ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT ... - … filevi ABSTRACT AN ANALYSIS ON THE CONSUMER...
-
Upload
truongdang -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT ... - … filevi ABSTRACT AN ANALYSIS ON THE CONSUMER...
i
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK ROKOK CAP
KERBAU
Studi kasus pada
PT KERBAU SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
Aloysius Peter Vianto SP. No.Mhs : 982214052
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
ii
iii
iv
PERSEMBAHAN
MOTTO
Hanya yang menabur dengan menangis tahu arti yang sebenarnya dari sukacita pada
saat ia menuai.
“Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-
sorai”(Mazmur 126:5)
Sebelum menasehati orang lain dengan perkataanmu, nasehatilah dia dengan
perbuatanmu.
Ada tiga hal yang harus kita miliki, yaitu iman, pengharapan, dan kasih,
dan yang paling besar diantaranya adalah kasih. Namun ada satu lagi
yang tidak kalah pentingnya, yaitu “KESETIAAN”. Sebagaimana Allah
telah setia, maka kita juga harus setia dalam segala hal.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Papa dan Mama yang tercinta,
Mpek Bie dan Om Indri yang kukasihi,
Adikku Paulus dan teman-temanku
yang telah memperhatikanku
dan selalu memberiku motivasi dan semangat
v
ABSTRAK
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK ROKOK CAP KERBAU
(Studi Kasus pada PT Kerbau Surakarta)
Aloysius Peter Vianto. SP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil konsumen dan sikap
konsumen terhadap atribut produk rokok Cap Kerbau yang meliputi harga, rasa, kemasan, dan merek. Penelitian ini dilakukan di Kotamadya Surakarta, Jawa Tengah. Penelitian ini mengambil 100 responden pria yang merupakan konsumen rokok Cap Kerbau sebagai sampel, dengan metode Purposive Sampling.
Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Prioritas Kepentingan dan Multiattribute Attitude Model (MAM).
Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa semua konsumen yang merupakan sampel penelitian ini adalah pria yang bertempat tinggal di Kotamadya Surakarta. Berdasarkan usia; 21-30 tahun (27 orang), 31-40 tahun (35 orang), dan diatas 40 tahun (38 orang). Berdasarkan status rumah tinggal; yang rumah sendiri (65 orang), kontrak (16 orang), ikut kerabat (19 orang). Dari status pekerjaan; pedagang (37 orang) , pegawai swasta (18 orang), dan lain-lain/ buruh (45 orang). Dari segi penghasilan perbulan; 300.000 - 500.000 (66 orang), 500.000 – 1 juta (34 orang).
Berdasarkan hasil Analisis Prioritas Kepentingan, diketahui bahwa atribut yang paling menentukan sikap konsumen adalah atribut kemasan. Dan dari Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM), diketahui bahwa sikap konsumen terhadap atribut produk rokok Cap Kerbau adalah sangat baik.
vi
ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE CONSUMER ATTITUDE TOWARD “CAP KERBAU CIGARRETES” PRODUCT ATTRIBUTES
(A Case Study at PT Kerbau Surakarta)
Aloysius Peter Vianto. SP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
The purpose of this research was to know consumer characteristics and consumer attitudes toward “Cap Kerbau Cigarretes” product attributes, which include: price, taste, product package, and merk. This research was conducted at Surakarta in Central Java Province. This research was conducted on 100 respondents, who were the consumers of Cap Kerbau cigarettes, as the sample. The sample technique was Purposive Sampling Method.
The data gathering techniques used was interviews and questionnaire. The data analysis technique used was: The Importance Priority Analysis, and The Multiattribute Attitude Model (MAM).
Results show that all of the consumers were male, lived at Surakarta, aged between 21-30 years old (27 persons), aged between 31-40 years old (35 persons), and aged more than 40 years old (38 persons). In terms of house ownership 65 persons had their own house, 16 persons rent house, 19 persons stay in their families. In terms of employment 37 persons as a merchant, 18 persons as an employees, and 45 persons were of other jobs. In terms of income 66 persons earned Rp. 300.000,- until Rp. 500.000,-/month, 34 persons earned Rp. 500.000,- until Rp. 1.000.000,-.
Results show that the most influential attribute was the product package. The Multiattribute Attitude Model Analysis shows consumers attitude towards the product was very positive.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dalam
rangka memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan,
petunjuk, dan bantuan dari berbagai pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak
langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bpk. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma dan pembimbing II skripsi saya.
2. Bpk. Drs. Hendra Poerwanto., Msi. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas
Sanata Dharma.
3. Bpk Drs. Marianus Mochtar Modesir, M.M. selaku Dosen pembimbing I yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Bpk. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
5. Seluruh Dosen dan Karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
bantuan selama penulis duduk di bangku kuliah.
6. Papa dan Mama yang tercinta, yang telah membiayai kuliah, mendoakan,
memberi perhatian serta dorongan selama masa-masa sulit. Tuhan memberkati.
viii
ix
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………… ............. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. iii
PERSEMBAHAN……………………………………………………… . iv
ABSTRAK……………………………………………………………….. v
ABSTRACT………………………………………………………………. vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………… vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………….. ix
DAFTAR ISI…………………………...……………………………........ x
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL....................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 3
C. Batasan Masalah …………………………………………....... 4
D. Tujuan Penelitian ……………………………………...……... 4
E. Manfaat Penelitian………………………………………....…. 5
F. Sistematika Penulisan …………………………………………. 6
xi
BAB II. LANDASAN TEORI ……………………………………...….. 8
A. Pengertian Pasar…………………………………………... 8
B. Pengertian Pemasaran …………………………....…....….. 10
C. Manajemen Pemasaran ……………………………......... .. 11
D. Konsep Pemasaran ……………………………...….....….. 12
E. Produk…………………………………………................... 14
F. Konsumen…………………………………………….…….. 16
G. Perilaku Konsumen................................................................ 17
H. Sikap………………………………………………….…..... 18
I. Review Penelitian Terdahulu……………………………...... 22
J. Hipotesis……………………………………………….......... 25
BAB III. METODE PENELITIAN ……………………………………… 26
A. Jenis Penelitian …………………………………..…………. 26
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ………………………………. 26
C. Subjek Dan Objek Penelitian ………………………..……... 26
D. Variabel Penelitian …………………………………………. 27
E. Data Dan Sumber Data ……………………………………… 27
F. Metode Pengumpulan Data ………………………………..... 28
G. Populasi Dan Sampel ……………………………………..… 29
H. Metode Pengujian Instrumen…………………..…………..... 30
I. Metode Analisis Data………………..……………………….. 31
xii
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN................................... 35
A. Sejarah dan Tujuan Perusahaan............................................. 35
B. Struktur Organisasi................................................................. 37
C. Personalia............................................................................... 41
D. Produksi.................................................................................. 43
E. Pemasaran............................................................................... 47
F. Keuangan................................................................................. 47
BAB V. ANALISA DAN PEMBAHASAN................................................ 48
A. Deskripsi Penelitian................................................................ 48
B. Teknik Pengujian Instrumen................................................... 48
C. Analisis Data.......................................................................... 52
D. Pembahasan............................................................................ 70
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN................. 73
A. Kesimpulan.............................................................................. 73
B. Saran......................................................................................... 74
C. Keterbatasan.............................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar IV. 1 Struktur Organisasi Perusahaan………………………… 38
Gambar IV. 2 Proses Produksi………………………………………… 44
xiv
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel V. 1 Hasil Uji Validitas Terhadap 30 Responden…………………… 50
Tabel V. 2 Hasil Uji Reliabilitas Terhadap 30 Responden………………… 52
Tabel V. 3 Persentase Responden Berdasarkan Profesi / Pekerjaan……….. 53
Tabel V. 4 Persentase Responden Berdasarkan Usia………………………. 54
Tabel V. 5 Persentase Responden Berdasarkan Tempat Tinggal………….. 54
Tabel V. 6 Persentase Responden Berdasarkan Penghasilan / Uang Saku.. 55
Tabel V. 7 Bobot Rata-rata Atribut………………………………………… 57
Tabel V. 8 Menghitung Prioritas Kepentingan…………………………….. 57
Tabel V. 9 Hasil Perkalian Urutan Tingkat Kepentingan………………….. 59
Tabel V. 10 Item Pertanyaan 1 Atribut Harga……………………………… 60
Tabel V. 11 Item Pertanyaan 2 Atribut Harga……………………………… 61
Tabel V. 12 Item Pertanyaan 3 Atribut Harga……………………………… 62
Tabel V. 13 Item Pertanyaan 4 Atribut Harga……………………………… 62
Tabel V. 14 Item Pertanyaan 1 Atribut Rasa………………………….......... 64
Tabel V. 15 Item Pertanyaan 2 Atribut Rasa………………………………. 64
Tabel V. 16 Item Pertanyaan 1 Atribut Kemasan………………………....... 66
Tabel V. 17 Item Pertanyaan 2 Atribut Kemasan………………………….. 66
Tabel V. 18 Item Pertanyaan 3 Atribut Kemasan…………………………. 67
Tabel V. 19 Item Pertanyaan 1 Atribut Merek……………………………. 69
Tabel V. 20 Perhitungan MAM…………………………………………… 70
Tabel V. 21 Sikap Responden Terhadap Atribut Rokok Cap Kerbau…….. 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hal terpenting yang harus diperhatikan perusahaan dalam melakukan
kegiatan pemasaran adalah dengan memahami kebutuhan dan keinginan
konsumen. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka produk yang ditawarkan
perusahaan akan sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen dan dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen. Kepuasan konsumen dapat dilihat dari
sikap konsumen setelah mengkonsumsi produk yang ditawarkan perusahaan.
Perusahaan memiliki tugas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen dengan memproduksi dan menawarkan produk atau jasa tertentu.
Produk yang ditawarkan dapat berupa barang fisik dan jasa. Menurut Tjiptono
(1995: 86), produk mengandung beberapa unsur yang dipandang penting oleh
konsumen dan pada akhirnya dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
pembelian. Unsur tersebut disebut sebagai atribut produk. Atribut produk
tersebut meliputi merek, harga, kemasan, rasa, kualitas dan lain sebagainya.
Atribut-atribut yang melekat pada suatu produk selalu berkembang sesuai dengan
selera konsumen yang bersifat dinamis, sehingga sangat mungkin bila selera
konsumen sekarang berbeda dengan selera konsumen di masa yang akan datang.
Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan selera konsumen terhadap suatu
produk, yaitu tingkat pendapatan, kebutuhan yang berubah-ubah, dan kebosanan.
2
Dalam realita kehidupan kita banyak dijumpai produk-produk yang
beraneka ragam beredar di pasaran, sebagai contoh misalnya rokok, mie,
minuman kaleng. Keanekaragaman inilah yang membuat konsumen mudah
berpindah dari suatu produk ke produk lainnya sesuai dengan selera mereka.
Mereka memiliki alasan yang berbeda-beda, misalnya rasanya yang lebih baik,
kemasan yang menarik, atau harga yang lebih murah. Keunggulan dan keunikan
suatu atribut produk merupakan suatu daya tarik tersendiri bagi konsumen dalam
memilih produk tersebut, sehingga atribut produk yang tepat akan menjadikan
suatu produk kelihatan menarik dan dapat menarik minat beli konsumen.
