ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA...

122
ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA KEYAKINAN DALAM FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Disusun Oleh : Kiki Dwi Hikmayanti NIM: 1111051000120 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA...

Page 1: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA

KEYAKINAN DALAM FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Disusun Oleh :

Kiki Dwi Hikmayanti

NIM: 1111051000120

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

1

Analisis Semiotika Toleransi Beragama dalam X'ilm

As s al amualaik um B etj ing

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Kiki Dwi HikmayantiNIM: 1111051000120

JURUS$I KOMT]IIIKASI DAN PEIIYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMTINIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

NIP: 19750606200710 I 001

2015

Page 3: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini berjudul ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT

BERBEDA KEYAKINAN DALAM FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING

telah diujikan dalam sidang munaqsyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 30 September 2015,

skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada program studi Komunikasi penyiaran Islam.

J akarta, 30 September 20 1 5

Sidang Munaqasyah

Anggota

Penguji I

Sekretaris

NIP. 19700903 199603 I 001

NIP. 19750606 200710 I 001

Page 4: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

LEMBAR PERI\IYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh Gelar sarjana strata satu (Sl) di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di universitas Islam Negeri (urN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli karya saya atau

merupakan tiruan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 30 Septemb er 2015

Kiki Dwi Hikmayanti

l.

)

aJ.

Page 5: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

i

ABSTRAK

Kiki Dwi Hikmayanti

1111051000120

Analisis Semiotika Toleransi Antar Umat Berbeda Keyakinan Dalam Film

Assalamualaikum Beijing

Film dapat dikatakan sebagai media komunikasi yang unik, karena sifatnya

yang bergerak secara bebas dan tetap, penerjemahannya langsung melalui

gambar-gambar visual dan suara yang nyata, juga memiliki kesanggupan untuk

menangani berbagai subjek yang tidak terbatas ragamnya. Fungsi film diantaranya

adalah sebagai media informasi dan media sosial, karena melalui film masyarakat

dapat melihat secara nyata apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat tertentu

pada masa tertentu. Assalamualaikum Beijing merupakan film bergenre drama

religi. Film yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto ini memberikan gambaran

mengenai toleransi beragama antar umat berbeda keyakinan yang dilakukan oleh

tokoh Asma dan Zhong Wen.

Rumusan masalah penelitian ini yaitu Bagaimana cara bersikap toleransi

terhadap umat berkeyakinan lain dalam film Assalamualaikum Beijing dilihat dari

makna denotasi? Bagaimana cara bersikap toleransi terhadap umat berkeyakinan

lain dalam film Assalamualaikum Beijing dilihat dari makna konotasi?

Bagaimana cara bersikap toleransi terhadap umat berkeyakinan lain dalam film

Assalamualaikum Beijing dilihat dari makna mitos?

Melihat konteks penelitian ini, tinjauan teoritis yang digunakan adalah teori

analisis semiotik dengan menggunakan model Roland Barthes. Teknik

pengumpulan data dengan meneliti scene-scene yang ditampilkan dalam film

Assalamualaikum Beijing. Peneliti juga melakukan document research sebagai

teknik pengumpulan data, menelaah dan mengkaji buku, majalah, internet, dan

literature-literature lainnya yang memiliki relevansi dengan materi dalam

penelitian ini. Serta dilakukan wawancara dan dokumentasi dengan Asisten

Sutradara Film Assalamualaikum Beijing oleh Bapak Tebe Reviadi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

semiotik yang bersifat kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan

paradigma kontstruktivis yang berasumsi bahwa apa yang nyata (reality)

merupakan konstruksi dalam fikiran individu. Objek penelitian terfokus pada

delapan adegan dalam film Assalamualaikum Beijing, dimana adegan-adegan

tersebut berkaitan dengan rumusan masalah dan menggambarkan sikap toleransi

umat berbeda keyakinan.

Setelah melihat dan mengamati delapan adegan film yang diteliti, maka

kesimpulannya adalah toleransi antar umat berbeda keyakinan dalam film

Assalamualaikum Beijing digambarkan melalui sikap Asma yang menghargai

informasi yang diberikan Zhong Wen mengenai sejarah masjid Xi’an di China,

dan sikap Zhong Wen yang berkeyakinan Agnostik yang menghormati Asma

untuk melakukan ibadah.

Keyword: Film, Assalamualaikum Beijing, Toleransi beragama.

Page 6: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT.

Dialah tempat bersandar, dan sumber kenikmatan hidup yang tanpa batas,

Rahman dan Rahim tetap menghiasi asma-Nya, sehingga penulis diberikan

kekuatan fisik dan psikis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

Analisis Semiotika Toleransi Beragama Dalam Film Assalamualaikum Beijing.

Shalawat beserta salam tetap tercurahkan atas penghulu umat manusia

Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan para pengikutnya yang

telah membuka pintu keimanan yang bertauhidkan kebenaran, kearifan hidup

manusia dan pencerahan atas kegelapan manusia serta uswatun hasanah yang

dijadikan sebuah pelajaran bagi muslim dan muslimah hingga akhir zaman.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkan penulis menyampaikan rasa

hormat dan ucapan terimakasih pada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah

memberikan bantuan dan dorongan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada.

1. Dr. Arief Subhan M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi, beserta wakil-wakil Dekan.

2. Masran, DRS, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam (KPI).

3. Fita Faturokhmah, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam (KPI).

4. Drs. Jumroni, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Page 7: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

iii

5. Ade Masturi, MA, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan serta inspirasi

yang sangat berharga untuk penulis.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi yang selama

ini telah memberikan ilmu pengetahuan. Semoga ilmu yang diberika

bermanfaat.

7. Segenap pemimpin dan karyawan Perpustakaan Utama dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melayani

penulis dalam mempergunakan buku-buku dan literatur yang penulis

butuhkan selama penyusunan skripsi ini.

8. Kedua orangtua tercinta bapak Hikmat Maulana, S.Pd., M.Si., dan Ibu

Sudarsih Mimin, S.Pd., atas segala kasih sayang, perhatian, nasehat,

dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

9. Kakak-kakak tercinta yaitu Chandra Kurniawan dan Sarlita Trisna

Tika, yang telah memberi semangat dan masukan-masukan agar

penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Amriyanto Palulu, ST yang telah memberi semangat dan dukungan

kepada penulis agar tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi

ini.

11. Sahabat seperjuangan, KPI D 2011, Leli, Rya, Tria, Dita, Nay, Ita,

Syifa, Azizah, Rani, Nadliroh, Fitri, Rina, Uus, Hasna, Faisal,

Luqman, Faiz, Ganjar, Zahid, Ican, Alwan, Diva, Wawi, Mamik, Azat,

Anhar, Fauzan, Kahfi yang telah bersama-sama berjuang dari masuk

Page 8: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

iv

Universitas, dan selalu menjadi tempat untuk bertukar pikiran serta

berbagi pengalaman yang berharga selama berada dibangku kuliah.

12. Sahabat dari SMA yaitu Sheila yang selalu memberikan semangat dan

masukan agar dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

13. Teman-teman KKN Pelita, Lulu, Laili, Ilma, Ahda, Dini, Danti, Ajo,

Adam, Naufan, Medi yang saat ini tengah berjuang juga menyusun

skripsi di fakultas masing-masing.

Harapan peneliti semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca,

khususnya mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pengantar dalam penelitian ini, akhir kata penulis berharap

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya.

Jakarta, September 2015

Penulis

Page 9: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................ 3

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................................... 4

D. Metodologi Penelitian ................................................................... 5

E. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 10

BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................... 11

A. Tinjauan Mengenai Semiotika ...................................................... 11

1. Pengertian Semiotika ................................................................ 11

2. Tanda dan Makna Semiotika .................................................... 12

3. Teori Semiotika Menurut Roland Barthes ................................ 16

B. Tinjauan Umum Tentang Film ...................................................... 20

1. Definisi Film ............................................................................. 20

2. Unsur-Unsur dalam Film .......................................................... 23

3. Unsur-Unsur Pembentuk Film .................................................. 26

4. Struktur Film ............................................................................ 28

C. Definisi Toleransi Agama ............................................................. 30

1. Pengertian Toleransi ................................................................. 30

2. Makna Agama .......................................................................... 35

3. Pengertian Toleransi Beragama ................................................ 38

BAB 3 GAMBARAN UMUM ........................................................................ 41

A. Latar Belakang Pembuatan Film Assalamualaikum Beijing......... 41

Page 10: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

vi

B. Sinopsis Film Assalamualaikum Beijing ...................................... 43

C. Profil Sutradara Film Assalamualaikum Beijing .......................... 49

D. Profil Maxima Pictures.................................................................. 50

E. Profil Tim Produksi Film Assalamualaikum Beijing .................... 51

F. Profil Pemain Film Assalamualaikum Beijing .............................. 52

G. Keunggulan Film Assalamualaikum Beijing ................................ 58

BAB 4 TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN .............................................. 60

A. Semiotika dalam Film Assalamualaikum Beijing ......................... 60

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 100

A. Kesimpulan.................................................................................... 100

B. Saran .............................................................................................. 102

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 103

LAMPIRAN ..................................................................................................... 107

Page 11: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Scene 1 ............................................................................................. 62

Tabel 4.2 Scene 2 ............................................................................................. 66

Tabel 4.3 Scene 3 ............................................................................................. 72

Tabel 4.4 Scene 4 ............................................................................................. 76

Tabel 4.5 Scene 5 ............................................................................................. 80

Tabel 4.6 Scene 6 ............................................................................................. 85

Tabel 4.7 Scene 7 ............................................................................................. 90

Tabel 4.8 Scene 8 ............................................................................................. 97

Page 12: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Signifikansi Dua Tahap .............................................................. 17

Gambar 3.1 Cover Novel Assalamualaikum Beijing ..................................... 41

Gambar 3.2 Poster Film Assalamualaikum Beijing ....................................... 43

Gambar 3.3 Cuplikan Adegan Film Assalamualaikum Beijing ..................... 44

Gambar 3.4 Cuplikan Adegan Film Assalamualaikum Beijing ..................... 45

Gambar 3.5 Cuplikan Adegan Film Assalamualaikum Beijing ..................... 47

Gambar 3.6 Guntur Soeharjanto .................................................................... 49

Gambar 3.7 Revalina S. Temat ...................................................................... 52

Gambar 3.8 Morgan Oey................................................................................ 53

Gambar 3.9 Laudya Cynthia Bella ................................................................. 55

Gambar 3.10 Deddy Mahendra Desta .............................................................. 56

Gambar 3.11 Cynthia Ramlan .......................................................................... 57

Gambar 3.12 Ibnu Jamil ................................................................................... 58

Page 13: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Film dapat dikatakan sebagai media komunikasi yang unik dibanding

dengan media lainnya, karena sifatnya yang bergerak secara bebas dan tetap,

penerjemahannya langsung melalui gambar-gambar visual dan suara yang

nyata, juga memiliki kesanggupan untuk menangani berbagai subjek yang tidak

terbatas ragamnya.1

Film dalam arti sempit adalah penyajian gambar lewat layar lebar,

tetapi dalam pengertian yang lebih luas bisa juga termasuk yang disiarkan di

TV.2 Film adalah sebuah proses sejarah atau proses budaya suatu masyarakat

yang disajikan dalam bentuk gambar hidup. Film juga merupakan karya cipta

manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Fungsi film

diantaranya adalah sebagai media informasi dan media sosial, karena melalui

film masyarakat dapat melihat secara nyata apa yang terjadi di tengah-tengah

masyarakat tertentu pada masa tertentu.3

Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang paling

digemari oleh kebanyakan orang. Dalam pembuatan film tidaklah mudah dan

tidak sesingkat seperti kita menonton film. Proses pembuatan film memerlukan

waktu yang lama, biaya yang tidak sedikit, dan diperlukannya proses pemikiran

1Adi Pranajaya, Film dan Masyarakat Sebuah Pengantar (Jakarta: BPSDM Citra Pusat

Perfilman H. Usman Ismail, 2000), h. 6. 2Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008),

h. 136. 3Kalarensi Naibaho, Film; Pelestarian; Karya; Akses; Seni; Masyarakat (Visi Pustaka

Vol.10 No.2, 2008), h. 1-2.

Page 14: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

2

dan proses teknik dalam pembuatannya. Proses pemikiran yaitu berupa

pencarian ide-ide, gagasan dan cerita yang kemudian digarap menjadi bentuk

film. Salah satunya film yang menarik, diangkat kisahnya dari sebuah novel

National Best Seller karya penulis ternama yaitu Asma Nadia yang kemudian

dibuat menjadi sebuah film yang berjudul Assalamualaikum Beijing.

Film yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto yang tayang pada

tanggal 30 Desember 2014 ini dibintangi oleh sederet aktor dan aktris yang

sudah tidak asing lagi di dunia perfilman, seperti Revalina S. Temat sebagai

tokoh utama film Assalamualaikum Beijing yang sudah tidak diragukan lagi

bakat aktingnya dan dia sudah berhasil mendapatkan nominasi Pemeran Utama

Wanita Terbaik FFI 2009 dan 2014.4

Film Assalamualaikum Beijing menurut Asisten Sutradara Tebe

Reviadi mengandung makna toleransi dimana film ini ditonjolkan mengenai

toleransi antara dua orang berbeda keyakinan yang dilakukan oleh tokoh Asma

dan Zhong Wen.5

Film Assalamualaikum Beijing merupakan film yang bergenre drama

religi yang mengisahkan tentang tokoh Asma dan Zhong Wen yang mana

keduanya memiliki perbedaan keyakinan dalam sisi agama. Asma yang

beragama Islam suatu hari ketika berada di Beijing dan hendak pergi kesuatu

tempat, namun kemudian ia tidak mengetahui halte dimana ia harus berhenti.

Kemudian ia bertemu dengan Zhong Wen, seorang laki-laki asal China yang

berbeda keyakinan dengan Asma dan kemudian memberitahu Asma di halte

4“Revalina S. Temat” artikel diakses pada 11 Mei 2015 dari

http://www.festivalfilmbandung.com/2015/02/assalammualaikum-beijing-cenat-cenut-.html?m=1, 5 Wawancara Pribadi dengan Tebe Reviadi, Jakarta 6 Agustus 2015.

Page 15: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

3

mana ia harus turun dan berujung dengan perkenalan. Kemudian hubungan

mereka berlanjut sampai ketika mereka bertemu kembali disebuah masjid tua

di China yaitu masjid Xi’an. Zhong Wen menceritakan mengenai sejarah

masjid tersebut kepada Asma. Semakin lama mereka pun semakin akrab tanpa

menghiraukan adanya perbedaan antara mereka, baik perbedaan agama, suku,

budaya, ras, dan lain-lain.

Penulis ingin melihat sisi film Assalamualaikum Beijing terutama dari

segi toleransi antar umat yang memiliki perbedaan dalam keyakinan yaitu

antara seseorang yang beragama Islam dengan seseorang yang berkeyakinan

Agnostik. Keunikan film Assalamualaikum Beijing terletak pada bahasa

komunikasi yang digunakan yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Asing (Inggris

dan Mandarin).

Dari apa yang telah dipaparkan diatas, maka penulis ingin melakukan

penelitian sekaligus dijadikan judul skripsi yaitu: “Analisis Semiotika

Toleransi Antar Umat Berbeda Keyakinan Dalam Film Assalamualaikum

Beijing”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penulisan skripsi ini membatasi pada pengambilan adegan-adegan

film Assalamualaikum Beijing. Dari sekian banyak adegan, hanya delapan

adegan yang memiliki kesesuaian dengan judul yang diangkat oleh

penulis, dalam tujuh adegan tersebut dianggap memiliki simbol yang

Page 16: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

4

mewakili bagaimana makna denotasi, konotasi dan mitos yang

berhubungan dengan adanya toleransi antar umat berbeda keyakinan. Dan

ada satu adegan yang memperlihatkan bagaimana Zhong Wen

memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana cara bersikap toleransi terhadap umat berkeyakinan lain

dalam film Assalamualaikum Beijing dilihat dari makna denotasi?

b. Bagaimana cara bersikap toleransi terhadap umat berkeyakinan lain

dalam film Assalamualaikum Beijing dilihat dari makna konotasi?

c. Bagaimana cara bersikap toleransi terhadap umat berkeyakinan lain

dalam film Assalamualaikum Beijing dilihat dari makna mitos?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, secara spesifik penelitian ini

bertujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana cara bersikap toleransi terhadap umat

berkeyakinan lain dalam film Assalamualaikum Beijing dilihat dari

makna denotasi.

b. Untuk mengetahui bagaimana cara bersikap toleransi terhadap umat

berkeyakinan lain dalam film Assalamualaikum Beijing dilihat dari

makna konotasi.

Page 17: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

5

c. Untuk mengetahui bagaimana cara bersikap toleransi terhadap umat

berkeyakinan lain dalam film Assalamualaikum Beijing dilihat dari

makna mitos.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dengan adanya penelitian ini adalah:

a. Manfaat Akademisi

Penelitian ini diharapkan bisa memperkaya khasanah ilmu

komunikasi melalui film untuk fakultas Ilmu Komunikasi khususnya

Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membuka cakrawala audiens

untuk memaknai pesan dalam film, dapat menghargai sinema

Indonesia dan lebih kritis dalam memilih film yang bermutu.

D. Metodelogi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme, hal ini dikarenakan

paham yang menempatkan pentingnya pengamatan dan objektivitas dalam

menemukan suatu realitas atas ilmu pengetahuan. Secara ontologis, aliran

ini menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk konstruksi

mental yang didasarkan pada pengalaman sosial, bersifat lokal dan

spesifik, serta bergantung pada pihak yang melakukannya. Karena itu,

realitas yang diamati oleh seseorang tidak bisa digeneralisasikan kepada

semua orang sebagaimana yang biasa dilakukan dikalangan positivis atau

Page 18: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

6

post-positivis. Aliran ini menyatakan bahwa hubungan epistimologis

antara pengamat dan objek merupakan satu kesatuan, subjektif, dan

merupakan hasil perpaduan interaksi antara keduanya.

Secara metodologis, aliran ini menerapkan metode hermeneutika dan

dialektika dalam proses mencapai kebenaran. Metode pertama dilakukan

melalui identifikasi kebenaran atau konstruksi pendapat orang per orang,

sedangkan metode kedua mencoba untuk membandingkan dan

menyilangkan, untuk memperoleh suatu konsensus kebenaran yang

disepakati bersama. Dengan demikian, hasil akhir dari suatu kebenaran

merupakan perpaduan pendapat yang bersifat relatif, subjektif, dan

spesifik mengenai hal-hal tertentu.6

Manusia dalam banyak hal memiliki kebebasan untuk bertindak diluar

batas kontrol struktur dan pranata sosialnya dimana individu berasal.

Manusia secara aktif dan kreatif mengambangkan dirinya melalui respon

terhadap stimulus dalam dunia kognitifnya. Karena itu, paradigma definisi

sosial lebih tertarik terhadap apa yang ada dalam pemikiran manusia

tentang proses sosial, terutama para pengikut interaksi simbolis.

Dikutip dari buku Konstruksi Sosial Media Massa menurut Hidayat,

dalam penjelasan ontologi paradigma konstruktivis, realitas merupakan

konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu. Namun, kebenaran suatu

realitas sosial bersifat nisbi, yang berlaku sesuai konteks spesifik yang

dinilai relevan oleh pelaku sosial.7

6Agus Salim, Teori & Paradigma Penelitian Sosial (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), h.

71-72. 7Burhan Bungin, Komunikasi Sosial Media Massa (Jakarta: Prenada Media Group, 2008),

h. 11.

Page 19: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

7

Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis karena peneliti ingin

menggali bagaimana sikap toleransi terhadap umat yang berbeda

keyakinan dalam film Assalamualaikum Beijing.

2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan

pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analisis, yaitu penelitian

yang memberikan gambaran secara objektif, dengan menggambarkan

pesan-pesan dalam film Assalamualaikum Beijing.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotik

dengan menggunakan model Roland Barthes, yang berfokus pada gagasan

tentang signifikasi dua tahap (two order of signification). Yang mana

signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier (penanda)

dan signified (petanda) di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal.

Barthes menyebutnya sebagai denotasi, yaitu makna paling nyata dari

tanda. Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukan

signifikasi tahap kedua. Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan

dengan isi, tanda bekerja melalui mitos (myth). Mitos adalah bagaimana

kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas

atau gejala alam.8

3. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah film Assalamualaikum

Beijing. Sedangkan objeknya adalah potongan gambar atau visual yang

terdapat dalam film Assalamualaikum Beijing yang memiliki makna

8Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 127-128.

Page 20: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

8

denotasi, konotasi dan mitos berkaitan dengan rumusan masalah

penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data-data dikumpulkan melalui cara observasi,

yaitu mengamati langsung secara mendalam data-data yang sesuai dengan

pertanyaan penelitian yakni peneliti hanya meneliti scene-scene yang

ditampilkan dalam film Assalamualaikum Beijing. Selain itu peneliti juga

melakukan document research sebagai teknik pengumpulan data, yakni

dengan menelaah dan mengkaji buku, majalah, internet, dan literatur-

literatur lainnya yang memiliki relevansi dengan materi dalam penelitian

ini.

Pengumpulan data yang dilakukan peneliti juga berupa wawancara

dan dokumentasi dengan Asisten Sutradara Film Assalamualaikum Beijing

yaitu dengan Bapak Tebe Reviadi.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dimulai

dengan mengklasifikasikan adegan-adegan dalam film Assalamualaikum

Beijing yang sesuai dengan rumusan masalah penelitian. Kemudian, data

dianalisis dengan model semiotik Roland Barthes yaitu dengan cara

mencari makna denotasi, konotasi dan mitos dalam setiap masing-masing

adegan yang menghasilkan tanda secara objektif untuk memahami makna

yang tersirat dalam film Assalamualaikum Beijing.

