ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

85
i ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA MAKASSAR SKRIPSI Muhammad Taufik 105730404713 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2019

Transcript of ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

Page 1: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

i

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH

AIR MINUM (PDAM) KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Muhammad Taufik

105730404713

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2019

Page 2: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

ii

HALAMAN JUDUL

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

(PDAM) KOTA MAKASSAR

OLEH

MUHAMMAD TAUFIK

10573 04047 13

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan Studi

Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2019

Page 3: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

iii

MOTTO

„Menjadikan Hidup Lebih Hidup Adalah Hidup Dalam Naungan Keridhaan

Allah SWT”

“Jika Mengalami Kesulitan Maka Jangan Pernah Menyerah, Hadapilah

Kesulitan Itu dan Jadikan Sebuah Kenikmatan/Kebahagiaan”

“Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan,

Yakinlah!”

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini

Sebagai kado terindah untuk

Ayahanda dan Ibudaku tercinta

Ansar dan Sappeami serta Saudara-saudariku

Asri, Nurwahida & Agustina

Page 4: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …
Page 5: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …
Page 6: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …
Page 7: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

vii

KATA PENGANTAR

Tidak ada kata lain yang lebih baik nan indah diucapkan selain puji dan

syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan

pertolongan kepada hamba-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

inni, begitu pula shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan

Nabi Muhammad SAW, serta keluarga-Nya dan para sahabat-sahabat-Nya dan

orang-orang yang mengikuti beliau. Dalam penulisan skripsi ini, penulis

menghadapi berbagai hambatan dan kesulitan. Namun hal tersebut dapat

teratasi berkat kerja keras dan tekad yang kuat serta adanya bantuan dari

berbagai pihak.

Penulis telah berusaha untuk menjadikan skripsi ini sebagai sebuah karya

yang bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Namun dibalik semua itu,

kesempurnaan tiada milik manusia kecuali milik yang Maha Sempurna. Untuk itu,

saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan

menuju kesempurnaan skripsi ini.

Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya serta salam penuh hormat dengan segenap cinta kepada Ayahanda

Ansar dan Ibunda Sappeami yang bekerja banting tulang mencurahkan cinta

dan kasih sayangnya serta keikhlasan dalam mengasuh, membesarkan,

mendidik, mengiringi do’a restu yang tulus, dan membiayai penulis dalam proses

pencarian ilmu.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada; Prof. Dr.H.

Abdul Rahman Rahim, SE., MM, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,

Ismail Rasulong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Page 8: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

viii

Muhammadiyah Makassar, Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA, Ketua

Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penasehat akademik yang telah banyak memberikan arahan. Serta

kepada Bapak dosen pembimbing, Dr. Agussalim HR, SE., MM, selaku

pembeimbing I dan Abdul Salam HB, SE., M.Si., Ak., CA, selaku pembimbing II

yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk memberikan

bimbingan, arahan dan perhatiannya dalam penyempurnaan skripsi ini, Bapak

dan Ibu dosen Jurusan Akuntansi yang telah memberikan banyak ilmu dan

berbagi pengalaman selama penulis menimba ilmu di Jurusan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ucapakan terimah kasih penulis juga ucapkan kepada Pemerintah Kota

Makassar dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, yang

telah memeberikan izin penelitian dalam penyusunan & pengumpulan data.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan

kepada saudara-saudariku, Asri, Nurwahida dan Agustina yang tulus

memberikan dukungan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini. Sahabat-

sahabat seperjuanganku di Jurusan Akuntansi FEBIS Unismuh Makassar

angkatan 2013 kelas Ak 1 terima kasih atas kebersamaan dan kekompakan kita

selama ini yang penuh keceriaan dan saling membantu serta keluarga Besar

KSR-PMI Unit 114 Unismuh Makasar. Semua pihak yang telah membantu

penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak sempat disebutkan satu-persatu

terima kasih atas bantuannya.

Mengiringi penghargaan dan ucapan terima kasih penulis kepada semua

pihak yang turut membantu secara langsung maupun tidak langsung kepada

penulis selama penyelesaian skripsi ini. Semoga segala bantuan yang diberikan

Page 9: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

ix

kepada penulis mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah swt. Mudah-

mudahan kita semua senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya. Amin.

Makassar, 2 Januari 2018

Penulis

Page 10: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

x

ABSTRACK

Muhammad Taufik. Analysis of Financial Planning and Control of Makassar City Drinking Water Company (DWC), Makassar, Thesis Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Guided by 1 Agussalim HR Supervisior and 2 Abd. Salam HB Supervisior.

This research was conducted using qualitative descriptive analysis method. the data analyzed is the result of data collection in Makassar City PDAM. data in the form of financial statements, the data obtained in the form of writing in the form of a general description of Makassar City PDAM, namely collecting data through documentation interviews in the financial and accounting department of the city of Makassar PDAM.

The result of the study in 2016 the effectiveness of PDAM Makassar city income showed very effective with a percentage of 106.11% and the effectiveness of expenditure of PDAM in Makassar city showed less effective with a percentage of 76.64%. In 2017 the effectiveness of PDAM Makassar city income showed less effective with a percentage of 79.76%, then the effectiveness of expenditure of PDAM Makassar city showed less effective with a percentage of 77.91%.

Key Word : Planning and Control

Page 11: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

xi

ABSTRAK

Muhammad Taufik. Analisis Perencanaan dan Pengendalian Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I Agussalim HR, dan pembimbing II Abd. Salam HB.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis adalah hasil pengumpulan data di PDAM Kota Makassar. Data berupa Laporan keuangan, data yang diperoleh dalam bentuk tulisan yang berupa gambaran umum PDAM Kota Makassar, yaitu pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dibagian Keuangan dan Akuntansi PDAM Kota Makassar.

Hasil penelitian pada tahun 2016 efektifitas pendapatan PDAM Kota Makassar menunjukan sangat efektif dengan persentase sebesar 106.11%, kemudian efektifitas belanja PDAM Kota Makassar menunjukan kurang efektif dengan persentase sebesar 76.64%. Pada tahun 2017 efektifitas pendapatan PDAM Kota Makassar menunjukan kurang efektif dengan persentase sebesar 79.76, kemudian efektifitas belanja PDAM Kota Makassar menunjukan kurang efektif dengan persentase sebesar 77.91%.

Kata Kunci : Pencanaan dan Pengendalian

Page 12: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ............................................................................. vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ............................................................ x

ABSTRACT ............................................................................................... xi

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ......................................................................... 5

1. Pengertian Anggaran ........................................................ 5

2. Jenis-Jenis Anggaran ........................................................ 6

3. Pengertian dan Kegunaan Perencanaan Keuangan .......... 11

Page 13: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

xiii

4. Pengertian Pengendalian dan Pengendalian Keuangan .... 14

5. Jenis-Jenis Pengendalian Keuangan ................................ 18

6. Pengenrtian Kas dan Anggaran Kas ................................. 19

7. Pengertian Realise ............................................................ 20

8. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas .................... 21

B. Penelitian Terdahulu ............................................................... 27

C. Kerangka Pikir ........................................................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 36

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 36

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 36

D. Teknik pengumpulan Data ...................................................... 37

E. Instrumen ................................................................................ 37

F. Metode Analisis....................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ...................................... 40

1. Sejarah Singkat Berdirinya PDAM Kota Makassar ............ 40

2. Visi dan Misi PDAM Kota Makassar .................................. 43

B. Bagan Struktur Organisasi PDAM Kota Makassar .................. 44

C. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ....................................... 46

D. Hasil Penelitian ....................................................................... 50

E. Analisis Hasil Penelitian .......................................................... 56

F. Pembahasan Hasl Penelitian .................................................. 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 63

Page 14: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

xiv

B. Saran ...................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 65

DAFTAR LAMPIRAN

Page 15: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 31

3.1 Indikator Tingkat Efektivitas ................................................................... 37

4.1 Rencana Anggaran Pendapatan Tahun 2016 dan 2017 ......................... 51

4.2 Rencana Anggaran Biaya Langsung dan Tidak Langsung Tahun 2016 dan

2017 ....................................................................................................... 51

4.3 Realisasi Anggaran Pendapatan Tahun 2016 dan 2017 ........................ 55

4.4 Reallisasi Anggaran Biaya Tahun 2016 dan 2017 .................................. 56

4.5 Rekapitulasi Efektifitas Anggaran Pendapatan Tahun 2016 dan 2017 ... 58

4.6 Rekapitulasi Efektifitas Anggaran Biaya Tahun 2017 dan 2017 ............. 58

Page 16: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

2.1 Kerangka Pikir ........................................................................................ 34

Page 17: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Bagan Struktur Organisasi PDAM Kota Makassar

2. Laporan Laba (Rugi) PDAM Kota Makassar Tahun 2016

3. Laporan laba (Rugi) PDAM Kota Makassar Tahun 2017

Page 18: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perusahaan yang meningkat pesat mengakibatkan

semakin meluasnya unit usaha yang berada dalam jangkauan. Meluasnya

unit usaha dalam perusahaan menuntut pihak menajemen atau pemilik untuk

menentukan orang-orang tertentu yang mampu dan bersedia diberi tanggung

jawab yang lebih dalam pengelolaan unit usaha tersebut.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh

laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka perusahaan

akan dapat melanjutkan kegiatan produksinya. Didalam usahanya

mendapatkan keuntungan serta mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan sangatlah tergantung pada manajemen perusahaan, baik dalam

mencari modal, mengumpulkan modal, maupun menggunakan modal secara

tepat sehingga memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi seefisien

mungkin dan tidak akan mengalami kesulitan keuangan didalam menjalankan

usahanya.

Perencanaan yang tepat adalah keberhasilan seorang manager.

Perencanaan yang baik harus bisa dihubungkan dengan kekuatan dan

kelemahan perusahaan itu sendiri. Membuat perencanaan dan pengendalian

keuangan yang merupakan salah satu bentuk informasi akuntansi yang

penting dalam proses penilaian kinerja perusahaan, perencanaan dan

pengendalian keuangan tersebut dapat mengungkapkan kondisi keuangan

Page 19: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

2

suatu perusahaan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk satu

periode tertentu.

Informasi yang diperoleh dari laporan keuangan itu bagi mahasiswa

dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan, pengkoordinasian, dan

pengendalian perusahaan. Agar keputusan yang diambil itu lebih efektif dan

efisien serta mendukung kelangsungan dan peningkatan usaha, maka harus

didukung pengetahuan tentang posisi dan prestasi keuangan perusahaan

yang bersangkutan.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan suatu badan

usaha yang mengolah dan melayani kebutuhan air minum masyarakat.

Dengan bertambahnya jumlah penduduk Kota Makassar dan bervariasinya

pemakaian air baik dari golongan rumah tangga, industri, dan kepentingan

umum, maka kebutuhan air minum akan terus meningkat. Tuntutan akan

kesesuaian air minum terhadap standar yang ditetapkan menjadi hal penting

dan harus diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat.

Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi

keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis

keuangan, Sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan

keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam

periode tertentu. Kinerja keuangan perusahaan secara garis besarnya dapat

diukur antara lain membandingkan data yang terdapat pada laporan

keuangan (neraca dan laba rugi). Neraca suatu perusahaan menggambarkan

posisi dan kondisi financial perusahaan pada suatu saat, sedangkan laporan

laba rugi menunjukkan hasil operasi (prestasi) selama periode tertentu. Inilah

yang merupakan indicator dari maju atau mundurnya suatu perusahaan.

Page 20: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

3

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik memilih judul

“Analisis Perencanaan dan Pengendalian Keuangan Pada Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang

dikemukakan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah tahap perencanaan keuangan pada PDAM Kota

Makassar?

2. Bagaimanakah pengendalian keuangan Pada PDAM Kota Makassar?

3. Apakah perencanaan dan pengendalian keuangan pada PDAM Kota

Makassar sudah efektif?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perencanaan keuangan pada PDAM Kota Makassar

2. Untuk mengetahui pengendalian keuangan PDAM Kota Makassar

3. Untuk mengetahui apakah perencanaan dan pengendalian keuangan

PDAM Kota Makassar sudah efektif

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan dalam

perencanaan dan pengendalian keuangan pada perusahaan tersebut.

Page 21: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

4

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai

perencanaan dan pengendalian keuangan terutama dalam laporan

keuangan.

Page 22: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengertian Anggaran

Menurut Munandar (2001:11) defenisi anggaran adalah ”suatu

rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan

perusahaan, yang dinyatakan dalam unit atau kesatuan moneter yang

berlaku untuk jangka waktu yang akan datang.”

