bangga dan senang, jika memperoleh nilai pendidikan agama

Islam yang bagus.

Tabel 4.11

Saya belajar agama Islam terlebih dahulu sebelum belajar agama Islam

dimulai.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

7

30

11

1

14,29%

61,22%

22,45%

2,04%

jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.11, dapat diketahui bahwa menurut sebagian

besar siswa belajar terlebih dahulu sebelum pelajaran pendidikan agama

Islam dimulai.

Page 70: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.12

Saya yakin akan memperoleh nilai agama Islam yang bagus jika saya rajin

belajar.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

42

7

-

-

85,71%

14,29%

-

-

jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.12, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

sangat yakin akan memperoleh nilai agama Islam yang bagus jika rajin

belajar.

Tabel 4.13

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru sesegera mungkin.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

9

33

6

1

18,37%

67,35%

12,24%

2,04%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.13, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

akan mengerjakan tugas yang diberikan guru sesegera mungkin.

Page 71: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.14

Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal, demi mendapat

nilai pendidikan agama Islam yang memuaskan.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

20

27

2

-

40,82%

55,1%

4,08%

-

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.14, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

akan membaaca dan berlatih mengerjakan soal, demi mendapatkan nilai

pendidikan agama Islam yangmemuaskan.

Tabel 4.15

Saya selalu mengerjakan tugas rumah tepat waktu dan dikerjakan dirumah.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

6

31

10

2

12,24%

63,27%

20,41%

4,08%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.15, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

mengerjakan tugas rumah tepat waktu dan dikerjakan dirumah, namun

sebagian lainnya tidak mengerjakan tugas rumah tepat waktu dan dikerjakan

dirumah .

Page 72: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.16

Dengan pengetahuan agama Islam yang saya miliki, saya lebih memahami

manfaat belajar agama Islam.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

16

27

6

-

32,65%

55,1%

12,24%

-

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.16, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

merasa dengan pengetahuan agama Islam yang dimiliki, lebih memahami

manfaat belajar agama Islam.

Tadel 4.17

Setiap pelajaran agama Islam berlangsung, saya merasa malas mengikuti

pelajaran.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

-

1

31

17

-

2,04%

63,27%

34,69%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.17, dapat diketahui bahwa saat pelajaran

pendidikan agama Islam berlansung, sebagian besar siswa merasa malas

mengikuti pelajaran

Page 73: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tadel 4.18

Saya tidak yakin akan memperoleh nilai agama Islam yang bagus, karena

saya merasa sulit dalam mempelajarinya.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

1

7

28

13

2,04%

14,29%

57,14%

26,53%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.18, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

merasa yakin akan memperoleh nilai pendidikan agama Islam yang bagus

karena merasa tidak sulit dalam mempelajarinya.

Tabel 4.19

Saya ingin nilai pendidikan agama Islam saya bagus, tapi saya malas belajar.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

-

9

22

18

-

18,37%

44,9%

36,73%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.19, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

ingin nilai pendidikan agama Islam saya bagus, tapi rajin belajar.

Page 74: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.20

Materi-materi agama Islam yang diajarkan terasa membosankan dan

menjenuhkan.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

2

5

28

14

4.08%

10,2%

57,14%

28,57%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.20, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

Materi-materi pendidikan agama Islam yang diajarkan tidak membosankan

dan menjenuhkan.

Tabel 4.21

Saya mudah menyerah jika menghadapi soal-soal yang tidak dapat saya

kerjakan .

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

-

9

30

10

-

18,37%

61,22%

20,41%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.21, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

tidak mudah menyerah jika menghadapi soal-soal yang tidak dapat

kerjakannya

Page 75: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.22

Saya selalu melihat tugas teman, jika ada tugas agama Islam yang diberikan

guru.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

1

8

28

12

2,04%

16,33%

57,14%

24,49%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.22, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

tidak melihat tugas teman, jika ada tugas agama Islam yang diberikan guru.

Tabel 4.23

Saya selalu memperhatikan masalah-masalah yang ada kaitannya dengan

pelajaran agama Islam .

