ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu...

76
1 ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN TELKOM SPEEDY DI PT.TELKOM KANCATEL NGAWI Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Di Bidang Manajemen Pemasaran Oleh: Elmi F3207112 PROGAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu...

Page 1: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

1

ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA

PENINGKATAN PENJUALAN TELKOM SPEEDY DI

PT.TELKOM KANCATEL NGAWI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan

Ahli Madya Di Bidang Manajemen Pemasaran

Oleh:

Elmi

F3207112

PROGAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan telekomunikasi di Indonesia sangat di perlukan,

karena memang berperanan penting dalam mewujudkan

Pembangunan. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi jasa

telekomunikasi meningkat dengan cepat untuk itu PT. TELKOM

dituntut harus meningkatkan kualitas pelayanan.

Memasuki Era globalisasi yang semakin meningkat menuntut

adanya perkembangan di segala bidang di iringi meningkatnya

kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, termasuk

kebutuhan yang berhubungan dengan telekomunikasi.Diawali dengan

perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-

bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

tranmisi melalui kabel dan regenerasi yang merupakan aspek

terpenting bagi telegraf.

Perkembangan teknologi telekomunikasi telah mengarah

kepada pemakaian jaringan serta fiber optic yang tidak hanya

berfungsi sebagai media tranmisi antar sentral tapi juga

pengimplementasian sampai pada dengan sisi pelanggan.

Kini teknologi semakin canggih dan perkembangannya sangat

cepat misalnya internet . Telkom juga tak mau kalah Telkom juga

mengeluarkan produk internet, misalnya Telkom NET INSTAN yang

Page 3: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

3

kini berubah menjadi TELKOM SPEEDY yang kecepatannya mencapai

3 MB per Second.

Sepenting dan secanggih apapun teknologi yang ditawarkan

oleh suatu perusahaan tidak akan berguna apabila informasi tersebut

tidak tersampaikan kepada pelanggan. Oleh sebab itu hendaknya

setiap perusahaan membuka diri terhadap tuntutan perubahan serta

berupaya menyusun strategi dan kebijakan yang selaras dengan

perubahan yang dimaksud. Sumber daya manusia merupakan salah

satu strategi yang menjadi perhatian.

Perusahaan yang mampu bersaing adalah perusahaan yang

mempunyai sumber daya yang berkualitas dengan berbasis ilmu

pengetahuan dan memiliki ketrampilan. Manusia adalah sumber daya

yang paling penting dalam usaha suatu perusahaan dalam mencapai

keberhasilan. Sumber daya manusia ini menunjang suatu perusahaan

dengan karya, bakat, kreativitas dan dorongan karyawan yang pada

dasarnya merupakan bagian dari perusahaan yang artinya sebagai

bagian dari perusahaan karyawan secara ikut serta memajukan kinerja

dan memberikan nilai tambah pada perusahaan dalam setiap aspek

dengan kemampuan dan kompetensinya.

PT.Telkom yang merupakan perusahaan penyedia jasa

informasi dan telekomunikasi. Dalam menarik pelanggan PT.Telkom

menerapkan berbagai promosi dan upaya-upaya agar informasi

tersebut dapat tersampaikan kepada pelanggan. Dalam upaya

Page 4: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

4

penyampaian tersebut maka PT.Telkom membutuhkan sumber daya

manusia yang berkualitas.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk

mengamati proses kerja kinerja karyawan divisi speedy pada

PT.Telkom Kancatel Ngawi dalam usaha meningkatkan penjualan

telkom speedy dan menuliskannya dalam bentuk tugas akhir dengan

judul ” ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA

PENINGKATAN PENJUALAN TELKOM SPEEDY DI PT.TELKOM

KANCATEL NGAWI”.

Page 5: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

5

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui beberapa

hal yang berkaitan dengan proses kerja karyawan PT. Telkom

Kancatel Ngawi, sehubungan dengan hal itu maka perumusan dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sistem kerja karyawan divisi speedy dalam upaya

peningkatan penjualan Telkom Speedy?

2. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan karyawan dalam

meningkatkan penjualan Telkom Speedy?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem kerja yang digunakan divisi Speedy di

PT.Telkom Kancatel Ngawi.

2. Untuk mengetahui bagaimana upaya-upaya yang dilakukan

karyawan divisi speedy dalam upaya peningkatan penjualan

Telkom Speedy di PT.Telkom Kancatel Ngawi.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan teori

yang telah diperoleh ke dalam kenyataan yang sebenarnya dan

Page 6: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

6

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Diploma Ekonomi pada

Universitas Sebelas Maret.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber

informasi dan bahan pertimbangan perusahaan PT.Telkom

Kancatel Ngawi dalam menentukan kebijaksanaan diwaktu yang

akan datang khususnya dalam menentukan strategi penjualan yang

akan digunakan.

3. Bagi pembaca

Memberikan informasi kepada masyarakat dan peneliti lain

sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

E. METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan desain kasus yang dilakukan untuk

menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan

masalah.

2. Obyek penelitian

Page 7: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

7

Penelitian dalam rangka penulisan laporan tugas akhir ini

dilaksanakan pada PT.Telkom Kancatel Ngawi yang beralamat di

Jl. Jaksa Agung Suprapto no.3 Ngawi.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

PT.Telkom Kancatel Ngawi yaitu dengan menggambarkan

keadaan perusahaan tersebut, struktur organisasi dan data lain

yang berhubungan dengan jumlah pelanggan dan promosi yang

dilakukan perusahaan.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh buksan dari sumber

asli atau pertama. Data ini bersumber dari buku-buku dan data

perusahaan yang diperoleh lewat internet, dll.

4. Tenik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk memperoleh data-data yang

diperlukan adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan

cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada

pimpinan atau staf karyawan perusahaan.

Page 8: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

8

b. Observasi

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan dan

pencatatan secara langsung mengenai upaya-upaya yang

dilakukan karyawan PT.Telkom Kancatel Ngawi.

c. Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah pengumpulan data dengan cara

mempelajari buku referensi atau dokumen perusahaan yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan data

yang akan digunakan sebagai landasan dalam membahas

kenyataan yang ditemui selama penelitian dan

mempertanggungjawabkan evaluasi dalam pembahasan

masalah.

5. Teknik Pembahasan

Model pembahasan yang akan dilakukan dalam penelitian

laporan tugas akhir ini adalah pembahasan deskriptif kualitatif yaitu

analisis yang menggambarkan keadaan perusahaan dan tidak

memerlukan perhitungan statistik. Pada bagian ini akan dilakukan

analisis terhadap penerapan proses kerja karyawan dalam upaya

peningkatan penjualan Telkom Speedy oleh PT.Telkom Kancatel

Ngawi dalam meningkatkan jumlah pelanggan Telkom Speedy. Hal

Page 9: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

9

ini bisa diketahui dari jumlah pencapaian penjualan berdasarkan

target penjualan yang telah ditentukan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PEMASARAN

Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan

pemasaran, dapat dikemukakan beberapa defenisi sebagai berikut :

Philip Kotler (1994:2) pemasaran adalah kegiatan manusia

yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui

proses pertukaran.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:6) pemasaran adalah

sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu

dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan

orang lain.

Menurut McDaniel,Jr dan Gate (2001:4) mengemukakan

Pemasaran adalah suatu proses merencanakan dan melaksanakan

Page 10: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

10

konsep, pemberian harga, melakukan promosi dan mendistribusikan

ide, gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memenuhi tujuan individu dan oganisasi.

Menurut Swastha (2008:1) mengemukakan pemasaran

adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mndistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar saaran agar dapat

mencapai tujuan organisasi.

Dari defenisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pemasaran sebagai rangkaian penyampaian barang dan jasa dari

produsen kepada konsumen yang berhubungan erat dengan kepuasan

yang akan diperoleh konsumen setelah dia membeli hasil produksi

perusahaan.

Selanjutnya akan dibahas tiga faktor penting yang digunakan

sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swastha, 1996 :19) :

a. Orientasi konsumen

Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi

konsumen ini, maka :

1) Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani

dan dipenuhi.

2) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam

penjualan.

3) Menentukan produk dan program pemasarannya.

Page 11: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

11

4) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur,

menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku

mereka.

5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik,

apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang

murah atau model yang menarik.

b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada

konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus

diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan

dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi

masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu

orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan

pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan

bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta

dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan

konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen

Page 12: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

12

Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk

mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan

bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih

besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah

perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain

disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini,

hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki

yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahan.

