ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG...

81
ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN REALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma IV Program Studi Komputerisasi Akuntansi Disusun Oleh : DHIAH RATNA CHRISTIANINGRUM NPM. 14.401.170 POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG 2017

Transcript of ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG...

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN

REALISASI BELANJA DI KECAMATAN

LENGKONG KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Kelulusan Ujian Akhir Program Diploma IV

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Disusun Oleh :

DHIAH RATNA CHRISTIANINGRUM

NPM. 14.401.170

POLITEKNIK

PIKSI GANESHA BANDUNG

2017

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

ABSTRAK

DHIAH RATNA CHRISTIANINGRUM

NPM. 14. 401. 170

Komputerisasi Akuntansi

ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN REALISASI

BELANJA DIKECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG.

Skripsi: 93 halaman

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbandingan anggaran belanja

dan realiasi belanja di Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2011-2014.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data sample

bersumber dari Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan

Catatan Atas Laporan Keuangan di Kecamatan Lengkong periode 2011 hingga

2014.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio efesiensi anggaran belanja dan realisasi

belanja maka dapat dilihat peningkatan pada tahun 2012 sebesar 99,99% hampir

mencapai 100%. Selanjutnya anggaran belanja dan realisasi belanja untuk tahun

2011 sebesar 90,96% mengalami penurunan, sedangkan tahun 2013 dan 2014

mengalami kenaikan yang stabil sebesar 95,14% dan 94,80%. Maka hasil analisis

efesiensi adalah sangat baik

Hambatan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah: adanya pencairan

anggaran yang tidak tepat waktu karena tidak disiplinnya dalam penyampaian

Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ke Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara dan keterbatasan sumber daya manusia. Adapun saran

yang diberikan adalah dengan meningkatkan strategi dalam pengelolaan dan

pelaksanaan anggaran pencairan agar pencapain realisasi semakin stabil, efektif

dan efesien.

Kata kunci: Anggaran Belanja, Realisasi Belanja

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka
Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Instansi pemerintah adalah pihak manajemen yang dipercaya oleh

rakyat untuk mengatur dan menyelenggarakan pemerintah dalam rangka

memenuhi hajat hidup orang banyak. Tujuan dari penyelenggarakan

pemerintah adalah dalam rangka kesejahteraan masyakat. Oleh karena itu

agar tugas dan tanggung jawab dapat dilaksanakan sesuai dengan amanat

maka harus ada laporan yang melaporkan hal tersebut.

Pemerintah daerah merupakan bagian dari sistem pemerintah

indonesia diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat di daerahnya sesuai aspirasi masyarakat di daerah tersebut,

termasuk pengelolaan keuangan daerah masing-masing.

Reformasi dalam bidang pengelolaan keuangan negara sebagaimana

amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(UU 17/2003) khususnya dalam sistem penganggaran telah banyak

membawa perubahan yang sangat mendasar. Salah satunya adalah

penerapan pendekatan penganggaran yang digunakan dalam penyusunanya

berupa pendekatan penganggaran terpadu, Kerangka Pengeluaran Jangka

Menengah (KPJM), dan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK).

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Menurut UU Nomor 17 tahun 2003 pada Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah juga perlu dilampirkan informasi tambahan mengenai

kinerja instansi pemerintah yakni prestasi yang berhasil dicapai Pengguna

Anggaran juga identifikasi jelas tentang keluaran (output) dari setiap

kegiatan dan hasil dari setiap program. Hal ini bermakna bahwa selain perlu

suatu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang baik juga

diperlukan integrasi dengan sistem perencanaan startegis sistem

penganggaran dan Sistem Akuntansi Pemerintah.

Dengan adanya laporan keuangan yang lengkap sesuai dengan amanat

undang-undang tersebut serta disusunnya laporan keuangan melalui proses

yang dapat dipertanggungjawabkan tersebut maka diharapkan akuntanbilitas

pemerintah daerah sebagai maajemen yang dipercayai oleh rakyat sebagai

stakeholder dapat disajikan sebagaimana mestinya.

Sedangkan menurut UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara menyebutkan bahwa Laporan Keuangan harus

disusun berdasarkan proes akuntansi yang wajib dilaksanakan oleh setiap

Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran serta pengelolaan

Bendahara Umum Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut maka setiap

Pemerintah Daerah menyelenggarakan sistem akuntansi untuk lingkungan

pemerintah daerahnya yang pedomannya ditetapkan oleh Menteri Dalam

Negeri.

Laporan keuangan perlu adanya publikasi, hal itu bertujuan untuk

transparasi publik sebagai informasi kepada masyarakat, untuk akuntabilitas

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

publik sebagai indikasi tidak lemahnya sistem yang selanjutnya tidak

membudayakan korupsi sistemik, untuk memberikan informasi dalam

pembuatan keputusan ekonomi, sosial dan politik, serta dapat juga

membrikan informasi yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja

manajerial suatu organisasi atau perusahaan.

Anggaran yaitu aktiva lancar yang digunakan untuk membiayai

operasi perusahaan dan dana yang dikeluarkan diharapkan dapat kembali

masuk dalam perusahaan dalam jangka pendek melalui perusahaan.

Sehingga dana tersebut akan terus berputar setiap periodenya selama

perusahaan beroperasi. Anggaran akan selalu dibutuhkan bagi perusahaan

yang mempunyai keinginan untuk mempertahankan eksistensisnya.

Anggaran juga diperlukan untuk memelihara perkembangan perusahaan

secara berkesinambungan, untuk membiayai kegiatan usaha sehari-hari (RA

Supriyono, 2007:3)

Pengelolaa anggaran merupakan hal yang sangat penting dalam

perusahaan, karena meliputi pengambilan keputusan mengenai jumlah dan

komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva ini. Perusahaan

yang tidak dapat memperhitungkan tingkat anggaran yang memuaskan,

maka perusahaan kemungkinan mengalami insolvency (tak mampu

memenuhi kewajiban jatuh tempo) dan bahkan mungkin terpaksa harus di

likuidasi. Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutup hutang

lancar sedemikian rupa, sehingga menggambarkan tingkat keamanan

(margin safety) yang memuaskan. Sementara itu, jika perusahaan

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

menetapkan anggaran yang berlebih akan menimbulkan dana menganggur

yang akan mengakibatkan inefisiensi perusahaan dalam penentuan

kebijakan anggaran yang efesien (Tendi Haruman, 2007:174).

Menurut Suharto dan Solihin (2008), sebagai alat perencanaan,

anggaran merupakan rencana kegiatan yang terdiri dari sejumlah target yang

akan dicapai oleh para manajer departemen suatu perusahaan dalam

melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu pada masa yang akan datang.

Sasaran anggaran dapat dicapai melalui pelaksanaan serangkaian aktivitas

yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bentuk anggaran. Anggaran juga

dapat diartikan “Suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi

seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan)

moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan

datang.

Anggaran belanja merupakan suatu hal yang serius untuk mendukung

terlaksananya suatu kegiatan yang ada di ruang lingkup disemua pemerintah

daerah karena tanpa perencanaan anggaran yang maksimal, akan

menyebabkan tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan penyusunan laporan realisasi anggaran ini,

pegawai instansi memerlukan kelengkapan data pembelanjaan langsung

operasi. Dengan kelengkapan data ini lah, pegawai instansi yang sudah

bertanggungjawab dalam penyusunan laporan realisasi anggaran akan

menjalankan penyususnan dengan baik dan lancar agar tercapai sasaran

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

yang ditentukan dan pelaporan realisasi anggaran ini dilaksanakan setiap

semester secara manual serta pembuatannya pun berkesinambungan.

Laporan realisasi anggaran dibuat agar pemerintah mengetahui

seberapa besar penyerapan dana yang sudah dicairkan untuk kegiatan dan

dari laporan realisasi anggaran akan diketahui surplus atau defisit yang

didapat dalam kegiatan tersebut. Diketahuinya surplus atau defisitnya

APBN suatu data dari laporan realisasi anggaran tersebut pun sudah siatur

dalam undang-undang, salah satunya dalam Permendgri No. 13 Tahun 2006

pasal 57 tentang perbedaaan antara surplus dan defisit suatu dana yang

sudah dikeluarkan dan tertuang dalam laporan realisasi anggaran.

Laporan realisasi anggran menyediakan informasi yang berguna dala

memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk anggaran

kegiatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam periode mendatang

dengan cara menyajikan laopran keuangan secara bersamaan. Dalam

penyususnan laporan realisasi anggaran pun tidak terlepas dari prosedur

yang sudah ditentukan dalam undang-undang oleh pemerintah pusat.

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang dipublikasikan pemerintah

daerah memberikan informasi yang bermanfaat untuk menilai kinerja

keuangan daerah . LRA menjadi salah satu laporan pertanggungjawaban

keuangan daerah yang utama, karena anggaran dalam pemerintahan

merupakan tulang punggung penyelanggaran pemerintah. Anggaran

memiliki peran penting sebagai alat stabilitasi, distribusi, alokasi sumber

daya publik, perencanaan dan pengendalian organisasi serta penilaian

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

kinerja. Laporan Relaisasi Anggaran menduduki prioritas yang lebih penting

dan merupakan jenis laporan keuangan daerah yang paling dahulu

dihasilkan sebelum kemudian diisyaratkan untuk membuat laporan neraca

dan laopran arus kas. Untuk menilai kerja pemerintah daerah dalam

mengelola keuangan dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan

yang telah dibuat. Tidak hanya sebagian bahan evaluasi saja, tapi karena

tidak semua pengguna laporan keuangan memahami akuntansi dengan baik.

Maka analisis laporan keuangan juga digunakan untuk membantu

memahami dan menginterpresentasikan laporan keuangan pemerintah

daerah tersebut. (Syamsudin, 2007:39).

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk

membuat karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “ANALISIS

PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN REALISASI

BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG”.

1.2. Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menetapkan pokok

permasalahan penelitian ini yaitu “Bagaimana Analisis Perbandingan

Anggaran Belanja dan Realisasi Belanja di Kantor Kecamatan

Lengkong Kota Bandung”

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

1.3. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana Anggaran Belanja di Kantor Kecamatan Lengkong

Bandung?

2. Bagaimana Realisasi Belanja di Kantor Kecamatan Lengkong

Bandung?

3. Bagaimana Perbandingan Anggaran Belanja dan Realisasi Belanja di

Kantor Kecamatan Lengkong Kota Bandung Periode 2011-2014?

4. Apakah hambatan yang terjadi di Kantor Kecmatan Lengkong

Bandung?

5. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang

terkait di Kantor Kecamatan Lengkong Bandung?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui Anggaran Belanja Di Kantor Kecamatan Lengkong

Bandung.

2. Mengetahui Realisasi Belanja di Kantor Kecamatan Lengkong

Bandung.

3. Mengetahui perbandingan Anggaran Belanja dan Realisasi Belanja di

Kantor Kecamatan Lengkong Kota Bandung Periode 2011-2014.

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

4. Mengetahui hambatan yang terjadi di Kantor Kecamatan Lengkong

Bandung.

5. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan terkait dengan hambatan

yang ada di Kantor Kecamatan Lengkong Bandung.

1.5. Kegunaaan Penelitian

A. Bagi Penulis

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan

manfaat serta sebagai uji kemampuan dalam penerapan teori-teori

yang diperoleh selama masa perkuliahan. Dan penulis mendapatkan

wawasan serta pengembangan ilmu pengetahuan dalam mencatat

laporan keuangan.

B. Bagi Perusahaan

Bagi Kantor Kecamatan Lengkong Kota Bandung, diharapkan

Skripsi ini sebagai bahan masukan, pembelajaran dan pertimbangan

untuk proses pencapaian visi dan misi Kantor Kecamatan Lengkong

Kota Bandung serta sebagai bahan pertimbangan perkembangan.

C. Bagi Lembaga

Bagi lembaga, diharapkan skripsi ini dapat dimanfatkan sebagai

bahan referensi bagi adik kelas yang berada di Politeknik Piksi

Ganesha Bandung pada khususnya, juga mudah-mudahan dapat

menjadi sarana untuk meningkatkan kerjasama dangan tempat

pelaksanaan PKL.

