ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN...

100
ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN PEGADAIAN SYARIAH TERHADAP PENYALURAN RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH MELALUI ANALISIS DYNAMIC PERIODE 2007 -2017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Rangga Indwi Pratama NIM : 11150860000005 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M

Transcript of ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN...

Page 1: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN

PENDAPATAN PEGADAIAN SYARIAH TERHADAP PENYALURAN

RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH MELALUI ANALISIS DYNAMIC

PERIODE 2007 -2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Rangga Indwi Pratama

NIM : 11150860000005

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

i

Page 3: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

ii

Page 4: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

iii

Page 5: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

iv

Page 6: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

DAFTAR RIWAYAH HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Rangga Indwi Pratama

2. Tempat, Tanggal Lahir : Taluk Kuantan, 21 Juli 1997

3. Alamat : Jl. SD Inpress no 99 Cirendeu, Ciputat

Timur

4. Telepon : 0878-8524-9863

5. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN 02 Taluk Kuantan 2003-

2009

2. SMPN 01 Taluk Kuantan 2009-

2012

3. MAN 1 Model Kota Bengkulu 2012-

2015

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015-

2019

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Jakarta bidang Hubungan antar Masyarakat tahun 2016

2. Anggota Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Jakarta bidang Kemahasiswaan tahun 2017

3. Kepala Bidang Tiga Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Jakarta tahun 2019

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Indarmen Syukur

2. Ibu : Wirda Ningsih

3. Alamat : Jl. Sisingamangaraja no.79 Taluk

Kuantan

4. Anak Ke Dari : 1 dari 2 bersaudara

v

Page 7: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze internal factors of Islamic

pawnshops with macro factors on the financing of Rahn in Islamic

Pawnshops. non-bank financial institutions that are able to provide

financing with a system that is easier and faster but does not harm the

customers themselves, namely through the Syariah Pawnshop.

Data obtained from PT Pegadaian Persero in the period 2007 -

2017. This study uses a multiple regression analysis system followed by

dynamic analysis to see the effect of macroeconomic variables and sharia

pawnshops on Rahn Financing while seeing the trend of Rahn itself in the

future (Up or Down based on the graph). Based on the output obtained, the

macroeconomic variables and sharia pawnshop income have a significant

influence on the distribution of Rahn financing by sharia pawnshops in

Indonesia.

Keywords: Inflation Rate, Gold Price, Money Supply, Islamic Pawnshop

Income.

vi

Page 8: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor internal

Pegadaian Syariah dengan faktor makro terhadap pembiayan Rahn di

Pegadaian Syariah. lembaga keuangan non bank yang mampu memberikan

pembiayaan dengan sistem yang lebih mudah dan cepat namun tidak

merugikan nasabah itu sendiri yaitu melalui lembaga Pegadaian Syariah.

Data diperoleh dari PT Pegadaian Persero Dalam periode waktu

tahun 2007 - 2017 . Penelitian ini menggunakan sistem analisis regresi

berganda yang dilanjutkan ke analisis dynamic untuk melihat pengaruh

dari variable makro ekonomi dan pendapatan pegadaian syariah terhadap

Pembiayaan Rahn sekaligus melihat trend dari Rahn itu sendiri dimasa

yang akan datang (Naik atau Turun berdasarkan grafik). Berdasarkan

Output yang didapat, Variabel ekonomi makro dan pendapatan pegadaian

syariah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyaluran

pembiayaan Rahn oleh pegadaian syariah di Indonesia.

Keywords : Tingkat Inflasi, Harga Emas, Jumlah Uang Beredar,

Pendapatan Pegadaian syariah.

vii

Page 9: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah, karena atas rahmat dan karunianya, penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta

salam tak lupa penulis sampaikan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW

yang telah menuntun umatnya dari zaman jahiliyah ke zaman terang

benderang. Skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Variabel Ekonomi

Makro dan Pendapatan Pegadaian Syariah terhadap Penyaluran Rahn di

Pegadaian Syariah Melalui Analisis Dynamic disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa adanya doa

dan dukungan dari keluarga, sahabat, dan kerabat dari orang orang disekitar

penulis. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya atas dukungan, semangat, serta doa yang diberikan selama

penulis menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Secara khusus, penulis ingin berterimakasih kepada:

1. Ayahanda dan ibu, penulis yang tidak pernah lelah membimbing dan

mendoakan penulis dari kecil hingga saat ini. Karya ini adalah

pembuktian bahwa keterpurukan dalam suatu keadaan bukan

penghalang untuk meraih segalanya.

2. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E.Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP.

selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

mengenyam Pendidikan di kampus tercinta ini.

3. Ibu RR Tini Angraeni ST, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Syariah atas dedikasinya terhadap jurusan ini serta sabar dalam

membimbing penulis dari awal perkuliahan hingga skripsi ini ditulis.

viii

Page 10: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

4. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Mochmad Aziz MM selaku Dosen

Pembimbing pertama yang telah sabar dan tulus dalam membimbing

penulis menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas ilmu, saran, dan

masukan dari bapak dari awal hingga akhir perkuliahan ini, semoga

ilmu yang bapak berikan kelak berguna dikemudian hari.

5. Seluruh Dosen Ekonomi Syariah yang banyak memberikan ilmu dan

pengalaman kepada penulis. Terimakasih atas dedikasinya kepada

jurusan, semoga ilmu yang diberikan senantiasa bermanfaat dan

berguna dikemudian hari.

6. Yulisnaeni Muyasiroh, orang yang dicintai dan selalu mendampingi,

menyemangati setiap harinya dalam perjelanan menyelesaikan

skripsi ini.

7. Keluarga Besar Ekonomi Syariah tahun angkatan 2015, baik kelas A

Maupun kelas B, kenangan selama empat tahun bersama kalian tidak

akan pernah bisa dilupakan. Baik belajar didalam kelas maupun

saling bertukar fikiran akan topic pembelajaran dikelas.

8. Kepengurusan DEMA FEB Tahun 2019, Semoga DEMA FEB tahun

2019 ini akan menjadi lebih baik dengan kegiatan yang akan

dilaksanakan sehingga DEMA FEB UIN Jakarta bisa dikenal tingkat

nasional.

9. Sahabat/I PMII Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang

selama ini sudah memberikan banyak pelajaran mengenai organisasi

serta membantu dalam memberikan jalan pemecahan masalah akan

suatu topik.

10. Dan semua teman – teman terbaikku dikelas moneter ekonomi

syariah angkatan 2015 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Semoga apa yang kita impikan dan cita – citakan bisa tercapai.

ix

Page 11: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini

akibat terbatasnya sumberdaya maupun pengalaman dari penulis. Maka dari

itu, penulis membuka segala bentuk saran, kritik, dan masukan untuk

kebaikan dari skripsi ini. Penulis memohon maaf apabila ada penyebutan

nama yang salah sehingga menyinggung pihak pihak tertentu. Pada

akhirnya, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfat bagi para

pembacanya.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

x

Page 12: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPS i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI iii

KEASLIAN KARYA ILMIAH iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP v

ABSTRACT vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR DIAGRAM xv

DAFTAR GAMBAR xvi

DAFTAR LAMPIRAN xvii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 10

C. Tujuan Penelitian 11

D. Manfaat Penelitian 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13

A. Landasan Teori 13

1. Pegadaian Syariah 13

2. Ketentuan Hukum Syariah 14

3. Operasional Pegadaian Syariah 14

4. Dinamika Produk dan Akad Pegadaian Syariah 16

xi

Page 13: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

5. Rahn 17

6. Landasan Hukum 19

7. Rukun Rahn dan Syarat Rahn 20

8. Rahn di Pegadaian Syariah 26

9. Inflasi 27

10. Pendapatan 28

11. Jumlah Uang Beredar 29

12. Harga Emas 30

13. Keterkaitan Antar Variabel 32

B. Penelitian Terdahulu 34

C. Kerangka Berpikir 36

D. Hipotesis Penelitian 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39

A. Ruang Lingkup Penelitian 39

B. Hasil Tinjauan Pustaka 39

C. Populasi Sampel 41

D. Metode Pengumpulan Data 41

E. Metode Analisis Data 41

1. Uji Asumsi Klasik 42

2. Uji Analisis Regresi Berganda 45

3. Uji Hipotesis 46

4. Uji System Dynamic 48

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 59

A. Gambaran Umun Penelitian 59

1. Perkembangan Pegadaian Syariah 59

2. Produk Pegadaian Syariah 61

B. Pengujian dan Hasil Analisis Data 62

1. Pengujian Asumsi Klasik 62

2. Analisis Regresi Linier Berganda 63

3. Analisis Hipotesis 64

4. Uji Dynamic 67

xii

Page 14: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

5. Analisis Ekonomi 68

BAB V Penutup 72

A. Kesimpulan 72

B. Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 74

LAMPIRAN 78

xiii

Page 15: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan penyaluran pembiayaan pegadaian syariah 5

1.2 Perkembangan Inflasi, Pendapatan Usaha ,Harga Emas, Jumlah Uang Rupiah Beredar dan Rahn PT Pegadaian Syariah periode 2007-2017

7

2.1 Perbedaan Rahn dan Gadai Konvensional 23

2.2 Ketentuan Uang Pinjaman Pegadaian Syariah 25

4.1 Hasil Uji dari One – Sample Komolgorov - Smirnov Test 60

4.2 Hasil Uji Autokolerasi 61

4.3 Hasil Uji Multikolonieritas 61

4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas 62

4.5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda 63

4.6 Hasil Uji T (Parsial) 65

4.7 Hasil Uji F (Simultan) 66

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi 66

4.9 Hasil Uji Dynamic 67

xiv

Page 16: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

DAFTAR DIAGRAM

No Keterangan Halaman

4.1 Menunjukkan Peningkatan penyaluran Rahn 2017 - 2027 68

xix

Page 17: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Implementasi Akad Rahn 15

2.2 Kerangka Berfikir 36

4.1 Lambang dan Arti Powersim 52

Page 18: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

DAFTAR LAMPIRAN

Keterangan Halaman

Hasil Uji SPSS yaitu Uji Asumsi Klasik 78

Hasil Uji SPSS yaitu Uji Regresi Linier Berganda 80

Hasil Uji SPSS yaitu Uji Hipotesis 80

Uji Dynamic 81

xvi

Page 19: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Iklim perbankan didunia dikatakan tidak membaik sejak krisi moneter

yang dialami pada tahun 1997. Ini semua disebabkannya karna adanya

kesalahan dalam mengambil keputusan dan langkah yang dilakukan oleh

pemerintah dan manajemen perbankan itu sendiri. Sangat jelas ini

berdampak pada kekurangan suplay dana yang ada pada perbankan untuk

masyarakat. Maka dari itu, diperlukannya sebuah rancangan untuk

memperbaiki sektor rill dengan melakukan pembiayaan pada sektor selain

di perbankan itu sendiri. (Kasmir, 2013 : 1)

Alternatif dari pembiayaan tersebut dapat diselesaikan menggunakan

media yang sering di panggil lembaga pembiayaan. Indonesia sendiri

memiliki beraneka ragam lembaga pembiayaan, baik bersifat tradisional

maupun modern. Bahkan perkembangan lembaga pembiayaan di Indonesia

itu sendiri dapat digolongkan menggembirakan untuk mengatasi kekurangan

supply dana dari perbankan . (Kasmir,2013 : 1)

Uang merupakan sebuah kebutuhan yang sangat diperlukan masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan seperti yang diketahui bahwa ada sebuah

masalah dimana kebutuhan manusia yang tak terbatas dengan uang yang ia

miliki terbatas. Sehingga mereka menjual harta benda yang mereka

memiliki untuk memenuhi kebutuhan mereka tersebut. Dengan resiko,

barang yang mereka jual, tentu saja akan susah untuk didapatkan kembali.

(Kasmir, 2013 : 230)

Dengan adanya peningkatan kebutuhan masyarakat akan uang ini,

berdampak pada pola fikir mereka terhadap mencari alternative lembaga

pembiayaan selain perbankan yaitu lembaga keuangan. Pada kondisi jelas

bahwa lembaga keuangan sangat memiliki peran aktif dalam membantu

masyarakat untuk mendapatkan modal. (Kasmir, 2013 : 231)

Untuk itu, langkah yang dapat diambil oleh masyarakat tanpa menjual

Page 20: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

2

harta benda yang dimiliki, mereka bisa menjaminkan harta bendanya

tersebut kepada lembaga keuangan tertentu dimana barang tersebut bisa

ditebus asalkan sudah dilunasi oleh pihak yang mengajukan pembiayaan.

Kegiatan seperti ini, dengan kata lain menjaminkan barang berharga untuk

mendapatkan sejumlah uang dan dapat ditebus apabila sudah dilunasi

disebut dengan kegiatan gadai. maka dari itu masyarakat tidak perlu

khawatir untuk kehilangan barang berharganya serta jumlah uang yang

dibutuhkan dapat dipenuhi sesuai dengan harga barang yang dijaminkan.

Perusahaan yang menjalankan bisnis seperti ini di Indonesia adalah

perusahaan pegadaian. (Kasmir, 2013 : 232)

Pegadaian merupakan sebuah lembaga keuangan yang secara resmi

memberikan pembiayaan kepada masyarakat dengan system gadai sebagai

bentuk sarana alternative selain perbankan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat. Tugas utama dari pegadaian ini ialah memberikan pinjaman

atau pembiayaan kepada masyarakat dengan system gadai yang bertujuan

untuk masyarakat tidak rugi demi memenuhi hasrat kebutuhannya, baik

kebutuhan mendesak maupun kebutuhan yang bersifat pemenuh kepuasan

individu.Pembiayaan merupakan lembaga keuangan non – perbankan yang

menyediakan pinjaman dengan jaminan tertentu dimana besaran jaminan

akan memperngaruhi jumlah pinjaman yang akan disalurkan. (Hadiana,

2015:5)

Konsep gadai yang dilakukan oleh pegadaian ini diartikan sebagai

pemberian benda bergerak atau bernilai jual kepada pihak perbankan untuk

mendapatkan sejumlah uang sekaligus memberikan hak kepada pegadaian

untuk menjual barang tersebut atau disebut juga dengan lelang. Apabila si

penerima pinjaman tidak memenuhi kewajibannya pada batas waktu yang

telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Dewasa ini, pegadaian sudah menerbitkan berbagai macam jenis

produk untuk dilelang. Baik menggunakan basis konvensional maupun basis

syariah. Jelas bahwa produk utama dari pegadaian adalah gadai barang,

walaupun dewasa ini bank syariah pun menerbitkan sebuah produk dengan

nama gadai emas syariah. Salah satu produk gadai pegadaian konvensional

Page 21: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

3

adalah KCA merupakan pinjaman berdasarkan hukum gadai yang

menggunakan prosedur pelayanan yang mudah, aman dan cepat. Dengan

usaha ini, pemerintah secara langsung membantu masyarakat kecil untuk

membangun usahanya yang tidak terjangkau oleh perbankan dikarenkan

adanya permasalahan administrasi yang lama dan sukar. Produk lain dari

pegadaian syariah yaitu (Rahn), ini merupakan gadai yang dilakukan

pegadaian syariah menggunakan prinsip syariah dimana nasabah hanya

dibebankan biaya administrasi, biaya pemeliharaan barang (Ijarah) dan

biaya jasa simpanan. (Soemitra, : 2009:395)

Gadai syariah ini juga merupakan bagian utama dari perekonomian di

Indonesia yang sangat membantu dalam penyediaan supply keuangan.

Kerena pegadaian syariah secara resmi diberithukan bahwa tidak dizinkan

untuk menghimpun dana dari masyarakat namun diberikan izin untuk

memberikan pembiayaan kepada masyarakat dalam bentuk gadai syariah

.(Rais, 2010:117)

Meskipun pegadaian syariah bisa dibilang baru di Indonesia namun ini

merupakan sebuah mekanisme pengembangan system keuangan berbasis

islam yang sudah dilakukan sejak zaman rasulullah. Konsep operasi

pegadaian syariah ini berpedoman pada konsep administrasi modern dimana

didalamnya terdapat asas rasionalitas, efisiensi serta efektivitas yang sejalan

dengan ajaran islam. Fungsi operasi pegadaian syariah ini dijalankan oleh

beberapa kantor cabang pegadaian syariah atau yang disebut ULGS (Unit

Layanan Gadai Syariah). Unit tersebut merupakan binahan dari perum

pegadaian yang ada di Indonesia. (Mardani : 2015:189)

Ide pencetusan pegadaian ini dilandaskan atas keberhasilan dari

perbankan dan asuransi yang ada. Setelah adanya Bank, Asuransi, BMT

maupun BPR, dewasa ini pegadaian memiliki perhatian lebih dari kalangan

akademisi maupun praktisi untuk membentuk suatu lembaga sendiri.

Dengan adanya pegadaian syariah ini, produk yang dikenal Rahn ini sama

hal nya dengan yang diberikan oleh perbankan syariah, dimana pihak bank

menawarkan pembiayaan kepada masyarakat berbentuk pinjaman uang

untuk memenuhi kebutuhannya. (Mardani, 2015:190)

Page 22: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

4

Dalam bisnis syariah terutama berkaitan tentang pegadaian syariah,

bunga sangat dilarang dikarenakan itu termasuk kedalam Riba. Hal ini

disebabkan uang dijadikan sebagai komoditas yang bisa diperdagangkan

untuk menjalankan bisnis jasa dengan system bagi hasil (Mudharabah).

Sedangkan didalam islam uang hanya dijadikan sebagai alat tukar saja.

Apabila kita lihat di zaman sekarang, pegadaian konvensional maupun

syariah memiliki kemajuan yang sangat pesat dikarenakan lembaga

keuangan ini terbukti mampu membantu masyarakat kecil untuk memenuhi

kebutuhan modal selain di perbankan. Dengan kata lain, dengan adanya

perkembangan yang baik dari pegadaian ini menunjukkan bahwa adanya

antusias yang tinggi dari nasabah sehingga akan berdampak pada

peningkatan jumlah pembiayaan yang disalurkan dan juga akan membawa

dampak pada peningkatan laba usaha yang diterima.

