ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL...

118
ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL (Proses Produksi Berita Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada Rubrik Kabar Pemberdayaan) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Uyang Agustina NIM 109051100013 FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI JURUSAN JURNALISTIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Transcript of ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL...

Page 1: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL (Proses Produksi Berita Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

pada Rubrik Kabar Pemberdayaan)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Uyang Agustina NIM 109051100013

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI JURUSAN JURNALISTIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1435 H/2014 M

Page 2: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi
Page 3: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi
Page 4: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi
Page 5: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

ABSTRAK

UYANG AGUSTINA (109051100013) Analisis Produksi Berita Majalah Internal (Proses Produksi Berita Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada Rubrik Kabar Pemberdayaan

Media komunikasi massa sangat berpengaruh bagi kehidupan sosial. Begitu juga dengan media korporasi atau media internal suatu korporasi yang hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada kalangan internal perusahaan dan eksternal perusahaan. Dompet Dhuafa (DD) misalnya, dengan media internalnya, majalah Swaracinta pada rubrik Kabar Pemberdayaan, memberikan sajian berita dalam bentuk berita features, dan berusaha menjadi majalah internal yang berkualitas dan dinikmati para pembaca.

Merujuk pada pernyataan di atas, bagaimana proses produksi berita majalah Swaracinta DD pada Rubrik Kabar Pemberdayaan dalam menciptakan majalah internal (korporasi) yang berkualitas? Target apa saja yang akan dicapai majalah Swaracinta dalam produksi berita tersebut? Berkaitan dengan upaya menghasilkan berita untuk media korporasi atau organisasi yang berkualitas, penulis mengacu kepada empat komponen kegiatan yang perlu mendapat perhatian menurut Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu dalam bukunya yang berjudul Bagaimana Mengelola Media Korporasi-Organisasi. Keempat komponen itu adalah komponen keredaksian, komponen produksi dan sirkulasi, komponen biaya dan sarana, serta komponen personel.

Proses produksi berita majalah Swaracinta berlangsung pada tiga tahapan, praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Dengan target pencapaian hasil yang diharapkan setiap bulannya, diharapkan berita pada rubrik tersebut mampu menjadi berita yang informatif, edukatif, dan berimbang, baik dikalangan internal korporasi maupun eksternal.

Metodologi penelitian di sini menggunakan paradigma kualitatif dengan model deskriptif. Penulis tidak menguji hipotesis, dan hanya menjelaskan dan menggambarkan secara kualitatif sebuah proses produksi berita. Data diperoleh melalui pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi. Semua data itu kemudian akan dianalisa dengan mengacu kepada kerangka teori.

Dengan demikian, seperti proses produksi berita pada umumnya, produksi berita majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan juga melewati tiga tahapan yakni praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Namun, pada proses produksi beritanya, majalah tersebut menerapkan empat komponen yang telah dijabarkan diatas, sehingga berusaha menciptakan media internal yang berkualitas sebanyak 20.000 eksemplar setiap bulannya dengan mengikuti penulisan kaidah jurnalistik yang bisa dinikmati baik dari kalangan internal maupun eksternal korporasi dan menjadi bentuk pertanggungjawaban terhadap mitra-mitra (donatur) Dompet Dhuafa yang telah bekerjasama.

Page 6: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

KATA PENGANTAR

Puji syukur, Alhamdulillah hanya bagi Sang Maha Penguasa Alam, Allah

SWT. Hanya dengan limpahan rahmat, nikmat, serta kebaikanNya lah skripsi ini

dapat diselesaikan.

Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW, Sang panutan suri

tauladan seluruh umat manusia. Pembawa kedamaian, penyebar ilmu, pembela

diakhir zaman. Semoga kebaikan, rasa cinta kasih, dan hakikat kehidupan yang

disampaikan beliau akan terus memberi kesegaran pada kehidupan manusia.

Penulis sadari, selama penulisan karya ilmiah ini banyak sekali pihak yang

telah membantu, baik secara langsung maupun tidak. Terima kasih penulis

ucapkan kepada mereka yang telah berperan dalam penulisan ini. Baik melalui

do’a, bimbingan, dukungan, maupun terlibat langsung dalam memberikan

informasi, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Terima kasih kepada;

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah, Dr. H. Arief Subhan, MA., Dr. Suparto, M. Ed, Wakil

Dekan I, Drs. Jumroni, M. Si, Wakil Dekan II, Drs. Wahidin Saputra,

MA., Wakil Dekan III.

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Rubiyanah MA, serta sekretaris Konsentrasi

Jurnalistik, Ade Rina Farida M.Si. Terima kasih telah banyak membantu

dan mendukung penulis.

Page 7: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

����

3. Dosen pembimbing, Wati Nilamsari M.Si, yang senantiasa membimbing

dan membantu penulis menemukan solusi permasalahan dan menambah

banyak informasi dalam menulis skripsi ini.

4. Ayahanda Joko Nurwidodo dan Ibunda Parminah Orang tuaku tercinta,

yang selalu memberi dukungan moril ataupun materil kepada penulis.

Melalui do’a, nasihat, kesabarannya membimbing, bahkan keringat kerja

kerasnya mampu menguliahkan penulis hingga selesai.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, terimakasih

untuk semua ilmunya yang sangat bermanfaat bagi penulis, bahkan sangat

bermanfaat sampai akhir penulisan skripsi ini.

6. Pimpinan dan para staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

7. Redaksi majalah Swaracinta Dompet Dhuafa Republika, Parni Hadi, SS.

Widodo, Amirul Hasan, Shofa Q, dan seluruh teman-teman redaksi yang

bersedia memberikan bantuan, dukungan, serta informasi pada penulis.

8. Kakakku tersayang, Rina Widowati S.Pd, terima kasih dukungan serta doa

untukku.

9. Ahmad Aldjufri yang senantiasa membantu, mendukung dan

mendoakanku.

10. Sahabat seperjuangan, Iit Septyaningsih dan Ayu Amelia yang terus

semangat mengerjakan skripsi bersama penulis, terima kasih.

11. Teman-teman seperjuangan di bangku kuliah, Konsentrasi Jurnalistik

angkatan 2009. Terima kasih untuk kebersamaannya. Tak ada yang dapat

Page 8: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

menukar bahkan membayar harga kebersamaan kita. Singkat namun

sangat berarti.

12. Teman-teman 107.7 RDK (Radio Dakwah dan Komunikasi) FM, Iit

Septyaningsih, Ade Afifah, Mumpuni Dyah Islami, Fauziah, Andari

Noviyanti,dan seluruh anggota lainnya yang tidak penulis sebutkan,

namun tetap, terima kasih untuk kalian semua yang ikut memberi

dukungan dan semangat kebersamaan.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat

bagi penulis maupun pihak yang membacanya.

Ciputat, 15 Januari 2014

Penulis

Page 9: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................. .. i KATA PENGANTAR ............................................................................... ii DAFTAR ISI .......................................................................................... v DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................. 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 8 D. Tinjauan Pustaka ................................................................ 8 E. Metodologi Penelitian ........................................................ 9 F. Sistematika Penulisan ........................................................ 13

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Produksi ............................................................................ 15 B. Media Internal ................................................................... 23 C. Berita ................................................................................. 24 D. Komunikasi Massa ............................................................. 32 E. Rubrikasi Media Cetak ...................................................... 35

BAB III PROFIL DOMPET DHUAFA REPUBLIKA DAN MAJALAH SWARACINTA

A. Dompet Dhuafa ................................................................. 39 B. Majalah Swaracinta............................................................ 52 C. Rubrik Kabar Pemberdayaan.............................................. 56

BAB IV ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH SWARACINTA

DOMPET DHUAFA PADA RUBRIK KABAR PEMBERDAYAAN A. Produksi Berita Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

Pada Rubrik Kabar Pemberdayaan ..................................... 57 B. Pencapaian Target Produksi Majalah Swaracinta

Dompet Dhuafa Pada Rubrik Kabar Pemberdayaan ........... 92 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 95 B. Saran ................................................................................. 96

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 97

LAMPIRAN

Page 10: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rincian Biaya Kerja Redaksi Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa ........................................................................................ 77

Tabel 2 Rincian Biaya Produksi Majalah Swaracinta ............................... 78

Page 11: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

����

DAFTAR GAMBAR

Alur Tahapan Kerja Media Korporasi ......................................................... 19

Logo Dompet Dhuafa ................................................................................. 43

Struktur Organisasi Dompet Dhuafa............................................................ 46

Struktur Redaksi Majalah Swaracinta .......................................................... 47

Desain Perwajahan Majalah Swaracinta pada Rubrik Kabar Pemberdayaan Edisi 24 ............................................................................... 76

Tampilan Adobe Indesign ........................................................................... 82

Menentukan Bingkai untuk Rubrik Kabar Pemberdayaan ........................... 83

Tata Letak Desain Penempatan Foto ........................................................... 84

Menentukan Jumlah Kolom ........................................................................ 85

Menentukan Pemilihan Jenis Huruf ............................................................. 86

Menentukan Ukuran Huruf ......................................................................... 87

Penempatan Identitas Nama Rubrik ............................................................ 88

Tampilan Keseluruhan Rubrik Kabar Pemberdayaan .................................. 89

Page 12: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi, khususnya media komunikasi massa semakin

canggih dan pesat, serta memiliki nilai kualitas yang lebih baik dari sebelumnya,

tentunya dalam menjangkau khalayak informasi atau komunikan. Seperti yang

dikemukakan Marshall McLuhan, masyarakat sekarang hidup di dalam desa dunia

(global village) karena media massa modern memungkinkan berjuta-juta orang di

dunia untuk berkomunikasi hampir ke seluruh penjuru dunia.

Media komunikasi massa sangat berpengaruh bagi kehidupan sosial.

Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang dilakukan melalui media

massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

kepada khalayak luas.1

Gerbner dalam Rakhmat memberikan sedikit penjelasan mengenai

komunikasi massa. “Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang

berdasarkan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling

luas dimiliki orang dalam masyarakat industri”2

Komunikasi massa menghasilkan suatu produk yang berbentuk pesan-

pesan komunikasi. Produk tersebut diinformasikan, disebar, dan didistribusikan

kepada masyarakat luas secara terus menerus tentunya dalam waktu yang

ditentukan, semisal harian, mingguan, dwi mingguan, dan bulanan.

�������������������������������������������������������������1 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, cet.ke-3. (Jakarta:Kencana Prenada, 2008), h.71.�2 Jalaluddin Rakhmat,Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 188.�

Page 13: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

Wright juga memiliki makna komunikasi yang lebih kompleks. Menurut

Wright dalam Rakhmat bahwa bentuk baru dari komunikasi massa dapat

dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama

sebagai berikut; diarahkan kepada khalayak yang relatif besar, heterogen dan

anonim, pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan

khalayak secara serentak, bersifat sekilas; komunikator cenderung berada atau

bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar.3

Seperti halnya Gerbner yang mengemukakan bahwa komunikasi massa itu

melibatkan lembaga, Wright secara khusus mengemukakan bahwa komunikator

bergerak dalam organisasi yang kompleks. Organisasi yang kompleks itu

menyangkut berbagai pihak yang terlibat dalam proses komunikasi massa, mulai

dari penyusun pesan sampai pesan diterima oleh komunikan. Misalnya, bila pesan

disampaikan lewat media cetak (majalah atau surat kabar), maka pihak yang

terlibat antara lain adalah pemimpin redaksi, editor, layouter, dan korektor.

Penerbitan media organisasi merupakan salah satu bentuk kegiatan

komunikasi antara dua pihak yang berhubungan, yaitu antara organisasi dan

pembaca. Sebagai suatu kegiatan komunikasi, penerbitan media organisasi

dimaksudkan untuk memenuhi kepentingan kedua pihak.4

Media korporasi atau organisasi dapat diterbitkan dalam beberapa format,

seperti newsletter, majalah, tabloid, atau surat kabar. Setiap format memilki

kelebihan dan kekurangan dalam hal efektivitas penyampaian informasi.

�������������������������������������������������������������3Ibid., h. 189.�4 Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu, Bagaimana Mengelola Media Korporasi-

Organisasi (Yogyakarta: Kanisius, 2000) h. 17.�

Page 14: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

Media cetak khususnya majalah, mempunyai pengaruh yang sangat besar

terhadap khalayak. Majalah adalah halaman demi halaman yang diikat dengan

kawat (dihekter) serta menggunakan sampul yang jenis kertasnya lebih tebal atau

mengkilat dibandingkan kertas halaman dalam. Sebagai media cetak, majalah

mempunyai pesan-pesan tersebut bertahan lama dibandingkan dengan media lain

seperti televisi dan radio.5

Pada zaman modern, memang media cetak seperti majalah dapat mengarah

kepada fungsi mendidik, menghibur, dan mempengaruhi khalayak agar

melakukan kegiatan tertentu. Ini kemudian memberikan tanda bahwa majalah

punya makna yang luas dan menyentuh segala aspek kehidupan masyarakat.

Dompet Dhuafa (DD) merupakan salah satu organisasi pengelola zakat di

Indonesia yang cukup disegani, karena berbagai kegiatan kemanusiaan yang telah

dilakukannya selama ini. Pada 4 September 1994, Dompet Dhuafa pun didirikan.

Pendirinya adalah Parni Hadi, Haidar Bagir, Sinansari Ecip, dan Erie Sudewo.

Sejak itu, Erie Sudewo ditunjuk mengawal Dompet Dhuafa dalam mengumpulkan

dan menyalurkan dana Ziswaf dalam wujud aneka program kemanusiaan, antara

lain untuk kebutuhan kedaruratan, bantuan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan

bagi kalangan dhuafa.

Kemudian pada 10 Oktober 2001, Dompet Dhuafa dikukuhkan untuk kali

pertama oleh pemerintah sebagai Lembaga Zakat Nasional (Lembaga Amil Zakat)

oleh Departemen Agama RI. Pembentukan yayasan dilakukan di hadapan Notaris

�������������������������������������������������������������5 Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. (Bogor: Ghalia Indonesia,

2008), h.150�

Page 15: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

H. Abu Yusuf, SH tanggal 14 September 1994, diumumkan dalam Berita Negara

RI No. 163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL.6

Dalam bidang bisnis, Dompet dhuafa menjadi social enterprise dalam

bidang pengelolaan Baitul Mal Desa, Depo Pengasong Z-Point, Ternak Domba

Sehat, Masyarakat Mandiri, PT. Daya Consumer Goods, DD Livestock, DD

Consulting, DD Construction, LKC (Layanan Kesehatan Cuma-cuma), RST

(Rumah Sehat Terpadu) dan seterusnya. Kiprah bisnis yang dilakoni Dompet

Dhuafa justru berangkat dengan jiwa sosial untuk membantu penderitaan sesama

umat manusia.7 Semenjak didirikan, Dompet Dhuafa telah banyak berkiprah

dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan tersebut tentunya

dipengaruhi oleh banyaknya mitra-mitra Dompet Dhuafa yang menjalin kerjasama

dengan memberikan sebuah donasi (dana). Para mitra Dompet Dhuafa sendiri

dikategorikan menjadi dua golongan yakni, donatur tetap dan tidak tetap. Donatur

tetap merupakan mitra yang membuat kesepakatan atau MoU (Memorandum of

Understanding) yang sesuai ketentuan oleh Dompet Dhuafa sendiri. Sedangkan

donatur tidak tetap adalah, mitra yang tidak membuat kesepakatan, dengan kata

lain, tidak membuat kesepakatan. Tentunya dalam hal ini, Dompet

Dhuafa telah telah melahirkan media komunikasi, yakni sebuah majalah korporasi

yang bernama Swaracinta (SC) diperuntukkan bagi mitra-mitra Dompet Dhuafa

khususnya para donatur dan beberapa pihak yang bekerja sama dengan Dompet

Dhuafa. Berdirinya majalah Swaracinta (SC) tentunya membantu dalam

menyampaikan informasi terkait kinerja Dompet Dhuafa (DD) terhadap mitra-�������������������������������������������������������������

6 www.dhompetdhuafa.org (diakses 20 Februari 2013)�7 M. Azrul Tanjung, Budaya Bisnis Menuju Kebangkitan Ekonomi Ummat (Jakarta: Dewan

Pimpinan MUI Pusat, 2012), h. 5-6.�

Page 16: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

mitra yang bekerjasama dan bergabung selama ini. Mitra-mitra Dompet Dhuafa

itu diantaranya adalah donatur tetap dan tidak tetap. Swaracinta didedikasikan

untuk memberikan informasi-informasi penting bagi para mitranya.

Kabar Pemberdayaan merupakan rubrik berita yang berisi tentang seputar

kegiatan Dompet Dhuafa setiap bulannya. Kegiatan yang dilakukan seperti

seminar kesehatan, pelatihan motivasi, dan kegiatan yang terkait dengan program

Dompet Dhuafa. Hadirnya berita dalam rubrik Kabar Pemberdayaan berfungsi

membantu mitra-mitra Dompet Dhuafa mengetahui informasi terkait dengan

kegiatan apa saja yang dilaksanakan dan juga bentuk pertanggungjawaban

Dompet Dhuafa dalam menjalankan amanah para mitra.

Selain itu, Swaracinta pada hakikatnya memiliki tujuan utama tersendiri

selain menjadi media komunikasi bagi mitra-mitra Dompet Dhuafa. Tujuan

utamanya adalah menjalankan sebuah misi dakwah kebaikan terhadap sesama

khususnya dalam hal kemanusiaan. Sesuai dengan motto yang dimiliki yakni,

inspirasi, motivasi, dan pemberdayaan. Misi dakwah yang dijalankan sesuai

dengan motto majalah Swaracinta ini.

Al-Qur’an juga menerangkan mengenai berbuat kebaikan terhadap

sesama, yang artinya:

“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat

siksa-Nya,” (Q.S. Al-Maidah ayat 2)

Tentu dari majalah yang terbit setiap bulan ini, mitra-mitra Dompet

Dhuafa lebih mengetahui informasi-informasi yang berkaitan Dompet Dhuafa dan

Page 17: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

dari situlah terbentuk sebuah komunikasi diantara keduanya. Dan menjadikan

Swaracinta sebagai media komunikasi cetak komunitas hingga sekarang.

Melihat Dompet Dhuafa yang begitu banyak mengemban amanah dan

mendapat kepercayaan dari para mitranya, serta meningkat dari tahun ke tahun,

akhirnya Dompet Dhuafa melahirkan majalah Swaracinta sebagai media

komunikasi yang fungsinya tidak lain sebagai media penginformasi mitra-

mitranya dan juga merupakan syiar dalam menginformasikan kebaikan untuk

saling tolong menolong. Oleh karena itu, dengan munculnya majalah Swaracinta

ini, maka penulis ingin mengetahui bagaimana proses produksi berita majalah

tersebut pada rubrik Kabar Pemberdayaan mengingat pentingnya mengetahui

langkah-langkah produksi dalam suatu berita majalah. Berdasarkan pemikiran di

atas, maka penulis merasa perlu melakukan penelitian dengan judul :

“Analisis Produksi Berita Majalah Internal (Proses Produksi Berita Majalah

Swaracinta Dompet Dhuafa pada Rubrik Kabar Pemberdayaan)”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Ruang lingkup penelitian dari penelitian ini cukup luas, oleh karena itu

peneliti membatasi masalah yang akan diambil dari penelitian ini pada proses

produksi berita majalah Swaracinta (SC) Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar

Pemberdayaan saja, mengingat ada 26 rubrik dalam majalah tersebut dan rubrik

Kabar Pemberdayaan merupakan berita utama dalam majalah Swaracinta.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka muncullah beberapa pertanyaan

sekaligus rumusan dalam penelitian ini, yaitu?