B. PENGERTIAN PROMOSI

1. Pengertian

Promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk

yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk

tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para

pendengar (audience) yang sifatnya membujuk.

Ada beberapa pengertian promosi menurut beberapa ahli

diantaranya:

Menurut Lamb, Hair , dan McDaniel (2001:226).Promosi

penjualan adalah kegiatan komunikasi pemasaran, selain dari pada

periklanan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat, dimana

Page 13: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

13

insentif jangka pendek memotivasi konsumen dan anggota saluran

distribusi untuk membeli barang atau jasa dengan segera, baik

dengan harga yang rendah atau dengan menaikkan nilai tambah.

Sasaran promosi penjualan biasanya lebih mempengaruhi

perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian segera adalah

tujuan dari promosi penjualan, terlepas bentuk apapun yang diambil.

Karena itulah, kelihatannya lebih masuk akal ketika merencanakan

suatu kampanye promosi penjualan untuk target pelanggan

sehubungan dengan perilaku umum. Misalnya, apakah konsumen

loyal terhadap produk anda atau terahadap produk pesaing anda?

Apakah konsumen akan berpindah merek guna mencari kesepakatan

yang lebih baik? Apakah konsumen hanya akan membeli produk

paling kurang mahal saja, tidak peduli apapun? Apakah konsumen

membeli setiap produk ketegori produk sama sekali? (Lamb, Hair

McDaniel, 2001:226).

Promosi penjualan mengacu pada setiap insentif yang

digunakan oleh produsen untuk memicu transaksi (pedagang besar

dan ritel) dan/atau konsumen untuk membeli suatu merk serta

mendorong tenaga penjual untuk secara agresif menjualnya.

(Terence A.Shimp 2004:111)

Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan.

Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan

produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk

Page 14: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

14

membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen

atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.

2. Tujuan Promosi

a. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar

potensial

b. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit

c. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan

pelanggan

d. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar

e. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding

produk pesaing

f. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan

yang diinginkan

3. Promotional Mix / Bauran Promosi

Promotional mix merupakan paduan antara berbagai jenis

promosi yang ada yang ada yaitu iklan, promosi penjualan,

hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana

pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk

mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan

membangun hubungan pelanggan (Kotler dan Amstrong

2008:116)

Page 15: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

15

Bauran promosi adalah kombinasi antara periklanan ,

penjualan personal, dan alat promosi lain yang merupakan

program promosi yang paling efektif untuk mencapai sasaran

program pemasaran (Stanton 2006:144)

Kesimpulan dari berbagai pendapat para ahli tersebut

adalah bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai jenis

promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari

kegiatan promo yang dilakukan dapat memberikan hasil yang

maksimal dan membangun hubungan pelanggan. Sebelum

melakukan promosi sebaiknya dilakukan perencanaan matang

yang mencakup bauran promosi sebagai berikut:

a. Periklanan

Merupakan bentuk promosi non pribadi tentang ide barang

dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.keberhasilaln dari

suatu promosi banyak didukung kegiatan periklanan karena

iklan merupakan program kegiatan untuk mempersiapkan

berita. Iklan merupakan salah satu yang paling banyak

digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan

adalah salah satu bentuk komunikasi tidak langsung yang

didasari pada informasi tentang keunggulan produk.

Fungsi periklanan:

Page 16: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

16

1) Memberi informasi

Iklan dapat memberi banyak informasi baik tentang

produk atau jasa yang ditawarkan baik harganya maupun

kualitasnya yang dibutuhkankonsumen.

2) Membujuk atau mempengaruhi

Membujuk konsumen terutama konsumen –

konsumen yang potensial sebagai sasaran perusahaan

dalam menciptakan permintaan.

3) Menciptakan kesan (image)

Sebuah iklan yang memberikan kesan kepada

konsumen sebagai pemasang iklan selalu berusaha untuk

menggunakan warna ilustrasi dan layout yang menarik.

4) Memuaskan keinginan

Iklan sebagai suatu alat yang dipakai untuk mencapai

tujuan dan itu sendiri berupa pertukaran yang saling

memuaskan.

5) Periklanan sebagai alat komunikasi

Page 17: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

17

Dimana iklan dapat sebagai alat untuk membuka dua

arah alat penjual dan pembeli sehingga keingin mereka

dapat terpenuhi.

b. Publisitas

Publisitas memiliki kelebihan:

1) Publisitas dapat menjangkau banyak calon konsumen

yang memungkinkan menghindari tenaga penjual atau

iklan.

2) Pesan yang diterima oleh pembeli adalah sebuah berita

bukan komunikasi secara langsung

3) Publisitas merupakan potensi untuk mendramatisasi suatu

perusahaan atau produk maupun jasa yang ditawarkan.

4) Menciptakan serta memperkuat identitas perusahaan.

c. Personal selling / penjualan personil yang dilakukan tatap

muka langsung.

Berikut adalah pengertian penjualan personal dari beberapa

ahli :

Penjualan personal adalah interaksi langsung antara

satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan

Page 18: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

18

penjualan (kotler dan Susanto 2001:775). Pejualan personal

merupakan komunikasi dua arah sehingga dapat diketahui

umpan balik dari pembeli.

Beberapa langkah dalam proses penjualan, yaitu (Kotler dan

Armstrong, 2001:224)

1) Memilih dan menilai prospek

Memilih prospek adalah mengidentifikasi orang –

orang yang dapat masuk sebagai pelanggan potensial.

Tenaga penjual perlu mengetahui cara menilai prospek,

yaitu dengan menilai prospek yang bagus dan menyisihkan

prospek yang jelek. Dapat dinilai dengan meneliti

kemampuan keuangan, volume bisnis, kebutuhan spesial,

lokasi dan kemungkinan untuk tumbuh.

2) Prapendekatan

Merupakan langkah dalam penjualan yang

mengharuskan seorang tenaga penjual belajar sebanyak

mungkin mengenai seorang pelanggan yang prospektif

sebelum membuat sebuah kunjungan penjualan.

Untuk mempelajari sebuah perusahaan tenaga

penjual dapat mencari informasi dari sumber – sumber

standar , kenalan, dan sumber lainnya. Setelah informasi

tersebut diperoleh maka tenaga penjual dapat

Page 19: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

19

memutuskan pendekatan yang terbaik berupa kunjungan

pribadi, telepon atau melalui surat dan menetapkan waktu

yang tepat sesuai dengan keleluasaan prospek.

3) Pendekatan

Merupakan langkah dalam proses penjualan ketika

tenaga penjual bertemu dan menyapa pembeli untuk

mendapatkan hubungan atau memulai suatu awal yang

baik. Langkah ini memerlukan penampilan yang baik, kata

– kata pembukaan dan penjelasan lanjutan.

4) Presentasi dan demo

Selama presentasi tenaga penjual mengisahkan

tentang produk kepada pembeli , menjelaskan tentang

manfaat produk, harga serta kelebihan – kelebihan produk.

Presentasi dapat ditujang dengan menggunakan alat bantu

demo seperti buku kecil, slide, video dan sampel produk.

5) Menangani keberatan

Dalam mengatasi keberatan seorang tenaga penjual

harus menggunakan pendekatan positif, meminta pembeli

untuk menjelaskan keberatan dan seorang tenaga penjual

Page 20: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

20

harus dapat merubah keberatan itu menjadi alasan untuk

membeli produk.

6) Menutup penjualan

Merupakan langkah yang mengharuskan tenaga

penjual menanyakan produk yang akan dipesan oleh

pelanngan.

7) Tindak lanjut

Tenaga penjual melakukan tindak lanjut setelah

penjualan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan

memungkinkan untuk mengulangi pembelian.

Sifat – sifat yang harus dimiliki oleh tenaga penjual agar

berhasil dalam melaksanakan tugasnya dengan baik (Sigit,

2002:61)

a) Sopan, attentive (suka memperhatikan), setia, jujur.

b) Terampil, akurat, informatif, berinisiatif, dan agresif.

c) Menarik dan dapat membuat orang krasan.

d) Bertampang baik, suara baik dan bicara teratur.

e) Antusias dan suka pada pekerjaannya.

f) Suka kerja sama dan menolong.

g) Mengerti benar tenteng produk yang menjadi

tanggungjawabnya (product knowledge).

Page 21: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

21

C. PENGERTIAN MANAJEMEN

Manajemen dapat diartikan sebagai proses mengadakan,

mengatur dan memanfaatkan berbagai sumber daya penting guna

mencapai tujuan suatu organisasi. Salah satu sumber daya yang

terpenting dalam organisasi adalah karyawan.

