ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

105
1 ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN PADA BMT EL SYIFA CIGANJUR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwan dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Syauqi Jazuli 1112053000037 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M/1438 H

Transcript of ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

Page 1: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

1

ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK

PEMBIAYAAN PADA BMT EL – SYIFA CIGANJUR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwan dan Ilmu Komunikasi

untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Syauqi Jazuli

1112053000037

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M/1438 H

Page 2: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

2

ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK

PEMBIAYAAN PADA BMT EL – SYIFA CIGANJUR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwan dan Ilmu Komunikasi

untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Syauqi Jazuli

NIM 1112053000037

Pembimbing :

Drs. H. Hasanudin, MA.

NIP ; 19660605 199403 1 005

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M/1438 H

Page 3: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

3

Page 4: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

4

Page 5: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

5

ABSTRAK

Syauqi Jazuli

Analisis SWOT Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan pada BMT El-Syifa

Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji strategi pemasaran produk

pembiayaan dan analisis SWOT pada strategi pemasaran proses

pembiayaan pada lembaga BMT El-Syifa Ciganjur dengan pendekatan

deskriptif-kualitatif. Berdasarkan metode Marketing Mix menurut Phillip

Kotler dan Garry Amstrong mendefinisikan bauran pemasaran sebagai

seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipadukan

perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan didalam pasar

sasaran.

Analisis SWOT identifikasi berbagai factor secara sistematis

untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada

logika yang dapat memaksimalkan Strengths (Kekuatan), Opportunities

(Peluang), namun secara bersamaan dapat meminimalkan Weaknesses

(Kelemahan), dan Treats (Ancaman).

Dengan menggunakan analisis SWOT akhirnya bisa dirumuskan

factor kunci sukses yang mungkin dimiliki BMT-BMT di Indonesia.

Factor kunci sukses ini penting sekali sebab akan memberikan informasi

bagaimana sebenarnya profil keunggulan bersaing (Competitive Advantage

Profile) yang mempunyai suatu perbankan syariah.

Hasil penelitian menggunakan metode Analisis SWOT dari factor

Internal dan Eksternal menunjukkan bahwa BMT El-Syifa masuk pada

tipe kuadran I. (positif, positif). merupakan posisi yang sangat

menguntungkan, Perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan sehingga

ia dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal, Seyogyanya

menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif.

Kata Kunci : Analisis SWOT, Strategi Pemasaran/Marketing Mix,

Produk Pembiayaan.

Page 6: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puja dan puji syukur saya panjatkan ke hadirat

Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita

semua. Shalawat beserta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi

besar Muhammad SAW keluarga beserta sahabat yang selalu setia.

Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada orang tua tercinta

sekaligus motivasi terbesar saya, Abuya Rizal Ibrahim S.Pd. dan Umi

Sopiah semoga Allah SWT selalu sehatkan raganya, yang senantiasa

mendidik, membantu, mendukung, mendoakan, dan mencurahkan kasih

sayang yang tiada hentinya, untuk adik-adikku yang tercinta, Kautsar

Zafira, Nadya Syifa, Muhammad Syafiq yang tak henti-hentinya

memberikan semangat, mendoakan dan motivasi baik secara moril dan

semoga Allah SWT membalas kebaikannya dan menjadi penerus untuk

Agama dan Bangsa.

Skripsi ini dapat terealisasikan karena adanya bantuan, bimbingan,

dan dukungan dari berbagai pihak, dan kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Suparto M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Dr. Raudhonah, MA selaku Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, dan Dr. Suhaimi, MA selaku Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Page 7: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

7

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah,

dan Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Dakwah

3. Drs. H. Hasanudin, MA. selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan pengarahan serta

motivasi untuk terus semangat kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Study Rizal LK, MA Selaku Dosen Penguji I dan Drs. H. Nurul

Jamali, M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan arahan dan

masukannya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Drs. Helmi Rustandi, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik, yang

telah membantu membimbing dalam menyusun skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

telah memberikan ilmu pengetahuan dalam mendidik penulis selama

melakukan studi. Penulis berharap semoga ilmu yang diberikan dapat

bermanfaat untuk orang lain.

7. Drs. Ahmad Ruslan sebagai Manager, Dra. Ida Saidah selaku Bendahara

Pembiayaan, Rika Rahmawati selaku Teller, Encun, sarifin dan yang

tidak bisa disebutkan satu- persatu, dalam membantu penelitian skripsi ini.

8. Teman-teman Bidikmisi angkatan 2012 Rizkyatul Hilwah, Ulfah

Cendarningsih, Dede Nurfiani, Putri Septiani, Nita Listiani, Abdil Azizul,

Risris Bayanillah, Mawardi, Dwiky Surahman, Irfan Fauzi, Juadir Ichan

Page 8: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

8

dan teman-teman lainnya yang tidak bias saya sebutkan satu-persatu yang

telah memberikan motivasi dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2012 Jurusan Manajemen Dakwah

M. Musyfiq Hidayat S.Sos, Tsalis M. Duha, Kharisma Syahputra, Nazar

Rudiansyah, Habibullah Mustafa, Muhamad Soeharto dan teman-teman

lainnya yang telah memberikan dukungan dan masukan dalam penulisan

ini.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan Fun Swingers, M. Al-Bisri, Ade Wahyudi

S.Psi, Fakhri Abdillah, A. Fikri Ulwan SE., Naufal D. Hanan, yang selalu

mendukung dalam penulisan maupun arahan dalam pembuatan skripsi ini.

11. Teman-teman KKN SANGKARA 2 0 1 5 , yang telah membantu

mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,

masih bayak kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari semua

pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini

bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Ciputat, 19 Oktober 2016

Penulis,

Page 9: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

9

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 5

1. Tujuan Penelitian ............................................................ 5

2. Manfaat Penelitian .......................................................... 6

D. Metodologi Penelitian ……………………………………… 6

E. Tinjauan Pustaka …………………………………………… 11

F. Sistematika Penulisan ……………………………………… 13

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG ANALISIS SWOT,

PRODUK PEMBIAYAAN DAN STRATEGI PEMARASAN 14

A. Analisis SWOT ..................................................................... 14

1. Pengertian Analisis SWOT ............................................. 15

2. Fungsi, Manfaat, dan Tujuan Analisis SWOT ................ 16

3. Mekanisme dan ancangan Strategi Analisis SWOT ........ 17

B. Produk Pembiayaan .............................................................. 25

1. Pengertian Pembiayaan ................................................... 25

2. Jenis – Jenis Pembiayaan ................................................ 26

3. Prinsip – prinsip Pembiayaan .......................................... 27

C. Strategi Pemasaran ................................................................. 28

1. Pengertian Strategi Pemasaran ........................................ 28

2. Analisis dan Strategi Pemasaran .................................... 32

Page 10: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

10

3. Perumusan Strategi Pemasaran ........................................ 35

BAB III GAMBARAN UMUM BMT EL-SYIFA CIGANJUR ........... 42

A. Sejarah Singkat BMT El-Syifa ............................................. 42

B. Visi dan Misi BMT El-Syifa ................................................. 44

C. Produk yang Ditawarkan BMT El-Syifa ............................... 45

1. Pembiayaan Mudharabah ................................................ 45

2. Pembiayaan Murabahah .................................................. 45

3. Pembiayaan Qardul Hasan ............................................... 46

D. Struktur Organisasi BMT El-Syifa ....................................... 48

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

BMT EL-SYIFA ......................................................................... 49

A. Strategi Pemasaran BMT El - Syifa ....................................... 49

B. Analisis SWOT berdasarkan Faktor Eksternal dan

Internal ................................................................................... 58

BAB V Kesimpulan dan Saran .............................................................. 66

A. Kesimpulan ........................................................................... 66

B. Saran ...................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 69

LAMPIRAN .................................................................................................... 72

Page 11: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Produk pembiayaan belum terlalu dikenal masyarakat. Hal ini disebabkan

system perbankan syariah masih tergolong baru di Indonesia dan produk ini

belum terpasarkan secara baik ke pihak-pihak yang membutuhkan.

Masyarakat belum mendapat informasi secara lengkap tentang pembiyaan ini,

sementara kelompok yang sudah Bank Minded masih merujuk kepada

produk-produk konvensional dan belum terlalu focus untuk mencari tahu

produk-produk dari syariah.1

Pada saat ini, tiap-tiap bank maupun BMT dituntuk untuk dapat membuat

strategi pemasaran dalam memberikan atau meningkatkan pelayanan kepada

nasabah agar sasaran perusahaan tercapai. Strategi pemasaran kini dilakukan

secara terpadu sebagai usaha untuk memuaskan keinginan nasabah. Secara

umum strategi pemasaran dilakukan dengan menerapkan bauran pemasaran

(Marketing Mix), yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi. Bauran

pemasaran (Marketing Mix) sangat menentukan keberhasilan dalam merebut

pasa. Strategi emasran merupakan ujung tombak bagi bank untuk

mengenalkan dan memasarkan keunggulan produk-produknya. Tetapi strategi

1 A. Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah di Indonesia, cet.I, (Jakarta :

UIN Press,2009), h.3

Page 12: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

12

pemasaran tidak akan optimal bila produk yang ditawarkan kurang memiliki

daya saing dibandingkan dengan produk pesaing. 2

Padahal perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang melaksanakan

konsep pemasaran yang berorientasi kepada konsumen. Beberapa cara dalam

pemasaran jasa menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat

yang digunakan pemasar untuk menentukan karakteristik yang ditawarkan

kepada pelanggan. Dimana unsur-unsur bauran pemasaran terdiri dari:

product, price, promotion, people, process, dan physical evidence. Alat-alat

tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan

merancang teknik jangka pendek.3

Suatu produk yang dikeluarkan pasti mempunyai keunggulan, kelemahan

tersendiri, untuk menilai keunggulan dan kelemahan tersebut biasanya

menggunakan analisis atau penelitian. Analisis SWOT diangap mampu

menilai produk dan memasarkan produknya. Tujuan dilakukannya analisis

SWOT ini, adalah untuk melakukan diagnose produk sehingga bias dilakukan

secara tepat terhadap produk yang dipasarkan. Maka, fungsi dari analisis

SWOT dan strategi kompetitif adalah untuk menganalisa mengenai kekuatan,

kelemahan, serta keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan yang

dilakukan melalui analisa terhadap kondisi internal perusahaan yang

dilakukan melalui analisa terhadap kondisi eksternal perusahaan. Teknik

2 Lutfi Hamid, Jejak-jejak Ekonomi Syariah (Senayan Abadi Publishing. Jakarta :

2003) h. 79 3 Muchammad Parmudi, Sejarah dan Doktrin Bank Islam, (Yogyakarta : Kutub

,2005) h.21

Page 13: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

13

analisis SWOT pada dasarnya merupakan satu teknik untuk mengenali

berbagai kondisi yang menjadi basis bagi perencanaan strategi. 4

Tujuan dilakukan analisis SWOT ini, walau ada unsur subyektifitas,

adalah untuk melakukan diagnose produk sehingga bias dilakukan prognosa

yang tepat terhadap produk yang dimiliki. Langkah awal yang bias

dikembangkan adalah menginvertasi factor internal yang ada pada perbankan.

Keberadaan factor internal inilah yang akan menggambarkan bagaimana

kondisi rill BMT dalam menggembangkan produknya.5

Dengan menggunakan analisis SWOT akhirnya bisa dirumuskan factor

kunci sukses yang mungkin dimiliki BMT-BMT di Indonesia. Factor kunci

sukses ini penting sekali sebab akan memberikan informasi bagaimana

sebenarnya profil keunggulan bersaing (Competitive Advantage Profile) yang

mempunyai suatu perbankan syariah. Langkah selanjutnya dalam

menganalisis SWOT adalah menginvertasikan factor eksternal. Saat ini,

peluang BMT untuk mengembangkan produknya terbuka lebar sebab

pemerintah telah berpihak pada ekonomi islam yang melibatkan Majelis

Ulama Indonesia. Namun, demikian tantangan yang dihadapinya juga

semakin kompleks. Tantangan itu berupa ketatnya persaingan pada bisnis

mendatang karena selain diperlukan modal yang tidak sedikit langkah

4 Prof H. A. Jazuli dan Drs. Yadi Janwari, M.Ag, Lembaga-lembaga

Perekonomian Umat : Sebuah Perkenalan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002) h.

183 5 Karnaen A Perwaatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, h. 213

Page 14: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

14

pengembangan produk akan berhadapan langsung dengan perbankan

konvensional yang telah mapan dan lebih berpengalaman.6

Pada dasarnya peran pemasaran merupakan hal penting untuk

memperkenalkan eksistensi BMT di masyarakat, sehingga bagi masyarakat

yang membutuhkan dana cepat tidak perlu pergi ke bank umum karena

dengan datang ke BMT persyaratannya lebih mudah di bandingkan dengan

bank. Maka dari itu, apabila pemasaran berjalan dengan baik maka

berdampak baik pula untuk berkembang dan suksesnya BMT. Tetapi, tidak

jarang pula BMT mengalami kebangkrutan dikarenakan proses pemasaran

dan hal lain tidak berjalan dengan baik.7

Dengan demikian, kita memerlukan perencanaan bisnis yang akurat.