Pegadaian syariah memiliki produk andalannya yaitu Rahn, Arrum dan

Mulia dimana Rahn memiliki pengertian gadai barang berharga

menggunakan prinsip syariah yang ditunjukan kepada nasabah dan nasabah

hanya perlu membayar kewajibannya ditambah biaya administrasi, biaya

jasa penyimpanan dan biaya barang jaminan (Ijarah). Arrum (Ar-Rahn

untuk usaha mikro) merupakan sebuah produk pinjaman yang diberikan

kepada nasabah untuk mengembangkan usaha mikro nasabah dengan

metode pinjaman dibayar secara berjangka. Konsep Arrum ini memiliki

jaminan, namun jaminanya masih bisa digunakan nasabah untuk keperluan

operasionalnya. Seperti contoh BPKB motor, yang dijadikan jaminan

hanyalah BPKB namun motornya masih tetap bisa digunakan untuk

keperluan usaha. Sedangkan Mulia adalah penjualan emas yang dilakukan

oleh pegadaian kepada nasabah, bisa dilakukan pembayaran secara tunai

maupun pembayaran secara berjangka. (Annual Report PT Pegadaian,

2013:60)

Berdasarkan data Annual Repot dari pegadaian syariah, dapat dilihat

bahwa penyaluran pembiayaan didominasi oleh penyaluran Rahn. Berikut

merupakan table tentang penyaluran yang telah disalurkan pegadaian

syariah kepada nasabah

Page 23: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

5

Tabel 1.1

Perkembangan Penyaluran di pegadaian syariah (Juta Rupiah)

Tahun Rahn Arrum Mulia

2007 964.056 - -

2008 1.613.520 7.290 754

2009 2.689.541 45.453 47.546

2010 4.473.135 92.210 176.498

2011 7.822.599 102.900 986.597

2012 11.122.405 87.840 998.768

2013 11.535.454 133.837 1.289.693

2014 11.722.736 200.333 837.546

2015 13.077.842 339.403 594.007

2016 14.096.938 536.107 819.516

2017 15.001.153 1.071.146 408.913

Sumber: Annual Report PT Pegadaian, 2017

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan perkembangan penyaluran

pembiayaan pegadaian berdasarkan laporan tahunan dari 2007-2017.

Berdasarkan laporan tahunan tersebut menunjukkan bahwa penyaluran

pembiayaan Arrum dan Mulia peningkatannya tidak sebanding atau tidak

lebih banyak jika dibandingkan dengan penyaluran Rahn. Dikarenakan

produk Arrum dan Mulia adalah produk baru. Jadi, masyarakat lebih banyak

menggunakan produk gadai syariah yang mengacu pada tarif ijara dan biaya

administrasi dan produk yang terlebih dahulu dikenal masyarakat. Oleh

karena itu untuk menganalisa bagaimana pengaruh dampak krisis yang

terjadi maka digunakan produk yang paling banyak digunakan pelaku usaha

dan masyarakat yaitu penyaluran Rahn.

Page 24: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

6

Dalam memberikan pembiayaan, pegadaian syariah pasti

dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internalnya

meliputi 5C yaitu (character, capacity, capital, collateral, dan condition of

economy) serta perkembangan pendapatan dari PT Pegadaian syariah itu

sendiri.

Masalah lain yang terus menerus mendapat perhatian pemerintah

adalah masalah inflasi. Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga

agar tingkat inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah.

Tingkat inflasi nol persen bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah

karena ia adalah sukar untuk dicapai. Yang paling penting untuk diusahakan

adalah menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah. (S.Sukirno, 2015 : 333)

Selain inflasi pegadaian (persero) juga harus memperhatikan kondisi

perekonomian seperti tingkat harga emas. Sehingga pegadaian diharapkan

lebih selektif dalam memberikan aliran dana pembiayaannya untuk

membantu masyarakat yang membutuhkan dana tunai secara cepat. Syarat

yang mudah dan prosedur tidak berbelit-belit.

Harga emas masuk kategori faktor eksternal religiusitas karena terkait

dengan nilai Islam bahwa dalam Islam sebuah alat tukar harus berbasis

emas atau memiliki underlying. Sedangkan untuk inflasi dan JUB masuk

kategori faktor eksternal makro. Karena ada beberapa indikator makro yang

dijadikan variabel dalam penelitian ini adalah inflasi dan JUB. Adalagi

faktor internal yang merupakan pendapatan dari pegadaian.

Faktor ekonomi makro yang perlu diperhatikan adalah inflasi dan

jumlah uang beredar. Sehingga pegadaian diharapkan lebih selektif di dalam

memberikan aliran dana kreditnya untuk membantu masyarakat yang

membutuhkan dana tunai secara cepat, syarat yang mudah dan prosedur

tidak berbelit – belit. Kondisi inflasi, pendapatan usaha, jumlah nasabah dan

tingkat jumlah uang beredar dapat dilihat di Tabel 1.2 berikut :

Page 25: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

7

Tabel 1.2 Perkembangan Inflasi, Pendapatan Usaha ,Harga Emas,

Jumlah Uang Rupiah Beredar dan Rahn PT Pegadaian Syariah

periode 2007-2017

Tahun

Inflasi

(persen)

Pendapatan

Usaha

(Miliar

Rupiah)

Harga Emas

(Rp/Gram)

Jumlah Uang

Beredar

(Juta Rupiah)

Rahn

(Miliar Rupiah)

2007 6.59 2,253,453 250.000 1,643,203,000 964,056,000

2008 11.0 2,930,594 300.000 1,883,851,000 1,613,520,000

2009 2.78 4,017,103 360.000 2,141,384,000 2,689,541,000

2010 6.96 5,378,293 432.000 2,469,399,000 4,473,135,000

2011 3.79 6,600,928 537.000 2,877,219,000 7,822,599,000

2012 4.3 7,724,567 545.000 3,304,644,000 11,122,405,000

2013 8.38 7,864,567 524.000 3,730,197,000 11,535,454,000

2014 8.36 7,800,894 520.000 4,173,326,000 11,722,736,000

2015 3.35 8,897,166 545.000 4,548,800,000 13,077,842,000

2016 3.02 9,708,058 588.000 5,004,976,000 14,894,349,000

2017 3.05 11.361.413

622.533 5,418,998,000

15,001,153,742

Sumber : Bank Indonesia dan Annual Report Pegadaian Syariah (2017)

Berdasarkan pada Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat

penyaluran Rahn oleh Pegadaian Syariah di Indonesia terus mengalami

peningkatan sejak tahun 2007 sampai tahun 2017. Pegadaian Syariah di

Indonesia memberikan kemudahan dalam penyaluran pembiayaannya

sehingga masyarakat yang tadinya tidak dapat dilayani oleh perbankan dan

memanfaatkan penyaluran kredit ilegal mulai beralih ke Pegadaian Syariah

di Indonesia.

Perkembangan Inflasi Indonesia dari tahun 2007-2017 sangat

fluktuatif. Perkembangan penyaluran Rahn yang disalurkan terus beranjak

naik, pada tahun 2015 Rahn yang disalurkan sebesar Rp 13 Miliar.

Page 26: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

8

Sementara itu inflasi terus berfluktuasi hingga pada tahun 2015 laju inflasi

3,35 persen, pendapatan pegadaian sebesar Rp 8,8 Miliar dengan

peningkatan harga emas sebesar Rp. 545.000, dan jumlah uang rupiah

beredar sebesar 4,5 Triliun. Hal tersebut menunjukan bahwa fluktuasi inflasi

dan jumlah uang rupiah beredar mempengaruhi penyaluran Rahn,

sedangkan kenaikan pendapatan pegadaian dan harga emas setiap tahunnya

mampu meningkatkan jumlah penyaluran Rahn yang disalurkan.

Tingkat inflasi, pendapatan usaha, harga emas dan jumlah uang

rupiah beredar adalah indikator yang tepat untuk menganalis perkembangan

penyaluran gadai syariah (Rahn) pasca krisis 2008 karena dengan fluktuasi

tingkat inflasi berpengaruh kepada naiknya harga pokok dan menambah

masalah ekonomi yang melanda masyarakat Indonesia yang mengharuskan

untuk memenuhi kebutuhannya baik produktif maupun konsumtif.

Pendapatan pegadaian dapat menggambarkan profitabilitas Pegadaian dan

berperan penting dalam penyaluran Rahn.

Inflasi mempengaruhi besarnya penyaluran kredit. Pengaruh inflasi

ini melalui tingkat bunga nominal, dikarenakan tingkat bunga riil yang

terbentuk dari tingkat bunga nominal dikurangi inflasi. Apabila tingkat

inflasi tinggi maka tingkat bunga riil akan menurun, ini akan mengakibatkan

naiknya jumlah penyaluran kredit yang diakibatkan turunnya tingkat bunga

riil. Pengaruh perubahan inflasi pada penyaluran kredit terjadi tidak secara

langsung akan tetapi melalui tingkat bunga riil terlebih dahulu. Dengan

menggunakan asumsi suku bunga riil jika terjadi inflasi naik maka expected

profit akan mengalami kenaikan dan permintaan kredit turut juga

mengalami kenaikan, tetapi jika inflasi naik yang diakibatkan dengan

kenaikan nominal interest rate, sehingga permintaan kredit juga akan naik.

Dimana inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi (Cost Push

Inflation) adalah inflasi yang timbul karena berkurangnya penawaran akibat

kenaikan produksi. (Aziz, 2013:11)

Selain Inflasi, harga emas yang kiat meningkat disetiap tahunnya

akan berdampak pada peningkat omset dari pegadaian syariah sehingga ini

Page 27: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

9

juga akan berdampak pada peningkatkan taksiran barang yang dijaminkan.

Tentu saja ini akan berdampak pada pinjaman golongan C dan juga

golongan lainnya. Pegadaian syariah menetapkan nilai taksiran emas

sebesar 98% dari harga pokok pembelian. Dan apabila ada penurunan harga

emas maka akan berdampak juga terhadap taksiran akan nominal barang

yang dijaminkan kepada pegadaian syariah. (Aziz, 2013:12)

Pendapatan pegadaian syariah merupakan gambaran dari hasil yang

didapat berdasarkan transaksi yang dilakukan. Semakin tinggi pendapatan

pegadaian syariah menandakan adanya perkembangan dari pegadaian

syariah tersebut. Ini juga berkaitan tentang manajemen internal dari

pegadaian syariah itu sendiri dalam pengambilan keputuesan untuk

penyaluran Rahn kepada nasabah. Maka dari itu, dengan tingginya

pendapatan pegadaian syariah tersebut akan berimbas pada peningkatan

penyaluran berbagai jenis transaksi yang tersedia, terkhusus pada Rahn

dimana Rahn ini merupakan akad utama pada pegadaian syariah. Sehingga

dengan adanya peningkatkan pendapatan ini dapat memicu pertambahan

jumlah penyaluran Rahn pada pegadaian syariah. (Karimah, 2017:6)

Seperti pada penelitian Yigit, Taner M. (2013:1) menyatakan bahwa

resiko eksternal seperti fluktuasi laju inflasi akan menyebabkan lembaga

keuangan bertindak untuk menghindari resiko. Untuk menghindari resiko

tersebut berdampak pada pasar kredit secara langsung dengan mengurangi

ketersediaan kredit dan tidak langsung akan menaikkan biaya pinjaman.

Selain itu faktor internal perusahaan juga dapat mempengaruhi

besarnya pembiayaan yang disalurkan. Faktor internal tersebut adalah

pendapatan usaha pegadaian. Pendapatan usaha pegadaian, yaitu pendapatan

yang diperoleh pegadaian dari pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu

barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah,

tanpa diikuti pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. (F.Denny, 2015)

Berdasarkan hasil penelitian Muhammad Ali Murthado yang

meneliti mengenai tingkat inflasi, pendapatan gadai, harga emas, dan pajak

penghasilan terhadap penyaluran kredit pegadaian syariah. Ditemukan

Page 28: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

10

bahwa tingkat inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap penyaluran Rahn di

pegadaian syariah, selanjutnya pendapatan pegadaian syariah juga tidak

memiliki pengaruh terhadap penyaluran Rahn di pegadaian syariah. Namun

kedua hal tersebut tidak sesuai dengan data rill yang didapat peneliti,

dimana pada tahun 2007 – 2017 terlihat jelas adanya peningkatan

penyaluran Rahn pegadaian syariah melalui fluktuatif nilai dari tingkat

inflasi maupun pendapatan pegadaian syariah.

Selanjutnya Hasil penelitian yang dilakukan oleh Winona Dwi Putri

pada tahun 2017 menjelaskan bahwa, Jumlah uang beredar tidak memiliki

pengaruh terhadap penyaluran Rahn pegadaian syariah. Hal ini jelas

berbeda dengan data rill yang didapat. Dimana peningkatan jumlah uang

beredar tiap tahun jelas memiliki pengaruh terhadap perkembangan

penyaluran Rahn pegadaian syariah dari tahun ke tahun.

Berdasarkan Penelitian Nur Akhlaqul Karimah (2018) menjelaskan

bahwa jumlah uang beredar dan pendapatan usaha memiliki pengaruh

secara parsial terhadap penyaluran Rahn oleh PT Pegadaian syariah.

Namun untuk variable inflasi tidak memiliki pengaruh secara parsial

terhadap penyaluran Rahn. Apabila mengkaji dari hasil pengaruh secara

simultan, peneliti menemukan bahwa Inflasi, pendapatan dan jumlah uang

beredar memiliki pengaruh terhadap penyaluran Rahn di PT Pegadaian.

Berdasarkan latar belakang di atas yang memiliki perbedaan yang

menarik antara teori dan fakta data rill, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Pengaruh Variabel

Ekonomimakro dan Pendapatan PT Pegadaian terhadap Penyaluran Rahn di

PT Pegadaian Syariah Indonesia dengan Sistem Dynamics”.

B. Perumusan Masalah

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap persepsi masalah

yang hendak ditulis dan agar permasalahan tidak meluas dalam

pembahasannya, penulis merasa perlu untuk memberikan batasan dan

perumusan masalah terhadap obyek yang dikaji. Tulisan ini akan dibatasi

hanya pada kajian seputar keadaan Inflasi, Harga Emas, Jumlah Uang

Beredar dan Pendapatan PT Pegadaian terhadap Rahn periode 2007-2017.

Page 29: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

11

Sedangkan perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Pengaruh Variabel Ekonomi Makro dan

Pendapatan Pegadaian Syariah secara Parsial terhadap variable

Penyaluran Rahn oleh PT Pegadaian Syariah Periode 2007 -

2017

2. Bagaimana Pengaruh Variabel Ekonomi Makro dan

Pendapatan Pegadaian Syariah secara Simultan terhadap

variable Penyaluran Rahn oleh PT Pegadaian Syariah Periode

2007 – 2017

3. Bagaimana proyeksi Pergkembangan Penyaluran Rahn oleh -

Pegadaian Syariah dari tahun 2017 - 2027

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengukur atau Menganalisis Pengaruh Variable Ekonomi

Makro dan Pendapatan Pegadaian Syariah Secara Parsial Terhadap

Rahn Yang Disalurkan Oleh Pt Pegadaian Syariah Periode 2007 - 2017

2. Untuk Mengukur atau Menganalisis Pengaruh Variable Ekonomi

Makro dan Pendapatan Pegadaian Syariah Secara Simultan Terhadap

Rahn Yang Disalurkan Oleh Pt Pegadaian Syariah Periode 2007 –

2017

3. Untuk Menganalisis proyeksi Pergkembangan Penyaluran Rahn oleh -

Pegadaian Syariah dari tahun 2017 - 2027

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penulisan skrispsi ini antara lain :

1. Bagi Penulis

Merupakan suatu pembelajaran yaitu usaha menganalisis suatu laporan

keuangan, sehingga penulis dapat mempraktekan teori yang didapat

selama perkuliahan dengan menganalisa dan memecahkan masalah.

2. Bagi Pegadaian Syariah

Diharapkan dapat berguna dalam pengambilan keputusan berdasarkan

informasi yang diperoleh untuk merencanakan suatu strategi baru, serta

peningkatan kinerja dari PT Pegadaian (Persero) khususnya produk

berbasis Syariah.

Page 30: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

12

3. Bagi Pihak lain

Diharapkan dapat memberikan pemahaman dan informasi mengenai

keadaan keuangan PT Pegadaian (Persero) kepada para nasabahnya,

serta masyarakat umum yang tertarik terhadap Pegadaian Syariah dan

ingin menggunakan produk-produknya.

Page 31: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

2.1 Pegadaian Syariah

Pegadaian syariah merupakan lembaga yang dinaungin oleh PT

Pegadaian (Persero). Pegadaian syariah ini ada pada tahun 1990, namun bisa

dibilang bahwasanya pegadaian syariah cukup memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap perkembangan perekenomoian di Indonesia. Walaupun

jumlah kantor cabang pegadaian syariah tidak banyak di Indonesia untuk

ruang lingkup kabupaten, namun ini memberikan dampak yang cukup besar

terhadap perekonomian Indonesia.

Didalam pegadaian syariah, tidak dikenakan bunga dari pinjaman

yang disalurkan. Melainkan pegadaian syariah mendapatkan keuntungan

dari biaya jasa simpanan barang (Ijarah) dimana hal tersebut sudah diatur

oleh Dewan Syariah Nasional. Penetapan biaya tersebut ditentukan dari

nilai barang yang di jaminkan bukan dari jumlah pinjaman.

PT Pegadaian (Persero) dewasa ini merupakan sebuah lembaga

keuangan yang bersifat formal dan diberikan akses untuk melakukan

pembiayaan secara kredit atas dasar hukum gadai.

Dengan maraknya pekembangan produk syariah di Indonesia saat

ini, pegadaian juga ikut terlibat dalam pengembangan produknya. Sehingga

terbentuknya kerja sama antara pegadaian dengan bank syariah dalam

pengembangan suatu produk dengan nama Unit Layanan Gadai Syariah.

Dan ada juga bank syariah yang melakukan kegiatan pegadaian sendiri

dengan basis syariah.

Pegadaian syariah dalam menjalankan fungsi operasional dan

tugasnya, tentu saja berpegang teguh pada prinsip syariah. Dimulai dari

tidak adanya bunga pada jumlah pinjaman karna itu dikategorikan riba,

menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas serta

melakukan bisnis dengan memperoleh imbalan atau jasa serta nisbah bagi

hasil. Payung hukum gadai syariah dalam hal pemenuhan prinsip- prinsip

Page 32: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

14

syariah berpegang pada fatwa DSN-MUI No. 25/DSN-MUI/III/2002

tanggal 26 juni 2002 tentang Rahn yang menyatakan bahwa pinjaman

dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk Rahn

diperbolehkan, dan DSN-MUI No. 26/DSN-MUI/III/2002 tentang gadai

emas. Sedangkan dalam aspek kelembagaan tetap menginduk kepada

Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1990 tanggal 10 April 1990. (S. Andri,

2009 : 402)

a. Ketentuan Hukum Syariah

Transaksi gadai menurut syariah haruslah memenuhi rukun dan

syarat tertentu, yaitu :

1) Rukun Gadai : adanya Ijab dan Qabul; adanya pihak-pihak yang

berakad, yaitu pihak yang menggadaikan (Rahn) dan yang

menerima gadai (murtahin), adanya jaminan(marhun) berupa

barang atau harta;adanya utang (marhun bih)

2) Syarat Sah Gadai: rahin dan murtahin dengan syarat-syarat

kemampuan juga berarti kelayakan seseorang untuk melakukan

transaksi pemilikan, setiap orang yang sah melakukan jual beli

sah melakukan gadai. Sighat dengan syarat tidak boleh terkait

dengan masa yang akan datang dan syarat-syarat tertentu. Utang

(marhun bih) dengan syarat harus merupakan hak yang wajib

diberikan atau diserahkan kepada pemiliknya, memungkinkan

pemanfaatannya bila sesuatu yang menjadi utang itu tidak

dimanfaatkan maka tidak sah, harus dikuantitatifkan atau dapat

dihitung jumlahnya bila tidak dapat diukur atau tidak

dikuantifikasikan, Rahn itu tidak sah. Barang (marhun) dengan

syarat harus diperjualbelikan, harus berupa harta yang bernilai,

marhun harus bisa dimanfaatkan secara syariah, harus diketahui

keadaan fisiknya, harus dimiliki oleh Rahn setidaknya harus

seizing pemiliknya. (A. Hasan, 2002 : 273)

b. Operasional Pegadaian Syariah

Jenis produk yang paling popular digunakan dalam pegadaian

Page 33: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

15

syariah ada Rahn (Gadai Syariah). Ini disebabkan karna jasa layanan

pembiayaan dengan cara menjaminkan barang berharga menjadi sesuatu hal

yang tidak merugikan nasabah itu sendiri. Maka dari itu peran pegadaian

syariah sangat pas untuk masyarakat yang membutuhkan modal dengan cara

yang sederhana dan tidak seberat di perbankan. Adapun secara teknis,

implementasi akad Rahn dalam lembaga pegadaian adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Impelmentasi akad Rahn

Sumber : Wiyono (2012)

1) Rahin mendatangi murtahin untuk meminta fasilitas pembiayaan dengan

membawa marhun yang akan diserahkan kepada murtahin, lalu murtahim

melakukan pemeriksaan termasuk menaksir nilai barang jaminan tersebut.

