ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN...

124
ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN NASIONAL KIMIA BERDASARKAN FRAMEWORK PISA 2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana pendidikan (S.Pd) Oleh: ARDELIA AMANDA 11140162000041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN...

Page 1: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN

NASIONAL KIMIA BERDASARKAN FRAMEWORK PISA 2015

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk memenuhi

salah satu syarat mencapai gelar sarjana pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ARDELIA AMANDA

11140162000041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

ii

Page 3: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

iii

Page 4: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

iv

Page 5: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

v

ABSTRAK

Ardelia Amanda NIM 11140162000041, “Analisis Profil Literasi Sains dalam

Soal Ujian Nasional Kimia Berdasarkan Framework PISA 2015”, Program

Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2019.

Literasi sains Indonesia di bawah rata-rata, salah satunya dipengaruhi oleh

instrumen penilaian yang biasa digunakan dalam pendidikan Indonesia Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui profil literasi sains dalam soal Ujian Nasional

Kimia berdasarkan framework PISA 2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan

deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitan ini adalah 3 soal Ujian Nasional Tahun

Ajaran 2014/2015, 2015/2016 dan 2016/2017. Instrumen penelitian yang

digunakan adalah human instrument dan lembar pengamatan profil literasi sains

yang dikembangkan dari framework PISA 2015. Hasil yang diperoleh dalam

penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut: (1) dimensi

pengetahuan sebesar 46,82%%, (2) dimensi kompetensi sebesar 41,61% dan (3)

dimensi konteks sebesar 11,56%. Pada soal Ujian Nasional dominan memuat

tentang dimensi pengetahuan pada indikator pengetahuan konseptual.

Kata Kunci : Framework PISA 2015, Profil literasi sains, Ujian Nasional

Page 6: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

vi

ABSTRACT

Ardelia Amanda NIM 11140162000041, “Analysis of Science Literacy Profile

in Chemistry National Examination Questions Based on Framework PISA

2015”, Educational Studies Program Department of Chemical Education

Natural Sciences Faculty of Science and Teaching Tarbiyah Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta

Indonesian scientific literacy is below the average, which is influenced by the

assessment instruments commonly used in Indonesian education. This study aims

to determine the profile of scientific literacy in the Chemistry National Examination

questions based on the 2015 PISA framework. This study uses a descriptive

qualitative. The sample in this research are 3 national exam questions for the

2014/2015, 2015/2016 and 2016/2017 academic year. The research instrument used

was a human instrument and scientific literacy profile observation sheet developed

from the PISA framework in 2015. The results showed that the scientific literacy

profile was obtained as follows: (1) knowledge dimension of 41,61%, (2)

competency dimensions of 46,82 % and (3) context dimensions of 11,56%. The

dominant National Examination question contains the knowledge dimension of the

conceptual knowledge indicator.

Keywords: 2015 PISA Framework, National Examination, Scientific literacy

Page 7: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

vii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT karena atas rhamt dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW

Penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Profil Literasi Sains dalam Soal Ujian

Nasional Kimia Berdasarkan Framework PISA 2015” Diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat mencapai gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada Program Studi

Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam menyelesaikan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan

serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam keempatan ini tidak lupa

penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Burhanudin Milama, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Nanda Saridewi, M.Si selaku Dosen Pembimbing I sekaligus pengamat I

yang telah memberikan waktu, ilmu, bimbingan dan saran sabra

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi

ini

4. Munasprianto Ramli, Ph.D selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan waktu, ilmu, bimbingan dan saran sabra memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini

5. Sutinah, S.Pd guru MAN 5 Bogor (MAN Parung Panjang) selaku pengamat

II yang telah bersedia membantu penulis dalam proses analisis data.

Page 8: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

viii

6. Para Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Studi

Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

waktu dan perhatian serta ilmunya kepada penulis selama mengikuti studi.

7. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah memberikan kasih sayang, semangat,

nasehat,mencurahkan pikiran, tenaga, dan waktunya dengan kesabaran dan

keikhlasan. Semoga Allah SWT selalu memberi kemudahan di setiap urusan

kita.

8. Teman-temen PPKT SMAN 6 Tangerang Selatan, yang telah bekerjasama

dalam mengatur waktu, memberikan semangat, dan berbagi pengalaman

dengan penulis

9. Sahabat-sahabat (Nuy, Putri, Matul, Sylvia, Endah, Meutiah, Rosty, Jula,

Sandra) yang telah mendengarkan keluhkesah, berbagi cerita, dan berjuang

bersama dalam penyelesaian tugas ini

10. Ciwi-ciwi sahabat Ranah Minang (Hizra, halimah, icha) dan Keluarga kecil

kosan pak Uci (Kak Sri, Ayu, Dila) terimakasih untuk dukungannya

terhadap penulis

11. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Kimia 2014 yang sudah

memberikan warna berbeda. Terima kasih atas ilmu dan dukungannya

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan skripsi

ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi para pembaca. Aamiin.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jakarta, 2019

Penulis

Page 9: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................. iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................. iv

ABSTRAK ......................................................................................... v

ABSTRACT ........................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ....................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 5

D. Rumusan Masalah ................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian. .................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................. 7

A. Hakikat penilaian .................................................................... 7

1. Pengertian Penilaian .......................................................... 7

2. Tes sebagai instrument penilaian ...................................... 8

B. Ujian Nasional ........................................................................ 11

C. Literasi Sains ........................................................................... 12

D. Penelitian yang relevan ........................................................... 21

E. Kerangka berpikir ................................................................... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................ 26

A. Waktu Penelitian ...................................................................... 26

B. Metode dan Desain Penelitian .................................................. 26

1. Metode Penelitian............................................................... 26

2. Desain Penelitian ................................................................ 27

Page 10: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

x

C. Sampel dan Sumber Data ......................................................... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 29

E. Instrumen Penelitian................................................................. 30

F. Teknik Analisis Data ................................................................ 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................ 34

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 34

B. Pembahasan .............................................................................. 40

1. Profil Literasi Sains dalam Ujian Nasional Kimia ................... 40

2. Analisis Butir Soal Ujian Nasional Kimia ............................... 45

BAB V PENUTUP .............................................................................. 74

A. Kesimpulan ........................................................................ 74

B. Saran ................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 76

LAMPIRAN ........................................................................................ 83

Page 11: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Model Gräber untuk literasi sains .................................................. 14

Gambar 2. 2 Kerangka berpikir ........................................................................... 25

Gambar 3. 1 Desain penelitian ........................................................................... 26

Gambar 4. 1 Profil literasi sains berdasarkan 3 dimensi literasi sains ............... 35

Gambar 4. 1 Profil Literasi Sains Soal UN 2014/2015 ....................................... 36

Gambar 4. 2 Profil Literasi Sains Soal UN 2015/2016 ....................................... 37

Gambar 4. 3 Profil Literasi Sains Soal UN 2016/2017 ....................................... 38

Page 12: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Perbedaan tes standar dan tes baku ............................................... 12

Tabel 3. 1 Format Gabungan Hasil Pengamatan ............................................ 31

Tabel 3. 2 Format Tabel Kontingensi Kesepakatan ...................................... 31

Tabel 4. 1 Nilai Koefisien Kesepakatan (KK) pengamatan .......................... 35

Page 13: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Framework PISA 2015 ............................................................... 85

Lampiran 2 Lembar pengamatan .................................................................... 87

Lampiran 3 Tabel kontigensi uji koefisien kesepakatan ................................ 95

Lampiran 4 Tabel hasil analisis profil literasi ains......................................... 96

Lampiran 5 Lembar Uji Referensi.................................................................. 101

Page 14: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memasuki abad ke-21, penguasaan sains dan teknologi menjadi salah

satu aspek penting keberhasilan suatu bangsa (Miller, 2002). Penguasaan sains

menjadi tolak ukur sebuah bangsa dalam kancah persaingan secara global. Hal

ini dinyatakan oleh Office of the National Education Commission (ONEC)

bahwa dalam era persaingan ekonomi internasional yang ketat, para produsen

(pengguna lulusan) memerlukan tenaga kerja yang cakap ilmiah (Yuengyong

dan Narjaikaew, 2009). Orang-orang yang memiliki pemahaman dan

kemampuan yang baik tentang ilmu pengetahuan agar dapat memenuhi

kebutuhan zaman. Sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan untuk dapat

bersaing di era globalisasi adalah SDM yang berkualitas, mampu

berkompetensi secara global baik dari segi pikiran, keahlian maupun

keterampilan (Wulandari dan Sholihin, 2016).

Bybee dan Fuchs (2006) menyatakan bahwa melalui sains, masyarakat

dapat belajar tidak hanya bagaimana membuat keputusan berdasarkan

informasi tentang penggunaan sains dan teknologi, tetapi juga untuk menilai

penerapan dan efek penemuan teknologi ilmiah pada masyarakat. Pendidikan

sains diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta didik untuk dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya dalam berbagai situasi (Toharudin,

Hendrawati, & Rustaman, 2011, hlm.6). Kemudian pendidikan sains sebagai

bagian dari pendidikan secara umum juga mempunyai tanggung jawab dan

peran penting dalam membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan

berpikir kritis, kreatif, inovatif dan berdaya saing global. Pendidikan sains juga

diharapkan menjadi pondasi utama pendidikan sebagai tempat bagi peserta

didik untuk lebih mengenal sains secara kontekstual dan

mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 15: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

2

Terkait dengan pembelajaran sains di sekolah, penguasaan sains

seringkali dihubungkan dengan kemampuan scientific literacy. Sehingga

penguasaaan literasi sains merupakan salah satu tujuan utama dalam sistem

pendidikan nasional di sebagian besar negara (McE-Neaney, 2003).

Membangun literasi sains sejatinya adalah membangun sebuah kompetensi

yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Literasi sains menjadi bagian

yang tidak terpisahkan dalam membentuk peserta didik menjadi warga negara

yang aktif dan partisipatif dalam konteks dunia nyata, serta mampu menyikapi

setiap permasalahan yang ada. Pengembangan literasi sains sangat penting

karena ia dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan sosial dan ekonomi

serta untuk memperbaiki pengambilan keputusan ditingkat masyarakat dan

personal (Laugksch, 2000).

Secara internasional terdapat tes yang mengukur kemampuan literasi

siswa. Salah satu penilaian yang dilakukan oleh beberapa negara terkait dengan

penguasaan literasi sains adalah Programme of International Students

Assesment (PISA). Menurut PISA (2006) literasi sains merupakan kemampuan

untuk mengidentifikasi isu ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah, dan

menggunakan bukti ilmiah itu dalam kehidupan sehari-hari.. PISA merupakan

salah satu program yang dilaksanakan oleh Organization for Economic Co-

operation and development (OECD). Penyelenggaraan PISA bertujuan untuk

mengukur performa akademis anak - anak di seluruh dunia dalam bidang

matematika sains dan membaca. Penilaian yang dilakukan oleh PISA tidak

sekedar terfokus pada sejauhmana peserta didik telah menguasasi kurikulum

sekolah, tetapi juga melihat sejauhmana kemampuan peserta didik dapat

menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya dalam

kehidupan sehari-hari (Toharudin dkk., 2011, hlm.7).

Sebagai bagian dari OECD, Indonesia merupakan salah satu negara

peserta yang mengikuti penilaian studi literasi PISA. Pada tahun 2009

Indonesia berada pada peringkat 57 dari 63 negara, dengan skor rata-rata 383

menurun dari tahun 2006 (OECD,2010). Kemudian tahun 2012 mengalami

Page 16: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

3

penurunan peringkat, yaitu peringkat ke 64 dari 65 negara dan skor rata-rata

mengalami penurunan satu angka menjadi 382 (OECD,2014). Selanjutnya

hasil literasi sains PISA pada tahun 2015 menunjukan Indonesia menempati

posisi ke 64 dari 72 negara yang mengikuti kegiatan tersebut, walaupun

mengalami peningkatan peringkat dan rata-rata, tetapi pada tahun 2015

Indonesia memperoleh nilai 401 sedangkan rata-rata nilai negara lain adalah

490 (OECD, 2016). Maka berdasarkan data tersebut kemampuan literasi sains

siswa Indonesia dapat dikategorikan masih tergolong rendah.

Berdasarkan data empiris di atas, hasil skor PISA dapat dijadikan bahan

evaluasi untuk sistem pendidikan Indonesia. Terutama pada pengembangan

literasi sains pada peserta didiknya. Di Indonesia pemerintah menyelengarakan

suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-

undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Untuk

mencapai tujuan pendidikan maka disusunlah kurikulum yang merupakan

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan metode

pembelajaran. Dewasa ini konsep tentang literasi sains muncul menjadi tujuan

utama kurikulum pendidikan sains di banyak negara (Turiman, Omar, Mohd

dan Osman, 2011).

Secara umum, kurikulum atau standar nasional pendidikan terdiri atas

standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana prasarana,

pengelolaan, dan penilaian. Komponen-komponen dalam pendidikan nasional

tersebut menjadi satu kesatuan dan berkaitan satu sama lainnya untuk mencapai

tujuan pendidikan nasional. Standar penilaian pendidikan merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari standar nasional pendidikan. Standar penilaian

mempunyai kedudukan yang sangat stategis dalam pendidikan. Penilaian

merupakan salah satu aspek yang menjadi acuan dalam perubahan kurikulum

(Taber dan Akpan, 2017). Oleh karena itu, apabila literasi sains merupakan

tujuan dari pengajaran sains dalam dunia pendidikan Indonesia, maka materi

kurikulum nasional harus memiliki cakupan penguasan sains, termasuk dalam

tes atau sistem penilaian yang dilakukan (Chabalengula dan Lorsbach, 2008).

Page 17: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

4

Sejalan dengan hasil capain literasi pada PISA dan standar penilaian

nasional, maka perlu adanya tindak lanjut terhadap beberapa instrumen

penilaian yang ada. Hal ini mengingat bahwa instrumen penilaian adalah alat

ukur yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar capaian kompetensi

peserta didik akan suatu materi tertentu. Instrumen penilaian yang sebagian

besar mengandung aspek literasi sains mengindikasikan bahwa pendidikan di

tempat instrumen itu berada telah terarah menuju pendidikan yang berusaha

mengembangkan aspek literasi sains dalam diri peserta didiknya.

Instrumen penilaian yang digunakan dapat berupa soal tertulis seperti

dalam Ujian Nasional. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 97 tahun 2013 Pasal 1 Ayat 4 Ujian Nasional adalah

kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian kompetensi lulusan pada mata

pelajaran tertentu secara nasional. Teks Ujian Nasional adalah instrumen yang

digunakan dalam kegiatan penilaian tersebut. Materi yang diujikan dalam

Ujian Nasional adalah materi yang dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan.

Sebagai salah satu bentuk kegiatan evaluasi yang mengukur kompetensi

lulusan peserta didik, maka dalam soal Ujian Nasional harus memuat berbagai

kemampuan salah satunya adalah aspek literasi sains. Sejauh ini telah

dilakukakan penelitian tentang keterampilan berpikir tingakat tinggi, level

kognitif dalam soal Ujian Nasional. Namun belum terdapat penelitian yang

mengukur profil literasi sains dalam teks soal ujian nasional kimia. Serta

mengingat pentingnya perananan tes dalam meningkatkan mutu pendidikan,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Profil Literasi Sains dalam

Soal Ujian Nasional Kimia berdasarkan Framework PISA 2015.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi

beberpaa masalah antara lain :

1. Rendahnya kemampuan dan rata-rata nilai literasi sains siswa Indonesia

dalam PISA

Page 18: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

5

2. Belum diketahui profil literasi sains yang ada dalam soal Ujian Nasional

Kimia

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

dalam penelitian ini yaitu bagaimana profil literasi sains pada soal Ujian

Nasional Kimia menggunakan framework PISA 2015?

D. Batasan masalah

Agar permasalahan yang ditinjau tidak terlalu luas dan sesuai dengan

maksud dan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini dibatasi pada soal

Ujian Nasional Mata Pelajaran Kimia Tahun Ajaran 2014/2015, 2015/2016 dan

2016/2017 yang berbentuk soal objektif kemudian ditinjau dari aspek literasi

sains berdasarkan frameework PISA 2015.

E. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan ini

adalah mengetahui profil literasi sains pada soal Ujian Nasional Kimia

berdasarkan framework PISA 2015.

F. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini akan memberikan tambahan literatur dan

referensi mengenai profil literasi sains dalam Ujian Nasional Kimia

berdasarkan framework PISA 2015

2. Manfaat Praktis

a. Guru

1) Diharapkan informasi yang dihasilkan dari penelitian ini

akan membantu para guru dan sekolah dalam menguasai dan

menelaah soal-soal dalam Ujian Nasional

2) Dapat memotivasi guru dalam melakukan evaluasi dalam

pembelajaran dengan menggunakan soal-soal yang mengandung

literasi sains

Page 19: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

6

b. Peneliti

1) Memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai literasi

sains dalam butir soal Ujian Nasional

2) Menghasilkan informasi yang dapat dijadikan bahan atau

rujukan untuk pengembangan penelitian berikutnya.

Page 20: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Penilaian

1. Pengertian penilaian

Menurut Airasian (2008, hlm. 9) penilaian atau assessment adalah

sebuah proses dalam mengumpulkan, mensintesis dan menginterpretasi

informasi meliputi tes, pengukuran dan evaluasi. Ditinjau dari segi

tujuannya penilaian dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan

informasi dalam bentuk apapapun yang digunakan untuk dasar

pengambilan keputusan tentang siswa, baik yang menyangkut

kurikulum, program pembelajaran, iklim maupun kebijakan sekolah

(Uno dan Satria, 2013, hlm.2).

Menurut Sudijono (2011, hlm.4) menilai merupakan kegiatan

mengambil keputusan terhadap sesuatu berdasarkan pertimbangan

tertentu dan bersifat kualitatif. Dalam pendidikan, menurut Sudjana

(2009, hlm.2) penilaian merupakan suatu tindakan atau kegiatan untuk

melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dikuasai

oleh siswa dalam bentuk hasil belajar yang diperlihatkan setelah

menempuh proses belajar mengajar.

Kegiatan penilaian sering dikaitkan dengan tes, pengukuran dan

evaluasi (Airasian, 2008, hlm.9). Tes merupakan alat yang digunakan

untuk penilaian hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif

berkenaan dengan penguasaan bahan penagajaran sesuai dengan tujuan

pendidikan dan pengajaran (Sudjana, 2009, hlm.35). Menurut Sofyan,

Feronika dan Milama (2006, hlm.2-4) pengukuran merupakan suatu

kegiatan atau proses untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat

angka. Setelah melakukan kegiatan pengukuran dan penilaian maka

selanjutnya dilakukan kegiatan pengambilan keputusan (evaluasi).

Dalam kegiatan pembelajaran antara pengukuran, penilaian dan evaluasi

Page 21: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

8

merupakan tiga hal yang tidak dapat dipisahkan. Maka penggunaan

istilah penilaian atau evaluasi mewakili ketiga kegiatan tersebut.

Setelah informasi tentang penilaian dikumpulkan, guru

menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan tentang

murid, hal inilah yang disebut evaluasi (Airasian, 2008, hlm.9). Evaluasi

merupakan kegiatan terencana untuk dapat mengetahui keadaan suatu

objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan

dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan (Suryani dan Agung,

2012, hlm 161). Sofyan dkk., (2009, hlm.3) juga mengungkapkan bahwa

evaluasi merupakan proses sistematik untuk mengetahui tingkat

keberhasilan sesuatu berdasarkan tujuan yang jelas dan penentuan nilai

berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk pengambilan

keputusan.

Secara umum, Menurut Jabbarifar dan Taghi (2009) evaluasi

merupakan 5 proses yang mencakup 5 komponen dasar yaitu: (1)

mengartikulasikan tujuan sistem pendidikan, (2) mengidentifikasi dan

mengumpulakan informasi yang relevan, (3) memiliki ide-ide yang

berharga dan bermanfaat bagi peserta didik, (4) menganalisis dan

menafsirkan informasi untuk peserta didik, (5) pengelolaan kelas atau

pengambilan keputusan kelas.

2. Tes sebagai instrumen penilaian

Banyak alat yang digunakan dalam penilaian salah satunya adalah

tes. Tes banyak digunakan untuk mengukur prestasi peserta didik dalam

bidang kognitif. Tes merupakan alat atau teknik penilaian yang biasa

digunakan guru untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam

pencapaian suatu kompetensi tertentu (Arifin, 2016, hlm.117).

Terkait fungsinya sebagai alat untuk mengukur perkembangan

atau kemajuan peserta didik, Sudijono (2011, hlm.68 - 72) menjelaskan

bahwa tes dibagi menjadi kelompok, yaitu:

Page 22: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

9

a. Tes seleksi

Tes awal dikenal dengan istilah Ujian Masuk. Tes yang

dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru. Materi

dalam tes ini merupakan materi prasyarat untuk mengikuti program

pendidikan yang akan diikuti. Tindak lanjut dari tes ini adalah calon

yang dipandang memenuhi batas prasyararat minimal, maka

dianggap lulus dan dapat diterima sebagai siswa baru.

b. Tes awal

Tes awal sering dikenal dengan istilah pre-test. Tes ini

dilaksanakan dengn tujuan untuk mengetahui penguasaan materi

atau bahan pelajaran yang akan diajarkan oleh peserta didik. Isi atau

materi tes awal pada umumnya ditekankan pada bahan-bahan yang

penting-penting yang seharusnya sudah diketahuai atau dikuasai

oleh peserta didik sebelum pelajaran diberikan.

c. Tes akhir

Tes akhir sering dikenal dengan post-test. Tes akhir dilaksanakan

dengan tujuan untuk mengetahui apakah materi pelajaran sudah

dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Isi atau materi dalam

tes ini adalah bahan-bahan yang telah diajarkan kepada peserta

didik, biasanya naskahnya dibuat sama dengan tes awal, sehingga

dapat dilihat ada perubahan yang lebih baik atau tidak dibandingkan

tes awal.

d. Tes diagnostik

Tes diagnostik merupakan tes yang digunakan untuk

mengetahui kesukaran yang dihadapi peserta didik sehingga

berdasarkan informasi tersebut dapat dilakukan penanganan yang

tepat. Materi yang digunakan dalam tes ini adalah materi-materi

tertentu yang biasanya sulit dipahami siswa.

e. Tes formatif

Tes formatif merupakan tes yang diberikan di tengah-tengah

perjalanan program pengajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali

Page 23: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

10

satuan pengajaran atau suatu subpokok pembahasan berakhir atau

telah diselesaikan. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh

mana peserta didik telah terbentuk (sesuai dengan tujuan

pengajaran yang telah ditentukan) setelah mengkuti proses

pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

f. Tes sumatif

Tes sumatif merupakan tes yang dilaksanakan setelah

sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Di

sekolah tes ini di kenal dengan Ulangan Umum atau EBTA (Evaluasi

Belajar Tahap Akhir). Maka materi tes sumatif jauh lebih banyak

dibandingkan dengan materi tes formatif.