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

7

30

12

-

14,29%

61,22%

24,49%

-

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.23, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

sering memperhatikan masalah-masalah yang ada kaitannya dengan

pelajaran agama Islam.

Page 76: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.24

Dengan mengerjakan latihan soal-soal, saya merasa lebih mengerti materi

agama Islam yang diajarkan.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

18

27

4

-

36,73%

55,1%

8,16%

-

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.24, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

sering mengerjakan latihan soal-soal, karena merasa lebih mengerti materi

agama agama Islam yang diajarkan.

Tabel 4.25

Saya tidak merasa bangga, meskipun memperoleh nilai agama Islam yang

bagus.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

9

12

26

2

18,37%

24,49%

53,06%

4,08%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.25, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

merasa bangga, meskipun memperoleh nilai agama Islam yang bagus, namun

ada sebagian tidak bangga, meskipun memperoleh nilai agama Islam yang

bagus .

Page 77: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.26

Saya tidak ingin memperoleh nilai agama Islam yang terlalu tinggi, karena

bagi saya hal itu sia-sia saja.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

1

-

31

17

2,04%

-

63,27%

34,69%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.26, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

ingin memperoleh nilai agama Islam yang terlalu tinggi, karena baginya hal

itu tidak sia-sia.

Tabel 4.27

Saya merasa tidak tertuntut tanggung jawab terhadap tugas pendidikan agama

Islam yang diberikan guru.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

9

26

9

10,2%

18,37%

53,06%

18,37%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.27, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

tanggung jawab terhadap tugas pendidikan agama Islam yang diberikan guru.

Page 78: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.28

Saya tidak pernah belajar agama Islam di rumah.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

2

9

24

14

4.08%

18,37%

48,98%

28’57%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.28, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

pernah belajar agama Islam di rumah.

Tabel 4.29

Saya merasa ragu dengan nilai yang akan diperoleh dalam pelajaran agama

Islam.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

2

16

24

7

4,08%

32,65%

48,98%

14,29%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.29, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

tidak ragu dengan nilai yang akan diperoleh dalam pelajaran agama Islam,

namun ada sebagian ragu dengan nilai yang akan diperoleh dalam pelajaran

agama Islam.

Page 79: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.30

Saya akan merasa puas, jika berhasil mengerjakan soal-soal pendidikan

agama Islam.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

26

18

5

-

53.06%

36,73%

10.2%

-

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.30, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

merasa puas, jika berhasil mengerjakan soal-soal pendidikan agama Islam.

Tabel 4.31

Saya selalu menyerahkan tugas kelompok kepada teman yang lebih rajin.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

-

3

32

14

-

6,12%

65,31%

28,57%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.31, dapat diketahui bahwa sebagian besar

hampir seluruh siswa tidak menyerahkan tugas kelompok kepada teman yang

lebih rajin.

Page 80: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.32

Saya tidak perlu belajar pendidikan agama Islam karena saya tidak

bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

3

-

20

26

6,12%

-

40,82%

53,06%

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.32, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

merasa perlu belajar pendidikan agama Islam karena karena bermanfaat bagi

kehidupan sehari-hari.

Tabel 4.33

Saya akan lebih belajar giat lagi, agar memperoleh nilai agama Islam yang

memuaskan.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

27

21

1

-

55,1%

42,86%

2,04%

-

Jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.33, dapat diketahui bahwa sebagian besar

hampir seluruh siswa akan belajar lebih giat lagi, agar memperoleh nilai

agama Islam yang memuaskan.

Page 81: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.34

Latihan sosl-soal pendidikan agama Islam yang pernah saya kerjakan, terasa

menyulitkan dan membosankan saya.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

1

10

25

12

2,04%

20,41%

51,02%

24,49%

jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.34, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

merasa tidak terasa menyulitkan dan membosankan terhadap latihan sosl-soal

pendidikan agama Islam yang pernah kerjakan.

Tabel 4.35

Saya tidak merasa bangga, jika pengetahuan pendidikana agama Islam saya

bagus.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

11

23

10

10,2%

22,45%

46,94

20,41%

jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.35, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

merasa bangga, jika pengetahuan pendidikana agama Islam bagus, namun ada

sebagian yang tidak bangga, jika pengetahuan pendidikana agama Islam

bagus.

