ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB...

84
ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TERHADAP INVESTASI ASING LANGSUNG DI ASIA TENGGARA (Skripsi) Oleh : Nur Amalia FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSIKORUPSI TERHADAP INVESTASI ASING LANGSUNG DI ASIA

TENGGARA

(Skripsi)

Oleh :

Nur Amalia

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE POLITICAL INFLUENCE STABILITY ANDCORRUPTION PERCEPTION INDEX ON FOREIGN DIRECT

INVESTMENT IN SOUTHEAST ASIA

By

Nur Amalia

This study aims to explain the effect of political stability and corruptionperception index (CPI) in the Southeast Asia regioncountries. This studyimplemented the secondary data which were obtained from the World Bank(World Bank), and Transparency International (TI) in study period 2010-2016.This study applied a panel data model with a total cross section of 11 (eleven)countries in Southeast Asia. This study applied model with the Fixed EffectModel (FEM) approach. The results shows that the independent variables ofpolitical stability, corruption perception index (CPI), and economic growth (EG)each has a positive and significant effect, while the inflation free variable and theexchange rate had no effect on foreign direct investment in 11 (eleven) countriesin Southeast Asia for the period 2010-2016, ceteris paribus.

Key words: corruption perception index, economic growth, exchange rates, fixedeffect models, inflation, panel data, and political stability.

Page 3: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSIKORUPSI TERHADAP INVESTASI ASING LANGSUNG DI

ASIA TENGGARA

Oleh

Nur Amalia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stabilitas politik dan indekspersepsi korupsi (IPK) di negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara.Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bank Dunia(World Bank), dan Tranparency International (TI) dengan periode penelitian yaitu2010-2016. Penelitian ini menggunakan model data panel dengan jumlah lintasindividu (cross section) sebanyak 11 (sebelas) negara di Asia Tenggara. Penelitianini menggunakan model dengan pendekatan Fixed Effect Model (FEM). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa variabel bebas stabilitas politik, indeks persepsikorupsi (IPK), dan pertumbuhan ekonomi (EG) masing-masing berpengaruhpositif dan signifikan, sedangkan variabel bebas inflasi dan nilai tukar tidakberpengaruh terhadap terhadap investasi asing langsung di 11 (sebelas) negara diAsia Tenggara periode 2010-2016, ceteris paribus.

kata kunci: data panel, fixed effect model, indeks persepsi korupsi, inflasi, nilaitukar, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas politik.

Page 4: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSIKORUPSI TERHADAP INVESTASI ASING LANGSUNG DI

ASIA TENGGARA

OlehNUR AMALIA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Ekonomi PembangunanFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI
Page 6: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI
Page 7: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI
Page 8: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Labuhan Maringgai, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten

Lampung Timur pada tanggal 20 September 1995, merupakan anak pertama dari

dua bersaudara dari pasangan Abdul Kadir dan Junaidah.

Penulis menempuh pendidikannya dari bangku Taman Kanak-kanak Pertiwi

Labuhan Maringgai pada tahun 2001-2002, dilanjutkan ke SDN 05 Labuhan

Maringgai pada tahun 2002-2008, dilanjutkan ke MTS Al-Ikhsan Labuhan

Maringgai pada tahun 2008-2011. Kemudian melanjutkan studi ke SMK Islam

Nurul Iman pada tahun 2011-2013 jurusan Bisnis Manajemen (Pemasaran). Pada

tahun 2014, penulis diterima di Universitas Lampung, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Jurusan Ekonomi Pembangunan melalui jalur Penerimaan Mahasiswa

Perluasan Akses Pendidikan (PMPAP).

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di lembaga kemahasiswaan yang ada di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis diantaranya yaitu Himpunan Mahasiswa Ekonomi

Pembangunan (HIMEPA). Selain itu, penulis aktif di lembaga kemahasiswaan

yang ada di Universitas Lampung yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM U

KBM UNILA) sebagai staff ADKESMA (Advokasi dan Kesejahteraan

Mahasiswa). Penulis juga aktif di unit kegiatan mahasiswa di Universitas

Lampung yaitu UKM KOPMA (Koperasi Mahasiswa).

Page 9: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

Tahun 2017 bulan Mei, penulis melakukan kegiatan Kuliah Kunjung Lapangan

(KKL) ke Jakarta dengan mengunjungi beberapa tempat yaitu Badan Kebijakan

Fiskal (BFF), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM), dan

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Lalu, penulis juga melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada periode kedua tahun 2017 selama kurang lebih

40 (empat puluh) hari di Desa Batu Agung, Kecamatan Merbau Mataram,

Kabupaten Lampung Selatan.

Page 10: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

MOTTO

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

(QS. Al-Insyirah: 5-6)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya(QS. Al-Baqarah: 286)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil,kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik

(Evelyn Underhill)

Opportunities don’t happen, you create them(Chris Grosser)

Page 11: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin, kupersembahkan karya sederhanaku ini kepada:

Kedua orangtuaku tercinta, Abdul Kadir dan Junaidah yang tiada henti selalu ada

dalam kehidupanku, melimpahkan kasih sayangnya dan selalu berdoa untuk

kesuksesan anak-anaknya. Terimakasih atas segala motivasi, dukungan, dan

kesabarannya sampai saat ini.

Adikku tersayang Kholid Agusta yang telah memberi dukungan dan menjadi

sumber inspirasiku. Semoga menjadi anak yang selalu berbakti dan dapat

membanggakan orang tua. Serta terimakasih untuk seluruh keluarga besar dan

sahabat-sahabat tercinta atas semangat dan dukungannya.

Almamater tercinta jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Lampung.

Page 12: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

SANWACANA

Alhamdulilahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Stabilitas Politik dan Indeks Persepsi

Korupsi Terhadap Investasi Asing Langsung di Asia Tenggara” yang merupakan

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Strata Satu (S1) Ekonomi Pembangunan

di Universitas Lampung.

Proses pembelajaran yang penulis alami selama ini memberikan kesan dan makna

mendalam bahwa ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis masih sangat

terbatas. Bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang diperoleh penulis dapat

mempermudah proses pembelajaran tersebut. Untuk itu dengan segala kerendahan

hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan banyak pelajaran, sumbangan pemikiran, motivasi, kritik, dan

saran yang sangat berharga bagi penulis dan selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Page 13: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

4. Ibu Dr. Marselina, S.E., M.P. dan Bapak Dr. Heru Wahyudi, S.E., M.Si.

selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak masukan, saran, dan

motivasi yang bermanfaat bagi penulis.

5. Ibu Dr. Arivina Ratih, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan masukan, saran, dan motivasi yang sangat bermanfaat dari

awal perkuliahan sampai saat ini.

6. Seluruh Bapak Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

yang telah memberikan ilmu dan pelajaran yang bermanfaat selama masa

perkuliahan.

7. Seluruh staff dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung yang telah banyak membantu dan memberikan pelayanan terbaik

selama masa perkuliahan.

8. Ayah dan Ibu tercinta, Abdul Kadir dan Junaidah. Terimakasih atas cinta,

kasih sayang, dukungan, bimbingan, motivasi, semangat, dan doanya selama

ini.

9. Adikku tersayang yang hanya satu-satunya Kholid Agusta, dan segenap

sepupu-sepupuku tercinta, serta seluruh keluarga besar yang telah

memberikanku semangat baru dalam penyusunan skripsi ini.

