ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS … · pengendalian harta perusahaan terutama...
Transcript of ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS … · pengendalian harta perusahaan terutama...
-
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS
PADA PT. SINAR GALESONG MANDIRI
SKRIPSI
OLEH
RESKI DIAN UTAMI
NIM 105730531215
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
-
ii
HALAMAN JUDUL
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS
PADA PT. SINAR GALESONG MANDIRI
Oleh
RESKI DIAN UTAMI
NIM 105730531215
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Akuntansi pada
Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
-
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“ Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ” (Q.S. Ar-Ra’d:11).
Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kau sedang belajar
ketulusan. Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kau sedang
belajar keikhlasan. Ketika hartimu terluka sangat dalam, maka saat itu kau
sedang belajar tentang memaafkan. Ketika kau lelah dan kecewa, maka saat itu
kau sedang belajar tentang kesungguhan. Ketika kau merasa sepi dan
sendirian, maka saat itu kau sedang belajar tentang ketangguhan.
Teruslah Belajar karena Bumi adalah Universitas Kehidupan
PERSEMBAHAN
Skripsi ini adalah bagian dari ibadahku kepada Allah SWT, karena kepada-
Nyalah kami menyembah dan memohon pertolongan.
Sekaligus sebagai ungkapan terima kasihku kepada :
(Alm) Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan motivasi dalam hidupku.
Adik-adikku (Rifky, Dani, Jalil dan Naifa) yang selalu memberi semangat.
Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan inspirasi.
-
vii
KATA PENGANTAR
ِحيم ِن الرَّ ْحم َٰ بِْسِم اللَِّه الرَّ
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya yang tiada henti diberikan kepada hamba-hambanya.
Shalawat serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Merupakan nikmat
yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Sistem
Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas pada PT. Sinar
Galesong Mandiri”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis (Alm) Bapak M. Hasbi dan Ibu Ellyani yang
senantiasa memberi harapan semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus
tanpa pamrih. Saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan semangat hingga akhir studi ini. Serta seluruh keluarga besar atas
segala dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis
dalam menuntut ilmu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitupula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada:
-
viii
1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si, Ak.CA. CSP., selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Jamaluddin M, SE., M.Si., selaku pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi selesai dengan baik.
5. Ibu Ainun Arizah, S.Pd., M.Si., selaku pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis
selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2015 terkhusus kelas Ak 15 D yang selalu membantu
dan memberikan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Lembaga tercinta LKIM-PENA yang telah memberikan banyak pengalaman
berharga bagi penulis selama menjadi mahasiswa di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
-
ix
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini. Mudah-mudahan Skripsi yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater
Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, Februari 2020
Penulis
-
x
ABSTRAK
RESKI DIAN UTAMI, 2020, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas pada PT. Sinar Galesong Mandiri, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Bapak Jamaluddin M sebagai pembimbing I dan Ibu Ainun Arizah sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas. Jenis Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan perilaku. Penerapan sistem informasi akuntansi ini menggunakan metode manual yaitu Buku Besar dengan memanfaatkan Microsoft Excel sebagai alat bantu penghitungan penerimaan dan pengeluaran kasnya. Selain itu, perusahaan juga menggunakan ACCURATE pada aktivitas penerimaan kas dan pengeluaran kasnya. Perusahaan menggunakan dua metode pencatatan agar tidak terjadi kesalahan dan kecurangan dalam pencatatan akuntansinya.
Perusahaan juga tetap melakukan aktivitas pengendalian agar penerimaan kas berjalan sesuai fungsi terkait, sedangkan pengeluaran kas lebih menekankan pada penggunaan saldo seefektif mungkin. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi telah berjalan cukup baik karena memudahkan pihak manager dalam pengambilan keputusan.
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas
-
xi
ABSTRACT
RESKI DIAN UTAMI, 2020, Implementation of the System of Information Accounting Acceptance of Cash and Cash Outlay on PT. Sinar Galesong Mandiri. Thesis Faculty of Economic and Business Departement of Accounting Muhammadiyah University of Makassar. Guided by Supervisor I Jamaluddin M and Advisor II Ainun Arizah.
This study aims to know the implementation of the system of information accounting acceptance of cash and cash outlay. The kind of research used is a method the descriptive through the qualitatife. The research thedescriptive qualitatife is one of the procedure research produce the description of deep about the words, writing, and behavior. When the system of information accounting in PT. Sinar Galesong Mandiri using the manual is a big by using Microsoft Excel as a tool to help counting the receipts and expenditures cash her. In addition to the company is also us ACCURATE on the activity of acceptance of cash and cash outlay her. The company using two methods records begin to happen mistake and cheating in the registration accounting.
The company is also still conducting activities control in order to acceptance of cash go according to the function related, while the cash outlay more emphasized on the use of the balance effective may. Based on research results can be concluded that the implementation of the system of information accounting has been running good enough because facilitate the manager in the decision-making.
Keywords : The System of Information Accounting, Acceptance of Cash, Cash Outlay
-
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. v
SURAT PERNYATAAN ....................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ...................................................... x
ABSTRACT ........................................................................................ xi
DAFTAR ISI ........................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ........................................................................... 7
1. Sistem Informasi Akuntansi ................................................. 7
2. Deskripsi Kas ....................................................................... 12
3. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas ...................... 13
4. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas ..................... 23
B. Tinjauan Empiris ........................................................................ 28
-
xiii
C. Kerangka Pikir ........................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 33
B. Fokus Penelitian ........................................................................ 33
C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian ....................................... 33
D. Sumber Data ............................................................................. 34
E. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 35
F. Instrumen Penelitian .................................................................. 36
G. Metode Analisis Data ................................................................. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 39
B. Hasil Penelitian .......................................................................... 44
C. Pembahasan ............................................................................. 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 61
B. Saran ........................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Aktivitas Pengendalian Penerimaan Kas ............................. 21
Tabel 2.2. Aktivitas Pengendalian Pengeluaran Kas ............................ 27
Tabel 2.3. Penelitian Terdahulu ........................................................... 28
Tabel 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas ....................... 49
Tabel 4.2 Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas ...................... 54
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai ............. 17
Gambar 2.2. Prosedur Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang ......... 20
Gambar 2.3. Prosedur Pengeluaran Kas ............................................. 26
Gambar 2.4. Kerangka Pikir ................................................................. 31
Gambar 4.1 Accurate Accounting Software ......................................... 45
Gambar 4.2. Prosedur Penerimaan Kas .............................................. 52
Gambar 4.3. Prosedur Pengeluaran Kas ............................................. 56
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era Disruption adalah sebuah inovasi yang mendorong seluruh
perusahaan untuk memanfaatkan teknologi bagi peningkatan mutu
perusahaan. Fenomena yang terjadi saat ini adalah masih banyaknya
perusahaan yang belum menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi
yang memadai dan hanya memanfaatkan Microsoft Excel dalam pembuatan
laporan keuangan. Hal ini dapat berdampak pada efektivitas penggunaan
waktu dalam menyiapkan laporan keuangannya serta berpotensi terjadi
kesalahan-kesalahan kecil sehingga data tidak akurat dan pada tahapan
lanjutan dapat menurunkan tingkat kepercayaan para investor di perusahaan
tersebut.
Padahal pada dasarnya tujuan setiap perusahaan adalah
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, mencapai pertumbuhan,
dan memperoleh laba yang maksimal (Prihanisetyo, 2018). Untuk mencapai
tujuan tersebut maka perusahaan harus mampu mengelola kegiatannya serta
mengatasi masalah-masalah yang akan timbul khususnya dibagian
pengendalian harta perusahaan terutama kas.
Kas merupakan asset lancar yang paling berharga bagi perusahaan
karena sifatnya yang likuid dibandingkan aktiva lainnya. Kas juga merupakan
aktiva yang paling banyak terlibat dalam transaksi perusahaan baik yang
menyangkut penerimaan kas dan pengeluaran kas. Tanpa tersedianya kas
yang memadai maka akan menghambat aktivitas sehari-hari perusahaan
yang berakibat pada tidak tercapainya tujuan perusahaan. Pengelolaan kas
1
-
2
yang baik diperusahaan harus ditunjang dengan sebuah sistem yang
memadai. Penggunaan sistem diciptakan untuk menangani kegiatan yang
berulang kali atau cukup rutin terjadi diperusahaan sehingga segala kegiatan
yang ada akan lebih terarah dan terorganisir (Dady et al, 2017).
Kegiatan yang cukup rutin terjadi di perusahaan adalah transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas. Transaksi penerimaan kas merupakan
transaksi pembayaran dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa yang
dihasilkan perusahaan. Transaksi ini dapat terjadi dari penjualan tunai yang
dilakukan oleh perusahaan atau dari penagihan piutang atas penjualan kredit
yang telah dilakukan perusahaan. Sedangkan transaksi pengeluaran kas
merupakan pembayaran kas oleh perusahaan kepada pemasok barang atau
jasa yang dibutuhkan perusahaan. Kegiatan transaksi tersebut menyebabkan
terbukanya kesempatan yang cukup besar bagi pihak-pihak yang berkaitan
dengan transaksi tersebut untuk melakukan penyelewengan, penipuan,
penggelapan, serta pemborosan harta kekayaan perusahaan.
