Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

38
Analisis Perekonomian Indonesia di masa yang akan datang PENGERTIAN DAN SEJARAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA 1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai subyek dan obyek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. 2. Pengertian Sistem Ekonomi menurut para ahli Dumairy (1996), sistem ekonomi adalah sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sanusi (2000) sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri dari sejumlah lembaga (ekonomi, sosial dan ide) yang saling mempengaruhi yang ditujukan ke arah pemecahan masalah pokok setiap perekonomian produksi, distribusi, konsumsi. Perbedaan sistem ekonomi suatu negara dapat ditinjau dari beberapa sudut: • Sistem kepemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi • Keleluasaan masyarakat untuk berkompetisi dan menerima imbalan atas prestasi kerja • Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya 3. Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan Campuran Sistem Ekonomi yang esktrim: (a) Sistem ekonomi kapitalis • Pengakuan terhadap kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi • Kompetisi antar individu dalam memenihi kebutuhan hidup dan persaingan antar badan usaha untuk mengejar keuntungan • Tidak batasan bagi individu dalam menerima imbalan atas prestasi kerjanya 1

Transcript of Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Page 1: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Analisis Perekonomian Indonesia di masa yang akan datang

PENGERTIAN DAN SEJARAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai subyek dan obyek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.

2. Pengertian Sistem Ekonomi menurut para ahli

Dumairy (1996), sistem ekonomi adalah sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.

Sanusi (2000) sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri dari sejumlah lembaga (ekonomi, sosial dan ide) yang saling mempengaruhi yang ditujukan ke arah pemecahan masalah pokok setiap perekonomian produksi, distribusi, konsumsi.

Perbedaan sistem ekonomi suatu negara dapat ditinjau dari beberapa sudut:

• Sistem kepemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi• Keleluasaan masyarakat untuk berkompetisi dan menerima imbalan atas prestasi kerja• Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya

3. Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan Campuran

Sistem Ekonomi yang esktrim:

(a) Sistem ekonomi kapitalis

• Pengakuan terhadap kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi• Kompetisi antar individu dalam memenihi kebutuhan hidup dan persaingan antar badan usaha untuk mengejar keuntungan• Tidak batasan bagi individu dalam menerima imbalan atas prestasi kerjanya• Campur tangan pemerintah sangat minim• Mekanisme pasar akan menyelesaikan persoalan ekonomi• USA

(b) Sistem ekonomi sosialis

• Kepemilikan oleh negara terhadap sumber ekonomi• Penekanan terhadap kebersamaan dalam menjalankan dan memajukan perekonomian• Imbalan yang diterima oleh individu berdasarkan kebutuhan, bukan prestasi kerja• Campur tangan pemerintah sangat tinggi

1

Page 2: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

• Persoalan ekonomi harus dikendalikan oleh pemerintah pusat• USSR

(c) Sistem ekonomi campuran

• Kepemilikan oleh individu terhadap sumber ekonomi diakui negara• Kompetisi antar individu dalam memenihi kebutuhan hidup dan persaingan antar badan usaha untuk mengejar keuntungan• Imbalan yang diterima oleh individu berdasarkan kebutuhan, bukan prestasi kerja• Campur tangan pemerintah hanya untuk bidang tertentu seperti bidang yang diperlukan oleh seluruh masyarakat (listrik dan air)• Mekanisme pasar akan menyelesaikan persoalan ekonomi dengan beberapa hal perlu adanya campur tangan pemerintah

Indonesia terletak di posisi geografis antara benua Asia dan Eropa serta samudera Pasifik dan Hindia, sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran niaga antar benua. Salah satu jalan sutra, yaitu jalur sutra laut, ialah dari Tiongkok dan Indonesia, melalui selat Malaka ke India. Dari sini ada yang ke teluk Persia, melalui Suriah ke laut Tengah, ada yang ke laut Merah melalui Mesir dan sampai juga ke laut Tengah (Van Leur). Perdagangan laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama sesudah masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah di Barat (kekaisaran Romawi).

Penggunaan uang yang berupa koin emas dan koin perak sudah dikenal di masa itu, namun pemakaian uang baru mulai dikenal di masa kerajaan-kerajaan Islam, misalnya picis yang terbuat dari timah di Cirebon. Namun penggunaan uang masih terbatas, karena perdagangan barter banyak berlangsung dalam sistem perdagangan Internasional. Karenanya, tidak terjadi surplus atau defisit yang harus diimbangi dengan ekspor atau impor logam mulia.Setelah masa kerajaan-kerajaan Islam, pembabakan perjalanan perekonomian Indonesia dapat dibagi dalam empat masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan masa reformasi.

I. SEBELUM KEMERDEKAAN

Sebelum merdeka, Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi dalam beberapa periode. Ada empat negara yang pernah menduduki Indonesia, yaitu Portugis, Belanda,Inggris, dan Jepang. Portugis tidak meninggalkan jejak yang mendalam di Indonesia karena keburu diusir oleh Belanda, tapi Belanda yang kemudian berkuasa selama sekitar 350 tahun, sudah menerapkan berbagai sistem yang masih tersisa hingga kini.

VOC (VereenigdeOost-IndischeCompagnie) adalah sebuah perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain seperti EIC (Inggris). VOC diberi hak Octroi, yang antara lain meliputi :

a. Hak mencetak uangb. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai

2

Page 3: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

c. Hak menyatakan perang dan damaid. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendirie. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja.

Hak-hak itu seakan melegalkan keberadaan VOC sebagai “penguasa” Hindia Belanda. Namun walau demikian, tidak berarti bahwa seluruh ekonomi Nusantara telah dikuasai VOC.

Faktanya, sejak tahun 1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi ekspor sesuai permintaan pasar di Eropa, yaitu rempah-rempah. Kota-kota dagang dan jalur-jalur pelayaran yang dikuasainya adalah untuk menjamin monopoli atas komoditi itu. VOC juga belum membangun sistem pasokan kebutuhan-kebutuhan hidup penduduk pribumi. Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC seperti verplichteleverentie (kewajiban meyerahkan hasil bumi pada VOC ) dan contingenten (pajak hasil bumi) dirancang untuk mendukung monopoli itu. Selain itu, VOC juga menjaga agar harga rempah-rempah tetap tinggi, dengan cara diadakannya pembatasan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam penduduk, pelayaran Hongi dan hak extirpatie (pemusnahan tanaman yang jumlahnya melebihi peraturan). Semua aturan itu pada umumnya hanya diterapkan di Maluku yang memang sudah diisolasi oleh VOC dari pola pelayaran niaga samudera Hindia.

Pada tahun 1795, VOC bubar karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain disebabkan oleh :

1. Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besar, terutama perang Diponegoro2. Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar3. Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri dan Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas deficit.

Maka, VOC digantikan oleh republik Bataaf (BataafscheRepubliek). Republik Bataaf dihadapkan pada suatu sistem keuangan yang kacau balau. Selain karena peperangan sedang berkecamuk di Eropa (Continentalstelstel oleh Napoleon), kebobrokan bidang moneter sudah mencapai puncaknya sebagai akibat ketergantungan akan impor perak dari Belanda di masa VOC yang kini terhambat oleh blokade Inggris di Eropa. Sebelum republik Bataaf mulai berbenah, Inggris mengambil alih pemerintahan di Hindia Belanda.

Cultuurstelstel

Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 yang diprakarsai oleh Van Den Bosch. Dengan tujuan untuk memproduksi berbagai komoditi yang ada permintaannya di pasaran dunia. Sejak saat itu, diperintahkan pembudidayaan produk-produk selain kopi dan rempah-rempah, yaitu gula, nila, tembakau, teh, kina, karet, kelapa sawit, dll. Sistem ini jelas menekan penduduk pribumi, tapi amat menguntungkan bagi Belanda, apalagi dipadukan dengan sistem konsinyasi (monopoli ekspor). Setelah penerapan kedua sistem ini, seluruh kerugian akibat perang dengan Napoleon di Belanda langsung tergantikan berkali lipat.

3

Page 4: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Jelasnya, dengan menerapkan cultuurstelstel, pemerintah Belanda membuktikan teori sewa tanah dari mazhab klasik, yaitu bahwa sewa tanah timbul dari keterbatasan kesuburan tanah. Namun disini, pemerintah Belanda hanya menerima sewanya saja, tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk menggarap tanah yang kian lama kian besar. Biaya yang kian besar itu meningkatkan penderitaan rakyat, sesuai teori nilai lebih (Karl Marx), bahwa nilai leih ini meningkatkan kesejahteraan Belanda sebagai kapitalis.

Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal)

Adanya desakan dari kaum Humanis Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pribumi ke arah yang lebih baik, mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengubah kebijakan ekonominya. Dibuatlah peraturan-peraturan agraria yang baru, yang antara lain mengatur tentang penyewaan tanah pada pihak swasta untuk jangka 75 tahun, dan aturan tentang tanah yang boleh disewakan dan yang tidak boleh. Hal ini nampaknya juga masih tak lepas dari teori-teori mazhab klasik, antara lain terlihat pada :

a. Keberadaan pemerintah Hindia Belanda sebagai tuan tanah, pihak swasta yang mengelola perkebunan swasta sebagai golongan kapitalis, dan masyarakat pribumi sebagai buruh penggarap tanah.b. Prinsip keuntungan absolut : Bila di suatu tempat harga barang berada diatas ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan, maka pengusaha memperoleh laba yang besar dan mendorong mengalirnya faktor produksi ke tempat tersebut.c.Laissezfairelaissezpasser, perekonomian diserahkan pada pihak swasta, walau jelas, pemerintah Belanda masih memegang peran yang besar sebagai penjajah yang sesungguhnya.

Pada akhirnya, sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pribumi, tapi malah menambah penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang pada umumnya tidak diperlakukan layak.

Pendudukan Jepang (1942-1945)

Pemerintah militer Jepang menerapkan suatu kebijakan pengerahan sumber daya ekonomi mendukung gerak maju pasukan Jepang dalam perang Pasifik. Akibatnya, terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan rakyat merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan untuk memasok pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat tempur menempati prioritas utama. Impor dan ekspor macet, sehingga terjadi kelangkaan tekstil yang sebelumnya didapat dengan jalan impor.

Seperti ini lah sistem sosialis ala bala tentara Dai Nippon. Segala hal diatur oleh pusat guna mencapai kesejahteraan bersama yang diharapkan akan tercapai seusai memenangkan perang Pasifik.

II. ORDE LAMAMasa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

4

Page 5: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, yang disebabkan oleh :

1. Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (AlliedForces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.2. Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negri RI.3. Kas negara kosong.4. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain :

1. Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.2. Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mangadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.3. Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.4. Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 19475. Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 >>mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.6. Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (Mazhab Fisiokrat : sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).

Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)

Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissezfairelaissezpasser. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi, antara lain :

5

Page 6: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

A ) Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 Maret 1950, untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.B ) Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu upaya menumbuhkan wiraswastawan pribumi dan mendorong importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asingC )Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.D ) Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr IskakCokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha cina dan pengusaha pribumi.E ) Pembatalan sepihak atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya banyak pengusaha

Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.

Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)

Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain :

A ) Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.B ) Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.C ) Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.

III. ORDE BARU

Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas utama. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650 % per tahun.

Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak

6

Page 7: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila.

Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan.

Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat. Pemerintah juga berhasil menggalakkan preventivechecks untuk menekan jumlah kelahiran lewat KB dan pengaturan usia minimum orang yang akan menikah.

Namun terdapat dampak negatifnya yaitu kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam, serta penumpukan utang luar negeri. Disamping itu, pembangunan menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme. Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil. Sehingga meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.

IV. ORDE REFORMASI

Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.

a. Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri

Masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara lain :

A ) Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.B ) Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam

7

Page 8: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karenaBUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.

Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.

b. Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono

Kebijakan kontroversial pertama presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial.

Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Salah satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit pada bulan November 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah.

Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia

1. STRATEGI PEMBANGUNAN

Strategi pembangunan adalah merupakan suatu cara untuk mencapai Visi dan Misi yang rumusankan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatan kinerja. Kinerja sangat dipengaruhi oleh bagai mana suatu organisasi (pemerintah) menerima sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi pemerintah. Faktor – faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi pemerintah secara sinergis dan efisien. Untuk merumuskan strategi maka dibutuhkan analisis lingkungan strategis.

macam - macam strategi pembangunan :

1. Strategi PertumbuhanAdapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :• Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.

8

Page 9: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

• Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian kembali.• Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.• Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.

2. Strategi pembangunan dengan pemerataanInti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.

3. Strategi ketergantunganTidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :• Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya• Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevanm namun sayangnya telah mnjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (Self Development)

4. Strategi yang berwawasan ruangStrategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab – sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya / maju.Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (SpreadEffects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.

5. Strategi Pendekatan kebutuhan pokokSasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.

2. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMBANGUNAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan adalah berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Jika yang ingin dicapai adalah tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka faktor yang mempengaruhi digunakannya strategi tersebut adalah tingkat pertumbuhan ekonomi

9

Page 10: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

yang rendah, akumulasi kapital yang rendah, tingkat pendapatan pada kapital yang rendah, serta masalah ekonomi yang berat ke sektor tradisional yang kurang berkembang.

Faktor yang mempengaruhi diberlakukannya strategi pembangunan yang berorientasi pada penghapusan kemiskinan pada dasarnya dilandasi oleh keinginan berdasarkan norma tertentu, bahwa kemiskinan harus secepat mungkin diatasi. Sementara itu, strategi-strategi pembangunan lain ternyata sangan sulit mempengaruhi/memberikan manfaat secara langsung kepada golongan miskin ini.

Pada dasarnya faktor - faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan ada 4 yaitu :

1. Sumber daya alam2. Jumlah dan kualitas penduduk3. modal4. sikap & mental masyarakat

3. STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

Strategi dan perencanaan pembangunan ekonomi indonesia di masa yang akan datang mengacu pada Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).GBHN mengamanatkan agar pembangunan wilayah Indonesia dapat dilaksanakan secara seimbang dan serasi antara dimensi pertumbuhan dengan dimensi pemerataan, antara pengembangan Kawasan Barat dengan Kawasan Timur Indonesia, serta antara kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan. Hal ini dimaksudkan agar kesenjangan pembangunan antar wilayah dapat segera teratasi melalui pembangunan yang terencana dengan matang, sistematis, dan bertahap.

Beberapa strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

- Kerjasama antar wilayah (antar propinsi, kabupaten maupun kota-kota pantai, antara kawasan perkotaan dengan perdesaan, serta antara kawasan hulu dan hilir) sehingga tercipta sinergi pembangunan kawasan pesisir dengan memperhatikan inisiatif, potensi dan keunggulan lokal, sekaligus reduksi potensi konflik lintas wilayah .

- Orientasi pembangunan Indonesia ke depan adalah keunggulan sebagai negara maritim. Wilayah kelautan dan pesisir beserta sumberdaya alamnya memiliki makna strategis bagi pembangunan ekonomi Indonesia,karena dapat diandalkan sebagai salah satu pilar ekonomi nasional.

- Ancaman dan peluang dari globalisasi ekonomi terhadap Indonesia yang terutama diindikasikan dengan hilangnya batas-batas negara dalam suatuproses ekonomi global. Proses ekonomi global cenderung melibatkan banyak negara sesuai dengan keunggulan kompetitifnya seperti sumberdaya manusia, sumberdaya buatan/infrastruktur, penguasaan teknologi, inovasi proses produksi dan produk, kebijakan pemerintah, keamanan, ketersediaan modal,jaringan bisnis global, kemampuan dalam pemasaran dan distribusi global.

10

Page 11: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Strategi pengembangan wilayah nasional untuk pembangunan ekonomi yang lebih merata dan adil, antara lain:

- Mengembangkan ekonomi daerah dan nasional melalui pengembagan sector-sektor unggulan

PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pola Kegiatan Perekonomian Pasar Bebas

Dalam sistem ekonomi pasar bebas, kegiatan-kegiatan dalam perekonomian sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar atau tangan gaib (invisiblehand). Interaksi diantara penjual dan pembeli di pasar (pasar barang dan pasar faktor produksi) akan menentukan corak produksi nasional yang akan diwujudkan dab caranya produksi nasional tersebut dihasilkan.

Keseimbangan Sebagian dan Keseimbangan Umum

Dalam analisis keseimbangan sebagian menggambarkan perubahan keadaan di suatu pasar barang akan berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran suatu faktor produksi.

Dalam analisis keseimbangan umum interaksi diantara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di berbagai pasar barang akan berimplikasi terhadap permintaan atas faktor-faktor produksi di pasar faktor.

Kebaikan Utama Perekonomian Pasar Bebas

Kebaikan-kebaikan utama dari sistem pasar bebas adalah:

1. Faktor-faktor produksi akan digunakan dengan efisien.2. Kegiatan ekonomi dalam pasar diatur dan diselaraskan dengan efisien.3. Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan.4. Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang

disukainya.

