ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN...

87
ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE DALAM TAYANGAN ADZAN MAGRIB DI TVONE Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: ENJANG ZAKI KHOERUMAN NIM: 1110051000120 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

Transcript of ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN...

Page 1: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE

DALAM TAYANGAN ADZAN MAGRIB DI TVONE

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

ENJANG ZAKI KHOERUMAN

NIM: 1110051000120

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .
Page 3: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .
Page 4: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .
Page 5: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

iii

ABSTRAK

ENJANG ZAKI KH

NIM: 1110051000120

Analisis Semotik Footage dalam Tayangan Adzan Magrib di TvOne

Televisi telah dikenal oleh masyarakat sebagai media massa yang mampu

menyampaikan pesan secara serentak dan membawa dampak yang sangat besar,

masyarakat hampir tidak bisa lepas dari televisi. Kehadiran televisi sudah seperti

kebutuhan primer di hampir setiap rumah. Selain sebagai media komunikasi,

televisi mampu menayangkan acara-acara yang begitu menarik sehingga membuat

masyarakat mengagumi televisi. Salah satu program yang wajib ada di setiap

stasiun televisi yaitu tayangan adzan. Secara umum tayangan adzan harus bisa

mengungkapkan konsep nilai-nilai keislaman yang mengandung nilai insani serta

aktivitas ritual kepada Tuhan. baik berupa keindahan bangunan-bangunan masjid,

atau pun tempat-tempat bersejarah lainnya dalam islam. Adapula tayangan yang

mengandung unsur-unsur seperti sikap toleransi sesama umat beragama. Namun

tvOne memiliki keunikan dari segi visual dan tema dengan tayangan serupa di

stasiun tv swasta lainnya, dengan versi “PEMILU” tvOne menampilkan beberapa

footage dengan disertai potongan ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang

pemimpin menurut islam.

Rumusan masalah penelitian yaitu: Bagaimana makna Ikon, Indeks, dan

Simbol dalam tayangan Adzan Magrib tvOne? Bagaimana makna yang

terkandung dalam tayangan adzan magrib tvOne ?

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yang memandang

realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil

konstruksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.

Penelitian kualitatif deskriptif bertujuan untuk mengungkap fakta, keadaan,

fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan

menyuguhkan apa adanya.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Semiotika

model Charles Sanders Peirce yang menurut objeknya membagi tanda atas Ikon,

Indeks, dan Simbol. Subjek dalam penelitian ini adalah Footage dalam tayangan

adzan magrib di tvone. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

makna yang di kandungnya. Peneliti melakukan analisis data dengan menganalisis

gambar.

Bisa dikatakan, melalui teori Charles Sansers Peirce dengan ikon, indeks,

dan simbol, peneliti dapat lebih memahami makna atau simbol yang terkandung

dalam tayangan adzan Magrib ini, sehingga penyampaian informasi yang di

harapkan tvOne bisa tersampaikan dengan cermat. hasil dari penelitian ini adalah

tayangan Adzan Magrib versi “PEMILU” di tvOne memiliki tiga makna yaitu:

sebagai pengingat waktu shalat telah tiba, serta ibadah sosial yang mengandung

nilai insani dengan menjadi warga negara yang baik yang mengikuti pemilu dan

memberi gambaran sosok pemimpin yang baik sesuai dengan yang dijelaskan

dalam Al-Qur’an (nilai-nilai Illahi).

Keyword: Semiotika, Footage dalam Tayangan Adzan

Page 6: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala kesehatan, petunjuk, rahmat,

rizqi, serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tak

lupa pula shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Rasulullah SAW yang

telah diutus ke bumi sebagai lentera bagi hati manusia, Nabi yang telah membawa

manusia dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan pengetahuan

yang luar biasa seperti saat ini.

Skripsi yang berjudul “Analisis Semiotika Footage dalam Tayangan

Adzan Magrib di TvOne” disusun sebagai salah satu persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami beberapa

hambatan maupun kesulitan yang terkdang membuat penulis berada pada titik

terlemah. Namun dengan adanya do’a, restu serta dukungan penuh dari orang tua

yang tak pernah putus menjadikan penulis begitu terus bersemangat untuk

menyelsaikan penulisan skripsi ini. Untuk itu dengan segala bakti penulis

memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah

terlibat dalam proses penyelesaian skripsi ini baik langsung ataupun tidak

langsung. Dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

v

2. Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Ibu Umi Musyarofah, MA selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

meluangkan banyak waktu, tenaga, fikiran, masukan, arahan, nasehat guna

melengkapi penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Ibu/Bapak Dosen Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak mencurahkan

waktu dan membekali ilmu kepada penulis selama di bangku kuliah.

7. Bapak Anggie Riesya Djamair selaku produser promo On Air dan program

tayangan adzan tvOne yang telah banyak membantu peneliti dalam

pengumpulan data pada proses penyelesaian skrispsi ini. Kemudian, Ibu

Sabrina selaku HRD tvOne yang telah banyak membantu dalam proses

penelitian ini.

8. Kedua orang tua tercinta yang tiada lelahnya mendoakan, mendukung dengan

sepenuh hati Ibu Yuningsih dan Bapak Aop Abdullah Ismail.

9. Kakak-kakakku yang tiada patah semangat terus mendukung dan mendoakan,

A Dadang, Teh Iis, A Andang, A Dadan, A Apep, dan A Rifa.

Page 8: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

vi

10. Yang teristimewa Fitria Khoerunnafis terima kasih untuk segala doa,

semangat, dukungan, tenaga, waktu yang telah dikorbankan, dan segala

kebahagian yang tak pernah terduga.

11. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan canda serta tawa di setiap sudut

kata-katanya, Kurniawan Prasetyo, Syehab Budiyanto, Abdullah Ihsan, Agung

Sulistiono N, Somantri, abdurrahman, Boby, Rahmat Hidayat, Jejen Zainun.

12. Seluruh teman-teman seperjuangan Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Uin

Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010, terima kasih atas segala memori

indah selama di bangku perkuliahan.

13. Teman-teman di Keluarga Besar Galuh Jaya (KBM-GJ) se-Jabodetabek,

terima kasih telah menjadi saudara selama di Jakarta, bersama kalian merasa

selalu dekat dengan kampung halaman.

14. Serta seluruh pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa tiada kesempurnaan melainkan itu

hanya milik Allah, begitu dengan skripsi masih begitu banyak kekurangan maka

dari itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun. Semoga

Allah SWT menilai ibadah yang penulis kerjakan dan senantiasa membimbing

kita di jalan yang diridhoi-Nya, Amin.

Jakarta, Juni 2015

Enjang Zaki Khoeruman

Page 9: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii

ABSTRAK ............................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................................... 6

C. Tujuan Penelitian............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian........................................................................... 7

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan................................................. 7

F. Metodologi Penelitian .................................................................... 9

G. Sistematika Penulisan .................................................................... 13

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Semiotika ....................................................................................... 15

1. Pengertian Semiotika............................................................... 15

2. Semiotika Charles Sanders Peirce ........................................... 19

B. Ruang Lingkup Televisi ................................................................ 23

C. Fungsi Adzan dan Keutamaannya ................................................. 28

BAB III PROFIL DAN GAMBARAN

A. Sejarah Perkembangan tvOne ....................................................... 34

B. Logo TvOne .................................................................................. 36

C. Visi dan Misi TvOne ..................................................................... 36

D. Struktur Organisasi TvOne............................................................ 37

Page 10: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

viii

BAB IV HASIL DATA DAN ANALISIS

A. Profile Tayangan Adzan dan TvOne ............................................. 40

B. Makna Ikon, Indeks, Simbol dalam Tayangan Adzan Magrib

TvOne ............................................................................................ 43

C. Makna Tayangan Adzan Magrib TvOne ....................................... 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 63

B. Saran .............................................................................................. 66

C. Rekomendasi Penelitian ................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

ix

DAFTAR TABEL

1. Tabel klasifikasi tanda ............................................................................... 20

2. Langkah-langkah produksi program tayangan adzan ................................ 42

3. Makna Ikon, Indeks, dan Simbol pada Footage pertama ........................... 44

4. Makna Ikon, Indeks, dan Simbol pada footage ke dua .............................. 45

5. Makna Ikon, Indeks, dan Simbol pada Footage ke tiga ............................. 47

6. Makna Ikon, Indeks, dan Simbol pada Footage ke empat ......................... 49

7. Makna Ikon, Indeks, dan Simbol pada Footage ke lima ............................ 50

8. Makna Ikon, Indeks, dan Simbol pada Footage ke enam .......................... 52

Page 12: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara Pribadi dengan Produser Tayangan Adzan Magrib

RCTI

Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 Surat Penelitian / Wawancara

Lampiran 4 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian

Lampiran 6 Foto Bersama Narasumber

Page 13: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bisa dibilang, televisi adalah media yang paling akrab dengan umat

manusia. “kotak ajaib” ini praktis dapat ditemukan disetiap rumah. Sebagai

salah satu komponen yang telah masuk prioritas utama dibanyak rumah

tangga, televisi dengan jangkauan siaran nasionalnya memiliki peran yang

sangat besar dalam kancah periklanan.1 Selain itu, Televisi juga telah dikenal

oleh masyarakat sebagai media massa yang mampu menyampaikan pesan

secara serentak dan membawa dampak yang sangat besar.2 Disatu sisi, kita

dapat mengatakan bahwa itu merupakan suatu kemajuan, sehubungan semakin

cepatnya informasi yang penting dan berguna disebarluaskan, di sisi lain,

“kemajuan” itu ternyata membawa dampak yang negatif juga, seperti

membanjirnya tayangan-tayangan yang kurang bermutu, terlalu besarnya porsi

acara hiburan, dan terjadinya eksploitasi kemiskinan. Berbagai macam acara

yang disiarkan, khalayaklah yang dinilai berhak untuk memilih acara apa yang

akan ditonton.

Saat ini, masyarakat hampir tidak bisa lepas dari televisi. Kehadiran

televisi sudah seperti kebutuhan primer di hampir setiap rumah, baik di daerah

perkotaan maupun di pelosok desa. Selain sebagai media komunikasi, televisi

mampu menayangkan acara-acara yang begitu menarik sehingga membuat

1 Heru Effendi, Industri pertelevisian Indonesia, Sebuah kajian (Jakarta: Penerbit

Erlangga, 2008),h. 4. 2Sunandar, Telaah Format Keagamaan di Televise, Tesis Magister Agama

(Jakarta:Perpustakaan UIN syahid,1999), h. 3.

Page 14: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

2

masyarakat mengagumi televisi. Oleh karena itu, kemungkinan besar tanpa

mereka sadari televisi mampu merubah pola pikir dan perilaku masyarakat.

TvOne (sebelumnya bernama Lativi) adalah sebuah stasiun televisi

swasta Indonesia yang didirikan pada tanggal 9 Agustus 2002 oleh pengusaha

Abdul Latief. Pada saat itu, konsep penyusunan acaranya adalah banyak

menonjolkan masalah yang berbau klenik, erotisme, berita kriminalitas dan

beberapa hiburan ringan lainnya.

Pada 14 Februari 2008, Lativi secara resmi berganti nama menjadi

tvOne, dengan komposisi 70 persen berita, sisanya gabungan program

olahraga dan hiburan. Peresmian tvOne dilakukan oleh Presiden Republik

Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, tvOne menjadi stasiun tv pertama di

Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana

Presiden Republik Indonesia. tvOne secara progresif menginspirasi

masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan

melakukan perbaikan bagi diri sendiri serta masyarakat sekitar melalui

program News and Sports yang dimilikinya.

Selain itu, tvOne juga sering menayangkan program-program berbeda

yang mampu memberikan inspirasi bagi para pemirsa untuk maju dan selalu

berpikiran positif, tanpa unsur membodohi. Seperti halnya pada tayangan

adzan magrib, hampir semua stasiun televisi mempunyai alur cerita masing-

masing namun tvOne disini mengemas dengan cara berbeda dengan

mengusung tema pemilu. Dalam tayangan adzan magrib ini tvOne

menampilkan beberapa footage yang disatukan dengan ayat-ayat Al-Qur’an

yang menjelaskan tentang pemimpin dalam Islam.

Page 15: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

3

Lima kali dalam sehari, dari setiap masjid atau mushola

dikumandangkan adzan oleh seorang muazzin. Susul menyusul, saut-menyaut

bergantian dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Selesai di negeri yang

satu, berpindah ke negeri yang lain, berputar terus selama matahari masih

terbit dan terbenam. Adzan merupakan panggilan (seruan) kepada umat

muslim untuk segera meninggalkan segala macam aktifitas yang bersifat

duniawi untuk segera menghadap Allah SWT yaitu melaksanakan sholat wajib

5 waktu.

Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan

negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 207 juta

jiwa3. Oleh karena itu, selain di kumandangkan melalui mesjid-mesjid di

seluruh plosok, adzan magrib juga ditayangkan melalui stasiun-stasiun

televisi. Selain untuk menghargai mayoritas umat muslim, tayangan adzan

magrib melalui televisi mampu menjangkau masyarakat secara lebih luas dan

lebih dekat karena adzan dapat hadir di rumah, di kantor hingga di kamar

tidur. Sehingga mereka yang lalai, malas, sibuk, atau lupa dapat diingatkan

kembali akan kewajiban mereka.

