ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN BANK SAMPAH...
Transcript of ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN BANK SAMPAH...
ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN BANK SAMPAH PERSPEKTIFETIKA BISNIS ISLAM
(Studi Kasus Bank Sampah Syari’ah Medain di Desa Badrain, Kecamatan
Narmada, Kabupaten Lombok Barat)
SKRIPSI
Oleh
ISMAWATINIM. 152.135.194
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM2017
ii
ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN BANK SAMPAH PERSPEKTIFETIKA BISNIS ISLAM
(Studi Kasus Bank Sampah Syari’ah Medain di Desa Badrain, Kecamatan
Narmada, Kabupaten Lombok Barat)
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri MataramUntuk Melengkapi Persyaratan Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh
ISMAWATINIM. 152.135.194
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM2017
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi Ismawati, NIM 152.135.194 yang berjudul“Analisis Sistem Pengelolaan
Bank Sampah Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasusu Bank Sampah
Syari’ah Medain di Desa Badrain Kec. Narmada Kab. Lombok Barat)” telah
memenuhi syarat dan disetujui untuk dimunaqasyakan. Disetujui pada tanggal
2017.
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I
Tuti Harwati, M.Ag.NIP.197612202005012007
Pembimbing II
Dewi Sartika Nasution, M.Ec.NIP.197912022011012007
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal: Munaqasyah
Mataram, 2017KepadaYth. Rektor UIN Mataramdi-Mataram
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing
dan pedoman skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Ismawati, NIM.
15.2.13.5.194 yang berjudul “Analisis Sistem Pengelolaan Bank Sampah
Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Bank Sampah Syari’ah Medain di
Desa Badrain Kec. Narmada Kab. Lombok Barat)” telah memenuhi syarat untuk
diajukan dalam sidangmunaqasyah skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Mataram.
Demikian atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Pembimbing I
Tuti Harwati, M.Ag.NIP.197612202005012007
Pembimbing II
Dewi Sartika Nasution, M.Ec.NIP.197912022011012007
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ismawati
Nim :152.135.194
Program Studi : Ekonomi Syari’ah (ES)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi dengan judul,
“Analisis Sistem Pengelolaan Bank Sampah Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi
Kasus Bank Sampah Syari’ah Medain di Desa Badrain Kec. Narmada Kab.
Lombok Barat)” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri,
kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap
dianulir gelar keserjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN
Mataram.
Mataram, Desember 2017
Saya yang menyatakan
Ismawati
vi
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul“Analisis Sistem Pengelolaan Bank Sampah
Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Bank Sampah Syari’ah Medain di
Desa Badrain Kec. Narmada Kab. Lombok Barat)” yang diajukan oleh Ismawati,
NIM: 15.2.13.5.194. Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Mataram telah di-Munaqasyah-kan pada tanggal 4 Januari 2018 dan dinyatakan
telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi.
Dewan Munaqasyah
1. Ketua Sidang/Pembimbing I
Tuti Harwati, M.Ag.NIP. 197612202005012007
(_________________)
2. Sekretaris/Pembimbing II
Dewi Sartika Nasution, M.Ec.NIP. 197912022011012007
(_________________)
3. Penguji I Drs. Ma’ruf SH., M.Ag.
NIP. 196505141997031003(_________________)
]
HN
4. Penguji II
Hj. Suharti, M.Ag.NIP. 197606062014122002 (_________________)
Mengetahui,Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. AgNIP. 197111041997031001
vii
MOTTO:
Barang siapa mengharapkan kemudahan rezekinya dan dipanjangkan
umurnya, maka hendaklah ia menjalin hubungan silaturrahmi . (HR.
Bukhari)
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT. Dengan
segala nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT, sehingga
kemudahan dan kelancaran yang bisa saya rasakan dalam penyusunan
karya yang sederhana ini dengan penuh kerendahan hati, saya
persembahkan karya sederhana ini kepada :
1. Buat ayahandaku Mawais dan ibundaku tercinta Hermawati
yang telah memberikan kasih sayang tiada tara, terus
memanjatkan do a dan support untuk kesuksesanku serta telah
mencarikan nafkah sehingga bisa mendapatkan pendidikan
tinggi.
2. Buat adik-adikku tersayang Pidla Wati, Liswa Manika dan
Liswa Manika yang selalu membuatku tersenyum dan selalu
memberikan canda tawa disetiap hari-hariku
3. Buat paman dan bibik yang tiada henti mensupport serta
memberikan materi atau tidak semoga dibalas kelak oleh yang
sebaik-baik pemberi balasan.
4. Buat sahabat-sahabatku Rhiea Ipit, Musaitir, Lalu Fawaid,
Aruel yang telah memberikan motivasi, membantu dan terus
ix
memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini
terimakasih kalian sangat luar biasa.
5. Buat sahabat sekaligus keluargaku Social One yang selalu
membawa canda dalam hidupku.
6. Buat teman-temanku kelas (F/ES) angkatan 2013. Terimakasih
atas kebersamaan dan cerita indah yang telah kita ukir selama
ini.
7. Dan buat almamaterku tercinta saya bangga memilikimu.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur khadirat Allah SWT.
Berkat limpahan rahmat, nikmat, dan taufik dan inayahnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Analisis Sistem
Pengelolaan Bank Sampah Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Bank
Sampah Syari’ah Medain di Desa Badrain, Kec. Narmada Kab. Lombok
Barat) . Salawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan alam Nabi
besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini maka penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
banyak membantu dengan ikhlas baik materi maupun moril serta memberikan
bimbingan, saran-saran dan informasi yang sangat berharga.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada yang terhormat :
1. Rektor UIN Mataram, Dr. H. Mutawalli, M.Ag beserta staf dancivitas
akademika UIN Mataram.
2. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam.
3. Ibu Tuti Harwati, M.Ag selaku Dosen Pembimbing 1 dan Dewi Sartika
Nasution, M.Ec selaku Dosen Pembimbing II yang telah yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
xi
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram
yang telah membekali berbagai pengetahuan, sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibuku dan ayahku serta keluargaku tercinta yang telah rela dan ikhlas
dalam do’a, restu, support, motivasi serta materi yang tiada henti dan
tidak mengharap balasan apapun.
6. Kepada semua teman-temanku kelas F/ES, kalian adalah teman-temanku
yang paling baik jangan pernah memutuskan tali persahabatan kita untuk
selamanya.
7. Buat teman-temanku yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu namanya
terima kasih atas kebersamaannya, baik dalam canda tawa maupun suka
duka dan motivasinya selama ini.
Penulis tidak dapat berbuat sesuatu untuk membalas budi,
selain memanjatkan do’a semoga kita tetap dalam lindungan-Nya. Penulis
juga menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian selanjutnya.
Akhir kata semoga tugas akhir yang penulis susun ini dapat bermanfaat
bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.
Mataram, Desember 2017Penulis,
Ismawati
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................ iHALAMAN JUDUL .............................................................................................. iiPERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iiiNOTA DINAS PEMBIMBING............................................................................. ivPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................................vHALAMAN PENGESAHANHALAMAN MOTTO ............................................................................................ viHALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... viiKATA PENGANTAR............................................................................................ ixDAFTAR ISI........................................................................................................... xiABSTRAK .............................................................................................................xiiiBAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................................5
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian..........................................................6
E. Telaah Pustaka ..............................................................................................7
F. Kerangka Teori.............................................................................................11
1. Pengelolaan Bank Sampah ....................................................................11
2. Sistem Bank Sampah .............................................................................11
3. Etika Bisnis Islam .................................................................................18
a. Definisi Etika Bisnis ........................................................................18
b. Etika Bisnis dalam Islam..................................................................19
c. Prinsip-prinsip Etika Bisnis Islam....................................................20
G. Metode Penelitian.........................................................................................24
1. Pendekatan Penelitian ............................................................................24
2. Kehadiran Peneliti ..................................................................................25
3. Lokasi Penelitian....................................................................................26
4. Sumber dan Jenis Data ..........................................................................26
5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................27
6. Teknik Analisis Data .............................................................................30
xiii
7. Validitas Data.........................................................................................31
H. Sistematika Pembahasan .............................................................................32
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ........................................................34A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian..............................................................34
1. Sejarah Desa Badrain...............................................................................34
2. Kondisi Geografis Desa Badrain .............................................................35
3. Keadaan Kependudukan .........................................................................35
4. Keadaan Pendidikan ...............................................................................35
5. Keadaan Ekonomi ...................................................................................36
6. Keadaan Sarana dan Prasaran .................................................................36
7. Sejarah Berdirinya Bank Sampah Syari’ah Medain ................................37
8. Struktur OrganisasiKepengurusan Bank Sampah Syari’ah Medain ......39
B. PengelolaanBank Sampah Syari’ah Medain, Desa Badrain Kec. Narmada
Kab. Lombok Barat .......................................................................................41
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................56A. Analisis Sistem PengelolaanBank Sampah Syari’ah Medain di Desa
Badrain Kec. NarmadaKab. Lombok Barat .................................................56
B. Analisis Etika Bisnis Islam Mengenai Sistem Pengelolaan Bank Sampah..68
BAB IV PENUTUP ................................................................................................77A. Kesimpulan ..................................................................................................77
B. Saran-Saran ..................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
xiv
ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN BANK SAMPAH PERSPEKTIFETIKA BISNIS ISLAM
(Studi Kasus Bank Sampah Syari’ah Medain di Desa Badrain, Kecamatan
Narmada, Kabupaten Lombok Barat)
Oleh :
Ismawati
NIM: 152135194
ABSTRAK
Bank Sampah adalah suatu strategi penerapan 3R (reuse, reduce, recycle)dalam pengelolaan sampah dengan pengelolaan sampah, yaitu denganmenyamakan kedudukan sampah dalam bentuk nominal uang/barang sehinggadapat ditabung. Pengelolaan Bank Sampah sama seperti di bank penyimpananuang para nasabah dalam hal ini adalah masyarakat yang bisa langsung menyetortabungan, akan tetapi yang disetorkan bukan uang melainkan sampah.Pengelolaan sampah dengan konsep bank sampah ini sangat penting karena untukmenanggulangi volume sampah yang ada di masyarakat. Sebagai upaya untukmengajak masyarakat agar peduli terhadap sampah Bank Sampah Syari’ah
Medain telah memberikan 3 programnya yaitu menabung dengan sampah, kreditbarang dengan sampah serta sedekah menggunakan sampah.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem pengelolaan Bank SampahSyari’ah Medain di Desa Badrain, kec. Narmada Kab. Lombok Barat dan untuk
mengetahui perspektif etika bisnis islam mengenai pengelolaan Bank Sampah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif-deskriptif dengan mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikankenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulandan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. AdapunTeknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui observasi,wawancaradan dokumentasi.
Hasil analisis dari penelitian ini menunjukan bahwapertama, sistempengelolaan yang dilakukan oleh BankSampah Syari’ah Medain dapat dikatakan
belum optimal karena masih terdapat kekurangan yang belum dilakukan di dalampengelolaan Bank Sampah yaitu belum ada sistem bagi hasil, jasa penjemputansampah.Kedua, etika bisnis islam mengenai pengelolaan Bank Sampah padaBank Sampah Syari’ah Medain sudah dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsipetika dalam bisnis islam.
Kata Kunci : Pengelolaan, Bank Sampah, Etika Bisnis Islam
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak
dipakai lagi oleh manusia atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam
suatu kegiatan manusia dan dibuang.1Sampah selalu dianggap sebagai sesuatu
yang mengganggu dan tidak berguna, baik ketika dipandang mata maupun dari
segi kesehatan.Sampah diartikan sebagai material atau sisa-sisa dari benda-
benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya sebuah proses pemakaian.2
Setiap hari berton-ton sampah di hasilkan dari pasar, rumah tangga,
kegiatan pertanian dan industri. Bila timbunan sampah tidak dikelola dengan
baik, maka berbagai masalah akan timbul. Di Indonesia, menurut data
kementrian lingkungan hidup (KLH) rata-rata setiap penduduk Indonesia setiap
hari menghasilkan 2 kg sampah perorang, dengan asumsi volume sampah
tahunan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Data
menunjukkan tahun 2010 jumlah sampah perhari adalah sebanyak 200.000 ton
dan pada tahun 2012 sekitar 490.00 ton perhari, dimana 50% dihasilkan dari
sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga ternyata belum ditangani dengan
baik. Baru sekitar 24,5 % sampah rumah tangga di Indonesia yang ditangani
dengan metode yang benar, yaitu diangkut oleh petugas kebersihan dan
dikelompokkan. Sisanya (75,5%) belum ditangani dengan baik. Fakta ini
1Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seliloman,Menyulap Sampah MenjadiKompos, (Jakarta Timur: CV. Citraunggul Laksana, 2011), h.8.
2A. Guruh Permadi,Menyulap Sampah Jadi Rupiah (Surabaya: MUMTAZ Media,2011), h.7.
1
2
ditunjukan oleh data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2009 yang
menyatakan bahwa rumah tangga di Indonesia menerapkan 6 metode
penanganan sampah, yaitu diangkut oleh petugas kebersihan (23,4%), dikubur
(4,2%), dikomposkan (1,1), dibakar (52,1%), dibuang ke selokan/sungai/laut
(9,2%), dan dibuang sembarangan (9%) (Kantor utusan khusus Pesiden RI
untuk MDGs, 2012)3
Hal tersebut diatas menunjukan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia
masih rendah dalam pengelolaan sampah, termasuk sampah rumah tangga,
yang terjadi adalah masyarakat seringkali mencari jalan yang paling mudah
dan murah dalam menangani sampahnya, yaitu dengan membuang sampah ke
sungai atau membakarnya tanpa memikirkan dampak negatif yang ditimbulkan
dari kebiasaan tersebut.4
Sudah saatnya kita mengubah pandangan kita tentang sampah. Jika
tidak, sampah akan terus menjadi masalah besar dalam kehidupan kita. Besar
dan kecilnya jumlah sampah yang ada di rumah kita, di kota kita, di negeri kita,
atau bahkan di bumi kita ini bukan bergantung pada besar dan kecilnya jumlah
barang yang kita jadikan sampah. Sampah yang menumpuk sampai setinggi
gunung atau lenyap sama sekali dari mata kita, itu akan bergantung pada cara
kita menyikapi sampah.5
Di daerah kita provinsi Nusa Tenggara Barat ini sudah ada beberapa
kelompok-kelompok peduli sampah dan para pegiat lingkungan di berbagai
3Aisyah Odist,Mengelola Bank Sampah (Mataram: Bee Media Nusantara, 2015),h.15.
4Ibid., h.16.5Rakhmat Margajaya,Sampah Itu Emas, (Jakarta Timur: PT. Multazam Mulia Utama,
2010), h.1.
3
daerah kabupaten/kota yang memiliki inisiatif untuk menanggulangi sampah
yang ada di masyarakat. Melihat besarnya potensi sampah yang dihasilkan
masyarakat terutama di desa Badrain Kecamatan Narmada menjadi suatu
inisiatif membentuk wadah untuk mengelola sampah..
Berdasarkan observasi awal, Bank Sampah Syari’ah Medain
merupakan wujud wadah untuk memberdayakan masyarakatnya agar memiliki
rasa peduli lingkungan yang bebas dari sampah. Selain itu untukmemberikan
solusi agar sampah tidak dibuang percuma, namun dapat dipilah serta di olah
secara benar sehingga dapat menjadi sesuatu yang memiliki manfaat.Karena
kebanyakan masyarakat disini untuk membasmi sampah, memilih alternatif
yang kurang baikdengan cara dibakar dan dikubur atau bahkan dibuang
disaluran. Melihat besarnya potensi sampah yang di hasilkan oleh masyarakat
desa Badrain yang perharinya mencapai 2.389,2 kgmenjadi alasan tersendiri
bagi kami untuk menanggulangi sampah dengan cara memberikan tempat yang
pas yakni melalui Bank Sampah. Selainuntuk mengurangi volume
sampah,kamijuga hadir untuk menambah pendapatan serta dapat membantu
kebutuhan masyarakat yang caranya sangat mudah yaitu cukup dengan
menyetorkan sampah.Sampah yang dikelola oleh Bank Sampah Syari’ah
Medain adalah sampah organik dan anorganik.6
6H. Jamal (Pengelola Bank Sampah Syari’ah Medain), Wawancara, pada tanggal 26
Desember 2016.