Kegagalan Perekonomian Pasar Bebas

Kegagalan perekonomian pasar bebas disebabkan beberapa faktor diantaranya:

1. Akibat-akibat ekstern (eksternaliti) yang merugikan.2. Kekurangan produksi baran publik dan barang merit.3. Cenderung mewujudkan kekuasaan monopoli dalam pasar.4. Kegagalan membuat penyesuaian dengan efisien.5. Kecenderungan untuk mewujudkan distribusi pendapatan yang semakin tidak merata

apabila perekonomian semakin berkembang.

11

Page 12: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Bentuk Campur Tangan Pemerintah

Beberapa kegagalan mekanisme pasar diatas menyebakan perlunya campur tangan pemerintah dalam memperbaiki pengaturan kegiatan ekonomi. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan dalam tiga bentuk:

1. Membuat dan melaksanakan peraturan atau undang-undang.2. Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat perusahaan).3. Melakukan kebijakan fiskal dan moneter.

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dijalankan oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang dalam perekonomian. Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah didalam memungut pajak dan membelanjakan pendapatan pajak tersebut untuk membiayai kegiatan-kegiatannya. Di dalam perekonomian kedua kebijakan ini digunakan oleh pemerintah untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu:

Untuk mengatasi masalah-masalah pokok makroekonomi yang timbul, yaitu masalah pengangguran, masalah kenaikan harga-harga dan masalah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang memuaskan.

Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan keberbagai kegiatan ekonomi secara efisien.

Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak seimbang yang selalu tercipta di dalam masyarakat yang kegiatan-kegiatan ekonominya terutama diatur oleh sistem pasar bebas.

Pasar Bebas Internasional dan Pasar Bebas Lokal

Globalisasi memberi peluang bagi pelaku pasar untuk berkompetisi secara setara. Globalisasi juga membuat kondisi yang memaksa setiap pelaku pasar untuk bergerak dalam sistem pasar bebas. Pasar bebas ini bergulir seiring dengan ekskalasi lalu lintas barang dan jasa di dunia internasional dan nasional. Ekspor dan impor barang serta transaksi jasa antarnegara berlangsung semakin mudah, teratur, dan terorganisasi dibandingkan sebelum era globalisasi. Hal-hal tersebutlah yang menandakan sistem pasar bebas menguat.

Walaupun globalisasi menjadi kondisi yang menggerakkan pasar bebas, tetapi pasar bebas ternyata tidak sesuai dengan jalur awalnya diciptakan. Pasar bebas muncul menjadi dua, yakni pasar bebas internasional dan pasar bebas lokal. Keduanya mempunyai perbedaan antara lain aspek kebebasan pelaku pasarnya, aspek sistemnya, dan kontrol pemerintah terhadap pasar.

Pertama, aspek kebebasan pelaku pasar. Di pasar bebas internasional pelaku pasar justru menghadapi tembok tebal peraturan seperti jumlah barang dan jasa yang masuk yang dibatasi jumlahnya (kuota) dan pembebasan tarif masuk yang hanya berlaku pada produk-produk tertentu dimana produk-produk yang dikecualikan justru lebih banyak daripada yang dibebaskan tarifnya. Misalnya, aturan main bagi produk pertanian di Eropa dan Amerika Serikat. Keduanya saling mengunci dalam peraturan, sehingga pengusaha Eropa tidak mudah berjualan produk ke Amerika Serikat. Demikian pula sebaliknya, pengusaha Amerika

12

Page 13: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Serikat pun tidak mudah berjualan produk pertaniannya ke Eropa. Untuk masalah kelapa sawit, Indonesia saat ini tengah bersengketa dagang dengan Amerika Serikat yang melarang masuknya produk Indonesia tersebut ke pasarnya dengan alasan tidak memenuhi standar lingkungan. Sedangkan untuk produk rokok, Indonesia akhirnya diperbolehkan berjualan di Amerika Serikat setelah sebelumnya sempat dilarang. Jadi secara umum, pasar bebas internasional sesungguhnya tidak benar-benar bebas.

Sebaliknya, pasar bebas lokal memberi kekebasan kepada pelaku pasar untuk berjualan dimana saja seperti di bahu jalan raya, trotoar, jembatan penyeberangan, samping rel kereta api, halte bus, bahkan di tengah jalan protokol ketika mobil dan motor berhenti sesaat. Di sebagian besar wilayah Jawa ini, bahu jalan, trotoar dan ruas jalan umum di setiap stasiun dan dalam kereta dipadati oleh pedagang lokal.

Para pedagangnya menawarkan beragam komoditas, diantaranya pedagang kelontong, makanan (pecel lele, ayam goreng, aneka cemilan), rokok, perlengkapan dapur, mesin, dan sebagainya. Bahu jalan umum adalah tempat yang bebas bagi para pedagang bertransaksi ekonomi. Di tengah jalan raya, seperti yang kita lihat di Jakarta pun menjadi ruang pasar bebas. Kondisi macet memberi peluang bagi para pedagang untuk berjualan di sela-sela mobil dan diantara motor yang macet. Mereka bebas menjajakan barang dagangan mereka sekehendaknya. Tidak ada aparat ataupun peraturan yang mengikat. Satu-satunya peraturan yang mungkin mengikat adalah kemauan mereka saja. Jika mereka lelah, maka mereka tidak berjualan untuk sementara waktu. Jadi secara umum, pasar bebas lokal memang begitu bebas sebebas-bebasnya.

Kedua, aspek sistemnya. Sistem pasar bebas internasional menuntut berbagai macam negosiasi yang alot, berbagai macam perjanjian perdagangan internasional yang rumit dan kompleks. Oleh sebab itu, sistem pasar bebas internasional sangat mengikat begitu banyak negara dengan berbagai macam pengecualian dan hal ini pun dimainkan oleh negara-negara besar untuk mengambil keuntungan. Jadi, sistem pasar bebas internasional justru menguntungkan negara-negara besar dan kuat, dengan membodohi dan meninggalkan negara lemah dan berkembang. Hal ini terbukti dengan terus-menerusnya protes gerakan sipil internasional untuk transparansi institusi WTO dan reformasi menju demokratisasi yang lebih representatif.

Sistem pasar bebas lokal adalah kebebasan itu sendiri. Sistem yang tercipta adalah kondisi alamiah, tanpa sekat atau batas apapun. Mereka digerakkan oleh mau atau tidak mau, suka atau tidak suka. Kehebatan para penjual pasar bebas lokal itu adalah mereka menyukai dan mendukung cara-cara semacam ini. Jika dilokalisasi dan disistemkan oleh pihak tertentu, mereka justru protes. Mereka cerdas-cerdas untuk berdalih, agar tetap berjualan secara bebas di jalanan. Jadi fenomena sistem pasar bebas lokal ini secara unik hanya dimiliki oleh bangsa ini.

Ketiga, kontrol pemerintah terhadap pasar. Di pasar bebas internasional, pemerintah berusaha melindungi pasar domestiknya, terutama untuk negara-negara besar dan maju seperti Jepang, Amerika Serikat dan Eropa. Perdagangan di antara mereka begitu ketat dan saling proteksi, tetapi ekspansi mereka begitu luas di negara lainnya. Artinya, pemerintah negara maju dan besar justru berusaha mengontrol sistem pasar bebas internasional agar

13

Page 14: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

berpihak ke mereka. Mereka menyuruh negara miskin, berkembang, dan sedang berkembang untuk membuka pasarnya selebar-lebarnya; sebaliknya, negara maju dan besar justru menutup pasar mereka rapat-rapat. Jadi pasar bebas internasional justru menjadi ajang proteksionisme bentuk baru.

Sebaliknya, pemerintah tidak mengontrol pasar bebas lokal. Hal ini terbukti sampai sekarang, kita masih melihat begitu banyak penjual kaki lima dan warung tenda berderet di jalanan. Jika ada yang berani mengusir mereka, maka mereka akan melawan dan akan dibela oleh berbagai macam kalangan, seperti filsuf dan akademisi. Siapapun tidak berani menyentuh lapak dagangan mereka. Sesekali mereka tidak berjualan, karena menghormati acara pemerintah yang sedang berlangsung atau ada tamu negara dari luar negeri yang memang perlu ruas-ruas jalan yang agak lebar dan rapi. Selebihnya, pasar bebas lokal berjualan dimanapun, sesuka mereka, tanpa adanya campur tangan pemerintah. Jadi pemerintah memberi kebebasan kepada mereka untuk bertransaksi dalam sistem pasar bebas mereka.