Salah satu perusahaan yang telah mengalami penyelewengan kas
adalah koperasi karyawan yang dimiliki oleh PT. Anabatic Technologies Tbk
karena pada perusahaan tersebut belum terdapat pembakuan dalam sistem
pengendalian internal yang digunakan dalam prosedur penerimaan kas pada
penjualan tunai. Adapun dampak yang ditimbulkan terhadap aspek lingkungan
pengendalian yakni koperasi berjalan tidak efisien seperti pembayaran
langsung via aplikasi tidak bisa berjalan dengan baik dikarenakan banyak
pembeli yang termasuk sebagai anggota maupun pembeli non anggota
koperasi tidak melakukan instalasi aplikasi pada smartphone yang digunakan
sehingga dengan mudahnya penyimpangan terjadi pada penjualan tunai
-
3
dalam melakukan prosedur penerimaan kas (Barata, 2019). Karena itu, untuk
dapat menghindari penyelewengan maka setiap organisasi memerlukan
sistem informasi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu alat bantu
manajemen dalam rangka pengendalian aktivitas perusahaan untuk
menghasilkan informasi yang baik bagi perusahaan. Tanpa adanya sistem
informasi akuntansi yang mengawasi aktivitas-aktivitas yang berlangsung,
perusahaan atau organisasi akan mengalami kesulitan untuk menentukan
seberapa baik kinerjanya dan juga akan mengalami kesulitan dalam
menelusuri pengaruh dari berbagai aktivitas atas sumberdaya yang ada
dibawah pengawasannya. Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi yang
efektif sangatlah penting bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan
(Kabuhung, 2017).
Pada setiap perusahaan, sistem informasi akuntansi memainkan
peranan penting dalam membantu mengelola strategi pencapaian laba
maksimal. Hal ini juga penting bahwa sistem informasi akuntansi
mengumpulkan dan mengintegrasikan data keuangan dan nonkeuangan
mengenai aktivitas perusahaan. Sebagian besar perusahaan memiliki sumber
daya yang terbatas, maka sangat penting untuk mengidentifikasi peningkatan
sistem informasi akuntansi yang mungkin menghasilkan keuntungan terbesar
(Romney et al, 2017).
PT. Sinar Galesong Mandiri adalah perusahaan yang bergerak
dibidang penjualan kendaraan bermotor roda dua. Sejak berdirinya, PT. Sinar
Galesong Mandiri merupakan distributor utama sepeda motor merk Suzuki di
Sulawesi. Ruang lingkup dari perusahaan ini sendiri adalah penjualan motor
-
4
secara tunai maupun kredit serta menyediakan peralatan motor secara
lengkap dengan kantor yang telah tersebar dibeberapa daerah di Sulawesi.
Oleh sebab itu kegiatan usaha PT. Sinar Galesong Mandiri dapat digolongkan
relatif besar dengan konsumen yang sangat banyak, sehingga sumber-
sumber penerimaan dan pengeluaran kas juga cukup besar.
Aktivitas yang cukup rutin dilakukan oleh PT. Sinar Galesong Mandiri
berkaitan dengan penerimaan kas dan pengeluaran kas. Sehingga sangat
penting bagi PT. Sinar Galesong Mandiri untuk memanfaatkan sistem
informasi akuntansi. Penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas akan sangat membantu PT. Sinar Galesong Mandiri
memberikan informasi penting dalam pengambilan keputusan dan perkiraan
mengenai masa depan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan agar
tidak terjadi penyalahgunaan kas. Penerapan sistem informasi akuntansi juga
akan memudahkan transaksi penerimaan kas yang berfokus pada
pengelolaan penjualan dan memudahkan pula pada transaksi pengeluaran
kas yang berkaitan dengan pembelian persediaan barang. Hal ini juga akan
menunjang keberhasilan kegiatan operasi perusahaan di masa yang akan
datang.
Sistem informasi akuntansi sangat penting bagi keberlangsungan
hidup perusahaan sehingga penulis tertarik untuk meneliti tentang penerapan
sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang dapat
memperkecil terjadinya penyelewengan atau penyalahgunaan kas serta
pengelolaan sistem yang baik. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut,
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan
-
5
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas pada
PT. Sinar Galesong Mandiri”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
suatu permasalahan yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian yaitu
Apakah Penerapan Sistem Informasi Akuntansi memadai/tidak memadai
pada penerimaan kas dan pengeluaran kas di PT. Sinar Galesong Mandiri?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian yaitu untuk mengetahui
apakah penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dan
pengeluaran kas memadai/tidak memadai di PT. Sinar Galesong Mandiri.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penjelasan tersebut adapun manfaat dari penelitian ini
adalah :
1. Bagi Perusahaan (PT. Sinar Galesong Mandiri)
Penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dan digunakan sebagai acuan dalam peningkatan penggunaan sistem
informasi akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas bagi
perusahaan agar kedepannya lebih baik lagi. Selain itu perusahaan juga
dapat lebih meningkatkan pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas
-
6
di PT. Sinar Galesong Mandiri agar tidak terjadi kesalahan dan dapat
mengelola saldo kas dengan baik.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan lebih kepada
peneliti mengenai sistem informasi akuntansi penerimaan kas dan
pengeluaran kas sehingga dapat mengkombinasikan antara teori yang
diperoleh dan juga kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan.
3. Bagi Peneliti Lainnya
Penelitian ini dapat menjadi literatur atau referensi bagi peneliti lainnya
yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dan
pengeluaran kas.
-
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Sistem Informasi Akuntansi
a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-
catatan dan prosedur yang dipakai untuk menyusun, mengumpulkan,
dan mengikhtisarkan keterangan-keterangan yang dengan tujuan
menghasilkan laporan yang diperlukan manajemen sebagai
pengawasan (Bimantara et al, 2017). Informasi dalam suatu organisasi
dapat digolongkan menjadi dua yaitu informasi kuantitatif dan
informasi non-kuantitatif. Informasi kuantitaf disajikan dalam bentuk
angka-angka sedangkan informasi non-kuantitatif disajikan bukan
dalam bentuk angka-angka. Informasi akuntansi termasuk dalam
informasi kuantitatif yang disajikan dalam bentuk satuan moneter atau
keuangan. Informasi akuntansi dihasilkan dari sistem informasi
akuntansi (Sakri et al, 2018). Sistem informasi akuntansi dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang terintegrasi yang menghasilkan
laporan dibentuk data transaksi bisnis yang diolah dan disajikan
sehingga menjadi sebuah laporan keuangan yang memiliki arti bagi
pihak yang membutuhkannya (Mardi, 2014).
Berdasarkan penjelasan oleh para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan
sumber daya (manusia dan peralatan) yang digunakan untuk
7
-
8
merancang data akuntansi seperti data keuangan dan data lainnya.
Data yang diperoleh kemudian diolah menjadi informasi yang akan
digunakan oleh pihak manajemen dalam proses pengambilan
keputusan.
Sistem informasi akuntansi yang baik dapat menghasilkan
laporan keuangan yang akurat. Laporan keuangan bersumber dari
penerimaan kas dan pengeluaran kas yang terjadi selama proses
transaksi. Penggambaran kinerja perusahaan dapat dinilai dari laporan
keuangan yang dibuat (Lisnawanty et al, 2019).
b. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi memiliki komponen penting dalam
melaksanakan tugas utama dalam proses bisnis perusahaan, yaitu
(Mardi, 2014):
1) Melaksanakan pengarsipan data terkait dengan aktivitas
operasional organisasi, sumber daya yang terkait dengan aktivitas
tersebut baik pimpinan maupun para pelaksana tugas serta pihak
luar yang memiliki kepentingan terhadap pelaporan yang
dihasilkan oleh organisasi bisnis tersebut.
2) Data yang diubah menjadi informasi merupakan tugas pokok
sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh pihak manajemen
membuat keputusan dalam kegiatan perencanaan, implementasi,
dan pengendalian tugas-tugas harian perusahaan.
3) Instrumen pengendalian yang handal untuk menjaga harta
kekayaan perusahaan, misalnya data yang memiliki nilai komersial
organisasi, oleh karena itu, data tersebut harus tersedia lengkap
-
9
dan terjaga kerahasiaannya serta dapat terandalkan dan relevan
dengan kebutuhan.
c. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Pada dasarnya tujuan dari penyusunan sistem informasi
akuntansi adalah (Mamahit et al, 2016):
1) Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen
2) Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen
Berdasarkan tujuan sistem informasi tersebut maka
partisipasi manajemen berpengaruh positif pada kinerja individu yang
dapat mendorong dan mempengaruhi pengguna untuk
mengembangkan perilaku yang akan meningkatkan efektivitas dan
kinerja perusahaan (Alannita et al, 2017).
d. Siklus Pemrosesan Transaksi
Sistem informasi akuntansi pada umumnya meliputi beberapa
siklus pemrosesan transaksi (Mujilan, 2012):
1) Siklus pendapatan, berkaitan dengan pendistribusian barang dan
jasa ke entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran
yang berkaitan.
2) Siklus pengeluaran, berkaitan dengan perolehan barang dan jasa
dari entitas lain dan pelunasan kewajiban yang berkaitan.
3) Siklus produksi, berkaitan dengan pengubahan sumberdaya
menjadi barang dan jasa.
4) Siklus keuangan, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan
perolehan dan manajemen dana-dana modal termasuk kas.
-
10
e. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Unsur-unsur sistem informasi akuntansi adalah sebagai
berikut (Kabuhung, 2017):
1) Sumber Daya Manusia
Sistem informasi akuntansi membutuhkan sumber daya untuk
dapat berfungsi. Sumber daya dapat diklasifikasikan sebagai alat,
data, bahan pendukung, sumber daya manusia dan dana.
