ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

113
i ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN METODE OMAX (OBJECTIVE MATRIX) STUDI KASUS PT. KKM CIKARANG Oleh Ernida Hidayanti 014201000331 Dipersembahkan Untuk Fakultas Ekonomi, President University Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oktober 2014

Transcript of ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

Page 1: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

i

ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI

DENGAN METODE OMAX (OBJECTIVE MATRIX)

STUDI KASUS PT. KKM CIKARANG

Oleh

Ernida Hidayanti

014201000331

Dipersembahkan Untuk Fakultas Ekonomi,

President University

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Oktober 2014

Page 2: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

ii

DEWAN PENGUJI

LEMBAR PENGABSAHAN

Berikut Dewan Penguji untuk Skripsi yang berjudul “Analisis Produktivitas

Proses Produksi dengan Metode OMAX (Objective Matrix) Studi Kasus PT.

KKM Cikarang” yang telah di buat oleh Ernida Hidayanti jurusan Manajemen,

Fakultas Ekonomi telah di nilai dan disetujui untuk melakukan pengujian secara

lisan pada 20 Oktober 2014.

…………………………………..

( Dr. Yunita Ismail, M. Si )

Ketua Penguji

…………………………………...

( Liswandi, S. Pd, MM )

Penguji I

……………………………………

( Purwanto, ST. MM )

Penguji II

Page 3: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

iii

Pembimbing Skripsi

Surat Rekomendasi

Skripsi ini yang berjudul “Analisis Produktivitas Proses Produksi dengan

Metode OMAX (Objective Matrix) Studi Kasus PT.KKM Cikarang” dibuat

dan diserahkan oleh Ernida Hidayanti untuk memenuhi persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Ekonomi, telah di tinjau dan telah memenuhi persyaratan untuk di

uji secara lisan.

Cikarang, Indonesia, 20 Oktober, 2014

Diketahui,

Vinsensius Jajat Kristanto,SE., MM.,MBA.

Ketua Program Manajemen

Pembimbing,

Purwanto, ST, MM

Page 4: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul,

“Analisis Produktivitas Proses Produksi dengan Metode OMAX (Objective

Matrix) Studi Kasus PT.KKM Cikarang” merupakan hasil karya saya sendiri,

tidak terdapat sebagian atau keseluruhan dari tulisan yang memuat kalimat, ide,

gagasan, atau pendapat yang berasal dari sumber lain tanpa memberikan

pengakuan pada penulis aslinya. Adapun bagian-bagian yang bersumber dari

karya orang lain telah mencantumkan sumbernya sesuai dengan norma, etika dan

kaidah penulisan ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan plagiat dalam

skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang telah

saya peroleh.

Cikarang, Indonesia, Oktober, 2014

Ernida Hidayanti

(014201000331)

Page 5: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

v

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur produktivitas di perusahaan dengan

melibatkan berbagai faktor-faktor yang mempunyai pengaruh baik langsung

maupun tidak langsung terhadap kelancaran proses produksi yang dianggap

penting oleh perusahaan. Studi dilakukan pada perusahaan pembuatan karton box

departemen produksi dalam periode Januari 2012-Desember 2013. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model OMAX (Objective

Matrix). Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dianalisa tiap rasio untuk

mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan,

sehingga dapat disusun kesimpulan serta analisa perbaikannya. Dari hasil

penelitian diketahui langkah-langkah proses produksi perusahaan serta didapatkan

tujuh rasio yang berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan. Dari ketujuh

rasio, terdapat empat rasio yang masuk kategori buruk, satu rasio masuk kategori

cukup dan dua masuk kategori baik. Langkah perbaikan produktivitas untuk

perencanaan peningkatan produktivitas di masa yang akan datang adalah dengan

memprioritaskan perbaikan pada rasio yang masuk kategori buruk, sekaligus

mempertahankan nilai rasio yang berkategori baik.

Kata kunci: Produktivitas, rasio produktivitas, OMAX.

Page 6: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

vi

ABSTRACT

The objective of this research are to measure the index productivity value in that

company involve many factors direct or indirect with continuity production

process that considered important by the management.Studied done in the carton

box company, production department in the period January 2012–December

2013. The research method in this study is a model of OMAX (Objective Matrix).

The result of the calculation of each ratio is then analyzed to determine the

factors that affect the productivity of the company. So that conclusion can be

drawn as well the improvement analysis. The survey results revealed measures

that company’s production process as well as earned seven ratios that affect the

productivity in that company. From the seven ratios, there are four categories of

ratios that go bad, the ratio in the category, and two ratios in the category quite

well. To improve productivity in the future’s plan is to prioritize the improvement

in the ratio are categories as poor, while keeping the ratio of the value of the

good categories.

Key words: productivity, productivity’s ratio, OMAX

Page 7: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke Allah SWT yang telah

memberikan rahmat-NYA serta shalawat salam kepada nabi Muhammad SAW

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul ‘’Pengukuran

Produktivitas Proses Produksi PT. KKM Cikarang dengan Metode OMAX

(Objective Matrix)’’. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam

menyelesaikan program srata satu di President University jurusan Management

fakultas Ekonomi.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa bimbingan maupun support

sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih ditujukan

kepada:

1. Bapak Purwanto, ST. MM selaku pembimbing tugas akhir yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, masukan serta support

supaya bisa cepat selesai skripsi ini.

2. Bapak Tommy Gustiawan selaku mill head, Ibu Betta Saraswati selaku

HRD serta semua staff dan karyawan PT. KKM Cikarang yang telah

banyak membantu serta memberi masukan agar terselesaikannya skripsi

ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Orang tua, Abd. Muhajir & Hardiyah yang selalu memberikan doa,

dorongan moril dan nasehat-nasehatnya.

4. Yudi, yang selalu ada ketika penulis butuh bantuan dalam hal apapun.

5. Dan berbagai pihak lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Semua saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan tugas akhir ini

sangat penulis harapkan dari semua pihak yang telah membaca. Selain itu

harapannya semoga tugas akhir ini bisa bermanfaat bagi pembaca.

Cikarang, September 2014

Ernida Hidayanti

Page 8: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING .................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................ iii

LEMBAR PENGABSAHAN PENGUJI ............................................. iv

ABSTRAK ........................................................................................... v

ABSTRACT (ENGLISH) .................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................... 3

1.3 Rumusan Masalah .......................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3

1.5 Lingkup dan Batasan Masalah ....................................................... 4

1.6 Definisi Istilah ................................................................................ 4

1.7 Signifikansi Penelitian ................................................................... 5

1.7.1 Secara Akademis ................................................................. 5

1.7.2 Secara Praktis ...................................................................... 5

1.8 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

1.8.1 Bagi Perusahaan .................................................................. 5

1.8.2 Bagi Peneliti ........................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 7

2.1. Tinjauan Teori .............................................................................. 7

2.1.1. Manajemen Operasi / Produksi .............................................. 7

Page 9: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

ix

2.1.2. Produksi .................................................................................. 8

2.1.3. Faktor-faktor Produksi............................................................ 8

2.1.4. Pola Produksi .......................................................................... 10

2.1.5. Proses Produksi ...................................................................... 10

2.1.6. Produktivitas ........................................................................... 13

2.1.7. Unsur Produktivitas ................................................................ 14

2.1.8. Pengukuran Produktivitas ....................................................... 14

2.1.9. Hubungan Produktivitas dengan Efisiensi dan Efektivitas .... 18

2.1.10. Hubungan Produktivitas dengan Kinerja .............................. 19

2.2. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 20

2.3. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 22

BAB III METODOLOGI ..................................................................... 23

3.1. Metode Penelitian ......................................................................... 23

3.2. Definisi Operasional ..................................................................... 23

3.2.1. Variabel Bebas (Independent Variable) ................................. 24

3.2.2. Variabel Terikat (Dependent Variable) .................................. 24

3.3. Instrument Penelitian .................................................................... 24

3.4. Design Sample Penelitian ............................................................. 25

3.5. Analisa Data ................................................................................. 27

3.5.1. Penetapan Periode Pengukuran dan Pengumpulan Data ........ 27

3.5.2. Penentuan Rasio Produktivitas ............................................... 27

3.5.3. Penentuan Nilai Standar Awal dan Target ............................. 29

3.5.4. Penentuan Nilai Terendah (level 0) ........................................ 30

3.5.5. Penentuan Nilai Realistis (level 1-2 & level 4-9) ................... 30

3.5.6. Penentuan Score, Weight, Value ............................................. 31

3.5.7. Penentuan Produktivitas Total ................................................ 32

3.5.8. Analisis Indeks Produktivitas ................................................. 32

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ....................................... 34

4.1. Profil Perusahaan .......................................................................... 34

4.2. Hasil Analisa Data ........................................................................ 40

Page 10: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

x

4.2.1. Proses Produksi PT. KKM Cikarang ...................................... 41

4.2.1.1. Proses Produksi di Mesin Corrugator ............................ 41

4.2.1.2. Proses Produksi di Mesin Flexo .................................... 42

4.2.1.3. Proses Produksi di Mesin Vega ..................................... 43

4.2.1.4. Proses Produksi di Finishing ......................................... 43

4.2.2. Perhitungan dan Pembuatan Tabel OMAX ............................ 43

4.2.2.1. Penetapan Rasio Produktivitas ...................................... 43

4.2.2.2. Penentuan Nilai Standar Awal (level 3) ........................ 45

4.2.2.3. Penentuan Target dan Nilai Terendah (level 10 dan 0) . 46

4.2.2.4. Penentuan Nilai Realistis (level 1-2 dan 4-9) ................ 47

4.2.2.5. Penentuan Score, Weight, Value .................................... 50

4.2.2.6. Penentuan Produktivitas Total ....................................... 50

4.3. Interpretasi Hasil .......................................................................... 52

4.3.1. Analisis Indeks Produktivitas ................................................. 52

4.3.2. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Produktivitas

................................................................................................ 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 68

5.1. Kesimpulan ................................................................................... 68

5.2. Saran ............................................................................................. 69

REFERENSI ........................................................................................ 72

Buku ..................................................................................................... 72

Jurnal .................................................................................................... 72

Internet ................................................................................................. 73

LAMPIRAN ........................................................................................ 74

Page 11: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

xi

DAFTAR TABEL

Teks Halaman

3.1 Rasio Produktivitas ........................................................................ 28

3.2 Bobot tiap Rasio ............................................................................. 32

4.1 Daftar Mesin-mesin di PT. KKM Cikarang ................................... 36

4.3 Data Rasio Januari 2012-Desember 2013 ...................................... 44

4.4 Level 3 Rasio 1- Rasio 7 ................................................................ 46

4.5 Nilai tertinggi dan Terendah Rasio 1 – Rasio 7 ............................. 46

4.6 Acuan Penentuan Level dalam OMAX ......................................... 47

4.7 Hasil Perhitungan Level 1-10 tiap Rasio ....................................... 49

4.8 Hasil Perhitungan Total Produktivitas Tahun 2012-2013.............. 51

4.9 Indeks Perubahan Produktivitas Tahun 2012-2013 ....................... 53

4.10 Perubahan Nilai Produktivitas setiap 4 Bulan ............................. 54

4.11 Analisa Rasio 1-Rasio 7 ............................................................... 65

DAFTAR GAMBAR

Teks Halaman

1.1 Grafik Production Volume PT. KKM Cikarang Tahun 2012-2013

........................................................................................................ 2

2.1 OMAX (Objective Matrix)............................................................. 15

2.2 Hubungan Produktivitas dengan Kinerja ....................................... 20

2.3 Kerangka Teori Obejctive Matrix (OMAX) .................................. 22

3.1 Kerangka Teori Analisa dan Penghitungan Produktivitas dengan

Metode OMAX .................................................................................... 26

4.1 Sheet jenis Single Face .................................................................. 37

4.2 Sheet jenis single Wall ................................................................... 37

4.3 Sheet jenis Double Wall ................................................................. 38

4.4 Karton boc tipe A1 ......................................................................... 38

Page 12: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

xii

4.5 Karton box tipe top-bottom ............................................................ 38

4.6 Karton box tipe die-cut .................................................................. 39

4.7 Karton box tipe A5 ......................................................................... 39

4.8 Partisi ............................................................................................. 40

4.9 Layer .............................................................................................. 40

4.10 Proses Pembuatan Carton Box ..................................................... 41

4.11 Hasil Mesin Corrugator ............................................................... 42

4.12 Hasil Mesin Flexo ........................................................................ 42

4.13 Indeks Produktivitas per 4 Bulan ................................................. 54

4.14 Grafik Rasio 1 Periode 2012-2013 .............................................. 57

4.15 Grafik Rasio 2 Periode 2012-2013 .............................................. 59

4.16 Grafik Rasio 3 Periode 2012-2013 .............................................. 60

4.17 Grafik Rasio 4 Periode 2012-2013 .............................................. 61

4.18 Grafik Rasio 5 Periode 2012-2013 .............................................. 62

4.19 Grafik Rasio 6 Periode 2012-2013 .............................................. 63

4.20 Grafik Rasio 7 Periode 2012-2013 .............................................. 64

DAFTAR LAMPIRAN

Teks Halaman

1. Data untuk Perhitungan Produktivitas ........................................... 74

2. Struktur Organisasi PT. KKM Cikarang ........................................ 76

3. Perhitungan Objective Matrix Bulan Januari 2012 ........................ 77

4. Perhitungan Objective Matrix Bulan Februari 2012 ...................... 78

5. Perhitungan Objective Matrix Bulan Maret 2012 .......................... 79

6. Perhitungan Objective Matrix Bulan April 2012 ........................... 80

7. Perhitungan Objective Matrix Bulan Mei 2012 ............................. 81

8. Perhitungan Objective Matrix Bulan Juni 2012 ............................. 82

9. Perhitungan Objective Matrix Bulan Juli 2012 .............................. 83

10. Perhitungan Objective Matrix Bulan Agustus 2012 ...................... 84

Page 13: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

xiii

11. Perhitungan Objective Matrix Bulan September 2012 .................. 85

12. Perhitungan Objective Matrix Bulan Oktober 2012 ...................... 86

13. Perhitungan Objective Matrix Bulan November 2012 ................... 87

14. Perhitungan Objective Matrix Bulan Desember 2012 ................... 88

15. Perhitungan Objective Matrix Bulan Januari 2013 ........................ 89

16. Perhitungan Objective Matrix Bulan Februari 2013 ...................... 90

17. Perhitungan Objective Matrix Bulan Maret 2013 .......................... 91

18. Perhitungan Objective Matrix Bulan April 2013 ........................... 92

19. Perhitungan Objective Matrix Bulan Mei 2013 ............................. 93

20. Perhitungan Objective Matrix Bulan Juni 2013 ............................. 94

21. Perhitungan Objective Matrix Bulan Juli 2013 .............................. 95

22. Perhitungan Objective Matrix Bulan Agustus 2013 ...................... 96

23. Perhitungan Objective Matrix Bulan September 2013 .................. 97

24. Perhitungan Objective Matrix Bulan Oktober 2013 ...................... 98

25. Perhitungan Objective Matrix Bulan November 2013 ................... 99

26. Perhitungan Objective Matrix Bulan Desember 2013 ................... 100

Page 14: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan industri yang semakin ketat saat ini menuntut perusahaan

harus bekerja secara profesional, efektif dan efisien. Bukan hal yang

mudah bagi dunia industri manufaktur menghadapi tantangan seperti ini.

Baik itu perusahaan skala besar agar terus bisa berkembang serta

perusahaan skala kecil agar bisa mempertahankan kelangsungan usahanya.