Anggaran juga dapat diartikan sebagai istilah perencanaan untuk

pengendalian laba menyeluruh dapat didefenisikan secara luas sebagai

suatu anggaran sistematis dan formal untuk perencanaan,

pengkoordinasian dan pengendalian tanggung jawab manajemen

(Welsch, 2000:5).

Menurut Nafarin (2000:11), “anggaran merupakan rencana tertulis

mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif

untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan

uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang maupun jasa”.

Menurut Sofyan (1996:14) “anggaran merupakan suatu

pendekatan yang sistematis dan formal untuk tercapainya pelaksanaan

fungsi perencanaan sebagai alat membantu pelaksanaan tanggung jawab

manajemen”.

Dari beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan diatas

dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana kerja sistematis

yang dinilai dengan uang yang dibuat dalam bentuk angka-angka serta

Page 23: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

6

disusun dalam suatu atau beberapa periode tertentu yang dipakai

sebagai alat perencanaan, pengkoordinasian yang terpadu dan

pengendalian tanggung jawab manajemen melalui proses tertentu.

Dalam hal ini anggaran dirumuskan untuk organisasi secara

keseluruhan ataupun sub unit, di mana anggaran merupakan suatu

prosedur yang disebut Budgenting System. Perencanaan dengan

anggaran dengan mengidentifikasi pada manajemen mengenai:

a. Jumlah laba yang ditetapkan untuk dicapai perusahaan.

b. Sumber daya diperlukan dalam mencatatkan laba.

Pengendalian biaya, yaitu membandingkan antara hasil actual dengan

anggaran yang akan membantu manajemen untuk mengevaluasi kinerja

dari individu, departemen divisi atau keseluruhan organiasasi

perusahaan. Selanjutnya anggaran itu penggunaannya harus secara

mendetail terhadap aplikasi pemanfaatannya yang terarah pada tujuan

tertentu pada suatu periode. Setiap organisasi perusahaan utamanya

perusahaan dengan organisasi yang besar, tidak akan terlepas dari

kegiatan pengendalian. Pengendalian (control) dapat memberikan

keputusan bahwa sumber-sumber yang diperoleh telah digunakan

seacara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Untuk maksud tersebut di atas, Budgenting adalah salah satu tehnik yang

tersedia.

2. Jenis-Jenis Anggaran

Anggaran dalam pelaksanaan kegiatan proyek dalam

meningkatkan suatu kualitas produk, proses penganggaran mempunyai

beberapa tujuan:

Page 24: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

7

a. Anggaran menyajikan perencanaan keuangan yang memungkinkan

perusahaan untuk dapat mengkoordinasikan semua aktivitasnya.

Dengan menggunakan anggaran para manajer dapat

memproyeksikan hasil dan mengatur strategi yang dibutuhkan

sebelum operasi perusahaan dapat dimulai, sehingga dapat

menghindari kesalahan yang merugikan perusahaan.

b. Proses penganggaran mendorong para manajer untuk menguji

kembali prestasi yang pernah diraih dan memungkinkan mereka

mengubah kembali dan mengoreksi metode operasi yang kurang

efisiensi ketinggalan zaman.

c. Anggaran memungkinkan para manajer untuk mengimpelemntasikan

fungsi prencanaan dan pengawasan.

Ada empat (empat) macam anggaran sebagai berikut:

a. Appropriation budget

Approprition budget adalah untuk memberikan batas

pengeluaran yang boleh dilakukan. Batas tersebut merupakan jumlah

maximum yang dapat dikeluarkan untuk satu hal tertentu. Dalam

macam anggaran ini umumnya untuk hal-hal tertentu terbatas

keinginan seperti, hanya untuk penelitian dan advertising saja.

b. Performance Bugdet

Performance budget adalah anggaran yang didasarkan pada

atas fungsi aktivitas dan proyek. Pada anggaran ini perhatian

ditujukan pada penilaian atau biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

suatu hal tertentu. Dengan demikian efisensi dan efektifitas operasi

Page 25: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

8

dapat diketahui. Didalam perusahaan anggaran yang lazim digunakan

adalah formance budget.

c. Fixed Budget

Fixed budget adalah anggaran yang dibuat untuk satu tingkat

kegiatan selama jangka waktu tertentu, dimana tingkat kegiatan ini

dapat dinyatakan dalam presentase dan kapasitas jumlah produk

yang dihasilkan selama jangka waktu tertentu pada Fixed Budget

hanya digunakan jika diketahui dengan pasti bahwa volume real yang

akan dicapai tidak jauh dengan volume yang direncanakan semula.

d. Flexible Budget

Flexible budget adalah bahwa untuk setiap tingkat kegiatan

terdpat norma-norma atau ketentuan antar biaya yang diperlukan.

Norma itu merupakan patokan dari pengeluaran yang seluruhnya

dilakukan pada masing-masing tingkat kegiatan tersebut.

Adapun tipe anggaran yaitu:

a. Anggaran Operasional

Tipe anggaran operasional yang paling umum adalah

anggaran biaya, pendapatan dan keuntungan. Anggaran biaya

merupakan biaya yang akan dilakukan. Anggaran pendapatan

digunakan untuk mengukur efektifitas penjualan dan pemasaran.

Anggaran tersebut terdiri dari jumlah penjualan yang dianggarkan

dikalikan dengan harga penjualan. Anggaran keuntungan merupakan

gabungan antara pendapatan dan anggaran biaya. Anggaran

keuntungan teridiri dari satu set laporan keuangan yang diproyeksikan

untuk tahun mendatang.

Page 26: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

9

b. Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan mengintegrasikan rencana keuangan

dengan rencana operasional. Anggaran tersebut bermanfaat karena

dapat mendeteksi rencana yang terlalu mahal, memungkinkan

organisasi mengantisipasi tindakan yang diperlukan jika suatu

alternative dilakukan, dan melihat kondisi keuangan pengeluaran

investasi dimasa mendatang, seperti pada bangunan, peralatan, dan

sebagainya. Keputusan investasi merupakan salah satu keputusan

yang penting dalam suatu organisasi, karena keputusan tersebut akan

menentukan masa depan organisasi. Anggaran pendanaan dibuat

untuk memastikan bahwa organisasi akan selalu mempunyai kas

yang cukup untuk memadai kegiatannya. Anggaran neraca dibuat

dengan menggabungkan semua anggaran untuk memproyeksikan

neraca diperiode mendatang, jika hasil yang dicapai sesuai dengan

neraca. Neraca tersebut kemudian dapat digunakan sebagai analisis

untuk menentukan apakah ada kesempatan atau masalah yang

memerlukan antisipasi tindakan tertentu.

c. Anggaran Fleksibel dan Anggaran Tetap

Dalam perencanaan anggaran, ada tiga jenis biaya yang harus

diperhitungkan, yaitu:

1. Biaya tetap yaitu biaya yang tidak terpengaruh oleh kegiatan atau

volume produksi perusahaan. Gaji bulanan, asuransi

tahunan/bulanan, merupakan contoh biaya tetap.

Page 27: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

10

2. Biaya variable, biaya yang berubah secara proporsional sesuai

dengan kegiatan perusahaan. Biaya bahan baku atau biaya

tenaga kerja langsung merupakan biaya variable.

3. Biaya semi-variabel, biaya yang berubah sesuai dengan kegiatan

perusahaan, tetapi perubahan tersebut tidak proposional. Biaya

salesman atau pemasaran merupakan contoh biaya tersebut

karena jumlah salesman akan naik jika penjualan naik, tetapi

kanaikan tersebut tidak proporsional dengan kenaikan penjualan.

d. Anggaran Berbasis Nol (Zero-base Budgetting)

Zero base budgeting berbeda dengan pendekatan yang

biasa. Anggaran ini dimulai dari situasi nol setiap tahun, seolah-

olah baru pertama kali membuat anggaran.

Jenis-jenis anggaran mempunyai beberapa tujuan :

a. Anggaran menyajikan perencanaan keuangan yang memungkinkan

perusahaan untuk dapat mengkoordinasikan semua aktivitasnya.

dengan menggunakan anggaran para manajer dapat

memproyeksikan hasil dan menagtur strategi yang dibutuhkan

sebelum operasi perusahaan dapat dimulai, sehingga dapat

menghindari kesalahan yang merugikan perusahaan.

b. Proses penganggaran mendorong para manajer untuk menguji

kembali prestasi yang pernah diraih dan memungkinkan mereka

mengubah kembali dan mengoreksi metode operasi yang kurang

efisien ketinggalan jaman.

c. Anggaran memungkinkan para manajer untuk mengimplementasikan

fungsi perencanaan dan pengawasan.

Page 28: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

11

3. Pengertian dan Kegunaan Perencanaan Keuangan

Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajemen.

Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan

asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang

akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk memperkirakan

pendapatan dan pengeluaran perusahaan yang akan datang. Suatu

prakiraan dan perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu

perusahaan/organisasi karena, memuat misi dan tujuan usaha, cara kerja

dan rincian keuangan, susunan manajemen dan bagaimana cara

mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja

perusahaan. Pada tahapan berikutnya anggaran boleh diubah asal

perubahan ini mempunyai alasan tertentu untuk waktu yang akan datang

disusun berdasarkan perjalanan-perjalanan masa lalu dan masa kini.

Untuk lebih jelasnya kalsifikasi anggaran yang dimuat maka

terlebih dahulu djelaskan dalam berbagai macam klasifikasi anggaran,

dalam anggaran sebagai klasifikasinya meliputi:

a. Klasifikasi obyek

b. Klasifikasi organic

c. Klasifikasi fungsional

d. Kalsifikasi ekonomi

e. Klasifikasi program performance.

Dari pengertian klafifikasi obyek pengelompokan pengeluaran-

pengeluaran ke dalam jenis barang jasa yang akan dibeli. Sedangkan

Page 29: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

12

untuk klasifikasi organic adalah pengelompokan anggaran atas ketegori

suatu organisasi.

Klasifikasi fungsional adalah merupakan salah satu

pengelompokkan pengeluaran atas dasar fungsi-fungsi yang akan

dijelaskan oleh pemerintah. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokkan

pengeluaran atas dasar kelompok kegiatan fungsi dan proyek yang akan

dicapi sehingga dari perusahaan-perusahaan anggaran nantinya dapat

diukur efisiensi dan penegasan yang dapat dijalankan. Dengan

mengetahui macam-macam kalsifikasi anggaran tersebut di atas, dengan

data yang ada dapatlah ditentukan perencanaan anggaran belanja rutin

pada lokasi penelitian yang terpilih disusun berdasarkan dengan

sistemasi sebagai dasar dalam pertimbangan klasifikasi anggaran yang

sesuai. Untuk itu penulis akan menyajikan data-data dalam penyusunan

anggran belanja rutin pada lokasi yang terpilih di mana anggaran

tersusun sebagai berikut:

a. Belanja Pegawai terbagi atas:

1. Gaji pokok

2. Tunjangan Tambahan

3. Tunjangan istri/suami

4. Tunjangan anak

5. Tunjangan jabatan

6. Belanja pegawai lainnya meliputi :

a) Tunjangan pangan/beras

b) Biaya lembur

c) Honor untuk juru pemeliharaan bangunan purbakala

Page 30: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

13

b. Belanja barang terdiri atas:

1. Keperluan sehari-hari perkantoran, dipergunakan untuk:

a) Keperluan bahan/alat tulis menulis

b) Peralatan kantor ketata usahaan.

c) Peralatan bahan/alat tulis menulis dan bahan lain

d) Peralatan rumah tangga kantor

e) Bahan rumah tangga kantor

f) Pembiayaan benda-benda pos

g) Biaya rapat dinas

h) Biaya penerimaan tamu

i) Biaya transportasi

j) Biaya petugas jaga malam

2. Belanja barang inventaris kantor:

Semua belanja yang berhubungan dengan barang

inventaris kantor dan barang-barang keperluan tambahan.

