ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

12
Tekmapro : Jurnal of Industrial Enggineering and Manajemen Vol. 16, No. 01, Tahun 2021, Nomor 36-47 URL: http://tekmapro.upnjatim.ac.id/index.php/tekmapro 36 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN METODE SEVEN QUALITY CONTROL TOOLS (7 QC) PADA PT. FAJAR INTERPRATAMA MANDIRI (FIM PRINTING) Frieda Farchiyah Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sahid Jakarta Jl. Prof. DR. Soepomo, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, 12870 e-mail: [email protected] ABSTRAK Industri yang berkembang pesat di Indonesia telah meningkatkan daya saing antar perusahaan. Kualitas produk menjadi bagian penting dalam suatu perusahaan agar produk yang dihasilkan tetap terjaga sehingga tidak mengecewakan konsumen. Namun, kenyataannya saat ini masih ban- yak produk cacat yang ditemukan pada saat proses produksi. PT. Fajar Interpratama Mandiri atau yang biasa dikenal FIM Printing yang menjadi obyek penelitian ini memproduksi jenis print- ing digital. Produk yang dihasilkan masih ditemui berbagai jenis cacat pada saat proses produksi dengan persentase reject mencapai 0,934%. Sedangkan, spesifikasi cacat yang sudah ditetapkan perusahaan sebesar 0,5%. Terdapat tiga jenis cacat yang ada pada FIM Printing yaitu cacat yang dikarenakan hasil pada proses cutting, printing, dan press panas. Maka dari itu, dibutuhkan suatu analisis yang dapat mempermudah perusahaan dalam mengetahui kecacatan produksi. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu memberikan analisis pengendalian kualitas spanduk dengan metode sev- en quality control tools (7 QC). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat tiga jenis kecacatan pada spanduk yaitu karena hasil cutting sebesar 29,1%, hasil printing sebesar 33,3%, dan hasil press panas sebesar 37,7%. Kata Kunci: Kecacatan, Pengendalian Kualitas, Seven Tools, Spanduk. ABSTRACT The industry is currently growing rapidly in Indonesia, resulting in increased competition be- tween companies. For this reason, product quality is important for companies so that the products produced are in accordance with consumer expectations. However, there are still many defective products produced during the production process in each company. The object of this research is PT. Fajar Interpratama Mandiri which is widely known as FIM Printing which produces digital printed products. FIM printing determines product defect specifications at 0.5%, but defects are still encountered during the production process with a reject percentage of 0.934%. There are three types of defects that occur due to the results of the cutting, printing and hot press processes. For that FIM printing needs an analysis that can make it easier to find out production defects. The purpose of this research is to provide an analysis of banner quality control using the seven quality control tools (7 QC) method. The results showed that there were three types of defects on the ban- ners, namely due to cutting results by 29.1%, printing results by 33.3%, and heat pressing results by 37.7%. Keywords: Reject, Quality Control, Seven Tools, Banners.

Transcript of ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

Page 1: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

Tekmapro : Jurnal of Industrial Enggineering and Manajemen

Vol. 16, No. 01, Tahun 2021, Nomor 36-47

URL: http://tekmapro.upnjatim.ac.id/index.php/tekmapro

36

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK

DENGAN METODE SEVEN QUALITY CONTROL

TOOLS (7 QC) PADA PT. FAJAR INTERPRATAMA

MANDIRI (FIM PRINTING)

Frieda Farchiyah Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik

Universitas Sahid Jakarta

Jl. Prof. DR. Soepomo, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, 12870

e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Industri yang berkembang pesat di Indonesia telah meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Kualitas produk menjadi bagian penting dalam suatu perusahaan agar produk yang dihasilkan

tetap terjaga sehingga tidak mengecewakan konsumen. Namun, kenyataannya saat ini masih ban-

yak produk cacat yang ditemukan pada saat proses produksi. PT. Fajar Interpratama Mandiri

atau yang biasa dikenal FIM Printing yang menjadi obyek penelitian ini memproduksi jenis print-

ing digital. Produk yang dihasilkan masih ditemui berbagai jenis cacat pada saat proses produksi

dengan persentase reject mencapai 0,934%. Sedangkan, spesifikasi cacat yang sudah ditetapkan

perusahaan sebesar 0,5%. Terdapat tiga jenis cacat yang ada pada FIM Printing yaitu cacat yang

dikarenakan hasil pada proses cutting, printing, dan press panas. Maka dari itu, dibutuhkan suatu

analisis yang dapat mempermudah perusahaan dalam mengetahui kecacatan produksi. Penelitian

ini memiliki tujuan yaitu memberikan analisis pengendalian kualitas spanduk dengan metode sev-

en quality control tools (7 QC). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat tiga jenis

kecacatan pada spanduk yaitu karena hasil cutting sebesar 29,1%, hasil printing sebesar 33,3%,

dan hasil press panas sebesar 37,7%.