4
Bank Sampah adalah suatu strategi penerapan 3R (reuse, reduce,
recycle) dalam pengelolaan sampah, yaitu dengan menyamakan kedudukan
sampah dalam bentuk nominal uang/barang sehingga dapat ditabung.7
Bank Sampah Syari’ah Medain di dirikan pada tanggal 31 juni 2013.
Bank Sampah ini menjalankan operasionalnya dengan konsep syari’ah karena
ada sedekah sampah pada salah satu programnya. Adapun programyang
ditawarkan olehBank Sampah Syari’ah Medain ini yakni: menabung dengan
sampah, kredit barang dengan sampah, dan sedekah sampah. Pengelolaan Bank
sampah ini sama seperti di bank penyimpanan uang, para nasabah dalam hal ini
adalah masyarakat yang bisa langsung menyetor tabungan, yang mereka
setorkan bukan uang, melainkan sampah. Sama dengan kredit barang, untuk
mengangsur jumlah kreditnya juga menggunakan sampah. Praktik pengelolaan
dengan menggunakan prinsip syari’ah oleh Bank Sampah Syari’ah Medain ini
sudah dijalankan selama kurun waktu yang tidak pendek, akan tetapi terdapat
kekurangan dalam pengelolaannya. Adapun kekurangan yang peneliti temukan
pada pengelolaanya yang belum optimal, karena tidak adanya bentuk
administrasi akad syari’ah yang dipergunakan (hanya berupa kata-kata/nama
syari’ah saja).8
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti sistem
pengelolaan yang diterapkan oleh Bank Sampah Syari’ah Medain dengan judul
“Analisis Sistem Pengelolaan Bank Sampah Perspektif Etika Bisnis Islam
7Aisyah Odist,Mengelola Bank Sampah (Mataram: Bee Media Nusantara, 2015), h.25.
8H, Jamal (Pengelola Bank Sampah Syari’ah Medain), Wawancara, pada tanggal 14
April 2016.
5
(Studi Kasus Bank Sampah Syari’ah Medain, Desa Badrain, Kecamatan
Narmada, Kabupaten Lombok Barat)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem pengelolaan Bank SampahSyari’ah Medain, Desa
Badrain, Kecamatan Narmada, kabupaten Lombok Barat?
2. Bagaimana perspektif etika bisnis islam mengenai pengelolaan Bank
Sampah?
C. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui sistem pengelolaan Bank Sampah Syariah Medain,
Desa Badrain, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.
2. Untuk mengetahui perspektif etika bisnis islam mengenai pengelolaan
Bank Sampah.
b. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini, baik secara
teoritis maupun secara praktis.
a. Manfaat Teoritis
6
1. Hasil penelitian ini, diharapkan dapat menambah khazanah
keilmuan dan memperoleh gambaran tentang Bank Sampah
Syari’ah.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi peneliti lainnya untuk
melakukan penelitian lanjutan secara mendalam, terutama
mahasiswa jurusan Ekonomi Syari’ah UIN Mataram
b. Manfaat Praktis
1. Bagi lokasi penelitian, yaitu Bank Sampah Syari’ah Medain, Desa
Badrain, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat dalam
pengelolannya agar sesuai menurut etika bisnis islam.
2. Bagi pemerintah, pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah
ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menangani
sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
Ruang lingkup dan setting penelitian sangat erat kaitannya dengan
batasan-batasan penelitian, tempat lokasi dimana peneliti bisa mendapatkan
informasi yang dijadikan objek penelitian.
1. Ruang lingkup penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun Medain Desa Badrain Kecamatan
Narmada Kabupaten Lombok Barat.Masalah pokok yang diteliti disini
adalah berkaitan dengan analisis sistem pengelolaan Bank Sampah
perspektif etika bisnis islam.
7
2. Setting penelitian
Dalam penelitian ini lokasi yang dipilih adalah Bank Sampah
Syariah Medain yang berada di Desa Badrain, Kecamatan Narmada,
Kabupaten Lombok Barat alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena
keunikan dari bank sampah, seperti yang kita ketahui bahwa belum banyak
kita jumpai bank sampah yang beroperasi menggunakan prinsip
syari’ah.Menurutpeneliti usaha Bank Sampah ini juga merupakan salah
satucara untuk penanggulangan sampah agar dapat mengurangi volume
sampah yang ada di masyarakat.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap karya-karya terdahulu
yang terkait untuk menghindari duplikasi, plagiasi, repetisi, serta menjamin
keaslian dan keabsahan penelitian yang dilakukan atau sebagai pedoman
penelitian lebih lanjut serta untuk mendapatkan data yang valid tentang praktik
bank sampah syari’ah.
Berdasarkan hal tersebut dalam usaha penelusuran yang dilakukan,
peneliti mendapatkan dan menemukan beberapa penelitian sebelumnya sebagai
bahan perbandingan diantaranya sebagai berikut:
1. Skripsi yang ditulis oleh Suardianto “ Strategi Pemasaran Produk
Pengelolaan Sampah PadaKelompok Wanita Tani “Seruni” di Lingkungan
Marong Karang Tatah Kecamatan Selaparang Kota Mataram (Tinjauan
8
Ekonomi Islam)”, 2015, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN
Mataram.9
Dalam penelitian tersebut penulis menguraikan strategi pemasaran yang
dijalankan dalam pengelolaan sampah tentang strategi pemasaran produk
pengelolaan sampah yang dilakukan di Lingkungan Karang Tatah
Kecamatan Selaparang kota Mataram dalam upaya meningkatkan
perekonomian masyarakat karena dengan sistem pemasaran yang tepat
maka sampah akan memberikan banyak keuntungan dari segi finansial jika
dikelola dengan profesional. Bahkan hasil dari pengelolaan sampah
menembus pasar Internasional.
Menelaah hasil skripsi diatas peneliti menemukan relevansi yang sama
dalam hal membahas tentang pengelolaan sampah. Akan tetapi, ada
perbedaan yang cukup mendasar yaitu penelitian diatas membahas tentang
strategi dalam pemasaran produk sampah yang ada di Lingkungan Karang
Tatah, yang dikaji secara ekonomi Islam sedangkan penelitian penulis
adalahsistem pengelolaan Bank Sampah Syari’ah Medain perspektif etika
bisnis islam. Dalam penelitian ini penulis mengkaji sistem pengelolaan
yang diterapkan olehBank Sampah Syari’ah Medain yang berada di Desa
Badrain Kecataman Narmada Kabupaten Lombok Barat.
2. Skripsi yang ditulis oleh Hirwani “Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Melalui Pengelolaan Bank Sampah NTB Mandiri di Lingkungan
9Suardianto,“Strategi Pemasaran Produk Pengolahan Sampah dalam PerspektifEkonomi Islam di Lingkungan Karang Tatah Kecamatan Selaparang Kota Mataram” (Skripsi,FSEI UIN Mataram, 2015).
9
Selaparang Ampenan KotaMataram Perspektif Ekonomi Islam”, 2016,
Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Mataram.10
Dalam penelitian tersebut memaparkan tentang pemberdayaan
masyarakat melalui pengelolaan sampah yang mampu mengubah pola pikir
sebagian masyarakat terhadap sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis.
Terlihat dari aktivitas dari Bank Sampah NTB Mandiri yang sudah mampu
memberikan timbal balik yang nyata pada konsumennya, hal ini terlihat
dari banyak orang yang berlomba-lomba menjadi penabung di Bank
Sampah baik dari kalangan remaja, dewasa dan anak-anak.Letak persamaan
dengan penelitian ini yaitu terletak pada obyek penelitian yakni Bank
Sampah.
Menelaah hasil skripsi diatas peneliti menemukan kesamaan yang sama
dalam hal membahas tentang pengelolaan sampah melalui Bank Sampah
agar menjadikan lingkungan yang bersih dari sampah. Adapun letak
perbedaannya berada di lokasi penelitian, serta fokus penelitian.Karena
skripsi diatas berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui bank
sampah.Sedangkan dalam penelitian ini berfokus kepada sistem
pengelolaan yang dijalankan oleh Bank Sampah Syari’ah Medain.
3. Skripsi yang ditulis oleh Selamat Riyadi “Tinjauan Etika Bisnis Islam
Terhadap Praktik Jual Beli Sampah UD. Bank Sampah Bintang Sejahtera di
10Hirwani, “Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Bank Sampah
NTB Mandiri di Lingkungan Selaparang Ampenan Kota Mataram Perspektif EkonomiIslam”, (Skripsi, FSEI UIN Mataram, 2016).
10
Desa Tanak Awu Kecamatan Pujut Lombok Tengah”, 2016, Fakultas
Syari’ah dan Ekonomi Islam UIN Mataram.11
Dalam penelitian tersebut memaparkan tentang usaha jual beli sampah
UD.Bintang Sejahtera yang berada di Desa Tanak Awu dimana dalam UD
tersebut tidak ingin membeli sampah/barang rongsokan dari masyarakat
yang berprofesi sebagai pengumpul sampah plastik biasa, namun UD
tersebut hanya mau membeli dari para pengepul dan unit/binaanya saja.
Menelaah hasil skripsi diatas peneliti menemukan kesamaan yang
terletak pada objek yang diteliti yaitu tentang bisnis sampah. Akan tetapi
terdapat perbedaan dari penelitian ini yaitu jika peneliti terdahulu meneliti
tentang praktik jual beli sampah yang dijalankan oleh UD. Bintang
Sejahtera sedangkan penelitian yang sekarang meneliti tentang sistem
pengelolaan dari Bank Sampah Syari’ah Medain yang berada di Desa
Badrain Kecamatan Narmada.
Jadi, kesimpulan dari ketiga skripsi diatas yaitu memiliki kesamaan dan
perbedaan. Persamaannya adalah meneliti tentang usaha sampah.
Sedangkan perbedaanya penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
adalah terletak pada lokasi penelitian, fokus kajian yang diteliti.
11Selamat Riyadi,“Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Praktik Jual Beli SampahUD. Bank Sampah Bintang Sejahtera di Desa Tanak Awu Kecamatan Pujut LombokTengah”, (Skripsi, FSEI UIN Mataram 2016).
11
F. Kerangka Teori
Pengelolaan Bank Sampah
Sama halnya seperti di bank penyimpanan uang, para nasabahakan
menyetorkan sampah mereka untuk kemudian ditimbang, dihitung, dan dicatat
di buku rekening oleh petugas bank sampah.12
Sistem Bank Sampah
Aplikasi sistem Bank Sampah sederhana dapat dilakukan dari tiap rumah
hingga ke lingkup desawisma, RT, RW hingga lingkup yang lebih komplek,
yakni desa.13Peraturan menteri negara lingkungan hidup Republik Indonesia
nomor 13 tahun 2012 sebagaimana tertuang dalam Pasal 6 Ayat (1) tentang
pelaksanaanreduce, reuse,recycle melalui bank sampah adapun pelaksanaan
bank sampah sebagai berkut :
a. Jam Kerja
Berbeda dengan bank konvensional jam kerja bank sampah sepenuhnya
tergantung kepada kesepakatan pelaksanaan bank sampah dari masyarakat
sebagai penabung. Jumlah jam kerja bank sampah dalam seminggu pun
tergantung, bisa 2 hari, 3 hari, 5 hari, atau 7 hari tergantung ketersediaan
waktu pengelola bank sampah yang biasanya punya pekerjaan utama.14
b. Penarikan Tabungan
12Aisyah Odist,Mengelola Bank Sampah (Mataram: Bee Media Nusantara, 2015),h.50.
13Ibid., h.51.
14Peraturan Menteri Negara Lingkungan HidupRepublik Indonesia Nomor 13 Tahun2012 Tentang PelaksanaanReduce, Reuse,Recycle Melalui Bank Sampah, h.1.
12
Semua orang dapat menabung sampah di Bank Sampah. Setiap sampah
yang ditabung akan ditimbang dan dihargai sesuai harga pasaran. Uangnya
dapat langsung diambil penabung atau dicatat dalam buku rekening yang
dipersiapkan oleh bank.15
c. Peminjaman Uang
Selain menabung sampah, dalam prakteknya bank sampah juga dapat
meminjamkan uang kepada penabung dengan sistem bagi hasil dan harus
dikembalikan dalam jangka waktu tertentu.16
d. Buku Tabungan
Setiap sampah yang ditabung, ditimbang, dan dihargai sesuai dengan
harga pasaran sampah kemudian dicatat dalam buku rekening (buku
tabungan) sebagai bukti tertulis jumlah sampah dan jumlah uang yang
dimiliki setiap penabung. Dalam setiap buku rekening tercantum kolom
kredit, dan balans yang mencatat setiap transaksi yang pernah dilakukan.
Untuk memudahkan sistem administrasi, buku rekening setiap RT atau RW
dapat dibedakan warnanya.17
e. Jasa Penjemputan Sampah
Sebagai bagian dari pelayanan, Bank Sampah dapat menyediakan
angkutan untuk menjemput sampah dari kampung ke kampung di seluruh
daerah layanan. Penabung cukup menelpon bank sampah dan meletakkan
15Ibid.,
16Ibid.,
17Ibid.,
13
sampahnya di depan rumah, petugas bank sampah akan menimbang,
mencatat,dan mengangkat sampah tersebut.18
f. Jenis Tabungan
Dalam prakteknya, pengelolaan bank sampah dapat melaksanakan dua
jenis tabungan, tabungan individu dan tabungan kolektif. Tabungan
individu terdiri dari: tabungan biasa, tabungan pendidikan, tabungan
lebaran, dan tabungan sosial. Tabungan biasa dapat ditarik setelah 3 bulan,
tabungan, tabungan pendidikan setiap tahun ajaran baru atau setiap bayar
sumbangan pengembangan pendidikan (SPP), sementara tabungan lebaran
diambil seminggu sebelum dapat diambil seminggu sebelum lebaran.
Tabungan kolektif biasanya ditujukan untuk keperluan kelompok sepertu
kegiatan arisan, pengajian, dan pengurus masjid.19
g. Jenis Sampah
Jenis sampah yang dapat ditabung di bank sampah dikelompokkan
menjadi:
1. Kertas, yang meliputi Koran, majalah, kardus, dan dupleks;
2. Plastik, yang meliputi plastik bening, botol plastik, dan plastik keras
lainnya, dan
3. Logam, yang meliputi besi, aluminium, dan timah.
18 Ibid.,h.2
19Ibid.,
14
Bank sampah dapat menerima sampah jenis lain dari penabung
sepanjang mempunyai nilai ekonomi.20
h. Penetapan Harga
Penetapan harga setiap jenis sampah merupakan kesepakatan pengurus
Bank Sampah. Harga setiap jenis sampah bersifat fluktuatif tergantung
harga pasaran. Penetapan harga meliputi:
1. Untuk perorangan yang menjual langsung sampah dan
mengharapkan uang tunai, harga yang ditetapkan merupakan harga
fluktuatif sesuai harga pasar.
2. Untuk penabung yang menjual secara kolektif dan sengaja untuk
ditabung, harga yang diberikan merupakan harga stabil tidak
tergantung pasar biasanya diatas harga pasar.
Cara ini ditempuh untuk memotivasi masyarakat agar memilah,
mengumpulkan, dan menabung sampah. Cara ini juga merupakan strategi
subsidi silang untuk biaya operasional bank sampah.21
i. Kondisi Sampah
Penabung didorong untuk menabung sampah dalam keadaan bersih dan
utuh. Karena harga sampah dalam keadaan bersih dan utuh memiliki nilai
ekonomi yang lebih tinggi.22
j. Berat Minimum
20Ibid.,
21Ibid.,
22Ibid,.