Sehingga dapat memusatkan perhatian posisi dalam bisnis tersebut,

mengetahui ke arah mana perusahaan akan pergi, bagaimana mencapainya

serta tindakan apa yang perlu dilakukan agar dapat memaksimalkan kekuatan

dan merebut peluang yang ada sehingga berhasil. Karena itu, perencanaan

bisnis yang baik merupakan alat yang sangat berguna

Berdasarkan uraian di atas, bahwa kesuksesan pelaku Usaha Mikro Kecil

Menengah adalah suksesnya strategi pemasaran BMT di tengah-tengah

masyarakat dan UMKM itu sendiri. Sebagai rumah pembiayaan yang

berperan aktif dalam membangun pertumbuhan ekonomi kecil (UMKM),

maka penulis melakukan penelitian sebagai bahan penyusunan skripsi tentang

6 Muhammad Luthfi Al-Hamidi, Jejak-jejak Ekonomi Syariah, h.88

7 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran ; Dasar, Konsep & Strategi, cet. VII,

(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 198

Page 15: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

15

“Analisis SWOT Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan pada BMT El -

Syifa”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Banyak yang bisa kita di teliti dari lembaga sepeti BMT, namun

penulis ingin membatasi masalah ini pada strategi pemasaran produk

pembiayaan BMT El - Syifa yaitu Al – Mudharabah, Al – Murabahah,

dan Qardul Hasan.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan yang diangkat di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagaimana strategi pemasaran produk pembiayaan pada BMT El –

Syifa?

b. Analisis SWOT pada strategi pemasaran proses pembiayaan BMT

El – Syifa (Internal dan Eksternal)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tentang strategi pemasaran Marketing Mix yang

dilakukan oleh BMT El – Syifa

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi strategi

pemasaran pada BMT El – Syifa berdasarkan analisis SWOT

Page 16: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

16

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya:

a. Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi khasanah

ilmu pengetahuan kepada mahasiswa/I khususnya konsentrasi

Manajemen Lembaga Keuangan Syariah (MLKS) mengenai

“Analisis SWOT Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan pada BMT

El – Syifa Ciganjur”.

b. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman secara

mendalam mengenai informasi dan wawasan bagi peneliti maupun

lembaga yang berkaitan.

D. Metodologi Penelitian

Metodelogi penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Langkah-langkah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah tatacara penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu apa

yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan prilaku

Page 17: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

17

nyata.8 Penelitian kualitatif datanya dapat penulis dari lapangan, baik

data lisan maupun data tertulis.

2. Pendekatan Penelitian

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan bersifat deskriptif-kualitatif. Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa,

kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deksriptif memusatkan

perhatian kepada masalah-masalah actual sebagaimana adanya pada saat

penelitian berlangsung. Melalui penelitian deksriptif, peneliti berusaha

mendeskripsikan perisrtiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian

tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.

Variabel yang diteliti bias tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dari

satu variabel.9

3. Sumber Data

Sumber data primer adalah sumber subjek dari mana data dapat

diperoleh. Adapun sumber yang dipakai pada penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber yang dapat memberikan

informasi secara langsung, serta sumber data tersebut memiliki

hubungan dengan maslah pokok penelitian sebagai bahan informasi

8 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet, X, (Bandung : Remaja

Rosda Karya,2005), h.6 9 Belajarpsikologi.com/pendekatan-jenis-dan-metode-penelitian-pendidikan/

diakses tanggal 2 juni 2016

Page 18: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

18

yang dicari.10

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan narasumber.

Dengan demikian, data primer dalam penelitian ini adalah data

yang diambil dari sumber yang pertama berupa hasil wawancara

langsung dengan manajer operasional BMT El - Syifa Ciganjur

beserta anggota-anggotanya yang terkait. Sedangkan data yang

menjadi objek informan adalah seluruh data-data yang ada pada

BMT El - Syifa Ciganjur baik tertulis maupun berupa dokumen-

dokumen.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber

yang sudah ada. Contoh data sekunder misalnya catatan atau

dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan

publikasi perusahaan, lporan pemerintah, data yang diperoleh dari

majalah, dan lain sebagainya.

Sedangkan data yang termasuk data sekunder dalam penelitian

ini adalah data yang berasal dari dokumen-dokumen yang berkenaan

dengan pembiayaan di lembaga keuangan syariah (BMT) seperti

buku-buku yang relevan dengan pembahasan produk pembiayaan,

serta sumber yang lain berupa hasil laporan penelitian yang masih

ada hubungannya dengan tema yang dibahas sebagai pelengkap yang

10

Safidin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), h.

91

Page 19: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

19

dapat dikorelasikan dengan data primer. Data tersebut adalah

tambahan yang berasal dari sumber tertulis.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua

macam teknis pengumpulan data yaitu melalui penelitian kepustakaan

(Library Research) dan penelitian lapangan (Field Research)11

.

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan yaitu, peneliti melakukan penelusuran

literature dan buku rujukan yang relevan dengan pembahasan skripsi.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan yaitu, melakukan penelitian angsung ke

tempat yang dijadikan objek penelitian, dalam hal ini adalah BMT.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dilakukan dengan cara :

1) Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan langsung yang dilakukan secara

sistematis dari fenomena yang diselidiki12

.

2) Wawancara

Yaitu percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (Interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan diwawancarai (Interviewee) yang

11

Burhan Ashshofa, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta : PT Asdi

Mahasetya, 2004), h. 61 12

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Fak. Psikologi UGM,

1994), h. 136

Page 20: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

20

memberikan jawaban atas pertanyaan itu13

. Dalam penelitian ini

penulis melakukan wawancara langsung dengan

pengurus/pengelola beserta jajarannya, untuk mendapatkan data

yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

3) Studi Dokumen

Yaitu teknik pengumpulan data berdasarakan data-data yang

bersifat tidak langsung, seperti dokumen-dokumen, laporan,

buku-buku yang diperoleh di BMT El – Syifa dan laporan

lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BMT El – Syifa Jl. Gunung Raya,

Cirendeu, Ciputat, Tanggerang Selatan. Telp. : (021) 7432728

Adapun penelitian ini dimulai pada 19 september s/d 22 september

2016.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses penyusunan data agar data

tersebut dapat ditafsirkan. Menyusun data berarti menggolongkan ke

dalam kategori tafsiran atau interpretasi artinya memberikan makna

terhadap analisis, menjelaskan ketegori dan mencari hubungan antara

berbagai konsep.14

13

Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet, X, (Bandung : Remaja

Rosda Karya,2005), h.135 14

Dadang Ahmad, Metode Penelitian Agama : Perspektif Ilmu Perbandingan

Agama, (Bandung : Pustaka Setia, 2000), Cet. I, h158

Page 21: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

21

Agar dalam menganalisa data dapt dilaksanakan dengan baik, maka

harus sesuai dengan prosedur atau langkah-langkah, menurut Lexy J.

Meleong proses analisa data dimulai adalah :

a. Mencatat sebuah data yang tersedia dari bebagai sumber, yaitu

dari wawancara, pengamatan yang sudah ditulis dalam catatan

lapangan, dokumen resmi,

b. Menggumpulkan, memilah-milah data dengan membuat

rangkuman yang inti dari hasil wawancara, pengamatan yang

sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen resmi.

c. Menyusun dalam satuan-satuan yang kemudian dikategorikan

pada langkah berikutnya.

d. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data.

e. Membuat kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari

pemeriksaan keabsahan data.

7. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam skripsi ini mengacu

pada penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang disusun oleh tim

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, diterbitkan oleh

UIN Press tahun 2000 , cetakan ke III.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah ditelaah pada penelitian sebelumnya, penulis mendapati

penelitian terlebih dahulu sebagai berikut :

Page 22: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

22

1. Judul Skripsi “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan KBMT Al –

Jibaal Cirendeu” penulis Aries Firdaus, Mahasiswa Jurusan Manajemen

Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada skripsi ini membahasa bagaimana strategi pemasaran berdasarkan

marketing mix. Pembahasan ini hanya mencakup pembiayaan profit,

sedangkan yang akan penulis bahas mencakup seluruh pembiayaan

profit dan non profit (qardul hasan).

2. Judul Skripsi “Analisis Bauran Pemasaran Produk Murabahah pada

BSM Cabang Tangerang” penulis Ahmad Sodaqoh Alhamidi,

Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penelitian ini dibahas bagaimana BSM cabang Tangerang

mengembangkan bauran pemasaran (Marketing Mix) hanya pada produk

Murabahah.

3. Judul Skripsi “Strategi Pemasaran BMT melalui Media Internet” penulis

Irwan Siska, Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini membahas bagaimana pelaksanaan dan pengaruh pemasaran

melalui media internet. Dengan tujuan untuk menginformasikan dan

menawarkan produk kepada nasabah-nasabah yang belum kenal BMT.

Tidak ada bagian yang sama dengan apa yang penulis teliti.

Page 23: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

23

F. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dimaksud untuk memberikan gambaran tentang

isi skripsi secara garis besar. Dalam sistematika pembahasan skripsi ini

terbagi dalam lima bab yang masing-masing terbagi dalam sub-sub bahasan

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang pendahuluan sebagai pengantar skripsi secara

keseluruhan. Bab ini meliputi latar belakang masalah,

pembatasan dan rumusan masalah, apa yang menjadi tujuan

dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta tinjauan

pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Pengertian Analisis

SWOT, Strategi dan Pemasaran, Pengertian Strategi

Pemasaran, Analisis dan Strategi Pemasaran, (Analisis

Peluang, Analisis Kompetitif, dan Target Pemasaran).

BAB III GAMBARAN UMUM BMT

Bab ini menjelaskan tentang Sejarah dan Perkembangan

BMT, Profil, Visi dan Misi, , Kegiatan dan Produk BMT,

Pengajuan Pembiayaan dan Struktur Organisasi.

BAB IV ANALISIS SWOT PADA BMT EL - SYIFA

Tentang Analisis SWOT, Strategi Produk Pembiayaan

BMT Al – Syifa (Marketing Mix).

Page 24: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

24

BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan penelitian secara keseluruhan dan

saran-saran yang bersifat membangun bagi pengembangan

BMT Al – Syifa.

Page 25: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

25

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Analisis SWOT

1. Pengertian Analisis SWOT

Teknik analisis SWOT pada dasarnya merupakan suatu teknik untuk

mengenali berbagai kondisi yang menjadi basis bagi perencanaan strategi.

Setelah mengenali isu permasalahan yang dihadapi secara teoritis perlu

dibangun kesepakatan antar stakeholder mengenai “apa yang diinginkan

kedepan” terhadap isu tersebut. Komponen atau elemen apa yang perlu untuk

lebih ditingkatkan, dikurangi atau justru diganti, memerlukan suatu proses

analisis yang banyak didasarakan pada peta kondisi SWOT dari isu tersebut.

SWOT singkatan dari bahasa Inggris, yaitu Strengths (Kekuatan),

Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Treats (Ancaman).15

Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan

demikian, perencanaan strategi (Strategic Planner) harus menganalisis

faktor-faktor strategis perusahaan (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan

Ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis

situasi, model yang paing popular untuk analisis situasi adalah analisis

SWOT.16

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara

sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan

15

www.Goodgovernance.co.id/Dokumentasi/A02 diakses 9 september 2016 16

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik membedah kasus bisnis, (Jakarta PT

Gramedia Pustaka Utama, Februari 2006). Cet. Ke-12, hlm 19

Page 26: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

26

pada logika yang dapat memaksimalkan Strengths (Kekuatan), Opportunities

(Peluang), namun secara bersamaan dapat meminimalkan Weaknesses

(Kelemahan), dan Treats (Ancaman).17

2. Fungsi, Manfaat, dan Tujuan Analisis SWOT

a. Fungsi Analisis SWOT

Secara umum analisis SWOT sudah dikenal oleh sebagian besar tim teknis

penyusunan Corporate plan. Sebagian dari pekerjaan perencanaan

strategiterfokus kepada apakah perusahaan mempunyai sumber daya dan

kapabilitas yang memadai untuk menjalankan misinya dan mewujudkan

visinya.pengenalan akan kekuatan yang dimiliki akan membantu perusahaan

untuk tetap manaruh perhatian dan melihat peluang-peluang baru, sedangkan

penilaian yang jujur terhadap kelemahan–kelemahan yang ada akan

memberikan bobot realism pada rencana-rencana yang akan dibuat

perusahaan, jadi fungsi analisis SWOT adalah menganalisis mengenai

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui

telaah terhadap kondisi internal perusahaan serta mengenai peluang dan

ancaman yang dihadapi perusahaan yang yang dilakukan melalui telaah

terhadap kondisi eksternal perusahaan.18

b. Manfaat Analisis SWOT

17

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik membedah kasus bisnis, (Jakarta PT

Gramedia Pustaka Utama, Februari 2006). Cet. Ke-12, hlm 18 18

Www.Perform.or.id/files/modul prosbumd04_Find.pdf, h. 3 diakses 9

september 2016

Page 27: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

27

Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam

bisnis apa perusahaan beroperasi, dan arah mana perusahaan menuju ke masa

depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan

manajemen perusahaan dalam menjalankan misisnya dan mewujudkan

visinya. Hasil analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap

lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai, serta

dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan selama 3-5

tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para

stakeholder.

c. Tujuan Analisis SWOT

Untuk mengetahui kelemahaan perusahaan dan menciptakan kelemahan

itu menjadi suatu kekuatan, serta mencoba menghilangkan ancaman untuk

dijadikan suatu peluang, maka perlu identifikasi terhadap peluang dan

ancaman yang dihadapi serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

perusahaan melalui penelaahan terhadap lingkungan usaha dan potensi

sumber daya perusahaan dalam menetapkan sasaran dan merumuskan strategi

organisasi yang realistic dalam mewujudkan visi dan misinya, maka tujuan

analisis SWOT adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang dimiliki dan atau dihadapi perusahaan. Bila pihak perusahaan

telah menjalankan analisis SWOT dari perumusan masalah, hal tersebut bias

dijadikan dasar dalam membuat keputusan atau jawaban agar permasalahan

berjalan dengan baik, untuk itu permasalahan harus bias mengolah dan

mempertahankan serta memanfaatkan peluang yang ada secara baik.

