ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan...

183
ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI SARANG LABA-LABA PADA GEDUNG BNI ‘46 WILAYAH 05 SEMARANG Analysis of Spider Web Foundation Structure at BNI’ 46 Building Region 05 Semarang TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Akademis Dalam Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata I Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Disusun Oleh : RATNA SARI CIPTO HARYONO L2A000147 TIRTA RAHMAN MAULANA L2A000172 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2007

Transcript of ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan...

Page 1: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI SARANG LABA-LABA

PADA GEDUNG BNI ‘46 WILAYAH 05 SEMARANG

Analysis of Spider Web Foundation Structure at BNI’ 46 Building Region 05 Semarang

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Akademis Dalam Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata I

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang

Disusun Oleh :

RATNA SARI CIPTO HARYONO L2A000147

TIRTA RAHMAN MAULANA

L2A000172

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG 2007

Page 2: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS PENGGUNAAN

STRUKTUR PONDASI SARANG LABA-LABA PADA GEDUNG BNI ‘46 WILAYAH 05

SEMARANG

Disusun Oleh :

Ratna Sari Cipto Haryono NIM L2A000147

Tirta Rahman Maulana NIM L2A000172

Semarang, Mei 2007

Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Ir. Siti Hardiyati, SP1. MT Ir. Muhrozi, MS NIP. 130896243 NIP. 131672478

Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Ir. Bambang Pudjianto, MT

NIP. 131459442

Page 3: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono kata pengantar Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat, dan hidayah-

Nya yang tak ternilai. Sholawat dan salam selalu tertuju pada Nabi Muhammad SAW

yang senantiasa mendoakan keselamatan umatnya. Tak ada yang pantas terucap

selain Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dalam

menganalisis penggunaan struktur pondasi sarang laba-laba pada pembangunan

gedung BNI ’46 wilayah 05 Semarang.

Laporan tugas akhir ini diselesaikan guna memenuhi salah satu persyaratan

akademis bagi mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan sarjana strata I (S-I) di

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

Tugas akhir merupakan salah satu cara agar mahasiswa dapat belajar dan

memahami serta mengerti hal-hal dan permasalahan dan dapat membandingkan serta

menghubungkan dengan teori-teori yang telah didapat di bangku kuliah.

Sebagai manusia biasa, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

isi laporan ini. Keterbatasan pikiran, kemampuan, tidak membatasi penulis untuk terus

berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu penulis memohon maaf dan

mengharapkan masukan demi kesempurnaan laporan ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dan membimbing selama proses penyusunan

laporan ini baik secara moril maupun materil, terutama kepada :

1. Bapak Ir. Bambang Pudjianto, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

2. Ibu Ir. Sri Sangkawati, MS selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Diponegoro Semarang.

3. Bapak Ir. Arif Hidayat, CES, MT selaku Koordinator Bidang Akademik Jurusan

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

4. Ibu Ir. Siti Hardiyati, SP1. MT selaku dosen pembimbing I Tugas Akhir yang telah

sabar membimbing dan memberi masukan kepada penulis hingga dapat

menyelesaikan tugas ini.

5. Bapak Ir. Muhrozi, MS selaku dosen pembimbing II Tugas Akhir yang telah

membimbing dan juga memberi masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

tugas ini.

6. Bapak Ir. Robert J. Kodoatie, M.Eng dan Bapak Ir. Hari Warsianto, MS selaku

Dosen Wali penulis di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNDIP Semarang.

Page 4: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono kata pengantar Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

iv

7. Bapak Ir. Aris, Site Manager PT. Hutama Karya (Persero) selaku kontraktor

pelaksana pada proyek pembangunan gedung BNI ’46 wilayah 05 Semarang.

8. Seluruh staf PT. Hutama Karya (Persero) yang telah membantu dan memberikan

data-data yang dibutuhkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Seluruh staf pengajaran Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Diponegoro Semarang yang membantu dalam pengurusan surat perijinan sehingga

penulis dapat melaksanakan tugas akhir dengan lancar.

10. Tirta thank,s to Mama, Papa, Abang, Torri, Prima, Dedek, Andin, dan Tipong.

Akhirnya…

11. Tirta special thank’s to Angela Thea Kalangsari for the spirit, sweetest memories

and for the unforgettable moments, juga untuk kesabaran, kesetiaaan, menemani,

menunggu, di setiap keadaan apapun. Terima kasih bi...

12. Tirta thank’s to Gondrong, Ringgo, Ari Gondrong. Ayo semangat bro, masa depan

telah menunggu kita. Dan untuk H 3946 JG (No comment).

13. Teman-teman semua, terutama mahasiswa Teknik Sipil khususnya angkatan 2000,

terus berjuang.

14. Serta semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Setitik air akan sangat berarti saat kita berada ditengah padang pasir yang

kering. Itulah harapan penulis, meskipun sedikit, namun laporan ini diharapkan

bermanfaat dan dapat menambah wawasan serta memberi warna yang indah bagi

perkembangan ilmu rekayasa sipil, khususnya di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Diponegoro Semarang. Amin.

Semarang, Mei 2007

Ratna Sari Cipto Haryono

Tirta Rahman Maulana

Page 5: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono daftar isi Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

v

DAFTAR ISI Halaman Judul --------------------------------------------------------------------------------------- i Lembar Pengesahan ------------------------------------------------------------------------------- ii Kata Pengantar -------------------------------------------------------------------------------------- iii Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------------------------ v Daftar Gambar ---------------------------------------------------------------------------------------- viii Daftar Tabel ------------------------------------------------------------------------------------------- x Daftar Simbol ----------------------------------------------------------------------------------------- xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Uraian ----------------------------------------------------------------------------------------------- I-1 1.2 Latar Belakang ----------------------------------------------------------------------------------- I-1 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ----------------------------------------------------- I-3 1.4 Maksud dan Tujuan ----------------------------------------------------------------------------- I-4 1.5 Sasaran -------------------------------------------------------------------------------------------- I-4 1.6 Sistematika Penulisan -------------------------------------------------------------------------- I-5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum ---------------------------------------------------------------------------------- II-1

2.2 Klasifikasi Tanah --------------------------------------------------------------------------------- II-2

2.2.1 Klasifikasi Tanah Berdasarkan Ukuran Butir -------------------------------------- II-2

2.2.2 Klasifikasi Tanah Berdasarkan Sistem AASHTO -------------------------------- II-2

2.2.3 Klasifikasi Tanah Berdasarkan Sistem UNIFIED ------------------------------------- II-3

2.3 Klasifikasi Pondasi ------------------------------------------------------------------------------ II-4

2.3.1 Pondasi Dalam (Deep Foundation) -------------------------------------------------- II-4

2.3.2 Pondasi Dangkal (Shallow Foundation) -------------------------------------------- II-5

2.4 Konstruksi Sarang Laba-Laba ---------------------------------------------------------------- II-7

2.4.1 Tinjauan Umum --------------------------------------------------------------------------- II-7

2.4.2 Keistimewaan Sistem Konstruksi dan Bentuk Pondasi Sarang

Laba-Laba ---------------------------------------------------------------------------------- II-10

2.4.3 Pengaruh Kekakuan Ekivalen dan Letak Pelat di Sisi Atas Rib pada

Pondasi KSLL Terhadap Proses Penyebaran Beban --------------------------- II-15

2.5 Pembebanan Pada Struktur Atas ----------------------------------------------------------- II-16 2.5.1 Beban Statik ------------------------------------------------------------------------------- II-16

2.5.2 Beban Dinamik ---------------------------------------------------------------------------- II-19

Page 6: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono daftar isi Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

vi

2.6 Analisis Dan Perancangan Struktur Bawah ----------------------------------------------- II-24 2.6.1 Daya Dukung Tanah -------------------------------------------------------------------- II-24

2.6.2 Pengaruh Muka Air Tanah ------------------------------------------------------------- II-27

2.6.3 Daya Dukung Ijin ------------------------------------------------------------------------- II-28

2.6.4 Analisis Tegangan Tanah -------------------------------------------------------------- II-29

2.6.5 Penurunan / Settlement ---------------------------------------------------------------- II-30

2.6.6 Perancangan Struktur Bawah --------------------------------------------------------- II-36

2.7 Perhitungan Konstruksi Sarang Laba-Laba ----------------------------------------------- II-38

2.7.1 Ketebalan Ekivalen Pada KSLL ------------------------------------------------------ II-38

2.7.2 Perkiraan Daya Dukung Tanah ------------------------------------------------------- II-39

2.7.3 Perhitungan Tegangan Tanah Maksimum yang Timbul ----------------------- II-40

2.7.4 Perhitungan Rib Konstruksi ------------------------------------------------------------ II-40

2.7.5 Perhitungan Pelat ------------------------------------------------------------------------ II-42

2.7.6 Kontrol KSLL ------------------------------------------------------------------------------ II-43

BAB III METODOLOGI 3.1 TinjauanUmum ----------------------------------------------------------------------------------- III-1

3.2 Metode Pengumpulan Data ------------------------------------------------------------------- III-1

3.2.1 Data Primer -------------------------------------------------------------------------------- III-1

3.2.2 Data Sekunder ---------------------------------------------------------------------------- III-2

3.3 Metode Perhitungan Dan Analisis ----------------------------------------------------------- III-3

3.4 Penyajian Laporan ------------------------------------------------------------------------------ III-4

BAB IV ANALISIS DATA DAN PERHITUNGAN 4.1 Analisis Data -------------------------------------------------------------------------------------- IV-1

4.2 Analisis Data Tanah ---------------------------------------------------------------------------- IV-1

4.2.1 Hasil Penyelidikan Laboratorium ----------------------------------------------------- IV-3

4.2.2 Hasil Penyelidikan Sondir -------------------------------------------------------------- IV-4

4.3 Analisa Pembebanan --------------------------------------------------------------------------- IV-9

4.3.1 Beban Balok ------------------------------------------------------------------------------- IV-9

4.3.2 Beban Kolom ------------------------------------------------------------------------------ IV-9

4.4 Analisis Daya Dukung Pondasi -------------------------------------------------------------- IV-11

4.5 Analisa Penurunan / Settlement ------------------------------------------------------------- IV-16

4.5.1 Tegangan Tanah Akibat Beban Bangunan ---------------------------------------- IV-16

4.5.2 Tekanan Tanah Efektif (Po) ----------------------------------------------------------- IV-20

Page 7: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono daftar isi Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

vii

4.5.3 Perhitungan Penurunan / Settlement ----------------------------------------------- IV-22

4.6 Perhitungan Rib Konstruksi ------------------------------------------------------------------- IV-26

4.6.1 Tebal Ekivalen Rib Konstruksi -------------------------------------------------------- IV-26

4.6.2 Tinggi Rib Konstruksi -------------------------------------------------------------------- IV-28

4.6.3 Dimensi Dan Penulangan Rib Konstruksi ------------------------------------------ IV-29

4.7 Perhitungan Rib Settlement ------------------------------------------------------------------- IV-38

4.7.1 Tebal Ekivalen Rib Settlement -------------------------------------------------------- IV-38

4.7.2 Tinggi Rib Settlement ------------------------------------------------------------------- IV-39

4.7.3 Dimensi Dan Penulangan Rib Settlement ----------------------------------------- IV-40

BAB V RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT 5.1 Syarat – Syarat Umum ------------------------------------------------------------------------- V-1

5.2 Syarat – Syarat Administrasi ----------------------------------------------------------------- V-9

5.3 Syarat – Syarat Teknis ------------------------------------------------------------------------- V-22

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA 6.1 Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan ---------------------------------------------------- VI-1

6.2 Daftar Harga Satuan Upah Pekerja --------------------------------------------------------- VI-1

6.3 Daftar Analisa Harga Satuan ----------------------------------------------------------------- VI-2

6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan -------------------------------------------------------------- VI-6

6.5 Rencana Anggaran Biaya --------------------------------------------------------------------- VI-16

6.6 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ---------------------------------------------------- VI-20

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ---------------------------------------------------------------------------------------- VII-1

7.2 Saran ----------------------------------------------------------------------------------------------- VII-3

Daftar Pustaka --------------------------------------------------------------------------------------- xii Lampiran : 1) Surat-surat 2) Data-data Proyek 3) Gambar-gambar Proyek

Page 8: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono daftar gambar Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

viii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Pondasi Dalam (D/B ≥ 4) --------------------------------------------------------- II-5

Gambar 2.2 Pondasi Dangkal (D/B ≤ 1) ------------------------------------------------------ II-5

Gambar 2.3 Pondasi Dangkal ------------------------------------------------------------------- II-6

Gambar 2.4 Flow Chart Klasifikasi Pondasi Telapak -------------------------------------- II-6

Gambar 2.5 Tipe-Tipe Pondasi Rakit / Pelat / Mat (Raft) Footing ---------------------- II-7

Gambar 2.6 Konstruksi Sarang laba-Laba --------------------------------------------------- II-8

Gambar 2.7 Pelat Pipih Menerus Yang Dikakukan Oleh Rib Tegak, Pipih dan

Tinggi di Bawahnya ---------------------------------------------------------------- II-10

Gambar 2.8 Tampak Denah, Potongan dan Diagram Penyebaran Beban dan

Kekakuan Ekivalen Pada Pondasi KSLL ------------------------------------- II-11

Gambar 2.9 Rib Settlement ---------------------------------------------------------------------- II-12

Gambar 2.10 Kolom Yang Mencengkeram Pertemuan Rib-Rib -------------------------- II-12

Gambar 2.11 Perbandingan Proses Penyebaran Beban Sampai ke Dasar Rib ----- II-15

Gambar 2.12 Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Struktur Basement ---------------------- II-18

Gambar 2.13 Pengaruh Angin Pada Bangunan Gedung ----------------------------------- II-19

Gambar 2.14 Koefisien Angin Untuk Tekanan dan Hisapan Pada Bangunan -------- II-20

Gambar 2.15 Klasifikasi Beban Pada Struktur Atas ----------------------------------------- II-22

Gambar 2.16 Pengaruh Lokasi Muka Air Tanah Terhadap Daya Dukung

Pondasi Dangkal ------------------------------------------------------------------- II-28

Gambar 2.17 Beban Merata Berbentuk Persegi ---------------------------------------------- II-30

Gambar 2.18 Penurunan Seketika (Immediately Settlement) ----------------------------- II-31

Gambar 2.19 Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement) ----------------------- II-34

Gambar 2.20 Grafik Penyajian Penurunan Konsolidasi Primer dan Konsolidasi

Sekunder ----------------------------------------------------------------------------- II-34

Gambar 2.21 Metode Casagrande Untuk Menentukan Jenis Konsolidasi ------------- II-35

Gambar 2.22 Luasan Daerah Penyebaran Beban Sebelum memikul Momen ------- II-41

Gambar 2.23 Luasan Daerah Penyebaran Beban Setelah Memikul Momen --------- II-42

Gambar 2.24 Pembebanan Lajur Pada Pelat Selebar C ----------------------------------- II-42

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Analisis -------------------------------------------------- III-3

Gambar 4.1 Bagan Klasifikasi Tanah ---------------------------------------------------------- IV-5

Gambar 4.2 Pondasi Rakit ------------------------------------------------------------------------ IV-11

Gambar 4.3 Denah Floating Foundation Yang Dianalisis -------------------------------- IV-16

Page 9: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono daftar gambar Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

ix

Gambar 4.4 Beban Merata Berbentuk Persegi di Titik B

Pada Kedalaman (Z) -3,0 m ----------------------------------------------------- IV-16

Gambar 4.5 Beban Merata Berbentuk Persegi di Titik I

Pada Kedalaman (Z) -3,0 m ----------------------------------------------------- IV-17

Gambar 4.6 Beban Merata Berbentuk Persegi di Titik F

Pada Kedalaman (Z) -3,0 m ----------------------------------------------------- IV-17

Gambar 4.7 Beban Merata Berbentuk Persegi di Titik G

Pada Kedalaman (Z) -3,0 m ----------------------------------------------------- IV-18

Gambar 4.8 Distribusi Beban Merata Pada Luas Bangunan ---------------------------- IV-23

Gambar 4.9 Luasan Daerah Penyebaran Beban Sebelum Memikul Momen ------- IV-28

Gambar 4.10 Luasan Daerah Penyebaran Beban Sebelum Memikul Momen ------- IV-39

Page 10: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono daftar tabel Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

x

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Faktor Keutamaan Struktur Ditinjau Dari Kategori Bangunannya --------- II-22

Tabel 2.2 Faktor-Faktor Bentuk, Kedalaman Dan Kemiringan Untuk Persamaan

Daya Dukung Meyerhof -------------------------------------------------------------- II-26

Tabel 2.3 Faktor Kapasitas Daya Dukung Tanah ------------------------------------------- II-26

Tabel 2.4 Faktor Pengaruh Untuk Tekanan Vertikal Dengan Beban Merata -------- II-30

Tabel 2.5 Faktor Pengaruh Yang Tergantung Dari Bentuk Pondasi Dan Kekakuan

Pondasi (Iw) ----------------------------------------------------------------------------- II-32

Tabel 2.6 Angka Poisson Ratio (µ) Menurut Jenis Tanah -------------------------------- II-32

Tabel 2.7 Nilai Sifat Elastisitas Tanah (Es) Menurut Jenis Tanah ----------------------- II-33

Tabel 4.1 Summary Of Soil Data Gedung BNI ’46 Semarang -------------------------- IV-3

Tabel 4.2 Hubungan Indeks Plastisitas dengan Jenis Tanah Menurut Atterberg --- IV-4

Tabel 4.3 Friction Ratio (fr) ----------------------------------------------------------------------- IV-5

Tabel 4.4 Conus Resistence (qc) --------------------------------------------------------------- IV-6

Tabel 4.5 Korelasi Antara Jenis tanah – Nilai Gs ------------------------------------------- IV-6

Tabel 4.6 Hasil Korelasi Antara Jenis Tanah – Nilai --------------------------------------- IV-6

Tabel 4.7 Korelasi Uji Penetrasi Standart (N - SPT) --------------------------------------- IV-7

Tabel 4.8 Hasil Korelasi Antara qc – γ --------------------------------------------------------- IV-7

Tabel 4.9 Korelasi Antara Jenis Tanah - Angka Pori (e) ---------------------------------- IV-7

Tabel 4.10 Hasil Korelasi Antara Jenis Tanah - Angka Pori (e) --------------------------- IV-8

Tabel 4.11 Korelasi Antara e – Cc ---------------------------------------------------------------- IV-8

Tabel 4.12 Hasil Analisa Sondir ------------------------------------------------------------------- IV-8

Tabel 4.13 Tabel Summary of Soil Data Sampai -35.00 m -------------------------------- IV-8

Tabel 4.14 Faktor Pengaruh Newmark ---------------------------------------------------------- IV-19

Tabel 4.15 Hasil Analisis Tegangan Tanah Akibat Beban Bangunan (∆P) ------------ IV-20

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Tekanan Efektif Tanah (Po) -------------------------------- IV-22

Tabel 4.17 Hasil perhitungan Penurunan / Settlement -------------------------------------- IV-25

Page 11: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono daftar simbol Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

xi

DAFTAR SIMBOL

As = Luas penampang tulangan tarik

As’ = Luas penampang tulangan tekan

d = Tinggi efektif penampang

d’ = Jarak dari serat tekan / tarik terluar beton ke pusat tulangan tekan / tarik

D = Diameter tulangan ulir

f’c = Kuat tekan beton

fy = Tegangan leleh untuk tulangan

Mu = Momen lentur terfaktor

qc = Conus resistance

R1 = Tegangan tekan pada penampang beton = 0,85 f’c

Vu = Gaya geser terfaktor pada penampang

Ø = Faktor reduksi kekuatan

ρ = Rasio (perbandingan) luas penampang tulangan tarik terhadap luas

penampang efektif beton

ρ’ = Rasio (perbandingan) luas penampang tulangan tekan terhadap luas

penampang efektif beton

ρb = Rasio penulangan tarik pada kondisi balance

1β = Perbandingan tinggi balok tegangan terhadap tinggi garis netral di ukur

dari serat tekan beton terluar suatu penampang beton

γd = Berat isi kering / dry soil weight (gr/m2)

γb = Berat isi basah / wet soil weight (gr/m2)

Page 12: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

I - 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 URAIAN Pada perencanaan pembangunan gedung bertingkat tinggi harus

diperhatikan beberapa aspek penting, seperti lingkungan, sosial, ekonomi, serta aspek

keamanan. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan yang matang sehingga setiap

hambatan yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang dapat teratasi dengan baik.

Hal tersebut haruslah menjadi landasan utama dalam setiap pekerjaan khususnya di

bidang Teknik Sipil seperti pembuatan gedung, jalan, waduk, bendung, saluran irigasi,

jembatan dan struktur-struktur yang lainnya.

Semua struktur bangunan yang ada di atas tanah didukung oleh sistem

pondasi pada permukaan tanah. Pondasi merupakan bagian dari suatu sistem

rekayasa yang meneruskan beban yang ditopang dan beratnya sendiri kepada dan

kedalam tanah dan batuan yang terletak dibawahnya. Pemilihan sistem pondasi yang

digunakan pada dasarnya merupakan studi alternatif ekonomis. Hal-hal yang ikut

dipertimbangkan tidak hanya material dan tenaga kerja, tetapi juga biaya-biaya lain

seperti mengendalikan air tanah, cara-cara mengatasi agar seminimal mungkin

kerusakan pada bangunan didekatnya dan waktu yang digunakan untuk membangun.

Selain itu perlu juga diperhatikan bahwa pada waktu pelaksanaan pembangunan

struktur tidak boleh merusak lingkungan sekitar.

Yang terpenting dari semua aspek diatas adalah aspek keamanan, dimana

gedung diharapkan terjamin keutuhan strukturnya selama umur rencana termasuk di

dalamnya penentuan jenis pondasi yang digunakan.

1.2 LATAR BELAKANG Kota Semarang sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah, selain sebagai pusat

pemerintahan, juga menjadi urat nadi bagi perekonomian Jawa Tengah. Kota

Semarang adalah salah satu kota besar dengan tingkat keamanan yang paling baik,

jika dibandingkan dengan Jakarta, Bandung, dan kota besar lainnya di Indonesia. Hal

ini jelas akan berdampak terhadap iklim investasi yang terus menggeliat di Kota

Semarang. Mulai banyaknya investor-investor yang menanamkan modalnya, membuat

semakin meningkatnya kegiatan perbankan di Kota Semarang.

Bank Negara Indonesia 1946 Tbk merupakan salah satu bank pemerintah

terbesar dan dipercaya oleh jutaan penduduk Indonesia, merasa perlu untuk

Page 13: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

I - 2

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan membangun suatu kantor

wilayah yang representatif dan memadai sebagai antisipasi dari hal tersebut.

Pembangunan Gedung Kantor Wilayah Bank Negara Indonesia 1946 Tbk,

direncanakan 6 (enam) lantai dengan sub structure (struktur bawah) menggunakan

Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba.

Pemilihan jenis pondasi merupakan salah satu tahap penting dalam

perencanaan sebuah bangunan. Pondasi merupakan bagian dari suatu sistem

rekayasa yang meneruskan beban yang ditopang oleh pondasi dan beratnya sendiri

kepada dan ke dalam tanah dan batuan yang terletak dibawahnya (Bowles, 1997). Suatu sistem pondasi harus dapat menjamin dan harus mampu mendukung

beban bangunan di atasnya, termasuk gaya-gaya luar seperi gaya angin, gempa dan

lain-lain. Jika terjadi kegagalan konstruksi pada pondasi, misalnya retak atau patah,

dapat terjadi hal-hal seperti :

Kerusakan pada dinding, retak, miring.

Lantai pecah, retak, bergelombang.

Penurunan atap dan bagian-bagian bangunan lain.

Untuk itu pondasi haruslah kuat, stabil dan aman agar tidak mengalami

kegagalan konstruksi, karena akan sulit untuk memperbaiki suatu sistem pondasi.

Menurut Suyono (1984), pemilihan jenis pondasi dipengaruhi oleh beberapa factor,

antara lain adalah :

1. Keadaan tanah pondasi, meliputi jenis tanah, daya dukung tanah, kedalaman tanah

keras dan lainnya.

2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya, meliputi kondisi beban (besar

beban, arah beban, penyebaran beban), sifat dinamis bangunan atas (statis

tertentu atau tak tentu, kekakuan dan lainnya).

3. Batasan-batasan di sekelilingnya, meliputi kondisi lokasi proyek, pekerjaan pondasi

tidak boleh mengganggu atau membahayakan bangunan dan lingkungan

sekitarnya.

4. Waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan. Pada dasarnya waktu berbanding lurus

dengan biaya pelaksanaan, semakin sedikit waktu yang digunakan maka dapat

mereduksi biaya proyek. Akan tetapi hal ini tidak mutlak terjadi, karena masih ada

berbagai faktor yang andil dalam proses pembangunan di antaranya mutu material

yang digunakan, jenis peralatan yang dipakai dan lain-lain.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemilihan jenis pondasi secara garis

besar ditentukan berdasarkan faktor teknis, ekonomis dan lingkungan. Kompleksnya

Page 14: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

I - 3

sifat, perilaku dan parameter tanah membuat Sarjana Sipil terus berusaha mencari

solusi yang tepat untuk membuat suatu sistem pondasi yang tepat berdasarkan faktor

teknis, ekonomis dan lingkungan sehingga dapat digunakan pada kondisi tanah yang

sesuai. Jika bangunan akan dibangun di daerah dengan daya dukung tanah relatif

rendah atau tinggi bangunan yang tanggung (tidak tinggi ataupun rendah atau antara 3

sampai 8 lantai) diharapkan kombinasi Pondasi Sarang Laba-Laba mampu menjadi

salah satu solusi yang tepat. Karena, jika menggunakan pondasi dalam, misalnya

dengan tiang pancang, maka harga bangunan akan naik hingga 30%, sedangkan jika

digunakan pondasi dangkal harus mempertimbangkan resiko penurunan bangunan

secara tidak merata (irregular differential settlement) ditambah dengan total settlement.

Konstruksi Sarang Laba-Laba merupakan struktur kombinasi yang

memungkinkan adanya kerjasama timbal balik saling menguntungkan antara sistem

pondasi plat beton pipih menerus yang dibawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak pipih

tapi tinggi dengan sistem perbaikan tanah dibawah plat atau diantara rib-rib. Sejak

tahun 1976 sampai saat ini, Konstruksi Sarang Laba-Laba telah digunakan pada lebih

dari 1000 bangunan di Indonesia.

Pada proyek pembangunan Gedung Bank Negara Indonesia 1946 Tbk

Wilayah 05 Jl. Dr. Cipto 128 Semarang, dikarenakan kondisi tanahnya kurang baik,

artinya dengan daya dukung rendah dan konsolidasi yang tinggi, digunakan Pondasi

Konstruksi Sarang Laba-Laba. Selain itu, Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba juga

mempunyai keuntungan-keuntungan antara lain :

1. Bentuk dan sistem konstruksinya yang sederhana, maka memungkinkan untuk

dilaksanakan dengan peralatan yang sederhana.

2. Memungkinkan untuk dilaksanakan lebih cepat dibandingkan dengan sistem-sistem

pondasi lain.

3. Tahan terhadap gempa.

1.3 RUANG LINGKUP DAN BATASAN MASALAH

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir

ini mencakup analisis Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba yang meliputi daya

dukung tanah, tebal ekivalen, tekanan tanah maksimum, kontrol terhadap tegangan

geser, dimensi dan penurunan (settlement).

Sedangkan batasan masalah dari penyusunan Tugas Akhir ini meliputi :

1. Analisis secara konvensional

2. Konstruksi Sarang Laba-Laba

Page 15: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

I - 4

Secara sederhana Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) dapat digambarkan

sebagai berikut :

Merupakan pelat pipih menerus, yang bawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak yang

pipih tapi tinggi.

Rib-rib tegak pengaku penempatannya diatur sedemikian rupa sehingga denah /

tampak atas dari pada susunan rib-rib tersebut membentuk petak-petak segitiga.

Dalam penggunaannya sebagai pondasi yang memikul beban-beban terpusat /

kolom maka susunan rib-rib diatur sedemikian rupa sehingga titik-titik pertemuan

rib-rib dengan titik kerja beban / kolom berimpit.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis melakukan perhitungan

berdasarkan teori-teori dasar Teknik Pondasi dan Mekanika Tanah, sehingga penulis

menyadari bahwa perhitungan yang terdapat pada Laporan Tugas Akhir ini mungkin

tidak sama persis dengan perhitungan aslinya mengingat perhitungan asli pondasi

KSLL dilindungi hak paten dan hanya diketahui oleh pencipta pondasi KSLL sendiri,

yaitu Ir. Ryantori dan Ir. Sutjipto.

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan disusunnya Tugas Akhir ini adalah :

1. Melakukan perhitungan dan menganalisis kekuatan sub structure (struktur bawah /

pondasi) pada Gedung Bank Negara Indonesia 1946 Tbk Wilayah 05 Jl. Dr. Cipto

128 Semarang.

2. Melakukan analisis terhadap keamanan konstruksi pondasi sarang laba-laba dilihat

dari jenis tanah, keadaan lingkungan dan pembebanan pada Gedung Bank Negara

Indonesia 1946 Tbk Wilayah 05 Jl. Dr. Cipto 128 Semarang, meliputi dimensi rib,

besarnya tegangan tanah maksimum, daya dukung pondasi Sarang Laba-Laba

dan penurunan / settlement yang terjadi.

1.5 SASARAN Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu kurikulum yang harus

ditempuh mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan S1 pada Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Adapun sasaran yang hendak

dicapai dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah :

1. Menerapkan beberapa mata kuliah yang telah diterima selama menempuh

pendidikan di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Semarang.

Page 16: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

I - 5

2. Melakukan perhitungan dan analisis secara cermat, tepat sasaran dan efisien

dengan menggunakan asumsi yang tepat sehingga diperoleh hasil perencanaan

struktur pondasi yang aman, ekonomis dan efisien.

3. Menjadikan penyusunan Laporan Tugas Akhir sebagai latihan awal dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab dan selesai

tepat waktu sebelum terjun di masyarakat.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan Tugas Akhir ini disusun dalam 3 bagian yang mencakup bagian

awal, bagian pokok dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman judul, lembar

pengesahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar lampiran, daftar gambar, daftar tabel,

dan daftar simbol. Pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, surat-sarat, data-data

proyek, dan gambar-gambar proyek.

Sebagian besar dari penyusunan Laporan Tugas Akhir ini terletak pada

bagian pokok yang garis besar sistematikanya adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi uraian umum, latar belakang, ruang lingkup dan batasan

masalah, maksud dan tujuan, sasaran, dan sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Berisi landasan teori tentang klasifikasi tanah, jenis-jenis pondasi,

landasan teori pondasi KSLL dan perhitungannya, pembebanan pada

struktur atas, analisis daya dukung dan tegangan tanah, penurunan /

settlement, dan perancangan struktur bawah.

BAB III : METODOLOGI

Berisi tentang tinjauan umum, metode-metode dan langkah-langkah

yang dipakai dalam menyelesaikan dan menyusun Laporan Tugas

Akhir.

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PERHITUNGAN

Berisi perhitungan pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba berdasarkan

keadaan tanah dan pembebanan pada struktur, serta analisisnya

terhadap daya dukung, tegangan dan tekanan tanah, dimensi, dan

penurunan / settlement.

BAB V : RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Berisi tentang rencana kerja pembangunan proyek dan syarat-syarat

yang berlaku di proyek.

Page 17: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

I - 6

BAB VI : RENCANA ANGGARAN BIAYA

Berisi tentang estimasi anggaran biaya yang dibutuhkan dalam

pembangunan proyek dari awal hingga selesai.

BAB VII : PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan hasil perhitungan dan analisis KSLL serta

kesimpulan terhadap hasil perhitungan anggaran biaya nya dan juga

saran-saran berdasarkan kesimpulan yang telah diambil.

Page 18: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 1

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 TINJAUAN UMUM

Dalam pembangunan suatu struktur perlu dilakukan suatu analisis ataupun

desain dengan dibatasi oleh berbagai kriteria yang digunakan sebagai ukuran terhadap

struktur yang akan didirikan.

Dalam proses perancangan perlu dicari derajat kedekatan antara sistem

struktural yang digunakan dengan tujuan desain (tujuan yang dikaitkan dengan

masalah arsitektural, efisiensi, serviceability, kemudahan pelaksanaan dan biaya).

Aspek Arsitektural

Hal ini berkaitan dengan denah dan bentuk struktur yang dipilih dikaitkan dari segi

arsitektur.

Aspek Fungsional

Berkaitan dengan kegunaan dari struktur yang akan dibangun.

Kekuatan dan Stabilitas Struktur

Berkaitan dengan kemampuan struktur untuk menerima beban-beban yang bekerja

baik beban lateral maupun vertikal, dan kestabilan struktur.

Faktor Ekonomi dan Kemudahan Pelaksanaan

Biasanya dalam perancangan suatu struktur terdapat berbagai alternatif

pembangunan, maka salah satu faktor yang berperan di dalamnya adalah masalah

biaya (yang dalam hal ini dikaitkan dengan keadaan ekonomi pada saat

pembangunan) dan kemudahan pelaksanaan pembangunan di lapangan.

Faktor Kemampuan Struktur Mengakomodasi Sistem Layan Gedung

Pemilihan sistem struktur yang digunakan juga harus mempertimbangkan

kemampuan struktur dalam mengakomodasikan sistem layan yang digunakan.

Sistem layan ini menyangkut masalah pekerjaan mekanikal dan elektrikal.

Maraknya kasus kegagalan konstruksi karena eksploitasi tanah yang melebihi

daya dukungnya tentulah amat disayangkan. Untuk menghindari kasus yang serupa

maka ada beberapa point yang harus diperhatikan agar pelaksanaan suatu proyek

dapat dikategorikan berhasil :

Input data dengan ketelitian tinggi

Perencanaan yang mantap dan pelaksanaan konstruksi dengan metode kerja yang

tepat

Pengawasan pada saat pelaksanaan yang ketat.

Page 19: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 2

2.2 KLASIFIKASI TANAH

Tanah merupakan materi dasar yang menerima sepenuhnya penyaluran

beban yang ditimbulkan akibat dari konstruksi suatu bangunan yang dibuat diatasnya.

Tanah mempunyai karakteristik dan sifat yang berbeda-beda, sehingga diperlukan

pemahaman yang baik tentang masalah tanah ini.

Klasifikasi tanah diperlukan untuk memberikan gambaran sifat-sifat tanah

dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu konstruksi. Beberapa metode klasifikasi

tanah :

1. Klasifikasi Tanah Berdasarkan Ukuran Butir

2. Klasifikasi Tanah Berdasarkan Sistem AASHTO

3. Klasifikasi Tanah Berdasarkan Sistem UNIFIED

2.2.1 Klasifikasi Tanah Berdasarkan Ukuran Butir

Kebanyakan sistem-sistem klasifikasi terdahulu banyak menggunakan ukuran

butir sebagai dasar pembuatan sistem klasifikasi. Dikarenakan deposit tanah alam

pada umumnya terdiri atas berbagai ukuran-ukuran partikel, maka perlu dibuat suatu

batasan-batasan berdasarkan distribusi ukuran butir yang kemudian menentukan

prosentase tanah bagi setiap batasan ukuran.

Meskipun ukuran butir tanah menyajikan cara yang sangat baik dalam

mengkasifikasikan tanah, tetapi masih juga mempunyai kekurangan yaitu hanya sedikit

sekali hubungan antara ukuran butir dan sifat-sifat fisis bagi tanah butir halus, misalnya

karakteristik konsistensi dan plastisitas dari fraksi halus tanah yang ada.

2.2.2 Kasifikasi Tanah Berdasarkan Sistem AASHTO Klasifikasi tanah berdasarkan sistem AASHTO pada mulanya dikembangkan

pada tahun 1929 sebagai Public Road Administration Clasification System. Sistem ini

sudah mengalami beberapa perbaikan, versi yang saat ini berlaku adalah yang

diajukan oleh Comittee on Classification of Materials for Subgrade and Granular Type

Road of the Highway Research Board dalam tahun 1945 (ASTM Standard no D-3282,

AASHTO metode M145). Sistem klasifikasi AASHTO yang dipakai saat ini diberikan

dalam tabel 1.

Pada sistem ini, tanah diklasifikasikan ke dalam tujuh kelompok besar, yaitu

A-1 sampai dengan A-7. Klasifikasi tanah A-1, A-2, dan A-3 adalah tanah berbutir di

mana 35% atau kurang dari jumlah butiran tanah tersebut lolos ayakan No. 200. Tanah

di mana lebih dari 35% butirannya lolos ayakan No.200 diklasifikasikan ke dalam

Page 20: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 3

kelompok A-4, A-5, A-6, dan A-7. Butiran dalam kelompok A-4 sampai dengan A-7

tersebut sebagian besar adalah lanau dan lempung. Sistem klasifikasi ini didasarkan

pada kriteria di bawah ini :

a. Ukuran Butir

Kerikil :

Bagian tanah yang lolos ayakan Ø 75 mm dan tertahan pada ayakan No. 20

(2mm).

Pasir :

Bagian tanah yang lolos ayakan No. 10 (2mm) dan tertahan pada ayakan No. 200

(0,075 mm).

Lanau dan Lempung :

Bagian tanah yang lolos ayakan No. 200 (0,075 mm).

b. Plastisitas

Nama berlanau dipakai apabila bagian-bagian yang halus dari tanah mempunyai

indeks plastisitas (PI) sebesar 10 atau kurang. Nama berlempung dipakai bilamana

bagian-bagian yang halus dari tanah mempunyai indeks plastis sebesar 11 atau

lebih.

c. Apabila batuan (ukuran > 75 mm) ditemukan di dalam contoh tanah yang akan

ditentukan klasifikasinya, maka batuan-batuan tersebut terlebih dahulu harus

dikeluarkan. Persentase dari batuan yang dikeluarkan tersebut harus dicatat.

2.2.3 Klasifikasi Tanah Berdasarkan Sistem UNIFIED Sistem ini pada mulanya diperkenalkan oleh Cassagrande pada tahun 1942

dan dikenal sebagai sistem AIRFIELD. Sistem ini telah dipakai dengan sedikit

modifikasi oleh U.S. Bureau of Reclamation dan U.S. Corps of Engineers pada tahun

1952. Pada tahun 1969, American Society for Testing and Material (ASTM) telah

mengakui sistem UNIFIED sebagai metode standar guna mengklasifikasikan tanah

untuk maksud rekayasa. Sistem ini mengelompokkan tanah ke dalam 3 kelompok

besar, yaitu :

1. Tanah berbutir kasar (coarse-grained-soil), yaitu tanah kerikil dan pasir di mana

kurang dari 50% berat total contoh tanah lolos ayakan No. 200.

2. Tanah berbutir halus (fine-grained-soil), yaitu tanah di mana lebih dari 50% berat

total contoh tanah lolos ayakan No. 200.

3. Tanah sangat organis, yaitu tanah yang memiliki kadar organik yang tinggi

(gembur).

Page 21: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 4

Untuk klasifikasi yang benar, faktor-faktor berikut ini yang perlu diperhatikan :

1. Persentase butiran yang lolos ayakan No. 200 (ini adalah fraksi halus)

2. Persentase fraksi kasar yang lolos ayakan No.40

3. Koefisien keseragaman (Uniformity Coefficient, Cu) dan koefisien gradasi

(Gradation Coefficient, Cc) untuk tanah di mana 0-12% lolos ayakan No. 200

4. Batas cair (LL) dan indeks plastisitas (PI) bagian tanah yang lolos ayakan No. 40

(untuk tanah di mana 5% atau lebih lolos ayakan No. 200).

2.3 KLASIFIKASI PONDASI

Pondasi merupakan struktur bawah yang berfungsi untuk meletakkan

bangunan diatas tanah dan meneruskan beban ke tanah dasar. Persyaratan umum

yang harus dipenuhi oleh pondasi antara lain :

1. Terhadap tanah dasar :

Pondasi harus mempunyai bentuk, ukuran dan struktur sedemikian rupa sehingga

tanah dasar mampu memikul gaya-gaya yang bekerja.

Penurunan yang terjadi tidak boleh terlalu besar / tidak merata.

Bangunan tidak boleh bergeser atau mengguling.

2. Terhadap struktur pondasi sendiri :

Struktur pondasi harus cukup kuat sehingga tidak pecah akibat gaya yang bekerja.

Pemilihan jenis pondasi yang akan digunakan sebagai struktur bawah (Sub

Structure) dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kondisi tanah dasar, beban

yang diterima pondasi, peraturan yang berlaku, biaya, kemudahan pelaksanaannya

dan sebagainya. Secara umum pondasi dapat dibagi menjadi dua macam yaitu

pondasi dalam (deep foundation) dan pondasi dangkal (Shallow Foundation).

2.3.1 Pondasi Dalam (Deep Foundation) Menurut Dr.Ir.L.D.Wesley dalam bukunya Mekanika Tanah 1, pondasi dalam

seringkali diidentikkan sebagai pondasi tiang yaitu suatu struktur pondasi yang mampu

menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan menyerap lenturan. Pondasi tiang

dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang yang

terdapat dibawah konstruksi dengan tumpuan pondasi. Untuk keperluan perencanaan,

tiang dapat dibagi menjadi dua golongan :

a. Tiang yang tertahan pada ujung (end bearing pile atau point bearing pile).

Tiang semacam ini dimasukkan sampai lapisan tanah keras, sehingga daya

dukung tanah untuk pondasi ini lebih ditekankan pada tahanan ujungnya. Untuk

Page 22: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 5

tiang tipe ini harus diperhatikan bahwa ujung tiang harus terletak pada lapisan

keras. Lapisan keras ini boleh dari bahan apapun, meliputi lempung keras sampai

batuan keras.

b. Tiang yang tertahan oleh pelekatan antara tiang dengan tanah (friction pile)

Kadang-kadang diketemukan keadaan tanah dimana lapisan keras sangat dalam

sehingga pembuatan tiang sampai lapisan tersebut sukar dilaksanakan. Maka

untuk menahan beban yang diterima tiang, mobilisasi tahanan sebagian besar

ditimbulkan oleh gesekan antara tiang dengan tanah (skin friction). Tiang semacam

ini disebut friction pile atau juga sering disebut sebagai tiang terapung (floating

piles).

Pondasi dalam sering dibuat dalam bentuk tiang pancang maupun kaison (D/B ≥

4).

Gambar 2.1 Pondasi Dalam (D/B ≥ 4)

2.3.2 Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)

Dinamakan sebagai alas, telapak, telapak sebar / pondasi rakit (Mats).

Kedalaman pondasi dangkal pada umumnya D/B 1 tetapi mungkin agak lebih.

Gambar 2.2 Pondasi Dangkal (D/B 1)

Terzaghi mendefinisikan pondasi dangkal sebagai berikut :

Apabila kedalaman pondasi lebih kecil atau sama dengan lebar pondasi, maka

pondasi tersebut bisa dikatakan sebagai pondasi dangkal.

Page 23: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 6

Anggapan bahwa penyebaran tegangan pada struktur pondasi ke tanah

dibawahnya yang berupa lapisan penyangga (bearing stratum) lebar pondasi.

Gambar 2.3 Pondasi Dangkal

Pada umumnya pondasi dangkal berupa pondasi telapak yaitu pondasi yang

mendukung bangunan secara langsung pada tanah pondasi, bilamana terdapat lapisan

tanah yang cukup tebal dan berkualitas baik yang mampu mendukung suatu bangunan

pada permukaan tanah.