15
Agar timbangan sampah lebih efisien dan pencatatan dalam buku
rekening lebih mudah, perlu diberlakukan syarat berat minimum untuk
menabung sampah, misalnya 1 kg untuk setiap jenis sampah. Sehingga
penabung didorong untuk menyimpan terlebih dahulu tabungan sampahnya
dirumah sebelum mencapai syarat berat minimum.23
k. Wadah Sampah
Agar proses pemilahan sampah berjalan baik, penabung disarankan
untuk membawa 3 kelompok besar sampah ke dalam 3 kantong yang
berbeda meliputi:
1. Kantong pertama untuk plastik;
2. Kantong kedua untuk kertas; dan
3. Kantong ketiga untuk logam.24
4. Sistem Bagi Hasil
Besaran bagi hasil bank sampah tergantung pada hasil rapat pengurus
bank sampah. Hasil keputusan besarnya bagi hasil tersebut kemudian
disosialisasikan kepada semua penabung. Besaran bagi hasil yang umum
digunakan saat ini adalah 85:15 yaitu 85% (delapan puluh lima persen)
untuk penabung dan 15% untuk pelaksanaan bank sampah. jatah 15% (lima
belas persen) untuk bank sampah digunakan untuk kegiatan operasional
23 Ibid,.h.3.
24 Ibid,.
16
bank sampah seperti pembuatan buku rekening, fotokopi, pembelian alat
tulis, dan pembelian perlengkapan pelaksanaan operasional bank sampah.25
l. Pemberian Upah karyawan
Tidak semua bank sampah dapat membayar upah karyawannya karena
sebagian bank sampah dijalankan pengurus secara sukarela. Namun, jika
pengelolaan bank sampah dijalankan secara baik dan profesional, pengelola
bank sampah bisa mendapatkan upah yang layak.26
Menentukan Proses Pengelolaan
Dalam menjalankan Bank Sampah, ada beberapa proses pengelolaan
yang bisa di terapkan, sesuai dengan kemampuan dari manajemen Bank
Sampah itu sendiri, seperti:
Proses pengelolaan berbasis industri
Pengelolaan berbasis industri adalah proses pengelolaan berskala besar
yang menerima setoran tabungan semua jenis sampah dalam jumlah banyak.
Nasabahnya menjangkau nasabah perorangan, pemulung, dan pengepul. Untuk
menjalankan proses ini diperlukan partner atau rekan kerjasama yang bergerak
dalam bidang industri, seperti pabrik pengolahan daur ulang plastic dan
sejenisnya.27
Proses pengelolaan berbasis rumah tangga
25Ibid,.
26Ibid,.
27Aisyah Odist,Mengelola Bank Sampah (Mataram: Bee Media Nusantara, 2015),h.54.
17
Pengelolaan berbasis rumah tangga adalah proses pengelolaan berskala
kecil atau rumah tangga. Nasabahnya hanya meliputi perorangan atau rumah
tangga. Pengelolaan dengan basis rumah tangga lebih sederhana karena tidak
memerlukan biaya atau modal yang besar dan tidak memerlukan lahan yang
luas karena bisa di kerjakan di rumah.28
Faktor-faktor yang mendukung dalam menjalankan sebuah Bank
Sampah, antara lain:
1. Fokus
Menjalankan sebuah bank sampah tidaklah semudah yang kita
bayangkan, banyak tantangan yang di hadapi, dikarenakan pandangan
orang tentang sampah itu kotor/jorok/pekerjaan orang-orang kelas bawah.
Tidak semua orang dengan mudah mau berpartisipasi menjadi nasabah
Bank Sampah, oleh karena itu sangat diperlukantekad yang kuat dan fokus
menjalankan sistem yang pelaksanaan dalam pengelolannya.29
2. Loyalitas
Memiliki loyalitas terhadap lingkungan akan membangkitkan semangat
yang terus menerus melakukan terobosan dan langkah-langkah yang
menghasilkan dampak yang baik untuk lingkungan, sehingga terbentuk
pola pikir mengelola Bank Sampah tidak semata-mata untuk bisnis.30
3. Mengikuti pameran dan Workshop
28Ibid., h.55.
29Ibid.,
30Ibid.,
18
Mengikuti pameran dan workshop sangat membantu dalam hal
pemasaran dan saling bertukar informasi tentang hal-hal yang berkaitan
dengan lingkungan, menambah rekan kerjasama dan membuka wawasan.31
4. Ilmu dan Pengetahuan
Ilmu dan pengetahuan akan mengubah konsep dari mengelola secara
tradisional menjadi konvensional.32
5. Studi Banding
Studi banding membantu pengelola Bank Sampah untuk membuat
sistem yang lebih rapi.33
Etika Bisnis Islam
1. Definisi Etika Bisnis
Menelusuriasal usul kata etika tak lepas dari asli kataethos dalam
bahasa Yunani yang berarti kebiasaan (custom) atau karakter (character).34
Etika bisnis berarti pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam
ekonomi dan bisnis, yaitu refleksi tentang perbuatan baik, buruk, terpuji,
tercela, benar, salah, wajar, tidak wajar, pantas, tidak pantas dari prilaku
seseorang dalam berbisnis atau bekerja.35
31Ibid.,
32Ibid.,
33Ibid.,34Drs. Faisal Badroen, MBA, dkk.,Etika Bisnis dalam Islam (Jakarta: Kencana Penada
Media Group, 2007), h.4.35Ibid., h.16.
19
2. Etika Bisnis dalam Islam
Berbisnis merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran
Islam. Bahkan, Rasulullah saw. Sendiripun telah menyatakan bahwa 9 dari
10 pintu rezeki adalah melalui pintu berdagang (hadis). Artinya melalui
perdagangan inilah, pintu-pintu rezeki akan dapat dibuka, sehingga karunia
Allah swt. Terpancar daripadanya. Jual beli merupakan sesuatu yang
diperbolehkan, sebagaimana firman Allah swt. Dalam surah Baqarah ayat
275:
.
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdirimelainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitanlantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikianitu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnyajual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkanjual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampaikepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (darimengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalahpenghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”
36
3. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam
Harta yang halal dan barakah niscaya akan menjadi harapan bagi
pelaku bisnis muslim. Karena dengan kehalalan dan keberkahan itulah
yang akan mengantar manusia pemilik beserta keluarganya ke gerbang
36Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, S.E., M.M., M.B.A. dkk.,Islamic Business andEcomomic Ethics (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.31.
20
kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.berikut ini adalah
Prinsip-prinsip etika bisnis yang diajarkan dalam islam yang bersumber
dari Al-Qur’an dan Hadits, antara lain:
1.Besandar pada ketentuan Tuhan (Tauhid)
Harta kekayaan yang diperoleh manusia melalui bisnis tidaklah
berarti bisa dikuasainya secara mutlak tanpa batas, tetapi terbatas dan
relatif. Karena pemilik mutlak itu pada hakikatnya hanyalah Allah swt
semata. Tuhan menyuruh berbuat adil dan jujur dalam bisnis tujuannya
agar manusia memperoleh bagian haknya secara adil pula dan merata
yang pada akhirnya tidak ada salah satu pihakpun yang merasa
dirugikan. Bertauhid merupakan sebuah ekspresi pengakuan akan
adanya Tuhan Yang Maha Tunggal (Esa) sebagai muara berlabuhnya
pertanggungjawaban perbuatan manusia yang tidak mungkin dihindari
oleh siapapun.37
2. Jujur dalam takaran
Jujur dalam takaran ini sangat penting untuk diperhatikan karena
Tuhan sendiri secara gambling mengatakan: “Celakalah bagi orang
yang curang. Apabila mereka menyukat dari orang lain (untuk dirinya),
dipenuhkannya (sukatannya). Tetapi apabila mereka menyukat (untuk
orang lain) atau menimbang (untuk orang lain), dikuranginya.” Masalah
kejujuran tidak hanya merupakan kunci sukses seorang pelaku bisnis
menurut Islam. Tetapi etika bisnis modern juga sangat menekankan
37 Dr. H. Muhammad Djakfar, SH., M.Ag.,Etika Bisnis Islami Tataran Teoritis danPraktis(Malang: UIN MALANG PRESS, 2008), h.101.
21
pada prinsip kejujuran. Kejujuran ini harus direalisasikan antara lain
dalam praktik penggunaan timbangan yang tidak membedakan antara
kepentingan pribadi (penjual) maupun orang lain (pembeli).38
3. Menjual barang yang baik mutunya
Salah satu cacat etis dalam perdagangan adalah tidak transparan
dalam hal mutu, yang berarti mengabaikan tanggung jawab moral dalam
dunia bisnis. Padahal tanggung jawab yang berkeseimbangan antara
memperoleh keuntungan dan memenuhi norma-norma dasar masyarakat
baik berupa hokum, maupun etika atau adat. Menyembunyikan mutu
sama halnya dengan berbuat curang dan bohong.39
4. Dilarang menggunakan sumpah
Seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di
kalangan para pedagang kelas bawah apa yang dikenal denganobral
sumpah. Mereka terlalu mudah menggunakan sumpah dengan maksud
keberkahan sebagaimana sabda Rasulullah saw:
ق ف ن م ف ل لح ل ا م م ة ع ل س ل ة ة ق ك ر ب ل ل ح
Dari Abu Hurairah r.a, saya mendengar Rasulullah saw bersabda:“Sumpah itu melariskan dagangan, tetapi menghapuskan
keberkahan(HR. Abu Dawud).
5. Longgar dan bermurah hati
Dalam hal ini seorang penjual diharapkan bersikap ramah dan
bermurah hati kepada setiap pembeli. Dengan sikap ini seorang penjual
38Ibid., h.103.39Ibid., h.106.
22
akan mendapat berkah dalam penjualan dan akan diminati oleh
pembeli.40
6. Membangun hubungan baik antar kolega.
Islam menekankan hubungan konstruktif dengan siapapun, inklud
antar sesama pelaku dalam bisnis. Islam tidak menghendaki dominasi
pelaku yang satu di atas yang lain, baik dalam bentuk monopoli,
oligopoli maupun bentuk-bentuk lain yang tidak mencerminkan rasa
keadilan atau pemerataan pendapatan. Dengan silaturrahmi menurut
ajaran islam akan diraih hikmah yang dijanjikan yakni akan diluaskan
rezeki dan dipanjangkan umurnya bagi siapapun yang melakukannya.41
Sebagaimana sabda Rasulullah saw. Yang diriwayatkan oleh Al-
Bukhari: Bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
ر س ن م ه ر ف ل ط س ب ن أ و ق ز ى ل س ن ا ف ا ا ل ف ه ر ث ى ص ل ر ل ب
م م “Barangsiapa mengharapkan kemudahan rezekinya dan
dipanjangkan umurnya, makan hendaklah ia menjalin hubungansilaturrahmi”. (HR. Bukhari)
7. Tertib administrasi
Dalam dunia perdagangan wajar terjadi praktik pinjam meminjam.
Dalam hubungan ini al-Qur’an mengajarkan perlunya administrasi
hutang piutang tersebut agar manusia terhindar dari kesalahan yang
40Ibid., h.108.
41Ibid., h.109.
23
mungkin terjadi,42 sebagaimana firmanNya dalam surah Al-Baqarah ayat
282 :
ب
“hai orang-orang yang beriman, kalau kalian berhutang piutangdengan janji yang ditetapkan waktunya, hendaklah kalian tuliskan.Dan seorang penulis diantara kalian, hendaklah menuliskannyadengan jujur. Janganlah penulis enggan menuliskannya,sebagaimana yang diajarkan Allah kepadanya. Hendaklahdituliskannya. Orang yang berhutang itu hendaklahmembacakannya v(hutang yang akan dituliskannya), dan takutlahdia kepada Tuhannya dan janganlah mengurangkan hutangnyasedikitpun”.
43
8. Menetapkan harga dengan transparan
Harga yang tidak transparan bisa mengandung penipuan. Untuk itu
menetapkan harga dengan terbuka dan wajar sangat dihormati dalam
Islam agar tidak terjerumus dalam riba. Kendati dalam dunia bisnis kita
tetap ingin memperoleh keuntungan, namun hak pembeli harus tetap
dihormati. Dalam arti, penjual harus besikap toleran terhadap
kepentingan pembeli, terlepas apakah ia sebagai konsumen tetap
maupun bebas.44
G. Metode Penelitian
42Ibid., h.111.
43QS. Al-Baqarah ayat 282.44Ibid., h.112.
24
Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metoda-
metoda penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam penelitian penelitian45.Berikut
ini peneliti akan memaparkan bagaimana langkah-langkah atau cara
mendapatkan informasi tekait dengan sistem pengelolaan Bank Sampah
Syari’ah Medain perspektif etika bisnis islam. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif
adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki.46
1. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan konteks penelitian yang peneliti kaji, penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu
pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan
mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata
berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang
diperoleh dari situasi yang alamiah.47 Pendekatan ini peneliti gunakan
karena peneliti merasa bahwa ada kesesuaian antara permasalahan yang
dibahas dengan tujuan yang ingin dicapai peneliti ini. Dimana peneliti
membahas tentang Analisissistem pengelolaan Bank Sampah Syari’ah
45Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir,Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: RakeSarasin, 2002) h.6.
46Moh. Nazir, Ph.D,Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h.54.47
Prof. Dr. Djam’an Satori, M.A. dan Dr. Aan Komariah, M.Pd.,MetodologiPenelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.25.
25
Medain perspektif etika bisnis islamsebagai objek peneliti sesuai dengan
keadaan sebenarnya yang dimulai di lapangan.
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti di lapangan merupakan keharusan agar informasi
yang diperoleh benar-benar sesuai dengan keadaan yang ada di
lapangan.karena peneliti merupakan salah suatu instrumen utama dalam
sebuah penelitian, begitu juga di dalam penelitian ini. Peneliti adalah alat
penelitian yang paling utama yang harus ada, karena peneliti sendiri yang
nantinya akan melakukan pengamatan tersebut.
Kehadiran peneliti bertujuan untuk memperolehseluruh datayang
dibutuhkan didalam suatu penelitian. Kehadiran peneliti di lapangan juga
sedapat mungkin dilaksanakan dengan carayang efektif dan efisien guna
mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Dalam hal ini,
peneliti melibatkan diri dilapangan dan melakukan observasi ke lokasi
penelitian yakni padaBank SampahSyari’ah Medain, di Desa Badrain
Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat untuk melihat dan
mengamati secara langsung terhadap objek penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian berlangsung untuk
mencari dan menggali berbagai informasi dan data guna memecahkan
permasalahan yang ada. Lokasi penelitian yang dipilih peneliti disini adalah
Bank Sampah Syari’ah Medain, di Desa Badrain Kecamatan Narmada
Kabupaten Lombok Barat, karena lokasinya mudah dijangkau oleh peneliti.
26
4. Sumber dan Jenis Data
Adapun sumber datadalam suatu penelitian terbagi menjadi dua sumber
data yaitu :
a. Sumber data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
dengan sumber data dari responden yang dipilih.48 Jadi sumber data
primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara langsung
dengan pendiri sekaligus ketua, sekretaris, bendahara dan nasabah yang
sekiranya perlu untuk di wawancarai untuk mendapatkan kelengkapan
data dalam penelitian ini.
b. Sumber data skunder adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, lewat yang lain atau
dokumen.49 Dalam pengertian lain, data skunder adalah data yang telah
siap di pakai dan dikumpulkan oleh orang lain baik dari kantor-kantor
pemerintah, badan usaha atau hasil dari penelitian orang lain.50 Dengan
demikian, sumber data skunder dalam penelitian ini merupakan data
yang diperoleh dari berbagai dokumentasi dari kantordesa Badrain,
dariBank SampahSyari’ah Medainyang relevan dengan penelitian ini,
agar memperoleh data yang dapat dipercaya dan akurat sesuai dengan
fokus penelitian dan permasalan yang diteliti.
5. Teknik Pengumpulan Data
48Trenggonowati, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Edisi Pertama(Yogyakarta: Laksbang PRESSindo, 2009), h.82.
49Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006), h.129.
50Ibid., h.83.
