ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM...

83
ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM SEBELUM DAN SESUDAH PERDA N0.19 TAHUN 2002 KOTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Strata Satu (Sl) Oleh HAR UM SULISTIY ANINGSIH NIM: 103082029457 JURUSAN AKUNTANSI UIN SYAHID JAl\i\Rf/\ FAKULTAS EKONOMIDAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

Transcript of ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM...

Page 1: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM

SEBELUM DAN SESUDAH PERDA N0.19 TAHUN 2002

KOTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Strata Satu (Sl)

Oleh

HAR UM SULISTIY ANINGSIH NIM: 103082029457

JURUSAN AKUNTANSI

UIN SYAHID JAl\i\Rf/\

FAKULTAS EKONOMIDAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA 1429 H/2008 M

Page 2: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM SEBELUM DAN SESUDAH PERDA N0.19 TAHUN 2002

KOTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Pembimhing I

Oleh

HARUM SULISTIY ANINGSIH

NIM : 163082029457

DiBawah Bimbingan · ..

\

Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid MS NIP: 131 474 891

Yessi Fitri, SE.Ak.M.Si ··.· ···•· N1P. d.50 377 440

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1429 HJ 2008 M

Page 3: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Hari ini Kamis Tanggal 19 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan

Ujian Sidang Skripsi atas nama Harum Sulistiyaningsih NIM: 103082029457

dengan Judul Skripsi " ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN

UMUM SEBELUM DAN SESUDAH PERDA N0.19 TAHUN 2002 KOTA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA". Memperhatikan penampilan

mahasiswi tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat

diterima sebagai salah satu syarat untu~i-nemperoleh gelar Sarjana Ekonomi Pada

Jurusan Akuntansi Falniltas EkonoJtli druY'Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta."

Prof. Dr. Abdnl HalriiJ"M-s Ketua

Amilin, Penguji Ahli

Jakarta, 19 Juni2008

·r·>·~· .· .•... ·· : ; ( (

k~~s~r· ~iti'i.;SE.Ak.M.Si Sekfotaris

Page 4: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Hari ini Kamis Tanggal 11 Bulan April Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Hamm Sulistiyaningsih NIM: 103082029457

dengan Judul Skripsi "ANALISIS RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN

UMUM SEBELUM DAN SESUDAH PERDA N0.19 TAHUN 2002 KOTA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA". Memperhatikan penampilan

mahasiswi tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri

SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, I I April 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Hepi Prayudiawau, SE.Ak.MM Ketua

Rahm wati, E.MM Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid MS

Page 5: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Data Pribadi

Nama

Tempat, tanggal lahir

Ala mat

Telepon

Email

Riwayat Pendidikan

DAFTARRIWAYATHJDUP

: Harum Sulistiyaningsih

: Blora, 26 Februari 1985

: d/a Haryatiningsih SMA Muh 4 Ngraho

Kee Kedungtuban Cepu - Jawa Tengah

: 0859-59022336 I 0813-15635946

: unie™~ [email protected]

Tahun Sekolah

2003 - Sekarang

2000- 2003

1997 - 2000

1991 - 1997

UIN SyarifHidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi

dan llmu Sosial Jurusan Akuntansi

MA Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta

MTs Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sudung Cepu

Pengalaman Organisasi

Tahun

2004-2005

2003 - 2004

2002 - 2003

2001 - 2002

2000-2001

Organisasi

Pengurus BEMJ Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial

Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Pengurus Organisasi KIR Madrasah Mu'allimat

Muhammadiyah Y ogyakarta

Pengurus PMR Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah

Yogyakarta

Pengurus Organisasi OSIS Madrasah Mu'allimaat

Muhammadiyah Y ogyakarta

Pengalaman Magang

Tahun Lembaga

2006 KPP Pratama Tanah Abang Satu Jakarta Pusat

2006 Bank BRl Syariah Kanca Ahmad Dahlan Y ogyakarta

Page 6: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

ABSTRACT

This research pzuposed is to analyze the d!f!erem:es in parking retribution income at region Yogyakarta Ci~v befiJre and afler region regulation No. lY Year 2002. Its sample is taken in 1996 2006 per annual. The method (Jf analyze used in this research is statistical methods· l!fsampfe paired I-test.

Result fiwn this research is knowable that there are not differences in . ·-· parking retribution income at region Yogyakarta Ci(y b~fore and after region regulator No. 19 year 2002, because t count t table (-2.502 2.132). but parking retribution income increase year l~y year.

Keyword: Retribution, Parking, Region Regulator.

Page 7: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

AB ST RAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan penerimaan retribusi parkir anatara sebelum dan sesudah adanya Perda No.19 tahun 2002 di Kola Y ogyakarta. Sampel yang diambil adalah penerimaan retribusi parkir dari tahun 1997 sampai tahun 2006 (pertahun). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik paired sample t-test.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum antara sebelum clan sesudah Perda No.19 tahun 2002 Kota Daerah Istimewa Y ogyakm1a tidak terdapat perbedaan karena t hitung < dari t­tabel (-2,502 < 2, 132). Namun terdapat peningkatan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum dari tahun ke tahun.

Kata kunci : Retribusi, Parkir, Peraturan Daerah.

Page 8: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

KAT A PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil'alamin, puji dan syukur kekadirnt lllahi Rabbi, Allah

Azza wa Jala, sumber dari suara-suara hati yang bersifat mulia, sumber ilmu

pengetahuan dan pemberi cahaya ilmu yang Maha Agung, serta sumber dari

segala kebenaran dan kebaikan yang terindah, yang telah memberikan

pencahayaan cinta-Nya bagi umat manusia. yang atas izin Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, yang telah

memberikan serta menyampaikan kepada kita semua ajaran Islam yang begitu

indah, sang pemimpin sejati dan suri tauladan bagi segenap umat manusia.

Di balik terselesaikarmya skripsi ini, penulis menyadari bahwa semuanya

tidak luput dari bantuan dan dukungan orang lain didalamnya. Oleh karenanya

dengan segenap dan setulus hati penulis menf,'UCapkan terimac kasih kepada semua

pihak yang telah membantu, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

l. Bapak Drs. Moh. Faisal Badmen, MBA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan llmu Sosial.

2. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak, MBA, selaku ketua Jurusan

Akuntansi yang telah rnemotivasi penulis selama mengikuti belajar di

FEIS UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Bapak Amilin, SE, Ak, MSi selaku sekretaris Jurusan Ahmtansi yang

telah memotivasi penulis selama mengikuti belajar di FEIS U1N Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Secara Khusus saya haturkan terima kasih kepada bapak Prof. Dr. Abdul

Hamid, MS Selaku pembimbing l dan lbu Yessi Fitri SE., Ak.,M.Si,

selaku dosen pernbimbing II, atas kesediaannya untuk rnembimbing

penulis dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

5. Terima kasib saya ucapkan kepada seluruh Pejabat terns Pemerintah Kota

Page 9: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

13. Adji, Nuril, Hila!, Lia, Anis, Fatia, Widya, Imoet, Lina, Andin, Atik

maksih atas doa dan bantuannya (maaf Q slalu rnRepotkan X-n) dan

Thanx ya dah mau jadi pendengar stiaku slama ini.

14. Teman-teman Pajak Bhe: Watci, Nurul, Hadi, Fajri, Fahrni, Yuni, Nenenk,

Solihin, Yasin, Lisa, Nuryadi, thanx atas kbersamaannya slama ini.

15. Semua pibak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi lm yang

tidak bisa penulis sebutkan satu perstu karena keterbatasan laban.

Penulis menyadari, bahwa karena keterbatasan ilmu dan pengalaman

penulis, sangat mungkin skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Karena itu, kritik

dan saran dari pihak manapun sangat diharapkan bagi kesempurnaannya.

Jakarta, 1 l At,rustus 2008

Pem!lis

Page 10: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

DAFTAR !Si

Lem bar Peugesaha11 Skripsi ...................................................................... .

Lembar Ujian Skripsi ................................................................................. ii

Lembar Ujian Kompreheuship ................................................................. iii

Daftar Riwayat Hid up................................................................................ iv

Abstract....................................................................................................... v

Abstrak........................................................................................................ vi

Kata Pengantar ........................................................................................... vii

Daftar lsi ..................................................................................................... x

Daftar Tabel ................................................................................................ xiii

Daftar Lampirnn......................................................................................... xiv

BAB I. Pemlalmhrn11

A. Latar Belakang Penelitian .

B. Perumusan Masai ah .................................... .

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB U. Tinjauan Pustaka

A. Sumber Penerimaan Daerah ........................... ..

B. Pengertian Pendapatan Asli Daerah ..

C. Pengertian Retribusi Daerah .................................. .

I. Pemungutan Retribusi Daerah ......................... .

2. Ciri-ciri dan Azaz Retribusi Daerah ...................... ..

4

4

5

7

7

8

I I

12

Page 11: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

4. Subjek dan Wajib Retribusi Daerah .. 15

5. Cara Perhitungan Retribusi Daerah .. 16

D. Teori Barang Publik .. 16

E. Penge11ian Retribusi Parkir di Tepi Jalan U mum .. 18

1. Dasar Hukum Retribusi Parkir . 19

2. Objek Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum. 19

3. Subjek Retribusi Parkirdi Tepi Jalan Umum .. 20

4. Cara Pengukuran Tingkat Penggunaan fasa .. 20

5. Juru Parkir ... 20

6. Ganti Rugi Atas Kebilangan/Kerusakan. 21

7. Bagi Hasil Pendapatan Parkir.. 21

8. Kawasan Tempat Parkir di Tepi Jal an Urnum .. 21

9. Struktur dan Besarnya Retribusi Parkir ··········-·· 22

F. Studi/Penelitian Terdabulu .. 23

G. Kerangka Pernikiran .. 25

H. Hipotesis .. 26

BABUI Metodologi Peneiitian

A. Ruang Lingkup Penelitian .. 27

B. Metode Penentuan Sempel .... 27

c Metode Pengumpulan Data .. 28

D. Metode Analisis Data .. 28

E. Operasional Variabel Penelitian .. 30

Page 12: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

BAB IV. Hasil dan Pembabasan

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ...

!. Keadaan Umum Kota Yogyakarta ..

31

31

2. Keadaan Umum Badan Pengelolaan Keuangan Daerah .. 36

BABV

3. Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta ..

B. Analisis dan Pembahasan ..

1. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah clan Retribusi

Daerah ..

2. Perkembangan Penerimaan Retribusi Parkir..

3. Analisis Uji Hipotesis Paired Sample T-Test ...

Kesimpuhm chm Implikasi

A. Kesimpulan ..

B. Implikasi ..

C. Saran .....

39

41

4l

41

41

48

48

49

l)aftar Pustaka ............................................................................................ 50

Lampiran-lampirnn .................................................................................... 51

Page 13: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

DAFTAR TABEL

No. Ketenmgm1 Hala11111an

2.1. Tarif Retribusi Parkir di Tepi Jalan Urnum 22

4.1. Realisasi Penerirnaan Pendapatan Asli Daerah

dan Retribusi Daerah Kota Y ogyakarta 41

4.2. Target dan Realisasi Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum 44

4.3 Realisasi Penerirnaan Retribusi Parkir Sebelum dan Sesudah

Perda No.19 Tahun 2002 45

4.4 Hasil Uji Paired Sample T-test 46

Page 14: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

DAFT AR LAMPIRAN

No. Keterangan Halan1an

1. Unclang-unclang RI Nomor 34 Tahun 2000 Tentang

Perubahan UU Rl Nomor 18 Tahun 1997

Tentang Pajak Daerah clan Retribusi Daernh 52

2 Peraturan Daerah No.19 Tahun 2002 Tentang

Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum 62

3. Peraturan Daerah Nornor 17 Talmn 2002 Tentang

Penyelenggaraan Perparkiran 69

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2001 Tentang

Retribusi Daerah 78

5. TarifRetribusi Parkir di Tepi Jalan Umum 82

6. Susunan Organisasi BPKD Kota Yogyakarta 83

7. Susunan Organisasi Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta 84

8. Data yang diolah 85

9. Basil Pengolahan Data dengan SPSS 13 86

10. Tabel Distribusi t 87

11. Surat Keterangan ljin 88

Page 15: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

BABl

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak pertengahan tahun 1997 sampai saat ini negara kita

menghadapi krisis moneter yang menjadi krisis ekonomi yang berpengaruh

pada segala bidang kehidupan termasuk kehidupan sosial, ekonomi, politik

dan kesejahteraan rakyat. Kondisi ini diikuti pula oleh perubahan politik

yang sanga cepat dengan tuntutan akan adanya reformasi diberbagai bidang

tennasuk bidang pemerintahan_ Tuntutan yang dimaksud adalah adanya

peningkatan peran pemerintah daerah dalam bentuk penyelenggaraan

otonomi daerah dan pemberian wewenang yang lebih luas, nyata, dan

bertanggungjawab.

Dengan adanya otonomi daerah malrn terbentuklah Undang-undang

Nomor 22 Tahun I 999 tentang Pernerintahan Daerah dan Undang-undang

Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Daerab yang memiliki misi bukan hanya pada keinginan untuk

melimpahkan kewenangan dan pembiayaan dari Pemerintah Pusat kepada

Pemerintah Daerah, tetapi lebih dari itu yang lebih penting adalah keinginan

untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya

keuangan Daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan

kepada masyarakat. (Nuah dalam Abdul Halim, 2002). ~~-

Page 16: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Latar belakang adanya perhungutan pajak daerah dan retribusi

daerah di Indonesia ini tidak terlepas dari pemberlakuan undang-undang

pajak daerah dan retribusi daerah yang baru, yakni adanya Undang-undang

Nomor 18 Tahun 1997 dan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000.

Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 lahir sebagai upaya untuk mengubah

sistem perpajakan daerah dan retribusi daerah yang berlangsung di

Indonesia, yang banyak menirnbulkan kendala, baik dalam penetapan dan

pemungutannya.

Potensi retribusi daerah sebagai sumber penerimaan utama PAD

sangat besar, tetapi potensi tersebut belum optimal karena kurangnya

kebijakan dan peraturan yang mendukung karena kesadaran wajib retribusi

untuk membayar rertribusi masih rendah dan mungkin kurangnya

penyuluhan tentang retribusi dari pemerintah. Akan tetap~emerintah mulai

rnelakukan perubahan seperti mensosialisasikan dan melaksanakan adanya

peraturan daerah (perda) diberbagai bidang.

Penerimaan daerah merupakan sumber pembiayaan pembangunan

daerah dan penyelenggaraan pemerintah daera\(j:Soeratno dan Suparmono,

2004: 14). Sumber penerimaan daerah terdiri dari pajak daerah, retribusi

daerah, bagian laba usaha daerah, d<1n lain-lain penerifl}aan. Salah satu ''~-·-

sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Yogyakarta adalah dari sektor

retribusi parkir. Mengingat Kota Yob>yakai1a merupaka,n kota pariwista dan --~::.,,,---.

kota pelajai(, di111a1i~ terdapat banyak sarana yang dapat dijadikan sebagai

••• r-..

Page 17: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

perparkiran, Pemda perlu mengambil langkah-langkah atau kebijakan yang

dapat meningkatkan pengelolaan retribusi parkir, baik melalui intensifikasi

maupun ekstensifikasi lokasi parkir.

Melihat perkembangan pembangunan Kota Yogyakarta kemajuan

terjadi di berbagai bidang baik ekonomi, sosial, politik, hukum dan

kesejahteraan. Kemajuan dari sektor transpo1iasi meningkat cukup pesat.

Hal ini diisebabkan adanya pertambahan populasi manusia, kecepatan

pertumbuhan pembangunan pusat-pusat perkantoran, pusat perbelanja~.SdJn

pusat kegiatan-kegiatan lainnya yang sangat mendorong adanya peningkatan

permintaan akan adanya sarana penopang kegiatan tersebut yakni dengan

adanya transportasi darat. Dengan adanya peningkatan dari transportasi

tersebut maka terjadilah permintaan akan adanya sarana dan prasarana yang

harus dipenuhi oleh pihak-pihak terkait tak terkecuali Pemerintah Daerah

yaitu dengan menyediakan tempat parkir kendaraan dan sarana lalu lintas

yang baik.

Dengan adanya itu semua, Pemerintah Kota Y ogyakarta juga

melakukan perubahan peraturan penyelenggaraan perparkiran yaitu

perubahan Perda No. I 0 Tahun 1994 tentang pengelolaan perparkiran untuk

parkir di pinggir jalan yang sudah tidak berlalu lagi menjadi Perda No.19

Tahun 2002 tentang retribusi parkir di tepi jalan umum. Perubahan ini

dilakukan dalam rangka memperlancar lalu lintas jalan dengan tetap

memperhatikan biaya penyelenggaraan, kemarnpuan masyarakat dan aspek

Page 18: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Dengan adanya Perda, diharapkan kesadaran wajib retribusi daerah

meningkat dan menghindarkan dari oknum aparat terkait yang mengambil

keuntungan untuk kepentingan pribadi. Diharapkan juga, dengan adanya

Perda Pendapatan Asli Daerah akan meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa penerimaan retribusi

parkir akan meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah. Oleh karena

itu, peneliti te11arik untuk rnengetahuinya dan menuangkan dalarn bentuk

skripsi yang berjudul: "Analisis Retribusi l'arkir di Tepi Jalan Umnm

Sebelum dan Sesudah l'erda No.19 Talrnn 2002 (Kota Daerah lstimewa

Yogyakarta)."

B. l'ernmusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rnaka pernmusan

masalah dalam penelitian ini yaitu:

"Apakah terdapat perbedaan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan

umum sebelurn dan sesudah Perda No.19 Tahun 2002 Kota Daerah

lstimewa Y ogyi'\karta?"

C. Tujuan Peneliti:m

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

terdapat perbedaan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum sebelum

dan sesudah Perda No.19 Tahun 2002 Kota Daerah Tstimewa Y ogyakarta.

Page 19: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

d. Bagi penulis, penelitian ini mempakan media untuk menambah

" ; pengetahuan, wawas~n .• Jah ketrampilan penulis dalam melakukan

penelitian sekaligus mendalami berbagai teori yang berkaitan dengan

perpajakan, khususnya mengenai retribusi daerah.

e. Bagi kalangan umum/pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat memberikan gambaran

kepada pembaca bahwa pentingnya peranan retribusi daerah dalam

pemerintah daerah.