Berdasarkan pemaparan di atas, ketiga aspek ini memberi gambaran yang jelas bahwa transaksi ekonomi berlangsung lebih bebas di tingkat lokal dibandingkan di tingkat internasional. Di level sistem dan di level pemerintah ternyata di level internasional lebih memihak negara kaya dan besar dan di level lokal, pasar bebas lebih memihak kalangan menengah ke bawah.

Peran Bangsa Indonesia dalam Peraturan Global

Globalisasi merupakan era perubahan-perubahan yang cepat yang mengandung hal-hal yang positif, namun juga membawa segi-segi negatif bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia harus pandai-pandai menangkap dan memanfaatkan peluang dari segi-segi positifnya dan tetap berdiri pada nilai-nilai yang telah diikrarkan, dibela, dan dijunjung tinggi. Di tengah-tengah perubahan, bangsa Indonesia harus senantiasa mampu mengantisipasi dan mengendalikan perubahan demi kemajuan dan kejayaan bangsa, bukan ikut larut dengan hal-hal yang negatif dari dampak globalisasi.

Menghadapi globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat tegak dengan memiliki kedaulatan di bidang politik, kemandirian bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan, dan memiliki daya lenting yang kuat dalam ketahanan nasional. Lebih dari itu, harus tetap memperkokoh jati diri sebagai Pancasilais yang menjunjung tinggi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan ke Bhinekaan Tunggal Ika nya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mengatakan: “Indonesia harus menjadi pemenang dalam persaingan dunia yang kini mengglobal. Kita harus menjadi thewinner, bukan theloser.” Lebih lanjut, Presiden juga berpesan “Indonesia jangan menjadi penonton, harus jadi bagian pelaku untuk kepentingan bangsa, negara, dan kemanusiaan sedunia.” Di sinilah peran Indonesia perlu dilakukan dengan baik.

14

Page 15: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Tidak ringan bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan seperti tuntutan tersebut di atas karena kondisi pada saat ini justru ada kelemahan yang memprihatinkan. Banyak penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat. Banyak yang tidak bisa konsisten mengikuti cita-cita kemerdekaan. Terjadilah banyak korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta kejahatan lainnya yang bertentangan dengan semangat dan cita-cita para pendahulunya Bapak Pendiri Bangsa. Banyak orang melakukan pelanggaran hukum seperti penyalahgunaan Narkoba, suka “tawuran”, mafia hukum dan mafia kasus, berperilaku menyimpang, melanggar etika dan sebagainya. Banyak pula yang berperilaku “menerabas” dalam mencapai tujuan karena tidak memiliki semangat dan tekad yang kuat, malas bekerja keras, dan bermoral rendah.

Hal tersebut di atas, menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia terutama generasi mudanya agar dapat berperan dalam percaturan global, dan itu juga merupakan amanat Pembukaan UUD 1945 untuk ”ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Sebenarnya selama ini sudah dilaksanakan baik di bidang politik, ekonomi, kebudayaan, dan pertahanan, namun tentunya harus berlanjut, didasari oleh prinsip politik bebas aktif yang dipegang oleh bangsa Indonesia. Peran itu dalam banyak bidang kehidupan seperti dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan militer.

Kondisi Umum Saat Ini

Sesuai proposal yang diajukan panitia, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam menghadapi tantangan global yang secara umum dan singkat dibicarakan pada kesempatan ini yaitu di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan. Apa yang akan disampaikan merupakan hasil pengamatan terhadap apa yang sedang terjadi dalam kehidupan bangsa pada saat ini.

Dari perspektif Ideologi, kondisinya dapat dilihat antara lain adalah bahwa kesetiaan bangsa Indonesia pada Pancasila dipandang kuat, namun perlu dilakukan peningkatan secara terus-menerus pemahaman dan pengamalannya. Nampaknya pada akhir-akhir ini kurang “greget” dalam membicarakan atau memahami dan menghayati Pancasila. Sementara itu, kadar keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa masih perlu ditingkatkan. Masih ada sebagian kecil masyarakat yang bersikap dan berpandangan sempit. Kesadaran nasional pada dasarnya cukup baik walaupun masih banyak yang tererosi dampak globalisasi yang berakibat berkembangnya sikap mementingkan diri sendiri, sedangkan integritas moral juga masih perlu mendapat perhatian yang lebih serius.

Di bidang kehidupan politik nampak relatif stabil, namun pengaruh liberalisme dan individualisme menyebabkan adanya kelompok-kelompok yang mendesakkan keinginannya dan mengambil jalan yang terkadang tidak sesuai prinsip demokrasi. Sementara kedaulatan di bidang politik masih perlu secara terus menerus dibangun dan dimantapkan. Secara umum kematangan berpolitik memang masih perlu waktu untuk menjadi mantab. Rakyat masih mudah dihasut oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab maupun oleh “avonturis politik.” Sering terjadinya perpecahan dalam tubuh organisasi politik dan

15

Page 16: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

organisasi kemasyarakatan terkadang bukan sekedar dinamika demokrasi tetapi lebih diakibatkan kurang kematangan berpolitik dan wawasan kebangsaan. Demikian juga kesadaran hukum dan disiplin, masih jauh dari harapan karena dalam kenyataannya masih banyak sekali pelanggaran hukum.

Di bidang ekonomi nampaknya kemandiriannya masih jauh dari harapan, sementara liberalis dan kapitalis selalu berusaha agar Indonesia dapat bergantung kepadanya dan dikendalikan. Pada masa kini, konsumerisme dan gaya hidup, materialistis, individualistis, dan “hedonisme” yang hanya mencari kesenangan bagi diri sendiri banyak menjangkiti kalangan masyarakat tertentu. Hal itu akan mendorong untuk berbuat korupsi, kolusi dan perilaku lainnya yang menyimpang dalam rangka menopang gaya hidupnya. Akibat lanjutannya bisa meruntuhkan moralitas.

Dalam perspektif sosial budaya dapat disaksikan masih kurangnya disiplin, tidak jujur, malas, bekerja “asal jadi,” yang mengabaikan mutu dan hanya bersifat formalitas. Banyak orang tampil mendua, artinya apa yang ditampilkan tidak sesuai dengan pribadinya melainkan mengikuti arus atau gaya yang tidak dipahami makna hakikinya. Penetrasi budaya asing khususnya dari Barat sangat mempengaruhi generasi muda. Erosi akibat kebudayaan asing banyak terjadi seperti maraknya pornografi dan pornoaksi dengan dalih kebebasan berekspresi yang sebenarnya tidak sesuai dengan pandangan hidup dan sistem nilai bangsa Indonesia, norma, dan etika ketimuran. Sistem nilai Indonesia yang religius semestinya merupakan dasar karakter dan etika yang memancarkan dalam berbagai karya termasuk karya seni, dan kehidupan sosial mesti dapat menyesuaikan dengan tatakrama kemanusiaan yang berlaku bagi kebersamaan. Tanpa itu mustahil hidup bermasyarakat dapat harmoni. Sifat ketergantungan dan rendah diri juga masih menjangkiti masyarakat.

Dalam menghadapi tantangan kehidupan, masih terdapat sifat-sifat dan sikap hidup yang tidak positif. Sifat dependensi yang berlebihan, kekacauan tata pikir, pesimistik, rendah harga diri.” Terlihat dalam kehidupan sehari-hari antara lain sikap ingin mendapatkan sesuatu tanpa mau berbuat sesuatu, menggantungkan diri pada orang lain, selalu menunggu petunjuk, mudah putus asa, sikap “menerabas,” pasifitas dan tidak bertanggung jawab. Kadar kemandirian, ketangguhan, kreatifitas, dan sikap mau bertanggung jawab perlu ditingkatkan. Orientasi nilai budaya yang terlampau terarah ke atas mengandung kelemahan yang bisa berdampak negatif antara lain disiplin pribadi kurang, hasrat untuk berdiri dan berusaha sendiri serta rasa tanggung jawab kurang.

Di bidang pertahanan dan keamanan masih perlu perhatian terutama alat utama TNI untuk mewujudkan profesionalisme. Kesadaran bela negara cukup baik, namun juga perlu dipelihara secara berlanjut, apalagi makin besarnya pengaruh negatif dunia yang makin terbuka. Kelemahan hukum, keadilan, ketertiban, dapat saja menimbulkan kekacauan. Fenomena global paradox mengisyaratkan bahwa walaupun kekuatan-kekuatan konvergensi mendorong menuju satu dunia terintegrasi, satu “dunia tanpa batas,” namun juga terdapat kekuatan-kekuatan divergensi yang dapat mencetuskan separatisme, primordialisme, nasionalisme sempit etnik yang menyebabkan keadaan tidak stabil. Kriminalitas meningkat berupa kejahatan Narkoba, culture of violence, dan tipe kriminalitas baru seperti kejahatan Bank dan cyber.