27
Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.51
Adapun metode yang digunakan untuk pengumpulan data di dalam
penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk
mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalam
upaya mengumpulkan data penelitian.52
Metode observasi dibagi menjadi dua yaitu observasi partipan dan
observasi non partisipan.Observasi partisipan adalah bagian dari
keadaan alamiah, tempat dilakukannya observasi. Seseorang peneliti
dapat menjadi anggota dari sebuah kelompok khusus atau organisasi dan
menetapkan untuk mengamati kelompok itu dengan menggunakan satu
atau beberapa cara. Sedangkan observasi nonpartisipan adalah suatu
prosedur yang dengannya peneliti mengamati tingkah laku orang lain
dalam keadaan alamiah, tetapi peneliti tidak melakukan partisipasi
terhadap lingkungan yang diamati.53
Dalam hal ini, peneliti menggunakan observasi nonpartisipan.
Dimana peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan yang dilakukan
dan hanya sebagai pengamat terhadap orang-orang yang akan di
51Dr. Juliansyah Noor, S.E., M.M,Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi,dan karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), h.138.
52Prof. Dr. Djam’an Satori, M.A dan Dr. Aan Komariah, M.Pd.,Metodologi Penelitian
Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, cv. 2014), h.105.53James A. Black dan Dean J Champion,Metode dan Masalah Penelitian Sosial
(Bandung: PT RefikaAditama, 2001), h.289.
28
observasi. Adapun yang akan di obsevasi adalah lokasi Bank Sampah
Syari’ah Medain di Desa Badrain Kecamatan Narmada Kabupaten
Lombok Barat, dan data yang ingin dicari melalui observasi adalah data
mengenai proses keberadaan Bank Sampah Syari’ah Medain.
2. Interview (Wawancara)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana
pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data) dalam mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada
yang diwawancarai.54 Adapun jenis wawancara ada dua yaitu:
a. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaran
menerapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan.
Pertanyaan yang diajukan sama untuk setiap subjek.55Wawancara
terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,bila peneliti
atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti apa yang akan
diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara,
pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah
disiapkan.
54Prof. Dr. Sugiyono,Metode Penelitian kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2014),h.188.
55Burhan Bungin,Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers, 2015),h.156.
29
b. Wawancara tak terstruktur merupakan wawancara yang
pertanyaannya tidak disusun terlebih atau dengan kata lain sangat
tergantung dengan keadaan dan subjek.56
Adapun jenis wawancara yang peneliti gunakan dalam penelitian
ini adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur
adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersususn secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya.57Dalam penelitian ini, wawancara
dilakukan kepada pendiri sekaligus ketua, sekretaris, bendahara, dan
nasabah dari Bank Sampah Syari’ah Medain.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara dalam mencari data atau informasi
mengenai suatu hal yang berupacatatan-catatan, transkip, buku-buku dan
sebagainya.58Metode dokumentasi ini peneliti gunakan untuk
mengumpulkan data-data tertulis yang dapat memberikan keterangan
yang sesuai dengan yang dibutuhkan yaitu:mencatat gambaran umum
lokasi penelitian, mulai dari sejarah, visi dan misi, sampai sarana dan
prasarana di Bank Sampah Syari’ah Medain.
6. Teknik Analisis Data
Analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus
kajian menjadi bagian-bagian (decomposition) sehingga susunan/
56Ibid., h.156.57Ibid., h.191.58Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
PT.Rineka Cipta, 2006), h. 227.
30
tatananbentuk suatu yang diurai itu tampak dengan jelas dan karenanya bisa
secara lebih terang ditangkap maknanya atau lebih jernih dimengerti duduk
perkaranya.59 Dalam hal ini, peneliti menggunakan analisis data kualitatif.
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain.60Analisis data kualitatif peneliti mencatatat
hasil dari catatan yang ada di lapangan kemudian memberikan kode agar
sumber datanya dapat ditelusuri. Dalam hal ini, peneliti mengumpulkan dan
memilah data yang dihasilkan dari Bank Sampah Syari;ah Medain maupun
nasabah agar kategori data tersebut memiliki makna, mencari dan
menemukan pola dan membuat temuan-temuan umum.
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu mendasarkan pada
prosedur logika yang berawal dari proposisi khusus sebagai hasil
pengamatan dan berakhir kesimpulan (pengetahuan baru) hipotesis yang
bersifat umum.Dalam hal ini konsep-konsep, pengertian-pengertian dan
pemahaman didasarkan pada pola-pola yang ditemui di dalam data.61Peneliti
terlebih dahulu melakukan pengamatan secara langsung ke tempat
Pengelolaan Bank Sampah Syari’ah Medain, kemudian setelah melakukan
observasi berulang-ulang, kemudian menanyakan kepada pendiri dan
59Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Alfabeta, 2014), h. 200.60Ibid., h..201.61Bagong Suyanto dan Sutinah,Metode Penelitian Sosial Berbagai Altenatif
Pendekatan(Jakarta: Kencana, 2007), h.169.
31
pengelola bank sampah terkait pengelolaan sampah yang dijalankan.Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data manusia atau bisa
disebut informan dokumen resmi baik itu internal maupun yang eksternal.
7. Validitas Data
Validitas merupakakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti62. Jadi,
Validitas data ini digunakan untuk lebih menjamin keabsahan data dan
temuan. Validitas data ini digunakan untuk membuktikan kevalidan data
yang digunakan oleh peneliti. Oleh karena itu, untuk mendapatkan
keabsahan data atau temuan diperlukan tekhnik pemeriksaan keabsahan
data. Hal ini dimaksudkan agar data informasi yang dikumpulkan
mengandung nilai keabsahan data. Adapun langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Tehnik Kecukupan Referensi
Dalam hal ini, peneliti menggunakan dokumen atau catatan-catatan
penting yang berkaitan dengan fokus penelitian, tujuannya untuk
mengetahui apakah ada kesesuaian antara data tersebut dengan
kesimpulan hasil penelitian.
b. Meningkatkan Ketekunan
Ketekunan pengamatan dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri
dan unsur-unsur situasi sosial yang relevan dengan masalah atau isu
62Sugiyono,Metode Penelitian Manajemen(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 430.
32
yang sedang dicari.63Meningkatkan ketekunan berarti melakukan
pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara
tersebut, maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam
secara pasti dan sistematis.Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan
ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai refrensi buku maupun
hasil penelitian ataupun dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan
temuan yang diteliti.
c. Triangulasi
Trianggulasi merupakan proses penguatan bukti dari individu-
individu yang berbeda. Dengan menggunakan metode ini akan
menjamin penelitian ini lebih akurat, karena informasi berasal dari
berbagai sumber informasi individu.64 Triangulasi terdiri dari 3 jenis
yaitu :
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber.65
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan
63M. Djamal,Paradigma Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015),h.130.
64Ezmir,Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali, 2010), h. 82.
65Prof. Dr. Sugiyono,Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung:ALFABETA, 2012), h. 370.
33
teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara,
lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner.66
3. Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Untuk
itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan
cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau
teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-
ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.67
H. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan dalam memahami secara keseluruhan penulisan
ini, maka peneliti mencantumkan sistematika penulisan yang terdiri dari tiga
bagian yang disusun sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, peneliti mengungkapkan konteks penelitian
sehingga memunculkan keinginan peneliti untuk mengkaji permasalahan yang
menjadi tema dasar penelitian ini, fokus kajian, tujuan dan manfaat penelitian,
ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka dan kerangka teoritik yang
menjadi acuan teori dari penelitian lapangan ini. Kemudian di dalam bab ini,
terdapat juga serangkaian metode penelitian yang peneliti gunakan dalam
melakukan penelitian dan termasuk di dalamnya adalah jenis penelitian,
66Ibid., h.371.
67Ibid.
34
kehadiran peneliti, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, sumber dan
jenis data, dan teknik analisis data, validitas data.
Bab II, berisi tentang paparan data dari penelitian yang peneliti
temukan di lapangan. Dalam hal ini, peneliti mencoba menggambarkan secara
singkat tentang gambaran lokasi penelitian maupun temuan-temuan yang
peneliti temukan selama melakukan penelitian.
Bab III, berisikan tentang pembahasan dari penelitian ini yang termasuk
di dalamnya adalah proses analisis peneliti dalam melakukan penelitian di
lapangan berdasarkan dari temuan-temuan yang peneliti temukan selama
melakukan penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya.
Bab IV, merupakan bab terakhir yang berisi tentang penutup yang
memuat kesimpulan dan saran-saran dalam penelitian ini.
35
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Desa
Nama Desa Badrain adalah singkatan dari 3 dusun yakni dusun
Batu Rimpang, Medugul dan Medain. Desa Badrain merupakan salah satu
desa yang terletak paling selatan di Kecamatan Narmada Kabupaten
Lombok Barat. Desa Badrain berdiri menjadi Desa persiapan dan hasil
pemekaran dari Desa Sembung pada bulan April 1999 dan berkat
kemauan dan kerja keras serta kekompakan dari masyarakat dalam waktu
yang tidak terlalu lama Desa Badrain di Dipinitifkan pada Tanggal 09
Desember 1999,
Berdasarkan data yang telah diperoleh oleh peneliti, sejak awal
pemekarannya Desa Badrain hanya terdiri dari 3 dusun, namun dengan
seiring berjalannya waktu hingga saat ini Desa Badrain telah melakukan
pemekaran lagi terhadap 3 dusun tersebut sehingga menurut data yang
sekarang wilayah Desa Badrain terdiri dari 7 dusundiantaranya : Dusun
Babakan, Dusun Batu Rimpang Barat, Dusun Batu Rimpang Timur,
Dusun Batu Rimpang Selatan, Dusun Medugul,Dusun Medain Barat, dan
Dusun Medain Timur.68\
68Dokumentasi profil Desa Badrain, 11 September 2017.
36
2. Kondisi Geografis Desa Badrain
Desa Badrain merupakan wilayah dataran rendah yang diapit oleh
aliran sungai. Tinggi tempat dari permukaan laut 120 s/d 150 mdl. Suhu
udara rata - rata wilayah Desa Badrain berkisar antara 22,22 ºc sampai
30,46 ºc, dengan kelembaban udara 81,58 %,tekanan udara berkisar antara
1.001,60 mbs– 1.006,60 mbs dan dengan keadaan curah hujan sebesar
144,29 mm. Luas Wilayah Desa Badrain adalah 159.115 Ha dengan
perbatasan :
a. Sebelah Utara : Desa Dasan Tereng
b. Sebelah Selatan : Desa Montong Are
c. Sebelah Timur : Desa Kramajaya
d. Sebelah Barat : Desa Sembung69
3. Keadaan Kependudukan
Menurut data profil desa Badrain tahun 2016 memiliki penduduk
dengan jumlah 4.094 orang. Yang terdiri dari laki-laki 1.888 orang,
perempuan 2.206 orang dengan jumlah KK sebanyak 1.360
KK.Mayoritasseluruhnya suku sasak dan kberagama Islam.70
4. Keadaan pendidikan
Dilihat dari jumlah penduduk desa Badrain sudah banyak yang
bisa mendapatkan/mengenyam pendidikan Hal tersebut terlihat dari
69Dokumentasi profil Desa Badrain, 11 September 2017.
70Dokumentasi profil Desa Badrain, 11 September 2017.
3
4
37
banyaknya masyarakat yang sudah tamat pendidikan baik dari tingkat
Sekolah Dasar sampai dengan tingkat Perguruan Tinggi. Adapun
datayang diperoleh dari profil desa Badrain berdasarkan tingkat
pendidikan masyarakat adalah PAUD 145 Orang, SD/MI/Sederajat 1.020
Orang, SLTP/MTS/sederajat915 Orang, SLTA/MA/sederajat 845 Orang,
Akademi 30 Orang, Perguruan Tinggi 85 Orang.71
5. Keadaan Ekonomi
Desa Badrain dilihat dari kondisi mata pencaharian masyarakat
yaitu mata pencaharian penduduk sudah mulai begeser dari sektor primer
ke industri, penerapan tehnologi pada usaha pertanian, kerajinan dan
sektor skunder mulai berkembang. Adapun data menurut mata
pencaharian penduduk yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) 38 Orang, Guru
Honorium 37 orang, Aparat Desa 21 orang, Bidan Desa 1 orang, Tenaga
Perawat 3 orang, Petani 325, Buruh Tani 247 orang, Pegawai Swasta 226
orang, Pedagang 278 orang, Tukang Jahit/Bordir 22 orang, kerajinan 17
orang. TNI/POLRI 4 orang, Lain-lain 275 orang.72
6. Keadaan Sarana dan Prasarana
Adanya sarana dan prasarana yang mendukung akan memudahkan
masyarakat untuk menjalankan aktivitas sehari-harinya, seperti
menjalankan pendidikan maupun kegiatan agama dan yang lainnya.
71Dokumentasi profil Desa Badrain, 11 September 2017.
72Dokumentasi profil Desa Badrain, 11 September 2017.
38
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa Badrain
diantaranya adalah gedung PAUD sebanyak 2 unit, Gedung SD/MI 3 unit,
gedung SMP/MTs 1 unit, gedung SMA/MA 1 unit, jalan kabupaten 2.000
m’, jalan lingkungan 1.700 m’, masjid 4 unit, musolla 7 unit.73
7. Sejarah Berdirinya Bank Sampah Syari’ah Medain
Pendirian BSSM berawal dari suatu kajian yang berlatar belakang
kondisi masayarakat tidak hanya pada masyarakat desa Badrain namun
permasalahan sampah ini menjadi permasalahan di tingkat nasional dan
bahkan dunia. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk desa
Badrain maka bertambah pula jumlah penghasil sampah karena
pertambahan penduduk sebanding dengan jumlah sampah yang
dihasilkan. Sebagai indikator bahwa produksi sampah per hari rata-rata
0,7 kg /jiwa dan kalau jumlah penduduk desa Badrain 4056 jiwa, maka
jumlah produksi sampah perhari = 2.839,2kgdengan demikian kalau tidak
di carikan solusinya maka permasalahan ini tidak hanya menjadi masalah
desa itu tapi juga menjadi masalah diluar desa itu sendiri.Disisi lain dari
mata pencaharian penduduk adalah petani dan sebagian besar buruh, tentu
ekonomimasyarakat desa Badraain menjadi miskin. Yang menurut data
BPs desa Badrain adalah bagian dari desa tertinggal. Ada beberapa
kondisi masarakat sebelum berdirinya BSSM (Bank Sampah Syari’ah
Medain) sebagaai berikut;
73Dokumentasi profil Desa Badrain, 11 September 2017.
39
1. Pola pengelolaan sampah masih tergantung pada penimbunan sampah
TPA 69%
2. Menbuang sampah di saluran 10%
3. Membakar dan mengubur sampah 5%
4. Kompos dan daur ulang 7,5%
5. Sampah yang belum terkeelola 8,5%
Untuk menggugah kesadaran itu tentu pemerintahan desa melaui
lembaga pemberdaayaan masyarakat (LPM) menunjuk anggotanya untuk
melakukan studi banding ke Malang. Di sana mereka melihat keberhasilan
kota Malang sebagai kota Adipura karena kebersihan lingkungannya.
Sepulang dari studi banding tersebut memberikan inisiatif untuk
mendirikan wadah/lembaga pengelolaan sampah yang berbasiskan
ekonomi dengan mengusung kosep syari’ah yang di namai dengan BANK
SAMPAH SYRI’AH MEDAIN (BSSM). Sehinggapada tahun 2013
berdirilah Bank Sampah Syari’ah Medain dengan modal awal waktu itu
sebesar Rp.2.500.000,- lalu dengan seiring berjalannya waktu Bank
Sampah ini mendapatkan fasilitas dari dinas-dinas pemerintahan sebesar
Rp. 250.000.000,- untuk bangunan gedung beserta mesin-mesin yang
digunakan untuk mengolah sampah. Bank Sampah Syari’ah Medain
beralamat di Dusun Medain yang merupakan dusun ke 6 dari jumlah
dusun yang ada di desa Badrain, Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok
Barat. Jaraknya berada 5 km dari kecamatan dan 12 km dari wilayah
kabupaten dan 15 km dari kota/provinsi NTB. Adapun prasarana yang
40
telah dimiliki oleh Bank Sampah Syari’ah Medain yakni berupa: 1
bangunan sekretariat, 1 unit roda 3 untuk mengangkut sampah, 1 unit
mesin daur ulang sampah plastic untuk mencacah sampah plastik, 1 unit
mesin daur ulang sampah organik untuk membuat pupuk kompos, 1 set
timbangan sampah untuk menimbang sampah.74
8. Struktur Organisasi Kepengurusan Bank Sampah Syari’ah
Medain.75
74Profil Bank Sampah Syari’ah Medain, 10 September 2017.