3. Belanja langganan daya jasa yang tebagi atas:

a) Biaya langganan listrik

b) Biaya langganan telepon

c) Biaya langganan gas dan air

4. Bahan alat-alat dan barang-barang lain.

5. Lain-lain

Setelah penulis mengemukakan sistematika perencanaan

pembelajaran tersebut dibagi atas:

a) Jenis belanja pegawai

b) Jenis belanja barang

Page 31: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

14

Kedua jenis pengeluaran ini dapat dibagi pula pada

masing-masing mata anggaran yang diresmikan dalam rangka

pengoperasian, antara lain Jenis belanja pegawai terdiri dari:

a) Gaji dengan kode mata anggaran 110

b) Tunjangan beras dengan kode mata anggaran 120

Agar dapat melaksanakan pengendalian yang efektif,

maka seseorang pimpinan atau pelaksana tugas memerlukan

informasi, sebagai berikut:

a) Biaya yang digunakan apakah sesuai dengan hasil dari bagian

pekerjaan yang telah dilaksanakan. Jika terjadi perbedaan

(lebih besar atau lebih kecil dari rencana biaya) di mana hal

terjadi dan siapa yang bertanggung jawab dan apa yang

dikerjakan.

b) Merupakan biaya yang akan dating sesuai dengan rencana

atau melebihi rencana. Tanggung jawab pengendalian tidak

hanya pada manajer saja tetapi merupakan tanggung jawab

semua orang yang terlihat pada aktivitas tersebut agar dapat

mengerjakan bagiannya dengan baik dan tepat waktu

4. Pengertian pengendalian dan Pengendalian Keuangan

Menurut Mulyadi (2007:89) Pengendalian merupakan usaha untuk

mencapai tujuan tertentu melalui perilaku yang diharapkan.

Menurut Indra Bastian (2006:70) Pengendalian merupakan tahap

penentu keberhasilan manajemen.

Page 32: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

15

Dessler Dharma (2009:62) mengemukakan bahwa pengendalian

merupakan kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi

untuk menghadapi resiko.

Pengendalian adalah proses untuk memberikan kembali menilai

dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak

menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan. Pengendalian bertumpu

pada konsep umpan balik yang secara kontinyu mengharuskan adanya

pengukuran pelaksanaan dan pengembalian tindakan-tindakan koreksi

yang ditujukan untuk menjamin pencapaian tujuan-tujuan. Untuk proses

pengendalian ini, maka yakni manajemen sedapat mungkin mendapatkan

informasi yang tepat dan up to date agar para maanjer dapat segera

mengadakan tindakan-tindakan pengendalian sebelm sesuatu

penyimpangan serius. Karena pengendalian yang teratur akan

menghasilkan suatu pencapaian yang efektif.

Bila diperhatikan pengertian di atas, maka ada 4 (empat) langkah

pokok yang terkandung dalam pengendalian, yaitu:

a. Penentuan standar dan metode pengukuran kegiatan. Pada langkah

pertama ini adalah penentuan standard an ukuran pada beberapa

kegiatan, seperti peentuan target penyelesaian tugas pada proses

pembayaran, pencatatan dan sebagainya. Standard an ukuran ini

harus ditentukan secara tepat dan dapat diterima oleh pelaksananya.

b. Mengukur kegiatan yang dilakukan. Langkah kedua adalah

merupakan proses pengulangan penetuan pengukuran kegiatan yang

berlangsung secara terus-menerus, tergantung dari jenis kegiatan

yang diukur atau standar yang ditentukan.

Page 33: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

16

c. Membandingkan kegiatan dengan standard an menginterpretasikan

penyimpangan, bila ada penyimpangan. Dalam langkah kedua ini

yaitu membandingkan dengan standar atau targetnya. Namun

kompleksitasnya dapat terjadi pada mengiterpretasikan

penyimpangan dengan berbagai deviasi yang bersifat sementara dan

tidak terlalu penting.

d. Melakukan tindakan koreksi. Langkah ini menyangkut pengecekan

yaitu apabila menunjukkan hasil kegiatan yang ternyata dibawah

standar, sehingga perlu dilakukannya tindakan secara tuntas agar

dapat dikatakan sebagai pengawasan dan bukan merupakan

pengamatan saja.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa pengendalian adalah suatu proses yang merupakan

kunci dari fungsi manajemen dalam rangka mengendalikan jalannya

kegiatan organisasi sebagai usaha untuk mencapai yang telah

direncanakan. Atau dengan kata lain bahwa pengendalian merupakan

suatu system atau metode yang mengkhendaki agar pelaksanaan suatu

kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan,

dan bila terjadi sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan bila

terjadi penyimpangan maka dengan segera dilakukan tindakan koreksi

yang dpaat memperbaiki penyimpangan yang terjadi.

Untuk mengukur pelaksanaan dilakukan dengan cara analisis

varians, untuk menentukan sebab-sebabnya, sehingga dapat dilakukan

pemilihan alternative yang terbaik untuk menentukan rencana yang akan

dating. Agar lebih efektif proses pengendalian ini harus pada titik atau

Page 34: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

17

pada waktu mulai dilakukan kegiatan, artinya seorang manajer yang

bertanggungjawab akan tindakan tertentu sebelumnya harus

mengusahakan suatu bentuk pengendalian. Untuk itu tujuan-tujuan

rencana-rencana dan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan standar-standar

yang telah ditetapkan harus disampaikan kepada manejer dan dipahami

sepenuhnya oleh manejer tersebut terlebih dahulu untuk kemudian

dilaksanakan pelaksanaan itu harus tetap dimonitor apakah sesuai

dengan rencana semula.

Pengendalian pada prinsipnya dapat memperhatikan suatu

kegiatan dan selalu mengawasi aktivitas sehari-hari, maka pengendalian

manajemen yang didefinisikan bahwa, pengendalian adlah proses atau

usaha sistematis dalam penetapan standar pelaksanaan dengan tujuan

perencanaan, system informasi umpan balik, membandingkan

pelaksanaan nyata dengan perencanaan menentukan dan mengatur

penyimpanan-penyimpangan serta melakukan koreksi perbaikan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan sehingga tujuan tercapaisecara

efisien dan efektif. Pengendalian keuangan merupakan upaya yang

dilakukanagar investasi, alokasi biaya, dam perolehan laba berjalan

sesuai dengan rencana keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut

umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin

bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada

sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan

operasi.

Page 35: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

18

5. Jenis-Jenis Pengendalian Keuangan

Pada dasarnya setiap penanaman investasi mengandung dua

macam-macam unsur-umsur pengendalian keuangan aliran kas terdiri

dari:

a. Pengendalian keuangan berdasarkan aliran kas keluar netro (net out

flow cash) yaitu yang dieprlukan untuk investasi baru.

b. Pengendalian keuangan berdasarkan aliran kas masuk netto tahunan

(Net normal inflow of cash), yaitu sebagai hasil dari investasi baru

yang ini sering pula disebut nett cash proceeds atau cukup dengan

istilah proceeds

Berdasarkan pengertian di atas menunjukkan bahwa yang

dianggap sebagai aliran kas keluar harus dikendalikan adalah sejumlah

dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi, sedangkan aliran kas

masuk secara netto tahunan adalah hasil dari investasi yang ditanamkan.

Ada perbedaan pengertian antara cash flow atau proceeds dengan laba

yang dilaporkan dari laporan keuangan. Laporan keuangan akan

menunjukkan data tentang laba yang belum tentu menunjukkan kas

perusahaan, karena ada pos yang dianggap pengeluaran menurut

laporan rugi laba sementara itu konsep cash flow menganggap bukan

pengeluaran. Pos yang dianggap pengeluaran menurut laporan rugi laba

adalah depresiasi.

Ada beberapa pengertian antara cash flow atau proceds dengan

laba yang dilaporkan dari laporan keuangan.Laporan keuangan akan

menunjukan kas laporan rugi laba sementara itu konsep cash flow

mengaggap bukan pengeluaran. Pos yang dianggap pengeluaran

Page 36: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

19

menurut laporan rugi laba adalah depresiasi. Oleh karena itu pada

konsep cash flow dapatlah dihitung dengan metode proceeds atau cash

flow dengan menggunakan rumus yaitu:

a. Kas masuk bersih = lab setelah pajak + penyusunan: kalau kita

menganggap bahwa proyek tersebut dibelanjai dengan modal sendiri

seluruhnya.

b. Kas masuk bersih = laba setelah pajak + penyusutan + bunga (1 –

Tax) : kalau proyek tersebut dibelanjai sebagian dengan modal

pinjaman.

6. Pengertian Kas dan Anggaran Kas

Untuk menjaga likuiditas perusahaan perlu membuat perkiraan

atau estimasi mengenai aliran kas di dalam suatu instansi pemerintah.

Dalam hal ini instansi tersebut perlu menyusun anggaran kas.

Kas adalah satu unsure modal kerja yang paling tinggi tingkat

likuiditasnya yang memberikan batas tertentu tentang penggunaan dana

yaitu pengertian anggaran kas atau cash forecast (ramalan kas), adalah

kebutuhan kas dalam jangka pendek yang merupakan bagian dari

financial planning perusahaan.

Periode anggaran kas umumnya disusun untuk jangka waktu satu

tahun yang dibagi dalam interval tertantu seperti bulanan, kuartalan, dan

enam bulan, untuk menyusun anggaran kas yaitu dalam mingguan atau

bulanan. Sedangkan perusahaan yang mempunyai pola cash flow relative

dapat menyusun anggaran kas dalam kuartalan atau tahunan. Namun

demikian jarang sekali anggran kas disusun untuk lebih baik dari waktu

satu tahun. Walaupun dengan interval bulanan. Karena sukar untuk

Page 37: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

20

menjamin validitas ramalan baik ramalan penerimaan kas namun ramalan

pengeluaran kas. Apabila jika dihadapkan dengan situasi ekonomi yang

kurang stabil. Pada tingkat inflasi yang tinggi mislanya, anggaran kas

lebih baik disusun dalam interval yang lebih pendek yaitu dalam bulanan.

Masukan kunci dari anggaran kas adalah ramalan penjualan atas

sales forecash yang diberikan oleh bagian penjualan berdasarkan

ramalan tersebut, manajer financial dapat mengestimasikan cash flow

bulanan yang dihasilkan dari produksi penerimaan baik penerimaan dari

penjualan tunai maupun dari penjualan kredit dan pengeluaran.

7. Pengertian Realisasi

Anggaran perencanaan dan pengendalian realisasi adalah

melakukan sesuatu sehingga menjadi. Sedangkan realisasi adalah

anggaran dapat digunakan sebagai alat pengendalian kegiatan

perusahaan. Realisasi anggaran yaitu:

a. Tidak dapat diabaikan bahwa anggaran sendiri mempunyai peranan

penting dalam mengendalikan operasi perusahaan. Pengendalian

dalam arti membandingkan anggaran dengan realisasinya. Dari

anggaran tersebut tidak hanya untuk mengukur jumlah penyimpangan

yang terjadi juga menyebabkan penyimpangan tersebut dan

bagaimana tindakan koreksinya.

b. Pengendalian merupakan suatu usaha kegiatan atau proses yang

mana pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan yang diinginkan.

Didalam pelaksanaan suatu anggaran ada kemungkinan ditemui

keadaan-keadaan yang tidak diperkirakan sebelumnya yang

membutuhkan perlunya suatu perubahan pada anggaran tersebut.

Page 38: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

21

Suatu system pengendalian yang baik dapat memberikan kemudahan

untuk melaksanakan penyesuaian terhadap hal-hal yang tidak

diperkirakan sebelumnya.

Realisasi anggaran tidak hanya berfungsi sebagai alat

pembayaran tetapi mempunyai beberapa fungsi antara lain:

a. Sebagai alat perencanaan kegiatan organisasi atau pusat

pertanggungjawaban perusahaan dalam jangka pendek.

b. membantu mengkoordinasikan rencana jangka pendek.

c. Sebagai alat komunikasi rencana kepada berbagai manejer pusat

pertanggungjawaban.

d. alat untuk memotivasi para manejer untuk mencapai tujuan pusat

pertanggungjawaban yang dipimpinnya.

e. Alat pengendalian kegiatan dari penilaian prestasi pusat

pertanggungjawaban dari para manejernya.

f. alat untuk mendidik para manejer bagaimana bekerja secara terinci

pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnyadan sekaligus

menghubungkan pusat pertanggungjawaban lain di dalam organisasi.

8. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas

a. Prosedur Penerimaan Kas

Didalam suatu perusahaan prosedur penerimaan uang

melibatkan beberapa bagian transaksi-transaksi penerimaan uang

tidak terpusat pada suatu bagian saja agar dapat memenuhi prinsip-

prinsip internal, contoh diantara bagian-bagian yang terlibat di dalam

proses penerimaan uang sebagai berikut:

Page 39: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

22

1. Bagian surat masuk

Bagian surat masuk bertugas menerima semua surat-surat yang

diterima perusahaan. Surat yang berisi pelunasan piutang harus

dipisahkan dari surat-surat lainnya. Setiap hari bagian surat

membuat daftar penerimaan uang harian, mengumpulkan chek

dan remittance advice. Kecocokan antara jumlah dalam chek

dengan jumlah dalam remittance menjadi tanggung jawab bagian

surat masuk. Setekah daftar penerimaan uang harian selesai

dikerjakan oleh bagian surat masuk, maka daftar tersebut

didstribusikan oleh kepala bagian yang bersangkutan, satu lembar

bersama-sama dengan chek diserahkan kepada kasir. Dari satu

lembar bersama dengan remittance advice diserahkan kepada

seksi piutang. Jika dalam surat yang diterima oleh bagian surat

masuk terdapat remittance sesudah diterima, amplop dari

langganan dapat digunakan sebagai remittance sesudah ditulis

jumlahnya pada halaman muka amplop tersebut.

