ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN...

92
ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT ( Studi Kasus pada perusahaan yang listing di BEJ tahun 2002-2005) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Antonius Eko Haryanto NIM: 032214116 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

Transcript of ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN...

Page 1: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT

( Studi Kasus pada perusahaan yang listing di BEJ tahun 2002-2005)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh : Antonius Eko Haryanto

NIM: 032214116

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

Page 2: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

ii

Page 3: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

iii

Page 4: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

iv

“Ia menjadikan segala sesuatu indah padaktunya”

( Pengkotbah 3 :11 )

Skripsi ini aku persembahkan kepada:

Bapakku alm. V. Mulyono Ibuku Hl. Maryati Kedua adikku tercinta, dan Agatha Nila Sukma

Page 5: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

v

Page 6: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

vi

ABTRAK

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT

(Studi Kasus pada Perusahaan yang listing di BEJ tahun 2002-2005)

Antonius Eko Haryanto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan stock split. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2007 dan dilakukan di Pojok Bursa Efek Jakarta yang ada di Yogyakarta. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 7 perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian. Laporan Keuangan dari ketujuh perusahaan tersebut dianalisa dengan periode jendela satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah melakukan pemecahan saham. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tidak ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan stock split.

Page 7: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

vii

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF THE DIFFERENCE IN COMPANY FINANCIAL PERFORMANCE

BEFORE AND AFTER DOING THE STOCK SPLIT (Case Study on the companies listed in BEJ in 2002-2005)

Antonius Eko Haryanto Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

This research aims to explain if there is difference in company financial performance before and after doing the stock split. This research was conducted at Pojok Bursa Efek Jakarta in Yogyakarta on May-June 2007. The samples used in this research are seven companies which satisfy the research criteria. The financial reports of those companies were analyzed using window periodic one year before and after doing the stock split. The result of this research finds that there is no difference in company financial performance before and after doing the stock split.

Page 8: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah atas segala rahmat-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Perbedaan Kinerja

Perusahaan Sebelum dan Sesudah Melakukan Stock Split”. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skirpsi ini juga tidak lepas dari campur tangan berbagai pihak

yang telah membantu penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma dan sebagai dosen pembimbing II.

3. Bapak V Mardi Widyatmono S.E, MBA, selaku dosen pembimbing I.

4. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

5. Bapakku alm. V Mulyono dan ibuku Hl. Maryati yang sudah menuntun

langkahku sampai saat ini.

6. Adik-adikku, Yohanes Yudhi Widiatmoko dan Elizabeth Triastuti,

terimakasih atas pengorbanannya, jangan pernah patah semangat terus

berjuang dengan harapan dan doa, Tuhan pasti memberikan jalan…..

7. Agatha Nila Sukma. M, terima kasih untuk semua dukungan, cinta dan kasih

sayang yang menemani hari-hariku.

Page 9: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

ix

8. My best friend, Angga Adi Kusumo TI ’04, terima kasih atas budi baikmu

selama inni. Aku berhutang atas semua kebaikan yang kamu berikan.

9. Teman-teman keluarga besar UKMK pengurus angkatan 2005, terima kasih

atas kebersamaannya.

10. Teman-teman Gandroeng Choir, terima kasih juga atas kebersamaannya.

11. Era, Fredie, Theo, Anton, Aliet, dan teman-teman Fak. Pertanian UGM,

terima kasih atas kebersamaannya.

12. Teman-teman P3W, terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya.

13. Sarah, terima kasih atas dukungan dan masukannya di detik-detik terakhir…

14. Teman-teman alumni Narada 10 A; Arum, Maria, Kamel, Kristy,dan Nina,

tetap narsis girls…….

15. Temen-temen alumni Kos Angker Narada 1A, dimanakah kalian berada???

16. Semua orang yang mencintai dan membenciku, terima kasih atas

dinamikanya

17. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat ditulis satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna karena

keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk

menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun

skripsi.

Yogyakarta, Oktober 2007

Penulis

Antonius Eko Haryanto

Page 10: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................. vi

ABSTRACT .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar belakang masalah ............................................................... 1

B. Rumusan masalah ........................................................................ 3

C. Batasan masalah .......................................................................... 3

D. Tujuan penelitian ......................................................................... 4

E. Manfaat penelitian ....................................................................... 4

F. Sistematika penulisan .................................................................. 4

BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................. 7

A. Pemecahan Saham ....................................................................... 7

B. Kinerja Perusahaan ...................................................................... 10

C. Laporan Keuangan ...................................................................... 11

D. Analisis Laporan Keauangan ....................................................... 15

E. Economic Value Added (EVA) .................................................. 19

F. Review Penelitian Terdahulu ...................................................... 23

G. Studi Peristiwa ............................................................................ 24

H. Kerangka Pemikiran Teoritis ....................................................... 25

I. Perumusan Hipotesis .................................................................. 25

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ 27

A. Jenis penelitian ............................................................................ 27

Page 11: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

xi

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ....................................................... 27

C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 27

D. Identifikasi Variabel ................................................................... 27

E. Pengukuran Variabel .................................................................. 28

F. Definisi Operasional .................................................................... 28

G. Data .............................................................................................. 32

H. Pengumpulan Data ....................................................................... 33

I. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 35

J. Analisis Data ............................................................................... 35

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................... 34

A. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta ............................................. 34

B. Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................ 37

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 46

A. Deskripsi Data ............................................................................. 46

B. Analisis Data dan Pembahasan ................................................... 46

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ................ 57

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 59

LAMPIRAN ................................................................................................ 61

Page 12: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel V.1 Perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel periode

tahun 2002-2007 ............................................................................. 47

Tabel V.2 Contoh perhitungan biaya hutang setelah pajak ........................... 48

Tabel V.3 Contoh perhitungan biaya ekuitas ................................................. 49

Tabel V.4 Contoh perhitungan proporsi permodalan perusahaan ................. 49

Tabel V.5 Contoh perhitungan biaya modal dengan Weighted Average

Cost of Capital ............................................................................... 50

Tabel V.6 Contoh perhitungan Capital ……………………………………... 50

Tabel V.7 Contoh perhitungan NOPAT ……………………………………. 51

Tabel V.8 Contoh perhitungan EVA ……………………………………….. 52

Page 13: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adanya bisnis yang bersifat global memicu banyak manajemen

perusahaan untuk terus selalu berupaya memaksimalkan pencapaian tujuan –

tujuan perusahaan demi memenangkan persaingan bisnis. Pada dasarnya

tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau pemegang

saham, sehingga pihak manajemen selaku wakil dari pemilik maupun

stakeholder harus mampu melakukan pengambilan keputusan yang bersifat

strategis maupun taktis operasional. Dan efektivitas pengambilan keputusan

tersebut akan menentukan sejauh mana tujuan perusahaan dapat tercapai.

Salah satu bentuk pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen

perusahaan dalam memaksimalkan tujuan-tujuan adalah lewat aksi korporasi.

Aksi korporasi merupakan istilah di pasar modal yang menunjukan aktivitas

strategis emiten atau perusahaan tercatat (listed company) yang berpengaruh

terhadap kepentingan pemegang saham. Pengaruh tersebut dalam wujud

perubahan jumlah saham yang beredar maupun harga saham. Beberapa bentuk

aksi korporasi yang dilakukan oleh emiten antara lain adalah: pembagian

deviden baik tunai maupun saham, pemecahan saham (stock split), penyatuan

saham (reverse split), saham bonus, penawaran umum terbatas (right issue)

dan pembelian saham kembali (stock buy back). (Basir,77)

Page 14: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

2

Mengingat pemecahan saham (stock split) merupakan suatu bentuk

aksi korporasi yang dapat memaksimalkan tujuan-tujuan perusahaan, maka hal

ini perlu diperhatikan oleh pihak manajemen. Pemecahan saham (stock split)

adalah suatu kebijakan aktivitas perusahan emiten dengan memecah nilai

nominal perlembar saham dan menambah jumlah saham yang beredar sesuai

dengan faktor pemecahan (split factor). Pemecahan saham biasanya dilakukan

pada saat harga saham dinilai terlalu tinggi sehingga akan mengurangi

kemampuan para investor untuk membelinya. Dan alasan manajemen

perusahaan melakukan stock split adalah untuk menjadikan harga saham lebih

likuid untuk diperdagangkan di bursa saham. Karena harga saham yang tinggi

akan memberikan citra yang mahal bagi investor sehingga tidak semua

investor berani melakukan transaksi. Dengan demikian stock split dapat

“membangunkan saham tidur” yang tentunya sangat bermanfaat bagi emiten

untuk mempebaiki kinerja perusahaan serta kinerja saham di pasar modal.

Menurut signaling theory pengumuman pemecahan saham dianggap

sebagai sinyal yang diberikan oleh manajemen pada publik bahwa perusahaan

memiliki prospek bagus di masa depan. Manajemen memiliki informasi lebih

tentang prospek perusahaan dibandingkan pihak luar (investor). Copeland

(1979:116) menyatakan bahwa salah satu gambaran yang menunjukkan

prospek bagus adalah kinerja keuangan yang bagus (dikutip dari Khomsiyah

& Sulistyo, 2001). Hanya perusahaan yang memiliki kinerja yang baik saja

yang dapat melakukan stock split, karena untuk melakukan hal itu perusahaan

harus menanggung semua biaya yang ditimbulkan oleh stock split tersebut.

Page 15: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

3

Dengan adanya signaling theory tersebut, penelitian ini memfokuskan

untuk menganalisis kondisi kinerja keuangan perusahaan yang melakukan aksi

korporasi yaitu stock split. Hal ini disebabkan dengan adanya suatu hipotesis

yang menyebutkan bahwa stock split merupakan suatu bentuk aksi korporasi

perusahaan emiten untuk memberikan sinyal yang baik kepada publik.

Selanjutnya penelitian ini akan mencari tahu kebenaran sinyal yang diberikan

oleh perusahaan yang melakukan stock split dengan cara menganalisis apakah

ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan

stock split. Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut, maka penelitian ini

akan dilakukan untuk menjawab “ANALISIS PERBEDAAN KINERJA

KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH

MELAKUKAN STOCK SPLIT"

B. Rumusan Masalah

“Apakah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah

melakukan pemecahan saham (stock split)?”

C. Batasan Masalah

Supaya hasil penelitian ini tidak bias dan permasalahan tidak meluas,

maka dalam penelitian ini diberikan batasan-batasan sebagai berikut:

pemecahan saham yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pemecahan

saham naik (split up). Periode pengamatan dan waktu terjadinya pemecahan

saham tidak bersamaan dengan kejadian atau aksi perusahaan yang

Page 16: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

4

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan (misalnya right issue, deviden

saham, saham bonus, dll)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta memberikan

wacana bagi penulis tentang apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan

perusahaan sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split) untuk

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ.

E. Manfaat Penelitian.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengetahuan

bagi investor dan manajer keuangan perusahaan untuk melihat seberapa jauh

perusahaan dapat memberikan nilai tambah bagi pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap perusahaan yang diukur dengan metode EVA. Selain

itu, penelitian ini diharapkan mampu menginformasikan seberapa efektif aksi

stock split bagi kinerja keuangan perusahaan.

Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan,

pengetahuan, pengalaman yang baru tentang sesuatu fenomena yang dijadikan

penelitian serta mampu menerapkan teori-teori yang telah ditimba selama

berada di perkuliahan.

Bagi peneliti selanjutnya, dapat berguna sebagi referensi untuk

mengkaji lebih lanjut tentang fenomena stock split data variabel penelitian ini

ataupun menggunakan variabel lain.

Page 17: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

5

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis akan memberikan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang digunakan

sebagai dasar penelitian dan pembahasan selanjutnya serta sebagai

dasar dalam mengolah data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, tempat dan

waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, hipotesis penelitian,

data yang dicari, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, dan

teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai riwayat singkat perusahaan,

sumber daya manusia, dan kegiatan usaha.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai analisis economic value added

beserta interpretasi dari nilai economic value added serta analisis

uji beda means.

Page 18: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

6

BAB VI PENUTUP

Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan

penelitian,dan saran.

Page 19: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemecahan saham (stock split)

Stock split merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh para

manajer perusahaan dengan melakukan perubahan terhadap jumlah saham

yang beredar dan nilai nominal perlembar saham sesuai dengan split factor.