2) Setelah semua persyaratan terpenuhi, maka murtahin dan rahin melakukan

akad Rahn.

3) Setelah itu, murtahin memberikan sejumlah pimjaman uang yang

jumlahnya dibawah nilai barang jaminan yang tekah ditaksir.

4) Lalu antara rahin dan murtahin melakukan akad yang baru apabila pada

saat jatuh tempo rahin ingin memperpanjang pinjamannya dengan syarat

yang telah ditentukan.

Ada banyak langkah yang dapat dilakukan untuk membuat

pegadaian syariah menjadi lebih berkembang dengan bantuan lembaga yang

Page 34: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

16

berwenang, diantaranya :

1) Dengan membentuk lembaga pegadaian syariah secara terus

menerus yang bertujuan agar memperkenalkan praktek ekonomi

syariah dilingkungan masyarakat setempat. Terlebih untuk

masyarakat yang sangat sulit untuk mendapatkan pendanaan. Tentu

saja pengembangan ini tidak bisa semata – mata dilakukan oleh

pegadaian syariah itu sendiri, tentu saja butuh dorongan dari

pemerintah atau pihak yang berwenang untuk mengembangkannya.

2) Dengan sistem pegadaian yang lebih mudah dari pada perbankan, ini

menjadi alasan yang kuat mengapa pegadaian syariah sangat perlu

dikembangkan. Karna masyarakat akan lebih memilih suatu lembaga

keuangan yang prosedurnya mudah dan tidak memberatkan.

3) Pegadaian syariah tidaklah pesaing bagi lembaga keuangan lainnya,

melainkan adanya pegadaian syariah ini justru untuk mendukung

lembaga keuangan yang berbasis syariah di Indonesia.

4) Untuk menguatkan posisi pegadaian syariah di Indonesia, maka

diperlukan peran pemerintah dalam hal penetapan undang – undang

atau peraturan mengenai mekanisme kerja dan peraturan mengenai

prosedurnya dimana hal tersebut akan terpisah dari pegadaian

konvensional. Secara konsep dasarnya jelas berbeda dan

landasannya juga berbeda.

c. Dinamika Produk dan Akad Pegadaian Syariah

1) Akad yang digunakan

Produk yang sangat familiar tentang pegadaian syariah

adalah Rahn. Ada beberapa fatwa yang mendasari penggunaan

akad tersebut pada produk gadai syariah. Fatwa yang pertama

adalah fatwa DSN-MUI Nomor 25 Tahun 2002 tentang Rahn.

Fatwa yang kedua yaitu fatwa DSN-MUI Nomor 26 Tahun

2002 tentang Rahn Emas. Fatwa yang ketiga berkenaan dengan

gadai syariah adalah akad Rahn (gadai), juga terdapat akad lain

yang berkaitan dengan gadia yaitu akad ijarah (sewa). Akad ini

berkaitan tentang biaya penyimpanan barang yang sudah

Page 35: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

17

digadaikan. Sehingga akan dikenakan biaya sewa saja atau ijarah.

Fatwa yang keempat berkenaan dengan pembiayaan yang disertai

dengan Rahn. Tentu saja dengan adanya beberapa fatwa diatas,

diharapkan akan mampu mengembangkan pegadaian syariah itu

sendiri.

2) Dinamika Pembangunan dan Aplikasi Akad

Apabila kita melihat prakteknya, barang yang bisa digadai

tidak semata – mata tentang barang berharga atau barang yang

bisa bergerak saja. Karena ada sesuatu mekanisme dimana pihak

berhutang bisa menjaminkan barangnya kepada pihak yang

berpiutang dengan kondisi barang jaminan tersebut masih bisa

digunakan oleh pihak yang berhutang. Melihat kondisi, dimana

barang jaminan tersebut dibutuhkan untuk operasional orang yang

berhutang.

Praktek gadai syariah atau Rahn ini juga dilakukan oleh

perbankan syariah, yaitu dengan produk Rahn Emas. Selanjutnya

emas ini juga akan dijadikan barang jaminan oleh pihak bank

untuk dilakukannya pembiayaan kepada nasabah. Hal ini tertuang

dalam fatwa DSN No. 92 Tahun 2014 tentang Pembiayaan yang

disertai Rahn (at-Tanwil al-Matsuq bi al-Rahn). Barang jaminan

(marhun) harus berupa harta berharga baik benda bergerak

maupun tidak bergerak yang boleh dan dapat diperjualbelikan.

3) Komparasi dengan Negara lain

Akad yang dilakukan pada pegadaian syariah di Indonesia

tidak jauh berbeda dari beberapa negara seperti Malaysia, Sudan,

dan inggris. Negara tersebut juga menggunakan Rahn sebagai

akad pada gadai syariah.

2.2 Rahn

Transaksi Rahn timbul karena salah satu pihak meminjamkan suatu

objek perikatan yang berbentuk uang kepada pihak lainnya disertai dengan

jaminan. Menurut Antonio (2001:25), Rahn merupakan menjadikan suatu

harta benda milik peminjam dana sebagai jaminan atas pinjaman yang ia

Page 36: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

18

ajukan. Rahn adalah produk ini berlandaskan pada prinsip syariah yang

diikuti dengan prosedur administrasi modern. Besar kredit yang diberikan

sama dengan Gadai Konvensional/KCA, namun untuk penetapan sewa

modal terdapat perbedaan. Gadai Syariah melakukan biaya administrasi

yang dibayar diawal, yaitu saat akad baru/akad perpanjangan serendah

rendahnya Rp. 2.000,- dan setinggi-tingginya Rp100.000,- untuk jumlah

pinjaman maksimum Rp. 200.000.000.-

Tarif Ijarah dikenakan sebesar Rp. 80,- sampai Rp. 90,- per sepuluh

hari masa penyimpanan untuk setiap kelipatan Rp. 10.000,- dari taksiran

barang jaminan yang dititipkan/diagunkan.

Rahn merupakan memberikan hutan kepada nasabah dengan

memberikan barang jaminan oleh si penerima hutang. Rahn. Barang yang

dijadikan jaminan tersebut harus memiliki nilai ekonomis dan juga pihak

yang menahan barang jaminan mendapatkan kepastian mengenai perolehan

piutang dari si penerima hutang sebagian atau seluruhnya. Rahn juga yaitu

sebuah akad penyerahan perhiasan seperti emas, kendaraan atau barang

bergerak maupun barang berharga yang diserahkan kepada pegadaian

syariah di seluruh Indonesia dimana pegadaian syariah ini juga bekerja

sama dengan perum pegadaian dengan membentuk unit layanan gadai

syariah ( ULGS). (A. Rodoni, 2004: 110)

Selanjutnya pengertian Rahn menurut Imam Ibnu Qudhamah dalam

Kitabal- Mughni adalah sebuah harta benda yang dijadikan kepercayaan

oleh si penghutang untuk hutangnya agar dipenuhi dari harganya, dan jika

sewaktu – waktu yang berhutang tidak sanggup membayar hutangnya

kepada si penerima piutang.. Sedangkan Imam Abu Zakaria al- Anshary

dalam kitabnya Fathul Wahab mendefinisikan Rahn sebagai menjadikan

harta benda tersebut sebagai barang yang dijadikan pembayar apabila

hutang tersebut tidak mampu dibayar oleh orang yang berhutang.

Gadai syariah (Rahn) adalah pemberian harta benda sebagai barang

jaminan untuk mendapatkan dana berdasarkan prinsip syariah. Rahn adalah

penyerahan barang dari nasabah (rahin) kepada pegadaian (murtahin)

Page 37: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

19

sebagai jaminan untuk mendapatkan utang (qardh). Qardh merupakan

peminjaman dana tanpa adanya imbalan dengan kewajiban pihak peminjan

untuk mengembalikkan pokok dari pinjaman secara sekaligus atau dengan

cara cicilan berjangka dalam waktu tertentu. (Darsono & A.Sakti, 2017 :

340)

Dari beberapa definisi diatas dapat diartikan bahwa Rahn adalah

menjamin sebuah barang untuk hutang agar mampu menjadi pembayar

hutang tersebut atau nilai dari barang tersebut bisa menjamin utangnya.

2.2.1 Landasan Hukum

Seluruh aktifitas muamalat dalam Islam harus mempunyai landasan

hukum yang berasal dari Alquran maupun As-sunah, serta Ijma‟ dan

Qiyas. (Ikatan Bankir Indonesia, 2014:10-11)

2.2.1.1 Al-qur‟an

Dalil yang memperbolehkan gadai, seperti yang tercantum dalam

surat Al-Baqarah, ayat 283 yang artinya sebagai berikut :

Artinya:

“Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak

memperoleh seorang juru tulis, maka hendaklah ada barang

tanggungan yang dipegang (Qs. Al Baqarah:283)

Yang menjadi dasar hukum dari ayat diatas adalah kata “ada

barang tanggungan yang dipegang oleh orang yang berpiutang”

barang tanggungan disini biasa dikenal dengan barang jaminan.

2.2.1.2 Hadist

Riwayat Bukhari dan Muslim dari „Aisyah ra :

“Sesungguhnya Rasululah saw. pernah membeli makanan dengan

berutang dari seorang Yahudi dan Nabi menggadaikan sebuah

baju besi kepadanya.” Riwayat Al-Syafi‟i, Al-Daraquthni, dan

Ibnu Majah dari Abu Hurairah : “tidak terlepas kepemilikan barang

gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh

manfaat dan menanggung risikonya.

Page 38: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

20

2.2.1.3 Ijtihad ulama

Perjanjian gadai yang diajarkan dalam Al-Qur‟an dan Hadits itu

dalam pengembangan selanjutnya dilakukan oleh para fuqaha

dengan jalan ijtihad, dengan kesepakatan para ulama bahwa gadai

diperbolehkan dan para ulama tidak pernah mempertentangkan

kebolehannya. Demikian juga dengan landasan hukumnya.

Namun demikian, perlu dilakukan pengkajian ulang yang lebih

mendalam bagaimana seharusnya pegadaian menurut landasan

hukumnya.

2.2.1.4 Fatwa DSN No.25/DSN-MUI/III/2002

Bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai jaminan

hutang dalam bentuk Rahn dibolehkan dengan ketentuan yang

ditetapkan.

2.2.2 Rukun Rahn

Dalam akad Rahn, Harus terpenuhi beberapa rukun gadai syariah

diantaranya :

1) Ar-Rahin (yang menggadaikan), syarat Rahin: orang yang telah

dewasa, berakal, bisa dipercaya, dan memiliki barang yang akan

digadaikan.

2) Al-Murtahin (yang menerima gadai), orang yang dipercaya Rahin

untuk mendapatkan modal dengan jaminan barang gadai.

3) Al-Marhun (barang yang digadaikan), barang yang digunakan Rahin

untuk dijadikan jaminan dalam mendapatkan uang.

4) Al-Marhun bih (utang), sejumlah dana yang diberikan murtahin

kepada Rahin atas dasar besarnya tafsiran marhun.

5) Sighat, (ijab dan qabul), kesepakatan antara Rahin dan murtahin

dalam melakukan transaksi gadai.

2.2.3 Syarat Rahn

Sebelum dilakukan Rahn, terlebih dahulu harus diselesaikan

akadnya karna akad merupakan kesepakatan antara dua pihak berdasarkan

persetujuan masing – masing demi kemaslahanatan kedua belah pihak.

(S.Rais, 2004 : 30)

Page 39: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

21

Sedangkan syarat Rahn, ulama fiqih telah mengemukakan beberapa

berdasarkan rukun dari Rahn itu sendiri, diantaranya terdiri dari:

1) Berkaitan tentang orang yang berakad, itu harus baligh dan berakal

dan cakap serta paham soal hukum. Namun menurut ulama

hanafiyah, mereka berpendapat cukup yang berakal saja. Ini

dikarenakan apabila ada sebuah anak kecil yang mummayiz (dapat

membedakan antara mana yang baik dan buruk) boleh melakukan

akad Rahn namun dengan syarat ada persetujuan dari walinya.

Sedangkan menurut Hendi Suhendi, syarat bagi yang ingin berakat

merupakan orang yang ahli tasharuf, artinya ia mampu

membelanjakan harta benda yang ia miliki serta memahami tentang

Rahn.

2) Syarat Sighat (lafadz). Ulama Hanafiyah mengatakan ketika akad

ingin berlangsung tidak diperkenangkan adanya syarat tertentu

untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang. Ini

dikarenakan akad Rahn sama dengan akad jual beli. Jadi, ketika

akad Rahn disamakan dengan sesuatu maka syaratnya akan menjadi

batal sedangkan akadnya tidak sah.

Misalnya, Rahin mensyaratkan apabila tenggang waktu marhun bih

telah habis dan marhun bih belum terbayar, maka Rahn itu

diperpanjang 1 bulan, mensyaratkan marhun itu boleh murtahin

manfaatkan.

3) Syarat marhun bih, adalah :

a) Merupakan hak yang wajib dikembalikan kepada murtahin;

b) Marhun bih itu boleh dilunasi dengan marhun itu;

c) Marhun bih itu jelas/tetap dan tertentu.

4) Syarat marhun, menurut pakar fiqh, adalah:

a) Marhun itu boleh dijual dan nilainya seimbang dengan marhun

bih;

b) Marhun itu bernilai harta dan boleh dimanfaatkan (halal);

c) Marhun itu jelas dan tertentu;

d) Marhun itu milik sah Rahin;

Page 40: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

22

e) Marhun itu tidak terkait dengan hak orang lain;

f) Marhun itu merupakan harta yang utuh, tidak bertebaran dalam

beberapa tempat;

g) Marhun itu boleh diserahkan, baik materinya maupun

manfaatnya.

Berdasarkan fatwa dari Dewan Syariah Nasional (DSN)-MUI No.

25/ DSN-MUI/III/2002, tanggal 22 Juni 2002, bahwa hampir semua barang

dapat diterima sebagai barang jaminan, namun untuk semua pegadaian

syariah di pekalongan memiliki pengkhususan barang yang tidak bisa

diterima sebagai jaminan, diantaranya :

1) Barang milik pemerintah

2) Mudah membusuk

3) Berbahaya dan mudah terbakar

4) Barang yang dilarang peredarannya oleh peraturan yang berlaku dan

atau hukum Islam.

5) Cara memperoleh barang tersebut dilarang oleh hukum Islam.

6) Serta ketentuan khusus sebagai berikut :

a) Barang yang disewa-belikan

b) Barang tersebut masih berupa hutang dan belum lnas

c) Barang tersebut dalam masalah

d) Berupa pakaian jadi

e) Pemakaiannya sangat terbatas

f) Hewan ternak

g) Barang yang kurang nilai Rahn-nya dibawah biaya invest gadai.

2.2.4 Gadai Konvensional

Pengertian gadai menurut pasal 1150 kitab Undang – Undang

Hukum perdata, Gadai adalah suatu hak yang didapat oleh berpiutang atas

suatu barang bergerak yang diberikan kepadanya oleh berhutang yang

memberikan kekuasaan pada orang berpiutang untuk mengambil pelunasan

dari barang itu secara didahulukan dari orang berpiutang lainnya.

Pengambilan keuntungan dari gadai ini berbasis akan bunga yang diberikan

berdasarkan jumlah pinjamannya.

Page 41: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

23

2.2.5 Persamaan dan perbedaan Rahn dengan gadai

konvensional

Menurut Rais (2006:46) persamaan antara gadai dengan Rahn

sebagai berikut :

1) Hak gadai berlaku atas pinjaman uang.

2) Adanya barang sebagai jaminan hutang.

3) Tidak dibenarkan mengambil manfaat barang gadai.

4) Biaya barang yang digadaikan ditanggung oleh pemberi gadai.

5) Bila tenggang waktu peminjaman uang telah habis, maka barang

yang digadaikan boleh dijual/ dilelang.

Selanjutnya perbedaan antara gadai dengan Rahn adalah :

Tabel 2.1 Perbedaan Rahn dan Gadai Konvensional

No Pegadaian Syariah Pegadaian Konvensional

1 Biaya administrasi berdasarkan

barang

Biaya administrasi berupa prosentase

yang dilandaskan pada golongan

barang

2 1 hari dihitung 5 hari 1 hari dihitung 15 hari

3 Jasa simpanan berdasarkan

simpanan

Sewa modal berdasarkan uang-

Pinjaman

4 Bila pinjaman tidak dilunasi

barang jaminan akan dijual

kepada masyarakat

Bila pinjaman tidak dilunasi, barang

jaminan dilelang kepada masyarakat

5 Uang pinjaman 90% dari

taksiran

Uang pinjaman untuk golongan A

92% sedangkan untuk golongan B C D

88-86%

6 Maksimal jangka waktu 3 bulan Maksimal jangka waktu 4 bulan

7 Tidak Adanya Sistem Bunga,

Pegadaian syariah hanya

mengambil untuk berdasarkan

upah jasa pemeliharaan barang.

Adanya Sistem Bunga pada gadai

konvensional sebagai pendapatan

pegadaian konvensional.

Page 42: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

24

8 Rahn dalam hukum islam

memiliki asas tolong menolong

tanpa mencari keuntungan

Gadai Konvensional menurut hukum

perdata selain memiliki asas tolong

menolong juga memiliki asas

pencarian keuntungan berbasis bunga.