Page 21: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

9

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka yang menginspirasi peneliti dari skripsi-skripsi

terdahulu diantaranya adalah:

a. “Analisis Semiotik Terhadap Film In The Name Of God”, oleh Hani

Taqiyya, tahun 2011, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Konsentrasi

Jurnalistik. Objek yang diteliti tentang makna denotasi, konotasi dan

mitos yang mempresentasikan konsep-konsep jihad Islam yang

mengacu pada model semiotik Roland Barthes.

b. “Analisis Semiotika Film Dokumenter Kiri Hijau Kanan Merah”, oleh

Ima Rahmawati, tahun 2014, mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

Konsentrasi Jurnalistik. Objek yang diteliti tentang kiprah Munir

sebagai pejuang HAM dengan menggunakan model semiotik Roland

Barthes.

c. “Analisis Narasi terhadap Film Cinta tapi Beda dalam Perspektif

Komunikasi Antaragama dan Budaya”, oleh Sri Hayati, tahun 2013,

mahasiswa Fakultas Dakwan dan Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, Konsentrasi Jurnalistik. Objek yang diteliti

adalah percintaan beda agama dengan menggunakan model analisis

narasi Tvzetan Todorov.

Dari beberapa skripsi tersebut maka penulis mengambil kesimpulan

bahwa belum ada mahasiswa/i yang meneliti tentang Analisis Semiotika

Page 22: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

10

Toleransi Antar Umat Berbeda Keyakinan Dalam Film Assalamualaikum

Beijing di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam melihat gambaran dan uraian

mengenai pembahasan-pembahasan tertentu di dalam skripsi ini, maka dari itu,

peneliti menyusun sistematika penulisan ini ke dalam lima bab. Dalam bab-bab

tersebut mengandung beberapa sub bab yang akan dipaparkan secara terperinci,

adapun sistematika penulisan dapat dilihat sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN : Terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan

dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodelogi

Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI : Dalam bab ini berisikan tentang pengertian

Tinjauan Mengenai Semiotika, Tinjauan Umum Tentang Film, Definisi

Toleransi Agama.

BAB III GAMBARAN UMUM FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING

: Dalam bab ini berisi gambaran film Assalamualaikum Beijing, latar belakang

pembuatan film Assalamualaikum Beijing, sinopsis film, profil sutradara,

profil Maxima Pictures, profil tim produksi, profil pemain, dan keunggulan

film.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN : Dalam bab ini

menjabarkan temuan dan analisis semiotika film Assalamualaikum Beijing,

narasi adegan yang diteliti, makna konotasi, denotasi dan mitos.

BAB V PENUTUP : Dalam bab terakhir ini berisi penutup mengenai

kesimpulan dan saran.

Page 23: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Mengenai Semiotika

1. Pengertian Semiotika

Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari bahasa Yunani

yaitu semion yang artinya adalah “tanda”. Tanda didefinisikan sebagai

sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat

dianggap yang mewakili sesuatu yang lain.

Secara terminologis, semiotik adalah ilmu yang mempelajari

sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan

sebagai tanda. Van Zoest mendefinisikan semiotik sebagai “ilmu tanda

(sign) dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya antara lain cara

berfungsinya, hubungannya dengan kata lain, pengiriman dan

penerimaannya oleh mereka yang mempergunakannya”.

Preminger mengatakan bahwa semiotik adalah ilmu tentang tanda-

tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan

kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik itu mempelajari sistem-

sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda

tersebut mempunyai arti.1

Semiotika sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial

memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang

disebut “tanda” dengan demikian semiotika mempelajari hakekat tentang

keberadaan tanda, baik itu dikonstruksikan oleh simbol dan kata-kata yang

1Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 96.

Page 24: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

12

digunakan dalam konteks sosial.2 Semiotika dipakai sebagai pendekatan

untuk menganalisa sesuatu baik itu berupa teks gambar ataupun simbol di

dalam media cetak ataupun elektronik. Dengan asumsi media itu sendiri

dikomunikasikan dengan simbol dan kata.

2. Tanda dan Makna dalam Semiotika

a. Tanda

Semua model makna memiliki bentuk yang secara luas serupa atau

mirip. Masing-masing memperhatikan tiga unsur yang mesti ada dalam

setiap studi tentang makna. Ketiga unsur tersebut adalah tanda, acuan

tanda, dan pengguna tanda.

Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, bisa dipersepsi

indra kita, tanda mengacu pada sesuatu di luar tanda itu sendiri, dan

bergantung pada pengamatan oleh penggunanya sehingga bisa disebut

tanda.

Suprapto mengatakan: “Tanda dalam acuannya dan

penggunaannya sebagai tiga titik dalam segitiga. Masing-masing

terkait erat pada dua yang lainnya, dan dapat dipahami dalam artian

pihak lain”.3

Lebih lanjut Suprapto mengatakan :

“Tanda terdiri atas bentuk fisik plus konsep mental yang terkait,

dan konsep ini merupakan pemahaman atas realitas eksternal”.4

2Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), h. 87.

3Suprapto, Tommy, Pengantar Teori Komunikasi (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006), h.

114. 4Suprapto, Tommy, Pengantar Teori Komunikasi (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006), h.

114.

Page 25: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

13

Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa tanda terdiri pada realitas hanya melalui konsep

orang yang menggunakannya.

b. Kategori-Kategori Tanda

Suprapto menjelaskan berbagai cara dalam meyampaikan makna

dengan membuat tiga kategori tanda yang masing-masing menunjukkan

hubungan berbeda di antara tanda dan objeknya atau apa yang

diacunya.

(1) Ikon adalah tanda yang memunculkan kembali benda atau realitas

yang ditandainya, misalnya foto atau peta.

(2) Indeks ada hubungan langsung antara tanda dan objeknya. Ia

merupakan tanda yang hubungan eksistensionalnya langsung

dengan objeknya.

(3) Simbol adalah tanda yang memiliki hubungan dengan objeknya

berdasarkan konvensi, kesepakatan atau aturan kata-kata

umumnya adalah simbol.5

Tommy Suprapto dalam bukunya yang berjudul “Pengantar

Teori Komunikasi”, mengemukakan beberapa pokok pikiran tentang

makna dan tanda dalam proses komunikasi, diantaranya adalah sebagai

berikut:

(1) Dalam proses komunikasi, seperangkat tanda merupakan hal yang

penting karena ini merupakan pesan yang harus dipahami oleh

5Suprapto, Tommy, Pengantar Teori Komunikasi (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006), h.

120.

Page 26: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

14

komunikan. Komunikan harus menciptakan makna yang terkait

dengan makna yang dibuat oleh komunikator. Semakin banyak

kita berbagi kode yang sama, makin banyak kita menggunakan

sistem tanda yang semakin sama.

(2) Tanda-tanda (sign) adalah basis dari seluruh kegiatan komunikasi.

Manusia dengan perantara tanda dapat melakukan komunikasi

dengan sesamanya. Kajian tentang tanda dalam proses komunikasi

tersebut sering disebut semiotika komunikasi.

(3) Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi

tanda, yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam

faktor dalam komunikasi, yaitu: pengirim, penerima kode (sistem

tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan hal yang

dibicarakan.

(4) Semiotika mempunyai 3 bidang, yaitu :

a) Tanda itu sendiri. Hal ini terdiri atas aturan tentang berbagai

tanda yang berbeda, cara tanda-tanda yang berbeda itu dalam

menyampaikan makna, dan cara tanda-tanda itu terkait dengan

manusia yang menggunakannya.

b) Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Studi ini

mencakup cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi

kebutuhan suatu masyarakat atau budaya atau untuk

mengeksploitasi selama komunikasi yang tersedia

mentransmisinya.

Page 27: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

15

c) Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Ini pada

gilirannya bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-

tanda itu untuk keberadaan dan bentuknya sendiri.6

c. Makna

Semiotik berusaha menggali hakikat sistem tanda yang beranjak

keluar kaidah tata bahasa dan sintaksis dan yang mengatur arti teks

yang rumit, tersembunyi, dan bergantung pada kebudayaan. Hal ini

kemudian menimbulkan perhatian pada makna tambahan (connotative)

dan arti penunjukan (dennotative), kaitan dan kesan yang ditimbulkan

dan diungkapkan melalui penggunaan dan kombinasi tanda.

Menurut Alex Sobur,7 makna sebuah tanda sangat dipengaruhi

oleh tanda yang lain.

“Makna dianggap sebagai fenomena yang bisa dilihat sebagai

kombinasi beberapa unsur dengan setiap unsur itu. Secara

sendiri-sendiri, unsur tersebut tidak mempunyai makna

sepenuhnya”.

Menurut Aminuddin mengatakan :

“Makna adalah hubungan antara bahasa dan dunia luar yang telah

disepakati bersama oleh para pemakai bahasa sehingga dapat

dimengerti”.8

6Suprapto, Tommy, Pengantar Teori Komunikasi (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006),

h.123 7Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), h. 126.

8Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra (Bandung: PT Sinar Baru Algesindo,

2000), h.153.

Page 28: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

16

Dalam pandangan Sumadiria, makna dibagi menjadi tiga

tingkatan, yakni 9:

(1) Makna menjadi isi abstraksi dalam kegiatan bernalar secara logis

sehingga membuahkan proposisi kebahasaan.

(2) Makna menjadi isi dari suatu bentuk kebahasaan.

(3) Makna menjadi isi komunikasi yang mampu membuahkan

informasi tertentu.

Sebuah makna berasal dari petanda-petanda yang dibuat manusia,

ditentukan oleh kultur atau subkultur yang dimilikinya yang merupakan

konsep mental yang digunakan dalam membagi realitas dan

mengkategorikannya sehingga manusia dapat memahami realitas tersebut.

3. Teori Semiotik Menurut Roland Barthes

Roland Barthes adalah penerus pemikiran Saussure, Saussure

tertarik pada cara kompleks pembentukan kalimat dan cara bentuk-bentuk

kalimat menentukan makna, akan tetapi kurang tertarik pada kenyataan

bahwa kalimat yang sama bisa menyampaikan makna yang berbeda pada

orang yang berbeda situasinya. Roland Barthes meneruskan pemikiran

tersebut dengan menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman

personal dan kultural penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks

dengan konvensi yang dialami diharapkan oleh penggunanya. Gagasan

barthes ini dikenal dengan “order of signification” (signifikansi dua tahap),

mencakup denotasi (makna sebenarnya sesuai kamus) dan konotasi

(makna ganda yang lahir dari pengalaman kultural dan personal). Di

9Sumadiria, AS Haris, Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature (Bandung: PT

Refika Aditama, 2006), h. 26.

Page 29: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

17

sinilah titik perbedaan Saussure dan Barthes meskipun Barthes tetap

mempergunakan istilah signifier-signified yang diusung Saussure.10

Salah satu teori Sausurre yang dikembangkan Barthes adalah

signifikansi. Teori tersebut membicarakan dikotomi signifier (penanda)

dan signified (pertanda), menurut Sausurre, bahasa sebagai sebuah sistem

tanda terdiri atas dua aspek yang tidak terpisahkan. Signifier adalah aspek

formal atau bunyi, sedangkan signfied adalah aspek makna atau konsep.

Kesatuan diantara keduanya disebut tanda. Relasi tersebut menunjukkan

bahwa jika citra akustis berubah, berubah pula konsepnya, demikian juga

sebaliknya.11

First Order Second Order

Reality Signs Culture

Form

Content

Gambar 2.1 Signifikansi Dua Tahap 12

10

Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques (Yogyakarta: Penerbitan Universitas

Atma Jaya Yogyakarta, 1999), h. 15. 11

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 32. 12

Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 127.

Denotati

on Signifie

Connota

tion

Myth

Page 30: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

18

Roland Barthes membuat sebuah model sistematis dalam

menganalisis makna dari tanda-tanda. Fokus perhatian Barthes lebih

tertuju kepada gagasan tentang signifikansi dua tahap. Pada gambar diatas,

Barthes seperti yang dikutip Fiske menjelaskan signifikansi tahap pertama

merupakan hubungan antara signifier dan signified di dalam sebuah tanda

terhadap realitas eksternal. Barthes menyebutnya sebagai denotasi.

Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk signifikasi tahap

kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu

dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari

kebudayaannya. Pada signifikansi tahap kedua yang berkaitan dengan isi,

tanda bekerja melalui mitos.

Dalam teori Barthes semiotika menjadi dua tingkatan pertandaan,

yaitu:

a. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan

penanda dan petanda pada realitas, menghasilkan makna yang

eksplisit, langsung dan pasti.

b. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan

penanda dan petanda yang didalamnya beroperasi makna yang tidak

eksplisit, tidak langsung dan tidak pasti.13

Teori Roland Barthes (1915-1980), dalam teorinya Barthes

mengembangkan semiotika menjadi dua tingkatan pertandaan, yaitu

tingkat denotasi dan konotasi. Kata konotasi berasal dari bahasa latin

connotare, “menjadi makna” dan mengarah pada tanda-tanda kultural yang

13

Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 127.

Page 31: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

19

terpisah atau berbeda dengan kata (dan bentuk-bentuk lain dari

komunikasi). Kata melibatkan simbol-simbol, historis dan hal-hal yang

berhubungan dengan emosional. Roland Barthes, semiotikus terkemuka

dari Prancis dalam bukunya Mythologies (1972) memaparkan konotasi dari

berbagai aspek kehidupan keseharian orang Prancis, seperti steak dan

frites, deterjen, mobil ciotron dan gulat. Menurutnya, tujuannya untuk

membawakan dunia tentang “apa-yang terjadi tanpa-mengatakan” dan

menunjukan konotasi dunia tersebut dan secara lebih luas basis

ideologinya.

Sedangkan denotasi, dipihak lain menunjukan arti literatur atau

yang eksplisit dari kata-kata dan fenomena yang lain. Sebagai contoh

boneka barbie menunjukan boneka mainan, yang dipasarkan pertama kali

pada tahun 1959, dengan tinggi 11,5 inci, dengan ukuran dada 5,25 inci,

tinggi pinggang 3 inci dan pinggul 4,25 inci. Sementara konotasi dari

boneka barbie, secara kontras penuh kontroversi.14

Menurut sebagian

orang bahwa boneka barbie tersebut adalah lambang atau simbol dari

emansipasi wanita.

Bagi Barthes, mitos adalah sistem semiologis urutan kedua atau

metabahasa. Mitos adalah bahasa kedua yang berbicara tentang bahasa

tingkat pertama (penanda dan petanda) yang membentuk makna denotatif

menjadi penanda pada urutan kedua pada makna mitologis konotatif.15

Produksi mitos dalam teks membantu pembaca untuk

menggambarkan situasi sosial budaya, mungkin juga politik yang ada

14

Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques (Yogyakarta: Penerbitan Universitas

Atma Jaya Yogyakarta, 1999), h. 15. 15

Tommy Christomy, Semiotika Budaya (Depok: PPKB Universitas Indonesia, 2004), h. 94.

Page 32: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

20

disekelilingnya. Bagaimanapun mitos juga mempunyai dimensi tambahan

yang disebut naturalisasi. Melaluinya sistem makna menjadi masuk akal

dan diterima apa adanya pada suatu masa, dan mungkin tidak untuk masa

yang lain.

Pemikiran Barthes tentang mitos nampaknya masih melanjutkan

apa yang diandaikan Saussure tentang hubungan bahasa dan makna atau

antara penanda dan petanda. Tetapi yang dilakukan Barthes sesungguhnya

melampaui apa yang lakukan Saussure. Bagi Barthes, mitos bermain pada

wilayah pertandaan tingkat kedua atau pada tingkat konotasi bahasa.

Barthes menambah pengertian ini menjadi makna pada tingkat konotasi.

Konotasi bagi Barthes justru mendenotasikan sesuatu hal yang ia nyatakan

sebagai mitos, dan mitos ini mempunyai konotasi terhadap ideologi

tertentu.16

B. Tinjauan Umum Tentang Film

1. Definisi Film

Menurut Undang-Undang Perfilman No. 6 tahun 1992, Bab 1, Pasal

1, film adalah karya cipta seni dan budaya dan merupakan media

komunikasi massa pandang dan dengar yang dibuat berdasarkan asas

sinematografi dengan cara di rekam pada pita selluloid, pita video, piringan

hitam atau bahan hasil penemuan lainnya dalam bentuk, jenis, ukuran,

melalui proses kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya yang dapat

ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan lainnya.

16

Tedi Permadi, “Mitos” artikel diakses pada 8 Agustus 2015 dari

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/197006242

006041-TEDI_PERMADI/Mendekontruksi_Mitos_Mitos_Masa_Kini_sebuah_Resume.pdf

Page 33: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

21

Film sebagai media komunikasi massa yang dipertunjukan di

bioskop dengan jenis cerita yang terdiri dari film drama, komedi, musik,

action, horror anak-anak, dan science fiction. Film berkembang menjadi

sebuah media ekspresi dan mempunyai nilai komersial yang tinggi.17

Secara etimologis film adalah gambar hidup atau cerita hidup.18

Sebagai industri (an industry), film adalah sesuatu yang merupakan bagian

dari produksi ekonomi suatu masyarakat dan ia mesti dipandang dalam

hubungannya dengan produk-produk lainnya. Sebagai komunikasi

(communication), film merupakan bagian penting dari sistem yang

digunakan oleh para individu dan kelompok untuk mengirim dan menerima

pesan (send and receive messages).19

Film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan

muatan pesan (message) dibaliknya, tanpa pernah berlaku sebaliknya. Film

selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat,

dan kemudian memproyeksikannya ke atas layar.20

Film telah menjadi media komunikasi audio visual yang akrab

dinikmati oleh segenap masyarakat dari berbagai rentang usia dan latar

belakang sosial. Kekuatan dan kemampuan film dalam menjangkau banyak

segmen sosial, lantas membuat para ahli bahwa film memiliki potensi untuk

mempengaruhi khalayaknya.21

17

Askurifai Baksin, Membuat Film Indie Itu Gampang (Bandung: Katarsis, 2003), h. 6. 18

Gatot Prakoso, Film Pinggiran-Antalogi Film Pendek, Eksperimental & Dokumenter

(Jakarta: Fatma Press, FFTV-IKJ dengan YLP, 1997), h. 22. 19

Idy Subandy Ibrahim, Budaya Populer sebagai Komunikasi; Dinamika Popscape dan

Mediascape di Indonesia Kontemporer (Yogyakarta: Jalasutra, 2011), h. 190. 20

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 127. 21

Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 127.

Page 34: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

22

Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film

terutama adalah ingin memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat

terkandung fungsi informatif maupun edukatif, bahkan persuasif. Fungsi

edukasi dapat tercapai bila film nasional memproduksi film-film sejarah

yang objektif, atau film dokumenter dan film yang diangkat dari kehidupan

sehari-hari secara berimbang.22

Film memberi dampak pada setiap penontonnya, baik itu dampak

positif maupun dampak negatif. Melalui pesan yang terkandung di

dalamnya, film mampu memberi pengaruh bahkan mengubah dan

membentuk karakter penontonnya.

Dalam menyampaikan pesan kepada khalayak, sutradara

menggunakan imajinasinya untuk mempresentasikan suatu pesan melalui

film dengan mengikuti unsur-unsur yang menyangkut eksposisi (penyajian

secara langsung atau tidak langsung). Tidak sedikit film yang mengangkat

cerita nyata atau sungguh-sungguh terjadi dalam masyarakat. Banyak

muatan-muatan pesan ideologis di dalamnya, sehingga pada akhirnya dapat

mempengaruhi pola pikir para penontonnya. Sebagai gambar yang bergerak,

film adalah reproduksi dari kenyataan seperti apa adanya. Pada hakikatnya,

semua film adalah dokumen sosial dan budaya yang membantu

mengkomunikasikan zaman ketika film itu dibuat bahkan sekalipun ia tak

pernah dimaksudkan untuk itu.23

22

Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2004), h. 136. 23

Idy Subandy Ibrahim, Budaya Populer sebagai Komunikasi; Dinamika Popscape dan

Mediascape di Indonesia Kontemporer (Yogyakarta: Jalasutra, 2011), h. 191.

Page 35: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

23

2. Unsur-unsur Dalam Film

Sebagai alat komunikasi massa untuk bercerita, film memiliki unsur

yang tidak dimiliki media massa lainnya. Adapun unsur-unsur yang

berkaitan dengan film adalah:

a. Skenario

Skenario adalah rencana untuk pelakonan film berupa naskah.

Skenario berisi sinopsis, deskripsi treatment (deskripsi peran), break

down, rencana shot, dan dialog.24

Skenario film adalah naskah cerita film

yang ditulis dengan berpegang pada standar atau aturan-aturan tertentu.

Skenario ditulis dengan tekanan yang lebih mengutamakan visualisasi

dari sebuah situasi atau peristiwa melalui adegan demi adegan yang jelas

pengungkapannya. Penulis skenario film adalah seseorang yang menulis

naskah cerita yang akan difilmkan. Naskah skenario yang ditulis penulis

skenario itulah yang kemudian digarap atau diwujudkan sutradara

menjadi sebuah karya film.25

b. Produser

Unsur paling utama (tertinggi) dalam suatu tim kerja produksi atau

pembuatan film adalah produser. Karena produserlah yang menyandang

atau mempersiapkan dana yang dipergunakan untuk pembiayaan

produksi film. Produser merupakan pihak yang bertanggungjawab

terhadap berbagai hal yang diperlukan dalam proses pembuatan film.

