ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

15
TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 1 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA Oleh VIVI RAHMATUL LAILI NRP. 3314202812 MAGISTER TEKNIK SANITASI LINGKUNGAN (MTSL)  Abstrak  ASEAN Community 2015 atau Masyarakat Ekonomi ASEAN mulai berlaku pada tahun 2015 yang bertujuan untuk menstabilkan ekonomi negara-negara anggota ASEAN. Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan suatu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara- negara lain di seluruh Asia Tenggara. Dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini diharapkan membawa dampak positif disegala aspek kehidupan khususnya di Indonesia, baik aspek teknologi, perekonomian, sosial budaya, maupun lingkungan dll. Dengan semakin mudahnya masyarakat keluar dan masuk Negara Indonesia karena MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini dipastikan akan menimbulkan pengaruh terhadap pertambahan jumlah  penduduk ya ng ada. Baik penduduk yang keluar maupun masuk Negara Indonesia. Hal ini tentunya akan berpengaruh juga terhadap kondisi ekonomi dan lingkungan di Indonesia.  Jumlah sampah yang ditimbulkan akan semakin banyak sehingga diperlukan teknologi dan atau pengolahan sampah yang bisa menjadi barang bernilai ekonomi dan di pasarkan ke Negara-negara tetangga melalui pasar MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini. I. LATAR BELAKANG ASEAN Economic Community (AEC) atau lebih sering kita dengar dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), adalah bentuk kerjasama ekonomi di kalangan negara- negara yang tergabung dalam ASEAN. MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) merupaka n integrasi ekonomi regional ASEAN yang berupa kesepakatan unt uk menciptakan suatu situasi perdagangan bebas, bebas disini maksudnya adalah dimana tidak ada hambatan tarif (bea cukai) bagi Negara-negara anggotanya. Setelah krisis ekonomi yang melanda kawasan Asia Tenggara, pada KTT ASEAN ke-9 di bali, Oktober 2003 para kepala Negara ASEAN menyepakati pembentukan Komunitas MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dalam bidang politik , sosial budaya dan Ekonomi yang

Transcript of ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

Page 1: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 1/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

1

ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA (MASYARAKAT EKONOMI

ASEAN) TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA

Oleh

VIVI RAHMATUL LAILI

NRP. 3314202812

MAGISTER TEKNIK SANITASI LINGKUNGAN (MTSL)

 Abstrak

 ASEAN Community 2015 atau Masyarakat Ekonomi ASEAN mulai berlaku pada

tahun 2015 yang bertujuan untuk menstabilkan ekonomi negara-negara anggota ASEAN.

Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini

nantinya memungkinkan suatu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-

negara lain di seluruh Asia Tenggara. Dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini

diharapkan membawa dampak positif disegala aspek kehidupan khususnya di Indonesia,

baik aspek teknologi, perekonomian, sosial budaya, maupun lingkungan dll. Dengan semakin

mudahnya masyarakat keluar dan masuk Negara Indonesia karena MEA (Masyarakat

Ekonomi ASEAN) ini dipastikan akan menimbulkan pengaruh terhadap pertambahan jumlah

 penduduk yang ada. Baik penduduk yang keluar maupun masuk Negara Indonesia. Hal ini

tentunya akan berpengaruh juga terhadap kondisi ekonomi dan lingkungan di Indonesia.

 Jumlah sampah yang ditimbulkan akan semakin banyak sehingga diperlukan teknologi dan

atau pengolahan sampah yang bisa menjadi barang bernilai ekonomi dan di pasarkan ke

Negara-negara tetangga melalui pasar MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini.

I.  LATAR BELAKANG

ASEAN Economic Community (AEC) atau lebih sering kita dengar dengan istilah

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), adalah bentuk kerjasama ekonomi di kalangan negara-

negara yang tergabung dalam ASEAN. MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) merupakan

integrasi ekonomi regional ASEAN yang berupa kesepakatan untuk menciptakan suatu

situasi perdagangan bebas, bebas disini maksudnya adalah dimana tidak ada hambatan tarif

(bea cukai) bagi Negara-negara anggotanya.