Page 20: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

BARH

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sumber Penerimaan Daernh

Penerimaan daerah merupakan sumber pembiayaan pembangunan

daerah dan penyelenggaraan pemerintah daerah. Sumber penerimaan daerah

menurut Soeratno dan Suparmono (2004: 15) antara lain:

l. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu

2. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

a) Pos pajak daerah

b) Pos retribusi daerah

c) Pos laba Badan Usaha Milik Daerah

d) Pos penerimaan dinas-dinas

e) Pos penerimaan lain-lain

3. Bagi basil pajak dan bukan pajak

4. Bagian dari sumbangan dan bantuan

5. Penerimaaan bangunan yang terdiri dari pmiaman pemerintah dan

pinjaman BUMD

B. Pengertian Pendapatan Asli Daernh (PAD)

Setiap daerah memiliki wewenang dan kewajiban untuk menggali

surnber keuangannya sendiri dengan melakukan segala upaya untuk

rneningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena PAD rnerupakan

Page 21: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

oleh pemerintah daerah kota/kabupaten, dengan demikian Pemda dapat

melakukan tugas pemerintahan dan pembangunan yang semakin mantap

demi kesejahteraan masyarakat (Soeratno dan Soeparmono, 2002: l 5).

Pendapatan Asli Daerah adalah penenmaan yang diperoleh daerah dari

sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan

peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan pemndang-undangan yang

berlaku.

C. Pengertian Retribusi Daerah

Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi adalah

pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu

yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk

kepentingan orang pribadi atau badan. (UU RI No.34, 2000: 4).

Namun demikian berbagai definisi yang berbeda-beda mengena1

retribusi tersebut mempunyai inti atau tujuan yang sama. Beberapa kutipan

definisi retribusi yang telah dikemukakan oleh para a.hli antara lain:

I) Menurut Siahaan (2005:432)

Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh

pemerintah daerah untuk kepentingan orang ptibadi atau badan.

2) Menurnt Sugiarti (2006: 26)

Retribusi adalah pungutan yang dilakukan sehubungan dengan sesuatu

jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan

Page 22: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

3) Menurut Sumitro dalarn Way (2000: 10)

Retribusi adalah pernbayaran-pernbayaran kepada negara yang dilah1kan

oleh mereka yang menggunakan jasa-jasa negara.

4) Menurut Davey dalam Way (2000 : 10).

Menyatakan bahwa <lalarn praktek pajak dan retribusi perbeclaan yang

dirniliki rnenjadi kurang jelas clari dua sisi. Penama, retribusi clapat

dikenakan biaya jasa-jasa yang disediakan atau diberikan. Retribusi yang

demikian praktis rnerupakan pajak-pajak yang efektif Keclua, suatu jasa

mungkin hanya sebagian dibiayai oleh retribusi, sisanya bersurnber clari

subsisi khususnya atau tergabung dari penerirnaan pajak urnurn.

5) Menurut Soeratno dan Soepam1ono (2002: 16)

Retribusi daerah adalah suatu bentuk pungutan sebagai irnbalan atas

manfaat yang diperoleh secara langsung oleh seseorang atau badan atas

jasa yang nyata dari pernerintah claerah, seperti pelayanan pekerjaan,

pertukaran barang, atau izin yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.

Pungutan ini dikenakan atas kegiatan untuk memperoleh manfaat

tertentu dan pemerintah daerah berkepentingan untuk mengaclakan

pengawasan atas kegiatan tersebut.

Meskipun demikian, tidak semua Jasa yang diberikan oleh

Pemerintah Daerah dapat dipungut retribusi, tetapi hanya jenis tertentu

yang menurut pertimbangan sosial ekonorni layak dijadikan sebagai

objek retribusi daerah. Misalnya, jasa yang telah clisediakan atau dikelola

",...,...,., .. ,., ITJ...., ...... ~ ~1~1~ flTTll,,fT·-.. 1. __ 1 ____ _________ ,___ _J_.

Page 23: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

melainkan sebagai pendapatan BUMD. Akan tetapi, apabila BUMD

rnemanfaatkan jasa atau penzman tertentu yang diberikan oleh

Pemerintah Daerah maim BUMD wajib membayar retribusi daerah.

(Brata Kusumah dan Solihin dalam Susdiyono 2003: 15).

Retribusi daerah dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:

a. Retribusi Jasa Urnurn

Retribusi jasa umurn adalah retribusi atau jasa yang disediakan atau

diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan umum dan

kemaslahatan bersama serta dapat dinikmati oleh orang pribadi

rnaupun badan. Contoh retribusi jasa umum adalah retribusi atas

pelayanan kesehatan, retribusi pasar, dan retribusi air bersih.

b. Retribusi Jasa Usaha

Retribusi jasa usaha rnerupakan retribusi atas jasa yang disediakan

oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial, karena

pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Contoh dari

retribusi ini adalah retribusi terminal, retribusi tempat utama parkir,

dan retribusi penitipan anak.

c. Retribusi Perijinan Tertentu

Retribusi perijinan tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu

pemerintah daerah dalam rangka pemberian ijin atas orang pribadi

atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan,

pengendalian, dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,

Page 24: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

fasilitas tertentu guna menJaga kelestarian lingkungan. Contoh

retribusi ini adalah retribusi ijin mendirikan bangunan, retribusi ijin

trayek, dan retribusi ijin bangunan.

1. Pemnngutan Retribnsi Daernh

Ketetapan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 Pasal 26

menyatakan bahwa retribusi tidak dapat diborongkan. Artinya seluruh

proses kegiatan pemungutan retribusi tidak dapat diserahkan kepada

pihak ketiga. Kegiatan retribusi yang tidak dapat dikerjasamakan

dengan pihak ketiga yaitu kegiatan perhitungan besarnya retribusi yang

terutang, pengawasan penyetoran ret1ibusi, dan penagihan ret1ibusi.

Pemungutan retribusi menggunakan Surat Ketetapan Retribusi

Daerah (SKRD) atau dengan menggunakan dokumen lain yang

dipersamakan. SKRD adalah surat ketetapan retribusi yang

menentukan besarnya pokok retribusi. Sedangkan dokumen lain yang

dipersamakan adalah berupa karcis masuk, la1pon, dan kartu

langganan. Jika wajib retribusi te1tentu tidak rnembayar retribusi tepat

pada waktunya atau kurang membayar, rnaka ia dikenakan sanksi

administras berupa bunga sebesar dua persen setiap bulan dari retribusi

terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan

menggunakan Surat Tagihan Retribusi Daernh (STRD). STRD

merupakan surat untuk rnelakukan tagihan retribusi dan atau sanksi

administrasi berupa bunga dan atau denda. Tata cara pelaksanaan

Page 25: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

2. Ciri-ciri dan Azaz Retribusi Daernh

a. Ciri-ciri retribusi daerah menurut Sugiarti (2006: 41 ):

I) Retribusi dipungut oleh daerah.

2) Dalam pungutan retribusi terdapat prestasi yang diberikan

daerah yang langsung dapat ditunjuk.

3) Retribusi dikenakan kepada siapa saja yang memanfaatkan atau

mengeyam jasa yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.

b. Azas pemungutan retribusi daerah

Dalam melaksanakan pemungutan retribusi daerah maka

harus memenuhi azas atau norma-norma. Hal i.ni dirnaksudkan agar

pengguna jasa nantinya tidak keberatan dalam melakukan

pembayaran atas jasa yang dilakukan.

Azas pemungutan retribusi menumt Sugiart.i (2006: 41):

1) Retribusi tidak boleh merupakan rintangan keluar masuknya

pengangkutan barang antar daerah.

2) Retribusi daerah tidak boleh diadakan perbedaan atau

pemberian keistimewaan yang menguntungkan perseornngan

golongan dan keagamaan.

3. Objek Retribusi Daernh

Objek Retribusi Daerah ad al ah berbagai je:nis jasa tertentu yang

disediakan oleh pemerintah daerab. Tidak semua yang diberikan

pemerintah daerah dapat dikenakan retribusinya, tetapi banya jenis-

- - _. t

Page 26: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

dijadikan sebagai objek retribusi. Jasa retribusi tertentu dapat

dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu retribusi jasa umum,

retribusi jasa usaha, dan retribusi perizinan tertentu (Siahaan, 2005:

434).

a. Retribusi Jasa Umum

Objek retribusi jasa umum adalah pelayanan yang disediakan

oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan

kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau

badan.

Obyek retribusi jasa umum terdiri dari:

I) retribusi pelayanan kesehatan;

2) retribusi pelayanan persampahan/kebersihan;

3) retribusi penggantian biaya cetak KTP dan akte catatan

sipil;

4) retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat;.

5) retribusi parkir ditepi jalan umum;

6) retribusi pasar;

7) retribusi pengujian kendaraan bermotor;

8) retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran;

9) retribusi penggantian biaya cetak peta;

I 0) retribusi pengujian kapal perikanan.

Page 27: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

b. Retribusi Jasa Usaha

Objek retribusi jasa usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh

pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial.

Objek retribusi jasa ini adalah:

I ) Retribusi pemakaian kekayaan daerah;

2) Retribusi pasar grosir dan atau pertokoan;

3) Retribusi tempat khusus parkir;

4) Retribusi tempat penitipan anak;

5) Retribusi tempat penginapan;

6) Retribusi penyedotan kakus;

7) Retribusi tempat potong hewan;

8) Retribusi tempat pendaratan kapal;

9) Retribusi tempat rekreasi dan olah raga;

I 0) Retribusi penyebrangan di atas air;

11) Retribusi pengolahan limbah cair;

12) Retribusi penjualan produksi usaha daerah.

c. Retribusi Perizinan Tertentu

Retribusi perizinan te11entu adalah kegiatan tertentu pemerintah

daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau

badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan,

pengendalian clan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan rnang,

penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, atau fasilitas

Page 28: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

tertentu guna melindungi kepentingan umum dan men1aga

kelestarian lingkungan.

Objek retribusi perizinan adalah:

I) Retribusi izin peruntukan penggunaan tanah;

2) Retribusi izin mendirikan bangunan;

3) Retribusi tempat dan penjualan minuman beralkohol;

4) Retribusi izin gangguan;

5) Retribusi izin trayek;

6) Retribusi izin pengambilan hasil hutan ikutan.

4. Subjek dan \Vajib Retribnsi Daernh

Subyek dan wajib retribusi menurut Siahaan (2005: 440):

a. Subjek retribusi umum adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan atau menikmati fasilitas umum Jasa umum yang

bersangkutan.

b. Subjek retribusi jasa usaha adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan atau menikmati pelayanan jasa usaha yang

bersangkutan. Subjek ini merupakan Wajib Retribusi Jasa Usaha.

c. Subjek retribusi perizinan tertentu adalah orang pribadi atau badan

yang memperoleh izin tertentu dari pemerintah daerah. Subjek ini

dapat merupakan Wajib Retribusi Perizinan Tertentu.

Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut

peraturan perundang-undangan retribusi daerah diwajibkan untuk

Page 29: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

yang baik secara ekonomi dan tidak dapat diterapkan pnns1p

pengecualian atas barang tersebut_

3 _ Menumt Aronson dalam Dedyanto (2003: 11) barang publik adalah

barang yang memiliki karakteristik amat mahal jika dikonsumsi secara

pribadi. Barang tersebut umumnya memiliki dua karak"teristik yaitu joint

consumpmtion dan non excluxion_ Salah satu faktor penting yang

mendorong pemerintah ikut serta langsung menjalankan kegiatan

ekonomi untuk menyediakan barang publik, karena barang tersebut tidak

dapat digunakan secara perseorangan tetapi harus digunakan secara

bersama oleh masyarakat Selain penggunaannya dilakukan secara

bersama, sifat penting lainnya dari barang publik adalah pembayarannya

sulit dipungut dari para pemakainya_

Sedangkan barang pribadi ialah suatu barang dan jasa yang

diproduksi dengan tujuan dikonsumsi secara pribadi. Sifat barang pribadi

adalah ia didapatkan dan dinikmati secara kompetitif dan jika telah

dikonsumsi oleh seseorang tidak mungkin dikonsumsi oleh orang lain,

artinya terdapat pengecualian bagi orang lain yang tidak membayar.

Menumt Musgrave dalam Dedyanto (2003: 13) "prinsip pengecualian

(exclusion principle) diterapkan yaitu dimana konsumsi A tergantung apa

yang dibayarkan, sedangkan konsumsi B yang tidak membayar

dikesampingkan." Hal-ha! lain dari ciri-ciri barang pribadi ialah tidak boleh

adanya eksternalitas dalam memproduksinya, artinya pada saat diproduksi

1_'. - ' '

Page 30: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

keuntungan maupun kerngian, jika akibat memproduksi maupun

mengkonsumsinya terdapat eksternalitas maka hams segera diinternalkan

dengan kompensasi atau ganti rugi maupun pajak.

Selain kegiatan penyediaan barang publik dan barang pribadi

diatas, terdapat juga kegiatan yang pada umumnya hanya dilakukan oleh

pihak pemerintah akan tetapi sebenarnya malab dapat dijalankan oleh pihak

swasta tersebut masih dapat memungut pembayaran dari penyediaan jasa­

jasa, perizinan membangun, sampah, parkir dan pendidikan. Namun pada

kenyataannya usaha-usaha yang dilakukan oleh swasta dalam menyediakan

barang publik tersebut masih terlalu langka, hal ini disebabkan karena cara­

cara mengutip pembayaran dari pemakainya akan menimbulkan

ketidakefesien dalam perekonomian dan menimbulkan biaya sosial yang

sangat besar. Oleh sebab itu adalah lebib tepat apabila pembiayaan untuk

penyediaan jasa dan kegiatan tersebut dipungut melalui sistem perpajakan

atau retribusi daerah (Dedyanto 2003: 13).

E. Pengertian Retrilrnsi Parkir di Tepi .falan Umum

Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah pembayaran atas

penggunaan penyediaan pelayanan parkir atau tempat parkir di tepi jalan

umum yang ditentukan oleb walikota (Perda l 9 tahun 2002 Pasal l ). Karena

jalan menyangkut kepentingan umum, penetapan jalan umum sebagai

tempat parkir mengacu pada ketentuan pernndang-undangan yang berlaku.

Retribusi parkir terdapat dua kategori yakni retribusi parkir di tepi jalan

Page 31: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

umum yang tergolong pada retribusi jasa umum dan retribusi tempat khusus

parkir yang tergolong pada retribusi jasa usaha dan dapat dikomersilkan.

1. Dasar H.ukum Retribusi Parkir

Dasar hukum pemungutan Retribusi Parkir pada suatu

kabupaten/kota adalah:

a. Undang-undang Nomor 34 Tahun yang merupakan perubahan

Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi

Daerah.

c. Peraturan pemerintah Nomor 66 Tahun 200 t pasal 2 ayat 2.

d. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2002 Tentang Penyelenggaraan

Parkir.

e. Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Retribusi Parkir

di Tepi Jalan Umum.

f. Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2002 Tentang Retribusi

Tempat Khusus Parkir.

2. Obyek Retribusi Parkir

Di dalam Peraturan Daerah Nomor 19 tahun 2002 pasal 3

menyebutkan bahwa yang menjadi obyek parkir adalah pelayanan

penyediaan tempat parkir di tepi jalan umum.

Page 32: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

3. Subjek Retribusi chm \Vajib Retribusi Parkir

Subjek Retribusi Parkir adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan atau menikmati fasilitas parkir yang ada. Subjek

Retribusi Parkir juga merupakan Wajib Retribusi Parkir. (Perda No.

19 Tahun 2002 Pasal 4).

4. Carn Mengulmr Tingkat Pe11gguuaa11 Jasa

Tingkat Penggunaan jasa diukur berdasarkan kawasan, Jems

kendaraan dan frekuensi penggunaan tempat parkir di tepi jalan

umum. (Perda No. l 9 Tahun 2002 Pasal 6).

5. J urn Parkir

Juru parkir adalah seseorang yang diberikan tugas dan wewenang

untuk mengawasi dan menarik retribusi ditempat lokasi perparkiran

serta bertanggung jawab kepada Walikota atau pejabat yang ditunjuk

dan tidak boleh mengalihkan tugas dan tanggung jawabnya kepada

pihak lain. (Perda No. 17 Tahun 2002 Pasal 4).

Kewajiban Juru Parkir:

a. Menggunakan pakaian seragam, tanda pengenal serta

perlengkapan lainnya yang ditetapkan oleh Walikota.

b. Menjaga keamanan dan kete1iiban tempat parkir, serta

bertanggung jawab atas keamanan kendaraan beserta

perlengkapannya;

c. Menjaga kebersihan, keindahan, dan kenyamanan linglnmgan

Page 33: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

d. Menyerabkan karcis parkir sebagai tanda buk'ti untuk setiap kali

parkir dan memungut ret1ibusi sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

e. Menggunakan karcis parkir yang disediakan l (satu) kali parkir;

f. Menyetorkan hasil retribusi sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Ganti Rngi Atas .Kehilangan / Kernsakan

Apabila terjadi kerusakan a tau lrnbilangan kendaraan,

kelengkapannya pada saat parkir, yang disebabkan karena kelalaian

Juru Parkir, maka Juru Parkir bertanggung jawab untuk mengganti

sebesar 50% (lima puluh persen) kerugian tersebut. (Perda No. 17

Tahun 2002 Pasal 17).

7. Bagi Hasil Pendapatan Parkir

Bagi basil pendapatan parkir didasarkan pacla Kategori Potensi

Parkir. Juru Parkir berhak mendapat bagian 40% ( empat pulub

persen) untuk kategori Potensi I, 45% ( empat pulub lima persen)

untuk kategori Potensi II, dan 50% (lima pulub persen) untuk

kategori Potensi III dmi basil retribusi tersebut. {Percla No. 17 Tabun

2002 Pasal 20).

8. Kawasan Tempat Parkir di Tepi Jala11 Unmm

Berdasarkan Perda No. 19 Tahun 2002 Pasal 6, maka kawasan Parkir

meliputi:

a. Kawasan Khusus meliputi claerab yang berada di mas

Page 34: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

b. Kawasan I rneliputi daerah-daerah yang berada di ruas

JLKs.Tubun, JLBhayangkara, JI.Wahid Hasyirn, JLAgus Salim,

JI. Kha.Dahlan, JI.RE. Martadinata, JLLetJend.Suprapto,

JLKaurnan, JLNgasern, JLKadipaten Kidul, JLKapt.Tendean, dll

selain ruas di kawasan khusus.

9. Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Parkir

Prinsip dan sasaran dalam penerapan struktur dan besamya tarif

retribusi didasrkan pada tujuan untuk rnemperlancar lalu lintas jalan

dengan tetapo memperhatikan biaya penyelenggaraan pelayanan,

kemampuan masyarakat, dan aspek keadilan.

Tarif retribusi parkir ditepi jalan umum ditetapkan sebagai berikut :

KAWASAN I JENIS KENDARAAN -------i- TARIFPER I PARKIR SEKALI P ARKTR Kawasan - Truk gendengan, sumbu III Rp. 10.000,-Khusus atau lebih

- Truk Besar ~I. 8.500,-- Bus Besar ~ri.:._~, oo_o.L_ --·-·----·-·-·- ··-·~--

_::_ Truls_o;_e_dang ______________ --~). 7.000,-----·---

f-·---www•--·-·--~~-- Bus sedang

. -----·~-~··---- ~p 6.500,- ---- Sedan, Jeep, Pickup, Station Rp. 1.500,-

Wagon - Sepeda Motor ~f'· 500,-- Sepeda Rp. 200,-

Kawasan l - Tmk gendengan, sumbu 111 Rp. 8.500,-atau lebih -----------·-·-· -------··-~--~·---·-·-----~ "

- Truk Besar Rp. 7.500,-- Bus Besar Rp. 6.500,-- Truk sedang Rp. 5.500,-- Bus sedang -~·· 5.000,-

~ - Sedan, Jeep, Pickup, Station Rp. l .000,-

Wagon

-·-·-·~-·

_::_S_eQ()_d_<i_Motor ~). 400,-- Seneda RD. 100.-

Page 35: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

F. Penelitian Terdahulu

Studi terdahulu yahg telah dilakukan, kebanyakan berupa paparan

deskriptif dengan mengunakan model-model yang relatif sederhana.

Beberapa studi yang pernah dilakukan adalah:

Penelitian yang dilakukan oleh Hern Wihono Supadi Putra (200!)

tentang " Potensi Retribusi Parkir Sebagai Salah Satu Sumber PAD Kab.

Pacitan", hasilnya menunjukkan bahwa potensi retribusi parkir di Kab.

Pacitan selama 5 tahun terakhir terdapat adanya peningkatan dari Rp.

64.956.840,- tahun 1995/1996 naik menjadi Rp. [03.692.680,- tahun

l 999/2000. kontribusi terbesar berasal dari kendaran bermotor roda 2

dengan tingkat rata-rata sebesar 85,68%. Akan tetapi penetapan target belum

optimal, karena yang terealisasi hanya 58,34% clari potensi yang acla.

Sedangkan realisasi penerimaan retribusi parkir masih jauh dari potensinya.

Dilihat darri basil efektifitas dan efisiensi menunjukkan bahwa efektifitas

penerimaan retribusi parkir masih rendah dengan rata-rnta sebesar 56,65%

per tahun clan efisiensi penerimaan retribusi parkir masih belum efisien yaitu

sebesar 209, 79% per tahun. Sedangkan sistem pengawasan, jumlah personel,

dan dukungan sarana prasarana belum mendukung secara optimal.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Siska (2002) tentang "

Efektifitas clan Efisiensi Pengelolaan Retribusi Parkir Kata Palu", hasilnya

menunjukkan bahwa tingkat efisiensi clari penerimaan retribusi parkir

selama 5 tahun terakhir dari tahun 1996/1997 - 1999/2000 berfluktuasi

Page 36: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

1997/1998 sebesar 3, 15% dengan rata-rata per tahun 2, 7% dan tingkat

efisiensi tersebut cukup memadai. Dengan uji t menunjukkan bahwa jumlah

kendaraan bermotor memiliki pengamh yang signifikan terhadap

penerimaan retribusi parkir. Sedangkan tingkat upah jum parkir tidak

menunjukkan adanya pengarnh yang signifikan. Akan t•;)tapi jika dilihat dari

uji F maka kedua faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai pengamh

yang signifikan terhadap penerimaan retribusi parkir di kab. Sarong.

G. Kernngka Pemikiran

Kerangka pemikiran mempakan bagian dari tinjauan pustaka yang

berisikan tentang rangkurnan atas sernua dasar-dasar teori yang dijadikan

landasan dalarn penelitian ini, dalam kerangka pemikiran ini diberikan

singkat tentang alur penelitian yang menggambarkan proses penelitian yang

dimulai dari penentuan ruang lingkup penelitian, kemudian variabel

penelitian disertai teori dan undang-undang yang melandasi penentuan

variabel tersebut, model analisa yang digunakan hingga hasil penemuan atas

jawaban dari perumusan masalah yang dibuat. Skema kerangka pemikiran

sebagai berikut:

Page 37: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

UU No.22 dan UU No.25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah

H. H ipotesis

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Y ogyakarta

" Laporan Pendapatan Asli Daerah

" Penerimaan PAD

l . Pajak Daerah 2. Retribusi Daerah 3. Hasil pengelolaan kekayaan 4. Lain-lain PAD yang sah

I Retrihusi parkir sebel<~· m dan sesudah perda No.19

Tahun2002 v .

Uji t-test

v Hipotesis= Ha: p=O

v Kesimpulan dan lmplikasi

Berdasarkan kerangka pemikiran yang ada dapatlah dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

Ha: Terdapat perbedaan rata-rata penerimaan Retribusi Parkir sebelum dan

sesudah Perda No. 19 Tahun 2002 Kota Daerah Istimewa Yogyakarta.

Page 38: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

BAB HI

METODOLOGJ PENELITIAN

A. Rmrng Linglmp Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan dengan memilih pemerintah Kota

Daerah Istimewa Y ogyakarta sebagai objeknya. Dimana penelitian yang

dilakukan adalah dengan cara penelitian arsip (archival research) pada

kantor Pemerintah DI Yogyakarta, khususnya pada Badan Perekonomian

dan Keuangan Daerah (BPKD) dan Dinas Perhubungan.

Adapun data yang dibutuhkan penulis adalah data sekunder eksternal

yakni suatu data yang telah dikumpulkan dan diterbitkan oleh BPKD Kota

Y ogyakai1a dalam bentuk hasil akhir daftar PAD dalam sepuluh tahun

terakhir mulai dari tahun 1997 sampai tahun 2006. Dalam permasalahan

tersebut, maka penulis akan membatasi hanya pada penerimaan retribusi

parkir terhadap pendapatan asli daerah Kota Yogyakarta.

B. Metode Pengumpulan Sampel

Dalam penelitian ini rnetode penentuan sampel yang digunakan

adalah metode convenience sampling. Bentuk sampling ini termasuk

kedalam metode pemilihan sarnpel non probabilitas (non-probability

sampling method) yaitu anggota sampel yang dipilih atau diambil

berdasarkan kemudahan memperoleh data yang dibutuhkan atau unit sampel

Page 39: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

(

C. Metode Pengumpul:m data

Adapun teknis pengumpulan data yang penulis per1,,>1uiakan dalam

memperoleh data adalah :

a. Penelitian Kepustakaan (study research)

Penelitian ini dasar-dasar teoritisnya berasal dari buln1-buku dan

berbagai literatur lain sepe11i jurnal-jurnal, makalah pajak, catatan kuliah

laporan penelitian terdahulu dan sebagainya yang berhubungan dengan

ide penulisan.

b. Penelitian lapangan (field research)

1. Observasi

Penelitian ini dilakukan dengan datang langsung ke instansi-sinstansi

terkait dalam jajaran Pemerintah Daerah Kota Y ogyakarta untuk

mengadakan pengamatan dan pengarnbilan data terhadap objek

penelitian.

2. Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan pejabat yang berwenang atau

para petugas yang terkait baik secara langsung maupun tidak

langsung dengan tujuan untuk menyaring clan menggali informasi

yang diperlukan dalam penelitian.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode deskrip1if kuantitatif yaitu

Page 40: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

E. Opernsional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian adalah sebuah konsep yang

mempunyai penjabaran dari variabel yang diterapkan dalam suatu penelitian

dan dimaksudkan untuk memastikan agar variabel yang ingin diteliti secara

jelas dapat ditetapkan indikatornya. Adapun variabel penelitian yang

digunakan antara lain:

a. Penerirnaan retribusi parkir selarna 10 tahun pada BPKD dan Dinas

Perhubungan Kota DI Yogyakarta.

b. Total penerirnaan retribusi parkir yang merupakan surnber Pendapatan

Asli Daerah dari pos retribusi daerah ..

c. Retribusi parkir adalah tirnbal balik dari pelayanan ternpat parkir yang

khusus disediakan, dirniliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah,

tidak terrnasuk yang disediakan dan dikelola oleh Badan Usaha Milik

Daerah dan pihak swasta.

Page 41: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

b) Menjadikan dan mewujudkan pariwisata, seni dan budaya

sebagai unggulan daerah dalam rnngka mengembangkan kota

sebagai kota pariwisata yang berbudaya.

c) Menjadikan dan mewujudkan Kota Y ogya.karta sebagai motor

penggerak pertumbuhan dan pelayanan jasa yang prima untuk

wilayah Propinsi Daerah Istimewa Y ogyakarta dengan

mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan .

d) Menjadikan dan mewujudkan masyarakat yang menyadari arti

pentingnya kelestarian lingkungan yang dijiwai semangat ikut

memiliki/handarbeni.

e) Menjadikan dan mewujudkan masyarakat demokrasi yang

dijiwai oleh sikap kebangsaan Indonesia yang berketuhanan,

berkemanusiaan yang adil dan beradab, berkerakyatan dan

berkeadilan sosial dengan semangat persatuan dan kesatuan.

c. Kondisi Geogrnfis Kota Y ogyakarta

1. Batas Wilayah

Ko ta Y ogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi D !Y dan

merupakan satu-satunya daerab tingkat II yang berstatus Kota di

samping 4 daerab tingkat !I lainnya yang berstatus Kabupaten. Kota

Y ogyakarta terletak ditengah-tengah Propinsi DIY, dengan batas-batas

wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Sleman

. T/_t_ _____ _,_ ___ I'\ __ , t .l l>t

Page 42: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Sebelah Selatan : Kabupaten Bantu!

Sebelah Barnt : Kabupaten Bantu! dan Sleman

2. Keadaan Alam

Kota Yogyakarta terletak antara 110°24'19" - 110°28'53" Bujur

Timur dan 07°49'26" - 07°15'24" Lintang Selatan, dengan luas sekitar

32,5 Km2 atau L02 % dari luas wilavah Provinsi Daerah Istimewa

Y ogyakarta. Jarak terjauh dari Utara ke Selatan kurang lebih 7,5 Km

dan dari Barnt ke Timur Kurang lebih 5,6 Km.

Kota Y Of,>yakarta yang terletak di daerah lereng aliran gunung

Merapi memiliki kemiringan lahan yang relatif datar (antara 0 - 2 %)

dan berada pada ketinggian rata-rata 114 meter dari permukaan air laut

(dpa). Sebagian wilayah dengan luas 1.657 hektar terletak pada

ketinggian kurang dari I 00 meter dan sisanya ( l.593 hektar) berada

pada ketinggian antara I 00 - 199 meter dpa. Sebagian besar jenis

tanahnya adalah regosol.

Terdapat 3 sungai yang mengalir dari arah Utara ke Selatan yaitu:

Sungai Gajahwong yang mengalir di bagian timur kota, Sungai Code

di bagian tengah dan Sungai Winongo di bagian barat kota. Secara

administratif Kota Yogyakarta terdiri dari 14 Kecamatan dan 45

Kelurahan dengan batas wilayah:

Sebelah Utara : Kabupaten Sieman

Sebelah Timur : Kabupaten Bantu! dan Sleman

Page 43: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

dipimpin oleh seorang Walikota sebagai kepala eksekutifyang dibantu

oleh seorang Wakil Walikota.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) adalah Badan Legislatif

Daerah. DPRD Kata Y ogyakarta masa bakti 2004 - 2009 terdiri dari

3 5 orang anggota berasal dari 5 fraksi.

2. Pembagian Wilayah

Kata Y ogyakarta terdiri dari 14 kecamatan, 45 kelurahan, 6 l 4 R W

dan 2.523 RT dengan luas 32,5 km2. penggunaan lahan paling banvak

diperuntukkan bagi perumahan, yaitu sebesar 2.104,524 hektar dan

bagian terkecil berupa lahan kosong seluas 20, l B hektar.

e. Ke11a11ga11 clan Harga-harga

l. Keuangan Daerah

Dalam era otonomi daerah, perencanaan anggaran pendapatan dan

belanja daerah sebaiknya menganut prinsip anggaran berimbang dan

dinamis. Berimbang berarti hams diusahakannya keseimbangan antara

penerimaan dan pengeluaran. Dinamis berarti makin meningkatnya

jumlah anggaran dan tabungan pemerintah, sehingga kemampuan

daerah bertambah dan ketergantungan pada bantuan akan berkurang.

Pada tahun anggaran 2006 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota

Yogyakarta mencapai 96.552 juta rupiah, meningkat 8,25 persen dari

PAD tahun sebelumnya yaitu sebesar 89, 196 juta rupiah. Namun

demikian, dibandingkan dengan total belanja daerah kontribusinya

1·1 ' 1

Page 44: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

2) menyusun Rancangan APBD, Rancangan Perubahan APBD dan

Rancangan Perhitungan APBD

3) melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta

penghapusan barang milik daerah

4) melaksanakan pengelolaan utang dan piutang daerah

5) melaksanakan pengelolaan keuangan daerah

6) melaksanakan pengendalian pelaksanaan APBD

7) mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran

8) melaksanakan sebagai bendahara umum daerah

9) melaksanakan ketatausahaan Badan

b. Fungsi

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah rnernpunym fimgsi

pelaksanaan pengelolaan keuangan Daerah

c. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Badan Pengelola Keuangan Dacerah terdiri dari :

I. Kepala Badan;

2. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum;

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi.

3. Bidang Anggaran, terdiri dari :

a. Sub Bidang Perencanaan Anggaran

Page 45: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

4. Bidang Lalu Lintas, Angkutan dan Pengendalian Operasional,

terdiri dari :

a. Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas;

b. Seksi Angkutan;

c. Seksi Pengendalian Operasional.

5. Unit Pelaksana Teknis.

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

I

Bagian Tata lJsaha

I

Sub Bagian Un11nn -

Sub Bagian l(cuangan,

Pcrencanaan ~

<lan Evaluasi

Bagan Susunan Organisasi

Dhias Perlmbungan Kota Yogyakarta

KEPALA DINAS ]

I I

Bidang Bidang Lalu Lintas Unit Pclaksana T cknik Sarana /\ngkutan clan Tcknis Prasarana dar1 Peng.endalia1\

Bhnbingan C>perasional I(cscla1natan

I I -·

Scksi ivlani.tjen1cn Sub Tcknik Jan Rekayasa Laht

Sarana Prasarana ~ Lintns ,_

Seksi Sub Bi111bingan 1\ngkulan --Kesela1natan - --

Seksi Pcngendalian Operasional -

I

I(elon1pok Jabatm1

l\nig,slona1

Page 46: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

B. Analisis dan Pembahas:m

1. Perkembang:m Pendapatan Asli Daenill dan Ret:ribusi Daernh

Sumber-sumber pendapatan asli daerah terdiri dari pendapatan

pajak daerah, retribusi daerah, bagian laba usaha daerah dan lain-lain

pendapatan asli daerah. Apabila dilihat dari perkembangannya, maka

PAD Kota Y ogyakarta selama l 0 tahun ternkhir berfluktuasi dan

mempunyai kecenderungan adanya peningkatan. Pada tahun anggaran

2006 PAD Kota Yogyakarta mencapai 96.55 Milyar rupiah meningkat

8,25% dari PAD tahun sebelumnya atau sebesar 89 Milyar rupiah.

Penerimaan retribusi daerah dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan

Tabet. 4.1 Perkembang:an Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah dan PA[

Kota Y ogyakarta Tahun Anggarnn 1997 s/d 2006

I No I Tahun I Penerimaan PAD Penerimaan

I Anggaran Retribusi Daerah J ··--·-· l 1997 19.972.896 ~,2261;~ -- ·--2 1998 22.356.947 ,_157,,~ . -"-3 1999 24.790.128 7,978.50 4 2000 22.452.952 I 7,126.58 5 2001 40.352.593 l l,773.90 __ 6 2002 56.377.460 14,193.46

~- . -7 2003 68.621.563 16,093.22 -- '--· --8 2004 79.911.419 l 8,995.05 9 2005 89.196.417 22, 797.44

- - ..

i 10 2006 96.551.927 24,704.78 -- ---(Sumber: BPKD Kota Yogyakarta, d10lah)

2, Perkemba11g1m Pe11erimaa11 R.etrilmsi Parkir

Dengan adanya otonomi daerah telah memberikan pengarnh

Page 47: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

dicanangkan dan disosialisasikan belurn bisa diterima sepenuhnya oleh

masyarakat dan jum parkir yang terkait.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tarif retribusi

parkir sepeda motor dikenakan sebesar Rp. I 000,- ha! ini tidak sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Kota Yogyakarta. Alasan Jukir

rnengenakan tarif sebesar itu karena adanya biaya penjagaan helmt dan

barang-barang lain yang ditinggal pengguna pada saat rneninggalkan

sepeda rnotornya. Dengan kata lain Jukir rnenaikkan tarif sebesar

Rp.500,- dari tarifyang ditentukan oleh Perda. Jika terdapat petugas dari

Pemkot atau Dinas Perhubungan rnengadakan perneriksaan atau

rnernantau kondisi lapangan maka dalam tugasnya para Jukir

rnengenakan tarif sesuai dengan Perda yakni sebesar Rp.500,- pada

setiap pengguna jasa parkir sepeda motor tersebut.

Penerirnaan retribusi parkir di tepi jalan umum dari tahun ke

tahun mengalami peningkatan. Retribusi ini memberikan kontributor

yang cukup besar terhadap penerimaan daerah dari pos retribusi daerah.