75Profil Bank Sampah Syari’ah Medain, 10 September 2017.
KETUA
BANK
NURRDIN
SEKRETARIS
BENDAH
ARA
HUSNA
BIDANG
PENGELOLAAN
BIDANGPENGELOLAAN
ANORGANIK
ARI
BIDAN
G
PEMA
41
(Dokumentasi pada Bank Sampah Syari’ah Medain)
9. Visi Dan Misi
Visi : Menjadikan Desa Badrain Bersih dan Sejahtera dengan Sampah
Misi : 1. Menabung dengan sampah.
2. Kredit barang dengan sampah.
3. Bayar sekolah dengan sampah.
4. Sedekah dengan sampah.76
10. Berikut adalah nama-nama nasabah Bank Sampah Syari’ah
Medain.77
Tabel 1.1Data nasabah Bank Sampah Syari’ah Medain
No. Nama Nasabah Keterangan
1I Nengah Penabung
2Said Abdullah Penabung
3Sri Arwati Penabung
4Zulhadi Penabung
76Profil Bank Sampah Syari’ah Medain, 10 September 2017.
77Profil Bank Sampah Syari’ah Medain, 10 September 2017.
42
5Ahmad Maskur Penabung
6Ismu Yaya Pulka Penabung
7Sri Ir Penabung
8Multazam Penabung
9Ahmad Fatoni Penabung
10Riski Junia Pratiwi Penabung
11Matori Abdul Hakim Penabung
12M. Sabrin Penabung
13Mia Alfatia Penabung
14Hasbullah Penabung
15Dodi Supriadi Penabung
16Safa Mafitri Penabung
17Sarkapudin Penabung
18Suandi Penabung
19Mardiana Penabung
20Marsuriyani Penabung
43
21Rahmayani Penabung
22Wardah Niyanti Penabung
23Nazila Wati Penabung
24Afifatul Aini Penabung
25Wirdan Penabung
26Zaenal Azis Penabung
27Kusaini Penabung
28Rohana Penabung
29Subandi Penabung
30Tomi Ali Penabung
31Wawan Maulani Penabung
32Ahmad Riyadi Penabung
33Gunawan Hadi Penabnng
34Jihadi Kredit Barang
35Bae’ah Kredit Barang
36Santoni Kredit Barang
44
37Herman Kredit Barang
38Muttakin Kredit Barang
39Sri Astuti Kredit Barang
40Inak Sitah Kredit Barang
41Rukaiah Kredit Barang
42Heni Wahyuni Kredit Barang
43I Nengah Kredit Barang
44Said Abdullah Kredit Barang
45Masud Kredit Barang
46Zulhadi Kredit Barang
47Wati Eka Kredit Barang
48Sri Ir Kredit Barang
49Nur Auliyah Kredit Barang
50Kurniati Kredit Barang
B. Pengelolaan Bank Sampah Syari’ah Medain, Desa Badrain, Kec.Narmada Kab. Lombok Barat
45
Bank Sampah Syari’ah Medainadalah suatu wadah pemberdayaan
masyarakat yang mengelola sampah organik dan anorganik, muncul dengan
konsep syari’ah karena terdapat sedekah sampah di dalam programnya. Pola
pengelolaan Bank Sampah ini memang tidak memunculkan akad syari’ah
seperti yang ada di Bank Syari’ah atau BMT, karena berdasarkan visi BSSM
ini ingin menumbuhkan kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan dan dapat mensejahterakan warga Medain dari segi ekonomi
melalui sampah yang menurut notabennya kotor.78
Produk sampah yang dominan di hasilkan adalah olahan pupuk
kompos yang terbuat dari sampah-sampah organik yang dipermentasikan,
fokus pengelolaan sampah yang dilakukan yaitu untuk penghijauan
lingkungan berbasis rumah tangga. Bank Sampah Syari’ah Medain tidak
melakukan daur ulang terhadap sampah anorganik, Bank Sampah Syariah
hanya menjual kembali sampah yang sudah terkumpul kepada pengepul yang
sudah menjalin kerjasama dengan Bank Sampah Syari’ah atau bisa juga
didistibusikan langsung keluar daerah seperti di Surabaya, karena disana
tempat daur ulang sampah anorganik.Selain itu Bank Sampah Syari’ah telah
memberikan 3 program kepada nasabahnya untuk bertransaksi dengan
sampah, yaitu:
1. Menabung dengan Sampah
78 Nurrdin,Wawancara, Medain , 19 September 2017.
46
Warga yang ingin menabung tidak perlu membawa uang cukup
membawa sampah atau barang bekas seperti: plastik, besi, kardus, buku
bekas dan sejenisnya yang bisa diuangkan.
2. Kredit Barang Dengan Sampah
Bagi warga yang ingin membeli barang, seperti peralatan rumah
tangga atau kebutuhan anak-anak sekolah dari Bank Sampah Syari’ah siap
melayani nasabah untuk mengkredit barang dengan sampah atau barang
bekas.
3. Sedekah Sampah
Bersedekah dengan ikhlas dari sampah yang tidak bernilai memiliki
makna yang sama dengan barang yang berharga. Buanglah sampah anda
pada tempatnya yaitu di rekening khusus sedekah sampah. Bank Sampah
Syari’ah siap menyalurkan sedekah anda pada orang-orang yang
memerlukan.79
Adapun hal-hal yang peneliti temukan saat mewawancarai terkait
tentang pengelolaan Bank Sampah Syari’ahMedain diantaranya:
1. Proses perekerutan nasabah.
Seperti yang sudah peneliti wawancarai terkaitproses perekrutan
nasabah di Bank Sampah Syari’ah Medain dilakukan oleh pengurus
yaitu ketua, sekretaris, bendahara, mereka saling berkerjasama untuk
mengajak masyarakat yang ada di desa Badrain agar tergugah untuk
79Brosur Bank Sampah Syari’ah Medain, 10 September 2017.
47
peduli lingkungan, hal ini diungkapkan oleh ketua BSSM mengenai
proses perekerutan nasabahnya pak Nurrdin menjelaskan bahwa.
“saya memulai dari diri saya sendiri dengan 4 orang anggota
saya, kemudian saya memberikan sosialisasi kepadamasyarakat sekitar, kami juga memberikan pelatihanterkait pengelolaan sampah, selain itu menyebarkanbrosur agar masyarakat tertarik untukmemilah/mengumpulkan sampah sehingganantinyamau menjadi nasabah”.
80
Hal serupa juga di ungkapkan oleh H. Jamaludin selaku Sekretaris
Bank Sampah Syari’ah Medain.
“kami Bank Sampah Syari’ah Medain sudah memiliki sekolahyang berbasiskan sampah, sehingga untukmendapatkan nasabah kami lewat siswa. Karenasekolah yang kami dirikan bukan bayar pake uangmelainkan membayarnya menggunakan sampah”.
81
Selain itu bendahara Bank Sampah Syari’ah Medain H. Asma’ul
Husna juga mengungkapkan terkait kemudahan menjadi nasabah,
beliau mengatakan:
“Tidak ada syarat khusus untuk menjadi nasabah di BankSampah masyarakat hanya cukup membawa sampahke sekretariat sudah bisa menjadi penabung sampahataupun mengkredit barang.”
82
2. Jenis-Jenis Sampah Yang Dapat Disetor ke Pengurus Bank
Sampah Syari’ah Medain
Adapun jenis sampah yang dapat disetorkan nasabah di Bank
Sampah Syari’ah Medain mulai dari sampah organikseperti dedak,
80 Nurrdin,Wawancara, Medain, 19 September 2017.
81 H. jamaludin,Wawancara, Medain, 19 September 2017.
82H. Asma’aul Husna, Wawancara, Medain, 19 September 2017.
48
tanah kandang,sisa-sisa makanan, kulit buah-buahan, sayuran dan
sampah organik berupa besi beton, tembaga, alumunium, kertas dus,
buku putih, plastik ale-ale, plastik botol, plastik gelasan, botol kecap,
plastik campuran, besi campuran, terai telur dan lain sebagainya.
Tabel 1.2
Berikut adalah daftar harga dan jenis barang/sampah yang dapatdisetorkan di Bank Sampah Syari’ah Medain:
83
N
o
.
Jenis
Barang
Tim
bang
an
Dud
uk
(Per
Kg)
Tim
bang
an
Tent
eng
(Per
Kg)
1 Besi
Beton Rp. 3000
Rp.
3500
,-
2 Besi
Alat
Motor
Rp. 3000
Rp.
3500
,-
83 Brosur Bank Sampah Syari’ah Medain, 10 September 2017.
49
3 Besi
Blek/K
ompor
Rp. 1000
Rp.
1500
,-
4 Besi
Rongso
k/Drum
Rp. 2000
Rp.
2500
,-
5 Tembag
a Rp. 45.000
Rp.
50.0
00,-
6 Alumun
ium Rp. 7000
Rp.
10.0
00,-
7 Alumun
ium
Kaleng
Rp. 6000
Rp.
8000
,-
8 Kertas
Dus Rp. 725
Rp.
1100
,-
9 Buku
PutihRp. 1000
Rp.
1400
50
,-
1
0
Plastik
Super Rp. 1250
Rp.
1750
,-
1
1
Plastik
KresekRp. 250
Rp.
500,-
1
2
Plastik
Gelasan Rp. 2500
Rp.
3250
,-
1
3
Plastik
Ale-Ale Rp. 1250
Rp.
1750
,-
1
4
Plastik
Botol Rp. 1500
Rp.
2000
,-
1
5
Botol
KecapRp. 400
Rp.
600,-
1
6
Plastik
Campur
an
Rp. 1000
Rp.
1500
,-
51
1
7
Besi
Campur
an
Rp. 1500
Rp.
2000
,-
1
8
Terai
TelurRp. 50
Rp.
75,-
Selain diatas ada juga jenis sampah yang dapat disetorkan oleh
nasabah di Bank Sampah Syari’ah Medain, Berdasarkan yang
diungkapkan oleh Ari selaku bidang pengelolaan sampah anorganik.
“sampah yang dapat disetorkan bermacam-macam mbakselama bisa dijual kami terima,sampai sampah kacabekas pembuatan lemari etalase juga kami terima,karena sampah kaca tersebut bisa kami buat menjadiakuarium. kemarin kami sempat melayani orang adayang memesan akuarium dari Pantai Gading”.
84
Dalam hal ini peneliti juga sempat mewawancarai siswa yang
bernama Ahmad Fatoni yang sudah lulus bersekolah di SMK 5758
sekolah tersebut menggunakan sampah sebagai alat pembayaran
sekolah. ia mengungkapkan.
“Saya murid disini dulu, sebagai siswa yang sekaligus
pernah jadi nasabah. saya bayar sekolahnya pake tanahkandang sekarung, disini saya juga diajarkan untukmengolah tanah tersebut dicampurkan dengan sampah
84 Ari (Bidang Pengelolaan Sampah Anorganik),Wawancara, Medain,10 September 2017.
52
organic seperti kulit jeruk yang dibuat jadi kompos, jadiselain saya dapat ilmu saya juga punya pengalaman”.
85
3. Mekanisme transaksi antara pengurus dengan nasabah.
Adapun proses transaksi yang dilakukan oleh BSSM terhadap
nasabah dari hasil wawancara peneliti dengan pak Nurrdin adalah.
“Sistem setor sampah yang dilakukan disini sangatmudah yaitu nasabah mendatangi sekretariat BSSMkemudian mengisi absensi dan slip transaksi untukproses transaksi, sampah di timbang oleh pengurus.kami disini menggunakan dua jenis timbangan mbakada timbangan tenteng dan ada timbangan duduk.Karena banyak disini pengepul yang berkelilingmeggunakan timbangan tenteng jadi kami untukmenyaingi itu kami gunakan dua timbangan. Tapi pihaknasabahnya sendiri yang akan menentukan maumenggunakan timbangan yang mana, barulahsampahakan ditimbang.”
86
Di dalam transaksi sampah yang disetorkan oleh nasabah kepada
pengurus, Bank Sampah Syari’ah Medain tidak mengharuskan untuk
menabung sampah akan tetapi tergantung dari keperluan nasabah saja.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan ketua Bank Sampah
Syari’ah Medain pak Nurrdin menjelaskan:
“Warga disini tidak kami batasi untuk menyetor sampah
sebagai penabung saja.Karena banyak dari nasabah yanghanya sekedar setor sampah langsung terima uang danada juga yang di tabung dari setengah hargasampahnya.”
87
Untuk melakukan transaksi sampah tidak hanya dilakukan di
sekretariat BSSM saja. Namun untuk memenuhi produksi pembuatan
85 Ahmad Fatoni,Wawancara, Medain, 19 September 2017.
86 Nurrdin (ketua BSSM),Wawancara, Medain, 19 September 2017.
87Nurdin,Wawancara, Medain, 19 September 2017.
53
sampah organik pengurus BSSM terkadang terjun langsung untuk
membayar sampah di masyarakat, berdasarkan yang diuangkapkan oleh
H. Jamaludin selaku sekretaris beliau menjelaskan.
“Terkadang kami langsung ke masyarakat untuk
membayar sampah, seperti halnya jika ada acarabegawe disana kami dapat membeli sampah-sampahdari bekas sayuran seperti batang pisang, nangka,bekas nasi dan lain sebagainya. Bahkan banyak jugasampah gelasan dari bekas-bekas air mineral di tempatorang begawe mereka jual ke kita”.
88
Peneliti juga sempat mewawancarai salah satu nasabah dari dusun
Baturimpang yang saat itu akan mengansur hutangnya di secretariat
Bank Sampah Syari’ah Medain, nasabah tersebut bernama Jihadi, ia
mengungkapkan.
“Saya merasa terbantu sekali dengan kehadiran BankSampah ini karena banyak menyediakan kebutuhansehari-hari seperti: sabun, mie instan, beras, gula dankebutuhan pokok lainnya. Kemarin saya tidak adauang untuk beli beras saya ngambil barang dulu disinisekarangsaya akanmenyicil/membayarnya memakaisampah yang senilai dengan harga barang yang sayahutang tersebut. Harga barangnya juga tidak dipatokterlalu tinggi, saya ngutang beras sekilo di kasih hargaRp.10.000,- untuk pelunasannya juga tidak ada tempokapan harus dilunasi yang penting rutin setor sampahmeskipun 1 kg.”
89
Selain itu peneliti juga sempat mewawancarai nasabah lain yang
bernama Inak Sitah dari dusun Medain, dalam hal ini ia
mengungkapkan :
88 H. Jamaludin,Wawancara, Medain, 14 April 2017.
89 Jihadi,Wawancara, Medain, 19 September 2017.
54
“saya sering kredit gula dan minyak goreng di Bank Sampah
Syari’ah Medain, biasanya jika saya bayar hutang saya
membawa sampah dan buku kredit, sampah di kilo terlebihdahulu oleh pengurus, disana kami selalu di tanya maumenggunakan timbangan duduk atau timbangan tenteng,setelah ada kesepakatan dari saya barulah sampah sayaditimbang mbak, dengan di saksikan oleh saya sendiri danpengurus, lalu pengurus memberitahukan harga dari beratsampah yang saya setorkan, kemudian pengurus langsungmencatatnya dibuku kredit dan memberi tahu saya jumlahhutang yang masih harus saya bayar”.
90
Hal serupa juga diungkapkan olehH. Asma’ul Husna selaku
bendahara Bank Sampah Syari’ah Medain.