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Landasan Teori

A. Anggaran Belanja

1. Pengertian Anggaran

Anggaran adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan

(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan

pengendalian (controlling) dalam mencapai tujian yang efektif dan efesien.

Penganggaran (budgeting) menunjukan suatu proses sejak tahap persiapan

yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana pengumpulan

berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan,

penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai

pada tahap pengawasan dan hasil evaluasi dari rencana tersebut. (Tendi

Haruman/Sri Rahayu, 2007:5).

Dan beberapa Ahli yang lainnya memberi pendapat lain tentang arti

anggaran sebagai berikut :

Agus Ahyari (2002:8) “Anggaran merupakan suatu perencanaan

secara formal dari seluruh kegiatan perusahaan didalam jangka

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

waktutertentu yang dinyatakan dalam unit kuantitatif (moneter)”.

Sedangkan menurut M. Munandar (2001:1) “Suatu anggaran yang disusun

secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang

dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu

(periode tertentu) yang akan datang.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan

suatu rumusan rencana atau sasaran yang bersifat kuantitatif dan merupakan

pedoman dalam menilai prestasi yang telah dicapai. Oleh karena itu,

anggaran harus mempunyai kemampuan untuk malakukan pilihan pilihan

terbaik yang dilaksanakan untuk menghindari kegagalan.

2. Jenis-jenis Anggran

Anggaran terdiri dari berbagai jenis, anggaran akan mencangkup

seluruh aspek kegiatan peusahaan. Menurut M. Munandar (2001:25)

mengemukakan jenis-jenis anggaran sebagai berikut :

a. Operational Budget, yang terdiri dari :

1) Anggaran penjualan

Rencana jumlah barang dan jasa dalam bidang sentral, terminal

dan transmisi.

2) Anggaran produksi

Rencana jumlah barang yang akan diproduksi dalam bidang

sentral, terminal dan transmisi.

3) Anggaran biaya, terdiri dari :

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

a. Anggaran biaya usaha yaitu anggaran biaya umum dan

administrasi, anggran biaya penjualan dan anggran biaya lain-

lain.

b. Anggaran biaya produksi, yaitu anggaran biaya bahan baku,

anggaran biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.

4) Anggaran Investasi, terdiri dari :

a. Anggaran investasi bangunan.

b. Anggaran investasi mesin dan instalasi.

c. Anggaran investasi alat ukur atau perkakas kerja.

d. Anggaran perabot kantor atau gudang.

e. Anggaran investasi alat olah data.

f. Anggaran investasi alat teknologi.

g. Anggaran investasi pengembangan.

h. Anggaran investasi aktiva dan pelaksanaan.

b. Financial Budget, yang terdiri dari :

1) Proyeksi lsbs /rugi

Proyeksi perolehan laba untuk tahun tertentu.

2) Proyeksi neraca

Proyeksi posisi aktiva, pasiva dan modal perusahaan pada

tahun tertentu.

3) Anggaran kas/bank

Rencana penerimaan dan pengeluaran kas/bank pada tahun

tertentu.

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

4) Proyeksi sumber dan pengguanaan dana

Proyeksi posisi modal kerja perusahaan dan perubahan modal

kerja.

5) Proyeksi rasio keuangan

3. Fungsi dan Manfaat Anggran

Fungsi Anggaran menurut Tendi Haruman/Sri Rahayu (2007:5)

adalah sebagai berikut :

a. Dibidang Planning

1) Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala

masalah yang berkaitan dengan aktivitas yang akan

dilaksanakan.

2) Membantu mengarahkan seluruh sumber daya alam yang ada

diperusahaan dalam menentukan arah atau aktivitas yang saling

menguntungkan.

3) Membantu arah dan menunjang kebijakan perusahaan.

4) Membantu menstabikan kesempatan kerja yang tersedia.

5) Membantu pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif.

b. Dibidang Coordinating

1) Membantu mengkoordinasi faktor sumber daya manusia

dengan perusahaan.

2) Membantu menilai kesesuaian antara rencana aktivitas

peruahaan dengan keadaan lingkungan usaha yang dihadapi.

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

3) Membantu mendapatkan pemakaian modal pada saluran-

saluran yang menguntungkan sesuai dengan program

perusahaan.

4) Membantu mengetahui kelemahan dalam organisasi.

c. Dibidang Controling

1) Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran.

2) Membantu mencegah pemborosan

3) Membantu menetapkan standar baru.

Menurut M. Nafarin (2004:20), mengemukakan fungsi anggran

sebagai berikut :

1) Fungsi perencanaan anggaran merupakan alat

perencanaan tertulis menurut pemikiran yang diteliti dan

akan memberikan gambaran yang lebih nyata atau jelas

dalam unit dan uang.

2) Fungsi pelaksanaan anggaran merupakan alat pedoman

dalam pelaksaaan pekerjaan dapat dilaksanakan secara

selaras dalam mencapai tujuan.

Fungsi pengawasan anggaran merupakan alat pengawasan

(controlling) untuk mengevaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan

dengan membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).

Sedangkan manfaat Anggaran menurut M. Nafarin (2007:19)

adalah sebagai berikut :

a. Segala kegiatan dapat terara pada pencapaian tujuan

bersama.

b. Dapat digunakan sebagai alat menialai kelebihan dan

kekurangan pegawai.

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

c. Dapat memotivasi pegawai.

d. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan.

e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang

perlu.

f. Sumber daya dapat dimanfaatkan seefesien mungkin.

g. Alat pendidikan bagi manajer.

4. Karakteristik Anggaran

Menurut Bastian (2010:192) mengemukakan beberapa karakteristik

anggaran terdiri dari :

a. Anggaran yang dinyatakan dalam satuan keuangan.

b. Anggaran yang umurnya mencakup jangka waktu tertentu,

yaitu satu atau beberapa tahun.

c. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen

untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.

d. Usulan anggaran yang telah disetujui oleh pihak berwenang

yang lebih tinggi dari penyusunan anggaran.

e. Anggaran yang telah disusun hanya dapat diubah dalam

kondisi terntu.

Sedangkan menurut Rudianto (2009:11) selain karakteristik secara

umum diatas terdapat juga karakteristik anggaran yang baik, yaitu :

1. Anggaran disusun berdasarkan program.

2. Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat

pertanggungjawaban yang dibentuk dalam organisasi

perusahaan.

3. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat

pengendalian.

5. Prosedur Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran biasanya dilakukan oleh Komite Anggaran.

Komite Anggran tersebut anggotanya terdiri atas para manajer pelaksanaan

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

fungsi-fungsi pokok perusahaan sesuai dengan prinsip keperansertaan.

Anggaran tersebut meliputi : manajer pemasaran, manajer produksi, manajer

teknik, manajer pengawasan dan keuangan.

Supriyono (2001:99), mengatakan bahwa penyusunan anggaran

adalah sebagai berikut :

a. Menentukan perencanaan strategis atas SWOT manajemen

puncak, atau Chief Executive Officer (CEO). Dengan

menentukan perencanaan strategis yaitu penentuan tujuan

organisasi dan rencana jangka panjang.

b. Mengkomunikasikan tujuan organisai dan rencana jangka

panjang. Rencana jangka panjang dikomunikasikan kepada

manajer devisi dan manajer dibawahnya serta komite anggaran

mereka mengetahui tujuan yang akan dicapai dan cara-cara

proyek untuk mencapai tujuan terserbut.

c. Menganalisis informasi masa lalu yang diantisipasi untuk

mngetahui SWOT Manajemen puncak atau Chief Executive

Officer (CEO) menganalisi informasi masa lalu dan perubahan

lingkungan ekternal dimasa depan untuk mengetahui kekuatan,

kelemahan, kesempatan dan ancaman (SWOT) yang dihadapi

perusahaan.

d. Menyusun usulan anggaran. Setiap manajer devisi menyusun

dan mengkoordinasikan penyusunan untuk bagian organisasi

dibawahnya ysitu seksi usulan anggaran semua devisi

selenjutnya diserahkan pada komite anggaran.

e. Memilih taktik, mengkoordinasikan kegiatan, dan mengawasi

kegiatan. Atas dasar tujuan organisasi dan rencana jangka

panjang yang telah disusun oleh manajer puncak, manajer devisi

menyusun rencana pemilihan taktik yaitu : memilih cara-cara

yang akan digunakan untuk mencapai tujuan, manajer

departemen membuat keputusan pengorganisasian yang

berhubungan dengan pengorganisasian semua kegiatan dibawah

depaetemennya dan manajer seksi bertanggung jawab untuk

merencanakan pengawasan (supervision) terhadap seksinya.

f. Menyarankan revisi usulan anggaran. Komite anggaran

menyarankan revisi terhadap usulan anggaran. Setiap devisi agar

dapatsinkronisasi dengan anggarn devisi yang lain agar sesuai

dengan rencana jangka panjang dan tujuan yang telah ditentukan

pleh manajer puncak.

g. Revisi dan pengesahan anggaran perusahaan. Anggaran

perusahaan mungkin masih memerlukan revisi sebelum

disahkan oleh manajemen puncak menjadi anggaran perusahaan

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

yang sesuai. Setelah dilakukan revisi aggaran tersebut disahkan

dan didistribsikan kesetiap devisi dan bagian organisasi

dibawahnya sebagai pedoman pelaksanaaan kegiatan dan

sekaligus sebagai alat pengendalian.

h. Menyetujui revisi anggaran dan merakit menjadi anggaran

perusahaan. Setelah usaha anggaran direvisi oleh setiap devisi

yang bersangkutan dan revisinya telah disetujui oleh komite

anggaran, maka komite merakit usulan tersebut menjadi anggran

perusahan.

6. Macam-macam Anggaran

Menurut M. Narafin, anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa

sudut pandang sebagai berikut :

a. Menurut dasar penyusunan anggaran.

Menurut dasar penyusunan anggaran terdiri dari :

1) Anggaran variabel yaitu anggaran yang tersusun berdasarkan

interval (kasar), kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya

merupakan suatu seni anggran yang dapat disesuaikan pada

tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda. Anggaran

variabel disebut juga dengan anggaran fleksibel.

2) Anggran tetap yaitu anggaran yang disusun berdasarakan

suatu tingkatan kapasitas tertentu. Anggaran tetap tersebut juga

dengan anggaran statis.

b. Menurut cara penyususnan anggaran

Menurut cara penyususnan anggaran terdiri dari :

1) Anggaran periodik adalah anggaran yang tersusun untuk suatu

periodik tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang

disusun setiap akhir periode anggaran.

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

2) Anggaran kontinyu adalah anggaran yang dibuat untuk

mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat.

c. Menurut jangka waktunya anggaran

Menurut jangka waktunya anggaran terdiri dari :

1) Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah

anggaran yang dibuat dengan jangka panjang waktu lebih dari 1

(satu) tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal

merupakan anggaran jangka panjang tidak mesti berupa anggran

modal, anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar

anggaran jangka pendek.

2) Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran

yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai 1 (satu)

tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan

anggaran jangaka pendek.

d. Menurut bidangnya anggaran

Menurut bidangnya anggaran terdiri dari :

1) Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun

anggaran neraca. Anggaran keuangan meliputi anggaran kas,

anggaran piutang, anggaran persediaaan dan anggaran neraca.

2) Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun

anggaran laporan laba rugi. Anggaran operasional meliputi

anggaran penjualan, anggaran penjualan biaya pabrik, anggaran

beban usaha dan anggaran laporan laba rugi.

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

e. Meurut kemampuan menyusunan anggaran.

Meurut kemampuan menyusunan anggaran terdiri dari :

1) Anggaran partial yaitu anggaran yang disusun tidak secara

lengkap, anggaran yag hanya menyusun bagian anggaran

tertentu, misalnya karena keterbatasan kemampuan maka hanya

dapat menyusun anggaran operasional.

2) Anggaran komprehensif merupakan rangkaian dari berbagai

macam anggran komprehensif merupakan juga perpaduan dari

anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun

secara lengkap.

f. Menurut fungsinya anggaran.

Menurut fungsinya anggaran terdiri dari :

1) Performance budget adalah anggaran yang disusun

berdasarkan fungsi aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan

untuk menilai apakah biaya beban yang dilakukan oleh masing-

masing aktivitas tidak melampaui batas.