Akan tetapi dengan adanya Perda penerimaan retribusi dari pos retribusi

parkir di tepi jalan umum mengalami kemunduran, maksudnya daerah

tidak dapat mencapai target realisasi yang telah ditentukan. Hal ini

disebabkan karena retribusi yang sebelumnya memakai dasar ketentuan

perhitungan karcis yang telah digunakan Jukir dalam setiap kerja

berubah menjadi dasar ketetapan atau target. Kemunduran antara

Page 48: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

dapat dilihat dari Tabel.4.2 di bawah ini. Akan tetapi secara garis besar

realisasi penerimaan retribusi parkir di tepi jalan u.mum dari tahun ke

tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, ha! m1

mengindikasikan bahwa clengan aclanya Percla terdapat perbedaan

penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum yang cukup signifikan.

Tabel.4.2

Cit. clan Reaiisasi Penclapatlrn R.etrilmsi Parkir di Tepi

.falan Umum _

131 Tahun Anggara:n 1997 s/d 2006_• __

Tahun Anggaran Realisasi % . 1997 L 530,766,500 553,467,600 104%

~·1998 I ..

551,016,500 ··t- 557,541,800 101% --1999 I 506,702,720 515,091,HIO 102%

·--· 2000 396,870,350 414,313,150 104% •.. .. .. _ 2001 549,222,400 581,837,700 106% •..

2002 645,000,000 586,297,630 91% I

2003 1, 125,000,000 636' 886' 940 57°/o 2004 I 1 :12s,ooo,ooo 915,936,400 • 819'0 i .

I 2005 ·1,160,000,000 1,298,359,500

I 112% .

2006 1,510,000,000 1,318,711,500 s.z.r:J Sumber data: Dilms Perlrnlnmg:m Kota Yogyalmrta

3. Pe11g11jim1 pe11erimaan retrilmsi parkir di tepi j2:la11 nmmn dengan

Paired Sample T-Test

Penelitian ini rnenggunakan data sebanyak I 0 tahun terhitung

clari tahun 1997 hingga tahun 2006. Data penelitian ini terdiri dari

penerirnaan retribusi parkir di tepi jalan umum Kota Daerah Istimewa

Y ogyakarta. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetalmi apakah

terdapat perbeclaan penerirnaan retribusi parkir di tepi jalan umurn

sebelurn clan sesudah penerapan Perda No. 19 tahun 202 Kota Daerah

Page 49: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Tabel 4.4

Paired Samples Test

Paired Differences 95% Confidence inteival

Std. Std. Error !·-- _oorr·1 t:1111ee[)r~er<;11<oe ....... . Srg. . Mean Mean Lovver (2:tailed)i

Pair 1 X1 - X2 -426788124.0 170562429.7 -900345347.2 4G7690Si9.2 .067

Hasil uji paired !-test pada tabel 4-4 di atas, didapat tr,;tung

sebesar -2.502 dengan tingkat signifikan 0.067. karena nilai signifikan di

atas 0.05 dan t11;1ung lebih kecil dari t1ahcJ (-2.502 < 2.232) maka dapat

dikatakan bahwa penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum sebelum

dan sesudah Perda No. 19 tahun 2002 Kota Yogyakarta tidak terdapat

perbedaan. Jadi, kesimpulan Hn ditolak.

Hasil penelitian ini berbeda dengan Hern Wihono Supadi Putra

(200 l) yang mengatakan bahwa potensi retribusi parkir di Kab. Pacitan

selama 5 tahun terakhir terdapat adanya peningkatan. Akan tetapi

targetnya belum optimal dari potensi yang ada.

Perbedaan hasil penelitian ini dipengaruhi oleh bebernpa faktor,

salah satu diantaranya ialah adanya Perda, penambahan marka tempat

parkir, dan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor dan adanya parkir

liar. Perda perparkiran telah mengalami beberapa kali perubahan dan

penyesuaian clari waktu ke waktu, berawal clari Perda No. I Otahuu 1994

tentang penyelenggaraan perparkiran yang mengatur seluruh aspek

perparkiran baik parkir di tepi jalan umum maupun tempat khusus parkir.

Page 50: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

tepi jalan umum, dan Perda No. 20 tahun 2002 tentang retribusi ternpat

khusus parkir. Maka secara otomatis Perda No. 10 tahun I 994 tidak

berfrmgsi lagi. Selain adanya Perda kegagalan dalam penerimaan

retribusi parkir yang minim ini dikarenakan adanya parkir liar yang

masih saja beroperasi di wilayah Y ogyakarta.

Adanya Perda mengikuti juga adanya perubahan dan kebijakan­

kebijakan ban.1, kebijakan itu diantaranya yaitu pembahan ketentuan

dalam penerimaan retribusi dari juru parkir yang pada awalnya

penerimaan retribusi memakai daar ketetapan penghitungan karcis yang

telah terpakai pada setiap hari kerja beralih menjadi dasar ketetapan atau

target di setiap marka yang digunakan sebagai lahan parkir.

Setelah adanya Perda penerirnaan retribusi parkir meningkat

tetapi rneningkatnya realisasi penerimaan retribusi parkir karena adanya

Perda tidak dapat diperlakukan untuk seluruh populasi dirnana sampel

diambil. Hal ini mengindikasikan bahwa antara kedua variabel yaitu

penerimaan retribusi parkir sebelurn dan sesudah Perda tidak terdapat

perbedaan yang cukup signifikan.

Page 51: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Sejarah Kola Yogyakarta, A11ikel ini diakses tanggal 26 November 2007 dari b1tP ://www. jogja go. id/index/ extra. arsjp/7

Siahaan, Marihot, P. "Pajak Daerah dan Retribuis Daerah. .. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2005.

Siska, "/~jektifltas dan ejisiensi Pengelolaan Retribuis Parkir di Kota Palu 19961997 - 2000" Tesis Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan Jurusan Ilmu Sosial UGM: Y ogyakai1a, 2002.

Sugiyono, "Statistika 11nt11k Penelitian." Penerbit ALF ABET A: Bandung, 2007.

Sugiarti, Ratna, "Potensi R.elribusi Parkir Sebagai Sa/ah Satu Sumber Pendapatan As!i Kola Kediri" Artikel diakses tanggal 27 Agustus 2007, dari

Soeratno, Suparmono."Urgensi Pajak Daerah dan Penghasdan Daerah Dalam Struktur Pendapatan Asli Daerah Propinsi Daerah Jstemewa Yogyakarla." Jumal Akuntansi dan Manajemen, Agustus: 13-20. STIE YKPN: Yogyakarta, 2002.

Susdiyono, "Kajian Pendapatan Daerah Propinsi DK! Jakarm A1elalui Retribusi Parkir J\1en11j11 Pelaksanaan Pajak Parkir." Tesis Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Ul: Jakai1a, 200.

Undang-undang No.34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Artikel diakses tanggal 30 Juli 2007, dari http://sidoar~es.net/webserver/hukum/uu/2000/uu ·~· lh .. 2000.ph p

Visi !Y!isi Kola Yogyakarta, Artikel diakses tanggal 26 November 2007 dari http:L/www.jouia.go.id/index/extra.det::iil/20

Wikipedia. Artikel mi diakses tanggal 25 Agustus 2008.

Way, Rudy. "Faktor-:faktor Yang J\1empengaruhi Penerimaan Relribusi Parkir di Kabupaten Sorong" Tesis Program Studi Ekonomi Pembangunan Jurusan Ilmu Sosial UGM: Yogyakarta 2000

Yahya, Edward. "Penerimaan Retribusi Parkir di Kota Lahat dalam Rangka Otonomi Daerah" Tesis Ilmu Administrnsi Universitas Sriwijaya: Palembang, 2004.

Page 52: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

PRCSJOCN PttPUbLIK INOOt.ttS1A

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2000

TENT ANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 18 TAHUN 1997 TENT ANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

DEN GAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tcntang Pemcrintahan Daerah dan Undang­undang No1nor 25 TahWl 1999 tentang Pcrimbangan Kcuangan antara Pcmcrintah Pus.at dan Daerah, n1aka }X!nyclcnggaraan Pe1ncrintahan Dacrah dilakukan dengan memberikan ke\vcnangan yang lebih luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada Daerah;

b. bahvva dalam pcnyelenggaraan Otonomi Daerah, dipandang pcrlu menekankan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta rnasyarakat, pemcrataan dan keadilan, dan aktmtabilitas scrta mcmpcrhatikan potensi dan keanckaragaman Dacrah~

c. bah\va Pajak Daerah dan Rctribusi Dacrah merupakan salah satu sumber pendapatan Dacrah yang penting guna rnen1biayai pcnyelcnggaraan pen1erintahan Daerah dan pembangunan Daerah untuk mcmantapkan Otono1ni Dacrah yang Iuas, nyata, dan bertanggung ja\vab;

d. bahwa Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tcntang Pajak Daerah dan Re~:ibusi Daerah perlu disesuaikan dengan perkembangan keadaan;

c. bah\va berdasarkan pertirnbangan tcrsebut pad.a huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf <l di atas, tnaka perlu dilakulrnn perurohan atas Undang-undang Nomor I 8 Tahun I 997 tentang Pitjak Daerah dan Retribusi Daerah;

Mengingat:

L Pasal I ayat (I), Pasal 5 ayat (!), Pasal !8, Pasal !SA, Pasal !8B, Pasal 20 ayat (2), dan Pasal 23 Undang-Undang Dasar I 945 scrogaimana telah diubah dengan Pcrubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor !8 Tahun l 997 tentang Pajak Daerah dan Retrib1wi Daerah (Lembaran Neg11ra Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685);

3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemcrintallfill Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Talmn I 999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Pcrimbangan Kcuangan antara Pcmcrintah Pusat dan Daerah (Lcmbaran Negara Rcpublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

Page 53: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

J)L'llgan Pcrsctujuan

DEW AN PER W 1\Kll ,AN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMlnUSKAN:

Mcnetapkan : UNDANG-UNDANG TENT ANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAIIUN 1997 TENTANG

l'i\JAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAII

Pasal I

Bcbcrapa kctcntuan dalan1 lJndang-undang Nomor J 8 Tahun 1997 tcnlang Pajak J)acrah dan Retribusi l)aerah (Lcmbaran Negara Rcpublik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, 'fambahan Le-mbaran Negara Nomor 3685), diubah scbagai berikut :

I. Kctentuan Pasal I angka 1, angka 2, angka 3, angka 7, angka 9, angka JO, angka 11, angka 12, angka 14, angka 15, angka I 6, angka 17, angka I 8, angka 19, angka 20, angka 22, angka 24, angka 25, angka 33, angka 34, angka 35, dan angka 37 diubah, schingga kcsclumhan Pasal I bcrbun;i scbagai bcrikut :

"Pasal 1

Dalam Undang-undang ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah Otono1n, selanjutnya discbut Dacrah, adalah kesatuan 1nasyarakat hukum yang rne1npunyai batas Daerah tertentu benvenang 1nengatur dan n1cngurus kepentingan 1nasyarakat scte1npat 111enurut prakarsa sendiri bcrdasarkan aspirasi 1nasyarakat dala111 ikatan Negara Kesatuan R.epublik Indonesia.

2. Pern(.,'fintah l)aerah adalah Kepala Daerah beserta pcrangkat Dacrah Otonom yang lain sebagai badan eksekutif Daerah.

3. Kepala Daerah adalah Gubernur bagi Daerah Propinsi atau Bupati bagi l)aerah Kabupaten atau Walikota bagi Dacrah Kota.

4. Pejabat adalah pega\vai yang diheri tugas tertcntu di bidang perpajakan Daerah dan/atau H.etribusi Dncrah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Peraturan Daerah adalah peraturan yang ditetapkan oleh Kepala J)aerah dengan persetujuan J)e\van Pcrwakilan Rakyat Daerah.

6. Pajak Daerah, yang se1anjutnya discbut pajak, adalah iuran \Vajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan bcrdasarkan peraturan penmdang-undangan yang berlak--u, yang digunakan untuk rne111biayai pcnyel·~nggaraan pen1erintahan Daerah dan pembangunan Daerah.

7. Badan adalah sebnnpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melalarkan usaha maupun yang tidak rnelakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Dacrah dcngan nama dan daiam bcntuk apapun., finna, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpuJan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bcntuk usaha tetap, dan bcntuk badan lainnya.

8. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan Pajak Dacrah.

9. Wajib Paiak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketcntuan peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah diwajibkan untuk melakukan pembayaran pajak yang tcmtang, termasuk pemungut atau pemotong pajak tertentu.

10. Masa Pajak adalahjangka tvaktu yang lamanya sama dengan I (satu) bulan talavim ataujangka waktu lain yang

Page 54: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

dilclapkan dcngan Kcpulll~tn Kcpala I)acrah.

11. Tahun Pajak adalah jangka \Vaktu yang la1nanya l (satu) tahun tak\vitn kcx;uali bila W£.\lit Pajak 1ncnggunakan tahun buku yang tidak :m1na dcngan tahun takwitn.

J 2. Pt~jak y<mg tcrutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dal:am Masa Pajak, dalam 'fahun P~jak, atau dalam bagian Tahun Pajak mcnurut kctcntuan pt.,"'faluran perundang-undangan pcrp<tiakan Dacrah.

13. Pc1nungutan adalah suatu rangkaian kcgiatan tnulai dari pcnghi1npunan data objek dan subjek pajak alau Retrihusi, pcncntuan bcsarnya pajak atau H.etribusi yang tcrutang sampai kcgiatan penagihan pajak atau J{etribusi kepa<la Wajib Pajak atau Wajib R.ctribusi scrta pcnga\vac.;an penyetorannya.

14. Surat Pe1nbcritahuan Pajak J)aerah, yang dapat disingkat SPTPI), adalah surat yang olch Wajib Pajak digunakan untuk rnclaporkan pcnghitungan dan/atau pcrnbayaran pajak, Objck Pajak dan/atau bukan Objck Pajak, dan/atau harta dan kcwajiban, n1cnurut kctentuan peraturan pertmdang-undangan perpajakan J)aerah.

15. Smat Seto1an Pajak Daerah, yang dapat disingkat SS::'D, addah smat 1·ang oleh Wajib Pajak digunakan ;mtuk rnclakukan pe1nbayaran atau penyctordn pajak yang terutang kc Kas Daerah a.tau ke teinpat peinbayaran lain yang ditunjuk oleh Kcpala Dacrah.

16. Surat Ketctapan Pajak Dacrah, yang dapat disingkat SKPD, adalah surat ketctapan pajak yang n1cncntukan bcsamyajumlah pokok pajak.

l 7. Surat Kctetapan Pajak Dacrah Kurang Bayar, yang dapat disingkat SK.PDKB, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan bcsamya jurnlah pokok pajak, jurnlah krcdit pajak, jurnlah kekmangan pcrnbayaran pokok pajak, besarnya sanksi adrninistrasi, danjumlah yang masih harus dibayar.

18. Surat Kctetapan Pajak Dacrah Kurang Bayar Tarnbahan, yang dapat disingkat SKPDKBT, adalah surat ketetapan pajak yang rnenentukan tarnbahan atas jw-nlah pajak yang telah ditctapkan.

19. Surat Ketetapan Pajak l)acrah Lebih Bayar, yang dapat disingkat SKPDLB, adalah surat kctctapan pajak yang menentukan jurnlah kclcbihan pcrnbayaran pajak karena jurnlah krcdit p:tjak lebih bcsar daripada pajak yang tcrutang atau tidak seharusnya tcrutang.

20. Surat Kctctapan Pajak Daerah Nihil, yang dapat disingkat SK.PON, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jmnlah pokok pajak sarna bcsamya dengan jmnlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada krc<lit pajak.

21. Surat Tagihan Pajak Daerah, yang dapat disingkat STPD, adalah smat imtuk rnelakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi bcrupa bunga dan/atau denda.

22. Surat Keputusan Pernbetulan adalah surat keputusan yang membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung dan/atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan tcrtentu dalam peratura.n perundang-l.llldangan perpajakan Dacmh yang tcrdapat dalarn Smat Ketetapan Pajak Daerah, Smat Ketetapan Pajak Daerah Kmang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kmang Bayar Tambahan, Smat Kctetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil atau Smat Tagihan Pajak Daerah.

23. Surat Keputusan Keberatan adalah smat keputusan atas keberatan terhadap Smat Ketetapan Pajak Daerah, Smat Ketetapan Pajak Daerah Kmang Bayar, Smat Ketetapan Pajak Daerah Kmang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, Smat Kctetapan Pajak Daerah N1Jiil atau tcrhadap pcmotongan atau pcmungutan olch pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.

24. Putusan Banding adalah putusan badan pcradilan pajak atas banding tcrhadap Surat Keputusan Kebcratan yang diajukan oleh Wajib Pajak.

25. PembultJan ada)ah suatu proses pencatalan yang diJakukan secara tcralur untuk mcngumpulkan data dan inforrnasi kcuangan yang mcliputi harta, kcwajiban, modal, pcnghasilan dan biaya, scrta jun1lah harga pcrolehan dan pcnycrahan barang atau jasa, yang ditutup dcngan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap Tahun Pajak berakhir.

Page 55: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

26. Rclribusi J)acr&h, yang sclanjutnya discbut Rctribusi, adalah pungut<m })acrah scbagai pcmbayaran atas jasa alau pcmbcrian izin tertcntu yang khusus dtscdiakan dan/atau diberikan olch Pcmcrintah J)aerah untuk kept...'tltingan orang prih<.,Ji atau badan.

27. Jasn adaJah kcgiatnn Pcn1crintah J)acrah bcrupa usaha dan pcJayanan yang rncnycbabkan barang, f'asilitas, atau kcmanlbatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

28 . .lnsa lJ1nu1n adalah jasa yang discdiakan alau dibcrikan olch Perncrintah I)aerah untuk tujuan kcpentingan dan kcnuu1faatan un1un1 scrta dapat dinikmati olch orang pribadi atau badan.

29. Jasa Usaha adalah jasa yang discdiakan oleh Pcn1crintah Dacrah dcngan menganut prinsip-prinsip komersial karcna pada dasamya dapat pula discdiakan olch scktor s\vasta.

30. Pcrizinan Tertcntu adalah kcgiatan tertcntu Pemcrlntah Daerah daJan1 nmgka pemberian izin kcpada orang priba<li atau badan yang dimaksudkan untuk pernbinaan, pengaturan, pcngendalian dan pengawasan alas kegiatan, pen1anfaatan ruang, penggunaan sun1ber daya alam, barang, prasarana, sarana alau fa'lilitas tcrtentu guna rnelindungi kepentiagan W11Ui.ll dan 1uenjag'l kelestarian ling.lmngan.

31. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mcnurut pcraturan perundang-undangan Rctribusi di\vajibkan untuk mclakukan pembayaran Rctribusi, tem1asuk pemungut atau pe-n1otong Retribusi tertentu

32. Masa Retribusi adalah suatu jangka \Vaktu tcrtentu yang men1pakan batas waktu bagi Wajib Rctrihusi untuk rnemanfaatkan jasa dan perizinan tertcntu dari Pernerintah l)aerah yimg bersangkutan.

33. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang dapat disingkat SSRD, adalah surat yang oleh Wajib Retribusi digunakan untuk rnelak-ukan pcmbayaran atau penyctoran Rctribusi yang tcn.1tang kc Kas Daerah atau ke tcrnpat pen1bayaran Jain yang ditetapkan olch KepaJa Daerah.

34. Surat Kctetapan Retribusi J)aerah~ yang dapat disingkat SKRD, adalah surat ketctapan Retribusi yang tnenentukan besamya pokok Retribusi.

35. Surat Ketetapan H.etribusi Daerah Lcbih Bayar, yang dapat disingkat SKRDLB, adalah surat ketet.c1pan Retribusi yang menentukan juml ah kelebihan pembayaran Retribusi kru-ena jumlah ]credit Retribusi lebih besar daripada Rctribusi yang tcrutang atau tidak seharusnya terutang.

36. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang dapat disingkat S1RD, adalah surat untuk melabikan tagihan Retribusi dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau <lend.a.

37. Pemeriksaan adalah scrangkaian kegiatan untuk mencari, mcngun1pulkan., mengolah data dan/atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Daerah dan Retribusi dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah dan Retribusi.

38. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disehut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan buk-ti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi yang terjadi serta menemukan tcrsangkanya."

2. Ketentuan Pasal 2 ayat (I), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diubah, serta ayat (5) clan ayat (6) dihapus, sehingga keseluruhan Pasal 2 berbunyi sebagai berikut :

"Pasal 2

(I) Jenis pajak Propinsi terdiri dari : a. Pajak Kendaraan Bcrrnotor dan Kendaraan di Atas Air; b. Bea Balik Nama Kendaraan Bennotor dan Kendaraan di Alas Air; c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah clan Air Permukaan. (2) Jenis pajak Kabupaten/Kota terdiri dari: a. Pajak Hotel; b. Pajak Restoran;

Page 56: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

c. P<!.iak I Iihuran~ <.L Pajak Rcklan1c~ c. Pajak Pcncrangan Jalan; f. Pajak Pcnga1nbilan Bahun (Jalian (iolongan C; g. Pajak Parkir. (3) Kctcntuan tcntang objck, suhjck, dan dasar pcngcnaan pajak schagairnana dirnaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) <liatur dcngan Peraturan Pcmcrintah. ( 4) l)cngnn Peratumn J)acrah dapat <litctapkan jcnis pajak Kabupatcn/Kota selnin yang ditctapkan dalam ayat (2) yang n1cn1cnuhi kritcria scbagai bcrikut : a. bcrsitilt p<tiak dan bukan H.ctribtL">i; b. objek pajak terletak atau tcrdapat di \vllayah Oacrah Kabupaten/Kota yang bcrsangkutan dan rnempunyai rnobilitas yang cukup rcndah scrta h.:mya rnclayani masyarakat di vvi1ayah l)acrah Kabupatcn/Kota yang bcrsangkutan; c. objck dan dasar pengcnaan pajak tidak bcrtcntangan d1..."Ilgan kepentingan umurn; d. objck p~jak bukon mcrupakan objck pajak Propinsi dan/aUm objck p~jak Pusat; c. potensinya n1c111adai; r tidak tncmbcrikan datnpak ckonomi yang ncgatif~ g. 1ne1npcrhatikan aspck kcadilan dan kc1na1npuan n1asyarakat; Gan h. 1ncnjaga keleslarian lingkungan.

(5) dihapus.

( 6) dihapus. 11

3. Di antara Pasal 2 dan Pasal 3 disisipkon 2 (dua) Pasal yaitu Pasal 2A dan Pasal 2B, yang bcrbunyi sebagai berikut :

'Pasal 2A

(l) Hasil pcncrin1aan pajak Propinsi sebagain1ana di1naksu<l dala1n Pasal 2 ayat ( l) sebagian dipcruntukkan bagi Dacrah Kabupatcn/Kota di \vilayah Propinsi yang bersangk.utan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. l-Iasil pcnerin1aan Pajak Kcndaraan Bcm1otor dan Kendaraan di Atas Air dan Bea I3alik Natna KL'Ildaraan Bcnnotor dan Kcndaraan di Alas Air discrabkan kcpada Daerah Kabupaten/Kota paling sedikit 30"/o (tiga pulub persen):

h. 1-Iasi} pcnerimaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bennotor diserahkan kcpada Daerah Kabupaten/Kota paling scdikit 70% (tujub puluh pcrscn);

c. l'Iasil penerimaan Pajak Pengambilan dan Pcmanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Pennukaan diserahkan kepada Daerah Kabupaten/Kota paling scdikit 70"/o (tujub pulub pcrscn).

(2) Basil pcnerimaan pajak Kabupaten scbagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dan ayat ( 4) dipcruntukkan paling scdikit 10% (scpuluh pcrsen) bagi Dcsa di wilayah Dacrah Kabupatcn yang bersangkutan.

(3) Bagian Dacrah Kabupatcn!Kota scbagaimana dimaksud dalam ayat (I) ditctapkan lcbih lanjut dengan Peraturan Daerah Propinsi dcngan mcmperhatikan aspck pcmerataan dan potensi antar Daerah Kabupaten/Kota

( 4) Bagian Desa sebagaimana dirnaksud dalam ayat (2) ditctapkan dcngan Pcraturan Daerah Kabupaten dcngan n1cn1pcrhatikan aspek pen1crataan dan potcnsi antar Desa.

(5) Pcnggunaan bagian Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dirnaksud dalam ayat (I) ditetapkan sepcnubnya olch Daerah Kabupatcn/Kota."

"Pasal 213

(1) Dalam hal hasil pencrimaan pajak Kabupatcn/Kota dalam suatu Propinsi tcrkonsentrasi pada sejumlah kecil Daerah Kabupatcn/Kota, Gubemur berwenang mcrealokasikan basil pcncrimaan pajak tersebut kepada Daerah Kabupatcn/Kota da1am Propinsi yang bersangkutan.

Page 57: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

(2) J)alan1 hal oQjck pajak Kabupatcn/Kota dala111 salu Propinsi yang hcrsif~ll lintas J)acrah Kabup<1tcn/Kota, (Julx..'t1lur bcnvcnang untuk mcrcalokasikan ha'iil pcrn..'fi1naan pajak k.'fscbut k·~pada l)acrah Kahupatcn/Kota yang terkait.

(3) IleaJokasi sebagaitnana dimaksud dala1n ayat (l) dan ayat (2) dilak'Ukan oleh (Jubcmur atas dasar kcscpakatan yang dicapai antar J)at.'Tah Kabupalcn/Kota yang lt.'Tkail dcngan pcrsctujuan l)c\van l\ .. 'T\vakilan Rakyat J)acrah Kabupatcn/Kota yang bcrsangkutan."

4. Ketcntuan Pasal 3 <liubah, schingga kcseluruhan Pasal 3 bcrbunyi sebagai bcrikt1t :

"Pasal 3

(I) Tarif jcnis pajak scbagai1nana ditnaksud dala1n Pasal 2 ayat (I) dan ayat l2) ditctapkan paling tinggi scbcsar: a. Pajak Kcndaraan Bcnnotor dan Kcndaraan di Atas Air 51Yo (lirna pcrscn): b. Bea Balik Nama Kcndaraan Bcm1otor dan Kendaraan di Atas Air 1ma (scpuluh pcrscn); c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bennotor 5o/o (lima pcrscn)~ d. Fajak Pcnga1nbih!n daa Pen1anf.iatan Air B[!\vah Tan...th <lan /.ir Pcnnukaan 20'Yo (dua ruluh persea)~ c. Pajak Hotel 10"/o (sepuluh pcrscn); L Pajak Rcstoran 10% (scpulul1 pcrscn); g. Pajak Hiburan 35% (tiga puluh lima pcrsen); h. Pajak l(eklan1e 25 o/o (dua puluh litna pcrscn); i. Pajak Penerangan Jalan 10% (sepuluh pcrsen): j. Pajak Pengarnbilan Bahan Gaiian Golongan C 20°/o (dua puluh pcrsen); k. Pajak Parkir 20% (dua puluh pcrscn).

(2) Tarif pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (I) htrruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d ditctapkan scragam di seluruh Indonesia dan diatur dengan Peraturan Pe1nerintah.

(3) Tarif pajak scbagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c, hun1f C huruf g, huruf h. hun1f i, lurrufj, dan hurufk

ditctapkan dcngan Pcraturan J)acrah.

( 4 _) Besamya pokok pajak dihitllllg dengan inengalikan tarif pajak sebagaimana di1naksu<l dalam ayat l l) dengan dasar pengcnaan pajak."

5. Ketentuan Pasal 4 diubah dengan 1ncnambah 2 (<lua) ayat, yaitu ayat (5'.1 dan ayat (6), sehingga keseluruhan Pasal 4 berbunyi sebagai berikut :

"Pasal 4

(I) Pajak ditetapkan dengan Pcraturan Daerah. (2) Peraturan Daerah tentang Pajak tidak dapat berlaku surut. (3) Peraturan Daerah tentang Pajak sekurang-kurangnya mengatur ketentuan mengenai :

a. nama, objek, dan subjek pajak; b. dasar pcngenaan, tarif, dan earn pcnghitungan pajak~ c. \vilayah pemungutan; d. masa pajak; e. penetapan; f. ta ta car a pcm bayaran dan penagihan; g. kedaluwarsa; h. sanksi a<lministrasi; dan i. tanggal rnulai berlakllllya.

( 4) Peraturan Dacrah tentang Pajak dapat n1engatur ketentuan mengenai : a. pemberian pengurangan, keringanan, dan pcmbebasan dalam hal-hal tertentu atas pokok pajak dan/atau sanksinya; b. tata cara pc'Ilghapusan piutang pajak yang kedaluwarsa; c. asas tirnbal balik.

(5) Peraturan Daerah scbagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4)harus terlchh dahulu disosialisasikan dengan masyarakat sebelum ditetapkan. ( 6) KctOi.1tuan mengcnai tata cam dan mckanis1ne pelaksanaan sosialisasi Peraturan Dacrah sebagaimana dimaksud dalam ai:Ot (5) ditetapkan olch Kepala Daerah." Ketentuan Pasal 5 <lihapus. 7. Di antara Pasal 5 dan Pasal 6 disisipkan I (satu) Pasal yaitu Pasal 5A yang berbunyi sebagai berila1t:

Page 58: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

"i)asal SA

(1) J)ala1n rangka pcngawasan, Pcraturan J)acrah scbagairnana di1naksud dala.m Pasal 2 ayat (4) dan Pasal 4 ayat (1) disan1paikan kcpada Pcmcrintah paling lan1a 15 (lima bclas) hari sctelah ditctapkan. (2) l)a)mn hal Pcraturan Daerah scbagai1nana dimaksu<l dalam ayat (1) bcrtcntangan dcngan kcpcntingan umum dan/atau pcraturan pcrundangan-undangan yang lcbih tinggi, Pcmcrintah dapat membatalkan Peraturan Daerah din!ak:-;ud. (3) Pc1nbatalan scbagaimana di1naksud dala1n ayat (2) dilak.Likan paling la1na I (salu) bulan scjak ditcri1nanya l)craturan J)acrah di1naksud. ( 4) Kctcntuan sebagain1ana dimaksud dalarn ayat (I) dan ayat (2) dilaksanakan scsuai pcraturan pcrundang-lllldangan J'ang bcrlaku." 8. Ketentuan Pasal 18 diubah, dan ditambah 3 (tiga) ayat yaitu ayat (4), ayat (5), dan ayat (6), sehingga kcscluruhan P<isal I 8 bcrbunyi sebagai berikut :

"Pasal 18

(I) Objck Retribusi terdiri dari : a. Jasa Umutn; b. Jasa Usaha; c. Pcrizinan Tcrtentu.

(2) Retribusi dibagi atas tiga golongan : a. Retribusi Jasa Umurn; b. Rctribusi Jasa Usaha; c. Retribusi Perizinan Tertentu.

(3) Jcnis-jenis Retribusi Jasa U1nun1, Retribusi Jasa Usaha, dan Retribusi Pcrizinan Tertcnlu sebagai1nana dimaksud dalatn ayat (2) diletapkan dcngan Peraturan Pemerintah berdasarkan kriteria sebagai bcrikut :

a. R.ctribusi Jasa Umum : l. R.etribusi Jasa Umum bcrsifat bukan pajak dan bersitat bukan Retribusi Jasa Usaha atau Retribusi Perizinan T crtentu~ 2. jasa yang bersangkLitan merupakan ke\venangan Daerah dalrun rangka pclaksanaan desentralisasi~ 3. jasa tersebut 1ne1nberi 1nanfaat khusus bagi orang pribadi atau badan yang diharuskan 1ne1nbayar Retribusi, di sarnping untuk n1clayani kepentingan dan kemanfaatan umurn~ 4. jasa tcrsebut layak untuk dikenakan Retribusi; 5. Retribusi tidak bertentangan dcngan kebijakan nasional n1engenai pcnyelenggaraannya~ 6. Retrihusi dapat dipungut secara efekiif dan efisicn, serta merupakan salah satu sumbcr pendapatan Daerah yang potensial; dan 7. pcnnmgutan Retribusi mernungkinkan penyediaan jasa tersebut dengan ti:ogkat dan/atau k-ualitas pelayanan yang lebih baik.

b. Rctribusi Jasa Usaha : I. Retribusi Jasa Usaha bersifot bukan pajak dan bcrsifat bukan Retribusi Ja;ia Umum atau Retribusi Perizinan Tertentu; dan 2. jasa yang bersangkutan adalah jasa yang bersifat komersial yang seyogyanya disediakan oleh sekior S\Vasta tetapi be1u1n me1nadai atau terdapatnya harta yang dimiliki/dikuasai Daerah yang belu1n dituanfaatkan secara penuh oleh Pcmerintab Daerah.

c. I~ctribusi Perizinan Tertentu : I . perizinan terscbut terrnasuk. kewenangan pen1erintahan yang diserahkan kepada Daerah dalam rangka asas desentralisasi; 2. perizinan terscbut benar-bcnar diperlukan guna mclindungi kepentingan umum; dan 3. biaya yang menjadi be ban Daerah dalam penyclcnggaraan izin terse but dan bi a ya untuk menanggulangi dampak ncgatif dari pcmbcrian izin tersebut cukup bcsar schingga layak dibiayai dari Rctribusi perizinan. (4) Dengan Peraturan Daerah dapat ditetapkanjenis Rctribusi selain yang ditetapkan dalam ayat (3) sesuai dengan kewenangan otonominya dan meinenuhi kriteria yang te)ah ditetapkan. (5) Hasil pcnerimaanjenis Retribusi tertcntu Daerah Kabupaten sebagian dipcnmtukkan kepada Desa. (6) Bagian Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Daerah Kabupaten dengan memperhatikan aspek ketcrlibatan Desa dalam penycdiaan layanan terscbut" 9. Ketentuan Pasal 21 diubah, sehingga kescluruhan Pasal 21 bcrbunyi sebagai berikul:

"Pasal 21

Page 59: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Prinsip dan sasaran dalan1 pcnctapan tarif ditc'tltukan scbagai bcrikut: a. untuk Retribusi JaS<J U1num, berdasarkan kcbijakan J)acrah dcngan rncmpcrtimbangkan biaya pcnycdiaanjasa yang bcrsangkLitan, kcmampuan n13syarakat, dan aspck kca<lilan; b. untuk Rctribusi Jasa Usaha, berdasarkan pada tujuan untuk rnetnpcrolch keuntungan yang layak~ c. untulc Rctribusi Pcri7inan Tertcntu, bcrdasarkan pada tujuan untulc incnu1~up scbagian atau seluruh biaya pcnyelcnggaraan pernbcrian izin yang bcrsangkutan." 10. Ketcntuan Pasal 24 diubah, dan ditambah 2 (dua) ayat yaitu ayat (5) dan ayat (6), schingga keseluruhan Pasal 24 bcrbunyi sebagai ht.'fikut :

"Pasal 24

( l) Ilctribusi dilclapkan dcngan Pt..'faturan Dacrah. (2) Peraturan l)acrah tentang Rctribusi tidak dapat bcrlaku sun1l. (3) Peraturan l)aerah tentang Rctribusi sekurang-kurangnya rncngatur kctcntuan 111cngcnai :

a. na1na, objck, dan subjek Rctribusi~ b. golongan H.etribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasa] 18 ayat (2); c. car? 1ncngukm tingkat pcngg11naan jasa yang bers3ngkutan; d. prinsip yang dianut dalan1 penctapan struktur dan bcsan1ya tarif I<.ctribll'>i~ c. strukiur dan hcsarnya tarifRctrihusi; f \vilayah pernungutan; g. tata cara pernungutan~ h. sanksi adrninistrasi; i. tata cara penagihan; dan j. tanggal n1ulai bcr1akunya.

(4) Pcraturan Daerah tentang Retribusi dapat mengatur ketcntuan mengcnai: a. tnasa Rctribtt-.i; b. pctnbcrian keringanan, pcngurangan, dan pen1bcbasan dala1n ha1-hal tcrtcntu alas pokok R_ctribusi

<lan/atau sanksinya; c. tata cara penghapusan piutang Retribusi yang kedalu\varsa.

(5) Pcraturan Dacrah untukjenis-.ienis H.etribusi yang tergolong dalam !{ctribusi Perizinan ·rertentu harus tcrlebih dahulu disosialisasikan dcngan n1asyarakat scbclun1 ditctapkan.

(6) Ketentuan tnengcnai tata cara dan rnekanisme pelaksanaan sosialisasi Pcraturan Dacrah sebagai111ana dimaksud dalam ayat (5) ditetapkan oleh Kepala Daerah." 1 l. Ketentuan Pasal 25 dihapus. 12. Di antara Pasal 25 dan Pasal 26 disisipkan l (satu) Pasal yaitu Pasal 25A, yang bcrbunyi scbagai berikut:

"PasaJ 25A

( 1) Dalam rangka penga\vasan, Pcraturan Dacrah scbagaimana dimaksud dalarn Pasal 18 ayat ~ 4) dan Pasal 24 ayat (1) disatnpaikan kepada Pe1nerintah paling lama 15 (lin1a betas) hari setelah ditetapkan.