Page 82: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.36

Saya akan merasa senang, jika mendapat nilai atas tugas yang saya kerjakan

dengan baik.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

28

20

1

-

57,14%

40,82%

2,04%

-

jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.36, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

merasa senang, jika mendapat nilai atas tugas yang saya kerjakan dengan

baik.

Tabel 4.37

Saya yakin akan mendapat nilai agama Islam yang bagus jika banyak

membaca dan memahami.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

35

14

-

-

71,43%

28,57%

-

-

jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4. 7, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

yakin akan mendapat nilai agama Islam yang bagus jika banyak membaca dan

memahami.

Page 83: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.38

Saya merasa bangga, jika pengetahuan pendidikan agama Islam saya

bertambah.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

32

16

-

1

65,31%

32,65%

-

2.04%

jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.38, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

merasa bangga, jika pengetahuan pendidikan agama Islamnya bertambah.

Tabel 4.39

Saya selalu mengerjakan tugas agama Islam yang diberikan guru.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

10

31

8

-

20,41%

63,27%

16,33%

-

jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.39, dapat diketahui bahwa hampir seluruh

siswa selalu mengerjakan tugas agama Islam yang diberikan guru.

Page 84: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.40

Saya tidak senang, jika guru memberikan tugas pendidikan agama Islam.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

2

4

23

20

4.08%

8,16%

46,94%

40,82%

jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.40, dapat diketahui bahwa hampir seluruh

siswa senang, jika guru memberikan tugas pendidikan agama Islam.

Tabel 4.41

Saya rajin mengerjakan soal-soal latihan materi pendidikan agama Islam.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

7

31

11

-

14,29%

63,27%

22,45%

-

jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.41, dapat diketahui bahwa hampir seluruh

siswa rajin mengerjakan soal-soal latihan materi pendidikan agama Islam,

namun ada sebagian yang tidak rajin.

Page 85: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Tabel 4.42

Dengan pengetahuan pendidikan agama Islam yang saya miliki, saya merasa

lebih tertarik untuk membaca buku-buku pendidikan agama Islam.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

12

34

12

1

24,49%

69,39%

24,49%

2.04%

jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.42, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

dengan pengetahuan pendidikan agama Islam yang miliki, merasa lebih

tertarik untuk membaca buku-buku pendidikan agama Islam.

Tabel 4.43

Saya tidak sesegera mungkin mengerjakan tugas pendidikan agama Islam

yang diberikan guru karena saya malas mengerjakannya.

Kategori Frekuensi Persentasi (%)

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

-

10

26

13

-

20,41%

53,06%

26,53%

jumlah 49 100%

Berdasarkan Tabel 4.43, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa

segera mungkin mengerjakan tugas pendidikan agama Islam yang diberikan

guru.

Page 86: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

D. Interpretasi Data

Interpretasi data peneliti lakukan untuk menarik kesimpulan seberapa

besar dan bagaimana motivasi belajar agama Islam di sman11 Tangerang Selatan,

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Skor maksimal Positif

= jumlah butir soal x skor butir tertinggi (sangat setuju)

= 35 x 4

= 140

Skor minimal Positif

= jumlah butir soal x skor butir terendah (sangat tidak setuju)

= 35 x 1

= 35

Skor maksimal Negatif

= jumlah butir soal x skor butir tertinggi (sangat tidak setuju)

= 35 x 4

= 140

Skor minimal Negatif

= jumlah butir soal x skor butir tertinggi (sangat setuju)

= 35 x 1

= 35

Persentase butir

% butir =

x 100

Penarikan kesimpulan

%rata-rata =

Page 87: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Jumlah total % skor diperoleh dari pengolahan data dengan keterangan

bahwa butir (+) berwarna hitam dan butir (-) berwarna merah, sebagai berikut:

Tabel 4.44

Skorsing Jawaban Responden dan Persentasi Butir

Butir

Jumlah Jawaban Responden Total

Skoring

Persentase

Butir SS S TS STS

1 + 40 9 - - 187 95 %

2 + 38 11 - 185 94 %

3 + 7 30 11 1 141 72 %

4 + 42 7 - - 189 96 %

5 + 9 33 6 1 148 75 %

6 + 20 27 2 - 165 84 %

7 + 6 31 10 2 139 71 %

8 + 16 27 6 - 167 85 %

9 - - 1 31 17 163 83 %

10 - 1 7 28 13 151 77 %

11 - - 9 22 18 156 79 %

12 - 2 5 28 14 152 77 %

13 - - 9 30 10 148 75 %

14 - 1 8 28 12 149 76 %

15 + 7 30 12 - 142 72 %

16 + 18 27 4 - 161 82 %

17 - 9 12 26 2 119 61 %

18 - 1 - 31 17 162 83 %

19 - 5 9 26 9 137 70 %

20 - 2 9 24 14 148 75 %

21 - 2 16 24 7 134 49 %

22 - 26 18 5 - 77 39 %

23 - - 3 32 14 158 81 %

Page 88: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

24 - 3 - 20 26 167 85 %

25 + 27 21 1 - 174 89 %

.26 - 2 10 25 12 145 74 %

27 - 5 11 23 10 136 69 %

28 + 28 20 1 - 174 89 %

29 + 35 14 - - 182 66 %

30 + 32 16 - 1 177 90 %

31 + 10 31 8 - 149 76 %

32 - 2 4 23 20 159 81 %

33 + 7 31 11 - 143 73 %

34 + 12 34 2 1 155 57 %

35 - - 10 26 13 150 76 %

Jumlah Total % Skor 2676

Dari data yang di peroleh, jika dibuat interpretasi mengenai motivasi

belajar Pendidikan Agama Islam siswa di SMAN 11 Tangerang Selatan, maka

dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa

berdasarkan indikator motivasi belajar siswa yang ditentukan adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.45

Kriteria Motivasi Indikator

Indikator No. Butir

Hitam (+)

Merah (-)

presentase %

rata-

rata

Kriteria

Motivasi

a. Kebutuhan 1

15

9

24

95%

72%

83%

85%

84 %

Tinggi

b. Keyakinan diri 4

29

96%

66%

Page 89: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

10

21

77%

49%

72% Sedang

c. Tujuan yang

dicapai

6

25

11

18

84%

89%

79%

83%

84%

Tinggi

d. Keuletan

3

22

33

13

20

72%

39%

73%

75%

75%

67%

Sedang

e. Kebanggaan 2

30

17

27

94%

90%

61%

69%

78%

Tinggi

f. Menerima tugas 5

28

14

32

35

75%

89%

76%

81%

76%

79%

Tinggi

g. Tanggung jawab

terhadap tugas

7

31

19

23

71%

76%

70%

81%

74%

Tinggi

h. Umpan balik 8

16

34

12

26

85%

82%

57%

77%

74%

75%

Tinggi

Page 90: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Sedangkan untuk mengenai interpretasi motivasi belajar PAI siswa di

SMAN 11Tangerang Selatan secara umum, maka penarikan kesimpulan

didapatdengan menggunakan rumus:

% Rata-rata =

=

= 76%

Dari hasil di atas, dapat di simpulkan bahwa motivasi belajar

Pendidikan Agama Islam siswa di SMAN 11Tangerang Selatan adalah tinggi .

Sedangkan motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, seperti (1) faktor internal, yaitu faktor yang timbul dalam diri individu itu

sendiri. Adapun yang mempengaruhinya adalah berupa kebutuhan, kegelisahan,

perhatian, rasa bersalah, dan sebagainya. (2) faktor eksternal, faktor yang timbul

dari luar individu itu sendiri. Adapun faktor yang mempengaruhinya berupa

penghargaan, dorongan masyarakat, bahaya, ancaman dan sebagainya. Faktor

internal dikenal juga dengan istilah “elemen dari luar” yaitu tujuan yang ingin

dicapai seseorang, namun mengarah tingkah laku seseorang untuk mencapainya.