Manajemen mempunyai beberapa pengertian diantaranya

(Agus Subardi 2001:3):

Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa

manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu

tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.

Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah

fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan

mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.

Menurut Mary Parker Follet. Manajemen adalah suatu seni

untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari

mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para

manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur

orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam

pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh

dirinya sendiri.

Menurut James A.F.Stoner, Manajemen adalah suatu proses

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian

Page 22: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

22

upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari berbagai pendapat terebut dapat ditarik kesimpulan

manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

keemimpinan, dan pengendalian dan pemanfaatan sumber daya

yang ada untuk mencapai tujuan organisasi.

D. FUNGSI MANAJEMEN

1. Planning

Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat

sederhana sampai dengan yang sangat rumit.

Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa

perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk

mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir

merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada

enam pertanyaan berikut :

a. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?

b. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?

c. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?

d. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?

e. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?

f. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?

Page 23: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

23

Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan

sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.

2. Organizing (organisasi)

Dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang

terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah

sasaran

3. Leading

Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :

a. Mengambil keputusan

b. Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara

manajer dan bawahan.

c. Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada

bawahan supaya mereka bertindak.

d. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya,

e.Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar

mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.

4. Directing / Commanding

Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang

berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-

perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan

Page 24: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

24

tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik

dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

5. Motivating

Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah

satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan

dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan

secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.

Menurut (Siagian, 2002:102)

Daya dorong bagi seorang untuk memberikan kontribusi

yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi untuk

mencapai tujuannya. Dengan pengertian bahwa tercapainya tujuan

organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota yang

bersangkutan.

Motivasi dipengaruhi oleh persepsi diri yang dimiliki oleh

seseorang. Persepsi akan timbul dari suatu rangkaian proses yang

terus – menerus dalam diri seseorang dalam menghadapi

lingkungan sekitarnya.

Proses interaksi tersebut terjadi secara bertahap mulai dari:

a. Perhatian

b. Pengamatan

c. Tanggapan

d. Imajinasi

Page 25: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

25

e. Ingatan

f. Pemikiran

g. Motivasi

Teknik aplikasi motivasi (Siagian, 2002:119)

1) Manajemen berdasarkan sasaran

Karyawan diikutsertakan para anggota organisasi

dalam penentuan tujuan dan sasaran yang hendak

dicapai termasuk tujuan dan sasaran pribadinya.

2) Program penghargaan karyawan

Meningkatkan harkat dan martabat karyawan melalui

perolehan pengakuan dari orang lain seperti atasan,

rekan kerja atau bahkan dari bawahan dalam bentuk

promosi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, piagam

penghargaan.

3) Program keterlibatan karyawan

Suatu program partisipasif untuk memanfaatkan

seluruh kemampuan dan mendorong peningkatan

komitmen demi keberhasilan perusahaan dengan cara

berbagi kekuasaan dengan para atasan langsung dalam

mengambil keputusan.

4) Program imbalan bervariasi

Page 26: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

26

Imbalan tergantung pada kinerja individual dan

organisasional, termasuk diantaranya:

a) Pemberian imbalan kepada karyawan berdasarkan

satuan produk yang dihasilkan.

b) Rencana pembagian keuntungan.Jika melebihi

sasaran yang ditentukan kelebihan dibagikan kepada

karyawan.

c) Pembagian “nilai lebih”. Jika karyawan berhasil

meningkatkkan hasil karyanya berdasarkan anggaran

yang dialokasikan untuk menghasilkan produk

tertentu dan memperoleh keuntungan yang lebih

besar “nilai lebih” itulah yang akan dibagikan kepada

karyawan yang menghasilkan nilai tersebut.

d) Rencana pemberian imbalan. Karyawan yang

memiliki berbagai ketrampilan memungkinkan mereka

melakukan banyak hal dan menyelesaikan banyak

jenis pekerjaan, pantas diberikan imbalan.

e) Manfaat yang fleksibel

Pendekatan yang kini populer adalah

pendekatan kafetaria, yang berarti bahwa perusahaan

mmeberikan dua jenis imbalan. Pertama yaitu gaji,

Page 27: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

27

tunjangan jabatan. Tunjangan istri, tunjangan anak,

dll. Yang kedua adalah imbalan berupa bantuan dan

jasa – jasa perusahaan yang dapat meringankan

beban finansial karyawan.

6. Coordinating

Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu

fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak

terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan

jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan

bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya

mencapai tujuan organisasi.

7. Controlling

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut

pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa

mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga

apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar

dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.

8. Reporting

Reporting adalah salah satu fungsi manajemen berupa

penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian

Page 28: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

28

keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan

fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.

9. Staffing

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa

penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut

tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap

tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.

10. Forecasting

Forecasting adalah meramalkan, memproyeksikan, atau

mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan

terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.

E. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1. Pengertian sumber daya manusia antara lain:

MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah ilmu

dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara

efisien dan efektif sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan,

karyawan dan masyarakat.

Serangkaian keputusan untuk mengelola hubungan

ketenagakerjaan (calon pegawai, pegawai & pensiunan) secara

optimal mulai dari rekruitmen, seleksi, penempatan, pemeliharaan

Page 29: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

29

(kompensasi & kesejahteraan) dan pengembangan, (karir,

pendidikan & pelatihan ) serta terminasi, untuk mencapai tujuan

organisasi (memelihara dan meningkatkan performansi).

2. Fungsi Operasional MSDM

Fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya

Manusia merupakan dasar pelaksanaan proses MSDM yang

efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan

organisasi/perusahaan. Fungsi operasional tersebut terbagi 5,

secara singkat sebagai berikut:

a. Fungsi Pengadaan

Pengadaan proses penarikan, seleksi, penempatan,

orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai

kebutuhan perusahaa ( the right man in the right place).

b. Fungsi Pengembangan

Pengembangan adalah proses peningkatan ketrampilan

teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui

pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang

diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini

maupun masa depan.

Page 30: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

30

c. Fungsi Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan

tidak lansung berbentuk uang atau barang kepada karyawan

sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada

perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai

prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut.

Reward and Punishment

Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang

ditetapkan akan sangat mempengaruhi dipengaruhi oleh

motivasi, kemauan, dan semangat personel dalam organisasi.

Sistem pengukuran kinerja yang baik akan mampu

mendeteksi keberhasilan dan kegagalan secara akurat.

Keberhasilan akan mendapatkan insentif positif berupa

penghargaan, anugrah, dan imbalan dan sejenisnya yang

disebut reward. Sebaliknya kegagalan akan mendapatkan

insentif negatif berupa hukuman atau punishment. Sistem

kompensasi yang adil dan mensejahterakan akan dapat

memacu semangat kerja dan memperbaiki moralitas pegawai.

1) Tujuan manajemen kompensasi

Tujuan utama manajemen kompensasi pada dasarnya

adalah :

Page 31: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

31

a) Menarik orang – orang yang kompeten, berkualitas

dan berkarakter untuk bergabung dalam organisasi

b) Mempertahankan orang – orang yang memiliki

keunggulan, kompetensi, berkualitas dan

berkarakter baik yang sudah bergabung dalam

organisasi.

c) Menjaga agar orang – orang dalam organisasi tetap

mau bekerja.

d) Memotivasi karyawan agar mencapai prestasi yang

terbaik.

2) Mekanisme reward and punishment

Prinsip penting dalam sistem manajemen

kompensasi adalah prestasi yang tinggi harus diberi

penghargaan (reward) yang layak, sedangkan kinerja

yang buruk harus diberi hukuman (punishment) yang

adil dan manusiawi.

1. kemampuan

2. keterampilan

3. pengalaman

Motivasi

Kerja

Hasil

(Kinerja)

Penilaian

Kinerja

Reward

and

Punishmen

t

Kepuasan

Kerja

Umpan Balik

Page 32: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

32

Gambar 2.1.

Mekanisme penghargaan dan hukuman

Pada gambar 2.1. menunjukan siklus atau proses

penghargaan dan hukuman. Gambar tersebut menjelaskan bahwa

hasil kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja.

Prestasi kerja seseorang merupakan kombinasi dari usaha atau

motivasi dengan kemampuan, ketrampilan dan pengalaman.

d. Fungsi Pengintegrasian

Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan

kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga

tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.

