Analisis Penggunaan Ruang dan Waktu pada Rusa Totol (Axis axis) di Halaman Istana Bogor

7
1 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011 Analisis Penggunaan Ruang dan Waktu pada Rusa Totol (Axis axis) di Halaman Istana Bogor Oleh Teguh Rianto E353100145 Pendahuluan Rusa totol (Axis axis) merupakan rusa introduksi yang berasal dari India dan sukses beradaptasi dengan iklim Indonesia hingga jumlahnya semakin banyak di kebun-kebun binatang, kandang penangkaran dan lain-lain habitat buatan. Salah satu populasi rusa totol yang sukses berketurunan adalah rusa totol di halaman Istana Bogor. Berdasarkan ciri habitatnya, pada habitat buatan terdapat peningkatan nutrisi, bertambahnya persaingan intraspesifik untuk memperoleh makanan, berkurangnya pemangsaan oleh predator alami, berkurangnya penyakit dan parasit serta meningkatnya kontak dengan manusia. Kondisi halaman Istana Bogor yang berbeda dengan habitat alami tersebut dapat membentuk pola perilaku rasa totol yang berbeda dari pola perilaku rusa yang hidup di habitat alami. Selain itu juga terbentuk pola distribusi waktu yang khas untuk aktivitas hariannya berdasarkan variasi jenis kelamin dan status fisiologis dari masing-masing individu (Lelono, 2003). Penggunaan ruang adalah penempatan aktifitas satwa dalam dimensi ruang baik secara horizontal maupun vertikal. penggunaan ruang merupakan suatu keseluruhan interaksi antara satwa dengan habitatnya (Santosa, 2011). Aspek penggunaan ruang menggambarkan interaksi satwa dengan habitatnya. Penggunaan ruang berkaitan dengan faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku harian satwa. Penggunaan ruang tergantung pada jenis kelamin, umur, morfologi, perilaku dan pengalaman serta status sosial sebagai faktor internal. Penggunaan ruang juga dipengaruhi faktor internal seperti ketersediaan pakan, karakteristik fisik habitat, iklim, ikatan-sosial, kepadatan populasi dan predator. Sifat satwa dalam kesehariannya melakukan banyak aktivitas yang teratur membentuk sebuah pola tetap. Kondisi habitat buatan, status fisiologis dan jenis kelamin dapat membentuk pola perilaku dan distribusi waktu yang spesifik. Dalam praktikum ini dilakukan pengamatan untuk melihat aktivitas harian rusa totol dan

description

Analisis Penggunaan Ruang dan Waktu pada Rusa Totol (Axis axis) di Halaman Istana Bogor

Transcript of Analisis Penggunaan Ruang dan Waktu pada Rusa Totol (Axis axis) di Halaman Istana Bogor

  • 1 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011

    Analisis Penggunaan Ruang dan Waktu

    pada Rusa Totol (Axis axis) di Halaman Istana Bogor

    Oleh

    Teguh Rianto

    E353100145

    Pendahuluan

    Rusa totol (Axis axis) merupakan rusa introduksi yang berasal dari India dan

    sukses beradaptasi dengan iklim Indonesia hingga jumlahnya semakin banyak di

    kebun-kebun binatang, kandang penangkaran dan lain-lain habitat buatan. Salah satu

    populasi rusa totol yang sukses berketurunan adalah rusa totol di halaman Istana

    Bogor. Berdasarkan ciri habitatnya, pada habitat buatan terdapat peningkatan nutrisi,

    bertambahnya persaingan intraspesifik untuk memperoleh makanan, berkurangnya

    pemangsaan oleh predator alami, berkurangnya penyakit dan parasit serta

    meningkatnya kontak dengan manusia. Kondisi halaman Istana Bogor yang berbeda

    dengan habitat alami tersebut dapat membentuk pola perilaku rasa totol yang berbeda

    dari pola perilaku rusa yang hidup di habitat alami. Selain itu juga terbentuk pola

    distribusi waktu yang khas untuk aktivitas hariannya berdasarkan variasi jenis

    kelamin dan status fisiologis dari masing-masing individu (Lelono, 2003).