Semua faktor yang terkait dengan hal tersebut tentu akan diberdayakan

semaksimal mungkin. Mulai dari sumber daya manusia (SDM), kualitas

produk, bahan baku, hingga efisiensi produksi yang ditimbulkan.

Tersedianya informasi yang sangat luas dan mudah mengkondisikan

konsumen pada banyak pilihan, sehingga mengakibatkan semakin

meningkatnya harapan–harapan konsumen terhadap kecepatan barang

yang diorder sampai ke tangan mereka. Hal ini tentu berpengaruh kepada

sistem produksi suatu perusahaan yang dituntut untuk meningkatkan

kapasitas produksi dalam waktu seminimal mungkin. Ketika ada masalah

dalam sistem produksinya tentu akan berdampak besar terhadap hasil

akhir (output) suatu perusahaan yang pada akhirnya akan berdampak pada

ketepatan pengiriman barang yang dipesan. Oleh karena itu diperlukan

suatu sistem pengukuran kinerja bagian produksi untuk mengukur

seberapa besar produktivitas perusahaan tersebut secara keseluruhan.

PT. KKM Cikarang adalah salah satu perusahaan manufaktur dengan tipe

industri “make to order” yang bergerak di bidang pembuatan karton box

untuk wilayah Cikarang yang pemasaran produknya sudah mencapai pasar

internasional. Konsumen besar yang bekerja sama dengan perusahaan ini

antara lain Unilever dan Wings grup. Dari data yang dikumpulkan

Page 15: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

2

diketahui dari tahun 2011 – 2013 secara rata-rata produksi karton box

perusahaan tidak mampu mencapai targetnya seperti grafik di bawah ini.

Gambar 1.1 Production volume karton box PT.KKM Cikarang tahun

2012–2013

Sumber : data internal perusahaan yang diolah

Grafik di atas memperlihatkan bahwa pencapaian target produksi hanya

bisa dilakukan pada tahun 2013 pada seksi converting. Tentunya dengan

kondisi seperti itu akan berdampak secara langsung terhadap hasil (output)

dalam sistem produksinya.

PT. KKM Cikarang adalah perusahaan yang ingin mendapatkan pasar

yang lebih baik lagi dalam hal pembuatan karton box di dalam negeri dan

juga di luar negeri dengan mengefisienkan dan mengefektifkan

penggunaan sumber daya yang ada tanpa mengurangi output dari proses

yang diharapkan.

Untuk itu pengukuran produktivitas dengan melibatkan faktor-faktor yang

terkait dengan itu haruslah dilakukan. Dengan harapan akan menjadi suatu

tolak ukur bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan

24.460

19.376

27.618

16.650

26.545

13.705

21.329

15.251

23.169

12.609

25.163

13.898

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

Corr'11 Converting'11 Corr'12 Converting'12 Corr'13 Converting'13

Production Volume 2011-2013

Target Aktual

Page 16: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

3

yang dicapai oleh perusahaan. Selain itu juga untuk menciptakan tindakan

dan upaya peningkatan produktivitas secara berkesinambungan di masa

yang akan datang.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat masalah-masalah yang

berkaitan dengan penelitian ini. Masalah tersebut jika diidentifkasikan

antara lain adakah hubungan antara proses produksi karton box dengan

indeks produktivitas departemen produksi PT.KKM Cikarang. Selain itu

ada indikasi bahwa efisiensi, efektivitas dan kualitas mempengaruhi

indeks produktivitas departemen produksi PT.KKM Cikarang.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses produksi karton box pada PT.KKM Cikarang?

2. Bagaimana indeks produktivitas departemen produksi PT. KKM

Cikarang?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mempunyai

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Tujuannya adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui proses produksi karton box pada PT. KKM

Cikarang.

2. Untuk mengetahui indeks produktivitas departemen produksi PT.

KKM Cikarang.

Page 17: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

4

1.5. Lingkup dan Batasan Penelitian

Agar penulisan dapat berjalan dengan baik dan sesuai alur, dengan ini

diberikan batasan-batasan dalam penelitian, yaitu:

1. Tidak ada perubahan yang berarti pada manajemen perusahaan dan

departemen terkait selama penelitian berlangsung.

2. Penelitian difokuskan pada proses produksi selama tahun 2012-

2013 di PT.KKM Cikarang.

1.6. Definisi Istilah

Beberapa istilah yang digunakan penulis antara lain:

1. Produktivitas adalah perbandingan antara hasil keluaran dan hasil

masukan.

2. Indeks produktivitas adalah perbandingan antara nilai produktivitas

periode berjalan dengan periode sebelumnya.

3. OMAX (Objective Matrix) adalah suatu sistem pengukuran

produktivitas parsial yang dikembangkan untuk memantau

produktivitas di tiap bagian perusahaan dengan melibatkan kriteria-

kriteria produktivitas yang sesuai atau berhubungan dengan

keberadaan bagian-bagian tersebut (objektif).

4. Proses produksi adalah urutan kegiatan yang harus dilaksanakan

untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau

jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga

kerja, mesin, bahan baku, dan dana agar lebih bermanfaat bagi

kebutuhan manusia.

5. Seksi converting adalah salah satu seksi dalam departemen

produksi yang ada di PT. KKM Cikarang yang bertugas

melanjutkan proses pembuatan karton box dari seksi sebelumnya

seperti memberi cetakan, membuat lidah box, dan lain-lain.

6. Efisiensi adalah kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan

tepat (dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya).

Page 18: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

5

7. Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih

tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan

cara.

1.7. Signifikansi Penelitian

1.7.1. Secara Akademis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi akademisi dan masyarakat

umumnya yang mempunyai kepentingan atau berhubungan langsung

dengan proses produksi di suatu perusahaan serta bermanfaat bagi

penulis pribadi sebagai penambah wawasan. Selain itu juga hasil

penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi dalam penelitian

selanjutnya dengan data yang lebih lengkap dan ruang lingkup yang

lebih luas.

1.7.2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi para

pengusaha dan jajaran pengambil keputusan di perusahaan dalam

menerapkan kebijakan terkait produktivitas.

1.8. Manfaat Penelitian

1.8.1. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini bisa memberikan informasi serta

masukan bagi departemen produksi PT. KKM Cikarang ketika

melakukan kebijakan penentuan sistem produksi dalam hal peningkatan

produktivitas.

Page 19: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

6

1.8.2. Bagi Peneliti

Selain untuk memenuhi tugas akhir, penelitian ini diharapkan bisa

menjadi pembelajaran serta masukan bagi penulis ketika di kemudian

hari menghadapi permasalahan terkait dengan produktivitas kerja.

Page 20: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori

Dalam bab ini akan dijabarkan beberapa teori yang disusun dalam suatu kajian

dengan menghubungkan beberapa teori yang sudah ada dengan permasalahan

yang diteliti. Tinjauan teori ini diharapkan menjadi landasan penulis dalam

penarikan kesimpulan agar dapat menjawab pokok-pokok permasalahan dalam

penelitian ini.

2.1.1. Manajemen Operasi / Produksi

Manajemen operasi menurut Render & Jay (2001) adalah serangkaian kegiatan

yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi

keluaran.

Menurut Assauri (2004) manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur

dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang merupakan

sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan,

secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility)

suatu barang atau jasa.

Menurut Handoko (1993), manajemen operasi dan produksi merupakan usaha-

usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya

faktor produksi dalam proses transportasi bahan mentah dan tenaga kerja

menjadi berbagai produk atau jasa.

Berdasarkan hal di atas bisa disimpulkan bahwa manajemen produksi/operasi

merupakan usaha-usaha pengelolaan secara maksimal penggunaan faktor-

faktor produksi dalam proses perubahan bahan mentah dan tenaga kerja

Page 21: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

8

menjadi suatu produk barang atau jasa yang digunakan sebagai usaha untuk

mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

2.1.2. Produksi

Menurut Render & Jay (2000), ‘’production is the creation of goals and

services’’, yang artinya produksi adalah proses pembuatan tujuan dan jasa.

Menurut Miller (2000), produksi adalah sebagai penggunaan atau sumber daya

yang mengubah suatu komoditi lainnya yang sama.

Menurut Sukanto (2004), produksi merupakan penciptaan atau penambahan

faedah bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih

bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.

Menurut Assauri (2004) produksi adalah kegiatan yang mentransformasikan

masukan (input) menjadi keluaran (output), tercakup semua aktivitas atau

kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, serta kegiatan-kegitana lain yang

mendukung atau menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut.

Dari pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa produksi adalah suatu kegiatan

yang dilakukan untuk menambah nilai guna faktor-faktor produksi sehingga

lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.

2.1.3. Faktor-faktor Produksi

Menurut Barata (2005), faktor-faktor produksi antara lain:

1. Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang secara langsung

maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor tenaga

kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Berdasarkan

kualitasnya, tenaga kerja dibagi menjadi:

Page 22: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

9

a. Tenaga kerja terdidik, adalah tenaga kerja yang memerlukan

pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya.

b. Tenaga kerja terampil, adalah tenaga kerja yang memerlukan

kursus atau latihan bidang-bidang ketrampilan tertentu sehingga

terampil di bidangnya.

c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, adalah tenaga kerja

yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam

menjalankan pekerjaannya.

2. Bahan baku

Menurut Mulyadi (2007) bahan baku adalah bahan yang membentuk

bagian integral produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam

perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal,

pembelian impor atau dari pengolahan sendiri.

Jenis bahan baku menurut Adisaputro & Marwan (1982), terdiri dari:

a. Bahan baku langsung (direct material)

Merupakan semua bahan baku bagian dari barang jadi yang

dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah

langsung ini mempunyai hubungan erat dan sebanding dengan

jumlah barang jadi yang dihasilkan.

b. Bahan baku tak langsung (indirect material)

Merupakan bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi,

tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang

dihasilkan. Seandainya barang jadi yang dihasilkan adalah meja,

maka kayu merupakan bahan baku langsung sedangkan paku

merupakan bahan mentah tak langsung.

3. Modal / dana yang tersedia

Modal / dana yang tersedia adalah modal kerja yang digunakan dalam

proses produksi. Misalnya biaya pembelian bahan baku, biaya tenaga

kerja dan biaya pemeliharaan mesin. Modal dapat digolongkan

Page 23: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

10

berdasarkan sumbernya, bentuknya, pemilikan dan sifatnya.

Penggunaan modal yang tepat mengisyaratkan pengefektifan semua

sumber daya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

4. Peralatan / teknologi

Semakin canggih peralatan dan teknologi yang digunakan oleh suatu

perusahaan maka akan semakin cepat pula barang yang dihasilkan dan

biaya produksi akan semakin rendah. Tetapi hal ini harus didukung

oleh teknisi internal perusahaan yang ahli dalam bidangnya. Sehingga

ketika ada kerusakan bisa segera terselesaikan dan dengan biaya yang

lebih murah.

2.1.4. Pola Produksi

Menurut Gitosudarmo (2002), ada tiga jenis pola produksi yaitu:

1. Pola produksi konstan, adalah pola produksi dimana jumlah yang

diproduksi setiap hari / minggu selalu sama.

2. Pola produksi bergelombang, adalah pola produksi dimana jumlah

yang dihasilkan setiap hari / minggu / bulan tidak selalu sama.

3. Pola produksi moderat, hampir sama dengan pola produksi

bergelombang hanya saja diusahakan agar gelombang produksi itu

tidak terlalu tajam sehingga dapat mendekati konstan.

2.1.5. Proses Produksi

Proses produksi menurut Assauri (2004) adalah cara, metode dan teknik untuk

menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan

menggunakan sumber-sumber (tenaga, kerja, mesin, bahan baku, dana) yang

ada.

Proses produksi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Proses produksi yang terus-menerus (continous process)

Page 24: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

11

Menurut Assauri (2004) proses produksi terus-menerus adalah proses

produksi yang menggunakan mesin dan peralatan yang dipersiapkan untuk

memproduksi produk dalam jangka waktu yang lama/panjang, tanpa

mengalami perubahan untuk jenis produksi yang sama.

Menurut Handoko (2000) proses produksi yang terus-menerus adalah

proses produksi yang memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam

jumlah yang besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama

dengan kumpulan produk sebelumnya.

Menurut Subagyo (2000) proses produksi terus-menerus adalah proses

produksi yang tidak pernah berganti macam barang yang dikerjakan.

Biasanya juga disebut sebagai proses produksi yang berfokuskan pada

produk.

Ciri-ciri proses produksi terus-menerus menurut Assauri (2004) antara lain:

a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar (produksi massa) dengan

variasi sangat kecil dan sudah distandarisasi.

b. Biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan berdasarkan

urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan, yang disebut product

lay out atau departementation by product.

c. Mesin-mesin yang dipakai dalam mesin produksi adalah mesin-mesin

yang bersifat khusus untuk menghasilkan produk tertentu, yang dikenal

dengan nama special purpose machines.

d. Karena mesin-mesinnya khusus dan biasanya otomatis dan semi

otomatis, maka pengaruh individual operator terhadap produk yang

dihasilkan kecil sekali, sehingga operatornya tidak perlu mempunyai

keahlian atau skill tinggi untuk pengerjaan produk tersebut.

e. Bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang tetap yang

menggunakan tenaga mesin seperti conveyor.

Page 25: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

12

2. Proses produksi terputus-putus (intermittent processes)

Menurut Assauri (2004) proses produksi yang terputus-putus adalah proses

produksi yang menggunakan waktu yang pendek dalam persiapan peralatan

untuk perubahan yang cepat guna menghadapi variasi produk yang

berganti-ganti.

Menurut Handoko (2000) proses produksi terputus-putus adalah suatu

proses produksi yang mempunyai ciri produk dalam kumpulan-kumpulan /

kelompok-kelompok barang yang sejenis dalam interval waktu yang

terputus-putus.

Dikemukakan oleh Subagyo (2000) bahwa proses produksi terputus-putus

digunakan untuk pabrik yang mengerjakan barang bermacam-macam

dengan jumlah setiap macam hanya sedikit. Dikatakan proses produksi

terputus-putus karena perubahan proses produksi setiap saat terputus

apabila terjadi perubahan macam barang yang dikerjakan.

Ciri-ciri proses produksi terputus-putus menurut Assauri (2004) antara lain:

a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan variasi

yang sangat besar (berbeda) dan didasarkan atas pesanan.

b. Biasanya menggunakan sistem, atau cara penyusunan peralatan

berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang

sama dikelompokkan pada tempat yang sama yang disebut dengan

process lay out atau departementation by equipment.

c. Mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-

mesin yang bersifat umum.

d. Produk yang dihasilkan sangat besar, sehingga operatornya perlu

mempunyai keahlian atau skill yang tinggi dalam pengerjaan produk.

e. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang

mudah dipindahkan oleh manusia seperti kereta dorong atau forklift.

Page 26: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

13

2.1.6. Produktivitas

Kata produktivitas pertama kali disebutkan dalam artikel oleh Quesnay pada

tahun 1766. Lebih dari seabad kemudian, pada tahun 1883, Littre

mendefinisikan produktivitas sebagai kemampuan untuk memproduksi, yang

berarti keinginan untuk menghasilkan sesuatu.

Menurut Render & Jay (2007), produktivitas adalah perbandingan antara

output (barang dan jasa) dibagi dengan satu atau lebih input (seperti tenaga

kerja, modal, atau manajemen).

Menurut Anoraga & Suyati (1995) produktivitas mengandung pengertian yang

berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis dan sistem. Sebagai konsep

ekonomis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk

menghasilkan barang dan jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan

manusia dan masyarakat pada umumnya. Sebagai konsep filosofis,

produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu

berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari ini harus

lebih baik dari hari kemarin. Dan sebagai konsep sistem, memberikan

pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerjasama atau

keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.