16

Page 17: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Upaya Menghadapi Tantangan

Pemahaman dan penghayatan terhadap Pancasila perlu digalakkan. Perlu revitalisasi Pancasila dan pengamalannya secara nyata dan dengan pemberian teladan dari pemimpin dari semua tingkatan. Dalam era globalisasi, Pancasila sebagai ideologi terbuka harus tampil dengan keterbukaannya, tidak dogmatis dengan lebih menekankan sikapnya yang kontekstual dalam arti relevan dengan kenyataan yang tumbuh di masyarakat, dan prospektif dalam arti dapat dirasakan kemanfaatannya secara nyata dalam menghadapi globalisasi. Selain itu, perlu kewaspadaan terhadap pengaruh ideologi asing, karena pada sa’at ini sedang terjadi pertarungan ideologi-idelogi di dunia yang ingin menancapkan ideologinya seperti liberalisme, individualisme, dan kapitalisme. Boleh jadi kerusakan moral salah satunya diakibatkan karena pengaruhnya.

Terkait dengan peningkatan kualitas moral, Ketetapan MPR Nomor X/MPR/ 1998 tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan Dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan Negara mengamanatkan untuk melakukan agenda peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui peningkatan kualitas kelembagaan pengajaran dan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianut peserta didik dengan tenaga pengajar pendidikan agama harus beragama sesuai dengan agama yang diajarkan kepada peserta didik di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan.

Manusia diciptakan dalam keadaan yang sempurna, termasuk dalam hal karakter, watak, dan akhlaknya . Namun, dalam perjalanan hidupnya dapat mengalami kemunduran bahkan bisa terjerumus ke dalam perbuatan yang sangat buruk, bahkan dalam perbuatan yang sangat hina (as.Oleh karena itu, peningkatan akhlak mulia dan budi pekerti luhur harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh untuk mencegah dan menangkal setiap usaha dan kegiatan yang dapat mendorong dan menumbuhkan akhlak yang tidak terpuji di kalangan masyarakat maupun yang dipublikasikan melalui media massa. Pendidikan bukan sekedar menyiapkan anak didik untuk siap bekerja, tetapi menyiapkan nalar, inderawi, dan afektif, juga siap menjadi anggota masyarakat yang memenuhi kepatutan, berguna, dapat bekerjasama, menghormati orang lain dan memiliki kehormatan diri.

Di bidang politik peran bangsa Indonesia sudah berlangsung lama sampai sekarang. Keberhasilan Konferensi Asia Afrika merupakan contoh yang cukup membanggakan. Juga dalam Konferensi Islam, dan sebagainya, yang dilaksanakan dengan prinsip bebas dan aktif. Tentu saja dalam era globalisasi peran itu tetap dilakukan. Beberapa prinsip yang perlu dipegang dalam hubungan dengan negara lain adalah prinsip anti penjajahan, saling menghormati dan menghargai sebagai negara berdaulat, prinsip saling percaya, saling tidak mencampuri urusan dalam negeri, dan sebagainya. Kondisi dan kesetabilan politik dalam negeri akan membuat pengakuan dunia luar dan menimbulkan kewibawaan. Dengan diiringi kemampuan diplomasi maka akan memudahkan peran Indonesia di tingkat global.

Di bidang ekonomi perlu lebih besar perhatian pada pemberdayaan ekonomi makro, kecil, dan menengah, tanpa mengurang perhatian pada ekonomi makro. Secara empiris, dalam kondisi krisis ternyata usaha mikro, kecil, dan menengah justru memiliki ketangguhan. Untuk itu, perlu kewaspadaan terhadap praktik ekonomi liberalis kapitalis. Negara-negara

17

Page 18: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

kapitalis banyak yang menawarkan dan atau mencari “kerjasama ekonomi,” mungkin melalui AFTA, APEC, WTO dan sebagainya untuk mengembangkan industri dan produksi. Sudah barang tentu hal itu memerlukan sumber daya alam untuk keperluan awal dari proses produksi yang pada kelanjutannya mereka juga perlu pasar sebagai pelemparan hasil produksinya. Indonesia yang relatif memiliki sumber daya alam akan menjadi incaran para kapitalis tersebut, juga memiliki sumber daya manusia yang akan dijadikan lahan pembeli. Dapat diperkirakan mereka ingin dan berusaha menguasai Indonesia dan pada era kini dan ke depan menguasai tidak mesti berarti secara fisik dalam arti menduduki tetapi ,menguasai kepentingan dan mengendalikan. Bagaimana caranya, itulah yang perlu diwaspadai dan merupakan tantangan bagi pemimpin terutama pemimpin masa depan atau genersi muda saat ini. Yang penting melakukan peran di tingkat global tidak merugikan bangsa dan negara.

PENGEMBANGAN KARIER MENYONGSONG AFTA

AFTA sebagai sarana “latihan” bagi Indonesia untuk nantinya berkompetisi dalam perdagangan bebas global. AFTA akan menempa perusahaan-perusahaan Indonesia memasuki kompetisi murni dengan sesama perusahaan di kawasan ASEAN. Perusahaan dapat berkompetisi dan memberi kontribusi dalam perkembangan ekonomi Indonesia adalah perusahaan yang tergolong World Class Company. Kategori World Class Company bukan ditentukan besarnya perusahaan, tetapi ditentukan kualitas operasi bisnisnya.

Sebagai konsekuensinya dibutuhkan para profesional Indonesia yang dapat mendukung perusahaan-perusahaan Indonesia yang beroperasi dalam tingkatan yang “kelas dunia”. Sebuah peluang sekaligus tantangan. Kita anggap sebagai tantangan karena akan terjadi pelonggaran dalam masalah ketenagakerjaan, yang menjadikan kompetisi antar pemburu karir kian sengit. Namun hal ini juga sekaligus sebagai peluang jika kita memang kompetitif.

Pembentuk Daya Saing

Kerjasama ekonomi Asean (AFTA) efektif berlaku pada tahun 2003, yang diperkirakan keadaan ekonomi Indonesia belum pulih sepenuhnya. Para profesional Indonesia sebagai tiang utama pembentuk daya saing perusahaan-perusahan Indonesia mesti menempa dirinya. Dalam konteks ini pembelajaran (learning) menjadi kata kunci di dalam proses menempa profesional yang bertaraf global. Perluasan wawasan dan kemauan belajar secara terus menerus mesti dijadikan sebagai strategi dasar dalam pola pengembangan karir.

Wawasan global harus dimiliki oleh setiap profesional yang berpartisipasi di dalam ekonomi global. Wawasan global ini sangat diperlukan terutama untuk mengantisipasi perubahan yang begitu cepat dan kadang sulit dipahami kemana arah perubahan ini. Di dalam era globalisasi, wawasan ekonomi tidak cukup. Kejadian ekonomi tidak hanya berada dalam bingkai ekonomi semata namun melebar terkait dengan wilayah politik, sosial, budaya, bahkan teknologi.

18

Page 19: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Pengembangan diri untuk menjadi eksekutif berwawasan global merupakan langkah utama yang harus ditempuh. Seorang global manager bersifat kosmopolit, yang dapat bertindak efektif sebagai komunikator dalam sekaligus negosiator interkultural. Mampu menciptakan culturalsynergy dan dapat bertindak sebagai pemimpin lintas budaya dalam pekerjaan, organisasi, dan tim proyek. Manajer yang memiliki kepemimpinan yang sensitif terhadap perbedaan latar belakang budaya, serta inovatif dan partisipatif, yang mampu berkarya secara optimal dalam lingkungan budaya global yang pluralistik. Dia juga harus mampu mengelola perubahan yang berlangsung cepat dan memanajemeni keragaman dengan baik. Dituntut keterbukaan dan fleksibilitas dalam melakukan pendekatan terhadap orang lain, serta mampu mengatasi situasi yang melibatkan orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda dengannya. Seorang manajer yang mempunyai kemampuan untuk melakukan interculturalcommunicationdan memiliki culturalsensitivity. Tuntutan ini muncul karena dalam pemberlakuan AFTA mendatang dapat dipastikan interaksi antar budaya sangat intensif seiring dengan banyaknya bentuk kerjasama yang melibatkan SDM dari berbagai latar belakang budaya.

Paradigma network organization akan mendominasi organisasi-organisasi bisnis dunia, yang dengan sendirinya juga akan berpengaruh di kawasan ASEAN, terutama untuk mewujudkan sinergi antar perusahaan-perusahaan di kawasan ASEAN yang merupakan salah satu cita-cita dalam pembentukannya. Implikasi dari paradigma ini adalah para manajer harus bekerjasama dalam pluralitas budaya.

