ANALISIS SEAKEEPING DAN MANOUEVERING KAPAL PATROLI · • Pada analisa motion sickness incidence...
Transcript of ANALISIS SEAKEEPING DAN MANOUEVERING KAPAL PATROLI · • Pada analisa motion sickness incidence...
Tugas Akhir
ANALISIS SEAKEEPING DAN MANOUEVERING KAPAL PATROLIMANOUEVERING KAPAL PATROLI CEPAT UNTUK ARMADA TIMUR
MUHAMMAD ISRAMUHAMMAD ISRA4105100020
Latar BelakangLatar Belakang
• Diperlukan kapal patroli yang tangguh yang memiliki kecepatan yang tinggi serta didukung p y g gg gkemampuan manoeuver kapal yang baik dan peralatan tempur yang canggih.p p y g gg
• Kondisi laut yang tidak ramah pada saat – saat tertentu dapat mengakibatkan kapal tidaktertentu dapat mengakibatkan kapal tidak melakukan aktifitas berlayar. Sehingga sebagai seorang ahli perkapalan harus dapatseorang ahli perkapalan harus dapat merancang kapal patroli cepat yang dapat beroprasi dikondisi laut yang tidak ramahberoprasi dikondisi laut yang tidak ramah.
Perumusan MasalahPerumusan Masalah
• Bagaimana menentukan daerah operasional k l l d l h dkapal patroli cepat diwilayah Indonesia Timur yang ekstrim?
• Bagaimana memvariasikan bentuk lambung kapal cepat dengan ukuran utama dankapal cepat dengan ukuran utama dan displacement kapal yang berbeda?
• Bagaimana menghitung gerakan kapal patroli pada kondisi perairan operasional?p p p
TujuanTujuan
• Menentukan daerah operasional kapal patroli cepat diwilayah Indonesia timur p y
• Memvariasikan bentuk lambung kapal cepat
• Menghitung gerakan kapal patroli pada kondisi perairan operasionalp p
• Menghitung manouever kapal patroli dan membandingkannya dengan standard IMOmembandingkannya dengan standard IMO
Manfaat
• Kapal patroli cepat mampu bermanouever dengan baik sehingga dapat mencegahdengan baik sehingga dapat mencegah terjadinya illegal fishing, illegal mining, illegal loging dan piracy pada kawasan Indonesialoging dan piracy pada kawasan Indonesia timur.
• Mengurangi tingkat kecelakaan kapal patroli cepat pada saat beroperasi.cepat pada saat beroperasi.
Batasan MasalahBatasan Masalah
• Data kondisi perairan di Indonesia timur
• Data lines plan kapal patroli cepat untukData lines plan kapal patroli cepat untuk armada timur
Hasil perhitungan Respons dengan maxsurfHasil perhitungan Respons dengan maxsurfpada kecepatan 15 knot kondisi Heaving
Model Kapal 00 450 900 1350 1800
Parent Hull From 0,002 5,173 2,044 0,532 0,943
ESC40DV 0,001 5,43 2,608 0,316 0,474
PHF20 0,001 5,323 1,79 0,641 1,085
PHF‐TH 0,002 5,388 2,043 0,584 1,032
Pada kecepan 20 knot kondisi Heaving
Model Kapal 00 450 900 1350 1800
Parent Hull From 0,122 0,005 0,981 2,017 1,216
ESC40DV 0,113 0,003 2,455 0,495 1,01
PHF20 0,093 0,003 0,003 1,144 1,178
PHF‐TH 0,109 0,003 0,191 1,054 1,285
Pada kecepatan 30 knot kondisi Heaving
Model Kapal 00 450 900 1350 1800
Parent Hull From 1,564 0,271 2,083 1,238 0,812
ESC40DV 1,188 0,245 2,232 1,21 0,775