Menurut Wignjosoebroto (2003), pada hakekatnya produktivitas kerja akan

banyak dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

1. Faktor teknis, yaitu berhubungan dengan pemakaian dan penerapan

fasilitas produksi secara lebih baik, penerapan metode kerja yang lebih

efektif serta efisiensi dan penggunaan input yang lebih ekonomis.

2. Faktor manusia, yaitu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap

usaha-usaha yang dilakukan manusia dalam menyelesaikan pekerjaan

menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Di sini hal pokok penentu

adalah motivasi kerja yang memerlukan pendorong ke arah kemajuan

dan peningkatan prestasi kerja seseorang.

Page 27: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

14

2.1.7. Unsur Produktivitas

Menurut Kadarusman (2001) ada tiga unsur produktivitas yang harus

dipahami, yaitu:

1. Efisiensi

Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan

masukan yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang

sebenarnya terlaksana. Pengertian efisiensi berorientasi ada masukan

atau ukuran penghematan pemakaian sumber-sumber produksi

ataupun kegiatan organisasi, seperti penghematan dalam pemakaian

bahan, listrik, uang, tenaga kerja, waktu, ruangan, air, dan sebagainya.

2. Efektivitas

Efektivitas menunjukkan sejauh mana target dapat tercapai, baik

secara kuantitas maupun waktu. Makin besar presentase target

tercapai, makin tinggi tingkat efektivitasnya. Konsep ini berorientasi

pada keluaran. Peningkatan efektivitas belum tentu dibarengi dengan

peningkatan efisiensi dan demikian pula sebaliknya.

3. Kualitas

Produktivitas merupakan ukuran kualitas. Kualitas masukan dan

kualitas proses akan meningkatkan kualitas keluaran. Keluaran yang

berkualitas baik akan meningkatkan rasio output per input dalam nilai

atau nilai tambah, berarti meningkatkan daya saing atau produktivitas.

2.1.8. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran pada model OMAX (Objective Matrix) dikembangkan oleh James

L. Riggs di Oregon State University. OMAX menggabungkan kriteria-kriteria

produktivitas ke dalam suatu bentuk yang terpadu dan berhubungan satu sama

lain. Diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 90-an. OMAX bisa

dikatakan sebagai suatu sistem pengukuran produktivitas parsial yang

dikembangkan untuk memantau produktivitas di suatu perusahaan atau di tiap

Page 28: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

15

bagian saja, dengan rasio produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian

tersebut. Dalam OMAX diharapkan aktivitas seluruh personil perusahaan

untuk turut menilai, memperbaiki dan mempertahankan. Menurut Christopher

(2003) kegunaan OMAX antara lain:

1. Sebagai sarana pengukuran produktivitas.

2. Sebagai alat untuk memecahkan masalah produktivitas.

3. Alat pemantau pertumbuhan produktivitas.

Kebaikan model OMAX dalam pengukuran produktivitas perusahaan antara

lain:

1. Relatif sederhana dan mudah dipahami.

2. Mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan keahlian khusus.

3. Datanya mudah diperoleh.

4. Lebih fleksibel tergantung pada masalah yang dihadapi.

Gambar 2.1 Objective Matrix (OMAX)

Sumber: Adisucipto (2004)

Dalam penyusunan matrik OMAX, menurut Parung (1999) ada 3 langkah

utama yang harus dilakukan, antara lain:

Page 29: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

16

1. Defining

Langkah ini dilakukan pendefinisian dari kriteria produktivitas yang ingin

diteliti. Kriteria ini sebaiknya independen dan mudah diukur. Ukuran /

dimensi, yang berkaitan dengan volume dan waktu, harus ditetapkan

dengan baik. Cara pengukuran dan pengambilan data juga harus ditetapkan.

Kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Kriteria produktivitas, adalah kriteria yang menjadi ukuran

produktivitas pada bagian atau departemen yang akan diukur

produktivitasnya, dan kriteria produktivitas sebaiknya lebih dari satu.

Ada enam kategori umum yang menyatakan manusia, unit-unit kerja,

atau kontribusi total organisasi terhadap produktivitas, yaitu:

i. Kuantitas – jumlah item yang diproduksi atau suatu ukuran dari

ketersediaan pelayanan (maksimalisasi output).

ii. Kualitas - ketepatan atau indikator inferensial dari kualitas produk

atau ketersediaan pelayanan.

iii. Ketepatan waktu – sejauh mana aktivitas atau fungsi diselesaikan

menurut rencana atau jadwal (menghilangkan aktivitas

menunggu).

iv. Produksi - tingkat efisiensi dari proses transformasi (minimalisasi

input dan menghindari pemborosan).

v. Pemanfaatan – efektivitas sejauh mana sumber daya kritis

dimanfaatkan (ketersediaan dari orang dan mesin).

vi. Sifat kelompok – sifat individu dan organisasi yang memberikan

sumbangan pada criteria produktif (seperti keselamatan,

pengembalian, dan absensisme).

Dua atau tiga rasio dapat dihitung dalam satu kategori, seperti kualitas,

atau sebuah kategori dapat ditolak jika tidak mempengaruhi

produktivitas dalam situasi yang diberikan.

b. Performansi sekarang, adalah nilai tiap produktivitas sebenarnya

berdasarkan pengukuran selama periode ditetapkan.

Page 30: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

17

2. Quantifying

Adalah badan dari matriks yang berisi tentang tingkat pencapaian dari

kriteria produktivitas. Matriks-matriks ini memiliki beberapa skala

penilaian, antara lain:

a. Level 10, berisi tingkat pencapaian realistis optimal yang mungkin

dicapai.

b. Level 3, berisi tingkat performansi pada waktu awal pengukuran.

c. Level 0, berisi tingkat pencapaian terburuk yang mungkin terjadi.

Diantara level 0 sampai level 10 terdapat level 1-9, yang berisi kisaran

pencapaian dari nilai terjelek sampai nilai optimal.

Level 1 dan 2 diperoleh dari interpolasi nilai level 0 dan 3, dan level 4-9

diperoleh dari interpolasi nilai level 3 dan 10.

Anggota dari grup kerja yang dibentuk seharusnya berpartisipasi dalam

penentuan level-level tersebut.

3. Monitoring

Pada dasarnya matriks adalah perhitungan dari performance indicator

(indikasi unjuk kerja), hasil dari perhitungan ini terletak di bagian paling

bawah dari martiks. Pengamatan terdiri dari:

a. Score (skor)

Nilai level dimana nilai pengukuran produktivitas berada. Misalnya,

jika output / jam sama dengan 100 terletak pada level 5, maka skor

untuk pengukuran itu adalah 5. Jika terdapat pengukuran yang tidak

tepat sesuai dengan angka pada matriks, maka harus dilakukan

pembulatan ke bawah.

b. Weight (bobot)

Besarnya bobot dari setiap kriteria mempunyai pengaruh yang berbeda-

beda terhadap tingkat produktivitas yang diukur. Maka dari itu perlu

dicatat prosentase kepentingan total produktivitas.

c. Value (nilai)

Page 31: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

18

Nilai yang dihasilkan dari perkalian skor pada kriteria tertentu dengan

bobot kriteria tersebut.

d. Performance Indicators

Pada bagian ini terdapat 3 bagian, yaitu:

i. Current = jumlah nilai semua kriteria pengukuran

ii. Previous = jumlah pengukuran sebelumnya.

iii. Indeks Produktivitas (IP) = perbandingan antara periode yang

diukur dengan periode sebelumnya (untuk mengetahui apakah

terjadi peningkatan atau penurunan produktivitas). Rumusnya

adalah:

Dimana:

IP = indeks produktivitas (productivity index)

Current = nilai kriteria saat pengukuran

Previous = nilai kriteria periode berikutnya

2.1.9. Hubungan produktivitas dengan efisiensi dan efektivitas

Dua hal penting dari produktivitas adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiensi

berkaitan dengan seberapa baik berbagai masukan itu dikombinasikan atau

bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan. Ini merupakan suatu kemampuan untuk

bagaimana mendapatkan hasil yang lebih banyak dari jumlah masukan yang

paling minimum. Hal ini berarti bagaimana mencapai suatu tingkat volume

produksi tertentu yang berkualitas tinggi, dalam waktu singkat, dengan tingkat

pemborosan yang lebih kecil. Sedangkan efektivitas, berkaitan dengan apakah

hasil-hasil yang diharapkan atau tingkat keluaran itu dapat dicapai atau tidak.

Produktivitas yang tinggi berarti hasil produksi yang tinggi dapat dicapai

dengan ongkos yang rendah. Hal ini sesuai dengan prinsip ekonomi yang

berbunyi,’’memperoleh hasil setinggi-tingginya dengan mengorbankan

sekecil-kecilnya’’. Bahasa operasionalnya berarti bekerja secara ekonomis

Page 32: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

19

sama dengan bekerja secara produktif. Hal ini sesuai dengan prinsip

produktivitas menurut Render & Jay (2007), yang jika dirumuskan adalah

sebagai berikut:

2.1.10. Hubungan produktivitas dengan kinerja

Jika produktivitas adalah konsep spesifik yang berhubungan dengan rasio

antara keluaran dan masukan (output & input), maka kinerja merupakan

terminologi yang mencakup hampir semua tujuan dari kompetisi dan proses

produksi yang baik seperti biaya, fleksibilitas, kecepatan, kehandalan, dan

kualitas.

Dalam gambar, berbagai objektif dari kinerja dan memberikan efek besar

terhadap produktivitas dalam sebuah operasi:

1. Operasi berkualitas tinggi, tidak membuang waktu atau melakukan

tindakan yang berulang. Pelanggan juga tidak dikecewakan dengan

pelayanan yang buruk.

2. Operasi yang cepat, mengurangi tingkat inventori dalam proses antar

operasi, dan juga mengurangi biaya administratif.

3. Operasi yang handal, dapat diandalkan untuk mengirim sesuai dengan

rencana.

4. Operasi yang fleksibel, dapat beradaptasi dengan cepat terhadap

perubahan tanpa mengganggu kegiatan operasi yang lainnya.

Page 33: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

20

Gambar 2.3 Hubungan Produktivitas dengan Kinerja

Sumber: N. Slack, S. Chambers, R. Johnson, (2001)

2.2. Penelitian Terdahulu

Metode analisis pada penelitian ini merujuk pada penelitian oleh Fitri Agustina

dan Nina Aris Riana yang berjudul ‘’Analisis Produktivitas dengan Metode

Objective Matrix (OMAX) di PT. X’’, dimuat dalam jurnal Teknik dan

Manajemen Industri Vol.6 No.2 Desember 2011. Disimpulkan bahwa

berdasarkan hasil pengukuran produktivitas kerja dengan metode OMAX kriteria

yang perlu ditingkatkan adalah rasio antara total produk yang dihasilkan dengan

jumlah jam kerja yang tersedia. Cara peningkatannya bisa dengan meningkatkan

jumlah produksi, mengurangi produk cacat dengan pengawasan yang baik,

memanfaatkan jam kerja secara optimal, dan melakukan perawatan intensif

terhadap mesin.

Error free

process

Fast

throughput

External effect of the five

performance objectives

High total

productivity

Low price, high

margin, or both

Dependable

delivery

cost

dependability

Reliable

operation

speed

Frequent new products

wide product range

volume and delivery

adjustment

flexibility

Ability to

change

On-spesification

product or services

quality

Short delivery

lead time

Internal effect of the five

performance objectives

Page 34: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

21

Rahajeng Mustika W dalam penelitian tugas akhir berjudul ‘’Pengukuran

Produktivitas Tenaga Kerja dengan Metode OMAX (Objective Matrix) di

Industri GNP Snack’’ menyimpulkan bahwa nilai indicator performance

tertinggi ada di bulan Desember 2012 dengan kenaikan tingkat produktivitas

terhadap indikator awal sebesar 68,023% dan terendah terjadi di bulan Agustus

dengan penurunan tingkat produktivitas sebesar -60,465% dari indikator awal.

Usulan perbaikan dalam rangka meningkatkan produktivitas antara lain

meningkatkan jumlah produksi, memanfaatkan jam kerja secara optimal. Selain

itu, dengan peningkatan disiplin kerja dan motivasi pekerja, penetapan standar

kerja, peringatan yang tegas dan pemberian sanksi bagi pekerja yang berturut-

turut absen.

Kemudian penelitian juga dlakukan oleh Qoiril Pinan Dipa, 2012, yang berjudul

‘’Tinjauan Efisiensi dan Efektivitas Proses Produksi terhadap Tingkat

Optimalisasi Produktivitas pada PT. Vinsa Mandiri Utama Sukoharjo’’,

jurusan Manajemen Bisnis Universitas Sebelas Maret. Menuliskan bahwa tingkat

produktivitas selama dua bulan perusahaan mencapai 86,66%, untuk tingkat

efisiensi proses produksi mencapai 91,8%, dan kapasitas optimal perusahaan

mencapai 97,6%. Besarnya hasil pengukuran tersebut dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya adalah faktor tenaga kerja, mesin dan bahan baku. Untuk

menjaga konsistensi pencapaian produktivitas tersebut langkah-langkah yang

harus diambil perusahaan diantaranya dengan meningkatkan fungsi pengawasan

terhadap proses produksi meliputi kinerja karyawan dan pemeliharaan terhadap

mesin atau alat pendukung proses produksi.

Page 35: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

22

2.3. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2 Kerangka Teori Objective Matrix (OMAX)

Sumber: Kadarusman (2011)

Gambar di atas menunjukkan bahwa untuk variabel bebas terdiri dari tujuh item

yang dikelompokkan menjadi tiga kriteria, yaitu efisiensi, efektivitas dan

inferensial. Seluruh item tersebut menjadi penentu nilai produktivitas yang akan

menjadi variabel terikatnya.

Produktivitas (y)

Efisiensi (X1) Pemakaian listrik Output per orang Penggunaan jam

Efektivitas (X2) Produk OK Komplain produk cacat

Inferensial (X3) Absensi karyawan Kerusakan mesin

Page 36: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

23

BAB III

METODOLOGI

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain

penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan

penelitian yang dipilih. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode

deskriptif.

Menurut Sugiono (2009) yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah

suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-

fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang akan diselidiki.

Analisis dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode OMAX

sebagai analisa datanya.

3.2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjabaran masing-masing variabel terhadap

indikator-indikator yang membentuknya. Menurut Sugiono (2009) variabel

adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau

ditarik kesimpulannya.

Kegunaan variabel penelitian antara lain:

1. Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data.

Page 37: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

24

2. Untuk mempersiapkan metode analisis/ pengolahaan data.

Dari pengertian di atas, maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

3.2.1. Variabel bebas (Independent variable)

Menurut Sugiono (2009), variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya

variabel terikat.

Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independent

variable) adalah pemakaian listrik, output per orang, penggunaan jam,

produk OK, komplain produk rusak, absensi karyawan, dan kerusakan

mesin.

3.2.2. Variabel terikat (Dependent variable)

Menurut Sugiono (2009), variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (dependent variable)

adalah produktivitas kerja.

3.3. Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh

data dan keterangan-keterangan pendukung penelitian ini. Dalam hal ini

penulis menggunakan jenis data sekunder.

Page 38: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

25

1. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang yang digunakan perusahaan yang bukan

pengolahnya. Data yang diperoleh penulis adalah data tentang

perkembangan perusahaan meliputi company profile, struktur organisasi,

aliran koordinasi, data hasil produksi, data produk OK, data produk

cacat, data jumlah karyawan, data pemakaian Kwh listrik, data waktu /

jam tersedia, data waktu / jam lembur, data jumlah absensi karyawan,

data jumlah jam kerusakan mesin, dan data jumlah jam normal.