(Winarso, 2005, 210 )

Aktifitas pemecahan saham biasanya dilakukan pada saat harga dinilai

terlalu tinggi sehingga akan mengurangi kemampuan investor untuk

membelinya. Pada dasarnya ada dua jenis stock split yang dapat dilakukan

yaitu (Fatmawati&Asri 1999;92 ) :

a. Pemecahan saham naik (split-up) adalah penurunan nilai nominal perlembar

saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar.

Misalnya pemecahan saham dengan split factor 2:1, 3:1, 4:1.

b. Pemecahan saham turun (split-down) adalah peningkatan nilai nominal

perlembar saham dan mengurangi jumlah lembar saham yang beredar.

Misalnya pemecahan saham dengan faktor 1:2, 1:3, dan 1:4.

Mc Gough 1993 (seperti yang dikutip Fatmawati dan Asri 1999;94)

mengatakan bahwa pasar modal Amerika yang diwakili oleh New York Stock

Exchange (NYSE) juga mengatur kebijakan stock split. NYSE membedakan

stock split mejadi dua yakni partial stock split (pemecahan saham sebagian)

dan full stock split. Partial stock split adalah tambahan distribusi saham yang

beredar 25 persen atau lebih tetapi kurang dari 100 persen atau lebih dari

7

Page 20: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

8

jumlah saham yang beredar yang lama. Full stock slit adalah tambahan

distribusi saham yang beredar sebesar 100 persen atau lebih dari jumlah

saham yang beredar yang lama.

Teori-teori yang berkembang dan melandasi pemikiran fenomena

pemecahan saham atau stock split diantaranya adalah :

1. Signaling Theory

a. Signaling Theory menurut Asquith et al. tahun 1989 (dikutip oleh

Khomsiyah & Sulistyo 2001; 390) menunjukan bahwa perusahaan

yang melakukan pemecahan saham mengalami peningkatan laba yang

signifikan untuk empat tahun sebelum pemecahan saham.

b. Ikenberry et al tahun 1996 (dikutip oleh Khomsiyah & Sulistyo 2001;

390) menjelaskan Signaling Theory pemecahan saham dengan

menggunakan penjelasan informasi asimetri. Manajemen memiliki

informasi lebih tentang prospek perusahan dibandingkan pihak luar

(investor). Pemecahan saham merupakan upaya untuk menarik

perhatian investor dengan memberikan sinyal bahwa perusahan

memiliki kondisi bagus.

2. Trading Range Theory

Trading Range Theory menurut Copeland 1979 (dikutip oleh

Khomsiyah & Sulistyo 2001; 389) menyatakan bahwa alasan dilakukannya

pemecahan saham berkaitan dengan likuiditas perdagangan saham adalah

“optimal range” harga saham. Alasan lainya adalah bahwa pemecahan saham

akan menciptakan pasar yang lebih luas.

Page 21: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

9

Berdasarkan signaling theory yang menyatakan pemecahan saham

merupakan upaya untuk menarik perhatian investor dengan memberikan

sinyal bahwa perusahan memiliki kondisi bagus, maka hal ini akan memicu

reaksi positif pada publik. Baker dan Powel menyatakan reaksi pasar terhadap

stock spit ini bukan pada tindakan split tersebut, melainkan pada prospek masa

depan perusahaan yang disinyalkan oleh stock split tersebut (Winarso

2005:211). Selain itu Brennan dan Hughes juga menyatakan stock split juga

mengandung biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan yang melakukan

aktifitas tersebut. Stock split ini memberikan sinyal yang mahal terhadap

informasi manajer karena biaya transaksi saham memiliki hubungan yang

negatif dengan harga saham. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa perusahaan

yang berprospek baguslah yang mampu menanggung biaya transaksi akibat

adanya stock split, selain itu stock split juga memberikan sinyal yang valid

karena tidak semua perusahaan mampu melakukannya (Winarso 2005 : 212).

Salah satu cara bagaimana menerjemahkan sinyal positif tersebut adalah

dengan cara menganalisa kinerja keuangan perusahaan itu sendiri dari suatu

periode ke periode berikutnya. Apabila ada kecenderungan kinerja keuangan

perusahaan berbeda ke arah yang lebih baik dari suatu periode ke periode

berikutnya maka benar adanya bahwa stock split memberikan sinya l positif

bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada perusahaan.

Page 22: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

10

B. Kinerja Perusahaan

Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan

program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi

organisasi. Pengukuran kinerja merupakan manajemen pencapaian kinerja.

Pengukuran kinerja secara berkelanjutan akan memberikan umpan balik,

sehingga upaya perbaikan secara terus-menerus akan mencapai keberhasilan

di masa yang akan datang. Dengan catatan pencapaian indikator kinerja, suatu

organisasi diharapkan dapat mengetahui prestasinya secara obyektif dalam

suatu periode waktu tertentu. (Bastian 2006; 274)

Di dalam Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntansi

Indonesia,1994: 4) dikemukakan bahwa “Informasi kinerja perusahaan,

terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber

ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi fluktuasi

kinerja adalah penting dalam hubungan ini. Informasi kinerja bermanfaat

untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari

sumber daya yang ada. Disamping itu, informasi tersebut juga berguna dalam

pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan

sumber daya.”

Untuk menghasilkan laba yang maksimal, diperlukan kemampuan

melihat celah-celah keuntungan dan memprediksi masa yang akan datang.

Disamping itu, manajemen harus memiliki kemampuan untuk menggerakkan

kreativitas sumber daya manusia yang ada agar dapat bekerja sama secara

efektif dan efisien.

Page 23: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

11

Pada akhirnya, kemampuan manajemen menggerakkan dan

memanfaatkan sumber daya yang ada akan dapat dinilai dari laporan keuangan

yang disusun setiap akhir periode. Melalui laporan keuangan tersebut dapat

dievaluasi dan pada akhirnya diperbaiki hal-hal yang menjadi penghalang

maksimisasi kinerja perusahaan. Disamping itu, juga dapat direncanakan hal-

hal yang perlu dilakukan sehubungan dengan peningkatan kinerja dimasa yang

akan datang (Bastian 2006:275).

C. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu alat yang dengan mana informasi

dikumpulkan dan diproses dalam akuntansi keuangan yang akhirnya

dimasukkan dalam laporan keuangan yang dikomunikasikan secara periodik

kepada para pemakainya. ( Sofyan Syafri, 1994: 117 )

Menurut Myer (dikutip dalam Munawir, 1995: 5) yang dimaksud dengan

laporan keuangan adalah:

Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu

perusahaan. Kedua daftar itu adalah neraca atau daftar posisi keuangan dan

daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah

menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar

ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagi.

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba,

laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara

Page 24: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

12

seperti: laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta

materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

segmen industri dan geogafis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

(Ikatan Akuntansi Indonesia, 1999:2)

Pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang

dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau

aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan

data atau aktivitas perusahaan tersebut. (Munawir, 1999:2)

2. Arti Penting Laporan Keuangan

Laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi

keuangan perusahan, terutama bagi mereka yang berkepentingan terhadap

perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan

maupun perkembangan suatu perusahaan adalah (Munawir, 1999: 3)

1. Pemilik perusahaan

Mereka sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan

perusahaannya karena dengan laporan tersebut pemilik perusahaan akan

dapat menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin perusahaan.

Karena hasil-hasil stabilitas serta kontinuitas atau kelangsungan

perusahaan tergantung dari cara kerja atau efisiensi manajemennya.

2. Manajer atau pimpinan perusahaan

Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaannya maka seorang

manajer dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem,

dan menentukan kebijakan yang tepat untuk masa yang akan datang. Bagi

manajemen yang terpenting adalah bahwa laba yang dicapai cukup tinggi,

Page 25: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

13

cara kerja yang efisien, aktiva aman dan terjaga cukup baik, struktur

permodalan sehat dan bahwa perusahaan memiliki rencana yang baik

mengenai hari depan, baik dibidang keuangan maupun bidang operasi

Dalam hubungannya dengan analisis laporan keuangan tersebut manajer

merupakan “orang dalam”, orang yang dapat menggunakan data keuangan

apapun yang ada dalam perusahaan, dan hasil analisa sepenuhnya untuk

kepentingan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu analisis yang

dilakukan oleh manajemen tersebut disebut “analisis intern“.

3. Investor

Mereka berkepentingan terhadap prospek keuntungan di masa yang

akan datang, untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk

mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek

perusahaan tersebut. Dari analisa laporan tersebut para investor akan dapat

menentukan langkah- langkah yang harus ditempuhnya.

4. Kreditur

Informasi keuangan bermanfaat bagi kreditur untuk memutuskan apakah

pinjaman yang diberikan serta bunga dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

5. Pemerintah

Pemerintah sangat berkepentingan untuk menentukan besarnya

pajak yang yang harus ditanggung oleh perusahaan. Selain itu dengan

melihat laporan keuangan dimana para buruh bekerja maka pemerintah

akan mengetahui kemampuan perusahaan untuk memberikan upah dan

jaminan sosial yang lebih baik.

Page 26: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

14

3. Keterbatasan Laporan Keuangan

Dalam Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (dikutip dalam Sofyan Syafri,

1994 : 10) sifat dan keterbatasan Laporan Keuangan adalah :

1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian

yang telah lewat. Karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap

sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan

keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan pihak tertentu.

3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran

dan berbagai pertimbangan.

4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang materil. Demikian pula

penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu

mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang

materil terhadap kelayakan laporan keuangan.

5. Laporan keuangan bersifat konserfatif dalam menghadapi ketidakpastian.

6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu

peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya.

7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah teknis, dan

pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis dari

informasi yang disajikan.

8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat menimbulkan

variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat

kesuksesan antar perusahaan.

Page 27: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

15

9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat

dikuantitatifkan umumnya diabaikan.

D. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses untuk membedah

laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah hubungan antara

unsur-unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan

pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.

Leopold A. Bernstein (dikutip dalam Prastawa 2002 :30) memberikan

definisi Analisis Laporan Keuangan sebagai berikut :

Financial statement analysis is the judgmental process that aims to

evaluate the current and past financial positions and results of operation

of enterprise, with primary objective of determining the best possible

estimate and predictions about future conditions and performance.

Dari definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa analisis laporan

keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka

membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan

pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama menentukan

estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja

perusahaan pada masa mendatang. (Prastawa, 2002:30)

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Ada kesenjangan antara informasi yang disajikan laporan keuangan

dengan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai. Di satu sisi laporan

Page 28: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

16

keuangan menyajikan suatu informasi mengenai apa yang telah terjadi,

sementara di sisi lain para pemakai laporan keuangan membutuhkan

informasi mengenai apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Untuk memecahkan kesenjangan kebutuhan informasi diperlukan

suatu analisa terhadap laporan keuangan, terutama dalam memprediksi apa

yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Dengan demikian fungsi

yang pertama dan yang utama dari analisis laporan keuangan adalah untuk

mengkorversi data menjadi informasi.

Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan ,

namun tujuan yang terpenting adalah untuk mengurangi ketergantungan

para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan dan intuisi, serta

mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak dapat

dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan (Prastawa, 1995:30).

3. Prosedur, Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

a. Prosedur Analisis Laporan Keuangan.

Berbagai langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis laporan

keuangan adalah sebagai berikut (Prastawa, 1995 :31-32):

1) Memahami latar belakang perusahaan yang dianalisis mencakup

pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan

dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh

perusahaan tersebut. Memahami latar belakang data keuangan

perusahaan yang akan dianalisis merupakan langkah yang perlu

dilakukan sebelum menganalisis laporan keuangan perusahaan.

2) Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan.

Page 29: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

17

Kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai

kecendrungan (trend) industri dimana perusahaan beroperasi;

perubahan teknologi; perubahan selera konsumen; perubahan

faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan perkapita, tingkat

bunga, tingkat inflasi, dan pajak; perubahan yang terjadi di dalam

perusahaan itu sendiri seperti perubahan posisi manajemen kunci.

3) Mempelajari dan me-review laporan keuangan

Sebelum berbagai teknik analisis laporan keuangan diaplikasikan,

perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara

menyeluruh. Apabila dipandang perlu, dapat menyusun kembali

laporan keuangan perusahaan yang dianalisis. Tujuan me-review

ini adalah untuk mendapatkan gambaran data keuangan yang

relevan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang

berlaku.

4) Menganalisis laporan keuangan

Setelah mengetahui profil perusahaan dan me-review laporan

keuangan, maka dengan menggunakan berbagai metode dan teknik

analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan

menginterprestasikan hasil tersebut.

