ANALISIS POLA HIDROLOGI DAERAH IRIGASI RAWA LEBAK ( Studi Kasus Lebak Semendawai Kabupaten Ogan...
-
Upload
agus-karsa-yudha -
Category
Documents
-
view
149 -
download
20
description
Transcript of ANALISIS POLA HIDROLOGI DAERAH IRIGASI RAWA LEBAK ( Studi Kasus Lebak Semendawai Kabupaten Ogan...
26
BAB. III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Dilihat dari kedalaman analisisnya, jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ialah penelitian yang dalam menelaah variabel –
variabel penelitiannya menggunakan penggambaran fakta mengenai informasi dan data
yang diperoleh. Data tersebut diimplementasikan dan didokumentasikan dalam bentuk
gambar / peta, grafik, tabel, diagram agar diperoleh hasil analisis yang lebih baik. Metode
yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode analisis deskriptif dan
kuantitatif. Penelitian yang digunakan adalah untuk mengetahui analisis hidrologi daerah
irigasi Lebak Semendawai Kabupaten OKU Timur yang menjadi wilayah pengembangan
serta pertimbangan lainnya.
Dilihat dari pendekatan analisisnya, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan
kedalam penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan
analisisnya pada data – data numerik ( angka ) yang diolah dengan metode statistika.
Penelitian ini juga merupakan penelitian deduktif yaitu penelitian yang didasarkan pada
keinginan untuk mengembangkan suatu teori atau metode untuk memperkaya ilmu
menguji suatu teori tertentu.
B. TEMPAT DAN JADWAL PENELITIAN
B. 1. Gambaran Umum Lokasi
Wilayah Daerah Irigasi Lebak Semendawai secara administratif terletak di desa
Campang Tiga Ulu, desa Sukaraja dan desa Gunung Jati, Kecamatan Cempaka, Kabupaten
OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dibentuk
melalui Undang-undang Nomor 37 Tahun 2003, tanggal 18 Desember 2003 tentang
27
Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu Selatan dan
Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan.
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur merupakan satu dari 17 Kabupaten/Kota yang
ada di Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas wilayah 3,370 km2. Pemerintahan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang beribukota Martapura meliputi 20 Kecamatan,
7 Kelurahan, 281 Desa dan 5 Desa Persiapan (hingga akhir 2010). Dilihat dari sisi
geografisnya kabupaten ini terletak antara 103o40’ Bujur Timur sampai dengan 104o33’
Bujur Timur dan antara 3o45’ sampai dengan 4o55’ Lintang Selatan, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Ogan Komering Ilir
Sebelah Timur : Kabupaten Ogan Komering Ilir
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
dan Kabupaten Way Kanan (Provinsi Lampung)
Sebelah Barat : Kabupaten Ogan Komering Ulu dan dan Kabupaten Ogan
Ilir.
Pada awalnya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terdiri dari 10 Kecamatan, 199
Desa dan 3 Kelurahan dengan luas wilayah 3.370 km2 yang ditempati oleh 555.985 Jiwa
Penduduk, kemudian pada saat ini Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur telah
berkembang menjadi 20 Kecamatan, 277 Desa dan 7 Kelurahan dengan jumlah penduduk
598.683 Jiwa.
Kecamatan Cempaka terdiri dari 13 desa dengan luas wilayah 101,00 km2 dengan
jumlah penduduk sebesar 25.200 jiwa, dimana daerah ini berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kabupaten Ogan Komering Ilir
28
Sebelah Timur : Kecamatan Semendawai Timur dan Kabupaten Ogan Komering Ilir
Sebelah Selatan : Kecamatan Semendawai Timur dan Kecamatan Semendawai Barat
Sebelah Barat : Kecamatan Semendawai Barat dan Kabupaten Ogan Komering Ulu
LOKASI
Gambar .1. Lokasi D.I. Lebak Semendawai
DI. Lebak Semendawai
29
Areal yang akan dikembangkan tersebut berbatasan dengan batas - batas alam
sebagai berikut :
Sebelah Utara : Sungai Cempaka
Sebelah Barat : Sungai Komering/Jalan Provinsi
Sebelah Selatan : Jalan Ke Kebun Teh dan Sungai Danou
Sebelah Timur : Hamparan Hutan Sekunder/Lahan LPI
Desa Campang Tiga Ulu mempunyai luas ± 37,50 km2, dengan jumlah penduduk
sebesar ± 3.287 jiwa, terdiri dari 911 KK dan kepadatan penduduk adalah 87,65 jiwa/km2.