Setelah krisis ekonomi yang melanda kawasan Asia Tenggara, pada KTT ASEAN ke-9

di bali, Oktober 2003 para kepala Negara ASEAN menyepakati pembentukan Komunitas

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dalam bidang politik , sosial budaya dan Ekonomi yang

Page 2: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 2/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

2

bernama Declaration of ASEAN concord II  atau dikenal sebagai Bali concord II, kemudian

lebih diarahkan kepada integrasi ekonomi kawasan yang implementasinya mengacu pada

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang merupakan salah satu pilar perwujudan ASEAN

2020. Pencapaian MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) semakin kuat denganditandatanganinya “Cebu declaration on the acceleration of the establishment of an ASEAN

community by 2015” yang dilakukan oleh para pemimpin ASEAN pada KTT ke 12 ASEAN di

Cebu Filipina, pada tanggal 13 Januari 2007 lalu. (Suroso, 2015).

Melalui MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), Negara-negara di ASEAN akan semakin

bebas untuk melakukan perdagangan dan jasa lintas Negara ASEAN. Hal ini akan berdampak

baik bagi Negara yang sudah siap menghadapinya tetapi juga bisa menjadi dampak buruk

bagi Negara yang belum siap menghadapinya. Salah satu dampak positif adanya MEA bagi

Indonesia adalah meningkatkan perekonomian indonesia, tetapi MEA juga dapat

memperburuk kondisi perekonomian di Indonesia apabila SDM dan barang serta jasa yang

ada di Indonesia belum siap “bertarung” dengan barang dan jasa dari Negara ASEAN yang

lain.

Dengan bebas masuk dan keluarnya barang serta jasa di Indonesia dari Negara lain

tentunya berdampak pula pada aspek lingkungan. Jumlah penduduk akan semakin

bertambah akibat adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini. Karena tentunya banyak

warga Negara asing yang akan sering berkunjung atau bahkan bertempat tinggal di

Indonesia. Dengan pertambahan jumlah penduduk ini tentunya semakin meningkatkan

 jumlah timbulan sampah yang dihasilkan, baik sampah organik maupun sampah anorganik.

Apabila tidak dilakukan pengelolaan yang baik terhadap sampah  –sampah ini tentunya akan

berdampak buruk pada kualitas lingkungan.

Pada era saat ini, pengelolaan sampah lebih ditekankan pada sumber sampah bukan

pada proses akhir di TPA. Karena dengan adanya pengelolaan di sumber sampah akan

mereduksi sekitar 20 % dari total sampah yang ada. Reduksi ini bisa di lakukan dengan cara

3 R (Reduse, Reuse, Recycle). Konsep 3R adalah paradigma baru dalam pola konsumsi dan

produksi disemua tingkatan dengan memberikan prioritas tertinggi pada pengelolaan

limbah yang berorientasi pada pencegahan timbulan sampah, meminimalkan limbah dengan

mendorong barang yang dapat digunakan lagi dan barang yang dapat didekomposisi secara

biologi (biodegradable) dan penerapan pembuangan limbah yang ramah lingkungan.

Page 3: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 3/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

3

Pelaksanaan 3R tidak hanya menyangkut masalah sosial dalam rangka mendorong

perubahan sikap dan pola pikir menuju terwujudnya masyarakat yang ramah lingkungan dan

berkelanjutan tetapi juga menyangkut pengaturan (manajemen) yang tepat dalam

pelaksanaannya.Dengan mausknya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) maka hasil dari pengelolaan

sampah dengan cara 3R (Reduse, Reuse, Recycle) ini dapat dipasarkan dengan bebas melalui

UKM yang ada di Indonesia ke pasar ASEAN.

II.  TINJAUAN TEORI

II.1 MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

A. 

PENGERTIAN (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

Menurut rahayu, 2014 , MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian

adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan

negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN

(MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) .

B.  TUJUAN (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

Tujuan dari MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) adalah meningkatkan daya saing

ekonomi Negara-negara ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi bukan

hanya menjadi pasar dari Negara-negara maju, seperti Amerika, Negara-negara Eropa dan

Negara-negara dari Asia Timur, serta menarik investasi dan meningkatkan perdagangan

antar anggota-anggotanya agar bisa bersaing dalam menghadapi tantangan global dan lebih

lanjutnya adalah untuk mengurangi kemiskinan serta kesenjangan social antara Negara

anggota melalui sejumlah kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan. Namun adapun

tujuan utama MEA 2015 adalah untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang setara

dengan negara anggota-anggota ASEAN dan untuk membuat ASEAN menjadi sebuah

kawasan ekonomi yang sangat kompetitif yang akan sepenuhnya dapat terintegrasi dalam

ekonomi global (Tulus T.H.Tambunan: 2013).

