Instalasi CentOS 6.4 Pada VMWare Workstation 10
-
Upload
i-putu-hariyadi -
Category
Education
-
view
4.262 -
download
4
description
Transcript of Instalasi CentOS 6.4 Pada VMWare Workstation 10
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 1 http://www.stmikbumigora.ac.id
INSTALASI LINUX CENTOS 6.4 PADA VMWARE WORKSTATION 10
Oleh I Putu Hariyadi
Langkah-langkah instalasi Linux CentOS 6.4 pada VMWare Workstation 10 adalah
sebagai berikut:
1. Jalankan aplikasi VMWare Workstation 10 melalui Start > All Programs > VMWare >
VMWare Workstation.
2. Tampil aplikasi VMWare Workstation seperti terlihat pada gambar berikut:
3. Untuk membuat virtual machine baru pilih menu File > New Virtual Machine …,
seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 2 http://www.stmikbumigora.ac.id
4. Tampil kotak dialog New Virtual Machine Wizard untuk menentukan jenis konfigurasi
virtual machine yang ingin dibuat, seperti terlihat pada gambar berikut:
Terdapat 2 pilihan jenis konfigurasi yang dapat dipilih yaitu Typical (recommended)
dan Custom (advanced). Jenis konfigurasi Typical disarankan untuk dipilih ketika ingin
membuat virtual machine melalui beberapa tahapan dengan mudah. Sebaliknya jenis
konfigurasi Custom akan memberikan pilihan pengaturan lanjutan seperti penentuan
jenis controller SCSI, jenis virtual disk dan kompatibilitas dengan produk VMWare
versi sebelumnya. Pilih Typical, dan klik tombol Next > untuk melanjutkan.
5. Tampil kotak dialog Guest Operating System Installation untuk menentukan
bagaimana cara instalasi sistem operasi dilakukan, seperti terlihat pada gambar
berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 3 http://www.stmikbumigora.ac.id
Terdapat 3 pilihan yaitu Install from Installer disc untuk menginstalasi dari media disc
seperti CD/DVD, Install from Installer disc image file (iso) untuk menginstalasi dari
file ISO, dan I will install the operating system later untuk mempersiapkan virtual
machine dengan hardisk kosong tanpa melakukan instalasi sistem operasi. Pilih I will
install the operating system later, dan klik tombol Next > untuk melanjutkan.
6. Tampil kotak dialog Select a Guest Operating System untuk menentukan jenis sistem
operasi yang akan diinstalasi pada virtual machine yang dibuat, seperti ditunjukkan
pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 4 http://www.stmikbumigora.ac.id
Pilih Linux pada bagian Guest operating system, dan CentOS pada bagian Version. Klik
tombol Next > untuk melanjutkan.
7. Tampil kotak dialog Name the Virtual Machine untuk menentukan nama pengenal
virtual machine dan menentukan lokasi penyimpanan file virtual machine yang
dibuat, seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 5 http://www.stmikbumigora.ac.id
Pada bagian Virtual machine name masukkan nama pengenal virtual machine,
sebagai contoh CentOS 6.4. Sedangkan pada bagian Location tentukan lokasi
penyimpanan file virtual machine yang dibuat dengan cara menekan tombol Browse
… sebagai contoh diletakkan di D:\CentOS 6.4. Klik tombol Next > untuk
melanjutkan.
8. Tampil kotak dialog Specify Disk Capacity untuk menentukan kapasitas media
penyimpanan yang dialokasikan untuk virtual machine yang dibuat, seperti terlihat
pada gambar berikut:
Pada bagian Maximum disk size (GB) masukkan kapasitas media penyimpanan
(hardisk) yang dialokasikan untuk virtual machine yang dibuat, sebagai contoh 10 GB.
Klik tombol Next > untuk melanjutkan.
9. Tampil kotak dialog Ready to Create Virtual Machine yang menampilkan informasi
ringkasan pengaturan yang telah ditentukan untuk virtual machine yang akan dibuat,
seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 6 http://www.stmikbumigora.ac.id
Klik tombol Finish untuk membuat virtual machine. Selanjutnya Anda dapat
menginstalasi sistem operasi Linux CentOS.