Page 30: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

18

b. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Secara umum, metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan

menjadi dua yaitu metode analisis horizontal, dan metode analisis

horizontal (Prastawa, 1995:32-33).

1) Metode Analisis Horizontal (dinamis)

Metode analisis horizontal ( dinamis ) adalah metode analisis

yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan

untuk beberapa tahun (periode) sehingga dapat diketahui

perkembangan dan kecendrungannya. Disebut metode horizontal

karena analisis ini membandingkan perusahaan yang sama untuk

periode yang berbeda. Disebut dinamis karena metode ini bergerak

dari waktu ke waktu. Teknik analisis yang termasuk pada

klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis perubahan, analisis

indeks (trend), analisis sumber dan penggunaan, dan analisis

perubahan laba kotor.

2) Metode analisis vertikal (statis)

Metode analisis vertikal ( statis ) adalah metode analisis yang

dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun

(periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang

satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama,

maka metode ini disebut metode vertikal. Disebut statis karena

metode ini membandingkan pos-pos laporan keuangan pada

periode yang sama. Teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi

Page 31: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

19

ini antara lain teknik analisis persentase perkomponen (Common-

size), analisis rasio, dan analisis Break-even.

E. Economic Value Added

Selama ini pengukuran kinerja perusahaan umumnya menggunakan

analisis fundamental (ROI, ROA dan ROE) yang berpatokan pada laba bersih

semata sebagai indikator keberhasilan namun tidak mengintegrasikan beban

biaya modal sehingga tidak memperlihatkan nilai tambah yang sesungguhnya

dihasilkan perusahaan. Stern Stewart Planing Associates pada tahun 1991

menawarkan alternatif instrumen pengukuran kinerja yang dikenal dengan

economic value added (EVA) yang diharapkan dapat digunakan untuk melihat

sejauhmana perusahaan mampu menciptakan nilai tambah ekonomis. Menurut

Tham (dikutip oleh Supramono 2001: 25). Perlu dicatat bahwa laba bersih

positif pada perusahaan belum tentu menghasilkan nilai EVA positif, akan

tetapi jika EVA positif dipastikan memiliki laba bersih yang positif juga.

Berdasarkan argumen-argumen di atas, penelitiaan ini menggunakan alat

analisis Economic Value Added (EVA) untuk mengukur kinerja keuangan

perusahaan.

Rumus :

EVA = NOPAT – (c* x Capital )

EVA = EBIT ( 1 – t ) – (c* x Capital)

Keterangan :

EVA : Econimic Value Added (nilai tambah ekonomis)

NOPAT : Laba Operasi Setelah Pajak

Page 32: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

20

Capital : Modal yang terdiri dari Ekuitas dan hutang

c* : Cost of Capital (biaya modal)

t : Tingkat Pajak

Berdasarkan rumus diatas, maka dibuat suatu kriteria penilaian sebagai

berikut (Widayanto, 1993: 51-52)

1. Jika EVA > 0, berarti pihak manajemen mampu menghasilkan nilai

tambah bagi perusahaan melalui kegiatan operasionalnya sehingga bukan

saja mampu membayar seluruh kewajiban kepada penyandang dana,

investor, kreditor dan pemerintah (pajak) melainkan juga mampu

menyisakan laba bagi perusahaan.

2. Jika EVA = 0, berarti bahwa pihak manajemen hanya mampu mencapai

Break Event Point karena seluruh laba yang dihasilkan perusahaan hanya

dapat digunakan untuk membayar seluruh kewajiban perusahaan kepada

penyandang dana dan pemerintah.

3. Jika EVA < 0, berarti bahwa pihak manajemen tidak mampu

menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan karena laba yang dihasilkan

tidak mencukupi kebutuhan untuk membayar seluruh kewajibannya

kepada penyandang dana dan pemerintah.

Komponen cost of capital sendiri terdiri dari biaya ekuitas (cost of

equity) dan biaya hutang (cost of debt). Kedua komponen ini biasanya

digunakan dalam menentukan biaya modal tertimbang (Weighted Average

Cost of Capital) dalam perhitungan EVA (Linawati, 1999: 38). Adapun

penjelasan mengenai biaya hutang dan biaya ekuitas adalah sebagai berikut :

Page 33: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

21

a. Biaya Hutang (cost of debt)

Biaya hutang menurut Steward & Stern (dikutip dari Antisipasi vol.

6:93) didefinisikan sebagi tarif yang harus dibayar oleh perusahaan dimasa

sekarang untuk mendapatkan hutang jangka panjang. Dengan kata lain,

biaya hutang (cost of debt) adalah tingkat pengembalian yang dikehendaki

kreditur karena adanya resiko kredit (risk credit) yaitu resiko perusahaan

dalam memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok hutang

(Utomo, 1999: 37-38). Biaya hutang sebelum pajak dirumuskan sebagai

berikut (Jogiyanto, 1999:48):

Kd =btLongTermDe

erestExpensAnnualInte

Keterangan :

Kd : biaya bunga

Long Term Debt : total hutang jangka panjang

Annual Interest Expense : biaya bunga tahunan

Apabila tingkat pajak dan bunga diperhitungkan juga tidak ada

floatation cost (biaya emisi saham baru) maka biaya hutang setelah pajak

adalah (Sartono, 1994:223):

Kd*= Kd (1-t)

Keterangan:

Kd* : biaya hutang setelah pajak

Kd : biaya hutang sebelum pajak

t : tarif pajak (tax rate)

Page 34: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

22

b. Biaya Modal sendiri (cost of equity)

Menurut Stewart dan Stern, cost of equity adalah tingkat

pengembalian yang dikehendaki investor karena ketidakpastian tingkat

laba. Biaya modal sendiri menunjukkan tingkat keuntungan yang

diinginkan oleh pemilik modal sendiri sewaktu mereka bersedia

menyerahkan dana tersebut ke perusahaan (Husnan, 1994: 201).

Kewajiban membayar bunga dan pokok hutang membuat laba bersih

perusahaan lebih bervariasi. Dengan demikian, biaya ekuitas ini mencakup

adanya resiko bisnis (business risk) dan resiko finansial (financial risk).

Resiko bisnis (business risk) adalah resiko yang berhubungan dengan tidak

stabilnya laba dan profit. Sedangkan resiko finansial (financial risk) adalah

resiko kesulitan finansial dalam hal pembayaran biaya bunga dan pokok

hutang. Biaya modal sendiri terdiri dari saham biasa dan laba ditahan

(Riyanto, 1995: 240)

Dalam cost of equity ada beberapa pendekatan yang digunakan

(dikutip dari Antisipasi,Vol. 6:93) yaitu pendekatan CAPM (Capital Asset

Pricing Model) yang melihat cost of equity sebagai penjumlahan dari

tingkat bunga bebas resiko dan selisih antara tingkat pengembalian yang

diharapkan dari portofolio pasar dengan tingkat bunga bebas resiko

dikalikan dengan resiko sistematis perusahaan (nilai beta perusahaan),

pendekatan deviden yang melihat cost equity sebagi nilai deviden

perlembar saham ditambah dengan tingkat pertumbuhan deviden tersebut,

dan pendekatan Price Earning Ratio yang melihat cost of equity sebagai

Page 35: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

23

harga saham sekarang (current stock price) dibagi dengan nilai laba per

lembar saham (earning per share).

F. Review Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai stock split telah banyak dilakukan, baik untuk

menguji pasar , tingkat likuiditas saham maupun sinyal yang disampaikan oleh

perusahaan ke publik. Namun pembuktian empiris tentang kinerja keuangan

terhadap stock split masih perlu dikaji ulang.

Brennan dan Hughes (1991) melakukan penelitian terhadap efek stock

split pada pasar. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa pemecahan saham

mengandung biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan emiten yang

melakukan pemecahan saham.

Di Indonesia, penelitian dilakukan oleh Ewijaya & Indrianto (1999).

Hasil penelitianya menunjukkan bahwa stock split berpengaruh negatif

terhadap perubahan harga saham. Sementara Fatmawati (1999) melakukan

penelitian stock split terhadap likuiditas saham. Hasil penelitiannya

menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara harga saham, volume

turnover, dan spread pada saat sebelum dan sesudah stock split.

Winarso (2005) melakukan penelitian mengenai ada tidaknya

perbedaaan kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan

tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang melakukan stock

split.

Kurniawati (2001) menguji secara empiris mengenai reaksi pasar

modal terhadap stock split dengan terlebih dahulu mengoreksi bias beta. Hasil

Page 36: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

24

penelitiannya menunjukan bahwa pada saat dan setelah stock split terdapat

abnormal return.

Setyowati (2001) memanfaatkan EVA sebagai pengukur kinerja PT

Hotel Prapatan dan sebagai acuan pengambilan keputusan managerial

(Supramono, 2004: 26).

G. Studi Peristiwa (event study)

Menurut Jogiyanto (2000: 398) studi peristiwa adalah studi yang

mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya

dipublikasikan sebagai suatu pengumuman.

Ada beberapa manfaat dari studi peristiwa, antara lain sbb :

1. Dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information

content) dari suatu pengumuman. Reaksi pasar akibat pengumuman

tersebut akan tercermin pada perubahan harga dari sekuritas yang

bersangkutan. Reaksi ini diukur dengan menggunakan abnormal return.

Suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan

memberikan abnormal return kepada pasar, begitu juga sebaliknya yang

tidak mempunyai kandungan informasi tidak memberikan abnormal

return kepada pasar.

2. Dapat digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.

Ada dua unsur pokok yang merupakan cir i utama pasar modal yang

efisien dalam bentuk setengah kuat adalah tersedianya informasi yang

relevan dan harga disesuaikan secara cepat terhadap informasi baru

(Jogiyanto 1998:318).

Page 37: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

25

H. Kerangka Pemikiran Teoritis

Dalam penelitian ini, yang disebut variabel adalah kinerja perusahaan

yang terdiri dari kinerja perusahaan sebelum melakukan stock split dan kinerja

perusahaan setelah melakukan stock split. Sehingga yang menjadi input dalam

penelitian ini adalah data mengenai pemecahan saham, profil perusahaan, data

laporan keuangan perusahaan dan harga saham (closing price tanggal 31

Desember) untuk tahun 2002-2005.

Setelah melalui teknik analisis data, akan diperoleh hasil kinerja

keuangan perusahaan sebelum melakukan stock split dan kinerja keuangan

perusahaan setelah melakukan stock split. Dan dari analisis tersebut kita dapat

mengetahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan sebelum dan setelah

melakukan stock split. Hasil tersebut dapat digunakan oleh para investor dan

calon investor untuk membantu mempertimbangkan keputusan investasinya.

I. Perumusan Hipotesis

Stock split adalah suatu fenomena atau peristiwa yang dapat dapat

dipelajari dan perlu dikaji terus dalam perkembangannya. Seperti yang telah

disebutkan bahwa pemecahan saham merupakan upaya untuk menarik

Kinerja sebelum pemecahan saham

(EVA)

Kinerja sesudah pemecahan saham

(EVA)

Pemecahan Saham

Perbedaaan Kinerja

Page 38: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

26

perhatian investor, dengan memberikan sinyal bahwa perusahan memiliki

kondisi bagus dan stock split merupakan salah satu gambaran yang

menunjukkan prospek bagus adalah kinerja keuangan yang bagus.

Berdasarkan gambaran tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

Ho : tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan antara sebelum

stock split dan setelah stock split.

Ha : terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan antara sebelum stock

split dan setelah stock split.

Page 39: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi empiris pada perusahaan

publik yang ada di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini akan dilakukan secara

langsung pada perusahaan yang melakukan stock split antara tahun 2002-

2005.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei 2007 dan dilakukan di Pojok

Bursa Efek Jakarta yang ada di Yogyakarta.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa

Efek Jakarta dan obyek penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui

publikasi internet, majalah, buku-buku maupun publikasi perusahaan yang

berada di Bursa Efek Jakarta yang terdiri atas data mengenai pemecahan

saham, profil perusahaan, data laporan keuangan perusahaan dan harga saham

(closing price tanggal 31 Desember) untuk tahun 2002-2005.

D. Identifikasi Variabel

Variabel adalah faktor yang diuji dalam penelitian. Dalam penelitian ini

terdapat satu buah variabel yang memuat dua elemen yaitu :

27

Page 40: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

28

1. Kinerja keuangan perusahaan sebelum melakukan pemecahan saham,

diukur dengan EVA.