Dalam kondisi demikian para manajer Indonesia diharapkan mampu menjadi pemimpin yang handal, agar dapat meraih posisi yang tinggi dalam hirarki organisasi dan memberikan kontribusi yang bermakna sebagai pembentuk daya saing Indonesia. Paradigma kepemimpinan harus berubah menjadi paradigma yang memberi keseimbangan antara peran leadership dan followership. Selain menjadi pemimpin yang baik, juga harus menjadi bawahan yang baik (followership).

Tugas seorang pemimpin yang utama adalah bagaimana mengarahkan, mengubah dan menggerakkan orang lain. Untuk “mengarahkan”, seorang pemimpin memerlukan visionarysupervision, untuk “mengubah” dilakukan melalui positivenurturing, sedangkan untuk “menggerakkan” bawahan dilakukan dengan menghidupkan innerdriver mereka yang berlandaskan motivation&self.

Bekal utama yang harus dikantongi adalah mempersiapkan calon manajer global yang bukan hanya piawai dalam kompentensi yang bersifat teknis, tetapi juga mempunyai kepemimpinan yang kuat. Selain itu diperlukan polesan yang berkaitan dengan profesional image, karena akan bersentuhan dengan nilai-nilai global dan berinteraksi dengan kalangan yang berasal dari berbagai latar belakang budaya. Para pemburu karir perlu membekali diri dengan interpersonal skill, serta didukungpenampilan yang selaras dengan citra eksekutif, serta pemahaman etiket yang berlaku secara internasional.

19

Page 20: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

perekonomian indonesia masa depan

untuk kesempatan kali ini saya akan membahas dan menjelaskan secara singkat tentang perekonomian Indonesia masa depan Perekonomian dunia kini berada dalam super-cycle (siklus-super). Ini adalah masa pertumbuhan global historis yang tinggi, yang berlangsung satu generasi atau lebih. Super-cycle yang ditandai dengan munculnya pertumbuhan ekonomi yang cepat ini dinikmati oleh negara seperti Cina, India dan Indonesia sekarang.Ada banyak faktor pendorong terjadinya hal ini, termasuk peningkatan perdagangan, tingginya tingkat investasi, urbanisasi yang cepat dan inovasi teknologi.

Dalam sejarahnya, perekonomian dunia telah dua kali menikmati super-cycle sebelumnya. Pertama, 1870-1913, mengalami pick-up signifikan pada pertumbuhan global. Rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia setiap tahun sebesar 2,7%, satu persen lebih tinggi dari sebelumnya. Siklus itu dipimpin oleh munculnya Amerika Serikat, serta munculnya peningkatan perdagangan dan penggunaan teknologi yang lebih besar dari Revolusi Industri.Super siklus kedua, dari 1945 hingga awal 1970-an, pertumbuhan rata-rata 5% dan ditandai oleh rekonstruksi pasca-Perang dan catch-up di sebagian besar dunia. Ini juga ditandai oleh munculnya kelas menengah yang besar di Barat dan negara-negara pengekspor di Asia, dipimpin oleh Jepang. Sekarang, kita mungkin berada dalam super-cycle yang berbeda, namun dengan aspek-aspek serupa seperti dua super-cycle sebelumnya.

Bagi orang-orang di Asia dan di seluruh dunia, muncul ide pertumbuhan mungkin terdengar tidak biasa. Tapi bagi banyak orang di Barat, pikiran dari Super-Cycle bukan hal aneh mengingat masalah inilah yang dihadapi perekonomian dunia. Faktanya,ekonomi dunia sekarang lebih dari US$62 triliun, sekitar dua kali lipat dibandingkan satu dekade lalu, bahkan telah melampaui puncak pra-resesi. Selama dua tahun terakhir, ekonomi telah rebound didorong oleh kebijakan stimulus di Barat dan oleh pertumbuhan kuat di Timur. Memang, pasar di negara-negara berkembang, yang merupakan sepertiga dari ekonomi dunia, saat ini mencapai dua-pertiga pertumbuhannya. Tren ini tampaknya akan terus berlanjut.

Pada tahun 2030, perekonomian dunia bisa tumbuh menjadi US$308 triliun. Proyeksi ini berarti tingkat pertumbuhan riil sebesar 3,5% untuk periode mulai tahun 2000 — saat Super-Cycle dimulai — hingga 2030. Atau rata-rata pertumbuhan riil sebesar 3,9% dari sekarang hingga 2030. Ini akan menjadi kemajuan signifikan dibandingkan dengan pertumbuhan 2,8% selama 1973 hingga 2000.Situasi yang luar biasa tidak hanya berupa kemungkinan skala ekspansi ini, tetapi juga ramalan yang didasarkan pada proyeksi pertumbuhan yang terlalu berhati-hati. Misalnya, China diperkirakan akan tumbuh rata-rata 6,9% per tahun selama periode tahun 2030 dan India sebesar 9,3%.

Pada tahun 2030, India mungkin telah menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia. Selain itu, Indonesia, yang saat ini perekonomian peringkat 18 terbesar kemungkinan besar akan

20

Page 21: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

pindah menjadi lima terbesar dunia dalam jangka waktu dua puluh tahun saja, setelah menikmati hampir rata-rata 7% pertumbuhan selama periode tersebut.Memang, selalu ada risiko yang dapat mempengaruhi pertumbuhan global. Super-cycle pertama berakhir dengan pecahnya Perang Dunia Pertama, yang kedua dengan guncangan minyak bumi diawal tahun tujuh puluhan. Namun, kali ini semoga dunia mempunyai posisi lebih baik untuk mengatasi risiko munculnya badan pengambil keputusan internasional dan forum kebijakan seperti G20.

Sangatlah penting menekankan bahwa super cycle bukan berarti pertumbuhan akan terus menguat selama seluruh periode. Dalam tiga atau empat tahun terakhir saya termasuk di antara yang paling pesimis tentang pertumbuhan ekonomi AS. Saya masih berhati-hati karena perekonomian AS masih akan berjuang di tahun depan dengan pertumbuhan di bawah tren. Demikian juga Eropa dan Jepang, keduanya akan menghadapi prospek jangka pendek yang masih lesu dengan pertumbuhan datar.akan lebih luar biasa jika Asia dapat mendorong lebih banyak pertumbuhan mereka sendiri. Apalagi hal tersebut sangat dibutuhkan dunia.

Tahun depan, China akan melihat tahun pertama dari rencana lima-tahunan ke-12. Hal ini seharusnya akan membantu pertumbuhan mereka. Namun demikian, bank sentral China dan lainnya di seluruh Asia akan melakukan pengetatan kebijakan untuk menahan inflasi. Pada gilirannya, hal ini harusnya memungkinkan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan, namun dengan tingkat yang mendekati atau bahkan di bawah yang terlihat pada tahun ini. Jadi, dalam Super-Cycle, jelas akan ada tantangan bagi para pembuat kebijakan.Sebagaimana pentingnya untuk fokus pada tantangan jangka pendek, namun sangat penting tetap melihat peluang jangka panjang. Selama Super-Cycle, kami percaya bahwa China bisa menggantikan AS sebagai perekonomian terbesar dunia pada 2020, jauh lebih cepat daripada yang banyak pihak prediksikan.

Namun, dari perkiraan itu yang paling penting adalah cerita yang terjadi dibaliknya.Tak bisa dipungkiri, ada skala perekonomian yang tengah berkembang. Seiring dengan pertumbuhannya, negara-negara berkembang akan memberikan pengaruh lebih besar pada perekonomian dunia. Begitupun dengan dampak dari pertumbuhan koridor-koridor perdagangan baru. Hampir 85% dari populasi dunia kini semakin saling terkait melalui perdagangan, sehingga memungkinkan pertambahan jumlah orang yang akan berkontribusi pada perekonomian global.

Sumber-sumber pendanaan akan menjadi penggerak pertumbuhan yang penting, mengingat tingginya kebutuhan investasi, khususnya di bidang infrastruktur. Lalu ada hal lain yang saya sebut perspiration atau keringat dari makin banyaknya jumlah orang yang bekerja dan berbelanja, dan juga kreativitas yang makin besar atas inovasi dan teknologi.Negara-negara yang akan berhasil adalah negara yang paling banyak memiliki uang tunai, komoditas dan kreativitas. Dalam beberapa tahun terakhir saya kerap menjelaskan keadaan yang tengah terjadi sebagai New World Order, mencerminkan pergeseran keseimbangan kekuatan ekonomi dan keuangan dari Barat ke Timur.

