ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TOYOTA.doc

33
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TOYOTA DI INDONESIA Penyusun : Kartika Dwi Puspita Muhamad Gunawan Hendro Martoyo Novita Wardhani Rayhan Sayyid Al Ayyubi PROGRAM S1 EKSTENSI BIDANG STUDI AKUNTANSI

description

Tugas Makalah Bisnis Global

Transcript of ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TOYOTA.doc

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TOYOTA

DI INDONESIA

Penyusun :

Kartika Dwi Puspita

Muhamad Gunawan Hendro Martoyo

Novita Wardhani

Rayhan Sayyid Al Ayyubi

PROGRAM S1 EKSTENSI

BIDANG STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA

STATEMENT OF AUTHORSHIP

“ Saya/kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir

merupakan murni hasil dari pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain

yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini belum/tidak pernah dasajikan/digunakan sebagai bahan makalah/tugas

mataajaran lain kecuali makalah/tugas ini saya kumpulkan dapat diperbanyak dan

dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagarisme.”

Nama : Kartika Dwi Puspita

NPM :

Tanda Tangan :

Nama : Muhamad Gunawan Hendro Martoyo

NPM :

Tanda Tangan :

Nama : Novita Wardhani

NPM :

Tanda Tangan :

Nama : Rayhan Sayyid Al Ayyubi

NPM :

Tanda Tangan :

Mata Kuliah : Bisnis Global

Judul Makalah : Kerjasama Antara Nokia dan Microsoft

Tanggal : Senin, 30 November 2014

Dosen : Dian Nastiti S.E., Ak., M.Com.

(Dibuat oleh seluruh anggota kelompok)

DAFTAR ISI

STATEMENT OF AUTHORSHIP.................................................................................... .............. ............. .i

DAFTAR ISI.................................. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .ii

BAB 1 PENDAHULUAN............................ .............. .............. .............. .............. .............. .............. .............. .1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah............................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Company Profile Toyota Motor Corporation..............................................................3

2.2 Sejarah.........................................................................................................................3

2.3 Perkembangan Toyota.................................................................................................4

2.4 Global Strategy Toyota Motor Corporation .............................................................

2.3.1 Production Strategy (Strategi Produksi) .................................................................

2.3.2 Promotion Strategy (Strategi Promosi) ..........................................................

2.3.3 Placing Strategy (Strategi Pemilihan Tempat) ................................................

2.3.4 Pricing Strategy (Strategi Penentuan Harga) .................................................

2.4 Strategi Pemasaran Toyota Motor Corporation.......................................................

2.5 Corporate Social Responsibility (CSR) Strategy.....................................................BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kalah bersaing di pasar AS dan Eropa, Toyota untuk saat ini sedang berfokus untuk

pasar di ASEAN terutama di Thailand dan Indonesia. Hal ini terlihat dari pembangunan

pabrik mesin keduanya di Indonesia yang berlokasi di Karawang Barat, Jawa Barat pada awal

tahun 2014 ini.

Sepanjang Januari hingga Agustus 2014 Toyota berhasil mencatatkan total penjualan

66.106 unit atau mengalami pertumbuhan pesat 186,3 persen dibandingkan periode yang

sama tahun lalu sebanyak 23.086 unit. Hal ini juga menunjukan bahwa Toyota mampu

mempertahankan posisi sebagai market leader di Indonesia dengan pangsa pasar 35,4%

Toyota juga menguasai 75 persen pasar ekspor kendaraan utuh di Indonesia pada

semester I-2014 (78.872 dari 105.351 total kendaraan). Data ini didapat dari perbandingan

Toyota dengan merek lain yang berproduksi di Indonesia. Direktur Toyota Motor

Manufacturing Indonesia I Made Dana mengatakan Toyota berhasil mengekspor 78.872

kendaraan utuh dari total 105.351 kendaraan utuh yang diekspor dari berbagai merek.

Fokus besar Toyota untuk pasar ASEAN terutama Indonesia tentu akan sangat

berpengaruh pada perekonomian dan bisnis di Indonesia. Apalagi saat ini bisa dibilang

Toyota telah berhasil menguasai pasar kendaraan di Indonesia, baik dari pasar ekspor ataupun

penjualan ke masyarakat indonesianya sendiri. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi

keberhasilan Toyota adalah strategi pemasaranya. Oleh karena itu kami akan mencoba

menganalisa marketing strategy dari Toyota yang diterapkan di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Menurut Purnomo Setiady Akbar M.Pd dan DR. Husaini Usman, rumusan masalah

adalah suatu usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan penelitian apa

saja yang spesifik dan perlu dijawab. Dalam makalah ini terdapat rumusan masalah sebagai

berikut ini:

a. Bagaimana sejarah dan perkembangan Toyota di Indonesia?

b. Apakah marketing strategy yang digunakan oleh Toyota di Indonesia?

c. Bagaimana implementasi marketing strategy Toyota di Indonesia?