Analisis pasar sangat berguna bagi pemasar untuk menentukan apa yang
dibutuhkan konsumen dan pangsa pasar mana yang akan dimasuki. Hal ini akan
membantu pemasar dalam melayani konsumen secara lebih baik. Perusahaan juga
harus memperhatikan agar produknya tidak kalah dengan produk pesaing dengan
cara menghasilkan produk sesuai dengan selera dan keinginan konsumen. Oleh
karena itu pemasar perlu mengetahui atribut produk (harga, rasa, kemasan, merek)
yang dapat menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian
produk. Karena dengan atribut produk tersebut, konsumen dapat memberikan
penilaian apakah produk tersebut memuaskan atau tidak, layak dikonsumsi atau
tidak, dan dapat jadi pertimbangan apakah perlu mengkonsumsinya secara
kontinyu.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berkaitan dengan sikap konsumen terhadap atribut produk, terutama produk
3
rokok Cap “Kerbau” dengan judul “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut
Produk Rokok Cap Kerbau”. Studi kasus pada konsumen rokok Cap Kerbau di
Kotamadya Surakarta, Jawa Tengah.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan suatu tahap dari penemuan setelah peneliti
memilih bidang dan pokok masalah yang akan diteliti. Kriteria penelitian yang
baik menghendaki rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang jelas dan
tidak ambiguitas. Supaya peneliti mudah dalam menentukan konsep-konsep
teoritis dan memilih metode penguji data yang tepat, masalah penelitian
sebaiknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengekspresikan secara
jelas hubungan antara dua variabel atau lebih. Rumusan masalah dalam suatu
penelitian dapat berupa lebih dari satu pertanyaan. (Indriantoro dan Supomo
2002: 49-50). Memahami atribut-atribut suatu produk yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen adalah penting. Berdasarkan hal tersebut, ada
beberapa permasalahan yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana profil konsumen rokok Cap Kerbau?
2. Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau yang
meliputi harga, rasa, kemasan, dan merek?
4
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang dibahas tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini
penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti empat jenis atribut produk
yaitu harga, rasa, kemasan, dan merek.
2. Produk yang diteliti adalah rokok Cap Kerbau.
3. Profil konsumen yang diteliti meliputi jenis kelamin, profesi, usia,
tempat tinggal, dan penghasilan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat
menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah (Indriantoro dan Supomo,
2002: 2). Tujuan penelitian yang lain dinyatakan secara jelas oleh Sekaran dalam
buku terjemahannya “Research Methods For Business”, yaitu suatu usaha yang
sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan
jawaban. Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Menganalisis profil konsumen rokok Cap Kerbau.
2. Menganalisis sikap konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau, yaitu
harga, rasa, kemasan, dan merek.
5
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan penulis lakukan memiliki berbagai manfaat baik
bagi perusahaan, bagi penulis, maupun bagi Universitas Sanata Dharma. Adapun
penjelasan manfaat-manfaat penelitian tersebut sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan
untuk mengetahui sejauh mana sikap konsumen terhadap produk rokok Cap
Kerbau, berkaitan dengan pengaruh atribut produk rokok Cap Kerbau,
sehingga pada akhirnya diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi
perusahaan dalam melakukan inovasi produk dan menentukan strategi dalam
menghadapi pesaing yang ada.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini berguna untuk menambah wacana ilmiah bagi para pembaca,
khususnya mahasiswa mengenai sikap konsumen terhadap atribut produk
rokok Cap Kerbau. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan
referensi mahasiswa dalam menyusun skripsi.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat melatih penulis dalam menganalisis suatu
masalah mengenai sikap konsumen terhadap atribut produk sesuai dengan
teori yang telah diperoleh dalam menempuh studi.
6
F. Sistematika Penulisan
Agar memperoleh susunan pembahasan yang sistematis penelitian ini akan
disusun dalam sistematika sebagai berikut:
BAB I. Pendahuluan
Pada bab ini akan dijelaskan tentang apa yang menjadi latar belakang penulisan
ini, rumusan masalah yang akan diteliti, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II. Landasan Teori
Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian
ini, yaitu mengenai pengertian pasar dan pemasaran secara umum, manajemen
pemasaran, konsep pemasaran, produk, klasifikasi produk, atribut produk,
konsumen, perilaku konsumen, sikap, komponen sikap, pembentukan sikap.
Teori-teori ini akan digunakan sebagai landasan dalam pembahasan penelitian ini.
BAB III. Metode Penelitian
Pada bab ini akan dijelaskan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, data dan sumber data, metode
pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, metode
pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
BAB IV. Gambaran Umum Perusahaan
Pada bab ini akan dijelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, lokasi
perusahaan, struktur organisasi perusahaan, personalia, produksi, pemasaran, dan
keuangan.
7
BAB V. Analisis Data
Pada bab ini akan dijelaskan tentang proses analisis data yang berdasarkan pada
data yang diperoleh dari perusahaan dan dari responden konsumen rokok Cap
Kerbau. Analisis tersebut dengan menggunakan metode statistika.
BAB VI. Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan
Pada bab terakhir ini akan berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan
penelitian ini. Keterbatasan penelitian dan saran-saran dari peneliti kepada
perusahaan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pemasaran adalah bagian yang penting dalam suatu perusahaan, karena
melalui bagian pemasaranlah perusahaan memasarkan produknya kepada para
konsumennya dan melalui bagian pemasaranlah perusahaan dapat memperoleh laba
seperti yang telah ditargetkan. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus
merancang strategi pemasaran yang cukup efektif dan efisien dalam memenuhi
kebutuhan pelanggannya. Dalam landasan teori ini penulis akan menguraikan
berbagai teori yang akan mendukung penelitian yang akan dilakukan, berikut ini
akan dibahas satu persatu mengenai pengertian pasar, pemasaran, manajemen
pemasaran, konsep pemasaran, produk, klasifikasi produk, atribut produk, konsumen,
perilaku konsumen, sikap, komponen sikap, pembentukan sikap.
A. Pengertian Pasar
Semula, sebuah ”pasar” adalah tempat dimana sekumpulan pembeli dan
penjual bertemu untuk melakukan pertukaran barang-barang mereka. Namun
pemasar memandang penjual sebagai industri dan pembeli sebagai pasar. definisi
pasar sebagai berikut:
“Pasar adalah semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu”. (Kotler, 1997: 12)
Menurut William J. Stanton, definisi pasar sebagai berikut:
“Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya”.
9
Jadi dalam permintaan pasar untuk beberapa barang dan jasa, terdapat 3 faktor
yang perlu diperhatikan, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya beli
mereka, tingkah laku mereka dalam pembelian mereka.
Secara umum, orang sering menggunakan istilah “pasar” secara informal untuk
mencakup beragam pengelompokan pelanggan. Ada yang tentang pasar
kebutuhan (seperti pasar pencari diet), pasar produk (seperti pasar pakaian), pasar
demografis (seperti pasar pelajar), dan pasar geografis (seperti pasar Klewer di
Solo). Atau mereka memperluas konsep tersebut untuk mencakup pengelompokan
non pelanggan, seperti pasar pemberi suara dalam pemilu dan pasar tenaga kerja.
Menurut Kotler, ada lima pasar dasar dan alur yang menghubungkan mereka.
Pada dasarnya, perusahaan manufaktur / pasar produsen pergi ke pasar sumber
daya (pasar bahan baku, pasar tenaga kerja, pasar uang), membeli sumber daya
dan mengubah mereka menjadi barang dan jasa, dan kemudian menjual produk
jadi tersebut kepada pasar perantara, yang kemudian menjualnya kembali kepada
pasar konsumen. Konsumen menjual tenaga mereka, dan menerima uang yang
kemudian mereka gunakan untuk membayar barang dan jasa yang mereka beli.
Pasar pemerintah menggunakan pendapatan pajak untuk membeli barang dari
pasar sumber daya, perusahaan manufaktur, dan pasar perantara, lalu
menggunakan barang dan jasa ini untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
10
B. Pengertian Pemasaran
Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa pemasaran adalah ujung
tombak perusahaan, dan melalui kegiatan pemasaranlah perusahaan memasarkan
produknya kepada para konsumennya dan memperoleh laba. Dunia pemasaran
merupakan dunia yang dinamis dan berubah secara cepat sesuai dengan selera dan
kebutuhan dari pasar itu sendiri. Pemasaran telah didefinisikan dengan banyak
cara, menurut penulis pemasaran adalah suatu kegiatan memasarkan produk hasil
proses produksi ke tangan konsumen.
Berikut ini adalah definisi pemasaran menurut Sudarsono (1994: 209)
“Pemasaran adalah suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen, atau semua kegiatan yang berhubungan dengan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen”.
Adapun definisi pemasaran menurut Swastha dan Sukotjo (1998: 179), sebagai
berikut:
“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Kotler seorang ahli pemasaran terkemuka dunia mendefinisikan pemasaran
sebagai berikut:
“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”. (Phillip Kotler, 1997: 8)
11
William J. Stanton (1995: 7-8) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:
“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Pendapat lain mengatakan bahwa definisi pemasaran adalah:
“Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran”. Sumarni (1997: 5)
Sedangkan menurut penulis sendiri, disimpulkan bahwa:
“Pemasaran adalah suatu kegiatan pendistribusian barang atau jasa dari produsen ke konsumen”.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran mengelola permintaan dengan melaksanakan riset
pemasaran, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dalam perencanaan
pemasaran, pemasar harus memutuskan pasar sasaran, posisi produk dalam pasar,
pengembangan produk, penetapan harga, saluran distribusi, distribusi fisik,
komunikasi, dan promosi. Ada berbagai definisi tentang manajemen pemasaran
yang dikemukakan oleh beberapa ahli pemasaran, yaitu:
“Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi”. (Kotler, 1997: 13)
Pendapat lain mengatakan bahwa definisi manajemen pemasaran adalah:
“Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran (target buyer’s) dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional”. (Sumarni, 1997: 6)
12
Sedangkan menurut penulis sendiri, disimpulkan bahwa:
“Manajemen pemasaran adalah kegiatan merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengontrol proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen”.
D. Konsep Pemasaran
Konsep Pemasaran menurut Stanton (1995: 7) didefinisikan sebagai
sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Ada
tiga unsur pokok dalam konsep pemasaran yaitu: Orientasi Konsumen yang
menentukan kebutuhan pokok konsumen yang akan dilayani dan dipenuhi,
menentukan kelompok konsumen tertentu sebagai pasar sasaran, menentukan
produk dan program pemasaran, menentukan dan melaksanakan strategi yang
paling baik untuk menghadapi persaingan dengan produk sejenis. Yang kedua
adalah Penyusunan Kegiatan Pemasaran Secara Integral, dimana setiap orang dan
setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang
terkoordinir untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Yang ketiga adalah
Kepuasan Konsumen yang merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang
yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk.
Kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan harus diorganisasikan secara
terpadu dan memerlukan suatu pelaksanaan manajemen pemasaran yang pada
hakekatnya merupakan tindakan dari konsep pemasaran. Secara umum ada lima
jenis konsep pemasaran yang akan diuraikan satu persatu sebagai berikut:
13
1. Konsep Produksi
Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di banyak
tempat dan murah harganya. Manajer organisasi yang berorientasi produksi
memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk mencapai efisiensi produksi
yang tinggi dan distribusi yang luas.
2. Konsep Produk
Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan
mutu, kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer dalam organisasi
berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk
menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakannya.
3. Konsep Penjualan
Menyatakan bahwa konsumen jika diabaikan, biasanya tidak akan membeli
produk organisasi dalam jumlah yang cukup. Karena itu, organisasi harus
melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep Pemasaran
Menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih
efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna
menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
5. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial
Menyatakan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan,
keinginan, dan kepentingan pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang
14
diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan
mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
E. Produk
Pengertian produk menurut Kotler (1997: 329) adalah sekumpulan produk
yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) yang didalamnya sudah
tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer yang mungkin
diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.
Menurut Tjiptono (1995: 76), yaitu:
“Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”
Sedangkan menurut penulis, disimpulkan bahwa:
“Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan produsen, yang terdiri dari sekumpulan atribut yang mungkin diterima oleh konsumen sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.”
Kotler membagi produk yang dipasarkan ke dalam beberapa bagian yang terdiri
dari: Benda berwujud, Jasa, Orang, Tempat, dan Organisasi.
1. Klasifikasi Produk
Klasifikasi produk adalah didasarkan atas dasar sudut pandang
mengenai siapa yang menjadi konsumennya dan untuk apa produk tersebut
diproduksi. Kotler dan Amstrong (1991: 350), mengklasifikasikan produk
menjadi tiga kelompok:
15
a. Barang tidak tahan lama
Adalah barang yang dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan. Beberapa contoh diantaranya adalah roti, minuman kaleng,
dan makanan kaleng.
b. Barang tahan lama
Adalah barang yang konsumsi yang digunakan dalam kurun waktu yang
lama dan biasanya tetap bertahan hingga beberapa kali penggunaan.