MEA berinisiatif agar negara-negara anggota ASEAN dapat mempromosikan

pergerakan bebas barang, jasa-jasa, investasi, dan pekerja-pekerja terdidik lintas kawasan

ASEAN. Upaya yang dapat dilakukan dalam mewujudkan ASEAN sebagai kawasan dengan

Page 4: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 4/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

4

aliran bebas barang dalam MEA merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari agenda

yang sebelumnya pernah dilaksanakan yaitu Preferential Trading Arrangement (PTA) pada

tahun 1977 dan  ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tahun 1992. Adapun perbandingan

yang dapat kita lihat dari ketiga agenda tersebut adalah bahwa PTA dan AFTA lebihmenekankan pada pengurangan dan penghapusan hambatan tarif, sedangkan untuk MEA

lebih menekankan pada pengurangan dan penghapusan hambatan non-tarif (Sjamsul Arifin

dkk, 2008:71). 

Dengan adanya MEA 2015 akan dapat mendorong terciptanya pembangunan

 jaringan-jaringan kerja produksi dan juga akan memperkuat integrasi regional pada sektor-

sektor ekonomi dan dapat juga terciptanya pergerakan bebas pelaku-pelaku usaha dan

tenaga kerja yang terdidik dan berwawasan. Selain itu sistem perdagangan dan syarat-syarat

pabean dapat terstandardisasi dan sederhana diharapkan dapat mengurangi biaya-biaya

transaksi.

C.  PILAR MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

Sedangkan 4 pilar dalam MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) antara lain:

1.  ASEAN sebagai pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal yang didukung dengan

elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang

lebih luas.

Page 5: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 5/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

5

2.  ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi, dengan elemen

peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual,

pengembangan infrastruktur, perpajakan dan e-commerse.

3. 

ASEAN sebagai kawasan pembangunan ekonomi yang merata dengan elemenpembangunan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk Negara

CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan Vietnam)

4.  ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global

dengan pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan dan

meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global.

D. 

DAMPAK MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

Dampak terciptanya MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) adalah :

1.  Terciptanya pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja.

Konsekuensi atas kesepakatan MEA yakni dampak aliran bebas barang bagi negara-

negara ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak arus bebas investasi, dampak arus

tenaga kerja terampil, dan dampak arus bebas modal. Dari karakter dan dampak MEA

tersebut di atas sebenarnya ada peluang dari momentum MEA yang bisa diraih

Indonesia. Dengan adanya MEA diharapkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik.

Salah satunya pemasaran barang dan jasa dari Indonesia dapat memperluas jangkauan

ke negara ASEAN lainnya. Pangsa pasar yang ada di Indonesia adalah 250 juta orang.

Pada MEA, pangsa pasar ASEAN sejumlah 625 juta orang bisa disasar oleh Indonesia.

Jadi, Indonesia memiliki kesempatan lebih luas untuk memasuki pasar yang lebih luas.

Ekspor dan impor juga dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah. Tenaga kerja

dari negara-negara lain di ASEAN bisa bebas bekerja di Indonesia. Sebaliknya, tenaga

kerja Indonesia (TKI) juga bisa bebas bekerja di negara-negara lain di ASEAN.

2.  Dampak Positif lainnya yaitu investor Indonesia dapat memperluas ruang investasinya

tanpa ada batasan ruang antar negara anggota ASEAN. Begitu pula kita dapat menarik

investasi dari para pemodal-pemodal ASEAN. Para pengusaha akan semakin kreatif

karena persaingan yang ketat dan para professional akan semakin meningkatakan

tingkat skill, kompetansi dan profesionalitas yang dimilikinya.

Page 6: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 6/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

6

E.  HAMBATAN DALAM MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

Hambatan dalam pelaksanaan MEA antara lain :

1.  Mutu pendidikan tenaga kerja masih rendah, di mana hingga Febuari 2014 jumlah

pekerja berpendidikan SMP atau dibawahnya tercatat sebanyak 76,4 juta orang atausekitar 64 persen dari total 118 juta pekerja di Indonesia.