Page 28: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

28

3. Mekanisme dan Ancangan Strategi SWOT

a. Mekanisme SWOT

Mekanisme pembahasan SWOT adalah mencakup tiga tahapan, yaitu :

a. Penyepakatan pengertian / persepsi diantara stakeholder

Dibawah ini disampaikan upaya-upaya sistematis untuk dapat

dipergunakan sebagai bahan untuk mendeskripsikan kondisi yang

dihadapi:

1) Strengths (Kekuatan)

Adalah sesuatu yang selama ini menjadi kekuatan utama (internal-

sesuatu yang dapat di pengaruhi secara langsung) dari dulu sampai

sekarang.

Contoh Kekuatan :

a) Perusahaan memiliki modal yang cukup

b) Perusahaan memiliki citra yang baik di masyarakat

c) Perusahaan memiliki jaringan kerja yang luas

d) Lokasi perusahaan strategis

e) Pendapatan perusahan meningkat dari tahun ke tahun

2) Weaknesses (Kelemahan)

Adalah suatu yang menjadi kelemahan utama (internal) dari dulu

sampai sekarang.

Contoh Kelemahan :

a) Promosi perusahaan terhadap produk masih kurang

b) Produk yang ditawarkan masih sedikit/terbatas

Page 29: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

29

c) Sumber daya manusia kurang memadai

3) Opportunities (Peluang)

Adalah berbagai potensial yang dapat di ekspolorasi untuk

mempengaruhi pencapaian sasaran yang diharapkan.

Contoh Peluang :

a) Factor ekonomi makro yang membaik

b) Meningkatnya kehidupan masyarakat

4) Treats (Ancaman)

Adalah sesuatu yang dapat membatasi / mengagalkan pencapaian

(eksternal) sasaran yang ditetapkan tetapi belum pernah terjadi dan

tidak dapat dipengaruhi secara langsung.

Contoh Ancaman :

a) Banyaknya pesaing perusahaan

b) Factor makro ekonomi setelah krisis

b. Pengisian infromasi untuk tiap variable atau aspek SWOT

Setelah ngengenali pengertian atau batasan tiap aspek SWOT

diatas, menjadi sangat diperlukan untuk mendapatkan isinya, yang

paling memungkinkan untuk mendapatkan isi tersebut :

1) Brainstorming

Saling mengajukan pendapat atas dasar pengalamannya untuk

didiskusikan bersama-sama sampai didapat kesepakatan bahwa apa

yang disampaikan memang sesuai untuk mengisi aspek SWOT.

Page 30: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

30

2) Kuestioner

Untuk menginventarisir berbagai pandangan atau pendapat tentang

isi dari setip aspek SWOT untuk kasus tertentu.

c. Menilai relevansi data

Melalui mekanisme koleksi data seperti dimaksud diatas akan

menghasilkan beberapa hasil temuan / identifikasi yang berupa daftar

panjang di tiap aspek SWOT yang ada, dengan kedalaman informasi

yang berbeda-beda, maka daftar panjang tersebut perlu disusun

persepsi yang sama diantara stakeholder, yakni dengan cara

menyususn bobot tiap temuan di masing-masing aspek SWOT, seperti

table berikut.

Page 31: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

31

Page 32: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

32

Hasil akhir dari keseluruhan proses berupa informasi kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang telah disepakati oleh seluruh

stakeholder yang akan menjadi bahan masukan utama bagi penyusunan

strategi penanganan isu terkait. Informasi SWOT disini mengandung bahwa :

a. Pengelompokan informasi ke dalam masing-masing aspek SWOT

sudah tidak diragukan lagi dengan adanya persepsi yang sama.

b. Peran atau keterkaitan antara tiap informasi di dalam tiap kelompok

aspek SWOT sudah dapt dibedakan karena keberadaan bobot masing-

masing informasi tersebut.

1. Ancangan Strategi SWOT

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang

(Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan factor internal Kekuatan

(Strenght) dan Kelemahan (Weaknesses).19

Perencanaan usaha yang baik

dengan metode SWOT dirangkung dalam matriks SWOT yang

dikembangkan oleh kearns (1992).20

19

Freddy Rangkuti, h. 19 20

Freddy Rangkuti, h. 83

Page 33: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

33

IFAS

EFAS

(Strenght)

Kekuatan

(Weaknesses)

Kelemahan

(Opportunities)

Peluang

Startegi SO

(Agresif)

Strategi WO

(Turn-Around)

(Threats)

Ancaman

Strategi ST

(Diversifikasi)

Strategi WT

(Defensif)

IFAS adalah internal Strategic factors analisys summary, yaitu factor-

faktor strategis internal suatu perusahaan. EFAS adalah factor-faktor strategi

eksternal suatu perusahaan. Keduanya dibandingkan yang dapat

menghasilkan alternative strategi ( SO, ST, WO dan WT ). Hasil analisis pada

table matriks evaluasi factor eksternal dan matriks factor internal dipetakan

pada matriks posisi organisasi dengan cara sebagai berikut.

a) Sumbu horizontal (x) menunjukkan kekuatan dan kelemahan , sedangkan

b) Sumbu vertical (y) menunjukkan peluang dan ancaman

c) Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil analisis sebagai berikut

d) Kalau peluang lebih besar daripada ancaman maka nilai y˃0 dan

sebaliknya

e) Ancaman lebih besar daripada peluang maka nilai y˂0

f) Kalau kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x˃0 dan

g) Sebaliknya kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka x˂0

Page 34: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

34

Lihat Diagram Berikut :

a. Strategi SO = Kuadran 1

a) Merupakan posisi yang sangat menguntungkan

Page 35: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

35

b) Perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat

memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal

c) Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif

b. Strategi ST = kuadran 2

a) Meskipunm menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai

keunggulan sumber daya

b) Perusahaan-perusahaan pada posisi seperti ini dapat menggunakan

kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang

c) Dilakukan melalui penggunaan strategi divertivikasi produk atau pasar

c. Strategi WO = kuadran 3

a) Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber

dayanya lemah

b) Karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal

c) Focus strategi perusahaan pada posisi seperti ini ialah meminimalkan

kendala-kendala internal perusahaan

d. Strategi WT = kuadran 4

a) Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan

b) Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumber

daya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan

c) Strategi yang diambil : defensive, penciutan atau likuidasi

Page 36: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

36

B. Produk Pembiayaan

1. Pengertain Pembiayaan

Pembiayaan adalah aktivitas menyalurkan dana yang terkumpul

kepada anggota pengguna dana, memilih jenis usaha yang akan dibiayai

agar diperoleh jenis usaha yang produktif, menguntungkan dan dikelola

oleh anggota yang jujur dan bertanggung jawab. 21

Sementara itu, menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan

Usaha Kecil Dan Menengah No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang

Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah: Pembiayaan

adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau kerjasama

permodalan antar koperasi dengan anggota, calon anggotanya, yang

mewajibkan penerima pembiayaan itu untuk melunasai pokok pembiayaan

yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad diserta pembayaran

sejumlah bagi hasil dari pendapatan atau laba dari kegiatan yang dibiayai

atau penggunaan dana pembiayaan tersebut.

Menurut Syafi‟I Antonio, pembiayaan merupakan salah satu tugas

pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi

kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.22

Berdasarkan

definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah suatu

aktifitas penyaluran dana kepada pihak yang membutuhkan, untuk

21

Ahmad Sumiyatno, BMT Menuju Koperasi Modern; Panduan untuk Pemilik,

Pengelola dan Pemerhati Baitul Maal wat Tamwiiil dalam Format Koperasi,

(Yogyakarta: Ises Publishing, 2008) hlm. 160 22

Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktek, (Jakarta :

Gema Insani Press, 2004) h, 165

Page 37: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

37

dipergunakan dalam aktifitas yang produktif sehingga anggota dapat

melunasi pembiayaan tersebut.

2. Jenis-jenis pembiayaan

Secara garis besar produk pembiayaan syariah terdiri dari 3 kategori yang

dibedakan berdasarkan tujuan penggunaanya, yaitu sebagai berikut :

a. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang yang

dilakukan dengan prinsip jual beli.

b. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa yang

dilakukan dengan prinsip sewa-menyewa.

c. Transaksi pembiayaan untuk kerjasama yang ditujukan untuk

mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil.23

Berikut ini jenis-jenis pembiayaan oleh bank syariah :

1) Al-Musyarakah

Yaitu pembiayaan yang berdasarkan prinsip bagi hasil, merupakan

akad kerja dua pihak atau lebih untuk untuk melakukan usaha

bersama. Masing-masing pihak memberikan dana dengan

kesepakatan keuntungan dan resiko ditanggung bersama sesuai

kesepakatan.

2) Al-Mudharabah

Yaitu pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal artinya

akad kerja sama dimana bank syariah membiayai seluruh modal

23

Hasanudin Rahman Daeng Naja, Hukum Kredit dan bank Garansi (The

Bnakers Hand Book), (Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2005), h. 68

Page 38: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

38

dan nasabah sebagai pengelola. Pembagian keuntungan dituang

dalam kontrak yang disepakati sebelumnya.

3) Baial‟Murabahah

Yaitu kegiatan jual beli barang. Pembiayaan ini meliputi penentuan

harga pokok ditambah keuntungan yang diharapkan oleh nasabah

dan dibiayai oleh bank. Pembayaran oleh nasabah dilakukan secara

cicilan sesuai dengan jangka waktu usaha.

4) Ijarah

Yaitu pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa

pilihan atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas

barang yang disewa dari pihak bank oleh phak lain yang disebut

ijarah wa iqtina.24

3. Prinsip-Prinsip Pembiayaan

Prinsip pembiayaan adalah pedoman-pedoman yang harus diperhatikan

dalam melakukan analisis kelayakan usaha.25

Secara umum prinsip tersebt

berdasarkan pada 5C, Antara lain:

a. Character adalah sifat atau karakter dari pihak pengelola usaha.

Analisis sering kali dilakukan dengan metode wawancara langsung

kepada mudharib dan orang-orang disekitar lingkungannya.

b. Capacity adalah kemampuan mudharib dalam menjalankan usaha

dan mengembalikan modal yang diberikan shahibul maal.

24

Kasmir, Kewirausahaan, hlm 131-132 25

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP

YKPN), hlm 60.

Page 39: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

39

c. Capital adalah modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha

tersebut. Terdiri dari tangible asset seperti dana dan material

pendukung usaha. Tapi terdapat intangible asset yang penting

untuk dimiliki pengusaha yanitu manajemen, keahlian dan system

teknologi.

d. Collateral adalah jaminan yang akan diberikan mudharib kepada

shahibul maal. Jaminan tersebut biasanya senilai atau lebih besar

dari modal usaha.

e. Condition adalah keadaan usaha mudharib yang dilihat dari pangsa

pasar, trend, prospek usaha bank dan kondisi politik dan ekonomi.

C. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi berasal dari kata yunani Strategos, yang berarti jenderal. Oleh

karena itu, kata strategi secara harfiah berarti “seni para jenderal”. Kata ini

mengacu pada apa yang merupakan perhatian utama manajemen puncak

organisasi. Secara khusus, strategi adalah „penempaan‟ misi perusahaan,

penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan

internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk memcapai sasaran

dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran

utama organisasi akan tercapai.26

Menurut kamus manajemen kata strategi diartikan sebagai rencana yang

cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling

26

Ticoalu dan Agus Dharma, ed., Kebijakan dan Strategi Manajemen, Cet. II,

(Jakarta : Erlangga, 1997), h.18

Page 40: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

40

berhubungan dalam hal waktu dan ukuran27

. Sedangkan dalam kamus

marketing, strategi adalah rencana, kadang-kadang dalam garis besar saja,

untuk mencapai tujuan tertentu, biasanya di kuantifikasi dan lebih sering atas

dasar waktu yang relevan lama28

.

Penyusunan strategi bisa membantu organisasi mengumpulkan,

menganalisis, dan mengorganisasikan informasi. Melacak tren industry dan

kompetisi, mengembangkan model perkiraan dan analisis scenario,

mengevaluasi kinerja korporasi dan devisi, menemukan peluang pasar yang

baru, mengidentifikasi ancaman bisnis, dan mengembangkan rencana

pelaksanaan yang kreatif. Perencanaan strategi biasanya memainkan peran

sebagai konsultan atau penyumbang saran29

.

Oleh karena itu, strategi merupakan sebuah keputusan besar organisasi

dalam menentukan tujuan jangka panjang yang diharapkan.

Sedangkan pengertian pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan dan

menyediakan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada

tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi

yang tepat. Oleh karena itu, terdapat pengertian atau definisi lain yang lebih

tentang pemasaran, yaitu sebagai usaha untuk menciptakan dan menyerahkan

suatu standar kehidupan30

.

27

B. N. Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2003),

Cet. I h. 340 28

Norman A. Hart dan John Stapleton, Kamus Marketing, (Jakarta : Bumi

Aksara, 2005), Cet. II h. 200 29

Ichsan Setiyo Budi, ed., Manajemen Strategi, (Jakarta : Salemba Empat, 2006),

h. 11-12 30

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, Cet. VII,

(Jakarta : PT Raja Grafindo, 2004), h.3-5

Page 41: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

41

Penafsiran yang sempit tentang pemasaran ini terlihat pula dari definisi

American Marketing Association 1960, yang menyatakan pemasaran adalah

hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang

dan jasa dari produsen sampai ke konsumen. Disamping penafsiran ini

terdapat pula pandangan yang lebih luas, yang menyatakan pemasaran

merupakan proses kegiatan yang mulai jatuh sebelum barang/bahan-bahan

masuk dalam produksi.