10. Segenap penghuni kosan Pak Minar, Wahyu Ratnaningsih, Desy Deka

Kartika, Luski Resti Lilwa, Ida Sholeha Rahayu. Kalian keluarga keduaku

setelah keluarga di rumah, kalian penghibur dan penyemangat yang sangat

luar biasa.

11. Teman seperjuangan, berbagi suka dan duka, serta partner drama perskripsian

yaitu Ismaya Inton Dwingga, Esa Eriza Anggraeni, Ukthiya Firda Pangesti,

Page 14: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

Syailendra Kurniawan, Dwi Wahyuningsih, Dewi Eva Marianingsih, Debby

Anggun, Safa Adhitya, Ridho Jayanegara, Kesuma Putra, dan teman-teman

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

12. Teman-teman Ekonomi Pembangunan 2014, EP Brother Selon yang super

solid yaitu Murni, Budi, Oyi, Laila, Amin, Tiwi, Via, kk Rahma, Wisnu,

Putri, Sofie, Udin, Indri, Dawami, Malik, Nanang, dan lain-lain yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu.

13. Teman-teman seperjuangan KKN di Desa Batu Agung, Rica Aulia, Noni

Kurniasih, Ferry Andrian, dan Saiful Anwar, terimakasih atas cerita,

pengalaman, dan kebersamaannya selama menjalani KKN.

14. Berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penulisan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhir kata, semoga segala dukungan, bimbingan, dan doa yang diberikan kepada

penulis mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini

bermanfaat. Aamiin ya Robbal’Alamin.

Bandar Lampung, 29 Oktober 2018

Penulis

Nur Amalia

Page 15: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

ii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iDAFTAR ISI...................................................................................................... iiDAFTAR TABEL ............................................................................................. ivDAFTAR GAMBAR......................................................................................... v

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang........................................................................................... 1B. Rumusan Masalah...................................................................................... 12C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 13D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 14

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESISA. Kajian Pustaka ........................................................................................... 15

1. Teori Ekonomi Politik.............................................................................. 151.1 Pemaknaan Ekonomi Poltik .............................................................. 151.2 Jenis-Jenis Ekonomi Politik .............................................................. 17

2. Korupsi ................................................................................................... 222.1 Teori Tingkat Korupsi ....................................................................... 262.2 Mengukur Tingkat Korupsi ............................................................... 27

3. Investasi ................................................................................................... 283.1 Konsep Investasi ............................................................................... 303.2 Investasi Asing Langsung / Foreign Direct Investment .................... 323.3 Teori Investasi Asing Langsung........................................................ 33

4. Makroekonomi dan Investasi Asing Langsung....................................... 35B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 38C. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 41D. Hipotesis .................................................................................................... 42

III. METODE PENELITIANA. Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 44B. Populasi dan Sampel.................................................................................. 44C. Definisi Operasional Variabel ................................................................... 45

Page 16: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

iii

D. Metode Penelitian ...................................................................................... 49E. Uji Hipotesis .............................................................................................. 50

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Analisis Deskriptif..................................................................................... 60B. Hasil Uji Regresi Data Panel ..................................................................... 71C. Pembahasan Hasil Penelitian..................................................................... 76

V. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan................................................................................................ 84B. Saran .......................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 17: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Deskripsi Variabel ---------------------------------------------------------------- 492. Interpretasi Berdasarkan R2 ----------------------------------------------------- 593. Indeks Stabilitas Politik 11 Negara di Asia Tenggara Periode

2010-2016-------------------------------------------------------------------------- 614. Indeks Persepsi Korupsi 11 Negara di Asia Tenggara Periode

2010-2016-------------------------------------------------------------------------- 635. Investasi Asing Langsung 11 Negara di Asia Tenggara Periode

2010-2016-------------------------------------------------------------------------- 656. Gross Domestik Bruto (GDP) 11 Negara di Asia Tenggara

Periode 2010-2016---------------------------------------------------------------- 667. Inflasi 11 Negara di Asia Tenggara Periode 2010-2016 -------------------- 698. Nilai Tukar 11 Negara di Asia Tenggara Periode 2010-2016-------------- 709. Hasil Uji Chow-------------------------------------------------------------------- 7210. Hasil Uji Hausman --------------------------------------------------------------- 7211. Hasil Estimasi Data Panel dengan Pendekatan FEM, REM,

dan PLS ---------------------------------------------------------------------------- 7312. Hasil Uji T-statistik--------------------------------------------------------------- 7413. Hasil Uji F-statistik--------------------------------------------------------------- 75

Page 18: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Investasi Asing Langsung di Asia Tenggara 2012-2016-------------------- 42. Stabilitas Politk di Asia Tenggara 2012-2016 -------------------------------- 63. Indeks Persepsi Korupsi di Asia Tenggara 2012-2016---------------------- 94. Rerangka Pikir -------------------------------------------------------------------- 42

Page 19: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Investasi Asing Langsung (FDI) 11 Negara di Asia Tenggara Periode2010-2016-------------------------------------------------------------------------- L1

2. Stabilitas Politik (SP) 11 Negara di Asia Tenggara Periode 2010-2016--------------------------------------------------------------------------------- L2

3. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 11 Negara di Asia Tenggara Periode2010-2016-------------------------------------------------------------------------- L3

4. Pertumbuhan Ekonomi (EG) 11 Negara di Asia Tenggara Periode2010-2016-------------------------------------------------------------------------- L4

5. Inflasi (INF) 11 Negara di Asia Tenggara Periode 2010-2016------------- L56. Nilai Tukar KURS) 11 Negara di Asia Tenggara Periode 2010-2016 ---- L67. Hasil Estimasi Model dengan Pendekatan Fixed Effect Model ------------ L78. Hasil Estimasi Model dengan Pendekatan Random Effect Model --------- L89. Hasil Estimasi Model dengan Pendekatan Pooled Least Square --------- L910. Hasil Uji Chow------------------------------------------------------------------ L1011. Hasil Hausman ------------------------------------------------------------------ L11

Page 20: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Investasi memainkan peran penting dalam menggerakkan kehidupan ekonomi

bangsa, karena pembentukan modal memperbesar kapasitas produksi, menaikkan

pendapatan nasional maupun menciptakan lapangan kerja baru, dalam hal ini akan

semakin memperluas kesempatan kerja (Todaro, 2000). Menurut Sukirno (2015)

investasi dapat juga diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-

penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan

perlengkapan-perlengkapan untuk menambah kemampuan memproduksi barang-

barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Selanjutnya, Mankiw

(2003) menyatakan bahwa tingkat bunga, tingkat keuntungan investasi yang

diramalkan, tingkat pendapatan nasional, inovasi teknologi, kemudahan-

kemudahan yang diberikan pemerintah, serta situasi politik merupakan faktor-

faktor yang mampu meningkatkan permintaan investasi.

Secara konseptual kenaikan perkembangan investasi akan memicu kenaikan

pertumbuhan ekonomi karena kenaikan perkembangan investasi mengindikasikan

telah terjadinya kenaikan penanaman modal atau pembentukan modal. Kenaikan

modal atau pembentukan modal akan berakibat terhadap peningkatan produksi

barang dan jasa di dalam perekonomian. Peningkatan produksi barang dan jasa ini

akan menyebabkan peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya,

Page 21: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

2

apabila terjadi penurunan perkembangan investasi maka pertumbuhan ekonomi

juga akan mengalami penurunan karena penurunan perkembangan investasi

mengindikasikan telah terjadinya penurunan modal atau pembentukan modal

(Shandra, 2012).