Menurut Arifin (2016, hlm.118-123) dilihat dari cara

penyusunannya, tes dibagi menjadi dua jenis yaitu tes buatan guru (teacher-

made test) dan tes yang dibekukan (standardized test). Tes buatan guru

merupakan tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan menggunakan tes

tersebut seperti ulangan harian, formatif san sumatif. Sedangkan tes baku

adalah tes yang sudah memiliki derajat validitas dan reabilitas yang tinggi

berdasarkan percobaan-percobaan terhadap sampel yang cukup besar dan

representatif, seperti TOEFL dan SNM-PTN. Secara umum menurut Arifin

perbedaan antara tes buatan guru dengan tes baku dapat dilihat sebagai

berikut :

Tabel 2. 2 Perbedaan tes standar dan tes baku

Tes baku Tes Buatan guru

Berdasarkan isi dan tujuan-tujuan

yang bersifat umum, bagi sekolah-

sekolah di seluruh Negara atau

daerah

Berdasarkan isi dan tujuan-tujuan

yang bersifat khusus (khusus bagi

kelas atau sekolah tempat guru itu

mengajar)

Mencakup pengetahuan dan

kecakapan yang luas

Mencakup pengetahuan dan

kecakapan yang khusus

Dikembangkan oleh tenaga yang

berkompeten, professional dan

editor-editor soal tes

Dikembangkan oleh seorang guru

tanpa bantuan dari luar

Menggunakan Item-item sudah

diuji cobakan, dianalisis dan direvis

Item jarang diuji cobakan sebelum

menjadi bagian dari tes tersebut

Page 24: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

11

sebelum menjadi bagian dari tes

tersebut

Memili derajat kesahihan dan

keandalan (reabilitas) yang tinggi

Memiliki derajat kesahihan dan

keandalan (reabilitas) yang rendah

Berdasarkan jawaban peserta didik, menurut Asrul, Ananda dan

Rosnita (2015, hlm.42 – 45) maka tes dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu : tes

tertulis, tes lisan dan tes perbuatan, tes tertulis terdapat dalam bentuk tes

uraian dan tes objektif. Menurut Asrul tes objektif dikenal dengan tes

jawaban pendek yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh

peserta didik dengan jalan memilih salah satu (atau lebih) diantara

kemungkinan jawaban. Terdapat beberapa jenis tes objektif, salah satunya

tes pilihan ganda (multiple choice), dalam tes pilihan ganda disediakan satu

atau lebih dari kemungkinan-kemungkinan jawaban dalam setiap butir soal

(Sudijono, 2011, hlm. 118).

B. Ujian Nasional

Menurut Arifin (2016, hlm.61) Ujian Nasional dilaksanakan oleh

Pemerintah melalui BSNP mempunyai sejarah yang panjang. Pada tahun 2000

Departemen Pendidikan Nasional menyelenggarakan Evaluasi Belajar Tahap

Akhir Nasional (EBTANAS). Kemudian, pada tahun 2004 istilah EBTANAS

diganti dengan Ujian Akhir Nasional (UAN). Menurut Arifin terdapat tiga

pokok tujuan UAN yaitu : untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta

didik; untuk mengukur tingkat pendidkan pada tingkat nasional, provinsi,

kabupaten/kota dan sekolah; untuk mempertanggung jawabkan

penyelenggaraan pendidikan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota dan

sekolah kepada masyarakat.

Mentri Pendidikan Nasional (Mendiknas) mengeluarkan Surat

Keputusan (SK) No.047/U/2002. Pada pasal 3 Surat Keputusan (SK)

No.047/U/2002 dikemukakan tentang fungsi UAN yaitu: sebagai alat

pengendali mutu pendidikan secara nasional; mendorong peningkatan mutu

pendidikan; bahan pertimbangan untuk menentukan tamat belajar dan predikat

prestasi peserta didik; dan pertimbangan dalam seleksi penerimaan beasiswa

Page 25: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

12

baru pada pendidikan yang lebih tinggi (Arifin, 2016, hlm.61). Mengingat

begitu banyak krikitikan terhadap UAN, maka dikeluarkanlah Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, terutama

pada pasal 66 sampai dengan pasal 72 yang menyangkut tentang Ujian

Nasional.

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 3 tahun 2017

tentang penilaian hasil belajar oleh pemerintah dan penilaian hasil belajar oleh

satuan pendidikan pasal 1 ayat 4 Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN

adalah kegiatan pengukuran capain kompetensi lulusan pada mata pelajaran

tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan .

Kisi-kisi Ujian Nasional juga disiapkan, disusun dan ditetapkan oleh BNSP.

Menurut Peraturan Mentri Pendidikan dan Budaya (Permendikbud) Nomor 3

tahun 2017 Pasal 1 ayat 11 kisi-kisi ujian merupakan acuan dalam

pengembangan dan perakitan naskah Ujian Nasional yang disusun berdasarkan

kriteria pencapain standar kompetensi lulusan, standar isi dan kurikulum yang

berlaku.

C. Literasi Sains

1. Pengertian literasi sains

Literasi sains (science literacy) berasal dari gabungan dua kata Latin, yaitu

literatus, yang berarti ditandai dengan huruf, melek huruf, atau berpendidikan

dan scientia, yang berarti memiliki pengetahuan. Gallager dan Harsch (2009)

mengungkapkan bahwa istilah literasi sains pertama kali dikenalkan oleh Paul

deHart Hurd pada thaun 1958, yang digunakan untuk menjelaskan pemahaman

sains dalam konteks pengalaman sosial. Literasi sains merupakan kemampuan

seseorang untuk memahami sains, mengkomunikasikan sains (lisan maupun

tulisan), serta menerapkan pengetahuan sains untuk memecahkan masalah

sehingga memiliki sikap dan kepekaan yang tinggi terhadap diri dan

lingkungannya dalam mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan sains (Toharudin dkk., 2011, hlm.7). Secara ringkas menurut

Page 26: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

13

Stevanovia (2010) literasi sains adalah kesatuan pengetahuan ilmiah dan proses

ilmiah yang terangkum antara dua komponen yaitu isi dan prosedur.

Terdapat dua pandangan tentang makna literasi sains: Pertama literasi sains

sebagai sentral ilmu pengetahuan, kemudian literasi sains mengacu pada

kegunaan dalam masyarakat (Holbrook dan Rannikmae, 2009). Dewan Riset

Nasional (National Research Council) mendefinisikan bahwa literasi sains

adalah pengetahuan dan pemahaman konsep ilmiah dan proses yang diperlukan

untuk membuat keputusan pribadi, partisipasi dalam masyarakat dan urusan

budaya, serta produktivitas ekonomi (King, 2002). Sedangkan The American

Association for the Advancement of Science mengemukakan literasi sains yaitu

penggunaan kebiasaan pikiran dan pengetahuan sains, matematikadan

teknologi yang telah mereka (siswa) peroleh untuk memikirkan dan membuat

pengertian dari beberapa gagasan, tuntutan, dan peristiwa yang mereka hadapi

dalam kehidupan sehari-hari (King, 2002).

Menurut Miller (1983) literasi sains didefinisikan sebagai kemampuan

membaca dan menulis tentang sains dan teknologi; dari bacaan sederhana

hingga karya tulis ilmiah. Menurut Firman (dalam Hayat dan Yusuf, 2011, hlm.

49) literasi sains dahulu hanya diartikan sebagai kemampuan baca, tulis dan

hitung, yakni kemampuan pokok yang diperlukan orang dewasa untuk

memberdayakan pribadi, memperoleh dan melaksanakan pekerjaan, serta

berpartisipasi dalam kehidupan sosial, kultural dan politik secara lebih luas.

Namun seiring dengan semakin dominannya peran sains dalam kehidupan

sehari-hari kemampuan baca, tulis dan hitung tidaklah cukup. Diperlukan

literasi sains untuk memenuhi kebutuhan pribadi, pekerjaan dan partisipasi

dalam masyarakat.

Menurut Poedjiadi (2005, hlm. 102-103) seseorang yang memiliki literasi

sains dan teknologi adalah orang yang yang memiliki kemampuan untuk

menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep-konsep sains yang

diperoleh dalam pendidikan sesuai dengan jenjangnya, mengenal produk

teknologi yang ada di sekitarnya beserta dampaknya, mampu menggunakan

produk teknologi dan memeliharanya, kreatif dalam membuat hasil teknologi

Page 27: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

14

yang disederhanakan sehingga para peserta didik mampu mengambil

keputusan berdasarkan nilai dan budaya masyarakat. Seseorang yang memiliki

literasi sains menurut Shamos (1995, hlm. 86) adalah seseorang yang bisa

berkomunikasi secara cerdas dengan seseorang yang memajukan sains dan

menerapkannya.

2. Aspek literasi sains

Menurut National Academies of Science Engineering Medicine (2016)

terdapat beberapa aspek dalam literasi sains yaitu pemahaman tentang praktik

ilmiah (misalnya, formulasi dan pengujian hipotesis, probabilitas / risiko, dan

sebab-akibat vs. korelasi), pengetahuan konten (pengetahuan tentang fakta dasar,

konsep, dan kosakata) dan pemahaman sains sebagai proses sosial (untuk contoh,

kriteria untuk penugasan keahlian, peran ulasan sejawat, dan sifat pendanaan dan

konflik kepentingan). Secara lebih rinci Norris dan Philips (2003) berpendapat

bahwa istilah literasi sains telah digunakan untuk memasukkan berbagai komponen

berikut:

a. Pengetahuan tentang konten substantif sains dan kemampuan untuk

membedakan dari non-sains

b. Memahami sains dan aplikasinya

c. Pengetahuan tentang apa yang dianggap sebagai sains

d. Kemandirian dalam belajar sains

e. Kemampuan untuk berpikir secara ilmiah

f. Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan ilmiah dalam

pemecahan masalah

g. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk partisipasi cerdas dalam isu-isu

berbasis sains

h. Memahami sifat sains, termasuk hubungannya dengan budaya

i. Apresiasi, kenyamanan keingintahuan dengan sains

j. Pengetahuan tentang risiko dan manfaat sains

k. Kemampuan untuk berpikir kritis tentang sains dan untuk menangani

keahlian ilmiah

Harlen (2004, hlm.64) menyatakan terdapat unsur pokok yang harus dimuat

dalam literasi sains diantaranya adalah:

Page 28: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

15

1. Konsep atau ide, yang membantu memahami aspek ilmia dari dunia

sekitar dan yang memungkinkan kita untuk memahami pengalaman

baru dengan cara menghubungkan pengalaman yang lama

2. Proses, merupakan keterampilan mental dan fisik yang digunakan untuk

memperoleh, menafsirkan dan menggunakan bukti tentang dunia sekitar

untuk memperoleh pengetahuan.

3. Sikap atau disposisi, yang menunjukkan kemauan dan kepercayaan diri

untuk terlibat dalam penyelidikan, debat dan pembelajaran lebih lanjut.

4. Memahami hakikat dan keterbatasan pengetahuan ilmiah.

Gräber, Erdmann dan Schliek menggambarkan keseimbangan antara

berbagai kompetensi untuk merefleksikan apa yang dihasilkan oleh pendidikan

sains, mempertimbangkan keseimbangan antara berbagai kompetensi dan

kontribusi yang dapat diberikan oleh pendidikan sains (Holbrook dan Rannukmae,

2009). Holbrook mengungkapkan pandangan Graber menjunjung tinggi kebutuhan

literasi sains untuk menjadi jauh lebih dari sekedar pengetahuan, literasi sains

terintegrasi dengan komponen pendidikan nilai. Hal ini digambarkan seperti

berikut:

Gambar 2. 2 Model Gräber untuk literasi sains

Page 29: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

16

Chiappetta, Shetna dan Fillman (1991) mengungkapkan terdapat 4 tema utama

dalam literasi sains :

a. Pengetahuan Sains

Materi pada teks yang dianalisis yang termasuk dalam kategori ini

menyajikan fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum,

hipotesis-hipotesis, teori-teori dan model-model serta meminta siswa untuk

mengingat pengetahuan atau informasi.

b. Sains sebagai cara untuk menyelidiki

Kategori ini dimaksudkan untuk merangsang siswa untuk berpikir

dan melakukan sesuatu dengan menugaskan siswa untuk menyelidiki.

Pembelajaran yang melibatkan siswa dengan metode-metode dan proses-

proses dalam sebuah ilmu pengetahuan, seperti mengamati,

mengidentifikasi, membuat kesimpulan, menghitung, melakukan

eksperimen, dan sebagainya.

c. Sains sebagai cara berpikir

Sains merupakan aktivitas manusia yang dicirikan oleh adanya proses

berpikir yang terjadi di dalam pikiran siapapun yang terlibat di dalamnya.

Kategori ini menggambarkan pemikiran, pertimbangan, dan refleksi,

dimana siswa diberi informasi mengenai bagaimana ilmuwan bekerja.

d. Interaksi sains, teknologi, dan masyarakat

Kategori ini dimaksudkan untuk memberi gambaran tentang pengaruh

atau dampak-dampak ilmu sains terhadap masyarakat, baik dampak baik

maupun buruk. Pada kategori ini, siswa hanya menerima informasi tanpa

mengharuskan siswa untuk menyelidiki.

3. Aspek literasi sains menurut PISA

Menurut Watts (2015) PISA merupakan program penilaian yang dimulai

pada tahun 2000, dengan survei yang diulang setiap tiga tahun. Survei ini menilai

pelajar yang sedikit lebih tua - usia 15 - dan mendekati akhir pendidikan menengah

Menurut Watts dalam kegiatan ini menilai kinerja dalam membaca, matematika,

sains dan pemecahan masalah. Menurut PISA tahun 2000 literasi sains merupakan

Page 30: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

17

kapasitas untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, untuk mengidentifikasi

pertanyaan dan membuat kesimpulan untuk memahami dan mengambil keputusan

tentang alam dan perubahan yang dilakukan melalui aktivitas manusia (OECD,

2000). Kegiatan PISA bertujuan untuk mengukur seberapa jauh siswa mendekati

akhir wajib belajar telah memperoleh beberapa pengetahuan dan keterampilan

penting untuk partisipasi penuh dalam masyarakat pengetahuan (OECD, 2012).

Menurut OECD (2000) pada kegiatan PISA tahun 2000 terdapat tiga

dimensi yang menjadi penilaian dalam literasi sains, yaitu :

a. Saintifik proses atau keterampilan

Proses atau keterampilan ilmiah: proses mental yang terlibat dalam

menangani pertanyaan atau masalah seperti mengidentifikasi bukti atau

membuat kesimpulan.

b. Konsep dan konten: pengetahuan ilmiah dan pemahaman konseptual yang

diperlukan dalam menggunakan proses ilmiah

c. Konteks: situasi di mana proses dan pegetahuan diterapkan, seperti konteks

pribadi seperti kesehatan dan gizi atau konteks global iklim

Menurut Toharudin, dkk. (2011, hlm.8) pada kegiatan PISA 2003 terdapat 3

dimensi literasi sains :

a. Konsep-konsep ilmiah, yang diperlukan untuk memahami fenomena

tertentu dari alam dan perubahan yang dibuat melalui aktivitas manusia. Isi

utama dari penilaian ini dipilih dari tiga bidang aplikasi yang luas: ilmu

pengetahuan dalam kehidupan dan kesehatan; ilmu bumi dan lingkungan

dan sains dalam teknologi.

b. Proses ilmiah, yang berpusat pada kemampuan untuk memperoleh,

menafsirkan dan bertindak berdasarkan bukti. Lima proses seperti itu yang

ada dalam OECD / PISA berhubungan dengan: pengenalan pertanyaan

ilmiah, identifikasi bukti, membuat kesimpulan, komunikasi dari

kesimpulan, mendemontrasikan pemahaman konsep ilmiah.

Page 31: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

18

c. Situasi ilmiah, terutama dipilih dari kehidupan sehari-hari masyarakat

daripada dari praktik sains di ruang kelas atau laboratorium sekolah, atau

karya ilmuwan profesional. Seperti matematika, tokoh sains dalam

kehidupan masyarakat dalam konteks mulai dari situasi pribadi hingga

publik yang lebih luas, terkadang masalah global.

Menurut OECD (2016) terdapat empat domain yang menjadi karakteristik

dalam kegiatan PISA 2015 atau lebih dikenal dengan framework PISA, berikut

framework PISA 2015 :

a. Konteks

Dalam penilaian literasi sains PISA 2015, fokus item akan berada pada

situasi yang berkaitan dengan kelompok keluarga, keluarga dan teman sebaya

(pribadi), masyarakat (lokal dan nasional), dan kehidupan di seluruh dunia

(global). Dalam hal ini menunjukkan bidang atau penerapan literasi sains yang

memiliki nilai khusus bagi individu dan masyarakat dalam meningkatkan dan

mempertahankan kualitas hidup, dan dalam pengembangan kebijakan publik.

b. Kompetensi

Pada aspek kompetensi terdapat 3 kompetensi yang dipenuhi dalam

penguasan literasi sains, sebagai berikut :

1) Menjelaskan fenomena secara ilmiah

Orang yang terpelajar secara ilmiah diharapkan untuk menggunakan

model ilmiah standar untuk membuat pernyataan sederhana Untuk

menjelaskan fenomena sehari-hari seperti mengapa antibiotik tidak

membunuh virus, bagaimana oven microwave bekerja, atau mengapa gas

kompresibel tapi cairan tidak. Prediksi kompetensi ini mencakup

kemampuan untuk mendeskripsikan atau menafsirkan fenomena dan

memprediksi kemungkinan perubahan. Selain itu, mungkin melibatkan

mengenali atau mengidentifikasi deskripsi, penjelasan, dan prediksi yang

sesuai.

2) Mengevaluasi dan mendesain penelitian ilmiah

Page 32: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

19

Menjelaskan dan menilai penyelidikan ilmiah dan mengajukan cara

untuk menjawab pertanyaan yang secara ilmiah, dengan kemampuan

mengidentifikasi pertanyaan yang dieksplorasi dalam sebuah penelitian

ilmiah, membedakan pertanyaan yang mungkin dilakukan untuk

menyelidiki secara ilmiah, mengusulkan cara untuk mengeksplorasi

pertanyaan tertentu secara ilmiah.

3) Menafsirkan data dan bukti secara ilmiah

Menganalisis dan mengevaluasi data ilmiah, klaim dan argumen

dalam berbagai representasi dan menarik kesimpulan yang tepat yang

menunjukkan kemampuan untuk: Mengubah data dari satu representasi ke

representasi lainnya; Menganalisis dan menginterpretasikan data dan

menarik kesimpulan yang tepat.

c. Pengetahuan

Pemahaman tentang literasi sains diperlukan 3 hal, sebagai berikut:

1) Pengetahuan konten

Terdapat beberapa hal yang dipenuhi dalam penegtahuan literasi

sains, yaitu: (1) memiliki relevansi dengan situasi kehidupan nyata, (2)

merupakan konsep ilmiah yang penting atau teori penjelasan utama yang

memiliki kegunaan abadi. Tujuannya adalah untuk menyampaikan

gagasan bahwa warga negara harus memahami konsep dari ilmu fisika

dan kehidupan, ilmu bumi dan ruang angkasa, dan penerapannya dalam

konteks dimana unsur pengetahuan saling berkaitan atau interdisipliner

2) Pengetahuan prosedural

Tujuan mendasar adalah untuk menghasilkan penjelasan tentang

setiap kejadian. Penjelasan sementara pertama kali dikembangkan dan

kemudian diuji melalui penyelidikan empiris. Penyelidikan empiris

bergantung pada konsep tertentu seperti pengertian tentang variabel

dependen dan independen, kontrol variabel, jenis pengukuran, bentuk

kesalahan, metode untuk meminimalkan kesalahan, pola umum yang

diamati pada data, dan metode penyajian data.

Page 33: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

20

3) Pengetahuan epistemik

Pengetahuan epistemik diartikan sebagai pengetahuan membangun

dan mendefenisikan fitur esensial untuk membangun proses pengetahuan

dalam sains dan aturan mereka dalam menjastifikasi pembentukan

pengetahuan. Pengetahuan ini memiliki peran dalam menjastifikasi

pembentukan pengetahuan sains dalam mengontrol, mengambil

keputusan, dan menentukan tingkat kepercayaan berdasarkan fakta-fakta

dan bukti empiris dalam penyelidikan ilmiah. Justifikasi dari fitur-fitur

saintifik tersebut digunakan dalam kehidupan nyata sebagai bentuk

individu yang mencerminkan melek terhadap sains

d. Sikap

Penilaian PISA 2015 mengevaluasi sikap siswa terhadap sains di

tiga bidang: minat dalam sains dan teknologi, kesadaran lingkungan dan

menilai pendekatan ilmiah untuk penyelidikan yang dianggap inti dari

penyusunan literasi ilmiah. Ketiga bidang ini dipilih untuk pengukuran

karena sikap positif terhadap sains, kepedulian terhadap lingkungan dan

cara hidup yang berkelanjutan secara lingkungan, dan disposisi untuk

menghargai pendekatan ilmiah terhadap penyelidikan adalah fitur dari

individu yang terpelajar secara ilmiah.

D. Penelitian yang relevan

Sebelum melakukan penelitian dibutuhkan hasil penelitian yang pernah

dilakukan. Penelitian-penelitian terdahulu yang relevan khususnya yang

berhubungan dengan profil literasi sains terutama literasi sains dalam Ujian

Nasional :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Greta Aikkanen dan Maija Aksela (2011)

dengan judul Analysis of Finnish chemistry Matriculation Examination

questions according to Cognitive Complexity. Dalam penelitian ini mayoritas

(77% ) pertanyaan pemeriksasan keterampilan kognitif. Persentase terbesar

(35%) dalam ujian matrikulasi termasuk dalam analisis. Pertanyaan dalam

Page 34: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

21

ujian yang tergolong dalam low-order cognitive skills. Kemampuan ini tersebar

dalam pertanyaan pengertian (13%) dan penerapan 11%. Mayoritas

pertanyaan dalam ujian tentang penegtahuan prosedural kemudian pada 21 %

merujuk pada soal-soal tentang penegtahuan konseptual.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ani Syahida dan Dedi Irwandi dengan judul

analisis keterampilam berpikir tingkat tinggi pada soal ujian nasional kimia.

Dalam penelitiannya menunjukkan bahwa mayoritas soal UN Kimia pada

tahun ajaran 2011/2012 (92,5%) maupun 2012/2013 (85%) menuntut

keterampilan berpikir tingkat rendah siswa. Keterampilan berpikir tingkat

tinggi yang diujikan pada soal-soal tersebut hanya mewakili jenjang kognitif

menganalisis. Sub kategori menganalisis yang dikembangkan pada soal UN

Kimia tahun 2011/2012 dan 2012/2013 tersebut hanya meliputi proses kognitif

membedakan dan mengorganisasi. Berdasarkan jenjang kognitif yang

dikembangkan pada masing-masing ujian, kuantitas pertanyaan yang menuntut

jenjang kognitif menganalisis lebih banyak terdapat pada soal yang ditanyakan

dalam UN Kimia tahun ajaran 2012/2013 (15%) dibandingkan pada soal yang

ditanyakan dalam UN Kimia tahun ajaran 2011/2012 (7,5%).

