01.[JURNAL] Warehouse inventory transportation problem for supply chains
ANALISIS SUPPLY CHAINS MANAGEMENT PADA KOPI BANARAN...
Transcript of ANALISIS SUPPLY CHAINS MANAGEMENT PADA KOPI BANARAN...
ANALISIS SUPPLY CHAINS MANAGEMENT PADA KOPI
BANARAN SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Progam Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Oleh :
Frindolin Andry Susanto
NIM : 152214174
PROGAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS SUPPLY CHAINS MANAGEMENT PADA KOPI
BANARAN SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Progam Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Oleh :
Frindolin Andry Susanto
NIM : 152214174
PROGAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
MOTTO
“Percayalah dengan apa yang kamu punya, ketahuilah kelebihanmu dan tutuplah
kekuranganmu dengan kelebihanmu serta tetap kembangkan dan diperjuangkan”
(nn)
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Allah Yang Mahakuasa atas penyertaan, rahmat dan pertolongannya
Bapak, Ibuku, Adik-Adikku, dan Keluarga besar
Teman – Teman seperjuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Penerapan
Supply Chains Management pada Kopi Banaran”. Skripsi ini ditulis sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan,
bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.
Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, peneliti secara khusus menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
dan dosen Pembimbing I yang dengan sabar dan murah hati telah
mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si. selaku dosen pembimbing II,
yang dengan sabar dan penuh perhatian telah mendampingi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak, Ibu dosen dan segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Keluarga saya yang selalu mendukung dan doa dengan sepenuh hati dalam
menyelesaikan urusan kuliah.
6. Komunitas-komunitas saya yang tergabung dari komunitas hobi action
figure dan musik di Yogyakarta.
7. Teman-teman saya yang berada di Yogyakarta dan diluar kota Yogyakarta
yang selalu memberikan semangat dan doa kepada saya.
8. Teman-teman dari band saya yang selalu menghibur dan mengisi waktu
luang saya.
9. Guru-guru Xaverius Jambi yang selalu mendukung dan memberi semangat
dalam menyelesaikan kuliah dengan baik.
10. Kepada teman-teman saya yang selalu menemani saya di perpustakaan
untuk mengerjakan skripsi ini.
11. Keluarga Besar Prodi Manajemen 2015 Universitas Sanata Dharma yang
tidak bisa penulis sebut satu per satu sebagai teman seperjuangan dalam
menempuh pendidikan.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KARYA TULIS .................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..............................v
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................. vi
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. viii
HALAMAN TABEL………………..................................................................xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................5
C. Pembatasan Masalah ..................................................................................5
D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................7
A. Konsep dan Teori........................................................................................ 7
B. Penelitian Sebelumnya .............................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 26
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 26
B. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................28
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ..................................................................28
D. Sumber Data ............................................................................................. 28
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................29
F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 30
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN .............................. 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................40
A. Analisis Proses Rantai Pasokan............................................................... .40
B. Pembahasan ................................................................................................46
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITI .... 64
A. Kesimpulan................................................................................................ 64
B. Keterbatasan Peneliti ............................................................................... 65
C. Saran .......................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................67
LAMPIRAN .........................................................................................................69
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Struktur Supply Chains ................................................................11
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Kopi Banaran ...........................................37
Gambar V.1 Diagram SCM Kopi Banaran ......................................................40
Gambar V.2 Diagram Mekanisme SCM Kopi Banaran ................................. 49
DAFTAR TABEL
Tabel V.1 Faktor yang mempengaruhi SCM Kopi Banaran ..........................58
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara ....................................................70
Lampiran 2 Transkip Wawancara ....................................................................74
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian .................................................................84
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian ..................................................................... 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
ANALISIS PENERAPAN SUPPLY CHAINS MANAGEMENT PADA KOPI
BANARAN
Frindolin Andry Susanto
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan supply chains management,
faktor-faktor yang mempengaruhi supply chains management, dan faktor-faktor
yang menghambat supply chains management pada Kopi Banaran. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi dan metode
wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan data reduction,
data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil dari penelitian pada
penerapan supply chains management yaitu terdapat penerapan supply chains
management pada Kopi Banaran yang terdiri dari produsen, dan retailer di Kopi
Banaran merupakan individu-individu yang sudah saling mengenal sehingga
dapat mempermudah dan memberikan kelancaran bagi kegiatan SCM di Kopi
Banaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi supply chains management pada
Kopi Banaran yaitu Kopi Banaran selalu menjaga hubungan antara pelaku SCM
yang saling berhubungan baik, upaya untuk menjaga persediaan, serta dukungan
E-shop. Faktor-faktor penghambat dalam kegiatan SCM pada Kopi Banaran yaitu
penyerangan hama, kekurangan tenaga kerja, keamanan, dan jarak antara kebun
Assinan dengan pabrik Kopi Banaran cukup jauh.
Kata kunci: penerapan scm, faktor yang mempengaruhi scm, dan faktor
penghambat scm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
ANALYSIS ON THE KOPI BANARAN’S SUPPLY CHAINS
MANAGEMENT
Frindolin Andry Susanto
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2019
The aim of this research is to know the implementation of supply chains
management, the factors that affect supply chains management, and hamper
supply chains management of the Kopi Banaran. The techniques for collecting
data include observation and interview. For data analysis it is used data reduction,
data displaya, and conclusion drawing verification. The Result of this research
shows that the Kopi Banaran implements supply chains management fro
producers and retailers, that is, individuals who already know each other so they
can facilitate and give smooth for the activites of supply chains management. The
factors that affect supply chains management are good relationship maintained by
the Kopi Banaran among agents of supply chains management, an attempt to keep
up supplies, as well as support E-shop. The factors that hamperin the activities of
supply chains are plant disease attack, lack of employees, safety, and fardistance between Assinan garden and Kopi Banaran.
Keywords: The implementation of supply chains management, the factors that
affect supply chains management, the factors that hamper supply chains
management.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan bisnis, perusahaan dalam kegiatan operasionalnya
pastinya memerlukan pasokan barang ataupun jasa untuk sampai kepada
konsumen akhir. Kegiatan itu meliputi sejak memproduksi bahan mentah
dari produsen yang akan dikelola menjadi barang jadi hingga
didistribusikan kepada tangan kedua maupun ketiga yang akan dijual
kepada konsumen. Proses pendistribusian tersebut harus bergerak dengan
lancar agar mendapatkan keunggulan kompetitif dan kepuasan konsumen.
Oleh karena itu, supply chain management memiliki peran penting bagi
arus barang dari hulu ke hilir.
Supply chain management ini menuntut perusahaan agar
mengalirkan suatu barang dengan lancar hingga sampai pada konsumen
akhir. Supply chain management diterapkan agar suatu perusahaan
memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu serta mengatasi
ketidakpastian seperti permintaan produk, keterlambatan pasokan bahan
baku, dan proses produksi berhenti. Jadi, supply chain management dalam
penerapannya ditujukan untuk menjadikan perusahaan bekerja secara
efektif dan efisien.
Menurut Heizer dan Render (2004) supply chain management atau
manajemen rantai pasokan merupakan proses integrasi pada aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pengadaan bahan baku serta pelayanan kemudian diubah menjadi barang
setengah jadi dan produk akhir yang akan dikirim ke pelanggan akhir.
Supply chain management merupakan bagian dari manajemen
operasi. Supply chain management ini berfungsi dalam membantu
kegiatan operasional sebuah perusahaan khususnya pada aliran suatu
barang dari hulu ke hilir. Aliran barang tersebut berasal dari produsen
hingga sampai ke tangan konsumen akhir, yang akhirnya konsumen
merasa puas atas barang yang telah didapatkan.
Menurut Kaminsky dan Levi (2008) dalam skripsi Ramadan (2017)
rantai pasokan memiliki komponen-komponen utama yang terdiri dari
pemasok atau supplier, manufaktur, gudang dan pusat distribusi atau
warehouse and distribution center, pedagang besar atau whosaler,
pedagang eceran atau ritel sebagai pemenuhan permintaan dari pelanggan
akhir. Semua komponen-komponen utama tersebut memiliki peranan yang
penting bagi kelancaran supply chain management. Hal tersebut juga
merupakan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dari manajemen rantai
pasokan bagi kinerja perusahaan.
Menurut Heizer dan Render (2005) dalam skripsi Ramadan (2017)
manajemen rantai pasokan yang efektif ialah menjadikan para pemasok
sebagai “mitra” dalam strategi perusahaan dalam memenuhi pasar yang
selalu berubah. Pada kemitraan yang strategik akan menekankan pada
hubungan yang bersifat jangka panjang dalam mendukung proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
perencanaan dan usaha. Setelah itu, perusahaan dapat bekerja lebih efektif
dengan pemasok yang saling berbagi tanggung jawab untuk menjamin
suatu keberhasilan atau kesuksesan produk.
Perusahaan yang menggunakan supply chain management yang
baik akan memberikan dampak yang baik bagi aliran suatu barang atau
jasa. Dampak tersebut adalah perusahaan akan lebih terstruktur,
terkoordinasi, terjadwal, dan terpadu yang menjadikan keseluruhan proses
akan berjalan dengan efektif dan efisien. Kemudian perusahaan juga
melakukan usaha-usaha untuk menawarkan produk yang terbaik bagi
konsumen. Untuk memenuhi produk yang diinginkan konsumen,
perusahaan harus berusaha secara optimal dalam penggunaan seluruh aset
dan kemampuan yang dimiliki sebagai nilai tambah kepada konsumen.
Selain itu, perusahaan juga membutuhkan hubungan kemitraan dengan
para pemasok dan distributor untuk bekerja sama dengan baik, dan
membantu perusahaan agar tujuan tercapai dan terlaksana dengan baik.
Pada saat ini persaingan semakin ketat antara pelaku usaha. Hal itu
menjadikan mereka berada di kondisi keunggulan bersaing yang tidak
dapat dituju dengan perbaikan internal dari perusahaan saja. Hal tersebut
menjadikan peran terhadap seluruh pihak dari produsen yang memproduksi
barang mentah hingga barang jadi, kemudian jaringan distribusi yang akan
menyampaikan produk ke tangan pelanggan hingga terdapat hubungan
antara penyedia produk dengan para pelanggan atau konsumen akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Di Indonesia khususnya di kota Semarang, perusahaan yang diteliti
penulis ini merupakan perusahaan yang memproduksi dan menjual produk
yang berupa kopi. Perusahaan tersebut pastinya membutuhkan aktivitas
berupa supply chain management yang diterapkan pada aliran barang dari
hulu ke hilir. Penulis bermaksud untuk melakukan penelitian tentang
bagaimana penerapan supply chain management di perusahaan tersebut.
Perusahaan yang diteliti yaitu Kopi Banaran. Perusahaan Kopi
Banaran ini sudah menjalankan bisnisnya sejak lama yang dimiliki oleh
PT. Perekebunan Nusantara. Bisnis tersebut ialah memproduksi kopi dan
menjual produk kopi di kota Semarang. Kopi Banaran dalam kegiatan
pasokannya disebut sebagai produsen. Jadi, perusahaan tersebut
memproduksi kopi di pabrik yang dimiliki yang berlokasi di Desa
Gemawang, Kec. Jambu, Kab. Semarang.
Dalam kegiatan pasokan barang pada Kopi Banaran pastinya
mereka berhubungan dengan supplier. Supplier merupakan penyedia
produk untuk kebutuhan yang banyak lalu dijual kembali kepada
pengusaha atau pedagang. Hubungan dengan supplier tersebut haruslah
berjalan dengan baik agar kegiatan pasokan dapat berjalan lancar. Maka,
dengan adanya supplier, Kopi Banaran mendapatkan berbagai bahan untuk
pembuatan kopi.
Untuk menerapkan supply chain management, perusahaan
benarbenar mempersiapkan segala sesuatu dalam mendukung aliran suatu
barang pada supply chain management. Jika persiapan dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tidak baik, maka penerapan tersebut akan menyebabkan perusahaan
mengalami kerugian, dan membuang banyak waktu. Dalam penelitian ini,
peneliti bermaksud untuk meneliti kegiatan Supply Chains Management
produk dari Banaran khususnya produk kopi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, rumusan
masalah yang akan dikaji yaitu:
1. Bagaimana penerapan supply chain management di Kopi Banaran?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Supply Chains
Management pada Kopi Banaran?
3. Apa saja faktor-faktor yang dapat menghambat Supply Chains
Management pada Kopi Banaran?
C. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi masalah yang telah dirumuskan di atas, didapatkan
pembatasan masalah yaitu penerapan supply chain management,
faktor-faktor yang mempengaruhi Supply Chains Management pada
Kopi Banaran, dan faktor-faktor yang dapat menghambat Supply
Chains Management pada Kopi Banaran.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka
tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui penerapan supply chain management di Kopi
Banaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Supply Chains
Management pada Kopi Banaran.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menghambat Supply
Chains Management pada Kopi Banaran.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Manfaat penelitian ini bagi perusahaan yaitu diharapkan perusahaan
dapat menerapkan Supply Chain Management dengan baik, dan
berguna untuk perkembangan perusahaan dalam mengelola pasokan
produknya.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Manfaat penelitian ini bagi Universitas Sanata Dharma yaitu
diharapkan menjadi referensi serta menambah koleksi literatur
Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu diharapkan menjadi
perkembangan pengetahuan dalam penelitian pada masa yang akan
datang, serta bahan referensi khususnya di bidang manajemen
mengenai supply chain management.
BAB II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep dan teori
1. Manajemen Operasi
Kegiatan operasi (Herjanto 2007) merupakan kegiatan yang
menciptakan suatu barang atau jasa kemudian perusahaan menawarkan
barang atau jasa tersebut kepada konsumen. Dalam kegiatan operasi ini,
banyak perusahan yang melibatkan bagian terbesar dari karyawan dan aset
perusahaan. Melalui kegiatan operasi, semua sumber daya perusahaan
dapat diintergrasikan sebagai penghasil keluaran yang memiliki nilai
tambah, kemudian produk yang dihasilkan itu berupa barang akhir, barang
setengah jadi, dan jasa. Proses manajemen yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Berdasarkan proses
tersebut, manajemen operasi menerapkan proses-proses manajemen pada
pembuatan keputusan. Manajemen Operasi (Heizer, Render, 2015) adalah
aktivitas yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa melalui
proses transformasi dari input ke output.
Manajemen operasi memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Efficiency merupakan peningkatan efisiensi dalam perusahaan.
b. Productivity atau meningkatkan efektivitas merupakan peningkatan
efektivitas dalam perusahaan.
c. Economy atau mengurangi biaya merupakan pengurangan biaya dalam
kegiatan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
d. Quality atau meningkatkan kualitas merupakan peningkatan kualitas
suatu produk dalam perusahaan.
e. Reduced processing time atau mengurangi waktu proses produksi
merupakan pengurangan waktu proses produksi dalam sebuah
perusahaan. (http://www.seputarilmu.com/2016/04/pengertian-
tujuanciri-dan-4-fungsi.html)
Menurut Yamit 2003
(http://www.seputarilmu.com/2016/04/pengertiantujuan-ciri-dan-4-
fungsi.html), karakteristik manajemen operasional yaitu :
a. Manajemen operasional memiliki tujuan untuk menghasilkan barang
dan jasa
b. Manajemen operasional memiliki sebuah kegiatan yaitu kegiatan
proses transformasi
c. Manajemen operasional terdapat suatu mekanisme
yang
mengendalikan suatu pengoperasian Fungsi
manajemen operasional sebagai berikut :
a. Fungsi perencanaan
Dalam fungsi perencanaan ini, manajer operasi menentukan suatu
subsistem operasi dari organisasi serta mengembangkan progam,
kebijakan dan prosedur yang nantinya diperlukan untuk mencapai
suatu tujuan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Fungsi pengorganisasian
Dalam fungsi pengorganisasian, manajer operasi menentukan struktur
individu, grup, bagian, divisi maupun departemen pada suatu
subsistem operasi untuk mencapai tujuan pada organisasi.
c. Fungsi penggerakan
Dalam fungsi penggerakan ini, manajemen operasional memiliki
fungsi untuk melaksanakan sesuatu dengan memimpin, mengawasi,
dan memotivasi karyawan.
d. Fungsi pengendalian
Dalam fungsi pengendalian, manajemen operasional memiliki fungsi
untuk mengembangkan sebuah standar dan jaringan komunikasi agar
pengorganisasian dan penggerakan sesuai dengan yang direncanakan.
2. Persediaan
Dalam manajemen operasi terdapat bagian yang berupa persediaan.
Persediaan (Herjanto 2007 : 237) merupakan bahan atau barang yang
disimpan dalam memenuhi tujuan tertentu seperti digunakan sebagai
proses produksi. Persediaan tersebut dapat berupa bahan mentah, bahan
pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang. Tidak
ada perusahaan yang beroperasi tanpa adanya persediaan karena
persediaan penting bagi perusahaan. Menurut Herjanto (2007 : 238)
fungsi-fungsi persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Perusahaan dapat menghilangkan risiko keterlambatan pengiriman
barang yang dibutuhkan
b. Perusahaan dapat menghilangkan terhadap kenaikan harga barang atau
inflasi
c. Sebagai penyimpan barang agar perusahaan tidak akan kesulitan jika
barang tersebut tidak tersedia suatu saat di pasaran
d. Perusahaan memberikan pelayanan kepada kepada pelanggan dengan
tersedianya barang yang diperlukan
Menurut Siagian (2005 : 164-166) jenis-jenis persediaan yaitu sebagai
berikut :
a. Persediaan bahan baku
Persediaan bahan baku merupakan persediaan bahan mentah yang akan
diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
b. Persediaan barang dalam proses
Persediaan barang dalam proses merupakan persediaan yang telah
mengalami perubahan, tetapi belum selesai. Hal tersebut dikarenakan
untuk membuat produk diperlukan waktu ataupun siklus waktu.
c. Supplier inventory
Persediaan ini berfungsi sebagai penunjang dalam proses operasi atau
produksi agar berjalan dengan lancar.
d. Persediaan barang dagangan
Persediaan barang dagangan yang merupakan persediaan yang akan
dijual kembali sebagai barang dagangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
e. Persediaan barang jadi
Persediaan barang jadi merupakan persediaan yang diperoleh dari hasil
operasi atau produksinya sudah selesai serta disimpan di gudang.
3. Supply Chain
Dunia bisnis yang sangat berkompetitif membuat perusahaan untuk
menemukan berbagai cara dalam memberikan nilai tambah bagi
konsumennya. Kemudian perusahaan dituntut untuk mengirimkan
produknya secara efektif dan efisien. Di situlah kemampuan dari rantai
pasokan atau supply chain dan pengetahuan pada saat ini dengan supply
chain management yang dapat meningkatkan nilai dalam persaingan
tersebut.
Definisi dari supply chain yaitu
a. Supply chain is dynamic and involves the constant flow of
information, product, and fund between different stages (Sunil, Peter,
2010:20).
b. Supply chain merupakan jaringan yang di perusahaan-perusahaan
yang bekerja secara bersama-sama dengan tujuan menciptakan dan
mengantarkan suatu produk sampai ke tangan akhir. (Pujawan, 2005:5)
Menurut Schroeder, Goldstein, dan Rungtusanatham (2010) terdapat
struktur supply chain sebagai berikut :
Factorie Warehou Retail Customer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Suppliers s ses
Gambar II.1 Struktur Supply Chain
a. Supplier merupakan perusahaan yang menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan oleh perusahaan lain untuk memproduksi barang dan jasa
tertentu
b. Factories merupakan suatu bangunan industri yang berskala besar dengan
para pekerja mengolah suatu bahan yang akan menjadi produk jadi.
c. Warehouse merupakan sebuah ruang yang digunakan sebagai penyimpan
berbagai macam produk.
d. Retail merupakan kegiatan yang menjual barang secara langsung kepada
konsumen akhir sebagai pemakaian pribadi atau rumah tangga bukan
sebagai keperluan bisnis.
e. Customer merupakan individu ataus seseorang yang menggunakan produk
dari sebuah perusahaan atau organisasi.
Cakupan supply chain management meliput hal-hal berikut :
a. Pengadaan merupakan cakupan manajemen rantai pasokan yang
melakukan pemilihan supplier, mengevaluasi kinerja supplier,
membina dan memelihara hubungan dengan supplier
b. Perencanaan dan pengendalian merupakan cakupan manajemen rantai
pasokan yang memiliki demand planning, persediaan, peramalan
permintaan, dan perencanaan kapasitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Pengiriman atau distribusi merupakan cakupan manajemen rantai
pasokan yang merencanakan jaringan distribusi, penjadwalan
pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan
jasa pengiriman.
(https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-
rantaipasokan)
Tantangan mengelola supply chain (Pujawan, Er 2017) yaitu :
a. Kompleksitas struktur supply chain
Suatu supply chain sangat kompleks yang melibatkan banyak pihak di
dalam maupun di luar perusahaan. Pihak-pihak tersebut pun memiliki
kepentingan yang berbeda-beda, bahkan tidak jarang bertentangan
antara satu dengan lainnya. Kompleksitas supply chain dipengaruhi
oleh perbedaan bahasa, zona, waktu, dan budaya antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya.
b. Ketidakpastian
Ketidakpastian merupakan sumber utama kesulitan pengelolaan suatu
supply chain yang menimbulkan ketidakpercayaan diri terhadap
rencana yang sudah dibuat serta menyebabkan janji yang tidak dapat
dipenuhi.
Berdasarkan sumbernya, ada tiga klasifikasi utama ketidakpastian pada
supply chain yaitu ketidakpastian permintaan, ketidakpastian yang
berasal dari supplier, dan ketidakpastian dari internal (kerusakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, ketidakhadiran tenaga
kerja, dan ketidakpastian waktu).
Menurut Utami 2006 (dalam Nggili & Katayane 2017) pada rantai
pasokan terdapat manfaat bagi pelanggan yaitu :
a. Rantai pasokan untuk memenuhi kepentingan dalam pemenuhan
persediaan barang dagangan yang mempunyai sifat cepat habis.
b. Rantai pasokan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap
pilihan barang dagangan sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
4. Peran Teknologi Informasi dalam Supply Chain
Keberhasilan suatu supply chain dalam meningkatkan kinerja
tidak bisa lepas dari teknologi internet. Teknologi internet tersebut
yang membuat kata-kata kolaborasi, koordinasi, dan intergrasi. Peran
teknologi informasi ini sangat membantu dalam proses kegiatan
manajemen rantai pasokan pada sebuah perusahaan. Dengan adanya
peran teknologi informasi, maka perusahaan akan mudah serta efektif
dan efisien dalam mengelola kinerja supply chain managament.
Peran teknologi informasi terdapat istilah electronic fulfillment.
Menurut Pujawan & Mahendrawathi (2017) Electronic fulfillment
tersebut adalah pemenuhan pesanan pelanggan pada bagian hilir supply
chain. Kemudian terdapat beberapa kegiatan yang termasuk dalam
proses electronic fulfillment yaitu :
a. Menerima order atau pesanan dari pelanggan, di sini pelanggan
dapat memesan produknya melalui telepon, datang secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
langsung, e-mail, atau web-based ordering.
b. Mengelola transaksi ataupun proses pembayaran
c. Manajemen gudang yang merupakan pengendalian persediaan
produk dan kegiatan administrasi gudang secara umum.
d. Manajemen transportasi yang merupakan sebuah keputusan mode
dan rute transportasi.
e. Perusahaan melakukan komunikasi dengan pelanggan yang
bertujuan untuk memberikan informasi status pesanan dan
dukungan teknis
f. Perusahaan melakukan kegiatan reverse logistic atau pengembalian
produk ke bagian hulu supply chain yang diakibatkan oleh
pengembalian pelanggan.
Selain itu, dalam peranan teknologi informasi terdapat juga
Electronic Data Interchange (EDI). EDI atau Electronic Data
Interchange merupakan sebuah metode yang saling bertukar data
transaksi secara elektronik menggunakan jaringan komputer serta salah
satu bentuk e-commerce yang secara formal yang diperkenalkan
kepada masyarakat luas. Dalam EDI ini dibuat dengan beraneka ragam
standar pertukaran data dalam pembuatan purchase order, shipping
notice, invoice, payment, dan sebagainya. Dengan adanya EDI ini
maka customer dapat membuat purchase order yang dapat dijadikan
sebagai sales order, setelah itu pada saat pengiriman shipping notice
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
langsung dikirimkan kepada pelanggan. Kemudian manfaat Electronic
Data Interchange ini yaitu :
a. Mengurangi biaya
b. Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional
c. Perusahaan dapat meningkatkan kemampuan bersaing
d. Perusahaan dapat meningkatkan hubungan dengan para mitra
dagang
e. Perusahaan dapat meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan
(https://www.academia.edu/8322463/SUPPLY_CHAIN_MANAG
EMENT_MANAJEMEN_RANTAI_PASOKAN)
5. Supply Chain Management
Definisi dari supply chain management yaitu :
a. Supply Chain Management adalah the systematic, strategic coordination of
the traditional business functions within a particular company and across
businesses within the supply chain for the purpose of improving the long
term performance of the individual company and the supply chain as
whole (Pujawan, 2005:7).
b. Menurut Deitiana 2004 dalam skripsi Adinata 2013 supply chain
management merupakan suatu manajemen yang berupa aliran barang,
informasi, dan finance dengan melalui rantai pasokan dari manufaktur
menuju distributor kemudian ke retailer.
c. Manajemen rantai pasokan atau supply chain management merupakan
suatu gambaran koordinasi dari keseluruhan kegiatan rantai pasokan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dimulai dari bahan baku dan diakhiri dengan pelanggan yang puas.