Selain dana, ide atau gagasan, produser juga harus menyediakan naskah

24

Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), h. 11. 25

“Pengertian Sejarah dan Unsur-Unsur Film diakses pada tanggal 8 Juni 2015 dari

http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-sejarah-dan-unsur-unsur-film.html

Page 36: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

24

yang akan difilmkan, serta sejumlah hal lainnya yang diperlukan dalam

kaitan proses produksi film.

c. Sutradara

Sutradara adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap

proses pembuatan film di luar hal-hal yang berkaitan dengan dana dan

properti lainnya. Karena itu biasanya sutradara menempati posisi sebagai

orang penting kedua di dalam suatu tim kerja produksi film. Di dalam

proses pembuatan film, sutradara bertugas mengarahkan seluruh alur dan

proses pemindahan suatu cerita atau informasi dari naskah skenario

kedalam aktivitas produksi.

d. Penata Kamera (Kameramen)

Penata kamera atau yang dikenal dengan sebutan kameramen adalah

seseorang yang bertanggungjawab dalam proses perekaman

(pengambilan) gambar di dalam kerja pembuatan film. Karena itu,

seorang penata kamera atau kameramen dituntut untuk mampu

menghadirkan cerita yang menarik, mempesona dan menyentuh emosi

penonton melalui gambar demi gambar yang direkamnya di dalam

kamera. Di dalam tim kerja produksi film, penata kamera memimpin

departemen kamera.

e. Penata Artistik

Penata artistik (art director) adalah seseorang yang bertugas untuk

menampilkan cita rasa artistik pada sebuah film yang diproduksi.

Sebelum suatu cerita divisualisasikan ke dalam film, penata artistik

setelah terlebih dulu mendapat penjelasan dari sutradara untuk membuat

Page 37: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

25

gambaran kasar adegan demi adegan di dalam sketsa, baik secara hitam

putih maupun berwarna. Tugas seorang penata artistik di antaranya

menyediakan sejumlah sarana seperti lingkungan kejadian, tata rias, tata

pakaian, perlengkapan-perlengkapan yang akan digunakan para pelaku

(pemeran) film dan lainnya.

f. Penata Musik

Penata musik adalah seseorang yang bertugas atau

bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pengisian suara musik tersebut.

Seorang penata musik dituntut tidak hanya sekadar menguasai musik,

tetapi juga harus memiliki kemampuan atau kepekaan dalam mencerna

cerita atau pesan yang disampaikan oleh film.

g. Editor

Baik atau tidaknya sebuah film yang diproduksi akhirnya akan

ditentukan pula oleh seorang editor yang bertugas mengedit gambar demi

gambar dalam film tersebut. Jadi, editor adalah seseorang yang bertugas

atau bertanggungjawab dalam proses pengeditan gambar.

h. Pengisi dan Penata Suara

Pengisi suara adalah seseorang yang bertugas mengisi suara

pemeran atau pemain film. Jadi, tidak semua pemeran film menggunakan

suaranya sendiri dalam berdialog di film. Penata suara adalah seseorang

atau pihak yang bertanggungjawab dalam menentukan baik atau tidaknya

hasil suara yang terekam dalam sebuah film. Di dalam tim kerja produksi

film, penata suara bertanggungjawab memimpin departemen suara.

Page 38: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

26

i. Bintang Film (Pemeran)

Bintang film atau pemeran film dan biasa juga disebut aktor dan

aktris adalah mereka yang memerankan atau membintangi sebuah film

yang diproduksi dengan memerankan tokoh-tokoh yang ada di dalam

cerita film tersebut sesuai skenario yang ada. Keberhasilan sebuah film

tidak bisa lepas dari keberhasilan para aktor dan aktris dalam

memerankan tokoh-tokoh yang diperankan sesuai dengan tuntutan

skenario (cerita film), terutama dalam menampilkan watak dan karakter

tokoh-tokohnya. Pemeran dalam sebuah film terbagi atas dua, yaitu

pemeran utama (tokoh utama) dan pemeran pembantu (piguran).26

3. Unsur-Unsur Pembentuk Film

Secara umum film dapat dibagi atas dua unsur pembentuk, yakni unsur

naratif dan unsur semantik, dua unsur tersebut saling berinteraksi dan

berkesinambungan satu sama lain.

(1) Unsur Naratif

Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film. Dalam

hal ini unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu adalah

elemen-elemennya. Mereka saling berinteraksi satu sama lain untuk

membuat sebuah jalinan peristiwa yang memiliki maksud dan tujuan,

serta terikat dengan sebuah aturan yaitu hokum kausalitas (logika sebab

akibat).27

26

“Pengertian Sejarah dan Unsur-Unsur Film” diakses pada tanggal 8 Juni 2015 dari

http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-sejarah-dan-unsur-unsur-film.html 27

Himawan Pratista, Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustka, 2009), h. 1-2.

Page 39: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

27

(2) Unsur Sinematik

Unsur sinematik merupakan aspek-aspek teknis dalam produksi sebuah

film. Dalam unsur sinematik terdapat empat elemen pokok, yaitu:

a. Mise-en-scene, yaitu segala sesuatu yang terdapat didepan kamera

seperti komposisi gambar, setting tempat, alat peraga (property),

actor (gerakan actor di dalam set), kostum (wardrobe) dan

pencahayaan (lighting).

b. Sinematografi, yaitu segala bentuk aktifitas kamera dan filmnya serta

kaitan aktifitas kamera tersebut dengan objek yang akan diambil.

Sinematografi merupakan sebuah bentuk seni yang sangat unik untuk

gambar bergerak.28

Dalam sinematografi ini juga terdapat beberapa

teknis sudut pengambilan gambar dan juga ukuran gambar dalam

sebuah frame, berikut ini adalah penjelasannya:

1) Bird Eye View adalah suatu teknik pengambilan gambar yang

dilakukan juru kamera dengan posisi kamera di atas ketinggian

objek yang direkam.29

Sudut pengambilan ini misalnya dilakukan

dari helikopter atau dari gedung bertingkat tinggi.

2) High angle adalah sudut pengambilan gambar dengan posisi

kamera tepat berada di atas objek, teknik pengambilan gambar

seperti ini memiliki arti dramatik yaitu kecil atau terpuruk.

3) Low Angle adalah sudut pengambilan gambar dengan posisi

kamera berada dari bawah objek, sudut pengambilan gambar

28

Himawan Pratista, Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2009), h.17. 29

Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2006), h. 121.

Page 40: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

28

dengan posisi kamera berada dari bawah objek, sudut

pengambilan gambar ini adalah kebalikan dari high angle.

4) Eye Level adalah sudut pengambilan gambar yang sejajar dengan

posisi objek. Posisi kamera dan objek sejajar sehingga gambar

yang diperoleh tidak ke atas atau ke bawah. Teknik pengambilan

gambar eye level ini tidak menghasilkan efek dramatik tertentu.

5) Frog Eye adalah sudut pengambilan gambar yang dilakukan juru

kamera dengan posisi sudut pengambilan gambar yang dilakukan

juru kamera dengan ketinggian kamera sejajar dengan dasar (alas)

kedudukan objek atau dengan ketinggian yang lebih rendah dari

dasar (alas) kedudukan objek.30

4. Struktur Film

Film merupakan suatu kesatuan gambar yang dibangun melalui

kumpulan dari shot-shot, scene, sequence, dan totalitas sehingga inilah yang

disebut struktur dari sebuah film.

a. Shot

Shot adalah suatu peristiwa yang direkam oleh kamera. Shot

merupakan proses perekaman gambar (satu kali take) sejak kamera

diaktifkan (on) hingga dimatikan (off).

Sekumpulan shot biasanya dapat dikelompokan menjadi sebuah

adegan. Satu adegan bisa berjumlah belasan hingga puluhan shot. Satu

shot dapat berdurasi satu detik, beberapa menit bahkan beberapa jam.

30

Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2006), h. 121-124.

Page 41: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

29

Dalam dunia simatografi kode shot dinamakan dengan basic shot,

basic shot adalah shot dasar yang dibangun untuk menampilkan

seseorang pada ukuran-ukuran (size) tertentu. Berikut adalah bentuk-

bentuk tampilan dari setiap shot :

1) Close Up (CU), sebuah shot yang menampilkan wajah

seseorang dengan ukuran penuh.

2) Medium Close Up (MCU), menampilkan seseorang dengan

ukuran dada keatas.

3) Medium Shot (MS), memperlihatkan tampilan seseorang dari

batas pinggang keatas.

4) Medium Long Shot (MLS), menampilkan ukuran seseorang

sebatas atas lutut atau bawah lutut.

5) Long Shot (LS), menampilkan seseorang secara utuh mulai dari

kepala hingga kaki.

6) Big Close Up (BCU), bagian dari close Up, ukuranya lebih

kecil daripada close up.

7) Extrim Close Up (ECU), gambar yang dihasilkan hanya fokus

pada satu bagian saja.

8) Very Long Shot (VLS), latar subjek lebih dominan daripada

subjek sendiri.

9) Extrim Long Shot (ELS), tidak menonjolkan subjek, penekanan

pada latar dimana subjek berada.31

31

Joni Arman Hamid, Dasar-Dasar Fotografi dan Kamera Televisi (2014), h. 12-21.

Page 42: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

30

b. Scene (adegan)

Scene adalah gabungan dari beberapa shot yang menimbulkan satu

pengertian yang utuh. Membangun satu scene sama dengan membangun

sebuah kalimat yang terdiri dari awal, pengembangan atau pemaknaan,

dan terakhir bagian penutup.

Satu segmen pendek dari keseluruhan cerita yang memperlihatkan

satu aksi berkesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu, isi (cerita),

tema, karakter atau motif.

c. Sequence

Sequence adalah satu segmen besar yang memperlihatkan satu

peristiwa yang utuh. Satu sequence umumnya terdiri dari beberapa

adegan yang saling berhubungan.32

Dalam karya literature, sequence

bisa diibaratkan babak atau sekumpulan bab.

C. Definisi Toleransi Agama

1. Pengertian Toleransi

Toleransi dalam bahasa Arab yaitu tasamuh yang berarti memberikan

kebebasan terhadap orang dan kelompok lain untuk beribadah, dan

mengatur kehidupan mereka selama tidak bertentangan dengan kondisi

stabilitas masyarakat.33

Toleransi adalah kesediaan menerima kenyataan pendapat yang

berbeda-beda tentang kebenaran yang dianut. Dapat menghargai keyakinan

32

Heru Effendy, Mari membuat film, panduan menjadi produser (Jakarta: CV Pedoman

Ilmu Jaya, 1986), h. 35. 33

Dawam Rahardjo, Mujiburrahman, Andreas A. Yewangoe, Franz Magnis Suseno,

Martin, Merayakan kebebasan beragama: bunga rampai menyambut 70 tahun Djohan Effendi

(Jakarta: ICRP & Buku Kompas, 2009), h. 328.

Page 43: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

31

orang lain terhadap agama yang dipeluknya, serta memberikan kebebasan

untuk menjalankan perintah agama yang dianutnya dengan tidak bersikap

mencela atau memusuhinya. Toleransi dalam hidup beragama bukan berarti

meninggalkan prinsip agama masing-masing.34

Toleransi juga mengindikasikan adanya kesediaan untuk menerima

keyakinan orang lain yang dianut. Adapun toleransi beragama dipahami

sebagai sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai

macam perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat

istiadat, budaya, serta agama, atau yang lebih populer dengan sebutan

inklusivisme, pluralism, dan multikulturalisme.35

Seperti yang dijelaskan

dalam firman Allah SWT Q.S. Al-Hujurat:13 :

أكرمكبي يهبالىبسإوبخلقىبكممهذكروأوثىوجعلىبكمشعىببوقببئللتعبرفىاإن لل ى م

ليمخبير لل أتقبكمإن

Artinya :

“Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-

bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah

ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Alllah

maha mengetahui dan maha pengenal.” (Q.S. Al-Hujurat:13)

Toleransi beragama tidak terbatas antar pemeluk-pemeluk agama

lainnya, tidak bersikap reaktif dan menentang, perlu adanya pendekatan

secara musyawarah untuk saling memberikan informasi dan argumentasi

agar tidak menimbulkan ketegangan-ketegangan.

34

Thoyib I.M dan Sugiyanto, Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatan (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2002), h. 180. 35

“Definisi Toleransi” diakses pada 27 Agustus 2015 dari www.academia.edu

Page 44: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

32

Dalam Islam dinyatakan agar menghormati dan menghargai penganut

agama yang berbeda, dan mengajarkan amar ma’ruf nahi munkar yang

artinya melakukan kebaikan dan tidak melakukan kejahatan, mengarahkan

supaya hidup rukun, hidup sejahtera material dan spiritual. Seperti yang

telah di jelaskan dalam Q.S. Al Mumtahanah ayat 8-9:

هييبركم يهولميررجىكممني ني هالييهلميقبتلىكمفاال اليىهبكملل

المقسطيه)۸( يحب لل وهموتقسطىاإليهمإن أنتبر

هييبركم يهوأخرجىكممني ني هالييهقبتلىكمفاال إومبيىهبكملل

لىإخراجكمأنتىلىهمومهيتىلهمفأولئكهمالظبلمىن(٩) وظبهروا

Artinya:

“Allah tidak melarangmu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap

orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak

mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang berlaku adil (8). Sesungguhnya Allah hanya melarang

kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang

memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari

kampung halamanmu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu.

Barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah

orang yang zalim (9).” (Q.S. Al Mumtahanah ayat 8-9)

Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada halangan bagi umat muslim

untuk berlaku baik, berbuat adil terhadap non muslim selama tidak

membahayakan agama dan umat Islam. Akan tetapi Allah juga

mengingatkan umat Islam bahwa hubungan dengan non muslim itu ada

batasnya, yakni bilamana golongan lain memusuhi agama dan umat Islam,

maka Allah melarang untuk bersahabat dengan mereka. Bahkan dalam

situasi dan kondisi demikian umat Islam diwajibkan berjihad dengan jiwa

Page 45: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

33

dan raga serta harta dan bendanya untuk mempertahankan Islam. Dalam

Islam, Al-Qur’an telah memberi petunjuk bagaimana berdialog yang baik,

sehingga bisa menghasilkan sikap saling pengertian, bukan saling berselisih

dan kemudian terlibat konflik.

Dalam hidup beragama dan bermasyarakat, umat manusia harus

bersifat lapang dada, berjiwa besar dan tidak melakukan perbuatan tercela,

tidak mengucapkan kata-kata yang menyinggung perasaan orang lain dan

tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan keresahan hati orang

lain serta tidak mengganggu ketenangan beribadat.

Menerima adanya perbedaan agama yang ada merupakan sikap yang

harus dimiliki oleh setiap manusia dalam hidup beragama dan

bermasyarakat. Kesediaan menerima kenyataan kemajemukan dalam

pendapat dan agama, bersedia menerima kemajemukan masyarakat dengan

tindakan tidak bersikap reaksi dan menentang, dihargai dan dihormati.

Setiap ajaran agama mengandung ajaran keimanan atau kaidah-kaidah asasi

yang dipercayai kebenarannya secara mutlak, yang bersumber kepada

wahyu Ilahi yang diturunkan untuk umat manusia, dijadikan nilai dan norma

hidup kemasyarakatan dan Negara.36

Adapun kaitannya dengan agama, toleransi beragama adalah toleransi

yang mencakup masalah-masalah keyakinan pada diri manusia yang

berhubungan dengan akidah atau yang berhubungan dengan ke-Tuhanan

yang diyakininya. Seseorang harus diberikan kebebasan untuk menyakini

dan memeluk agama (mempunyai akidah) masing-masing yang dipilih serta

36

Thoyib I.M dan Sugiyanto, Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatan (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2002), h. 180-181.

Page 46: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

34

memberikan penghormatan atas pelaksanaan ajaran-ajaran yang dianut atau

yang diyakininya.

Toleransi mengandung maksud supaya membolehkan terbentuknya

sistem yang menjamin terjaminnya pribadi, harta benda dan unsur-unsur

minoritas yang terdapat pada masyarakat dengan menghormati agama,

moralitas dan lembaga-lembaga mereka serta menghargai pendapat orang

lain serta perbedaan-perbedaan yang ada di lingkungannya tanpa harus

berselisih dengan sesamanya karena hanya berbeda keyakinan atau agama.

Toleransi beragama mempunyai arti sikap lapang dada seseorang untuk

menghormati dan membiarkan pemeluk agama untuk melaksanakan ibadah

mereka menurut ajaran dan ketentuan agama masing-masing yang diyakini

tanpa ada yang mengganggu atau memaksakan baik dari orang lain maupun

dari keluarganya sekalipun.37

Toleransi tidak hanya dilakukan antar

kesesama pemeluk agama, tapi dengan yang tidak memiliki agama

sekalipun.

Toleransi dibedakan menjadi dua, yaitu toleransi pasif dan toleransi

aktif. Toleransi pasif adalah sikap menerima perbedaan sebagai sesuatu

yang nyata dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, tidak ada cara lain

kecuali menerima perbedaan itu sebagai suatu fakta. Sedangkan toleransi

aktif adalah toleransi yang tidak hanya sekadar berhenti pada sikap

penerimaan terhadap kenyataan dari keragaman yang ada, akan tetapi

toleransi yang diwujudkan dalam sikap membangun ko-eksistensi aktif

dengan terlibat aktif dalam keragaman tersebut. Toleransi semacam ini

37

H.M. Ali dkk, Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik (Jakarta: Bulan

Bintang, 1989), h. 83.

Page 47: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

35

memungkinkan penganut agama yang berbeda untuk berdialog secara aktif

dan bekerja sama dalam berbagai bidang.38

Dari apa yang telah dipaparkan diatas dapat diartikan bahwa toleransi

merupakan sikap menenggang, membiarkan, membolehkan, baik berupa

pendirian, kepercayaan, dan kelakuan yang dimiliki seseorang atas yang

lainnya. Dengan kata lain toleransi adalah sikap lapang dada terhadap

prinsip orang lain. Toleransi bukan berarti seseorang harus mengorbankan

kepercayaan atau prinsip yang dianutnya. Dalam toleransi sebaliknya

tercermin sikap yang kuat atau istiqamah untuk memegangi keyakinan atau

pendapatnya sendiri.

2. Makna Agama

Kata “Agama” dalam bahasa Indonesia sama artinya dengan kata

“religien” dalam bahasa Inggris, sedangkan dalam bahasa Belanda disebut

dengan “Religie”, yang kemudian diambil katanya dalam bahasa Indonesia

menjadi Religi. Kata religi berasal dari bahasa Latin “Religere” yang

berarti “to gather to gether” (berkumpul bersama-sama) atau “Religare”

yang berarti “faster” (mengikat, ikatan atau pengikatan diri).39

Agama sebagai suatu keyakinan yang dianut oleh suatu kelompok atau

masyarakat menjadi norma dan nilai yang diyakini, dipercayai, diimani

sebagai suatu referensi, karena norma dan nilai mempunyai fungsi-fungsi

tertentu. Fungsi-fungsi tersebut yang dirumuskan dalam tugas dan fungsi

38

“Toleransi Pasif dan Toleransi Aktif” artikel diakses pada 14 September 2015 dari

http://www.uin-alauddin.ac.id/download-01%20Sabara.pdf 39

Thoyib I.M dan Sugiyanto, Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatan (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2002), h. 2.

Page 48: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

36

agama. Fungsi agama dan lembaga keagamaan berfungsi sebagai lembaga

pendidikan, pengawasan, pemupukan persaudaraan, dan lain-lain.40

Menurut Harun Nasution agama mengandung arti ikatan yang harus

dipegang dan dipatuhi oleh manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari

suatu kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap dengan pancaindera,

namun mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan

manusia sehari-hari.41

Agama merupakan suatu hal yang dapat dijadikan sandaran bagi

penganutnya jika terjadi hal-hal yang berada diluar jangkauan dan

kemampuannya karena sifatnya yang supra-natural sehingga diharapkan

dapat mengatasi masalah-masalah yang non-empiris.42

Adapun fungsi agama yaitu peran agama dalam mengatasi persoalan-

persoalan yang timbul dimasyarakat yang tidak dapat dipecahkan secara

empiris, oleh karena itu diharapkan agama menjalankan fungsinya

sehingga masyarakat merasa sejahtera, aman, stabil, dan sebagainya.43

Selain agama seperti Islam, Kristen, Budha, Hindu, dan lainnya ada

pula sebuah keyakinan yang dianut oleh manusia misalnya paham Ateis

dan Agnostik. Seperti dalam film Assalamualaikum Beijing seperti yang

telah di paparkan oleh asisten sutradara bahwa tokoh Zhong Wen tidak

memiliki agama dan bisa dibilang Ateis44

, namun dalam salah satu adegan

diperlihatkan bahwa tokoh Zhong Wen bukanlah menganut keyakinan

40

Dr. Aloliliweri, M.S., Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar Offset, 2011), h. 254. 41

Dr. Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta: PT RajaGrafindo, 1997), h. 12. 42

Dr. H. Dadang Kahmad, M. Si., Sosiologi Agama (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2002), h. 129-130. 43

Dr. H. Dadang Kahmad, M. Si., Sosiologi Agama (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2002), h. 130. 44

Wawancara Pribadi dengan Tebe Reviadi, 6 Agustus 2015.

Page 49: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

37

Ateis akan tetapi Agnostik. Dalam salah satu adegan diperlihatkan ketika

Zhong Wen ditanya agamanya oleh Dewa mantan Asma, Zhong Wen

menjawab bahwa ia percaya adanya Tuhan namun hanya ragu dengan

agamanya. Sesungguhnya Ateis dan Agnostik memiliki definisi yang

berbeda.