Page 18: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

1. Bagaimana proses produksi berita majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

pada Rubrik Kabar Pemberdayaan dengan menggunakan empat

komponen dalam menciptakan majalah internal (korporasi) yang

berkualitas?

2. Target apa saja yang akan dicapai majalah Swaracinta dalam produksi

berita tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diungkapkan

di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui bagaimana proses produksi berita majalah Swaracinta

Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan.

2. Mengetahui target pencapaian yang diharapkan majalah Swaracinta

Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan setiap bulannya.

D. Manfaat Penelitian

1. Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pada kajian

ilmu komunikasi terlebih pada kajian ilmu jurnalistik khususnya pada

media cetak.

2. Praktis

Hasil penelitian ini juga diharapkan mampu menemukan dan

menginformasikan proses dalam sebuah produksi berita pada media

cetak khususnya media internal, dalam hal ini berita majalah

Swaracinta pada rubrik Kabar Pemberdayaan.

Page 19: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini diambil, referensi dari beberapa pustaka dan

menggunakan pendekatan teori tertentu untuk memperkuat analisa. Penelitian

dengan judul “Analisis Produksi Berita Majalah Internal (Proses Produksi Berita

Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada Rubrik Kabar Pemberdayaan)” ini

terinspirasi dari beberapa skripsi yang telah ada sebelumnya.

Pertama, skripsi karya Pessi Andayani yang berjudul “Analisis Produksi

Program Pemberitaan Dunia Dalam Berita di TVRI” yang secara khusus

membahas produksi program berita Dunia Dalam Berita pada “Thailand: Prime

Minister”. Sedangkan penulis lebih mengkhususkan pada pembahasan produksi

berita secara keseluruhan (umum).

Kedua, skripsi karya Yefhy Ardiyanti mahasiswa Jurnalistik Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2005 dengan judul “Analisis

Deskriptif Produksi Program Warta Pemilu Di TVRI”, yang membahas

bagaimana sebuah program berita dalam periode pemilu diproduksi. Yefhy

mengangkat masalah bagaimana sebuah program berita dalam periode tertentu

(masa pemilu) deprogram, sedangkan penulis lebih menitikberatkan pada berita

yang secara rutinitas diproduksi.

Ketiga, skripsi milik Irham Maulana dari universitas yang sama dengan

judul skripsi “Produksi Program Apa Kabar Indonesia di TV One” juga

menginspirasi penulis dalam mengambil judul dan pembahasan. Irham

Page 20: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

menitikberatkan pada produksi program berita yang diproduksi secara live dengan

format Talkshow.

Melalui tinjauan pustaka ke perpustakaan utama Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, meskipun penulis terinspirasi dari ketiga skripsi

sebelumnya yang telah disebutkan di atas, namun seluruh skripsi ini memiliki

objek dan subjek penelitian yang berbeda, meski tak bisa dipungkiri ketiganya

memberikan banyak masukan untuk penulis dalam melakukan penelitian.

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting) dan data

yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Peneliti tidak menggunakan

angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap

hasil penelitian.8 Menurut Bodgan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah

prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati.9 Sejalan dengan definisi

tersebut, Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi

�������������������������������������������������������������8 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta

Press, 2006), h. 41.�9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2002). h. 4.�

Page 21: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� �

tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung

pengamatan pada manusia dalam kawasannya maupun dalam peristilahanya.10

Paradigma atau pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis atau model deskriptif. Penulis

menganalisis, menguraikan serta mendeskripsikan bagaimana proses produksi

berita majalah Swaracinta pada Rubrik Kabar Pemberdayaan. Pendekatan

kualitatif ini menitikberatkan pada data-data penelitian yang akan dihasilkan

melalui pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan penulis

adalah sebagai berikut;�

a. Observasi

Peneliti melakukan observasi langsung yakni dengan melakukan

pengamatan secara mendalam dengan mendatangi langsung kantor Majalah

Swaracinta dan Dompet Dhuafa guna memperoleh data mengenai hal-hal yang

menjadi objek penelitian yang berhubungan dengan pengawasan, peninjauan,

penyelidikan dan riset. Teknik yang digunakan oleh peneliti adalah sifatnya

pengamatan secara mendalam.

b. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini yaitu melakukan tanya jawab secara

langsung dengan pihak redaksi majalah Swaracinta Dompet Dhuafa, yaitu

�������������������������������������������������������������10 Ibid, h. 157�

Page 22: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

Redaktur Pelaksana, Koordinator Liputan, Editor dan reporter. Teknik yang

digunakan adalah teknik wawancara terstruktur dan tidak terstrukur. Hal ini

bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada penulis untuk bertanya, namun

tetap terarah pada masalah penelitian yang diangkat.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel dengan

melakukan teknik pengumpulan data dan menginvestasi dokumen-dokumen yang

relevan serta memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti oleh penulis.

Dengan mempelajari dan menganalisa bahan-bahan berupa tulisan atau gambar

yang diambil dari buku, arsip-arsip, foto-foto, rekaman-rekaman siaran dan lain

sebagainya untuk menguatkan penelitian atas kebenaran data yang diperoleh

melalui observasi dan wawancara.�

3. Analisis Data

Untuk menganalisis data, penulis menjelaskan bagaimana produksi berita

yang dilaksanakan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada Rubrik Kabar

Pemberdayaan, mulai dari bagaimana berita diperoleh, hingga siap dicetak.

Penulis melaporkan data dengan memberi gambaran mengenai proses produksi

berita majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada Rubrik Kabar Pemberdayaan.

Sebagai sumber data, penulis melakukan observasi langsung dan tidak langsung

dan wawancara dengan tim redaksi majalah Swaracinta Dompet Dhuafa. Data

yang diperoleh dari observasi dan wawancara akan dideskriptifkan secara

kualitatif dengan didukung data-data yang didapat dari berbagai dokumen,

Page 23: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

literatur serta data-data yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini. Maka,

penulis mendapatkan jawaban penelitian dengan menganalisa data berdasarkan

informasi-informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan studi

dokumentasi dengan mengacu pada kerangka teori.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif yakni cara

melaporkan data dengan memberi gambaran mengenai proses produksi berita

majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan. Penelitian

dilakukan dengan menganalisa data primer yang dikumpulkan dari hasil observasi

dan wawancara dengan narasumber. Dari data-data yang dikumpulkan, penulis

lalu melakukan analisis dan menyimpulkan pembahasan penelitian.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah majalah Swaracinta Dompet Dhuafa.

Sedangkan objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah proses produksi berita

salah rubrik di majalah Swaracinta Dompet Dhuafa, yaitu Kabar Pemberdayaan.

5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dilokasi dimana rubrik Kabar Pemberdayaan

pada majalah Swaracinta Dompet Dhuafa diproduksi, yaitu di Gedung Nugra

Santana Lt.10, Jl. Jendral Sudirman Kav. 7-8, Jakarta 10220.

6. Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini menggunakan teknik yang mengacu pada

buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya

Page 24: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

Hamid Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality

Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

F. Sistematika Penulisan

Bab I :PENDAHULUAN. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan kepustakaan, dan sistematika penulisan.

Bab II :KERANGKA TEORI. Bab ini menjabarkan kerangka pemikiran yang

dipakai terkait dengan isi penelitian yaitu menjelaskan empat

komponen pengelolaan penerbitan media korporasi-organisasi

menurut Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu. Menjabarkan

mengenai proses produksi media cetak, pengertian media internal (

majalah internal dan fungsinya), pengertian komunikasi massa, dan

berita (pengertian berita, jenis-jenis berita, nilai berita)

Bab III :PROFIL MAJALAH SWARACINTA DOMPET DHUAFA. Bab ini

menguraikan sejarah perkembangan, profil, struktur organisasi, serta

visi dan misi majalah Swaracinta.

Bab IV :ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH SWARACINTA

DOMPET DHUAFA PADA RUBRIK KABAR PEMBERDAYAAN.

Bab ini berisi deskripsi hasil penelitian yaitu pembahasan mengenai

proses produksi berita majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada

Page 25: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

rubrik kabar pemberdayaan, serta target pencapaian dalam produksi

berita majalah Swaracinta.

Bab V : PENUTUP. Bab ini berisi kesimpulan atas permasalahan yang

diteliti dan juga saran penulis terhadap permasalahan penelitian.

Page 26: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

BAB II

KAJIAN TEORITIS

Dalam kajian teoritis ini terdapat beberapa teori-teori yang mendukung

untuk penelitian baik dari variabel judul yang disebutkan ataupun tidak. Di

antaranya yaitu penjelasan produksi (menjelaskan empat komponen pengelolaan

penerbitan media korporasi-organisasi menurut Ashadi Siregar dan Rondang

Pasaribu, pengertian media internal (majalah internal, fungsi, dan format media

internal), komunikasi massa, berita (pengertian berita, jenis-jenis berita, nilai

berita), dan rubrikasi media cetak.

A. Produksi

Berita tulis yang sering dinikmati masyarakat selama ini tidaklah secara

langsung disiarkan kepada khalayak, melainkan melalui beberapa tahapan proses.

Proses berasal dari bahasa Latin processus yang berarti geraknya, jalannya,

kemajuan, berhasil, perkara; berasal dari procession (bahasa Inggris) yang artinya

gerakan, maju, prosesi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses adalah

rangkaian tindakan, pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan suatu produk.

Sedangkan produksi adalah barang yang dihasilkan atau kegiatan yang

menghasilkan suatu barang atau jasa.11

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah

nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat �������������������������������������������������������������

11 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1998), h. 701-703.�

Page 27: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

dalam memenuhi kebutuhan. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

manusia untuk mencapai kemakmuran. Dari keterangan di atas penulis memahami

bahwa proses merupakan rangkaian tindakan, pembuatan dan pengolahan yang

menghasilkan suatu produk. Produk dalam penelitian ini adalah produksi berita.

Dalam setiap produksi berita pada media cetak, dalam hal ini majalah pasti

memiliki berbagai macam rubrik berita yang fungsinya tidak lain untuk

mempermudah khalayak dalam memperoleh informasi sesuai yang dibutuhkan.

Berita-berita yang disuguhkan pada setiap rubrik, tentu semuanya mengalami

sebuah proses yang pada akhirnya terkumpul berita-berita yang akan disiarkan

dan dapat dinikmati masyarakat. Proses dibuatnya sebuah berita pada setiap

masing-masing rubrik bisa juga disebut dengan proses produksi media cetak.

Produksi media cetak ialah proses menghasilkan tulisan dalam berbagai

macam dan aneka bentuk sesuai dengan maksud atau tujuannya. Di dalam proses

produksi itu, terjadi interkomunikasi antarmanusia, sehingga media cetak tidak

hanya sebatas alat saja, tetapi juga memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi

massa.��

Merencanakan sebuah produksi berita untuk setiap rubrik majalah, seorang

redaktur professional akan berusaha untuk menciptakan berita-berita yang

berkualitas. Berkaitan dengan upaya menghasilkan media korporasi atau

organisasi yang berkualitas, ada empat komponen kegiatan yang perlu mendapat

perhatian menurut Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu dalam bukunya yang

�������������������������������������������������������������12 R. Masri Sareb Putra, Media Cetak Bagaimana Merancang dan Memproduksi

(Yogyakarta:Graha Ilmu, 2007), h. 6.�

Page 28: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

berjudul Bagaimana Mengelola Media Korporasi-Organisasi menyebutkan empat

komponen, di antaranya��:

1. Komponen Keredaksian

Komponen kegiatan keredaksian mencakup kegiatan perencanaan isi,

pengumpulan bahan baku informasi (Liputan), pengolahan dan penyiapan

informasi serta penyuntingan.

2. Komponen Produksi dan Sirkulasi

Kegiatan yang dilaksanakan dalam proses produksi mencakup kegiatan

pracetak dan pencetakan. Proses pracetak meliputi desain cover, desain

rubrik, dan hal yang akan memuat tulisan (misalnya artikel opini, atau surat

pembaca) atau foto yang sudah tersedia, juga menambahkan sentuhan

artistik seperti pemilihan ukuran dan jenis huruf untuk tubuh tulisan, judul,

subjudul, dan nama penulis.

3. Komponen Biaya dan Sarana

Dalam penerbitan media internal terdapat kelebihan dibanding dengan

media umum yaitu tersedianya biaya dan sejumlah sarana kerja pada awal

kegiatan penerbitan dan diberikan secara cuma-cuma sehingga tidak

memerlukan jasa jaringan pemasaran. Perencanaan dan penggunaan biaya

serta sarana kerja yang efisien menentukan hasil media internal yang

berkualitas.

�������������������������������������������������������������13 Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu, Bagaimana Mengelola Media Korporasi-

Organisasi (Yogyakarta:Kanisius, 2000), h. 161-175.�

Page 29: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

4. Komponen Personel

Dalam pengelolaan media internal membutuhkan personel atau orang-orang

yang berpengetahuan dan berkemampuan yang memadai. Jumlah personel

yang memadai juga harus didukung dengan kegiatan;

a. Merumuskan pemberian kerja (Job description)

Pelaksanaan seluruh kegiatan penerbitan media korporasi atau

organisasi hanya bisa berhasil apabila setiap personel yang berperan dalam

kegiatan itu telah mengetahui persis apa yang harus dikerjakan dan

bagaimana kegiatan itu dikerjakan.

Agar setiap personel bisa bekerja dalam kondisi seperti itu, perlu

disusun pemerian tugas (job description) secara jelas. Apa dan bagaimana

suatu kegiatan dikerjakan pada tahap tertentu, apa target yang harus dicapai,

perlu dijabarkan secara rinci. Juga batas waktu untuk menyelesaikan

kegiatan tersebut. Pemerian kerja sekaligus berfungsi untuk memantau

prestasi kerja personel. Dengan demikian, dapat dilihat apakah tugas yang

diberikan dapat dikerjakan dengan baik atau tidak.14

b. Merencanakan tahapan kerja

Perencanaan kegiatan berdasarkan tahapan kerja yang rinci dan ketat

merupakan faktor yang dapat memperlancar kegiatan penerbitan. Dalam

dunia pers umum, pentingnya tahapan waktu ditepati sudah menjadi

semacam hukuman mati yang tidak boleh dilanggar.

���������������������������������������������������������������� Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu, Bagaimana Mengelola Media Korporasi-

Organisasi (Yogyakarta:Kanisius, 2000), h. 172�

Page 30: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

Dunia pers mengalami persaingan yang sangat tajam. Itulah sebabnya

di dunia pers dikenal istilah deadline, yakni batas waktu yang tidak boleh

dilanggar. Jika deadline dilanggar, pencetakan terlambat. Akibatnya surat

kabar atau media terlambat sampai ke tangan pembaca.

Penerbitan media korporasi atau organisasi juga perlu memiliki rencana

tahapan kerja yang rinci dan ketat. Adanya rencana tahapan kerja ini akan

mendorong setiap personel menjalankan setiap tugas tepat waktu. Akan tetapi,

tahapan kerja hanya dapat disusun apabila telah dimiliki pemahaman dan

pengenalan atas alur kerja yang dijalankan dalam mempersiapkan penerbitan

media cetak. Alur kerja dimaksud, yang sekaligus menggambarkan bagaimana

setiap aspek komponen kegiatan yang menjadi tanggung jawab pengelola saling

berkaitan, dapat dilihat pada bagan berikut.

Gambar 1

Alur tahapan kerja media korporasi 15

���������������������������������������������������������������� Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu, Bagaimana Mengelola Media Korporasi-

Organisasi (Yogyakarta:Kanisius, 2000), h. 173�

Pengumpulan Bahan

-Wawancara -Observasi -Riset Dokumen -Pemotretan

����������������

��� ���

��� �����

Penyiapan Bahan

- Penulisan - Editing - Rewriting - Cetak Foto �

Produksi

- Setting - Lay-out - Make-up

Perencanaan

- Isi - Desain - Biaya - Sarana - Waktu - Personel

Page 31: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� �

Selanjutnya dalam setiap produksi, ada beberapa proses atau tahapan yang

harus dilalui yang juga mengacu pada empat komponen mengelola media

korporasi dan organisasi yang berkualitas sebelum berita dapat disiarkan yaitu pra

produksi, produksi, dan pascaproduksi.

1. Praproduksi

Pada tahapan ini, merupakan proses awal dari seluruh kegiatan

produksi, karena itu tahapan ini merupakan tahapan planning production.

Dalam praproduksi, komponen keredaksian, komponen biaya dan sarana

serta komponen personel merupakan bagian dari tahapan ini. Namun pada

komponen keredaksian yang mencakup hanya kegiatan perencanaan isi.

Sedangkan komponen personel dan komponen biaya dan sarana merupakan

bagian kegiatan perencanaan isi.

Adapun beberapa tahapan perencanaan isi yaitu;

a. Penemuan Ide

Tahapan ini dimulai ketika seorang pemimpin redaksi menemukan ide

atau gagasan dan tema apa yang akan diangkat untuk edisi selanjutnya.

b. Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),

merumuskan pemerian kerja (job description), merencanakan tahapan

kerja, desain, biaya, dan sarana.

2. Produksi

Pada tahapan produksi, komponen keredaksian dan komponen

produksi dan sirkulasi merupakan bagian dari tahapan ini. Namun pada

Page 32: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

komponen keredaksian yang mencakup hanya pengumpulan bahan baku

informasi (Liputan), pengolahan dan penyiapan informasi serta

penyuntingan. Sedangkan komponen produksi dan sirkulasi mencakup

pracetak yakni mencakup setiap upaya mendesain tampilan visual media

sehingga menarik dipandang.

3. Pascaproduksi

Tahap ini adalah tahap terakhir dalam proses produksi. Tahap ini meliputi;

a. Pencetakan

Pencetakan adalah proses terakhir dalam setiap produksi sebuah

media cetak. Dalam proses pencetakan, tidak semua korporasi atau

organisasi memiliki mesin offset. Sekalipun harga sebuah mesin mini

offset bukanlah sesuatu yang tidak terjangkau, pertimbangan atas

efisiensi dan manfaat menyebabkan korporasi atau organisasi. Tidak

merasa perlu membeli mesin tersebut. Selama belum ada kebutuhan

atas bahan cetakan dalam jumlah oplah yang besar dan frekuensi tinggi,

memberi order pencetakan ke perusahaan percetakan pasti jauh lebih

murah dan efisien.16

b. Sirkulasi

Banyak cara untuk menyampaikan media ke tangan pembaca.

Mana cara yang dipandang paling efektif dan efisien bisa

dipertimbangkan sejak awal. Untuk media korporasi atau organisasi

��������������������������������������������������������������� Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu, Bagaimana Mengelola Media Korporasi-

Organisasi (Yogyakarta:Kanisius, 2000), h. 168�

Page 33: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

yang ditujukan bagi publik internal, masalah sirkulasi tidak banyak

menghadapi kendala.

Media korporasi atau organisasi bisa diedarkan lewat berbagai

cara. Staf administrasi dapat mendistribusikan edisi mutakhir media

korporasi kepada seluruh karyawan. Dengan menaruhnya di tempat

khusus, seperti di ruang utama, di ruang pertemuan karyawan, dan

setiap staf bisa mengambil satu eksemplar. Untuk staf yang berada di

luar kota, bisa dikirim lewat pos.17

Agak lain halnya bila media korporasi atau organisasi ditujukan

untuk publik eksternal dalam upaya pembentukan citra perusahaan.

Karena menyangkut citra, bagaimana agar edisi terbaru media korporasi

atau organisasi sampai ke pembaca pada saat yang tepat dan pada

kondisi yang baik.

Media korporasi yang ditujukan pada konsumen dapat dititipkan di

supermarket yang menjajakan produk korporasi. Bisa pula disediakan

ruang pameran, dan sebagainya. untuk tujuan ini, tempat yang baik

memungkinkan media segera terlihat perlu dipertimbangkan.