Definisi AMA tersebut meletakkan konsep pertukaran atau exchange

sebagai konsep sentral dalam pemasaran. Harus terdapat tiga hal yang

menjadi syarat agar suatu pertukaran dapat terjadi, yaitu: Pertama, haruslah

terdapat dua atau lebih pihak yang memiliki sesuatu yang bernilai untuk dapat

saling dipertukarkan; Kedua, adanya keinginan dan kemampuan untuk

memberikan sesuatu itu kepada pihak lain; dan Ketiga, adanya suatu cara

untuk saling berkomunikasi.

Sedangkan menurut pandangan islam pemasaran adalah upaya yang

dilakuakan agar memudahkan terjadinya penjualan/perdagangan. Pada

dasarnya ada lima konsep menurut pandangan islam, yaitu Pertama,

Kejujuranyang di iringi dengan konsep Kedua, Ikhlas, dimana dengan

keikhlasan seorang pemasar tidak akan tunggang langgang mengejar materi

belaka, konsep kedua ini di bingkai menjadi konsep Ketiga,

Profefionalisme, seorang yang professional akan bekerja dengan maksimal,

konsep Keempat, Silaturahmi yang mendasari pola hubungan dengan

nasabah, calon pelanggan, pemodal dan pesaing. Sedangkan konsep

Page 42: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

42

Kelima¸murah hati dalam melakukan kegiatan perdagangan. Lima konsep

ini menyatu dengan apa yang disebut sebagai Soul Marketing yang nantinya

akan melahirkan kepercayaan (trust). Kepercayaan ini merupakan suatu

modal yang tidak ternilai dalam bisnis.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah pernyataan

pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan

pada target pasar yang ditentukan. Dengan kata lain strategi pemasaran

adalah serangkaian tujuan dan sasaran. Kebijakan dan aturan yang memberi

arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-

masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan

perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaiangan yang

selalu berubah31

.

Adapun tujuan strategi pemasaran yaitu32

:

1. Menetapkan arah kegiatan perusahaan

2. Memberikan informasi kepada manajemen puncak dan merumuskan

tujuan

3. Sasaran untuk mengantisispasi berbagai permasalahan dan keaadaan

yang berubah dimasa mendatang.

Strategi pemasaran merupakan hasil dari perencanaaan pemasaran.

Pengembangan strategi pemasaran memerlukan serangkaian tahapan :

31

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2004) Edisi 1, Cet. 7 h. 168 32

Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, h. 3

Page 43: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

43

identifikasi segmen pasar, target pasar, penentuan posisi produk, dan

formulasi bauran pemasaran (Marketing Mix).33

2. Analisis dan Strategi Pemasaran

Setiap organisasi atau perusahaan yang ingin berhasil dalam pemasaran

harus terlebih dahulu memiliki sesuatu rencana pemasaran strategis

(strategic marketing plan) yang berfungsi sebagai panduan dalam

menggunakan sumber daya yang dimiliki. Strategi pemasaran ditentukan

berdasarkan analisis situasi, yaitu situasi terperinci mengenai kondisi pasar

yang dihadapi perusahaan berserta kondisi produk dan merek yang dimiliki.

Berdasarkan analisis situasi ini, perusahaan mencoba memahami pasar yang

mencakup segmentasi konsumen dan tingkat persaingan didalamnya.34

1. Analisis Peluang

Analisis yang cermat terhadap pasar akan memberikan peluang bagi

setiap produk untuk masuk ke pasar. Peluang Pasar (market

opportunities) adalah wilayah dimana terdapat kecenderungan permintaan

yang menguntungkan, dimana perusahaan percaya kebutuhan konsumen

belum terpuaskan dan dimana perusahaan dapat bersaing efektif.35

Suatu

perusahaann biasaya mengidentifikasi peuang pasar dengan cara

memperhatikan pasar secara cermat dan menandai jika terdapat

kecenderungan kenaikan permintaan dan juga memperhatikan tingkat

kompetisi yang terdapat pada setiap segmen pasar. Suatu pasar tidak dapat

33

Hargo Utomo, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Gunadarma, 1993), h. 13 34

Morisan, M.A, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, hlm 51. 35

Diadaptasi dari George E. Belch & Michael A. Blech, Advertising and

promotion : An Integrated Marketing Communications Perspective, hlm. 40.

Page 44: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

44

dipandang sebagai satu kelompok besar konsumen yang homogen tetapi

terdiri dari kelompok-kelompok konsumen heterogen.

2. Analisis Kompetitif

Dalam mempersiapkan strategi dan rencana pemasaran, praktisi

pemasaran harus melakukan analisis secara cermat terhadap persaingan

yang ada pada suatu segmen pasar. Suatu persaingan terdiri atas

persaingan langsung (termasuk persaingan di antara sejumlah merek yang

dimiliki sendiri) dan persaingan tidak langsung (munculnya produk

substitusi).36

Salah satu aspek penting dalam perencanaan strategi pemasaran adalah

meneliti keuntungan kompetitif (Competitive advantage), yaitu

something special a firm does or has that gives it an edge over

competitors.37

(suatu hal khusus yang dimiliki atau yang dilakukan

perusahaan yang memberikannya keunggulan dibandingkan competitor).

3. Target Pemasaran

Mereka yang baru terjun ke bisnis, menjadi pengusaha pada umumnya

membidik konsumennya secara intuitif yaitu berdasarkan perkiraan atau

naluri mereka saja. Mereka mengira tahu persis siapa konsumennya dan

apa yang menjadi kebutuhan konsumen. Pandangan mereka tentang

36

Morisan, M.A, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, hlm 53. 37

George E. Belch & Michael A. Blech, Advertising and promotion : An

Integrated Marketing Communications Perspective, hlm. 41.

Page 45: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

45

kosumen cenderung ditentukan oleh kaca matanya sendiri, yaitu

membayangkan dirinya sendiri sebagai salah seorang konsumen dari

produk yang dibuatnya. Untuk jangka waktu tertentu cara ini mungkin

berhasil, tetapi tidak untuk jangka panjang. Suatu ketika konsumen tentu

akan berubah. Generasi baru datang, pesaing baru bermunculan,

persaingan semakin tajam, sementara berbagai produk menawarkan gaya

hidup baru. Dengan demikian konsumen bisa berubah. Perkembangan

telah menimbulkan globalisasi, pembangunan ekonomi, dan perbaikan

kesejahteraan sehingga melahirkan kelompok-kelompok baru dalam

masyarakat.

Praktisi pemasaran yang baik tidak akan pernah mau memasuki

keseluruhan segmen pasar hanya dengan mengandalkan satu produk, satu

merk dan satu jasa. Mereka akan menggunakan produk yang berbeda dan

strategi yang berbeda pula. Pasar dibagi-bagi kedalam sejumlah segmen

yang kemudian dipilih untuk dijadikan target pasar yang akan menjadi

fokus kegiatan pemasaran dan promosi. Target atau sasaran setiap segmen

tentu saja tidak sama, ini berarti praktisi pemasaran harus menyediakan

anggaran yang berbeda serta strategi bauran promosi yang berbeda juga.

3. Perumusan Strategi Pemasaran

1. Strategi Pasar yang dituju

Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilaisekaligus

penyerahan nilai. Phillip Kotler menggabungkan proses penciptaan dan

Page 46: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

46

penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk yang disebut STP

(Segmentasi, Targeting dan Positioning).38

a. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar menurut para ahli:

1) Menurut Wendel R. Smith segmentasi pasar adalah pembagian dari

pasar secara keseluruhan dalam kelompok-kelompok sesuai dengan

kebutuhan dan ciri-ciri konsumen.

2) Menurut Rhenald Kasali segmentasi pasar adalah suatu konsep

yang sangat penting dalam kehiduoan ini. Bukan hanya untuk

kepentingan bisnis, tapi juga untuk kegiatan kemasyarakatan atau

kegiatan nirlaba lainya.39

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat peneliti simpulkan bahwa

segmetasi pasar adalah suatu konsep yang penting dalam kehidupan ini

yaitu dengan membagi pasar secara berkelompok sesuai dengan ciri dan

kebutuhan konsumen

b. Targeting

Merupakan pemilihan besar atau luasnya segmen sesuai dengan

kemampuan suatu perusahaan untuk memasuki segmen tersebut. Sebagian

besar perusahaan memasuki sebuah pasar harus baru dengan melayani satu

38

Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia; Segmentasi Targeting Positioning,

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 1998), h.23 39

Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia; Segmentasi Targeting Positioning,

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 1998), h. 26

Page 47: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

47

segmen tunggal, dan jika terbukti maka mereka menambah segmen dan

kemudian memperluas secara vertikal atau secara horizontal.

c. Positioning

Yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu

pasar. Produk atau jasa ditempatkan pada posisi yang diinginkan

konsumen sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli

produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Pemasaran bertujuan untuk memaksimalkan kepuasaan konsumen

yang merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi Kelangsungan hidup

perusahaan sehingga semua kegiatan perusahaan, baik produksi, teknik,

keuangan maupun pemasaran (termasuk variabel-variabel 4P dari

marketing mix) harus diperhatikan.

Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan

hubungan dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat

kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilanjutkan dengan

mengembangkan suatu produk (product) yang memuaskan kebutuhan

konsumen dan menawarkan produk tersebut dengan harga (price) tertentu

serta mendistribusikannya agar tersedia ditempat-tempat (place) yang

menjadi pasar bagi produk bersangkutan.

Untuk itu perlu dilaksanakan suatu program promosi (promotion) atau

komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen

kepada produk bersangkutan. Proses ini disebut marketing mix atau bauran

Page 48: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

48

pemasaran.40

Oleh karna itu setiap element Marketing Mix membutuhkan

strategi tersendiri, namun tetap akan terkait dengan element lainya.41

Phillip Kotler dan Garry Amstrong mendefinisikan bauran pemasaran

sebagai seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan

dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan

didalam pasar sasaran.

a. Strategi Produk

berdasakan definisi dari Philip Kotler produk yaitu segala sesuatu

yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk dapat diperhatikan,

dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan. Karena merupakan suatu penawaran maka

produk juga sering disebut sebagai tawaran pasar.42

b. Strategi Harga

Harga merupakan sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk

memproses suatu produk. Pengertian harga menurut William J.

Stantion adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah berupa barang)

yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah

produk dan pelayanan yang menyertainya. Philip Kotler menyatakan

bahwa harga adalah satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yan

menghasilkan pendapatan penjualan.

40

Morissan, M.A, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi 1, (Jakarta :

Kencana Prenada Media Group, 2010) h.6 41

Kasmir, Manajemen Perbankan; (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), h.

186 42

Kasmir, Manajemen Perbankan; (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), h.

186

Page 49: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

49

Dengan menetapkan harga tertentu maka akan terbentuklah citra

atau “image” tertentu dari konsumen kepada perusahaan. Penetapan

harga yang tinggi akan membentuk image bahwa barang tersebut

adalah barang yang bagus dengan kualitas tinggi serta merupakan

barang yang biasa dipergunakan oleh masyrakat kalangan atas.

Sebaliknya dengan menetapkan harga jual yang rendah akan tercipta

image dan produk tersebut akan dikenal sebagai barang yang murah.

Strategi ini dikenal dengan strategi barang murah. Dalam penentuan

strategi harga harus diperhatikan tujuan dari penentuan harga itu

sendiri, yaitu: (1) bertahan (2) memaksimalkan laba (3)

memaksimalkan penjualan (4) gengsi atau prestis, (5) pengembalian

atau investasi.43

c. Strategi Tempat atau distribusi

Distribusi merupakan kegiatan penyaampaian produk sampai

ketangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh

karena itu, kebijakan distribusi meruapakan salah satu kebijakan

pemasaran terpadu yang mencakup penentuan saluran pemasaran

(marketing channeles) dan distribusi fisik (physical distribution).

Kedua faktor ini mempunyai hubungan yang sangat erat dalam

keberhasilan penyaluran dan sekaligus keberhasilan pemasaran produk

43

Lipoyadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta, Salemba), h.

105

Page 50: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

50

perusahaan efektifitas penggunaan saluran distribusi diperlukan untuk

menjamin tersedianya produk di setaip mata rantai saluran tersebut.44

Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh

produsen untuk menjadikan sutau produk yang dihasilkan dapat

diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat yang

tepat dimanapun konsumen berada.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi

cabang suatu bank adalah dengan peritmbangan sebagai berikut: (1)

dekat dengan kawasan industri atau pabrik (2) dekat dengan lokasi

perkantoran (3) dekat dengan lokasi pasar (4) dekat dengan perumahan

atau masyarakat (5) mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada

disuatu lokasi.45

d. Stretegi Promosi

Promosi merupakan usaha peningkatan penjualan perusahaan

menjalankan berbagai hal seperti memperbaiki dan memperluas

penyaluran produknya serta meningkatkan pelayanan pada konsumen.

Dalam praktiknya paling tidak ada empat macam sarana promosi yang

dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk

maupun jasanya, adapun keempat ini disebut dengan Promotion Mix,

yaitu:

1) Periklanan (advertising)

44

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi, (Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada, 2004). Edisi 1 Cet. 7, h. 223-224 45

Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi 1 Cet. 4 (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2003), h. 208

Page 51: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

51

Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank

guna menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan

oleh bank. Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga

produk serta keuntungan- keuntungan produk dibandingkan

pesaing.46

2) Promosi Penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan merupakan salah satu cara yang

bertujuan untuk menarik nasabah agar membeli setiap produk atau

jasa yang ditawarkan dan untuk meningkatkan penjualan atau

untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dapat

dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon, atau sampel

produk.47

3) Publisitas (publicity)

Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide,

barang dan jasa secara non personal yang mana orang atau

organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas

merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam

suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.

