ANALISIS SUMBER PENDAPATAN NEGARA DARI ...eprints.ums.ac.id/80669/22/Naskah Publikasi.pdfwaktu...
Transcript of ANALISIS SUMBER PENDAPATAN NEGARA DARI ...eprints.ums.ac.id/80669/22/Naskah Publikasi.pdfwaktu...
ANALISIS SUMBER PENDAPATAN NEGARA DARI
CADANGAN DEVISA INDONESIA PERIODE 1991-2017
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
FAHRULLY AZRANI
B300 160 097
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
1
ANALISIS SUMBER PENDAPATAN NEGARA DARI
CADANGAN DEVISA INDONESIA PERIODE 1991-2017
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekspor, impor, nilai tukar
rupiah dan tingkat inflasi terhadap cadangan devisa Indonesia pada periode
1995-2017. Data yang digunakan yaitu data time series yang diambil dari Badan
Pusat Statistika dan Bank Indonesia. Model analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi berganda dengan menggunakan Ordinary Least
Square (OLS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekspor, inflasi dan
nilai tukar memiliki pengaruh dan signifikan terhadap cadangan devisa, perbedaan
terletak pada ekspor dan nilai tukar yang berpengaruh positif, sedangkan inflasi
berpengaruh negatif dan untuk impor tidak memiliki pengaruh terhadap cadangan
devisa.
Kata Kunci: Cadangan Devisa, Ekspor, Impor, Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, OLS
Abstract
This study aims to analyze the effect of export, import, exchange rate and inflation
to foreign exchange reserves in Indonesia during the period of 1995- 2017. The
data used are time series data taken from the Central Bureau of Statistics and Bank
Indonesia. The analysis used in this research is multiple regression using Ordinary
Least Square (OLS). The results of this study indicate that exports, inflation and
exchange rate have an influence and significant effect on foreign exchange
reserves, the difference lies in exports and the exchange rate which has a positive
effect, while inflation has a negative effect and for imports has no effect on foreign
exchange reserves.
Keywords: Foreign Exchange Reserves, Export, Import, Exchage Rate, Inflation,
OLS
1. PENDAHULUAN
Pada saat ini Indonesia merupakan negara yang menganut perekonomian
terbuka atau perekonomian empat sektor. Dalam Makroekonomi Teori
Pengantar, Sadono Sukirno menjelaskan perekonomian terbuka atau
perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan
kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia. Keseimbangan
2
pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka dirumuskan dengan Y = C +
I + G + (X-M). Dimana C = konsumsi, I = investasi, G = pengeluaran
pemerintah membeli barang dan jasa, X = Ekspor, dan I = impor.
Indonesia adalah salah satu negara yang berperan aktif dalam aktifitas
perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah perdagangan
antar lintas negara yang didalamnya terdapat ekspor dan impor. Perdagangan
internasional memiliki peran yang penting karena suatu negara tidak dapat
memenuhi semua kebutuhan dalam negeri. Dengan adanya perdagangan
internasional, setiap negara bisa melakukan pertukaran sumber daya yang
sudah dimiliki oleh negara (Sonia & Setiawina, 2016).
Dalam melakukan kegiatan perdagangan internasional dibutuhkan
pendanaan yang cukup untuk membiayai kegiatan transaksi internasional
tersebut. Sumber dana yang digunakan untuk membiayai transaksi
internasional salah satunya diperoleh dari cadangan devisa. Perkembangan
perekonomian Indonesia pada saat ini sudah lebih baik dengan melakukan
perdagangan internasional antar negara-negara. Sebuah negara dikatakan
makmur apabila kondisi ekonomi di dalam negara tersebut stabil dan
meningkat ke arah yang lebih baik.
Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri pemerintah
dan bank devisa yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional.
Pengelolaan dan pemeliharaan cadangan devisa didasarkan pada prinsip untuk
memperoleh pendapatan yang maksimal. Dalam pengelolaan cadangan devisa,
3
Bank Indonesia dapat melakukan beragam transaksi devisa dan menerima
pinjaman (Benny, 2013).
Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya negara berkembang. Salah
satu penunjangnya adalah dengan menaikkan nilai ekspor. Dengan adanya
ekspor dapat memacu tumbuhnya permintaan dalam negeri yang menjadikan
tumbuhnya industri-industri pabrik besar. Menurut uraian tersebut, ekspor
merupakan aktifitas perdagangan antar negara yang dapat memberikan
dorongan dalam dinamika pertumbuhan perdagangan internasional, sehingga
memungkinkan suatu negara yang sedang berkembang untuk mencapai
kemajuan perekonomian setaraf dengan negara-negara maju ( Benny, 2013).
Impor mempunyai pengaruh negatif terhadap cadangan devisa. Kegiatan
impor sebuah negara bisa dilakukan dengan kesanggupan negara tersebut
dilihat dari cadangan devisa yang dimiliki. Keberadaan cadangan devisa
sangatlah penting untuk melakukan kegiatan impor karena transaksi dilakukan
menggunakan mata uang asing. Impor sendiri terjadi karena sebuah negara
tidak sanggup atau tidak bisa memproduksi dan mencukupi kebutuhan di dalam
negeri (Agustina & Reny, 2014).
Nilai tukar rupiah adalah harga atau mata uang negara-negara yang
dinyatakan dalam nilai mata uang domestik. Kurs valuta asing juga dapat
diartikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya
rupiah yang diperlukan guna mendapatkan satu unit mata uang asing. Nilai
tukar ditentukan dari banyaknya permintaan dan penawaran di pasar atas mata
4
uang tersebut (Sedyaningrum & Nuzula, 2016). Salah satu faktor yang
menentukan jumlah cadangan devisa yang dimiliki oleh negara Indonesia
adalah kurs rupiah. Semakin melemahnya nilai tukar rupiah maka akan
memperburuk cadangan devisa Indonesia.
Inflasi merupakan kecenderungan harga naik terus menerus. Apabila
terjadi peningkatan inflasi yang terus menerus naik dapat menyebabkan
kegiatan produksi menjadi tidak menguntungkan yang dapat menyebabkan
kerugian bagi para pelaku usaha. Kenaikan harga menyebabkan barang-barang
negara itu tidak dapat bersaing di pasaran internasional sehingga ekspor akan
menurun (Sadono, 2006).
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, dapat diartikan
bahwa dalam upaya mempertahankan cadangan devisa pada posisi yang aman
perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi cadangan devisa Indonesia.
Penulis tertarik mengkaji lebih dalam mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kenaikan cadangan devisa negara, sehingga mengangkat judul
“Analisis Sumber Pendapatan Negara Dari Cadangan Devisa Indonesia Periode
1991-2017”.
2. METODE
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder pada
waktu berurutan (time series) tahun 1991 – 2017 yang terdiri dari data
cadangan devisa, ekspor, impor, nilai tukar dan kurs. Data yang digunakan
dalam penelitian diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia.
Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi Ordinary Least Square (OLS).
5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, untuk menganalisis pengaruh ekspor, impor, nilai tukar
dan inflasi terhadap cadangan devisa digunakan alat analisis regresi Ordinary
Least Square (OLS) dengan model ekonometrik sebagai berikut:
LnFER = β0 + β1LnEXPt + β2 LnIMPt + β3Ln ERt + β4 INFt+ et.. (1)
Dimana:
FER adalah Foreign Exchange Reserves
EXP adalah Export
IMP adalah Import
ER adalah Exchange Rate
INF adalah Inflation
3.1 Hasil Uji Multikolinieritas
Pada uji VIF multikolinieritas terjadi apabila nilai VIF untuk variabel
independen yang ada bernilai > 10. Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa
variabel nilai tukar dan inflasi tidak menyebabkan multikolinieritas,
sedangkan variabel ekspor dan impor menyebabkan multikolinieritas.