“Banyak dari kalangan anak-anak yang suka mengumpulkansampah, apalagi saat bulan Ramadhan paling banyak, karenaia bisa tukar di kios dengan kebutuhan-kebutuhan sekolahseperti buku tulis, bolpoin, pensil dan lain sebagainya. Adajuga dari orang tua jompo yang menukar sampah denganminyak goreng. Tapi barang yang ditukarkan harus sesuaiharga sampah yang didapatkan masyarakat. Banyak darikalangan warga disini yang suaminya rata-rata buruhmereka bisa membawa potong-potongan besi, alumuniumdari tempat kerja.Kadang istrinya ngambil beras dulu, bayarlistrik, besok dia bayar pake besi. Untuk jangka waktupengembalian tidak ada, Alhamdulillah selama ini tidakpernah sampai molor karena tidak ada yang ngambil barangterlalu banyak paling banyak Rp. 50.000,- dua kali dia setorsampah lunas, saya juga tidak capek pergi nagih, kita jugatidak pernah mematok harga tinggi mbak, kamimemberikannya sesuai harga pasaran nilai tetap sepertiharga barang.”
91
Perputaran harga sampah bersifat tidak tetap, menurut yang
diungkapkan oleh pak Nurrdin beliau menjelaskan.
90 Inak Sitah, Wawancara, Medain, 19 September 2017.
91H.Asma’ul Husna, Wawancara, Medain, 21 September 2017.
55
“Dalam hal ini saya sudah menghimbau masyarakat untuk
menggunakan kresek/karung sampah yang berbeda, kalausampah organik tidak bisa dicampur dengan sampah sepertiplastik maka harus memiliki kresek tersendiri, begitudengan sampah plastik dan besi juga seperti itu karena agartidak kualahan dalam menimbang sampah mbak. Disampingitu kami juga sudah memberikan kemudahan bagi nasabahyang ingin menjual atau menyetor sampah, karena untuksaat ini di brosur BSSM kami sudah langsung terterakandaftar harga barang berdasarkan harga pasar, tujuannya agarnasabah tinggal melihat dan menentukan jenis sampah apayang mau dia kumpulkan. Terkadang harga sampah jugabisa naik atau turun mbak, biasanya kami memberitahukanwarga saat ia menyetorkan sampah”.
92
4. Mekanisme Pelaksanaan Bank Sampah Syari’ah Medain (BSSM)
Pada Bank Sampah Syari’ah Medainselaku pengurus dan nasabah
telah membuat kesepakatan bersama untuk ke efektifan proses
pelaksanaan Bank Sampah, karena pelaksanaan Bank Sampah
tergantung dari ketersediaam waktu pengurusyang dalam hal ini telah
diungkapkan oleh pak Nurrdin bahwa:
“Untuk waktu kerja kami di Bank Sampah ini setiap hari senin
sampai hari sabtu mbak, dari jam 2 siang sampai jam 5 sore,yang biasanya stand by di kios dan sekretariat adalah H.Asma’ dan H. Jamal masyarakat bisa langsung kesana untuk
bertransaksi”.93
Adapun jenis tabungan yang dikelola oleh Bank Sampah Syari’ah
Medain, berikut hasil wawancara peneliti dengan sekretaris
H.Jamaludin:
“tabungan yang di kelola adalah tabungan individu/pribadi
yang kebanyakan penabung adalah siswa yang sekolah diSMK 5758 serta masyarakat dusun Medain dari kalangan
92 Nurrdin,Wawancara, Medain, 19 September 2017.
93 Nurrdin,Wawancara, Medain, 19 September 2017.
56
anak-anak dan lansia. Ada dua jenis buku yang kamibuatkan untuk nasabah yaitu satu buku tabungan untukpenabung sampah, satu lagi buku pencatat kredit barang.sehingga sangat mudah nasabah yang ngutang sudah adabuku pribadi setorannya.94
Sistem penarikan tabungan di Bank Sampah Syari’ahMedain
dilakukan dengan mudah, dari wawancara peneliti dengan bendahara
selaku pengelola keuangan beliau menjelaskan.
“Biasanya nasabah mengambil uang jika ada keperluan,
kami tidak membatasi jumlah tabungan terkumpul barunasabah dapat mengambilnya. Akan tetapi sewaktu-waktunasabah membutuhkan maka ia dapat langsungmengambilnya, kami juga punya siswa siswi mereka tabungsampah, kalau tidak ada uang untuk beli buku mereka ambiluang tabungannya untuk beli buku”
95
Berdasarkan wawancara peneliti dengan sekretaris, BSSM tidak
membuat program simpan pinjam. Akan tetapi program yang
ditawarkan berupa kredit barang dengan sampah, berdasarkan hal ini
beliau telah mengungkapkan bahwa.
“Kami tidak meminjamkan uang, melainkan kami
meberikan kemudahan masyarakat yang ingin kreditbarang tapi dibayar menggunakan sampah, disini mbakjika tidak ada uang masyarakat biasanya tukar sampahdengan barang kebutuhan seperti beras, minyak goreng,gula, sabun bahkan sampai kebutuhan anak-anak sekolah.Sehingga masyarakat gampang jika tidak mempunyai uangmereka bisa kumpulkan sampah dirumahnya lalu ditukardi kios atau bisa ngambil barang terlebih dahulu denganmembawa sampah sebagai pembayaran awalnya. Untuk
94 H. Jamaludin,Wawancara, Medain, 22 September 2017.
95H. Asma’ul Husna, Wawancara, Medain 22 September 2017.
57
praktek peminjaman uang kami tidak menerapkan itukarena kami lebih kepada jual beli”.
96
Bank Sampah Syari’ah belum menerapkan sistem penjemputan
sampah, seperti yang dikatakan oleh H. Asma’ul Husna.
“kamisistimnya tidak menjemput bola, nasabah yangbiasanya mengantar sendiri sampahnya kepada kami,karena kami disini masih kekurangan anggota dan kerjakami juga secara sukrela sehingga belum bisa memberikangaji”.
Harga sampah yang sudah dipilah dengan sampah yang belum
dipilah memiliki harga yang berbeda, hal ini sudah diungkapkan oleh
Nurrdin Ketua Bank Sampah Syari’ah Medain.
“untuk menabung sampah masyarakat kami himbau
mengumpulkan sampah di rumah mereka dulu, nanti kalausudah banyak baru mereka bisa setor kepada kami. Kondisisampah juga dapat mempengaruhi harga sampah, kalausampah yang sudah dipilah seperti plastik super, plastikbiasa lebih mahal kami bayarkan dibandingkan dengansampah bercampur dia lebih murah mbak karena macamisinya. banyak jenis tabungan sampah yang ditabungmasyarakat, ada tabungan sampah plastik, tabungan besi.Nanti kalau sudah banyak sampah-sampah yang dititipkanbaru kami jualkan kepada pengepul sampah yang ada didusun Baturimpang”
97
5. Proses Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Organik di BankSampah Syari’ah Medain
Di dalam pembuatan olahan sampah organik menjadi pupuk ini
dilakukan oleh pihak Bank Sampah Syari’ah Medain bidang
pengelolaan sampah organik, jika jumlah pesanan pupuk berjumlah
96 H. Jamaludin,Wawancara, Medain, 22 September 2017.
97Nurrdin,Wawancara, Medain, 19 September 2017.
58
banyak maka masyarakat juga diikutsertakan dalam pembuatan pupuk
tersebut.Pembuatan pupuk kompos ini memakan waktu selama kurang
lebih 1 bulan lamanya dengan berbagai macam proses.98
Adapun proses pembuatan pupuk kompos yakni sebagai berikut:
1. Proses membuat cairan bakteri A dan B
a. Membuat fermentasi (cairan A)
Untuk membuat cairan permentasi ini dibutuhkan makanan
fermentasi seperti tempe, youghurt, tape, yakult, roti soda, keju.
Dicampur dengan 1 Liter air dan gula 50 g.
b. Membuat fermentasi B
Kulit buah-buahan, sayuran. 500 ml dan garam 5 g.99
2. Proses mempersiapkan tempat kompos
Tempat kompos ini bertujuan untuk tempat biakan bakteri.
Tempat biakan ini terbuat dari anyaman yang berukuran 60 L
dilapisi oleh karton atau kain sebagai penutup yang fungsinya untuk
mencegah keluarnya sisa air dan bakteri serta mencegah masuknya
lalat. Letakan tanah dalam wadah dengan perbandingan tanah
sekam 1, tanah dedak 1. Campur kedua cairan fermentasi yang
sudah dibuat ke dalam wadah biakan yang berisikan tanah tersebut.
98Suherman, Wawancara, Medain 24 Septemer 2017.
99 Suherman,Wawancara, Medain, 24 September 2017.
59
Lakukan pengadukan sampai tercampur setiap hari 1 kali. Biarkan
selama 1-2 minggu.100
3. Proses Memasukkan sampah
Untuk memasukkan sampah berupa sayuran, kulit buah-
buahan, atau dedaunan terlebih dahulu di cacah menggunakan
mesin pencacah sampah organik dengan ukuran 3 cm x 3 cm
kemudian di campurkan ke dalam kompos, biasanya sampah
organik terurai 1 atau 2 hari. Keadaan kompos ini harus terjaga
dengan suhu 30-50 C dan kadar air 40-60 %.101
4. Hasil
Dalam waktu setelah 2-3 minggu pupuk kompos sudah siap
untuk di kemas ke dalam plastik. Dan siap dipergunakan untuk
dicampurkan dengan tanah.102
Berikut adalah ungkapan dari ketua Bank Sampah pak Nurrdin
terkait hargahasil olahan sampah organik dari Bank Sampah Syari’ah
Medain beliau menjelaskan.
“Kami menjual pupuk dengan harga 750 rupiah/kg mbak.
Kalau yang sekarung pupuk isinya 30 kg dijual denganharga 24.000/karungnya. Untuk membeli pupuk komposdapat dipesan langsung ke sekretariat kami, dapat juga viatelpon. Jika kami menerima pemesanan biasanya memintajangka waktu untuk produksi karena kami tidakmenyediakan stok pupuk, jika barangnya sudah jadi/ sudahsiap barulah pihak kami akan menghubungi dan mengantar
100 Suherman,Wawancara, Medain, 24 September 2017.
101 Suherman.Wawancara, Medain, 24 September 2017.
102 Suheman,Wawancara, Medain, 24 September 2017.
60
ke tempat alamat yang memesan. Pembayaran dilakukandibelakang saat barang sudah diantar ke konsumen, semuaitu dilakukan agar dapat memberikan kepuasan sertakemudahan bagi konsumenyang kami layani.103
Pendapatan dari Bank Smph Syari’ah Medain tidak selalu tetap dan
tidak setiap hari mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.
Berdasarkan penjelasan bendahara Bank Sampah, beliau
mengungkapkan.
“Pendapatan Bank Sampah tidak selalu banyak dan tetapkarena sifat sampah yang bersifat musiman, saat sekarangini pendapatan yang kami terima sebulan Rp. 350.000;-pupuk pun juga tidak diproduksi setiap hari, tergantung daripesanan saja. Hasil olahan sampah yang kami buat inikebanyakan dipesan oleh dinas-dinas seperti DinasLingkungan Hidup, Dinas Pertamanan, Bahkan dalamwaktu dekat ini kami juga akan menawarkan produk kamike Dinas Ketahanan Pangan untuk menjadikan tanahkandang sebagai media budidaya ikan lele. Jika tidak adapesanan kami hanya mengolah pupuk untuk diri pribadisaja.Terkadang ada juga dari masyarakat sekitar sini yangsekedar meminta pupuk untuk bercocok tanam menanambunga, sayuran, cabe di rumahnya. Kami sangat senangdengan hal itu dapat mengajak masyarakat agar merekalebih peduli dengan lingkungan”
104
6. Hasil Olahan Sampah dan Strategi Pemasaran yang dilakukan
Oleh Bank Sampah Syari’ah Medain
Produk yang dihasilkan oleh Bank Sampah Syari’ah medain saat ini
adalah lebih kepada hasil olahan sampah organik yang dibuat menjadi
pupuk kompos. Suherman bidang pengelolaan sampah organik
mengungkapkan.
103 Nurrdin,Wawancara, Medain, 19 September 2017.
104H. Asma’ul Husna, Wawancara, Medain, 23 September 2017.
61
“Dulu kami sempat mendaur ulang sampah anorganik
seperti plastik kami cacah, tapi sekarang sudah tidak efektiflagi karena kendala tempat yang kurang luas. Dan sekarangkami lebih memanfaatkan sampah rumah tangga dari kulitbuah-buahan, sayuran, sisa-sisa makanan kamipermentasimenjadi pupuk kompos, alasan kami lebihberfokus kepada pembuatan kompos ini karena kami inginmenjadikan desa Badrain sebagai desa yang bersih dansejuk dari perpohonan serta sejahtera akibat pengelolaansampah.105
Adapun pemasaran hasil olahan sampah yang dilakukan oleh Bank
Sampah Syari’ah Medain dari hasil wawancara peneliti dengan
Suherman selaku bidang pemasaran:
“Kami memasarkanproduk melaluiseminar, pameran,pelatihan sampah, cara yang kami lakukan untukmenawarkan produk yaitu dengan cara jika ketua BankSampah diundang dalam seminar ia langsung membawasampel pupuk kompos yang sudah kita buat. Menjelaskanbahan-bahan apa yang kami gunakan untuk membuatnya,lalu dijelaskan juga manfaat dari olahan sampahtersebut.”
106
105 Suherman (Bidang Pengelolaan Sampah Organik),Wawancara,Medain, 22 September 2017.
106 Suherman (Bidang Pemasaran),Wawancara, Medain, 22 September2017.
62
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisis Sistem Pengelolaan Bank Sampah Syari’ah Medain di Desa
Badrain Kec. Narmada Kab. Lombok Barat
Bank Sampah adalah tempat menabung sampah yang telah terpilah
menurut jenis sampah. Cara kerja Bank Sampah pada umumnya hampir
sama dengan bank lainnya, ada nasabah, pencatatan pembukuan dan
manajemen pengelolaannya. Apabila dalam bank umum yang disetorkan
nasabah adalah uang, akan tetapi dalam bank sampah yang disetorkan
adalah sampah yang mempunyai nilai ekonomis. Konsep Bank Sampah
mengadopsi manajemen bank pada umumnya. Selain bisa sebagai sarana
untuk melakukan gerakan penghijauan, pengelolaan sampah juga bisa
menjadi sarana pendidikan gemar menabung untuk masyarakat dan anak-
anak. Metode Bank Sampah juga berfungsi untuk memberdayakan
masyarakat agar peduli terhadap kebersihan.107
Bank Sampah memiliki beberapa manfaat bagi masyarakat dan
lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan
masyarakat akan pentingnya kebersihan, untuk menambah penghasilan
masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan
mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang
mereka miliki. Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak hanya uang,
107 Anih Sri Suryani, “Peran Bank Sampah dalam Efektivitas
Pengelolaan Sampah (Studi Kasus Bank Sampah Malang)”, Jakarta, Vol. 5, Nomor 1,Juni 2016, h.74.
5
6
63
tetapi ada pula yang berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun,
minyak dan beras.108
Berdasarkan hasil paparan data dan temuan yang telah dipaparkan
oleh peneliti pada bab II diatas, Bank Sampah Syari’ah Medain merupakan
suatu wadah/lembaga untuk pemberdayaan masyarakat melalui program
sampah. Keberadaan Bank SampahSyari’ah Medain ingin menumbuhkan
kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, dapat
diketahui bahwa sampah di hasilkan oleh penduduk desa Badrain dari
4056 jiwa telah diasumsikan menghasilkan sampah sebesar 2.839,2 kg per
harinya. Sehingga hal ini perlu mendapat solusi penanggulangan melalui
tempat yang tepat agar dapat mengatasinya. Dengan sosialisasi lingkungan
adalah cara yang dilakukan untuk memberikan gambaran kepada
masyarakat, membuat program yang menarik juga dilakukan oleh Bank
Sampah Syari’ah Medain agar masyarakat tergugah untuk memilah serta
mengumpulkan sampah. Ada 3 program yang diberikan oleh Bank Sampah
Syari’ah Medain yakni menabung dengan sampah, kredit barang
menggunakan sampah, dan sedekah dengan sampah. Selain itu sudah
diterapkannya sekolah berbasis sampah untuk anak-anak yang ingin
mengenyam pedidikan dengan ekonomi rendah. Para siswa membayar
sekolah tidak menggunakan uang melainkan menggunakan sampah, selain
bersekolah siswa juga di ajarkan untuk mendaur ulang sampah. Daur ulang
sampah yang dilakukan oleh Bank SampahSyari’ah Medain lebih kepada
108Ibid, h.75.