4) Penjualan pribadi (personal selling)

Menurut Basu Swasta, Personal selling yaitu terjadi

interaksi langsung, saling bertemu muka antara pemebeli dan

46

Kasmir, Pemasaran Bank, Cet. 2, (Jakarta : Prenada Media, 2005) h.177 47

Kasmir, Pemasaran Bank, Cet. 2, (Jakarta : Prenada Media, 2005) h.177

Page 52: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

52

penjual. Dalam hal ini penjual dituntut mahir dalam berkomunikasi

sehingga dapat mempengaruhi calon pembeli.

3. Tujuan Pemasaran

Setiap badan usaha atau perusahaan, baik yang mencari laba maupun

nirlaba, pasti mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut bias bersifat

jangka pendek dan juga tujuan jangka panjang. Adapun tujuan umum dari

pemasaran sendiri adalah sebagai berikut:48

a. Memaksimumkan konsumsi dengan kata lain memudahkan dan

merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli

produk yang ditawarkan oleh bank secara berulang-ulang.

b. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan

yang diinginkan nasabah, nasabah yang puas akan menjadi ujung

tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan

kepada nasabah lain melalui ceritanya.

c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan

berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan

pula.

d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai

kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien

BAB III

GAMBARAN UMUM BMT EL – SYIFA CIGANJUR

48

Kasmir, Pemasaran Bank, Cet. 2, (Jakarta : Prenada Media, 2005) h.180

Page 53: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

53

A. Sejarah Singkat BMT El – Syifa Ciganjur49

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul

Maal dan Baitul Tamwil. Baitul Maal lebih mengarah pada usaha-usaha

mengumpulkan dan menyalurkan dana non profit/social oriented, seperti

zakat, infaq, shodaqoh dan waqaf. Penyaluran dananya seperti akad al-

qardul hasan (pinjaman kebajikan). Sementara Baitul Tamwil sebagai

usaha mengumpulkan dan menyalurkan dana dengan tujuan memperoleh

keuntungan/profit oriented dengan akad bagi hasil (mudharabah), jual beli

(murabahah), sewa-menyewa (al-ijarah) dan akad syariah lainnya.

Berdirinya BMT El-Syifa yang merupakan lembaga keuangan mikro

syariah dan berbadan hukum koperasi, berfungsi menghimpun dana dari

anggota, menyalurkan pembiayaan, mengawasi dan membina anggota

serta memberikan jasa pelayanan system pembayaran.

BMT berinduk kepada INKOPSYAH BMT, yang digandeng oleh

PINBUK Indonesia dan Asosiasi BMT Seluruh Indonesia (ABSINDO).

Bermitra dengan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank Syariah

lainnya. Bimbingan dan pengawasan Baitul Maal Muamalat (BMM) dan

Microfin Indonesia.

Bermula dari adanya undangan ICMI Pusat kepada pengurus koperasi

dan BMT se-Jakarta dalam rangka silaturahim antara pengurus koperasi

dan BMT se-Jakarta. Menggapai undangan tersebut, pengurus koperasi

49

Arsip BMT El – Syifa Ciganjur, hlm 22.

Page 54: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

54

pesantren (KOPONTREN) El-Syifa mengirimkan utusannya untuk

menghadiri silaturahim tersebut.

Dilihat dari letak yang strategis dan kondisi masyarakat pada saat itu,

pendirian BMT diproyeksikan akan sukses jika di dirikan di wilayah ini.

Pertimbangan ini di dasarkan dari jauhnya jangkauan pelayanan

perbankan, sehingga menimbulkan solusi pendirian BMT diharapkan

menjadi alternatif untuk memberdayakan usaha kecil dan mendorong

ekonomi ummat untuk lebih baik.

Dengan sarana dan prasana yang sederhana mulailah BMT beroperasi

dengan nama BMT El-Syifa pada tanggal 21 Mei 1996 dengan menerima

simpanan dari anggota. Adapun pemberian nama BMT El-Syifa, karena

BMT El-Syifa merupakan pengembangan KOPONTREN EL-SYIFA yang

telah sejak lama beroperasi di wilayah Ciganjur khususnya di kalangan

pondok pesantren El-Syifa.

Melihat keseriusan pendirian BMT El-Syifa, maka tanggal 31 Mei

1996 bertempat di Pamulang. Direktur BMI, Zainul Bahar Nur

meresmikan beroperasinya BMT El-Syifa. Satu bulan kemudian Dirut

PINBUK memberikan sertifikat operasi No. 0903007/PINBUK/VI/96

kepada BMT El-Syifa. Setelah dilakukan penelitian bahwa para anggota

dan pengurus telah siap mengelola BMT dengan baik.

Sementara Badan Hukum BMT El-Syifa yang merupakan mitra usaha

dari koperasi pondik pesantren El-Syifa, berdasarkan SK MENKOP dan

PPK No. 045/BH/KWK.9/II/1995, dengan mendapatkan sertifikat operasi

Page 55: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

55

dari PINBUK di atas. Pada tahap awal beroperasinya BMT El-Syifa

diadakan kerjasama dengan BMT Al-Azhar Pasar Minggu dan sampai saat

ini konsultasi, tukar-menukar informasi masih tetap terjalin dengan baik.

B. Visi dan Misi BMT El - Syifa Ciganjur50

BMT El-Syifa turut berperan serta dalam mengoptimalkan syiar Islam

dalam benttuk kegiatan kelembagaan keuangan yang berlandaskan Islam,

terutama dalam menghimpun dana ummat untuk dikembangkan pada

usaha-usaha yang produktif dan dialokasikan kepada masyarakat

pengusaha ekonomi menengah kebawah khususnya mereka yang menjadi

anggota BMT, dan tak melupakan tanggung jawab sosialnya sesuai dengan

syariat Islam (profit social oriented).

Untuk mencapai itu semua BMT El-Syifa bertekad untuk menciptakan

dan berusaha memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya sesuai dengan

peraturan pemerintah dan tuntunan syariah. Hal ini diupayakan dengan

mengidentifikasikan kebutuhan para anggota serta menawarkan produk

yang beragam. Semua itu dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh

sumber daya manusia yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan

profesional.

C. Produk Yang Ditawarkan BMT El - Syifa Ciganjur51

1. Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak, dimana

pihak pertama (Shahibul Maal) menyediakan seluruh (100%) modal,

50

Arsip BMT El – Syifa Ciganjur, hlm 23. 51

Arsip BMT El – Syifa Ciganjur, hlm 24.

Page 56: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

56

sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan

mudharabah ini dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam

kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal

selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola.

Seandaina kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau

kelalaian si pengelola harus bertanggung jawab atar kerugian

tersebut. Dalam proses pengelolaannya, pihak BMT El-Syifa

menyerahkan modal yang diperlukan peminjam untuk membiayai

suatu usaha dimana keuntungan usaha tersebut dibagi secara

berimbang sesuai proporsi jumlah dana atau kesepakatan bersama.

2. Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam bai‟ al-Murabahah,

penjual harus memberitahu harga produk yang ia beli dan

menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Pada

prosesnya, pihak BMT El-Syifa menyediakan barang-barang modal

kerja dalam waktu pendek, dan keuntungan yang diperoleh BMT

tersebut yaitu penjualan barang.

3. Pembiayaan Non Profit (Qordul Hasan)

Qordul Hasan adalah kegiatan transaksi dengan akad pinjaman

dana non komersial, dimana si peminjam mempunyai kewajiban

untuk membayar dana pokok yang dipinjam kepada yang memberi

Page 57: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

57

pinjaman tanpa imbalan atau bagi hasil dalam waktu tertentu sesuai

dengan kesepakatan.

Pinjaman dana pada BMT El-Syifa ini diberikan kepada delapan

golongan (mustahiq) yang memerlukan modal kerja dan harus

dikembalikan dengan mencicil tanpa dibebankan bagi hasil.

PROSEDUR PERMOHONAN PEMBIAYAAN

ANGGOTA BMT EL-SYIFA

a) Tahap I (Perlengkapan Administrasi)

1) Memiliki nomor rekening simpanan di BMT El-Syifa

2) Aktif (minimal 6 bulan)

3) Untuk penambahan modal usaha, usaha telah berjalan minimal

1 tahun

4) Memiliki saldo tabungan 20% dari modal yang diperlukan

5) Mengisi formulir permohonan pembiayaan

6) Mengisi surat Avalis (penjamin) atau surat rekomendasi

7) Mengisi data analisa usaha

8) Menyerahkan photo copy KTP

9) Menyerahkan photo copy Kartu Keluarga

10) Menyerahkan photo copy surat jaminan

11) Survei lokasi

12) Menunggu informasi

b) Tahap II (Jika permohonan disetujui)

Page 58: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

58

1) Membaca akad pembiayaan

2) Membayar administrasi

3) Menyerahkan surat jaminan

4) Menandatangani realisasi pembiayaan

5) Menerima dana pembiayaan

c) Struktur Organisasi BMT El - Syifa Ciganjur52

STRUKTUR ORGANISASI BMT EL-SYIFA CIGANJUR

52

Arsip BMT El – Syifa Ciganjur, hlm 25.

Page 59: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Pemasaran BMT EL-Syifa

Page 60: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

60

Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan dalam mencapai

visi dan misinya, tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha

mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan/laba perusahaan.

Dalam hal itu perusahaan hanya dapat mempertahankan dan menigkatkan

penjualannya, melalui usaha mencari dan membina nasabah serta usaha

menguasai pasar. Tujuan ini hanya dapat dicapai apabila bagian pemasran

perusahaan melakukan strategi untuk dapat menggunakan kesempatan atau

peluang yang ada dalam pemasaran, sehinga posisi atau kedudukan

perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan ditingkatkan.

Dalam hal tersebut dapat dilihat dari perumusan strategi pemasaran

yang terdiri dari:

1. Berdasarkan Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat berkembang dan

mampu bersaing. Dalam hal inilah setiap perusahaan selalu

menetapkan dan menerapkan strategi dan cara pelaksanaan

kegiatan pemasaran. Salah satu unsur strategi pemasaran adalah

strategi acuan/bauran pemasaran, merupakan strategi yang telah

dilakukan oleh BMT El-Syifa :

a. Strategi Produk

Strategi produk pembiayaan yang ada di BMT El-Syifa

sebagai berukut :53

1) Murabahah

53

Arsip BMT El – Syifa Ciganjur, hlm. 34

Page 61: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

61

Akad jual beli barang seharga perolehan ditambah margin

keuntungan yang disepakati oleh kedua pihak (FATWA

DSN MUI NO: 04DSN-MUI/IV/200). Murabahah adalah

jual beli barang pada harga awal dengan tambahan yang

disepakati.54

BMT El-Syifa dalam produk pembiayaan

murabahah (jual beli), bertindak sebagai penjual, sementara

anggota/nasabah sebagai pembeli. Barang/jasa yang

diperjual belikan dalam produk pembiayaan murabahah

pada BMT El-Syifa ialah seperti pembelian motor, barang-

barang elektronik dan lain-lain. Ilustrasinya BMT El-Syifa

akan membeli barang yang di perlukan anggota/nasabah

dari pemasok, kemudian anggota/nasabah akan membelinya

kepada BMT El-Syifa dengan selisih keuntungan (margin)

yang disepakati.

2) Musyarakah

Akad kerjasama usaha dimana sumber modal dari dua

pihak atau lebih dengan pembagian keuntungan sesuai

dengan nisbah yang disepakati. (FATWA DSN MUI NO.

08/DSN-MUI/IV/2000). Selanjutnya keuntungan dan resiko

akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

3) Mudharabah

Page 62: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

62

Akad kerjasama usaha dimana sumber modal 100% dari

shahibul maal / pemilik dana dan pengelola usaha.

Pembagian hasil usaha berdasarkan nisbah yang disepakati

(FATWA DSN MUI NO. 07/DSN-MUI/IV/2000). Nasabah

sebagai pengelola usaha harus berkontribusi dalam bentuk

keahlian, skill, keterampilan dan manajemen. Keuntungan

dari hasil usaha dibagi berdasarkan nisbah yang disepakati

pada awal akad, dan KBMT akan menerima bagi-hasil pada

setiap periode yang telah disepakati. Jika terjadi kerugian

ditanggung shahibul maal.

4) Ijarah

Yaitu akad sewa-menyewa barang atau jasa. BMT El-Syifa

menyewakan jasa atau barang kepada mitra dengan harga

sewa yang telah disepakati dan diangsur selama jangka

waktu tertentu. (FATWA DSN MUI NO. 09/DSN-

MUI/IV/2000). Jasa pembiayaan ini diberikan kepada

nasabah yang tidak memiliki cash in hand tetapi punya

kebutuhan mendesak, misalnya untuk pengobatan,

pendidikan dan lain-lain.

5) Al-Qardh

Sebagaimana diterangkan dalam fatwa DSN MUI No.

19/DSN-MUI/IV/2001 tentang al-Qardh adalah pinjaman

yang diberikan kepada nasabah lembaga keuangan syariah

Page 63: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

63

(muqtarid) bagi yang memerlukan. Dikatakan Qardhul

Hasan karena pinjaman ini merupakan wujud peran sosial

lembaga keuangan syariah untuk membantu masyarakat

muslim yang kekurangan secara finansial. Disamping itu,

karena sifatnya dana sosial, pinjaman ini juga bersifat

lunak. Artinya jika nasabah mengalami kesulitan untuk

membayar atau mengangsur tagihan bulanan, maka pihak

LKS harus memberikan dispensasi/keringanan dengan tidak

memberikan denda atau tambahan bunga sebagaimana yang

berlaku pada lembaga keuangan konvensional dan

menunggu sampai nasabah mempunyai kemampuan untuk

membayarnya. Bahkan pada kondisi tertentu dimana

nasabah benar-benar pailit pihak BMT dapat membebaskan

nasabah dari segala tanggungan hutang.

b. Strategi Harga

Strategi harga pemasaran produk pembiayaan di BMT El-

Syifa, ialah dari ketentuan margin dan nisbah, dimulai dari

perhitungan operasional, biaya tenaga kerja, listrik kemudian

liat pasar margin diluar sana, berapa rate rata-rata margin di

BMT lain, setelah itu dihitung jangan sampai kita rugi. Baru

ditetapkan margin dan nisbah, kira-kira 2 s.d 2,5 % karena

seandainya 1.5% bisa tidak menutupi biaya operasional.