2. Kasir

Kasir bertugas menerima uang yang berasal dari bahan surat

masuk pembayaran langsung atau dari penjualan salesman. Kasir

harus membuat surat setoran kebank dan menyetorkan semua

uang yang diterimanya. Agar penerimaan uang ini dapat diawasi

dengan baik, maka satu lembar bukti sebagai setoran dari bank

langsung dikirim ke bagian akuntansi. Bukti setoran yang diterima

di bagian akuntansi dicocokkan dnegan daftar penerimaan uang

Page 40: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

23

yang dibuat oleh bagian surat masuk dan oleh kasir. Salah satu

cara pengawasan penerimaan uang langsung oleh kasir dapat

dilakukan dengan dibuatnya bukti kas masuk yang diberi nomor

urut yang dicetak.

3. Bagian piutang.

4. Bagian pemeriksaan interen

Penerimaan uang/kas biasanya berasal dari bagian bentuk

sumber, ada sumber yang sering terjadi seperti pelunasan piutang,

penjualan tunai, tetapi ada pula sumber penerimaan yang jarang

terjadi, seperti penjualan aktiva tetap.

Selain sumber-sumber tersebut, penerimaan-penerimaan

uang bisa juga berasal dari adanya pinjaman baik dari pihak bank

maupun dari pinjaman weel. Apabila terjadi setoran model baru, maka

ini juga merupakan sumber penerimaan kas. Formulir-formulir yang

digunakan dalam prosedur penerimaan uang adalah sebagai berikut:

1. Dokumen (bukti) asli pendukung setiap penerimaan uang yang

terdiri dari:

a) Pemberitahuan tentang pelunasan dari para langganan

(remittance advice) atau amplop.

b) Bukti penerimaan uang yang diberi nomor urut yang dicetak

dan dibuat oleh kasir untuk penerimaan uang langsung.

c) Pita daftar penjualan tunai.

d) Pemberitahuan tentang pelunasan daftar penjualan salesman

e) Pemberitahuan dari bank tentang pinjaman, penagihan oleh

bank.

Page 41: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

24

2. Data harian yang menunjukkan kumpulan ataukah ringkasan

penerimaan kas yang teridiri dari:

a) Bukti setoran ke bank

b) Daftar penerimaan kas harian (dibuat oleh kasir) dan daftar

penerimaan kas harian (yang dibuat oleh bagian surat masuk)

c) Ringakasan cash register

d) Proof tapes.

3. Buku jurnal (book of original entry)

a) Jurnal penerimaan uang (terperinci)

b) Kombinasi proof sheet dengan jurnal penerimaan uang.

4. Buku pembantu piutang dan buku besar

5. Uang tunai/kas adalah barang yang mudah menjadi sasaran

pencurian dan penyelewengan, karena uang itu mudah dibawa,

maka mudah disimpan dan mudah digunakan untuk mengadakan

transaksi. Oleh karena itulah Pengawasan yang baik sangat

diperlukan, sejak saat diterimanya sampai dimaksudkan kedalam

besi peti (brankas), atau langsung disimpan kebank agar uang

tersebut dapat terhindar dari beberapa bahaya (resiko) yang bisa

melanda perusahaan.

b. Prosedur Pengeluaran Kas

Untuk bisa menyusun suatu manual atau pedoman tentang

system dari prosedur pencatatan kas, maka terlebih dahulu harus

diadakan analisa tentang fungsi daripada pengeluaran kas tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut diantaranya sebagai berikut:

Page 42: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

25

1. Pengeluaran kas harus diperinci agar dapat disusun ssuatu

ikhtisar laporan dan pencetakan, dari kedalaman jurnal

pengeluaran kas.

2. Dalam perusahaan kecil, pos-pos debet dapat berasal dari

“voucher register”, jurnal pembelian (buku pembelian), atau dari

perincian dan faktur-faktur dari prosedur jurnal ataukah catatan

harian. Jadi buku jurnal atau pencatatan pengeluaran kas dipakai

sebagai control chek terhadap buku-buku tersebut di atas.

3. Sebagian besar pos-pos debet sebagai lawan pengeluaran kas

adalah pos-pos harta, utang dan biaya tetapi juga bisa berakibat

pos debet pada kelompok rekening dalam neraca serta rugi laba.

Catatlah penegluaran kas dengan baik dan postingan ke pos

debet. Suatu system efektif mengenai pengeluaran kas hal

sangatlah penting sehingga tidak kalah pentingnya dengan system

yang ada pada penerimaan kas.

Oleh karena pengurus dan pimpinan suatu perusahaan harus

mengirim surat dan dapat menjelaskan mengenai siapa yang

berwewenang untuk menandatangani chek. Semua

pembayaran/pengeluaran kas, sebaiknya dilakukan dengan chek atau

nama perusahaan ataukah chek voucher, merupakan suatu formulir

yang dikirim kepada kreditur sebagai pemberitahuan tentang

pembayaran bersama dengan cheknya, tembusannya merupakan

catatan utang yang menunjukkan suatu persetujuan pembayaran,

sehingga bukti tanda terima dapat diperoleh secara otonomi

penandatanganan chek-chek yang cukup banyak ini yang

Page 43: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

26

memerlukan suatu ketelitian dan keamanan sehingga mereka yang

menandatangani check harus mempertanggung jawabkan setiap

transaksi yang meragukan atau tidak dimengerti sepenuhnya.

Meskipun system pengendalian intern tidak dapat disesuaikan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi, tetapi dalam hal ini perlu

adanya pedoman dalam pembukuan.

Sistem dan pembukuan dalam pengendalian interen yang

perlu di perhatikan, sebagai berikut:

1. Sebelum faktor pembelian disetujui untuk dibayar, harus dilakukan

pemeriksaan perhitungan-perhitungannya dalam faktur dan

dokumen-dokumen pendukungnya.

2. Dalam hal adanya retur pembelian, maka jumlahnya harus dapat

ditentukan untuk mengurangi hutang yang akan dibayar.

3. Semua hutang dibayar dalam periode potongan sehingga

diperoleh potongan pembelian.

4. Semua pengeluaran uang harus dengan chek kecuali untuk

pengeluaran dari kas kecil.

5. Pembentukan dana kas kecil dengan inpers system.

6. Penandatanganan chek harus dipisahkan dari orang yang

memegang buku chek.

7. Petugas yang menandatangani chek dibedakan dari petugas yang

menyetujui pengeluaran kas dan sedapat mungkin keduanya

harus menyerahkan uang jaminan.

8. Harus ada pertanggung jawaban dari pemegang buku che

Page 44: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

27

9. tentang nomor-nomor chek yang digunakan, serta yang

dibatalkan.Tanggung jawab penerimaan uang harus dipisahkan

dari tanggung jawab atas pengeluaran kas, dimana prinsip ini

tidak berlaku untuk lembaga-lembaga keuangan seperti bank.

10. Perugas pengeluaran uang harus dipisahkan dari petugas yang

mengerjakan pembukuan kas.

11. Rekonsiliasi laporan dilakukan oleh petugas yang tidak

menandatangani chek, atau menyetujui pengeluaran.

12. Persetujuan pengeluaran uang harus didukung dengan faktur dari

penjualan yang sudah disetujui serta dokumen-dokumen

pendukung lainnya.

13. Chek untuk pengisian kas kecil dan gaji pegawai harus dibuat atas

nama penerima.

14. Sesudah dibayar, semua dokumen pendukung harus di cap lunas

atau lilubang agar tidak digunakan lagi.

15. Dilakukan cuti berkala untuk petugas-petugas pengeluaran uang

kas.

16. Transfer uang antara bank harus dengan izin khusus dan dibuat

rekening perantara.

B. Penelitian terdahulu

Penelitian yang mengkaji yang berhubungan dengan Analisis

Perencanaan dan Pengendalian Keuangan, terdapat bukti empiric

menunjukan hasil yang berbeda-beda.

Page 45: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

28

Irwadi (2015), meneliti tentang Analisis Anggaran Kas sebagai Alat

Perencanaan dan Pengendalian pada Koperasi Kopdit Rukun Palembang,

dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa perencanaan anggaran kas

dengan memperkirakan pembiayaan dan analisis atas kegiatannya, baik

kegiatan rutin dan kegiatan yang tidak rutin dilakukan begitupun dengan

pengendalian kas pada Koperasi Kopdit Rukun Palembang berupa

pengendalian atas suatu penyimpangan anggaran kas baik anggaran itu

menguntungkan (farforable) ataupun tidak menguntungkan (unfarforable) dan

melakukan antisipasi serta revisi terhadap penyimpangan-penyimpangan

yang terjadi.

Sunanto (2011), meneliti tentang Analisis Anggaran Operasional

sebgai Alat Pengendalian Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum

Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin, dengan hasil penelitian yang

menyatakan bahwa penyimpangan total pendapatan, total biaya langsung

usaha, dan total biaya tidak langsung usaha anggaran operasional PDAM

Tirta Randik kabupaten Musi Banyuasin masih dalam batas pengendalian

Keuangan.

Kabuhung (2013), meneliti tentang Sistem Informasi Akuntansi

Penerimaan dan Pengeluaran Kas untuk Perencanaan dan pengendalian

Keuangan pada Organisasi keuangan Nirlaba, dengan hasil penelitian

menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas untuk Perncanaan dan Pengendalian Keuangan pada

Jemaat GMIM Nafiri malalayang Satu telah memadai karena telah sesuai dan

memenuhi unsur-unsur pokok suatu system informasi akuntansi serta telah

memenuhi prosedur-prosedur dalam pengendalian internal, oleh karena itu

Page 46: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

29

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas untuk

Perencanaan dan Pengendalian keuangan pada Jemaat GIMIM Nafri

Malalayang Satu dapat berjalan secara efektif.

Rinaldo (2016), meneliti tentang Perencanaan dan Pengendalian

Keuangan Usaha Mikro Kecil dan menengah pada Komunitas Studepreneur

STIE Ekuitas, dengan hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar

peserta pelatihan awalny tidak memahami penerapan alat-alat untuk

perencanaan dan pengendalian keuangan dalam bisnis mereka, setelah

mengikuti pelatihan pengetahuan peserta pelatihan terkait perencanaan dan

pengendalian keuangan mengalami peningkatan namun belum signifikan.

Richardo (2013), meneliti tentang Analisis Anggaran sebagai Alat

Perencanaan dan Pengendalian Biaya pada CV. Widia Mas di Pelalawan,

dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa anggaran pada CV. Widia

Mas Pelalawan belum sepenuhnya berperan sebagai alat perencanaan dan

pengendalian dengan baik.

Melania Rampengan,Grace B. Nangoi, Hendrik Manossoh (2016),

meneliti tentang Analisis Efektifitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran

Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota

Manado dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa Tingkat atau

kriteria efektifitas anggaran belanja pada BAPPEDA Kota Manado dari tahun

2011-2015 bervariasi. Dimana pada tahun 2015 dan 2014 masuk dalam

kriteria tingkat yang cukup efektif, dan pada tahun 2011, 2012, 2013 masuk

dalam criteria yang kurang efektif, dikarenakan realisasi anggaran belanja

memiliki perbedaan yang jauh dengan target anggaran belanja. Sehingga

ada beberapa kegiatan yang dianggarkan tapi tidak dilaksanakan, tetapi

Page 47: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

30

untuk kegiatan lainnya yang sudah dianggarkan telah dilaksanakan secara

efektif. Dalam pelaksanaan anggaran belanja BAPPEDA Kota Manado tahun

2011-2015 secara keseluruhan sudah diolah secara efisien. Dimana

pelaksanaan anggaran pada tahun 2011, 2012, 2013, 2015 dikategorikan

sangat efisien dan pada tahun 2014 dikategorikan efisien.

