ANALISIS PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENERIMAAN … · pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di...
Transcript of ANALISIS PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENERIMAAN … · pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di...
ANALISIS PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI NIRLABA KEAGAMAAN
(Studi Kasus Gereja Kristen Jawa Wiladeg)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Fajar Jalu Lintang
NIM : 132114185
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI NIRLABA KEAGAMAAN
(Studi Kasus Gereja Kristen Jawa Wiladeg)
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Fajar Jalu Lintang
NIM : 132114185
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
S k r i p s i
ANALISIS PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI NIRLABA KEAGAMAAN
(Studi Kasus Gereja Kristen Jawa Wiladeg)
Oleh:
Fajar Jalu Lintang
NIM : 132114185
HALAMAN PERSTUJUAN PEMBIMBING
Telah Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing,
Ilsa Haruti Suryandari, S.E., SIP., M.Sc., Ak., C.A. Tanggal: 28 Agustus 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
S k r i p s i
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI NIRLABA KEAGAMAAN
(Studi Kasus Gereja Kristen Jawa Wiladeg)
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Fajar Jalu Lintang
NIM : 132114185
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 11 September 2017
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA ..........................
Sekertaris Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA ..........................
Anggota Ilsa Haruti Suryandari, SE., S.I.P., M.Sc., Ak., CA ..........................
Anggota A. Diksa Kuntara, SE., MFA., QIA ..........................
Anggota Drs. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA ..........................
Yogyakarta, 29 September 2017
Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang
memberi kekuatan kepadaku.
(Filipi 4:12)
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bapak Awal Mursayanto dan Ibu Muryanti
Adikku Purnasari Kartika Rina Jelita
Seluruh jemaat GKJ Wiladeg
Sahabat sahabatku
Keluarga Besar Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI NIRLABA KEAGAMAAN
(Studi Kasus Gereja Kristen Jawa Wiladeg)
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 11 September 2017 adalah hasil karya
saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagian tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 29 September 2017
Yang membuat pernyataan,
Fajar Jalu Lintang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fajar Jalu Lintang
Nomor Induk Mahasiswa : 132114185
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI NIRLABA KEAGAMAAN
(Studi Kasus Gereja Kristen Jawa Wiladeg)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 29 September 2017
Yang mengatakan,
Fajar Jalu Lintang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk dapat belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.I.P., M.Sc., Ak. CA. selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah membantu dan membimbing penulis menyelesaikan
skripsi.
5. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah membimbing dan mengajar penulis selama proses perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
7. Majelis GKJ Wiladeg yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian, Pdt. Yehuda Fajar Kristian Labeti, S.Si., Pnt. Ismartono, S.Kep.,
Ns., Pnt. Eva Muryanti, S.Pd., Pnt. Gunadi Cahyana dan mas Andi Trisyana
yang telah banyak membantu saya dalam memperoleh data yang dibutuhkan.
8. Bapak dan Ibu dan Adik yang selalu memberikan semangat bagi penulis,
yang telah membiayai penidikan penulis, terimakasih yang tak terhingga atas
segala doa, pengorbanan dan kasih sayang yang selalu diberikan.
9. Teman-teman yang selalu memberikan bantuan dan masukan saat
mengerjakan skripsi, Dika, Meymey, dan Lukas.
10. Teman teman seperjuangan akuntansi angkatan 2013 kelas D.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan,
oleh karena iti penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 29 September 2017
Penulis,
Fajar Jalu Lintang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSTUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................ v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK .............................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
ABSTRAK ........................................................................................................... xvi
ABSTRACT ........................................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
E. Sistematika Penulisan.................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 8
A. Sistem ............................................................................................ 8
1. Definisi Sistem ....................................................................... 8
2. Karakteristik Sistem ............................................................... 8
3. Komponen Sistem ................................................................ 11
B. Sistem Informasi Akuntansi ........................................................ 12
1. Definisi Sistem Informasi Akuntansi ................................... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi .................................... 13
3. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi ............................ 14
4. Prinsip Prinsip Sistem Informasi Akuntansi ........................ 16
5. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi ............................ 16
6. Sistem Informasi Akuntansi Organisasi Keagamaan ........... 18
C. Pengendalian Internal .................................................................. 26
1. Pengertian Pengendalian Internal ......................................... 26
2. Tujuan Pokok Pengendalian Intern ...................................... 28
3. Komponen-komponen Pengendalian Intern ......................... 31
D. Organisasi Nirlaba ....................................................................... 54
1. Pengertian Organisasi Nirlaba ............................................. 54
2. Karakteristik Organisasi Nirlaba .......................................... 55
3. Organisasi Gereja Kristen Jawa ........................................... 56
E. Penelitian Sebelumnya ................................................................ 57
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 59
A. Obyek Penelitian ......................................................................... 59
B. Subyek Penelitian ........................................................................ 59
C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 59
D. Metode dan Desain Penelitian ..................................................... 60
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 61
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 62
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI ............................................. 85
A. Sejarah Tumbuh Kembangnya GKJ Wiladeg ............................. 85
1. Sejarah Tumbuh Kembangya Gereja Kristen Jawa ............. 85
2. Klasis Gunungkidul.............................................................. 86
3. GKJ Wiladeg ........................................................................ 87
4. Jumlah Jemaat GKJ Wiladeg ............................................... 89
5. Kebaktian di GKJ Wiladeg .................................................. 89
B. Lokasi Gereja Kristen Jawa Wiladeg .......................................... 89
C. Visi Misi Gereja Kristen Jawa Wiladeg ...................................... 89
D. Struktur Organisasi...................................................................... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
E. Tugas Majelis Pelaksana Harian dan Majelis Koordinator Bidang
..................................................................................................... 93
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 97
A. Sistem Penerimaan Kas GKJ Wiladeg ........................................ 97
1. Deskripsi Sistem Penerimaan Kas GKJ Wiladeg ................ 97
2. Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas GKJ
Wiladeg .............................................................................. 100
3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan
kas GKJ Wiladeg................................................................ 100
B. Sistem Pengeluaran Kas GKJ Wiladeg ..................................... 101
1. Deskripsi Sistem Pengeluaran Kas GKJ Wiladeg .............. 101
2. Dokumen yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas
GKJ Wiladeg ...................................................................... 104
3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pengeluaran
kas GKJ Wiladeg................................................................ 105
C. Analisis Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas GKJ Wiladeg ........................ 105
1. Perbandingan kesesuaian antara pengendalian internal pada
sistem penerimaan dan pengeluaran kas di GKJ Wiladeg
dengan komponen lingkungan pengendalian menurut
pengendalian COSO. .......................................................... 105
2. Perbandingan kesesuaian antara pengendalian internal pada
sistem penerimaan dan pengeluaran kas di GKJ Wiladeg
dengan komponen penilaian risiko menurut pengendalian
COSO. ................................................................................ 113
3. Perbandingan kesesuaian antara pengendalian internal pada
sistem penerimaan dan pengeluaran kas di GKJ Wiladeg
dengan komponen aktivitas pengendalian menurut
pengendalian COSO. .......................................................... 118
4. Perbandingan kesesuaian antara pengendalian internal pada
sistem penerimaan dan pengeluaran kas di GKJ Wiladeg
dengan komponen informasi dan komunikasi menurut
pengendalian COSO. .......................................................... 123
5. Perbandingan kesesuaian antara pengendalian internal pada
sistem penerimaan dan pengeluaran kas di GKJ Wiladeg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
dengan komponen kegiatan pemantauan menurut
pengendalian COSO. .......................................................... 128
D. Pembahasan ............................................................................... 132