Beberapa contoh diantaranya kulkas, mobil, meja, kursi, dan tempat tidur.
c. Jasa atau pelayanan
Adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
2. Atribut Produk
Pengembangan suatu produk dipenuhi oleh atribut-atribut produk seperti
mutu, ciri, dan desain. Keputusan mengenai atribut-atribut ini sangat
mempengaruhi reaksi konsumen terhadap sebuah produk.
Menurut Gitosudarmo (1995: 188):
“Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli. Sifat-sifat tersebut antara lain warna, aroma, daya tahan, kualitas, kesan baik, bungkus, merek, dan desain”.
Pengertian atribut produk menurut Tjiptono (1995: 86):
“Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, garansi, dan pelayanan”.
16
Sedangkan menurut penulis, disimpulkan bahwa:
“Atribut produk adalah unsur-unsur yang dianggap penting bagi konsumen yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian”.
F. Konsumen
Salah satu hal penting yang yang harus diperhatikan oleh perusahaan
adalah konsumen. Kebutuhan merupakan kekuatan yang paling mendasar yang
mendorong konsumen dalam melakukan suatu proses pembelian. Dalam Kamus
Istilah Manajemen (1994: 26), konsumen dapat diartikan sebagai pembeli barang
dan jasa untuk penggunaan dan konsumsi langsung.
Menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000: 6), membedakan konsumen menjadi
dua golongan yaitu:
1. Konsumen akhir (Ultimate customer)
Adalah seorang atau individu yang membeli barang dan jasa untuk dipakai
sendiri atau digunakan oleh anggota-anggota rumah tangga yang lain.
2. Konsumen organisasional (Organizational customer)
Adalah mereka yang membeli barang dan jasa untuk keperluan menjual
kembali, sebagai masukan untuk produksi barang dan jasa lain, dan untuk
penggunaan dalam operasi perusahaan.
G. Perilaku Konsumen
Menurut Engel, perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghasilkan
produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan ini.
17
Menurut Handoko dan Swastha (1997: 4):
“Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung telibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut”.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar (ekstern) dan
dari dalam (intern) individu. Handoko dan Swastha (1997:57), berpendapat bahwa
faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai
berikut:
1. Kelas sosial
Masyarakat kita dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelas, yaitu kelas atas,
menengah, dan bawah. Pembagian ini bersifat relatif, hal ini sulit
dikuantitatifkan secara pasti.
2. Kebudayaan
Kebudayaan sifatnya luas dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia.
Kebudayaan adalah kompleks, yang menyangkut pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, dan adat istiadat.
3. Kelompok Sosial
Kelompok sosial terbentuk karena adanya keinginan manusia untuk menjadi
satu dan berinteraksi dengan manusia lain dan dengan alam sekelilingnya.
4. Keluarga
Dalam keluarga masing-masing anggota mempunyai selera dan sikap yang
berbeda dalam menentukan pilihan terhadap pembelian. Perusahaan dalam hal
18
ini harus mengerti siapa yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian,
yang membuat keputusan, yang melakukan pembelian, dan siapa yang
memakai produk itu nantinya.
Adapun faktor-faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen
adalah motivasi yang berupa dorongan kebutuhan dan keinginan yang diarahkan
pada tujuan untuk mencapai kepuasan, pengamatan atau persepsi yang merupakan
suatu proses dimana manusia menyadari dan mengintepretasikan aspek
lingkungannya, dan belajar yang merupakan proses perubahan-perubahan perilaku
yang terjadi sebagai akibat adanya pengalaman. Hasil belajar ini akan
memberikan suatu tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan dan
mempunyai tujuan tertentu.
H. Sikap
Setiap orang memiliki sikap dalam memberikan suatu penilaian terhadap
produk yang akan dikonsumsi. Sikap tersebut sangat berpengaruh dalam
menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan.
Pengertian sikap menurut Kotler (1997: 167) adalah:
“Sikap sebagai suatu evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan”.
Sedangkan menurut Swastha dan Handoko (1993: 93) adalah:
“Sikap adalah keadaan jiwa (mental) dan keadaan pikiran (netral) yang dipersiapkan untuk memberi tanggapan melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung dan atau secara dinamis pada perilaku”.
19
1. Karakteristik Sikap
Menurut Loudon dan Bitta (1993: 211) ada empat karakteristik sikap,
yaitu:
a. Sikap mempunyai objek
Artinya selalu mempunyai hal yang dianggap penting. Objek sikap dapat
berupa sesuatu yang nyata.
b. Sikap adalah sesuatu yang nyata, mempunyai arah, tingkatan, dan
intensitas
c. Sikap mempunyai arah dalam hal positif dan negatif. Dikatakan
mempunyai tingkatan dan intensitas karena ada tingkat sikap dari positif
ke negatif.
d. Sikap mempunyai struktur karena ada bentuk yang jelas.
e. Sikap merupakan sesuatu yang dapat dipelajari. Artinya sikap dibentuk
dari pengalaman individu terhadap kenyataan pengalaman. Ini dapat
bersifat langsung maupun tidak langsung.
2. Komponen Sikap
Sikap menurut Assael (1995:267-269) melibatkan tiga komponen yang saling
berhubungan, yaitu:
a. Kognitif
Berisi kesadaran dan pengetahuan seseorang terhadap objek atau
fenomena. Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai
objek sikap.
20
b. Afektif
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang
terhadap suatu objek sikap. Secara umum disamakan dengan perasaan
yang dimiliki terhadap sesuatu. Respon afektif mengarah pada preferensi
dan kesenangan terhadap suatu objek.
c. Konatif
Komponen ini menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan
berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan obyek
yang dihadapinya.
Menurut Engel (1994:338) memahami tingkat kepercayaan yang
dihubungkan dengan sikap adalah penting karena dengan mempengaruhi
kekuatan yang dihubungkan antara sikap dan perilaku, sikap yang dipegang
dengan penuh kepercayaan biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk
membimbing perilaku. Kepercayaan dapat mempengaruhi sikap terhadap
perubahan. Sikap menjadi lebih efisien terhadap perubahan bila dipegang
dengan kepercayaan yang lebih besar.
3. Pembentukan Sikap
Menurut Engel (1994:340) pembentukan sikap dibagi ke dalam dua peranan,
yaitu:
21
a. Peranan pengalaman langsung
Terbentuk sebagai hasil kontak langsung dengan objek. Sikap yang
didasarkan pada pengalaman langsung adalah sikap yang biasanya dianut
dengan kepercayaan lebih besar.
b. Peranan pengalaman tidak langsung
Sikap yang dapat dibentuk tanpa adanya pengalaman aktual dengan suatu
objek. Begitu pula sikap produk mungkin terbentuk, bahakan bila
pengalaman konsumen dengan produk yang bersangkutan terbatas pada
apa yang mereka lihat di iklan-iklan.
4. Fungsi Sikap
Menurut Assael (1995:275-278), sikap mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi Penyesuaian
Fungsi ini mengarahkan orang untuk menyukai atau menghargai objek
terlepas dari rasa menyukai atau tidak menyukai produk tersebut. Fungsi
penyesuaian ini membantu konsumen untuk mendapatkan apa yang
diinginkannya.
b. Fungsi Pertahanan Ego
Sikap dibentuk untuk melindungi ego atau citra diri dari ancaman.
Kenyataan bahwa banyak ekspresi-ekspresi sikap yang keluar
merefleksikan kebaikan-kebaikan dari apa yang dipersepsikan orang
terhadap dirinya.
22
c. Fungsi Ekspresi Nilai
Konsumen mengambil sikap tertentu dalam usaha untuk menterjemahkan
nilai-nilai mereka ke sesuatu yang lebih nyata dan lebih mudah. Pemasar
seharusnya memahami nilai-nilai dari konsumen yang diekspresikan dan
mendesain produk sesuai dengan nilai-nilai itu.
d. Fungsi Pengetahuan
Manusia mempunyai kebutuhan dan lingkungan yang teratur sehingga
mereka mencari konsistensi, definisi, stabilisasi, dan pemahaman.
Kebutuhan akan pengetahuan pada apa yang kita butuhkan untuk
diketahui.
I. Review Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisis sikap
konsumen terhadap atribut suatu produk tertentu sebagai berikut:
1. Indriati Wardhani (1999)
Indriati meneliti tentang analisis sikap konsumen terhadap atribut-atribut
minuman anggur 5000 Gemini di Yogyakarta. Adapun masalah yang diteliti
mengenai bagaimana sikap konsumen terhadap atribut-atribut minuman
anggur 5000 Gemini dan apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap
atribut yang lainnya dengan atribut yang dipertimbangkan sebagai berikut:
rasa, usia, tingkat perkapita perbulan, jenis pekerjaan, harga, status
perkawinan, kontinuitas persediaan produk. Setelah dilakukan penelitian dan
mendapatkan data yang dianalisis menggunakan Chi Square dan Multiatribut
23
Attitude Model (MAM). Adapun tanggapan konsumen terhadap atribut-
atribut minuman anggur 5000 Gemini positif atau relatif memuaskan, tetapi
terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap atribut yang lainnya baik
ditinjau dari usia yaitu atribut alternatif rasa, harga, dan kontinuitas persediaan
produk; bila ditinjau dari tingkat pendidikan yaitu atribut rasa ditinjau dari
tingkat perkapita perbulan yaitu rasa dan harga, dan ditinjau dari status
perkawinan yaitu atribut harga.
2. Agnes Haning Sulistyowati (2001)
Agnes meneliti tentang analisis sikap konsumen terhadap atribut-atribut
sepeda motor merek Honda. Adapun masalah yang diteliti mengenai
bagaimana karakteristik atau profil konsumen sepeda motor merek Honda di
kelurahan Warung Broto, Kecamatan Umbulharjo, dan bagaimanakah sikap
konsumen terhadap atribut produk sepeda motor merek Honda. Kemudian
hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa profil konsumen sebagian besar
adalah pria, berusia diatas 35 tahun, berpendidikan SLTA / sederajat,
pekerjaan sebagai pegawai swasta, dan berpenghasilan perbulan antara
300.000-600.000; dan sikap konsumen terhadap atribut sepeda motor merek
Honda adalah baik serta menjadi atribut yang paling mempengaruhi ialah
atribut kualitas mesin. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan
menggunakan analisis persentase, uji validitas dan reliabilitas, serta
Multiatribut Attitude Model (MAM).
24
3. A. Doni Andrianto (1997)
Doni meneliti tentang analisa perilaku konsumen dan pemilihan minuman
Coca-cola Coke di Semarang. Adapun masalah yang diteliti tentang faktor
apakah yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian
minuman Coca-cola Coke, apakah ada perbedaan perilaku pemilihan
minuman Coca-cola Coke ditinjau dari jenis kelamin; jenis pekerjaan; iklan;
produk; promosi penjualan ditinjau dari segi tingkat pendapatan. Adapun hasil
penelitian yang diperoleh bahwa faktor rasa merupakan faktor yang
mempengaruhi konsumen dan tidak ada perbedaan perilaku mengenai
pemilihan minumana Coca-cola Coke ditinjau dari jenis kelamin, jenis
pekerjaan. Serta tidak ada perbedaan perilaku konsumen terhadap produk,
iklan, promosi penjualan ditinjau dari tingkat pendapatan. Tetapi ada
perbedaan perilaku konsumen terhadap lokasi distribusi ditinjau dari tingkat
pendapatan. Untuk mendapatkan hasil tersebut digunakan korelasi Product
Moment, Spearman Brown, Persentase, MAM.
4. Hwan Che (1998)
Hwan meneliti tentang sikap konsumen terhadap atribut-atribut produk
minuman air minum dalam kemasan di Yogyakarta. Adapun masalah yang
diteliti tentang sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang ada pada produk
air minum dalam kemasan dan atribut apakah yang terpenting menurut
konsumen, apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut-atribut
yang ada yaitu kesesuaian harga dengan kualitas, keterjangkauan harga,
25
merek, kemasan, kebersihan, macam ukuran, ketersediaan produk. Data yang
diperoleh dianalisis dengan Chi Square, Multiatribut Attitude Model (MAM),
validitas dan reliabilitas. Adapun hasil penelitian yang diperoleh bahwa
tanggapan konsumen positif atau memuaskan, dimana menurut konsumen
atribut yang paling penting yaitu atribut kesesuaian harga dan kualitas, dan
terlihat juga ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut kesesuaian harga
dengan kualitas atribut keterjangkauan harga, merek, kemasan, kebersihan,
macam ukuran, dan ketersediaan produk.
J. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah gabungan dari kata “hipo” artinya “dibawah”, dan “tesis”
artinya “kebenaran”. Secara keseluruhan hipotesis berarti “dibawah kebenaran”.
Kebenaran yang masih ada dibawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat
menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai bukti-bukti. (Arikunto,
1990: 21). Jadi hipotesis dalam penelitian ini adalah tentang sikap konsumen
terhadap atribut rokok Cap Kerbau. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan
adalah:
“Sikap konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau yang meliputi harga,
rasa, kemasan, dan merek adalah sangat baik”.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan penulis adalah studi kasus. Penelitian
studi kasus yaitu penelitian yang terperinci mengenai objek tertentu, termasuk
lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup mendalam dan menyeluruh.
Selanjutnya peneliti berusaha menemukan hubungan diantara faktor-faktor yang
ada didalamnya. Studi kasus kadang-kadang melibatkan peneliti dengan unit
terkecil seperti perusahaan atau kelompok-kelompok masyarakat tertentu (Umar
1997:29).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, saya memilih lokasi di perusahaan “PT
Kerbau” di Kotamadya “Surakarta”. Adapun waktu penelitiannya dilaksanakan
pada bulan September-Oktober 2006.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Definisi subjek penelitian adalah pihak-pihak baik individu maupun
sekelompok orang yang akan dimintai keterangan atau data-data yang penting
bagi penelitian yang sedang dilakukan, sedangkan definisi objek penelitian
adalah hal-hal yang berupa data-data penting yang akan diteliti dan dianalisis.
(Indriantoro 2002: 60, 61). Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah pihak
perusahaan dan responden yang merupakan konsumen rokok Cap Kerbau.
27
Sedangkan objek penelitiannya adalah sikap konsumen terhadap atribut rokok
Cap Kerbau, yang meliputi harga, rasa, kemasan, dan merek.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai.
Variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi variabel, skala nilai
variabel, dan perlakuan terhadap variabel (Indriantoro 2002: 61, 63). Dalam
penelitian ini, variabelnya adalah “Sikap Konsumen Terhadap Atribut Produk”.
E. Data Dan Sumber Data
Secara umum, data dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan
lewat angka, simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompok-kelompokkan
terlebih dahulu sebelum dipakai dalam proses analisis. Sumber data penelitian
merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode
pengumpulan data. Sumber data penelitian terdiri atas sumber data primer dan
sumber data sekunder (Indriantoro 2002: 145-146). Dalam penelitian ini data
yang akan digunakan adalah data primer, data sekunder.
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan,
baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain, misalnya dalam
28
bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder juga dapat diperoleh
dari buku-buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
F. Metode Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis membutuhkan data-data
penting yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis
akan menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada pihak perusahaan, baik
pemimpin perusahaan, bagian pemasaran, dan bagian-bagian lainnya untuk
memperoleh data yang diperlukan. Pendapat lain mengatakan bahwa,
wawancara adalah teknik pengumpulan data dalam metode survei yang
menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Teknik
wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan
dengan responden (Indriantoro 2002: 152). Wawancara ini dilakukan untuk
memperoleh data tentang gambaran umum perusahaan.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan dalam
pengumpulan data untuk memperoleh informasi yaitu pelaporan tentang
pribadi atau hal-hal yang diketahuinya.
29
3. Observasi
Observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian penelitian terhadap sesuatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Hal itu dapat dilakukan
dengan melihat, mengamati, dan mencatat data yang dibutuhkan sesuai
dengan masalah yang diteliti.
G. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Adalah semua penduduk di Kotamadya Surakarta yang pernah dan sedang
mengkonsumsi produk rokok Cap Kerbau.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini menggunakan 100 orang responden di
Kotamadya Surakarta yang mengkonsumsi rokok Cap Kerbau
3. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu
pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat populasi
tertentu yang sudah diketahui sebelumnya. Adapun ciri-ciri yang dimaksud
adalah semua orang di Kotamadya Surakarta yang mengkonsumsi rokok Cap
Kerbau, dan semua responden adalah berjenis kelamin pria. Pencarian data
bersifat asidental, yaitu orang-orang yang dapat dijumpai penulis saat
penelitian dilakukan.
30
H. Metode Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Untuk menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan
kecepatan dalam melakukan fungsi ukurnya, menggunakan rumus Product
Moment.
r xy= n (x∑y)-( ∑x)( ∑y)
√ n (∑x2)-( ∑x)2 . (n∑y2)-( ∑y)2
di mana:
r xy = Korelasi product moment
n = Jumlah sampel
x = Nilai masing-masing atribut
y = Nilai seluruh butir per item
Kriteria pengujian:
a. Suatu item pertanyaan dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r
tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361).
b. Suatu item pernyataan dinyatakan tidak valid jika r hitung lebih kecil dari
r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361).
2. Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat diandalkan, dapat diramalkan,
dan dapat menunjukkan tingkat ketepatan. Untuk mengetahui tingkat
reliabilitas item digunakan rumus Alpha Cronbach’s dengan rumus sebagai
berikut:
31
−
−=
VyVx
MMrtt 1
1
Keterangan:
rtt = Koefisien reliabilitas
M = Jumlah butir
Vx = Variansi butir
Vy = Variansi total
Taraf kesalahan (α ) = 0,05
Kriteria pengujian:
a. Suatu item pertanyaan dinyatakan handal jika r hitung lebih besar dari r
tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361)
b. Suatu item pernyataan dinyatakan tidak handal jika r hitung lebih kecil
dari r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361)
I. Metode Analisis Data
Dilakukan terhadap 100 orang responden yang pernah mengkonsumsi
rokok Cap Kerbau. Untuk mengolah hasil kuesioner digunakan rumus-rumus
sebagai berikut:
1. Analisis Persentase
Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik dan perilaku konsumen
yang dilakukan dengan membandingkan antara responden yang memilih dari
alternatif yang ada secara keseluruhan. (Sugiono 1997: 63).
Rumusnya sebagai berikut:
32
nx P = ---- N
di mana:
P = Jumlah persentase
nx = Jumlah yang diambil
N = Jumlah total
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Analisis ini berdasarkan atas jawaban responden dari kuesioner bagian IV.
Langkah-langkah dalam metode Analisis Prioritas Kepentingan adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan atribut-atribut apa saja yang ada di dalam rokok Cap Kerbau.
Dalam hal ini penulis telah menentukan atribut-atribut produk rokok Cap
Kerbau yang meliputi: harga, rasa, kemasan, dan merek.
b. Responden yang merupakan konsumen rokok Cap Kerbau mengurutkan
atribut-atribut produk tersebut sesuai dengan prioritas kepentingan
konsumen dalam mengkonsumsi rokok Cap Kerbau.
c. Berdasarkan atas jawaban para responden, maka kemudian memberikan
peringkat pada masing-masing atribut untuk mengetahui atribut yang
paling menentukan sikap konsumen dalam mengkonsumsi rokok Cap
Kerbau.
33
3. Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM)
Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui sikap konsumen, positif atau
negatif secara keseluruhan terhadap suatu atribut produk (Engel 1994: 353).
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
Ab = Wi |li-xi|
di mana:
Ab = Sikap konsumen secara keseluruhan
Wi = Bobot rata-rata kepentingan atribut i
li = Ideal konsumen pada atribut i
xi = Believe konsumen pada atribut i
a. Menentukan bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut-
atribut yang diteliti, dengan cara:
Nilai masing-masing atribut Wi = ------------------------------------- x 100
Jumlah nilai atribut
b. Menghitung Believe dan Ideal konsumen dalam skala
Belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen atas atribut- atribut
yang terdapat pada produk.
Rumus yang digunakan adalah:
Jumlah skor Believe Nilai Believe rata-rata = -------------------------------- Jumlah responden Believe Ideal adalah suatu kondisi yang diinginkan atau diharapkan konsumen
terhadap atribut-atribut produk rokok Cap Kerbau.
34
Rumus yang digunakan adalah:
Jumlah skor Ideal Nilai Ideal rata-rata = -------------------------------
Jumlah responden Ideal
c. Masukkan data dalam bentuk tabel, lalu masukkan ke rumus MAM
Hasilnya dapat dilihat dengan skala Likert dengan rumus:
( sikap - 1) x 100 = X
(4 - 1) x 100 = 300
langkah untuk membuat skala Likert adalah dengan membuat skala sikap
yang terdiri dari 4 interval
0 75 150 225 300 Sangat Baik Tidak baik Sangat baik tidak baik Keterangan:
bila skornya 0-75 = sangat baik
bila skornya 75-150 = baik
bila skornya 150-225 = tidak baik
bila skornya 225-300 = sangat tidak baik
Berdasarkan skala tersebut, bila hasilnya semakin kekiri, maka sikap
konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau cenderung mengarah ke
sikap yang sangat baik. Tetapi sebaliknya apabila semakin ke kanan,
maka sikap konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau mengarah ke
sikap sangat tidak baik.
35
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Tujuan Perusahaan
PT Kerbau didirikan pada tahun 1956 dimana pendiri PT Kerbau adalah
Bapak Hadi Soebroto. Waktu pertama berdiri dengan bentuk perusahaan
perseorangan yang bergerak di bidang industri rokok yang diberi nama “Tjap
Kerbau” di Jalan Kolonel Sutarto No.16, Jebres-Solo.
Mengapa diberi nama “ Cap Kerbau”? Karena sasaran utama perusahaan
adalah rakyat, dan rakyat Indonesia mayoritas adalah didesa dan pada umumnya
sebagai petani yang menggunakan Kerbau dalam membajak sawahnya. Kerbau
adalah binatang yang kuat dan tangguh, dengan demikian diharapkan PT Kerbau
kelak akan menjadi perusahaan yang tangguh dan siap menghadapi perubahan
jaman. Hal ini terbukti dengan perusahaan ini mampu bertahan hingga sekarang.
Dengan semakin berkembangnya pemasaran rokok Cap Kerbau, maka pada tahun
1970 Bapak Hadi Subroto memindahkan lokasi pabrik ke Jalan Kolonel Sugiyono
No.224 Sekip-Solo sekaligus mengubahkan badan hukum usahanya menjadi CV
Kerbau.
Pada tahun 1973 badan hukum usahanya diubah menjadi PT Kerbau
dengan akta tanggal 2 Januari 1973 nomor 4 dan diperbaiki dengan akta tanggal
10 Januari 1974 nomor 26, keduanya dibuat dihadapan Notaris Maria Theresia
Budi Santosa, SH. Anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan,
36
yang terakhir adalah dengan akta Notaris Ruth Karliena, SH nomor 87 tanggal 26
Maret 1998 tentang perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan Terbatas.