2) Appropriation budet adalah anggaran yang diperuntukan

bagian tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat

lain.

7. Pengertian Anggran Belanja

Menurut pendapat Akbar Kaelola (2009:23): “Anggaran belanja

adalah rencana perkiraan yang meliputi pendapat dan pengeluaran. Jika

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

pendapatan lebih besar daripada pengeluaran disebut surplus, sebaliknya

jika pengeluaran lebih besar dari pendapatan disebut defisit”.

8. Pengertian Belanja

Menurut Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005, “Belanja adalah

semua pengeluaran dari rekening Kas Umum Negara/Daerah yang

menguragi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang tidak

akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah”. Seperti yang

dijelaskan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006

dijelaskan bahwa “Belanja adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui

sebagai pengurang nilai kekayaan bersih”.

Sedangkan menurut Indra Bastian (2003:53) “Belanja/biaya adalah

penurunan aktiva/kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan

dalam suatu periode akuntansi atau periode anggaran tertentu”.

Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara

langsung dengan program dan kegiatan. Berikut jenis-jenis belanja langsung

yaitu :

a. Belanja Barang dan Jasa,

b. Belanja Modal,

c. Belanja Pegawai

Sedangkan Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang tidak

terkait secara langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan. Ada

beberapa jenis belanja tidak langsung yaitu :

a. Belanja Hibah,

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

b. Belanja Bantuan Sosial,

c. Belanja Pegawai,

d. Belanja Tidak Terduga.

9. Pengertian Belanja Daerah

Suatu instansi Pemerintah harus mengalokasikan belanjanya secara

adil dan merata agar relatif dapat dinikmati oleh seluruh kelompok

masyarakat tanpa diskriminasi, khususnya dalam pemberian pelayanan

umum. Oleh karena itu, untuk dapat mengendalikan tingkat efesiensi dan

aktivitas anggaran, maka dalam perencanaan anggaran belanja harus

diperhatikan (1) Penetapan secara jelas tujuan dan sasaran, hasil dan

manfaat, serta indikator kinerja yang ingin dicapai; (2) Penetapan perioritas

kegiatan dan perhitungan beban kerja, serta penetapan harga satuan yang

rasional. Belanja daerah adalah semua kewajiban PEMDA (pemerintah

daerah) yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersi (ekuitas dana)

dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Makna pengeluaran

belanja berbeda dengan pengeluaran pembiayaan. PEMDA tidak akan

mendapatkan pembayaran kembali atas pengeluaran belanja yang telah

terjadi, baik pada tahun anggaran berjalan maupun pada tahun anggaran

berikutnya. Sedangkan pengeluaran pembiayaan merupakan pengeluaran

yang akan diterima kembali pembayarannya pada tahun berjalan atau pada

tahun anggaran berikutnya.

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Menurut Halim (2002:68) mengatakan bahwa

“Belanja Daerah atau Biaya merupakan penurunan dalam

manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus keluar,

atau deplasi aset, atau terjadinya hutang yang mengakibatkan

berkurangnya ekuitas dana, selain yang berkaitan dengan distribusi

kepada para peserta ekuitas dana”.

Sedangkan menurut Undang-Undang No. 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah, “Belanja daerah adalah kewajiban

pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih”.

10. Jenis Belanja Daerah

Secara umum Belanja dalam APBD dikelompokkan menjadi lima

kelompok yaitu :

a. Belanja Operasional

Belanja ini merupakan suatu pengeluaran pemerintah daerah yang

berhubungan dengan aktivitas atau pelayanan publik. Belanja operasional

meliputi :

1) Belanja Barang, merupakan pengeluaran pemerintah daerah

untuk penyediaan barang dan jasa yang berhubungan langsung

dengan pelayanan publik.

2) Belanja Pegawai, merupakan pengeluaran pemerintah daerah

untuk orang/personel yag berhubungan langsung dengan kata

lain merupakan belanja pegawai yang bersifat variabel.

3) Belanja Perjalanan, merupakan pengeluaran pemerintah

daerah untuk biaya perjalanan pegawai yang berhubungan

langsung dengan pelayanan publik.

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

4) Belanja Pemeliharaan, merupakan pengeluaran pemerintah

daerah untuk pemeliharaan barang daerah yang mempunyai

hubungan langsung dengan pelayanan publik.

b. Belanja Modal

Belanja modal adalah pengeluaran pemerintah daerah yang

manfaatnya melebihi satu taautan anggaran dan akan menambah asset atau

kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin

seperti baiaya operasi dan pemeliharaan. Belanja modal dibagi menjadi :

1) Belanja publik merupakan belanja yang manfaatnya dapat

dinikmati ssecara langsung oleh masyarakat umum.

2) Belanja takt erduga adalah pengeluaran anggaran untuk

kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak bisa diharapkan

berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial,

dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan

dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah.

3) Belanja aparatur merupakan belanja yang manfaatnya tidak

secara langsung dinikmati oleh masyarakat, tetapi dirasakan

langsung oleh apatur. Contohnya pembelian kendaraan dinas

dan pembangunan rumah dinas.

c. Belanja Administrasi Umum

Belanja administrasi umum adalah semua pengeluaran pemerintah

daerah yang tidak berhubungan dengan aktivitas atau pelayanan publik.

Belanja administrasi terdiri dari empat jenis yaitu :

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

1) Belanja Pegawai, merupakan pengeluaran pemerintah daerah

untuk orang/personel yang berhubungan langsung dengan kata

lain merupakan belanja pegawai yang bersifat variabel.

2) Belanja Perjalanan, merupakan pengeluaran pemerintah

daerah untuk biaya perjalanan pegawai yang berhubungan

langsung dengan pelayanan publik.

3) Belanja Pemeliharaan, merupakan pengeluaran pemerintah

daerah untuk pemeliharaan barang daerah yang mempunyai

hubungan langsung dengan pelayanan publik.

4) Belanja Barang, merupakan pengeluaran pemerintah daerah

untuk penyediaan barang dan jasa yang berhubungan lansung

dengan pelayanan publik.

d. Belanja Lain-lain/ Belanja Tak Terduga

Belanja Lain-lain/belanja Tak Terduga adalah pengeluaran yang

dilakukan oleh pemerintah daerah untuk membiayai kegiatan-kegiatan tak

terduga dan kejadian-kejadian luar biasa.

11. Pertanggungjawaban Pelaksanaan Belanja

Penggunaan anggaran belanja sebagai bagian dari keuangan Negara

harus dipertanggujawabakan dalam Laporan Keuangan. Penyajian dan

pengungkapan klasifikasi belanja dalam laporan keuangan ada dua yaitu

sebagai berikut :

a. Disajikan sebagai Arus Kas Keliar dan Aktifitas Operasi dan Aktifitas

Investasi Non Keuangan pada Laporan Arus Kas.

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

b. Disajikan sebagai pengeluaran belanja pada Laporan Realisasi

Anggaran (LRA) pada lembar muka laporan keuangan yaitu belanja

dengan klasifikasi menurut jenis belanja yaitu belanja Operasi,

Belanja Modal, dan Belanja Lain-lain/Tak Terduga (berdasarkan

PSAP Nomor 02).

Diungkapkan pada Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) antara

lain rincian belanja menurut organisasi, rincian belanja menurut fungsi dan

klasifikasi belanja, rincian belanja menurut program dan keguatan yang

disesuaikan dengan urusan pemerintah yang menjdai kewenangan daerah,

rincian belanja langsung dan belanja tidak langsung dengan dilengkapi

narasi, bagan, grafik, daftar, dan skedjul atau bentuk lazim yang

mengiktisarkan secara ringkas dan padat kondisi posisi keuangan entitas

pelaporan.

B. Realisasi Belanja

1. Pengertian Realisasi

Pengertian Realisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2001:710) yaitu

“Proses menjadikan nyata, perwujudan, wujud, kenyataan,

pelaksanaan yang nyata”. Sedangkan menurut Ali Hasan (2008:23)

mengemukakan bahwa Realisasasi adalah “tindakan yang nyata atau

adanya pergerakan atau perubahan dari rencana yag sudah dibuat atau

dikerjakan”.

Menurut M Dahlan Y.B (2008:78) “Realisasi adalah

pelaksanaan sesuatu sehingga menjadi nyata”.

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

realisasi adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang

meliputi seluruh kegiatan perusahaan atau lembaga dan berlaku untuk

jangka waktu tertentu dan diwujudkan menjadi nyata, agar rencana

yang telah disusun pleh perusahaan atau lembaga dapat tercapai

dengan baik.

2. Pengertian Laporan Realisasi Anggaran

Menurut Dodi Nordiawan (2010:122) menyatakan bahwa “Laporan

Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan ikhtisar sumber,

alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelolah oleh

pemerintah pusat/daerah dalam satu periode pelaporan”.

Sedangkan menurut Rudianto (2009:19) menyatakan bahwa “Laporan

Realisasi Anggaran adalah rencana kegiatan keuangan yang berisi perkiraan

belanja yang diusulkan dalam satu periode dan sumber pendapatan yang

diusulkan untuk membiayai belanja tersebut”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Laporan

Realisasi Anggaran merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam

menggunakan sumber daya ekonomi yang dikelola dalam pelaporan untuk

satu periode.

3. Tujuan Pembuatan Laporan Realisasi Anggaran

Tujuan Laporan Realisai Anggaran adalah meningkatkan dasar-dasar

penyajian Lporan Realisasi Anggaran untuk pemerintah dalam rangka

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

memenuhi tujuan akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh peraturan

perundang-undangan.

Tujuan pelaporan realisasi anggaran adalah memberikan informasi

tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding.

Penyandingan antara anggaran dan raelisasinya menunjukan tingkat

ketercapaian target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

4. Struktur Laporan Realisasi Anggaran

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemeerintah yang disajikan berdasarkan PSAP No. 02 Dalam

penyajian Laporan Realisasi Anggaran terdapat unsur-unsur yang harus

dipahami, antara lain adalah :

a. Pendapatan

1) Pendapatan (berbasis kas) adalah penerimaan oleh bendahara

umum negara/bendahara daerah atau oleh entitas pemerintah

lainnya yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode

tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak,

pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

2) Pendapatan (berbasis akrual) adalah hak pemerintah yang

diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.

b. Belanja

1) Belanja (berbasis kas) adalah semua pengeluaran oleh

bendahara umum negara/bendahara umum daerah yang

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayaran kembali

oleh pemerintah.

2) Belanja (berbasis akrual) adalah kewajiban pemerintah yang

diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.

c. Transfer

Transer merupakan penerimaan atau pengeluaran uang dari

suatu entitas pelaporan dari atau kepada entitas pelapor lain, termasuk

dana perimbangan dan dana hasil.

d. Surplus/Defisit

1) Surflus yaitu selisih lebih antara pendapatan – Laporan

Realisasi Anggaran (LRA) dan belanja selama satu periode

akuntansi.

2) Defisit yaitu selisih kurang antara pendapatan – Laporan

Realisasi Anggaran (LRA) dan belanja selama satu periode

akuntansi.

Dari dua pengertian surplus/ defisit dapat disimpulkan bahwa selisi

lebih atau kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode

pelaporan.

e. Pembiayaan (Financing)

Pembiayaan merupakam setiap penerimaan yang perlu dibayar

kembali atau pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun

anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya yang

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup

defisit atau memanfaatkan surplus anggaran

.

2.2. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan penetapan masalah yang diwujudkan

pada suatu materi tentang relevansi dan aktualisasinya dalam pemikiran ini

disusun perkiraan teoritis dari hasil-hasil yang akan dicapai sehingga akan

mengantarkan pada kemudahan dala pemecahan masalah.

Berdasarakan masalah yang telah diuraikan sebelumnya dan sesuai

dengan fokus penelitian, maka pada bagian ini menjelaskan berbagai

kerangka teori yang relevan dan teliti. Teori-teori yang telah diungkapkan

adalah teori-teori mengenai Analiasis Perbandingan Anggaran Belanja Pada

Realisasi belanja di Kecamatan Lengkong Bandung.