Shalat adalah ibadah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang

beriman dan meyakini adanya rukun islam. Shalat merupakan rukun ke dua

setelah syahadat. Allah Berfirman, “Sungguh, Aku ini Allah, tiada Tuhan

selain Aku maka sembahlah Aku dan laksanakanlah Shalat untuk mengingat

3Vivanews, Edisi Minggu 2 Juni 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia#cite_note-

sp2010-8 diakses tgl 10 Januari 2015

Page 16: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

4

aku” (Qs Thaha : 14)4. Oleh karena itu akan sangat baik jika tayangan adzan

magrib di televisi dapat merangsang dan menarik perhatian bagi masyarakat

yang mendengarkannya, sehingga mereka termotivasi untuk melaksanakan

shalat. dengan sifat dari media televisi yang dapat menyampaikan informasi

secara audio dan visual, maka televisi memiliki daya tarik yang luar biasa.

Televisi dapat mengintegrasikan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh

radio, majalah, teater, novel, komik, dan sebagainya serta kemudian dikemas

menjadi satu kesatuan hidup. Secara umum tanyangan adzan harus bisa

mengungkapkan gambaran konsep nilai-nilai keislaman yang mengandung

nilai-nilai kemanusiaan serta aktivitas ibadah ritual kepada Tuhan.

Setiap tayangan adzan magrib di televisi saat ini telah menampilkan

simbol-simbol nilai-nilai keislaman, baik berupa keindahan bangunan-

bangunan masjid, serta keagungan ciptaan Tuhan seperti alam semesta beserta

isinya. Selain itu juga tanyangan tersebut ada yang mengandung usur-unsur

seperti sikap toleransi sesama umat beragama, ini menggambarkan hubungan

horizontal manusia dengan sesama. Adapula yang menampilkan aktivitas

hubungan vertikal manusia dengan Tuhannya seperti melaksanakan shalat,

mengaji, ataupun berdoa.

Setiap tayangan adzan di televisi kurang lebih berdurasi sekitar empat

menit. Isi dari tayangan adzan tersebut telah mengungkapkan gambaran nilai-

nilai keislaman dengan kemampuan yang dimiliki televisi, maka pemahaman

mengenai makna dan fungsi adzan dapat disampaikan secara menarik dan

4 Muhammad Anis Sumaji, 125 Masalah Salat, ( Solo : Tiga Serangkai, 2008), h. 3.

Page 17: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

5

tidak membosankan. Adzan merupakan lafal yang istimewa dan terdapat

banyak keutamaan bagi yang mengumandangkan adzan.

Ada beberapa alur cerita yang pernah diangkat menjadi ilustrasi

kumandang azan Maghrib di beberapa stasiun televisi Ada kisah yang

menampilkan sesosok ayah yang sedang mendirikan shalat dan menjadi imam

untuk istrinya (MNC TV), kisah seorang anak muda yang bersepeda melawati

beberapa pepohonan dan berhenti di salah satu tempat yang menjual berbagai

makanan, pemuda tersebut membeli sebungkus makanan dan air mineral lalu

mengayunkan kembali sepedanya menuju masjid besar, di depan masjid

tersebut terlihat anak yang sedang duduk sendiri, kemudian pemuda tersebut

memberikan bungkusan makanan kepada anak tersebut kemudian berjalan

menuju masjid untuk menunaikan sholat (ANTV). Dan Konsep visual dari

tayangan adzan di (Global TV) merupakan contoh visualisasi dari

kecenderungan tayangan adzan pada umumnya, yaitu menampilkan masjid-

masjid yang tersebar di Indonesia, orang-orang yang melaksanakan shalat

termasuk orangtua dan anak-anak, juga menampilkan kegiatan sehari-hari

rakyat Indonesia.

Dari beberapa tanyangan atau gambaran adzan tersebut sangat berbeda

dengan tanyangan adzan yang ditampilkan pada stasiun televisi tvOne yang

dikemas dengan cara sederhana yang berbeda dengan mengusung tema

“PEMILU”. Dalam tayangan adzan magrib tema “PEMILU” ini tvOne

menampilkan beberapa footage dengan disertai potongan-potongan ayat Al-

Qur’an yang menjelaskan tentang pemimpin menurut Islam.

Page 18: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

6

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk

meneliti sebuah tayangan adzan pada televisi tvOne dengan judul penelitian

adalah: “Analisis Semiotika Footage Dalam Tayangan Adzan Magrib di

TvOne”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar pembatasan masalah ini lebih terarah, maka penulis membatasi

masalah yang akan di bahas yaitu hanya kepada representasi nilai-nilai

keislaman pada footage pertama dalam setiap scene yang ditampilkan dalam

tayangan adzan magrib di tvOne. Seutuhnya penelitian ini menggunakan

analisis semiotik model Charles Sanders Peirce.

Perumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana makna Ikon, Indeks, dan Simbol dalam tayangan Adzan

Magrib tvOne?

2. Bagaimana makna yang terkandung dalam tayangan adzan magrib tvOne ?

C. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam tayangan adzan magrib

tvOne.

2. Untuk mengetahui makna Ikon, Indeks, dan Simbol dalam tayangan

Adzan Magrib tvOne.

Page 19: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

7

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat dan kegunaan sebagai berikut :

1. Manfaat akademis: Penelitian ini secara akademis dapat memberikan

kontribusi positif pada bidang ilmu komunikasi, terutama dalam konteks

analisis semiotika, serta dapat memberikan informasi kepada mahasiswa

Fakultas Dakwah Ilmu Komunikasi tentang makna tayangan adzan yang

terdapat di tvOne.

2. Manfaat Praktis: Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para

praktisi komunikasi, terlebih mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam agar lebih

mengetahui mengenai tayangan adzan magrib di televisi serta sebagai

perbandingan dan masukan bagi kita semua sebagai mahasiswi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

E. Penelitian terdahulu yang Relevan

Dalam penulisan skripsi kali ini penulis merujuk pada penelitian-

penelitian yang terlebih dulu membahas tentang tayangan adzan dalam analisis

semiotik, di antaranya

Skripsi yang di tulis oleh Itha Basyitha Firman dengan judul

“Representasi Kultur Islam dalam tayangan Adzan Magrib di RCTI” (2014).

Penemuan dari penelitian ini adalah tayangan adzan magrib versi “IBU” di

RCTI merepresentasikan dua makna yaitu: Ibadah vertical kepada Allah

dengan cara ajakan untuk melaksanakan ibadah shalat. Ibadah sosial yang baik

Page 20: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

8

kepada ibu dengan cara merepresentasikan makna berbakti kepada ibu. 5

Muhammad Ghalih mahasiswa Universitas Lambung mangkurat

banjarmasin Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu politik program studi ilmu

komunikasi yang berjudul “Representasi Nilai-Nilai Keislaman Tayangan

Adzan Magrib ( Semiotika dalam Tayangan Adzan Magrib pada Televisi

Lokal Duta Tv Banjarmasin).6 (2013) Pada skripsi ini terdapat perbedaan

objek penelitiaanya. Pada skripsi ini objek penelitiannya adalah Tayangan

Adzan Magrib pada Televisi Lokal Duta Tv Banjarmasin, yang mencoba

menggali simbol, indeks dan icon yang terdapat dalam tayangan adzan dengan

menggunakan perspektif semiotika Charles Sanders Pierce.

Selain kedua skripsi diatas penulis juga terdapat penelitian tentang

Semiotika Pesan Dakwah Dalam Poster Narkotika Badan Nasional (BNN),

Afaf Sholihin (2010), skripsi jurusan komunikasi penyiaran islam. Namun

yang berbeda dengan skripsi yang dibuat karena objek dalam penelitian

tersebut adalah poster sedangkan peneliti menggunakan Footage dalam adzan

Magrib tvOne sebagai objek kajian.

Kemudian penulis juga menjadikan skripsi Analisis Semiotik Komik

Strip Benny & Mice di Harian KOMPAS Edisi 1 Bulan Desember 2007,

Nasuri 2008, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Perbedaannya terletak

5 Itha Basyitha Firman, “Representasi Kultur Islam dalam tayangan Adzan Magrib di

RCTI” (Skripsi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014). 6Muhammad Ghalih, “Nilai-Nilai Keislaman Tayangan Adzan Magrib, Semiotika dalam

Tayangan Adzan Magrib pada Televisi Lokal Duta Tv Banjarmasin”, (Skripsi Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

2013).

Page 21: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

9

pada objek kajian. Kalau penelitian tersebut menggunakan komik sebagai

objek kajian, penelitian yang penulis lakukan menggunakan objek footage

dalam tayangan adzan untuk diteliti.

F. Metodologi Penelitian

1. Paradigma penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Paradigma

penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara

pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti

terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan

bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian

sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian. Paradigma

konstruktivis berpendapat bahwa alam semesta, secara epistemologis,

adalah sebagai hasil konstruksi sosial.7

Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang

menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita

sendiri. Von Glasersfeld menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah suatu

tiruan dari kenyataan (realitas). Pengetahuan bukanlah gambaran dari

dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan selalu merupakan akibat dari

suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang. Seseorang

membentuk skema, kategori, konsep dan struktur pengetahuan yang

diperlukan untuk pengetahuan. Maka, pengetahuan bukanlah tentang dunia

lepas dari pengamat tetapi merupakan ciptaan manusia yang di

7 Yesmil Anwar dan Adang, Pengantar Sosiologi Hukum, (Bandung: Garsindo, 2008 ), h. 59.

Page 22: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

10

konstruksikan dari pengalaman atau dunia sejauh dialaminya. Proses

pembentukan ini berjalan terus menerus dengan setiap kali mengadakan

reorganisasi karena adanya suatu pemahaman yang baru. Secara sederhana

konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan kita itu merupakan

konstruksi (bentukan) dari yang mengetahui sesuatu.8

2. Pendekatan penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.9

Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh informasi mengenai

representasi nilai keislaman pada tayangan adzan magrib versi pemilu di

tvOne.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis semiotika model

Charles Sanders Pierce yang membagi tanda atas icon (ikon), indeks

(indeks), dan symbol (simbol). Ikon adalah hubungan antara tanda dan

objek atau acuan yang bersifat kemiripan, indeks adalah tanda yang

menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang

8Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan,(Jakarta: Pustaka Filsafat,

2002), h. 18. 9Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006), h. 6.

Page 23: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

11

bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung

mengacu pada kenyataan, dan simbol adalah tanda yang menunjukan

hubungan alamiah antara penanda dengan pertandanya.10

Metode

penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara

mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.

Secara lebih luas lagi Sugiyono menjelaskan bahwa metode penelitian

adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data-data yang valid, dengan

tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan

tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan, dan mengantisipasi masalah.11

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Footage dalam tayangan adzan

magrib di tvOne, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah Makna

yang di kandungnya.

5. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014-Juni 2015 dan

dilakukan di kantor tvOne di jalan Raya Rawa Terate no II kawasan

industri Pulo Gadung, Jakarta Timur 4613545 fax 4616253.

6. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan:

observasi, wawancara dan dokumentasi.

10

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2003), h. 41 -42. 11

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,2009) h. 6.

Page 24: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

12

a. Observasi

Observasi adalah suatu cara mengumpulkan data dengan

mengambil langsung terhadap objek atau penggantinya (misal: film,

rekonstruksi, video dan sejenisnya.12

b. Wawancara

Wawancara adalah teknis dalam upaya menghimpun data yang

akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah

tertentu yang sesuai dengan data13

. Wawancara dilakukan untuk

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya

jawab terhadap salah satu nara sumber.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah penelitian yang mengumpulkan, membaca

dan mempelajari berbagai bentuk data yang tertulis, rekaman

peristiwa yang lebih dekat dengan percakapan, dan memerlukan

interpretasi yang berhubungan sangat dekat dengan konteks rekaman

peristiwa tersebut.14

Dokumentasi terse but berupa foto dan video

adzan tvOne yang terkait dengan pembahasan penelitian ini.

7. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisis data dengan

cara dokumentasi rekaman pada tanyangan adzan magrib tvOne yang

menjadi acuan dalam analisis tersebut. Peneliti menggunakan analisis

12

Nazar Bakry, Tuntunan Praktis Metodologi Penelitian, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu

Jaya, 1994), h.36. 13

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Bhinneka Cipta, 1996), Cet. Ke-10. h. 72 14

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis Ke Arah

Ragam Varian Kontemporer (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h.97.

Page 25: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

13

semiotika model Charles Sanders Peirce yang membagi tanda, untuk

menganalisis hasil temuan peneliti, semiotika adalah khusus menelaah

sistem tanda atas icon (ikon), index (indeks), dan symbol (simbol). Setelah

analisis terpapar dengan jelas, maka kemudian akan ditarik kesimpulan

atas hasil, permasalahan yang berkaitan tersebut.