Dimana Pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit

dalam MSDM, karena mempersatukan dua

aspirasi/kepentingan yang bertolak belakang antara karyawan

dan perusahaan.

e. Fungsi Pemeliharaan

Page 33: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

33

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau

meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan

agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang

baik dilakukan dengan program K3 ( Keselamatan dan

Kesehatan Kerja ) .

F. AKTIVITAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Menurut Robert L.Mathis dan John H.Jackson (2002:11)

Fokus utama dari manajemen sumber daya manusia adalah

memberikan kontribusi pada suksesnya organisasi. Kunci untuk

meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan memastikan aktivitas

sumber daya manusia mendukung usaha organisasi yang terfokus

pada:

a. Produktivitas. Diukur dari jumlah output per tenaga kerja,

peningkatan tanpa henti produktivitas telah menjadi kompetisi

global. Produktivitas tenaga kerja dalam organisasi sangat

dipengaruhi oleh usaha, program, dan sistem manajemen.

b. Kualitas. Kualitas suatu barang maupun jasa akan sangat

mempengaruhi kesuksesan jangka panjang. Jika suatu organisasi

mempunyai reputasi menyediakan barang maupun jasa yang

kuallitasnya buruk, hal ini akan mengurangi perkembangan dan

kinerja organisasi.

Page 34: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

34

c. Pelayanan. Sumber daya manusia seringkali terlibat pada proses

produksi barang atau jasa, manajemen sumber daya manusia

harus diikutsertakan pada saat merancang proses operasi.

Pemecahan masalah harus melibatkan semua karyawan, tidak

hanya manajer.

G. TIPE – TIPE KARYAWAN

Teori X dan Y dari Mc Douglas (2004:25)

Teori perilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu

perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan

pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan

oleh Douglas McGregor dalam buku Aspek Manusia Dalam Dunia

Usaha di mana para manajer / pemimpin organisasi perusahaan

memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai / karyawan

yaitu teori x atau teori y. Teori XY dari Douglas McGregor

menyatakan di organisasi ada dua golongan individu: individu yang

berperilaku TEORI X dan yang berperilaku Y.

1. Teori X

Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah

makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang

Page 35: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

35

menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai

tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta

jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus

terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja

sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

Individu yang berperilaku teori X punya sifat : tak suka dan

berusaha menghindari kerja, tak punya ambisi, tak suka tanggung

jawab, tak suka memimpin, suka jadi pengikut, memikirkan diri

tak memikirkan tujuan organisasi, tak suka perubahan, sering

kurang cerdas. Contoh Individu dengan teori X : pekerja

bangunan.

Tabel 2.1 Tabel keuntungan dan kelemahan teori X

Keuntungan Kelemahan

karyawan bekerja untuk memaksimalkan kebutuhan pribadi

Karyawan malas

Berperasaan irrasional

Tidak mampu mengendalikan diri dan disiplin

2. Teori Y

Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat

manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak

perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka

memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai

Page 36: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

36

tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas,

imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan

prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus

mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.

Individu yang berperilaku teori Y punya sifat : suka bekerja,

commit pada pekerjaan, suka mengambil tanggung jawab, suka

memimpin, biasanya orang pintar. Contoh orang dengan teori Y :

manajer yang berorientasi pada kinerja.

Tabel 2.2 Tabel keuntungan dan kelemahan teori Y

Keuntungan Kelemahan

Pekerja menunjukkan kemampuan pengaturan diri

Apresiasi diri akan terhambat berkembang karena karyawan tidak selalu menuntut kepada perusahaan

Tanggung jawab Inisiatif tinggi Pekerja akan lebih memotivasi diri dari kebutuhan pekerjaan

Dari deskripsi di atas, kita bisa ambil kesimpulan sementara

bahwa sebuah organisasi akan diisi dengan pekerja yang penuh

semangat, berdedikasi tinggi (berperilaku teori Y) jika organisasi

tersebut berhasil memenuhi kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa

kasih sayang, merasa dihargai, dan aktualisasi diri dari seluruh

Page 37: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

37

pekerja. Disisi lain, pekerja yang berperilaku Y tidak lagi menuntut

pemenuhan kebutuhan fisiologi atau rasa aman.

Teori X ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia

adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang

menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai

tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan

hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus

diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai

dengan yang diinginkan perusahaan. Akibatnya, perkembangan

kreativitas karyawan tidak akan berjalan.

BAB III

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN PERUSAHAAN

1. Sejarah Singkat Berdirinya PT.Telkom

Sejarah dari dunia telekomunikasi di Indonesia bermula pada

tahun 1882, dimana sebuah badan usaha swasta dengan nama

“Post En Telegraafdients” yang menyediakan layanan pos dan

telegrap dibentuk oleh pemerintahan kolonial Belanda berdasarkan

Staatblad Nomor.52 tahun 1882. Kemudian tahun 1906 Pemerintah

Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur

layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos,

Page 38: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

38

Telegrap dan Telepon (Post Telegraaf En Telefoondienst / PTT-

Dienst) dengan dasar Staatblad Nomor.395 tahun 1906. Tahun 1931

berdasarkan I.B.W ditetapkan sebagai Perusahaan Negara dan pada

tahun 1961 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-undang Nomor.19 tahun 1960 tentang

persyaratan sebuah perusahaan negara, ternyata PTT memenuhi

syarat untuk tetap menjadi Perusahaan Negara (PN) dan dengan

Perpu Nomor.20 tahun 1960 berubah menjadi PN. Pos dan

Telekomunikasi (PN.Postel)

Selanjutnya pada tahun 1965 PN. Postel dipecah menjadi

Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan

Negara Telekomunikasi (PN. Telekomunikasi) berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor.29 dan 30 1965. Selanjutnnya mulai

tanggal 28 April 1970 berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Perhubungan No.129/U/1970 PN. Telekomunikasi berubah menjadi

Perusahaan Umum Telekomunikasi yang disingkat PERUMTEL.

Keberadaan Perumtel dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah

Nomor.36 tahun 1974 yang memetapkan sebagai pengelola

telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar negeri. Dan pada

tahun 1980 pemerintah menggambil kebijaksanaan dengan membeli

seluruh saham PT.Indosat, sebuah perusahaan swasta yang

didirikan dalam rangka penanaman modal asing yang kemudian

diubah statusnya menjadi sebuah BUMN berbentuk Persero.PT

Page 39: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

39

Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk

menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari

Perumtel. Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa

telekomunikasi untuk umum, maka dengan Peraturan Pemerintah

Nomor.22 tahun 1974 yakni dengan memetapkan Perumtel sebagai

Badan Usaha yang diberi wewenang menyelenggarakan

telekomunikasi dalam negeri dan PT. Indosat sebagai Badan Usaha

yang diberi wewenang menyelanggarakan telekomunikasi untuk

umum internasional.

Tahun 1989 dikeluarkan Undang-Undang Nomor 3 tahun

1989 tentang Telekomunikasi, yang mengatur mengenai peran serta

swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi dalam negeri.

Selanjutnya pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi

Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia, hal ini

didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1991. Pada

tahun 1995 penawaran umum perdana saham Telkom dilakukan

pada tanggal 14 November 1995. Sejak itu saham Telkom tercatat

dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek

Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London

Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa

pencatatan (Public Offering Without Listening/POWL) di Tokyo Stock

Exchang.

Page 40: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

40

Sejak 1 Juli 1995 Telkom telah menghapuskan Struktur Wilayah

Usaha Telekomunikasi (Witel) dan secara de facto meresmikan

mulainya era Divisi. Sebagai penggnati Witel, bisnis bidang utama

dikelola oleh 7 Divisi Regional dan 1 Divisi Network. Divisi Regional

(Divre) menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah masing-

masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa

telekomunikasi jaraj jauh dalam negeri melelui pengoperasian

jaringan transmisi jalur utama nasional.

Divisi regional Telkom mencakup wilayah sebagai berikut :

a. Divisi Regional I, Sumatera

b. Divisi Regional II, Jakarta, Bogor, Tanggerang dan Bekasi

(Jabotabek)

c. Divisi Regional III, Jawa Barat dan Banten

d. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta

e. Divisi Regional V, Jawa Timur

f. Divisi Regional VI, Kalimantan

g. Divisi Regional VII, Kawasan Indonesia Timur yang meliputi

Sulawesi, Bali, Nusatenggara, Maluku dan Papua.