d. Bagaimana keberhasilan penjualan Toyota dengan melaksanakan strategy marketing

tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam penulisan sebuah makalah terdapat tujuan yang akan dalam

penulisannya.Tujuan tersebut berguna sebagai pengetahuan terhadap permasalahan dalam

tulisan. Dari rumusan maslah tersebut di atas maka makalah ini memiliki tujuan sebagai

berikut ini:

a. Mengetahui sejarah dan perkembangan Toyota di Indonesia.

b. Memaparkan marketing strategy yang digunakan oleh Toyota di Indonesia.

c. Menjelaskan implementasi marketing strategy Toyota di Indonesia.

d. Memaparkan keberhasilan penjualan Toyota dengan melaksanakan strategy

marketing.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Company Profile Toyota Motor Corporation

Toyota Motor Corporation (TMC) adalah sebuah perusahaan mobil yang bermula di

Jepang, yang berpusat di Toyota, Aichi.Saat ini, Toyota merupakan salah satu pabrikan

penghasil mobil terbesar di dunia.

Di samping memproduksi mobil, Toyota juga memberikan pelayanan finansial, dan

juga mebuat robot. Toyota Motor Corporation merupakan anggota dari Grup Toyota dan

memproduksi mobil dengan merek Toyota Lexus dan Scion, memiliki sebagian besar saham

dari Daihatsu dan Hino,dan memiliki sebagian kecil saham Subaru dan Isuzu.

2.2 Sejarah

Toyota Motor Corporation didirikan pada September 1933 sebagai divisi mobil Pabrik

Tenun Otomatis Toyota. Divisi mobil perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada 27

Agustus 1937 untuk menciptakan Toyota Motor Corporation seperti saat ini.

Toyota sendiri didirikan oleh Sakichi Toyoda, yang berawal dari sebuah industri tekstil

(Marimutu Sinivasan, pendiri Texmaco, usahawan besar tekstil di Indonesia, berusaha

menirunya dengan mengembangkan sektor otomotif bermerek PERKASA).

Dibandingkan dengan industri-industri otomotif lain yang menggunakan nama

pendirinya sebagai merek dagang seperti Honda yang didirikan oleh Soichiro Honda,

Daimler-Benz (Gottlieb Daimler dan Karl Benz), Ford (Henry Ford), nama Toyoda tidaklah

dipakai sebagai merek. Karena berangkat dari pemikiran sederhana dan visi waktu itu,

penyebutan Toyoda kurang enak didengar dan tidak akrab dikenal sehingga diplesetkan

menjadi Toyota.

Sakichi Toyoda lahir pada bulan Februari 1867 di Shizuoka, Jepang. Pria ini dikenal

sebagai penemu sejak berusia belasan tahun. Toyoda mengabdikan hidupnya mempelajari

dan mengembangkan perakitan tekstil. Dalam usia 30 tahun Toyoda menyelesaikan mesin

tenun. Ini kemudian mengantarnya mendirikan cikal bakal perakitan Toyota, yakni Toyoda

Automatic Loom Works, Ltd. pada November 1926.

Di sini hak paten mesin tekstil otomatisnya kemudian dijual kepada Platt Brothers &

Co, Ltd. dari Inggris, Britania Raya. Hasil penjualan paten ini, dijadikan modal

pengembangan divisi otomotif

.

2.2 Perkembangan Produk

Mulai tahun 1933, ketika Toyoda membangun divisi otomotif yang kemudian banyak

dikendalikan oleh anaknya Kiichiro Toyoda, tiada henti menghasilkan inovasi-inovasi

terdepan di zamannya. Mesin Tipe A berhasil diselesaikan pada 1934. Setahun kemudian

mesin ini dicangkokkan prototipe pertama mobil penumpang mereka, A1. Divisi otomotif

Toyoda juga menghasilkan truk model G1.

Di tahun 1936 mereka meluncurkan mobil penumpang pertama mereka, Toyoda AA

(kala itu masih menggunakan nama Toyoda). Model ini dikembangkan dari prototipe model

A1 dan dilengkapi bodi dan mesin A. Kendaraan ini dari awal diharapkan menjadi mobil

rakyat. Konsep produk yang terus dipegang Toyota hingga sekarang.

Setelah era Perang Dunia II berakhir, tahun 1950-an merupakan pembuktian Toyota

sebgai penghasil kendaraan serba guna tangguh. Waktu itu kendaraan Jeep akrab di Jepang.

Terinspirasi dari mobil ini, Toyota kemudian mengembangkan prototipe Land Cruiser yang

keluar tahun 1950. Setahun kemudian meluncurkan secara resmi model awal Land Cruiser

yakni model BJ. Bulan Juli tahun itu, test drivernya Ichiro Taira mengakhiri uji coba dengan

hasil luar biasa. Diinspirasi oleh tokoh Samurai Heikuro Magaki yang mendaki Gunung

Atago di atas kuda tahun 1643, Taira mengemudikan Toyota BJ-nya ke kuil Fudo di kota

Okasaki. Ini sekaligus dipakai sebagai promosi ketangguhan mobil segala medan ini. Tak

lama berselang, Toyota Land Cruiser mulai menandingi dominasi Jeep Willys. Bahkan

dengan model-model selanjutnya, Toyota Land Cruiser bisa diterima di pasar yang kala itu

sulit ditembus yakni Amerika Utara. Lewat model ini, Toyota masuk ke pasar-pasar di

berbagai belahan dunia, Termasuk di Indonesia yang dikenal sebagai sebagai Toyota Hardtop

Land Cruiser FJ40/45. Di Afrika, model-model Toyota Land Cruiser ini digunakan sebagai

Technical alias jip bersenjata yang dibekali senapan mesin ringan, berat atau bahkan senjata

basoka tanpa tolak balik (Recoilless bazooka) dan diterjunkan sepanjang konflik-konflik

bersenjata dengan kinerja sangat tangguh.