Sedang media organisasi yang ditujukan bagi kelompok

masyarakat binaan, disampaikan kepada pembaca melalui pertemuan,

atau melalui pemuka masyarakat setempat.

�������������������������������������������������������������17 Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu, Bagaimana Mengelola Media Korporasi-

Organisasi (Yogyakarta:Kanisius, 2000), h. 168�

Page 34: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

B. Media Internal

1. Pengertian Media Internal

Untuk menjembatani komunikasi antara manajemen dengan karyawan,

sebuah perusahaan memfasilitasinya dengan membuat media internal atau biasa

disebut Inhouse Magazine (meski tidak selalu format majalah).18 Keberadaan

media internal dapat dalam dua peran strategis.

Pertama dalam lingkup internal media tersebut dapat berperan dalam

upaya untuk menumbuhkan komunikasi dan dengan adanya media internal ini

diharapkan bisa mendukung terciptanya suasana kondusif dan harmonis sehingga

seluruh aktivitas perusahaan bisa berjalan dengan lancar. Kedua, di lingkup

eksternal media internal bisa berperan dalam upaya membentuk citra korporasi.

Ini bisa dikatakan sebagai tujuan sebenarnya dari hubungan pers dalam

hal ini media internal untuk menaikkan reputasi suatu korporasi atau lembaga

serta produknya, dan mempengaruhi serta memberitahukan kepada khalayak

sasarannya.19

2. Fungsi Media Internal

Fungsi lain dari media internal adalah sebagai alat untuk pembentuk citra

(image building) suatu perusahaan/organisasi karena fungsi media internal juga

dapat dijadikan sebagai media promosi dan komunikasi dengan stakeholder.

Bagian Humas atau Public Relations perusahaan bisa show off

kinerjanya via media internal. Ilmu dan skill penulisan Humas (PR Writing) juga

�������������������������������������������������������������18 Ashadi Siregar,dkk. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa

(Yogyakarta:Kanisius, 1998), h. 112�19 Michael Bland, Alison Theaker, dan David Wragg. Hubungan Media yang Efektif.

(Jakarta: Erlangga, 2001), h. 52.�

Page 35: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

dapat maksimalkan di media ini. Staf PR bisa mengasah keterampilan

jurnalistiknya di sini, sekaligus mengenal lebih dalam cara kerja sebuah media

atau pers.

3. Format Media Internal

Ada lima model utama house journal atau media internal, diantaranya:20

a. Bulletin

Media komunikasi reguler antara manajer penjualan dengan salesman yang

berada di lapangan, biasa diterbitkan mingguan.

b. Newsletter

Media informasi atau siaran berita singkat.

c. Magazine

Majalah yang berisi ragam tulisan (berita, artikel, feature).

d. Tabloid Newsletter

Mirip dengan surat kabar popular, berisikan berita aktual, artikel populer

yang pendek, dilengkapi dengan gambar atau ilustrasi yang menarik.

e. Wall Newspaper

Bentuk media yang sering dipergunakan sebagai media komunikasi internal

antarkaryawan di sebuah perusahaan besar.

C. Berita

1. Pengertian Berita

�������������������������������������������������������������20 Ashadi Siregar,dkk. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa

(Yogyakarta:Kanisius, 1998), h. 116�

Page 36: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

Berita berasal dari bahasa Sangsekerta, yakni Vrit yang dalam bahasa

Inggris disebut Write, arti sebenarnya ialah ada atau terjadi. Sebagian ada yang

menyebut dengan Vritta, artinya ‘kejadian’ atau ‘yang telah terjadi’. Vritta dalam

bahasa Indonesia kemudian menjadi Berita atau Warta. Menurut Kamus Bahasa

Indonesia karya W.J.S. Poerwodarminta, ‘berita’ berarti kabar atau warta,

sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, arti

berita diperjelas menjadi ‘laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.’

Jadi, berita dapat dikaitkan dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi.21

Berita menjadi informasi yang terbanyak diperoleh bila seseorang

membaca media cetak. Paul De Massenner dalam buku Here’s The News: Unesco

Associate menyatakan, news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan

menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. Charnley dan James M. Neal

menuturkan, berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan,

situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus

secepatnya disampaikan khalayak.

Definsi lain, menurut Williard C. Bleyer dalam Newspaper Writing and

Editing menulis, berita adalah sesuatu yang termasa yang dipilih oleh wartawan

untuk dimuat dalam surat kabar, karena dia menarik minat atau mempunyai

makna bagi pembaca surat kabar, atau karena dia dapat menarik para pembaca

untuk membaca berita tersebut.22

Setelah merujuk kepada beberapa definisi tersebut, berita adalah laporan

tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik atau penting bagi �������������������������������������������������������������

21 Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2000) h. 46.����AS. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis

Jurnalis Profesional, Cet. 1(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 64�

Page 37: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi,

atau media online internet.23

2. Jenis-jenis Berita

Berita jurnalistik yang banyak muncul dalam surat kabar atau majalah

berita, dapat digolongkan atas berita langsung (Straight/hard/spot news), berita

ringan (soft news), berita kisah (feature), serta laporan mendalam (indepth report).

Pengertian setiap jenis berita akan diuraikan berikut ini.

a. Berita Langsung

Berita langsung digunakan untuk menyampaikan kejadian-kejadian

penting yang secepatnya perlu diketahui oleh pembaca. Disebut berita

langsung (straight news) karena unsur-unsur terpenting dari peristiwa itu

harus langsung (sesegera mungkin) disampaikan kepada pembaca.

Berita langsung ada juga yang disebut sebagai spot news. Jika berita

bersifat “spot”, maka wartawan harus berhadapan langsung dengan

kejadian, lalu melaporkan kejadian itu. Jika tak dapat dihadapi langsung,

wartawan terpaksa “meminjam” persepsi orang lain terhadap kejadian

tersebut. Melalui persepsi orang itu, wartawan menyusun kembali

(merekonstruksi) kejadian yang akan ditulisnya.24

Berita langsung juga disebut sebagai hard news, menimbang bahwa

fakta yang digunakan untuk memberitakan suatu peristiwa adalah fakta

�������������������������������������������������������������23 AS. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis

Jurnalis Profesional, Cet. 1(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 64-65.�24 Ashadi Siregar,dkk. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa

(Yogyakarta:Kanisius, 1998), h. 154.�

Page 38: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

keras. Yang dimaksudkan dengan fakta keras adalah fakta yang segera dapat

diukur berdasarkan persepsi inderawi manusia.

b. Berita Ringan

Berita ringan tidak mengutamakan unsur penting yang hendak

diberitakan, melainkan sesuatu yang menarik. Berita ini biasa ditemukan

sebagai kejadian yang manusiawi dalam kejadian penting. Kejadian yang

penting tersebut dituliskan sebagai berita langsung, sedang yang

menyangkut unsur manusiawi ditulis sebagai berita ringan.

Berdasarkan kejadiannya, berita ringan dapat dibedakan atas dua jenis.

Pertama, berita ringan yang kejadiannya merupakan sampiran dari peristiwa

penting yang diberitakan lewat berita langsung (disebut side bar). Kedua,

berita ringan yang kejadiannya berdiri sendiri, jadi tidak terkait dengan

suatu peristiwa penting yang bisa dituliskan sebagai berita langsung.25

Berita ringan jenis kedua dapat “bertahan” lebih lama, tidak terikat

pada aktualitas. Jenis berita ini memberikan ganjaran psikologis langsung

bagi pembacanya. Misalnya keterharuan, kegembiraan, dan sebagainya.

Bahan yang ditulis sebagai berita ringan adalah kejadian pada permukaan

saja, tidak perlu melacak latarbelakangnya.

c. Berita Kisah

Berita kisah adalah tulisan mengenai kejadian yang dapat menyentuh

perasaan, ataupun yang menambah pengetahuan pembaca lewat penjelasan

rinci, lengkap, serta mendalam. Berita ini tidak terikat akan aktualitas. Nilai

�������������������������������������������������������������25 Ashadi Siregar,dkk. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa

(Yogyakarta:Kanisius, 1998), h. 155.�

Page 39: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

utamanya adalah dalam unsur manusiawi atau informasi yang dapat

menambah pengetahuan.

Berita kisah dapat ditulis dari kejadian yang sudah masuk kotak

sejarah, misalnya kejadian manusiawi yang dialami Jenderal Sudirman

ataupun Pangeran Diponegoro pada masa lampau. Hal semacam itu layak

ditulis jika ternyata ada sesuatu yang baru tentang kedua tokoh tersebut

yang belum pernah diungkapkan, dan penting mendapat perhatian karena

ada kaitannya dengan kondisi sekarang.

Berita kisah yang ditulis berdasarkan peristiwa yang baru terjadi,

disebut news feature. Kalau pada berita langsung unsur pentinglah yang

ditonjolkan, maka pada berita kisah yang tergolong news feature, unsur

penting dan unsur menarik ditonjolkan sekaligus.26

d. Laporan Mendalam

Laporan mendalam pada dasarnya memiliki struktur dan cara

penulisan yang sama dengan berita kisah. Perbedaanya terletak pada adanya

unsur manusiawi yang terdapat dalam berita kisah, yang belum ditemukan

dalam laporan mendalam. Laporan mendalam digunakan untuk menuliskan

permasalahan secara lebih lengkap, mendalam, dan analitis. Cara penulisan

seperti ini dimaksudkan untuk menyajikan informasi agar pembaca lebih

memahami duduk perkara suatu masalah.27

Laporan ditulis berdasarkan hasil liputan terencana, dan sering

memerlukan waktu lama. Cara peliputan seperti peliputan interpretative �������������������������������������������������������������

26 Ashadi Siregar,dkk. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa (Yogyakarta:Kanisius, 1998), h. 156.�

27 Ibid., h. 158.�

Page 40: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

atau investigasi, antara lain dilakukan ketika mengumpulkan fakta yang

diperlukan untuk menyusun tulisan. Peliputan interpretative dilakukan

apabila untuk menggambarkan duduk perkara dari masalah yang diliput,

diperlukan kemampuan interpretasi dalam melihat keterkaitan logis antar

sejumlah fakta.

3. Nilai Berita

Nilai pada berita merupakan kriteria umum yang dijadikan landasan para

jurnalis untuk memilih dan memutuskan berbagai fakta yang dianggap pantas

dijadikan berita dan mana yang lebih baik untuk diangkat. Kriteria umum nilai

berita, menurut Brian S. Brooks, George Kennedy, Darly R. Moen, dan Don

Ranly dalam News Reporting an Editing (1980:6-17) menunjuk pada 11 hal.��

a. Keluarbiasaan (Unusualness)

News is unusualness. Berita adalah sesuatu yang luar biasa. Dalam pandangan

jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa biasa. Berita adalah suatu

peristiwa luar biasa (news is unusual). Kalangan praktisi jurnalistik sangat

meyakini, semakin besar suatu peristiwa, semakin besar pula nilai berita yang

ditimbulkannya.

b. Kebaruan (Newness)

Berita adalah semua apa yang terbaru. Semua hal yang baru apapun namanya

pasti memiliki nilai berita. Apa saja perubahan penting yang terjadi dan

dianggap berarti.

c. Akibat (Impact)

�������������������������������������������������������������28 AS. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis

Jurnalis Profesional, Cet. 1(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 80-91.�

Page 41: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� �

Segala sesuatu yang berdampak luas merupakan berita. Suatu peristiwa tidak

jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan masyarakat. Semakin

besar dampak sosial budaya ekonomi atau politik yang ditimbulkannya, maka

semakin besar nilai berita yang dikandungnya.

Dampak suatu pemberitaan bergantung pada beberapa hal: seberapa banyak

khalayak yang terpengaruh, pemberitaan itu langsung mengena kepada

khalayak atau tidak, dan segera tidaknya efek berita itu menyentuh khalayak

media surat kabar, radio, atau televisi yang melaporkannya.29

d. Aktual (Timeliness)

News is timeliness. Berita adalah peristiwa yang sedang atau baru terjadi.

Secara sederhana aktual berarti menunjuk pada peristiwa yang baru atau yang

sedang terjadi. Sesuai dengan definisi jurnalistik, media massa haruslah

memuat atau menyiarkan berita-berita aktual yang sangat dibutuhkan oleh

masyarakat.

e. Kedekatan (Proximity)

Berita adalah kedekatan. Kedekatan sendiri mengandung dua arti. Kedekatan

geografis dan kedekatan psikologis. Kedekatan geografis menunjuk pada

suatu peristiwa atau berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Semakin

dekat suatu peristiwa yang terjadi dengan domisili kita, maka semakin tertarik

kita untuk menyimak dan mengikutinya. Kedekatan psikologis lebih banyak

ditentukan oleh tingkat ketertarikan pikiran, perasaan, atau kejiwaan

seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita.

����������������������������������������������������������������AS. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis

Jurnalis Profesional, Cet. 1(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 82�

Page 42: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

f. Informasi (Information)

Berita merupakan informasi. Menurut Wilbur Schramm, informasi adalah

segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian. Setiap hari sebuah kota

memproduksi ratusan ribu dan bahkan jutaan informasi.

Tidak setiap informasi mengandung dan memiliki nilai berita. Setiap

informasi yang tidak memiliki nilai berita, menurut pandangan jurnalistik

tidak layak untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan media massa. Hanya

informasi yang memiliki nilai berita, atau memberi banyak manfaat kepada

publik yang patut mendapat perhatian media.

g. Konflik (Conflict)

Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengandung unsur atau sarat

dengan dimensi pertentangan. Konflik atau pertentangan merupakan sumber

berita yang tak pernah kering dan tak akan pernah habis.

h. Orang Penting (Public Figure, News Maker)

Kalangan public figure, tokoh terkemuka, di mana saja dan kapan saja selalu

disorot. Berita adalah tentang orang-orang penting, ternama, pesohor,

selebriti, figur publik. Orang-orang penting dan terkemuka di mana pun selalu

membuat berita. Jangankan ucapan dan tingkah lakunya, namanya saja sudah

membuat berita. Teori jurnalistik menegaskan, nama menciptakan berita

(names makes news).

i. Kejutan (Surprising)

Kejutan bisa menunjuk pada ucapan dan perbuatan manusia. News is

surprising. Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, di luar dugaan,

Page 43: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

tidak direncanakan, di luar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya. Nilai

berita kejutan, ditentukan oleh subjek pelaku, situasi saat itu, peristiwa

sebelumnya, bidang perhatian, pengetahuan, serta pengalaman orang-orang

atau masyarakat di sekitarnya.

j. Ketertarikan Manusiawi (Human Interest)

Kadang-kadang suatu peristiwa tak menimbulkan efek berarti pada seseorang,

sekelompok orang, atau bahkan lebih jauh lagi pada suatu masyarakat tetapi

telah menimbulkan getaran pada suasana hati, suasana kejiwaan, dan alam

perasaannya. Para praktisi jurnalistik mengelompokkan kisah-kisah human-

interest ke dalam berita ringan, berita lunak (soft news).

k. Seks (Sex)

Segala macam berita tentang perempuan, tentang seks, selalu banyak

peminatnya. Seks bisa menunjuk pada keindahan anatomi perempuan. Seks

bisa menyentuh masalah poligami, perselingkuhan, perilaku menyimpang

remaja dan lain sebagainya.

D. Komunikasi Massa

1. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki dua makna, yaitu proses komunikasi dengan

massa dan proses komunikasi dengan menggunakan media massa. Proses

komunikasi dengan massa dapat dilakukan secara langsung seperti dalam pidato

(retorika), dapat juga dengan sarana media massa. Media massa ada yang perodik

Page 44: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

seperti surat kabar atau majalah (tercetak), radio, film, televisi (elektronika), dan

ada yang nonperiodik seperti buku, leaflet, selebaran, spanduk, dan sebagainya.30

Komunikasi massa, seperti bentuk komunikasi lainnya (komunikasi antar

personal, kelompok, ataupun organisasi) memiliki setidaknya enam unsur yakni

komunikator (penyampai pesan), pesan, media, komunikan (penerima pesan),

efek, dan umpan balik. Definisi komunikasi yang paling sederhana dikemukakan

oleh Bittner yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan oleh

media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is message

communicated through a mass medium to a large number people).��

Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus

menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada

khalayak yang banyak seperti rapat akbar yang dilaksanakan di lapangan luas dan

dihadiri ribuan bahkan puluhan ribu orang,� jika tidak menggunakan media massa,

maka itu bukan komunikasi massa.

Menurut Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk

komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media

penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.

Sedangkan definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis

komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa

dialamatkan pada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya

satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa

�������������������������������������������������������������30 J.B Wahyudi. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 1992). h. 8�31 Elvinaro, Ardianto. Dasar-dasar Komunikasi Massa, (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2007). h. 3.�

Page 45: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk

menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang

sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat.32

Menyimak berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh

para ahli, tampaknya tidak ada pebedaan yang mendasar atau prinsip, bahkan

definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini memberi gambaran

yang jelas mengenai pengertian komunikasi massa. Bahkan secara tidak langsung

dari pengertian komunikasi massa dapat diketahui pula ciri-ciri komunikasi massa

yang membedakannya dari bentuk komunikasi lainnya.

2. Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui

media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan

informasi kepada khalayak luas.33 secara lebih terperinci fungsi-fungsi

komunikasi, yang dikemukakan Harold D. Laswell adalah sebagai berikut:

1. Penjagaan/pengawasaan lingkungan (surveillance of the environment)

2. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisah dari masyarakat untuk

menanggapi lingkungannya (correlation of the part of society in

responding to the environment)

3. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya.34

�������������������������������������������������������������32 Ibid,. h. 4.�33Burhan Bungin. 2006. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi Di Masyarakat. Hal. 71�34 Nurudin. 2007.Sistem Komunikasi Indonesia. Hal. 15-16.�

Page 46: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

Lebih lanjut ia mengemukakan, ada tiga kelompok yang selama ini

melaksanakan ketiga fungsi tersebut. Fungsi pertama, dijalankan oleh para

diplomat, atase dan koresponden luar negeri sebagai usaha menjaga lingkungan.

Fungsi kedua, lebih diperankan oleh para editor, wartawan, dan juru bicara

sebagai penghubung respon internal. Adapun fungsi yang ketiga, adalah para

pendidik di dalam pendidikan informal atau formal karena terlibat mewariskan

adat kebiasaan, nilai dari generasi ke generasi.

Charles R. Wright (1988) menambahkan satu fungsi, yakni entertainment

(hiburan) yang menunjukkan pada tindakan-tindakan komunikatif yang terutama

sekali dimaksudkan untuk menghibur dengan tidak mengindahkan efek-efek

instrumental yang dimilikinya.

Fungsi pengawasan menunjukkan pengumpulan dan distribusi informasi

baik di dalam maupun di luar masyarakat tertentu. Tindakan menghubungkan

bagian-bagian meliputi interpretasi informasi mengenai lingkungan dan

pemakainya untuk berperilaku dalam reaksinya terhadap peristiwa-peristiwa dan

kejadian-kejadian tadi. Adapun fungsi warisan sosial berfokus pada pengetahuan,

nilai, dan norma sosial.35

Sehubungan dengan kenyataan bahwa komunikasi adalah sesuatu yang

tidak bisa dipisahkan dari aktivitas seorang manusia, tentu masing-masing orang

mempunyai cara sendiri, tujuan apa yang akan didapatkan, melalui apa atau

kepada siapa. Dalam formulasinya Harold D. Laswell itu biasa disebut who

�������������������������������������������������������������35 Nurudin. 2007. Sistem Komunikasi Indonesia. Hal. 16�

Page 47: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

(siapa), says what (mengatakan apa), in which channel (lewat saluran mana), to

whom (kepada siapa), with what effect (efek apa yang diharapkan).36

Selanjutnya, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri komunikasi massa.