Investasi asing langsung merupakan salah satu bentuk investasi yang telah

berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan pada negara penerimanya

(host country), karena manfaat yang terkait dengan inovasi baru, teknologi baru,

teknik manajerial, pengembangan keterampilan, meningkatkan modal, penciptaan

lapangan kerja, dan pengembangan sektor industri pada host country (Wadhwa,

2011). Investasi asing langsung tidak hanya membawa uang dan mesin tetapi juga

keterampilan teknik. Selanjutnya, investasi asing langsung mendorong pengusaha

setempat untuk bekerjasama dengan perusahaan asing. Investasi asing langsung

membantu memodernisasi masyarakat dan memperkuat sektor negara maupun

sektor swasta. Sehingga penggunaan investasi asing langsung sangat penting

untuk mempercepat pembangunan ekonomi di negara-negara terbelakang maupun

di negara-negara berkembang (Febriana dan Muqorobbin, 2014).

Panayotou (2000) menjelaskan bahwa investasi asing langsung lebih baik dalam

menjamin kelangsungan pembangunan yang diakibatkan penanaman modal,

dibandingkan dengan bentuk investasi asing lain yang berupa aliran bantuan atau

modal portofolio, sebab terjadinya investasi asing langsung di suatu negara akan

diikuti dengan transfer teknologi, kemampuan manajemen, serta resiko usaha

yang relatif kecil dan lebih menguntungkan. Investasi asing merupakan faktor

penting untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Tetapi dalam

perkembangannya investasi asing langsung masih berfluktuasi. Hal ini membuat

Page 22: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

3

investor asing menjadi lebih berhati-hati dalam menanamkan uangnya di beberapa

negara terutama negara berkembang.

Berdasarkan laporan World Investment Report 2013, yang diterbitkan UNCTAD

(United Nations Conference on Trade and Development), kawasan Asia Tenggara

telah menjadi suatu kawasan yang menarik sebagai tujuan investasi, sejak krisis

ekonomi pada tahun 1997-1998 FDI yang masuk ke Asia Tenggara telah

meningkat hampir empat kali lipat, Asia Tenggara kembali menunjukkan pesatnya

perkembangan dalam menarik kepercayaan investor asing. Bahkan empat negara

di Asia Tenggara, yaitu Vietnam, Indonesia, Thailand, dan Malaysia termasuk

dalam 20 negara yang menjadi top host economic for FDI selama tahun 2010

hingga 2012. Bahkan berdasarkan survei yang dilakukan UNCTAD terhadap

perusahaan-perusahaan transnational (transnational company/TNC), selama tahun

2013-2015, negara di kawasan Asia Tenggara tetap tergolong ke dalam prioritas

negara yang dituju sebagai host country untuk FDI.

Wilayah yang luas dan penduduk yang banyak mendorong aliran masuk investasi

asing langsung ke wilayah Asia Tenggara, hal ini terutama dilakukan negara

investor yang mencari potensi pasar lebih luas. Investasi yang besar terutama

diberikan pada industri jasa keuangan dan industri dengan teknologi yang tinggi.

Pertumbuhan ekonomi yang cepat di daerah Asia Tenggara memberikan

kontribusi terhadap peningkatan aliran investasi asing langsung yang masuk ke

wilayah tersebut. Berdasarkan laporan United Nations Conference on Trade and

Development (UNCTAD) tahun 2005 disimpulkan bahwa mendapatkan pelanggan

baru merupakan motif untuk mengurangi biaya produksi. Peningkatan aliran

Page 23: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

4

investasi asing langsung ke negara Asia Tenggara merupakan peningkatan

terbesar di Asia dibandingkan dengan wilayah Asia lainnya.

Berdasarkan survei yang dilakukan UNCTAD juga diperoleh kesimpulan bahwa

negara-negara yang berada di dalam wilayah Asia Tenggara melakukan perubahan

kebijakan yang dapat membuat investor menjadi lebih tertarik menanamkan

modalnya. Sebagai contoh, Indonesia memperkenalkan 15-year income tax breaks

untuk perusahaan asing yang melakukan investasi di beberapa daerah tertentu.

Begitu pula dengan Malaysia yang mengijinkan perusahaan asing menanamkan

modalnya 100% di dalam perusahaan brokerage dan venture capital. Thailand

memperkenalkan insentif yang baru di dalam proyek-proyek farmasi. Daewoo Bus

Corporation melakukan investasi dalam fasilitas produksi di Vietnam, dan Intel

memiliki rencana untuk membangun fasilitas semikonduktor pertama di negara

tersebut (Kurniati et al, 2007).

Berikut perkembangan investasi asing langsung di Asia Tenggara:

Sumber: World Bank, diolah.

-5

0

5

10

15

20

25

30

Gambar 1.Investasi Asing Langsung di Asia Tenggara 2010-2016

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

Page 24: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

5

Berdasarkan data World Bank investasi asing langsung di kawasan Asia Tenggara

selalu berfluktuasi. Pada Gambar 1.1 diatas, terlihat bahwa Singapura menjadi

negara yang outlier bagi negara di kawasan Asia Tenggara lainnya dengan selalu

menjadi yang tertinggi di setiap tahunnya. Dilihat dari grafik persentase arus

masuk investasi asing langsung terhadap GDP, jika dibandingkan dengan negara-

negara tetangga, perkembangan investasi asing langsung di Indonesia selama satu

dekade terakhir cukup rendah setelah negara Thailand dan Filipina. Sementara

negara Brunei Darussalam sejak tahun 2012 terus mengalami penurunan hingga

pada tahun 2016 berada pada tingkat minus investasi asing langsung yang masuk

negara tersebut.

Perkembangan investasi asing langsung di negara sedang berkembang pada

dasarnya dilatarbelakangi karena adanya permasalahan yang berkaitan dengan

infrastruktur yang buruk, birokrasi yang tidak efisien, keterbatasan akses dana,

regulasi tenaga kerja tidak kondusif, kebijakan yang tidak stabil, regulasi

perpajakan tidak kondusif, kurangnya tenaga kerja yang tidak terdidik, inflasi,

korupsi, regulasi uang asing, pemerintahan yang tidak stabil, pajak terlalu besar,

etos kerja tenaga kerja buruk, kriminal, dan pencurian (Febrina dan Muqorobbin,

2014).

Sehubungan dengan kebijakan yang dibentuk oleh sebuah sistem pemerintahan,

pemerintah sendiri memiliki peran penting dalam menarik perhatian para investor

asing. Pemerintah di berbagai negara di dunia bertujuan untuk menarik minat para

penanam modal asing (Marin dan Schnitzer, 2006). Karena perannya yang

penting, pemerintah hendaknya menyusun kebijakan yang mendukung terciptanya

Page 25: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

6

iklim investasi yang kondusif. Iklim investasi yang baik tersebut tentu dapat

mendorong optimalisasi keuntungan masuknya aliran modal asing bagi negara

bersangkutan (Kok dan Ersoy, 2009).