8. Pedoman Penulisan Skripsi

Teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman

penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) yang diterbitkan oleh

Assurance Universitas Islam Negri Syarif Hidayatulla Jakarta 2007.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah proses penelitian ini, peneliti membagi skripsi

ini menjadi lima bab, dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN pada bab ini akan dikemukakan latar

belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan metodologi penelitian sebagai

pengantar dari keseluruhan penelitian yang menguraikan pokok-pokok yang

tercantum dalam setiap bab.

BAB II : KAJIAN TEORITIS bab ini akan dikemukakan beberapa

definisi tentang semiotika Charles Sanders Peirce, ruang lingkup televisi,

adzan, fungsi dan keutamaan adzan.

BAB III : PROFIL DAN GAMBARAN bab ini akan menguraikan

sejarah perkembangan tvOne, logo tvOne, visi misi tvOne, struktur organisasi

tvOne.

Page 26: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

14

BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS DATA bab ini berisi hasil

penelitian mengenai analisis tayangan adzan magrib tvOne diantaranya adalah

tampilan gambar-gambar dan analisis, profil tayangan adzan magrib tvOne,

makna Ikon, Indeks, dan Simbol, makna yang terkandung dalam tayangan

adzan Magrib tvOne.

BAB V: PENUTUP pada bab ini akan dikemukakan Kesimpulan atas

permasalahan yang diteliti dan juga Saran peneliti terhadap permasalahan

penelitian.

Page 27: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

15

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Semiotika

1. Pengertian Semiotika

Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign) dalam

kehidupan manusia. Bila berbicara semiotik, kita tidak dapat berbicara

tentang satu semiotik, Tetapi semiotik yang diperkenalkan oleh sejumlah

ilmuwan. Secara garis besar, pandangan mereka tentang tanda dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu pandangan dikotomis dan pandangan

trikotomis. Tanda dilihat sebagai model diadik dan triadik atau juga

semiotik struktural (bertumpu pada strukturalisme de saussure) dan

semiotik pragmatis.1

Semiotik berasal dari kata yunani yaitu semeion, yang berarti tanda.2

Semiotik berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika

dan poetika.

Secara etimologis semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang

berarti penafsir tanda atau tanda di mana sesuatu dikenal. Tanda itu sendiri

didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang

terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Istilah

semeion tampaknya diturunkan dari kedokteran hipokratik atau

asklepiadik dengan perhatiannya pada simtomatologi dan diagnostic

1 Benny H. Hoed, Semiotik Dan Dinamika Sosial Budaya, (Jakarta: Komunitas Bambu,

2011), h. 28. 2 Sumbo Tinarbuko, semiotika komunikasi visual. (Yogyakarta: Jalasutra, 2008), h. 11.

Page 28: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

16

inferensial.

Secara terminologis semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang

mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh

kebudayaan sebagai tanda.3

Semiotika sebagai discourse analysis yang paling dasar, cara dan

kerjanya adalah mengamati tanda (ikon, indeks, symbol) dengan tujuan

untuk menemukan makna-makna tanda (dengan bantuan teori segitiga

makna).4

Saemiotika menurut Berger memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand de

Saussure (1857-1913) dan Charles Sander Peirce (1839-1914). Kedua

tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak

mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika

Serikat. Latar belakang keilmuan Saussure adalah linguistik, sedangkan

Peirce filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiologi

(semiology). 5

Semiology menurut Saussure didasarkan pada anggapan bahwa

selama perbuatan dan tingkah laku manusia membawa makna atau selama

berfungsi sebagai tanda, dibelakangnya harus ada sistem pembedaan dan

konvensi yang memungkiknkan makna itu. Dimana ada tanda, disitu ada

sistem.6

3 Alex Sobur,”Analisis Teks Media.” Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing”, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 95. 4 19 Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006),

h. 79. 5 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Jalasutra, 2008), h. 11.

6 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Jalasutra, 2008), h. 12.

Page 29: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

17

Sedangkan Peirce menyebut ilmu yang dibangunnya semiotika

(semiotics). Bagi Peirce yang ahli filsafat dan logika, penalaran manusia

senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar

lewat tanda. Dalam fikirannya, logika sama dengan semiotika dan

semiotika dapat diterapkan dalam segala macam tanda. Dalam

perkembangan selanjutnya semiotika lebih popular daripada semiology.

Teori semiotik yang berkembang selama ini bersumber pada dua

pandangan, yakni strukturalisme dan pragmatisme.

a. Semiotik struktural

Dasar-dasar semiotik struktural adalah sebagai berikut:

1. Tanda adalah sesuatu yang terstruktur dalam kognisi manusia

dalam kehidupan bermasyarakat, sedangkan penggunaan tanda

didasari oleh adanya kaidah-kaidah yang mengatur (langue) praktik

berbahasa (parole) dalam kehidupan bermasyarakat atau

bagaimana parole mengubah langue.

2. Apabila manusia memandang suatu gejala budaya sebagai tanda,

maka ia melihatnya sebagai sebuah struktur yang terdiri atas

penanda (yakni bentuknya secara abstrak) yang dikaitkan dengan

petanda (yakni makna atau konsep).

3. Manusia, dalam kehiduannya, melihat tanda melalui dua proses,

yakni sintagmatik ( juktaposisi tanda) dan asosiatif (hubungan

antartanda dalam ingatan manusia yang membentuk sistem dan

paradigma).

Page 30: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

18

4. Teori tandanya bersifat dikotomis, yakni selain melihat tanda

sebagai terdiri atas dua aspek yang berkaitan satu sama lain, juga

melihat relasi antartanda sebagai relasi pembeda “makna” (makna

diperoleh dari pembedaan).

5. Analisisnya didasari oleh sebagian atau seluruh kaidah-kaidah

analisis struktural, yakni imanensi, pertinensi (ketepatgunaan;

ketepatan; kegunaan, kamus),7 komutasi (pergantian),

kompatibilitas, integrasi (penyatuan, penggabungan), sinkroni

sebagai dasar analisis diakronis, dan fungsional.8

b. Semiotik pragmatis

Semiotik pragmatis bersumber pada peirce (1931-1958). Bagi peirce,

tanda adalah “sesuatu yang mewakili sesuatu”. Danesi dan perron

menulis bahwa teori semiotik seperti itu sudah ada sejak Hippocrates

(460-377 SM) yang mendefinisikan “tanda” dari bidang kedokteran

sebagai gejala fisik (physical symptom) yang mewakili (stand for)

suatu penyakit.9

Menurut Danesi dan Perron, penelitian semiotik mencakupi tiga ranah

yang berkaitan dengan apa yang diserap manusia dari lingkungannya

(the world), yakni yang bersangkutan dengan “tubuh”-nya, “pikiran”-

nya, dan “kebudayaan”-nya. Ketiga ranah itu sejajar dengan teori

Peirce tentang proses representasi dari representamen. Representasi

7 Tim Prima Pena, kamus Ilmiah Populer Edisi Lengkap, (Surabaya: Gitamedia Press,

2006), h.371. 8 Benny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, h. 8-9.

9 Benny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, h. 19

Page 31: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

19

tanda menyangkut hubungan antara representamen dan objeknya.10

2. Semiotika Charles Sanders Peirce

Pierce terkenal karena teori tandanya, didalam lingkup semiotika,

peirce, seringkali mengulang-ngulang bahwa secara umum tanda adalah

yang mewakili sesuatu bagi seseorang. Perumusan yang terlalu sederhana

ini menyalahi kenyataan tentang adanya suatu fungsi tanda: Tanda A

menunjukan suatu fakta (atau objek B), kepada penafsirnya, yaitu C. Oleh

karena itu, suatu tanda itu tidak pernah berupa suatu entitas yang sendirian,

tetapi yang memiliki ketiga aspek tersebut. Pierce mengatakan bahwa

tanda itu sendiri adalah contoh dari kepertamaan, objeknya adalah

kekeduaan, dan penafsirnya unsur pengantara adalah contoh dari

keketigaan.11

Pierce memang berusaha untuk menemukan struktur terner

dimanapun mereka bisa terjadi. Keketigaan yang ada dalam konteks

pembentukan tanda juga membangkitkan semiotika yang tak terbatas,

selama suatu penafsir (gagasan) yang membaca tanda sebagai tanda bagi

yang lain (yaitu sebagai wakil dari suatu makna atau penanda) bisa

ditangkap oleh penafsir lainnya. Penafsir ini adalah unsur yang harus ada

untuk mengaitkan tanda dengan objeknya (induksi, deduksi, dan

penangkapan [hipotesis] membentuk tiga jenis penafsir yang penting).

Agar bisa ada sebagai suatu tanda, maka tanda tersebut harus ditafsirkan

(dan berarti harus memilik penafsir).

Tanda menurut pandangan peirce adalah “is something which stands

10

Benny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, h. 23. 11

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hal.40

Page 32: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

20

to somebody for something in some respect or capacity”.12

Sesuatu yang

digunakan agar tanda bisa berfungsi, oleh Peirce disebut ground.

Konsekuensinya, tanda (sign atau representamen) selalu terdapat dalam

hubungan triadic, yakni ground, object, dan interpretan. Atas dasar

hubungan ini Peirce mengadakan klasifikasi tanda.

Tabel 2

Klasifikasi Tanda

GROUND

1. Qualisign (kualitas yang ada pada tanda)

2. Iconic Sinsign (eksistensi actual benda atau

peristiwa yang ada pada tanda).

3. Rhematic Indexical Legisign (norma yang

dikandung oleh tanda).

OBJEK

1. Ikon yaitu tanda yang hubungan antara

penanda dan petandanya bersifat bersamaan

bentuk alamiah.

2. Indeks (petunjuk) yaitu tanda yang

menunjukan adanya hubungan alamiah antara

tanda dan petanda yang bersifat kausal atau

hubungan sebab akibat, atau tanda yang

langsung mengacu pada kenyataan.

3. Syimbol yaitu sebuah tanda yang menunjukan

hubungan alamiah antara penanda dengan

petandanya.

INTERPRETANT

1. Rheme yaitu tanda yang memungkinkan orang

menafsirkan berdasarkan pilihan.

2. Dicent sign/dicisign yaitu tanda sesuai

kenyataan.

3. Argument yaitu tanda yang langsung

memberikan alas an tentang sesuatu.

12

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hal.41.

Page 33: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

21

Jadi dalam sebuah tanda dapat kita bentuk sebuah segitiga. Yang

pertama adalah tanda itu sendiri (ground), yang kedua objek yang menjadi

acuan bagi tanda (denotatum), dan yang ketiga penafsir yang menjadi

pengantara antara objek dengan tanda (interpretant). Menurut pierce,

tanda dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Qualisign adalah tanda yang merupakan tanda berdasar pada suatu

sifat.

b. Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada

tanda atau tanda yang berdasar atas tampilnya dalam kenyataan.

Contoh kata “hangus” pada kalimat “kayu yang hangus” memberikan

tanda bahwa kayu tersebut baru terbakar.

c. Legisign adalah norma yang terkandung dalam tanda atau atas dasar

peraturan, misalnya tulisan “dilarang menginjak rumput” merupakan

suatu norma yang bersifat larangan.

Sementara itu, objek dapat dibagi menjadi ikon, indeks, dan symbol

yakni:

a. Ikon adalah tanda yang mana terdapat hubungan dengan penanda

karena kemiripan. Contoh dari ikon adalah foto bayi menjadi penanda

dari sosok bayi yang sesungguhnya.

b. Indeks adalah hubungan tanda dan acuannya berdasar kedekatan

eksistensial. Misalnya gambar asap menunjukan adanya sesuatu yang

terbakar.

Page 34: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

22

c. Symbol adalah tanda yang memiliki hubungan dengan penanda melalui

konvensi atau kesepakatan bersama. Tanda ini cenderung bersifat

arbitrary.

Jika dilihat dari sisi interpretant maka dapat dibagi menjadi rheme,

dicentsign, dan argument yakni:

a. Rheme adalah tanda yang memungkinkan penafsir untuk menafsirkan

berdasarkan pilihan atau kemungkinan.

b. Design adalah tanda yang sesuai dengan kenyataan.

c. Argument adalah tanda yang memberikan alasan untuk yang berlaku

umum.

Dapat disimpulkan, semiotika adalah ilmu yang membahas segala

hal tentang tanda (sign) sebagai tindak komunikasi dari cara berfungsinya

hingga pengirimannya oleh mereka yang mempergunakan. Wilayah

cakupan ilmu semiotika jika ditelusurinlebih jauh dapat meliputi bidang

keilmuan, keagamaan, estetika dan budaya.

Keempat wilayah cakupan semiotika ini memiliki korelasi

masing-masing dan cirri khas yang membedakan satu bidang dengan

bidang yang lainnya, oleh karena ciri khas inilah masing-masing bidang

dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan yang ada.13

Pengembangan semiotika dibidang agama terdapat pada korelasi antara

penanda dan petanda secara instrinc dengan agama itu sendiri. Apa yang

terdapat dalam kitab suci merupakan wahyu ilahi sehingga hubungan

13

Puji Santosa, Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra (Bandung, Ankasa, 1991),

hal 19

Page 35: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

23

antara tanda dan makna selalu mengaju pada isi kitab suci agama yang

bersangkutan.