(Heizer, Render, 2015:499)
Jadi, supply chain management ini tidak hanya berorientasi pada urusan
internal perusahaan, melainkan termasuk urusan eksternal yang
menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner. Di samping
itu, perusahaan juga memerlukan koordinasi dan kolaborasi
antarperusahaan pada supply chain dikarenakan perusahaan ingin
memuaskan konsumen akhir yang sama, mereka harus bekerja sama untuk
membuat produk yang murah kemudian mengirimkannya dengan tepat
waktu serta memiliki kualitas yang bagus.
Menurut Heyzer dan Render (2011) dalam jurnal Nggili, AR dan
Katayene, Supply Chains Management yang mengikuti konsep dengan
benar dan baik akan memberikan dampak peningkatan keunggulan
kompetitif terhadap produk serta sistem rantai pasokan yang dibangun dari
perusahaan.
Supply chain management yang baik ini dapat meningkatkan
kemampuan bersaing bagi supply chain secara keseluruhan, namun tidak
menyebabkan satu pihak berkorban dalam jangka panjang. Oleh karena itu
diperlukan pengertian, kepercayaan, dan aturan main yang jelas yang tidak
mengakibatkan penyalahagunaan. Kemudian mereka juga perlu menjaga
etika agar supply chain tersebut menjadi hubungan yang kuat dalam jangka
panjang. Dengan adanya hubungan antar pihak dan supply chain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
berlangsung secara jangka panjang akan memungkinkan semua pihak
untuk menciptakan kepercayaan yang lebih baik serta menciptakan
efisiensi. Tujuan dari untuk membangun sebuah supply chain management
ini memusatkan perhatian yang memaksimalkan nilai bagi pelanggan.
Prinsip-prinsip yang terdapat dalam supply chain management (Said 2006
dalam tesis Susilo 2013) yaitu :
a. Prinsip integrasi merupakan prinsip yang menjadi satu kesatuan yang
kompak dan menyadari adanya saling ketergantungan.
b. Prinsip jejaring merupakan prinsip yang memiliki hubungan kerja yang
selaras.
c. Prinsip ujung ke ujung merupakan proses operasi pemasok
hulukonsumen hilir.
d. Prinsip saling ketergantungan merupakan prinsip yang mencapai
manfaat bersaing yang diperlukan untuk bekerja sama yang saling
menguntungkan.
e. Prinsip komunikasi merupakan prinsip yang sebagai jaringan untuk
ketepatan informasi dan material.
Menurut Cahyono 2010 dalam (Nggili & Katayane 2017) pada rantai
pasokan mengindikasikan semakin meningkat yang disebabkan oleh 6
faktor, yaitu :
a. Consumer demand
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Hal tersebut muncul akibat dari desakan konsumen yang sangat tinggi
pada semua tingkatan yang tentunya dapat memuaskan keinginan
konsumen
b. Globalisasi
Pada globalisasi ini yang diindikasikan dengan ketidakadanya batas
antardaerah maupun negara dengan perkembangan transportasi serta
telekomunikasi yang dapat memudahkan dalam mengakses keperluan
perusahaan dan penyampaian produk perusahaan kepada konsumen
akhir.
c. Competition
Tingkat persaingan yang tidak hanya terjadi antara perusahaan dengan
perusahaan lain, namun yang terjadi yaitu Antara supply chain dengan
supply chain yang lain.
d. Communication and technology information
Dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi informasi yang
semakin pesat maka cenderung dapat mendukung pelaksanaan supply
chain management yang semakin baik.
e. Government regulation
Peraturan pemerintah tentang perdagangan bebas akan semakin
berepengaruh dalam bidang supply chain management.
f. Environment
Dengan semakin meningkatnya tuntutan terhadap suatu produk maka
lingkungan harus dijaga dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
6. Strategi Rantai Pasokan
(Heizer, Render 2005) Rantai pasokan memiliki strategi dalam
memperoleh barang ataupun jasa dari luar. Strategi-strategi rantai pasokan
tersebut yaitu:
a. Strategi Banyak Pemasok
Strategi banyak pemasok merupakan strategi yang memilik
pemasok dengan pemasok lainnya serta membebankan
pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli.
b. Strategi Sedikit Pemasok
Strategi sedikit pemasok merupakan strategi yang pemasoknya
berjumlah sedikit dengan hubungan jangka panjang.
c. Integrasi Vertikal
Strategi intergrasi vertikal merupakan strategi yang
pengembang kemampuannya dalam memproduksi barang atau
jasa yang sebelumnya dibeli ataupun dengan benar-benar
membeli pemasok atau distributor.
d. Jaringan Keiretsu
Strategi jaringan keiretsu merupakan strategi yang kebanyakan
perusahaan manufaktur mengambil jalan tengah antara
membeli dari sedikit pemasok dan intergrasi vertikal.
e. Perusahaan Virtual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Strategi perusahaan virtual merupakan strategi perusahaan yang
mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan
pelayanan yang diperlukan.
(Turban ,Rainer, Porter 2004 dalam tesis Susilo 2013) terdapat dua
komponen rantai supply yaitu
a. Rantai supply hulu (chain upstream supply) merupakan aktivitas dari
suatu perusahaan manufaktur bersama para penyalur dan koneksi
mereka ke pada penyalur mereka.
b. Manajemen internal supply rantai (internal supply chain management)
merupakan semua proses yang memasukan barang ke gudang untuk
digunakan dengan mentransformasikan berbagai masukan dari para
penyalur ke dalam organisasi. Aktivitas utama dari manajemen internal
supply rantai yaitu produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
7. Strategi Supply Chain Management
Dalam strategi SCM ini diperlukan untuk membantu pencapaian tujuan
perusahaan yang diinginkan pada strategi perusahaan. Kemudian
strategi SCM juga diperlukan untuk mampu bersaing berdasarkan
diferensiasi produk atau fokus. Maka dari itu, terdapat unsur
pembuatan strategi SCM menurut Sislian dan Satir (2000) dalam
Siagian (2005: 20-21) yaitu sebagai berikut :
a. Keunggulan bersaing
Secara umum keunggulan bersaing dapat diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
1. Diferensiasi yang merupakan penciptaan atau pembuatan
produk yang unik serta berbeda atau minimal lebih baik dari
produk yang sudah ada.
2. Kepeloporan biaya yang merupakan meminimalkan biaya tanpa
mengurangi nilai atau kualitas produk dengan melakukan
inovasi proses, mendisain produk dengan benar, dan
mengurangi biaya manufaktur.
3. Respon yang cepat dengan fleksibel, reliable, cepat tanggap
terhadap perubahan-perubahan.
b. Fleksibilitas permintaan
Fleksibilitas permintaan yang harus dipenuhi di setiap kegiatan.
Kebutuhan fleksibilitas sangat tergantung terhadap jumlah dan
cakupan perubahan yang diinginkan terhadap permintaan barang
dan jasa. Kemudian fleksibilitas dipengaruhi beberapa faktor
seperti produk itu sendiri, campuran produk, volume, dan tipe
pengantaran.
c. Kapabilitas proses
Kapabilitas proses berkaitan dengan sejauh mana perusahaan dapat
menjalankan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan. Jika kapabilitas
proses sesuai dengan standar industri maka benchmarking dapat
efektif digunakan.
d. Kematangan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Faktor kematangan proses sangat berkaitan dengan tingkat kinerja
proses, bagaimana proses ini dapat tanggap serta memenuhi
penawaran pasar.
e. Risiko strategi
Risiko strategi yang diberikan merupakan adanya penyebaran
risiko. Penyebaran risiko merupakan risiko yang diterima
perusahaan akibat adanya kebocaran informasi tentang produk dan
layanannya, baik itu diterima atau yang diberikan pemasok,
sehingga pesaing dapat mengetahui strategi-strategi perusahaan
tersebut. Maka dari itu, perusahaan perlu melakukan evaluasi
seluruh strategi yang dijalankan.
Menurut Siagian (2005) dalam prosesnya startegi supply chain
management memiliki tiga tujuan yaitu :
a. Cost Reduction
Pada strategi supply chain management, cost reduction
merupakan startegi yang dijalankan harus dapat meminimalkan
biaya logistik yang terjadi dengan memilih alat transportasi,
penggudangan, standard dan layanan yang meminimalkan
biaya.
b. Capital reduction
Pada strategi supply chain management, capital reduction
merupakan strategi yang ditujukan untuk meminimalsasikan
tingkat investasi di dalam logistik. Strategi ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menghasilkan biaya variabel yang lebih tinggi daripada strategi
yang membutuhkan level yang lebih tinggi untuk investasi.
c. Service improvement
Pada strategi supply chain management, service improvement
merupakan pelayanan yang harus selalu diperbaiki.
8. Strategi Transportasi dalam Supply Chain
Dalam supply chain management terdapat strategi transportasi.
Strategi transportasi ini menciptakan nilai suatu produk. Kegunaan waktu
dalam transportasi akan memaksimalkan sistem penggudangan dan cara
penyimpanan suatu produk sampai tangan konsumen. Transportasi juga
salah satu faktor penciptaan ketepatan waktu, sebab transportasi
menggambarkan seberapa cepat dan seberapa tepat produk dapat berpindah
dari satu tempat ke tempat yang lain. Jika suatu produk tidak tersedia pada
saat dibutuhkan maka akan terjadi kehilangan penjualan, ketidakpuasan
konsumen, dan keterlambatan produksi yang menyebabkan kerugian.
(Siagian, 2005)
Bentuk-bentuk organisasi transportasi yaitu :
a. Common carries (Pengangkutan umum)
Pengangkutan umum merupakan angkutan yang menawarkan jasa pada
perusahaan ekspedisi untuk mengangkut produk dengan tarif yang
telah ditetapkan.
b. Contract carries (Pengangkutan berdasarkan perjanjian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Pengangkutan berdasarkan perjanjian merupakan pengangkutan
sewaan yang tidak dapat menangani sendiri dalam pelayanan
masyarakat luas tetapi hanya melayani sejumlah perusahaan ekspedisi
dengan perjanjian.
c. Private carriers (Pengangkutan swasta)
Pengangkutan ini tidak disewakan kepada umum, biasanya dimiliki
perusahaan penghasil produk sendiri sehingga perusahaan dapat
mengangkut produknya dengan fasilitias yang dimilikinya. (Siagian,
2005:104-105)
Penelitian-penelitian sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai referensi atau acuan dari
penelitian ini yaitu
a. Tesis yang berjudul “Analisa Penerapan Supply Chain Management
pada PT Pertamina” yang ditulis oleh Intan Hertikasari Susilo dengan
pembimbing Dr. Fahmy Radhi, M.B.A tahun 2013 Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk bagaimana
memanfaatkan secara optimal sumber daya perusahaan (raw materials,
processes, technology, capability, capital) pada kondisi ekonomi dan
lingkungan bisnis yang ada dengan tujuan untuk mencapai company’s
competitiveness dan memperoleh maksimum profit melalui
pemeliharaan high sustainability. Kemudian penelitian ini
dimaksudkan untuk menganalisis supply chain management dengan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
memberikan rumusan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
mengoptimalkan penerapan supply chain management di Bakpia
Djava.
b. Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan
terhadap Perfoma Bisnis (Studi: Pedagang Grosir Tradisional Makanan
dan Minuman Ringan di Kabupaten Banyumas) yang ditulis oleh
Yanuar Sidik Ramadan dengan pembimbing Dra. Amie
Kusumawardhani, Msc, PhD tahun 2017 Universitas Diponegoro Semarang.