Kata Kunci: Kecacatan, Pengendalian Kualitas, Seven Tools, Spanduk.

ABSTRACT

The industry is currently growing rapidly in Indonesia, resulting in increased competition be-

tween companies. For this reason, product quality is important for companies so that the products

produced are in accordance with consumer expectations. However, there are still many defective

products produced during the production process in each company. The object of this research is

PT. Fajar Interpratama Mandiri which is widely known as FIM Printing which produces digital

printed products. FIM printing determines product defect specifications at 0.5%, but defects are

still encountered during the production process with a reject percentage of 0.934%. There are

three types of defects that occur due to the results of the cutting, printing and hot press processes.

For that FIM printing needs an analysis that can make it easier to find out production defects. The

purpose of this research is to provide an analysis of banner quality control using the seven quality

control tools (7 QC) method. The results showed that there were three types of defects on the ban-

ners, namely due to cutting results by 29.1%, printing results by 33.3%, and heat pressing results

by 37.7%.

Keywords: Reject, Quality Control, Seven Tools, Banners.

Page 2: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

Farchiyah / Tekmapro / Vol. 16, No. 01, Tahun 2021,

Hal. 36-47

37

I. PENDAHULUAN

Industri yang berkembang pesat di Indonesia telah meningkatkan daya saing antar

perusahaan. Hal ini membuat setiap perusahaan yang memproduksi barang maupun jasa

untuk tetap memastikan kinerja maupun produksinya berjalan baik yaitu dengan menjaga

kualitas produk. Kualitas produk menjadi bagian penting dalam suatu perusahaan agar

produk yang dihasilkan tetap terjaga, sehingga tidak mengecewakan konsumen. Oleh

karena itu, setiap perusahaan perlu melakukan kontrol agar kualitas produk yang

dihasilkannya sesuai dengan standar perusahaan. Sebelum produk diberikan kepada

customer perlu dilakukan pengendalian kualitas dengan cara pemeriksaan. Dengan

melakukan pengendalian kualitas dari mulai bahan baku, proses sampai produk jadi dapat

meminimalisir kecacatan pada produk. (Yuliasih, 2014)

Saat ini banyak industri yang sudah mulai menerapkan produksi secara digital, salah

satunya yaitu industri percetakan. Industri percetakan mulai mengikuti perkembangan

teknologi dengan adanya jenis percetakan secara digital atau yang biasa dikenal digital

printing. Proses cetak jenis digital printing yang lebih mudah dan waktu produksi yang

lebih singkat membuat konsumen lebih memilih jenis percetakan ini.

PT. Fajar Interpratama Mandiri (FIM Printing) merupakan salah satu perusahaan

percetakan yang menerapkan printing digital. Ada tiga penilaian oleh PT. Fajar

Interpratama Mandiri (FIM Printing) ini yaitu ketepatan waktu dalam menyelesaikan

produksi, pengembangan inovasi, dan kualitas barang dan jasa terjaga dengan baik.

Namun kenyataannya, pada proses mencetak ternyata masih banyak ditemukan kekecatan

produk.

Spanduk adalah salah satu produk yang dihasilkan oleh PT. Fajar Interpratama Mandiri

(FIM Printing) dengan jenis digital printing. Pada produksi spanduk masih ditemui cacat

produksi dengan persentase reject mencapai 0,934% dengan spesifikasi yang ditetapkan

perusahaan sebesar 0,5%. Terindentifikasi bahwa penyebab kecacatan produksi spanduk

yaitu pada saat proses cutting, printing dan press panas. Untuk meminimalisir kecacatan

produk yang dihasilkan, maka PT. Fajar Interpratama Mandiri (FIM Printing) perlu

mengontrol kualitas produk nya agar tetap terjaga hingga ke konsumen.