(2) Dalam hal Pcraturnn Daerah sebagaimana dimaksud dalarn ayat (1) bertentangan dengan kcpentingan wnun1 dan/atau peraturan perundangan-undangan yang lebih tinggi, Pemerintah dapat membatalkan Pcraturan Daerah ditnaksud.

(3) Pembatalan scbagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilal.-ukan paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya Peraturan Dacrah <lirnaksud.

( 4) Ketentuan sebagaimana dirnaksud dalarn ayat (I) dan ayat (2) dilaksam.kan sesuai pernturan perundang­undangan yang berlak--u. u

13. Ketentuan Pasal 36 diubah, dan di antara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan l (satu) ayat yaitu ayat 2a, sehingga keseluruhan Pasal 36 berbWlyi sebagai berikut :

"Pasal 36

( l) Setiap pcjabat dilarang rnernberitahukan kepada pihak lain segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka jabatan atau pekerjaannya untuk rnenjalankan ketentuan pcraturan pcrundang-undangan perpajakan Daerah.

(2) Larangan sebagaimana dimaksud dalarn ayat (1) berlaku juga terhadap 1:enaga ahli yang ditunjuk oleh Kepala

Page 60: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

J)acrah untuk n1cn1hantu <lalatn pclaksanaan kctcntuan pcraturan pt.'Tundang-undangan pcrpajakan J)acrah.

(2a) J)ikccualikan dari kctcntuan scbagai1nana dimaksud datarn ayat (1} dan ayat (2) adalah:

a. Pejabat dan tenaga ahli yang hcrtindak scbagai saksi atau saksi ahH dalan1 sidang pcngadilan~

b. Pejabat dan tcnaga ahli yang me1nbcrikan keterangan kcpada pihak lain yang ditetapkan oleh Kcpala J)aerah.

(3) Untuk kcpentingan Dacrah, Kcpala l)aerah bcnvenang membcri izin tt~rtulis kepa<la ptjabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (I) dan tcnaga-tcnaga ahli scbagaimana dimaksud da]am ayat (2), supaya memberikan kcterangan, 1ne1nper1ihatkan buk.1i tertulis dari atau tentang Wajib Pajak kepada pihak yang ditunjuknya.

(4) Untuk kepcntingan pemeriksaan di pengadilan dalam perkara pidana atau pcrdata atas pennintaan hakim sesuai dengan I-Iuk.Lirn Acara Pidana dan I·Iuk-um Acara Pcrdata, Kepa1a Dacrah dapat mcn1beri izin tertulis untuk 1ncrninta kepada pejabat sebagaimana dirnaksud dala1n ayat (1) dan tenago1 ahli sebugairnana dirnaksud dalam ayal (2), bukt1 tertulis dan keterangan Wajib Pa.iak yang ada padanya.

(5) Pcm1intaan hakim sebagai1nana dimaksud dalam ayat ( 4), harus mcny{!butkan nama tersangka atau nama tergugat, keterangan-keterangan yang diminta serta kaitan ant.am perkara pidana atau perdata yang bersangk"Utan dengan kelerangan yang <lirninta tcrsebut"

14. Ketentuan Pasal 42 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 42 berbunyi sebagai berikut:

"Pasal 42

(1) Pejabat Pegawai Ncgeri Sipil tcrtcntu di lingkungan Pen1erintah Daerah diberi \VC\Venang khusus scbagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Dacrah atau Retribusi, sebagairnana dimaksud dalam Undang-undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.

(2) Wewenang Penyidik sebagai1nana di1naksud dalan1 ayat (I) adaJah:

a. menerin1a, mencari, mengumpulkan, dan ineneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi agar keterangan atau laporan tersebut rnenjadi lebih lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan rnengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilak11kan sehubungan dengan tindak pidana perpajakan Daerah dan Retribusi;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pri badi at au bad an sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi;

d. memeriksa bulm-bubJ, catatan-catatan, dan dokumen-dok11men lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi;

e. melakulrnn penggeledahan untuk mendapatkan bahan bul.-ti pembukuan, pencatatan, dan dokumen-dokurnen lai~ serta melak.ukan penyitaan terhadap bahan bukti terscbut;

f. mcminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tuga!; penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi;

g. rnenyuruh berhenti dan/atau rnelarang seseorang 1neninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan se<Jang berJangsung dan memeriksa identitas orang dan/atau dok"UIIlcn yang diba\va sebagaimana dimaksud pada huruf e;

h. rnemotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan Daerah dan Retribusi;

L rnernanggil orang lllltuk didengar keterangannya clan diperiksa scbagai tersangka atau saksi;

Page 61: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

j. menghentikan penyidikan;

k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi menurut hukum yang bertanggungjawab.

(3) Pcnyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (I) mcmberitahukan dimulainya penyidikan dan mcnyampaikan basil penyidikannya ki.!pada Pentmtut Umum rne)a)ui Pcnyidik pc_jabat Polisi Negara H.cpublik Indonesia, sesuai dengan kctentuan yang diatur dalrun Undang-undang I-Iuku1n Acara Pidana yang bcrlaku."

Pasal II

Pada saat Un<lang-undang ini 1nulai bcrlaku sc1nua Pcraluran J)acn1h tcntang Pajak <lan Pcraturan J)acrah tentang R.ctribusi yang tclah diajukan kcpada Mcntcri l)ala1n Ncgcri untuk 1ncndapatkan pcngcsahan bcrdasarkan kctcntuan Undang-undnng Nomor 18 Tahun 1997 scbclutn bcrlakunya nndang-undang ini. scpanjang tidak bcrtcntangan <lcnµan Undung-un<lang ini <l~ipat dilaksanakan tanpa 1nc1ncrluk<in pcngcsahan tcrscbuL

Pasal Ill

(Jndang-undang ini n1ulai herlaku pada tang.gal diundangkan

/\gar sctiap orang 1ncngct;1huin~·a, n1c1ncrintahkan pcngundangan lJ11dang-undang ini dcngan pcnc1npatannya dala1n Lc1nbnran Negara Rcpuhlik Indonesia.

l)isahkan di Jakarta pada tang.gal 20 J)cse111hcr 2000

l'RES!l)EN REl'ULlLIK INDONESIA.

tld

J\BDURI0\II!v1A N W J\IlllJ

J)iundnngkan <li Jakarta pa<la tanggal 20 J)esc111bcr 2000

SEKRETARIS NEGARA REl'lJBLIK INDONESI/\.

ltd

D.IOI-IAN EFFENDI

Page 62: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Menimbang

(0 ~~

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

NO MOR 19 TAHUN 2002

TENT ANG

RETRIBUSI PARKIR DI TEP! JALAN UMILJM

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA

a. bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000, maka Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat 11 Yogyakarta Nomor IO Tahun 1994 tentang Pengelolaan Perparkiran di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat 11 Yogyakarta sudah tidak sesuai lagi, oleh karena itu harus dicabut dan diganti sesuai dengan ketentuan yang berlaku:

b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersbut di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat I. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar

Dalam Lingkungan Propinsi Jawa 'fimur, Jawa Tcngah, Ja\va Barat dan Dalam Dacrah Istimewa Y ogyakarta;

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan; 3. Undang-undangNomor 14 Tahun 1992 tentangLalu Lin1as danAngkutan Jalan; 4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000; 5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; 6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di

Jalan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lain Lintas Jalan; IO. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah; 13. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat 11 Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1988 tentang

Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Y ogyakarta;

14. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat 11 Yogya.karta Nomor 1 Tahun 1992 tentang Y ogyakarta Berhati Nyaman;

15. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 13 Tahun 2000 tentang Kewcnangan Daerah; 16. Peraturan Daerah Kola Yogyakm1a Nomor 17 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan

Perparkiran.

Memperhatikan :I. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 65 TajMljHi 1993 tentang Fasilitas Pendukung Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan di Jalan;

2. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 66 Tahun 1993 tentang Fasilitas Parkir Untuk Um urn;

Page 63: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

6.

Mcnetapkan

3. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun l 994tentang Tata Cara Parkir Kendaraan Bermotor di Jalan;

4. Keputusan Menteri Dalam Neged Nomor 174 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pernungutan Retribusi Daerah;

5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Retribusi Daerah; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nornor 147 'fahun 1998 tentang Komponen Penetapan

Tarif Retribusi; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 1999 tentang Pedon1an Penyelcnggaraan

Perparkiran di Daerah; 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 21 Tahun 200 I ten tang

Bentuk Produk-produk Iiukum Daerah.

Dengan Persctujaan

DEWAN PERWAKILAN RAKYATDAERAI-1 KOTA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEP! JALAN UMUM

BAB! KETENTUAN UMUM

Pasal I [)alam Peraturan Dacrah ini, yang dimaksud dengan: a. Daerah adalah l)aerah Kata Yogyakarta; b. Pcrncrintah Daerah adalah Pemerintah Kata Yogyakarta; c. Walikota ialah Walikota Yogyakarta; d. Pcjabat adalah pcgavvai yang diberi tugas tertcntu di bidang retribusi dacrah sesuai dengan peraturan perundang­

undangan yang bcrlaku; e. Sadan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan yang meliputi perseroan terbatas,

pcrseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau D;aerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun persekutuan perkumpulan yayasan atau organisasi yang sejenis lembaga, bentuk usaha dan bentuk badan usaha lainnya;

[ Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan terdiri dari kendarz,.an berrnotor maupun tidak bermotor; g. Kendaraan Bermotor adalah kendaraan yang digerakan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu; h. Kendaraan tidak bennotor adalah kendaraan yang digerakan oleh tenaga orang atau he\van; i. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sernentara; j. Tempat Parkir di tepi jalan um urn adalah tempat yang berada di tepi jalan un1um tertentu dan tel ah ditetapkan oleh

Walikota sebagai tempat parkir kendaraan; k. Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan _atau dibe:rikan oleh Pemerintah Daerah untuk

kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan; I. Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum yang selanjutnya disebut retribusi adalah pembayaran atas penggunaan

tempat parkir di tepi jalan umum yang ditetapkan o1eh Walikota; m. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi

di\vajibkan untuk mclakukan pembayaran retribusi; n. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat keputusan yang menentukan

besarnyajumlah retribusi yang terutang; o. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi

dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.

BAB II NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUS.l

Pasal 2 Setiap pelayanan penycdiaan tempat parkir di tepi jalan umum dipungut retribusi dengan nama Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum.

Pasal 3 Objck R.etribusi adalah pelayanan pcnyediaan tempat parkir di tcpi jalan umurn.

Pasal 4

Page 64: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Subjek Rctribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tempat parkir di tepi jalan umum.

BAB III GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 5 Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.

BAB IY CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGlJNAAN JASA

Pasal 6 ( 1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan ka\vasan, jenis kendaraan dan frekuensi penggunaan tcmpat parkir di

tcpi jalan umum. (2) Ka\vasan scbagaimana dimaksud pada ayat (I) Pasal ini terdiri dari:

a. Kawasan Khusus; b. Kawasan I; c. Kawasan II; d. Kawasan Ill.

BABY PRINS IP DAN SASARAN DALAM PEN ET APAN KAW ASAN

SERTA STRUKTURDAN BESARAN TAIUF// Pasal 7

( l) Prinsip dan sasaran dalam penetapan kawasan didasarkan pada aktivitas ekonomi masyarakat sehari-hari. (2) Prinsip dan sasaran dalam penepatan struktur dan besaran tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk dalam

rangka memperlancar lalu lintas jalan dengan tetap memperhatikan biaya penyelenggaraan pelayanan, kemampuan rnasyarakat dan aspek keadilan,

(3) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, meliputi pengadaan marka, pengadaan rambu-rambu, operasional, pemeliharaan, administrasi dan biaya transportasi dalam rangka: pengawasan dan pengendalian.

BABY! STRUKTUR DAN BESARAN TARJF RETRIBUSI

Pasal 8 (I) Struktur dan besaran tarif retribusi parkir di tepijalan urnun1 ditetapkan sebagai berikut:

KAWASAN JENJS KENDARAAN

TARIF PER SEKALI PARKIR PARKIR

Kawasan Khusus - Truk gandengan, sumbu Ill atau lebih Rp. 10.000,-

-Truk Besar Rp. 8.500,-- Bus Besar Rp. 8.000,-- Truk sedang Rp. 7.000,-- Bus sedang Rp. 6.500,-- Sedan, Jeep, Pickup, Station Wagon Rp. 1.500,-- Sepeda Motor Rp. 500,-- Sepeda Rp. 200,-

Kawasan I - Truk gandengan, sumbu Ill atau lebih Rp. 8.500,-

-Truk Besar Rp. 7.000,-- Bus Besar Rp. 6.500,-- Truk sedang Rp. 5.500,-- Bus sedang Rp. 5.000,-- Sedan, Jeep, Pickup, Station Wagon Rp. 1.000,-- Sepeda Motor Rp. 400,--Sepeda Rp. 100,-

Kawasan II - Truk gandengan, sumbu Ill atau lebih Rp. 7.000,--Truk Besar Rp. 5.500,--Bus Besar Rp. 5.000,-- Truk sedang Rp. 4.000,-- Bus sedang Rp. 3.500,-- Sedan, Jeep, Pickup, Station Wagon Rp. 800,-- Sepeda Motor Rp. 300,--Sepeda Rp. 100,-

Page 65: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Kawasan III - Truk gandengan, sumbu Ill atau lcbih 1Rp. 5.500,-- 1'ruk Besar , Rp. 4.000,-- Bus Besar Rp. 3.500,-- Truk sedang Rp. 3.000,-- Bus sedang Rp. 2.500,-- Sedan, Jeep, Pickup, Station \Vagon Rp. 500,-

j - Sepeda Motor - Sepeda

Rp. 200,-Rp. 100,-

(2) Penctapan Kawasan sebagaimana di1naksud pada ayat ( l) Pasal ini ditctapkan dengan Keputusan Walikota. (3) 'farif rctribusi untuk parkir berlangganan adalah :

JENIS KENDARAJ,N TARIF PARKIR PER

BULAN PER-KENDARAAN

- Sedan,Station Wagon,Taxi,Mobil barang,Mobil Penumpang Rp. I00.000,-- Andong Rp. 5.000.-- Bccak Rp. 3.000,-

- .. ( 4) Tanf retnbus1 untuk parkir kendaraan d1badan3alan yang n-1engubah fungs1 .1alan sebaga1 garas1 adalah:

JENIS KENDARAAN

- Truk gandcngan, sum bu III atau lebih - Truk/Bus bcsar - Truk/Bus sedang - Sedan, Station Wagon, Mobil barang, Mobil pcnumpang

(5) 'l'arifretribusi/biaya per sckali pemindahan adalah:

--

-JEN!S KENDARAAN

Sedan, Station Wagon, Mobil barang, Mobil penumpang Sepeda Motor

BAB VII WILA Y AH PEMUNGUTAN

Pasal 9 Retribusi yang tcrulang dipungut di Daerah.

BAB Vlll SAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal IO

-TARIF PARKIR PER

BULAN

Rp. 250.000.-Rp. 200.000,-Rp. 150.000,-Rp. I00.000,-

TARIF/BIA YA

Rp. I 00.000,-Rp. 15.000,-

(I) Saat retribusi terutang adalah pada saat diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. (2) Bentuk dan isi SKRD sebagaimana dimaksud pada ayat (!) Pasal ini akan ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

BABIX TATA CARA PEMUNGUTAN

Pasal I! (I) Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan. (2) Retribusi dipungut dengan rnenggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

BABX TA TA CARA PEMBA Y ARAN

Pasal 12 Retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus.

Page 66: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Pasal l3 Sctiap orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan usaha angkutan taksi dan kcodaraan sewa yang memanfaatkan fasilitas parkir di tepi jalan umum, pcmbayaran retribusinya dapa:t dilakukan secara berlangganan.

BABXl SANKS! ADMlNlSTRASI

Pasal 14 Dalam hal Wajib R_etribusi yang membayar rctribusi secara berlangganan sebagaimana din1aksud dalam Pasal 13 Peraturan Daerah ini, tidak membayar tcpat pada \vaktunya atau kurang 1nen1bayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua pcrsen) setiap bulan dari retrlbusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.

BAB XII PENGURANGAN, KERlNGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 15 (l) Walikota dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pernbebasan rctribusi kcpada \Vajib Retribusi yang

membayar rctribusi. (2) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (I)

Pasal ini, akan ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

BABXlll KADALUW ARSA PENAGIHAN

Pasal 16 (I) Hak untuk melakukan penagihan retribusi kepada Wajib Retribusi yang mernbayar retribusi secara berlangganan,

kadalu\varsa setelah melarnpaui jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecuali apabila Wajib Retribusi itersebut melakukan tindak pidana dibidang retribusi.

(2) Kadaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) Pasal ini, tertangguhkan apabila: a. diterbitkan surat teguran, atau b. ada pengakuan utang retribusi dari Wajib Retribusi baik langsung rnaupun tidak langsung.

BAB XIV KETENTUAN PIDANA

Pasal 17 (1) Wajib Retribusi yang, tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana

kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling tinggi Rp. 2.000.000,- (duajuta rupiah). (2) Pengenaan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (I) Pasal ini, tidak mengurangi kewajiban Wajib Retribusi

untuk membayar retribusinya. (3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (I) Pasal ini, adalah pelanggaran.

BAB XV PENYIDIKAN

Pasal 18 Selain oleh Penyidik Umum, Penyidikan atas tindak pidana sebagai1nana dimak:;ud dalarn Pasal 17 Peraturan Daerah ini, dilaksanakan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan Pemerintah Daerah.