3. Penelitian yang dilakukan Frackson Mumbaa dan William J. F.Hunterb (2009)

yang berjudul Representative nature of scientific literacy themes in a high

school chemistry course: the case of Zambia. Penelitian ini menganalisis

mengenai penerapan 4 aspek literasi sains, dalam silabus, buku teks dan soal

ujian kelas 12 terdapat rata-rata, sifat investigasi sains (54%) adalah tema yang

paling banyak diwakili dalam makalah pemeriksaan kimia, diikuti oleh sains

sebagai cara untuk mengetahui, (21%), pengetahuan sains (15%), dan interaksi

antara sains, tema teknologi dan masyarakat (10%) pada chapter 1. Hasil

chapter 2 menempatkan penekanan lebih besar pada sifat investigasi tema sains

(49%) daripada sains sebagai tema pemikiran (28%), kurang pengetahuan

tentang tema sains (22%), dan bahkan kurang pada interaksi sains, teknologi

dan tema masyarakat (1%). Studi pemeriksaan kimia 3 (pemeriksaan berbasis

laboratorium) terutama menekankan sifat investigasi sains (90%), diikuti oleh

Page 35: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

22

sains sebagai tema pemikiran (8%) dan kurang pengetahuan tentang tema sains

(2%)

4. Penelitian yang dilakuakan oleh Chabalengula dan Lorsbach (2008) tentang

Curriculum and Instructional Validity of the Scientific Literacy Themes

Covered in Zambian High School Biology Curriculum. Dalam penelitian ini

menunjukkan aspek sains sebagai cara untuk mengetahui memperoleh

persentase sebanyak 22,2-54,5%, diikuti oleh pengetahuan sains dasar sebesar

2,2-28,5%, dan investigasi atau penyelidikan sains sebagai cara untuk berpikir

sebesar 32%-75,5%. Dan interaksi sains dan teknologi dengan masyarakat

diabaikan dalam penelitian ini.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Nura’aini, Rahardjo dan Elfi Susanti (2016)

dengan judul Students profile about science literacy in Surakarta. Dalam

penelitian ini level literasi sains dibagi dalam 6 kelompok. Dominan siswa

dapat menjawab pada level 1 (47,82%). Level 1 memuat pengetahuan ilmiah

yang terbatas yang hanya dapat diterapkan pada beberapa situasi yang

dikenalnya. Dalam level kompetensi kemampuan menginterpertasikan data

siswa mampu menjawab 42,93%. Kemamapuan siswa dalam mendisain dan

mengevaluasi penemuan ilmiah lebih rendah dibandingkan dengan indicator

yang lain yaitu 24,90%

6. Penelitian yang dilakuak oleh Eugene L. Chieappetta, Godrej H Sethna dan

David S. Fillman (1991) yang berjudul A Quantitative Analysis of High School

Chemistry Textbooks for Scientific Literacy themes and Exspository Learning

Aids. Dalam penelitiannya diungkapkan bahwa mayoritas buku buku kimia

yang dianalisis lebih menekankan sains sebagai batang tubuh ilmu pengetahuan

dengan persentase 68%-78%, dan beberapa menekankan pada sains sebgaia

cara berpikir dan sedikit bagian yang mengungkapkan interaksi sains,

teknologi dan masyarakat.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Melek Nur Erdogan dan Fitnat Koseoglu (2012)

yang berjudul Analysis of High School Physics, Chemistry and Biology

Curriculums in terms of Scientific Literacy Themes. Dalam penelitiannya

ditemukan literasi sains dalam kurikulum menujukkan pengetahuan sains

Page 36: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

23

(47%) dan sifat investigasi dari sains (25%) tema lebih ditekankan daripada

tema sains sebagai cara berpikir (11%) dan interaksi sains, teknologi, dan

masyarakat (15%) dalam kurikulum Kimia.

D. Kerangka berpikir

Kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (sains) yang

keberadaanya sudah diujicobakan secara empiris melalui metode ilmiah.

Penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu tujuan yang

diharapkan dalam mempelajari sains. Studi mengenai literasi sains dalam

pendidikan telah dilakukan oleh OECD yang disebut dengan PISA. PISA

merupakan studi literasi yang bertujuan untuk meneliti secara berkala

kemampuan peserta didik pada usia 15 tahun yaitu kisaran peserta didik kelas

tiga SMP atau kelas satu SMA dalam membaca (reading literacy), matematika

(mathematics literacy) dan sains (scientific literacy).

Hasil skor rerata literasi sains Indonesia dalam PISA masih tergolong

rendah jika dibandingkan dengan skor rerata negara lain dan skor rerata yang

diberikan oleh OECD. Hasil ini perlu dijadikan bahan evaluasi apakah sistem

pendidikan Indonesia apakah sudah mengarah pada pengembangan literasi

sains pada diri setiap peserta didiknya atau justru belum sama sekali. Hasil ini

perlu pula dijadikan bahan pertimbangan bagi perbaikan pendidikan Indonesia

kedepannya dan bagi pencapaian skor literasi sains pada tahun selanjutnya.

Seiring dengan hasil capain literasi tersebut, perlu adanya tindak lanjut

terhadap beberapa instrumen penilaian yang ada, hal ini mengingat bahwa

instrumen penilaian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui

seberapa besar capaian kompetensi peserta didik akan suatu materi tertentu.

Instrumen penilaian yang digunakan dapat berupa soal tertulis seperti dalam

Ujian Nasional. Instrumen penilaian yang sebagian besar mengandung aspek

literasi sains mengindikasikan bahwa pendidikan ditempat instrumen itu

berada telah terarah menuju pendidikan yang berusaha mengembangkan aspek

literasi sains dalam diri peserta didiknya.

Menitik beratkan dari penjelasan tersebut, maka penelitian ini akan

melaksanakan suatu penelitian mengenai analisis profil literasi sains dalam soal

Page 37: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

24

UN Kimia tahun ajaran 2014/ 2015, 2015/2016 dan 2016/2017. Analisis soal

ini dilakukan dengan mengidentifikasi setiap butir soal UN berdasarkan

indikator literasi sains kimia yang ada pada framework PISA 2015. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi perbaikan

pendidikan di masa mendatang.

Gambar 2. 3 Kerangka Berpikir

Analisis Teks Ujian Nasional berdasarkan framework PISA 2015

Profil Literasi Sains

Konteks (Context)

Pengetahuan (Knowledge)

Kompetensi (Competence)

Sikap (Attitudes)

Literasi Sains

Penilaian

Ujian Nasional

Prestasi PISA Indonesia

Page 38: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun akademik 2017/2018

terhitung mulai bulan April sampai bulan Desember 2018

B. Metode dan desain penelitian

1. Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif. Menurut Arifin (2011, hlm.41) penelitian deskriptif adalah penelitian

yang digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan dan menjawab persoalan-

persoalan tentang fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini. Penelitian

deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat

tentang suatu gejala atau sifat tertentu (Sanjaya, 2014, hlm.59). Penelitian

deskriptif juga bertujuan untuk pemecahan masalah secara sistematis dan

factual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi (Narkubo dan Achmadi,

2016, hlm.44). Maka dalam penelitian ini akan dideskripsikan profil literasi

sains dalam soal Ujian Nasional Kimia.

Ditinjau dari pendekatan penelitian yang digunakan, penelitian ini

termasuk dalam penelitian kualitatif. Penelitian dengan kualitatif menekankan

pada analisis proses dari proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan

dinamika hubungan antar fenomena dan menggunakan logika ilmiah

(Gunawan, 2013, hlm.80). Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk

menangkap arti (meaning atau understanding) yang terdalam atas suatu

peristiwa, gejala, fakta, kejadian realita atau masalah tertentu bukan untuk

mempelajari atau membuktikan adanya hubungan sebab akibat atau korelasi

dari suatu masalah atau peristiwa (Raco, 2010, hlm.106). Maka dalam

penelitian ini akan dilakukan proses analisis teks ujian nasional sehingga dapat

diperoleh profil literasi sains dalam soal tersebut.

Page 39: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

26

2. Desain penelitian

Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

C. Sampel dan sumber data

Sampel dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dokumen soal UN Kimia SMA tahun ajaran 2014/2015, 2015/2016 dan

2016/2017. Sampel sumber data tersebut dipilih melalui teknik

nonprobability sampling jenis purposive sampling. Nonprobability sampling

merupakan metode sampling yang setiap individu atau unit populasi tidak

memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih (Herdiansyah, 2012, hlm.106).

Merumuskan masalah

Studi Literatur

Framework PISA 2015 Ujian Nasional

Pengumpulan sampel soal yang dianalisis (Soal UN Kimia SMA

Tahun Ajaran 2014/2015, 2015/2016 dan 2016/2017)

Analisis profil literasi sains pada setiap butir soal berdasarkan

framework PISA 2015

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Gambar 3. 2 Desain penelitian analisis literasi sains dalam soal Ujian

Nasional Kimia

Pengelompokan soal berdasarkan kategori literasi sains (framework

PISA 2015)

)

Page 40: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

27

Menurut Herdiansyah, pusposive sampling merupakan teknik dalam

nonprobability sampling yang berdasarkan kepada ciri-ciri yang dimiliki oleh

suatu objek yang dipilih karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian

yang akan dilakukan. Hal ini juga diungkapkan oleh Bryman dalam Ritchi

(2014, hlm.113) unit sampel dipilih karena memiliki karakter fitur khusus yang

akan memungkinkan eksplorasi rinci dan pemaham tentang tema utama dan

pertanyaan yang ingin peneliti pelajari.

Alasan pemilihan teknik purposive sampling dalam penelitian ini

berhubungan dengan tujuan penelitian, yakni mengetahui profil literasi sains

dalam soal UN Kimia SMA. Hal ini ditinjau dari proporsi literasi sanis yang

diukur pada tiga periode penyelenggaraan UN secara berturut-turut. Dalam

penelitian ini peneliti hanya dapat memperoleh soal dengan beberapa kode soal.

Setiap soal dalam satu tahun ajaran memiliki proporsi (kisi-kisi) yang sama.

Berdasarkan pertimbangan itulah sampel sumber data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini adalah dokumen soal UN Kimia SMA tahun ajaran

2014/2015, 2015/2016 dan 2016/2017 dengan 1 kode soal setiap tahun ajaran.

D. Teknik pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data analisis dokumen.

Analisis konten/dokumen melibatkan pembelajaran teks, dokumen atau

komunikasi yang dihasilkan oleh kelompok atau lembaga tertentu (Laverty,

2016, hlm.13). Hal yang sama juga dijelaskan oleh Arifin (2011, hlm.55)

penelitian analisis dokumen/isi adalah penelitian yang dilakukan secara

sistematis terhadap catatan-catatan atau dokumen sebagai sumber data. Arifin

menjelaskan bahan dokumen terbagi atas beberapa macam antara lain

autobiografi, surat-surat pribadi, buku-buku atau catatan harian memorial,

kliping dan beberapa data lain.

Dokumen yang diteliti dalam soal ini adalah soal Ujian Nasional Kimia

tahun ajaran 2014/2015, 2015/2016, dan 2016/2017 yang merupakan dokumen

negara. Data yang ingin diperoleh berupa proporsi literasi sains yang diukur

dalam setiap butir soal pada masing-masing naskah. Data ini diperlukan untuk

menentukan profil literasi sains pada soal UN tahun ajaran 2014/2015,

Page 41: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

28

2015/2016, dan 2016/2017. Data tersebut dapat diperoleh melalui analisis item

soal dalam UN Kimia. Soal UN yang diujikan pada masing-masing tahun

tersebut terdiri atas 40 item soal pilihan ganda. Dengan demikian, keseluruhan

jumlah item soal yang dianalisis berdasarkan profil literasi sains adalah 120

item.

Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang dilakukan untuk

mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan dokumen soal UN Kimia Tahun Ajaran 2014/2015,

2015/2016 dan 2016/2017.

Langkah awal dalam pengumpulan data adalah mengumpulkan

sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen soal

UN Kimia Tahun Ajaran tahun ajaran 2014/2015, 2015/2016 dan

2016/2017. Dokumen tersebut diperoleh dari website yang

menyediakan/memuat soal Ujian Nasional. Dokumen soal UN Kimia

tahun ajaran tahun ajaran 2014/2015, 2015/2016 dan 2016/2017 yang

menjadi sumber data dalam penelitian.

2. Menyusun lembar observasi / lembar pengamatan berdasarkan framework

PISA.

3. Menyerahkan lembar observasi dan framework PISA kepada pengamat I

dan II

4. Melakukan analisis terkait profil literasi sains yang di sajikan dalam setiap

item soal berdasarkan framework PISA 2015

Penentuan jenjang dimensi literasi sains yang di ukur dan disajikan oleh

setiap item soal, hal ini dilakukan dengan menganalisis bentuk soal, bentuk

jawaban maupun instruksi soalnya. Analisis soal pada setiap item didasarkan

pada empat dimensi lietarsi sains yang terdapat pada framework PISA 2015.

Dimensi tersebut berupa kontekstual, pengetahuan, kompetensi, dan sikap.

Dimensi literasi sains tersebut dikelompokkan dalam beberapa aspek dan

indikator pada tiap item soal

E. Instrumen Penelitian

Page 42: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

29

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif noninteraktif. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah peneliti sendiri sebagai humant instrument.

Menurut Sugiyono (2011, hlm.306) peneliti kualitatif sebagai human

instrument berfungsi dalam menetapakan fokus penelitian, memilih informan

sebagai informasi data, mengumpulkan data, menilai kualitas data dan analisis

data dan menginteerprestasikan data dan membuat kesimpulan.

Penelitin ini juga menggunakan instrumen yang digunakan dalam proses

pengumpulan data. Instrumen tersebut berisikan tentang dimensi litersi sains

yang terdapat untuk setiap item soal. Instrumen tersebut merupakan framework

PISA 2015. Dalam framework PISA 2015 terdapat empat dimensi, aspek dan

indikator yang menjadi acuan dalam penentuan profil literasi sains. Instrumen

tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1. Selain peniliti dan framework PISA

2015, maka dalam penelitian ini juga menggunakan instrumen berupa lembar

pengamatan. Lembar pengamatan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2

F. Teknik analisis data

Salah satu syarat dilakukannya analisis data adalah dimilikinya data

yang valid dan reliabel. Validitas dan reliabilitas data ditentukan sebelum

tahapan analisis data. Namun validitas data dalam penelitian ini tidak dilakukan

karena soal Ujian Nasional serta dimensi literasi sains telah dipastikan tingkat

validitasnya. Adapun reliabilitas pengamatan ditentukan melalui penentuan

Koefisien Kesepakatan (KK) pengamatan antar pengamat. Reliabilitas

pengamatan perlu dilakukan dalam penelitian yang bersifat observatif untuk

menghindari unsur subjektivitas pengamat. Selain itu reliabilitas pengamatan

juga dilakukan untuk mengukur tingkat kesepakatan hasil pengamatan antar

pengamat.

1. Menentukan reabilitas pengamatan

Menurut Arikunto (2010, hlm.244-247) untuk mencari realibilitas

pengamatan, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menyatukan dua format yang diperoleh dari pengamat I dan II

Page 43: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

30

Dalam penelitian ini, tabel yang menggambarkan gabungan dua format

isian data yang diperoleh dari pengamat I dan II adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 1 Format Gabungan Data Hasil Pengamatan antara Pengamat I

dan Pengamat II pada Kategorisasi profil literasi sains Item Soal Ujian

Nasional

No

Item soal

UN kimia

SMA

Penagamat I Pengamat II

Indikator literasi sains Indikator literasi sains

K.1 K.2 K.3 K.1 K.2 K.3

1 UN.14.01

2 UN.14.02

Dst

Hasil pengamatan akan dilakukan pada tabel 3.1 diberlakukan untuk

setiap indikator dalam literasi sains pada setiap tahun ajaran. Pada saat

indikator yang diamati berbeda, seperti indikator pengetahuan, maka kode

K1, K2 akan diubah menjadi P1.1 P.12 dst. Hal tersebut menyesuaikan

dengan instrumen yang digunakan.

b. Memasukkan kode pengamatan dalam tabel kontingensi.

Tabel kontigensi kesepakatan pengamatan pada penelitian ini

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 2 Format Lain Tabel Kontingensi Kesepakatan Pengamatan pada

Kategorisasi Item Profil Literasi Sains Item Soal Ujian Nasional

Pengamat II

Pengamat 1

Ya Tidak Jumlah Amatan

Ya

Tidak

Jumlah Amatan

c. Menghitung banyaknya kecocokan

Angka-angka kecocokan ditunjukkan oleh sel-sel yang terletak

diagonal dengan kolom jumlah. Banyaknya kecocokan yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah : (IK.1.1-II K.1.1), (I K.1.2-II K.1.2, (I

K.1.3-II K.1.3) dan seterusnya

Page 44: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

31

d. Menentukan koefisien kesepakan pengamatan

Data yang terdapat pada tabel kontingensi kesepakatan

selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus untuk menentukan nilai

koefisien kesepakatan (KK) pengamatan. Penentuan nilai KK ini

dilakukan untuk menentukan toleransi perbedaan hasil pengamatan.

Penentuan toleransi perbedaan hasil pengamatan dilakukan dengan

teknik pengetesan reliabilitas pengamatan. Penentuan nilai KK dapat

dilihat pada Lampiran 3 Rumus yang banyak digunakan untuk

menentukan koefisien kesepakan pengamatan adalah rumus yang

dikemukakan oleh H.J.X. Fernandes yang dalam Arikunto telah

mengalami modifikasi sebagai berikut :

𝐾𝐾 =2𝑆

𝑁1 + 𝑁2

Dengan keterangan

KK = Koefisien kesepakatan

S = Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama

N1 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 1

N2 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 2

2. Menginterpertasikan data koefisien kesepakatan

Data hasil perhitungan koefisien kesepakatan yang diperoleh, kemudian

direkapitulasi berdasarkan kategori kappa untuk mengetahui apakah

kesepakatan antar pengamat tergolong sangat buruk, bagus, atau sangat

bagus. Menurut Viera, Joanne dan Garret (2005) Kategori kappa yang

dimaksud adalah sebagai berikut :

< 0 = less the chance aggrement

0,01-0,2 = slight agreement

0,21-0,40 = fair agreement

0,41-0,60 = moderate agreement

0,61-0,80 = subtantial agreement

0,81-0,99 = almost perfect agrrement

Data yang terkumpul dan telah melalui uji keabsahan kemudian dianalisis.

Menurut Gunawan (2013, hlm.209) analisis data adalah sebuah kegiatan untuk

Page 45: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

32

mengatur, mengurutkan dan mengelompokan, memberi kode atau tanda dan

mengategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau

masalah yang ingin dijawab. Adapun analisis data yang dilakukan dalam

penelitian ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengelompokkan item-item soal UN Kimia pada masing-masing tahun

ajaran berdasarkan indikator dimensi literasi sains.

Menurut OECD (2016), setiap item soal dalam PISA dapat memuat

4 aspek literasi sains. Maka dalam setiap soal item soal ujian nasional dapat

memuat lebih dari satu indikator literasi sains.

2. Menghitung frekuensi item soal UN Kimia pada masing-masing tahun

ajaran berdasarkan indikator dalam dimensi literasi sains.

Hasil persentase pengelompokan ujian nasional pada setiap

indikator kemudian dikelompokkan dalam masing-masing dimensi literasi

sains. Persentase profil literasi sains terdapat pada Lampiran 4. Persentase

setiap indikator literasi sains dapat diperoleh dengan cara berikut:

𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 (%) =𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐼𝑡𝑒𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑢𝑎𝑡 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑖𝑛𝑠

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑈𝑗𝑖𝑎𝑛 𝑁𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥 100%

3. Melakukan analisis literasi sains dalam setiap soal berdasarkan frekuensi

dan persentase yang diperoleh.

4. Menentukan profil empat dimensi literasi sains yang diukur pada soal UN

Kimia tahun 2014/2015, 2015/2016, dan 2016/2017

5. Menarik kesimpulan

Page 46: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dokumen yang diteliti dalam penelitian ini adalah naskah soal Ujian Nasional

(UN) Kimia tahun ajaran 2014/2015, 2015/2016 dan 2016/2017. Unit analisisnya

adalah setiap pertanyaan yang terdapat dalam ketiga soal tersebut. Analisis profil

literasi sains dalam soal Ujian Nasional Kimia dilakukan dengan memperhatikan

empat dimensi. Dimensi literasi yang dimaksud berdasarkan framework PISA 2015.

Dimensi literasi sains tersebut meliputi konteks, pengetahuan, sikap dan

kompetensi (keterampilan berfikir). Setiap dimensi diuraikan dalam beberapa

aspek. Dimensi konteks terbagi dalam tiga aspek yaitu personal, lokal dan global.

Dimensi pengetahuan terbagi dalam 3 aspek yaitu konten, prosedural dan epistemik

(OECD, 2016).

Namun data dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga dimensi literasi sains.

Pada penelitian ini tidak dilakukan analisis pada dimensi sikap. Dimensi sikap

meliputi tentang respon yang diberikan siswa terhadap isu sains. Dimensi ini

meliputi ketertarikan terhadap sains, menghargai/menilai pendekatan ilmiah jika

diperlukan, serta kesadaran dan kepedulian terhadap masalah lingkungan (OECD,

2016). Sikap sains dapat diukur sesuai dengan materi yang dipelajari. Bentuk soal

dapat dikembangkan dalam bentuk kuisioner. Soal dapat berupa pertanyaan yang

menghendaki siswa mengutarakan respon seperti setuju atau tidak setuju, senang

atau tidak senang dan kecendrungan siswa bertindak yang disertai alasan yang jelas

(Abidin, Mulyati, dan Yunansah, 2017, hlm.249). Pengukuran tentang minat siswa

tidak dapat diukur dalam Ujian Nasional. Pengukuran minat dapat dilakukan

melalui wawancara, observasi atau menggunakan angket.

Setiap soal dalam Ujian Nasional dianalisis berdasarkan framework PISA 2015.

