Analisis Sidik Jari Forensik

7
SIDIK JARI DI LACI, GAGANG PINTU DAN PERANGKAT ALAT TELER Kronologi kasus: Kasus pembunuhan terjadi di sebuah rumah yang diketahui pemiliknya adalah sepasang suami istri, sang suami bernama John’o dan sang istri bernama bunga. Pada tempat kejadian perkara ditemukannya dua mayat yang berjenis kelamin laki-laki dengan luka tembak dibagian dada di sebuah kamar dalam kondisi telanjang. Seorang mayat yang diduga berjenis kelamin perempuan ditemukan tewas mengenaskan dengan luka bakar di sebuah gedung. Dari hasil olah TKP ditemukan beberapa barang bukti diantaranya Senjata yang rusak ditemukan di gudang yang terbakar, beserta 4 selongsong peluru yang berada di dalam sebuah kamar, sobekan kain yang berisi bercak darah dan alat pengisap narkoba. Di TKP penyidik juga memeriksa gagang pintu untuk mengambil sidik jari yang tertempel dan pada alat pengisap narkoba serta pada sebuah laci yang saat itu dalam keadaan terbuka dan berantakan. Diketahui pola sidik jari selalu ada dalam setiap tangan dan bersifat permanen. Dalam artian, dari bayi hingga dewasa pola itu tidak akan berubah sebagaimana garis tangan. Setiap jari pun memiliki pola sidik jari berbeda. Ada empat pola dasar Dermatoglyphic tentang sidik jari yang perlu diketahui, yakni Whorl atau Swirl, Arch, Loop, dan Triradius. Selain itu hanyalah variasi dari kombinasi keempat pola ini.

description

Analisis Sidik Jari Forensik

Transcript of Analisis Sidik Jari Forensik

Page 1: Analisis Sidik Jari Forensik

SIDIK JARI DI LACI, GAGANG PINTU DAN PERANGKAT ALAT TELER

Kronologi kasus:

Kasus pembunuhan terjadi di sebuah rumah yang diketahui pemiliknya adalah sepasang

suami istri, sang suami bernama John’o dan sang istri bernama bunga. Pada tempat kejadian

perkara ditemukannya dua mayat yang berjenis kelamin laki-laki dengan luka tembak dibagian

dada di sebuah kamar dalam kondisi telanjang. Seorang mayat yang diduga berjenis kelamin

perempuan ditemukan tewas mengenaskan dengan luka bakar di sebuah gedung. Dari hasil olah

TKP ditemukan beberapa barang bukti diantaranya Senjata yang rusak ditemukan di gudang

yang terbakar, beserta 4 selongsong peluru yang berada di dalam sebuah kamar, sobekan kain

yang berisi bercak darah dan alat pengisap narkoba. Di TKP penyidik juga memeriksa gagang

pintu untuk mengambil sidik jari yang tertempel dan pada alat pengisap narkoba serta pada

sebuah laci yang saat itu dalam keadaan terbuka dan berantakan. Diketahui pola sidik jari selalu

ada dalam setiap tangan dan bersifat permanen. Dalam artian, dari bayi hingga dewasa pola itu

tidak akan berubah sebagaimana garis tangan. Setiap jari pun memiliki pola sidik jari berbeda.

Ada empat pola dasar Dermatoglyphic tentang sidik jari yang perlu diketahui, yakni Whorl atau

Swirl, Arch, Loop, dan Triradius. Selain itu hanyalah variasi dari kombinasi keempat pola ini.

Setiap orang mungkin saja memiliki Whorl, Arch, atau Loop di setiap ujung jari (sidik

jari) yang berbeda, mungkin sebuah Triradius pada gunung dari Luna dan di bawah setiap jari,

dan kebanyakan orang ada juga yang mempunyai dua Whorl atau Loop di tangan lainnya. Pola-

pola dapat juga ditemukan pada ruas kedua dan ketiga di setiap jari.

Identifikasi Barang Bukti :

TKP : Di kamar tidur dan ruang tamu

Barang bukti : alat pengisap narkoba, gagang pintu dan sebuah laci yang dicurigai terdapat sidik

jari pelaku.

Page 2: Analisis Sidik Jari Forensik

Analisis Barang Bukti:

Untuk mengetahui adanya sidik jari pada barang bukti dilakukan dengan langkah

penampakan sidik jari. Karena sidik jari yang terdapat pada barang bukti susah dilihat yang

disebut juga dengan sidik jari laten maka agar dapat tampak penyidik menggunakan zat kimia,

sperti, iodin, perak klorida, dan ninhidrin.

Gambar 1. Tiga Macam Sidik Jari, dari kiri ke kanan, loop, whorl, dan arch.