10. Tampil kotak dialog yang menampilkan virtual machine yang telah berhasil dibuat
yaitu dengan nama pengenal CentOS 6.4, seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 7 http://www.stmikbumigora.ac.id
Selanjutnya klik Edit virtual machine settings untuk melakukan perubahan pada
pengaturan virtual machine untuk komponen hardware CD/DVD agar mengacu ke
lokasi penyimpanan file ISO dari Linux CentOS 6.4 dan jenis koneksi dari Network
Adapter yang digunakan. Tampil kotak dialog Virtual Machine Settings, seperti
terlihat pada gambar berikut:
Pada tab Hardware di panel sebelah kiri pilih CD/DVD (IDE) dan selanjutnya pada
panel sebelah kanan akan muncul detail pengaturan CD/DVD. Pada bagian Connection,
pilih Use ISO image file, dan klik tombol Browse… untuk mengarahkan ke lokasi
penyimpanan file ISO dari Linux CentOS 6.4 yang akan digunakan sebagai media
sumber instalasi, sebagai contoh terdapat di drive G:\CentOS-6.4-i386-bin-DVD1.iso.
Lanjutkan dengan memilih Network Adapter pada panel sebelah kiri dari tab
Hardware dan selanjutnya pada panel sebelah kanan akan muncul detail pengaturan
Network Adapter. Pada bagian Network connection beberapa pilihan jenis koneksi
jaringan yang dapat digunakan oleh Network Adapter yaitu Bridged (untuk dapat
terhubung secara langsung ke jaringan fisik), Network Address Translation (NAT -
untuk berbagi pakai alamat IP dari host), Host-only (untuk terhubung ke jaringan privat
yang dibagi pakai dengan host), dan Custom (untuk secara spesifik menentukan virtual
network yang ingin digunakan), terdapat seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 8 http://www.stmikbumigora.ac.id
Pilih Host-only, dan klik tombol OK untuk menutup kotak dialog Virtual Machine
Settings. Selanjutnya klik Power on the virtual machine untuk menghidupkan virtual
machine dan memulai instalasi Linux CentOS pada virtual machine yang telah dibuat,
seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 9 http://www.stmikbumigora.ac.id
11. Tampil menu awal instalasi berupa Welcome to CentOS 6.4! untuk menentukan jenis
instalasi yang akan dilakukan, seperti terlihat pada gambar berikut:
Terdapat beberapa pilihan yang tampil yaitu Install or upgrade an existing system
(untuk menginstalasi sistem Linux dengan mode Graphical User Interface atau
mengupgrade sistem Linux yang telah terinstalasi), Install system with basic video
driver (untuk mennginstalasi sistem dengan dukungan driver video dasar agar tetap
dapat melakukan instalasi dalam mode graphical ketika program instalasi tidak
dapat mendeteksi video card yang digunakan), Rescue installed system (untuk
memperbaiki sistem Linux yang telah terinstalasi ketika tidak dapat melakukan
booting dengan normal), Boot from local drive (untuk melakukan booting dari
hardisk lokal), Memory test (untuk melakukan pengujian pada RAM yang terpasang
pada komputer). Pilih Install or upgrade an existing system, dan tekan tombol Enter
untuk melanjutkan instalasi.
12. Tampil kotak dialog untuk melakukan pengecekan pada media instalasi yang
digunakan. Tekan tombol Tab untuk berpindah ke pilihan tombol Skip, dan tekan
Enter untuk mengabaikan pengecekan media instalasi, seperti terlihat pada gambar
berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 10 http://www.stmikbumigora.ac.id
13. Tampil Welcome screen dari installer CentOS, seperti terlihat pada gambar berikut:
Tekan tombol Next untuk melanjutkan instalasi.
14. Tampil pilihan bahasa yang akan digunakan selama proses instalasi, seperti terlihat pada
gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 11 http://www.stmikbumigora.ac.id
Pilih English (English), dan klik tombol Next untuk melanjutkan.
15. Tampil pilihan jenis keyboard yang digunakan oleh sistem, seperti terlihat pada
gambar berikut:
Pilih U.S. English, dan klik tombol Next untuk melanjutkan.