Dalam pembuatan kebijakan tersebut tidak terlepas dari peran anggota politik

yang duduk dalam legislatif negara. Kebijakan-kebijakan hukum tersebut harus

mampu mengakomodasi kebutuhan negara untuk mensejaterakan warga

negaranya dan di satu sisi juga harus mampu memberi kelunakan bagi para

investor asing tersebut. Hukum dan politik disini sangat berkaitan sekali dalam

mempengaruhi datangnya investor asing. Politik yang mempunyai kedudukan

yang lebih independen dari hukum sangat menentukan arah kebijakan dan produk

hukum yang diambil. Berikut ini perkembangan investasi asing langsung di Asia

Tenggara:

Sumber: World Bank, diolah.

Dilihat dari gambar 1.2 diatas, perkembangan stabilitas politik di Asia Tenggara

terus berfluktuasi dan mengalami goncangan. Tingkat stabilitas politik di Asia

0

20

40

60

80

100

120

Gambar 2.Stabilitas Politik di Asia Tenggara 2010-2016

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

Page 26: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

7

Tenggara dipelopori oleh negara Singapura, disusul kemudian dengan Brunei

Darussalam. Hal yang tercermin melalui data perkembangan stabilitas politik di

Asia Tenggara diatas yaitu arah volatilitas tingkat aliran modal asing yang masuk

ke negara-negara Asia Tenggara tidak selalu seiring dengan arah volatilitas nilai

kualitas pemerintahan dari beberapa indikatornya. Bertambah baiknya kualitas

pemerintahan tidak selalu diiringi dengan peningkatan investasi asing langsung,

begitu pula sebaliknya. Hal ini menjadi fenomena gap dalam penelitian ini, di

mana negara dengan tingkat stabilitas politik yang tinggi justru tidak mampu

menarik minat investor asing untuk menanamkan modalnya di negara tersebut

seperti pada negara Brunei Darussalam dan Malaysia.

Zakariya dkk (2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa hukum dan politik

sangat berpengaruh dalam kaitannya masuknya investor asing. Masuknya investor

asing sangat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah iklim nyaman yang

berupa kestabilan politik dan payung hukum yang jelas terhadap para investor

asing. Dengan tidak adanya hal-hal tersebut maka para investor akan ragu

menanamkan modalnya karena para investor adalah kalangan orang-orang yang

sangat peka terhadap isu-isu seperti itu dan mereka tidak mau mengambil resiko

dalam menanamkan modalnya di suatu negara. Iklim-iklim nyaman tersebut dapat

dicapai jika suatu kekuatan politik dapat membuat produk-produk kebijakan yang

dapat menjaga kestabilan di negaranya, kestabilan tersebut meliputi kestabilan

politik, kestabilan hukum dan ekonomi.

Penelitian Rihab dan Lotfi (2011) menjelaskan variabel penting pendorong

investasi asing langsung tidak hanya berasal dari lingkungan ekonomi, politik dan

Page 27: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

8

sosial saja, namun juga dari variabel budaya dalam aliran investasi asing

langsung. Menurut teori ekonomi, penelitian tersebut menunjukkan bahwa PDB,

sumber daya manusia, ekonomi keterbukaan dan kualitas sistem pemerintahan

adalah faktor utama yang menarik investasi asing langsung. Menurut teori

perilaku, budaya negara merupakan penentu yang signifikan untuk menarik

investasi asing langsung. Khususnya, tingkat individualisme dan jarak hierarkis

yang tinggi merupakan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi investor

asing. Negara transisi dituntut harus mengembangkan hubungan sosial untuk

mendorong investasi asing langsung. Temuan ini juga menunjukkan bahwa

korupsi memiliki hubungan negatif terhadap investasi asing langsung, dimana

tingkat korupsi yang tinggi akan membatasi minat investor asing yang akan

menanamkan modalnya di suatu negara.

Secara ekonomi keberadaan korupsi akan mengganggu mekanisme transmisi

pendapatan dan kekayaan, sehingga timbulnya korupsi akan menyebabkan

timbulnya kesenjangan pendapatan. Mauro (2004) menunjukkan bahwa korupsi

berhubungan negatif dengan pertumbuhan ekonomi dan merusak investasi yang

ada. Artinya jika korupsi meningkat maka investasi domestik dan investasi asing

akan terganggu serta pertumbuhan ekonomi akan mengalami penurunan.

Tingginya tingkat korupsi akan menurunkan besarnya pengeluaran pemerintah

terutama di bidang jaminan sosial dan pembayaran kesejahteraan publik (social

security and welfare payments). Sejalan dengan hasil dari penelitiannya Mauro,

penelitian Dwi (2016) juga menunjukkan bahwa korupsi memberikan pengaruh

yang negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, investasi domestik,

dan investasi asing langsung untuk negara-negara anggota ASEAN.

Page 28: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

9

Sumber: World Bank, diolah.

Berdasarkan Gambar 1.3 perkembangan Indeks Persepsi Korupsi terus

berfluktuasi dari tahun 2012-2016. Singapura dengan nilai IPK-nya selalu

tertinggi tiap tahun dengan nilai tertinggi yaitu pada tahun 2012 dengan nilai 87.

IPK terendah dengan nilai 3 pada tahun 2012 dimiliki oleh negara Thailand.

Negara-negara lain IPK-nya berada dikisaran nilai tertinggi dan terendah tersebut

dan selalu berfluktuasi. Dimana indikator Indeks Persepsi Korupsi yaitu apabila

semakin mendekati 100 maka tingkat korupsi di suatu negara semakin baik dan

semakin berkurang. Dan lagi terdapat fenomena gap dalam penelitian ini, di mana

negara dengan tingkat IPK yang rendah justru mampu menarik minat investor

asing untuk menanamkan modalnya di negara tersebut seperti pada negara

Kamboja dan Myanmar.

Setiap negara tentu memiliki kebijakan masing-masing secara internal. Kebijakan

tersebut menyangkut bagaimana pemerintahan dijalankan guna mencapai

kesejahteraan ekonomi warga negaranya. Investor asing sendiri tertarik untuk

0102030405060708090100

Gambar 3.Indeks Persepsi Korupsi di Asia Tenggara 2010-2016

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

Page 29: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

10

menanamkan modalnya di negara-negara dengan kondisi yang stabil dan

memberikan tawaran iklim investasi yang kondusif melalui susunan kebijakan-

kebijakannya. Terdapat beberapa indikator untuk menilai bagaimana volatilitas

modal asing yang masuk dengan implementasi kebijakan pemerintah. Indikator

pertama adalah makro ekonomi, seperti GDP, kebijakan fiskal, inflasi, suku

bunga, nilai tukar, neraca pembayaran, dan lain-lain. Indikator kedua adalah

kualitas pemerintahan itu sendiri. Kualitas pemerintahan yang baik akan

mengurangi volatilitas modal asing yang masuk dan keluar di sebuah negara

(Busari, 2006).

Tambunan (2015) menyebutkan terdapat sejumlah faktor yang sangat berpengaruh

pada baik-tidaknya iklim berinvestasi di suatu negara. Faktor-faktor tersebut tidak

hanya menyangkut birokrasi pemerintahan yang tidak efisien, infrastruktur yang

tidak memadai, ketidakstabilan kebijakan, korupsi, masih rendahnya akses

terhadap pembiayaan, peraturan ketenagakerjaan yang dinilai restriktif, regulasi

pajak yang masih buruk, terbatasnya tenaga kerja terdidik dan lain-lain. Akan

tetapi juga dipengaruhi oleh stabilitas ekonomi yang tercermin dari stabilnya nilai

tukar mata uang suatu negara, inflasi yang relatif stabil, tingkat suku bunga dan

pertumbuhan ekonomi suatu negara juga menjadi salah satu faktor yang sangat

diperhatian oleh para investor asing maupun investor dalam negeri.