1. Lingkungan Pengendalian .................................................. 132
2. Penilaian Risiko ................................................................. 139
3. Aktivitas Pengendalian ...................................................... 145
4. Informasi dan Komunikasi ................................................. 149
5. Pemantauan ........................................................................ 151
BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 154
A. Kesimpulan ............................................................................... 154
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 155
C. Saran .......................................................................................... 155
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 156
LAMPIRAN ........................................................................................................ 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Gereja Kristen Jawa Wiladeg
Berdasarkan pada Komponen Lingkungan Pengendalian dalam
Pengendalian Internal COSO ........................................................ 62
Tabel 3.2 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Gereja Kristen Jawa Wiladeg
Berdasarkan pada Komponen Penilaian Risiko dalam
Pengendalian Internal COSO ........................................................ 69
Tabel 3.3 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Gereja Kristen Jawa Wiladeg
Berdasarkan pada Komponen Aktivitas Pengendalian dalam
Pengendalian Internal COSO ....................................................... 74
Tabel 3.4 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Gereja Kristen Jawa Wiladeg
Berdasarkan pada Komponen Informasi dan Komunikasi dalam
Pengendalian Internal COSO ....................................................... 78
Tabel 3.5 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Gereja Kristen Jawa Wiladeg
Berdasarkan pada Komponen Pemantauan dalam Pengendalian
Internal COSO .............................................................................. 81
Tabel 5.1 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Gereja Kristen Jawa Wiladeg
Berdasarkan pada Komponen Lingkungan Pengendalian dalam
Pengendalian Internal COSO ...................................................... 106
Tabel 5.2 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Gereja Kristen Jawa Wiladeg
Berdasarkan pada Komponen Penilaian Risiko dalam
Pengendalian Internal COSO ...................................................... 113
Tabel 5.3 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Gereja Kristen Jawa Wiladeg
Berdasarkan pada Komponen Aktivitas Pengendalian dalam
Pengendalian Internal COSO ...................................................... 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel 5.4 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Gereja Kristen Jawa Wiladeg
Berdasarkan pada Komponen Informasi dan Komunikasi dalam
Pengendalian Internal COSO ...................................................... 123
Tabel 5.5 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Gereja Kristen Jawa Wiladeg
Berdasarkan pada Komponen Pemantauan dalam Pengendalian
Internal COSO ............................................................................. 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gereja Kristen Jawa Wiladeg ......................... 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI NIRLABA KEAGAMAAN
(Studi Kasus Gereja Kristen Jawa Wiladeg)
Fajar Jalu Lintang
NIM : 132114185
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengendalian internal
pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di organisasi keagamaan Gereja
Kristen Jawa Wiladeg sudah sesuai dengan komponen pengendalian internal
menurut Commite of Sponsoring Organizations of Treadway Commission
(COSO). Penelitian ini penting dilakukan agar Gereja Kristen Jawa Wiladeg dapat
memahami dan mengevaluasi pengendalian intern pada sistem penerimaan dan
pengeluaran kas yang telah diterapkan.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada Gereja Kristen Jawa Wiladeg.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian intern yang ada di
Gereja Kristen Jawa Wiladeg belum sepenuhnya sesuai dengan lima komponen
pengendalian menurut COSO, komponen yang belum sesuai adalah komponen
Lingkungan Pengendalian, komponen Penilaian Risiko dan komponen Aktivitas
Pengendalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF INTERNAL CONTROL ON CASH RECEIPT AND
PAYMENT SYSTEM FOR NON PROFIT RELIGIUS ORGANIZATION
(A Case Study at Christian Church of Java Wiladeg)
Fajar Jalu Lintang
NIM : 132114185
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
This study aims to determine whether the internal controls on the system
of cash receipts and payment in religious organizations of the Christian Church of
Java Wiladeg are in accordance with internal control components according to the
Committees of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO).
This research is important for the Christian Church of Java Wiladeg to understand
and evaluate internal control on the system of cash receipts and payment that have
been applied.
This research was a case study on the Christian Church of Java Wiladeg.
The data were collected from interviews, observation and documentation. The
techniques to analysize the data used was using descriptive analysis.
The results of this study indicate that the internal controls in the Christian
Church of Java Wiladeg were not fully suitable with the five control components
under COSO. The components that were not yet compatible were the components
of the Control Environment, Risk Assessment and Control Activity.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga atau organisasi nirlaba merupakan suatu lembaga atau
kumpulan dari beberapa individu yang memiliki tujuan tertentu dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama, dalam pelaksanaannya kegiatan yang
mereka lakukan tidak berorientasi pada penumpukan laba atau kekayaan
semata (Nainggolan, 2005 : 01). Organisasi ini memiliki beberapa bentuk,
seperti badan keagamaan, pendidikan yang meliputi badan termasuk yayasan
yang kegiatannya menyelenggarakan pemeliharaan kesehatan, pemeliharaan
orang lanjut usia/panti jompo, pemeliharaan anak yatim piatu, pemeliharaan
anak atau orang terlantar, pemeliharaan anak atau orang cacat, santunan dan
pertolongan kepada bencana alam, kecelakaan, serta kegiatan sosial. Menurut
PSAK No.45, organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan
para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan
apapun dari organisasi tersebut. (IAI, 2004: 45.1).
Gereja sebagai organisasi nirlaba keagamaan memiliki kegiatan
manajemen yang berkaitan dengan bidang sumber daya manusia dan
keuangan. Di dalam menjalankan kegiatannya, gereja memerlukan beberapa
alat pendukung yang dapat meningkatkan kualitas manajemen gereja seperti
kepemimpinan dan struktur organisasi yang baik serta rancangan anggaran,
sistem administrasi dan sistem pengelolaan keuangan yang baik. Sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pengelolaan yang baik perlu memperhatikan cara pengelolaan keuangan serta
pelaporan informasi keuangan gereja. Informasi keuangan gereja tersebut
berguna baik bagi pihak intern dalam proses pengambilan keputusan dan
melakukan pemeriksaan pengelolaan keuangan maupun pihak ekstern
organisasi dalam menilai, menganalisis dan mengevaluasi organisasi.
Dalam mewujudkan pengelolaan keuangan yang baik, gereja
memerlukan dana untuk memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan gereja misalnya untuk pembelian barang, pembayaran listrik,
telepon, gaji pegawai dan lain-lain. Gereja mengupayakan perolehan dana
dari persembahan, baik dari persembahan jemaat maupun sumbangan-
sumbangan yang diperoleh dari jemaat gereja dan pihak-pihak lain. Di dalam
mengatur dan mengelola dana yang telah terkumpul, gereja memerlukan
informasi keuangan yang akurat untuk menjalankan kegiatan-kegiatan gereja,
sehingga pengelolaan keuangan gereja tidak lepas dari penggunaan sistem
informasi akuntansi.
Akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan
data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi.
Menurut Romney dan Steinbart (2015:11), akuntansi adalah sistem informasi
karena SIA mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses akuntansi
dan data lain untuk menghasilkan informasi bagi pembuat keputusan.
Akuntansi digunakan gereja dalam melakukan pengumpulan uang
persembahan, pencatatan, penyimpanan, dan pemrosesan laporan keuangan.
Laporan keuangan dilaporkan secara periodik kepada jemaat sebagai bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pertanggungjawaban atas penggunaan uang yang diperoleh dari persembahan
jemaat. Di dalam gereja kristen menerapkan adanya anggaran, pelaporan dan
evaluasi secara periodik serta pengauditan internal. Suatu sistem informasi
akuntansi yang tidak memasukkan unsur pengendalian internal di dalamnya,
kemungkinan besar membuat penerapan sistem informasi tersebut tidak
berguna. Terdapat 4 (empat) tujuan umum pengendalian internal menurut
Mulyadi (2016:129), yaitu: (1) menjaga aset organisasi, (2) mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, (3) mendorong efisiensi, (4)
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Coe dan Ellis (1991),
mengidentifikasi bahwa terdapat kelemahan dalam pengendalian internal di
lembaga negara negara bagian, lokal, dan nirlaba. Mereka memeriksa 127
kasus di North Carolina di mana pejabat negara bagian, lokal, dan nirlaba
dituntut karena kejahatan finansial dan melaporkan pengendalian yang
dilakukan. Mereka menentukan bahwa 38,6 persen kejahatan tersebut
merupakan hasil pemisahan tugas yang tidak tepat, 12,6 persen adalah hasil
dari kontrol pembelian yang buruk, dan 11,8 persen tidak terdeteksi karena
tidak ada audit yang dilakukan.
Berdasarkan bukti tersebut maka sistem pengendalian internal perlu
dilakukan dalam organisasi nirlaba seperti gereja. Gereja memiliki beberapa
karakteristik yang memengaruhi proses pengendalian yaitu tidak adanya
kepemilikan saham, tidak adanya pengukuran kinerja secara keseluruhan dan
dikelola oleh profesional yang biasanya dipilih dan tidak memiliki latar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
belakang pendidikan serta pelatihan dalam manajemen akuntansi yang
memadai (Duncan, 1999).