Ateis merupakan keyakinan seseorang mengenai tidak mempercayai

adanya keberadaan Tuhan dan dewa-dewi atau penolakan terhadap

teisme. Mereka inilah para dewa atau Tuhan yang tidak diyakini atau

ditolak oleh seorang Ateis. 45

Sedangkan definisi Agnostik secara luas adalah keraguan kepada

eksistensi Tuhan dan keraguan akan kebenaran agama, dan tak berhenti

mencari kebenaran, tanpa langsung menerima pendapat seseorang, dan

apabila ada bukti yang kuat, maka individu itu akan percaya dengan

sendirinya.46

Berkenaan dengan pandangannya tentang Tuhan, Bertrand

Russell menyatakan bahwa dia adalah seorang Agnostik. Baginya,

Agnostik adalah orang yang berfikir bahwa tidak mungkin mengetahui

kebenaran dalam masalah-masalah seperti tentang Tuhan dan kehidupan

akhirat. Jika hal ini tidak mungkin untuk selamanya, setidaknya untuk

masa sekarang. Agnostik berbeda dengan Ateis. Seorang beragama

meyakini bahwa Tuhan itu ada, sebaliknya Ateis meyakini secara pasti

bahwa Tuhan itu tidak ada. Sementara Agnostik menunda pengambilan

keputusan, dengan menyatakan bahwa tidak cukup bukti untuk

45

“Pengertian Atheis” artikel diakses pada 12 Agustus 2015 dari http://www.e-

jurnal.com/2013/11/pengertian-atheisme.html 46

“Definisi Agnostik” artikel diakses pada 14 September 2015 dari

https://agnostikindonesia.wordpress.com/2013/02/23/apa-itu-agnostik/

Page 50: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

38

menegaskan atau menolak adanya Tuhan. Berbeda dengan seorang Ateis

yang meyakini secara pasti ketiadaan eksistensi Tuhan, bagi seorang

agnostik sekalipun menganggap bahwa eksistensi Tuhan sangat kecil

kemungkinan adanya, namun ia tetap dalam posisi, sekecil apapun, bahwa

eksistensi Tuhan tidaklah mustahil. Dalam pandangan Russel, eksistensi

Tuhan sama tidak pastinya dengan eksistensi dewa-dewa Olimpia, seperti

Zeus, Poseidon, maupun Hera. Demikian juga dengan eksistensi Odin

maupun Brahma.47

Jadi jelas bahwa terdapat perbedaan antara Ateis dan Agnostik. Kalau

Ateis adalah seseorang yang tidak mempercayai adanya keberadaan Tuhan

dan dewa-dewi. Sedangkan Agnostik adalah seseorang yang masih

memiliki kepercayaan adanya Tuhan, namun memiliki keraguan terhadap

agama-agama yang ada.

3. Pengertian Toleransi Beragama

Toleransi beragama dapat dimaknai sebagai suatu sikap untuk dapat hidup

bersama masyarakat yang menganut agama lain dengan memiliki kebebasan

untuk menjalankan prinsip-prinsip keagamaan (ibadah) masing-masing, tanpa

adanya paksaan dan tekanan baik untuk beribadah maupun untuk tidak

beribadah dari satu pihak ke pihak lain. Sebagai implementasinya dalam

praktik kehidupan sosial dapat dimulai dari sikap kebersamaan antara penganut

keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.48

47

“Agnostik menurut Bertrand Russell” artikel diakses pada 14 September 2015 dari

http://www.academia.edu/3418084/Tuhan_dalam_Perspektif_Bertrand_Russell 48

“Toleransi beragama” artikel diakses pada 1 September 2015 dari

https://www.academia.edu/7522137/Makalah_toleransi_beragama

Page 51: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

39

Toleransi beragama harus dipahami sebagai bentuk sistem dan tata cara

peribadatannya serta memberikan kebebasan untuk menjalankan keyakinan

agama masing-masing. Toleransi antar umat beragama dapat dimaknai sebagai

suatu sikap untuk dapat hidup bersama masyarakat yang memiliki agama dan

keyakinan lain dengan memberikan kebebasan dalam menjalankan prinsip-

prinsip keagamaan (ibadah) masing-masing, tanpa adanya paksaan dan tekanan

batin untuk beribadah maupun tidak beribadah dari satu pihak ke pihak lain.49

Pengertian toleransi beragama yaitu meyakini bahwa agamaku adalah

agamaku, agamamu adalah agamamu.50

Seperti yang telah dijelaskan dalam

Surat Al-Kafirun ayat 1-6 yang berbunyi :

﴿٣﴾والأوب ب ونمبأ ب ون﴿٢﴾والأوتم مبتعب ب فرون﴿١﴾الأأيهبٱلك قلي

﴿٥﴾لكمييىكمولىييه﴿۶ ب ونمبأ ب بتم﴿٤﴾والأوتم ب م بب

Artinya :

“Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan

menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah apa

yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang

kamu sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

Sikap toleransi beragama dapat dilakukan dengan cara saling

menghormati, saling memuliakan, dan saling tolong menolong. Manfaat dari

adanya sikap toleransi beragama yaitu:

a. Menghindari terjadinya perpecahan

Bersikap toleran merupakan solusi untuk menghindari terjadinya

perpecahan dalam mengamalkan ajaran agama atau keyakinan umat

beragama lainnya.

49

“Definisi Toleransi Antar Umat Beragama” diakses pada 27 Agustus 2015 dari

https://www.academia.edu 50

“Definisi Toleransi” diakses pada 27 Agustus 2015 dari

http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-toleransi/

Page 52: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

40

b. Memperkokoh tali silaturahmi

Memperkokoh tali silaturahmi dan menjaga hubungan baik dengan umat

beragama atau berkeyakinan lainnya dapat menciptakan hubungan yang

damai dan saling menghargai antar penganut agama lainnya.

Mengembangkan sikap toleran bahwa penganut agama dan keyakinan

lainnya boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas dan

tanpa tekanan. 51

51

“Definisi Toleransi Antar Umat Beragama” diakses pada 27 Agustus 2015 dari

https://www.academia.edu

Page 53: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

41

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Latar Belakang Pembuatan Film Assalamualaikum Beijing

Film Assalamualaikum Beijing adalah film yang diangkat kisahnya dari

sebuah novel karya Asma Nadia.1 Novel Assalamualaikum Beijing

mendapatkan kategori sebagai novel National Best Seller.

Gambar 3.1 Cover Novel Assalamualaikum Beijing

Kemudian kisah inspiratif dari novel Assalamualaikum Beijing dibuat

menjadi sebuah film oleh Sutradara Guntur Soeharjanto. Film

Assalamualaikum Beijing berdurasi 90 menit.

Film Assalamualaikum Beijing yang dikategorikan masuk ke dalam genre

drama religi. Informasi yang telah didapat peneliti dari hasil wawancara oleh

asisten sutradara Tebe Reviadi, film Assalamualaikum Beijing merupakan film

toleransi dimana film ini ditonjolkan mengenai toleransi antara dua orang

1“Film Assalamualaikum Beijing” artikel diakses pada 31 Agustus 2015 dari

http://www.festivalfilmbandung.com/2015/02/assalamualaikum-beijing-cenat-cenut.html

Page 54: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

42

berbeda keyakinan yang dilakukan oleh tokoh Asma dan Zhong Wen,

bagaimana sikap saling menghargai, menghormati dalam kehidupan sehari-hari

dengan penganut agama dan keyakinan orang lain.

Film Assalamualaikum Beijing dibintangi oleh sederet aktor dan aktris

yang sudah tidak diragukan lagi bakat aktingnya di dunia hiburan perfilman

Indonesia seperti Revalina S. Temat, Morgan Oey, Ibnu Jamil, Laudya Cynthia

Bella, Deddy Mahendra Desta.2 Alur maju yang dihadirkan menjadikan film ini

ringan dan mudah diikuti jalan ceritanya. Dialog-dialog yang digunakan

sederhana dan tidak rumit.

Lokasi yang dihadirkan dalam film ini yaitu suasana kota Beijing. Nilai

lebih dari film ini adalah bukan hanya latar cerita yang menarik, tetapi juga

informasi yang disampaikan tentang lokasi tersebut memberi wawasan baru

pula kepada penonton. Lagu latar yang mengiringi sepanjang cerita pun sesuai

dengan alur cerita film Assalamualaikum Beijing.

Menurut beberapa komentar penonton yang sudah menonton film

Assalamualaikum Beijing salah satunya dari kalangan selebritis Oki Setiana

Dewi "Film Assalamualaikum Beijing kalau mau dikasih nilai dalam skala 1-

100 ini nilainya 99,9999. Ini film bagus banget, mulai dari actingnya luar

biasa, alurnya, ceritanya luar biasa. Semuanya nyaris sempurna. Alhamdulillah.

Ini bukan promo, tapi ini dari lubuk hati yang paling dalam. Sangat bagus dan

sangat direkomendasi untuk ditonton." Dan komentar dari Ibu Elly Risman

seorang Psikolog dan pakar parenting menulis: Film apik sangat layak tonton

2“Cast Film Assalamualaikum Beijing” artikel diakses pada 31 Agustus 2015 dari

http://www.film21bioskop.com/2014/11/film-assalamualaikum-beijing-2014.html

Page 55: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

43

bagi anak praremaja Anda. Asma Nadia mengemas indah dalam AB keteguhan

iman, kisah cinta yang unik dan menyentuh dengan sejarah Islam di China.3

B. Sinopsis Film Assalamualaikum Beijing

Gambar 3.2 Poster Film Assalamualaikum Beijing

Di dalam film diceritakan seorang wanita solehah dan baik hati yang

bernama Asmara. Wanita yang biasa dipanggil dengan panggilan Asma atau

Ra itu mendapatkan kenyataan pahit sehari sebelum pernikahannya

dilangsungkan, ia mendapat kabar bahwa kekasihnya Dewa telah berselingkuh

dengan rekan sekantornya yaitu Anita. Dewa memohon kepada Asma untuk

tidak membatalkan rencana pernikahannya, namun sayangnya Asma sudah

terlanjur patah hati, karena Dewa sudah menghamili Anita. Asma meminta

Dewa untuk bertanggungjawab kepada Anita.

3“Komentar mengenai film AB” artikel diakses pada 31 Agustus 2015 dari https://id-

id.facebook.com/AsmaNadia.Penulis/posts/10155053051155422

Page 56: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

44

Gambar 3.3 Cuplikan Adegan Film Assalamualaikum Beijing4

Tiga bulan kemudian Asma pun mendapatkan tawaran bekerja di Beijing,

peluang yang didapatkan lewat bantuan sahabatnya yaitu Sekar dan Ridwan,

suaminya Sekar. Asma bekerja di Kantor Koresponden Berita Indonesia di

Beijing. Dalam salah satu perjalanannya di Beijing, Asma kemudian bertemu

dengan seorang lelaki tampan yang bernama Zhong Wen di dalam bus. Saat

Zhong Wen berkenalan dengan Asma, Zhong Wen teringat akan legenda

Ashima dan ia menceritakan tentang legenda Ashima kepada Asma namun

tidak dilanjutkan karena Zhong Wen sudah tiba ditempat tujuannya.

Setibanya di apartemen, Asma pun menceritakan pertemuannya dengan

Zhong Wen kepada sahabatnya Sekar dan Ridwan. Sekar begitu senang ketika

mendengar Asma bertemu dan berkenalan dengan seorang laki-laki di Beijing,

karena Sekar ingin agar Asma tidak bersedih lagi dengan pernikahannya yang

gagal bersama Dewa.

4Sumber dari film Assalamualaikum Beijing.

Page 57: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

45

Asma mengira bahwa ketika ia berada di Beijing, ia adalah seseorang yang

berkerudung ditengah-tengah masyarakat negeri tirai bambu tersebut. Ternyata

Islam bukan sesuatu yang asing di Beijing, mereka menyebut Islam adalah

agama yang murni dan menyebut Mekkah sebagai tempat kelahiran Nabi

Muhammad SAW. Perempuan muslimah di Beijing pun memakai kerudung

juga.

Gambar 3.4 Cuplikan Adegan Film Assalamualaikum Beijing5

Asma melanjutkan perjalanannya menelusuri tempat-tempat wisata di

Beijing bersama tour guidenya yang bernama Sunny. Ketika ditengah-tengah

perjalanannya besama Sunny, Asma melihat ada sebuah toko milik seorang

penduduk muslim di Beijing dan Asma ingin mewawancarainya. Di abad ke-7

ajaran Islam menyebar dari Timur Tengah masuk ke China tengah melalui jalur

sutra yang legendaris, oleh karena itu Islam memiliki sejarah yang kaya di

China. Islam diakui sebagai satu dari lima agama resmi di China, namun hanya

pengikutnya yang paling kecil hanya 20 juta umat muslim.

5Sumber dari film Assalamualaikum Beijing.

Page 58: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

46

Suatu hari ketika Asma sedang melanjutkan perjalanan wisatanya, ia

bertemu kembali dengan Zhong Wen. Zhong Wen menggantikan Sunny

sebagai tour guidenya Asma. Asma dan Zhong Wen mengunjungi sebuah

masjid tertua di China yaitu masjid Niujie yang dibangun pada tahun 996.

Masjid tua yang memiliki bentuk seperti kuil tersebut terdapat banyak tulisan-

tulisan arab dan lambang-lambang Islam. Disekitar bangunan masjid terdapat

sebuah bangunan yang disebut dengan watching moon tower yaitu menara

yang digunakan oleh para imam untuk melihat posisi bulan saat menentukan

puasa dan menara tersebut bisa juga digunakan untuk tempat adzan. Masjid di

China mengarah ke Mekkah sama dengan masjid-masjid yang lainnya yang

arah kiblatnya ke Mekkah. Ada juga jam matahari, jam ini digunakan untuk

menentukan waktu shalat.

Setelah Asma dan Zhong Wen mengelilingi bangunan masjid, Asma

mengajak Zhong Wen untuk masuk ke dalam masjid. Namun Zhong Wen yang

beragama non muslim tidak diperbolehkan masuk ke dalam masjid dan

terdapat pula sebuah papan diluar area masjid yang bertuliskan tidak boleh

masuk untuk orang non muslim. Kemudian Asma pun masuk ke dalam masjid

untuk melaksanakan shalat. Seusai shalat, Asma dan Zhong Wen pergi ke

sebuah toko yang menjual berbagai macam benda salah satunya adalah kopiah.

Asma memberikan sebuah kopiah kepada Zhong Wen untuk disimpan.

Asma dan Zhong Wen kemudian melanjutkan perjalanannya. Ditengah-

tengah perjalanan, Zhong Wen menanyakan beberapa hal kepada Asma, seperti

apakah wanita muslim di Indonesia tidak boleh bersalaman dengan cara

bersentuhan tangan dengan laki-laki yang bukan mahromnya, Asma pun

Page 59: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

47

menjawab iya, apalagi wanita yang menggunakan jilbab kecuali dengan

mahrom atau suaminya.

Asma dan Zhong Wen pergi ke suatu tempat untuk minum teh bersama.

Zhong Wen menceritakan bahwa di China terdapat tradisi minum teh, tradisi

ini sudah berlangsung sekitar 4000 tahun yang lalu. Minum teh di China

banyak seninya seperti cara menuang, cara menyajikan, cara menyeduh.

Menawarkan teh merupakan bentuk rasa hormat, bagi orang China teh diyakini

dapat menjaga keseimbangan Yin dan Yang tubuh manusia. Menuangkan teh

kepada orang lain merupakan wujud permintaan maaf. Zhong Wen dan Asma

melanjutkan perjalanannya ke tembok besar China, disanalah Zhong Wen

kemudian membacakan buku tentang legenda Ashima kepada Asma.

Di suatu malam ketika Asma sedang bersama Sekar di apartemen, tiba-tiba

Dewa datang untuk menemui Asma. Namun Asma berusaha untuk menghargai

usahanya Dewa yang sudah datang jauh-jauh ke Beijing.

Gambar 3.5 Cuplikan Adegan Film Assalamualaikum Beijing6

6Sumber dari film Assalamualaikum Beijing.

Page 60: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

48

Suatu hari ketika Zhong Wen dan Asma berencana ke Yunan untuk

melihat patung Ashima, Asma mendapatkan kenyataan pahit kembali yaitu

Asma terserang penyakit APS (Antiphospholipid Syndrome), penyakit ini

adalah sindrom darah kental. Asma pun kembali ke Indonesia untuk berobat

karena Asma menderita stroke.

Di Beijing, ketika Zhong Wen merindukan Asma, ia pergi mengunjungi

masjid Niujie. Di masjid Niujie, Zhong Wen dihampiri oleh seorang imam

yang mengenalkan tentang sahabat-sahabat Rasulullah, salah satunya Mush’ab

bin Umair yang meninggalkan semua kekayaan dan kemewahan hidupnya

karena rasa cintanya terhadap Allah.

Di rumah sakit selain berjuang melawan penyakitnya, Asma pun berupaya

untuk menghibur pasien di rumah sakit khususnya anak-anak dengan

menceritakan legenda patung Ashima kepada mereka.

Hidayah Allah yang diberikan kepada Zhong Wen melalui Asma membuat

Zhong Wen kemudian memutuskan menjadi seorang mualaf. Suatu hari ketika

Zhong Wen datang ke Indonesia untuk menenui Asma, namun disaat itu Asma

sedang terserang penyakitnya dan terkena dibagian mata hingga menyebabkan

Asma menderita kebutaan untuk sementara. Asma pun dibawa ke rumah sakit

untuk dirawat karena Asma tidak sadarkan diri. Disaat Asma terbaring di

rumah sakit, Zhong Wen menemui ibunya Asma untuk meminta restu bahwa ia

ingin menikahi putrinya Asma karena Asma telah menuntunnya ke dalam

cahaya hidayah Allah. Akhirnya Zhong Wen dan Asma menikah dan mereka

hidup bahagia di Beijing.

Page 61: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

49

C. Profil Sutradara Film Assalamualaikum Beijing

Gambar 3.6 Guntur Soeharjanto

Guntur Soeharjanto sutradara asal Temanggung, Jawa Tengah mengawali

karir didunia perfilman dengan menjadi asisten sutradara untuk film Biarkan

Bintang Menari (2003). Debutnya sebagai sutradara lewat film Otomatis

Romantis (2008).7

Karyanya beberapa kali muncul di 10 besar daftar film Indonesia terlaris

tahunan. Seperti Film komedi Cinlok (2008) dan Purple Love (2011) yang

sukses menjual lebih dari 500 ribu tiket bioskop, dan puncaknya adalah film 99

Cahaya di Langit Eropa (2013) yang menembus satu juta tiket bioskop.

Kelarisan yang sama juga tentu diharapkan pada film terbarunya yaitu

Runaway, yang memasang sosok Al Ghazali sebagai bintang utamanya. Selain

itu Guntur juga pernah menghasilkan film-film seperti Tampan

Tailor (2013), Brandal-Brandal Ciliwung (2012) atau Ngebut Kawin (2010)

Sutradara Guntur Soeharjanto pernah mendapatkan Piala Vidia di Festival

Film Indonesia berkat FTV Juli di Bulan Juni (2005) dan Pahlawan

Terlupakan (2013).8

7“Guntur Soeharjanto” artikel diakses pada 6 Juli 2015 dari

http://www.indonesianfilmcenter.com/cc/guntur-soeharjanto.html 8“Guntur Soeharjanto” artikel diakses pada 6 Juli 2015 dari

http://www.muvila.com/movies/spotlight/guntur-soeharjanto-bikin-film-pasti-laris-itu-mustahil-

140803k-page1.html

Page 62: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

50

D. Profil Maxima Pictures

Maxima Pictures didirikan oleh Yoen K pada tahun 2004. Sebelum Yoen

K mengejar mimpinya sebagai produser dalam industri hiburan, ia memulai

karirnya secara tertulis, bekerja sebagai wartawan dan penulis salin sebelum

membangun dirinya dalam dunia bisnis sebagai kepala pemasaran di sebuah

bank dan direktur komersial untuk sebuah perusahaan penerbangan.

Bergabung dengan co-pendiri Ody Mulya dan Sudiadi, Maxima Pictures

merilis film pertama yaitu Cinta Pertama pada tahun 2006. Sejak itu, kami

telah menghasilkan lebih dari 40 film dan menghitung. Banyak film kami telah

menerima banyak pengakuan dan pujian kritis seperti Kupu-kupu, dirilis pada

tahun 2007, yang memenangkan Best Soundtrack pada Festival Film

Internasional Bali. Film kami juga telah diakui secara Internasional dengan

salah satu judul kami yaitu Air Terjun Pengantin, perdana di International Film

Festival London. Setiap tahun, kami telah menghasilkan film-film yang telah

berhasil masuk ke 10 besar tahun ini. Pada tahun 2010, lima dari sepuluh film

yang diproduksi oleh Maxima Pictures.

Efisiensi adalah kekuatan kunci dari departemen produksi kami yang

memiliki peralatan shooting eksklusif termasuk offline dan online kemampuan

pasca produksi. Proyek-proyek kami juga didukung oleh rumah departemen

pemasaran, diakui oleh kualitas kunci seni, trailer, dan metode periklanan yang

inovatif.9

9“Maxima Pictures” artikel diakses pada 6 Juli 2015 dari

http://www.maximapictures.com/index.php/aboutus

Page 63: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

51

E. Profil Tim Produksi Film Assalamualaikum Beijing

Sebuah film tidak akan terbentuk tanpa adanya tim produksi yang bekerja.

