Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang

8
Analisis Pusat Pelayanan di Kabupaten Serang dengan Analisis Skalogram dan Indeks Sentralitas Marshall Kabupaten Serang terdiri atas 29 Kecamatan dengan persebaran tiap jumlah fasilitasnya berbeda-beda. Fasilitas yang digunakan dalam menganalisis pusat pelayanan di Kabupaten Serang sebanyak 18 fasilitas diantaranya adalah fasilitas pendidikan yang terdiri atas PAUD, TK & sederajat, SD sederajat, SMP sederajat, SMA sederajat, SMK Sederajat, dan Perguruan Tinggi/Akademi serta Lembaga Keterampilan. Fasilitas Kesehatan yang terdiri atas Rumah Sakit, Puskesmas, Apotik, Klinik, dan Balai Pengobatan. Fasilitas perniagaan yang terdiri atas Hotel, Cottage, Restoran, dan Pasar. Serta fasilitas peribadatan (masjid dan mushola). Tabel 1. Tabel Jenis Fasilitas di Kabupaten Serang

Transcript of Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang

Page 1: Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang

Analisis Pusat Pelayanan di Kabupaten Serang dengan Analisis Skalogram dan Indeks Sentralitas Marshall

Kabupaten Serang terdiri atas 29 Kecamatan dengan persebaran tiap jumlah fasilitasnya berbeda-beda. Fasilitas yang digunakan dalam menganalisis pusat pelayanan di Kabupaten Serang sebanyak 18 fasilitas diantaranya adalah fasilitas pendidikan yang terdiri atas PAUD, TK & sederajat, SD sederajat, SMP sederajat, SMA sederajat, SMK Sederajat, dan Perguruan Tinggi/Akademi serta Lembaga Keterampilan. Fasilitas Kesehatan yang terdiri atas Rumah Sakit, Puskesmas, Apotik, Klinik, dan Balai Pengobatan. Fasilitas perniagaan yang terdiri atas Hotel, Cottage, Restoran, dan Pasar. Serta fasilitas peribadatan (masjid dan mushola).

Tabel 1. Tabel Jenis Fasilitas di Kabupaten Serang

Page 2: Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang

1. Analisis Skalogram Tahap Pertama dari analisis skalogram adalah mengkonversi seluruh fasilitas yang ada ke dalam angka (1) dan fasilitas yang tidak ada ke dalam angka (0), kemudian menjumlahkan seluruh fasilitas berdasarkan baris dan kolom. Setelah itu menentukan total kesalahan (eror), lalu hitung persentasenya. Tahap berikutnya adalah menentukan orde berdasarkan rumus Jumlah Orde = 1 + 3,3 Log n, dengan n adalah jumlah kecamatan. Sebelum menentukan orde, perlu diketahui range untuk masing-masing Orde dangan menggunakan rumus Range = (nilai tertinggi – nilai terendah) / jumlah orde.

Tabel 2. Orde Hirarki Pusat Pelayanan dengan Analisis Skalogram

RANGE 1,85 RANGE 1,85

ORDE 1 15,15 – 17,00 ORDE 4 9,60 – 11,44

ORDE 2 13,30 – 15,14 ORDE 5 7,75 – 9,59

ORDE 3 11,45 – 13,29 ORDE 6 5,90 – 7,74

Berdasarkan hasil analisis Skalogram, setelah datanya diurutkan berdasakan banyaknya fasilitas yang ada maka didapatkan eror (kesalahan) sebesar 43 dengan jumlah total dari fasilitas yang ada sebesar 522. Dengan demikian setelah dilakukan perhitungan COR (coeffisien of reproducibility ) dengan rumus: COR = (jumlah kecamatan x jumlah fasilitas) – jumlah kesalahan x 100% (jumlah kecamatan x jumlah fasilitas) Dengan menggunakan rumus diatas, didapatkan COR sebesar 0.92 yang artinya bahwa analisis skalogram ini dianggap layak untuk menentukan orde pusat permukiman.