Adapun susunan pengurus PT Kerbau sebagai berikut:
Komisaris: Ibu Kamilasari
Direktur : Bapak Hadi Soebroto
Karena pendiri PT Kerbau yaitu Bapak Hadi Soebroto meninggal dunia
pada tahun 2002, maka posisi Direktur PT Kerbau diserahkan kepada anak
bungsu Beliau yaitu Bapak Budi Soebroto, perubahan ini diperkuat dengan akta
Notaris Ruth Karliena, SH nomor 7 tanggal 19 Juli 2002 tentang berita acara rapat
Perseroan bahwa susunan pengurus perusahaan telah diubah sebagai berikut:
Komisaris: Ibu Kamilasari
Direktur : Bapak Budi Soebroto
Pada mulanya PT Kerbau memperoleh pembungkus dari luar, tetapi
melihat perkembangan dan kenyataan yang dihadapi bahwa mencetak di luar
biayanya lebih tinggi dan kurang efisien, maka ada inisiatif untuk mendirikan
perusahaan percetakan sendiri karena melihat perkembangan perusahaan yang
sangat pesat. Pada tahun 1979, PT Kerbau mendirikan perusahaan percetakan
yang diberi nama “Lena Offset” yang berlokasi di Jalan Kolonel Sutarto No.16
Jebres-Solo. Percetakan ini untuk menunjang pemenuhan bahan-bahan kertas
seperti etiket, poster, stiker dan barang cetakan lain yang berguna untuk
menunjang produksi dan pemasaran rokok Cap Kerbau. Perusahaan mempunyai
tujuan, yaitu mengembangkan perusahaan sedikit demi sedikit untuk menjadi
37
lebih baik dan menjadi lebih besar dan memajukan kesejahteraan seluruh
karyawan.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan hubungan-
hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi yang
menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-
beda dalam suatu organisasi. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelas
pembagian kerja untuk masing-masing bagian. Adapun tanggung jawab, fungsi
dan tugas masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT Kerbau adalah
sebagai berikut:
38
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Direktur
Wakil Direktur
K. Prod & Pengadan bahan
K. Sie SKT
Mandor
TK. Borong
K. Sie SKM
Mandor
Teknisi & Listrik
Operator Mesin
TK. Borong
K. Pemasaran
K. Basis
Supervisor
Adm & Gudang
Sales
Driver
K. Akt & Keu
K. Sie Kasir
Kas Kecil
Akt Keu Akt Biaya Auditor
K. Gudang
G. BB G.B Jadi
HRD/Umum
Keamanan Kend
Satpam
Bengkel
Ekspedisi
Drive
39
1. Direktur
Tugas direktur selaku pimpinan perusahaan adalah menentukan kebijakan
secara menyeluruh, antara lain dalam perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan terhadap semua kegiatan yang ada dalam kegiatan operasi
perusahaan.
2. Wakil Direktur
Tugas wakil direktur adalah membantu direktur utama dalam menentukan
kebijakan secara menyeluruh antara lain dalam perencanaan,
pengorganisasian, dan pengawasan terhadap semua kegiatan yang ada dalam
kegiatan operasi perusahaan.
3. Kepala Bagian Produksi
Tugas kepala produksi adalah menentukan kebijakan dibidang produksi antara
lain dalam perencanaan, dan pengawasan terhadap kegiatan produksi produk
yang ada dalam kegiatan operasi perusahaan. Kepala Produksi dan
pengolahan bahan membawahi 2 bagian penting yaitu kepala produksi rokok
kretek, dan kepala produksi rokok filter, yang masing-masing membawahi
mandor, tukang borong, teknisi, dan operator mesin.
4. Kepala Bagian Keuangan dan Pembukuan
Manajer akuntansi dan keuangan bertanggung jawab kepada direktur utama
dan wakil direktur. Tugasnya adalah membuat sistem dan prosedur,
mengontrol segala kegiatan operasional, memeriksa serta bertanggungjawab
40
atas isi dari laporan keuangan, membukukan pemasukan dan pengeluaran kas,
mengumpulkan dan memeriksa input data untuk pembuatan laporan
keuangan, dan memeriksa laporan keuangan, mengontrol sistem dan prosedur
yang berjalan. Bagian ini membawahi bagian akuntansi keuangan, akuntansi
biaya, auditor, dan kasir.
5. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum
Manajer sumber daya manusia dan umum bertanggung jawab kepada direktur
utama dan wakil direktur. Tugasnya adalah membuat peraturan tentang
kepegawaian, mengawasi tata tertib yang berjalan, memeriksa absensi
karyawan, mengatur jadwal sopir secara berkala, membuat lowongan dan test
karyawan. Bagian ini membawahi bagian kendaraan yang meliputi bengkel,
ekspedisi, sopir, dan bagian keamanan.
6. Kepala Bagian Pemasaran
Bertanggung jawab kepada direktur utama dan wakil direktur. Tugasnya
adalah melakukan survei pangsa pasar mana yang akan dimasuki, menentukan
segmentasi pasar, membuat jadwal dan mengkoodinir semua jadwal kegiatan
pemasaran, mengevaluasi hasil penjualan, merancang dan membuat strategi
pemasaran, melaksanakan penjulan sesuai target, membuat laporan penjualan
masing-masing pangsa pasar, memeriksa laporan penjualan, menyiapkan
sarana dan prasarana kegiatan pemasaran, menyimpan semua perlengkapan
41
penunjang marketing. Bagian ini membawahi kepala basis, administrasi dan
gudang, supervisor, dan sales.
7. Kepala Bagian Gudang
Kepala bagian gudang bertanggungjawab kepada direktur dan wakil direktur.
Tugasnya adalah mengawasi dan mengontrol gudang bahan baku dan gudang
bahan jadi..
C. Personalia
1. Tenaga kerja dan Cara Merekrut Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja di PT Kerbau adalah 783 dengan rincian bagian
staff 76 orang, bagian buruh borong / harian 527 orang, (bagian SKM 77
orang dan bagian SKT 450 orang), bagian pemasaran Solo 86 orang,
pemasaran kediri 21 orang, pemasaran madiun 14 orang, pemasaran Yogya 59
orang. Adapun cara merekrut tenaga kerja adalah dengan memasang iklan di
Koran Solo Pos, Kompas, maupun dengan memasang iklan lowongan
pekerjaan di UNS, Universitas Pignatelli, dan Universitas atau sekolah
kejuruan lainnya.
2. Sistem Pengupahan
Berbagai jenis upah yang diberikan oleh PT Kerbau, yaitu:
a. Upah Bulanan
Adalah upah yang diterima oleh pekerja yang mempunyai dasar
waktu dan pembayarannya dilakukan setiap akhir bulan. Yang
42
termasuk upah bulanan ini adalah wakil direktur, kepala bagian,
staff, sopir, satpam.
b. Upah Harian atau Borongan
Adalah upah yang diterima oleh karyawan berdasarkan banyak
lintingan rokok yang dihasilkan. Upah diberikan setiap 3 hari
sekali yaitu hari Rabu dan Sabtu. Upah diberikan sesuai ketentuan
perusahaan yaitu, Rp 3.770,- / 1000 batang.
3. Jaminan Sosial
Jaminan sosial yang diberikan oleh PT Kerbau antara lain:
a. Tunjangan Hari Raya (THR)
Diberikan perusahaan kepada karyawan pada setiap hari raya
berupa tambahan gaji sebanyak gaji satu bulan.
b. Bonus
Diberikan kepada karyawan pada setiap prestasi kerja yang
dihasilkannya, misalnya bagian pemasaran diberi bonus karena
berhasil meningkatkan penjualan produk, atau bagi buruh
borongan/harian yang mampu menghasilkan produk harian
melebihi kuota yang ditetapkan.
c. Pengobatan
Diberikan pada karyawan yang sakit, terutama bagi karyawan yang
sampai menginap di rumah sakit.
43
4. Jam Kerja
PT Kerbau menerapkan jam kerja karyawan sebagai berikut. Senin-
Sabtu jam 08.00 – 17.00, dan isrirahat jam 12.00 -13.00 WIB.
D. Produksi
1. Proses Produksi
Proses produksi adalah proses mengolah bahan mentah menjadi
barang setengah jadi, dan mengolahnya lagi menjadi barang jadi yang siap
dijual dan dikonsumsi.
44
Gambar IV.2 Proses Produksi
Sumber : PT Kerbau Surakarta
Adapun keterangan bagan proses produksi tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Proses Tembakau
Tembakau dikelompokkan berdasarkan jenisnya, kemudian
masing-masing dirajang, diayak, lalu dioven / dikeringkan. Setelah
jadi, ditimbang dan dimasukkan ke dalam karung. Tiap-tiap jenis
PROSES SAUS
GUDANG BAHAN BAKU
PROSES TEMBAKAU
PROSES CENGKEH
PROSES RADUKAN
PROSES PROD SKT
PROSES PROD SKM
GUDANG PUSAT
GUDANG PEMASARAN
45
tembakau diambil sebagian sesuai resep masing-masing rokok,
dicampur, ditimbang, kemudian diserahkan ke bagian radukan
untuk proses selanjutnya.
b. Proses Cengkeh
Cengkeh dikelompokkan berdasarkan jenisnya di rendam dulu
selama kurang lebih 5 jam, kemudian dirajang. Setelah itu hasil
rajangan dijemur sekitar 5 jam sampai kering. Setelah kering,
cengkeh diangkat, ditimbang, dimasukkan ke dalam karung. Tiap
jenis cengkeh diambil sebagian sesuai resep rokok, dicampur,
ditimbang, kemudian diserahkan ke bagian radukan.
c. Proses Saus
Saus dikelompokkan berdasarkan jenisnya dicampur sesuai resep
rokok, dimasukkan ke dalam jerigen-jerigen untuk kemudian
diserahkan ke bagian radukan.
d. Proses Radukan
Tembakau dan cengkeh yang telah siap, dimasukkan ke dalam
mesin radukan untuk dicampur sambil disemprot oleh saus yang
telah tersedia. Setelah selesai, hasil campuran tembakau, cengkeh,
dan saus tadi dimasukkan ke dalam drum-drum plastik yang telah
disediakan, lalu ditimbang. Setelah itu drum-drum tadi diserahkan
46
ke bagian produksi rokok sigaret kretek tangan (SKT) atau rokok
sigaret kretek mesin (SKM).
e. Proses Produksi Rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT)
Hasil radukan yang telah matang dilinting, diketok, disortir,
setelah itu di packing, lalu perekatan pita cukai slop sampai bal.
Setelah selesai di bal, kemudian diserahkan ke bagian gudang
pusat.
f. Proses Produksi Rokok Sigaret Kretek Mesin(SKM)
Hasil radukan yang telah matang didalam mesin pembuat rokok,
setelah jadi batangan, dimasukkan ke dalam mesin packing untuk
di pack. Setelah selesai di pack, diserahkan ke bagian slodok untuk
direkati pita cukai, dislop dan di bal, setelah itu diserahkan ke
gudang pusat.
g. Gudang Pusat dan Gudang Pemasaran
Hasil rokok yang telah jadi dan masuk ke dalam gudang,
didistribusikan ke kantor-kantor agen sesuai order dari bagian
pemasaran.
2. Produk yang Dihasilkan
Saat ini PT Kerbau mempunyai beberapa produk yaitu: Kerbau
Muncul Jaya Coklat 12 batang (SKT), Forum Jaya 88
(SKT), Forum Jaya 88 Special (SKT), Colt Jaya 12 batang
47
(SKT), Forum Muncul Jaya 12 batang (SKM), Forum International 16 batang
(SKM).
E. Pemasaran
PT Kerbau dalam pemasarannya menggunakan strategi segmentasi pasar
geografis. Saat ini wilayah pemasaran PT Kerbau meliputi Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sulawesi dan Kalimantan. Untuk memasarkan produk-produk tersebut PT
Kerbau memiliki 4 kantor cabang yaitu: Perwakilan Surakarta, Perwakilan
Yogyakarta, Perwakilan Kediri, dan Perwakilan Madiun. Selain kantor cabang,
pendistribusian rokok Kerbau juga dibantu beberapa agen yaitu untuk pemasaran
daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Blora untuk memudahkan
pendistribusian disetiap wilayah pemasaran, dari agen pemasaran tersebut
disalurkan ke para pengecer atau toko, kemudian dari situ produk akan sampai ke
tangan konsumen.
G. Keuangan
Struktur modal PT Kerbau adalah dengan modal sendiri, berupa modal
saham dan aktiva tetap. Selain itu juga ada modal pinjaman dari Bank B.C.A dan
PT B.B.A.I. Sedangkan penyusunan neraca perusahaan disusun per akhir tahun,
yaitu per 31 Desember.
48
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada konsumen produk rokok Cap Kerbau di
Kotamadya Surakarta, Propinsi Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis profil konsumen rokok Cap Kerbau dan mengetahui sikap
konsumen terhadap atribut-atribut produk rokok Cap Kerbau. Alasan pemilihan
topik ini sebagai objek penelitian karena produk rokok Cap Kerbau sudah lama
dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat Surakarta, sehingga penulis tidak
mengalami kesulitan dalam mencari respondennya.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah
pertanyaan tertulis atau kuesioner kepada 100 orang responden sebagai sampel.