Kemudian Kerja Sama Operasi (KSO) mulai di

implementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi regional I

Sumatera, dengan mitra PT.Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo),

Divisi regional III Jawa Barat dan Banten dengan mitra PT.Aria West

Page 41: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

41

Internasional (AriaWest), Divisi regional IV Jawa Tengah dan

DI.Yogyakarta dengan mitra PT.Mitra Global Telekomunikasi

Indonesia (MGTI), Divisi Regional VI kalimantan dengan mitra

PT.Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra), dan Divisi Regional VII

Kawasan Indonesia Timur dengan mitra PT.Bukaka Singtel. Tahun

1999 di syahkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999, tentang

penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi oleh

PT.Telkom.

Selanjutnya tahun 2001 Telkom membeli 35% saham

Telkomsel dari PT. Indosat sebagai dari bagian implementasi

restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai

dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang /

cross ownership antara telkom dengan Indosat. Dengan transaksi ini,

Telkom menguasai 72,72% saham Telkomsel. PT Telkom membeli

90,32% saham PT Dayamitra ke dalam laporan keuangan Telkom.

Dan pada tahun 2002 Telkom membeli seluruh saham Pramindo

melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat di tandatanganinya

perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal

30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember

2004. Telkom menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore

Telecom, dengan demikian Telekom tinggal memiliki 65% saham

Telkomsel. Direncanakan sejak Agustus 2002 terjadi duopoli

penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Page 42: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

42

Sebagai sebuah holding company, Telkom memiliki beberapa

buah anak perusahaan terafiliasi seperti PT.Telekomunikasi Selular

Indonesia yang bergerak sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi

bergerak selular, PT Indonusa Telemedia yang menangani bisnis

multi media penyiaran dan Internet dengan nama produk

TELKOMVision dan PT.Infomedia Nusantara yang mengelola bisnis

penerbitan Buku Petunjuk Telepon (Yellow Pages) dan Call Center.

2. Visi dan Misi PT.Telkom

a. Visi PT.Telkom

To become a leading InfoCom player in the region

Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai

perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara,

Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

b. Misi PT.Telkom

Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop

InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price

and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian

Corporation " dengan jaminan bahwa pelanggan akan

mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan

jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. Telkom akan

Page 43: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

43

mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan

mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul,

penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun

kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung

secara sinergis.

3. Struktur Organisasi dan Job Description

a. Struktur Organisasi PT. Telkom Cabang Ngawi

Struktur organisasai pada PT.Telkom Cabang Ngawi terdiri

dari beberapa bagian, mulai dari Manajer sampai dengan staff

berikut bagan struktur organisassi PT. Telkom Cabang Ngawi

secara jelas :

JM. Catel

Wijanarko

AJM. OMAN

M.Santjaka

AJM. Support

Sulistyono

AJM.Servis

Saturi

SNgawi

Suharto

Wlkukun

Djuwanto

oo

Jogorogo

Wagiman

Krgjati

Maryoto

Magetan

Rohmad

Ggr

Sujono

Sarangan

Suparni

Page 44: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

44

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Divisi Speedy Kancatel Ngawi

b. Job Describtion

Pembagian tugas PT.TELKOM, Kancatel Ngawi adalah:

1. JUNIOR MANAGER

a) Mengelola produksi POTS & jaringan akses yang mampu

memenuhi keinginan pelanggan.

b) Mengelola serta membangun citra Kancatel Ngawi sebagai unit

organisasi yang professional dan berorientasi pada pemenuhan

pelayanan pengguna.

c) Menganalisa & memperbaiki sistem, metode aktivitas SDM.

d) Meningkatkan performansi operasional Kancatel Ngawi.

2. ASISTEN JUNIOR MANAGER SERVICE

Page 45: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

45

a) Mengelola pelayanan pelanggan seperti komplain, aktivasi, dan

PSB (Pasang Baru) telepon kabel.

b) Mengelola dan membangun citra pelayanan telkom sebagai

unit organisasi yang profesional dan berorientasi pada

pemenuhan pelayanan pengguna.

3. ADMINISTRATION JUNIOR MANAGER OPERATION &

MAINTENANCE ACCES NETWORK

a) Menyelenggarakan operasi dan jasa jaringan access.

b) Melaksanakan kegiatan operasi dan maintance jaringan

access.

c) Meningkatkan tingkat ketersediaan Kapasitas Siap Jual (KSJ)

dan validitas jaringan access.

d) Manager SLG (Service Level Guarante).

e) Mengelola laporan performansi jaringan access.

4. ASISTEN JUNIOR MANAGER ADMINISTRATION SUPPORT

a) Menyelenggarakan Pengelolaan SDM.

b) Menyelenggarakan fungsi keuangan.

c) Menyelenggarakan fungsi Logistik.

d) Menyediakan dukungan untuk seluruh unit kerja PT. Telkom,

Kancatel Ngawi.

Page 46: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

46

5. UBC (Unit Billing Dan Collection) TELKOM NGAWI

Fungsi dari Unit ini adalah untuk menjalankan penagihan

yang meliputi pengurusan mutasi fisik tagihan pendistribusian

kuitansi dan pengadministrasian tagihan, melakukan koordinasi

dengan unit kerja dan instansi terkait untuk mencairkan piutang

usaha .

Tugas dari UBC adalah :

a) Kami dituntut untuk lebih bertanggung jawab .

b) Mempelajari bagaimana cara menghadapi pelanggan .

c) Cara memberikan informasi dengan baik dan benar .

d) Out Bond Call

e) Membuat & Mencetak Brosur

f) Menyeting internet

Pada bagian ini yang kami lakukan adalah memberi

informasi kepada pelanggan tentang tagihan yang dimiliki baik itu

tagihan Telpon, Flexi, maupun Speedy dan juga memberikan

jawaban apabila ada pelanggan yang ingin bertanya lalu mengecek

data-data yang di berikan dan menginformasikan sesuai dengan

data yang ada pada sistem komputer

4. Sumber Daya Manajemen

Page 47: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

47

Untuk mempermudah pembagian tugas atau wewenang PT.

TELKOM Kancatel Ngawi dibagi menjadi 6 bagian yaitu :

a. CSR ( CUSTOMER SERVICE REPRESENTATIF)

1) Menjawab telepon dan merespon permintaan pelanggan.

2) Menjual Produk dan menempatkan peranan pelanggan di

dalam sistem komputer.

3) Menyediakan pelanggan dengan informasi layanan dan

produk.

4) Mem- follow up permintaan pelanggan yang tidak bisa

diselesaikan dengan segera.

5) Meneliti masalah tagihan.

b. SUPERVISOR OPERATION & MAINTENANCE ACCESS

NETWORK

1) Pemeliharaan transaksi sistem rangka jaringan access.

2) Mengoperasikan perangkat jaringan access.

3) Memelihara perangkat jaringan access.

c. OFFICER 3 OFFICE ADMINISTRATION

1) Mengelola Administration SDM (Sumber Daya Manusia).

2) Mengelola kesekretariatan.

3) Mengelola Administration KBM (Kendaraan Bermotor).

4) Mengelola Administration Logistik dan Aset.

Page 48: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

48

d. SPEEDY

1) Memberikan informasi pada pelanggan mengenai program

paket layanan telkom speedy.

2) Mengambil data pelanggan apabila ada pelanggan yang

menggunakan jasa telkom speedy.

e. Flexy

1) Memasarkan produk – produk Flexy misalnya handphone,

voucer pulsa, pulsa elektrik, modem, dsb.

2) Mendistribusikan produk – produk flexy.

f. SUPERVISOR PLASA

1) Menyelenggarakan layanan komplain pelanggan telkom.

2) Melayani transaksi PSB (Pasang Baru) POTS atau Telepon

kabel.

g. Daya

1) Mengatur instalasi listrik di kantor telkom kancatel ngawi

2) Memperbaiki instalasi listrik di kantor telkom ngawi

5. Sumber Daya Manusia

a. Memiliki dan mengamalkan nilai – nilai “committed 2 U”

Page 49: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

49

1) Kejujuran (Jujur dan tulus,dapat dipercaya,satunya kata

dengan perbuatan,keteladanan)

Memiliki kejujuran berupa integritas,ketulusan,dapat

dipercaya dan satu kata dengan perbuatan,disamping itu

bersikap dan berperilaku baik sehingga dapat menjadi

teladan.

2) Transparan (menyatakan apa adanya. No hidden agenda)

Menyampaikan hal – hal yang perlu diketahui orang

lain dilingkungan perusahaan sesuai dengan kepentingan

dan kewenangannya.