2.2.6 Praktek

Secara umum, praktek pegadaian syariah dibagi atas :

1) Akad Rahn, adalah akad yang akan membenarkan murhain untuk

memanfaatkan marfun atas izin dari Rahim bahkan untuk

memperoleh labar dari usahanya tapi ini tidak berarti murtahin dapat

mengambil semua hasil dari marhun tersebut karna hal dalam hal ini

barang tersebut bukan milik dia sepenuhnya. (S.Rais 2004 : 53)

2) Akad ijarah, adalah akad untuk memperbolehkan pemilikan manfaat

yang diketahui dan disengaja dari suatu zat yang disewa dengan

imbalan. (Rais, 2006:81)

Selain dari 2 akad tadi, ada tiga macam akad yang biasa digunakan

pegadaian syariah dalam menjalankan operasionalnya :

a) Akad Bai’ Al-Muqayadah

Akad Bai‟ Al-Muqayadah dapat diterapkan pada nasabah

yang memerlukan tambahan modal dari pegadaian. Lalu ia akan

menggadaikan barang berharganya kepada pegadaian untuk

mendapatkan modal tersebut. Mengenai barang jaminan tersebut,

barang tersebut dapat dimanfaatkan ataupun tidak oleh Rahn ataupun

murtahin. Mekanismenya adalah rahin akan membelikan barang yang

sesuai dengan keinginan murtahin dan pihak pegadaian akan

memberikan Mark up kepada murtahin. Mark up ini tentunya akan

sesuai dengan akad yang telah disepakati kedua belah pihak sesuai

dengan waktu yang telah disepakati. Ada konsenkuensi dari akad

ini, yaitu akan adanya timbul akad baru berupa perizinan dari

pihak pegadaian kepada pemilik barang jaminan untuk

menggunakan barang jaminan tersebut, namun apabila izin itu

tidak berikan. Maka pemilik barang harus bersedia untuk

Page 43: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

25

membagi hasil dari pemanfaatan barang tersebut kepada

pegadaian. (Rais, 2004:68)

b) Akad Al-Mudharabah

Akad ini pun hampir sama dengan akad sebelumnya. Akad ini

ditujukan kepada nasabah yang ingin melakukan pembiayaan

untuk hal produktif seperti penambahan modal. Jadi nasabah

akan menggadaikan barangnya untuk menambah modal

kerjanya. Maka dari itu, akan ada bagi hasil berdasarkan

keuntungan yang diperoleh nasabah sesuai dengan waktu yang

telah disepakati sampai hutangnya lunas atau modal yang

diberikan pegadaian lunas. (Rais, 2006:95)

c) Akad Al-Qardhul Hasan

Akad ini ditujukan kepada nasabah yang menginginkan

pembiayaan untuk keperluan konsumtif saja. Dan barang

jaminan yang diberikan berupa barang yang tidak menghasilkan

(tidak dapat dimanfaatkan). Maka dari itu, Rahn akan

memberikan biaya kepada murtahin atas penjagaan barang dan

merawat barang jaminanya tersebut.

Kelima akad tersebut diterapkan pegadaian syariah untuk

mendapatkan laba perusahaan agar dapat terus berkembang dan mampu

tumbuh seiring berjalannya waktu.

2.2.7 Penggolongan peminjaman

Tabel 2.2 Ketentuan Uang Pinjaman Pegadaian Syariah

Golongan Rahn Marhun Bih Tarif Administrasi Jangka

Waktu

A 50.000 - 150.000 Rp2.000 120 hari

B1 550.000 - 1.000.000 Rp8.000 120 hari

B2 1.050.000 - Rp15.000 120 hari

B3 2.550.000 - Rp25.000 120 hari

C1 5.100.000 - Rp40.000 120 hari

Page 44: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

26

C2 10.100.000 - Rp60.000 120 hari

C3 15.100.000 - Rp80.000 120 hari

D 20.100.000 - Rp100.000 120 hari

Sumber : Annual Report PT Pegadaian (2017)

2.2.8 Rahn Pegadaian Syariah

Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh perum pegadaian, Rahn

memiliki pengertian pemberian pembiayaan kepada nasabah dengan akad

gadai dan dengan persyaratan tertentu yang sudah ditetapkan oleh

perusahan. Nasabah harus menyelesaikan pinjamannya kepada perusahaan

sebagai pemberi pembiayaan sekaligus membayar pokok pinjaman

ditambah dengan sewa modalnya berdasarkan ketetapan yang sudah

disetujui. (Khasanah, 2014 : 12)

Pegadaian memliki tugas memberikan sejumlah pinjaman kepada

masyarakat dengan jaminan gadai. Selanjutnya pegadaian juga diharapkan

untuk mampu meningkatkan pengelolaan bisnisnya, efektivitas serta

produktifitasnya secara professional dan tidak melupakan business

orientednya yang memiliki ciri khusus misalnya pemberian pembiayaan

kepada masyarakat kecil dengan unsur gadai dengan cara yang mudah,

cepat, aman dan hemat. Hal ini seharusnya sejalan dengan motto dari

pegadaian itu sendiri, yaitu “ Megatasi Masalah Tanpa Masalah”. Pegadaian

sendiri tidak hanya menyediakan produk gadai, namun juga menyediakan

poduk jasa taksiran, jasa titipan, galeri 24 dan koin emas, unit produksi

emas serta balai lelang dll. Tujuan PT Pegadaian itu sendiri merupakan

membantu masyarakat untuk pemberian pembiayaan agar masyarakat

tersebut memiliki laba dari hasil produksi yang ia lakukan. Kebanyakan

masyarakat Indonesia terhadap disektor permodalan yang panjang dan

memerlukan waktu yang lama. Maka dari itu pegadaian hadir untuk

menyelesaikan masalah tersebut. Pendapatan dari PT Pegadaian sendiri bisa

dilihat dari keuntungan bunga jika itu pegadaian konvensional, sedangkan

pegadaian syariah dapat dilihat dari jenis akad apa yang digunakan.

Keuntungan dari pegadaian ini sebagian besar akan disetorkan kepada

Page 45: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

27

pemerintah untuk dana pembangunan sesuai dengan peraturan yang

ditetapkan oleh pemerintah dan sebagian lainnya digunakan untuk

pengembangan usaha dan peningkatan sumber daya manusia. Dengan

prosedur yang mudah dari pegadaian ini, diharapakan akan mampu

melindungi masyarakat dari pinjaman liar yang malah merugikan

masyarakat itu sendiri terlebih dengan prosedur yang sederhana ini akan

lebih mudah untuk dipenuhi oleh masyarakat kecil. (Khasanah, 2014 : 18)

2.3 Inflasi

Pengertian inflasi secara umum yaitu adanya peningkatan harga

barang/komoditas pada waktu tertentu. Inflasi juga dapat diartikan sebagai

penurunan nilai unit dari perhitungan moneter terhadap suatu barang

komoditas. Sedangkan pengertian menurut ahli ekonomi, inflasi ialah

peningkatan harga (jumlah uang yang harus dibayarkan) terhadap suatu

barang/ komoditas dan jasa. Dan sebaliknya, pengertian dari penurunan

suatu nilai dari unit moneter ini diartikan sebagai deflasi.

Umumnya, otoritas yang bertanggung jawab dalam mencatat

statistik perekonomian suatu Negara menggunakan consumer price index

dan producer price index sebagai pengukur tingkat inflasi. (A.Karim, 2007 :

120)

Pengertian dari inflasi ini sangat banyak dijumpai dikarenakan

adanya kanekaragaman dari pengaruh inflasi terhadap sektor ekonomi.

Hubungan yang erat serta luas antara inflasi dan perekonomian inilah yang

menyebabkan para ahli ekonomi memberikan pengertian yang beragam.

Dengan adanya beragam pengertian inflasi ini tentu saja akan berdampak

pada penetapan kebijakan inflasi beserta solusinya yang harus ditempuh

oleh pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Maka dari itu, inflasi memberi

pengertian tentang melemahnya daya beli yang diikuti dengan melemahnya

nilai mata uang rill dari suatu negara.

Ryan C. Amacher dan Holley H. Ulbrich dalam bukunya Principle

of Microeconomic (1989:101-102) menjelaskan bahwa inflasi ini terjadi

akibat adanya peningkatan harga diatas rata – rata yang diukur berdasarkan

Page 46: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

28

riwayat harga barang/komoditas dari tahun ketahun., sebagaimana terlihat

pada definisi inflasi yang dikemukakan sebagai berikut :

Inflation arises in the general, or average, level of price. The measure

of inflation is a price index. A price index measure changes in price level

from year to year. The best known measure is the Consumer Price Index

(CPI). Consumer Price Inex is a measure of the year increase in the price

level based on the cost of a representative market basket of consumer goods.

Jadi inflasi merupakan suatu kondisi dimana adanya kenaikkan harga

barang/komoditas yang terjadi terus menerus dalam waktu yang lama atau

jangka panjang. (Tajul, 2000: 40)

2.4 Pendapatan

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang

timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus

masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari

kontribusi penanaman modal (Undang-Undang Republik Indonesia, 1998).

Menurut UU RI Nomor 10 tahun 1998.

Sumber-sumber pendapatan dapat dikelompokan menjadi 2 sumber

pendapatan yaitu :

a. Pendapatan operasional, yaitu pendapatan yang didapatkan dari aktivitas

utama perusahaan disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan secara

terus menerus dari satu period eke periode selanjutnya.

b. Pendapatan bukan operasional, yaitu pendapatan yang didapatkan dari

penjualan yang tidak berulang – ulang dimana transaksi ini tidak secara

langsung berhubungan dengan aktivitas perusahaan. Seperti contoh

penjualan aktiva perusahan kepada pihak lain.

PT Pegadaian ini, selain untuk mencari laba, juga memiliki tujuan

untuk melayani kepentingan umum dengan meningkat fasilitas yang

diberikan agar nasabah tetap bertahan dengan kenyamanan yang diberikan

oleh PT Pegadaian. Maka ini akan diproyeksikan untuk meningkatkan

pendapatan berasal dari bunga pinjaman, bunga barang yang dilelang, uang

kelebihan kadaluarsa, jasa taksiran, jasa titipan dan lain sebagainya.

Page 47: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

29

Maka dari itu, ketika semakin tinggi pendapatan yang didapat oleh

PT Pegadaian akan berpengaruh terhadap seberapa besar jumlah

pembiayaan yang akan disalurkan.

2.5 Jumlah Uang Beredar

Jumlah uang beredar dimasyarakat dikategorikan menjadi dua

macam, yaitu dalam arti sempit (M1) dan uang beredar dalam arti luas

(M2). M1 ini terdiri dari uang kartal yang berada dimasyarakat namun tidak

termasuk uang kartal yang berada dibank dan ditambah dengan uang giral.

Sedangkan M2 merupakan jumlah dari M1 ditambah dengan tabungan dan

deposito berjangka. (Dahlan, 2005: 79)

2.6 Jumlah Uang Beredar Menurut Ekonomi Islam

Dalam ekonomi Islam, uang hanya didefinisikan sebagai sesuatu

yang bernilai yang bertujuan untuk mengukur harga suatu barang. (Hidayat,

2009:254).apabila uang atau nilai tukar ini tidak ada didunia, maka semua

jenis transaksi didunia akan sangat sulit untuk dilakukan. Hal yang pasti

akan terjadi adalah transaksi barter. Maka dari itu, para ahli ekonomi islam

berpendapat bahwa uang merupakan sebagai media alat tukar bukan sebagai

komoditas. Dengan adanya uang ini, akan mempermudah transaksi antar

manusia sehingga akan mampu mengurangi ketidakadilan dan kezaliman

dalam ekonomi pada tempo dulu (Barter). Karena ketimpangan atau

ketidakadilan dalam ekonomi barter ini dapat dikategorikan sebagai riba

fadhl.

Merujuk pada Al-Qur‟an, al-Ghazali sangat mengecam siapapun

yang melakukan penimbunan uang. Karna penimbunan uang ini akan

berdampak pada perlambatan perputaran uang yang berarti juga

memperkecil jumlah transaksi yang terjadi sehingga perekonomian menjadi

lesu atau lambat. “Dalam ekonomi Islam, jumlah uang beredar ditentukan

berdasarkan banyaknya pemintaan uang di sektor rill atau ditentukan oleh

variable endogen.” (D. Febrian, 2015 : 60)

Siamat (20005:93) mengatakan bahwa , jumlah uang beredar di

Indonesia dipengaruh oleh kegiatan luar negri, sektor pemerintah, sektor

Page 48: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

30

swasta domestic dan sektor lainnya. Dari transaksi tersebut akan terlihat

jumlah uang beredar dari catatan neraca system moneter sehingga akan

terlihat jumlah uang yang beredar di Indonesia beserta faktor yang

mempengaruhinya.

2.7 Harga Emas

Emas merupakan sebuah logam padat yang lembut, berkilat dan juga

merupakan salah satu logam yang paling lentur diantara logam lainnya.

Berdasarkan pendapat dari Jack Weatherford “ dimanapun orang pasti ingin

menyentuhnya, mengenakkannya, bermain – main dengannya serta ingin

memilikinya. Ini dikarenakan emas sangat berbeda dari logam lainnya,

seperti tembaga akan berubah menjadi hijau, besi yang akan berkarat, dan

perak yang akan memudar namun emas murni akan tetap murni dan tidak

berubah sama sekali.” Maka dari itu, emas memiliki sifat sifat yang sangat

bernilai. (D. Febrian, 2015:60)

Emas juga merupakan sebuah logam mulia yang sangat lekat dengan

kehidupan masyarakat, bukan hanya untuk dijadikan sebagai perhiasan

namun juga dijadikan sebagai alternative dari kegiatan investasi. Dengan

emas ini, juga mampu mengukur tingkat kekayaan suatu individu maupun

bangsa. Harga emas juga dapat mencerminkan seputar ekspektasi dan

harapan berkaitan tentang inflasi karna emas akan dicari ketika nilai dari

uang kertas perlahan menurun. Karna inflasi hanya mengikis nilai dari uang

kertas namun tidak mengikis harga emas itu sendiri. Ini dibuktikan dengan

harga emas yang cenderun naik dan stabil dan sangat jarang mengalami

penurunan yang tajam. (D. Febrian, 2015:61)

Sejak pertama kali ditemukan, emas ini sangat memiliki nilai dan

peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tidak hanya digunakan

untuk memperindah diri, namun juga bisa digunakan sebagai investasi

maupun dikembangkan dengan beberapa inovasi yang saat ini sedang

berkembang. Yaitu berkaitan tentang penggabungan emas dengan industry

elektornik, computer, kedokteran serta penerbangan. Ini adalah beberapa

contoh dari pengembangan emas dengan produk produk lain.

Page 49: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

31

Sedangkan didalam dunia keuangan dan investasi, emas dijadikan

sebagai asset yang memiliki nilai lebih dan tinggi. Karna emas ini juga

digunakan sebagai pelindung nilai dari suatu asset. (D. Febrian, 2015:61)

Dengan kondisi kenaikan tingkat harga inflasi yang cukup tinggi maka akan

menjadi sangat wajar jika harga emas diindonesia mengalami peningkatan

yang cukup pesat. Emas ini juga dikategorikan sebagai middle risk

investment yang mempunyai beban resiko kecil dengan keuntungan yang

jauh lebih besar dari pada investasi pada bank atau didepositokan..

Dimulai pada tahun 1968, patokan harga emas seluruh dunia adalah

harga emas berdasarkan harga standar pasar emas London. Ini dinamakan

dengan system London Gold Fixing yang memiliki arti suatu bentuk dari

prosedur yang menetapkan harga emas dua kali sehari jam kerja oleh lima

anggota pasar London Gold Fixing Ltd. Anggotanya terdiri dari Bank Of

Nova Scottia, Deutsche Bank, HSBC, Barclays Capital, Societe General.

(Rais, 2010 : 62)

Proses penetapan harga diawali dengan lelang yang dilakukan oleh

kelima member tersebut. Pada awal priode perdagangan, presiden dari

London Gold Fixing akan mengumumkan sebuah harga yang kemudia

kelima anggota akan menggambarkan harga tersebut kepada dealer. Dan

dealer ini yang berhubungan langsung dengan pembeli emas sebenarnya

untuk dilakukannya perdagangan.

Maka dari itu, dari sinilah harga emas akan terbentuk berdasarkan

dari Tarik menarik antara penawaran dan permintaan. Apabila permintaan

lebih besar daripada penawaran, maka secara otomatis harga emas juga akan

meningkat dan itu berlaku sebaliknya. Penetapan harga emas secara pasti

dan sampai pada titik keseimbangan diukur berdasarkan kurs dari Dollar

Amerika Serikat , Pondsterling dan Euro. (D. Febrian, 2015:64)

2.8 Indikator Harga emas

Harga emas ini dapat diukur dari jumlah permintaan dan penawaran

yang ada. Apabila permintaan lebih besar dari pada penawaran maka harga

emas akan meningkat, ini juga berlaku sebaliknya. Dan juga harga emas

ditentukan berdasarkan standar harga pada pasar emas London yang

Page 50: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

32

dinamakan LGF (London Gold Fixing) oleh lima anggota dari London Gold

Fixing yang terdiri dari :

a) Bank of Nova Scottia

b) Barclays Capital

c) Deutsche Bank

d) HSBC

e) Societe General

Proses penetapan harga diawali dengan lelang yang dilakukan oleh

kelima member tersebut. Pada awal priode perdagangan, presiden dari

London Gold Fixing akan mengumumkan sebuah harga yang kemudia

kelima anggota akan menggambarkan harga tersebut kepada dealer. Dan

dealer ini yang berhubungan langsung dengan pembeli emas sebenarnya

untuk dilakukannya perdagangan penetapan harga terakhir dari setiap dealer

kepada anggota LGF ini merupakan posisi bersih dari perhitungan antara

jumlah penawaran dan pemintaan yang ada.

2.9 Keterkaitan Antar Variabel

2.9.1 Pengaruh Tingkat Inflasi Terhadap Penyaluran Rahn

Menurut Adiwarman Karim (2015:135), Inflasi adalah

kenaikan tingkat harga secara umum dari barang/komoditas dan jasa

selama suatu periode tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai

fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai unit

penghitungan moneter terhadap suatu komoditas.

Hasil penelitian Ade Purnomo (2009), menyatakan bahwa

tingkat Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

Rahn pada PT Pegadaian Syariah. Tetapi pada penelitian

Wahyuningsih Dondo (2013) menyatakan bahwa tingkat inflasi

berpengaruh signifikan terhadap jumlah alokasi kredit modal kerja

pada bank umum di Indonesia.

Page 51: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

33

2.9.2 Pengaruh Pendapatan Usaha Terhadap Penyaluran

Rahn

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia, 1998),

Pendapatan Usaha merupakan arus masuk bruto dari kegiatan

ekonomi berupa aktivitas normal dari suatu perusahaan selama suatu

periode bila arus modal masuk itu mengakibatkan adanya kenaikkan

ekuitas yang tidak datang dari kontribusi penanaman modal.

Hasil penelitian Danny Febrian (2015), menyatakan bahwa

pendapatan usaha memiliki pengaruh signifikan terhadap

pembiayaan Rahn pada PT Pegadaian Syariah. Dan hasil penelitian

Vika Anggun (2017) menyatakan bahwa pendapatan usaha memiliki

pengaruh signifikan terhadap penyaluran Rahn pada PT Pegadaian

Syariah.

2.9.3 Pengaruh Jumlah Uang Rupiah Beredar Terhadap

Penyaluran Rahn

Siamat (2005:93) mengatakan bahwa , jumlah uang beredar

di Indonesia dipengaruh oleh kegiatan luar negri, sektor pemerintah,

sektor swasta domestic dan sektor lainnya. Dari transaksi tersebut

akan terlihat jumlah uang beredar dari catatan neraca system

moneter sehingga akan terlihat jumlah uang yang beredar di

Indonesia beserta faktor yang mempengaruhinya.