Tabel 3. Analisis Skalogram

Page 3: Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang

Dari hasil analisis scalogram, didapatkan kecamatan yang mempunyai orde yang sama, seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. Hierarki Kecamatan hasil analisi Skalogram

Page 4: Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Page 5: Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang

2. Analisis Indeks Sentralitas Marshall (ISM) Dalam melakukan analisis ISM ini dilakukan dengan menggunakan angka jumlah fasilitas yang ada kemudian ditentukan bobot dari masing-masing fasilitas tersebut dengan menggunakan rumus :

𝐶 =𝑡

𝑇

Dimana : C = bobot dari atribut suatu fasilitas t = nilai sentralitas gabungan, dalam hal ini 100 T = jumlah total atribut fasilitas

Tabel 5. Hasil perhitungan bobot tiap sarana

Tahap berikutnya adalah mengalikan frekuensi (F) dengan bobot fasilitas (C). kemudian hasil dari masing-masing fasilitas dijumlahkan untuk mengetahui indeks nilai setiap kecamatan. Untuk menentukan orde dan range masing-masing orde dengan menggunakan rumus Range = (nilai tertinggi – nilai terendah) / jumlah orde.

Tabel 6. Orde Hirarki Pusat Pelayanan dengan Indeks Sentralitas Marshall

Tabel 6. Orde Hirarki Pusat Pelayanan dengan Indeks Sentralitas Marshall

Page 6: Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang

Dari hasil analisis Indeks Sentralitas Marshall, didapatkan kecamatan yang mempunyai orde yang sama, seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. Hierarki Kecamatan Hasil Analisis Indeks Sentralitas Marshall

Page 7: Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang
Page 8: Analisis pusat pelayanan di kabupaten serang

3. KESIMPULAN Dari hasil analisis pusat pelayanan di Kabupaten Serang didapat hal-hal seperti berikut:

1. Kecamatan yang ada di Kabupaten Serang dapat dibagi ke dalam enam orde sesuai dengan ketersediaan sarana pendidikan, sarana kesehatan dan sarana sosial, perdagangan dan jasa.

2. Orde yang tertinggi yaitu orde I berarti Kecamatan tersebut memiliki ketersediaan sarana yang sangat lengkap dengan jumlah yang banyak sementara orde terendah yaitu orde VI berarti Kecamatan tersebut memliki ketersediaan sarana yang sangat kurang dengan jumlah yang minim.

3. Pada hasil Analisis Scalogram ditemukan bahwa:

Empat kecamatan berada pada ORDE I dan hanya 1 kecamatan yang berada pada ORDE VI, hal tersebut dikarenakan kecamatan Lebak Wangi adalah Kecamatan baru.

Dengan menggunakan Analisis skalogram, dapat dilihat bahwa sebaran fasilitas di kabupaten Serang cukup merata.

4. Pada hasil Analisis Indeks Sentralitas Marshall ditemukan bahwa:

Terjadi kesenjangan yang cukup besar antara Kecamatan yang berada di orde I-III dengan Kecamatan yang berada di orde IV-VI, dimana orde I-III

yang berarti Kecamatan tersebut memiliki sarana yang lengkap dengan jumlah yang cukup masing-masing hanya terdiri atas 1 Kecamatan. Sementara orde IV-VI yang berarti Kecamatan tersebut memiliki sarana yang kurang dengan jumlah yang minim, masing-masing terdiri atas 3 Kecamatan, 6 Kecamatan dan 17 Kecamatan. Kesenjangan ini terutama terjadi pada sarana di sektor jasa. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar Kecamatan di Kabupaten Serang masih kurang dalam ketersediaan sarana di sektor jasa.

5. Dari hasil analisis dengan dua metode diatas, didapatkan hasil bahwa

Kecamatan yang menempati orde pertama dalam perhitungan menggunakan Skalogram dan ISM berturut-turut adalah Kecamatan Anyar. Hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh jumlah fasilitas Hotel, Cottage, dan restoran yang banyak berada di Kecamatan Anyer sebagai kawasan wisata. Sedangkan kecamatan yang berada pada orde terakhir (ORDE VI) adalah kecamatan Lebak Wangi yang merupakan kecamatan baru hasil pemekaran pada tahun 2012.