Toyota tidak hanya dikenal melalui Toyota Land Cruiser. Mereka juga

mengembangkan model yang menjadi favorit dunia, sedan kecil. Lewat Corolla yang

memulai debutnya pada tahun 1966, sedan mungil generasi awal ini memakai penggerak

belakang mengubah tatanan sedan bongsor yang populer saat itu menuju arah sedan kecil

yang kompak, irit dan ringkas. Memasuki tahun 1975, Corolla masuk dalam generasi ketiga

dan terjual lebih dari 5 juta unit. Hal yang menakjubkan ini masih kokoh hingga sekarang.

Mesin mobil Corolla ini kemudian digunakan di Indonesia sebagai mesin untuk kendaraan

niaga keluarga serbaguna, Toyota Kijang generasi awal yang dikenal sebagai Kijang Buaya.

mobil ini mampu tampil sebagai icon kendaraan keluarga Indonesia. Dari tahun ke tahun

terus mendominasi pasar sampai 70 persen di segmen medium MPV

Sejalan dengan semakin mengglobalnya produk Toyota, mereka sadar tidak

mempunyai grafik logo. Bahkan di Indonesia dijumpai kendaraan bermerk Toyota seperti

Toyota Kijang dengan logo TOYOTA pada grill di bagian bonnet (hidung) mobil. Di tahun

1989 Toyota akhirnya memutuskan untuk membuat dua lingkaran oval (elips) yang

menghasilkan huruf T dan ellips ketiga mengisyaratkan akan the spirit of understanding in

design. Lingkaran ketiga itu sekaligus mengelilingi kedua lingkaran ellips sebelumnya yang

berbentuk T itu sebagai bukti menjaga dan mempengaruhi sekelilingnya.

Pengalaman mengembangan Kijang boleh jadi menjadi bekal utama Toyota dalam

mengembangkan Avanza pada 2004. Di segmen ini, Avanza berhasil menjadi motor utama

penggerak pasar Low MPV. Kelahiran Toyota Avanza ini tidak berbeda jauh dengan

kelahiran Toyota Kijang yaitu menyediakan mobil dengan harga terjangkau bagi masyarakat

dengan daya tahan atau durability yang tinggi.Setelah dihantam multi krisis pada 1998, daya

beli masyarakat Indonesia anjlok ke titik terendah dan dampaknya sangat terasa pada upaya

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mobilitasnya. Ini terlihat dari terkikisnya angka

penjualan mobil di Indonesia menjadi hanya sekitar 20 persen dari kondisi sebelum

krisis.Akibat daya beli turun drastis, Toyota berusaha mengembangkan kendaraan dengan

harga terjangkau tapi kualitasnya bisa dipertanggung jawabkan.Caranya, mendesain mobil

dengan kelas yang benar-benar baru. Bukan mengurangi spesifikasi kendaraan yang sudah

ada agar harganya bisa lebih murah. Salah satu tantangan terbesar adalah menghasilkan

desain kendaraan yang mempunyai daya tahan atau durability tinggi mengingat kualitas

infrastruktur dan topografi jalanan di Indonesia yang begitu beragam. Kemampuan durability

inilah yang kemudian menjadikan Avanza mobil terlaris dan penjualannya memecahkan

rekor satu juta unit dalam kurun waktu sembilan tahun

Pada tahun 2013, Toyota tidak kalah dengan brand lain dalam menciptakan mobil

LCGC (Low Cost Green Car) melalui Toyota Agya. Pada semester 1 tahun 2014 ini Toyota

Agya berhasil menjadi mobil LCGC dengan jumlah penjualan nomor 1 di Indonesia dengan

jumlah penjualan sebesar 37.045 unit.

2.3 Strategi Marketing Mix Toyota Motor Corporation

Dalam menghadapi pasar global yang semakin kompleks, terutama pasar untuk mobil

dunia yang semakin padat oleh pesaing-pesaing, Toyota Motor Corporation perlu

mengembangkan strategi khusus terutama di bidang produksi, pemasaran, penjualan, dan

penetapan harga (pricing), serta CSR Policy. Setelah kurang bersinar di mancanegara, Toyota

mulai mengarahkan pasar Asean, Thailand dan Indonesia, sebagai tujuan utama. Berikut ini

adalah beberapa strategi Toyota Motor Corporation terkait bidang-bidang tersebut di atas.

