Analisis persaingan tekomsel vs indosat

24

Click here to load reader

Transcript of Analisis persaingan tekomsel vs indosat

Page 1: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

TUGAS MATA KULIAH

RISET PEMASARAN

“ANALISIS PERSAINGAN TELKOMSEL VS XL”

Oleh:

HENDRA SETIAWAN.S.KOM

NIM: 1501712495

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER MANAGEMENT

UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA

JAKARTA

2016

Page 2: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan bisnis yang semakin ketat, menimbulkan banyak konsekuensi dalam

persaingan perusahaan. Perusahaan dituntut untuk meningkatkan daya saingnya secara terus

menerus. Perusahaan dalam waktu cepat harus mampu mengubah diri menjadi lebih kuat dan

mampu menanggapi kebutuhan pasar. Jika dikaitkan dengan aspek pemasaran, perusahaan

yang memiliki pemasaran yang kuat akan mampu bersaing dalam persaingan bisnis yang

ketat.

Aspek pemasaran erat kaitannya dengan penggunaan periklanan. Iklan adalah sebuah

komunikasi persuasif yang mampu mengubah perilaku khalayak. Sebuah iklan diciptakan

untuk dapat menggiring pola pikir dan atau tindakan tindakan yang diharapkan oleh pembuat

iklan. Daya pikat iklan di bangun untuk mengingatkan khalayak pada pencitraan tertentu,

karena iklan berhubungan langsung dalam memperkenalkan produk kepada konsumen.

Menurut Lee dan Johnson (2004:03) mengatakan bahwa iklan adalah komunikasi komersil

dan non personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke

suatu khalayak melalui media bersifat misal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail,

reklame luar ruang atau kendaraan umum.

Iklan merupakan salah satu instrument pemasaran modern yang aktivitasnya didasarkan

pada konsep komunikasinya maka keberhasilannya dalam mendukung program pemasaran

merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi. Dengan beriklan, perusahaan

berusaha mengkomunikasikan baik keberadaan perusahaan itu sendiri maupun produk

ataupun jasa yang dihasilkan dan semaksimal mungkin bagaimana iklan tersebut mampu

memuaskan konsumen dengan menyajikan pesan yang sesuai keinginan konsumen.

Tidak bisa dipungkiri, hingga saat ini iklan masih menjadi sarana yang tepat dalam

menunjang aktivitas pemasaran karena dengan berkomunikasi melalui iklan beberapa tujuan

bisa tercapai, seperti meningkatkan awareness, sales dan image suatu produk ataupun jasa.

Demi tercapainya tujuan tersebut maka masing-masing perusahaan bersaing untuk

memperebutkan pasar konsumen melaui iklan. Akhirnya, yang terjadi adalah persaingan iklan

besar-besaran. Oleh sebab itu, iklan dapat dijadikan sebagai salah satu parameter yang dapat

digunakan untuk melakukan analisis persaingan untuk mengukur posisi suatu produk ataupun

jasa dari suatu perusahaan terhadap produk ataupun jasa dari perusahaan pesaingnya.

Page 3: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

Tampilan iklan-iklan pada media televisi berlomba-lomba menarik simpati para

pemirsanya dengan berbagai variasi. Salah satunya adalah tampilan iklan yang mengandung

unsur persaingan. Persaingan provider celullar paling seru saat ini adalah antara XL dan

Telkomsel.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

bagaimanakah persaingan yang terjadi dua produk provider besar baik dalam aspek

pemasaran maupun posisi produknya di masyarakat.

Page 4: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pangsa pasar atau market share adalah presentase dari keseluruhan pasar untuk sebuah

kategori produk atau jasa yang telah dipilih. Presentase ini dikuasai satu atau lebih produk

atau jasa tertentu yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam kategori yang sama

(Malahayati, 2010). Market share merupakan suatu proporsi atau perbandingan antara

penjualan industry keseluruah (total) yang dibuat suatu perusahaan dalam suatu industry

(Umar, 2000).

Menurut Lubis (2004), Strategi bersaing bergantung pada besar dan posisi masing-

masing perusahaan dalam pasar. Perusahaan besar mampu menerapkan strategi tertentu, yang

jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Dan bukanlah merupakan sesuatu hal yang

jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu rnenghasilkan

tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada yang diperoleh perusahaan

besar. Sehubungan dengan besarnya usaha, maka dapat dibedakan menjadi empat kelompok

usaha, yaitu market leader menguasai 40% pasar , market challenger menguasai 30% pasar ,

market follower menguasai 20% pasar, dan market nicher menguasai 10% pasar.

a. Strategi Market Leader

Perusahaan seperti ini rnemegang bagian terbesar dalam pasar, biasanya perusahaan-

perusahaan lain mengikuti tindakan-tindakan perusahaan dalam hal perubahan harga,

pengenalan produk baru, pencakupan saluran distribusi, dan intensitas promosi. Perusahaan

yang dominan selalu ingin tetap menjadi nomor satu, oleh sebab itu, perusahaan-

perusahaan seperti ini biasanya mengembangkan strategi.

a. Mengembangkan pasar keseluruhan, hal ini dapat dilakukan dengan cara:

Mencari konsumen baru dengan cara strategi penerobosan pasar, strategi pasar

baru, dan strategi perluasan geografis

Mencari dan mengenalkan kegunaan baru suatu produk

Meyakinkan masyarakal konsumen agar menggunakan produk lebih banyak pada

setiap kesempatan.

b. Melindungi bagian-bagian pasar yang telah dikuasai. Sementara mencoba memperkuat

pasar. Perusahaan yang dominan tetap harus melindungi usahanya secara terus

menerus dari serangan saingan-saingannya. Untuk itu yang harus dikerjakan oleh

Page 5: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

perusahaan pemimpin dalam mempertahankan daerah kekuasaannya adalah inovasi

(Pembaharuan ) yang terus menerus.

c. Meningkatkan bagian pasar. Selain mencari konsumen baru pada pasar yang baru,

perusahaan juga dapat meningkatkan jumlah konsumen pada bagian pasar yang sudah

dikuasai.

b. Strategi Market Challenger

Perusahaan yang mempunyai urutan kedua atau lebih rendah lagi didalam pasar bisa

disebut "runner up" atau "Penyusul". Mereka dapat menyerang Market leader dan pesaing-

pesaing lainnya dalam suatu usaha yang gencar merebut bagian pasar, perusahaan inilah

yang disebut Market Challenger. Dan mereka yang bersikap asal rnenerima tidak

menggoncangkan pasar, disebut juga Market Follower.

Beberapa strategi penyerangan yang bisa digunakan oleh market challenger :

a. Menetapkan sasaran strategi lawan.

Langkah awal yang harus dilakukan oleh penantang pasar adalah menetapkan

sasaran strategis dan memilih lawan yang dihadapi, untuk itu perusahaan harus

melakukan analisis persaingan yang sistematis.

b. Memilih strategi penyerangan.

Secara umum ada lima strategi penyerangan yang dapat dipilih dan dilakukan

market challenger :

Serangan Frontal. Dalam serangan frontal ini, penyerang menandingi produk, iklan,

harga, dari lawannya, sehingga apabila lawan tidak kuat maka akan kalah. Biasanya

yang memakai strategi ini adalah market challenger yang kuat.

Serangan Melambung. Prinsip pokok dart serangan modern adalah Konsentrasi

kekuatan untuk menyerang kelemahan. Ada dua strategi yang dapat dilakukan oleh

market challenger yaitu serangan geografis, yaitu serangan-serangan yang ditujukan

pada daerah-daerah pemasaran dimana pesaing tidak menanganinya dengan baik.

Dan kedua adalah serangan dengan menutup segmen pasar yang selama ini belum

dipenuhi oleh market leader.

Serangan mengepung. Serangan ini merupakan usaha menembus daerah pemasaran

lawan, yaitu dengan mengadakan penyerangan secara besar-besaran terhadap seluruh

pasar lawan dan pada saat bersamaan perusahaan penantang memasarkan segala apa

saja yang dipasarkan oleh pesaing, dan melebihi apa yang dimiliki oleh pesaing,

sehingga tawaran perusahaan ini tidak mungkin ditolak oleh konsumen.

Serangan lintas. Strategi ini adalah strategi yang paling tidak langsung, serta

menjauhkan diri dari gerakan yang mengarah kepemasaran pesaing. Ada tiga

Page 6: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

pendekatan, yaitu: diversifikasi ke produk-produk yang tidak berkaitan, diversifikasi

kepasar geografis yang baru dan menciptakan produk yang lebih baik.

Serangan gerilya. Serangan ini dilakukan perusahaan-perusahaan yang kekurangan

modal dengan menyerang pada berbagai wilayah lawan dengan serangan kecil yang

tiba-tiba dan terputus-putus. Tujuannya adalah untuk mengganggu konsentrasi

lawan. Serangan dapat dilakukan dengan tindakan memotong harga secara selektif,

mengganggu persediaan, membajak eksekutif, kegiatan promosi intensif dan

berbagai tindakan ilegal lainnya.

c. Strategi Market Follower

Perusahaan seperti ini lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa, biasanya dengan

meniru produk perusahaan yang memimpin. Setiap market follower selalu menonjolkan

sifat khasnya kepada target pasar, misalnya lokasi, jasa pelayanan, atau keuangannya.

Strategi umum yang biasa dilakukan oleh maeket follower yaitu:

Mengikuti dari dekat. Market follower berusaha menyamai perusahaan pemimpin pasar

pada sebanyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran pemasaran.

Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini market follower membuat beberapa

differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembauran pasar.

Mengikuti secara selektif. Market follower mengikuti dengan dekat beberapa hal yang

dilakukan market leader, namum pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan dengan

sendiri.

d. Strategi Market Nicher

Perusahaan seperti ini, menyandang berbagai nama seperti; penggarap relung pasar,

spesialisasi pasar, perusahaan ambang pintu, atau perusahaan tumpuan. Market nicher

menempati sebagian kecil dari seluruh pasar yang ada. Perusahaan jenis ini mencoba

masuk kesatu atau lebih celah-celah pasar yang aman dan menguntungkan yang dilupakan

atau terlewatkan oleh perusahaan besar. Umumnya market micher adalah perusahaan yang

mempunyai spesialisasi tertentu dan keahlian yang khas didalam pasar, konsumen, produk

atau lini-lini dalam bauran pemasaran.

Menurut Rangkuti (1997), Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis

yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan

kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk

memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong

para perencana apa yang bias dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh

mereka.

1. Peluang (Opportunities)

Page 7: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

Suatu peluang merupakan situasi utama yang mengguntungkan dalam lingkungan

perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan utama adalah salah satu dari peluang

identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan-perubahan

dalam keadaan bersaing, atau peraturan, perubahan teknologi, dan hubungan pembeli

dan pemasok yang diperbaiki dapat menunjukan peluang bagi perusahaan.

2. Ancaman (Threaths)

Ancaman adalah rintangan-rintangan utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan

dari perusahaan. Masuknya pesaing baru, perumbuhan pasar yang lambat, daya tawar

pembeli dan pemasok utama yang meningkat, perubahan teknologi, dan peraturan

yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi keberhasilan suatu

perusahaan.

3. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan lain yang relatif terhadap

pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan layani atau hendak layani.

Kekuatan merupakan suatu kompetensi yang berbeda (destintive competence) yang

memberi perusahaan suatu keunggulan komparatif (comparative advantage) dalam

pasar. Kekuatan berkaitan dengan sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar,

hubungan pembeli/pemasok, dan faktor-faktor lain.

4. Kelemahan (weaknesses)

Kelemahan merupakan keterbatasan/kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan, dan

kemampuan yang secara seerius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.

Page 8: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

BAB III

STUDI KASUS

Persaingan antara XL dan Telkomsel termasuk kedalam persaingan merk, dimana di

dalamnya terjadi persaingan dalam penetapan harga, feature yang ditawarkan dan yang paling

kentara adalah pada persaingan iklan. Berkali-kali dapat dilihat pada iklan-iklan kartu XL dan

kartu as/simpati (Telkomsel) saling menjatuhkan dengan cara saling memurahkan tarif

sendiri.

Kini persaingan 2 kartu yang sudah ternama ini kian meruncing dan langsung tak

tanggung-tanggung menyindir satu sama lain secara vulgar. Bintang iklan yang jadi

kontroversi itu adalah Sule, pelawak yang sekarang sedang naik daun. Awalnya Sule adalah

bintang iklan XL. Di XL, Sule bermain satu frame dengan bintang cilik Baim dan Putri Titian.

Di situ, Baim diminta oleh Om Sule untuk mengatakan, “Om Sule ganteng”, tetapi

dengan kepolosan dan kejujuran (yang sudah direkayasa oleh sutradara ) Baim berkata, “Om

Sule jelek”.Setelah itu, Sule kemudian membujuk Baim untuk berkata lagi, “Om Sule

ganteng” tapi kali ini Baim diberi es krim olehSule. Tetapi tetap saja Baim berkata, “Om Sule

jelek”. XL membuat sebuah slogan, “sejujur Baim, sejujur XL”.

Iklan ini dibalas oleh Telkomsel dengan meluncurkan iklan kartu AS. Awalnya, bintang

iklannya bukan Sule, tetapi pada iklan tersebut sudah membalas iklan XL tersebut dengan

kata-katanya yang kurang lebih berbunyi seperti ini, “makanya, jangan mau diboongin anak

kecil..!!!”

Tidak cukup di situ,  kartu AS meluncurkan iklan baru dengan bintang Sule. Di iklan

tersebut, Sule menyatakan kepada pers bahwa dia sudah tobat. Sule sekarang memakai kartu

AS yang katanya murahnya dari awal. Sule juga berkata bahwa dia kapok dibohongi anak

kecil sambil tertawa dengan nada mengejek.

Perang iklan antar operator sebenarnya sudah lama terjadi. Namun pada perang iklan

yang satu ini, tergolong parah. Biasanya, tidak ada bintang iklan yang pindah ke produk

kompetitor selama jangka waktu kurang dari 6 bulan. Namun pada kasus ini, saat penayangan

iklan XL masih diputar di Televisi, sudah ada iklan lain yang “menjatuhkan” iklan lain

dengan menggunakan bintang iklan yang sama.

Page 9: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Identifikasi Pesaing (XL)

4.1.1. Profil Pesaing

PT XL Axiata Tbk (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), atau disingkat XL,

adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai

beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan

swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. XL menyediakan

layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VoIP. XL memiliki

dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar.

XL Prabayar merupakan peleburan dari 3 produk prabayar XL sebelumnya, yaitu

Bebas, Jempol, dan Jimat. Peleburan menjadi satu lini produk ini merupakan upaya XL

untuk memangkas biaya pemasaran Jempol yang memiliki perkembangan kurang

siginifikan jika dibandingkan dengan Bebas. Peleburan ini diawali pada 1 Agustus

2007dengan menyatukan voucher isi ulang untuk kedua produk dan diresmikan pada 1

Januari 2008 dengan peluncuran merek XL Prabayar. Pelanggan XL Prabayar mendapat

nomor dengan awalan 0817, 0818, 0819, 0859, 0878, dan 0877. Bebas diluncurkan

pertama kali pada tanggal 1 Juni 2004. Produk ini merupakan kelanjutan produk XL

sebelumnya, XL Pascabayar sebelumnya dikenal dengan nama Xplor. Perubahan ini

seiring dengan restrukturisasi lini produk XL dimana hanya ada 1 lini produk masing-

masing untuk prabayar dan pascabayar.

4.1.2. Market Share Pesaing

PT. XL Axiata Tbk. (XL) didirikan pada tahun 1989 dan dimiliki oleh Axiata

Group Berhad melalui perusahaan Indocel Holding Sdn Bhd (66,7%). Perusahaan ini

adalah salah satu pemain selular terbesar di area Asia Pasifik, Emirates

Telecommunications Corporation (Etisalat) melalui Etisalat International Indonesia Ltd

(13,3%). Perusahaan ini adalah penyedia selular terbesar di Timur Tengah dan Afrika, dan

sebanyak 20% saham dimiliki oleh publik secara terbuka.XL memulai kegiatan

komersialnya di tahun 1996, XL saat ini adalah salah satu penyedia jasa layanan

telekomunikasi selular terbesar dan tertinggi untuk pertumbuhan di industri telekomunikasi

dengan melayani 31,4 juta pelanggan dari berbagai negara sampai akhir tahun 2009.

Page 10: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

Fokus XL pada 2 aspek bisnis utama: Consumer Solutions – ditujukan untuk

pelayanan selular telepon berkualitas tinggi, dan Business Solutions – ditujukan untuk

penyediaan solusi data dan komunikasi yang efisien dan terpercaya bagi pangsa pasar

korporat.

XL sebagai perintis dalam teknologi komunikasi tanpa batas untuk pangsa pasar

telekomunikasi di Indonesia, sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi pertama yang

meluncurkan akses internet kecepatan tertinggi 3G-HSDPA (High Speed Downlink Packet

Access) melalui paket aplikasi Blackberry.Sedangkan untuk melayani pangsa pasar

internasional, XL mengembangkan hubungan mitra kerja secara erat dengan lebih dari 357

penyedia jasa layanan telekomunikasi internasional di lebih dari 140 negara.

Melalui nilai-nilai perusahaan : integritas, Kesempurnaan layanan dan kerja tim,

XL memiliki komitmen untuk meningkatkan kemampuannya secara berkesinambungan

dalam usahanya menjadi penyedia jasa layanan telekomunikasi yang digemari di

Indonesia, dengan memperluas cakupan daerah layanan, kualitas, kapan saja dan dimana

saja.

4.1.3. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Pesaing

Kekuatan dan kelemahan operator seluler XL disajikan pada analisis SWOT berikut

ini:

1. Strength (Kekuatan)

Kekuatan XL antara lain terdapat pada: XL secara terus menerus mencari tempat

dimana dapat melakukan praktek yang terbaik dalam menjalankan bisnis. Perusahaan

juga menyadari dinamika di seputar tata kelola perusahaan di Indonesia yang telah

mengalami kemajuan selama ini.

2. Weakness (Kelemahan)

Kelemahan XL antara lain terdapat pada: Masalah tarif murah XL juga bisa dikaitkan

dengan iklan. Banyak iklan yang menipu untuk industri selular, dalam artian banyak

syarat dan ketentuan berlaku sebagai embel-embelnya.

3. Oppurtunities(Kesempatan)

Peluang bagi XL antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap, terutama

di daerah – daerah. Perluasan jaringan yang dilakukan oleh XL cukup menguntungkan

XL di masa mendatang.

4. Threat (Ancaman)

Ancaman bagi XL antara lain: banyak masuknya pendatang baru dalam dunia operator

selular di Indonesia, pendatang baru tersebut dari dalam negeri dan dari luar negeri.

Page 11: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

Semua operator menawarkan nilai lebih dari kompetitor nya, hal ini harus benar –

benar ditanggapi serius dengan XL.

Kesimpulan:

Setelah menganalisis data-data dan informasi sebelumnya,maka bisa ditarik beberapa

kesimpulan mengenai manajemenstrategi XL, yaitu:

1. XL telah berupaya sepenuhnya untuk dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan

melalui layanan yang berkualitas tinggi.

2. Fokus masa, dari yang pada awalnya XL tidak terlalu menargetkan segmen pasarnya,

akan tetapi sekarang mengarah ke pasar yang ingin bicara tidak sebentar (anak muda

yang mau curhat dan pebisnis yang mau bicara dengan durasi yang lama).

4.1.4. Identifikasi Strategi Pesaing

Setelah sukses besar XL dengan program Rp1/detik, Telkomsel meluncurkan

Rp0,5/detik. Menjawab promo dari Telkomsel tersebut, XL saat ini membidik komunikasi

antar operator melalui Rp0,1/detik ke semua operator, kemudian mencoba mengikuti

pemain baru 3 dengan Rp1/menit. Persaingan ini tentu juga dengan operator CDMA.

4.2. Identifikasi Produk (Telkomsel)

4.2.1. Profil Produk

Telkomsel merupakan operator selular terkemuka di Indonesia yang dimiliki PT

Telkom dengan kepemilikan saham sebesar 65 persen dan SingTel sebesar 35

persen.Telkomsel didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat inovasi untuk

mengembangkan telekomunikasi Indonesia yang terdepan. Untuk  mencapai visi tersebut,

Telkomsel terus memacu pertumbuhan jaringan telekomunikasi di seluruh penjuru

Indonesia secara pesat sekaligus memberdayakan masyarakat. Telkomsel menjadi pelopor

untuk berbagai teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, termasuk yang pertama

meluncurkan layanan roaming internasional dan layanan 3G di Indonesia.  

Hingga Juni 2010, Telkomsel dipercaya melayani 88,3 juta pelanggan, menjadikan

Telkomsel sebagai pemimpin pasar di industri telekomunikasi selular dengan pangsa pasar

sekitar 50 persen.

Sebagai operator selular yang memiliki visi “Best and Leading Mobile Lifestyle

and Solutions Provider in the Region”, Telkomsel menyediakan ragam pilihan layanan

yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan melalui produk paskabayar kartuHALO

maupun prabayar simPATI dan Kartu As.

Page 12: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

Komitmen kuat Telkomsel dalam menghadirkan layanan mobile lifestyle yang

semakin berkualitas sangat jelas terlihat dengan secara konsisten mengimplementasikan

roadmap teknologi selular terkini, yakni 3G, HSDPA, HSPA, HSPA+, serta Long Term

Evolution. Tahun ini Telkomsel mengembangkan jaringan mobile broadband dengan

mencanangkan 24 kota besar sebagai broadband city. 

Sebagai pemimpin di industri telekomunikasi selular, Telkomsel telah menggelar

34.000 Base Transceiver Station termasuk lebih dari 6.000 Node B yang menjangkau 95

persen wilayah populasi Indonesia. Seiring diselesaikannya program Universal Service

Obligation yang diamanahkan pemerintah untuk menggelar jaringan di 25.000 desa, maka

layanan Telkomsel menjangkau hampir 100 persen wilayah populasi Indonesia.

Bahkan kenyamanan berkomunikasi pelanggan Telkomsel yang sedang berada di

luar negeri tetap terjamin berkat dukungan 403 mitra operator international roaming dan

300 mitra operator data roaming di lebih dari 200 negara di seluruh belahan dunia.  

4.2.2. Market Share Produk

Telkomsel merupakan operator telekomunikasi selular dengan market share

terbesar di Indonesia yang kini dipercaya melayani lebih dari 83 juta pelanggan. Pada

tahun 2010, Telkomsel menargetkan penambahan sekitar 18 juta pelanggan baru sehingga

secara keseluruhan Telkomsel akan melayani sekitar 100 juta pelanggan.

Saat ini Telkomsel telah menggelar lebih dari 32.000 Base Transceiver Station

(BTS) termasuk lebih dari 5.000 Node B (BTS 3G) di 150 kota yang menjangkau hampir

100 persen wilayah populasi Indonesia. Bahkan kenyamanan komunikasi saat berada di

luar negeri tetap terjamin karena Telkomsel juga bekerjasama dengan sekitar 400

operator mitra International Roaming dan 290 operator mitra data roaming di seluruh

dunia.

Dalam upaya memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di Indonesia

memasuki era baru mobile broadband, Telkomsel secara konsisten mengimplementasikan

roadmap teknologi selular GSM terkini, mulai dari 3G, HSDPA, HSPA+, serta dalam

waktu dekat melakukan uji coba Long Term Evolution (LTE) yang merupakan teknologi

selular GSM generasi keempat (4G). Diharapkan pada tahun ini total 24 kota besar di

seluruh Indonesia dapat menikmati full coverage layanan mobile broadband Telkomsel.

4.2.3. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Produk

Telkomsel menjadi operator seluler pertama di Asia yang menawarkan layanan pra

bayar GSM. Telkomsel ini mengklaim sebagai operator seluler terbesar di Indonesia,

dengan 81.644.000 pelanggan (pada 31 Desember 2007) dan market share sebesar 51%

Page 13: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

pada 1 Januari 2007. Telkomsel memiliki tiga produk GSM, yaitu simPATI (prabayar),

Kartu AS (prabayar), serta Kartu HALO (pascabayar).

Pertumbuhan pengguna layanan jejaring sosial dan komunitas di Indonesia sangat

pesat belakangan ini. Tak heran jika kemudian sejumlah operator telekomunikasi

berlomba untuk menjaringnya. Pesatnya pertumbuhan mungkin bisa mengacu pada situs

jejaring Facebook yang kini memiliki pengguna aktif lebih dari 11.000.000 di Indonesia.

Jumlahnya meningkat 13 kali lipat dibanding akhir 2008 lalu yang hanya berkisar 800.000

orang. Untuk membangun kembali situs “one stop destination” tersebut, Telkomsel

kemudian menggandeng PT Access Mobile Indonesia untuk mengembangkan konten

yang bisa dinikmati pelanggan dan komunitas berdasarkan minatnya. MyPulau

menawarkan fitur seperti Social Status Integrator, My Interests, dan My Buys. Melalui

fitur tersebut, pengguna dapat memanfaatkan profil uniknya yang terintegrasi dengan

berbagai situs jejaring sosial untuk menciptakan komunitas pertemanan sendiri, menulis

blog, serta bertransaksi dalam forum jual-beli secara e-commerce. Selain untuk

bersilaturahim dengan kawan dan kerabat, jejaring sosial juga kerap digunakan sebagai

media untuk saling berinteraksi dengan para netter yang memiliki persamaan minat.

Maka, terbentuklah beragam komunitas di Internet yang jumlahnya kian banyak. Potensi

ini yang kemudian dibidik sejumlah operator. Telkomsel adalah contoh paling baru.

Operator ini coba mengoptimalkan kembali MyPulau, situs jejaring sosial dan komunitas

yang telah dibangunnya sejak 2007.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelebihan produk Telkomsel adalah memiliki video

blog yang bisa digunakan untuk merekam video klip dan dapat dilihat oleh pengguna lain,

jangkauannya lebih luas dibanding dengan operator lain, registernya mudah hanya melalui

SMS, memiliki pelayanan-pelayanan seperti movie, entertainment, infotainment, religion,

music, dan life style.

Kekurangan utama Telkomsel terletak pada mahalnya tarif. Telkomsel secara

keseluruhan merupakan operator dengan presentasi biaya yang paling mahal. Telkomsel

mematok harga yang cukup mahal untuk biaya telepon, pengiriman pesan, akses internet

dan berbagai layanan lainnya. Selain itu, jika dibandingkan dengan nama besarnya yang

memiliki jumlah konsumen paling banyak dengan jaringan yang luas, komunikasi

menggunakan kartu Telkomsel  belum berada pada tingkat kecepatan dan akurasi yang

baik. Di beberapa wilayah pelosok, signal Telkomsel juga masih sangat sulit didapat yang

artinya jaringan tower mereka belum memenuhi standar sebagai operator ternama.

Padahal seharusnya harga dapat disesuaikan dengan servisnya.

4.2.4. Identifikasi Strategi Produk

Page 14: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

Persaingan yang terjadi antar operator, tidak lagi hanya berkaitan dengan adu

kecanggihan teknologi dan keunggulan produk yang mereka miliki tetapi sudah mengarah

''perang harga''. Untuk mengantisipasi persaingan pasar tersebut disamping mengandalkan

kecanggihan teknologi yang dimilikinya, Telkomsel terus mengembangkan kreatifitas dan

inovasi dalam memberikan layanan dan fasilitas (content) yang ditawarkan dari setiap

produk yang dijualnya sehingga tetap bisa memimpin pasar selular. Kartu As yang

diluncurkan pada tahun 2003 sedang memasuki tahap pertumbuhan. Tahap pertumbuhan

ini ditandai dengan peningkatan pesat penjualan. Konsumen awal menyukai produk

tersebut, dan konsumen berikutnya mulai membeli produk itu. Peluncuran kartu As ini

merupakan upaya PT.Telkomsel,Tbk untuk menawarkan produknya yang sesuai

kebutuhan pelanggan.

Di saat terjadi perang harga kartu perdana murah dalam industri seluler,

PT.Telkomsel,Tbk meluncurkan Kartu As sebagai fighting brand. Kartu As ditujukan bagi

konsumen kelas menengah ke bawah yang sensitif terhadap harga. Keputusan dilakukan

karena tidak mungkin menurunkan harga simPATI dan Kartu HALO secara drastis karena

jika hal ini dilakukan dikhawatirkan para pelanggan Kartu HALO dan simPATI akan

mengira ada penurunan kualitas dari produk-produk Telkomsel. Dalam menetapkan harga

produk Kartu As, PT.Telkomsel,Tbk menggunakan strategi penetration pricing. Dalam

strategi ini, harga ditetapkan relative rendah pada tahap awal Product Life Cycle (PLC).

Tujuannya adalah agar dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus menghalangi

masuknya para pesaing.

Strategi produk untuk kartu As juga menggunakan strategi diversifikasi tetapi

dengan lebih menekankan pada perluasan produk dan pelayanan. Perluasan produk

dilakukan dengan meluncurkan kartu As edisi Slank, sedangkan peluasan pelayanan

dilakukan dengan melengkapi fitur yang dimiliki kartu As yang pada awalnya hanya

memiliki fitur standard yaitu fitur percakapan dan pengiriman pesan singkat (SMS)

menjadi memiliki fitur yang lengkap sama seperti kartu Telkomsel lainnya.

Adapun Kartu As, perdana Simpati yang memberikan nomor dan kartu secara

cuma-cuma karena harga paket perdanadengan isi pulsanya sama, yaitu Rp 25.000.

Dengan berbagai produk barunya itu, tidakberlebihan jika Telkomsel sampai saat ini

masih tetap dapat memimpin pasar selularIndonesia.

Page 15: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

BAB V

KESIMPULAN

Persaingan antara XL dan Telkomsel termasuk kedalam persaingan merk, dimana di

dalamnya terjadi persaingan dalam penetapan harga, feature yang ditawarkan dan yang paling

kentara adalah pada persaingan iklan. Berkali-kali dapat dilihat pada iklan-iklan kartu XL dan

kartu as/simpati (Telkomsel) saling menjatuhkan dengan cara saling memurahkan tarif

sendiri.

XL mengeluarkan beberapa gembrakan yaitu berupa pemberian features layanan dan

promosi harga. Begitu pula, Telkomsel yang memberikan strategi persainga nuntuk

menangani macam-macam persaingan.Misalnya saja pada pemberian strategiRp1/detikdari

XL, Telkomsel kemudian meluncurkan Rp0,5/detik. Menjawab promo dari Telkomsel

tersebut, XL saat ini membidik komunikasi antar operator melalui Rp0,1/detik ke semua

operator, kemudian mencoba mengikuti pemain baru 3 dengan Rp1/menit. Persaingan ini

tentu juga dengan operator CDMA. Selain itu juga pemberian features layanan internet, XL

memberikan features seperti HotRod 3G sedangkan Telkomsel meluncurkanTelkom flash.

Page 16: Analisis persaingan tekomsel vs indosat

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Arlina Nurbaity. 2004. Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis. Sumatra Utara:

Universitas Sumatra Utara.

Malahayati. 2010. Rahasia Sukses Bisnis Rasulullah. Yogyakarta: Jogja Great Publisher.

Rangkuti, Freddy. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.