Hasil penelitian William Lie dan Mariana Ing (2015),

menyatakan bahwa jumlah uang beredar memiliki pengaruh

signifikan terhadap kredit perbankan di Indonesia.

2.9.4 Pengaruh Harga Emas terhadap Penyaluran Rahn

Dengan meningkatnya harga emas dari waktu ke waktu, ini

akan berdampak pada peningkat omset yang didapat oleh PT

Pegadaian. Ini juga diiringi dengan peningkatan harga taksiran dari

barang jaminan. Akibatnya jumlah pinjaman pada setiap golongan

akan mengalami peningkatan, khususnya golongan C dan juga akan

mempengaruhi jumlah pembiayaan pada golongan lainnya.

Page 52: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

34

Berdasarkan data yang didapat hampir 90% barang gadaian

merupakan emas. Akibatnya flutiatif atau naik turunnya harga emas

ini akan sangat berpengaruh terhadap omset dari pegadaian itu

sendiri sehingga pegadaian menetapkan nilai taksiran emas sebesar

98% dari harga pokok pembeliannya. Ini juga berlaku sebaliknya,

apabila harga emas juga mengalami penurunan, maka akan sedikit

jumlah pinjaman pada setiap golongan sehingga penyaluran

pembiayaan pada setiap golongan akan mengalami penurunan.

(Aziz, 2013:12)

Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa naik

turunnya ata fluktiasi dari harga emas ini akan memiliki pengaruh

terhadap jumlah Rahn yang akan disalurkan oleh PT Pegadaian

syariah khusunya pada golongan C. Semakin tinggi harga emas,

maka akan semakin tinggi pula jumlah pembiayaan yang akan

disalurkan pada masing – masing golongan, ini juga berlaku

sebaliknya.

B. Penelitian Terdahulu

1. Inflasi

Penelitian terdahulu yang mendukung serta menjadi landasan

penelitian ini dimulai dari penelitian Ade Purnomo (2009) yang

meneliti tentang pengaruh pendapatan pegadaian syariah, Jumlah

nasabah, tingkat inflasi terhadap penyaluran kredit gadai di

pegadaian syariah cabang dewi sartika periode 2004 – 2008.

Penelitian terdahulu yang mendukung serta menjadi landasan

penelitian ini dimulai Amen Wahyu (2008) dengan judul Analisis

Penyaluran kredit perum pegadaian di provinsi daerah istimewa

yogyakarta periode 2002 – 2006

2. Jumlah Uang Beredar

Winona Dwinie Putri (2017) dengan judul Pengaruh Inflasi,

Tingkat Pendapatan usaha pegadaian dan jumlah uang beredar

terhadap pembiayaan gadai syariah Rahn pada pegadaian syariah

indonesia periode (2012 – 2016)

Page 53: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

35

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nur Akhlaqul

Karimah dengan judul Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi,

Pendapatan Usaha, Jumlah Nasabah, dan Jumlah Uang Rupiah

Beredar Terhadap Pembiayaan Rahn PT Pegadaian Syariah di

Indonesia (Periode 2007-2016)

3. Harga Emas

Selanjutnya Mukhliz Arifin Aziz (2013) meneliti tentang

Analisis Pengaruh Tingkat Sewa Modal, Jumlah Nasabah, Harga

Emas dan Tingkat Inflasi terhadap Penyaluran KRedit Gadai

Golongan C (Studi PT. Pegadaian Cabang Probolinggo)

Danny Febrian (2015) meneliti tentang Analisis pengaruh

tingkat inflasi, pendapatan pegadaian dan harga emas terhadap

pembiayaan Rahn pada PT Pegadaian Syariah (Periode 2005 –

2013).

4. Pendapatan Pegadaian Syariah

Vika Anggun (2017) dengan judul Pengaruh pendapatan

pegadaian, harga emas, dan tingkat inflasi terhadap penyaluran

pembiayaan Rahn pada Pegadaian Syariah di Indonesia tahun 2005-

2015

Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut, peneliti ingin

menganalisis kembali keterkaitan variabel ekonomi makro serta

pendapatan pegadaian syariah dalam mempengaruhi penyaluran

Rahn oleh pegadaian syariah periode 2007 – 2017.

Page 54: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

36

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Variabel Independen :

Inflasi (X1)

Pendapatan Pegadaian (X2)

Harga Emas (X3)

Jumlah Uang Beredar (X4)

Variabel Dependen :

Pembiayaan Rahn

(Y)

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Autokorelasi

3. Uji Multikolinieritas

4. Uji Heteroskedastisitas

Model Regresi : Linier Berganda

Uji Hipotesis

1. Uji t (Parsial)

2. Uji f (Simultan)

3. Uji Koefisien

Determinasi

Interpretasi dan Kesimpulan

Page 55: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

37

D. Hipotesis

a. HO = Tidak Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Variabel

Inflasi Terhadap Penyaluran Rahn di PT Pegadaian Syariah periode

2007 – 2017

HI = Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Variabel Inflasi

Terhadap Penyaluran Rahn di PT Pegadaian Syariah periode 2007 –

2017

b. HO = Tidak Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Variabel

Harga Emas Terhadap Penyaluran Rahn di PT Pegadaian Syariah

periode 2007 – 2017

HI = Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Variabel Harga

Emas Terhadap Penyaluran Rahn di PT Pegadaian Syariah periode

2007 – 2017

c. HO = Tidak Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Variabel

Jumlah Uang Beredar Terhadap Penyaluran Rahn di PT Pegadaian

Syariah periode 2007 – 2017

HI = Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Variabel Jumlah

Uang Beredar Terhadap Penyaluran Rahn di PT Pegadaian Syariah

periode 2007 – 2017

d. HO = Tidak Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Variabel

Pendapatan PT Pegadaian Terhadap Penyaluran Rahn di PT

Pegadaian Syariah periode 2007 – 2017

HI = Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Variabel

Pendapatan PT Pegadaian Terhadap Penyaluran Rahn di PT

Pegadaian Syariah periode 2007 – 2017

e. HO = Tidak Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Variabel

Ekonomi makro dan pendapatan PT Pegadaian Terhadap Penyaluran

Rahn di PT Pegadaian Syariah periode 2007 – 2017

HI = Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Variabel Ekonomi

makro dan pendapatan PT Pegadaian Terhadap Penyaluran Rahn di

PT Pegadaian Syariah periode 2007 – 2017

Page 56: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

38

f. HO = Pergerakan Penyaluran Rahn dari tahun 2017 – 2027

mengalami penurunan

HI = Pergerakan Penyaluran Rahn dari tahun 2017 – 2027

mengalami peningkatan

Page 57: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Model dalam penelitian ini merupakan hasil penggabungan dari

kerangka teoritis beberapa pakar lembaga keuangan yang melihat pengaruh

ataupun hubungan dari konstruk-konstruk yang diuji dalam penelitian ini,

yaitu : inflasi, pendapatan usaha, Harga Emas dan Jumlah Uang Beredar

terhadap Penyaluran Rahn. Data yang digunakan merupakan data angka-

angka (kuantitatif) kuartalan periode kuartal 1 tahun 2007 sampai kuartal 4

tahun 2017. Disini penulis ingin mengetahui bagaimana variabel bebas

mempengaruhi variabel terikat dan dengan mengunakan pendekatan

deskriptif dimana penulis ingin menggambarkan secara menyeluruh tentang

keadaan PT Pegadaian Syariah, terutama dari sisi penyaluran gadai syariah

(Rahn).

B. Hasil Tinjauan Pustaka

1. Inflasi

Berdasarkan penelitian terdahulu, yaitu Amen Wahyu (2008)

dengan hasil Berdasarkan uji parsial Variabel pendapatan, jumlah

nasabah dan inflasi memiliki pengaruh terhadap penyaluran kredit perum

pegadaian syariah di Yogyakart aBerdasarkan uji simultan, semua

variable memiliki pengaruh terhadap penyaluran kredit perum pegadaian.

Ade Purnomo (2009) ditemukan hasil bahwa Hasil menunjukkan

bahwa variable Pendapatan Pegadaian dan jumlah nasabah berpengaruh

terhadap pembiayaan kredit untuk variable inflasi tidak memiliki

pengaruh terhadap penyaluran kredit di Perum Pegadaian Syariah Cabang

Dewi Sartika.

2. Jumlah Uang Beredar

Winona Dwinie Putri (2017) dengan hasil Inflasi tidak memiliki

pengaruh terhadap pembiayaan Rahn, Pendapatan usaha memiliki

pengaruh terhadap pembiayaan Rahn dan jumlah uang beredar tidak

memiliki pengaruh terhadap pembiayaan Rahn.Secara simultan, semua

variable memiliki pengaruh terhadap pembiayaan Rahn.

Page 58: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

40

Nur Akhlaqul Karimah dengan hasil Inflasi tidak memiliki

pengaruh secara signifikan terhadap penyaluran Rahn oleh pegadaian

syariah namun untuk variabel Jumlah Nasabah, Jumlah Uang Beredar

serta Pendapatan Pegadaian Syariah memiliki pengaruh secara parsial

terhadap penyaluran Rahn oleh pegadaian syariah.

3. Harga Emas

Mukhliz Arifin Aziz (2013) dengan hasil Pengaruh yang signifikan

terhadap penyaluran kredit yaitu jumlah nasabah, harga emas sedangkan

untuk variable inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap penyaluran

kredit.

Denny Febrian (2015) dengan hasil Berdasarkan hasil analisis

secara parsial tingkat inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap kredit Rahn sedangkan pendapatan egadaian dan harga emas

keduanya masing- masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pembiayaan Rahn pada PT Pegadaian Syariah.

4. Pendapatan Pegadaian Syariah

Vika Anggun (2017) dengan hasil Berdasarkan hasil analisis secara

parsial tingkat inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

kredit Rahn sedangkan pendapatan egadaian dan harga emas keduanya

masing- masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan

Rahn pada PT Pegadaian Syariah. Dan Winona Dwinie Putri (2017) dengan

hasil Inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan Rahn,

Pendapatan usaha memiliki pengaruh terhadap pembiayaan Rahn dan

jumlah uang beredar tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan

Rahn.Secara simultan, semua variable memiliki pengaruh terhadap

pembiayaan Rahn.

Dengan adanya hasil dari tinjauan pustaka ini, peneliti

menyimpulkan bahwa ada dua variabel yang kuat dalam mempengaruhi

penyaluran Rahn oleh pegadaian syariah yaitu Harga Emas dan Pendapatan

Pegadaian Syariah dan dua variabel yang tidak selalu mempengaruhi

penyaluran Rahn oleh pegadaian syariah yaitu Tingkat Inflasi dan Jumlah

Uang Beredar. Maka dari itu peneliti ingin menganalisis kembali sekaligus

Page 59: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

41

menggabungkan keempat variable tersebut untuk melihat hasil dan

dampaknya terhadap penyaluran Rahn oleh Pegadaian Syariah pada periode

2007 hingga 2017.

C. Populasi

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga

disebut studi populasi atau studi sensus (Arikunto, 2006:130). Populasi

dalam penelitian ini adalah laporan keuangan kuartalan pegadaian syariah di

Indonesia.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang wajib dilakukan untuk

melakukan penyusunan penelitian sehingga memperoleh hasil yang sejalan

dengan tujuan dari penelitian ini. Periode data yang digunakan adalah data

sekunder dari 2007-2017 yang bersumber dari Bank Indonesia dan Annual

Report PT Pegadaian (Persero). Selanjutnya untuk mempermudah penulis

dalam mengambil data ini, dibantu melalui media teknologi internet dalam

publikasi laporan keuangan PT Pegadaian Syariah dan data dari Bank

Indonesia. Data yang diperlukan dalam penelitian adalah :

1. Rahn PT Pegadaian Syariah tahun 2007-2017.

2. Tingkat Inflasi tahun 2007-2017.

3. Pendapatan PT Pegadaian (Persero) tahun 2007-2017.

4. Harga Emas Indonesia tahum 2007-2017.

5. Jumlah Uang Rupiah Beredar PT Pegadaian Syariah tahum 2007-2017.

C. Metode Analisis

Dalam penelitian ini untuk mengetahui analisis pengaruh tingkat

inflasi, pendapatan usaha, Harga Emas dan jumlah uang rupiah beredar

terhadap Rahn PT Pegadaian Syariah periode 2007-2017, metode yang

digunakan merupakan metode kuantitatif dimana jenis data yang didapat

merupakan penelitian berbentuk angka. Dalam penelitian ini menggunakan

jenis kuantitatif dan format deduktif dimana dimulai dari hal yang umum

Page 60: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

42

menuju hal yang lebih spesifik. Pemilihan alat analisis yaitu menggunakan

Ordinary Least Square (OLS) dan Uji Dynamics. Uji OLS digunakan untuk

melihat pengaruh variable independen terhadap variable dependen atau

sama dengan uji regresi berganda (Multiple Regression) (Nachrowi,

2006:9), sedangkan uji dynamic untuk melihat apakah akan ada

pertumbuhan yang naik stabil, stabil atau turun dalam perhitungan waktu

jangka panjang.

1. Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik adalah model regresi yang mengahsilkan

estimasi linier tidak bias (Best Liniear Unbias Estimator/BLUE). Kondisi

ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi

klasik. Asumsi klasik selengkapnya adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah sebuah data tersebut

berdistribusi normal atau tidak. Apabila data tersebut berdistribusi normal

maka akan dilanjutkan pada tahapan uji selanjutnya. Uji ini juga digunakan

untuk mengetahui data yang digunakan dalam variable penelitian. Untuk

melihat data tersebut berdistribusi normal, itu dilihat dari koefisien Jarque-

Bera dan Probabilitasnya. Bila nilai J-B tidak signifikan (lebih kecil dari 2),

maka data berdistribusi normal. Dan bila probabilitasnya lebih besar dari

5% (0,05) maka terdistribusi normal (Winarno, 2009: 5.24).

Salah satu asumsi dalam analisis statistik adalah data harus

berdistribusi normal. Dalam analisis multivariate, para peneliti

menggunakan sebuah landasan dimana jika tiap variabel terdiri dari 30 data,

maka data sudah berdistribusi normal. Apabila terdapat 3 variabel, maka

diperlukan 3 x 30 = 90 (Ajija, 2011:42).

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas artinya adanya hubungan yang signifikan diantara

dua atau lebih variabel. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinearitas dalam model persamaan penelitian ini, penulis

menggunakan matriks korelasi (Correlaion Matriks). Masalah awal pada

Page 61: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

43

multikolinearitas dengan adanya standard eror yang besar dan nilai statistic t

yang rendah (Widarjono, 2009:113). ini disebabkan, karena melibatkan

beberapa variable independen. Maka dari itu, multikolineriatritas tidak akan

terjadi apabila persamaan regresinya sederhana atau hanya terdapat satu

variable dependen dan satu variable independen (Winarno, 2011:51).

Menurut Widarjono ada dua macam langkah yang dapat diambil

dalam mengatasi masalah multikoloniearitas yaitu dengan mengubah model

supaya terbebas dari multikolinearitas atau membiarkan model tersebut

mengandung multikolinearitas. Apabila penulis membiarkan hal ini, maka

akan sangat sulit untuk mendapatkan estimator dengan standart eror yang

rendah. (Winarno, 2011:52)

Masalah multikolinearitas timbul karena jumlah observasi yang

sedikit. Maka dari itu ada berbagai cara untuk menghilangkan masalah ini

yaitu dengan cara menghilangkan salah satu variable independent yang

memiliki hubungan linier kuat, mentransformasi variable serta

menambahkan jumlah data. (Widarjono, 2009:120)

Apabila pengujian multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan

correlation matrix, jika hasilnya ada yang melebihi dari 0,8 itu menandakan

telah terjadi multikolineritas yang serius. Jika terjadi hal demikian, maka ini

akan berdampak buruk karena akan berdampak pada kesalahan standart

estimator yang tinggi. (Gujarti, 2006:68).

Apabila terjadi Multikolineritas menurutdisarankan untuk

mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : (Widiarjono,

2009:54)

a) Adanya informasi sebelumnya (information apriori)

b) Menghubungkan data cross sectional dan data urutan waktu, yang

dikenal sebagai penggabungan data (pooling the data).

c) Mengeluarkan satu variabel atau lebih.

d) Transformasi variabel serta penambahan variabel baru.

e) Selanjutnya bisa dengan mentransformasikan salah satu (atau

Page 62: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

44

beberapa) variabel dengan melakukan diferensiasi. diferensiasi

berguna untuk melakukan penurunan data yang membuat nilai

estimasi sekecil mungkin, sehingga terbebas dari penyakit atau

melanggar uji asumsi klasik

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam uji

regresi ini terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan

dengan pengamatan yang lain.

Asumsi dalam model regresi adalah:

1) Residual memiliki nilai rata-rata nol.

2) Residual memiliki varian yang konstan.

3) Residual suatu observasi tidak saling berhubungan dengan residual

observasi lainnya atau cov = 0, sehingga menghasilkan estimate BLUE

Ada beberapa pendekatan heterokedastisitas yaitu Uji Park,

Goldfield- Quant Test dan Uji White. Pada penelitian penelian dari uji

heterokesdastisitas dilakukan dengan Uji White. Apabila probabilitas Obs*

lebih besar dari 5% (0,05) maka model tersebut terbebas heterokedastisitas.

Apabila probabilitas Obs* lebih kecil dari 5% (0,05) maka model tersebut

memiliki heterokedastisitas. Jadi model tersebut harus perbaiki melalui

transformasi logaritma natural dengan cara membagi persamaan regresi

dengan variabel independen yang mengandung heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada dalam sebuah

model regresi linier sebuah korelasi antara kesalahan sebuah pengganggu di

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Model

regresi yang baik adalah model yang terbebas dari uji autokorelasi. (Gujarti,

2006:112)

Page 63: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

45

Apabila nilai yang diharapkan dari koefisien korelasi sederhana pada

setiap dua pengamatan error term merupakan tidak sama dengan nol, maka

dapat dikatakan memiliki otokorelasi tanpa sifat perubahanatau otokorelasi

murni. (Hamja, 2012:25).

Apabila probabilitas Obs*R2

lebih besar dari 0.05 maka model

tersebut tidak terdapat autokorelasi. Apabila probabilitas Obs*R2

lebih

kecil dari 0.05 maka model tersebut terdapat autokorelasi.

Jika sebuah data terdapat autokorelasi, maka itu harus diperbaiki

terlebh dahulu sebelum dilanjutkan pada tahapan selanjutnya. Untuk

mengatasi masalah tersebut, diperlukan estimasi diffrensiasi tingkat satu.

Autokorelasi (atau otokorelasi) menandakan korelasi di antara

serangkaian anggota observasi yang di urutkan menurut waktu atau ruang.

Untuk mendeteksi adanya autokorelasi, yaitu memperhatikan t- statistik, R-

Square, uji F, dan Durbin Watson (DW) atau melakukan uji LM (Metode

Bruesch godfrey). (Ajija, 2011:35).