Keputusan investasi oleh pihak asing dipengaruhi oleh beberapa faktor

fundamental makro ekonomi suatu negara tujuan. Faktor fundamental

makroekonomi yang berpengaruh terhadap penanaman modal asing salah satunya

adalah pertumbuhan ekonomi suatu negara. Penelitian Tambunan (2015)

menemukan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan

Page 30: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

11

terhadap investasi asing langsung, dimana pertumbuhan ekonomi yang kuat

menyiratkan sebuah pengembalian yang lebih tinggi bagi investor asing dalam

peningkatan investasi. Pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan oleh produk

domestik bruto sama halnya dengan pendapatan nasional di suatu negara. Dengan

tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan mempengaruhi pendapatan

masyarakat, selanjutnya pendapatan masyarakat yang tinggi tersebut akan

memperbesar permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa. Maka keuntungan

perusahaan akan bertambah tinggi dan hal ini akan mendorong dilakukannya lebih

banyak investasi yang masuk ke dalam suatu negara.

Faktor selanjutnya yaitu inflasi, dimana inflasi merupakan suatu indikator

stabilitas makro ekonomi yang menjadi pertimbangan investor untuk

menanamkan modalnya. Penelitian Azam (2010), Anyanwu (2011) di Afrika,

Wadhwa (2011) di 10 negara berkembang di Asia menemukan bahwa inflasi

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap investasi asing langsung. Hal ini juga

sejalan dengan penelitian Demirhan dan Masca (2008) yang menemukan bahwa

inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap investasi asing langsung,

dimana kenaikan inflasi menyebabkan daya beli (purchasing power) masyarakat

menurun. Jika peningkatan harga umum ini terjadi terus menerus maka akan

menyebabkan kurang menguntungkan. Penyebabnya, di samping daya beli

masyarakat terhadap barang semakin menurun, tingkat inflasi yang tinggi juga

dapat menyebabkan tingkat resiko kegagalan usaha semakin besar, yang akhirnya

investasi di dalam negeri menjadi kurang menarik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi investasi asing langsung lainnya yaitu nilai

tukar. Nilai tukar merupakan harga yang harus dibayar saat melakukan transaksi

Page 31: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

12

internasional. Penelitian Bouoiyour (2007) di Morocco dan Udoh & Egwaikhide

(2008) di Nigeria menemukan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap investasi asing langsung. Goldberg (2009) mengatakan bahwa

saat nilai tukar suatu negara mengalami depresiasi (peningkatan nilai nominal atau

dengan kata lain mengalami penurunan nilai dibandingkan dengan mata uang

asing negara kedua), maka akan berpengaruh positif terhadap penanaman modal

asing langsung di negara tersebut. Hal ini dikarenakan saat nilai tukar suatu

negara mengalami depresiasi, besarnya upah pekerja dan juga biaya produksi di

suatu negara tersebut akan mengalami penurunan bagi investor asing, sehingga

meningkatkan daya tarik bagi investor asing untuk melakukan investasi dan

menanamkan modalnya.

B. Rumusan Masalah

Kestabilan politik dan tingkat korupsi merupakan salah satu determinan yang

mempengaruhi tingkat investasi asing ke suatu negara. Faktor utama tinggi-

rendahnya pertumbuhan investasi sangat ditentukan oleh faktor kepastian hukum

dan juga faktor stabilitas keamanan. Indikator utama kepastian hukum itu sendiri

sangat ditentukan oleh tinggi-rendahnya tingkat korupsi. Semakin tinggi tingkat

korupsi di suatu negara maka semakin rendah pula tingkat investasi ke negara

yang bersangkutan.

Hal yang tercermin melalui data perkembangan stabilitas politik dan Indeks

Persepsi Korupsi di Asia Tenggara yaitu arah volatilitas tingkat aliran modal asing

yang masuk ke negara-negara Asia Tenggara tidak selalu seiring dengan arah

volatilitas nilai kualitas pemerintahan dari beberapa indikatornya. Bertambah

Page 32: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

13

baiknya kualitas pemerintahan tidak selalu diiringi dengan peningkatan investasi

asing langsung, begitu pula sebaliknya.

Hal ini menjadi fenomena gap dalam penelitian ini, di mana negara dengan tingkat

stabilitas politik yang rendah justru mampu menarik minat investor asing untuk

menanamkan modalnya di negara tersebut seperti pada negara Indonesia dan

Myanmar. Sebaliknya, negara dengan tingkat IPK yang tinggi justru memiliki

tingkat investasi asing langsung yang rendah seperti tercermin pada negara Brunei

Darussalam dan Thailand. Berdasarkan apa yang telah dikemukakan diatas maka

hal tersebut memunculkan pertanyaan yaitu “apakah pada periode 2010-2016

terdapat pengaruh antara Stabilitas Politik dan Indeks Persepsi Korupsi terhadap

Investasi Asing Langsung di Asia Tenggara?”.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai dengan rumusan

masalah di atas adalah untuk :

1. Mengetahui pengaruh stabilitas politik, indeks persepsi korupsi,

pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar secara masing-masing

terhadap investasi asing langsung di Asia Tenggara.

2. Mengetahui pengaruh antara stabilitas politik, indeks persepsi korupsi,

pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar secara bersama-sama

terhadap investasi asing langsung di Asia Tenggara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat-manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

Page 33: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

14

a) Manfaat Teoritis

i. Memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang

ekonomi.

ii. Memperkaya referensi dan literatur mengenai stabilitas politik, indeks

persepsi korupsi, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar serta

investasi asing langsung.

iii. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai acuan pada penelitian

tahap selanjutnya.

b) Manfaat praktis

i. Sebagai salah satu syarat peneliti untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

ii. Memberikan bahan dan sumbangan pemikiran untuk mengevaluasi dan

selanjutnya dapat dipertimbangkan dalam penyusunan suatu kebijakan.

iii. Memperkaya wacana pustaka bagi akademika Universitas Lampung yang

diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa/I, khususnya

mengenai masalah stabilitas politik, indeks persepsi korupsi, pertumbuhan

ekonomi, inflasi, dan nilai tukar serta investasi asing langsung.

Page 34: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Teori Ekonomi Politik

1.1 Pemaknaan Ekonomi Politik

Pendekatan ekonomi politik secara definitif dimaknai sebagai interrelasi diantara

aspek, proses, dan institusi politik dengan kegiatan ekonomi yaitu produksi,

investasi, penciptaan harga, perdagangan, konsumsi, dan lain sebagainya

(Caporaso dan Levine, 1992). Mengacu pada definisi tersebut, pendekatan

ekonomi politik mengaitkan seluruh penyelenggaraan politik, baik yang

menyangkut aspek, proses, maupun kelembagaan dengan kegiatan ekonomi yang

dilakukan oleh masyarakat maupun yang diintrodusir oleh pemerintah. Harus juga

dipahami bahwa pendekatan ini meletakkan bidang politik subordinat terhadap

ekonomi. Artinya, instrumen-instrumen ekonomi seperti mekanisme pasar

(market mechanisme), harga, dan investasi dianalisis dengan mempergunakan

setting sistem politik di mana kebijakan atau peristiwa ekonomi tersebut terjadi.