Pasal 19 Dalam melaksanakan tugas penyidikan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Peraturan Daerah ini, berwenang: a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana; b. meneliti, mencari dan mengurnpulkan keterangan mengenai orang pribadi at.au badan tentang kebenaran perbuatan

yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana: c. meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau badan sehuhungan dengan tindak pidana; d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana; e. meiakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain,

serta meiakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut; f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana; g. menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau terr1pat pada saat pemeriksaan sedang

berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e Pasal ini;

h. mengambiJ sidik jari dan mcn1otret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana;

Page 67: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Pasal 7 ayat (I)

ayat (2) dan ayat (3) Pasal 8 ayat (I) dan ayat (2)

ayat (3)

ayat (4) dan ayat (5) Pasal 9 dan Pasal 1 O

ayat (2) Pasal 12 Pasal 13

Pasal 14 s/d Pasal 23

Yang dimaksud dengan akti vitas ekonomi masyarakat sehari-hari adalah akiivitas yang mcmpengaruhi nilai lahan pada kawasan ini dan menentukan tingkat pcrmintaan parkir schingga pada masing-masing tingkatan kawasan tersebut dapat diukur sebag,ai dacrah pusat bisnis yang potcnsial atau kurang potcnsial. Cukup jelas. Cukup Jclas. Pembedaan kawasan dcngan mcmpcrhatikan a. Rencaha tata ruang kota; b. Keselamatan dan kelancaran Jain 1intas; c. Penataan dan kclcstarian lingkungan; d. Ken1udahan bagi pengguna tempat parkir. Cukup jelas. Yang dimaksud dengan tidak dapat diborongkan, adalah bahwa scluruh proses kcgiatan pen1ungutan rc.tribusi tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga. Namun, dalam pengertian ini bukan berarti bahwa Pemerintah Daerah tidak boleh bekerjasama dcngan pihak ketiga. Kegiatan pemungutan retribusi yang tidak dapat dikerjasarnakain dengan pihak ketiga adalah kegiatan perhitungah besarnya retribusi terutang, pengawasan penyetoran retribusi dan penagihan retribusi.

Cukup jelas. Cukup jelas. Maksud dari kendaraan sewa adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang uinum yang 1nelayani angkutan dari pintu kc pintu, dcngan atau tanpa pengemudi., dalam wilayah operasi yang tidak terbatas. Cukup jelas.

Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 27 Juli 2002

WALIKOTA YOGYAKARTA

ttd

I-I.HERRY ZUDIANTO

Disetujui oleh Dewah Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta dengan Keputusan DPRD

Nomor 42 /KI DPRD / 2002 Taggall 27 Juli 2002

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Y ogyakarta Nomor 2 Seri B Tanggal 30 Juli 2002

SEKRETARISDAERAHKOTA YOGYAKARTA

ltd

DRS. HARULAKSONO Pembina Utama Muda

NJP. 490013927

Page 68: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Menimbang

Mengingat

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA YOGY AKARTA

NOMOR 17 T AHUN 2002

TENT ANG

PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA

a. bahwa Peraturan Dae rah Kotamadya Dae rah Tingkat II Yogyakarta Nomor I 0 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Perparkiran di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta sudah tidak scsuai lagi dengan perkembangan Kota Yogyakarta, maka pcrlu dicabut dan diganti;

b. bahwa untuk maksud terscbut di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

I. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembenlukan Dacrah-daerah Kata Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah,Jawa Barat dan Dalam Dacrah Istimewa Yogyakarta;

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumcn;

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah:in Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tenta:ng Kendaraan dan Pcngemudi;

9. Peraturan Pen1erintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dan1pak Lingkungan;

10. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyaks.rta Nomor 2 Tahun 1988 tentang Penyidik Pega,vai Negeri Sipil di Lin{!,kungan Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta;

11. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor l Tahun 1992 tentang Yogyakarta Berhati Nyaman;

12. Pcraturan Daerah Kata Yogyakarta Nomor 13 Tahun 2000 tentang Kewenangan Dae rah.

Page 69: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Memperhatikan

Mcnetapkan

I. Keputusan Mcntcri Perhubungan Nomor KM 65 Tahun 1993 tentang Fasilitas Pcndukung Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

2. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor K~1 66 Tahun 1993 tentang Fasilitas Parkir Untuk Umum~

3. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 73 Tahun 1993 tentang KenJaraan dan Perlengkapannya;

4. Keputusan Mentcri Perhubungan Nomor 4 Tahun 1994 tentang Tata Cara Parkir Kendaraan Bermotor di Jalan.

5. Keputusan Mentcri Perhubungan Nomor 73 Tahun 1999 tentang Pcdoman Penyelenggaraan Perparkiran di Daerah;

6. Kcputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 21 Tahun 2001 tentang Bentuk Produk-produk Hukum Daerah.

Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKJLAN RAKYATDAERAH KOTA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN

PERA TURAN DAERAH KOT A PENYELENGGARAAN PERP ARKIRAN

BAB! KETENTUAN UMUM

Pasal 1

YOGYAKARTA TENTANG

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

a. Daerah adalah Daerah Kata Yogyakarta;

b. Pemerintah Dacrah adalah Pemerintah Kota Yogyakarta;

c. Walikota ialah Walikota Yogyakarta;

d. Pcraturan Daerah adalah Peraturan Dacrah Kata Yogyakarta;

e. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditcr, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bcntuk apapun, finna, kongsi, koperasi. dana pensiun, persekutuan, perkun1pulan, yayasan, alau organisasi yang sejenis lembaga, bentuk usaha dan bentuk badan usaha Jainnya;

f. Kendaraan adalah suatu a lat yang dapat bergerak di jalan terdiri dari kendaraan be1motor maupun tidak bennotor;

g. Parkfr adalah keadaan tidak bergerak atau kendaraan yang tidak bersifat sementara;

h. Tempat parkir adalah tempat pemberhentian kendaman di lokasi yang ditentukan, yaitu di tepi jalan umum atau di badanjalan dan fasilitas parkir untuk umum atau tern pat parkir di luar badan jalan yang meliputi Tempat Khusus Parkir, tempat parkir tidak tetap. tempat penitipan kc:ndaraan dan garasi kendaraan yang memungut biaya tertentu;

Page 70: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

i. Tempal Parkir di Tepi Jalan Umum adalah tempat yang berada di tepi jalan umnm tertentu dan lelah ditctapkan oleh Walikota sebagai tcmpat parkir kendaraan;

j. Tempat Khusus Parkir adalah tempat pemberhcntian kendaraan yang sccara khusus dimiliki Pemcrintah Dacrah, orang pribadi atan badan yang meliputi gedung parkir, taman parkir dan pclataran.

k. Tempat Parkir Tidak Tctap adalah parkir yang dilaksanakan pada tempat dan wak!u yang lidak !clap;

I. Petugas Parkir ialah orang yang dipekerjakan oleh Penyelenggara Tcmpat Parkir :;cbagai tukang parkir pada Tempat Khusus Parkir;

nl. Juru Parkir ia!ah orang yang ditug1:1skan pada tcmpat parkir di tcpijalan umum_

BAB II

PENYELENGGARAAN TEMPAT PARKIR

Pasal 2

( J) Pcmerintah Daernh n1empunyai tugas, kew;1jiban dan tanggung-jawab dalam pcnyclenggaraan tcmpat parkir scbagai kcgiatan pclayanan umum.

(2) Pcnyclcnggaraan tcmpat parkir sebagaimana dimaksud pada ayat (I) Pasa! ini, dapat dilakukan oleh pihak swasta dengan izin \Valikota.

BAB Ill KAWASAN DAN LOKASI PARKIR

Pasal 3

(I) Pcnetapan kawasan dan lokasi ten1pat parkir dengan 1nemperhatikan: a.Rencana tat.a ruang kota; b.Keselamatan dan kelancaran lalu lintas; c.Pcnataan dan kelestarian lingkungan; d.Kemudahan bagi pengguna tempat parkir.

(2) Lokasi tempat parkir dibedakan mcnjadi: a.Tempat parkir di tepijalan umum; b.Tempat khusus parkir; c.TempatMtempat tertentu yang digunakan sebagai tcmpat parkir tidak tetap.

(3} Tempat khusus parkir scbagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufb Pasal ini dibagi menjadi: a.Tempat khusus parkir yang dimiliki oleh Pemerintah Dacrah; b.Tempat khusus parkir yang dimiliki oleh orang pribadi alau badan.

BAB JV PENYELENGGARAAN TEMP AT PARKIR DI TEP! JALAN UMUVI

Pasal 4

(I) Lokasi tcmpat parkir di tepi jalan umun1 ditelapkan dengan Keputusan Walikota.

(2) Walikota atau Pejabat yang ditunjuk, menugaskan Juru Parkir dengan Surat Tugas.

Page 71: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

(3) Juru Parkir sebagaimana dimaksud pada ayat (2} Pasal ini, bertanggungjawab kepada Walikota atau Pejabat yang ditunjuk dan tidak boleh mengalihkan tuga!; dan tanggungjawabnya. kcpada pihak lain.

(4) Setiap orang dilarn.ng melaksanakan kcgiatan scbagaimana tugas Juru Parkir, tanpa Surat Tugas dari Walikota atau Pcjabat yang ditunjuk.

(5) Untuk mengelola parkir di tepi jalan umum, Walikota atau Pejabat yang di!unjuk dapat bekerja sanm di!ngan pihak ketiga, baik orang pribadi n1aupun badan.

Pasal 5

Juru Parkir wajib: a. Menggunakan pakaian scragam, tanda pengcnal serta pcrlcngkapan lainnya yang ditetapkan oleh

Walikota;

b. Menjaga kcamanan dan ketertiban tempat parkir, serta bcrtanggung jawab atas kcamanan kendaraan beserta perlengkapannya;

c. Menjaga kebersihan, keindahan dan kenyamanan lingkungan parkir;

d. Menycrahkan karcis parkir sebagai tanda bukti untuk seliap kali parkir dan 1nemungut retribusi sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

e. Menggunakan karcis parkir yang disediakan untuk I (satu) kali parkir;

f. Menyetorkan hasil retribusi sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 6

Juru Parkir berhak atas pcmbagian dari pendapatan retribusi parkir sesuai dengan tcmpat parkir yang menjadi tanggungiawabnya.

Pasal 7

Surat Tugas kcpadajuru parkir sebagaimana dimaksud dalan1 Pasal 4 ayat (2) Peraturan Daerah ini dapat dicabut apabila melanggar Pasal 4 ayat (3) Peraturan Daerah ini, dan melanggar salah satu dari kewajiban juru parkir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan Daerah ini.

BABY

PENYELENGGARAAN TEMP AT KHUSUS PARKIR

Pasal 8

(l)Pembangunan Tempat Khusus Parkir harus memenuhi persyaratan: a. dapat menjamin keselamatan dan kelancaran lalu lintas; b. mud ah dijangkau oleh pengguna jasa; c. apabila berupa gedung parkir, harus memenuhi persyaratan konstruk:>i sesuai peraturan

pcrundang-undangan yang berlaku; d, apabila berupa taman parkir harus memiliki batas-batas tertentu; e. dalam gedung parkir alau taman parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir kendaraan yang

dinyatakan dengan ram bu lalu lintas atau mark a jalan, (2) Tempat Khusus Parkir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dapat dilengkapi bangunan

penunjang yang berupa tempat peristirahatnn pengemudi dan awak kendaraan, tempat ibadah, Kamar mandi!WC, kios, fasilitas kcamanan dan fasilitas kcbersihan.

Page 72: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

(3) Lokasi tempal khusus parkir milik Pemerintah Daerah ditctapkan dengan Kcputusan Walikota.

Pasal 9

Untuk mengelola tcmpat Khusus Parkir milik Pemerintah Dacrah, Walikota atau Pejabat yang ditunjuk dapar bekerja Sama dengan pihak ketiga, baik orang pribadi maupun badan.

Pasal 10

(I) Penyclcnggara Tempal Khusus Parkir milik swasla berhak memungutjasa parkir.

(2) Pernungutan Jasa parkir scbagairnana dimaksud pada ayat (I) Pasal ini tidak bolch melebihi 2 (dua) kali dari tariffretribusi tempat khusus parkir milik Pemerintah Daerah.

Pa<;al 11

(I} Pengclola Tcmpat Khusus Parkir wajib: a. Bcrtanggung jawab atas Segala kcgiatan yang berkaitan dengan pcnyelenggaraan tempat parkir,

tennasuk kebcrsihan, keanaman dan kctcrtiban tcmpat parkir:

b. Bertanggungjawab alas kcan1anan kcndaraan bcscrta pcrlengkapannya;

c. Memenuhi kewajiban atas pungutan Negara dan pungutan Daerah.

(2) lzin pengclolaan ten1pat khusus parkir dapat dicabut apabila pengelola tidak me:menuhi kcwajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (I) Pasal ini.

Pasal 12

Pengelola Tcmpat Khusus Parkir dapat mempekerjakan pctugas parkir.

Pasal 13

Pe!ugas Parkir wajib: a. Menggunakan pakaian seragam, tanda pengcnal serta perlengkapan lainnya;

b. Menjaga keamanan dan ketertiban tempat parkir, serta bertanggung jawab atas kcamanan kendaraan beserta perlengkapannya;

c. Menjaga kebersihan, keindahan dan kenyamanan lingkungan parkir serta menyediakan tempat sampah;

d. Menycrahkan karcis parkir sebagai tanda bukti untuk setiap kali parkir dan rnemungut retribusi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 14

Pengelola Tempat Khusus Parkir men1buat tata tcrtib yang berlaku di dalam Tempat Khusus Parkir, untuk diketahui oleh pcmakai jasa sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalan1 peraturanperundang­undangan yang berlaku.

Page 73: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

BAB VIII

BAGI HASH, PENDAPATAN PARKIR

Pasal 20

{I) Bagi hasil untuk parkir di tepi jalan umum didasarkan pada Kategori Putensi parkir.

(2) Juru Parkir berhak mendapatkan bagian 40% (empat puluh persen) untuk kntegori potensi I, 45% (empat puluh lima persen) untuk katcgori Potcnsi II dan 50% (lima puluh persen) untuk katcgori Potensi 111 dari hasil retribusi.

{3) Pcnetapan Kategori Potcnsi Parkir akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Walikota.

(4) Orang atau badan yang mengelola Tempat Khusus Parkir milik Pemerintah Daerah berhak mendapatkan 40% (empat puluh pcrsen) dari hasil rctribusi.

{5) Orang atau badan yang mengelola Tcmpat Parkir tidak tetap yang mcnggunakan fasilitas milik Pemerintah Dae rah berhak mcndapatkan 40% ( empat puluh pcrsen) dari has ii retribusi.

BABIX TATA TERTIB PARKIR

Pasal 21

( l) Setiap penggunajasa tempat parkir wajib: a. Mematuhi semua tanda·tanda parkir dan atau pctunjuk yang ada~

b. Mcminta karcis parkir sebagai tanda bukti dan menyerahkan kembali serla membayar jasa/rctribusi setelah selesai parkir kepada pctugas parkir/juru parkir;

c. Mengunci kendaraan yang diparkir.

(2) Setiap pen1ilik dan atau pcngemudi kendaraan dilarang memarkir kendaraan di badanjalan yang tidak ditetapkan oleh Walikota atau Pcjabat yang ditunjuk sebagai tempat parkir;

(3) Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang dapat merusak atau membuat tidak berfungsinya tempat parkir.

Pasal 22

(I) Setiap pemilik dan atau pcngemudi kendaraan roda empat atau lebih dilarang memarkir kendaraan di badanjalan yang mengubah fungsijalan sebagai garasi.

(2) Pengecualian ketentuan sebagaimana dinmksud pada ayat (I) Pasal ini, Walikota dapat mcmberikan izin dengan pcrtimbangan tertentu.

Pasal 23

(I) Untuk ketertiban dan kelancaran lalu Hntas, pelanggaran atas ketcntuan Pasal 21 ayat (I) hurufa, ayat (3) dan pasal 22 ayat ( l) Peraturan Daerah ini dapat diambil tindakan penertiban dengan memindahkan kendaraan kc suatu tempat yang ditetapkan oleh Walikota dcngan mobil derek atau dcngan cara dan sarana lain yang memungkinkan.

(2) Biaya pcn1indahan dan segala sesuatu kerusakan yang diakibatkan pelaksanaan pcmindahan menjadi beban pemilik kendaraan.

Page 74: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

j. menghcntikan penyidikan sctclah mendapat petunjuk dari penyidik POLRI bahwa tidak terdapat cukup bukti atau pcristiwa tcrsebut bukan merupakan tindak pidana dan sclaajutnya melalui pcnyidik POLRI mcmbcritahukan ha! tcrsehut kepada pcnuntut umum, tersangka atau keluarganya;

k. melakukan tindakan lain yang pcrlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana, menurut hokum yang dapat dipcrtanggungjawabkan.

BABXll PENGAWASAN

Pasal 27

Pengawasan pelaksanaan Peraturan Daerah ini menjadi wewenang Walikota atau Pejabat yang ditunjuk.

BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 28

Peraturan Daerah ini dilaksanakan secara cfektifselambat-lambatnya 6 (cnam) bulan sejak diundangkan.

BAB XI\. KETENTUAN PENUTUP

Pasal 29

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Dacrah ini sepanjang mengenai teknis pclaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Walikota.

Pasat 30

Dengan berlakunya Peraturan Dacrah ini maka Pcraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 10 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Perparkiran Di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal 31

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar supaya sctiap orang dapat nlengetahuinya, memerintahkan pcngundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daemh.

Ditctapkan di Yogyakarta pada tanggal 27 Juli 2002

WALIKOTA YOGYAKARTA

ttd

H. HERRY ZUDIANTO

Page 75: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

PR£S10£N R-£PUBUK 11JDON£.S!/,

PERA T\JRAN PEMFRINTAH RFP\JBI JK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2(XJI

TENT ANG RETRIB\JSI DAERAH

PRESIDEN REP\JBLIK INDONESIA

bah\va untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (3), Pasal 22, dan Pasal 33 Undang-undang Notnor l 8 Menimbang Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan I~ctribusi Daerah scbagain1ana telah diubah dcngan Undang-undang

No1nor 34 TahW1 2000, dipandang periu mcnetapkan Peratura'1 Pemcrintah tcntang Iletribusi Daerah~

Mcngingat

1. PasaI 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar I945 scbagaimana teiah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Da·erah dan Rctribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun l 997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) scbagaimana teiah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lcmbaran Negara Nomor 4048);

3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lcmbaran Negara Rcpublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pcmerintah Pusat dan Dacrah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848).

MEMUTUSKAN

Menetapkan PERA TURAN PEMERINT AH TENT ANG RETRIBUSI DAERAH

BAB!

l.

2.