2.  Ketersediaan dan kualitas infrastuktur masih kurang sehingga mempengaruhi kelancaran

arus barang dan jasa. Menurut Global Competitiveness Index (GCI) 2014, kualitas

infrastruktur kita masih tertinggal dibandingkan negara Singapura, Malaysia, Brunei

Darussalam dan Thailand.

3.  Sektor industri yang rapuh karena ketergantungan impor bahan baku dan setengah jadi.

Keempat, keterbatasan pasokan energi. Kelima, lemahnya Indonesia menghadapi

serbuan impor, dan sekarang produk impor Tiongkok sudah membanjiri Indonesia.

Apabila hambatan-hambatan tadi tidak diatasi maka dikhawatirkan MEA justru akan

menjadi ancaman bagi Indonesia.

F.  MEA DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah berusaha mengubah paradigma kebijakan yang lebih mengarah ke

kewirausahaan dengan mengedepankan kepentingan nasional. Untuk bisa menghadapi

persaingan MEA, tidak hanya swasta (pelaku usaha) yang dituntut harus siap namun juga

pemerintah dalam bentuk kebijakan yang pro pengusaha.

Dalam bidang pendidikan, Pemerintah juga dapat melakukan pengembangan

kurikulum pendidikan yang sesuai dengan MEA. Pendidikan sebagai pencetak sumber daya

manusia (SDM) berkualitas menjadi jawaban terhadap kebutuhan sumber daya manusia.

Oleh karena itu meningkatkan standar mutu sekolah menjadi keharusan agar lulusannya

siap menghadapi persaingan.

Dalam bidang Perindustrian, Kementrian Perindustrian menghadapi MEA yaitu dengan

strategi ofensif dandefensif. Strategi ofensif yang dimaksud meliputi penyiapan produk-

produk unggulan. Dari pemetaan Kemenperin, produk unggulan dimaksud adalah industri

agro seperti kakao, karet, minyak sawit, tekstil dan produk tekstil, alas kaki kulit, mebel,

makanan dan minimum, pupuk dan petrokimia, otomotif, mesin dan peralatan, serta produk

Page 7: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 7/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

7

logam, besi, dan baja. Adapun strategi defensive dilakukan melalui penyusunan Standar

Nasional Indonesia untuk produk-produk manufaktur.(www.kemenperin.go.id)

Kementerian Perdagangan mencanangkan Nawa Cita Kementerian Perdagangan,

dengan menetapkan target ekspor sebesar tiga kali lipat selama lima tahun ke depan. Caratersebut bisa dilakukan dengan membangun 5.000 pasar, pengembangan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Adapun

target ekspor pada 2015 dibidik sebesar US$192,5 miliar. Selanjutnya pemerintah juga

menyiapkan strategi subsititusi impor untuk meningkatkan ekspor, dan memberi nilai

tambah produk dalam negeri. Pada saat ini 65 persen ekspor produk Indonesia masih

mengandalkan komoditas mentah.Pemerintah berusaha membalik struktur ekspor ini yaitu

dari komoditi primer ke manufaktur, dengan komposisi 35 persen komoditas dan 65 persen

manufaktur. Oleh karena itu, industri manufaktur diharapkan tumbuh dan fokus pada

peningkatan kapasitas produksi, untuk meningkatkan ekspor sampai 2019.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan memperkuat produk UKM dengan membina

melalui kemasan, sertifikasi halal, pendaftaran merek, dan meningkatkan daya saing produk

dalam negeri. Lalu, mereka juga memfasilitasi pelaku UKM dalam pameran berskala

internasional. Melalui fasilitas itu, Kementerian Perdagangan berharap, produk serta merek

yang dibangun oleh pelaku UKM di Indonesia dapat dikenal secara global.