Tabel 1. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Centered VIF Kriteria Kesimpulan
LnExp
LnImp
LnER
Inf
45.98629
27.15303
7.088020
1.778119
> 10
> 10
< 10
< 10
Terdapat Multikolinieritas
Terdapat Multikolinieritas
Tidak Terdapat Multikolinieritas
Tidak Terdapat Multikolinieritas
Sumber: Data Hasil Olahan Eviews
3.2 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan uji Jarque Bera (JB). Ho uji JB, menyatakan
distribusi residual normal sedangkan HA distribusi residual tidak normal. Ho
akan diterima jika nilai p (p value), atau signifikansi empirik statistik JB > α
6
dan Ho akan ditolak jika nilai p (p value), atau signifikansi empirik statistik
JB ≤ α.. Berdasarkan hasil olahan data dengan e-views diperoleh nilai p (p
value), atau signifikansi empirik statistik JB adalah sebesar 0.244411 (>
0.10); jadi Ho diterima, residual terdistribusi normal.
3.3 Hasil Uji Otokorelasi
Uji otokorelasi menggunakan uji Breusch Godfrey (BG). Ho uji BG, tidak
terdapat pelanggaran otokorelasi dan HA terdapat pelanggaran otokorelasi.
Diterima apabila probabilitas Obs*R-squared (p-value) > α maka tidak terjadi
permasalahan otokorelasi dalam persamaan dan ditolak apabila probabilitas
Obs*R-squared (p-value) ≤ α maka terjadi permasalahan otokorelasi dalam
persamaan. . Berdasarkan hasil olahan data dengan e-views diperoleh nilai
probabilitas Obs*R-squared (p-value) BG adalah sebesar 0.4603 (> 0.10);
jadi Ho diterima, tidak terjadi permasalahan otokorelasi dalam persamaan.
3.4 Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas menggunakan uji White. Ho uji White, tidak
terdapat pelanggaran heterokedastisitas dan HA terdapat pelanggaran
heterokedastisitas. Diterima apabila probabilitas Obs*R-squared (p-value) >
α maka tidak terjadi permasalahan heterokedastisitas dalam persamaan dan
ditolak apabila probabilitas Obs*R-squared (p-value) ≤ α maka terjadi
permasalahan heterokedastisitas dalam persamaan. . Berdasarkan hasil olahan
data dengan e-views diperoleh nilai probabilitas Obs*R-squared (p-value)
sebesar 0.5035 (> 0.10); jadi Ho diterima, tidak terjadi permasalahan
heterokedastisitas dalam persamaan.
3.5 Hasil Uji Linieritas
Uji linieritas menggunakan uji Ramsey Reset. Ho uji Ramsey Reset, model
linier dan HA model tidak linier. Diterima apabila probabilitas F-statistic > α
maka model linier dan ditolak apabila probabilitas F-statistic ≤ α maka
model tidak linier. Berdasarkan hasil olahan data dengan e-views diperoleh
nilai probabilitas F-statistic sebesar 0.0133 (> 0.01); jadi Ho diterima, model
linier.
7
3.6 Hasil Uji Eksistensi Model F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah parameterisasi model yang
digunakan eksis atau tidak eksis. Dengan formulasi hipotesis H0: β1 - β2 - β3 -
β4 = 0; model yang dipakai tidak eksis dan H0: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ 0; model
yang dipakai eksis. Kriteria pengujiannya adalah apabila probabilitas atau
signifikansi statistik F ≤ α maka Ho ditolak. Namun apabila probabilitas atau
signifikansi statistik F > α maka Ho diterima.
Berdasarkan hasil olahan data dengan e-views diperoleh nilai probabilitas
F-statistik sebesar (0.000000 ≤ 0.10. Maka H0 ditolak yang berarti model
yang dipakai eksis.
3.7 Interpretasi Koefisien Determinan R2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kebaikan model yaitu
menunjukkan seberapa besar variasi dari variabel independen yang
mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan hasil olahan data dengan e-
views diperoleh nilai R2 sebesar (0 ≤ 0.966559 ≤ 1) atau 96.66%. Artinya
koefisien Cadangan Devisa dapat dijelaskan oleh variabel Ekspor, Impor,
Nilai Tukar dan Inflasi sebesar 96,66%. Sedangkan sisanya 3,34% dijelaskan
oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
3.8 Uji Validitas Pengaruh
Pengujian validitas pengaruh digunakan untuk mengukur seberapa besar
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Formulasi hipotesisnya adalah H0: βi = 0; variabel independen ke i tidak
memiliki pengaruh signifikan dan HA: βi ≠ 0; variabel independen ke i
memiliki pengaruh signifikan. Kemudian kriteria pengujiannya adalah H0
ditolak apabila signifikansi statistik ti < α dan H0 diterima apabila signifikansi
statistik ti > α. Hasil uji validitas pengaruh (uji t) dapat dilihat pada tabel 2.