KETENTUAN UMUM Pasal l

Dalam Pcraturan Pt,'Il1erintah ini yang dimaksud dengan:

1. Rctribusi Daerah, yang selanjutnya discbut Rctribusi, adalah pungutan Daerah scbagai pembayaran atas jasa atau pe1nberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pen1erintah Dacrah untuk kepentingan orang pribadi atau badan;

2. Golongan Retribusi adalah pengclompokan retribusi yang meliputi Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, dan Retribusi Perizinan Tertentu;

3. Retribusi Jasa U1num adalah retribusi at.asjasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfoatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan;

4. Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi alas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasamya dapat pula disediakan oleh sektor swasta;

5. Retribusi Perizinan Tertentu adalah retribusi alas kegiatan tcrtentu Pemerintah Daerah dalarn rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dilnaksudkan untuk pe1nbinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alarn, barang, prasarana, sarana, at.au fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan n1enjaga kelestarian lingkungan.

BAB II Retribusi JASA UMUM

Pasal 2

Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan Pcmerintah Daerah tmtuk

tujuan kepentingan dan kemanfaatan umtm1 serta dapat dinik1nati: oleh orang pribadi atau badan Jenis-jenis Retribui Jasa Umum adalah:

a. Rctribusi Pclayanan Kcsehatan

b. Retribusi Pelayanan Pcrsarnpahan/ Kcbersihan

Page 76: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

t- \:(€t,riv .. ::;; ()('(\l)<'.fot"lh<.1:1 l!,\n>..J<-, CCl:..<l4< \<o.l'"W ~ \\'ndud,o~t &,.:i.r.. A'<.~ Co..W-.\e\(\. 'i: l{n.

d. Rctribusi J>e)ayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat; e. Retribusi PelaywJall Parkir di Tepi Jalan Umu1n; f. Retribusi Pclayanan Pasar, g. Retribusi Pengujian Kendaraan I3ennotor; h. Retribusi Pen1criksaan Alut Pemadam Kcbakaran~ i. l{ctribusi Penggantian Biaya Cctak Peta; j. Retribusi Pcngujian Kapal Pcrikanan.

3. Subjck Retribusi Jasa Umun1 adalah orang pribadi atau badan yang n1cnggunakan/1ncnik1nati pclayanan jasa u1nun1 yang bcrsangkutan.

l . Objek Rctribusi Jasa lJsaha adalah pelayanan yang discdiakan oleh Pcmcrintah f)acrah dcngan 1nenganut prinsip ko1ncrsi<1L

2. Jcnis-jcnis Rctribusi Jasa Usaha adalah: a. Rctribu-;i Pctnakaian Kckayaan I)acrah; h. R.etribusi Pasar Cirosir dan/atau Pc'Iiokoan; c. RetribtL<;i Tcn1pat Pclelringan; d. Rctrihusi Tcnninal; e. Retribusi Te1npat Khusus Parkir: f. Retribusi Ten1pat l'enginapan/Pcsanggrahan/Villa: g. RctribtL.;;i Penycdotan Kakus; h. RctriblL<>i H.unu:ih Potong I--Je\van; i. Rctribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal~ j. H.ctribusi Ten1pat R.ckreasi <lan Olah Raga; k. J~ctribusi Pcnycbcrangan di Atas Air; l. Rctribusi Pcngolahan Lin1bah Caic 111. Rctribusi Penjualan Produksi lJsaha Dacrah.

3. Subjek H.ctribusi Jasa lJsaha adalah orang pribadi atau ba<lan yang n1cnggunakan/1ncnik111ati pelayanan jasa usaha yang bcrsangkutan.

Bi\13 JV REHUBUSI PERIZINAN n:RTENHJ

Pasal 4

l. O~jek R.etribusi Perizinan Tcrtcntu adalah kcgiatan tertentu Pe1ncrintah f)acrah <lahun rangka pemberim1 izin kepada orang pribadi atau badan yang di111aksudkan untuk pc1nbinaan, pengaturan, pcngen<lalian dan penga\vasan atas kcgiatan pe1nanlllatan ruang, penggunaan stunbcr daya ala111, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertcntu guna mclin<lungi kepcntlngan un1um dan 1nenjaga kelestarian lingkungan.

2. Jenis-jenis Retribusi Perizinan Tertentu adalah: a. Retrihusi Izin Mcndirikan l3angunan; b. Retribusi Izin Ternpat PenjuaJan Mlnurnan Bera1kohol~ c. Rctribusi Izin Gangguan~ d. H .. etribusi Izin Trayek.

3. Subjek Rctribusi Perizinan 'fertentu adalah orang pribadi atau badan yang 1nen1peroleh izin lertentu dari Pe1nerintah Dacrah.

Bi\13 V .!ENIS DAN RINCIAN RETRIBUSI

Pasal 5

l. Jcnis Rctribusi Jasa Un1um dan H.etribusi Perizinan Tertentu scbagaiinana dirnaksud dala1n Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 4 ayat (2), untuk Daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota ditetapkan sesuai dcngan kewenangan 1nasing-n1asing Daerah sebagailnana diatur dengan peraturan perundang­undangan yang berlaku.

2. Jenis Retribusi Jasa Usaha scbagairnana dimaksud da1arn Pasal 3 ayat (2), untuk Daerah Propinsi dan Daerah Kabupatcn/Kota ditctapkan scsuai dcngan jasa/pelayanan yang dibcrikan oleh masing-rnasing Dacrah.

3. Rincian dari tna'ling-1nasing jenis retribtL<>i diatur dalan1 Pcraturan J)aerah yang bersangkutan.

BAB VI RE1RIBUSI LAIN-Li\JN

Pasal 6

Sclain icnis retribusi vanl! ditctankan d,1la1n Pffafurnn Peme:rinh1h in1 rlPnnnn PAr<>tnr<>n ll<>Arn"h .-lnn<>l

Page 77: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

<litt.::lapkan jcnis rotribusi lainnya scsuai kriteria yang ditctapkan dalam Undang-undang.

hAB VII PENGHITUNGAN DAN PELAKSANAAN

PEMUNGUTAN RETR!BUSI Fclsal 7

13csamya retribusi yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa atau perizinan tertentu <lihitung dcngan cara mcngalikan tarif rctribusi dcngan tingkat pcnggunaan jasa.

Pasal 8

Prinsip dan sasaran dalam penctapan tarif rctribusi jasa tnTium didasarkan pada kcbijaksanaan f)r~erah dcngan n1en1perhatikan biaya pcnyediaan jasa yang bcrsangkutan, kcmampuan masyarakat, dan aspck kca<li1an.

Pasal 9

Prinsip dan sasaran dala1n penctapan besarnya tarif R.etribusi Jasa Usaha didasarkan pa<la tujuan untuk mernperoleh keuntungan yang layak sebagain1ana kcuntWlgan yang pantas ditcri1na oleh pcngusaha s\vasta sejenis yan~ beropcrasi secara cfisien dan bcrorientasi pada harga pasar.

Pusal 10

Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarifRetribusi Perizinan Tertentu didasarkan pada tujuan untuk tnenutup sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pcmberian izin yang bersangkutan.

Pasal 11

Tarif retribusi ditinjau kembali paling lama 5 (lima) tahun sekali.

Pasal 12

Tata cam pelaksanaan pemungutan retribusi ditctapkan oleh Kepala Dacrah.

Pasal 13

1. Sebagian penerimaan dari retribusi digllllak:an untuk me1nbiayai kegiatan yang berkaitan dengan retribusi tersebut oleh instansi yang bersangkutan.

2. Ketentuan lcbih lanjut mengenai penggunaan pcncrimaan retribusi sebagaiinana di1naksud dalan1 ayat (I) ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

BAB VIII TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG

RETRIBUSI YANG KADALUWARSA Pasal 14

l. Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk mclakukan penagihan sudah kadaluwarsa dapat dihapuskan.

2. Gubernur menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang R_etribusi Daerah Propinsi yang sudah kadaluwarsa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1 )_

3. Bupati/Walikota menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Rctribusi Daerah Kabupaten/Kota yang sudab kadaluwarsa sebagaimana dimaksud dalam ayat (I).

4. Tata cara penghapusan piutang retribusi yang sudah kadaluwarsa diatur dengan Peraturan Daerah.

BABIX BAGI HASIL RETRil3USI KABUPATEN KEPADA DESA

Pasal 15

I. Hasil penerimaanjenis retribusi tertentu Daerah Kabupaten sebagian diperuntukkan kepada Desa. 2. Bagian Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (I) ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Daerah

Kabupaten dengan memperhatikan aspek keterlibatan Desa dalam penyediaan layanan tersebut 3. Penggunaan bagian Desa sebagaimana dimakm1d dalam ayat (I) ditetapkan sepenubnya oleh Desa.

BABX PERATURAN DAERAH TENTANG RE1Ril3USI DAERAH

Bagian Pertama Pengundangan Peraturan Daerah

Pasal 16

Peraturan Daerah tentang Retribusi diundangkan dalarn Lembaran Daerah yang bersangkutan.

Bagian Kedua Pengawasan Peraturan Daerah

Pasal 17

Page 78: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Susunan Organisasi Sadan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Yogyakarta

I I

Bag.Ian Bidang Tata Usaha Anggaran

I I

Sub Bidang Sub Bugian Pcrencanaan

Umum ~

Anggaran

Sub I3agian Sub Bidang Kcuangan ~ Otorisasi

Angganm

Sub Bagian Sub Hidang Pcrcncanuan Pengcndalian dan Evaluasi

~

Anggaran

-

-

-

KEPALA BADAN J

I

Bidang Bi dang Pcrbcndahara an Akuntansi dan

' lanja

Sub Bidang Pcngclolaan Be

Pegan·ai

' la1tja

al

Sub Biiliint:, Penge!o!aan Be

Non Peg:nv

-

-

Pclaporn.n

I

Sub Hidang Akuntansi

Sub Bidang Vetifikasi

Sub Bidang Pembiayaan

~

r-

r-

Kelo1npok Jabaran

Fungsiona!

Page 79: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Perhubungan l<ota Yogyakarta

KEPALA D!NAS J I I I I

Bagi an Bi dang Bidang Lalu Lintas Unit Pclaksana Kelompok Tata Usaha Tcknik Sarona Angl-utan dan Tcknis Jabatan

Prasarana dan Pengcndalian Fungsional I Bimbingan Opcrnsional

Kesclamatan I

Sub Bagian I

Umum - Seksi Manajemcn Sub Tcknik dan Rekayasa Lalu

Sarana Prasarana ~ Lintas -

Sub Bagian Kcuangan,

Seksi Perencanaan -

dan Evaluasi Sub Bin1bingan Angkutan -

Kcsclamatan ~

Scksi Pengcndalian Operasional -

R4

Page 80: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

No

~-

1 2

3

4

5

6

7

8

9

IO

DATA YANG DIOLAH

Realisasi Penerimaan Retribusi Daemh dan PAD Kota Yogyakarta

Tahun Anggaran 1997 s/d 2006

Tahun Penerimaan PAD Penerimaan Anggaran Retribusi Daerah

--··-~·-----·'"- - -~

1997 19.972.896.000 7,226.730.000 . -----···-

1998 22.356.947.000 7,157.370.000

1999 24. 790. I 28.000 7,978.500.000

2000 22.452. 952.000 7,126.580.000

2001 40.352.593.000 I 1,773.900.000

2002 56.377.460.000 14, l 93.460.000 ---- -----~ ..

2003 68.62 I .563.000 16,093.220.000

2004 79.91 J.419.000 18,995.050.000

2005 89.196.417.000 22,797.440.000

2006 96.55 I. 927.000 24,704. 780.000

(Sumber data: BPKD Kata Yogyakarta, diolah)

Target dan Realisasi Pendapatan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Um um

l'ahun A.nggaran 1997 s/d 2006

No Tahun Anggaran Realisasi I % '

1 1997 530, 766,500 553,467',600 104%

2 1998 551,016,500 557,541,800 101%

3 1999 506,702,720 515,091, 100 102%

4 2000 396,870,350 414,312:, 150 104%

5 2001 549,222,400 581,837', 700 106%

6 2002 645,000,000 586,297',630 91%

7 2003 1, 125, 000, 000 636,886,940 57%

8 2004 1, 125, 000, 000 915,936,400 81% ----9 2005 1,160,000,000 1,298,359,500 112%

10 2006 1,510,000,000 1,318,711,500 87% Sumber data: Dinas Perhubungan Kata Yogyakarta

Page 81: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS l3

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval

Std. Std. Error of the Difference Sig. Mean Deviation Mean lower Unner t df (2-tailedl

Pair 1 X1 -X2 -426788124.0 81389167.308 170562429.7 -900345347.2 4f)769099.2 -2.502 4 .0£7

Page 82: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

d.f

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

40

60

120

x

!0,250

1,000

0,816

0,765

0,741

0,727

0,718

0,711

0,706

0,703

0,700

0,697

0,695

0,694

0,691

0,691

0,690

0,689

0,688

0,688

0,687

0,686

0,686

0,685

0,685

0,684

0,684

0,684

0,683

0,683

0,683

0,681

0,379

0,677

0,674

to.100

3,078

1,886

1,638

1,533

1,476

1,44

1,415

1,397

1,383

1,372

1,363

1,356

1,350

1,345

1,341

1,337

1,333

1,330

1,328

1,325

1,323

1,321

1,319

1,318

1,316

1,315

1,314

1,313

1,311

1,310

1,303

1,296

1,289

1,282

TABEL DISTRIBUSI t

OtJJNTUK DUA ARAH

to.oso

6,314

2,92

2,353

2,132

2,015

1,943

1,895

1,86

1,833

1,812

1,796

1,782

1,771

1,761

1,753

1,746

1,740

1,734

1,729

1,725

1,721

1,717

1,714

1,711

1,708

1,706

1,703

. 1,701

1,699

1,697

1,684

1,671

1,658

1,645

!0,025 .

12,706

4,303

3,182

2,776

2,571

2,447

2,365

2,306

2,262

2,282

2,201

2,179

2,160

2,145

2, 131

2,120

2, 110

2, 101

2,093

2,086

2,080

2,074

2,069v

2,064

2,060

2,056

2,052

2,048

2,045

2,042

2,021

2,000

1,980

1,96

to,010

31,8:~1

6,965

4,541

0,747

3,3e5

3,143

2.8~!6

2,821

2, 7fi4

2,718

2,6H1

2,6fi0

2,6~~4

2,602

2,5!33

2,5Ei7

2,552

2,5:39

2,5~'.8

2,518

2,508

2,500

2,492

2,485

2,479

2,473

2,467

2,462

2,457

2,423

2,390

2,358

2,326

to.oos

63,657

9,925

5,841

4,604

4,032

3,707

3,499

:3,355

3,250

3,169

3,106

2,055

3,012

2,977

2,947

2,921

2,898

2,878

2,861

2,845

2,831

2,819

2,817

2,797

2,787

2,779

2,771

2,763

2,756

2,750

2,704

2,660

2,617

2,576

d.f

1

2

4

5

G

" ~··

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

40

60

120

x

Page 83: ANALISIS RETRIBUSI PARK.IR DI TEPI JALAN UMUM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21411/1/HARUM... · Pengurus Komda LDK Fakultas Ekonomi dan Ilmu ... Pengurus Organisasi

)ada

onden

1ntuan

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DINAS PERIZINAN JI. Kenart No. 56 Yogyakarta 55165 Telepon 514448, 515865, 515866, 56268:!

EMAIL : [email protected] EMAIL INTRANET: [email protected]

SURAT IZIN

NOMOR : 07012080

aui/u Surat izin I Rekomendasi dari Gubernur Kepala Daerah lstimewa Yogyakarta

Namer : 070/6095 Tanggal :0811112007

1. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor17Tahun 2005tentang Pembentukan Susunan Organi:sasi dan Tata Kerja Dinas Perizinan Kota Yogyakarta ;

2. Peraturan Walikota Yogyakarta Namer 187 Tahun 2005 tentang Penjabaran Fungsl den Tugas Dlnas Perlzlnan Kata Yagyakarta;

3. Peraturan Walikata Yagyakarta Namer 09 Tahun 2007 tentang Pelairanan Perlzlnan pada Pemerlntah Kata Yogyakarta;

4. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 14 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Wallkota Yagyakarta Nomor 187 tahun 2005 tontang Penjaboran Fungsl dan Tugos Din•• Perlzlnan Kola Yogyakarta;

5. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemberia,n lzln Penelitian, Praldek Kerja Lapangan dan Kuliah Kerja Nyata di Wllayah Kata Yogyakurta;

6. Keputusan Gubernur Daerah lstlmewa Yogyakarta Namer. 38/1.212004 tentang Pemberlan izln/Rekomendasl Penelltlan/Pendataan/Survel/KKN/PKL di Daerah lstlmewa Yogyakarta.

Nama : HARUMSUUSTYANINGSIH NOMHS/NIM :103082029457 Pekerjaan : Mahasiswa Fak. EKISOS. UIN Syarlf Hidayatullah Jk. Alamat : JI. Medan Merdeka Selatan 8-9 Jakarta Penanggungjawab : Dr. Abdul Hamid, MS

Keperluan Melakukan Penelitian dengan judul Proposal: ANALISIS PENGARUH RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM SEBELUM DAN SESUDAH PERDA N0.19 TAHUN 2002 TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Dli~

Kata Yogyakarta 08/1112007 Sampai 08/0212008 Proposal dan Oaftar Pertanyaan 1. Wajib Memberi Laporan hasil Penelitlan kepada Walikota Yogyakarta

(Cq. Dines Perizinan Kata Yogyakarta)

2. Wajib Menjaga Tata tertib dan mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku setempat 3. lzin ini tidak disalahgunakan untuk tujuan tertentu yang dapat mengganggu kestabilan

Pemerintah dan hanya diperlukan untuk keperluan llmiah 4. Surat lzin ini sewaldu-waldu dapat dibatalkan apabila tidak dipenuhinya

ketentuan -ketentuan tersebut dlatas Kemudian diharap para Pejabat Pemerintah setempat dapat memberi

bantuan seperlunya

anda tangan : Yogyakarta : 1311112007

w~~~g~ s~i1~~~GSIH spada: :eta Yogyakarta(sebagal laporan) APEDA Prop. DIV

PKD Kata Yogyakarta

linas Perhubungan Kata Yogyakarta

:PPD Kola Yogyakarta ·-- 1""1....,1"'\ ~-1.-'- ,,._ .. _ ~'- -