Tim produksi didalam film Assalamualaikum Beijing yaitu:

1. Departemen Produksi

Sutradara : Guntur Soeharjanto

Cerita : Asma Nadia

Produser : Ody Mulya Hidayat

Produser Eksekutif : Yoen K

Penata skrip : Alim Sudio

Line Producer : Sudiadi

Casting Director : Bhutet Erlina

Pimpinan Pasca Produksi : Askan Larepand

2. Pemeran

Revalina S Temat : Asma

Morgan Oey : Zhong Wen

Ibnu Jamil : Dewa

Laudya Cynthia Bella : Sekar

Deddy Mahendra Desta : Ridwan

Cynthia Ramlan : Anita

3. Departemen Kamera

Penata Kamera : Enggar Budiono

4. Departemen Artistik

Disain Produksi : Yoen K

Disain Produksi : Guntur Soeharjanto

Page 64: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

52

Disain Produksi : Alim Sudio

Penata Busana : Aldie Harra

Penata Rias : Dian Anggraini Puspitasari

Penata Artistik : Fransischus Dede V

5. Departemen Suara dan Musik

Penata Musik : Joseph S Djafar

Penata Suara : Adityawan Susanto

Perekam Suara : Enrico

6. Departemen Penyuntingan

Penata Gambar : Ryan Purwoko

Produksi : Maxima Pictures

F. Profil Pemain Film Assalamualaikum Beijing

1. Revalina S. Temat : pemeran utama sebagai Asmara

Gambar 3.7 Revalina S. Temat

Pemeran utama film Assalamualaikum Beijing diperankan oleh

Revalina Sayuthi Temat. Wanita kelahiran 26 November 1985 ini banyak

membintangi sejumlah film dan sinetron.10

Reva memulai kariernya

sebagai juara favorit lomba pemilihan GADIS Sampul tahun 1999,

kemudian melebar ke model dan sinetron serta film layar lebar. Beberapa

10

“Revalina S. Temat” diakses pada tanggal 6 Juni 2015 dari

http://www.portalpengetahuan13.com/2015/03/profil-dan-biodata-lengkap-revalina-s.html

Page 65: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

53

sinetron yang pernah dibintanginya antara lain

Percikan (2001), Sangkuriang (2003), Cintaku di Kampus Biru 2 (2003-

2004), Bawang Merah Bawang Putih, Dicintai, Hikmah 2, Kembang

Surga, dan Rahasia Perkawinan.

Pada tahun 2006, Reva ikut bermain film layar lebar dengan

membintangi film Pocong 2. Pada tahun 2009 lewat film Perempuan

Berkalung Sorban Reva mendapat nominasi Penghargaan FFI untuk

pemeran utama wanita terbaik di Festival Film Indonesia 2009 dan 2014.

Pada tahun 2014 Reva kembali menjadi pemeran utama dalam

sebuah film yang berjudul Assalamualaikum Beijing. Sebagai pemeran

utama dalam film Assalamualaikum Beijing ini Reva yang memerankan

sebagai tokoh Asma gadis berhijab memiliki karakter baik hati, sholehah,

ramah, penyabar, dan pantang menyerah. Di Beijing, Asma bekerja

disebuah kantor koresponden berita Indonesia. Asma sebagai seorang

jurnalis muda yang menjadi reporter sekaligus penulis kolom untuk

meliput kehidupan Islam di Tiongkok.

2. Morgan Oey : Zhong Wen

Gambar 3.8 Morgan Oey

Handi Morgan Winata atau yang dikenal dengan Morgan Oey. Pria

kelahiran 25 Mei 1990 adalah seorang actor dan penyanyi Indonesia yang

Page 66: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

54

tergabung dalam sebuah grup boyband yaitu SM*SH sejak tahun 2010.

Pada tanggal 25 September 2013, Morgan Oey telah secara resmi keluar

dari SM*SH. Morgan banyak membintangi sejumlah drama televisi seperti

Cinta Cenat Cenut (Serial TV) tahun 2011-2012, Putih Abu-Abu (Sinetron)

tahun 2012, Surat Kecil Untuk Tuhan: The Series (Sinetron) tahun 2013,

My Lovely Brother (TVM) tahun 2013, Merpati Tak Pernah Ingkar Janji

(TVM) tahun 2013, Kau Yang Berasal Dari Bintang (Sinetron) tahun

2014.

Di tahun 2014, Morgan Oey untuk pertama kalinya membintangi

film layar lebar. Morgan menjadi pemeran pembantu dalam film

Assalamualaikum Bejing. Morgan berperan sebagai Zhong Wen, laki-laki

asal Tiongkok berkeyakinan Agnostik yang berprofesi sebagai tour

guide.11

Zhong Wen kemudian bertemu dengan Asma, wanita berkerudung

asal Indonesia. Zhong Wen tertarik kepada Asma karena sifat Asma yang

begitu shalehah, cerdas, dan baik hati. Zhong Wen menjadi pemandu tour

bagi Asma, menunjukkan dan menceritakan berbagai bangunan bersejarah

di Beijing. Selama Zhong Wen bersama Asma, ia mendapatkan cahaya

hidayah melalui Asma yang kemudian membuka hati Zhong Wen untuk

menjadi seorang mualaf.

11

“Morgan Oey” artikel diakses pada tanggal 26 Juni 2015 dari

http://www.indopos.co.id/2015/01/morgan-oey-dan-perannya-sebagai-zhongwen.html

Page 67: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

55

3. Laudya Cynthia Bella : Sekar

Gambar 3.9 Laudya Cynthia Bella

Laudya Cynthia Bella yang biasa dipanggil Bella. Wanita yang

lahir di Bandung, 24 Februari 1988 ini juga banyak membintangi sejumlah

film dan sinetron.12

Awal karir Bella sebagai seorang model, bintang iklan, dan pernah

terpilih sebagai finalis majalah Kawanku pada tahun 2002. Bella pernah

membintangi banyak sinetron diantaranya adalah Senandung Masa

Puber, Juragan Jengkol, Cinta Bunga dan masih banyak lagi. Ia juga

mulai merambah dunia tarik suara bersama group vocal asuhan Melly

Goeslaw yang dibentuk tahun 2006 yaitu Bukan Bintang Biasa bersama

Raffi Ahmad, Chelsea Olivia Wijaya, Dimas Beck, dan Ayushita.

Prestasi yang pernah diraih oleh Bella diantaranya adalah :

1. Tahun 2005 Festival Film Bandung nominasi Pemeran Utama Wanita

Terpuji,

2. Tahun 2005 MTV Indonesia Movie Awards nominasi Most Rising

Star Film The Virgin,

3. Tahun 2005 ParFi Awards nominasi Aktris Film Muda Terpilih,

4. Tahun 2005 SCTV Awards nominasi Aktris Muda Terpilih,

12

“Laudya Chintya Bella” artikel diakses pada tanggal 26 Juni 2015 dari

http://profilseleb.blogspot.com/2008/12/laudya-chintya-bella.html

Page 68: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

56

5. Tahun 2010 Insert Awards nominasi Aktris Paling Ngetop,

6. Tahun 2012 e-Guardian Awards nominasi Best Leading Actress Film

Di Bawah Lindungan Ka’bah,

7. Tahun 2013 Indonesia Movie Awards nominasi Pemeran Utama

Wanita Terfavorit Film Belenggu, dan masih banyak lagi.

Tahun 2014 Bella kembali bermain di film layar lebar dan

memerankan sebagai tokoh Sekar dalam film Assalamualaikum Beijing.

Sekar adalah seorang wanita yang sudah memiliki suami yang merupakan

sahabat Asma tokoh utama dalam film Assalamualaikum Beijing. Sekar

adalah orang yang menggemari drama-drama korea.

4. Deddy Mahendra Desta : Ridwan (Suami Sekar)

Gambar 3.10 Deddy Mahendra Desta

Deddy Mahendra Desta atau yang biasa dikenal dengan panggilan

Desta. Desta mengawali kariernya pada penghujung era 1990-an sebagai

penyiar radio dan kemudian menjadi drummer di grup musik Clubeighties.

Setelah lepas dari Clubeighties, ia kemudian merambah ke dunia akting

dengan membintangi beberapa judul film seperti Get Married dan Jagad X

Code, Si Jago Merah, dan masih banyak lagi.

Page 69: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

57

Pada tahun 2014, Desta kembali bermain dalam film

Assalamualaikum Beijing yang berperan sebagai Ridwan suaminya

Sekar.13

5. Cynthia Ramlan : Anita

Gambar 3.11 Cynthia Ramlan

Cynthia Ramlan lahir di Banjarmasin, 19 September 1987. Cynthia

Ramlan baru dua kali membintangi film layar lebar di tahun 2014 yaitu

Film Duel: The Last Choice, dan Assalamualaikum Beijing.

Cynthia Ramlan dalam film Assalamualaikum Beijing berperan

sebagai Anita. Anita adalah perempuan yang dihamili oleh mantan

pacarnya Asma yaitu Dewa. Dalam film Assalamualaikum Beijing, Anita

berusaha untuk merebut perhatian dan kasih sayangnya Dewa dari Asma

karena Anita telah menjadi istri sah dari Dewa dan sedang mengandung

anak kandung dari Dewa.14

13

“Deddy Mahendra Desta” artikel diakses pada tanggal 26 Juni 2015 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Desta 14

“Cynthia Ramlan” artikel diakses pada tanggal 26 Juni 2015 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Cynthia_Ramlan

Page 70: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

58

6. Ibnu Jamil : Dewa

Gambar 3.12 Ibnu Jamil

Ibnu Jamil adalah seorang aktor dan presenter. Ibnu Jamil

membintangi sejumlah sinetron dan beberapa film. Sinetron perdananya

yang berjudul Seandainya yang di produksi Multivision Plus bersama Ari

Wibowo dan Desy Ratnasari. Prestasi yang pernah diraih Ibnu di

Panasonic Gobel Awards 2015 kategori Presenter Olahraga.

Di tahun 2014 Ibnu Jamil bermain dalam film Assalamualaikum

Beijing. Ibnu memerankan tokoh sebagai Dewa mantan kekasih Ra.

Karakter Dewa yang pantang menyerah untuk mendapatkan Ra kembali

sebagai kekasihnya. Dewa berusaha mengabaikan istrinya yaitu Anita

hanya untuk kembali kepada Ra. Namun usahanya sia-sia karena Ra sudah

tidak ingin kembali kepada Dewa.15

G. Keunggulan Film Assalamualaikum Beijing

Keunggulan dari film Assalamualaikum Beijing yaitu jalan cerita yang

diangkat kisahnya dari sebuah novel karya penulis ternama yaitu Asma Nadia

dan mendapatkan nominasi sebagai novel National Best Seller.

15

“Ibnu Jamil” artikel diakses pada tanggal 26 Juni 2015 dari https://id.wikipedia. org/

wiki/Ibnu_Jamil

Page 71: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

59

Berkat penampilan terbaiknya, Reva berhasil memerankan peran sebagai

wanita muslimah dan mengenakan kerudung yang sukses membawa Reva

masuk kedalam nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2014.16

Selain itu, saat ini film Assalamualaikum akan dibuat menjadi sinetron the

series di salah satu televisi swasta.

16

“Revalina S. Temat” diakses pada tanggal 4 Agustus 2015 dari

http://www.festivalfilmbandung.com/2015/02/assalamualaikum-beijing-cenat-cenut.html

Page 72: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

60

BAB IV

TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Semiotika dalam Film Assalamualaikum Beijing

Film merupakan salah satu ide cerdas insan perfilman untuk meraih

keuntungan, kepuasan dan ke-intelektualan membangun pesan. Saling

berlomba-lomba membuat dunia terperangah adalah cita-cita yang sengaja

mereka buat. Bisa terlihat dari penyuguhan gambar, ide cerita, sekenario,

audio-visual dan bujet uang yang besar, yang mereka kumpulkan untuk

menyulap sebuah cerita menjadi film yang dapat dinikmati. Maka dari hal

tersebut, dalam kesempatan ini penulis mencoba menganalisis film

Assalamualaikum Beijing dengan menggunakan model semiotika Roland

Barthes, yaitu mencari makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat

dalam film Assalamualaikum Beijing.

Film Assalamualaikum Beijing mengisahkan tentang seorang perempuan

bernama Asmara (Revalina S. Temat) yang harus menelan kenyataan pahit

menjelang hari pernikahannya. Laki-laki yang menjadi calon suaminya, yaitu

Dewa (Ibnu Jamil) justru mengaku selingkuh dan menghamili teman

sekantornya, Anita (Cynthia Ramlan). Hal itu sontak membuat Asmara sangat

terpukul dan kecewa. Ia pun memutuskan untuk membatalkan pernikahannya

dan meminta Dewa untuk bertanggung jawab.

Beberapa bulan berselang, Asmara memutuskan untuk move on dan

menjalani kehidupannya yang baru di Beijing. Di sana ia bergabung bersama

temannya, Sekar (Laudya Cynthia Bella) menjadi koresponden untuk sebuah

media bagi masyarakat Indonesia. Dalam menjalani kesehariannya di Beijing,

Page 73: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

61

Asmara juga dibantu oleh Ridwan (Deddy Mahendra Desta) yang tidak lain

adalah suami dari Sekar.

Di tengah kesibukannya di Beijing, Asmara bertemu dengan seorang pria

asli Tiongkok bernama Zhong Wen (Morgan Oey). Mereka pun akhirnya

berkenalan dan saling berbagi cerita. Keduanya tampak serasi dan selalu

memiliki kebahagiaan disetiap pertemuannya. Asmara adalah seorang

muslimah berhijab dan taat, sementara Zhong Wen tidak beragama. Dalam

jalan cerita film ini di gambarkan bagaimana sikap toleransi dari dua orang

tokoh yang berbeda keyakinan dan dari Negara yang berbeda.

Itulah beberapa rangkaian kisah yang terjadi dalam film terbaru produksi

Maxima Pictures berjudul Assalamualaikum Beijing. Film yang disutradarai

oleh Guntur Soeharjanto ini mengangkat kisah kehidupan seorang muslimah di

Beijing. Film ini juga merupakan adaptasi dari sebuah novel dengan judul yang

sama dari penulis bernama Asma Nadia.

1. Scene 1 (10.57-11.23)

Pada scene ini, adegan yang diperlihatkan adalah pertama kali Asma

mendapatkan tugas pertama dari kantornya yaitu untuk mencari bahan untuk

dimuat pada kolom berita. Kemudian Asma pergi ke suatu tempat tujuan dengan

menaiki sebuah bus. Ketika sedang didalam bus Asma tidak tahu dimana halte

tempat ia berhenti. Kemudian ia bertanya kepada salah seorang ibu-ibu

penumpang bus namun ia tidak mengerti dengan bahasa yang digunakan Asma

saat berkomunikasi. Lalu, tiba-tiba ada seorang laki-laki asal Beijing yang

mengerti dengan bahasa Asma dan kemudian memberitahu Asma dimana ia harus

Page 74: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

62

turun. Setelah itu mereka berkenalan dan Zhong Wen terkejut karena ia

berkenalan dengan seorang wanita muslim tanpa bersentuhan tangan secara

langsung.

Tabel 4.1

Visual/ Gambar Audio/ Suara Type Of Shot

Zhong Wen :

My name is

Zhong Wen.

(Nama saya

Zhong Wen)

(sambil

mengulurkan

tangannya)

Asma : Asma.

(berkenalan

sambil

menyedekapkan

kedua

tangannya)

Close Up

Memperlihatkan

wajah seseorang

dengan ukuran

penuh, dan

memperlihatkan

ekspresi Asma

terkejut ketika

melihat tangan

Zhong Wen pada saat

ingin berkenalan.

Medium Close Up

Memperlihatkan

bagian dada ke atas

dari subjek, terlihat

bahwa kedua subjek

sedang berkenalan

tanpa berpegangan

tangan langsung.

Medium Close Up

Memperlihatkan

bagian dada ke atas

dari subjek, terlihat

ekspresi Zhong Wen

yang memandang

tangannya ketika

Asma tidak

Page 75: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

63

Denotasi :

Pada adegan pertama terlihat Zhong Wen mengulurkan tangannya kepada

Asma bermaksud untuk berkenalan, dan terlihat raut wajah Asma yang keheranan

sambil melihat ke arah tangan Zhong Wen. Pada gambar kedua, terlihat Asma

seorang wanita muslim yang dibalutkan kepalanya dengan hijab kembali

memperkenalkan dirinya dengan menyedekapkan tangan sambil menunduk

kemudian menyebutkan namanya. Pada adegan ketiga terlihat Zhong Wen melihat

tangannya dan merasa keheranan dengan cara berkenalan Asma, namun Zhong

Wen menghargai akan hal itu.

Konotasi :

Asma dan Zhong Wen sedang berada di Beijing yang terletak di Negara

China. Pada gambar terlihat latar belakang tempat berada di dalam sebuah bus.

Konotasi yang ingin disampaikan oleh gambar ini adalah ketika Zhong Wen

mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Asma, namun Asma membalas

perkenalan tersebut dengan menyedekapkan tangannya dan menunduk sambil

memperkenalkan namanya sebagai bentuk sikap menghargai terhadap Zhong Wen

yang berniat baik berkenalan padanya. Dan pada adegan selanjutnya terlihat

Zhong Wen menatap tangannya sambil merasa keheranan karena cara berkenalan

yang berbeda dengan Asma, akan tetapi Zhong Wen bersikap toleran atau

menerima adanya perbedaan tersebut.

membalas

perkenalan dengan

bersentuhan tangan

secara langsung.

Page 76: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

64

Mitos :

Dalam potongan adegan diatas diperlihatkan bagaimana Zhong Wen ingin

berkenalan dengan Asma, kemudian Asma pun memperkenalkan namanya kepada

Zhong Wen. Dalam agama Islam, berkenalan dengan umat beragama atau

berkeyakinan lain yang berasal dari Negara yang berbeda diperbolehkan. Seperti

yang telah di jelaskan dalam surat Al-Hujurat ayat 13:

م يا أيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعىبا وقبائل لتعارفىا إن أك رم

عليم خبير أتقاكم إن للا عند للا

Artinya:

“Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan perempuan, kemudian Kami jadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.

Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah

orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui

dan Maha teliti.” (Q.S. Al-Hujurat: 13)

Maksud dari ayat diatas dalam Tafsir Ibnu Katsier, Allah swt berfirman

sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dari seorang laki-laki, ialah

Adam dan seorang perempuan ialah Hawa, kemudian menjadikan umat manusia

berpecah-pecah menjadi bangsa-bangsa dan dari bangsa berpecah menjadi suku-

suku, dengan demikian supaya mereka saling mengenal. Dan sesungguhnya umat

manusia itu adalah sama di hadapan Allah, tiada suatu bangsa mempunyai

kelebihan dengan yang lain, semuanya adalah sama-sama anak cucu Adam. Dan

yang paling mulia di sisi Tuhan adalah yang paling bertakwa. Sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui lagi Maha Pengenal.1

Sekedar berkenalan dengan umat beragama dan berkeyakinan lainnya

termasuk bentuk toleransi pasif yaitu sikap menerima perbedaan sebagai sesuatu

1H. Salim Bahreisy & H. Said Bahreisy, Tafsir Ibnu Katsier (Surabaya: PT Bina Ilmu,

2005), h. 361.

Page 77: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

65

yang nyata dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, tidak ada cara lain kecuali

menerima perbedaan itu sebagai suatu fakta.2

Asma yang terlihat mengenakan jilbab menerangkan bahwa wanita yang

berhijab atau berjilbab dijadikan lambang status seorang wanita muslimah.

Sehingga dalam cara bersalaman dalam berkenalan pun untuk wanita muslim

tidak boleh bersentuhan secara langsung dengan laki-laki yang bukan muhrimnya.

Oleh Amr Bin Abdul Mun‟in di jelaskan bahwa seorang wanita tidak boleh

bersalaman dengan laki-laki yang bukan muhrimnya, karena sentuhan merupakan

langkah pendahuluan dari perzinaan. Hal itu dibenarkan oleh Rasulullah

Shallallahu „alaihi wa sallam, dimana beliau bersabda yang artinya : “Telah

ditetapkan bagi anak cucu Adam bagian-bagiannya dari zina, yang dia pasti

mengetahuinya. Zina kedua mata adalah berupa pandangan, zina kedua telinga

berupa pendengaran, zina lisan berupa ucapan, zina kaki berupa langkah,

sedangkan hati mengharap dan menginginkan, dan kemaluan yang membenarkan

dan mendustainya”.3

2. Scene 2 (29.45-30.35)

Pada scene ini, di perlihatkan adegan di suatu hari ketika Asma akan pergi

bersama tour guidenya yaitu Sunny, tiba-tiba Asma bertemu dengan Zhong Wen,

lalu Zhong Wen berkata bahwa ia akan menggantikan tugas Sunny karena Sunny

berhalangan datang. Setelah berbincang-bincang, kemudian Asma dan Zhong

Wen melanjutkan perjalanannya untuk mengelilingi sebuah masjid tertua di China

yaitu masjid Niujie di kota Xi‟an.

2“Toleransi Pasif dan Toleransi Aktif” artikel diakses pada 14 September 2015 dari

http://www.uin-alauddin.ac.id/download-01%20Sabara.pdf 3“Larangan wanita muslim bersalaman dengan yang bukan mahramnya” artikel diakses

pada 8 September 2015 dari http://beritaislamimasakini.com/larangan-bersalaman-dengan-laki-

laki-yang-bukan-muhrim.htm

Page 78: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

66

Tabel 4.2

Visual/ Gambar Audio/ Suara Type of Shot

Asma: Umur

masjid ini berapa?

100 tahun?

(sambil menunjuk

kearah bangunan)

Zhong Wen :

Lebih, dari itu.

Masjid ini

dibangun tahun

996.

Asma : Wow

1000 tahun lebih?

Medium Close Up

Memperlihatkan

bagian dada ke atas

dari subjek, terlihat

bahwa kedua

subjek sedang

melihat kearah

sebuah bangunan.