B. Ruang Lingkup Televisi

Media elektronik terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu media yang

hanya bisa didengar (audio), khususnya media radio dan media yang selain

bisa di dengar juga dilihat (audio-visual), khususnya televisi. Di kota-kota

besar sering terdapat media luar ruang berbentuk papan reklame (billboard)

yang bisa menampilkan gambar bergerak seperti televisi. Jenis media ini di

sebut Megatron. media radio dan televisi membuat sasaran komunikasi tidak

perlu aktif. Pesan tetap sampai pada mereka saat mereka sengaja atau tidak

sengaja, suka atau tidak suka mendengar atau melihat acara atau program radio

ataupun televisi tersebut.14

Media elektronik adalah sebuah media yang menyampaikan sesuatu

yang berbentuk elektronik seperti TV, radio, dan HP. Media elektronik dapat

diartikan sebagai sumber informasi yang utama dan mudah untuk didapatkan.

Media elektronik pada dasarnya terdiri dari 4 jenis: radio, televisi, rekaman

(kaset analog, CD, dan video), dan internet sebagai media terbaru. Masing-

masing media mempunyai karakter dan wilayah penyebaran yang berbeda,

baik secara teknologi, maupun proses produksi materinya.15

Pengertian yang lebih sederhana dalam media ini adalah semua

14

Agus S. Madjadikara, Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan, (gramedia pustaka

utama 2004). hal, 13

15 Askurifai Baskin, Jurnalistik Televisi, Teori dan Praktik, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2006), h. 4

Page 36: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

24

informasi atau data yang diciptakan, didistribusikan, serta diakses memakai

bentuk elektronik, energy elektromekanis ataupun peralatan yang dipakai

didalam komunikasi elektronik. Peralatan yang paling sering dipakai

mengakses media berbentuk elektronik yaitu radio, televisi, ponsel,computer,

dan perangkat-perangkat yang lain.

Kelebihan dari media elektronik yaitu sebagai sarana hiburan, relaksasi

dan untuk pendidikan. Dengan kehadiran media ini kita semua bisa

mempelajari budaya lain, mempromosikan kreatifitas, mengetahui sudut

pandang orang lain, memperoleh inspirasi, dan dapat mempelajari segala hal.

Memperoleh berita dan informasi yang cepat adalah sebuah kebutuhan primer

masyarakat modern. Dengan media jenis elektronik, kita semua bisa dengan

mudah memperoleh berita dan informs terbaru, baik dari dalam negeri maupun

luar negeri.16

Media televisi pada hakekatnya merupakan suatu sistem komunikasi

yang menggunakan suatu rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan

secara cepat, berurutan dan diiringi unsur audio. Walaupun demikian,

pengertian ini harus dibedakan dengan media film yang merupakan rangkaian

gambar yang diproyeksikan dengan kecepatan 24 bingkai per detik sehingga

gambar tampak hidup. Setiap gambar dari rangkaian tersebut dengan mudah

dapat kita kenali dengan mata telanjang.

Kata televisi terdiri dari kata “tele” yang berarti “jarak” dalam bahasa

yunani dan kata “visi” yang berarti “citra atau gambar” dalam bahasa latin.

16 Askurifai Baskin, Jurnalistik Televisi, Teori dan Praktik, h.6

Page 37: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

25

Jadi, kata televisi berarti suatu sistem penyajiangambar berikut suaranya dari

suatu tempat yang berjarak jauh.17

Proses penyajian gambar dan suara tersebut adalah sebagai berikut.

Pertama, gambar dan suara (objek) direkam melalui kamera dan mikrofon.

Selanjutnya, ditransformasikan ke dalam getaran elektromagnetis (jenis

getaran audio dan video). Setelah diperkuat kemudian dimodulasikan menjadi

gelombang radio dengan frekuensi tinggi yang disebut very high frequency

(VHF) dan ultra high frequency (UHF) dan dipancarkan ke udara melalui

stasiun pemancar/transmisi.

Televisi dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar,

majalah, buku dan sebagainya), televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa.

Ia nerupakan gabungan dari media dengar dan gambar bisa bersifat

imformatif, hiburan maupun pendidikan, bahkan gabungan dari ketiga unsur

diatas.18

Televisi adalah media yang mampu mempersatukan gambar dan

bahasa. Secara keseluruhan, bahasa yang ada dalam materi acara terdiri dari

bahasa asing, bahasa sehari-hari, dan bahasa Indonesia. Ini tampak dalam film

asing maupun lokal, sinetron, musik, dan iklan.19

Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam

dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang.Sistem ini

menggunakan peralatan yang mengubah suara dan cahaya kedalam gelombang

17

P.C.S sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Sekenario Televise Dan Video, (Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia 1993), h. 1. 18

Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Isi Media Televisi, (Jakarta, PT.

Rineka Cipta, 1996), h.5. 19

Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Isi Media Televisi, (Jakarta, PT.

Rineka Cipta, 1996),h.83.

Page 38: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

26

elektronik dan mengkomversinya kembali kedalam cahaya yang dapat dilihat

dan suaranya dapat didengar.20

Media televisi memiliki berbagai karakteristik yang membedakannya

dengan media massa lainnya yaitu audio visual, berfikir dalam gambar, dan

pengoprasian yang lebih kompleks. Karakteristik media televisi juga dapat

dilihat dari televisi sebagai media komunikasi, televisi sebagai media

elektronik, dan televisi sebagai media audio visual.

Ditinjau dari stimulasi dari alat indra, dalam radio siaran, surat kabar

dan majalah, hanya suatu alat indra yang mendapat stimulus. Berikut beberapa

karakteristik televisi:

1. Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat

(audiovisual) jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-

kata, musik, dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar

yang bergerak.

2. Berfikir dalam gambar

Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah

pengarah acara. Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berfikir dalam

gambar. Pertama adalah visualisasi, dalam proses ini pengarah acara

merangkai agar gambar memiliki makna. Tahap kedua adalah

penggambaran, yaitu merangkai gambar sedemikian rupa sehingga

mempunyai kontinuitas dan mengandung makna tertentu.21

20

Pengertian Televisi, Artikel ini diakses pada 03 Februari 2015 dari:

http:/www.devinisionline.com./2010/10/pengertiantelevisi.html. 21

Diakses 05 April 2015 Melalui http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/

201120057mc2/page24.html.

Page 39: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

27

Televisi menyediakan puluhan jam siaran setiap minggunya dan

ratusan jam siaran setiap bulannya. Untuk itu diperlukan program untuk

mengisi berbagai jam siaran yang tersedia. Manajer program bertanggung

jawab melaksanakan rencana program yang sudah ditetapkan dengan cara

memproduksi sendiri program atau mendapatkannya dari sumber lain atau

akuisisi (membeli).22

Program adalah suatu jadwal (schedule) atau

perencanaan untuk ditindak lanjuti dengan penyususnan “butir” siaran yang

berlangsung sepanjang siaran itu berada di udara.23

Jika di lihat asal mula program televisi, ditinjau dari siapa yang

memproduksi program, maka kita dapat membagi program sebagai berikut:

1. Program yang dibuat sendiri (In-House production), bhiasanya adalah

program berita (news programme) dan program yang terkait dengan

informasi misalnya: laporan khusus, infotainment, laporan kriminalitas,

fenomena sosial, perbincangan (talk show), biografi tokoh, feature, film

documenter. Program yang menggunakan studio, misalnya game show,

kuis, music, variety show juga termasuk program yang dibuat sendiri.

2. Program yang dibuat pihak lain utamanya jenis program hiburan misalnya:

program drama (film, sinetron, telenovela), program music (videoklip)

program reality show, dan lain-lain.24

22

Morissan, M.A. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio Dan Televisi,

(Jakarta, Kencana Prenada Media Group.2008), H.266 23

RM Soenarto, Program Televisis Dari Penyususnan Sampai Pengaruh Siaran, (Jakarta:

FFTV-IKJ Press,2007), h.1. 24

Morissan, M.A. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio Dan Televisi,

(Jakarta, Kencana Prenada Media Group.2008), H.268

Page 40: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

28

C. Fungsi Adzan dan Keutamaanya

Sebagai umat muslim tentunya kita sudah mengerti apa itu adzan.

Adzan merupakan sebuah seruan yang menandai masuknya waktu shalat lima

waktu dan dilafazhkan dengan lafazh-lafazh tertentu.

Adzan menurut bahasa adalah “memberitahukan”. Sedangkan menurut

syara‟ adalah “memberitahukan masuknya waktu shalat fardhu dengan lafadz-

lafadz tertentu yang ditetapkan oleh syara”. Orang yang mengumandangkan

adzan disebut muadzin.25

Selain itu, adzan juga bermakna seruan atau panggilan. Makna ini

digunakan ketika Nabi Ibrahim „alaihissalam diperintahkan untuk

memberitahukan kepada manusia untuk melakukan ibadah haji.

Artinya: Dan panggillah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya

mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta

yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. (QS. Al-Hajj : 27)

Adzan mulai disyari‟atkan pada tahun kedua Hijriah. Mulanya, pada

suatu hari nabi Muhammad SAW, mengumpulkan para sahabat untuk

bermusyawarah bagaimana cara memberitahu masuknya waktu shalat dan

mengajak orang agar berkumpul ke masjid untuk melakukan shalat

berjamaah.26

Didalam musyawarah itu ada beberapa usulan. Ada yang

mengusulkan supaya dikibarkan bendera sebagai tanda waktu shalat telah

25

M. Khalilurrahman Al Mahfani, Buku Pintar Shlat, (Jakarta: Wahyu Media, 2007) H, 35. 26

M. Syukron Maksum, Dahsyatnya Adzan, (Yogyakarta: pustaka marwa, 2010). h, 19.

Page 41: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

29

masuk, apabila benderanya telah berkibar, hendaklah orang yang melihatnya

memberitahu kepada umum. Ada juga yang mengusulkan supaya ditiup

terompet seperti yang biasa dilakukan oleh pemeluk agama Yahudi. Ada lagi

yang mengusulkan supaya dibunyikan lonceng seperti yang biasa dilakukan

oleh orang nasrani. Semua usulan yang diajukan itu ditolak oleh Nabi, tetapi

beliau menukar itu dengan lafal asshalatu jami‟ah (marilah salat berjamaah).

Lantas, Umar Bin Khatab memberikan usul, jikalau ditunjuk seseorang yang

bertindak sebagai pemanggil kaum muslim untuk shalat pada setiap masuknya

waktu shalat. Kemudian saran ini agaknya bisa diterima oleh semua orang dan

Nabi Muhammad SAW, juga menyetujuinya.

Lafal Adzan tersebut diperoleh dari hadis tentang asal muasal Adzan

dan Iqomah: Abu Daud mengisahkan bahwa Abdullah Bin Abbas berkata

sebagai berikut: “ketika cara memanggil kaum muslimin untuk shalat

dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat

ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan

bertanya kepadanya, “apakah ia bermaksud akan menjual lonceng itu? Jika

memang begitu, aku memintanya untuk menjual kepadaku saja”. Orang

tersebut justru bertanya, “untuk apa?” Aku menjawabnya, “Bahwa dengan

membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk

menunaikan shalat”. Orang itu berkata lagi, “Maukah kamu kuajari cara yang

lebih baik? Dan Aku menjawab, “ya” dan dia berkata lagi dengan suara yang

amat lantang:

Page 42: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

30

Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Nabi Muhammad SAW,

dan menceritakan perihal mimpi itu kepadanya, kemudian Nabi Muhammad

SAW, berkata, “Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah di samping Bilal

dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus

mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat

lantang.” Lalu aku pun melakukan hal itu bersama Bilal. Rupanya, mimpi

serupa dialami pula oleh Umar, ia juga menceritakannya kepada Nabi

Muhammad SAW.

Pada dasarnya fungsi utama adzan adalah panggilan untuk menunaikan

waktu shalat. Di beberapa tempat, adzan mengalami pergeseran atau

katakanlah sebuah pengembangan dari fungsi dasar itu, dengan

difungsikannya adzan sebagai pemberitahuan akan sudah masuknya waktu

shalat.

Fungsi diatas kita masukan dalam bagian fungsi dasar adzan karena

kedua-duanya menyangkut ihwal shalat. Kemudian, selain fungsi dasar itu,

Page 43: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

31

adzan juga sunnah difungsikan untuk hal-hal lain. Katakanlah sebagai fungsi

ganda, diantaranya:

1. Disunnahkan adzan ketika berhadapan dengan penyihir dari para pengabdi

jin dan setan yang bisa berubah-ubah bentuk dari bentuk satu ke bentuk

yang lain. Adzan di sini dimaksudkan guna menolak kejahatan setan

karena makhluk terkutuk itu lari terbirit-birit manakala mendengarkan

adzan.

2. Disunnahkah adzan pada saat ada kejadian-kejadian yang mencekam

(menakutkan), misalnya pada saat terjadi kebakaran, peperangan, atau

angin topan. Hal tersebut diceritakan dalam sejarah yang mana pada suatu

malam, di luar kota Madinah muncul gemuruh yang suaranya menakutkan.