Kemudian harga jual dicantumkan dalam akad jual-beli

Page 64: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

64

termasuk di brosur, berikutnya nasabah akan mengajukan

pembiayaan, pembiayaan dimulai dari Rp. 500.000 s.d

50.000.000.55

Setelah nasabah mendapatkan pembiayaan,

kemudian pembacaan akad sampai selesai dan uang / barang

diserahkan kepada anggota/nasabah untuk digunakan, jika

barang tidak bisa dibelikan oleh pihak BMT El-Syifa maka

akad wakalah (titipan) akan berperan yang selanjutnya nasabah

boleh membeli sendiri barang yang dibutuhkan dan bukti/struk

pembelian harus dikembalikan kepada BMT, apabila bukti

pembelian/struk tidak dikembalikan maka BMT akan

memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada

nasabah.Selanjutnya pembayaran angsuran/cicilan dibayar

langsung dengan cara mingguan atau bulanan dan angsurannya

bersifat tetap tidak berubah sepanjang jangka waktu yang telah

disepakati. Ini berlaku pada semua produk pembiayaan yang

ada di BMT El-Syifa.56

Ada beberapa tambahan untuk ketentuan harga, bagi

nasabah baru maka umumnya tidak ada tawar-menawar nisbah

atau margin, sudah tertera di dalam brosur untuk Ilustrasi

Angsuran Pembiayaan yang akan dikenakan 2% s.d 2.5%,

55

Brosur BMT El-Syifa mengenai produk pembiayaan 56

Hasil Wawacara, Pengurus BMT El-Syifa tgl. 22 september 2016 di BMT El-

Syifa

Page 65: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

65

sedangkan bagi nasabah lama dan baik dalam angsuran maka

boleh tawar menawar.57

c. Strategi Promosi

Adapun Promosi yang dilakukan oleh BMT El-Syifa dalam

memasarkan produk pembiayaan adalah dengan cara:58

1) Dari mulut ke mulut

Masyarakat yang tinggal di Ciganjur dan sekitarnya pasti

sudah tahu Koperasi BMT El-Syifa, karena letaknya di

jalur utama jalan, dan pada masa pendiriannya melibatkan

Yayasan El-Syifa maka dilakukan strategi dari mulut ke

mulut, dari awal pendirian sampai sekarang strategi ini

masih digunakan. Strategi yang dilakukan dari mulut ke

mulut saat ini cukup efektif, namun tidak dapat diukur dan

diprediksi berapa banyak yang menjadi anggota/nasabah

dari hasil promosi ini karena yang menyebarkan semua

anggota dan pengurus BMT El-Syifa.

2) Lewat pengajian.

Pengajian yang biasa diadakan warga Ciganjur dan

sekitarnya ada 3 golongan, yaitu pengajian Bapak-bapak,

Ibu-ibu dan Remaja. Pengajian yang ada di masjid El-Syifa

ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pemasaran yang

57

Brosur BMT El-Syifa Mengenai Produk Pembiayaan 58

Hasil Wawancara, Karyawan BMT El-Syifa tgl. 22 september 2016 di BMT

El-Syifa

Page 66: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

66

ada. Strategi yang dilakukan lewat pengajian saat ini masih

kurang efektif, menurut bapak ruslan selaku manajer BMT

El-Syifa masih jarang atau bahkan sedikit yang mengerti

tentang BMT maka biasanya di pengajian atau di masjid

hanya sekedar membagikan brosur.

3) Penyebaran Brosur

Sampai saat ini brosur hanya di disebar di titik-titik area

Ciganjur dan sekitarnya, waktu penyebaran brosur kapan

saja sesuai jam kerja dan disebar khusus kepada warga

yang memiliki usaha seperti, warteg, warung-warung,

pedagang buah, pedagang pakan burung, pedagang keliling,

sayur-sayuran dan lain-lain. Alasan belum disebar diluar

ciganjur karena masih banyak pertimbangan, dimulai

tenaga marketing yang saat ini hanya ada satu dan masih

kurangnya SDM maka belum dilakukan diluar Ciganjur.

Kalaupun ada nasabah yang menjadi anggota diluar

ciganjur, karna pernah lewat jalur utama ciganjur atau tahu

dari temannya. Strategi ini sangat efektif, dapat dilihat

pencapain anggota setiap tahunnya naik. Sampai saat ini

jumlah anggota BMT El-Syifa sebanyak 384 per Januari

2016. BMT El-Syifa biasa memproduksi Brosur sebanyak 2

rim atau 1000 lembar bisa sampai 4-5 bulan.

4) Banner/papan petunjuk BMT.

Page 67: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

67

Media ini hanya dipasang didepan kantor saja sebagai

informasi sederhana dan sebagai alat penunjuk keberadaan

BMT El-Syifa.

5) Penjualan Pribadi (Personal Selling).

Promosi yang dilakukan oleh pengelola BMT El-Syifa

dalam melayani dan mensosialisasikan dengan menawarkan

produk-produk pembiayaan, baik melalui saluran telepon

maupun kepada nasabah yang datang langsung ke Koperasi.

Nasabah yang datang ke Koperasi tidak semuanya

ditawarkan lagi hanya orang tertentu saja. Promosi yang

dilakukan oleh BMT El-Syifa Ciganjur belum sampai pada

metode periklanan, Televisi, Radio dan Majalah. Masih

dalam bentuk sederhana akan tetapi BMT El-Syifa sudah

mempu membuat website sendiri agar lebih mudah dalam

mengakses dan mengenal lebih dalam BMT El-Syifa. Jadi

dapat disimpulkan bahwa kegiatan BMT El-Syifa dalam

Strategi Pemasaran yang paling banyak digunakan adalah

dimulai dari tahap promosi yaitu penyebaran Brosur,

strategi ini yang paling banyak dilakukan dalam

memasarkan produk pembiayaan BMT El-Syifa karena

sangat mudah dipasarkan dan sangat efektif, didalam brosur

dimuat berbagai informasi dan Ilustrasi Angsuran

Pembiayaan, sehingga sangat menarik baik anggota lama

Page 68: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

68

atau calon anggota, jelas tertulis plafond peminjaman dari

Rp. 500.000 s.d Rp. 50.000.000, biaya angsuran dan jangka

waktu angsuran pilihan sudah tertera. Ini yang menjadikan

banyak UKM cepat mengambil keputusan untuk

mengajukan pembiayaan. Singkatnya, informasi yang

terdapat di dalam brosur sudah sangat jelas bukan informasi

umum yang kurang jelas dan membingungkan para

pengusaha. Tahap selanjutnya produk yang dipilih oleh

nasabah dan paling banyak diminati yaitu produk

Murabahah dengan alasan resiko rendah, perputaran cepat

dan mudah. Tahap terakhir strategi harga yaitu dengan

memasang tingkat keuntungan yang didapat (margin)

dimulai dari 2% s.d 2.5 % dan disesuaikan dengan pasaran

BMT umumnya, disini bisa tawar menawar berupa

kesepakatan harga margin dan nisbah khusus bagi nasabah

lama, dan pilihan angsuran boleh mingguan atau bulanan.

d. Strategi Tempat dan Distribusi

Tempat BMT El-Syifa berada di jalur utama Ciganjur

tepatnya di Jl. Raden Moh. Kahfi I Kp Setu, Ciganjur,

Jagakarsa, Jakarta Selatan. Seperti sudah dijelaskan di atas

setelah akad dibacakan maka uang atau barang akan diberikan

Page 69: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

69

langsung di kantor BMT El-Syifa berada, tidak dtransfer atau

di kirim ke rumah.59

Maka, dapat penulis simpulkan bahwa dalam Marketing Mix yang dilakukan

oleh BMT El-Syifa sudah sesuai dengan apa yang menjadi target sasaran jangka

panjang. Tapi, dalam keadaan yang terpaparkan, strategi pemasaran pada BMT

El-Syifa belum berjalan sesai dengan keinginan dan masih banyak kendala-

kendala yang perlu diselesaikan.

B. Analisis SWOT Berdasarkan Faktor Eksternal dan Internal

Koperasi BMT El-Syifa berdiri sejak tahun 1996 dan tetap exsis

sampai saat ini tentunya telah memiliki anggota pembiayaan tetap.

Hal ini tentunya menjadi point utama dalam perkembangan koperasi

kedepannya sehingga koperasi BMT El-Syifa merasa walaupun saat ini

begitu banyak koperasi yang ada di Jakarta Selatan, khususnya wilayah

ciganjur tidak ada persaingan yang dapat merugikan Koperasi BMT El-

Syifa. Berikut ini adalah rincian mengenai kekuatan, kelemahan dan

ancaman yang penulis sudah rangkum melalui hasil data wawancara:

1. Faktor Internal

a) Kekuatan (Strenght)

1) Mutu dan Produk sudah terjamin

2) Saluran distribusi yang efektif

3) Citra produk yang baik

4) Memiliki produk unggulan

59

Arsip BMT El – Syifa Ciganjur, hlm 3

Page 70: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

70

5) Perusahaan memiliki jaringan kerja yang luas

6) Anggota terdiri atas elemen Masyarakat sekitar Ciganjur

7) Warga sekitar sudah mengenal Koperasi BMT El-Syifa

8) Pembagian keuntungan sesuai dengan syar‟i yaitu dengan

system bagi hasil

b) Kelemahan (Weakness)

1) Sisi fundrising, anggota meningkat dana kekurangan

2) SDM tenaga pemasaran yang harus ditingkatkan

3) Manajemen Kerja Masih Kurang Baik

4) Belum maksimal dalam menanggapi keluhan nasabah

5) Tenaga marketing hanya 1 orang

6) Strategi promosi yang kurang

2. Faktor Eksternal

a) Peluang (Oppurtunity)

1) segmen pasar dan konsumen yang jelas

2) bekerjasama dengan BMT/BPRS/BANK

3) hubungan yang baik dengan nasabah

4) SDM yang berusia muda menjadi asset perusahaan

b) Ancaman (Threats)

1) Gencarnya promosi, iklan dari competitor

2) Pihak bank melirik sektor mikro dan kecil

3) Pemahaman nasabah yang kurang mengenai konsep syariah

4) Semakin banyak competitor baru

Page 71: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

71

Dari analisis SWOT yang digambarkan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa masih banyak kekurangan dalam Koperasi yang sudah

berdiri lama, pada akhirnya BMT El-Syifa yang berbadan hukum koperasi

sebagai lembaga sosial profit kalah maju dengan Koperasi lain yang ada

disekitar Jakarta Selatan. Solusi yang ditawarkan yaitu berani menambah

jumlah pegawai untuk menempati wilayah kerja yang masih kosong,

jangan sampai pekerjaan menumpuk, di kendalikan oleh satu orang, ini

tidak akan berjalan dengan baik dan sangat tidak efektif.

Untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan BMT El-

Syifa dalam menetukan kebijakan strategi pemasaran diperlukan matrik

SWOT yang bisa menunjukan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang dimiliki oleh BMT El-Syifa, sehingga kemungkinan salah

dalam mengambil keputusan dalam pemasaran dapat dihindari.

Berdasarkan matriks SWOT oleh Fred R. David maka diperoleh hasil

analisis SWOT BMT El-Syifa, adalah sebagai berikut:

Tabel IFAS

1. Kekuatan

No Strenght bobot skor

Nilai

skor

1 Mutu dan Produk sudah terjamin

0,1 4 0,4

2 Anggaran Biaya Promosi yang minimal 0,2 5 1

3 Citra produk yang baik

0,1 5 0,5

Page 72: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

72

4 Memiliki produk unggulan

0,1 4 0,4

5 Perusahaan memiliki jaringan kerja

yang luas 0,2 4 0,8

6 Saluran distribusi yang efektif

0,2 5 1

7 Pembagian keuntungan sesuai dengan

syar‟i yaitu dengan system bagi hasil 0,1 4 0,4

Sub Total 1 4,5

2. Ancaman

No Weakness bobot skor

Nilai

skor

1 Sisi fundrising, anggota meningkat dana

kekurangan 0,1 3 0,3

2 SDM tenaga pemasaran yang harus

ditingkatkan

0,2 3 0,6

3 Minim promosi untuk produk 0,2 2 0,4

4 Belum maksimal dalam menanggapi

keluhan nasabah

0,2 2 0,4

5 Spesifikasi Kurang Jelas 0,1 2 0,2

6 Produk yang ditawarkan masih

sedikit/terbatas 0,2 2 0,4

Sub Total 1 2,3

Page 73: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

73

Dari hasil analisis tabel pada faktor Strenght mempunyai total nilai 4,5

sedangkan Weakness 2,3.