Apabila D-W berada diantara 1,54 hingga 2,46 maka model tersebut

tidak terdapat autokolerasi. Sebaliknya, jika DW tidak berada diantara 1,54

hingga 2,46 maka model tersebut terdapat autokolerasi. (Winarno,

2009:5.27)

2. Analisis Regresi Berganda

Secara garis besar, penelitian ini menganalisis tentang pengaruh

tingkat inflasi, pendapatan usaha, jumlah nasabah dan jumlah uang rupiah

beredar terhadap pembiyaan Rahn PT Pegadaian Syariah periode 2007-

2017.

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan

dan pengaruh dari beberapa variabel bebas (independent variabel) terhadap

variabel terikat (dependent variabel). Bentuk persamaan regresi dngan 4

variabel independen adalah:

Page 64: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

46

Y = α + βX1 + βX2 +βX3 + βX4 + ε

Sedangkan model ekonometrika ditulis

Keterangan :

Y : Penyaluran Rahn

α : Constanta

β1, β2, β3, β4 : Koefisien regresi

X1 : Inflasi

X2 : Pendapatan Usaha

X3 : Harga Emas

X4 : Jumlah Uang Rupiah Beredar

ε : error terms (variabel diluar model tetapi tidak ikut

perpengaruh terhadap variabel terikat)

3. Uji Hipotesis

Uji yang dilakukan untuk mengertahui dari hasil penelitian, apakah

dari output penelitian ini ditemukan jawaban yang sesuai dengan unsur yang

ingin diteliti oleh si peneliti. Data yang digunakan untuk mengetahui

hubungan dari variabel-variabel yang akan diteliti. Pengolahan data

menggunakan SPSS dan Uji Dynamics.

Dalam pengujian hipotesis analisis dilakukan melalui:

a. Uji t Statistik (Uji Parsial)

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah variable independen

secara parsial atau sendiri – sendiri memiliki pengaruh terhadap variebel

dependen. Untuk mengetahui hasilnya, dapat dilakukan dengan cara melihat

nilai t-statisti yang dibandingkan dengan nilai t-tabel pada signifikan α =

5%. Jika nilai probabilitas besar dari α = 5% maka H₀ diterima Hₐ ditolak.

Namun jika nilai probabilitas kecil dari α = 5% maka H₀ ditolak Hₐ

diterima

b. Uji F (Simultan)

Uji Fisher (Uji-F) bertujuan untuk melihat apakah seluruh variable

bebas (Independen) memiliki pengaruh terhadap variable terikat (Dependet)

Page 65: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

47

pada tingkat nilai signifikansi sebesar 5% (0,05)

Bila probabilitas besar dari α = 5% maka variabel bebas tidak

signifikan atau tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Bila

probabilitas kecil dari α = 5% maka variabel bebas signifikan atau

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Menurut Ajija Uji koefisien determinasi koefisien (R2) koefisien

determinasi bertujuan untuk melihat sebesarapa besar hubungan kedekatan

antara variable bebas dalam menjelaskan variable terikat. Nilai R2

berkisar

antara 0 sampai 1. Apabila nilai tersebut mendekati 1 maka itu berarti

variable bebas dalam menjelaskan variable terikat sangat baik.

4. System Dynamics

Menurut Muhammadi dkk (1995) pemilihan Metode System Dynamics

ini didasari untuk mempertimbangkan keterkaitan serta saling

ketergantungan antara satu variable dengan variable lainnya dan juga

menggambarkan interaksi dari masing – masing variable. Selanjutnya,

analisis ini juga melihat prilaku sebuah system apabila diberikan suatu

intervensi terhadap system yang dilakukan. Dalam menguji keakuratan

pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan sebuah model dengan

kondisi nyata maupun empiris.

Model simulasi dengan System Dynamics mengacu pada pendekatan

kualitatif-kuantitatif. Penggunaan pendekatan berpikir sistem kualitatif (soft

system methodology) dalam proses operasionalnya difasilitasi dengan

penggunaan program komputer (software powersim constructor) sebagai

alat bantu pengungkapan gagasan (cognitive mapping) atau

memformulasikan model sebagai pendekatan berpikir sistem kuantitatif

(system dynamics).

Pendekatan berpikir sistem kualitatif digunakan untuk menciptakan

struktur, sedangkan pendekatan berpikir sistem kuantitatif digunakan untuk

mensimulasikan suatu struktur menjadi suatu perilaku. Penggunaan

pendekatan berpikir sistem kualitatif digunakan untuk memahami

Page 66: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

48

kompleksitas sistem dan untuk mendukung proses berpikir intuitif-dialogis,

sedangkan pendekatan berpikir sistem kuantitatif digunakan untuk m proses

berpikir secara rasional. Dalam proses pemanfaatan pendekatan berpikir

sistem kuantitatif-kualitatif, dua pendekatan ini dilakukan berdasarkan

kebutuhan, substansi serta konteks dari analisi yang dilakukan.

Pendekatan kuantitatif juga digunakan untuk menganalisis data yang

dikumpulkan pada satu saat dengan menggunakan data time series. Data

time series dimaksudkan untuk mengetahui trend dari suatu kondisi dan

juga untuk mengetahui sebab akibat pada simulasi pola dinamis. Data yang

dikumpulkan dapat juga digunakan untuk mengetahui kecendrungan

perilaku tertentu. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengambil suatu

kesimpulan dari analisis sistem yang akan dilakukan.

a. Problem Identification and Definition

Pada fase pertama proses pembuatan model ini, terdapat beberapa

aktivitas diantaranya mengetahui dan mendefinisikan permasalahan yang

akan dikaji dan di analisis secara sistem. Pada tahap awal ini pengumpulan

informasi historis sangat penting untuk menggambarkan perilaku persoalan.

Pola historis akan menjadi reference mode yang diwakili oleh pola perilaku

suatu kumpulan variabel yang mencakup beberapa aspek yang berhubungan

dengan perilaku persoalan.

b. System Conceptualization

Tahap kedua dalam pembangunan model adalah menyusun unsur

unsur yang dianggap berpengaruh di dalam sistem. Pada tahap ini tercakup

langkah-langkah untuk mengenali sistem (system identification) antara lain,

penentuan batas sistem (system boundary), struktur umpan balik (feedback

structure), struktur informasi (information structure), rancangan untuk

menguji validasi model (experiment design for validity) dan rancangan

untuk melakukan ekplorasi pengujian kebijakan (experiment design for

policy exploration). Sistem dapat digambarkan dalam beberapa cara dan

yang paling lazim adalah dengan diagram causal loop, menentukan variabel

tertentu terhadap waktu dan menggambarkan diagram alir.

Page 67: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

49

Dalam melakukan identifikasi dan deskripsi tentang apa yang ada

dalam boundary sistem, dilakukan dengan bantuan sign diagraph berupa

penghubung dalam causal loop dan melambangkan arah feedback. Sign

diagraph ini menyatakan bagaimana suatu elemen mempengaruhi dan

berinteraksi dengan elemen lainnya.

Ada dua umpan balik yang mungkin dijumpai dalam suatu sistem,

yaitu umpan balik positif yang menghasilkan pola pertumbuhan dan lingkar

umpan balik negatif yang akan menghasilkan pola pencapaian tujuan (goal

seeking). Gabungan lingkar yang sejenis ataupun kombinasinya akan

menghasilkan berbagai macam perilaku.

c. Model Formulation

Penggambaran model merupakan proses untuk mengubah konsep

sistem yang telah disusun ke dalam bentuk persamaan atau bahasa

komputer. Persamaan dimaksud dilambangkan dalam bahasa matematis.

d. Simulation and Validation of Model

Pada fase ini sejumlah pengujian akan dilakukan terhadap model guna

mengevaluasi kualitas dan validitasnya. Pengujian tersebut beragam

bentuknya, mulai dari memeriksa konsistensi logikanya, mencocokkan

keluaran model dengan data yang berhasil dikumpulkan dalam suatu

rangkaian waktu, hingga melakukan uji statistik berbagai parameter yang

digunakan dalam simulasi. Jika ditemukan adanya perbedaan yang

signifikan dengan pola rujukan (reference mode), maka struktur dan atau

parameter model dapat ditinjau kembali atau dimodifikasi seperlunya. Jika

tercapai kesesuaian antara struktur model dengan informasi teoritis dan

empiris mengenai perilaku sistem tersebut, model dapat diterima sebagai

suatu representasi yang valid mengenai sistem tersebut.

Hal ini senada dengan pendapat Coyle, 167 cara awal untuk

mengamati dan memetakan permasalahan dalam suatu sistem dapat

digunakan soft systems analysis. Metode ini biasa digunakan untuk

perencanaan dan perubahan kebijakan yang telah berlaku dan akan berlaku.

Sistem dinamis digunakan melakukan pengujian validasi dan simulasi

terhadap skenario yang digunakan dalam kebijakan.

Page 68: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

50

e. Policy Analysis and Improvement

Maksud utama pemodelan dan mempelajari sistem adalah untuk

merancang kebijakan yang lebih baik yang dapat memperbaiki perilaku

sistem. Rancangan kebijakan berdasarkan pemahaman yang diperoleh dari

pemodelan. Kebijakan-kebijakan baru dirancang secara intuitif dan diuji

melalui model yang dibuat.

f. Policy Implementation

Model system dynamics dapat digunakan untuk mempelajari dinamika

implementasi kebijakan-kebijakan baru. Kunci utama keberhasilan

implementasi adalah keterlibatan pemilik sistem di semua tahap

pengembangan model dan analisis sehingga mempermudah menyakinkan

validitas dan kegunaan model.

Untuk melakukan perubahan perilaku dunia nyata melalui suatu model

simulasi menurut Tasrif (2004) dapat dilakukan dengan cara; a). Mengubah

paramater, atau b). mengubah strukturnya. Perubahan parameter ialah

dimana parameter-parameter kebijakan yang sensitif dalam suatu model

mengindikasikan titik-titik pengungkit (leverage points) dalam sistem nyata,

tempat suatu perubahan dapat dilakukan dalam sistem nyata yang akan

mengubah (memperbaiki) perilaku sistem. Perubahan struktur (kaidah

keputusan) adalah perubahan struktur dalam model (menambah dan atau

mengurangi lingkar umpan balik atau feedback loop) yang sensitif

mengindikasikan adanya perubahan kaidah keputusan (decision rule),

sebagai bentuk yang baru dalam memanipulasi informasi untuk membuat

suatu keputusan dalam sistem nyata yang akan memperbaiki perilaku

sistem.

Alat yang digunakan dalam melakukan simulasi model yang dibuat

dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer dengan software

Powersim Constructor 2.7. Penggunaan alat bantu software dimaksudkan

untuk melacak kebijakan-kebijakan yang dapat memberikan efek perubahan

perilaku sistem sesuai dengan yang diinginkan yaitu memperbaiki perilaku

sistem yang tidak diinginkan atau mewujudkan perilaku sistem yang

diinginkan.

Page 69: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

51

4.1 Software System Dynamics

Pada sub bab ini akan disinggung software yang digunakan dalam

penelitian ini. Software ini banyak digunakan karena sifatnya yang

komprehensif dan mampu merepresentasikan dari metode penelitian dengan

pendekatan System Dynamics ini.

Perkembangan dari keilmuan System Dynamics ini diterima oleh

akademisi dengan mulai merambahnya pengembang-pengembang software,

yang kemudian tidak lagi berpusat di Amerika Serikat, tetapi sudah

merambah ke negara di bagian Eropa. Pengembang aplikasi Powersim

berkantor pusat di negara Norwegia. Dalam keterangannya, pengembang

software ini dimotori oleh pemerintah setempat, yaitu dari negara Norwegia.

Dalam metode System Dynamics terdapat beberapa simbol yang diperlukan

untuk menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lainnya.

Lambang ini dapat ditemukan dalam software komputer yang menggunakan

metode System Dynamics ini.

Software yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah software

Powersim versi 2.5d, yang kemudian diperbaharui dengan versi yang lebih

baik yaitu Powersim versi 2007. Simbol yang digunakan dalam versi 2.5d

maupun yang versi 2007 adalah sama. Secara umum simbol yang ada dalam

software Powersim tidak jauh berbeda dengan software lainnya yang

memakai metode System Dynamics, seperti yang terlihat pada tabel. Dalam

aplikasinya simbol dalam Powersim yang digunakan untuk menggambarkan

Stock Flow Diagram (SFD) terdiri dari empat bagian, yaitu constan,

auxiliary, level, dan rate.

Page 70: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

52

Gambar 4.1 Lambang Dan Arti Dalam Aplikasi Powersim

4.2 UJI STATISTIK

Dalam sub bab ini akan dipaparkan uji statistik yang digunakan dalam

penelitian ini.

1. Pengujian Abosolute Error

Menurut Robert A. Yaffe (2000) metode uji statistik abosolute error

adalah uji statistik untuk melihat penyimpangan antara hasil simulasi

dengan data empirik, yaitu dengan menghitung Absolute Variation Error

(AVE) dan Abosolute Means Error (AME). AVE adalah melakukan

pengujian dengan melihat penyimpangan nilai variasi hasil simulasi

terhadap data empirik.

Dengan rumus sebagai berikut:

Page 71: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

53

AVE = (Vs-Ve) / Ve x 100% .................................... (1)

Bahwa Vs adalah varians hasil simulasi dan Ve adalah varians dari

data empirik. Sedangkan AME adalah melakukan pengujian untuk melihat

penyimpangan antara nilai rata-rata hasil simulasi terhadap data empirik

atau data aktual. Dengan rumus:

AME = (Xs –Xe) / Xe x 100% .................................... (2)

Bahwa Xs adalah means hasil simulasi dan Xe adalah means data

empirik.

2. Pengujian Root Means Square Error

Yaffe (2000) mengatakan bahwa Root Means Square Error (RMSE)

mengukur akar rataan kuadrat persentase perbedaan antara nilai yang

disimulasikan dengan nilai yang sebenarnya. Besarnya RMSE ditentukan

dengan rumus:

RMSE = ....................................... (3)

Keterangan :

RMSE = Akar rataan kuadrat persentase kesalahan

St = Nilai simulasi pada waktu t

At = Nilai aktual pada waktu t

n = Jumlah pengamatan (t=1,2,...n).

Statistik ketidaksamaan Theil membagi rataan kuadrat kesalahan

(Mean Square Error, MSE) ke dalam komponen yang mengukur bagian-

bagian kesalahan yang disebabkan oleh bias (Inequality bias proportion),

ketidaksamaan varian (Inequality variance proportion), dan ketidaksamaan

kovarian (Inequality covarian proportion). Bias terjadi karena adanya

perbedaan rata-rata nilai yang disimulasikan dengan nilai rata-rata aktual.

Page 72: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

54

Untuk mengukur besarnya bagian kesalahan karena bias digunakan

hubungan berikut:

Um = .......................................... (4)

Keterangan:

Um = Bagian MSE karena bias (inequality bias proportion)

S = Rata-rata nilai simulasi

A = Rata-rata nilai aktual

St = Nilai aktual pada waktu t

N = Jumlah pengamatan

3. Proses Uji Statistik

Adapun proses memilih uji statistik dengan AVE, AME, dan RSME

sebagai uji validasi adalah sebagai berikut:

a. AVE merupakan pengujian statistik yang diperoleh dari

mengkuadratkan penyimpangan data dari nilai rata-ratanya. Selanjutnya,

nilai varians dihitung dengan menjumlahkan hasil pengkuadratan selisih

nilai data observasi. Hasil AVE masih agak sulit untuk diinterpretasikan

karena nilainya cukup besar yaitu dari hasil pengkuadratan. Oleh karena

itu, perlu dicari ukuran varians yang sama dengan data aslinya dengan

cara menarik akar varians.

b. AME digunakan hanya untuk menyatakan berapa besar penyimpangan

rata-rata dari data yang dihasilkan berdasarkan hasil simulasi terhadap

rata-rata data referensi. Hasil yang diperoleh masih dianggap terlalu

kasar berdasarkan analisis statistik.

c. RMSE merupakan pengujian dalam statistik dengan ukuran varians yang

dihasilkan mempunyai unit pengukuran yang sama dengan data asli.

D. Operasional Variabel Penelitian

Variabel-variabel independen (variabel bebas) yang digunakan

penulis dalam penelitian ini adalah Inflasi, Pendapatan Usaha, Harga Emas

dan Jumlah Uang Beredar. Sedangkan variabel dependen (variabel terikat)

Page 73: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

55

adalah penyaluran Rahn.

Menurut Rais , Gadai Syariah (Rahn) adalah menahan salah satu

harta milik nasabah atau rahin sebagai barang jaminan atas pinjaman atau

marhun atas hutang/pinjaman atau marhun bih yang diterimanya, dan

barang/marhun tersebut memiliki nilai ekonomis.

Rahn merupakan suatu sistem menjamin utang dengan barang yang

kita miliki di mana uang dimungkinkan bisa dibayar dengannya, atau dari

hasil penjualannya. Rahn juga bisa diartikan menahan salah satu harta

benda milik si penjamin sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.

Barang yang dijamin tersebut memiliki nilai ekonomis dan pihak yang

menahan itu memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh

atau sebagian piutangnya. Rahn juga yaitu perjanjian penyerahan barang

atau harta Anda sebagai jaminan berdasarkan hukum gadai berupa emas,

perhiasan, kendaraan, atau barang bergerak lainnya yang terbentuknya

Pegadaian Syariah di Indonesia, yaitu yang bekerjasama dengan Perum

Pegadaian yang membentuk Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) Rahn.

Data penyaluran Rahn dari diperoleh dari Laporan Tahunan (Annual

Report) PT Pegadaian (Persero). Data yang digunakan adalah data

pembiyaan Rahn yang disalurkan berupa data kuartalan selama periode

pengamatan antara kuartal 1 Tahun 2007 sampai kuartal 4 Tahun 2017.

Variabel independen (X) pada penelitian ini terdiri dari :

1. Inflasi

Menurut Karim (2015:135) Inflasi adalah kenaikan tingkat harga

secara umum dari barang/komoditas dan jasa selama suatu periode waktu

tertentu. Data tentang inflasi adalah data tentang laju inflasi dalam persen

yang terjadi di Indonesia. Data operasional yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik

Indonesia berdasarkan perhitungan kuartalan, yaitu dari kuartal 1 Tahun

2007 sampai kuartal 4 Tahun 2017 dan dinyatakan dalam bentuk persentase.

Page 74: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

56

2. Pendapatan Pegadaian

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang

timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus

masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari

kontribusi penanaman modal (Undang-Undang Republik Indonesia, 1998).

Data Pendapatan diambil dari Laporan Tahunan PT Pegadaian

(Persero). Data yang digunakan adalah data Pendapatan kuartalan selama

periode pengamatan antara kuartal 1 Tahun 2007 sampai kuartal 4 Tahun

2017.

3. Harga Emas

Harga emas adalah sejumlah uang yang dikorbankan atau dibayarkan

untuk memperoleh komoditi atau produk berupa emas selain itu juga harga

emas ini digunakan karna sebagian besar media yang digunakan dalam Rahn

adalah emas. Maka dari itu peneliti ingin melihat apakah ada pengaruh

harga emas ini terhadap penyaluran Rahn yang akan diberikan.