2. Kinerja keuangan perusahaan sesudah melakukan pemecahan saham,

diukur dengan EVA.

E. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan hasil

kinerja keuangan yang diukur dengan EVA selama satu tahun sebelum

pemecahan saham dan satu tahun setelah pemecahan saham.

F. Definisi Operasional

1. Pemecahan saham adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh para manajer

perusahaan dengan cara melakukan perubahan terhadap jumlah saham

yang beredar dan nilai nominal perlembar saham sesuai dengan split

faktor.

2. Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program

atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi

organisasi.

3. EVA merupakan pengukuran laba ekonomi yang memperhitungkan

’charge’ atas biaya modal yang dikeluarkan perusahaan dalam

memperoleh sumber dananya serta digunakan sebagai pedoman untuk

mengatur target kinerja manajerial, pembayaran bonus serta evaluasi

modal suatu proyek ataupun usaha.

Page 41: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

29

G. Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data

primer yang diolah lebih lanjut (Umar, 2003:60). Sumber data sekunder yang

digunakan adalah data yang diperoleh melalui publikasi di internet, majalah,

buku-buku maupun publikasi perusahaan yang ada di Bursa Efek Jakarta

terdiri atas data mengenai pemecahan saham, profil perusahaan, data laporan

keuangan perusahaan, dan harga saham (closing price tanggal 31 Desember)

untuk tahun 2002-2005. Dalam penelitian ini data yang digunakan berasal dari

Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2002-2005. Oleh karena

itu, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara

memperolehnya melalui dokumentasi.

H. Pengumpulan Data

1. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek penelitian yang

karakteristiknya hendak diduga. Dalam penelitian ini yang dimaksud

dengan populasi adalah keseluruhan perusahaan yang pernah melakukan

kegiatan pemecahan saham.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dengan metode-

metode tertentu. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan

menggunakan periode sampel pemecahan saham yaitu tahun 2002-2005

serta menggunakan pemilihan sampel yang memenuhi karakteristik

penelitian untuk periode tersebut. Jumlah sampel perusahaan yang

Page 42: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

30

melakukan pemecahan saham pada periode 2002-2005 sebanyak 34

perusahaan namun hanya 7 perusahaan yang memenuhi kriteria data yang

diperlukan untuk penelitian.

I. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan pencatatan

langsung data yang sudah jadi atau dalam bentuk publikasi.

J. Analisis Data

1. Menghitung EVA satu tahun sebelum pemecahan saham dan satu tahun

sesudah pemecahan saham.

Adapun analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kinerja

perusahaan dengan menggunakan metode EVA. Komponen yang

digunakan dalam perhitungan EVA adalah biaya hutang (cost of debt) dan

biaya modal sendiri (cost of equity) dimana perhitungan biaya modal rata-

rata tertimbang menggunakan weighted average cost of capital. Langkah-

langkah perhitungan metode EVA sebagai berikut:

a. Menghitung biaya hutang

Kd* = Kd (1-t)

Kd* : biaya hutang setelah pajak

Kd : biaya bunga tahunan dibagi total hutang

t : tax rate

Page 43: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

31

b. Menghitung biaya ekuitas dengan menggunakan pendekatan Price

Earning Ratio (PER = Harga per saham/ laba per saham)

Ke = ep

Ke : biaya modal setelah pajak

p : harga saham sekarang (closing price tanggal 31 Desember)

e : laba per lembar saham (earning per share)

c. Menghitung proporsi permodalan perusahaan

c.1. Proporsi hutang (Wd)

Wd =janggJangkaPanHuEkuitas

janggJangkaPanHutan

tan+

c.2. Proporsi Ekuitas (Ws)

Ws =EkuitasjanggJangkaPanHu

Ekuitas+tan

d. Menghitung biaya modal dengan Weighted Average cost of capital

WACC / c* = Wd (Kd*)+ Ws (Ke)

WACC / c* = Weighted Average cost of capital

e. Menghitung Capital

Capital = Ekuitas + Hutang Jangka Panjang

f. Menghitung EVA dengan formula :

EVA = NOPAT – (c* x Capital )

NOPAT : Net Operating After Tax (laba bersih setelah pajak)

Capital : modal yang terdiri dari ekuitas dan hutang jangka

panjang

c* : Weighted Average Cost of Capital (biaya modal)

Page 44: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

32

2. Pengujian hipotesa

a. Menentukan formulasi Ho dan Ha

Ho : tidak terdapat perbedaan kinerja antara sebelum pemecahan

saham dan setelah pemecahan saham.

Ha : terdapat perbedaan kinerja antara sebelum pemecahan saham dan

setelah pemecahan saham.

b. Menentukan level of significance (a)

Dalam penelitian ini, alpha (a ) = 5% dan level of significance

sebesar 95%. Degree of freedom merupakan derajat kebebasan yang

bervariasi tergantung dari metode yang dipakai dan jumlah sampel

yang diperoleh.

c. Menentukan Z tabel

Z tabel dilihat dengan menggunakan level of significance (a )

d. Menghitung uji statistik Nonparametrik two related sample Wilcoxon.

Menggunakan fasilitas program SPSS.

e. Menentukan kriteria pengujian hipotesis

Ha diterima dan Ho ditolak jika -Z tabel < Z hitung < Z tabel

Ho ditolak dan Ha diterima jika –Z tabel > Z hitung > Z tabel

f. Membandingkan nilai Z hitung dengan Z tabel untuk mengambil

keputusan dengan kriteria sebagai berikut:

Ho diterima jika : - Z (a/2)tabel < Z hitung < Z(a/)tabel

Ho ditolak jika : Z hitung < -Z(a/2)tabel atau Z itung >t (a/2)tabel

Page 45: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

33

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak

-Z(a/2) Z (a/2)

g. Mengambil kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah :

1. Jika Ho diterima maka tidak terdapat perbedaan kinerja antara

sebelum pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

2. Jika Ho ditolak maka terdapat perbedaan kinerja antara sebelum

pemecahan saham dan setelah pemecahan saham.

Page 46: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta

Bursa efek di Indonesia pertama kali didirikan di Batavia (Jakarta)

oleh pemerintah kolonial Belanda pada tanggal 14 Desember 1912 dengan

memperjualbelikan sekuritas berupa saham dan obligasi perusahaan-

perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia. Pada tahun 1939 terjadi

Perang Dunia II sehingga bursa efek di Indonesia terhambat

perkembangannya dan kemudian resmi ditutup pada tanggal 10 Mei 1940.

Tetapi kemudian pada tanggal 23 Desember 1940 bursa efek di Jakarta sempat

dibuka kembali, walaupun kemudian ditutup kembali ketika Jepang masuk

Indonesia.

Selanjutnya pasar modal mulai digiatkan dengan dibukanya kembali

Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada 3 Juni 1952. Pembukaan BEJ tersebut didorong

penerbitan obligasi oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1950. Aktivitas

pasar modal mulai berkembang sampai dengan tahun 1958. Kelesuan yang

terjadi di pasar modal pada saat itu disebabkan oleh banyaknya warga Belanda

yang meninggalkan Indonesia dan dilakukannya nasionalisasi terhadap

perusahaan Belanda di Indonesia. Hal ini terjadi sampai dengan berakhirnya

masa pemerintahan Orde Lama.

Pada masa pemerintahan Orde Baru, pengaktifan kembali pasar

modal di Indonesia dimulai dengan pembentukan Badan Pelaksana Pasar

34

Page 47: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

35

Modal (BAPEPAM) dan pembukaan pasar modal pada 10 Agustus 1977. Pada

awalnya tujuan pengaktifan kembali pasar modal lebih ditekankan pada asas

pemerataan, sehingga kepemilikan saham tidak jatuh ke tangan segolongan

masyarakat tertentu saja. Untuk tujuan itu maka pemerintah berperan aktif

dalam menangani pasar modal Indonesia. BAPEPAM DAN PT Danareksa

diberikan prioritas membeli sedikitnya 50% saham yang ditawarkan.

Terlalu besarnya campur tangan pemerintah merupakan salah satu

faktor penyebab lambannya perkembangan pasar modal di Indonesia.

Ditambah lagi adanya deregulasi perbankan pada tahun 1983, menyebabkan

tingkat suku bunga deposito naik, sehingga investasi di pasar modal menjadi

kurang menarik bagi masyarakat. Selama kurun waktu 1977-1988, hanya 24

perusahaan yang melakukan emisi saham di bursa efek dengan nilai Rp 129,4

milyar dan tiga perusahaan melakukan emisi obligasi senilai Rp 535,7 milyar.

Kemudian, pemerintah mengeluarkan berbagai deregulasi seperti

Paket Desember 1987, Paket Oktober 1988, Paket Desember 1988, dan Paket

September 1997 yang bertujuan menggairahkan perdagangan bursa efek di

Indonesia. Pada prinsipnya peraturan-peraturan tersebut merupakan langkah-

langkah penyesuaian terhadap peraturan-peraturan sebelumnya untuk

mendorong pertumbuhan pasar modal yang sehat dan kuat.

Paket Kebijaksanaan Desember 1987 (Pakdes 1987), berisi kebijakan

yang menyederhanakan proses emisi sekuritas, membuka kesempatan yang

lebih luas bagi investor asing, memperkenalkan adanya saham atas tunjuk

serta memberi kesempatan bagi perusahaan baru yang mempunyai laba untuk

Page 48: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

36

mencari modal di Bursa Paralel Indonesia (BPI). Penyederhanaan proses

penerbitan saham dan obligasi dilakukan dengan melonggarkan persyaratan

bagi perusahaan yang ingin go public dengan tidak diharuskannya perolehan

laba sebesar 10% dari modal sendiri dalam dua buku terakhir berturut-turut.

Proses emisi yang dilakukan BAPEPAM juga dipercepat menjadi 90 hari

apabila persyaratan-persyaratannya sudah dipenuhi.

Paket Oktober 1988 (Pakto 88), berisi tentang penetapan pajak yang

sama bunga deposito dan dividen saham sebesar 15%. Kebijakan ini

dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik investasi di pasar modal. Pakto

88 juga memuat tentang ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK) pada sektor perbankan, sehingga mendorong masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan dananya di pasar modal.

Paket Desember 1988 (Pakdes 88), merupakan kebijakan pemerintah

untuk memberi kesempatan bagi swasta nasional untuk menyelenggarakan

bursa swasta dan menerapkan sistem company listed.

Pada tahun 1991, bursa saham diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek

Jakarta dan menjadi salah satu bursa saham yang dinamis di Asia.

Swastanisasi ini mengakibatkan beralihnya fungsi BAPEPAM dari Badan

Pelaksana Pasar Modal menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

Paket September 1997, berisi tentang kebijakan pemerintah untuk

menghapus penentuan batas maksimum pembelian sahamoleh investor asing

Page 49: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

37

kecuali bagi saham-saham perbankan, guna mendorong investor asing

melakukan perdagangan di pasar modal Indonesia.

Pada Juli 2000, BEJ mulai menerapkan perdagangan jarak jauh

sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan

frekuensi perdagangan.

Pada Mei 2005, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading

System (JATS), sebuah sistem perdagangan otomasi yang menggantikan

sistem perdagangan manual. Sistem ini dapat memfasilitasi perdagangan

saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar

yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual.

B. Sejarah Singkat Perusahaan

1. PT Hexindo Adiperkasa Tbk.

Didirikan pada tahun 1988, perusahaan ini berdagang: Hydraulic

Excavators, Crawler Crane, Wheel Loader, Bulldozer, Crawler Carrier

(Hitachi-Japan), Backhoe Loaders, Motor Grader, Skidder (John Deere, USA),

Hydraulic Excavator EX-100, EX 100M, and EX 200 hammers (Hitachi-

Indonesia), Hydraulic Hammers (Krupp, Jerman), Rock Drilling Machine

(howden-Hongkong), Paving Equipment (Blaw Knox, USA), Stone Cruising

Plant (Neyrtec-Prancis), Forklift (Daewoo, Korea Selatan), Vibratory Rollers

(Amman, Switzerland), Road Profiler (CMI-USA), Tower Crane (BPR

Cadillion-Prancis). Konsumennya yaitu: PT Kaltim Prima Coal, PT Jaya

Page 50: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

38

Sumpiles Indonesia, PT Semen Padang, the Sinar Mas Group, PT

Pembangunan Perumahan, PT Dipasena Citra Darmaja dan the Directorate

General Highway Construction.