Gereja Kristen Jawa merupakan gereja yang mampu mengatur diri
sendiri, mengembangkan diri sendiri, dan membiayai diri sendiri berdasarkan
Alkitab, Pokok-pokok Ajaran GKJ, serta Tata Gereja dan Tata Laksana GKJ.
Untuk dapat melaksanakan tugas dan panggilannya, gereja memerlukan
sistem pengendalian internal yang baik. Dengan sistem pengendalian yang
baik, gereja dapat mengatur secara efektif dan efisien pengelolaan gereja.
Gereja dapat mengevaluasi tugas dan tanggungjawab pengurus sehingga
dapat mengembangkan diri sesuai dengan visi dan misi gereja. Gereja dapat
mengatur pengelolaan keuangan sesuai tujuan dan memungkinkan pengurus
dapat terhindar dari kecurangan serta tuduhan yang disangkakan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil judul Analisis
Pengendalian Internal Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada
Organisasi Nirlaba Keagamaan (Studi Kasus Gereja Kristen Jawa Wiladeg).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan rumusan masalah,
yaitu:
Apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di
organisasi keagamaan Gereja Kristen Jawa Wiladeg sudah sesuai dengan
komponen pengendalian internal menurut Commite of Sponsoring
Organizations of Treadway Commission (COSO)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengendalian
internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di organisasi
keagamaan Gereja Kristen Jawa Wiladeg sudah sesuai dengan komponen
pengendalian internal menurut Commite of Sponsoring Organizations of
Treadway Commission (COSO).
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi organisasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, sumbangan
pemikiran dan menambah informasi yang dapat berguna untuk
membantu meningkatkan kompetensi pengelolaan sistem akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas pada organisasi keagamaan Gereja
Kristen Jawa Wiladeg.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan di
bidang akuntansi.
3. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada
pembaca tentang sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada
organisasi nirlaba keagamaan gereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
4. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
teori-teori di bidang akuntansi serta sebagai sarana untuk melatih
kemampuan analisis penulis.
E. Sistematika Penulisan
Bab 1 Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan yang
menggambarkan alasan dipilihnya masalah yang akan
diteliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penelitian.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendasari serta
mendukung dalam penelitian ini.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang metode yang digunakan dalam
penelitian yaitu jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik
pengumpulan data dan analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Bab ini berisi tentang penjelasan serta informasi objek
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Bab V Analisis Data Dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang pembahasan serta analisis data yang
diperoleh menggunakan teori-teori yang digunakan guna
menjawab masalah yang telah dirumuskan.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan
saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem
1. Definisi Sistem
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur menurut
Jerry FutzGerald (1981 : 5) sebagai berikut :
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu.
Menurut James A. Hall (2009:6), sistem merupakan sekelompok
dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan
yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Sedangkan menurut Romney
dan Steinbart (2015:3) sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen
yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Mulyadi (2016: 2) sistem adalah sekelompok unsur yang
erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa sistem
merupakan serangkaian komponen atau prosedur-prosedur yang saling
berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Karakteristik Sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Menurut Jogiyanto (1999: 3-5), sistem mempunyai karakteristik
tertentu, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Komponen (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa
suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
b. Batasan Sistem (boundary)
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut.
d. Penghubung (interface)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke
subsistem yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
e. Masukan (input)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input).
f. Keluaran (output)
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Keluaran dapat merupakan masukan untuk susbsistem yang lain atau
supra sistem.
g. Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Sistem akuntansi akan mengolah
data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan
laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran (objective) dan Tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
3. Komponen Sistem
Menurut Romney dan Steinbart (2015: 11) sistem terdiri dari lima
komponen:
a. Orang-orang, yang mengoperasikan sistem tersebut dan
melaksanakan berbagai fungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
c. Data tentang proses-proses organisasi.
d. Software,yang dipakai untuk memproses data organisasi.
e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung, dan peralatan untuk komunikasi.
B. Sistem Informasi Akuntansi
1. Definisi Sistem Informasi Akuntansi
Menurut James A Hall (2010: 5), sistem informasi akuntansi
adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan
oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sedangkan
menurut Romney dan Steinbart (2015: 11), akuntansi adalah sistem
informasi karena SIA mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan
memproses akuntansi dan data lain untuk menghasilkan informasi bagi
pembuat keputusan.
Menurut James A. Hall (2001:10), sistem informasi akuntansi
adalah sistem yang terdiri dari tiga sub sistem, yaitu transaction
processing systems, general ledger/financial reporting systems,
management reporting systems.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Dari beberapa definisi di atas menjelaskan bahwa sistem informasi
akuntansi adalah pengorganisasian data yang dilakukan untuk memuaskan
kebutuhan para pemakai informasi akuntansi.
2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Tujuan sistem informasi akuntansi menurut Fakhri (2004:6) adalah
menyediakan informasi akuntansi bagi berbagai pemakai/pengguna.
Secara lebih khusus tujuannnya adalah :
a. Untuk mendukung operasi harian
b. Untuk medukung pembuatan keputusan oleh pembuat keputusan
intern perusahaan
c. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelolaan
perusahaan
Meniurut James A. Hall (2009:21), tujuan sistem informasi
akuntansi yaitu:
a. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajeman. Administrasi
mengacu pada tanggung jawab pihak manajemen untuk mengelola
dengan baik sumber daya perusahaan. Sistem informasi akuntansi
menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya ke
pengguna eksternal melalui laporan keuangan tredisional serta dari
berbagai laporan yang diwajibkan. Secara internal, pihak manajemen
menerima informasi pelayanan dari berbagai laporan
pertanggungjawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen. Sistem
informasi akuntansi memberikan pihak manajemen informasi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tanggungjawab pengambilan
keputusan tesebut.
c. Mendukuang operasional harian perusahaan, sistem informasi
akuntansi menyediakan informasi bagi para personel operasional
untuk membantu mereka melaksanakan pekerjaan hariannya dalam
cara yang efisien dan efektif.
3. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2016:8-11), setiap sistem informasi terdiri dari
blok-blok bangunan yang membentuk sistem tersebut. Komponen
bangunan sistem informasi terdiri dari enam blok, yaitu:
a. Blok masukan (input block)
Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi
beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap masukan
data tersebut kedalam sistem. Masukan terdiri dari transaksi,
permintaan, pertanyaan, perintah, dan pesan.
b. Blok model (model block)
Blok model terdiri dari logo-mathematical models yang mengolah
masukan dan data yang disimpan, dengan berbagai macam cara, untuk
memproduksi hasil yang dikehendaki keluaran. Logico-mathematical
model dapat mengkombinasikan unsur-unsur data untuk menyediakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
jawaban atas suatu pertanyaan, atau dapat meringkas atau
menggabungkan data menjadi suatu laporan yang ringkas.
c. Blok keluaran (output block)
Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa informasi
yang bermutu dan dokumen untuk semua tingkat manajemen dan
semua pemakai informasi, baik pemakai intern maupun pemakai luar
organisasi. Keluaran sistem akuntansi dapat berupa laporan keuangan,
faktur, surat order pembelian, cek, laporan pelaksanaan anggaran,
jawaban atas suatu pertanyaan (misalnya berapa beban pengobatan
sampai dengan saat ini?), pesan, perintah, hasil suatu pengambilan
keputusan yang diprogram, skenario dan simulasi, dan aturan
pengambilan keputusan.
d. Blok teknologi (technology block)
Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran serta
mengendalikan seluruh sistem. Dalam sistem informasi berbasis
komputer, teknologi terdiri dari tiga komponen: komputer dan
penyimpanan data di luar (auxuliary storage), telekomunikasi, dan
perangkat lunak (software).
e. Blok basis data (data base block)
Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan
untuk melayani kebutuhan pemakai informasi. Basis data dapat
diperlakukan dari dua sudut pandang: secara fisik dan secara logis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Basis data secara fisik berupa media untuk menyimpan data, seperti
kartu buku besar, pita magnetik, disk, disket, kaset, kartu magnetik,
chip, dan microfilm. Basis data dapat dipandang dari sudut pandang
logis yang bersangkutan dengan bagaimana struktur penyimpanan
data sehingga menjamin ketepatan, ketelitian, dan relevansi
pengambilan informasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
f. Blok pengendalian (control block)
Semua sistem informasi harus dilindingi dari bencana dan ancaman,
seperti bencana alam, api, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan
dan penggelapan, penyadapan, ketidakefsienan, sabotase, dan orang-
orang yang dibayar untuk melakukan kejahatan.