Pondasi telapak dapat dibedakan sebagai berikut :

Pondasi tumpuan Pondasi menerus

Pondasi kombinasi

Pondasi Telapak Pondasi setempat

Pondasi pelat / Pelat datar

Rakit / Mat Pelat dengan pertebalan di bawah kolom

Pelat dengan balok pengaku dua arah

Pelat datar dengan kolom pendek

Pelat dengan struktur seluler

Pondasi pelat terapung

Sumber : Rekayasa Fundasi II Fundasi Dangkal dan Fundasi Dalam, penerbit Gunadarma & Rekayasa Pondasi II, Ir. Indrastono Dwi Atmanto M.Eng

Gambar 2.4 Flow Chart Klasifikasi Pondasi Telapak

Pondasi Pelat / Rakit (Raft / Mat Foundation)

Merupakan pondasi gabungan yang sekurang-kurangnya memikul tiga kolom

yang tidak terletak dalam satu garis lurus, jadi seluruh bangunan menggunakan satu

telapak bersama. Jika jumlah luas seluruh telapak melebihi setengah luas bangunan,

lebih ekonomis digunakan pondasi rakit, dan juga untuk mengatasi tanah dasar yang

Page 24: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 7

tidak homogen, misal ada lensa-lensa tanah lunak, supaya tidak terjadi perbedaan

penurunan cukup besar. Secara struktur, pondasi rakit merupakan pelat beton

bertulang yang mampu menahan momen, gaya lintang, geser pons yang terjadi pada

pelat beton, tetapi masih aman dan ekonomis. Apabila beban tidak terlalu besar dan

jarak kolom sama maka pelat dibuat sama tebal (gb.2.5a). Untuk mengatasi gaya

geser pons yang cukup besar, dilakukan pertebalan pelat dibawah masing-masing

kolom atau diatas pelat (gb.2.5b dan gb.2.5d). Pemberian balok pada kedua arah

dibawah pelat bertujuan menahan momen yang besar (gb.2.5c) dapat juga dipakai

pelat dengan struktur seluler (gb.2.5e). Sedangkan untuk mengurangi penurunan pada

tanah yang kompresible dibuat pondasi yang agak dalam, struktur ini disebut pondasi

pelat terapung / floating foundation (gb.2.5).

Sumber: Rekayasa Pondasi II, Ir Indrastono Dwi Atmanto, Meng

Gambar 2.5 Tipe-Tipe Pondasi Rakit / Pelat / Mat (Raft) Footing

2.4 KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA 2.4.1 Tinjauan Umum Pondasi KSLL merupakan kombinasi konstruksi bangunan bawah

konvensional yang merupakan perpaduan pondasi plat beton pipih menerus yang di

bawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak yang pipih tinggi dan sistem perbaikan tanah di

antara rib-rib. Kombinasi ini menghasilkan kerja sama timbal balik yang saling

menguntungkan sehingga membentuk sebuah pondasi yang memiliki kekakuan

(rigidity) jauh lebih tinggi dibandingkan sistem pondasi dangkal lainnya. Dinamakan

sarang laba-laba karena pembesian plat pondasi di daerah kolom selalu berbentuk

sarang laba-laba. Juga bentuk jaringannya yang tarik-menarik bersifat monolit yaitu

berada dalam satu kesatuan. Ini disebabkan plat konstruksi didesain untuk multi fungsi,

Page 25: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 8

untuk septic tank, bak reservoir, lantai, pondasi tangga, kolom praktis dan dinding. Rib

(tulang iga) KSLL berfungsi sebagai penyebar tegangan atau gaya-gaya yang bekerja

pada kolom. Pasir pengisi dan tanah dipadatkan berfungsi untuk menjepit rib-rib

konstruksi terhadap lipatan puntir.

Sesuai dengan definisinya, maka Konstruksi Sarang Laba-Laba terdiri dari 2

bagian konstruksi, yaitu :

1. Konstruksi beton

Konstruksi beton pondasi KSLL berupa pelat pipih menerus yang dibawahnya

dikakukan oleh rib-rib tegak yang pipih tetapi tinggi.

Ditinjau dari segi fungsinya, rib-rib tersebut ada 3 macam yaitu rib konstruksi, rib

settlement dan rib pengaku.

Bentuknya bisa digambarkan sebagai kotak raksasa yang terbalik (menghadap

kebawah).

Penempatan / susunan rib-rib tersebut sedemikian rupa, sehingga denah atas

membentuk petak-petak segitiga dengan hubungan yang kaku (rigid).

Gambar 2.6 Konstruksi Sarang Laba-Laba

Page 26: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 9

Keterangan :

1a - pelat beton pipih menerus

1b - rib konstruksi

1c - rib settlement

1d - rib pembagi

2a - urugan pasir dipadatkan

2b - urugan tanah dipadatkan

2c - lapisan tanah asli yang ikut terpadatkan

2. Perbaikan tanah / pasir

Rongga yang ada diantara rib-rib / di bawah pelat diisi dengan lapisan tanah / pasir

yang memungkinkan untuk dipadatkan dengan sempurna.

Untuk memperoleh hasil yang optimal, maka pemadatan dilaksanakan lapis demi

lapis dengan tebal tiap lapis tidak lebih dari 20 cm, sedangkan pada umumnya 2

atau 3 lapis teratas harus melampaui batas 90% atau 95% kepadatan maksimum

(Standart Proctor). Adanya perbaikan tanah yang dipadatkan dengan baik tersebut

dapat membentuk lapisan tanah seperti lapisan batu karang sehingga bisa

memperkecil dimensi pelat serta rib-ribnya. Sedangkan rib-rib serta pelat KSLL

merupakan pelindung bagi perbaikan tanah yang sudah dipadatkan dengan baik.

Pada dasarnya pondasi KSLL bertujuan untuk memperkaku sistem pondasi

itu sendiri dengan cara berinteraksi dengan tanah pendukungnya. Seperti diketahui

bahwa jika pondasi semakin fleksibel, maka distribusi tegangan / stress tanah yang

timbul akan semakin tidak merata, terjadi konsentrasi tegangan pada daerah beban

terpusat. Dan sebaliknya, jika pondasi semakin kaku / rigid, maka distribusi tegangan /

stress tanah akan semakin merata. Hal ini mempengaruhi kekuatan pondasi dalam hal

penurunan yang dialami pondasi.

Dengan pondasi KSLL, karena mempunyai tingkat kekakuan yang lebih

tinggi, maka penurunan yang terjadi akan merata karena masing-masing kolom dijepit

dengan rib-rib beton yang saling mengunci.

Menurut Lokakarya yang diadakan di Bandung pada pertengahan tahun 2004

oleh Puslitbang Depkimpraswil yang dihadiri oleh para pakar gempa dan tanah,

disimpulkan kelebihan-kelebihan pondasi KSLL adalah sebagai berikut :

1. KSLL memiliki kekakuan yang lebih baik dengan penggunaan bahan bangunan

yang hemat dibandingkan dengan pondasi rakit (raft foundation).

2. KSLL memiliki kemampuan memperkecil differential settlement dan mengurangi

irregular differential settlement apabila dibandingkan dengan pondasi rakit.

Page 27: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 10

3. KSLL mampu membuat tanah menjadi bagian dari struktur pondasi karena proses

pemadatannya akan meniadakan pengaruh lipat atau lateral buckling pada rib.

4. KSLL berpotensi untuk digunakan sebagai pondasi untuk bangunan bertingkat

rendah (2 lantai) yang dibangun di atas tanah lunak dengan mempertimbangkan

total settlement yang mungkin terjadi.

5. Pelaksanaannya tidak menggunakan alat-alat berat dan tidak mengganggu

lingkungan sehingga cocok diterapkan baik di lokasi padat penduduk maupun di

daerah terpencil.

6. KSLL mampu menghemat pengunaan baja tulangan maupun beton.

7. Waktu pelaksanaan yang diperlukan relatif lebih cepat dan dapat dilaksanakan

secara padat karya.

8. KSLL lebih ekonomis dibandingkan pondasi konvensional rakit atau tiang pancang,

lebih-lebih dengan pondasi dalam, sehingga cocok digunakan oleh negara-negara

sedang berkembang sebab murah, padat karya dan sederhana.

2.4.2 Keistimewaan Sistem Konstruksi Dan Bentuk Pondasi Sarang Laba-Laba

Keistimewaan pondasi KSLL dapat dilihat dari aspek teknis, ekonomis dan

dari segi pelaksanaan.

1. Aspek Teknis

Pelat Pipih Menerus Yang Di Bawahnya Dikakukan Oleh Rib-Rib Tegak, Pipih Dan

Tinggi.

Gambar 2.7 Pelat Pipih Menerus Yang Dikakukan Oleh Rib Tegak, Pipih dan Tinggi

di Bawahnya

Dengan,

t = tebal plat

b = tebal rib

h = tinggi rib

te = tebal ekivalen

tb = tebal volume penggunaan beton untuk pondasi KSLL, seandainya

dinyatakan sebagai pelat menerus tanpa rib

Page 28: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 11

Bentuk konstruksi seperti ini, dengan bahan yang relatif sedikit (tb) akan diperoleh

pelat yang memiliki kekakuan/tebal ekivalen (te) yang tinggi. Pada umumnya te =

2.5 - 3.5 tb, dengan variasi tergantung desain. Bentuk ketebalan ekivalen tersebut

tidak berbentuk merata, melainkan bergelombang.

Gambar 2.8 Tampak Denah, Potongan dan Diagram Penyebaran Beban

dan Kekakuan Ekivalen pada Pondasi KSLL

Penempatan Pelat Di Sisi Atas Rib Dan Sistem Perbaikan Tanah.

Dengan susunan konstruksi seperti di atas, akan dihasilkan penyebaran beban

seperti pada gambar tersebut, di mana untuk mendapatkan luasan pendukung

pada tanah asli selebar b cukup dibutuhkan pelat efektif selebar a. Hal ini

disebabkan karena proses penyebaran beban dimulai dari bawah pelat yang

berada pada sisi atas lapisan perbaikan tanah.

Susunan Rib-Rib Yang Membentuk Titik-Titik Pertemuan Dan Penempatan Kolom /

Titik Beban Pada Titik Pertemuan Rib-Rib.

Dengan susunan rib seperti pada gambar 2.8 diperoleh ketebalan ekivalen yang

tidak merata. Pada titik pertemuan rib-rib diperoleh ketebalan maksimum,

sedangkan makin jauh dari titik pertemuan rib-rib ketebalan ekivalen makin

berkurang.

Page 29: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 12

Dalam perencanaan pondasi KSLL sebagai pondasi bangunan gedung harus

sedemikian rupa sehingga titik pertemuan rib-rib berimpit dengan titik kerja

beban/kolom-kolom tersebut. Hal ini menghasilkan grafik penyebaran beban yang

identik bentuknya dengan grafik ketebalan ekivalen, sehingga dimensi konstruksi

yang dihasilkan (pelat dan rib) lebih ekonomis.

Susunan rib yang membentuk petak-petak segitiga dengan hubungan yang kaku

menjadikan hubungan antar rib menjadi hubungan yang stabil terhadap pengaruh

gerakan / gaya horisontal.

Rib-Rib Settlement Yang Cukup Dalam

Gambar 2.9 Rib Settlement

Penempatan rib yang cukup dalam diatur sedemikian rupa sehingga membagi

luasan konstruksi bangunan bawah dalam petak-petak segitiga yang masing-

masing luasnya tidak lebih dari 200 m2. Adanya rib-rib settlement memberi

keuntungan-keuntungan yaitu mereduksi total penurunan, mempertinggi kestabilan

bangunan terhadap kemungkinan terjadinya kemiringan, mampu melindungi

perbaikan tanah terhadap kemungkinan bekerjanya pengaruh-pengaruh negatif

dari lingkungan sekitar, misalnya kembang susut tanah dan kemungkinan

timbulnya degradasi akibat aliran tanah dan yang terakhir yaitu menambah

kekakuan pondasi dalam tinjauannya secara makro.

Kolom Mencengkeram Pertemuan Rib-Rib Sampai Ke Dasar Rib

Gambar 2.10 Kolom Yang Mencengkeram Pertemuan Rib-Rib Sampai Ke Dasar Rib

Hal ini membuat hubungan konstruksi bagian atas (upper structure) dengan

konstruksi bangunan bawah (sub structure) menjadi lebih kokoh. Sebagai

gambaran, misal tinggi rib konstruksi 120 cm, maka hubungan antara kolom

dengan pondasi KSLL juga akan setinggi 120 cm. Untuk perbandingan, pada

pondasi tiang pancang, hubungan antara kolom dengan pondasi hanya setebal

pondasinya (kisarannya antara 50 - 80 cm).

Page 30: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 13

Sistem Perbaikan Tanah Setelah Pengecoran Rib-Rib

Pemadatan tanah baru dilakukan setelah rib-rib selesai dicor dan berumur

sedikitnya 3 hari. Pemadatan sendiri harus dilaksanakan lapis demi lapis dan harus

dijaga agar perbedaan tinggi antara petak yang sedang dipadatkan dengan petak-

petak yang bersebelahan tidak lebih dari 25 cm, sehingga mudah untuk mencapai

kepadatan yang tinggi. Di samping hasil kepadatan yang tinggi pada lapisan tanah

di dalam petak rib-rib, lapisan tanah asli di bawahnya akan ikut terpadatkan

walaupun tidak mencapai kepadatan setinggi tanah yang berada dalam petak rib-

rib. Hal itu pun sudah memberikan hasil yang cukup memuaskan bagi peningkatan

kemampuan daya dukung dan bagi ketahanan kestabilan terhadap penurunan

(settlement).

Adanya Kerja Sama Timbal Balik Saling Menguntungkan Antara Konstruksi Beton

Dan Sistem Perbaikan Tanah.

Rib-rib beton, di samping sebagai pengaku pelat dan sloof, juga sebagai dinding

penyekat dari sistem perbaikan tanah, sehingga perbaikan tanah dapat dipadatkan

dengan tingkat kepadatan yang tinggi (mencapai 100 % kepadatan maksimum

Standar Proctor), dan setelahnya rib-rib akan berfungsi sebagai pelindung bagi

perbaikan tanah terhadap pengaruh-pengaruh dari banjir, penguapan dan

degradasi. Perbaikan tanah akan memberi dampak lapisan tanah menjadi seperti

lapisan batu karang sehingga dapat memperkecil dimensi ribnya.

2. Aspek Ekonomis

Di atas telah dijelaskan aspek-aspek teknis yang juga memberi keuntungan

dilihat dari aspek ekonomis, seperti dimensi rib yang relatif kecil, penggunaan tanah

sebagai bagian dari konstruksi yang menghemat pemakaian beton dan sebagainya.

Aspek ekonomis yang juga dapat dilihat pada pondasi KSLL adalah pengerjaan

pondasi yang memerlukan waktu yang singkat karena pelaksanaannya mudah dan

padat karya serta sederhana dan tidak menuntut keahlian yang tinggi. Selain itu

pembesian pada rib dan plat, cukup dengan pembesian minimum, pada umumnya,

hanya diperlukan volume beton 0,2 – 0,35 m3 beton/m2 luas pondasi, dengan

pembesian 90 - 120 kg/m3 beton. Pondasi KSLL memanfaatkan tanah hingga mampu

berfungsi sebagai struktur bangunan bawah dengan komposisi sekitar 85 persen tanah

dan 15 persen beton.

Dari uraian-uraian di atas dapat dirangkum dalam point-point berikut :

I. Aspek Teknis

a) Pembesian pada rib dan pelat cukup dengan pembesian minimum.

Page 31: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 14

b) Ketahanan terhadap differential settlement yang tinggi karena bekerjanya tegangan

akibat beban sudah merata di lapisan tanah pendukung. Hal ini juga disebabkan

oleh penyusunan rib yang sedemikian rupa sehingga membagi luasan pondasi

KSLL menjadi petak-petak yang masing-masing luasnya tidak lebih dari 200 m2

sehingga pondasi KSLL memiliki ketahanan tinggi terhadap differential settlement.

c) Total settlement menjadi lebih kecil karena meningkatnya kepadatan pada lapisan

tanah pendukung di bawah KSLL akibat pengaruh pemadatan yang efektif pada

lapisan tanah perbaikan di dalam KSLL serta bekerjanya tegangan geser pada rib

terluar dari KSLL.

d) Ketahanan terhadap gempa menjadi lebih tinggi sebab KSLL merupakan suatu

konstruksi yang monolit dan kaku.

e) Perbaikan tanah di dalam KSLL memiliki kestabilan yang bersifat permanen karena

adanya perlindungan dari rib-rib KSLL

f) KSLL juga dapat menggantikan fungsi dari berbagai konstruksi selain fungsinya

sebagai pondasi, antara lain :

Sebagai pondasi kolom, dinding dan tangga

Sebagai sloof/balok-balok pengaku

Sebagai konstruksi pelat lantai (dasar)

Urugan/perbaikan tanah dengan pemadatan tanah

Dinding penahan urugan di bawah lantai

Konstruksi pengaman terhadap kestabilan (kepadatan) perbaikan tanah yang ada

di bawah lantai

Pasangan dan plesteran tembok di bawah lantai dasar

Kolom di bawah peil lantai dasar

Septic tank dan resapan

Bak reservoir (bila diperlukan)

Pelebaran KSLL terhadap luas lantai dasar dapat diatur sedemikian rupa,

sehingga dapat dimanfaatkan sebagai trotoar atau tempat parkir.

II. Sistem Pelaksanaan

a) Karena bentuk dan sistem konstruksi sederhana, dimungkinkan untuk dilaksanakan

dengan peralatan sederhana dan tidak menuntut keahlian yang tinggi.

b) Pelaksanaan lebih cepat dibandingkan dengan sistem pondasi lainnya.

III. Ekonomis

Dibandingkan dengan sistem pondasi lain, KSLL dapat menekan biaya yang cukup

besar. Secara umum diperoleh penghematan sebesar :

Page 32: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 15

a) 30 % untuk bangunan 3 - 8 lantai

b) 20 % untuk bangunan 2 lantai

c) 30 % untuk bangunan gudang-gudang Kelas I Sumber : Konstruksi Sarang Laba-Laba, Ir. Sutjipto

2.4.3 Pengaruh Kekakuan Ekivalen dan Letak Pelat di Sisi Atas Rib pada

Pondasi KSLL Terhadap Proses Penyebaran Beban

Gambar 2.11 Perbandingan Proses Penyebaran Beban

Proses penyebaran beban pada pondasi KSLL pada Gambar 2.11 di atas,

kiranya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Terdapat beban P1 dan P2 pada kolom

Melalui tulangan melingkar yang terdapat di sekeliling kolom, beban P1 dan P2

disebarkan ke pondasi KSLL (rib beton dan tanah yang dipadatkan)

Beban lalu diteruskan ke tanah dasar dengan sudut penyebaran beban sebesar

450. Pada gambar 2.11, beban P1 dan P2 diuraikan menjadi beban yang nilainya

lebih kecil dan tersebar secara merata untuk melawan tekanan tanah w.

Page 33: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 16

2.5 PEMBEBANAN PADA STRUKTUR ATAS

Dalam perencanaan struktur pondasi, harus diketahui terlebih dahulu

pembebanan pada struktur bangunan atas (upper structure), setelah itu didapat beban

yang bekerja pada struktur bawah (sub structure) yaitu pondasi tersebut.

2.5.1 Beban Statik Beban statik adalah beban yang bekerja secara terus-menerus pada suatu

struktur. Beban statik juga diasosiasikan dengan beban-beban yang secara perlahan-

lahan timbul serta mempunyai variabel besaran yang bersifat tetap (steady states).

Dengan demikian, jika suatu beban mempunyai perubahan intensitas yang berjalan

cukup perlahan sehingga pengaruh waktu tidak dominan, maka beban tersebut

dikelompokkan sebagai beban statik (static load). Deformasi dari struktur akibat beban

statik akan mencapai puncaknya jika beban ini mencapai nilai yang maksimum. Beban

statis pada umumnya dibagi lagi menjadi beban mati, beban hidup, dan beban khusus.

1. Beban Mati

Yaitu beban-beban yang bekerja vertikal ke bawah pada struktur dan

mempunyai karakteristik bangunan, seperti misalnya penutup lantai, alat mekanis, dan

partisi. Berat dari elemen-elemen ini pada umumnya dapat diitentukan dengan mudah

dengan derajat ketelitian cukup tinggi. Untuk menghitung besarnya beban mati suatu

elemen dilakukan dengan meninjau berat satuan material tersebut berdasarkan volume

elemen. Berat satuan (unit weight) material secara empiris telah ditentukan dan telah

banyak dicantumkan tabelnya pada sejumlah standar atau peraturan pembebanan.

Berat satuan atau berat sendiri dari beberapa material konstruksi dan komponen

bangunan gedung dapat ditentukan dari peraturan yang berlaku di Indonesia yaitu

Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 atau Peraturan Tahun 1987.

Adapun nilai-nilai berat satuan atau berat sendiri mati untuk gedung adalah :

Baja = 7850 kg/m3

Beton = 2200 kg/m3

Batu belah = 1500 kg/m3

Beton bertulang = 2400 kg/m3

Kayu = 1000 kg/m3 Pasir kering = 1600 kg/m3

Pasir basah = 1800 kg/m3

Pasir kerikil = 1850 kg/m3

Tanah = 1700 - 2000 kg/m3

Page 34: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 17

Berat dari beberapa komponen bangunan dapat ditentukan sebagai berikut :

Atap genting, usuk, dan reng = 50 kg/m2

Plafon dan penggantung = 20 kg/m2

Atap seng gelombang = 10 kg/m2

Adukan/spesi lantai per cm tebal = 21 kg/m2

Penutup lantai/ubin per cm tebal = 24 kg/m2

Pasangan bata setengah batu = 250 kg/m2

Pasangan batako berlubang = 200 kg/m2

Aspal per cm tebal = 15 kg/m2

2. Beban Hidup

Yaitu beban yang bisa ada atau tidak ada pada struktur untuk suatu waktu

yang diberikan. Meskipun berpindah-pindah, beban hidup masih dapat dikatakan

bekerja perlahan-lahan pada struktur. Beban yang diakibatkan oleh hunian atau

penggunaan (occupancy loads) adalah beban hidup. Yang termasuk beban

penggunaan adalah berat manusia, perabot, dan sebagainya. Beban yang diakibatkan

oleh salju atau air hujan, juga temasuk beban hidup. Semua beban hidup mempunyai

karakteristik dapat berpindah atau bergerak. Secara umum beban ini bekerja dengan

arah vertikal ke bawah, tetapi kadang-kadang dapat juga berarah horisontal.

Beban hidup untuk bangunan gedung adalah sebagai berikut :

Beban hidup pada atap = 100 kg/m2

Lantai rumah tinggal = 200 kg/m2

Lantai sekolah, perkantoran, hotel, asrama, pasar, rumah sakit = 200 kg/m2

Panggung penonton = 500 kg/m2

Lantai ruang olah raga, lantai pabrik, bengkel, gudang, tempat

orang berkumpul, perpustakaan, toko buku, masjid, gereja,

bioskop, ruang alat, atau mesin = 400 kg/m2

Balkon, tangga = 300 kg/m2

Lantai gedung parkir :

I. Lantai bawah = 800 kg/m2

II. Lantai atas = 400 kg/m2

Pada suatu bangunan gedung bertingkat banyak, kecil kemungkinannya

semua lantai tingkat akan dibebani secara penuh oleh beban hidup. Demikian juga

kecil kemungkinannya suatu struktur bangunan menahan beban maksimum akibat

pengaruh angin atau gempa yang bekerja secara bersamaan. Desain struktur dengan

meninjau beban-beban maksimum yang mungkin bekerja secara bersamaan, adalah

Page 35: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 18

tidak ekonomis. Berhubung peluang untuk terjadinya beban hidup penuh yang

membebani semua bagian dan semua elemen struktur pemikul secara serempak

selama umur rencana bangunan sangat kecil, maka pedoman-pedoman pembebanan

mengijinkan untuk melakukan reduksi terhadap beban hidup yang dipakai.

Reduksi beban dapat dilakukan dengan mengalikan beban hidup dengan

suatu koefisien reduksi yang nilainya tergantung pada penggunaan bangunan.

Besarnya koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal, ditentukan :

Perumahan : Rumah tinggal, asrama hotel, rumah sakit = 0,75

Gedung pendidikan : Sekolah, ruang kuliah = 0,90

Tempat pertemuan umum, tempat ibadah, bioskop,

restoran, ruang dansa dan pergelaran = 0,90

Gedung perkantoran : Kantor, bank = 0,60

Gedung perdagangan dan ruang penyimpanan :

Toko, pasar, toserba, gudang, ruang arsip, perpustakaan = 0,80

Tempat kendaraan : Garasi, gedung parkir = 0,90

Bangunan industri : Pabrik, bengkel = 1,00

3. Beban Khusus

Yaitu beban yang dipengaruhi oleh penurunan pondasi, tekanan tanah,

tekanan air atau pengaruh temperatur / suhu. Untuk beban akibat tekanan tanah atau

air biasanya terjadi pada struktur bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah,

seperti dinding penahan tanah, terowongan atau ruang bawah tanah (basement).

Struktur tersebut perlu dirancang untuk menahan tekanan tanah lateral. Jika struktur-

struktur ini tenggelam sebagian atau seluruhnya, maka perlu juga diperhitungkan

tekanan hidrostatis dari air pada struktur. Sebagai ilustrasi, di bawah ini diberikan

pembebanan yang bekerja pada dinding dan lantai dari suatu ruang bawah tanah.

Gambar 2.12 Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Struktur Basement

Ruang Bawah Tanah

Tekanan air ke atas

Tekanan lateral akibat beban

Tekanan tanah

Tekanan hidrostatis

Beban

Muka air

Page 36: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 19

Akibat tanah dan air, pada dinding basement akan mendapat tekanan lateral

berupa tekanan tanah dan tekanan hidrostatis. Sedangkan pada pelat lantai basement

akan mendapat pengaruh tekanan air ke atas (uplift pressure). Jika pada permukaan

tanah di sekitar dinding basement tersebut dimuati, misalnya oleh kendaraan, maka

akan terdapat tambahan tekanan lateral akibat beban kendaraan pada dinding.

2.5.2 Beban Dinamik Yaitu beban yang bekerja secara tiba-tiba pada struktur. Pada umumya,

beban ini tidak bersifat tetap (unsteady-state) serta mempunyai karakterisitik besaran

dan arah yang berubah dengan cepat. Deformasi pada struktur akibat beban dinamik

ini juga akan berubah-ubah secara cepat.

1. Beban Dinamik Bergetar

Yaitu beban yang diakibatkan getaran gempa, angin atau getaran mesin.

Beban Angin

Struktur yang berada pada lintasan angin akan menyebabkan angin berbelok atau

dapat berhenti. Akibatnya, energi kinetik angin akan berubah menjadi energi

potensial berupa tekanan atau hisapan pada struktur. Besarnya beban angin yang

bekerja pada struktur bangunan tergantung dari kecepatan angin, rapat massa

udara, letak geografis, bentuk dan ketinggian bangunan, serta kekakuan struktur.

Pedoman yang berlaku di Indonesia mensyaratkan beberapa hal sebagai berikut :

Tekanan tiup angin harus diambil minimum 25 kg/m2

Tekanan tiup angin di laut dan di tepi laut sampai sejauh 5 km dari pantai, harus

diambil minimum 40 kg/m2

Untuk tempat-tempat dimana terdapat kecepatan angin yang mengakibatkan

tekanan tiup yang lebih besar. Tekanan tiup angin (p) dapat ditentukan berdasarkan

rumus empris : p = V2/16 (kg/m2), dimana V adalah kecepatan angin (m/detik).

Gambar 2.13 Pengaruh Angin pada Bangunan Gedung

Bangunan

Kecepatan angin

Denah Bangunan

Tekanan Hisapan

Page 37: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 20

Berhubung beban angin akan menimbulkan tekanan dan hisapan, maka

berdasarkan percobaan-percobaan, telah ditentukan koefisien-koefisien bentuk

tekanan dan hisapan untuk berbagai tipe bangunan dan atap. Tujuan dari penggunaan

koefisien-koefisien ini adalah untuk menyederhanakan analisis. Sebagai contoh, pada

bangunan gedung tertutup, selain dinding bangunan, struktur atap bangunan juga akan

mengalami tekanan dan hisapan angin, dimana besarnya tergantung dari bentuk dan

kemiringan atap. Pada bangunan gedung yang tertutup dan rumah tinggal dengan

tinggi tidak lebih dari 16 m, dengan lantai dan dinding yang memberikan kekakuan

yang cukup, struktur utamanya (portal) tidak perlu diperhitungkan terhadap angin.

Gambar 2.14 Koefisien Angin Untuk Tekanan dan Hisapan Pada Bangunan

Beban Gempa

Menyusul maraknya peristiwa gempa bumi di Indonesia akhir-akhir ini,

bangunan tahan gempa menjadi tren dalam permintaan desain gedung yang akan

dibangun. Jika dulu beban gempa tidak terlalu dianggap penting, kecuali untuk daerah-

daerah rawan gempa, maka sekarang beban gempa mendapat perhatian serius dari

perencana-perencana bangunan. Besarnya beban gempa yang terjadi pada struktur

bangunan tergantung dari beberapa faktor, yaitu massa dan kekakuan struktur, waktu

getar alami dan pengaruh redaman dari struktur, kondisi tanah, dan wilayah

kegempaan di mana struktur bangunan tersebut didirikan

Massa dari struktur bangunan merupakan faktor yang sangat penting, karena

beban gempa merupakan gaya inersia yang bekerja pada pusat massa, yang menurut

hukum gerak dari Newton besarnya adalah :

Dimana :

a : percepatan pergerakan permukaan tanah akibat getaran gempa

m : massa bangunan = berat bangunan dibagi percepatan gravitasi (W/g)

Kemiringan atap ()

0,4 0,9

0,4 0,02+0,4

V = m.a = (W/g).a

Page 38: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 21

Gaya gempa horisontal :

Dimana C = koefisien gempa (a/g). Dengan demikian gaya gempa merupakan gaya

yang didapat dari perkalian antara berat struktur bangunan dengan suatu koefisien.

Pada bangunan gedung bertingkat, massa dari struktur dianggap terpusat

pada lantai-lantai bangunan, dengan demikian beban gempa akan terdistribusi pada

setiap lantai tingkat. Selain tergantung dari massa di setiap tingkat, besarnya gaya

gempa pada suatu tingkat tergantung juga pada ketinggian tingkat tersebut dari

permukaan tanah. Berdasarkan pedoman yang berlaku di Indonesia yaitu

Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-

2003), besarnya beban gempa horisontal V yang bekerja pada struktur bangunan,

dinyatakan sebagai berikut :

Dimana,

C : Koefisien gempa, besarnya tergantung wilayah gempa dan waktu getar struktur

Harga C ditentukan dari Diagram Respon Spektrum, setelah terlebih dahulu

dihitung waktu getar dari struktur

I : Faktor keutamaan struktur

R : Faktor reduksi gempa

Wt : Kombinasi dari beban mati dan beban hidup yang direduksi

Besarnya koefisien reduksi beban hidup untuk perhitungan Wt, ditentukan

sebagai berikut :

Perumahan / penghunian : rumah tinggal, hotel,

asrama, rumah sakit = 0,30

Gedung pendidikan : sekolah, ruang kuliah = 0,50

Tempat pertemuan umum, tempat ibadah, bioskop,

restoran, ruang dansa, ruang pergelaran = 0,50

Gedung perkantoran : kantor, bank = 0,30

Gedung perdagangan dan ruang penyimpanan, toko,

toserba, pasar, gudang, ruang arsip, perpustakaan = 0,80

Tempat kendaraan : garasi, gedung parkir = 0,50

Bangunan industri : pabrik, bengkel = 0,90

V = t WR

.I C

V = W.(a/g) = W.C

Page 39: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 22

Besarnya nilai faktor keutamaan struktur (I) ditentukan pada tabel berikut :

Kategori Gedung / Bangunan Faktor Keutamaan I1 I2 I

Gedung umum seperti untuk penghunian, perniagaan dan perkantoran.

1,0 1,0 1,0

Monumen dan bangunan monumental. 1,0 1,6 1,6 Gedung penting pasca gempa seperti rumah sakit, pembangkit tenaga listrik, instalasi air bersih, pusat penyelamatan dalam keadaan darurat, fasilitas radio dan televisi.

1,4 1,0 1,4

Gedung untuk menyimpan bahan berbahaya seperti gas, produk minyak bumi, asam, bahan beracun.

1,6 1,0 1,6

Cerobong, tangki di atas menara 1.5 1,0 1,5 Tabel 2.1 Faktor Keutamaan Struktur Ditinjau Dari Kategori Bangunannya

2. Beban Impak

Yaitu beban akibat ledakan atau benturan, getaran mesin dan pengereman

kendaraan. Secara sistematis, klasifikasi beban tersebut diuraikan sebagi berikut :

Gambar 2.15 Klasifikasi Beban pada Struktur Atas

Beban Dinamik

Beban Pada Struktur

Beban Dinamik (Bergetar) : Beban akibat getaran gempa/angin Beban akibat getaran mesin

Beban Dinamik (Impak) : Beban akibat ledakan atau benturan Beban akibat getaran mesin Beban akibat pengereman kendaraan

Beban Statik

Beban Mati : Beban akibat berat sendiri struktur Beban akibat berat elemen struktur

Beban Hidup : Beban akibat hunian atau penggunaan

(peralatan, kendaraan) Beban akibat air hujan Beban pelaksanaan / konstruksi

Beban Khusus : Pengaruh penurunan pondasi Pengaruh tekanan tanah/tekanan air Pengaruh temperatur / suhu

Page 40: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 23

Pada umumnya perencanaan suatu bangunan memperhitungkan kombinasi

beban untuk mendapat hasil perhitungan yang aman. Kombinasi beban ditentukan

berdasarkan kondisi daerah tempat bangunan dibangun, keadaan angin, fungsi

bangunan, zona wilayah gempa tempat bangunan dibangun dan faktor-faktor lainnya.

Hal penting dalam menentukan beban desain pada struktur adalah apakah

semua beban tersebut bekerja secara simultan atau tidak. Beban mati akibat berat

sendiri dari struktur harus selalu diperhitungkan. Sedangkan beban hidup besarnya

selalu berubah tergantung dari penggunaan dan kombinasi beban hidup. Sebagai

contoh, tidak wajar merancang struktur bangunan untuk mampu menahan beban

maksimum yang diakibatkan oleh gempa dan beban angin maksimum, sekaligus

memikul beban hidup dalam keadaan penuh. Kemungkinan bekerjanya beban-beban

maksimum pada struktur di saat yang bersamaan sangat kecil. Struktur bangunan

dirancang untuk memikul semua beban maksimum yang bekerja secara simultan.

Tetapi struktur yang dirancang demikian akan mempunyai kekuatan yang sangat

berlebihan untuk memikul kombinasi pembebanan yang secara nyata mungkin terjadi

selama umur rencana struktur. Dari sudut pandang rekayasa struktur, desain struktur

dengan pembebanan seperti ini tidak realistis dan sangat mahal. Berkenaan dengan

hal ini, maka banyak peraturan yang merekomendasikan untuk mereduksi beban

desain pada kombinasi pembebanan tertentu. Untuk pembebanan pada bangunan

gedung bertingkat banyak, tidak mungkin pada saat yang sama semua lantai memikul

beban hidup yang maksimum secara simultan. Oleh karena itu diijinkan untuk

mereduksi beban hidup untuk keperluan perencanaan elemen-elemen struktur dengan

memperhatikan pengaruh dari kombinasi pembebanan dan penempatan beban hidup.

Berikut ini adalah kombinasi pembebanan yang dipakai untuk struktur portal menurut

Tatacara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung – SNI 03-2847-2002 :

Kombinasi Beban Tetap

U = 1.4 D

U = 1.2 D + 1.6 L + 0.5 (A atau R)

Kombinasi beban Sementara

U = 1.2 D + 1.0 L 1.6 W + 0.5 (A atau R)

U = 0.9 D 1.6 W

U = 1.2 D + 1.0 L 1.0 E

U = 0.9 D 1.0 W

U = 1.4 (D + F)

U = 1.2 (D + T) + 1.6 L + 0.5 (A atau R)

Page 41: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 24

Dimana :

D = Beban mati L = Beban hidup

A = Beban atap F = Tekanan fluida

R = Beban hujan W = Beban angin

E = Beban gempa

T = Perbedaan penurunan pondasi, perbedaan suhu, rangkak dan susut beton.

Koefisien 1.0, 1.2, 1.4, 1.6, merupakan faktor pengali dari beban-beban

tersebut, yang disebut faktor beban (load factor). Sedangkan faktor 0.5 dan 0.9

merupakan faktor reduksi.

Sistem dan elemen struktur harus diperhitungkan terhadap dua kombinasi

pembebanan, yaitu Pembebanan Tetap dan Pembebanan Sementara. Momen lentur

(Mu), momen torsi atau puntir (Tu), gaya geser (Vu), dan gaya normal (Pu) yang terjadi

pada elemen-elemen struktur akibat kedua kombinasi pembebanan yang ditinjau,

dipilih yang paling besar harganya, untuk selanjutnya digunakan pada proses desain.

Untuk keperluan analisis dan desain suatu struktur bangunan gedung, perlu

dilakukan perhitungan mekanika rekayasa dari portal beton dengan dua kombinasi

pembebanan yaitu Pembebanan Tetap dan Pembebanan Sementara. Kombinasi

pembebanan untuk perencanaan struktur bangunan gedung yang sering digunakan di

Indonesia adalah U = 1.2 D + 1.6 L + 0.5 (A atau R) dan U = 1.2 D + 1.0 L 1.0 E.

Pada umumnya, sebagai gaya horisontal yang ditinjau bekerja pada sistem

struktur portal adalah beban gempa, karena di Indonesia beban gempa lebih besar

dibandingkan dengan beban angin. Beban gempa yang bekerja pada sistem struktur

dapat berarah bolak-balik, oleh karena itu pengaruh ini perlu ditinjau di dalam

perhitungan. Beban mati dan beban hidup selalu berarah ke bawah karena merupakan

beban gravitasi, sedangkan beban angin atau beban gempa merupakan beban yang

berarah horisontal.

2.6 ANALISIS DAN PERANCANGAN STRUKTUR BAWAH 2.6.1 Daya Dukung Tanah

Daya dukung tanah (bearing capacity) adalah kemampuan tanah untuk

mendukung beban baik dari segi struktur pondasi maupun bangunan di atasnya tanpa

terjadi keruntuhan geser. Daya dukung batas (ultimate bearing capacity) adalah daya

dukung terbesar dari tanah. Daya dukung ini merupakan kemampuan tanah untuk

mendukung beban dengan asumsi tanah mulai mengalami keruntuhan. Besar daya

dukung yang diijinkan sama dengan daya dukung batas dibagi angka keamanan ;

Page 42: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 25

Dimana nilai FK berkisar 1.5 - 3.0.

Kapasitas daya dukung tanah dasar dipengaruhi oleh parameter φ, c dan γ

serta bentuk alas pondasi. Terdapat berbagai metode untuk menghitung kapasitas

dukung tanah dasar dan metode yang sering digunakan dalam mekanika tanah adalah

analisis Terzaghi yang kemudian disempurnakan oleh Schultse. Persamaan daya

dukung batas yang disarankan oleh Terzaghi adalah sebagai berikut :

Pondasi menerus :

Pondasi bujur sangkar :

Pondasi lingkaran :

Dimana,

c = Kohesi (kg/m2)

Ø = Sudut geser dalam ( )

B = Lebar alas pondasi (m)

Q = γ . Df = Effective Overburden Pressure

Nc, Nq, Nγ = faktor-faktor kapasitas daya dukung Terzaghi.

Nq = )2/45(cos2

a 2

2

a = e tan ( 0.75 - / 2 )

Nc = ( Nq - 1 ) cot g.

Ng =2

tan . ( Kp/cos2 - 1 )

Nilai Sc dan Sg :

Bentuk : Sc Sg

a. Menerus 1.0 1.0

b. Lingkaran 1.3 0.6

c. Bujur sangkar 1.3 0.8

qu = c Nc + q Nq + 0,5 B γ Nγ

qu = 1,3 c Nc + q Nq + 0,4 B γ Nγ

qu = 1,3 c Nc + q Nq + 0,3 B γ Nγ

qu = FKqult

Page 43: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 26

Nilai-nilai N untuk sebesar 340 dan 480 adalah nilai Terzaghi yang asli dan

digunakan untuk menghitung balik Kpg

Faktor Nilai Untuk Bentuk

Sc = 1 + 0.2 Kp LB

Sq = s = 1 + 0.1 Kp LB

Sq = s = 1

Semua > 10o

= 0

Kedalaman dc = 1 + 0.2

B

DKp

dq = d = 1 + 0.1

B

DKp

dq = d = 1

Semua > 10o

= 0

Kemiringan

Ic = iq =

0

0

901

i =

0

0

1

i = 1

Semua > 10o

= 0

Di mana Kp = tan2 ( 450 + /2 ) Tabel 2.2 Faktor-Faktor Bentuk, Kedalaman dan Kemiringan

Untuk Persamaan Daya Dukung Meyerhof

Ø Nc Nq Nγ Nq/Nc Tan Ø 0 5,7 1,0 0,0 0,18 0,00 5 7,3 1,6 0,5 0,22 0,08 10 9,6 2,7 1,2 0,28 0,18 15 12,9 4,4 2,5 0,34 0,27 20 17,7 7,4 5,0 0,42 0,36 25 25,1 12,7 9,7 0,51 0,47 30 37,2 22,5 19,7 0,60 0,56 35 57,8 41,4 42,4 0,72 0,70 40 95,7 81,3 100,4 0,85 0,84

Sumber : Diktat Kuliah Rekayasa Pondasi II, Ir. Indrastono Dwi Atmanto, M.Eng. Tabel 2.3 Faktor Kapasitas Daya Dukung Tanah

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya daya dukung ialah :

1. Kedalaman pondasi

2. Lebar / alas pondasi

3. Berat satuan tanah (bila tanah terendam γ berkurang, maka daya dukung

berkurang)

4. Apabila sudut geser dalam (Ø), kohesi (c) dan kedalaman (Df) makin besar, maka

makin tinggi daya dukungnya.

Page 44: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 27

Pada studi kasus dalam analisa ini adalah pola keruntuhan geser setempat

(local shear failure). Hal ini dikarenakan kondisi tanah relatif sangat lunak, sehingga

setelah beban pondasi bekerja akan terjadi penurunan.

2.6.2 Pengaruh Muka Air Tanah

Sejauh ini kita membahas persamaan daya dukung tanah yang

mengasumsikan bahwa permukaan air tanah berada pada kedalaman lebih besar dari

lebar pondasi. Kapasitas daya dukung tanah berkurang dengan adanya muka air tanah

yang tinggi. Dalam kasus ini ada tiga keadaan yang berbeda mengenai lokasi

permukaan air tanah terhadap dasar pondasi seperti ditunjukkan dalam gambar 2.16.

Sekarang kita akan membahas keadaan tersebut secara singkat.

o Keadaan I ( gambar 2.16 a )

Apabila permukaan air tanah terletak pada jarak D diatas dasar pondasi, harga

dalam suku kedua dari persamaan daya dukung Terzaghi dihitung sebagai berikut :

Dengan :

γ׳ = γsat – γw = berat volume efektif dari tanah

γ suku ketiga persamaan = γ׳

o Keadaan II ( gambar 2.16 b )

Apabila permukaan air tanah berada tepat di dasar pondasi, maka :

γ suku ketiga persamaan = γ׳ γ׳ = γsat – γw = berat volume efektif dari tanah

o Keadaan III (gambar 2.16 c )

Apabila permukaan air tanah berada pada kedalaman D di bawah dasar pondasi,

maka:

γ suku ketiga persamaan = γ rata-rata

q = γ (Df – D) + γ׳ D

sat. = e1eGs

w

q = γ Df

q = γ Df

Page 45: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 28

Gambar 2.16 Pengaruh Lokasi Muka Air Tanah Terhadap Daya Dukung Pondasi Dangkal

(a) keadaan I, (b) keadaan II, (c) keadaan III

2.6.3 Daya Dukung Ijin Daya dukung ijin adalah beban per satuan luas yang diijinkan untuk

dibebankan pada tanah di bawah pondasi, agar kemungkinan terjadinya keruntuhan

dapat dihindari. Beban tersebut termasuk beban mati dan beban hidup diatas

permukaan tanah, berat pondasi itu sendiri dan berat tanah yang terletak tepat diatas

pondasi. Persamaan yang digunakan untuk menghitung daya dukung ijin adalah

sebagai berikut :

Dimana, qu = daya dukung batas

Fs = safety factor/angka aman

Q ijin = sFuq

Page 46: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 29

Pada umumnya angka aman besarnya sekitar 3, digunakan untuk

menghitung daya dukung yang diijinkan untuk tanah di bawah pondasi. Hal ini

dilakukan mengingat bahwa dalam keadaan yang sesungguhnya tanah tidak homogen

dan tidak isotropis sehingga pada saat mengevaluasi parameter-parameter dasar dari

kekuatan geser tanah ini kita menemukan banyak ketidakpastian.