II.2 PERMASALAHAN SAMPAH DAN PENGELOLAANNYA

A.  PERMASALAHAN SAMPAH

Besarnya penduduk dan keragaman aktivitas di kota-kota metropolitan di Indonesia

seperti Jakarta,mengakibatkan munculnya persoalan dalam pelayanan prasarana perkotaan,

seperti masalah sampah.Diperkirakan hanya sekitar 60 % sampah di kota-kota besar di

Indonesia yang dapat terangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), yang operasi utamanya

adalah pengurugan (landfilling). Banyaknya sampah yang tidak terangkut kemungkinan

besar tidak terdata secara sistematis, karena biasanya dihitung berdasarkan ritasi truk

menuju TPA. Jarang diperhitungkan sampah yang ditangani masyarakat secara swadaya,

ataupun sampah yang tercecer dan secara sistematis dibuang ke badan air . Sampai saat ini

paradigma pengelolaan sampah yang digunakan adalah: KUMPUL  – ANGKUT dan BUANG ,

dan andalan utama sebuah kota dalam menyelesaikan masalah sampahnya adalah

Page 8: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 8/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

8

pemusnahan dengan landfilling pada sebuah TPA. Jumlah penduduk yang terlayani fasilitas

persampahan sekitar 50 % dari jumlah penduduk total yang ada sebagaimana data dibawah

ini.

Tabel 1PROPORSI PELAYANAN SAMPAH DI INDONESIA TAHUN 2008

PULAU PENDUDUK

(JUTA-JIWA)

PENDUDUK DILAYANI

(JUTA-JIWA)

% PENDUDUK DILAYANI

Sumatera 49,3 23,5 48

Jawa 137,2 80,8 59

Bali dan Nusa Tenggara 12,6 6,0 47

Kalimantan 12,9 6,0 46

Sulawesi, Maluku dan Papua 20,8 14,2 68

Total 232,7 130,3 56

Berdasarkan data tahun 2008, jenis penanganan sampah yang berlangsung di Indonesia

adalah sebagai berikut :

- Pengurugan: 68,86%

- Pengomposan: 7,19%

- Open burning: 4,79%

- Dibuang ke sungai: 2,99%

- Insinerator skala kecil: 6,59%

- Non-pengurugan: 9,58%

Sampah yang dibuang ke lingkungan akan menimbulkan masalah bagi kehidupan dan

kesehatan lingkungan, terutama kehidupan manusia. Masalah tersebut dewasa ini menjadiisu yang hangat dan banyak disoroti karena memerlukan penanganan yang serius. Beberapa

permasalahan yang berkaitan dengan keberadaan sampah, di antaranya :

-  Masalah estetita (keindahan) dan kenyamanan yang merupakan gangguan bagi

pandangan mata. Adanya sampah yang berserakan dan kotor, atau adanya tumpukan

sampah yang terbengkelai adalah pemandangan yang tidak disukai oleh sebagaian besar

masyarakat.

Page 9: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 9/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

9

-  Sampah yang terdiri atas berbagai bahan organik dan anorganik apabila telah

terakumulasi dalam jumlah yang cukup besar, merupakan sarang atau tempat

berkumpulnya berbagai binatang yang dapat menjadi vektor penyakit, seperti lalat,

tikus, kecoa, kucing, anjing liar, dan sebagainya. Juga merupakan sumber dari berbagaiorganisme patogen, sehingga akumulasi sampah merupakan sumber penyakit yang akan

membahayakan kesehatan masyarakat, terutama yang bertempat tinggal dekat dengan

lokasi pembuangan sampah.

-  Sampah yang berbentuk debu atau bahan membusuk dapat mencemari udara. Bau yang

timbul akibat adanya dekomposisi materi organik dan debu yang beterbangan akan

mengganggu saluran pernafasan, serta penyakit lainnya.

Timbulan lindi (leachate), sebagai efek dekomposisi biologis dari sampah memiliki

potensi yang besar dalam mencemari badan air sekelilingnya, terutama air tanah di

bawahnya. Pencemaran air tanah oleh lindi merupakan masalah terberat yang mungkin

dihadapi dalam pengelolaan sampah.

-  Sampah yang kering akan mudah beterbangan dan mudah terbakar. Misalnya tumpukan

sampah kertas kering akan mudah terbakar hanya karena puntung rokok yang masih

membara. Kondisi seperti ini akan menimbulkan bahaya kebakaran.

Sampah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran-saluran air buangan dan

drainase. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan bahaya banjir akibat terhambatnya

pengaliran air buangan dan air hujan.