2) Peralatan
Peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang
berperan dalam mempercepat pengolahan data, meningkatkan
ketelitian kalkulasi atau perhitungan dan kerapihan bentuk
informasi.
3) Formulir
Formulir merupakan unsur pokok yang digunakan untuk mencatat
semua transaksi yang terjadi. Formulir sering disebut dengan
istilah dokumen.
4) Catatan
Catatan terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:
a) Jurnal, merupakan catatan akuntansi yang pertama digunakan
untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data
keuangan dan data yang lainnya.
b) Buku besar, terdiri dari rekening-rekening yang digunakan
untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya
kedalam jurnal.
-
11
5) Prosedur
Prosedur merupakan urutan atau langkah-langkah untuk
menjalankan suatu pekerjaan, tugas atau kegiatan.
6) Laporan
Hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah laporan
keuangan dan laporan manajemen.
f. Jenis-jenis Sistem Informasi Akuntansi
Adapun jenis-jenis sistem informasi akuntansi dapat
dibedakan kedalam 2 jenis, yaitu (Mujilan, 2012):
1) Sistem Informasi di Fungsi-fungsi Organisasi
Secara internal sistem-sistem informasi dapat diterapkan
di dalam fungsi-fungsi organisasi atau ditingkatan-tingkatan
organisasi. Contohnya suatu organisasi terdiri dari fungsi
keuangan, pemasaran, produksi, dan sumber daya manusia. Setiap
fungsi tersebut dapat menerapkan suatu konsep sistem yang cocok
dengan fungsinya. Sistem informasi akuntansi juga menyediakan
data keuangan yang dapat digunakan oleh sistem informasi
diberbagai fungsi organisasi.
2) Sistem Informasi di Tingkatan Organisasi
Manajer juga harus mengembangkan berbagai sistem
informasi yang sesuai dengan kebutuhan para manajer pada tingkat
manajemennya agar diperoleh hasil maksimal pada tingkatan
organisasi.
-
12
g. Pengguna Sistem Informasi Akuntansi
Pihak-pihak yang memanfaatkan sistem informasi akuntansi
perusahaan terdiri atas berikut ini (Mardi, 2014):
1) Pihak internal perusahaan. Kelompok ini terdiri dari para manajer
yang dalam kapasitasnya di perusahaan memerlukan informasi
sesuai bentuk tugas dan tanggung jawabnya, para manajer
membuat keputusan berdasarkan data dan informasi yang
dihasilkan oleh SIA. Apabila informasi yang diperoleh dapat
menunjang tugasnya, maka kinerja perusahaan akan meningkat.
2) Pihak eksternal perusahaan. Kelompok ini adalah pihak-pihak di
luar perusahaan yang memiliki kepentingan dengan
perkembangan perusahaan, posisi pihak-pihak diluar perusahaan
menentukan eksistensi perusahaan ke depan. Para pihak tersebut
memerlukan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi, pihak ini berada di luar perusahaan seperti pemegang
saham, kreditor, dan masyarakat umum.
2. Deskripsi Kas
Kas adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk
pelunasan utang dan dapat diterima sebagai setoran ke bank dengan
jumlah sebesar nominalnya dan juga merupakan simpanan dalam bank
yang dapat diambil sewaktu-waktu (Baridwan dalam Bimantara et al,
2017). Penggolongan kas biasanya dibatasi dengan diterimanya sebagai
setoran oleh bank dengan nominal, sehingga elemen-elemen yang tidak
dapat diterima sebagai setoran tidak dapat dikelompokkan ke dalam kas.
Pada umumnya kas merupakan segala sesuatu yang diterima bank untuk
-
13
disetorkan ke rekening bank. Kas meliputi koin, uang kertas, cek dan
wesel, dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa
pembatasan dari bank yang bersangkutan (Warren dalam Bimantara et
al, 2017).
Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk
membiayai seluruh kegiatan operasional perusahaan. Kas juga
merupakan uang dan surat berharga yang merupakan alat pertukaran
maupun pelunasan dalam transaksi keuangan perusahaan dan juga
dipakai sebagai alat pengukur dalam akuntansi atau dunia perekonomian.
Oleh karena itu, kas mempunyai sifat mudah dipindahtangankan
sehingga sangat beresiko bagi perusahaan. Maka dari itu setiap
perusahaan harus mampu mengelola sistem penerimaan kas dan
pengeluaran kas yang baik.
3. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah satu
jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan penerimaan kas dari penjualan rutin dan tidak
rutin berdasarkan ketentuan-ketentuan dari perusahaan yang
bersangkutan (Utami et al, 2016). Penerimaan kas perusahaan
bersumber dari konsumen, yaitu dari penjualan barang dan jasa yang
dihasilkan. Sumber keuangan juga dapat berasal dari pendapatan dan
piutang (Nuryanti et al, 2017).
-
14
Pengelolaan penerimaan kas penting bagi perusahaan
karena akan digunakan untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya
dalam membeli persediaan kembali. Perusahaan juga harus
memproduksi kembali barang yang dijual untuk membayar segala
biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan seperti
biaya tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tak terduga lainnya.
b. Fungsi yang Terkait dengan Penerimaan Kas
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas memiliki
beberapa fungsi yang saling berkaitan seperti berikut ini (Utami et al,
2016):
1) Fungsi penjualan, fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima
order dari pembeli, mengisi faktur dari penjualan tunai dan
menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan
pembayaran harga barang ke fungsi kas atau bagian kasir. Fungsi
ini dikelola oleh bagian order penjualan.
2) Fungsi kas, pada orderan tunai bagian ini bertanggungjawab
sebagai penerima kas dari pembeli. Fungsi ini dikelola oleh bagian
kas.
3) Fungsi gudang, bagian gudang bertanggungjawab untuk
menyimpan barang yang akan dikirim ke kota tujuan, serta
menyerahkan barang tersebut kebagian cabang kota yang akan
dituju.
4) Fungsi pengiriman, bagian ini bertanggungjawab untuk
menyiapakn barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar
harganya kepada pembeli.
-
15
5) Fungsi akuntansi, bagian ini bertanggungjawab sebagai pencatat
transaksi penjualan dan membuat laporan penjualan. Fungsi ini
dikelola oleh bagian jurnal.
c. Prosedur Penerimaan Kas
Departemen yang terlibat dalam kegiatan penerimaan kas ini
adalah kasir, yaitu bagian yang berada dibawah departemen
keuangan, yang bertugas menangani penerimaan kas dan
penyetorannya ke bank dan bagian piutang dagang, yaitu bagian yang
berada dibawah manajer akuntansi dan bertugas untuk mencatat
pelunasan piutang dari pelanggan. Pemisahan semacam ini cukup
efektif memisahkan fungsi penjagaan dan pencatatan, sehingga
mengurangi risiko pencurian kas. Adapun prosedur pengelolaan
penerimaan kas adalah sebagai berikut (Krismiaji, 2015):
1) Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Petugas Penjualan
a) Mula-mula petugas penjualan menerima permintaan penjualan
dari konsumen. Setelah terjadi kesepakatan transaksi membuat
tiket atau nota penjualan sebanyak 2 lembar dan menyerahkan
nota tersebut kepada pembeli untuk pembayaran ke kasir.
Kasir
b) Menerima kas dan 3 lembar nota penjualan dari pembeli.
Selanjutnya nota penjualan didistribusikan sebagai berikut:
- Lembar ke-1 diserahkan ke pelanggan (untuk pengambilan
barang)
-
16
- Lembar ke-2 diteruskan kebagian audit
- Lembar ke-3 diserahkan ke pemegang buku jurnal
c) Selanjutnya, kasir membuat bukti setor bank sebanyak 2 lembar,
kemudian menyetorkan kas tersebut ke bank.
Pemegang Buku Jurnal
d) Setelah lembar ke-3 nota penjualan, bagian ini mencatat
penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas
e) Secara periodik, bagian ini membuat rekapitulasi jurnal
penerimaan kas ke bagian buku besar untuk diproses
Bagian Buku Besar
f) Secara periodik bagian ini menerima rekapitulasi jurnal
penerimaan kas dari kasir, kemudian melakukan proses posting
dari jurnal tersebut ke rekening-rekening buku besar yang
bersangkutan.
Bagian Audit
g) Atas dasar tembusan tiket penjualan yang diterima dari petugas
penjualan, bagian ini memeriksa nomor urut dokumen
h) Setiap akhir bulan bagian ini akan menerima laporan bank
bulanan beserta tembusan bukti setor bank dari bank
i) Setelah seluruh dokumen diterima secara lengkap, bagian ini
membandingkan tiket penjualan dan bukti setor bank, kemudian
membuat rekonsiliasi bank setiap bulan.
-
17
Sumber: Krismiaji, 2015
Gambar 2.1. Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
-
18
2) Prosedur Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang
Petugas Penanganan Surat Masuk
a) Departemen ini mula-mula menerima amplop pelunasan dari
pelanggan, kemudian dua orang petugas membuka dan
mengeluarkan cek beserta bukti kas masuk.
b) Selanjutnya bagian ini akan memeriksa secara visual,
kemudian mengesahkan cek (menandatangani di ruang yang
tersedia di balik lembar cek).
c) membuat daftar penerimaan kas sebanyak 3 lembar dan
mendistribusikannya sebagai berikut:
- Lembar ke-1 bersama dengan cek dan bukti kas masuk
diserahkan ke kasir
- Lembar ke-2 diserahkan ke bagian piutang
- Lembar ke-3 diserahkan ke bagian audit
Kasir
d) Setelah menerima daftar penerimaan kas, kasir mencatat
penerimaan ini ke dalam jurnal penerimaan kas
e) Kasir membuat bukti setor bank sebanyak 2 lembar dan
menyetorkan kas tersebut ke bank.