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu SEM
(Structural Equation Modelling). Hasil dari analisis ini adalah
hubungan dengan pelanggan berpengaruh positif terhadap keunggulan
bersaing, hubungan dengan pemasok berpengaruh positif terhadap
keunggulan bersaing, modal manusia berpengaruh positif terhadap
keunggulan bersaing, serta keunggulan bersaing berpengaruh positif
terhadap perfoma bisnis.
c. Jurnal yang berjudul “Supply Chain Management (SCM) Batu Mulia
Khas Nusantara di Kotamadya Salatiga” yang ditulis oleh Ricky
Arnold Nggili dan Rudolv Ronald Katayane tahun 2017.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus (cases study)
kemudian data studi kasus diperoleh dari berbagai sumber. Penelitian
tersebut juga diperoleh dari data primer dengan wawancara yang
merupakan enam supplier batu mulia khas nusantara yang memiliki
workshop batu mulia di Salatiga, lalu terdapat data dokumentasi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
bentuk tabel dan gambar jenis-jenis batu serta melakukan observasi
secara langsung yang terkait transaksi jual beli batu, penataan ruang,
dan proses serta pembentukan batu.
Analisis data yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Penelitian
tersebut dilakukan dengan serangkaian kegiatan pengamatan yang
dibuat secara terstruktur dan berkesinambungan. Kemudian penelitian
ini juga menggunakan triangulasi data dengan membandingkan hasil
wawancara satu responden dengan responden lainnya, hasil
pengamatan di lokasi penelitian, dan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif (descriptive
research). Penelitian deskriptif (Narbuko,Achmadi 2007:44) merupakan
penelitian yang menuturkan pemecahan masalah sekarang berdasarkan
analisis data serta menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu perusahaan Kopi Banaran. Sedangkan
objek penelitian ini yaitu penerapan supply chains management Kopi
Banaran.
3. Waktu dan Lokasi Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019 hingga Juli 2019.
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Kopi Banaran. Perusahaan ini
beralamat di Jl. Raya Semarang – Solo KM 35 Bawen, Kabupaten
Semarang - Jawa Tengah, Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
4. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan satu perusahaan sebagai objek
penelitian yaitu Kopi Banaran yang akan diteliti tentang penerapan supply
chain management dari perusahaan tersebut. Jadi, sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Menurut Suliyanto (2018), data primer merupakan data yang
diperoleh secara langsung oleh peneliti yang berasal dari sumber pertama.
Jadi, data tersebut akan diperoleh secara langsung dari Kopi Banaran
dengan melakukan wawancara.
Menurut Suliyanto (2018), data sekunder merupakan data yang
diperoleh secara tidak langsung dari subjek penelitian. Jadi, data tersebut
dalam penelitian ini berupa gambaran perusahaan mengenai Kopi
Banaran.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
(Narbuko, Achmadi 2007) yaitu :
a. Metode observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang
diselidiki. Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan
pengamatan secara langsung ke perusahaan Kopi Banaran di
Semarang. Pengamatan yang dilakukan ialah mengamati proses
produksi yang dilakukan oleh Kopi Banaran di pabriknya, lalu
mengamati kegiatan pasokan seperti keterlibatan supplier dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
memasok bahan mentah kepada Kopi Banaran serta pengiriman produk
kopi yang sudah jadi ke toko-toko hingga sampai pada konsumen.
b. Metode wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan di mana terdapat dua orang atau lebih saling
bertatap muka untuk mendengarkan secara langsung
informasiinformasi. Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan
wawancara dengan pemilik perusahaan Kopi Banaran secara langsung
untuk mendapatkan informasi-informasi khususnya tentang penerapan
supply chain management pada perusahaan tersebut.
6. Teknik Analisis Data
Menurut Sugioyono (2015:368), analisis data merupakan proses
mencari dan menyusun yang dilakukan secara sistematis kemudian data
diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data yaitu metode
kualitatif. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2015) analisis
data dengan penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data
dalam periode atau waktu tertentu. Aktivitas dalam analisis data kualitatif
ini berupa data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification.
a. Data Reduction
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Dengan jumlah data yang semakin
banyak, kompleks, dan rumit kemudian diperlukan analisis data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
melalui reduksi data. Mereduksi data merupakan merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
tema, dan polanya.
Langkah-langkah dalam tahap reduksi data yaitu :
Pertama, meringkas data secara langsung dengan orang, kejadian
dan situasi di lokasi penelitian. Kemudian pada tahap ini pula memilih
dan meringkas dokumen yang relevan.
Kedua, pada tahap reduksi terdapat pembuatan catatan yang
objektif. Peneliti perlu mencatat serta mengklasifikan dan mengedit
jawaban atau situasi bagaimana adanya yang faktual.
Ketiga, pada tahap reduksi ini terdapat pembuatan catatan yang
reflektif di mana peneliti menuliskan apa yang terangan dan terpikir
oleh peneliti dalam sangkut paut dengan catatan objektif di atas. Dan
harus dipisahkan antara catatan reflektif dan catatan objektif.
Keempat, pada tahap reduksi yang ini ialah peneliti melakukan
penyimpanan data.
Kelima, pada tahap reduksi ini peneliti melakukan pembuatan
memo yang terdiri dari teoritis ide dan konseptualisasi ide yang
dimulai dengan pengembangan pendapat atau porposisi.
Keenam, pada tahap reduksi ini peneliti melakukan analisis
antarlokasi yang kemungkinan bahwa studi dilakukan lebih dari suatu
lokasi.
Ketujuh, pada tahap reduksi ini peneliti membuat ringkasan
sementara dari analisis antarlokasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Data Display
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Display merupakan format menyajikan informasi tematik kepada
pembaca. Pada tahap ini peneliti banyak terlibat dalam kegiatan
penyajian atau penampilan dari data yang dikumpulkan dan dianalisis
sebelumnya, mengingat bahwa peneliti kualitatif banyak menyusun
teks naratif. Penyajian data ini berupa kemudian data tersebut akan
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah
dipahami.
Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data yang yang
relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan
memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara
menampilkan data, membuat hubungan antarfenomena untuk
memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu
ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian.
c. Conclusion Drawing/Verification
Langkah ketiga yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pada
langkah ini, tahap penarikan kesimpulan berdasarkan temuan dan
melakukan verifikasi data. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa
kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah bila ditemukan bukti-bukti buat yang mendukung tahap
pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti
inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat
dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti
kembali ke lapangan maka kesimpulan yang diperoleh merupakan
kesimpulan yang kredibel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Kopi Banaran merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang terletak di Semarang, Jawa Tengah. Kopi banaran ini
merupakan salah satu bagian atau unit kerja dari PT. Perkebunan
Nusantara IX (Persero). Kemudian di Kopi Banaran ini terdapat kebun
yang merupakan industri kopi yang didirikan oleh pemerintahan Belanda
di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Kopi banaran memiliki pabrik
dalam melakukan kegiatan proses produksi khususnya produk yang berupa
kopi yang terletak di Gemawang, Jawa Tengah.
Perkebunan di Banaran ini merupakan gabungan dari dua kebun yang
semula berdiri sendiri yaitu :
1. Kebun Kopi Banaran dengan budidaya karet.
2. Kebun Assinan atau Banaran dengan budidaya kopi dan kakao.
Kebun Kopi Banaran awalnya dikelola oleh F.A. HG. Th. Crone yang
berkedudukan di Amsterdam, Belanda dengan nama Cultur Ondermeming
Kopi Banaran yang berpusat di Semarang, Jawa Tengah. Setelah itu,
pabrik kopi Banaran ini dibuat pada tahun 1911. Pada tanggal 10
Desember 1957, semua perkebunan dari Belanda diambil alih oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pemerintahan Republik Indonesia berdasarkan surat Nomor : Kpts –
PM/0073/12/1957 dari Panglima Teritorial dan Teritorium IV Diponegoro,
selaku penguasa militer dibawah pimpinan Kolonel Suharto.
B. Profil PT. Perkebunan Nusantara IX
PT. Perkebunan Nusantara IX yang disingkat PTPN IX dibentuk
berdasarkan PP No. 14 tahun 1966 tanggal 19 Febuari 1996. Perusahaan
yang berbentun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini merupakan
penggabungan kebun-kebun di wilayah Jawa Tengah dari PTP XV-VI dan
PTP XVII. PT Perkebunan Nusantara IX ini beralamat di Jalan Mugas
Dalam (Atas) Semarang, Jawa Tengah.
C. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi perusahaan
Menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh
berkembang bersama mitra
2. Misi Perusahaan
a. Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, gula, dan
tetes ke pasar domestic dan internasional secara professional untuk
menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth) dan mendukung
kelestarian lingkungan.
b. Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu
produk hilir, wisata agro, dan usaha lainnya untuk mendukung
kelestarian lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c. Mengembangkan strategi dengan mitra usaha strategis dan
masyarakat lingkungan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
3. Nilai-nilai perusahaan
a. Sinergis
Menciptakan dan meningkatkan kerja sama dengan
mengedepankan kepercayaan untuk memberikan nilai tambah yang
optimal.
b. Intergritas
Prinsip dalam menjalankan tugas dengan menjunjung tinggi
kejujuran, konsisten dengan keteladanan.
c. Professional
Melakukan tugas sesuai dengan kompetensi, bertanggung jawab,
dan berupaya dalam melakukan inovasi.
D. Pemasaran Kopi Banaran
Pemasaran Kopi Banaran dalam pemasaranya yaitu membuat
banner, spanduk, dan tulisan-tulisan menarik yang ditempel pada ruang
restoran dan banaran 9 mart. Pemasaran Kopi Banaran mendesain,
mencetak brosur dan menyebarkan ke intansi secara rutin sebagai promosi.
E. Keuangan Kopi Banaran
Keuangan Kopi Banaran melakukan analisis kebutuhan anggaran
pengadaan dan pemeliharaan seluruh fasilitas serta sarana penunjang
aktivitas Kopi banaran untuk keperluan RKAP. Keuangan Kopi Banaran
menyususn laporan kinerja keuangan dan kinerja operasional bulanan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
triwulan, dan tahunan. Di samping itu, keuangan Kopi Banaran juga
melaksanankan kontrol persediaan barang dan bahan, serta mengecek kas
yang diterima oleh kasir pada setiap hari penutupan penerimaan kas.
F. Struktur Organisasi Kopi Banaran
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Kopi Banaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
G. Bangunan Pabrik Kopi Banaran
Bangunan pabrik Kopi Banaran terdiri dari :
1. Banaran coffee sebagai ruang pengolah kopi produk hilir.
2. Banaran 9 resto sebagai tempat penjualan produk yang telah diolah.
3. Tempat parkir untuk kendaraan roda empat dan roda dua.
4. Kantor teknik sebagai ruang kerja para karyawan.
5. Gudang Kopi Banaran sebagai tempat penyimpan biji kopi yang
berwarna hijau atau greenbean.
6. Tempat penjemuran kopi
7. Bangunan viss dryer sebagai tempat pengeringan biji kopi.
8. Ruang genset sebagai tenaga aliran listrik.
9. Ruangan huller sebagai tempat pengupasan kulit biji kopi.
10. Ruangan sortasi sebagai tempat sortasi biji kopi.
H. Produk-produk Kopi Banaran
Produk-produk dari Kopi Banaran memiliki berbagai bentuk yaitu
sebagai berikut :
1. Greenbean
Produk ini merupakan biji kopi yang berwarna hijau atau barang
setengah jadi dari Kopi Banaran. Produk tersebut biasa dijual kepada
konsumen yang ingin mengelola biji kopi dengan caranya sendiri.
2. Banaran Premium
Banaran Premium merupakan kombinasi antara robusta dan
arabika dari area perkebunan Kopi Banaran. Campuran antara robusta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dan arabika ini memiliki komposisi yang dominan robusta dengan
karakter yang medium.
3. Banaran Classic
Banaran classic merupakan bentuk kopi bubuk blending antara
robusta dan arabika dengan komposisi yang seimbang.
4. Kopi Bubuk Banaran Original
Kopi Bubuk Original ini merupakan ciri khas dari Kopi Banaran
yang dibuat 100% biji kopi robusta pilihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis proses rantai pasokan Kopi Banaran
Dengan melakukan pengamatan dan wawancara yang
didapatkan dalam berbagai bentuk data, maka peneliti mengetahui
dengan tepat arus Supply Chain Management pada Kopi Banaran ini.