Kemudian data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi soal UN kimia

merupakan profil literasi sains yang diukur pada setiap pertanyaan. Setiap data

yang diperoleh dilakukan pengujian oleh pengamat. Pengujian data tersebut

bertujuan untuk menjamin reabilitas data pengamatan. Tingkat realibilitas data

pengamatan ditentukan dengan cara menghitung nilai koefisien kesepakan (KK)

Page 47: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

34

antara pengamat I dan II yang terlibat dalam penelitian. Rekapitulasi nilai KK

pengamatan untuk data dari setiap naskah soal yang dianalisis dapat dilihat pada

Tabel 4.1

Tabel 4. 4 Nilai Koefisien Kesepakatan (KK) pengamatan untuk hasil analisis

profil literasi sains

No. Data analisis profil literasi sains Nilai KK

1. Soal UN kimia tahun ajaran 2014/2015 0,85

2. Soal UN kimia tahun ajaran 2015/2016 0,725

3. Soal UN kimia tahun ajaran 2016/2017 0,7

Berdasarkan Tabel 4.1, nilai kesepakatan rata – rata yang diperoleh yaitu

0,758. Nilai Koefisien kesepakatan ini mengindikasikan adanya kesepakatan yang

sangat bagus antara pengamat. Hasil kesepakatan dari setiap pengamat dijadikan

data dalam penelitian ini. Data profil literasi sains diperoleh berdasarkan indikator

dalam framework PISA 2015. Setiap indikator dijadikan dasar dalam

pengelompokan soal menjadi satu kesatuan. Setelah pengelompokan item soal

berdasarkan masing-masing indikator, soal di kelompokan dalam tiap dimensi

lietarasi sains. Banyaknya frekuensi dan persentase soal yang mengukur setiap

dimensi literasi sains dihitung dan disajikan dalam bentuk grafik. Persentase profil

literasi sains dapat dilihat pada Gambar 4.1:

Gambar 4. 1 Persentase dimensi literasi sains dalam soal Ujian Nasional Kimia

Dominasi persentase kemunculan dimensi iterasi sains diperoleh oleh

dimensi pengetahuan sains. Dimensi pengetahuan sains memberikan kemunculan

yang paling besar diantara ketiga dimensi lainnya yakni 47%. Sementara itu

42%

47%

11%

Kompetensi Pengetahuan Konteks

Page 48: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

35

dimensi konteks merupakan dimensi yang paling sedikit muncul dengan persentase

11%. Sedangkan dimensi konteks merupakan jumlah kemunculan terbanyak kedua

dengan persentase kemunculan sebesar 42%. Setiap persentase dalam dimensi

literasi sains diuraikan pada setiap tahun ajaran, seperti Gambar 4.2:

Gambar 4. 2 Profil literasi pada setiap tahun ajaran dalam soal Ujian Nasional Kimia

Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa dimensi pengetahuan paling

dominan terdapat pada tahun ajaran 2015/2016 dengan persentase sebesar 51,15%.

Hal ini tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan tahun ajaran 2014/2015

dengan persentase 50%. Tetapi pada tahun ajaran 2016/2017 dimensi pengetahuan

mengalami penurunan menjadi 39,38%. Berbeda dengan dimensi kompetensi, dari

tahun ajaran 2014/2015 mengalami kenaikan sampai pada tahun ajaran 2016/2017.

Dimensi kompetensi memiliki persentase terbesar pada tahun ajaran 2016/2017

sebesar 49,15 %. Jika dibandingkan dengan dimensi konteks terdapat perbedaan

yang signifikan dengan dimensi kompetensi dan pengetahuan. Pada tahun ajaran

2014/2015 persentase dimensi konteks sebesar 14,62%, kemudian turun menjadi

8,16% dan mengalami peningkatan kembali menjadi 11,02%.

Pengelompokan soal tidak hanya pada tiap dimensi. Tetapi distribusi item

soal yang dianalisis juga dijabarkan dengan beberapa indikator. Penjabaran tersebut

dibagi dalam setiap tahun ajaran. Persentase profil literasi sains dalam soal ujian

nasional tahun ajaran 2014/2015 dapat dilihat pada Gambar 4.3.

35,3

8%

50%

14,6

2%

40,8

2%

51,1

5%

8,16

%

49,1

5%

39,3

8%

11,0

2%

K O M P E T E N S I P E N G E T A H U A N K O N T E K S

2014/2015 2015/2016 2016/2017

Page 49: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

36

Gambar 4. 3 Profil Literasi Sains Soal UN 2014/2015

Berdasarkan Gambar 4.3 terlihat bahwa persentase terbesar literasi sains

tahun ajaran 2014/2015 terdapat pada indikator P.1.2. Indikator P.1.2 adalah

menjelaskan pengetahuan konseptual. Persentase yang diperoleh sebesar 57,5%.

Indikator terbanyak kedua adalah KP 1.1 mengingat dan menerapkan pengetahuan

ilmiah yang sesuai sebesar 50%. Terdapat 3 indikator yang memiliki persentase

paling rendah dibandingkan dengan indikator lainnya sebesar 5%. Indikator

tersebut adalah P 2.2 merencanakan eksperimen untuk membuktikan teori kimia,

KP.1.5 menjelaskan potensi implikasi pengetahuan ilmiah bagi masyarakat dan

KP.3.1 mentransformasi data dari satu representasi ke representasi lainnya.

Terdapat beberapa indikator yang tidak ada dalam soal Ujian Nasional yaitu

P.3.1 menjelaskan pengetahuan epistemik, P.3.2 menggunakan hasil eksperimen

untuk menjelaskan suatu fenomena dan KP.1.4 menawarkan hipotesis penjelasan,

KP.2.1 sampai KP.2.5 tentang mengevaluasi dan mendesain penyelidikan ilmiah

dan indikator K.3 menggunakan pemahaman kimianya untuk mengambil keputusan

yang berhubungan dengan isu kimia. Pada tahun ajaran 2015/2016 juga dilakukan

pengelompokan profil literasi sains berdasarkan tiap indikator. Pengelompokkan

tersebeut terdapat pada Gambar 4.4

32,5%

15,0%

35,0%

57,5%

32,5%

5,0%

20,0%

12,5%

50,0%

12,5%15,0%

5,0% 5,0%

27,5%

0,0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

50,0%

60,0%

70,0%

K.1 K.2 K.3 P1.1

P1.2

P2.1

P2.2

P2.3

P2.4

P3.1

P3.2

KP1.1

KP1.2

KP1.3

KP1.4

KP1.5

KP2.1

KP2.2

KP2.3

KP2.4

KP2.5

KP3.1

KP3.2

KP3.3

KP3.4

KP3.5

Page 50: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

37

Gambar 4. 4 Profil Literasi Sains Soal UN 2015/2016

Berdasarkan Gambar 4.4 terlihat bahwa persentase terbesar literasi sains

tahun ajaran 2015/2016 terdapat pada indikator P.1.2. Dominasi kemunsulan

indikator P.1.2 sama dengan tahuan ajaran 2014/2015. Persentase indikator P.1.2

sebesar 58%. Kemudian indikator KP 1.1 mengingat dan menerapkan pengetahuan

ilmiah yang sesuai dan P.2.1 menjelaskan pengetahuan prosedural sebesar 40%.

Mayoritas indikator memiliki persentase di bawah 15%. Indikator yang tidak masuk

pada tahun ajaran 2015/ 2016 sama dengan tahun ajaran 2014/2015, kecuali KP.1.4

menawarkan hipotesis penjelasan sebesar 18% dan KP.2.1 sebesar 3%. Pada tahun

ajaran 2016/2017 juga dilakukan pengelompokan profil literasi sains berdasarkan

tiap indikator. Pengelompokan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.5

20%

13%

23%

58%

40%

8% 8%

40%

10%

30%

18%

5%3%

8%

13%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

K.1 K.2 K.3 P1.1

P1.2

P2.1

P2.2

P2.3

P2.4

P3.1

P3.2

KP1.1

KP1.2

KP1.3

KP1.4

KP1.5

KP2.1

KP2.2

KP2.3

KP2.4

KP2.5

KP3.1

KP3.2

KP3.3

KP3.4

KP3.5

Page 51: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

38

Gambar 4. 5 Profil Literasi Sains Soal UN 2016/2017

Berdasarkan Gambar 4.5 terlihat bahwa persentase terbesar literasi sains

tahun ajaran 2016/2017 terdapat pada indikator P.1.2 menjelaskan pengetahuan

konseptual. Persentase indikator P.1.2 menjelaskan pengetahuan konseptual

sebesar 52,5%. Persentase kemunculan ini mengalami penuruan dibandingkan

dengan tahun ajaran 2015/2016. Kemudian indikator KP 1.1 mengingat dan

menerapkan pengetahuan ilmiah yang sesuai sebesar 47,5%. Indikator ini

mengalami kenaikan sebesar 7,5%% dibandingkan tahun 2015/2016.

Pada indikator KP.3.2 menganalisis dan menginterpretasikan data dan

menarik kesimpulan yang tepat mangalami kenaikan yang signifikan dibanding

tahun sebelumnya. Pada tahun ajaran 2016/2017 persentasenya sebesar 37,5%

sedangkan pada tahun 2015/2016 sebesar 13%. Terdapat beberapa indikator yang

memiliki persentase ≤ 15%. Kemudian sama halnya dengan profil literasi sains

tahun 2015/2015 indikator K.3 menggunakan pemahaman kimianya untuk

mengambil keputusan yang berhubungan dengan isu kimia, P.3.1 menjelaskan

pengetahuan epistemik, P.3.2 menggunakan hasil eksperimen untuk menjelaskan

suatu fenomena, dan KP.1.4 menawarkan hipotesis penjelasan, KP.2.1 sampai

KP.2.5 mengenai kemampuan mengevaluasi dan mendesain penyelidikan ilmiah.

20,0%

12,5%

22,5%

52,5%

30,0%

10,0%

2,5%

47,5%

12,5%

22,5%

5,0%

10,0% 10,0%

37,5%

0,0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

50,0%

60,0%

K.1 K.2 K.3 P1.1

P1.2

P2.1

P2.2

P2.3

P2.4

P3.1

P3.2

KP1.1

KP1.2

KP1.3

KP1.4

KP1.5

KP2.1

KP2.2

KP2.3

KP2.4

KP2.5

KP3.1

KP3.2

KP3.3

KP3.4

KP3.5

Page 52: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

39

B. Pembahasan

1. Profil literasi sains dalam Soal Ujian Nasional Kimia tahun ajaran

2014/2015, 2015/2016 dan 2016/2017.

Berdasarkan hasil analisis pada soal ujian nasional terlihat hasil yang

beragam. Secara keseluruhan, dimensi pengetahuan menunjukkan hasil yang paling

dominan dibanding dimensi lainnya. Persentase rata-rata hasil analisis dimensi

pengetahuan pada setiap tahuan ajaran adalah 47%. Dominannya kemunculan

dimensi ini juga ditemukan oleh Chiappetta, Setnha & Fillman(1991) pada

penelitiannya tentang analisis literasi sains dalam buku teks kimia. Dalam

penelitiannya Chiappetta mengungkapkan indikator pengetahuan sains (the

knowledge of science) merupakan indikator yang paling banyak muncul dalam buku

teks kimia. Persentase pengetahuan sains dalam penelitiannya mencapai 68%-87%

dibandingkan dari tiga indikator lainnya.

Kemunculan terbanyak kedua yaitu dimensi kompetensi yakni sebesar 42%.

Dimensi kompetensi mengungkap tentang kemampuan siswa untuk menjelaskan

fenomena ilmiah, mengevaluasi dan mendesain penelitian serta kemampuan

menginterpertasikan data. Secara umum pada dimensi kompetensi, aspek yang

dominan dalam soal Ujian Nasional adalah menjelaskan fenomena ilmiah. Pada

aspek ini terdapat inidikator KP.1.1 tentang kemampuan mengingat dan

menerapkan pengetahuan ilmiah yang sesuai. Soal Ujian Nasional memuat 46%

indikator KP 1.1 mengingat dan menerapkan pengetahuan ilmiah yang sesuai. Hal

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur’aini, Rahardjo, Susanti (2018)

tentang profil literasi sains siswa. Dalam penelitiannya level literasi sains dibagi

dalam 6 kelompok. Dominan siswa dapat menjawab pada level 1 (47,82%). Level

1 memuat pengetahuan ilmiah yang terbatas yang hanya dapat diterapkan pada

beberapa situasi yang dikenalnya.

Dimensi berikutnya adalah dimensi konteks. Persentase rata-rata dimensi

konteks dalam ketiga soal ujian nasional adalah 11,3%. Hal ini merupakan

persentase yang jarang ditemukan dalam soal ujian nasional dibandingkan dua

dimensi lainnya. Kurnia, Zulherman, dan Fathurohman (2014) dalam penelitiannya

Page 53: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

40

juga menunjukkan hasil yang sama. Pada penelitiannya indikator interaksi sains,

teknologi dan masyarakat memiliki kemunculan yang rendah dibandingkan dengan

indikator-indikator lainnya yakni 1,08%. Persentase kemunculan indikator

interaksi sains, teknologi dan masyarakat (konteks) sebesar 4% paling sedikit

dibandingkan indikator pengetahuan, penyelidikan sains dan sains sebagai cara

berpikir (Wahyu, Fathurrohman dan Sardianto, 2016)

Profil literasi sains pada dimensi pengetahuan mayoritas pada indikator

P.1.1 pengetahuan faktual dan P.1.2 pengetahuan konseptual. Kedua indikator ini

dikategorikan dalam aspek konten. Pada indikator P.1.2 pengetahuan konseptual

diperoleh persentase sebesar 55% pada tahun 2014/2015, 58% pada tahun

2015/2016 dan 53% pada tahun 2016/2017. Hal ini sesuai dengan penelitian

Wilkinson (1999) tentang literasi sains dalam buku teks fisika. Dalam penelitian

tersebut diperoleh aspek konten merupakan aspek yang paling dominan 38%

sampai 58%.

Indikator P.2.2 merencanakan eksperimen untuk membuktikan teori kimia

tidak ditemukan dalam soal 2016/2017. Dalam soal tersebut tidak terdapat soal

yang meminta siswa untuk merencakan eksperimen agar dapat membuktikan teori

kimia. Hal ini perlu dijadikan perhatian karena kimia adalah ilmu eksperimen.

Setiap konsep dan teori yang ada pada ilmu tersebut berawal dari hasil eksperimen

para ilmuwan pada masa lalu. Eksperimen tersebut tidak terlepas dari metode

ilmiah yang mencakup aspek indikator di atas. Sehingga siswa perlu dilatih untuk

mampu berpikir sampai pada tingkatan tersebut. Sehubungan dengan itu,

diharapkan dalam penyusunan soal Ujian Nasional maupun soal ulangan lainnya

untuk tidak mengesampingkan aspek ini.

Pengetahuan epistemik tidak di temukan dalam soal UN setiap tahun ajaran.

Pengetahuan epistemik mengacu pada pemahaman tentang peran mendefenisikan

fitur penting dan konstruksi tertentu dalam proses pengetahaun dalam sains

(Duschl, dalam OECD, 2015). Pengetahuan epistemik meliputi pemahaman

tentang fungsi dan peran pertanyaan, pengamatan, teori, hipotesis, model, dan

argumen dalam sains (Abidin dkk., 2017, hlm.147). Tidak ditemukannnya

Page 54: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

41

pengetahuan perlu menjadi perhatian, menurut Abidin literasi sains tidak hanya

memahami sains itu sendiri, tetapi lebih pada sains menjadi wahana untuk

memahami dan mengambil segala keputusan terkait alam dan interaksinya dengan

lingkungan, serta solusi setiap permasalahan yang ada.

Konsep laju reaksi dikaitkan dengan perubahan iklim atau pemanasan

global, teknologi aseptik, sabun belerang, proteksi baja menggunakan obat

parasetamol (Fardan, Rahayu, Yahmin, 2016). Berikut contoh soal pengetahuan

epistemik:

Sebuah perusahaan A memproduksi hydrogen peroksida.

Perusahaan A mempromosikan bahwa hydrogen peroksida dapat

membantu meningkatkan produk-produk makanan dengan beberapa

cara diantaranya :

- Hidrogen peroksida dapat mensterilisasi kemasan aseptic

- Hidrogen peroksida dapat membersihkan produk-produk

makanan dengan membuang zat seperti sulfur dioksida atau

resdiu klorin.

- Hidrogen peroksida dapat dijadikan agen mikrobadalam susu

yang terbuat dari keju.

- Hidrogen peroksida dapat berfungsisebagai agen oksidasi/reduksi

untuk mengeringkan telur/putih telur.

Deskripsi manfaat hidrogen peroksida merupakan bukti empiris

hasil dari penelititan dan uji kimia sebelumnya.

Anda sebagai calon ilmuwan, manakah pernyataan dibawah ini yang

mendukung bahwa hidrogen peroksida bermanfaat?

A. Hidrogen peroksida mudah terdekomposisi pada suhu

kamar

B. Hidrogen peroksida mudah didapatkan di pasaran

C. Hidrogen peroksida sebagai reduktor kuat

D. Residu yang dihasilkan berupa air dan oksigen ramah

lingkungan

E. Hydrogen peroksida dapat membunuh bakteri

Gambar 4. 4 Contoh soal pengetahuan epistemik dalam materi laju reaksi

Pengetahuan epistemik mengehendaki siswa terlibat dalam menafsirkan dan

menjawab pertanyaan, memahami peranan kolaborasi pengetahuan, kritik serta

hasil-hasil penelitian sebelumnya dalam membangun klaim ilmiah (Fardan,

dkk,2016).

Page 55: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

42

Pada dimensi kompetensi, selain aspek KP1.1 mengingat dan menerapkan

pengetahuan ilmiah yang sesuai, terdapat juga aspek yang dominan yaitu indikator

KP.3.2 menganalisis dan menginterpretasikan data dan menarik kesimpulan yang

tepat. Pada indikator KP3.2 menganalisis dan menginterpretasikan data dan

menarik kesimpulan yang tepat memperoleh persentase rata-rata 27% pada setiap

tahun ajaran. Persentase ini merupakan persentase yang berada tepat dibawah

indikator KP1.1 mengingat dan menerapkan pengetahuan ilmiah yang sesuai.

Nur’aini, dkk (2018) juga menemukan hal yang sama dalam penelitiannya tentang

profil literasi sains siswa. Dalam level kompetensi kemampuan

menginterpertasikan data siswa mampu menjawab 42,93%. Berdasarkan hasil

penelitian ini dapat mengindikasi standar kompetensi dalam Ujian Nasianal.

Standar kompetensi Ujian Nasional memuat tentang soal-soal yang biasa dijawab

oleh siswa. Hal ini menunjukkan bahwa siswa terbiasa menjawab soal yang

menugaskan untuk menganalisis dan menginterpertasikan data. Baik interpertasi

data dalam bentuk tabel ataupun grafik.

Hal yang sama juga terdapat pada penelitian Erdogan dan Kooseoglu (2012)

pada penelitiannya tentang analisis kurikulum fisika, kimia dan biologi dalam hal

literasi sains. Pada penelitiannya Erdogan menemukan indikator sains sebagai cara

untuk menyelidiki (the investigate nature of science) memiliki persentase di bawah

sains sebagai ilmu pengetahuan sebesar 25%. Sains sebagai cara untuk menyelidiki

memuat berbagai indikator diantaranya mengharuskan siswa menjawab pertanyaan

melalui penggunaan garfik-grafik, tabel dan lain-lain (Chieppta,dkk,1993).

Hal yang berbeda telihat pada indikator KP.3.3 mengidentifikasi asumsi,

bukti dan penalaran dalam teks yang berhubungan dengan sains dan KP.3.5

mengevaluasi argumen ilmiah dan bukti dari berbagai sumber (misalnya surat

kabar, internet dan jurnal). Kedua indikator ini tidak ditemukan dalam soal ujian

nasional. Rendahnya kemampuan argumentasi siswa telah menjadi pembahasan

pada bidang sains, selain itu siswa tidak dapat menghubungkan data untuk

mendukung argumentasi mereka. Salah satu penyebab rendahnya kemampuan

Page 56: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

43

argumentasi siswa adalah kurangnya penggunaan soal-soal yang tepat dalam

melatih kemampuan bernalar dan beragumentasi siswa (Asniar,2016)

Pada dimensi kompetensi terdapat aspek mengevaluasi dan mendesain

penyelidikan ilmiah. Pada penelitian ini tidak ditemukan soal yang dapat

dikategorikan dalam aspek ini. Hal ini dapat disebabkan indikator yang digunakan

tidak dapat mengukur kompetensi pada ujian nasional yang berbentuk soal pilihan

ganda. Indikator ini dapat digunakan untuk mengukur penguasaan pada psikomotor

siswa seperti dalam proses penelitian ilmiah. Chabalengula dan Lorsbach (2008)

juga menemukan hal yang sama pada penelitiannya tentang literasi sains pada

kurikulum. Pada penelitiannya indikator Science as a way of knowing memiliki

persentase yang lebih rendah dibandingkan indikator lainnya pada buku teks yang

digunakan (5-6%). Pada saat penilaian, instrumen tes yang memuat indikator ini

sebesar 22%-54.5%. Dalam penilaiannya memuat soal-soal yang memuat diagram,

bagan atau grafik, kemudian beberapa soal mengharuskan siswa menuliskan

prosedur percobaan, menuliskan deskripsi singkat tentang percobaan dan hal lain

yang terkait dengan penyelidikan ilmiah.

Profil aspek personal dalam dimensi konteks memiliki persentase yang lebih

besar dibandingkan dengan aspek lokal/nasional dan global. Aspek personal

memiliki persentase rata-rata 24,16% dalam setiap tahun ajaran. Sedangkan aspek

lokal/nasional sebesar 13,5%% dan aspek global tidak ditemukan dalam soal ujian

nasional kimia. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh An Nisaa,

Rochintaniawati, dan Fitriani (2015), dimana pada penelitiannya menunjukkan

bahwa aspek personal adalah lingkup yang paling banyak melatar belakangi

pengetahuan dalam buku teks yang dianalasis. Lingkup personal menunjukkan

persentase sebsesar 83,6%, sedangkan lingkup lokal/nasional 9%.

Secara umum, hasil analisis terhadap soal ujian nasional kimia pada tahun

2015 sampai 2017 menunjukkan bahwa sebagian besar profil literasi sains terdapat

pada dimensi pengetahuan. Berupa pengetahuan konseptual dan faktual. Serta

dalam dimensi kompetensi berupa kemampuan menganalisis, menginterpretasi data

dan menarik kesimpulan yang tepat. Tetapi terdapat beberapa indikator yang tidak

Page 57: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

44

ditemukan dalam soal Ujian Nasional, diantaranya adalah pengetahuan epistemik,

aspek mengevaluasi dan mendesain penyelidikan ilmiah, mengusulkan cara untuk

mengeksplorasi pertanyaan tertentu secara ilmiah, mengevaluasi cara

mengeksplorasi pertanyaan tertentu secara ilmiah, menjelaskan dan evaluasi

bagaimana para ilmuwan memastikan keandalan data, dan objektivitasnya dan

generalisabilitas penjelasan.

Indikator-indikator literasi sains yang tidak ditemukan dalam soal Ujian

Nasional dapat disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa faktor tersebut seperti

bentuk soal dalam Ujian Nasional berupa pilihan ganda, Standar Kompetensi

Lulusan atau indikator capaian dalam pertanyaan Ujian Nasional, serta terdapat

beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur penguasaan pada psikomotor

siswa seperti dalam proses penelitian ilmiah. Tetapi secara keseluruhan profil

literasi sains telah tercakup dalam penyajian soal Ujian Nasional dengan persentase

yang bervariasi.