Pemegang Buku Jurnal
f) Setelah menerima tembusan daftar penerimaan kas, bagian ini
mencatat penerimaan kas ini ke dalam jurnal penerimaan kas
g) Secara periodik, kasir akan menyerahkan jurnal penerimaan
kas ke bagian buku besar untuk diproses
-
19
Bagian Piutang
h) Setelah menerima bukti kas masuk dari kasir, bagian ini
membandingkan bukti kas masuk dengan daftar penerimaan
kas yang sebelumnya diterima dari bagian penanganan surat
masuk. Setelah cocok, lalu memposting pelunasan piutang
tersebut ke rekening buku pembantu piutang yang
bersangkutan
i) Mengarsipkan kedua dokumen (bukti kas masuk dan daftar
penerimaan kas) tersebut urut tanggal
Bagian Buku Besar
j) Secara periodik bagian ini menerima jurnal penerimaan kas
dari kasir dan melakukan proses posting dari jurnal tersebut ke
rekening-rekening buku besar yang bersangkutan.
Bagian Audit
k) Atas dasar tembusan daftar penerimaan kas yang diterima dari
bagian penanganan surat masuk, bagian ini memeriksa nomor
urut dokumen
l) Setiap akhir bulan bagian ini akan menerima laporan bank
bulanan beserta tembusan bukti setor bank dari bank,
kemudian membandingkan daftar penerimaan kas dan bukti
setor bank, kemudian membuat rekonsiliasi bank
m) Mengarsipkan dokumen-dokumen tersebut secara terpisah
-
20
Sumber: Krismiaji, 2015
Gambar 2.2. Prosedur Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang
-
21
d. Aktivitas Pengendalian untuk Transaksi Penerimaan Kas
Aktivitas pengendalian untuk transaksi penerimaan kas
mencakup otorisasi terhadap transaksi penerimaan kas, pengamanan
terhadap kas atau cek, pemisahan tugas, dan penggunaan dokumen
dan catatan yang memadai. Adapun aktivitas tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini (Krismiaji, 2015):
Tabel 2.1. Aktivitas pengendalian Penerimaan Kas
Aktivitas Penjualan Tunai
Otorisasi Transaksi Pengamanan Aktiva (Kas)
Harga jual diberi tanda otorisasi
Disetorkan ke bank setiap hari
Blangko bukti setor bank diamankan
Pemisahan tugas Fungsi pelayanan penjualan dan kasir
Fungsi kasir dan buku besar
Dokumen dan catatan yang memadai
Nota Penjualan
Dibuat sebelum meminta konsumen untuk membayar
Bernomor urut tercetak
Penjumlahan data dilakukan setiap shift
Penjualan
Penjumlahan data dilakukan setiap hari
Buku Besar
Digunakan jurnal voucher standar
Total kontrol dibandingkan setiap hari
Jurnal transaksi dibuat setiap hari
Otorisasi transaksi Pelunasan Piutang
Penerimaan bukti kas masuk diotorisasi
Pengamanan aktiva (kas) Penerimaan Kas
-
22
Disetorkan ke bank setiap hari
Blangko bukti setor bank diamankan
Pemisahan tugas Fungsi penanganan surat masuk dan bagian kasir
Fungsi penanganan surat masuk dan bagian piutang dagang
Fungsi bagian kasir dan bagian piutang dagang
Fungsi kasir dan bagian buku besar
Fungsi piutang dagang dan bagian buku besar
Dokumen dan catatan yang memadai
Daftar Penerimaan Kas
Daftar penerimaan kas dibuat oleh bagian penanganan surat masuk segera setelah amplop pelunasan dibuka
Daftar penerimaan kas bernomor urut tercetak
Piutang Dagang
Pelunasan piutang diposting setiap hari
Total kontrol dibuat setiap hari
Laporan pelanggan bulanan dibuat dan dikirim setiap bulan
Buku Besar
Digunakan jurnal voucher standar
Total kontrol dibandingkan setiap hari
Jurnal transaksi dibuat setiap hari
Pengendalian transaksi penerimaan kas ini dapat menunjang
kinerja organisasi yang optimal. Sistem ini bertujuan untuk mengelola
dan mengalokasika sumber daya dengan baik. Selain itu sistem
pengendalian ini juga dapat memudahkan para manager dalam
mengambil keputusan dengan adanya perencanaan dan evaluasi
-
23
yang dilakukan terhadap para karyawan (Junita et al, 2018).
Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
aktivitas pengendalian sangat penting bagi keberhasilan perusahaan
dengan memperhatikan strategi otorisasi penerimaan kas.
4. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
Sistem informasi akuntansi pengeluaran kas adalah sistem
yang membahas keluarnya uang yang digunakan untuk pembelian
tunai maupun kredit dan untuk pembayaran (Utami et al, 2016).
b. Fungsi yang Terkait dengan Pengeluaran Kas
Sistem akuntansi pengeluaran kas memiliki beberapa fungsi
terkait yang diantaranya (Utami et al, 2016):
1) Fungsi kas, fungsi ini bertanggungjawab dalam mengisi cek,
memintakan otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada
kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.
2) Fungsi akuntansi, fungsi ini bertanggungjawab atas:
a) Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan
persediaan.
b) Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal
pengeluaran kas atau register cek.
c) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi
kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang
tercantum dalam dokumen tersebut.
-
24
d) Melakukan verifikasi kelengkapan dan keaslian dokumen
pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas
keluar.
3) Fungsi pemeriksaan intern, fungsi ini bertanggungjawab atas:
a) Melakukan penghitungan kas secara periodik dan
mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut
catatan akuntansi (rekening kas dalam buku besar).
b) Melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo kas
yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank secara
periodik.
c. Prosedur Pengeluaran Kas
Adapun beberapa prosedur yang digunakan dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas adalah (Krismiaji, 2015):
Bagian Utang
1) Bagian ini mula-mula menerima tembusan permintaan
pembelian dari unit peminta barang. Atas dasar dokumen ini
bagian utang mempersiapkan catatan utang. Selanjutnya,
bagian ini juga menerima tembusan order pembelian dari
departemen pembelian, kemudian untuk sementara kedua
dokumen tersebut diarsipkan urut nomor.
2) Bagian ini menerima faktur pembelian dari pemasok dan
menerima tembusan laporan penerimaan barang dari unit
peminta barang. Selanjutnya bagian ini akan mencocokkan
dokumen, mengecek perhitungan, menyetujui pembayaran
faktur, dan membuat voucher.
-
25
3) Selanjutnya bagian ini akan mencatat voucher dalam register
voucher, kemudian mengarsipkan voucher dan dokumen
pendukungnya (faktur asli, laporan penerimaan barang, order
pembelian, dan permintaan pembelian) ke dalam arsip paket
voucher urut tanggal jatuh tempo.
4) Pada tanggal jatuh tempo, bagian utang mengeluarkan paket
voucher dari arsipnya dan menyerahkannya ke bagian keuangan
(kasir).
Bagian Keuangan
5) Setelah menerima paket voucher dari bagian utang, bagian
keuangan memeriksanya dan mengecap lunas.
6) Selanjutnya, bagian keuangan ini akan membuat cek dan
mencatatnya dalam register cek, dan menandatangani cek dan
bukti kas keluar, kemudian mengirimkannya ke pemasok yang
bersangkutan.
7) Setelah di cap lunas, paket voucher yang sudah dilunasi
dikembalikan ke bagian utang.
8) Setiap akhir bulan bagian ini akan membuat ringkasan register
cek dan menyerahkannya ke bagian akuntansi untuk diposting.
Bagian Utang
9) Mula-mula bagian ini menerima paket voucher yang sudah
dilunasi, kemudian mencantumkan nomor cek ke dalam register
voucher dan mengarsipkan paket voucher tersebut urut nomor.
-
26
10) Setiap bulan, bagian utang akan membuat ringkasan register
voucher dan menyerahkannya ke bagian akuntansi untuk
diposting.
Sumber: Krismiaji, 2015
Gambar 2.3. Prosedur Pengeluaran Kas
-
27
d. Aktivitas Pengendalian untuk Transaksi Pengeluaran Kas
Sistem informasi akuntansi yang baik memiliki prosedur
pengendalian yang memadai. Adapun aktivitas pengendalian yang
dilaksanakan pada transaksi pengeluaran kas dapat dilihat pada tabel
berikut ini (Krismiaji, 2015):
Tabel 2.2.