Dengan kata lain, pendekatan ini melihat ekonomi sebagai cara untuk melakukan

tindakan (a way of acting), sedangkan politik menyediakan ruang bagi tindakan

tersebut (a place to act).

Singkatnya, antara ilmu ekonomi (economic) dan ilmu politik (politics) memang

berlainan, dalam pengertian diantara keduanya mempunyai alat analisis sendiri-

Page 35: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

16

sendiri yang bahkan memiliki asumsi yang berlawanan (Caporaso dan Levine,

1992). Dengan demikian, tidak mungkin menggabungkan alat analisis ekonomi

dan politik karena bisa sangat ambigu dan membingungkan. Sungguh pun begitu,

antara ekonomi dan politik bisa disandingkan dengan pertimbangan keduanya

mempunyai proses yang sama. Setidaknya, keduanya memiliki perhatian yang

sama terhadap isu-isu seperti mengorganisasi dan mengkoordinasi kegiatan

manusia, mengelola konflik, mengalokasikan beban dan keuntungan, dan

menyediakan kepuasan bagi kebutuhan dan keinginan manusia (Clark, 1998).

Berdasarkan pemahaman ini, pendekatan ekonomi politik mempertemukan antara

bidang ekonomi dan politik dalam hal alokasi sumberdaya ekonomi dan politik

(yang terbatas) untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu,

implementasi dari kebijakan ekonomi politik selalu mempertimbangkan struktur

kekuasaan dan sosial yang hidup dalam masyarakat, khususnya target masyarakat

yang menjadi sasaran kebijakan.

Pendekatan ekonomi politik semakin relevan untuk dipakai karena struktur

ekonomi sendiri tidak semata-mata ditentukan secara teknis. Ia terdiri dari dua

bagian yang saling terkait. Pertama, kekuatan produksi material-pabrik dan

perlengkapan (atau modal), sumber-sumber alam (disebut tanah oleh para ekonom

klasik), manusia dengan skill yang ada (atau tenaga kerja), dan teknologi.

Teknologi menentukan hubungan produksi yang sifatnya teknis, sehingga

proporsi bahan mentah, mesin, dan tenaga kerja bisa dialokasikan dengan biaya

yang paling minimal. Kedua, relasi produksi-manusia, seperti hubungan antara

para pekerja dan pemilik modal atau antara para pekerja dan manajer (Zimbalis et

al, 1989).

Page 36: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

17

Dalam pendekatan ekonomi politik ini, setidaknya terdapat lima hal yang

memperkuat pemakaiannya. Pertama, penggunaan kerangka kerja ekonomi

politik berupaya untuk menerima eksistensi dan validitas dari perbedaan budaya

politik, baik formal maupun informal. Kedua, analisis kebijakan akan memperkuat

efektivitas sebuah rekomendasi karena mencegah pemikiran yang deterministik.

Ketiga, analisis kebijakan mencegah pengambilan kesimpulan terhadap beberapa

alternatif tindakan berdasarkan kepada perspektif waktu yang sempit. Keempat,

analisis kebijakan yang berfokus ke negara berkembang tidak bisa mengadopsi

secara penuh orientasi teoritis statis (static theoritical orientation). Kelima,

analisis kebijakan lebih mampu menjelaskan interaksi antarmanusia (Rotchild dan

Curry, 1978). Dengan beberapa relevansi tersebut, pendekatan ekonomi politik

dipandang lebih mampu menangkap kondisi riil yang hidup di masyarakat.

Bahkan, dengan pendekatan ini pula, bisa dimengerti mengapa satu kelompok

masyarakat menolak suatu kebijakan, sementara kelompok masyarakat yang lain

justru mendukungnya (Yustika, 2008).

1.2 Jenis-Jenis Ekonomi Politik

1.2.1 Teori Pilihan Publik

Public choice (PC) tergolong ke dalam kelompok ilmu ekonomi politik baru yang

berusaha mengkaji tindakan rasional dari aktor-aktor politik, baik di parlemen,

lembaga pemerintah, lembaga kepresidenan, masyarakat pemilih, pecinta

lingkungan hidup, dan lain sebagainya (Rachbini, 2002). Teori PC ini

mendeskripsikan bahwa secara tipikal ahli ekonomi politik melihat politik dalam

wujud demokrasi, yang memberi ruang untuk saling melakukan pertukaran

Page 37: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

18

diantara masyarakat, partai politik, pemerintah, dan birokrat. Singkatnya, dalam

proses semacam itu, setiap formulasi kebijakan dan dukungan dianggap sebagai

proses distribusi nisbah ekonomi melalui pasar politik.

Pada level yang lebih luas, teori pilihan publik bisa diterjemahkan sebagai aplikasi

metode ekonomi terhadap politik (application of economic methods to politics).

Atau dalam pengertian yang hampir mirip, dikatakan bahwa secara esensi teori

pilihan publik berusaha untuk mengaplikasikan perangkat analisa ekonomi ke

dalam proses non-pasar atau politik di bawah formulasi dan implementasi

kebijakan publik, dan juga dikembangkan sebagai kritik komprehensif terhadap

intervensi negara dalam ekonomi pasar (Dollery dan Wallis, 2001).

Aplikasi pendekatan pilihan publik ke dalam sektor publik memiliki beberapa

kendala akut, yang kemudian terangkum dalam sebutan kegagalan pemerintah

(government failures). Seperti diungkapkan oleh O’Dowd, bahwa kegagalan

pemerintah bisa diklasifikasikan ke dalam tiga kategori berikut:

ketidakmungkinan yang melekat/otomatis (inherent imposibilities), kegagalan

politik (political failures), dan kegagalan birokrasi (bureauctic failures).

Ketidakmungkinan yang melekat merujuk kepada kondisi di mana

negara/pemerintah tidak dapat melakukan sesuatu secara simpel/sederhana.

Sementara, kegagalan politik bisa dideskripsikan bahwa tujuan intervensi

pemerintah secara konsepsional sangat bagus (feasible), tetapi adanya rintangan-

rintangan politik dalam operasi pemerintahan menyebabkan ketidakmungkinan

untuk mencapai tujuan dari intervensi tersebut. Terakhir, kegagalan birokrasi

bermakna bahwa intervensi negara sulit dilakukan karena secara administratif

Page 38: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

19

aparat dan organ birokrasi tidak sanggup (incapable) untuk mengimplementasikan

kebijakan menurut tujuan/niat semula. Ketiga bentuk kegagalan pemerintah inilah

yang kemudian melahirkan sinisme terhadap ‘peran negara’ dalam (kegiatan)

perekonomian (Dollery dan Wallis, 2001).

1.2.2 Teori Rent-Seeking

Asumsi awal konsep rent-seeking yang dibangun dari teori ekonomi politik adalah

bahwa setiap kelompok kepentingan (self-interest) berupaya untuk mendapatkan

keuntungan ekonomi yang sebesar-besarnya dengan upaya (effort) yang sekecil-

kecilnya. Pada titik inilah, seluruh sumber daya ekonomi politik yang dimiliki,

seperti lobi, akan ditempuh demi menggapai tujuan tersebut. Persoalannya adalah

jika produk dari lobi tersebut berupa kebijakan, maka implikasi yang muncul bisa

sangat besar. Seperti diungkapkan Olson, proses lobi tersebut dapat berdampak

kolosal karena mengakibatkan proses pengambilan keputusan (decision-making)

berjalan sangat lambat dan ekonomi pada akhirnya tidak bisa merespon secara

cepat terhadap perubahan-perubahan dan teknologi baru (Olson, 1982).