Sedangkan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Studi lapangan, yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan

survey langsung ke pabrik yang bertujuan untuk mengidentifikasi

masalah yang dihadapi. Dalam hal ini adalah observasi langsung.

Observasi dilakukan langsung di PT. Kati Kartika Murni Cikarang

untuk melihat aktivitas produksi secara keseluruhan.

Terdapat dua jenis data yang dikumpulkan berdasarkan kedua metode tersebut,

yaitu data umum dan data khusus. Data umum perusahaan yang dikumpulkan

adalah data sejarah perusahaan, data struktur organisasi dan ketenagakerjaan,

serta data sistem kerja bagian pemeliharaan. Sedangkan data khususnya adalah

data produksi tahunan perusahaan (production volume), data produk cacat, data

produk baik, data kehadiran, data karyawan, data jam kerja, data jam lembur,

data kerusakan mesin, dan data jam mesin normal.

3.4. Design Sampel Penelitian

Menurut Sugiono (2004), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dari penelitian ini adalah karyawan dan seluruh hasil produksi

PT.KKM Cikarang.

Page 39: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

26

Menurut Supranto (2004), sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang

sifatnya tidak menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh objek penelitian

tetapi hanya sebagian dari populasi tersebut. Dan untuk sample-nya adalah

departemen produksi dalam kurun waktu 2012-2013.Untuk lebih jelasnya

tentang design penelitian akan dijelaskan dalam gambar di bawah ini.

Gambar 3.1 Kerangka Teoritis Analisa dan Penghitungan Produktivitas

dengan Metode OMAX

Sumber: Dipa (2012), Tamtomo (2008)

Mulai

Observasi Awal dan Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Studi Pustaka

Menetapkan Tujuan

Pengolahan Data dengan Metode OMAX: 1. Penetapan Periode Pengukuran Data dan Pengumpulan Data 2. Penentuan Rasio Produktivitas 3. Penentuan Nilai Standar Awal & Target (level 3 & level 10) 4. Penentuan Nilai Terendah (level 0) 5. Penentuan Nilai Realistis (level 1-2 dan level 4-9) 6. Penentuan Score, Weight, Value 7. Penentuan Produktivitas Total

Evaluasi Indeks Produktivitas

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Page 40: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

27

3.5. Analisa Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan

metode OMAX, yang langkah-langkahnya sebagai berikut:

3.5.1. Penetapan periode pengukuran dan pengumpulan data

Analisis dengan metode OMAX dilakukan terhadap data yang terkumpul

dari hasil pencatatan yang dilakukan selama 2 tahun, sejak tahun 2012 s/d

2013. Berikut adalah data-data yang telah dikumpulkan:

a. Data hasil produksi f. Data waktu / jam yang tersedia

b. Data produk baik g. Data waktu / jam lembur

c. Data produk cacat h. Data jumlah absensi tenaga kerja

d. Data jumlah tenaga kerja i. Data jumlah jam kerusakan mesin

e. Data pemakaian Kwh listrik j. Data jumlah jam normal

3.5.2. Penentuan rasio produktivitas

Data yang telah dikumpulkan kemudian disusun menjadi kriteria

produktivitas (rasio). Kriteria ditentukan berdasarkan hasil wawancara

dengan manajemen terkait. Kriteria-kriteria yang akan diukur meliputi:

1. Kriteria efisiensi

Menunjukkan bagaimana penggunaan sumber daya perusahaan,

seperti tenaga kerja, energi, material, serta modal yang sehemat

mungkin.

2. Kriteria efektivitas

Menunjukkan bagaimana perusahaan mencapai hasil bila dilihat

dari sudut akurasi dan kualitasnya.

Page 41: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

28

3. Kriteria inferensial

Menunjukkan suatu kriteria yang secara tidak langsung

mempengaruhi produktivitas tetapi bila diikutsertakan dalam

matriks dapat membentuk memperhitungkan variabel yang

mempengaruhi faktor-faktor yang mayor.

Rumus dari masing-masing rasio bisa dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Rasio Produktivitas

No Kriteria Rasio Produktivitas

1

Efisiensi

2

3

4

Efektivitas

5

6

Inferensial

7

Sumber: Dipa (2012), Tamtomo (2008), Nopiandi (2013), Sirajudin, Putri, Koko

(2011)

Penjelasan dari masing-masing rasio di atas adalah:

1. Rasio pemakaian listrik. Menunjukkan banyaknya total produk yang

dihasilkan dibandingkan dengan jumlah pemakaian listrik dalam

satuan pcs/kwh. Angka ini akan semakin baik apabila menunjukkan

nilai semakin besar. Untuk perhitungan ini digunakan data jumlah

poduksi yang digunakan dan pemakaian listrik tiap bulan.

Page 42: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

29

2. Rasio output per orang. Menggunakan data total produk yang

dihasilkan dan data jumlah tenaga kerja dalam satuan orang/pcs.

Semakin besar nilainya akan semakin baik tingkat efisiensinya.

3. Rasio penggunaan jam lembur. Menggunakan data total jam lembur

dan total jam normal dalam satuan persen (%). Akan semakin baik jika

nilai yang dihasilkan dari perhitungan ini kecil.

4. Rasio produk cacat. Menggunakan data total produk yang diperbaiki

(cacat) dan total produk yang dihasilkan secara keseluruhan (bruto)

dalam satuan persen (%). Jika angka yang dihasikan dari rasio ini kecil

maka akan semakin baik tingkat efektivitasnya.

5. Rasio komplain produk rusak. Menggunakan data total produk yang

diperbaiki (cacat) dan data total produk baik (ok) dalam satuan persen

(%). Efektivitas akan semakin baik jika nilai yang dihasilkan akan

semakin kecil.

6. Rasio absensi karyawan. Menggunakan data jumlah absensi

(kehadiran) pekerja dan total pekerja dalam satuan persen (%). Jika

angka yang dihasilkan kecil maka akan semakin baik.

7. Rasio kerusakan mesin. Menggunakan data total jam kerusakan mesin

dan total jam mesin normal dalam satuan persen (%). Semakin kecil

nilai yang dihasilkan dari perhitungan ini akan semakin baik.

3.5.3. Penentuan nilai standar awal dan target (level 3 & level 10)

Penentuan standar awal (level 3) ini dibuat dengan maksud agar

digunakan sebagai acuan awal dari produktivitas PT. KKM Cikarang.

Perhitungan diambil dari rata-rata rasio selama 6 bulan pertama di

tahun 2012.

Page 43: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

30

Target produktivitas (level 10) yang ingin dicapai perusahaan

berdasarkan hasil wawancara dengan pemegang keputusan di

perusahaan adalah sebesar 40%. Target akan ditempatkan pada skor 10

pada tabel perhitungan OMAX. Cara penentuan target adalah sebagai

berikut:

a. Menentukan nilai tertinggi tiap rasio.

b. Memasukkan nilai tertinggi tiap rasio pada rumus.

Rumus untuk target rasio 1 & rasio 2:

( )

Rumus untuk target rasio 3 – 7 :

Dari rumus di atas ada perbedaaan pada perhitungan antara rasio 1,2

dengan rasio 3,4,5,6,7. Hal ini disebabkan rasio 1 & 2 nilai targetnya

berbanding lurus, yaitu semakin besar berarti semakin baik.

Sedangkan rasio 3,4,5,6 nilai targetnya berbanding terbalik, yaitu

semakin kecil nilai akan semakin baik.

3.5.4. Penentuan nilai terendah (level 0)

Level 0 ditentukan berdasarkan nilai paling rendah dari tiap rasio. Bisa

dikatakan sebagai nilai pencapaian terburuk perusahaan dalam kurun

waktu yang telah ditentukan.

3.5.5. Penentuan nilai realistis (level 1-2 & level 4-9)

Perhitungan skala interval 1-2 dan 4-9 dapat dihitung dengan rumus:

( ) ( )

( )

Page 44: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

31

( ) ( )

( )

3.5.6. Penentuan Score, Weight, Value

Skor adalah level yang menunjukkan nilai produktivitas perusahaan pada

saat pengukuran. Menentukan skor aktual pada tabel matriks adalah

dengan cara menentukan nilai yang terdekat antara baris nilai aktual setiap

rasio dengan kolom level.

Bobot tiap rasio ditentukan berdasarkan wawancara dengan pemegang

keputusan di perusahaan ini. hasilnya untuk pembobotan tiap rasio ada

pada tabel 3.2 halaman berikutnya.

Page 45: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

32

Tabel 3.2 Bobot Tiap Rasio

Rasio Deskripsi Skala

Prioritas

Bobot

(%)

1

7 3,57

2

2 21,43

3

3 17,86

4

6 7,14

5

5 10,71

6

4 14,29

7

1 25,00

Total 100

Sumber: data sekunder yang diolah

3.5.7. Penentuan produktivitas total

Produktivitas total didapatkan dengan menjumlahkan semua nilai

produktivitas tiap rasio. Hasilnya untuk mengetahui sejauh mana

produktivitas perusahaan dalam angka selama kurun waktu tertentu.

Produktivitas total =

nilai produktivitas rasio 1+…..+ nilai produktivitas rasio 7

3.5.8. Analisis indeks produktivitas

Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil produktivitas total bulan

pertama dengan bulan berikutnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

Page 46: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

33

apakah tiap bulan itu mengalami peningkatan atau penurunan

produktivitas. Selain itu untuk mengevaluasi penyebab menurunnya

produktivitas total periode terburuk.

Page 47: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

34

BAB IV

ANALISA DAN INTERPRETASI

4.1. Profil Perusahaan

PT. Kati Kartika Murni adalah salah satu anak perusahaan dari Asia Pulp

and Paper, Sinar Mas yang bergerak di bidang manufaktur karton box.

Berlokasi di Kp. Bangkongreang, RT. 01/01, Ds. Wangunharja, Cikarang

Utara, Bekasi 17520 Indonesia. Merupakan cabang dari PT. KKM

Karawaci sehingga SIUP dengan no. 255/10-04/PB/VI/1993 yang

dipakaipun masih menggunakan alamat Karawaci. Berstatus PMDN atau

Penanaman Modal Dalam Negeri berdiri di atas lahan seluas 20.000 m².

Visi perusahaan ini adalah,’’ menjadi perusahaan terbaik pilihan

pelanggan dengan memberikan solusi yang tepat untuk kebutuhan

kemasan kertas’’. Sedangkan misinya adalah,’’ memenuhi kepuasan

pelanggan dengan terus menyediakan produk berkualitas prima melalui

produktivitas tinggi dengan memperhatikan dampak sosial dan

lingkungan’’. PT. KKM Cikarang mempunyai 4 filosofi, yaitu:

1. Sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan.

2. Kami harus menyeimbangkan kebutuhan lingkungan dan sosial

dengan kebutuhan perusahaan untuk mempertahankan operasi.

3. Kami harus mengembangkan karyawan untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan.

4. Kami tidak hanya bertanggung jawab kepada pemegang saham kami,

namun juga untuk masyarakat luas.

Selain itu PT. KKM Cikarang juga mempuyai 5 kekuatan perusahaan,

yaitu:

Page 48: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

35

1. Produk berkualitas tinggi.

2. Ketersediaan stok bahan baku.

3. Memiliki mesin corrugator sendiri dengan kapasitas produksi yang

tinggi.

4. Lokasi strategis dengan akses mudah.

5. Sarana transportasi punya sendiri.

Untuk mengelola perusahaan dengan baik dan optimal terutama terhadap

sumber daya manusia, perusahaan menerapkan manajemen yang

dituangkan dalam bentuk struktur organisasi yang terdapat pada halaman

lampiran. Struktur organisasi ini berupa kerangka yang mewujudkan suatu

pola dari hubungan antara kedudukan dan peranan dalam suatu kerjasama.

Setiap kedudukan tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri sehingga

tiap-tiap individu mengetahui tugas, wewenang serta tanggung jawab

sesuai dengan tujuan perusahaan.

Salah satu departemen vital dalam perusahaan ini adalah departemen

produksi yang merupakan pusat dari semua kegiatan produksi di

perusahaan. Dalam departemen produksi, terdapat tiga seksi yang saling

terkait. Yaitu seksi corrugator, seksi converting dan seksi maintenance.

Masing-masing tugas dan wewenangnya adalah:

1. Corrugator & Converting

a. Untuk merencanakan strategi produksi dan mengoptimalkan hasil

yang akan dicapai sehingga dapat mencapai bahkan melebihi target

produksi.

b. Untuk mengembangkan bawahan dan mengoptimalkan sumber

daya manusia (SDM) yang ada.

c. Merencanakan dan meningkatkan kemampuan bawahan untuk

menjamin kerjasama team.

d. Memonitor hasil produksi untuk mengetahui kualitas dan kuantitas

yang dihasilkan.

Page 49: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

36

2. Maintenance & Utility

a. Mensinergikan preventif dan korektif maintenance, kekuatan

mesin, daya listrik, dan ketersediaan sparepart.

b. Menjamin, memastikan, dan menjaga agar mesin-mesin dapat

digunakan secara optimal, sehingga menunjang pada produk / hasil

yang berkualitas, berkuantitas, dan bersaing.

Untuk menunjang kelancaran produksinya, perusahaan mempunyai

beberapa mesin seperti dalam tabel berikut.

Tabel 4.1 Daftar Mesin-mesin di PT. KKM Cikarang

Nama Mesin Spesifikasi Jumlah

Corrugator Yu Lei Machinery Co Ltd, lebar 1.8m,

kapasitas 2500 MT/month.

1 unit

Flexo Lian Tiee 4 warna + die cut, kapasitas 1000

MT/month.

Lian Tiee 4 warna, kapasitas 1000

MT/month

TCY 3 warna, kapasitas 500 MT/month

1 unit

1 unit

1 unit

Long Way Chuang Tong, kapasitas 400 MT/month 1 unit

Folding &

Gluing

Vegatronics-Italy, kapasitas 500 MT/month

Chong Yong-Korea, kapasitas 1000

MT/month

1 unit

1 unit

Semi Auto

Strapping

Mosca-Germany, kapasitas 2000 MT/month

Syspex-Swiss, kapasitas 500 MT/month

3 unit

1 unit

Slitter Manual Taiwan, kapasitas 500 MT/month 3 unit

Slotter Manual Taiwan, kapasitas 500 MT/month 1 unit

Stiching Taiwan, kapasitas 500 MT/month 6 unit

Sumber: data internal perusahaan

Page 50: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

37

Produk yang dihasilkan PT. KKM Cikarang berupa karton box dan sheet

(lembaran) dengan jenis sebagai berikut:

1. Sheet:

a. Single face.

Corrugated single face atau biasa disebut single face adalah lembaran

karton gelombang yang terdiri dari satu lembar liner dan satu lapisan

gelombang (flutting).

Gambar 4.1 Sheet jenis single face

Sumber: www.bambangsetiarasa.blogspot.com

b. Single wall

Jenis ini adalah lembaran karton gelombang yang terdiri dari 2 lembar

liner dan 1 lembar gelombang (flutting).

Gambar 4.2 Sheet jenis single wall

Sumber: www.bambangsetiarasa.blogspot.com

c. Double wall

Yaitu lembaran karton gelombang yang terdiri dari 3 lembar liner dan

lapisan gelombang (flutting).

Page 51: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

38

Gambar 4.3 Sheet jenis double wall

Sumber: www.bambangsetiarasa.blogspot.com

2. Carton Box:

a. Tipe A1.