Sedangkan pengambilan sampelnya dilakukan dengan menggunakan metode
Purposive Sampling, yang merupakan pemilihan sekelompok subjek yang
didasarkan atas ciri-ciri atau sifat populasi tertentu yang sudah diketahui
sebelumnya.
B. Teknik Pengujian Instrumen
Pengujian Instrumen bertujuan untuk menguji tingkat kevalidan dan
keandalan dari masing-masing item. Pengujian dilakukan dengan uji coba
49
terhadap 30 responden terlebih dahulu. Cara pengujian ini menggunakan Validitas
dan Reliabilitas.
1. Pengujian Validitas
Uji validitas sebagai suatu alat ukur menunjukkan sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, menggunakan
rumus Product Moment.
r xy= n (x∑y)-( ∑x)( ∑y)
√ n (∑x2)-( ∑x)2 . (n∑y2)-( ∑y)2
di mana:
r xy = Korelasi product moment
n = Jumlah sampel
x = Nilai masing-masing atribut
y = Nilai seluruh butir per item
Kriteria pengujian:
c. Suatu item pertanyaan dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r
tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361).
d. Suatu item pernyataan dinyatakan tidak valid jika r hitung lebih kecil dari
r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361).
50
Tabel V. 1 Hasil Uji Validitas Terhadap 30 Responden
Validitas
Item Corrected Item Total Correlation
r Tabel Keterangan
1. 0,890 0,361 sahih 2. 0,756 0,361 sahih 3. 0,893 0,361 sahih 4. 0,783 0,361 sahih 5. 0,848 0,361 sahih 6. 0,558 0,361 sahih 7. 0,564 0,361 sahih 8. 0,496 0,361 sahih 9. 0,423 0,361 sahih
Ideal
10. 0,405 0,361 sahih 1. 0,826 0,361 sahih 2. 0,845 0,361 sahih 3. 0,801 0,361 sahih 4. 0,776 0,361 sahih 5. 0,612 0,361 sahih 6. 0,576 0,361 sahih 7. 0,531 0,361 sahih 8. 0,596 0,361 sahih 9. 0,607 0,361 sahih
Belief
10. 0,634 0,361 sahih
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dibandingkan dengan r tabel taraf
signifikan 5% pada r tabel, N-2 = 30-2 = 28, yaitu 0,361 (lihat lampiran tabel
distribusi R. Karena r hitung lebih besar dari r tabel, maka dapat diketahui
bahwa semua item adalah valid.
51
2. Pengujian Reliabilitas
Untuk menguji tingkat keandalan masing-masing item, maka penulis
menggunakan rumus Spearman Brown dengan menentukan rgg (koefisien
korelasi genap gasal).
2(rxy) rgg = ---------- (1+ rxy) di mana:
rgg = koefisien korelasi genap gasal
rxy = koefisien korelasi product moment
Kriteria pengujian:
c. Suatu item pertanyaan dinyatakan handal jika r hitung lebih besar dari r
tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361)
d. Suatu item pernyataan dinyatakan tidak handal jika r hitung lebih kecil
dari r tabel pada taraf signifikasi = 5% (5% = 0,05 ; r tabel = 0,361)
Rangkuman Analisis Butir Kondisi Harapan / Ideal
Jumlah butir sahih : MS = 10 Jumlah kasus semula : N = 30 Jumlah data hilang : NG = 0 Jumlah Kasus jalan : NJ = 30 Sigma X : ∑X = 1007 Sigma X Kuadrat : ∑X² = 34453 Variansi X : σ²x = 5 Variansi Y : σ²y = 22 Koefisien Alpha : rtt = 0,865 Peluang Galat : p = 0,000 Status : Andal
52
Rangkuman Analisis Butir Kondisi Yang Ada / Belief
Jumlah butir sahih : MS = 10 Jumlah kasus semula : N = 30 Jumlah data hilang : NG = 0 Jumlah Kasus jalan : NJ = 30 Sigma X : ∑X = 950 Sigma X Kuadrat : ∑X² = 30802 Variansi X : σ²x = 5 Variansi Y : σ²y = 24 Koefisien Alpha : rtt = 0,864 Peluang Galat : p = 0,000 Status : Andal
Tabel V. 2 Hasil Uji Reliabilitas Terhadap 30 Responden
Reliabilitas Cronbach’s Alpha Keterangan Ideal 0,865 Andal Belief 0,864 Andal
Dalam penelitian ini diketahui bahwa rtt Ideal 0,865 dan Belief 0,864,
kemudian dibandingkan dengan r tabel taraf signifikan 5% pada r tabel
N-2 = 30-2 = 28, yaitu 0,361. Karena r hitung lebih besar dari r tabel, maka
dapat diketahui bahwa semua item adalah andal.
C. Analisis Data
1. Analisis Profil Konsumen
Untuk menjawab rumusan masalah pertama tentang analisis profil konsumen,
Rumusnya sebagai berikut:
nx P = ---- N
53
di mana:
P = Jumlah persentase
nx = Jumlah yang diambil
N = Jumlah total
a. Jenis Kelamin
Untuk menjawab rumusan masalah pertama tentang analisis profil
konsumen yang diteliti semuanya adalah berjenis kelamin pria, dan
bertempat tinggal di Kotamadya Surakarta.
b. Profesi / pekerjaan
Tabel V. 3 Persentase Responden Berdasarkan Profesi / Pekerjaan
Profesi / Pekerjaan Jumlah Persentase Pelajar / Mahasiswa 0 0 Pegawai Negeri 0 0 Wiraswasta / Pedagang 37 37 Pegawai Swasta 18 18 TNI /Polri 0 0 Lain-lain 45 45 Jumlah 100 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen rokok Cap
Kerbau menjawab lain lain sebanyak 45%, dan isinya profesi / pekerjaan
sebagai buruh bangunan, buruh pabrik Rokok Cap Kerbau sendiri, dan
buruh pabrik lainnya, dan yang paling sedikit adalah profesi / pekerjaan
sebagai pegawai swasta.
54
c. Usia
Tabel V. 4 Persentase Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase Dibawah 20 tahun 0 0 21-30 tahun 27 27 31-40 tahun 35 35 Diatas 40 tahun 38 38 Jumlah 100 100
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen produk
rokok Cap Kerbau adalah berusia diatas 40 tahun sebanyak 38%, dan yang
paling sedikit adalah usia 21-30 tahun sebanyak 27%.
d. Status Tempat Tinggal
Tabel V. 5 Persentase Responden Berdasarkan Tempat Tinggal
Tempat Tinggal Jumlah Persentase Rumah sendiri 65 65 Kost 0 0 Kontrak 16 16 Ikut kerabat / keluarga 19 19 Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen
rokok Cap Kerbau memiliki status tempat tinggal rumah sendiri sebanyak
65%, dan yang paling sedikit adalah yang memiliki status tempat tinggal
kontrak sebanyak 16%.
55
e. Penghasilan / Uang saku
Tabel V. 6 Persentase Responden Berdasarkan Penghasilan / Uang Saku
Tempat Tinggal Jumlah Persentase Kurang dari Rp.300.000,- 0 0 Rp. 300.000,- sampai Rp. 500.000,- 66 66 Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,- 34 34 Lebih dari Rp. 1.000.000,- 0 0 Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen
rokok Cap Kerbau memiliki penghasilan / uang saku Rp. 300.000,- sampai
Rp. 500.000,-, dan yang paling sedikit adalah yang memiliki penghasilan /
uang saku Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Analisis Prioritas Kepentingan ini berguna untuk menentukan atribut yang
paling kuat menentukan sikap konsumen terhadap produk rokok Cap Kerbau
dan juga untuk menentukan Wi (bobot rata-rata atribut). Langkah-langkah
dalam Analisis Prioritas Kepentingan ini adalah:
a. Menentukan atribut yang dipertimbangkan oleh konsumen saat membeli
produk rokok Cap Kerbau. Dalam hal ini penulis telah menentukan
atribut-atribut produk yang menentukan sikap konsumen, yaitu: harga,
rasa, kemasan, dan merek.
b. Responden mengurutkan atribut-atribut produk tersebut sesuai dengan
prioritas kepentingan konsumen saat membeli produk rokok Cap Kerbau.
56
c. Langkah selanjutnya adalah menentukan urutan peringkat pada masing-
masing atribut. Dalam hal ini adalah dengan cara menentukan bobot rata-
rata masing-masing atribut, caranya adalah dengan menjumlahkan urutan
tingkat kepentingan dari ke empat atribut yang ada, yaitu:
1 + 2 + 3 + 4 = 10
d. Setelah itu menentukan bobot rata-rata atribut (Wi) dengan menggunakan
rumus:
Nilai masing-masing atribut Wi = ------------------------------------ x 100 ∑ nilai atribut
3. Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM)
Analisis ini digunakan untuk menjawab masalah kedua, yaitu bagaimana
sikap konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau yang meliputi harga, rasa,
kemasan, dan merek. Adapun langkah-langkah dalam analisis ini adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut-
atribut yang diteliti
Nilai masing-masing atribut Wi = ---------------------------------------- x 100 Jumlah nilai atribut
57
Tabel V. 7 Bobot rata-rata Atribut
Ranking Ranking Bobot rata-rata (Wi) 1 1 1/10 x 100 = 10 2 2 2/10 x 100 = 20 3 3 3/10 x 100 = 30 4 4 4/10 x 100 = 40 Σ = 10 Σ = 100
Setelah diketahui Wi, berikutnya menghitung jumlah responden untuk
setiap urutan kepentingan pada atribut harga, rasa, kemasan, dan merek
lalu hasilnya dikalikan dengan bobot rata-rata atribut produk.
Tabel V. 8 Menghitung jumlah responden untuk setiap urutan kepentingan pada masing-
masing atribut produk.
Ranking 1 2 3 4 Wi Atribut 40 30 20 10 Harga 55 30 15 0 Rasa 38 35 15 12 Kemasan 4 15 35 46 Merek 3 20 35 42
Sehingga hasil perkalian urutan tingkat kepentingan dengan jumlah
responden sebagai berikut:
1) Atribut Harga
= (55 x 40) + (30 x 30) + (15 x20) + (0 x 10)
= 2200 + 900 + 300 + 0
= 3400
58
2) Atribut Rasa
= (38 x 40) + (35 x 30) + (15 x 20) + (12 x 10)
= 1520 + 1050 +300 + 120
= 2990
3) Atribut Kemasan
= (4 x 40) + (15 x 30) + (35 x 20) + (46 x 10)
= 160 + 450 + 700 + 460
= 1770
4) Atribut Merek
= (3 x 40) + (20 x 30) + (35 x 20) + (42 x 10)
= 120 + 600 + 700 + 420
= 1840
Tabel V. 9 Hasil perkalian urutan tingkat kepentingan
Atribut Ranking Wi Hasil perkalian Kemasan 1 20 1770 Merek 2 10 1840 Rasa 3 30 2990 Harga 4 40 3400
Jadi Atribut yang paling menentukan sikap konsumen rokok Cap Kerbau
adalah Kemasan, dan yang kurang menentukan sikap konsumen adalah
Harga.
59
b. Menghitung Believe dan Ideal konsumen dalam skala
Believe adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen atas atribut-atribut
yang terdapat pada produk.
Rumus yang digunakan adalah:
Nilai Believe = skor jumlah absolut responden Believe masing-masing
atribut
Jumlah skor Believe Believe rata-rata = -------------------------------- Jumlah responden Believe Ideal adalah suatu kondisi yang diinginkan atau diharapkan konsumen
terhadap atribut-atribut produk rokok Cap Kerbau.
Rumus yang digunakan adalah:
Jumlah skor Ideal Nilai Ideal rata-rata = -------------------------------- Jumlah responden Ideal
Hasil perhitungan nilai Ideal dan Believe masing- masing atribut
berdasarkan jawaban responden:
1) Atribut Harga
Tabel V. 10 Item pertanyaan 1
Ideal Believe Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah SS 4 75 300 64 256 S 3 20 60 29 87 TS 2 5 10 5 10 STS 1 0 0 2 2 Jumlah 100 370 100 355
60
Keterangan:
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
370 Nilai Ideal rata-rata = ----- = 3,70 100 355 Nilai Believe rata-rata = ----- = 3,55 100 Selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata = 0,15
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang
sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal)
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
dipercaya (Believe) konsumen.