Secara lebih jelas, Krueger menerangkan bahwa aktivitas mencari rente, seperti

lobi untuk mendapatkan lisensi atau surat izin, akan mendistorsi alokasi

sumberdaya sehingga membuat ekonomi menjadi tidak efisien. Demikian halnya

dengan contoh sehari-hari yang biasa dijumpai di negara berkembang, di mana

pejabat pemerintah menjual posisinya untuk merekrut tenaga kerja. Pada saat

pejabat pemerintah tersebut menerima uang sebagai imbalan atas jasanya

memasukkan seseorang menjadi pegawai tanpa kompetensi yang memadai, maka

implikasinya kinerja (ekonomi) negara tersebut akan buruk karena ditangani

Page 39: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

20

pegawai-pegawai yang tidak cakap (Tullock, 1980). Pada kategori ini, rent-

seeking behavior tidak saja membuat alokasi sumber daya ekonomi menjadi

melenceng, tetapi juga secara langsung mengikis kesempatan untuk mencapai

efisiensi ekonomi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, setiap kebijakan ekonomi

yang dibuat, menurut perspektif politik, pertama-tama harus dianalisis sampai

sejauh mana kebijakan tersebut berpotensi memunculkan perilaku mencari rente /

kegiatan korupsi (Yustika, 2008).

Beberapa hal dapat disimpulkan dari penjelasan mengenai perilaku mencari rente

diatas. Pertama, bahwa masyarakat akan mengalokasikan sumberdaya untuk

menangkap peluang hak milik (property right) yang ditawarkan oleh pemerintah.

Pada titik ini, kemungkinan munculnya perilaku mencari rente sangat besar. Tentu

saja dalam analisis ekonomi tidaklah relevan untuk membicarakan apakah

kegiatan mencari rente tersebut mengambil bentuk secara illegal maupun legal,

meskipun kegiatan korupsi ataupun kegiatan illegal lainnya bisa mengurangi

legitimasi pemerintah. Kedua, bahwa setiap kelompok atau individu pasti akan

berupaya untuk mempertahankan posisi mereka yang menguntungkan.

Implikasinya, keseimbangan politik (political equilibrium) mungkin dapat

bertahan dalam jangka panjang karena akan selalu muncul kelompok penekan

baru yang mencoba untuk mendapatkan fasilitas istimewa pula. Ketiga, bahwa di

dalam pemerintah sendiri terdapat kepentingan-kepentingan yang berbeda.

Dengan kata lain, kepentingan pemerintah tidaklah tunggal. Dalam konteks ini,

ideologi menjadi determinan penting yang akan menuntun bentuk kepentingan

pemerintah (Krueger, 2000).

Page 40: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

21

1.2.3 Teori Redistributive Combines dan Keadilan

Menurut Rachbini (1996) dalam pola redistributive combines ini sumber-sumber

ekonomi, aset produktif, dan modal didistribusikan secara terbatas hanya di

lingkungan segelintir orang. Dengan demikian, di dalam suatu negara korporatis

kesejahteraan dan hasil-hasil pembangunan ekonomi hanya bergulit di lingkungan

terbatas –puncak kekuasaan dan segelintir pengusaha besar yang mendapat

previlege khusus. Dalam kerangka pemikiran Hernando de Soto, berlakunya pola

redistributive combines ini terjadi akibat sistem politik yang tertutup karena

dilindungi sistem hukum yang kabur dan ketiadaan rule of law di bidang ekonomi.

Dengan demikian, sistem ekonomi bersedia mengabdi pada sistem politik dengan

pola redistributive combines tersebut. Sistem hukum sengaja dibiarkan kabur dan

prosedur penetapannya dikendalikan di tangan kekuasaan eksekutif sehingga

produk hukum yang muncul tetap berpihak kepada penguasa.

Relasi antara teori redistributive combines yang dikembangkan oleh de Soto

dengan teori keadilan (theory of justice) yang dibangun oleh John Rawls bisa

dilacak dari dua logika berikut. Pertama, teori redistributive combines

mengandaikan adanya otoritas penuh dari negara/pemerintah untuk

mengalokasikan kebijakan kepada kelompok-kelompok (ekonomi) yang

berkepentingan terhadap kebijakan tersebut. Masalahnya, negara/pemerintah

bukanlah agen netral, tetapi organ yang memiliki kepentingan (seperti yang

diasumsikan dalam teori pilihan publik). Akibatnya, kebijakan yang muncul

sebagai hasil dari interaksi antara kelompok kepetingan (ekonomi) dan

pemerintah kerapkali cuma menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak

yang lain. Jadi, disini muncul isu ketidakadilan.

Page 41: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

22

Kedua, kelompok kepentingan (ekonomi) yang eksis tidak selamanya

mengandaikan tingkat kemerataan seperti yang diharapkan, khususnya masalah

kekuatan ekonomi (economic power). kasus struktur produksi pada sistem

kapitalis dapat mewakili proposisi ini, bahwa struktur kepemilikan modal inheren

di dalam dirinya memiliki kekuatan lebih dibandingkan dengan struktur lainnya.

Dengan kondisi ini, struktur yang ada akan mendikte perilaku agen yang bekerja

dibawahnya. Atau dalam bahasa yang lebih jelas, kelompok kepentingan

(ekonomi) yang memiliki modal besar dipastikan akan lebih mampu membeli

kebijakan pemerintah ketimbang kelompok kepentingan yang modalnya cekak /

sedikit.

2. Korupsi

Korupsi dan koruptor sesuai dengan bahasa aslinya bersumber dari bahasa latin

corruptus, yakni berubah dari kondisi yang adil, benar, dan jujur menjadi kondisi

yang sebaliknya. Corruptio dari kata kerja corrumpere, yang berarti busuk, rusak,

menggoyahkan, memutar balik, menyogok, orang yang dirusak, dipikat, atau

disuap. Melihat dari definisi tersebut jelas bahwa korupsi tidak hanya menyangkut

aspek hukum, ekonomi, dan politik, tetapi juga menyangkut perilaku manusia

(behavior) serta norma (norms) yang diterima dan dianut masyarakat. Masyarakat

pada umumnya menggunakan istilah korupsi untuk merujuk kepada serangkaian

tindakan-tindakan terlarang atau melawan hukum dalam rangka mendapatkan

keuntungan dengan merugikan orang lain. Hal yang paling mengidentikkan

perilaku korupsi bagi masyarakat umum adalah penekanan pada penyalahgunaan

kekuasaan atau jabatan publik untuk keuntungan pribadi.

Page 42: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

23

Dalam Kamus Lengkap Oxford (The Oxford Unabridged Dictionary), korupsi

didefinisikan sebagai penyimpangan atau perusakan integritas dalam pelaksanaan

tugas-tugas publik dengan penyuapan atau balas jasa. Menurut World Bank,

korupsi didefinisikan “the abuse of public power for private benefit”,

penyalahgunaan kekuatan publik untuk kepentingan pribadi. Keuntungan pribadi

diartikan bukan hanya kepada seseorang, tetapi juga kepada suatu partai politik,

suatu kelompok tertentu dalam masyakarat, suku, teman atau keluarga. Definisi

ini juga serupa dengan yang dipergunakan oleh Transparency International (TI),

yaitu korupsi melibatkan perilaku oleh pegawai di sektor publik, baik politikus

atau pegawai negeri, dimana mereka dengan tidak pantas dan melawan hukum

memperkaya diri mereka sendiri, atau yang dekat dengan mereka, dengan

menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Dengan melihat beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa korupsi secara

implisit adalah menyalahgunakan kewenangan, jabatan, atau amanah secara

melawan hukum untuk memperoleh keuntungan atau manfaat pribadi dan atau

kelompok tertentu yang dapat merugikan kepentingan umum.