Untuk mendapatkan pengertian atau teori lebih jelas mengenai

anggaran, penulis mengutip beberapa pendapat mengenai definidi anggaran

secara umum. Pengertian anggaran dalam buku “ Akuntansi Manajemen “

menurut Mulyadi (2001:48) mengemukakan bahwa “Anggaran merupakan

suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur daam

satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lainnya yang mencangkup

jangkan waktu satu tahun”.

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Definisi anggaran dalam buku “budgeting”, Perencanaan Kerja,

Pengkoordinasian Kerja dan Pengawas kerja menurut Munandar (2001:1)

menjelaskan bahwa anggaran adalah “suatu rencana yang disusun secara

sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan dinyatakan dalam unit

(kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang

akan datang”.

Dari pengertian diatas, penulis dapat menyimpulakan bahwa anggaran

dapat digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan operasi perusahaan

dan sebagai dasar penilaian atas pelaksanaan kegiatan perusahaan tersebut.

Dalam anggaran ini termasuk juga serangkaian kegiatan antisipasi untuk

menyesuaikan dimasa yang akan datang dengan rencana yang telah

ditetapkan, karena itu anggaran juga dapat dipakai sebagai alat koordinasi

dan implementasi antara rencana awal dengan aktivitas yang sedang

berlangsung.

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Sumber : diolah oleh penulis (2017)

Variabel X

Anggaran Belanja

Variabel Y

Realisasi

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Untuk dapat melakukan penelitian, seorang peneliti harus menentukan

metode penelitian yan dipakai, sehingga akan dapat mempermudah langkah-

langkah penelitian. Sugiyono (2012:2) mengemukakan bahwa “metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

sengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Berdasarkan variable-variabel yeng diteliti, maka penelitian ini

bersifat analisis deskriptif. Menurut Sugiyono (2006:11) “Penelitian

deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan

gambaran dari variabel penelitian”.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat dinyatakan bahwa metode

penelitian menggunakan cara ilmiah artinya mengguanakan pendekatan

rasional empiris, dengan demikian akan didapatkan data yang obyektif,

valid dan reliabel sehingga penelitian tersebut dapat memahami,

memecahkan dan mengantisipasi masalah.

3.2 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2009:38), “Variabel adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya”.

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Menurut Sugiyono (2009:39) mengatakan bahwa “Operasional

Variabel cara mengukur suatu konsep dimana terdapat variabel yang

langsung mempengaruhi dan dipengaruhi, yaitu variabel yang dapat

menyebabkan masalah lain terjadi dan atau variabel yang situasi dan

kondisinya tergantung variabel lain”.

Sesuai dengan Judul Penelitian yaitu Perbandingan Antara

Anggaran Belanja Dengan Realisasi Belanja Pada Kecamatan Lengkong

Bandung Periode 2012-2016, maka konsep variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah variabel yang menerangkan sebab dan akibat, yaitu :

1. Variabel Bebas (Variabele Independen) / X

Menurut Sugiyono (2009:39) mengatakan bahwa, variable

independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebeb perubahannya atau timbulnya variable

dependen (terikat).

2. Variabel Terikat ( Variable Dependen) / Y

Menurut Sugiyono (2009:39) mengatakan bahwa, variable

dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel terikat.

Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat pada tabel operasional

variabel berikut ini :

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Anggaran

Belanja

(Variabel X)

Anggaran belanja adalah

rencana perkiraan yang

meliputi pendapatan dan

pengeluaran. Menurut

Akbar Kaelola (2009:23)

Laporan Realisasi

Anggaran

Pendapatan dan

Belanja Daerah

tahun 2012-2016

Rasio

Realisasi

(Variabel Y)

Realisasi adalah

pelaksanaan sesuatu

sehingga menjadi nyata.

Menurut M. Dahlan Y.B

(2003:987)

Laporan Realisasi

Anggaran

Pendapatan dan

Belanja Daerah

tahun 2012-2016

Rasio

Sumber : Diolah oleh penulis (2017)

3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian

A. Populasi

Menurut Sugiyono (2009:80), “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan”.

Berdasarkan pengertian populasi diatas, maka yang akan dijadikan

populasi dalam penelitian ini adalah data Laporan Keuangan Tahunan

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

(Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja dan Belanja Daerah (RAPBD) dan

Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).

B. Sampel

Menurut Sugiyono (2009:81), “Sampel adalah bagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Laporan Realisasi

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) dan Catatan Atas

Laporan keuangan (CALK) pada Kecamatan Lengkong Bandung Periode

2011-2014.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2012:224) yaitu,

“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”.

Bila dilihat dari sumber datanya, teknik pengumpulan data yang

dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

A. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya melewati orang lain atau lewat

dokumen.

Adapun yang meliputi data sekunder yaitu :

1. Studi Pustaka

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Yaitu studi atau teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan

informasi yang berhubungan dengan masalah secara teoristis yang diteliti

untuk cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai literatur dari

perpustakaan yang bersumber dan dapat memperoleh landasan teori-teori

yang dapat menunjang penelitian.

2. Dokumen Perusahaan

Yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan penelusuran

bukti-bukti baik intern maupun ekstern perusahaan seperti laporan keuangan

perusahaan atau pemerintahan dll.

B. Pengumpulan Data Primer

Data primer adalah data yang langsung memeberikan data kepada

pengumpul data. Pengumpula data Primer ini diperoleh dengan cara study

lapangan atau teknik pengumpulan data secara langsung ditempat yang akan

diteliti di Kecamatan Lengkong Bandung, baik dari hasil wawancara

maupun hasil dari observasi langsung dengan bagian-bagian terkait untuk

memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Data yang diperoleh

antara lain adalah data laporan keuangan tahunan berupa laporan Realisasi

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) dan Catatan Atas

Laporan Keuangan dari Tahun 2011 sampai dengan 2014 (4 tahun).

Dalam studi lapangan ini, menggunakan dua teknik penelitian yang

meliputi, yaitu :

1. Wawancara (interview)

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Wawancara merupakan suatu pengumpulan data dengan cara

mengadakan wawancara atau tanya jawab dan tatap muka secara

langsung dengan berbagai pihak yang berkaitan dan terlibat langsung

dengan yang berwenang guna memeperoleh informasi yang

dibutuhkan secara tepat dan akurat.

2. Pengamatan (observasi)

Pengamatan merupakan suatu pengumpulan data dengan dengan

cara mengamati secara langsung dan mencatat sumber data yang akan

dianalisis guna melengkapi keterangan-keterangan yang diperlukan.

3.5 Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2012:147) mengatakan bahwa: “Analisa data

merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data

lain terkumpul, dengan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan

jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan

untuk menguji hipotesis yang telah diajukan”.

Teknik dalam penelituan kuantitatif menggunakan statistik. ini

merupakan salah satu langkah untuk melanjutkan mencari analisis

perbandingan anggaran belanja pada realisasi belanja periode tahun 2011-

2014. Adapun teknik analisa yang digunakan penuis yaitu analisis

deskriptif.

Menurut Sugiyono (2012:147)

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

“Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum (generalisasi/inferensi)”.

Dari pengertian tersebut, penulis mendefinisikan bahwa analisis

deskriptif adalah metode dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau

mengklasifikasi, menganalisa, dan menginterpresentasikannya untuk

penarikan kesimpulan. Adapun metode analisis dalam penelitian ini yaitu

menggunakan analisis berikut :

A. Analisis Belanja Operasional Terhadap Total Belanja Daerah

Analisis balanja operasi terhadap total belanja merupakan

perbandingan antara total belanja operasi dengan total belanja daerah.

Rasio ini menginformasikan mengenai porsi belanja daerah yang

dialokasikan untuk belanja operasi merupakan belanja yang

manfaatnya habis dikonsumsi dalam satu tahun anggaran, sehingga

belanja operasi sifatnya jangka pendek dan dalam hal tertentu sifatnya

rutin atau berulang. Rasio belanja operasional dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Rasio Belanja Opersaional Terhadap Belanja Daerah

Realisasi Belanja Modal X 100%

Total Belanja Daerah

B. Analisis Belanja Modal Terhadap Total Belanja Daerah

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Pengklasifikasian belanja modal adalah klasifikasi berdasarkan

jagka waktu manfaat yang dinikmati atas belanja tersebut. Rasio

belanja modal dapat dirumuskan sebagai berikut:

Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja

Realisasi Belanja Modal x 100%

Total Belanja daerah

C. Rasio Efesiensi Belanja

Rasio efesiensi belanja merupakan perbandingan antara

anggaran belanja dengan realisasi belanja. Rasio efesiensi ini

digunakan untuk mengukur tingkat penghematan anggaran yang

dilakukan pemerintah. Angka yang dihasilkan dari rasio efesiensi ini

tidak bersifat absolut, tetapi relatif. Artinya tidak ada standart baku

untuk rasio ini. Rasio efesiensi belanja dirumuskan sebagai berikut:

Rasio Efesisensi Belanja

Realisasi Belanja X 100%

Anggaran Belanja

Tabel 3.2

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Tingkat Keeratan Efesiensi

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0,00-0,19 Sangat Buruk

0,02-0,399 Buruk

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Baik

0,80-1,000 Sangat Baik

Sumber : Sugiyono (2014:184)

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

BAB IV

ANALISA PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN

REALISASI BELANAJA DI KECAMATAN LENGKONG

KOTA BANDUNG

4.1 Profil Singkat Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Dalam kedudukan dan fungsinya pemerintah kecamatan memiliki

posisi yang sangat penting karena keberhasilan tugas pemerintah kota dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan efektifitas

dan efesiensi penyelenggaraan pemerintah, pembangunan, perekonomian,

kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta mengembangkan potensi

wilayah sangat ditunjang oleh keberadaan pemerintah kecamatan, untuk itu

tantangan yang harus dijawab adalah bagaimana mewujudkan pemerintahan

kecamatan yang berwibawa dan mampu memberikan pelayanan serta

memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang.

Memenuhi maksud tersebut, kiranya upaya untuk memperkuat

pemerintahan kecamatan maka dikeluarkan peraturan daerah Kota Bandung

nomor 14 tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan organisasi

kecamatan dan kelurahan dilingkungan pemerintah Kota Bandung yang

dijabarkan lebih lanjut dalam peraturan Walikota Bandung Nomor 250

Tahun 2008 tentang rincian tugas pokok dan fungsi satuan organisasi pada

kecamatan dan kelurahan dilingkungan pemerintah Kota Bandung, dengan

didasarkan pada ketentuan pasal 66 ayat (4) undang-undang nomor 22 tahun

1999 yang berbunyi camat menerima pelimpahan sebagian kewenangan

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

pemerintah dari bupati/walikota dan untuk Kota Bandung telah dikeluarkan

keputusan walikota bandung nomor 870 tahun 2011 tentang pelimpahan

sebagian urusan walikota bandung kepada camat dan lurah.

Melalui urusan tersebut, pemerintah kecamatan Lengkong kota

Bandung berupaya meningkatkan kemampuan pelayanan yang profesional,

efektif, efisien, akuntabel dan transparan, dengan meningkatkan perbaikan

proses mekanisme perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

pengawasan, pelaporan dan evaluasi serta mengharapkan kiranya

pemerintah kota segera menyusun berbagai kebijakan, yang menunjang

pada kelancaran pelaksanaan tugas pelimpahan sebagai urusan yang

diberikan walikota bandung kepada camat dan lurah agar mempercepat

proses pelayanan kepada masyarakat.

1. Data statis

A. Kondisi Eksisting Kecamatan Lengkong

Kecamatan Lengkong merupakan salah satu bagian wilayah

Eks. Kare’es Kota Bandung dengan memiliki luas lahan sebesar 575

Ha. Secara administrasi Kecamatan Lengkong dibatasi oleh:

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Tabel 4.1

Batas Wilayah Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Bagian Selatan Kecamatan Bandung Kidul

Bagian Utara Kecamatan Sumur Bandung

Bagian Timur Kecamatan Batununggal

Bagian Barat Kecamatan Regol

Sumber : Kecamatan Lengkong Kota Bandung

B. Kondisi Geografis

Secara geografis Kecamatan Lengkong terletak pada permukaan

geografis yang datar dengan curah hujan kurang lebih 2.460 mm/tahun

dan dilalui 2 buah sungai yaitu sungai cikapundung dan sungai

cikapundung kolot. Serta 3 anak sungai yaitu Cikarees, Cibalong

Montok dan anak kali Cikapundung. Ditinjau dari sudut ketinggian

tanah, kecamatan lengkong berada pada ketinggian 700 m dpl. Diatas

permukaan air laut. Suhu maksimum dan minimum dikecamatan

lengkong berkisar 29,0-20,0 c.