2.6.4 Analisis Tegangan Tanah Metode Pengaruh Newmark Metode pengaruh Newmark digunakan untuk memperoleh tekanan tanah

dibawah sudut suatu beban merata berbentuk persegi dengan dimensi 2a x 2b pada

kedalaman z, seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.17 Beban Merata Berbentuk Persegi

Didapatkan persamaan :

(σz)o = q ( 2mn(m2+n2+1)1/2 m2+n2+2 ) + tan-1 2mn(m2+n2+1)1/2

4π m2+n2+m2n2+1 m2+n2+1 m2+n2-m2n2+1

Dengan : m = a/z dan n = b/z

Atau : (σz)o = KN . q

Dimana :

KN = faktor pengaruh newmark (tabel 2.4)

Page 47: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 30

Tekanan vertikal di pusat sama dengan 4 kali tekanan vertikal di sudut O, dengan

demikian untuk tekanan vertikal di pusat dapat ditentukan dengan persamaan :

σz = 4lσ . q

m n 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0

0.1 0.0047 0.0092 0.0132 0.0168 0.0198 0.0222 0.0242 0.0258 0.0270 0.0279 0.2 0.0092 0.0179 0.0259 0.0328 0.0387 0.0435 0.0474 0.0504 0.0528 0.0547 0.3 0.0132 0.0259 0.0374 0.0474 0.0559 0.0629 0.0686 0.0731 0.0766 0.0794 0.4 0.0168 0.0328 0.0474 0.0602 0.0711 0.0801 0.0873 0.0931 0.0977 0.1013 0.5 0.0198 0.0387 0.0559 0.0711 0.0840 0.0947 0.1034 0.1104 0.1158 0.1202 0.6 0.0222 0.0435 0.0629 0.0801 0.0947 0.1069 0.1168 0.1247 0.1311 0.1361 0.7 0.0242 0.0474 0.0686 0.0873 0.1034 0.1168 0.1277 0.1365 0.1436 0.1491 0.8 0.0258 0.0504 0.0731 0.0931 0.1104 0.1247 0.1365 0.1461 0.1537 0.1598 0.9 0.0270 0.0528 0.0766 0.0977 0.1158 0.1311 0.1436 0.1537 0.1619 0.1684 1.0 0.0279 0.0547 0.0794 0.1013 0.1202 0.1361 0.1491 0.1598 0.1684 0.1752 1.2 0.0293 0.0573 0.0832 0.1063 0.1263 0.1431 0.1570 0.1684 0.1777 0.1851 1.4 0.0301 0.0589 0.0856 0.1094 0.1300 0.1475 0.1620 0.1777 0.1836 0.1914 1.6 0.0306 0.0599 0.0871 0.1114 0.1324 0.1503 0.1652 0.1836 0.1874 0.1955 1.8 0.0309 0.0606 0.0880 0.1126 0.1340 0.1521 0.1672 0.1874 0.1899 0.1981 2.0 0.0311 0.0610 0.0887 0.1134 0.1350 0.1533 0.1686 0.1899 0.1915 0.1999 2.5 0.0314 0.616 0.895 0.1145 0.1363 0.1548 0.1704 0.1915 0.1938 0.2024 3.0 0.0315 0.0618 0.898 0.1150 0.1368 0.1555 0.1711 0.1938 0.1947 0.2034 5.0 0.0316 0.0620 0.0901 0.1154 0.1374 0.1561 0.1719 0.1947 0.1956 0.2044 10.0 0.0316 0.0620 0.0902 0.1154 0.1375 0.1562 0.1720 0.1956 0.1958 0.2046

~ 0.0316 0.0620 0.0902 0.1154 0.1375 0.1562 0.1720 0.1958 0.1958 0.2046 Tabel 2.4 Faktor Pengaruh Untuk Tekanan Vertikal Dengan Beban Merata

Berbentuk Luasan Persegi Berdasarkan Persamaaan Newmark

2.6.5 Penurunan / Settlement

Penurunan pondasi akibat beban yang bekerja pada pondasi dapat

diklasifikasikan dalam dua jenis penurunan, yaitu :

a) Penurunan Seketika I Immediately Settlement

Penurunan seketika adalah penurunan yang langsung terjadi begitu pembebanan

bekerja atau dilaksanakan, biasanya terjadi berkisar antara 0 – 7 hari dan terjadi

pada tanah lanau, pasir dan tanah liat yang mempunyai derajat kejenuhan (Sr %) <

90%.

Page 48: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 31

Sumber : Rekayasa Fundasi II, Penerbit Gunadarma hal 48

Gambar 2.18 Penurunan seketika (Immediately Settlement)

Rumus penurunan seketika / Immediately Settlement dikembangkan berdasarkan

teori elastis dari Timoshenko dan goodier ( 1951 ), sebagai berikut :

Dimana :

q = besarnya tegangan kontak

B = lebar pondasi

Iw = faktor pengaruh yang tergantung dari bentuk pondasi dan kekakuan

pondasi (tabel 2.5)

µ = angka poisson ratio (tabel 2.6)

Es = sifat elastisitas tanah (tabel 2.7)

Dimana :

qekstrim = besarnya tegangan

R = ∑P = resultante beban vertikal

A = B x L = luas bidang pondasi

My = ∑P.x = momen total sejajar respektif terhadap sumbu y

Mx = ∑P.y = momen total sejajar respektif terhadap sumbu x

qekstrim = R/A ± My/Wy + Mx/Wx + γ x d

Si = q . B 1 – µ2 . Iw Es

Page 49: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 32

Wy = 1/6 BL3 = momen inersia respektif terhadap sumbu y

Wx = 1/6 LB3 = momen inersia respektif terhadap sumbu x

γ = berat isi beton

d = tebal plat pondasi

Dalam perhitungan penurunan seketika / Immediately Settlement diperlukan faktor

pengaruh bentuk pondasi dan kekakuan pondasi (Iw), angka poisson ratio (µ), dan

sifat elastisitas tanah (Es), yang dapat dilihat pada Tabel 2.5, Tabel 2.6, dan Tabel

2.7.

Flexible Rigid

Shape Center Average Iw Im

Circle 1.0 0.04 0.85 0.88 6.0 Square 1.12 0.56 0.95 0.82 3.7 Rectangle : L/B = 0.2 0.5 1.5 2.0 5.0 10.0 100.0

- - 1.36 1.53 2.10 2.54 4.01

- - 0.68 0.77 1.05 1.27 2.00

- - 1.15 1.30 1.83 2.25 3.69

- - 1.06 1.20 1.70 2.10 3.40

2.29 3.33 4.12 4.38 4.82 4.93 5.00

Sumber : Rekayasa Fundasi II, Penerbit Gunadarma, hal 50

Tabel 2.5 Faktor Pengaruh Yang Tergantung Dari Bentuk Pondasi

dan Kekakuan Pondasi (Iw)

Type of soil µ Clay saturated 0.4 – 0.5 Clay unsaturated 0.1 – 0.3 Sandy clay 0.2 – 0.3 Silt 0.3 – 0.35 Sand (dense) Coarse (void ratio = 0.4-0.7) Fined-grained (void ratio = 0.4–0.7)

0.2 – 0.4 0.15 0.25

Rock 0.1 – 0.4 (depends somewhat on type of rock)

Loess 0.1 – 0.3 Ice 0.36 Conerate 0.15

Sumber : Rekayasa Fundasi II, Penerbit Gunadarma, hal 50

Tabel 2.6 Angka Poisson Ratio (µ) Menurut Jenis Tanah

Page 50: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 33

Soil Es

ksf MPa Clay : Very soft Soft Medium Hard

50 – 250 100 – 500 300 – 1000

1000 – 2000

2 – 15 5 – 25 15 – 50 50 – 100

Sandy 500 – 5000 25 – 250 Glacial till : Loose Dense Very dense Loess

200 – 3200 3000 – 15000 10000 – 30000

300 – 1200

10 – 153 144 – 720 478 – 1440

14 – 57 Sand : Silty Loose Dense

150 – 450 200 – 500

1000 – 1700

7 – 21 10 – 24 48 – 81

Sand and Gravel : Loose Dense

1000 – 3000 2000 – 4000

48 – 144 96 – 192

Shale 3000 – 3000000 144 – 14400 Silt 40 - 400 2 - 20

Sumber : Rekayasa Fundasi II, Penerbir Gunadarma, hal 51

Tabel 2.7 Nilai Sifat Elastisitas Tanah (Es) Menurut Jenis Tanah

b) Penurunan Konsolidasi / Consolidation Settlement

Yaitu penurunan yang diakibatkan keluarnya air dalam pori tanah akibat beban

yang bekerja pada pondasi, besarnya ditentukan oleh waktu pembebanan dan

terjadi pada tanah jenuh (Sr = 100%), mendekati jenuh (Sr = 90%-100%) atau pada

tanah berbutir halus (K 10-6 m/s). Terzaghi (1925) memperkenalkan teori

konsolidasi satu arah (one way) untuk tanah lempung jenuh air. Teori ini

menyajikan cara penentuan distribusi kelebihan tekanan hidrostatis dalam lapisan

yang sedang mengalami konsolidasi pada sembarang waktu setelah bekerjanya

beban. Beberapa asumsi dasar dalam analisis konsolidasi satu arah antara lain :

tanah bersifat homogen,

derajat kejenuhan tanah 100 % (jenuh sempurna)

partikel / butiran tanah dan air bersifat inkompresibel (tak termampatkan)

arah pemampatan dan aliran air pori terjadi hanya dalam arah vertikal

Ketebalan lapisan tanah yang diperhitungkan adalah setebal lapisan tanah

lempung jenuh air yang ditinjau.

Page 51: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 34

Sumber : Rekayasa Fundasi II, Penerbir Gunadarma, hal 49

Gambar 2.19 Penurunan Konsolidasi (Consolidation Settlement)

Penurunan konsolidasi yang tejadi dibagi dua, yaitu :

1) Penurunan Konsolidasi Primer

Penurunan yang terjadi ketika gradien tekanan pori berlebihan akibat perubahan

tegangan didalam stratum yang ditinjau. Pada akhir konsolidasi primer kelebihan

tekanan pori mendekati nol dan perubahan tegangan telah beralih dari keadaan

total ke keadaan efektif. Penurunan tambahan ini disebut penurunan sekunder

yang terus berlanjut untuk suatu waktu tertentu, dapat dilihat pada gambar 2.20 :

Sumber : Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah)

Edisi kedua, Joseph E. Bowles

Gambar 2.20 Grafik penyajian penurunan konsolidasi primer dan konsolidasi sekunder

Page 52: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 35

Penurunan konsolidasi primer dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

Tanah Normal Konsolidasi

Apabila lengkungan bertambah secara tajam (patah) mendekati tekanan tanah

efektif akibat beban yang berada diatasnya (Po), maka dapat dianggap bahwa

tanah tersebut terkonsolidasi normal. Artinya struktur tanah terbentuk akibat

akumulasi tekanan pada saat deposit yang ada bertambah dalam. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.21.

Sumber : Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah) Edisi kedua, Joseph E. Bowles

Gambar 2.21 Metode Casagrande Untuk Menentukan Jenis Konsolidasi

Adapun syarat yang harus diperhatikan dalam perhitungan penurunan / settlement

pada kondisi tanah normal konsolidasi, adalah sebagai berikut :

Pc Po

Tv = 2v

HC

. t primer Tv = ¼ . .U2

Dimana :

Scp = penurunan / Settlement ( cm )

Cc = indeks kompresi tanah

eo = angka pori

Tv = ttotal = waktu perencanaan

tprimer = waktu terjadinya penurunan konsolidasi

H = tebal lapisan tanah

Cv = koefisien konsolidasi ( cm2/detik )

U = derajat konsolidasi

ΔP = tambahan tegangan

Po = effective overburden layer

Pc = preconsolidation pressure

Scp = Cc.H (log Po + ΔP ) 1+eo Po

Page 53: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 36

Tanah over konsolidasi

Sedangkan apabila patahan yang terjadi pada tekanan yang lebih besar dari Po,

maka dapat dianggap tanah tersebut mengalami over konsolidasi. Tanah over

konsolidasi adalah tanah yang pernah menderita beban tekanan efektif yang lebih

besar daripada tegangan yang sekarang.

2) Penurunan konsolidasi sekunder

Penurunan sekunder didefinisikan sebagai tekanan yang terjadi pada saat

terdapatnya tekanan pori yang berlebih pada lapisan yang ditinjau (atau pada

contoh di laboratorium). Pada tanah yang jenuh tidak akan mungkin terdapat

pengurangan angka pori tanpa terbentuknya sejumlah tekanan pori yang berlebih.

Tingkat penurunannya sangat rendah sehingga tekanan pori yang berlebih tidak

dapat diukur. Tekanan sekunder merupakan penyesuaian kerangka tanah yang

berlangsung beberapa saat sesudah tekanan pori yang berlebih menghilang.

Penurunan akibat konsolidasi sekunder dapat dihitung dengan persamaan :

Dimana :

Scs = penurunan / Settlement (cm)

Cα = indeks pemampatan sekunder

eo = angka pori

H = tebal lapisan tanah

Jadi penurunan total (St) yang terjadi adalah :

Dimana :

St = penurunan total

Si = penurunan seketika

Scp = penurunan konsolidasi primer

Scs = penurunan konsolidasi sekunder

2.6.6 Perancangan Struktur Bawah

Struktur bawah atau sub structure mempunyai fungsi meneruskan beban

kedalam tanah pendukung. Perancangannya harus benar-benar optimal, sehingga

keseimbangan struktur secara keseluruhan dapat terjamin dengan baik sekaligus

St = Si + Scp + Scs

Scs = Cα . H (log t total + t primer) 1 + eo t primer

Page 54: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 37

ekonomis. Selain itu beban seluruh struktur harus dapat ditahan oleh lapisan tanah

yang kuat agar tidak terjadi penurunan diluar batas ketentuan yang dapat

menyebabkan kegagalan struktur. Oleh karena itu, pemilihan sistem struktur

merupakan sesuatu yang penting karena menyangkut faktor resiko dan efisiensi kerja

baik waktu maupun biaya.

Suatu bangunan yang didirikan di atas tanah akan berdiri tegak kalau tanah

dasar di bawahnya cukup kuat untuk mendukungnya. Beban bangunan akan

dilimpahkan kepada tanah dasar melalui pondasi. Karena itu, letak pondasi harus

cukup kokoh di dalam tanah dasar. Untuk itu, jenis pondasi harus dipilih sesuai dengan

kondisi tanahnya, sedangkan konstruksi pondasi itu sendiri harus cukup kokoh untuk

menerima beban dan melimpahkannya ke tanah dasar. Sebelum menentukan jenis

pondasi maka terlebih dahulu diadakan penyelidikan tanah untuk menentukan

kekuatan daya dukung tanah.

Yang termasuk perancangan sub struktur dalam proyek ini adalah :

1. Perancangan Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba

Pondasi berfungsi menyalurkan semua beban yang bekerja pada struktur ke

dalam tanah, yaitu sampai kedalaman tertentu yang mampu menerima beban tanpa

mengalami deformasi yang membahayakan bangunan. Ada beberapa faktor yang

harus diperhatikan dalam menentukan jenis pondasi yang akan digunakan, antara lain

Beban yang bekerja pada bangunan

Kondisi tanah di bawah bangunan

Faktor ekonomi

Peralatan dan teknologi yang tersedia

Dengan memperhatikan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas baik yang

sifatnya teknis maupun non teknis, maka digunakan pondasi Konstruksi Sarang Laba-

Laba yang memadai untuk mendukung beban yang telah direncanakan, tetapi juga

ekonomis dan mudah untuk dilaksanakan serta tidak menimbulkan banyak dampak

yang merugikan lingkungan sekitar.

Adapun bagian dari Konstruksi Sarang Laba-Laba adalah sebagai berikut :

Rib Settlement, merupakan rib utama yang memiliki dimensi paling besar dan

diasumsikan akan menerima beban paling besar, terletak pada tepi bangunan serta

pada bentang-bentang utama.

Rib Konstruksi, memiliki dimensi penampang yang bervariasi. Rib ini membentuk

diagonal ruang pada pertemuan antar rib pembagi, dan antara rib pembagi dengan

rib settlement.

Page 55: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 38

Rib Konstruksi Bervoute, dibuat membentuk sudut 45° tehadap arah vertikal rib

settlement pada sudut tegak lurus pertemuan antar rib settlement dan pada

perpanjangan rib pembagi yang tegak lurus dengan rib settlement pada sisi dalam

atau luar rib settlement.

Rib Pembagi, rib ini dibuat mengikuti denah ruangan dari bangunan yang dibuat

dengan fungsi untuk mendukung dalam beban diatasnya.

Pelat Penutup, Pelat ini dibuat menutupi seluruh permukaan lantai dasar. Pelat

penutup ini berfungsi untuk menyebarkan beban yang diterimanya dari kolom ke

seluruh rib dan tanah urug di dalamnya.

2. Perancangan pekerjaan urugan dan pemadatan

Dalam pondasi KSLL setelah rib dikerjakan selanjutnya dilakukan pekerjaan

pengurugan. Pengurugan dengan tanah dan sirtu dilakukan pada lubang bekas galian

rib anti penurunan (rib settlement) bagian bawah sampai rata dibawah rib konstruksi

atau pembagi. Pengurugan dilanjutkan pada lubang atau rongga antar rib sampai di

bawah lapisan urugan pasir lalu diatasnya diurug dengan urugan pasir atau sirtu.

Urugan tanah menggunakan tanah bekas galian atau tanah yang dari luar

yang tidak mengandung bahan organik. Urugan dipadatkan lapis demi lapis dengan

tamping rammer, setiap lapisan tidak boleh lebih tebal dari 20 cm. Pada umumnya 2

s/d 3 lapis teratas harus melampaui batas 90% atau 95% kepadatan maksimum

(standard proctor).

2.7 PERHITUNGAN KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA 2.7.1 Ketebalan Ekivalen Pada Konstruksi Sarang Laba-Laba

Didalam perhitungan tebal ekivalen Konstruksi Sarang Laba-Laba pengaruh

dari perbaikan tanah = 0

Page 56: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 39

Statis momen terhadap sisi atas :

Dimana : R > 0,5a1

a1 = lebar kolom

untuk R ≤ 0,5a1 te = hk

2.7.2 Perkiraan Daya Dukung Tanah Untuk Konstruksi Sarang Laba-Laba, perkiraan kapasitas daya dukung tanah

ditentukan berdasarkan perumusan :

Dimana :

qa pondasi rakit = n

qult (n = angka keamanan = 3)

qult = c.Ncsc.ic.dc + g.Df.Nqsq.iq.dq + 0,5 g.B.Ngsg.ig.dg

Untuk Ø = 0, maka :

qult = 5,14 c (1 + sc’ + dc’ + ic’) + q

B = jarak terkecil antara kolom

Df = kedalaman rib settlement KSLL

Nc, Nq, Ng = faktor-faktor kapasitas daya dukung Terzaghi

ic, iq, ig = faktor-faktor inklinasi pembebanan

qa (KSLL) diambil 1,5 qa (pondasi rakit) karena bekerjanya faktor-faktor yang

menguntungkan pada KSLL, dibandingkan pondasi rakit sebagai berikut :

t)k8b(hRt

)tk4b(hRty

2

222

)eR)(t(2121

xI3.π

3

.πR2x12.I

et

qa (KSLL) = 1,5 . qa (pondasi rakit)

Page 57: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 40

Untuk beban dan luasan yang sama, KSLL memiliki kekakuan lebih tinggi daripada

pondasi rakit.

Sistem pemadatan tanah yang efektif didalam KSLL ikut memperbaiki dan

menambah kepadatan / meningkatkan daya dukung dari tanah pendukung.

Bekerjanya tegangan geser pada rib keliling terluar dari KSLL.

Penyebaran beban dimulai dari dasar pelat dibagian atas rib, yang menyebabkan

tegangan yang timbul akibat beban sudah merata pada lapisan tanah pendukung.

KSLL memiliki kemampuan melindungi secara permanen stabilitas dari perbaikan

tanah didalamnya.

2.7.3 Perhitungan Tegangan Tanah Maksimum Yang Timbul Tegangan Tanah Maksimum dihitung dengan rumus :

Dimana :

R = ∑P = Resultante dari gaya-gaya vertical dari beban-beban kolom dan beban-

beban dinding diatas KSLL.

A = Luasan KSLL

Ix,Iy = Momen inersia dari luasan KSLL terhadap sumbu x dan y

Ix = 12

LB3

Iy = 12BL3

ex,ey = Eksentrisitas dari gaya-gaya vertical terhadap titik pusat luasan pondasi

x,y = Koordinat dari titik, dimana tegangan tanah ditinjau

2.7.4 Perhitungan Rib Konstruksi

a) Asumsi

1. Tebal ekivalen maksimum diambil :

te (maks) = 0,7 hk

hk = tinggi rib konstruksi

2. Proses penyebaran beban dimulai dari ketinggian te diatas pelat KSLL

3. Sudut penyebaran beban = 45°

4. Penyebaran beban dianggap sudah merata pada jarak 0,50 m dibawah rib

konstruksi.

5. Diagram penyebaran beban membentuk limas terpancung

)I

eI

eA1

R(oqX

YY

Y

XX

Page 58: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 41

b) Perhitungan Tinggi Rib Konstruksi ( hk )

a,b = lebar kolom (meter)

F = luas daerah penyebaran beban

= (a + 3,4 hk + 1) (b + 3,4 hk + 1)

Keseimbangan Beban :

P = F.q0 = q0 (a + 3,4 hk + 1) (b + 3,4 hk + 1)

qo = tegangan yang bekerja pada lapisan tanah yang ditinjau

qa = tegangan ijin

Untuk qo = qa, maka :

P = F.qa

= qa (a + 3,4 hki + 1) (b + 3,4 hki + 1)

Dari persamaan di atas akan didapatkan hki atau tinggi rib konstruksi ideal di

mana beban terdistribusi habis.

Untuk memperoleh desain yang ekonomis atau menggunakan pembesian

minimum, ditentukan :

hk = 0,8 hki

maka, q0 = )14,3)(1 kihbkih 3,4(a

P

P1 = qa (a + 3,4 hk + 1) (b + 3,4 hk + 1)

Dimana P1 = sebagian dari beban yang terdistribusi habis

Ps = P - P1

Ps = Psisa

Gambar 2.22 Luasan Daerah Penyebaran Beban Sebelum memikul Momen

Page 59: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 42

c) Dimensi dan Penulangan Rib Konstruksi

Luas penyebaran aq

p1F

Gambar 2.23 Luasan Daerah Penyebaran Beban setelah Memikul Momen

Dari persamaan diatas didapat c :

c = lebar beban yang dianggap memikul momen

c21

.np

M

dimana, n = jumlah rib (pada umumnya 8) Dengan momen tersebut, biasanya didapat pembesian minimum

2.7.5 Perhitungan Pelat

Gambar 2.24 Pembebanan Lajur pada Pelat selebar C

1)2c3,4h1)(b2c3,4h(aqP kka

Page 60: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB II DAFTAR PUSTAKA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

II - 43

Beban yang diperhitungkan = qa

Lebar pelat yang ditinjau = c Bentang pelat = jarak antar rib

Dengan pembebanan lajur (sebesar c), akan diperoleh dimensi dan pembesian

pelat yang minimum

2.7.6 Kontrol KSLL 1. Kontrol Pons (Geser)

a) Asumsi

Dalam perhitungan kontrol terhadap pons, yang diperhitungkan hanya kekuatan

konstruksi betonnya saja.

Bidang geser (pons) berada pada jarak 0,7 hk dari sisi luar kolom.

b) Perhitungan

2t )kh 2,8b(a .bkn.h )geser(ponsF

t = tebal pelat

kontrol : Fτ ≤ p

Page 61: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB iii metodologi Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

III - 1

BAB III METODOLOGI

3.1 TINJAUAN UMUM

Dalam analisis suatu pekerjaan diperlukan tahapan-tahapan atau metodologi

yang jelas untuk menentukan hasil yang ingin dicapai agar sesuai dengan tujuan yang

ada. Data-data yang diperoleh kemudian diolah sehingga diketahui sifat-sifat dan

karakteristik yang ada. Dari hasil tersebut dapat dilakukan analisis untuk pemecahan

masalah dari data tersebut.

3.2 METODE PENGUMPULAN DATA Data-data yang akan digunakan sebagai dasar dalam pembuatan serta

penyusunan laporan tugas akhir dapat dikelompokkan dalam dua jenis data yaitu data

primer dan data sekunder.

3.2.1 Data Primer Data primer adalah data-data yang didapatkan melalui peninjauan dan

pengamatan langsung di lapangan. Pengamatan ini mencakup lokasi rencana proyek,

luas areal proyek, kondisi topografi dan keadaan umum proyek. Pengamatan langsung

tersebut didapat data-data sebagai berikut :

1. Data Proyek

Nama Proyek : Proyek Pembangunan Gedung Kantor

Wilayah 05 Bank Negara Indonesia 1946 Tbk

Semarang.

Lokasi Proyek : Jl. Dr. Cipto 128 Semarang.

Fungsi Bangunan : Kantor Wilayah 05 Bank Negara Indonesia

1946 Tbk Semarang.

Pemilik Proyek : PT. Bank Negara Indonesia 1946 Tbk.

Kontraktor Pelaksana : PT. Hutama Karya (Persero).

Jumlah Lantai : 6 (enam).

Penyelidikan Tanah : Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Semarang.

Struktur Bangunan bawah : Konstruksi Sarang Laba-Laba dibawahnya

dikakukan dengan rib-rib.

Page 62: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB iii metodologi Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

III - 2

2. Struktur Utama

Struktur utama pada bangunan gedung terdiri dari pelat, balok, dan kolom,

menggunakan beton ready mix k275, sedangkan untuk struktur bawah (pondasi

Konstruksi Sarang Laba-Laba) menggunakan beton ready mix K-225.

3. Data Tanah

Data tanah yang diperoleh dari hasil penyelidikan dan pengujian tanah oleh

Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas

Diponegoro Semarang, terdiri dari:

Data Sondir

Data Boring

Direct Shear Test

Atterberg Limits

Grain Size Analysis

Consolidation

Dari data tanah diatas dapat dianalisis karakteristik tanah, kkususnya pada struktur

bawah bangunan (pondasi).

3.2.2 Data Sekunder Data sekunder merupakan data pendukung yang dipakai dalam proses dan

penyusunan Laporan Tugas Akhir. Yang merupakan klasifikasi data sekunder adalah

data tanah, literatur-literatur penunjang, grafik, tabel, dan peta/denah yang berkaitan

erat dengan proses perancangan struktur bangunan.

Langkah yang dilakukan setelah mengetahui data-data yang diperlukan

adalah menentukan metode pengumpulan data. Adapun metode pengumpulan data

yang dilakukan adalah :

a. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data melalui peninjauan dan pengamatan langsung di

lapangan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mengambil data-data dari hasil

penyelidikan, tes, uji laboratorium, pedoman, bahan acuan, maupun standart yang

diperlukan dalam perencanaan bangunan melalui perusahaan ataupun instansi

pemerintah terkait.

Page 63: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB iii metodologi Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

III - 3

3.3 METODE PERHITUNGAN DAN ANALISIS Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, dapat dilakukan proses

perhitungan pondasi sarang laba-laba dan analisis terhadap struktur pada

pembangunan Gedung Kantor Wilayah 05 BNI 1946 Tbk Semarang. Yaitu :

1. Perhitungan Struktur Atas

Perihitungan pembebanan maksimum pada kolom-kolom yang ditumpu langsung

oleh pondasi konstruksi sarang laba-laba.

2. Perhitungan Desain Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba

Melakukan perhitungan desain pondasi konstruksi sarang laba-laba sesuai dengan

langkah-langkah dalam literatur Konstruksi Sarang Laba-Laba karangan pencipta

pondasi KSLL, Ir. Ryantori dan Ir. Sutjipto.

3. Analisis Pondasi konstruksi sarang laba-laba

Menganalisis hasil perhitungan struktur pondasi konstruksi sarang laba-laba yang

terjadi.

Flowchart :

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Analisis

Analisis Hasil Perhitungan

Survey Lapangan & Pengumpulan Data

Menentukan Nilai-Nilai Beban Terpusat (p) Pada Struktur Atas Yang Membebani Pondasi

Perumusan Masalah

Analisis Data

Perhitungan Penurunan

Start

Kesimpulan & Saran

Selesai

Perhitungan Pondasi KSll, Meliputi : Tebal Ekivalen, Tegangan Tanah Maksimum,

Perhitungan Rib Konstruksi /Settlement, Perhitungan Pelat, Control Pons Rib Konstruksi / Settlement

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Page 64: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB iii metodologi Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

III - 4

3.4 PENYAJIAN LAPORAN Penyajian Laporan Tugas Akhir ini disesuaikan pedoman Laporan Tugas

Akhir yang diterbitkan oleh Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Diponegoro Semarang yang terdiri dari sistematika penulisan, penggunaan bahasa

dan bentuk laporan.

Page 65: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 1

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PERHITUNGAN

4.1 ANALISIS DATA

Merupakan hasil analisis beberapa data yang diperlukan untuk memprediksi

besarnya penurunan / settlement yang terjadi. Data-data yang dianalisis antara lain

analisis data tanah, analisa beban, analisa daya dukung tanah, analisa tegangan tanah

dan analisa tekanan tanah efektif.

4.2 ANALISIS DATA TANAH

Analisis data tanah merupakan hasil penyelidikan tanah di lokasi proyek

pembangunan gedung Bank Negara Indonesia (BNI) ’46 Wilayah 05 Semarang, yang

berlokasi di Jl. Dr. Cipto 128 Semarang. Analisis ini terdiri dari analisis data sondir,

boring, direct shear test, atterberg limits, grain size dan data konsolidasi.

Pengolahan data tersebut dilakukan di laboratorium Mekanika Tanah Fakultas

Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Pengolahan data tanah diperlukan untuk

memprediksi besarnya penurunan / settlement yang terjadi.

Penyelidikan Boring pada tanah di lokasi proyek pembangunan gedung BNI

’46 Wilayah 05 Semarang, dilakukan sebanyak 2 (dua) titik. Dari hasil penyelidikan

didapatkan jenis tanah dasar sebagai berikut :

Titik Bor Kedalaman ( m ) Jenis Tanah Dasar N – SPT

BH. I ±0,00m s/d -3,00m Lempung kepasiran lunak (coklat) –

-3,00m s/d -8,50m Pasir lepas mengandung cangkang (abu-abu) 5 – 10

-8,50m s/d -16,45m Lempung kelanauan sangat lunak mengandung humus (abu-abu) 2 – 3

-16,45m s/d -24,00m Lempung kelanauan teguh mengandung pasir halus (abu-abu) 6 – 8

-24,00m s/d -29,45m Lempung kepasiran sangat kaku (abu-abu kekuningan) 20 – 30

-29,45m s/d -32,60m Lempung sangat kaku mengandung pasir (hitam) 35

-32,60m s/d -34,20m Pasir kelempungan padat (abu-abu kecoklatan) 29

-34,20m s/d -47,50m Lempung sangat kaku sampai sangat kaku (abu-abu kecoklatan) 23 – 27

-47,50m s/d -60,00m Lempung kelanauan sangat kaku sedikit pasir halus dan kerikil (abu-abu kekuningan) 26 – 34

Page 66: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 2

BH. II ±0,00m s/d -1,00m Pasir mengandung krakal (keabu-abuan) –

-1,00m s/d -2,00m Lempung lunak (coklat keabu-abuan) –

-2,00m s/d -8,00m Pasir lepas sampai setengah padat mengandung cangkang (abu-abu kecoklatan) 7 – 8

-8,00m s/d -21,80m Lempung sangat lunak sampai lunak (abu-abu) 3 – 9

-21,80m s/d -26,00m Pasir setengah padat (abu-abu) 28

-26,00m s/d -30,00m Lempung kepasiran kaku sampai sangat kaku (coklat kehitaman) 25

-30,00m s/d -31,00m Pasir kelempungan padat mengandung kerikil (coklat) 28

-31,00m s/d -33,90m Pasir setengah padat (coklat keabua-abuan) 26

-33,90m s/d -40,00m Lempung kepasiran kaku mengandung kerikil (hitam) 18 – 23

-40,00m s/d -44,50m Lempung sangat kaku (abu-abu kecoklatan) 26

-44,50m s/d -60,00m Lempung kelanauansangat kaku mengandung sedikit pasir halus (abu-abu kecoklatan) 25 – 34

Berdasarkan data soil test didapatkan :

Titik Bor

Kedalaman (m)

Water content (%) Gs γ

(gr/cm3) γd

(gr/cm3) Porositas

(%) Void ratio

(e) BH. I -04,50 – 50,00 27.70 2.7058 1.7661 1,3830 48,89 0,9564

-09,50 – 10,00 51.58 2.6398 1.6514 1.0895 58.73 1.4230 -14,50 – 15,00 59.70 2.6196 1.6359 1.0243 60.90 1.5573 -19,50 – 20,00 66.82 2.5989 1.6085 0.9642 62.90 1.6954 -24,50 – 25,00 35.23 2.6396 1.6774 1.2404 53.10 1.1280 -29,50 – 30,00 44.40 2.6964 1.7044 1.1803 56.23 1.2845 -34,50 – 35,00 44.08 2.6160 1.6890 1.1723 55.19 1.2315 -39,50 – 40,00 44.40 2.6447 1.6962 1.1746 55.59 1.2516 -44,50 – 45,00 41.96 2.6496 1.7077 1.2030 54.60 1.2025 -49,50 – 50,00 43.48 2.6597 1.7270 1.2037 54.74 1.2097 -54,50 – 55,00 38.91 2.6575 1.7226 1.2401 53.34 1.1430 -59,50 – 60,00 44.00 2.6632 1.7344 1.2044 54.77 1.2111

BH. II -04,50 – 50,00 23.15 2.7051 1.7361 1.4097 47.89 0.9189 -09,50 – 10,00 44.99 2.6455 1.6391 1.1305 57.27 1.3402 -14,50 – 15,00 59.08 2.6374 1.6295 1.0243 61.16 1.5748 -19,50 – 20,00 59.79 2.6312 1.6430 1.0282 60.92 1.5589 -24,50 – 25,00 33.13 2.6289 1.7000 1.2769 51.43 1.0588 -29,50 – 30,00 36.20 2.6381 1.7058 1.2524 52.53 1.1064 -34,50 – 35,00 43.42 2.6282 1.7010 1.1869 54.84 1.2144 -39,50 – 40,00 30.32 2.6155 1.7125 1.3141 49.76 0.9904

-44,50 – 45,00 33.55 2.7083 1.7088 1.2795 52.76 1.1167 -49,50 – 50,00 32.13 2.6574 1.7194 1.3013 51.03 1.0421 -54,50 – 55,00 33.58 2,6522 1.7108 1.2808 51.71 1.0708 -59,50 – 60,00 32.91 2.6712 1.7463 1.3139 50.81 1.0331

Page 67: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 3

Berdasarkan data direct shear test disimpulkan :

Titik Bor Kedalaman (m) C (kg/cm2) Ø (°) BH. I -04,50 – 05,00 0.05 25°

-09,50 – 10,00 0.10 7° -14,50 – 15,00 0.11 8° -19,50 – 20,00 0.13 9° -24,50 – 25,00 0.32 18° -29,50 – 30,00 0.33 19° -34,50 – 35,00 0.34 16° -39,50 – 40,00 0.30 14° -44,50 – 45,00 0.34 25° -49,50 – 50,00 0.33 15° -54,50 – 55,00 0.31 18° -59,50 – 60,00 0.34 18°

BH. II -04,50 – 05,00 0.03 23° -09,50 – 10,00 0.11 6° -14,50 – 15,00 0.13 7° -19,50 – 20,00 0.14 9° -24,50 – 25,00 0.14 28° -29,50 – 30,00 0.28 18° -34,50 – 35,00 0.32 19° -39,50 – 40,00 0.36 18° -44,50 – 45,00 0.34 20° -49,50 – 50,00 0.33 17° -54,50 – 55,00 0.32 20° -59,50 – 60,00 0.36 20°

4.2.1 Hasil Penyelidikan Laboratorium

Dari hasil penyelidikan tanah sampai kedalaman -15.00 m pada proyek

pembangunan gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang, didapatkan data-data sebagai

berikut:

No Titik Bor

Kedalaman (m) Gs γb

(gr/cm3) γd

(gr/cm3) e IP C (kg/cm2)

φ ( ° ) Cc

1 HB.I -5.00 2.7056 1,7661 1,3830 0.9564 0,05 25 2 HB.II -5.00 2.7051 1,7361 1,4097 0.9189 0,03 23

Rata - Rata 2.7054 1,7511 1,3964 0.9377 0,04 24 3 HB.I -10.00 2.6398 1,6514 1,0895 1.4230 32.14 0,10 7 0.5301 4 HB.II -10.00 2.6455 1,6391 1,1305 1.3402 38.43 0,11 6 0,5670

Rata - Rata 2.6427 1,6453 1,1100 1.3816 35.285 0,105 6,5 0,5486 5 HB.I -15.00 2.6196 1,6359 1,0243 1.5573 31.85 0,11 8 0,4608 6 HB.II -15.00 2.6374 1,6295 1,0243 1.5748 34.38 0,13 7 0,5382

Rata - Rata 2.6285 1,6327 1,0243 1.5661 33.115 0,12 7,5 0,4995 Tabel 4.1 Summary Of Soil Data Gedung BNI ’46 Semarang

Keterangan :

Gs : Spesific Gravity e : AngkaPori

IP : Indeks Plastisitas Cc : Indeks Pemampatan

Page 68: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 4

Indeks Plastisitas ( IP ) menunjukkan tingkat keplastisan tanah. Apabila nilai

Indeks Plastisitas tinggi, maka tanah banyak mengandung butiran lempung. Klasifikasi

jenis tanah menurut Atterberg berdasarkan nilai Indeks Plastisitas dapat dilihat pada

tabel 4.2 dibawah ini.

IP Jenis Tanah Plastisitas Kohesi

0 Pasir Non Plastis Non Kohesif

< 7 Lanau Rendah Agak Kohesif

7- 17 Lempung berlanau Sedang Kohesif

> 17 Lempung murni Tinggi Kohesif Sumber : Mekanika Tanah II, Ir. Indrastono Dwi Atmanto M.Eng

Tabel 4.2 Hubungan Indeks Plastisitas dengan Jenis Tanah Menurut Atterberg

Berdasarkan hasil penyelidikan di Laboratorium didapatkan nilai rata-rata

Indeks Plastisitas pada kedalaman -10.00 m sebesar 35.285 dan pada kedalaman -

15.00 m sebesar 33.115, maka dapat diklasifikasikan sebagai jenis tanah Lempung

Murni yang bersifat kohesif dengan kadar plastisitas tinggi.

4.2.2 Hasil Penyelidikan Sondir Tidak ditemukan tanah keras (dengan batasan nilai konus qc lebih dari 150

kg/cm2). Nilai konus qc sampai kedalaman -60,00 m antara 2 - 90 kg/cm2, nilai jumlah

hambatan pelekat 1858,67 - 2160,00 kg/cm’.

Dalam analisa ini data sondir digunakan untuk memprediksi lapisan-lapisan

tanah yang berada di bawah, hingga elevasi terdalam pengujian sondir dilakukan.

Tanah dapat diasumsikan memiliki perilaku yang sama jika memiliki jangkauan nilai qc

dan Rf yang sama. Sehingga dengan cara menginterpolasikan nilai qc dan Rf pada

Gambar 4.1, menurut Robertson dan Campanella (1983) dapat diprediksi jenis tanah

dengan kedalaman tertentu.

Page 69: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 5

Sumber : Analisis dan Desain Pondasi Jilid I, Joseph E. Bowles

Gambar 4.1 Bagan Klasifikasi Tanah

Dari pembacaan grafik dan data sondir mulai kedalaman -15,00 sampai -

35,00 m, tanah dibagi dalam 3 (tiga) lapis, yaitu :

Lapis 1 : -15,00 s/d -20,00 m

Lapis 2 : -20,00 s/d -25,00 m

Lapis 3 : -25,00 s/d -35,00 m

Hasil pembacaan grafik dan data sondir ketiga lapisan tersebut diatas, dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Parameter Kedalaman (m)

-15,00 s/d -20,00 -20,00 s/d -25,00 -25,00 s/d -35,00

fr SM.1 (%)

fr Rata-rata (%)

4,44 – 8,89 3,03 – 6,67 5,33 – 6,49

5,00 – 7,00 4,00 – 5,00 6,00

fr SM.2 (%)

fr Rata-rata (%)

6,67 – 10,00 0,74 – 10,00 4,64 – 7,41

7,00 – 9,00 1,00 – 9,00 5,00 – 6,00

fr SM.3 (%)

fr Rata-rata (%)

6,67 – 13,33 3,92 – 10,00 3,92 – 6,49

7,00 - 12,00 4,00 – 9,00 4,00 – 5,00

fr SM.4 (%)

fr Rata-rata (%) 2,67 – 8,89 3,92 – 8,00 4,44 – 6,67

3,00 – 7,00 4,00 – 7,00 5,00

fr analisis (%) 7,00 4,00 5,00

Tabel 4.3 fr (friction ratio)

Page 70: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 6

Parameter Kedalaman (m)

-15,00 s/d -20,00 -20,00 s/d -25,00 -25,00 s/d -35,00

qc SM.1 (kg/cm2)

qc Rata-rata(kg/cm2) 2,00 – 8,00 8,00 – 24,00 30,00 – 74,00

3,00 – 4,00 4,00 – 15,00 35,00

qc SM.2 (kg/cm2)

qc Rata-rata(kg/cm2) 2,00 – 8,00 10,00 – 20,00 24,00 – 76,00

3,00 5,00 27,00 - 35,00

qc SM.3 (kg/cm2)

qc Rata-rata(kg/cm2) 2,00 – 8,00 10,00 – 12,00 24,00 – 74,00

2,00 - 3,00 4,00 - 5,00 28,00 – 35,00

qc SM.4 (kg/cm2)

qc Rata-rata(kg/cm2)

2,00 – 8,00 10,00 – 16,00 30,00 – 90,00

2,00 – 5,00 10,00 – 15,00 32,00 – 35,00

qc analisis (kg/cm2) 3,00 5,00 35,00

Tabel 4.4 qc (conus resistence)

Dengan cara menginterpolasikan nilai qc analisis dan fr analisis pada Gambar

4.1, dapat diprediksi jenis tanah setiap lapis sebagai berikut :

Lapis 1 : lanau berlempung

Lapis 2 : lempung

Lapis 3 : lempung

Dengan mengkorelasikan jenis tanah tersebut diatas dengan tabel 4.5

didapatkan nilai Gs (spesific grafity), yang ditunjukkan pada tabel 4.6.

Tanah Gs Kerikil 2,65 – 2,68 Pasir 2,65 – 2,68

Lanau, anorganik 2,62 – 2,68 Lempung, organik 2,58 – 2,65

Lempung, anorganik 2,68 – 2,75 Sumber : Analisis dan Desain Pondasi Jilid I, Joseph E. Bowles

Tabel 4.5 Korelasi antara Jenis tanah – Nilai Gs

Kedalaman (m) Jenis tanah Gs -15,00 s/d -20,00 Lanau berlempung 2,6151 -20,00 s/d -25,00 Lempung 2,6343 -25,00 s/d -35,00 Lempung 2,6221

Tabel 4.6 Hasil korelasi antara Jenis Tanah – Nilai

Menurut Miki dalam Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, 2000, untuk

pengujian penetrasi dengan bikonus Belanda (Dutch Cone Penetration Test) harga qc

dapat dikorelasikan untuk mencari harga N (jumlah tumbukan yang dilakukan untuk

mengambil sampel) yaitu dengan rumus :

Page 71: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 7

Harga N menunjukkan kekuatan tanah, dan menurut Bowles dalam sifat-sifat

fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah), 1991, harga N dikorelasikan kembali

untuk mendapatkan nilai-nilai parameter tanah seperti ditunjukkan dalam tabel 4.7.