4. Prinsip Prinsip Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi yang efektif dan efisien didasarkan pada
beberapa prinsip dasar. Prinsip-prinsip dasar tersebut yaitu sebagai berikut
(Weygandt et al. 2007:396).
a. Keefektifan biaya. Sistem informasi akuntansi harus efektif biaya.
b. Tingkat kegunaan. Agar berguna, informasi harus dapat dimengerti,
relevan, dapat diandalkan, tepat waktu, dan akurat.
c. Fleksibilitas. Sistem harus cukup fleksibel dalam memenuhi
perubahan permintaan informasi yang dibutuhkan.
5. Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Dasaratha (2009:7-8) SIA dapat memberikan lima macam
penggunaan informasi akuntansi, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
a. Membuat Laporan Eksternal
Sebuah organisasi menggunakan sistem informasi akuntansi untuk
menghasilkan laporan laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari para pihak eksternal seperti kreditur, investor,
pemerintah dan pihak lainnya. Bentuk dan isi laporan yang dibuat
untuk pihak pihak eksternal relatif sama. Informasi-informasi yang
dibutuhkan perlu dicatat untuk dapat menghasilkan laporan yang lebih
cepat.
b. Mendukung Aktivitas Rutin
Para pimpinan memerlukan suatu sistem informasi akuntansi untuk
menangani aktivitas operasi organisasi. Aktivitas yang terjadi dapat
berupa aktivitas penerimaan, aktivitas pengeluaran dan aktivitas
operasi lainnya.
c. Mendukung Pengambilan Keputusan
Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan
yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi. Informasi
ini penting untuk mengetahui hal-hal yang dibutuhkan dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan oleh para pemimpin.
d. Perencanaan dan Pengendalian
Suatu sistem informasi akuntansi juga diperlukan untuk aktivitas
perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan
biaya disimpan oleh sistem informasi, dan laporan dirancang untuk
membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
e. Menerapkan Pengendalian Internal
Pengendalian internal mencakup kebijakan-kebijakan, prosedur-
prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi
aset-aset organisasi dari tindakan kecurangan serta menjaga
keakuratan data keuangan.
6. Sistem Informasi Akuntansi Organisasi Keagamaan
Pada organisasi keagamaan terdapat beberapa siklus yang
membentuk sistem informasi akuntansi, yaitu:
a. Siklus Peneriman
Menurut Mulyadi (2016:380), penerimaan kas untuk penjualan
tunai dapat dilakukan dengan prosedur penerimaan kas dari over-the-
counter sales. Prosedur yang dilakukan dalam penerimaan kas ini
yaitu: pembeli datang ke toko atau perusahaan lalu memesan barang
atau produk yang akan dibeli kepada wiraniaga di Bagian Penjualan.
Lalu pembeli akan melakukan pembayaran kepada Bagian Kasir.
Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, kartu kredit, cek
pribadi (personal check), atau kartu debit. Kemudian, Bagian
Penjualan memerintahkan Bagian Pengiriman untuk menyerahkan
pesanan kepada pembeli dan Bagian Pengiriman menyerahkan barang
tersebut. Setelah itu, Bagian Kasir menyetorkan kas yang diterima ke
bank. Transaksi ini kemudian dicatat oleh Bagian Akuntansi.
Pendapatan penjualan dicatat ke dalam jurnal penjualan dan
penerimaan kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Menurut Mulyadi (2016:386), dokumen yang dibutuhkan
dalam melakukan transaksi penerimaan kas, antara lain:
(1) Faktur penjualan tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam informasi terjadinya
transaksi penjualan tunai oleh perusahaan. Dokumen ini diisi oleh
fungsi yang kemudian digunakan sebagai pengantar kepada fungsi
kas saat pembeli akan membayar.
(2) Cash register tape
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas saat menerima pembayaran
dari pembeli dengan menggunakan cash register.
(3) Credit card sales slip
Dokumen ini merupakan dokumen yang dicetak oleh bank yang
menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang
menjadi anggota dari kartu kredit tersebut. Dokumen ini diisi oleh
fungsi kas yang berfungsi untuk menagih uang tunai dari bank yang
menerbitkan kartu kredit atas transaksi pembelian yang dilakukan
oleh pemegang kartu kredit.
(4) Bill of lading
Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari
perusahaan penjualan barang kepada perusahaan jasa pengantar
barang.
(5) Bukti setor bank
Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyetoran kas ke bank yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dibuat oleh fungsi kas.
(6) Rekapitulasi beban pokok penjualan
Dokumen ini berfungsi sebagai daftar untuk meringkas harga
pokok produk yang dijual dalam periode tertentu.
b. Siklus Pengeluaran
Menurut Diana dan Setiawati (2011:122) secara umum, lima
jenis pembelian yang dilakukan dalam perusahaan, antara lain:
(1) Pembelian barang dagangan
Barang dagangan merupakan barang yang dibeli oleh perusahaan
untuk dijual kembali, tanpa merubah bentuk dari barang tersebut
ataupun memberi nilai tambah pada produk tersebut.
(2) Pembelian bahan baku dan bahan pembantu
Bahan baku dan bahan pembantu adalah bahan atau material yang
digunakan oleh perusahaan untuk membuat atau memproduksi
suatu produk yang kemudian dapat dijual.
(3) Pembelian supplies (bahan habis pakai)
Bahan habis pakai (supplies) merupakan barang yang diperlukan
oleh perusahaan untuk membantu jalannya kegiatan operasional
usaha dan barang tersebut biasanya habis digunakan dalam jangka
waktu kurang dari satu tahun.
(4) Pembelian peralatan
Peralatan merupakan barang yang digunakan oleh perusahaan yang
biasanya jangka waktu pemakaiannya dapat lebih dari satu tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(5) Pembelian aktiva tetap
Aktiva tetap merupakan barang yang memberi manfaat di masa
depan yang dibeli dan digunakan oleh perusahaan yang umur
ekonomisnya lebih dari satu tahun.
Terdapat dua jenis pembelian yang biasanya dilakukan, antara
lain:
1) Pembelian tunai
a) Proses bisnis dalam siklus pembelian tunai
Bagian yang kehabisan barang atau membutuhkan barang
membuat Surat Permintaan Pembelian. Kemudian bagian tersebut
memberikan Surat Permintaan Pembelian kepada Bagian
Pembelian. Setelah menerima Surat Permintaan Pembelian,
Bagian Pembelian mengajukan kasbon kepada Pengelola Kasbon
untuk mendapatkan uang tunai yang dibutuhkan untuk membeli
barang tersebut. Lalu, Bagian Pembelian membeli barang-barang
yang dibutuhkan sesuai dengan informasi yang dicantumkan
dalam Surat Permintaan Pembelian. Bagian Pembelian
memberikan barang tersebut kepada pihak yang membutuhkan
dan kemudian pihak tersebut membubuhkan tanda tangan pada
Faktur Pembelian. Tanda tangan ini digunakan sebagai bukti
bahwa pihak tersebut telah menerima barang dari Bagian
Pembelian. Selanjutnya, Bagian Pembelian membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pertanggungjawaban atas kasbon tersebut dan menyerahkan sisa
uang kepada Pengelola Kasbon.
b) Dokumen dalam Pembelian Tunai
Menurut Diana dan Setiawati (2011:124-125), dokumen yang
digunakan dalam transaksi pembelian tunai, yaitu:
1. Surat Permintaan Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk merekam permintaan
pembelian dari departemen lain yang membutuhkan barang
kepada bagian pembelian.
2. Blanko Kasbon
Blanko kasbon ini berfungsi untuk meminta kas dari bagian
pengelola kasbon yang jumlah kas yang diminta berdasarkan
perkiraan dalam Surat Permintaan Pembelian.