Adalah karton box yang dihasilkan panjangnya bertemu di tengah,

tetapi lebarnya tidak.

Gambar 4.4 Karton box tipe A1

Sumber: www.bambangsetiarasa.blogspot.com

b. Top-bottom.

Karton box yang dibuat sepasang, satu buah untuk alas dan satunya

lagi sebagai tutup.

Gambar 4.5 Karton box tipe top-bottom

Sumber: www.bambangsetiarasa.blogspot.com

Page 52: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

39

c. Die-cut.

Adalah box yang berlubang-lubang di permukaannya. Lubang tersebut

digunakan untuk ventilasi atau pegangan tangan.

Gambar 4.6 Karton box tipe die cut

Sumber: www.bambangsetiarasa.blogspot.com

d. Tipe A5.

Karton box yang dihasilkan panjang dan lebarnya full overlap. Tutup

bagian atas dan bawah (flap) tumpang tindih dan ujung flap menutup

sampai box.

Gambar 4.7 Karton box tipe A5

Sumber: www.bambangsetiarasa.blogspot.com

3. Insert:

a. Partisi.

Adalah penyekat antara barang satu dengan yang lain.

Page 53: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

40

Gambar 4.8 partisi

Sumber: www.bambangsetiarasa.blogspot.com

b. Layer.

Adalah peyekat antara susunan bawah dengan atasnya.

Gambar 4.9 layer

Sumber: www.bambangsetiarasa.blogspot.com

4.2. Hasil Analisa Data

Penulis mengikuti proses produksi dan melakukan penghitungan

produktivitas pada departemen produksi dengan menggunakan metode

OMAX melalui langkah-langkah yang sudah ditetapkan. Hasilnya adalah

mengetahui proses produksi, sedang hasil penghitungan kemudian akan

dianalisa untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

produktivitas di perusahaan yang dimaksud.

Page 54: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

41

4.2.1. Proses produksi PT.KKM Cikarang

Secara global proses pembuatan carton box seperti gambar di bawah.

Dimulai dari mesin corrugator dengan hasil berupa lembaran-lembaran

(sheet), kemudian ke mesin flexo untuk dibentuk, dipola dan diwarna

sesuai design yang diinginkan, kemudian masuk ke vega untuk di-lem

atau dijahit (staples) dan terakhir masuk ke bagian finishing untuk

dipotong, diikat dan dirapikan.

Gambar 4.10 Proses Pembuatan Karton Box

Sumber: data internal perusahaan

4.2.1.1. Proses mesin Corrugator

MO (manufacturing order) akan dimasukkan ke dalam program

mesin lalu bahan disiapkan. Berawal dari bahan medium yang

dipanaskan (diuapkan) dengan steam kemudian dibentuk menjadi

flute, sebelum direkatkan dengan lem ke kraft liner pada lapisan

atas dan bawahnya. Lem itu sendiri sudah dibuat di mesin lain

tetapi bisa disambungkan langsung ke mesin corrugator. Hasil dari

mesin corrugator ini berupa lembaran-lembaran (sheet) berbagai

ukuran sesuai dengan permintaan konsumen.

Mesin CORRUGATOR

Mesin

FLEXO

Mesin

VEGA FINISHING

Page 55: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

42

Gambar 4.11 Hasil mesin corrugator

Sumber: data internal perusahaan

4.2.1.2. Proses mesin Flexo

Setelah keluar dari mesin corrugator dalam bentuk lembaran-

lembaran (sheet), selanjutnya barang tersebut akan dikirim ke

bagian flexo untuk diproses lebih lanjut. Di sini akan dilakukan:

1. Pemberian cetakan (printing).

2. Pembuatan slotter dan lidah box.

3. Pembuatan creasing.

4. Pembuatan sekat / lipatan.

Gambar 4.12 Hasil mesin flexo

Sumber: dari berbagai sumber

Page 56: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

43

4.2.1.3. Proses mesin Vega

Fungsi utama mesin vega adalah pengeleman. Jadi sheet yang

sudah dicetak di mesin flexo tadi dimasukkan ke mesin ini untuk

dilakukan pengelemen secara otomatis pada lipatan-lipatan yang

sudah dibuat.

4.2.1.4. Proses finishing

Proses di finishing adalah proses akhir dari pembuatan carton box.

Ada dua jenis mesin yang ada di perusahaan ini. yaitu mesin

stiching yang berfungsi untuk mengikat box yang sudah jadi dan

mesin slitter yang berfungsi untuk merapikan hasil yang sudah

dicetak.

4.2.2. Perhitungan dan pembuatan tabel OMAX

Ada beberapa langkah termasuk perhitungan yang harus dilakukan agar

tabel OMAX bisa tersusun dengan baik dan benar. Berikut adalah

langkah-langkah yang dilakukan.

4.2.2.1. Penetapan rasio produktivitas

Penetapan rasio ini diolah berdasarkan faktor-faktor penunjang

produksi yang telah dikumpulkan (lampiran tabel 4.2). sebagai contoh

untuk perhitungan rasio 1 bulan Januari 2012 adalah:

( )

Hasil di atas berarti dalam sebulan menghasilkan 71,03 pcs untuk

setiap kwh listrik.

Page 57: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

44

Untuk rasio-rasio selanjutnya (rasio 2-7) dilakukan perhitungan

dengan cara yang sama seperti di atas cuma beda rumus saja.

Perhitungan untuk bulan berikutnya juga menggunakan cara yang

sama. Hasil dari perhitungan tiap rasio selama periode penelitian

tersaji dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.3 Data Rasio Januari 2012 – Desember 2013

Bulan Rasio 1

Pcs/kwh

Rasio 2

Pcs/org

Rasio 3

(%)

Rasio 4

(%)

Rasio 5

(%)

Rasio 6

(%)

Rasio 7

(%)

Jan’12 71,03 42.335 3,45 2,41 2,47 9,36 1,30

Feb’12 67,60 38.689 10,03 1,51 1,54 8,87 0,94

Mar’12 95,16 52.563 12,54 2,20 2,25 11,33 1,33

Apr’12 76,88 46.104 21,15 1,44 1,46 9,85 1,25

Mei’12 91,86 51.216 20,45 1,41 1,43 12,32 1,27

Jun’12 100,96 64.317 14,54 2,98 3,07 11,22 1,48

Jul’12 83,18 53.916 12,91 1,89 1,92 5,85 1,11

Ags’12 45,97 31.402 11,62 1,91 1,95 9,76 1,68

Sep’12 107,31 51.287 16,21 1,93 1,97 11,22 1,33

Okt’12 80,52 49.675 14,81 2,07 2,12 13,66 1,30

Nov’12 60,83 38.692 20,66 2,91 2,99 9,27 2,16

Des’12 63,85 45.909 18,24 2,64 2,71 5,85 1,38

Jan’13 61,75 45.520 19,70 2,53 2,60 10,34 1,37

Feb’13 78,74 50.369 20,25 1,95 1,99 12,32 1,36

Mar’13 74,62 48.517 31,43 2,10 2,14 10,84 1,25

Apr’13 74,49 52.215 19,45 1,89 1,92 8,37 1,13

Mei’13 76,74 51.477 29,56 2,20 2,25 12,81 1,50

Jun’13 71,28 48.493 33,07 1,89 1,93 11,33 1,48

Jul’13 74,35 54.020 23,50 1,55 1,58 9,85 1,18

Ags’13 76,34 36.572 16,94 1,21 1,22 9,36 1,89

Sep’13 81,25 53.744 24,48 1,20 1,22 11,82 1,42

Okt’13 80,34 54.634 23,15 1,46 1,48 11,33 1,21

Nov’13 75,41 45.780 19,71 1,12 1,13 10,34 1,37

Des’13 78,70 42.918 9,27 1,04 1,05 14,78 1,23

Sumber: data yang diolah penulis

Page 58: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

45

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2012 untuk rasio 1

(pemakaian listrik) bernilai 71,03 pcs/kwh. Berarti pemakaian listrik

dalam bulan Januari menghasilkan 71,03 pcs.

Sedangkan rasio 2 (produktivitas orang) bernilai 42.332 yang berarti

setiap orang dalam bulan Januari 2012 menghasilkan 42.332 pcs.

Rasio 3 (pemakaian jam) bernilai 3,45 yang berarti total jam lembur pada

bulan Januari 2012 adalah 3,45% dari total jam normal.

Rasio 4 (produk cacat) pada bulan Januari 2012 bernilai 2,41 yang berarti

rasio produk cacat terhadap total keseluruhan produk adalah 2,41%.

Rasio 5 (komplain produk cacat) pada bulan Januari 2012 bernilai 2,47

yang berarti rasio klaim produk cacat terhadap produk OK yang

dikirimkan ke konsumen adalah 2,47%.

Rasio 6 (absensi karyawan) bernilai 9,36 yang artinya rasio kehadiran

karyawan terhadap total karyawan pada bulan Januari 2012 sebesar

9,36%.

Rasio 7 (kerusakan mesin) bernilai 1,30 yang artinya rasio kerusakan

mesin terhadap keadaan normal mesin adalah 1,30% pada bulan Januari

2012.

4.2.2.2. Penentuan nilai standar awal (level 3)

Nilai standar awal (level 3) ditentukan dengan cara merata-ratakan

tiap-tiap rasio selama 6 bulan penelitian pertama (Januari 2012 – Juni

2012). Caranya adalah sebagai berikut:

Page 59: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

46

Jadi untuk rasio 1 level 3 nilainya adalah 83,92. Cara perhitungan

untuk rasio 2 – rasio 7 sama dengan di atas. Hasil perhitungan level 3

untuk tiap rasio adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Level 3 Rasio 1 – Rasio 7

Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26

Sumber: data yang diolah penulis

4.2.2.3. Penentuan target dan nilai terendah (level 10 dan 0)

Nilai target dan nilai terendah didapatkan dengan cara menentukan

nilai tertinggi dan nilai terendah selama periode penelitian, seperti

tabel di bawah ini.

Tabel 4.5 Nilai tertinggi dan Terendah Rasio 1 – Rasio 7

Nilai Tertinggi Nilai Terendah

Rasio 1 107,31 45,97

Rasio 2 64.317 31.402

Rasio 3 3,45 33,77

Rasio 4 1,04 2,98

Rasio 5 1,05 3,07

Rasio 6 5,85 14,78

Rasio 7 0,94 2,16

Sumber: data yang diolah penulis

Selanjutnya nilai target diperoleh dengan memasukkan nilai tertinggi

tiap rasio pada tabel di atas pada rumus berikut.

Untuk rasio 1 & rasio 2 =

( )

Untuk rasio 3 – rasio 7 =

Page 60: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

47

Perhitungan detailnya adalah sebagai berikut:

Target rasio 1 : (107,31 x 0,4) + 107,31 = 150,23

Target rasio 2 : (64.317 x 0,4) + 64.317 = 90.044

Target rasio 3 : 3,45 x 0,4 = 1,38

Target rasio 4 : 1,04 x 0,4 = 0,416

Target rasio 5 : 1,05 x 0,4 = 0,420

Target rasio 6 : 5,85 x 0,4 = 2,34

Perhitungan target rasio 1 dan rasio 2 mempunyai cara perhitungan

yang berbeda dengan rasio 3, 4, 5, 6. Hal ini dikarenakan pada rasio 1

dan 2 nilai targetnya berbanding lurus yaitu semakin besar berarti

semakin baik. Pada rasio 3, 4, 5, 6 nilai teargetnya berbanding terbalik

yaitu semakin kecil nilai maka semakin baik.

Sedangkan level 0 adalah nilai terendah selama periode penelitian

seperti pada tabel di atas.

4.2.2.4. Penentuan nilai realistis (level 1-2 dan 4-9)

Langkah selanjutnya adalah penentuan nilai realistis level 1-2 dan

level 4-9. Untuk mempermudah penentuan nilai level adalah dengan

membuat tabel acuan seperti di bawah ini.

Tabel 4.6 Acuan Penentuan Level dalam OMAX

Rasio Nilai Standar Awal

(level 3) Target (level 10)

Nilai Terendah

(level 0)

1 83,92 150,23 45,97

2 49.204 90.044 31.402

3 13,69 1,38 33,07

4 1,99 0,416 2,98

5 2,04 0,420 3,07

6 10,49 2,34 14,78

7 1,26 0,38 2,16

Sumber: data yang diolah penulis

Page 61: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

48

Contoh penghitungan untuk rasio 1 & rasio 2:

Skala interval untuk menentukan nilai level 1 & 2 adalah:

Jadi level 1 =level 0 + skala interval = 45,97 + 12,65 = 58,62

Level 2 = level 1 + skala interval = 58,62 + 12,65 = 71,27

Skala interval untuk menentukan nilai level 4 – 9 adalah :

Jadi level 4 = level 3 + skala interval = 83,92 + 9,47 = 93,39

Level 5 = level 4 + skala interval = 93,39 + 9,47 = 102,87

Begitu seterusnya dihitung secara berurutan sampai level 9.

Penghitungan diteruskan untuk bulan berikutnya, selengkapnya pada

tabel 4.6.

Contoh penghitungan untuk rasio 3,4,5,6 & 7:

Skala interval untuk menentukan nilai level 1 & 2 adalah:

Jadi level 1 = level 0 - skala interval = 33,07 - 6,46 = 26,61

Level 2 = level 1 - skala interval = 26,61 – 6,46 = 20,15

Skala interval untuk menentukan nilai level 4 – 9 adalah :

Jadi level 4 = level 3 - skala interval = 13,69 – 1,76 = 11,93

Page 62: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

49

Level 5 = level 4 - skala interval = 11,93 – 1,76 = 10,17

Begitu seterusnya dihitung secara berurutan sampai level 9.

Penghitungan diteruskan untuk bulan berikutnya, selengkapnya tersaji

pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Level 1 – 10 tiap Rasio

Level Rasio

1

Rasio

2

Rasio

3

Rasio

4

Rasio

5

Rasio

6

Rasio

7

10 150,23 90.044 1,38 0,416 0,420 2,34 0,38

9 140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51

8 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63

7 121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76

6 112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88

5 102,87 60.873 10,17 1,54 1,58 8,16 1,01

4 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13

3 83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26

2 71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56

1 58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86

0 45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16

Sumber: data yang diolah penulis

Level 0 pada tabel di atas menenunjukkan pencapaian atau kinerja

terburuk perusahaan. Sedangkan level 3 adalah kinerja standar

perusahaan dan level 10 adalah kinerja terbaik yang seharusnya bisa

dicapai oleh perusahaan. Masing-masing rasio mempunyai nilai

terburuk, standar dan terbaiknya sendiri-sendiri.

Page 63: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

50

4.2.2.5. Penentuan score, weight, value

Sesuai dengan yang telah dijelaskan pada bab 2, cara menentukan skor

aktual pada tabel matriks adalah dengan cara menentukan nilai yang

terdekat antara baris aktual setiap rasio dengan kolom level.

Misalnya pada rasio 1, dari data penghitungan akhir bulan Juni 2012

aktualnya adalah 100,96. Nilai yang terdekat dengan aktual tersebut

ada pada level 5, yaitu 102,87. Sehingga untuk rasio 1 bulan Juni 2012

ditetapkan pada level 5.

Bobot juga sudah dijelaskan di bab 2 bahwa penentuan bobot

didapatkan dari hasil wawancara dengan pemegang keputusan di

perusahaan. Nilai bobot menggambarkan skala prioritas masing-

masing rasio. Di perusahaan ini bobot tertinggi ada di rasio 8 yaitu

rasio kerusakan mesin. Artinya bahwa rasio kerusakan mesin adalah

rasio paling penting diantara rasio lainnya.