Barbakem, Tinangon, Sabijono (2018), meneliti tentang Analisis

Perencanaan dan Penganggaran untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah pada Badan Keuangan Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun

Anggaran 2015, dengan hasil penilitian yang menyatakan bahwa proses

perencanaan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di Kabupaten

Kepulauan Sangihe dalam hal ini difasilitasi oleh Badan Keuangan Daerah

setempat sudah baik. Tahap awal dari penyusunan APBD yaitu Penyusunan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang didalamnya terdiri dari

Persiapan Penyusunan RKPD, Penyusunan Rancangan Awal RKPD,

Penyusunan Rancangan RKPD, Pelaksanaan Musrenbang RKPD,

Perumusan Rancangan Akhir RKPD, Penetapan RKPD oleh Satuan Kerja

Pemerintah Daerah (SKPD) ditiap instansi yang ada dinilai sudah berjalan

baik. Dokumen Rancangan APBD (RAPBD) yang akan di evaluasi untuk

disetujui menjadi dokumen APBD Tahun Anggaran 2015 dalam Sidang

Paripurna mengalami keterlambatan waktu 8 hari dari waktu yang ditetapkan.

Manto, Djaelani, (2014) meneliti tentang Analisis Perencanaan

Pengelolaan Keuangan Desa (Studi pada Desa Trapang Kecamatan

Banyuates Kabupaten Sampang) dengan hasil penelitian yang menyatakan

bahwa perencanaan APBDesa Trapang disusun oleh sekretaris desa untuk

kemudian diserahkan kepada kepala desa dan dibahas dengan BPD untuk

Page 48: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

31

mendapatkan kesepakatan bersama selanjutnya diserahkan kepada camat

Banyuates. Setelah diterima oleh camat Banyuates kemudian dievaluasi dan

diserahkan kembali kepada desa untuk ditanggapi evaluasi tersebut. Setelah

kepala desa Trapang menanggapi evaluasi camat Banyuates dan disetujui

maka rencana APBDesa baru dapat ditetapkan dalam bentuk peraturan

desa. Proses perencanaan hingga evaluasi perencanaan APBDesa Trapang

ini sudah sesuai dengan permendagri nomo 113 tahun 2014 yaitu pada pasal

20 hingga pasal 23.

Dewanti, Sudarno, Kurrohman (2016), meneliti tentang Analisis

Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa di Desa Boreng (StudiKasus

pada Desa Boreng Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang), dengan

hasil penelitian yang menyatakan bahwa perencanaan pengelolaan

keuangan Desa Boreng dengan perencanaan pengelolaan keuangan desa

menurut Permendagri No. 37 tahun 2007 banyak sekali ketidaksesuaiannya.

Tingkat kesesuaiannya mulai dari penyusunan RPJMD dan RKPDesa

sebesar 60%, kesesuaian penetapan rancangan APBDesa sebesar 50% dan

evaluasi rancangan APBDesa sebesar 50%. Ketidaksesuaian perencanaan

keuangan Desa Boreng dengan perencanaan keuangan desa menurut

Permendagri No. 37 Tahun 2007 yang diakibatkan hal diatas maka

menunjukkan bahwa Desa Boreng tidak taat pada azas-azas pengelolaan

keuangan desa yakni tidak tertib dan tidak disiplin anggaran.

Walukow, Kalangi, Pinatik (2017), meneliti tentang Analisis

Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Sesuai Dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 di Desa Kauneran I

Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa dengan hasil penelitian yang

Page 49: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

32

menyatakan bahwa adanya ketidaksesuaian perencanaan pengelolaan

keuangan desa yang ada didesa Kauneran I dengan perencanaan

pengelolaan keuangan desa yang ada dalam Permendagri 113 tahun 2014,

dan kurangnya partisipasi dari masyarakat menunjukkan bahwa Desa

Kauneran I tidak secara 100% taat pada azas pengelolaan keuangan desa,

dalam hal ini ialah asas partisipatif.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama, Tahun, dan Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Irwadi (2015), Analisis Anggaran Kas sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian pada Koperasi Kopdit Rukun Palembang

Analisa Kualitatif dan analisa kuantitatif

bahwa perencanaan anggaran kas dengan memperkirakan pembiayaan dan analisis atas kegiatannya, baik kegiatan rutin dan kegiatan yang tidak rutin dilakukan begitupun dengan pengendalian kas pada Koperasi Kopdit Rukun Palembang berupa pengendalian atas suatu penyimpangan anggaran kas baik anggaran itu menguntungkan (farforable) ataupun tidak menguntungkan (unfarforable) dan melakukan antisipasi serta revisi terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi

2 Sunanto (2011), prodi akuntansi Politeknik Sekayu

Analisis Anggaran Operasional sebgai Alat Pengendalian Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin

Metode Varian bahwa penyimpangan total pendapatan, total biaya langsung usaha, dan total biaya tidak langsung usaha anggaran operasional PDAM Tirta Randik kabupaten Musi Banyuasin masih dalam batas pengendalian Keuangan

3 Kabuhung (2013), Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado

Sistem Informasi Akuntansi

Analisis Deskriptif Kualitatif

bahwa Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas untuk Perncanaan dan Pengendalian Keuangan pada Jemaat GMIM Nafiri malalayang Satu telah memadai karena telah sesuai dan memenuhi unsur-unsur pokok suatu

Page 50: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

33

Penerimaan dan Pengeluaran Kas untuk Perencanaan dan pengendalian Keuangan pada Organisasi keuangan Nirlaba

system informasi akuntansi serta telah memenuhi prosedur-prosedur dalam pengendalian internal, oleh karena itu Sistim Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas untuk Perencanaan dan Pengendalian keuangan pada Jemaat GIMIM Nafri Malalayang Satu dapat berjalan secara efektif

4 Rinaldo (2016), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas

Perencanaan dan Pengendalian Keuangan Usaha Mikro Kecil dan menengah pada Komunitas Studepreneur STIE Ekuitas

Deskriptif Kualitatif bahwa sebagian besar peserta pelatihan awalny tidak memahami penerapan alat-alat untuk perencanaan dan pengendalian keuangan dalam bisnis mereka, setelah mengikuti pelatihan pengetahuan peserta pelatihan terkait perencanaan dan pengendalian keuangan mengalami peningkatan namun belum signifikan

5 Richardo (2013)

Analisis Anggaran sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Biaya pada CV. Widia Mas di Pelalawan

Deskriptif Kualitatif bahwa anggaran pada CV. Widia Mas Pelalawan belum sepenuhnya berperan sebagai alat perencanaan dan pengendalian dengan baik

6 Novlie Manopo, Debby Ch Rotinsulu, Sri Murni Universitas Sam Ratuangi Manado

Analisis Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara

Deskriptif Kualitatif Tingkat efisiensi pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Minahasa Tenggara senantiasa mengalami perkembangan yang mengarah pada tingkatan yang makin efisien. Dimana pada tahun 2008 tingkatannya berada pada criteria tidak efisien, yaitu 103.66%. Ratio tersebut terus berfluktuasi sampai pada tahun 2013 dengan ratio sebesar 97.69% atau criteria kurang efisien. Hal ini mengidikasikan bahwa system pengelolaan keuangan daerah oleh pemerintah daerah Kabupaten Minahasa Tenggara masih kurang baik. Berdasarkan hasil perhitungan efektivitas pengelolaan keuangan daerah tahun 2008 - 2013. Terlihat bahwa tingkat efektivitas pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh pemerintah daerah berkisar antara 93.34% sampai 171.59%. Angka capaian ini menginplikasikan bahwa tingkat efektivitas pemerintah daerah Kabupaten Minahasa Tenggara dalam mengelola keuangan daerahnya menjadi semakin

Page 51: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

34

efektif pada periode Kabupaten Minahasa Tenggara terpisah dengan Kabupaten Minahasa Selatan

7 Manto, Djaelani, (2014) Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa (Studi pada Desa Trapang Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang)

Deskriptif Kualitatif bahwa perencanaan APBDesa Trapang disusun oleh sekretaris desa untuk kemudian diserahkan kepada kepala desa dan dibahas dengan BPD untuk mendapatkan kesepakatan bersama selanjutnya diserahkan kepada camat Banyuates. Setelah diterima oleh camat Banyuates kemudian dievaluasi dan diserahkan kembali kepada desa untuk ditanggapi evaluasi tersebut. Setelah kepala desa Trapang menanggapi evaluasi camat Banyuates dan disetujui maka rencana APBDesa baru dapat ditetapkan dalam bentuk peraturan desa. Proses perencanaan hingga evaluasi perencanaan APBDesa Trapang ini sudah sesuai dengan permendagri nomo 113 tahun 2014 yaitu pada pasal 20 hingga pasal 23.

8 Dewanti, Sudarno, Kurrohman (2016), Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa di Desa Boreng (StudiKasus pada Desa Boreng Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang)

Analisis Komparatif perencanaan pengelolaan keuangan Desa Boreng dengan perencanaan pengelolaan keuangan desa menurut Permendagri No. 37 tahun 2007 banyak sekali ketidaksesuaiannya. Tingkat kesesuaiannya mulai dari penyusunan RPJMD dan RKPDesa sebesar 60%, kesesuaian penetapan rancangan APBDesa sebesar 50% dan evaluasi rancangan APBDesa sebesar 50%. Ketidaksesuaian perencanaan keuangan Desa Boreng dengan perencanaan keuangan desa menurut Permendagri No. 37 Tahun 2007 yang diakibatkan hal diatas maka menunjukkan bahwa Desa Boreng tidak taat pada azas-azas pengelolaan keuangan desa yakni tidak tertib dan tidak disiplin anggaran.

9 Barbakem, Tinangon, Sabijono (2018), Analisis Perencanaan dan Penganggaran untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Badan Keuangan Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun

Analisis Deskriptif Kualitatif

bahwa proses perencanaan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam hal ini difasilitasi oleh Badan Keuangan Daerah setempat sudah baik.

Page 52: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

35

Anggaran 2015

10 Walukow, Kalangi, Pinatik (2017), Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Sesuai Dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 di Desa Kauneran I Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa

Metode Deskriptif Kualitatif

bahwa adanya ketidaksesuaian perencanaan pengelolaan keuangan desa yang ada didesa Kauneran I dengan perencanaan pengelolaan keuangan desa yang ada dalam Permendagri 113 tahun 2014, dan kurangnya partisipasi dari masyarakat menunjukkan bahwa Desa Kauneran I tidak secara 100% taat pada azas pengelolaan keuangan desa, dalam hal ini ialah asas partisipatif.

C. Kerangka Pikir

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA

MAKASSAR

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

HASIL

PERENCANAAN PENGENDALIAN

Page 53: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif kualitatif karena peneliti ingin menggambarkan perencanaan dan

pengendalian keuangan yang dilakukan oleh PDAM Kota Makassar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Kota Makassar. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2 bulan.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Data kualitatif, yaitu semua kumpulan data non-angka yang sifatnya

deskriptif, antara lain: gambaran umum perusahaan, visi, misi, motto

dan struktur organisasi perusahaan.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka, antara lain:

lapaoran laba/rugi, neraca.

2. Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data premier yaitu data yang diperoleh langsung dari Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar meliputi data yang

diperoleh melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait.

b. Data sekunder yaitu data lain yang diperoleh sehubungan penelitian

ini yaitu berupa laporan tertulis.

Page 54: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

37

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan metode pengumpulan data sebagai

berikut:

Dalam proses pengumpulan data, maka penulis mengadakan studi kasus

dan pengumpulan data melalui penelitian lapangan (field research) dan

penelitian pustaka (library research), sebagai berikut:

1. Penelitian pustaka (library research), yaitu penulis mengumpulkan data

yang berhubungan dengan teori tentang pengendalian dan perencanaan

keuangan.

2. Penelitian lapangan (field research), yaitu kegiatan penelitian langsung ke

lapangan, dimana penulis mencari data yang enjadi objek penelitian untuk

kemudian dipelajari, diolah dan analisis. Teknik yang digunakan dalam

pengambilan data yakni, mempelajari serta mengumpulkan data yang

diperlukan berupa laporan keuangan, struktur dan organisasi perusahaan.

E. Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah, pengambilan data

dan dokumentasi. Dalam penelitian ini dibutuhkan manusia sebagai

peneliti karena manusia dapat menyesuaikan dengan keadaan

lingkungan.

F. Metode Analisis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis data

secara deskriptif dengan menggunakan teori yang menjelaskan perencanaan

Page 55: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

38

dan pengendalian keuangan yang secara efisien dan efektif. Metode analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif.

Dalam menganalisis data penulis menggunakan rumus efektivitas. fektivitas

hanya melihat suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah

di tetapkan (Mardiasmo, 2004 ; 134). Efektivitas terkait dengan hubungan

antara hasil yang di harapkan dengan hasil yang sesunguhnya dicapai.