Berikut beberapa penelitian sejenis yang membahas mengenai pengendalian kualitas,

diantaranya adalah menurut Suherman, (2019) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengendalian Kualitas Dengan Metode Failure Mode Effect And Analysis (FMEA) Dan

Pendekatan Kaizen untuk Mengurangi Jumlah Kecacatan dan Penyebabnya Metode

FMEA digunakan untuk mengidentifikasi penyebab cacat pada proses produksi. Hasil

pengamatan didapatkan bahwa jenis cacat utama dalam proses produksi adalah 49,75%

dari ukuran nonstandar, dan penyebab terbesar adalah kesalahan pipa cairan HE error.

Menurut Harahap, et al (2018) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengendalian

Kualitas Dengan Menggunakan Metode Six Sigma”. Penelitian ini menggunakan metode

Six Sigma untuk mengetahui kualitas baja yang diproduksi oleh PT Growth Sumatra

Industry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga penyebab terbanyak defect,

yaitu: defect kuping 43,5%, defect cerna 34,52%, dan defect retak 21,98%. Menurut

Tupan, (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengendalian Kualitas

Produk Koran Dengan Metode Six Sigma Dan SWOT Pada PT. Percetakan Fajar Utama

Intermedia Cabang Ambon”. Penelitian tersebut menggunakan metode Six Sigma

DMAIC (define, measure, analyze, improve, control) untuk mengetahui faktor-faktor

yang berkontribusi terhadap tingkat kecacatan. Selain perbaikan internal, desain strategi

secara general perlu diselesaikan dengan menggunakan metode analisis SWOT.

Berdasarkan perhitungan, tingkat sigma perusahaan adalah 3,20, probabilitas kerusakan

Page 3: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

Farchiyah / Tekmapro / Vol. 16, No. 01, Tahun 2021,

Hal. 36-48

38

pada satu juta produk (DPMO) adalah 44386,30, persentase cacat berturut-turut 61%

cacat kabur, 21% cacat tidak register, dan terpotong 18%. Faktor penyebab produk cacat

adalah faktor manusia, material, mesin, metode dan lingkungan (environment).

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan pengendalian kualitas spanduk di

PT. Fajar Interpratama Mandiri (FIM Printing) menggunakan metode seven quality

control tools (7 QC) dengan alat bantu statistik yaitu diagram alir (flowchart), lembar

pemeriksaan (check sheet), histogram, peta kendali, diagram pareto, diagram tebar,

diagram sebab akibat dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kecacatan produksi di

waktu yang akan datang.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kualitas

Kualitas menjadi bagian penting bagi perusahaan. Faktor kualitas yang semakin

berkembang bukan hanya pada produk maupun jasa tetapi juga kreativitas,

pengembangan dan pelayanan yang baik (Indriyatni, 2011).

Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kualitas

produk yang ditentukan berdasarkan kegunaan dan fungsinya, antara lain spesifikasi yang

sesuai, ketahanan produk, performa, estetika dan impresi produk yang diberikan (Maria,

2013).

B. Pengendalian Kualitas

Dalam memastikan kualitas suatu produk dan jasa diperlukan proses yaitu pengendalian

kualitas. Pengendalian kualitas didefinisikan sebagai kegiatan untuk mengukur kualitas

suatu produk dengan cara mengukur karakteristik mutu dari suatu produk, membandingan

dengan standar yang telah ditentukan, dan melakukan tindakan perbaikan jika ada

kualitas produk yang di bawah standar. Pengendalian Kualitas berguna untuk

menghasilkan produk yang sesuai dengan rencana dan spesifikasi, serta memaksimalkan

dalam menjaga kualitas (Ratnadi, 2016).

Menjaga kualitas agar tetap baik merupakan cara untuk mempertahankan perusahaan

ditengah persaingan ditengah persaingan antar perusahaan dan kemajuan teknologi,

karena setiap konsumen pasti akan memilih produk ataupun layanan yang terbaik

(Prasastono, 2012).

C.Seven Quality Control Tools

Seven Quality Control Tools atau yang bisa merupakan tujuh alat yang digunakan

untuk membantu pengendalian kualitas, antara lain: Flowchart, Lembar Periksa (Check

Sheet), Histogram, Peta Kendali (Control Chart) Diagram Pareto (Pareto Chart),

Diagram Tebar (Scatter Plot), Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram) atau Diagram

Sebab-Akibat (Handoko, 2017).