Nilai produktivitas adalah hasil perkalian antara skor dengan bobot.

Bisa juga dikatakan sebagai pencapaian nilai masing-masing rasio

dalam bulan tersebut.

4.2.2.6. Penentuan produktivitas total

Produktivitas total ditentukan dengan cara menjumlahkan nilai

produktivitas semua rasio dalam satu bulan. Dan jika ketujuh rasio

memperoleh skor 10, maka nilai produktivitas total adalah 1000. Hasil

perhitungan semua step di atas setiap bulan dalam periode penelitian

ada di halaman lampiran. Secara global hasil perhitungan nilai

produktivitas tiap rasio ada di tabel 4.8 halaman berikutnya.

Page 64: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

51

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Total Produktivitas Tahun 2012 - 2013

Bulan

Nilai Produktivitas Nilai

Produkti

vitas

Total

Rasio

1

Rasio

2

Rasio

3

Rasio

4

Rasio

5

Rasio

6

Rasio

7

Jan’12 7,14 42,86 160,74 14,28 21,42 57,16 75,00 378,60

Feb’12 7,14 21,43 98,30 35,70 53,55 71,45 150,0 428,57

Mar’12 14,28 85,72 71,44 14,28 21,42 28,58 75,00 310,72

Apr’12 7,14 42,86 35,72 35,70 64,26 57,16 75,00 317,84

Mei’12 14,28 64,29 35,72 42,84 64,26 28,58 75,00 324,95

Jun’12 17,85 107,15 53,58 0 0 28,58 50,00 257,16

Jul’12 10,71 85,72 53,58 21,42 32,13 100,03 100,0 403,59

Ags’12 0 0 71,44 21,42 32,13 57,16 50,00 232,15

Sep’12 17,85 64,29 53,58 21,42 42,84 28,58 75,00 303,58

Okt’12 10,71 64,29 53,58 21,42 32,13 14,98 75,00 271,42

Nov’12 3,57 21,43 35,72 0 10,71 57,16 0 128,59

Des’12 3,57 42,86 35,72 7,14 10,71 100,03 75,00 275,03

Jan’13 3,57 42,86 35,72 7,14 10,71 42,87 75,00 217,87

Feb’13 10,71 64,29 35,72 21,42 42,84 28,58 75,00 278,56

Mar’13 7,14 64,29 0 21,42 32,13 42,87 75,00 242,85

Apr’13 7,14 85,72 35,72 21,42 42,84 71,45 100,0 364,29

Mei’13 7,14 64,29 17,86 14,28 21,42 28,58 50,00 203,57

Jun’13 7,14 64,29 0 21,42 32,13 28,58 50,00 203,56

Jul’13 7,14 85,72 17,86 35,70 53,55 57,16 100,0 357,13

Ags’13 7,14 21,43 53,58 42,84 64,26 57,16 25,00 271,41

Sep’13 10,71 85,72 17,86 42,84 64,26 28,58 50,00 299,97

Okt’13 10,71 85,72 35,72 35,70 53,55 28,58 75,00 324,98

Nov’13 7,14 42,86 35,72 49,98 74,97 42,87 75,00 328,54

Des’13 10,71 42,86 107,16 49,98 74,97 0 75,00 360,68

Sumber: data yang diolah penulis

Nilai produktivitas total pada tabel di atas adalah hasil penjumlahan dari

nilai semua rasio. Nilai terburuk (0) untuk rasio 1 dan rasio 2 ada di bulan

Page 65: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

52

Agustus 2012. Rasio 3 terburuk ada di bulan Maret & Juni 2013, rasio 4

terburuk di bulan Juni & November 2012, rasio 5 terburuk di bulan Juni

2012, rasio 6 terburuk di bulan Desember 2013 dan rasio 7 terburuk di

bulan November 2012.

4.3. Interpretasi Hasil

Dari hasil perhitungan total produktivitas di atas kemudian dianalisis

indeks produktivitasnya selama periode penelitian.

4.3.1. Analisis indeks produktivitas

Rumus untuk menganalisis indeks produktivitas adalah sebagai berikut:

Hasil dari perhitungan dengan rumus di atas ada di tabel 4.9 halaman

berikutnya.

Page 66: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

53

Tabel 4.9 Indeks Perubahan Produktivitas Tahun 2012 - 2013

Tahun Bulan Overall

Productivity

Nilai Indeks Perubahan

terhadap Produktvitas Periode

Sebelumnya

2012

Januari 378,60 0,00

Februari 428,57 13,20

Maret 310,72 -27,50

April 317,84 2,29

Mei 324,95 2,24

Juni 257,16 -20,86

Juli 403,59 56,94

Agustus 232,15 -42,48

September 303,58 30,77

Oktober 271,42 -10,59

November 128,59 -53,62

Desember 275,03 53,24

2013

Januari 217,87 -20,78

Februari 278,56 27.86

Maret 242,85 -12,82

April 364,29 50,01

Mei 203,57 -44,12

Juni 203,56 0,00

Juli 357,13 75,44

Agustus 271,41 -24,00

September 299,97 10,52

Oktober 324,98 8,34

November 328,54 1,10

Desember 360,68 9,78

Sumber: data yang diolah penulis

Page 67: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

54

Untuk menganalisa hasil nilai indeks di atas, dilakukan dengan

membandingkan total indeks produktivitas setiap 4 bulan sekali. Hasil

dari total indeks produktivitas perusahaan tiap 4 bulan adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.10 Perubahan Nilai Produktivitas setiap 4 Bulan

Bulan Total Nilai

Produktivitas

Nilai Perubahan

(%)

April 2012 317,84 0,00

Agustus 2012 232,15 -26,96

Desember 2012 275,03 18,47

April 2012 364,29 32,45

Agustus 2012 271,41 -25,50

Desember 2012 360,68 32,89

Sumber: data yang diolah penulis

Jika dibuat dalam bentuk grafik hasilnya adalah seperti berikut:

Gambar 4.13 Indeks Produktivitas per 4 Bulan

Sumber: data yang diolah penulis

317,84

232,15 275,03

364,29

271,41

360,68

050

100150200250300350400

April 2012 Agustus2012

Desember2012

April 2013 Agustus2013

Desember2013

Indeks Produktivitas per 4 Bulan

Page 68: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

55

Analisanya adalah sebagai berikut:

a. April 2012

Merupakan nilai perhitungan 4 bulan pertama dan mendapatkan

nilai 317,84. Hal ini akan dijadikan acuan untuk pengukuran indeks

produktivitas di periode selanjutnya.

b. Agustus 2012

Pada bulan ini produktivitas mengalami penurunan, yaitu sebesar

26,96% dengan total nilai produktivitas 232,15. Rasio yang

mempengaruhi penurunan antara lain:

1. Rasio 1 (total produk yang dihasilkan / pemakaian listrik))

2. Rasio 2 (total produk yang dihasilkan / jumlah tenaga kerja)

3. Rasio 4 ( total produk cacat / total produk yang dihasilkan)

4. Rasio 5 (total produk cacat / total produk ok)

5. Rasio 7 (total jam kerusakan mesin / total jam mesin normal)

c. Desember 2012

Ada kenaikan sebesar 18,47% yang berada pada nilai produktivitas

sebesar 275,03. Kenaikan ini dipengaruhi oleh beberapa rasio,

yaitu:

1. Rasio 1 (total produk yang dihasilkan / pemakaian listrik)

2. Rasio 2 (total produk yang dihasilkan / jumlah tenaga kerja)

3. Rasio 6 (jumlah absensi pekerja / total pekerja)

4. Rasio 7 (total jam kerusakan mesin / total jam mesin normal)

d. April 2013

Terjadi kenaikan dari periode sebelumnya, yaitu sebesar 32,45%

dengan nilai produktivitas sebesar 364,29. Periode ini adalah

periode indeks produktivitas paling tinggi dibandingkan dengan

Page 69: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

56

periode-periode lain dalam perhitungan 4 bulan. Hal ini dipengaruhi

oleh rasio:

1. Rasio 1 (total produk yang dihasilkan / pemakaian listrik)

2. Rasio 2 (total produk yang dihasilkan / jumlah tenaga kerja)

3. Rasio 4 (total produk cacat / total produk yang dihasilkan)

4. Rasio 5 (total produk cacat / total produk ok)

5. Rasio 7 (total jam kerusakan mesin / total jam mesin normal)

e. Agustus 2013

Ada penurunan sebesar 25,50% dengan nilai produktivitas sebesar

271,41. Rasio yang mempengaruhi penurunan ini adalah:

1. Rasio 2 (total produk yang dihasilkan / jumlah tenaga kerja)

2. Rasio 6 (jumlah absensi pekerja / total pekerja)

3. Rasio 7 (total jam kerusakan mesin / total jam mesin normal)

f. Desember 2013

Ada kenaikan sebesar 32,89% dengan nilai produktivitas sebesar

360,68. Rasio-rasio yang mempengaruhi kenaikan adalah:

1. Rasio 1 (total produk yang dihasilkan / pemakaian listrik)

2. Rasio 2 (total produk yang dihasilkan / jumlah tenaga kerja)

3. Rasio 3 (total jam lembur / total jam kerja normal)

4. Rasio 4 (total produk cacat / total produk yang dihasilkan)

5. Rasio 5 (total produk cacat / total produk baik)

6. Rasio 7 (total jam kerusakan mesin / total jam mesin normal.

4.3.2. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

produktivitas

Selanjutnya akan dianalisa lebih lanjut untuk mengetahui faktor-

faktor apa saja yang berpengaruh terhadap produktivitas

perusahaan. Hal ini dilakukan dengan cara menganalisis tiap rasio

Page 70: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

57

agar terlihat rasio dan faktor apa saja yang paling berpengaruh

diantara rasio dan faktor yang lain.

1. Analisis Rasio 1

Rasio ini menunjukkan jumlah output (pcs/bulan) dibandingkan

dengan pemakaian listrik (kwh/bulan). Hasil dari perhitungan

ini akan semakin baik jika angkanya semakin besar. Bisa

diartikan jika semakin besar nilainya maka semakin efisien

penggunaan sumber daya energinya. Rasio ini mempunyai

kepentingan paling rendah di perusahaan karena ada rasio lain

yang lebih penting dibandingkan dengan rasio 1 ini. Kondisi

ideal bagi perusahaan adalah ketika pembagi mempunyai nilai

yang sama dengan nilai periode sebelumnya. Grafik untuk rasio

1 dalam periode penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 4.14 Grafik Rasio1 Periode 2012 – 2013

Sumber: data yang diolah penulis

0

1

2

3

4

5

Rasio 1 Periode 2012 - 2013

Page 71: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

58

Selama tahun 2012 – 2013 ada kenaikan pada bulan Mei 2012,

Juni 2012, September 2012, Februari 2013, September 2013,

Oktober 2013, dan Desember 2013. Tingkat efisiensi tertinggi

untuk rasio ini pada bulan September 2012 di skor 5. Sedang

paling buruk efisiensinya pada bulan Agustus 2012 dengan

skor 0, yang berarti ada pada titik terburuk. Dari analisis

ditemukan bahwa penyebab penurunan rasio sampai pada titik

terburuk adalah karena disaat jumlah produksi menurun

pemakaian listrik justru bertambah. Hal tersebut disebabkan

oleh bertambahnya tempat-tempat yang harus diberi

penerangan di perusahaan tersebut. Hal ini secara tidak

langsung menyimpulkan bahwa manajemen kurang tepat

dalam mengambil keputusan.

2. Analisis Rasio 2

Rasio ini mempunyai tingkat kepentingan kedua dari tujuh

rasio yang berarti mempunyai perhatian khusus di perusahaan.

Kondisi ideal bagi perusahaan agar proses produksi menjadi

efisien adalah ketika jumlah tenaga kerja memproduksi barang

sama dengan jumlah produksi atau lebih kecil dengan jumlah

produksi yang lebih besar. Rasio 2 adalah perbandingan total

produk yang dihasilkan (pcs/bulan) dengan jumlah tenaga kerja

(orang). Jika nilai yang dihasilkan dari perhitungan ini semakin

besar maka tingkat efisiensinya semakin baik. Grafik untuk

rasio 2 selama periode penelitian adalah sebagai berikut:

Page 72: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

59

Gambar 4.15 Grafik Rasio 2 Periode 2012 – 2013

Sumber: data yang diolah penulis

Rasio 2 dalam perusahaan ini tergolong buruk karena ada 10

bulan berada di bawah nilai standar. Paling buruk ada di bulan

Agustus 2012 yang berada di skor 0. Hasil analisis

menyimpulkan bahwa penyebab dari hal ini adalah

meningkatnya jumlah tenaga kerja yang mengurusi masalah

produk cacat yang disebabkan oleh kurangnya keahlian dari

operator terkait. Secara tidak langsung bisa diartikan bahwa

operator kurang mempunyai skill dalam bidangnya.

3. Analisis Rasio 3

Rasio ini adalah perbandingan antara total jam lembur dengan

total jam kerja normal. Mewakili kriteria efektivitas dalam

proses produksi perusahaan. Kondisi ideal bagi perusahaan

adalah ketika total jam lembur sama atau lebih kecil dengan

0

1

2

3

4

5

Jan

'12

Feb

'12

Mar

'12

Ap

r'1

2M

ei'1

2Ju

n'1

2Ju

l'12

Ags

t'1

2Se

pt'

12

Okt

'12

No

v'1

2D

es'

12

Jan

'13

Feb

'13

Mar

'13

Ap

r'1

3M

ei'1

3Ju

n'1

3Ju

l'13

Ags

t'1

3Se

pt'

13

Okt

'13

No

v'1

3D

es'

13

Rasio 2 Periode 2012-2013

Page 73: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

60

periode sebelumnya. Angka ini akan semakin baik jika

menunjukkan nilai yang semakin kecil.

Gambar 4.16 Grafik Rasio 3 Periode 2012 - 2013

Sumber: data yang diolah penulis

Secara umum rasio 3 pada periode 2012 – 2013 di perusahaan ini

buruk. Karena rata-rata pencapaian ada di nilai 2, hanya pada

Januari 2012 & Desember 2012 ada di nilai yang cukup baik. Hasil

analisa menyimpulkan bahwa target produksi menjadi faktor angka

lembur meningkat. Yang menyebabkan angka rasio juga ikut naik.

4. Analisis Rasio 4

Rasio ini berada di tingkat kepetingan keenam dari tujuh rasio. Hal

ini dikarenakan ada rasio lain, yaitu rasio 7 yang mempengaruhi

tinggi rendahnya rasio ini. Rasio empat mewakili kriteria efektivitas

dalam proses produksi perusahaan. Kondisi ideal bagi perusahaan

adalah ketika tingkat produk yang diperbaiki (cacat) sama atau

lebih kecil dari periode sebelumnya. Semakin kecil nilai hasil

0

2

4

6

8

10

Rasio 3 Periode 2012 - 2013

Page 74: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

61

perhitungannya akan semakin baik tingkat efektivitasnya. Grafik

rasio 4 selama periode Januari 2012 – Desember 2013 adalah

sebagai berikut:

Gambar 4.17 Grafik Rasio 4 Periode 2012 - 2013

Sumber: data yang diolah penulis

Skor 0 yang berarti paling buruk ada di bulan Juni 2012 &

November 2012. Sedangkan skor tertinggi yaitu pada level 7, di

bulan November 2013 & Desember 2013. Dari analisa diketahui

bahwa penurunan ke titik terburuk dalam 2 bulan tersebut adalah

dikarenakan meningkatnya total produk cacat dari periode

sebelumnya. Hal ini disebabkan beberapa hal, antara lain karena

kualitas bahan yang kurang baik, kerusakan mesin, dan kesalahan

PPIC dalam memasukkan ukuran pesanan.