Ringkasan Aktivitas Pengendalian Pengeluaran Kas
Aktivitas Pengeluaran Kas
Otorisasi Transaksi Bagian utang mengotorisasi,
bagian keuangan menyetujui
Pengamanan terhadap cek Dibuat atas dasar paket voucher
Bernomor urut tercetak
Hanya ditandatangani jika dibuat dengan benar
Ditandatangani oleh dua pejabat jika nilainya melewati angka tertentu
Diposkan oleh karyawan yang tidak terlibat dalam pembuatan check
Check yang masih beredar dicatat
Pemisahan tugas Bagian utang dagang dan bagian pengeluaran kas
Bagian pengeluaran kas dan bagian buku besar
Bagian buku besar dan bagian utang
Dokumen dan catatan yang
memadai
Paket Voucher
Dilakukan pengkajian terhadap kelengkapan paket voucher, khususnya faktur asli
Dibatalkan segera setelah check ditandatangani
Utang Dagang
Diposting setiap hari Buku Besar
Jurnal transaksi pengeluaran kas dibuat setiap hari
-
28
B. Tinjauan Empiris
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai analisis
sistem informasi akuntansi yang berkaitan dengan penerimaan kas dan
pengeluaran kas. Berikut beberapa hasil penelitian yang relevan dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti seperti berikut ini:
Tabel 2.3. Penelitian Terdahulu
No Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
1. Jauharul Maknunah (2017)
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Lembaga Pendidikan
STMIK PPKIA Pradya Paramita Malang selama ini masih menggunakan sistem komputer dengan excel dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran kas. Pelaksanaan proses akuntansi menjadi cukup lama karena dilakukan secara terpisah dan terjadi redudansi data saat pencatatan di jurnal-jurnal akuntansi.
Penelitian ini dilakukan diperusahaan dan akan berfokus pada penjualan dan pembelian.
2. Anis Yuliati, Muhammad Saifi, dan Nila Firdauzi Nuzula (2015)
Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Studi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) Harapan Plumpang – Tuban)
Sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada KP-RI Harapan berasal dari berbagai bidang usaha yaitu: Unit Simpan Pinjam, Unit Pertokoan, Unit Jasa Persewaan Alat Resepsi dan Travel , serta Unit PPOB. Pada
PT. Sinar Galesong Mandiri hanya bergerak di bidang jual-beli kendaraan bermotor.
-
29
perusahaan ini juga terdapat perangkapan fungsi sehingga bisa menimbulkan kecurangan pada karyawan.
3. Ni Wayan Esteria, Harijanto Sabijono, dan Linda Lambey (2016)
Analisis Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Hasjrat Abadi Manado
Sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas telah berjalan dengan efektif dan sesuai prosedur yang ada yaitu terdapat otorisasi terhadap transaksi yang terjadi dari pihak yang berwenang, terdapat pemisahan fungsi dan mempunyai sistem pengendalian internal yang baik.
Sistem informasi akuntansi belum bisa dikatakan efektif dan sesuai dengan prosedur karena penelitian ini baru akan dilakukan.
4. Ambar Puspa Arum dan Mahendra Adhi Nugroho (2017)
Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Berbasis WEB pada Batik Pramanca
Rancangan sistem informasi akuntansi berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan Batik Pramanca adalah rancangan sistem yang mampu menghasilkan output berupa informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan operasional Batik Pramanca.
Rancangan sistem informasi akuntansi yang berbeda.
5. Indra Ningsih Katili, Jenny Morasa, dan Novi S.
Evaluasi Penerapan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran
Kriteria dalam penerimaan dan pengeluaran kas telah sesuai dengan kajian teori (fungsi yang
Penelitian ini baru akan dilakukan pengujian kelayakan sehingga
-
30
Budiarso (2017)
Kas pada PT. Ciputra Internasional Cabang Manado
terkait, dokumen yang diperlukan, catatan akuntansi yang digunakan, prosedur yang dilaksanakan, unsur pengendalian internal, dan bagan alur dokumen) yang ada sehingga dianggap aman.
belum bisa dianggap aman.
6. Dwi Lestari dan Sutardi (2018)
Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Kas pada Akademi Keperawatan Fatmawati
Penerimaan kas pada Akademi Keperawatan Fatmawati menggunakan pencatatan manual. Sedangkan pengeluaran kas berasal dari cek dan dana kas kecil.
Pencatatan menggunakan sistem.
7. Fidia Dewi Susanti, Endang Masito W dan Yuli Chomsatu Samrotun (2018)
Analisis Faktor Internal Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Kemoening Agro Lestari
Kepuasan penggunaan sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
Berfokus kepada penerimaan kas dan pengeluaran kas nya
8. Agustinus Agung Nugroho, Dewi Saptantinah Puji Astuti dan Djoko Kristianto (2017)
Pengaruh Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak dan Kompleksitas Tugas Terhadap
Perlu adanya peningkatan sistem informasi terutama penggunaan teknologi agar dapat meningkatkan kemampuan karyawannya.
Penelitian ini baru akan dilakukan
-
31
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
C. Kerangka Pikir
Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya
(manusia dan peralatan) yang berperan penting bagi tercapainya tujuan di PT.
Sinar Galesong Mandiri. Sistem informasi akuntansi digunakan untuk
merancang data akuntansi seperti data keuangan dan data lainnya yang akan
diolah menjadi sebuah informasi bagi pihak manajemen dalam proses
pengambilan keputusan. Berdasarkan uraian tersebut maka sistem informasi
akuntansi erat kaitannya dengan penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dan
pengeluaran kas selalu berkaitan dengan fungsi terkait, dokumen yang
digunakan, catatan akuntansi, dan prosedur yang dilaksanakan dalam
tercapainya data yang diolah menjadi informasi penting bagi PT. Sinar
Galesong Mandiri. Sistem informasi ini sangat memudahkan PT. Sinar
Galesong Mandiri dalam mengefisiensikan waktu. Berdasarkan landasan teori
dan hasil penelitian maka dapat disusun kerangka pikir yang dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:
-
32
Gambar 2.4.
Kerangka Pikir
Penerimaan Kas
1. Fungsi Terkait
2. Dokumen yang Digunakan
3. Catatan Akuntansi 4. Prosedur yang
Dilaksanakan
Pengeluaran Kas
1. Fungsi Terkait
2. Dokumen yang Digunakan
3. Catatan Akuntansi 4. Prosedur yang
Dilaksanakan
Sistem Informasi Akuntansi
Efektif & Efisien
1. Penggunaan waktu
2. SIA sesuai dengan prosedur
karena terdapat otorisasi
transaksi
-
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif melalui
pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah salah satu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan
perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu
menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan perilaku
yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau
organisasi tertentu dalam suatu keadaan konteks tertentu yang dikaji dari
sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik (Sujarweni, 2014).
Metode deskriptif kualitatif digunakan oleh penulis untuk menggambarkan
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas pada PT.
Sinar Galesong Mandiri.
B. Fokus Penelitian
Fokus pada penelitian ini adalah sistem akuntansi penerimaan kas
dan pengeluaran kas. Seperti yang diketahui bahwa peneliti mencari tahu
mengenai proses penerimaan kas dan pengeluaran kas pada PT. Sinar
Galesong Mandiri dengan menggunakan sistem informasi akuntansi.
C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian
Tempat atau lokasi dari penelitian ini adalah PT. Sinar Galesong
Mandiri yang beralamat di Jl. A. P. Pettarani No.55, Tammamaung, Kec.
33
-
34
Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Alasan memilih lokasi ini
karena peneliti ingin mengetahui pengelolaan sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dan pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Mandiri.
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu selama 2 bulan.
D. Sumber Data
Sumber data adalah subyek dari mana asal data penelitian itu
diperoleh. Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan terdiri dari 2 yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui
kuesioner, kelompok fokus, dan panel atau juga data hasil wawancara
peneliti dengan nara sumber (Sujarweni, 2014). Pada penelitian ini,
penulis melakukan tanya jawab langsung kepada bagian keuangan dan
staf akuntansi di PT. Sinar Galesong Mandiri.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku,
majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan
pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, majalah, dan sebagainya
(Sujarweni, 2014). Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu
diolah lagi. Sumber yang tidak langsung memberikan data pada
pengumpulan data. Data sekunder dapat berupa:
a. Sejarah PT. Sinar Galesong Mandiri.
b. Struktur Organisasi PT. Sinar Galesong Mandiri.
c. Pembagian tugas dari masing-masing struktur organisasi PT. Sinar
Galesong Mandiri.
-
35
d. Dokumen Penerimaan Kas.
e. Dokumen Pengeluaran Kas
E. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data digunakan berbagai metode, yaitu:
1. Observasi
Langkah awal dalam metode pengumpulan data yaitu
melakukan observasi. Observasi dilakukan untuk melihat secara faktual
sasaran penelitian. Observasi yang dimaksudkan untuk mengamati
pihak-pihak yang tepat untuk diamati. Jenis observasi yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah observasi tersamar, yaitu peneliti menyatakan
terus terang kepada sumber data bahwa peneliti sedang melakukan
penelitian (Sugiyono, 2016).
2. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara
tanya jawab antara peneliti dan informan. Informan dalam penelitian ini
dipilih dengan teknik purposive random sampling yaitu memilih informan
berdasarkan hal berikut:
a. Direktur PT. Sinar Galesong Mandiri selaku penanggung jawab
perusahaan.
b. Bagian keuangan dan staf akuntansi di PT. Sinar Galesong Mandiri
karena merupakan karyawan yang aktif menggunakan sistem
informasi akuntansi dalam penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan.
-
36
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dari
dokumentasi perusahaan yang telah diolah sebelumnya oleh petugas
perusahaan, meliputi dokumen penerimaan kas (daftar tagihan, faktur
penjualan, daftar penerimaan kas, bukti penerimaan kas, bukti setor
bank) dan pengeluaran kas (dokumen permintaan pembayaran, bukti kas
keluar, laporan kas keluar) (Sugiyono, 2016).