Hasil korelasi antara qc dan γ dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tanah Tidak Kohesif N 0 -10 11 -30 31 -50 > 50

Berat isi γ, KN/m3 12 -16 14 – 18 16 -20 18 -23

Sudut geser φ 25 – 32 28 -36 30 -40 > 35

Keadaan Lepas Sedang Padat Sangat padat

Tanah Kohesif N < 4 4 – 6 6 -15 16 - 25 > 25

Berat isi γ, KN/m3 14 – 18 16 – 18 16 -18 16 - 18 > 20

qu , KPa < 25 20 – 50 30 -60 40 - 200 >100

Konsistensi Sangat lunak Lunak Sedang Kenyal (Stiff) Keras

Sumber : Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah, Bowles, 1991

Tabel 4.7 Korelasi Uji Penetrasi Standart ( N - SPT )

Kedalaman (m) Sifat Tanah qc (kg/cm2)

γ (KN/m3)

γb (KN/m3)

γd (KN/m3)

15,00 – 20,00 Kohesif 3,00 14 – 18 16,26 9,96

20,00 – 25,00 Kohesif 5,00 14 – 18 16,89 12,59

25,00 – 35,00 Kohesif 35,00 14 – 18 16,95 11,80

Tabel 4.8 Hasil korelasi antara qc - γ

Dengan mengkorelasikan jenis tanah dengan Tabel 4.9 didapatkan nilai

angka pori (e), yang ditunjukkan pada tabel 4.10.

Jenis Tanah Angka pori (e)

Tanpa pori 0,00

Pasir 0,35 – 1,00

Lempung 0,67 – 1,50

Tanah organik 9,00 Sumber : Mekanika tanah II, Ir. Indrastono Dwi Atmanto M. Eng

Tabel 4.9 Korelasi antara Jenis Tanah - Angka Pori (e)

qc = 3N atau N = 3qc

Page 72: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 8

Kedalaman (m) Jenis Tanah Angka Pori (e)

15,00 – 20,00 Lanau berlempung 1,50

20,00 – 25,00 Lempung 1,09

25,00 – 35,00 Lempung 1,22 Tabel 4.10 Hasil Korelasi antara Jenis Tanah - Angka Pori (e)

Menurut Nagaraj dan Murthy (1985), persamaan untuk Indeks kompresi dapat

dinyatakan sebagai berikut :

Dengan memasukkan nilai e pada rumus diatas akan didapatkan nilai Cc,

yang ditunjukkan pada tabel 4.11.

Kedalaman (m) Angka Pori (e) Cc

15,00 – 20,00 1,50 0,3515

20,00 – 25,00 1,09 0,2554

25,00 – 35,00 1,22 0,2858

Tabel 4.11 Korelasi antara e – Cc

Dari analisa sondir, data-data yang diperoleh dirangkum sebagai berikut :

Kedalaman (m) Gs φ

(o) γb

(t/m3) γd

(t/m3) e γsat (t/m3) Cc C

(Kg/cm2) 15,00 – 20,00 2,6151 9 1,626 0,996 1,50 1,6460 0,3515 0,135

20,00 – 25,00 2,6343 23 1,689 1,259 1,09 1,7820 0,2554 0,23

25,00 – 35,00 2,6221 17,5 1,695 1,180 1,22 1,7307 0,2858 0,33

Tabel 4.12 Hasil Analisa Sondir

Sehingga dari hasil boring dan sondir didapatkan Summary of Soil Data dari

kedalaman -0.00 m s/d -35.00 m, sebagai berikut : Kedalaman

(m) Gs φ (o)

γb (t/m3)

γd (t/m3) e γsat

(t/m3) Cc C (Kg/cm2)

0,00 – 5,00 2,7054 24 1,7511 1,3964 0,9377 1,8801 0,2197 0,04

5,00 – 10,00 2,6427 6,5 1,6453 1,1100 1,3816 1,6897 0,5486 0,105

10,00 – 15,00 2,6285 7,5 1,6327 1,0243 1,5661 1,6346 0,4995 0,12

15,00 – 20,00 2,6151 9 1,626 0,996 1,50 1,6460 0,3515 0,135

20,00 – 25,00 2,6343 23 1,689 1,259 1,09 1,7820 0,2554 0,23

25,00 – 35,00 2,6221 17,5 1,695 1,180 1,22 1,7307 0,2858 0,33

Tabel 4.13 Tabel Summary of Soil Data sampai -35.00 m

Cc = 0.2343 x e

Page 73: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 9

4.3 ANALISA PEMBEBANAN

Analisa pembebanan penting untuk mengetahui beban-beban apa saja yang

berpengaruh terhadap terjadinya suatu penurunan / settlement. Dan untuk mengetahui

berapa besar beban terpusat yang terjadi pada masing-masing kolom.

4.3.1 Beban Balok Ukuran atau dimensi balok yang digunakan pada konstruksi bangunan

Gedung BNI ’46 wilayah 05 Jl. Dr. Cipto 128 Semarang adalah sebagai berikut :

Type balok B1 : 20 x 40

Type balok B2 : 15 x 30

Type balok B3 : 30 x 50

Type balok B4 : 30 x 65

Type balok B5 : 30 x 60 (gambar terlampir)

4.3.2 Beban Kolom Type kolom yang digunakan pada konstruksi bangunan Gedung BNI ’46

wilayah 05 Semarang adalah sebagai berikut :

Type kolom K1 : 80 x 80

Type kolom K2 : 60 x 60

Type kolom K2A : 60 x 60

Type kolom K3 : 40 x 40

Type kolom K4 : 30 x 70

Type kolom K4A : 65 x 65

Type kolom K5 : 40 x 80

Type kolom K5A : 40 x 80

Type kolom K5B : 40 x 80

Type kolom K6 : 25 x 70

Type kolom K7 : 30 x 70

Type kolom KL : 35 x 35

Type kolom KL1 : 30 x 40 (gambar terlampir)

Setelah itu perhitungan pembebanan dilakukan dengan menggunakan

Program SAP 2000, sehingga didapatkan beban terpusat pada masing-masing kolom

sebagai berikut:

Page 74: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 10

93 94 95 96 97 98 99 100

85 86 87 88 89 90 91 92

77 78 79 80 81 82 83 84

69 70 71 72 73 74 75 76

63 64 65 66 67 68

P63 = 106,181 ton P81 = 177,245 ton

P64 = 173,073 ton P82 = 123,935 ton

P65 = 173,592 ton P84 = 123,040 ton

P66 = 136,237 ton P85 = 179,676 ton

P67 = 86,459 ton P86 = 265,677 ton

P68 = 48,138 ton P87 = 268,008 ton

P69 = 179,733 ton P88 = 222,096 ton

P70 = 265,689 ton P89 = 156,064 ton

P71 = 268,033 ton P90 = 114,731 ton

P72 = 222,198 ton P92 = 132,902 ton

P73 = 156,383 ton P93 = 106,205 ton

P74 = 109,871 ton P94 = 173,146 ton

P76 = 61,860 ton P95 = 173,630 ton

P77 = 207,070 ton P96 = 136,206 ton

P78 = 303,219 ton P97 = 86,376 ton

P79 = 306,465 ton P98 = 65,663 ton

P80 = 254,570 ton P100 = 66,046 ton

Page 75: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 11

4.4 ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI

Analisa Daya Dukung Tanah pada konstruksi sarang laba-laba ditentukan

berdasarkan perumusan sebagai berikut :

Dimana :

nultq

akit)a(pondasirq → n = angka keamanan = 3

qult = c.Nc.Sc.ic.dc + γ.D.Nq.sq.iq.dq + 0,5.γ.B.Nγ.sγ.iγ.dγ

B = jarak terkecil antara kolom

D = Kedalaman rib settlement KSLL M.T

γb = 1,7511 gr/cm3 Ø = 24°

c = 0,04 kg/cm2 Gs = 2,7054

1,75 m D

0,15 m

L = 22 m B = 22 m

Gambar 4.2 Pondasi Rakit

Panjang pelat pondasi (L) = 22 m

Lebar pelat pondasi (B) = 22 m

Tebal pelat pondasi = 0,15 m

Kedalaman penanaman pondasi = 1,9 m

Nilai Nq, Nc, dan Nγ dapat dicari dengan berdasarkan rumus Meyerhof

(Analisis dan Desain Pondasi, Joseph E. Bowles), untuk Ø = 24° :

Nq = eπ tan Ø tan2 (45 + Ø/2)

= eπ tan 24° tan2 (45 + 24/2)

= 9,6

Nc = (Nq – 1) cot Ø

= (9,6 – 1) cot 24°

= 19,3

Nγ = (Nq – 1) tan (1,4 Ø)

= (9,6 – 1) tan (1,4 . 24°)

= 5,7

qa (KSLL) = 1,5 . qa (pondasi rakit)

Page 76: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 12

Faktor – faktor bentuk, kedalaman, dan kemiringan didapat dari rumus

Meyerhof sebagai berikut :

Kp = tan2 ( 45° + Ø/2 )

= tan2 ( 45° + 24°/2 )

= 2,3712

sc = 1 + 0,2 . Kp ( B/L )

= 1 + 0,2 . 2,3712 ( 22/22 )

= 1,4742

sq = 1 + 0,1 . Kp ( B/L )

= 1 + 0,1 . 2,3712 (22/22 )

= 1,2371

sγ = sq = 1,2371

Nilai dc, dq, dan dγ didapat dari rumus sebagai berikut :

dc = 1 + 0,2 . { Kp0,5 . ( D/B ) }

= 1 + 0,2 . { 2,37120,5 . ( 0,15/22 ) }

= 1,0021

dq = 1 + 0,1 . { Kp0,5 . ( D/B ) }

= 1 + 0,1 . { 2,37120,5 . ( 0,15/22 ) }

= 1,001

dγ = dq = 1,001

Beban dianggap beban vertikal sehingga tidak membentuk sudut, maka nilai

dari ic = iq = iγ = 1.

qult = c . Nc . sc . ic . dc + q . Nq . sq . iq . dq + ½ . B. . N . sγ . iγ . dγ

q = γb . 190

= ( 1,7511 . 10-3 . 190 )

= 0,3327 kg/cm2

qult = 0,04 . 19,3 . 1,4742 . 1 . 1,0021 + 0,3327 . 9,6 . 1,2371 . 1 . 1,001 + ½ . 2200 . (1,7511 . 10-3) . 5,7 . 1,2371 . 1 . 1,001

= 1,1405 kg/cm2 + 3,9553 kg/cm2 + 13,5962 kg/cm2

= 18,692 kg/cm2

= 186,92 t/m2

qa (pondasi rakit) = SFultq

= 3

186,92 = 62,307 t/m2

Page 77: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 13

qa (KSLL) = 1,5 . qa (pondasi rakit)

= 1,5 . 62,307

= 93,46 t/m2

Tegangan Tanah Maksimum Tegangan tanah maksimum yang timbul dihitung berdasarkan perumusan

dibawah ini :

xI

yye

yIxxe

A1

Rqo atau

IxMx.x

IyMy.x

AR

qo

Dimana,

R = ∑ P : resultante dari gaya-gaya vertikal dari beban-beban kolom dinding

diatas KSLL.

A : Luasan KSLL.

Ix, Iy : momen inersia dari luasan KSLL terhadap sumbu x dan y.

ex, ey : eksentrisitas dari gaya-gaya vertikal terhadap titik pusat luasan pondasi.

x, y : koordinat dari titik, dimana tegangan tanah ditinjau.

A

93 94 95 96

85 86 87 88

y

ex ey x

77 78 79 80

y = 10,335 m

1 69 70 71 72

x = 11,515 m

Panjang pelat pondasi (L) = 22 m

Lebar pelat pondasi (B) = 22 m

Tebal pelat pondasi (D) = 0,15 m

Kedalaman penanaman pondasi = 1,9 m

γbeton = 2,5 t/m3

γtanah = 1,7 t/m3

Page 78: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 14

Ix = 12

2200.220012

L.B 33

= 1,952.1012 cm4

Iy = 12

.2200220012

.BL 33

= 1,952.1012 cm4

R = ∑P

= (P69+P70+P71+P72+P77+P78 + P79 + P80+P85+P86+P87+P88+P93+P94+P95+P96) + (q . L)

=(179,733+265,689+268,033+222,198+207,070+303,219+306,465+254,570+179,6

76+265,677+268,008+222,096+106,205+173,146+173,630+136,206) + (4,54.22)

= 3531,621 t

My = ∑P . x

= (P67+P77+P85+P93) (-11) + (P70+P78+P86+P94) (-4) + (P71+P79+P87+P95) (4) +

(P72+P80+P88+P96) (11)

= (179,733+207,070+179,676+106,205)(-11)(265,689+303,219+265,677+173,146)

(-4) + (268,033+306,465+268,008+173,630) (4) + (222,198+254,570+222,096+

136,206) (11)

= 1816,866 tm

Mx = ∑P . y

= (P69+P70+P71+P72) (-11) + (P77+P78+P79+P80) (-3) + (P85+P86+P87+P88) (5) +

(P93+P94+P95+P96) (11)

= (179,733+265,689+268,033+222,198)(11)+(207,070+303,219+306,465+254,570)

(-3)+(179,676+265,677+268,008+222,096)(5)+(106,205+173,146+173,630+

136,206) (11)

= -2347,817 tm

Menentukan nilai eksentrisitas :

Statis momen terhadap as 1 = 0

y = {(P77+P78+P79+P80).8 + (P85+P86+P87+P88).16 + (P93+P94+P95+P96).22} . R1

={(207,070+303,219+306,465+254,570).8+(179,676+265,677+268,008+222,096).1

6+(106,205+173,146+173,630+136,206).22)}.3531,621

1

= 3531,621

12962,11414967,3128570,592

= 10,335 m

Page 79: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 15

Statis momen terhadap as A = 0

x ={(P70+P78+P86+P94).7 + (P71+P79+P87+P95).15 + (P72+P80+P88+P96).22} . R1

={(265,689+303,219+265,677+173,146).7+(268,033+306,465+268,008+173,630).1

5 + (222,198+254,570+222,096+136,206).22}.3531,621

1

= 3531,621

18371,5415242,047054,117

= 11,515 m

Eksentrisitas ex dan ey :

ex = 11,515 – 11 = 0,515 m

ey = 10,335 – 11 = -0,665 m

IxMx.y

IyMy.x

AR

oq

=

33 .22.22

1212347,813y

.22.22121

1816,866x22.22

3531,621

= (7,297 ± 0,093x ± (-2,575.10-3y))

Kolom x (m) y (m) q max (t/m2)

q min (t/m2)

69 -11 -11 6,302 8,292 70 -11 -4 6,284 8,309 71 -11 4 6,264 8,330 72 -11 11 6,246 8,348 77 -3 -11 7,046 7,548 78 -3 -4 7,028 7,566 79 -3 4 7,008 7,586 80 -3 11 6,989 7,604 85 5 -11 7,790 6,804 86 5 -4 7,772 6,822 87 5 4 7,752 6,842 88 5 11 7,734 6,860 93 11 -11 8,348 6,246 94 11 -4 8,330 6,294 95 11 4 8,310 6,284 96 11 11 8,292 6,302

Jadi, dari hasil perhitungan diatas didapat tegangan tanah maksimum sebesar

8,348t/m2.

Page 80: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 16

4.5 ANALISA PENURUNAN / SETTLEMENT

Dalam menganalisa penurunan / settlement diperlukan faktor-faktor antara

lain : tegangan tanah akibat beban bangunan (ΔP) dan tekanan tanah efektif (Po).

4.5.1 Tegangan Tanah Akibat Beban Bangunan

Tegangan tanah terjadi karena pembebanan secara vertikal dari bangunan di

atas pondasi. Metode pengaruh Newmark digunakan untuk memperoleh tekanan tanah

dibawah sudut suatu beban merata berbentuk persegi dengan dimensi 2a x 2b pada

kedalaman z.

dimana : σy = tegangan tanah,

q = beban merata pada pondasi

q = qmax = 8,348 t/m2

Iσ = nilai pengaruh Newmark. D H C

E F G 22 m

A I B

22 m

Gambar 4.3 Denah Floating Foundation yang Dianalisis

22 m

D C

22 m

A B

Z

Gambar 4.4 Beban merata berbentuk persegi di titik B

pada kedalaman ( Z ) -3,0 m

σy = q . Iσ

Page 81: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 17

Bidang L M=L/Z B N=B/Z I Tegangan ABCD 22 7,333 22 7,333 0,249 2,0787

Tegangan tanah di titik B pada kedalaman ( Z ) -3,0 m = 2,0787 t/m2

11 m

D H

22 m

A I

Z

Gambar 4.5 Beban merata berbentuk persegi di titik I

pada kedalaman ( Z ) -3,0 m

Bidang L M=L/Z B N=B/Z I Tegangan IHCB 11 3,667 22 7,333 0,249 2,0787

IADH 11 3,667 22 7,333 0,249 2,0787 Tegangan tanah di titik I pada kedalaman ( Z ) -3,0 m adalah :

= IHCB + IADH

= 2,0787 ton/m2 + 2,0787 ton/m2

= 4,1574 ton/m2 11 m

D H

11 m

E F

Z

Gambar 4.6 Beban merata berbentuk persegi di titik F

pada kedalaman ( Z ) -3,0 m

Bidang L M=L/Z B N=B/Z I Tegangan FGBI 11 3,667 11 3,667 0,249 2,0787

FIAE 11 3,667 11 3,667 0,249 2,0787

FEDH 11 3,667 11 3,667 0,249 2,0787

FHCG 11 3,667 11 3,667 0,249 2,0787

Page 82: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 18

Tegangan tanah di titik F pada kedalaman ( Z ) -3,0 m adalah :

= FGBI + FIAE + FEDH + FHCG

= 4 . (2,0787 ton/m2 )

= 8,3148 ton/m2

22 m

D C

11 m

E G

Z

Gambar 4.7 Beban merata berbentuk persegi di titik G

pada kedalaman ( Z ) -3,0 m

Bidang L M=L/Z B N=B/Z I Tegangan GBAE 22 7,333 11 3,667 0,249 2,0787

GEDC 22 7,333 11 3,667 0,249 2,0787

Tegangan tanah di titik G pada kedalaman ( Z ) – 3,0 m adalah :

= GBAE + GEDC

= 2,0787 ton/m2 + 2,0787 ton/m2

= 4,1574 ton/m2

Dalam analisa tegangan tanah yang terjadi, digunakan Metode Newmark

dimana terdapat faktor pengaruh Newmark yang dapat dilihat pada tabel 4.14 :

Page 83: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 19

N =B/y

M=L/y 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800 0.900 1.000 1.100

0.1 0.005 0.009 0.013 0.017 0.020 0.022 0.024 0.026 0.027 0.028 0.029 0.2 0.009 0.018 0.026 0.033 0.039 0.043 0.047 0.050 0.053 0.055 0.056 0.3 0.013 0.026 0.037 0.047 0.056 0.063 0.069 0.073 0.077 0.079 0.082 0.4 0.017 0.033 0.047 0.060 0.071 0.080 0.087 0.093 0.098 0.101 0.104 0.5 0.020 0.039 0.056 0.071 0.084 0.095 0.103 0.110 0.116 0.120 0.124 0.6 0.022 0.043 0.063 0.080 0.095 0.107 0.117 0.125 0.131 0.136 0.140 0.7 0.024 0.047 0.069 0.087 0.103 0.117 0.128 0.137 0.144 0.149 0.154 0.8 0.026 0.050 0.073 0.093 0.110 0.125 0.137 0.146 0.154 0.160 0.165 0.9 0.027 0.053 0.077 0.098 0.116 0.131 0.144 0.154 0.162 0.168 0.174 1.0 0.028 0.055 0.079 0.101 0.120 0.136 0.149 0.160 0.168 0.175 0.181 1.1 0.029 0.056 0.082 0.104 0.124 0.140 0.154 0.165 0.174 0.181 0.186 1.2 0.029 0.057 0.083 0.106 0.126 0.143 0.157 0.168 0.178 0.185 0.191 1.3 0.030 0.058 0.085 0.108 0.128 0.146 0.160 0.171 0.181 0.189 0.195 1.4 0.030 0.059 0.086 0.109 0.130 0.147 0.162 0.174 0.184 0.191 0.198 1.5 0.030 0.059 0.086 0.110 0.131 0.149 0.164 0.176 0.186 0.194 0.200 1.8 0.031 0.061 0.088 0.111 0.134 0.152 0.167 0.80 0.190 0.198 0.205 2.0 0.031 0.061 0.089 0.113 0.135 0.153 0.169 0.181 0.192 0.200 0.207 2.5 0.031 0.062 0.089 0.114 0.136 0.155 0.170 0.183 0.194 0.202 0.209 3.0 0.032 0.062 0.090 0.115 0.137 0.156 0.171 0.184 0.195 0.203 0.211 5.0 0.032 0.062 0.090 0.115 0.137 0.156 0.172 0.185 0.196 0.204 0.212 10.0 0.032 0.062 0.090 0.115 0.137 0.156 0.172 0.185 0.196 0.205 0.212

N =B/y

M=L/y 1.200 1.300 1.400 1.500 1.800 2.000 2.500 3.000 5.000 10.000 -

0.1 0.029 0.030 0.030 0.031 0.031 0.031 0.031 0.031 0.032 0.032 - 0.2 0.057 0.058 0.059 0.061 0.061 0.062 0.062 0.062 0.062 0.062 - 0.3 0.083 0.085 0.086 0.086 0.088 0.089 0.089 0.090 0.090 0.090 - 0.4 0.106 0.108 0.109 0.110 0.113 0.113 0.114 0.115 0.115 0.115 - 0.5 0.126 0.128 0.130 0.131 0.134 0.135 0.136 0.137 0.137 0.137 - 0.6 0.143 0.146 0.147 0.149 0.152 0.153 0.155 0.155 0.156 0.156 - 0.7 0.157 0.160 0.162 0.164 0.167 0.169 0.170 0.171 0.172 0.172 - 0.8 0.168 0.171 0.174 0.176 0.180 0.181 0.183 0.184 0.185 0.185 - 0.9 0.178 0.181 0.184 0.186 0.190 0.192 0.194 0.195 0.196 0.196 - 1.0 0.185 0.189 0.191 0.194 0.198 0.200 0.202 0.203 0.204 0.205 - 1.1 0.191 0.195 0.198 0.200 0.205 0.207 0.209 0.211 0.212 0.212 - 1.2 0.196 0.200 0.203 0.205 0.210 0.212 0.215 0.217 0.217 0.218 - 1.3 0.200 0.204 0.207 0.209 0.215 0.217 0.220 0.222 0.222 0.223 - 1.4 0.203 0.207 0.210 0.213 0.218 0.221 0.224 0.226 0.226 0.227 - 1.5 0.205 0.209 0.213 0.216 0.221 0.224 0.227 0.230 0.230 0.230 - 1.8 0.210 0.215 0.218 0.221 0.227 0.230 0.233 0.237 0.237 0.237 - 2.0 0.212 0.217 0.221 0.224 0.230 0.232 0.236 0.240 0.240 0.240 - 2.5 0.215 0.220 0.224 0.227 0.233 0.236 0.240 0.244 0.244 0.244 - 3.0 0.216 0.221 0.225 0.228 0.235 0.238 0.024 0.246 0.246 0.247 - 5.0 0.217 0.222 0.226 0.230 0.237 0.240 0.244 0.249 0.249 0.249 - 10.0 0.218 0.223 0.227 0.230 0.237 0.240 0.244 0.249 0.249 0.249 -

Tabel 4.14 Faktor Pengaruh Newmark

Page 84: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 20

Hasil perhitungan tegangan tanah akibat beban merata bangunan gedung 6

lantai BNI ‘46 Semarang sebesar q = 8,348 t/m2, ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

Adapun titik yang diamati yaitu 3 m sampai 35 m karena titik 1 m dan 2 m belum ada

pengaruh pembebanan bangunan.

Kedalaman ( m ) B G I F Rata-rata

1 - - - - - 2 - - - - - 3 2,0787 4,1574 4,1574 8,3148 4,6771 4 2,0787 4,1239 4,1239 8,1476 4,6206 5 2,0787 4,0738 4,0070 8,0141 4,5434 6 2,0787 4,0070 4,0070 7,7469 4,4599 7 2,0787 3,8401 3,8401 7,2127 4,2429 8 2,0369 3,6898 3,7065 6,8120 4,0618 9 2,0369 3,5896 3,5896 6,5448 3,9402 10 2,0035 3,4895 3,4895 6,2109 3,7984 11 1,9367 3,3392 3,3726 5,8436 3,6230 12 1,9367 3,2056 3,2056 5,4095 3,4394 13 1,9367 3,0220 3,0220 4,8752 3,2140 14 1,8032 2,7381 2,7381 4,2742 2,8884 15 1,7531 2,7048 2,7048 4,2742 2,8592 16 1,7030 2,4376 2,4376 3,5729 2,5378 17 1,6362 2,3875 2,3875 3,5729 2,4960 18 1,6362 2,3875 2,3875 3,5729 2,1246 19 1,5527 2,0703 2,0703 2,8049 2,1246 20 1,5527 2,0703 2,0703 2,8049 2,0682 21 1,4609 2,0035 2,0035 2,8049 2,0682 22 1,4609 2,0035 2,0035 2,0035 1,6571 23 1,3524 1,6362 1,6362 2,0035 1,6571 24 1,3524 1,6362 1,6362 2,0035 1,5820 25 1,2188 1,5528 1,5528 2,0035 1,5820 26 1,2188 1,5528 1,5528 2,0035 1,5820 27 1,2188 1,5528 1,5528 1,2355 1,1520 28 1,0685 1,1520 1,1520 1,2355 1,1520 29 1,0685 1,1520 1,1520 1,2355 1,1520 30 1,0685 1,1520 1,1520 1,2355 1,1520 31 1,0685 1,1520 1,1520 1,2355 1,1520 32 0,8932 1,0518 1,0518 1,2355 1,0518 33 0,8932 1,0518 1,0518 1,2355 1,0518 34 0,8932 1,0518 1,0518 1,2355 1,0518 35 0,8932 1,0518 1,0518 1,2355 1,0518

Tabel 4.15 Hasil Analisis Tegangan Tanah Akibat Beban Bangunan ( ∆P )

4.5.2 Tekanan Tanah Efektif (Po)

Tinjauan tekanan tanah efektif (Po) dihitung sampai pada kedalaman -35 m

Untuk data hasil penyelidikan tanah sampai pada kedalaman -35 m dapat dilihat pada

gambar Soil Profil berikut ini :

Page 85: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 21

M.T Titik BM1

4,5 m M.A.T eo = 0,9377 kg/cm2 ; γb = 1,7511 t/m3 5m Gs = 2,7054 ; γsat = 1,8801 t/m3

eo = 1,3816 kg/cm2 ; Gs = 2,6427

10m Cc = 0,5486 ; γsat = 1,6897 t/m3

eo = 1,5661 kg/cm2 ; Gs = 2,6285

15m Cc = 0,4995 ; γsat = 1,6346 t/m3

eo = 1,50 kg/cm2 ; Gs = 2,6151

20m Cc = 0,3515 ; γsat = 1,6460 t/m

eo = 1,36 kg/cm2 ; Gs = 2,6343

25m Cc = 0,2554 ; γsat = 1,7820 t/m3

eo = 1,22 kg/cm2 ; Gs = 2,6221

Cc = 0,2858 ; γsat = 1,7307 t/m3

35m

Kedalaman + 0.00 m ;Po = 0 t/m2

Kedalaman - 1.00 m ; Po1 = γb . h1

= 1,7511 t/m3 . 1 m

= 1,7511 t/m2

Kedalaman - 2.00 m ; Po2 = Po1 + γb . h2

= 1,7511 t/m2 + 1,7511 . 1 m

= 3,5022 t/m2

Kedalaman - 3.00 m ; Po3 = Po2 + γb . h3

= 3,5022 t/m2 + 1,7511 t/m3 . 1 m

= 5,2533 t/m2

Kedalaman - 4.00 m ; Po4 = Po3 + γb . h4

= 5,2533 t/m2 + 1,7511 t/m3 . 1 m

= 7,0044 t/m2

Kedalaman - 5.00 m ; Po5 = Po4 + ( γsat - γw ) . h5

= 7,0044 t/m2 + ( 1,8801 t/m3 – 1 t/m3 ).1m

= 7,8845 t/m2

Kedalaman - 6.00 m ; Po6 = Po5 + ( γsat - γw ) . h6

= 7,8845 t/m2 + ( 1,6897 t/m3 – 1 t/m3 ).1m

= 8,5742 t/m2

keterangan : γ = Berat jenis tanah

h = Tebal lapisan tanah ( m )

Page 86: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 22

Hasil perhitungan tekanan tanah efektif (Po) sampai kedalaman -35,00 m :

No Kedalaman ( m )

Tekanan tanah efektif / Po ( t/m2 )

1 1 1,7511 2 2 3,5022 3 3 5,2533 4 4 7,0044 5 5 7,8845 6 6 8,5742 7 7 9,2639 8 8 9,9536 9 9 10,6433 10 10 11,333 11 11 11,9676 12 12 12,6022 13 13 13,2368 14 14 13,8714 15 15 14,506 16 16 15,152 17 17 15,298 18 18 16,444 19 19 17,09 20 20 17,736 21 21 18,518 22 22 19,3 23 23 20,082 24 24 20,864 25 25 21,646 26 26 22,3767 27 27 23,1074 28 28 23,8381 29 29 24,5688 30 30 25,2995 31 31 26,0302 32 32 26,7609 33 33 27,4916 34 34 28,2223 35 35 28,953

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Tekanan Efektif Tanah (Po)

Dari perhitungan didapatkan Tegangan Tanah Efektif (Po) pada kedalaman -

35 m sebesar 28,953 ton/m2 atau sebesar 289,530 kN/m2.

4.5.3 Perhitungan Penurunan / Settlement

a) Penurunan segera / langsung.

Ialah penurunan yang disebabkan oleh adanya pembebanan baik itu beban

bangunan yang berada diatas pondasi maupun berat sendiri pondasi tanpa disertai

dengan keluarnya air pori didalam tanah sebagai perletakan pondasi. Adapun

persamaan untuk mencari besarnya penurunan langsung ialah :

Page 87: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 23

Dimana,

q = beban merata yang bekerja pada pondasi

B = lebar pondasi

Iw = faktor pengaruh yang tergantung dari bentuk pondasi dan kekakuan pondasi

( tabel 2.5 )

µ = angka poisson ratio ( tabel 2.6 )

Es = sifat elastisitas tanah ( tabel 2.7 )

Iw = 1,15

µ = 0,1 – 0,3 ( clay unsaturated ) → diambil 0,2

Es = 5 – 25 MPa ( soft clay ) → diambil 15 MPa = 15000 kN/m2

8,348 kN/m

22 m 22 m

Gambar 4.8 Distribusi beban merata pada luas bangunan

1,15 15000kN/m

0,21 22m 8,348kN/mwI

sEµ1

B qSi 2

22

2 ..... .

= 0,0135 m = 1,35 cm

Jadi Penurunan segera/langsung ialah sebesar : 1,35 cm.

b) Penurunan Konsolidasi

Ialah penurunan yang disebabkan oleh pembebanan baik itu beban / berat

bangunan yang berada diatas pondasi maupun berat sendiri pondasi yang disertai

dengan keluarnya air pori. Adapun persamaan mencari penurunan / settlement akibat

konsolidasi primer (tanah normal konsolidasi) yaitu:

S = op

Δpoplog

oe1.HcC

Si = q. B 1 – µ2 . Iw Es

Page 88: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 24

Keterangan : S = Penurunan / settlement ( cm )

Cc = Indeks kompresi tanah

H = Tebal lapisan tanah

eo = Angka pori

po = Tekanan efektif ( ton/m2 )

∆p = Perubahan tekanan ( ton/m2 )

Tv = Faktor waktu

t = Waktu ( detik )

U = Derajat konsolidasi

Settlement pada kedalaman -1.00 m

S = 0

0

0

1c

pΔpp

loge1.HC

S = 2

22

1,7511t/m0t/m1,7511t/m

log0,93771

0,2197.1m

S = 0,1134 m . log 1

S = 0 cm.

Settlement pada kedalaman -2.00 m

S = 0

0

0

2c

pΔpp

loge1

.HC

S = 2

22

3,5022t/m0t/m3,5022t/m

log0,93771

0,2197.1m

S = 0,1134 m . log 1

S = 0 cm.

Settlement pada kedalaman -3.00 m

S = 0

0

0

3c

pΔpp

loge1

.HC

S = 25,2533t/m

4,6771t/m5,2533t/mlog

0,937710,2197.1m 22

S = 0,1134 m . log 1,8903

S = 0,03136 m = 3,136 cm

Settlement pada kedalaman -4.00 m

S = 0

0

0

4c

pΔpp

loge1

.HC

S = 27,0044t/m

4,6206t/m7,0044t/mlog

0,937710,2197.1m 22

S = 0,1134 m . log 1,6597

S = 0,02495 m = 2,495 cm

Settlement pada kedalaman -5.00 m

S = 0

0

0

5c

pΔpp

loge1

.HC

S = 27,8845t/m

4,5434t/m7,8845t/mlog

0,937710,2197.1m 22

S = 0,1134 m . log 1,5761

S = 0,02241 m = 2,241 cm

Page 89: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 25

Settlement pada kedalaman -6.00 m

S = 0

0

0

6c

pΔpp

loge1

.HC

S = 28,5742t/m

4,45991t/m8,5742t/mlog

1,381610,5486.1m 22

S = 0,2303 m . log 1,5202

S = 0,04189 m = 4,189 cm

Untuk perhitungan penurunan (settlement) selanjutnya sampai dengan

kedalaman 35 m bisa dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini.

Kedalaman ( m ) Cc eo Po

( t/m2 ) ∆p

( t/m2 ) Settlement

( cm ) 1 0,2197 0,9377 1,7511 - 0 2 0,2197 0,9377 3,5022 - 0 3 0,2197 0,9377 5,2533 4,6771 3,136 4 0,2197 0,9377 7,0044 4,6206 2,495 5 0,2197 0,9377 7,8845 4,5434 2,241 6 0,5486 1,3816 8,5742 4,4599 4,189 7 0,5486 1,3816 9,2639 4,2429 3,771 8 0,5486 1,3816 9,9536 4,0618 3,423 9 0,5486 1,3816 10,6433 3,9402 3,15

10 0,5486 1,3816 11,333 3,7984 2,891 11 0,4995 1,5661 11,9676 3,6230 2,236 12 0,4995 1,5661 12,6022 3,4394 2,040 13 0,4995 1,5661 13,2368 3,2140 1,838 14 0,4995 1,5661 13,8714 2,8884 1,599 15 0,4995 1,5661 14,506 2,8592 1,521 16 0,3515 1,50 15,152 2,5378 0,946 17 0,3515 1,50 15,298 2,4960 0,923 18 0,3515 1,50 16,444 2,1246 0,863 19 0,3515 1,50 17,09 2,1246 0,716 20 0,3515 1,50 17,736 2,0682 0,691 21 0,2554 1,09 18,518 2,0682 0,562 22 0,2554 1,09 19,3 1,6571 0,540 23 0,2554 1,09 20,082 1,6571 0,421 24 0,2554 1,09 20,864 1,5820 0,406 25 0,2554 1,09 21,646 1,5820 0,374 26 0,2858 1,22 22,3767 1,5820 0,363 27 0,2858 1,22 23,1074 1,1520 0,370 28 0,2858 1,22 23,8381 1,1520 0,264 29 0,2858 1,22 24,5688 1,1520 0,256 30 0,2858 1,22 25,2995 1,1520 0,249 31 0,2858 1,22 26,0302 1,1520 0,242 32 0,2858 1,22 26,7609 1,0518 0,217 33 0,2858 1,22 27,4916 1,0518 0,211 34 0,2858 1,22 28,2223 1,0518 0,206 35 0,2858 1,22 28,953 1,0518 0,201

Tabel 4.17 Hasil perhitungan Penurunan / Settlement

Jadi besarnya penurunan / settlement total yang diakibatkan adanya

konsolidasi primer (tanah normal konsolidasi) ialah sebesar 43,551 cm.

Page 90: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 26

Dari perhitungan diatas diketahui bahwa penurunan / settlement total akibat

konsolidasi sebesar 43,551 cm dengan faktor waktu ’U’ sebesar 90%, maka waktu

penurunan terjadi ialah :

Tv = 2HvC

. t

Tv = ¼ . .U2 ; bila U = 90 %

Tv = ¼ . .U2

Tv = ¼ . 3,14 . ( 0,9 ) 2

Tv = 0,63585

Tv = 2HvC

. t t = Cv

Tv.H2

t = det/

2

20,0045cm

)m 50,63585.(3

t = det/

2

2m 0,00000045

m 778,91625

t = 1730925000 det

t = 60 x 60 x 24 x 365

det 1730925000

t = 54,887 tahun

Besarnya penurunan / settlement yang diakibatkan adanya konsolidasi

sekunder diabaikan sebab konsolidasi sekunder berlangsung dalam waktu yang lama

dan penurunan yang terjadi sangat kecil.

Jadi penurunan / settlement total adalah : = Penurunan segera + Penurunan konsolidasi primer (tanah normal konsolidasi)

= 1,35 cm + 43,551 cm

= 44,901 cm

4.6 PERHITUNGAN RIB KONSTRUKSI 4.6.1 Tebal Ekivalen Rib Konstruksi

Didalam perhitungan tebal ekivalen Konstruksi Sarang Laba-Laba, pengaruh

dari perbaikan tanah dianggap = 0.

Page 91: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 27

Kolom = 80 x 80 (cm2)

Asumsi, tebal pelat = 15 cm

tebal rib = 15 cm

hk = 200 cm

aq

PA

Dimana, A = luas lingkaran akibat pengaruh beban kolom

qa = daya dukung tanah = 93,46 t/m2

P = beban terpusat pada kolom diambil nilai yang terbesar 306,465 t

aq

PA →

aqP

R2 .

.93,46

306,465R

= 1,02 m = 102 cm

check :

R > 0,5 . a1

102 cm > 0,5 . 80 cm

102 cm > 40 cm

Maka, diambil nilai R = 102 cm

Statis momen terhadap sisi atas pada gambar diatas :

ythk 8bR.t2t2

thk . t)(hk 8bt

21

.R2 t

t)(hk 8bRt2)t(hk 4bRt

y222

= 15)8.15.(20002.152

)15(200 4.15..102.15 222

π.1π

= 77,28 cm

Page 92: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 28

2

32

yt2

thkthk 8bthk .b

121

8.t21

y RtRt.2121

Ix

23

= 3. .151022 .121 + 2 . 102.15 .

2

.1521

77,28

+ 315200 .15

121

8. + 8

.15. (200 – 15) 2

77,281515200.21

= 180248,8785 + 46809416,71 + 63316250 + 20274114,48

= 130580030,1 cm4

31

R2Ix

12et

. =

31

21130580030,

12.

102. = 134,72 cm ≈ 135 cm

te (max) = 0,7 . hk = 0,7 . 200

= 140 cm

Diambil, te = 135 cm.

4.6.2 Tinggi Rib Konstruksi

Gambar 4.9 Luasan Daerah Penyebaran Beban Sebelum Memikul Momen

a, b = Lebar kolom (m)

F = Luas daerah penyebaran beban

qo = tegangan tanah maksimum

F = (a + 3,4.hk + 1,3) . (b + 3,4.hk + 1,3)

Keseimbangan beban :

P = F . qo

P = qo ( a + 3,4 hk + 1,3 ) . ( b + 3,4 hk + 1,3 )

Page 93: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 29

Dimana, a = b = 0,80 m

hk = 2 m

qo = 8,348 t/m

Pmax = 8,348.(0,80 + 3,4 . 2 + 1,3 ) . ( 0,80 + 3,4 . 2 + 1,3 )

= 661,245 t

Untuk qo = qa, maka :

Pmax = F . qa

Pmax = qa ( a + 3,4 hki + 1,3 ) . ( b + 3,4 hki + 1,3 )

661,245 = 93,46.(0,80 + 3,4 . hki + 1,3)2

661,245 = 93,46 (4,41+14,28 hki +11,56 hki2)

0 = 11,56 hki2 + 14,28 hki - 2,665

Dari persamaan tersebut didapatkan nilai :

hki = 0,165 m

Untuk memperoleh desain yang ekonomis (dengan memanfaatkan pembesian

minimum), maka ditentukan :

hk = 0,8 . hki = 0,8 . 0,165 = 0,132 m

Maka, 1,33,4.hkb1,33,4.hkamaxP

qo

1,33,4.0,1320,801,33,4.0,1320,80661,245

qo

qo = 101,787 t/m2

P1 = qa ( a + 3,4.hk + 1,3 ) . ( b + 3,4.hk + 1,3 )

= 93,46 ( 0,80 + 3,4 . 0,132 + 1,3 )2

= 607,152 t

Ps = P – P1 = 661,245 – 607,152

= 54,093 t

Dimana, Ps = Psisa

P1 = sebagian dari beban yang terdistribusi habis

4.6.3 Dimensi Dan Penulangan Rib Konstruksi

Luas penyebaran aq

PF

Dimana, F = (a + 3,4 hk + 2c + 1,3) . (b + 3,4 hk + 2c + 1,3)

661,245 = 93,46 (0,8 + 3,4 . 0,132 + 2c + 1,3)2

0 = 4c2 + 10,195c – 0,579

Page 94: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 30

Dari persamaan tersebut didapatkan nilai :

c = 0,056 m

Luas penyebaran beban :

F = (0,8 + 3,4 . 0,132 + 2 . 0,056 + 1,3)2

= 7,08 m2

Check : ijinqF

ygbekerjaPq

93,467,08

306,465 t/m2

43,286 t/m2 ≤ 93,46 t/m2...........................Aman !!

Dengan memodelkan RIB sebagai balok yang ditumpu oleh dua tumpuan

jepit, diberi beban q (tegangan maksimum yang terjadi). Maka dapat diketahui gaya-

gaya dalam terbesar yang bekerja.

q

q = tegangan maksimum

= 8,348 t/m

7,5 m

Bidang Momen Bidang Momen :

M = 121 . q.L2

39,131 tm 39,131 tm = 121 . 8,348 . 7,52

= 39,131 tm

- - Mmax = 241 . q.L2

+ = 241 . 8,348 . 7,52

19,566 tm = 19,566 tm

Bidang Geser Bidang Geser

31,305 t D = 21 . q.L

= 21 . 8,348 . 7,5

= 31,305 t

31,305 t

Page 95: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 31

Cek Tulangan Lapangan Rib Konstruksi

Diketahui : Ø 10 – 15 cm

15

4 Ø 16

Ø 10 – 15 cm 200

Ø 10 – 15 cm

4 Ø 19

15

Mutu beton (f’c) = 17,89 Mpa = 178,9 kg/cm2 ~ (K-225)

Mutu baja (fy) = 240 MPa = 2400 kg/cm2 ~ (U-24)

b = 0,15 m = 15 cm

h = 2 m = 200 cm

p = 40 mm = 4 cm

Ø tulangan utama = 19 mm = 1,9 cm

Ø tulangan sengkang = 10 mm = 1 cm

As’ = 8,04 cm2 (4Ø16)

As = 11,34 cm2 (4Ø19)

d = h – ½ . Øtul. utama – Øsengkang – p

= 200 – ½ . 1,9 – 1 – 4 = 194,05 cm

d’ = h – d = 200 – 194,5 = 5,95 cm

fycf'

.0,85.fy6000

4500.1βρmax

= 2400178,9

.0,85.24006000

45000,85.

= 0,0289

0,003915.19311,34

b.dAs

ρ

0,002815.193

8,04b.dAs'

ρ'

0,0058240014

fy14

ρmin

Page 96: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 32

Syarat :

- ρ < ρmin, berarti penampang tidak mencukupi, sehingga ρ diperbesar :

As = 22,68 cm2 (8 Ø 19)

0,007815.19322,68

b.dAs

ρ

- ρ > ρmin, berarti penampang mencukupi.

ρ – ρ’ = 0,0078 – 0,0028 = 0,005

152,0650,85.178,9c0,85.f'Rl

240060006000

.194,05

5,95.

2400152,065

0,85.fy6000

6000.

dd'

.fyRl

.1β

= 0,0028

ρ – ρ’ > fy6000

6000.

dd'

.fyRl

.1β

dan ρ – ρ’ < ρmax, maka :

0,079152,065

24000,005.

Rlfy

.ρ'ρF

0,0762

0,0791 0,079

2F

1 FK

d'dAs'.fy..RlK.b.dM 2

= (0,076.15.194,052.152,065) + (8,04.2400.(194,05-5,95))

= 6527718,411 + 3629577,6 = 10157296,01 kgcm

98125836,8096,010,8.101572φ.MMu kgcm

Mu = 8125836,809 kgcm > momen yg terjadi = 1956600 kgcm...........Aman!!!