21

Page 22: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Nah, di tengah pergeseran ini masih berlaku, Super-Cycle lebih tepat mencerminkan apa yang sedang terjadi. Barat masih sangat mungkin berhasil dengan lingkungan seperti ini, terutama jika perekonomian di sana kreatif. Namun sudah jelas bahwa Asia akan muncul menjadi pemenang.

Prediksi masa depan kondisi perekonomian sebenarnya teramat dini jika kita pesimis tentang msaa depan ekonomi kita. kenapa demikian, semua itu mengacu pada kondisi kita saat ini. ketergantungan impor yang tinggi, secara tersirat menunjukkan indikasi lemahnya kemandirian indonesia. kemudian juga nilai hutang yang besar menjadi kekuatiran masyarakat Indonesia. Bagi yang berpikir pragmatis, yang terkadang cenderung bisa bersikap pesimis, mulai berhitung, jelas berat. namun bagi yang optimis lain cerita. kita bicara tentang masa depan kan, tentu masa depan itu lebih baik dari sekarang. saat ini, proses kian matangnya Indonesia yang berbudaya mulai terlihat. masuk akal, karena banyak perbaikan dalam membangun karakter bangsa. Proses pendewasaan diri bangsa juga kian meningkat. niat baik akan pemberantasan korupsi, kemudian juga perbaikan sistem pemerintahan, demikian juga meningkatnya peran masyarakat yang lebih mandiri dan positif menunjukkan adanya indikasi perbaikan bangsa. inilah yang selama ini perlu kita perhatikan. mungkin selama orde baru terlupakan proses pendewasaan bangsa, sedang order reformasi merupakan jembatan untuk menjadikan bangsa indonesia benar-benar dewasa. nah, orde berikutnya kita tidak tahu mau diberi nama apa. mungkin saja orde mandiri atau mandiri di atas kaki sendiri. Anda tahu sendiri apa itu dewasa yang secara sederhana, bisa membedakan mana yang baik dan buruk. tentunya bukan sekedar lipservice belaka tapi ke depan sudah bersifat defacto. jadi ini bukan sebatas orang dewasa semata, tapi lebih ditekankan pada bangsa yang dewasa

Kesimpulan: Perekonomian dunia kini berada dalam super-cycle (siklus-super). Ini adalah masa pertumbuhan global historis yang tinggi, yang berlangsung satu generasi atau lebih. Super-cycle yang ditandai dengan munculnya pertumbuhan ekonomi yang cepat ini dinikmati oleh negara seperti Cina, India dan Indonesia sekarang.Saran :sebaiknya semua negara membuat suatu program tentang prediksi perekonomian suatu bangsa agar dapat di analisis secara stuktural dan teliti.Referensi sumber :Diambil dari buku karya Dr Lyons GerardHead of Global Research andChiefEconomist di Standard Chartered Bank.

22

Page 23: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Bagaimanakah Strategi & Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia Dimasa yang Akan Datang

Pasti kita sering mendengar istilah perencanaan pembangunan, khususnya di bidang ekonomi. Conyers&Hills (1994) mendefinisikan “perencanaan” sebagai ”suatu proses yang bersinambungan”, yang mencakup “keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang. Secara sederhana, pembangunan ekonomi dapat dipahami sebagai upaya melakukan perubahan yang lebih baik dari sebelumnya yang ditandai oleh membaiknya faktor-faktor produksi.

Strategi pembangunan dalam hal ini diberi batasan sebagai pemilihan atas faktor (variable) yang akan dijadikan faktor utama yang menentukan jalannya proses pertumbuhan. Strategi dan perencanaan pembangunan ekonomi indonesia di masa yang akan datang mengacu pada Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan mengamanatkan agar pembangunan wilayah Indonesia dapat dilaksanakan secara seimbang serta serasi antara dimensi pertumbuhan dengan dimensi pemerataan, antara pengembangan Kawasan Barat dengan Kawasan Timur Indonesia, serta antara kawasan perkotaan dengan kawasan perdesaan. Hal ini dimaksudkan agar kesenjangan pembangunan antar wilayah dapat segera teratasi melalui pembangunan yang terencana dengan matang, sistematis, dan bertahap.

Beberapa strategi tersebut diantaranya :

Mengembangkan ekonomi daerah dan nasional melalui pengembangan sektor-sektor unggulan

Mengembangkan keterkaitan ekonomi antar daerah melalui pengembangan sistem jaringan transportasi yang mencakup sistem jaringan jalan, rel, pelabuhan laut, dan bandar udara yang melayani pengembangan ekonomi kawasan andalan dan kota-kota, sehingga terwujud struktur ruang wilayah nasional yang utuh dan kuat dalam kerangka NKRI.

Mengembangkan kawasan perbatasan sebagai ”beranda depan” negara dan pintu gerbang internasional yang menganut keserasian prinsip-prinsip ekonomi (Prosperity) serta pertahanan dan keamanan (Security).

Kerjasama antar wilayah (antar propinsi, kabupaten maupun kota-kota pantai, antara kawasan perkotaan dengan perdesaan, serta antara kawasan hulu dan hilir) sehingga tercipta sinergi pembangunan kawasan pesisir dengan memperhatikan inisiatif, potensi dan keunggulan lokal, sekaligus reduksi potensi konflik lintas wilayah

Orientasi pembangunan Indonesia ke depan adalah keunggulan sebagai negara maritim. Wilayah kelautan dan pesisir beserta sumberdaya alamnya memiliki makna strategis bagi pembangunan ekonomi Indonesia,karena dapat diandalkan sebagai salah satu pilar

Ancaman dan peluang dari globalisasi ekonomi terhadap Indonesia yang terutama diindikasikan dengan hilangnya batas-batas negara dalam suatu proses ekonomi

23

Page 24: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

global. Proses ekonomi global cenderung melibatkan banyak negara sesuai dengan keunggulan kompetitifnya seperti sumberdaya manusia, sumberdaya buatan/infrastruktur, penguasaan teknologi, inovasi proses produksi dan produk, kebijakan pemerintah, keamanan, ketersediaan modal,jaringan bisnis global, kemampuan dalam pemasaran dan distribusi global.

Tantangan pembangunan Indonesia ke depan sangat berat dan berbeda denganyang sebelumnya. Paling tidak ada 4 (empat) tantangan yang dihadapiIndonesia, yaitu :

a) Otonomi daerah

b) Pergeseran orientasi pembangunan sebagai negara maritime,

c) Ancaman dan sekaligus peluang globalisasi, serta

d) Kondisi objektif akibat krisis ekonomi.

Akibat yang sering terjadi dari adanya kebijakan pembangunan ekonomi nasional adalah semakin melebarnya jurang kesenjangan antar wilayah secara nasional, yaitu antara perkembangan Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang meliputi Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali dan kepulauan Nusa Tenggara, relatif jauh tertinggal dibandingkan dengan perkembangan Kawasan Barat Indonesia (KBI). Hal ini dapat terlihat dari rendahnya produktivitas pedesaan dan meningkatkan jumlah penduduk miskin, di sisi lain melimpahnya sumber daya di perkotaan tetapi tidak dapat dikelola telah menyebabkan munculnya tingkat pengangguran yang tinggi dan pekerja di sektor informal yang terus meningkat di perkotaan yang akhirnya menyebabkan rendahnya produktivitas perkotaan. Dewasa ini kita lihat perencanaan pembangunan di Indonesia didasarkan pada paradigma pembangunan nasional, kebijaksanaan pembangunan, orientasi pembangunan, kewenangan pengelolaan dana pembangunan, mekanisme penyaluran dana pembangunan, mekanisme perencanaan pembangunan, arah kebijaksanaan program pembangunan.

Demikian uraian dari saya mengenai bagaimanakah strategi dan perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang, semoga informasi yang saya berikan dapat menjadi sumber inspirasi dan berguna bagi pembangunan ekonomi Indonesia.