Kopi Banaran dalam memproduksi produk kopinya baik dalam bentuk
barang setengah jadi maupun barang jadi mendapatkan bahan mentah
dari kebunnya sendiri yang berasal dari PTPN IX. Jadi, didapatkan
bentuk rantai pasokan dalam memproduksi produk kopi dari Kopi
Banaran yaitu:
Gambar V.1 Diagram Supply Chains Management pad Kopi
Banaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber di Kopi
Banaran, Kopi Banaran memiliki persediaan bahan mentah dari kebun
yang dikelola sendiri oleh PTPN IX. Bahan mentah yang awalnya
berupa tanaman kopi yang dirawat hingga mendapatkan hasil panen.
Jadi, kebun yang dijadikan sebagai tempat penanaman kopi tersebut
ialah kebun Assinan yang terletak di Jalan Raya Bawen, Semarang,
Jawa Tengah. Tanaman kopi tersebut pastinya membutuhkan
perawatan dan pengawasan terutama dari serangan hama yang dapat
merusak buah kopi.
Saat panen, Kopi Banaran membutuhkan tenaga kerja yang
sangat banyak dalam kegiatan pemetikan biji kopi. Karena buah kopi
yang dipetik ini tidaklah sedikit melainkan dengan jumlah yang sangat
banyak. Kemudian setelah proses pemetikan buah kopi yang dijadikan
sebagai bahan mentah ini langsung dikirim menuju pabrik Kopi
Banaran yang terlelak di Gemawang kecamatan Jambu, Semarang,
Jawa Tengah. Jika buah kopi tersebut tidak langsung dikirim dalam
waktu dekat, maka buah kopi tersebut akan mengalami penurunan
kualitas. Maka dari itu, setekah proses pemetikan, buah kopi langsung
dikirim dengan menggunakan truk yang memuat banyak buah kopi
menuju pabrik Kopi Banaran. Jarak antara kebun Assinan dengan
pabrik Kopi Banaran dapat ditempuh dalam waktu tiga puluh menit,
kondisi perjalanan terkadang mengalami kemacetan karena banyak
kendaraan-kendaraan pribadi serta kendaraan besar yang melewati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
jalan tersebut.
Kopi Banaran dalam memilih supplier atau pemasoknya ialah
strategi vertical integration. Strategi tersebut merupakan strategi
dimana kemampuan dalam memproduksi barangnya dengan
mengambil penuh atas satu atau tahapan lebih dalam produksi dengan
membeli dari pemasok. yaitu langsung dari supplier kebun Assinan.
Jadi, Kopi Banaran mendapatkan buah kopi atau sebagai bahan mentah
secara langsung dari kebun Assinan untuk diproduksi selanjutnya. Di
samping itu, Kopi Banaran selalu menjaga hubungan dengan supplier,
Kopi Banaran selalu berkomunikasi dengan supplier agar kegiatan
rantai pasokan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Pabrik Kopi Banaran menerima buah kopi dari Kebun Assinan,
maka proses selanjutnya yaitu mengelola bahan mentah hingga
menjadi barang setengah jadi dan barang jadi. Buah kopi yang dipanen
dengan jumlah hingga puluhan ton ini diproses menjadi dua bagian
yaitu Robusta Wet Process dan Robusta Dry Process.
Robusta Wet Process merupakan metode pengolahan secara
basah dengan menghasilkan kualitas kopi superior. Robusta Wet
Process memiliki kriteria bahan baku seperti buah kopi yang merah,
segar, bebas kontaminasi, dan matang. Sedangkan Robusta Dry
Process merupakan buah kopi yang belum matang sempurna yang
warna kopinya itu hijau, kemudian dalam prosesnya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menggunakan air atau tidak basah yang hanya dijemur di bawah terik
matahari.
Proses Robusta Wet Process dan Robusta Dry Process
memiliki tahap yang berbeda dalam pengelolaannya. Pertama, Robusta
Wet Process memiliki tahap yang bernama sortasi basah di mana buah
kopi diletakkan di bak penampung dialirkan menuju bak siphon. Dari
bak siphon tersebut buah kopi menjadi dua bagian yaitu buah kopi
superior (dengan besar dan berat jenis air yang sama akan tenggelam)
dan buah kopi inferior (dengan besar dan berat jenis air yang sama
akan mengapung). Kemudian terdapat tahap pengendalian buah kopi
agar buah kopi tidak tercampur benda-benda seperti krikil, plastik,
daun, ranting, dan bunga kopi. Kedua, tahap pulping yang merupakan
proses sortasi basah dengan menggunakan alat raung pulper. Raung
pulper tersebut bertujuan untuk mengupas kulit dan daging buah kopi
serta menghilangkan lendir pada buah kopi. Setelah itu, buah kopi
tersebut akan dikeringkan melalui mesin pengeringan yang ada di
pabrik Kopi Banaran.
Robusta Dry Process memiliki proses pengolahan yang
berbeda dari Robusta Wet Process. Robusta Dry Process ini
menggunakan metode pengeringan tanpa mengupas kulit buah kopi
dan langsung dilakukan pengeringan dengan menggunakan sinar
matahari atau mesin kopi yang kualitas kopi inferior. Setelah buah kopi
melalui proses Robusta Dry Process dan Robusta Wet Process, buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kopi tersebut akan disortasi yang kemudian dikemas menggunakan
karung baru. Karung tersebut berguna untuk menyimpan hasil buah
kopi yang telah diproses di mana karung tersebut disimpan di dalam
gudang Kopi Banaran. Jadi, persediaan di dalam gudang Kopi Banaran
tersebut berupa greenbean atau biji kopi yang berwarna hijau yang siap
dikelola lagi menjadi produk jadi. Di samping itu, greenbean ini juga
siap dijual kepada konsumen baik lokal maupun luar negri.
Selain itu, produk jadi yang dikelola oleh Kopi Banaran dari
greenbean tersebut berupa kopi yang bernama banaran classic, banaran
premium, dan banaran kopi bubuk. Gudang Kopi Banaran juga
memiliki ruang yang sangat luas dan lebar sehingga mereka dapat
menyimpan produk sebagai persediaannya dengan jumlah yang sangat
banyak. Persediaan tersebut berguna untuk menghindari kehabisan stok
untuk dikelola maupun dipesan dari konsumen Kopi Banaran. Untuk
produk jadi ini dari bentuk greenbean akan dikelola melalui mesin
roasting yang ada di dekat ruangan Pabrik Kopi Banaran. Kemudian
produk-produk jadi tersebut dikemas sesuai dengan bentuk yang telah
ditentukan oleh Kopi Banaran.
Dari supplier, arus SCM selanjutnya ialah retailer. Kopi
Banaran akan mengirimkan produk-produknya itu ke toko retail yang
berada di daerah Bawen. Toko retail tersebut juga milik Kopi Banaran
yang dikelola langsung dengan nama Banaran 9 mart serta mereka juga
mengirimkan produk-produknya tersebut ke restoran Banaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dikelola sendiri. Pihak Kopi Banaran selalu menjaga hubungan baik
dengan toko retailnya walaupun dikelola sendiri agar kegiatan rantai
pasok tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kemudian
produk-produk tersebut juga dapat dipesan melalui toko online yang
berupa Tokopedia dengan nama Banaran product, di situ konsumen
dapat memilih dan memesan secara online dari keinginan konsumen
pada produk-produk Kopi Banaran. Dalam hal pengiriman
produkproduk Kopi Banaran ini, mereka menggunakan jasa
transportasi sewaan jika mendapat pesanan secara online dan luar Jawa
Tengan yaitu dengan menggunakan jasa JNE.
Rantai supply terakhir yaitu konsumen. Konsumen Kopi
Banaran dalam segmentasi pasarnya ialah mereka yang menyukai kopi
dan keluarga yang biasanya mengunjungi restoran dari perjalanan jauh.
Konsumen di Kopi Banaran ini rata-rata keluarga yang melakukan
perjalanan jauh dan orang-orang pekerja yang singgah di restoran yang
bernama Banaran 9 Resto di daerah Bawen ini. Konsumen tersebut
biasanya singgah di restoran Banaran ini untuk sekedar makan dan
minum kopi untuk bersantai baik dari pagi hingga malam.
Berdasarkan wawancara dari narasumber, kegiatan rantai
pasokan di dalam Kopi Banaran ini jarang sekali mengalami
keterlambatan. Mereka selalu berkoordinasi dan mengawasi secara
intens dalam pergerakan rantai pasokan dari supplier hingga sampai
tangan konsumen. Di samping itu, mereka juga tahu kapan harus panen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dan menanam buah kopi yang dikelola di pabrik Kopi Banaran.
Dengan selalu menjaga hubungan baik satu sama lain, mereka yakin
kegiatan rantai pasok di Kopi Banaran akan menjadi baik dan lancar
yang dapat menghindari keterlambatan dalam hal pengiriman maupun
produksi.
Dalam mengelola dan mengawasi stok, Kopi Banaran
menggunakan aplikasi yang berbasis electronic dan online. Aplikasi
tersebut ialah moka pos, aplikasi ini dapat melihat dan mengawasi stok
yang dibutuhkan untuk pembuatan kopi apakah masih tersedia dan
tidak. Jadi, pengelola aplikasi moka ini tahu kapan harus mengisi ulang
stok yang habis dalam proses produksi Kopi Banaran karena aplikasi
tersebut menunjukan data yang diinput secara online.
B. Pembahasan
1. Penerapan Supply Chains Management pada Kopi Banaran
Dalam Bab ini, akan membahas tentang analisis dan
pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti. Peneliti telah
melakukan pengamatan dan wawancara di Kopi Banaran pada tanggal
17 Juni 2019 hingga 29 Juni 2019. Sebelumnya, peneliti telah
melakukan penelitian dengan menggunakan internet untuk mencari
informasi tentang Kopi Banaran yang dimulai dari tanggal 1 Mei
hingga 28 Juni 2019. Pada tanggal 30 Juni 2019 hingga 31 Juli 2019,
peneliti melakukan wawancara melalui media sosial terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
narasumber. Hal tersebut sudah mendapatkan surat izin dari pihak
Kopi Banaran untuk melakukan penelitian disana.
Setelah peneliti melakukan pengamatan dan wawancara, maka
penulis akan menganalisis data yang didapatkan serta membahas apa
yang menjadi rumusan masalah. Analisis data yang digunakan ialah
kualitatif yang bersifat deskriptif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Supply
Chains Management pada Kopi Banaran, faktor-faktor yang
mempengaruhi Supply Chains Management pada Kopi Banaran, serta
mengetahui faktor-faktor penghambat pada Kopi Banaran. Kemudian
berbagai tujuan tersebut akan dibahas pada bab ini yang berdasarkan
hasil wawancara dan pengamatan oleh peneliti.
Dalam penerapan SCM pada Kopi Banaran dapat
digambarkan dalam bentuk diagram gerak arus SCM. Pergerakan
produk Kopi Banaran tersebut dimulai supplier hingga ke tangan
konsumen. Hal tersebut didapatkan melalui hasil observasi dan
wawancara yang dilakukan peneliti. Bentuk tersebut memang
terlihat sederhana, namun dalam prosesnya tidaklah demikian.
Dengan mengamati bentuk diagram gerak arus SCM pada Kopi
Banaran ini akan dipahami bahwa SCM Kopi Banaran bergerak
sampai pada tangan konsumen.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, terdapat
struktur SCM di Kopi Banaran dalam Schroeder, Goldstein, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Rungtusanatham (2010) yaitu :
a. Supplier
Supplier dalam Kopi Banaran ini ialah orang-orang
yang bekerja di Kebun Assinan. Kebun Assinan di Kopi
Banaran merupakan milik sendiri dari PT PNIX serta
dikelola sendiri, sehingga sumber daya atau bahan
mentah yang dibutuhkan akan mempermudah dalam
pengiriman bahan mentah tersebut.
b. Factories
Factories ini merupakan bangun industri dengan skala
besar. Jadi, bangunan tersebut ialah pabrik Kopi
Banaran yang berlokasi di Gemawang, Jawa Tengah.
Pabrik Kopi Banaran merupakan tempat untuk
memproduksi buah kopi dengan mesin-mesin yang
canggih.
c. Warehouse
Kopi Banaran memiliki gudang dengan skala besar
untuk menyimpan berbagai macam persediaan. Gudang
Kopi Banaran ini menjadi satu tempat yang
bersebelahan dengan pabrik Kopi Banaran.
d. Retail
Kopi Banaran menjual produk-produknya langsung
dengan konsumen melalui toko retail mereka sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Jadi, toko retail dari Kopi Banaran ialah Banaran 9 Mart
dan Banaran 9 Resto.
e. Customer
Customer Kopi Banaran merupakan rantai supply
terakhir yaitu para pecinta kopi serta keluarga-keluarga
yang sering berkunjung ke Banaran 9 Resto dan
Banaran 9 Mart.