    Penggunaan ruang adalah penempatan aktifitas satwa dalam dimensi ruang

    baik secara horizontal maupun vertikal. penggunaan ruang merupakan suatu

    keseluruhan interaksi antara satwa dengan habitatnya (Santosa, 2011). Aspek

    penggunaan ruang menggambarkan interaksi satwa dengan habitatnya. Penggunaan

    ruang berkaitan dengan faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap

    perilaku harian satwa. Penggunaan ruang tergantung pada jenis kelamin, umur,

    morfologi, perilaku dan pengalaman serta status sosial sebagai faktor internal.

    Penggunaan ruang juga dipengaruhi faktor internal seperti ketersediaan pakan,

    karakteristik fisik habitat, iklim, ikatan-sosial, kepadatan populasi dan predator.

    Sifat satwa dalam kesehariannya melakukan banyak aktivitas yang teratur

    membentuk sebuah pola tetap. Kondisi habitat buatan, status fisiologis dan jenis

    kelamin dapat membentuk pola perilaku dan distribusi waktu yang spesifik. Dalam

    praktikum ini dilakukan pengamatan untuk melihat aktivitas harian rusa totol dan

  • 2 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011

    penggunaan ruang dan waktu. Dari pengamatan ini dianalisis hubungan antara tipe

    habitat di halaman Istana Bogor dengan aktivitas rusa totol termasuk

    trajektori/lintasan, ruang dari suatu aktivitas, serta alokasi waktu untuk melakukan

    suatu aktivitas.

    Metodologi

    Objek pengamatan adalah populasi rusa totol di halaman Istana Bogor.

    Praktikum dikerjakan pada tanggal 1 Oktober 2011. Penggunaan ruang dan waktu

    oleh rusa totol di halaman Istana Bogor diamati dengan dua pendekatan yaitu pertama

    penggunaan ruang oleh rusa pada berbagai tipe habitat yang ada di halaman Istana

    Bogor. Tipe-tipe habitat di halaman Istana Bogor dibedakan menjadi empat (4) tipe

    habitat yaitu ekoton (tepi parit s.d. pagar besi terluar), parit (sepanjang parit), padang

    rumput terbuka dan padang rumput tertutup/zona dibawah pohon. Pengamatan

    dilakukan secara bersamaan pada pagi (pukul 06.30-06.45), siang (pukul 12.00-

    12.15) dan sore (pukul 17.00-17.15) masing-masing waktu dilakukan ulangan tiga

    kali tiap lima menit sehingga dalam sehari tersebut ada sembilan kali pengamatan.

    Kemudian dihitung jumlah individu rusa yang ada pada setiap tipe habitat serta jenis

    aktivitas yang dilakukan. Pendekatan pertama ini dilakukan untuk menganalisis

    apakah ada hubungan antara aktivitas rusa pada waktu tertentu dengan tipe

    habitatnya.

    Pendekatan kedua dengan mengamati satu individu target, diikuti selama 12

    jam secara kontinu, dicatat posisi spatial, jenis aktifitas, tipe habitat dimana dilakukan

    aktifitas tersebut serta lama aktifitas dilakukan. Dibuat daftar jenis aktifitas rusa

    (ethogram). Aktivitas rusa dikelompokkan dalam tujuh jenis yaitu lokomosi (berjalan,

    berlari, melompat), makan, istirahat (duduk, tidur), merawat tubuh (menjilati tubuh,

    menggosok-gosokkan tubuh), aktivitas sosial (bercumbu-kawin, bertarung, bersuara,

    interaksi induk-anak, dan sebagainya), buang kotoran (buang tinja, kencing) dan

    aktivitas lain yang tidak termasuk kategori di atas. Kemudian dibuat

    trajektori/lintasan pergerakan individu target yang diamati secara kontinu

    (memperhatikan bentuk dan ukur panjang lintasan). Wilayah jelajah harian dibuat

    dengan menghubungkan titik-titik terluar, bentuk dan luas kemudian diukur.

  • 3 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011

    Ditentukan pula komposisi tipe habitat yang menyusun wilayah jelajah tersebut.

    Pendekatan kedua ini dilakukan untuk menganalisis apakah ada hubungan antara

    jenis aktivitas rusa dengan waktu.

    Hasil dan Pembahasan

    Aktivitas rusa pada waktu tertentu dengan tipe habitatnya disajikan pada

    Tabel 1. Aktivitas ini mencirikan sebaran rusa totol dalam pemanfaatan habitat terkait

    kondisi cuaca/suhu pada pagi hari, siang dan sore. Kondisi cuaca pada saat

    pengamatan adalah cerah sepanjang hari tanpa ada mendung atau hujan. Variabel pagi

    dan sore mencirikan kondisi cuaca yang sejuk sedangkan variabel siang mencirikan

    kondisi cuaca yang panas pada saat pengamatan.