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada, dan

diperlihatkan

sejumlah subjek

yang sedang

melakukan

kegiatan ibadah.

Zhong Wen : Ya.

Yang

membedakan

dengan bangunan

khas China yang

lainnya, disini

terdapat tulisan-

tulisan Arab dan

lambang-lambang

Islam, seperti itu.

(sambil menunjuk

ke atas).

Long Shot

Menunjukan

keseluruhan

gambar fisik

subjek serta

memperlihatkan

tempat adegan

secara baik.

Page 79: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

67

Zhong Wen : Ini

watching moon

tower, menara ini

digunakan para

imam untuk

melihat posisi

bulan saat

menentukan

puasa.

Long Shot

Memperlihatkan

secara jelas objek

gambar yaitu

tulisan Arab.

Asma : Ini bisa

dipakai untuk

adzan juga ya?

Zhong Wen :

Bisa.

(Asma dan Zhong

Wen memandangi

salah satu

bangunan masjid)

Long Shot

Dalam adegan ini

diperlihatkan

subjek dan latar

secara jelas.

Terlihat kedua

subjek sedang

memandangi

sebuah bangunan

di area sekitar

masjid.

Zhong Wen : Jika

kuil Budha

dibangung

menghadap

selatan, maka

masjid ini

dibangun

langsung

menghadap ke

Mekkah, seperti

masjid-masjid

lainnya yang arah

kiblatnya

langsung ke

Mekkah.

Long Shot

Menunjukan

keseluruhan

gambar fisik

subjek serta

memperlihatkan

tempat adegan

secara baik.

Page 80: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

68

Zhong Wen : Jam

matahari.

Asma : Ini untuk

menentukan

waktu shalat ya?

Zhong Wen : Iya.

(sambil menunjuk

ke arah jam

matahari)

Long Shot

Dalam adegan ini

yang ditonjolkan

bukan pada

subjeknya,

melainkan pada

objek atau latar

tempatnya.

Denotasi :

Asma adalah seorang turis dari Indonesia yang kemudian bertemu dengan

Zhong Wen yang berprofesi sebagai tour guide yang dalam suatu kesempatan

mengajak Asma menjelajahi suatu tempat. Asma begitu tertarik pada sebuah

bangunan tua yaitu masjid Niujie. Pada gambar pertama terlihat Asma sedang

menunjuk kearah bangunan masjid dan memulai pertanyaannya mengenai sejarah

masjid tersebut kepada Zhong Wen. Sebagai seorang non muslim yang berprofesi

sebagai seorang tour guide, Zhong Wen menjelaskan beberapa hal mengenai

bangunan masjid tersebut. Seperti menunjukan adanya lambang Islam yaitu

tulisan Arab yang terdapat pada sebuah bangunan di area masjid Niujie.

Menjelaskan fungsi dari salah satu bangunan masjid yang struktur bangunannya

seperti kuil. Zhong Wen menunjukan kepada Asma kesebuah benda yang

berbentuk bulat dan ada jarum yang menancap ditengahnya dan menjelaskan

fungsi dari benda tersebut.

Konotasi :

Pada gambar terlihat latar belakang tempat berada didalam wilayah sebuah

masjid. Masjid tua yang berada di kota Xi‟an, ibu kota Provinsi Shanxi di bagian

Page 81: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

69

barat laut China.4 Masjid ini merupakan sebuah peninggalan umat Islam

terdahulu. Konotasi yang ingin disampaikan oleh gambar ini adalah bagaimana

Zhong Wen sebagai seorang tour guide yang beragama non muslim bertugas

memberikan informasi yang jelas mengenai masjid Niujie ini kepada kliennya

Asma tanpa memandang adanya perbedaan agama diantara mereka.

Zhong Wen menjelaskan kepada Asma mengenai umur masjid Niujie dan

strukrur bangunan masjid yang dapat dilihat dengan jelas bangunannya bukan

seperti bangunan masjid pada umumnya melainkan seperti sebuah kuil, namun

bedanya dengan kuil di dalam masjid ini terdapat beberapa tulisan-tulisan Arab

seperti masjid-masjid pada umumnya, dan terlihat juga sejumlah orang yang

sedang berkegiatan di dalam di masjid.

Pada masjid Niujie terlihat bahwa Muslim di China pun sama dengan

Muslim di Indonesia, wanita mengenakan jilbab dan laki-laki mengenakan

kopiah. Zhong Wen kemudian mengajak Asma mengitari area masjid Niujie dan

menjelaskan kembali beberapa sejarah dan fungsi beberapa bangunan penting

seperti Watching Moon Tower yang digunakan oleh para imam untuk melihat

posisi bulan saat menentukan puasa dan jam matahari yang berfungsi untuk

menentukan waktu shalat. Zhong Wen juga menjelaskan perbedaan letak kuil

Budha dan masjid kepada Asma, kuil Budha dibangung menghadap selatan,

sedangkan masjid Niujie dibangun langsung menghadap ke Mekkah, seperti

masjid-masjid pada umumnya.5

4“Letak Masjid Xi‟an di China” artikel diaskes pada 13 Agustus 2015 dari

http://www.kompasiana.com/arisheruutomo/blusukan-di-kampung-muslim-xi

an_552a3d45f17e61b96ed62408 5Sumber dari film Assalamualaikum Beijing.

Page 82: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

70

Mitos :

Xi‟an merupakan kota yang didirikan sekitar 300 tahun sebelum Masehi.

Xi‟an telah menjadi 1 dari 13 kota megapolitan di China dengan berbagai

peninggalan sejarah kota yang pernah menjadi ibu kota kerajaan China kuno yang

sampai saat ini tetap dilestarikan dan dirawat dengan baik. Di Xi‟an, terdapat

benteng kokoh yang mengelilingi kota, berdiri sejak zaman Dinasti Ming pada

tahun 1370 Masehi seluas 14 km, lengkap dengan gerbang (gate) yang terdapat di

beberapa titik. Di dalam kota Xi‟an terdapat perkampungan Muslim yang sudah

ada sejak sekitar 1.400 tahun lalu yang disebut „Muslim Quarter‟ atau „Hui

People’s Street‟, yaitu suatu kawasan yang mayoritas penduduknya adalah

masyarakat suku Hui yang beragama Islam.6 Di kota Xi‟an terdapat masjid

peninggalan sejarah yang sudah dibangun sejak tahun 996.7

Menurut Martin Frishman dalam buku Masjid-Masjid Bersejarah di

Jakarta menerangkan bahwa masjid merupakan suatu bangunan yang berfungsi

sebagai rumah atau tempat ibadah. Masjid adalah salah satu simbol dari agama

Islam.8 Masjid merupakan sarana tempat kegiatan-kegiatan agama Islam

dilakukan seperti shalat dan pengajian misalnya. Ciri khas dari bangunan masjid

pada umumnya adalah kubah yang terdapat diatas bangunan masjid, namun

bedanya masjid Niujie di China ini tidak memiliki kubah diatas bangunan

masjidnya. Struktur bangunan masjid Niujie diadaptasi seperti bangunan kuil

China. Masjid Niujie dengan masjid pada umumnya memiliki kesamaan yaitu

terdapat tulisan dan lambang-lambang Islam pada bangunannya. Masjid Raya

6“Sejarah Kota Xi‟an” artikel diakses pada 6 September 2015 dari

http://www.kompasiana.com/arisheruutomo/blusukan-di-kampung-muslim-xi-

an_552a3d45f17e61b96ed62408 7Sumber dari film Assalamualaikum Beijing.

8Kartum Setiawan, Masjid-Masjid Bersejarah di Jakarta (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 10.

Page 83: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

71

Xi‟an adalah sebuah masjid yang terletak di kota Chang‟an yang saat ini dikenal

dengan kota Xi‟an, masjid raya Xi‟an merupakan masjid yang pertama berdiri di

Tiongkok.9

Dari tokoh Zhong Wen pada adegan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa

dalam hidup bermasyarakat memang sudah seharusnya kita sesama manusia

hendaknya memberikan dan menyebarkan informasi yang penting mengenai

bangunan-bangunan bersejarah seperti tempat beribadahnya umat muslim dan

umat beragama lainnya kepada sesama manusia. Terlihat pula Asma yang

beragama Muslim bersedia menerima informasi yang telah dijelaskan oleh Zhong

Wen. Hal ini memiliki pesan bahwa setiap umat beragama dapat hidup saling

berdampingan. Setiap orang seyogyanya dapat menerima informasi dari orang lain

yang berbeda agama dengannya, selama informasi tersebut benar dan tidak

menjelek-jelekan agama lain. Memberikan informasi kepada sesama umat muslim

atau dengan yang non muslim serta dapat menghargai pendapat orang lain

merupakan perwujudan sikap toleransi dalam beragama.10

3. Scene 3 (30.56-32.02)

Pada scene ini, setelah Asma dan Zhong Wen mengelilingi area masjid

dan berbincang-bincang mengenai sejarah masjid Niujie, Asma kagum akan

pengetahuan Zhong Wen mengenai sejarah masjid tersebut, sampai-sampai Asma

mengira Zhong Wen beragama Islam, namun kenyataannya Zhong Wen bukanlah

seorang muslim. Setelah berkeliling mengitari area masjid, Asma dan Zhong Wen

kembali ke masjid Niujie. Pada saat tiba di masjid, kemudian Asma pun hendak

9“Masjid Xi‟an” artikel diakses pada 7 September 2015 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Raya_Xi%27an 10

H.M. Ali dkk, Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik (Jakarta: Bulan

Bintang, 1989), h. 83.

Page 84: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

72

melaksanakan ibadah shalat di masjid Niujie, sedangkan Zhong Wen menunggu

diluar masjid.

Tabel 4.3

Visual/ Gambar Audio/ Suara Type of Shot

Asma : Masuk

yuk.

Zhong Wen :

Maaf saya tidak

boleh masuk.

Asma : Kenapa?

Zhong Wen :

Saya bukan

muslim.

Long Shot

Menunjukan

keseluruhan

gambar fisik

subjek serta

memperlihatkan

tempat adegan

secara baik.

Medium Close Up

Memperlihatkan

bagian dada ke atas

dari subjek, terlihat

raut wajah Asma

yang terkejut

bercampur sedih.

Medium Close Up

Menonjolkan

objek, sebuah

tulisan larangan

masuk untuk orang

yang tidak

beragama muslim.

Page 85: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

73

Long Shot

Menunjukan

keseluruhan

gambar fisik

subjek serta

memperlihatkan

tempat adegan

secara baik.

Long Shot

Menunjukan

keseluruhan

gambar fisik

subjek,

memperlihatkan

Zhong Wen sedang

berdiri diluar

masjid.

Long Shot

Menunjukan

memperlihatkan

tempat adegan

secara baik dan

memperlihatkan

kegiatan yang

dilakukan subjek

Denotasi :

Asma mengajak Zhong Wen untuk masuk ke dalam masjid, namun Zhong

Wen berkata tidak boleh masuk karena ia bukan seorang muslim. Kemudian

terlihat raut wajah Asma yang terlihat begitu terkejut dan sedih. Asma masuk ke

Page 86: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

74

dalam masjid. Zhong Wen yang bukan beragama Muslim mempersilahkan Asma

untuk melaksanakan ibadah dan mematuhi aturan yang ada di masjid Niujie

dengan melihat papan tanda yang terdapat di luar bangunan masjid.

Konotasi :

Pada scene ini, terlihat Asma dan Zhong Wen masih berada di masjid

Niujie. Asma awalnya tidak mengetahui jika Zhong Wen itu ternyata bukan

beragama Islam, ia baru tahu ketika mengajak Zhong Wen untuk masuk ke dalam

masjid Niujie. Asma terkejut karena ternyata Zhong Wen bukanlah seorang

muslim namun begitu banyak mengetahui tentang sejarah masjid Niujie. Sebagai

seorang wanita muslim, disela-sela kegiatannya ia tidak lupa akan kewajibannya

sebagai seorang umat muslim yaitu melaksanakan ibadah shalat. Pada tokoh

Zhong Wen diperlihatkan bahwa sebagai non muslim, ia memiliki sikap toleransi

terhadap umat beragama lain untuk mempersilahkan Asma melaksanakan ibadah

serta mematuhi peraturan yang tertera pada sebuah tulisan di masjid Niujie yang

bertuliskan dimohon untuk tidak masuk jika bukan seorang muslim.

Mitos :

Toleransi antarumat beragama sudah tumbuh subur sejak abad ke-7,

karena sejak itu ajaran Islam sudah menyebar dari Timur Tengah dan masuk ke

China tengah melalui jalur sutera. Islam memiliki sejarah yang kaya di China,

sehingga Islam diakui 1 dari 5 agama resmi di China.11

Toleransi beragama sudah

tumbuh subur sejak dinasti Tang dan dinasti Song. Pedagang-pedagang dari Arab

diizinkan pemerintah berdagang dan menyebarkan agama Islam, termasuk

11

Sumber dari film Assalamualaikum Beijing.

Page 87: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

75

mendirikan masjid. Hubungan orang Arab dengan pemerintah dan rakyat setempat

sangat baik.12

Dalam adegan diatas diperlihatkan toleransi beragama yang dilakukan oleh

tokoh Zhong Wen yang tidak menghalangi Asma untuk beribadah bahkan ia

mempersilahkan Asma untuk melaksanakan ibadah shalat dan menunggu Asma di

luar masjid. Toleransi merupakan sikap lapang dada untuk menghormati dan

membiarkan pemeluk agama lain untuk melaksanakan ibadah mereka menurut

ajaran dan ketentuan agama masing-masing yang diyakini.13

4. Scene 4 (32:12-33:08)

Seusai melaksanakan ibadah shalat, Asma dan Zhong Wen kembali

melanjutkan perjalanannya. Kali ini Asma singgah sejenak di salah satu toko yang

menjual beberapa cendramata dan perlengkapan shalat salah satunya yaitu kopiah.

Kemudian Zhong Wen pun menghampiri Asma, dan Asma pun memanggil Zhong

Wen untuk masuk ke dalam toko tersebut.

12

“Toleransi Beragama di China” artikel diakses pada 14 Agustus 2015 dari

http://nasional.kompas.com/read/2008/05/28/18440319/toleransi.beragama.sudah.lama.tumbuh.su

bur.di.china 13

Thoyib I.M dan Sugiyanto, Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatan (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2002), h. 180.

Page 88: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

76

Tabel 4.4

Visual/ Gambar Audio/ Suara Type of Shot

Asma : Zhong

Wen. (Sambil

melambaikan

tangannya kepada

Zhong Wen)

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada, dan

diperlihatkan

gambar Asma yang

sedang melihat-

lihat ke dalam

toko.

Close Up

Memperlihatkan

benda secara jelas.

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada, dan

diperlihatkan

gambar Asma yang

sedang melihat ke

arah Zhong Wen,

dan terlihat pula

Zhong Wen sedang

melihat ke arah

Asma.

Page 89: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

77

Asma : Ini buat

kamu. (Sambil

memberikan

kopiah kepada

Zhong Wen)

Zhong Wen :

Buat Saya? Tapi

saya kan bukan

muslim.

Asma : Ga apa-

apa, kamu simpen

aja.

Zhong Wen : Xie-

xie.

(Terimakasih)

Asma : Coba pake

deh. (Kemudian

Zhong Wen

memakai kopiah

tersebut dan di

betulkan cara

memakainya oleh

Asma)

Close Up

Memperlihatkan

benda secara jelas.

Medium Close Up

Gambar diambil

hingga dada,

sehingga terlihat

ekspresi Zhong

Wen yang sedang

bertanya kepada

Asma.

Medium Close Up

Gambar diambil

hingga dada,

sehingga terlihat

ekspresi Asma

yang sedang

berbicara kepada

Zhong Wen.

Medium Close Up

Gambar diambil

hingga dada,

sehingga terlihat

kegiatan yang

sedang dilakukan

oleh subjek.

Page 90: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

78

Asma : Bagus.

Zhong Wen :

Beneran?

Medium Close Up

Gambar diambil

hingga dada,

sehingga terlihat

ekspresi Asma

yang sedang

tersenyum melihat

Zhong Wen

memakai kopiah.

Medium Close Up

Gambar diambil

hingga dada,

sehingga terlihat

ekspresi Zhong

Wen tersenyum

ketika mengenakan

kopiah pemberian

Asma.

Denotasi :

Pada gambar pertama terlihat Asma sedang memasuki sebuah toko. Pada

gambar kedua diperlihatkan secara jelas Asma sedang memegang salah satu

kopiah yang terdapat pada toko tersebut. Pada gambar ketiga Zhong Wen sedang

berada di luar toko kemudian Asma memanggilnya dengan melambaikan tangan

kepadanya. Pada gambar keempat Asma memberikan kopiah tersebut kepada

Zhong Wen. Pada gambar kelima terlihat ekspresi Zhong Wen yang bertanya

keheranan kepada Asma. Pada gambar keenam terlihat Asma sedang mengatakan

sesuatu kepada Zhong Wen. Gambar ketujuh diperlihatkan Zhong Wen sedang

menggunakan kopiah pemberian Asma dan kemudian Asma membantu

memakaikan kopiah tersebut. Pada gambar kedelapan terlihat ekspresi Asma yang

tersenyum ketika melihat Zhong Wen menggunakan kopiah tersebut. Pada gambar

Page 91: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

79

terakhir terlihat ekspresi Zhong Wen yang tersenyum senang ketika diberikan

kopiah oleh Asma serta menerima pemberian Asma walaupun Zhong Wen tahu

bahwa ia dan Asma memiliki keyakinan yang berbeda.

Konotasi :

Pada gambar terlihat latar belakang tempat berada didalam sebuah toko

yang menjual beberapa cendramata dan perlengkapan shalat salah satunya yaitu

kopiah. Zhong Wen yang bukan seorang muslim tidak segan untuk masuk ke toko

tersebut ketika Asma mengajaknya. Di dalam toko terlihat Asma yang tertuju

kepada salah satu benda yang terdapat pada toko tersebut yaitu sebuah kopiah

yang kemudian ia berikan kopiah tersebut kepada Zhong Wen. Awalnya Zhong

Wen ragu dan bertanya kepada Asma ketika ia diberi kopiah kalau ia bukan

muslim. Namun Asma menjawab tidak apa-apa, disimpan saja. Kemudian Zhong

Wen menggunakan kopiah tersebut, dan Asma pun membantunya untuk

membetulkan kopiah tersebut sambil memuji Zhong Wen. Kemudian terlihat raut

wajah Zhong Wen yang tersenyum gembira dan menghargai apa yang telah

diberikan oleh Asma.

Mitos :

Dalam Islam dinyatakan agar menghormati dan menghargai penganut

agama yang berbeda, dan mengajarkan amar ma‟ruf nahi munkar yang artinya

melakukan kebaikan dan tidak melakukan kejahatan, mengarahkan supaya hidup

rukun, hidup sejahtera material dan spiritual.14

Seperti pada adegan yang

dilakukan Asma yang memberikan kopiah kepada Zhong Wen hanya untuk

14

Thoyib I.M dan Sugiyanto, Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatan (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2002), h. 180.

Page 92: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

80

disimpan dan dijadikan kenang-kenangan merupakan bentuk sikap mempererat

hubungan pertemanan yang terjalin diantara mereka. Kemudian sikap Zhong Wen

menerima kopiah pemberian Asma merupakan bentuk perwujudan toleransi atau

sikap menghargai dengan menerima pemberian yang diberikan oleh Asma yang

beragama muslim.

5. Scene 5 (33:11-33.51)

Pada scene ini, setelah Asma dan Zhong Wen keluar dari sebuah toko

tempat penjualan kopiah, Asma dan Zhong Wen kembali melanjutkan

perjalanannya. Di dalam perjalanan tersebut, Zhong Wen menanyakan

beberapa hal kepada Asma.

Tabel 4.5

Visual/ Gambar Audio/ Suara Type of Shot

Zhong Wen : Apa

semua perempuan

muslim di

Indonesia

bersalaman

dengan cara

seperti kamu?

Asma : Iya, apa

lagi kalau mereka

memakai jilbab.

Zhong Wen : Jadi

laki-laki dan

perempuan tidak

boleh bersentuhan

sama sekali?

Asma : Kecuali

sama mahramnya.

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada, dan

diperlihatkan

gambar Asma dan

Zhong Wen sedang

bercakap-cakap.

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada, dan

diperlihatkan

Zhong Wen sedang

berbicara dengan

Page 93: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

81

Zhong Wen :

Mahram?

Asma : Mahram

itu artinya laki-

laki yang

diharamkan atau

tidak boleh

dinikahi. Selain

mahram, hanya

sang suami yang

boleh melihat

muslimah tanpa

jilbab atau

menyentuh

mereka.

Zhong Wen :

Kalau ciuman?

Asma : ga boleh.

Asma dengan

memperlihatkan

tangannya yang

sedang

disedekapkan.

Medium Close Up

Gambar diambil

hingga dada,

sehingga terlihat

kegiatan yang

sedang dilakukan

oleh subjek yaitu

Asma sedang

menjelaskan

sesuatu kepada

Zhong Wen.

Medium Close Up

Memperlihatkan

ekspresi wajah

dengan jelas dan

fokus.

Zhong Wen :

Pelukan?

Asma : Ya ga

boleh lah.

Medium Close Up

Gambar diambil

hingga dada,

sehingga terlihat

kegiatan yang

sedang dilakukan

oleh subjek, Asma

sedang berbincang-

bincang dengan

Page 94: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

82

Zhong Wen sambil

tersenyum.