2.3.1 Production Strategy ( Strategi Produksi )

Di bidang produksi, visi Toyota sebagaimana diutarakan oleh Akio Toyoda, President

Toyota Motor Corporation saat ini adalah untuk terus menciptakan Ever-Better Cars That

Exceed Expectations melalui berbagai inovasi yang dibutuhkan tanpa melupakan social

responsibilities pada lingkungan. Dalam menciptakan “ever better cars” ini Toyota betul-

betul melakukan riset yang mendalam dan mengkaji berbagai faktor terutama faktor-faktor

yang berkaitan dengan pasar dan selera/kebutuhan konsumen saat ini yang tersebar di

berbagai region/wilayah di dunia. Perlu diketahui, selera/kebutuhan konsumen akan sangat

berbeda antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya. Oleh karena itu, riset

mendalam untuk mengkaji kemungkinan perubahan selera/kebutuhan konsumen di setiap

region/wilayah menjadi hal yang penting agar perusahaan dapat secepat mungkin bersikap

responsif pada perubahan yang mungkin terjadi.Berikut ini adalah beberapa strategi produksi

yang dilakukan Toyota Motor Corporation:

a. Inovasi Tiada Henti

Inovasi baik dari segi mesin, kerangka, dan terutama desain mobil terus

dikembangkan dengan menyesuaikan pada hasil riset terhadap kebutuhan konsumen.

Inovasi ini dilakukan agar Toyota Motor Corporation dapat memenuhi tujuan utamanya

yaitu untuk menciptakan ever-better cars untuk para pelanggan. Sampai saat ini

berbagai inovasi telah dilakukan oleh Toyota Motor Corporation, di antaranya adalah

sebagai berikut.

1. Hybrid gas-electric vehicles;

2. Advance Parking Guidance System;

3. Eight-speed automatic transmission;

4. Four-speed electronically controlled automatic with buttons for power and economy

shifting;

5. Etc.

b. Menyesuaikan dengan Selera Pasar

Toyota dikenal dengan kualitas mobil yang sangat luar biasa baik performa

mobil, tampilan mobil, dan daya tahan. Mobil-mobil Toyota juga memiliki bandrol

harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan mobil-mobil lain di kelasnya.

Toyota dalam pengembangan produknya sendiri, menyesuaikan produknya

dengan selera pasar berdasarkan wilayah. Untuk pasar Indonesia, Toyota misalnya

membuat produk Toyota Avanza yang memperlihatkan penjualan yang begitu

fenomenal. Kalau dilihat dari sisi produk itu sendiri, mobil Avanza ini memang sangat

pas dengan kebutuhan keluarga di Indonesia yang menyukai mobil dengan kapasitas

penumpangan yang banyak.Toyota Avanza memang didesain untuk mampu memuat

tujuh orang penumpang, dengan tiga baris kursi.

Selain itu mobil Avanza ini menggunakan mesin dengan cc yang relatif kecil

yakni 1300 cc (dan juga 1500 cc) sehingga konsumsi BBM juga cenderung menjadi

lebih irit.Dilihat dari desainnya, mobil Avanza ini juga memiliki bentuk yang cukup

menarik.Desainnya elegan dan cukup keren untuk sebuah SUV mini.

Dan yang paling penting memang kisaran harganya yang relatif terjangkau.Mobil

di Indonesia yang paling laris memang mobil dengan harga 100 – 150 jutaan

kebawah. Inilah memang level yang bisa dijangkau oleh kebanyakan konsumen mobil

di Indonesia. Dulu ketika pertama kali diperkenalkan, harga Avanza tipe G sekitar

100 juta; sehingga menjadi produk yang laris manis seperti kacang goreng.Selain

mobil Avanza, yang terbaru, Toyota mengeluarkan mobil LCGC, contohnya adalah

Agya, dan Etios untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang menginginkan mobil

murah.

c. Menjadikan Indonesia Basis Produksi

Saat ini, Toyota telah memiliki 2 pabrik di Indonesia di Sunter dan Karawang.

Kapasitas produksi mencapai 400.000 per tahun. Hasil produksi Toyota Indonesia

tidak hanya untuk domestik, tapi juga diekspor ke mancanegara. Lebih dari 50 %

produksi mobilnya di Indonesia di ekspor, sisanya untuk memenuhi kebutuhan pasar

domestik. Saat ini model yang diproduksi di Indonesia dan sudah diekspor ke

mancanegara adalah Kijang Innova, All New Avanza, Vios dan Toyota Fortuner.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat,

angka ekspor mobil Completely Build Up (CBU) produksi Indonesia mencapai 148

ribu unit per kuartal ke-3 tahun ini. Dari angka tersebut, 80 persen di antaranya

merupakan kendaraan yang diproduksi oleh Toyota.Untuk jumlahnya, TMMIN

mencatatkan total ekspor untuk model Fortuner lebih dari 40 ribu unit, Avanza 29 ribu

unit, Vios 15 ribu unit dan Kijang Innova 11 ribu unit.

d. Meningkatkan Efisiensi dan Jumlah produksi

Selain produknya yang bagus, awet dan murah, Toyota juga terkenal dengan

perakitan mobilnya yang cepat. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)

selaku pabrik perakitan mobil Toyota di Indonesia, mampu merakit mobil hanya

dalam tempo 102 detik.Toyota mampu memproduksi dengan cepat karena

menggunakan teknologi robot dalam pembuatan mobil.