Seven Quality Control Tools adalah alat yang memiliki kualitas untuk digunakan di

semua tahap dari awal proses produksi hingga akhir. Mengidentifikasikan masalah yang

ada dapat menggunakan alat 7QC (Ivanto, 2012)

D. Flowchart

Flowchart merupakan algoritma yang dibuat secara simbolik yang berfungsi sebagai

penyelesaian masalah. Menggunakan flowchart lebih memudahkan saat memeriksa

bagian analisis masalah, selain itu juga untuk sarana komunikasi antar pekerja dalam tim

(Santoso, 2017).

Selain itu, flowchart juga didefinisikan sebagai diagram yang menunjukan aliran

tahapan dalam sebuah sistem yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan

(Ratumurun, 2015). Penggunaan flowchart terutama digunakan sebagai alat bantu untuk

komunikasi dengan menggunakan bantuan simbol (Verawati, 2018).

Page 4: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

Farchiyah / Tekmapro / Vol. 16, No. 01, Tahun 2021,

Hal. 36-48

39

Gambar. 1. Contoh Flowchart

Sumber: Ivanto, 2012.

E. Check Sheet

Lembar Pemeriksaan (check sheet) merupakan lembar untuk mengumpulkan dan

menganalisis data yang disajikan dengan tabel. Tabel tersebut berisi data produksi dan

jumlah produk yang tidak sesuai spesifikasi. Pembuatan lembar pemeriksaan bertujuan

untuk memudahkan dalam pengumpulan data, menganalisis data, dan menemukan

masalah dengan jenis penyebab masalah (Devani, 2016). Selain itu, lembar pemeriksaan

dimuat dalam tabel yang berisi informasi yang bersifat komunikatif. (Tasman, 2016)

Gambar. 2. Lembar Periksa (Check Sheet)

Sumber: Tasman, 2016.

F. Histogram

Histogram adalah alat untuk mengidentifikasi perbedaan. Ini terlihat seperti diagram

batang yang menampilkan tabel data yang disusun berdasarkan ukuran. Ini digunakan

untuk mendeskripsikan populasi dan variabel yang membentuk data untuk

mengungkapkan variasi pada produk (Haryanto, 2019).

Histogram merupakan alat statistik yang digunakan dalam pengorganisasian data untuk

dianalisis. Histogram termasuk jenis grafik batang yang pengelompokan datanya

dikategorikan berdasarkan rentang tertentu (Rodiah, 2019).

Gambar. 3. Histogram

Sumber: Ivanto, 2012.

Page 5: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

Farchiyah / Tekmapro / Vol. 16, No. 01, Tahun 2021,

Hal. 36-48

40

G. Peta Kendali

Peta kendali (control chart) peta untuk mengamati perubahan suatu proses. Hasil dari

grafik peta kendali dapat mengidentifikasi proses berjalan baik atau tidak. Peta kendali

memiliki karakteristik dalam menentukan baik atau tidaknya proses yaitu dengan

menentukan sepasang batas kendali, data yang terkumpulkan akan menemukan tren

kondisi operasi yang sebenarnya (Ulkhaq, et al, 2017).

Peta kendali didefinisikan sebagai alat yang berguna untuk mengetahui kegiatan proses

dari suatu perusahaan masih terkendali atau tidak. Peta kendali dipakai sebagai alat untuk

pengendalian kualitas. Fungsi peta kendali untuk menilai kinerja produksi, menetukan

standar produk, dan memantau produksi terkendali (Widanti, 2017).

Gambar. 4. Peta Kendali (Control Chart)

Sumber: Ivanto, 2012.

H. Diagram Pareto

Diagram Pareto (Pareto Chart) adalah grafik batang dijadikan satu dengan grafik garis

yang digambarkan berupa perbandingan data. Diagram pareto berfungsi untuk

mendefinisikan masalah utama mengenai tingkat kualitas dari yang terbesar hingga

terkecil. Menggunakan diagram Pareto untuk memperlihatkan masalah utama dan fokus

pada masalah yang sering terjadi. Diagarm pareto berkerja dengan cara menunjukkan

masalah mana yang berdampak lebih besar jika dilakukan perbaikan. Data yang sudah

ada ditulis ke bentuk tabel lalu dibuat menjadi grafik pada diagram pareto (Hairiyah, et

al, 2019).