Gambar V. 2 Mekanisme diagram SCM pada Kopi Banaran
Dalam gambar 2, terlihat bahwa gerak arus SCM Kopi
Banaran yang dimulai dari Kebun Assinan dalam pengambilan
bahan mentah yaitu buah kopi kemudian buah kopi tersebut dikirim
ke pabrik Kopi Banaran dan diproses menjadi barang setengah jadi
yang berupa greenbean serta barang jadi siap dikonsumsi. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
diproduksi, terdapat persediaan kopi yang dapat disimpan di
gudang Kopi Banaran yang kemudian siap dikirim langsung
kepada konsumen yang memesan produk mereka. Dari situ,
supplier buah kopi yaitu kebun Assinan merupakan pemegang
kunci arus SCM. Sebab, supplier mempunyai peran penting
sebagai pemasok bahan mentah yang akan diproduksi sehingga
arus SCM tersebut bergerak dengan lancar.
Produsen Kopi Banaran, yang merupakan pabrik Kopi
Banaran yang berada di daerah Gemawang mengolah bahan
mentah tersebut, selalu berkomunikasi dan menjaga hubungan
dengan supplier dengan baik. Jarak antara kebun Assinan menuju
pabrik Kopi Banaran ditempuh dalam waktu tiga puluh menit
dengan menggunakan truk yang mengangkut buah kopi yang
jumlahnya puluhan ton. Ketika buah kopi tersebut sampai di pabrik
Kopi Banaran, buah kopi tersebut langsung diproses melalui
mesin-mesin yang tersedia di pabrik Kopi Banaran. Proses tersebut
berupa Robusta Wet Process dan Robusta Dry Process. Setelah itu,
hasilnya berupa greenbean yang diolah lagi menjadi produk jadi.
Gudang Kopi Banaran merupakan tempat penyimpanan
persediaan dari produk jadi maupun setengah jadi. Produk-produk
tersebut dikemas dalam karung besar khususnya produk greenbean
dan kardus besar dalam produk kopi yang sudah dikelola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Persediaan di gudang Kopi Banaran ditata dengan rapi agar ketika
mereka ingin mengambil persediaannya tidak menjadi bingung dan
tidak teratur.
Retail dari Kopi Banaran terdiri dari Banaran 9 Mart dan
Banaran 9 Resto. Kedua retail tersebut menjadi satu tempat di Kopi
Banaran di daerah Bawen yang saling berdampingan atau
bersebelahan. Banaran 9 Mart ini khusus menjual produk-produk
Kopi Banaran beserta produk dari luar Kopi Banaran karena
Banaran 9 Mart berkonsep minimarket yang langsung menjual dan
bertransaksi langsung kepada konsumen. Sedangkan Banaran 9
Resto merupakan restoran dari Kopi Banaran yang menyediakan
berbagai bentuk makanan dan minuman serta produk Kopi Banaran
yang dijual juga kepada konsumen. Ketika konsumen mendatangi
ke Banaran 9 Resto ini mereka dapat membeli juga produk yang
berbentuk kopi dengan nama Banaran. Jadi, kedua tempat tersebut
saling bekerja sama dalam menjual produk-produk khususnya dari
Kopi Banaran. Selain itu, Kopi Banaran juga memiliki toko online
sebagai tempat penjualan produk kopinya dengan nama Banaran
Product. Di situ, konsumen dapat melihat produk yang ditawarkan
oleh Kopi Banaran serta konsumen dapat memesan secara online.
Pesanan akan dikirimkan melalui jasa transportasi JNE sesuai
dengan lokasi yang diinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berdasarkan pengamatan, Kopi Banaran ini memiliki jenisjenis
persediaan dalam kegiatan rantai pasok (Siagian, 2005) yaitu :
a. Persediaan bahan baku
Persediaan bahan baku yang disediakan oleh Kopi Banaran
ini berupa buah kopi yang diambil langsung dari kebun
Assinan.
b. Persediaan barang dalam proses
Buah kopi sebagai bahan baku tadi diproses menjadi
persediaan yang telah mengalami perubahan dalam bentuk
greenbean.
c. Persediaan barang jadi
Dalam persediaan barang jadi Kopi Banaran ini berupa
produk-produk kopi yang sudah diolah kemudian disimpan
di bagian gudang Kopi Banaran.
d. Supplier inventory
Setelah diproses bahan mentah tadi hingga menjadi barang
jadi, barang jadi tersebut dijadikan sebagai penunjang
dalam proses produksi
e. Persediaan barang dagangan
Kemudian barang jadi yang berupa produk-produk kopi
Banaran tersebut akan dijual sebagai barang dagangan.
Dari hasil wawancara dan pengamatan, cakupan Supply
Chains Management di Kopi Banaran meliputi hal-hal
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
a. Pengadaan
Kopi Banaran sudah mendapatkan pengadaan dalam
bentuk pemilihan supplier, mengevaluasi kinerja
supplier, membina dan memelihara hubungan dengan
supplier. Supplier dari Kopi Banaran ialah kebun
Assinan yang memasok bahan mentah yaitu buah kopi.
Mereka saling menjaga kepercayaan dan berkoordinasi
dengan baik. Tanpa adanya kepercayaan maka kegiatan
SCM akan terhambat.
b. Perencanaan dan pengendalian
Kopi Banaran selalu mengelola persediaannya. Mereka
tahu kapan waktu panen akan tiba, yaitu empat bulan
sekali dalam setahun sehingga mereka selalu melakukan
perencanaan permintaan serta kapasitas yang
dibutuhkan dalam kegiatan SCM.
c. Pengiriman atau distribusi
Dalam pengiriman atau distribusi, Kopi Banaran
memiliki transportasi sendiri dan terkadang menyewa
dari transportasi luar. Mereka memiliki transportasi
berupa truk dalam mengangkut persediaan bahan
mentah untuk dikirimkan menuju pabrik dan toko-toko
retail. Namun, jika ada pesanan produk yang sudah jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
berasal dari luar Jawa Tengah, mereka akan menyewa
jasa transportasi untuk mengirimkan produk-produknya
tersebut.
Dari hasil wawancara SCM yang ada di Kopi Banaran
tersebut, berjalan dengan cukup baik. Pelaku-pelaku kegiatan SCM
seperti supplier, produsen, retailer, dan konsumen mereka saling
menjaga hubungan dengan baik. Karena mereka sadar, mereka
saling membutuhkan terutama antara supplier dan produsen untuk
mempelancar kegiatan rantai pasok. Tanpa adanya hubungan yang
baik, kegiatan rantai pasok akan menjadi tidak beraturan dan tidak
lancar.
Dalam penerapan SCM di Kopi Banaran, strategi yang
digunakan untuk memperoleh bahan mentah ialah strategi vertical
intergration. pemasok dari Kopi Banaran ialah kebun Assinan.
Kebun tersebut memasok bahan mentah berupa buah kopi yang ada
di perkebunan sendiri. Pemasok dari Kopi Banaran ini hanyalah
satu, dan mereka memiliki hubungan dengan jangka waktu yang
panjang.
Kegiatan rantai pasok di Kopi Banaran didukung juga oleh
teknologi informasi dalam mempermudah dalam bertransaksi dan
mengelola produk-produknya. Dari hasil wawancara, peneliti
mendapatkan adanya teknologi informasi yang digunakan oleh
Kopi Banaran yaitu aplikasi Tokopedia dan Mokka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Aplikasi Tokopedia yang digunakan oleh Kopi Banaran ini
dapat membuat konsumen bertransaksi secara langsung dan
memesan produk secara online. Konsumen tersebut ialah
konsumen yang berasal dari luar Jawa Tengah. Jadi, Kopi Banaran
dapat memperluas pangsa pasarnya dalam penjualan
produkproduknya serta aplikasi Tokopedia juga mempermudah
Kopi Banaran untuk bertransaksi dengan konsumen.
Aplikasi Mokka yang digunakan oleh Kopi Banaran ini
digunakan sejak lama. Aplikasi tersebut berguna untuk mengawasi
stok atau persediaan yang ada di Kopi Banaran secara online.
Ketika suatu produk habis persediaannya, maka Kopi Banaran
langsung mengisi persediaannya tersebut agar konsumen tidak
kecewa karena produknya tidak tersedia. Kopi Banaran bekerja
sama dengan karyawan-karyawan di bagian toko retail untuk
memastikan persediaan selalu tersedia.
Teknologi informasi diterapkan oleh Kopi Banaran dalam
mendukung kegiatan rantai pasok yang lancar. Mereka selalu
mengikuti teknologi tersebut untuk meningkatkan pelayanan
kepada konsumen. Di samping itu, dengan adanya teknologi
informasi yang digunakan oleh Kopi Banaran ini, konsumen dapat
melakukan pengembalian produk jika produk rusak. Konsumen
dapat memberikan kritik dan saran. Konsumen yang berjarak jauh
dapat memesan produk Kopi Banaran dengan mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berdasarkan hasil wawancara, terdapat prinsip-prinsip
Supply Chains Management yang terdapat Kopi Banaran (Said
2006 dalam tesis Susilo 2013) yaitu :
a. Prinsip intergrasi
Kopi Banaran sadar akan adanya saling ketergantungan
yang menjadi kesatuan dalam kegiatan rantai pasok,
sehingga Kopi Banaran memiliki prinsip intergrasi ini.
Kopi Banaran selalu bergantung pada supplier untuk
memasok bahan mentah hingga diproses menjadi bahan
jadi, jadi mereka selalu menjaga hubungan yang baik
antara satu sama lain.
b. Prinsip selaras
Dalam prinsip selaras, Kopi
Banaran memiliki hubungan kerja yang
selaras atau searah. Pelaku SCM di Kopi Banaran ini
selalu membutuhkan satu sama lain untuk menjalankan
kegiatan rantai pasok yang baik.
c. Prinsip ujung ke ujung
Prinsip ini merupakan proses produksi atau operasi dari
pemasok hulu ke hilir. Rantai pasokan di Kopi Banaran
memiliki prinsip ini karena Kopi Banaran berproses
dari hulu ke hilir dalam memproduksi produknya
hingga sampai ke tangan konsumen.
d. Prinsip saling ketergantungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Dalam prinsip saling ketergantungan, Kopi Banaran
selalu membutuhkan kerja sama antara satu dengan
yang lain. Mereka selalu bekerja sama dengan baik
bersama berbagai pihak SCM yang ada di Kopi
Banaran.
e. Prinsip komunikasi
Dalam prinsip komunikasi, Kopi Banaran selalu
menggunakan komunikasi sebagai jaringan untuk
ketepatan informasi dan material. Mereka selalu
memastikan informasi dan material yang didapat ini
selalu baik, karena komunikasi merupakan hal yang
penting agar tidak mendapatkan ketidaktepatan
informasi.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Supply Chains Management pada
Kopi Banaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi Supply Chains Management
pada Kopi Banaran dalam jurnal SCM Nggili & Katayane (2017)
(Cahyono, 2010) sebagai berikut :
Tabel V.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi SCM Kopi
Banaran
No Faktor yang mempengaruhi
SCM pada Kopi Banaran
Pengaruhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
1 Saling menjaga hubungan
antara pelaku SCM (supplier,
produsen, retailer, dan
konsumen).
Dengan terjaganya hubungan antara pelaku
SCM dengan jangka waktu yang panjang,
maka kepercayaan dalam bertransaksi akan
selalu terjaga. Dan kegiatan rantai pasokan
pun berjalan baik dan lancar.
2 Ketersediaan barang yang
selalu ada dan terjaga.
Dalam hal ketersediaan barang ini akan
mempengaruhi kepuasan konsumen.
Karena konsumen ketika ingin memesan
produk Kopi Banaran, stok dari Kopi
Banaran selalu tersedia. Di samping itu,
Kopi Banaran selalu menjaga stok produk.
3 Dukungan E-shop dalam
membantu penjualan secara
online yaitu Tokopedia.
Dengan adanya toko online tersebut,
konsumen akan bertambah. Konsumen juga
tahu tentang informasi produk
Kopi Banaran yang ditawarkan dan
dapat memesan secara online.