16. Tampil penentuan jenis perangkat penyimpanan yang digunakan, seperti terlihat
pada gambar berikut:
Terdapat 2 pilihan yaitu Basic Storage Devices (jika menggunakan media
penyimpanan yang umum seperti hardisk yang terpasang secara lokal pada sistem),
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 12 http://www.stmikbumigora.ac.id
dan Specialized Storage Devices (jika menggunakan Storage Area Network (SANs)).
Pilih Basic Storage Devices, dan klik tombol Next untuk melanjutkan.
17. Tampil kotak dialog Storage Device Warning yang menampilkan peringatan tentang
program instalasi Linux CentOS tidak dapat mendeteksi partisi atau filesystem pada
media penyimpanan yang digunakan, seperti terlihat pada gambar berikut:
Hal ini dapat disebabkan oleh media penyimpanan masih blank, belum dipartisi atau
virtual. Jika tidak, kemungkinan data pada media penyimpanan tidak dapat
dikembalikan apabila Anda tetap menggunakan media penyimpanan ini untuk
instalasi. Apakah Anda yakin media penyimpanan ini tidak memuat data? Pilih Yes,
discard any data, dan klik tombol Next untuk melanjutkan.
18. Tampil pengaturan nama komputer (hostname) yang digunakan, seperti terlihat
pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 13 http://www.stmikbumigora.ac.id
Format nama komputer yang digunakan adalah Fully Qualified Domain Name (FQDN)
yaitu namakomputer.namadomain. Masukkan nama komputer dengan format FQDN
“mataram.stmikbumigora.ac.id” pada inputan Hostname, seperti terlihat pada
gambar berikut:
Selanjutnya klik tombol Configure Network pada pojok kiri bawah untuk melakukan
pengaturan jaringan. Tampil kotak dialog Network Connections yang dapat
digunakan untuk mengatur parameter TCP/IP pada interface jaringan yang terpasang
pada sistem, seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 14 http://www.stmikbumigora.ac.id
Terlihat satu interface jaringan yang terpasang pada sistem teridentifikasi ke dalam
jenis Wired yaitu dengan nama System eth0. Linux memberi penamaan interface
jaringan dengan nama eth yang merupakan singkatan dari ethernet. Sedangkan
angka yang mengikuti dibelakangnya menyatakan nomor interface jaringan, 0 untuk
interface jaringan pertama, 1 untuk interface jaringan kedua, dan seterusnya.
Pilih System eth0 pada panel sebelah kiri dan selanjutnya pada panel sebelah kanan
klik tombol Edit untuk mengatur parameter TCP/IP pada interface tersebut. Tampil
kotak dialog Editing System eth0, seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 15 http://www.stmikbumigora.ac.id
Pilih parameter Connect automatically agar interface eth0 dikoneksikan secara
otomatis, seperti terlihat pada gambar berikut:
Pilih tab IPv4 Settings untuk mengalokasikan pengalamatan IP dan parameter TCP/IP
lainnya pada interface eth0, seperti terlihat pada gambar berikut:
Terdapat beberapa pilihan metode alokasi pengalamatan IP antara lain Automatic
(DHCP) digunakan untuk mengalokasikan IP secara dinamis atau sebagai DHCP Client,
dan Manual digunakan untuk mengalokasikan pengalamatan IP secara statik. Pilih
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 16 http://www.stmikbumigora.ac.id
Manual pada parameter Method, dan klik tombol Add untuk menambahkan alamat
IP pada kolom Address, subnetmask pada kolom Netmask, dan alamat router untuk
komunikasi ke beda jaringan pada kolom Gateway, sebagai contoh masukkan alamat
IP 192.168.169.1 dengan subnetmask 24 (255.255.255.0) dan gateway
192.168.169.254.
Pada parameter DNS servers, masukkan alamat IP dari server Domain Name System
(DNS) yang berfungsi untuk memetakan alamat IP ke nama domain dan sebaliknya,
sebagai contoh 192.168.169.1.
Pada parameter Search domains, masukkan nama domain yang digunakan sebagai
contoh stmikbumigora.ac.id.
Klik tombol Apply untuk menyimpan perubahan klik tombol Close untuk menutup
kotak dialog Network Connections klik tombol Next untuk melanjutkan instalasi.