Diagram pareto berguna sebagai alat untuk memberikan urutan masalah dari yang

paling penting dan memusatkan pada masalah yang terpenting untuk dicarikan penyebab

nya (Yuwono, 2015).

Gambar. 5. Diagram Pareto (Pareto Diagram)

Sumber: Ivanto, 2012.

I. Diagram Tebar

Diagram Tebar (Scatter plot) merupakan diagram yang menampilkan kolerasi diantara

dua faktor dengan cara membuat plot dari kedua faktor menjadi grafik. Dengan

menggunakan grafik ini, diketahui hubungan sebab-akibat. Dalam membuat diagram

tebar, melakukan perhitungan korelasi dengan regresi atau metode mean. Pada Gambar 6

menampilkan contoh diagram tebar (Harahap, et al, 2018).

Page 6: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

Farchiyah / Tekmapro / Vol. 16, No. 01, Tahun 2021,

Hal. 36-48

41

Diagram tebar menampilkan hubungan antara kedua variabel, ini digunakan untuk

analisis penyebab yang mempengaruhi kualitas. Diagram tebar juga dapat

mengidentifikasi apakah ada hubungan positif dari kedua variabel (Mantika, 2020).

Gambar. 6. Diagram Tebar (Scatter Plot)

Sumber: Ivanto, 2012.

J. Diagram Sebab-Akibat

Diagram sebab-akibat (Fishbone Diagram) adalah diagram yang menunjukkan

hubungan antara kualitas dan faktor-faktor penyebab. Dikenal dengan Fishbone Diagram

karena strukturnya menyerupai tulang ikan. Kegunaan utamanya yaitu mengetahui

kemungkinan penyebab dari efek tertentu lalu menelaah akar dari penyebab masalah.

Mengidentifikasi penyebab masalah melalui sharing pendapat (Sulaeman, 2016).

Keunggulan dari diagram tulang ikan adalah dapat menggambarkan apa yang terjadi

serta semua yang terlibat dapat memberikan sarannya. Sementara itu, kekurangan

diagram tulang ikan adalah pendapat yang bergantung pada alat yang desainnya untuk

mendeskripsikan masalah secara visual menggunakan metode “mengapa level”. Biasanya

peringkat untuk menentukan kemungkinan besar penyebab yang disertakan dalam grafik

(Murnawan, 2014).

Gambar. 7. Diagram Sebab-Akibat

Sumber: Ivanto, 2012.

III. METODE PENELITIAN

Objek penelitian ini yaitu PT. Fajar Interpratama Mandiri (FIM Printing). Dalam

melakukan penelitian, penulis melakukan beberapa tahapan dimulai dari mengidentifikasi

dan merumuskan masalah, memahami teori dan penelitian sejenis, selanjutnya penulis

melakukan observasi untuk mengumpulkan data produksi spanduk pada periode bulan

Januari 2020 dan melakukan wawancara untuk mengetahui proses bisnisnya. Tahap

selanjutnya penulis melakukan pengolahan data menggunakan metode 7QC dengan

menggambar flowchart untuk menggambarkan proses produksinya. Menggambar check

sheet yang memuat data waktu pemantauan, jenis kecacatan beserta jumlah produk cacat

sehingga memudahkan untuk dianalisis. Menggambar histogram yang menunjukkan

jumlah kecacatan yang dibagi berdasarkan jenis kecacatan produk. Menggambar peta

kendali untuk mengetahui apakah produk cacat tersebut masih dalam spesifikasi yang

ditetapkan oleh perusahaan atau tidak. Menggambar diagram pareto menunjukkan jenis

kecacatan yang prioritas agar dilakakukan perbaikan. Menggambar diagram tebar untuk

menentukan apakah ada korelasi antara persentase reject dengan jumlah produksi dan

diagram sebab-akibat untuk menganalisis faktor-faktor penyebab dari permasalahan yang

Page 7: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

Farchiyah / Tekmapro / Vol. 16, No. 01, Tahun 2021,

Hal. 36-48

42

ada. Selanjutnya penulis melakukan analisa dari hasil pengolahan data tersebut, dan

membuat kesimpulan. Gambar 8 merupakan gambaran tahapan penelitian.