Pada tahun 1991, perusahaan bekerja sama dengan PT Hitachi

Construction Machinery Indonesia (HCMI) sebagai kongsi dagang/ usaha

bersama dalam memproduksi komponen peralatan berat dengan Hitachi

Construction Machinery Co. Ltd. Jepang (50, 4%), Itochu Corp, Jepang (14,

6%), PT Minda Iron Steel, Indonesia (17, 5%), PT Hexindo Adiperkasa (12,

5%), dan PT Anggaputra Dhananjaya, Indonesia (5%). HCMI memproduksi

komponen-komponen peralatan berat. Perusahaan memiliki kantor-kantor,

gudang, workshops dan tempat penyimpanan serta fasilitas- fasilitas

pemeliharaan di atas area seluas 1, 2 hektar di tanah industri Pulo Gadung.

Ekspansi pemasaran di bagian timur Indonesia adalah prioritas utama bagi

perusahaan dalam tahun 1996.

Pada Mei 2001, perusahaan tidak lagi mengharapkan distribusi dari

peralatan berat PT Hitachi Construction Machinery Indonesia (HCMI) sebagai

aktivitas bisnis utama, karena pasar domestik yang ‘seret’. Walaupun

demikian, perusahaan masih optimis dalam memandang US$5 juta saham

tambahan HCMI di Indonesia bagi perluasan tempat, yang juga menjanjikan

keuntungan bagi perusahaan.

2. PT Enseval Putera Megatrading Tbk.

Page 51: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

39

Dalam fiskal 2003, perusahaan ini berhasil mencatat keuntungan

pendapatan sebesar Rp. 153, 4 milyar, meningkat dari Rp. 122, 4 milyar dalam

periode sebelumnya. Peningkatan ini ditandai dengan pertumbuhan keuntungan

penjualan, dari Rp. 3, 179 trilyun menjadi Rp. 3, 817 triyun.

3. PT International Nickel Indonesia (INCO) Tbk.

Perusahaan ini didirikan pada 25 Juli 1968, beroperasi di bawah kontrak

kerja yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 27 Juli di

tahun yang sama. Kontrak Kerja ini, yang berakhir pada 31 Maret 2008,

member kuasa pada perusahaan untuk mengembangkan dan mengoperasikan

sebuah proyek tambang nikel dan barang tambang khusus lainnya yang ada di

daerah yang ditentukan di pulau Sulawesi. Pada tahun 1990, perusahaan

mengadakan pembagian saham 49,7 juta dalam sebuah penawaran publik, yang

sahamnya terdaftar di Jakarta Stock Exchange pada 16 Mei 1990.

Pada tanggal 15 Januari 1996, perusahaan dan pemerintah menandatangani

sebuah Perjanjian untuk Amandemen dan Perpanjangan Kontrak Kerja 1968

(Agreement for Amendment and Extension of the 1968 Contract of Work),

memperpanjang kesepakatan perusahaan sampai 2005. Di bawah istilah

“Extension Agreement”, perusahaan menyetujui perluasan 50% barang

tambang yang ada dan fasilitas pemrosesan di Sorako menjadi 68 ribu ton

nikel pudar (nickel matte) setiap tahunnya. Termasuk dalam perluasan ini yaitu

pendirian line peleburan keempat, modifikasi dari fasilitas yang telah ada untuk

Page 52: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

40

memaksimalkan prosuksi, dan pendirian fasilitas hydropower tambahan. Pada

tahun 2000, perusahaan mencapai rekor produksi 59.200 ton , atau 130,5 juta

pound nikel pudar, mengikuti penyelesaian perluasan pada akhir tahin 1999.

Perusahaan telah mengambil sebuah keputusan untuk keluar dari daftar

Surabaya Stock Exchange karena kurangnya aktivitas perdagangan saham pada

pertukaran tersebut dan berharap dapat menyelesaikan proses ini pada tahun

2001. Sementara itu, sahamnya tetap diperdagangkan secara aktif di Jakarta

Stock Exchange. Perusahaan ini membangun/ menemukan? sumber geologi

baru di Petea, dengan perkiraan 13, 6 juta ton berisi 1,79 per cent nikel, dimana

perusahaan berharap akan membawanya ke produksi pada tahun 2004. Pada

tanggal 1 Februari 2003, perusahaan menandatangani Cooperative Resource

Agreement dengan PT Aneka Tambang dengan bijih tambang saprolite yang

diolah oleh sebuah perusahaan dari Pomalaa East di Sulawesi Tenggara.

4. PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk.

Sejarah perusahaan dapat diikuti pada awal tahun 1911, ketika NV

Hollandsch Amerikaanse Plantage Maatschappij, sebuah perusahaan

perkebunan karet dibangun. Pada tahun 1986 Bakrie Group membeli

keseluruhan kepemilikan dari Uniroyal Sumatra Plantation, yang kemudian

dimiliki oleh Uniroyal Inc., USA, dan mengubah namanya menjadi United

Sumatra Plantations (UNSP). Pada waktu itu, perusahaan secara ekslusif

berkecimpung dalam bisnis perkebunan karet. Tahun itu menandakan

masuknya Bakrie Group ke dalam bisnis pertanian (Agrobisnis).

Page 53: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

41

Tahun 1990, perusahaan menawarkan 30% dari kepemilikannya kepada

public melalui Jakarta and Surabaya Stock Exchange, dan kemudian

perusahaan mengubah namanya menjadi PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk.

Untuk membedakan produknya, perusahaan mengembangkan produk-produk

utama seperti cream latex yang dikenal sebagai NC 358, untuk dipasarkan ke

industry- industri karet khusus yang memproduksi seperi sarung tangan bedah,

kondom, dan bahan-bahan perekat. Sebagai tambahan, perusahaan juga

memproduksi serangkaian produk-produk karet bagi aplikasi-aplikasi khusus

seperti latex NC 405, NC 411, dan Standard Indonesia Rubber (SIR). Dimulai

tahun 1990, perusahaan mulai memperluas bisnis utamanya menjadi

perkebunan kelapa sawit dengan mendirikan cabang PT Bakrie Pasaman

Plantations di Pasaman, Sumatra Barat.

Pada tahun berikutnya, dicapailah sebuah perusahaan kelapa sawit di

Jambi dengan nama PT Agrowijaya. Pada tahun 1992, perusahaan juga mulai

mengganti sebagian perkebunan karetnya di Kisaran menjadi perkebunan

kelapa sawit. Di samping perkebunan kelapa sawit sebagai intinya, PT Bakrie

Pasaman Plantation dan PT Agrowijaya juga mengembangkan perkebunan lain

yang dimiliki oleh masyarakat local. Pada tahun 1996, PT Bakrie Pasaman

Plantations membangun sebuah Palm Oil Mill (Pabrik Penggilingan Kelapa

Sawit) dengan 30 ton Fresh Fruit Bunch (FFB) kapasitas per jam. Kapasitasnya

kemusian meningkat menjadi 60 ton FFB per jam. Perusahaan juga memiliki

Kilang Vecolina, sebuah perusahaan kilang minyak (MSM) di Karawang, Jawa

Page 54: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

42

Barat, yang menggunakan minyak kelapa sawit mentah/ Crude palm Oil (CPO)

sebagai bahan mentahnya.

5. PT Davomas Abadi Tbk.

Pada tahun 1994, kapasitas produksi berdiri pada 20.160 ton, terdiri dari

10.080 ton mentega cokelat (cocoa butter) dan 10.080 bubuk cokelat (cocoa

powder). Pada tahun 1995 kapasitas produksi perusahaan mencapai 40.320 ton

terdiri dari 20.160 ton mentega cokelat dan 20.160 bubuk cokelat. Pabrik

perusahaan memiliki 0,8 hektar tempat bangunan, berdiri di 3,7 hektar tanah di

Tangerang, Jawa Barat. Pada akhir tahun 1997, perusahaan menandatangani

kontrak 10 tahun penjualan untuk menyediakan rata-rata 40.000 ton tepung

cokelat/ cokelat bubuk dan mentega cokelat setiap tahunnya kepada partner

dagangnya. Untuk meningkatkan kapasitas produksi agar sejalan dengan

peningkatan pendapatan, pada tahun 1997 Davomas membeli sebuah mesin

pemroses biji cokelat tambahan. Dengan investasi sebesar US$ 20 juta, mesin

ini memiliki kapasitas produksi 20.000 ton per tahun.

6. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk.

Didirikan pada tahun 1992, perusahaan merupakan sebuah cabang dari PT

Humpuss, yang dimiliki oleh putra Presiden Soeharto yaitu Sigit Harjojudanto

dan Hutomo Mandala Putra dengan pembagian saham kepemilikan masing-

masing 40% dan 60%. Perusahaan pemilik tambang minyak dan gas

Page 55: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

43

(Pertamina) dan PT Humpuss Trading adalah pelanggan utama dari perusahaan

ini. Untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

perusahaan ini didukung oleh empat kapal tangki dengan kapasitas

muatan 2.135 DWT hingga 5.500 DWT per kapal. Kapal-kapa tersebut adalah

Eka Samudra, Dwi Samudra, Tri Samudra , dan Catur Samudra. Sebagia

tambahan, perusahaan ini juga didukung oleh dua perusahaan cabang dan 13

perusahaan gabungan. Cabang-cabang perusahaan itu adalah PT Humpuss

Terminal Petikemas dan PT Humpuss Sea Transport Pte. Ltd. Singapura.

Perusahaan ini memegang 51,8% saham dalam peyediaan layanan transportasi

laut PT Humpuss Terminal Petikemas. Sementara itu, PT Humpuss Sea

Transport Pte. Ltd Singapura yang secara keseluruhan dimiliki oleh PT

Humpuss Intermoda Transportasi bergerak dalam hal pembangunan dan

pengoperasian kapal-kapal. Secara keseluruhan, produksi perusahaan dan

cabang-cabangnya menurun sebesar 12% menjadi 2,54 juta ton pada tahun

1996. Produksi yang lebih rendah disebabkan oleh penurunan volume minyak

dan PTA yang dikapalkan tahun itu. Volume minyak yang dikapalkan oleh

perusahaan dan cabang-cabangnya turun menjadi 2,12 juta MT dari 2,44 juta

MT sebelumnya, sedangkan volume PTA turun dari 136.380 MT menjadi

66.000 MT. Pada semester pertama tahun 1997, produksi mencapai 2,70 juta

MT, minyak (2,45 juta MT), methanol (208,755 MT) dan PTA (48.900 MT).

Dengan tujuan mempertahankan pembagian saham perusahaan maka

diadakanlah forum pengorganisasian pengapalan tahunan dan merevisi

kemampuan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Perusahaan

Page 56: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

44

telah memperoleh sertifikat ISO 9002 dalam bidang pelayanan manajemen

perkapalan, pengoprasian kapal dan agen perkapalan. Perusahaan juaga

memegang sebuah sertifikat Manajemen Keamanan Internasional (International

Safety Management).

Pada akhir tahun kemarin, Humpuss Int ermosda menyelesaikan konstruksi

sebuah tanker minyak pertamina ( LTTC IV). Dinamakan sebagai MT Dasa

Samudera, kapal ini memiliki muatan 3500 ton. Ini meningkatkan jumlah kapal

tangki dari 5 menjadi 6 ditambah juga 4 kapal untuk mengirimkan methanol

dan satu untuk LNG. Perusahaan dibangun untuk menjual PT. Humpuss

terminal peti kemas kepada 2 investor asing dari Mauritus, senilai US$ 147

juta. Karena cabang ini dilihat kurang menguntungkan dan butuh investasi

tambahan. Perusahaan mencatat sebuah pendapatan operasional sebesar

816.345 milyar IDR tahun lalu meningkat 14,66% dari tahun 2004. Pendapatan

operasional sebesar 14,66% didukung oleh usaha-usaha baru dalam bidang

transportasi cairan kimia, container dan batu bara.

7. PT Bumi Resources Tbk.

Perusahaan didirikan pada tahun 1973 dan memiliki sebuah usaha utama

dalam industry perhotelan dan pariwisata. Perusahaan memiliki hotel

berbintang lima yang terletak di lahan seluas 1,3 Ha dalam kawasan bisnis

utama di Suurabaya, Jawa Timur yang mulai beroperasi pada tahun 1979.