8
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Pengaruh
Variabel Prob. T Kriteria Kesimpulan
LnExp 0.0099 ≤ 0.10 Berpengaruh Signifikan
LnImp 0.9562 ≥ 0.10 Tidak Berpengaruh
Signifikan
LnER 0.0186 ≤ 0.10 Berpengaruh Signifikan
Inf 0.0818 ≤ 0.10 Berpengaruh Signifikan
Sumber: Data Hasil Olahan E-views
3.9 Interpretasi Pengaruh Variabel Independen
Dari uji validitas pengaruh pada tabel 2 terlihat bahwa variabel ekspor,
nilai tukar dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa dan
untuk variabel impor tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa.
Variabel ekspor memiliki koefisien pengaruh sebesar 1.003205. pola
hubungan antara variabel cadangan devisa dengan ekspor adalah logaritma-
logaritma. Artinya jika ekspor naik 1 persen maka cadangan devisa akan naik
sebesar 1.003205 persen dan sebaliknya jika ekspor turun 1 persen maka
cadangan devisa akan turun sebesar 1.003205 persen.
Variabel impor memiliki koefisien pengaruh sebesar 0.012419. pola
hubungan antara variabel cadangan devisa dengan impor adalah logaritma-
logaritma. Artinya jika impor naik 1 persen maka cadangan devisa akan naik
sebesar 0.012419 persen dan sebaliknya jika ekspor turun 1 persen maka
cadangan devisa akan turun sebesar 0.012419 persen.
Variabel nilai tukar memiliki koefisien pengaruh sebesar 0.312419. pola
hubungan antara variabel cadangan devisa dengan nilai tukar adalah
logaritma-logaritma. Artinya jika nilai tukar naik 1 persen maka cadangan
9
devisa akan naik sebesar 0.312419 persen dan sebaliknya jika nilai tukar
turun 1 persen maka cadangan devisa akan turun sebesar 0.312419 persen.
Variabel inflasi memiliki koefisien pengaruh sebesar -0.005581. pola
hubungan antara variabel cadangan devisa dengan inflasi adalah logaritma-
linier. Artinya jika inflasi naik 1 persen maka cadangan devisa akan turun
sebesar 0.005581 . 100 = 0.5581 persen dan sebaliknya jika nilai tukar turun 1
persen maka cadangan devisa akan naik sebesar 0.5581 persen.
3.10 Interpretasi Ekonomi
3.10.1 Pengaruh Ekspor terhadap Cadangan Devisa Indonesia
Hubungan ekspor terhadap cadangan devisa adalah dalam melakukan
kegiatan ekspor maka suatu negara akan memperoleh berupa nilai
sejumlah uang dalam valuta asing atau biasa disebut dengan istilah devisa,
yang juga merupakan salah satu sumber pemasukan negara. Sehingga
apabila tingkat ekspor mengalami penurunan, maka akan diikuti dengan
ikut menurunnya cadangan devisa yang dimiliki.
Berdasarkan analisis Ordinary Least Square menghasilkan hasil bahwa
ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustina
dan Reny (2014), yang menyatakan bahwa ekspor berpengaruh positif dan
signifikan terhadap cadangan devisa.
Apabila Indonesia sering melakukan ekspor barang ke negara lain maka
Indonesia akan memperoleh devisa dari negara pengimpor, jadi semakin
barang yang diekspor maka devisa yang diperoleh juga semakin banyak.
Dengan semakin meningkatnya nilai ekspor, maka menunjukkan bahwa
negara tersebut semakin banyak menerima pemasukan dari negara lain
berupa devisa yang merupakan salah satu sumber pendapatan negara.
Sehingga semakin meningkat devisa juga berpengaruh terhadap
pertambahan pendapatan negara.