Selain itu Toyota juga menggunakan sistem produksi just in time. Just in time

adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan

biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin. Untuk mencapai tujuan

dari sistem ini, perusahaan hanya memproduksi sebanyak jumlah yang dibutuhkan

sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan

kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang.

2.3.2 Placement Strategy ( Strategi Peneentuan Lokasi )

Untuk strategi ini terdapat beberapa variabel yang perlu dianalisa :

a. Saluran distribusi

Untuk distributor produk-produk Toyota sudah tersebar di hampir seluruh wilayah

Indonesia. Salah saatu distributor utamanya adalah Toyota Astra Motor yakni

Toyota bekerjasama dengan PT. Astra Internatonal dalam memasarkan produk-

produknya, Toyota Astra Motor (TAM) ini kemudan dibagi menjadi Auto200 dan

Nasmoco, terdapat pula Adira Mobil serta perusahaan-perusahaan lokal di masing-

masing wilayah.

b. Cakupan Distribusi

Cakupan distibusi produk-produk Toyota sudah hampir menyeluruh di seluruh

wilayah Indonesia

c. Lokasi Gerai

Lokasi gerai berada hampir di seluruh kota besar di Indonesia. Diantaranya

Balikpapan, Bandung, Bengkulu, Cirebon, Denpasar, Jabodetabek, Jambi, Jember,

Kediri, Kendari, Lampung, Malang, Manado, Medan dsb

d. Tingkat dan lokasi persediaan

Tingkat persediaan dari Toyota sangat tinggi. Toyota menggunakan sistem

persediaan JIT. Just In Time System adalah sistem dimana perusahaan

memproduksi hanya sebanyak jumlah dibutuhkan/diminta konsumen pada saat

dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan

kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang. Dengan sistem

JIT ini Toyota mampu menghemat dana yang cukup besar dalam biaya gudang dan

juga biaya pemeliharaan saat persediaan masih di dalam gudang.

2.3.3 Promotion Strategy ( Strategi Promosi / Periklanan)

Untuk strategi ini terdapat beberapa hal yang perlu dianalisis :

a. Iklan

Pengiklanan Toyota dilakukan dengan berbagai macam cara seperti

mengiklankannya di televisi dengan design grafis yang menarik dan

memperlihatkan kecanggihan seperti Toyota Yaris serta kenyamanan dari produk-

produk yang di design untuk keluarga seperti Toyota Avanza dan juga Kijang

Innova. Dan juga saat ini telah mulai dilakukan penjualan secara online

b. Penjualan Perorangan

Penjualan perorangan di berikan kemudahan untuk dapat melakukan pembayaran

secara kredit/diangsur.

c. Promosi Penjualan

Promosi penjualan dilakukan juga dengan memberikan potongan harga atau bonus

bonus seperti smartphone atau jam tangan beremerek.

d. Publisitas

Seperti yang dijelaskan tadi di point Iklan, publisitasnya pun dilakukan dimana

saja, seperti televisi,website,iklan iklan internet, radio, maupun melalui pameran-

pameran di berbagai tempat maupun pusat perbelanjaan.

2.3.4 Pricing Strategy (Strategi Penentuan Harga)Keberhasilan Toyota di Indonesia yang paling utama saat ini adalah Toyota mampu

membuat mobil dengan jenis yang sesuai dengan target pasarannya dan dengan harga yang

terjangkau, contohnya saja Avanza, konsumen Avanza di Indonesia rata-rata adalah

masyarakat first buyer atau orang yang baru saja membeli mobil pertamanya atau instansi

yang membutuhkan mobil dinas yang efisien, dengan harga dibawah 180 juta masyarakat

menenegah bisa membeli mobil keluarga tersebut. Keberhasilan tersebut tak lepas dari

strategi penentuan harga yang diterapkan oleh Toyota.

Harga adalah salah satu komponen pemasaran (marketing) yang penting. Terkait

penentuan harga, terdapat tiga strategi pokok yang diberlakukan Toyota, yaitu promotional

pricing, warranties and service contract, dan differentiated pricing.

a. Promotional Pricing

Ini adalah kebijakan penentuan harga yang memberikan kelonggaran kepada

calon pelanggan untuk dapat memperoleh produk dengan semudah mungkin, yaitu

melalui pembiayaan bunga yang rendah (low interest financing) dan jangka waktu

pembayaran yang lebih panjang (longer payment terms).