3. Faktur Pembelian Tunai
Dokumen ini merupakan dokumen yang berasal dari toko
atau pemasok di mana perusahaan melakukan pembelian
secara tunai.
4. Blanko Penyelesaian Kasbon
Dokumen ini digunakan untuk membuat pertanggungjawaban
atas kasbon yang kemudian diserahkan kepada pengelola
kasbon.
2) Pembelian Kredit
a) Proses Bisnis dalam Siklus Pembelian Kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Bagian yang kehabisan barang atau membutuhkan barang
membuat Surat Permintaan Pembelian. Kemudian bagian tersebut
memberikan Surat Permintaan Pembelian kepada Bagian
Pembelian. Setelah menerima Surat Permintaan Pembelian,
Bagian Pembelian memesan barang ke pemasok menggunakan
Surat Order Pembelian, yang dibuat berdasarkan Surat
Permintaan Pembelian. Saat barang pesanan datang, bagian yang
membutuhkan barang dan Bagian Pembelian mengecek barang
tersebut. Jika barang yang dipesan tidak sesuai dengan yang
tercantum dalam Surat Order Pembelian, Bagian Akuntansi akan
membuat nota retur dan mengembalikan barang-barang tersebut.
Jika pesanan yang datang sesuai, maka barang akan diserahkan
kepada bagian yang membutuhkan. Bagian Akuntansi, khususnya
yang menangani utang usaha menerima tagihan dari pemasok.
Menjelang tanggal jatuh tempo, Bagian Akuntansi akan
menyiapkan Bukti Kas Keluar untuk membayar utang ke
pemasok. Kepala Bagian Keuangan mengotorisasi Bukti Kas
Keluar dan slip transfer atau cek dan Bukti Kas Keluar dan cek
atau slip transfer diserahkan kepada Bagian Kasir. Lalu, Bagian
Kasir memproses pelunasan utang dan Bukti Kas Keluar dan copy
cek atau slip transfer diserahkan kepada Bagian Akuntansi untuk
dicatat.
b) Dokumen dalam Pembelian Kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Menurut Diana dan Setiawati (2011:132) dokumen yang
digunakan dalam transaksi pembelian kredit, antara lain:
1. Surat Permintaan Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk merekam permintaan pembelian
dari departemen lain yang membutuhkan barang kepada bagian
pembelian.
2. Surat Order Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang yang ingin
dibeli kepada pihak pemasok yang dibuat oleh Bagian
Pembelian.
3. Nota Retur
Dokumen ini digunakan untuk pengembalian barang yang
dikirim oleh pemasok jika barang yang diterima tidak sesuai
dengan yang dipesan. Dokumen ini dibuat oleh Bagian
Akuntansi.
4. Faktur Pembelian
Dokumen ini merupakan dokumen tagihan yang diterima dari
pemasok.
5. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini dibuat oleh Bagian Akuntansi berdasarkan
informasi yang ada dalam faktur dan Surat Order Pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
yang merupakan permintaan pembayaran utang kepada
pemasok.
c. Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia dan Penggajian
Menurut Diana dan Setiawati (2011:182), dokumen yang
digunakan dalam pembayaran gaji, antara lain:
1) Kartu waktu
Kartu waktu digunakan untuk merekam kehadiran karyawan
setiap harinya, yakni jam karyawan tersebut datang dan pulang
dari kantor.
2) Daftar gaji
Daftar gaji ini berisi besar gaji seluruh karyawan yang bekerja di
perusahaan sehingga perusahaan bisa mengetahui total beban gaji
yang dikeluarkan.
3) Slip gaji
Dokumen ini berisi rincian gaji karyawan yang bertujuan agar
karyawan mengetahui komponen-komponen pemberian gaji
kepada mereka, serta agar tidak terjadi salah pemberian gaji.
4) Daftar transfer
Dokumen ini digunakan sebagai surat perintah kepada bank untuk
mengirimkan atau mentransfer uang dengan nominal tertentu
kepada masing-masing karyawan yang menerima gaji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Berikut proses penggajian melalui transfer menurut Diana dan
Setiawati (2011:185), yaitu: Bagian Personalia merekam atau
mencatat kehadiran karyawan setiap hari, bisa juga menggunakan alat
sidik jari atau kartu waktu. Kemudian, Bagian Penggajian menghitung
gaji dari karyawan tersebut beserta dengan Pajak Penghasilan pasal
21, lalu Bagian Penggajian menyusun daftar gaji, daftar transfer, dan
slip gaji. Bagian Penggajian lalu menyerahkan slip gaji dan daftar gaji
kepada Bagian Akuntansi untuk dibuatkan Bukti Kas Keluar. Bagian
Akuntansi memeriksa penghitungan daftar gaji dan mengecek
kesesuaian antara daftar gaji dengan slip gaji. Lalu, Bagian Akuntansi
menyerahkan slip gaji kepada setiap karyawan sesuai dengan nama
yang tercantum. Bukti Kas Keluar yang dilampiri dengan daftar gaji
dan slip gaji diberikan kepada Bagian Keuangan. Bagian Keuangan
mengecek kesesuaian informasi yang ada di dalam daftar gaji dan
daftar transfer kemudian menandatangani daftar gaji dan daftar
transfer. Setelah itu, daftar transfer diserahkan ke bank terkait untuk
mengirimkan gaji masing-masing karyawan.
C. Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
Menurut Diana dan Setiawati (2011: 82) pengendalian intern adalah
semua rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang dipilih oleh
suatu kegiatan usaha untuk mengumumkan harta kekayaannya, mengecek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
keakuratan dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan
efisiensi operasional, dan mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial
yang telah ditetapkan.
Menurut Mulyadi (2016: 129), sistem pengendalian intern meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen.
Menurut Commite of Sponsoring Organization of Treadway
Commission (COSO) (2013:15), pengendalian internal diefinisikan
sebagai:
Suatu proses yang dilakukan oleh dewan direksi, manajemen, dan
personal lainnya, yang dirancang, untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tujuan yang berkaitan dengan operasi
(operations), pelaporan (reporting), dan kepatuhan (compliance).
Menurut Haryono Jusup (2001:252), terdapat beberapa konsep
dasar dari definisi pengendalian internal, yaitu:
a. Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan
tertentu.
b. Pengendalian intern dipengaruhi oleh manusia, bukan hanya terdiri
dari buku pedoman kebijakan dan formulir-formulir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
c. Pengendalian intern diharapkan hanya memberikan keyakinan
memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan
komisaris.
d. Pengendalian intern adalah alat untuk mencapai tujuan-tujuan
berkaitan dengan pelaporan keuangan, kesesuaian, dan operasi.
Dari definisi-definisi pengendalian intern, dapat disimpulkan bahwa
pengendalian internal merupakan suatu sistem yang dikoordinasikan untuk
memberikan keyakinan terhadap suatu organisasi dalam menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
2. Tujuan Pokok Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2016:129), ada empat tujuan pokok sistem
pengendalian intern yang secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
a. Menjaga aset organisasi
Kekayaan fisik suatu organisasi dapat hilang karena dicuri, disalah
gunakan, atau hancur karena kecelakaan. Kekayaan yang tidak
memiliki wujud fisik, akan rawan oleh kecurangan jika dokumen
penting dan catatan tidak dijaga. Oleh karena itu, perlu adanya
pengendalian yang memadai untuk melindungi kekayaan tersebut.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
Informasi keuangan yang diteliti dan andal sangat dibutuhkan dalam
kelancaran jalannya kegiatan usaha. Informasi keuangan tersebut oleh
manajemen digunakan sebagai suatu pegangan untuk mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sebuah keputusan. Sistem pengendalian intern dibuat untuk
memberikan sebuah jaminan dari suatu proses pengelolaan data
akuntansi yang akan menghasilkan suatu informasi keuangan yang
teliti dan andal. Karena data akuntansi, kekayaan perusahaan dapat
berubah, maka ketelitian dan keandalan dari data akuntansi harus dapat
dipertanggungjawabkan penggunaannya oleh perusahaan.
c. Mendorong efisiensi
Sistem pengendalian intern ditujukan untuk mencegah adanya
duplikasi penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan yang
dianggap tidak perlu atau adanya pemborosan dalam segala kegiatan
bisnis perusahaan.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapkan kebijakan
prosedur sistem pengendalian intern yang ditunjukan untuk
memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan manajemen
dipatuhi oleh karyawan perusahaan.