4. Jumlah Uang Beredar

Dalam membahas mengenai uang yang terdapat dalam

perekonomian sangat penting untuk membedakan diantara mata uang dalam

peredaran dan uang beredar. Mata uang dalam peredaran adalah seluruh

jumlah uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Sentral. Mata

uang tersebut terdiri dari dua jenis yaitu uang logam dan uang kertas.

Dengan demikian mata uang dalam peredaran sama denga uang kartal.

Sedangkan uang beredar adalah semua jenis uang yang ada di dalam

perekonomian yaitu jumlah dari mata uang dalam peredaran ditambah

dengan uang giral dalam bank-bank umum. Uang beredar atau money

supply dibedakan menjadi dua pengertian yaitu dalam arti sempit dan arti

luas.

Page 75: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

57

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian

a. Perkembangan Pegadaian Syariah di Indonesia

Landasan dasar dari pegadaian syariah ini terletak pada

terbitnya PP/10 pada tanggal 1 April 1990 yang menjelaskan

tentang pelarangan praktek riba dikarenakan ini sebuah tugas

yang diemban oleh pegadaian syariah pada masa itu. Hal itu juga

tidak mengalami perubahan hingga terbitnya PP103/2000 yang

menjadikan landasan tugas dari pegadaian hingga sekarang.

(Pegadaiansyariah.co.id)

Pegadaian syariah ini sebenarnya ini dibentuk diawali

dengan beberapa dari General Manager dari pegadaian

melakukan studi banding ke Malaysia untuk mengambil konsep

syariah yang ada dinegara tersebut. Selanjutnya General Manager

tersebut mulai membuat rancangan untuk membentuk Pegadaian

Syariah di Indonesia. Namun hal tersebut belum terealisasi

disebabkan adanya masalah internal yang terjadi.

(Pegadaiansyariah.co.id)

Pada tahun 2000, mulailah terbentuk sebuah bank berbasis

syariah pertama di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia

dimana bank tersebut menawarkan kerja sama serta membantu

dalam hal pembiayaan. Dan pada tahun 2002, dimulainya

penerapan konsep pegadaian syariah sehingga pada tahun 2003

pegadaian syariah resmi dioperasikan. Cabang pegadaian yang

menerapkan konsep pegadaian syariah terletak pada cabang Dewi

Sartika. (Pegadaiansyariah.co.id)

Diluar ekspektasi, menurut survey BMI menunjukkan

bahwa respown masyarakat terhadap pegadaian syariah ini

mengalami peningkatan yang luar biasa. Ini dilihat dari target

operasional yang ditetapkan oleh BMI untuk pegadaian syariah

Page 76: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

58

pada tahun 2003. Target yang ditetapkan yaitu 1,55 Miliyar

namun yang didapat oleh pegadaian cabang dewi sartika

mencapai target 5 miliyar rupiah. (Pegadaiansyariah.co.id)

Keuntungan yang didapat oleh pegadaian syariah ini tidak

didapat berdasarkan bunga. Melainkan dari hasil yang sudah

ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional yaitu memberlakukan

biaya pemeliharaan dari barang yang digadaikan. Biaya itu

dihitung dari nilai barang yang digadaikan bukan dari jumlah

pinjaman. Ini jelas berbeda dengan konsep dari pegadaian

konvensional yang menerapkan system bunga.

(Pegadaiansyariah.co.id)

Dengan semakin berkembangnya pegadaian syariah ini,

tentu juga akan berdampak pada omsetnya. Pada tahun 2006

ditargetkan akan mendapatkan omset sebesar Rp. 323 Miliyar

namun pada bulan september 2006 pegadaian syariah sudah

mendapatkan Rp. 420 miliyar. Hal tersebut sudah melampui

jangkauan yang diharapkan dari pegadaian syariah sekaligus

menandakan bahwa masyarakat memiliki ketertarikan dan

menerima sambutan positif dari masyarakat setempat.

(Pegadaiansyariah.co.id)

Selanjutnya mengenai penyaluran kredit, ini juga

mengalami peningkatan sesuai dengan target yang diharapkan.

Dibuktikan pada pegadaian syariah yang ada di Semarang

dimulai dari Rp. 525 juta pada tahun 2003 hingga Rp. 5,1 miliyar

pada tahun 2004 dan pada tahun 2006 mencapai 18,4 miliyar. Ini

berarti, berapapun permintaan nasabah asalkan barang

jaminannya ada maka pencairan akan dilakukan pada saat itu juga

berdasarkan taksiran dari barang yang digadaikan. Maka dari itu,

pegadaian syariah memiliki masa depan yang sangat cerah.

(Pegadaiansyariah.co.id)

Page 77: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

59

b. Produk Pegadaian Syariah

1. Rahn

Rahn memiliki pengertian memberikan pinjaman

dengan system gadai berlandaskan pada prinsip syariah. Pada

system ini nasabah tidak dikenakan biaya sewa modal

melainkan dikenakkan biayah ujrah yang dihitung dari

taksiran barang jaminan yang diberikan.

Besaran ujrah ini maksimal 0,71% (dari taksiran barang

jaminan) dan per 10 hari dengan jangka waktu paling lama 4

bulan namun ini dapat diperpanjang dengan cara mengangsur

serta dapat dilunasi kapanpun dengan perhitungan ujrah

secara proporsional selama masa pinjaman berlangsung.

2. Arrum

Layanan pembiayaan yang diberikan oleh pegadaian

syariah untuk jenis usaha kecil dan mikro yang diperuntukkan

untuk nasabah tidak memilika usaha atau jaminan emas.

Nasabah bisa menjaminkan BPKB sebagai barang jaminan

untuk mendapatkan modal dari pegadaian syariah ini.

Pengembalian pinjaman ini dimulai dari 12 bulan hingga 36

bulan dan dapat dilunasi kapanpun.

3. Amanah

Pemberian pembiayaan untuk pembelian kendaraan

bermotor kepada para karyawan yang memiliki pekerjaan

tetap atau para pengusaha mikro kecil. Dasar pemberian

pinjaman ini dihitung berdasarkan kemampuan pembayaran

nasabah yang dilihat dari gaji bagi karyawan tetap serta

kelayakan usaha bagi pelaku usaha mikro kecil.

B. Pengujian dan Hasil Analisis Data

a. Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas ini digunakan untuk melihat apakah

dalam model regresi, variable pengganggu atau residual

Page 78: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

60

memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011:160). Pengujian

Normalitas ini dilihat dari nilai Asymp. Sig. pada hasil uji

normalitas dengan menggunakan One Sampel Kolmogorov –

Smirnov Test. Penetapan sebuah model tersebut berdistribusi

normal atau tidak, dapat dilihat dari nilai probabilitas

Kolmogorov – Smirnov lebih besar dari pada (0,05)

(Djarwanto, 2003:50) Hasil yang didapat adalah

Tabel 4.1

Hasil Uji dari One – Sample Komolgorov - Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 44

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation .06456431

Most Extreme Differences

Absolute .094

Positive .094

Negative -.077

Kolmogorov-Smirnov Z .621

Asymp. Sig. (2-tailed) .836

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan uji One – Sample Komolgorov - Smirnov

Test dari table 4.1 dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

yaitu 0.836 > 0.05 yang berarti model penelitian ini

berdistribusi secara normal.

2. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi ini bertujuan untuk melihat apakah model

regresi linier ini ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pengganggu t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka ini jelas terjadi

problem Autokorelasi (Ghozali, 2011:110). Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah

Page 79: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

61

model yang terbebas dari unsur Autokorelasi.

Untuk mengetahui adanya autokorelasi atau tidak ini dilihat

dari nilai Durbin –Watson, yaitu :

Tabel 4.2

Hasil Uji Autokorelasi

B

e

r

dasarkan hasil data diatas, dapat dilihat bahwa nilai Durbin –

Watson sebesar 1,669 dan angkat ini berada diantara -2

sampai +2 yang memiliki arti bahwa tidak ada masalah

autokorelasi dalam penelitian ini.

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas

(Independen) (Ghozali, 2011:105). Ini dilihat dari output

yang diteliti berdasarkan nilai VIF, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolonieritas

Variabel VIF Keterangan

Inflasi 1.326 Tidak terdapat masalah

Multikolonieritas

Pendapatan 2.906 Tidak terdapat masalah

Multikolonieritas

Harga Emas 9.978 Tidak terdapat masalah

Multikolonieritas

Jumlah Uang Beredar 8.204 Tidak terdapat masalah

Multikolonieritas

Dari table 4.3 ini, dapat dilihat bahwa semua variable

bebas nilai VIF nya lebih kecil dari 10, sehingga dapat

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .987a .974 .971 .06779 1.669

a. Predictors: (Constant), JUB, Inflasi, Pendapatan, Emas

b. Dependent Variable: Rahn

Page 80: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

62

disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terdapat

masalah multikolonieritas yang memiliki arti tidak ada

korelasi antar variable bebas yang diteliti.

4. Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi ini terjadi ketidaksamaan variance dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap atau sama ini dinamakan homoskedastisitas, sedangkan

apabila mengalami perbedaan maka ini dinamakan sebagai

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model

regresi yang terbebas dari heteroskedastisitas atau adanya

homoskedastisitas (Ghozali, 2001:77).

Uji heteroskedastisitas ini dapat dilihat dari nilai

signifikan setelah dilakukannya regresi dengan absolut

residual pada variable dependen, dapat dilihat dari table

berikut :

Tabel 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dapat dilihat dari hasil table 4.4 menunjukkan bahwa

semua variable yang terdiri dari Inflasi, Pendapatan, Harga

Emas dan Jumlah Uang Beredar > 0,05 yang memiliki arti

terbebas dari masalah heteroskedastisitas.

Variabel Sig Keterangan

Inflasi 0,536 Tidak terdapat masalah

Heteroskedastisitas

Pendapatan 0,673 Tidak terdapat masalah

Heteroskedastisitas

Harga Emas 0,409 Tidak terdapat masalah

Heteroskedastisitas

Jumlah Uang Beredar 0,836 Tidak terdapat masalah

Heteroskedastisitas

Page 81: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

63

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi merupakan studi mengenai pengaruh antara

suatu variable bebas terhadap variable terikat (Ghozali, 2011:95).

Model regresi linier berganda kali ini digunakan untuk melihat

pengaruh variable ekonomi makro (Inflasi, Harga Emas dan Jumlah

Uang Beredar) dan pendapatan pegadaian syariah terhadap

penyaluran penyaluran Rahn di pegadaian syariah dari tahun 2007 –

2017. Hasil dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

B

e

r

d

a

s

a

berdasarkan table 4.5 diatas, dapat dibuat sebuah persamaan regresi

linier berganda yang terdiri dari :

Y = - 9,068 + 0,153 X1 + 0,157 X2 + 2,357 X3 + 0,410 X4 + e

Berdasarkan Persamaan tersebut dapat di interprentasikan

diantaranya :

1. Konstanta bernilai negatif sebesar 9,068. Ini menunjukkan bahwa

apabila nilai konstan = 0 pada variable Inflasi, Pendapatan

Pegadaian syariah, Harga Emas dan Jumlah Uang Beredar maka

nilai penyaluran pembiayaan Rahn pada pegadaian syariah di

tahun 2007 – 2017 sebesar 9,068.

2. Koefisien regresi dari variable inflasi bernilai positif sebesar

0,153. Hal ini berarti bahwa jika inflasi (X1) ditingkatkan satu

satuan dengan kondisi semua variable bebas lainnya konstan,

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -9.068 .614 -14.769 .000

Inflasi .153 .067 .068 2.278 .028

Pendapatan .157 .065 .106 2.404 .021

Emas 2.357 .257 .752 9.187 .000

JUB .410 .165 .185 2.491 .017

a. Dependent Variable: Rahn

Page 82: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

64

maka ini akan meningkatkan nilai penyaluran pembiayaan Rahn

pada tahun 2007 – 2017 sebesar 0,153.

3. Koefisien regresi dari variable pendapatan pegadaian syariah

(X2) bernilai positif sebesar 0,157. Hal ini berarti bahwa jika

pendapatan pegadaian syariah ditingkatkan satu satuan dengan

kondisi semua variable bebas lainnya konstan, maka ini akan

meningkatkan nilai penyaluran pembiayaan Rahn pada tahun

2007 – 2017 sebesar 0,157.

4. Koefisien regresi dari variable harga emas (X3) bernilai positif

sebesar 2,357. Hal ini berarti bahwa jika harga emas ditingkatkan

satu satuan dengan kondisi semua variable bebas lainnya

konstan, maka ini akan meningkatkan nilai penyaluran

pembiayaan Rahn pada tahun 2007 – 2017 sebesar 2,357.

5. Koefisien regresi dari variable Jumlah uang beredar (X4) bernilai

positif sebesar 0,410. Hal ini berarti bahwa jika jumlah uang

beredar ditingkatkan satu satuan dengan kondisi semua variable

bebas lainnya konstan, maka ini akan meningkatkan nilai

penyaluran pembiayaan Rahn pada tahun 2007 – 2017 sebesar

0,410.

Berdasarkan keempat variabel diatas, dapat diambil

kesimpulan bahwa harga emas memiliki nilai konstantan yang

paling besar sehingga harga emas memiliki pengaruh dominan

terhadap penyaluran Rahn oleh pegadaian syariah pada periode

2007 – 2017 dengan nilai konstanta 2.357

c. Analisis Hipotesis

1. Uji Signifikasi Parameter Individual ( Uji – t )

Uji T digunakan untuk melihat pengaruh signifikan dari masing

– masing variable independen terhadap variable dependen

(Djarawnto & Pengestu, 1996:307) . Hasil dari uji t merupakan

sebagai berikut :

Page 83: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

65

Tabel 4.6

Hasil Uji T

B

e

r

d

a

s

a

r

k

an table 4.6 diatas dapat dilihat hasil uji t dari nilai signifikasinya.

Apabila sig (0,05) lebih kecil dari nilai signifikasi variable maka

menolak HO dan menerima H1 yang berarti variable independen

memiliki pengaruh terhadap variable dependen secara parsial

Variabel Inflasi (X1) memiliki nilai signifikasi sebesar 0,028 <

0,05 yang berarti bahwa Inflasi berpengaruh terhadap penyaluran

Rahn pada pegadaian syariah ditahun 2007 – 2017.

Variabel Pendapatan Pegadaian Syariah (X2) memiliki nilai

signifikasi sebesar 0,021 < 0,05 yang berarti bahwa Pendapatan

Pegadaian Syariah berpengaruh terhadap penyaluran Rahn pada

pegadaian syariah ditahun 2007 – 2017.

Variabel Harga Emas (X3) memiliki nilai signifikasi sebesar 0,0

< 0,05 yang berarti bahwa Harga Emas berpengaruh terhadap

penyaluran Rahn pada pegadaian syariah ditahun 2007 – 2017.

Variabel Jumlah Uang Beredar (X4) memiliki nilai signifikasi

sebesar 0,017 < 0,05 yang berarti bahwa Jumlah Uang Beredar

berpengaruh terhadap penyaluran Rahn pada pegadaian syariah

ditahun 2007 – 2017.

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -9.068 .614 -14.769 .000

Inflasi .153 .067 .068 2.278 .028

Pendapatan .157 .065 .106 2.404 .021

Emas 2.357 .257 .752 9.187 .000

JUB .410 .165 .185 2.491 .017

a. Dependent Variable: Rahn

Page 84: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

66

2. Uji Simultan (Uji F)

Uji F ini digunakan untuk melihat apakah semua variable

independen memiliki pengaruh terhadap variable dependen

(Djarawnto & Pengestu, 1996:268). Hasil dari Uji F adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.7

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 6.667 4 1.667 362.620 .000b

Residual .179 39 .005

Total 6.846 43

a. Dependent Variable: Rahn

b. Predictors: (Constant), JUB, Inflasi, Pendapatan, Emas

Berdasarkan table 4.7, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari

semua variable independen sebesar 0,00 yang lebih kecil dari 0,05.

Ini memiliki arti bahwa menolak HO dan menerima H1 sehingga

Terdapat Pengaruh Variabel Ekonomi Makro dan Pendapatan

Pegadaian Syariah terhadap Penyaluran Rahn oleh Pegadaian

Syariah di tahun 2007 – 2017.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji ini menjelaskan sebesarapa besar proporsi dari variable

independen dalam menjelaskan variable dependen (Widarjono,

2013:70). Hasil dari perhitungan untuk nilai R Square (R2) dengan

output dari SPSS yaitu :

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R

R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .987a .974 .971 .06779

a. Predictors: (Constant), JUB, Inflasi, Pendapatan, Emas

Page 85: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

67

Berdasarkan table 4.8 diatas, dapat dilihat nilai R Square adalah

sebesar 0,974 yang berarti 97% kemampuan dari variable

independen dalam menjelaskan variaben dependen. Sisanya yaitu

3% dijelaskan oleh variable lain diluar variable yang diteliti ini.

d. Uji Dynamic

Uji Dynamic ini digunakan untuk melihat prospek

perkembangan dari pembiayaan Rahn dimasa depan. Untuk itu, hasil

yang didapat melalui aplikasi Powersim Studio adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.9

Hasil Uji Dynamic

Berdasarkan Tabel 4.9 dari hasil uji Dynamic ini, dapat dilihat

bahwa perkembangan penyaluran pembiayaan Rahn akan menjadi

dua kali lipat dari tahun 2017 menuju tahun 2027. Nilai awal

penyaluran Rahn adalah sebesar Rp. 15.001.153.742 juta Rupiah

menjadi Rp. 24.435.298.725 juta rupiah di tahun 2027. Variabel

yang memiliki pengaruh peling dominan terhadap peningkatan

penyaluran Rahn ini adalah Pendapatan Pegadaian Syariah dilihat

berdasarkan persentase pertumbuhan nominal secara kuartal pada

data historical tahun sebelumnya.

Time Rahn

01 Jan 2017

01 Jan 2018

01 Jan 2019

01 Jan 2020

01 Jan 2021

01 Jan 2022

01 Jan 2023

01 Jan 2024

01 Jan 2025

01 Jan 2026

01 Jan 2027

15.001.153.742,00

15.751.211.429,10

16.538.772.000,56

17.365.710.600,58

18.233.996.130,61

19.145.695.937,14

20.102.980.734,00

21.108.129.770,70

22.163.536.259,23

23.271.713.072,20

24.435.298.725,81

Page 86: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

68

Grafik 4.1

Menunjukkan Peningkatan Penyaluran Rahn dari tahun 2007 –

2027

Dari Grafik ini pun dapat dilihat simulasi dari peningkatan

pembiayaan Rahn ditahun 2017 menuju tahun 2027 yang akan

datang.

e. Analisis Ekonomi

a. Gejolak Inflasi di Indonesia

Inflasi memiliki pengertian adanya peningkatan harga secara

umum yang berkelanjutan, hal ini disebabkan dikarenakan konsumsi

masyarakat yang meningkat, terjadinya likuiditas dipasar yang

berlebihan dan juga tidak lancarnya pendistribusian barang. Ini juga

akan berdampak pada penaikan harga akan barang komoditas

tersebut. Dengan adanya peningkatan harga tersebut, secara langsung

akan berdampak pada peningkatan masyarakat terhadap modal untuk

memenuhi kebutuhan konsumtif maupun produktifnya. Ini berarti

bahwa inflasi secara langsung akan memiliki dampak pada

pembiayaan yang diberikan oleh pegadaian syariah.