Tabel V. 11 Item pertanyaan 2
Ideal Believe Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah SS 4 57 228 33 132 S 3 31 93 47 141 TS 2 9 18 12 24 STS 1 3 3 8 8 Jumlah 100 342 100 305
61
342 Nilai Ideal rata-rata = ----- = 3,42 100 305 Nilai Believe rata-rata = ----- = 3,05 100 Selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata = 0,37
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang
sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal)
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
dipercaya (Believe) konsumen.
Tabel V. 12 Item Pertanyaan 3
Ideal Believe Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah SS 4 69 276 50 200 S 3 19 57 33 99 TS 2 4 8 10 20 STS 1 8 8 7 7 Jumlah 100 349 100 326
349 Nilai Ideal rata-rata = ----- = 3,49 100 326 Nilai Believe rata-rata = ----- = 3,26 100 Selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata = 0,23
Angka ini berada dalam skala 0–75 yang menunjukkan sikap yang
sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal)
62
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
dipercaya (Believe) konsumen.
Tabel V. 13 Item Pertanyaan 4
Ideal Believe Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah SS 4 55 220 53 212 S 3 33 99 34 102 TS 2 12 24 10 20 STS 1 0 0 3 3 Jumlah 100 343 100 337
343 Nilai Ideal rata-rata = ----- = 3,43 100 337 Nilai Believe rata-rata = ----- = 3,37 100 Selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata = 0,06
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang
sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal)
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
dipercaya (Believe) konsumen.
Karena pertanyaan Atribut Harga ada 4, maka total nilai Ideal rata-
rata:
3,70 + 3,42 + 3,49 + 3,43 14,04 ------------------------------- = -------- = 3,51 4 4
63
Sedangkan total nilai Believe rata- rata:
3,55 + 3,05 + 3,26 + 3,37 13,23 ------------------------------- = -------- = 3,3075 = 3,30 4 4 Sehingga selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata adalah 0,21
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang
sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal)
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
dipercaya (Believe) konsumen.
2) Atribut Rasa
Tabel V. 14 Item pertanyaaan 1
Ideal Believe Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah SS 4 38 152 40 160 S 3 51 153 48 144 TS 2 9 18 7 14 STS 1 2 2 5 5 Jumlah 100 325 100 323
325 Nilai Ideal rata-rata = ----- = 3,25 100 323 Nilai Believe rata-rata = ----- = 3,23
100
Selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata = 0,02
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang
sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal)
64
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
dipercaya (Believe) konsumen.
Tabel V. 15 Item pertanyaan 2
Ideal Believe Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah SS 4 61 244 48 192 S 3 30 90 41 123 TS 2 9 18 11 22 STS 1 0 0 0 0 Jumlah 100 352 100 337
352 Nilai Ideal rata-rata = ----- = 3,52 100 337 Nilai Believe rata-rata = ----- = 3,37 100 Selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata = 0,15
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang
sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal)
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
dipercaya (Believe) konsumen.
Karena pertanyaan Atribut Rasa ada 2, maka total nilai Ideal rata-rata
Atribut Rasa:
3,25 + 3,52 -------------- = 3,385 = 3,38 2
65
Sedangkan total nilai Believe rata-rata:
3,23 + 3,37 --------------- = 3,3 2 Sehingga selisih nilai Ideal dan Believe rata- rata adalah 0,08
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang
sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal)
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
dipercaya (Believe) konsumen.
3) Atribut Kemasan
Tabel V. 16 Item pertanyaan 1
Ideal Believe Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah SS 4 32 128 8 32 S 3 57 171 33 99 TS 2 9 18 47 94 STS 1 2 2 12 12 Jumlah 100 319 100 237
319 Nilai Ideal rata-rata = ----- = 3,19 100 237 Nilai Believe rata-rata = ----- = 2,37 100 Selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata = 0,82
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang
sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal)
66
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
dipercaya (Believe) konsumen.
Tabel V. 17 Item pertanyaan 2
Ideal Believe Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah SS 4 30 120 34 136 S 3 65 195 55 165 TS 2 5 10 11 22 STS 1 0 0 0 0 Jumlah 100 325 100 323
3,25 Nilai Ideal rata-rata = ----- = 3,25 100 323 Nilai Believe rata-rata = ----- = 3,23 100 Selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata = 0,02
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang
sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal)
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
dipercaya (Believe) konsumen.
Tabel V. 18 Item pertanyaan 3
Ideal Believe Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah SS 4 49 196 47 188 S 3 45 135 43 129 TS 2 6 12 8 16 STS 1 0 0 2 2 Jumlah 100 343 100 335
67
343 Nilai Ideal rata-rata = ----- = 3,43 100 335 Nilai Believe rata-rata = ----- = 3,35 100 Selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata = 0,08
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang
sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal)
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
dipercaya (Believe) konsumen.
Karena pertanyaan Atribut Kemasan ada 3, maka total nilai Ideal rata-
rata:
3,19 + 3,25 + 3,43 9,87 ---------------------- = ------ = 3,29 3 3
Sedangkan total nilai Believe rata-rata: 2,37 +3,23 + 3,35 8,95 ---------------------- = ------ = 2,983 = 2,98 3 3 Sehingga selisih nilai Ideal dan Believe rata- rata adalah 0,31
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang
sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal)
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
dipercaya (Believe) konsumen.
68
4) Atribut Merek
Tabel V. 19 Item pertanyaan 1
Ideal Believe Sikap Skor Absolut Jumlah Absolut Jumlah SS 4 78 312 75 300 S 3 12 36 15 45 TS 2 10 20 10 20 STS 1 0 0 0 0 Jumlah 100 368 100 365
368 Nilai Ideal rata-rata = ----- = 3,68 100 365 Nilai Believe rata-rata = ----- = 3,65 100 Selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata = 0,03
Angka ini berada dalam skala 0-75 yang menunjukkan sikap yang
sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal)
konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai dengan apa yang
dipercaya (Believe) konsumen.
c. Masukkan data dalam bentuk tabel, lalu masukkan ke rumus
MAM
Ab = Wi |li-xi|
Keterangan:
Ab = sikap konsumen secara keseluruhan
69
Wi = bobot rata-rata kepentingan atribut i
li = Ideal konsumen pada atribut i
xi = Belief konsumen pada atribut i
Tabel V. 20 Perhitungan MAM
Atribut Wi li xi (li-xi) Wi(li-xi) Harga 40 3,51 3,3075 0,2025 8,1 Rasa 30 3,385 3,3 0,085 2,55 Kemasan 20 3,283 2,983 0,3 6 Merek 10 3,68 3,59 0,09 0,9
Hasilnya dapat dilihat dengan membuat skala sikap yang terdiri dari 4
interval, sebagai berikut:
(sikap – 1) x 100 = X
(4 – 1) x 100 = 300
0 75 150 225 300 Sikap sangat baik tidak baik Sikap sangat
baik tidak baik
Keterangan:
bila skornya 0-75 = sangat baik
bila skornya 75-150 = baik
bila skornya 150-225 = tidak baik
bila skornya 225-300 = sangat tidak baik
Berdasarkan skala tersebut, bila hasilnya semakin kekiri maka sikap
konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau cenderung mengarah ke sikap
70
yang sangat baik. Tetapi sebaliknya apabila semakin ke kanan maka sikap
konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau mengarah ke sikap sangat tidak
baik.
Tabel V. 21 Sikap Responden terhadap atribut Rokok Cap Kerbau
Atribut Wi Sikap Status Harga 40 8,1 SB Rasa 30 2,55 SB Kemasan 20 6 SB Merek 10 0,9 SB
D. Pembahasan
1. Analisis Profil Konsumen
Bagian pertama kuesioner berkaitan dengan identitas responden yang
merupakan konsumen rokok Cap Kerbau. Semua responden adalah berjenis
kelamin pria dan bertempat tinggal di Kotamadya Surakarta. Responden yang
diteliti berusia 21-30 tahun sebanyak 27 orang (27%), berusia 31-40 tahun
sebanyak 35 orang (35%), dan yang berusia diatas 40 tahun sebanyak 38
orang (38%). Dari tempat tinggalnya, yang rumah sendiri 65 orang (65%),
kontrak 16 orang (16%), ikut kerabat 19 orang (19%). Dari segi profesi,
sebanyak 37 orang pedagang (37%), 18 orang pegawai swasta (18%), dan
yang sisanya sebanyak 45 orang (45%) memilih jawaban lain-lain dan isinya
adalah buruh bangunan, buruh pabrik Rokok Cap Kerbau sendiri, dan buruh
pabrik lainnya. Dari segi penghasilan, responden yang berpenghasilan
Rp.300.000,- sampai Rp.500.000,- perbulan sebanyak 66 orang (66%), dan
71
yang berpenghasilan Rp. 500.000,- sampai Rp.1.000.000,- sebanyak 34 orang
(34%).
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Analisis Prioritas Kepentingan ini berguna untuk menentukan atribut
yang paling kuat menentukan sikap konsumen terhadap produk rokok Cap
Kerbau dan juga untuk menentukan Wi (bobot rata-rata atribut) dengan cara
menentukan nilai masing- masing atribut dibagi jumlah nilai atribut lalu
dikalikan 100, maka hasilnya 40, 30, 20, 10. Setelah diketahui Wi, berikutnya
menghitung jumlah responden untuk setiap urutan kepentingan pada atribut
harga, rasa, kemasan, dan merek lalu hasilnya dikalikan dengan bobot rata-
rata atribut produk. Sehingga hasil perkalian urutan tingkat kepentingan
dengan jumlah responden sebagai berikut: Atribut Harga adalah 3400, Atribut
Rasa adalah 2990, Atribut Kemasan adalah 1770, dan Atribut Merek adalah
1840. Jadi Atribut yang paling menentukan sikap konsumen rokok Cap
Kerbau adalah Kemasan, dan yang kurang menentukan sikap konsumen
adalah Harga.
3. Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM)
Bagian kedua kuesioner berkaitan dengan sikap konsumen terhadap
atribut-atribut produk rokok Cap Kerbau. Dari hasil perhitungan masing-
masing atribut diketahui bahwa atribut merek dengan selisih nilai Ideal dan
Believe rata-rata 0,03 dan angka tersebut pada skala 0-75 ini menunjukkan
72
sikap konsumen adalah sangat baik, artinya secara keseluruhan sikap yang
diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut merek sudah sesuai dengan apa
yang dipercaya (Believe) konsumen.
Sedangkan yang urutan kedua adalah atribut rasa dengan selisih nilai
Ideal dan Believe rata-rata 0,08 dan angka tersebut pada skala 0-75 ini
menunjukkan sikap konsumen adalah sangat baik, artinya secara keseluruhan
sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai
dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
Sedangkan yang urutan ketiga adalah atribut harga dengan selisih nilai
Ideal dan Believe rata-rata 0,21 dan angka tersebut pada skala 0-75 ini
menunjukkan sikap konsumen adalah sangat baik, artinya secara keseluruhan
sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut harga sudah sesuai
dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
Dan yang merupakan urutan keempat adalah atribut kemasan dengan
selisih nilai Ideal dan Believe rata-rata 0,31 dan angka tersebut pada skala 0-
75 ini menunjukkan sikap konsumen adalah sangat baik, artinya secara
keseluruhan sikap yang diharapkan (Ideal) konsumen terhadap atribut harga
sudah sesuai dengan apa yang dipercaya (Believe) konsumen.
Jadi secara keseluruhan sikap konsumen terhadap atribut-atribut
produk rokok Cap Kerbau adalah sangat baik.