Gambar. 8. Flowchart Metode Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Flowchart

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tahap metodologi penelitian, penulis

mendeskripsikan hasil wawancara yakni gambaran proses bisnis dengan membuat

diagram alir (flowchart) proses produksi spanduk yang dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar. 9. Flowchart Proses Produksi Spanduk

Page 8: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

Farchiyah / Tekmapro / Vol. 16, No. 01, Tahun 2021,

Hal. 36-48

43

B. Check Sheet

Pengerjaan lembar pemeriksaan (check sheet) memiliki tujuan untuk memuat informasi

data yang meliputi waktu pemantauan, jenis kecacatan beserta jumlah produk cacat

sehingga memudahkan untuk dianalisis.

Data produk spanduk yang diamati selama periode bulan Januari 2020 dalam satuan

meter lari disajikan pada Tabel I.

TABEL I

CHECK SHEET JUMLAH PRODUKSI DAN PRODUK REJECT SPANDUK BULAN JANUARI 2020

C.Histogram

Gambar. 10. Histogram Produk Reject Spanduk Januari 2020

No.

Tanggal

Jumlah

Produksi

Jenis Kecacatan

Persentase

Proporsi (P) Hasil

Cutting

Hasil

Printing

Hasil

Press

Panas

1 2-Jan 56 5 4 8 30.35714286 0.303571429

2 3-Jan 153 4 10 13 17.64705882 0.176470588

3 4-Jan 129 7 9 6 17.05426357 0.170542636

4 6-Jan 62 10 7 3 32.25806452 0.322580645

5 7-Jan 96 9 4 17 31.25 0.3125

6 8-Jan 73 6 2 5 17.80821918 0.178082192

7 9-Jan 500 30 20 40 18 0.18

8 10-Jan 120 4 9 12 20.83333333 0.208333333

9 11-Jan 87 13 7 3 26.43678161 0.264367816

10 13-Jan 75 2 7 11 26.66666667 0.266666667

11 14-Jan 421 32 10 29 16.86460808 0.168646081

12 15-Jan 69 4 5 12 30.43478261 0.304347826

13 16-Jan 81 5 17 3 30.86419753 0.308641975

14 17-Jan 200 29 20 13 31 0.31

15 18-Jan 170 11 9 22 24.70588235 0.247058824

16 20-Jan 90 5 11 12 31.11111111 0.311111111

17 21-Jan 85 3 4 13 23.52941176 0.235294118

18 22-Jan 60 8 7 5 33.33333333 0.333333333

19 23-Jan 143 12 4 11 18.88111888 0.188811189

20 24-Jan 247 10 16 20 18.62348178 0.186234818

21 27-Jan 300 15 38 22 25 0.25

22 28-Jan 115 4 25 9 33.04347826 0.330434783

23 29-Jan 60 3 10 6 31.66666667 0.316666667

24 30-Jan 52 4 4 8 30.76923077 0.307692308

25 31-Jan 90 5 16 8 32.22222222 0.322222222

Total 3534 240 275 311 23.3729485 0.233729485

Rata-Rata/Unit 9.6 11 12.44 0.93491794 0.009349179

Page 9: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

Farchiyah / Tekmapro / Vol. 16, No. 01, Tahun 2021,

Hal. 36-48

44

Berdasarkan hasil pengolahan data dan perhitungan jumlah kecacatan produk, pada

gambar 3 menunjukkan bahwa jenis cacat yang sering terjadi dalam produksi spanduk

selama bulan Januari 2020 adalah hasil cutting dengan jumlah reject sebesar 240 m. Dii-

kuti oleh hasil printing dengan jumlah reject sebesar 275 m dan hasil press panas dengan

jumlah reject sebesar 311 m.

D. Peta Kendali

Langkah pertama dalam membuat peta kendali p adalah menentukan CL, UCL dan

LCL yang dihitung dengan rumus berikut:

�̅� = ∑ 𝑛𝑝

∑ 𝑛=

826

3534= 0,2337

n = Total Sampel

Jumlah Obsv=

3534

25= 141,36

UCL = �̅� + 3√�̅� (1 − �̅�)

𝑛

= 0,2337 + 3√0,2337 (1 − 0,2337)

141,36

= 0,4876

LCL = �̅� − 3√�̅� (1 − �̅�)

𝑛

= 0,2337 − 3√0,2337 (1 − 0,2337)

141,36

= −0,02021 = 0

Gambar. 11. Peta Kendali (Control Chart) P

Bedasarkan grafik peta kendali (control chart) p pada produk spanduk di PT. FIM

Printing diketahui bahwa data produksi masih batas yang ditentukan, rata-rata produk

cacat 0,2337, batas kontrol atas 0,4876, dan batas kontrol bawah 0.