C. Administrasi Pemerintahan

a) Instansi Pemerintah di Wilayah Kecamatan Lengkong.

Instansi pemerintah yang berada diwilayah Kecamatan Lengkong

terdiri dari :

1) Instansi Vertical berjumlah 10 unit, terdiri dari :

1. PENGADILAN AGAMA BANDUNG

2. SESKOAD

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

3. PUSSENKAV

4. YONKAV IV/SERBU

5. TON ANGKUB

6. K.U.A

7. POLSEKTA LENGKONG

8. M.U.I

9. DEPARTEMEN PENERANGAN PROV. JABAR

10. KUA KEC. LENGKONG

2) Instansi BUMN/BUMD berjumlah 17 Unit :

1. PT.POS INDONESIA

2. BRI KARAPITAN

3. BRI CIJAGRA

4. KANTOR BPJS d/h PT. ASKES

5. BANK BNI

6. BANK JABAR BANTEN

7. APOTIK KIMIA FARMA

8. PT. GRAFIKA PJKA

9. PT. TELKOM

10. BANK NISP

11. BANK BCA

12. BANK CIMB

13. BANK HIMPUNAN SAUDARA

14. BANK JABAR BANTEN BURANGRANG

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

15. BANK JABAR BANTEN CIJARGA

3) Instansi Otonom berjumlah 22 Unit :

1. BANDIKLATDA PROV.JABAR

2. DEPARTEMEN PENERANGAN PROV. JABAR

3. DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG

4. KADINDA JABAR/GAPENSI

5. KADIN KOTA BANDUNG

6. KANTOR SATPOL PP KOTA BANDUNG

7. BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, KB DAN

PERLINDUNGAN ANAK (BPPKBPA)

8. KANTOR PENGADILAN TINGGI

9. KANTOR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

10. BADAN PEMERIKSAAN KEUANGAN PUSAT

(BPKP)

11. CABANG DINAS PU BINA MARGA KOTA

BANDUNG

12. CABANG DINAS BANGUNAN

13. DEKOPINDA KOTA BANDUNG

14. PGRI

15. BK3S JABAR

16. DISPERINDAG PROV.JABAR

17. KANTOR KECAMATAN

18. KANTOR KELURAHAN SEBANYAK 7 BUAH

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

19. DIKNAS KEC.LENGKONG

20. PUSKESMAS CIJAGRA LAMA

21. PUSKESMAS KEC.LENGKONG

2. Data Dinamis

A. Pemerintahan Kecamatan

1. Kondisi Aparatur

Jumlah pegawai yang ada di kecamatan lengkong, adalah

sejumlah 69 orang dengan rincian sebagai berikut :

a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) diKecamatan sebanyak 14

orang.

b. Pegawai Negeri Sipil (PNS) diKelurahan sebanyak 47

orang.

c. Calon PNS (diKelurahan dan Kecamatan) ada 4 orang.

d. Petugas/Koordinator KB (status PNS dari BPPKBPA di

Kecamatan dan Kelurahan), sebanyak 2 orang.

e. Tenaga Operator Komputer 2 orang (status PNS dari

Dinas Kependudukan & Capil)

2. Kependudukan

Kecamatan Lengkong memiliki jumlah penduduk sebanyak

64.981 jiwa, yang terdiri dari 32.479 jiwa laki-laki dan 32.502 jiwa

perempuan. Jumlah kepala keluarga (KK) dikecamatan lengkong saat

ini mencapai sekitar 16.163 KK. Berdasarkan data kependudukan dari

kecamatan pada bulan april tahun 2015 yang dilihat dari segi

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

kepadatan penduduk sebesar 113 jiwa per hektar dan dilihat dari

pertumbuhan penduduk.

4.2 Visi Dan Misi Kecamatan Lengkong

A. Visi

Kecamatan Lengkong mempunyai peran dan fungsi dalam

menjembatani keadaan masa kini dan masa dating yang diinginkan serta

dapat menggerakkan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah,

terutama dikaitkan dengan pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang

secara mutlak harus didukung oleh sumber daya manusia aparatur yang

mampu mengelola tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan

efesien. Maka dari itu kecamatan Lengkong kota bandung menetapkan visi

sebagai berikut.:

a) Memantapkan Lengkong bersemangat

b) Bersih, sejahtera, makmur, aman, nyaman, giat, agamis dan

tertib

B. Misi

Dalam mewujudkan visi yang telah disepakati dan ditetapkan, disusun

misi organisasi yang merupakan dasar/alasan keberadaan suatu organisasi

serta bidang garapan suatu organisasi. Sebagai bentuk nyata dari visi

organisasi yang telah ditetapkan, maka kecamatan lengkong kota bandung

merumuskan kedalam 2 misi dan misi ini menggambarkan hal-hal yang

harus terlaksana dalam mencapai misi tersebut, yaitu :

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

a) Mewujudkan Pelayanan Prima, adalah untuk mewujudkan

visi masih perlu ditingkatkan kinerja pemerintah kecamatan

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

b) Mewujudkan Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan

Lengkong yang lebih efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

c) Mengembangkan perekonomian kecamatan yang sehat,

dinamis dan berpijak pada keadilan ekonomi.

4.3 Unit-unit Kerja dan Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Lengkong

Kota Bandung

Yang menjadi pedoman dalam melaksanakan Tugas Pokok Dan

Fungsi Organisasi adalah peraturan daerah no 14 tahun 2007 dan keputusan

walikota bandung nomor 250 tahun 2008. Adapun rincian tugas pokok dan

fungsi organisasi kecamatan adalah sebagai berikut :

Berdasarkan peraturan daerah kota Bandung nomor 14 tahun 2008

tentang pembentukan dan susunan organisasi kecamatan dan kelurahan di

lingkungan pemerintahan kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Kedudukan Kecamatan, merupakan wilayah kerja camat sebagai

perangkat daerah yang dipimpin oleh camat, berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada walikota melalui sekretaris daerah.

2. Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagai

kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan walikota kepada camat

untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Kecamatan mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinasikan upaya pemberdayaan masyarakat

b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum.

c. Membina penyelenggaraan pemerintah kelurahan.

d. Melaksanakan pelayanan ketatausahaan kecamatan.

e. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanaan umum.

4.4 Struktur Organisasi Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Berdasarkan peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007

tentang pembentukan dan susunan organisasi Kecamatan dan Kelurahan di

lingkungan Pemerintah Kota Bandung, struktur Kecamatan Lengkong

terdiri dari:

a. Camat

b. Sekretaris Kecamatan

c. Seksi Pemerintahan

d. Seksi Ketentraman Dan Ketertiban

e. Seksi Pendidikan Dan Kemasyarakatan

f. Seksi Ekonomi, Pembangunan, Dan Lingkungan Hidup

g. Seksi Pelayanan

h. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

i. Sub Bagian Program Dan Keuangan

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

j. Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 4.1

Stuktur Organisasi Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Sumber : Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Berdasarkan peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008

tentang rincian tugas pokok dan fungsi organisasi pada Kecamatan dan

Kelurahan dilingkungan pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut :

A. Camat

1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan walikota kepada

camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

2. untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksudkan

pada angka (1), Camat mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat

b. Mengkoordinasikan ketentraman dan ketertiban umum

c. Membina pemerintahan kelurahan diwilayah kerjanya

B. Sekretariat Kecamatan

Sekretariat mempunyai fungsi pokok melaksanakan sebagian tugas

kecamatan di bidang kesekretariatan untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksudkan pada angka (1), Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan kecamatan

b. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas seksi

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya

C. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

a. Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekertariat

kecamatan di bidang umum dan kepegawaian

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

b. Menyusun bahan rencana dan program pengelolaan lingkup

administrasi umum dan kepegawaian

c. Pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian

D. Sub Bagian Program Dan Keuangan

a. Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekertariat

kecamatan di bidang program dan keuangan

b. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi program

dan keuangan kecamatan

c. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan

bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi

penyusunan rencana dan program serta koordinasi pengendalian

program serta koordinasi pengendalian program serta penyusunan

laporan akuntabilitas kinerja kecamatan

E. Seksi Pemerintahan

Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas kecamatan

dibidang pemerintahan, untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana

dimaksudkan pada ayat (1), seksi pemerintahan mempunyai fungsi :

a. Pembinaan rukun warga dan rukun tetangga

b. Pelayanan administrasi pertanahan

c. Pelaporan pelasanaan lingkup pemerintahan

F. Seksi pendidikan dan kemasyarakatan

a. Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas kecamatan di

bidang pendidikan dan kemasyarakatan

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksudkan pada

angka (1), seksi pendidikan dan kemasyarakatan mempunyai fungsi :

a) Fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan

menengah

b) Pelaporan pelaksanaan lingkungan ekonomi pembangunan dan

lingkungan hidup

c) Penyusunan data dan bahan materi lingkup ekonomi,

pembangunan dan lingkungan hidup

G. Seksi pelayanan

a. Seksi pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

tugas camat dibidang pelayanan

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud pada

angka (1), seksi pelayanan mempunyai fungsi :

a) Pelayanan data dan informasi kecamatan

b) Penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan

c) Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan instansi

terkait

H. Seksi ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup

Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas kecamatan di

bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup. Untuk melaksanakan

tugas pokok sebagaimana dimaksud yaitu sebagai berikut :

a) Penyusunan data dan bahan materi lingkup hidup ekonomi,

pembangunan dan lingkungan hidup.

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

b) Fasilitas pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan

menengah.

c) Fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan

ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup

dengan instansi terkait.

I. Seksi ketentraman dan ketertiban

Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebgaian tugas kecamatan di

bidang ketentraman dan ketertiban. Untuk melaksanakan tugas pokok

sebagaimana dimaksud sebagai berikut:

a) Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan

bencana

b) Pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban

c) Fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan ketertiban

dengan instansi terkait

d) Penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman dan

lingkup ketertiban

Kelompok jabatan fungsional pada masing-masing kecamatan dan

kelurahan terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional

yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang

diangkat oleh walikota atas usul camat untuk kecamatan dan lurah untuk

kelurahan.

4.5 Anggaran Belanja Pada Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) merupakan alat

untuk menentukan pendapatan dan pengeluaran sebagai sumber utama

dalam menopang kinerja instansi pemertintah. APBD digunakan untuk

memantau kinerja pegawai dan alat koordinasi untuk semua aktivitas dar

berbagai unit kerja. APBD juga merupakan salah satu perwujudan

keseluruhan aktivitas kegiatan pemerintah dalam menampung berbagai

aspirasi masyarakat.

Perencanaan ditingkat pemerintah dibagi menjadi tiga yaitu sebagai

berikut :

a) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan perencanaan

tahunan daerah.

b) Renacana Jangka Panjang Daerah (RJPD) merupakan perencanaan

pemerintah daerah untuk periode 20 tahun.

c) Rencana Jangka Menengah Daerah (RJMD) merupakan perencanaan

pemerintah untuk periode 5 tahun.

Sedangkan penyusunan ditingkat SKPD dibagi menjadi dua yaitu

sebagai beerikut :

a) Rencana Strategi (Renstra) SKPD merupakan rencana untuk 5 tahun.

b) Rencana Kerja (RENJA) SKPD merupakan recana Tahunan.

Selain anggaran, belanja dalam APBD merupakan komponen penting

yang mangundang perhatian public. Hal ini karena masyarakat sebagai

pemberi dana public (public fund) melalui pajak daerah yang mereka

bayarkan berkepentingan untukmengetahui apakah dana tersebut telah

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

digunakan dengan semestinya, efesien, efektif, dan berorientasi pada

kepentingan publik.

Anggaran dalam pemerintah merupakan tulang punggunag

penyelenggaraan pemerintah. Anggaran memiliki peran penting sebagai alat

stabilitas, distribusi, alokasi sumber daya publik, perencanaan dan

pengendalian organisasi serta penilaian kerja.