73
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Analisis Profil Konsumen
Untuk menjawab masalah pertama, profil konsumen rokok Cap Kerbau yang
diteliti semuanya adalah berjenis kelamin pria, dan bertempat tinggal di
Kotamadya Surakarta. Dari segi profesi / pekerjaan, mayoritas konsumen
rokok Cap Kerbau menjawab lain lain sebanyak 45%, dan isinya profesi /
pekerjaan sebagai buruh bangunan, buruh pabrik Rokok Cap Kerbau sendiri,
dan buruh pabrik lainnya, dan yang paling sedikit adalah profesi / pekerjaan
sebagai pegawai swasta. Dari segi usia, mayoritas konsumen produk rokok
Cap Kerbau adalah berusia diatas 40 tahun sebanyak 38%, dan yang paling
sedikit adalah usia 21-30 tahun sebanyak 27%. Dari segi status tempat tinggal,
mayoritas adalah rumah sendiri 65 orang (65%), dan yang paling sedikit
adalah kontrak 16 orang (16%). Dari segi usia, mayoritas konsumen produk
rokok Cap Kerbau adalah berusia diatas 40 tahun sebanyak 38%, dan yang
paling sedikit adalah usia 21-30 tahun sebanyak 27%. Dari segi penghasilan,
mayoritas konsumen rokok Cap Kerbau memiliki penghasilan / uang saku Rp.
74
300.000,- sampai Rp. 500.000,-, dan yang paling sedikit adalah yang memiliki
penghasilan / uang saku Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-.
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Dari analisis data, diketahui bahwa atribut kemasan paling
menentukan sikap konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi rokok Cap
Kerbau, dan yang kurang menentukan sikap konsumen adalah atribut harga.
3. Analisis Multiattribute Model (MAM)
Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM) ini digunakan untuk
menjawab masalah kedua, yaitu bagaimana sikap konsumen terhadap atribut
rokok Cap Kerbau yang meliputi harga, rasa, kemasan, dan merek.
Hasil analisis sikap konsumen menunjukkan bahwa antara harapan (Ideal) dan
keyakinan (Belief) terdapat sikap yang sangat baik.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil analisis data setelah penelitian dilakukan, penulis
dapat memberikan saran kepada pihak perusahaan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil
dalam memutuskan kebijakan pemasaran di masa depan.
1. Hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap atribut yang menduduki
peringkat utama bagi konsumen rokok Cap Kerbau adalah atribut merek. Oleh
karena itu perusahaan sebaiknya mempertahankan merek rokok Cap Kerbau.
75
2. Hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap atribut yang menduduki
peringkat paling rendah adalah atribut kemasan. Oleh karena itu perusahaan
sebaiknya meningkatkan kualitas kemasan rokok Cap Kerbau sesuai dengan
keinginan konsumen.
3. Berdasarkan dari keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan penulis. Secara
keseluruhan, sikap responden terhadap atribut-atribut rokok Cap Kerbau
adalah sangat baik, dan ini adalah hal yang harus dipertahankan dan terus
ditingkatkan.
C. Keterbatasan
Penelitian ini hanya dilakukan pada konsumen rokok Cap Kerbau di
Kotamadya Surakarta, Jawa Tengah. Oleh karena itu hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis tidak sepenuhnya dapat disimpulkan seperti diatas dan
berlaku pada sikap konsumen rokok Cap Kerbau dilain kota atau daerah.
Dalam menyelesaikan penelitian dan skripsi ini, penulis membutuhkan
waktu yang lama dan tidak bisa menyelesaikan tepat pada waktunya karena
mengalami kesulitan dalam keluarga, sehingga penulis harus bekerja keras dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya selama tinggal di Yogyakarta. Selain itu penulis
menyadari bahwa penelitian yang penulis lakukan masih kurang sempurna,
terutama dalam hal pengkajian teori dan analisis data. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.
76
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip., 1997, “Manajemen Pemasaran”, Jilid I.Jakarta: PT Prenhallindo.
Indriantoro, Nur. & Supomo, Bambang., 2002 “Metodologi Penelitian Bisnis”, Yogyakarta: BPFE.
Dajan, Anto., 1974, “Pengantar Metode Statistik”, Jilid II. Jakarta: LP3ES.
Sumarni, Murti., 1997, “Marketing Perbankan”, Yogyakarta: Liberty..
Stanton, William,J., 1995, “Dasar-dasar Pemasaran”, Jilid I. .Jakarta: Intermedia.
Stanton, William,J., 1984, “Fundamentals of Marketing”, 7th edition. New York: Mc.Graw-Hill.
Winardi., 1989, “Dasar-dasar Ilmu Manajemen”, Bandung.
Swastha, Basu & Sukotjo, Ibnu., 1998, “Perilaku Konsumen”, Yogyakarta:BPFE.
Loudon, David & Albert J. Della Bitta., 1993, “Consumen Behavior, Concept and Application”, Second edition, Singapore: Mc. Graw-Hill.
Basu Swastha & Hani Handoko., “Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku
Konsumen”, Yogyakarta:BPFE. Tjiptono, Fandy., “Strategi Pemasaran.Yogyakarta”, Yogyakarta: Andi Offset.
Gito Sudarmo & Indriyo., 1995, “Manajemen Pemasaran”.
Engel, James, F dan Miniard, PW., 1994, “Perilaku Konsumen”, Edisi 6, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.
Boyd, Harper W. Jr, Orville, C, Walkert, dan Jean Claude Larreche., 2000,
“Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global”, Jakarta: Erlangga.
77
LAMPIRAN
78
Pedoman Wawancara Secara Terstruktur
Gambaran Umum
1. Apa nama dan dimana letak perusahaan berada?
2. Kapan perusahaan didirikan dan siapa pendirinya?
3. Kapan perusahaan mulai beroperasi?
4. Faktor apa saja yang menjadi dasar pemilihan lokasi perusahaan?
Personalia
1. Berapa jumlah karyawan secara keseluruhan?
2. Bagaimana cara perusahaan dalam merekrut tenaga kerja?
3. Berapa jam kerja karyawan?
4. Bagaimana sistem penggajian karyawan?
Organisasi
1. Bagaimana struktur organisasi perusahaan?
2. Apakah tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan?
Keuangan
1. Bagaimana struktur modal perusahaan?
2. Bagaimana neraca perusahaan disusun?
Pemasaran
1. Strategi segmentasi pasar apakah yang digunakan oleh perusahaan?
2. Dimana saja wilayah pemasaran produk perusahaan?
79
3. Bagaimanakah proses pendistribusian produk dari perusahaan ke tangan
konsumen?
4. Berapakah omset penjualan perusahaan per segmen pasar dan omset
penjualan perusahaan secara keseluruhan?
Produksi
1. Produk apa sajakah yang diproduksi oleh perusahaan?
2. Bagaimanakah urutan proses produksi perusahaan?
80
Surakarta, Oktober 2006
Kepada Yth.
Bpk / Sdr
Konsumen rokok Kerbau
Di Kotamadya Surakarta
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Produk Rokok Cap Kerbau” Studi
Kasus Pada Konsumen Rokok Kerbau di Kotamadya Surakarta, sebagai syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Dengan mengambil judul tersebut maka
dengan kerendahan hati saya mohon bantuan kepada Bapak / Saudara konsumen
rokok Cap Kerbau meluangkan waktu sejenak untuk mengisi kuesioner secara jujur,
sesuai dengan kenyataan sebenarnya agar dapat dijadikan data pendukung skripsi.
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/ Saudara, saya mengucapkan banyak
terima kasih.
Hormat saya,
Aloysius Peter Vianto
81
KUESIONER SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK
ROKOK CAP KERBAU YANG MELIPUTI
HARGA, RASA, KEMASAN, DAN MEREK
I. IDENTITAS RESPONDEN
Berilah tanda silang (X) pada huruf sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya!
1. Jenis kelamin:
a. Pria.
b. Wanita.
2. Profesi/ pekerjaan Anda:
a. Pelajar/ Mahasiswa.
b. Pegawai Negeri.
c. Wiraswasta/ Pedagang.
d. Pegawai Swasta.
e. TNI/POLRI
f. Lain-lain (isi sendiri:……………………)
3. Usia Anda:
a. Dibawah 20 tahun.
b. 21 sampai 30 tahun.
c. 31 sampai 40 tahun.
d. Diatas 40 tahun.
4. Status tempat tinggal Anda:
a. Rumah sendiri.
b. Kost.
c. Kontrak.
d. Ikut kerabat keluarga.
82
5. Penghasilan/ uang saku Anda sebulan:
a. Kurang dari Rp. 300.000,-
b. Rp. 300.000,- sampai dengan Rp. 500.000,-
c. Rp. 500.000,- sampai dengan Rp. 1.000.000,-
d. Lebih dari Rp. 1.000.000,-
II. Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini menunjukkan ideal atau harapan terhadap
Atribut-atribut rokok Cap Kerbau, yang meliputi harga, rasa, kemasan, dan
merek.
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
TSS = Sangat Tidak Setuju
1. Harga rokok Cap Kerbau dapat terbeli oleh konsumen.
a. SS b. S c. TS d. STS
2. Harga rokok Cap Kerbau lebih murah dibanding dengan harga rokok
merek lain.
a. SS b. S c. TS d. STS
3. Label harga yang ditempel pada setiap bungkus rokok Cap Kerbau dapat
terbaca dengan jelas oleh konsumen.
a. SS b. S c. TS d. STS
4. Harga rokok Cap Kerbau sudah sesuai dengan kualitasnya
a. SS b. S c. TS d. STS
5. Rokok Cap Kerbau memiliki rasa yang berbeda dari rokok lain.
a. SS b. S c. TS d. STS
83
6. Rasa rokok Cap Kerbau sudah memenuhi selera konsumen.
a. SS b. S c. TS d. STS
7. Kemasan rokok Cap Kerbau sudah memenuhi standar keamanan produk.
a. SS b. S c. TS d. STS
8. Kemasan rokok Cap Kerbau dalam keadaan tidak rusak.
a. SS b. S c. TS d. STS
9. Rokok Cap Kerbau mempunyai beberapa macam kemasan sehingga dapat
disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
a. SS b. S c. TS d. STS
10. Merek rokok Cap Kerbau telah terdaftar secara resmi.
a. SS b. S c. TS d. STS
III. Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini merupakan belief atau keyakinan terhadap
atribut-atribut rokok Cap Kerbau, yang meliputi harga, rasa, kemasan, dan me
rek.
1. Harga rokok Cap Kerbau pasti dapat terbeli oleh konsumen.
a. SS b. S c. TS d. STS
2. Harga rokok Cap Kerbau jelas lebih murah dibanding dengan rokok merek
lain.
a. SS b. S c. TS d. STS
3. Label harga yang ditempel pada setiap bungkus rokok Cap Kerbau pasti
dapat terbaca dengan jelas oleh konsumen.
a. SS b. S c. TS d. STS
4. Harga rokok Cap Kerbau pasti sudah sesuai dengan kualitasnya.
a. SS b. S c. TS d. STS
5. Rasa rokok Cap Kerbau pasti sudah memenuhi selera konsumen
a. SS b. S c. TS d. STS
84
6. Rokok Cap Kerbau pasti memiliki rasa yang berbeda dari rokok lain.
a. SS b. S c. TS d. STS
7. Konsumen pasti mendapatkan kemasan rokok Cap Kerbau dalam keadaan
tidak rusak.
a. SS b. S c. TS d. STS
8. Kemasan rokok Cap Kerbau pasti sudah memenuhi standar keamanan
produk.
a. SS b. S c. TS d. STS
9. Rokok Cap Kerbau pasti mempunyai beberapa macam kemasan sehingga
dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
a. SS b. S c. TS d. STS
10. Merek rokok Cap Kerbau pasti telah terdaftar secara resmi.
a. SS b. S c. TS d. STS
IV. Atribut yang Paling Kuat Menentukan Sikap Konsumen
Pada bagian ini Saudara diharapkan mengurutkan atribut-atribut di bawah ini
dengan cara membubuhkan angka “1” pada atribut yang paling penting sampai
angka “4” pada atribut yang dianggap tidak penting.
1. ( ) Harga
2. ( ) Rasa
3. ( ) Kemasan
4. ( ) Merek
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99