-  Beberapa sifat dasar dari sampah seperti kemampuan termampatkan yang terbatas,

keanekaragaman komposisi, waktu untuk terdekomposisi sempurna yang cukup lama,

dan sebagainya, dapat menimbulkan beberapa kesulitan dalam pengelolaannya.

Misalnya, diperlukan lahan yang cukup luas dan terletak agak jauh dari pemukiman

penduduk, sebagai lokasi pembuangan akhir sampah. Volume sampah yang besar

merupakan masalah tersendiri dalam pengangkutannya, begitu juga dengan masalah

pemisahan komponen-komponen tertentu sebelum proses pengolahan.

-  Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, kurangnya kemampuan pendanaan,

skala prioritas yang rendah, kurangnya kesadaran penghasil sampah merupakan masalah

tersendiri dalam pengelolaan sampah, khususnya di kota-kota besar.

Page 10: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 10/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

10

-  Pergeseran teknik penanganan makanan, misalnya menuju ke pengemas yang tidak

dapat terurai seperti plastik.

-  Keterbatasan sumber daya manusia yang sesuai yang tersedia di daerah untuk

menangani masalah sampah.-  Pengembangan perancangan peralatan persampahan yang bergerak sangat lambat.

-  Partisipasi masyarakat yang pada umumnya masih kurang terarah dan terorganisir

secara baik.

-  Konsep pengelolaan persampahan yang kadangkala tidak cocok untuk diterapkan, serta

kurang terbukanya kemungkinan modifikasi konsep tersebut di lapangan.

B. 

PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3 R

Untuk mewujudkan konsep 3R salah satu cara penerapannya adalah melalui

pengelolaan sampah terpadu 3R berbasis masyarakat, yang diarahkan kepada daur ulang

sampah (recycle). Hal ini dipertimbangkan sebagai upaya mengurangi sampah sejak dari

sumbernya, karena adanya potensi pemanfaatan sampah organik sebagai bahan baku

kompos dan komponen non organik sebagai bahan sekunder kegiatan industri seperti

plastik, kertas, logam, gelas,dan lain-lain. Sesuai dengan Permen PU 21/PRT/M/2006

tentang kebijakan dan strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan,

diperlukan suatu perubahan paradigma yang lebih mengedepankan proses pengelolaan

sampah yang ramah lingkungan, yaitu dengan melakukan upaya pengurangan dan

pemanfaatan sampah sebelum akhirnya sampah dibuang ke TPA (target 20% pada tahun

2014).

1.  Reduce (R1)

Reduce atau reduksi sampah merupakan

upaya untuk mengurangi timbulan sampah

di lingkungan sumber dan bahkan dapat

dilakukan sejak sebe  lum sampah

dihasilkan, setiap sumber dapat melakukan

upaya reduksi sampah dengan cara

merubah pola hidup konsumtif, yaitu

perubahan kebiasaan dari yang boros dan

Page 11: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 11/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

11

menghasilkan banyak sampah menjadi hemat/efisien dan sedikit sampah, namun

diperlukan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk merubah perilaku tersebut.

2.  Reuse (R2)

Reuse berarti mengunakan kembali bahan ataumaterial agar tidak menjadi sampah (tanpa

melalui proses pengelolaan) seperti m 

enggunakan kertas bolak-balik, mengunakan

kembali botol bekas ”minuman” untuk tempat

air, mengisi kaleng susu dengan susu refill dan

lain-lain.

3. 

Recycle (R3)

Recycle berarti mendaur ulang suatu

bahan yang sudah tidak berguna

(sampah) menjadi bahan lain setelah

melalui proses pengolahan seperti

mengolah sisa kain perca menjadi

selimut, kain lap, keset kaki, dsb atau mengolah  botol/plastik bekas menjadi biji plastik

untuk dicetak kembali menjadi ember, hanger, pot, dan sebagainya atau mengolah

kertas bekas menjadi bubur kertas dan kembali dicetak menjadi kertas dengan kualitas

sedikit lebih rendah dan lain-lain.

