ANALISIS PERBANDINGAN NILAI-NILAI BUDAYA...
Transcript of ANALISIS PERBANDINGAN NILAI-NILAI BUDAYA...
ANALISIS PERBANDINGAN NILAI-NILAI BUDAYA DALAM ROMAN
DI BAWAH LINDUNGAN KA’BAH DAN TENGGELAMNYA KAPAL VAN
DER WIJCK KARYA HAMKA
ARTIKEL E-JOURNAL
diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
Oleh
NUR ANISA
NIM 120388201071
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
ABSTRAK
Nur Anisa. 2016. Analisis Perbandingan Nilai-Nilai Budaya dalam Roman Di
Bawah Lindungan Ka’bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya
Hamka. Sripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing
I: Riau Wati, M.Hum. Pembimbing II: Zaitun, M.Ag.
Kata Kunci: Perbandingan, Nilai Budaya, Di Bawah Lindungan Ka’bah,
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Perbandingan adalah menghubungkan sebuah sastra dengan sastra yang
lain dengan unsur yang terdapat di dalamnya guna memperoleh maksud yang kita inginkan atau yang kita butuhkan. Nilai budaya merupakan suatu ide yang
mengonsepsikan hal-hal yang dianggap paling bernilai dalam kehidupan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan yang terdapat
dalam roman Di Bawah Lindungan Ka’bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der
Wijck karya Hamka.
Metode yang dipakai dalam melakukan penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif dan analisis isi. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan teknik pustaka, teknik baca simak, dan teknik catat. Instrumen yang
digunakan ialah peneliti sendiri. Peneliti berperan dalam mengumpulkan data-data
yang diperlukan dari teks sumber data yang bersangkutan. Peneliti juga
menggunakan tabel yang merupakan instrumen kedua dalam merangkum data-
data penelitian yang diperoleh dari instrumen yang pertama.
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan adanya nilai-nilai budaya yang
membangun jalannya cerita tersebut. Terutama dalam menentukan harta warisan
dan garis keturunan yang akan menentukan masa depan dari keturunan yang akan
datang. Dengan adanya nilai budaya ini, diharapkan dapat dipatuhi dan dijalani
oleh masyarakatnya dalam menjalani kehidupannya masing-masing.
ABSTRAK
Nur Anisa. 2016. Comparative Analysis of Cultural Values in the Roman “Di
Bawah Lindungan Ka’bah and Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” Written
by Hamka. Skripsi. Indonesian Education and Literature Study Program.
Faculty of Teacher Training and Education. Maritime Raja Ali Haji
University. Supervisor I: Riau Wati, M.Hum. Supervisor II: Zaitun, M.Ag.
Keywords: Comparison, Cultural Values, Di Bawah Lindungan Ka’bah,
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Comparison is connecting and comparing one literary with other literary
with the elements contained in it in order to obtain intent that we want or what we
need. Cultural values is an idea conceived of things that are considered the most
valuable in life. This study aims to determine the similarities and differences
contained in the roman Di Bawah Lindungan Ka’bah and Tenggelamnya Kapal
Van Der Wijck written by Hamka.
The Methods used in this research are qualitative descriptive method and
content analysis. The data collection was done by using the library, refer to read
technique, and notes technique. The instrument that is used is the researchers
themselves. Researcher takes a role in collecting the necessary data from the text
data source. Researcher also uses a table that is a second instrument in
summarizing research data obtained from the first instrument.
Based on the results of this study, cultural values that built the course of
the story are found. Especially in determining inheritance and lineage that will
determine the future of the offspring that will come. With their cultural values,
those are expected to be obeyed and lived by people in living their life.
1. Pendahuluan
Sastra tidak lepas dari kehidupan masyarakat, karena sastra
berfungsi memberikan kesenangan atau kenikmatan kepada pembacanya.
Terkadang dengan membaca sastra justru muncul ketegangan-ketegangan,
dan dari ketegangan itulah diperoleh kenikmatan estetis yang aktif.
Adakalanya dengan membaca sastra kita terlibat secara total dengan apa
yang dikisahkan. Dalam keterlibatan itulah justru kemungkinan muncul
kenikmatan estetis dan bersifat menghibur (Budianta, dkk.,dalam Priyatni,
2010:21). Melalui sastra, pengarang menyampaikan suatu maksud atau
tujuan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami isi dari cerita
tersebut.
2. Metode Penelitian
Metode yang dipakai dalam melakukan penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif dan analisis isi. Menurut Bogdan dan Guba
dalam Suharsaputra (2012:181) “Penelitian kualitatif atau naturalistic
inquiry adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati”. Metode isi berhubungan dengan isi komunikasi, baik
secara verbal, dalam bentuk bahasa maupun nonverbal yang menyangkut
isi dan pesan komunikasi dalam kehidupan manusia seperti arsitektur,
pakaian, alat rumah tangga, dan sebagainya. Termasuk masalah-masalah
sosial, politik, ekonomi dalam ilmu-ilmu sosial. Tetapi dalam karya sastra,
isi yang dimaksudkan adalah pesan-pesan yang terdapat di dalamnya.
3. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, dalam roman
Di Bawah Lindungan Ka’bah terdapat budaya Minangkabau yang sangat
ditaati dan dijunjung tinggi yang berisikan nilai-nilai budaya, seperti adat
istiadat dan norma yang dijadikan patokan dan pedoman masyarakatnya.