Cek Daerah Tumpuan Rib Konstruksi Diketahui : Ø 10 – 15 cm

15

4 Ø 16

Ø 10 – 15 cm 200

Ø 10 – 15 cm

4 Ø 19

15

Page 97: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 33

Karena tulangan simetris, maka :

d'd As'.fy..RlK.b.dM 2

= (0,076.15.1932.152,065) + (8,04.2400.(193-7))

= 6457266,871 + 3589056

= 10046322,87 kgcm

68037058,2922,870,8.100463φ.MMu kgcm

Mu = 8037058,296 kgcm > momen yg terjadi = 3913100 kgcm...........Aman!!!

Cek Tulangan Geser Rib Konstruksi Vu = 31,305 t = 313,05 kN

d = 193 cm = 1940,5 mm

b = 15 cm = 150 mm

q = 8,348 t = 83,48 kN

Pada jarak sejauh d dari tumpuan, maka :

296,8519405)(83,48.0,1313,05(q.d)VuterpakaiVu kN

494,7520,6

296,851φ

terpakaiVuVn kN

209295,0705.150.1940,17,890,17..b.dcf'0,17.Vc N = 208,163 kN

820764,9795.150.1940,17,89.32

.b.dcf'.32

N = 820,765 kN

Vn – Vc = 494,752 – 209,295 = 285,457 kN

Vn – Vc < .b.dcf'.32

285,457 kN < 820,765 kN, berarti penampang cukup.

62,7892

209,9250,6.

2Vc

φ. kN

Vu > 2

Vcφ.

313,05 kN > 62,789 kN → berarti perlu tulangan geser.

125,57750,6.209,29φ.Vc kN

Vu > φ.Vc

313,05 kN > 125,577 kN

Vn – Vc = 285,457 kN = 285457 N

Page 98: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 34

406278,6655.150.1940,17,890,33..b.dcf'0,33. N = 406,279 kN

Akan digunakan sengkang dengan diameter 1 cm = 10 mm

Av = jumlah luas penampang dua kali sengkang = 2.1041

2. π = 157 mm2

256285457

.240157.1940,5VcVn

Av.d.fys

mm

S = 254 mm < 970,252

1940,52d

mm

Penulangan Pelat

Diketahui :

Wu = qa . c = 93,46 . 0,056 = 5,234 tm f’c = 17,89 MPa

fy = 240 Mpa t = 15 cm = 150 mm

p = 40 mm Ø tul. Utama = 4 cm = 40 mm

fycf'

.0,85.fy6000

4500.1βmax

= 2400178,9

.0,85.24006000

45000,85.

= 0,0289

0,0058240014

fy14

min

Tinggi efektif tulangan :

dx = t – 2p – 2 . ½ Ø tul. atas

= 150 – 2 . 40 – 2 . ½ . 10

= 60 mm

dy = t – 2p – 2 . ½ Ø tul. atas - Ø tul. bawah

= 150 – 2 . 40 – 2 . ½ . 10 - 2 . 10

= 40 mm

Page 99: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 35

Berdasarkan SKSNI :

LxLy

=0,0560,132

= 2,4

Mlx = 0,001. Wu . Lx2 . x → x = 99,4

Mly = 0,001. Wu . Lx2 . x → x = 21,6

Mty = - 0,001. Wu . Lx2 . x → x = 112

Mtx = ½ . Mlx

Momen lapangan arah x Mlx = 0,001 . Wu . Lx2 . x

= 0,001 . 5,234 . 0,0562. 99,4 = 0,0016 tm

2b.dx

Mlx = 21.0,06

0,0016 = 0,444 t = 444 kg

2b.dx

Mlx =

cf'fy0,588 - 1.0,8.fy

444 = ρ . 0,8 . 2400

178,924000,588 - 1

0 = 15145,355 ρ 2 - 1920 . 104 ρ + 444

= 2 . 10-5

ρ < ρ min, maka :

As = ρ min . b . dx

= 0,058 . 1. 0,06

= 3,48 . 10-4 m2 = 348 mm2

As = 348 mm2, akan digunakan tulangan Ø 10 - 150 (As = 524 mm2)

Check : ρ = b.dxAs =

1.0,065,24.10 4

= 0,0087

ρ min < ρ < ρ max

0,0058 < 0,0087 < 0,0289...........Aman!!!

Momen lapangan arah y Mly = 0,001 . Wu . Lx2 . x

= 0,001 . 5,234 . 0,0562. 21,6

= 3,5 . 10-4 tm

Page 100: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 36

2b.dy

Mly = 2

4-

1.0,04

10 . 3,5 = 0,21875 t = 218,75 kg

2b.dy

Mly =

cf'fy0,588 - 1.0,8.fy

218,75 =

178,924000,588 - 1 .0,8.2400

0 = 15145,355 ρ 2 - 1920 . 104 ρ + 218,75

ρ = 1 . 10-5

ρ < ρ min, maka :

As = ρ min . b . dy

= 0,058 . 1 . 0,04

= 2,32 . 10-4 m2

= 232 mm2

As = 232 mm2, akan digunakan tulangan Ø 10 - 150 (As = 524 mm2)

Check :

ρ = b.dyAs =

1.0,045,24.10 4

= 0,0131

ρ min < ρ < ρ max

0,0058 < 0,0131 < 0,0289...........Aman!!!

Momen tumpuan arah y Mty = 0,001. Wu . Lx2 . x

= 0,001 . 5,234 . 0,0562. 112

= 3,28 . 10-3 tm

2b.dy

Mty= 2

3-

1.0,04

10 . 3,28 = 2,05 t = 2050 kg

2b.dy

Mty=

cf'fy

0,588 - 1.0,8.fy

2050 =

178,924000,588 - 1 .0,8.2400

1 = 15145,355 ρ 2 – 1920 . 104 ρ + 2050

ρ = 1,07 . 10-4 m2

Page 101: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 37

ρ < ρ min, maka :

As = ρ min . b . dy

= 0,0058 . 1. 0,04

= 2,32 . 10-4 m2

= 232 mm2

As = 232 mm2, akan digunakan tulangan Ø 10 - 150 (As = 524 mm2)

Check : ρ = b.dyAs =

1.0,045,24.10 4

= 0,0131

ρ min < ρ < ρ max

0,0058 < 0,0131 < 0,0289...........Aman!!!

Momen tumpuan arah x

Mtx = ½ . Mlx

= ½ . 0,0016 = 8 . 10-4

2b.dx

Mtx= 2

4-

1.0,06

10 . 8 = 0,2222 t = 222,2 kg

2b.dx

Mtx=

cf'fy0,588 - 1.0,8.fy

222,2 =

178,924000,588 - 1 .0,8.2400

1 = 15145,355 ρ 2 – 1920 . 104 ρ + 222,2

ρ = 1,16 . 10-5 m2

ρ < ρ min, maka :

As = min . b . dy

= 0,0058 . 1. 0,06

= 3,48 . 10-4 m2

= 348 mm2

As = 348 mm2, akan digunakan tulangan Ø 10 - 150 (As = 524 mm2)

Check : ρ = b.dxAs =

1.0,065,24.10 4

= 0,0087

ρ min < ρ < ρ max

0,0058 < 0,0087 < 0,0289...........Aman!!!

Page 102: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 38

4.7 PERHITUNGAN RIB SETTLEMENT

4.7.1 Tebal Ekivalen Rib Settlement Didalam perhitungan tebal ekivalen Konstruksi Sarang Laba-Laba, pengaruh

dari perbaikan tanah dianggap = 0.

Kolom = 80 x 80 (cm2)

Asumsi, tebal pelat = 15 cm

tebal rib = 15 cm

hk = 250 cm

aq

PA

Dimana, A = luas lingkaran akibat pengaruh beban kolom

qa = daya dukung tanah = 93,46 t/m2

P = beban terpusat pada kolom diambil nilai yang terbesar 306,465 t

aq

PA →

aqP

R2 .

.93,46

306,465R

= 1,02 m = 102 cm

Check :

R > 0,5 . a1

102 cm > 0,5 . 80 cm

102 cm > 40 cm

Maka, diambil nilai R = 102 cm

Statis momen terhadap sisi atas pada gambar diatas :

ythk 8bR.t2t2

thk . t)(hk 8bt

21

.R2 t

Page 103: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 39

t)(hk 8bRt2)t(hk 4bRt

y222

= 15)8.15.(25002.152

)15(250 4.15..102.15 222

π.1π

= 100,72 cm

2

32

yt2

thkthk 8bthk .b

121

8.t21

y RtRt.2121

Ix

23

= 3. .151022 .121 + 2 . 102.15 .

2

.1521

100,72

+ 315250 .15

121

8. +

8.15. (250 – 15) 2

100,721515250.21

= 180248,8785 + 83539043,11 + 129778750 + 28481108,88

= 241979150,9 cm4

31

R2Ix

12et

. =

31

29241979150,

12.

102. = 165,47 cm ≈ 166 cm

te (max) = 0,7 . hk = 0,7 . 250

= 175 cm

Diambil, te = 166 cm.

4.7.2 Tinggi Rib Settlement

Gambar 4.10 Luasan Daerah Penyebaran Beban Sebelum Memikul Momen

a, b = Lebar kolom (m)

F = Luas daerah penyebaran beban

qo = tegangan tanah maksimum

F = (a + 3,4.hk + 1,3) (b + 3,4.hk + 1,3)

Page 104: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 40

Keseimbangan beban :

P = F . qo

P = qo ( a + 3,4 hk + 1,3 ) . ( b + 3,4 hk + 1,3 )

Dimana, a = b = 0,80 m

hk = 2,5 m

qo = 8,348 t/m

Pmax = 8,348 . (0,80 + 3,4 . 2,5 + 1,3 ) . ( 0,80 + 3,4 . 2,5 + 1,3 )

= 937,98 t

Untuk qo = qa, maka :

Pmax = F . qa

Pmax = qa ( a + 3,4 hki + 1,3 ) . ( b + 3,4 hki + 1,3 )

937,98 = 93,46 . (0,80 + 3,4 . hki + 1,3)2

937,98 = 93,46 . (4,41+14,28 hki +11,56 hki2)

0 = 11,56 hki2 + 14,28 hki - 5,626

Dari persamaan tersebut didapatkan nilai :

hki = 0,3 m

Untuk memperoleh desain yang ekonomis (dengan memanfaatkan pembesian

minimum), maka ditentukan :

hk = 0,8 . hki = 0,8 . 0,3 = 0,24 m

Maka, 1,33,4.hkb1,33,4.hkamaxP

qo

1,33,4.0,30,801,33,4.0,240,80937,98

= 110,31 t/m2

P1 = qa ( a + 3,4.hk + 1,3 ) ( b + 3,4.hk + 1,3 )

= 93,46 ( 0,80 + 3,4 . 0,24 + 1,3 )2 = 794,70 t

Ps = P – P1

= 937,98 – 794,70 = 143,28 t

Dimana, Ps = Psisa

P1 = sebagian dari beban yang terdistribusi habis

4.7.3 Dimensi Dan Penulangan Rib Settlement

Luas penyebaran aq

PF

Dimana, F = (a + 3,4 hk + 2c + 1,3)(b + 3,4 hk + 2c + 1,3)

Page 105: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 41

937,98 = 93,46 (0,8 + 3,4 . 0,132 + 2c + 1,3)2

0 = 4c2 + 11,664c – 1,533

Dari persamaan tersebut didapatkan nilai :

c = 0,13 m

Luas penyebaran beban :

F = (0,8 + 3,4 . 0,24 + 2 . 0,13 + 1,3)2

= 10,087 m2

Check : ijinqF

ygbekerjaPq

93,4610,087306,465

t/m2

30,38 t/m2 ≤ 93,46 t/m2...........................Aman !!

Dengan memodelkan RIB sebagai balok yang ditumpu oleh dua tumpuan

jepit, diberi beban q (tegangan maksimum yang terjadi). Maka dapat diketahui gaya-

gaya dalam terbesar yang bekerja.

q

q = tegangan maksimum

= 8,348 t/m

8 m

Bidang Momen Bidang Momen :

44,523 tm 44,523 tm M = 121 . q.L2

= 121 . 8,348 . 82

- - = 44,523 tm

+ Mmax = 241 . q.L2

22,261 tm = 241 . 8,348 . 82

= 22,261 tm

Bidang Geser Bidang Geser

33,392 t D = 21 . q.L

= 21 . 8,348 . 8

= 33,392 t

33,392 t

Page 106: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 42

Cek Tulangan Lapangan Rib Konstruksi

Diketahui : Ø 10 – 15 cm

15

4 Ø 16

Ø 10 – 15 cm 250

Ø 10 – 15 cm

4 Ø 19

15

Mutu beton (f’c) = 17,89 Mpa = 178,9 kg/cm2 ~ (K-225)

Mutu baja (fy) = 240 MPa = 2400 kg/cm2 ~ (U-24)

b = 0,15 m = 15 cm

h = 2,5 m = 250 cm

p = 40 mm = 4 cm

Ø tulangan utama = 19 mm = 1,9 cm

Ø tulangan sengkang = 10 mm = 1 cm

As’ = 8,04 cm2 (4Ø16)

As = 11,34 cm2 (4Ø19)

d = h – ½ . Øtul. utama – Øsengkang – p

= 250 – ½ . 1,9 – 1 – 4 = 244,05 cm

d’ = h – d = 250 – 244,5 = 5,95 cm

fycf'

.0,85.fy6000

4500.1βρmax

= 2400178,9

.0,85.24006000

45000,85.

= 0,0289

0,003115.244,05

11,34b.dAs

ρ

0,002215.244,05

8,04b.dAs'

ρ'

0,0058240014

fy14

ρmin

Page 107: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 43

Syarat :

- ρ < ρmin, berarti penampang tidak mencukupi, sehingga ρ diperbesar :

As = 22,68 cm2 (8 Ø 19)

0,006215.244,05

22,68b.dAs

ρ

- ρ > ρmin, berarti penampang mencukupi.

ρ – ρ’ = 0,0062 – 0,0022 = 0,004

0,85.178,9c0,85.f'Rl = 152,065

240060006000

.5,95

.2400

152,0650,85.

fy60006000

.dd'

.fyRl

.1β244,05

= 0,0022

ρ – ρ’ > fy6000

6000.

dd'

.fyRl

.1β

dan ρ – ρ’ < ρmax, maka :

0,0631152,065

24000,004.

Rlfy

.ρ'ρF

0,06112

0,06311 0,0631

2F

1 FK

d'dAs'.fy..RlK.b.dM 2

= (0,0611.15.244,052.152,065) + (8,04.2400.(244,05-5,95))

= 12895166,31 kgcm

66,310,8.128951φ.MMu = 10316133,05 kgcm

Mu = 10316133,05 kgcm > momen yg terjadi = 2226100 kgcm...........Aman!!!

Cek Daerah Tumpuan Rib Konstruksi Diketahui : Ø 10 – 15 cm

15

4 Ø 16

Ø 10 – 15 cm 250

Ø 10 – 15 cm

4 Ø 19

15

Page 108: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 44

Karena tulangan simetris, maka :

d'd As'.fy..RlK.b.dM 2

=(0,0611.15.244,052.152,065) + (8,04.2400.(244,05 – 5,95)) =12895166,31 kgcm

510316133,066,310,8.128951φ.MMu kgcm

Mu = 10316133,05 kgcm > momen yg terjadi = 4452300 kgcm...........Aman!!!

Cek Tulangan Geser Rib Konstruksi Vu = 33,392 t = 333,92 kN

d = 244,05 cm = 2440,5 mm

b = 15 cm = 150 mm

q = 8,348 t = 83,48 kN

Pada jarak sejauh d dari tumpuan, maka :

313,5474405)(83,48.0,2333,92(q.d)VuterpakaiVu kN

522,5780,6

313,547φ

terpakaiVuVn kN

263223,1995.150.2440,17,890,17..b.dcf'0,17.Vc N = 263,223 kN

91032247,835.150.2440,17,89.32

.b.dcf'.32

N = 1032,248 kN

Vn – Vc = 522,578 – 263,223 = 259,355 kN

Vn – Vc < .b.dcf'.32

259,355 kN < 1032,248 kN, berarti penampang cukup.

78,9672

263,2230,6.

2Vc

φ. kN

Vu > 2

Vcφ.

333,92 kN > 78,967 kN → berarti perlu tulangan geser.

157,93430,6.263,22φ.Vc kN

Vu > φ.Vc

333,92 kN > 157,934 kN

Vn – Vc = 259,355 kN = 259355 N

510962,685.150.2440,17,890,33..b.dcf'0,33. N = 510,963 kN

Akan digunakan sengkang dengan diameter 1 cm = 10 mm

Page 109: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 45

Av = jumlah luas penampang dua kali sengkang = 2.1041

2. π = 157 mm2

355 259355

.240157.2440,5VcVn

Av.d.fys

mm

S = 355 mm < 1220,252

2440,52d

mm

Penulangan Pelat

Diketahui :

Wu = qa . c = 93,46 . 0,13 = 12,15 tm f’c = 17,89 MPa

fy = 240 MPa t = 15 cm = 150 mm

p = 40 mm Lx = 0,13 m

Ø tul. atas = 1 cm = 10 mm Ly = 0,24 m

Ø tul. bawah = 1 cm = 10 mm

fycf'

.0,85.fy6000

4500.1βmax

= 2400178,9

.0,85.24006000

45000,85.

= 0,0289

240014

fy14

min = 0,0058

Tinggi efektif tulangan :

dx = t – 2p – 2 . ½ Ø tul. atas

= 150 – 2 . 40 – 2 . ½ . 10

= 60 mm

dy = t – 2p – 2 . ½ Ø tul. bawah - Ø tul. atas

= 150 – 2 . 40 – 2 . ½ . 10 - 2 . 10

= 40 mm

Page 110: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 46

Berdasarkan SKSNI :

LxLy

=0,130,24

= 1,8

Mlx = 0,001. Wu . Lx2 . x → x = 99,4

Mly = 0,001. Wu . Lx2 . x → x = 21,6

Mty = - 0,001. Wu . Lx2 . x → x = 112

Mtx = ½ . Mlx

Momen lapangan arah x Mlx = 0,001 . Wu . Lx2 . x

= 0,001 . 12,15 . 0,132. 99,4

= 0,015 tm

2b.dx

Mlx = 21.0,06

0,015 = 4,1667 t = 4166,7 kg

2b.dx

Mlx =

cf'fy0,588 - 1.0,8.fy

4166,7 = . 0,8 . 2400

178,924000,588 - 1

0 = 15145,355 2 - 1920 . 104 + 4166,7

ρ = 2,17 . 10-4

ρ < ρ min, maka :

As = min . b . dx

= 0,0058 . 1. 0,06

= 3,48 . 10-4 m2 = 348 mm2

As = 348 mm2, akan digunakan tulangan Ø 10 - 150 (As = 524 mm2)

Check : ρ = b.dxAs =

1.0,065,24.10 4

= 0,0087

ρ min < ρ < ρ max

0,0058 < 0,0087 < 0,0289...........Aman!!!

Momen lapangan arah y

Mly = 0,001 . Wu . Lx2 . x

= 0,001 . 12,15 . 0,0132. 21,6

= 5,54 . 10-3 tm

Page 111: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB IV ANALISIS DATA & PERHITUNGAN Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung Bni ’46 Wilayah 05 Semarang

IV - 47

2b.dy

Mly = 2

3-

1.0,04

10 . 5,54 = 3,465 t = 3465 kg

2b.dy

Mly =

cf'fy0,588 - 1.0,8.fy

3465 =

178,924000,588 - 1 .0,8.2400

0 = 15145,355 ρ 2 - 1920 . 104 ρ + 3465

ρ = 1,8 . 10-4

ρ < ρ min, maka :

As = min . b . dy

= 0,0058 . 1 . 0,04

= 2,32 . 10-4 m2 = 232 mm2

As = 232 mm2, akan digunakan tulangan Ø 10 - 150 (As = 524 mm2)

Page 112: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

VI - 14

4. Plat lantai

Volu

me

kg

8

484,

36

20

03,0

0

263

,97

7

37,7

7

5

16,2

3

4

35,7

7

1

24,3

6

5

43,9

2

1

46,8

2

132

56,1

9

8

115,

47

2

003,

00

263,

97

737,

77

516,

23

435,

77

1

24,3

6

121

96,5

6

Jm

l pl

at

23

11

2 2 2 2 1 3 2

23

11

2 2 2 2 1

Jml t

ul y

La

p bt

g

34

18

13

34

28

21

14

22

18

34

18

13

34

28

21

14

Tum p btg

50

25

18

50

40

30

20

31

25

50

25

18

50

40

30

20

Jml t

ul x

La

p bt

g

33

33

33

33

33

33

33

33

17

33

33

33

33

33

33

33

Tum p btg

50

50

50

50

50

50

50

50

25

50

50

50

50

50

50

50

Jrk

tul y

La

p m

m

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

Tum p mm

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Jrk

tul x

La

p m

m

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

150

Tum

p m

m

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Ø

m

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

Ly

m

5,00

5,00

5,00

5,00

5,00

5,00

5,00

5,00

2,50

5,00

5,

00

5,00

5,00

5,00

5,00

5,00

Lx

m

5,00

2,50

1,80

5,00

4,00

3,00

2,00

3,10

2,50

5,00

2,

50

1,80

5,00

4,00

3,00

2,00

Pjg

arah

y

Lap

m

5,00

5,00

5,00

5,00

5,00

5,00

5,00

5,00

2,50

5,00

5,

00

5,00

5,00

5,00

5,00

5,00

Tum

p m

2,50

2,50

2,50

2,50

2,50

2,50

2,50

1,25

0,63

2,50

2,

50

2,50

2,50

2,50

2,50

2,50

Pjg

arah

x

Lap

m

5,00

2,50

1,80

5,00

4,00

3,00

2,00

3,10

2,50

5,00

2,

50

1,80

5,00

4,00

3,00

2,00

Tum

p m

2,50

1,13

0,81

2,50

0,80

1,35

0,20

0,78

0,63

2,50

1,

13

0,81

2,50

0,80

1,35

0,20

Type

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7

Lt

1

2-5

Page 113: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 1

BAB V RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

5.1 SYARAT – SYARAT UMUM

Pasal 1 Nama Proyek

Nama Proyek adalah Proyek Pembangunan Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

yang berlokasi di Jl. Dr. Cipto 128, Semarang.

Pasal 2 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam proyek ini adalah Pembangunan

Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang yang diuraikan di bagian syarat-syarat teknik.

Pasal 3 Pemberi Tugas

Yang bertindak sebagai pemberi tugas adalah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dengan alamat Jl. Dr. Cipto 128, Semarang.

Pasal 4 Perencana

1. Yang bertindak sebagai Perencana (Pembuat Desain) adalah PT. Wastu Adi Olahrupa dengan alamat Jl. Hang Jebat VII / 9A, Kebayoran Baru, Jakarta.

2. Perencana berkewajiban juga mengadakan pengawasan berkala dalam bidang

struktur dan pelaksanaan pekerjaan.

3. Tidak dibenarkan mengubah ketentuan-ketentuan pelaksanaan sebelum mendapat

ijin atau pengawasan dari pemimpin proyek.

Pasal 5 Direksi

Yang bertindak sebagai direksi adalah Tim Direksi dari owner / pemilik yang diangkat

oleh PT. Bank Negara Indonesia selaku pemilik proyek dengan surat keputusan.

Pasal 6 Waktu Pekerjaan

1. Pekerjaan harus sudah dimulai dengan nyata paling lambat 10 (sepuluh) hari

sesudah penunjukan pemenang pelelangan.

2. Waktu pekerjaan adalah jumlah hari kalender yang diperlukan untuk

menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan sempurna dan diterima baik oleh

pemberi tugas.

Page 114: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 2

3. Tanggal permulaan pekerjaan adalah tanggal yang dipastikan dalam

pemberitahuan untuk memulai pekerjaan. Bila tidak ada pemberitahuan untuk

memulai pekerjaan, maka berlaku tanggal yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian

Pekerjaan.

Pasal 7 Yang Diperkenankan Ikut Sebagai Peserta atau Penjamin Dalam Penawaran

1. Pemborong / rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu.

2. Tidak diperkenankan ikut serta dalam penawaran adalah Pegawai Negeri, Pegawai

Badan Usaha Milik Negara dan Pegawai Bank Milik Pemerintah.

Pasal 8 Syarat – Syarat Yang Harus Dipenuhi Oleh Peserta Pelelangan

1. Pemborong / rekanan yang mempunyai tanda lulus Prakualifikasi, sesuai dengan

kualifikasi dan tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu.

2. Dapat menyediakan / mempunyai peralatan kerja.

3. Mempunyai Surat Fiskal yang masih berlaku dan mempunyai NPWP.

4. Adalah nasabah bank yang baik.

5. Tunduk dalam ketentuan yang termuat dalam ketentuan ini.

6. Telah menyerahkan Surat Jaminan Bank, Polis asuransi jasa raharja, atau

Lembaga Keuangan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, yang

besarnya ditentukan menurut pasal 10 ayat 1 peraturan ini.

7. Pemborong / rekanan harus memilih dengan pasti tempat kediaman / domisili pada

Pengadilan Negeri setempat.

8. Diundang oleh Panitia Pelelangan dengan penjelasan.

Pasal 9 Surat Penawaran

1. Surat penawaran harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : bermaterai cukup,

ditandatangani oleh Direktur Utama Perusahaan, dicap perusahaan, bertanggal

dan diajukan dalam sampel tertutup.

2. Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya harus dibuat sebagai berikut :

a. Surat Penawaran rangkap 3 (tiga) dan untuk asli dari kertas HVS tanpa kop

perusahaan, tembusannya kertas doorslag, untuk aslinya memakai materai Rp.

2.000,00, diberi tanggal, stempel, dan tandatangan Direktur Utama

Perusahaan.

b. Lampiran I berisi perincian biaya rangkap 3 (tiga) dari kertas doorslag.

c. Lampiran II berisi daftar analisa biaya rangkap 3 (tiga) dari kertas doorslag.

Page 115: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 3

d. Lampiran III berisi harga satuan bahan dan upah tenaga rangkap 3 (tiga) dari

kertas doorslag.

e. Fotocopy prakualifikasi dari Pemerintah Kotamadya Semarang yang masih

berlaku.

f. Tanda bukti surat jaminan asli 1 (satu) lembar.

g. Fotocopy surat fiscal yang masih berlaku 1 (satu) lembar pada waktu

pembukaan pelelangan, surat fiscal asli diperlihatkan oleh pemborong atau

rekanan pada waktu pelelangan.

h. Rencana kerja 1 (satu) lembar.

i. Daftar peralatan yang diperlukan rangkap 3 (tiga) lembar.

j. Daftar tenaga ahli (full timer) yang dipakai bila mendapatkan pekerjaan rangkap

3 (tiga) dari kertas doorslag.

k. Referensi bank asli, bahwa pemborong adalah nasabah bank yang baik.

l. Daftar kontrak pekerjaan yang sedang dikerjakan tahun ini meliputi lokasi

pekerjaan, besarnya harga borongan, kemajuan prestasi pada saat mengikuti

penawaran dan keterangan lainnya.

3. Surat penawaran beserta lampirannya tersebut ayat 1 pada pasal ini dimasukkan

dalam sampul tidak tembus baca yang berukuran 25 cm x 40 cm kemudian di

bagian belakang di lem, dan tidak boleh diberi kode cap preusan atau kode lainnya.

Sampul Surat Penawaran di sebelah kiri atas dan sebelah kanan supaya ditulis

“Surat Penawaran”.

Surat penawaran tidak sah, jika :

a. Tidak memenuhi pasal 7, pasal 8 ayat 2 dan pasal 10 ayat 3.

b. Tidak jelas besarnya jumlah penawaran baik dengan huruf penawaran maupun

dengan angka.

c. Harga-harga yang tercantum dalam angka tidak sesuai dengan yang tercantum

dalam huruf.

4. a. Pemasukan surat penawaran paling lambat pada :

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Jam :

b. Pembukaan surat penawaran akan dilaksanakan pada :

Hari :

Tanggal :

Page 116: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 4

Tempat :

Jam :

Pasal 10 Jaminan Penawaran

1. Penawar harus menyediakan Jaminan Penawaran berupa Jaminan Bank dari bank

pemerintah atau bank yang ditunjuk. Besarnya jaminan penawaran ditentukan

sebesar minimum 2% dari harga penawaran dan berjangka waktu selama 90 hari.

2. Jaminan penawaran dimaksudkan agar penawar apabila dinyatakan menang,

dalam 10 (sepuluh) hari setelah menerima Surat Penunjukan Pemenang, dapat

segera melakukan penandatanganan Surat Perjanjian Pemborongan. Pada

Jaminan Penawaran tersebut dicantumkan tujuan dikeluarkannya jaminan tersebut.

3. Apabila dalam waktu 10 (sepuluh) hari tersebut, pemenang lelang yang ditunjuk

gagal melakukan penandatanganan Surat Perjanjian Pemborongan, maka Jaminan

Penawarannya disita dan dicairkan untuk pemilik. Semua peserta pelelangan

dengan ini menyatakan setuju tidak melakukan gugatan atau meminta kembali

uang jaminan penawarannya baik sebagian maupun seluruhnya, apabila gagal

melaksanakan kewajibannya sebagai peserta lelang atau pemenang lelang.

4. Semua jaminan penwaran akan dikembalikan bagi peserta yang tidak berhasil

menang begitu Surat Perjanjian Pemborongan ditandatangani oleh pemenang

lelang.

Pasal 11 Pemberian Penjelasan dan Pelelangan

1. Pelelangan dilakukan secara terbatas dengan undangan tertulis, kepada

pemborong atau rekanan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu menurut

bidang usaha dan klasifikasinya. Para undangan mendapat gambar-gambar

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) pada waktu yang telah ditentukan.

2. Pemberian penjelasan dan penunjukan akan diadakan pada :

Hari :

Tanggal :

Waktu :

Tempat :

3. Pada waktu pemberian penjelasan mengenai gambar, rencana kerja dan syarat-

syarat (RKS) serta keterangan perubahan-perubahan lainnya yang menjadi dasar

pelaksanaan pekerjaan, dibuat Berita Acara yang ditandatangani oleh Panitia dan

sekurang-kurangnya 2 (dua) orang wakil dari peserta.

Page 117: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 5

4. Berita Acara Penjelasan merupakan bagian dari dokumen pelelangan ditetapkan 1

(satu) minggu setelah hari pemberian penjelasan pada :

Hari :

Tanggal :

Waktu :

Tempat :

5. Bagi pemborong / rekanan yang berhalangan hadir sendiri dalam mengikuti

pelelangan dapat mewakilkan orang lain dengan menyerahkan Surat Kuasa diatas

materia Rp. 2.000,00 dan ditandatangani kedua belah pihak.

Pasal 12 Penyampaian Surat Penawaran

1. Surat penawaran beserta lampirannya termaktup dalam pasal 9 ayat 1 dan 2

sekaligus dimasukkan dalam kotak tertutup yang terkunci dan tersegel.

2. Kotak disediakan oleh panitia di tempat yang telah ditentukan sesuai pasal 9 ayat

5.

3. Surat penawaran tidak boleh dikirim atau dialamatkan kepada panitia atau pejabat.

Pasal 13 Pembukaan Surat Penawaran

1. Pada waktu yang telah ditentukan sesuai dengan pasal 9 ayat 5, panitia estela

menyatakan dihadapan para peserta lelang bahwa saat penyampaian surat

penawaran telah ditutup, maka selanjutnya membuka kotak dan sampul surat

penawaran.

2. Setelah saat penyampaian surat-surat penawaran ditutup, tidak lagi dapat diterima

surat penawaran, surat keterangan dan sebagainya dari para peserta.

3. Pembukaan surat penawaran dilakukan oleh panitia disaksikan oleh semua yang

hadir. Perubahan dan susulan pemberian bahan serta penjelasan secara lisan atau

tertulis juga atas dasar surat penawaran yang telah disampaikan tidak diterima,

kecuali untuk memenuhi kekurangannya pada pasal 8 ayat 1.

4. Semua surat penawaran dan surat keterangan dibaca dengan keras sehingga

terdengar oleh semua yang hadir dan kemudian dilampirkan pada Berita Acara.

Pembukaan surat penawaran termaktub dalam pasal 13 ayat 1.

5. Panitia menyatakan dari semua surat penawaran yang disampaikan, mana yang

sah dan mana yang tidak serta menyatakan Berita Acara yang bersangkutan.

6. Kelainan-kelainan dan kekurangan-kekurangan yang dijumpai dalam surat

penawaran dinyatakan pula Berita Acara yang bersangkutan.

Page 118: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 6

7. Surat-surat penawaran yang disampaikan lepada panitia setelah pembacaan dan

penetapan sah serta tidaknya surat-surat penawaran tersebut panitia segera

membuat berita acara pembukaan surat penawaran yang memuat hal-hal tersebut

diatas dan keterangan-keterangan lainnya.

8. Berita Acara tersebut setelah dibaca keras ditandatangani oleh panitia yang hadir

dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang wakil dari peserta.

9. Pada Berita Acara tersebut disertakan semua surat penawaran dengan semua

lampirannya dan surat keterangan serta sampulnya.

Pasal 14 Penetapan Calon Pemenang Pelelangan

1. Apabila dalam harga penawaran telah dianggap wajar dan dalam batas ketentuan

mengenai harga satuan (harga standar) yang telah ditetapkan serta telah sesuai

dengan ketentuan-ketentuan yang ada, maka panitia menetapkan 3 (tiga) peserta

yang telah memasukkan penawaran yang paling menguntungkan dalam artian :

a. Penawaran secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

b. Perhitungan harga dapat dipertanggungjawabkan.

c. Penawaran tesebut hádala terendah diantara penawar-penawar lainnya yang

memenuhi syarat-syarat dalam sub ayat 1a dan sub ayat 1b.

2. Keputusan tersebut diambil oleh panitia dalam suatu rapat yang dihadiri lebih 2/3

dari jumlah anggota. Apabila rapat pertama tidak tercapai kuorum, maka rapat

berikutnya dapat diambil keputusan apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah

anggota.

3. Apabila kepada para peserta diberikan rumus-rumus yang digunakan dan

sebagainya sampai pada penentuan calon pemenang, Berita Acara hasil

pelelangan tersebut ditandatangani oleh ketua dan semua anggota panitia.

4. Setelah Berita Acara hasil pelelangan selesai, panitia membuat laporan kepada

pejabat berwenang untuk mengambil keputusan penetapan pemenang pelelangan

dengan disertai usul berikut penjelasan-penjelasan tambahan yang didasari

penetapan calon pemenang pelelangan dan keterangan-keterangan lainnya yang

dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan. Dalam

hal ini pejabat yang berwenang adalah Direktur Utama PT. Bank Negara Indonesia.

Pasal 15 Penetapan Pemenang Pelelangan

1. Pejabat yang berwenang mengambil keputusan mengenai penetapan pemenang

pelelangan adalah Direktur Utama PT. Bank Negara Indonesia.

Page 119: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 7

2. Termaktub dalam pasal 14 ayat 4, pejabat berwenang menetapkan pemenang

pelelangan dan cadangan pemenang atau pemenang utama kedua diantara calon-

calon yang diusulkan oleh panitia.

Pasal 16 Pengumuman Pemenang Lelang

1. Keputusan pejabat yang berwenang tentang penetapan pemenang pelelangan

diumumkan kepada para peserta dalam suatu pertemuan yang diadakan untuk

keperluan tersebut. Penetapan pemenang pelelangan selanjutnya diumumkan

secara luas

2. Kepada para peserta yang keberatan atas penetapan pemenang pelelangan

diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada

pejabat yang berwenang, menetapkan pemenang selambat-lambatnya dalam 6

(enam) hari kerja setelah diterimanya keputusan tersebut dalam ayat 1 pasal ini.

3. Jawaban atas sanggahan diberikan secara tertulis selambat-lambatnya 6 (enam)

hari kerja setelah diterima sanggahan tersebut.

Pasal 17 Penunjukan Pemenang Lelang

1. Penunjukan pemenang lelang hanya dapat dilakukan setelah tidak ada sanggahan

atau telah ada sanggahan yang sudah diterima oleh Direktur PT. Bank Negara

Indonesia.

2. Berdasrkan keputusan penetapan pemenang pelelangan termaktub dalam pasal 15

ayat 2, Direktur Utama PT. Bank Negara Indonesia menunjuk pemenang

pelelangan tersebut sebagai pelaksana pekerjaan.

3. Peserta ysng menang wajib menerima penunjukan tersebut dalam ayat 1 pasal ini.

Apabila tenyata peserta yang menang mengundurkan, dalam hal ini hanya dapat

dilakukan dengan alasan yang dapat diterima oleh Direktur Utama PT. Bank

Negara Indonesia, dalam hal yang demikian jaminan penawaran yang

bersangkutan menjadi pemilik proyek.

4. Dalam hal pemenang pertama pelelangan mengundurkan diri sebagaimana

tersebut dalam ayat 3 diatas, maka pemenang urutan kedua ditunjuk sebagai

pelaksana pemborongan, apabila pemenang yang bersangkutan menerima

pelelangan ulang.

5. Apabila pemenang urutan kedua tidak bersedia menerima pernyataan tersebut,

maka harus diadakan pelelangan ulang sesuai dengan pasal 15 peraturan ini.

Page 120: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 8

6. Surat keputusan untuk penunjukan harus dibuat paling cepat 8 (delapan) hari kerja

setelah habisnya masa singgah. Surat keputusan penunjukan tersebut harus

segera disampaikan kepada pemborong atau rekanan.

7. Penunjukan hanya berlaku untuk satu kali, ialah untuk melaksanakan pekerjaan

yang telah ditentukan atau yang menjadi pelelangan. Untuk melaksanakan

pekerjaan yang tidak termaktub dalam syarat-syarat atau tujuan pelelangan semula

sekalipun untuk pekerjaan yang sejenis harus diadakan pelelangan tersendiri.

8. Surat keputusan tersebut pada ayat 6 pasal ini berikut keputusan penetapan

pemenang, berita acara hasil pelelangan, berita acara pembukaan surat

penawaran, dan berita acara penjelasan serta dokumen pelelangan lainnya

merupakan dasar dari borongan yang akan diadakan.

Pasal 18

Pelelangan Ulang 1. Suatu pelelangan mengalami kegagalan apabila :

a. Penawaran yang memenuhi syarat yang diatur dalam pasal 7 dan 8 ternyata

yang masuk kurang dari 5 (lima) pemborong dan yang sah kurang.

b. Dilampauinya harga standar maksimum ataupun kurang dari harga standar

minimum yang telah ditetapkan oleh pihak owner.

c. Harga-harga yang ditawarkan dianggap tidak wajar.

d. Apabila sanggahan dari ternyata benar.

e. Berhubung dengan berbagai hal tidak memungkinkan mengadakan pelelangan.

2. Dalam hal pelelangan gagal atau pemborong yang ditunjuk mengundurkan diri atau

pemenang usulan kedua tidak bersedia ditunjuk sebagai pelaksana, maka panitia

atas permintaan Pejabat yang berwenang mengadakan pelelangan baru ulang.

Pasal 19 Penyelesaian Selanjutnya dan Bea Materia

Surat keputusan penunjukan disertai berita acara pemberian penjelasan, berita acara

pembukaan surat penawaran, berita acara hasil pelelangan dan surat perjanjian

pemborongan disampaikan kepada :

a. Pemilik Proyek (Owner)

b. Pemborong / rekanan (salinan otentik bermaterai)

c. Kantor Inspeksi Pajak

d. Instansi lain yang bersangkutan dengan rekanan sebanding dengan jumlah

borongan masing-masing. Bea materai tersebut dipungut oleh bendaharawan

pada saat pembayaran uang muka atau pembayaran pertama.

Page 121: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 9

5.2 SYARAT – SYARAT ADMINISTRASI

Pasal 1 Penawaran

1. Pemilik Proyek Pembangunan Gebung Bank BNI ’46 Wilayah 05 Semarang, dalam

hal ini selanjutnya bertindak sebagai Pemberi tugas, mengundang pemborong-

pemborong untuk mengikuti pelelangan.

2. Penawaran harus dipersiapkan dan diajukan sesuai dengan petunjuk-petunjuk

yang tercantum dalam dokumen ini. Petunjuk-petunjuk bagi para penawar ini

merupakan bagian dari dokumen kontrak.

3. Tanggal dan tempat penawaran ditetapkan dalam surat undangan. Surat

penawaran yang asli dan tiga tembusannya termasuk lampiran-lampirannya, harus

dimasukkan ke dalam satu amplop yang disediakan oleh pemberi tugas.

4. Berkas penawaran harus berupa :

Rencana anggaran dan biaya

Daftar harga satuan bahan dan upah

Analisa harga satuan untuk masing-masing mata pekerjaan

Daftar harga satuan pekerjaan

Usulan personil yang ditugaskan

Rencana umum pelaksanaan pekerjaan (analisa teknis)

Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan dengan kurva – S

Daftar peralatan yang akan digunakan

Foto copy referensi bank yang masih berlaku

Foto copy fiskal dan NPWP yang masih berlaku

Foto copy ijin usaha dari Kanwil Deperindag Propinsi Dati I

Foto copy anggota GAPENSI / KADIN yang masih berlaku

Foto copy PKP (Pengusaha Kena Pajak)

Foto copy surat pengakuan kualifikasi dan klasifikasi yang masih berlaku

Time Schedule

Gambar pelaksanaan yang terdiri dari gambar pokok dan gambar detail

Surat kesanggupan untuk bekerja sama dengan ekonomi lemah

Surat kesanggupan untuk mendaftarkan pekerjaan pada Perum Jamsostek

Surat kesanggupan untuk membayar restribusi bahan galian golongan C

Surat kesanggupan tunduk pada Peraturan Daerah setempat

Surat kesanggupan untuk menanggung segala kerusakan yang ditimbulkan

selama berlangsungnya pekerjaan

Page 122: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 10

Pasal 2 Jaminan Lelang

1. Jaminan Lelang atau Tender Garansi adalah sebesar Rp..........................................

(....................................................................................................................................

....................................................................................................................................)

2. Berupa jaminan bank pemerintah atau bank lembaga keuangan lain yang ditunjuk

oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, tanda terima akan diberikan oleh

panitia lelang.

3. Bagi pemborong atau kontraktor yang tidak memenangkan pelelanga ini, jaminan

lelang tersebut akan dikembalikan atau dapat diambil 10 (sepuluh) hari setelah

pengumuman pemenang lelang.

4. Bagi yang memenangkan pelelangan ini, jaminan tersebut akan dikembalikan

setelah menggantinya dengan jaminan pelaksanaan dan surat perjanjian

pemborongan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Pasal 3 Jaminan Pelaksanaan

1. Jaminan pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari besarnya nilai kontrak.

2. Jaminan pelaksanaan diterima oleh Pemilik Proyek pada saat pemborong atau

kontraktor menerima Surat Perintah Kerja (Gunning).

3. Apabila kontraktor atau pemborong mengundurkan diri setelah menandatangani

kontrak, maka Jaminan Pelaksanaan menjadi milik Pemilik Proyek.

4. Jaminan pelaksanaan dapat dikembalikan apabila pekerjaan sudah diserahkan

yang pertama kalinya dan diterima baik oleh Pemilik Proyek (disertai Berita Acara

Penyerahan Pertama).

Pasal 4 Rencana Kerja (Time Schedule)

1. Pemborong atau kontraktor harus membuat Rencana Kerja Pelaksanaan

Pekerjaan yang disetujui Pemilik Proyek selambat-lambatnya 1 (satu) minggu

setelah Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan surat daftar nama para pelaksana

untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

2. Pemborong atau kontraktor harus melaksanakan pekerjaan menurut Rencana

Kerja dan Syarat-syarat, Gambar Rencana beserta gambar-gambar penjelasannya

yang telah dibuat dan disepakati tersebut.

3. Pemborong atau kontraktor tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas selesainya

pekerjaan tepat pada waktunya.

Page 123: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 11

Pasal 5 Laporan Harian dan Mingguan

1. Pemborong diwajibkan membuat Laporan Harian dan Laporan Mingguan, yang

menunjukkan prestasi kemajuan fisik pekerjaan lepada pemberi tugas, yang

diketahui oleh Direksi Lapangan dan Pengelola Proyek lainnya.