Denotasi :

Terlihat pada gambar pertama Zhong Wen sedang bertanya kepada Asma

mengenai cara bersalaman dengan perempuan muslim, sebagai seorang muslim

yang berbeda agama dan keyakinan dengan Zhong Wen Asma pun bersedia

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Zhong Wen. Pada gambar kedua terlihat

Zhong Wen kembali bertanya kepada Asma sambil memperagakan kedua

tangannya yang disedekapkan. Pada gambar ketiga terlihat Asma sedang

menjelaskan sesuatu kepada Zhong Wen. Pada gambar keempat terlihat ekspresi

Zhong Wen dengan serius bertanya kembali kepada Asma. Pada gambar kelima

terlihat Asma menjawab pertanyaan sambil tersenyum begitu juga dengan Zhong

Wen yang memperlihatkan ekspresi tersenyum.

Konotasi :

Konotasi yang terdapat pada adegan ini, Zhong Wen yang memiliki

perbedaan agama dengan Asma, merasa ingin tahu tentang cara bersalaman yang

dilakukan oleh semua perempuan muslim di Indonesia sama dengan apa yang

dilakukan oleh Asma, dan bertanya jadi perempuan dan laki-laki tidak boleh

bersentuhan sama sekali. Asma yang berkeyakinan Islam bersedia menjelaskan

kepada Zhong Wen, bahwa perempuan dan laki-laki yang bukan mahramnya

dilarang bersentuhan apalagi perempuan yang menggunakan jilbab. Lalu Zhong

Wen terlihat bertanya kembali kepada Asma mengenai apa itu mahram, kemudian

Asma menjelaskan mahram adalah laki-laki yang diharamkan atau tidak boleh

dinikahi, selain mahram, hanya suamilah yang boleh melihat perempuan

Page 95: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

83

muslimah tanpa jilbab atau menyentuh mereka. Saling tolong menolong dalam

memberikan informasi kepada manusia yang sama maupun berbeda agama

merupakan suatu sikap yang terpuji, selama tidak menyinggung atau memaksa

seseorang tersebut yang berbeda agama agar masuk kedalam agama yang

dianutnya.

Mitos :

Umat Islam sangat menjunjung tinggi toleransi beragama, seperti yang

tertuang dalam piagam Madinah yang mengatur hubungan antara komunitas-

komunitas yang majemuk. Dalam piagam itu antara lain ditekankan pada

hubungan tetangga yang baik, saling membantu dan menghadapi musuh bersama.

Membela mereka yang teraniaya saling menasehati dan menghormati kebebasan

beragama.15

Saling membantu dalam memberikan informasi atau pengetahuan

tentang agama Islam terhadap umat beragama atau berkeyakinan lain juga

merupakan bentuk perwujudan sikap toleransi dalam beragama.

Seperti halnya Zhong Wen yang ingin mengetahui bagaimana cara

bersalaman perempuan muslim dan menanyakannya kepada Asma. Asma

menjelaskan dan memberitahu kepada Zhong Wen mengenai cara bersalamannya

perempuan muslim, di dalam Islam wanita dengan lelaki yang bukan muhrimnya

dilarang untuk bersentuhan.16

Rasulullah saw melarang berjabat tangan laki-laki dengan wanita yang

bukan mahramnya. Beliau juga mengharamkan seorang laki-laki menyentuh

wanita yang tidak halal baginya. Beliau bersabda: “Kepala salah seorang ditusuk

15

Dr. Soegeng Hardiyanti, Agama dalam Dialog: pencerahan, perdamaian masa depan

(Jakarta: BPK gunung Mulia, 2003), h. 61. 16

Sumber dari film Assalamualaikum Beijing.

Page 96: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

84

dengan jarum dari besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang

tidak halal baginya”.17

Jadi, bersalaman, bersentuhan, apalagi berciuman adalah larangan agama

bagi siapa saja tanpa pandang bulu. Jangankan menyentuh atau bersalaman,

memandang agak lama saja sudah dilarang oleh agama. Hal ini menunjukkan

betapa agama Islam sangat menghormati dan memuliakan kaum wanita dari

tindakan-tindakan lelaki yang tidak bertanggung jawab.18

Memberitahu mengenai ajaran Islam kepada orang lain yang non muslim

diperbolehkan selama tidak memaksanya untuk masuk dalam ajaran Islam. Seperti

yang telah dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 256:

ين اهآ فى الد اكرآ شـد هنآ الغآي لآ يؤ قآد تبآينآ الر كفـر بالطا غىت وآ ن يـ وآ با هلل هن فـآ

ة الىثق داستآوسآكآ بالعروآ ا مآ لآهآا فآقـآ لين ى لآ انفصآ ويع عآ هللا سآ وآ

Artinya :

Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya

telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang

sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut (apa saja yang disembah

selain Allah SWT) dan beriman kepada Allah, maka sungguh dia telah

berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus.

Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 256)

6. Scene 6 (33:56-34:30)

Setelah berbincang-bincang mengenai cara bersalaman yang dilakukan

oleh perempuan muslim. Kemudian Asma dan Zhong Wen kembali

melanjutkan perjalanannya, dan kembali Zhong Wen dan Asma berbincang-

bincang seputar agama. Dalam obrolannya tersebut terdapat sikap memberikan

argumentasi satu sama lain.

17

Mahmud asy-Syafrowi, Assalamu’alaikum Tebarkan Salam Damaikan Alam

(Yogyakarta: Mutiara Media, 2009), h. 157. 18

“Larangan bersalaman, bersentuhan, dan berciuman” artikel diakses pada 7 September

2015 dari https://desaakhirat.wordpress.com/2013/03/18/larangan-bersalamanmenyentuh-wanita-

yg-bukan-muhrim-nya/

Page 97: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

85

Tabel 4.6

Visual/ Gambar Audio/ Suara Type of Shot

Zhong Wen : Jika

tidak ada agama,

tidak akan ada

saling bunuh,

kekerasan,

peperangan.

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada, dan

diperlihatkan

gambar Asma dan

Zhong Wen sedang

bercakap-cakap.

Asma : Kekerasan

dan peperangan

bukan terjadi

hanya karena

agama, tapi

karena ambisi

manusia yang

ingin berkuasa

dan serakah yang

menjadi penyebab

utama perang.

Sesama penganut

agama juga bisa

perang, Negara

yang ga percaya

Tuhan aja perang.

Zhong Wen : Tapi

kenyataannya kan

selalu

mengatasnamakan

agama.

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada, dan

diperlihatkan

gambar Asma dan

Zhong Wen

sedang bercakap-

cakap.

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada, dan

diperlihatkan

gambar Asma dan

Zhong Wen

sedang bercakap-

Page 98: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

86

Asma : Itu

manusianya,

bukan agamanya.

cakap.

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada, dan

diperlihatkan

gambar Asma

sedang

menjelaskan

sesuatu kepada

Zhong Wen.

Asma : Kalau

kamu

membayangkan

dunia akan damai

tanpa agama,

kamu justru salah

besar Zhong Wen.

Karena yang

terjadi akan

sebaliknya,

perang akan jauh

lebih dahsyat.

Medium Close Up

Memperlihatkan

bagian dada ke

atas dari subjek,

terlihat Asma

sedang berbicara

sambil

membayangkan

sesuatu.

Medium Close Up

Memperlihatkan

ekspresi Zhong

Wen yang

mengehela nafas

sambil

mengangguk.

Page 99: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

87

Zhong Wen :

Cerdas.

Medium Close Up

Memperlihatkan

ekspresi Zhong Wen

yang memberikan

dua jempol kepada

Asma, dan ekspresi

Asma ketika di beri

dua jempol oleh

Zhong Wen.

Denotasi :

Pada gambar pertama terlihat Asma dan Zhong Wen sedang berjalan di

tengah-tengah pepohonan rindang sambil bercakap-cakap. Di gambar kedua

terlihat Asma sedang berbicara kepada Zhong Wen. Gambar ketiga terlihat

ekspresi Zhong Wen yang serius saat berbicara dengan Asma. Gambar keempat

terlihat Asma sedang menunjukkan tangannya kepada Zhong Wen. Gambar

kelima terlihat raut wajah Asma dan Zhong Wen yang sedang membayangkan

sesuatu. Gambar keenam terlihat ekspresi Zhong Wen yang sedang berfikir sambil

mengangguk. Pada gambar yang ketujuh diperlihatkan adegan ketika Zhong Wen

memberikan dua jempol kepada Asma, dan ekspresi Asma yang tersenyum

melihat Zhong Wen memberikan dua jempol kepadanya.

Dalam adegan ini terlihat Asma dan Zhong Wen saling berargumen satu

sama lain, namun dari berargumen tersebut tidak menimbulkan tidak adanya sikap

toleransi. Asma dan Zhong Wen dalam memberikan pendapatnya tetap menjaga

sikap toleran saling mendengar argumen satu sama lain dan tidak menimbulkan

perselisihan.

Page 100: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

88

Konotasi :

Konotasi yang terdapat pada adegan ini, Asma dan Zhong Wen berasal

dari dua Negara yang berbeda dan memiliki perbedaan keyakinan ini saling

bertukar informasi dan berargumen satu sama lain. Seperti yang terlihat pada

adegan pertama ketika Zhong Wen membahas jika tidak ada agama, tidak akan

ada saling bunuh, kekerasan, peperangan. Pada adegan kedua Asma menyanggah

pendapat Zhong Wen secara halus, dengan menjelaskan kepada Zhong Wen

bahwa kekerasan dan peperangan bukan terjadi hanya karena agama, tapi karena

ambisi manusia yang ingin berkuasa dan serakah yang menjadi penyebab utama

perang. Sesama penganut agama juga bisa perang, Negara yang ga percaya Tuhan

aja perang. Kemudian pada adegan selanjutnya terlihat Zhong Wen kembali

berargumen dengan halus dan berkata bahwa kenyataannya kan selalu

mengatasnamakan agama. Lalu Asma menjelaskan kembali kepada Zhong Wen,

itu manusianya, bukan agamanya. Kalau kamu membayangkan dunia akan damai

tanpa agama, kamu justru salah besar Zhong Wen. Karena yang terjadi akan

sebaliknya, perang akan jauh lebih dahsyat. Kemudian pada adegan selanjutnya

terlihat Zhong Wen menerima pendapat Asma dan memuji Asma dengan berkata

cerdas dan memberikan tanda dengan mengacungkan kedua jempolnya kepada

Asma yang bisa diartikan bagus atau hebat. Asma dan Zhong Wen saling

menghargai pendapatnya satu sama lain, hal ini merupakan wujud sikap toleransi

diantara umat beragama.

Mitos :

Dalam bahasa Arab toleransi disebut tasamuh yang artinya diantara

mereka yang berbeda pendapat, hendaknya bisa saling memberikan tempat bagi

pendapatnya. Masing-masing pendapat berhak untuk mengembangkan

Page 101: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

89

pendapatnya dan tidak saling menjatuhkan satu sama lain. Toleransi diartikan

memberikan tempat kepada pendapat yang berbeda. Pada saat bersamaan sikap

menghargai pendapat yang berbeda itu disertai dengan sikap menahan diri atau

sabar. Oleh karena itu, diantara orang yang berbeda pendapat harus

memperlihatkan sikap yang sama, yaitu saling menghargai dengan sikap yang

sabar.19

Di dalam kehidupan sehari-hari, beradu pendapat dengan orang lain baik

yang seagama maupun yang berbeda agama kerap kali terjadi. Namun dari sikap

yang dicontohkan oleh tokoh Asma dan Zhong Wen diperlihatkan bagaimana

sikap yang baik dalam menerima dan menyanggah pendapat orang lain. Sikap

menyanggah pendapat orang lain harus dilakukan secara halus dan baik agar

menghindari adanya perasaan tersinggung atau perdebatan hebat yang akhirnya

menimbulkan perselisihan. Memberikan apresiasi baik kepada seseorang yang

telah memberikan pendapat yang benar dan baik merupakan wujud dari sikap

menghargai atau toleran.

7. Scene 7 (46:42-47:16)

Pada scene ini diceritakan suatu ketika Asma dan Zhong Wen kembali

bertemu, Zhong Wen memberikan sebuah tiket kereta kepada Asma untuk

perjalanan menuju Yunan tempat patung Ashima berada. Di jalan Asma dan

Zhong Wen kemudian bertemu dengan Dewa mantan kekasih Asma. Lalu

mereka bertiga pergi menuju sebuah bangunan bersejarah di China yaitu Kuil

bumi dan langit.

19

“Toleransi terhadap pendapat agama lain” artikel diakses pada 7 September 2015 dari

httpstaff.uny.ac.id.

Page 102: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

90

Tabel 4.7

Visual/ Gambar Audio/ Suara Type of Shot

Zhong Wen :

Inilah kuil bumi

dan langit.

Zhong Wen : Kuil

bumi dan langit,

kalau bumi

diwakili dengan

bangunan persegi

empat, kalau

langit diwakili

oleh lingkaran.

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada, dan

diperlihatkan

Zhong Wen sedang

menunjuk ke suatu

tempat.

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada.

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada, dan

diperlihatkan

Zhong Wen sedang

menjelaskan

bentuk bangunan

kuil tersebut.

Page 103: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

91

Zhong Wen :

Nah, hal ini

menyebabkan

bahwa bumi dan

langit bukan dua

hal yang berbeda.

Zhong Wen : Jadi

salah kalau ada

pepatah yang

mengatakan

bahwa ada

perbedaan antara

bumi dan langit.

Karena pada

akhirnya semua

perbedaan itu bisa

dipersatukan.

Dewa : Maaf,

sorry instruksi

sebentar. Agama

kamu apa?

Medium Close Up

Diperlihatkan

objek gambar

tembok yang

berbentuk persegi

empat.

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada, dan

diperlihatkan

Zhong Wen

menjelaskan

sejarah kuil kepada

Asma.

Long Shot

Memperlihatkan

tempat adegan, dan

terlihat Zhong

Wen sedang

mengepalkan

kedua tangannya.

Long Shot

Memperlihatkan

tempat adegan, dan

terlihat Dewa

sedang bertanya

kepada Zhong

Wen.

Page 104: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

92

Zhong Wen :

Maaf?

Dewa : Ya agama

kamu, Hindu,

Budha atau

Kristen. Tapi

yang jelas bukan

Islam kan?

Atheis?

Zhong Wen :

Saya percaya

dengan adanya

Tuhan. Hanya

ragu dengan

agamanya.

Close Up

Memperlihatkan

wajah seseorang

dengan ukuran

penuh, terlihat

Zhong Wen

memasang raut

wajah

kebingungan.

Close Up

Memperlihatkan

wajah seseorang

dengan ukuran

penuh, terlihat

ekspresi Dewa

yang sedang

berbicara serius

kepada Zhong

Wen.

Close Up

Memperlihatkan

wajah seseorang

dengan ukuran

penuh, terlihat

Zhong Wen yang

sedang berbicara

kepada Dewa

Denotasi :

Terlihat pada gambar pertama Zhong Wen sedang menunjukan tangannya

kesuatu tempat. Pada gambar kedua terlihat secara jelas sebuah bangunan Kuil.

Gambar ketiga terlihat Zhong Wen dan Asma menaiki tangga di area bangunan

kuil sambil menjelaskan sesuatu. Gambar keempat terlihat sebuah objek tembok

Page 105: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

93

yang berbentuk persegi empat. Pada gambar kelima terlihat Zhong Wen yang

sedang menjelaskan sesuatu tentang bangunan Kuil dan mengacungkan dua

jarinya, serta latar tempat yang terlihat adalah bangunan kuil yang berbentuk

lingkaran. Gambar keenam terlihat Zhong Wen sedang menyatukan dan

mengepalkan kedua tangannya sambil menjelaskan sesuatu kepada Asma. Asma

dan Dewa yang berkeyakinan Islam tidak segan untuk memasuki kawasan Kuil

dan melihat-lihat bangunan bersejarah tersebut. Asma pun tidak sungkan untuk

menerima informasi mengenai sejarah Kuil tersebut yang telah dijelaskan Zhong

Wen kepadanya. Kemudian adegan tambahan mengenai status agama yang dianut

Zhong Wen, terlihat ketika Dewa berbicara kepada dengan Zhong dengan

menunjukan jarinya kepada Zhong Wen. Adegan selanjutnya terlihat Zhong Wen

yang begitu kebingungan dengan pertanyaan yang diberikan Dewa. Adegan

selanjutnya diperlihat ekspresi Dewa ketika bertanya kepada Zhong Wen dengan

wajah yang serius. Lalu terlihat ekspresi Zhong Wen yang menjawab pertanyaan

Dewa dengan santai.

Konotasi :

Konotasi yang terdapat pada adegan ini adalah ketika Zhong Wen

mengajak Asma dan Dewa mengunjungi sebuah Kuil yang terdapat di China yang

disebut dengan sebutan Kuil Bumi dan Langit. Pada gambar kedua terlihat dengan

jelas tekstur bangunan Kuil yang berbentuk lingkaran dengan tiga tingkatan

kubahnya. Pada gambar ketiga terlihat Zhong Wen sedang menjelaskan tentang

tekstur dari bangunan Kuil tersebut yaitu kalau bumi diwakili dengan bangunan

persegi empat, kalau langit diwakili oleh lingkaran dan diperjelas bangunan

persegi empat yang terdapat pada ubin ditembok Kuil tersebut. Gambar

Page 106: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

94

selanjutnya terlihat Zhong Wen mengangkat dua jarinya sambil menjelaskan

kepada Asma bahwa bumi dan langit bukan dua hal yang berbeda. Gambar

selanjutnya terlihat Zhong Wen menyatukan dan mengepalkan dua tangannya

yang bermaksud bahwa salah jika ada pepatah yang mengatakan bahwa ada

perbedaan antara bumi dan langit. Karena pada akhirnya semua perbedaan itu bisa

dipersatukan. Dapat dilihat bahwa tidak hanya Zhong Wen yang mengetahui

tentang sejarah Islam, Asma pun juga mendapatkan informasi dan pengetahuan

tempat bersejarah baru yaitu Kuil bumi dan langit. Ini merupakan cerminan suatu

sikap toleransi dalam beragama. Selain itu terdapat adegan dimana Dewa

menanyakan agama yang dianut oleh Zhong Wen, kemudian Zhong Wen bertanya

kembali sambil merasa keheranan. Pada adegan berikutnya terlihat Dewa

memperjelas pertanyaannya kepada Zhong Wen mengenai agama apa yang di

anut dengan menyebutkan beberapa agama, setelah itu terlihat Zhong Wen

menjawab secara jelas bahwa ia mempercayai adanya Tuhan, hanya ragu dengan

agamanya.

Mitos :

Asma adalah seorang muslimah dari Indonesia yang membawa identitas

muslimnya diamanapun ia berada dengan simbol yang selalu ia gunakan yaitu

jilbab. Terlihat dalam adegan film ketika Asma di dalam kuil dengan

menggunakan jilbab diantara orang-orang non muslim20

, ini terbukti bahwa kaum

muslim dan non muslim di China hidup saling berdampingan.

Toleransi adalah kesediaan menerima kenyataan pendapat yang berbeda-

beda tentang kebenaran yang dianut. Dapat menghargai keyakinan orang lain

20

Sumber dari film Assalamualaikum Beijing.

Page 107: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

95

terhadap agama yang dipeluknya.21

Toleransi beragama dipahami sebagai sikap

terbuka dan mau mengakui adanya perbedaan baik dari sisi suku bangsa, warna

kulit, bahasa, adat istiadat, budaya, serta agama.22

Menerima adanya perbedaan agama yang ada merupakan sikap yang harus

dimiliki oleh setiap manusia dalam hidup beragama dan bermasyarakat.

Kesediaan menerima kenyataan kemajemukan dalam pendapat dan agama, dan

bersedia menerima kemajemukan masyarakat dengan tindakan tidak bersikap

reaksi dan menentang, dihargai dan dihormati. Setiap ajaran agama mengandung

ajaran keimanan atau kaidah-kaidah asasi yang dipercayai kebenarannya secara

mutlak, yang bersumber kepada wahyu Ilahi yang diturunkan untuk umat

manusia, dijadikan nilai dan norma hidup kemasyarakatan dan Negara.23

Sekedar mengetahui sejarah atau pengetahuan tentang tempat ibadah

agama lain dalam Islam diperbolehkan, selama tidak mengganggu keyakinan yang

dianut. Sikap Asma menerima informasi yang telah dijelaskan oleh Zhong Wen

mengenai Kuil tersebut merupakan salah satu sikap menghargai dan menerima

atau bisa disebut dengan toleransi antar umat beragama.

Pada adegan terakhir diatas juga dipelihatkan ketika Zhong Wen

menjelaskan mengenai agama apa yang di anut dengan menjawab pertanyaan

Dewa bahwasannya ia percaya adanya Tuhan, hanya ragu dengan agamanya.

Sesuai dengan penjelasan diatas bahwasannya jika seseorang mempercayai

adanya Tuhan namun ragu dengan agamanya disebut dengan orang yang

berkeyakinan Agnostik. Agnostik adalah suatu keyakinan seseorang yang

21

Thoyib I.M dan Sugiyanto, Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatan (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2002), h. 180. 22

“Definisi Toleransi” diakses pada 27 Agustus 2015 dari www.academia.edu. 23

Thoyib I.M dan Sugiyanto, Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatan (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2002), h. 180-181.