Sedangkan desa Gunung Jati mempunyai luas ± 15,00 km2, dengan jumlah penduduk
sebesar ± 2.436 jiwa, terdiri dari 489 KK dan kepadatan penduduk adalah 162,40 jiwa/km2.
Dan desa Sukaraja mempunyai luas ± 9,34 km2, dengan jumlah penduduk sebesar ± 513
jiwa, terdiri dari 147 KK dan kepadatan penduduk adalah 54,93 jiwa/km2.
30
Gambar.2. Kondisi Daerah Irigasi Lebak Semendawai
Lokasi pekerjaan DI. Lebak Semendawai ini dapat dicapai dari Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur (Martapura) berjarak ± 93 Km dan ± 200 Km dari Palembang. Dapat
menggunakan kendaraan roda 4 atau bus reguler dengan melalui jalan aspal dengan waktu
tempuh selama ± 4 jam dari kota Palembang.
B.2. Jadwal Penelitian
Untuk melakukan penelitian ini, membutuhkan waktu yang cukup. Pada penelitian
ini diperkirakan bisa dilaksanakan sekitar 4 bulan atau bahkan bisa lebih dari itu. Untuk
penelitian ini direncanakan dimulai pada bulan Februari 2014 hingga bulan Mei 2014,
Dengan asumsi survey lapangan dan pengambilan data yang dibutuhkan sesuai target yang
direncanakan.
C. POPULASI DAN SAMPEL
C.1. Populasi
Populasi adalah banyaknya objek penelitian yang menjadi kajian Penelitian.Dalam
penelitian ini populasi yang dimaksud yaitu seperti banyaknya petani, jumlah
penduduk disekitar lokasi, luas lahan pertanian dilokasi, jenis tanaman pertanian, dsb
C.2. Sampel
Sampel adalah banyaknya obyek terpilih yang akan diambil datanya dan dianalisa
31
Teknik Pengambilan Sampel :
Random Sampling (Acak)
Berdasarkan Nomor Ganjil – genap
Perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan
Stratifietd Random Sampling
Dikelompokkan berdasarkan Grupnya (Besar-Kecil), kelompok usia, kelas
jalan, luas wilayah, tingkat pendidikan, dsb.
Berdasarkan teknik pengambilan diatas maka penelitian ini dapat digolongkan
kedalam Stratifietd Random Sampling yaitu diolah berdasarkan data curah hujan.
D. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengambil dan mengolah data. Instrumen
penelitian ini diantaranya yaitu :
1. Komputer / Laptop
2. Persamaan Linier
3. Model Matematik
4. Standarisasi SNI
E. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Untuk membatasi pembahasan pada penulisan usulan proposal Tesis ini dan agar
tidak menyimpang dari sasaran yang diinginkan, maka diberikan batasan-batasan ruang
lingkup dalam penelitian ini yaitu :
1. Studi ini merupakan studi penelitian yang berupa studi kasus yang terjadi pada Daerah
Irigasi Lebak Semendawai;
2. Analisis hidrologi yang dilakukan meliputi penentuan debit tersedia dan debit
kebutuhan berdasarkan data hidrologi karakteristik DAS.
32
3. Rekomendasi Solusi Alternatif terhadap D. I. Lebak Semendawai mengatasi
kekeringan yang terjadi setiap musim kemarau setelah diperoleh hasil analisis
kebutuhan air, ketersediaan air, dan neraca air.
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Penulisan Usulan Proposal Tesis ini menggunakan beberapa metode pendekatan
dalam mendapatkan data sebagai bahan acuan dan perbandingan. Pengumpulan data dalam
usulan ini menggunakan teknik pengumpulan data kuantitatif. Data – data yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Untuk mendapatkan data primer pada penelitian ini menggunakan metode
observasi.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, tetapi telah ada
pada setiap instansi terkait. Data sekunder ini dapat diperoleh dengan menggunakan dua
metode, yaitu :
a. Metode Kepustakaan
Yaitu dengan mempelajari teori dan literatur perkuliahan yang berhubungan dengan
masalah yang akan diteliti sebagai landasan teori dalam menganalisis maupun pemecahan
masalah.
b. Metode Institusional
Metode ini mengumpulkan data dari berbagai instansi yang terkait dengan penelitian
ini, yaitu :
1) Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII
2) Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan
33
3) Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten OKU TIMUR
4) Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten OKU
5) Badan Meteorologi dan Geofisika
6) BAPPEDA Kabupaten OKU TIMUR
7) Dinas Pertanian Kabupaten OKU TIMUR
Adapun data yang akan diperlukan tersebut antara lain:
1) Data Hujan
2) Data Sungai
3) Data Luas Wilayah
4) Data Penduduk
5) Data Pertanian Tanaman Pangan.