2. Analisis soal Ujian Nasional tahun ajaran 2014/2015, 2015/2016, 2016/2017

yang mengungkap profil literasi sains

Profil literasi sains yang dijadikan acuan pada soal Ujian Nasional diwakili

oleh tiga dimensi. Dimensi sikap tidak dapat digunakan untuk menentukan profil

literasi sains dalam soal Ujian Nasional. Setiap dimensi diuraikan dalam beberapa

indikator. Berdasarkan Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 menunjukkan

bahwa profil literasi sains pada soal Ujian Nasional kimia tahun ajaran 2014/2015,

2015/2016 dan 2016/2017 terdistribusi secara beragam. Berikut ini adalah rincian

distribusi soal UN kimia pada setiap tahun ajaran ditinjau dari profil literasi sains

yang diungkapnya. Terdapat tiga dimensi literasi sains yang terdapat dalam soal

Ujian Nasional, yaitu:

a. Dimensi konteks

Menurut framework PISA (OECD, 2015) terdapat tiga aspek literasi sains

pada dimensi konteks yaitu personal, lokal/nasional dan global. Aspek yang

pertama dalam dimensi konteks adalah aspek personal. Aspek personal diuraikan

Page 58: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

45

dalam indikator K1 tentang peran pengetahuan kimia untuk menjelaskan

fenomena sehari-hari. Persentase indikator K.1 dalam soal Ujian Nasional sebesar

33% (2014/2015), 10% (2015/2016) dan 20% (2016/2017). Berikut adalah contoh

soal UN yang mengungkap dimensi konteks pada indikator K.1 :

1) UN TA 2014/2015 No. 8

Berikut ini beberapa contoh penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-

hari :

(1) Proses pembersihan darah dalam ginjal

(2) Sorot lampu dalam gedung bioskop

(3) Pembentukan delta dimuara sungai

(4) Pembentukan karang oleh binatang

(5) Pembuatan ban kendaraan dari karet alam

Peristiwa dialysis dan efek tyndall dapat ditemukan pada contoh …

Soal UN TA 2014/2015 No. 8 merupakan soal kontekstual, soal tersebut

mencoba menerapkan pengetahuan kimia yang dimiliki dalam sains dan teknologi

yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan kimia yang dimaksud

berupa sifat koloid efek tyndall, sedangkan fenomena sehari-harinya disajikan

dalam bentuk pilihan jawaban, jawaban yang tepat terdapat pada poin E yang

menyatakan sifat koloid efek tyndall dapat ditemukan pada sorot lampu dalam

gedung bioskop dan pembuatan ban kendaraan dari karet alam.

Soal UN TA 2014/2015 No. 8 termasuk dalam dimensi konteks dalam

literasi sains pada aspek personal. Dalam soal tersebut memuat hal yang berkaitan

tentang sains dan teknologi berupa penerepan teknologi dalam kehidupan sehari-

hari. Hal tersebut merupakan salah satu indikator dari aspek personal (OECD, 2016)

2) UN TA 2016/2017 No. 18

Berikut ini beberapa contoh peristiwa dalam kehidupan sehari-hari :

(1) Pembakaran sampah

(2) Es mencair

(3) Memasak air

(4) Pembuatan garam dari air laut

(5) Respirasi

Pasangan peristiwa yang termasuk reaksi eksoterm adalah …

Soal UN TA 206/2017 No 18 juga merupakan soal kontekstual. Soal

tersebut menanyakan mengenai pengetahuan kimia yang berkaitan dalam

Page 59: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

46

kehidupan sehari-hari. Pengetahuan kimia yang dimaksud dalam soal adalah reaksi

eksoterm. Dalam soal disajikan contoh reaksi temokimia dalam kehidupan sehari-

hari. Siswa diminta menentukan pasangan peristiwa yang merupakan reaksi

eksoterm pada pilihan jawaban. Maka soal ini memuat tentang konteks terkait sains

dan teknologi pada aspek personal.

3) Soal UN TA 2015/2016 No.12

Larutan penyangga berperan dalam menjaga kestabilan pH dalam cairan

intrasel, ekstrasel dan berbagai sistem lainnya. Berikut adalah daftar spesi

kimia yang dapat membentuk larutan penyangga :

(1) H2C2O4

(2) H2PO4-

(3) H2CO3

(4) CO32-

(5) HPO42-

Pasangan spesi kimia yang dapat membentuk larutan penyangga adalah ….

A. (1) dan (2)

B. (2) dan (3)

C. (2) dan (5)

D. (3) dan (4)

E. (4) dan (5)

Soal UN TA 2015/2016 No 12 dapat dikategorikan dalam indiktaor K.1

tentang konteks personal mengetahui peran penting pengetahuan kimia untuk

menjelaskan fenomena sehari-hari. Konteks personal dalam soal berupa penerapan

sains dalam bidang kesehatan (OECD,2016). Pertanyaan dalam soal berupa

penerapan larutan penyangga dalam menjaga kestabilan pH dalam cairan intrasel

dan siswa dapat mentukan pasangan senyawa yang dapat membentuk larutan

penyangga.

Selain aspek personal, aspek berikutnya dalam mengungkap dimensi

konteks adalah aspek lokal/nasional. Aspek lokal/nasional dalam literasi sains dapat

dinyatakan pada bidang kesehatan, sumber daya, sains dan teknologi serta

lingkungan seperti pengendalian penyakit, pilihan makanan, kesehatan masyarakat,

pemeliharaan keamanan produksi dan distribusi sumber daya, dampak limbah

terhadap lingkungan, teknologi kesehatan, transportasi dan modifikasi genetik

(OECD, 2016). Berdasarkan Gambar 4.5 dapat diketahui bahwa persentase aspek

lokal/nasional pada soal UN sebesar 20% ( TA 2014/2015), 15% (TA 2015/2016)

Page 60: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

47

dan 12,5% (TA 2016/2017). Indikator K.2 tentang menghubungkan antara kimia

dan proses sosial dalam menanggapi isu kimia. Berikut contoh soal yang dapat

dikategorikan dalam indikator K.2 dalam teks Ujian Nasional :

1) Soal UN TA 2016/2017 No. 17

No Polutan/Zat Pencemar Dampak yang ditimbulkan

(1) Oksida nitrogen, NOx Mengurangi kadar O2 dalam darah

(2) Oksida belerang, SOx Sesak nafas, hujan asam

(3) Karbonmonoksida Pemanasan global, hujan asam

(4) Karbondioksida Efekrumah kaca

Pasangan yang berhubungan dengan tepat antar polutan dan akibat yang

ditimbulkannya adalah nomor …

A. ( 1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (4)

E. (3) dan (4)

Soal UN TA 2016/2017 No. 17 merupakan soal kontekstual. Soal tersebut

menghubungkan antara kimia dan proses sosial dalam menanggapi isu kimia.

Pengetahuan kimia yang dimaksud terdapat dalam soal berupa polutan/zat

pencemar. Isu kimia yang terdapat dalam soal adalah dampak yang ditimbulkan

oleh polutan/zat pencemar tersebut terhadap lingkungan. Pertanyaan dalam soal

disajikan dalam bentuk tabel, siswa diminta untuk dapat menghubungkan dengan

tepat pasangan polutan dan akibat yang ditimbulkanya pada jawaban.

2) Soal UN TA 2015/2016 No. 27

Perhatikan stuktur molekul monomer berikut!

CH2 == CH ― CH3

Polimer yang dihasilkan serta kegunaannya adalah …

Polimer Kegunaan

A. Polibutadiena Ban kendaraan

B. Polistirena Penggaris plastik

C. Polietena Kantong plastik

D. Polipropilena Botol plastik

E. Nilon Benang pancing

Page 61: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

48

Soal UN TA 2016/2017 No. 27 merupakan soal kontekstual, soal tersebut

menghubungkan antara kimia dan proses sosial dalam menanggapi isu kimia

Pengetahuan kimia yang dimaksud berupa molekul monomer dan polimer yang

dihasilkan dan isu kimia yang dimaksud adalah penggunaan polimer dan monomer

tersebut dalam kehidupan. Pertanyaan dalam soal disajikan dalam bentuk tabel,

siswa diminta untuk dapat menghubungkan dengan tepat pasangan polimer dan

kegunaanya pada jawaban. Soal tersebut dapat dikategorikan dalam dimensi

konteks pada aspek lokal/nasional, karena berbagai jenis bahan polimer dan

monomer dapat membentuk berbagi jenis produk serta proses yang perbeda-beda

dalam setiap kegiatan modifikasi (OECD, 2016).

Aspek yang ketiga dalam dimensi konteks adalah global. Indikator K.3

menggunakan pemahaman kimianya untuk mengambil keputusan yang

berhubungan dengan isu kimia. Aspek global dalam konteks literasi sains berkaitan

dengan kehidupan di seluruh dunia. Hal ini dapat dinyatakan dalam bidang

kesehatan seperti wabah penyakit, global warming, sistem alam terbarukan dan

tidak terbarukan, keanekaragaman hayati, kepunahan spesies hingga asal dan

struktur alam semesta (OECD, 2016).

Aspek global dalam konteks literasi sains tidak ditemukan pada soal ujian

nasional. Hal ini perlu dijadikan perhatian, karena pembelajaran kimia tidak hanya

membahas tentang konten kimia, tetapi juga penerapan ilmu kimia dalam

kehidupan. Banyaknya isu global yang berkaitan dengan kimia dapat dijadikan

sebagai konteks dalam soal ujian nasional. Isu global tersebut seperti global

warming dapat dikaitkan dengan soal hidrokarbon dan minyak bumi, biomassa

dikaitkan dengan kimia organik. Kepunahan spesies dapat dikaitkan dengan

penggunaan pestitida serta efek dari unsur-unsur kimia yang dapat dikaitkan dengan

soal kimia unsur.

b. Dimensi pengetahuan

Ditinjau dari dimensi pengetahuan terdapat tiga aspek literasi sains yaitu

aspek konten, prosedural dan epistemik. Ketiga aspek tersebut diuraikan dalam

delapan indikator. Setiap indikator digunakan untuk mengungkapkan profil literasi

sains dalam soal UN 2015 sampai 2017. Indikator diuraikan berdasarkan framework

Page 62: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

49

PISA 2015. Hasil analisis dapat dilihat pada Gambar 4.1, Gambar 4.2 dan Gambar

4.3 menunjukan hasil yang beragam. Berikut beberapa soal yang dikategorikan

dalam dimensi pengetahuan.

Indikator pertama adalah P.1.1 menjelaskan pengetahuan faktual. Pada

indikator ini persentase rata-rata yang diperoleh untuk soal Ujian Nasional, sebesar

35% (TA2014/2015), 12,5% (TA2015/2016) dan 22,5% (TA 2016/2017).

Pengetahuan faktual merupakan pengetahuan yang memiliki ciri-ciri tampak lebih

nyata dan operasional, bersifat penjelasan singkat, dan bersifat kebendaan yang

dapat lebih mudah diobservasi, dapat berupa definisi pengetahuan, pengetahuan

umum dan komponennya, baik dalam bentuk proses atau hasil pekerjaan manusia

(Kuswana, 2014, hlm.119). Pengetahuan faktual dapat dinyatakan sebagai suatu

kenyataan atau kebenaran dari suatu hal, dapat berupa nama objek, peristiwa

sejarah, lambang, nama tempat, nama orang dan komponen suatu benda.

Dalam soal Ujian Nasional terdapat beberapa soal yang dapat dikategorikan

dalam pengetahuan faktual. Berikut adalah contoh soal UN yang mengungkap

pengetahuan faktual :

1) UN TA 2014/2015 No.40

Perhatikan tabel berikut :

No Unsur Pengolahan Manfaat

1. Mg Dow Antasida

2. S Down Campuran mesiu

3. Cl Deacon Bahan Pemutih

4. P GoldSchimidt Pupuk

5. Al Frasch Badan Pesawat

Berdasarkan tabel tersebut, pasangan data yang benar adalah …

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (4)

E. (3) dan (5)

Soal UN TA 2015 No.40 bertujuan agar siswa dapat mengenali pasangan

data yang berhubungan dengan tepat antar unsur, nama proses pembuatannya dan

manfaatnya. Untuk menyelesaikan soal ini siswa membutuhkan pengetahuan

mengenai nama-nama proses pembuatan dan manfaat dari unsur tersebut. Dari

pernyataan tersebut, kenyataan nama proses pengolahan tersebut tidak berubah dari

Page 63: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

50

dahulu hingga sekarang, dan menjadi sebuah kebenaran yang diakui hingga saat ini.

Maka soal tersebut dapat dikategorikan dalam pengetahuan faktual.

2) UN TA 2016/2017 No 11

Tabel berikut menyatakan rumus dan nama senyawa

No Rumus senyawa Nama senyawa

1. Al(OH)3 Alumunium(III)hidroksida

2. Cr(OH)3 Krom(III)hidroksida

3. Hg2Cl2 Raksa(II)klorida

4. PbSO4 Timbal(II)Sulfat

5. ZnO Seng(II)oksida

Pasangan yang tepat antara rumus dan nama senyawa adalah …

A. (1) dan (3)

B. (1) dan (4)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (4)

E. (3) dan (5)

Pertanyaan pada soal UN TA 2016/2017 No 11 siswa dapat menentukan

pasangan senyawa yang memiliki rumus senyawa dan nama senyawa yang tepat.

Pada soal tersebut terdapat rumus senyawa dan pasangan nama senyawa. Dalam

penentuan nama dan rumus senyawa tidak ada perubahan dari dahulu sampai

sekarang. Kemudian, rumus dan nama senyawa berbentuk label dan simbol dalam

pembalajaran kimia. Berdasarkan penjabaran diatas maka soal UN TA 2016/2017

No 11 dapat dikategorikan dalam pengetahuan faktual.

3) UN TA 2017 No. 22

Perhatikan persamaan reaksi berikut !

(1) NH3(g) + BF3(g) → NH3BF3(g)

(2) H3PO4(aq) → H+(aq) + H2PO42-(aq)

(3) PO43-(aq) + H2O(l) → HPO4

- (aq) + H+(aq)

Urutan yang sesuai dengan konsep asam-basa Arhenius, Bronsted Lowry

dan lewis adalah …

A. (1), (2), (3)

B. (2), (1), (3)

C. (2), (3), (1)

D. (3), (1), (2)

E. (3), (2), (1)

Page 64: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

51

Soal UN TA 2017 No 22 dinyatakan juga sebagai soal yang mengungkap

pengetahuan faktual. Untuk mampu menjawab pertanyaan yang diajukan

membutuhkan pemahaman tentang defenisi mengenai asam-basa Arhenius,

Bronsted-Lowry dan Lewis. Melalui pemahaman ini siswa dapat mengenali ciri-

ciri khusus dari masing-masing defenisi. Pengetahuan tentang terminologi seperti

pengetahuan tentang label dan simbol verbal dan nonverbal (seperti angka, tanda

dan gambar) merupakan bagian dari pengetahuan faktual (Anderson dan

Krathwohl, 2017, hlm.68).

Selain pengetahuan faktual, terdapat indikator lainnya yaitu pengetahuan

konseptual. Indikator yang kedua adalah indikator P.1.2. Indikator P.1.2

menjelaskan pengetahuan konseptual. Pengetahuan konseptual juga termasuk pada

aspek konten dalam dimensi pengetahuan. Pengetahuan konseptual menurut

Kuswana (2012, hlm.120) meliputi pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori

dan pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi yang termasuk didalamnya adalah

pengetahuan hukum-hukum dasar kimia dan prinsip-prinsip utama dalam suatu

pembelajaran. Persentase hasil yang diperoleh untuk indikator P.1.2 pada soal Ujian

Nasional sebesar 55% (TA 2014/2015), 58% (TA 2015/2016) dan 53%

(2016/2017). Berikut adalah contoh soal UN yang mengungkap pengetahuan

konseptual:

1) UN TA 2014/2015 No 7

Magnesium dapat beraksi dengan oksigen membentuk magnesium

oksida dengan perbandingan massa sebagai berikut :

Massa

Mg O MgO

9 10 15

15 8 20

24 12 30

24 16 40

Berdasarkan data tersebut, perbandingan massa Mg dengan O dalam

senyawa tersebut adalah …

A. 4:3

B. 3:4

C. 3:2

D. 2:3

E. 2:1

Page 65: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

52

Soal UN TA 2014/2015 No 7 bertujuan agar siswa dapat menentukan

perbandingan massa Mg dan O berdasarkan data hasil percobaan. Untuk

menyelesaikan soal ini siswa harus memahami hukum-hukum dasar kimia. Dalam

hal ini siswa dituntut untuk dapat memahami konsep hukum perbandingan tetap

(Hukum Proust). Maka soal ini dikategorikan sebagai soal yang mengungkapkan

pengetahuan konseptual. Sebab untuk mampu menjawab pertanyaan yang diajukan

membutuhkan pemahaman terhadap konsep yang berkaitan dengan soal tersebut

2) UN TA 2016 No. 4

Perhatikan Gambar struktur lewis beberapa senyawa berikut!

Senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet dan duplet adalah …

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

Soal UN TA 2016 No. 4 dapat dikategorikan dalam pengetahuan

konseptual. Gambar struktur lewis berkaitan dengan kaidah oktet dan duplet.

Kaidah oktet dan duplet merupakan prinsip mendasar dalam ilmu kimia.

Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi merangkum banyak fakta,

mendeskripsikan proses, menggambarkan dan interelasi antar korelasi dan kategori

yang disebut pengetahuan konseptual (Anderson, dkk., 2017, hlm.75).

Setelah pengetahuan konseptual pada aspek konten terdapat aspek

berikutnya yaitu pengetahuan prosedural. Pengetahuan prosedural merupakan

pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu, seperti pengetahuan mengenai

keterampilan, teknik, metode yang secara keseluruhan dianggap sebagai prosedur

atau rangkaian langkah-langkah (Kuswana, 2012, hlm.121). Hasil analisis pada

indikator P.2.1 menunjukkan persentase sebesar 35% (TA 2014/2015), 37,5% (TA

2015/2016) dan 30% (TA 2016/2017). Berikut adalah contoh soal yang

mengungkap adanya indikator menjelaskan pengetahuan prosedural :

Page 66: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

53

1) UN TA 2015 No 13

Sebanyak 100 mL CaCl2 0,6 M di campur dengan 100 mL Na2CO3 0,6

M Jika Ksp CaCO3 = 2,8 x 10-9, massa zat yang mengendap sebesar ….

(Ar Ca=40, C=12, O=16, Na=23; Cl=35,5)

A. 6 gram

B. 9 gram

C. 60 gram

D. 100 gram

E. 120 gram

Soal UN TA 15 No. 13 bertujuan untuk menentukan massa endapan CaCO3.

Endapan yang terbentuk melalui reaksi 100 mL CaCl2 0,6 M dengan 100 mL

Na2CO3 0,6 M. Sebelum menghitung massa endapan siswa harus menyelidiki

apakah hasil reaksi terbentuk endapan CaCO3 atau tidak. Untuk menyelesaikan soal

siswa harus melewati beberapa tahapan. Selain pemahaman konsep, siswa juga

dituntut untuk mengaplikasikan prinsip/aturan/rumus yang relevan dalam

perhitungan kimia yang diperlukan pada pengerjaan tahapan penyelesaian soal.

Pengerjaan soal yang bertahap tersebut dapat dikategorikan dalam penegtahuan

prosedural. Hal ini sesuai dengan pernyataan Abidin (2017, hlm.147) bahwa

pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan prosedur yang digunakan para

ilmuwan untuk membangun pengetahuan ilmiah.

2) UN TA 2016 No 11

Campuran CH3COOH dengan larutan NaOH dapat menghasilkan garam

yang terhidrolisis sebagian. Dari Percobaan diperoleh data seperti dalam

tabel berikut :

Percobaan

CH3COOH NaOH

Volume

(mL)

Konsentrasi

(M)

Volume

(mL)

Konsentrasi

(M)

(1) 50 0,1 50 0,1

(2) 50 0,2 50 0,2

(3) 100 0,4 100 0,4

Jika diketahui Ka CH3COOH= 1x10-5 maka urutan kenaikan pH

campuran adalah…

A. (3), (2), (1)

B. (3), (1), (2)

C. (2), (3), (1)

D. (1), (3), (2)

E. (1), (2), (3)

Page 67: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

54

Soal UN TA 16 No. 11 menyajikan prosedur yang berurutan dalam

percobaan hidrolisis garam dengan rekayasa perubahan variabel dalam tiap

percobaan sehingga pH dalam setiap percobaan berbeda-beda. Hal ini sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Suratman (2008) bahwa pengetahuan prosedural

merupakan pengetahuan yang mengacu tentang prosedur penggunaan yang tepat

(kapan dan cara penggunaan) serta keterampilan yang fleksibel akurat dan efisien.

3) UN TA 2017 No. 21

Diketahui reaksi sebagai berikut : A2(g) + B2(g) ⇌ 2AB(g). Mula-mula direaksikan 0,5 mol A2 dengan 0,5 mol B2 dalam ruang 1 liter pada suhu

270C. Ternyta setelah kesetimbangan tercapai terdapat 0,3 mol gas AB.

Jika tekanan total gas pada reaksi itu adalah 10 atmosfer. Nilai Kp untuk

reaksi tersebut adalah …

A. 0,30

B. 0,35

C. 0,73

D. 2,3

E. 3,5

Pengetahuan prosedural memiliki langkah-langkah yang tertata dalam

urutan yang tetap, tetapi kadang belum jelas urutan dan masih harus dipikirkan

langkah-langkah berikutnya (Anderson dkk., 2017,hal.78). Soal UN TA 17 No 21

dinyatakan sebagai soal yang mengungkap pengetahuan prosedural. Prosedur yang

disajikan dalam soal ini masih belum runtut sehingga untuk mengetahui nilai Kp

siswa harus memikirkan langkah-langkah dalam penyelesaian soal tersebut.

Indikator yang keempat dalam dimensi pengetahuan adalah indikator P.2.2

merencanakan eksperimen untuk membuktikan teori kimia. Merencanakan adalah

mempraktikan langkah-langkah untuk menciptakan solusi yang nyata bagi suatu

masalah (Anderson dkk., 2017, hlm.131). Percobaan atau eksperimen merupakan

sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu, keterampilan proses

terintegrasi karena melibatkan beberapa atau seluruh keterampilan yang ada

(Abidin dkk., 2017,hlm.139)

Berdasarkan pernyataan diatas, terdapat beberapa soal yang dapat

dikategorikan dalam indikator P.2.2 merencanakan eksperimen untuk

membuktikan teori kimia. Dalam soal Ujian Nasional persentase indikator P.2.2

sebesar 5% (TA 2014/2015), 3% (TA 2015/2016) dan tidak ditemukan pada tahun

2016/2017. Berikut soal yang mengungkap indikator P.2.2 :

Page 68: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

55

1) Soal UN TA 2015/2016 No. 24

Perhatiakan Gambar percobaan antara logam Mg dengan asam klorida:

Berdasarkan data percobaan tersebut yang merupakan variabel bebas,

variabel terkontrol dan variabel terikat adalah …

A. Konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg, laju reaksi

B. Konsentrasi HCl, laju reaksi, luas permukaan logam Mg

C. luas permukaan logam Mg, Konsentrasi HCl, laju reaksi

D. laju reaksi, Konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg

E. laju reaksi, luas permukaan logam Mg, Konsentrasi HCl

2) Soal UN TA 2014/2015 No. 30

Percobaan Konsentrasi Ukuran Suhu Waktu Reaksi

1 0,2 M Pita 23 10

2 0,1 M Pita 23 20

3 0,2 M Pita 33 1

4 0,2 M Serbuk 23 4

5 0,4 M Pita 23 5

Perubahan laju reaksi yang terjadi pada percobaan (1) dan (3) dipengaruhi

oleh …

A. Konsentrasi

B. Suhu

C. Luas permukaan

D. Katalis

E. Waktu

Soal di atas tergolong dalam indikator P.2.2 merencanakan eksperimen

untuk membuktikan teori kimia. Dalam soal ini siswa ditugaskan untuk menentukan

variabel-variabel yang terdapat dalam gambar percobaan. Variabel yang

berpengaruh terhadap laju reaksi. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Abidin dkk.,

Page 69: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

56

2017, hlm.139) tentang kriteria yang harus dipenuhi dalam eksperimen adalah

mampu membandingkan sejumlah objek yang berbeda dengan objek lain yang tidak

berubah sifatnya (penentuan variabel).