Menurut kami, promotional pricing adalah upaya Toyota untuk mempromosikan

produknya dengan cara memberikan fasiltas pembayaran misalnya yaitu Nasmoco

memberikan bunga cicilan ringan dan jangka waktu installment yang panjang untuk

penjualan mobilnya.

b. Warranties and Service Contract

Penjualan dipandang sebagai sebuah elemen pemasaran yang mengharuskan

perusahaan untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan yang tidak

seharusnya dipandang hanya sebagai satu kegiatan penjualan produk ke pelanggan yang

tidak ada kelanjutannya. Pemberian layanan garansi dengan servis yang memuaskan

kepada pelanggan memungkinkan Toyota untuk membina hubungan jangka panjang

dengan para pelanggan tersebut. Di masa depan diharapkan para pelanggan saat ini

akan menjadi loyalis yang setia pada produk-produk yang ditawarkan oleh Toyota.

Servis dipandang sebagai sebuah elemen pelayanan yang diberikan kepada

pelanggan berupa layanan prajual, selama penjualan, dan pasca penjualan. Servis

meripakan jiwa dari suatu perusahaan, sikap untuk bertahan dan memenangkan

persaingan di masa depan. Pemberian layanan garansi dengan servis yang memuaskan

kepada pelanggan jelas dapat memikat loyalitas konsumen Toyota.

Salah satu contohnya adalah kebijakan perusahaan untuk menyediakan garansi

dan kontrak servis untuk perbaikan atas kerusakan menggunakan Toyota Genuine Parts

selama periode 3 tahun atau 100.000 km (yang mana yang lebih dahulu).

c. Differentiated Pricing

Ini adalah kebijakan perusahaan dengan menetapkan harga yang berbeda

bergantung pada kultur atau kondisi ekonomi region/wilayah yang dituju. Secara

keseluruhan, strategi Toyota terkait penentuan harga ini bisa dikatakan tepat. Namun

demikian ada sedikit yang perlu kiranya kami koreksi, yaitu terkait differentiated

pricing. Sedikit mengulang, strategi differentiated pricing di sini maksudnya bahwa

Toyota menetapkan harga yang berbeda atas produk yang sama di dua region/wilayah

yang berbeda atau sama tapi berbeda negara.

Sebagai contoh, produk Avanza di Indonesia selain Jabodetabek ditetapkan lebih

mahal dalam jumlah tertentu dibandingkan dengan produk Avanza di Jabodetabek.

Kebijakan ini didasari oleh pandangan manajemen bahwa pengguna Avanza di luar

Jabodetabek jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pengguna Avanza di Jabodetabek.

Menurut kami, strategi pembedaan harga tersebut kurang tepat, terutama pada

kondisi dunia global saat ini. Ketersediaan informasi dan kemudahaan akses atas

informasi melalui layanan internet di setiap negara dapat berpotensi terjadinya hal-hal

yang tidak diinginkan oleh manajemen Toyota. Apalagi fakta bahwa saat ini konsumen

telah semakin cerdas dan sama-sama kita ketahui, salah satu karakteristik konsumen

cerdas adalah selalu mencari informasi sebanyak mungkin sebelum membeli sebuah

produk. Dengan mempertimbangkan hal ini, Toyota akan menghadapi masalah besar

jika konsumen-konsumen yang cerdas tadi mengetahui bahwa mereka dapat membeli

produk yang sama, katakanlah Avanza, dengan harga yang lebih rendah di tempat lain.

Menurut Fred R. David marketing-mix mencakup 4 variabel yaitu product, place,

promotion, dan price. Peningkatan kapasitas melalui efisiensi proses produksi akan

meciptakan produk dengan harga yang lebih rendah tanpa harus mengurangi kualitas dari

produk itu sendiri. Sebagai contoh penerapan Just-in Time dalam proses produksi akan

mengurangi komponen biaya penyimpanan persediaan Toyota. Kendaraan akan diproduksi

hanya ketika memang benar barang tersebut akan laku dijual hal ini karena barang diproduksi

ketika barang tersebut terlebih efektif oleh dealer-dealer Toyota. Hal inilah yang disebut

sebagai operational ctiveness yang menjadi salah satu faktor mengapa harga mobil Toyota

bisa lebih murah bila kita bandingkan dengan Ford, Mercedes-Benz, atau BMW.

Selain itu penerapan strategi ini akan meningkatkan valueperusahaan berupa proses

produksi yang lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Hal ini akan dapat me-

leverage pemasaran dari sisi proses dengan penciptaan produk yang berkualitas yang rendah

biaya.

2.4 Strategi Pemasaran Toyota Motor Corporation

a. Pemasaran Produk Berdasarkan Region (Regiocentric Approach)

Untuk memenuhi permintaan lokal masing-masing negara oleh karena itu Toyota

memasarkan jenis mobil yang berbeda-beda di setiap negara. Hal ini dikarenakan selera

dari pasar yang berbeda-beda dan di sesuaikan juga dengan rata-rata pendapatan

masyarakatnya.