Sejak tahun 1994, perusahaan juga menyewa 12 apartemen mejadi komunitas

bisnis dimana sebagian besar adalah orang asing. Pada tahun 2000, pihak

manajemen mengumumkan pengalihan bisnis perusahaan dari bisnis

Page 57: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

45

perhotelan menjadi industry minyak dan gas alam yang menawarkan prospek

yang lebih cerah, berdasarkan pihak manajemen. Perubahan ini akan membawa

perusahaan ke dalam posisi yang lebih bersaing.

Keuntungan bersih perusahaan 1,222 trliun .pada tahun 2005, meningkat

13,25% dari 1,079 IDR triliun pada tahun 2004. Peningkata keuntungan bersih

didukung oleh penjualan gabungan naik 69% dari 9,421 triliun IDR menjadi

15,921 triliun IDR. Walaupun demikian, penjualan dan keuntungan tidak

membuat perusahaan menjadi lebih efisien karena batas keuntungan bersih

turun 7,6% pada tahun 2005 dari 11,45% pada tahun 2004.

Page 58: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data

sekunder (data olahan) dari PT BEJ, yaitu :

1. Data perusahaan yang melakukan stock split periode tahun 2002-2005

2. Data laporan keuangan tahunan perusahaan–perusahaan yang melakukan

stock split periode tahun 2002-2005.

B. Analisis Data

1. Pengambilan Sampel

Pemilihan sampel dilakukan dengan cara memilih perusahaan–

perusahaan yang melakukan pemecahan saham atau stock split

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Sampel yang

dipilih adalah semua perusahaan yang melakukan stock split atau

pemecahan saham periode tahun 2002-2005, kecuali apabila pada waktu

persyaratan analisis data ditemukan aksi korporasi lain yang dapat

mempengaruhi kinerja perusahaan seperti right issue, deviden saham,

saham bonus, dll. Maka berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut,

diperoleh 34 perusahaan yang melakukan pemecahan saham atau stock

split pada rentang waktu tersebut, tetapi yang memenuhi kriteria tidak

melakukan aksi korporasi lain hanya 13 perusahaan. Dari 13 perusahaan

tersebut, 6 perusahaan tidak memiliki kelengkapan komponen untuk

46

Page 59: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

47

proses analisis data. Maka dalam penelitian ini hanya 7 sampel yang

menjadi obyek penelitian.

Tabel V.1

Perusahaan yang menjadi sampel periode tahun 2002 – 2005

1 Hexindo Adiperkasa, tbk HEXA 29 Juli 2002

2 Esenval Putra Megatrading, tbl EMPT 11 Desember 2003

3 International Nickel Indonesia, tbk INCO 2 Agustus 2004

4 Bakrie Sumatera Plantation. Tbk UNSP 2 November 2004

5 Davomas Abadi, tbk DAVO 16 Desember 2004

6 Humpuss Intermoda Transportasi, tbk HITS 14 Desember 2005

7 Bumi Resources, tbk BUMI 7 September 2005

2. Menghitung EVA satu tahun sebelum pemecahan saham dan satu tahun

sesudah pemecahan saham.

Langkah- langkah perhitungan metode EVA sebagai berikut :

a. Menghitung biaya hutang setelah pajak.

Untuk menghitung biaya hutang setelah pajak maka dilakukan langkah

–langkah sebagai berikut (angka dalam rupiah) :

Tahun Kode Ebit Beban Pajak Tax Rate 2001 HEXA 63.410.676.171

17.523.358.100

0,27634713

Tax rate = beban pajak

Laba sebelum pajak (Ebit)

Tax rate = 171.676.410.63

.100.358.523.17

= 0,27634713

Page 60: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

48

biaya bunga Hutang jangka

panjang 1 - tax rate kd kd*

6.449.337.102

39.580.000.000

0,7236529

0,16294434

0,1179151

Kd = biaya bunga Hutang jangka panjang

Kd = 000.000.580.39

102.337.449.6

= 0,16294434

Kd* = Kd (1-t) Kd* =(0,16294434)(0,7236529) = 0,1179151

Catatan :

Ini adalah contoh perhitungan biaya hutang setelah pajak untuk

perusahaan Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), untuk perhitungan semua

sampel perusahaan, selengkapnya dapat dilihat di lampiran 1 tabel V.2.1-4

b. Menghitung biaya ekuitas dengan menggunakan pendekatan Price

Earning Ratio (PER = Harga per saham/ laba per saham).

Untuk menghitung ekuitas maka dilakukan langkah–langkah sebagai

berikut (angka dalam rupiah) :

Ke = Harga pasar saham

laba per saham

Ke = 515700

= 1,3592 (0,013592)

Tahun Kode

Harga pasar saham

Laba per saham ke ke (%)

2001 HEXA 700 515 1,35922 0,013592

Page 61: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

49

Catatan :

Ini adalah contoh perhitungan biaya ekuitas untuk perusahaan Hexindo

Adiperkasa Tbk (HEXA). Untuk perhitungan semua sampel perusahaan,

selengkapnya dapat dilihat di lampiran 2 tabel V.3.1-4

c. Menghitung proporsi permodalan perusahaan.

Untuk menghitung proporsi permodalan maka dilakukan langkah–

langkah sebagai berikut (angka dalam rupiah) :

Tahun KODE Hutang jangka

panjang Ekuitas 2001 HEXA 39.580.000.000 153.874.971.211

Wd Ws 0,204595414 0,795404586

Wd = Hutang jangka panjang Hutang jangka panjang+ekuitas

Wd = 211.971.874.153000.000.580.39

000.000.580.39+

= 0,204595414 Ws = ekuitas hutang jangka panjang+ekuitas

Ws = 211.971.874.153000.000.580.39

211.971.874.153+

= 0,795404586

Page 62: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

50

Catatan :

Ini adalah contoh perhitungan proporsi permodalan untuk perusahaan

Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA). Untuk perhitungan semua sampel

perusahaan, selengkapnya dapat dilihat di lampiran 3 tabel V.4.1-4

d. Menghitung biaya modal dengan Weighted Average cost of capital

Untuk menghitung biaya modal dengan Weighted Average cost of

capital maka dilakukan langkah–langkah sebagai berikut :

Tahun KODE Wd Ws 2001 HEXA 0,204595414

0,795404586

kd* ke % WACC/c* 0,1179151

0,01392

0,045789332

WACC/c* = Wd (Kd*)+ Ws (Ke)

WACC /c* = (0,204595414 * 0,1179151 ) + (0,795404586 * 0,01392 )

= 0,045789332

Catatan :

Ini adalah contoh perhitungan biaya modal dengan Weighted Average cost

of capital untuk perusahaan Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA). Untuk

perhitungan semua sampel perusahaan, selengkapnya dapat dilihat di

lampiran 4 tabel V.5.1- 4

Page 63: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

51

e. Menghitung Capital

Untuk menghitung Capital maka dilakukan langkah–langkah sebagai

berikut (angka dalam rupiah) :

Hutang jk panjng Ekuitas Capital

Tahun KODE (a) (b) c = (a+b) 2001 HEXA 39.580.000.000 153.874.971.211 193.454.971.211

Capital = Hutang jangka panjang + Ekuitas

= 39.580.000.000 + 153.874.971.211

= 193.454.971.211

Catatan :

Ini adalah contoh perhitungan Capital untuk perusahaan Hexindo

Adiperkasa Tbk (HEXA), Untuk perhitungan semua sampel perusahaan,

selengkapnya dapat dilihat di lampiran 5 tabel V.6.1- 4

f. Menghitung NOPAT

Untuk menghitung NOPAT maka dilakukan langkah–langkah sebagai

berikut (angka dalam rupiah) :

Tahun KODE EBIT 1- tax rate NOPAT a b c = a=b

2001 HEXA 63.410.676.171

0,72365287 45.887.318.071

NOPAT = EBIT * ( 1 – tax rate )

= 63.410.676.171 * 0,72365287

= 45.887.318.071

Catatan :

Ini adalah contoh NOPAT untuk perusahaan Hexindo Adiperkasa Tbk

(HEXA). Untuk perhitungan semua sampel perusahaan, selengkapnya

dapat dilihat di lampiran 6 tabel V.7.1- 4

Page 64: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

52

g. Menghitung EVA

Untuk menghitung EVA maka dilakukan langkah–langkah sebagai

berikut (angka dalam rupiah) :

Tahun KODE NOPAT WACC/c* 2001 HEXA 45.887.318.071

0,0457893321

Capital EVA 193.454.971.211

39.078.283.449,286400

EVA = NOPAT – (c* x Capital )

EVA = (45.887.318.071 – ( 0,035197 * 193.454.971.211))

= 39.078.283.449,286400

Catatan :

Ini adalah contoh EVA untuk perusahaan Hexindo Adiperkasa

(HEXA)Tbk. Untuk perhitungan semua sampel perusahaan, selengkapnya

dapat dilihat di lampiran 7 tabel V.8.1-4

Tabel V. 10

Ringkasan EVA Sebelum dan sesudah

Stock Split Untuk semua perusahaan

EVA sebelum EVA sesudah No. Kode Stock Split Stock Split

1 HEXA 39.078.283.449,286400 27.626.546.142,567900 2 EMPT 115.751.638.611,656000 131.568.824.357,992000 3 INCO 9.129.928.613.848,670000 2.174.955.170.010,300000 4 DAVO -60.355.238.855,380000 -36.783.361.457,533300 5 UNSP 78.201.625.143,865700 39.203.942.167,551900 6 HITS 46.921.018.456,575300 66.523.131.949,481800 7 BUMI 553.965.535.699,639000 782.379.035.807,254000

Sumber : data diolah

Page 65: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

53

3. Pengujian Hipotesis

Setelah nilai Economic Value Added diketahui, maka langkah

selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ini bertujuan

untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan

sebelum dan sesudah stock split. Uji hipotesis ini dilakukan dengan

bantuan program SPSS 11.01 for windows.

Langkah–langkah dalam melakukan uji hipotesis adalah sebagai berikut:

Menguji hipotesis dengan periode jendela t = -1 dan t = +1 (1 tahun

sebelum pemecahan saham dan 1 tahun sesudah pemecahan saham).

a. Membuat formula Uji Hipotesis

Ho : tidak terdapat perbedaan kinerja antara sebelum pemecahan

saham dan setelah pemecahan saham.

Ha : terdapat perbedaan kinerja antara sebelum pemecahan saham

dan setelah pemecahan saham.

b. Menentukan level of significance

Penelitian ini menggunakan taraf nyata (level of significance) sebesar

95% yang artinya tingkat probabilitas kesalahan yang diterima hanya

sebesar 5 %.

c. Menentukan Z tabel dengan dasar a =0,05

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan uji hipotesa 2

sisi, maka luas daerah dibawah distribusi normal satu sisi yang

standardisasikan sebesar 0,4750 nilai Z tabel untuk angka tersebut

sebesar +/- 1,96.

Page 66: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

54

d. Menghitung nilai Z pada tingkat signifikansi a = 5%

Uji statistik dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS for

Windows (two related sampel Wilcoxon). Kemudian diperoleh Z

hitung sebesar –0,169. Hasil pengujian statistik dapat dilihat di

lampiran.

e. Menentukan kriteria pengujian hipotesis

Dengan tingkat signifikasi 5 %, maka Z tabbel sebesar -0,169. Ho

diterima Ha ditolak bila -1,96 < Z hitung < 1,96. Ho ditolak dan Ha

diterima bila Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96.

f. Menarik kesimpulan

Pengujian nilai EVA menghasilkan Z hitung sebesar +/- 0,169 dan

berdasarkan kriteria pengujian Z hitung > dari Z tabel -1,96 maka Ho

diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan

perusahaan sebelum dan sesudah melakukan stock split.

-0,169

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak

Z - 1,96 0 1,96 Z

Hal tersebut menyangkal teori yang dikemukakan oleh Baker dan

Powel (Winarso 2005:211) yang menyatakan bahwa reaksi pasar

terhadap stock spit ini bukan pada tindakan split tersebut, melainkan

pada prospek masa depan perusahaan yang disinyalkan oleh stock split

Page 67: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

55

tersebut. Stock split memberikan sinyal yang mahal terhadap

informasi manajer karena biaya transaksi saham memiliki hubungan

yang negatif dengan harga saham, sehingga hal ini menunjukan bahwa

perusahaan yang berprospek baguslah yang mampu menanggung

biaya transaksi akibat adanya stock split. Selain itu stock split juga

memberikan sinyal yang valid karena tidak semua perusahaan mampu

melakukannya.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan pernyataan teori di

atas yang ditunjukkan dengan tidak terdapatnya perbedaan kinerja

keuangan yang diukur dengan metode analisis economic value added

(EVA) antara sebelum dan sesudah melakukan stock split. Hal ini

dikarenakan EVA menitikberatkan pada proporsi atau struktur

permodalan perusahaan. Perubahan struktur permodalan perusahaan

akan mengakibatkan perubahan biaya modal yang menjadi pengurang

laba operasi dari perusahaan tersebut. Oleh sebab itu perlu adanya

perubahan pada proporsi atau struktur permodalan perusahaan untuk

mendapatkan nilai EVA yang berbeda. Lebih dari itu perubahan

struktur modal saja tidak cukup tanpa diimbangi oleh kebijakan

manajemen dalam hal peningkatan laba perusahan.

