Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan...

10
1 Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2011 Sherly Marlinda 1 Dr. dr. Hafni Bachtiar,MPH 2 dr.Adila Kasni Astiena, MARS 2 1. Staf Dinas Kesehatan Kabupaten kepulauan Mentawai 2. Dosen Pascasarjana/PSIK UNAND Padang ABSTRAK Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Salah satu sistem kesehatan nasional yang turut menentukan derajat kesehatan adalah sumberdaya manusia (SDM) kesehatan. Perencanaan tenaga kesehatan menjadi unsur utama yang mendukung subsistem lainnya. Perencanaan tenaga kesehatn bertujuan pada tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu secara mencukupi, terdistribusi dengan adil, serta termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya sistem perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan dipuskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan kabupaten kepulauan Mentawai tahun 2011 ditinjau dari pendekatan sistem berupa input, proses dan output Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, di Kabupaten kepulauan Mentawai dengan subjek penelitian adalah Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Subbagian umum dan kepegawaian, Kepala Badan kepegawaian daerah (BKD) serta kepala puskesmas Instrumen adalah peneliti sendiri yang menggunakan panduan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam sistem perencanaan belum berjalan dengan baik disebabkan karena kurang lengkapnya data yang tersedia dan data yang ada tidak akurat, kurangnya sosialisasi dan informasi tentang kebijakan yang digunakan dalam perencanaan tenaga kesehatan serta konsultasi dan koordinasi yang kurang baik. Agar sistem perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan dapat berjalan optimal maka perlunya dilengkapi data kepegawaian, mensosialisasikan kebijakan pemerintah dalam perencanaan tenaga kesehatan serta konsultasi dan koordinasi yang rutin. Kata Kunci : Sistem Perencanaan, Tenaga Kesehatan

Transcript of Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan...

Page 1: Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2011

1

Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas

Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun

2011

Sherly Marlinda1

Dr. dr. Hafni Bachtiar,MPH2

dr.Adila Kasni Astiena, MARS2

1. Staf Dinas Kesehatan Kabupaten kepulauan Mentawai

2. Dosen Pascasarjana/PSIK UNAND Padang

ABSTRAK

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

yang optimal. Salah satu sistem kesehatan nasional yang turut menentukan derajat

kesehatan adalah sumberdaya manusia (SDM) kesehatan. Perencanaan tenaga

kesehatan menjadi unsur utama yang mendukung subsistem lainnya. Perencanaan

tenaga kesehatn bertujuan pada tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu secara

mencukupi, terdistribusi dengan adil, serta termanfaatkan secara berhasil guna dan

berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tujuan

penelitian ini adalah diketahuinya sistem perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan

dipuskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan kabupaten kepulauan Mentawai

tahun 2011 ditinjau dari pendekatan sistem berupa input, proses dan output

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, di Kabupaten kepulauan

Mentawai dengan subjek penelitian adalah Kepala Dinas Kesehatan, Kepala

Subbagian umum dan kepegawaian, Kepala Badan kepegawaian daerah (BKD)

serta kepala puskesmas Instrumen adalah peneliti sendiri yang menggunakan

panduan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam sistem perencanaan belum

berjalan dengan baik disebabkan karena kurang lengkapnya data yang tersedia dan

data yang ada tidak akurat, kurangnya sosialisasi dan informasi tentang kebijakan

yang digunakan dalam perencanaan tenaga kesehatan serta konsultasi dan

koordinasi yang kurang baik.

Agar sistem perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan dapat berjalan

optimal maka perlunya dilengkapi data kepegawaian, mensosialisasikan kebijakan

pemerintah dalam perencanaan tenaga kesehatan serta konsultasi dan koordinasi

yang rutin.