19. Tampil pengaturan zona waktu atau Time Zone, seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 17 http://www.stmikbumigora.ac.id
Pengaturan zone waktu dapat dilakukan dengan memilih menu dropdown atau
melalui gambar peta. Untuk Waktu Indonesia Barat (WIB) pilih Asia/Jakarta, untuk
Waktu Indonesia Tengah (WITA) pilih Asia/Makassar, sedangkan Wilayah Indonesia
Timur (WIT) pilih Asia Jayapura, sebagai contoh pilih Asia/Makassar. Klik tombol
Next untuk melanjutkan.
20. Tampil pengaturan sandi untuk user “root”, seperti terlihat pada gambar berikut:
User “root” merupakan user tertinggi di Linux, serupa dengan user “Administrator”
pada sistem operasi Windows. Masukkan sandi yang akan digunakan oleh user
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 18 http://www.stmikbumigora.ac.id
“root” pada inputan parameter Root password: dan ulangi lagi sandi yang
dimasukkan pada inputan parameter Confirm:, sebagai contoh sandi yang digunakan
untuk kebutuhan praktikum adalah “123456” (Saran untuk keamanan: sebaiknya
gunakan sandi yang lebih komplek seperti minimal memiliki panjang 8 karakter,
terdapat minimal 1 huruf kapital, 1 huruf kecil, 1 angka, 1 karakter diluar alfanumerik
sehingga sulit untuk ditebak). Klik tombol Next untuk melanjutkan.
Tampil kotak dialog Weak Password yang menginformasikan bahwa sandi yang
dipilih terlalu sederhana sehingga kurang tangguh, klik tombol Use Anyway untuk
tetap menggunakan sandi tersebut hanya untuk kebutuhan praktikum.
21. Tampil pilihan metode pembuatan partisi linux yang ingin digunakan, seperti
terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 19 http://www.stmikbumigora.ac.id
Terdapat 5 metode pembuatan partisi yang dapat dipilih antara lain:
a) Use All Space, untuk membuat partisi linux dengan menghapus semua partisi
pada drive terpilih termasuk partisi-partisi yang dibuat atau digunakan oleh
sistem operasi lainnya.
b) Replace Existing Linux System(s), untuk membuat partisi linux dengan
menghapus hanya partisi-partisi yang dibuat pada instalasi Linux sebelumnya
dan tidak akan menghapus partisi lainnya pada media penyimpanan seperti
FAT32 atau NTFS.
c) Skrink Current System, untuk menciutkan (menyusutkan) partisi yang telah ada
agar membuat ruang kosong sehingga dapat digunakan untuk membuat partisi
dengan default layout.
d) Use Free Space, untuk membuat partisi linux hanya menggunakan ruang
hardisk yang belum terpartisi pada hardisk terpilih dengan asumsi Anda
memiliki tersedia ruang kosong yang cukup .
e) Create Custom Layout, untuk membuat partisi linux secara manual berdasarkan
layout yang ditentukan sendiri pada hardisk terpilih menggunakan tool partisi.
Pilih Create Custom Layout, dan klik tombol Next untuk melanjutkan.
22. Tampil informasi hardisk yang dikenali oleh program instalasi, seperti terlihat pada
gambar berikut:
Seluruh hardware di Linux pengenalannya dalam bentuk file dan disimpan di
struktur file system Linux yaitu pada direktori /dev yang merupakan singkatan dari
device, termasuk media penyimpanan seperti hardisk. Konvensi penamaan hardisk
di Linux adalah sebagai berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 20 http://www.stmikbumigora.ac.id
Klik tombol Create untuk membuat partisi baru.
23. Tampil kotak dialog Create Storage untuk menentukan jenis partisi yang akan
dibuat, seperti terlihat pada gambar berikut:
Secara default pada bagian Create Partition telah terpilih Standard Partition. Klik
tombol Create. Tampil kotak dialog Add Partition untuk membuat partisi baru,
seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 21 http://www.stmikbumigora.ac.id
Terdapat beberapa parameter yang harus diatur ketika pembuatan partisi antara
lain:
a) Mount Point, digunakan untuk menentukan lokasi mengaitkan partisi ini
b) File System Type, digunakan untuk menentukan jenis file sistem yang akan
digunakan oleh partisi ini.
c) Size (MB), digunakan untuk menentukan ukuran media penyimpanan yang
dialokasikan untuk partisi ini dalam megabytes.
d) Additional Size Options, pilihan pengaturan ukuran tambahan yaitu:
Fixed size, pilihan menyatakan nilai ukuran yang dimasukkan pada
parameter Size (MB) adalah ukuran yang bersifat tetap.