Selain itu tujuan utama dari stock split adalah memecah saham

untuk menjadikan saham menjadi lebih mudah diperjualbelikan

(liquid) tanpa mengubah proporsi kekayaan atau struktur permodalan

perusahaan. Dengan adanya stock split maka investor kecil yang

dahulu tidak dapat membeli saham dalam jumlah tertentu dapat

Page 68: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

56

membelinya. Seringkali dengan adanya stock split permintaan akan

saham perusahaan cenderung meningkat, peningkatan permintaan ini

dapat mengakibatkan peningkatan harga saham dan kinerja

perusahaan di pasar saham. Peningkatan kinerja pasar saham

perusahaan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan untuk

meningkatkan kinerja perusahan secara keseluruhan, namun perlu

dicermati bahwa kemungkinan investor membeli saham tersebut untuk

berinvestasi jangka pendek atau untuk berspekulasi saja sehingga

tidak dapat mencerminkan perbaikan kinerja perusahaan.

Page 69: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian melalui program SPSS dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan antara sebelum dan

sesudah melakukan pemecahan saham.

B. Saran

Pengukuran efektifitas stock split untuk satu tahun sebelum dan satu tahun

sesudah terbukti tidak efektif karena dari hasil penelitian menggunakan

metode Economic Value Added tidak menunjukkan adanya perbedaan kinerja

keuangan perusahaan. Namun untuk perusahaan yang ingin menghasilkan

nilai Economic Value Added yang lebih baik maka perusahaan harus

mempertimbangkan sebagai berikut :

a. Pengambilan keputusan penganggaran modal, yaitu memperkecil biaya

sehubungan dengan dana pinjaman atau hutang.

b. Penentuan struktur modal yang optimal, juga kebijakan deviden yang

optimal.

c. Mengambil kebijakan lain yang lebih optimal seperti leasing,

penyewaan, dll

d. Menaikkan laba perusahaan dan memperkecil kemungkinan kesalahan

terhadap pajak.

57

Page 70: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

58

Bagi investor diharapkan tidak terpaku pada aksi korporasi stock split saja,

melainkan melihat aksi korporasi yang lain dari perspektif keuangan seperti

stock deviden, right issue, warran dan kebijakan keuangan lainnya. Dan Bagi

peneliti selanjutnya Pengukuran efektifitas stock split perlu dicermati lebih

lanjut, peneliti selanjutnya mungkin dapat menganalisa lebih lanjut dengan

membandingkan pengukuran kinerja economic value added dengan

pengukuran kinerja lainnya. Selain itu peneliti selanjutnya juga dapat

mempertimbangkan atau mencermati lebih dalam mengenai struktur modal

dengan mengelompokkan kriteria untuk proses penelitian pada perusahaan

yang melakukan stock split.

C. Keterbatasan penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis masih merasakan banyak kekurangan

dan hambatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Penelitian hanya dapat menganalisis kinerja keuangan satu tahun sebelum

dan sesudah stock split karena untuk memurnikan penelitian dari aksi

korporasi lain yang dilakukan perusahaan.

2. Keterbatasan waktu dan dana untuk menganalisis lebih banyak periode

sampel.

3. Keterbatasan sampel yang memenuhi kriteria.

Page 71: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

59

Daftar Pustaka

Andriyanto, Wahyu, Ari. (2002). “ Pengujian Hubungan EVA Dan Indikator

Keuangan (BUMN) Yang Listing Di Bursa Efek Jakarta Periode Pengamatan 1996-2000”. Antisipasi Vol. 6. No 1.p 74-107. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Basir & Hendri M.Fakhrudin.2005 Aksi korporasi : Salemba Empat Bastian, indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik . Jakarta: Erlangga Fatmawati & Asri. 1999. Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham yang

Diukur Dengan Besarnya Bid-Ask Spread di Bursa Efek Jakarta.: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia. Vol 14, No.4,93-110.

Husnan, Suad. (1993). Pembelanjaan Perusahaan (dasar-dasar manajemen

keuangan). Yogyakarta : Liberty. Khomsiyah & Sulistyo. 2001. Faktor Kelemahan Harga Saham, Kinerja Keuangan

Perusahaan dan Keputusan Pemecahan Saham (Stock Split): Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia Vol 16, No.4, 2001, 338-400.

Munawir, S. 1999. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta. Liberty. Prastowo, Dwi. 1995 Analisa Laporan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta. UPP.

AMP. YKPN. Riyanto, Bambang (1995). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi

Keempat. Yogyakarta : BPFE Sartono, Agus (1994). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Supramono, Elletarianti dan cardiansari. (2004). “Pengukuran Kinerja Industri

Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), Indonesia melalui pendekatan Economic Value Added (EVA)” Kritis, Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin. Vol. XVI. No 1. p. 24 – 38. Surabaya: Universitas Kristen Satya Wacana.

Syafri, Sofyan. 1994. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Umar, Husein. (2003). Metode Riset akuntansi Terapan. Jakarta: Ghalia Indah. Utomo, Lisa, Linawati. (1999). “Economic Value Added sebagai ukuran

keberhasilan manajemen perusahaan”. Jurnal Akuntansi Keuangan. Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra.

Page 72: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

60

Widayanto, Gatot. (1993). “ EVA/ NNITAMI: Suatu terobosan baru dalam pengukuran kinerja perusahaan”. Usahawan no.12 tahun XXII.

Winarso, Beni. Suhendra 2005. Analisis Empiris Perbedaaan Kinerja Keuangan

Antara Perusahaan yang Melakukan Stock Split Dengan Perusahaan yang tidak melakukan Stock Split: Pengujian Signaling Hypothesis:Jurnal Akuntasi & Manajemen Vol XVI No. 3 Des 2005,209-218

WWW. bi. go.id WWW. Jsx.co.id

Page 73: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

LAMPIRAN

Page 74: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Sumber : data sekunder diolah

Tabel V.2.1-4 Perhitungan biaya Kd* sebelum dan sesudah stock split 2002

(dalam rupiah)

Tahun Kode Ebit Beban Tax rate Pajak a b c = b÷a

2001 HEXA 63.410.676.171 17.523.358.100 0,276347126 Stock Split tahun 2002

2003 HEXA 62.836.094.940 23.521.630.400 0,374333103

Tahun Kode Biaya bunga Hutang 1 - tax rate kd kd* jk. Panjang d e f = 1 - c g = (d÷e) h = f * g

2001 HEXA 6.449.337.102 39.580.000.000 0,723652874 0,162944343 0,117915142 Stock Split tahun 2002

2003 HEXA 6.595.655.354 1.992.022.993 0,625666897 3,311033747 2,07160421

Page 75: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Perhitungan biaya Kd* sebelum dan sesudah stock split 2003 (dalam rupiah)

Tahun kode Ebit Beban tax rate

Pajak a b c = b÷a

2002 EMPT 171.564.088.132 13.292.819.700 0,07748020 Stock Split tahun 2003

2004 EMPT 246.765.515.944 69.675.925.660 0,28235682

Tahun kode biaya bunga hutang 1 - tax rate kd kd* jk. Panjang d e f = 1 - c g = (d÷e) h = f * g

2002 EMPT 18.923.392.691 2.626.972.249 0,92251980 7,20349927 6,64537072 Stock Split tahun 2003

2004 EMPT 7.016.401.625 187.240.988.900 0,71764318 0,03747257 0,02689194 Sumber : data sekunder diolah

Page 76: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Perhitungan biaya Kd* sebelum dan sesudah stock split 2004 (dalam rupiah)

Tahun kode Ebit Beban tax rate Pajak a b c = b÷a 2003 INCO 10.300.623.630.000 401.605.105.000 0,03898843 2003 DAVO 107.059.852.324 0 0 2003 UNSP 115.800.345.000 5.189.231.000 0,04481188

Stock Split tahun 2004 2005 INCO 3.971.626.750.000 1.128.273.590.000 0,28408349 2005 DAVO 11.888.824.107 0 0 2005 UNSP 161.114.622.000 49.924.520.000 0,30986958

Sumber : data sekunder diolah

Page 77: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

biaya bunga hutang 1 - tax rate kd kd* jk. Panjang Tahun KODE

d e f = 1 - c g = (d÷e) h = f * g 2003 INCO 61.221.985.000 1.110.691.780.000 0,96101157 0,0551206 0,05297152 2003 DAVO 5.971.628.542 178.478.642.140 1 0,0334585 0,03345851 2003 UNSP 32.084.464.000 485.523.427.000 0,95518812 0,0660822 0,06312095

Stock Split tahun 2004 2005 INCO 56.608.400.000 92.215.910.000 0,71591651 0,613868 0,43947827 2005 DAVO 7.089.574.452 190.200.852.354 1 0,0372742 0,03727415 2005 UNSP 45.289.671.000 560.060.251.000 0,69013042 0,0808657 0,05580789

Sumber : data sekunder diolah

Catatan : Untuk PT International Nickel Indonesia, tbk (INCO) data dalam mata uang US$ disesuaikan dengan rupiah akhir

tahun 2003 sebesar Rp. 8965,-/ US$ dan tahun 2005 sebesar Rp. 10.330,-/ 1 US$.

Page 78: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Perhitungan biaya Kd* sebelum dan sesudah stock split 2005 (dalam rupiah)

Tahun kode Ebit Beban tax rate Pajak a b c = b÷a

2004 HITS 171.972.618.000 14.197.985.000 0,08255957 2004 BUMI 1.969.835.000.000 975.805.000.000 0,49537398

Stock Split tahun 2005 2006 HITS 181.413.812.000 16.531.209.000 0,09112431 2006 BUMI 2.141.481.626.480 256.809.530.320 0,11992143

Tahun kode biaya bunga hutang 1 - tax rate kd kd*

jk. Panjang d e f = 1 - c g = (d÷e) h = f * g

2004 HITS 73.254.247.000 748.588.402.000 0,91744043 0,09785651 0,08977752 2004 BUMI 716.247.000.000 3.826.994.000.000 0,50462602 0,18715655 0,09444407

Stock Split tahun 2005 2006 HITS 89.686.227.000 533.370.088.000 0,90887569 0,16815009 0,15282753 2006 BUMI 931.295.123.360 9.696.205.603.840 0,88007857 0,09604738 0,08452924

Sumber : data sekunder diolah

Catatan : Untuk PT Bumi Resources, tbk tahun 2006 data dalam mata uang US$ disesuaikan dengan rupiah akhir tahun Rp. 9.520,-/ 1 US$.