2. Penilaian prestasi kerja atas dasar pekerjaan yang telah dikerjakan, tidak termasuk

bahan-bahan bangunan di tempat pekerjaan dan tidak atas dasar besarnya

pengeluaran uang yang telah dilaksanakan pemborong atau kontraktor.

3. Laporan tersebut memuat laporan penandatanganan bahan bangunan,

penggunaan mesin-mesin kerja, penggunaan alat-alat bantu kerja, pengerahan

tenaga kerja, laporan keadaan cuaca, dokumentasi proyek dan lain sebagainya.

Semua laporan tersebut dibuat sebenar-benarnya rangkap 6 (enam).

Pasal 6 Pengawasan

1. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh konsultan pengawas

yang telah ditunjuk oleh pemilik proyek.

2. Pada setiap saat konsultan pengawas maupun petugas-petugasnya harus dapat

dengan mudah mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan,

setiap bahan, pengelolaan maupun sumber-sumbernya.

3. Bagian-bagian yang telah dilaksanakan tetapi lepas dari pengawasan konsultan

pengawas menjadi tanggung jawab pemborong atau kontraktor. Pekerjaan tersebut

jika diperlukan harus segera dibuka sebagian atau seluruhnya untuk kepentingan

pemeriksaan termasuk bagian-bagian yang berjalan dalam jam kerja proyek.

4. Jika diperlukan pengawasan diluar jam kerja, maka pemborong / kontraktor harus

memberitahukan atau mengajukan permohonan secara tertulis kepada konsultan

pengawas. Permohonan harus dengan surat yang disampaikan kepada konsultan

pengawas 2 (dua) hari sebelumnya. Konsultan pengawas dalam persetujuannya

akan memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor yang bersangkutan dalam

waktu 1 x 24 jam setelah diterimanya surat permohonan tersebut.

Pasal 7 Jangka Waktu Pelaksanaan

1. Kesanggupan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan oleh peserta lelang harus

dicantumkan dalam surat penawaran dan dihitung dalam hari kalender.

2. Kecuali ketentuan lain, maka jangka waktu pelaksanaan dihitung dari tanggal yang

disebut dalam Surat Perintah Kerja.

Page 124: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 12

Pasal 8 Keamanan Tempat Kerja

1. Sejas dimulainya pekerjaan hingga penyerahan tersebut pemborong / kontraktor

harus benar-benar atau mematuhi peraturan-peraturan keamanan yang berlaku

guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, pencurian dan

lain-lain.

2. Untuk menjaga keamanan lokasi pekerjaan dibuat pagar pembatas dengan pintu

yang kuat serta dibuat gardu penjagaan lengkap dengan petugas keamanannya.

3. Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan keperluan

pekerjaan, kontraktor harus hati-hati dan teliti sedemikian rupa sehingga tidak

mengganggu dan menimbulkan kerusakan terhadap jalan-jalan yang sudah ada

maupun prasarana-prasarana umum lainnya seperti jaringan listrik, air minum,

telepon dan lain-lain.

4. Kontraktor harus melaporkan kepada pengawas apabila terjadi kerusakan-

kerusakan dikarenakan kelalaiannya dan mengganti ongkos perbaikan kepada

instansi yang bersangkutan.

5. Kontraktor harus melakukan segala usaha untuk mencegah pengotoran jalan

umum oleh kendaraan-kendaraan yang dipergunakan untuk pekerjaan, baik

pengotoran oleh bahan-bahan yang diangkut maupun oleh lumpur atau kotoran

yang melekat pada roda kendaraan.

6. Apabila terjadi kerusakan-kerusakan peralatan di lokasi pekerjaan yang disebabkan

kelalaian dalam pelaksanaan, kontraktor wajib memperbaiki dengan biaya sendiri.

7. Kontraktor harus mengurus penjagaan diluar jam kerja dalam lokasi pekerjaan

termasuk bangunan yang sedang dikerjakan, gudang dan lainnya.

8. Untuk keamanan dan penjagaan perla diadakan penerangan lampu-lampu pada

tempat-tempat tertentu serta ruang-ruang yang dipakai atas persetujuan direksi.

9. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan dan alat-alat yang disimpan

dalam gudang dan halaman lokasi pekerjaan, apabila terjadi kebakaran atau

pencurian. Kontraktor harus mendatangkan gantinya untuk kelancaran

pelaksanaannya.

10. Kontraktor harus menjaga jangan sampai terjadi kebakaran, perusakan atau

sabotase ditempat pekerjaan. Alat-alat pemadam kebakaran atau lainnya untuk

keperluan yang sama harus ada ditempat pekerjaan.

Pasal 9 Kebersihan dan Ketertiban

Page 125: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 13

1. Selama berlangsung pembangunan, keadaan halaman, kantor, gudang-gudang,

los-los kerja dan bagian bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib,

bebas dari bahan-bahan bekas maupun tanah dan lain-lain. Kelalaian dalam hal ini

dapat menyebabkan seluruh pekerjaaan dihentikan sementara. Akibat dari hal-hal

sehubungan dengan ini seluruhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

2. Pemborong atau kontraktor wajib membuat barak-barak dan WC khusus bagi

pekerja.

3. Penimbunan bahan-bahan yang ada dalam gudang maupun yang berada di

halaman bebas harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu

kelancaran dan keamanan jalannya pemeriksaan dan penelitian bahan-bahan

dilakukan oleh Pengelola Proyek maupun konsultan pengawas.

4. Tidak diperkenankan :

Pekerja menginap ditempat pekerjaan, kecuali dengan ijin konsultan pengawas.

Memasak ditempat pekerjaan, kecuali dengan ijin dari pengawas proyek.

Membawa masuk penjual-penjual makanan, minuman, rokok dan lain sebagainya

di tempat pekerjaan.

Keluar masuk proyek dengan bebas.

Peraturan lain mengenai ketertiban akan dikeluarkan oleh konsultan pengawas

pada waktu pelaksanaan.

Pasal 10 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor maupun oleh sub kontraktor harus

memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku menurut Undang-

Undang.

2. Pemborong bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan pekerja.

3. Apabila terjadi kecelakaan, pemborong harus segera mengambil tindakan yang

perla untuk keselamatan korban dengan segala biaya ditanggung kontraktor dan

kontraktor harus segera memberitahukan kepada pemilik proyek.

4. Kontraktor harus menyediakan obat-obatan atau PPPK memenuhi syarat-syarat

yang ditentukan ditempat pekerjaan dan setiap kali selesai dipergunakan harus

segera dilengkapi kembali.

5. Kontraktor harus menyediakan perlengkapan keamanan kerja seperti helm

pengaman, safety shoes dan sebagainya yang diperlukan untuk keselamatan kerja.

6. Kontraktor harus melakukan pencegahan kecelakaan kerja semaksimal mungkin

dengan papan-papan peringatan kerja di lokasi pekerjaan.

Page 126: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 14

Pasal 11 Pertanggungan Asuransi

1. Semua resiko yang diakibatkan oleh keadaan force majeur seperti kebakaran,

gempa bumi, banjir, kerusuhan massa dan lain-lain yang dapat mengakibatkan

kerugian pada pekerjaan dan masih dalam pemesanan pemborong adalah menjadi

resiko pemborong. Oleh sebab itu, sebaiknya pemborong menyusutkan resiko ini

sampai sekecil mungkin dengan jalan menutup pertanggungjawaban (asuransi).

2. Pemborong diharuskan mengikuti program Jamsostek pada PT. Jamsostek.

3. Dalam lingkungan pertanggungan asuransi harus telah tercakup baik kerugian

yang disebabkan force majeur terhadap bagian-bagian pekerjaan yang menjadi

tanggung jawab pemborong atau kontraktor sendiri, yang diakibatkan oleh kelalaian

pemborong dalam melaksanakan pekerjaannya.

4. Surat polis tersebut harus mencantumkan nama pemberi tugas dan bersama

dengan kuitansi dan premi yang telah dibayar pemborong harus diserahkan kepada

pengelola proyek.

5. Kerusakan-kerusakan ataupun kerugian akibat kejadian tersebut harus segera

diperbaiki dan dikembalikan dalam keadaan semula sesuai dengan perbaikan ini,

uang asuransi yang telah diterima oleh pengelola proyek akan dibayarkan kepada

kontraktor hingga jumlah maksimum yang telah dibayarkan maskapai asuransi

kepada pemberi tugas.

6. Pemborong atau kontraktor diwajibkan untuk menyetorkan Jaminan Sosial Tenaga

Kerja (Jamsostek) kepada PT. Jamsostek.

Pasal 12 Permulaan Pekerjaan

1. Selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) minggu setelah Surat Perintah

Kerja (SPK) dikeluarkan dari pemilik proyek, pekerjaan harus segera dimulai.

2. Kontraktor diwajibkan memberitahukan kepada Direksi, apabila memulai pekerjaan.

3. Apabila ketentuan dari pasal 12 ayat 1 tidak dipenuhi maka jaminan pelaksanaan

dinyatakan hilang.

Pasal 13 Pembayaran

Pembayaran dilakukan berdasarkan pada prestasi pekerjaan yang telah dilaksanakan

pemborong sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam kontrak maupun penilaian dari

Direksi.

1. Pembayaran akan dilaksanakan sebagai berikut :

Page 127: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 15

a. 10% dari nilai kontrak dibayarkan sebagai uang muka. Uang muka ini

dibayarkan setelah Surat Perintah Kerja ditandatangani.

b. Angsuran I (pertama)

Dibayar 20% (dua puluh persen), bilamana pekerjaan telah mencapai 30% (tiga

puluh persen).

c. Angsuran II (kedua)

Dibayar 30% (tiga puluh persen), bilamana pekerjaan telah mencapai 60%

(enam puluh persen).

d. Angsuran III (ketiga)

Dibayar 35% (tiga puluh lima persen), bilamana pekerjaan telah mencapai

100% (seratus persen) dan seluruh pekerjaan telah diserahkan untuk yang

pertama kalinya dan dapat diterima baik oleh Direksi.

e. Angsuran IV (keempat)

Dibayar 5% (lima persen), bilamana batas waktu pemeliharaan telah berakhir

dan sesudah diserahkan untuk yang kedua kalinya (penyerahan terakhir)

disertai penyerahan as built drawing dan dapat diterima baik oleh pihak direksi.

2. Tiap pengajuan pembayaran angsuran harus disertai Berita Acara Pemeriksaan

Pekerjaan dilampiri daftar hasil opname pekerjaan dan foto-foto dokumentasi

proyek dalam album.

3. Tanda penerimaan pembayaran harus ditandatangani sendiri oleh pemimpin

perusahaan. Dalam hal ini jika berhalangan dapat diwakilkan pada orang lain

dengan memberi surat kuasa kepada orang tersebut diatas kertas bermaterai Rp.

2.000,00 yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Surat kuasa dilampirkan

pada bukti pembayaran.

Pasal 14 Perintah Pelaksanaan

1. Apabila terjadi ketidaksamaan antara peraturan ini dengan gambar bestek maka

gambar rencana yang lebih mengikat.

2. Kontraktor tidak diperbolehkan untuk mengubah konstruksi yang telah ada kecuali

mendapat ijin dari Direksi.

3. Kekurangan-kekurangan dan ketentuan-ketentuan yang belum tercantum dalam

bestek ini dibuat pengaturan tersendiri.

4. Bila kontraktor tidak ada ditempat pekerjaan dimana direksi akan memberikan

penjelasan atau petunjuk-petunjuknya maka petunjuk tersebut harus diikuti dan

dilaksanakan oleh pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk oleh kontraktor.

Page 128: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 16

5. Kontraktor diharuskan untuk memberikan penjelasan-penjelasan tertulis secara

lengkap apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat pekerjaan yang

akan dimulai pelaksanaan.

6. Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan memulai pekerjaan yang sifatnya

permanen tanpa terlebih dahulu mendapat ijin dari Direksi.

7. Pemberitahuan yang lengkap dan jelas atas macam pekerjaan yang akan

dilaksanakan kepada Direksi harus agak longgar sehingga ada waktu yang

memungkinkan untuk mengadakan pemeriksaaan.

Pasal 15 Kenaikan Harga Bahan dan Upah

1. Untuk pekerjaan ini tidak akan diadakan penambahan biaya akibat kenaikan harga.

2. Kecuali kenaikan harga akibat tindakan Pemerintah dibidang moneter, maka

pemborong dapat mengajukan klaim sampai dengan keputusan Pemerintah dan

pedoman resmi dari Pemerintah Indonesia.

Pasal 16 Penyerahan Pekerjaan

1. Pekerjaan diserahkan apabila selesai 100% dan dapat diterima dengan baik oleh

Pemilik Proyek disertai dengan Berita Acara dan dilampirkan daftar kemajuan

pekerjaan, paling lambat 756 hari kalender setelah dikeluarkan Surat Perintah

Kerja. Pada penyerahan pertama, keadaan sekitar harus dalam keadaan bersih.

2. Sewaktu diadakan penelitian dan pemeriksaan secara teknis dalam rangka

penyerahan pertama. Maka surat pernyataan teknis dijukan pemilik proyek serta

dengan melampirkan :

Daftar kemjuan pekerjaan 100% yang ditandatangani oleh direktur pemborong dan

oleh konsultan pengawas.

1 (satu) album berisi foto-foto berwarna ukuran post-card, yang menyatakan

prestasi pekerjaan telah mencapai 100%.

Pasal 17 Perpanjangan Waktu Penyerahan

1. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan pertama yang dilakukan

kepada pemilik proyek harus sudah diterima selambat-lambatnya 15 (lima belas)

hari sebelum batas waktu penyerahan yang pertama kali terakhir dan surat-surat

tersebut dilampiri :

Data lengkap

Time schedule baru yang sudah direncanakan masak-masak

Page 129: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 17

2. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan tanpa data yang lengkap tidak

akan dipertimbangkan.

3. Permohonan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan yang pertama kalinya

dapat diterima pemilik proyek apabila :

Ada pekerjaan tambahan dan pengurangan yang tidak dapat dihindari setelah atau

sebelum kontrak ditandatangani kedua belah pihak.

Adanya surat perintah tertulis dari pemilik proyek untuk sementara waktu

dihentikan.

Adanya gangguan curah hujan yang terus menerus ditempat pekerjaan, dimana

dalam hal ini harus diperkuat dengan persetujuan direksi lapangan.

Adanya force majeur (bencana alam, gangguan keamanan dan sebagainya)

dilokasi pekerjaan, dimana dalam hal ini dikukuhkan oleh Gubernur KDH Tk. 1

Jawa Tengah dengan Surat Pernyataan.

Pasal 18 Masa Pemeliharaan

1. Jangka waktu pemeliharaan adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah

penyerahan pertama.

2. Apabila dalam pemeliharaan terjadi kerusakan-kerusakan akibat kurang

sempurnanya mutu bahan yang digunakan, maka pihak pemborong harus segera

memperbaiki dan menyempurnakan kembali setelah pihak pemborong

diperingatkan pertama kalinya secara tertulis oleh pemilik proyek.

Pasal 19 Pekerjaan tambah dan Kurang

1. Hanya untuk pekerjaan tambahan yang diperintahkan secara tertulis oleh pemilik

proyek, pemborong dapat mengajukan pembayaran tambahan.

2. Setelah pekerjaan tambahan dikerjakan, pemborong supaya mengajukan pemilik

proyek mengenai daftar rencana anggaran biaya, agar pemilik proyek dapat

memperhitungkan apakah pekerjaan tambahan tersebut dapat dibayar atau tidak.

3. Untuk memperhitungkan pekerjaan tambahan dan pengurangan mempergunakan

harga satuan yang telah dimasukkan dalam penawaran atau kontrak.

4. Bilamana harga satuan belum tercantum dalam surat penawaran yang diajukan,

maka digunakan harga satuan yang diajukan pada waktu pelelangan.

5. Untuk dapat memudahkan penelitian, sewaktu-waktu diadakan pemeriksaan teknis

dalam rangka penyerahan pertama maka surat permohonan pemeriksaan teknis

yang diajukan oleh kontraktor supaya dilampiri data sebagai berikut :

Page 130: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 18

Daftar kemajuan pekerjaan 100%

Satu album berisi foto proyek sesuai prestasi pekerjaan

Foto berwarna 15R sebanyak 5 bingkai

6. Surat permohonan pemeriksaan teknis harus sudah dikirim selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari sebelum batas waktu penyerahan yang pertama berakhir.

Pasal 20 Denda Keterlambatan Pekerjaan

1. Apabila jangka waktu penyelesaian pekerjaan yang telah disepakati diatas

dilampaui maka pihak pemborong dikenakan denda 1/1000 per hari dari jumlah

harga borongan, kecuali jika keterlambatan disebabkan oleh force majeur.

2. Besarnya denda maksimum yang diperkenankan adalah 10%.

3. Denda ayat 1 pasal ini diperhitungkan pada waktu pembayaran termijn

penyelesaian 100%.

Pasal 21 Pencabutan Pekerjaan

1. Sesuai dengan peraturan umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia,

Direksi atau Pemilik Proyek berhak membatalkan atau mencabut pekerjaan dari

tangan pemborong bila ternyata pemborong menyerahkan pada pihak ketiga,

semata-mata hanya untuk memperoleh keuntungan dari pekerjaan tersebut.

2. Apabila ternyata pihak kedua tidak mengindahkan tanggung jawab dan perbaikan-

perbaikan selama masa pemeliharaan, maka pihak kesatu dapat memberikan

waktu yang mana pihak kedua sekali lagi diberi kesempatan untuk dapat

memenuhi kewajiban.

3. Jika pihak kedua tidak mengindahkan peringatan-peringatan yang tercantum dalam

ayat-ayat diatas sewaktu melaksanakan pekerjaan selanjutnya mengulangi lagi

kesalahan-kesalahan yang sama, maka pihak kesatu akan melaksanakan sendiri

pekerjaan tersebut atau menyerahkan kepada pihak lain dengan pembiayaan

sepenuhnya dipikul pihak kedua.

4. Pada pencabutan pekerjaan, pihak kedua hanya menerima pembayaran sebatas

pekerjaan yang telah diperiksa dan disetujui oleh pemilik proyek.

Pasal 22 Dokumentasi

1. Sebelum kegiatan dimulai, keadaan lapangan atau tempat dimana pekerjaan akan

dilaksanakan masih dalam keadaan fisik 0% atau dimana tanah masih dalam

keadaan seperti semula serta belum adanya kegiatan ataupun bangunan.

Page 131: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 19

Pemotretan supaya dipilih tempat-tempat yang dianggap penting menurut

pertimbangan dan petunjuk Direksi Lapangan.

2. Pemborong diwajibkan membuat foto dokumentasi pada tahapan-tahapan fisik

mencapai 0%, 50% dan 100%. Pengambilan foto proyek diusahakan pada tempat

yang tetap, sehingga nantinya akan tampak dan diketahui dengan jelas perubahan-

perubahan dan perkembangan-perkembangan yang terjadi. Pengambilan foto

proyek sekurang-kurangnya 4 buah titik, pada tempat atau posisi yang berbeda.

3. Ukuran foto 9 x 13 cm berwarna atau ukuran post-card. Pemborong juga harus

membuat dan menyerahkan foto proyek ukuran 10R untuk keadaan proyek 0% dan

100% masing-masing sebanyak 2 buah.

4. Khusus untuk penyerahan pekerjaan pertama atau yang telah mencapai fisik

100%, supaya dilampiri foto pemeriksaan oleh Badan Pengawas Pembangunan

pada Berita Acara Pengajuan Permohonan Pembayaran Angsuran.

5. Semua foto dokumentasi proyek tersebut supaya dimasukkan dalam album

khusus. Ukuran, warna dan bentuk album foto khusus tersebut ditentukan

kemudian, sehingga diperoleh keseragaman.

Pasal 23

Force Majeur 1. Yang dimaksud dengan force majeur adalah kejadian-kejadian bencana alam atau

musibah yang terjadi pada saat pelaksanaan seperti gempa, kerusuhan, tanah

longsor, banjir dan sebagainya yang terjadi diluar kekuasaan pemborong untuk

mengatasinya yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

2. Bila terjadi force majeur, maka pemborong diwajibkan membuat laporan kepada

pemilik proyek selambat-lambatnya 7 x 24 jam setelah terjadinya force majeur.

Apabila pemilik proyek tidak atau belum menjawab pengajuan pemborong, maka

dianggap force majeur disetujui oleh pemilik proyek.

3. Untuk pekerjaan permanent atau pekerjaan sementara atau bahan-bahan didaerah

kerja yang mengalami kehancuran atau kerusakan akibat force majeur, maka

pemborong berhak atas biaya perbaikan pekerjaan permanent atau pekerjaan

sementara yang telah diselesaikan atau telah dibayar oleh pemilik proyek dalam

sertifikat bulanan sesuai dengan perhitungan biaya kerusakan oleh konsultan.

Pasal 24 Perselisihan

1. Apabila terjadi perselisihan dalam penyelesaian pekerjaan, maka penyelesaian

perselisihan tersebut melalui jalan musyawarah.

Page 132: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 20

2. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak dapat diselesaikan maka akan

dibentuk suatu panitia arbitrage yang terdiri dari :

Satu wakil dari pihak pemberi tugas

Satu wakil dari pihak pemborong

Satu wakil dari pihak yang tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan tersebut

dan penunjukannya disetujui oleh kedua belah pihak.

3. Apabila perselisihan terpaksa harus diselesaikan di Pengadilan Negeri, maka akan

dipilh Pengadilan Negeri dimana Pemberi Tugas berdomisili.

Pasal 25 Tanggung Jawab

1. Pada keadaan apapun dimana pekerjaan yang telah dilaksanakan telah mendapat

persetujuan oleh direksi tidak berarti membedakan kontraktor atas tanggung

jawabnya kepada pekerjaan sesuai dengan isi kontrak.

2. Tenaga-tenaga kerja yang digunakan harus tenaga yang ahli atau terlatih dan

berpengalaman dalam bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku serta petunjuk-petunjuk dari

direksi.

3. Kontraktor harus mengusahakan atas pertanggungjawaban, langkah-langkah,

peralatan yang perlu untuk melindungi pekerja-pekerja, atau bahan-bahan yang

digunakan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.

4. Kontraktor harus menyediakan perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan

direksi untuk memperlancar pekerjaan serta menjamin kualitas pekerjaan.

5. Kontraktor harus selalu membuat laporan-laporan secara tertulis hal ikhwal yang

terjadi dalam angka pelaksanaan proyek kepada direksi secara periodik.

Pasal 26 Penyerahan Pekerjaan Pada Sub Kontraktor

1. Pada dasarnya pekerjaan harus diselesaikan oleh pihak kedua dan apbila bagian-

bagian pekerjaan tersebut oleh pihak kedua akan diborongkan kepada pihak ketiga

atau sub kontraktor dan golongan ekonomi lemah setempat, maka terlebih dahulu

mendapat persetujuan pihak kesatu atau direksi dan tanggung jawab penyelesaian

pekerjaan tetap di pihak kedua.

2. Apabila terdapat kepastian bahwa pihak kedua telah diborongkan pada pihak

ketiga tanpa persetujuan pihak kesatu, maka setelah pihak kesatu memberikan

pernyataan tertulis pada pihak pemborong, pihak kedua harus mengembalikan

keadaan sehingga sesuai dengan perjanjian pemborong ini dan semua biaya yang

Page 133: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 21

telah dikeluarkan oleh pihak kedua atau pihak ketiga ditanggung seluruhnya oleh

pihak kedua.

3. Dalam hal ini dimana ada bagian-bagian pekerjaan yang diborongkan kepada pihak

ketiga dengan persetujuan pihak kesatu, maka pihak kedua tetap bertanggung

jawab penuh kepada pihak kesatu terhadap segala tindakan dan pekerjaan yang

telah dilakukan pihak ketiga. Pihak kesatu tidak mempunyai hubungan langsung

dengan pihak ketiga melainkan selalu dengan pihak kedua.

Pasal 27 Kerjasama Dengan Golongan Ekonomi Lemah

Pemborong yang dipilih sebagai pelaksana pekerjaan, dalam syarat perjanjian untuk

bekerjasama dengan rekanan golongan ekonomi setempat antara lain sebagai sub

kontraktor atau leveransir barang, bahan dan jasa.

Pasal 28 Penggunaan Bahan-Bahan Bangunan

1. Pemborong didalam melaksanakan pekerjaan ini supaya mengutamakan untuk

menggunakan bahan-bahan produksi dalam negeri.

2. Semua bahan bangunan yang akan digunakan untuk pekerjaan ini sebelum

digunakan harus mendapat persetujuan pemakaiannya terlebih dahulu dari

pengawasan.

3. Semua bahan bangunan yang dinyatakan tidak dapat digunakan atau ditolak oleh

direksi atau pengawas lapangan harus segera disingkirkan jauh-jauh dari lokasi

pekerjaan dalam tempo 24 jam dan hal ini menjadi tanggung jawab pemborong.

4. Pemborong bertanggung jawab sepenuhnya atas kesamaan bahan, alat yang

disimpan dalam gudang dan lokasi pekerjaan. Apabila terjadi kebakaran atau

pencurian maka pemborong harus segera mendatangkan gantinya.

Pasal 29

Lain-Lain 1. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam RKS akan dijelaskan dalam aanzwijzing.

2. Surat penawaran atau RAB supaya dibuat seperti contoh terlampir.

3. Apabila jenis pekerjaan yang tercantum dalam contoh daftar RAB ternyata kurang

maka kekurangan tersebut dapat ditambahkan menurut pos-posnya masing-

masing dengan cara menambah huruf abjad pada nomor terakhir pada pos yang

bersangkutan misalnya pos terakhir 5, maka penambahannya tidak 6 tapi 5a, 5b

dan seterusnya.

Page 134: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 22

5.3 SYARAT – SYARAT TEKNIS

Pasal 1 Penjelasan Umum

1. Pemberian pekerjaan meliputi penyediaan, pengangkatan dan semua pengolahan

bahan pengerahan tenaga kerja, pengadaan semua alat pembantu dan

sebagainya, yang pada umumnya secara langsung atau tidak langsung termasuk

didalam usaha menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan menyerahkan pekerjaan

dalam keadaan sempurna dan lengkap. Dalam hal ini termasuk pekerjaan-

pekerjaan yang walaupun tidak disebutkan dalam RKS dan gambar, tetapi masih

berada dalam lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk

Pemilik Proyek.

2. Tanah bangunan termasuk segala perlengkapannya akan diserahkan kepada

pemborong atau kontraktor dalam keadaan yang sama seperti pada waktu

aanwijzing.

3. Pekerjaan haruslah diserahkan oleh pemborong atau kontraktor dalam keadaan

selesai, termasuk juga pembersihan bekas-bekas bongkaran dan lain sebagainya.

4. Untuk pekerjaan-pekerjaan persiapan dan perlengkapan untuk keperluan

pelaksanaan pekerjaan di lapangan, pemborong harus melaksanakan :

Perawatan dan perbaikan perlengkapan selama berlangsungnya pekerjaan.

Pengadaan air kerja untuk perlengkapan.

Pembangunan yang dilaksanakan adalah pembangunan gedung BNI ‘46, yang

pelaksanaan pekerjaannya meliputi :

- Pekerjaan persiapan

- Pekerjaan tanah

- Pekerjaan struktur pondasi

- Pekerjaan struktur kolom, balok, plat lantai dan dinding

- Pekerjaan tangga

- Finishing

Pasal 2 Pembebasan Lahan

Pembebasan lahan untuk lokasi proyek dilakukan sepenuhnya oleh pemberi tugas.

Pasal 3 Pekerjaan Persiapan

1 Dalam waktu selambat-lambatnya 7 hari setelah dikeluarkannya SPK, pihak

pemborong harus sudah melaksanakan persiapan di lapangan.

Page 135: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 23

2 Pekerjaan persiapan yang harus dilakukan oleh pihak pemborong atau kontraktor

meliputi penyediaan air bersih dan pengadaan penerangan di lokasi proyek.

Pasal 4 Pekerjaan Pagar Proyek

1. Pagar pengaman dibuat sebagai batas bangunan (satu sisi) setinggi 2m terbuat

dari seng gelombang. Pada jalan keluar dibuat pintu yang kuat dan dapat dibuka

sempurna, serta dibuat pos penjagaan pada bagian tertentu.

2. Pagar proyek harus dijaga keutuhannya selama pembangunan.

3. Pembongkaran dilakukan setelah mendapat ijin dari pengawas dan bekas

pembongkaran pagar proyek menjadi milik pemborong.

Pasal 5 Gambar – Gambar Pekerjaan

1. Gambar-gambar rencana pekerjaan.

Terdiri dari gambar bestek, gambar detail situasi dan lain sebagainya yang akan

disampaikan kepada pemborong atau kontraktor beserta dokumen-dokumen

lainnya. Kontraktor tidak boleh menambah atau mengurangi tanpa persetujuan dari

pemilik proyek atau direksi, gambar-gambar tersebut tidak boleh diserahkan

kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan borongan ini

atau digunakan untuk maksud-maksud lain.

2. Gambar-gambar tambahan.

Pemborong atau kontraktor harus membuat gambar detail (gambar kerja) yang

disahkan direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik direksi.

3. As-built drawing.

Yang dimaksud dengan as-built drawing adalah gambar-gambar yang disesuaikan

dengan yang dilaksanakan. Untuk pekerjaan ulang yang belum ada dalam bestek,

kontraktor harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang

dilaksanakan dan memperhatikan perbedaan antara gambar kontrak dan gambar

pelaksanaan. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan rangkap tiga dan biaya

pembuatannya ditanggung oleh kontraktor.

4. Gambar-gamabar ditempat pekerjaan.

Pemborong harus menyimpan ditempat satu bendel gambar kontrak lengkap

termasuk RKS, Berita Acara Aanwijzing, Time Schedule dan semuanya dalam

keadaan baik (dapat dibaca dengan jelas), termasuk perubahan-perubahan terakhir

dalam masa pelaksanaan pekerjaan, hal ini untuk menjaga jika pemberi tugas atau

wakilnya sewaktu-waktu memerlukannya.

Page 136: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 24

Pasal 6 Mobilisasi

Sebelum kegiatan pelaksanan dimulai, pemborong harus mengajukan rencana

mobilisasi kepada direksi. Kegiatan yang dimaksud adalah :

Transportasi lokal alat-alat dan perlengkapan lain ke temapat kerja.

Bangunan dari pengamanan daerah kerja.

Pembuatan bangunan sebagaimana yang tercantum dalam uraian pekerjaan.

Penyaluran bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan pembangunan.

Pasal 7 Daerah Kerja

1. Areal tanah untuk daerah kerja pada dasarnya disediakan oleh Pemberi Tugas,

penggunaan daerah yang disediakan menjadi tanggung jawab dan atas usaha

pemborong.

2. Kontraktor harus menutup daerah kerja bagi umum untuk keamanan kerja alat dan

bahan selama pelaksanaan kerja berlangsung.

3. Pada daerah yang telah disediakan, pemborong harus merencanakan penggunaan

yang pada dasarnya akan membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Rencana

tersebut harus disetujui oleh direksi, sebelum penggunaan areal kerja.

4. Pemborong diharuskan membuat kantor lapangan, gudang dan sebagainya guna

menunjang pelaksanaan pekerjaan.

5. Sebelum pelaksanaan dimulai seluruh daerah kerja harus dibersihkan terlebih

dahulu.

Pasal 8 Peralatan Kerja

1. Pemborong harus menyediakan peralatan dengan baik dan siap dipakai yang

diperlukan untuk pekerjaan pembangunan.

2. Untuk pelaksanaan pekerjaan ini pemberi tugas atau direksi tidak menyediakan

atau meminjamkan atau menyewakan peralatan kerja.

3. Untuk pengamanan pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus menyediakan alat-alat

keselamatan kerja sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku.

Pasal 9 Pengukuran

1. Ukuran-ukuran, patokan-patokan dan ketinggian telah ditetapkan dalam gambar-

gambar dan peil bangunan ± 0.00 diambil pada permukaan tanah asli.

Page 137: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 25

2. Jika terdapat perbedaan ukuan antara gambar utama dengan gambar detail, maka

yang mengikat adalah gambar utama.

3. Pemborong harus mempelajari ukuran-ukuran dalam gambar apabila terjadi

perbedaan ukuran baik gambar maupun di lapangan harus dilaporkan pada

Pimpinan Proyek yang bersangkutan. Pengambilan dan pemakaian ukuran yang

keliru selama atau setelah pekerjaan dilaksanakan, maka akan menjadi tanggung

jawab dari pemborong.

4. Elevasi pokok ± 0.00 ditetapkan dengan tanda tetap (bench mark) minimal 4 buah

yang tersebar dilokasi bangunan. Oleh pemborong tanda-tanda ini dijaga dan

dipelihara dengan baik agar kedudukannya tidak berubah atau berpindah tempat.

Tanda-tanda atau peil tersebut harus dari pasangan batu atau beton.

5. Penetapan ukuran dan sudut-sudut tetap, dijaga dan dipelihara ketelitiannya

dengan menggunakan alat-alat ukur yaitu waterpass dan theodolit.

6. Ukuran-ukuran yang telah ditentukan ini pada nantinya akan dipakai sebagai

pedoman oleh pemborong dalam melaksanakan pembangunan.

Pasal 10 Pekerjaan Pembersihan Lapangan

1. Sebelum pelaksanaan pekerjaa, lapangan terlebih dahulu dibersihkan dari rumput-

rumput, semak belukar, akar-akar pohon khususnya yang terletak pada daerah

batas.

2. Untuk penebangan pohon-pohon yang berada diluar daerah batas yang mungkin

dapat mengganggu atau membahayakan pekerjaan harus seijin direksi.

3. Semua penebangan dan pembongkaran harus seijin direksi dan dilaksanakan

sampai kedalaman tanah 30 cm dibawah permukaan tanah atau rencana akhir.

4. Selama pekerjaan berlangsung harus dijaga kebersihan dan penempatan bahan-

bahan proyek harus diatur.

5. Proses penebangan harus tidak boleh merusak titik tetap yang ada (point guiding).

6. Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan kembali, sisa

penebangan, sisa semak belukar, puing-puing bekas bongkaran, rerumputan dan

sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan sehingga tidak mengganggu

jalannya pekerjaan.

Pasal 11 Bowplank dan Papan Nama Proyek

1. Papan nama dan bowplank harus dipasang pada patok kayu yang kuat tertancap

didalam tanah sehingga tidak dapat digerakkan.

Page 138: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 26

2. Papan bangunan dibuat dari kayu kelas II dengan ukuran lebar 20 cm dan tebal 3

cm dengan bagian permukaan atas diserut rata.

3. Keseluruhan tinggi papan harus sama.

4. Pemasangan papan bangunan harus menunjukkan peil ± 0.00 rencana, kecuali

menghendaki lain dengan persetujuan direksi.

5. Hasil akhir dari pemasangan papan ini harus dilaporkan pada direksi sebelum

pekerjaan yang selanjutnya dilaksanakan.

6. Perletakan papan bangunan haruslah berjarak 2,5 m dari dinding luar bangunan

induk rencana.

7. Papan nama proyek harus dibuat dari rangka kayu atau besi dan papan nama dari

seng dan ditempatkan pada lokasi pinggir jalan. Ukurannya ditentukan kemudian

hari.

Pasal 12 Air Kerja

1. Pemborong atau kontraktor harus memperhitungkan air kerja untuk keperluan

bangunan, air minum dan untuk keperluan lainnya dengan membuat sumur pompa

atau dengan cara memenuhi persyaratan kebersihan.

2. Air kerja ini harus memenuhi persyaratan yang ditentukan, sesuai dengan hasil

penelitian laboratorium yang ditunjuk atau diijinkan oleh direksi.

Pasal 13 Pekerjaan Galian

1. Tanah dimana bangunan akan didirikan harus dibersihkan dari segala kotoran

tumbuhan dan lain-lain yang dapat mengganggu konstruksi yang akan

dilaksanakan.

2. Penggalian tanah untuk saluran, pondasi harus dilakukan dengan kedalaman

sebagaimana tersebut dalam gambar, terkecuali ditetapkan lain oleh direksi

berkenaan dengan keadaan tanah setempat.

3. Lebar galian harus cukup memberikan ruang kerja yang sesuai dengan lebar

pondasi yang akan dibuat.

4. Kemiringan tebing harus dibuat sedemikian rupa agar tidak terjadi longsoran.

Apabila terpaksa dibuat curam, maka perlu diambil tindakan-tindakan pengamanan.

5. Dalam pekerjaan penggalian ini termasuk juga pekerjaan pembersihan segala apa

yang terdapat didalam tanah galian tersebut.

6. Untuk tanah galian yang tidak terpakai untuk timbunan tanah, maka harus dibuang

ketempat lain dan diatur sebaik-baiknya sesuai petunjuk direksi.

Page 139: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 27

7. Bila tanah dasar dan sisi untuk pondasi bangunan belum mencapai tingkat seperti

yang tercantum dalam gambar rencana, ternyata keadaan tanahnya cukup keras,

maka penggalian tanah sementara dapat dihentikan sampai menunggu keputusan

keputusan direksi. Demikian juga apabila penggalian tanah pondsi telah mencapai

elevasi seperti gambar rencana yang ternyata keadaan penggalian tanah tersebut

dipandang belum memenuhi persyaratan yang diminta.

8. Galian tanah untuk stripping minimal 0,25 m atau sampai terkupas akar-akar dari

tumbuhan. Apabila ada pohon, minimal 0,5 m sampai tercabut pangkal batangnya.

9. Untuk pekerjaan urugan kembali dari sisa-sisa hasil galian tanah agar dipadatkan

dengan alat pemadat mekanis.

Pasal 14 Pekerjaan Konstruksi Beton

Standart Semua ketentuan baik mengenai material maupun metode pemasangan dan

pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti semua ketentuan dalam PBBI 1971-NI-8 dan

SKSNI T-15-1991-03, terkecuali bila dinyatakan atau diinstruksi lain oleh pengawas.

Bila terdapat hal-hal yang tidak tercakup dalam peraturan tadi, maka ketentuan-

ketentuan berikut ini dapat dipakai, dengan terlebih dahulu memberi tahu dan

memintakan ijin dari pengawas.

Semen 1. Kecuali ditentukan oleh pengawas, semen yang digunakan adalah semen tipe I

sesuai ASTM C 150 dan segala sesuatunya harus mengikuti ketentuan dalam PBI

71. Semen yang digunakan harus merupakan produk dari suatu pabrik yang telah

mendapat persetujuan terlebih dahulu.

2. Kontraktor wajib menunjukkan sertifikat dari produsen untuk setiap pengiriman

semen, yang menunjukkan bahwa produk itu telah memenuhi suatu tes standart

yang lazim digunakan untuk material itu.

3. Bila diminta oleh pengawas, kontraktor wajib melakukan tes untuk semen, dimana

biaya pelaksanaan ditanggung oleh kontraktor dengan pengawasan dari

pengawas. Pengetesan harus dilakukan dari material yang diambil dari tempat

penyimpanannya. Pengujian harus mengikuti ketentuan dalam PBI 71, terutama

untuk menentukan tingkat pengikatannya yang mana dapat diikuti tes dari ASTM C

227 dengan tidak memperlihatkan sesuatu yang merugikan beton dalam kurun

waktu sedikitnya 3 bulan.

Page 140: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 28

4. Pengawasberhak untuk memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada

setiap waktu sebelum dipergunakan dan dapat menyatakan untuk menerima atau

tidak semen-semen tersebut.

5. Kontraktor harus menyediakan tempat / gudang penyimpangan semen pada

tempat-tempat yang baik, sehingga semen-semen tersebut senantiasa terlindung

dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang dapat merusak semen, terutama

sekali pada lantai tempat penyimpanan tadi harus kuat dan berjarak minmal 30 cm

dari permukaan tanah.

6. Semen dalam kantong-kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2 m.

Tiap-tiap penerimaan semen harus disimpan sedemikian rupa sehingga dapat

dibedakan dari penerimaan-penerimaan sebelumnya. Pengeluaran semen harus

diatur secara kronologi sesuai dengan penerimaan (first in first out). Kantong-

kantong semen yang kosong harus segera dikeluarkan dari lapangan.

7. Bila dari hasil tes semen yang sudah berada dilapangan menunjukkan hasil yang

tidak memenuhi syarat, Kontraktor harus segera menyingkirkan semen-semen

yang ditolak tadi keluar areal kerja ke areal penyimpanan dengan biaya sendiri.

8. Timbunan-timbunan yang baik dan teliti harus disediakan Kontraktor untuk

menimbang semen didalam gudang. Kontraktor juga melengkapi timbangan untuk

pekerjaan penyelidikan.

9. Kontraktor harus memiliki personil pengelola gudang yang cakap untuk mengawasi

gudang semen dan mengadakan catatan-catatan yang cocok dari penerimaan dan

pemakaian semen seluruhnya. Tindakan dari catatan-catatan harus disediakan

untuk pengawas bila dikehendaki, jumlah semen yang digunakan selama hari itu

ditiap bagian kerja harus tersaji dengan baik dan rapi.

Air Untuk Adukan 1. Air yang digunakan untuk bahan adukan beton, adukan pasangan dan grouting,

bahan pencuci agregat dan untuk curing beton, harus air tawar yang bersih dari

bahan-bahan yang berbahaya dari penggunaannya seperti minyak, alkali, sulfat,

bahan organik, garam dan silt (lanau). Kadar silt (lanau) yang terkandung dalam air

tidak boleh lebih dari 2% dalam perbandingan beratnya. Kadar sulfatnya

maksimum yang diperkenankan adalah 0,5% atau 15 gr/lt.

2. Kontraktor tidak diperkenankan menggunakan air dari rawa, sumber air yang

berlumpur. Tempat pengambilan harus dapat menjaga kemungkinan terbawanya

material-material yang tidak diinginkan tadi. Sedikitnya harus ada jarak vertikal 0,5

m dari permukaan atas air ke sisi tempat pengambilan tadi.

Page 141: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 29

3. Apabila diadakan perbandingan tes beton antara beton yang diaduk dengan

aquades dibandingkan dengan beton yang diaduk menggunakan air dari suatu

sumber, dan hasilnya menunjukkan indikasi ketidakpastian dalam mutu beton

walaupun telah digunakan semen sama yang telah disetujui, maka air tes tadi

menunjukkan harga-harga yang berbeda lebih kecil dari 15%. Tes dapat

dibandingkan dari mutu kekuatan dan juga dari waktu pengerasannya. Dalam

keadaan ditolak ini, kontraktor diwajibkan mencari sumber lain yang lebih baik dan

dapat diterima dan disetujui.

Agregat Halus (Pasir) 1. Didalam spesifikasi ini dipakai bermacam-macam jenis untuk pekerjaan bangunan

yang ditetapkan sebagai berikut :

a. Pasir buatan : Pasir yang dihaluskan dari mesin pemecah batu.

b. Pasir alam : Pasir yang disediakan oleh kontraktor dari sungai atau pasir

alam yang mendapat persetujuan pengawas.

c. Pasir paduan : Paduan dari pasir buatan dan pasir alam dengan perbandingan

campuran sehingga dicapai gradasi (susunan butiran) yang

dikehendaki.

2. Semua pasir alam yang dibutuhkan untuk pekerjaan pembangunan harus

disediakan oleh kontraktor dan dapat diperoleh dari sungai atau tempat lain sumber

alam yang disetujui. Jika pasir alam didapat dari sumber-sumber yang tidak dimiliki

atau dikuasai kontraktor, kontraktor harus mengadakan persetujuan dengan

pemiliknya dan harus membayar semua sewa atau lain-lain biaya yang

bersangkutan dengan hal tersebut.

3. Persetujuan untuk sumber-sumber pasir alam tidak dimaksudkan sebagai

persetujuan keseluruhan untuk semua bahan yang diambil dari alam tersebut, dan

kontraktor harus bertanggung jawab untuk kualitas satu demi satu dari bahan

sejenis yang dipakai dalam pekerjaan.

4. Pasir untuk beton, adukan dan grouting harus merupakan pasir alam, pasir hasil

pemecahan batu dapat pula digunakan untuk mencampur agar didapat gradasi

pasir yang baik. Pasir yang dipakai harus mempunyai kadar air yang merata, stabil

dan harus terdiri dari butiran yang keras, padat, tidak terselaput oleh material lain.