Hal ini diperkuat dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian

dari Wahyuningsih Dondo (2013) mengatakan bahwa inflasi

memiliki pengaruh positif terhadap alokasi kredit yang akan

disalurkan. Selanjutnya penelitian Amen Wahyudi (2008) juga

mengatakan bahwa inflasi memiliki pengaruh penyaluran kredit

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

16.000.000.000

18.000.000.000

20.000.000.000

22.000.000.000

24.000.000.000

Rahn

Page 87: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

69

perum pegadaian di provinsi daerah Yogyakarta. Dan penelitian dari

Dahlan (2015) mengatakan hal yang sama yaitu inflasi memiliki

pengaruh terhadap pembiayaan yang disalurkan. Ini selaras dengan

hasil yang ditemukan oleh peneliti mengenai pengaruh inflasi yang

signifikan terhadap pembiayaan rahn dari pegadaian syariah di

Indonesia. Jadi dengan adanya peningkatan harga barang atau

komoditas dipasar, maka itu akan berdampak pada peningkatan

modal masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya sehingga lembaga

keuangan akan mengalami peningkatan pula untuk sektor

pembiayaannya.

b. Jumlah Uang Beredar yang semakin Meningkat

Variabel jumlah uang yang beredar ini adalah uang yang

berada ditangan masyarakat, baik itu berupa uang kartal,

giral,deposito dll. Peningkatan jumlah uang beredar ini tentu saja

memiliki pengaruh terhadap penyaluran Rahn ini dikarenakan

apabila Jumlah uang yang beredar banyak, otomatis semua harga

komoditaspun akan ikut meningkat. Disisi lain, dengan adanya

peningkatan jumlah uang beredar ini juga akan berdampak pada

tingkat suku bunga yang akan diberikan bank Indonesia terhadap

bank lainnya yang akan diberikan kepada nasabah. Sehingga secara

langsung ini akan berdampak secara signifikan terhadap pembiayaan

yang akan disalurkan.

Berdasarkan output yang didapat oleh peneliti, jumlah uang

yang beredar ini memiliki pengaruh terhadap pembiayaan Rahn yang

disalurkan oleh pegadaian syariah. Ini diselaras dengan hasil

penelitian sebelumnya yaitu, Nur Akhlaqul Karimah (2018) yang

menyatakan bahwa jumlah uang beredar memiliki pengaruh terhadap

pembiayaan Rahn yang akan disalurkan. Selanjutnya penelitian dari

Sesy Rizkiyanti Oktavia (2010) mengatakan bahwa jumlah uang

beredar juga memiliki pengaruh terhadap penyaluran kredit. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan sebuah langkah yang akan diambil oleh

pemerintah untuk memajukan sektor rill sehingga sektor rill di

Page 88: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

70

Indonesia berkembang.

c. Emas Sebagai Investasi Dan Juga Modal Usaha

Emas merupakan suatu logam yang memiliki nilai intrinsik

meningkat dari tahun ke tahun dimana nilainya akan terus meningkat

seiring degan lamanya zaman. Emas ini juga bisa dijadikan sebuah

bentuk investasi atau harta yang bisa dijaminkan untuk mendapatkan

modal usaha melalui akad Rahn dari pegadaian syariah. Dengan

meningkatnya harga emas dari tahun ke tahun membuat banyak

masyarakat yang ingin menggadaikan emasnya untuk mendapatkan

modal, baik modal yang bersifat konsumtif maupun produktif.

Hasil yang ditemukan oleh peneliti, bahwa harga emas

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyaluran pembiayaan

Rahn oleh pegadaian syariah di Indonesia. Hal ini juga didukung

oleh penelitian terdahulu yaitu Danny Febrian (2015) mengatakan

bahwa harga emas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

penyaluran Rahn oleh pegadaian syariah. Selanjutnya Vika Anggun

Ratna Pratiwi (2016) juga mengatakan hal yang sama yaitu harga

emas memiliki pengaruh positif terhadap pembiayaan Rahn yang

akan disalurkan oleh pegadaian syariah. Hal ini menunjukkan

bahwa, dengan adanya peningkatan harga emas tiap tahun maka

akan semakin banyak orang yang ingin mengadaikan emasnya untuk

mendapatkan modal konsumtif maupun produktif sehingga

penyaluran Rahn di pegadaian syariah juga ikut meningkat.

d. Pendapatan Pegadaian Syariah untuk Masyarakat Mikro

Kecil

Pendapatan pegadaian syariah adalah suatu hasil keuntungan

yang didapat oleh pegadaian syariah berdasarkan transaksi yang

dilakukannya. Semakin tinggi pendapatan suatu perusahaan, maka

akan semakin besar juga uang yang akan disalurkan kepada nasabah

yang berarti akan ada peningkatan pembiayaan yang disalurkan

ketika pendapatan juga mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil yang diterima oleh peneliti, menunjukkan

Page 89: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

71

bahwa peningkatan pendapatan akan mengalami peningkatan

penyaluran Rahn oleh pegadaian syariah. Hal ini juga didukung

penelitian terdahulu, yaitu Titi Widiarti dan Sinarti (2013) yang

mengatakan bahwa pendapatan perum pegadaian memiliki pengaruh

terhadap penyaluran kredit oleh perum pegadaian. Selanjutnya

penelitian dari Purnomo, Danny Febrian (2015) & Vika Anggun

(2016) juga menemukan hasil yang sama dari penelitiannya yaitu

pendapatan Pegadaian syariah memiliki pengaruh yang positif

terhadap penyaluran pembiayaan Rahn oleh pegadaian syariah di

Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar

pendapatan yang diterima oleh pegadaian syariah, maka akan

semakin besar pula jumlah pembiayaan Rahn yang akan disalurkan.

Ini disebabkan agar uang yang diterima dapat diputar kembali

sehingga dapat meningkatkan omset perusahaan pegadaian syariah

dan pada akhirnya pegadaian syariah akan mengalami perkembangan

yang pesat dari tahun ke tahun.

Page 90: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Penelitian mengenai analisis pengaruh variable

ekonomi makro dan pendapatan pegadaian syariah terhadap penyaluran

pembiayaan Rahn oleh pegadaian syariah pada tahun 2007 – 2017, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil uji t atau uji secara parsial, menunjukkan bahwa

variabel inflasi, Harga emas, Jumlah Uang Beredar dan Pendapatan

Pegadaian Syariah memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial

terhadap penyaluran Rahn oleh pegadaian syariah ditahun 2007 –

2017

2. Berdasarkan hasil uji F atau uji secara simultan, menunjukkan bahwa

variabel Ekonomi Makro dan Pendapatan Pegadaian Syariah memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap penyaluran Rahn oleh pegadaian

syariah ditahun 2007 – 2017

3. Berdasarkan Hasil dari System Dynamic menggambarkan bahwa

adanya peningkatan penyaluran Rahn dari tahun 2017 – 2027.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat mengajukan saran

berdasarkan penelitian ini, yaitu :

1. Bagi Perusahaan Pegadaian Syariah

a. Dengan adanya hasil dari penelitian ini, diharapkan pegadaian

syariah agar lebih memperhatikan untuk indicator eksternal dari

pegadaian syariah itu sendiri yaitu terdiri dari Inflasi, Harga Emas

serta Jumlah uang yang beredar. Dengan harapan akan semakin

berkembang serta stabilnya kondisi dari pegadaian syariah dalam

membantu masyarakat sekitar

b. Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan pegadaian syariah

juga memperhatikan aspek internal dari pegadaian syariah itu

sendiri yaitu Pendapatan Pegadaian syariah agar tidak terjadinya

kegagalan pegadaian syariah yang dikhawatirkan akan

Page 91: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

73

menimbulkan kerugian yang cukup berpengaruh terhadap

perkembangan pegadaian syariah di Indonesia.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Variabel yang baik adalah variabel yang memiliki pengaruh

terhadap objek utama penelitian seperti penelitian ini yaitu ada

inflasi, harga emas, jumlah uang yang beredar serta pendapatan

pegadaian syariah. Variabel ini bisa digunakan sebagai referensi

tambahan dalam mencari pengaruh dalam perkembangan

pembiayaan Rahn di Indonesia.

3. Bagi Pihak Lain

a. Untuk pemerintah, sudah saatnya untuk mulai mengembangkan

lembaga keuangan syariah baik bank maupun non – bank

dikarenakan banyaknya minat dari masyarakat terhadap prinsip

syariah ini di Indonesia.

b. Diharapkan pemerintah mendukung pembaharuan dan

pengembangan produk syariah di pegadaian syariah khususnys

agar mampu mengembangan pegadaian syariah itu sendiri

sekaligus menambah kesejahteraan masyarakat mikro dan kecil di

Indonesia.

Page 92: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

74

Daftar Pustaka

Ajija R, Shochrul dan Dyah W, Sri, dkk, “Cara Cerdas Menguasai Eviews”,

Salemba Empat, 2011.

Anggun, Vika, “Pengaruh Pendapatan Pegadaian, Harga Emas dan Tingkat

Inflasi terhadap Penyaluran Pembiayaan Rahn pada Pegadaian

Syariah di Indonesia tahun 2005-2015”, Jurnal Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2017.

Annual Report PT Pegadaian (Persero), 2006 s/d 2016, dikutip tanggal 26

Juli 2017.

Arikunto, Suharsimi, “Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek”,

Jakarta: Rineka Cipta, 1993.

Aziz, Mukhlish Arifin, “Analisis Pengaruh Tingkat Sewa Modal, Jumlah

Nasabah, dan Tingkat Inflasi terhadap Penyaluran Kredit Gadai

Golongan C (Studi pada PT Pegadaian Cabang Probolinggo)”, Jurnal

Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang, 2013.

Darsono, dan Ali Sakti, “Dinamika Produk dan Akad Keuangan Syariah di

Indonesia”,Edisi Pertama, Jakarta: Kharisma Putra Utama Offset,

2017.

Del, Yeni, “Pengaruh Tingkat Inflasi dan Pendapatan Pegadaian terhadap

Penyaluran kredit Rahn pada PT Pegadaian Syariah tahun

Dondo, Wahyuningsih, “Modal Kerja dan Tingkat Inflasi terhadap Jumlah

Alokasi Kredit Modal Kerja Bank Umum di Indonesia”, Jurnal

Ekonomi Pembangunan Universitas Sam Ratulangi, Manado, 2013.

Fahmi, “Teori dan Teknik Pengambilan Keputusan: Kualitatif dan

Kuantitatif”, Edisi Pertama, PT Raja Graffindo Persada, 2016.

Febrian, Danny, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Pendapatan Pegadaian,

dan Harga Emas terhadap Pembiayaan Rahn pada PT Pegadaian

Syariah di Indonesia (Periode 2005-2013), Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta, 2015

Page 93: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

75

Gujarti, Damodar, “Dasar-Dasar Ekonometrika jilid 2”, Erlangga, Jakarta,

2006. Hamid, Abdul “Pedoman Penulisan Skripsi”, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis,

Hamja, Yahya, “Modul Ekonometrik”, Jakarta, 2012.

Harga Emas terhadap Pembiayaan Rahn pada PT Pegadaian Syariah di

Indonesia (Periode 2005-2013), Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2015

Hasan, Ali, “Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam”, Jakarta: Raja

Graffindo Persada, 2002.

IKAPI, “Memahami Bisnis Bank Syariah”, IKAPI, Jakarta, 2014.

Karim, Adiwarman A, “Ekonomi Makro Islami”, Edisi Ketujuh, Jakarta:

Kharisma

Kasmir, “Manajemen Perbankan”, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015.

Khasanah, Ika Umiatul dkk “Evaluasi Pengendalian Atas Pemberian

Kredit Gadai

Martono, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, Cetakan ke empat,

Yogyakarta: Ekonisia, 2010.

Najaf, Rabia, “Analysis of Macroeconomic Determinants of Exchange Rate

Volatility in India”, Jurnal International Business & Management

Science, 2016.

Purnomo, Ade, “Pengaruh Pendapatan Pegadaian, Jumlah Nasabah dan

Tingkat Inflasi terhadap Penyaluran Kredit pada Perum Pegadaian

Syariah Cabang Dewi Sartika Periode 2004-2008”, Jurnal Fakultas

Ekonomi Universitas Gunadarma, 2009.

Putong, Iskandar, “Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro”, Edisi Kelima,

Jakarta:Mitra Wacana Media, 2013.

Rais, Sasli, “Pegadaian Syariah: Konsep dan Sistem Operasional”, Jakarta:

UI Press, 2004.

Rodoni, Ahmad, “Lembaga Keuangan Syariah, Cetakan pertama, Jakarta:

Zikrul Hakim, 2004.

Page 94: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

76

Rozalinda, “Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas

Ekonomi”, Edisi Kedua, Jakarta: Kharisma Putra Utama Offset,

2015.

Samuelson, PA dan Nordhaus WD, “Ilmu Makroekonomi”, Edisi Tujuh

Belas, Diterjemahkan oleh Gretta, Theresa Tanoto, BoscoCarvallo,

dan Anna

Sholikul Hadi dan Muhammad, “Pegadaian Syariah”, Edisi Pertama,

Jakarta: Salemba Diniyah, 2003.

Siamat, Dahlan, “Manajemen Lembaga Keuangan”, Edisi Kelima, Jakarta:

Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, 2005.

Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Jakarta: Kencana,

2009. Sugiyono, “Metodologi Penelitian Administrasi”, Bandung :

Alfabeta, 2005.

Syafi‟I Antonio, Muhammad, “Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik”,

Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Wayan, Sariasih, “Pengaruh DPK, NPL, dan Inflasi terhadap Kredit yang

disalurkan oleh LPD Kabupaten Bandung Periode Tahun 208-

2012”,

Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”, Edisi Ketiga,

Yogyakarta: EKONESIA, 2009.

Widiarti, Titi dan Sinarti, “Pengaruh Pendapatan, Jumlah Nasabah dan

Tingkat Inflasi terhadap Penyaluran Kredit pada Peru Pegadaian

Cabang Batam Periode 2008-2012”, Jurnal Jurusan Managemen

Politeknik Negeri Batam, 2013.

Winarno, W.W, “Analisis Ekonometrika dan Statistia dengan Eviews”,

Cetakan Pertama, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN,

Yogyakarta, 2011.

Winarno, Wing Wahyu, “Analisis Ekonometrika dan Statistia dengan

Eviews”, Edisi Ketiga, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN,

Yogyakarta, 2009.

Wiyono, Slamet, “Memahami Akuntansi Syariah di Indonesia”, Edisi Asli,

Page 95: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

77

Jakarta: Mitra Wacana media, 2013.

Yigit, Taner M, “Effect of Inflation Uncertainty On Credit Market:

Disequilibrium Approach”, Jurnal Internasional, St, Louis

University, 2013.

Yuliadi, “Ekonomi Moneter”, Jakarta: PT. Ideks, 2004.

Page 96: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

78

Lampiran 1 : Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 44

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation .06456431

Most Extreme Differences

Absolute .094

Positive .094

Negative -.077

Kolmogorov-Smirnov Z .621

Asymp. Sig. (2-tailed) .836

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

b. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .987a .974 .971 .06779 1.669

a. Predictors: (Constant), JUB, Inflasi, Pendapatan, Emas

b. Dependent Variable: Rahn

Page 97: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

79

c. Uji Multikolonieritas

d. Uji Heteroskedesitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -9.068 .614 -14.769 .000

Inflasi .153 .067 .068 2.278 .028 .754 1.326

Pendapatan .157 .065 .106 2.404 .021 .344 2.906

Emas 2.357 .257 .752 9.187 .000 .100 9.978

JUB .410 .165 .185 2.491 .017 .122 8.204

a. Dependent Variable: Rahn

Correlations

Inflasi Pendapata

n

Emas JUB Unstandard

ized

Residual

Spearman's

rho

Inflasi

Correlation

Coefficient 1.000 -.452** -.417** -.363* .096

Sig. (2-tailed) . .002 .005 .015 .536

N 44 44 44 44 44

Pendapatan

Correlation

Coefficient -.452** 1.000 .841** .879** -.065

Sig. (2-tailed) .002 . .000 .000 .673

N 44 44 44 44 44

Emas

Correlation

Coefficient -.417** .841** 1.000 .945** -.128

Sig. (2-tailed) .005 .000 . .000 .409

N 44 44 44 44 44

JUB Correlation

Coefficient -.363* .879** .945** 1.000 -.032

Page 98: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

80

LAMPIRAN 2 : Uji Regresi Linier Berganda

L

A

M

PIRAN 3 : Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji T)

2. U

j

i

S

i

m

u

l

t

a

n

2

Sig. (2-tailed) .015 .000 .000 . .836

N 44 44 44 44 44

Unstandardized

Residual

Correlation

Coefficient .096 -.065 -.128 -.032 1.000

Sig. (2-tailed) .536 .673 .409 .836 .

N 44 44 44 44 44

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -9.068 .614 -14.769 .000

Inflasi .153 .067 .068 2.278 .028

Pendapatan .157 .065 .106 2.404 .021

Emas 2.357 .257 .752 9.187 .000

JUB .410 .165 .185 2.491 .017

a. Dependent Variable: Rahn

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -9.068 .614 -14.769 .000

Inflasi .153 .067 .068 2.278 .028

Pendapatan .157 .065 .106 2.404 .021

Emas 2.357 .257 .752 9.187 .000

JUB .410 .165 .185 2.491 .017

a. Dependent Variable: Rahn

Page 99: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

81

2. Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 6.667 4 1.667 362.620 .000b

Residual .179 39 .005

Total 6.846 43

a. Dependent Variable: Rahn

b. Predictors: (Constant), JUB, Inflasi, Pendapatan, Emas

3. Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .987a .974 .971 .06779 1.669

a. Predictors: (Constant), JUB, Inflasi, Pendapatan, Emas

b. Dependent Variable: Rahn

LAMPIRAN 4 : UJI DYNAMIC

A. Proyeksi Rahn 2017 – 2027 Berbentuk Tabel

Time Rahn

01 Jan 2017

01 Jan 2018

01 Jan 2019

01 Jan 2020

01 Jan 2021

01 Jan 2022

01 Jan 2023

01 Jan 2024

01 Jan 2025

01 Jan 2026

01 Jan 2027

15.001.153.742,00

15.751.211.429,10

16.538.772.000,56

17.365.710.600,58

18.233.996.130,61

19.145.695.937,14

20.102.980.734,00

21.108.129.770,70

22.163.536.259,23

23.271.713.072,20

24.435.298.725,81

Page 100: ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46985/1/RANGGA INDWI...ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN PENDAPATAN

82

B. Proyeksi Rahn 2017 – 2027 berbentuk Grafik

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

16.000.000.000

18.000.000.000

20.000.000.000

22.000.000.000

24.000.000.000

Rahn