Dalam memuaskannya penyusunan anggaran diharapkan dapat

mewujudkan disiplin kerja, mengetahui hambatan yang terjadisert menekan

sekecil mungkin terjadinya penyimpangan, duplikasi, dan berbagai bentuk

efesien biaya. Selain itu berguna untuk mengefektifkan siklus perencanaan

tahunan sehinggan pelaksanaan dapat tepat sasaran, tepat waktu, efesiean,

efektif dan akuntabel.

Anggaran sendiri berasal dari dana APBD yang tentunya sangat

berpengaruh bagi kinerja di Kecamatan Lengkong, karena segala program

dan kegiatan dianggarkan di Kecamatan Lengkong tentu memerlukan dana

yang cukup besar. Kecamatan Lengkong sendiri dalam memenuhi

pembiayaan tersebut menggunakan dana dari APBD.

Dalam setiap tahunnya Kecamatan Lengkong melaporkan hasil

kinerjanya dalam bentuk laporan realisasi anggaran. Laporan tersebut akan

djabarkan mengenai jumlah anggaran belanja dan belanja daerah yang telah

dilaksanakan oleh Kecamatan Lengkong. Laporan ini tentunya bersifat

transparan sebagai tolak ukur masyarakat dalam menialai sejumlah kinerja

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

di Kecamatan Lengkong sebagai tugasnya dalam meningkat pertumbuhan

daerah dan kinerja yang baik.

Umumnya Kecamatan Lengkong setiap tahun anggarannya

mengalami kenaikan. Namun dalam realisasi setiap tahunnya belum

sepenuhnya sempurna. Adanya ketidak sempurnaan ini dikarenakan adanya

hambatan yang terjadi pada saat proses pelaksanaan anggaran. Maka dari itu

strategi keuangan Kecamatan Lengkong dapat ditingkatkan lagi kualitasnya.

Berikut adalah Tabel anggaran belanja selama kurun waktu 4 tahun yaitu

tahun 2011-2014.

Tabel 4.2

Anggaran Belanja Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun

2011-2014

Tahun Anggaran Belanja (Rp)

2011 7.329.062.238

2012 7.969.865.019

2013 10.764.174.653

2014 13.303.704.200

Sumber : Laporan APBD Kecamatan Lengkong Kota Bandung (diolah

penulis)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat setiap tahunya jumlah anggaran

belanja di Kecamatan Lengkong selama kurun waktu 4 tahun pada

umumnya semakin meningkat. Ini di karenakan setiap tahunnya program

dan kegiatan yang disusun oleh Kecamatan Lengkong Bandung tahun 2011-

2014 diatas mengalami kenaikan dari tahun ketahun. Kenaikan tertinggi

adalah tahun 2014 sebesar Rp. 13.303.704.200. Kenaikan terjadi karena di

tahun tersebut banyak anggaran yang disiapkan untuk kebutuhan

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

operasional, sarana prasarana serta, kegiatan pembangunan gedung, dan

kegiatan lainnya yang diadakan di Kecamatan Lengkong. Selanjutnya di

tahun 2013 sebesar Rp. 10.764.174.653 mengalami peningkatan anggaran

untuk penambahan dana, agar kegiatan dan pembangunan gedung yang

tertunda dapat terlaksana dengan mencapai hasil yang baik. Untuk tahun

2012 sebesar Rp. 7.969.865.019 dan 2011 sebesar Rp. 7.329.062.238 dapat

dikatakan stabil karena ada beberapa realisasi pelaksanaan program dan

kegiatan yang capaiannya kurang untuk efesiensi anggaran. Terbatasnya

anggaran yang dikelola, sedangkan Kecamatan harus memenuhi kebutuhan

operasional, sara prasarana, dan kegiatan pembangunan gedung memerlukan

dana yang sangat besar.

Umumnya dalam pengajuan anggaran yang di ajukan Kecamatan

Lengkong Kota Bandung yaitu dalam rangka peningkatan perekonomian

masyarakat, peningkatan kualitas kehidupan kemasyarakatan , peningkatan

infrastruktur dan lingkungan hidup, peningkatan kualitas ketentraman dan

ketertiban, peningkatan pemerintah umum, dan peningkatan kepada

masyarakat.

Dibawah ini dapat dilihat juga grafik anggaran belanja dari tahun ke

tahun yang mengalami peningkatan sebagai berikut :

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Gambar 4.2

Grafik Anggaran Belanja Kecamatan Lengkong Kota Bandung

0

2.000.000.000

4.000.000.000

6.000.000.000

8.000.000.000

10.000.000.000

12.000.000.000

14.000.000.000

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Grafik Anggaran Belanja Kecamatan Lengkong Kota

Bandung (diolah penulis)

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa anggaran pada tahun

2014 meningkat pesat, seperti penjelasan pada tabel 4.2. Sedangkan pada

tahun 2013 mengalami tingkat kenaikan tetapi kenaikannya tidak pesat.

Sedangkan tahun 2012-2011 dapat di nilai stabil, untuk anggarannya karena

masih banyak pencapaiannya kurang efesien dan terbatasnya pelaksanaan

anggaran. Maka dapat disimpulkan bahwa anggaran belanja di Kecamatan

Lengkong mengalami kenaikan.

4.6 Realisasi Belanja Pada Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Realisasi adalah perwujudan nyata dari dana yang telah dianggarkan

sebelumnya. Dengan adanya realisasi tentu dapat mempermudah dalam

membandingkan jumlah anggaran sebelum dilaksanakan dan sesudah

anggaran tersebut terlaksana. Selain itu dengan adanya realisasi maka dapat

dijadikan sebagai acuan atau tolak ukur untuk mengevaluasi kinerjanya agar

lebih meningkat lagi pada periode yang akan datang.

Realisasi belanja merupakan salah satu alat ukur untuk melihat hasil

dari kebijakan dan operasional pelaksanaan pengelolaan keuangan suatu

daerah. Dalam upaya mewujudkan pelayanan publik yang optimal serta

upaya dalam mendorong pembangunan ekonomi daerah.

Anggaran dan realisasi merupakan hal yang sangat erat hubungannya,

dimana keberhasilan suatu anggaran dilihat dari tingkat realisasinya,

mencapai dengan sempurna atau tidak. Berikut Tabel Laporan Realisasi

Anggaran Belanja Daerah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Realisasi Belanja Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Tahun 2011-2014

Tahun Realisasi Belanja (Rp)

2011 6.660.069.819

2012 7.969.865.005

2013 10.242.078.217

2014 12.610.767.428

Sumber :Laporan APBD Kecamatan Lengkong Kota Bandung (diolah

penulis)

Berdasarkan Tabel 2.3 Realisai Belanja di Kecamata Lengkong Kota

Bandung tahun 2011-2014 diatas mengalami kenaikan dari tahun ketahun.

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar Rp. 12.610.767.428

kenaikan terjadi karena banyak penggunaan anggaran untuk kegiatan yang

dilaksanakan di Kecamatan Lengkong, seperti kebutuhan operasional,

pelayanan masyarakat dan pembangunan gedung memerlukan dana yang

besar. Sedangkan realisasi terendah tahun 2011 sebesar Rp. 6.660.069.819

dikarenakan ada beberapa realisasi pelaksanaan program dan kegiatan

diKecamatan yang capaiannya kurang efesien dan kegiatan yang belum

terlaksana. Sedangkan tahun 2012 mulai mengalami peningkatan sebesar

Rp. 7.969.865.005 dan 2013 sebesar Rp. 10.242.078.217. Hal ini

disebabkan karena kebutuhan opreasional dan kegiatan yang telah disusun

di Kecamatan Lengkong mulai terpenuhi dan terlaksana.

Dibawah ini dapat dilihat juga grafik realisasi belanja dari tahun

ketahun yang mengalami peningkatan sebagai berikut :

Gambar 4.3

Grafik Realisasi Belanja Kecamatan Lengkong Bandung

0

2.000.000.000

4.000.000.000

6.000.000.000

8.000.000.000

10.000.000.000

12.000.000.000

14.000.000.000

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Grafik Realisasi Belanja Kecamatan Lengkong Kota

Bandung (diolah penulis)

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa realisasi belanja pada

tahun 2014 meningkat pesat, seperti penjelasan pada tabel 4.3. Sedangkan

pada tahun 2013 mengalami tingkat kenaikan tetapi kenaikannya tidak pesat

dibanding 2014. Di tahun 2012 Maka dapat disimpulkan bahwa anggaran

belanja di Kecamatan Lengkong mengalami kenaikan.

4.7 Analisa Perbandingan Anggaran Belanja Dan Realisasi Belanja di

Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Mengetahui analisa perbandingan anggaran belanja pada realisasi

belanja, anggaran perlu adanya pengajuan lebih lanjut melalui penelitian,

hal tersebut akan membuktikan bahwa ada atau tidaknya keterkaitan antara

anggaran belanja dengan realisasi belanja.

Untuk mengetahui lebih lanjut keterkaitan antara anggaran belanja

dengan realisasi belanja maka dilakukan Metode Analisis sebagai berikut :

A. Analisis Belanja Operasional terhadap Total belanja Daerah

Analisis belanja operasi terhadap total belanja daerah

merupakan perbandingan antara belanja operasi dengan total belanja.

Rasio ini memberikan informasi mengenai operasi belanja daerah

yang dilalokasikan untuk belanja operasi . Berikut Tabel Analisis

Total Belanja Operasi Terhadap Total Belanja Daerah adalah sebagai

berikut:

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Tabel 4.4

Analisis Anggaran Total Belanja Operasi Terhadap Total

Belanja Daerah Tahun 2011-2014

Sumber :Laporan APBD Kecamatan Lengkong Kota Bandung (diolah

penulis

Analisis anggaran belanja terhadap total belanja daerah dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 digunakan untuk membiayai

kebutuhan Kecamatan Lengkong, yaitu untuk tahun 2011 sebesar

84,73%, tahun 2012 sebesar 86,66%, tahun 2013 sebesar 86,20%, dan

tahun 2014 sebesar 90,23%. Dari analisis rasio ini terlihat bahwa pada

tahun 2014 total belanja meningkat pesat namun total belanja operasi

tidak meningkat secara signifikan dan rasio di tahun 2014 meningkat

pesat karena kebutuhan operasional Kecamatan mulai tercapai dengan

baik. Tahun 2013 dan 2012 total belanja dan total belanja dinilai stabil

karena mengalami peningkatan dan dana untuk kebutuhan sedikit

menambah dengan baik.. Sedangkan tahun 2011 total belanja dan total

Tahun Total Belanja

Operasi (Rp)

Total Belanja

(Rp)

Rasio Belanja

Langsung

terhadap Total

Belanja (%)

2011 6.209.970.908 7.329.062.238 84,73

2012 6.669.876.604 7.696.865005 86,66

2013 8.828.244.654 10.242.078.217 86,20

2014 12.004.511.985 13.303.704.200 90,23

Page 65: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

belanja operasi dinilai rendah karena terbatasnya anggaran yang

dikelolah oleh Kecamatan, sedangkan kebutuhan operasional dan

kegiatan pembangunan gedung memerlukan dana yang sangat besar.

Tabel 4.5

Analisis Realisasi Total Belanja Operasi Terhadap Total Belanja

Daerah Tahun 2011-2014

Tahun

Total Belanja

Operasi

(Rp)

Total Belanja

(Rp)

Rasio Belanja

Langsung terhadap

Total Belanja (%)

2011 5.749.163.089 6.660.069.819 86,32

2012 6.076.146.655 7.696.865.005 78,95

2013 8.473.694.526 10.242.078.217 82,73

2014 11.439.059.913 12.610.767.428 90,71

Sumber :Laporan APBD Kecamatan Lengkong Kota Bandung (diolah

penulis

Analisis realisasi belanja terhadap total belanja daerah dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 . Dari analisis rasio ini terlihat

bahwa pada tahun 2014 sebesar 90,71% total belanja meningkat pesat

namun total belanja operasi tidak meningkat secara signifikan dan

rasio di tahun 2014 meningkat pesat karena kebutuhan operasional

Kecamatan terpenuhi dengan baik. Tahun 2013 sebesar 82,73% total

belanja dan total belanja operasi meningkat dengan baik. dan tahun

2012 sbesar 78,95% total belanja dan total belanja mengalamami

penurunan karena realisasi kebutuhan operasional lebih banyak

dibutuhkan daripada tahun 2011 sebesar 86,32%, sedangkan dana

harus disiapkan lebih besar tetapi anggaran yang tersedia terbatas.