5. Pasir yang ditolak oleh pengawas harus segera disingkirkan dari lapangan kerja.

Dalam membuat adukan baik untuk plesteran maupun grouting, pasir tidak dapat

digunakan sebelum mendapat persetujuan pengawas mengenai mutu dan

jumlahnya.

Page 142: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 30

6. Pasir harus bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan tanah liat, alkalis, bahan-

bahan organik dan kotoran-kotoran yang merusak. Berat substansi yang merusak

tidak boleh lebih dari 5%.

Agregat Kasar (Kerikil) 1. Agregat kasar untuk beton adalah batu pecah dengan kadar air merata dan stabil.

Sebagaimana juga pasir, harus cukup keras, padat, tidak porous dan tidak

terselaput material lain. Dalam penggunaannya koral dicuci dan diayak terlebih

dahulu.

2. Kerikil ukuran berkisar 1-2 cm yang sudah tersedia tidak dapat langsung digunakan

sebelum mendapat persetujuan dari pengawas mengenai mutu ataupun jumlahnya.

3. Kontraktor diwajibkan memperhatikan pengaturan komposisi material untuk adukan

baik dengan menimbang ataupun mengukur volume, agar dapat dicapai mutu

beton yang direncanakan, memberikan kepadatan maksimum, baik workability-nya

dan memberikan kondisi water cement ratio yang optimum.

Bahan Pencampur (admixture) Penggunaan bahan admixture harus dengan ijin tertulis dari pengawas dan admixtures

ini yang merupakan bagian yang integral dari adukan beton yang dibuat.

Besi Tulangan 1. Besi tulangan harus memenuhi ketentuan dalam PBBI 1971 dengan mutu fy = 400

Mpa dan fy = 240 Mpa. Kontraktor harus memberikan sertifikat dan hasil tes dari

pabrik kepada pengawas untuk setiap pengiriman.

2. Semua besi tulangan yang digunakan harus memenuhi syarat bebas dari kotoran-

kotoran, lapisan lemak minyak, kasar dan tidak bercacat seperti retak dan lain-lain.

3. Kontraktor harus mengadakan pengujian mutu besi tulangan yang akan dipakai

sesuai dengan petunjuk pengawas. Batang percobaan diambil dengan disaksikan

pengawas sejumlah minimum 3 batang untuk tiap-tiap jenis baik mutu maupun

pengiriman masal atau bilamana terjadi keraguan terhadap mutu besi tulangan

yang dikirim ke proyek. Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya

menjadi tanggung jawab kontraktor, sedangkan panjang setiap benda uji adalah

100 cm.

Pasal 15 Transportasi dan Penimbunan Material

1. Pengangkutan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga terlindung dari

lembab dan sinar matahari. Semen dikirim ke lapangan dalam jumlah yang harus

mendapat ijin dari pengawas, dengan memperhatikan kemajuan pekerjaan beton.

Page 143: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 31

2. Segera setelah tiba di lapangan, semen harus disimpan dalam tempat

penyimpanan yang kering, terlindung, bebas pengaruh cuaca, mempunyai ventilasi

baik. Lantai tempat penimbunan sedikitnya harus berada 500 mm diatas tanah.

Semua kelengkapan dari tempat penyimpanan harus mendapat persetujuan

pengawas dan memungkinkan dilakukannya pemeriksaan dengan mudah.

3. Semen dengan tipe dan asal yang berbeda harus disimpan pada tempat yang

berbeda pula. Semen dalam kantong-kantong harus ditumpuk dengan tinggi

tumpukan tidak melebihi 13 kantong untuk periode sampai 30 hari, atau tinggi

maksimum 7 kantong untuk periode yang lebih lama. Semen yang sudah rusak

atau yang kena lembab harus dengan segera disingkirkan dari lapangan.

4. Agregat yang berbeda harus disimpan secara terpisah dengan mempertimbangkan

kemungkinan terkena kotoran.

5. Agregat yang telah tercampur ataupun berubah gradasinya akibat transportasi,

harus disingkirkan atau diganti dengan material yang baik atas biaya kontraktor.

6. Besi tulangan harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mengenai tanah.

Bila besi tulangan telah mengalami kemunduran dalam mutu akibat dari karat

ataupun hal-hal lain akibat transportasi atau penyimpanan, maka besi tulangan tadi

tidak dapat digunakan. Batang besi tulangan dengan mutu dan ukuran yang

berbeda harus disimpan secara terpisah dan diberi label mutunya dari tes pabrik.

Pasal 16 Perbandingan Adukan

1. Kontraktor harus bertanggung jawab atas mutu adukan beton yang dibuatnya dan

harus merencanakan perbandingan adukan agar didapatkan hasil sesuai yang

diminta dalam spesifikasi.

2. Sedikitnya 8 minggu sebelum dimulainya pekerjaan pengecoran beton, kontraktor

harus mengajukan usulan komposisi adukan yang akan digunakan kepada

pengawas, usul-usul gradasi dari agregat, komposisi adukan, metode pengadukan

yang dipakai, metode pengecoran, harus ikut diberitahukan kepada pengawas.

Setelah itu kontraktor harus membuat trial tes (percobaan pendahuluan), dengan

membuat suatu percobaan adukan yang hasilnya dilakukan dengan diawasi

pengawas dan menggunakan peralatan, bahan, metode yang sesuai dengan

kondisi yang akan dipakai nantinya dalam pelaksanaan pekerjaan.

3. Adukan percobaan harus dimodifikasi dan diulangi sampai pihak pengawas puas

dengan kenyataan bahwa material dan prosedur yang akan digunakan akan

menghasilkan beton dengan kekuatan dan kondisi sesuai dengan spesifikasi yang

Page 144: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 32

diminta. Kekuatan silinder tes untuk dites di laboratorium seluruhnya harus

memenuhi ketentuan-ketentuan dalam PBI ’71. Tidak satupun komposisi adukan

beton dapat digunakan dalam pekerjaan, sebelum mendapat persetujuan dari

pengawas. Untuk selanjutnya komposisi adukan beton yang digunakan harus

berdasarkan pada hasil adukan percobaan yang telah disetujui.

4. Komposisi adukan dapat diubah dalam periode pelaksanaan pekerjaan oleh

pengawas berdasarkan hasil tes agregat dan tes beton.

5. Penggunaan material dan komposisi adukan yang konsisten harus ditetapkan agar

tercapai hal-hal sebagai berikut :

a. Kekuatan beton rencana

b. Beton yang padat, kedap air, dan tahan terhadap pengaruh cuaca

c. Pengaruh kembang susut yang kecil

Perbandingan air dan semen (water content ratio) untuk seluruh mutu beton tidak

boleh lebih dari 0,6.

6. Penggunaan mutu beton untuk tiap bagian pekerjaan harus sesuai dengan rencana

atau sebagaimana ditetapkan pengawas. Secara umum bila tidak dinyatakan lain,

maka harus dipakai mutu beton yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.

7. Pada penggunaan beton ready mix, kontraktor harus mendapat ijin terlebih dahulu

dari pengawas, dengan terlebih dahulu mengajukan calon nama dan alamat

supplier untuk beton ready mix tadi. Dalam hal ini kontraktor tetap bertanggung

jawab penuh bahwa adukan yang disuplai benar-benar memenuhi syarat-syarat

didalam spesifikasi ini serta menjamin homogenitas serta kualitas yang kontinyu

pada setiap pengiriman. Segala tes kubus dan atau silinder yang dilakukan

dilapangan harus tetap dijalankan dan diawasi supplier beton ready mix bilamana

diragukan kualitasnya. Semua resiko dan biaya akibat dari hal tersebut diatas

sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

Pasal 17 Testing

1. Testing mutu beton harus dilakukan kontraktor dengan diawasi pengawas.

Kontraktor harus menyiapkan segalanya agar pengambilan sampel dapat diawasi

dengan mudah. Pengambilan sampel harus mengikuti ketentuan-ketentuan dalam

PBI ’71. Mutu beton yang dipakai untuk semua pekerjaan beton adalah f’c = 35

Mpa. Benda uji yang dipergunakan harus berupa silinder diameter 15 cm setinggi

30 cm, cetakan untuk benda uji harus terbuat dari besi.

Page 145: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 33

2. Evaluasi dari kualitas beton akan dilakukan oleh pengawas untuk dapat dinyatakan

suatu pekerjaan beton mutunya dapat memenuhi spesifikasi dan juga untuk

menolak pekerjaan yang sudah dilakukan, dan termasuk menentukan perlu atau

tidaknya merubah komposisi adukan beton.

3. Pengujian beton yang dilakukan adalah meliputi tes kekuatan (crushing test) dan

kekentalan (slump test). Seluruh tes ini harus mengikuti ketentuan dalam PBBI ’71.

Tentang jumlah dan waktu pelaksanaan pengambilan sampel tes, selain mengikuti

ketentuan-ketentuan dalam PBBI ’71 juga harus dilakukan bilamana ditentukan

oleh pengawas demi pertimbangan kondisi pelaksanaan. Semua hasil pemeriksaan

silinder harus segera mungkin disampaikan kepada pengawas. Untuk sampel tes

kekuatan diambil setiap 1 m3.

4. Slump test harus dilakukan pada setiap akan memulai pekerjaan pengecoran dan

dilakukan sebagaimana yang ditentukan dalam PBBI ’71. Toleransi dalam

kekentalan adukan harus didalam batas-batas sebagai berikut :

Nilai slump untuk semua pekerjaan beton tidak boleh lebih besar dari 12cm ± 2cm.

Bila hasil tes sampel beton menunjukkan tidak tercapainya mutu yang disyaratkan,

maka pengawas berhak untuk memerintahkan hal-hal sebagai berikut :

a. Mengganti komposisi adukan untuk pekerjaan yang tersisa.

b. Memperlama proses penjagaan dalam masa pengecoran beton.

c. Non-destructive testing.

d. Tes-tes yang dianggap relevan dengan masalahnya.

Perlu diperhatikan bahwa semua prosedur dan ketentuan-ketentuan dalam

PBBI ’71 harus tetap diikuti.

5. Apabila setelah dilakukan langkah-langkah sebagaimana disebutkan diatas, dan

ternyata mutu beton tidak dapat memenuhi spesifikasi, maka pengawas berhak

memerintahkan pembongkaran beton yang tidak memenuhi syarat tadi sesegera

mungkin.

6. Semua biaya pengambilan sampel, pemeriksaan, pembongkaran pekerjaan,

perbaikan dan pekerjaan pembuatan kembali konstruksi beton yang dibongkar tadi,

sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

Pasal 18 Pengadukan

1. Kontraktor harus menyediakan, memelihara dan menggunakan alat pengaduk

mekanis selalu dalam keadaan baik, sehingga dapat menghasilkan mutu adukan

yang homogen. Jumlah tiap-tiap bagian dari komposisi adukan harus diukur

Page 146: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 34

dengan teliti sebelum dimasukkan kedalam molen dan diukur berdasarkan berat

atau volume.

2. Pengadukan beton harus dilakukan dengan alat pengaduk dengan kapasitas 0,2

m3 dengan waktu tidak kurang dari 1,5 menit setelah semua bahan adukan

dimasukkan dengan segera, kecuali air yang dapat dimasukkan sebagian terlebih

dahulu. Pengawas berhak memerintah untuk memperpanjang proses pengadukan

bila ternyata hasil pengadukan yang ada gagal menunjukkan beton yang homogen

seluruhnya dan kekentalan yang tidak merata. Adukan beton yang dihasilkan dari

proses pengadukan tadi harus mempunyai komposisi dan kekentalan yang merata

keseluruhannya.

3. Air untuk pencampur adukan beton dapat diberikan sewaktu dan sebelum

pengadukan dengan kemungkinan penambahan sedikit air pada waktu proses

pengeluaran adukan yang dapat dilakukan berangsur-angsur. Penambahan air

yang berlebihan dimaksudkan untuk menjaga kekentalan yang disyaratkan tidak

dibenarkan. Mesin pengaduk yang menunjukkan hasil tidak dapat memuaskan,

harus segera diperbaiki atau diganti dengan yang baik. Pada alat pengaduk yang

ditempatkan secara sebtral atau pada batching plant, kontraktor harus

menyediakan sarana agar proses pengadukan dapat diawasi dengan baik dari

tempat yang tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan pengadukan. Alat

pengaduk tidak boleh digunakan untuk mengaduk adukan dengan volume yang

melebihi kapasitasnya, kecuali diinstruksikan pengawas.

4. Alat pengaduk yang digunakan harus menunjukkan dengan jelas data-data dari

pabriknya yang menunjukkan :

Gross volume dari ruang pengaduk

Maksimum dan minimum kecepatan pengadukan dengan disertai data-data tentang

ruang pengaduk, sirip pengaduk dan lain-lain.

5. Alat pengaduk harus benar-benar kosong dan bersih sebelum diisi bahan-bahan,

dan harus segera dicuci bersih setelah selesai mengaduk. Pada saat memulai

pengadukan yang pertama-tama dengan beton molen yang bersih, harus

mengandung koral dengan jumlah perbandingan separuh dari jumlah perbandingan

normal untuk menjaga adanya material halus dan semen tertinggal melekat pada

bagian dalam beton molen. Juga lama pengadukan dengan kondisi pertama harus

dilakukan sedikitnya 1 menit lebih lama dari waktu pengadukan.

6. Pengadukan dengan cara manual tidak diperkenankan, terkecuali untuk jumlah

yang kecil sekali dan hal ini diperkenankan setelah mendapat persetujuan dari

Page 147: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 35

pengawas. Pengadukan dengan manual ini (hand mixing) harus dilakukan pada

suatu platfoarm yang mempunyai tepi-tepi penghalang. Pada proses pengadukan

ini bahan-bahan yang akan diaduk harus diaduk dulu secara kering dengan

sedikitnya 3 kali pengadukan, kemudian air pencampurnya disemprotkan dengan

selang air dan setelah itu dilakukan kembali dengan sedikitnya 3 kali pengadukan

sampai didapati suatu adukan yang benar-benar merata. Dalam pengadukan

kembali ini kekentalan dapat dinaikkan dengan 10%.

Pasal 19 Transportasi

1. Adukan beton dari tempat pengaduk harus secepatnya diangkut ke tempat

pengecoran dengan cara yang sepraktis mungkin yang metodenya harus

mendapat persetujuan dari pengawas terlebih dahulu. Metode yang dipakai harus

menjaga jangan sampai terjadi pemisahan bahan-bahan adukan beton

(segregation), kehilangan unsur-unsur betonnya dan menjaga tidak timbulnya hal-

hal negatif yang diakibatkan naiknya temperatur atau berubahnya kadar air pada

adukan. Adukan yang diangkut harus segera dituangkan pada formwork (bekisting)

yang sedekat mungkin dengan tujuan akhirnya untuk menjaga pengangkutan lebih

lanjut, serta penuangan adukan tidak diperkenankan dengan menjatuhbebaskan

adukan dengan tinggi jatuh lebih dari satu meter.

2. Alat-alat yang digunakan untuk mengangkut adukan beton harus terbuat dari metal

dengan permukaannya halus dan kedap air.

3. Adukan beton harus sampai ditempat dan dituangkan dengan kondisi benar-benar

merata (homogen), slump test yang dilakukan untuk sampel yang diambil pada

saat adukan dituangkan ke bekisting, harus tidak melewati batas-batas toleransi.

Pasal 20 Pengecoran

1. Sebelum adukan dituangkan pada bekistingnya, kondisi permukaan dalam dari

bekisting harus benar-benar bersih dari segala macam kotoran. Semua bekas-

bekas beton tercecer pada besi tulangan dan bagian dalam bekisting harus segera

dibersihkan.

2. Juga air yang tergenang pada bekisting harus segera dihilangkan. Aliran air yang

dapat mengalir ketempat beton dicor, harus cegah dengan mengadakan drainase

yang baik atau dengan metode lain yang disetujui pengawas untuk mencegah

jangan sampai beton yang baru dicor menjadi terkikis pada saat atau setelah

proses pengecoran.

Page 148: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 36

3. Pengecoran tidak dapat dimulai sebelum kondisi bekisting, kondisi permukaan

beton yang berbatasan dengan daerah yang akan dicor dan juga pembesian

selesai diperiksa dan disetujui oleh pengawas. Setelah selesai diperiksa dan

disetujui, maka pekerjaan yang dapat dilakukan hanyalah pekerjaan dalam atau

terhadap bekisting sampai selesainya pengecoran beton pada daerah yang telah

disetujui terkecuali dengan seijin pengawas.

4. Pada tiap pengecoran, kontraktor diwajibkan menempatkan seorang tenaga

pelaksananya yang berpengalaman baik dalam pekerjaan beton, dan pelaksana ini

harus hadir, mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan pengecoran.

Sedang semua pekerjaan pengecoran harus dilakukan oleh tenaga-tenaga pekerja

yang terlatih, yang jumlahnya harus mencukupi untuk menangani pekerjaan

pengecoran yang dilakukan.

5. Tidak diperkenankan melakukan pengecoran untuk suatu bagian dari pekerjaan

beton yang bersifat permanen tanpa dihadiri pengawas.

6. Kontraktor harus mengatur kecepatan kerja dalam menyalurkan adukan beton agar

didapat suatu rangkaian kecepatan baik mengangkut, meratakan dan memadatkan

adukan beton dengan suatu kecepatan yang sama dan menerus.

7. Mengencerkan adukan beton yang sudah diangkut sama sekali tidak

diperkenankan. Adukan beton yang sudah terlanjur agak mengeras tapi belum

dicorkan harus segera dibuang.

8. Seluruh pekerjaan-pekerjaan beton harus diselesaikan segera sebelum adukannya

mulai mengeras dan segala langkah perlindungan harus segera dilakukan terhadap

beton yang baru dicor, dimulai saat-saat beton belum mengeras.

9. Dalam hal terjadinya kerusakan alat pada saat pengecoran, atau dalam hal

pelaksanaan suatu pengecoran tidak dapat dilaksanakan dengan menerus,

kontraktor harus segera memadatkan adukan yang sudah dicorkan sampai suatu

batas tertentu dengan kemiringan yang merata dan stabil saat beton masih dalam

keadaan plastis. Bidang pengakhiran ini harus dalam keadaan lembab

sebagaimana juga pada kondisi untuk construction joint, sebelum nantinya

dituangkan adukan yang masih baru. Bila terjadi penyetopan pekerjaan

pengecoran lebih lama dari satu jam, pekerjaan harus ditangguhkan sampai suatu

keadaan dimana beton sudah dinyatakan mulai mengeras yang ditentukan oleh

pengawas.

10. Beton yang baru selesai dicor, harus dilindungi terhadap rusak atau terganggu

akibat sinar matahari ataupun hujan, juga mungkin air yang mengganggu beton

Page 149: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 37

yang sudah dicorkan harus ditanggulangi sampai suatu batas waktu yang disetujui

oleh pengawas terhitung mulai pengecorannya. Tidak sekalipun diperkenankan

melakukan pengecoran beton dalam kondisi cuaca yang tidak baik untuk proses

pengerasan beton tanpa suatu upaya perlindungan terhadap adukan beton, hal ini

bisa terjadi baik dalam keadaan cuaca panas sekali, atau dalam keadaan hujan.

Perlindungan yang dilakukan untuk mencegah hal-hal ini harus mendapat

persetujuan pengawas.

11. Pengecoran terhadap struktur beton yang tidak selesai-selesai (kasus-kasus) harus

seijin pengawas, terhadap bagian-bagian yang harus dibuang.

Pasal 21 Pemadatan Adukan Beton

1. Adukan beton harus dipadatkan sehingga mencapai kepadatan yang maksimum

sehingga didapat adukan beton yang terhindar dari rongga-rongga yang timbul

antara celah-celah koral, gelembung udara dan adukan tadi harus benar-benar

memenuhi ruang yang dicor dan menyelimuti seluruh benda yang seharusnya

terbenam dalam beton. Selama proses pengecoran, adukan beton harus

dipadatkan dengan menggunakan vibrator yang mencukupi keperluan pekerjaan

pengecoran yang dilakukan. Kekentalan adukan beton dan lama proses

pemadatan harus diatur sedemikian rupa agar dicapai beton yang bebas dari

rongga, pemisah unsur-unsur pembentuk beton.

2. Beton yang sedang mengeras harus selalu dibasahi mulai dari selesai pengecoran

dengan sedikitnya selama 2 hari. Pembasahan harus dilakukan dengan menutup

permukaan beton dengan kain atau material lain yang basah agar tetap lembab. Air

yang digunakan untuk keperluan ini harus sama mutunya dengan air untuk bahan

adukan beton.

Pasal 22

Pemeliharaan Beton 1. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam

setelah pengecoran.

2. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi

dengan air teru menerus selama 1 minggu atau lebih sesuai dengan ketentuan

dalam SKSNI-T-16-1991-03.

3. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan oleh pekerjaan lain.

Pasal 23 Perbaikan Beton

Page 150: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 38

1. Segera setelah bekisting dibuka, kondisi beton harus diperiksa pengawas. Bila

dianggap oleh pengawas perlu dilakukan perbaikan atau pembongkaran, maka

langkah tadi harus sepenuhnya dikerjakan atas biaya kontraktor.

2. Langkah-langkah perbaikan beton harus dilakukan oleh tenaga yang benar-benar

ahli. Hal-hal yang perlu diperbaiki antara lain yang menyangkut hal-hal yang kurang

baik pada permukaan beton terutama untuk kebutuhan finishing. Kecuali

dinyatakan lain, maka pelaksanaan pekerjaan perbaikan ini harus diselesaikan

dalam waktu 24 jam sejak pembukaan bekisting. Tonjolan-tonjolan pada

permukaan beton harus dihilangkan.

3. Kondisi beton yang ternyata rusak akibat adanya rongga yang membahayakan dan

permukaan cekung yang berlebihan, dapat mengakibatkan perintah dibongkarnya

beton tadi untuk kemudian dilakukan pembersihan dan pengecoran ulang. Batas-

batas daerah yang harus dibongkar tadi akan ditemukan oleh pihak pengawas,

begitu juga langkah pengecoran dan material yang akan digunakan.

4. Keretakan-keretakan pada beton baik akibat panas hidrasi atau pembebanan awal

harus diisi kembali dengan grouting beton.

Pasal 24 Joints

1. Lokasi dan tipe dari construction joint harus sesuai dengan gambar rencana

ditentukan pengawas. Penambahan construction joint yang dikehendaki kontraktor

demi pertimbangan pelaksanaan, harus mendapat persetujuan pengawas terlebih

dahulu. Penentu letak joint tadi harus memperhatikan gaya-gaya yang bekerja

ataupun untuk menghindari terjadinya retak.

2. Pengecoran beton harus dilakukan secara menerus tanpa berhenti. Bila terjadi

penghentian dalam pengecoran pada suatu lokasi dimana pada pengecoran

nantinya beton baru tidak akan tercampur dengan beton lama, maka batas tadi

harus diperlakukan seperti construction joint, dimana permukaan construction joint

tersebut harus dikasarkan, dibersihkan dengan air hingga bersih.

3. Pengecoran struktur balok yang belum selesai dicor hendaknya tetap memberi

penyangga terhadap balok yang sudah dicor (disampingnya)

Pasal 25 Pekerjaan Pondasi

1. Pondasi yang dikerjakan adalah jenis pondasi sarang laba-laba yang disetujui

pengawas.

Page 151: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 39

2. Konstruksi beton pada pondasi ini menggunakan mutu beton f’c = 17,89 Mpa dan

mutu tulangan fy = 400 Mpa.

3. Untuk pekerjaan pondasi sarang laba-laba ini kontraktor harus menyediakan

tenaga ahli yang disetujui pengawas agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.

4. Sebelum pelaksanaan penggalian dimulai, harus mendapat ijin dari pengawas.

5. Penggalian dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia. Penggalian sebisa

mungkin dilakukan dengan memperhatikan kenyamanan dan keselamatan pekerja.

6. Setelah penggalian, dilakukan pekerjaan selubung beton untuk tiap segmen

supaya tanah yang sudah digali tidak runtuh dan untuk melindungi pekerja.

7. Sebelum dilakukan pemasangan tulangan, tulangan harus dipastikan terbebas dari

karat yang dapat mengurangi daya lekat beton dengan tulangan.

8. Tulangan pada sisi vertikal dipasang dahulu sesuai gambar rencana kemudian

dipasang tulangan arah melingkar lalu diikat dengan kawat bendrat supaya kuat.

9. Tulangan yang sudah terpasang dicek apakah sudah sesuai dengan gambar

rencana atau belum baik jumlah maupun susunannya.

10. Setelah pekerjaan penulangan selesai dan sudah disetujui oleh pengawas

kemudian dilakukan pekerjaan pengecoran pondasi.

11. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan pondasi sarang

laba-laba menjadi tanggung jawab kontraktor.

Pasal 26 Pekerjaan Pile Cap dan Sloof

1. Setelah pekerjaan pondasi sarang laba-laba selesai dan disetujui oleh pengawas,

dilakukan pekerjaan pile cap dan sloof yang dimulai dengan pemasangan tulangan.

2. Tulangan harus dipastikan terbebas dari karat yang dapat mengurangi daya lekat

beton dengan tulangan.

3. Pengecoran dilakukan setelah penulangan selesai dan disetujui oleh pengawas.

Pasal 27 Bekisting (Acuan Beton)

Umum Kontraktor harus menyerahkan semua perhitungan dan gambar rencana dan

bekistingnya kepada pengawas untuk mendapat persetujuan bilamana diminta

pengawas. Dalam hal bekisting ini walaupun pengawas telah menyetujui untuk

digunakan suatu rencana bekisting dari kontraktor, segala sesuatunya yang

diakibatkan oleh bekisting tadi tetap sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

Material

Page 152: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 40

1. Material untuk bekisting dibuat dari kayu, besi, atau material yang disetujui

pengawas. Seluruh tipe material tadi bila digunakan tetap harus memenuhi

kebutuhan untuk bentuk, ukuran, kualitas dan kekuatan, sehingga didapat hasil

beton yang halus, rata dan sesuai dimensi yang direncanakan.

2. Bekisting yang digunakan untuk beton exposed, harus benar-benar mempunyai

permukaan yang halus. Dalam hal ini digunakan bekisting kayu, sambungan antara

tepi-tepi bekisting harus dibuat dengan diprofil hingga didapatkan permukaan

dalam bekisting yang benar-benar rata sesuai yang direncanakan.

Pelaksanaan 1. Bekisting harus benar-benar menjamin agar air yang terkandung dalam adukan

beton tidak hilang atau berkurang. Konstruksi bekisting harus cukup kaku, dengan

pengaku-pengaku dan pengikat untuk mencegah terjadinya pergeseran ataupun

perubahan bentuk yang diakibatkan gaya-gaya yang mungkin bekerja pada

bekisting tadi. Hubungan-hubungan antara bagian bekisting harus menggunakan

alat-alat yang memadai agar didapat bentuk dan kekakuan yang baik. Pengikatan

bagian bekisting harus dilakukan horisontal dan vertikal. Semua bekisting harus

direncanakan agar dalam proses pembukaan tanpa memukul atau merusak beton

untuk pengikatan dalam beton harus menggunakan batang besi dan murnya.

2. Semua material yang selesai digunakan sebagai bekisting harus dibersihkan

dengan teliti sebelum digunakan kembali, bekisting yang telah digunakan berulang

kali harus segera disingkirkan atau bila mungkin diperbaiki agar kembali sempurna.

3. Semua pekerjaan sudut-sudut beton, bilamana tidak dinyatakan lain dalam gambar

harus ditarik 25 cm.

Pembasahan dan Meminyaki Bidang Bekisting 1. Bagian dalam dari bekisting besi dan kayu boleh dipoles dengan non-stining

mineral oil dengan sepengetahuan pengawas. Pelumasan tadi harus dilakukan

dengan hati-hati agar aliran tadi tidak mengenai bidang dasar pondasi dan juga

pembesian.

2. Bekisting kayu bilamana tidak dipoles minyak seperti tersebut diatas, harus

dibasahi hingga benar-benar basah sebelum pengecoran.

Pembongkaran Bekisting 1. Secara umum semua bekisting harus disingkirkan dari permukaan beton. Untuk

memungkinkan tidak tergantungnya kemajuan pekerjaan dan dapat dengan segera

dilakukan langkah perbaikan, bekisting harus secepatnya dibongkar segera setelah

beton mempunyai kekerasan dan kekuatan. Bekisting bagian atas dari bidang

Page 153: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 41

beton yang miring, harus segera dibongkar setelah beton mempunyai kekuatan

untuk mencegah berubahnya bentuk permukaan beton. Bila diperlukan perbaikan

bidang atas beton yang miring, maka harus sesegera mungkin dan dilanjutkan

dengan langkah-langkah penjagaan pada proses pengerasan beton (curing).

2. Pembukaan bekisting tidak diperkenankan dilakukan sebelum beton mencapai

umur sesuai daftar dibawah ini setelah pengecorannya dan sebelum beton

mengeras untuk menahan gaya-gaya yang akan ditahan. Pembongkaran bekisting

harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah timbulnya kerusakan pada

beton. Bilamana timbul kerusakan pada beton pada saat pembongkaran bekisting,

maka langkah perbaikan harus sesegera mungkin dilakukan. Daftar ketentuan

diperkenankannya dibuka suatu bekisting bila dihitung sejak selesai pengecoran :

a. Sisi-sisi balok, dinding dan kolom yang tidak dibebani : 3 hari

b. Tiang-tiang penyangga pelat bila pelat tidak mendapat beban : 14 hari

c. Tiang-tiang penyangga balok yang tidak dibebani : 21 hari

d. Tiang-tiang penjaga kantilever : 28 hari

Untuk kondisi-kondisi dimana pelat dan balok yang masih ada sistem lain

diatasnya, maka pembukaan bekisting dan penyangga harus dengan persetujuan

pengawas, dalam hal ini segala kemungkinan beton yang akan bekerja serta umur

beton yang terbebani harus ditinjau dengan teliti.

Pasal 28 Pekerjaan Besi Tulangan

Umum Pemasangan besi tulangan harus mengikuti ketentuan-ketentuan dalam PBI ’71. Besi

tulangan harus dipasang sesuai dengan gambar rencana atau seperti yang

diinstruksikan pengawas. Pengukuran pada pemasangan besi tulangan harus

dilakukan terhadap as dari besi tulangan. Besi tulangan yang terpasang harus sesuai

ukuran, bentuk panjang, posisi dan banyaknya yang akan diperiksa setelah kondisi

terpasang.

Pembersihan Sebelum dipasang, besi tulangan harus dalam keadaan bersih, bebas dari karat,

kotoran, lemak atau material lain yang seharusnya tidak melekat pada besi tulangan

tadi yang dapat mengurangi atau menghilangkan lekatan antara beton dan besi

tulangan. Kebersihan ini harus dijaga sampai proses pengerasan beton.

Pembongkaran

Page 154: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 42

Besi tulangan harus dibentuk dengan teliti hingga tercapai bantuk dan dimensi sesuai

gambar rencana dan disetujui pengawas. Semua proses pembengkokan harus

dilakukan dengan cara lambat, tekanan yang konstan. Seluruh ujung-ujung pembesian

harus mempunyai kait sebagaimana ditentuka dalam PBI ’71. Pembengkokan dengan

cara dipanasi hanya dapat dibenarkan apabila telah mendapat ijin dari pengawas.

Pelurusan Besi tulangan tidak dapat dibengkokkan dengan cara yang dapat menyebabkan

kerusakan pada besi tulangan tersebut. Besi tulangan dengan kondisi yang tidak lurus

atau bengkok tidak sesuai dengan gambar tidak diperkenankan dipakai.

Pemasangan Besi tulangan harus dipasang dengan teliti agar sesuai gambar rencana dan harus

diikat dengan kuat menggunakan kawat pengikat dan didudukkan pada support dari

beton, besi ataupun dengan hanger agar posisinya tidak berubah. Pengikat dan

tumpuan dari besi tadi tidak boleh menyentuh bidang bekisting apabila beton yang

dicor jenis beton exposed. Bila besi tulangan didudukkan pada balok beton kecil, balok

tadi harus dibuat dari beton yang mutunya sama dengan beton rencana dan bentuknya

harus menjamin diperolehnya beton yang baik. Kekakuan pada pemasangan baja

tulangan harus menjamin agar tidak terjadi perubahan bentuk dan tempat bila pekerja

berjalan atau memanjat lokasi tersebut. Ujung-ujung dari kawat pengikat ditekuk

kearah dalam beton dan tidak diperkenankan mengarak keluar. Selama proses

pengecoran beton, kontraktor yang khusus mengawasi dan memperbaiki pembesian

dari kemungkinan tergeser atau berubah bentuk karena hal-hal yang mungkin timbul,

dan bila tidak dapat dihindari hal-hal tadi, maka harus segera diperbaiki. Pemasangan

besi tulangan harus mengingat jarak bersih antar tulangan atau antar tulangan dengan

angkur, atau antar benda-benda metal tertanam dengan tidak boleh kurang dari 25 mm

atau sebagaimana yang ditentukan dalam PBI ’71.

Selimut Beton Besi tulangan harus dipasang dengan minimum selimut beton sebagaimana tertera

pada gambar rencana atau ditentukan pengawas. Dalam segala hal tebal selimut

beton tidak boleh diambil kurang dari 20 mm.

Sambungan Lewatan (Spilicing)

Sambungan lewatan harus dibuat sesuai gambar rencana, instruksi pengawas, atau

minimal mengikuti ketentuan dalm PBI ’71. Bilamana perlu untuk melakukan

sambungan lewatan pada posisi lain dari posisi pada gambar rencana, posisi tersebut

harus ditentukan oleh pengawas. Sambungan diperkenankan diletakkan pada lokasi

Page 155: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 43

tegangan yang maksimum, dan penyambungan pada besi tulangan yang letaknya

bersebelahan agar dilaksanakan dengan bergeser posisinya. Bilamana dikehendaki

suatu panjang tanpa sambungan, panjang dari batang tadi harus dibuat sepanjang

yang bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan panjang sambungan lewatan

sebagaimana ditentukan dalam PBI ’71 terkecuali ditentukan lain.

Pasal 29 Pekerjaan Dinding

Lingkup Pekerjaan 1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat

bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil

yang baik.

2. Pekerjaan dinding ini bukan merupakan pekerjaan inti namun dapat berupa

pekerjaan penunjang dari pekerjaan inti, meliputi seluruh detail yang ditunjukkan

dalam gambar.

Persyaratan Bahan 1. Batu bata harus memenuhi NI – 10

2. Semen portland harus memenuhi NI – 3

3. Pasir harus memenuhi NI – 3 pasal 14 ayat 2

4. Air harus memenuhi PUBI 1981 pasal 9

Syarat-Syarat Pelaksanaan 1. Pasangan batu bata, adukan menggunakan campuran 1 PC : 2 PS, untuk kondisi

tidak kedap air.

2. Pasangan batu bata, adukan menggunakan campuran 2 PC : 3 PS, untuk kondisi

kedap air.

3. Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof

sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding didaerah basah

setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding yang ada pada gambar

menggunakan simbol adukan trassram / kedap air digunakan adukan rapat air

dengan campuran 2 semen : 3 pasir.

4. Batu bata yang digunakan batu bata merah ex-lokal dengan kualitas yang terbaik

yang disetujui pengawas / perencana, siku sama ukurannya 5 x 11 x 24 cm.

5. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air hingga jenuh.

6. Setelah bata terpasang dengan adukan, nad / siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm

dan dibersihkan dengan sapu lidi kemudian disiram air.

Page 156: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 44

7. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air dan siar-

siar telah dikerok serta dibersihkan.

8. Pemasangan batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri dari maksimum 24

lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom portal dan kolom praktis.

9. Bidang dinding ½ bata yang luasnya lebih besar dari ± 12 m2 ditambah kolom

praktis.

10. Pembuatan lubang pada pemasangan perancah sama sekali tidak diperkenankan.

11. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian

pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6 mm

jarak 75 cm.

12. Tidak diperkenankan memasang batu merah yang patah melebihi 5%. Batu merah

patah yang lebih dari dua tidak boleh dipakai.

13. Pasangan batu bata untuk dinding ½ bata menghasilkan dinding finish setebal 15

cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.

Pasal 30 Pekerjaan Plesteran

Persyaratan Bahan 1. Semen portland harus memenuhi NI – 8

2. Pasir harus memenuhi NI – 3 pasal 14 ayat 2

3. Air harus memenuhi NI – 3 pasal 10

4. Penggunaan adukan plesteran :

Adukan 1 semen : 2 pasir dipakai untuk plesteran rapat air dengan ditambah

cairan additive sebagai bonding agent yang setara dengan abacrete.

Adukan 1 semen : 2 pasir dipakai untuk plesteran seluruh dinding lainnya dengan

ditambah cairan additive sebagai bonding agent yang setara dengan abacrete.

Syarat-Syarat Pelaksanaan

1. Plesteran dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi dari bahan yang

digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan pengawas / perencana, dan

persyaratan tertulis dalam uraian dan syarat pekerjaan.

2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang lantai beton

atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh pengawas / perencana

persyaratan tertulis dalam uraian dan syarat pekerjaan.

3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam

gambar arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai

ukuran dan bentuk profilnya.

Page 157: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 45

4. Campuran adukan perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara

pembuatannya menggunakan mixer yang diaduk selama 3 menit.

5. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan

instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.

Pasal 31 Pekerjaan Cat

Pekerjaan Plitur Kayu Hal-hal yang tercakup dalam pekerjaan ini ialah pemlituran sampai didapat hasil yang

baik untuk seluruh kayu yang terlihat, bagian lis tepi dan sebagainya. Sebelum

dilakukan pemlituran, bidang permukaan yang akan diplitur diamplas terlebih dahulu

hingga rata dan halus.

Pekerjaan Cat Tembok

Hal-hal yang tercakup dalam pekerjaan ini ialah pekerjaan cat dinding tembok, kolom-

kolom, balok dan lain-lain dengan cat merk ICI. Pengecatan dilakukan sampai didapat

hasil yang baik, rata dan memuaskan minimal dengan 3 kali kuas. Untuk pengecatan

bagian luar digunakan cat weather shield dan bagian dalam dengan jenis emulsion.

Pekerjaan Cat Plafond Hal-hal yang tercakup dalam pekerjaan ini ialah seluruh plafond asbes pelat. Cat yang

digunakan adalah merk ICI. Cara pengecatan harus dilakukan dengan baik, minimal

dengan 3 kali kuas. Sebelum dilakukan pengecatan, pemasangan asbes pelat harus

dilakukan dengan baik dan kontraktor harus melaporkan pada Pimpinan Proyek untuk

pemeriksaan dan persetujuan.

Pasal 32 Pekerjaan Keramik

1. Untuk lantai digunakan ubin keramik ukuran 30 x 30 cm.

2. Ubin keramik yang dipasang adalah yang telah melalui proses seleksi dengan

bentuk dan ukuran yang sama, tidak ada bagian yang retak dan pecah, dan

mendapatkan persetujuan tertulis dari pengawas / perencana.

3. Ubin keramik yang dipasang dengan menggunakan adukan campuran 1 semen : 2

pasir minmal setebal 2 cm diatas pelat beton.

4. Jarak antara masing-masing unit harus sama dan membentuk garis lama. Bidang

permukaan lantai keramik harus rata dan tidak ada bagian yang bergelombang.

5. Tiap hari setelah pemasangan ubin keramik selesai dengan rapi, dilaporkan

kepada pengawas / perencana untuk memeriksa dan persetujuannya, dilakukan

pengecoran lubang dengan menggunakan semen yang sesuai warna keramiknya.

Page 158: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 46

6. Pada bagian-bagian tertentu dipakai ubin keramik pinggul dengan ukuran, warna,

kualitas yang sama dengan keramik tersebut diatas.

7. Seluruh bidang permukaan lantai harus dibersihkan, sehingga bidang permukaan

keramik bebas dari noda-noda semen.

Pasal 33 Pekerjaan Pintu dan Jendela

1. Untuk pintu, jendela dan lainnya digunakan kayu jati dengan kualitas antara lain

sebagai berikut :

Kayu jati harus yang kering dan telah diperiksakan pada pimpinan proyek terlebih

dahulu sebelum dikerjakan.

Kayu berkualitas baik, tidak berlubang dan harus memenuhi syarat plituran.

2. Setelah kayu terpasang bidang permukaan kusen harus rata dan dilot kemudian

dibersihkan.

3. Semua bagian kusen yang tampak harus diserut rata dan licin hingga siap untuk

dicat / diplitur.

4. Semua bidang-bidang yang akan dicat harus dimeni terlebih dahulu diratakan.

5. Untuk kaca digunakan kaca tebal 5 mm untuk semua kaca mati. Penggunaan

masing-masing sesuai dengan gambar kerja.

6. Kaca pada rangka kayu dipasang pada sponningnya dengan dempul dan lis kaca.

Pendempulan harus baik agar kaca cukup rapat dan tidak bergetar akibat tekanan

angin. Kaca yang retak akibat pemasangan yang kurang hati-hati harus segera

diganti.

Pasal 34 Pekerjaan Plafond

1. Untuk plafond dipakai rangka plafond dari kayu, bentuk dan cara pemasangannya

sesuai dengan gambar.

2. Seluruh rangka kayu bagian bawah diserut rata dan cara pemasangannya

menggunakan sistem klos yang dibuat dari reng, seluruh rangka digantungkan

dengan baik pada balok kayu dan plat yang kelihatan.

3. Pemasangan rangka plafond sesuai dengan gambar dengan bidang permukaan

yang harus rata, harus waterpass dan tidak ada bagian yang berlubang. Kemudian

diberi lapisan pengawet atau diberi garam wolman sampai rata untuk seluruh

permukaan kayu.

4. Penutup plafond bangunan sesuai gambar digunakan asbes pelat 100 x 100 cm.

Page 159: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB V RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

V - 47

5. Plafond terpasang harus menghasilkan bidang yang rata waterpass, nad / sponning

harus rapi / baik dan merupakan garis lurus, yang kemudian diakhiri dengan cat

tembok.

Pasal 35 Pekerjaan Sanitasi

1. Meliputi pekerjaan kamar mandi, kloset, instalasi air kotor dan air bersih harus

dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk dari pengawas.

2. Untuk hal-hal yang belum tercantum dalam gambar rencana, seperti bahan

finishing dan lainnya harus mendapat persetujuan tertulis dari pengawas.

Pasal 36 Pekerjaan Drainase

Pekerjaan drainase ini dimaksudkan supaya saluran air bisa mengalir secara lancar

dan tidak terjadi genangan pada saat hujan yang dapat menimbulkan banjir disekitar

lokasi. Saluran ini dipasang pada tepi bangunan atau sesuai gambar rencana.

Pasal 37 Pekerjaan Jalan Keluar dan Masuk

1. Jalan masuk dan keluar dari dan ke lokasi gedung perkantoran harus dikerjakan

sesuai dengan gambar rencana.

2. Permukaan jalan ditutup dengan paving block yang bermutu baik. Penentuan merk

dan warna yang digunakan dilakukan dengan persetujuan tertulis dari pimpinan

proyek.

Page 160: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 1

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA

6.1 DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN BANGUNAN

No Jenis Bahan Satuan Harga Satuan Rp.

1 Batu kali m3 135.000 2 Kerikil m3 140.000 3 Batu bata bh 240 4 Pasir urug m3 70.000 5 Pasir pasang m3 110.000 6 Pasir beton m3 130.000 7 Kapur m3 135.000 8 Portland cement zak 29.500 9 Seng gelombang lbr 42.000

10 Seng plat m' 18.000 11 Kayu dolken (8x10x400 cm) btg 14.000 12 Kayu kruing m3 4.500.000 13 Keramik (30x30 cm) m2 34.000 14 Besi kg 9.500 15 Kawat besi kg 10.000 16 Multipleks lbr 87.500 17 Meni besi kg 19.000 18 Paving block bh 700 19 Kayu jati m3 16.000.000 20 Angkur bh 7.500 21 Kayu kamfer m3 6.500.000 22 Lem kayu ltr 20.000 23 Kaca m2 45.000 24 Cat tembok kg 7.000

6.2 DAFTAR HARGA SATUAN UPAH PEKERJA

No Jenis Bahan Satuan Harga Satuan Rp.