Kata Kunci : Sistem Perencanaan, Tenaga Kesehatan

Page 2: Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2011

2

PUBLIC HEALTH SCIENCE GRADUATE PROGRAM

Thesis, November 2011

V + 82 Pages ,13 Picture ,6 Tables of, 7 Enclosure

Sherly Marlinda

Systems analysis of health workers planning for puskesmas in working area

of Mentawai Island District Health Office in year of 2011

ABSTRAC

The objective of health development is to improve awerennes, willingness,

and ability to live a health life for each individual in establishing the optimum

healt level. Human capital of the health workers is one element of national health

system that determining the health level. The health workers planning have

become the main element the supports other subsystem. The health workers

planning in Mentawai Island Disrict still not comply with health wolker planning

standard in Governmental policy. The standar have objrctive to create an

avalaibilit of high quality health worker that distribute fairly. The objective of this

research was find out the condition of the health workers need planning system for

puskesmas (community haealth center) in District health office of Mentawai

Island in year of 2011, observed from system apporoach on input (health worker

data and policy), process (consulting and coordination) and output (health worker

palnning system)

This research was qualitative research, the informant samples determined

with purposive sampling. The research subject was the head of district health

office, the head of general affair and personnel subsection, head of BKD (District

Personnel Agency) and all the head of puskesmas. Research instruments was the

researcher it self, integrating in-depth interview, observation and document

review.

Research result showed that in health worker planning system of

Mentawai Island District are still not running well, caused by minimum

socialization and information about the policy in health workers planning, and less

consultation and coordination, causing an inaccurate palnning.

To optimize the planning system of health workers need, a comprehensive

personnel data, the socialization of governmental policy in health workers

planning and routine consultation and coordination are needed

Keyword : System Planning, Energy Health

Page 3: Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2011

3

LATAR BELAKANG

Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja dapat

diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja

berdasarkan peramalan, pengembangan, pengimplementasian, dan

pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan

organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat

dan bermanfaat secara ekonomis (Kepmenpan, 2004)

Sumber daya manusia kesehatan yaitu berbagai jenis tenaga kesehatan

klinik maupun nonklinik yang melaksanakan upaya medis dan intervensi

kesehatan masyarakat. Kinerja dari pelayanan kesehatan sangat tergantung

kepada pengetahuan, keterampilan dan motivasi dari orang-orang yang

bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan. Sumber daya manusia

kesehatan berhubungan erat dengan masing-masing fungsi suatu organisasi

kesehatan dan juga berinteraksi diantara fungsi-fungsi tersebut. Untuk

mencapai visi dan misi suatu organisasi diperlukan keterampilan dan

kemampuan sumber daya manusia yang mampu mendiagnosa permasalahan

dan mengintervensi sehingga didapatkan penyelesaian dari setiap

permasalahan yang menjadi tugas pokok dan fungsi organisasi. Sumber

daya manusia tersebut jug dapat menjadi ancaman bagi pelaksana kebijakan,

strategi, program, dan prosedur suatu kegiatan apabila tidak dikelola dengan

baik dan tepat (Depkes RI, 2008)

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang ditandai oleh penduduknya

berperilaku hidup sehat dan dalam lingkungan yang sehat, memiliki

kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara

adil dan merata, serta memilki derajat kesehatan yang optimal di seluruh

wilayah Republik Indonesia. prioritas diberikan pula kepada daerah

terpencil, pemukiman baru, wilayah perbatasan dan pulau – pulau terluas

(Depkes RI, 2008)

Keberhasilan pelayanan kesehatan melalui Dinas kesehatan beserta

perangkatnya (Puskesmas) memberikan kontribusi yang cukup besar

didalam mewujudkan Indonesia Sehat 2015, puskesmas adalah ujung

tombak pelayanan kesehatan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan

program di Dinas Kesehatan (Bappenas, 2005)

Dalam Sistim Kesehatan Nasional, paling tidak terdapat 6 (enam)

subsistem yang turut menentukan derajat kesehatan secara nasional yang

salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) Kesehatan, disamping

subsistem lainnya seperti upaya kesehatan, pembiayaan, obat dan

perbekalan kesehatan, pemberdayaan dan manajemen. Tenaga kesehatan

Page 4: Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2011

4

merupakan unsur utama yang mendukung subsistem lainnya. Subsistem

sumber daya manusia kesehatan bertujuan pada tersedianya tenaga

kesehatan yang bermutu secara mencukupi, terdistribusi dengan adil, serta

termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna, untuk menjamin

terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Depkes, 2004).