Page 66: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Sedangkan tahun 2011 total belanja dan total belanja operasi dinilai

baik.

Maka dapat disimpulkan bahwa antara anggaran total belanja

operasi dan total belanja dengan realisasi total belanja operasi dan

total belanja di rasio ini berbanding lurus. Karena dari hasil

perhitungan semakin besar tingkat kenaikan anggaran belanja sama

seperti kenaikan realisasi belanja.

B. Analisis Belanja Modal Terhadap Total Belanja

Analisis Belanja Modal terhadap total belanja daerah merupakan

perbandingan anatara total realisasi belanja modal dengan total belanja

daerah. Berdasarkan rasio ini, dapat diketahui porsi belanja daerah

yang di alokasikan untuk belanja modal yang disajikan pada tabel

berikut dibawah ini:

Tabel 4.6

Analisis Anggaran Total Belanja Modal Terhadap Total Belanja

Daerah Tahun 2011-2014

Tahun Total Belanja

Modal (Rp)

Total Belanja

(Rp)

Rasio Belanja

Langsung terhadap

Total Belanja (%)

2011 1.119.091.330 7.329.062.238 15,27

2012 1.912.655.531 7.696.865.005 24,84,

2013 1.935.930.000 10.242.078.217 18,90

2014 1.299.192.215 13.303.704.200 9,77

Sumber :Laporan APBD Kecamatan Lengkong Kota Bandung (diolah

penulis

Analisis anggaran belanja modal terhadap total belanja daerah

dari tahun anggaran 2011 sampai dengan 2014 yaitu untuk tahun 2011

sebesar 15,27%, tahun,mengalami penurunan untuk anggaran total

Page 67: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

belanja modalnya, tahun 2012 sebesar 24,84% mengalami kenaikan

pesat karena dana yang dikeluarkan untuk total belanja modal dan

total belanja daerah tidak sedikit jumlahnya. Tahun 2013 18,90%

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, sedangkan tahun 2014

sebesar 9,77% mengalami penurunan pesat karena banyaknya

kebutuhan sarana dan prasarana yang masih jauh dari memadai, baik

berupa tata ruang atau pembangunan gedung.

Tabel 4.7

Analisis Realisasi Total Belanja Modal Terhadap Total Belanja

Daerah Tahun 2011-2014

Tahun Total Belanja

Modal (Rp)

Total Belanja

(Rp)

Rasio Belanja

Langsung terhadap

Total Belanja (%)

2011 910.906.730. 6.660.069.819 13,68 2012 1.893.718.350 7.696.865.005 24,60

2013 1.768.383.691 10.242.078.217 17,27

2014 1.171.707.515 12.610.767.428 9,30

Sumber :Laporan APBD Kecamatan Lengkong Kota Bandung (diolah

penulis

Analisis realisasi belanja modal terhadap total belanja daerah

dari tahun anggaran 2011 sampai dengan 2014 yaitu untuk tahun 2011

sebesar 13,68%, mengalami penurunan untuk realisasi total belanja

modalnya, tahun 2012 sebesar 24,60% mengalami kenaikan pesat

karena dana yang dikeluarkan untuk total belanja modal dan total

belanja daerah tidak sedikit jumlahnya yang harus dikeluarkandan

dipergunakan. Tahun 2013 17,27% mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya, sedangkan tahun 2014 sebesar 9,30% mengalami

Page 68: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

penurunan pesat karena banyaknya dan yang telah digunakan untuk

memenuhi kebutuhan yang ada di Kecamatan Lengkong.

Maka dapat disimpulkan bahwa anggaran total belanja modal

dan total belanja pada realisasi total belanja modal dan total belanja

untuk tahun 2012 mengalami kenaikan pesat karena anggaran belanja

yang harus disiapkan dan realisaisi belanja membutuhkan banyak dana

untuk kebutuhan operasional, pembangunan bangunan dan kebutuhan

lainnya, sedangkan tahun 2014 mengalami penurunan yang sangat

pesat karena dana yang harus disiapkan dan dana telah banyak

digunakan untuk kebutuhan Kecamatan. Maka ditarik kesimpulan

untuk anggaran belanja modal dan total belanja pada realisasi belanja

modal dan total belanja dalam rasio ini mengalami perbandingan lurus

diamana jika kenaikan dan penurunan yang pesat diikuti oleh satu

sama lain variabel, sehingga dapat dikatakan anggaran naik dan

realisasi juga mengalami kenaikan. Dan sebaliknya jika anggaran

menurun realisasi mengalami penurununan.

C. Rasio Efesiensi Belanja

Rasio efesiensi belanja merupakan perbandingan anatara

realisasi belanja dengan anggaran belanja. Rasio efesiensi belanja

digunakan untuk mengukur tingkat efesien kenaikan anggaran yang

dilakukan oleh pemerintah. Berikut ini merupakan tabel yang

Page 69: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

menunjukan rasio efesiensi belanja Kantor Kecamatan Lengkong

Tahun 2011 sampai dengan 2014.

Tabel 4.8

Analisis Rasio Belanja Kecamatan Lengkong

Tahun 2011-2014

Tahun Anggaran

Belanja (Rp)

Realisasi Belanja

(Rp)

Rasio Belanja

Langsung terhadap

Total Belanja (%)

2011 7.329.062.238 6.660.069.819 90,96

2012 7.969.865.019 7.969.865.005 99,99

2013 10.764.174.653 10.242.078.217 95,14

2014 13.303.704.200 12.610.767.428 94,80

Sumber :Laporan APBD Kecamatan Lengkong Kota Bandung (diolah

penulis

Hasil perhitungan rasio efesiensi belanja maka dapat dilihat

mulai dari tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun 2014 Kantor

Kecamatan Lengkong mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun

2011 mengalami penurunan sebesar 90,06 %. Untuk tahun 2012

peningkatan anggaran belanja dan realisasi belanja hampir mencapai

100%. Karena banyak anggaran belanja yang harus di siapkan dan

realisasi penggunaanya juga banyak pengeluaran untuk keperluan

kebutuhan operaional, pembangunan gedung, sarana dan prasarana

yang harus terpenuhi. Sehingga pengeluaran tahun 2012 meningkat

pesat, sedangkan untuk tahun 2013 dan 2014 dapat di nilai stabil.

Karena peningkatan tersebut sudah efesien dan berbanding lurus.

D. Hasil Metode Analisis

Page 70: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Hasil Analisis anggaran belanja terhadap total belanja daerah

dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 digunakan untuk

kebutuhan Kecamatan Lengkong, tahun 2011 sebesar 84,73%, tahun

2012 sebesar 86,66%, tahun 2013 sebesar 86,20%, dan tahun 2014

sebesar 90,23%. Dari analisis rasio ini terlihat bahwa pada tahun 2014

total belanja meningkat pesat namun total belanja operasi tidak

meningkat secara signifikan dan rasio di tahun 2014 meningkat pesat

karena kebutuhan operasional Kecamatan mulai tercapai dengan baik.

Tahun 2013 dan 2012 total belanja dan total belanja dinilai stabil

karena mengalami peningkatan dan dana untuk kebutuhan sedikit

menambah dengan baik. Sedangkan tahun 2011 total belanja dan total

belanja operasi dinilai rendah karena terbatasnya anggaran yang

dikelolah oleh Kecamatan, sedangkan kebutuhan operasional dan

kegiatan pembangunan gedung memerlukan dana yang sangat besar.

Hasil analisis realisasi belanja terhadap total belanja daerah dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Dari analisis rasio ini terlihat

bahwa pada tahun 2014 sebesar 90,71% total belanja meningkat pesat

namun total belanja operasi tidak meningkat secara signifikan dan

rasio di tahun 2014 meningkat pesat karena kebutuhan operasional

Kecamatan terpenuhi dengan baik. Tahun 2013 sebesar 82,73% total

belanja dan total belanja operasi meningkat dengan baik. dan tahun

2012 sbesar 78,95% total belanja dan total belanja mengalamami

penurunan karena realisasi kebutuhan operasional lebih banyak

Page 71: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

dibutuhkan daripada tahun 2011 sebesar 86,32%, sedangkan dana

harus disiapkan lebih besar tetapi anggaran yang tersedia terbatas.

Sedangkan tahun 2011 total belanja dan total belanja operasi dinilai

baik.

Maka dapat disimpulkan bahwa antara anggaran total belanja

operasi dan total belanja dengan realisasi total belanja operasi dan

total belanja dirasio ini berbanding lurus. Karena dari hasil

perhitungan semakin besar tingkat kenaikan anggaran belanja sama

seperti kenaikan realisasi belanja.

Hasil analisis anggaran belanja modal terhadap total belanja

daerah dari tahun anggaran 2011 sampai dengan 2014 yaitu untuk

tahun 2011 sebesar 15,27%, tahun, mengalami penurunan untuk

anggaran total belanja modalnya, tahun 2012 sebesar 24,84%

mengalami kenaikan pesat karena dana yang dikeluarkan untuk total

belanja modal dan total belanja daerah tidak sedikit jumlahnya. Tahun

2013 18,90% mengalami penurunan dari tahun sebelumnya,

sedangkan tahun 2014 sebesar 9,77% mengalami penurunan pesat

karena banyaknya kebutuhan sarana dan prasarana yang masih jauh

dari memadai, baik berupa tata ruang atau pembangunan gedung.

Hasil analisis realiasasi belanja modal terhadap total belanja

daerah dari tahun anggaran 2011 sampai dengan 2014 yaitu untuk

tahun 2011 sebesar 13,68%, tahun,mengalami penurunan untuk

realisasi total belanja modalnya, tahun 2012 sebesar 24,60%

mengalami kenaikan pesat karena dana yang dikeluarkan untuk total

belanja modal dan total belanja daerah tidak sedikit jumlahnya yang

harus dikeluarkan dan dipergunakan. Tahun 2013 sebesar 17,27%

Page 72: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, sedangkan tahun 2014

sebesar 9,30% mengalami penurunan pesat karena banyaknya dan

yang telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang ada di

Kecamatan Lengkong.

Maka dapat disimpulkan bahwa anggaran total belanja modal

dan total belanja pada realisasi total belanja modal dan total belanja

untuk tahun 2012 mengalami kenaikan pesat karena anggaran belanja

yang harus di siapkan dan realisaisi belanja membutuhkan banyak

dana untuk kebutuhan operasional, pembangunan bangunan dan

kebutuhan lainnya, sedangkan tahun 2014 mengalami penurunan yang

sangat pesat karena dana yang harus disiapkan dan dana telah banyak

digunakan untuk kebutuhan Kecamatan. Maka ditarik kesimpulan

untuk anggaran belanja modal dan total belanja pada realisasi belanja

modal dan total belanja dalam rasio ini mengalami perbandingan lurus

diamana jika kenaikan dan penurunan yang pesat diikuti oleh satu

sama lain variabel, sehingga dapat dikatakan anggaran naik dan

realisasi juga mengalami kenaikan. Dan sebaliknya jika anggaran

menurun realisasi mengalami penurununan.

Hasil perhitungan rasio efesiensi belanja maka dapat dilihat

mulai dari tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun 2014 Kantor

Kecamatan Lengkong mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun

2011 mengalami penurunan sebesar 90,06%. Untuk tahun 2012

peningkatan anggaran belanja dan realisasi belanja hampir mencapai

Page 73: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

100%. karena banyak anggaran belanja yang harus disiapkan dan

realisasi penggunaanya juga banyak pengeluaran untuk keperluan

kebutuhan operaional, pembangunan gedung, sarana dan prasarana

yang harus terpenuhi. Sehingga pengeluaran tahun 2012 meningkat

pesat, sedangkan untuk tahun 2013 dan 2014 dapat dinilai stabil.

Karena peningkatan tersebut sudah efesien dan berbanding lurus..