Penampakan sidik jari pada gagang pintu menggunakan iodin. Iodin dikenal sebagai zat

pengoksidasi. Jika dipanaskan, iodin akan menyublim, yaitu berubah wujud dari padat menjadi

gas. Kemudian, gas iodin ini akan bereaksi dengan keringat atau minyak pada sidik jari. Reaksi

kimia ini menghasilkan warna cokelat kekuning-kuningan. Warna yang dihasilkan tidak bertahan

lama sehingga harus segera dipotret agar dapat didokumentasikan. Sesuai dengan teori diatas

maka langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan iodin, iodin diletakkan pada sebuah

gelas kaca, kemudian iodin dipanaskan untuk mendapatkan uapnya. Setelah itu gagang pintu

yang dicurigai terdapat sidik jari diuapkan dengan iodin tadi. Setelah beberapa saat, sidik cari

yang menempel pada gagang pintu mulai tampak. Kemudian setelah dirasa cukup seorang

penyidik lainnya memotret hasil penampakan sidik jari tersebut.

Penampakan sidik jari pada laci, zat kimia lain yang biasa digunakan adalah perak nitrat

dan larutan ninhidrin. Jika perak nitrat dicampurkan dengan natrium klorida, akan dihasilkan

natrium nitrat yang larut dan endapan perak klorida. Keringat dari pelaku mengandung garam

dapur (natrium klorida, NaCl) yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Pada praktiknya, larutan

perak nitrat disemprotkan ke permukaan benda yang diduga tersentuh pelaku. Setelah 5 menit,

Page 3: Analisis Sidik Jari Forensik

permukaan benda akan kering dan perak nitrat pun terlihat. Lalu, sinar terang atau ultra violet

yang disorotkan ke permukaan benda akan membuat sidik jari yang mengandung perak nitrat

terlihat. Seperti halnya iodin, warna yang dihasilkan tidak bertahan lama sehingga harus segera

dipotret agar dapat didokumentasikan. Pada barang bukti laci dilakukan penampakan sidik jari

menggunakan larutan perak nitrat. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan barang

bukti yaitu berupa laci dan menyiapkan larutan peraak nitrat. Setelah semuanya siap, kemudian

penyidik mulai menyemprotkan larutan perak nitrat pada permukaan laci, kemudian dibiarkan

beberapa saat. Setelah kurang lebih 4 menit sidik jari mulai samar-samar terlihat dan pada menit

ke 5 sidik jari mulai terlihat jelas. Setrelah itu sidik jari difoto karena penampakannya tidak

bertahan lama.

Pada barang bukti terakhir yaitu alat pengisap narkoba. Pada alat pengisap narkoba

digunakan zat kimia ninhidrin. Ninhidrin merupakan zat kimia yang dapat bereaksi dengan

minyak dan keringat menghasilkan warna ungu. Jika jari pelaku kejahatan mengandung minyak

atau keringat, lalu tertempel pada permukaan benda, sidik jarinya akan terlihat dengan cara

menyemprotkan larutan ninhidrin. Setelah dibiarkan selama 10-20 menit, akan tampak warna

ungu. Proses ini dapat dipercepat dengan memanfaatkan panas lampu. Sesuai dengan teori di

atas, dicurigai pada alat pengisap narkoba pasti terdapat sidik jari. Maka larutan ninhidrin yang

sudah disiapkan disemprotkan pada permukaan alat tersebut. Setelah 10 menit maka muncullah

sidik jari dengan warna ungu. Kemudian sidik jari yang muncul di foto untuk didokumentasikan.

Page 4: Analisis Sidik Jari Forensik

Gambar 2. Penampakan Sidik Jari Pada Permukaan Kaca

Setelah sidik jari latent ditemukan pada barang bukti yang terdapat di TKP, maka sidik

jari tersebut dicocokan dengan sidik jari tersangka atau orang yang dicurigai. Sebelum sidik jari

latent yang ditemukan di tempat kejadian perkara dibandingkan dengan sidik jari tersangka atau

sidik jari yang tersimpan di file yang tersimpan di data base Kepolisian atas nama orang tertentu,

terlebih dahulu sidik jari latent tersebut dibandingkan dengan sidik jari orang-orang yang secara

sah telah memegang sesuatu di TKP. Hal ini untuk mencocokkan sidik jari latent yang

ditemukan di TKP guna mencari ada atau tidaknya sidik jari asing (diduga pelaku) dalam tempat

kejadian perkara tersebut. Orang-orang yang dimaksud sah telah memegang sesuatu di TKP

adalah orang-orang mempunyai kepentingan dalam TKP sebelum adanya laporan kehilangan, hal

ini akan berpengaruh besar dalam penyidikan untuk mengetahui identitas pelaku, yaitu apakah

pelaku berasal dari luar lingkungan atau dari dalam lingkungan.

Kesimpulan : Dari hasil penampakan sidik jari dengan mnggunakan zat kimia yaitu

iodin, perak klorida, dan ninhidrin diketahui sidik jari tersebut dimiliki lebih dari 2 orang, karena

pada barang bukti terdapat banyak sidik jari dan sidik jari kedua korban ditemukan pada gagang

pintu dan alat pengisap narkoba. Pada laci dipastikan sidik jari dimiliki oleh pelaku pembunuhan.

Page 5: Analisis Sidik Jari Forensik

DAFTAR PUSTAKA

Saferstein, Richard.2007. Criminalistics: An Introduction to Forensic Science. Pearson

Education.Upper Saddle River.

Trozzi, Timothy A. et. al.2000. Processing Guide for Developing Latent Prints.Federal Bureau

of Investigation. Lab. Division. US Department of Justice.