Motivasi memang merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi

seseorng anak didik. Hanya dengan motivasilah anak didik dapat tergerak hatinya

untuk belajar bersama teman-temannya yang lain. Bila tidak, sia-sialah bahan

pelajaran yang guru sampaikan ketika itu. Dalam usaha untuk membangkitkan

belajar anak didik, ada enam hal yang yang dapat dikerjakan oleh guru, yaitu:

1) Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.

2) Menjelaskan secara kongkret kepada anak didik apa yang dapat dilakukan

pada akhir pengajaran.

3) Memberikan ganjaran terhadap anak yang berprestasi yang dicapai anak didik

sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik

dikemudian hari.

Page 91: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

4) Membentuk kebiasaan belajar yang lebih baik.

5) Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok.

6) Menggunakan metode yang bervariasi.

Page 92: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Nilai % rata-rata motivasi belajar pendidikan agama Islam di SMAN 11

Tangerang Selatan adalah 76 %.

2. Motivasi belajar pendidikan agama Islam siswa di SMAN 11 Tangerang

Selatan termasuk kategori tinggi.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, pemberian motivasi dalam kegiatan

pembelajaran pendidikan agama Islam perlu ditingkatkan yaitu:

1. Pemberian pujian kepada siswa lebih baik dari pada hukuman agar lebih

termotivasi.

2. Pengembangan model-model pembelajaran.

3. Siswa akan lebih senang belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam

latihan atau praktek untuk mencapai tujuan.

4. Terus mempunyai komitmen untuk meningkatkan dan mempertahankan

belajar yang menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis

Page 93: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

78

5. Perbaikan dan pengembangan kompetensi guru yaitu pedagogik,

kepribadian, sosial dan propesional.

C. Saran

Saran penulis mengenai SMAN 11 Tangerang Selatan adalah :

1. Bagi kepala sekolah, hendaknya terus meningkatkan kualitas pembinaan

yang dapat menarik motivasi belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam seperti kegiatan-kegiatan

ekstrakurikuler rohis dan lain-lain. Meningkatkan sistem kegiatan belajar

mengajar serta memfasilitasi sarana dan prasarana demi menunjang

keberhasilan belajar mengajar (motivasi siswa).

2. Bagi guru, hendaknya menerapkan berbagai pendekatan dan metode

pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar pendidikan

agama Islam siswa. Meningkatkan kualitas pengajaran serta

mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih memotivasi siswa,

misalnya penggunaan media LCD, media animasi dan lain-lain.

3. Bagi siswa, hendaknya menjadi bagian yang aktif dalam belajar agar

tujuan pembelajaran tercapai.

Page 94: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

79

DAFTAR PUSTAKA

Nawawi, Abdul Rahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat,

Jakarta: Gema Insani Pers. 1995.

Arifin, Muzayyin. Filsafat Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, Cet.5,

2010.

Athiyah al-Brasi, Muhammmad. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Agama Islam.

Jakarta: Jamunu, 1970.

Alma, Buchari. Belajar Mudah Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2008.

Arifin. M. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: : PT.Bumi Aksara, 2006.

B. Uno, Hamzah dan Kuadrat, Masri. Mengelola Kecerdasan dalam

Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 2, 2009.

Dalyono. M. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Depdikbud. 1998., Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka, 1990.

D. Marimba, Ahmad. Pengantar Filsafat Islam, Bandung: PT. Al-Ma’rifat, Cet,

Ke.6, 1989.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:

PT. Refika Aditama, Cet. 1, 2009.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

Cet.10, 2010.

. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. 8, 2009.

Hasan, Iqlal. Pokok-Pokok Materi Statistik, Jakarta: PT.Bumi Aksara, Cet.3,

2000.

Indonesia. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI, Jakarta: 2006.

Jalaludin dan Said, Usman. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1999.

Page 95: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

79

Mulyasa, H.E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta:

Bumi Aksara, Cet.3, 2009.

Majid, Abdul dan Andayani, Diyan. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.3, 2006.

Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

Cet.24, 2008.

, Ilmu Teoristis dan Praktis, Jakarta: Bandung: Remaja Rosda

Karya, 1992.

Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana, Cet. 3, 2012.