1. Komunikasi berlangsung secara searah (one-way traffic

communication)

2. Sasarannya bersifat anonim (tidak saling kenal) dan heterogen

(berbeda latar belakang)

3. Penyampaian pesan beragam dan khalayak sasaran mempunyai banyak

pilihan.�

4. Terorganisasi (organize) dan melembaga (institutionalize)

5. Memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakat karena

hadir di hadapan khalayak secara periodik (harian, mingguan,

bulanan).37

E. Rubrikasi Media Cetak

Asal usul istilah “rubrikasi”, agaknya dimulai ketika tak lama setelah

Gutenberg menemukan mesin cetak, banyak buku diproduksi secara massal. Pada

cetakan awal, buku itu rata-rata tebal. Untuk menandai (book mark sekarang),

buku satu dengan buku lain, disekat dengan pita warna merah. Dalam bahasa

�������������������������������������������������������������36 Ibid., h. 27.�37 Sedia Willing Barus, Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. (Jakarta: Erlangga,

2010), h.14�

Page 48: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

Latin, merah berarti ruber. Karena itu, hingga kini untuk menandai ruang satu

dengan ruang lain disebut rubrikasi dari kata ruber tadi.��

Rubrik dalam media cetak sama dengan menu. Menu adalah sajian-sajian

tertentu, yang khas, di mana masing-masing mempunyai cita rasa dan warna yang

berbeda. Seorang yang menyukai menu A misalnya, belum tentu menyukai menu

B. kalau majalah (media) diibaratkan dengan prasmanan, maka rubrik adalah

menu. Tidak setiap menu disantap, yang disantap hanya yang sesuai selera.

Demikian pula pembaca, mereka sering membaca hanya rubrik yang paling

disukai saja.39

Sebuah holding company, atau perusahaan besar dengan unit-unit

tersendiri yang memperkerjakan banyak karyawan di berbagai tempat dan lokasi,

biasanya menerbitkan majalah internal sebagai media komunikasi antarkaryawan.

Di banyak perusahaan, majalah internal bahkan dikelola oleh bagian tersendiri,

biasanya dikelola oleh bagian Humas, atau bagian promosi, jika majalah tersebut

diterbitkan oleh perusahaan. Kalau diterbitkan sebuah organisasi, maka majalah

itu dikelola oleh bagian humas.

Sebagaimana halnya media komunikasi lain, majalah internal pun

bertujuan sebagai media komunikasi antarkomunitas yang terbatas. Meskipun

“terbatas”, sering khalayak (audience)-nya cukup besar. Bahkan di sebuah

perusahaan holding company, audience-nya bisa mencapai belasan ribu. Untuk

�������������������������������������������������������������38 Masri Sareb Putra, Media Cetak Bagaimana Merancang dan Memroduksi

(Yogyakarta:Graha Ilmu, 2007), h. 88.�39 Masri Sareb Putra, Media Cetak Bagaimana Merancang dan Memroduksi

(Yogyakarta:Graha Ilmu, 2007), h. 88.R�

Page 49: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

menjangkau dan berkomunikasi satu sama lain, diperlukan media komunikasi.

Dan majalah internal diterbitkan sebagai media komunikasi dimaksud.

Page 50: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

BAB III

PROFIL DOMPET DHUAFA DAN MAJALAH SWARACINTA

A. Dompet Dhuafa

1. Sejarah Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa (DD) adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia

yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan

dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal dan

legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga). Kelahirannya berawal

dari empati kolektif komunitas jurnalis yang banyak berinteraksi dengan

masyarakat miskin, sekaligus kerap jumpa dengan kaum kaya. Digagaslah

manajemen galang kebersamaan dengan siapapun yang peduli kepada nasib

dhuafa. Pendirinya terdiri dari empat orang wartawan yaitu Parni Hadi, Haidar

bagir, S. Sinansari Ecip, dan Eri Sudewo berpadu sebagai Dewan Pendiri lembaga

independen Dompet Dhuafa.

Awalnya adalah sebuah kebetulan, walau sebagai orang yang beriman, kita

percaya tidak ada sebuah kebetulan. Semuanya sudah ditentukan oleh Allah, Sang

Maha Perekayasa. April 1993, Harian Republika menyelenggarakan promosi

untuk surat kabar yang baru terbit tiga bulan itu di stadion Kridosono,

Yogyakarta. Di samping sales promotion untuk menarik pelanggan baru, acara di

stadion itu juga dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat Yogya untuk

membeli saham koran umum Harian Republika.40

�������������������������������������������������������������40 www.dhompetdhuafa.org (diakses 19 Juli 2013)�

Page 51: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� �

Hadir dalam acara itu pemimpin redaksi Harian Republika saat itu Parni

Hadi, Dai Sejuta Umat, (alm) Zainuddin MZ dan Raja Penyanyi Dangdut H.

Rhoma Irama dan awak pemasaran Harian Republika. Memang, acara itu

dikemas sebagai gabungan antara dakwah dan entertainment.

Turun dari panggung, rombongan Harian Republika dari Jakarta diajak

makan di restoran Bambu Kuning dan di situ bergabung teman-teman dari Corps

Dakwah Pedesaan (CDP) di bawah pimpinan Ustadz Umar Sanusi dan

binaan pegiat dakwah di daerah miskin Gunung Kidul, (Alm) Bapak Jalal

Mukhsin.

Dalam bincang-bincang sambil santap siang, pimpinan CDP melaporkan

kegiatan mereka yang meliputi mengajar ilmu pengetahuan umum, ilmu agama

Islam dan pemberdayaan masyarakat miskin. Jadi anggota CDP berfungsi all-

round: ya guru, dai dan sekaligus aktivis sosial.

Ketika Parni Hadi bertanya berapa gaji atau honor mereka perbulan,

dijawab: “Masing-masing menerima enam ribu rupiah sebulan.” Kaget,

tercengang dan setengah tidak percaya, pimpinan Harian Republika itu bertanya

lagi: “Dari mana sumber dana itu?” Jawaban yang diterima membuat hampir

semua anggota rombongan kehabisan kata-kata: “Itu uang yang sengaja disisihkan

oleh para mahasiswa dari kiriman orang tua mereka.” Seperti tercekik, Parni Hadi

menukas: “Saya malu, mohon maaf, sepulang dari Yogyakarta ini saya akan

Page 52: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

membuat sesuatu untuk membantu teman-teman. Zainuddin MZ segera

menambahkan: “Saya akan bantu carikan dana.”41

Mengapa kaget, tercekik dan segera bereaksi? Karena enam ribu Rupiah

waktu itu jumlah yang kecil untuk ukuran Yogyakarta, apalagi untuk ukuran

Jakarta, sangat-sangat kecil. Apalagi, uang itu berasal dari upaya penghematan

hidup para mahasiwswa.Peristiwa itulah yang menginspirasi lahirnya Dompet

Dhuafa. Dari penggalangan dana internal, Harian Republika lalu mengajak

segenap masyarakat untuk ikut menyisihkan sebagian kecil penghasilannya. Pada

2 Juli 1993, sebuah rubrik di halaman muka Harian Republika dengan tajuk

“Dompet Dhuafa” pun dibuka. Kolom kecil tersebut mengundang pembaca untuk

turut serta pada gerakan peduli yang diinisiasi Harian Republika. Tanggal ini

kemudian ditandai sebagai hari jadi Dompet Dhuafa.42

Rubrik “Dompet Dhuafa” mendapat sambutan luar biasa, hal ini ditandai

dengan adanya kemajuan yang signifikan dari pengumpulan dana masyarakat.

Maka, muncul kebutuhan untuk memformalkan aktivitas yang dikelola Keluarga

Peduli di Harian Republika.

Pada 4 September 1994, Yayasan Dompet Dhuafa pun didirikan. Sejak itu,

Erie Sudewo ditunjuk mengawal Yayasan Dompet Dhuafa dalam mengumpulkan

dan menyalurkan dana Ziswaf dalam wujud aneka program kemanusiaan, antara

lain untuk kebutuhan kedaruratan, bantuan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan

bagi kalangan dhuafa.

�������������������������������������������������������������41 Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana majalah Swaracinta, SS Widodo, Kamis

18 Juli 2013.�42 Company Profile Dompet Dhuafa (diakses 19 Juli 2013)�

Page 53: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

Profesionalitas Dompet Dhuafa kian terasah seiring meluasnya program

kepedulian dari yang semula hanya bersifat lokal menjadi nasional, bahkan

internasional. Tidak hanya berkhidmat pada bantuan dana bagi kalangan tak

berpunya dalam bentuk tunai, Dompet Dhuafa juga mengembangkan bentuk

program yang lebih luas seperti bantuan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan

bantuan bencana.

Pada 10 Oktober 2001, Dompet Dhuafa dikukuhkan untuk kali pertama

oleh pemerintah sebagai Lembaga Zakat Nasional (Lembaga Amil Zakat) oleh

Departemen Agama RI. Pembentukan yayasan dilakukan di hadapan Notaris H.

Abu Yusuf, SH tanggal 14 September 1994, diumumkan dalam Berita Negara RI

No. 163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL.

Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999 tentang

Pengelolaan zakat, DD merupakan institusi pengelola zakat yang dibentuk oleh

masyarakat. Tanggal 8 Oktober 2001, Menteri Agama Republik Indonesia

mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 439 Tahun 2001 tentang PENGUKUHAN

DOMPET DHUAFA sebagai Lembaga Amil Zakat tingkat nasional.43

2. Visi dan Misi Dompet Dhuafa

Visi:

Terwujudnya masyarakat berdaya yang bertumpu pada sumber daya lokal

melalui sistem yang berkeadilan

����������������������������������������������������������������www.dompetdhuafa.org (diakses 19 Juli 2013)�

Page 54: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

Misi:

a. Membangun nilai kemanusiaan dan kemandirian.

b. Meningkatkan partisipasi derma masyarakat dan dukungan sumber daya

untuk pemberdayaan.

c. Mendorong sinergi program dan jaringan organisasi pemberdayaan

masyarakat global

d. Menumbuhkembangkan dan mendayagunakan aset masyarakat melalui

ekonomi berkeadilan

e. Mengembangkan zakat sebagai alternatif dalam pengentasan kemiskinan

3. Logo Dompet Dhuafa

Gambar 1

Sumber: Company Profile Dompet Dhuafa

Tepat pada 2 Juli 2010, Dompet Dhuafa (DD) merubah logo. Dari yang

mulanya berbentuk 2 buah pancing, sekarang berubah menjadi segitiga.

Perubahan logo ini adalah pertanda bahwa DD akan berkembang menjadi lebih

dinamis namun tetap menjaga nilai-nilai yang sudah dipegang selama ini yakni

berbagi dan memberdayakan kaum dhuafa. logo baru tersebut sudah mulai

Page 55: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

dikenal seluruh masyarakat dan di seluruh media publikasi DD dan seluruh desain

cetak maupun digital.44

4. Jaringan Pelayanan Dompet Dhuafa

a. Kantor Pelayanan

- Kantor Ciputat

Jl. Ir. H. Juanda No. 50, Ciputat Indah Permai, C 28-29, Ciputat 15419.

- Kantor Sudirman

Gedung Nugra Santana Lt. 10, Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8, Jakarta 10220.

- Kantor Warung Buncit

Gedung Harian Umum Republika, Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Ps.

Minggu Jaksel.�

- Kantor Radio Dalam

Komp. Margaguna. Jl. Radio Dalam No 11, Jaksel.

- Kantor Rawamangun

Jl. Balai Pustaka V No. 3 Rawamangun, Jakarta Timur.

- Kantor Karawaci

Gedung Wardah. Jl Zaitun Raya, Islamic Village, Karawaci, Tangerang.

- Kantor Bekasi

Apartemen Centre Poin Tower A No. GF 17.

b. Kantor Cabang

- DD Singgalang

���������������������������������������������������������������www.dompetdhuafa.org (diakses 19 Juli 2013)�

Page 56: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

Jl. Juanda No. 31 C, Pasar Pagi Padang, SumBar

- DD Waspada

Jl. Brigjend Katamso No. 1, Medan, Sumatera Utara

- DD Sumatra Selatan

Jl. Angkatan 66 No. 435, Ruko Orange Palembang, SumSel

- DD Riau

Jl. Tuanku Tambusai No. 145 Pekanbaru

- DD Jambi

Jl. Soekarno Hatta No. 42, Pasir Putih, Kota Jambi.

- DD Jabar

Jl. Pasir Kaliki No. 143, Bandung, Jawa Barat 40171.

- DD Banten

Jl. Raya Cilegon No. 7A, Kagungan, Serang, Banten.

- DD Jogja

Jl. Kyai Mojo No. 97, Jogjakarta.

- DD Jawa Tengah

Jl. Abdurrahman Saleh Blok D, No. 199, Manyaran Semarang, Jawa Tengah.

- DD Jatim

Jl. Ngagel Jaya Selatan No. 69 Surabaya.

- DD Kaltim

Jl. Ahmad Yani Rt 4 No. 1, Karang Jati, Balikpapan, Kalimantan Timur

76123.

- DD Sulawesi Selatan

Page 57: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

Jl. Abdullah Daeng Sirau No. 170 A, Makassar.

- DD Hongkong

Jardine Bazaar No. 62 2/F, Causeway Bay, Hong Kong.

5. Struktur Organisasi Dompet Dhuafa

Sumber: Company Profile Dompet Dhuafa

BOARD of TRUSTEE

Parni Hadi Eri Sudewo Haidar Bagir

S. Sinansari Ecip Alm. Houtman Z.

Arifin

BOARD of SUPERVISORY

KH. Didin Hafidhuddin Rahmad Riyadi

Erry Riyana Hardjapamekas �

PRESIDENT DIRECTOR: Ismail A. Said

�EXECUTIVE DIRECTOR:

Ahmad Juwaini �

COMMUNICATION & REMO DIRECTOR

Yuli Pujihardi

BUSINESS DIRECTOR

Kusnandar �

FINANCE DIRECTOR

Rini Suprihartanti

PROGRAM DIRECTOR

M. Arifin Purwakananta

INTERNAL AUDIT

Tri Estriani

Page 58: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

6. Program-program Dompet Dhuafa

a. Program Pengembangan Sosial

1. Lembaga Pengembangan Insani

Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI-DD) merupakan

jejaring Dompet Dhuafa yang khusus bergerak di bidang pendidikan.

Dibentuk pada tahun 2004, LPI-DD memiliki tiga program utama.

SMART Ekselensia Indonesia, sekolah bebas biaya; Makmal Pendidikan,

Program pelatihan dan pendampingan sekolah serta; beastudi etos,

program beastudi bagi mahasiswa di 11 PTN di Indonesia.

2. Layanan Kesehatan Cuma-cuma

Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) merupakan lembaga non profit

jejaring Dompet Dhuafa khusus di bidang kesehatan yang melayani kaum

dhuafa secara paripurna melalui pengelolaan dana sosial masyarakat

(ZISWAF- Zakat, Infak, Sedekah dan wakaf) dan dana Sosial

perusahaan.45

LKC memberikan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma kepada

peserta (member) yang telah terverifikasi. Di mana setiap calon penerima

manfaat mendaftar ke LKC dan kemudian disurvey oleh tim survey.

Jika lulus jadi member, maka akan diberikan kartu peserta yang berlaku 1

tahun. Dengan adanya kartu peserta, penerima manfaat berhak

mendapatkan pelayanan kesehatan gratis selama 1 tahun tersebut.

����������������������������������������������������������������Company profile Dompet Dhuafa (diakses 19 Juli 2013)�

Page 59: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

3. Institut Kemandirian

Institut Kemandirian adalah lembaga yang didirikan Dompet Dhuafa

pada 23 Mei 2005 untuk mengatasi masalah pengangguran dan

kemiskinan. Lembaga ini bergerak di bidang training keterampilan

teknis, kewirausahaan, dan sales marketing.

4. Lembaga Pelayanan Masyarakat

Lembaga Pelayanan Masyarakat selanjutnya disingkat menjadi LPM

adalah jejaring pelaksana program layanan kepada mustahik Divisi Relief

Dompet Dhuafa. Program LPM merupakan program pelayanan langsung

keperluan mendasar masyarakat adalah program yang secara umum

mengelola seluruh asnaf penerima zakat, terutama fakir, miskin,

ghorimin, muallaf dan ibnu sabil. Karakteristik program tersebut adalah

memenuhi keperluan hidup masyarakat yang bersifat pragmatis dan

mendesak seperti sandang, pangan, dan papan. Selain itu juga

dikembangkan program yang bertujuan meningkatkan pemahaman

keislaman masyarakat dan pemenuhan sarana dan prasarana ibadah

masyarakat, khususnya masyarakat muslim di kantong-kantong

kemiskinan, daerah-daerah terpencil, dan kawasan minoritas yang rawan

menjadi korban pemurtadan.46

Program LPM terus mengalami pengembangan mengikuti dinamika

kemiskinan yang terjadi di masyarakat. Saat ini, LPM merambah tema

psikotik, yaitu program pelayanan bagi masyarakat pengidap ganguan

���������������������������������������������������������������www.dompetdhuafa.org (diakses 19 Juli 2013)�

Page 60: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

jiwa. Program ini ditetapkan oleh Dompet Dhuafa sebagai bentuk

adaptasi atas perubahan pola respon masyarakat terhadap kemiskinan.

Selain itu, LPM juga mengembangkan program Bantuan Pemulasaran

Jenazah (BARZAH). Program ini menjadi kebutuhan dasar masyarakat

akibat mahalnya harga proses pemakaman. Ke depan, LPM mentargetkan

memiliki lahan untuk mengelola pemakaman bagi masyarakat miskin.

Di luar Negeri, LPM diproyeksikan menjadi ujung tombak Tim

Kemanusiaan Dompet Dhuafa terhadap konflik-konflik sosial yang

terjadi. Kasus kemanusiaan seperti pengungsian di Somalia, konflik etnis

di Rohingya, atau konflik agama di Gaza Palestina, adalah termasuk

dalam ranah Diplomasi Kemanusiaan Dompet Dhuafa.47

b. Program Pengembangan Ekonomi

1. Masyarakat Mandiri

Masyarakat Mandiri (MM) adalah sebuah lembaga nirlaba yang bergerak

dalam pemberdayaan komunitas di pedesaan dan perkotaan.

Kelahirannya dibidani oleh Dompet Dhuafa Republika pada tahun 2000.

Sejak bulan Juli 2005, MM resmi menjadi lembaga otonom dengan

memperkuat visi dan misi sebagai wahana pemberdayaan berbagai

komunitas dhuafa atau tak berdaya (powerless), sehingga mencapai

kemandirian.

�������������������������������������������������������������47 Company profile Dompet Dhuafa (diakses 19 Juli 2013)�

Page 61: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� �

Proses pemberdayaan komunitas bertitik tolak untuk memandirikan

masyarakat guna meningkatkan taraf hidupnya, mengoptimalkan dengan

sebaik mungkin sumberdaya alam dan manusia setempat. Di sinilah

upaya pendampingan intensif menjadi salah satu pilihan bijak dalam

menjalankan proses transformasi kesadaran komunitas untuk berubah

dengan sumber daya yang mereka miliki.

2. BMT Center

Kerinduan terhadap lahirnya lembaga keuangan yang berpihak kepada

kaum lemah merupakan cita-cita awal DD. Sejak munculnya BMT

(Baitul Maal Wa Tamwil) di Jakarta dan Semarang (BMT Insan Kamil

dan Binama), terasa perlu adanya lembaga yang menggalang tumbuhnya

lembaga keuangan serupa dalam satu sinergi. Tahun 1994-1995

serangkaian diklat dan pertemuan yang berintikan pemasyarakatan

ekonomi syariah mulai disokong DD. Pada 1994 itu DD telah didaulat

oleh puluhan lembaga BMT di segenap wilayah untuk membangun

sebuah lembaga “holding” BMT guna menopang sinergi dan permodalan

itu.48

Belasan tahun kemudian, DD telah berhasil mensponsori lebih kurang

pendirian 60 LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah-termasuk BMT)

dan tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Sebagai kelanjutan dari

langkah ini tahun 2006 DD memfasilitasi silaturahmi 200 pengelola

BMT se-Jawa dan Sumatera sekaligus menandai berdirinya Perhimpunan

�������������������������������������������������������������48 Company profile Dompet Dhuafa (19 Juli 2013)�

Page 62: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

BMT Indonesia yang kemudian dikenal dengan nama BMT Center.