Sehingga pengeluaran tahun 2012 meningkat dengan baik,

dibandingkan anggaran belanja dan realisasi belanja untuk tahun

2012, 2013 dan 2014 mengalami stabil. Karena dengan Peningkatan

tersebut pembangunan gedung, kebutuhan operasional, sarana dan

prasarana yang di butuhkan di Kecamatan Lengkong dapat terpenuhi

dengan baik.

4.8 Hambatan Yang Terjadi diKecamatan Lengkong

Setelah penulis melakukan Praktek Lapangan Kerja (PKL) di

Kecamatan Lengkong Kota Bandung, hambatan atau permasalah yang

adalah sebagai berikut :

a. Pencairan yang tidak tepat waktu

Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bahwa di

Kecamatan Lengkong Kota Bandung masih ada keterlambatan dan

tidak disiplinnya dalam penyampaian Realisasi Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah (RAPBD) yang menyebabkan satuan kerja pelayanan

terkena sanksi penundaan pencairan.

Page 74: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

b. Kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat

Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bahwa di

Kecamatan Lengkong Kota Bandung masih kurangnya sosialisai

terhadap masyarakat, seperti :

1) Kurangnya penyampaian kepada masyarakat tentang program-

program pemerintah.

2) Masayarakat yang kurang tahu tentang cara atau syarat-syarat

dalam pembuatan KTP, KK dll.

3) Kurangnya informasi yang didapat oleh masyarakat.

4) Kurangnya tenaga kerja atau sumber daya manusia

Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bahwa di

Kecamatan Lengkong Kota Bandung masih banyak kekurangan

tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia (SDM). Kekurangannya

SDM dapat disiasati dengan cara menambah personil kerja atau dapat

juga meminta bantuan mahasiswa magang. Hal ini dapat dilihat dari

adanya penumpukan pekerjaan atau tugas dikecamatan, seperti :

c. Bagian Pelayanan

Di bagian Pelayanan terdapat 4 (empat) orang pegawai akan

tetapi 2 (dua) orang pegawai lainnya ditugaskan dibagian di

pencetakan KTP, perekaman KTP, dan pencetakan KK (kartu

keluarga).

d. Bagian Program dan Keuangan

Page 75: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

Dibagian Program dan Keuangan khususnya bagian keuangan,

karena pegawai tersebut tidak melaksanakan tugas dengan maksimal.

Dikarenakan ada keperluan lain diluar.

e. Bagian Opreator Pembuatan KTP

Dibagaian ini terdapat 2 (dua) pegawai, namun tidak

melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Dikarenakan 2 (dua) orang

pegawai tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab di Dinas

Kependudukan (Disduk) sebelum bekerja di Kecamatan Lengkong.

Dan hal ini menyebabkan berkurangnya jam kerja pegawai tersebut di

Kecamatan.

4.9 Upaya Pemecahan Masalah

Berdasarkan evaluasi secara umum upaya pemecahan masalah yang

terkait di Kecamatan Lengkong Kota Bandung adalah :

a. Kecamatan Lengkong Kota Bandung harus lebih meningkatkan

koordinasi dan sosialisasi antar Kantor Pelayanan Perbendaharaan

Negara (KPPN) tentang Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah (RAPBD) dengan satuan kerja pentingnya kesadaran

menyampaikan laporan keuangan sebagai bahan rekonsilisaisi supaya

tidak akan ada penundaan pencairan.

b. Penyampaian atau sosialisasi yang tepat kepada masyarakat harus

lebih dikembangkan melihat masih kurangnya pengentahuan

masyarakat terhadap program-program pemerintah di Kecamatan

Lengkong Kota Bandung.

Page 76: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

c. Dengan meminta Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru ke Badan

Kepegawaian Daerah (BKD) atau bisa juga dengan mengandalkan

tenaga kerja Mahasiswa yang dikontrakan dari Universita sebagai

penambahan tenaga kerja di Kecamatan.

d. Mengusulkan agar adanya pengawas pegawai dibagian keuangan

yang harus tetap ditempat. Agar tugas yang diberikan oleh pimpinan

kecamatan bisa terlaksana dengan maksimal,efektif dan efesien.

e. Mengajukan tambahan pegawai dibagian operator pembuatan KTP.

Agar tugas dalam pencetakan KTP bisa terlaksana dengan baik dan

maksimal.

Page 77: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakuakan oleh penulis di

Kecamatan Lengkong Kota Bandung, maka peneliti mengambil kesimpulan

pengujian perbandingan antara anggaran belanja dengan realisasi belanja.

Maka kesimpulan nya adalah sebagai berikut:

A. Anggaran belanja di Kecamtan Lengkong periode 2011-2014

mengalami kenaikan dari tahun ketahun. Kenaikan tertinggi adalah

tahun 2014 sebesar Rp. 13.303.704.200. Selanjutnya di tahun 2013

sebesar Rp. 10.764.174.653 mengalami kenaikan. Untuk tahun 2012

sebesar Rp. 7.969.865.019 dan 2011 sebesar Rp. 7.329.062.238 dapat

dikatakan stabil.

B. Realisai Belanja di Kecamatan Lengkong Kota Bandung periode

2011-2014 mengalami kenaikan dari tahun ketahun. Kenaikan

tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar Rp. 12.610.767.428.

Sedangkan realisasi terendah tahun 2011 sebesar Rp. 6.660.069.819

tahun 2012 mulai mengalami peningkatan sebesar Rp. 7.969.865.005

dan 2013 sebesar Rp. 10.242.078.217.

C. Hasil dari Analisis Perbandingan Anggaran Belanja pada Realisasi

Belanja di Kecamatan Lengkong Kota Bandung periode Tahun 2011-

2014 disimpulkan sebagai berikut: “Analisis anggaran belanja

terhadap total belanja daerah pada tahun 2011 sebesar 84,73%, tahun

Page 78: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

2012 sebesar 86,66%, tahun 2013 sebesar 86,20%, dan tahun 2014

sebesar 90,23%. Dari analisis rasio ini terlihat bahwa pada tahun 2014

total belanja meningkat pesat namun total belanja operasi tidak

meningkat secara signifikan dan rasio di tahun 2014 meningkat pesat

karena kebutuhan operasional Kecamatan mulai tercapai dengan baik.

Tahun 2013 dan 2012 total belanja dan total belanja dinilai stabil

karena mengalami peningkatan. Sedangkan tahun 2011 total belanja

dan total belanja operasi dinilai rendah.

Hasil analisis realisasi belanja terhadap total belanja daerah dari

periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 . Dari analisis rasio ini

terlihat bahwa pada tahun 2014 sebesar 90,71% total belanja

meningkat pesat namun total belanja operasi tidak meningkat secara

signifikan dan rasio di tahun 2014 meningkat pesat dengan baik.

Tahun 2013 sebesar 82,73% total belanja dan total belanja operasi

meningkat dengan baik. dan tahun 2012 sbesar 78,95% total belanja

dan total belanja mengalamami penurunan. Sedangkan tahun 2011

sebesar 86,32%, total belanja dan total belanja operasi mengalamai

kenaikan. Maka anggaran total belanja operasi dan total belanja

dengan realisasi total belanja operasi dan total belanja dirasio ini

berbanding lurus. Karena dari hasil perhitungan semakin besar tingkat

kenaikan anggaran belanja sama seperti kenaikan realisasi belanja.

Hasil analisis anggaran belanja modal terhadap total belanja

daerah dari tahun 2011 sebesar 15,27%, tahun,mengalami penurunan

Page 79: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

untuk anggaran total belanja modalnya, tahun 2012 sebesar 24,84%

mengalami kenaikan pesat. Tahun 2013 18,90% mengalami

penurunan dari tahun sebelumnya, sedangkan tahun 2014 sebesar

9,77% mengalami penurunan pesat.

Hasil analisis realiasasi belanja modal terhadap total belanja

daerah dari tahun 2011 sebesar 13,68%, tahun,mengalami penurunan

untuk realisasi total belanja modalnya, tahun 2012 sebesar 24,60%

mengalami kenaikan pesat .Tahun 2013 17,27% mengalami

penurunan dari tahun sebelumnya, sedangkan tahun 2014 sebesar

9,30% mengalami penurunan pesat. Maka belanja modal dan total

belanja pada realisasi belanja modal dan total belanja dalam rasio ini

mengalami perbandingan lurus dimana jika kenaikan dan penurunan

yang pesat diikuti oleh satu sama lain variabel, sehingga dapat

dikatakan anggaran naik dan realisasi juga mengalami kenaikan. Dan

sebaliknya jika anggaran menurun realisasi mengalami penurununan.

Hasil perhitungan rasio efesiensi belanja maka dapat dilihat

peningkata pada tahun 2012 hampir mencapai 100% dan anggaran

belanja dan realisasi belanja untuk tahun 2012, 2013 dan 2014

mengalami stabil.

D. Hambatan anggaran belanja di Kecamatan Lengkong Kota Bandung

dapat disimpulkan yaitu adanya penundaan pencairan dana yang tidak

tepat waktu dan masih kurangnya SDM yang memiliki kemampuan

dan kopetensi sesuai dengan tugas dan kewajiban dalam setiap bidang.

Page 80: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

E. Upaya dalam mengatasi masalah perbandingan anggaran belanja

dengan realisasi belanja yang dilakukan Kecamatan Lengkong Kota

Bandung diantaranya bagian keuangan harus meningkatkan koordinasi

dan sosialisasi antar Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

(KPPN) tentang Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(RAPBD) dengan satuan kerja tentang pentingnya kesadaran

menyampaikan laporan keuangan sebagai bahan rekonsilisaisi supaya

tidak akan ada penundaan pencairan. Dan selain itu dalam mengatasi

kurangnya SDM dapat ditanggulangi dengan meningkatkan

kemampuan dan kinerja pegawi menjadi lebih baik lagi. Dan meminta

PNS baru ke badan kepegawaian daerah atau bisa juga dengan

mengandalkan tenaga kerja mahaiswa yang dikontrak dari universitas

sebagai penambah tenaga kerja di Kecamatan Lengkong Kota

Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kecamatan Lengkong,

adapun saran penulis yang diharapkan menjadi bahan masukan dan

pertimbangan mengenai Perbandingan antara anggaran belanja dengan

realisasinya. Maka peneliti memberi saran yang kiranya bermanfaat antara

lain adalah sebagai berikut :

A. Sebaiknya untuk keterlambatan pencairan anggaran sehingga dapat

menghambat kegiatan tidak terlaksana dan menyebabkan tidak

Page 81: ANALISIS PERBANDINGAN ANGGARAN BELANJA DAN · PDF fileREALISASI BELANJA DI KECAMATAN LENGKONG KOTA BANDUNG ... Data sample bersumber dari ... Berdasarkan latar belakang di atas, maka

terealisasikannya biaya sebaiknya alokasi biaya anggaran tersebut

kekegiatan lain yang menfaatnya sama atau justru lebih bagus dari

kegiatan sebelumnya.

B. Karena tidak mudah dalam mengelola anggaran yang begitu besar

dalam penentuan alokasinya, maka salah satu upaya yang dapat

dilakukan pihak Kecamatan Lengkong Kota Bandung, diantaranya

pimpinan harus memberikan arahan dan motivasi yang lebih baik lagi

sebagai pemegang keputusan dalam pelaksanaan penggunaan

anggaran. Selain itu, sebaiknya pihak Kecamatan terutama bagian

keuangan lebih meningkatkan strategi pengolaan dan pelaksanaan

anggaran agar pencapaian realisasinya semakin stabil, efektif, dan

efesien.

C. Untuk masalah kurangnya sumber daya manusia (SDM) dalam

pengawasan sebaiknya jangan mengandalkan petugas pengawas saja

akan tetapi setiap pegawai selalu memberikan pengawasan.

D. Penyampaian atau sosialisasi yang tepat kepada masyarakat harus

lebih dikembangkan melihat masih kurangnya pengentahuan

masyarakat terhadap program-program pemerintah di Kecamatan

Lengkong Kota Bandung.

E. Begi peneliti dapat melakukan penelitian dengan pengawasan yang

lebih luas dan lebih spesifik mengenai perbandingan antara anggaran

belanja dan realisasinya.