Kemudian konsumen dapat memperoleh
produk Kopi Banaran yang mereka
inginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Adapun faktor-faktor pendorong Supply Chains Management
pada Kopi Banaran sebagai berikut :
a. Consumer demand. Dalam arus SCM produk Kopi Banaran
pastinya keinginan konsumen dapat berpengaruh dalam
menentukan arus pasok. Jika keinginan konsumen tidak
terpenuhi, rantai pasok tidak akan berjalan dengan baik
dikarenakan konsumen akan merasa kecewa. Maka dari itu,
Kopi Banaran selalu menjaga hubungan dengan para
konsumennya serta memahami keinginan dari konsumen
tersebut.
b. Globalization. Dalam hal globalization, keberadaan konsumen
di luar daerah serta luar negeri akan menciptakan jangkauan
arus yang luas. Kopi Banaran sudah menjangkau keberadaan
konsumen baik di dalam negri baik luar negri, mereka sudah
memiliki konsumen di berbagai daerah Indonesia dimana
produknya dipesan baik secara online maupun offline.
Disamping itu, Kopi Banaran juga memiliki konsumen yang
berada diluar negri yaitu Italy dan Jepang.
c. Communication and Technology Information. Dengan adanya
Communication and Technology Information, Kopi Banaran
dapat memanfaatkan hal tersebut untuk kemudahan dalam
bertransaksi dan menjual produknya secara online serta dapat
mengontrol arus pasok dari produsen hingga konsumen. Kopi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Banaran sudah memanfaakan Communication and Technology
Information tersebut dengan menggunakan aplikasi Tokopedia
sebagai media transaksi online dan aplikasi Moka sebagai
pengawasan persediaan mereka.
d. Environment. Kopi Banaran selalu menjaga lingkungannya
dalam melaksanakan kegiatan rantai pasokannya dengan cara
membuat lingkungan yang dipenuhi tanaman dan pohon hijau.
Di perusahaan ini terdapat tanaman dan pohon hijau kemudian
dikelilingi dengan kebun-kebun di daerah Bawen. Mereka
sadar bahwa lingkungan yang baik adalah lingkungan yang
penuh hijau.
Selain dari faktor di atas, faktor lainnya seperti competition dan
government regulation tidak mempengaruhi arus SCM pada Kopi
Banaran.
3. Faktor-Faktor Penghambat dalam Supply Chains Management pada
Kopi Banaran
Faktor-faktor penghambat dalam Supply Chains Management
pada Kopi Banaran yang ditemukan berdasarkan pengalaman dari
responden (didukung oleh jurnal SCM Nggili dan Katayane, 2017),
yaitu:
a. Hama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Faktor penghambat pertama ialah hama. Berdasarkan hasil
wawancara, hama yang terdapat ialah hama karat daun atau
nama lainnya hemileia vastratix. Hama tersebut merupakan
hama yang memiliki gejala daun yang awalnya terlihat berkarat
dengan warna kuning muda. Kemudian hama ini dapat
menyebabkan tanaman kopi menjadi rusak dan busuk sehingga
akan mengurangi jumlah buah kopi dari yang diperkirakan.
Jika hama tersebut selalu menyerang tanaman kopi, maka Kopi
Banaran akan mengalami kerugian cukup besar serta dapat
menghambat kegiatan rantai pasok. Mereka mengharapkan
panen buah kopi secara utuh agar kualitas produk nanti terjaga.
b. Kekurangan tenaga kerja.
Faktor kedua ini terjadi ketika panen tanaman buah kopi
secara besar-besaran. Jumlah yang harus dipetik mencapai
puluhan ton, Kopi Banaran terkadang kesulitan dalam mencari
tenaga kerja untuk pemetikan buah kopi yang dipanen. Dengan
adanya faktor kekurangan tenaga kerja, maka akan
mengakibatkan kegiatan rantai pasok terhambat karena hal
tersebut akan memperlambat proses pemetikan buah kopi yang
kemudian akan langsung dikirim ke pabrik Kopi Banaran untuk
diproses lebih lanjut. Jika proses pemetikan itu terhambat maka
akan menyebabkan keterlambatan waktu terutama dalam proses
produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
c. Keamanan.
Faktor ketiga ini, terdapat beberapa pencurian buah kopi
oleh orang-orang yang tidak dikenal. Pencurian tersebut ialah
mengambil buah kopi dengan jumlah yang cukup banyak. Hal
ini pastinya dapat mengurangi jumlah buah kopi yang akan
diproses di pabrik Kopi Banaran. Jika pencurian tersebut terjadi
terus-menerus, Kopi Banaran akan mengalami kerugian. Faktor
tersebut terjadi karena kurangnya pengawasan dari pihak kebun
sehingga mudah sekali terjadi pencurian buah kopi. Perkebunan
yang dimiliki oleh Kopi Banaran juga sangat luas, sehingga
mereka membutuhkan pengawasan yang ekstra.
d. Jarak antara kebun dengan pabrik.
Faktor yang keempat ini ialah jarak antara kebun Assinan
dengan pabrik Kopi Banaran cukup memakan waktu yang
lama. Peneliti juga waktu melakukan pengamatan, melakukan
perjalanan dari kebun Assinan menuju pabrik Kopi Banaran
memakan waktu sekitar tiga puluh menit. Kondisi dalam
perjalanan juga padat dengan kendaraan-kendaraan pribadi dan
besar, maka akan menyebabkan kemacetan. Di samping itu,
jarak antara kebun dengan pabrik kopi Banaran juga
memerlukan bahan bakar yang cukup banyak sehingga
kegiatan rantai pasok tersebut akan tidak menjadi efektif dan
efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
1. Penerapan Supply Chains Management pada Kopi
Banaran penerapan supply chain management pada
Kopi Banaran yaitu, produsen, dan retailer di Kopi Banaran
merupakan individu-individu yang sudah saling mengenal
sehingga dapat mempermudah dan memberikan kelancaran
bagi kegiatan SCM di Kopi Banaran. Mereka saling
menjaga kepercayaan satu sama lain sehingga dapat
membuat kegiatan rantai pasokan menjadi lancar dan baik.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Supply Chains
Management pada Kopi Banaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi Supply Chains
Management pada Kopi Banaran yaitu:
a. Kopi Banaran selalu menjaga hubungan antara pelaku
SCM yang saling berhubungan baik,
b. upaya untuk menjaga persediaan,
c. serta dukungan E-shop.
3. Faktor penghambat dalam kegiatan Supply Chains
Management pada Kopi Banaran
Faktor penghambat dalam kegiatan SCM pada Kopi
Banaran yaitu :
a. penyerangan hama,
b. kekurangan tenaga kerja,
c. keamanan,
d. dan jarak antara kebun Assinan dengan pabrik Kopi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Banaran cukup jauh.
B. Keterbatasan Penelitian
Setelah melakukan penelitian dan pengolahan data,
peneliti menemukan keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu
observasi yang tidak dilakukan secara menyeluruh. Karena
jika ingin melakukan observasi secara menyeluruh yaitu
melihat proses pemetikan buah kopi yang panen akan
membutuhkan waktu yang panjang dan biaya transportasi
yang cukup banyak.
C. Saran
Setelah melakukan penelitian dan pengolahan data,
peneliti mengemukakan beberapa saran, yaitu:
1. Kopi Banaran sebaiknya berkoodinasi dengan orang
yang bekerja di bagian perkebunan untuk mengawasi
kondisi yang lebih ketat sehingga tidak terjadi
pencurian walaupun jumlahnya tidak banyak. Hal
tersebut dilakukan agar kegiatan rantai pasok di Kopi
Banaran tidak terhambat ke depannya.
2. Kopi Banaran sebaiknya mempersiapkan tenaga kerja
yang lebih banyak dan sesuai kebutuhan agar pada saat
panen dapat melakukan pemetikan secara optimal.
Karena ketika setiap panen buah kopi, jika selalu
kekurangan tenaga kerja akan menyebabkan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
rantai pasok sedikit terhambat apalagi jumlah buah kopi
yang dipetik tidaklah sedikit melainkan berjumlah
puluhan ton.
DAFTAR PUSTAKA
2016. “Pengertian, Tujuan, Ciri, dan 4 Fungsi Manajemen Operasional
Beserta Ruang Lingkupnya Menurut Para Ahli Terlengkap”,
www.seputarilmu.com/pengertian-tujuan-ciri-dan-4-fungsi.html diakses 16 November 2018
Heizer, J, Barry. 2005. Operation Management : Edisi Ketujuh. Jakarta : Salemba Empat.
2015. Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan Edisi Kesebelas. Jakarta :Salemba Empat.
Hendra Poerwanto. 2013.
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-rantai-pasokan diakses
17 November 2018 pukul 15.34.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Herjanto, Eddy. 2007. Manajemen Operasi : Edisi Ketiga. Jakarta : PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Hertikasari, Intan. 2013. Analisa Penerapan Supply Chain Management
pada PT. Pertamina”. Tesis. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
Maryami, Yulianan.
https://www.academia.edu/8322463/SUPPLY_CHAIN_MANAGEMENT_MAN
AJEMEN_RANTAI_PASOKAN diakses 17 November 2018 pukul 16.05.
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi.2007. MetodePenelitian. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Nggili, AR dan Katayane. 2017. Supply Chains Management (SCM) Batu
Mulia Khas Nusantara di Kotamadya Salatiga. Jurnal. Salatiga.
Pujawan, Nyoman, Mahendrawathi. 2017. Supply Chain Management : Edisi 3. Yogyakarta : Andi Offset.
2005. Supply Chain Management. Surabaya : Guna Widya. Ramadan,
Sidik Y. 2017. Analisis Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan terhadap Perfoma
Bisnis (Studi: Pedagang Grosir Tradisional Makanan dan Minuman Ringan di
Kabupaten Banyumas). Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro.
Schroeder, G Roger. Susan Meyer Goldstein. M Johnny Rungtusanatham.
2010. Operation Management Contemporary Concepts and Cases : Fifth Edition. McGraw-Hill.
Siagian, MY. 2005. Aplikasi Supply Chain Management Dalam Dunia Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sugioyono. 2015. Metodologi Penelitian dan Pengembangan (Research
and Development/R&D). Bandung : Alfabeta.
Suliyanto. 2018. Metode penelitian bisnis untuk Skripsi, Tesis, dan
Disertasi. Yogyakarta: Cv Andi Offset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
DAFTAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN
WAWANCARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Daftar pertanyaan wawancara ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan
rumusan masalah pada penelitian yang berjudul “Analisis Penerapan Supply
Chain Management pada Kopi Banaran (PT. Perkebunan Nusantara)”. Berikut
daftar pertanyaan wawancara untuk menjawab bagaimana penerapan supply
chain management pada Kopi Banaran :
1. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan Kopi Banaran?
2. Apa saja visi dan misi dari perusahaan Kopi Banaran?
3. Berapa jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan Kopi Banaran?
4. Apa saja produk-produk yang dihasilkan pada Kopi Banaran?
5. Apakah Kopi Banaran bekerja sama dengan toko-toko yang menjual
produk dari Kopi Banaran?
6. Siapa saja supplier yang memasok bahan-bahan mentah untuk proses
produksi pada Kopi Banaran?
7. Kapan saja Kopi Banaran menerima bahan mentah dari supplier?
8. Berapa jumlah supplier yang bekerja sama dengan Kopi Banaran?
9. Apakah Kopi Banaran memiliki tempat penyimpanan atau gudang untuk
menyimpan produk yang sudah jadi maupun bahan mentah?
10. Apakah pengiriman barang mentah dari supplier sering mengalami
keterlambatan?
11. Apa saja tantangan dalam mengelola kegiatan rantai pasokan pada Kopi
Banaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
12. Sejauh ini apakah kegiatan rantai pasokan di dalam perusahaan berfungsi
dengan baik? Jika belum, apa saja kendala yang terjadi?
13. Masalah-masalah apa yang dihadapi Kopi Banaran terkait dengan proses
produksi?
14. Bagaimana Kopi Banaran menjaga kualitas bahan-bahan yang akan
diproduksi serta produk yang dihasilkan?
15. Bagaiaman Kopi Banaran melakukan pemilihan supplier, lalu
mengevaluasi kinerja supplier, membina dan memelihara hubungan
dengan supplier?
16. Apakah Kopi Banaran dalam mengirimkan produknya ini bekerja sama
dengan perusahaan jasa pengiriman?
17. Transportasi apa yang digunakan Kopi Banaran dalam melaksanakan
kegiatan rantai pasokannya?
18. Apakah terdapat ketidakpastian dalam mengelola rantai pasok di Kopi
Banaran?
19. Apakah Kopi Banaran dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai
dengan mereka inginkan?
20. Apakah Kopi Banaran menggunakan teknologi Electronic fulllfillment
dalam pemenuhan pesanan pelanggan?
21. Apakah Kopi Banaran menggunakan teknologi
Electronic Data
Interchange dalam kegiatan rantai pasokannya?