Sesuai dengan amanat Undang-Undang No 22 tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, kesehatan merupakan salah satu urusan yang wajib

dilaksanakan oleh setiap pemerintah daerah. Hal ini perlu dipersiapkan dan

secara optimal dilaksanakan agar seluruh potensi dari sektor-sektor

pembangunan dapat memberi dampak terhadap derajat kesehatan

masyarakat.

Kabupaten Kepulauan Mentawai terbentuk dengan Undang-Undang No

49 Tahun 1999. Sebagai salah satu daerah otonom, Kabupaten Kepulauan

Mentawai juga wajib melaksanakan urusan kesehatan dalam rangka

menunjang derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam

rangka mencapai tujuan tersebut, diperlukan tenaga kesehatan dalam jumlah

yang cukup untuk melaksanakan program dan upaya kesehatan. Saat ini

telah tersedia beberapa fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten

Kepulauan Mentawai yang dilayani oleh tenaga kesehatan. Namun jumlah

tenaga kesehatan yang melayani masyarakat di Kabupaten Kepulauan

Mentawai masih dirasa kurang yang ditandai dengan masih banyaknya

masyarakat yang belum tersentuh pelayanan kesehatan (Profil Dinkes

Kab.Kep.Mentawai, 2009)

Secara demografi, Kabupaten Kepulauan Mentawai dibagi menjadi 10

(sepuluh) Kecamatan, 43 (empat puluh tiga desa) dan 202 Dusun. Penduduk

Mentawai pada umumnya hidup ditepian sungai dan pantai dengan mata

pencaharian bercocok tanam dan nelayan yang dikelola secara tradisional

dan sebagian masyarakat masih nomaden (hidup berpindah-pindah). Sarana

transportasi yang ada berupa sampan, boat dan kapal. Hanya beberapa dusun

saja yang bisa dijangkau dengan akses transportasi darat (Profil Dinkes

Kab.Kep.Mentawai, 2009)

Dalam perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan Kementrian Kesehatan

telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 81 Tahun 2004

tentang Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan Di Tingkat Propinsi,

Kab/Kota serta Rumah Sakit. Dalam keputusan tersebut metoda

penghitungan kebutuhan tenaga kesehatan dibagi menjadi : berdasarkan

beban kerja, waktu kerja yang tersedia, ratio tenaga kesehatan berbanding

penduduk dan beberapa model DSP (Daftar Susunan Pegawai). Mengingat

kondisi Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan akses transportasi yang

sulit dan ketergantungan pada kondisi alam (cuaca, badai, gelombang),

penghitungan jumlah kebutuhan tenaga kesehatan harus mempertimbangkan

Page 5: Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2011

5

faktor-faktor tersebut diatas. Kondisi idealnya adalah adanya tenaga

kesehatan di setiap dusun, karena jarak antar dusun jauh dan tidak ada jalan

sehingga satu tenaga kesehatan tidak bisa merangkap 2 (dua) dusun

sekaligus (tidak efektif). Disamping itu diperlukan puskesmas yang benar-

benar siap baik dari sisi ketenagaan maupun peralatan untuk dapat melayani

pasien dengan kasus-kasus kegawatdaruratan (Depkes RI, 2004)