Sampai tahun 2008, geliat dari koordinasi ini terus berlangsung di bawah

jejaring DD yang kini beranggotakan lebih dari 269.543 orang dengan

aset yang dikelola mencapai Rp. 266 miliar dengan pengelolaan dana

ketiga sebesar Rp. 233 miliar.

Di bawah sinergi BMT Center aneka program telah digulirkan dan

meliputi advokasi, konsultasi, jasa audit syariah, training, pooling fund,

dan penempatan dana. Aliansi ini berlanjut dengan menangani sindikasi

pembiayaan, aktivitas kliring, dan penjaminan dana. Dalam unit

bisnisnya kini juga telah ditumbuhkan lembaga pembiayaan ventura yang

diperkenalkan sebagai BMT Ventura. Semua lini keuangan mikro

berbasis syariah ini semakin penting guna membantu berbagai

pembiayaan kalangan lemah yang biasanya menjadi pihak terlemah dari

arus besar ekonomi ribawi yang masih terlalu tangguh untuk dilawan

secara sendiri-sendiri oleh pelaku keuangan berbasis syariah.

3. Kampoeng Ternak

Program Dompet Dhuafa Kampoeng Ternak guna meningkatkan

kesejahteraan peternak dan menuju swasembada daging bagi Indonesia.

sejak awal berdirinya Dompet Dhuafa bergerak dibidang pemberdayaan

masyarakat miskin dan kaum dhuafa, di antaranya melalui program

pertanian dan peternakan.49

����������������������������������������������������������������Company Profile Dompet Dhuafa (diakses 19 Juli 2013)�

Page 63: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

Program Kampoeng Ternak memang suatu program untuk

memberdayakan para peternak di Indonesia. Dompet Dhuafa

memberikan bantuan modal, bantuan keahlian atau pendampingan serta

bantuan jaringan pembeli bagi peternak yang diberikan hewan kambing

peliharaan tersebut untuk kurban.

4. Tebar Hewan Kurban (THK)

Program THK Dompet Dhuafa merupakan program pemotongan dan

pendistribusian hewan kurban ke berbagai daerah dan pelosok nusantara.

Sejak 1993, Program THK Dompet Dhuafa telah menggerakkan roda

ekonomi pedesaan dengan melibatkan ribuan peternak di seluruh

Indonesia, serta mengalihkan penumpukkan daging di daerah berlebih

(over supply), untuk didistribusikan ke saudara-saudara kita yang

terpinggirkan, sehingga Ibadah Kurban bukan hanya sebatas ibadah ritual

saja, tetapi memiliki nilai tambah terutama untuk kaum dhuafa.

B. Majalah Swaracinta

1. Sejarah Majalah Swaracinta

Awal tahun 2011 merupakan tahun pertama majalah Swaracinta

diterbitkan. Tepat pada 01 Januari 2011. Majalah Swaracinta dicetuskan oleh

Parni Hadi selaku Dewan Pembina Dompet Dhuafa. Sebelum majalah Swaracinta

muncul, Dompet dhuafa memiliki media dalam bentuk cetak lainnya bernama

Masa Kini. Namun setelah 4 tahun berjalan, Parni Hadi yang kini juga menjabat

Page 64: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

pemimpin umum majalah Swaracinta, melakukan perombakan media untuk

Dompet Dhuafa.

Yang melatarbelakangi diadakannya perubahan tersebut adalah content

(isi) dari Masa Kini hanyalah untuk kalangan internal saja. semua yang dibahas

80% tentang Dompet Dhuafa. Kita menginginkan media internal Dompet Dhuafa

tidak hanya bisa dinikmati oleh kalangan internal saja, tapi juga bisa dinikmati

masyarakat umum.

Nama Swaracinta sudah terinspirasi pada tahun 2010, namun baru bisa

diterbitkan pada awal 2011. Swaracinta berarti voice of love dan kita ingin media

internal ini membawa pesan cinta yakni menebarkan pesan peduli, cinta kepada

kaum dhuafa, cinta kepada sesama manusia dan hamba Allah dan tentunya bisa

diterima masyarakat luas.

“Majalah yang anda baca ini (Swaracinta) mencoba berpartisipasi

meniupkan energi positif lewat tulisan-tulisan yang akan memberikan inspirasi,

motivasi, dan mencerahkan. Bukan hal yang mudah juga untuk menyajikan tulisan

semacam itu, tapi kami akan berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam

menebarkan energi positif. Majalah Swaracinta merupakan pengganti majalah

‘Masakini’ yang sebelumnya rutin mengunjungi pembaca setiap bulan.

Harapannya, dengan wajah baru ini bisa memberikan manfaat yang lebih besar

kepada para pembaca semuanya.”50

Untuk itu, hadirlah majalah Swaracinta yang terdiri dari 26 rubrik yang rata-

rata beritanya berhubungan dengan pemberdayaan kaum dhuafa, tokoh inspirasi,

�������������������������������������������������������������50 Wawancara pribadi dengan Pemimpin Redaksi majalah Swaracinta, Ahmad Juwaini,

Kamis 24 Juli 2013.�

Page 65: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

masyarakat dhuafa yang berjuang dalam menjalani kehidupan, dan lain

sebagainya. rubrik-rubrik tersebut diantaranya, Arus Utama, Pandangan Tokoh,

Tokoh, Social Entrepreneurship, Peluang, Relung, Tegar, Unik, Survival,

Nusantara, Oase Cinta, Klik, Kabar Pemberdayaan, Budaya, Etalase, Sosok,

Destinasi, Konsultasi Keuangan, Unggah, Komunitas, Empati, Selesa, Teropong,

Ufuk Cinta, Lirih, Kontemplasi.

2. Strukur Redaksi Majalah Swaracinta

Berikut ini adalah nama-nama jajaran atau direksi majalah Swaracinta Dompet

Dhuafa51

Pemimpin Umum : Parni Hadi

Dewan Redaksi : Parni Hadi, Haidar Bagir, Sinansari Ecip, Ismail

A. Said, Ahmad Juwaini, Arifin Purwakananta,

Rini Suprihartanti, A. Makmur Makka.

Pemimpin Redaksi : Ahmad Juwaini

Redaktur Pelaksana : SS. Widodo

Editor : SS. Widodo

Fotografer : Uyang Agustina, Yogi Achmad

Reporter : Iit Septyaningsih, Uyang Agustina, Yogi Achmad

Tim kontributor : Musvi Yendra (Padang), Imam Haq (Banten),

Hendi S (Bandung), Ajeng R (Jogja), M. Huseini

(Sulsel), Nur Ahmadi (Japan), Ahmad Fauzi

(Hongkong).

�������������������������������������������������������������51 Company profile Dompet Dhuafa (diakses 19 Juli 2013)�

Page 66: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

Page 67: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

C. Rubrik Kabar Pemberdayaan

Kabar Pemberdayaan merupakan rubrik berita yang berisi seputar kegiatan

Dompet Dhuafa setiap bulannya seperti, seminar kesehatan, pelatihan motivasi,

dan kegiatan yang terkait dengan program Dompet Dhuafa. Selain itu, Kabar

Pemberdayaan terkadang mengangkat isu terkini yang berkembang di tengah

masyarakat dan berkaitan dengan program Dompet Dhuafa.

Jenis berita yang disajikan pada rubrik Kabar Pemberdayaan biasanya

ditulis dalam bentuk berita feature. Berita rubrik Kabar Pemberdayaan setiap

berita yang dimuat sebelumnya juga dimuat dalam website Dompet Dhuafa.52

Dengan hadirnya berita dalam rubrik Kabar Pemberdayaan, tidak hanya

mitra-mitra Dompet Dhuafa saja yang mengetahui informasi terkait dengan

kegiatan apa saja yang dilaksanakan, namun masyarakat umum juga bisa

menikmati. Selain itu, hadirnya rubrik Kabar Pemberdayaan sekaligus bentuk

pertanggungjawaban Dompet Dhuafa dalam menjalankan amanah para mitra.53

�������������������������������������������������������������52 Wawancara pribadi dengan Pemimpin Redaksi majalah Swaracinta, Ahmad Juwaini,

Kamis 24 Juli 2013.�53 Wawancara pribadi dengan Staf Redaksi majalah Swaracinta, Amirul Hasan, Kamis 24

Juli 2013.�

Page 68: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

BAB IV

ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH SWARACINTA DOMPET

DHUAFA PADA RUBRIK KABAR PEMBERDAYAAN

A. Proses Produksi Berita Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada

Rubrik Kabar Pemberdayaan

Dalam proses produksi berita sebuah media korporasi atau organisasi,

termasuk berita majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar

Pemberdayaan merencanakan sebuah produksi berita untuk setiap rubrik majalah,

seorang redaktur professional akan berusaha untuk menciptakan berita-berita yang

berkualitas. Berkaitan dengan upaya menghasilkan media korporasi atau

organisasi yang berkualitas, penulis mengacu kepada empat komponen kegiatan

yang perlu mendapat perhatian menurut Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu

dalam bukunya yang berjudul Bagaimana Mengelola Media Korporasi-

Organisasi menyebutkan empat komponen. Keempat komponen itu adalah

komponen keredaksian, komponen produksi dan sirkulasi, komponen biaya dan

sarana, serta komponen personel.��

Dalam proses produksi berita majalah Swaracinta pada rubrik Kabar

Pemberdayaan juga sangat memperhatikan keempat komponen tersebut. Dalam

proses berita atau informasinya, kelima hal itu sangat dipikirkan secara matang

agar mendapatkan hasil produksi berita yang baik dan tidak hanya dinikmati dari

kalangan internal perusahaan saja, namun masyarakat luas (eksternal).

�������������������������������������������������������������54 Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu, Bagaimana Mengelola Media Korporasi-

Organisasi (Yogyakarta:Kanisius, 2000), h. 160�

Page 69: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

1. Komponen Keredaksian

a. Perencanaan Isi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Kabar

Pemberdayaan merupakan salah satu rubrikutama pada majalah

Swaracinta Dompet Dhuafa yang lebih menitikberatkan pada penyajian

berita jenis feature(karangan khas/berita khas). Berita Feature ditulis

dengan teknik mengisahkan suatu situasi, peristiwa, atau keadaan secara

faktual dan diterima masyarakat luas. Kabar pemberdayaan merupakan

satu-satunya rubrik berita yang informasinya mengenai kegiatan Dompet

Dhuafa setiap bulannya.

Kabar Pemberdayaan merupakan rubrik dengan informasi yang

mengedepankan jenis berita bentuk feature yang tentunya bertujuan

untuk menarik minat masyarakat dalam membaca berita yang telah

disajikan.55

Perencanaan isi dilakukan saat rapat redaksi berlangsung. Menurut

Redaktur Pelaksana majalah Swaracinta Dompet Dhuafa SS. Widodo,

dalam rapat dibahas mengenai materi keredaksian produksi berita untuk

edisi selanjutnya seperti, menentukan tema dalam terbitan berikutnya,

agenda kegiatan Dompet Dhuafa, topik yang akan disajikan di dalam

setiap rubrik, isu terkini yang ingin diangkat dan berkaitan dengan

�������������������������������������������������������������55 Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa,

SS. Widodo, 15 Agustus 2013.�

Page 70: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

program Dompet Dhuafa, materi pelengkap seperti foto, biaya dan sarana

produksi, serta desain perwajahan untuk Kabar Pemberdayaan.56

Seperti yang diungkapkan Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu

bahwa media korporasi atau organisasi terbit sebagai hasil kerja tim,

bukan hasil kerja perseorangan.Perencanaan isi diarahkan untuk

memberikan gambaran jelas isi edisi yang akan diterbitkan.57

Untuk berita-berita pada rubrik Kabar Pemberdayaan sendiri tidak

begitu mengacu pada tema majalah setiap bulannya, karena berita yang

akan diliput mengikuti alur agenda kegiatan Dompet Dhuafa. Kabar

Pemberdayaan juga mengangkat isu terkini yang berkaitan dengan

program Dompet Dhuafa. Menurut SS. Widodo, khusus untuk Kabar

Pemberdayaan biasanya tidak mengikuti tema majalah, karena berita-

beritanya mengikuti alur kegiatan Dompet Dhuafa karena yang akan

diliput memang program atau kegiatan Dompet Dhuafa setiap bulannya.

Namun, terkadang Kabar Pemberdayaan juga mengikuti perkembangan

isu yang hadir ditengah masyarakat yang sesuai dengan kegiatan Dompet

Dhuafa, tapi terkadang itu semua tidak intensif.58

Dari hasil pembahasan perencanaan isi materi produksi itulah

didapat kegiatan apa saja yang nantinya akan diliput dan dimuat dalam

�������������������������������������������������������������56 Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa,

SS. Widodo, 15 Agustus 2013.�57Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu, Bagaimana Mengelola Media Korporasi-

Organisasi (Yogyakarta:Kanisius, 2000), h. 162�58 Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa,

SS. Widodo, 15 Agustus 2013.�

Page 71: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

rubrik Kabar Pemberdayaan. Semuanya tercapai dalam kesepakatan

bersama dalam rapat redaksi.

b. Pengumpulan Bahan Baku Informasi

Dalam produksi majalah Swaracinta pada rubrik Kabar

Pemberdayaan, pengumpulan bahan untuk isi edisi terbaru dapat

dibedakan atas dua kategori. Pertama, pengumpulan bahan siap sunting.

Kedua, pengumpulan bahan siap olah. Pengumpulan bahan siapsunting

dilakukan ketika redaksi sudah menyimpan sejumlah artikel dari para

penulis luar, atau sejumlah foto. Bahan siap sunting untuk rubrik Kabar

Pemberdayaan juga diperoleh melalui website Dompet Dhuafa, karena

dalam rubrik Kabar Pemberdayaan berita yang dimuat, sebelumnya juga

dimuat dalam website Dompet Dhuafa.

Menurut SS. Widodo, untuk berita rubrik Kabar Pemberdayaan,

redaksi menyiapkan beberapa stok naskah liputan untuk edisi

selanjutnya. Artikel dan foto sudah menjadi satu paket dalam stok

tersebut. Misal ada kegiatan Dompet Dhuafa diluar kota, tim kontributor

sudah ditugaskan untuk meliput dan mengirim hasil liputan tersebut atau

diperoleh dari website Dompet Dhuafa, jika termasuk dalam content

berita rubrik Kabar Pemberdayaan, akan dimuat, itulah yang disebut

bahan siap sunting.59

Namun, bahan siap sunting masih ada yang mesti diperiksa

kembali, karena tulisan yang terlalu panjang, atau teknik penulisan

�������������������������������������������������������������59 Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa, SS.

Widodo, 15 Agustus�

Page 72: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

kurang baik. Bahan yang tergolong kategori tersebut sudah bisa segera

dikumpulkan, didata, dan kemudian diperiksa agar segera dapat

dipastikan mana yang akhirnya layak dimuat.

Sedangkan pengumpulan bahan siap diolah yakni bahan yang harus

dihimpun dulu sebelum diolah menjadi naskah berita atau disebut

peliputan. Pengumpulan bahan dalam arti peliputan bisa dilakukan lewat

tiga cara, yaitu observasi, wawancara, dan riset dokumentasi.

Mengenai pengumpulan bahan siap olah, dilakukan kegiatan

peliputan. Ini bisa dilakukan lewat observasi, wawancara, dan riset

dokumentasi. Untuk berita pada rubrik Kabar Pemberdayaan,

pengumpulan bahan dilakukan dengan ketiga cara ini untuk mendapatkan

hasil liputan yang memuaskan.60

Dalam peliputan untuk berita pada rubrik Kabar Pemberdayaan

majalah Swaracinta Dompet Dhuafa, ketiga cara ini dapat dilakukan

sekaligus. Observasi dilakukan untuk mengamati suatu kejadian.

Terkadang tim peliput harus bermalam untuk melakukan observasi dalam

menghasilkan pengamatan secara mendalam. Wawancara dilakukan

untuk memperoleh fakta sebagai hasil pengalaman, kesaksian, atau

pendapat seseorang, peristiwa yang dialami, atau diamati secara langsung

oleh yang bersangkutan. Riset dokumentasi sendiri dilakukan untuk

memperoleh fakta tertulis, berupa arsip atau foto. Sesuai dengan

karakteristik berita feature merupakan hasil karya liputan jurnalistik

�������������������������������������������������������������60 Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa, SS.

Widodo, 15 Agustus�

Page 73: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

melalui proses proyeksi, observasi, investigasi, komunikasi dan

konfirmasi dengan pihak narasumber.

Oleh karenanya, baik untuk pengumpulan bahan siap sunting maupun

untuk pengumpulan bahan siap olah, yang penting diperhatikan dalam

konteks pengelolaannya adalah bagaimana agar setiap upaya

pengumpulan bahan tersebut menghasilkan apa yang direncanakan. Tim

peliput majalah Swaracinta pada rubrik Kabar Pemberdayaan berusaha

untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.

c. Pengolahan Bahan dan Penyiapan Isi

Pengolahan bahan mencakup kegiatan menyusun tulisan

berdasarkan bahan yang dikumpulkan, seperti naskah hasil liputan dan

foto. Dalam produksi berita majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada

rubrik Kabar Pemberdayaan kegiatan ini merupakan awal pengolahan

bahan. Setelah tulisan selesai disusun, atau foto siap dimuat, tulisan

maupun foto memasuki tahap penyuntingan (editing). Upaya

menghasilkan isi yang berkualitas berlangsung pada tahap ini.

Pada tahap awal, tugas redaktur pelaksana memeriksa apakah

semua bahan yang diperlukan berdasarkan perencanaan isi telah tersedia.

Misalkan jumlah tulisan atau artikel berita dan foto. Jika ternyata ada

bahan yang kurang, perlu segera dipertimbangkan apakah masih cukup

Page 74: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

waktu untuk melengkapi bahan tersebut. Apabila tidak, perlu dipikirkan

tulisan atau foto pengganti.61

Selanjutnya memastikan apakah tim peliput (reporter dan

wartawan foto) reporter yang ditugaskan untuk menulis telah siap untuk

menyusun tulisan. Wartawan foto siap memilah hasil foto yang telah

diperoleh dari hasil liputan.

Setelah penyusunan tulisan atau pemilahan foto selesai, setiap

tulisan atau foto tersebut diperiksa kembali. Pemeriksaan ini biasanya

dilakukan oleh sejumlah editor.

Di tangan editor, tulisan diperiksa apakah sudah baik dari segi

bahasa, kelengkapan fakta, kejelasan, keruntutan tulisan, dan sebagainya.

panjang tulisan diperiksa apakah telah sesuai dengan kaidah penulisan

dalam ilmu jurnalistik. Termasuk apakah ada sesuatu yang tidak sesuai

dengan kebijaksanaan korporasi, sesuatu yang melanggar etika (misalnya

ada kalimat yang mencemarkan nama baik pihak tertentu, atau ada

bagian tulisan yang dikutip dari tulisan pihak lain tanpa menyebutkan

sumber sehingga terbuka peluang timbul tuntutan hukum berkaitan

dengan hak cipta), dan sebagainya.

2. Komponen Produksi dan Sirkulasi

Kegiatan yang dilaksanakan proses produksi mencakup kegiatan pracetak,

pencetakan, dan sirkulasi.