Indikator kelima adalah P.2.3 mampu mengidentifikasi masalah untuk

diselidiki. Pada indikator ini persentase yang diperoleh pada soal Ujian Nasional

sebesar 20% (TA 2014/2015), 5% (2015/2016) dan 10% (2016/2017). Berikut

adalah contoh soal Ujian Nasional yang dikategorikan dalam indikator P.2.3

tersebut :

1) UN TA 2015 No. 3

Diberikan tabel sifat 2 buah zat sebagai berikut :

Zat

Titik

leleh

(0C)

Kelarutan dalam air

Konduktivitas listrik

Padatan Cairan gas

M -78 Tidak Larut - + -

N Larut Larut - + +

Keterangan : (+) = Konduktor ; (-) = nonkonduktor

Berdasarkan senyawa tersebut dapat disimpulkan …

Senyawa zat M Senyawa zat N

A. Senyawa kovalen nonpolar Senyawa ionik

B. Senyawa kovalen nonpolar Senyawa kovalen polar

C. Senyawa kovalen nonpolar Logam

D. Senyawa kovalen polar Logam

E. Senyawa kovalen polar Senyawa ionik

Soal UN TA 2015 No. 3 berutujuan agar siswa dapat mengklasifikasikan

sifat zat M dan N. siswa dapat menentukan jenis ikatan dari suatu zat yang sudah

diketahui sifat fisiknya meliputi daya hantar listrik, kelarutan dalam air, dan titik

leleh zat tersebut. Melalui ciri sifat tersebut diharapkan peserta didik mampu

mengidentifikasi dengan benar jenis ikatan yang ada pada kedua jenis zat. Sehingga

siswa dapat menyelididki sifat fisik dari zat M dan N. Berdasarkan penjelasan

tersebut maka soal dapat dikategorikan dalam indikator P.2.3 merupakan soal yang

mengungkap kemampuan mengidentifikasi masalah untuk diselidiki.

2) UN TA 2016 No. 40

Page 70: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

57

Perhatikan dua notasi unsur 𝑋1723 dan 𝑌15

34

Pernyataan yang tepat untuk membedakan sifat kimia dan kedua unsur

tersebut adalah …

A. Kelekronegatifan unsur Y sama dengan unsur X

B. Unsur Y lebih bersifat logam dibandingkan unsur X

C. Jari-jari atom Y lebih kecil dibandingkan unsur X

D. Energi ionisasi unsur X lebih besar dibandingkan unsur Y

E. Titik leleh unsur Y lebih besar dibandingkan unsur X

Proses mengidentifikasi merupakan proses pengajuan bukti yang diperlukan

untuk menjawab pertanyaan dalam penyelidikan sains (Abidin dkk., 2017,

hlm.151). Soal UN TA 16 No 40 dapat dikategorikan dalam soal yang mengungkap

indikator P.2.3 mampu mengidentifikasi masalah untuk diselidiki. Hal didasari

alasan bahwa soal tersebut meminta peserta didik untuk dapat mengidentifikasi sifat

kimia dan sifat fisika unsur X dan Y. Sifat tersebut dapat dididentifikasi

berdasarkan nomor atom dan nomor massa yang dimiliki setiap unsur. Hasil

identifikasi dari setiap unsur dapat dijadikan bukti dalam penentuan sifat unsur X

dan Y

3) UN TA 2017 No. 4

Perhatikan data afinitas electron berikut!

Unsur Afinitas electron

X 240 kJ mol-1

Y -349 kJ mol-1

Pernyataan yang tepat untuk kedua unsur tersebut dalam mencapai

kestabilan adalah …

A. Ion X- lebih stabil daripada atom X

B. Ion Y- lebih stabil dari pada atom Y

C. X lebih mudah melepas electron daripada X

D. X lebih bersifat nonlogam dari pada Y

E. X lebih mudah menarik electron dari pada Y

Soal UN TA 2017 No. 4 dapat dikategorikann dalam indikator P.2.3 mampu

mengidentifikasi masalah untuk diselidiki. Dalam soal ini siswa diminta untuk

mengidentifikasi perbedaan sifat kestabilan antara unsur Y dan X. Pada soal unsur

X dan Y memiliki afinitas elektron yang berbeda. Siswa dapat mengaitkan

kestabilan dengan letak unsur tersebut dalam tabel periodik unsur pada pengetahuan

Page 71: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

58

sebelumnya. Mengidentifikasi masalah dalam Taksonomi Bloom termasuk pada

kategori mengenali, mengidentifikasi merupakan peroses mengambil pengetahuan

yang dibutuhkan dari memori jangka panjang untuk membandingkannya dengan

informasi yang baru saja diterima (Anderson dkk., 2017, hlm.103).

Indikator kelima dalam dimensi pengetahuan adalah P.2.4 tentang

merumuskan hipotesis untuk meramalkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat

terjadi dalam suatu percobaan ilmiah. Membuat hipotesis atau merumuskan

merupakan proses menggambarkan masalah dan membuat pilihan yang memenuhi

kriteria tertentu (Anderson dkk., 2017, hlm.130). Pada indikator ini persentase yang

diperoleh dalam soal UN sebesar 12,5% (TA 2014/2015), 10% (TA 2015/2016) dan

3% (TA 2016/2017). Berikut contoh soal yang termasuk dalam kategori indikator

P.2.4:

1) UN TA 2017 No. 20

Diketahui reksi kesetimbangan: Cu2+(aq) + 4NH3(aq) ⇌ (Cu(NH3)4)

2+(aq)

Jika volumenya diperkecil, sedangkan suhunya tetap, reaksi akan

mengalami penrgeseran kesetimbnagan apabila terjadi perubahan ion,

yaitu …

A. Cu2+ bertambah, Kc Bertambah, warna (Cu(NH3)4)2+ pekat

B. Cu2+ bertambah, Kc berkurang, warna (Cu(NH3)4)2+ pekat

C. Cu2+ berkurang, Kc Bertambah, warna (Cu(NH3)4)2+ pudar

D. Cu2+ berkurang, Kc tetap, warna (Cu(NH3)4)2+ pekat

E. Cu2+ berkurang, Kc berkurang, warna (Cu(NH3)4)2+ pudar

Soal UN TA 2017 No. 20 dapat dikategorikan dalam indikator P.2.4 karena

siswa diharuskan mampu membuat perkiraan atau jawaban sementara yang

beralasan (logis) untuk menerangkan kejadian dalam setiap percobaan yang ada

dalam soal. Pada soal ini siswa dapat memperkirakan pergeseran kesetimbangan

apabila terjadi perubahan ion Cu2+ ketika perubahan volume dan tekanan.

2) UN TA 2016 No. 31

Perhatikan gambar berikut !

Page 72: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

59

Tabung yang berisi paku paling lambat mangalami korosi adalah …

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

UN TA 2016 No. 31 dapat dikategorikan dalam indikator P.2.4 karena siswa

diharuskan mampu membuat perkiraan atau jawaban sementara yang beralasan

(logis) untuk menerangkan kejadian dalam setiap percobaan yang ada dalam soal.

Dalam soal ini menggambarkan tentang percobaan korosi, siswa dapat

memperkirakan dengan alasan yang tepat berdasarkan faktor-faktor yang

mempengaruhi korosi sehingga dapat menentukan paku yang dapat mengalami

perubahan korosi paling lambat.

3) UN TA 2014/2015 No. 15

Perhatikan beberapa larutan berikut !

(1) HNO3 2 M

(2) H2SO4 2 M

(3) NH4OH 2 M

(4) C6H2O6 2 M

Pasangan larutan yang diperkirakan memiliki daya hantar listrik

sama kuat adalah nomor…

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (4)

E. (3) dan (4)

Dalam soal Soal TA 2014/2015 terdapat percobaan pencampuran

larutan, HNO3, H2SO4, NH4OH, C6H2O6. Soal ini bertujuan agar siswa

mampu memperkirakan pasangan larutan yang memiliki daya hantar listrik

sama kuat. Siswa dapat memberikan hipotesis larutan yang dapat

menghantarkan daya listrik pada pilihan jawaban. Setiap jawaban atau

kebenaran hipotesa dapat diujikan dalam percobaan.

c. Dimensi Kompetensi

Dimensi berikutnya yang terdapat daam framewok PISA 2015 adalah

dimensi kompetensi. Berdasarkan framework PISA 2015 dimensi kompetensi

Page 73: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

60

diuarikan dalam 3 aspek yaitu : (1) menjelaskan fenomena ilmiah, (2)

mengevaluasi dan mendesain penyelidikan ilmiah, (3) menginterpretasikan

data dan bukti secara ilmiah. Setiap aspek tersebut diuraikan kembali menjadi

15 indikator.

Menurut Abidin (2017, hlm.152) aspek menjelaskan fenomena ilmiah

membutuhkan kemampuan untuk mengingat dan menggunakan ide-ide

eksplanatoris informasi, dan fakta (pengetahuan konten, pengetahuan

tentang bentuk-bentuk standar dan prosedur yang digunakan dalam

penyelidikan ilmiah (pengetahuan prosedural), serta pemahaman tentang

peran dan fungsi dalam membuktikan kebenaran pengetahuan (pengetahuan

epistemik). Indikator petama pada aspek menjelaskan fenomena ilmiah

adalah KP.1.1 mengingat dan menerapkan pengetahuan ilmiah yang sesuai.

Dalam soal Ujian Nasional indikator tersebut memiliki persentase sebesar

50% (TA 2014/2015), 40% (TA 2015/2016) dan 47,5% (TA 2016/2017).

Terdapat beberapa soal yang dapat dikategorikan dalam indikator KP.1.1,

seperti :

1) Soal UN TA 2015 No 4

Harga keempat bilangan kuantum untuk electron terakhir dari atom

𝐶𝑙1735 adalah …

A. n=3; l=0; m=-1; s=+1/2

B. n=3; l=0; m=+1; s=-1/2

C. n=3; l=1; m=+1; s=+1/2

D. n=3; l=2; m=0; s=-1/2

E. n=3; l=1; m=0; s=-1/2

Soal UN TA 2015 No 4 bertujuan agar siswa dapat menentukan

bilangan kuantum elektrom terakhir dari unsur Cl. Untuk menyelesaikan soal

tersebut siswa harus dapat memahami konsep struktur atom. Mulai dari

mengingat kembali notasi susunan atom sehingga dapat menuliskan nomor

atom suatu unsur, menyebutkan jumlah elektron berdasarkan nomor atomnya,

menuliskan konfigurasi. Dalam soal ini konfigurasi elektron berdasarkan

Azas Aufbau dan Aturan Hund. Kemudian mengimplementasikan prosedur

Page 74: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

61

penentuan bilangan kuantum terakhir dari suatu atom. Maka soal UN TA

2015 No 4 dalam indikator KP.1.1 mengingat dan menerapkan pengetahuan

ilmiah yang sesuai.

1) Soal UN TA 2016 No. 7

Perhatikan persamaan reaksi berikut!

4Fe(s) + 3O2(g) →2Fe2O3(s)

Pernyataan yang benar tentang persamaan reaksi tersebut adalah…

A. Fe merupakan rekatan yang berwujud padat

B. Fe merupakan produk yang berwujud padat

C. Fe2O3 merupakan produk yang berwujud cair

D. Fe2O3 merupakan produk yang berwujud gas

E. O2 merupakan produk yang berwujud gas

Soal UN TA 2016 No. 7 bertujuan agar siswa dapat mengubah cara

penyampaian informasi mengenai reaksi kimia 4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)

yang terdapat pada soal. Reaksi Fe yang semula berupa persamaan reaksi

diubah dalam bentuk kata-kata. Untuk menyelesaikan soal ini siswa harus

mengingat konsep tentang rekasi kimia. Siswa dituntut untuk dapat

menetukan zat yang berperan sebagai produk ataupun reaktan dalam suatu

reaksi kimia. Mengingat kembali makna dari lambang dalam reaksi kimia

untuk setiap zat yang terlibat. Siswa kemudian menerapkan pengetahuan

tersebut dalam menjawab, sesuai dengan pilihan jawaban pada soal.

Berdasarkan penjelasan diatas maka soal ini dapat juga dikategorikan dalam

indikator KP.1.1.

2) Soal UN TA 2017 No.38

Senyawa organik memiliki struktur sebagai berikut :

Nama yang paling tepat untuk kedua struktur tersebut berturut-turut

adalah…

A. o-metilnitrobenzena dan trinitrometana

B. p-metilnitrobenzena dan 2,4,6 trinitrotoluena

Page 75: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

62

C. o-nitrotoluena dan 2,4,6 trinitrotoluena

D. para metilnitrobenzena dan metil trinitrotoluena

E. m-nitrotoluena dan trinitro metana

Mengingat adalah proses mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari

memori jangka panjang. Menerapkan atau mengaplikasikan melibatkan

penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal atau

menyelesaikan masalah (Anderson dkk., 2017, hlm.116). Persentase

indikator paling besar dibandingkan yang lainnya pada dimensi kompetensi,

dalam soal ujian nasional didominasi oleh soal-soal dengan kompetensi

mengingat dan mengaplikasi, hal ini dapat digolongkan dalam Low-Order-

Thinking karena berada dalam posisi C1-C3 dalam taksonomi kognitif.

Indikator kedua pada aspek menjelaskan fenomena ilmiah yaitu KP.1.2.

Indikator KP.1.2 mengidentifikasi, menggunakan, membuat model

penjelasan dan representasi. Persentase yang diperoleh dalam ujian nasional

sebesar 12,5% (TA 2014/2015), 10% (TA2015/2016) dan 12,5%

(TA2016/2017), Berikut beberapa contoh soal yang dikategorikan dalam

indikator KP.1.2 :

1) Soal TA 2016 No 32

Perhatikan Gambar sel volta berikut!

Nomor Gambar, Notasi sel, harga Eo sel yang tepat adalah …

Gambar Notasi sel Harga Eo

A. (1) Zn|Zn2+‖Ni2+|Ni Positif

B. (2) Cu|Cu2+‖Ni2+|Ni Positif

Page 76: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

63

C. (3) Zn|Zn2+‖Cu|Cu2+ Positif

D. (4) Pb|Pb2+‖Cu|Cu2+ Positif

E. (5) Fe2+|Fe‖Cu|Cu2+ Positif

2) Soal UN TA 2017 No 3

Diagram sususan partikel dari unsur A dan B adalah seagai berikut:

Berdasarkan digram terebut, notasi unsur A dan B yang benar adalah …

A. 𝐴1123 dan 𝐵15

30

B. 𝐴1327 dan 𝐵17

35

C. 𝐴1326 dan 𝐵17

34

D. 𝐴2713 dan 𝐵35

17

E. 𝐴2713 dan 𝐵15

30

Mengidentifikasi, menggunakan dan membuat model representasi,

merupakan tiga kategori dalam dimensi proses kognitif (taksosnomi bloom).

Mengidentifikasi merupakan salah satu indikator C1-memahami yaitu

kemampuan menempatkan pengetahuan dalam memori jangka panjang

dengan materi yang baru disampaikan, C-3-menggunakan berlangsung ketika

siswa memilih untuk menerapkan sebuah prosedur dalam menyelesaikan

sebuah masalah, kemudian kemampuan menggunakan atau

mengimplementasikan akan berkaitan dengan proses kognitif membuat

model atau mencipta (C-6) (Anderson, 2017, hlm.103-118). Dua soal di atas

dapat dikategorikan dengan indikator KP.1.2 karena dalam proses menjawab

soal tersebut siswa harus mampu mengidentifikasi gambar percobaan sel

volta, menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam membuat rangkaian

percobaan hingga menentukan notasi sel, Eo sel dalam jawaban yang

disediakan.

Indikator berikutnya adalah KP.1.3 membuat dan membenarkan

prediksi yang tepat. Indikator KP.1.3 memiliki persentase sebesar 15% (TA

Page 77: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

64

2014/2015), 30% (TA 2015/2016), 22,5% (TA 2016/2017). Berikut contoh

soal yang masuk dalam kategori indikator KP.1.3 :

1) Soal UN TA 2015 No. 28

Pada percobaan reaksi antara logam alumunium dan asam sulfat sesuai

dengan persamaan reksi :

2Al (s) + 3 H2SO4 (aq) →Al2(SO4)3 (aq) + 3H2 (g)

Gas hydrogen ditampung dan diukur volumenya pada temperatir yang

tetap. Data pengukuran tiap waktu sesuai tabel berikut :

Percobaan Waktu Laju reaksi

mL/detik

1 0 0

2 15 40

3 30 80

Laju rekasi pembentukan gas Hidrogen setelah 30 detik adalah …

A. 0,83 mL/detik

B. 1,33 mL/detik

C. 2,67 mL/detik

D. 2,50 mL/detik

E. 7,50 mL/detik

Soal UN TA 2015 No. 28 bertujuan agar siswa dapat menghitung laju

pembentukan gas hidrogen setelah 30 detik. Untuk menyelesaikan soal ini

siswa harus memahami konsep laju reaksi dan prosedur penentuannya. Baik

penentuan laju pembentukan maupun laju penguraian suatu zat dalam selang

waktu tertentu. Pada soal dijelaskan data percobaan dengan variasi variabel

waktu. Maka siswa dapat memprediksi laju reaksi pemebentukan gas

hidrogen setelah 30 detik berdasarkan teori yang dipelajari pada laju reaksi.

2) Soal UN TA 2017 No. 5

Pasangan dari senyawa dari unsur-unsur berikut :

6K, 8L, 15M, 17Q, 9R memenuhi aturan octet, kecuali …

A. KL2 dan KQ4

B. KQ4 dan Q2L

C. MQ5 dan KL

D. MQ3 dan KR4

E. KQ4 dan KL3

Page 78: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

65

Soal UN TA 2017 No. bertujuan agar siswa dapat menentukan

pasangan senyawa yang memenuhi aturan oktet. Soal ini menuntut siswa

untuk memahami konsep konfigurasi elektron. Setelah itu siswa mampu

menggambarkan posisi masing-masing elektron. Sehingga siswa dapat

memprediksi pasangan unsur yang akan memenuhi aturan oktet pada pilihan

jawaban. Berdasarkan penjelasan di atas maka soal UN TA 2017 No. 5 dapat

dikategorikan dalam indikator KP.1.3. Sebab pertanyaan dalam soal tersebut

mengharuskan siswa mampu memprediksi kemungkinan pasangan unsur-

unsur yang dapat memenuhi aturan oktet.

Indikator berikutnya pada aspek menjelaskan fenomena secara

saintifik adalah KP.1.4 menawarkan hipotesis penjelasan. Menurut

Toharudin (2011, hlm.163) sifat deduktif hipotesis meliputi penyelesaian

masalah. Dalam menyelesaikan masalah akan diawali dengan pemikiran

teoritik, kemudian menganalisis dan mengajukan cara-cara peneyelesaian

hipotesis yang mungkin atas masalah itu. Dalam Ujian Nasional terdapat

beberapa soal yang dapat dikategorikan dalam indikator KP.1.4. Berdasarkan

Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 persentase KP.1.4 sebesar 17,5 %

(TA 2015/2016) dan 5% (TA 2016/2017). Tidak ditemukannya indikator

KP.1.4 dalam soal Ujian Nasiaonal (TA 2014/2015) perlu mendapatkan

perhatian, kerena proses merumuskan hipotesis merupakan salah satu

keterampilan proses yang penting dalam sains. Berikut contoh soal yang

masuk dalam kategori KP.1.4 :

1) Soal UN TA 2016 No. 26

Gas Nitrogen dioksida merupakan gas yang beracun dan berwarna merah

kecoklatan, dapat mengalami reaksi kesetimbangan menghasilkan gas

dinitrogen tetraoksida yang tak berwarna sesuai reaksi berikut

2NO2 (g) ⇌ N2O4 (g) ∆H = -59,22 kJ

Pernyataan berikut yang benar untuk perubahan warna gas adalah …

A. Bertambah coklat jika suhu di naikkan

B. Memudar menjadi tak berwarna jika konsentrasi gas NO2 di

perkecil

Page 79: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

66

C. Bertambah coklat jika konsentrasi N2O4 diperkecil

D. Memudar menjadi tak berwara jika tekanan diperkecil

E. Bertambah coklat jika volume diperkecil

Soal ini bertujuan agar siswa mampu menentukan pengaruh tekanan,

volume dan konsentrasi terhadap kesetimbangan. Dalam hal ini, siswa

dituntut untuk mengingat kembali pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap

pergeseran kesetimbangan berdasarkan azas Le-Chatelier. Siswa dapat

mengidentifikasi setiap asumsi-asumsi yang ada dalam pilihan jawaban.

Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi asumsi-asumsi tersebut

merupakan pendukung dari hipotesis. Asumsi-asumsi yang diberikan berupa

faktor-faktor laju rekasi, sehingga siswa mampu merumuskan hipotesis yang

tepat. Hipotesis tersebut dikaitkan dengan perubahan warna gas sesuai dengan

perlakuan yang diberikan pada pilihan jawaban. Berdasarkan penjelasan di

atas maka soal ini dapat dikategorikan dalam indikator KP.1.4 dalam literasi

sains.

2) Soal UN TA 2017 No. 31

Perhatikan Gambar ilustrasi kompisisi larutan berikut ini !

Pernyataan yang tepat untuk kedua larutan tersebut adalah …

A. Tekan osmotik larutan A lebih tinggi daripada larutan B

B. Titik didih larutan A lebih tinggi daripada larutan B

C. Titik beku larutan A lebih tinggi daripada larutan B

D. Tekana uap larutan A lebih rendah daripada larutan B

E. Larutan A istonik dengan larutan B

Pada soal ini, disajikan dua jenis larutan yang menggambarkan molekuler

partikel zat terlarut dan pelarut dalam suatu larutan. Siswa diminta untuk

menentukan perbedaan sifat koligatif antara dua larutan tersebut berdasarkan

perbandingan jumlah partikelnya. Pernyataan tentang perbedaan sifat

koligatif terdapat pada pilihan jawaban. Setiap pilihan jawaban

mengharuskan siswa memberikan hipotesis atau asumsi yang tepat.