Untuk memenuhi kebutuhan, pemerintah Kabupaten Kepulauan

Mentawai setiap tahun selalu membuka formasi pegawai negeri sipil untuk

tenaga kesehatan. Besarnya formasi tergantung dari usulan Dinas

Kesehatan, namun masih hanya berdasarkan perkiraan tanpa adanya analisis

yang tepat. Hal ini dikuatkan dengan tidak adanya arsip tentang perhitungan

kebutuhan tenaga kesehatan di dinas kesehatan serta belum adanya pelatihan

bagaimana cara menghitung kebutuhan tenaga kesehatan. Apabila ada

tenaga kesehatan yang baru lulus, diberikan kepada puskesmas yang

meminta, serta tergantung dari pesanan pihak-pihak berdasarkan

kekerabatan, bukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

Perencanaan sumber daya manusia merupakan fungsi utama yang harus

dilaksanakan oleh setiap organisasi serta harus menjadi fokus perhatian

sehingga langkah-langkah yang diambil oleh manajemen menjadi tepat guna

lebih menjamin bahwa didalam organisasi tersedia tenaga kesehatan yang

tepat untuk menduduki jabatan dan pekerjaan yang tepat dalam waktu yang

tepat dalam rangka mencapai suatu tujuan dan berbagai sasaran yang telah

ditetapkan.

Dari hasil observasi sementara di Dinas Kesehatan Kabupaten

Kepulauan Mentawai terlihat bahwa perencanaan tentang kebutuhan tenaga

kesehatan yang dibuat masih belum sempurna sehingga kebijakan dalam

perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan belum jelas. dari segi alur proses

kebijakan perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan belum tergambar

langkah – langkah kebijakan yang digunakan serta proses konsultasi dan dan

koordinasi yang kurang jelas

.

Dengan beberapa latar belakang diatas, penulis merasa tertarik untuk

melakukan “Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan

Dipuskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan

Mentawai Tahun 2011 “.

Page 6: Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2011

6

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan sistem

input (data tenaga kesehatan),proses (Koordinasi dan konsultasi) dan output

(system perencanaan tenaga kesehatan).teknik pengumpulan data dilakukan

dengan cara pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam dan data

sekunder melalui telaah dokumen.

Adapun informan penelitian yaitu Kepala Dinas, Kasubbag umum dan

Kepegawaian Dinas Kesehatan, Kepala BKD serta Kepala Puskesmas Di

Kabupaten kepulauan Mentawai

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini didapat pada komponen input tentang data dan

informasi bahwa data yang ada masih kurang lengkap serta keakuratan dan

kevalidan data belum dapat dipercaya sehingga pemanfaatan data dalam

perencanaan tenaga kesehatan belum maksimal, dalam perencanaan tenaga

kesehatan pada Dinas Kesehatan kabupaten kepulauan Mentawai hanya

menggunakan data kepegawaian atau daftar susunan pegawai, daftar urutan

kepangkatan dan usulan dari puskesmas belum mengacu kepada kebijakan yang

telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. komponen proses yang terdiri dari

konsultasi dan koordinasi bahwa untuk konsultasi hanya dilakukan oleh bagian

umum dan kepegawaian sedangkan untuk koordinasi belum terlaksana maksimal

PEMBAHASAN

Dalam komponen input terkait data dan informasi bahwa data sudah

tersedia, namun masih kurang lengkap dan belum terjamin keakuratannya

dikarenakan adanya mutasi dan pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Kepulauan Mentawai hal lain yang mempengaruhi tidak lengkapnya

data karena tidak dilakukan cross check oleh bagian umum dan kepegawaian

Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai ke puskesmas sehingga dalam

perencanaan tenaga kesehatan belum sesuai dengan kebutuhan di puskesmas.

tidak tersedianya data hal ini berakibat sering diambil keputusan yang tidak

berlandaskan bukti sehingga distribusi petugas tidak merata.