�������������������������������������������������������������61 Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa,

SS. Widodo, 15 Agustus�

Page 75: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

a. Pracetak

Pada produksi berita majalah Swaracinta pada rubrik Kabar

Pemberdayaan, kegiatan pracetak yakni mendesain tata perwajahan pada

rubrik Kabar Pemberdayaan, sehingga membuat para pembaca tertarik

dan ingin membacanya. Setelah proses pengolahan dan penyuntingan

berita dan foto selesai dikerjakan, barulah tugas seorang layouter

mendesain perwajahan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik

Kabar Pemberdayaan.

Penataan desain perwajahan pada rubrik Kabar Pemberdayaan

sudah bisa dikerjakan lebih awal karena halaman yang akan memuat

tulisan atau foto yang sudah tersedia (bahan siap sunting). Selanjutnya

halaman yang akan memuat tulisan atau foto hasil liputan (bahan siap

olah) dikerjakan belakangan. Hasil liputan disusun menjadi tulisan, foto

dipilah, selanjutnyadirancang penataannya pada halaman setiap rubrik.

Setiap naskah yang telah layak dimuat masuk kedalam proses pracetak.

Dalam proses pracetak pada rubrik Kabar Pemberdayaan, menata

perwajahan media korporasi atau organisasi dilakukan berdasarkan

kriteria yang disepakati seperti, menentukan bingkai, penempatan teks,

penempatan foto, pemilihan ukuran dan jenis huruf untuk tubuh tulisan,

penempatan identitas halaman dilakukan pada proses ini.Dalam desain

perwajahan rubrik Kabar Pemberdayaan ini, hal-hal detail seperti jenis

dan ukuran huruf, foto, posisi penempatan teks, dan lain sebagainya

Page 76: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

harus dipikirkan secara matang dikarenakan agar pembaca tidak jenuh

dan tertarik dalam membacanya.62

Dalam desain perwajahan tersebut diketahui, tim redaksi majalah

Swaracinta Dompet Dhuafa sangat mencermati mulai dari ketajaman

foto, ukuran dan jenis huruf, dan sebagainya, agar menarik dipandang

juga komunikatif bagi pembaca dan juga telah menunjukan hasil kerja

yang memungkinkan tampilan visual memiliki ciri yang dapat

membantu pembentukan karakter media korporasi atau organisasi dalam

hal ini Dompet Dhuafa.

b. Pencetakan

Pada produksi berita majalah Swaracinta, untuk proses pencetakan

dalam hal ini Dompet Dhuafa mempercayakan kepada perusahaan

percetakan. Pertimbangan atas efisiensi dan manfaat menyebabkan

Dompet Dhuafa tidak perlu menyediakan mesin offset.

Dompet Dhuafa tidak memiliki mesin offset sendiri, karena belum

ada kebutuhan atas bahan cetakan dalam jumlah oplah yang besar,

memberi order pencetakan ke perusahaan percetakan pasti lebih murah

dan efisien. Dompet Dhuafa lebih mempertimbangkan hal ini untuk

pencetakan majalah Swaracinta.63

�������������������������������������������������������������� Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa,

SS. Widodo, 15 Agustus�63 Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa,

SS. Widodo, 15 Agustus�

Page 77: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

c. Sirkulasi

Seperti yang diungkapkan Ashadi Siregar dan Rondang Pasharibu

terkait sirkulasi sebuah media korporasi dan organisasi, banyak cara

untuk menyampaikan media ke tangan pembaca. Mana cara yang

dipandang paling efektif dan efisien bisa dipertimbangkan sejak awal.64

Begitupun untuk sirkulasi majalah Swaracinta itu sendiri yang

ditujukan bagi publik internal, masalah sirkulasi tidak banyak

menghadapi kendala. Bisa diedarkan lewat berbagai cara. Staf

administrasi dapat mendistribusikan edisi terbaru majalah

Swaracintatersebut kepada seluruh amilin (karyawan) dan

amilat(karyawati). Dengan meletakkannya dibeberapa tempat, seperti di

ruang utama, dan ruang pertemuan. Untuk kantor pelayanan dan cabang

yang berada di luar kota, bisa dikirim lewat jasa pengiriman barang.

Menurut SS. Widodo, untuk proses sirkulasi internal, tidak banyak

menghadapi kendala. Namun bila ditujukan untuk publik eksternal

dalam upaya pembentukan citra perusahaan. Dompet Dhuafa harus

memperhatikan betul kualitas majalah, dan cara agar majalah Swaracinta

terbaru sampai ke pembaca dalam hal ini donatur-donatur Dompet

Dhuafa, menjaga kondisi majalah agar tidak rusak.65

�������������������������������������������������������������64Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu, Bagaimana Mengelola Media Korporasi-

Organisasi (Yogyakarta:Kanisius, 2000), h. 168�65 Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa,

SS. Widodo, 15 Agustus�

Page 78: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

3. Mengelola Komponen Biaya

Salah satu kelebihan penerbitan media korporasi atau organisasi dibanding

media umum adalah tersedianya biaya dan sejumlah sarana kerja pada awal

kegiatan penerbitan direncanakan.66 Dalam produksi majalah Swaracinta Dompet

Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan komponen biaya sangat diperhatikan

dan direncanakan saat rapat redaksi dan perencanaan isi berlangsung. Komponen

biaya tersebut diantaranya seperti, biaya kerja redaksi, biaya produksi pencetakan

untuk edisi selanjutnya.

Menurut Staf Redaksi majalah Swaracinta Dompet Dhuafa, Amirul Hasan

untuk komponen alat seperti computer dan laser printer , serta alat tulis, biasanya

langsung disediakan untuk menghemat biaya produksi dan memudahkan kegiatan

produksi. Lagi pula, majalah Swaracinta juga dibagikan secara cuma-cuma

sehingga tidak memerlukan jasa jaringan pemasaran.67

Bagi produksimajalah Swaracinta Dompet Dhuafa,yang menjadi tolok

ukur untuk melihat kelayakan penggunaan biaya kerja penerbitan majalah tersebut

adalah dilihat dari kualitas media yang dihasilkan. Ini salah satu upaya yang terus

dilakukan majalah Swaracinta agar kualitas pemberitaannya tidak dipandang

sebelah mata.

a. Merencanakan Biaya Kerja Redaksi

Biaya kerja redaksi dibicarakan saat rapat redaksi diselenggarakan.

Biaya kerja redaksi pada produksi majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

�������������������������������������������������������������66Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu, Bagaimana Mengelola Media Korporasi-

Organisasi (Yogyakarta:Kanisius, 2000), h. 169�67 Wawancara pribadi dengan Staf Redaksi majalah Swaracinta, Amirul Hasan, Kamis 15

Agustus 2013.�

Page 79: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

pada rubrik Kabar Pemberdayaan direncanakan sesuai dengan kegiatan

apa saja yang memerlukan biaya dalam mempersiapkan penerbitan edisi

selanjutnya.

Seperti yang dikatakan Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu, bagi

media korporasi, biaya kerja redaksi tidak mencakup penghasilan jajaran

redaksi (baik pengelola maupun reporter dan staf administrasi

penerbitan), apabila mereka itu adalah karyawan yang ditugaskan

menjalankan penerbitan media korporasi. Jajaran redaksi pada dasarnya

sudah memiliki gaji sendiri sebagai karyawan korporasi.68

Demikian halnya dengan tim redaksi majalah Swaracinta, mereka

sudah memiliki gaji sendiri sebagai karyawan korporasi. Di luar

persoalan imbalan kerja bagi jajaran redaksi, biaya kerja yang dipikirkan

mencakup biaya peliputan seperti uang saku (uang transport dan

makan), honor penulis lepas, dan sebagainya. Begitu pula sarana untuk

membantu proses liputan, seperti alat perekam suara, kamera, memori

card, baterai, charger dan sebagainya.

b. Merencanakan Biaya Produksi

Dalam merencanakan biaya produksi untuk edisi majalah

Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan,

komponen pembiayaannya sangat diperhatikan dan dipertimbangkan

agar dana yang dialokasikan untuk produksi berjalan mudah.Tersedianya

�������������������������������������������������������������68Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu, Bagaimana Mengelola Media Korporasi-

Organisasi (Yogyakarta:Kanisius, 2000), h.170�

Page 80: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

sarana seperti komputer, laser printer, selain memudahkan kegiatan

produksi, bertujuan untuk menghemat biaya produksi.

4. Mengelola Komponen Personel

Untuk mengelola media internal, kalangan pengelola (jajaran redaksi)

harus menguasai keterampilan jurnalistik yang mumpuni, yakni keterampilan

meliput, menulis, mengedit, dan kemampuan fotografi.

Pola kerja wartawan media internal tidak berbeda dengan wartawan pada

umumnya. Karenanya, jurnalis media internal pun mesti, menguasai keterampilan

jurnalistik, menaati kode etik jurnalistik, dan menguasai bidang liputan atau

masalah yang ditulis. Kelemahan mendasar yang selama ini muncul, selain soal

keterampilan jurnalistik, adalah penguasaan “bahasa media” (language of mass

media), yakni bahasa jurnalistik. Kelemahan dalam hal bahasa jurnalistik selama

ini menjadi “jurang pembeda utama” antara media internal dan media komersil.

Tulisan di media internal cenderung kaku. Inilah yang menyebabkan

kecendrungan media internal tampil kurang atau tidak menarik bagi yang

membaca.69

Pengelolaan media korporasi atau organisasi tidak mungkin berjalan tanpa

dukungan sejumlah personel berpengetahuan dan berkemampuan yang memadai.

Demikan pula majalah Swaracinta Dompet Dhuafa berupaya sekali untuk

menyediakan dukungan personel yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM)

yang berkualitas. Namun, banyaknya personelmeskipun memiliki kemampuan

yang bisa diandalkan, tidak banyak berarti kalau tidak diberi pemerian kerja (job

�������������������������������������������������������������69 Wawancara pribadi dengan Staf Redaksi majalah Swaracinta, Amirul Hasan, Kamis 15

Agustus 2013.�

Page 81: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

description) dan tidak disertai pengorganisasian dan mekanisme kerja yang

mendukung kelancaran kerja.

a. Merumuskan Pemerian Kerja

Dalam pelaksanaan seluruh kegiatan produksi berita di media, baik

media nasional maupun korporasi,pemerian kerja (job description)

merupakan salah satu stategis dimana para tim redaksi dapat mengetahui

persis apa yang harus dilakukan dan bagaimana kegiatan itu dikerjakan.

Menurut SS. Widodo, pemerian kerja terus didengungkan ketika rapat

redaksi, semua itu dilakukan agar para personel terus mengingat akan

tugasnya yang akan dijalankan, agar mereka amanah.70

Merumuskan pemerian kerja dalam memulai kegiatan produksi,

menjadi salah satu faktor yang juga penting, agar kegiatan produksi tidak

terhambat. Masing-masing tim sudah mengetahui tugas yang akan

dijalankan, dan seperti apa gambaran pekerjaannya, agar target tercapai

sesuai dengan batas waktu dalam menyelesaikan tugas tersebut.

b. Merencanakan Tahapan Kerja

Dalam memproduksi sebuah berita, butuh cara dan perencanaan

yang matang, sehingga kegiatan berjalan sesuai berdasarkan tahapan

kerja yang kesemuanya itu akan mempermudah proses produksi

penerbitan. Selain itu, pentingnya batas waktu dalam menerbitkan media

korporasi terbaru menjadi acuan penting yang benar-benar harus

������������������������������������������������������������� Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa, SS.

Widodo, 15 Agustus��

Page 82: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

diperhatikan.Mengingat arus informasi yang begitu tajam, menjadikan

setiap media baik korporasi maupun nasional berlomba-lomba untuk

menjadi yang pertama dalam menerbitkan informasi. Batas waktu

dikenal istilah deadline, yakni batas waktu yang tidak boleh dilanggar.

Jika deadline dilanggar, pencetakan telambat. Akibatnya suratkabar atau

media terlambat sampai ke tangan pembaca.

Selanjutnya dalam setiap produksi, ada beberapa proses atau tahapan yang

harus dilalui yang juga mengacu pada empat komponen mengelola media

korporasi dan organisasi yang berkualitas sebelum berita dapat disiarkan yaitu

praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. seperti halnya produksi berita pada

sebuah media lainnya, berita majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik

Kabar Pemberdayaan juga melewati beberapa tahapan proses produksi beritanya.

Mulai dari bagaimana materi berita diperoleh, hingga materi berita yang siap

disiarkan dan cetak.

4. Praproduksi

Tahapan ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan produksi, karena

itu tahapan ini merupakan tahapan planning production. Dalam praproduksi,

komponen keredaksian, komponen biaya dan sarana serta komponen personel

merupakan bagian dari tahapan ini. Namun pada komponen keredaksian yang

mencakup hanya kegiatan perencanaan isi. Sedangkan komponen personel dan

komponen biaya dan sarana merupakan bagian kegiatan perencanaan isi. Adapun

beberapa tahapan perencanaan isi yaitu;

Page 83: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

a. Penemuan Ide

Tahapan ini dimulai ketika seorang pemimpin redaksi menemukan

ide atau gagasan, tema apa yang akan diangkat, untuk edisi selanjutnya.

Biasanya dilakukan dalam rapat redaksi. Pada rapat redaksi majalah

Swaracinta, awal mula rapat membahas tema apa yang akan diangkat

untuk edisi selanjutnya. Untuk rubrik Kabar Pemberdayaan, yang

dibahas adalah agenda kegiatan Dompet Dhuafa dan kegiatan apa saja

yang nantinya akan diliput dan dimuat untuk edisi selanjutnya.”71

Namun terkadang, dalam rapat redaksi untuk berita pada rubrik Kabar

Pemberdayaan juga dikaitkan dengan isu yang sedang berkembang

ditengah masyarakat, baik dalam bidang kesehatan, pendidikan,

ekonomi, sosial dan kebencanaan yang semuanya juga ada kepentingan

dalam korporasi (Dompet Dhuafa). SS. Widodo mengakui, Dompet

Dhuafa memang tidak intensif mengikuti isu yang berkembang, dan

itulah upaya yang masih dibenahi, agar menjadi media internal yang

berkualitas.72

b. Perencanaan

Tahap ini juga dilaksanakan pada saat rapat redaksi berlangsung.

Perencanaan tersebut meliputi penetapan jangka waktu kerja (time

schedule), merumuskan pemerian kerja (job description) dan personel,

mekanisme kerja organisasi, desain, biaya dan sarana.

��������������������������������������������������������������Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa, SS.

Widodo, 15 Agustus��Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa, SS.

Widodo, 15 Agustus�

Page 84: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

a) Penetapan Jangka Waktu Kerja ( Time Schedule)

Dalam rapat redaksi, pemimpin redaksi membahas tentang

penetapan jangka waktu kerja atau yang lebih dikenal dengan istilah

deadline. Deadline merupakan batas waktu dimana setiap masing-

masing personel menyerahkan atau melaporkan hasil tugas yang telah

diberikan kepada mereka, seperti reporter mengirimkan hasil

liputannya, agar bisa diolah dan siap sunting.73

Penetapan Jangka waktu merupakan hal yang sangat penting, untuk

keberlangsungan informasi. Terlebih, Dompet Dhuafa memiliki kurang

lebih 60.000 donatur tetap yang menjadi mitra kerjasama dalam

menjalankan program. Menurut SS. Widodo, Dompet Dhuafa akhir-

akhir ini sering terlambat dalam penerbitan majalah Swaracinta dan

mendapat teguran keras baik dari internal (Dompet Dhuafa) maupun

eksternal (mitra), dan ini tidak boleh melakukan terjadi lagi.74

b) Merumuskan Pemerian Kerja ( Job Description) dan Personel

Dalam rapat redaksi dibahas pula mengenai pemerian kerja ( Job

Description ) yang diberikan untuk seluruh personel terhadap tugas-

tugas yang akan dikerjakannya. Job description diberikan kepada

masing-masing personel untuk menjalankan produksi majalah

Swaracinta termasuk pada rubrik Kabar Pemberdayaan ini perlu

disusun pemerian tugas (job description) secara jelas. Apa dan

�������������������������������������������������������������73 Wawancara pribadi dengan redaktur pelaksana majalah Swaracinta, SS Widodo, Selasa

10 September 2013.��Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa, SS.

Widodo, 15 Agustus�

Page 85: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

bagaimana suatu kegiatan dikerjakan pada tahap tertentu, apa target

yang harus dicapai, perlu dijabarkan secara rinci. Juga batas waktu

untuk menyelesaikan kegiatan tersebut.75

Pemerian kerja sekaligus berfungsi untuk memantau prestasi kerja

personel. Dengan demikian, dapat dilihat apakah tugas yang diberikan

dapat dikerjakan dengan baik atau tidak.Berikut mekanisme kerja yang

dijalankan masing-masing personel untuk proses produksi majalah

Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan.

1. Top Manager (Pemimpin Umum)

Pemimpin umum bertanggung jawab terhadap maju mundurnya

perusahaan yang dipimpinnya. Ia mempunyai kekuasaan yang luas,

mengambil kebijaksanaan, menentukan arah perkembangan

penerbitannya, dan memperhitungkan rugi dan laba dari

perusahaannya. Karena kewenangannya itu, pemimpin umum berhak

mengangkat dan memberhentikan karyawan, sesuai dengan yang

dibutuhkannya.

Secara teknis pemimpin umum menerima laporan dari pemimpin

redaksi, pemimpin percetakan, dan pemimpin perusahaan tentang

pelaksanaan tugas sehari-hari baik di bidang redaksi, percetakan

maupun bidang usaha. Karena wewenang secara keseluruhan ada di

tangan pemimpin umum, ia dapat mengambil langkah yang

dipandang perlu untuk kegiatan intern maupun ekstern.

�������������������������������������������������������������75 Wawancara pribadi dengan redaktur pelaksana majalah Swaracinta, SS Widodo, Selasa

10 September 2013.�

Page 86: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

2. Pemimpin Redaksi

Tugas utama pemimpin redaksi adalah mengendalikan kegiatan

keredaksian di perusahaannya yang meliputi penyajian berita,

penentuan liputan, pencarian fokus pemberitaan, penentuan topik,

pemilihan berita utama, berita pembuka halaman (opening news),

menugaskan atau membuat sendiri tajuk dan sebagainya. pendeknya,

baik dan buruk isi pemberitaan pada penerbitannya, tergantung dari

ketajaman pemimpin redaksi dalam mencari dan memilih materi

pemberitaannya.

3. Sekretaris Redaksi

Adalah pembantu pemimpin redaksi dalam hal administrasi

keredaksionalan. Misalnya menerima surat-surat dari luar yang

menyangkut keredaksionalan, mengirim honor tulisan kepada

penulis dari luar, membuatkan surat-surat yang diperlukan oleh

pemimpin redaksi. Jika ada surat dari luar baik yang berkaitan

dengan peliputan maupun sumbangan tulisan, surat tersebut

diteruskan kepada masing-masing bagian. Jika surat itu isinya

undangan liputan, tugas sekretaris redaksi meneruskan undangan

tersebut kepada redaktur pelaksana. Sekretaris redaksi tidak

dibenarkan langsung memberikan undangan tersebut kepada

wartawan.76

4. Redaktur Pelaksana

�������������������������������������������������������������76 Wawancara pribadi dengan redaktur pelaksana majalah Swaracinta, SS Widodo, Selasa

10 September 2013.�

Page 87: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

Redaktur pelaksana (managing editor) adalah jabatan yang dibentuk

untuk membantu pemimpin redaksi dalam melaksanakan tugas-tugas

keredaksionalannya. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari redaktur

pelaksana mengatur pelaksanaan tugas sesuai dengan yang

digariskan oleh pemimpin redaksi. Dalam keadaan tertentu, redaktur

pelaksana bisa membebankan tugas kepada para redaktur halaman

(editor) sesuai dengan bidangnya masing-masing. Tanggung jawab

redaktur pelaksana adalah langsung kepada pemimpin redaksi.77

5. Wartawan

Wartawan atau reporter adalah seseorang yang bertugas mencari,

mengumpulkan, dan mengolah informasi menjadi berita, untuk

disiarkan melalui media massa. Jika wartawan itu menyiarkan

beritanya melalui penerbitan surat kabar atau majalah, ia disebut

sebagai wartawan media cetak.