Fill all space up to (MB), untuk menentukan ukuran media
penyimpanan yang dialokasikan untuk partisi ini nilainya dapat
melebihi dari ukuran yang telah tertera pada parameter Size (MB)
namun hingga nilai ukuran yang tercantum pada parameter tambahan
ini.
Fill to maximum allowable size, untuk mengalokasikan sisa ruang
kosong pada hardisk untuk partisi ini.
e) Force to be a primary partition, memaksa agar partisi yang dibuat bertipe
partisi primary.
f) Encrypt, untuk mengenkripsi data yang terdapat pada partisi tersebut.
Terdapat minimal 2 partisi yang harus dibuat untuk instalasi Linux yaitu Linux Native
dengan mount point / (root partition) dan Linux Swap sebagai virtual memory.
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 22 http://www.stmikbumigora.ac.id
Untuk membuat partisi Linux Native untuk root partition, lengkapi parameter-
parameter pembuatan partisi seperti terlihat pada gambar berikut:
Klik tombol OK untuk membuat partisi. Hasil dari pembuatan root partition (/),
seperti terlihat pada gambar berikut:
Terlihat partisi yang terbuat dikenali dengan nama /dev/sda1. Selanjutnya ulangi
untuk proses pembuatan partisi untuk Linux swap dengan menekan tombol Create
dan lengkapi paramater-parameter pembuatan partisi sebagai berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 23 http://www.stmikbumigora.ac.id
a) Mount Point, dikosongkan.
b) File System Type, pilih “Swap”.
c) Size (MB), biarkan nilai ukuran yang tercantum 200.
d) Additional Size Option, pilih “Fill to maximum allowable size” untuk
mengalokasikan sisa ruang kosong pada hardisk untuk partisi linux swap ini.
Klik tombol OK untuk membuat partisi.
Klik tombol Next untuk melanjutkan instalasi.
Tampil kotak dialog Format Warnings yang menginformasikan hardisk terpilih akan
diformat sehingga semua data akan dihapus, seperti terlihat pada gambar berikut:
Klik tombol Format untuk melakukan proses format.
Tampil kotak dialog Writing storage configuration to disk yang menginformasikan
bahwa partisi yang telah Anda dipilih pada tahap sebelumnya akan disimpan pada
disk. Data yang terdapat pada partisi terpilih akan dihapus atau diformat ulang
sehingga akan hilang, seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 24 http://www.stmikbumigora.ac.id
Klik tombol Write changes to disk untuk menyimpan perubahan pada disk.
Tampil kotak dialog Formatting yang menginformasikan terjadi proses membuat
filesystem ext4 pada partisi yang telah ditentukan sebelumnya, seperti terlihat pada
gambar berikut:
Tampil pengaturan untuk menentukan apakah akan menginstalasi boot loader atau
tidak, dan pengaturan parameter boot loader lainnya jika boot loader dipilih untuk
diinstalasi, seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 25 http://www.stmikbumigora.ac.id
Secara default telah terseleksi pilihan untuk menginstalasi boot loader. Klik tombol
Next untuk melanjutkan.
24. Tampil penentuan pilihan jenis paket instalasi Linux yang akan diinstalasi, seperti
terlihat pada gambar berikut:
Secara default telah terpilih Minimal, sebagai contoh pilih Desktop, seperti terlihat
pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 26 http://www.stmikbumigora.ac.id
Klik tombol Next untuk melanjutkan.
Tampil kotak dialog Dependency Check yang menampilkan informasi sistem
melakukan pengecekan ketergantungan dari paket-paket aplikasi yang dipilih untuk
instalasi, seperti terlihat pada gambar berikut:
Tampil kotak dialog proses instalasi dimulai, seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 27 http://www.stmikbumigora.ac.id
Proses instalasi sistem operasi Linux dan paket-paket aplikasi terkait terlihat seperti
pada gambar berikut:
25. Tampil pesan bahwa proses instalasi telah selesai dilakukan, seperti terlihat pada
gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 28 http://www.stmikbumigora.ac.id
Sebelum dapat menggunakan sistem yang telah terinstalasi, Anda diminta untuk
melakukan reboot. Klik tombol Reboot.