Untuk pasar Indonesia dan Asia Tenggara jenis produk yang di pasarkan sebanyak 14

produk sedangkan untuk pasar Amerika jenis produk yang dipasarkan sebanyak 18 jenis

mobil. Namun dari kedua negara tersebut hanya 3 jenis mobil yang sama yakni Yaaris,

Prius dan Land Cruiser. Untuk pasar Indonesia sendiri mobil yang paling banyak terjual

adalah mobil jenis City Car seperti Yaaris namun di Amerika mobil jenis SUV dan

Crossover lebih banyak terjual karena lebih banyak dipakai di Amerika. Dari strategi

Regional Approach tersebut Toyota selalu mampu menjual produk-produknya di masing-

masing negara karena memang produk tersebut sesuai dengan ekspektasi konsumennya.

Dalam hal harga pun dengan sistem regional approach ini Toyota dapat memperoleh

keuntungan lebih karena harga suatu jenis mobil di tiap-tiap negara bisa berbeda-beda.

Contohnya mobil SUV di Amerika lebih harganya lebih rendah di bandingkan negara lain

karena lebih banyak terjual. Sedangkan di negara lain mobil SUV ini dapat di jual dengan

harga yang lebih tinggi.

b. Penjualan Produk tertentu Untuk Memenuhi Permintaan Pasar Tertentu

Dalam strategi ini Toyota memproduksi produknya sesuai dengan permintaan atau

ekspektasi konsumen pada region tertentu. Misalnya untuk pasar Indonesia Toyota paling

banyak menjual Avanza, hal ini karena produk tersebut dirasa mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat Indonesia yang notabene memiliki keluarga cukup besar sehingga

dengan jok 8 sheet dirasa cocok, ditambah dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat

Indonesia yang sebagian besar berasal dari kalangan menengah.

c. Diferensiasi dan Diversifikasi Produk

Untuk meningkatkan pemasarannya Toyota melakukan strategi diferensiasi dan

diversifikasi. Strategi diferensiasi adalah produk yang tawarkan berbeda dari satu atau

lebih pesaing, melalui suatu cara atau banyak cara yang dapat dinilai oleh para pelanggan

sehingga mempengaruhi pilihan pelanggan. Contoh produk diferensiasi ini adalah mobil –

mobil murah seperti Agya dan juga Etios Valco. Sedangkan diversifikasi produk adalah

pengembangan dari satu jenis produk menjadi berbagai macam produk dengan sasaran

konsumen yang berbeda-beda, contohnya adalah adanya mobil dengan sistem manual dan

automatic, untuk sistem manual mungkin lebih diminati oleh kaum laki-laki sedangkan

sistem automatic lebih diminati oleh para wanita dan juga konsumen-konsumen yang lebih

menyukai sistem yang lebih simple dan praktis.

d. Memperluas Saluran Produksi dengan Menambah Jumlah Dealer

Saat jumlah dealer Toyota berkembang sangat cepat, hampir di setiap kota bahkan

kabupaten sudah terdapat setidaknya satu dealer Toyota. Hal ini merupakan salah satu

strategi marketing dari Toyota agar dapat menarik konsumen dari kota-kota kecil

sekalipun.

e. Memperluas Pasar dengan Bekerjasama dengan Perusahaan Automobile Lokal

Adalah dengan bekerja sama dengan Astra International sehingga membentuk Toyota

Astra Motor agar mempermudah dalam memasarkan produk-produk Toyota di wilayah

lokal.

f. Memperluas Pasar dengan Memiliki Mayoritas Saham Perusahaan Automobile

Lainnya

Saat ini Toyota memliki sebagian besar dari saham Daihatsu dan juga Hino, sehingga

dapat dengan mudah melakukan kerjasama seperti Toyota dan Daihatsu yang menciptakan

mobil kembar Avanza dan juga Xenia , Rush dan juga Terios yang keduanya sama-sama

meledak di pasaran.

2.5 Corporate Social Responsibility (CSR) StrategySelain strategi bisnis untuk memaksimalkan profit, Toyota juga telah mengambangkan

CSR policy sebagai bentuk concern Toyota pada lingkungannya.Selain itu juga berguna

untuk menambah kedekatan Toyota dengan konsumen. Contoh CSR tersebut yaitu:

a. Toyota meluncurkan kampanye Road Safety pertama di Asia Tenggara. Peluncuran

kampanye ini bekerja sama dengan penyanyi asal Amerika Serikat, Taylor Swift

melalui The RED Tour yang didukung juga oleh Cornetto.Latar belakang

kampanye Road Safety ini diadakan karena berdasarkan penelitian yang dilakukan

Toyota di lima negara Asia Tenggara, menunjukkan bahwa hanya 25% pengemudi dan

penumpang mengenakan sabuk pengaman. Fungsi airbag yang telah tersedian akan

bekerja 15 kali lebih baik ketika sabuk pengaman dikenakan.Untuk menyampaikan

pesan mengemudi dengan cara yang aman kepada generasi muda, Taylor Swift yang

sudah bekerja sama dengan Toyota akan membuat video mengenai pentingnya

mengenakan sabuk pengaman. Video ini disebarkan melalui media online dan sosial.