22. Bagaimana Kopi Banaran berkoordinasi dengan supplier?
23. Bagaimana Kopi Banaran dalam memuaskan konsumen?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
24. Apakah Kopi Banaran mengirimkan produk-produknya ke luar negeri?
25. Apakah perusahaan selalu mengikut perkembangan teknologi informasi
dalam mendukung kegiatan manajemen rantai pasokannya?
26. Bagaimana peraturan pemerintah dalam mengatur kegiatan produksi
maupun rantai pasok di Kopi Banaran?
27. Bagaimana strategi yang digunakan Kopi Banaran dalam memilih
pemasoknya?
28. Apa yang membedakan produk Kopi Banaran dengan perusahaan lainnya
dalam mencapai keunggulan bersaing?
29. Apakah pernah terdapat risiko seperti kebocoran informasi tentang produk
dan layanannya dalam kegiatan rantai pasokan di Kopi Banaran?
30. Apakah Kopi Banaran selalu memperbaiki pelayanan konsumen?
31. Bagaimana Kopi Banaran memperbaiki pelayanan konsumen tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 2
Transkip Hasil Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Hari/Tanggal : 21 Juni 2019
Waktu : 10.00 Wib
Lokasi : Kantor Kopi Banaran Bawen
Narasumber : Pak Banu
Jabatan : Manajer Kopi Banaran
Keterangan
P : Pewawancara
N : Narasumber
P : Selamat pagi Bapak Banu, saya ingin melakukan wawancara untuk keperluan
data skripsi saya ya, pak.
N : Selamat pagi juga Dik. Baiklah, mari kita mulai.
P : Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan Kopi Banaran?
N : Kopi banaran pada awalnya tahun 2002 ada wacana bahwa kopi mengalami
fluktuasi dengan di mana keadaan karyawan harus diberikan gaji, awalnya kopi
banaran hanya mengelola kebun dan hanya menjual green bean. Kemudian ketika
menjadi produk hilir, yang biasanya hanya bekerja di bagian mengelola kebun.
Lalu, muncul lah ide yaitu membuat outlet kecil. Kemudian berkembang ke
depan, pada tahun 2005 dibuatlah kampoeng kopi banaran. Jika ingin lebih
lengkap mengenai sejarah perusahaan, Anda dapat mencarinya di internet.
P : Apa saja visi dan misi dari perusahaan Kopi Banaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
N : Visi dan misi dari perusahaan kopi banaran ini memiliki visi dan misi yang
sama dari PT Perkebunan Nusantara IX di Semarang. Visi dan misi yaitu
Visi perusahaan
- Menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan
tumbuh berkembang bersama mitra
Misi Perusahaan
- Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, gula,
dan tetes ke pasar domestik dan internasional secara
professional untuk menghasilkan pertumbuhan laba (profit
growth) dan mendukung kelestarian lingkungan.
- Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha,
yaitu produk hilir, wisata agro, dan usaha lainnya untuk
mendukung kelestarian lingkungan.
- Mengembangkan strategi dengan mitra usaha strategis dan
masyarakat lingkungan untuk mewujudkan kesejahterahaan
bersama.
P : Apa saja produk-produk yang dihasilkan pada Kopi Banaran?
N : Produk-produk dari Kopi Banaran ini memiliki banyak jenis diantaranya
Kopi banaran premium, kopi banaran classic, kopi banaran robusta, kopi java
mocha.
P : Apakah Kopi Banaran bekerja sama dengan toko-toko yang menjual produk
dari Kopi Banaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
N : Tetap ada bekerja sama, dari teman-teman uph (unit produk hilir) yang
menjual produk-produknya di tempat seperti restoran Banaran sendiri dan
Banaran 9 Mart
P : Siapa supplier yang memasok bahan-bahan mentah untuk proses produksi
pada Kopi Banaran?
N : Supplier bahan mentah dari Kopi Banaran merupakan langsung dari kebun
yang dimiliki oleh PTPN IX Semarang yang bernama kebun Assinan di daerah
Bawen.
P : Kapan saja Kopi Banaran menerima bahan mentah dari supplier?
N : Kopi Banaran menerima bahan mentah dari supplier tergantung dari panen
kopi secara besar-besaran terjadi sehingga langsung diproses untuk menjadi
barang setengah jadi maupun barang jadi.
P : Berapa jumlah supplier yang bekerja sama dengan Kopi Banaran?
N : Jumlah supplier yang bekerja sama dengan Kopi Banaran hanyalah satu
yaitu langsung dari orang-orang kebun assinan.
P : Apakah Kopi Banaran memiliki tempat penyimpanan atau gudang untuk
menyimpan produk yang sudah jadi maupun bahan mentah ataupun setengah jadi?
N : Kopi Banaran memiliki Gudang atau tempat penyimpanan produk jadi mau
barang setengah jadi serta bahan mentah di dekat Pabrik Kopi Banaran yang
terletak di daerah Gemawang, Kecamatan Jambu, Jawa Tengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
P : Apakah pengiriman barang mentah dari supplier sering mengalami
keterlambatan?
N : Pengiriman barang mentah jarang sekali mengalami keterlambatan karena
biji kopi jika terlambat dikirim akan mengalami pembusukan.
P : Apa saja tantangan dalam mengelola kegiatan rantai pasokan pada Kopi
Banaran?
N : Tantangan dalam mengelola kegiatan rantai pasok pada Kopi Banaran ialah
faktor cuaca dalam pengeringan biji kopi yang akan diproses selanjutnya. Selain
itu, terdapat ketidakpastian tenaga kerja yang dialami oleh Kopi Banaran ketika
terjadi panen kopi besar-besaran khususnya dalam proses pemetikan. Dan,
penyerangan hama yang dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman kopi.
P : Sejauh ini apakah kegiatan rantai pasokan di dalam perusahaan berfungsi
dengan baik? Jika belum, apa saja kendala yang terjadi?
N : Rantai pasokan dalam Kopi Banaran sudah berjalan dengan cukup baik
P : Masalah-masalah apa yang dihadapi Kopi Banaran terkait dengan proses
produksi?
N : Masalah yang pada umumnya terjadi dalam proses produksi di Kopi
Banaran ialah faktor yang cuaca cenderung berubah. Hal tersebut akan
mempengaruhi proses penanaman kopi.
P : Bagaimana Kopi Banaran menjaga kualitas bahan-bahan yang akan
diproduksi serta produk yang dihasilkan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
N : Kopi Banaran dalam menjaga kualitas bahan-bahannya harus melalui proses
yang tepat dan benar seperti pemetikan biji kopi dari kebun yang langsung dikirim
ke pabrik karena biji kopi tersebut tidak bertahan lama akan membusuk jika tidak
diproses. Kemudian juga penanaman dan perawatan kopi juga harus dilakukan
dengan baik dan tepat.
P : Bagaiamana Kopi Banaran melakukan pemilihan supplier, lalu
mengevaluasi kinerja supplier, membina dan memelihara hubungan dengan
supplier?
N : Kopi Banaran selalu menjaga relasi dengan supplier dengan cara selalu
berkomunikasi dengan baik agar rantai pasokan berjalan dengan lancar, kemudian
Kopi Banaran selalu memantau apa yang dikerjakan oleh supplier dari kebun
assinan.
P : Apakah Kopi Banaran dalam mengirimkan produknya ini bekerja sama
dengan perusahaan jasa pengiriman?
N : Kopi Banaran dalam mengirimkan produk-produknya bekerja sama dengan
perusahaan jasa angkutan seperti JNE dan kapal. Namun, hal tersebut dilakukan
jika Kopi Banaran menerima pesanan dari luar Jawa Tengah.
P : Transportasi apa yang digunakan Kopi Banaran dalam melaksanakan
kegiatan rantai pasokannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
N : Transportasi yang digunakan oleh Kopi Banaran ini tergantung dari situasi
yang dibutuhkan, Kopi Banaran juga memiliki transportasi sendiri dari koperasi
PTPN IX dan terkadang menyewa jasa transportasi dari luar.
P : Apakah terdapat ketidakpastian dalam mengelola rantai pasok di Kopi
Banaran?
N : Ketidakpastian yang dialami oleh Kopi Banaran dalam mengelola rantai
pasokan yaitu cuaca yang tidak pasti dalam proses penanaman biji kopi.
P : Apakah Kopi Banaran dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan
mereka inginkan?
N : Kopi banaran pastinya memenuhi apa yang pelanggan inginkan karena Kopi
Banaran selalu memproduksi produk-produk kopi dalam skala besar.
P : Apakah Kopi Banaran menggunakan teknologi Electronic fulllfillment dalam
pemenuhan pesanan pelanggan?
N : Kopi Banaran menggunakan teknologi Electronic fulfillment dalam
memenuhi pesanan pelanggan berupa tokopedia dan website dalam menjual
produknya secara online yang dijual langsung kepada konsumen.
P : Apakah Kopi Banaran menggunakan teknologi Electronic Data Interchange
dalam kegiatan rantai pasokannya?
N : Kopi Banaran menggunakan teknologi Electronic Data Interchange dalam
kegiatan rantai pasokannya yaitu berupa aplikasi Moka POS. Aplikasi tersebut
dalam mengelola dan memantau stok barang secara online.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
P : Bagaimana Kopi Banaran berkoordinasi dengan supplier?
N : Kopi Banaran selalu berkomunikasi dan memantau dengan supplier
khususnya dalam mendapatkan biji kopi dari kebun assinan. Kami selalu saling
percaya satu sama lain agar semua proses kegiatan rantai pasok dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
P : Bagaimana Kopi Banaran dalam memuaskan konsumen?
N : Kopi Banaran selalu menerima kritik dan saran dari konsumen jika layanan
atau produk yang diberikan kurang baik kemudian Kopi Banaran selalu
memperbaiki dalam melayani konsumen.
P : Apakah Kopi Banaran mengirimkan produk-produknya ke luar negeri?
N : Kopi Banaran pernah mengirimkan produk-produknya ke luar negeri yaitu
negara Jepang dan Italy.
P : Apakah perusahaan selalu mengikut perkembangan teknologi informasi
dalam mendukung kegiatan manajemen rantai pasokannya?
N : Kopi Banaran pastinya selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi
khususnya dalam mengelola stok dan selera konsumen.
P : Apakah terdapat peraturan pemerintah dalam mengatur kegiatan produksi
maupun rantai pasok di Kopi Banaran?
N : Kopi Banaran tidak memiliki keterikatan peraturan pemerintah dalam
mengatur kegiatan produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
P : Bagaimana strategi yang digunakan Kopi Banaran dalam memilih
pemasoknya?
N : Startegi yang digunakan Kopi Banaran dalam memilih pemasoknya ialah
strategi sedikit pemasok.
P : Apa yang membedakan produk Kopi Banaran dengan perusahaan lainnya
dalam mencapai keunggulan bersaing?
N : Kopi banaran memiliki produk yang unik yaitu Java Moccha. Produk
tersebut berupa biji kopi yang terkandung rasa cokelat di biji kopi tersebut karena
faktor penanaman dari kebunnya tersebut pernah ditanami tumbuhan cokelat.
P : Apakah pernah terdapat risiko seperti kebocoran informasi tentang produk
dan layanannya dalam kegiatan rantai pasokan di Kopi Banaran?
N : Kopi Banaran tidak pernah mengalami kebocoran informasi tentang produk
dan layanannya dalam kegiatan rantai pasokannya.
P : Apakah Kopi Banaran selalu memperbaiki pelayanan konsumen?
N : Kopi Banaran pastinya selalu memperbaiki pelayanan konsumen agar
menjadi pembelajaran bagi Kopi Banaran untuk lebih baik lagi
P : Bagaimana Kopi Banaran memperbaiki pelayanan konsumen tersebut?
N : Kopi Banaran selalu menerima kritik dan saran dari konsumen baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam hal untuk memperbaiki pelayanannya
kepada konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian
a. Kebun Assinan dari Kopi Banaran
b. Buah Kopi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
c. Pabrik Kopi Banaran
d. Gudang atau tempat penyimpanan Kopi Banaran
e. Peralatan produksi Pabrik Kopi Banaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
- Timbangan
- Bak Penampungan Buah Kopi
- Ruang Pulper
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
- Mesin Pengeringan Kopi
- Tempat Pengeringan buah kopi
dengan Sinar Matahari
- Ruang Huller
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
- Roasting Biji Kopi
-Pengemasan Produk Jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
f. Produk-produk Kopi Banaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 4
Surat Izin Penelitian Di Kopi Banaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI