Analisis Pergeseran Tanah dengan Menggunakan Sensor … · Disamping itu dilakukan pula pengukuran...

7
PROSIDING SNIPS 2018 529 9 10 Juli 2018 Analisis Pergeseran Tanah dengan Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah Berbasis Arduino Uno Wilson Jefriyanto 1,a) , Silka 2,b) , dan Mitra Djamal 1,b) 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Kristen Indonesia Toraja Jl. Nusantara no. 10 Tana Toraja, Indonesia 91811 2 Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 a) [email protected] (corresponding author) b) [email protected] c) [email protected] Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang analisis pergeseran tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah tipe YL-69. Sensor dihubungkan dengan mikrokontroler Arduino uno yang kemudian ditampilkan pada laptop. Pada penelitian ini pergeseran tanah diamati selama 6 jam menggunakan sensor LVDT dengan sudut kemiringan tanah 40 0 . Pergeseran tanah mulai terjadi pada menit ke-35 dengan besar kelembaban tanah 0.19 RH dan pergeseran tanah 1.31 mm. Kemudian pada menit ke-50 pergeseran tanah terjadi 3.77 mm dan kelembaban tanah 15.09 RH . Selanjutnya pada menit ke-110 kembali terjadi pergeseran tanah 5.85 mm dengan kelembaban tanah 21.89 RH. Hubungan dari pergeseran tanah dan kelembaban ini dapat menjadi acuan untuk analisis tanah yang rawan terjadi longsor. Kata-kata kunci: Kelembaman tanah, Mikrokontroler Arduino Uno, Pergeseran tanah PENDAHULUAN Sistem teknologi dan jenis-jenis material membantu pengembangan sensor yang semakin baik dari segi ukuran dan pengukuran. Hal ini dikarenakan kebutuhan sensor yang meningkat setiap tahunnya tidak hanya pada bidang industri, tapi juga merambah pada bidang lain, seperti teknologi pengolahan, bangunan, medis, komunikasi, teknologi informasi dan bidang lainya. Salah satu jenis sensor yang dikembangkan saat ini yaitu sensor untuk mengetahui perubahan pergeseran tanah untuk mengantisipasi tejadinya bencana longsor yang merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia [1]. Sensor pergerakan tanah telah dikembangkan dengan beberapa alat instumen seperti extensometer elektris, inclinometer dan FBG (Fiber Bragg Grating) stainmeter. Pada pendeteksian daya tekan antar lapisan tanah biasanya menggunakan sensor FBG strainmeter. Adapun Inclinometer untuk mendeteksi pergerakan relatif lapisan tanah. Sedangkan extensometer elektris digunakan untuk mendeteksi pergeseran permukaan tanah [5, 8, dan 12]. Disamping itu telah dikembangkan sistem instrumentasi dan monitoring pergeseran tanah menggunakan sensor LVDT (Linear Variabel Differential Transformer) berbasis mikrokontroler [9]. Sensor LVDT merupakan salah satu sensor magnetik yang biasa digunakan sebagai sensor perpindahan. Sensor ini terdiri dari kumparan sekunder dan kumparan primer yang dialiri arus listrik AC sehingga menghasilkan induksi magnetik. Di bagian dalam sensor terdapat inti besi (bahan feromagnetik) yang akan menginduksi kumparan sekunder sehingga terjadi fluks magnetik, sehingga menghasilkan tegangan keluaran yang besarnya sebanding dengan posisi dari inti besi tersebut. Kemampuan sensor dalam menentukan posisi ini, dapat dikembangkan menjadi instrumen yang dapat mengamati perpindahan atau pergeseran tanah [1]. Pengamatan pergeseran tanah ini juga dapat dianalisis dengan melihat perubahan kelembaban tanah dengan menggunakan sensor kelembaban. ISBN: 978-602-61045-4-0

Transcript of Analisis Pergeseran Tanah dengan Menggunakan Sensor … · Disamping itu dilakukan pula pengukuran...

Page 1: Analisis Pergeseran Tanah dengan Menggunakan Sensor … · Disamping itu dilakukan pula pengukuran kelembaban tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah tipe YL-69, dan pembacaannya

PROSIDING SNIPS 2018

529 9 – 10 Juli 2018

Analisis Pergeseran Tanah dengan Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah Berbasis Arduino Uno

Wilson Jefriyanto1,a), Silka2,b), dan Mitra Djamal1,b)

1Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Kristen Indonesia Toraja

Jl. Nusantara no. 10 Tana Toraja, Indonesia 91811

2Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,

Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132

a) [email protected] (corresponding author) b)[email protected]

c)[email protected]

Abstrak

Telah dilakukan penelitian tentang analisis pergeseran tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah tipe YL-69. Sensor dihubungkan dengan mikrokontroler Arduino uno yang kemudian ditampilkan pada laptop. Pada penelitian ini pergeseran tanah diamati selama 6 jam menggunakan sensor LVDT dengan sudut kemiringan tanah 400. Pergeseran tanah mulai terjadi pada menit ke-35 dengan besar kelembaban tanah 0.19 RH dan pergeseran tanah 1.31 mm. Kemudian pada menit ke-50 pergeseran tanah terjadi 3.77 mm dan kelembaban tanah 15.09 RH . Selanjutnya pada menit ke-110 kembali terjadi pergeseran tanah 5.85 mm dengan kelembaban tanah 21.89 RH. Hubungan dari pergeseran tanah dan kelembaban ini dapat menjadi acuan untuk analisis tanah yang rawan terjadi longsor.

Kata-kata kunci: Kelembaman tanah, Mikrokontroler Arduino Uno, Pergeseran tanah

PENDAHULUAN

Sistem teknologi dan jenis-jenis material membantu pengembangan sensor yang semakin baik dari segi ukuran dan pengukuran. Hal ini dikarenakan kebutuhan sensor yang meningkat setiap tahunnya tidak hanya pada bidang industri, tapi juga merambah pada bidang lain, seperti teknologi pengolahan, bangunan, medis, komunikasi, teknologi informasi dan bidang lainya. Salah satu jenis sensor yang dikembangkan saat ini yaitu sensor untuk mengetahui perubahan pergeseran tanah untuk mengantisipasi tejadinya bencana longsor yang merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia [1].

Sensor pergerakan tanah telah dikembangkan dengan beberapa alat instumen seperti extensometer elektris, inclinometer dan FBG (Fiber Bragg Grating) stainmeter. Pada pendeteksian daya tekan antar lapisan tanah biasanya menggunakan sensor FBG strainmeter. Adapun Inclinometer untuk mendeteksi pergerakan relatif lapisan tanah. Sedangkan extensometer elektris digunakan untuk mendeteksi pergeseran permukaan tanah [5, 8, dan 12]. Disamping itu telah dikembangkan sistem instrumentasi dan monitoring pergeseran tanah menggunakan sensor LVDT (Linear Variabel Differential Transformer) berbasis mikrokontroler [9].

Sensor LVDT merupakan salah satu sensor magnetik yang biasa digunakan sebagai sensor perpindahan.

Sensor ini terdiri dari kumparan sekunder dan kumparan primer yang dialiri arus listrik AC sehingga menghasilkan induksi magnetik. Di bagian dalam sensor terdapat inti besi (bahan feromagnetik) yang akan menginduksi kumparan sekunder sehingga terjadi fluks magnetik, sehingga menghasilkan tegangan keluaran yang besarnya sebanding dengan posisi dari inti besi tersebut. Kemampuan sensor dalam menentukan posisi ini, dapat dikembangkan menjadi instrumen yang dapat mengamati perpindahan atau pergeseran tanah [1]. Pengamatan pergeseran tanah ini juga dapat dianalisis dengan melihat perubahan kelembaban tanah dengan menggunakan sensor kelembaban.

ISBN: 978-602-61045-4-0

Page 2: Analisis Pergeseran Tanah dengan Menggunakan Sensor … · Disamping itu dilakukan pula pengukuran kelembaban tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah tipe YL-69, dan pembacaannya

PROSIDING SNIPS 2018

530 9 – 10 Juli 2018

Pada makalah ini, telah dilakukan pembuatan sensor LVDT dan juga pengukuran kelembaman tanah dengan

menggunakan sensor kelembaban tipe YL-69. Hubungan dari pergeseran tanah dan kelembaban ini dapat menjadi acuan untuk analisis tanah yang rawan terjadi longsor, sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat atau sebagai sistem mitigasi peringatan dini bencana alam.

DASAR TEORI

Sensor LVDT

Sensor LVDT (Linear Variable Differential Transformer) bekerja didasari oleh prinsip-prinsip transformator defferential dimana variabelnya ditentukan oleh pasangan lilitan primer-sekunder yang ada pada sensor ini. Sensor LVDT ini pertama kali dirintis oleh Schaevitz pada tahun 1940. Sejak itulah bentuk-bentuk sensor ini banyak dikembangkan dan diaplikasikan dalam berbagai keperluan. Selain itu, LVDT juga telah dimodelkan dan dianalisis dengan teori medan elektromagnetik. Kinerja LVDT ditentukan oleh geometri tranduser, variasi eksitasi, arus dan frekuensi untuk menentukan kinerja yang diusulkan [8].

Gambar 1. Lilitan /kumparan pada sensor LVDT

Sensor LVDT ini dapat dilihat pada Gambar 1, dimana pada lilitan primer dihubungkan dengan sumber arus

AC, dengan sinyal sinusoidal yang akan membuat lilitan-lilitan sekunder terbangkit dengan tegangan induksi [4]. Karena lilitan-lilitan sekunder tersebut dipasang secara seri, maka tegangan (sinyal) keluaran dari pasangan lilitan sekunder tersebut merupakan hasil selisih dari kedua tegangan sekunder tersebut [11]. Menurut Hukum Faraday, besar tegangan induksi yang terjadi dalam lilitan sekunder (U) adalah [1]:

𝑈 = −𝑁. 𝑑𝜙𝑑𝑡

= −𝑀 𝑑𝐼𝑑𝑡

N : jumlah lilitan 𝜙 : fluks magnetic M : induksi timbal balik antara pasangan liliatan primer dan lilitan sekunder I : kuat arus pada lilitan primer Maka untuk trafo differensial berlaku :

𝑈 = 𝑈2 − 𝑈1 = − 𝑀2 𝑑𝐼𝑑𝑡

− (− 𝑀1. 𝑑𝐼𝑑𝑡

)

Karena M1 dan M2 merupakan fungsi dari x (posisi batang magnetik), maka:

𝑈 = ( 𝑀1 − 𝑀2 ) = 𝑀 (𝑥) sehingga 𝑈 = 𝑀 (𝑥) 𝑑𝐼𝑑𝑡

Sensor Kelembaban (soil moisture)

Sensor soil moisture adalah sensor kelembaban tanah yang bekerja dengan prinsip membaca jumlah kadar air dalam tanah di sekitarnya. Sensor ini merupakan sensor dengan teknologi rendah namun ideal untuk memantau kadar air tanah untuk tanaman. Sensor ini menggunakan dua konduktor untuk melewatkan arus melalui tanah,

(1)

(2)

(3)

ISBN: 978-602-61045-4-0

Page 3: Analisis Pergeseran Tanah dengan Menggunakan Sensor … · Disamping itu dilakukan pula pengukuran kelembaban tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah tipe YL-69, dan pembacaannya

PROSIDING SNIPS 2018

531 9 – 10 Juli 2018

kemudian membaca nilai resistensi untuk mendapatkan tingkat kelembaban. Lebih banyak air dalam tanah akan membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (nilai resistensi lebih besar), sedangkan tanah kering akan kurang menghantarkan listrik (nilai resistensi kurang) [3].

Sensor soil moisture dalam penerapannya membutuhkan daya sebesar 3,3 V atau 5 V dengan keluaran tegangan sebesar 0 - 4,2 V. Sensor ini mampu mengukur kadar air yang memiliki 3 kondisi yaitu : 1. 0 ~300 :tanah kering/ udara bebas 2. 300 ~700 : tanah lembab 3. 700 ~950 : di dalam air Sensor ini memiliki 3 pin yang terdiri dari pin ground, vcc dan data. Pada gambar 2, dijelaskan mengenai pin sensor soil moisture.

Gambar 2. Sensor kelembaban

Pengukuran Pergeseran Tanah

Pergerakan massa tanah atau yang dikenal dengan pergeseran tanah (land displacement) merupakan salah satu peristiwa geologi dimana volume tanah atau batuan dalam suatu area tertentu mengalami perubahan posisi dari keadaan awalnya. Dari beberapa pengamatan yang dilakukan terhadap peristiwa longsor yang terjadi, menurut Karnawati diperoleh suatu kesimpulan bahwa untuk suatu daerah dengan kondisi kemiringan lereng > 45°, apabila dalam area dengan kondisi yang labil telah terjadi pergeseran tanah sebesar ±5 cm, maka dapat dikatakan bahwa area atau wilayah tersebut berpotensi mengalami longsor [7].

Tanah longsor adalah pergerakan batu, reruntuhan atau kotoran bawah pada sebuah kemiringan yang berakibat dari kegagalan konstituen pada lereng gunung yang didorong oleh gaya gravitasi [6]. Kondisi geologis dan geografis yang kompleks dan perubahan kondisi iklim dalam waktu dan ruang menghasilkan tanah longsor. Kenaikan tiba-tiba faktor eksternal seperti gempa, hujan lebat juga menyebabkan tanah longsor [2]. Karena banyaknya parameter yang harus diperhatikan dalam menganilisis terjadinya longsor maka dibuatlah simulasi untuk mengoptimalkan pengamatan pada saat pengukuran di lokasi rawan longsor. Simulasi ini ada yang berbentuk komputasi dan juga dalam bentuk perangkat eksperimen seperti pada gambar 3.

ISBN: 978-602-61045-4-0

Page 4: Analisis Pergeseran Tanah dengan Menggunakan Sensor … · Disamping itu dilakukan pula pengukuran kelembaban tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah tipe YL-69, dan pembacaannya

PROSIDING SNIPS 2018

532 9 – 10 Juli 2018

Gambar 3. Platform simulasi landslide [10]

Penelitian ini dilakukan oleh Centre for Spatial Data Analysis and Sustainable Development Applications Universitas Tongji. Pada perangkat eksperimen ini dilakukan pemantauan dan pengembangan lahan longsor yang terhubung dengan sistem wireless [10] METODOLOGI

Secara garis besar, tahapan dalam peneilitan ini digambarkan gambar 3 berikut ini.

Gambar 4. Tahapan penelitian pengembangan sensor LVDT

Pembuatan sensor LVDT

Pembuatan media pengukuran pergeseran tanah

Pembuatan sistem sensor kelembaman tanah

Sistem ADC (mikrokontroler)

Pengukuran pergeseran tanah dan kelembaman tanah

ISBN: 978-602-61045-4-0

Page 5: Analisis Pergeseran Tanah dengan Menggunakan Sensor … · Disamping itu dilakukan pula pengukuran kelembaban tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah tipe YL-69, dan pembacaannya

PROSIDING SNIPS 2018

533 9 – 10 Juli 2018

Pembuatan sensor ini dilakukan secara manual dengan menggunakan alat penggulung kawat yang memiliki counter lilitan sehingga memudahkan dalam perhitungan jumlah lilitan. Adapun bagian dalam pipa terdapat inti besi (core) dari bahan feromagnetik yaitu ferit. Inti besi ini berfungsi untuk membangkitkan induksi magnetik pada kumparan sekunder. Desain sensor LVDT ini dapat dilihat pada Gambar 5. Pada penelitian ini dilakukan variasi ukuran diameter LVDT serta kawat email yang digunakan.

Gambar 5. Desain sensor LVDT

Sinyal keluaran rangkaian demolator dan kondisional sinyal dihubungkan dengan sistem Analog to Digital

(ADC) yaitu dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno R3 agar pembacaan sinyal dapat dikonversi dalam bentuk digital. Arduino Uno adalah arduino board yang menggunakan mikrokontroler ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator kristal 16 MHZ, sebuah koneksi USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP (in-circuit serial programming), dan sebuah tombol reset. Arduino Uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah mikrokontroler [4].

Pergeseran tanah dapat diamati secara langsung di tempat rawan longsor dan juga dalam bentuk simulasi.

Pada penelitian ini dilakukan simulasi dengan sebuah medium yang telah disiapkan dan dikondisikan seperti pada kondisi lapangan. Wadah ini dimiringkan dengan sudut 400 dan untuk membuat tanah bergeser maka tanah tersebut disirami air dengan debit air yang sudah diatur. Adapun gambar prototype yang telah dibuat dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Skematik prototipe sensor LVDT

ISBN: 978-602-61045-4-0

Page 6: Analisis Pergeseran Tanah dengan Menggunakan Sensor … · Disamping itu dilakukan pula pengukuran kelembaban tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah tipe YL-69, dan pembacaannya

PROSIDING SNIPS 2018

534 9 – 10 Juli 2018

Hasil pembacaan ADC yang telah dikonversi ke dalam satuan panjang (mm) dari arduino ini akan ditampilkan ke LCD. Selanjutnya data ini juga akan ditampilkan dan disimpan di komputer/laptop selama pengukuran dilakukan. Disamping itu dilakukan pula pengukuran kelembaban tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah tipe YL-69, dan pembacaannya juga ditampilkan pada laptop.

HASIL PENGAMATAN

Pada pengamatan yang telah dilakukan, pergeseran tanah diamati selama 6 jam atau 18000 detik. Adapun gambar hasil pengamatan penelitian dapat dilihat pada gambar 7 berikut ini.

Gambar 7 Perangkat Eksperimen Pengukuran pergeseran tanah juga disertai dengan pengukuran kelembaban tanah sebagai parameter

terjadinya pergeseran tanah sehingga terjadi longsor. Pada gambar 7 ditunjukkan terjadinya longsor dimana ada retakan-retakan (crack) tanah pada titik-titik tertentu. Sensor kelembaban ditanamkan ke dalam tanah dengan posisi di samping daerah pengamatan. Hubungan antara hasil pergeseran tanah dengan kelembaban tanah dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Hubungan antara pergeseran tanah dan kelembaban tanah

Dari hasil pengamatan ini dapat dilihat pada 2000 detik atau di sekitar menit ke-35 pergeseran tanah mulai

terjadi 3.7 mm. Hal ini juga terlihat pada grafik kelembaman tanah juga mulai naik dengan nilai kelembaban tanah 0.19 RH. Kemudian pada menit ke-50 pergeseran tanah terjadi 3.77 mm dan kelembaban tanah 15.09 RH.

0

5

10

15

20

25

30

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000Kele

mba

man

Rel

atif

(RH

)

Waktu (s)

Hubungan antara Pergeseran tanah dengan kelembaman tanah

Kelembaban Tanah Pergeseran Tanah (mm)

Tampak

dari depan Tampak

dari Samping

Sensor Kelembaban

Daerah pengamatan pergeseran

tanah

Sensor LVDT

ISBN: 978-602-61045-4-0

Page 7: Analisis Pergeseran Tanah dengan Menggunakan Sensor … · Disamping itu dilakukan pula pengukuran kelembaban tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah tipe YL-69, dan pembacaannya

PROSIDING SNIPS 2018

535 9 – 10 Juli 2018

Selanjutnya pada menit ke-110 kembali terjadi pergeseran tanah 5.85 mm dengan kelembaban tanah 21.89 RH. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa besarnya kelembaban tanah atau semakin tinggi kadar air maka semakin memungkin terjadi pergeseran tanah. Namun dari hasil pengamatan, dapat dilihat tanah pengamatan memiliki titik jenuh dimana sudah tidak ada lagi pergeseran tanah pada saat kelembaban tanah 28.3 RH.

KESIMPULAN

Telah dilakukan penelitian tentang analisis pergeseran tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah tipe YL-69. Pergeseran tanah mulai terjadi pada menit ke-35 dengan besar kelembaban tanah 0.19 RH dan pergeseran tanah 1.31 mm. Kemudian pada menit ke-50 pergeseran tanah terjadi 3.77 mm dan kelembaban tanah 15.09 RH. Selanjutnya pada menit ke-110 kembali terjadi pergeseran tanah 5.85 mm dengan kelembaban tanah 21.89 RH. Hubungan dari pergeseran tanah dan kelembaban ini dapat menjadi acuan untuk analisis tanah yang rawan terjadi longsor.

REFERENSI

Boll, R., Overshott, K.J. Sensors A Comprehensive Survey. Volume 5. W.Gopel, J. Hesse ,J. N. Zemel , (1991). Federico, A., Popescu, M., Fidelibus, C., Interno, G. On the prediction of the time of occurrence of a slope

failure: A review. Proc. 9th Int. Symp. Landslides, vol. 2, (979–983) (2004) H. Y. Pamungkas, E. Puspita and T. , Alat Monitoring Kelembaban Tanah dalam Pot Berbasis

MikrokontrolerATmega 168 dengan Tampilan Output pada Situs Jejaring Sosial Twitter untuk Pembudidaya dan Penjual Tanaman Hias Anthurium, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, (2016)

Jefriyanto, W., dkk. Rancang Bangun Neraca Digital Untuk Mengetahui Massa Material Penyusun Alloy. Prosiding Seminar Kontribusi Fisika, Bandung (2016).

Kanchi, R. R. and Gosala, N. Design and Development of an Embedded System for Testing the Potent iometer Linearity. Sensors & Transducers Journal, (2010)

Kapoor, S., Pahuja, H., Singh, B., Real Time Monitoring & Alert System for Landslide.2nd International Conference on Contemporary Computing and Informatics (IC3I) (584 -589) (2016)

Karnawati, D . Development of Socio-Technical Approach for Landslide Mitigation and Risk Reduction Program in Indonesia. World Academy of Science: Engineering and Technology (34-53) (2012)

Othman, A. M. Design of Economical Equipment for Water and Fuel Level Detection in Jordan. American Journal of Applied Sciences, America (2008)

Priyanto, J., Subagiyo, H., Madona, P., (2015). Sistem Instrumentasi dan Monitoring Pergeseran Tanah Menggunakan Sensor LVDT Berbasis Mikrokontroler. Proceeding of 3rd Applied Business and Engineering Conference (ABEC), Batam, (2015)

Scaionil M., Lu, P., Chen W., Wu H.B., Qiao G., Feng T., Wang, W.,, Li, R.(: Wireless Sensor Network based Monitoring on a Landslide Simulation Platform. Jurnal IEEE 978-1-61284-683-5/12. (2012)

Tae, Y. The Analysis on The Performance Characteristics for Design of a Linear Variable Differential Transformer(LVDT), (2015)

Vudhivanich, V. and Sriwongsa,W. Development of a Canal AutomationModel: A Laboratory Experiment. Kasetsart J. (2011)

ISBN: 978-602-61045-4-0