Dilihat dari tujuan-tujuannya di atas, sistem pengendalian intern
dapat dikelompokkan menjadi pengendalian intern akuntansi (internal
accounting control) dan pengendalian intern administratif (internal
administrative control). Pengendalian intern akuntansi meliputi struktur
organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama
untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian serta
keandalan data akuntansi. Pengendalian intern akuntansi yang baik akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan
dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat
dipercaya. Sedangkan dalam pengendalian intern administratif meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan
terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan
manajemen.
Menurut Commite of Sponsoring Organization of Treadway
Commission (COSO) (2013:16), terdapat tiga jenis tujuan pengendalian,
yaitu:
a. Tujuan Operasi (Operations Objectives)
Tujuan pengendalian dalam hal operasi adalah melakukan operasi
secara efektif dan efisien. Hal ini termasuk tujuan organisasi dalam hal
kinerja keuangan dan operasional, serta menjaga aset organisasi agar
tetap aman.
b. Tujuan Pelaporan (Reporting Objectives)
Tujuan pengendalian dalam hal pelaporan adalah berkaitan dengan
pelaporan baik secara keuangan maupun non keuangan internal dan
eksternal. Selain itu hal ini juga meliputi syarat yang ditetapkan oleh
pembuat kebijakan, penyusun standar atau kebijakan organisasi,
seperti reabilitas, ketepatwaktuan, transparansi, dan sebagainya.
c. Tujuan Kepatuhan (Compliance Objectives)
Tujuan pengendalian mengenai keputusan berkaitan dengan ketaatan
organisasi atas hukum dan peraturan yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Komponen-komponen Pengendalian Intern
Menurut Commite of Sponsoring Organization of Treadway
Commission (COSO) (2013:45), Pengendalian internal mempunyai lima
komponen, yaitu:
a. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian adalah seperangkat standar, proses, dan
struktur yang memberikan dasar untuk melaksanakan pengendalian
internal di seluruh organisasi. Dalam Commite of Sponsoring
Organization of Treadway Commission (COSO) (2013:56), terdapat
lima prinsip yang berkaitan dengan lingkungan pengendalian antara
lain:
1) Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai-
nilai etika.
Menurut COSO dalam Integrate Framework (2013:86), terdapat
empat poin penting berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Menetapkan pola atau gaya di tingkat puncak
Dewan direksi dan manajemen pada semua level entitas
menunjukkan melalui arahan, tindakan, dan perilaku mereka
mengenai pentingnya integritas dan nilai-nilai etika untuk
mendukung fungsi sistem pengendalian internal.
b) Menetapkan standar yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Ekspektasi dewan direksi dan manajer senior mengenai
integritas dan nilai-nilai etika didefinisikan dalam standar
entitas dengan melakukan dan memahami semua level
organisasi dan penyedia jasa dari luar dan rekan bisnis.
c) Mengevaluasi ketaatan untuk standar yang dilakukan
Proses untuk mengevaluasi kinerja individu dan tim dalam
menerapkan standar yang telah ditetapkan.
d) Membicarakan penyimpangan pada waktu yang tepat
Penyimpangan dari standar yang diharapkan entitas
diidentifikasi dan diperbaiki secara konsisten dan tepat waktu.
2) Dewan direksi menunjukkan independensi dari manajemen dan
melakukan pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja
pengendalian internal.
Menurut COSO dalam Integrate Framework (2013:93), terdapat
empat poin penting berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Menetapkan tanggungjawab pengawasan
Dewan direksi mengidentifikasi dan menerima tanggungjawab
pengawasan dalam hubungan untuk menetapkan persyaratan
dan ekspetasi.
b) Menggunakan keahlian yang relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dewan direksi mendefinisikan, memelihara, dan secara
periodik mengevaluasi keterampilan dan keahlian yang
dibutuhkan di antara anggota-anggotanya untuk memampukan
mereka menanyakan pertanyaan pemeriksaan dari manajemen
senior dan mengambil tindakan yang cocok.
c) Mengoperasikan secara independen
Dewan direksi mempunyai anggota yang cukup yang
independen dari manajemen dan bertujuan dalam
mengevaluasi dan membuat keputusan.
d) Menyediakan pengawasan untuk sistem pengendalian internal
Dewan direksi memberikan tanggungjawab pengawasan untuk
desain manajemen, implementasi, dan melakukan
pengendalian internal.
3) Manajemen menetapkan dengan badan pengawas, struktur, alur
pelaporan, dan otoritas dan tanggungjawab yang tepat dalam
pencapaian tujuan.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:102), terdapat
tiga poin penting berhubungan dengan karakteristik prinsip ini,
yaitu:
a) Mempertimbangkan seluruh struktur dalam entitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Manajemen dan dewan direksi mempertimbangkan berbagai
struktur yang digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan.
b) Menetapkan alur pelaporan
Manajemen mendesain dan mengevaluasi alur pelaporan untuk
setiap struktur entitas untuk mampu melaksanakan otoritas dan
tanggung jawab dan mengalirkan informasi untuk mengatur
aktivitas entitas.
c) Mendefinisikan, memberikan, dan membatasi otoritas dan
tanggung jawab.
Otoritas memberikan wewenang kepada seseorang untuk
berperilaku seperti yang dibutuhkan, namun otoritas seseorang
juga perlu untuk mendefinisikan batasan wewenangnya.
Manajemen dan dewan direksi mendelegasikan wewenang,
mendefinisikan tanggung jawab, dan menggunakan proses dan
teknologi yang tepat untuk menempatkan tanggung jawab dan
pemisahan tugas pada berbagai level dalam organisasi.
4) Organisasi menunjukkan komitmen untuk menarik,
mengembangkan, dan memelihara orang-orang yang kompeten
sejalan dengan tujuan.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:102), terdapat
empat poin penting berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Menetapkan kebijakan dan praktek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Kebijakan dan praktek mencerminkan ekspetasi kompetensi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
b) Mengevaluasi kompetensi dan membicarakan kekurangan
Dewan direksi dan manajemen mengevaluasi kompetensi untuk
sumber daya manusia dalam organisasi maupun penyedia jasa
dari luar (outsourching) dalam relasi untuk menetapkan
kebijakan dan praktek, dan membicarakan kekurangan-
kekurangan jika diperlukan.
c) Menarik, mengembangkan, dan memelihara individu-individu
atau sumber daya manusia.
Organisasi menyediakan konsultasi dan pelatihan yang
dibutuhkan untuk menarik, mengembangkan dan memelihara
personel ataupun penyedia jasa dari luar yang cukup dan
kompeten untuk mendukung pencapaian tujuan.
d) Perencanaan dan persiapan untuk penggantian
Manajemen senior dan dewan direksi mengembangkan
kemungkinan rencana untuk tugas dari tanggung jawab yang
penting dalam pengendalian internal.
5) Organisasi memiliki orang-orang yang bertanggungjawab untuk
tanggung jawab pengendalian internal mereka sejalan dengan
tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:102), terdapat
lima poin penting berhubungan dengan karakteristik prinsip ini,
yaitu:
a) Menjalankan akuntabilitas melalui struktur, otoritas dan
tanggung jawab.
Akuntabilitas mengarah ke kepemilikan wewenang untuk
kinerja pengendalian internal dalam pencapaian tujuan dengan
mempertimbangkan risiko-risiko yang dihadapi oleh entitas.
Manajemen dan dewan direksi menetapkan mekanisme untuk
mengkomunikasikan dan memiliki individu yang
bertanggungjawab untuk kinerja tanggung jawab pengendalian
internal seluruh organisasi dan mengimplementasikan tindakan
perbaikan jika dibutuhkan.
b) Menetapkan pengukuran kinerja, insentif, dan penghargaan.