5. Analisis Rasio 5

0

1

2

3

4

5

6

7

Jan

'12

Feb

'12

Mar

'12

Ap

r'1

2M

ei'1

2Ju

n'1

2Ju

l'12

Ags

t'1

2Se

pt'

12

Okt

'12

No

v'1

2D

es'

12

Jan

'13

Feb

'13

Mar

'13

Ap

r'1

3M

ei'1

3Ju

n'1

3Ju

l'13

Ags

t'1

3Se

pt'

13

Okt

'13

No

v'1

3D

es'

13

Rasio 4 Periode 2012 - 2013

Page 75: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

62

Merupakan perbandingan antara total produk yang diperbaiki

(cacat) dengan total produk ok. Menunjukkan efektivitas proses

produksi di perusahaan yang kondisi idealnya adalah saat total

produk cacat sama atau lebih kecil dari periode sebelumnya.

Tingkat efektivitas pada rasio ini akan semakin baik jika hasil dari

perhitungan semakin kecil. Grafik untuk rasio 5 dalam kurun waktu

2012 – 2013 terlihat seperti berikut:

Gambar 4.18 Grafik Rasio 5 Periode 2012 - 2013

Sumber: data yang diolah penulis

Secara umum ada peningkatan walau tidak signifikan dari tahun

2012 ke tahun 2013. Nilai terburuk ada di bulan Juni 2012.

Sedangkan skor tertinggi ada di angka 7 yaitu pada bulan

November 2013 & Desember 2013. Faktor-faktor yang

berpengaruh dalam rasio ini yaitu faktor pekerja, bahan dan mesin.

Faktor mesin adalah yang paling utama disusul faktor PPIC

(Planning Product Inventory Control) dan terakhir faktor pekerja.

Faktor mesin yaitu seringnya terjadi kerusakan mesin ketika

produksi sedang berlangsung. Hal ini dikarenakan kurangnya

pemeliharaan mesin. sedangkan faktor bahan yaitu kualitas bahan

yang kurang baik. Untuk faktor pekerja yaitu kurangnya

kemampuan pekerja dalam menghadapi produksi.

0

1

2

3

4

5

6

7

Rasio 5 Periode 2012 - 2013

Page 76: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

63

6. Analisis Rasio 6

Merupakan rasio inferensial yang berarti mempengaruhi

produktivitas tetapi secara tidak langsung. Adalah perbandingan

antara jumlah absensi karyawan dengan total karyawan. Kondisi

ideal bagi perusahaan adalah ketika jumlah absensi pekerja sama

atau lebih kecil dari periode sebelumnya. Rasio ini akan semakin

baik jika hasil dari perhitungan menghasilkan angka yang lebih

kecil. Untuk grafik rasio selama penelitian adalah seperti berikut:

Gambar 4.19 Grafik Rasio 6 Periode 2012 - 2013

Sumber: data yang diolah penulis

Bulan Juli 2012 adalah pencapaian terbaik rasio 6, berada di nilai 7.

Sedangkan pencapaian terburuk ada di Desember 2013 di nilai 0.

Setelah dianalisa faktor yang menyebabkan buruknya rasio ini

adalah banyaknya pekerja yang tidak hadir di hari kerja entah itu

ijin, sakit atau tidak masuk tanpa pemberitahuan. Yang

menyebabkan hal itu antara lain karena faktor kebudayaan (culture)

0

1

2

3

4

5

6

7

Rasio 6 Periode 2012 - 2013

Page 77: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

64

perusahaan yang kurang bisa tegas terhadap kesalahan-kesalahn

kecil karyawan, sehingga mengakibatkan karyawan sendiri merasa

semaunya sediri. Selain itu kebosanan terhadap pekerjaan yang

setiap hari dihadapi, serta tekanan pekerjaan yang semakin besar.

7. Analisis Rasio 7

Rasio ini mewakili kriteria inferensial dalam proses produksi

perusahaan. Walaupun inferensial tetapi merupakan urutan pertama

dari keenam rasio dalam tingkat kepentingan produktivitas

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio ini memperoleh

perhatian lebih dibanding rasio lain & menunjukkan bahwa nilai

dari rasio ini secara langsung akan mempengaruhi rasio lain.

Kondisi ideal bagi perusahaan adalah ketika total jam kerusakan

mesin bernilai sama atau lebih kecil dari periode sebelumnya.

Dengan nilai yang kecil berarti perusahaan sudah efektif dan efisien

dalam proses produksinya. Semakin kecil nilai hasil dari

perhitungan ini maka akan semakin baik.

Gambar 4.20 Grafik Rasio 7 Periode 2012 – 2013

Sumber: data yang diolah penulis

0

1

2

3

4

5

6

Rasio 7 Periode 2012 - 2013

Page 78: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

65

Grafik di atas memperlihatkan bahwa skor terburuk ada di bulan

November 2012 & terbaik ada di bulan Februari 2012. Secara

umum rasio ini lebih sering berada di tingkat standar. Saat

dilakukan analisis dan wawancara lebih lanjut dapat

diidentifikasikan bahwa penyebab diperolehnya skor rendah adalah

tingkat kerusakan mesin yang tinggi. Adapun faktor-faktor utama

yang menyebabkan terjadinya kerusakan mesin antara lain adalah

kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin produksi, seperti

pelumasan, tidak dijalankannya item cek, manajemen pengadaan

spare part yang kurang maksimal dan kurangnya keahlian dari

beberapa personel maintenance.

Ketujuh rasio di atas jika dibuat tabel hasilnya adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.11 Analisa Rasio 1 – Rasio 7

Rasio Faktor yang berpengaruh Kategori

1. pemakaian

listrik 1. Manajemen perusahaan Kurang

2. output per

orang 1. Pekerja Kurang

3. penggunaan

jam lembur

1. Target produksi

Kurang

4. produk cacat

1. PPIC (Planning Product

Inventory Control)

2. Kualitas bahan

Baik

5. Komplain

produk cacat

1. Mesin

2. PPIC (Planning Product

Inventory Control)

3. Pekerja

Baik

6. absensi

karyawan

1. Culture perusahaan

2. Bosan

3. Tekanan pekerjaan

Kurang

7. kerusakan

mesin

1. Kurangnya perawatan mesin

2. Sparepart

3. Keahlian operator

maintenance

Cukup

Sumber: data yang diolah penulis

Page 79: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

66

Rasio 1 masuk dalam kategori kurang. Usaha-usaha yang

dilakukan manajemen untuk mengurangi tingkat pemakaian energi

listrik yang meningkat antara lain dengan memasang pengumuman

di setiap toilet dan semua ruang untuk selalu mematikan listrik dan

AC (Air Conditioner) jika sudah selesai digunakan. Namun hal ini

kurang mendapat perhatian karyawan jadi hasilnya juga kurang

maksimal.

Rasio 2 masuk dalam kategori kurang. Strategi manajemen

dalam meningkatkan output per orang antara lain dengan

memberikan training kepada operator-operator mesin. Namun hal

ini kurang maksimal karena sering tidak dilaksanakan dengan

berbagai sebab.

Rasio 3 masuk dalam kategori kurang. Lembur di satu sisi

menguntungkan karyawan tetapi di sisi lain merugikan perusahaan.

Usaha yang sudah dilakukan manajemen mengenai hal ini antara

lain dengan mengkoordinasikan ulang dengan PPIC (Planning

Product Inventory Control) untuk mengkaji ulang jadwal produksi.

Ada bulan-bulan dimana permintaan konsumen menurun dan pada

waktu itu tingkat produksi akan dimaksimalkan. Selain itu juga

berkoordinasi dengan marketing team agar bernegosiasi dengan

konsumen terkait jadwal pengiriman barang.

Rasio 4 dan rasio 5 masuk dalam kategori baik. Strategi yang

dilakukan manajemen terkait dengan pencapaian ini adalah PPIC

(Planning Product Inventory Control) sebagai koordinator jadwal

produksi, mengkoordinasikan jadwal produksi dengan semua pihak

yang terkait seperti maintenance dan warehouse. Juga dilakukan

penambahan jumlah pekerja untuk menangani produk cacat. Selain

itu manajemen mulai mengorder bahan baku dari mill Perawang

yang sebelumnya dari mill Serang. Hal ini untuk lebih

meningkatkan kualitas bahan baku dengan lebih baik.

Rasio 6 masuk dalam kategori kurang. Usaha yang telah

dilakukan manajemen antara lain dengan mengadakan kompetisi

Page 80: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

67

kehadiran 100% antar karyawan dengan hadiah berupa kebutuhan

rumah tangga setiap tahunnya. Karena jangka waktu yang terlalu

lama hal ini tidak terlalu mendapatkan respon yang positif dari

semua karyawan. Selain itu manajemen juga mengadakan outbound

di Jababeka golf untuk mengajak karyawan lebih peduli dan aktif

terhadap perusahaan. Kepedulian karyawan meningkat setelah

mengikuti acara tersebut, tetapi hal itu tidak berlangsung lama.

Beberapa bulan kemudian tingkat kepedulian dan kehadiran

kembali menurun.

Rasio 7 masuk dalam kategori cukup. Strategi yang dilakukan

manajemen antara lain dengan selalu menyediakan waktu satu hari

dalam seminggu untuk perawatan mesin. namun kadang-kadang hal

ini tidak terlaksana karena terbentur jadwal produksi yang terlalu

padat. Selain itu manajemen juga menempatkan satu orang yang

khusus menangani masalah sparepart. Hal ini baru dilakukan jadi

manfaatnya belum begitu terasa.

Page 81: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pengukuran produktivitas

proses produksi PT. KKM Cikarang dengan menggunakan metode

OMAX (Objective Matrix), maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Proses produksi karton box pada PT.KKM Cikarang terbagi menjadi

empat tahap. Tahap pertama yaitu proses pada mesin corrugator. Pada

tahap ini dilakukan penguapan bahan menjadi flute, kemudian

direkatkan dengan lem ke kraft liner pada bagian atas dan bawahnya.

Hasilnya berupa lembaran-lembaran karton (sheet). Tahap selanjutnya

adalah di mesin flexo. Pada mesin ini akan dilakukan pemberian

cetakan, pembuatan slotter, pembuatan lidah box, pembuatan

creasing, dan pembuatan sekat/lipatan. Diteruskan pada proses di

mesin vega yang juga dinamakan proses pengeleman otomatis. Tahap

terakhir adalah proses finishing. Pada bagian ini akan dilakukan

pengikatan box dalam satuan tertentu dan perapian baik secara

otomatis maupun manual.

2. Indeks produktivitas departemen produksi PT.KKM Cikarang selama

tahun 2012 – 2013 tidak stabil. Hal ini dipengaruhi oleh tujuh rasio

yang berdasarkan urutan kepentingannya adalah sebagai berikut:

a. Rasio 7 (total jam kerusakan mesin/total jam mesin normal)

b. Rasio 2 (total produk yang dihasilkan/jumlah tenaga kerja)

c. Rasio 3 (total jam lembur/total jam kerja normal)

d. Rasio 6 (jumlah absensi pekerja/total pekerja)

e. Rasio 5 (total produk cacat/total produk OK)

f. Rasio 4 (total produk cacat/total produk yang dihasilkan).

Page 82: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

69

g. Rasio 1 (total produk yang dihasilkan/total pemakaian listrik)

3. Nilai indeks produktivitas tertinggi PT. KKM Cikarang ada di bulan

Februari untuk tahun 2012 dengan total nilai 428,57 & di bulan

Februari untuk tahun 2013 dengan total nilai 378,56.

4. Nilai indeks produktivitas terendah PT. KKM Cikarang selama

periode penelitian ada di bulan November untuk tahun 2012 dengan

total nilai 128, 59 & di bulan Juni untuk tahun 2013 dengan total nilai

203, 56.

5. Tingkat pertumbuhan nilai indeks PT. KKM Cikarang tertinggi selama

2 tahun ada di bulan Juli untuk tahun 2012 dengan tingkat

pertumbuhan 56,94% dan bulan April untuk tahun 2013 dengan

tingkat pertumbuhan 50,01%.

6. Tingkat pertumbuhan nilai indeks PT. KKM Cikarang terendah selama

tahun 2012 – 2013 ada di bulan November untuk tahun 2012 dengan

tingkat penurunan sebesar 53,62% dan di bulan Mei untuk tahun 2013

dengan tingkat penurunan sebesar 44,12%.

7. Secara keseluruhan terdapat empat rasio yang masuk dalam kategori

buruk. Rasio 1 yang dipengaruhi oleh kurang tepatnya manajemen

perusahaan dalam penambahan instalasi listrik, rasio 2 yang

dipengaruhi oleh penambahan pekerja, rasio 3 dipengaruhi oleh target

produksi, dan rasio 6 yang dipengaruhi oleh kebudayaan perusahaan,

kebosanan / jenuh dalam bekerja serta tekanan pekerjaan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, ada

beberapa saran terhadap penggunaan alat ukur dan terhadap perusahaan

untuk perbaikan dan peningkatan produktivitas di masa yang akan datang.

Saran-saran tersebut antara lain:

Page 83: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

70

a. Alat ukur OMAX memiliki sifat fleksibel. Oleh karena itu bisa

digunakan di Indonesia walaupun pengembangannya ada di Amerika

Serikat. Yang harus diperhatikan hanya dalam penentuan rasio yang

harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Ada yang penting di

satu perusahaan tetapi belum tentu penting digunakan di perusahaan

lain.

b. Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih akurat dalam

menggunakan OMAX, disarankan untuk memperpanjang periode

pengamatan. Bisa 5–6 tahun. Selain itu disarankan juga untuk

membandingkan dengan metode pengukuran produktivitas yang lain

supaya hasil lebih konsisten. Juga disarankan untuk memperluas

cakupan objek penelitian. Tidak hanya dalam departemen produksi

atau bidang manufaktur saja.

c. Manajemen disarankan untuk mengkaji ulang tentang keputusan-

keputusan yang akan diambil terkait dengan pemakaian energi listrik.

Dengan harapan agar di masa yang akan datang tidak akan terjadi lagi

pemakaian listrik yang terlalu besar sedangkan hasil produksi

menurun.

d. Untuk dapat meminimalkan penambahan karyawan dalam mengatasi

produk cacat, disarankan perusahaan untuk dapat benar-benar

menjalankan training yang sudah dijadwalkan serta membuat

perencanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap jalannya cek kualitas

(quality check) dengan lebih baik. Hal tersebut jika dilakukan akan

dapat mengurangi tingkat kerusakan barang yang menjadi sebab

penambahan jumlah karyawan.

e. Disarankan kepada perusahaan untuk lebih meningkatkan koordinasi

antara PPIC (Planning Product Inventory Control) dengan departemen

Page 84: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

71

produksi dan marketing team. Kerjasama yang baik akan berdampak

pada kelancaran proses produksi dan tercapainya target produksi.

f. Memberikan perhatian lebih kepada tenaga kerja dengan cara

memberikan reward ketika karyawan hadir 100% disarankan jangka

waktunya lebih didekatkan. Jika sebelumnya setiap tahun untuk ke

depannya bisa dalam tiap semester atau caturwulan, dan untuk

pelanggaran diberikan teguran atau sangsi berupa surat peringatan

(SP). Hal ini bisa mendorong tingkat disiplin dan motivasi karyawan

untuk hadir bekerja.

g. Rasio 4 dan rasio 5 yang sudah dalam kategori baik, serta rasio 7 yang

masuk dalam kategori cukup strateginya harap lebih diperhatikan dan

konsisten untuk dilaksanakan agar ada peningkatan produktivitas

perusahaan.