III.  PEMBAHASAN

Masuknya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ke Indonesia tentunya

mempunyai pengaruh dan dampak di segala aspek, terutama aspek ekonomi dan tidak

bisa dipungkiri juga bahwa akan ada dampak pada aspek lingkungan karena keluar

masuknya warganegara asing ke Indonesia baik yang menetap atau hanya singgah

sementara pasti akan mempengaruhi jumlah timbulan sampah yang ada. Akibatnya

masalah persampahan akan semakin kompleks. Sedangkan untuk saat ini kita dituntut

untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).

Apabila hanya mengandalkan TPA (Tempat Pemrosesan Sampah) untuk menampung

sampah dari masyarakat, tentunya akan tidak maksimal karena TPA mempunyai daya

Page 12: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 12/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

12

tampung yang terbatas. Selain itu juga sampah yang masuk ke TPA tanpa adanya

proses pemilahan dan pengelolaan yang baik akan menimbulkan dampak kepada

masyarakat terutama pencemaran di sekitar lokasi TPA. Sehingga untuk

meminimalkan dampak tersebut diperlukan suatu inovasi dan kreatifitas darimasyarakat untuk melakukan pengolahan sampah dari sumbernya. Salah satu program

yang sedang digalakkan oleh pemerintah Indonesia saat ini adalah proses pengolahan

sampah melalui kegiatan 3 R (Reduse, Reuse, Recycle) sebagaimana tertuang dalam PP

Nomor 81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis rumah

tangga.

Kegiatan 3 R (Reduse, Reuse, Recycle) ini mulai digalakkan di seluruh

Indonesia meskipun pelaksanaannya masih belum merata. Melalui 3 R (Reduse, Reuse,

Recycle) ini masyarakat dilatih untuk kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan sampah

terutama sampah anorganik (plastik). Sampah anorganik ini dipilah dari sumber

sampah kemudian di bentuk menjadi beberapa kerajinan dan barang-barang

keperluan keluarga lainnya. Diantaranya berupa dompet, tas kerja, tempat pensil,

baju,tas belanja, gantungan kunci dll. Selain sampah anorganik juga ada sampah

kertas yang bisa di bentuk menjadi barang kerajinan seperti lampion, kotak penyimpan

barang, vas bunga dll. Dimana barang-barang kerajinan ini sangat diminati oleh warga

asing. Hal ini bisa dilihat dari ketertarikan warga asing apabila ada pameran daur ulang

di Indonesia.

Dalam menghadapi dampak MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yaitu

Terciptanya pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja.

Maka barang-barang hasil pengelolaan sampah di Indonesia bisa dipasarkan ke Negara

 –negara ASEAN karena dengan adanya MEA diharapkan perekonomian Indonesia

menjadi lebih baik. Salah satunya pemasaran barang dan jasa dari Indonesia dapat

memperluas jangkauan ke negara ASEAN lainnya. Pangsa pasar yang ada di Indonesia

adalah 250 juta orang. Pada MEA, pangsa pasar ASEAN sejumlah 625 juta orang bisa

disasar oleh Indonesia. Jadi, Indonesia memiliki kesempatan lebih luas untuk

memasuki pasar yang lebih luas. Ekspor dan impor juga dapat dilakukan dengan biaya

yang lebih murah.

Page 13: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 13/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

13

Dampak Positif lainnya yaitu investor Indonesia dapat memperluas ruang

investasinya tanpa ada batasan ruang antar negara anggota ASEAN. Begitu pula kita

dapat menarik investasi dari para pemodal-pemodal ASEAN. Para pengusaha akan

semakin kreatif karena persaingan yang ketat dan para professional akan semakinmeningkatakan tingkat skill, kompetansi dan profesionalitas yang dimilikinya.Apabila

pengelolaan sampah ini mendapat tempat yang cukup baik terutama di Negara ASEAN,

maka kemungkinan besar akan banyak investor asing yang berminat untuk

menanamkan modalnya ke UMKM Indonesia untuk pengembangan barang dan jasa

hasil olahan dari sampah. Hal ini tentu akan memberikan keuntungan bagi Indonesia

tidak hanya dalam aspek ekonomi saja, tetapi juga keuntungan secara aspek

lingkungan karena permasalahan sampah bisa diminimalkan dampaknya dengan cara

melakukan reduksi sampah sebesar 20% dari sumbernya melalui kerajinan dan barang

keperluan rumah tangga dari sampah tersebut.