Proses reboot berlansung seperti terlihat pada gambar berikut:
26. Tampil pengaturan pasca instalasi, seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 29 http://www.stmikbumigora.ac.id
Terdapat beberapa konfigurasi dasar yang harus dilengkapi sebelum dapat
menggunakan Linux yang telah selesai diinstalasi. Klik tombol Forward untuk
melanjutkan.
27. Tampil informasi lisensi dan persetujuan terkait lisensi, seperti terlihat pada gambar
berikut:
Pilih Yes, I agree to the License Agreement untuk menyetujui lisensi. Klik tombol
Forward untuk melanjutkan instalasi.
28. Tampil pengaturan untuk pembuatan user baru, seperti terlihat pada gambar
berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 30 http://www.stmikbumigora.ac.id
Lengkapi parameter-paramater pembuatan user berikut ini:
a) Username:, masukkan nama login pengguna yang ingin dibuat, sebagai contoh
“jarkom”.
b) Full name:, masukkan nama lengkap pengguna, sebagai contoh “jarkom”.
c) Password:, masukkan sandi login pengguna, sebagai contoh “jarkom”.
d) Confirm Password:, masukkan kembali sandi login pengguna yaitu “jarkom”.
seperti terlihat pada gambar berikut:
Klik tombol Forward untuk melanjutkan.
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 31 http://www.stmikbumigora.ac.id
Tampil kotak dialog yang menginformasikan bahwa sandi login pengguna yang
dimasukkan untuk user “jarkom” tidak tangguh (lemah). Apakah Anda tetap ingin
menggunakannya?. Pilih Yes, untuk tetap menggunakan sandi login tersebut (hanya
untuk kebutuhan praktikum).
29. Tampil pengaturan tanggal dan waktu dari sistem, seperti terlihat pada gambar
berikut:
Lakukan pengaturan tanggal dan waktu sesuai dengan tanggal dan waktu saat ini.
Klik tombol Forward untuk melanjutkan.
30. Tampil kotak dialog peringatan bahwa terdeteksi sistem tidak memiliki memori yang
cukup untuk mengaktifkan secara otomatis fitur Kdump. Untuk mengaktifkan fitur
Kdump secara manual dapat dilakukan menggunakan system-config-kdump, seperti
terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 32 http://www.stmikbumigora.ac.id
Klik tombok OK.
31. Tampil pengaturan Kdump yang merupakan mekanisme kernel crash dumping.
Kdump akan melakukan capture informasi dari sistem sehingga dapat menjadi
informasi yang berguna untuk menentukan penyebab terjadinya crash pada sistem.
Terlihat bahwa fitur Kdump tidak dapat diaktifkan karena sistem yang digunakan
memiliki memori yang tidak mencukupi untuk mengaktifkan fitur tersebut.
Klik tombol Finish untuk menyelesaikan proses instalasi. Selanjutnya virtual machine
akan melakukan reboot. Setelah proses booting selesai maka akan tampil kotak
dialog login untuk otentikasi awal sebelum dapat menggunakan Linux, seperti
terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 33 http://www.stmikbumigora.ac.id
Pilih user “jarkom” dan masukkan sandi login yaitu “jarkom” pada inputan
parameter Password, seperti terlihat pada gambar berikut:
kemudian tekan tombol Log In. Proses otentikasi berhasil dilakukan maka akan
tampil desktop dari Linux CentOS 6.4, seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 34 http://www.stmikbumigora.ac.id
Untuk mematikan sistem Linux, pilih menu System Shut Down …, seperti terlihat
pada gambar berikut:
Tampil kotak dialog Shut down this sytem now? yang mengkonfirmasi proses
shutdown, seperti terlihat pada gambar berikut:
Modul Matakuliah Praktikum Manajemen Jaringan
Copyright © 2013 STMIK Bumigora Mataram Halaman 35 http://www.stmikbumigora.ac.id
Pilih tombol Shutdown untuk mematikan sistem Linux. Proses shutdown
berlangsung.
Selamat Anda telah berhasil menginstalasi Linux CentOS 6.4 pada VMWare
Workstation