Sedangkan dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck terdapat
budaya Minangkabau dan Bugis yang berisikan nilai-nilai budaya di
dalamnya, seperti adat istiadat, norma, dan hukum yang selalu ditaati,
dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, dan dijunjung tinggi oleh
masyarakatnya. Jenis nilai budaya yang terdapat dalam roman Di Bawah
Lindungan Ka’bah, yaitu adat istiadat dan norma. Sedangkan dalam roman
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck diperoleh tiga jenis nilai budaya,
yaitu adat-istiadat, norma, dan hukum.
Hasil yang telah diperoleh ini sesuai dengan teori yang peneliti
gunakan yaitu teori mengenai budaya yang terdapat prinsip patrilineal dan
matrilineal. Serta teori pembagian nilai budaya yang telah disampaikan
oleh koentjaraningrat yang menjelaskan bahwa adat istiadat, norma, dan
hukum merupakan nilai budaya sebagai pedoman yang memberi arah serta
orientasi kepada hidup.
4. Simpulan
Berdasarkan dari hasil analisis roman Di Bawah Lindungan Ka’bah
dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka, terdapat nilai-
nilai budaya yang membangun jalannya cerita tersebut. Terutama dalam
menentukan harta warisan dan garis keturunan yang akan menentukan
masa depan dari keturunan yang akan datang. Dengan adanya nilai budaya
ini, diharapkan dapat dipatuhi dan dijalani oleh masyarakatnya dalam
menjalani kehidupannya masing-masing. Budaya dan nilai yang
terkandung di dalamnya seharusnya dipertahankan agar dapat diwariskan
sehingga tidak punah ditelan zaman. Dikarenakan semakin modern dan
canggihnya globalisasi yang terjadi pada saat ini dan dikhawatirkan dapat
menghilangkan jati diri bangsa Indonesia yang dikenal dengan nilai
budayanya yang sangat kaya dan beragam.
Pengenalan mengenai budaya dan nilai budaya yang terkandung di
dalamnya sangat penting untuk diketahui oleh generasi berikutnya. Salah
satunya disampaikan melalui karya sastra seperti roman yang dilakukan
oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang sering dikenal oleh
sebutan Hamka melalui karyanya yang berjudul Di Bawah Lindungan
Ka’bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Hamka sebagai
pengarang dari kedua roman tersebut, memiliki kemampuan dalam
menciptakan karya yang sangat menyentuh hati pembaca dan
menggunakan bahasa yang indah sehingga karyanya sangat disukai bahkan
dikenal oleh khalayak ramai. Berdasarkan penelitian yang peneliti
lakukan, dalam roman Di Bawah Lindungan Ka’bah diperoleh 9 kutipan
teks. Diantaranya nilai budaya berbentuk adat istiadat 7 kutipan teks, dan
nilai budaya berbentuk norma 2 kutipan teks. Sedangkan nilai budaya
berbentuk hukum tidak ditemukan.
Dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck diperoleh 41
kutipan teks. Diantaranya nilai budaya berbentuk adat istiadat 34 kutipan
teks, nilai budaya berbentuk norma 5 kutipan teks, dan nilai budaya
berbentuk hukum 2 kutipan teks.
5. Saran
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu peneliti
selanjutnya dalam memahami dan mengetahui tata cara penyusunan
sebuah penelitian dan dapat menyumbang ide-ide serta memperkaya ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu sastra. Serta dapat dijadikan
bahan referensi terutama di bidang budaya dalam sebuah karya sastra.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2011. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar. Jakarta:
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Bahtiar, Ahmad dan Aswinarko. 2013. Metode Penelitian Sastra. Tangerang:
Pustaka Mandiri.
Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Djamaris, Edwar. 2001. Pengantar Sastra Rakyat Minangkabau. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.
Hamka. 2010. Di Bawah Lindungan Ka’bah. Jakarta: Bulan Bintang.
Hamka. 2008. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Jakarta: Bulan Bintang.
Herimanto dan Winarno. 2012. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Kamariah. 2013. Analisis Nilai Kultural dalam Kumpulan Syair Anak Negeri
Karya Muhammad Chandra. Tanjungpinang:UMRAH (belum
diterbitkan).
Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT
Gramedia.
Koentjaraningrat. 2005. Pengantar Antropologi pokok-pokok etnografi II. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Ndraha, Taliziduhu. 2003. Budaya Organisasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra Dengan Ancangan Literasi Kritis.
Jakarta: Bumi Aksara.
Ranjabar, Jacobus. 2014. Sistem Sosial Budaya Indonesia: Suatu Pengantar.
Bandung: Alfabeta.
Sadikin, Mustofa. 2010. Kumpulan Sastra Indonesia. Jakarta: PT Buku Kita.
Sofyan, Faisal. 2013. Sejarah Persemendaan Melayu dan Bugis. Tanjungpinang:
CV.Milaz Grafika.
Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Tindakan. Yogyakarta: Laksbang Pressindo.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suhaimi. 2015. Analisis Nilai-Nilai Budaya dalam Novel Laksmana Jangoi Karya
Muharroni. Tanjungpinang:UMRAH (belum diterbitkan).
Surtina. 2014. Nilai Budaya dan Nilai Agama Pada Upacara Pernikahan Adat
Melayu Desa Benan Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga Provinsi
Kepulauan Riau. Tanjungpinang:UMRAH (belum diterbitkan).
Syarbaini, Syahrial dkk. 2012. Konsep Dasar Sosiologi & Antropologi.Jakarta:
Hartomo Media Pustaka.