Sebagian sahabat lantas berinisiatif mengumandangkan adzan. Tidak lama

setelah itu Rasulullah datang membawa berita bahwa suara gemuruh itu

berasal dari kafilah dagang, dan beliau diam (tidak melarang) akan

tindakan sebagian sahabat itu.

3. Disunnahkan untuk terapi manusia atau binatang yang gila, pingsan,

emosi, atau perangai jelek yang lain. Caranya adzan diperdengarkan lewat

telinga manusia atau binatang tersebut.

4. Disunnahkan bagi bayi yang baru lahir, yang dikumandangkan pada

telinga kanan sang bayi dan di-qomad pada telinga kirinya. Sebagaimana

yang dilakukan Rasulullah dengan memperdengarkan adzan pada telinga

kanan cucu beliau, Sayyidina Hasan.27

27

Fungsi Adzan, Artikel diakses pada 8 januari 2015, dari http://titahlangit.wordpress.

com/religi/fungsi-adzan/a

Page 44: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

32

Dalam suatu hadist diceritakan bahwa illat dari disunnahkanya pada

bayi yang baru lahir adalah menghindarkan bayi tersebut dari kejahatan

“ummus shibyan” disamping mendengarkan suara keislaman kepadanya dari

suara-suara yang lain.

Adapun Keutamaan adzan banyak sekali diterangkan dalam hadist-

hadist rasulullah Saw, kelebihan adzan memang sangatlah besar jika kita

mengetahuinya. Saking besarnya keutamaan adzan, Rasulullah bersabda yang

artinya:

“seandainya manusia mengetahui tentang apa kelebihan dalam adzan

dan saf pertama, kemudian mereka tidak akan mendapakatnya melainkan

dengan cara mengundi maka mereka akan melakukan pengundian…”(H.R.

Bukhari dan Muslim)28

Allah SWT maha memiliki segala sesuatu. Dia pun maha berkehendak

terhadap hamba-Nya yang mengumandangkan adzan dengan menyiapkan

sesuatu sebagai pahalanya berupa sesuatu yang sangat besar dan indah.

Namun, manusia tidak mengetahui yang allah persiapkan sebagai imbalannya.

Hanya allah yang maha tahu. Oleh karena itu, Rasulullah menjelaskan dengan

ucapan: “seandainya manusia mengetahui.”

Allahn SWT berfirman :

“Dan siapakah yang lebih baik perkataanya daripada orang yang menyeru

kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “sesungguhnya aku

termasuk orang-orang yang menyerah diri” (Qs. Fushshilat :33)

28

Budi nurani, Mengenal Adzan, (Bandung: PT sarana panca karya nusa, 2009). h,18.

Page 45: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

33

Dari beberapa dalil keutamaan adzan diatas, tentulah adzan merupakan

salah satu perbuatan yang bernilaikan ibadah dihadapan Allah. Tidak ada

perkataan yang lebih indah dan lebih baik melainkan orang yang menyeru

kepada Allah, dan mengajak kebaikan kepada sesama.

Page 46: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

34

BAB III

PROFIL DAN GAMBARAN

A. Sejarah Perkembangan tvOne

Pada tanggal 14 Februari 2008, Lativi secara resmi berganti nama

menjadi tvOne, dengan komposisi 70 persen berita, sisanya gabungan program

olahraga dan hiburan. Abdul Latief tidak lagi berada dalam kepemilikan

saham tvOne. Komposisi kepemilikan saham tvOne terdiri dari PT Visi Media

Asia sebesar 49%, PT Redal Semesta 31%, Good Response Ltd 10%, dan

Promise Result Ltd 10%. Direktur Utama tvOne saat ini adalah Erick Thohir

yang juga merupakan Direktur Utama Harian Republika. Hari Kamis, 14

Februari 2008, pukul 19.00 WIB Malam, merupakan saat bersejarah karena

untuk pertama kalinya tvOne mengudara. Peresmian dilakukan oleh Presiden

Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, tvOne menjadi stasiun tv

pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari

Istana Presiden Republik Indonesia.1

tvOne secara progresif menginspirasi masyarakat Indonesia yang

berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi

diri sendiri serta masyarakat sekitar melalui program News and Sports yang

dimilikinya. Mengklasifikasikan program-programnya dalam kategori News

One, Sport One, Info One, dan Reality One, tvOne membuktikan

keseriusannya dalam menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan

format-format yang inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program.

1 Artikel diakses pada 5 April 2015 dari http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/

Komunikasi/1)%20Daftar%20Stasiun%20Televisi%20di%20Indonesia/TVOne/Sejarah%20TVOn

e%20-%20daftar%20stasiun%20Televisi%20-%20wikipedia.org.pdf

Page 47: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

35

Sebagai pendatang baru dalam dunia News, tvOne telah

mempersiapkan bentuk berita baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Seperti Apa Kabar Indonesia, yang merupakan program informasi dalam

bentuk diskusi ringan dengan topik-topik terhangat bersama para narasumber

dan masyarakat, disiarkan secara langsung pada pagi hari dari studio luar

tvOne. Program berita hardnews tvOne dikemas dengan judul : Kabar Terkini,

Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam.

Kemasan yang berbeda juga disuguhkan oleh Kabar Petang, menampilkan

bentuk pemberitaan yang menghadirkan secara langsung berita-berita dari

Biro Pusat Jakarta dan beberapa Biro Daerah ( Medan, Surabaya, Makassar )

dengan bobot pemberitaan yang berimbang antar semua Biro. Program ini

meraih penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai “Tayangan

Berita yang Dibacakan Langsung Oleh 5 Presenter dari 4 Kota Yang Berbeda

Dalam Satu Layar”. Sedangkan Kabar Malam bekerjasama dengan seluruh

media nusantara untuk menghasilkan editorial yang lengkap, kredibel dan

dinamis. Tayangan Sport tvOne akan meliputi pertandingan-pertandingan

unggulan yang disiarkan langsung, mulai dari Kompetisi Sepakbola Nasional

(Copa Indonesia), Sepak Bola Eropa (Liga Inggris dan Liga Belanda),

Kompetisi Bola Basket Nasional (IBL) dan Bola VoliNasional (Pro Liga).

tvOne juga menayangkan program-program Selected Entertainment yang

mampu memberikan inspirasi bagi para pemirsa untuk maju dan selalu

berpikiran positif, tanpa unsur membodohi. Pada awal tahun ini, tvOne

memiliki 26 stasiun pemancar dan pada akhir tahun akan menjadi 37 stasiun

Page 48: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

36

pemancar di berbagai daerah dengan jumlah potensi pemirsa 162 juta pemirsa.

Melalui perkembangan tersebut, diharapkan penyebaran semangat tvOn untuk

mendorong kemajuan bangsa dapat terealisasi dengan baik.

B. Logo Tvone

Logo TV One berwarna dominan merah. Menurut peneliti selain

simple, bentuknya unik dan bersifat inisial. Huruf „O‟ dikombinasikan dengan

angka 1 (one) yang memiliki kesan selalu ingin berkembang. Sedangkan

penggunaan kalimat berbahasa Inggris, One, menunjukkan kesiapan tvOne

dalam kancah pertelevisian global. Mudah dipahami oleh mitra kerja tvOne

yang berada di luar negeri serta mencerminkan optimisme kebangsaan,

sebagai bangsa Indonesia yang ingin maju.

C. Visi dan Misi TvOne

Visi: Mencerdaskan semua lapisan masyarakat yang pada akhirnya

memajukan Bangsa.

Mencerdaskan semua lapisan masyarakat memiliki makna tidak

terkecuali. Artinya, tvone mempunyai tujuan ingin memberikan informasi

yang mampu mencerdaskan semua masyarakat baik itu masyarakat bawah,

menengah, dan masyarakat kalangan atas.

Page 49: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

37

Misi: Menjadi stasiun TV Berita & Olahraga nomor satu.

Tvone akan selalu berusaha menayangkan program News & Sport

yang secara progresif mendidik pemirsa untuk berpikiran maju, positif dan

cerdas, memilih program News & Sport yang informatif dan inovatif dalam

penyajian dan kemasan.2

D. Struktur Organisasi Tvone

2 Artikel diakses pada 5 April 2015 dari http://ggqodar.blogspot.com/2012/06/tv-one.html

Chief Executive Officer

Ardiansyah Bakrie

Editor In Chief

(Pemred)

Karni Ilyas

Senior Vice Editor In

Chief News & Sport

(Wapemred)

Totok Suryanto

Chief Sales &

Marketing Officer

Gunawan Wibisono

Chief Finance

Officer

Tolop Samosir

Page 50: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

38

1. Ardiansyah bakrie Menjabat sebagai Chief Executive Officer PT Lativi

Mediakarya (tvOne) sejak Juni 2011. Terpilih sebagai Direktur PT Visi

Media Asia (VIVA) sejak November 2008. Menjadi Komisaris PT Asia

Global Media dan PT VIVA Media Baru (VIVAnews) sejak 2009.

Meraih gelar Bachelor of Science bidang Business Administration

dari Georgetown University, McDonough School of Business, pada 2001.

Master of Business Administration in Finance dari Bentley, McCallum

Graduate School of Business pada 2005.

2. Karni Ilyas Menjabat sebagai Editor in Chief (Pemimpin Redaksi) PT

Lativi Media Karya (tvOne) sejak November 2007. Dipercaya memimpin

Divisi News, Sport & Corporate Communications PT Cakrawala Andalas

Televisi (antv) pada 2005 - Januari 2008 dan menjadi Komisaris PT

Cakrawala Andalas Televisi (antv) sejak Februari 2008.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1984 ini

juga menjabat sebagai Presiden di Indonesia Lawyers Club sejak 1992.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional periode 2006 - 2011. Pernah

menjabat sebagai pemimpin redaksi di sejumlah media cetak dan

elektronik.

3. Totok Suryasnto Mengawali karier sebagai wartawan koran terbitan Jawa

Timur pada tahun 1990. Kemudian hijrah ke sebuah majalah berita

mingguan di Jakarta empat tahun kemudian. Tanggal 1 Februari 1996,

bergabung ke SCTV dan membidani lahirnya Liputan 6 dengan jabatan

terakhir sebagai senior manager.

Page 51: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

39

Pada Agustus 2006 bergabung bersama Bakrie Group (tvOne)

yang saat itu mengambil alih Lativi dengan target melahirkan stasiun

berita nomor satu di Indonesia. Sejak 2006 hingga 2011, menjabat sebagai

GM News & Sport. Untuk memperkaya pengalaman, selama setahun

ditugaskan menggawangi beberapa penugasan di luar redaksi hingga

kemudian ditugaskan kembali ke redaksi pada pertengahan Agustus 2012

sebagai Wakil Pemimpin Redaksi News & Sport.

4. Gunawan Wibisono Menduduki posisi sebagai Chief Sales & Marketing

Officer PT Lativi Media Karya (tvOne) sejak Juni 2011. Bergabung di PT

Lativi Media Karya (tvOne) sejak Desember 2007 sebagai General

Manager Sales Marketing. Lulusan Ekonomi Manajemen dari Universitas

Wiraswasta Indonesia ini pernah menjabat Account Supervisor di PT.

Cakrawala Andalas Televisi (antv) pada 1995 - 2005 dan berkecimpung

sebagai Sales & Marketing di sejumlah media televisi swasta nasional.

5. Tolop Samosir Pria yang lahir di Jakarta merupakan lulusan Sarjana

Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Indonesia. Ia mengawali karir

dengan bekerja di Kantor Konsultan dan sempat hijrah ke sejumlah Kantor

Akuntan Publik untuk memperkaya pengalaman dan pengetahuannya.

Pada Desember 2007, bergabung bersama Bakrie Group. Resmi menjabat

Chief Finance Officer pada Juli 2011.

Page 52: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

40

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Profil Tayangan Adzan di tvOne

Tayangan Adzan Magrib tvOne edisi 2014 mulai ditayangkan tanggal

26 Juni 2014 dengan mengusung tema “PEMILU”. Tayangan adzan ini

berdurasi 2 menit 50 detik, visual disesuaikan sehingga terjumlah beberapa

scene contoh : AllahuAkbar // scene 1 (2 footage). Adzan Magrib tema pemilu

ini dibuat oleh Anggie Riesya Djamair sebagai produsernya, namun tetap

melakukan diskusi terlebih dahulu dengan pihak-pihak terkait sebelum

akhirnya di tayangkan. Adapun model yang membintangi peran pada tayangan

adzan ini adalah karyawan dari tvone itu sendiri dengan tujuan untuk menekan

biaya produksi.

Sekilas ringkasan penjelasan tentang beberapa footage pada setiap

scene yang ditampilkan dalam tayangan adzan magrib tersebut sebagai

berikut:

Gambar yang pertama kali ditampilkan dalam tayangan adzan ini

adalah bumi yang menandakan kekuasaan Allah swt sebagai sang pencipta

langit dan bumi beserta isinya. Kemudian bersamaan dengan itu ditampilkan

juga potongan ayat dari Al-Qur’an surah Al-Anbiya Ayat 73. Setelah itu

dalam footage pertama pada scene kedua ditampilkan seorang lelaki yang

sedang mengikuti pemilihan umum, lelaki tersebut berdiri di dalam bilik suara

untuk menyampaikan hak suaranya. Pada bagian gambar tersebut juga

ditampilkan potongan ayat dari Al-Qur’an surah Al-an’am ayat 165 yang pada

intinya ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah yang menjadikan kamu

Page 53: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

41

pemimpin-pemimpin di muka bumi ini dan meninggikan derajat mu semata

hanya untuk mengujimu.