6. Koresponden

Koresponden (stringer) yang lebih dikenal dengan sebutan wartawan

pembantu adalah seseorang yang berdomisili di suatu daerah,

diangkat atau ditunjuk oleh suatu penerbitan pers di luar daerah atau

luar negeri, untuk menjalankan tugas kewartawanannya, yaitu

memberikan laporan secara kontinyu tentang kejadian atau peristiwa

yang terjadi di daerahnya.seorang itu bisa berasal dari daerah itu

sendiri atau orang lain yang ditugaskan daerah tersebut.

�������������������������������������������������������������77 Wawancara pribadi dengan redaktur pelaksana majalah Swaracinta, SS Widodo, Selasa

10 September 2013.�

Page 88: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

c) Desain rubrik Kabar Pemberdayaan

Dalam perencanaan isi untuk produksi berita majalah Swaracinta

pada rubrik Kabar pemberdayaan seorang layouter (professional desain

grafis) mempresentasikan hasil desain majalah yang dibuatnya dalam

rapat redaksi. Desain bisa berbentuk rancangan kasar (dummy, semacam

prototype), atau masih berbentuk pdf dalam komputer. Rancangan kasar

atau dummy tersebut sebagai contoh desain perwajahan untuk edisi

selanjutnya.�

Gambar 1 Desain Perwajahan majalah Swaracinta pada Rubrik Kabar Pemberdayaan Edisi

24. Pdf

Sumber : Tim desain (tata letak) perwajahan Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

d) Biaya dan Sarana Produksi

Dalam proses produksi berita majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

pada rubrik Kabar Pemberdayaan, mengenai komponen biaya dan sarana

produksi terbagi menjadi dua kategori, yakni:

Page 89: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

1. Biaya Kerja Redaksi

Biaya kerja redaksi pada produksi berita majalah Swaracinta Dompet

Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan direncanakan sesuai dengan

kegiatan apa saja yang memerlukan biaya dan sarana yang dibutuhkan

dalam mempersiapkan penerbitan edisi selanjutnya.

Majalah Swaracinta memiliki sebuah tim liputan yang terdiri dari tiga

orang reporter dan satu diantaranya merangkap menjadi wartawan foto

serta dua penulis lepas. Sedangkan tim kontributor berjumlah tujuh

orang dari sejumlah daerah yang ditugaskan.

Gambar 2

Tabel rincian biaya kerja redaksi majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

Tim Liputan Biaya yang Dikeluarkan Sarana Biaya yang

Dikeluarkan 1. Uang saku/per orang

(transpot dan makan) setiap bulannya (reporter dan wartawan foto)

@ 3 x Rp.300.000 1. 1 buah Kamera DSLR

2. 2 buah Memory card

3. 1 buah alat perekam

Rp. 6.000.000 Rp. 300.000 Rp. 450.000

2. Penulis lepas (transport dan makan)/ per liputan.

@ 2 x Rp.50.000 (Memiliki sarana sandiri)

Tidak ada

3. Kontributor (transport dan makan)/ setiap bulannya.

@7 x Rp. 400.000 (Memiliki sarana sendiri)

Tidak ada

Total Biaya Rp 3.800.000 Total Biaya Rp. 6.750.000

JUMLAH BIAYA KESELURUHAN Rp.10. 550.000

Sumber : Bagian Keuangan Dompet Dhuafa

Page 90: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

2. Biaya produksi

Dalam proses produksi majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada

rubrik Kabar Pemberdayaan, masalah biaya sangat diperhatikan sekali

dalam setiap komponennya agar memudahkan kegiatan produksi.

Mulai dari sarana untuk membantu proses produksi seperti komputer,

laser printer, kertas kwarto A4, hingga tinta printer.

Mengenai biaya cetak, majalah Swaracinta dicetak sebanyak 20.000

ekslemplar setiap bulannya dan pendistribusian majalah Swaracinta

Dompet Dhuafa ke 22 lokasi dalam hal ini kantor pelayanan dan

cabang Dompet Dhuafa sangat diperhatikan sekali biaya yang

dibutuhkan.

Gambar 3

Tabel rincian biaya produksi majalah Swaracinta

Sumber : Bagian keuangan Dompet Dhuafa

Komponen Sarana Biaya yang Dikeluarkan

Komponen Produksi

Biaya yang Dikeluarkan

3 buah komputer (fasilitas sudah dimiliki)

Cetak majalah 20.000/eksemplar

Rp 30.000.000

2 buah laser printer (fasilitas sudah dimiliki)

Biaya pendistribusian dan sirkulasi majalah Swaracinta

Rp 12.000.000

5 buah tinta print/per bulan

@5 x Rp 45.000 -

5 dus kertas kwarto A4

@ 5 x Rp 35.000 -

Total Biaya Rp 400.000 Total Biaya Rp 42.000.000

JUMLAH TOTAL Rp. 42.400.000

Page 91: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� �

5. Produksi

Pada tahapan produksi, komponen keredaksian dan komponen produksi

dan sirkulasi merupakan bagian dari tahapan ini. Namun pada komponen

keredaksian yang mencakup hanya pengumpulan bahan baku informasi (bahan

siap sunting dan bahan siap diolah), pengolahan dan penyiapan informasi serta

penyuntingan. Sedangkan komponen produksi dan sirkulasi mencakup pracetak

yakni mencakup setiap upaya mendesain tata perwajahan media sehingga menarik

dipandang.

a. Pengumpulan Bahan Baku Informasi

Setelah rapat perencanaan isi selesai, direncanakan dan disiapkan dengan

baik, maka pelaksanaan produksi dimulai. Para tim peliput (reporter dan

wartawan foto) yang bertugas bekerja sama serta berkoordinasi dengan

redaktur pelaksana dan pemimpin redaksi untuk mewujudkan berbagai hal

yang telah direncanakan serta disiapkan sebelumnya.

Berita-berita yang disajikan dalam rubrik Kabar Pemberdayaan berbeda

dengan berita-berita pada rubrik lainnya dalam majalah Swaracinta Dompet

Dhuafa. Pertama, berita yang akan diliput merupakan kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan oleh Dompet Dhuafa terkait program-program selama setiap

bulannya dan mengangkat isu yang terkait dengan program Dompet Dhuafa.

Kedua, materi yang disajikan berupa sekumpulan berita feature yang bertujuan

menarik minat para pembaca.

Oleh karena itu produksi majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada

rubrik Kabar Pemberdayaan yang telah disiapkan secara matang terdiri dari

Page 92: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

beberapa bentuk. Pertama, pelaksanaan produksi dalam berita rubrik Kabar

Pemberdayaan yaitu melakukan liputan yang telah ditentukan oleh pemimpin

redaksi dan redaktur pelaksana.

Produksi dimulai pada saat tim liputan (reporter dan wartawan foto)

memulai liputan dengan mendatangi lokasi yang telah ditentukan sebagai

tempat pelaksanaan kegiatan, karena konsep berita pada rubrik Kabar

Pemberdayaan adalah meliput segala kegiatan Dompet Dhuafa, maka liputan

pun dilakukan sesuai dengan tempat kegiatan berlangsung.

Kedua, produksi juga dilakukan oleh tim liputan (kontributor) liputan

yang juga ditugaskan untuk meliput kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan

Dompet Dhuafa di luar daerah. Ini dilakukan oleh tim liputan (kontributor) ke

berbagai daerah, sesuai yang ditugaskan oleh redaktur pelaksana. Pada saat

semua bahan berita diliput, pada saat itulah berlangsung proses produksi berita

yang akan diproses lebih lanjut untuk selanjutnya dicetak dan disiarkan.

b. Pengolahan dan Penyiapan Informasi (Penulisan Naskah)

Setelah liputan berbagai bahan berita selesai, kemudian para tim liputan

(reporter dan wartawan foto) akan kembali ke kantor redaksi. Di sana, mereka

melakukan tugas selanjutnya. Para reporter ditugaskan menuliskan naskah

berita sesuai apa yang mereka liput. Sedangkan wartawan foto bertugas

mengecek ulang gambar yang telah diambil pada saat liputan untuk kemudian

dipilah mana hasil foto yang berkualitas.

Reporter menulis naskah berita dari daftar gambar (foto) yang telah

diambil dalam liputan oleh wartawan foto. Reporter tidak diperbolehkan

Page 93: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

menulis naskah berita dengan melebihkan atau mengurangi informasi. Naskah

ditulis sebagaimana fakta yang telah ia peroleh.

c. Penyuntingan atau Editing

Setelah penulisan naskah berita selesai, naskah akan diserahkan kepada

editor dan masuk pada tahap penyuntingan. Beberapa hal yang diperhatikan

saat menyunting atau editing naskah diantaranya adalah teknik penulisan

berita, teknik penulisan berita feature dalam ilmu jurnalistik, pemilihan judul

berita, dan seterusnya.

Menurut SS. Widodo, yang diperhatikan dalam proses penyuntingan

naskah berita ada beberapa hal diantaranya yakni teknik penulisan berita

feature sesuai kaidah ilmu jurnalistik, pemilihan judul dan sebagainya. Ini

merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyajikan sebuah

berita agar bisa diterima masyarakat. Meski hanya sebuah media komunitas,

majalah Swaracinta berusaha menjadi media komunitas yang baik dan

berkualitas dalam menyampaikan informasi ke tengah masyarakat tidak untuk

internal saja.78

Setelah proses penyuntingan naskah berita selesai dilakukan oleh editor,

naskah berita itu diberikan kepada pemimpin redaksi untuk diperiksa kembali

secara keseluruhan. Pemimpin redaksi akan meminta persetujuan kepada

pemimpin umum apakah naskah berita yang selesai disunting layak terbit atau

tidak.

�������������������������������������������������������������78 Wawancara pribadi dengan redaktur pelaksana majalah Swaracinta, SS Widodo, Selasa

10 September 2013.�

Page 94: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

d. Pracetak (Desain Perwajahan Rubrik Kabar Pemberdayaan)

Dalam desain perwajahan yang berkaitan dengan sejumlah unsur yang

didesain haruslah memperlihatkan keseimbangan. Hasil desain yang tidak

seimbang mengesankan desain itu sendiri belum selesai, atau didesain tanpa

tujuan. Unsur yang didesain berupa teks dan foto selalu ditempatkan pada

posisi yang pas. Jika ditempatkan menumpuk, atau pada tempat sembarang,

kesan kaku dan tidak seimbang segera mengganggu mata.

Teks dan foto harus dipandang sebagai bagian dari unsur yang

menampilkan kesan visual dalam penyampaian informasi. Ada beberapa

tahapan dalam menata perwajahan dalam rubrik Kabar Pemberdayaan. Berikut

beberapa tahapan desain perwajahan dengan menggunakan aplikasi Adobe

Indesign CS4 untuk desain perwajahan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

pada rubrik Kabar Pemberdayaan.

Gambar 4 Tampilan Adobe Indesign cs4�

Sumber : Tim desain (tata letak) perwajahan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

Page 95: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

1. Menentukan Bingkai

Dalam desain perwajahan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

pada rubrik Kabar Pemberdayaan, hal pertama yang dilakukan adalah

menentukan bingkai halaman. Bingkai halaman dibuat agar menimbulkan

kesan berbeda bagi pembaca dibanding apabila halaman itu didesain tanpa

bingkai.

Gambar 5 Menentukan Bingkai untuk Rubrik Kabar Pemberdayaan

Sumber : Tim desain perwajahan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

2. Penempatan Teks

Tahap selanjutnya adalah penempatan teks berita. Dalam tahap ini,

penataan teks berita sangat dipertimbangkan secara menyeluruh.SS.

Widodo mengungkapkan, dalam penataan setiap teks atau naskah haruslah

sangat jeli dalam menyusun dan menempatkan posisinya agar sesuai

dengan desain bingkai yang telah dibuat. Diharapkan penataan teks

Page 96: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

membantu pembaca agar tidak kesulitan memilih informasi yang ingin

dibaca.79

3. Penempatan Foto

Dalam tahap ini, beberapa foto yang sudah dipilah dan sudah lolos

pada tahap penyuntingan akan masuk pada penempatan foto. Dalam hal ini

foto biasanya ditempatkan pada halaman tertentu sebagai unsur pelengkap

atau memperjelas suatu tulisan (naskah berita). Foto

dimaksudkanmenampilkan sesuatu yang menarik perhatian dan lebih cepat

memikat mata pembaca.

Gambar 6 Tata letak desain penempatan foto

Sumber : Tim desain perwajahan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

4. Menentukan Jumlah Kolom

Jumlah ukuran kolom majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada

rubrik Kabar Pemberdayaan biasanya dibagi atas 2-3 kolom. Jumlah

kolom yang akan digunakan pada setiap halaman biasanya ditentukan oleh

�������������������������������������������������������������79 Wawancara pribadi dengan redaktur pelaksana majalah Swaracinta, SS Widodo, Selasa

10 September 2013.�

Page 97: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

seberapa panjang bagian kalimat yang terdapat pada satu baris di dalam

satu kolom.

Gambar 7 Menentukan jumlah kolom

Sumber : Tim desain (tata letak) perwajahan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

5. Memilih jenis Huruf

Penataan teks sangat dipengaruhi oleh pilihan huruf yang dipakai,

bagaimana jarak antarhuruf diatur, serta bagaimana ditetapkan jarak

antarbaris yang memuat huruf sebagai unsur terkecil suatu tulisan.

Demikian pula dalam pemilihan jenis huruf yang digunakan dalam rubrik

Kabar Pemberdayaan. Untuk judul berita, Dipilih jenis huruf Klavika Bold.

Sedangkan dalam pemilihan jenis huruf untuk isi naskah berita, dipilh

jenis huruf Annivers.

Seperti yang diungkapkan Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu

hal penting untuk dipertimbangkan dalam pemilihan huruf adalah legibility

dan readability. Legibility berarti huruf yang digunakan mudah dikenali

Page 98: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

mata pembaca. berarti huruf yang digunakan selain mudah terbaca, juga

mempermudah pembaca menangkap makna informasi yang

disampaikan.Adapun readability berarti huruf yang digunakan selain

mudah terbaca, juga mempermudah pembaca menangkap makna informasi

yang disampaikan.80

Dengan demikian, jenis huruf Klavika Bold dijadikan pilihan tim layout

majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan,

dengan tujuan untuk menarik dan memudahkan pembaca dalam mencari

informasi.

Gambar 8 Menentukan pemilihan jenis huruf

Sumber : Tim desain perwajahan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

6. Memilih Ukuran Huruf

Suatu tulisan mudah atau sulit dibaca tergantung pada ukuran huruf

yang terpilih. Ukuran huruf (point size) dalam rubrik Kabar Pemberdayaan

sangat diperhatikan pemilihannya, karena menyangkut kenyamanan

membaca isi tulisan. Untuk isi tulisan berita rubrik Kabar Pemberdayaan �������������������������������������������������������������

� Ashadi Siregar dan Rondang Pasaribu, Bagaimana Mengelola Media Korporasi-Organisasi (Yogyakarta:Kanisius, 2000), h. 130�

Page 99: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

memilih ukuran huruf 10 poin. Ukuran huruf yang lebih besar 14 poin

digunakan untuk judul, subjudul, atau nama suatu rubrik. Sedangkan untuk

Judul berita ukurannya berkisar antara 23-24 poin.

Gambar 9 Menentukan Ukuran Huruf

Sumber : Tim desain (tata letak) perwajahan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

7. Penempatan Identitas Halaman

Setiap halaman media cetak biasanya memiliki identitas seperti

nama media, nomor edisi, nama rubrik, nomor halaman, dan sebagainya.

identitas tersebut ditempatkan di luar bingkai. Bisa disebelah kiri, tengah,

atau kanan bagian bawah. Demikian pula majalah Swaracinta Dompet

Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan.

Pencantuman identitas halaman dimaksudkan untuk mempermudah

pembaca menemukan informasi yang dicari. Pentingnya setiap halaman

memiliki identitas sangat terasa ketika terdapat sejumlah tulisan yang

bersambung atau sejumlah tulisan yang ditempatkan pada halaman

Page 100: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

berbeda sebenarnya merupakan serangkaian tulisan dengan topik yang

berkaitan.

Gambar 10 Penempatan identitas nama rubrik

Nama Rubrik

Penempatan identitas halaman (nama media, nomor terbitan, waktu terbit)

Gambar 11

Nama Media (Swaracinta) Nomor terbitan (23) waktu terbit (Tahun II/Februari-Maret 2013)

Sumber gambar 10 dan 11: Tim desain (tata letak) perwajahan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

Page 101: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� �

Gambar 12 Tampilan Keseluruhan Rubrik Kabar Pemperdayaan

Sumber : Tim desain (tata letak) perwajahan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

6. Pascaproduksi

Tahap ini adalah tahap terakhir dalam proses produksi. Tahap ini meliputi;

a. Pencetakan

Pada tahap ini, proses pencetakan majalah Swaracinta Dompet

Dhuafa dipercayakan ke sebuah perusahaan percetakan terbesar yakni

PT. Printer Indonesia. Ini menjadi pertimbangan yang sangat efisien,

dikarenakan Dompet Dhuafa belum memiliki mesin percetakan sendiri.

Menurut Manajer Sirkulasi majalah SwaracintaDompet Dhuafa

Shofa Q, Dompet Dhuafa mencetak majalah Swaracinta sebanyak 20.000

eksemplar setiap bulannya dan mencari perusahaan percetakan yang

terbaik, dan akhirnya Dompet Dhuafa mempercayakan kepada PT.

Page 102: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

Printer Indonesia. Prosesnya sangat mudah, hanya memberikan hasil

final dummy (rancangan kasar) yang sudah memuat desain terbaik yang

sudah disetujui oleh keseluruhan pihak, lalu diserahkandummy tersebut

kepada PT. Printer Indonesia untuk dicetak.81

Dompet Dhuafa berfikir, selama belum ada kebutuhan atas bahan

cetakan dalam jumlah oplah yang besar, memberi order pencetakan ke

perusahaan percetakan pasti jauh lebih murah dan efisien. Jadi Dompet

Dhuafa memilih tidak merasa perlu membeli mesin tersebut.82

Dalam Majalah Swaracinta sendiri, kertas yang digunakan

berukuran Kwarto atau sedikit lebih besar. Jumlah halaman majalah

Swaracinta sekitar 68 halaman. Untuk rubrik Kabar Pemberdayaan,

halaman majalah biasanya dibagi 2-4 kolom. Berita yang dimuat bisa

mencapai 2-4 tulisan, yang ditulis dengan pola penulisan berita feature

(berita khas atau karangan khas).

b. Sirkulasi

Dalam proses sirkulasi majalah Swaracinta Dompet Dhuafa tidak

yang ditujukan bagi publik internal, masalah sirkulasi tidak banyak

menghadapi kendala. Media korporasi tersebut bisa diedarkan lewat

berbagai cara. Staf administrasi dapat mendistribusikan edisi terbaru

media korporasi kepada seluruh amilin dan amilat (karyawan). Dengan

menaruhnya di tempat khusus, seperti di ruang utama, di ruang

�������������������������������������������������������������81 Wawancara pribadi dengan manager sirkulasi majalah Swaracinta, Shofa Q, Selasa 10

September 2013.�82 Wawancara pribadi dengan manager sirkulasi majalah Swaracinta, Shofa Q, Selasa 10

September 2013.�

Page 103: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

pertemuan karyawan, dan setiap staf bisa mengambil satu eksemplar.