Page 79: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Tabel V.3.1-4

Perhitungan (Ke) Stock Split tahun 2002 (dalam rupiah)

Harga pasar saham laba per saham ke ke (%)

Tahun Kode a b c = (a÷b) d =(c÷100) 2001 HEXA 700 515 1,35922 0,0135922

Stock Split tahun 2002

2003 HEXA 925 253 3,656126 0,036561

Perhitungan (Ke) Stock Split tahun 2003 (dalam rupiah)

Harga pasar saham laba per saham ke ke (%)

Tahun Kode a b c = (a÷b) d =(c÷100) 2002 EMPT 340 54 6,296296 0,062963

Stock Split tahun 2003 2004 EMPT 550 78 7,051282 0,070513

Sumber : data sekunder diolah

Page 80: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Perhitungan Ke Stock Split tahun 2004 (dalam rupiah)

Harga pasar saham laba per saham ke ke (%)

tahun keterangan (a) (b) c = (a÷b) d =(c÷100) 2003 INCO 34.650 3.765 9,202454 0,09202454 2003 DAVO 410 74 27,333333 0,273333333 2003 UNSP 575 322 1,7801858 0,017801858

Stock Split tahun 2004 2005 INCO 13.150 2.789 4,7147825 0,047147825 2005 DAVO 80 15 5,3333333 0,053333333 2005 UNSP 415 50 8,3 0,083

Perhitungan Ke Stock Split tahun 2005

(dalam rupiah)

Harga pasar saham laba per saham ke ke (%)

tahun keterangan (a) (b) c = (a÷b) d =(c÷100) 2004 HITS 2900 578 5,017301038 0,05017301 2004 BUMI 800 62.45 5,409791723 0,054097917

Stock Split tahun 2005 2006 HITS 110 72 1,527777778 0,015277778 2006 BUMI 900 109,0992 8,249373048 0,08249373

Page 81: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Tabel V.4.1-4

Perhitungan Proporsi hutang (Wd) dan proporsi Ekuitas (Ws) Stock Split 2002 (dalam rupiah)

hutang jk panjng Ekuitas Wd Ws

tahun KODE (a) (b) (c)=(a)÷(a+b) (d)=(b)÷(a+b) 2001 HEXA 39.580.000.000 153.874.971.211 0,204595414 0,795404586

Stock Split tahun 2002 2003 HEXA 1.992.022.993 206.811.498.003 0,009540179 0,990459821

Perhitungan Proporsi hutang (Wd) dan proporsi Ekuitas (Ws) Stock Split 2003 (dalam rupiah)

hutang jk panjng Ekuitas Wd Ws

tahun KODE (a) (b) (c)=(a)÷(a+b) (d)=(b)÷(a+b) 2002 EMPT 2.626.972.249 398.050.051.013 0,006556334 0,993443666

Stock Split tahun 2003 2004 EMPT 187.240.988.900 574.156.441.104 0,245917548 0,754082452

Sumber : data sekunder diolah

Page 82: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Perhitungan Proporsi hutang (Wd) dan proporsi Ekuitas (Ws) Stock Split 2004 (dalam rupiah)

hutang jk panjng Ekuitas Wd Ws

tahun KODE (a) (b) (c)=(a)÷(a+b) (d)=(b)÷(a+b) 2003 INCO 1.110.691.780.000 7.718.102.975.000 0,12580333 0,87419667 2003 DAVO 178.478.642.140 590.646.814.527 0,232054004 0,767945996 2003 UNSP 485.523.427.000 99.022.810.000 0,830598841 0,169401159

Stock Split tahun 2004 2005 INCO 92.215.910.000 13.317.074.450.000 0,006877016 0,993122984 2005 DAVO 190.200.852.354 779.673.958.360 0,196108663 0,803891337 2005 UNSP 560.060.251.000 490.727.471.000 0,532990859 0,467009141

Perhitungan Proporsi hutang (Wd) dan proporsi Ekuitas (Ws) Stock Split 2005

(dalam rupiah)

hutang jk panjng Ekuitas Wd Ws tahun KODE (a) (b) (c)=(a)÷(a+b) (d)=(b)÷(a+b) 2004 HITS 748.588.402.000 869.933.978.000 0,462513 0,537487 2004 BUMI 3.826.994.000.000 1.453.431.000.000 0,724751 0,275249

Stock Split tahun 2005 2006 HITS 533.370.088.000 1.102.636.792.000 0,326019 0,673981 2006 BUMI 9.696.205.603.840 3.426.686.786.320 0,738877 0,261123

Page 83: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Tabel V.5.1-4

Perhitungan WACC tahun stock split tahun 2002

Tahun Wd Ws kd* ke (%) WACC KODE (a) (b) (c) (d) (e)= (a*c) + (b*d)

2001 HEXA 0,204595414 0,79540459 0,117915142 0,0135922 0,045789332 Stock Split tahun 2002

2003 HEXA 0,009540179 0,99045982 2,07160421 0,036561 0,055975677

Perhitungan WACC tahun stock split tahun 2003

Wd Ws kd* ke (%) WACC tahun KODE (a) (b) (c) (d) (e)= (a*c) + (b*d) 2002 EMPT 0,006556334 0,99344367 6,645370717 0,062963 0,106119461

Stock Split tahun 2003 2004 EMPT 0,245917548 0,75408245 0,026891937 0,070513 0,059785815

Sumber : data sekunder diolah

Page 84: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Perhitungan WACC tahun stock split tahun 2004

Wd Ws kd* ke (%) WACC tahun KODE (a) (b) (c) (d) (e)= (a*c) + (b*d) 2003 INCO 0,12580333 0,87419667 0,052971524 0,09202454 0,08711154 2003 DAVO 0,232054004 0,767946 0,033458505 0,27333333 0,217669419 2003 UNSP 0,830598841 0,16940116 0,063120948 0,01780186 0,055443841

Stock Split tahun 2004 2005 INCO 0,006877016 0,99312298 0,439478265 0,04714783 0,049845888 2005 DAVO 0,196108663 0,80389134 0,037274147 0,05333333 0,050183988 2005 UNSP 0,532990859 0,46700914 0,055807888 0,083 0,068506853

Perhitungan WACC tahun stock split tahun 2005

Wd Ws kd* ke (%) WACC

tahun KODE (a) (b) (c) (d) (e)= (a*c) + (b*d) 2004 HITS 0,46251347 0,53748653 0,089777517 0,05017301 0,068490628 2004 BUMI 0,724751133 0,275248867 0,094444066 0,054097917 0,083338834

Stock Split tahun 2005 2006 HITS 0,326019465 0,673980535 0,152827526 0,015277778 0,060121673 2006 BUMI 0,738877171 0,261122829 0,084529239 0,08249373 0,083997722

Sumber : data sekunder diolah

Page 85: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Tabel V.6.1-4

Perhitungan capital Stock Split tahun 2002 (dalam rupiah)

hutang jk panjng Ekuitas Capital

tahun KODE (a) (b) c = (a+b) 2001 HEXA 39.580.000.000 153.874.971.211 193.454.971.211

Stock Split tahun 2002 2003 HEXA 1.992.022.993 206.811.498.003 208.803.520.996

Perhitungan capital Stock Split tahun 2003 (dalam rupiah)

hutang jk panjng Ekuitas Capital

tahun KODE (a) (b) c = (a+b) 2002 EMPT 2.626.972.249 398.050.051.013 400.677.023.262

Stock Split tahun 2003 2004 EMPT 187.240.988.900 574.156.441.104 761.397.430.004

Sumber : data sekunder diolah

Page 86: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Perhitungan capital Stock Split tahun 2004 (dalam rupiah)

hutang jk panjng Ekuitas Capital

tahun KODE (a) (b) c = (a+b) 2003 INCO 1.110.691.780.000 7.718.102.975.000 8.828.794.755.000 2003 DAVO 178.478.642.140 590.646.814.527 769.125.456.667 2003 UNSP 485.523.427.000 99.022.810.000 584.546.237.000

Stock Split tahun 2004 2005 INCO 92.215.910.000 13.317.074.450.000 13.409.290.360.000 2005 DAVO 190.200.852.354 779.673.958.360 969.874.810.714 2005 UNSP 560.060.251.000 490.727.471.000 1.050.787.722.000

Perhitungan capital Stock Split tahun 2005 (dalam rupiah)

hutang jk panjng Ekuitas Capital

tahun KODE (a) (b) c = (a+b) 2004 HITS 748.588.402.000 869.933.978.000 1.618.522.380.000 2004 BUMI 3.826.994.000.000 1.453.431.000.000 5.280.425.000.000

Stock Split tahun 2005 2006 HITS 533.370.088.000 1.102.636.792.000 1.636.006.880.000 2006 BUMI 9.696.205.603.840 3.426.686.786.320 13.122.892.390.160

Page 87: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Tabel V.7.1-4

Perhitungan NOPAT Stock Split tahun 2002 (dalam rupiah)

Tahun KODE EBIT 1- tax rate NOPAT

a b c = a+b 2001 HEXA 63.410.676.171 0,723652874 45.887.318.071

Stock Split tahun 2002 2003 HEXA 62.836.094.940 0,625666897 39.314.464.540

Perhitungan NOPAT Stock Split tahun 2003 (dalam rupiah)

Tahun KODE EBIT 1- tax rate NOPAT

a b c = a*b 2002 EMPT 171.564.088.132 0,922519801 158.271.268.432

Stock Split tahun 2003 2004 EMPT 246.765.515.944 0,717643183 177.089.590.284

Sumber : data sekunder diolah

Page 88: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Perhitungan NOPAT Stock Split tahun 2004 (dalam rupiah)

Tahun KODE EBIT 1- tax rate NOPAT

a b c = a*b 2003 INCO 10.300.623.630.000 0,96101157 9.899.018.525.000 2003 DAVO 107.059.852.324 1,00000000 107.059.852.324 2003 UNSP 115.800.345.000 0,95518812 110.611.114.000

Stock Split tahun 2004 2005 INCO 3.971.626.750.000 0,71591651 2.843.353.160.000 2005 DAVO 11.888.824.107 1,00000000 11.888.824.107 2005 UNSP 161.114.622.000 0,69013042 111.190.102.000

Perhitungan NOPAT Stock Split tahun 2005

(dalam rupiah)

Tahun KODE EBIT 1- tax rate NOPAT a b c = a*b

2004 HITS 171.972.618.000 0,917440432 157.774.633.000 2004 BUMI 1.969.835.000.000 0,504626022 994.030.000.000

Stock Split tahun 2005 2006 HITS 181.413.812.000 0,908875687 164.882.603.000 2006 BUMI 2.141.481.626.480 0,880078574 1.884.672.096.160

Sumber : data sekunder diolah

Page 89: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Tabel V.8.1-4

Perhitungan EVA Stock Split tahun 2002 (dalam rupiah)

tahun KODE Nopat WACC Capital EVA

a b c d = a - (b*c) 2001 HEXA 45.887.318.071 0,0457893321 193.454.971.211 37.029.144.149,081600

Stock Split tahun 2002 2003 HEXA 39.314.464.540 0,0559756768 208.803.520.996 27.626.546.142,567900

Perhitungan EVA Stock Split tahun 2003 (dalam rupiah)

tahun KODE Nopat WACC Capital EVA

a b c d = a - (b*c) 2002 EMPT 158.271.268.432 0,1061194612 400.677.023.262 115.751.638.611,656000

Stock Split tahun 2003 2004 EMPT 177.089.590.284 0,0597858150 761.397.430.004 131.568.824.357,992000

Sumber : data sekunder diolah

Page 90: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Perhitungan EVA Stock Split tahun 2004 (dalam rupiah)

tahun KODE Nopat WACC Capital EVA

a b c d = a - (b*c) 2003 INCO 9.899.018.525.000 0,08711154 8.828.794.755.000 9.129.928.613.848,670000 2003 DAVO 107.059.852.324 0,217669419 769.125.456.667 -60.355.238.855,380000 2003 UNSP 110.611.114.000 0,055443841 584.546.237.000 78.201.625.143,865700

Stock Split tahun 2004 2005 INCO 2.843.353.160.000 0,049845888 13.409.290.360.000 2.174.955.170.010,300000 2005 DAVO 11.888.824.107 0,050183988 969.874.810.714 -36.783.361.457,533300 2005 UNSP 111.190.102.000 0,068506853 1.050.787.722.000 39.203.942.167,551900

Perhitungan EVA Stock Split tahun 2004

(dalam rupiah)

tahun KODE Nopat WACC Capital EVA a b c d = a - (b*c)

2004 HITS 157.774.633.000 0,068490628 1.618.522.380.000 46.921.018.456,575300 2004 BUMI 994.030.000.000 0,083338834 5.280.425.000.000 553.965.535.699,639000

Stock Split tahun 2005 2006 HITS 164.882.603.000 0,060121673 1.636.006.880.000 66.523.131.949,481800 2006 BUMI 1.884.672.096.160 0,083997722 13.122.892.390.160 782.379.035.807,254000

Sumber : data sekunder diolah

Page 91: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

N Mean Rank Sum of Rank Tes Statistik After- Negative 3 4,33 13,00 After- Before Rank Before Positiv 4 3,75 15,00 Z -,169 rank Asymp ,866 ties 0 Sig (2-tailed) Total 7

Page 92: ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN … filevi ABTRAK ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT (Studi Kasus pada Perusahaan

Tabel Harga Pasar Saham Closing Price

Tahun Kode Harga Pasar Saham2001 HEXA 7002002 EMPT 3402003 HEXA 9252003 INCO 34.652003 DAVO 4102003 UNSP 5752004 EMPT 5502004 HITS 29002004 BUMI 8002005 INCO 13.152005 DAVO 802005 UNSP 4152006 HITS 1102006 BUMI 900