Tabel EFAS

3. Peluang

No Opportunities bobot skor

Nialai

skor

1 Luasnya pangsa pasar 0,2 4 0,8

2 Bekerja sama dengan

BMT/BPRS/BANK 0,3 5 1,5

3 hubungan yang baik dengan nasabah

0,2 4 0,8

4 SDM yang berusia muda menjadi asset

perusahaan

0,3 5 1,5

Sub Total 1 4,6

4. Ancaman

No Threats bobot skor

Nilai

skor

1 Gencarnya promosi, iklan dari

competitor

0,3 3 0,9

2 Semakin banyak competitor baru

0,2 3 0,6

3 Pihak bank melirik sektor mikro dan

kecil 0,3 2 0,6

Page 74: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

74

4 Pemahaman nasabah yang kurang

mengenai konsep syariah 0,2 2 0,4

Sub Total 1 2,5

Pada tabel ini menunjukan bahwa untuk faktor opportunity nilai

skornya 4,6 dan faktor Threats 2,5. Selanjutnya nilai total skor dari

masing-masing faktor dapat dirinci, Strenght : 4,5 , Weakness 2,3 ,

Opputunities 4,6 dan Threats 2,5.

Maka dapat diketahui nilai Strenght diatas nilai Weakness Selisih (+)

2,2 dan nilai Oppurtunities dan Threatas selisish (-) 2,1. Dari hasil

identifikasi faktor tersebt maka dapat digambarkan dalam diagram SWOT.

Daftar Tabel SWOT

B

M

T

E

l

-

S

y

i

fa

Page 75: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

75

Dari hasil diatas menunjukan bahwa BMT El-Syifa masuk pada tipe

kuadran I. (positif, positif). Posisi ini menandakan bahwa BMT El-Syifa

dalam kondisi yang kuat dan berpeluang, Sehingga sangat dimungkinkan

untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih

kemajuan secara maksimal.

IFAS

EFAS

(Strenght)

Kekuatan

(Weaknesses)

Kelemahan

(Opportunities)

Peluang

Startegi SO

(Agresif)

= 4,5 + 4,6

= 9,1

Strategi WO

(Turn-Around)

= 2,3 + 4,5

= 6,8

(Threats)

Ancaman

Strategi ST

(Diversifikasi)

= 4,5 + 2,5

= 7,0

Strategi WT

(Defensif)

= 2,3 + 2,5

= 4,8

Page 76: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

76

Dari tabel diatas bisa disampulkan bahwa kekuatan + peluang (SO) =

9,1 . peluang + kelemahan (OW) = 6,8. Kekuatan + Ancaman (ST) = 7,0

dan kelemahan + ancaman (WT) = 4,8. Sehingga dalam perencanaan

strategi ini yang harus dilakukan BMT El-Syifa adalah memanfaatkan

startegi SO yang nilainya 9,1 kemudian ST, OW dan terakhir WT.

Dari Analisis SWOT diatas dapat dilihat bahwa faktor kekuatan dan

peluang dibandingkan dengan faktor kelemahan dan ancaman . oleh

karena itu, merupakan posisi yang sangat menguntungkan, Perusahaan

mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat memanfaatkan

peluang yang ada secara maksimal, Seyogyanya menerapkan strategi yang

mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

Page 77: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

77

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka ada

beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini, yaitu:

1. Perumusan Strategi Pemasaran BMT El-Syifa

Strategi pemasaran yang diterapkan oleh BMT El-Syifa

berdasarakn perumusan strategi pemasaran yang terdiri dari bauran

pemasaran dan pasar sasaran maka dapat diambil simpulan bahwa:

pasar sasaran dari BMT El-Syifa adalah seluruh masyarakat karena

tujuan pendirian dari BMT El-Syifa adalah untuk menciptakan dan

berusaha memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya sesuai

dengan peraturan pemerintah dan tuntunan syariah

2. Hasil analisis SWOT menyebutkan bahwa BMT El-Syifa

Berada pada posisi kuadran I yang mana menunjukan bahwa

BMT El-Syifa kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang

diberikan adalah Agresif, artinya koperasi dalam kondisi prima dan

mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan

ekspansi serta memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan

secara maksimal. Perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan

Page 78: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

78

sehingga ia dapat memanfaatkan peluang yang ada secara

maksimal, Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif

3. Langkah selanjutnya dalam pengambilan keputusan

Untuk strategi pemasaran pada BMT El-Syifa yang dapat

dilakukan dengan strategi SO yang memanfaatkan kekuatan dan

peluang yang ada. Adapun strategi-strategi baru yang dihasilkan

dalam pengembangan melalui analsis SWOT pada BMT El-Syifa

adalah sebagai berikut:

a) Strategi SO (Strenght Opportunities)

Yakni, Memperkuat pangsa pasar, Peningkatan promosi

pada media sosial, Menginkatan fasilitas dan pelayanana,

Meningkatkan promosi untuk produk baru, Menggunakan

mitra kerjasama.

b) Strategi WO (Weakness Opportunities)

Meliputi, Memperluas wilayah promosi, Memaksimalkan

peran manajemen strategis untuk pemasaran dan Menjalin

serta memperkuat kerjasama.

c) Strategi ST (Strenght Threats)

Yakni, Menetapkan strategi pemasaran, Menampilkan

keunggulan produk serta Meningkatkan kepercayaan calon

nasabah.

d) Strategi WT (Weakness Threats)

Page 79: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

79

Yakni, Meningkatkan strategi pemasaran yang efektif dan

efisien.

B. SARAN

Saran-saran yang diberikan peneliti dalam penelitian ini khususnya

bagi BMT El-Syifa adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan jumlah nasabah, maka promosi harus lebih

gencar dilakukan baik secra langsung maupun tidak langsung.

2. Peningkatan pelayanan yang maksimal baik fasilitas yang memadai

serta transaksi yang mudah bagi nasabah

3. Produk yang ditawarkan hendaknya memiliki keunggulan yang

tidak dilimiliki pesaing

4. Jaringan sangat berpengaruh terhadap kemajuan operasional, oleh

karena itu hendaknya BMT El-SYifa lebih meningkatkan

hubungan dengan pihak-pihak terkain yang bermanfaat bagi laju

perkembangan operasinal.

5. Agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif hendaknya

BMT El-Syifa mampu memprediksi peluang-peluang yang bisa

dimanfaatkan oleh koperasi dan selalu melakukan inovasi- inovasi

yang bisa dimanfaatkan oleh koperasi dan selalu melakukan

inovasi-inovasi bagi produk yang mempunyai nilai jual tinggi.

Page 80: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

80

6. Dalam menentukan strategi pemasaran, BMT El-Syifa harus

memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki serta

memperhatikan faktor kelemahan dan ancaman yang dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ahmad, Dadang, Metode Penelitian Agama : Perspektif Ilmu

Perbandingan Agama, (Bandung : Pustaka Setia, 2000), Cet. I

Amin, Riawan, Menata Perbankan Syariah di Indonesia, cet.I,

(Jakarta : UIN Press,2009)

Amrin, Abdullah, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta :

Grasindo, 2007)

Ashshofa, Burhan, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta : PT

Asdi Mahasetya, 2004)

Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran ; Dasar, Konsep &

Strategi, cet. VII, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004)

Azwar, Safidin, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 1998)

Chandra, Gregorius, Strategi dan Program Pemasaran,

(Yogyakarta)

Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, (Citra Aditya Bhakti.

Bandung : 2000)

George E. Belch & Michael A. Blech, Advertising and promotion :

An Integrated Marketing Communications Perspective

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, (Yogyakarta : Fak. Psikologi

UGM, 1994)

Hamid, Lutfi, Jejak-jejak Ekonomi Syariah (Senayan Abadi

Publishing. Jakarta : 2003)

Page 81: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

81

Kasali, Rhenald, Membidik Pasar Indonesia; Segmentasi

Targeting Positioning, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 1998)

Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi 1 Cet. 4 (Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada, 2003)

Kasmir, Pemasaran Bank, Cet. 2, (Jakarta : Prenada Media, 2005)

Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran

Lipoyadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta,

Salemba)

Marbun, B. N., Kamus Manajemen, (Jakarta : Pustaka Sinar

Harapan, 2003), Cet. I

Meleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Cet, X, (Bandung :

Remaja Rosda Karya,2005)

Morissan, M.A, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi

1, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010)

Muchammad Parmudi, Sejarah dan Doktrin Bank Islam,

(Yogyakarta : Kutub ,2005)

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta:

UPP AMP YKPN)

Norman A. Hart dan John Stapleton, Kamus Marketing, (Jakarta :

Bumi Aksara, 2005), Cet. II

Perwaatmadja, Karnaen A, Membumikan Ekonomi Islam di

Indonesia

Prof H. A. Jazuli dan Drs. Yadi Janwari, M.Ag, Lembaga-lembaga

Perekonomian Umat : Sebuah Perkenalan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 2002)

Rahman Daeng Naja, Hasanudin, Hukum Kredit dan bank Garansi

(The Bnakers Hand Book), (Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2005)

Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik membedah kasus bisnis,

(Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama, Februari 2006). Cet. Ke-12

Setiyo Budi, Ichsan, ed., Manajemen Strategi, (Jakarta : Salemba

Empat, 2006)

Page 82: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

82

Sumiyatno, Ahmad, BMT Menuju Koperasi Modern; Panduan

untuk Pemilik, Pengelola dan Pemerhati Baitul Maal wat Tamwiiil dalam

Format Koperasi, (Yogyakarta: Ises Publishing, 2008)

Syafi‟I Antonio, Muhammad, Bank Syariah dari teori ke praktek,

(Jakarta : Gema Insani Press, 2004)

Ticoalu dan Agus Dharma, ed., Kebijakan dan Strategi

Manajemen, Cet. II, (Jakarta : Erlangga, 1997)

Utomo, Hargo, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Gunadarma,

1993)

Non Buku :

Belajarpsikologi.com/pendekatan-jenis-dan-metode-penelitian-

pendidikan/ diakses tanggal 2 juni 2016

www.Goodgovernance.co.id/Dokumentasi/A02 diakses 9

september 2016

Www.Perform.or.id/files/modul prosbumd04_Find.pdf, diakses 9

september 2016

Page 83: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

83

LAMPIRAN 1

KUESIONER

Page 84: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

84

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK

PEMBIAYAAN PADA BMT EL – SYIFA CIGANJUR

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN ILMU

DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 85: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

85

1348 H/2016 M

PENGANTAR

Dalam rangka penyelesaian Studi pada Program S1 Jurusan Manajemen

Dakwah Fakultas Ilmu Komunikasi dan Ilmu Dakwah Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang saya ikuti saat ini, mempersyaratkan

karya tulis dalam bentuk Skripsi sebagai tugas akhir.

Untuk memenuhi persyaratan tersebut, saya bermaksud menyusun Skripsi

yang berjudul:“ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK

PEMBIAYAAN PADA BMT EL – SYIFA CIGANJUR ”.

Penyusunan Skripsi tersebut memerlukan data-data dari pendapat

Bapak/Ibu/Sdr di BMT El – Syifa Ciganjur. Besar harapan saya agar

Bapak/Ibu/Sdr bersedia membantu dengan menjawab pertanyaan yang ada pada

kuesioner ini tanpa adanya tekanan atau pengaruh apapun. Mohon Bapak/Ibu/Sdr

membaca dengan teliti untuk setiap butir pertanyaan dan alternatif jawaban yang

disediakan.

Data yang diperoleh dari penelitian ini semata-mata hanya untuk kajian

ilmiah. Atas kerjasama dan perhatian dari Bapak/Ibu/Sdr. saya mengucapkan

terima kasih.

Jakarta, 22 September 2016

Hormat Saya,

Page 86: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

86

Syauqi Jazuli

A. PEMBERIAN RATING FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

Petunjuk pengisian:

1. Berilah rating (peringkat) pada masing-masing faktor internal

(kekuatan/kelemahan) yang ada dalam perusahaan sesuai dengan

keadaan perusahaan saat ini dengan menggunakan parameter angka

sebagai berikut:

Nilai 1 = kelemahan utama

Nilai 2 = kelemahan kecil

Nilai 3 = kekuatan kecil

Nilai 4 = kekuatan utama

Berilah tanda (X) pada kolom-kolom rating sesuai dengan pilihan yang

menurut anda benar.

No Strenght 1 2 3 4

Page 87: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

87

1 Saluran Distribusi yang Efektif

2 Anggaran Biaya Promosi yang minimal

3 Memiliki Legalitas

4 Manager Oprasional yang Cekatan

5 Perusahaan memiliki jaringan kerja yang

luas

6 Pendapatan perusahaan meningkat dari

tahun ke tahun

7 Pembagian keuntungan sesuai dengan

syar‟i yaitu dengan system bagi hasil

No Weakness 1 2 3 4

1 Sisi fundrising, anggota meningkat dana

kekurangan

2 SDM masih kurang

3 Minim promosi untuk produk

4 Manajemen Kerja Masih Kurang Baik

5 Spesifikasi Kurang Jelas

6 Produk yang ditawarkan masih

sedikit/terbatas

Page 88: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

88

2. Alternatif pemberian rating terhadap faktor-faktor strategis eksternal

perusahaan (peluang dan ancaman) adalah sebagai berikut:

Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kemampuan BMT El –

Syifa Ciganjur dalam meraih peluang yang ada. Pemberian nilai

peringkat didasarkan pada keterangan berikut:

Nilai 4 = jika respon perusahaan sangat bagus terhadap faktor tersebut

Nilai 3 = jika respon perusahaan diatas rata-rata terhadap faktor

tersebut

Niali 2 = jika respon perusahaan rata-rata terhadap faktor tersebut

Nilai 1 = jika respon perusahaan dibawah rata-rata terhadap fektor

tersebut.