Page 108: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

96

menganggap bahwa eksistensi Tuhan tidaklah mustahil, sekalipun menganggap

bahwa eksistensi Tuhan sangat kecil kemungkinan adanya, dan masih adanya

keraguan akan kebenaran agama.24

Berbeda dengan Ateis mengenai keyakinan

seseorang yang tidak mempercayai adanya keberadaan Tuhan dan dewa-dewi.25

8. Scene 8 (01:00:22-01:00:32)

Setelah Asma dan Zhong Wen pergi ke Kuil Bumi dan Langit bersama

Dewa mantan kekasih Asma, keesokan harinya ketika Asma dan Zhong Wen

berencana untuk pergi ke Yunan melihat patung Ashima, tiba-tiba Asma jatuh

sakit ketika ia berada di kantor dan harus dilarikan ke rumah sakit. Kemudian

Asma pun kembali ke Indonesia untuk berobat, lalu Sekar memberikan surat

kepada Zhong Wen yang ditulis oleh Asma. Setelah sekian lama Asma dan Zhong

Wen tidak berjumpa bahkan tidak berkomunikasi. Zhong Wen merasa rindu dan

kehilangan Asma. Hal yang Zhong Wen lakukan ketika rindu dengan Asma yaitu

dengan mendatangi masjid Niujie dengan membawa kopiah yang pernah

diberikan oleh Asma. Dari perkenalannya dengan Asma yang kemudian membuat

Zhong Wen merasakan adanya hidayah masuk kedalam dirinya, sampai-sampai ia

memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.

24

“Agnostik menurut Bertrand Russell” artikel diakses pada 14 September 2015 dari

http://www.academia.edu/3418084/Tuhan_dalam_Perspektif_Bertrand_Russell 25

“Pengertian Atheis” artikel diakses pada 12 Agustus 2015 dari http://www.e-

jurnal.com/2013/11/pengertian-atheisme.html

Page 109: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

97

Tabel 4.8

Visual/ Gambar Audio/ Suara Type Of Shot

Ustad : Asyhadu

Alla Ilaha Illallah.

Zhong Wen :

Asyhadu Alla

Ilaha Illallah.

Ustad : Wahdahu

Laa Syarikalah

Wa Asyhadu

Anna

Muhammadan

Abduhu

Warasuluh.

Zhong Wen :

Wahdahu Laa

Syarikalah Wa

Asyhadu Anna

Muhammadan

Abduhu

Warasuluh.

Long Shot

Digunakan untuk

memperlihatkan

tempat adegan ini

berada, dan

diperlihatkan

bagaimana seorang

Ustad sedang

membimbing

Zhong Wen untuk

mengucapkan lafaz

Allah.

Medium Close Up

Memperlihatkan

bagian dada ke atas

dari subjek, terlihat

Zhong Wen dan

seorang Ustad

sedang

mengangkat satu

sambil melafazkan

lafaz Allah.

Denotasi :

Pada gambar pertama diperlihatkan Zhong Wen dengan seorang ustad

sedang berada di dalam sebuah masjid dan sedang duduk berhadapan. Pada

gambar kedua terlihat secara jelas bagaimana Zhong Wen dan seorang Ustad

tersebut mengangkat salah satu jarinya ke atas sambil mengucapkan lafaz Allah.

Page 110: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

98

Konotasi :

Konotasi yang terdapat pada adegan ini adalah ketika Zhong Wen dan

seorang ustad berada di dalam masjid dan sedang duduk berhadapan. Zhong Wen

dibimbing seorang Ustad untuk mengucapkan lafaz dua kalimat syahadat sebagai

syarat menjadi seorang mualaf. Pada gambar kedua terlihat bagaimana Zhong

Wen dan seorang Ustad mengangkat salah satu jarinya ke atas sebagai tanda

bahwa Allah itu satu, tiada Tuhan selain Allah.

Mitos :

Mualaf berasal dari bahasa Arab yang berarti tunduk, menyerah, dan

pasrah. Sedangkan, dalam pengertian Islam, mualaf digunakan untuk menunjuk

seseorang yang baru masuk agama Islam.26

Syarat menjadi seorang mualaf adalah

mengucapkan dua kalimat syahadat Asyhadu an Laa Ilaaha Illa Allah wa Asyhadu

anna Muhammadar Rasulullah. Syahadat tersebut artinya adalah persaksian,

bahwa dengan kalimat tersebut, seorang mualaf tersebut telah mengetahui secara

ilmu dan bersaksi serta benar-benar meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa

hanya Allah swt satu-satunya Illah (Tuhan) yang pantas untuk disembah, begitu

juga bahwa Baginda Nabi Muhammad saw adalah utusan dan Nabi terakhir yang

diutus oleh Allah.27

Dari adegan diatas dapat disimpulkan bahwa Zhong Wen telah

mendapatkan hidayah yang masuk atau yang ia dapatkan ketika ia bersama Asma.

Karena percakapannya dengan Asma mengenai pertanyaan-pertanyaan bagaimana

26

“Definisi Mualaf” artikel diakses pada 7 Oktober 2015 dari http://www.mualafcenter.

com/ tujuan/pengertian-mualaf/ 27

“Syarat Menjadi Seorang Mualaf” artikel diakses pada 7 Oktober 2015 dari

http://www.solusiislam.com/2013/11/tanya-jawab-seputar-mualaf-yang-baru.html

Page 111: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

99

ajaran agama Islam kepada Asma membuat hatinya terketuk dan akhirnya

memutuskan untuk menjadi seorang mualaf. Pada adegan diatas terlihat secara

jelas bagaimana proses yang dilakukan oleh Zhong Wen bersama salah seorang

Ustad untuk melakukan syarat menjadi seorang mualaf yaitu dengan

mengucapkan dua kalimat syahadat.

Page 112: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

100

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam kesimpulan ini, film Assalamualaikum Beijing cukup banyak

menampilkan adegan toleransi antar umat yang berbeda keyakinan. Karakter

pemeran utama yaitu Asma yang selalu menjunjung tinggi nilai keagamaan

atau keyakinannya terhadap Islam dengan cara menjaga kesucian dan

kehormatannya sebagai wanita muslim serta menjunjung tinggi sikap toleransi

terhadap umat berkeyakinan lain. Sedangkan tokoh Zhong Wen, seorang laki-

laki yang berkeyakinan Agnostik juga menjunjung sikap toleransi terhadap

Asma yang sudah jelas memiliki keyakinan berbeda dengannya.

Untuk menyimpulkan hasil penelitian pada skripsi ini, peneliti mengacu

pada fokus perumusan masalah. Dengan melihat melalui pendekatan teori

Roland Barthes, maka kesimpulan peneliti terhadap rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Makna Denotasi

Analisis film Assalamualaikum Beijing dibagi dua bagian oleh peneliti,

bagian pertama adalah cerita yang terdapat dalam pengantar cerita yang

memiliki makna denotasi sebagai film yang menggambarkan bagaimana

potret wanita Islam, khususnya wanita muslim Indonesia yang hidup

ditengah-tengah Negara tirai bambu yaitu China. Asma sebagai pemeran

utama dalam film ini menggambarkan bagaimana sikap toleransinya

terhadap umat berkeyakinan lain.

Page 113: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

101

Bagian kedua adalah kisah tentang seorang laki-laki asal Tiongkok

bernama Zhong Wen yang hidup tanpa memiliki agama namun dalam film

digambarkan bagaimana ia menjalin hubungan dan bersikap toleransi

terhadap umat beragama lain.

2. Makna Konotasi

Makna konotasi yang terdapat pada film ini bagaimana potret ajaran

umat muslim, khususnya wanita muslim menjaga kesucian dan

kehormatannya seperti yang digambarkan oleh tokoh Asma. Bersikap

toleransi yang digambarkan tokoh Asma kepada Zhong Wen yang memiliki

keyakinan berbeda dengan cara menghargai pendapatnya, menerima

informasi yang disampaikan, dan menyanggah pendapat dengan cara yang

baik agar menghindari timbulnya perselisihan.

Selain itu tokoh Zhong Wen yang notabene tidak beragama pun

digambarkan menghargai, dan memiliki sikap toleransi kepada umat

beragama lain seperti mempersilahkan umat beragama lain untuk

melakukan ibadah sesuai ajaran agamanya, dan lain-lain.

3. Makna Mitos

Mitos yang terkandung dalam film ini yaitu bagaimana sikap toleransi

antar umat yang berbeda berkeyakinan. Diperlihatkan bahwa Islam adalah

agama yang menghargai perbedaan dan memiliki toleransi yang tinggi.

Begitupun dengan umat berkeyakinan lain di China yang terlihat sudah

menerima adanya ajaran Islam masuk ke China dan mereka saling hidup

berdampingan dan memiliki rasa toleransi terhadap agama lain khususnya

agama Islam.

Page 114: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

102

Dengan ketiga makna diatas peneliti menyimpulkan bahwa makna

toleransi beragama dalam film Assalamualaikum Beijing ini menerangkan

bahwa setiap umat yang berbeda keyakinan memiliki sikap toleransi yang

diajarkan sesuai dengan ajaran agama dan keyakinan yang dianutnya

masing-masing. Sikap toleransi yang dikembangkan dalam hidup

bermasyarakat untuk menghindari adanya perselisihan antarumat beragama

dan bernegara.

B. Saran

Terkait dengan penelitian ini ada beberapa saran yang penulis dapat

sampaikan:

1. Masyarakat khususnya untuk kaum remaja diharapkan untuk melihat atau

menyaksikan film yang tidak hanya memiliki tayangan hiburan, akan tetapi

film yang memiliki tayangan-tayangan yang bernilai edukasi agar

menambah wawasan baru terutama dalam hal agama.

2. Bagi penulis, film ini sudah memenuhi kriteria yang baik untuk sebuah

film. Terdapat unsur edukasi, informasi, dan juga sedikit hiburan. Tanpa

harus menyudutkan satu pihak atau menyudutkan agama dan keyakinan

tertentu. Film ini memberikan contoh yang baik kepada masyarakat

mengenai bagaimana caranya bersikap yang baik dan bersikap toleransi

terhadap umat beragama dan berkeyakinan lain. Film ini bisa dijadikan

contoh bagi mereka yang ingin membuat film drama religi tanpa harus

melupakan fungsi film sebagai sarana edukasi dan hiburan.

Page 115: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

103

DAFTAR PUSTAKA

Ali. (1989). Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik. Jakarta: Bulan

Bintang.

Aloliliweri. (2011). Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar Offset.

Aminuddin. (2000). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: PT Sinar Baru

Algesindo.

Bahreisy, S., & Bahreisy, S. (2005). Tafsir Ibnu Katsier. Surabaya: PT Bina Ilmu.

Baksin, A. (2003). Membuat Film Indie Itu Gampang. Bandung: Katarsis.

________. (2006). Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media.

Berger, A. A. (1999). Media Analysis Techniques. Yogyakarta: Penerbitan

Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Bungin, B. (2008). Komunikasi Sosial Media Massa. Jakarta: Prenada Media

Group.

Cangara, H. (2008). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo.

Christomy, T. (2004). Semiotika Budaya. Depok: PPKB Universitas Indonesia.

Effendy, H. (1986). Mari Membuat Film, Panduan Menjadi Produser. Jakarta: CV

Pedoman Ilmu Jaya.

Elvinaro, & Erdinaya, L. K. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantar.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Hardiyanti, S. (2003). Agama dalam Dialog: Pencerahan, Perdamaian Masa

Depan. Jakarta: BPK gunung Mulia.

Himawan Pratista. (2009). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Ibrahim, I. S. (2011). Budaya Populer Sebagai Komunikasi; Dinamika Popscape

dan Mediascape di Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Jalasutra.

Jalaluddin. (1997). Psikologi Agama. Jakarta: PT RajaGrafindo.

Joni Armand Hamid. (2014). Dasar-dasar Fotografi dan Kamera Televisi.

Kahmad, D. (2002). Sosiologi Agama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 116: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

104

Naibaho, K. (2008). Film; Tarian; Karya; Akses; Seni; Masyarakat. Visi Pustaka.

Prakoso, G. (1997). Film Pinggiran-Antalogi Film Pendek, Eksperimental &

Dokumenter. Jakarta: Fatma Press, FFTV-IKJ.

Pranajaya, A. (2000). Film dan Masyarakat Sebuah Pengantar. Jakarta: BPSDM

Citra Pusat Perfilman H. Usman Ismail.

Pratista, H. (2009). Pemahaman Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Rahardjo, D., Burrahman, M., Yewangoe, A. A., Suseno, F. M., & Martin. (2009).

Merayakan Kebebasan Beragama: Bunga Rampai Menyambut 70

Tahun Djohan Effendy. Jakarta: ICRP & Buku Kompas.

Salim, A. (2006). Teori & Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara

Wacana.

Setiawan, K. (2010). Masjid-Masjid Bersejarah di Jakarta. Jakarta: Erlangga.

Sobur, A. (2006). Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

________. (2006). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

________. (2009). Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sumadiria, & Haris, A. (2006). Jurnalistik Indonesia, Penulis Berita dan Feature.

Bandung: PT Refika Aditama.

Suprapto, & Tommy. (2006). Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta: Media

Pressindo.

Syafrowi, M. a. (2009). Assalamu'Alaikum Tebarkan Salam Damaikan Alam.

Yogyakarta: Mutiara Media.

Thoyib, & Sugianto. (2002). Islam dan Pranata Sosial ke Masyarakatan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Tinarbuko, S. (2009). Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.

Sumber Lain

Festival Film Bandung. “Revalina S. Temat” artikel diakses pada 11 Mei 2015

dari http://www.festivalfilmbandung.com/2015/02/assalammualaikum-

beijing-cenat-cenut-.html?m=1,

Page 117: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

105

Tedi Permadi. “Mitos” artikel diakses pada 8 Agustus 2015 dari

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I

NDONESIA/197006242006041-

TEDI_PERMADI/Mendekontruksi_Mitos_Mitos_Masa_Kini_sebuah_Res

ume.pdf

Kajian Pustaka. “Pengertian Sejarah dan Unsur-Unsur Film” diakses pada tanggal

8 Juni 2015 dari http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-

sejarah-dan-unsur-unsur-film.html

Academia. “Definisi Toleransi” diakses pada 27 Agustus 2015 dari

www.academia.edu

UIN Alauddin. “Toleransi Pasif dan Toleransi Aktif” artikel diakses pada 14

September 2015 dari http://www.uin-alauddin.ac.id/download-

01%20Sabara.pdf

E-Jurnal. “Pengertian Atheis” artikel diakses pada 12 Agustus 2015 dari

http://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-atheisme.html

Academia. “Agnostik menurut Bertrand Russell” artikel diakses pada 14

September 2015 dari

http://www.academia.edu/3418084/Tuhan_dalam_Perspektif_Bertrand_Ru

ssell

Academia edu. “Toleransi beragama” artikel diakses pada 1 September 2015 dari

https://www.academia.edu/7522137/Makalah_toleransi_beragama

Academia. “Definisi Toleransi Antar Umat Beragama” diakses pada 27 Agustus

2015 dari https://www.academia.edu

“Definisi Toleransi” diakses pada 27 Agustus 2015 dari

http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-toleransi/

“Film Assalamualaikum Beijing” artikel diakses pada 31 Agustus 2015 dari

http://www.festivalfilmbandung.com/2015/02/assalamualaikum-beijing-

cenat-cenut.html

Mualaf Center. “Definisi Mualaf” artikel diakses pada 7 Oktober 2015 dari

http://www.mualafcenter.com/tujuan/pengertian-mualaf/

Solusi Islam. Syarat Menjadi Seorang Mualaf” artikel diakses pada 7 Oktober

2015 dari http://www.solusiislam.com/2013/11/tanya-jawab-seputar-

mualaf-yang-baru.html

Page 118: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

KEMENTERIAN AGAMAutrrvERSITAS ISLAM NEGERT (UIN)SYARIF TIIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Jakarta, Agustus 2015

Telepon/l-'ax . (021) 7 432728 / 7 4703580Ir.H.Juanc'laNo.95Ciputatl54l2 Indonesia website: wlrlrttilkuiniakarlan!:.rl,E-nrai.:dakrvatrtolilkuirirkrra.rclcl

: un.O1/F5 /PP.00.st Wffort: Izin Penelitian (Skripsi)

I(epada Yth.Pimpinan Maxinra Productionsdi

Tempal

A s s al amu' al ai kum ltrrr. Wb.

NomorLampiranHal

Dekan FakultasJakarta menerangkan

NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemesterJurusarr/KonsentrasiAlamatTelp.

,,:.: ,,

Tembusan:1. Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusar/Prodi Komunikasi dan Penviaran Isram

ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullahbahwa:

Kiki Drvi Hikmayanti1111051000120Tangerang, i5 Januari i993IX lSembilan)Komtrnikasi dan Penyiaran IslamCilenggang, RT 06/0208961 433s748

adalah benar mahasiswa aktif pada Fakultas Ilmu Dakwah dan IlmuKomunikasi UINI Syarif Hidayatullah Jakarla yang akan melaksanakanpenelitian/mencari data dalam rangka penulisan skripsi berjudul Analisis SemiotikaToleransi Beragama dalam Film Assalctnttalaikunt Beij ing.

Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya Bapak/Ibu/Sdr. dapatmenerima/mengizinkan mahasiswa kami tersebru dalam pelaksanaan kegiatandimaksud.

Demikian, atas kerjasama dan bantuannya karni mengucapkan terima kasih.

W'as s al amu' a I ai kun: Wr. Wb.

Dekan

f Subhan, MA"l50t l0 199303 t'00i

Page 119: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

107

LAMPIRAN I

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Tebe Reviadi

Jabatan : Asisten Sutradara

Tanggal Wawancara : Kamis, 6 Agustus 2015

Tempat : Production House Maxima Pictures, Cempaka Putih,

Jl. Kayu Putih IV.

Pukul : 09.00 WIB

1. Darimana ide membuat film Assalamualaikum Beijing?

Ide membuat AB ini berawal dari diambil dari novel karya mba Asma Nadia,

dilihat dari novelnya yang begitu menarik dilihat dari sisi dua tokoh yang

berbeda agama yaitu Asma dan Zhong Wen. Asma yang beragama muslim

sedangkan Zhong Wen non muslim. Ketika Asma ditugaskan dari kantornya

untuk ke Beijing, Asma sekedar untuk bekerja dan bertemu dengan sahabat

lamanya kemudian disuatu tempat Asma bertemu dengan Zhong Wen. Ketika

Zhong Wen berkenalan dengan Asma, Zhong Wen ada ketertarikan dengan

Asma sehingga Zhong Wen teringat akan kisah legenda Ashima. Ashima

merupakan sebuah patung di Yunan. Zhong Wen kemudian tertarik untuk lebih

dalam mengenal Islam sehingga ia memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.

Ketertarikannya untuk masuk Islam bukan hanya karena ia menyukai Asma

Page 120: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

108

tetapi ketertarikan setelah ia mempelajari tentang Islam sehingga dari hatinya

ia memutuskan untuk masuk Agama Islam.

2. Sebelum memutuskan untuk menjadi seorang mualaf, agama apa yang

diyakini oleh Zhong Wen?

Zhong Wen tidak beragama, dan bisa dibilang Atheis.

3. Bagaimana proses pemilihan pemain film Assalamualaikum Beijing?

Pemilihan pemain ini sendiri kita melalui tahap casting, kita biasanya sih ga

open casting tetapi lebih kearah memanggil pemain yang dirasa cocok dengan

karakter tokoh-tokoh dalam film Assalamualaikum Beijing. Seperti pemeran

Zhong Wen yang diperankan oleh Morgan, awalnya kita lihat dia punya basic

pernah main sinetron walaupun ini film pertamanya dia, kita panggil lalu kita

casting, kita suruh perankan seperti Zhong Wen dan kemudian kita rasa sih

cocok dan kebetulan dia bisa bahasa mandarin. Untuk pemeran utama juga

sama kita casting juga kita pilih dari beberapa nama yang cocok lalu kita

putuskan Revalina yang menjadi pemeran utama dalam film Assalamualaikum

Beijing.

4. Pesan dakwah apa yang ingin disampaikan pada film Assalamualaikum

Beijing?

Pesan dakwahnya lebih kepada toleransi umat beragama, saling menghargai,

saling menghormati. Dan kita juga tidak mencoba untuk menggurui dalam arti

lebih ke arah agamanya karena dalam proses shootingnya mba Asma pun ikut

datang ke lokasi, ketika ada yang berhubungan dengan agama dalam film kita

tanyakan kepada mba Asma untuk memberikan masukan.

Page 121: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

109

5. Apa keunggulan dan kekurangan film ini AB?

Sebelum kita shooting disana, kita kirim orang dulu untuk hunting lokasi ke

Beijing dan ada beberapa tempat yang dirasa cocok, dan kekurangannya itu

ketika kita sudah di lokasi ternyata tidak sesuai dan kita harus cari lokasi lain

dan itu memakan waktu juga. Ketika ada lokasi yang cocok pun ternyata

izinnya ga cocok, kita mesti sedikit umpet-umpetan juga sih walaupun kita

sudah punya izin karena untuk perizinan disana cukup ketat. Ada beberapa

scene yang kita ambil colong-colongan seperti daerah forbidden city yang tidak

bisa dimasuki semua orang dan kamera pun ga diizinkan untuk masuk kesitu

dan kita berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk dapat shooting disitu.

Kelebihan filmnya untuk jalan cerita dan pemerannya itu cocok dan dapet

banget actingnya. Selain itu kelebihan lainnya film ini pun mendidik, sehingga

setelah menonton film ini penonton mendapatkan kesan positif.

6. Prestasi apa saja yang pernah diraih dari Film AB?

Kebetulan film ini baru rilis akhir tahun 2014, untuk kita daftarin ke festival di

Indonesia belum, mungkin ditahun FFI yang akan datang akan dimasukin.

Untuk pemutaran filmnya selain di Indonesia di putar juga dibeberapa Negara

Asia.

Page 122: ANALISIS SEMIOTIKA TOLERANSI ANTAR UMAT BERBEDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32135/1/KIKI DWI... · kesimpulannya adalah toleransi ... informasi yang diberikan

LAMPIRAN II

Foto Penulis dengan Narasumber di Kantor Maxima Pictures