Pada scene ketiga ditampilkan lima orang panitia pemilu yang terdiri

dari satu perempuan dan empat orang laki-laki memakai kostum yang sama

berwarna hitam, semua terlihat sibuk menghitung dan membereskan kertas

suara bersama-sama. Pada bagian bawah gambar tersebut terdapat teks

potongan ayat dari Al-qur’an surah As-Sajdah ayat 24. Kemudian pada scene

berikutnya ditampilkan gambar panorama bumi. Pada bagian bawah gambar

bumi tersebut terdapat teks potongan ayat dari Al-Qur’an surah Al-Baqarah

ayat 124.

Dalam scene kelima terlihat gambar beberapa orang yang sedang

melaksanakan ibadah sholat di musholla, semuanya berdiri menghadap satu

arah ke arah kiblat. Pada gambar tersebut terdapat teks potongan ayat Al-

qur’an surah Al-imran ayat 26. Dan terakhir ditampilkan gambar matahari

yang perlahan mulai tenggelam dengan ditandai langit yang berwarna

kemerahan. Pada gambar tersebut terdapat teks makna dari potongan ayat Al-

Qur’an surah Al-Qiyamah ayat 36.

Kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa dalam tayangan adzan

magrib dengan tema “PEMILU” ini, TvOne ingin menyampaikan penjelasan

tentang pemimpin melalui footage dan ayat-ayat Al-Qur’an yang ditampilkan.

Lebih dari itu, tayangan adzan magrib ini juga mengingatkan kepada

masyarakat bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini tidak terlepas

dari kehendak Allah SWT. Apapun peran kita semasa kita hidup di bumi, kita

dituntut untuk tetap amanah, bertanggung jawab dan tidak melupakan

Page 54: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

42

kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk melakukan ibadah solat, karena

pada akhirnya kita akan kembali kepada sang pencipta.1 Adapun mekanisme

dan langkah-langkah produksi program tayangan adzan di tvone:

1 Wawancara peneliti dengan Anggie Riesya Djamair sebagai produser, tayangan adzan

magrib TVONE, Jakarta, 7 April 2015

Pra

Produksi

Pasca

Produksi

Produksi

Tema

Ide Cerita

Didiskusikan

Pembuatan Naskah

Alat

Budget

Share refrensi

Breafing

Admin (Izin & sewa)

Style Editing Shooting

Casting

Wardrob

Camera

Pendukung Camera

Sara genser

Akomodasi

Lighting

Editing

Preview

Tone

Mobile Editor

Koading Materi

Breafing Cart

Shootting

Prizinan / Pembayaran

Mobile Editor

Page 55: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

43

B. Makna Ikon, Indeks, Simbol dalam Tayangan Adzan Magrib tvOne

Dalam tayangan Adzan Magrib tvOne edisi 26 Juni 2014 ini terdapat

beberapa scene yaitu terkait dengan segala sesuatu yang tampil di kamera,

baik penampilan para pemainnya, suara dan desain produksi (lokasi, properti,

dan kostum), serta sinematografi yang berkaitan dengan penempatan kamera

dalam tayangan adzan tersebut.

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai masalah pokok

yang akan diambil untuk bahan penelitian. Dengan menggunakan teori

Charles Sanders Peirce yang mengemukakan tentang jenis tanda, diantaranya

sign(ikon, indeks, dan symbol), object, dan interpretant. Untuk penelitian ini,

peneliti mengambil tayangan adzan Magrib ditvOne edisi 26 Juni2014.

Selain itu dalam bab ini peneliti juga menambahkan beberapa tabel

agar memudahkan para pembaca mengerti apa yang diteliti. Peneliti juga

menambahkan gambar agar pembaca juga dapat melihat apa saja yang diteliti

dan dapat melihat tanda-tanda yang ada dalam tayangan adzan magrib di

televisi tvOne.

Page 56: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

44

Page 57: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

45

Page 58: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

46

itu adalah warga negara yang baik yang cinta tanah air,

memiliki harapan suaranya dapat merubah negaranya

menjadi lebih baik dan patut kita contoh.

Background pada gambar ini yaitu bilik suara yang

terbuat dari anyaman bambu dengan warna hitam putih

menandakan keadaan waktu zaman dulu.

Warna putih pada teks potongan ayat al-quran surah Al-

An’am ayat 165 melambangkan kedamaian, kesucian,

kesempurnaan serta kebersihan.

Simbol Dari tampilan gambar diatas terkandung pesan bahwa

seorang lelaki tersebut memiliki rasa cinta yang tinggi

terhadap negaranya, memiliki rasa tanggung jawab

sebagai warga negara yang baik dan memiliki harapan

dengan mengikuti pemilihan umum dapat membantu

merubah negaranya menjadi lebih baik lagi.

Teks pada gambar diatas adalah potongan ayat Al-Qur’an

surah Al-An’am ayat 165 menunjukan adanya

penyampaian pesan tentang gambaran pemimpin menurut

islam.

Page 59: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

47

Page 60: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

48

semangat.

Narasi pada gambar tersebut yaitu makna dari ptongan

ayat Al-qur’an surah As-Sajdah ayat 24 yang menjelaskan

bahwa pemimpin yang diberi petunjuk oleh Allah adalah

pemimpin yang sabar dan selalu berpegang teguh pada

Al-qur’an.

Warna putih pada teks potongan ayat dari Al-qur’an surah

As-Sajdah ayat 24 melambangkan kedamaian, kesucian,

kesempurnaan serta kebersihan.

Simbol Dalam ikon dan tanda verbal yang ada terkandung pesan

bahwa ke lima orang panitia tersebut memiliki semangat

yang tinggi dalam bekerja, kompak dan bertanggung

jawab pada tugasnya masing-masing sehingga tidak

merugikan tim.

Teks potongan ayat dari Al-qur’an surah As-Sajdah ayat

24 diatas menunjukan adanya pemberian informasi

terhadap penonton tentang betapa pentingnya seorang

pemimpin berpegang teguh pada Al-Qur’an.

Page 61: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

49

Page 62: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

50

Simbol Pada bagian gambar bumi bulat diatas dengan background

matahari di belakangnya yangmenjadikan bumi memiliki

dua sisi yang berbeda, bagian kiri terlihat terang dan di

bagian kanan bumi terlihat gelap, menandakan bahwa bumi

berputar pada porosnya. Akibat dari perputaran bumi

tersebut terjadilah pergantian waktu siang menuju malam

dan malam berganti siang.

5. Scene lima, 2 menit 38-41 detik. Teks Qs Ali Imronl: 26

Visualisasi

Ikon Pada gambar ini terlihat beberapa orang yang sedang

melaksanakan ibadah sholat di musholla, semuanya

berdiri menghadap satu arah ke arah kiblat.

Pada gambar tersebut terdapat teks potongan ayat Al-

Qur’an surah Al-Imran ayat 26 yang ditulis dengan

menggunakan tulisan berwarna putih.

Indeks Backgroundpada gambar tersebut terlihat ruangan kecil

Page 63: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

51

tepat di depan orang-orang yang sedang melaksanakan

ibadah sholat, ruangan tersebut tempat berdirinya imam

ketika waktu sholat berjamaah dimulai.

Warna teks pada potongan Ayat Al-Qur’an surah Al-

Imran ayat 26 melambangkan kedamaian, kebersihan serta

kesucian.

Simbol Dari ikon dan tanda verbal yang ada bahwa semua orang

yang sedang melaksanakan ibadah sholat di sebuah

musholla dan berdiri satu arah ke arah kiblat menandakan

adanya kesamaan tujuan. Bersyukur atas kehidupan yang

Allah berikan ini merupakan salah satu tujuan dari ibadah

sholat.

Teks potongan ayat Al-Qur’an surah Al-Imran ayat 26

disini menandakan adanya tujuan mengingatkan kepada

masyarakat bahwa kesenangan apapun yang kita dapatkan

di dunia ini, baik itu berupa jabatan, kekuasaan ataupun

harta semua semata hanya pemberian dari Allah swt, atas

kehendak-Nya segala sesuatu bisa terjadi, karena bagi

Allah semua mudah.

Page 64: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

52

Page 65: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

53

Simbol Dalam ikon dan tanda verbal yang ada terdapat pesan

bahwa waktu tak pernah berhenti berputar, hari berganti

hari, siang berubah malam. Semua tidak akan terlepas dari

pengawasan Allah swt dan setiap waktu yang kita lalui

akan dipertanggung jawabkan kelak diakhirat nanti.

C. Makna Tayangan Adzan magrib tvOne

1. Footage pertama

Pada Footage pertama diatas merepresentasikan sistem tanda

yaitu tanda kekuasaan Allah dengan gambaran penciptaan bumi yang bulat

berwarna hijau dan indah, seakan memberi penjelasan kepada semua

manusia bahwa hanya Allah lah yang mempunyai kekuatan menciptakan

segala sesuatu apapun yang Allah kehendaki.Teks: “kami telah

menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi

petunjuk dengan perintah kami, dan telah kami wahyukan kepada mereka

untuk senantiasa mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan

zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu mengabdi. (Qs.Al-Anbiya

: 73)”. Menyatakan bahwa Allah telah menjadikan mereka yang disebut

nama-namanya itu sebagai imam-imam, yakni teladan-teladan yang

memberi petunjuk kepada masyarakatnya serta mengantar mereka menuju

kebahagiaan dan kesejahteraan hidup berdasar perintah Allah. Allah juga

telah wahyukan kepada mereka aktivitas kebajikan terutama menyangkut

shalat dan zakat shingga mereka dapat melaksanakannya dengan

sempurna.2

2Quraish Shihab, Al-Lubab: Surah Yusuf 12-Surah Asy-syu’ara 26, (Tangerang: Lentera

hati, 2012).hal, 460

Page 66: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

54

Ayat ini merepresentasikan tataran ideal tentang sosok pemimpin

yang akan memberikan dampak kebaikan dalam kehidupan rakyat secara

keseluruhan, seperti yang ada pada diri para nabi manusia pilihan Allah.

Karena secara korelatif, ayat-ayat sebelum dan sesudah ayat ini dalam

konteks menggambarkan para nabiyang memberikan contoh keteladanan

dalam membimbing umat ke jalan yang mensejahterakan umat lahir dan

bathin. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa ayat ini merupakann

landasan prinsip dalam mencari figur pemimpin ideal yang akan memberi

kebaikan dan keberkahan bagi bangsa dimanapun dan kapanpun.

Hasil wawancara: simbol keislaman dan keagungan yang maha kuasa,

seperti gambar bumi sebagai bentuk kekuasaan allah SWT. Kemudian arti

dari ayat-ayat alquran yang menjelaskan tentang kepemimpinan adalah

simbol inti pada tayangan adzan ini, yaitu: Qs Al-Anbiya ayat 73, Qs al-

an’am ayat 165, Qs As-Sajdah ayat 24, Qs Ali Imron ayat 26, dan terakhir

Qs Al-Qiyamah ayat 36.3

2. Footage kedua

Footage kedua mengangkat tema tentang PEMILU dalam

perspektif islam ditunjukan dengan warga negara yang baik yang

mengikuti pemilihan umum, dengan mengikuti pemilu itu sama dengan

kita membantu memperjuangkan negara untuk menjadi lebihbaik lagi.

Pemilu merupakan alat demokrasi. Sesuai dengan dasar negara kita yang

berlandaskan demokrasi, pemilu merupakan suatu cara yang kompetitif

untuk menentukan siapakah yang akan memimpin serta menjadi wakil

yang dapat menampung aspirasi rakyat.Teks: “Dialah yang menjadikan

kamu penguasa-penguasa di bumi ini dan dia meninggikan derajat

3Wawancara peneliti dengan Anggie Riesya Djamair sebagai produser, tayangan adzan

Magrib TvOne, Jakarta, 2 April 2015

Page 67: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

55

sebagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberpa derajat, untuk

mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya

Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia maha

pengampun lagi maha penyayang”(QS. Al-An’am ayat

165).Mengingatkan bahwa Dia yang maha kuasa itu, di samping sebagai

Tuhan pemelihara segala sesuatu, Dia juga yang menjadikan manusia

khalifah-khalifah di bumi, yakni pengganti umat-umat yang lalu dalam

memelihara dan mengembangkannya. Dia meninggikan derajat, ilmu,

harta, kedudukan sosial, kekuatan jasmani, dan lain-lain sebagian manusia

atas sebagian yang lain.4

Ayat ini merepresentasikan bahwa apapun yang terjadi di duinia

ini semua atas kehendak Allah, Dia lah yang menjadikan seseorang

menjadi pemimpin di bumi dan meninggikan sebagian derajat manusia

semata hanya untuk mengujinya, karena menjadi seorang pemimpin harus

bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya.