Dengan demikian efektifitas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Rasio Efektivitas Pendapatan

2. Rasio Efektivitas Belanja

Dalam menganalisis tingkat efektivitas dari biaya langsung PDAM

Kota Makassar maka di perlukan data realisasi biaya langsung dan target

biaya langsung PDAM Kota Makassar. Dengan mengetahui perbandingan

hasil target dan realisasi biaya langsung, maka tingkat efektivitas

perencanaan dan pengendalian keuangan PDAM Kota Makassar di berikan

penilaian dengan menggunakan kriteria penilaian berdasarkan Kepmendagri

No.690.900.327 Tahun 1994 tentang pedoman penilaian dan kinerja

keuangan yang disusun sebagai berikut :

Realisasi Belanja Efektivitas = X 100 %

Target Anggaran Belanja

Realisasi Pendapatan Efektivitas = X 100 %

Target Pendapatan

Page 56: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

39

Tabel 3.1 Indikator Tingkat Efektivitas

Indikator Tingkat Efektivitas Keterangan

100 % Sangat Efektif

90 % - 100 % Efektif

80 % - 90 % Ckup Efektif

60 % - 80 % Kurang Efektif

Dibawah dari 60 % Tidak Efektif

Sumber : Kepmendagri No.690.900.327 Tahun 1994 tentang penilaian kinerja

keuangan

Page 57: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya PDAM Kota Makassar

Sejarah singkat berdirinya PDAM Kota Makassar dalam

keberadaannya sebagai perusahaan daerah memiliki peran ganda,

pertama, sebagai salah satu sumber pendapatan bagi pemerintah Kota

Makassar dan kedua sebagai institusi pelayanan atau penyediaan jasa air

bagi masyarakat. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar,

terus menerus mengalami perkembangan melalui tahap dalam lintasan

sejarah yang cukup panjang, yang berawal pada tahun 1924 dengan

dibangunnya Instansi Pengolahan Air I Ratulangi oleh pemerintah HIndia

Belanda. Waterleidjing Bedrijf kapasitas produksi terpasang 50 ltr/dt

kemudian pada jaman pendudukan Jepang pada tahun 1937 ditingkatkan

menjadi 100 ltr/dt. Air baku diambil dari sungai Jeneberang yang terletak

7 KM seblah selatan pusat kota. Air dari sungai tersebut dipompa melalui

saluran tertutup ke instalasi Ratulangi. Pada tahun 1974 namanya

berubah menjadi DInas Air Minum Kodya Ujung Pandang.

Seiring dengan usianya IPA Ratulangi berangsur angsur

mengalami penurunan kapasitas produksi. Tahun 1976 perubahan situs

PDAM dari Dinas Air Minum menjadi Perusahaan Air Minum Kota Madya

Ujung Pandang sesuai dengan perda No.21/P/II/1976, dimana kapsitas

produksi terpasang PDAM turun menjadi 50 ltr/dt, disebabkan karena usia

untuk memenuhi kebutuhan air bagi penduduk Kota Makassar yang

Page 58: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

41

makin meningkat, maka pad tahun 1977 dibangun instalasi II Panaikang

dengan kapasitas tahap pertama 500 ltr/dt sumber air baku diambil dari

bendungan Lekopaccing sungai maros sejauh 29,6 KM dari Kota

Makassar.

Kemudian pada tahun 1985 melalui paket Perumnas dibangun

instalasi III Antang dengan kapasitas awal 20 ltr/dt. tahun 1989 IPA

Panaikang ditingkatkan menjadi 1000 ltr/dt. Pada tahun1992 dibangun

lagi IPA Antang 2 dengan demikian total kapasitas IPA antang menjadi 40

ltr/dt, dari 2 instalasi pengolahan air. Tahun 1993 lewat paket bantuan

hibah Pemerintah Pusat, dibangun IV kapasitas terpasang 200 ltr/dt di

Maccini Sombala dengan sumber air baku sungai Jeneberang.

Penambahan demi Penambahan kapasitas produksi rupanya belum

mampu mengimbangi laju pertumbuhan penduduk pemukiman dann

industri, sehingga melalui proyek pengembangan system penyedian Air

Bersih Kota Madya Ujung Pandang pada tahun 2000 dibangun instalasi V

Somba Opu dengan kapasitas 1000 ltr/dt di kabupaten Gowa yang

sumber air bakunya dari Bili-Bili sejauh 16 KM untuk memenuhi

kebutuhan air bersih khususnya pada wilayah pelayanan IPA antang

dimana jumlah pelanggannya terus bertambah maka pada tahun 2003

PDAM Kota Makassar menambah kapasitas produksi IPA Antang dari 40

ltr/dt menjadi 90 ltr/dt, melalui pembangunan instalasi air Antang 3

dengan demikian total kapasitas Air Bersih PDAM Kota Makassar menjadi

2340 ltr/dt. PDAM Kota Makassar sampai saat ini telah menjangkau

816.416 jiwa penduduk dari 1.160.011 jiwa total penduduk Kota Makassar

atau 70,38% luas wilayah distribusi telah mencapai radius 12,37 ha.

Page 59: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

42

PDAM Kota Makassar telah menjangkau 70% dari luas wilayah kota

Makassar yang mempunyai luas 17,577 ha (175,77 km2) system

distribusi air dilakukan dengan pemompaan.

a. Tugas PDAM Kota Makassar dalam menjalankan usahanya

mempunyai tugas sebagai berikut :

1) PDAM sebagai milik pemerintah Daerah adalah suatu

kelengkapan otonomi daerah.

2) PDAM diselenggarakan atas dasar ekonomi Indonesia

berdasarkan Pancasila yang mengenal demokrasi ekonomi yang

berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

3) PDAM sehari hari dipimpin oleh suatu direksi bawah pengawasan

suatu badan usaha.

4) PDAM adalah penyelenggara pengelolan air minum untuk

meningkatkan kesejahteraan yang mencakup aspek sosial

kesehata dan pelayanan.

b. Fungsi PDAM Kota Makassar dalam menjalankan usahanya

mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Menyediakan kebutuhan air bersih pemukiman dan perumahan,

pelabuhan, niaga industri, fasilitas umum dan lain-lain.

2) Mengembang fungsi sosial dan ekonomi dalam pelayanan

opeasinya yang mengacu pada profil marking.

3) Mengelola potensi air baku yang ada di Kota Makassar dengan

rekayasa dan sistem rancang bangun teknologi air.

Page 60: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

43

4) peningkatan kemampuan dan profesionalisme sumber daya

manusia perusahaan melalui program pembelajaran agar menjadi

manusia berilmu, berakhlak, bertaqwa dan berguna.

5) Bekerja sama dengan masyarakat dalam mengembangkan

perusahaan melalui system kemitraan atas dasar saling

menguntungkan.

2. Visi dan Misi PDAM Kota Makassar

a. Visi

Mewujudkan menjadi salah satu perusahaan air minum terbaik,

mandiri, dan profesional berwawasan global.

b. Misi

1) Memberikan pelayanan air minum sesuai standar kesehatan

dengan tersedianya air baku yang optimal.

2) Menyediakan air minum yang berkualitas, kuantitas, dan

kontinuitas.

3) Memenuhi cakupan layanan air minum yang maksmal kepada

masyarakat.

4) Menjadikan perusahaan yang rofesional dengan sumber daya

yang berkompetensi dan berdaya saing tinggi.

5) Memenuhi kinerja keuangan yang mandiri dan produktifitas yang

efisien dan efektif serta berdaya saing global.

Page 61: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

44

B. Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar

Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM) Kota Makassar dikepalai oleh

seorang Direktur Utama, dalam Menjalankan tugas sehari-harinya Direktur

Utama dibantu oleh Direktur Umum, Direktur Keuangan, dan Direktur Teknik

serta sembilan Kepala Bagian, dan duapuluhtiga Kasie.

Salah satu yang faktor penting keberhasilan suatu perusahaan yaitu

menempatkan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat serta

pembagian kerja yang tepat, sehingga akan menghasilkan perusahaan yang

efektif serta efisien dalam melaksanakan tugasnya sehari hari, hal itulah yang

diterapkan oleh PDAM Kota Makassar, itu terbukti dengan banyaknya

prestasi yang dapat diraihnya. Walaupun itu bukanlah satu-satunya titik ukur

keberhasilan perusahaan tapi paling tidak memberikan bukti bahwa efisiensi

dan efektifitas pekerjaan ditentukan oleh Direktur yang dapat mengatur

orang-orang sesuai dengan keahliannya.

Pembagian kerja yang jelas itu dimaksudkan agar setiap pegawai

mengetahui tentang apa yang menjadi tanggung jawabnya, mengetahui siapa

atasannya sehingga persoalan-persoalan yang muncul dalam pekerjaan

dapat segera diselesaikan dengan regulasi perusahaan yang berlaku.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 11 Tahun

2006 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kotamadya Daerah

Tingkat II Ujung Pandang No 6 Tahun 1974 Tentang Pendirian Perusahaan

Daerah Air Minum Tingkat II Ujung Pandang, dan Peraturan Walikota

Makassar Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan Tata

Cara kerja Perusahaan Daerah air Minum Kota Makassar, maka untuk

pelaksanaannya memerlukan penjabaran yang jelas mengenai tugas dan

Page 62: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

45

fungsi jabatan struktural pada setiap Organisasi Daerah Pemerintah Kota

Makassar.

Adapun struktur organisasi yang ada pada PDAM Kota Makassar

adalah sebagai berikut :

1. Wali Kota

2. Dewan Pengawas

3. Direktur Utama

a. Direktur Umum

1) Bagian Umum dan Pengawasan

a) Seksi Tata Usaha dan PDE

b) Seksi Pendayagunaan Pegawai

c) Seksi Rumah Tangga

2) Bagian Hubungan Masyarakat

a) Seksi Hubungan Langganan

b) Seksi Hukum

3) Bagian Perlengkapan

a) Seksi Analisa Kebutuhan dan Pengadaan

b) Seksi Inventaris Aset dan Pergudangan

b. Direktur Keuangan

1) Bagian Anggaran dan Perbendaharaan

a) Seksi Anggaran

b) Seksi Perbendaharaan

2) Bagian Verivikasi dan Akuntansi

a) Seksi Verivikasi

b) Seksi Akuntansi dan Pelaporan

Page 63: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

46

c) Seksi Pajak

c. Direktur Teknik

1) Bagian Perencanaan Teknik

a) Seksi Perencanaan dan Pemetaan

b) Seksi Pengawasan Teknik

2) Bagian Produksi dan Instalasi

a) Seksi IPA I dan IPA II

b) Seksi IPA III

c) Seksi IPA IV

d) Seksi IPA V

e) Seksi Laboratorium

3) Bagian Distribusi dan Kehilangan Air

a) Seksi Pelayanan Kebocoran Air dan Pelayanan Sosial

b) Seksi Pemeliharaan

d. Satuan Pengawas Internal

e. Wilayah

C. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Uraian tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab

akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing dari cabang-cabang

perusahaan tersebut.

1. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Walikota tidak diperinci karena

Walikota merupakan pemilik dari PDAM Kota Makassar dan memegang

kekuasaan tertinggi terhadap perusahaan.

Page 64: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

47

2. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Badan Pengawas :

a. Pada perusahaan daerah dibentuk badan pengawas yang

bertanggung jawab kepada Walikota.

b. Badan Pengawas bertugas untuk melaksanakan pengawasan

pengelolaan perusahaan daerah termasuk pelaksanaan rencana kerja

perusahaan.

c. Badan Pengawas mempunyai wewenang melihat buku-buku dan

surat-surat serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kekayaan

perusahaan daerah.

d. Meminta penjelasan dari direksi mengenai segala persoalan yang

menyangkut pengelolaan perusahaan daerah.

e. Meminta direksi atau pejabat lainnya dengan pengetahuan direksi

untuk menghadiri rapat badan pengawas.

f. Menghindari rapat direksi dan memberikan pandangan terhadap hal-

hal yang dibicarakan.

3. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Direktur Utama :

a. Tanggung jawab administrative fungsional perusahaan kepada

Walikota.

b. Mengadakan rapat pada waktu-waktu tertentu untuk membahas

secara menyeluruh penyelenggaraan perusahaan.

c. Rapat dipimpin oleh direktur utama dan apabila berhalangan untuk

menjalankan tugas pekerjaan tersebut maka yang bersangkutan

seorang penggantinya, salah satu anggota direksi yang ada.

d. Menetapkan kebijakan perusahaan jangka pendek dan jangka

panjang.

Page 65: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

48

e. Mewakili perusahaan di d alam dan di luar pengadilan dan dapat

menyerahkan kuasa kepada seseorang staf yang ditunjuk untuk itu.

f. Membuat laporan berkala tentang kegiatan perusahaan dan laporan

realisasi anggaran kepada Walikota/badan pengawas PDAM Kota

Makassar.

4. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Direktur Umum :

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bagian umum,

bagian sumber daya manusia, bagian hubungan masyarakat dan

hukum.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan

pengelolaan dan perlengkapan.

c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direktur Utama.

5. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Direktur Keuangan :

a. Merumuskan perencanaan serta mengendalikan program-program di

Bagian Anggaran, Perbendaharaan, Verifikasi, Akuntansi, dan Pajak.

b. Merumuskan perencanaan dan pengendalian sumber-sumber

pendapatan dan belanja serta kekayaan perusahaan.

c. Menyusun laporan keuangan dan verivikasi.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direktur Utama.

6. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Direktur Teknik :

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bagian

perencanaan teknik, bagian produksi dan instalasi, bagian distribusi

dan kehilangan air, serta bagian teknologi informasi dan pengolahan

data.

Page 66: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

49

b. Mengkoordinasikan kegiatan pengujian peralatan teknik dan bahan-

bahan kimia.

c. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan instalasi

produksi, sumber mata air, sumber mata air permukaan, sumber air

tanah dan sarana air limbah.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan direktur utama.

7. Tugas, wewenang dan tanggung jawab satuan pengawas intern :

a. Melaksanakan pemeriksaan dan audit administrasi keuangan dan

pengolahan penggunaan dari keseluruhan kekayaan perusahaan.

b. Mengadakan pengawasan atas anggaran pendapatan dan belanja

perusahaan.

c. Mengadakan pengawasan terhadap penyelenggaraan tata kerja dan

prosedur dari unit-unit organisasi kantor pusat, cabang dan unit-unit

pelayanan serta unit pengelolaan menurut ketentuan yang berlaku.

d. Mengadakan pengawasan, keamanan dan ketertiban perusahaan.

e. Mengawasi dan mengikuti kegiatan operasional perusahaan dan

memberikan penilaian serta pembahasan secara periodic/berkala.

f. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada

direksi sesuai dengan hirarki tentang langkah dan tindakan yang perlu

diambil bidang tugasnya.

g.

D. Hasil Penelitian

Proses terciptanya perencanaan dimulai dari saat penyusunan

anggaran, dalam proses tersebut merupakan proses yang sangat penting

dalam menghasilkan sebuah (perencanaan) anggaran yang baik. Keefektifan

Page 67: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

50

dalam penyusunan anggaran akan sangat memudahkan perusahan dalam

membuat anggaran yang lebih baik.

Proses penyusunan anggaran akan sangat efektif apabila dalam

perusahaan tersebut terdapat struktur organisasi yang sehat dimana telah

ada pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas. Dalam

kaitannya dengan penyusunan anggaran, perusahaan akan membentuk

suatu team atau panitia penyusunan anggaran yang dinamakan panitia

anggaran.

Faktor yang berpengaruh dalam penyusunan anggaran adalah para

manejer. Dalam hal ini pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan dan

penyusunan anggaran adalah metode accrual. Berdasarkan metode

pendekaan ini anggaran harus disusun melalui koordinasi di antara seluruh

pejabat dan staff dilingkungan perusahaan yang terdiri dari Direksi dan

Kepala-kepala bagian yang terkait dengan penyusunan anggaran.

Empat tahap dasar perencanaan semua kegiatan perencanaan

pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini :

a. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.Perencanaan dimulai

dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan

organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas,

organisasi akan menggunakan sumber daya sumberdayanya secara tidak

efektif.

b. Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi

perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-

sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat

penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang.

Page 68: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

51

Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat

dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap

kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik

yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi

c. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan

dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan

untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh

karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang

dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin

menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi

keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi

di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan.

d. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian

tujuan. Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi

pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan,

penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif terbaik

(paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.

Salah satu fungsi dari anggaran adalah sebagai alat pengendalian.

Anggaran sebagai pengendalian digunakan untuk menghindari adanya

pengeluaran yang terlalu besar atau adanya penggunaan dana yang tidak

semestinya dalam pengalokasian anggaran yang bukan prioritas. Apabila

dilihat dari fungsi tersebut, maka perlu dilakukan sebuah analisis efektivitas.

Analisis efektivitas adalah membandingkan antara realisasi dengan rencana

anggaran.

Page 69: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

52

Sebuah rencana anggaran adalah rencana untuk pendapatan dan

pengeluaran perusahaan dimasa mendatang yang bisa digunakan sebagai

panduan untuk operasional perusahaan.

Pendapatan adaah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari

aktivitasnya. pada PDAM Kota Makassar pendapatan dibagi menjadi 2 yaitu

pendapatan penjualan air dan pendapatan non air.

Biaya langsung adalah kegiatan belanja perusahaan yang

dianggarkan dan berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan

program dan kegiatan perusahaan. Pada PDAM Kota Makassar belanja jenis

ini dibagi dalam 3 jenis yaitu Biaya sumber air, biaya pengolahan air, dan

biaya transmisi distribusi.

Jenis-jenis belanja langsung antara lain :

a. Biaya Sumber Air

Biaya Sumber air biasanya digunakan untuk pengeluaran gaji dan

tunjangan pegawai Perusahaan, tunjangan hari raya, biaya listrik PLN

sumber air dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan

daerah, perbaikan intake dan saluran air baku, biaya operasional intake

Moncongloe, Saluran air baku, BP pipa induk saluran air baku, pajak air

permukaan sulsel, serta biaya penyusutan sumber air.

b. Biaya Pengolahan Air

Biaya pengolahan air biasanya digunakan untuk gaji dan tunjangan

pegawai perusahaan, honorarium, biaya lembur, tunjangan panngan/uang

makan, biaya intensif pengolahan air, tunjangan sandang, tunjangan hari

raya, tunjangan penngawasan kualitas air, BO pemakaian bahan kimia,

biaya listrik pengolahan air, bensin, oli dan pelumas, R analisa kimia dan

Page 70: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

53

bacteriology, kalibrasi alat-alat laboratorium, biaya pemeriksaan kualitas

air, pengurasan pembuangan lumpur IPA, pengurasan

pulsator/sedimentasi, aneka biaya operasi pengolahan, biaya

pemeliharaan bangunan, pemeliharaan treatment IPA, pemeliharaan

peralatan electrical, biaya pembelian air curah, serta biaya penyusutan

pembelian air.

c. Biaya Transmisi Distribusi

Biaya transmisi distribusi biasanya digunakan untuk gaji dan tunjangan

pegawai perusahaan, honorarium, biaya lembur, tunjangan pangan/uang

makan, biaya insentif distribusi, tunjangan sandang, tunjangan hari raya,

extrafooding tukang, aneka biaya pegawai lainnya, biaya pemakaian

bahan/perlengkapan, sekop, belincong, snei dll, bensin, solar, oli dan alat

pelumas lainnya, biaya listrik PLN, biaya restorasi galian, aneka biaya

operasi, pemeliharaan reservoir dan tangki-tangki, reservoir dan rumah

pompa, perbaikan bak gate valve, biaya penggalungan kehilangan air,

perbaikan dan penggantian pipa air distribusi, biaya pemeliharaan

instalasi pompa, boster pump, biaya pemeli water meter, pressure gauge

dan hydrant, biaya pemeliharaan trans dan dist lainnya, biaya penyusutan

transmisi.

Biaya tidak langsung adalah kegiatan belanja perusahaan yang

dianggarkan dan tidak memiliki hubungan apapun secara langsung dengan

pelaksanaan program atau kegiatan perusahaan.

Berikut dapat kita lihat tabel rencana anggaran pendapatan dan belanja

langsung PDAM Kota Makassar tahun 2016 dan 2017.

Page 71: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

54

Tabel 4.1 Rencana Anggaran Pendapatan tahun 2016 dan 2017

URAIAN ANGGARAN

2016 2017 Pendapatan Penjualan Air

272,859,270,976.78 293,742,295,639.21

Pendapatan Non Air 14,333,608,000.00 21,602,934,000.00

Jumlah Pendapatan Usaha 287,192,878,976.78 315,345,229,639.21

Sumber data : PDAM Kota Makassar

Pada tahun 2016 PDAM Kota Makassar melakukan penganggaran

Pendapatan usaha dengan rincian pendapatan penjualan air sebesar Rp.

272,859,270,976.78 dan pendapatan non air sebesar Rp. 14,333,608,000.00

sehingga total jumlah anggaran pendapatan usaha pada tahun 2016 sebesar

Rp. 287,192,878,976.78. Pada tahun 2017 PDAM Kota Makassar melakukan

penganggaran pendapatan usaha dengan rincian pendapatan penjualan air

sebesar RP. 293,742,295,639.21 dan penjualan non air sebesar Rp.

21,602,934,000.00 sehingga total aggaran pendapatan usaha sebesar Rp.

315,345,229,639.21.

Tabel 4.2 Rencana anggaran biaya langsung dan tidak langsung tahun

2016 dan 2017

URAIAN ANGGARAN

2016 2017

Biaya langsung

Biaya sumber air 6,848,763,851.72 4,579,506,697.22

Biaya Pengelolaan Air 111,994,550,791.48 120,529,709,968.48

Biaya transmisi distribusi 72,873,315,075.26 116,907,360,656.39

Jumlah Biaya Langsung 191,716,629,718.46 242,016,577,322,.09

Biaya tidak langsung

Page 72: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

55

Biaya umum dan administrasi 86,594,070,614.39 66,515,124,120.91

Biaya bunga pinjaman 41,859,709.00 7,500,000.00

Jumlah biaya tidak langsung 86,635,930,323.39 66,522,624,120.91

Total Biaya 278,352,560,041.58 325,625,642,980.02

Sumber data : PDAM Kota Makassar

Pada tahun 2016 PDAM Kota Makassar melakukan penganggaran Biaya

langsung denga rincian biaya sumber air sebesar RP. 6,848,763,851.72,

biaya pengelolaan air sebesar Rp. 111,994,550,791.48 da biaya trasmisi

distribu sebesar Rp. 72,873,315,075.26 sehingga jumlah anggaran biaya

langsung tahun 2016 sebesar Rp. 191,716,629,718.46. Selain biaya

langsung PDAM juga melakukan penganggaran biaya tidak langsung dengan

rincian biaya umum dan administrasi sebesar Rp. 86,594,070,614.39 dan

biaya bunga pinjaman sebesar Rp. 41,859,709.00, sehingga jumlah

anggaran biaya tidak langsung tahun 2016 sebesar Rp. 86,635,930,323.39.

Pada tahun 2017 PDAM Kota Makassar melakukan penganggaran biaya

langsung dengan rincian biaya sumber air sebesar Rp. 4,579,506,697.22,

biaya pengelolaan air sebesar Rp. 120,529,709,968.48 dan biaya transmisi

distribusi sebesar Rp. 116,907,360,656.39 sehingga jumlah anggaran biaya

langsung tahun 2017 adalah sebesar Rp. 242,016,577,322,.09. Begitu pula

dengan tahun 2017 PDAM juga melakukan penganggaran biaya tidak

langsung dengan rincian biaya umum dan administrasi sebesar Rp.

66,515,124,120.91 dan biaya bungan pinjaman sebesar Rp. 7,500,000.00

jumlah anggaran biaya tidak langsung tahun 2017 sebesar Rp.

66,522,624,120.91. Jadi total anggaran yang pada tahun 2016 sebesar Rp.

278,352,560,041.58 dan tahun 2017 sebesar Rp. 325,625,642,980.02

Page 73: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

56

E. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan adalah proyeksi penjualan, laba, dan aktiva yang

didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan juga

pada penentuan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi

tersebut. Perencanaan keuangan adalah proses merencanakan tujuan-

tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Yang dimaksud

dengan tujuan keuangan itu adalah keinginan keuangan yang ingin

direalisasikan. Pada intinya perencanaan dibuat sebagai upaya untuk

merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah

organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai

tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana

kegiatan tertentu.

Adapun proses penyusunan anggaran pada Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Kota Makassar adalah sebagai berikut :

a. Direksi memberikan pengarahaan tentang penyusunan anggaran

tahunan untuk periode tahun mendatang kepada para Kepala Bagian

b. Setelah pengarahan, maka tiap-tiap bagian menyusun konsep

anggarannya masing-masing yang dimulai dengan membuat estimasi

kegiatan tahun berjalan. Estimasi ini ditambah dengan realisasi

kegiatan yang digunakan sebagai titik tolak penyusunan anggaran

tahun mendatang.

c. Konsep anggaran dari masing-masing bagian setelah terkumpul

selanjutnya di bahas dalam rapat koordinasi. Jika diperlukan

Page 74: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

57

perbaikan, maka konsep yang sudah diperbaiki harus dikonfirmasikan

kepada panitia anggaran untuk dibahas dalam rapat koordinasi.

d. Konsep anggaran yang telah dibuat oleh seksi anggaran,

diformulasikan kedalam anggaran tahunan yang telah dibentuk

berdasarkan data yang telah disetujui didalam rapat koordinasi, lalu

dibahas dalam rapat koordinasi berikutnya.

e. Selanjutnya Direksi mengajukan anggaran tahunan defenitif kepada

badan pengawas untuk dibahas dan dapat pengesahan.

f. Pengesahan dari badan pengawas dijabarkan kembali pada untuk

digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kerja.

g. Jika anggaran yang diajukan tidak disahkan oleh badan pengawas

pada waktu yang telah ditentukan, maka perusahaan menggunakan

anggaran tahun yang paling akhir disahkan.