Page 10: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

Farchiyah / Tekmapro / Vol. 16, No. 01, Tahun 2021,

Hal. 36-48

45

E. Diagram Pareto

Diagram pareto menunjukkan jenis kecacatan yang prioritas untuk dilakakukan perbai-

kan.

Gambar. 12. Diagram Pareto Jenis Reject Spanduk

Pada diagram pareto dapat diketahui bahwa jenis-jenis kecacatan produksi spanduk

yang terjadi adalah hasil press panas sebesar 37,7%. Kemudian hasil printing sebesar

33,3% dan hasil cutting sebesar 29,1%.

F. Diagram Tebar

Diagram Tebar berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara persentase

reject dengan jumlah produksi.

Gambar. 13. Diagram Tebar Persentase Reject dan Jumlah Produksi

Pada diagram tebar terlihat bahwa angka-angka yang tersebar tidak memiliki korelasi

di antara keduanya, dikarenakan persentase reject produk tidak bergantung pada kuantitas

yang diproduksi.

Page 11: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

Farchiyah / Tekmapro / Vol. 16, No. 01, Tahun 2021,

Hal. 36-48

46

G. Diagram Sebab-Akibat

Gambar. 14. Diagram Sebab – Akibat (Diagram Tulang Ikan) Kecacatan Produk Spanduk

Dilihat pada gambar 14 diagram analisis sebab akibat dapat diketahui bahwa terdapat

lima faktor yang mempengaruhi hubungan sebab-akibat kecacatan dalam produksi span-

duk. Kelima faktor tersebut meliputi faktor manusia, faktor metode, faktor material/bahan

baku, faktor mesin, dan faktor lingkungan di tempat kerja.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan tentang analisis pengendalian kualitas spanduk dengan metode

seven quality control tools (7QC) pada PT. Fajar Interpratama Mandiri (FIM Printing),

maka dapat disimpulkan data produksi spanduk di PT. FIM Printing pada periode bulan

Januari 2020 dengan jumlah produksi sebesar 3.534 meter dan jumlah kecacatan sebesar

826 meter. Rata-rata persentase reject sebesar 0.934 bila dibandingkan dengan spesifikasi

yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 0,5%. Jenis reject spanduk ada 3 yaitu; karena

hasil cutting, hasil printing, dan hasil press panas.

Hasil dari analisis menggunakan metode seven quality control tools pada data dengan

peta kendali p menunjukkan bahwa kualitas spanduk masih terkendali. Pada diagram

tebar dapat melihat bahwa tidak ada korelasi di antara keduanya, dikarenakan persentase

reject produk tidak bergantung pada kuantitas yang diproduksi. Jenis cacat yang paling

dominan yaitu hasil press panas sebesar 37,7%. Faktor penyebab kecacatan produksi

spanduk antara lain karena faktor manusia, mesin, metode kerja, material/bahan baku, dan

lingkungan kerja.

PUSTAKA

Devani, V. dan Wahyuni, F. (2016). Pengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di

Paper Machine 3. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 15, No. 2, p. 87.

Hairiyah, N., Amalia, R. R. dan Luliyanti, E. (2019). Analisis Statistical Quality Control (SQC) Pada Produksi Roti di

Aremania Bakery. Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, Vol. 8, No. 1, pp. 41–48.

Handoko, A. (2017). Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Pendekatan PDCA dan Seven Tools

Pada PT. Rosabdex Putra Perkasa di Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 6, No. 2, pp. 1–20.

Harahap, B., Parinduri, L. dan Fitria, A. A. L. (2018). Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Six

Sigma (Studi Kasus : PT. Growth Sumatra Industry). Jurnal Buletin Utama Teknik, Vol. 13, No. 3, pp. 211–219.

Haryanto, E. dan Novialis, I. (2019). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Bos Rotor Pada Proses Mesin CNC Lathe

Dengan Metode Seven Tools. Jurnal Teknik: Universitas Muhammadiyah Tangerang, Vol. 8, No. 1, pp. 69–77.

Indriyatni, L. (2011). Analisis Kualitas Jasa Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien RSU.Ungaran di Kabupaten Semarang.