1 Pekerja Org/hr 22.500 2 Mandor Org/hr 35.000 3 Tukang Kayu Org/hr 35.000 4 Kepala Tukang Kayu Org/hr 40.000 5 Tukang Batu Org/hr 35.000 6 Kepala Tukang Batu Org/hr 40.000 7 Tukang Besi Org/hr 35.000 8 Kepala Tukang Besi Org/hr 40.000 9 Tukang Cat Org/hr 32.000

10 Kepala Tukang Cat Org/hr 40.000

Page 161: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 2

6.3 DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

No Uraian Pekerjaan Hrg Satuan

Upah Kerja

Hrg Bahan Jumlah

Analisa / Satuan Rp Rp Rp Rp 1 2 3 4 5 6 I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pagar sementara dari seng gelombang per 1 m panjang, tinggi 2 m 1,250 btg Kayu dolken 14.000 17.500 17.500 0,072 m3 Kayu kruing 63.000 4.536 4.536 2,500 kg Portland cement 737,5 1.843,75 1.843,75 0,005 m3 Pasir beton 130.000 650 650 0,009 m3 Kerikil 140.000 1.260 1.260 0,060 kg Paku 8.000 480 480 0,450 kg Meni besi 18.000 8.100 8.100 1,200 lbr Seng gelombang 42.000 48.000 48.000 0,020 org Mandor 35.000 700 700 0,020 org Kep. Tukang kayu 40.000 800 800 0,200 org Tukang kayu 35.000 7.000 7.000 0,400 org Pekerja 25.000 10.000 10.000 18.500 82.369,75 100.869,75 2 Membersihkan lahan per 1 m3 0,050 org Mandor 35.000 1.750 1.750 0,050 org Kep. Tukang kayu 40.000 2.000 2.000 0,050 org Tukang kayu 35.000 1.750 1.750 0,100 org Pekerja 25.000 2.250 2.250 7.750 7.750 3 Pemasangan bouwplank per 1 m3 0,012 m3 Kayu Kruing 63.000 756 756 0,020 kg Paku 8.000 160 160 0,007 m3 Kayu papan Kruing 4.500.000 31.500 31.500 0,005 org Mandor 35.000 175 175 0,010 org Kep. Tukang kayu 40.000 400 400 0,100 org Tukang kayu 35.000 3.500 3.500 0,100 org Pekerja 25.000 2.500 2.500 6.575 32.416 38.991 II PEKERJAAN TANAH 1 Galian tanah biasa sedalam 1 m 0,040 org Mandor 35.000 1.400 1.400 0,400 org Pekerja 25.000 10.000 10.000 11.400 11.400

Page 162: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 3

2 Urugan kembali per m3 0,019 org Mandor 35.000 665 665 0,192 org Pekerja 25.000 4.800 4.800 5.465 5.465 3 Tanah diratakan dan dipadatkan per m3 0,050 org Mandor 35.000 1.750 1.750 0,500 org Pekerja 25.000 12.500 12.500 14.250 14.250 4 Urugan pasir per m3 1,200 m3 Pasir urug 70.000 84.000 84.000 0,010 org Mandor 35.000 350 350 0,300 org Pekerja 25.000 6.750 6.750 0,300 org Kep. Tukang batu 40.000 12.000 12.000 0,300 org Tukang batu 35.000 10.500 10.500 29.600 84.000 113.600

III PEKERJAAN PASANGAN 1 Pasangan batu bata 1 Pc : 3 Kp : 10 Ps per m3 tebal 1/2 bata 70,00 bh Batu bata 240 16.800 16.800 4,500 kg Portland cement 737,5 3.318,5 3.318,5 0,050 m3 Pasir pasang 110.000 5.500 5.500 0,015 m3 Kapur 135.000 2.025 2.025 0,015 org/hr Mandor 35.000 525 525 0,320 org/hr Pekerja 25.000 8.000 8.000 0,100 org/hr Tukang batu 35.000 3.500 3.500 0,010 org/hr Kep. Tukang batu 40.000 400 400 12.425 27.643,5 40.068,5 2 Pekerjaan tegel 20 x 20 dengan 1 Pc : 2 Kp : 3 Pc 1,000 m3 Tegel 18.000 18.000 18.000 0,020 zak Portland cement 29.500 540 540 0,016 m3 Kapur 135.000 1.840 1.840 0,032 m3 Pasir pasang 110.000 2.880 2.880 0,025 org Mandor 35.000 875 875 0,025 org Kep. Tukang batu 40.000 1.000 1.000 0,250 org Tukang batu 35.000 8.750 8.750 0,500 org Pekerja 25.000 11.250 11.250 21.875 23.260 45.135

IV PEKERJAAN BETON BERTULANG 1 Pekerjaan beton 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr per m3 232,0 kg Portland cement 737,5 171.100 171.100 0,780 m3 Kerikil 130.000 67.600 67.600

Page 163: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 4

0,520 m3 Pasir beton 140.000 109.200 109.200 0,080 org Mandor 35.000 2.800 2.800 0,025 org Kep.tukang batu 40.000 1.000 1.000 0,250 org Tukang batu 35.000 6.750 6.750 1,650 org Pekerja 25.000 41.250 41.250 53.800 347.900 401.700 2 Pekerjaan tulangan besi 1,050 kg Besi 7.000 7.350 7.350 2,000 kg Kawat beton 8.000 120 120 0,0003 org Mandor 35.000 10,5 10,5 0,0007 org Kep. Tukang besi 40.000 28 28 0,007 org Tukang besi 35.000 245 245 0,007 org Pekerja 25.000 175 175 458,5 7.470 7.928,5 3 Cetakan beton untuk 1 m3 beton bertulang 0,400 m3 Kayu cetakan 400.000 160.000 160.000 4,000 kg Paku 8.000 32.000 32.000 0,100 org Mandor 35.000 3.500 3.500 0,500 org Kep. Tukang kayu 40.000 20.000 20.000 5,000 org Tukang besi 35.000 175.000 175.000 2,000 org Pekerja 25.000 50.000 50.000 248.500 192.000 440.500 4 1 m2 bongkar bekisting 0,007 Pekerjaan cetakan 248.500 1.739,5

V PEKERJAAN PLESTERAN 1 Plesteran 1 Pc : 3 Ps tebal 20 mm 9,300 kg Portland cement 737,5 6.858,75 6.858,75 0,018 m3 Pasir pasang 110.000 1.980 1.980 0,260 org Pekerja 25.000 6.500 6.500 0,200 org Tukang batu 35.000 7.000 7.000 0,020 org Kep. Tukang batu 40.000 800 800 0,013 org Mandor 35.000 455 455 14.755 8.838,75 23.593,75

VI PEKERJAAN KAYU 1 Pekerjaan kusen-kusen pintu / jendela dari kayu jati 1,200 m3 Kayu jati, balok 16.500.000 19.200.000 19.200.000 0,300 org Mandor 35.000 10.500 10.500 6,000 org Pekerja 25.000 150.000 150.000 20,00 org Tukang kayu 35.000 700.000 700.000 2,000 org Kep. Tukang kayu 40.000 80.000 80.000

Page 164: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 5

940.500 19.200.000 20.140.500 2 Pekerjaan pintu / jendela plywood rangkap kayu kamfer per m2 0,0196 m3 Kayu kamfer papan 6.500.000 127.400 127.400 0,030 kg Paku 8.500 240 240 0,300 ltr Lem kayu 20.000 6.000 6.000 1,000 lbr Plywood 65.000 65.000 65.000 0,600 org Pekerja 25.000 15.000 15.000 2,000 org Tukang kayu 35.000 70.000 70.000 0,200 org Kep. Tukang kayu 40.000 8.000 8.000 0,030 org Mandor 35.000 1.050 1.050 94.050 198.640 292.690 3 Pekerjaan pintu / jendela kaca rangka kayu kamfer per m2 0,035 m3 Kayu kamfer, papan 6.500.000 227.500 227.500 0,800 org Pekerja 25.000 20.000 20.000 2,000 org Tukang kayu 35.000 70.000 70.000 0,200 org Kep. Tukang kayu 40.000 8.000 8.000 0,040 org Mandor 35.000 1.400 1.400 99.400 227.500 326.900 4 Pekerjaan rangka langit-langit grid 30x30 cm bahan kayu kamfer per m2 0,027 m3 Kayu kamfer balok 6.000.000 162.000 162.000 0,200 kg Paku 8.000 1.600 1.600 0,250 org Pekerja 25.000 6.250 6.250 0,350 org Tukang kayu 35.000 12.250 12.250 0,035 org Kep. Tukang kayu 40.000 1.400 1.400 0,0125 org Mandor 35.000 437,5 437,5 20.337,5 163.600 183.937,5

VII PEKERJAAN PENGECATAN 1 Pekerjaan cat tembok per m2 0,100 kg Plamir 9.000 900 900 0,100 kg Cat dasar 7.000 700 700 0,260 kg Cat penutup 2 kali 50.000 13.000 13.000 0,020 org Pekerja 25.000 500 500 0,063 org Tukang cat 35.000 2.205 2.205 0,0063 org Kep. Tukang cat 40.000 252 252 0,0025 org Mandor 25.000 87,5 87,5 3.044 14.600 17.644,5 2 Pekerjaan cat kayu / besi per m2 0,200 kg Cat meni 19.000 3.800 3.800 0,150 kg Plamur 12.000 1.800 1.800 0,170 kg Cat dasar 13.000 2.210 2.210 0,260 kg Cat penutup 2 kali 27.000 7.020 7.020

Page 165: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 6

0,0025 org Mandor 35.000 87,50 87,50 0,006 org Kep. Tukang cat 40.000 240 240 0,009 org Tukang cat 35.000 3.675 3.675 0,070 org Pekerja 25.000 1.750 1.750 2.392,5 14.830 17.222,5

VIII PEKERJAAN PAVING BLOCK 1 Pekerjaan pasang paving block per m2 50,00 bh Paving block 700 35.000 35.000 0,100 m3 Pasir pasang 110.000 11.000 11.000 0,400 org Pekerja 25.000 10.000 10.000 0,020 org Mandor 35.000 700 700 0,020 org Kep. Tukang batu 40.000 800 800 0,020 org Tukang batu 35.000 700 700 12.200 46.000 58.200

6.4 PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN I. Pekerjaan Persiapan

1. Pagar Proyek = ( 28 + 43,246 ) x 2 = 142,492 m

2. Pembersihan Lapangan = ( 28 x 43,246 ) = 1210,888 m2

3. Pemasangan bouwplank = ( 63 + 33 ) x 2 = 192,000 m

4. Papan nama proyek = 1 bh

II. Pekerjaan Tanah 1. Pekerjaan Galian = 635,860 m3

2. Pekerjaan urugan tanah = 301,549 m3

III. Pekerjaan Beton 1. Pekerjaan Plat Lantai

Lantai 1

Type Plat Tebal Lx Ly Jumlah Volume (m) (m) (m) (buah) (m3) 1 0,15 5 5 23 86,25 2 0,15 2,5 5 11 20,625 3 0,15 1,8 5 2 2,7 4 0,15 5 5 2 7,5 5 0,15 4 5 1 3 6 0,15 3 5 2 4,5 7 0,15 2 5 1 1,5 8 0,15 3,1 5 3 6,975 9 0,15 2,5 2,5 2 1,875 134,925

Page 166: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 7

Lantai 2 - 4

Type Plat Tebal Lx Ly Jumlah Volume (m) (m) (m) (buah) (m3) 1 0,15 5 5 22 82,5 2 0,15 2,5 5 11 20,625 3 0,15 1,8 5 2 2,7 4 0,15 5 5 2 7,5 5 0,15 4 5 1 3 6 0,15 3 5 2 4,5 7 0,15 2 5 1 1,5 122,325

Lantai 5

Type Plat Tebal Lx Ly Jumlah Volume (m) (m) (m) (buah) (m3) 1 0,15 5 5 23 86,25 2 0,15 2,5 5 11 20,625 3 0,15 1,8 5 2 2,7 4 0,15 5 5 2 7,5 5 0,15 4 5 2 3 6 0,15 3 5 2 4,5 7 0,15 2 5 1 1,5 126,075

2. Pekerjaan Balok Anak

Lantai 1 – Lantai atap

Type L b h Jumlah Volume (m) (m) (m) (buah) (m3)

BA 1 10 0,2 0,4 11 8,8 BA 2 5 0,15 0,3 2 0,45 BA 3 2,5 0,3 0,5 2 0,75 BA 4 5,3 0,3 0,65 2 2,067 BA 5 5,14 0,3 0,60 2 1,850

13,917

3. Pekerjaan Balok Induk

Lantai 1

Type L b h Jumlah Volume (m) (m) (m) (buah) (m3)

BI 1 10 0,3 0,48 12 17,28 BI 2 5 0,3 0,48 39 28,08 BI 3 2,5 0,3 0,48 14 5,04

Page 167: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 8

BI 4 5,3 0,3 0,48 2 1,53 BI 5 5,14 0,3 0,48 2 1,48 BI 6 5,1 0,3 0,48 4 2,94 BI 7 1,8 0,3 0,48 2 0,52 BI 8 3 0,3 0,48 2 0,86 BI 9 4 0,3 0,48 2 1,15

58,88

Lantai 2 – Lantai Atap

Type L b h Jumlah Volume (m) (m) (m) (buah) (m3)

BI 1 10 0,3 0,48 12 17,28 BI 2 5 0,3 0,48 39 58,88 BI 3 2,5 0,3 0,48 14 5,04 BI 4 5,3 0,3 0,48 2 1,53 BI 5 5,14 0,3 0,48 2 1,48 BI 6 5,1 0,3 0,48 4 2,94 BI 7 1,8 0,3 0,48 2 0,52 BI 8 3 0,3 0,48 2 0,86 BI 9 4 0,3 0,48 2 1,15

89,68

4. Pekerjaan Kolom

Lantai 1 – Lantai 2

Type L b h Jumlah Volume (m) (m) (m) (buah) (m3)

K1 4 0,8 0,8 8 19,24 K2 4 0,6 0,6 14 20,16

K2A 4 0,6 0,6 4 5,76 K3 4 0,4 0,4 4 2,56 K4 4 0,3 0,7 2 1,68

K4A 4 0,6 0,6 4 5,76 K5 4 0,4 0,8 12 15,36

K5A 4 0,4 0,8 8 10,24 K5B 4 0,4 0,8 4 2,56 K6 4 0,25 0,7 8 5,6 K7 4 0,3 0,7 8 6,72 KL 4 0,35 0,35 12 5,88 KL1 4 0,3 0,4 4 1,92

103,84

Page 168: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 9

Lantai 3 – Lantai 5

Type L b h Jumlah Volume (m) (m) (m) (buah) (m3)

K1 4 0,75 0,75 10 20,76 K2 4 0,5 0,5 21 18,48

K2A 4 0,6 0,6 6 6,88 K4 4 0,3 0,7 3 2,52

K4A 4 0,6 0,6 6 7,76 K5A 4 0,4 0,7 12 12,80 KL 4 0,35 0,35 18 8,82 KL1 4 0,3 0,4 6 2,88

80,90

5. Pekerjaan Tangga

Type L b h Jumlah Volume (m) (m) (m) (buah) (m3)

Bordes 3 1,4 0,12 12 6,048 Tangga 1,3 0,3 0,17 144 9,547 Plat tangga 4,12 1,3 0,12 12 7,713

23,308 6. Pekerjaan Poer

Type L b h Jumlah Volume (m) (m) (m) (buah) (m3) 1 4,9 2,4 0,6 12 98,78 2 5,4 2,4 0,6 2 15,55 3 2,4 2,4 0,6 8 27,65 4 3,6 1,8 0,6 2 7,78 5 2,7 2,7 0,6 4 17,5 6 1,3 1,3 0,6 2 2,03

169,29 7. Pekerjaan Pondasi

Type Diameter Jumlah Kedalaman Volume (m) (buah) m

P1 2,2 28 2,45 150,92 P2 2,2 8 2,45 43,12 P3 1,6 4 2,45 15,68 P4 2,5 4 2,45 24,5 P5 1,1 2 2,45 5,39

239,61

Page 169: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 10

8. Pekerjaan Sloof

Type b h Panjang Jumlah Volume (m) (m) (m) (buah) (m3) 1 0,35 0,45 7,6 6 7,18 2 0,35 0,45 2,65 4 1,67 3 0,35 0,45 2,6 25 10,24 4 0,35 0,45 2,3 3 1,09 5 0,35 0,45 3,7 1 0,58 6 0,35 0,45 3,15 2 0,99 7 0,35 0,45 3,08 2 0,97 8 0,35 0,45 2,98 2 0,94 9 0,35 0,45 7,9 2 2,49

10 0,35 0,45 7,45 4 4,69 11 0,35 0,45 2,45 4 1,54 12 0,35 0,45 1,45 2 0,46 13 0,35 0,45 2,9 4 1,83 61 34,67

IV. Pekerjaan Pembesian 1. Kolom

Tulangan Utama

Lt. Type D Panjang Jumlah Tul.

Jumlah Kolom Volume

(m) (mm) (btg) (btg) (kg) K1 10 4700 12 24 4039,142 1 K2 10 4900 12 20 3509,184 K5 10 4000 8 2 190,876 2 K3 10 4700 16 24 5385,523 K4A 10 4900 16 20 4678,912 3 K4 10 4700 20 24 6731,904 K5A 10 4900 24 20 7018,368 4 K1 10 4700 24 24 8078,285 K2 10 4900 24 20 7018,368 5 K2 10 5000 16 24 5729,28 K1 10 5250 12 20 3759,84 Ø 10 = 0,627 kg/m

Page 170: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 11

Tulangan Sengkang

Lt

Kolom b

h

p

Ø Sk

Pjg Sk

Tinggi Jarak Sk Jml Sk Jml Klm

Vol. Tump Lap Tump Lap Tump Lap

mm mm mm mm mm mm mm mm mm Btg Btg buah kg

1

K1 500 500 40 10 1680 2200 2200 50 100 45 23 24 1719,08 Joint 500 500 40 10 1680 5 24 126,40 K2 500 500 40 10 1680 2200 200 50 200 45 12 20 1200,83 Joint 500 500 40 10 1680 9 20 189,60 K5 250 250 30 10 760 2200 200 50 100 45 23 2 Joint 250 250 30 10 760 3 2 0,00

2 K3 500 500 40 10 1680 2200 200 100 200 23 12 24 884,82 Joint 500 500 40 10 1680 5 24 126,40 K4A 500 500 40 10 1680 2200 200 75 150 30 16 20 969,09 Joint 500 500 40 10 1680 9 20 189,60

3 K4 500 500 40 10 1680 2200 200 100 200 23 12 24 884,82 Joint 500 500 40 10 1680 4 24 101,12 K5A 500 500 40 10 1680 2200 200 75 150 30 16 20 969,09 Joint 500 500 40 10 1680 8 20 168,54

4 K1 500 500 40 10 1680 2200 200 100 150 23 12 24 884,82 Joint 500 500 40 10 1680 3 24 75,84 K2 500 500 40 10 1680 2200 200 75 200 30 16 20 969,09 Joint 500 500 40 10 1680 8 20 168,54

5 K2 500 500 40 10 1680 2200 200 100 200 23 12 24 884,82 Joint 500 500 40 10 1680 3 24 75,84 K1 500 500 40 10 1680 2200 200 75 150 30 16 20 969,09 Joint 500 500 40 10 1680 5 20 105,34

Ø 10 = 0,627 kg/

2. Balok Anak

Tulangan Utama

Lt D L Tul. Tump Tul. Lap Jml Balok

Pjg Tul Volume Tump Lap

mm mm Atas Bawah Atas Bawah Buah mm mm kg 1 16 5000 4 2 2 4 11 2500 2500 520,7402 16 5000 4 2 2 4 11 2500 2500 520,7403 16 5000 4 2 2 4 11 2500 2500 520,7404 16 5000 4 2 2 4 11 2500 2500 520,7405 12 5000 4 2 2 4 11 2500 2500 293,040

Ø 16 = 1,578 kg/m Ø 12 = 0,888 kg/m

Page 171: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 12

Tulangan Sengkang

Lt

L b

h

p

Ø Sk

PjgSk

Panjang Jarak Sk Jml Sk Jml Balok

Vol. Tump Lap Tump Lap Tump Lap

mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm Btg Btg buah kg 1 5000 200 300 20 10 1040 2500 2500 100 200 26 14 11 180,752

2 5000 200 300 20 10 1040 2500 2500 100 200 26 14 11 180,752

3 5000 200 300 20 10 1040 2500 2500 100 200 26 14 11 180,752

4 5000 200 300 20 10 1040 2500 2500 100 200 26 14 11 180,752

5 5000 200 300 20 10 1040 2500 2500 100 200 26 14 11 180,752

Ø 10 = 0,627 kg/m

3. Balok induk

Lt D L Tulangan

Tumpuan Tulangan Lapangan

Tul. Bagi

Jml Balok Pjg Tul. Volume

mm mm Atas Bwh Atas Bwh D Pjg buah Tump Lap kg

1

22 5000 5 3 2 2 10 5000 24 2500 2500 2.223,72 5000 3 2 2 2 10 5000 20 2500 2500 1.405,50

22 10000 8 5 3 5 10 10000 10 5000 5000 3.195,90 10000 5 3 2 3 10 10000 2 5000 5000 400,46

22 2500 5 3 2 2 10 2500 10 1250 1250 463,28 2500 3 2 2 2 10 2500 2 1250 1250 77,74

22 1800 4 3 2 2 10 1800 2 900 900 61,3422 3000 4 3 2 2 10 3000 2 1500 1500 102,2322 4000 4 3 2 2 10 4000 2 2000 2000 136,31

8.066,48

2

22 5000 5 3 2 2 10 5000 24 2500 2500 2.223,72 5000 3 2 2 2 10 5000 20 2500 2500 1.405,50

22 10000 8 5 3 5 10 10000 10 5000 5000 3.195,90 10000 5 3 2 3 10 10000 2 5000 5000 400,46

22 2500 5 3 2 2 10 2500 10 1250 1250 463,28 2500 3 2 2 3 10 2500 2 1250 1250 77,74

22 1800 4 3 2 2 10 1800 2 900 900 61,3422 3000 5 3 2 2 10 3000 2 1500 1500 111,1922 4000 5 3 2 2 10 4000 2 2000 2000 148,25

8.087,36

3

22 5000 5 3 2 2 10 5000 24 2500 2500 2.223,72 5000 3 2 2 2 10 5000 20 2500 2500 1.405,50

22 10000 8 5 3 5 10 10000 10 5000 5000 3.195,90 10000 5 3 2 3 10 10000 2 5000 5000 400,46

22 2500 5 3 2 2 10 2500 10 1250 1250 425,98 2500 3 2 2 3 10 2500 2 1250 1250 77,74

22 1800 4 3 2 2 10 1800 2 900 900 61,3422 3000 5 3 2 2 10 3000 2 1500 1500 102,2322 4000 5 3 2 2 10 4000 2 2000 2000 136,31

8.029,18

Page 172: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 13

4

22 5000 5 3 2 2 10 5000 24 2500 2500 2.223,72 5000 2 2 2 2 10 5000 20 2500 2500 1.256,30

22 10000 7 4 2 5 10 10000 10 5000 5000 2.897,50 10000 5 3 2 3 10 10000 2 5000 5000 400,46

22 2500 3 2 2 2 10 2500 10 1250 1250 351,38 2500 2 2 2 2 10 2500 2 1250 1250 62,82

22 1800 3 2 3 2 10 1800 2 900 900 55,9722 3000 3 2 2 2 10 3000 2 1500 1500 84,3322 4000 3 2 2 2 10 4000 2 2000 2000 112,44

7.444,91

5

19 5000 5 3 2 3 10 5000 24 2500 2500 2.402,76 5000 3 2 2 3 10 5000 20 2500 2500 1.554,70

19 10000 5 3 3 5 10 10000 10 5000 5000 2.449,90 10000 3 2 2 3 10 10000 2 5000 5000 310,94

19 2500 3 2 2 3 10 2500 2 1250 1250 388,68 2500 3 2 2 3 10 2500 2 1250 1250 77,74

19 1800 3 2 2 3 10 1800 2 900 900 55,9719 3000 3 2 2 3 10 3000 2 1500 1500 93,2819 4000 3 2 2 3 10 4000 2 2000 2000 124,38

7.458,34Ø 22 = 2,984 kg/m Ø 19 = 2,226 kg/m

Page 173: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 14

Page 174: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 15

V. Pekerjaan Pasangan Batu Bata 1. Lantai 1 = ( 3,6 x 41,85 x 4,8 ) = 723,168 m2

2. Lantai 2 = ( 4,8 x 41,85 x 4,4 ) = 883,872 m2

3. Lantai 3 = ( 4,4 x 41,85 x 4,4 ) = 810,216 m2

4. Lantai 4 = ( 4,4 x 22 x 4,4 ) = 425,92 m2

5. Lantai 5 = ( 4,4 x 22 x 4,4 ) = 425,92 m2

= 3269,069 m2

VI. Pekerjaan Plesteran (dinding dan lantai)

1. Lantai 1 = (150,660 x 2) + 806,916 = 1108,236 m2

2. Lantai 2 = (200,880 x 2) + 806,916 = 1208,676 m2

3. Lantai 3 = (184,140 x 2) + 583,355 = 951,635 m2

4. Lantai 4 = (96,800 x 2) + 586,586 = 780,186 m2

5. Lantai 5 = 96,800 + 586,586 = 683,386 m2

= 4732,119 m2

VII. Pekerjaan Pemasangan Keramik Dihitung secara menyeluruh = 3370,359 m2

VIII. Pekerjaan Kayu 1. Kusen pintu dan jendela = 20,092 m3

2. Daun pintu / jendela kaca = 481,380 m2

3. Daun pintu dilapis tripleks dan aluminium = 56,000 m2

4. Langit-langit = 4686,090 m2

IX. Pekerjaan Pengecatan 1. Cat tembok = 10774,800 m2

2. Cat kayu = 909,848 m2

X. Pemasangan Paving Block = 285,531 m2

Page 175: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 16

6.5 RENCANA ANGGARAN BIAYA

No Jenis Pekerjaan Volume Sat Harga Satuan Harga

Rp Rp

I PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Pagar Proyek 2. Pengukuran 3. Pembersihan Lahan 4. Fasilitas Kerja 5. Mobilisasi Bahan dan alat 6. Pemasangan Bouwplank 7. Pekerjaan papan nama 8. Administrasi dan dokumentasi

142,492

1,000 1210,888

1,0001,000

192,0001,0001,000

m ls

m2

ls ls m bh ls

100.869,75 3.000.000,00 7.750,00 15.000.000,00 10.000.000,00 38.991,00 100.000,00 5.000.000,00

14.373.132,42 3.000.000,00 9.384.382,00 15.000.000,00 10.000.000,00 7.486.272,00 100.000,00 5.000.000,00

64.343.786,42

No Jenis Pekerjaan Volume Sat Harga Satuan Harga

Rp Rp

II PEKERJAAN TANAH 1.Galian tanah biasa 2.Mengurug tanah kembali 3.Tanah diratakan dan dipadatkan 4.Urugan pasir

635,860301,549301,549301,549

m3

m3

m3

m3

11.400,00 5.465,00

14.250,00 113.600,00

7.248.804,001.647.965,294.297.073,25

34.255.966,40

47.449.808,94

No Jenis Pekerjaan Volume Sat Harga Satuan Harga

Rp Rp

III PEKERJAAN PONDASI

1. Pekerjaan beton a. Pile cap b. Sloof c. Pondasi

2. Pekerjaan pembesian a. Pile cap b. Sloof c. Pondasi

3. Pekerjaan cetakan beton a. Pile cap b. Sloof c. Pondasi

4. Pekerjaan pembongkaran cetakan a. Pile cap b. Sloof

c. Pondasi

169,290 34,670 239,610

13.898,39315.753,88721.110,714

169,290 34,670 239,610

169,290 34,670 239,610

m3

m3

m3

kg kg kg

m3

m3

m3

m3

m3

m3

401.700,00 401.700,00 401.700,00

7.928,50 7.928,50 7.928,50

440.500,00 440.500,00 440.500,00

1.739,50 1.739,50 1.739,50

68.003.793,0013.926.939,0096.251.337,00

110.934.408,90124.904.693,10167.376.295,90

74.572.245,0015.272.135,00

105.548.205,00

294.479,9660.308,47

416.801,60

1.035.420.436,00

Page 176: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 17

No Jenis Pekerjaan Volume SatHarga Satuan Harga

Rp Rp

IV PEKERJAAN STRUKTUR

1. Lantai 1 a. Pekerjaan beton • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

b. Pekerjaan tulangan besi • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

c. Pekerjaan cetakan beton • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

d. Pekerjaan bongkar cetakan • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

103,84148,5613,917

134,92523,308

10.975,1128.066,48701,492

13.256,19265,638

103,84148,5613,917

134,92523,308

103,84148,5613,917

134,92523,308

m3

m3

m3

m3

m3

kg kg kg kg kg

m3

m3

m3 m3

m3

m3

m3 m3

m3

m3

401.700,00 401.700,00 401.700,00 401.700,00 401.700,00

7.928,50 7.928,50 7.928,50 7.928,50 7.928,50

440.500,00 440.500,00 440.500,00 440.500,00 440.500,00

1.739,50 1.739,50 1.739,50 1.739,50 1.739,50

41.712.528,0059.676.552,005.590.458,90

54.199.372,509.362.823,6

87.016.175,4963.955.086,685.561.779,32

105.101.702,402.106.047,46

45.741.520,0065.440.680,006.130.438,50

59.434.462,5010.267.174,00

180.629,68258.420,1224.208,62

234.702,0440.544,27

489.277.610,59

2. Lantai 2 a. Pekerjaan beton • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

b. Pekerjaan tulangan besi • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

c. Pekerjaan cetakan beton • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

103,84 148,56 13,917 122,325 23,308

12.234,35 8.807,36 701,492 12.196,56 265,63

103,84 148,56 13,917 122,325 23,308

m3

m3

m3

m3

m3

kg kg kg kg kg

m3

m3

m3 m3

m3

401.700,00 401.700,00 401.700,00 401.700,00 401.700,00

7.928,50 7.928,50 7.928,50 7.928,50 7.928,50

440.500,00 440.500,00 440.500,00 440.500,00 440.500,00

41.712.528,0059.676.552,005.590.458,90

49.137.952,509.362.823,60

97.000.043,9869.829.153,765.561.779,32

96.700.425,962.106.047,46

45.741.520,0065.440.680,006.130.438,50

53.884.162,5010.267.174,00

Page 177: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 18

d. Pekerjaan bongkar cetakan • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

103,84 148,56 13,917 122,325 23,308

m3

m3 m3

m3

m3

1.739,50 1.739,50 1.739.50 1.739,50 1.739,50

180.629,68258.420,1224.208,62

212.784,3440.544,27

618.858.327,51

3. Lantai 3 a. Pekerjaan beton • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

b. Pekerjaan tulangan besi • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

c. Pekerjaan cetakan beton • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

d. Pekerjaan bongkar cetakan • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

80,90 148,56 13,917 122,325 23,308

15.873,85 8.029,18 701,49 12.196,56 265,63

80,90 148,56 13,917 122,325 23,308

80,90 148,56 13,917 122,325 23,308

m3

m3

m3

m3

m3

kg kg kg kg kg

m3

m3

m3 m3

m3

m3

m3 m3

m3

m3

401.700,00 401.700,00 401.700,00 401.700,00 401.700,00

7.928,50 7.928,50 7.928,50 7.928,50 7.928,50

440.500,00 440.500,00 440.500,00 440.500,00 440.500,00

1.739,50 1.739,50 1.739,50 1.739,50 1.739,50

32.497.530,0059.676.552,005.590.458,90

49.137.952,509.362.823,60

125.855.819,7063.659.353,635.561.779,32

96.700.425,962.106.047,46

35.636.450,0065.440.680,006.130.438,50

53.884.162,5010.267.174,00

140.725,55258.420,1224.208,62

212.784,3440.544,27

618.858.327,51

4. Lantai 4

a. Pekerjaan beton • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

b. Pekerjaan tulangan besi • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

c. Pekerjaan cetakan beton • Kolom

80,90148,5613,917

122,32523,308

17.194,957.444,91

701,4912.196,56

265,63

80,90

m3

m3

m3

m3

m3

kg kg kg kg kg

m3

401.700,00 401.700,00 401.700,00 401.700,00 401.700,00

7.928,50 7.928,50 7.928,50 7.928,50 7.928,50

440.500,00

32.497.530,0059.676.552,005.590.458,90

49.137.952,509.362.823,60

136.330.161,1059.026.968,945.561.763,47

96.700.425,962.106.047,46

35.636.450,00

Page 178: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 19

• Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

d. Pekerjaan bongkar cetakan • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai • Tangga

148,5613,917

122,32523,308

80,90148,5613,917

122,32523,308

m3

m3 m3

m3

m3

m3 m3

m3

m3

440.500,00 440.500,00 440.500,00 440.500,00

1.739,50 1.739,50 1.739,50 1.739,50 1.739,50

65.440.680,006.130.438,50

53.884.162,5010.4267.174,00

140.725,55258.420,1224.208,62

212.784,3440.544,27

722.026.271,83

5. Lantai 5 a. Pekerjaan beton • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai

b. Pekerjaan tulangan besi • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai

c. Pekerjaan cetakan beton • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai

d. Pekerjaan bongkar cetakan • Kolom • Balok Induk • Balok anak • Pelat lantai

80,90148,5613,917

126,075

11.524,217.458,34473,792

12.196,56

80,90148,5613,917

126,075

80,90148,5613,917

126,075

m3

m3

m3

m3

kg kg kg kg

m3

m3

m3 m3

m3

m3 m3

m3

401.700,00 401.700,00 401.700,00 401.700,00

7.928,50 7.928,50 7.928,50 7.928,50

440.500,00 440.500,00 440.500,00 440.500,00

1.739,50 1.739,50 1.739,50 1.739,50

32.497.530,0059.676.552,005.590.458,90

50.644.327,50

91.369.698,9959.133.448,693.756.459,87

96.700.425,96

35.636.450,0065.440.680,006.130.438,50

55.536.037,50

140.725,55258.420,1224.208,62

219.307,46

562.755.169,66

No Jenis Pekerjaan Volume Sat Harga Satuan Harga

Rp Rp

V

PEKERJAAN FINISHING 1. Pekerjaan pasangan

a. Pasangan batu bata b. Keramik

2. Pekerjaan plesteran 3. Pekerjaan kayu

a. Kusen-kusen pintu / jendela b. Daun pintu / jendela kaca c. Langit-langit

4. Pekerjaan pengecatan a. Cat tembok b. Cat kayu / besi

729,28 3.370,36 4.732,12

20,09 481,38 4.686,09

10.774,80 909,85

m3 m2 m2

m3 m3 lbr

m2 m2

40.068,50 45.135,00 23.593,75

20.140.500,00

326.900,00 183.937,50

17.644,50 17.222,50

29.221.155,68152.121.198,60111.648.456,30

404.622.645,00157.363.122,00861.947.679,40

190.115.958,6015.669.891,63

Page 179: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VI - 20

5. Pekerjaan mekanikal dan elektrikal

a. Genset b. Instalasi kabel c. Fuse Box d. Sekering e. Lampu neon f. Stop kontak g. Saklar

6. Sanitasi a. Septic tank b. Kloset jongkok tipe C-1 c. Bak mandi d. Wastafel meja oval tipe L-2394 WMK-38 M e. Plumbing

7. Pekerjaan drainase 8. Pekerjaan paving block 9. Pembersihan lahan kembali

1,00 1,00 5,00 10,00 120,00 75,00 75,00

2,00 35,00 35,00

15,00 1,00 1,00 285,53 1,00

ls ls bh bh titik titik bh

unit unit bh

bh ls ls

m2 ls

5.000.000,00 10.000.000,00

50.000,00 5.000,00

50.000,00 4.500,00

10.000,00

205.000 55.000,00

200.000,00

630.000,00 25.000.000,00

5.000.000,00 58.200,00

1.000.000,00

5.000.000,0010.000.000,002.500.000,00

50.000,006.000.000,00

337.500,00750.000,00

410.000,00175.000,00

7.000.000,00

9.450.000,0025.000.000,005.000.000,00

16.617.846,001.000.000,00

7.497.020.333,00

6.6 REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

No Jenis Pekerjaan Harga (Rp)

I Pekerjaan Persiapan 64.449.786,42

II Pekerjaan Tanah 47.449.808,94

III Pekerjaan Pondasi 1.035.420.436,00

IV Pekerjaan Struktur 3.015.101.710,56

V Pekerjaan Finishing 7.497.020.333,00

Sub Total

PPN 10%

Total

Dibulatkan

11.659.442.074,92

1.165.944.207,00

12.825.386.281,92

12.825.387.000,00

Terhitung :

Dua belas milyard delapan ratus dua puluh lima juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah

Page 180: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VII PENUTUP Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VII - 1

BAB VII PENUTUP

7.1 KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan pada analisis pondasi sarang laba-laba pada gedung

Bank Negara Indonesia 1946 Tbk Wilayah 05 Semarang, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Daya dukung tanah KSLL (qa) sebesar 93,46 t/m2.

Daya dukung yang dihasilkan menjadi lebih besar dari 1,5 kali daya dukung pada

pondasi rakit. Hal ini disebabkan bekerjanya faktor-faktor yang menguntungkan

dari Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) :

Memiliki kekakuan lebih tinggi dibandingkan dengan pondasi rakit.

Adanya pemadatan tanah yang efektif didalam Konstruksi Sarang Laba-Laba.

Bekerjanya tegangan geser pada rib settlement terluar dari Konstruksi Sarang

Laba-Laba.

Penyebaran beban dimulai dari dasar pelat yang terletak di bagian atas rib,

sehingga beban yang timbul sudah merata pada lapisan pendukung.

Memiliki kemampuan melindungi secara permanen stabilitas dari perbaikan

tanah didalamnya.

2. Tebal ekivalen :

Rib konstruksi = 135 cm

Rib settlement = 166 cm

Bentuk konstruksi sarang laba-laba akan menimbulkan kekakuan atau tebal

ekivalen yang tinggi, sehingga mampu mereduksi differential settlement.

3. Tegangan tanah maksimum sebesar : 8,348 t/m2.

Sama juga dengan perhitungan pada pondasi dangkal, yang perlu memperhatikan

tegangan tanah maksimum yang timbul. Demikian juga dalam perhitungan pondasi

Konstruksi Sarang Laba-Laba.

4. Dimensi dan penulangan rib konstruksi dan rib settlement, ditunjukkan pada

gambar dibawah ini :

Page 181: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VII PENUTUP Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VII - 2

Rib Konstruksi

Ø 10 – 15 cm

15

4 Ø 16

Ø 10 – 15 cm 200 Ø 10 – 15 cm

4 Ø 19

As’ = 4 Ø 16

As = 4 Ø 19 15

Rib Settlement

Ø 10 – 15 cm

15

4 Ø 16

Ø 10 – 15 cm 250

Ø 10 – 15 cm

4 Ø 19

As’ = 4 Ø 16

As = 4 Ø 19 15

Page 182: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB VII PENUTUP Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

VII - 3

Dari hasil perhitungan pada rib konstruksi maqupun rib settlement digunakan

tulangan dengan Ø 10 – 15 cm (AS = 524 mm2) dengan syarat : ρ min < ρ < ρ max.

Apabila syarat btersebut terpenuhi maka tulangan tersebut aman digunakan. Selain

itu dari hasil perhitungan tampak sekali bahwa dimensi dari rib-rib yang akan

dipasang sangat ekonomis, dengan menggunakan tulangan double (ganda) pada

rib-rib konstruksi ataupun rib-rib settlement pada pelat.

5. Perbedaan tinggi dari rib konstruksi dengan rib settlement menjadikan perbaikan

tanah didalam Konstruksi Sarang Laba-Laba memiliki kestabilan yang bersifat

permanent, selain itu rib settlement juga memberikan perlindungan terhadap

perbaikan tanah didalam rib-rib.

6. Kontrol terhadap tegangan geser sudah terpenuhi, F.τ ≥ P

Rib konstruksi : 308,136 t ≥ 306,465 t

Rib settlement : 453,950 t ≥ 306,465 t

7. Penurunan / settlement total yang dialami oleh tanah sebesar 44,901 cm

8. Hasil perhitungan total Rencana Anggaran Biaya pada proyek pembangunan

gedung BNI 1946 Wilayah 05 Semarang sebesar Rp. 12.825.387.000,00 (Dua

belas milyar delapan ratus dua puluh lima juta tiga ratus delapan puluh tujuh ribu

rupiah), dengan perincian sebagai berikut :

a) Pekerjaan Persiapan : Rp. 64.449.786,42

b) Pekerjaan Tanah : Rp. 47.449.808,94

c) Pekerjaan Pondasi : Rp. 1.035.420.436,00

d) Pekerjaan Struktur : Rp. 3.015.101.710,56

e) Pekerjaan Finishing : Rp. 7.497.020.333,00

Sehingga dapat dikatakan ekonomis untuk bangunan gedung bertingkat sedang.

7.2 SARAN Dari hasil analisis terhadap tugas akhir ini, maka diberikan beberapa saran

dan masukan sebagai berikut :

1. Dalam menganalisis secara manual diperlukan ketelitian dan pemahaman dalam

menentukan rumus pendekatan yang akan digunakan.

2. Untuk bangunan gedung bertingkat sedang (3 – 8 lantai) disarankan menggunakan

pondasi konstruksi sarang laba-laba, dengan alternatif lain yaitu pondasi plat penuh

(mat foundation) dan pondasi rakit. 3. Untuk meningkatkan daya dukung tanah dan mengurangi penurunan pondasi

dapat digunakan pondasi cerucuk dolken.

Page 183: ANALISIS PENGGUNAAN STRUKTUR PONDASI …eprints.undip.ac.id/34240/1/1771.pdf · 6.4 Perhitungan Volume Pekerjaan ----- VI-6 6.5 Rencana Anggaran Biaya ... Pondasi Dangkal ... Gambar

Laporan Tugas Akhir

Ratna Sari Cipto Haryono daftar pustaka Tirta Rahman Maulana

Laporan Tugas Akhir Analisis Penggunaan Struktur Pondasi Sarang Laba-Laba Pada Gedung BNI ’46 Wilayah 05 Semarang

xii

DAFTAR PUSTAKA

1. Atmanto, Indrastono, Ir., Diktat Kuliah Mekanika Getaran dan Gempa, Himpunan

Mahasiswa Sipil, Semarang, 2005.

2. Bowles, Joseph E., Analisa dan Desain Pondasi Edisi Keempat Jilid I, Erlangga,

Jakarta, 1992.

3. DAS, Braja M., Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1,

Erlangga, Jakarta, 1991.

4. DAS, Braja M., Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 2,

Erlangga, Jakarta, 1993.

5. Hardiyanto, Christady, H., Mekanika Tanah I, PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 1987.

6. Indarto, Himawan, Ir., MS., Diktat Mata Kuliah Mekanika Getaran dan Gempa,

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.

7. Kusuma, Gideon H., Ir., M.Eng., dan Andriono, Takim, Dr., Ir., Desain Struktur

Rangka Beton Bertulang di Daerah Rawan Gempa Edisi Kedua Seri Beton 3,

Erlangga, Jakarta, 1993.

8. Peck, Ralph B, Teknik Fondasi, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1986.

9. Rekayasa Fundasi II (Fundasi Dangkal dan Fundasi Dalam), Penerbit Gunadarma,

Jakarta, 1997.

10. Ryantori, Ir., dan Sutjipto, Ir., Konstruksi Sarang Laba-Laba, Penerbit PT.

Dasaguna, Surabaya, 1984.

11. Sunggono, Ir., K.H., Mekanika Tanah, Nova, Jakarta, 1984.

12. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SKSNI T15-1991-

03, Jakarta, 1997.

13. Terzaghi, Karl, Mekanika Tanah Dalam Praktek Rekayasa Jilid 1, Erelangga,

Jakarta, 1987.

14. Udiyanto, Ir., Menghitung Beton Bertulang, Biro Pengembangan Profesionalisme

Sipil Universitas Diponegoro, Semarang, 2000.

15. Vis, Ir., W.C., dan Kusuma, Gideon H., Ir., M.Eng., Grafik dan Tabel Perhitungan

Beton Bertulang Seri Beton 4, Erlangga, Jakarta, 1997.

16. Wesley, L.d., Mekanika Tanah, Badan Penerbit Umum, Jakarta, 1987.

17. Widjatmoko, Ir., Struktur Beton, Badan Penerbit Universitas Semarang, Semarang,

1999.