Page 80: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

67

Berdasarkan penjelasan tersebut maka soal ini dapat dikategorikan dalam

indikator KP.1.4 menawarkan hipotesis penjelasan

Indikator berikutnya dalam aspek enjelaskan fenomena secara saintifik

adalah KP.1.5. Indikator ini bertujuan agar siswa dapat menjelaskan potensi

implikasi pengetahuan bagi masyarakat. Terdapat beberapa soal yang masuk

dalam kategori indikator KP.1.5 pada soal Ujian Nasional. Persentase

indikator K.P.1.5 sebesar 5% (TA 2014/2015), 5% TA (2015/2016) dan 10 %

(TA 2016/2017). Berikut contoh soal yang masuk dalam kategori KP.1.5:

1) Soal UN TA 2016 No. 12

Larutan penyangga berperan dalam menjaga kestabilan pH dalam cairan

intrasel, ekstrasel dan berbagai sistem lainnya. Berikut ini daftar spesi

kimia yang dapat membentuk larutan penyangga:

(1) H2C2O4

(2) H2PO4-

(3) H2CO3

(4) CO32-

(5) HPO42-

Pasangan spesi kimia yang dapat membentuk larutan penyangga adalah

A. (1) dan (2)

B. (2) dan (3)

C. (2) dan (5)

D. (3) dan (4)

E. (4) dan (5)

Soal UN dapat dikategorikan pada indikator KP.1.5 menjelaskan

potensi pengetahuan ilmiah bagi masyarakat. Dalam soal ini siswa diberikan

penjelasan tentang peranan larutan penyangga dalam menjaga kestabilan pH.

Kemudian siswa dapat menentukan pasangan spesi yang dapat membentuk

larutan penyangga tersebut pada pilihan jawaban.

2) Soal UN 2017 No. 17

Tabel berikut ini berikut ini berisi polutan/ zat pencemar di udara dan

dampak yang di timbulkannya.

No. Polutan/ zat pencemar Dampak yang ditimbukan

(1) Oksida Nitrogen, NOx Mengurangi kadar O2 dalam darah

Page 81: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

68

(2) Oksida belerang, SOx Sesak nafas dan hujan asam

(3) Karbonmonoksida Pemanasan global

(4) Karbondioksida Efek rumah kaca

Pasangan yang berhubungan dengan tepat antara polutan dan akibat yang

ditimbulkannya adalah nomor …

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)

D. (2) dan (4)

E. (3) dan (4)

Soal UN Soal UN 2017 No. 17 merupakan soal yang dapat

dikategorikan dalam indikator KP.1.5 menjelaskan potensi pengetahuan

ilmiah bagi masyarakat, karena dalam soal ini terdapat beberapa zat

pencemar/polutan yang memberikan dampak pada lingkungan, siswa diminta

untuk menemukan pasangan polutan dan dampak yang ditimbulkan terhadap

lingkungan yang tepat. Hal ini sesuai dengan konsep pembelajaran

kontekstual yang menuntut peserta didik untuk dapat menemukan hubungan

antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehiduapan nyata (Toharudin

dkk., 2011, hlm.93). Maka soal ini merupakan bagian dari materi minyak

bumi yang dapat dihubungkan dengan feomena ilmiah berupa dampak zat-zat

pencemar dari pengolahannya terhadap lingkugan.

Aspek ketiga dalam dimensi kompetensi adalah kemampuan

menginterpretasikan data. Kemampuan menginterpretasi data merupakan

suatu kegiatan penelitian yang mencakup kemampuan dasar dalam mencari

pola, membuat tabel sederhana, dan membuat grafik (Abidin dkk., 2017,

hlm.153). Berdasarkan framework PISA 2015 maka dalam penelitian ini

terdapat 5 indikator yang menjelaskan tentang aspek menginterpertasi data

dan bukti secara ilmiah pada dimensi kompetensi. Indikator KP. 3.1

mentransformasi data dari satu representasi ke representasi lainnya,

persentase soal Ujian Nasional yang masuk dalam indikator KP.3.1 sebesar

5% (TA 2014/2015), 8% (TA 2015/2016) dan 10% TA (2016/2017).

Kemampuan mentransformasi data merupakan upaya yang dilakukan dengan

Page 82: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

69

tujuan utama untuk mengubah skala pengukuran data asli sehingga data dapat

memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari proses analisis. Berikut beberapa

contoh soal UN yang masuk dalam kategori KP.3.1 :

1) Soal UN TA 2015 No. 16

Suatu bahan makan diuji dengan :

1. Pereaksi biuret terbentuk warna ungu

2. Pereaksi timbal (II) asetat terbentuk warna hitam

Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan makanan

tersebut mengandung ….

Zat Jenis kandungan

A. Protein Sistein

B. Protein Tirosin

C. Karbohidrat Amilum

D. Protein Glisin

E. Karbohidrat Glukosa

Soal ini bertujuan agar siswa dapat menentukan pasangan data yang

paling tepat antara jenis zat dan data hasil identifikasinya. Untuk

menyelesaikan soal ini siswa harus dapat mengkategorikan jenis-jenis zat dan

hasil identifikasinya. Penyajian data berupa kandungan makanan dapat

diperoeh dari data-data hasil identifikasi makanan (percobaan). Hal ini dapat

disebut sebagai proses transformasi data. Maka soal ini dapat dikategorikan

dalam indikator KP.3.1dalam literasi sains.

2) Soal UN TA 2016 No. 25

Suatu Kesetimbangan mempunyai rumusan tetapan kesetimbanagn

sebagai berikut :

𝐾𝑐 =[HCl]2

[𝐵𝑖𝐶𝑙3]

Persamaan reaksi yang tepat berdasarkan tetapan kesetimbangan tersebut

adalah …

A. 2HCl(aq)⇌ BiCl3(aq) + H2O(l)

B. BiCl3(aq) + H2O(l) ⇌ BiOCl(s) + 2HCl(aq)

C. BiOCl(s) + 2HCl(aq) ⇌ BiCl3(aq) + H2O(l)

D. BiOCl(s) + HCl(aq) ⇌ BiCl3(aq) + H2O(g)

E. BiCl3(aq) + H2O(g) ⇌ BiOCl(s) + HCl(aq)

Page 83: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

70

Soal UN TA 2016 No. 25 dapat dikategorikan KP.3.1, dalam hal ini

siswa siswa dapat mengubah data dari satu jenis penyajian berupa tetapan

kesetimbangan ke dalam bentuk jenis penyajian lainnya berupa persamaan

reaksi berdasarkan rumus tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dalam

soal.

3) Soal UN TA 2017 No. 25

Perhatikan tabel data yang belum lengkap dari hasil uji hidrolisis larutan

garam berikut ini :

No Larutan Uji lakmus Jenis

hidroli

sis

Persamaan rekasi

hidrolisis Merah Biru

(1) (NH4)2SO4 Merah Merah … NH4+ + H2O⇌NH4OH

+ H2O

(2) NaF … Biru Parsial F- + H2O ⇌ HF + H+

(3) HCOOK Biru Biru Parsial …

Data yang tepat untuk mengisi bagian titik-titik pada nomor larutan (1),

(2) dan (3) berturut-turut adalah …

Soal UN TA 2017 No. 25 dapat dikategorikan dalam indikatr KP.3.1

mengubah data dari satu jenis penyajian data ke dalam jenis penyajian yang

lain. Penyajian dalam soal ini diberikan data garam yang diuraikan dalam 3

jenis penyajian berupa uji lakmus, penentuan jenis hidrolisis dan persamaan

reaksi hidrolisis berdasarkan data sebelumnya. Siswa dapat menentukan

persaman reaksi hidrolisis HCOOK berdasarkan data uji lakmus dan jenis

hidrolisisnya, siswa dapat menentukan warna lakmus berdasarkan persamaan

reaksi dan jenis hidrolisis untuk larutan NaF begitupun sebaliknya.

Indikator berikutnya pada aspek menginterpertasi data dan bukti secara

ilmiah adalah KP.3.2. Indikator KP.3.2 tentang menganalisis,

menginterpretasikan data dan menarik kesimpulan yang tepat. Persentase soal

Ujian Nasional yang masuk dalam kategori KP.3.2 sebesar 28% (TA

2014/2015), 15% (TA 2015/2016) dan 38% (TA 2016/2017). Interpretasi data

merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk menemukan arti dan jawaban

dari data yang diperoleh. Proses interpretasi data melibatkan pembuatan

Page 84: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

71

prediksi, kesimpulan dan hipotesis yang terkumpul dari data percobaan. Cara

menginterpretasikan data dapat ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, dan

diagram. Menurut Mustain (2015) Dalam kaitan pembelajaran sains

intepretasi meliputi: Kemampuan menafsirkan pernyataan verbal, gambar,

grafik, diagram, menafsirkan berbagai tipe data, membuat kualifikasi yang

pantas dalam menafsirkan data dan membedakan sekitar atau kesimpulan

kontradiktif dari susunan data. Berikut contoh soal yang masuk dalam

kategori indikator KP.3.2 :

1) Soal UN TA 2016 No. 2

Perhatikan tabel periodik berikut !

Konfigurasi elektron dan nomor atom unsur-unsur dalam tabel periodik

tersebut yang benar adalah …

Unsur Konfigurasi Nomor

atom

A. P [He]2s2 5

B. Q [He]2s2 9

C. R [Ne] 4s1 13

D. Y [Ar] 4s2 18

E. T [Ar] 4s2 40

Soal UN TA 2016 No. 2 bertujuan agar siswa dapat menuliskan

kofigurasi elektron unsur P,T,R,Q dan Y berdasarkan letaknya dalam sistem

periodik unsur. Untuk menyelesaikan soal ini, siswa harus memahami konsep

struktur atom, terutama tentang hubungan antara konfigurasi elektron dan

letak atom dalam sistem periodik. Melalui pemahaman ini, siswa dituntut

untuk dapat mengidentifikasi letak unsur dalam sistem periodik, menuliskan

konfigurasi elektron valensi unsur tersebut berdasarkan letaknya dalam

sistem periodik, serta mengimplementasikan azas Aufbau untuk menuliskan

Page 85: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

72

konfigurasi elektron unsur. Maka soal tersebut termasuk dalam kategori

indikator KP.3.2.

2) Soal UN TA 2015 No. 2

Berikut tabel data beberapa unsur dengna nomor atomnya :

Unsur W X Y Z

Nomor atom 11 12 13 14

Grafik yang menunjukkan kecenderungan energi ionisasi dari unsur-

unsur tersebut adalah …

Soal UN TA 2015 No.2 bertujuan agar siswa dapat menentukan grafik

energi ionisasi masing-masing unsur berdasarkan perbedaan nomor atom.

Untuk menyelesaikan soal ini siswa harus memahami konsep tentang energi

ionisasi. Pemaham tentang energi ionisasi berkaitan dengan kemampuan

siswa menetukan letak unsur dalam tabel periodik. Hal ini berkaitan dengan

konfigurasi elektron. Setelah menentukan konfigurasi elektron dan letak

unsur dalam tabel periodik, maka siswa dapat menentukan tingakatan energi

setiap unsur. Kemudian siswa dapat menginterpretasikan data tersebut dalam

bentuk grafik yang terdapat dalam pilihan jawaban. Berdasarkan penjelasan

ini maka soal UN TA 2015 No.2 dikategorikan dalam indikator KP.3.2

Page 86: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

73

3) Soal UN TA 2017 No. 33

Perhatikan potensial electrode standar berikut !

Cr3+(aq) + 3e → Cr(s)

Ag+(aq) + e → Ag(s)

Al3+(aq) + 3e → Al(s)

Zn2+(aq) + 2e → Zn(s)

Diagram sel yang dapat berlangsung spontan adalah ….

A. Ag/ Ag+ // Cr3+/ Cr

B. Ag/ Ag+ // Zn2+/Zn

C. Cr3+/ Cr// Al3+/Al

D. Zn / Zn2+ // Al3+/Al

E. Zn / Zn2+ // Ag+/ Ag

Soal ini bertujuan agar siswa dapat menentukan reaksi yang

berlangsung spontan. Untuk menyelesaikan soal ini siswa harus dapat

memahami konsep reaksi redoks terutama mengenai potensial sel. Reaksi

redoks spontan, tidak spontan dan notasi sel volta. Dalam hal ini siswa

diminta untuk dapat mendeskripsikan dan menganslisis susunan sel volta. Sel

volta tersebut dinyatakan dalam bentuk notasi singkat. Menganalisis reaksi

spontan dan tidak spontan berdasarkan E0sel. Data hasil analisis tersebut dapat

diubah dalam benduk notasi singkat dalam bentuk diagram sel. Kemudian

siswa dapat menyimpulkan reaksi yang dapat berlangsung spontan sesuai

dengan tujuan soal. Berdasarkan penjelasan tersebut maka soal UN TA 2017

No. 33 dapat dikategorikan dalam indikator KP.3.2

Page 87: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada ketiga soal Ujian Nasional yang dianalisis berdasarkan

framework PISA 2015, diperoleh profil literasi sains sebagai berikut:

(1) dimensi pengetahuan sebesar 47%, (2) dimensi kompetensi

sebesar 42% dan (3) dimensi konteks sebesar 11%, serta koefisien

kesepakatan sebesar 0,758. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

soal yang ada dalam soal Ujian Nasional Kimia Tahun Ajaran

2014/2015, 2015/2016 dan 2016/2017 memiliki ruang lingkup yang

lebih berorientasi pada dimensi pengetahuan. Pengetahuan konseptual

merupakan indikator yang lebih dominan dibandingkan dengan

indikator lainnya. Tetapi dalam Ujian Nasional kurang menyajikan

soal-soal yang bersifat kontekstual. Namun secara keseluruhan soal -

soal dalam Ujian Nasional tersebut telah menggambarkan literasi

sains secara utuh dengan variasi yang beragam.

B. Saran

Sejalan dengan penelitin ini, terdapat beberapa hal yang

disarankan pada pihak terkait antara lain:

1. Bagi guru, hendaknya memahami tema literasi sains beserta

indikatornya, sebagai dasar dalam memilih soal-soal yang

memiliki kategori literasi sains yang seimbang untuk dijadikan

soal-soal evaluasi harian, terlebih kelompok guru yang terlibat

dalam penulisan soal ujian nasional.

2. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang serupa,

diharapkan lebih teliti dan memahami maksud pertanyaan dan

pilihan jawaban pada setiap soal. Selain itu, hendaknya

melakukan analisis pada soal yang belum dianalis profil literasi

Page 88: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

75

sainsnya, seperti soal ulangan, ujian kenaikan kelas dan lain

sebagainya, serta memperbanyak soal-soal yang akan dianalisis.

Page 89: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

76

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., Krathwohl, D.R. (2017) . Kerangka landasan unruk

pembelajaran, pengajaran dan asesmen. Yogyakarta : Pustaka pelajar

Abidin, Y., Mulyani, T., Yunansah, H. (2017). Pembelajaran Literasi

Strategi Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains,

Membaca dan Menulis. Jakarta : Bumi Aksara

Airasian. P. W., (2008). Classroom Assessment Concept and Applications

Fifth Edition. Mc Graw Hills Companies

American Association for the Advancement of Science [AAAS] (1993).

Benchmarks for science literacy: a project 2061 report. New York:

Oxford University Press.

An Nisaa, R., Rochintaniawati, D., Fitriani, A. (2015). Analysis of biology

textbooks for 10th grade : Based on content of scientific literacy

Universitas Pendidikan Indonesia, 309-316.

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan : Metode dan Paradigma Baru.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Arifin, Zainal. (2016). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Asrul, Ananda, R., Rosnita. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung:

Citapustaka Media

Asniar. (2016). Profil penalaran ilmiah dan kemampuan berargumentasi

mahasiswa sains dan non-sains, Jurnal Penelitian dan Pembelajaran

IPA, 2(1), 30-41

Page 90: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

77

Bybee, R. W., & Fuchs, B. (2006). Preparing the 21st century workforce: a new

reform in science and technology education. Journal of Research in Science

Teaching, 43(4), 349-352.

Cambridge Asseessment International Education. (2017). International surveys

TIMSS, PISA, PIRLS. Diakses pada

https://www.cambridgeinternational.org/.../271193- international-surveys-

pisa-timss-pirls.pdf

Chabalengula, M.V., Mumba. F., Lorsbach., Moore C. (2008). Curriculum and

Instructional Validity of the Scientific Literacy Themes Covered in Zambian

High School Biology Curriculum. International Journal of Environmental &

Science Education, 3(4), 207-220

Chiappetta, E. L., Sethna, G. H., Fillman, D. A. (1993). Do Middle School Life

Science Textbooks Provide a Balance of Scientific Literacy Themes? Journal

of Research in Science Teaching, 28(10), 939-951.

Chiappetta, E., Sethna, G. H., & Fillman, D. A. (1991). A Quantitative Analysis of

High School Chemistry Textbooks for Scientific Literacy Themes and

Expository Learning Aids. Journal of Research in Science Teaching, 28(10).

Erdogan, MN., Koseglu F. (2012). Analysis of High School Physics, Chemistry and

Biology Curriculums in terms of Scientific Literacy Themes. Educational

Consultancy and Research Center. 12(4). 2899-2904

Fardan, A., Rahayu, S., Yahmin. (2016). Kajian penanaman penegtahuan

epistemic secara eksplisit reflektif pada pembelajaran kimia dalam

meningkatkan literasi sains siswa SMA. Pros. Semnas Pend.IPA Pasca

sarjana UM. Vol (1) ISBN : 978-602-9286-21-2

Deboer, G. E. (2000). Scientific_Literacy_Another_Look, 37(6), 582–601.

Gunawan, Imam. (2013). Metode penelitian kualitatif teori dan praktik. Cet.1.

Jakarta: Bumi aksara

Page 91: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

78

Holbrook,J., Rannikmae, M.(2009). The meaning of scientific literacy.

International Journal of environmental & Science Education. 4(3) 275-288

Herdiansyah, Haris. (2012). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu

social-Cet ketiga. Jakarta: Salemba Humanika

Jabbarifar, Tabghi. (2009). The Importence of classroom assessment and evaluation

in educational system. Proceding of the second International Conference of

teaching and learning (ICTL). University College: Malaysia

Keenan, CW., Kleinsfester,DC., Wood JH. (1984). Kimia untuk universitas. Jakarta

: Erlannga

King, K. P. (2002). Science Teaching, and Literacy, A Century of Growth. New

York: Kluwer Academic Publishe

Kurnia, F., Zulherman, Fathurohman, A. (2014). Analysis of physics teaching

material for grade XI in the district of north indralaya based on science

literacy themes. Faculty of teacher training and education Sriwijaya

University, ISBN : 978-602-70378-0-9

Kuswana, S.W. (2014). Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berpikir.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Laugksch, R. C. (2000). Scientific Literacy: A Conceptual Overview. School of

Education University of Cape Town. Rondebosch South Africa

Laverty, Corinne. (2016). Educational Research: A Practical Guide. Quenns

University: Center for teaching and learning

Maarschalk, J. (1988). Scientific literacy and informal science teaching. Journal of

Research in Science Teaching, 25(2), 135-146

McE-neaney, E. H. (2003). The worldwide cachet of scientific literacy.

Comparative Education Review, 47(2), 217-237.

Miller, J. (2002). Civic Scientific Literacy: A Necessity in the 21st Century. FAS

Public Interest Reports, 5(1): 3-6.

Page 92: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

79

Mumba, F., Hunter, W.J. (2009). Representative nature of scientific literacy themes

in a high school chemistry course: the case of Zambia. Chemistry Education

Research and Practice. 10, 219–226

National Academies of Science Engineering Medicine.(2016). Reports: Science

Literacy Concepts, Contexts, and Consequences.

Nur’aini, D., Rahardjo, SB., Susanti, E. (2018) Student’s profile about science

literacy in Surakarta. Journal of Physics IOP Publishing, 1, doi

:10.1088/1742-6596/1022/1/012016

Narkubo, A., Achmadi, A. (2016). Metodologi penelitian Cet-15. Jakarta : Bumi

aksara

Norris, S. P.,Phillips, L. M. (2003). How Literacy in Its Fundamental Sense Is

Central to Scientific Literacy: University of Alberta

OECD. (2012). Programme for International Student Assessment 2012 Items

Liberados De Pisa - Competencia Financiera.

OECD. (2000). Measuring Student Knowledge and Skills: The PISA 2000

Assessment of Reading, Mathematical and Scientific Literacy, 108.

https://doi.org/10.1128/JVI.01197-13

OECD. (2006). Assesing Scientific, Reading and Mathematical Literacy A

framework for PISA 2006. OECD Publishing. Diakses pada

http://edu.au.dk/fileadmin/www.dpu.dk/omdpu/centerforgrundskoleforsknin

g/internationaleundersoegelser/andreundersoegelser/pisa/om_dpu_institutter

_paedagogisk_psykologi_pisa_20071109154105_framework2006.pdf

OECD. (2010). PISA 2009 Results : Executive Summary. OECD Publishing

Diakses dari https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/46619703.pdf

OECD. (2014). PISA 2012 Result in Focus What 15 year olds Know and what they

can do with what they know. OECD Publishing Diakses dari

https://www.oecd.org/pisa/.../pisa-2012-results-overview.pdf

Page 93: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

80

OECD. (2016). Programe for international student assessment (PISA) result from

PISA 2015. OECD Publishing. Diakses dari

https://www.oecd.org/pisa/PISA-2015-Indonesia.pdf

OECD. (2016). Programe for international student assessment (PISA) result from

PISA 2015. OECD Publishing. Diakses dari

https://www.oecd.org/pisa/pisa-for-development/PISA/PISA-

DAssessment-and-analytical-framework-ebook.pdf hlm.24

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 97

Tahun 2013 tentang Kriteria Kelulusan Pesera Didik dari Satuan Pendidikan

dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan

Ujian Nasional

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun

2017 tentang penilaian hasil belajar oleh pemerintah dan penilaian hasil

belajar oleh satuan pendidikan. Diakses pada

https://psmk.kemdikbud.go.id/konten/2205/permendikbud-nomor-3-tahun-

2017-tentang-penilaian-hasil-belajar-oleh-satuan-pendidikan

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Poedjiadi, A. (2010). Sains Teknologi Masyarakat: Model Pembelajaran

Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Putra, N. dan Hendraman. (2013). Metode riset campur sari konsep strategi dan

aplikasi. Jakarta: PT Indeks

Raco, J.R. 2010. Metode penelitan kualitaif jenis, karakteristik dan keunggulannya.

Jakarta : PT Grasindo

Ritchi. J.R., Lewis. J., McNaughton. C.N., Ormston.R. (2014). Qualitative

Research Practice second edition. Chennai India : SAGE publications

Sanjaya, Wina. (2014). Penelitian pendidikan jenis metode dan prosedur edisi

pertama. Jakarta: Kencana Predana Media Group

Page 94: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

81

Shamos, M. H. (1995). The Myth of Scientific Literacy. America: Rutgers

University Press

Sofyan, A., Feronika, T., Milama, B. (2009). Evaluasi pembelajaran IPA berbasis

kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press

Stefanova, Y., Minevska, M., Evtimova, S.(2010). Scientific Literacy: Problems Of

Science Education In Bulgarian School. Problems Of education In the 21st

century. 10 113-118

Sudijono, Anas. (2011). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian hasil proses belajara mengajar. Bandung: PT

remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Al-fabeta

Suryani, N., Agung, L. (2012). Strategi belajar dan mengajar. Yogyakarta: Penerbit

ombak

Taber, KS & Akpan, B. 2017. Curriculum development in science education.