Page 89: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

89

No Opportunities 1 2 3 4

1 Luasnya pangsa pasar

2 Bekerja sama dengan BMT/BPRS/BANK

3 Meningkatnya kehidupan masyarakat

singga menarik minat nasabah

4 Faktor ekonomi makro membaik

No Threats 1 2 3 4

1 Banyaknya pesaing perusahaan

2 Faktor makro ekonomi setelah krisis

3 Pihak bank melirik sektor mikro dan kecil

4 Pemahaman nasabah yang kurang

mengenai konsep syariah

LEMBAR OBSERVASI

PENERAPAN ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PEMASARAN

BMT El – SYIFA CIGANJUR

No Pengamatan Ya Tidak

1 Brosur yang mudah dimengerti

2 Bekerja sama dengan BMT/BPRS/BANK

Page 90: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

90

3 Papan petunjuk ditepi jalan

5 Pelayanan yang ramah dan cepat

6 Manajer Operasional yang cepat dan

tanggap

7 Tempat tunggu yang nyaman

8 Mudah melakukan pembiayaan

9 Pemberdayaan jaringan internet dan

telepon untuk pelayanan nasabah

10 Pemasaran dengan media sosial

1) Website

2) Facebook

PEDOMAN WAWANCARA

BMT EL – SYIFA CIGANJUR

Nama : Drs. Ahmad Ruslan

Jabatan : Manager Operasional

Tempat : BMT El-Syifa

Tanggal : 22 September 2016

Waktu : 13.00 s/d 15.00 WIB

Page 91: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

91

1. Apakah BMT el – Syifa menerapkan manajemen strategis khususnya

dalam perencanaan pemasaran?

Jawaban :

Untuk saat ini BMT El-Syifa sudah menerapkan strategi pemasaran,tapi

belum maksimal karena dilihat dari SDM-nya yang belum memadai,

sehingga dalam menjalankan perencanaan pemasaran hanya menggukan

yang sudah ada saja.

2. Akad apa saja yang digunakan dalam produk pembiayaan di BMT el –

Syifa?

Jawaban :

Akad yang digunakan tentunya sesuai dengan Fatwa DSN mengenai akad-

akad syariah, seperti murabahah, mudharabah, ijarah, wadiah, dan lain

sebagainya.

3. Bagaimana promosi yang dilakukan oleh BMT el – Syifa ini?

Jawaban :

Untuk saat ini promosi yang dilakukan dengan menggunakan brosur, dan

dari mulut ke mulut. Ada juga di website bmt.el-syifa.com/ yang dapat di

akses.

4. Kemana saja BMT mempromosikan produknya?

Jawaban :

untuk saat ini kami hanya mempromosikan produk di sekitar daerah

ciganjur saja, karena jangkauan kami masih belum sampai lebih jauh.

5. Adakah segmentasi pasar yang diterapkan oleh BMT el – Syifa?

Page 92: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

92

Jawaban :

Ada, BMT El-Syifa turut berperan serta dalam mengoptimalkan syiar

Islam dalam bentuk kegiatan kelembagaan keuangan yang berlandaskan

Islam, terutama dalam menghimpun dana ummat untuk dikembangkan

pada usaha-usaha yang produktif dan dialokasikan kepada masyarakat

pengusaha ekonomi menengah kebawah khususnya mereka yang menjadi

anggota BMT, dan tak melupakan tanggung jawab sosialnya sesuai dengan

syariat Islam (profit social oriented).

6. Adakah testimony dari pada nasabah mengenai produk? Apakah testimony

menjadi bahan evaluasi untuk pengembangan BMT?

Jawaban :

Tidak ada, tapi untuk hal mengenai pertanyaan kami tatap menerima saran

dan masukan baik anggota atau non anggota.

7. Apakah BMT el – Syifa menjalin kerjasama dengan lembaga lain? Adakah

keuntungan yang didapat dari kerjasama tersebut?

Jawaban :

Iya, BMT el-Syifa bekerjasama dengan Bank Muamalat dan BMT Al-

Azhar. Keuntungannya membawa BMT el-syifa kedepan lebih maju dan

mengangkat nama BMT kami.

8. Apakah keberadaan BMT el – Syifa ini sudah efektif (dapat dijangkau

oleh anggota)? Jika tidak, adakah solusi untuk mengatasi ini?

Dilihat dari pertahun jumlah nasabah kami sedikit demi sedikit bertambah,

karena BMT kami berada tepat di jalan utama Moh. Kahfi I Ciganjur.

Page 93: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

93

9. Adakah system informasi yang memadai untuk pengambilan keputusan

manajemen baik untuk keputusan pemasaran?

Jawaban :

Ada, untuk data-data anggota BMT el-syifa tersimpan dengan rapih dan

dipegang oleh orang yang mampu menjalankan tugasnya.

Wawancara kepada nasabah (mudharib)

1. Apa pendapat ibu/bapak tentang BMT El-Syifa?

Page 94: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

94

Jawaban:

“Dalam segi tabungan bagus, swaktu-waktu bisa di ambil. Sedangkan dari

segi simpan pinjam menurut hukum islam lebih dari konvensional,

nasabah/ mudharib tidak pernah tahu bunga tabungan/ bagi hasilnya

berapa”.

2. Bagaimana pembiayaan yang diberikan BMT El-Syifa?

Jawaban:

“pembiayaannya sangat mudah , ingin pinjam berapa pasti di kasih”.

3. Bagaimana bagi hasilnya?

Jawaban:

“Dari BMT El-Syifa, tidak tahu bagi hasilnya berapa, hanya asal ambil/

pinjam uang. Jika pinjam uang dapat di cicil perhari dalam jangka waktu

hingga hutangnya terlunasi, misal pinjam Rp 1.500.000 ( satu juta lima

ratus ribu rupiah) perhari nasabah/ mudharib dapat mencicil uang sebesar

Rp 20.000- Rp 30. 000 ( tiga puluh rupiah- dua puluh ribu rupiah), yang

terpenting di pinjami uang, usaha lancar, masalah mengembalikan urusan

belakangan”.

4. Apakah ibu/bapak nyaman dengan prosedur pembiayaan yang diberikan

BMT El-Syifa?

Jawaban:

“nasabah/ mudharib banyak yang tidak mengetahui prosedur BMT,

masalah menabung dan pembiayaan hanya mengikuti alur karyawan

BMT”.

Page 95: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

95

5. Sudah berapa tahun ibu/bapak menerima pembiayaan dari BMT BIF?

Jawaban:

“sudah lama sekali sejak 2 tahun BMT ini beroperasi”.

6. Apakah bagi hasilnya sudah sesuai dengan syariah?

Jawaban:

“belum sesuai dengan konsep syariah karena bagi hasil dalam tabungan

tidak pernah di berikan (pengetahuan nasabah/ mudharib minim karena

pada notabennya yang namanya bagi hasil tergantung dengan dana yang di

berikan)”.

7. Apakah bagi hasilnya sama dengan bank konvensional atau lebih besar?

Jawabannya:

“belum pernah menabung di konvensional, jadi nasabah/ mudharib tidak

tahu/ tidak bisa membandingkan”.

8. Pelatihan apa saja yang diberikan BMT?

Jawaban:

“baru sebagian nasabah/ mudharib saja yang mendapatkan pelatihan”.

9. Bagaimana pendapat ibu/bapak tentang produk yang di tawarkan BMT?

Jawaban:

“masalah tabungan, untuk para pelaku usaha/ pedagang sangat nyaman

sekali dengan sistem jemput bola”.

10. Menurut ibu/bapak adakah kekurangan di BMT El-Syifa?

Jawaban:

“tidak ada kekurangannya”.

Page 96: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

96

11. Apa kelebihan BMT sehingga ibu mempercayakan uang ibu disimpan di

BMT El-Syifa?

Jawaban:

“prospeknya mudah tidak terlalu ribet, tidak perlu ke kantor dan

meluangkan waktu karena pedagang sibuk dengan jualannya.”

12. Kemajuan apa saja yang ibu alami setelah mendapatkan pembiayaan dari

BMT El-Syifa?

Jawaban:

“tetap berdagang dan mempunyai penghasilan, dari pinjaman BMT

sebagian dana di pakai sendiri, sebagian untuk modal berdagang”.

13. Bagaimana kondisi lapak ibu sebelum mendapat pembiayaan dari BMT

El-Syifa?

Jawaban:

“berjalan dengan lancar hingga saat ini karena mendapatkan pembiayaan

dari BMT El-Syifa secara keseluruhan, sebelum berjualan mengambil

modal dahulu”.

14. Berapa banyak pinjaman yang diberikan?

Jawaban:

“sesuai dengan yang di minta”.

15. Apakah ibu juga menabung di bank konvensional?

Jawaban: “tidak.”

16. Bagaimanakah kenyamanan ibu diantara menabung di BMT dan di bank

konvensional?

Page 97: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

97

Jawaban:

“belum pernah menabung di bank konvensional”.

17. Apa jaminannya jika ibu meminjam uang di BMT?

Jawaban:

“tidak ada jaminan, hanya dengan modal kepercayaan dengan syarat: KTP,

surat pasar dan surat perjanjian”.

18. Bagaimana strategi penjualan ibu agar tidak kalah dengan pedagang

lainnya?

Jawaban:

“bersaing secara sehat, sesama pedagang rukun dan tidak terlalu banyak

ambil untung.”

19. Apa harapan ibu mengenai BMT El-Syifa?

Jawaban:

“harapan, prosedur BMT lebih di jelaskan lagi kepada nasabah/ mudharib

tanpa di minta”.

20. Adakah pesan2 atau kritik yang ingin ibu sampaikan kepada BMT El-

Syifa?

Jawaban:

“Tidak ada, BMT El-Syifa sudah bagus”.

Page 98: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

98

Wawancara kepada karyawan

1. Bagaimana pendapat ibu tentang BMT El-Syifa ini?

Jawaban :

“BMT merupakan lembaga keuangan syari‟ah yang bagus, dengan adanya

lembaga keuangan islam non perbankan mendorong sektor- sektor mikro

itu lebih maju”.

2. Bagaimana perkembangan BMT El-Syifa pada tahun 2015-2016?

Jawaban:

“perkembangannya sangat bagus”.

3. Bagaimana produk yang di hasilkan pada tahun 2015-2016?

Jawaban:

“Produk yang aktif tabungan mudharabah dan simpan pinjam”.

4. Bagai mana keahlian manajemen dari tahun 2015-2016?

Jawaban:

Page 99: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

99

“Manajemnnya bagus, minimal pendidikan karyawan D3, lulusan SMA

sudah sngat jarang”.

5. Bagaimana kondisi persaingan BMT pada tahun 2015-2016?

Jawaban:

“Persaingan di pasar-pasar sudah cukup bersaing dengan BMT lain, tapi

harus mampu bersaing dengan meningkatkan produk BMT terutama

pelyanan BMT”.

6. Bagaimana keahlian SDM pada tahun 2015-2016?

Jawaban:

“Keahlian SDM bagus, selalu meningkat dari tahun ke tahun”.

7. Apa saja kelemahan BMT El-Syifa pada tahun 2015-2016?

Jawaban:

“Kalau menyebutkan kelemahan itu susah ya mbak, untuk saat ini

kelemahannya belum online antar BMT dan juga belum punya ATM”.

8. Apa saja kekuatan BMT El-Syifa pada tahun 2015-2016?

Jawaban:

“Kekuatannya gedung sudah milik sendiri, karyawan bagian pengurus

minimal S2 dan sudah profesional”.

9. Apa saja peluang yang ada di tahun 2015-2016?

Jawaban:

“peluangnya yaitu sasaran utama adalah pasar, dengan pendekatan ke

masjid-masjid atau takmir supaya dananya di endapkan ke BMT atau bisa

di sebut menabung di BMT”.

Page 100: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

100

10. Apa saja ancaman yang ada di tahun 2015-2016?

Jawabannya:

“persaingannya adalah bank-bank sekarang masuk pasar dengan memakai

bunga yang kecil, sedangkan persaingan antar usaha mikro yaitu semakin

banyak pedagang yang meminjam uang ke BMT”.

11. Bagaimana perhatian pemerintah kepada BMT El-Syifa pada tahun 2015-

2016?

Jawaban:

“perhatian pemerintah yaitu adanya pinjaman lembaga bergulir dari

pemerintah, bunganya kecil denngan sistem bagi hasil”.

12. Bagaimana pembiayaan BMT El-Syifa kepada para UKM?

Jawaban:

“pinjaman UKM di lakukan dengan pinjaman secara kelompok/ perajin.

Jika perorangan ada syarat-syarat khusus, seperti KTP, KK, jaminan”.

13. Bagaimana kreditor yang ada pada tahun 2015-2016?

Jawaban:

“kreditor yang macet tidak terlalu banyak, sedah ada kolektornya untuk

mengatasi dan menagih jika marketing tidak mampu”.

14. Bagaimana kepercayaan masyarakat pada tahun 2015-2016?

jawaban:

“kepercayaan masyarakat semakin tahun semakin bagus”

15. Bagaimana tekhnologi informasinya pada tahun 2015-2016?

Jawaban:

Page 101: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

101

“untuk saat ini TI (Tekhnologi Informasi) dengan sistem UC untuk entri

data”.

16. Bagaimana bagi hasil BMT dengan mudharib pada tahun 2015-2016?

Jawaban:

“bagi hasil dalam syariah bukan berarti selamanya kecil, bisa jadi lebih

dari konvensional, tergantung dana dan usahanya”.

17. Bagaimana potensi pasar UKM di bawah pembiayaan BMT El-Syifa pada

tahun 2015-2016?

Jawaban:

“potensi pasar belum menembus pasar internasional, pengembangannya

masih daerah kecamatan saja”.

18. Apakah bagi hasilnya sudah sesuai dengan konsep syariah?

Jawaban:

“sudah sesuai dengan hukum islam”.

Page 102: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

102

Page 103: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

103

Page 104: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

104

Page 105: ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN …

105