Untuk staf yang berada di luar kota, bisa dikirim melalui jasa pengiriman

barang.

Lain halnya bila media korporasi ditujukan untuk publik eksternal

dalam hal ini mita-mitra (donatur) Dompet Dhuafa. dalam upaya

pembentukan citra perusahaan. Dompet Dhuafa berusaha menyampaikan

edisi terbaru majalah Swaracinta untuk sampai ke pembaca dengan

sebaik-baiknya. Majalah tersebut dijaga tidak hanya kualitas isi, namun

juga keadaan supaya dalam kondisi tidak sobek dan rusak. Karena itu

salah satu bentuk pertanggungjawaban Dompet Dhuafa terhadap para

mitranya. Setelah dua puluh ribu eksemplar majalah Swaracinta selesai,

sekitar seratus eksemplar untuk disebarkan di Head Office-nya Dompet

Dhuafa, untuk dibagikan ke seluruh amilin dan amilat, serta dibagikan

kepada donatur yang berkunjung. Lalu selebihnya dipaketkan di kantor

pelayanan dan cabang Dompet Dhuafa untuk dibagikan oleh seluruh

amilin dan amilat, serta donatur yang berkunjung, juga mitra perusahaan

dan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Dompet

Dhuafa.83

Tidak hanya dikantor pelayanan dan cabang Dompet Dhuafa saja

majalah Swaracinta ini disebarkan, namun juga disebarkan dibeberapa

titik jejaring Dompet Dhuafa seperti Klinik LKC (Layanan Kesehatan

Cuma-cuma), RST (Rumah Sehat Terpadu), DMC (Disaster

�������������������������������������������������������������83 Wawancara pribadi dengan manager sirkulasi majalah Swaracinta, Shofa Q, Selasa 10

September 2013.�

Page 104: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

Management Center), LPM (Lembaga Pelayanan Masyarakat), dan

jejaring Dompet Dhuafa lainnya jika masih terdapat sisa majalah.

B. Pencapaian Target Produksi Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada

Rubrik Kabar Pemberdayaan

Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan

memiliki beberapa pencapaian target setiap bulannya. Khusus untuk rubrik Kabar

Pemberdayaan, tentunya ada beberapa pencapaian target yang diharapkan,

diantaranya sebagai berikut.

1. Menjadi Media Informasi Komunitas yang informatif

Materi publikasi (tulisan dan foto) disebut berfungsi informatif

apabila materi itu menambah pengetahuan baru bagi pembaca.

Pengetahuan baru tersebut dengan demikian mengurangi ketidaktahuan

atau ketidakjelasan mengenai suatu masalah yang telah, sedang, atau

akan terjadi. SS. Widodo mengharapkan dengan adanya rubrik Kabar

Pemberdayaan pada majalah Swaracinta Dompet Dhuafa, menjadikan

informasi yang ada didalamnya sebagai penambah pengetahuan dan bisa

mengenal lebih jauh mengenai apa saja kegiatan yang dilakukan Dompet

Dhuafa setiap bulannya.84

Dengan hadirnya majalah Swaracinta Dompet Dhuafa serta

informasi yang disampaikan dalam rubrik Kabar Pemberdayaan

menjadikan media komunitas yang bersifat informatif yang dapat

�������������������������������������������������������������84Wawancara pribadi dengan redaktur pelaksana majalah Swaracinta, SS Widodo, Selasa

10 September 2013.�

Page 105: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

dinikmati tidak hanya dalam kalangan internal melainkan seluruh

masyarakat.

2. Menjadi Media Korporasi yang Edukatif

Materi publikasi berfungsi edukatif apabila informasi itu

memperkenalkan kepada pembaca tentang cara baru untuk melakukan

suatu kegiatan atau cara baru untuk mengatasi suatu masalah. Cara baru

yang dipaparkan bisa berupa konsep, bisa pula berupa petunjuk praktis.

Cara baru yang diperkenalkan itu dengan demikian memperkaya

khazanah keterampilan yang telah dimiliki pembaca dalam melakukan

suatu kegiatan atau mengatasi suatu persoalan. SS. Widodo

mengungkapkan Dompet Dhuafa ingin majalah Swaracinta pada rubrik

Kabar Pemberdayaan ini menghasilkan berita-berita yang bermanfaat dan

membawa pesan edukatif juga bagi pembaca. Semisal, dalam rubrik

Kabar Pemberdayaan terdapat informasi mengenai simulasi tanggap

bencana atau pemberdayaan masyarakat kurang mampu. Nah, dari berita

tersebut para pembaca secara tidak langsung dapat menerima

pembelajaran yang edukatif seperti mendapatkan cara dalam simulasi

tanggap bencana dan juga solusi dan strategi dalam memberdayakan

masyarakat dhuafa.85

�������������������������������������������������������������85 Wawancara pribadi dengan redaktur pelaksana majalah Swaracinta, SS Widodo, Selasa

10 September 2013.�

Page 106: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Proses produksi berita majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik

Kabar Pemberdayaan memiliki tiga tahapan yakni, praproduksi, proses

produksi, dan pascaproduksi. Namun, yang menjadi perhatian tersendiri

adalah, proses produksi berita media internal atau korporasi tersebut,

dalam praktiknya majalah Swaracinta Dompet Dhuafa menerapkan

empat komponen dalam menciptakan media korporasi-organisasi yang

berkualitas, yaitu komponen keredaksian, komponen produksi dan

sirkulasi, komponen biaya dan sarana, serta komponen personel.

Sehingga, meski hanya sekedar media internal, berita majalah

Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan pada

penulisan beritanya juga berusaha memperhatikan sesuai penulisan

berita feature, dan bisa dinikmati baik dalam lingkup internal maupun

eksternal. Selain itu, 20.000 eksemplar majalah tersebut juga merupakan

bentuk pertanggungjawaban Dompet Dhuafa terhadap para mitra

(donatur). Namun, dalam masalah ketepatan waktu dalam menerbitkan,

Majalah Swaracinta pernah mengalami keterlambatan. Juga dalam

pengangkatan isu terkini sebagai referensi berita dalam rubrik Kabar

Pemberdayaan, belum sepenuhnya intens dijalankan.

Page 107: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

2. Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan

memiliki beberapa pencapaian target yang diharapkan setiap bulannya.

Pertama, menjadi media informasi komunitas yang informatif. Materi

publikasi (apakah dalam format tulisan, foto) disebut berfungsi

informatif apabila materi itu menambah pengetahuan baru bagi

pembaca. Kedua, menjadi media korporasi yang edukatif. Materi

publikasi berfungsi edukatif apabila informasi itu memperkenalkan

kepada pembaca tentang cara baru untuk melakukan suatu kegiatan atau

cara baru untuk mengatasi suatu masalah.

B. Saran

1. Dalam proses produksi berita majalah Swaracinta yang meliputi

komponen keredaksian, setiap bulannya hendaknya sesuai dengan

deadline (batas waktu) yang ditetapkan korporasi, agar tidak terlambat

ke tangan pembaca.

2. Agar mencapai target pencapaian yang diharapkan yakni menjadi media

informasi yang informatif dan edukatif, Dompet Dhuafa dalam

programnya hendaknya mengikuti isu yang berkembang di tengah

masyarakat baik di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, maupun

sosial.

Page 108: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

��

Daftar Pustaka

A. Buku

Ardianto, Elvinaro. Dasar-dasar Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.

Barus, Sedia Willing. Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga, 2010.

Bland, Michael, Alison Theaker dan David Wragg. Hubungan Media yang Efektif. Jakarta: Erlangga, 2001.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi. Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi Di Masyarakat. Jakarta: Kencana Media Group, 2007.

Djuroto, Totok. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

Jumroni dan Suhaimi. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006.�

Lexy, J Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.

Mondry, M.Sos. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia, 2008.

Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta:�Rajawali Pers, 2004

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Santoso, Edi dan Setiansah, Mite. Teori Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Siregar, Ashadi dan Pasaribu, Rondang. Bagaimana Mengelola Media Korporasi-Organisasi. Yogyakarta: Kanisius, 2000.

Siregar, Ashadi. dkk. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa. Yogyakarta: Kanisius, 1998.

Sumadiria, Haris, AS. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005.

Tanjung, M. Azrul. Budaya Bisnis Menuju Kebangkitan Ekonomi Ummat. Jakarta: Dewan Pimpinan MUI Pusat, 2012.

Wahyudi, J.B. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Page 109: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

B. Internet

www.dompetdhuafa.org (diakses 20 Februari 2013) Company profile Dompet Dhuafa (diakses 19 Juli 2013) C. Hasil Wawancara

Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana majalah Swaracinta, SS Widodo,

Kamis 18 Juli 2013. Wawancara pribadi dengan Pemimpin Redaksi majalah Swaracinta, Ahmad

Juwaini, Kamis 24 Juli 2013. Wawancara pribadi dengan Staf Redaksi majalah Swaracinta, Amirul Hasan,

Kamis 24 Juli 2013. Wawancara pribadi dengan Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet

Dhuafa, SS. Widodo, 15 Agustus 2013. Wawancara pribadi dengan Staf Redaksi majalah Swaracinta, Amirul Hasan,

Kamis 15 Agustus 2013. Wawancara pribadi dengan redaktur pelaksana majalah Swaracinta, SS Widodo,

Selasa 10 September 2013. Wawancara pribadi dengan manager sirkulasi majalah Swaracinta, Shofa Q,

Selasa 10 September 2013.

Page 110: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

���

Lampiran

Transkip Wawancara

1. Awalnya, siapakah yang memiliki gagasan atau ide untuk

memproduksi majalah Swaracinta (lahirnya majalah Swaracinta) dan

menghadirkan rubrik Kabar Pemberdayaan?

Awal tahun 2011 merupakan tahun pertama majalah Swaracinta

diterbitkan. Tepat pada 01 Januari 2011. Majalah Swaracinta dicetuskan

oleh Parni Hadi selaku Dewan Pembina Dompet Dhuafa. Sebelum

majalah Swaracinta muncul, Dompet dhuafa memiliki media dalam bentuk

cetak lainnya bernama Masa Kini. Namun setelah 4 tahun berjalan, Parni

Hadi yang kini juga menjabat pemimpin umum majalah Swaracinta,

melakukan perombakan media untuk Dompet Dhuafa.selanjutnya

mengenai rubrik Kabar Pemberdayaan yang hadir untuk melengkapi

majalah Swaracinta. Rubrik Kabar Pemberdayaan sendiri menyajikan

berita atau informasi mengenai kegiatan atau program-program apa saja

yang dilaksanakan oleh Dompet Dhuafa.

2. Apa yang melatarbelakangi perombakan media untuk Dompet

Dhuafa?

Yang melatarbelakangi diadakannya perubahan tersebut adalah

content (isi) dari Masa Kini hanyalah untuk kalangan internal saja. semua

yang dibahas 80% tentang Dompet Dhuafa. Kita menginginkan media

internal Dompet Dhuafa tidak hanya bisa dinikmati oleh kalangan

internal saja, tapi juga bisa dinikmati masyarakat umum.Nama

Page 111: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� �

Swaracinta sudah terinspirasi pada tahun 2010, namun baru bisa

diterbitkan pada awal 2011. Swaracinta berarti voice of love dan kita

ingin media internal ini membawa pesan cinta yakni menebarkan pesan

peduli, cinta kepada kaum dhuafa, cinta kepada sesama manusia dan

hamba Allah dan tentunya bisa diterima masyarakat luas.

3. Apa tujuan diproduksinya majalah Swaracinta?

Tujuan diproduksinya majalah Swaracinta yakni akan mencoba

berpartisipasi meniupkan energi positif lewat tulisan-tulisan yang akan

memberikan inspirasi, motivasi, dan mencerahkan. Bukan hal yang mudah

juga untuk menyajikan tulisan semacam itu, tapi kami akan berusaha

untuk memberikan yang terbaik dalam menebarkan energi positif

Harapannya, bisa memberikan manfaat yang lebih besar kepada para

pembaca semuanya.

4. Termasuk kedalam jenis berita apakah semua informasi yang

disajikan dalam rubrik Kabar Pemberdayaan?

Informasi yang disajikan dalam rubrik Kabar Pemberdayaan

disajikan dalam bentuk berita berjenis feature (berita khas/kisah). Dalam

setiap berita pada rubrik Kabar Pemberdayaan, kami mencoba menulis

sesuai dengan kaidah ilmu jurnalistik dalam penulisan feature, meski

hanya sekedar media internal dalam korporasi (Dompet Dhuafa), tapi

kami mencoba untuk membuat berita-berita dalam rubrik Kabar

Pemberdayaan menjadi media yang berkualitas, yang dapat diterima oleh

seluruh kalangan baik di internal maupun eksternal.

Page 112: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� ��

5. Selama memproduksi majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada

rubrik Kabar Pemberdayaan, apakah ada hambatan tersendiri? Baik

dari segi pra produksi, proses produksi, dan pasca produksi?

Dalam proses produksi majalah Swaracinta dalam rubrik Kabar

Pemberdayaan kami tidak mengalami banyak hambatan. Mungkin ada

beberapa faktor saja yang menyebabkan adanya hambatan itu hadir,

seperti keterlambatan reporter dalam menyerahkan hasil tulisan,

perencanaan isi yang kurang maksimal perencanaannya, dan lain

sebagainya yang kesemuanya itu jika dibiarkan akan benar-benar menjadi

faktor penghambat dalam proses produksi tersebut. Dan ini harus

dihindari, agar proses produksi berjalan lancar dan sempurna.

Ciputat, 23 Oktober 2013

(Amirul Hasan)

Corsec Dompet Dhuafa

Page 113: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� ��

Lampiran

Transkip Wawancara

1. Bagaimana proses produksi majalah Swaracinta Dompet Dhuafa?

Sama seperti proses produksi media cetak lainnya, namun dalam

memproduksi media korporasi atau internal menurut kami memang lebih

dipikirkan secara matang, untuk menghasilkan informasi yang

berkualitas. Ada tahapan, pra produksi, proses produksi, dan pasca

produksi. Penemuan ide Tahapan ini dimulai ketika seorang Pemimpin

Redaksi menemukan ide atau gagasan, tema apa yang akan diangkat,

untuk edisi selanjutnya. Biasanya dilakukan dalam rapat redaksi.

Selanjutnya adalah perencanaan. Tahap ini juga dilaksanakan pada saat

rapat redaksi berlangsung. Perencanaan tersebut meliputi penetapan

jangka waktu kerja (time schedule), merumuskan pemerian kerja (job

description) dan personel, mekanisme kerja organisasi, desain, biaya,

sarana.

Pada tahapan produksi, komponen keredaksian dan komponen

produksi dan sirkulasi merupakan bagian dari tahapan ini. Namun pada

komponen keredaksian yang mencakup hanya pengumpulan bahan baku

informasi (Liputan), pengolahan dan penyiapan informasi serta

penyuntingan. Sedangkan komponen produksi dan sirkulasi mencakup

pracetak yakni mencakup setiap upaya mendesain tampilan visual media

sehingga menarik dipandang. Tahap terakhir adalah pasca produksi, pada

Page 114: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� ��

bagian ini adalah tahap pencetakan majalah Swaracinta Dompet Dhuafa

dan proses sirkulasinya.

Pada tahap ini, proses pencetakan majalah Swaracinta Dompet

Dhuafa dipercayakan ke sebuah perusahaan percetakan terbesar yakni

PT. Printer Indonesia. Ini menjadi pertimbangan yang sangat efisien,

dikarenakan Dompet Dhuafa belum memiliki mesin percetakan sendiri

sebanyak 20.000 eksemplar setiap bulannya.

Dalam proses sirkulasi majalah Swaracinta Dompet Dhuafa tidak

yang ditujukan bagi publik internal, masalah sirkulasi tidak banyak

menghadapi kendala. Media korporasi tersebut bisa diedarkan lewat

berbagai cara. Staf administrasi dapat mendistribusikan edisi mutakhir

media korporasi kepada seluruh karyawan. Dengan menaruhnya di

tempat khusus, seperti di ruang utama, di ruang pertemuan karyawan, dan

setiap staf bisa mengambil satu eksemplar. Untuk staf yang berada di luar

kota, bisa dikirim melalui jasa pengiriman barang.

2. Bagaimana pencapaian target produksi majalah Swaracinta Dompet

Dhuafa pada rubrik Kabar Pemberdayaan?

Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa pada rubrik Kabar

Pemberdayaan memiliki beberapa pencapaian target setiap bulannya.

Khusus untuk rubrik Kabar Pemberdayaan, tentunya ada beberapa

pencapaian target yang diharapkan. Pertama, menjadi media informasi

komunitas yang informatife. Maksudnya, Materi publikasi (apakah dalam

format tulisan, foto) disebut berfungsi informatif apabila materi itu

Page 115: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� ��

menambah pengetahuan baru bagi pembaca. Pengetahuan baru tersebut

dengan demikian mengurangi ketidaktahuan atau ketidakjelasan mengenai

suatu masalah yang telah, sedang, atau akan terjadi. Dengan hadirnya

majalah Swaracinta Dompet Dhuafa serta informasi yang disampaikan

dalam rubrik Kabar Pemberdayaan menjadikan media komunitas yang

bersifat informatif yang dapat dinikmati tidak hanya dalam kalangan

internal melainkan seluruh masyarakat. Kedua, menjadi media korporasi

yang edukatif. Materi publikasi berfungsi edukatif apabila informasi itu

memperkenalkan kepada pembaca tentang cara baru untuk melakukan

suatu kegiatan atau cara baru untuk mengatasi suatu masalah. Cara baru

yang dipaparkan bisa berupa konsep, bisa pula berupa petunjuk praktis.

Cara baru yang diperkenalkan itu dengan demikian memperkaya

khazanah keterampilan yang telah dimiliki pembaca dalam melakukan

suatu kegiatan atau mengatasi suatu persoalan.

3. Harapan Anda untuk majalah Swaracinta Dompet Dhuafa kedepan?

Dengan hadirnya majalah Swaracinta Dompet Dhuafa serta

informasi yang disampaikan dalam rubrik Kabar Pemberdayaan

menjadikan media komunitas yang bersifat informatif dan edukatif yang

dapat dinikmati tidak hanya dalam kalangan internal melainkan seluruh

masyarakat.

Kami ingin, majalah Swaracinta pada rubrik Kabar Pemberdayaan ini

menghasilkan berita-berita yang bermanfaat dan membawa pesan

edukatif juga bagi pembaca. Semisal, dalam rubrik Kabar Pemberdayaan

Page 116: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� ��

terdapat informasi mengenai simulasi tanggap bencana atau

pemberdayaan masyarakat kurang mampu. Nah, dari berita tersebut para

pembaca secara tidak langsung dapat menerima pembelajaran yang

edukatif seperti mendapatkan cara dalam simulasi tanggap bencana dan

juga solusi dan strategi dalam memberdayakan masyarakat dhuafa.

Ciputat, 23 Oktober 2013

(Sugeng Sri Widodo)

Page 117: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� �

Lampiran Foto

Penulis bersama Sugeng Sri Widodo (Redaktur Pelaksana) Majalah Swaracinta

Dompet Dhuafa

Redaktur Pelaksana Majalah Swaracinta Dompet Dhuafa (Sugeng Sri Widodo) saat pengeditan naskah berita Rubrik Kabar Pemberdayaan

Page 118: ANALISIS PRODUKSI BERITA MAJALAH INTERNAL 2repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26759/1/UYANG... · hadir dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi

� �

Seluruh jajaran Redaksi majalah Swaracinta Dompet Dhuafa saat menggelar rapat redaksi terkait berita pada Rubrik Kabar Pemberdayaan