64
sampah organik yang diolah menjadi pupuk kompos. Sampah organik yang
diolah seperti kulit buah-buahan, sayur-sayuran, sisa-sisa makanan yang
dipermentasi dengan dicampur menggunakan dedak dan tanah kandang.
Sedangkan sampah-sampah anorganik hanya dilakukan pemilahan serta
pengumpulan saja setelah sampah tersebut terkumpul dijual kepada
pengepul sampah.
Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2012 yang terdapat dalam Pasal 6 Ayat (1) telah mengeluarkan
kebijakan Tentang Pedoman PelaksanaanReduce, Reuse, dan Recycle
bbmelalui Bank Sampah. Adapun pelaksanaan Bank Sampah yang telah
diterapkan oleh Bank Sampah Syari’ah Medain adalah sebagai berikut :
a. Jam Kerja
Jam kerja yang diterapkan pada Bank Sa,pah Syari’ah Medain
dilaksanakan selama 6 hari kerja mulai dari hari senin sampai dengan
sabtu, yang dijadwalkan sejak jam 2 siang sampai jam 5 sore. Nasabah
bisa langsung mendatangi sekretariat Bank Sampah untuk menyetorkan
sampah atau melakukan penarikan tabungan dan lain sebagainya.
b. Penarikan Tabungan
Seperti yang diperaktikan oleh Bank Sampah Syari’ah Medain
dalam penarikan tabungan nasabah, masyarakat bisa sekedar
menyetorkan sampah langsung terima uang, dapat juga membelanjakan
hasil penyetoran sampahdi kios Bank Sampah Syari’ah Medain. Semua
tergantung dari kebutuhan nasabah.
65
c. Peminjaman Uang
Program yang diberikan di Bank Sampah Syari’ah Medain
adalah bukan peminjaman uang akan tetapi kredit barang dengan
sampah. Dalam hal ini masyarakat dengan mudah mengambil barang
yang ada di kios Bank Sampah Syari’ah Medain kemudian diangsur
menggunakan sampah yang senilai dengan harga barang tersebut.
Sehingga dalam hal ini Bank Sampah Syari’ah Medain tidak
menerapkan praktik peminjaman uang melainkan kredit barang dengan
sampah. Dimana nasabah hanya membawa sampah sebagai syarat
untuk kredit barang lalu ditimbang kemudian barang diambil ke kios
Bank Sampah, untuk angsurannya menggunakan sampah. Selain itu ada
juga dari kalangan anak-anak yang sengaja mengumpulkan sampah
untuk ditukar di kios Bank Sampah Syari’ah Medain sampah biasanya
ditukar dengan kebutuhan sekolah seperti, buku, bolpoin, pensil dan
lain sebagainya. Barang yang ditukar biasanya sesuai dengan harga
sampah yang diperoleh. Pertukaran seperti ini biasanya disebut barter,
atau pertukaran barang dengan barang. dalam pertukaran‘ayn dengan
‘ayn ia mesti dilakukan dalam kualitas yang sama, jumlah yang sama
serta diserahkan secara tunai.109
d. Buku Tabungan
109 Dr. Mardani, Hukum Bisnis Syari’ah, (Jakarta: Prenadamedia Group,2014), h.59.
66
Buku tabungan adalah buku yang dipegang oleh nasabah
dimana buku tersebut digunakan bila melakukan penyetoran sampah
atau penarikan tabungan, sehingga terlihat menambah atau mengurangi
saldo buku tersebut. Tidak hanya di bank penyimpanan uang saja yang
memiliki buku rekening/tabungan akan tetapi di Bank Sampah juga
memiliki buku tabungan sebagai alat administrasi nasabah.
e. Jasa Penjemputan Sampah
Jasa penjemputan sampah merupakan bagian dari pelayanan
Bank Sampah Syari’ah Medain kepada nasabah dimana pada bab II
telah dipaparkan bahwasanya pengurus Bank Sampah terjun langsung
untuk mencari/membayarkan sampah masyarakat untuk memenuhi
produksi pupuk komposnya. Bank Sampah Syari’ah mendaur ulang
sampah organik dari sisa-sisa sayuran, kulit buah-buahan menjadi
pupuk yang berguna untuk menyuburkan tanaman.
f. Jenis Tabungan
Dalam prakteknya, adapun jenis tabungan yang dikelola oleh
Bank Sampah Syari’ah Medain yakni tabungan individu/pribadi, karena
kebanyakan nasabah dari masyarakat yang ada adalah dari kalangan
murid SMK 5758 yang merupakan binaan BSSM, anak-anak yang
menabung sampah di Bank Sampah Syari’ah Medain dan lansia yang
menabung sampah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
g. Jenis Sampah
67
Jenis sampah yang dapat ditabung di Bank Sampah Syari’ah
Medain bermacam-macam yaitu mulai dari sampah plastik, kertas,
logam bahkan jenis sampah yang lain selama memiliki nilai ekonomi
seperti sampah kaca bekas pembuatan lemari etalase, Karena kaca
tersebut dapat bibuat menjadi akuarium ikan yang nantinya akan
dijual/ditawarkan kepada konsumen. Selain itu adapun cara yang
dilakukan oleh Bank Sampah Syari’ah Medain bahwasanya dalam
menerima sampah dan untuk memudahkan para nasabah dalam
pengumpulan sampah telah dibuatkan daftar jenis barang/sampah yang
dapat didistribusikan kepada Bank Sampah Syari’ah Medain.
h. Penetapan Harga
Penetapan harga setiap jenis sampah merupakan kesepakatan
pengurus Bank Sampah. Harga setiap jenis sampah bersifat fluktuatif
tergantung harga pasaran Bank Sampah Syari’ah Medain mengikuti
harga pasar yang saat itu terjadi, jika harga sampah naik ataupun turun,
maka nanti nasabah akan diberitahukan saat nasabah datang
menyetorkan sampah kepada Bank Sampah Syari’ah Medain.
i. Kondisi Sampah
Keadaan sampah yang sudah dipilah berdasarkan jenisnya
memiliki harga yang berbeda dengan sampah yang bercampur karena
pada Bank Sampah Syari’ah Medain telah menghimbau para
nasabahnya untuk melakukan pemilahan di rumah mereka terlebih
dahulu sebelum menyetorkan sampah kepada Bank Sampah. Jenis
68
sampah yang sudah dipilah seperti plastik super, plastik biasa dibayar
dengan harga yang lebih mahal oleh pihak Bank Sampah. Penabung
didorong untuk menabung sampah dalam keadaan bersih dan utuh.
Karena harga sampah dalam keadaan bersih dan utuh memiliki nilai
ekonomi yang lebih tinggi.110
j. Berat Minimum
Perlu diberlakukan syarat berat minimum untuk menabung
sampah, misalnya 1 kg untuk setiap jenis sampah. Sehingga penabung
yang akan menyetor sampah di Bank Sampah Syari’ah Medain harus
mengumpulkan sampahnya terlebih dahulu di rumah mereka, barulah
nanti jika sampah sudah banyak dapat ditabung kepada Bank Sampah.
Hal tersebut dilakukan untuk mendorong nasabah agar lebih giat dalam
mengumpulkan sampah.
k. Wadah Sampah
Terkait dengan wadah sampah, pada Bank Sampah Syari’ah
Medain juga menerapkan hal tersebut. Agar memudahkan dalam
memilah serta proses penimbangan sampah ketua Bank Sampah
Syari’ah Medain Nurrdin sudah menghimbau nasabah untuk
menggunakan tempat sampah yang berbeda untuk dikelompokan
menurut jenis sampah. Seperti sampah organik tidak dapat di campur
tempatnya dengan sampah plastik, sampah plastik memiliki kantong
tersendiri, demikian juga untuk besi dan sampah lainnya.
110 Ibid,.
69
l. Sistem Bagi Hasil
Bank Sampah Syari’ah Medain tidak melakukan sistem bagi
hasil sampah untuk para penabung. Melainkan hanya penitipan sampah
saja, karena Bank Sampah Syari’ah medain ingin menggerakan
masyarakat untuk gemar memelihara lingkungan. Setiap terjadinya
penyetoran sampah langsung ditimbang lalu dicatat jumlah beratnya.
Sampah tersebut di simpan dan dikumpulkan, jika jumlahnya sudah
banyak maka pihak Bank Sampah akan menjualnya kepada pengepul
sampah. harga sampah tersebut di catat oleh petugas Bank Sampah di
buku tabungan masing-masing nasabah.
m. Pemberian Upah karyawan
Tidak semua Bank Sampah dapat membayar upah
karyawannya samahalnya kepengurusan di Bank Sampah Syari’ah
Medain masih bersifat sukarela, maka untuk pemberian upah karyawan
belum ada. Menjalankan Bank Sampah ini berdasarkan kesadaran dari
diri pribadi sendiri agar dapat mengajak masyarakat mau peduli dengan
lingkungan.
Jadi berdasarkan paparan peneliti diatas, program pengelolaan
sampah melalui Bank Sampah telah menjadi suatu cara/alternatif yang
dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang ada di masyarakat.
Selain memberikan dampak positif bagi lingkungan, dalam proses
pengelolaannya, Bank Sampah memiliki mekanisme relasi dan jaringan
70
sosial yang bernilai ekonomis karena dari sampah yang dianggap kotor
bisa mendatangkan pendapatan bagi masyarakat.
Dapat diketahui dari penjelasan diatas, sistem pengelolaan
Bank Sampah yang dilakukan di Bank Sampah Syari’ah Medain dapat
dikatakan masih terdapat kekurangan yang belum dilakukan oleh Bank
Sampah Syari’ah Medain sendiri. Seperti belum menerapkan bagi hasil
sampah, Jika pola bagi hasil sampah ini diterapkan akan bisa
menambah pendapatan untuk operasional Bank Sampah Syari’ah
Medain.
B. Analisis Etika Bisnis Islam Mengenai Sistem Pengelolaan Bank
Sampah
Dalam situasi dunia bisnis membutuhkan etika, Islam sejak lebih
dari 14 abad yang lalu telah menyerukan urgensi etika bagi aktivitas bisnis.
Islam sebagai sumber nilai dan etika Islam merupakan sumber nilai dan
etika dalam aspek kehidupan manusia secara menyeluruh, termasuk wacana
bisnis. Islam memiliki wawasan yang komperhensif tentang etika bisnis.
Mulai dari prinsip dasar, pokok-pokok kerusakan dalam perdagangan,
faktor-faktor produksi, tenaga kerja, modal organisasi, distribusi kekayaan,
masalah upah, barang dan jasa, kualifikasi dalam bisnis, sampai kepada
etika sosio-ekonomik menyangkut hak milik dan hubungan sosial.111
111 Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, S.E., M.M., M.B.A. dkk.,ISLAMIC BUSINESS ANDECONOMIC ETHICS., (Jakarta: Bumi Aksara, 2012)., h.36.
71
Banyak ragam bentuk dan jenis bisnis di dunia dan termasuk di
Indonesia dengan segala keunikan, ke khasannya. Untuk melakukan suatu
bisnis atau usaha, kita harus melaksanakannya secara maksimal dengan
memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan praktik dan
tindakandidalam menjalankan usaha tidak merugikan orang lain.
Menjalankan sebuah bisnis atau usaha tidak hanya cukup dengan modal
uang, tenaga dan lainnya akan tetapi etika juga sangat diperlukan, karena
menjalankan usaha dengan etika bisnis akan mendorong aktivitas usaha
baik dalam produksi, pemasaran dan distribusi menjadi lebih baik.
Suatu kegiatan bisnis atau usaha haruslah dilakukan dengan etika dan
norma-norma yang berlaku di masyarakat luas. Etika dan norma-norma ini
digunakan agar para pengusaha tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan
sehingga usaha yang dijalankan juga bisa memperoleh simpati dari berbagai
pihak.Adapun prinsip-prinsip etika bisnis yang diterapkan oleh Bank Sampah
Syari’ah Medain didalam pengelolaan Bank Sampah, yaitu:
1. Bersandar pada ketentuan Tuhan (Tauhid)
Harta kekayaan yang diperoleh manusia melalui bisnis tidaklah
berarti bisa dikuasainya secara mutlak tanpa batas, tetapi terbatas dan
relatif. Karena pemilik mutlak itu pada hakikatnya hanyalah Allah swt
semata.112 Tauhid merupakan wacana teologis yang mendasari segala
aktivitas manusia, terutama kegiatan bisnis, tauhid menyadarkan manusia
sebagai makhluk ilahiyah, sosok makhluk yang bertuhan. Dengan
112Dr. H. Muhammad Djakfar, SH., M.Ag.,Etika Bisnis Islami Tataran Teoritis danPraksis, (UIN: Malang Press, 2008), h. 101.
72
demikian, kegiatan bisnis manusia tidak terlepas dari pengawasan tuhan,
dan dalam rangka melaksanakan titah Tuhan.
Bank Sampah Syari’ah pada dasarnya menerapkan aturan sesuai
dengan etika bisnis dalam Islam, dengan memperhatikan nilai-nilai sosial
dan ekonomi dalam kehidupan. seperti jujur, longgar dan bermurah hati,
tolong-menolong. Bank Sampah Syari’ah selalu memberikan kemudahan
bagi setiap nasabah. Hal tersebut terlihat di dalam mengelola tabungan,
nasabah tidak diharuskan mencapai jumlah minimal tertentu baru
tabungannya dapat diambil akan tetapi yang diterapkan oleh Bank Sampah
Syari’ah Medain adalah jika sewaktu-waktu nasabah membutuhkan uang
maka langsung dapat diambil. Begitu juga Bank Sampah Syari’ah Medain
selalu terbuka untuk masyarakat yang ingin mengkredit barang kebutuhan
dengan hanya membawa sampah 1 kg saja dapat mengambil beras, gula,
sabun, mie instan dan lain sebagainya dengan harga barang yang sesuai
harga kios.
2. Jujur dalam takaran
Kejujuran bagi seseorang adalah modal untuk hidup, namun saat
melihat realitas dalam masyarakat masih banyak sekali perilaku tidak jujur.
Hal inilah yang membuat bangsa Indonesia dikatakan berada dalam
keterpurukan. Ketidakjujuran ini dapat dilihat dari tindak korupsi yang
begitu banyak di Indonesia yang menyebabkan rakyat miskin yang harus
73
merasakannya.113 Menipu pembeli atau konsumen serta mencederai
kepentingan mereka dengan alat ukur palsu amatlah dilarang dengan tegas
oleh Islam. Al-Qur’an dengan keras mengutuk praktik ukuran palsu. Kaum
mukminin telah diperingatkan agar menggunakan alat ukur yang benar dan
seimbang untuk menghindari hukuman Allah.114
Berkaitan dengan hal yang telah diaparkan oleh peneliti pada bab II,
pengurus Bank Sampah Syari’ah Medain telah memberikan kebebasan dan
keterbukaan pada saat menimbang sampah di sekretariat Bank Sampah
Syari’ah Medain. Bank Sampah Syari’ah Medain menggunakan dua
timbangan untuk menimbang sampah yakni timbangan tenteng dan
timbangan duduk. Alasan tersebut dilakukan karena para pengepul sampah
keliling dikampung menggunakan timbangan tenteng dan masyarakat lebih
senang menggunakan timbangan tersebut karena harga sampahnya lebih
mahal. Seperti pada saat nasabah menyetor sampah di Bank Sampah
Syari’ah Medain, dalam hal ini nasabah selalu ditanya ingin menggunakan
timbangan yang mana, barulah sampahnya akan ditimbang. Pada waktu itu
nasabah menyaksikan langsung proses penimbangan sampah dengan
pengurus, kemudian pihak pengurus memperlihatkan berat sampah dan
memberitahukan harganya. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada nasabah agar tidak ada pihak yang merasa
113Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa,Manajemen Bisnis Syariah (Bandung:Alfabeta, 2009), h.199.