Untuk komponen input terkait kebijakan bahwa pada Dinas Kesehatan

Kabupaten Kepulauan Mentawai belum mengacu pada kebijakan yang ditetapkan

pemerintah yaitu Kepmenkes No 81/MENKES/SK/I/2004 dan Kep.Men.PAN No

KEP/75/M.PAN/7/2004, selama ini kebijakan yang digunakan dalam perencanaan

kebutuhan tenaga kesehatan hanya berdasarkan usulan dari puskesmas yang hanya

kira-kira saja tidak menggunakan satu alat ukurpun.perencanaan kurang baik

karena tidak menggunakan indikator/kebijakan yang jelas.

Page 7: Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2011

7

Dalam komponen proses yang terdiri dari konsultasi dan koordinasi

ditemukan bahwa pelaksanaan konsultasi hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan

saja sementara puskesmas tidak pernah melaksanakan konsultasi terkait

perencanaan tenaga kesehatan hal ini menyebabkan masih kurangnya jelasnya

perencanaan tenaga kesehatan ditingkat puskesmas serta menyebabkan kurang

tepatnya perencanaan tenaga kesehatan,konsultasi sangat menunjang dalam proses

perencanaan suatu instansi serta pelaksanaan koordinasi belum maksimal baik

dilintas program maupun lintas sektor dalam perencanaan tenaga kesehatan

merupakan salah satu penyebaba tenaga kesehatan dipuskesmas tidak merata.

Dalam komponen output terkait dokumen perencanaan tenaga kesehatan

belum tersedia dengan baik dan tidak mengacu pada peraturan yang telah

ditetapkan pemerintah yaitu Kepmenkes No 81/MENKES/SK/I/2004 dan

Kep.Men.PAN No KEP/75/M.PAN/7/2004 sehingga perlu dilengkapi kembali

dokumen perencanaan tenaga kesehatan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan

sehingga dokumen tersebut dapat menjadi acuan bagi Dinas Kesehatan dalam

perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan.

Jadi dari hasil penelitian ini diketahuilah bahwa analisis sistem perencanaan

kebutuhan tenaga kesehatan di Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2011 harus mengacu pada kebijakan yang

telah ditetapkan oleh pemerintah pusat yaitu Kepmenkes No

81/MENKES/SK/I/2004 dan Kep.Men.PAN No KEP/75/M/PAN/7/2004 yang

harus disosialisasikan kepada stakeholder terkait serta pelaksanaan konsultasi dan

koordinasi yang rutin..

.

KESIMPULAN

Analisis sistem perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di Puskesmas wilayah

kerja Dinas Kesehatan Kabupaten kepulauan Mentawai adalah sistem

perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan belum mengacu pada Kepmenkes No

81/MENKES/SK/I/2004 model DSP puskesmas di daerah terpencil dan

Kep.Men.PAN No KEP/75/M.PAN/7/2004 dan belum dilakukan sosialisasi

kebijakan tersebut serta konsultasi dan koordinasi belum berjalan maksimal.

SARAN

Diharapkan bagian umum dan kepegawaian melengkapi data kepegawaian

sesuai Kep.Men.PAN No KEP/75/M/PAN/7/2004 serta dalam perencanaan

kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas mengacu pada Kepmenkes No

81/MENKES/SK/I/2004 model DSP puskesmas di daerah terpencil dan

mensosialisasikan kebijakan tersebut pada stakeholder terkait, melaksanakan

konsultasi dan koordinasi secara rutin.

.

Page 8: Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2011

8

DAFTAR PUSTAKA

1. PP RI No.32,1996, Tentang Tenaga Kesehatan

__________________ ,1997,Pedoman Penulisan Proposal Penelitian Dan

Tesis,Program Pasca Sarjana Universitas Andalas

A.G. Haryant,dkk,2000,Metode Penulisan dan Penyajian Karya

Ilmiah,ECG,Jakarta

Notoatmodjo, Soekidjo,2002.Metode Penelitian Kesehatan.Cetakan kedua

Rineka Cipta,Jakarta

Depkes Jakarta,2004 KEPMENKES nomor : 81/MENKES/SK/I/2004 tentang

penyusunan perencanaan SDM Kesehatan Di Tingkat Propinsi,Kab/kota serta

Rumah Sakit

Kepmenpan, 2004, Pedoman perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan

beban kerja dalam rangka formasi pegawai negeri sipil

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,2005, Kajian Kebijakan

Perencanaan Tenaga Kesehatan

Notoatmodjo, Soekidjo,2007.Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-prinsip