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang bantu yang akan
digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan
data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis. Adapun jenis instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Instrumen Wawancara
Peneliti terlebih dahulu menyusun sebuah instrumen yang akan
dijadikan acuan untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada
narasumber mengenai penerapan sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dan pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Mandiri.
Adapun indikator pada instrumen penelitian adalah:
a. Penerapan sistem informasi akuntansi
b. Penerimaan kas
c. Pengeluaran kas
2. Instrumen Observasi
3. Instrumen Studi Pustaka
4. Instrumen Dokumentasi
-
37
G. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. Metode ini mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Menurut Miles
dan Hubermen (Sugiyono, 2016) mengemukakan tiga tahapan yang harus
dikerjakan dalam menganalisis data, yaitu:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,
dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data (Data Display)
Pada penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya. Yang paling sering digunakan dalam menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Data display
akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut.
-
38
3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi (Conclusing Drawing/Verification)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan buktu-bukti
yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak,
karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah
dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif juga merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek
yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,
hipotesis atau teori.
-
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan
PT. Sinar Galesong berdiri sejak tahun 1975 yang diawali
dengan penjualan sepeda motor Suzuki untuk memenuhi kebutuhan
berkendara bagi seluruh masyarakat Sulawesi. Kemudian pada tahun
1990 - sekarang PT. Sinar Galesong berubah nama menjadi PT. Sinar
Galesong Pratama dan kini perusahaan telah memiliki banyak anak
perusahaan dalam berbagai bidang yang berbeda. PT. Sinar Galesong
Pratama yang mengawali usahanya dibidang otomotif akan selalu
berusaha membawa visi dan misi yang jelas untuk kemajuan setiap unit
usahanya, sehingga menjadikan perusahaan semakin besar dan
memiliki lebih banyak anak perusahaan.
PT. Sinar Galesong Pratama diwakili oleh tiga perusahaan yang
berkecimpung dibidang pemasaran otomotif roda dua dan roda empat,
yakni PT. Sinar Galesong Prima yang menjadi distributor produk mobil
Suzuki, PT. Sinar Galesong Mandiri sebagai distributor kendaraan roda
dua Suzuki dan PT. Sinar Galesong Automobil sebagai distributor produk
mobil Renault. Distributor kendaraan roda dua menjadi bisnis pertama
yang dilakoni PT. Sinar Galesong Pratama, hingga pada tahun 2013
mendirikan PT. Sinar Galesong Mandiri yang kemudian menjadi main
distributor sepeda motor Suzuki untuk wilayah pulau Sulawesi. PT. Sinar
Galesong Mandiri berlokasi di Jl. A. P. Pettarani No.55 Makassar, kantor
39
-
40
inilah yang menjadi kantor pusat dan sekaligus showroom dan service
centre untuk sepeda motor Suzuki.
Sepeda motor yang dipasarkan oleh PT. Sinar Galesong Mandiri
Makassar didatangkan dari wakil produsen di Jakarta yang merupakan
anak perusahaan perakit sepeda motor merek Suzuki sebagai perantara
antara pihak Indonesia dan Jepang. PT. Sinar Galesong mandiri dalam
menjalankan usahanya memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
a. Showroom dan service area yang luas, bersih dan representative.
b. Kendaraan operasional.
c. Tenaga sales yang berpengalaman.
d. Tenaga mekanik yang terampil dalam mendukung purna jual.
e. Program aplikasi Accounting dan Leasing.
f. Dealer 3S yaitu:
1) Sales (penjualan)
2) Services (perawatan)
3) Sparepart (suku cadang)
2. Visi Misi Perusahaan
Pengembangan operasional PT. Sinar Galesong Pratama selalu
berpedoman pada Visi dan Misi yang membantu perusahaan tetap fokus
dalam meraih pencapaian keberhasilan.
Visi
Menjadi perusahaan yang terpercaya dan pioneer dalam berbagai bidang
usaha.
-
41
Misi
a. Mengembangkan inovasi, kreativitas dan potensi sumber daya
manusia yang kompetitif dan berkualitas.
b. Melaksanakan tanggung jawab sosial dan memberikan profitabilitas/
hasil investasi kepada para pemegang saham serta nilai tambah untuk
semua stakeholder perusahaan serta Bangsa dan Negara.
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
PT. Sinar Galesong Mandiri
Cabang Pettarani
__ __
__ __
Pimpinan Cabang
Reinhard F. T
Sales
Service
Spare
Part
Finance
Admin Sales
Suci Lestari
Hasto
Sales
Counter
M. Ridwan
Driver
Sunarto
Chiek
Mekanik
M. Yusuf
Front Man
Azhari Bein
Relaypika
Mekanik
Yohan
Harmadi
H. Lukman
Fajar Siswanto
Bahrun
Counter Part
Umar
Abdullah
Kasir
Suchy Mustafa
-
42
4. Job Description
Setelah disajikan struktur organisasi yang dilihat pada bagan
diatas, maka berikut adalah uraian mengenai peranan setiap bagian dalam
struktur organisasi yang meliputi tugas, wewenang dan tanggungjawab
setiap bagian, yaitu:
a. Pimpinan Cabang
1) Memimpin perusahaan.
2) Menandatangani dan menyetujui penerimaan/pengeluaran kas.
3) Bertanggung jawab atas segala sesuatu menyangkut masalah
perusahaan baik internal maupun eksternal perusahaan.
b. Sales
1) Admin Sales
a) Menangani permintaan pelanggan.
b) Mengejar harga jual.
c) Menjawab permintaan pelanggan melalui telepon.
d) Membuat laporan.
e) Mempertahankan catatan klien.
2) Sales Counter
a) Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen, agar
konsumen tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan.
b) Mampu mencapai target penjualan.
3) Driver
a) Mengirimkan SMS ke alamat tujuan sesuai dengan
permintaan konsumen.
-
43
b) Memberikan pengetahuan dasar untuk mengoperasikan dan
merawat sepeda motor Suzuki ke konsumen.
c) Memastikan surat jalan ditandatangani konsumen.
d) Membuat laporan harian delivery SMS.
c. Service
1) Chief Mekanik
a) Memberikan bimbingan teknis kepada para mekanik yang
dibawahinya didalam melakukan perbaikan kendaraan.
b) Mengatur proses pengerjaan agar sesuai dengan estimasi
yang telah diberikan.
2) Frontman
a) Membuat perintah kerja.
b) Sebagai quality control dari bengkel yang mengecek setiap
kendaraan yang telah selesai diperbaiki sesuai dengan
perintah kerja.
3) Mekanik
a) Melakukan pekerjaan yang telah disetujui pelanggan sesuai
dengan keluhan.
b) Melakukan final check pada kendaraan yang telah selesai
dikerjakan.
d. Spare Part
1) Counter Part
a) Bertanggung jawab terhadap peningkatan penjualan spare part.
b) Bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan
partshop Suzuki.
-
44
e. Finance
1) Kasir
a) Menerima, menghitung dan memastikan kesesuaian dan
keaslian uang tunai yang dibayarkan oleh konsumen
sehubungan dengan transaksi penjualan.
b) Memeriksa kelengkapan dokumen sebelum menerbitkan
kwitansi/bukti pembayaran.
c) Mengeluarkan uang tunai untuk keperluan operasional atas
persetujuan supervisor dan pimpinan.
d) Memastikan pembayaran konsumen melalui cek/giro telah
dicairkan sebelum motor dikirim kepada konsumen.
e) Membuat laporan harian.
B. Hasil Penelitian
1. Sistem Informasi Akuntansi
Perusahaan memerlukan sistem informasi akuntansi dalam
pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas seperti PT. Sinar
Galesong Mandiri yang menggunakan Accurate Accounting Software
untuk mempermudah pengelolaan data keuangan dengan tingkat akurasi
yang tinggi sehingga menghasilkan laporan keuangan yang lebih cepat.
ACCURATE Accounting Software sudah terintegrasi, sehingga setiap
transaksi yang diinput akan otomatis meng-update yang lainnya.
Penggunaan sistem ini juga meminimalisir terjadinya kesalahan
penginputan laporan keuangan oleh para karyawan.
-
45
Sumber: PT. Sinar Galesong Mandiri
Gambar 4.1 Accurate Accounting Software
Penggunaan ACCURATE Accounting Software dapat
memudahkan PT. Sinar Galesong Mandiri dalam mengefesiensikan
waktu dalam menghasilkan laporan keuangan. Beberapa fitur
unggulannya antara lain:
a. Fitur standar akuntansi seperti:
1) Laporan L/R
2) Jurnal
3) GL
4) Laporan Keuangan
5) Laporan Persediaan Barang
6) Laporan Penjualan, dll.
b. Membuka data dari komputer lain atau dari internet dan bisa menjadi
server untuk bertukar data dalam satu perusahaan.
-
46
c. Laporan yang bisa dikustomisasi tampilan maupun data yang akan
ditampilkan.
d. Berkas data dapat disalin untuk kemudian dianalisa oleh akuntan
perusahaan sedangkan karyawan dapat terus melakukan update
setiap transaksi perusahaan tanpa harus menunggu selesainya
proses acoounting.
e. Membuat SPT tahunan secara otomatis dan dapat dikostumisasi
f. Adanya pemberitahuan akan transaksi yang jatuh tempo, transaksi
yang belum direkonsiliasi sehingga risiko kesalahan bisa
diminimalisir.
g. Mampu mengitung nilai transaksi hingga 15 digit yaitu sekitar 920
triliun.
Berdasarkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki maka PT.
Sinar Galesong Mandiri memilih menggunakan ACCURATE Accounting
Software dibandingkan software yang lain. Selain sistem diatas masih
banyak lagi sistem yang lain salah satunya adalah MYOB (Mind Your Own
Business). Adapun perbedaan ACCURATE dengan MYOB adalah
software akuntansi yang hanya diperuntukkan bagi usaha kecil dan
menengah (UKM) yang dibuat secara terpadu akan tetapi tidak dapat
digunakan untuk mengelola perusahaan dengan multi company, artinya
laporan konsolidasi tidak dapat dibuat dengan menggunakan software
MYOB. Berdasarkan hal tersebut maka ACCURATE merupakan software
akuntansi yang unggul dibandingkan yang lain, ACCURATE unggul
dalam hal lokal konten seperti faktur pajak (SPT, PPn, dan PPh) yang
terintegrasi.
-
47
Hal ini juga dibuktikan dengan hasil wawancara dengan Ibu
Suchy :
“Iya, disini aplikasi khusus yang digunakan namanya itu ACCURATE atau tulis saja GL (General Ledger). Aplikasi ini memudahkan sekali, namun terkadang ada kendalanya seperti pertama faktor jaringan terus yang kedua human error, misalnya ada masalahnya akan sulit sekali untuk dihapus karena kita melapor dulu kebagian IT nya baru nanti dihapus dan nanti diinput ulang, jadi penghapusannya itu agak lama. Kalau bicara alur prosesnya berarti dari kayak misalnya ada 3 jenis penerimaan misalnya dari service, spare part, dan unit. Kalau misalnya unit dari jualan kemudian dibuatkan nota penjualan kemudian di input disistem terus uangnya dimasukkan kedalam kas, service juga begituji dan sparepart juga begituji.”
[“Aplikasi khusus yang digunakan adalah ACCURATE atau GL (General Ladger). Aplikasi ini sangat memudahkan pekerjaan, ada beberapa kendala seperti faktor jaringan dan human error. Jika terjadi kesalahan harus dilaporkan langsung ke bagian IT untuk menghapus dan melakukan penginputan ulang. Untuk alur prosesnya berasal dari 3 jenis penerimaan seperti service, sparepart dan unit. Ketika ada yang melakukan penjualan maka akan dibuatkan nota penjualan, di input disistem dan uang yang diterima adalah penerimaan kas. Service dan sparepart juga seperti itu.” ]
Sama halnya dengan yang dikemukakan Pak Irwan.
ACCURATE/GL sangat membantu para karyawan dalam menyelesaikan
laporan keuangan dengan waktu yang singkat dan faktor permasalahan
pada sistem ini berasal dari jaringan yang tidak memadai. Berikut kutipan
wawancara dengan informan :
“iya pake GL disini dan sistemnya itu kan dari perusahaanji, jadi kita sisa kasih masuk akun-akun sesuai dengan pengeluaran dan pemasukan. Nanti dia sendiri yang baca disitu sekian-sekian, jurnal-jurnal, muncul semuaji nanti disitu. Kita tinggal menghafal dan mengerti tentang jurnal alurnya ini uang dan terus kan ada nomor-nomor akun yang harus kita hafal tentang kas berapa nomor akunnya, piutang berapa nomor akunnya, kayak begituji baru masuk di buku besar. Iya tinggal kita save dan print muncul sendiri semua laporan-laporannya. Disini kendalanya itu terusji dijaringan tidak tahu kapasitas jaringannya kurangkah atau apa karena kalau kita masuk di
-
48
jurnal, buku besar, neraca lama sekali biasa menungguki dulu 2 menit, laloadki dulu tapi setelah itu bagusmi.
[“Sistem GL yang digunakan berasal dari perusahaan, sehingga sangat mudah untuk melakukan penginputan sesuai dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Karyawan hanya memasukkan nominal dan sistem akan memproses ke jurnal, dll. Namun karyawan juga harus memahami dan menghafal mengenai nomor akun. Setelah proses penginputan selesai maka akan muncul laporan keuangan. Kendala pada sistem ini berada pada jaringan yang tidak memadai sehingga ketika masuk ke akun jurnal, buku besar, neraca membutuhan waktu 2 menit dan setelah itu proses input berjalan lancar.”]
PT. Sinar Galesong menggunakan software ACCURATE system
ini sudah cukup lama karena sangat memudahkan para karyawan dalam
menyelesaikan laporan keuangan dengan berbagai fitur unggulannya.
Kendala yang sering muncul pada penggunaan sistem ini hanya terletak
pada faktor jaringan dan human error.
2. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada PT. Sinar
Galesong Mandiri Cabang Pettarani
Tabel 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
No Uraian PT. Sinar Galesong Mandiri Memadai
/tidak
memadai
1 Fungsi Terkait Fungsi penjualan dimana penerimaan orderan dari pembeli sudah berjalan cukup baik dengan adanya pembagian tugas bagi setiap karyawan di subdit sales seperti admin sales dan sales counter.
Fungsi kas seperti penerimaan kas dari pembeli telah ditangani dengan baik oleh bagian finance dimana
Memadai
-
49
sebelum melakukan transaksi dokumen-dokumen yang telah disiapkan terlebih dahulu harus diisi sebelum dilakukan penerbitan bukti pembayaran.
Fungsi gudang telah ditangani dengan baik oleh bagian sparepart dengan bertanggungjawab mengelola barang dan memeriksa kembali keaslian barang sebelum dilakukan pengiriman.
Fungsi pengiriman telah ditangani dengan baik oleh subdit sales dimana driver bukan hanya melakukan pengiriman barang akan tetapi juga memberikan pengetahuan dasar mengoperasikan dan merawat sepeda motor.
Fungsi akuntansi dikelola oleh bagian finance dengan metode pencatatan yang telah diterapkan perusahaan dimulai dari transaksi sampai pembuatan laporan keuangan.
2 Dokumen yang
digunakan
Bukti Penjualan - Spare part - Service - Unit
Bukti Setoran sebagai bukti kas masuk bagi perusahaan
Memadai
3 Catatan
Akuntansi
Laporan penerimaan harian/Bukti kas masuk yang berisi semua transaksi penerimaan kas dari Tak unit, Sparepart, dan Service yang di catat per hari jika ada yang melakukan transaksi tersebut. Laporan ini dibuat oleh subdit finance.
Jurnal penerimaan kas merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas. Penjurnalan dilakukan oleh subdit finance berdasarkan bukti kas masuk.
Laporan kas kecil Cabang Pettarani, laporan ini berisi
Memadai
-
50
jumlah penyesuaian antara saldo kas perusahaan dengan saldo kas yang diberikan kantor pusat. Penyusunan laporan ini dilakukan sekali seminggu oleh subdit finance.
4 Prosedur
Penerimaan Kas
Penerimaan kas berasal dari Tak Unit, Spare Part, dan Service dengan prosedur sebagai berikut:
Petugas penjualan menerima permintaan penjualan dari konsumen. Ketika kedua pihak sepakat maka dilakukan pembuatan nota penjualan sebanyak 3 lembar untuk pembayaran ke kasir.
Kasir menerima kas dan 3 lembar nota penjualan dari pembeli. Selanjutnya nota penjualan didistribusikan untuk: - Lembar pertama diserahkan
ke pelanggan (untuk pengambilan barang),
- Lembar kedua diteruskan ke bagian audit,
- Lembar ketiga diserahkan ke pemegang jurnal.
Pemegang buku jurnal, menerima lembar ketiga dari nota penjualan dan mencatat penerimaan kas kebagian buku besar untuk diproses.
Bagian buku besar, menerima rekapitulasi jurnal penerimaan kas dari kasir dan melakukan proses posting dari jurnal tersebut ke rekening-rekening buku besar yang bersangkutan.
Memadai
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara dengan kedua
informan. Berikut jawaban dari ibu Suchy,
“fungsi yang terkait pasti semuanya berkaitan cuman kita bidang usahanya bukan bahan baku menjadi bahan jadi, tapi kita kan perusahaan dagang, kan biasanya SIA beda-beda panah-panahnya, tapi disini tidak bedaji dengan teori. Dokumen yang digunakan paling bukti penjualan baik sparepart, unit, dan service serta bukti setoran. Pencatatan akuntansi penerimaan kas seperti
-
51
kolom ada Debit dan Kredit untuk pencatatan manualnya, beda dengan sistem karena yang manual diolah sendiri sedangkan di sistem diolah sendiri dimana akun masuk dan akun keluar. Kalau cabang terbatas akun yang bisa dibuka berbeda dengan kantor pusat yang bisa buka bisa ketahuan cabang ini profitnya berapa uang masuknya berapa jadi ketahuan lebih banyak penerimaan kas atau pengeluaran kas nya. Mulai dari listrik kayaknya muncul disitu disistem.
[“semua fungsi berkaitan karena perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan manufaktur, karena ada perbedaan dibagian tools. Dokumen yang digunakan seperti bukti penjualan seperti sparepart, unit, service dan bukti setoran. Pencatatan akuntansi penerimaan kas secara manual terdiri dari akun Debit dan Kredit, sedangkan sistem mengolah sendiri untuk akun masuk dan akun keluarnya. Akun-akun yang dikelola cabang terbatas sehingga hanya mengetahui profitnya sendiri berbeda dengan kantor pusat yang dapat memeriksa berapa keuntungan setiap cabang..”]