b. Kampanye Road Safety ini juga sudah dilakukan di Indonesia melalui program

Indonesia, Ayo Aman Berlalu Lintas. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk wujud

komitmen Toyota untuk terus mengajak masyrakat untuk membudayakan keselatan

berkendara di jalan raya. Peluncuran kampanye ini dilaksanakan pada April 2014.

c. Tak hanya kampanye mengenai keselamatan berkendara saja, Toyota Indonesia telah

membuat proyek percontohan mengurangi kemacatean di Jakarta. Proyek percontohan

ini berada di Simpang mampang, proyek ini merupakan salah satu alternatif untuk

menyempurnakan infrastruktur dan manajamen lalu lintas di daerah ini. Program yang

didanai sebagian dari pemerintah Jepang dan sisanya dari Toyota Indonesia ini

diharapkan dapat membantu mengurai kepadatan dan mengurangi panjangnya antrian

di lampu merah Simpang Mampang menjadi lebih pendek.

d. Selain itu, Toyota juga mengadakan kuliah umum yang membahas tentang strategi

Toyota selama 40 tahun di Indonesia yang ditekankan pada produk Toyota Avanza

sebagai contoh kasusnya. Kuliah umum ini diadakan di UI, ITB, USU, UNHAS, dan

UGM. Sasarannya bukan hanya mahasiswa, tapi juga masyarakat umum yang berguna

untuk menambah wawasan tentang strategi bisnis di Indonesia.

Toyota telah mampu menjadikan konsumen lebih nyaman berhubungan dengannya.

Segala sesuatu yang dilakukan Toyota sampai saat ini merupakan gambaran nyata komitmen

terhadap nilai perbaikan berkelanjutan. Komitmen Toyota terhadap industri otomotif

memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Toyota Motor Coorperation adalah perusahaan mobil dari jepang yang berdiri pada

tahun 1933. Toyota mulai masuk pasar Indonesia sejak tahun 1950 dan sejak saat itu terus

menguasai pasar kendaraan di Indonesia dengan jumlah penjualan yang semakin

meningkat dari tahun ke tahun dan pendirian 2 pabrik mesin di Indonesia. Salah satu

faktor utama penentu keberhasilan Toyota adalah strategi pemasaran yang mereka

terapkan.

Marketing Mix Strategy Toyota yang diterapkan di Indonesia sangat efektif dan

sukses. Dari Strategi Produk, Toyota mempunyai prinsip menciptakan ever better cars

dimana Toyota akan terus mencoba menciptakan inovasi kendaraan dengan menyesuaikan

selera dan kebutuhan masyarakat di setiap wilayah tertentum, di Indonesia contohnya ada

Toyota Avanza yang benar benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Dari

Stretegi Penentuan Lokasi, Toyota dari tahun ke tahun selalu menambah persebaran

saluran distribusi, gerai dan tempat persediaan di Indonesia. Dari Strategi Promosi, Toyota

selalu menyebarkan iklan dan publisitas produk mereka di berbagai media, baik itu di

media televisi, koran, ataupun media sosial. Toyota juga sering kali memberikan potongan

harga atau melayani pembelian secara kredit. Dari segi Strategi Penetapan Harga, Toyota

menerapkan pembiayaan bunga yang rendah dan jangka waktu pembayaran yang lebih

panjang, layanan garansi dan servis, serta penetapan harga yang berbeda untuk setiap

wilayah tertentu.

Selain dari Mix Marketing Strategy , Toyota juga mempunyai beberapa strategi

pemasaran lain yang berpengaruh terhadap semakin besarnya penjualan produk mereka,

diantaranya adalah pemasaran dan penjualan produk berdasar region atau pasar tertentu,

melakukan diferensiasi dan diversifikasi produk, memperluas saluran produksi dan

menambah jumlah dealer, serta bekerja sama atau bahkan membeli saham Automobile

lainya.

Toyota juga melakukan strategi CSR untuk menunjukan kepedulian terhadap

lingkungan Indonesia dan mendekatkan diri dengan konsumenya. CSR ini antara lain

berupa kampanye road safety, proyek mengurangi kemacetan, dan kuliah umum tentang

strategi bisnis toyota.

Mix Marketing Strategy dan Strategi Pemasaran lainya yang telah diterapkan

Toyota bisa dibilang sangat berhasil untuk menarik minat penduduk Indonesia akan

produk Toyota sehingga penjualanya pun terus meningkat. Keberhasilan Toyota ini tentu

juga memberikan dampak positif bagi Indonesia terutama dari segi perekonomian dan

bisnis serta kemajuan industri otomotif.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.tempo.co/read/news/2014/08/25/090602174/Toyota-Kuasai-75-Persen-Pasar-Ekspor-di-

Indonesia

http://otomotif.antaranews.com/berita/452965/toyota-capai-penjualan-280-ribu-unit-hingga-agustus

http://www.sejarahkita.web.id/2010/11/sejarah-toyota.html

http://otomotif.news.viva.co.id/news/read/457722-sejarah-mobil-keluarga-indonesia--kekuatan-kijang-

jadi-bekal-avanza

http://www.otosia.com/berita/januari-agustus-2014-penjualan-mobil-kompak-toyota-meningkat.html