Manajemen dan dewan direksi menetapkan pengukuran
kinerja, insentif, dan penghargaan lain yang tepat untuk
tanggung jawab pada semua level pada entitas, mencerminkan
dimensi yang tepat dari kinerja dan mengharapkan standar
dilaksanakan, dan mempertimbangkan pencapaian tujuan
jangka panjang maupun jangka pendek.
c) Mengevaluasi pengukuran kinerja, insentif, dan penghargaan
secara relevan dan terus-menerus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Manajemen dan dewan direksi menyepakati insentif dan
penghargaan dengan penyelesaian tanggung jawab
pengendalian internal dalam mencapai tujuan.
d) Mempertimbangkan tekanan yang terlalu banyak
Manajemen dan dewan direksi mengevaluasi dan
menyesuaikan tekanan yang diasosiasikan pencapaian tujuan
dengan mereka memberikan tanggung jawab, mengembangkan
pengukuran kinerja, dan mengevaluasi kinerja.
e) Mengevaluasi kinerja dan penghargaan atau kedisiplinan
individu.
Manajemen dan dewan direksi mengevaluasi kinerja tanggung
jawab dan mengharapkan level-level kompetensi dan
menyediakan penghargaan atau pelatihan tindakan disiplin
yang tepat.
b. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Setiap entitas menghadapi berbagai risiko dari sumber
eksternal maupun internal. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan
suatu peristiwa akan terjadi dan mempengaruhi pencapaian tujuan.
Penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis dan berulang untuk
mengidentifikasi dan menilai resiko terhadap pencapaian tujuan.
Resiko terhadap pencapaian tujuan dianggap relatif atau tergantung
pada toleransi resiko yang ditetapkan entitas. Menurut Commitee of
Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
(2013:57), terdapat empat prinsip berkaitan dengan penaksiran risiko,
yaitu:
1) Organisasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang cukup untuk
mampu mengidentifikasikan dan menaksir risiko yang terkait
dengan tujuan.
Dalam prinsip ini, tujuan-tujuan berkaitan dengan tujuan operasi,
tujuan pelaporan (baik internal maupun eksternal), dan tujuan
kepatuhan.
a) Hal-hal yang berhubungan dengan tujuan operasi yaitu:
mencerminkan pilihan manajemen, mempertimbangkan batas
toleransi yang dapat diterima untuk resiko, memasukkan tujuan
kinerja operasi dan keuangan, dan membentuk suatu dasar
untuk menjalankan sumber daya.
b) Hal-hal yang berkaitan dengan tujuan pelaporan keuangan
kepada pihak eksternal antara lain: patuh dengan standar
akuntansi yang dapat diterapkan, mempertimbangkan
materialitas, dan mencerminkan aktivitas entitas.
c) Hal-hal yang berhubungan dengan tujuan pelaporan non-
keuangan kepada pihak eksternal, terdiri dari: patuh dengan
standar dan kerangka yang ditetapkan eksternal,
mempertimbangkan level ketelitian yang dibutuhkan, dan
mencerminkan aktivitas entitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
d) Poin-poin yang berkaitan dengan tujuan pelaporan internal
antara lain: mencerminkan pilihan manajemen,
mempertimbangkan level ketelitian yang dibutuhkan, dan
mencerminkan aktivitas entitas.
e) Poin-poin yang berkaitan dengan tujuan kepatuhan antara lain:
mencerminkan hukum dan regulasi eksternal dan
mempertimbangkan toleransi yang dapat diterima atas resiko.
2) Organisasi mengidentifikasi risiko untuk mencapai tujuan untuk
semua entitas dan menganalisis risiko sebagai dasar untuk
menentukan bagaimana risiko seharusnya dikelola.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:139), terdapat
lima poin penting berhubungan dengan karakteristik prinsip ini,
yaitu:
a) Memasukkan level entitas, cabang, divisi, unit operasi, dan
fungsional.
Organisasi mengidentifikasi dan menilai risiko pada level
entitas, cabang, divisi, unit operasi, dan fungsional yang
relevan dengan pencapaian tujuan. Identifikasi risiko
merupakan proses yang berulang dan biasanya diintegrasikan
dengan proses perencanaan.
b) Menganalisis faktor internal dan eksternal.
Identifikasi risiko mempertimbangkan faktor eksternal dan
internal dan pengaruhnya dalam pencapaian tujuan. Faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
eksternal, terdiri dari: ekonomi, lingkungan alam, regulasi,
sosial, teknologi, dan operasi di negara asing (foreign
operation). Sedangkan faktor internal, terdiri dari:
infrastruktur, struktur manajemen, personel, akses atas aset,
dan teknologi.
c) Melibatkan level manajemen yang tepat.
Organisasi memasukkan mekanisme penaksiran risiko yang
efektif dengan melibatkan level manajemen yang tepat.
d) Mengestimasi tingkat signifikan risiko yang teridentifikasi.
Risiko yang diidentifikasi dianalisis melalui suatu proses
termasuk mengestimasi risiko signifikan yang potensial.
e) Menentukan bagaimana respon terhadap resiko.
Penaksiran risiko termasuk mempertimbangkan bagaimana
risiko sebaiknya diatur entah itu diterima, dihindari, dikurangi,
maupun dibagi.
3) Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam
penaksiran resiko untuk mencapai tujuan.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:151), terdapat
empat poin penting berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Mempertimbangkan berbagai jenis kecurangan (fraud).
Penaksiran kecurangan mempertimbangkan pelaporan yang
curang, kemungkinan kehilangan aset, dan korupsi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dihasilkan dari berbagai cara bahwa kecurangan dan kejahatan
bisa terjadi.
b) Menaksir dorongan dan tekanan.
Dorongan dan tekanan biasanya dihasilkan dari lingkungan
pengendalian. Hal ini dapat merupakan pengaruh yang
potensial untuk risiko kecurangan.
c) Menaksir kesempatan.
Kesempatan mengacu pada kemampuan untuk sebenarnya
memperoleh, menggunakan, atau membuang aset yang
mungkin disertai dengan perubahan pencatatan entitas.
Kesempatan diciptakan oleh aktivitas pengendalian dan
pengawasan yang lemah, pengawasan manajemen yang buruk,
dan penolakan kontrol manajemen.
d) Menaksir perilaku dan rasionalisasi.
Penaksiran risiko kecurangan mempertimbangkan bagaimana
manajemen dan personel lainnya mungkin terlibat dalam dan
membenarkan tindakan yang salah.
4) Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan
yang bisa berpengaruh pada sistem pengendalian internal secara
signifikan.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:159), terdapat
tiga poin penting berhubungan dengan prinsip ini, antara lain:
a) Menaksir perubahan dalam lingkungan eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Proses identifikasi risiko mempertimbangkan perubahan
regulasi, ekonomi, dan lingkungan fisik di mana entitas
beroperasi.
b) Menaksir perubahan dalam model bisnis.
Organisasi mempertimbangkan pengaruh potensial dari jenis
bisnis baru, secara dramatis mengubah komposisi dari jenis
bisnis yang telah ada, memperoleh atau melepaskan operasi
bisnis pada sistem pengendalian internal, pertumbuhan yang
cepat, perubahan dalam geografi asing, dan teknologi baru.
c) Menaksir perubahan dalam kepemimpinan.
Organisasi mempertimbangkan perubahan dalam manajemen
dan tindakan masing-masing dan filosofi dalam sistem
pengendalian internal.
c. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Aktivitas pengendalian (Control Activities) adalah tindakan
yang ditetapkan melalui kebijakan dan prosedur yang membantu
memastikan arahan manajemen untuk mengurangi risiko terhadap
pencapaian tujuan dilakukan. Aktivitas pengendalian (Control
Activities) dilakukan di semua tingkat entitas, pada berbagai tahap
dalam proses bisnis, dan pada lingkup teknologi. Menurut Commitee of
Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO) (2013:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
57-58), terdapat tiga prinsip yang berhubungan dengan aktivitas
pengendalian, antara lain:
1) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
yang berkontribusi dalam pencegahan risiko untuk mencapai tujuan
pada level yang dapat diterima.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:166), terdapat
enam poin penting berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Mengintegrasikan dengan penaksiran risiko.
Aktivitas pengendalian membantu menjamin bahwa respon
risiko yang menyebut dan mengurangi risiko dilakukan.
b) Mempertimbangkan faktor spesifik entitas.
Manajemen mempertimbangkan bagaimana lingkungan,
kompleksitas, alam, dan bidang operasi, maupun karakteristik
organisasi yang spesifik mempengaruhi pemilihan dan
pengembangan aktivitas pengendalian.
c) Menetapkan proses bisnis yang relevan.
Manajemen menetapkan proses bisnis yang relevan yang
memerlukan aktivitas pengendalian.
d) Mengevaluasi campuran tipe pengendalian internal.
Aktivitas pengendalian termasuk susunan dan berbagai
pengendalian dan mungkin termasuk suatu kesinambungan
untuk mengurangi risiko, mempertimbangkan kontrol secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
manual ataupun otomatisasi, dan kontrol pencegahan dan
detektif.
e) Mempertimbangkan pada level apa aktivitas pengendalian
pada berbagai level dalam entitas.
Manajemen mempertimbangkan aktivitas pengendalian pada
berbagai level dalam entitas.
f) Adanya pemisahan tugas.
Manajemen melakukan pemisahan tugas antara tugas-tugas
yang berpotensi untuk terjadinya kecurangan. Tugas-tugas
yang biasanya dipisahkan adalah fungsi otorisasi, fungsi
pemegang harta, dan fungsi pencatat.
2) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian
yang umum melalui teknologi untuk mendukung pencapaian
tujuan.
Menurut COSO dalam Internal Control-Integrated Framework
(2013:178), terdapat empat poin penting berhubungan dengan
prinsip ini, yaitu:
a) Menentukan ketergantungan antara kegunaan teknologi dalam
proses teknis dan teknologi dalam pengendalian umum.
Manajemen memahami dan menetapkan ketergantungan dan
hubungan antara proses bisnis, aktivitas pengendalian yang
otomatis, dan pengendalian teknologi secara umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b) Menetapkan infrastruktur teknologi aktivitas pengendalian
yang relevan.
Manajemen memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian melalui infrastruktur teknologi yang didesain dan
diimplementasikan untuk membantu menjamin kelengkapan,
akurasi dan ketersediaan dari proses teknologi.
c) Menetapkan aktivitas pengendalian dalam proses keamanan
manajemen yang relevan.
Manajemen memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian yang didesain dan diimplementasikan untuk
membatasi hak akses atas teknologi untuk mengotorisasi
pengguna yang sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan
mereka dan untuk melindungi aset entitas dari ancaman
eksternal.
d) Menetapkan proses akuisisi, pengembangan, dan pemeliharaan
aktivitas pengendalian yang relevan.
Manajemen memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian melalui akuisisi, pengembangan, dan
pemeliharaan teknologi dan infrastuktur untuk mencapai tujuan
manajemen.
3) Organisasi menyebarkan aktivitas pengendalian melalui kebijakan
yang menetapkan apa yang diharapkan dan prosedur yang
memasukkan kebijakan dalam tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:184-185),
terdapat enam poin penting berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Menetapkan kebijakan dan prosedur untuk mendukung
penyebaran arahan manajemen.
Manajemen menetapkan aktivitas pengendalian yang dibangun
menjadi proses bisnis dan aktivitas karyawan sehari-hari
melalui penetapan kebijakan yang diharapkan dan tindakan
sesuai dengan prosedur yang relevan.
b) Menetapkan tanggungjawab untuk pelaksanaan kebijakan dan
prosedur.
Manajemen menetapkan tanggung jawab untuk aktivitas
pengendalian dengan manajemen unit bisnis atau fungsi yang
memiliki risiko yang relevan.
c) Melaksanakan dalam cara yang tepat waktu.
Tanggung jawab personel melaksanakan aktivitas pengendalian
dalam cara yang tepat waktu didefinisikan dengan kebijakan
dan prosedur.
d) Mengambil tindakan perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tanggung jawab personel menginvestigasi dan bertindak dalam
persoalan yang diidentifikasi sebagai hasil pelaksanaan
aktivitas pengendalian.
e) Pelaksanaan menggunakan personel yang kompeten.
Personel yang kompeten dengan otoritas yang cukup
melaksanakan aktivitas pengendalian dengan rajin dan fokus
terus-menerus.
f) Menaksir kembali kebijakan dan prosedur.
Manajemen secara periodik mereview aktivitas pengendalian
untuk menetapkan keberlangsungan yang relevan dan
memperbaruinya ketika dibutuhkan.
d. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi dibutuhkan entitas untuk melakukan tanggung jawab
pengendalian internal untuk mendukung pencapaian tujuan.
Manajemen menggunakan informasi yang relevan dan berkualitas dari
sumber eksternal dan internal untuk mendukung fungsi dari
pengendalian internal. Komunikasi merupakan proses yang berulang
untuk menyediakan, membagi, dan menghasilkan kebutuhan
informasi. Komunikasi internal adalah informasi yang disebarkan
dalam seluruh organisasi. Sedangkan komunikasi eksternal ada dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
macam, yaitu memungkinkan datangnya komunikasi dari informasi
eksternal yang relevan dan menyediakan informasi untuk pihak.
Menurut Commitee of Sponsoring Organizations of Treadway
Commission (COSO) (2013:58), ada tiga prinsip yang berkaitan
dengan informasi dan komunikasi, yaitu:
1) Organisasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang
relevan dan berkualitas untuk mendukung fungsi pengendalian
internal.
Menurut COSO(2013:193), terdapat lima poin penting
berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Mengidentifikasi keperluan informasi.
Suatu proses untuk mengidentifikasi informasi yang
dibutuhkan dan diharapkan untuk mendukung fungsi
komponen lain dari pengendalian internal dan mencapai tujuan
entitas.
b) Mendapatkan sumber data internal dan eksternal.
Sistem informasi mengungkap sumber data internal dan
eksternal.
c) Memproses data yang relevan menjadi informasi.
Sistem informasi memproses dan mentransformasikan data
yang relevan menjadi informasi.
d) Memelihara kualitas melalui pemrosesan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Sistem informasi memproduksi informasi yang tepat waktu,
sekarang, akurat, lengkap, dapat diakses, dilindungi, dan dapat
diverifikasi dan dipelihara. Informasi direview untuk
relevansinya dalam mendukung komponen pengendalian
internal.
e) Mempertimbangkan biaya dan manfaat.
Sifat, jumlah, dan ketelitian dalam mengkomunikasikan
informasi disertakan dan mendukung pencapaian tujuan.
1. Organisasi secara internal mengkomunikasikan informasi, termasuk
tujuan dan tanggung jawab untuk pengendalian internal yang
diperlukan untuk mendukung fungsi pengendalian internal.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:201), terdapat
empat poin penting berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Mengkomunikasikan informasi pengendalian internal.
Suatu proses untuk mengkomunikasikan informasi yang
dibutuhkan untuk memampukan seluruh personil memahami
dan melakukan tanggung jawab pengendalian internal mereka.
b) Mengkomunikasikan dengan dewan direksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Komunikasi ada di antara manajemen dan dewan direksi
sehingga keduanya memiliki informasi yang dibutuhkan untuk
memenuhi peran mereka dengan menghormati tujuan entitas.
c) Menyediakan pemisahan alur komunikasi.
Pemisahan saluran komunikasi, seperti saluran whistle-blower
berada di tempat dan berfungsi sebagai mekanisme gagal dan
simpan untuk memungkinkan komunikasi anonim dan rahasia
ketika saluran normal berfungsi dengan tidak normal dan tidak
efektif.
d) Memilih metode komunikasi yang relevan.
Metode komunikasi mempertimbangkan waktu, pendengar, dan
sifat dari informasi tersebut.
2. Organisasi mengkomunikasikan dengan pihak eksternal mengenai
persoalan yang mempengaruhi fungsi dari pengendalian internal.
Menurut COSO dalam Integrated Framework (2013:208), terdapat
lima poin penting berhubungan dengan prinsip ini, yaitu:
a) Mengkomunikasikan dengan pihak eksternal.
Suatu proses untuk mengkomunikasikan informasi yang
relevan dan tepat waktu untuk pihak eksternal termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
shareholders, rekan, pemilik, pembuat regulasi, konsumen, dan
analisis keuangan dan pihak eksternal lainnya.
b) Memungkinkan datangnya komunikasi.
Saluran komunik