Sementara itu, hasil wawancara dari informan Pak Irwan adalah :
“fungsi-fungsinya itu samaji. Dokumen-dokumennya itu kayak nota-nota, jadi semua yang diberikan cabang akan diperiksa kembali dan kemudian disimpan sebagai arsip. Untuk pencatatannya diterima langsung dari cabang dan kemudian dibukukan langsung di GL dan diprint terus disimpan kembali. Tergantung siapa dikasih akses karena masing-masing ada batasnya sampai dimana di input.”
[“fungsi-fungsi yang terkait sama. Dokumen-dokumen berupa nota-nota yang telah diberikan Cabang ke Kantor Pusat akan diperiksa dan kemudian disimpan sebagai arsip. Proses pencatatannya langsung ke aplikasi GL kemudian diprint dan disimpan. Proses input GL terbatas tergantung yang diberikan akses lebih untuk melakukan pencatatan.”]
Selain itu, untuk prosedur penerimaan kas dikelola oleh bagian
kasir yang berada dibawah departemen keuangan dan bertugas untuk
mengecek terlebih dahulu mengenai semua catatan yang dimiliki cabang
dan kantor pusat harus sama sebelum transaksi penyetoran penerimaan
kas ke kantor pusat. Berikut hasil wawancara dengan dengan ibu Suchy,
“prosedur penerimaan kasnya itu kalau misalnya ada yang beli unit maka konsumen diberikan bukti penjualan masing-masing 3
-
52
lembar dan akan didistribusikan ke konsumen 1 lembar dan kasir akan ambil 2 lembar.”
[“Prosedur penerimaan kasnya akan memberikan bukti penjualan ke konsumen yang terdiri 3 lembar dan akan diberikan ke konsumen 1 lembar dan kasir 2 lembar.]
Peneliti juga mendapatkan informasi yang serupa dari Pak Irwan sebagai
berikut,
“Prosedur penerimaan kas itu pasti cabang mencantumkan bukti kas masuknya ke kasir kantor pusat”. [“Prosedur penerimaan kas dari Cabang akan dilampirkan sebagai bukti kas masuk ke kantor pusat.”]
Sumber: Olahan Penulis
Gambar 4.2 Prosedur Penerimaan Kas
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada PT. Sinar
Galesong Mandiri telah berjalan cukup baik dapat dilihat dari pemisahan
masing-masing fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan
-
53
akuntansi, dan prosedur penerimaan kas yang dimulai dari penerimaan
pembayaran dari pelanggan kemudian dibuatkan nota penjualan yang
terbagi kedalam tiga bagian. Nota penjualan tersebut akan diberikan ke
pelanggan, finance, dan audit. Setelah nota penjualan tersebut diberikan
maka kasir akan membuat laporan penerimaan kas yang akan diberikan ke
bagian finance sebagai dokumen yang digunakan dalam membuat laporan
keuangan. Laporan keuangan ini akan digunakan oleh bagian audit dalam
membuat perbandingan dokumen dari nota penjualan yang telah diterima
sebelumnya, hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kesalahan
pencatatan sebelum melakukan transaksi ke bank. Kemudian setelah
melakukan transaksi maka akan dilakukan pengarsipan dokumen sebagai
alat bukti bagi perusahaan.
Penerimaan kas di PT. Sinar Galesong Mandiri menggunakan
cash basis yakni metode pencatatan didalam akuntansi yang hanya
mencatat transaksi jika ada penerimaan kas. Jadi meski ada transaksi
piutang tetapi tidak adanya kas yang masuk maka transaksi ini tidak akan
dicatat karena tidak dianggap sebagai pendapatan.
3. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT. Sinar
Galesong Mandiri Cabang Pettarani
Tabel 4.2 Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
No Uraian PT. Sinar Galesong Mandiri Memadai
/tidak
memadai
1 Fungsi Terkait Fungsi kas bertanggungjawab dalam mengisi cek,
Memadai
-
54
mengotorisasi cek, dan pembayaran.
Fungsi akuntansi Cabang Pettarani adalah melakukan pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan.
Fungsi pemeriksaan internal yang bertanggung jawab melakukan penghitungan kas secara periodik dan melakukan pemeriksaan.
2 Dokumen yang
digunakan
Bukti Pembelian - Spare part - Service - Unit
Bukti Setoran sebagai bukti kas keluar bagi perusahaan
Memadai
3 Catatan
Akuntansi
Laporan penerimaan harian/Bukti kas masuk yang berisi semua transaksi pengeluaran kas dari Tak unit, Sparepart, dan Service yang di catat per hari jika ada yang melakukan transaksi tersebut. Laporan ini dibuat oleh subdit finance.
Jurnal pengeluaran kas merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas. Penjurnalan dilakukan oleh subdit finance berdasarkan bukti kas keluar.
Laporan kas kecil Cabang Pettarani, laporan ini berisi jumlah penyesuaian antara saldo kas perusahaan dengan saldo kas yang diberikan kantor pusat. Penyusunan laporan ini dilakukan sekali seminggu oleh subdit finance.
Memadai
4 Prosedur
Pengeluaran
Kas
Menerima tembusan permintaan pembelian barang & pembayaran. Berdasarkan dokumen ini maka akan dibuat catatan utang dan diarsipkan berdasarkan urut nomor dan tanggal transaksi.
Memadai
-
55
Setelah dibuatkan voucher utang maka bagian keuangan akan memeriksa dokumen yang diberikan.
Selanjutnya, bagian keuangan akan membuat cek dan menandatangani cek dan bukti kas keluar, kemudian akan melakukan klaim terhadap dokumen tersebut.
Setelah di cap lunas maka dokumen akan di arsipkan oleh subdit Finance.
Setiap akhir bulan subdit finance akan membuat ringkasan register cek dan menyerahkannya ke bagian Finance kantor pusat.
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara dengan
Informan yaitu Ibu Suchy,
“fungsi yang terkait pasti semuanya berkaitan cuman kita bidang usahanya bukan bahan baku menjadi bahan jadi, tapi kita kan perusahaan dagang, kan biasanya SIA beda-beda panah-panahnya, tapi disini tidak bedaji dengan teori. Dokumen yang digunakan paling bukti penjualan baik sparepart, unit, dan service serta bukti setoran. Pencatatan akuntansi penerimaan kas seperti kolom ada Debit dan Kredit untuk pencatatan manualnya, beda dengan sistem karena yang manual diolah sendiri sedangkan di sistem diolah aplikasi dimana akun masuk dan akun keluar. Dokumen pengeluaran kas nya itu contohnya seperti beli galon kan beli apa langsung invoice notanya kemudian diklaim, dari nota ditotal berapa terus kalau misalnya saldonya 700 dan ada bon-bon diklaim saja sehingga ketika mau belanja masih ada uang ta di kas kecilnya.” [“semua fungsi berkaitan karena perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan manufaktur, karena ada perbedaan dibagian tools. Dokumen yang digunakan seperti bukti penjualan seperti sparepart, unit, service dan bukti setoran. Pencatatan akuntansi penerimaan kas secara manual terdiri dari akun Debit dan Kredit, sedangkan sistem mengolah sendiri untuk akun masuk dan akun keluarnya. Dokumen pada pengeluaran kas apabila terjadi transaksi maka akan dilakukan invoice kemudian di klaim sehingga cabang dapat mengetahui berapa sisa saldonya.”]
-
56
Prosedur pengeluaran kas di PT. Sinar Galesong Mandiri dapat
dibuktikan dengan hasil wawancara dengan informan Ibu Suchy,
“prosedur pengeluaran kasnya itu bisa dari bentuk bon kemudian kembali nota kemudian di klaim, bisa juga langsung bentuk nota kemudian diklaim. Bon itu bisa langsung kalau dia ambil uang terus prosesnya lama karena tidak bisa ambil nota dan harus dibayar ke pembuatnya dan setelah selesai langsung di klaim. Jadi bon itu kalau menunggu waktu”. [“Prosedur pengeluaran kasnya itu bisa dari bentuk bon kemudian kembali nota dan klaim, bisa juga bentuk nota kemudian klaim. Bon itu kalau menunggu waktu”.] Selain pendapat dari informan I, peneliti juga mendapatkan informasi yang
serupa dari Pak Irwan sebagai berikut,
“Prosedur pengeluaran kas itu pasti cabang mencantumkan bukti kas keluarnya ke kasir kantor pusat”. [“Prosedur pengeluaran kas dari Cabang akan dilampirkan sebagai bukti kas keluar ke kantor pusat.”]
Sumber: Olahan Penulis
Gambar 4.3 Prosedur Pengeluaran Kas
-
57
Penerapan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas telah
menekankan segala aktivitas sebaik mungkin agar pengeluaran tidak
melebihi saldo yang telah ditentukan. Pemisahan fungsi terkait, dokumen
yang digunakan dan catatan akuntansi telah dijalankan dengan baik,
begitupun prosedur pengeluaran kas di PT. Sinar Galesong Mandiri yang
menerapkan aktivitas pengendalian sebagai upaya untuk menekan
pengeluaran cabang yang telah ditentukan oleh kantor pusat. Selain itu
pengendalian ini juga dapat membantu para pihak manager dalam
mengotorisasi pelaporan keuangan da