10
3.10.2 Pengaruh Impor terhadap Cadangan Devisa Indonesia
Hubungan impor terhadap cadangan devisa adalah dalam melakukan
kegiatan impor maka pemerintah Indonesia akan membiayai impor
tersebut dengan menggunakan cadangan devisa. Semakin meningkat
jumlah impor maka semakin menurun jumlah cadangan devisa yang
dimiliki oleh Indonesia.
Berdasarkan analisis Ordinary Least Square menghasilkan hasil bahwa
impor tidak berpengaruh terhadap cadangan devisa. Hasil penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustina dan Reny
(2014), yang menyatakan bahwa impor tidak berpengaruh terhadap
cadangan devisa.
Kenaikan impor biasanya dipicu oleh adanya permintaan masyarakat
untuk mengonsumsi barang luar negeri yang tinggi dan pemenuhan bahan
baku untuk produksi yang tidak ada di Indonesia. Indonesia memiliki
keadaan dimana melimpah sumber daya alam sehingga bahan baku dapat
diperoleh secara murah diikuti dengan biaya tenaga kerja yang murah.
Keadaan tersebut dapat menarik investor melakukan penanaman modal
asing di Indonesia dengan membangun pabrik akan barang yang selalu
diimpor tersebut sehingga aliran dana modal asing yang akan masuk akan
mengakibatkan surplus pada neraca perdagangan Indonesia sehingga
cadangan devisa akan meningkat.
3.10.3 Pengaruh Nilai Tukar terhadap Cadangan Devisa Indonesia
Hubungan nilai tukar terhadap cadangan devisa adalah semakin menguat
nilai mata uang maka semakin banyak devisa yang dimiliki. Situasi
tersebut dapat mengakibatkan semakin besar kemampuan suatu negara
dalam melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional. Selain
itu, dengan semakin kuat nilai tukar mata uang menunjukkan bahwa
semakin kuat juga perekonomian negara sehingga dapat memperoleh lebih
banyak devisa.
Berdasarkan analisis Ordinary Least Square menghasilkan hasil bahwa
nilai tukar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan
11
devisa. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Agustina dan Reny (2014), yang menyatakan bahwa nilai
tukar tidak berpengaruh terhadap cadangan devisa.
Nilai tukar dapat menguat didukung dengan kondisi ekonomi yang
stabil sehingga cadangan devisa juga akan meningkat. Hal tersebut
dikarenakan adanya dorongan minat investor yang tertarik untuk
melakukan investasi di pasar keuangan domestik yang akan
mengakibatkan surplus pada neraca transaksi berjalan sehingga cadangan
devisa juga akan meningkat.
3.10.4 Pengaruh Inflasi terhadap Cadangan Devisa Indonesia
Hubungan inflasi dengan cadangan devisa apabila harga-harga barang dan
sektor jasa cenderung mengalami kenaikan atau disebut dengan inflasi,
maka akan menyebabkan terhambatnya kegiatan perekonomian di negara
bersangkutan, sehingga negara membutuhkan lebih banyak devisa untuk
dapat bertransaksi di luar negara. Oleh sebab itu untuk mencegah makin
meningkatnya inflasi maka jumlah mata uang yang beredar harus sesuai
dengan kebutuhan, sehingga kestabilan nilai tukar bisa dijaga.
Berdasarkan analisis Ordinary Least Square menghasilkan hasil bahwa
inflasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap cadangan devisa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Agustina dan Reny (2014), yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap cadangan devisa. Inflasi dengan persentase
tinggi yang terjadi dalam suatu negara dapat menyebabkan harga barang
dan jasa yang ada didalam negeri juga tinggi. Hal ini menyebabkan
perubahan pada nilai mata uang, berimbas pada simpanan giro bank umum
dan berdampak pada cadangan devisa. Dengan kata lain, semakin tinggi
tingkat inflasi yang terjadi akan menambah nilai suatu mata uang karena
naiknya harga barang dan jasa di pasaran.