20 3 8 0 269 06PHF20 1,348 0,269 1,717 1,145 1,061
PHF‐TH 1,418 0,284 1,942 1,265 0,987
Pada kecepatan 15 knot kondisi Pitching
Model Kapal 00 450 900 1350 1800
Parent Hull From 0,03 19,5 0,5 2,1 6,8
ESC40DV 0,027 15,3 2,1 2,8 5,2
20 0 032 9 8 3 6 9PHF20 0,032 11,9 1,8 3,6 9,1
PHF‐TH 0 14,6 2,2 3,4 8,8
Pada kecepatan 20 knot kondisi Pitching
Model Kapal 00 450 900 1350 1800
Parent Hull From 2,3 1,6 3,9 0,6 5,7
ESC40DV 2,5 2,6 3,2 3,1 7,4
PHF20 2,33 3,2 3,2 4,9 6,9
PHF TH 3 5 5 2 3 4 5 7 5PHF‐TH 3,5 5 2,3 4,5 7,5
Pada kecepatan 30 knot kondisi PitchingPada kecepatan 30 knot kondisi Pitching
Model Kapal 00 450 900 1350 1800Model Kapal 00 450 900 1350 1800
Paren Hull From 8 2 0 7 0 7 2 8 3 6Paren Hull From 8,2 0,7 0,7 2,8 3,6
ESC40DV 13 8 2 8 1 8 4 4 3 8ESC40DV 13,8 2,8 1,8 4,4 3,8
PHF20 12,7 2,3 1,8 4,2 6,9PHF20 12,7 2,3 1,8 4,2 6,9
PHF‐TH 10,3 4,5 0,8 4,6 6,4PHF TH 10,3 4,5 0,8 4,6 6,4
Pada kecepatan 15 knot Kondisi RollingPada kecepatan 15 knot Kondisi Rolling
Model Kapal 00 450 900 1350 1800Model Kapal 00 450 900 1350 1800
Parent Hull From 0 19 5 21 9 16 2 0Parent Hull From 0 19,5 21.9 16,2 0
ESC40DV 0 18 21 5 16 8 0ESC40DV 0 18 21,5 16,8 0
PHF20 0 20 23,6 5,3 0PHF20 0 20 23,6 5,3 0
PHF‐TH 0 18 19,4 17,2 0, ,
Pada kecepatan 20 knot kondisi RollingPada kecepatan 20 knot kondisi Rolling
Model Kapal 00 450 900 1350 1800
ll 0 3 2 8 2 9 0Parent Hull From 0 13,2 17,8 21,9 0
ESC40DV 0 10 3 21 5 15 4 0ESC40DV 0 10,3 21,5 15,4 0
PHF20 0 17 3 17 3 4 9 0PHF20 0 17,3 17,3 4,9 0
PHF‐TH 0 20 19,4 15,3 0PHF TH 0 20 19,4 15,3 0
Pada kecepatan 30 knot Kondisi Rolling
Model Kapal 00 450 900 1350 1800
Parent Hull From 0 20 21,9 13,4 0
ESC40DV 0 22,3 21,5 12,4 0
PHF20 0 8 3 23 6 1 2 0PHF20 0 8,3 23,6 1,2 0
PHF‐TH 0 10 2 19 4 14 1 0PHF TH 0 10,2 19,4 14,1 0
Persyaratan IMOPersyaratan IMO Turning test dilakukan pada kondisi sudut kemudi sebesar 350 Turning test dilakukan pada kondisi sudut kemudi sebesar 350
ke arah portside dan ke arah starboard, dengan harga yaw rate yang bernilai 0.y g
Untuk harga turning diameter, IMO mensyaratkan ≤ 4.5 L. Sedangkan harga tactical diameter ≤ 5 L. Harga L dimaksud adalah panjang Lpp kapal.
Harga L dimaksud adalah panjang Lpp kapal.
Kesimpulan• Pada analisa seakeeping yang dilakukan menggunakan
software maxsurf pada keempat model yaitu : model Parent Hull From, model ESC40DV, model PHF20, danParent Hull From, model ESC40DV, model PHF20, dan model PHF‐TH. Model ESC40DV memiliki seakeeping yang jelek dibandingka tiga model yang lainnya.
• Pada analisa motion sickness incidence (MSI) pada keempat model yaitu : model Parent Hull From, model ESC40DV, y , ,model PHF20, dan model PHF‐TH. Model yang memiliki MSI paling jelek adalah model PHF‐TH.
• Pada analisa Manouever pada keempat model yaitu : model Parent Hull From, model ESC40DV, model PHF20, dan model PHF‐TH. Model ESC40DV yang memenuhi standar International Maritime Organization (IMO)