Sementara itu, untuk pemasaran produk hasil daur ulang ini melalui UMKM

yang sudah diakui keberadaannya atau mempunyai izin resmi dari pemerintah. UMKM

merupakan hal yang cukup penting dalam keberadaan MEA (Masyarakat Ekonomi

Asean). Karena dalam MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), pemerintah akan berusaha

menggiatkan sektor wirausaha (UMKM). Berdasarkan paparan dari kementerian

perdagangan,2011, Usaha kecil dan menengah merupakan tulang punggung

perekonomian ASEAN. Pada umumnya, jumlah UKM ada lebih dari 96% dari

keseluruhan perusahaan dan memiliki sekitar 50% sampai dengan 85% pekerja

domestik di banyak Negara anggota ASEAN. Sementara itu, kontribusi UKM, terhadap

GDP adalah antara 30%-53% dan kontribusi terhadap ekspor adalah 19%-31%. Kerja

sama regional untuk mengembangkan UKM berpedoman pada kebijakan cetak biru

ASEAN untuk perkembangan UKM 2004-2014. Dibangun dengan proses berkelanjutan,

rencana strategis perkembangan UKM ASEAN 2010-2015 meliputi komitmen regional

pengembangan UKM yang diadopsi dari SMEWG tahun 2009 dan didukung oleh

Pertemuan Pejabat Senior Perdagangan SEOM 2010 untuk meningkatkan daya saing

dan fleksibilitas kemajuan UKM sebagai pasar utama dan basis produksi di ASEAN.

Page 14: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 14/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

14

IV.  KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

IV.1 KESIMPULAN

Dari uraian teori sampai dengan pembahasan diatas bisa ditarik kesimpulan sebagai

berikut : 

1.  Paradigma tentang sampah saat ini sudah bergeser dari sampah menimbulkan

masalah menjadi sampah mendulang berkah apabila dilakukan pengolahan dengan

baik.

2.  Permasalahan sampah di Indonesia bisa diatasi dengan cara pengolahan sampah

dari sumbernya, tidak hanya mengandalkan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) saja.

3.  Masuknya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) di Indonesia akan berdampak positif

apabila Indonesia sudah siap baik secara kualitas barang dan jasa maupun SDM.

Sebaliknya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) akan berdampak buruk apabila

Indonesia masih belum memiliki SDM dan barang serta jasa yang berkualitas.

4.  Dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) akan berdampak langsung

terhadap permasalahan persampahan di Indonesia, karena hasil dari pengolahan

sampah bisa dibuat kerajinan dan barang-barang keperluan rumah tangga yang

lainnya dan dapat dipasarkan secara bebas di Negara –negara ASEAN.

5. 

Pemasaran hasil daur ulang sampah melalui UMKM yang sudah diakui

keberadaannya oleh Pemerintah.

IV.2 REKOMENDASI

Rekomendasi yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1.  Pemerintah Indonesia harus lebih mengembangkan lagi UMKM meningat UMKM

sebagai sektor yang cukup penting dalam MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).

2.  Pemerintah melakukan sosialisasi yang terus menerus tentang 3R (Reduse, Reuse,

Recycle) sebagai salah satu alternative penyelesaian permasalahan sampah di

Indonesia.

3.  Pemerintah melakukan pelatihan kepada UMKM yang bergerak dalam bidang

daur ulang sampah agar kualitas barangnya jauh lebih baik dari barang Negara-

Negara lain, sehingga Negara lain berminat dengan produk dari Indonesia.

Page 15: ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

7/17/2019 ANALISIS POTENSI DAMPAK MASUKNYA MEA TERHADAP MASALAH PERSAMPAHAN DI INDONESIA.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-potensi-dampak-masuknya-mea-terhadap-masalah-persampahan-di-indonesiapdf 15/15

TUGAS INDIVIDU ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL 

15

DAFTAR PUSTAKA

PP Nomor 81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis

rumah tangga.Direktorat Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional, 2011. ASEAN Community in

a Global Community of Nation

Fajrianita, dewi. 2014. Dampak Positif Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean 2015

Bagi Indonesia : Prodi Akuntansi FE UMY

Suroso, GT. 2015.Dampak Positif, negative , dan strategi pemerintah dalam

menyongsong MEA.

Pedoman Umum 3R Permikiman.