Page 12: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SPANDUK DENGAN …

Farchiyah / Tekmapro / Vol. 16, No. 01, Tahun 2021,

Hal. 36-48

47

Jurnal STIE Semarang, Vol. 3, No. 2, pp. 1–14.

Ivanto, M. (2012). Pengendalian Kualitas Produksi Koran Menggunakan Seven Tools Pada PT. Akcaya Pariwara

Kabupaten Kubu Raya. pp. 1–74.

Mantika, S. D. dan Mashabai, I. (2020). Peningkatan Kualitas Alas Kaki di PT. Pratama Abadi Industri Dengan Metode 7

Tools Quality. Jurnal Industri & Teknologi Samawa, Vol. 1, No. 1, pp. 7–11.

Maria, M. dan Anshori, M. Y. (2013). Jurnal Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasaan

Konsumen King Cake. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Vol. 6, No. 1, pp. 1–9.

Murnawan, H. and Mustofa (2014). Perencaan Produktivitas Kerja dari Hasil Evaluasi Produktivitas dengan Metode

Fishbone di Perusahaan Percetakaan Kemasan PT.X. Jurnal Teknik Industri HEURISTIC, Vol. 11, No. 1, pp. 27–46.

Prasastono, N. dan Pradapa, S. Y. F. (2012). Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen

Kentucky Fried Chicken Semarang Candi. Dinamika Kepariwisataan, pp. 13–23.

Ratnadi dan Suprianto, E. (2016). Pengendalian Kualitas Produksi Menggunakan Alat Bantu Statistik (Seven Tools)

Dalam Upaya Menekan Tingkat Kerusakan Produk. Jurnal INDEPT, Vol. 6, No. 2, pp. 10–18.

Ratumurun, S. (2015). Sistem Informasi Akuntansi Permintaan Barang dari Gudang Pada PT. Mauwasa Sejahtera Ambon.

Cita Ekonomika, Vol. 9, No. 1, pp. 57–64.

Rodiah dan Aang, A. (2019). Upaya Peningkatan Nilai Audit Operasional dari Aspek Quality di PT. Food Beverages

Indonesia (Chatime) Menggunakan Metode Seven Tools. Jurnal ReTIMS, Vol. 1, No. 2, pp. 104–110.

Santoso, S. dan Nurmalina, R. (2017). Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart

Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut). Jurnal Integrasi, Vol. 9, No. 1, pp. 84–91.

Sulaeman (2016). Analisa Pengendalian Kualitas untuk Mengurangi Produk Cacat Speedometer Mobil dengan Menggunakan Metode QCC di PT INS. Jurnal PASTI, Vol. 8, No. 1, pp. 71–95.

Tasman, B. dan Yulius, H. (2016). Analisis Pengendalian Kualitas Kantong Semen Tipe Pasted Bag Menggunakan Metode Seven Tolls ( 7QC ) Pada PT. Semen padang. Jurnal Teknologi, Vol. 6, No. 1, pp. 51–63.

Ulkhaq, M. M., Pramono, S. N. W. dan Halim, R. (2017). Aplikasi Seven Tools untuk Mengurangi Cacat Produk Pada Mesin Communite Di PT. Masscom Graphy, Semarang. Jurnal PASTI, Vol. 11, No. 3, pp. 220–230.

Verawati dan Liksha, P. D. (2018). Aplikasi Akuntansi Pengolahan Data Jasa Service Pada PT. Budi Berlian Motor

Lampung. Jurnal Sistem Informasi Akuntansi (JUSINTA), Vol. 1, No. 1, pp. 1–14.

Widanti, A. P. dan Rumita, R. (2017). Analisis Penyebab Terjadi Waste Pada Karung Pembungkus dan Minimasi dengan

Pendekatan Pengendalian Kualitas Teknik Five Whys Analysis. pp. 1–6.

Yuliasih, N. kadek (2014). Analisis Pengendalian Kualitas Produk pada Perusahaan Garmen Wana Sari Tahun 2013.

Universitas Pendidikan Ganesha.

Yuwono, M. A. B. dan Riyadi, A. S. (2013). Proses Produksi dan Pengendalian Kualitas Produksi Cat Plastic Coating di

PT Propan Raya ICC. Jurnal PASTI, Vol. 9, No. 2, pp. 193–202.