Dasar.Cetakan kedua Rineka Cipta,Jakarta

Depkes Jakarta,2008,Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan,Direktorat

Jenderal Binkesmas

______________________ , 2009,Profil Dinas Kesehatan Kabupaten

Kepulauan Mentawai

______________________ ,2009, Laporan Tahunan Dinas Kesehatan

kabupaten Kepulauan Mentawai

______________________ ,2009, Dokumen LAKIP (Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah) Tahun 2009

BAPPEDA,2009,Kepulauan Mentawai Dalam Angka

Sukardi, Heri,2005.Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Berdasarkan Kategori

Pasien Di IRNA Penyakit Dalam RSU Tugurejo Semarang tahun 2005.Tesis

Universitas Diponegoro, Semarang

Page 9: Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2011

9

Dessler Gary,2006 Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1, Cetakan

Kesepuluh PT Intan Sejati Klaten

Dessler Gary,2006 Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1, Cetakan

Kesepuluh PT Intan Sejati Klaten

Satori Djam’an, dkk Metodologi Penelitian Kualitatif, Alfabeta Bandung, 2010

Wijono Djoko, 2000 Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatn, Airlangga

University Press

Simamora, H. 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN, Yogyakarta

Terry, George, R. 1991, Azas-azas Manajemen, Bandung

Gibson, J, 1996, Organisasi dan perilaku struktur dan proses

Ernawati, Ch. Tuty, 2004. Analisis sistem perancanaan dan pengganggaran

kesehatan di Dinas Kesehatan Kota payakumbuh Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2004. Tesis. Universitas Indonesia, Jakarta

Putri Ika Darma Yessi, 2011. Analisis manajemen pemeliharaan peralatan

medis di RSUD Solok Selatan Tahun 2011. Universitas Andalas, Padang

Siagian, SP. 2003, Manajemen Strategik, Bumi Aksara, Jakarta

Gaspersz, Vincent, 2004, Perencanaan Strategik Untuk Peningkatan Kinerja

Sektor Publik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Barthos, Basir. 1999 Manajemen sumber daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta

Hasibuan S.P. Malayu 2010. Organisasi dan motivasi, Bumi Aksara, Jakarta

Perbup, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Data Administrasi Pemerintahan

Desa,

Tahun 2001

Lukman, Kristiani (2005), Analisis kebutuhan dan distribusi tenaga kesehatan

di Kabupaten Aceh Besar, Universitas Gajah Mada, Jogjakarta

Iswinarto (2005), Analisis kebutuhan tenaga puskesmas berdasarkan beban

kerja di Kabupaten Rejang Lebong, Universitas Gajah Mada, Jogjakarta

Page 10: Analisis Sistem Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2011

10

DAFTAR PUSTAKA

1. Riskesdas, 2010, dalam Kementerian Kesehatan, RI, 2010, Asuhan

Pesalinan Normal, Perkumpulan obstetrik dan Ginekologi Indonesia,

Jakarta

2. Roesli, U, 2000, Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.

3. Kementerian Kesehatan, RI, 2010, Asuhan Pesalinan Normal,

Perkumpulan obstetrik dan Ginekologi Indonesia, Jakarta

4. Simanjuntak, P.J. 2005, Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Lembaga

penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta

5. Gibson, J, 1996, Organisasi dan Perilaku Struktur dan proses

6. Dinas Kesehatan Pekanbaru, 2010, Profil Kesehatan Kota Pekanbaru