Rahman Saleh, Abdul., Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Jakarta: Raja

Grapindo, 2004.

Suralaga, Fadhilah. dkk. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam. Jakarta:

UIN Jakarta Prees, Cet.1, 2005.

Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet.3, 2007.

Siregar, Eveline dan Nara Hartini., Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor:

Ghalia Indonesia, Cet.1, 2010.

Syah, Muhibin. Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grfindo Persada, 2003.

Sujana,Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda

Karya, Cet.14, 2009..

Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja

Grapindo, 2005.

Usman, Husaini dan Setiyadi Akbar, Purnomo. Metode Penelitian untuk Skripsi

dan Tesis Bisnis, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Umar, Husein., Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis, Jakarta: Rajawali Pers,

2011.

Winkel, W.S. Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi, 2004.

Page 96: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

UJI REFERENSI

Nama : Nahrowi

Nim : 208011000062

Judul Skripsi : Analisis Terhadap Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMAN 11 Tangerang Selatan

No

Nama pengarang dan Judul

TTD

1 Abdul Majid dan Diyan Andayani. Pendidikan Agama Islam

Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.3,

2006

2 Abdul Rahman An Nawawi. Pendidikan Islam di Rumah,

Sekaolah dan Masyarakat, Jakarta: Gema Insani Pers. 1995.

3 Abdul Rahman Saleh. Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa,

Jakarta: Raja Grapindo, 2004.

4 Ahmad D. Marimba., Pengantar Filsafat Islam, Bandung: PT. Al-

Ma’rifat, Cet, Ke.6, 1989.

5 Buchari Alma., Belajar Mudah Penelitian, Bandung: Alfabeta,

2008.

6 Depdikbud. 1998., Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

pustaka, 1990.

7 Eveline Siregar, dan Hartini Nara., Teori Belajar dan

Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia, Cet.1, 2010.

8 Fadhilah Suralaga dkk., Psikologi Pendidikan dalam Perspektif

Islam. Jakarta: UIN Jakarta Prees, Cet.1, 2005.

9 H.E. Mulyasa., Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet.3, 2009.

10 Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat., Mengelola Kecerdasan

dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 2, 2009.

Page 97: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

11 Husaini Usman dan Purnomo Setiyadi Akbar., Metode Penelitian

untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

12 Husein Umar., Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis, Jakarta:

Rajawali Pers, 2011.

13 Indonesia., Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI,

Jakarta: 2006.

14 Iqlal Hasan., Pokok-Pokok Materi Statistik, Jakarta: PT.Bumi

Aksara, Cet.3, 2000.

15 Jalaludin dan Usman Said., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 1999.

16 M. Alisuf Sabri., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu

Jaya, Cet.3, 2007.

17 M. Dalyono., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

18 M. Ngalim Purwanto., Psikologi Pendidikan, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, Cet.24, 2008.

19 M. Arifin., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT.Bumi Aksara,

2006.

20 M. Ngalim Purwanto., Ilmu Teoristis dan Praktis, Jakarta:

Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992.

21 Muhibin Syah., Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grfindo

Persada, 2003.

22 Muzayyin Arifin., Filsafat Pendidikan Agama Islam. Jakarta:

Bumi Aksara, Cet.5, 2010.

23 Muhammmad Athiyah al-Brasi., Dasar-dasar Pokok Pendidikan

Agama Islam. Jakarta: Jamunu, 1970.

24 Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana., Konsep Srtategi

Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama, Cet. 1, 2009.

25 Nana Sujana., Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,

Bandung: : Remaja Rosda Karya, Cet.14, 2009.

26 Oemar Hamalik., Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT.Bumi

Aksara, Cet.10, 2010.

27 Oemar Hamalik., Perencanaan Pengajaran Berdasarkan

Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. 8, 2009.

Page 98: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

28 Samsul Nizar., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press,

2002.

29 Tohirin., Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,

Jakarta:PT. Raja Grapindo, 2005.

30 W.S. Winkel., Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi,

2004.

31 Yatim Riyanto., Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta:

Kencana, Cet. 3, 2012.