3) Komitmen (memiliki kesatuan tekad dan tujuan, loyal kepada

perusahaan, konsisten pada keputusan, dedikasi kepada

stakeholder.

Bekerja dengan dedikasi tinggi yang dilandasi dengan

kesamaaan pandang dan tujuan dengan perusahaan.

Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan keputusan

yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangan.

4) Kerja sama (Open – minded, menerima perbedaan dan

kritik, positive tinking, tidak sektoral, tidak menyalahkan

orang lain)

Page 50: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

50

Membangun sinergi dan terbentuknya kerja tim yang

solid dengan menghilangkan sekat – sekat vertikal,

horizontal dan hubungan antar unit.

5) Disiplin (patuh pada aturan dan sistem)

Bekerja dengan mengikuti sistem peraturan dan

perundangan yang berlaku serta hasil pencapaian

performasi tidak dilakukan melalui cara – cara jalan pintas

demi terciptanya “good governance”

6) Peduli (customer centric, respect for others, emphaty)

Berupaya memahami dan mengharagai kebutuhan

stakeholders serta menaruh perhatian yang tulus terahadap

permasalahan yang dihadapi dan mengupayakan solusinya.

7) Tanggungjawab (kepatutan /“proper”, exellent result,

cotinuos improvement)

Bertanggung jawab dalam memberikan hal terbaik

bagi stakeholders dengan menjadikan kualitas atau mutu

sebaagi tujuan, dengan memenuhi standar – standar proses

dan mutu yang telah disepakati dan ditetapkan, tidak puas

Page 51: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

51

dengan hasil yang dicapai dan selalu berupaya melakukan

perabaikan dan meningkatkan hasil.

b. Melaksanakan Perilaku yang Diamanatkan dalam Budaya TTW

135

Selain dalam memiliki dan mengamalkan nilai – nilai

“committed 2 U” setiap insan TELKOM dalam bekerja dan

bekerjasama selalu berpedoman pada lima perilaku

berdasarkan budaya TTW 135 yaitu :

1) Stretch the goals

Karyawan TELKOM harus memiliki komitmen untuk

dapat mencapai target yang lebih tinggi atau diatas rata –

rata dari yang diharapkan.

2) SimplifKaryawan TELKOM senantiasa meningkatkan cara –

cara kerja yang semakin baik, cepat dan mudah.

Penyederhanaan dapat dilakukan dalam hal memecahkan

masalah dengan tidak menerapkan peraturan yang tidak

kaku, mengambil keputusan dan aktifitas/ proses dengan

cepat, dan penggunaan teknologi yang sudah diaplikasikan.

3) Involve everyone

Page 52: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

52

Karyawan TELKOM selalu melibatkan setiap orang

yang terkait untuk bekerjasama membangun sinergi dan

terbentuknya kerja tim yang kuat.

4) Quality is my job

Karyawan TELKOM selalu mengutamakan kualitas

dalam melaksanakan pekerjaannya. kualitas bukan

pekerjaan atasan melainkan pekerjaan semua karyawan.

5) Rewards the winner

Karyawan TELKOM harus memiliki sifat menghargai

pendapat, respek dan manajemen memberikan

penghargaan pada karyawan yang berprestasi.

B. LAPORAN MAGANG KERJA

1. Pengertian

Magang kerja adalah kegiatan intrakulikuler yang

dilaksanakan oleh mahasiswa secara berkelompok dengan terjun

langsung ke dunia kerja. Sasarannya adalah perusahaan

manufaktur, jasa, koperasi, instansi pemerintah dan kelompok

masyarakat umum. Bentuk kegiatannya adalah pelatihan dunia

kerja, pelaporan. Sebelum pelaksanaan magang mahasiswa

dibekali dengan berbagai pengetahuan praktis sesuai dengan

konsentrasi bidang yang diambil.

Page 53: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

53

2. Tujuan Magang Kerja

a) Agar mahasiswa lebih menguasai dan mendalami materi-

materi perkuliahan.

b) Agar mahasiswa mendapat pengalaman dan ketrampilan

mengenai bagaimana bekerja secara profesional dalam

dunia kerja nyata.

c) Agar mahasiswa mengetahui permasalahan-permasalahan

yang dihadapi oleh perusahaan dan juga bagaimana cara

menyelesaikannya.

d) Membantu mahasiswa dalam menyelesaikan Tugas Akhir.

3. Pelaksanaan Magang Kerja

a) Tempat dan waktu pelaksanaan Magang Kerja

1) Tempat pelaksanaan Magang Kerja adalah PT. Telkom

Kancatel Ngawi alamat Jl. Jaksa Agung Suprapto no.3

Ngawi

2) Waktu Magang Kerja dimulai dari tanggal 1 Februari

2010 – 30 Maret 2010.

3) Pelaksanaan Magang Kerja dimulai pukul 08.00 – 16.30

WIB.

Page 54: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

54

4) Mahasiswa wajib mengenakan pakaian sopan dan rapi,

selain itu mahasiswa magang kerja wajib mematuhi

peraturan yang berlaku pada PT. Telkom Kancatel Ngawi

b) Kegiatan Magang Kerja

1) Minggu I : Perkenalan bagian Speedy, penjelasan

tentang peraturan perusahaan, dan pemberitahuan pada

bagian untuk magang.

2) Minggu II :Pengamatan pada bagian speedy langsung

dan penjelasan-penjelsan yang terkait dengan

produk,promosi dan pemasaran.

3) Minggu III : Rotasi ke bagian customer service untuk

mengelola data pelanggan baik pelanggan speedy

maupun pelanggan telepon rumah.

4) Minggu IV : Kembali ke bagian speedy untuk

memasarkan produk. Dan seterusnya sampai satu bulan

berikutnya.

C. PEMBAHASAN

Didalam pelaksanaan magang kerja penulis ditempatkan

pada divisi speedy. Pada divisi ini tugas karyawan adalah

memasarkan produk speedy yaitu layanan internet. Dalam

memasarkan setiap produk tidak dapat terlepas dari beberapa hal,

diantaranya :

Page 55: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

55

1. Pemasaran

Pemasaran yang dilakukan oleh PT.Telkom kancatel

ngawi selalu berorientasi pada konsumen misalnya saja saat

mendekati hari pendidikan nasional PT.Telkom kancatel ngawi

membuat paket internet dengan nama “bagimu guru”, pada saat

sekolah ajaran baru speedy membuat paket internet untuk

siswa berprestasi. Selain karyawan divisi speedy, karyawan

dari divisi lain juga diperbolehkan untuk memasarkan internet

speedy misalnya pada bagian customer service representative

atau CSR atau yang lebih akrab disebut plasa Telkom, atau

bagian koperasi pegawai (kopegtel) jika ada konsumen yang

menanyakan mengenai speedy pada karyawan tersebut maka

karyawan tersebut diperbolehkan untuk menawarkan produk

internet speedy.

2. Promosi

Promosi yang digunakan oleh PT.Telkom kancatel

ngawi diantaranya adalah :

a. Periklanan.

Dalam mensosialisasikan produk terbarunya

PT.Telkom Kancatel Ngawi menggunakan media periklanan

sebagai alat untuk memperkenalkan produk internet

terbarunya ke masyarakat. Media yang digunakan dalam

Page 56: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

56

upaya mensosialisasikan produk tersebut diantaranya

melalui:

1) Surat kabar / Koran

Koran yang digunakan untuk mengiklankan Telkom

Speedy di wilayah Ngawi adalah radar madiun pos yang

dapat memberikan informasi tetang Telkom Speedy

secara rinci kepada para calon konsumen/ masyarakat di

kota Ngawi dengan menggunakan koran.

2) Radio

PT. Telkom Kancatel Ngawi mengiklankan produk

Telkom Speedy pada Suara Pendidikan dikota Ngawi.

Media tersebut cocok untuk menjangkau calon pelanggan

Telkom Speedy di wilayah Ngawi dan sekitarnya. Namun

terkadang media radio juga dapat menjadi kurang efektif

apabila salah dalam pemilihan jam tayang iklan karena

penyampaian informasi pada khalayak sasaran tidak

dapat tersampaikan.

3) Brosur

Brosur merupakan media periklanan yang banyak

digunakan PT Telkom Kancatel Ngawi dalam

mengiklankan Telkom Speedy. Brosur tersebut memuat

gambar dan keterangan mengenai Telkom Speedy.

Page 57: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

57

Brosur biasanya diberikan pada saat kunjungan sales

force ke rumah calon pelanggan sasaran sehingga

informasi yang diberikan benar-benar sampai pada tujuan.