G. METODE PENGOLAHAN DATA
Metode pengolahan data penelitian ini yaitu dengan metode kuantitatif. Penelitian ini
akan menggambarkan fakta – fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian
berdasarkan fakta – fakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenarannya berdasarkan
data yang diperoleh. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah Metode
eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang bertujuan untuk menjelaskan
hubungan sebab-akibat dan memprediksi.
H. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dimaksudkan menganalisis hidrologi dari suatu wilayah untuk dapat
menjadi pertimbangan atau bahkan solusi bagi daerah tersebut. Kegiatan penelitian terdiri
dari dua tahapan, yaitu:
1. Tahapan Pengumpulan Data
Pengumpulan data berupa data primer dan sekunder disesuaikan dengan
34
masukan data yang diperlukan untuk Analisis Hidrologi pada Daerah Irigasi
Lebak Semendawai Kabupaten OKU Timur. Pengumpulan data primer dengan
melakukan survei tentang data karakteristik tanah, karakteristik penggunaan lahan
dan karakteristik sungai. Data sekunder yang diperlukan di antaranya:
data iklim (data curah hujan, (mm)),
peta / atlas / map ( peta jaringan sungai, peta land use, dan lain – lain ).
2. Tahapan Analisis dan Pengolahan Data
Tahapan ini terdiri dari penyiapan data berupa data curah hujan lengkap dari
Stasiun Curah Hujan. Data – data hidrologi yang sudah diperoleh, selanjutnya
dianalisis untuk menentukan debit rencana. Beberapa metode yang dapat digunakan
sangat bergantung pada data yang tersedia dapat berupa data debit sungai atau data
curah hujan. Semua data hasil analisis dikompilasi dalam bentuk tabel dan grafik
yang dianalisis secara deskriptif.
Setelah data Curah Hujan didapatkan kemudian dihitung curah hujan
maksimum rata – rata. Kemudian menghitung Curah Hujan Rencana yang terdiri
dari 4 metode, yaitu Metode Normal, Metode Gumbel, Metode Log Pearson III,
dan Metode Log Normal. Setelah perhitungan terhadap keempat metode tersebut
selesai kemudian ditentukan Metode distribusi yang memenuhi syarat parameter
tertentu dengan cara dilakukan pengujian.
Perhitungan intensitas curah hujan rencana dengan periode ulang 10 tahun
dapat dilakukan setelah itu. Setelah tahapan itu dapat dilakukan perhitungan debit
banjir rencana sebagai gambaran antisipasi terhadap banjir yang mungkin saja
terjadi pada daerah irigasi tersebut. Perhitungan debit banjir rencana tersebut juga
diikuti oleh perhitungan hidrograf satuan sintetiknya yaitu dengan Metode
35
Haspers, Nakayasu dan Log Pearson Type III.
Untuk mengetahui kelayakan dari daerah tersebut juga harus diketahui
kebutuhan air dan ketersediaannya dengan menggunakan debit andalan. Jika
kebutuhan dan ketersediaan air dapat dikontrol, maka diharapkan pola tanam
petani yang biasanya 2 kali tanam dengan masa tanam berpeluang gagal teratasi
atau diminimalisir.
36
I. BAGAN ALIR PENELITIAN
Agar tujuan penelitian ini terarah dan mencapai target maka, disusunlah Bagan
Alir Penelitian. Adapun Bagan Alir Penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar.3. Bagan Alir Penelitian
Mulai
Pengamatan
Identifikasi
Masalah
Pengumpulan Data
Data Primer :
- Observasi
Data Sekunder :
- Data Curah Hujan
- Data Topografi
- Data Penduduk, dll
Analisis Data
Analisis dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
37
Gambar.4. Bagan Alir Analisis Hidrologi
Start
Penyiapan Data Data Curah Hujan Data Topografi
Perhitungan Curah Hujan Maksimum
Rata – Rata Daerah Irigasi Lebak
Semendawai
Perhitungan Curah Hujan Rencana
Metode Normal Metode Gumbel Metode Log
Pearson III
Metode Log
Normal
Metode Distribusi Yang Memenuhi Syarat
Parameter Tertentu
Uji Sebaran
Perhitungan Intensitas Curah Hujan Rencana dengan Periode
Ulang 10 Tahun
Perhitungan Debit Banjir Rencana
Hidrograf Satuan Sintetik
Metode Haspers Metode Nakayasu Metode IOH Log
Pearson Type III
Debit Andalan
Kebutuhan dan Ketersediaan Air
Neraca Air
Finish