Ekonomi Indonesia di Tengah Krisis Ekonomi Global

Oleh : Armin Nasution. Tulisan ini menyambungkan ucapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Perencanaan

24

Page 25: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana di tengah isu krisis ekonomi Eropa dan Amerika Serikat.Presiden SBY minta supaya para menteri kabinet Indonesia Bersatu II memperbaiki kinerja termasuk menepati rencana kerja anggaran sehingga target program pembangunan tercapai. Dia menginginkan, waktu empat bulan menjelang akhir 2011, kinerja pemerintah diperbaiki agar capaian program pembangunan sesuai rencana yang ditetapkan. Bila lembaga pemerintah tidak benar membelanjakan anggaran sesuai rencana maka tidak akan mendorong perubahan dan pertumbuhan ekonomi.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyebutkan, pemerintah tetap optimis melihat krisis yang melanda Eropa dan AS tak mengganggu target pertumbuhan ekonomi Indonesia. Krisis ekonomi global yang mengancam Eropa dan AS saat ini patut diwaspadai. Namun pemerintah menilai Indonesia sudah banyak belajar dari krisis 1997/1998 serta krisis 2008. Belajar dari pengalaman itu, pemerintah sudah mempersiapkan diri dengan sejumlah kebijakan, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lebih meningkat lagi dari 6,5 persen seperti dicapai tahun 2011. (Analisa 7 September 2011).

Globalisasi

Gagasan itu diungkapkan Hatta Rajasa sehubungan dengan pernyataan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana yang menyinggung krisis ekonomi global yang menerpa Eropa dan Amerika Serikat akan mengganggu pencapaian target pertumbuhan ekonomi 6,5 persen pada tahun ini. Kita melihat, kata Armida, target pertumbuhan ekonomi 6,5 persen pada 2011 bisa tercapai, tapi tantangannya tentu kondisi global. Saya rasa situasi Eropa yang utama, terus Amerika Serikat.

Optimisme Hatta Rajasa terkesan lebih menyenangkan pemerintah ketimbang masyarakat yang sebetulnya secara substantif sampai hari ini masih dikepung krisis ekonomi global. Hampir tidak ada indikator yang patut digunakan mengukur kita telah bebas dari krisis ekonomi global. Ini kalau rakyat yang digunakan ukurannya bukan lapisan elite yang berpeluang memainkan jabatan politik sebagai "ladang uang" sampai mereka merasa telah bebas dari terpaan krisis ekonomi global.

Itu alasannya, sepertinya simplikasi persoalan yang dikemukakan Hatta Rajasa. Dia bervisi seakan pertumbuhan 6,5 persen ekonomi Indonesia mampu menjadi "bumper" menahan krisis ekonomi global yang menerpa Eropa dan AS. Hatta Rajasa tak melihat bahwa dengan tumbuh 6,5 persen belum ada apa-apanya, paling kurang tidak ada apap-apa untuk kehidupan rakyat di tingkat makro.

Malaysia yang rate ekonominya yang tumbuh 9 persen selama delapan tahun di tangan Mahathir Mohamad, sesaat krisis global mendera negara-negara Asia 1998, Malaysia yang disebut "macan Asia" (Asian Tiger) mengalami kelimpungan. Mahathir mencaci maki IMF (International Monetary Found) faktor dominan yang melapangkan jalan krisis ekonomi global, di samping Bank Dunia banyak terbukti tidak bisa memainkan kebijakan yang tepat berhadapan dengan krisis keuangan global. Deflasi yang menimpa negara-negara Asia

25

Page 26: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

Tenggara, misalnya, dilihat Mahathir akibat langsung dari ketidakperdulian IMF membiarkan nilai tukar mengambang bebas dan paradigma orientasi ekspor (export-oriented) disertai ‘kebijakan uang ketat’ (tightmoneypolicy) yang tidak terkontrol.

Menghadapi persoalan ini, Mahathir mematok kurs dalam sistem kontrol devisa (capitalcontrol) sempat menjadi isu besar relatif ditakuti banyak investor dan spekulan Barat. Dengan menunda persoalan politik domestik, Mahathir melalui kebijakannya dalam kontrol devisa yang optimal, akhirnya berwujud sebagai penentangan tokoh ini terhadap model tunggal sistem kapitalisme global.

Kebijakan Mahathir ini yang dikritik Anthony Giddens (Run A Way: HowGlobalizationisReshapingOurLives, 1999) bahwa menentang globalisasi ekonomi dan lebih memilih proteksionisme ekonomi, adalah taktik yang tidak pada tempatnya. Proteksionisme mungkin merupakan strategi bagus pada waktu tertentu. Malaysia benar ketika menerapkan kontrol pada 1998 membendung banjir modal yang keluar dari negara tersebut. Namun, proteksionisme permanen tidak akan membantu secara berarti perkembangan sebuah negara dalam jangka panjang. Pikiran Giddens itu hampir sepenuhnya benar melihat ekonomi Malaysia saat ini.

Resiko Ekologis

Seberapa jauh pengalaman pemerintah Indonesia mengantisipasi krisis. Penyebar ekspor Indonesia ke luar Eropa dan AS, seperti ke India, Jepang sebagai antisipasi krisis yang diungkapkan Hatta Rajasa, mungkin hanya satu kebijakan tepat. Tapi perlu diketahui bahwa pemain globalisasi bukan Asia, tapi Eropa dan AS. Nama lain globalisasi, kata Jan ArrtScholte (Globalization: A CriticalIntroduction, 2000) adalah "Westernisasi" atau kalau diperuncing "Amerikanisasi" Globalisasi menyeret risiko ekologis memperbesar kesenjangan paling serius dihadapi masyarakat dunia. Sebabnya, negara Barat dan negara industri pada umumnya masih mempunyai pengaruh yang jauh lebih dominan terhadap persoalan dunia dibandingkan negara-negara Asia. Itu berarti mereka bisa berbuat apa yang tidak kita bisa duga.

Apakah globalisasi menguntungkan atau, sebaliknya, merugikan? Tak perlu dijawab sebab tidak tersedia jawaban secara sederhana karena begitu kompleksnya fenomena globalisasi. Orang pesimis yang mengutuk globalisasi sebagai kekuatan memperdalam kesenjangan ekonomi dunia, adalah yang menatap globalisasi pemutar perdagangan bebas. Saat ini, sungguh jelas bahwa perdagangan bebas bukanlah keuntungan murni. Negara atau wilayah yang begitu terbuka terhadap perdagangan bebas dapat meruntuhkan ekonomi lokalnya.

Isyarat ini yang ditangkap Armida ketika ia menuturkan "Kita selama ini, secara ekonomi makro baik, indikatornya juga demikian, inflasi juga relatif stabil, kita tak usah terlalu khawatir. Jadi kalo saya sih melihatnya justru tantangan kita adalah terus memperkuat ekonomi domestik. Ini yang akan dilakukan pemerintah, kita fokus untuk melihat soal ketahanan ekonomi domestik".

Perekonomian sebuah negara selalu butuh pengelolaan yang baik dari kerangka institusi

26

Page 27: Analisis Perekonomian Indonesia Di Masa Yang Akan Datang

negara dan luar negara. Pasar tidak dapat ditentukan oleh hanya economicspolicy pemerintah. Sejauh mana suatu perekonomian harus terbuka terhadap pasar dunia sangat tergantung ke sejumlah spektrum. Antara lain kriteria itu adalah soal pengelolaan pemerintahan.

Ucapan Normatif

Masalahnya, pemerintah sendiri, sampai saat ini belum punya sense of crisis dalam pemerintahan. Jangankan punya "perasaan krisis", justru dalam kinerja kabinet terjadi counterproductive terhadap krisis dengan terkuaknya perilaku korupsi banyak menteri. Ke dataran ini kaitan pas ucapan Presiden SBY. Tapi ucapan normatif Presiden yang menginginkan perbaikan kinerja anggota kabinet tak cukup. Presiden SBY perlu lompatan yang pas bertindak cepat terhadap para menteri yang diduga tersangkut kasus korupsi.

Presiden tidak perlu menunggu proses hukum karena akan memakan waktu lama, harus melalui proses pembuktian. Presiden harus punya trust (kepercayaan) terhadap para menterinya. Jika sudah tidak bisa dipercaya, Presiden bisa mengganti menteri tersebut. Presiden SBY seharusnya juga memberikan tenggat yang jelas dalam mengoreksi menteri yang gagal memberantas korupsi di kementeriannya. Jika tidak mampu dalam target waktu yang ditentukan, harus ada sanksi.

Presiden tak cukup mengeluarkan statement normatif soal koreksi terhadap menteri-menterinya, tanpa diikuti langkah konkret dan tegas. Masih ada waktu empat bulan menjelang akhir 2011 untuk perbaikan kinerja kabinet, agar langkah program pembangunan sesuai rencana yang ditetapkan. Sebaiknya dalam empat bulan ke depan, prsiden bisa melakukan bukan yang normatif, tapi yang konkret, yakni perombakan kabinet. Kebijakan ini amat penting diperhatikan untuk memacu pembangun ekonomi nasional yang praktis terancam krisis ekonomi di tengah era global.

27