Selain itu brosur di letakkan di dekat customer servis

bagian pelayanan pelanggan, diberikan langsung pada

masyarakat dan disebarkan disekolah – sekolah terutama

tingkat SMP dan SLTA dan sederajat.

4) Media Iklan Luar Ruang

Media iklan luar ruang digunakan oleh PT.Telkom

Kancatel Ngawi sebagai salah satu media periklanan

Media iklan luar yang digunakan oleh Telkom Speedy

meliputi spanduk, umbul-umbul, dan baliho. Media-media

tersebut biasanya dipasang di depan Telkom Ngawi

sendiri dan ditempat-tempat strategis penyelanggara

acara yang disponsori oleh Telkom Speedy.

5) Internet

PT.Telkom membuat suatu website yang dapat

diakses melalui internet untuk mendapatkan informasi

mengenai Telkom Speedy Website tersebut adalah

Page 58: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

58

www.telkomspeedy.com.atau juga di facebook speedy

community.

b. Publisitas.

PT. Telkom kancatel Ngawi sering mengadakan

pelatihan – pelatihan internet bagi guru se – Ngawi,

mengadakan kegiatan donor darah, hotspot gratis, dan

penanaman pohon satu orang satu pohon. Kegiatan

merupakan bentuk publisitas dari PT.Telkom Kancatel Ngawi

agar tercipta hubungan masyarakat yang baik.

c. Penjualan personal

Dalam penjualan personal atau personal selling ini

karyawan lebih sering menggunakan media telepon.

Karyawan biasanya menghubungi pelanggannya disaat

bukan jam kerja sehingga tidak mengganggu aktivas

pelanggan. Oleh karena itu jam kerja untuk karyawan

speedy tidak mengikuti jam kerja perusaahaan melainkan

diluar jam kerja karyawan pada umumnya saat itulah

pelanggan sudah ada di rumah sehingga peluang untuk

mendapatkan pelanggan baru lebih besar.

d. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Page 59: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

59

Pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran

interktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan

untuk menghasilkan tanggapan dan transaksi yang dapat

diukur pada suatu lokasi. Program direct marketing

merupakan sistem pemasaran interaktif yang menggunakan

berbagai media komunikasi untuk meningkatkan respon

langsung yang sifatnya spesifik dan terukur. Metode-metode

pemasaran langsung yang dilakukan PT.Telkom Kancatel

Ngawi meliputi, direct call, internet, dan media dengan

tanggapan langsung lain.

3. Tenaga Kerja

Tenaga kerja PT.Telkom Kancatel Ngawi pada divisi

speedy berasal dari daerah sekitar perusahaan. Dalam

memenuhi tenaga kerja PT. Telkom Ngawi pada divisi

speedy tidak menentukan jumlah tenaga kerja. Jumlah

tenaga kerja divisi speedy ada 8 orang, namun jumlah

tersebut sering berubah karena dalam penerimaan tenaga

kerja tidak ada seleksi seperti pada penerimaan karyawan

pada divisi lain. Pada divisi speedy tidak ada karyawan tetap

maupun karyawan kontrak.

Page 60: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

60

Tipe karyawan PT.Telkom Ngawi pada divisi Speedy

pada umumnya kurang bisa bekerja dengan baik jika

diawasi oleh pimpinan karena suasana menjadi kaku dan

penuh tekanan. Karyawan pada umumnya saat melakukan

outbond call dan berbicara dengan konsumen dengan

suasana santai dan akrab. Oleh karena itu karyawan divisi

speedy akan bekerja lebih baik jika tanpa pengawasan

pimpinan atau supervisor.

4. Proses Kerja Karyawan Divisi Speedy

Jam kerja karyawan pada PT.Telkom Ngawi

sebenarnya dimulai pada pukul 07.30 WIB namun untuk

karyawan divisi speedy jam kerja tersebut tidak berlaku.

Pada umumnya karyawan divisi speedy datang pada siang

hari karena walaupun datang pada pagi hari tidak dapat

bekerja dengan maksimal karena jika melakukan outbond

call saat jam kerja tidak dapat berkomunikasi langsung

dengan pemilik rumah karena pemilik rumah biasanya tidak

berada dirumah.

Karyawan melakukan outbond call khusus ke telepon

rumah karena internet speedy hanya bisa dipasang jika

pelanggan memiliki telepon rumah karena jaringan internet

Page 61: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

61

speedy akan disambungkan secara paralel dengan kabel

telepon.

Proses kerja karyawan divisi speedy cukup

sederhana yaitu hanya sebatas menawarkan produk kepada

konsumen yang memiliki telepon rumah sehingga karyawan

dapat menghubungi melalui telepon atau out bond call dan

menyebarkan brosur ke tempat – tempat yang strategis.

a. Out bond call

Out bond call adalah menawarkan produk speedy

secara langsung kepada konsumen melalui telepon. Tidak

ada batasan berapa jumlah pelanggan yang harus dihubungi

oleh karyawan speedy semakin banyak pelanggan yang

dihubungi dan semakin banyak pelanggan yang diperoleh

akan semakin bagus dan target bisa lebih cepat terpenuhi.

Database konsumen yang harus dihubungi oleh karyawan

speedy diperoleh dari :

1) Buku yellow pages.

2) Database pelanggan lama yang telah cabut atau tidak

lagi menggunakan telkom speedy.

3) Data pribadi karyawan.

Page 62: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

62

Berikut ini contoh standar pelaksanaan out bond call yang

benar :

1) Salam.

2) Menyebutkan identitas diri dan dari mana kita. Misal (

PT . TELKOM NGAWI).

3) Menanyakan apakah nama dan nomor yang dituju

cocok dengan yang kita hubungi .

4) Menyampaikan maksud dan tujuan kita.

5) Penutup.

6) Salam.

b. Menyebarkan Brosur

Karyawan speedy PT.Telkom Ngawi selain

melakukan out bond call dalam mempromosikan produknya

juga menyebarkan brosur ke tempat – tempat tertentu

misalnya ke sekolah – sekolah SMP dan SMA dan juga pada

saat ada even – even tertentu di Ngawi misalnya saat ada

even “bagimu guru” di Ngawi dengan biaya pribadi.

Apabila ada konsumen yang berminat untuk

menggunakan speedy maka selanjutnya tugas dari

karyawan speedy adalah mengambil data kelengakapan

yang akan digunakan untuk pemasangan internet speedy di

rumah konsumen atau konsumen bisa datang sendiri ke

Page 63: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

63

kantor Telkom. Untuk pemasangan internet speedy ini akan

dilakukan oleh bagian Administration Junior Manajer

Operation and Maintenance Acces Network. Dengan kata

lain tugas dari karyawan speedy hanya sebatas

mempromosikan dan mengambil data konsumen.

Data tesebut terdiri dari :

1) Biodata dari PT.Telkom.

2) Foto kopi KTP atau tanda pengenal lain.

3) Materai 6000 yang disediakan sendiri oleh konsumen.

5. Target penjualan

Dalam melakukan promosi ini karyawan diberikan target

– terget yang harus dipenuhi. Target minimal penjualan internet

speedy adalah sebanyak 200 pengguna baru tiap bulan dan

yang menentukan target – target tersebut adalah langsung dari

PT.Telkom cabang Madiun sendiri. Untuk mempermudah proses

kerja karyawan biasanya target – terget tersebut dipecah

menjadi target per minggu dan kemudian dipecah lagi menjadi

target per hari. Dan apabila mampu memenuhi target akan

mendapatkan bonus atau insentif berupa uang.

Pembuatan laporan penjualan baik per hari, per minggu

maupun perbulan dilakukan oleh supervisor dari divisi speedy

sendiri.

Page 64: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

64

Target penjualan sering kali tidak dapat terpenuhi karena

ada kendala – kendala baik dari intern maupun ekstern

perusahaan dan dari karyawan sendiri.

Berdasarkan dari hasil pengamatan dan wawancara

karyawan divisi speedy kendala – kendala tersebut antara lain:

a. Kendala intern perusahaan

1) Perusahaan tidak mau mengeluarkan biaya

operasional.

2) Kurangnya pengawasan kerja.

3) Kurangnya motivasi kerja.

4) Kurangnya penghargaan.

b. Kendala – kendala ekstern perusahaan.

1) Persaingan usaha.

2) Karakteristik konsumen.

c. Kendala dari karyawan sendiri

1) Karyawan sering malas – malasan.