114 Dr. Muhammad Sharif Chaudhry, M.A., LLB., Ph.D.,Sistem EkonomiIslam Prinsip Dasar., (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014)., h.132.
74
dirugikan di kemudian hari baik dari Bank Sampah maupun dari nasabah
yang sudah menyetorkan sampahnya. Sehingga pengelolaanya sesuai
dengan harapan dan kesepakatan bersama. Hal ini sesuai dengan fiman
Allah dalam Al-Qur’an Asy-Syu’ara ayat 181
ن ل م ا و ن و ك ت ال ١ و ٨ ا ١ و ن ز و
١ ب ٨ ال ٢ و ١ ٨ ٣
Artinya: “sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan dan timbanglah dengan timbanganyang jujur. Dan janganlah kamu merugikan manusia padahak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumidengan membuat kerusakan“.
115
3. Menjual Barang yang baik mutunya
Salah satu cacat etis dalam perdagangan adalah tidak transparan
dalam hal mutu, yang berarti mengabaikan tanggungjawab moral dalam
dunia bisnis. Padahal tanggungjawab yang diharapkan adalah tanggung
jawab yang berkesinambungan (balance) antara memperoleh keuntungan
(profit) dan memenuhi norma-norma dasar masyarakat baik berupa hukum,
maupun etika atau adat.116 Dari paparan bab II yang telah peneliti paparkan
diatas, dalam hal menawarkan produk hasil olahan sampah Bank Sampah
115Ibid., h.133.
116Dr. H. Muhammad Djakfar, SH., M.Ag.,Etika Bisnis Islami Tataran Teoritis danPraksis, (UIN: Malang Press, 2008), h.106.
75
Syari’ah Medain selalu menjelaskan bahan-bahan apa yang di gunakan
untuk pembuatannya, lalu dijelaskan juga manfaat produk sampah olahan
tersebut.
4. Dilarang menggunakan sumpah
Seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di
kalangan para pedagang kelas bawah apa yang dikenal denganobral
sumpah. Mereka terlalu mudah menggunakan sumpah dengan maksud
untuk meyakinkan pembeli bahwa barang dagangannya benar-benar
berkualitas, dengan harapan agar orang terdorong untuk memblinya.117
Dalam menawarkan produk hasil olahan sampah Bank Sampah Syari’ah
Medain melakukannya melalui seminar, pameran saat diundang menjadi
pembicara pelatihan sampah. disanalah ketua Bank Sampah Syari’ah
Medain mempromosikan produk olahan sampahnya, biasanya ketua Bank
Sampah membawa sampel pupuk takakura untuk diperlihatkan langsung.
5. Longgar dan bermurah hati
Dalam transaksi jual beli, seorang penjual diharapkan bersikap
ramah dan bermurah hati kepada semua orang baik pembeli, karyawan dan
rekan bisnisnya. Dengan sikap ini seseorang penjual akan mendapatkan
berkah dalam penjualan dan akan diminati oleh pembeli.118 Masyarakat
yang ingin mengkredit barang di Bank Sampah syari’ah Medain selalu
diberikan keterbukaan dan kebebasan bagi siapa saja yang ingin
117Ibid., h.108.
118Ibid., h.114.
76
mengkredit barang baik itu dari kalangan anak-anak sampai lansia. Begitu
juga dengan harga barang yang dikredit pada pihak Bank Sampah Syari’ah
Medain tidak melebihkan harga, akan tetapi menggunakan harga jual yang
ada di kios-kios pada umumnya.
6. Membangun hubungan baik(interrelationship) antar kolega
Islam menekankan hubungan konstruktif dengan siapapun, inklud
antar sesama pelaku dalam bisnis. Islam tidak menghendaki dominasi
pelaku yang satu diatas yang lain, baik dalam bentuk monopoli, oligopoli
maupun bentuk-bentuk yang lain yang tidak mencerminkan rasa keadilan
atau pemerataan pendapatan.119Bank Sampah Syari’ah Medain tidak
pernah membedakan siapa saja yang ingin terlibat menjadi nasabah, karena
Bank Sampah Syari’ah medain selalu terbuka bagi siapa saja, tidak hanya
menerima masyarakat sebagai penabung dan kredit barang di Bank Sampah
Syari’ah Medain dapat juga dapat menukar sampah dengan barang-barang
kebutuhan pokok seperti beras, minya goreng, mie dan lain sebagainya. Hal
ini juga terlihat dari antusias anak-anak yang gemar mengumpulkan
sampah untuk ditukarkan dengan kebutuhan sekolah.
7. Tertib Administrasi
Dalam dunia perdagangan wajar terjadi praktik pinjam meminjam.
Dalam hubungan ini al-Qur’an mengajarkan perlunya administrasi hutang
piutang tersebut agar manusia terhindar dari kesalahan yang mungkin
119Ibid., h.109.
77
terjadi.120Agar tidak terjadi kekeliruan dikemudian hari Bank Sampah
Syari’ah Medain telah membuatkan buku kredit barang bagi nasabahnya.
Pada saat mengansur hutang maka jumlahnya dapat langsung di tuliskan di
buku tersebut, dengan total yang jelas serta nasabah yang memiliki buku
kredit tersebut dapat melihat jelas sisa dari angsurannya.
8. Menetapkan harga dengan transparan
Harga yang tidak transparan bisa mengandung penipuan. Untuk itu
menetapkan harga dengan terbuka dan wajar sangat dihormati dalam Islam
agar tidak terjerumus dalam riba.121 Islam menganggap riba sebagai
kejahatan ekonomi yang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat, baik
itu secara ekonomi, moral, maupun sosial. Oleh karena itu, al-Qur’an
melarang kaum muslimin untuk memberi ataupun menerima riba.122 Bank
Sampah Syari’ah Medain dalam penetapan harga jenis barang/sampah telah
melakukannya secara transparan, hal tersebut dapat dilihat dari daftar harga
sampah yang ada pada brosur Bank Sampah Syari’ah Medain, dan apabila
terjadi kenaikan atau penuruan harga sampah pengurus Bank Sampah
Syari’ah Medain memberitahukan secara langsung kepada nasabahnya
ketika datang menyetorkan sampah. Dari penjelasan diatas, jelas
bahwasanya Bank Sampah Syari’ah Medain di dalam menetapkan harga,
120 Ibid., h.111.
121 Ibid., h.112.
122 Kuat Ismanto, S.H.I., M.Ag.,Manajemen Syari’ah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009), h.47.
78
sudah sesuai dengan prinsip etika bisnis islam, dimana penjual harus
bersikap toleran terhadap kepentingan konsumen, terlepas apakah ia
sebagai konsumen tetap maupun bebas, karena sikap toleran itu akan
mendatangkan rahmat dari Allah swt.123
123Muhammad Djakfar,Etika Bisnis Islami Tataran Teoritis dan Praktis(UIN: Malang Press, 2008), h. 112.
79
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti paparkan pada
bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan kebijakan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Reduce, Reuse, dan Recycle melalui Bank Sampah adapun pelaksanaan
bank sampah yaitu jam keja, penarikan tabungan, peminjaman uang,
buku tabungan, jasa penjemputan sampah, jenis tabungan, jenis sampah,
penetapan harga, kondisi sampah, berat minimum, wadah sampah,
sistem bagi hasil dan pemberian upah karyawan, dari seluruh
pelaksanaan tersebut Bank Sampah Syari’ah Medain telah
menerapkannya hal tersebut dapat diketahui dari jenis Sampah yang
dikeola yakni dari memanfaatkan sampah kaca yang dibuat menjadi
akuarium, dan mengumpulkan sampah-sampah plastik dari masyarakat
yang tujuannya untuk mengurangi sampah, mendaur ulang sampah
organik dari sayur-sayuran dan kulit buah menjadi pupuk kompos yang
berguna untuk menyuburkan tanaman,
2. Analisis etika bisnis islam mengenai pengelolaan Bank Sampah pada
Bank Sampah Syari’ah Medain sudah dijalankan sesuai dengan prinsip-
prinsip etika bisnis Islam, hal ini dapat dilihat dari prinsip yangPertama
bersandar pada ketentuan tuhan, Bank Sampah Syari’ah selalu
7
2
80
memberikan kemudahan bagi nasabah.Kedua jujur dalam takaran,
pengurus Bank Sampah Syari’ah Medain telah memberikan kebebasan
dan keterbukaan pada saat menimbang sampah.Ketiga menjual barang
yang baik mutunya, dalam hal menawarkan produk hasil olahan sampah
Bank Sampah Syari’ah Medain selalu menjelaskan bahan-bahan yang
digunakan serta manfaatnya.Keempat dilarang menggunakan sumpah,
Bank Sampah Syari’ah Medain dalam menawarkan produknya
dilakukan melalui seminar, pameran dan pelatihan sampah.Kelima
Longgar dan bermurah hati, harga barang kredit di Bank Sampah
Syari’ah Medain tidak melebihkan harga, akan tetapi menggunakan
harga jual yang ada di kios-kios pada umumnya.Keenam Membangun
hubungan baik antar kolega banyak dari kalangan anak-anak yang gemar
mengumpulkan sampah untuk ditukar dengan peralatan sekolah di kios
Bank Sampah.Ketujuh tertib administrasi, agar tidak terjadi kekeliruan
dikemudian hari Bank Sampah Syari’ahMedain telah membuatkan buku
kredit barang bagi nasabahnya.Kedelapan menetapkan harga dengan
transparan, Bank Sampah Syari’ah Medain telah terbuka dalam
memberikan harga sampah kepada nasabah apabila terjadi kenaikan atau
penuruan harga sampah Bank Sampah Syari’ah Medain memberitahukan
secara langsung kepada nasabahnya ketika datang menyetorkan sampah
81
B. Saran
1. Diharapkan kepada pihak pengelola Bank Sampah Syari’ah Medain
untuk lebih memperhatikan sistem pengelolaan yang dijalankan, hal ini
penting guna pengembangan Bank sampah kedepannya agar lebih baik
lagi.
2. Untuk Bank Sampah Syari’ah Medain dalam mengelola Bank Sampah
agar tetap mempertahankan dan mengutamakan prinsip-prinsip etika
bisnis Islam agar semua jenis kegiatan bisnis yang dilakukan
mendapatkan berkah dari Allah Swt.
3. Diharapkan kepada penelitian yang lainnya/selanjutnya untuk
melanjutkan penelitian ini dengan mengambil tema yang lebih luas lagi
sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.
82
DAFTAR PUSTAKA
A Guruh Permadi.Menyulap Sampah Jadi Rupiah. Surabaya: MUMTAZ Media,2011.
Aisyah Odist.Mengelola Bank Sampah.Mataram: Bee Media Nusantara, 2015.
Aisyah Odist,Management dan Marketing Bank Sampah Kreatif,
Anih Sri Suryani.“Peran Bank Sampah dalam Efektivitas Pengelolaan Sampah
(Studi Kasus Bank Sampah Malang)”. Jakarta, Vol. 5, Nomor 1, Juni2016..
Bagong Suyanto dan Sutinah.Metode Penelitian Sosial Berbagai AltenatifPendekatan. Jakarta: Kencana, 2007.
Burhan Bungin.Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.
Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa,Manajemen Bisnis Syariah. Bandung:Alfabeta, 2009.
Djam’an Satori dan Aan Komariah.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta, 2014.
Dr. Juliansyah Noor, S.E., M.M.Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi,dan karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Dr. H. Muhammad Djakfar, SH., M.Ag.,Etika Bisnis Islami Tataran Teoritis danPraksis. UIN: Malang Press, 2008
Dr. Mardani.Hukum Bisnis Syari’ah. Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.
Dr. Muhammad Sharif Chaudhry, M.A., LLB., Ph.D.,Sistem Ekonomi IslamPrinsip Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014
Etta Mamang sangadji, Sopiah.Metodologi Penelitian.Yogyakarta: AndiYogyakarta, 2010.
Ezmir.Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali, 2010.
Hirwani.“Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Bank SampahNTB Mandiri di Lingkungan Selaparang Ampenan Kota MataramPerspektif Ekonomi Islam”. Skripsi, IAIN Mataram, 2016.
83
James A. Black dan Dean J Champion,Metode dan Masalah Penelitian Sosial.Bandung: PT RefikaAditama, 2001.
Lexy J. Moleong.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja Rosdakarya,2009..
Kuat Ismanto, S.H.I., M.Ag.,Manajemen Syari’ah,.Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009.
Moh. Nazir, Ph.D.Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.
Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir.Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: RakeSarasin, 2002.
Prof. Dr. Djam’an Satori, M.A. dan Dr. Aan Komariah, M.Pd..MetodologiPenelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014.
Prof. Dr. Sugiyono.Metode Penelitian kombinasi. Bandung: Alfabeta, 2014
Rakhmat Margajaya.Sampah Itu Emas.Jakarta Timur: PT. Multazam MuliaUtama,2010.
Rakhmat Margajaya.Sampah itu Emas.Jakarta Timur: PT. Multazam Mulia Utama,2010.
Selamat Riyadi.“Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Praktik Jual Beli Sampah
UD.Bank Sampah Bintang Sejahtera di Desa Tanak Awu KecamatanPujut Lombok Tengah”.Skripsi, IAIN Mataram 2016.
Suardianto.“Strategi Pemasaran Produk Pengolahan Sampah dalam PerspektifEkonomi Islam di Lingkungan Karang Tatah Kecamatan SelaparangKota Mataram”. Skripsi, IAIN Mataram, 2015.
Suharsimi Arikunt.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006.
Sugiyono.Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, 2014.
Trenggonowati. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Edisi Pertama.Yogyakarta: Laksbang PRESSindo, 2009.
Umi Chulsum.S.Pd dan Windy Novia, S.Pd.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Surabaya: Kashiko, 2006.
84
Undang Subarna.Manfaat Pengelolaan Sampah Teradu.Surakarta: CV. Aryhaeko
Sinergi Persada, 2014.
Dokumentasi profil Desa Badrain.
Dokumentasi profil Bank Sampah Syari’ah Medain.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan HidupRepublik Indonesia Nomor 13 Tahun2012 Tentang PelaksanaanReduce, Reuse,Recycle Melalui BankSampah.
Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, S.E., M.M., M.B.A. dkk.,ISLAMIC BUSINESS ANDECONOMIC ETHICS. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
85
LAMPIRAN
86
87
88
89
90
91
92
Pedoman Wawancara
1. Bagaimana latarbelakang terbentuknya Bank Sampah Syari’ah Medain ?
2. Jenis sampah apa saja yang dapat disetorkan oleh nasabah ?
3. Bagaimana mekanisme transaksi pengurus dengan nasabah ?
4. Bagaimana proses pembuatan pupuk kompos dari sampah organik ?
5. Bagaimana cara mengajak masyarakat agar mau menjadi nasabah ?
6. Bagaimana strategi pemasaran hasil olahan sampah Bank Sampah Sayari’ah
Medain?
7. Apa saja bentuk program yang ditawarkan kepada nasabah?
8. Bagaimana cara kredit barang menggunakan sampah ? apakah ada persyaratan
khusus atau tidak ?
9. Bagaimana cara penyetoran dan perhitungan sampah dari nasabah ?
10. Kapan nasabah data menyetorkan sampahnya ? apakah sudah terjadwal
terlebih dahulu atau bagaimana ?
LAMPIRAN FOTO
BANK SAMPAH SYARI’AH MEDAIN (BSSM)
Sekretariat Bank Sampah Syari’ah Medain
Sampah yang dikumpulkan dari nasabah sebelum di jual kepada pengepul sampah
Pembuatan Pupuk Kompos
Proses pembuatan media dari tanah kandang untuk pembuatan pupuk kompos
Tanah yang digunakan untuk memcampur sampah organik
Kompos organik yang sudah dimasukkan dalam kantong plastik