Science Education. 169–181

Tikkanen, G., & Askela, M. (2012). Analysis of Finnish chemistry Matriculation

Examination questions according to Cognitive Complexity. Nordic Studies in

Science Education, 8(3), 257–268

Toharudin, U., Hendrawati, S., Rustaman, A., 2011. Membangun literasi sains

peserta didik . Bandung: Humaniora

Turiman, P., Omar, J., Mohd, AD., Osmab, K. (2012). Fostering the 21st Century

Skills through Scientific Literacy and Science Process Skills. Procedia -

Social and Behavioral Sciences. 59. 110 – 116

Uno, H., Koni, S. (2013). Assesment pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Page 95: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

82

Vierra, A.J., Garret. M.J. (2005). Understanding Interobserver Agreement: The

Kappa Statistic. From the Robert Wood Johnson Clinical Scholars Program,

University of North Carolina. 37(5):360-3

Wahyu, RN., Fathurrohman A., Sardianto. (2014). Analisis Buku Siswa Mata

Pelajaran IPA Kelas VII SMP/MTs Berdasarkan Kategori Literasi Sains.

Jurnal inovasi dan pembelajaran fisika. 500. ISSN: 2355 – 7109

Wilknson, J. (1999) Quantitative Analysis of Physics Textbooks for Scientific

Literacy Themes. Research in Science Education, 29(3), 385-389.

Wulandari, N., Sholihin, H. (2016). Analisis Literasi Sains Pada Aspek

Pengetahuan Dan Kompetensi Sains Pada Siswa SMP Pada Materi Kalor.

Edusains, 8(1), 66-73

Youenyong, C., dan Nairjaikew, P. (2009). Scientific Literacy and Thailand Science

Education. International Journal of Environmental & Science Education,

4(3), 335-349

Page 96: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

83

Framework PISA 2015

Aspek Kode Indikator

KONTEKS

Personal K.1 Mengetahui peran penting pengetahuan kimia untuk menjelaskan fenomena sehari-hari

Lokal/Nasional K.2 Menghubungkan antara inovasi kimia dan proses sosial dalam menanggapi isu kimia

Global K.3 Menggunakan pemahaman kimianya untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan isu kimia

PENGETAHUAN

Konten P.1.1 Menjelaskan pengetahuan faktual

P.1.2 Menjelaskan pengetahuan konseptual

Prosedural

P.2.1 Menjelaskan pengetahuan prosedural

P.2.2 Merencanakan eksperimen untuk membuktikan teori kimia

P.2.3 Mampu mengidentifikasi masalah untuk diselidiki

P.2.4 Merumuskan hipotesis untuk meramalkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat

terjadi dalam suatu percobaan ilmiah

Epistemik P.3.1 Menjelaskan pengetahuan epistemik

P.3.2 Menggunakan hasil eksperimen untuk menjelaskan suatu fenomena

SIKAP

Ketertarikan pada

sains dan teknologi.

S.1.1 Siswa menunjukan rasa ingin tahu tentang sains dan isu isu yang berkaitan dengan sains

S.1.2 Siswa menunjukan minta yang besar untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan ilmiah tambahan dari berbagai sumber

S.1.3 Siswa menunjukan minat yang tinggi terhadap sains, termasuk mempertimbangan karir terkait sains.

Menilai pendekatan

ilmiah untuk

penyelidikan

S2.1 Siswa menunjukan komitmen terhadap bukti sebagai dasar keyakinan untuk menjelaskan sains dan yang terkait dengan sains.

S2.2 Siswa komitmen untuk menggunakan pendekatan ilmiah dalam melakukan penelitian.

S2.3 Siswa menunjukan kemampuan mengkritik sebagai sarana untuk membuktikan keabsahan gagasan dan ide apapun

S3.1 Siswa mennjukan perhatian terhadap lingkungan dan kehidupan yang berkelanjutan

Page 97: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

84

Persepsi dan

kesadaran akan isu

lingkungan

S3.2 Siswa menunjukan sikap untuk mengambil tindakan dan mempromosikan perilaku ramah lingkungan

KOMPETENSI

Kemampuan untuk

menjelaskan

fenomena ilmiah

KP.1.1 Mengingat dan menerapkan pengetahuan ilmiah yang sesuai.

KP.1.2 Mengidentifikasi menggunakan dan membuat model penjelasan dan representasi.

KP.1.3 Membuat dan membenarkan prediksi yang tepat.

KP.1.4 Menawarkan hipotesis penjelasan.

KP.1.5 Menjelaskan potensi implikasi pengetahuan ilmiah bagi masyarakat

Mengevaluasi dan

mendesain

penyelidikan ilmiah

KP.2.1 Mengidentifikasi pertanyaan yang dieksplorasi dalam sebuah penelitian ilmiah.

KP.2.2 Membedakan pertanyaan yang bisa diselidiki secara ilmiah.

KP.2.3 Mengusulkan cara untuk mengeksplorasi pertanyaan tertentu secara ilmiah.

KP.2.4 Mengevaluasi cara mengeksplorasi pertanyaan tertentu secara ilmiah.

KP.2.5 Menjelaskan dan evaluasi bagaimana para ilmuwan memastikan keandalan data, dan objektivitasnya dan generalisabilitas

penjelasan

Interpretasikan data

dan bukti secara

ilmiah

KP.3.1 Mentransformasi data dari satu representasi ke representasi lainnya.

KP.3.2 Menganalisis dan menginterpretasikan data dan menarik kesimpulan yang tepat.

KP.3.3 Mengidentifikasi asumsi, bukti dan penalaran dalam teks-teks yang berhubungan dengan sains.

KP.3.4 Membedakan antara argumen yang didasarkan pada bukti ilmiah dan teori dan yang berdasarkan pertimbangan lainnya.

KP.3.5 Mengevaluasi argumen ilmiah dan bukti dari berbagai sumber (misalnya surat kabar,Internet, jurnal)

Page 98: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

85

LEMBAR PENGAMATAN PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN NASIONAL

PENGAMAT I DAN PENGAMAT II

Kode Soal

Analisis Profil

Literasi Sains

PENGAMAT KETERANGAN PENGAMAT KETERANGAN

YA TIDAK YA TIDAK

TAHUN AJARAN 2014/2015

15.01 P.1.2, P.2.1, KP.1.1, √

15.02 P.1.2, P.2.1, P.2.3, KP.1.2,

KP.3.2, √

Ganti poin P.2.3

dengan P.2.4,

tambahkan KP1.1

15.03 P.1.1, P.2.3, √ √ Tambahkan poin

P.1.2

15.04 P.1.2, P.2.1, KP.1.1, √ 1

15.05 P.1.1, P.1.2, KP.1.1, K.1, √ Ganti KP.1.1

dengan KP 1.2

15.06 P.2.1, KP.1.1, K.1, √ √

15.07 P.1.2, P.2.3, √ Ganti poin P.2.3

dengan P.1.2 √

Page 99: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

86

15.08 P.1.1, KP.1.1, K.1, √ √

15.09 P.1.1, P.1.2, KP.1.1,

KP.1.5, K.1, √ √

15.10 P.1.2, KP.1.1, √ √

15.11 P.1.1, KP.1.1, K.1, √ Tambahkan P.2.2 √ Tambahkan poin

P.1.2

15.12 P.2.1, P.2.3, KP.1.2, √ √

15.13 P.1.2, P.2.1, KP.1.1, √ Ganti P.2.1 dengan

P.2.3 √

15.14 P.2.1, P.2.2, KP.1.1, K.2, √ √ Tambahkan poin

P.2.3

15.15 P.1.1, P.1.2, P.2.4, KP.1.3,

K.2, √ √

15.16 P.2.4, KP.1.1, KP.3.1,

K.1, √ √

Tambahkan poin

KP.3.2

15.17 KP.1.1, K.2, √ Tambahkan poin

P.1.2 √

15.18 P.1.2, P.2.1, KP.1.1,

KP.1.2, K.1, K.2, √ √

15.19 P.1.1, P.2.1, KP.1.1, K.1, √ √

15.20 P.1.1, P.1.2, KP.1.2, √ √

15.21 P.1.1, P.1.2, P.2.1, P.2.4,

KP.1.3, KP.3.2, √ √

15.22 P.1.2, KP.1.2, √ √

Page 100: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

87

15.23 P.1.1, P.1.2, √ √

15.24 P.1.1, P.1.2, KP.1.1,

KP.1.5, K.1, √ √

15.25 P.2.1, P.2.3, KP.1.2,

KP.3.2, √ √

15.26 P.2.1, P.2.2, P.2.3, KP.3.1,

K.1, √ √

15.27 P.1.1, KP.1.1, K.1, √ √

15.28 P.2.1, P.2.3, KP.1.3,

KP.3.2, √ √

15.29 P.2.1, P.2.3, KP.3.2, √ √

15.30 P.1.2, KP.3.3, √ √

15.31 P.1.2, P.2.4, KP.3.2, √ √

15.32 P.1.2, P.2.1, P.2.3, KP.1.1,

KP.3.2, KP.3.3, K.2, √ √

15.33 P.1.2, P.2.3, P.2.4, √ √

15.34 P.1.2, P.2.1, √ Tambahkan poin

P.2.4 √

15.35 P.2.4, KP.3.2, K.1, √ √

15.36 P.1.2, P.2.1, P.2.4, KP.3.2, √ Ganti P.2.4 dengan

P.2.2 √

15.37 P.1.2, KP.1.1, √ √

Page 101: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

88

15.38 P.1.1, KP.3.2, K.1, √ √

15.39 P.1.2, KP.1.1, KP.1.3, √ √

15.40 P.1.1, KP.1.3, K.2, √ √

TAHUN AJARAN 2015/2016

16.01 P.1.2, KP.1.2, √ 1

16.02 P.1.2, P.2.1, KP.3.2, √ √

16.03 P.1.2, KP.1.1, √ √

16.04 P.1.2, KP.1.1, √ √

16.05 P.1.1, P.1.2, KP.1.4,

KP.3.2, K.1, √ √

16.06 P.1.2, P.2.1, KP.1.2,

KP.1.3, √ √

16.07 P.1.1, KP.1.1, KP.1.4, √ Ganti KP.1.4 dengan

KP.1.3 1

16.08 P.1.2, KP.1.1, KP.1.2, √ √

16.09 P.3.2, KP.1.3, KP1.4, K.1, √ √

16.10 P.1.1, KP.1.3, √ √

16.11 P.2.1, P.2.3, KP.1.3,

KP.1.5, √

Tambahkan P.2.2

dan KP.1.4 √

Tambahkan poin

P.1.2

16.12 P.1.2, KP.1.5, K.2, √ √

Page 102: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

89

16.13 P.1.2, P.2.1, P.2.4, KP.1.1,

KP.1.3, √ √

16.14 P.2.1, P.2.4, KP.1.1, K.2, √ √

16.15 P.1.2, KP.1.3, √ √

16.16 P.2.1, P.2.3, KP.1.3,

KP.1.5, √ Tambahkan K.2 √

16.17 P.1.2, KP.1.1, √ √

16.18 P.2.1, KP.1.1, KP.1.3, √ √

16.19 P.2.4, KP.1.4, K.1, √ √

16.20 P.2.1, KP.3.2, √ √

16.21 P.1.2, KP.1.3, K.3 √ √

16.22 P.1.2, P.2.2, P.2.4, KP.1.1,

KP.3.1 √ √

16.23 P.1.2, P.2.1, KP.1.3, √ √

16.24 P.2.1, KP.1.2, KP.3.2, √ √

16.25 P.1.2, KP.1.1, KP.3.1,

K.2, √ √

16.26 P.1.2, KP.1.4, K.2, √ √

16.27 P.1.2, KP.1.1, K.2, √ Tambahkan P.1.2 √

16.28 P.1.1, KP.1.1, KP.1.5,

K.1, K.2, √ √

Page 103: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

90

16.29 P.1.2, KP.1.3, KP.1.4,

KP.3.2, K.1, √ √

16.30 P.2.1, KP.1.1, √ √

16.31 P.1.1, P.2.1, P.2.4, KP.1.3,

K.1, √ √

16.32 P.2.1, KP.1.2, KP.3.1, √ √

16.33 P.1.2, √ Tambahkan P.2.1 √ Tambahkan KP1.1

16.34 P.1.2, KP.1.1, KP.3.1, √ √

16.35 P.2.1, KP.1.4, KP.3.2, √ √

16.36 KP.1.1, KP.3.2, √ √ Tambahkan poin

P.1.2

16.37 P.2.1, KP.1.4, K.2, √ √

16.38 P.2.1, √ Tambahkan KP.3.1 √

16.39 KP.1.1, K.2, √ √

16.40 P.1.2, P.2.3, KP.1.2, √ √

TAHUN AJARAN 2016/2017

17.01 P.2.4, KP.1.1, √

Tambahkan poin

P.1.2

17.02 P.1.2, P.2.3, KP.1.1, √ √

17.03 P.1.2, P.2.3, KP.1.2,

KP.1.3, KP. 3.1, √

Page 104: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

91

17.04 P.2.1, KP. 3.1,

√ √ Tambahkan poin

P.1.2 KP.3.2,

17.05 P.1.1, P.1.2, KP.1.3, √ √

17.06 P.1.1, P.2.3, KP.3.2, K.6 √ √

17.07 P.1.2, KP.1.2, √ √

17.08 P.1.2, KP.3.2, √ √ Tambahkan poin

P.2.1

17.09 P.1.2, KP.1.1, KP.1.2, √ √

17.10 P.1.1, P.2.1, KP.1.2, √ √

17.11 P.1.1, KP.1.1, √ √

17.12 P.1.2, KP.1.1, KP.1.3,

KP.3.2, √ √

17.13 P.1.2, KP.1.1, KP.3.2, √ √

17.14 P.2.1, P.2.3, KP.3.2, √ √ Tambahkan poin

P.1.2

17.15 P.2.3, KP. 3.1, √ √

17.16 P.1.2, KP.1.1, K.1, K.2, √ √

17.17 P.1.1, KP.1.5, K.2, √ √

17.18 P.1.1, KP.1.5, K.1, K.2, √ √

Page 105: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

92

17.19 P.2.1, KP.1.1, KP.3.2, √ √

17.20 P.2.1, P.2.4, KP.1.3,

KP.3.2, √

Tambahkan P.1.2,

KP.3.3 √

17.21 P.2.1, √ √ Tambahka poin P.1.2

17.22 P.1.2, KP.1.1, √ √

17.23 P.2.1, KP.1.3, KP.3.2, √ √

17.24 P.1.2, KP.1.1, KP.3.2, √ √

17.25 P.1.2, P.2.1, KP.1.3, KP.

3.1, √ √

17.26 P.1.2, P.2.1, KP.1.1, √ √

17.27 P.2.1, P.3.2, KP.1.3, √ Tambahkan P.2.4 √

17.28

P.1.1, P.1.2, KP.1.1,

KP.1.3, √ √

K.1

17.29 P.1.1, KP.1.1, K.1, K.2, √ √

17.30 P.1.1, P.3.1, KP.1.5, K.1, √ √

17.31 P.1.2, KP.1.4, KP.3.2, √ √

17.32 P.1.2, KP.1.3, KP.1.4 √ √

17.33 P.1.2, P.2.1, KP.1.1,

KP.3.2, √ √

Page 106: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

93

17.34 P.1.2, KP.1.2, √ √

17.35 P.3.2, KP.1.1, KP.3.2,

K.1, √ √

17.36 P.3.2, KP.1.1, KP.1.5, K.2 √ √

17.37 P.1.2, KP.1.1, √ √

17.38 P.1.2, KP.1.1, √ √

17.39 P.1.2, KP.1.3, KP.3.2, √ √

17.40 P.2.1, KP.1.1, K.1, √ √

Page 107: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

94

Tabel Kontigensi Kesepakatan Pengamat I dan II

Tabel Kontigensi Kesepakatan Soal UN 2014/2015

Pengamat II

Pengamat 1

Ya Tidak Jumlah Amatan

Ya 30 3 33

Tidak 3 4 7

Jumlah

Amatan

33 7 34

Koefisien Kesepaktan :

𝐾𝐾 =2𝑆

𝑁1 + 𝑁2=

2 𝑋 34

40 + 40= 0.85

Tabel Kontigensi Kesepakatan Soal UN 2015/2016

Pengamat II

Pengamat 1

Ya Tidak Jumlah Amatan

Ya 29 5 34

Tidak 6 0 6

Jumlah

Amatan

35 5 40

Koefisien Kesepaktan :

𝐾𝐾 =2𝑆

𝑁1 + 𝑁2=

2 𝑋 29

40 + 40= 0.725

Tabel Kontigensi Kesepakatan Soal UN 2015/2016

Pengamat II

Pengamat 1

Ya Tidak Jumlah

Amatan

Ya 28 2 30

Tidak 10 0 10

Jumlah

Amatan

38 2 40

Koefisien Kesepaktan :

𝐾𝐾 =2𝑆

𝑁1 + 𝑁2=

2 𝑋 28

40 + 40= 0.7

Page 108: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

95

Analisis Profil Literasi Sains Setiap Indikator dalam Soal Ujian Nasional Berdasarkan Framework PISA

2015

Indikator 2014/2015 2015/2016 2016/2017

Persentase Banyak Soal Persentase Banyak Soal Persentase Banyak Soal

KONTEKS

K.1 32,5% 13 10% 4 20,0% 8

K.2 15,0% 6 10% 4 12,5% 5

K.3

PENGETAHUAN

P 1.1 35,0% 14 12,5% 5 22,5% 9

P 1.2 57,5% 23 57,5% 23 52,5% 21

P 2.1 32,5% 13 37,5% 15 30,0% 12

P 2.2 5,0% 2 2,5% 1

P 2.3 20,0% 8 5,0% 2 10,0% 4

P 2.4 12,5% 5 10,0% 4 2,5% 1

P 3.1

P 3.2

KOMPETENSI

Page 109: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

96

KP 1.1 50,0% 20 40,0% 16 47,5% 19

KP 1.2 12,5% 5 10,0% 4 12,5% 5

KP 1.3 15,0% 6 30,0% 12 22,5% 9

KP 1.4 17,5% 7 5,0% 2

KP 1.5 5,0% 2 5,0% 2 10,0% 4

KP 2.1

KP 2.2

KP 2.3

KP 2.4

KP 2.5

KP 3.1 5,0% 2 7,5% 3 10,0% 4

KP 3.2 27,5% 11 15,0% 6 37,5% 15

KP 3.3

KP 3.4

KP 3.5

Menentukan persentase = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑆𝑜𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑖𝑛𝑠

40

Page 110: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

97

Persentase Profil Dimensi Literasi Sains pada Soal Ujian Nasional Kimia Berdasarkan Framework PISA 2015

Dimensi 2014/2015 2015/2016 2016/2017

Jumlah Persentase Jumlah soal Persentase Jumlah soal Persentase Jumlah soal Persentase

Kompetensi

46 35,38% 40 40,82% 58 49,15% 144 41,61%

Pengetahuan

65 50,00% 50 51,02% 47 39,83% 162 46,82%

Konteks 19 14,62% 8 8,16% 13 11,02% 40 11,56%

Jumlah 130 98 118 346

Page 111: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

98

Hasil Analisis Profil Literasi Sains dalam soal UN Kimia berdasarkan Framework PISA 2015

Aspek Kode Indikator 2015 2016 2017

KONTEKS

Personal K.1 Mengetahui peran penting pengetahuan kimia untuk menjelaskan fenomena sehari-hari 32,5% 10% 20%

Lokal/Nasional K.2 Menghubungkan antara inovasi kimia dan proses sosial dalam menanggapi isu kimia 15% 10% 12,5%

Global K.3 Menggunakan pemahaman kimianya untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan isu kimia

PENGETAHUAN

Konten P.1.1 Menjelaskan pengetahuan faktual 35,0% 35,0% 22,5%

P.1.2 Menjelaskan pengetahuan konseptual 57,5% 57,5% 52,5%

Prosedural

P.2.1 Menjelaskan pengetahuan prosedural 32,5% 32,5% 30,0%

P.2.2 Merencanakan eksperimen untuk membuktikan teori kimia 5,0% 5,0%

P.2.3 Mampu mengidentifikasi masalah untuk diselidiki 20,0% 20,0% 10,0%

P.2.4 Merumuskan hipotesis untuk meramalkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat

terjadi dalam suatu percobaan ilmiah 12,5% 12,5% 2,5%

Epistemik P.3.1 Menjelaskan pengetahuan epistemik

P.3.2 Menggunakan hasil eksperimen untuk menjelaskan suatu fenomena

KOMPETENSI

Kemampuan

untuk

menjelaskan

fenomena ilmiah

KP.1.1 Mengingat dan menerapkan pengetahuan ilmiah yang sesuai. 50,0% 50,0% 47,5%

KP.1.2 Mengidentifikasi menggunakan dan membuat model penjelasan dan representasi. 12,5% 12,5% 12,5%

KP.1.3 Membuat dan membenarkan prediksi yang tepat. 15,0% 15,0% 22,5%

KP.1.4 Menawarkan hipotesis penjelasan. 5,0%

KP.1.5 Menjelaskan potensi implikasi pengetahuan ilmiah bagi masyarakat 5,0% 5,0% 10,0%

KP.2.1 Mengidentifikasi pertanyaan yang dieksplorasi dalam sebuah penelitian ilmiah.

Page 112: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

99

Mengevaluasi

dan mendesain

penyelidikan

ilmiah

KP.2.2 Membedakan pertanyaan yang bisa diselidiki secara ilmiah.

KP.2.3 Mengusulkan cara untuk mengeksplorasi pertanyaan tertentu secara ilmiah.

KP.2.4 Mengevaluasi cara mengeksplorasi pertanyaan tertentu secara ilmiah.

KP.2.5 Menjelaskan dan evaluasi bagaimana para ilmuwan memastikan keandalan data, dan objektivitasnya dan

generalisabilitas penjelasan

Interpretasikan

data dan bukti

secara ilmiah

KP.3.1 Mentransformasi data dari satu representasi ke representasi lainnya. 5,0% 5,0% 10,0%

KP.3.2 Menganalisis dan menginterpretasikan data dan menarik kesimpulan yang tepat. 27,5% 27,5% 37,5%

KP.3.3 Mengidentifikasi asumsi, bukti dan penalaran dalam teks-teks yang berhubungan dengan sains.

KP.3.4 Membedakan antara argumen yang didasarkan pada bukti ilmiah dan teori

dan yang berdasarkan pertimbangan lainnya.

KP.3.5 Mengevaluasi argumen ilmiah dan bukti dari berbagai sumber (misalnya surat kabar,

Internet, jurnal

Page 113: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

100

Page 114: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

101

Page 115: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

102

Page 116: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

103

Page 117: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

104

Page 118: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

105

Page 119: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

106

Page 120: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

107

Page 121: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

108

Page 122: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

109

Page 123: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

110

Page 124: ANALISIS PROFIL LITERASI SAINS DALAM SOAL UJIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44276/1/ARDELIA...penelitian ini menunjukkan profil literasi sains sebagai berikut:

111