12
4. PENUTUP
Berdasarkan penelitian ini hasil analisis regresi dengan model Ordinary Least
Square (OLS) mengenai pengaruh variabel ekspor, impor, nilai tukar dan
inflasi terhadap cadangan devisa Indonesia periode 1991-2017 dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Model Ordinary Least Square (OLS) yang dipakai dalam penelitian ini
lolos uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas residual, uji
otokorelasi, uji heterokedastisitas, dan uji spesifikasi model, tetapi pada uji
multikolinieritas terdapat masalah multikolinieritas.
b. Data uji eksistensi model (uji F) model Ordinary Least Square (OLS)
dalam penelitian ini eksis, artinya variabel ekspor, impor, nilai tukar dan
inflasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap cadangan devisa. Nilai
R-square sebesar 0.966559 menunjukkan bahwa variabel cadangan devisa
dapat dijelaskan oleh variasi variabel ekspor, impor, nilai tukar dan inflasi
sebesar 96,66%. Sedangkan 3,34% dijelaskan oleh variasi variabel-
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
c. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) variabel ekspor, nilai tukar dan
inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Sedangkan
untuk variabel impor tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
cadangan devisa.
Saran yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah:
a. Bagi Pemerintah
Penelitian ini dapat digunakan pemerintah sebagai acuan dalam
pengambilan kebijakan di masa yang akan datang dalam upaya untuk
menjaga kestabilan sistem perekonomian moneter khususnya pada inflasi
dan nilai tukar. Dengan stabilnya inflasi dan nilai tukar dapat mendorong
produktivitas usaha dalam negeri untuk meningkatkan ekspor sehingga
cadangan devisa dapat meningkat. Semakin stabil perekonomian maka
semakin kecil pula impor yang masuk ke dalam negeri akibat dari
terpenuhinya kebutuhan dalam negeri karena produktivitas dalam negeri
13
melimpah, sehingga akan mengurangi cadangan devisa yang dikeluarkan
untuk membiayai impor.
b. Bagi Bank Indonesia
Penelitian ini dapat digunakan Bank Indonesia dalam rangka
memperkuat cadangan devisa bekerja sama dengan pemerintah. Semakin
optimalnya kebijakan yang dibuat Bank Indonesia dalam memperkuat
cadangan devisa maka semakin membuat aman posisi cadangan devisa
Indonesia.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat digunakan peneliti berikutnya sebagai tambahan
ilmu pengetahuan dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat menambah
jumlah periode beserta faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi jumlah
cadangan devisa.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, & Reny. 2014. Dasar-Dasar Ekspor, Impor, Nilai Tukar Rupiah, dan
Tingkat Inflasi Terhadap Cadangan Devisa Indonesia. Jurnal Wira
Ekonomi Mikroskil, Vol. 4, No. 2.
Amir, M.S. 1991. Teori dan Penerapannya Ekspor Impor. Jakarta: Pustaka
Binaman.
Amir, M.S. 2003. Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri. Jakarta:
Pustaka Binaman.
Aninditha, & Michael, R. 2008. Bisnis dan Perdagangan Internasional.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Arsyad, L. 2005. Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah.
Yogyakarta: BPFE
Benny, J. 2013. Ekspor dan Impor Pengaruhnya Terhadap Cadangan Devisa di
Indonesia. Jurnal EMBA, Vol, 1, No. 4.
BI. http://www.bi.go.id. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2019.
Boediono. 2009. Ekonomi Makro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi.
Yogyakarta: BPFE.
14
Cova, Pietro, et.al. 2016. Foreign Exchange Reserve Diversification and The
“Exorbitant Privilege”: Global Macroeconomic Effects. Journal of
International Money and Finance, Vol. 67, Pages 82-101.
Dianita, Dessy, & Zuhroh, Idah. 2018. Analisa Cadangan Devisa Indonesia
Tahun 1990-2016. Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol. 2.
Gandhi, Dyah Virgoana. 2006. Pengelolaan Cadangan Devisa di Bank
Indonesia. Jakarta : Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan Bank
Indonesia.
Ghosh, Amit. 2016. What Drives Gold Demand in Central Bank’s Foreign
Exchange Reserve Portfolio. Finance Research Letters, Vol. 17, Pages
146-150.