    Tabel 1. Sebaran Rusa Totol Menurut Tipe Habitat Berdasarkan Waktu.

    Hasil uji statistik Chisquare (2) menggunakan software Minitab 16, Tabel 2,

    membuktikan bahwa terdapat hubungan antara tipe habitat dan sebaran rusa dengan

    kondisi cuaca/suhu yang dalam hal ini diwakili dengan variabel pagi, siang dan sore

    hari (P-value = 0.000, tolak H0).

    Tabel 2. Hasil Uji Chisquare (2) Sebaran Rusa dan Tipe Habitat Berdasarkan Waktu.

  • 4 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011

    Rusa totol pada pagi hari lebih banyak berada di habitat padang

    rumput/terbuka (67,96% dari total rusa teramati) dibandingkan berada pada tipe

    habitat yang lain (16,88% di bawah pohon, 8,65% di sepanjang parit dan hanya

    6,49% hanya di ekoton). Kondisi cuaca/suhu pada pagi hari memungkinkan rusa

    untuk merumput atau beraktivitas di padang rumput terbuka. Pada cuaca yang

    panas/siang hari rusa akan lebih banyak berada di bawah pohon, sekitar 86,65% dari

    total rusa teramati. Sedikit rusa yang berada di padang rumput terbuka 11,60% atau di

    ekoton 1,35% atau di parit 0,38% pada keadaan cuaca siang hari yang panas.

    Kemudian pada sore hari ketika kondisi cuaca sejuk kembali sebagian rusa masih

    tetap di bawah pohon 22,69%, kemudian 74,29% rusa kembali lagi ke padang rumput

    terbuka dan sisanya hanya 17,73% rusa berada di parit atau 1,24% saja di ekoton.

    Penjelasan diatas menunjukkan hubungan nyata antara kondisi cuaca dengan

    sebaran rusa totol pada tipe-tipe habitat yang berbeda. Mungkin akan berbeda

    hubungannya ketika kondisi cuaca berbeda pula. Mungkin akan berbeda pula sebaran

    rusa pada tipe-tipe habitat tersebut ketika cuaca dalam kondisi mendung pada siang

    hari atau sepanjang hari terjadi hujan. Jika dikaitkan dengan perilaku rusa, aktivitas

    makan banyak dilakukan di tipe habitat padang rumput terbuka pada pagi dan sore

    hari sedangkan aktivitas istirahat di bawah pohon dilakukan dilakukan hampir semua

    rusa (86,65%). Dalam penelitian yang serupa dibuktikan juga bahwa rusa totol

    mempunyai periode waktu makan utama yakni pada pagi hari dan menjelang senja

    (Miura ,1981 dalam Chapel, 1989). Disebutkan pula bahwa perilaku periodik makan

    rusa totol dipengaruhi oleh panas matahari. Ketika cuaca dan pakan mendukung,

    merumput akan berlangsung sepanjang hari.

    Trajektori/lintasan rusa totol di halaman Istana Bogor berbentuk seperti dalam

    gambar terlampir (Lampiran 1). Wilayah jelajah dibuat dengan menghubungkan titik-

    titik terluar dari trajektori. Dengan cara ini, bentuk wilayah jelajah tersebut adalah

    sebagaimana terlihat pada Gambar 1. Trajektori dalam pengamatan ini dibuat dengan

    menggunakan sket kasar sehingga bentuk dan luasan merupakan perkiraan kasar

    dikarenakan keterbatasan alat dan tidak dilakukan pengukuran trajek secara detail.

    Berapa panjang trajektori juga tidak dapat diperkirakan karena keterbatasan. Dengan

    menggunakan sket kasar dalam software Google Earth 6 dihitung perkiraan luas

    wilayah jelajah individu target sekitar 3,4 ha.

  • 5 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011

    Gambar 1. Sketsa Wilayah Jelajah Rusa Totol Individu Target.

    Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa rusa target menggunakan

    semua/keempat tipe habitat yaitu ekoton (tepi parit s.d. pagar besi terluar), parit

    (sepanjang parit), padang rumput terbuka dan padang rumput tertutup/zona dibawah

    pohon sebagai daerah jelajahnya. Jenis aktivitas individu target yang teramati

    disajikan dalam Tabel 3 dibawah ini. Hasil uji statistik Chisquare (2) menggunakan

    software Minitab 16 dapat dilihat pada Tabel 4.

    Tabel 3. Perilaku Rusa Totol Individu Target.

    Hasil uji Chisquare (2) menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis

    aktivitas dengan waktu (P-value = 0.000, tolak H0).. Jika waktu direpresentasikan

    dengan kondisi cuaca pada saat pengamatan, maka ada hubungan antara jenis

    aktivitas dengan kondisi panas matahari. Dari hasil pengamatan jenis aktivitas rusa

    target diketahui bahwa sepanjang hari (12 jam pengamatan) sebagian besar waktu

  • 6 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011

    rusa sekitar 44,33% dipergunakan untuk istirahat dan hanya 26,97% untuk makan

    atau 21,38% untuk lokomosi. Dari 44,33% waktu istirahat, sebagian besar dilakukan

    pada siang hari, pukul 09.00-12.00 dan pukul 12.00-15.00 sebesar 70,22%. Rusa totol

    pada siang yang panas akan banyak istirahat. Aktivitas lokomosi dengan sendirinya

    berkurang pada jam-jam tersebut (sekitar 38,25%).

    Tabel 4. Hasil Uji Chisquare (2) Jenis Aktivitas Rusa Totol Berdasarkan Waktu.

    Menurut Fajri (2000) perilaku lokomosi tidak dapat dipisahkan dari perilaku

    makan. Aktivitas lokomosi selalu diikuti dengan aktivitas makan. Menurut hasil

    pengamatan perilaku lokomosi tidak diikuti dengan perilaku makan. Terdapat

    aktivitas makan yang besar (56,38%) dilakukan pada sore hari pada pukul 15.00-

    18.00. Menurut hasil pengamatan perilaku makan lebih besar prosentasenya

    dibandingkan dengan perilaku lokomosi. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang

    dilakukan Fajri (2000) di lokasi penelitian yang sama. Menurut Fajri, perilaku

    lokomosi selalu lebih tinggi daripada perilaku makan karena ada aktivitas lain selain

    makan yang dikerjakan selama lokomosi. Dalam kasus ini mungkin karena

    pengamatan pada praktikum ini dilakukan hanya selama 12 jam untuk melihat

    aktivitas rusa dalam sehari tanpa ada ulangan pada hari yang berlainan. Kemungkinan

    lain bahwa rusa bisa makan/merumput tanpa harus melakukan lokomosi yang lebih

    banyak.

  • 7 Laporan Praktikum Ekologi Kuantitatif, 2011

    Simpulan

    Terdapat hubungan antara aktivitas rusa totol pada waktu tertentu dengan tipe

    habitatnya. Pada keadaan cuaca yang panas rusa totol akan lebih memilih habitat di

    bawah pohon untuk beristirahat. Terdapat hubungan antara jenis aktivitas rusa dengan

    waktu. Sepanjang pengamatan, sebagian besar waktu rusa sekitar 44,33%

    dipergunakan untuk istirahat, 26,97% untuk makan, 21,38% untuk lokomosi, 3,305

    untuk aktivitas sosial, 1,58% untuk merawat tubuh 0,29% untuk buang kotoran, dan

    2,15% untuk aktivitas lain-lain.

    Daftar Pustaka

    Chapel RS. 1989. The Biologi and Behaviour of Chital Deer (Axis axis) in Captivity.

    [PhD thesis]. Australia : Department of Animal Health, University of Sydney

    N.S.W.

    Fajri S. 2000. Perilaku Harian Rusa Totol yang Dikembangbiakkan di Padang

    Rumput Halaman Istana Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan. Institut

    Pertanian Bogor.

    Lelono A. 2003. Pola Aktivitas Harian Individual Rusa (Cervus timorensis) dalam

    Penangkaran. Jurnal Ilmu Dasar. 4(1):39-44.

    Santosa Y. 2011. Bahan Kuliah Ekologi Kuantitatif Magister Profesi Konservasi

    Keanekaragaman Hayati [tidak dipublikasikan]. Bogor: Fakultas Kehutanan.

    Institut Pertanian Bogor.