analisis skenario.docx

4
Skenario 2 Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan timbul bercak merah pada kulit punggung dan lengan bawah kiri sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan sedikit rasa gatal pada bercak merah dan nyeri pada lengan bawah. Pasien sudah mengobati sendiri dengan menggunakan salep anti jamur dan salep hidrokortison yang dibeli di warung namun tidak menunjukkan perbaikan. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik didapatkan plak eritem dengan tepi meninggi disertai skuama sebagian halus dan sebagian kasar, bentuk anular, dan multipel. Pada uji sensibilitas tidak didapatkan adanya penurunan fungsi sensorik. Pasien kemudian dirujuk ke RS untuk mendapatkan penatalaksanaan lebih lanjut Keluhan utama : Bercak merah bisa merupakan sebuah efloresensi primer seperti; eritema, makula, purpura, urtikaria. Atau efloresensi sekunder seperti krusta atau skuama. Jika murni primer umumnya dikarenakan pelebaran pembuluh darah oleh ada rangsangan inflamasi, jika sekunder bisa merupakan hasil dari ruam primer. Keluhan bercak merah ini telah dirasakan 6 bulan sebelumnya dan sudah pernah diobati di puskesmas dengan salep mikonazol dan deksametason : Kemungkinan efloresensi bercak merah ini mirip seperti penyakit kulit lain yang bermanifestasi sama. Contohnya

Transcript of analisis skenario.docx

Skenario 2Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan timbul bercak merah pada kulit punggung dan lengan bawah kiri sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan sedikit rasa gatal pada bercak merah dan nyeri pada lengan bawah. Pasien sudah mengobati sendiri dengan menggunakan salep anti jamur dan salep hidrokortison yang dibeli di warung namun tidak menunjukkan perbaikan. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik didapatkan plak eritem dengan tepi meninggi disertai skuama sebagian halus dan sebagian kasar, bentuk anular, dan multipel. Pada uji sensibilitas tidak didapatkan adanya penurunan fungsi sensorik. Pasien kemudian dirujuk ke RS untuk mendapatkan penatalaksanaan lebih lanjutKeluhan utama : Bercak merah bisa merupakan sebuah efloresensi primer seperti; eritema, makula, purpura, urtikaria. Atau efloresensi sekunder seperti krusta atau skuama. Jika murni primer umumnya dikarenakan pelebaran pembuluh darah oleh ada rangsangan inflamasi, jika sekunder bisa merupakan hasil dari ruam primer.

Keluhan bercak merah ini telah dirasakan 6 bulan sebelumnya dan sudah pernah diobati di puskesmas dengan salep mikonazol dan deksametason : Kemungkinan efloresensi bercak merah ini mirip seperti penyakit kulit lain yang bermanifestasi sama. Contohnya pada infeksi jamur, erupsi obat atau dermatitis. Sehingga kemungkinan pasien diskenario ini diberikan mikonasol (antifungi) topikal yang merupakan turunan dari imidazol sintetik. Deksametason merupakan kortikosteroid dengan potensi lemah. Indikasinya antara lain supresi inflamasi dan gangguan alergi

Tidak didapatkan perbaikan : Mungkin karena salah dalam mendiagnosis, dokter puskesmas menduga pasien menderita penyakit kulit jamur. Penggunaan bersama obat mikonazol dan deksametason tidak menimbulkan interaksi yang saling menurunkan efek obat. Sehingga kulit makin menebal (skuama), bengkak dan nyeri yang merupakan tanda suatu inflamasi.

Riwayat penyakit keluarga Keluhan pernah diderita ayahnya sewaktu kecil : Hal ini merupakan faktor resiko untuk terjadinya penyakit kulit herediter, seperti dermatitis kontak, alergik, psoriasis, dll. Dikarenakan patogenesisnya yang melibatkan sistem imun yang berkaitan mengenai reaksi genetik atau mutasi genetik.

Usia: Hal ini berkaitan dengan epidemiologi suatu penyebaran penyakit. Pada disiplin ilmu penyakit kulit, suatu range usia seseorang bisa sangat menentukan diagnosis suatu penyakit kulit tertentu. Namun di sisi lain, suatu penyakit kulit bisa menyerang siapa saja. Hal ini bisa dikaitkan dengan sistem imun seseorang. Usia 28 tahun (usia produktif) bisa memiliki keterkaitan dengan penyakit di skenario jika faktor pencetus atau faktor resiko lain mendukungnya.

Pemeriksaan fisik :

Tanda vital dan kesadaran baik. Namun didapatkan lagoftalmus di mata sebelah kanan. Lagoftalmus atau tidak bisa menutup mata bisa disebabkan karena kelemahan otot orbicularis oculi, paralisis nervus VII dan III, keratitis mata, penyakit kelenjar tiroid. Contoh penyakit kulit yang bisa menyebabkan lagoftalmus; kusta.

Status dermatologi :

Plak eritema suatu peninggian kulit yang kemerahan, kulit mempunyai perlindungan yang kering dan secara mekanik terhadap kontaminasi organisme dengan jalan deskuamasi. Multipel berarti banyak dengan pola yang berbeda dan simetris kanan dan kiri daerahnya sama. Ini merupakan pattern dari penyebaran suatu penyakit kulit tertentu.

Simpulan :Dari penjelasan skenario didapatkan diferensial diagnosis yakni : psoriasis, kusta, dermatitis kontak-alergi, dan dermatofitosis