Dalam konteks hablum min Allah, manusia dituntut untuk

mengenali dan mendekatkan diri kepada sang penciptanya. Dengan

mensyukuri dan melihat karunia-karunia yang diturunkan oleh-Nya, maka

manusia akan lebih mendekatkan diri (beriman). Oleh karena itu, ilmu

pengetahuan yang dimiliki oleh manusia diperlukan pengendali sehingga

tidak melenceng dari ajaran-ajaran yang disyariatkan Al-qur’an kepada

manusia, dengan kata lain bahwa manusia memerlukan dimensi keimanan

(agama) untuk menjadi seorang pemimpin yang amanah dan

bertanggungjawab.

4M. Quraish Shihab, Al-Lubab: Surah Al-Fatihah 2-Surah Hud 11, (Tangerang: Lentera

hati, 2012).hal, 400

Page 68: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

56

Hasil wawancara: “Tujuan tayangan adzan ini selain mengajak kepada

masyarakat untuk melaksanakan ibadah sholat, juga memberikan

pengetahuan melalui gambar seseorang yang sedang mengikuti pemilihan

umum bahwa dengan mengkuti pemilu itu sama dengan kita ikut serta

berjuang memperjuangkan bangsa dan negara untuk menjadi lebih baik

lagi, dan memberi pengetahuan tentang pemimpin dalam islam dengan

ayat-ayat Al-qur’an yang ditampilkan dalam tayangan adzan ini”.5

3. Footage ketiga

Pada Footage ini merepresentasikan tentang semangat bekerja,

bergotong royong dalam mengerjakan tugas dan kewajiban bersama.

Semangat kerja merupakan suatu hal yang amat penting yang harus

dimiliki oleh semua pekerja, agar tujuan yang diinginkan dapat

tercapai.Teks: “Dan kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-

pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka

sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami. (Qs. As-Sajdah:

24).Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menjadikan dari antara bani israil

seorang pemimpin yang menjadi teladan, baik sebagai nabi, maupun ulama

yang memberi petunjuk kepada masyarakat menuju kebahagiaan dan

kesejahteraan hidup berdasar perintah Allah swt. Allah swt menjadikan

demikian karena mereka bersabar dan yakin terhadap ayat-ayat Allah swt.6

Ayat ini merepresentasikan tentang keyakinan dan kesabaran,

dengan keyakinan hakikat perintah, larangan, pahala dan siksaan bisa

diketahui. Dan dengan sabar, kita dapat melaksanakan apa yang

diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang. Pembenaran (Tashdiq)

bahwa perintah, larangan, pahala dan hukuman adalah dari sisi Allah tidak

5Wawancara Peneliti dengan Anggie Riesya Djamair sebagai produser, tayangan adzan

magrib TvOne, Jakarta, 2 April 2015

6 M. Quraish Shihab, Al-Lubab: Surah An-naml 27-Surah al-fath 48, (Tangerang: Lentera

hati, 2012).hal,197-198

Page 69: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

57

akan pernah terwujud kecuali dengan adanya keyakinan7. Dan seseorang

tidak mungkin secara kontinu dapat mengerjakan hal-hal yang

diperintahkan dan menjaga diri dari hal-hal yang dilarang kecuali dengan

sabar. Maka sabar menjadi separuh dari iman, dan paruh keduanya adalah

syukur dengan mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya dan

meninggalkan apa yang dilarang.

4. Footage keempat

Dalam tayangan Footage ini menandakan betapa besar kuasaan

Allah menciptakan langit dan bumi dengan waktu siang dan malam.

Dengan melihat begitu besarnya bumi sebagai ciptaan Allah, setidaknya

kita menjadi sadar betapa kecilnya kita sebagai penghuninya.Teks pada

gambar tersebut “Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi

seluruh manusia. Ibrahim berkata: (dan saya mohon juga) dari

keturunanku. Allah berfirman: janji-ku ini tidak mengenai orang-orang

yang zalim”.(Qs. Al-Baqarah: 124) merepresentasikan bahwa Allah

mengarahkan kita secara khusus kepada kisah nabi Ibrahim yang telah

lulus dengan sempurna dari setiap ujian yang Allah berikan kepadanya,

sehingga nabi Ibrahim ditunjuk langsung oleh Allah sebagai imam bagi

seluruh manusia8. pengangkatan nabi ibrahim sebagai imam oleh Allah

merupakansalah satu nilai illahi yang dapat dijadikan contoh bagi kita

untuk memilih seorang pemimpin itu harus dilihat dari latar belakang

keimanan serta ilmu pengetahuanya.

7 Ibnu Qayyim Al-jauziyah,Sabar Sebagai Perisai Seorang Mukmin, (Jakarta: Pustaka

Azzam, 2002), Hal. 137 8M. Quraish Shihab, Al-Lubab: Surah Alfatihah 1-surah Hud 11, (Tangerang: Lentera

hati, 2012).hal, 39

Page 70: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

58

Makna terakhir dari ayat ini dapat difahami bahwa Allah SWT

telah mengetahui bahwa diantara keturunan Nabi Ibrahim terdapat orang-

orang yang dzhalim9. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim kita harus

berhati-hati dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai illahi dalam

menentukan setiap pilihan. Hanya Al-Qur’an lah satu-satunya pedoman

hidup yang tidak akan habis termakan waktu, tidak akan pernah

mengalami perubahan, dan tidak berkecenderungan untuk berubah atau

mengikuti selera hawa nafsu manusia.

5. Footage kelima

Pada Footage ini menggambarkan bahwa manusia semua sama

dihadapan Allah swt, yang membedakan adalah amal ibadah serta apa

yang telah kita lakukan untuk lingkungan kita. Setinggi apapun jabatan di

dunia ini dan sebanyak apapun harta yang dimiliki tidaklah menjadi

pembeda dihadapan Allah, semua tetap memiliki kewajiban yang sama

yaitu beribadah kepada Allah swt. Teks “Wahai Tuhan yang mempunyai

kerajaan, engkau berikan kerajaan kepada orang yang engkau kehendaki

dan engkau cabut kerajaan dari orang yang engkau kehendaki. Engkau

muliakan orang yang engkau kehendaki dan engkau hinakan orang yang

engkau kehendaki. Di tangan engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya

engkau maha kuasa atas segala sesuatu”. (Qs. Al-imran: 26). Ayat ini

memberi perintah untuk mengakui kepemilikan Allah swt. Atas kekuasaan

dan kuasa-Nya menganugerahkan dan mencabut kekuasaan dari siapa

9Syaikh Asy-Syanqithi, Tafsir Adhawa’ul Bayan, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2006). Hal,

201

Page 71: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

59

pun.10

Merepresentasikan bahwa segala sesuatu yang kita miliki

sesungguhnya hanya milik Allah dan tidak ada kebenaran yang hakiki

kecuali dari Allah swt, dan apapun yang terjadi di dunia ini itu semua atas

kehendak-Nya.

Hasil wawancara: “tayangan adzan ini juga merepresentasikan tentang

gambaran pemimpin sesuai dengan islam dalam al-quran. Dan tentang

kekuasaan Allah swt yang atas kehendak-Nya lah semua terjadi dan hanya

kepada-Nya pula semua akan kembali. Oleh karena itu, tayangan adzan ini

diakhir menampilkan beberapa orang yang sedang melaksanakan ibadah

sholat tujuannya untuk mengingatkan kepada kita bahwa semua manusia

memiliki kewajiban yang sama dihadapan Allah swt dan hanya dengan

mendirikan solat lah kita bisa kembali menghadap Allah swt dengan

tenang”.11

6. Footage keenam

Pada Footage yang keenam ini merepresentasikan bahwa bumi

tidak pernah berhenti bergerak berputar, pergerakan bumi itulah yang

menyebabkan adanya perubahan waktu siang berganti malam yang

ditandai dengan datangnya waktu magrib. Teks: “Apakah manusia

mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa

pertanggungjawaban)?” (Qs. Al-Qiyamah: 36) berbicara tentang

pembuktian keniscayaan hari kiamat. Manusia yang mendustakan dan

berpaling serta tidak shalat itu adalah manusia yang benar-benar tidak

menyadari tujuan hidupnya. Ia menduga bahwa keberadaannya di pentas

bumi ini hanya hidup, mati dan selesai.12

10

M. Quraish Shihab, Al-Lubab: Surah Alfatihah 1-surah Hud 11, (Tangerang: Lentera

hati, 2012).hal, 104 11

Wawancara peneliti dengan Anggie Riesya Djamair sebagai produser, tayangan adzan

magrib TvOne, Jakarta, 2 April 2015 12

M. Quraish shihab, Tafsir Al-misbah: pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an, (jakarta:

Lentera Hati, 2002), hal, 643

Page 72: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

60

Ayat ini merepresentasikan bahwa akan adanya kehidupan lagi

setelah kehidupan di bumi ini berakhir, yaitu kehidupan di alam akhirat. Di

alam akhirat inilah semua manusia harus mempertanggung jawabkan

segala amal perbuatannya di dunia dan akan di timbang secara adil.

Page 73: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan data dan pembahasan pada penelitian diatas

maka dapat disimpulkan bahwa tayangan Adzan Magrib di tvOne dengan

tema pemilu ini mampu membawa dampak positif bagi kalangan masyarakat,

selain untuk mengingatkan waktu solat tayangan Adzan Magrib ini juga

mengajarkan bagaimana caranya menjadi warga negara yang baik, dan

memberi gambaran sosok pemimpin yang baik sesuai dengan yang

digambarkan Al-Qur’an. Peneliti juga menemukan gambaran nilai-nilai

keislaman dalam tayangan magrib tvOne tema pemilu, yaitu:

1. Banyak sekali dampak positif pada tayangan Adzan Magrib tvOne dengan

tema “pemilu” ini. Setiap footage dengan disertai potongan ayat-ayat dari

Al-Qur’an yang ditampilkan pun memiliki makna-makna yang positif

terhadap masyarakat. Tayangan Adzan ini menggambarkan bahwa selain

untuk mengingatkan waktu solat telah tiba, juga mengajarkan kepada kita

semua untuk selalu mengingat Allah dan meluangkan waktu untuk

mengerjakan ibadah solat. Tayangan adzan ini sangatlah efektif menjadi

pengingat waktu sholat bagi siapapun dimanapun.

2. Tayangan Adzan Magrib tema “PEMILU” yang ditayangkan di tvOne ini

menggambarkan nilai-nilai keislaman, diantaranya yaitu nilai insani

sebagai warga negara yang baik kita wajib mengikuti aturan-aturan yang

di tetapkan oleh negara seperti mengikuti pemilihan umum. Selain itu,

dalam tayangan adzan ini juga terdapat pesan yang mengandung nilai

Page 74: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

62

Illahi seperti dalam setiap footage tvOne berusaha mengingatkan kepada

kita dengan menampilkan potongan ayat-ayat Al-Qur’an untuk menjadi

seorang pemimpin yang bertanggung jawab sesuai dengan syariat islam.

3. Berbagai tanda yang digunakan dalam tayangan Adzan Magrib di tvOne

mulai dari ikon, indeks, simbolisasi baik berupa tanda verbal maupun

nonverbal merupakan seluruh rangkaian tanda yang memberikan sebuah

pemaknaan bahwa hanya Allah SWT yang berkuasa di langit dan di bumi,

atas kehendak-Nya manusia di jadikan pemimpin di bumi dan hanya

kepada Allah SWT semua akan kembali.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang di

peroleh. Maka saran yang diberikan sebagai berikut:

1. Bagi tvOne Dalam tayangan Adzan Magrib tema “PEMILU” ini alur

ceritanya mempunyai makna-makna yang positif terhadap masyarakat dan

juga bagi para pemimpin di indonesia. Maka sebaiknya tvOne terus

mempertahankan keutamaan pesan dan juga mengembangkan ide-ide

cerita untuk tayangan Adzan selanjutnya tanpa melupakan nilai-nilai

keislaman didalamnya, sehingga mampu memberikan edukasi bagi yang

melihatnya.

2. Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian,

diharapkan penelitian selanjutnya perlu dilakukan kajian lebih lajut

mengenai makna-makna yang terdapat dalam tanyangan Adzan Magrib

yang beredar luas dimasyarakat khususnya pada media elektronik televisi

dengan menggunakan alat analisis yang berbeda.

Page 75: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

DAFTAR PUSTAKA

A. Daftar Pustaka

Agus S. Madjadikara, Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan, (Gramedia

Pustaka Utama 2004).

Anis Sumaji, Muhammad 125 Masalah Salat, ( Solo : Tiga Serangkai, 2008)

Anwar Dan Adang, Yesmil, Pengantar Sosiologi Hukum, (Bandung: Garsindo,

2008)

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Dan Suatu Pendekatan Praktek,

(Jakarta: Bhinneka Cipta, 1996)

Askurifai Baskin, Jurnalistik Televisi, Teori Dan Praktik, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2006)

Bakry, Nazar , Tuntunan Praktis Metodologi Penelitian, (Jakarta: CV Pedoman

Ilmu Jaya, 1994)

Budi Nurani, Mengenal Adzan, (Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa, 2009).

Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis Ke

Arah Ragam Varian Kontemporer (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2004)

Benny H. Hoed, Semiotik Dan Dinamika Sosial Budaya, (Jakarta: Komunitas Bambu,

2011)

Chris Barker, Cultural Studies Theory And Practice, (New Delhi: Sage, 2004)

Eb. Surbakti, MA. Awas Tayangan Televisi. ( Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2008)

Effendi, Heru, Industri Pertelevisian Indonesia, (Jakarta: Penerbit Erlangga,

2008)

Onong Uchjana Effendy,MA, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT

Citra Aditya Bakti, 2007)

Ghalih, Muhammad, Nilai-Nilai Keislaman Tayangan Adzan Magrib, Semiotika

Dalam Tayangan Adzan Magrib Pada Televisi Lokal Duta Tv

Page 76: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

Banjarmasin,Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, 2013.

Heru effendi, Industri pertelevisian Indonesia, Sebuah kajian (Jakarta: Penerbit

Erlangga, 2008)

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Sabar Sebagai Perisai Seorang Mukmin, (Jakarta:

Pustaka Azzam, 2002)

Itha Basyitha Firman, “Representasi Kultur Islam dalam tayangan Adzan Magrib di

RCTI” (Skripsi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014)

Kris Budiman, Jejaring Tanda-Tanda Strukturalisme Dan Semiotika Dalam Kritik

Kebudayaan, (Magelang: UI. 2004)

M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1993)

M. Khalilurrahman Al Mahfani, Buku Pintar Shlat, (Jakarta: Wahyu Media, 2007)

M. Quraish Shihab, Al-Lubab: Surah Al-Fatihah 2-Surah Hud 11, (Tangerang:

Lentera Hati, 2012).

_______, Al-Lubab: Surah An-Naml 27-Surah Al-Fath 48, (Tangerang: Lentera

Hati, 2012).

_______, Al-Lubab: Surah Yusuf 12-Surah Asy-Syu’ara 26, (Tangerang: Lentera

Hati, 2012).

_______,Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta:

Lentera Hati, 2002)

M. Syukron Maksum, Dahsyatnya Adzan, (Yogyakarta: Pustaka Marwa, 2010).

Moleong, Lexi J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006)

Morissan, M.A. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio Dan

Televisi, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group.2008)

Muhaimin, Abd. Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung : Bumi Aksara,

1991)

Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan

Kepribadian Muslim (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006)

Muhammad Anis Sumaji, 125 Masalah Salat, ( Solo : Tiga Serangkai, 2008)

Page 77: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

Muhammad Ghalih, “Nilai-Nilai Keislaman Tayangan Adzan Magrib, Semiotika dalam

Tayangan Adzan Magrib pada Televisi Lokal Duta Tv Banjarmasin”, (Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 2013)

Nazar Bakry, Tuntunan Praktis Metodologi Penelitian, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya,

1994)

Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan,(Jakarta: Pustaka Filsafat,

2002)

P.C.S Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Sekenario Televise Dan Video,

(Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia 1993)

Puji Santosa, Ancangan Semiotika Dan Pengkajian Susastra (Bandung, Ankasa,

1991)

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka, 2003)

Rachmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2010)

RM Soenarto, Program Televisis Dari Penyususnan Sampai Pengaruh Siaran,

(Jakarta: FFTV-IKJ Press,2007)

Sobur, Alex, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2003)

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,2009)

Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Jalasutra, 2008)

Sunandar, Telaah Format Keagamaan Di Televise, Tesismagister Agama

(Jakarta:Perpustakaan UIN Syahid,1999)

Suparno, Paul, Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan,(Jakarta: Pustaka

Filsafat, 2002)

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Bhinneka Cipta, 1996),

Syaikh Asy-Syanqithi, Tafsir Adhawa’ul Bayan, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2006)

Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Isi Media Televisi, (Jakarta,

PT. Rineka Cipta, 1996)

Team pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan

(Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, 2007)

Page 78: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

Yesmil Anwar dan Adang, Pengantar Sosiologi Hukum, (Bandung: Garsindo, 2008)

B. Dari Internet

http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/komunikasi/1)%20daftar%20stasiun%20t

elevisi%20di%20indonesia/tvone/sejarah%20tvone%20-

%20daftar%20stasiun%20televisi%20-%20wikipedia.org.pdf. diakses

pada 5 April 2015

http://library.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2html/201120057mc2/page24.html

diakses pada 5 April 2015

http://www.devinisionline.com./2010/10/pengertiantelevisi.html diakses pada 03

Februari 2015

http://titahlangit.wordpress.com/religi/fungsi-adzan/a. diakses pada 8 Januari 2015

http://id.wikipedia.org/wiki/indonesia#cite_note-sp2010-8 diakses tgl 10 Januari

2015

Page 79: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .
Page 80: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

PERTANYAAN WAWANCARA

REPRESENTASI KULTUR ISLAM DALAM TAYANGAN ADZAN

MAGRIB DI TVONE

Narasumber : Anggie Riesya Djamair

Jabatan : Produser promo On Air dan program tayangan adzan tvOne

Hari :2 April 2015

Waktu : 13.30 – 15.45

Tempat : Kantor TvOne. Jl. Raya Rawa Terate No. II Kawasan Industri

Pulo Gadung, Jaktim.

1. Apa tugas dan kewajiban produser dalam program tayangan adzan TVONE?

Jawab:

Memimpin dan memikirkan konsep, ide dan teknis dalam membuat

tayangan adzan.Lebih luasnya yang pertama kali dilakukan produser dalam

tayangan adzan TVONE adalah menentukan tema yang didalamnya

membahas tentang ide cerita, alur cerita hingga sampai pada pembuatan

naskah.

Tayangan adzan magrib tvOne diproduksi sesuai kondisi saat ini.Tematik

disesuaikan dengan issue di masyarakat, jika ada yang menarik sesegera

mungkin dibuat dan ditayangkan.

2. Apa latar belakang dibuatnya program tayangan adzan magrib TVONE?

Jawab:

Sama dengan televisi lainnya, adzan magrib menandakan bahwasanya waktu

sholat magrib bagi umat muslim di indonesia telah masuk waktu magrib, yang

Page 81: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

mayoritas masyarakat indonesia muslim. Namun tidak hanya itu, selain untuk

mengingatkan waktu sholat dalam tayangan adzan ini kita ingin

menyampaikan kepada masyarakat bagaimana menjadi pemimpin yang

bertanggung jawab sesuai dengan syariat islam dalam Al-quran.

3. Ada berapa sience dalam tayangan adzan magrib? Dan berapa lama durasi

untuk tayangan adzantersebut?

Jawab:

Dengan durasi adzan 2 menit 50 detik, visual yang digunakan disesuaikan

sehingga terjumlah beberapa scene contoh: ALLAHUAKBAR // scene 1 (2

footage).

4. apa makna dan pesan yang terkandung dalam tayangan adzan magrib

TVONE?

Jawab:

Pesan terhadap kehidupan yang kita alami semua sudah diatur oleh Allah

SWT dan petunjuknya ada dalam alquran. Adzan merupakan panggilan atau

seruan untuk melaksanakan kewajiban ibadah sholat, yang dalam tayangan

adzan ini disatukan dengan footage dan ayat-ayat Al-Qur’an yang bertemakan

“PEMILU” tujuannya untuk memberikan pengetahuan tentang pemimpin

menurut pandangan islam dalam Al-quran terhadap masyarakat, khususnya

calon pemimpin bangsa indonesia selanjutnya.

5. Simbol-simbol apa saja yang terkandung pada tayangan adzan magrib

tersebut?

Page 82: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

Kami membuat tayangan adzan sesuai dengan isue yang sedang terjadi di

masyarakat.Contoh apabila saat ini sedang terjadi bencana maka kami

membuat tayangan adzan dengan tema bencana dengan menampilkan gambar-

gambar bencana alam. Sama halnya dengan tayangan adzan magrib tema

Pemilu ini, setiap gambar yang kami tampilkan dalam tayangan adzan magrib

ini hanya moment pemilu saja, namun secara keseluruhan terdapat simbol

keislaman dan keagungan yang maha kuasa, seperti gambar bumi sebagai

bentuk kekuasaan allah SWT.Kemudian arti dari ayat-ayat alquran yang

menjelaskan tentang kepemimpinanadalah simbol inti pada tayangan adzan

ini, yaitu: Qs Al-Anbiya ayat 73, Qs al-an’am ayat 165, Qs As-Sajdah ayat 24,

Qs Ali Imron ayat 26, dan terakhir Qs Al-Qiyamah ayat 36.

6. Apa yang direpresentasikan oleh TVONE dalam alur cerita pada tayangan

adzan magribTVONE?

Jawab:

Semua di alam bumi ini isi dan keindahan alamnya semua akan kembali lagi

kepada pemiliknya. Lebih jelasnya lagi begini selain untuk mengingatkan

waktu sholat kepada seluruh masyarakat yang menonton, tayangan adzan ini

juga merepresentasikan tentang gambaran pemimpin sesuai dengan islam

dalam al-quran. Dan tentang kekuasaan Allah swt yang atas kehendak-Nya lah

semua terjadi dan hanya kepada-Nya pula semua akankembali. Oleh karena

itu, tayangan adzan ini diakhir menampilkan beberapa orang yang sedang

melaksanakan ibadah sholat tujuannya untuk mengingatkan kepada kita bahwa

semua manusia memiliki kewajiban yang sama dihadapan Allah swt dan

Page 83: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

hanya dengan mendirikan solat lah kita bisa kembali menghadap Allah swt

dengan tenang.

7. Apa tujuan tayangan adzan tersebut?

Jawab:

Tujuannya selain mengajak kepada masyarakat untuk melaksanakan ibadah

sholat, juga memberikan pengetahuan melalui gambar seseorang yang sedang

mengikuti pemilihan umum bahwa dengan mengkuti pemilu itu sama dengan

kita ikut serta berjuang memperjuangkan bangsa dan negara untuk menjadi

lebih baik lagi, dan memberi pengetahuan tentang pemimpin dalam islam

dengan ayat-ayat Al-qur’an yang ditampilkan dalam tayangan adzan ini.

dikemas dengan tampilan yang berbeda namun tetap bersimbolkan nilai-nilai

keislaman karena ini adalah tayangan adzan.

8. Bagaimana mekanisme atau langkah-langkah produksi program tayangan

adzan dari pembuatan sampai di tayangkan?

Jawab:

Untuk pembuatan adzan (tematik): konsep, storyline, pemilihan visual dan

makna dari visual tersebut dalam ayat-ayat alquran.

Secara umum langkah-langkah produksi tayangan tersebut ada 4 langkah:

Page 84: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

Pra Produksi

Pasca Produksi

Produksi

Tema

Ide Cerita

Didiskusikan

Pembuatan Naskah

Didiskusikan

Pembuatan Naskah Pembuatan Naskah

Alat

Budget

Share refrensi

Breafing

Admin (Izin & sewa)

Style Editing Shooting

Casting

Wardrob

Camera

Pendukung Camera

udget Sara genser

Akomodasi

Lighting

Breafing Cart

Shootting

udget Prizinan / Pembayaran

Koading Materi

Mobile Editor

Editing

Preview

Tone

Mobile Editor

Page 85: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

9. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk produksi tayangan adzan tersebut?

Jawab:

Standart apabila syuting (seminggu) apabila menggunakan footages yang ada

3-4 hari.

10. Apa tugas dan kewajiban tim kreatif dalam program tayangan adzan TVONE?

Jawab:

Memikirkan konsep dan bentuk pesan agar pesan tersampaikan.melengkapi

kebutuhan seperti breakdown scene, wardrobe, cash, property, breafing artis

pada saat syuting dan menemani editor saat pengeditan gambar.

11. Ada berapa bagian yang bergabung dan bekerja sama dengan anda dalam

pembuatan tayangan adzan magrib TVONE?

Jawab:

Departemen promo yang PICnya, dan religi, news serta current affair.

12. Siapa yang membuat alur cerita pada tayangan adzan tersebut?

Jawab:

Hasil diskusi dengan tim promo dan informasi dari tim religi dan current affair

juga news.

13. Tanggal berapa mulai di tayangkan adzan tersebut dan sampai kapan?

Jawab:

Dilihat dari kondisi saat ini. Apabila tematik sedang ada yang hits, sesegera

mungkin dibuat dan ditayangkan.

Program tayangan adzan yang bertemakan “pemilu” ini mulai ditayangkan

pada tanggal 26 juni 2014 dan berakhir setelah pemilu selesai.

Page 86: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

14. Siapa yang menentukan pemilihan model dalam tayangan adzan?

Jawab:

Divisi (tim) promo.

15. Model dalam iklan siapa? Dan apakan memiliki latar belakang agama islam?

Jawab:

Kami menggunakan model dari karyawan kami sendiri.

Iya sudah pasti disini kita memilih model yang memiliki latar belakang

agama islam karena program ini memang bertemakan adzan.

Pewawancara

Enjang Zaki Kh

Narasumber

Anggie Riesya Djamair

`

Page 87: ANALISIS SEMIOTIKA FOOTAGE - Institutional Repository UIN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32115/1/ENJANG... · Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar .

Foto Bersama Anggie Riesya Djamair Produser Promo On Air dan adzan

magrib tvOne setelah wawancara

Foto bersama Ibu Sabrina HRD tvOne