2. Analisis Pengendalian

Pengendalian keuangan adalah tahap dimana rencana keuangan

diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses

penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana

atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap

berbagai perubahan dalam lingkungan operasi

Anggaran mencakup aspek perencanaan dan aspek pengendalian,

karena anggaran pada dasarnya merupakan rencana maka sekaligus

dapat berfungsi sebagai alat pengendalian dengan cara membandingkan

rencana dengan hasil. Dengan anggaran dapat dilakukan analisis selisih

biaya untuk setiap departemen dalam perusahaan atau kegiatan utama

perusahaan. Anggaran proforma untuk setiap departemen dapat

Page 75: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

58

membantu memproyeksikan laporan rugi laba, neraca dan laporan

keuangan lainnya.

Berikut tabel realisasi anggaran pendapatan dan biaya tahun 2016

dan 2017.

Tabel 4.3 Realisasi Anggaran Pendapatan tahun 2016 dan 2017

Sember data : PDAM Kota Makassar

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi anggaran

pendapatan yaitu pada tahun 2016 anggaran pendapatan sebesar

Rp. 287,192,878,976,78 dan realisasinya sebesar Rp.

304,738,411,939.09 dengan sisa saldo sebesar Rp.

17,545,532,962.31. Pada tahun 2017 anggaran pendapatan sebesar

Rp. 315,45,229,639.21 dan realisasinya sebesar Rp.

305,134,812,461.94 dengan sisa saldo sebesar Rp.

10,210,417,177.27.

Tabel 4.4 Realisasi anggaran biaya tahun 2016 dan 2017

URAIAN ANGGARAN REALISASI SALDO

ANGGARAN

Biaya tahun 2016 278,352,560,041.58 234,337,931,928.89 44,014,628,112.96

Biaya tahun 2017 325,625,642,980.02 253,681,284,015.33 71,944,358,964.69

Sember data : PDAM Kota Makassar

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa anggaran dan realisasi

biaya pada tahun 2016 anggaran biaya sebesar Rp.

URAIAN ANGGARAN REALISASI SALDO ANGGARAN

Pendapatan tahun 2016

287,192,878,976,78 304,738,411,939.09 (17,545,532,962.310)

Pendapatan tahun 2017

315,45,229,639.21 305,134,812,461.94 10,210,417,177.27

Page 76: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

59

278,352,560,041.58 dan realisasinya sebesar Rp.

234,337,931,928.89 dengan sisa saldo sebesar Rp.

44,014,628,112.96. Pada tahun 2017 anggaran biaya sebesar Rp.

325,625,642,980.02 dan realisasinya sebesar Rp.

253,681,284,015.33 dengan sisa saldo sebesar Rp.

71,944,358,964.69.

3. Analisis Efektivitas

Konsep efektivitas sebagai suatu ukuran yang memberikan gambaran

seberapa jauh target dapat tercapai. Efektivitas adalah suatu pengukuran

untuk menilai pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Apabila sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya berhasil

dicapai maka hal itu dikatakan efektif. Sebaliknya jika tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya tidak tercapai atau tidak sesuai dengan target

yang telah ditetapkan, maka dikatakan tidak efektif.

Hasil analisis efektifitas pendapatan dan biaya PDAM Kota Makassar

tahun 2016 dan 2017 dapat dilihat pada hasil perhitungan menggunakan

rumus efektivitas dan tabel berikut.

a. Analisis efektifitas pendapatan tahun 2016

b. Analisis efektifitas belanja tahun 2016

Realisasi Pendapatan Efektivitas = X 100 %

Target Pendapatan

304,738,411,939.09 Efektivitas = X 100 %

287,192,878,976.76

= 106.11 %

Page 77: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

60

c. Analisis efektifitras pendapatan tahun 2017

d. Analisis efektifitas belanja tahun 2017

Berdasarkan hasil perhitungan analisis efektivitas, berikut dapat

kita lihat tabel rekapitulasi realisasi anggaran pendapatan dan biaya pada

tahun 2016 dan 2017 yang dilakukan oleh PDAM Kota Makassar.

234,337,931,928.89 Efektivitas = X 100 %

278,352,560,041.58

= 76.64 %

Realisasi Belanja Efektivitas = X 100 %

Target Anggaran Belanja

Realisasi Pendapatan Efektivitas = X 100 %

Target Pendapatan

305,134,812,461.94 Efektivitas = X 100 %

315,345,229,639.21

= 79.76 %

Realisasi Belanja Efektivitas = X 100 %

Target Anggaran Belanja

253,681,284,015.33 Efektivitas = X 100 %

325,625,642,980.02

= 77.91 %

Page 78: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

61

Tabel 4.5 Rekapitulasi efektifitas anggaran pendapatan tahun 2016 dan 2017.

Tabel 4.6 Rekapitulasi efektifitas anggaran biaya langsung tahun 2016 dan 2017.

URAIAN ANGGARAN REALISASI SALDO

ANGGARAN %

Biaya tahun 2016 191,716,629,718.46 167,815,307,807.98 23,901,321,910.48 79.76%

Biaya tahun 2017 242,016,577,322.09 185,472,398,254.09 56,544,179,068.00 77.91%

F. Pembahsan Hasil Penelitian

Perencanaan keuangan pada PDAM Kota Makassar dilakukan

dengan cara perusahaan membentuk suatu team atau panitia penyusun

anggaran yang dinamakan panitia anggaran. Penyusunan anggaran

dilakukan dengan metode accrual.

Pengendalian keuangan dilakukan dengan menggunakan anggaran

sebagai alat pengendalian untuk menghindari adanya pengeluaran yang

terlalu besar atau adanya penggunaan dana yang tidak semestinya dalam

pengalokasian anggaran yang bukan prioritas.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio efektifitas diatas pada tahun

2016 efektifitas pendapatan PDAM Kota Makassar menunjukan persentase

sebesar 106.11%, dengan pencapian tersebut maka tingkat efektifitas

pendapatan PDAM Kota Makassar sudah sangat efektif, kemudian efektifitas

belanja PDAM Kota Makassar menunjukan persentase sebesar 76.64%,

URAIAN ANGGARAN REALISASI SALDO

ANGGARAN %

Pendapatan tahun 2016

287,192,878,976,78 304,738,411,939.09 (17,545,532,962.31) 106.11%

Pendapatan tahun 2017

315,45,229,639.21 305,134,812,461.94 10,210,417,177.27 79.76%

Page 79: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

62

dengan pencapaian tersebut maka tingkat efektifitas belanja PDAM kota

Makassar kurang efektif. Pada tahun 2017 efektifitas pendapatan PDAM Kota

Makassar menunjukan persentase sebesar 79.76%, dengan pencapaian

tersebut maka tingkat efektifitas pendapatan PDAM Kota Makassar kurang

efektif, kemudian efektifitas belanja PDAM Kota Makassar menunjukan

persentase sebesar 77.91% dengan capaian tersebut maka tingkat efektifitas

belanja PDAM Kota Makassar masih kurang efektif.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Melania

Rampengan, dkk, yaitu semakin tinggi realisasi terhadap perencanaan yang

dilakukan oleh perusahaan maka semakin efektif pula pencapaiannya.

Page 80: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan keuangan pada PDAM Kota Makassar dilakukan

dengan system top-down, perusahaan membentuk suatu team atau

panitia penyusun anggaran yang dinamakan panitia anggaran.

Pengendalian keuangan dilakukan dengan menggunakan sistem

anggaran.

Efektifitas perencanaan dan pengendalian keuangan PDAM Kota

Makassar menunjukan hasil yang berfluktuasi, dimana pada tahun 2016

efektifitas pendapatan sebesar 106.11%, berarti sudah sangat efektif,

kemudian efektifitas belanja sebesar 76.64%, berarti kurang efektif. Pada

tahun 2017 pendapatan sebesar 79.76%, berarti kurang efektif, efektifitas

belanja sebesar 77.91% berarti kurang efektif.

B. Saran

a. Dalam proses penyusunan anggaran perusahaan juga dapat mencoba

melakukan system bottom-up.

b. Perusahaan agar lebih meningkatkan pengendalian keuangan

perusahaan.

c. Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar agar lebih meningkatkan

efektivitasnya dalam perencanaan dan pengendalian keuangan

perusahaan.

Page 81: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

64

DAFTAR PUSTAKA

Barbakem Dealice I, Tinangon Jantje J, Sabijono Harijanto. 2018. Analisis Perencanaan dan Penganggaran untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Badan Keuangan Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun Anggaran 2015. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 13 (1), 2018, 01-013

Dewanti E D Wahyu, Sudarno, Kurrohman Taufik. 2016. Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa di Desa Boreng (StudiKasus pada Desa Boreng Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang). Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016

Irwadi Maulan, 2015. Analisis Anggaran Kas sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian pada Koperasi KOPDIT Rukun Palembang, Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu (ACSY) Vol. III, No. 2, September 2015

Kabuhung Merystika, 2013. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Untuk Perencanaan dan pengendalian Keuangan pada Organisasi Nirlaba Keagamaan, Jurnal EMBA Vol. 1, No. 3 Juni 2013

Manopo Novlie, Rotinsulu Debby Ch, Murni Sry. 2009. Analisis Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara. Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi

Manto Hisbul, Djaelani A Qodir. 2014. Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa (Studi pada Desa Trapang Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang). e-Jurnal Riset Manajemen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Unisma

Melania Rampengan,Grace B. Nangoi, Hendrik Manossoh. 2016. Analisis Efektifitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Manado.Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Volume 16 No. 03 Tahun 2016

Munandar, M. 2001. Budgeting. Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi 1. Cetakan 14. BPFE: Yogyakarta.

Novlie Manopo, dkk (2010), Analisis Efesiensi dan Efektifitas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara. Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi.

Richardo, 2013. Analisis Anggaran sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Biaya pada CV. Widia Mas di Pelalawan

Page 82: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

65

Rinaldo Dito, 2016. Perencanaan dan Pengendalian Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Komunitas Studepreneur STIE Ekuitas, Jurnal Dharma Bhakti STIE Ekuitas Vol. 01, No. 01 September 2016

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cetakan Ke-19, Alfabeta, Bandung

Sunanto, 2011. Analisis Anggaran operasional sebagai Alat pengendalian Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin, Jurnal Akuntansi Politeknik sekayu (ACSY) Vol. IV, No. 1, Januari 2016

Walukow Mewvi I, Kalangi Lintje, Pinatik Sherly. 2017. Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Sesuai Dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 di Desa Kauneran I Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12 (2), 2017, 266-275

Welsch, Hilton, Gordon. 2000. Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba. Diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.

http://hjtfriuty.blogspot.co.id/2017/05/pengertian-pengendalian-menurut-para.html?m=1 diakses pada 20 Februari 2018 pukul 08.29

http://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/3413/3264 diakses pada 28 Februari 2018 pukul 14.45

http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-anggaran-menurut-definisi.html diakses pada 19 Februari 2018 pukul 14.41

http://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-anggaran.html diakses pada 20 Agustus 2019 pukul 14.18

http://denok-s-wien.blogspot.com/2015/08/fungsi-dan-macam-anggaran.html diakses

pada 23 Agustus 2019 pukul 23.13

https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2011/101~PMK.02~2011PerLamp%20III.htm

diakses pada 23 Agustus2019 pukul 23.20

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-pengendalian-controlling-empat-

langkah-pengendalian/ diakses pada 23 Agustus2019 pukul 23.25

https://hjtfriuty.blogspot.com/2017/05/pengertian-pengendalian-menurut-para.html

diakses pada tanggal 23 Agustus 2019 pukul 23.41

Page 83: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …

66

https://ilmumanajemendanakuntansi.blogspot.com/2016/12/jenis-jenis-pengendalian-

keuangan.html diakses pada tangga 23 Agustus 2019 pukul 23.45

https://ilmumanajemendanakuntansi.blogspot.com/2016/12/prosedur-penerimaan-

dan-pengeluaran-kas.html diakses pada 23 Agustus 2019 pukul 23.50

Page 84: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …
Page 85: ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SKRIPSI …