2) Karyawan sering membolos.

3) Merasa kurang mendapat penghargaan dari

perusahaan.

Page 65: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

65

6. Gaji atau kompensasi

Sistem kerja yang digunakan oleh perusahaan untuk

penjualan speedy adalah out searcing sehingga karyawan

memperoleh upah jika karyawan mendapatkan konsumen yang

bersedia menggunakan internet speedy. Upah ditentukan dari

nilai paket internet speedy yang terjual kepada pelanggan.

Semakin besar nilai paket internet speedy yang terjual maka

akan semakin besar pula jumlah upah yang didapat. Upah

diperoleh berdasarkan jumlah pelanggan yang bisa dperoleh

oleh karyawan jadi semakin banyak pelanggan maka akan

semakin besar pula upah yang diperoleh karyawan telkom

speedy. Selain upah, karyawan juga memperoleh uang

transportasi yaitu sebesar Rp 50.000,00 setiap bulan.

Upah karyawan ditentukan secara langsung oleh PT.Telkom

cabang Madiun.

7. Insentif atau bonus

Bonus atau intensif adalah upah tambahan yang

diberikan kepada karyawan karena telah bekerja dengan baik.

Untuk karyawan speedy intensif diperoleh jika target penjualan

Page 66: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

66

terpenuhi. Jumlah dari intensif ini bervariasi karena target tiap

bulan juga berbeda – beda. Pada awal bulan atau awal promosi

maka intensif akan lebih besar dan semakin menurun pada akhir

bulan atau akhir promosi. Insentif yang diberikan oleh

perusahaan biasanya adalah berupa uang.

8. Motivasi karyawan sangat diperlukan dalam usaha penjualan

karena kadangkala seorang karyawan mengalami kejenuhan,

stress dan kesulitan – kesulitan dalam penjualan dan hal

tersebut dapat menyebabkan turunnya semangat kerja

karyawan. PT.Telkom Kancatel Ngawi memberikan motivasi

kepada karyawan dengan secara informal dengan berkumpul

bersama dengan suasana yang santai kemudian sharing

menceritakan permasalahan – permasalahan yang dihadapi

kemudian mencari solusi bersama – sama dan mengadakan

outbond setiap 3 sampai 4 bulan sekali.

Reward and punishment pada karyawan PT.Telkom Ngawi

divisi speedy adalah berupa insentif atau bonus kepada

karyawan yang berprestasi atau mampu menjual produk dalam

jumlah yang banyak. Sedangkan punishment atau hukuman

tidak berlaku pada karyawan divisi speedy karena karyawan

speedy bukan merupakan karyawan tetap ataupun karyawan

Page 67: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

67

kontrak sehingga perusahaan tidak menetapkan punishment

pada karyawan divisi speedy.

BAB IV

Page 68: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

68

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analilis data dan penelitian mengenai proses

kerja karyawan divisi speedy pada PT.Telkom Kancatel Ngawi, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem kerja yang digunakan untuk divisi speedy kurang baik

karena:

a. Jam kerja karyawan speedy

tidak mengikuti jam kerja karyawan PT.Telkom lain, karena

karyawan divisi speedy merupakan karyawan freelance

sehingga karyawan merasa tidak perlu mengikuti peraturan

yang telah ditetapkan.

b. Kurangnya kedisiplinan kerja pada divisi speedy menyebabkan

karyawan sering malas – malasan saat bekerja dan sering

membolos kerja.

c. Kurangnya motivasi dan penghargaan terhadap karyawan divisi

speeedy menyebabkan karyawan menjadi kurang semangat

dalam melaksanakan pekerjaannya.

d. Sistem upah dan penentuan insentif yang digunakan

PT.Telkom kancatel Ngawi bagi karyawan divisi speedy kurang

jelas karena hanya supervisor yang mengetahui jumlah dan

ketentuannya.

Page 69: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

69

e. Pemasaran internet speedy tidak terpusat pada karyawan

speedy melainkan seluruh karyawan berhak memasarkan

produk internet speedy.

2. Upaya – upaya yang dilakukan oleh karyawan divisi speedy untuk

meningkatkan penjualan produknya berupa internet speedy antara

lain melalui :

a. Upaya – upaya yang dilakukan antara lain melalui outbond call

yaitu karyawan menghubungi calon pelanggan satu per satu

melalui telepon rumah.

b. Menyebarkan brosur kepada masyarakat umum, sekolah –

sekolah SMP, SMA dan sederajat karena jika disebarkan

disekolah – sekolah dirasa sangat efektif karena sebagian

besar pelanggan menggunakan internet speedy memang untuk

anaknya yang masih bersekolah.

c. Pada saat ada even – even tertentu di Ngawi misalnya saat

adaeven “Bagimu Guru se – Ngawi” namun untuk penyebaran

brosur maupun pendirian stand di even – even ini biasanya

menggunakan biaya pribadi.

Page 70: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

70

B. SARAN

1. PT.Telkom kancatel Ngawi sebaiknya memperbaiki sistem kerja

karyawan divisi speedy misalnya dengan :

a. Sebaiknya PT.Telkom kancatel Ngawi menetapkan jam kerja bagi

karyawan divisi speedy agar karyawan dapat bbekerja lebih teratur

dan lebih mudah dalam hal pengawasannya.

b. Sebaiknya PT. Telkom kancatel Ngawi lebih meningkatkan

kedisiplinan kerja bagi karyawan divisi speedy. Misalnya dengan

pengadaan presensi bagi karyawan divisi speedy untuk

mengurangi tingkat absensi dan menetapkan punishment bagi

karyawan yang terlalu sering membolos.

c. PT. Telkom kancatel Ngawi sebaiknya lebih meningkatkan motivasi

kerja bagi karyawan divisi speedy antara lain dengan :

1) Pengikutsertaan karyawan divisi speedy dalam rapat

penentuan tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh

perusahaan sehingga karyawan dapat memberikan ide,

saran dan kritik dalam upaya mencapai sasaran tersebut.

2) Program imbalan bervariasi diantaranya adalah :

a) Pemberian imbalan berdasarkan satuan produk yang

terjual.

Page 71: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

71

b) Pembagian keuntungan jika karyawan divisi speedy

dapat mencapai atau melebihi target penjualan.

c) Karyawan divisi speedy sering menggunakan dana

pribadi dalam mempromosikan produk internet speedy

hal tersebut dapat mengurangi anggaran promosi dan

jika karyawan divisi speedy dapat mencapai target

penjualan berdasarkan anggaran maka seharusnya

karyawan divisi speedy mendapat keuntungan

berdasarkan “nilai lebih” tersebut.

d) Sebaiknya karyawan divisi speedy memperoleh upah

berdasarkan manfaat yang fleksibel yaitu karyawan

memperoleh gaji pokok, tunjangan dan upah

berdasarkan penjualan satuan produk.

3) Program penghargaan Karyawan.

Sebaiknya karyawan divisi speedy diikutsertakan dalam

pemilihan karyawan terbaik dalam program employee of the

month agar karyawan lebih bersemangat dalam bekerja

karena merasa mendapat penghargaan dari perusahaan.

d. PT.Telkom kancatel Ngawi sebaiknya dalam penentuan upah dan

insentif lebih transparan sehingga ada atau tidaknya upah dan

insentif dan besarnya jumlah upah dan insentif dapat diketahui oleh

pihak perusahaan dan karyawan.

Page 72: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

72

e. PT.Telkom Kancatel Ngawi sebaiknya memusatkan pemasaran

internet speedy pada divisi speedy agar dalam proses

pemasarannya karyawan lebih berpeluang untuk mendapatkan

pelanggan baru dan mendapatkan upah karena dalam hal ini

karyawan divisi speedy adalah karyawan freelance yang tidak

memiliki gaji pokok.

2. PT.Telkom kancatel Ngawi sebaiknya lebih mendukung program

pemasaran yang dilakukan oleh karyawan divisi speedy dengan

memberikan biaya operasional untuk mempromosikan produk.

Misalnya bersedia memberikan biaya opersional untuk mendirikan

stand saat karyawan mempromosikan produk pada even – even

tertentu sehingga dalam melaksanakan pekerjaannya akan lebih

maksimal.

Page 73: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

73

Page 74: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

74

Page 75: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

75

Page 76: ANALISIS PROSES KERJA KARYAWAN DALAM UPAYA …/Analisis... · perkembangan telegraf pada abad lalu yang menimbulkan bentuk-bentuk awal tranmisi digital hingga muncul pengkodean multiplex

76