Page 85: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

72

RERERENSI

Buku

Assauri, Sofjan, (2004),’’Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi

2004’’, LembagaPenerbit FE-UI, Jakarta.

Handoko T. Hani (2000),’’Dasar-dasar Manajemen Produksi dan

Operasi’’, BPFE, Yogyakarta.

Heizer, J and Render, B. (2011),’’Operations Management 10th

Edition’’,

Prentice Hall Inc.

Miller, D.M (1984),”Profitability ¼ Productivity & Price Recovery”, Vol.

62 No. 3, Harvard Business Review.

Mulyadi, (2007),’’Sistem Perencanaan dan pengendalian Manajemen:

Sistem Pelipatgandaan Kinerja Perusahaan’’, Salemba Empat,

Jakarta.

N. Slack, S. Chamber, R. Johnson (2001),”Operations Management”,

chapter 2, hal 38-62, Pearson Education Limited.

Sukanto, Reksohadiprodjo, (2004),’’ Manajemen Produksi dan Operasi’’,

BPFE, Yogyakarta.

Subagyo, Pangestu, (2000),’’ Manajemen Operasi’’, Edisi Pertama, BPFE,

Yogyakarta.

Jurnal

Agustina, F. Riana, N. A., (2011),’’Analisis Produktivitas dengan Metode

Objective Matrix (OMAX)’’, Jurnal Ilmiah, Universitas Trunojoyo,

Madura.

Dipa, Q. P., (2012),’’Tinjauan Efisiensi dan Efektivitas Proses Produksi

Terhadap Tingkat Optimalisasi Produktivitas pada PT. Vinsa Mandiri

Utama Sukoharjo’’, Tugas Akhir Diploma III, Universitas Sebelas

Maret, Surakarta.

Page 86: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

73

Nopiandi, D., (2013),’’Pengukuran Produktivitas untuk Mengidentifikasi

Pemborosan Sumber Daya Produksi Menggunakan Metode Objective

Matrix (OMAX) pada PT. XYZ’’, Jurnal Ilmiah, Universitas

Tanjungpura, Potianak.

Nurdin, R. Zabidi, Y., (2004),’’Pengukuran dan Analisis Produktivitas

Lini Produksi PT. XYZ dengan Menggunakan Metode Objective

Matrix’’, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Sekolah Tinggi Tekhnologi

Adisucipto, Yogyakarta.

Sirajuddin, Katili, P. B. Jaya, K. C., (2011),’’Pengukuran Kinerja

Produktivitas Perusahaan dengan Metode Objective Matrix

(OMAX)’’, Jurnal Ilmiah, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,

Banten.

Susanti, L. Fatrias, D. Kalangi, S., (2008),’’Pengukuran Produktivitas

PTP. Nusantara VI Unit Usaha Kayu Aro dengan Metode Objective

Matrix (OMAX)’’, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Universitas

Andalas.

Tamtomo, A. T., (2008),’’Pengukuran Produktivitas Proses Produksi PT.

Halco dengan Menggunakan Alat Ukur OMAX (Objective Matrix)’’,

Tesis Magister Manajemen, Universitas Indonesia, Jakarta.

Internet

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25071/3/Chapter%20II.pd

f

http://fantastic-note.blogspot.com/2012/02/meningkatkan-mutu-kinerja-

perusahaan.html

http://www.bambangsetiarasa.blogspot.com

http://www.stta.ac.id/jurnal/omaxsinarsemesta.pdf

Page 87: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

74

Lampiran 1. Data untuk Perhitungan Produktivitas

Tahun Bulan a ( pcs) b (pcs) c (pcs) d (org) e (kwh) f (jam) g (jam) h (org) i (jam) j (jam)

LA

MP

IRA

N

2012

Januari 8.593.945 8.386.904 207.041 203 120.992 9.576 330,28 19 68,58 5.279,85

Februari 7.853.876 7.734.906 118.970 203 116.176 9.576 960,4 18 50,83 5.430,28

Maret 10.670.334 10.435.761 234.573 203 112.128 9.576 1.200,77 23 72,67 5.467,43

April 9.359.128 9.224.791 134.337 203 121.736 9.120 1.928,44 20 65,67 5.248,67

Mei 10.396.748 10.249.772 146.976 205 113.176 10.032 2.051,87 25 72,83 5.741,62

Juni 12.184.974 12.791.793 393.181 205 130.592 9.576 1.392,32 23 80,45 5.442,82

Juli 11.052.757 10.844.107 208.650 205 132.872 10.032 1.295,23 12 63,13 5.684,53

Agustus 6.437.390 6.314.425 122.965 205 140.040 7.926 847,75 20 69,08 4.113,22

September 10.513.890 10.310.742 203.148 205 97.976 9.120 1.478,08 23 68,72 5.158,42

Oktober 10.183.324 9.972.051 211.273 205 126.472 10.032 1.486,18 28 73,73 5.651,15

November 7.931.880 7.701.352 230.528 205 130.400 9.576 1.978,73 19 116,08 5.382,47

Desember 9.411.285 9.162.835 248.450 205 147.396 9.120 1.663,94 12 73,55 5.344,30

2013

Januari 9.240.592 9.006.526 234.066 203 149.648 9.576 1.886,58 21 76,30 5.565,17

Februari 10.224.918 10.025.138 199.780 203 129.864 9.120 1.847,1 25 72,62 5.337,17

Maret 9.848.918 9.642.505 206.394 203 131.992 8.664 2.723,06 22 63,78 5.104,20

April 10.559.662 10.399.765 199.897 203 142.304 10.032 1.950,9 17 66,18 5.863,07

Mei 10.449.831 10.219.676 230.155 203 136.176 10.032 2.965,27 26 88,60 5.890,08

Juni 9.844.102 9.657.734 186.368 203 138.104 8.664 2.865,33 23 76,05 5.124,95

Juli 10.966.016 10.795.592 170.424 203 147.496 10.488 2.464,28 20 72,55 6.159,23

Agustus 7.424.047 7.334.243 89.804 203 97.248 7.752 1.313,02 19 84,87 4.482,72

Page 88: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

75

September 10.910.039 10.778.834 131.205 203 134.272 9.576 2.344,41 24 80,28 5.635,18

Oktober 11.090.770 10.928.511 162.259 203 138.240 8.208 1.900,03 23 59,53 4.911,60

November 9.293.255 9.189.627 103.628 203 123.240 9.120 1.784,61 21 72,83 5.322,73

Desember 8.712.261 8.621.512 90.749 203 110.696 9.576 887,51 30 67,22 5.472,27

Sumber: data internal yang diolah

a = data hasil produksi f = data waktu / jam yang tersedia

b = data produk ok g = data waktu / jam lembur

c = data produk cacat h = data jumlah absensi tenaga kerja

d = data jumlah tenaga kerja i = data jam kerusakan mesin

e = data pemakaian kwh listrik j = data jumlah jam normal (running time)

Page 89: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

76

Lampiran 2. Struktur Organisasi PT. KKM Cikarang

Sumber: data internal PT. KKM Cikarang

FAD & Mill Service

Finance

Accounting

IT

Corrugator

Converting

Maintenance

Marketing

PPIC

Logistik

HR & GA Purchasing Quality Assurance

Quality Check

MR & DCC

Bussiness Unit Produksi

Mill Head

MBOS

Page 90: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

77

Lampiran 3. Perhitungan Objective Matrix Bulan Januari 2012

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 71,03 42.335 3,45 2,41 2,47 9,36 1,30

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 2 2 9 2 2 4 3

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 7,14 42,86 160,74 14,28 21,42 57,16 75,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 378,60

Page 91: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

78

Lampiran 4. Perhitungan Objective Matrix Bulan Februari 2012

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 67,60 38.689 10,03 1,51 1,54 8,87 0,94

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 2 1 5 5 5 5 6

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 7,14 21,43 89,30 35,70 53,55 71,45 150,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 428,57

Page 92: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

79

Lampiran 5. Perhitungan Objective Matrix Bulan Maret 2012

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 95,16 52.563 12,54 2,20 2,25 11,33 1,33

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 4 4 4 2 2 2 3

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 14,28 85,72 71,44 14,28 21,42 28,58 75,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 310,72

Page 93: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

80

Lampiran 6. Perhitungan Objective Matrix Bulan April 2012

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 76,88 46.104 21,15 1,44 1,46 9,85 1,25

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 2 2 2 5 6 4 3

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 7,14 42,86 35,72 35,70 64,26 57,16 75,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 317,84

Page 94: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

81

Lampiran 7. Perhitungan Objective Matrix Bulan Mei 2012

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 91,86 51.216 20,45 1,41 1,43 12,32 1,27

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 4 3 2 6 6 2 3

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 14,38 64,29 35,72 42,84 64,26 28,58 75,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 324,97

Page 95: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

82

Lampiran 8. Perhitungan Objective Matrix Bulan Juni 2012

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 100,96 64.317 14,54 2,98 3,07 11,22 1,48

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 5 5 3 0 0 2 2

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 17,85 107,15 53,58 0 0 28,58 50,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 257,16

Page 96: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

83

Lampiran 9. Perhitungan Objective Matrix Bulan Juli 2012

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 83,18 53.916 12,91 1,89 1,92 5,85 1,11

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 3 4 3 3 3 7 4

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 10,71 85,72 53,58 21,24 32,13 100,03 100,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 403,59

Page 97: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

84

Lampiran 10. Perhitungan Objective Matrix Bulan Agustus 2012

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 45,97 31.402 11,62 1,91 1,95 9,76 1,68

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 0 0 4 3 3 4 2

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 0 0 71,44 21,42 32,13 57,16 50,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 232,15

Page 98: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

85

Lampiran 11. Perhitungan Objective Matrix Bulan September 2012

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 107,31 51.287 16,21 1,93 1,97 11,22 1,33

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 5 3 3 3 4 2 3

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 17,85 64,29 53,58 21,42 42,84 28,58 75,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 303,56

Page 99: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

86

Lampiran 12. Perhitungan Objective Matrix Bulan Oktober 2012

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 80,52 49.675 14,81 2,07 2,12 13,66 1,30

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 3 3 3 3 3 1 3

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 10,71 64,29 53,58 21,42 32,13 14,29 75,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 271,42

Page 100: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

87

Lampiran 13. Perhitungan Objective Matrix Bulan November 2012

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 60,83 38.692 20,66 2,91 2,99 9,27 2,16

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 1 1 2 0 1 4 0

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 3,57 21,43 35,72 0 10,71 57,16 0

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 128,59

Page 101: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

88

Lampiran 14. Perhitungan Objective Matrix Bulan Desember 2012

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 63,85 45.909 18,24 2,64 2,71 5,85 1,38

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 1 2 2 1 1 7 3

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 3,57 42,86 35,72 7,14 10,71 100,03 75,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 275,03

Page 102: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

89

Lampiran 15. Perhitungan Objective Matrix Bulan Januari 2013

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 61,75 45.520 19,70 2,53 2,60 10,34 1,37

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 1 2 2 1 1 3 3

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 3,57 42,86 35,72 7,14 10,71 42,87 75,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 217,78

Page 103: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

90

Lampiran 16. Perhitungan Objective Matrix Bulan Februari 2013

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 78,74 50.369 20,25 1,95 1,99 12,32 1,36

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 3 3 2 3 4 2 3

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 10,71 64,29 35,72 21,42 42,84 28,58 75,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 278,56

Page 104: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

91

Lampiran 17. Perhitungan Objective Matrix Bulan Maret 2013

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 74,62 48.517 31,43 2,10 2,14 10,84 1,25

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 2 3 0 3 3 3 3

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 7,14 64,29 0 21,42 32,13 42,87 75,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 242,85

Page 105: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

92

Lampiran 18. Perhitungan Objective Matrix Bulan April 2013

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 74,69 52.215 19,45 1,89 1,92 8,37 1,13

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 2 4 2 3 4 5 4

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 7,14 85,72 35,72 21,42 42,84 71,45 100,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 364,29

Page 106: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

93

Lampiran 19. Perhitungan Objective Matrix Bulan Mei 2013

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 76,74 51.477 29,56 2,20 2,25 12,81 1,50

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 2 3 1 2 2 2 2

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 7,14 64,29 17,86 14,28 21,42 28,58 50,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 203,57

Page 107: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

94

Lampiran 20. Perhitungan Objective Matrix Bulan Juni 2013

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 71,28 48.493 33,07 1,89 1,93 11,33 1,48

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 2 3 0 3 3 2 2

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 7,14 64,29 0 21,42 32,13 28,58 50,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 203,56

Page 108: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

95

Lampiran 21. Perhitungan Objective Matrix Bulan Juli 2013

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 74,35 54.020 23,50 1,55 1,58 9,85 1,18

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 2 4 1 5 5 4 4

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 7,14 85,72 17,86 35,70 53,55 57,16 100,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 357,13

Page 109: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

96

Lampiran 22. Perhitungan Objective Matrix Bulan Agustus 2013

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 76,34 36.572 16,94 1,21 1,22 9,36 1,89

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 2 1 3 6 6 4 1

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 7,14 21,43 53,58 42,84 64,26 57,16 25,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 271,41

Page 110: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

97

Lampiran 23. Perhitungan Objective Matrix Bulan September 2013

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 81,25 53.744 24,48 1,20 1,22 11,82 1,42

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 3 4 1 6 6 2 2

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 10,71 85,72 17,86 42,84 64,26 28,58 50,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 299,97

Page 111: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

98

Lampiran 24. Perhitungan Objective Matrix Bulan Oktober 2013

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 80,34 54.634 23,15 1,46 1,48 11,33 1,21

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 3 4 2 5 5 2 3

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 10,71 85,72 35,72 35,70 53,55 28,58 75,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 324,98

Page 112: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

99

Lampiran 25. Perhitungan Objective Matrix Bulan November 2013

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 75,41 45.780 19,17 1,12 1,13 10,34 1,37

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 2 2 2 7 7 3 3

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 7,14 42,86 35,72 49,98 74,97 42,87 75,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 328,54

Page 113: ANALISIS PRODUKTIVITAS PROSES PRODUKSI DENGAN …

10

0

Lampiran 26. Perhitungan Objective Matrix Bulan Desember 2013

Kriteria Efisiensi Efektifitas Inferensial

Skor Keterangan Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Rasio 6 Rasio 7

Nilai Aktual 78,70 42.918 9,27 1,04 1,05 14,78 1,23

Target

150,23 90.044 1,38 0,42 0,42 2,34 0,38 10 Sangat Baik

140,76 84.210 3,14 0,64 0,65 3,50 0,51 9

Baik 131,28 78.375 4,90 0,87 0,88 4,67 0,63 8

121,81 72.541 6,66 1,09 1,11 5,83 0,76 7

112,34 66.707 8,41 1,32 1,35 7,00 0,88 6

102,87 60.873 10,71 1,54 1,58 8,16 1,01 5

Sedang 93,39 55.038 11,93 1,77 1,81 9,33 1,13 4

83,92 49.204 13,69 1,99 2,04 10,49 1,26 3

71,27 43.270 20,15 2,32 2,38 11,92 1,56 2 Buruk

58,62 37.336 26,61 2,65 2,73 13,35 1,86 1

45,97 31.402 33,07 2,98 3,07 14,78 2,16 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 3 2 6 7 7 0 3

Bobot 3,57 21,43 17,86 7,14 10,71 14,29 25,00

Nilai Produktivitas 10,71 42,86 107,16 49,98 74,97 0 75,00

Nilai Indeks Produktivitas (Productivity Index) 360,68