Analisis Studi Kasus Beredar Foto Bugil Berdasarkan Privasi
-
Upload
achong-soedarmono -
Category
Documents
-
view
25 -
download
0
description
Transcript of Analisis Studi Kasus Beredar Foto Bugil Berdasarkan Privasi
Beredar Lagi, Foto Bugil Jennifer Lawrence,
Anna Kendrick, Cara DelevingneSenin, 29 September 2014 15:17 WIB
Foto Bugil Jennifer Lawrence, Anna Kendrick, Cara Delevingne (PacificCoastNews, Splash News)
WASHINGTON (HN) -Para peretas dan pengunggah foto-foto selebritis Hollywood seakan tidak pernah akan puas mempermainkan otak nakalnya memajang foto-foto syur sejumlah selebritis terkemuka dunia. Buktinya, kini kembali sederetan artis papan atas Hollywood muncul lagi di dunia maya.
Secara mengejutkan, Jennifer Lawrence kembali masuk dalam daftar artis yang foto bugilnya tersebar di dunia maya. Masih sama seperti sebelumnya, foto-foto itu dipublikasikan oleh komunitas yang sama
Deretan foto syur para bintang Hollywood kembali menghantam dunia maya. Artis cantik Jennifer Lawrence kembali menjadi korban, ini untuk yang ketiga kalinya.
Ada sekitar 55 foto Jennifer dalam kondisi benar-benar tanpa busana. Gambar itu telah beredar sejak Jumat (26/9) lalu di laman Reddit dan 4Chan.
Saat foto-foto gelombang pertama beredar, Jennifer telah angkat bicara dan mengakui bahwa foto-foto yang beredar itu memang dirinya. Namun dia juga sangat kecewa karena ini adalah pelanggaran privasi yang sangat serius.
Fappening 3 ini juga melibatkan sejumlah bintang lain, seperti Cara Delevingne dan Kelli Garner. Namun yang mengejutkan, ternyata Anna Kendrick juga tersangkut di dalamnya.
Foto-foto seksi para bintang itu adalah hasil pembajakan akun iCloud yang dilakukan oknum tertentu pada bulan Agustus lalu. Akankah gelombang foto panas ini berakhir? Demikian dilansir Merdeka dari Page Six.
Reportase : Mulya AchdamiEditor : Mulya Achdami
ANALISIS KASUS BERDASARKAN PRIVACY
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki
seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan
itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk
berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya
sukar dicapai oleh orang lain (Dibyo Hartono, 1986).
Rapoport (dalam Soesilo, 1988) mendefinisikan privasi sebagai suatu
kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-
pilihan dan kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan.
Menurut Hartono (dalam Prabowo, 1998), privasi merupakan tingkatan
interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau
situasi tertentu. Karena privasi memiliki hubungan erat dengan perilaku manusia,
maka psikologi menjawab apa saja hubungan antara privasi dan perilaku manusia.
Berdasarkan kasus di atas dapat dianalisis bahwa foto-foto bugil aktris
Hollywood yang tersebar di dunia maya bukan atas keinginannya sendiri, tetapi
disebarkan di dunia maya oleh oknum tertentu. Bahkan salah satu bintang aktris
Hollywood berkomentar “Jennifer telah angkat bicara dan mengakui bahwa foto-
foto yang beredar itu memang dirinya. Namun dia juga sangat kecewa karena ini
adalah pelanggaran privasi yang sangat serius.” Hal ini jelas sangat merugikan bagi
aktris yang foto bugilnya tersebar di dunia maya. Secara tidak langsung pencemaran
nama baik, dan semua orang mengetahui privacy yang dimiliki oleh mereka. Secara
fisik mereka baik-baik saja, tetapi secara psikologis mereka tidak nyaman dan resah.
Sebab semua orang di dunia dapat menonton foto bugil yang tersebar di dunia maya.
Padahal mereka adalah publik figur yang diikuti dan dikagumi oleh banyak orang di
dunia, sehingga semua orang membicarakan masalah ini yang seharusnya menjadi
privasi dari aktris-aktris tersebut. Selain foto bugilnya beredar, di mata masyarakat
jelas menjadi bahan omongan yang kurang mengenakkan.
Dari kasus tersebut jelas termasuk jenis berita pelanggaran privasi ke-dua
yang dikemukakan oleh Holahan, yaitu golongangan kedua adalah keinginan untuk
menjaga kerahasiaan diri sendiri yang berwujud dalam tingkah laku hanya
memberi informasi yang dianggap perlu (control of information). Tiga jenis
privacy yang termasuk dalam golongan ini adalah: Keinginan untuk
merahasiakan jati diri (anonymity), keinginan untuk tidak mengungkapkan diri
terlalu banyak kepada orang lain (reserve), dan keinginan untuk tidak terlibat
dengan tetangga (not neighboring).
Altman (1975) menjelaskan bahwa fungsi psikologis dari perilaku yang
penting adalah untuk mengatur interaksi antara seseorang atau kelompok dengan
lingkungan sosial. Bila seseorang dapat mendapatkan privasi seperti yang
diinginkannya maka ia akan dapat mengatur kapan harus berhubungan dengan
orang lain dan kapan harus sendiri. Hal ini menjelaskan bahwa aktris-aktris
tersebut tidak mendapatkan bentuk privasi yang diinginkan, sehingga menjadikan
kurang nyaman saat berinteraksi dengan orang lain. Secara tidak langsung akan
merubah perilakunya ketika berinteraksi dengan orang lain, bahkan ruang
personal dapat berubah secara cepat dari ekstrovet ke introvert, mempunyai
teritorialitas yang relatif tetap, dan semakin banyak orang lain mengetahui privasi
menyebabkan orang tersebut merasa terasing.