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Hady, Hamdy. 2001. Ekonomi Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Halwani, Hendra. 2005. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Hur, Sewon, et.al. 2016. A Theory of Rollover Risk, Sudden Stops, and Foreign
Reserves. Journal of International Economics, Vol. 103, Pages 44-63.
Iljas, Achjar. 2000. Perkembangan Ekonomi Moneter Terkini dan Arah Kebijakan
Bank Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
IMF. 2004. Guidelines for Foreign Exchange Reserve Management. Washington,
D.C.
Jager, Kai. 2016. The Role of Regime Type in the Political Economy of Foreign
Reserve Accumulation. European Journal of Political Economy, Vol. 44,
Pages 79-96.
Karim, Adiwarman. 2008. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: PT Grafindo Persada.
KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online]. https://kbbi.kemdikbud.go.id.
Diakses 19 September 2019.
Korinek, Anton, et.al. 2016. Undervaluation through Foreign Reserve
Accumulation: Static Losses, Dynamic Gains. Journal of International
Money and Finance, Vol. 64, Pages 104-136.
Luna, Victor Manuel Isidro. 2015. Foreign Exchange Reserves Accumulation in
Latin America during the Current Crisis. Economia Informa, Vol. 392,
Pages 3-13.
Mankiw, N. Gregory. 2007. Edisi keenam: Makro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Mankiw, N. Gregory. 2010. Makroekonomi. Jakarta: Erlangga.
15
Murni, A. 2009. Ekonomika Makro. Bandung: PT Refika Aditama.
Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter Edisi 2 Hal. 27. Yogyakarta: BPFE.
Porter, Michael E. 1990. The Competitive Advantage of Nations. New York: The
Free Press.
Ridho, M. 2015. Pengaruh Ekspor, Utang Luar Negeri dan Kurs Terhadap
Cadangan Devisa Indonesia. E-Jurnal Perdagangan, Industri dan
Moneter, Vol. 3, No. 1.
Rizieq, Rahmatullah. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Cadangan Devisa Indonesia. Jurnal Equilibrium, Vol. 3, No.2.
Roger, Scott. 1993. The Management of Foreign Exchange Reserves.
Ruiz, Marco, et.al. 2015. A Tool for Measuring and Managing Credit Risk in
Portfolios of Foreign Reserves. Procedia Economics and Finance, Vol.
29, Pages 144-157.
Sa’diyah, & Purnomo. 2009. Ekonomi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Salvatore, Dominick. 2014. Ekonomi Internasional. Jakarta: Salemba Empat
Sayoga, P dkk. 2017. Analisis Cadangan Devisa Indonesia. Jurnal Paradigma
Ekonomika, Vol. 12, No. 1.
Sedyaningrum, Nuzula. 2016. Pengaruh Jumlah Nilai Ekspor, Impor, dan
Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Nilai Tukar dan Daya Beli Masyarakat
di Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 34, No. 1.
Soebagiyo, Daryono. 2012. Isu Strategi Pembiayaan Defisit Anggaran di
Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 13, No. 2, Hal. 260-275.
Soebagiyo, Daryono. 2019. Empirical Investigation in Relationship between
Financial Deepening, Exchange Rate and Economic Growth in Indonesia.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Soebagyo, Daryono. 2016. Perekonomian Indonesia. Sukoharjo: CV. Jasmine.
Soesmanto, Tommy, et.al. 2015. Analysis of the Management of Currency
Composition of Foreign Exchange Reserves in Australia. Economic
Analysis and Policy, Vol. 47, Pages 82-89.
Sonia, Setiawina. 2016. Pengaruh Kurs, JUB, dan Tingkat Inflasi Terhadap
Ekspor, Impor, dan Cadangan Devisa Indonesia. E-Jurnal Ekonomi
Pembangunan, Vol. 5, No. 10.
Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar
Kebijakan. Jakarta: Prenada Media Group.
16
Sukirno, Sadono. 2012. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Uli, L. 2016. Analisis Cadangan Devisa Indonesia. Jurnal Perspektif
Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, Vol. 4, No. 1.
Utomo, Yuni Prihadi. 2012. Buku Praktik Komputer Statistika II Eviews.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Utomo, Yuni Prihadi. 2015. Eksplorasi Data & Analisis Regresi Dengan SPSS.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.