Jakarta, 23 April 2013

Dosen Pembinbing

Ahmad Irfan Mufid, MA

NIP: 19740318 200312 1002

Page 99: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Lampiran. 1

Angket Penelitian Analisis Motivasi Belajar PAI Siswa

Nama :

Grade :

Petunjuk pengisian Angket

1. Mulailah dengan membaca bismillah

2. Tulislah nama dan kelas di tempat yang telah disediakan

3. Jawablah pertanyaan dengan jujur dan ikhlas

4. Berilah tanda cheklist( √ ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengalaman

anda selama belajai pendidikan agama islam, dengan keterangan sebagai berikut:

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak setuju

STS : Sangat tidak setuju

5. Kerjakan setip nomor dan jangan terlewatkan satu nomor pun

6. Akhiri dengan membaca Alhamdulillah

No

pertanyaan

Alternatif

pertanyaan

SS S TS STS

1. Saya sangat perlu belajar PAI karena bermanfaat dalam

kehidupan sehari-hari

2. Saya merasa bangga jika nilai PAI yang bagus

3. Saya belajar PAI dahulu sebelum pelajaran PAI dimulai

4. Saya yakin memperoleh nilai PAI yang bagus jika saya

rajin belajar

5. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru sesegera

mungkin

6. Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

demi mendapat nilai PAI yang memuaskan

7. Saya selalu mengerjakan tugas rumah tepat waktudan

dikerjakan di rumah

8. Dengan pengetahuan PAI yang saya miliki, saya lebih

memahami belejar PAI

9. Setiap pelajaran PAI berlangsung, saya malas mengikuti

pelajaran

10. Saya tidak yakin akan memperoleh nilai PAI karena saya

merasa sulit dalam mempelajarinya

11. Saya ingin nilai PAI saya bagus, tapi saya malas belajar

Page 100: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

12. Materi-materi pelajaran PAI yang diajarkan merasa

membosankan

13. Saya mudah menyerah apabila menghadapi soal-soal yang

tidak dapat saya kerjakan.

14. Saya selalu melihat tugas teman, jika ada tugas PAI yang

diberikan guru

15. Saya selalu memperhatikan masalah-masalah yang ada

kaitanya dengan pelajaran PAI

16. Dengan mengerjakan latihan soal-soal, saya lebih mengerti

materi PAI yang di ajarkan

17. Saya tidak akan merasa bangga, meskipun memperoleh

nilai PAI yang bagus

18. Saya tidak ingin memperoleh nilai PAI yang terlalu tinggi

karena bagi saya hal itu sia-sia saja

19. Saya merasa tidak tertuntut tanggung jawab terhadap tugas

PAI yang di berikan guru

20. Saya tidak pernah belajar PAI di rumah

21. Saya merasa ragu dengan nilai yang akan diperoleh dalam

pelajaran PAI

22. Saya akan merasa puas jika berhasil mengerjakan soal-saol

23. Saya selalu menyerahkan tugas kepada teman yang lebih

rajin

24. Saya tidak perlu belejar PAI karena tidak bermanfaat bagi

kehidupan sehari-hari

25. Saya akan belajar lebih giat lagi agar saya memperoleh nilai

PAI yang memuaskan

26. Latihan soal-soal PAI yang saya kerjakan, terasa

menyulitkan dan membosankan

27. Saya tidak merasa bangga, jika pengetahuan PAI saya

bagus

28. Saya akan merasa senang jika mendapat nilai atas tugas

yang saya kerjakan dengan baik

29. Saya yakin akan mendapat nilai PAI yang bagus jika saya

banyak membaca dan memahami

30. Saya merasa bangga jika pengetahuan PAI saya bertambah

31. Saya selalu mengerjakan tugas agama Islam yang diberikan

guru.

32. Saya tidak senang, jika guru memberikan tugas agama

Islam.

33. Saya rajin mengerjakan soal-soal latihan materi agama

Islam.

34.

Dengan pengetahuan gama Islam yang saya miliki, saya

merasa lebih tertarik untuk membaca buku-buku agama

Islam.

Page 101: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

35. Saya tidak sesegera mungkin mengerjakan tugas agama

Islam yang diberikan guru karena saya malas

mengerjakannya.

Penulis ucapkan terima kasih atas waktu dan kesediaanya untuk mengisi angket ini.

Semoga Allah selalu memberikan hidayah dan inayahnya kepada kita semua, amiiin.

Page 102: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Lampiran. 2. Tabel Pengolahan Data Angket Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

No

Responden

1 2 3

4 5 6

7 8

9 10 11 12 13 14

15 16 17

1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3

2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4

3 4 2 2 1 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4

5 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3

6 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3

7 1 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3

8 2 4 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

9 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3

10. 4 3 3 3 3 1 4 3 2 4 3 4 3 2 2 3 4

11 2 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3

12 1 4 3 4 4 3 3 2 3 3 1 4 3 3 4 2 4

13 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3

14 4 3 3 3 4 3 3 1 4 4 3 3 2 3 3 3 3

15 4 2 3 2 3 3 2 4 3 2 3 4 2 3 4 3 3

16 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4

17 4 4 3 3 3 1 3 1 2 3 3 3 1 3 3 3 2

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

19 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 1 3 3 2 3 3 3

20 1 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3

21 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3 4

22 3 2 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 1 2 1 1 1

23 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4

24 1 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 1 4 3 3

25 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4

26 4 2 1 4 3 4 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3

27 1 2 4 3 1 2 3 3 1 2 4 1 3 2 2 4 4

28 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4

30 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4

31 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

32 4 4 3 4 1 4 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3

33 3 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2

34 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3

35 2 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3

Jumlah Total

Page 103: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Responden

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4

4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

3 4 1 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3

3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4

3 2 3 3 2 3 1 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3

3 4 3 2 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3

3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3

4 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4

4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3

3 2 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2

3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3

4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3

2 2 1 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 1 1 3 3 3

3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

1 2 4 3 3 4 3 2 4 4 1 3 3 2 3 3 3 3 3

2 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3

3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3

2 2 1 1 1 1 2 3 1 2 2 3 1 1 1 2 1 2 1

4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2

3 3 4 4 1 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3

4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3

3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4

3 1 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3

4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4

4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4

3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3

3 2 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2

2 4 2 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1

4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2

Jumlah Total

Page 104: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

Responden

37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 Total %

4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 187 95%

3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 185 94%

3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 141 72%

3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 189 96%

4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 2 148 75%

4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 165 84%

3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 139 71%

2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 167 85%

3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 163 83%

3 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 3 4 151 77%

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 156 79%

4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 152 77%

2 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 148 75%

4 3 2 4 3 4 3 3 2 3 4 3 2 149 76%

2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 142 72%

4 3 2 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 161 82%

1 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 3 3 119 61%

4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 1 162 83%

3 2 4 3 1 3 2 3 1 2 4 3 4 137 70%

2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 148 75%

4 2 2 2 4 3 3 2 3 2 3 2 2 134 49%

2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 77 39%

3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 158 81%

3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 167 85%

3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 174 89%

2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 4 4 145 74%

2 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 136 69%

3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 174 89%

4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 182 66%

3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 1 177 90%

4 2 3 4 4 2 3 3 3 4 2 2 3 149 76%

4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 159 81%

3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 143 73%

4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 155 57%

2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 150 76%

Jumlah Total 5389 2676%

Page 105: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,
Page 106: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,
Page 107: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,
Page 108: ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25138/3/NAHROWI... · Tabel 4.14 Saya akan banyak membaca dan berlatih mengerjakan soal,

RIWAYAT HIDUP

Nama : Nahrowi

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 06 Agustus 1980

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Kp. Tajur Rt. 05/02 Kel. Tajur Ciledug-Tangerang

Banten

Telepon / Hp : 021. 96394453

Pendidikan Formal

1. Lulusan SDN Negeri Sudimara VIII, Tahun 1993 Ciledug-Tangerang

2. Lulusan SLTP Kosgoro 1996 Ciledug-Tangerang

3. Lulusan SMK Yupenyek IV 1999 Ciledug-Tangerang

4. Lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam Program Strata

Satu (S1) Tahun 2013.