ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik...

133
iv ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN (CORPORATE GOVERNANCE) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Disusun Oleh Lilik Septiyani Nafi’ah (213-13-032) JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S1 (PS-S1) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Transcript of ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik...

Page 1: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

iv

ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN (CORPORATE

GOVERNANCE) TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PADA UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Disusun Oleh

Lilik Septiyani Nafi’ah

(213-13-032)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S1 (PS-S1)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

v

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (Empat) Eksemplar

Hal : Pengujian Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

skripsi Saudara:

Nama : Lilik Septiyani Nafi’ah

NIM : 21313032

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan : Perbankan Syariah (S1)

Judul :ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN

(CORPORATE GOVERNANCE) TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PADA UNIT USAHA SYARI’AH DI

INDONESIA.

Dapat diajukan dalam sidang munaqosyah Skripsi. Demikian surat ini dibuat

untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, Agustus 2017

Pembimbing

Dr. Hikmah Endraswati, M.Si

NIP. 19770507 200003 2 001

Page 3: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

vi

PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN (CORPORATE

GOVERNANCE) TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PADA UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

Disusun Oleh

LILIK SEPTIYANI NAFI’AH

NIM : 21313032

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Perbankan

Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Senin, 21

Agustus 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar

sarjana S1 Ekonomi.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Hikmah Endraswati, M.Si.

Sekretaris Penguji : Mochlasin, M.Ag.

Penguji I : Ari Setiawan, S.Pd., M.M.

Penguji II : Fetria Eka Yudiana, M.Si.

Salatiga, 30 Agustus 2017

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr. Anton Bawono, M. Si.

NIP. 19740320 200312 1 001

Page 4: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Lilik Septiyani Nafi’ah

NIM : 213-13-032

Jurusan : S1-Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul : ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN

(CORPORATE GOVERNANCE) TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PADA UNIT USAHA SYARI’AH DI INDONESIA

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan

jiplakan dari karya orang lain. Pendapat dan temuan orang lain yang terdapat

dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 30 Agustus 2017

Yang Menyatakan

Lilik Septiyani Nafi’ah

NIM. 213-13-032

Page 5: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

viii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Kita tak pernah tahu usaha keberapa yang akan berhasil

seperti kita tak pernah tahu doa mana yang akan

dikabulkan. Maka perbanyaklah keduanya.”

“Boleh bermimpi, asal cepat bangun dan kejar mimpi itu.”

“Dream On, before it should be paid.”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Beliau sang penyemangat yang tak pernah bosan mendoakan

segala kebaikan, bersusah payah dalam memenuhi segala

kebutuhan, tak pernah lelah menjadi pahlawan, tak pernah

lelah menjadi sahabat kehidupan.

Beliaulah IBU yang selalu ku bangga dan BAPAK yang

selalu ku rindu.

Dan untuk para sahabat yang selalu memberi semangat,

semoga tetap akan seperti itu sampai akhir hayat.

Page 6: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’alamin, segala puji saya sanjungkan kepada Allah

SWT serta junjungan nabi agung Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan

syafaatnya kelak di yaumil kiyamah. Rasa syukur juga tak lupa saya panjatkan

atas selesainya skripsi ini. Saya berharap hasil skripsi ini dapat bermanfaat untuk

semua kalangan masyarakat yang membutuhkan.

Dari skripsi ini, saya menyadari bahwa time management merupakan hal

yang cukup sulit, akan tetapi pernah ada perkataan mutiara yaitu bahwa “Time is

Money”, perkataan ini saya maknai bahwa setiap waktu yang diberikan oleh Allah

kepada umatnya merupakan hal yang penting guna dimanfaatkan untuk berlomba-

lomba dalam kebaikan, salah satunya yaitu dengan menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, saya menyadari bahwa masih banyak

kesalahan yang saya lakukan mulai dari penulisan, referensi yang kurang

memadai dan lain sebagainya. Oleh karenanya saya mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang membantu dalam proses

penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada :

1. Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

2. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

3. Dr. Hikmah Endraswati, M.Si selaku dosen pembimbing dengan penuh

kesabaran telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan

Page 7: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

x

dan bimbingan serta bantuan dalam penulisan skripsi ini dari awal

sampai akhir.

4. Seluruh dosen dan staff jurusan Perbankan Syariah S1 yang telah

memberikan ilmu, dan segenap pengetahuan serta wawasan.

5. Orang tua saya tercinta Ibu Munfi’ah dan Bapak Khalik yang telah

memberikan doa dan semangat dari awal perkuliahan sampai selesai.

6. Saudara-saudara saya yang telah memberikan doa dan dukungannya.

7. Sahabat-sahabati PMII Kota Salatiga yang telah memberikan banyak

pengalaman, doa dan dukungan serta kekeluargaan yang begitu hangat.

8. UKM KSEI IAIN Salatiga yang telah memberikan kami banyak

pengalaman, doa serta dukungannya.

9. Sahabat-sahabat sesama aktivis yang telah memberikan doa dan

dukungan dalam rangka pembuktian misi aktivis yang akademis,

sahabati Khadijat Us Sunna dan sahabati Novita Nesti Saputri.

10. Sahabat-sahabat saya tercinta yang telah banyak memberikan

dukungan dan doa kepada saya, yang tanpa enggan memberikan kritik

ketika saya salah, yang tanpa sungkan merogoh kantongnya untuk

menghidupi saya, yang tanpa lelah mengingatkan saya, Sunna, Al-

Husna, Demi, Rani, Mbak Dewi, Novita, Mbak Lia, Alfiah, Dibyo,

Wasi’, Farid, Ni’am.

11. Temen-temen Talent Scouting yang telah memberikan semangat, doa

dan dukungannya, Demi, Rani, Nurul, Rini, Istriyani, Kartika, Aisyah,

Teti, Nisa’, Helmi.

Page 8: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

xi

12. Temen-temen kost Zaina Bordir yang telah memberikan semangat,

do’a dan dukungannya.

13. Teman-teman PS-S1 yang telah menemani saya dalam menimba ilmu

di IAIN Salatiga

Saya menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kelemahannya, sehingga

kritik maupun saran sangat saya harapkan. Semoga dengan terselesaikannya

skripsi ini dapat bermanfaat untuk seluruh kalangan masyarakat yang membaca.

Aamiin.

Salatiga, 30 Agustus 2017

Penulis

Lilik Septiyani Nafi’ah

213-13-032

Page 9: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

xii

ABSTRAK

Nafi’ah, Lilik Septiyani. 2017. Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan

(Corporate Governance) terhadap Kinerja Keuangan pada Unit Usaha

Syari’ah di Indonesia. Pembimbing: Dr. Hikmah Endraswati, M. Si.

Good Corporate Governance merupakan mekanisme yang digunakan

untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja keuangan. Tujuan dari penelitian

ini yaitu untuk mengetahui pengaruh tata kelola perusahaan (corporate

governance) terhadap kinerja keuangan Unit Usaha Syari’ah di Indonesia.

Populasi dalam peneletian ini meliputi seluruh Unit Usaha Syariah yang ada di

Indonesia pada periode tahun 2010-2015 yang berjumlah 22 bank. Penentuan

sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Pada penelitian ini

sampel yang lolos kriteria sebanyak 9 bank sehingga jumlah observasi dalam

penelitian ini adalah 54. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran

Dewan Pengawas Syari’ah, jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah, kehadiran

rapat Dewan Pengawas Syariah, remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran

Dewan Komisaris, proporsi komisaris independen, jumlah rapat Dewan

Komisaris, kehadiran rapat Dewan Komisaris, remunerasi Dewan Komisaris,

jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat Dewan Direksi, dan remunerasi

Dewan Direksi. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan

yang diukur dengan NOM.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kehadiran rapat Dewan

Pengawas Syariah dan proporsi Komisaris Independen berpengaruh positif

signifikan terhadap NOM, variabel kehadiran rapat Dewan Komisaris dan dewan

Direksi berpengaruh negatif signifikan terhadap NOM. Sedangkan variabel

ukuran Dewan Pengawas Syari’ah, jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah,

remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan Komisaris, jumlah rapat

Dewan Komisaris, remunerasi Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi,

dan remunerasi Dewan Direksi tidak berpengaruh terhadap NOM. Hasil penelitian

ini juga menunjukkan bahwa ukuran Dewan Pengawas Syari’ah, jumlah rapat

Dewan Pengawas Syari’ah, kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah, remunerasi

Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan Komisaris, proporsi komisaris

independen, jumlah rapat Dewan Komisaris, kehadiran rapat Dewan Komisaris,

remunerasi Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat

Dewan Direksi, dan remunerasi Dewan Direksi secara simultan berpengaruh

terhadap NOM.

Kata kunci : Corporate Governance, Unit Usaha Syariah, Kinerja Keuangan.

Page 10: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 12

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 14

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 16

E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka ......................................................................................... 18

B. Kerangka Teori ......................................................................................... 32

C. Kerangka Penelitian

.................................................................................. 43

D. Hipotesis .................................................................................. 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 59

Page 11: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

xiv

B. Data dan Sumber Data ......................................................................... 59

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 59

D. Populasi Dan Sampel ...................................................................... 60

E. Definisi Operasional .................................................................................. 63

F. Metode Analisis Data ................................................................................ 72

BAB IV ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian

.................................................................... 80

B. Analisis Data ................................................................................ 84

BAB V PENUTUP

C. Kesimpulan

.............................................................................................. 101

D. Saran ........................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah ......................................................... 1

Tabel 1.2 Rasio Keuangan BUS dan UUS ........................................................... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 23

Tabel 3.1 Daftar Populasi ........................................................................................ 61

Tabel 3.2 Daftar Sampel .......................................................................................... 62

Tabel 4.1 Hasil Uji Deskriptif ................................................................................. 80

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 84

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ...................................................................... 85

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................ 86

Tabel 4.5 Hasil Uji Glejser .................................................................................... 88

Tabel 4.6 Hasil Uji t ................................................................................................ 89

Tabel 4.7 Hasil Uji F .............................................................................................. 99

Tabel 4.8 Hasil Uji R2

............................................................................................ 100

Page 13: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 87

Page 14: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Model Tata Kelola Perusahaan BUS ....................................................... 36

Grafik 2.2 Kerangka Penelitian ............................................................................... 43

Page 15: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia perbankan kini telah mengalami kemajuan yang sangat

pesat. Hal ini dapat dilihat bahwa pertumbuhan bank saat ini mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini juga dapat dilihat dengan semakin

banyaknya bank yang ada di Indonesia baik itu Bank Konvensional

maupun Bank Syariah. Hal ini dibuktikan dengan data statistik di bawah

ini:

Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah

Indikator 2009 2010 2011 2012 2013 Des

2014

Juni

2015

Bank Umum Syariah

Jumlah Bank 6 11 11 11 11 12 12

Jumlah Kantor 711 1215 1401 1745 1998 2151 2121

Unit Usaha Syariah

Jumlah Bank Umum

Konvensional yang

memiliki UUS

25 23 24 24 23 22 22

Jumlah Kantor 287 262 336 517 590 320 327

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Jumlah Bank 138 150 155 158 163 163 161

Jumlah Kantor 225 286 364 401 402 477 433

Total Kantor 1223 1763 2101 2663 2990 2944 2881

Sumber : www.ojk.go.id

Semakin banyaknya jumlah bank tersebut mengakibatkan

persaingannya pun semakin pesat, yang pada akhirnya mendorong bank

untuk meningkatkan kinerja keuangannya. Krisis perekonomian yang

Page 16: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

2

terjadi di Indonesia pada tahun 1998 membuat beberapa perbankan di

Indonesia mengalami banyak kesulitan sehingga kolaps. Dampak lain pun

terjadi dengan banyaknya bank-bank lain yang tidak sehat yang harus

dilikuidasi karena sudah tidak bisa diselamatkan kembali (Dewayanto,

2010).

Dalam seminar restrukturisasi perbankan di Jakarta pada tahun

1998 disimpulkan beberapa penyebab menurunnya kinerja perbankan,

antara lain semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan, yang

menyebabkan bank harus menyediakan cadangan penghapusan hutang

yang cukup besar sehingga mengakibatkan kemampuan bank memberikan

kredit menjadi terbatas; dampak likuiditas bank yang mengakibatkan

turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah,

sehingga memicu penarikan dana yang secara besar-besaran; semakin

turunnya permodalan bank-bank; banyak bank yang tidak mampu

melunasi kewajibannya karena menurunnya nilai tukar rupiah; manajemen

bank yang tidak profesional (Dewayanto, 2010).

Menurut Dewayanto (2010), untuk mengatasi masalah tersebut,

maka pemerintah menjalankan kebijakan reformasi perbankan pada Maret

1999 dengan melakukan penutupan bank, pengambilalihan 7 bank,

rekapitulasi 9 bank, dan mengintruksikan 73 bank untuk mempertahankan

operasinya tanpa melakukan rekapitulasi sehingga pada tahun 2001 jumlah

bank yang tersisa sebanyak 151 bank. Selain melaksanakan kebijakan

reformasi perbankan, pada tahun 2004 pemerintah melalui Bank Indonesia

Page 17: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

3

(BI) melakukan pembenahan fundamental terhadap perbankan nasional

yaitu dengan dikeluarkannya API (Arsitektur Perbankan Indonesia). Selain

itu, pemerintah melalui Bank Indonesia juga mengeluarkan peraturan

tentang pelaksanaan good corporate governance bagi bank umum berupa

Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 8/4/PBI/2006 yang kemudian

diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 8/14/PBI/2006.

Sedangkan untuk bank syariah kewajiban untuk menerapkan GCG

ditegaskan dalam pasal 34 Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang

perbankan syariah (UU perbakan syariah). Kemuidan pada 9 Desember

2009, Bank Indonesia juga mengeluarkan peraturan tentang pelaksanaan

GCG bagi BUS dan UUS yang mulai diberlakukan pada tahun 2010

(Abdullah, 2010). Peraturan tersebut berupa Peraturan Bank Indonesia

(PBI) Nomor 11/33/PBI/2009 (Abdullah, 2010 : 13).

Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/33/PBI/2009 tersebut

perlu ditetapkan karena bukan hanya bank konvensional yang memiliki

beberapa masalah kinerja keuangan, namun perbankan syari’ah juga

memiliki masalah kinerja keuangan hal ini dapat dilihat dari rasio-rasio

keuangan yang mengalami fluktuasi dari tahun 2009 sampai dengan

pertengahan 2015 seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 1.2 Rasio Keuangan Bank Umum Syari’ah dan Unit Usaha Syariah

Rasio Keuangan Bank Umum Syari’ah dan Unit Usaha Syariah

Rasio 2009 2010 2011 2012 2013 Des

2014

Juni

2015

CAR1)

10,77

%

16,25

%

16,63% 14,13% 14,42

%

15,74

%r)

14,09

%

Page 18: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

4

ROA 1,48% 1,67% 1,79% 2,14% 2,00% 0,79%r)

0,89%

ROE1)

26,09

%

17,58

%

15,73% 24,06% 17,24

%

5,85% 7,98%*)

NPF 4,01% 3,02% 2,52% 2,22% 2,62% 4,33% 4,73%

FDR 89,70

%

89,67

%

88,94% 100,00

%

100,3

2%

91,50

%

96,52

%

BOPO 84,39

%

80,54

%

78,41% 74,97% 78,21

%

94,16

%

94,22

% 1) Hanya data Bank Umum Syariah r)

Angka-angka diperbaiki *)

Angka-angka sementara

1. “Revisi data BUS-UUS mulai bulan Mei 2014 berdasarkan LSMK”

Sumber : www.ojk.go.id

Menurut Purwani (2010), melalui penerapan good corporate

governance diharapkan perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya

melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik,

meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta meningkatkan

pelayanan kepada stakeholder. Hal itu juga yang diharapkan akan terjadi

pada industri perbankan berbasis syari’ah dalam penerapan good

corporate governance.

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dalam

Abdullah (2010 : 12), sebagai sebuah industri, perbankan syariah memiliki

karakteristik yang secara umum melekat pada industri perbankan.

Pertama, perbankan adalah industri yang padat regulasi. Hampir setiap

gerak-gerik dan aktivitas bank tidak luput dari ketentuan dan pantauan

regulator. Semua regulasi bertujuan untuk memberikan perlindungan yang

maksimal atas kepentingan publik. Kondisi tersebut diperlukan sebagai

Page 19: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

5

konsekuensi dari karakteristik industri perbankan. Kedua, perbankan

sebagai institusi bisnis yang berlandaskan kepercayaan. Bank pada

hakikatnya menjalankan aktivitas intermediasi atas dana masyarakat yang

diserahkan kepadanya, yang pada gilirannya menjadi bagian dari

perputaran roda perekonomian.

Selain itu, dalam menjalankan aktivitas intermediasi keuangannya,

bank berhadapan dengan berbagai macam resiko mulai dari resiko kredit,

resiko pasar, resiko operasional, hingga resiko legal dan resiko reputasi.

Karena itu bank harus dikelola secara hati-hati oleh manajemen yang

bukan saja profesional tetapi juga berintegrasi tinggi. Hal inilah yang

menjadi sebab corporate governance menjadi sangat penting sehingga

memerlukan peraturan khusus (Abdullah, 2010 : 13).

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meneliti tentang

pengaruh tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan,

namun hasilnya tidak selalu menunjukkan bahwa corporate governance

mempengaruhi kinerja perusahaan. Prasinta (2012) yang melakukan

penelitian terhadap perusahaan yang ikut serta dan memenuhi syarat dalam

ajang CGPI awards pada tahun 2006-2010 serta terdaftar di Bursa Efek

Indonesia untuk menunjukkan bahwa pengaruh good corporate

governance terhadap kinerja keuangan dan hasilnya menunjukkan bahwa

good corporate governance yang diproksikan dengan skor CGPI tidak

berpengaruh terhadap ROA dan Tobin’s Q, namun skor CGPI berpengaruh

positif terhadap ROE.

Page 20: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

6

Purwani (2010) yang melakukan penelitian terhadap perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk dalam peserta survey

IICG selama periode 2004 sampai dengan 2008 untuk menunjukkan

pengaruh good corporate governance terhadap kinerja perusahaan dan

hasilnya menunjukkan bahwa penerapan good corporate governance tidak

berpengaruh secara langsung terhadap kinerja perusahaan dengan alat ukur

EVA momentum.

Dewayanto (2010) yang melakukan penelitian terhadap perusahaan

perbankan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari

tahun 2006-2008 untuk menunjukkan pengaruh mekanisme corporate

governance terhadap kinerja perbankan nasional. Hasilnya menunjukkan

bahwa mekanisme corporate governance (CAR, auditor eksternal, ukuran

Dewan Direksi) menunjukkan hubungan yang positif signifikan terhadap

kinerja perbankan. Sedangkan mekanisme corporate governance

(kepemilikan pemegang saham pengendali, kepemilikan asing,

kepemilikan pemerintah) tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan.

Mekanisme corporate governance (ukuran Dewan Komisaris dan

komisaris independen) menunjukkan hubungan yang negatif dan

signifikan terhadap kinerja perbankan.

Takarini (2014) melakukan penelitian terhadap perusahaan

perbankan syariah yang sudah spin off menjadi Bank Umum Syariah dari

tahun 2010-2012 untuk menunjukkan pengaruh intelectual capital,

kualitas good corporate governance, dan struktur modal terhadap kinerja

Page 21: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

7

keuangan bank syariah, dan hasilnya menunjukkan bahwa intelectual

capital memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan perbankan

syariah, penerapan good corporate governance berpengaruh negatif

terhadap kinerja keuangan perbankan syariah dan struktur modal tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah.

Najah (2014) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang

masuk daftar efek syariah pada tahun 2010 sampai dengan 2012 dengan

tujuan untuk menunjukkan pengaruh intellectual capital dan tata kelola

perusahaan terhadap kinerja keuangan. Hasilnya menunjukkan bahwa

intellectual capital (value added capital employed dan value added

structural capital) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

Sedangkan intellectual capital (value added human capital) dan tata kelola

perusahaan (kepemilikan institusional, Dewan Komisaris independen,

komite audit) tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Hafidzah (2013) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2008 sampai dengan

tahun 2012 untuk menunjukkan pengaruh corporate responsibility dan

good corporate governnace terhadap kinerja keuangan perusahaan dan

hasilnya menunjukkan bahwa corporate social responsibiity tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, kepemilikian institusional tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, ukuran Dewan Komisaris tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, komisaris independen

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, frekuensi rapat Dewan

Page 22: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

8

Komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, frekuensi rapat

komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Sulaiman (2013) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2009-2011 untuk

menunjukkan pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap

kinerja perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa mekanisme good

corporate governance (Dewan Komisaris independen, kepemilikan

institusional, dan rasio utang) secara simultan berpengaruh positif terhadap

ROA dan ROE, namun mekanisme good corporate governance (Dewan

Komisaris independen, kepemilikan institusional, dan rasio utang) secara

simultan tidak berpengaruh terhadap return. Sedangkan jika secara parsial

Dewan Komisaris independen berpengaruh positif terhadap ROE, namun

tidak berpengaruh terhadap ROA dan return. Kepemilikan institusional

secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA, ROE dan return. Rasio

utang secara parsial berpengaruh positif terhadap ROE, namun tidak

berpengaruh terhadap ROA dan return.

Ibadil (2013) melakukan penelitian terhadap bank umum yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai dengan tahun

2012 untuk menunjukkan pengaruh Non Performing Loan (NPL), Loan

Deposit ratio (LDR), Posisi Devisa Netto (PDN), Beban Operasional

terhadap pendapatan operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM),

Capital Adequacy Ratio (CAR),Good Corporate Governance (GCG)

terhadap Return On Assets (ROA) dan hasilnya menunjukkan bahwa NPL,

Page 23: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

9

NIM, CAR, dan BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap ROA,

sedangkan LDR, PDN dan GCG tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap ROA.

Hasanah (2013) melakukan penelitian terhadap perbankan yang

terdaftar di BEI ada periode 2007-2011 untuk menunjukkan pengaruh

Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Komisaris independen dan

kepemilikan manajerial terhadap kinerja perbankan dan hasilnya

menunjukkan bahwa secara parsial Dewan Direksi, komisaris independen,

dan kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

perbankan sedangkan Dewan Komisaris tidak memiliki pengaruh

terhadap kinerja perbankan.

Santoso (2012) melakukan penelitian terhadap bank yang masuk

dalam peringkat 10 besar CGPI tahun 2008-2010 untuk menunjukkan

kualitas corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan dan

hasilnya menunjukkan bahwa kualitas corporate governance berpengaruh

positif pada kinerja keuangan yang dinyatakan dengan ROA, ROE, dan

BOPO, namun kualitas corporate governance tidak berpengaruh pada

kinerja keuangan yang dinyatakan dengan NIM dan LDR.

Pratiwi (2013) melakukan penelitian terhadap bank umum syariah

di Indonesia periode 2007 sampai dengan 2012 untuk menunjukkan

pengaruh dari kualitas penerapan good corporate governance terhadap

kinerja keuangan dan hasilnya menunjukkan bahwa kualitas good

corporate governance berpengaruh positif terhadap rasio CAR, FDR, dan

Page 24: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

10

BOPO, sedangkan kualitas good corporate governance berpengaruh

negatif terhadap rasio ROA dan ROE, namun kualitas good corporate

governance tidak berpengaruh terhadap rasio NPF dan NIM.

Hisammudin dan Tirta (2012) melakukan penelitian terhadap Bank

Umum Syariah periode 2008-2010 untuk menunjukkan pengaruh GCG

terhadap kinerja keuangan bank umum syariah dan hasilnya menunjukkan

bahwa GCG berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang

diproksikan dengan ROA dan ROE.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya, beda penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya terletak pada objek, variabel yang digunakan serta periode

yang diteliti. Purwani (2010) dan Prasinta (2012) melakukan penelitian

terhadap perusahaan yang terdaftar di BEI, Hafidzah (2013) dan Sulaiman

(2013) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang terdaftar di Jakarta

Islamic Index, Ibadil (2013) dan Hasanah (2013) melakukan penelitian

terhadap Bank Umum yang terdaftar di BEI, Pratiwi (2013) dan

Hisammudin & Tirta (2012) melakukan penelitian terhadap Bank Umum

Syariah. Sedangkan penelitian ini melakukan penelitian terhadap Unit

Usaha Syariah di Indonesia.

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini berbeda

dengan variabel yang digunakan oleh penelitian-penelitian sebelumnya.

Dewayanto (2010) menggunakan variabel independen berupa kepemilikan

pemegang saham pengendali, kepemilikan asing, kepemilikan pemerintah,

Page 25: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

11

ukuran Dewan Direksi, ukuran Dewan Komisaris, Komisaris Independen,

CAR, dan auditor eksternal. Najah (2014) menggunakan variabel

independen berupa kepemilikan institusional, Dewan Komisaris

Independen, dan Komite Audit, Hafidzah (2013) menggunakan variabel

independen berupa CSR, kepemilikan institusional, ukuran Dewan

Komisaris, Komisaris Independen, frekuensi rapat Dewan Komisaris dan

frekuensi rapat komite audit. Sulaiman (2013) menggunakan variabel

independen berupa Dewan Komisaris Independen, kepemilikan

institusioanal dan rasio utang. Hasanah (2013) menggunakan variabel

independen berupa Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Komisaris

Independen dan kepemilikan manajerial. Sedangkan dalam penelitian ini

menggunakan variabel independen berupa ukuran Dewan Pengawas

Syari’ah, jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah, kehadiran rapat Dewan

Pengawas Syariah, remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan

Komisaris, proporsi Komisaris Independen, jumlah rapat Dewan

Komisaris, kehadiran rapat Dewan Komisaris, remunerasi Dewan

Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat Dewan Direksi,

dan remunerasi Dewan Direksi. Variabel independen yang masih jarang

digunakan oleh penelitian sebelumnya namun digunakan dalam penelitian

ini ialah adanya variabel remunerasi baik remunerasi Dewan Pengawas

Syariah, Dewan Komisaris maupun remunerasi Dewan Direksi.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini juga

berbeda dengan penelitian sebelumnya. Dewayanto (2010), Hasanah

Page 26: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

12

(2013) dan Ibadil (2013) menggunakan variabel dependen berupa ROA,

Najah (2014) dan Hafidzah (2013) menggunakan variabel dependen

berupa ROE, Sulaiman (2013) menggunakan variabel dependen berupa

ROA, ROE dan RETURN. Sedangkan dalam penelitian ini variabel

dependen yang dugunakan ialah NOM (Net operating Margin).

Periode yang diteliti dalam penelitian ini juga berbeda dengan

penelitian sebelumnya. Periode yang diteliti oleh Dewayanto (2010) ialah

mulai tahun 2006 sampai dengan 2008, Najah (2014) dari tahun 2010

sampai dengan 2012, Hafidzah (2013) dan Ibadil (2013) dari tahun 2008

sampai dengan 2012, Sulaiman (2013) mulai dari tahun 2009 sampai

dengan 2011, Hasanah (2013) dari tahun 2007 sampai dengan 2011.

Sedangkan dalam penelitian ini periode yang diteliti ialah mulai dari tahun

2010 sampai dengan tahun 2015.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang

dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh ukuran Dewan Pengawas Syari’ah terhadap Net

Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah terhadap

Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh kehadiran rapat Dewan Pengawas Syari’ah

terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di

Indonesia?

Page 27: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

13

4. Bagaimana pengaruh remunerasi Dewan Pengawas Syari’ah terhadap

Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?

5. Bagaimana pengaruh ukuran Dewan Komisaris terhadap Net

Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?

6. Bagaimana pengaruh proporsi komisaris independen terhadap Net

Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?

7. Bagaimana pengaruh jumlah rapat Dewan Komisaris terhadap Net

Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?

8. Bagaimana pengaruh kehadiran rapat Dewan Komisaris terhadap Net

Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?

9. Bagaimana pengaruh remunerasi Dewan Komisaris terhadap Net

Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?

10. Bagaimana pengaruh jumlah rapat Dewan Direksi terhadap Net

Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?

11. Bagaimana pengaruh kehadiran rapat Dewan Direksi terhadap Net

Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?

12. Bagaimana pengaruh remunerasi Dewan Direksi terhadap Net

Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?

13. Bagaimana pengaruh ukuran Dewan Pengawas Syari’ah, jumlah rapat

Dewan Pengawas Syari’ah, kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah,

remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan Komisaris,

proporsi komisaris independen, jumlah rapat Dewan Komisaris,

kehadiran rapat Dewan Komisaris, remunerasi Dewan Komisaris,

Page 28: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

14

jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat Dewan Direksi, dan

remunerasi Dewan Direksi secara bersama-sama terhadap Net

Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran Dewan Pengawas Syari’ah

terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di

Indonesia

2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah

terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di

Indonesia

3. Untuk mengetahui pengaruh kehadiran rapat Dewan Pengawas

Syari’ah terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah

di Indonesia

4. Untuk mengetahui pengaruh remunerasi Dewan Pengawas Syari’ah

terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di

Indonesia

5. Untuk mengetahui pengaruh ukuran Dewan Komisaris terhadap Net

Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia

6. Untuk mengetahui pengaruh proporsi komisaris independen terhadap

Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia

7. Untuk mengetahui pengaruh jumlah rapat Dewan Komisaris terhadap

Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia

Page 29: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

15

8. Untuk mengetahui pengaruh kehadiran rapat Dewan Komisaris

terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di

Indonesia

9. Untuk mengetahui pengaruh remunerasi Dewan Komisaris terhadap

Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia

10. Untuk mengetahui pengaruh jumlah rapat Dewan Direksi terhadap Net

Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia

11. Untuk mengetahui pengaruh kehadiran rapat Dewan Direksi terhadap

Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia

12. Untuk mengetahui pengaruh remunerasi Dewan Direksi terhadap Net

Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia

13. Untuk mengetahui pengaruh ukuran Dewan Pengawas Syari’ah,

jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah, kehadiran rapat Dewan

Pengawas Syariah, remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran

Dewan Komisaris, proporsi komisaris independen, jumlah rapat

Dewan Komisaris, kehadiran rapat Dewan Komisaris, remunerasi

Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat

Dewan Direksi, dan remunerasi Dewan Direksi secara bersama-sama

terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di

Indonesia.

Page 30: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

16

D. Manfaat Penelitian

Manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah, diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi

acuan dalam penetapan peraturan mengenai corporate governance.

2. Bagi perbankan syariah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan

atau rujukan pengambilan keputusan dalam melakukan aktivitas

perusahaan berdasarkan prinsip good corporate governance berbasis

syari’ah.

3. Bagi akademisi dan peneliti, dengan penelitian ini diharapkan menjadi

acuan dan referensi dalam pengembangan ilmu manajemen keuangan

mengenai tata kelola perusahaan (corporate governance) dan

pengaruhnya terhadap kinerja keuangan.

4. Bagi khalayak umum, diaharapkan dengan penelitian ini memberikan

pengetahuan umum mengenai tata kelola perusahaan (corporate

governance) dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan.

E. Sistematika Penulisan

Pada penulisan penelitian ini terdapat 5 bab yang terdiri dari

beberapa sub bab yang dapat diuraikan kembali. Sistematika Penulisan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika

penulisan.

Page 31: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Di dalam bab ini akan diuraikan tentang telaah pustaka yang berisi

penelitian terdahulu, kerangka teori, dalam hal ini maka diklasifikasikan

menjadi agensi teori, teori tentang corporate governanace, kemudian teori

tentang kinerja keuangan, dan teori-teori yang mendukung lainnya,

kerangka penelitian, dan juga hipotesis penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan jenis dan sumber data, populasi dan sampel,

teknik pengumpulan data, dan alat analisis.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan,

meliputi pembuktian hipotesis, pembahasan, dan jawaban atas pertanyaan

dalam perumusan masalah.

BAB V PENUTUP

Merupakan penutup yang memuat kesimpulan dan saran dari hasil

penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 32: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti telah membandingkan antara

penelitian satu dengan yang lainnya guna untuk mendukung materi yang

akan dibahas. Menurut Dewayanto (2010) yang melakukan penelitian

terhadap perusahaan perbankan yang telah go public dan terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dari tahun 2006-2008 untuk menunjukkan pengaruh

mekanisme corporate governance terhadap kinerja perbankan nasional.

Hasilnya menunjukkan bahwa mekanisme corporate governance (CAR,

auditor eksternal, ukuran Dewan Direksi) menunjukkan hubungan yang

positif signifikan terhadap kinerja perbankan. Sedangkan mekanisme

corporate governance (kepemilikan pemegang saham pengendali,

kepemilikan asing, kepemilikan pemerintah) tidak berpengaruh terhadap

kinerja perbankan. Mekanisme corporate governance (ukuran Dewan

Komisaris dan komisaris independen) menunjukkan hubungan yang

negatif dan signifikan terhadap kinerja perbankan.

Najah (2014) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang

masuk daftar efek syariah pada tahun 2010 sampai dengan 2012 dengan

tujuan untuk menunjukkan pengaruh intellectual capital dan tata kelola

perusahaan terhadap kinerja keuangan. Hasilnya menunjukkan bahwa

intellectual capital (value added capital employed dan value added

structural capital) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

Page 33: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

19

Sedangkan intellectual capital (value added human capital) dan tata kelola

perusahaan (kepemilikan institusional, Dewan Komisaris independen,

komite audit) tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Hafidzah (2013) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2008 sampai dengan

tahun 2012 untuk menunjukkan pengaruh corporate responsibility dan

good corporate governnace terhadap kinerja keuangan perusahaan dan

hasilnya menunjukkan bahwa corporate social responsibiity tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, kepemilikian institusional tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, ukuran Dewan Komisaris tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, komisaris independen

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, frekuensi rapat Dewan

Komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, frekuensi rapat

komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Sulaiman (2013) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2009-2011 untuk

menunjukkan pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap

kinerja perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa mekanisme good

corporate governance (Dewan Komisaris independen, kepemilikan

institusional, dan rasio utang) secara simultan berpengaruh positif terhadap

ROA dan ROE, namun mekanisme good corporate governance (Dewan

Komisaris independen, kepemilikan institusional, dan rasio utang) secara

simultan tidak berpengaruh terhadap return. Sedangkan jika secara parsial

Page 34: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

20

Dewan Komisaris independen berpengaruh positif terhadap ROE, namun

tidak berpengaruh terhadap ROA dan return. Kepemilikan institusional

secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA, ROE dan return. Rasio

utang secara parsial berpengaruh positif terhadap ROE, namun tidak

berpengaruh terhadap ROA dan return.

Hasanah (2013) melakukan penelitian terhadap perbankan yang

terdaftar di BEI pada periode 2007-2011 untuk menunjukkan pengaruh

Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Komisaris independen dan

kepemilikan manajerial terhadap kinerja perbankan dan hasilnya

menunjukkan bahwa secara parsial Dewan Direksi, komisaris independen,

dan kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

perbankan sedangkan Dewan Komisaris tidak memiliki pengaruh

terhadap kinerja perbankan.

Mustaghfiroh (2016) melakukan penelitian terhadap seluruh BPRS

pada tahun 2013-2014 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran

Dewan Direksi, ukuran Dewan Komisaris, ukuran Dewan Pengawas

Syariah terhadap kinerja keuangan diproksikan dengan ROA. Hasilnya

menunjukkan bahwa ukuran Dewan Direksi dan ukuran Dewan Pengawas

Syariah berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, sedangkan ukuran

Dewan Komisaris tidak berpengaruh terhadap ROA.

Kartika (2014) melakukan penelitian terhadap Bank Umum

Syariah pada tahun 2010-2013 untuk menunjukkan pengaruh penerapan

good corporate governance terhadap kinerja keuangan yang diukur

Page 35: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

21

dengan NPM. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran Dewan Komisaris

dan Dewan Pengawas Syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan yang diukur dengan NPM, sedangkan ukuran Dewan

Direksi dan Komite-komite berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan NPM.

Erfina (2014) melakukan penelitian terhadap perbankan syariah di

Indonesia pada tahun 2011-2013 untuk mengetahui pengaruh good

corporate governance terhadap kinerja keuangan. Hasilnya menunjukkan

bahwa Dewan Komisaris berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan ROA, sedangkan ukuran Dewan Direksi,

proporsi Komisaris Independen, ukuran Dewan Pengawas Syariah dan

reputasi KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan

yang diukur dengan ROA.

Sunarwan (2015) melakukan penelitian terhadap perbankan

syari’ah yaitu Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah pada periode

2010-2013 untuk menunjukkan pengaruh Good Corporate Governance

yang diukur dengan Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris

Independen, Komite Audit, dan Dewan Pengawas Syariah terhadap kinerja

Keuangan perbankan syariah yang diukur dengan ROA. Hasilnya

menunjukkan bahwa jumlah rapat Dewan Komisaris dan jumlah rapat

Dewan Pengawas Syariah berpengaruh signifikan terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan ROA. Sedangkan ukuran Dewan Direksi,

Page 36: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

22

Dewan Komisaris Independen, dan Komite Audit tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROA.

Widyati (2013) melakukan penelitian terhadap perusahaan

properti dan real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2011 untuk

menganalisis pengaruh jumlah Dewan Direksi, proporsi Komisaris

Independen, Komite Audit, kepemilikan manajerial dan kepemilika

institusional terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan MVA (market

value added). Hasilnya menunjukkan bahwa proporsi Dewan Komisaris

independen dan kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan

terhadap MVA, sedangkan jumlah Dewan Direksi, Komite Audit dan

kepemilikam manajerial tidak berpengaruh terhadap MVA.

Utomo (2014) melakukan penelitian terhadap perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012 untuk melihat

pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap kinerja

keuangan. Hasilnya menujukkan pengaruh bahwa kepemilikan institusi

dan kualitas audit berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan ROA sedangkan proporsi Dewan Komisaris

independen dan Komite Audit tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROA.

Syoraya (2014) melakukan penelitian terhadap perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012

untuk melihat pengaruh kompensasi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

terhadap kinerja manajerial dengan resiko bisnis sebagai variabel

Page 37: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

23

moderating. Hasilnya menunjukkan bahwa kompensasi dewan komisaris

serta dewan direksi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

manajerial yang diukur dengan diskresioneri akrual dan resiko bisnis dapat

memoderasi hubungan kompensasi dengan kinerja manajerial. Secara

ringkas, penelitian-penelitian tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah

ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Judul Peneliti Variabel Lokasi

Penelitian

Teori Hasil Penelitian

Penelitian yang berkaitan dengan Corporate Governance

Pengar

uh

Dewan

direksi,

Dewan

Komisa

ris dan

Dewan

Pengaw

as

Syariah

terhada

p

Kinerja

Keuang

an

BPRS

di Jawa

Tengah

tahun

2013-

2014

ST

Mustag

hfiroh

(2016)

Variabel

independ

en:

ukuran

Dewan

Komisari

s, ukuran

Dewan

Direksi,

ukuran

Dewan

Pengawa

s

Syariah.

Variabel

depende

n: ROA

BPRS di

Jawa

Tengah

Teori

dan

studi

yang

berhub

ungan

dengan

variabel

baik

variabel

indepen

den

maupun

depend

en.

Ukuran Dewan

Direksi, ukuran

Dewan

Komisaris,

ukuran Dewan

Pengawas

Syariah secara

simultan

berpengaruh

terhadap ROA.

ukuran Dewan

Direksi dan

ukuran Dewan

Pengawas

Syariah

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap ROA,

sedangkan

ukuran Dewan

Komisaris tidak

berpengaruh

terhadap ROA.

Pengar

uh

Penerap

an

Ika

Kartika

(2014)

Variabel

independ

en:

ukuran

Bank

Umum

Syariah di

Indonesia

Teori

dan

studi

yang

Hasilnya

menunjukkan

bahwa ukuran

Dewan

Page 38: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

24

Good

Corpor

ate

Govern

ance

oleh

Dewan

Komisa

ris,

Dewan

Direksi,

Komite

-komite

dan

Dewan

Pengaw

as

Syariah

terhada

p

Kinerja

Perban

kan

pada

Bank

Umum

Syariah

di

Indones

ia tahun

2010-

2013

Dewan

Komisari

s, ukuran

Dewan

Direksi,

ukuran

Komite-

komite,

ukuran

Dewan

Pengawa

s

Syariah.

Variabel

depende

n: NPM

berhub

ungan

dengan

variabel

baik

variabel

indepen

den

maupun

depend

en.

Komisaris dan

Dewan

Pengawas

Syariah tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

keuangan yang

diukur dengan

NPM,

sedangkan

ukuran Dewan

Direksi dan

Komite-komite

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

keuangan yang

diukur dengan

NPM.

Pengar

uh

Good

Corpor

ate

Govern

ance

terhada

p

Kinerja

Perban

kan

Syariah

di

Erzi,

Erfina

(2014)

Variabel

independ

en:

Dewan

Komisari

s, Dewan

Direksi,

Dewan

Komisari

s

Independ

en,

Komite

Audit,

Bank

Umum

Syariah

dan Unit

Usaha

Syariah di

Indonesia

Teori

dan

studi

yang

berhub

ungan

dengan

variabel

baik

variabel

indepen

den

maupun

depend

Hasilnya

menunjukkan

bahwa Dewan

Komisaris

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

keuangan yang

diukur dengan

ROA,

sedangkan

ukuran Dewan

Direksi,

proporsi

Page 39: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

25

Indones

ia.

Dewan

Pengawa

s

Syariah.

Variabel

depende

n: ROA

en. Komisaris

Independen,

ukuran Dewan

Pengawas

Syariah dan

reputasi KAP

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

keuangan yang

diukur dengan

ROA.

Pengar

uh

Good

Corpor

ate

Govern

ance

terhada

p

Kinerja

Keuang

an

Perban

kan

Syariah

Eko

Sunarw

an

(2015)

Variabel

independ

en:

jumlah

rapat

Dewan

Komisari

s, jumlah

rapat

Dewan

Pengawa

s

Syariah,

ukuran

Dewan

Direksi,

Dewan

Komisari

s

Independ

en,

Komite

Audit.

Variabel

Depende

n: ROA

Bank

Umum

Syariah

dan Unit

Usaha

Syariah di

Indonesia

Agency

Theory,

teori

serta

studi

yang

berhub

ungan

dengan

variabel

indepen

den.

Hasilnya

menunjukkan

bahwa jumlah

rapat Dewan

Komisaris dan

jumlah rapat

Dewan

Pengawas

Syariah

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

keuangan yang

diukur dengan

ROA.

Sedangkan

ukuran Dewan

Direksi, Dewan

Komisaris

Independen, dan

Komite Audit

tidak

berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan yang

diukur dengan

ROA.

Pengar

uh

Dewan

Direksi,

Maria

Fransis

ca

Widyati

Variabel

independ

en:

ukuran

Perusahaa

n properti

dan real

estate

Agency

Theory,

teori

Hasilnya

menunjukkan

bahwa proporsi

Dewan

Page 40: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

26

Komisa

ris

Indepen

den,

Komite

Audit,

Kepemi

likan

Manaje

rial dan

Kepemi

likan

Institusi

onal

terhada

p

Kinerja

Keuang

an.

(2013) Dewan

Direksi,

proporsi

Komisari

s

Independ

en,

Komite

Audit,

kepemili

kan

manajeri

al,

kepemili

kan

institusio

nal.

Variabel

Depende

n: MVA

yang

terdaftar

di BEI.

serta

studi

yang

berhub

ungan

dengan

variabel

indepen

den.

Komisaris

independen dan

kepemilikan

institusional

berpengaruh

positif

signifikan

terhadap MVA,

sedangkan

jumlah Dewan

Direksi, Komite

Audit dan

kepemilikam

manajerial tidak

berpengaruh

terhadap MVA.

Pengar

uh

Mekani

sme

Godd

Corpor

ate

Govern

ace

terhada

p

Kinerja

Keuang

an

Arsanto

Teguh

Utomo

(2014)

Variabel

independ

en:

kepemili

kan

institusio

nal,

kualitas

audit,

proporsi

Dewan

Komisari

s

Independ

en,

Komite

Audit.

Variabel

Depende

n: ROA.

Perusahaa

n yang

terdaftar

di BEI

Agency

Theory,

teori

serta

studi

yang

berhub

ungan

dengan

variabel

indepen

den.

Hasilnya

menujukkan

pengaruh bahwa

kepemilikan

institusi dan

kualitas audit

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap kinerja

keuangan yang

diukur dengan

ROA sedangkan

proporsi Dewan

Komisaris

independen dan

Komite Audit

tidak

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap kinerja

keuangan yang

diukur dengan

ROA.

Pengar Siti Variabel Perusahan Teori Hasilnya

Page 41: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

27

uh

Kompe

nsasi

Dewan

Komisa

ris dan

Dewan

Direksi

terhada

p

Kinerja

Manaje

rial

dengan

Resiko

Bisnis

sebagai

Variabe

l

Modera

ting.

Syoray

a

(2014)

independ

en:

kompens

asi

Dewan

Komisari

s,

kompens

asi

Dewan

Direksi.

Variabel

depende

n:

Kinerja

manajeri

al

manufaktu

r yang

terdaftar

di BEI

dan

studi

yang

berhub

ungan

dengan

variabel

baik

variabel

indepen

den

maupun

depend

en.

menunjukkan

bahwa

kompensasi

dewan

komisaris serta

dewan direksi

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap kinerja

manajerial yang

diukur dengan

diskresioneri

akrual dan

resiko bisnis

dapat

memoderasi

hubungan

kompensasi

dengan kinerja

manajerial.

Pengar

uh

Mekani

sme

Corpor

ate

Govern

ance

terhada

p

Kinerja

Perban

kan

Nasion

al

Totok

dewaya

nto

(2010)

Variabel

Independ

en:

Kepemili

kan

pemegan

g saham

pengend

ali,

kepemili

kan

asing,

kepemili

kan

pemerint

ah,

ukuran

Dewan

Direksi,

ukuran

Dewan

Komisari

s,

komisari

s

Perusahaa

n

perbankan

Indonesia

yang telah

go public

dan

terdaftar

dalam

Bursa

Efek

Indonesia

pada tahun

2006

sampai

dengan

2008.

Agency

Theory,

teori

serta

studi

yang

berhub

ungan

dengan

variabel

indepen

den.

1. Kepemilikan

pemegang

saham

pengendali

tidak

memiliki

pengaruh

terhadap

kinerja

perbankan.

2. Kepemilikan

asing tidak

memiliki

pengaruh

terhadap

kinerja

perbankan.

3. Kepemilikan

pemerintah

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

perbankan.

Page 42: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

28

independ

en, CAR,

dan

auditor

eksternal

(Big 4).

Variabel

Depende

n:

Kinerja

perusaha

an

perbanka

n yang

diukur

oleh

ROA.

Variabel

kontrol:

Ukuran

bank

yang

diproksik

an

dengan

natural

logaritm

a asset.

4. Ukuran

Dewan

Direksi tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

perbankan.

5. Ukuran

Dewan

Komisaris

berpengaruh

negatif

terhadap

kinerja

perbankan.

6. Komisaris

independen

berpengaruh

negatif

terhadap

kinerja

perbankan.

7. CAR

berpengaruh

positif

terhadap

kinerja

perbankan.

8. Eksternal

Auditor

berpengaruh

positif

terhadap

kinerja

perbankan.

9. Ukuran bank

berpengaruh

positif

terhadap

kinerja

perbankan.

Penelitian yang berkaitan dengan kinerja keuangan

Pengar

uh

Intelect

Agustin

Takarin

i (2014)

Variabel

Independ

en:

Perusahaa

n Bank

umum

Teori

dan

studi

1. Intelectual

Capital

berpengaruh

Page 43: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

29

ual

Capital

,

Kualita

s

Corpor

ate

Govern

ance

dan

Struktu

r Modal

terhada

p

Kinerja

Keuang

an

Perban

kan

Syariah

periode

2010-

2012

Intelectu

al

Capital,

kulaitas

corporat

e

governan

ce,

struktur

modal.

Variabel

Depende

n:

Kinerja

Keuanga

n

Syariah

periode

2010

sampai

dengan

2012

yang

berhub

ungan

dengan

variabel

baik

variabel

indepen

den

maupun

depend

en.

positif

terhadap

kinerja

keuangan

perbankan

syariah.

2. Penerapan

good

corporate

governnace

berpengaruh

negatif

terhadap

kinerja

keuangan

perbankan

syariah.

3. Struktur

modal tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

keuangan

perbankan

syariah.

Pengar

uh

Intelect

ual

Capital

dan

Tata

Kelola

Perusah

aan

terhada

p

Kinerja

Keuang

an pada

Perusah

aan

yang

Masuk

Daftar

Anisa

Nurun

Najah

(2014)

Variabel

Independ

en:

VACA,

VAHU,

STVA,

kepemili

kan

institusio

nal,

Dewan

Komisari

s

independ

en,

komite

audit.

Variabel

Depende

n:

Perusahaa

n yang

terdaftar

pada

daftar efek

syariah

(DES)

pada tahun

2010

sampai

dengan

tahun

2012.

Teori

dan

studi

yang

berhub

ungan

dengan

variabel

baik

variabel

indepen

den

maupun

depend

en.

1. VACA

berpengaruh

positif

terhadap

kinerja

keuangan.

2. VAHU tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

keuangan.

3. STVA

berpengaruh

positif

terhadap

kinerja

keuangan.

4. kepemilikan

institusional

tidak

Page 44: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

30

Efek

Syariah

Periode

2010-

2012

Kinerja

keuanga

n

perusaha

an

berpengaruh

terhadap

kinerja

keuangan.

5. Dewan

Komisaris

independen

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

keuangan.

6. komite audit

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

keuangan

Pengar

uh

Corpor

ate

Social

Respon

sibility

(CSR)

dan

Good

Corpor

ate

Govern

ance

terhada

p

Kinerja

Perusah

aan

yang

terdafta

r di

Jakarta

Islamic

Index

periode

2008-

Fajar

Nur

Hafidza

h

(2013)

Variabel

independ

en:

CSR,

kepemili

kan

institusio

nal,

ukuran

Dewan

Komisari

s,

komisari

s

independ

en,

frekuensi

rapat

Dewan

Komisari

s,

frekuensi

rapat

komite

audit.

Variabel

Depende

Perusahaa

n yang

terdaftar

di Jakarta

Islmic

Index (JII)

pada tahun

2008

sampai

dengan

2012

Teori

dan

studi

yang

berhub

ungan

dengan

variabel

baik

variabel

indepen

den

maupun

depend

en.

1. Corporate

social

responsibiity

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

perusahaan.

2. Kepemilikian

institusional

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

perusahaan.

3. Ukuran

Dewan

Komisaris

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

perusahaan.

4. Komisaris

independen

berpengaruh

positif

Page 45: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

31

2012 n:

Kinerja

perusaha

an

terhadap

kinerja

perusahaan.

5. Frekuensi

rapat Dewan

Komisaris

tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

perusahaan.

6. Frekuensi

rapat komite

audit tidak

berpengaruh

terhadap

kinerja

perusahaan

Analisi

s Good

Corpor

ate

Govern

ance

terhada

p

Kinerja

Perban

kan

Nur

Hasana

h

(2013)

Variabel

independ

en:

Dewan

Direksi,

Dewan

Komisari

s, dewan

komisasr

is

independ

en, dan

kepemili

kan

manajeri

al.

Variabel

Depende

n:

Kinerja

Perbanka

n

Perbankan

yang

terdaftar

di BEI

pada tahun

2007

sampai

dengan

2011

Teori

dan

studi

yang

berhub

ungan

dengan

variabel

baik

variabel

indepen

den

maupun

depend

en.

1. Secara

parsial

Dewan

Direksi,

komisaris

independen,

dan

kepemilikan

manajerial

memiliki

pengaruh

positif

terhadap

kinerja

perbankan.

2. Secara

parsial

Dewan

Komisaris

tidak

memiliki

pengaruh

terhadap

kinerja

perbankan.

Pengar

uh

Nur

Hisamu

Variabel

independ

Bank

umum

GCG

berpengaruh

Page 46: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

32

Good

Corpor

ate

Govern

ance

terhada

p

kinerja

keuang

an bank

umum

syrariah

ddin

dan M.

Yayang

Tirta K

(2012)

en:

GCG.

Variabel

Depende

n:

Kinerja

keuanga

n (ROA

dan

ROE)

syariah

yang

terdaftar

di BI pada

tahun

2008

sampai

dengan

2010

positif terhadap

kinerja

keuangan yang

diproksikan

dengan ROA

dan ROE

B. Kerangka Teori

a. Tata Kelola Perusahaan (corporate governance)

Menurut World Bank dalam Manunggal (2013) good corporate

governance (GCG) adalah kumpulan hukum, peraturan dan kaidah-

kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber-

sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi

jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham

maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.

Menurut Purwani (2010), good corporate governance (GCG)

merupakan sebuah sistem tata kelola perusahaan yang berisi

seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang

saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,

karyawan, serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya

dalam kaitannya dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan

kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan

Page 47: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

33

dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah (value added) bagi

semua pihak yang berkepentingan.

Menurut Endraswati (2006), good corporate governance (GCG)

adalah sistem yang mengatur, mengelola, dan mengawasi proses

pengendalian usaha, menaikkan nilai saham, sekaligus sebagai bentuk

perhatian kepada stakeholders yang terdiri dari karyawan, supplier,

kreditor dan masyarakat sekitar. Menurut Brigham dan Erhardt (2007)

dalam Dewayanto (2010), tata kelola perusahaan didefinisikan sebagai

seperangkat aturan dan prosedur yang menjamin manajer untuk

menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis nilai. Prinsip-prinsip

tersebut dalam penerapannya dikenal dengan istilah TARIF yaitu

Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan

Fairness.

1) Transparency

Menurut laporan good corporate governance bank BJB

syari’ah, transparency adalah keterbukaan dalam

mengemukakan informasi yang material dan relevan serta

keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam

menjalankan fungsinya, semua partisipan harus menyampaikan

informasi yang material sesuai dengan substansi yang

sesungguhnya dan menjadikan informasi tersebut dapat diakses

dan dipahami secara mudah oleh pihak-pihak yang

berkepentingan (Purwani, 2010).

Page 48: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

34

2) Accountability

Menurut laporan good corporate governance bank BJB

syari’ah, adalah kejelasan fungsi dana pelaksanaan

pertanggungjawaban orang bank, sehingga pengelolaannya

berjalan secara efektif.

3) Responsibility

Menurut laporan good corporate governance bank BJB

syari’ah, responsibility adalah kesesuaian pengelolaan Bank

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat.

4) Independency

Menurut laporan good corporate governance bank BJB

syari’ah, independency adalah memiliki kompetensi, mampu

bertindak obyektif, dan bebas dari pengaruh/tekanan dari pihak

manapun (independen) serta memiliki komitmen yang tinggi

untuk mengembangkan bank syariah. Menurut Purwani (2010),

dalam menjalankan fungsinya, setiap partisipan harus bebas

dari kepentingan pihak-pihak lain yang berpotensi

memunculkan konflik kepentingan, dan menjalankan fungsinya

sesuai dengan kompetensi yang memadai.

5) Fairness

Menurut laporan good corporate governance bank BJB

syari’ah, fairness adalah kesetaraan dan keadilan dalam

Page 49: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

35

memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan

perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menurut Purwani (2010), dalam menjalankan fungsinya, setiap

partisipan memperlakukan pihak lain berdasarkan ketentuan-

ketentuan yang umum secara adil.

Menurut Guna dan Herawaty (2010), ada dua hal yang

ditekankan dalam mekanisme tata kelola perusahaan yaitu yang

pertama, pentingnya hak pemegang saham atau investor untuk

memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya serta

yang kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan

secara akurat, tepat waktu dan transparan terhadap semua informasi

kinerja perusahaan, kepemilikan dan stakeholder.

Dalam penerapannya, terdapat beberapa model tata kelola

perusahaan seperti model Anglo-Saxon, model Continental Eropa dan

lain-lain. Model tata kelola perusahaan yang sering digunakan di

Indonesia oleh perusahan-perusahaan konvensional adalah model

Eropa, sedangkan model tata kelola perusahaan yang digunakan oleh

perusahaan-perusahaan syari’ah ialah model tata kelola perusahan

yang menggunakan prinsip-prinsip syari’ah. Berikut merupakan model

tata kelola perusahaan Bank Umum Syari’ah menurut Wiroso dalam

Najmudin (2011) :

Page 50: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

36

Grafik 2.1 Model tata kelola perusahaan BUS

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009

Pasal 7 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syari’ah dan Unit

Usaha Syariah, Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan

tanggung jawab sesuai dengan prinsip GCG. Dalam peraturan yang

sama pasal 21 menyebutkan bahwa Direksi wajib melaksanakan GCG

dalam setiap kegiatan usaha pada seluruh jenjang atau tingkatan

organisasi. Pasal 46 juga menyebutkan bahwa Dewan Pengawas

Syariah wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan

prinsip GCG. Berdasarkan struktur dan tugas serta tanggung jawab

dari Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan Pengawas Syariah

tersebut, maka dalam penelitian ini menekankan pada pengaruh Dewan

Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan Pengawas Syari’ah terhadap

kinerja keuangan.

RUPS

Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syari’ah

Dewan Direksi Perusahaan

Divisi Divisi

Page 51: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

37

b. Teori Agensi (Agency Theory)

Sebuah perusahaan baik itu manufaktur ataupun perbankan tentu

memiliki tujuan yang ingin dicapai. Menurut Jensen dan Meckling

dalam Dewayanto (2010), dalam hubungannya antara struktur

kepemilikan dengan kinerja bank, ada suatu hal yang tidak dapat

dipisahkan yaitu manajemen atau pengurus bank. Dalam proses

pencapaian tujuan perusahaan tentu tidak lepas dari kinerja manajemen

tersebut. Hubungan antara manajemen bank dengan pemilik bank akan

diatur dalam sebuah kontrak (performance contract). Hubungan

kontrak tersebut sejalan dengan agency theory.

Menurut Jensen dan Meckling dalam Dewayanto (2010), agency

relationship adalah sebuah kontrak dimana salah seorang atau lebih

menunjuk seorang lainnya untuk mengerjakan segala pekerjaan atas

nama pemilik. Bila kedua pihak antara manajemen dan pemilik

memaksimalkan perannya maka sangat besar kemungkinan bahwa

manajemen tidak akan selalu bertindak untuk kepentingan pemilik. Hal

ini karena pada umumnya pemilik memiliki sasaran atau tujuan yang

bersifat jangka panjang, sedangkan manajemen hanya bersifat jangka

pendek. Sehingga terkadang, manajemen hanya mementingkan

perolehan profit jangka pendek dan mengesampingkan sustainability

dalam jangka panjang. Menurut Widhasrahtama dalam Sulaiman

(2013), pengaruh konflik dari keagenan ini dapat menyebabkan

turunnya nilai perusahaan. Oleh sebab itu, maka diperlukan adanya

Page 52: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

38

mekanisme pengendalian yang dapat menyelaraskan perbedaan

kepentingan antara kedua belah pihak. Hal yang dapat dilakukan oleh

pemilik ialah menetapkan insentif yang sesuai bagi para manajemen,

dengan adanya hal tersebut maka manajemen akan memperhatikan

kesejahteraan pemilik walaupun keputusan manajemen dalam praktek

akan sedikit berbeda dengan keinginan pemilik.

Sedangkan menurut Ahmad dan Septriani (2008), untuk

mengurangi konflik keagenan, teori keagenan menyebutkan beberapa

cara seperti:

1) Meningkatkan kepemilikan manajerial

Ketika kepemilikan manajerial meningkat maka kedudukan

antara manajemen dengan pemegang saham akan sejajar. Dan

manajemen akan termotivasi meningkatkan kinerja serta

bertanggung jawab meningkatkan kemakmuran pemegang

saham.

2) Kepemilikan institusional sebagai agen pengawas

Menurut Bathala (1994) dalam Ahmad dan Septriani

(2008), kepemilikan institusional diartikan sebagai proporsi

kepemilikan saham yang dimiliki oleh lembaga seperti

perbankan, asuransi maupun yang lainnya. Adanya

kepemilikan manajerial menyebabkan kinerja manajer diawasi

sehingga manajemen bertindak sesuai kehendak pemegang

saham.

Page 53: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

39

3) Meningkatkan pendanaan melalui hutang

Menurut Crutchley dan Hansen (1989) dalam Ahmad dan

Septriani (2008), ketika perusahaan memiliki kewajiban untuk

mengembalikan pinjaman dan membayar beban bunga secara

periodik maka hal ini menyebabkan manajemen bekerja keras

untuk meningkatkan laba sehingga dapat memenuhi

kewajibannya.

4) Kebijakan deviden

Kebijakan deviden akan melibatkan dua pihak yaitu pihak

pemegang saham dan pihak manajemen. Menurut Crutchley

dan Hansen (1989) dalam Ahmad dan Septriani (2008),

peningkatan deviden dapat menyebabkan rasio laba ditahan

kecil dan perusahaan kemudian menambah dana dari sumber

ekternal. Penambahan dana menyebabkan manajemen

dimonitor oleh pihak-pihak terkait, pengawasan kinerja

tersebut menyebabkan manajemen bertindak sesuai dengan

pemegang saham.

5) Tingkat resiko

Tingkat resiko digunakan oleh manajemen sebagai dasar

untuk menentukan kebijakan baik kebijakan deviden, kebijakan

manajerial, maupun kebijakan utang. Semakin tinggi tingkat

resiko maka akan semakin tinggi pula diversifikasi investasi

Page 54: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

40

yang dilakukan oleh manajemen karena manajemen tidakbernai

untuk menanggung resiko.

6) Kebijakan insentif

Ketika terdapat insentif yang menarik maka manajemen

termotivasi untuk meningkatkan kemakmuran dan

memperketat pengawasan terhadap perusahaan.

7) Menggunakan aliansi dengan kreditor atau bentuk kerjasama

lainnya sesuai dengan kesepakatan bersama

Ketika terdapat bentuk kerja sama antara perusahaan

dengan kreditor, maka manajemen dapat memperoleh dananya

dari kreditor tanpa harus membayar bunga dan utang, dan

kreditor dapat memperoleh pendapatan dari keuntungan

perusahaan, maka hal tersebut dapat mengurangi konflik

keagenan.

8) Manajemen memahami bagaimana peran-perannya

Manajemen memiliki beberapa peran yaitu peran dalam

mengambil keputusan keuangan dalam perusahaan seperti

keputusan pendanaan, investasi, pendistribusian keuntungan

serta peran dalam mempertimbangkan segala resiko dan return

dari segala keputusan yang diambil baik itu dalam hal investasi

maupun yang lainnya.

Dalam dunia perbankan syariah, konflik keagenan juga sering

terjadi akibat adanya perbedaan tujuan antara pihak yang satu dengan

Page 55: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

41

yang lainnya. Berdasarkan tugas Dewan Pengawas Syari’ah yang

terdapat dalam Undang Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah pasal 32 ayat 3 yang menyebutkan bahwa Dewan

Pengawas Syariah bertugas memberikan nasihat dan saran kepada

direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip

syari’ah. Artinya dalam hal ini, tujuan dari Dewan Pengawas Syariah

adalah memastikan agar kegiatan yang dilakukan bukan hanya untuk

mendapatkan keuntungan yang besar namun juga harus sesuai prinsip

syariah. Sedangkan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi pada

umumnya memiliki tujuan yang memiliki jangka lebih pendek yaitu

mendapatkan keuntungan.

c. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan hasil atau prestasi yang telah dicapai

oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelola

aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu. Kinerja

keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui dan

mengevaluasi sampai dimana tingkat keberhasilan perusahaan

berdasarkan aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan (Rudianto,

2013 : 189).

Menurut Rudianto (2013 : 189), ada beberapa tolak ukur yang

dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan,

dimana masing-masing memiliki manfaat yang berbeda dan spesifik

Page 56: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

42

dengan kegunaan tertentu. Ukuran kinerja tersebut dapat dipilah

menjadi beberapa kelompok seperti:

1) Rasio Profitabilitas adalah ukuran dan penilaian kinerja

perusahaan yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah

kebijakan dan keputusan yang diambil manajemen perusahaan,

seperti Margin Laba Kotor (Gross Margin Ratio), Margin

Laba Bersih (Net Profit Margin), Return On Investment

(ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS).

2) Rasio Likuiditas yaitu ukuran penilaian kinerja perusahaan

yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan

membayar (likuiditasnya) utangnya dalam jangka pendek,

seperti: Current Ratio, Acid Test Ratio atau quick ratio, Cash

Ratio,

3) Rasio Leverage adalah ukuran penilaian kinerja perusahaan

yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar

aset perusahaan dibiayai dengan utang, seperti Total Debt to

Equity Ratio, Debt to Total Aset Ratio, Equity to Total Aset

Ratio.

4) Rasio Aktivitas adalah ukuran penilaian kinerja perusahaan

yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar

efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber

dananya, seperti Total Asset Turnover Ratio, Account

Page 57: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

43

Receivable Turnover Ratio, Account Receivable Collection

Periode Ratio.

C. Kerangka Penelitian

Grafik 2.2 Kerangka Penelitian

Ukuran Dewan Pengawas Syariah (X1)

Remunerasi Dewan Direksi (X12)

Jumlah Rapat Dewan Pengawas Syariah (X2)

Kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah

(X3)

Remunerasi Dewan Pengawas Syariah (X4)

Ukuran Dewan Komisaris (X5)

Proporsi Komisaris Independen (X6)

Kehadiran rapat Dewan Direksi (X11)

Jumlah Rapat Dewan Direksi (X10)

Remunerasi Dewan Komisaris (X9)

Kehadiran Rapat Dewan Komisaris (X8)

Jumlah Rapat Dewan Komisaris (X7)

NOM (Y)

Page 58: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

44

D. Hipotesis

1. Pengaruh ukuran Dewan Pengawas Syariah terhadap NOM

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009

pasa 1 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, menyebutkan bahwa Dewan

Pengawas Syariah adalah dewan yang memiliki tugas memberikan

nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan bank agar

sesuai dengan Prinsip Syariah. Menurut Inuzula, Basri dan Shabri

(2015), Dewan Pengawas Syariah merupakan pengawas syariah yang

ada dalam perbankan syariah dan bertanggungjawab kepada Bank

Indonesia dan DSN (Dewan Syariah Nasional) yang merupakan

otoritas syariah tertinggi di Indonesia selain MUI (Majelis Ulama

Indonesia).

Menurut Rahman dan Bukair (2013) yang melakukan penelitian

pada perbankan yang terdapat di Bahrain, Kuwait, Saudi Arabia,

Qatar, Oman dan Uni Emirat Arab, terdapat beberapa indikator dalam

Dewan Pengawas Syariah yaitu jumlah anggota Dewan Pengawas

Syariah, keanggotaan lintas, kualifikasi pendidikan Dewan Pengawas

Syariah, reputasi anggota Dewan Pengawas Syariah, keahlian Dewan

Pengawas Syariah.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti menduga bahwa jumlah anggota

Dewan Pengawas Syariah atau ukuran Dewan Pengawas Syariah

memiliki peran yang sangat penting. Oleh sebab itu, maka peneliti

Page 59: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

45

menduga bahwa ukuran Dewan Pengawas Syariah berpengaruh positif

signifikan terhadap NOM (Net Opaerating Margin). Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustaghfiroh (2016) di Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah di Jawa Tengah tahun 2013-2014. Hasil

penelitian menyatakan bahwa ukuran Dewan Pengawas Syariah

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

H1 : Ukuran Dewan Pengawas Syariah berpengaruh

positif signifikan terhadap NOM (Net Operating

Margin)

2. Pengaruh jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah terhadap NOM

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009

pasal 47 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Pengawas Syariah

memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab, antara lain:

a. Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah atas

pedoman opersional dan produk yang dikeluarkan Bank

b. Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank agar

sesuai dengan fatwa DSN MUI

c. Meminta fatwa kepada DSN MUI untuk produk baru Bank

yang belum ada fatwanya.

d. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip

Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan

penyaluran dan serta pelayanan jasa bank

Page 60: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

46

e. Meminta data dan infromasi terkait dengan aspek syariah dari

satuan kerja bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

Dengan adanya tugas tersebut, maka frekuensi rapat atau

jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah menjadi sangat penting

dalam rangka melakukan pengawasan terhadap proses

perkembangan produk baru Bank dan kegiatan Bank. Berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 pasal 49 tentang

pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah menyebutkan bahwa rapat Dewan

Pengawas Syariah wajib diselenggarakan paling kurang satu kali

dalam satu bulan.

Penelitian terdahulu yang menggunakan variabel jumlah rapat

sebagai variabel independen masih sangat sedikit. Terdapat

beberapa penelitian yang menggunakannya namun dengan variabel

dependen yang berbeda. Endraswati (2017) melakukan penelitian

pada Bank Syariah di Indonesia, hasilnya menyatakan bahwa

frekuensi rapat Dewan Pengawas Syariah berpengaruh positif

signifikan terhadap kualitas pengungkapan laporan perusahaan.

Bukair (2014) melakukan penelitian terhadap Bank Syariah di

Malaysia, hasilnya menyatakan bahwa frekuensi rapat berpengaruh

terhadap pengungkapan CSR.

Semakin sering dilakukannya rapat, maka akan semakin cepat

tersebarnya informasi adanya suatu masalah dan semakin cepat

Page 61: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

47

juga masalah akan terselesaikan, karena dalam suatu rapat akan ada

koordinasi antar anggota untuk menyelesaikan masalah yang

terdapat dalam sebuah perusahaan. Karena pentingnya sebuah

rapat, maka peneliti menduga bahwa jumlah rapat Dewan

Pengawas Syariah berpengaruh positif signifikan terhadap NOM

(Net Operating Margin).

H2 : Jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah

berpengaruh positif signifikan terhadap NOM

3. Pengaruh kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah terhadap NOM

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009

pasal 49 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah menyebutkan bahwa

pengambilan keputusan rapat Dewan Pengawas Syariah dilakukan

berdasarkan musyawarah mufakat dan seluruh keputusan Dewan

Pengawas Syariah yang dituangkan dalam risalah rapat merupakan

keputusan bersama seluruh anggota Dewan Pengawas Syariah.

Berdasarkan hal tersebut, maka kehadiran masing-masing anggota

Dewan Pengawas Syariah dalam rapat Dewan Pengawas Syariah

menjadi hal yang sangat menentukan. Karena keputusan dalam setiap

rapat Dewan Pengawas Syariah akan berpengaruh terhadap kebijakan

yang akan ditetapkan.

Azim dan Taylor (2009) melakukan penelitian terhadap perusahaan

yang terdaftar di Australian Stock Exchange (ASX), hasilnya

Page 62: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

48

menyebutkan bahwa jumlah rapat dewan berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan. Sulaiman dan Cahyonowati (2015) melakukan penelitian

terhadap perusahaan yang terdaftar di BEI, dan salah satu hasilnya

menunjukkan bahwa frekuensi kehadiran rapat Dewan Komisaris

memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Antara Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Komisaris memiliki

fungsi yang sama yaitu fungsi monitoring. Maka dalam hal ini peneliti

menduga bahwa kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah

berpengaruh positif signifikan terhadap NOM (Net operating Margin).

H3 : Kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah

berpengaruh positif signifikan terhadap NOM

4. Pengaruh remunerasi Dewan Pengawas Syariah terhadap NOM

Remunerasi merupakan salah satu bentuk kompensasi yang

diberikan perusahaan kepada karyawannya. Menurut Syoraya (2014),

kompensasi adalah umpan balik yang dibayarkan kepada karyawan.

Remunerasi merupakan total gaji dan fasilitas-fasilitas yang diterima

oleh karyawan. Dengan adanya remunerasi yang menarik, maka

kinerja karyawan juga akan semakin meningkat, dan ketika kinerja

karyawan semakin meningkat maka kinerja keuangannya pun akan

mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Parimana dan Wisadha (2015) pada perusahaan BUMN

yang terdaftar di BEI, hasilnya menunjukkan bahwa kompensasi

manajemen eksekutif berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

Page 63: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

49

keuangan. Armas (2016) melakukan penelitian pada perusahaan yang

tercatat di BEI dan hasilmya menunjukkan bahwa remunerasi

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Maka dalam hal ini,

peneliti menduga bahwa remunerasi Dewan Pengawas Syariah

berpengaruh positif signifikan terhadap NOM (Net operating Margin).

H4 : Remunerasi Dewan Pengawas Syariah berpengaruh

positif signifikan terhadap NOM

5. Pengaruh ukuran Dewan Komisaris terhadap NOM

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009

pasa 1 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, menyebutkan bahwa Dewan

Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan

pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran

dasar serta memberi nasihat kepada Direksi sebagaimana dimaksud

dalam Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.

Menurut Isshaq et al (2009) dalam Martsila dan Meiranto (2013)

yang melakukan penelitian terhadap perusahaan non finansial yang

terdaftar di BEI menyatakan bahwa semakin besar ukuran dewan

komisaris dianggap mampu menstimulus pertukaran pengetahuan dan

informasi antar anggota Dewan Komisaris dan mampu memberikan

layanan yang lebih baik dan bermanfaat untuk memaksimalkan nilai

perusahaan.

Page 64: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

50

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti menduga bahwa ukuran

Dewan Komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap NOM (Net

operating Margin). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Martsila dan Meiranto (2013) yang melakukan penelitian terhadap

perusahaan non finansial yang terdaftar di BEI dan juga sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Hardikasari (2011) pada industri

perbankan yang terdaftar di BEI. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan.

H5 : ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif

signifikan terhadap NOM

6. Pengaruh proporsi Komisaris Independen terhadap NOM

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009

pasa 1 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, menyebutkan bahwa

Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak

memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham,

dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali,

anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi ataupun memiliki

hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan

bank.

Menurut Mayangsari dalam Utomo (2014), Komisaris Independen

bertujuan untuk menyeimbangkan dalam pengambilan keputusan atau

Page 65: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

51

dalam hal ini dengan bersikap netral khususnya untuk perlindungan

terhadap pemegang saham dan pihak-pihak lain yang terkait.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti menduga bahwa keberadaan

Komisaris Independen sangatlah penting dalam sebuah perusahaan.

Sehingga peneliti menduga bahwa proporsi Komisaris Independen

berpengaruh positif signifikan terhadap NOM (Net operating Margin).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Manik (2011)

dan Widyati (2013) pada perusahaan properti dan real estate yang

terdaftar di BEI, hasil penelitiannya menyebutkan bahwa proporsi

Komisasris Independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja keuangan. Endraswati (2017) melakukan penelitian pada Bank

Syariah di Indonesia, hasilnya menyebutkan bahwa proporsi Komisaris

Independen berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas

pengungkapan laporan perusahaan.

H6 : Proporsi Komisaris Independen berpengaruh positif

signifkan terhadap NOM

7. Pengaruh jumlah rapat Dewan Komisaris terhadap NOM

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009

pasal 14 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, rapat Dewan Komisaris wajib

diselenggrakan paling kurang satu kali dalam dua bulan. Berdasarkan

hal tersebut, maka peneliti menduga bahwa rapat Dewan Komisaris

sangatlah penting, sehingga jumlah rapat Dewan Komisaris

Page 66: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

52

berpengaruh positif signifikan terhadap NOM (Net operating Margin).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Muid

(2011) pada perbankan yang terdaftar di BEI, hasilnya menunjukkan

bahwa rapat dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Vafeas (1999) melakukan penelitian terhadap 307 perusahan dan

hasilnya menunjukkan bahwa jumlah rapat dewan berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan. Azim dan Taylor (2009) melakukan

penelitian terhadap perusahaan yang terdaftar di Australian Stock

Exchange (ASX) juga menyebutkan bahwa jumlah rapat dewan

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

H7 : Jumlah rapat Dewan Komisaris berpengaruh positif

signifikan terhadap NOM

8. Pengaruh kehadiran rapat Dewan Komisaris terhadap NOM

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009

pasal 14 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah bahwa rapat Dewan Komisaris

wajib dihadiri paling kurang oleh 2/3 dari jumlah anggota Dewan

Komisaris, maka kehadiran dari anggota Dewan Komisaris sangatlah

berpengaruh terhadap keputusan yang ditetapkan. Oleh karena itu,

peneliti menduga bahwa kehadiran rapat Dewan Komisaris

berpengaruh positif signifikan terhadap NOM (Net operating Margin).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulaiman dan

Cahyonowati (2015) terhadap perusahaan yang terdaftar di BEI, dan

Page 67: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

53

salah satu hasilnya menunjukkan bahwa frekuensi kehadiran rapat

Dewan Komisaris memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Azim dan Taylor (2009) melakukan penelitian

terhadap perusahaan yang terdaftar di Australian Stock Exchange

(ASX) juga menyebutkan bahwa jumlah kehadiran rapat anggota

dewan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

H8 : Kehadiran rapat Dewan Komisaris berpengaruh

positif signifikan terhadap NOM

9. Pengaruh remunerasi Dewan Komisaris terhadap NOM

Remunerasi merupakan salah satu bentuk kompensasi yang

diberikan perusahaan kepada karyawannya. Menurut Syoraya (2014),

kompensasi adalah umpan balik yang dibayarkan kepada karyawan.

Remunerasi merupakan total gaji dan fasilitas-fasilitas yang diterima

oleh karyawan. Dengan adanya remunerasi yang menarik, maka

kinerja karyawan juga akan semakin meningkat, dan ketika kinerja

karyawan semakin meningkat maka kinerja keuangannya pun akan

mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Parimana dan Wisadha (2015) pada perusahaan BUMN

yang terdaftar di BEI, hasilnya menunjukkan bahwa kompensasi

manajemen eksekutif berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

keuangan. Armas (2016) melakukan penelitian pada perusahaan yang

tercatat di BEI dan hasilmya menunjukkan bahwa remunerasi

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Maka dalam hal ini,

Page 68: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

54

peneliti menduga bahwa remunerasi Dewan Komisaris berpengaruh

positif signifikan terhadap NOM (Net operating Margin).

H9 : Remunerasi Dewan Komisaris berpengaruh positif

signifikan terhadap NOM

10. Pengaruh jumlah rapat Dewan Direksi terhadap NOM

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009

pasal 1 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Direksi merupakan

organ perseroan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas

pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai dengan

maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam

dan di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dan Undang-

undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Dalam pasal 20 juga disebutkan bahwa Direksi bertanggung jawab

penuh atas pelaksanaan pengelolaan bank berdasarkan prinsip kehati-

hatian dan prinsip syariah. Berdasarkan tanggungjawabnya tersebut,

maka frekuensi rapat atau jumlah rapat menjadi sangat penting. Oleh

karena itu, peneliti menduga bahwa jumlah rapat Dewan Direksi

berhubungan positif dan signifikan terhadap NOM (Net Operating

Margin). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kartikaningrum (2016) terhadap Bank Umum Syariah di Indonesia,

hasilnya menunjukkan bahwa jumlah rapat Dewan Direksi

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan. Azim dan

Page 69: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

55

Taylor (2009) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang

terdaftar di Australian Stock Exchange (ASX) menyebutkan bahwa

jumlah rapat dewan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

H10 : Jumlah rapat Dewan Direksi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap NOM

11. Pengaruh kehadiran rapat Dewan Direksi terhadap NOM

Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 pasal 31

tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah menyebutkan bahwa setiap kebijakan

dan keputusan strategis wajib diputuskan melalui rapat Dewan Direksi,

maka kehadiran rapat anggota Dewan Direksi sangatlah penting. Azim

dan Taylor (2009) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang

terdaftar di Australian Stock Exchange (ASX) juga menyebutkan

bahwa jumlah kehadiran rapat anggota dewan berpengaruh terhadap

kinerja perusahaan. Sulaiman dan Cahyonowati (2015) melakukan

penelitian terhadap perusahaan yang terdaftar di BEI, dan salah satu

hasilnya menunjukkan bahwa frekuensi kehadiran rapat Dewan

Komisaris memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Karena Dewan Komisaris dan Dewan Direksi memiliki

hubungan yang positif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab

dalam perusahaan. maka peneliti menduga bahwa kehadiran rapat

dewan Direksi berpengaruh positif signifikan terhadap NOM (Net

Operating Margin).

Page 70: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

56

H11 : Kehadiran rapat Dewan Direksi berpengaruh positif

signifikan terhadap NOM

12. Pengaruh remunerasi Dewan Direksi terhadap NOM

Remunerasi merupakan salah satu bentuk kompensasi yang

diberikan perusahaan kepada karyawannya. Menurut Syoraya (2014),

kompensasi adalah umpan balik yang dibayarkan kepada karyawan.

Remunerasi merupakan total gaji dan fasilitas-fasilitas yang diterima

oleh karyawan. Dengan adanya remunerasi yang menarik, maka

kinerja karyawan juga akan semakin meningkat, dan ketika kinerja

karyawan semakin meningkat maka kinerja keuangannya pun akan

mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Parimana dan Wisadha (2015) pada perusahaan BUMN

yang terdaftar di BEI, hasilnya menunjukkan bahwa kompensasi

manajemen eksekutif berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

keuangan. Armas (2016) melakukan penelitian pada perusahaan yang

tercatat di BEI dan hasilmya menunjukkan bahwa remunerasi

berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Maka dalam hal ini,

peneliti menduga bahwa remunerasi Dewan Direksi berpengaruh

positif signifikan terhadap NOM (Net operating Margin).

H12 : Remunerasi Dewan Direksi berpengaruh positif

signifikan terhadap NOM

13. Pengaruh ukuran Dewan Pengawas Syariah, jumlah rapat Dewan

Pengawas Syariah, kehadiran rapat Dewan Pengawas

Page 71: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

57

Syariah,remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan

Komisaris, proporsi Komisaris Independen, jumlah rapat Dewan

Komisaris, kehadiran rapat Dewan Komisaris, remunerasi Dewan

Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat Dewan

Direksi, dan remunerasi Dewan Direksi secara bersama-sama terhadap

NOM.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009

tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah, bahwa Dewan Pengawas Syariah,

Dewan Komisaris dan Dewan Direksi wajib melaksanakan tugas dan

bertanggungjawab sesuai dengan prinsip GCG, maka peneliti menduga

bahwa ukuran Dewan Pengawas Syariah, jumlah rapat Dewan

Pengawas Syariah, kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah,

remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan Komisaris,

proporsi Komisaris Independen, jumlah rapat Dewan Komisaris,

kehadiran rapat Dewan Komisaris, remunerasi Dewan Komisaris,

jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat Dewan Direksi, dan

remunerasi Dewan Direksi secara bersama-sama berpengaruh positif

signifikan terhadap NOM.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyati

(2013) terhadap perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di

BEI, hasilnya menunjukkan bahwa Dewan Direksi, Komisaris

Independen, Komite Audit, kepemilikan manajerial dan kepemilikan

Page 72: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

58

institusional berpengaruh secara simultan terhadap kinerja keuangan.

Dewayanto (2010) melakukan penelitian terhadap perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI dan hasilnya menunjukkan bahwa

kepemilikan saham pengendali, kepemilikan asing, kepemilikan

pemerintah, ukuran Dewan Direksi, ukuran Dewan Komisaris,

Komisari Independen, CAR, auditor eksternal secara bersama-sama

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Maghfiroh

(2016) melakukan penelitian terhadap Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah di Jawa Tengah dan hasilnya menunjukkan bahwa ukuran

Dewan Direksi, ukuran Dewan Komisaris, ukuran Dewan Pengawas

Syariah secara simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

H13 : ukuran Dewan Pengawas Syariah, jumlah rapat

Dewan Pengawas Syariah, kehadiran rapat Dewan Pengawas

Syariah,remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan

Komisaris, proporsi Komisaris Independen, jumlah rapat Dewan

Komisaris, kehadiran rapat Dewan Komisaris, remunerasi Dewan

Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat Dewan

Direksi, dan remunerasi Dewan Direksi secara bersama-sama

berpengaruh positif signifikan terhadap NOM.

Page 73: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

59

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Noor

(2011), penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teor-teori

tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Dalam hal ini, teori

menjadi faktor yang sangat penting dalam proses penelitian. Karena dalam

penelitian kuantitatif, teori atau paradigma teori digunakan untuk

menuntun peneliti menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis,

menemukan konsep-konsep, menemukan metodologi dan menemukan alat

analisis data (Bungin, 2006).

B. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data

sekunder yang dikumpulkan dari institusi maupun penerbitan dari lembaga

nasional berupa data yang bersifat time series. Data dalam penelitian ini

diperoleh dari laporan keuangan Unit Usaha Syariah baik yang diterbitkan

oleh masing-masing website Unit Usaha Syariah maupun yang diterbitkan

oleh Bank Indonesia.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder yakni laporan keuangan Unit Usaha Syariah di Indonesia yang

telah dipublikasikan baik melalui website resmi bank Indonesia maupun

website masing-masing Unit Usaha Syariah pada tahun 2010 sampai

Page 74: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

60

dengan tahun 2015. Data mengenai variabel independen diperoleh dengan

mengakses masing-masing webiste Unit Usaha Syariah, sedangkan untuk

data mengenai variabel dependen diperoleh dari laporan keuangan yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia. Adapun teknik pengumpulan data yang

dilakukan ialah dengan studi pustaka atau dokumentasi yakni dengan

menggunakan atau mengumpulkan beberapa literatur yang mendukung

penelitian ini, seperti laporan keuangan yang dipublikasikan yang

diperoleh dari internet, jurnal-jurnal yang mendukung penelitian ini, data

statistik dan beberapa buku yang berhubungan dengan penelitian ini.

D. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Unit

Usaha Syariah yang berada di Indonesia dan terdaftar di website Bank

Indonesia dan masuk dalam data statistik OJK. Pemilihan sampel

dilakukan secara tidak acak, tidak semua elemen-elemen populasi terpilih

menjadi sampel yaitu dengan cara purposive sampling. Menurut Noor

(2011) Purposive sampling yaitu pemilihan berdasarkan beberapa

pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel yakni pemilihan

yang didasarkan pada penilaian terhadap beberapa kriteria dari elemen-

elemen populasi yang sengaja dibuat disesuaikan dengan maksud dan

tujuan dari penelitian. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian

ini dalam rangka pemilihan sampel diantaranya yaitu:

Page 75: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

61

1. Bank merupakan Unit Usaha Syariah yang masuk dalam data

statistik OJK. Berikut merupakan daftar Unit Usaha Syariah

yang terdaftar dalam data statistik OJK:

Tabel 3.1 Daftar Populasi

No Nama Unit Usaha Syariah

1 UUS Bank Danamon

2 UUS Bank BTN

3 UUS Bank Permata

4 UUS Bank Sinarmas

5 UUS BPD Aceh

6 UUS BPD DIY

7 UUS BPD Jambi

8 UUS BPD Jateng

9 UUS BPD Jatim

10 UUS BPD Kalimantan Barat

11 UUS BPD Kalimantan Selatan

12 UUS BPD Kalimantan Timur

13 UUS BPD Nusa Tenggara Barat

14 UUS BPD Riau

15 UUS BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

16 UUS BPD Sumatera Barat (Bank Nagari)

17 UUS BPD Sematera Selatan dan Bangka Belitung

18 UUS BPD Sumatera Utara

19 UUS Bank CIMB Niaga

20 UUS BII

21 UUS Bank OCBC Nisp

22 UUS BPD DKI

Sumber : www.ojk.go.id

2. Bank merupakan Unit Usaha Syariah yang telah

mempublikasikan laporan keuangannya di website nya masing-

Page 76: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

62

masing dan di website Bank Indonesia serta bisa diakses dari

tahun 2010-2015.

3. Laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan mencakup data

lengkap mengenai corporate governance meliputi ukuran

Dewan Pengawas Syariah, jumlah rapat Dewan Pengawas

Syariah, kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah, remunerasi

Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan Komisaris, proporsi

Komisaris Independen, jumlah rapat Dewan Komisaris,

kehadiran rapat Dewan Komisaris, remunerasi Dewan

Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat

Dewan Direksi, remunerasi Dewan Direksi.

4. Laporan tahunan yang dipublikasikan mencakup data yang

dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan bank tersebut.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka bank yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Daftar Sampel

No Nama Unit Usaha Syariah

1 UUS Bank Danamon

2 UUS Bank BTN

3 UUS Bank Permata

4 UUS BPD Jatim

5 UUS BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

6 UUS BPD Sumatera Barat (Bank Nagari)

7 UUS Bank CIMB Niaga

8 UUS BII

9 UUS Bank OCBC Nisp

Page 77: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

63

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Noor (2011), definisi operasional merupakan bagian yang

mendefinisikan sebuah variabel agar dapat diukur dengan cara melihat

pada indikator dari variabel tersebut. Dalam hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa definisi operasional bukan berarti definisi seperti yang

terdapat pada teori dalam sebuah buku namun lebih menekankan kepada

sesuatu yang dapat dijadikan indikator dan indikator tersebut dapat diukur.

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel

independen dan variabel dependen. Menurut Noor (2011), variabel

independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Sedangkan variabel

dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh faktor lain atau

dipengaruhi oleh variabel independen.

Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari ukuran

Dewan Pengawas Syariah, jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah,

kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah, remunerasi Dewan Pengawas

Syariah, ukuran Dewan Komisaris, proporsi Komisaris Independen,

jumlah rapat Dewan Komisaris, kehadiran rapat Dewan Komisaris,

remunerasi Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran

rapat Dewan Direksi, dan remunerasi Dewan Direksi. Sedangkan variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diukur

dengan Net Operating Margin (NOM).

Page 78: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

64

1. Ukuran Dewan Pengawas Syariah

Menurut peraturan Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009

tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Pengawas

Syariah merupakan dewan yang bertugas memberikan nasihat

dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan bank agar

sesuai dengan prinsip Syariah. Ukuran Dewan Pengawas

Syariah diukur dengan menggunakan jumlah Dewan Pengawas

Syariah yang ada dalam Unit Usaha Syariah tersebut. Hal ini

seperti yang digunakan oleh Kartika (2014), Erfina (2014),

Mustaghfiroh (2016) dan Endraswati (2017).

2. Jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009

tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, rapat Dewan

Pengawas Syariah wajib diselenggarakan minimal satu kali

dalam satu bulan. Dalam penelitian ini jumlah rapat Dewan

Pengawas Syariah diukur dengan jumlah rapat yang dilakukan

oleh Dewan Pengawas Syariah dalam satu tahun. Hal ini sesuai

dengan yang digunakan oleh Endraswati (2017), Bukair (2014)

dan Sunarwan (2015)

Ukuran DPS = Ʃ DPS pada tahun t

Page 79: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

65

3. Kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009

tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, pengambilan

keputusan rapat Dewan Pengawas Syariah dilakukan

berdasarkan musyawarah mufakat dan seluruh keputusan

Dewan Pengawas Syariah yang dituangkan dalam risalah rapat

merupakan keputusan bersama seluruh anggota Dewan

Pengawas Syariah. Dalam penelitian ini kehadiran rapat Dewan

Pengawas Syariah diukur dengan rata-rata prosentase kehadiran

rapat dari anggota Dewan Pengawas Syariah yaitu dengan

jumlah prosentase kehadiran rapat dari anggota dibagi dengan

jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah dalam satu tahun.

Hal ini sesuai dengan yang digunakan oleh Sulaiman dan

Cahyonowati (2015) serta Azim dan Taylor (2009).

4. Remunerasi Dewan Pengawas Syariah

Berdasarkan peraturan OJK tentang penerapan tata kelola

dalam pemberian remunerasi bagi Bank Umum Syariah dan

Jumlah rapat DPS = Ʃ rapat DPS pada tahun t

Kehadiran rapat DPS = Ʃ % kehadiran rapat anggota DPS

Ʃ DPS

Page 80: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

66

Unit Usaha Syariah, kebijakan remunerasi dapat berupa tetap

dan variabel. Pemberian remunerasi yang bersifat variabel bagi

Dewan Pengawas Syariah wajib mempertimbangkan kinerja

Dewan Pengawas Syariah, kinerja unit bisnis dan kinerja Bank

serta resiko sesuai skala dan kompleksitas usaha Bank.

Remunerasi juga dibagi menjadi dua yaitu remunerasi natura

dan reemunerasi non natura. Menurut UU No 36 Tahun 2008

tentang Pajak Penghasilan, natura merupakan imbalan

berkenaan dengan pekerjaan atau jasa berupa tambahan

kemampuan ekonomis yang diterima bukan dalam bentuk uang

seperti mobil, rumah, fasilitas pengobatan dan lain-lain. Dalam

penelitian ini remunerasi Dewan Pengawas Syariah diukur

dengan jumlah remunerasi non natura dan fasilitas lain non

natura yang diterima oleh Dewan Pengawas Syariah dalam satu

tahun. Hal ini sesuai dengan yang digunakan oleh Armas

(2016), Syoraya (2014), Parimana dan Wisadha (2015).

5. Ukuran Dewan Komisaris

Menurut peraturan Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009

tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris

merupakan organ perseroan yang bertugas melakukan

Remunerasi DPS = Ʃ remunerasi non natura DPS pada tahun t

Page 81: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

67

pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan

anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Ukuran

Dewan Komisaris diukur dengan jumlah Dewan Komisaris

pada Unit Usaha Syariah tersebut setiap tahun. Hal ini sesuai

dengan yang digunakan oleh Dewayanto (2010), Erfina (2014),

Puspitasari dan Ernawati (2010), Muktiyanto (2011) dan

Wardhani (2007).

6. Proporsi Komisaris Independen

Menurut peraturan Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009

tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Komisaris Independen

merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki

hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham

dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham

pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota

Direksi atau tidak memiliki hubungan keuangan dan/atau

hubungan kepemilikan saham dengan Bank. Proporsi

Komisaris Independen merupakan perbandingan antara jumlah

Komisaris Independen dengan jumlah keseluruhan Dewan

Komisaris tiap tahun. Proporsi KI diukur dengan membagi

jumlah Komisaris Independen dengan jumlah Dewan

Ukuran DK = Ʃ DK pada tahun t

Page 82: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

68

Komisaris. Hal ini sesuai dengan yang digunakan oleh

Endraswati (2017), Widyati (2013), Manik (2011), Wardhani

(2007) dan Muktiyanto (2011).

7. Jumlah rapat Dewan Komisaris

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009

tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, rapat Dewan

Komisaris wajib diselenggarakan minimal satu kali dalam dua

bulan. Dalam penelitian ini jumlah rapat Dewan Komisaris

diukur dengan jumlah rapat yang dilakukan oleh Dewan

Komisaris dalam satu tahun. Hal ini sesuai dengan yang

digunakan oleh Sunarwan (2015), Lestari dan Muid (2011)

8. Kehadiran rapat Dewan Komisaris

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009

tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, rapat Dewan

Komisaris wajib dihadiri paling kurang oleh 2/3 (dua per tiga)

dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Dalam penelitian ini

kehadiran rapat Dewan Komisaris diukur dengan rata-rata

Proporsi KI = Ʃ KI

Ʃ DK

Jumlah rapat DK = Ʃ rapat DK pada tahun t

Page 83: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

69

prosentase kehadiran rapat dari anggota Dewan Komisaris

yaitu dengan jumlah prosentase kehadiran rapat dari anggota

dibagi dengan jumlah anggota Dewan Komisaris dalam satu

tahun. Hal ini sesuai dengan yang digunakan oleh Sulaiman

dan Cahyonowati (2015) serta Azim dan Taylor (2009).

9. Remunerasi Dewan Komisaris

Berdasarkan peraturan OJK No 45/POJK.03?2015 tentang

penerapan tata kelola dalam pemberian remunerasi bagi Bank

Umum, kebijakan remunerasi dapat berupa tetap dan variabel.

Pemberian remunerasi yang bersifat variabel bagi Dewan

Komisaris wajib mempertimbangkan kinerja Dewan Komisaris,

kinerja unit bisnis dan kinerja Bank serta resiko sesuai skala

dan kompleksitas usaha Bank. Dalam penelitian ini remunerasi

Dewan Komisaris diukur dengan jumlah remunerasi non natura

dan fasilitas lain non natura yang diterima oleh Dewan

Komisaris dalam satu tahun. Hal ini sesuai dengan yang

digunakan oleh Armas (2016), Syoraya (2014), Parimana dan

Wisadha (2015).

Kehadiran rapat DK = Ʃ % kehadiran rapat anggota DK

Ʃ DK

Remunerasi DK = Ʃ remunerasi non natura DK pada tahun t

Page 84: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

70

10. Jumlah rapat Dewan Direksi

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009

tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, setiap keputusan

Direksi bersifat megikat dan menjadi tanggung jawab seluruh

anggota Direksi. Setiap keputusan tersebut diputuskan melalui

sebuah rapat Direksi. Dalam penelitian ini jumlah rapat Dewan

Direksi diukur dengan jumlah rapat yang dilakukan oleh

Dewan Direksi dalam satu tahun. Hal ini sesuai dengan yang

digunakan oleh Mardiyati (2012) dan Luthfia (2012)

11. Kehadiran rapat Dewan Direksi

Kehadiran rapat DD merupakan prosentase kehadiran rapat

masing-masing anggota Dewan Direksi dalam setiap rapat

Dewan Direksi. Dalam penelitian ini kehadiran rapat Dewan

Komisaris diukur dengan rata-rata prosentase kehadiran rapat

dari anggota Dewan Komisaris yaitu dengan jumlah prosentase

kehadiran rapat dari anggota dibagi dengan jumlah anggota

Dewan Komisaris dalam satu tahun. Hal ini sesuai dengan yang

digunakan oleh Sulaiman dan Cahyonowati (2015) serta Azim

dan Taylor (2009).

Jumlah rapat DD = Ʃ rapat DD pada tahun t

Kehadiran rapat DD = Ʃ % kehadiran rapat anggota DD

Ʃ DD

Page 85: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

71

12. Remunerasi Dewan Direksi

Berdasarkan peraturan OJK No 45/POJK.03?2015 tentang

penerapan tata kelola dalam pemberian remunerasi bagi Bank

Umum, kebijakan remunerasi dapat berupa tetap dan variabel.

Pemberian remunerasi yang bersifat variabel bagi Dewan

Direksi wajib mempertimbangkan kinerja Dewan Direksi,

kinerja unit bisnis dan kinerja Bank serta resiko sesuai skala

dan kompleksitas usaha Bank. Dalam penelitian ini remunerasi

Dewan Direksi diukur dengan jumlah remunerasi non natura

dan fasilitas lain non natura yang diterima oleh Dewan Direksi

dalam satu tahun. Hal ini sesuai dengan yang digunakan oleh

Armas (2016), Syoraya (2014), Parimana dan Wisadha (2015).

13. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan hasil atau prestasi yang telah

dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan

fungsinya mengelola aset perusahaan secara efektif selama

periode tertentu. (Rudianto, 2013 : 189). Dalam penelitian ini,

kinerja keuangan diukur menggunakan rasio profitabilitas.

Rasio Profitabilitas adalah ukuran dan penilaian kinerja

perusahaan yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah

kebijakan dan keputusan yang diambil manajemen perusahaan.

Remunerasi DD = Ʃ remunerasi non natura DD pada tahun t

Page 86: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

72

Rasio yang digunakan sebagai pengukuran kinerja keuangan

dalam penelitian ini yaitu NOM (Net Operating Margin). Hal

ini sesuai dengan yang digunakan oleh Kartika (2014) dan Wati

(2012).

F. Metode Analisis Data

Secara garis besar, metode analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari uji deskriptif, uji asumsi klasik dan uji regresi.

1. Uji Deskriptif

Dalam penelitian ini, uji deskriptif digunakan untuk

memberikan gambaran atau deskripsi atas suatu data yang dilihat

dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, serta kemencengan distribusi (Ghozali, 2013).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian terdiri dari

uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji

heteroskendastisitas.

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, residual memiliki

distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

NOM = Laba (Rugi) tahun berjalan

Pendapatan Operasional

Page 87: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

73

normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi

tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk

melakukan uji normalitas yaitu dengan menggunakan uji analisis

grafik dan uji statistik.

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan uji statistik. Karena menurut (Ghozali, 2013), uji

normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati

secara visual bisa kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini

ialah dengan menggunakan uji statistik non-parametrik

Kolmogorov Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan

membuat hipotesis:

H0 : data residual berdistribusi normal

HA : data residual tidak berdistribusi normal

Ketika nilai Kolmogorov-Smirnov besarnya lebih besar

dari dua (K-S > 2) dan nilai sig kurang dari 0,05 (sig < 0,05),

maka berarti H0 tidak dapat ditolak, yang artinya data residual

berditribusi normal (Ghozali, 2013).

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji suatu model

regresi ditemukan ada atau tidaknya korelasi antar variabel

bebas. Model regresi yang baik yaitu model regresi yang tidak

terdapat korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2013). Dalam

Page 88: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

74

penelitian ini, uji multikolonieritas dilakukan dengan

menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan

perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

Menurut Ghozali (2013), apabila nilai korelasi masih

dibawah 95%, dan nilai Tolerance kurang dari 0,10 serta nilai

Variance Inflation Factor (VIF) tidak melebihi 10 maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel

bebas dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013) uji autokolerasi bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi linier antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model

regresi yang tidak terkena penyakit autokorelasi. Ada beberapa

cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokoelasi, diantaranya

yaitu dengan menggunakan uji Durbin-Watson, uji Lagrange-

Multiplier (LM test) atau Breusch-Godfrey test (BG test), uji

statistik Q, run test.

Dalam penelitian ini, uji multikolonieritas yang digunakan

ialah Breusch-Godfrey test (BG test). Uji Breusch-Godfrey

dilakukan dengan meregresi nilai residual sebagai variabel

dependen, sedangkan untuk variabel independen ditambah

Page 89: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

75

dengan variabel residual lag 2. Apabila nilai sig residual lag 2

lebih besar dari 0,05 maka hal ini menunjukkan indikasi tidak

adanya autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013), uji heteroskendastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau

tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan berbagai cara antara lain melihat grafik plot,

uji Park, uji Glejser dan uji White.

Dalam penelitian ini, uji yang digunakan ialah uji Glejser.

Menurut Gujarati dalam Ghozali (2013), uji Glejser dilakukan

dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel

independen. Apabila variabel independen signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi

terjadi Heteroskedastisitas.

3. Uji Regresi

Menurut Gujarati dalam Ghozali (2013), analisis regresi ialah

studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau

Page 90: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

76

lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi atau

memprediksi rata-rata populasi atau nilai variabel independen yang

diketahui. Persamaan regresi dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 +

b9X9 + b10X10 + b11X11 + b12X12 + e

Dimana:

Y = NOM

b0 = Konstanta

b(1,2,3,...) = Koefisien variabel X(1,2,3,...)

X1 = ukuran DPS

X2 = jumlah rapat DPS

X3 = kehadiran rapat DPS

X4 = remunerasi DPS

X5 = ukuran DK

X6 = proporsi KI

X7 = jumlah rapat DK

X8 = kehadiran rapat DK

X9 = remunerasi DK

X10 = jumlah rapat DD

X11 = kehadiran rapat DD

X12 = remunerasi DD

e = error

Dalam penelitian ini, uji regresi dilakukan untuk menguji hipotesis

yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian hipotesisini dapat

dilakukan dengan menggunakan uji R2, uji t dan uji F.

a. Uji signifikansi parsial (uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual

Page 91: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

77

dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).

Dalam penelitian ini, uji t dugunakan untuk melihat pengaruh

variabel independen (ukuran Dewan Pengawas Syariah, jumlah

rapat Dewan Pengawas Syariah, kehadiran rapat Dewan

Pengawas Syariah, remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran

Dewan Komisaris, proporsi Komisaris Independen, jumlah rapat

Dewan Komisaris, kehadiran rapat Dewan Komisaris,

remunerasi Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi,

kehadiran rapat Dewan Direksi, dan remunerasi Dewan Direksi)

secara parsial terhadap variabel dependen (NOM).

Apabila nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05

maka berati variabel independen secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen begitu juga sebaliknya.

b. Uji signifikansi simultan (uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah

keseluruhan variabel independen atau bebas yang dimasukkan

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2013).

Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk melihat

pengaruh variabel independen (ukuran Dewan Pengawas

Syariah, jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah, kehadiran rapat

Dewan Pengawas Syariah, remunerasi Dewan Pengawas Syariah,

ukuran Dewan Komisaris, proporsi Komisaris Independen,

Page 92: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

78

jumlah rapat Dewan Komisaris, kehadiran rapat Dewan

Komisaris, remunerasi Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan

Direksi, kehadiran rapat Dewan Direksi, dan remunerasi Dewan

Direksi) secara bersama-sama terhadap variabel dependen

(NOM).

Apabila nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05

maka berati variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen begitu juga sebaliknya.

c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Menurut Ghozali (2013), koefisien Determinasi (R2) pada

umumnya mengukur seberapa jauh model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai R-Square adalah antara nol dan

satu. Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel-variabel dengan amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara

umum koefisien determinasi untuk data silang relatif rendah,

sedangkan untuk data runtun biasanya mempunyai nilai koefisien

determinasi yang tinggi.

Kelemahan penggunaan R2 adalah bias terhadap jumlah

variabel independen yang dimasukkan dalam model. Oleh karena

itu, banyak peneliti yang menyarankan penggunaan nilai

Page 93: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

79

adjusted R2 daripada nilai R

2. Nilai adjusted R

2 dapat naik atau

turun ketika suatu variabel independen ditambahkan dalam

model tidak seperti nilai R2. Nilai adjusted R

2 bahkan dapat

bernilai negatif akan tetapi ketika nilai adjusted R2 bernilai

negatif maka nilai tersebut dapat dianggap nol (Ghozali: 2013).

Page 94: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

80

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Unit Usaha Syariah

yang berada di Indonesia dari tahun 2010-2015. Berikut merupakan hasil

uji deskriptif statistik dengan menggunakan SPSS 21:

Tabel 4.1 Hasil uji deskriptif statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

ukuran_DPS 54 2 3 2,76 ,432

jumlahrapat_DPS 54 4 37 15,61 6,899

hadirrapat_DPS 54 53.57 100.00 87.9630 13.22423

remunerasi_DPS 54 66000000 1316660000

4746076

20,22

27923143

1,024

ukuran_DK 54 3 9 6,22 1,880

proporsi_KI 54 .5 .8 .543 .0747

jumlahrapat_DK 54 4 57 14,02 11,963

hadirrapat_DK 54 37.20 100.00 91.2864 12.66607

remunerasi_DK 54 957600000 27975000000

1241684

1014,61

58237580

99,283

jumlahrapat_DD 54 7 138 40,24 26,887

hadirrapat_DD 54 74.57 100.00 89.9783 7.38654

remunerasi_DD 54 2394000000 153223790000

5302765

7248,46

39794785

190,177

NOM 54 -.5751 .7343 .309893 .2198713

Valid N (listwise) 54

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Tabel 4.1 di atas, menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan

dalam penelitian ini sebanyak 54 sampel data yang diambil dari annual

report dan laporan keuangan 9 Unit Usaha Syariah yang berada di

Page 95: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

81

website masing-masing Unit Usaha Syariah dan website Bank Indonesia

periode 2010-2015.

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa variabel ukuran DPS

memiliki nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum 3 serta rata-rata

2,76. Hal ini sudah sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No 11/3/2009

tentang Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang menyatakan

bahwa jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah minimal dua orang dan

maksimal 50% dari jumlah anggota Direksi.

Variabel jumlah rapat DPS memiliki nilai minimum sebesar 4 dan

nilai maksimum sebesar 37. Rata-rata jumlah rapat DPS pada Unit Usaha

Syariah di Indonesia sebesar 15,61. Hal ini sudah sesuai dengan peraturan

Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009 tentang pelaksanaan good corporate

governance pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang

menyatakan bahwa rapat Dewan Pengawas Syariah wajib diselenggarakan

paling kurang satu kali dalam satu bulan.

Variabel kehadiran rapat DPS memiliki nilai minimum sebesar

53.57 dan memiliki nilai maksimum sebesar 100 serta rata-rata 6,89.

Variabel remunerasi DPS memiliki nilai minimum sebesar Rp 66.000.000

dan memiliki nilai maksimum sebesar Rp 1.316.660.000 serta memiliki

rata-rata sebesar Rp 474.607.620.

Variabel ukuran DK memiliki nilai minimum sebesar 3 dan

memiliki nilai maksimum sebesar 9 serta memiliki rata-rata sebesar 6,22.

Page 96: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

82

Hal ini sudah sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No 11/3/2009

tentang Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang menyatakan

bahwa jumlah anggota Dewan Komisaris minimal tiga orang dan

maksimal sama dengan jumlah anggota Direksi.

Variabel proporsi KI memiliki nilai minimum sebesar 5 dan

memiliki nilai maksimum sebesar 8 serta memiliki rata-rata 0,543. Hal ini

sudah sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No 11/3/2009 tentang Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang menyatakan bahwa jumlah

Komisaris Independen paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan

Komisaris.

Variabel jumlah rapat DK memiliki nilai minimum sebesar 4 dan

memiliki nilai maksimum sebesar 57. Rata-rata jumlah rapat Dewan

Komisaris pada Unit Usaha Syariah di Indonesia sebesar 14,02. Hal ini

sudah sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009 tentang

pelaksanaan good corporate governance pada Bank Umum Syariah dan

Unit Usaha Syariah yang menyatakan bahwa rapat Dewan Komisaris

wajib diselenggarakan paling kurang satu kali dalam dua bulan.

Variabel kehadiran rapat memiliki nilai minimum sebesar 37,20

dan memiliki nilai maksimum sebesar 100. Rata-rata kehadiran rapat

Dewan Komisaris Unit Usaha Syariah di Indonesia sebesar 91,2864. Hal

ini sudah sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009

tentang pelaksanaan good corporate governance pada Bank Umum

Page 97: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

83

Syariah dan Unit Usaha Syariah yang menyatakan bahwa rapat Dewan

Komisaris wajib dihadiri paling kurang oleh 2/3 dari jumlah anggota

Dewan Komisaris.

Variabel remunerasi DK memiliki nilai minimum sebesar Rp

957.600.000 dan memiliki nilai maksimum sebesar Rp 27.975.000.000

serta memiliki rata-rata RP 12.416.841.014. Endraswati, Suhardjanto dan

Krismiaji (2014) melakukan penelitian terhadap Bank Umum di Indonesia,

menyebutkan bahwa dalam periode 2006 sampai dengan 2012 remunerasi

yang diterima oleh Dewan Komisaris Bank Umum di Indonesia memiliki

nilai minimum sebesar Rp 1.606.000.000 dan nilai maksimum sebesar Rp

336.370.000.000 serta rata-rata sebesar Rp 53.200.000.000. Hal ini

menunjukkan bahwa remunerasi yang diterima Dewan Komisaris Unit

Usaha Syariah di Indonesia memiliki nilai yang lebih kecil jika

dibandingkan dengan remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris

Bank Umum di Indonesia.

Variabel jumlah rapat DD memiliki nilai minimum sebesar 7 dan

memiliki nilai maksimum sebesar 138. Rata-rata jumlah rapat Dewan

Direksi Unit Usaha Syariah di Indonesia sebesar 40,24. Variabel kehadiran

rapat DD memiliki nilai minimum sebesar 74,57 dan memiliki nilai

maksimum sebesar 100 serta memiliki rata-rata sebesar 89,9783. Variabel

remunerasi DD memiliki nilai minimum sebesar Rp 2.394.000.000 dan

memiliki nilai maksimum sebesar Rp 153.223.790.000 serta memiliki rata-

rata sebesar Rp 53.027.657.248.

Page 98: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

84

Variabel NOM memiliki nilai minimum sebesar -0,5751 dan

memiliki nilai maksimum sebesar 0,7343 serta memiliki rata-rata sebesar

0,309893.

B. Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Berikut merupakan hasil uji normalitas dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada SPSS 21:

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 54

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation

,17155724

Most Extreme

Differences

Absolute ,136

Positive ,075

Negative -,136

Kolmogorov-Smirnov Z 1,000

Asymp. Sig. (2-tailed) ,270

Sumber : Data sekuner yang diolah

Pada tabel 4.2 tersebut, dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas signifikansi sebesar 0,270 yang berada di atas 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa adanya distribusi data yang normal.

b. Uji Multikolonieritas

Berikut merupakan hasil uji multikolonieritas dengan

menggunakan SPSS 21:

Page 99: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

85

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

ukuran_DPS ,363 2,752

jumlahrapat_DPS ,739 1,353

hadirrapat_DPS ,262 3,811

remunerasi_DPS ,230 4,351

ukuran_DK ,244 4,106

proporsi_KI ,480 2,085

jumlahrapat_DK ,368 2,717

hadirrapat_DK ,459 2,178

remunerasi_DK ,307 3,256

jumlahrapat_DD ,244 4,093

hadirrapat_DD ,471 2,125

remunerasi_DD ,124 8,045

a. Dependent Variable: NOM

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.3 tersebut dapat disimpulkan

menunjukkan bahwa keseleruhan variabel yang ada dalam

persamaan ini tidak mengalami multikolonieritas. Hal ini

dibuktikan dengan tidak adanya nilai Tolerance yang dibawah 0,10

dan tidak adanya nilai VIF yang diatas 10.

c. Uji Autokorelasi

Dalam penelitian ini, uji autokorelsi diuji dengan

menggunakan uji BG. Berikut merupakan hasil uji BG dengan

menggunakan SPSS 21:

Page 100: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

86

Tabel 4.4 Hasil uji autokorelasi dengan BG test

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -,124 ,910 -,137 ,892

ukuran_DPS ,013 ,098 ,034 ,131 ,896

jumlahrapat_DPS -,001 ,004 -,061 -,332 ,741

hadirrapat_DPS ,002 ,004 ,134 ,440 ,662

remunerasi_DPS

-

1,872E-

011

,000 -,032 -,098 ,922

ukuran_DK ,002 ,029 ,023 ,070 ,944

proporsi_KI ,234 ,502 ,106 ,467 ,643

jumlahrapat_DK -,002 ,004 -,167 -,635 ,529

hadirrapat_DK ,000 ,003 -,032 -,136 ,892

remunerasi_DK

-

4,056E-

012

,000 -,140 -,495 ,624

jumlahrapat_DD ,001 ,002 ,189 ,598 ,554

hadirrapat_DD -,001 ,005 -,048 -,211 ,834

remunerasi_DD 3,069E-

013

,000 ,050 ,114 ,910

res_2 -,214 ,173 -,225 -1,238 ,223

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Sumber : Data sekunder yang diolah

Pada tabel 4.4 tersebut menunjukkan bahwa persamaan

pada model regresi dalam penelitian ini tidak memiliki masalah

autokorelasi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya nilai

probabilitas signifikansi dengan variabel residual lag 2 sebesar

0,224 yang berada di atas 0,05.

Page 101: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

87

d. Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas diuji dengan

melihat grafik plot dan dengan menggunakan uji Glejser. Berikut

merupakan gambar dari grafik plot:

Gambar 4.1 Gambar grafik plot

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa pola scatter

membentuk pola yang tidak teratur, hal ini membuktikan bahwa

model regresi pada model ini tidak mengalami heteroskedastisitas.

Namun, hasil ini bagi peneliti tidak meyakinkan, kemudian peneliti

melakukan uji Glejser. Berikut merupakan hasil uji

heteroskedastisitas dengan uji Glejser pada SPSS 21:

Page 102: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

88

Tabel 4.5 Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -,155 ,624 -,248 ,806

ukuran_DPS ,064 ,068 ,229 ,946 ,349

jumlahrapat_DPS ,002 ,003 ,127 ,748 ,459

hadirrapat_DPS -,001 ,003 -,094 -,330 ,743

remunerasi_DPS -1,053E-010 ,000 -,244 -,801 ,428

ukuran_DK ,017 ,019 ,272 ,920 ,363

proporsi_KI -,013 ,340 -,008 -,038 ,970

jumlahrapat_DK -,001 ,002 -,052 -,218 ,828

hadirrapat_DK ,001 ,002 ,124 ,575 ,568

remunerasi_DK -6,980E-013 ,000 -,029 -,110 ,913

jumlahrapat_DD ,000 ,001 ,037 ,127 ,900

hadirrapat_DD 7,041E-005 ,003 ,004 ,020 ,984

remunerasi_DD -4,279E-013 ,000 -,108 -,262 ,795

a. Dependent Variable: absres

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 tersebut dapat disimpulkan bahwa

dalam persamaan ini tidak ada masalah heteroskedastisitas. Hal ini

dibuktikan dengan tidak adanya probabilitas signifikan yang

kurang dari 0,05. Keselurahan variabel memiliki nilai probabilitas

signifikan lebih dari 0,05.

2. Uji Regresi

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji ini dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Hal ini berarti

dalam penelitian ini, uji t digunakan untuk melakukan pengajuan

H1 sampai dengan H12. Apabila nilai probabilitas signifikan <

Page 103: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

89

0,10 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen secara parsial. Berikut merupakan hasil uji t dengan

menggunakan SPSS 21:

Tabel 4.6 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,059 ,952 ,062 ,951

ukuran_DPS -,032 ,103 -,062 -,306 ,761

jumlahrapat_DPS ,005 ,005 ,168 1,185 ,243

hadirrapat_DPS ,008 ,004 ,505 2,122 ,040

remunerasi_DPS 2,024E-

011

,000 ,026 ,101 ,920

ukuran_DK -,017 ,029 -,149 -,603 ,550

proporsi_KI 1,778 ,518 ,604 3,432 ,001

jumlahrapat_DK -,003 ,004 -,183 -,911 ,367

hadirrapat_DK -,005 ,003 -,309 -1,719 ,093

remunerasi_DK -2,698E-

012

,000 -,069 -,313 ,756

jumlahrapat_DD -,001 ,002 -,070 -,284 ,778

hadirrapat_DD -,009 ,005 -,301 -1,695 ,098

remunerasi_DD 1,044E-

012

,000 ,171 ,494 ,624

Sumber : Data Sekunder diolah

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa variabel ukuran

DPS memiliki nilai probabilitas signifikan sebesar 0,761. Hal itu

menunjukkan bahwa variabel ukuran DPS secara parsial tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan NOM,

hal ini tidak mendukung H1. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Erfina (2014) dan Endraswati (2017) pada

perbankan syariah di Indonesia. Menurut Endraswati (2017), hal

ini karena Dewan Pengawas Syariah merupakan pihak independen

Page 104: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

90

yang ada dalam perbankan yang tidak dapat dipengaruhi oleh

manajemen, board of directors, dan pemegang saham. Hal ini

sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009 pasal

47 tentang pelaksanaan good corporate governance bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang menyebutkan bahwa

tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah adalah

memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi

kegiatan Bank agar sesuai dengan prinsip Syariah. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas

Syariah tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasional

di Bank, maka dari itu ukuran DPS tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja keuangan.

Variabel jumlah rapat DPS memiliki nilai probabilitas

signifikan sebesar 0,243. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

jumlah rapat DPS secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan NOM, hal ini tidak mendukung H2.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Megasari

(2010) pada perbankan syariah di Jakarta. Menurut Megasari

(2010), semakin tinggi atau rendahnya pengawasan yang dilakukan

Dewan Pengawas Syariah maka tidak akan berpengaruh bagi

kinerja perbankan syariah, karena kegiatan Dewan Pengawas

Syariah hanya mengawasi jalannya operasional bank syariah

sehari-hari agar selalu sesuai dengan petunjuk dan ketentuan-

Page 105: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

91

ketentuan syariat Islam. Hal ini sesuai dengan Peraturan Bank

Indonesia No 11/33/PBI/2009 pasal 47 tentang pelaksanaan good

corporate governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah yang menyebutkan bahwa tugas dan tanggung jawab

Dewan Pengawas Syariah adalah memberikan nasihat dan saran

kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan

prinsip Syariah.

Variabel kehadiran rapat DPS memiliki nilai probabilitas

signifikan sebesar 0,040. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

kehadiran rapat DPS secara parsial berpengaruh terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan NOM. Dan dari tabel tersebut juga

dapat dilihat bahwa vaiabel kehadiran rapat DPS memiliki

koefisien sebesar 0,505 dan nilai t sebesar 2,122. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel kehadiran rapat DPS secara parsial

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan

NOM, hal ini mendukung H3. Hal ini juga sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Sulaiman dan Cahyonowati (2015) terhadap

perusahaan yang terdaftar di BEI. Hal ini karena berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 pasal 14 tentang

pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah, pengambilan keputusan dalam

rapat Dewan Pengawas Syariah dilakukan berdasarkan

musyawarah mufakat. Jadi kehadiran dari masing-masing anggota

Page 106: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

92

Dewan Pengawas Syariah dianggap sangat penting untuk

pengambilan keputusan dalam rapat tersebut, terlebih keputusan-

keputusan terkait dengan produk bank dan akad di perbankan. Oleh

sebab itulah kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan.

Variabel remunerasi DPS memiliki nilai probabilitas

signifikan sebesar 0,920. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

remunerasi DPS secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan NOM, hal ini tidak mendukung H4.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Khasanah

(2014) terhadap 50 perusahaan Best of The Best versi majalah

Forbes Indonesia. Menurut Khasanah (2014), remunerasi DPS

tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan karena besar kecilnya

remunerasi disesuaikan oleh kemampuan perusahaan. Perusahaan

yang ukurannya lebih besar akan memberikan remunerasi yang

lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil,

namun belum tentu perusahaan yang lebih besar memiliki kinerja

keuangan yang lebih besar.

Variabel ukuran DK memiliki nilai probabilitas signifikan

sebesar 0,550. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ukuran DK

secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang

diukur dengan NOM, hal ini tidak mendukung H5. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2014) terhadap

Page 107: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

93

Bank Umum Syariah di Indonesia, Mustaghfiroh (2016) pada

BPRS di Jawa Tengah, dan Sukandar (2014) pada perusahaan

manufaktur sektor consumer yang terdaftar di BEI. Menurut

Mustaghfiroh (2014), ukuran Dewan Komisaris tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan dapat diakibatkan oleh beberapa faktor.

Dari sisi eksternal, hal tersebut dapat terjadi karena jumlah Dewan

Komisaris telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Dari sisi internal,

Dewan Komisaris tidak memiliki otoritas langsung terhadap

perusahaan dan hanya mengawasi Dewan Direksi sehingga Dewan

Komisaris tidak mempunyai campur tangan dalam hal keuangan.

Variabel proporsi KI memiliki nilai probabilitas signifikan

sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa variabel proporsi KI

secara parsial berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diukur

dengan NOM. Dan dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa

variabel proporsi KI memiliki koefisien sebesar 0,604 dan nilai t

sebesar 3,432. Hal ini menunjukkan bahwa variabel proporsi KI

secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang

diukur dengan NOM, hal ini mendukung H6. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Widyati (2013) terhadap

perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI dan

Sumarsono (2014) pada perbankan yang terdaftar di BEI. Menurut

Sumarsono (2014), manajemen yang mengatur operasional

perusahaan untuk menciptakan kondusifitas dan dapat

Page 108: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

94

dipertanggungjawabkan akan meningkatkan kinerja dari

perusahaan itu sendiri terdiri dari Dewan Komisaris, Dewan

Direksi dan Shareholders. Keberadaan Komisaris Independen

menjadi sangat penting dan berpengaruh terhadap kinerja keuangan

karena untuk menjaga kepentingan Shareholders yaitu untuk

meningkatkan nilai ekonomis perusahaan dan menjaga kredibilitas

proses penyusunan laporan keuangan.

Variabel jumlah rapat DK memiliki nilai probabilitas

signifikan sebesar 0,367. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

jumlah rapat DK secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan NOM, hal ini tidak mendukung H7.

Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sunarwan (2015) terhadap Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah di Indonesia, Lestari dan Muid (2011) pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI. Berdasarkan tabel 4.1, rata-rata

jumlah rapat Dewan Komisaris Unit Usaha Syariah di Indonesia

sebesar 14,02 artinya rata-rata Dewan Komisaris Unit Usaha

Syariah di Indonesia melakukan rapat hanya satu kali dalam satu

bulan. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi monitoring tidak

berjalan optimal atau lemah karena rapat hanya dilakukan satu kali

dalam satu bulan.

Variabel kehadiran rapat DK memiliki nilai probabilitas

signifikan sebesar 0,093. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

Page 109: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

95

kehadiran rapat DK secara parsial berpengaruh terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan NOM. Namun dari tabel tersebut

juga dapat dilihat bahwa variabel kehadiran rapat DK memiliki

koefisien sebesar -0,309. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

kehadiran rapat DK secara parsial berpengaruh negatif terhadap

kinerja keuangan yang diukur dengan NOM, hal ini tidak

mendukung H8. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sulaiman dan Cahyonowati (2015) terhadap

perusahaan yang terdaftar di BEI. Kehadiran rapat Dewan

Komisaris berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja

keuangan dapat diakibatkan oleh adanya ketidakseriusan dari

anggota Dewan Komisaris. Artinya ketika nilai kehadiran rapat

tinggi namun kinerja keuangan rendah, maka hal tersebut

menunjukkan bahwa anggota Dewan Komisaris tidak serius ketika

rapat berlangsung ataupun anggota Dewan Komisaris berangkat

rapat namun hanya untuk mengisi absensi saja tanpa mengikuti

rapat. Adanya hal tersebut maka fungsi monitoring Dewan

Komisaris tidak berjalan dengan baik yang mengakibatkan

kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan

Komisaris

Variabel remunerasi DK memiliki nilai probabilitas

signifikan sebesar 0,756. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

remunerasi DK secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja

Page 110: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

96

keuangan yang diukur dengan NOM, hal ini tidak mendukung H9.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Khasanah

(2014) terhadap 50 perusahaan Best of The Best versi majalah

Forbes Indonesia. Peraturan Bank Indonesia No 11/33/PBI/2009

tentang pelaksanaan good corporate governance bagi Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah menyebutkan bahwa Dewan

Komisaris merupakan organ perseroan yang bertugas melakukan

pengawasan serta memberikan nasihat kepada Direksi.

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa Dewan

Komisaris tidak berkaitan langsung dengan kegiatan operasional

perbankan namun hanya melakukan pengawasan. Oleh sebab itu,

berapapun remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Variabel jumlah rapat DD memiliki nilai probabilitas

signifikan sebesar 0,778. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

jumlah rapat DD secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan NOM, hal ini tidak mendukung

H10. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mardiyati (2012) dan Luthfia (2012). Jumlah rapat Dewan Direksi

tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan diakibatkan oleh

beberapa faktor seperti banyaknya pertukaran informasi dari

masing-masing anggota Dewan Direksi, proses pengambilan

keputusan yang begitu lama. Faktor-faktor tersebut kemudian dapat

Page 111: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

97

menghambat kegiatan operasional perusahaan dan ketika kegiatan

operasional mengalami penurunan maka kinerja keuangan juga

akan mengalami penurunan.

Variabel kehadiran rapat DD memiliki nilai probabilitas

signifikan sebesar 0,098. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

kehadiran rapat DD secara parsial berpengaruh terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan NOM. Dan dari tabel tersebut juga

dapat dilihat bahwa variabel kehadiran rapat DD memiliki

koefisien sebesar -0,301. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

kehadiran rapat DD secara parsial berpengaruh negatif terhadap

kinerja keuangan yang diukur dengan NOM, hal ini tidak

mendukung H11. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sulaiman dan Cahyonowati (2015) terhadap

perusahaan yang terdaftar di BEI. Kehadiran rapat Dewan Direksi

berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan dapat

diakibatkan oleh adanya ketidakseriusan dari anggota Dewan

Direksi yang menyebabkan rapat Dewan Direksi tersebut menjadi

tidak efisien. Artinya ketika nilai kehadiran rapat tinggi namun

kinerja keuangan rendah, maka hal tersebut menunjukkan bahwa

anggota Dewan Direksi tidak serius ketika rapat berlangsung

ataupun anggota Dewan Direksi berangkat rapat namun hanya

untuk mengisi absensi saja tanpa mengikuti rapat. Adanya hal

tersebut maka pengambilan keputusan dalam sebuah rapat atau

Page 112: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

98

penyelesaian masalah dalam sebuah perusahaan tidak berjalan

dengan lancar yang kemudian mempengaruhi kinerja keuangan

perusahaan.

Variabel remunerasi DD memiliki nilai probabilitas

signifikan sebesar 0,624. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

remunerasi DD secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan NOM, hal ini tidak mendukung

H12. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Armas (2016) pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Dalam

penelitian ini remunerasi yang digunakan ialah remunerasi non

natura artinya hanya remunerasi yang bersifat tetap yang

digunakan dalam penelitian ini sedangkan remunerasi yang bersifat

variabel tidak digunakan. Hal ini yang kemudian menyebabkan

dalam penelitian ini remunerasi Dewan Direksi tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan karena kinerja Dewan Direksi akan

mengalami kenaikan ketika remunerasi yang diterima mengalami

peningkatan sedangkan remunerasi yang mengalami perubahan

ialah remunerasi yang bersifat variabel atau remunerasi natura

bukan rmeunerasi non natura seperti yang digunakan dalam

penelitian ini.

b. Uji F

Uji ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Hal

Page 113: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

99

ini berarti dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk melakukan

pengujian H13. Apabila nilai probabilitas signifikan < 0,10 maka

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen

secara bersama-sama. Berikut merupakan hasil uji F dengan

menggunakan SPSS 21:

Tabel 4.7 Hasil uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1,002 12 ,084 2,195 ,031b

Residual 1,560 41 ,038

Total 2,562 53

a. Dependent Variable: NOM

b. Predictors: (Constant), remunerasi_DD, jumlahrapat_DPS,

hadirrapat_DPS, hadirrapat_DK, hadirrapat_DD, proporsi_KI,

ukuran_DPS, jumlahrapat_DK, remunerasi_DK, ukuran_DK,

jumlahrapat_DD, remunerasi_DPS

Sumber : data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 tersebut dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas signifikan sebesar 0,031 dan nilai F sebesar 2,195. Hal

ini menunjukkan bahwa ukuran DPS, jumlah rapat DPS, kehadiran

rapat DPS, remunerasi DPS, ukuran DK, proporsi KI, jumlah rapat

DK, kehadiran rapat DK, remunerasi DK, jumlah rapat DD,

kehadiran rapat DD, remunerasi DD secara bersama-sama

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan yang

diukur dengan NOM, hal ini mendukung H13.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2)

pada umumnya mengukur

seberapa jauh model dalam menerangkan variasi variabel

Page 114: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

100

dependen, begitu juga dengan koefisien adjusted R2. Berikut

merupakan output koefisien determinasi dengan menggunakan

SPSS 21:

Tabel 4.8 Hasil uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,625a ,391 ,213 .1950541

a. Predictors: (Constant), remunerasi_DD, jumlahrapat_DPS,

hadirrapat_DPS, hadirrapat_DK, hadirrapat_DD, proporsi_KI,

ukuran_DPS, jumlahrapat_DK, remunerasi_DK, ukuran_DK,

jumlahrapat_DD, remunerasi_DPS

b. Dependent Variable: NOM

Sumber : data sekunder yang diolah

Berdasarkan pada tabel 4.8 tersebut, dapat dilihat bahwa

model regresi ini memiliki nilai adjusted R2 sebesar 0,213. Artinya

pada model ini variabel dependen yang berupa NOM 21,3%

dipengaruhi oleh variabel independen seperti ukuran DPS, jumlah

rapat DPS, kehadiran rapat DPS, remunerasi DPS, ukuran DK,

proporsi KI, jumlah rapat DK, kehadiran rapat DK, remunerasi

DK, jumlah rapat DD, kehaddiran rapat DD dan remunerasi DD.

Sedangkan 78,7% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain di luar

model.

Page 115: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, maka dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Ukuran Dewan Pengawas Syariah secara parsial tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan NOM.

2. Jumlah rapat Dewan Pengawas Syariah secara parsial tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan NOM.

3. Kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah secara parsial berpengaruh

positif signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan

NOM.

4. Remunerasi Dewan Pengawas Syariah secara parsial tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan NOM.

Hal ini disebabkan oleh kebijakan remunerasi tiap perusahaan

disesuaikan dengan ukuran perusahaan. Perusahaan besar biasanya

akan memberikan remunerasi yang tinggi dibandingkan dengan

perusahaan kecil, namun belum tentu perusahaan yang besar memiliki

kinerja keuangan yang lebih baik dari perusahaan yang kecil.

5. Ukuran Dewan Komisaris secara parsial tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan yang diukur dengan NOM.

6. Proporsi Komisaris Independen secara parsial berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan NOM.

Page 116: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

102

7. Jumlah rapat Dewan Komisaris secara parsial tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan NOM.

8. Kehadiran rapat DK secara parsial berpengaruh negatif signifikan

terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan NOM. Hal ini

disebabkan oleh ketidakseriusan anggota Dewan Komisaris dalam

rapat tersebut, sehingga mengakibatkan tidak efektifnya rapat yang

dilaksanakan.

9. Remunerasi Dewan Komisaris secara parsial tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan NOM. Hal ini

disebabkan oleh fungsi Dewan Komisaris yang hanya sebagai

pengawas, jadi tinggi rendahnya remunerasi tidak akan mempengaruhi

kinerjanya.

10. Jumlah rapat Dewan Direksi secara parsial tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan yang diukur dengan NOM.

11. Kehadiran rapat Dewan Direksi secara parsial berpengaruh negatif

signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan NOM. Hal

ini disebabkan oleh ketidakseriusan anggota Dewan Direksi dalam

rapat tersebut, sehingga mengakibatkan tidak efektifnya rapat yang

dilaksanakan.

12. Remunerasi Dewan Direksi secara parsial tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan yang diukur dengan NOM. Hal ini disebabkan oleh

remunerasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah remunerasi non

natura atau remunerasi yang bersifat tetap tiap tahunnya.

Page 117: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

103

13. Ukuran Dewan Pengawas Syariah, jumlah rapat Dewan Pengawas

Syariah, kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah, remunerasi

Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan Komisaris, proporsi

Komisaris Independen, jumlah rapat Dewan Komisaris, kehadiran

rapat Dewan Komisaris, remunerasi Dewan Komisaris, jumlah rapat

Dewan Direksi, kehadiran rapat Dewan Direksi, remunerasi Dewan

Direksi secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap

kinerja keuangan yang diukur dengan NOM.

B. Saran

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagaimana

disampaikan pada manfaat penelitian. Untuk penelitian selanjutnya,

pertama disarankan untuk meneliti hal yang sama dengan metode yang

sama namun berbeda objek penelitian. Kedua, disarankan untuk

memberikan tambahan variabel yang mungkin bisa memperkuat hubungan

antar variabel dependen dan independennya. Ketiga, diharapkan untuk

penelitian selanjutnya menambah periode yang digunakan agar hasil dari

peneliltian lebih baik model regresinya. Keempat, diharapkan untuk

menggunakan variabel total remunerasi, bukan hanya remunerasi non

natura sehingga nanti hasilnya diharapkan dapat lebih baik. Kelima,

diharapkan untuk melakukan analisis tambahan untuk menguji apakah

hasil penelitian dapat diterapkan pada semua tingkatan NOM, baik untuk

NOM di tingkatan rendah maupun NOM di tingkatan tinggi.

Page 118: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Daftar Pustaka

Abdullah, Mal An. 2010. Corporate Governance (Perbankan Syariah di

Indonesia). Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Ahmad, Afridian Wirahadi. & Septriani, Yossi. 2008. Konflik Keagenan :

Tinjauan Teoritis dan Cara Menguranginya. Jurnal Akuntansi &

Manajemen. Vol. 3, No. 2, Hal. 47-55.

Armas, Sandro. 2016. Pengaruh Diversitas Gender, Remunerasi Direksi dan

Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada

Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Bandar

Lampung: Universitas Lampung.

Azim, M and Taylor, D. 2009. Board monitoring and firm performance:

Controlling for endogeneity and multicollinearity, Corporate

Ownership and Control. Journal Article. Vol. 6, No. 3, Hal. 79-93.

Bukair, Abdullah Awadh A. 2014. Factors Influencing Corporate Social

responsibility Disclosure by Islamic Banks. Thesis. Malaysia: Universiti

Utara Malaysia.

Bungin, M. Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta :

Prenadamedia Group.

Dewayanto, Totok. 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance

terhadap Kinerja Perbankan Nasional (Studi pada Perusahaan

Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008).

Fokus Ekonomi. Vol. 5, No. 2, Hal. 104-123.

Endraswati, Hikmah. 2006. Corporate Governance (Keterkaitan antara Struktur

Kepemilikan, Kinerja Jangka Panjang Saham dan Stabilitas Manajemen

Puncak di Indonesia). Salatiga : STAIN Salatiga Press.

. 2017. Struktur Islamic Corporate Governance dan Kualitas

Pengungkapan Laporan Keuangan pada Bank Syariah di Indonesia

(Perspektif Governance dan Finance). Salatiga : LP2M-Press.

Endraswati, Hikma; Suhardjanto, Djoko; Krismiaji. 2014. Board of Directors and

Remuneration in Indonesian Banking. Journal on Business Review.

Vol. 3, No. 3.

Erfina, Erzi. 2014. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja

Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia. Skripsi. Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Page 119: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Farida, Y. N.; Prasetyo, Y.; Herwiyanti, E. 2010. Pengaruh Penerapan Corporate

Governance terhadap Timbulnya Earning Management dalam Menilai

Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan di Indonesia. Jurnal Bisnis

dan Akuntansi. Vol. 12, No. 2, Hal. 69-80.

Ghazali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

21. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Guna, W. I., dan Herawaty, Arleen. 2010. Pengaruh Corporate Governance,

Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya terhadap

Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12, No. 1, Hal. 53-

68.

Hafidzah, Fajar Nur. 2013. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) dan

Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2008-2012. Skripsi.

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Hardikasari, Eka. 2011. Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap

Kinerja Keuangan pada Industri Perbankan yang terdaftar di Bursa efek

Indonesia (BEI) Tahun 2006-2008. Skripsi. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Hasanah, Nur. 2013. Analisis Good Corporate Governance terhadap Kinerja

Perbankan. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Hisamuddin, Nur; K, M. Yayang Tirta. 2012. Pengaruh Good Corporate

Governance terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah. Jurnal

Akuntansi Universitas Jember. Vol. 10, No. 2.

Inuzula, Lakharis; Basri, Hasan. Shabri. 2015. Peran Dewan Pengawas Syariah

dan Dewan Komisaris dalam Mengungkapkan Islamic Social Reporting

pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Magister Akuntansi.

Vol. 4, No. 4, Hal. 68-78.

Kartika, Ika. 2014. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance oleh Dewan

Komisaris, Dewan Direksi, Komite-Komite dan Dewan Pengawas

Syariah terhadap Kinerja Perbankan pada Bank Umum Syariah di

Indonesia tahun 2010-2013. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Kartikaningrum, Septiandika Dwi. 2016. Pengaruh Karakteristik Dewan Direksi

terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah di Indonesia. Skripsi.

Salatiga: IAIN Salatiga.

Khasanah, Iswatin. 2014. Pengaruh Kompensasi Manajemen Eksekutif terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan (pada 50 Perusahaan Best of The Best

Page 120: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Versi Majalah FORBES Indonesia tahun 2015. Skripsi. Surabaya:

Universitas Negeri Surabaya.

Kusumawati, D. N; Riyanto, Bambang. 2005. Corporate Governance dan Kinerja

: Analisis Pengaruh Complianc Reporting dan Struktur Dewan terhadap

Kinerja. Disajikan dalam SNA VII Solo. 15-16 September 2005.

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank BJB Syari’ah.

Lestari, Ekowati Dyah; Muid, Dul. 2011. Pengaruh Good Corporate Governance

terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009). Skripsi.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Luthfia, Khaula. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, Struktur

Modal, dan Corporate Governance terhadap Publikasi Sustainability

Report (Studi Empiris Perusahaan-perusahaan yang Listed di Bursa

Efek Indonesia Periode 2007-2010). Skripsi. Semarang: Universitas

Diponegoro.

M, Muhammad Ibadil. 2013. Analisis Pengaruh Risiko, tingkat Efisiensi dan

Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perbankan

(Pendekatan Beberapa Komponen Metode Risk Based Bank Rating

SEBI 13/24/DPNP/2011). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Manik, Tumpal. 2011. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Komisaris

Independen, Komite Audit, Umur Perusahaan terhadan Kinerja

Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Properti dan Real estate di BEI).

JEMI. Vol. 2, No. 2.

Manunggal, Syafrudin Arif Marah. 2013. Good Corporate Governance dan

Manajemen Keuangan dalam Ekonomi Syari’ah. Jurnal Muqtashid.

Vol. 4, No. 2.

Mardiyati, Umi. 2012. Pengaruh Frekuensi Rapat Dewan Direktur Perempuan

terhadap Kinerja Perbankan. Ekuitas Jurnal Ekonomi dan Keuangan.

Vol. 20, No. 2, Hal. 172-187.

Martsila, Ika Surya; Meiranto, Wahyu. 2013. Pengaruh Corporate Governance

terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Diponegoro Journal of

Accounting. Vol. 2, No. 4.

Megasari, Dewi. 2010. Pengaruh Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah

dalam Mewujudkan Good Corporate Governance untuk Meningkatkan

Kinerja Bank Syariah (Studi Empiris pada Perbankan Syariah di

Jakarta). Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Page 121: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Muktiyanto, Ali. 2011. Pengaruh Interdependensi Mekanisme Corporate

Governance terhadap Kinerja Perbankan. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Indonesia. Vol. 8, No. 2.

Mustaghfiroh, ST. 2016. Pengaruh Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan

Pengawas Syariah terhadap Kinerja Keuangan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah di Jawa Tengah Tahun 2013-2014. Skripsi. Semarang:

UIN Walisongo.

Najah, Anisa Nurun. 2014. Pengaruh Intelectual Capital dan Tata Kelola

Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan yang Masuk

Daftar Efek Syariah Periode 2010-2012. Skripsi. Yogyakarta: UIN

Sunan Kalijaga.

Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan Akuntansi Syari’iyyah Modern.

Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan

Karya Ilmiah. Jakarta : Prenadamedia Group.

Parimana, Komang Agung Surya; Wisadha, I Gede Saputra. 201). Pengaruh

Privatisasi, Kompensasi Manajemen Eksekutif dan Ukuran Perusahaan

pada Kinerja Keuangan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.

10, No. 3. Hal. 753-762.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/3/2009 Tahun 2009 tentang Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 Tahun 2009 Pelaksanaan good

corporate governance pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah

Prasinta, Dian. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Keuangan. Accounting Analysis Journal. Vol. 1, No. 2.

Pratiwi, Angrum. 2013. Analisis Kualitas Penerapan Good Corporate Governance

serta Pengaruhnya terhadap Kinerja Keuangan ada Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2007-2012. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Purwani, Tri. 2010. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Perusahaan. Majalah Ilmiah INFORMATIKA. Vol. 1 No. 2.

Puspitasari, Filia; Endang, Ernawati. 2010. Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance terhadap Kinerja Keuangan Badan Usaha. Jurnal

Manajemen Teori dan Terapan. Vol. 3, No. 2.

Page 122: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Rahman, Azhar Abdul; Bukair, Abdullah Awadh. 2013. The Influence of The

Shariah Supervision Board on Corporate Social Responsibility

Disclosure by Islamic Banks od Gulf Co-Operation Council Countries.

Asian Journal of Business and Accounting, 6(2).

Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen (Informasi untuk Pengambilan Keputusan

Strategis). Jakarta : Erlangga.

Santoso, Gesang Hadi. 2012. Pengaruh Corporate Governance terhadap Financial

Performance Perusahaan. Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya.

Siallagan, H; Machfoedz M. 2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas

Laba dan Nilai Perusahaan. Disajikan dalam Simposium Nasional

Akuntansi 9 Padang. 23-26 Agustus 2006.

Sulaiman; Cahyonowati, Nur. 2015. Pengaruh Perkara di Pengadilan,

Karakteristik Dewan Komisaris dan Pengungkapan secara Proaktif

terhadap Kinerja Perusahaan Listing BEI. Diponegoro Journal of

Accounting. Vol. 4, No. 3, Hal. 1-13.

Sulaiman, Faradillah. 2013. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance

terhadap kinerja Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index

tahun 2009-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas

Brawijaya. Vol. 1, No. 2.

Sumarsono. 2014. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja

Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia 2010-2012. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Sunarwan, Eko. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap

Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi kasus pada Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah Di Indonesia periode 2010-2013.

Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Syoraya, Siti. 2014. Pengaruh Kompensasi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

terhadap Kinerja Manajerial dengan Resiko Bisnis sebagai Variabel

Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Skripsi. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Takarini, Agustin. 2014. Pengaruh Intelectual Capital, Kualitas Corporate

Governance dan Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan Perbankan

Syariah periode 2010-2012. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Undang-Undang No 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan

Page 123: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Utomo, Arsanto Teguh. 2014. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance

terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012).

Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Vafeas, Nikos. 1999. Board Meeting Frequency and Firms Performance. Journal

of Finance Economics. Vol. 53, No. 1, Hal. 113-142.

Wardhani, Ratna. 2007. Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan

yang Mengalami Permasalahan Keuangan. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Indonesia. Vol. 4, No. 1, Hal. 95-114.

Wati, Like Monisa. 2012. Pengaruh Praktek Good Corporate Governane terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Manajemen. Vol. 1, No. 1.

Widyati, Maria Fransisca. 2013. Pengaruh Dewan Direksi, Komisaris Independen,

Komite Audit, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional

terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 1, No. 2.

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

Page 124: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Nama Bank

Tahun

Dewan Pengawas

Syariah

Dewan Komisari

s

Jumlah DPS Jumlah rapat DPS

% kehadiran rapat DPS

Remunerasi DPS

Jumlah DK

proporsi KI

Jumlah Rapat DK

% kehadiran rapat DK

Remunerasi DK

Jumlah rapat DD

% kehadiran rapat DD

Remunerasi DD

NOM

Bank BTN

2010 3 19 100

291.000.000 5 0,6 22 88,2

9.854.000.000 95

81,66666667

29.738.000.000

0,18767

2

2011 3 24 100

291.000.000 6 0,5 57

85,66666667

14.620.000.000 81

85,16666667

37.446.000.000

0,32311

1

2012 3 24 100

291.000.000 6 0,5 51 37,2

19.466.000.000 105

84,66666667

49.247.000.000

0,40705

2013 3 24 100

306.000.000 6 0,5 36 74,30625

22.605.000.000 138 88,4

58.283.000.000

0,46198

2

2014 3 24 100

399.000.000 6 0,5 29

64,53142857

12.463.000.000 116

84,66666667

28.513.000.000

0,45662

4

2015 3 16

89,58333333

850.000.000 7

0,57142857

1 34 67,570833

33 15.681.000.

000 100 82,5 37.216.000

.000

0,49120

1

Bank Danamon

2010 3 14 53,57

425.000.000 7

0,57142857

1 5 77,777777

78

18.535.000.000 41 77,3

91.042.000.000

0,37986

2011 3 14 71,43

376.028.830 8 0,5 5 92,5

18.486.000.000 47

77,48083333

65.367.028.005

0,28450

3

2012 3 14

66,66666667

563.242.131 8 0,5 6 100

20.907.000.000 38

87,18181818

99.161.000.000

-0,57505

2013 3 16 62,5

721.049.010 8 0,5 6 95,75

27.975.000.000 44

85,27272727

131.786.000.000

0,01610

8

Page 125: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

2014 3 13

69,23076923

722.975.148 6 0,5 6

94,33333333

21.419.000.000 39

85,77777778

87.737.000.000

0,05180

4

2015 3 13

71,79487179

731.488.006 7

0,57142857

1 6 97,571428

57

20.346.000.000 45

88,28571429

72.045.000.000

0,25644

9

Bank Permata

2010 3 9

74,07666667

575.000.000 9

0,55555555

6 10 84,285714

29

9.630.000.000 48 83,77125

46.952.000.000

0,49994

2

2011 3 10 70

575.000.000 9

0,55555555

6 10 80

10.095.000.000 33

84,51333333

61.808.000.000

0,32328

9

2012 3 12

75,33333333

575.000.000 9

0,55555555

6 10 98,181818

18

9.630.000.000 33

84,08888889

65.527.000.000

0,20113

2013 3 12

77,66666667

575.000.000 8 0,5 11 100

12.130.000.000 33 77,5

86.271.000.000

0,23161

6

2014 2 11 100

570.000.000 8 0,5 10 100

10.447.000.000 28 86,8

74.324.000.000

0,11752

7

2015 2 12 100

570.000.000 8 0,5 8 100

11.007.000.000 25 88,8

69.619.000.000

0,30518

1

BPD Jatim

2010 3 10 100

304.966.550 4 0,5 16 100

9.255.160.000 15 96,665

14.744.500.000

0,13058

3

2011 3 4 100

234.937.500 4 0,5 8

91,66666667

14.922.632.000 12

85,71428571

22.801.291.366

0,21123

5

2012 3 12 89

165.000.000 4 0,5 5 100

12.191.656.475 14 94,282

20.754.670.220

0,22854

9

2013 3 12 86

330.988.000 4 0,5 6 80

8.713.952.7 10

97,61857143

15.091.567

0,30848

Page 126: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

20 .700

2014 3 10

73,33333333

247.400.000 4 0,5 7 100

8.548.056.000 15 94,666

14.446.960.000

0,20155

7

2015 3 12

41,66666667

590.687.812 5 0,6 9 52,38

957.600.000 7 94,284

2.394.000.000

0,14147

6

BPD Sulselbar

2010 3 12

94,33333333

204.000.000 4 0,5 7 89,25

4.041.444.218 39 97,425

4.394.861.568

0,20073

1

2011 3 12

93,33333333

204.000.000 4 0,5 9 90

7.366.561.949 38 90,775

12.257.077.413

0,52008

2

2012 3 12

80,66666667

204.000.000 4 0,75 15 89

5.041.230.502 25 94

8.807.332.003

0,64561

5

2013 3 12

69,66666667

204.000.000 4 0,75 5 95

6.669.120.818 30 97,5

14.611.378.067

0,60681

4

2014 3 12

71,66666667

204.000.000 4 0,75 10 95

9.503.222.951 39 74,75

18.637.857.734

0,73429

4

2015 3 12

66,66666667

204.000.000 4 0,75 16 76,5

8.627.072.253 33 100

10.245.193.190

0,55791

1

BPD Sumbar (Nagari)

2010 2 9 100

66.000.000 4 0,5 18 87,5

2.710.284.489 12 100

5.220.680.742

0,24313

4

2011 2 14 100

148.200.000 3

0,66666666

7 35 100

5.284.460.750 9 100

11.673.973.830

0,38577

9

2012 2 11 100

148.200.000 3

0,66666666

7 14 100

3.721.806.765 31 100

7.362.845.967

0,52985

3

20 2 16 100 3 0,666 15 95,333333 21 100 0,49

Page 127: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

13 179.550.000 666667

33 4.431.248.630

10.621.348.793

3815

2014 2 24 100

194.165.163 4 0,5 19 96,6

4.278.043.516 23 100

12.905.038.558

0,31447

3

2015 3 20 100

243.093.342 4 0,5 48 100

4.545.220.753 46 76,6225

17.769.726.261

0,51468

8

CIMB Niaga

2010 3 14 98,572

594.620.000 8 0,5 12 98,95875

13.739.890.000 48

92,01388889

68.088.990.000

0,17239

9

2011 3 18

90,74074074

728.730.000 8 0,5 12 93,75

15.961.970.000 49

94,3877551

119.214.770.000

0,25785

8

2012 3 12

94,44666667

747.070.000 8 0,5 12 95,83375

16.691.490.000 49

98,39714286

135.596.930.000

0,32744

6

2013 3 12

94,44666667

1.186.990.000 8 0,5 12 93,75

14.930.760.000 51

93,30065359

139.668.500.000

0,33702

7

2014 3 12

94,44666667

1.311.770.000 8 0,5 13 96,924

13.782.540.000 49

93,25153846

153.223.790.000

0,29602

2015 3 12

91,66666667

1.316.660.000 8 0,5 12 98,95875

14.804.990.000 35 96,665

121.906.180.000

0,26712

9

Maybank

2010 3 12

88,88888889

428.000.000 7

0,57142857

1 12 100

10.676.000.000 46

86,55555556

46.108.000.000

-0,20616

2011 3 34

83,33333333

428.000.000 7

0,57142857

1 11 93,507142

86

12.956.000.000 45

74,56790123

43.955.000.000

0,68866

9

2012 3 26

85,66666667

461.000.000 7

0,57142857

1 11 96,104285

71

12.832.000.000 38

89,47368421

42.552.000.000

0,17586

3

Page 128: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

2013 3 36 88

491.000.000 6 0,5 12

98,61166667

13.152.000.000 33

88,22222222

52.816.000.000

0,56847

8

2014 3 37

84,68468468

562.000.000 6 0,5 14 97,62

11.268.000.000 32 89,75

43.407.000.000

-0,01517

2015 3 29 89,66

700.000.000 6 0,5 13

98,71833333

11.268.000.000 44 80

44.844.000.000

0,41404

OCBC Nisp

2010 2 14 100

354.000.000 8 0,5 4 100

12.200.000.000 23

92,39130435

44.405.000.000

0,37121

5

2011 2 14

96,42857143

412.000.000 8 0,5 4 100

13.453.000.000 26

96,85314685

55.315.000.000

0,17501

6

2012 2 15 100

468.000.000 8 0,5 5 100

15.019.000.000 25

96,36363636

68.222.000.000

0,35158

8

2013 2 14 100

495.000.000 8 0,5 4 93,75

18.430.000.000 25

95,27272727

81.132.000.000

0,51500

4

2014 2 13 100

734.000.000 8 0,5 4 96,875

20.815.000.000 21

97,61904762

85.661.000.000

0,34199

6

2015 2 12 100

725.000.000 8 0,5 6 100

22.424.000.000 26 95,6

100.555.000.000

0,30688

Page 129: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

I. Data Pribadi

1. Nama : Lilik Septiyani Nafi’ah

2. Tempat/ Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 28 September 1995

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Pekerjaan : Mahasiswa

6. Perguruan Tinggi : Institut Agama Islam Negeri Salatiga

7. Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

8. Jurusan : Strata 1 Perbankan Syari’ah

9. Status Pernikahan : Belum Menikah

10. Kebangsaan : Indonesia

11. Alamat : RT 02/RW III Dsn. Candi Ds. Candi Kec. Bandungan Kab. Semarang

12. Kode Pos : 50614

13. Nomor Telepon / HP : +6285713053607

14. e-mail : [email protected]

II. Pendidikan Formal :

Tahun Masuk Tahun Keluar Sekolah / Institusi/ Universitas Jenjang

Pendidikan

2010 2013 MA Al Bidayah Menengah

2007 2010 Mts Al Bidayah Menengah

2001 2007 MI Al Bidayah Dasar

2000 2001 RA Al Bidayah Dasar

Page 130: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

IV. Pengalaman Organisasi

Periode Organisasi Posisi

2017 DEMA IAIN Salatiga Bendahara Umum

2016/2017 Komisariat Djoko Tingkir PMII Salatiga Bendahara Umum

2016/2017 KOPRI PMII Kota Salatiga Sekretaris Umum

2015/2016 DEMA FEBI IAIN Salatiga Sekretaris Umum

2015/2016 Rayon Ekonomi dan Bisnis Islam PMII

Salatiga

Sekretaris Umum

2014/2015 SEMA FEBI IAIN Salatiga Ketua Umum

2014/2015 Rayon Syariah dan Ekonomi Islam PMII

Salatiga

Koordinator

Jurusan Perbankan

Syariah S1

2014/2015 KSEI STAIN Salatiga Devisi Pengabdian

Masyarakat

2013/2014 KSEI STAIN Salatiga Anggota KSEI

STAIN Salatiga

2011/2012 OSIS MA Al Bidayah Candi Sekretaris Umum

2011/2012 BANTARA MA Al Bidayah Pradana II

2011/2012 PMR MA Al Bidayah Sekretaris Umum

2008/2009 Dewan Penggalang Mts Al Bidayah Bendahara Umum

Demikian CV ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatiga, 17 Agustus 2017

(Lilik Septiyani Nafi’ah)

Page 131: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)
Page 132: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)
Page 133: ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1812/1/Lilik Septiyani Nafi’ah.pdf · Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)