Dari beberapa definisi tersebut juga terdapat beberapa unsur yang melekat pada

korupsi. Pertama, tindakan mengambil, menyembunyikan, menggelapkan harta

negara atau masyarakat. Kedua, melawan norma-norma yang sah dan berlaku.

Ketiga, penyalahgunaan kekuasaan atau wewenang atau amanah yang ada pada

dirinya. Keempat, demi kepentingan diri sendiri, keluarga, kerabat, korporasi, atau

lembaga instansi tertentu. Kelima, merugikan pihak lain, baik masyarakat maupun

negara.

Page 43: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

24

Bentuk dan motif korupsi dapat berbeda-beda, yaitu dijelaskan sebagai berikut

(Stueckelberger, 2002):

a. Korupsi kemiskinan (corruption of proverty), umumnya disebut korupsi kecil

(petty corruption), yaitu berakar dalm kemiskinan. Sebagai contoh jika

pegawai-pegawai pemerintah tidak menerima gaji atau gajinya tidak

mencukupi untuk kehidupan.

b. Korupsi kekuasaan (corruption of power), umumnya disebut korupsi besar

(grand corruption), yaitu berakar dari adanya nafsu untuk memiliki lebih

banyak kekuasaan, pengaruh, dan kesejahteraan atau dalam mempertahankan

kekuasaan dan posisi ekonomi yang telah dimiliki.

c. Korupsi untuk mendapatkan sesuatu (corruption of procurement) dan korupsi

untuk mempercepat urusan (corruption of acceleration), dimaksudkan untuk

mendapat barang atau pelayanan yang jika tanpa korupsi tidak bisa diperoleh

atau tidak tepat waktu atau hanya dengan biaya administratif yang lebih

besar.

Menurut Aditjondro (2003) secara aplikatif ada tiga model lapisan korupsi, yaitu:

a. Korupsi Lapis Pertama

Penyuapan (bribery), yaitu dimana prakarsa datang dari pengusaha atau warga

yang membutuhkan jasa dari birokrat atau petugas pelayanan publik, atau

pembatalan kewajiban membayar denda ke kas negara, pemerasan (extortion)

dimana prakarsa untuk meminta balas jasa datang dari birokrat atau petugas

pelayanan publik lainnya.

b. Korupsi Lapis Kedua

Page 44: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

25

Jejaring korupsi (cabal) antara birokrat, politisi, aparat penegakan hukum dan

perusahaan yang mendapat kedudukan yang istimewa. Biasanya ada ikatan yang

nepotistis diantara beberapa anggota jejaring korupsi yang dapat berlingkup

nasional.

c. Korupsi Lapis Ketiga

Jejaring korupsi (cabal) berlingkup internasional, dimana kedudukan aparat

penegakan hukum dalam model korupsi lapis kedua digantikan oleh lembaga-

lembaga penghutang dan atau lembaga internasional yang punya otoritas di

bidang usaha maskapai-maskapai mancanegara yang produknya terpilih oleh

pimpinan rezim yang jadi anggota jejaring korupsi internasional tersebut.

Korupsi cenderung mengalihkan pengeluaran pemerintah dari wilayah sosial

menuju pembangunan proyek yang tidak dibutuhkan atau investasi dengan

kualitas yang lebih rendah di bidang infrastruktur. Di negara-negara yang paling

korup, politisi korup cenderung memilih proyek investasi bukan berdasarkan basis

ekonomi intrinsik mereka, namun pada kesempatan untuk suap dan suap proyek

ini hadir. Korupsi dapat mempengaruhi pembentukan modal manusia, yang

merupakan input terpenting dalam proses produksi dan trasnformasi yang disebut

pembangunan ekonomi.

2.1 Teori Tingkat Korupsi

Perilaku korupsi seperti penyuapan dan politik uang merupakan fenomena yang

sering terjadi. Beberapa teori yang dapat menjelaskan bagaimana korupsi dapat

terjadi yaitu sebagai berikut:

Page 45: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

26

a. Teori Means – Ends Scheme Robert, teori ini dikemukakan oleh Robert Merton

yang menyatakan bahwa korupsi merupakan suatu perilaku manusia yang

diakibatkan oleh tekanan sosial, sehinggga menyebabkan pelanggaran norma-

norma.

b. Teori Vroom, teori ini dikemukakan oleh Victor H, Vroom yang menyatakan

bahwa korupsi merupakan nilai negatif dari harapan seseorang untuk mencapai

sesuatu. Teori ini memandang bahwa motivasi seseorang melakukan sesuatu

dipengaruhi oleh harapan dan nilai yang terkandung dalam setiap pribadi

seseorang.

c. Teori Robert Klitgaard, teori ini menyatakan bahwa monopoli kekuatan oleh

pimpinan (monopoly of power) ditambah dengan tingginya kekuasaan yang

dimiliki seseorang (discretion of official) tanpa adanya pengawasan yang

memadai dari aparat pengawas (minus accountability), menyebabkan dorongan

melakukan tindak pidana korupsi.

d. Teori Gone, teori ini dikemukakan oleh Jack Bologne. Ilustrasi teori ini terkait

dengan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecurangan atau korupsi

yang meliputi keserakahan (greeds), kesempatan (opportunities), kebutuhan

(needs), dan pengungkapan (exposure).

2.2 Mengukur Tingkat Korupsi

Untuk mengukur suatu tingkat korupsi perlu disepakati terlebih dahulu mengenai

apa yang dimaksud dengan korupsi. Menurut World Bank, korupsi yaitu suatu

tindakan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Definisi ini

terlalu luas cakupannya bukan hanya pada sektor internal suatu negara tetapi

eksternal (swasta).

Page 46: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

27

Korupsi sulit untuk dikuantifikasikan, namun kita dapat mengetahui ketika kita

melihatnya (Wei, 2000). Setiap studi akhirnya memilih ukuran korupsi dengan

persepsi tentang korupsi (perception of corruption). Beberapa persepsi tentang

korupsi yaitu sebagai berikut:

a. Business International Index (BII), indeks ini diperoleh berdasarkan berbagai

survei atas persepsi terhadap praktek korupsi yang dilakukan oleh para ahli

dan konsultan di beberapa negara. Business International Index (BII)

memberikan peringkat negara-negara dalam skala 1 sampai 10, menurut

derajat dimana suatu transaksi bisnis melibatkan korupsi atau pembayaran

yang mencurigakan.

b. International Country Risk Guide Index (ICRG), indeks ICRG diterbitkan

setiap tahun oleh Political Risk Service, sebuah perusahaan risiko investasi

swasta. Seperti halnya BII, indeks ini juga didasarkan atas pendapat dan

persepsi para ahli terhadap permintaan pejabat publik akan pembayaran

khusus serta pembayaran tak resmi lainnya.

c. Global Corruption Report Index (GCR), indeks korupsi GCR diperoleh

berdasarkan persepsi para manajer perusahaan atas praktek korupsi di suatu

negara. Indeks untuk suatu negara tertentu adalah rata-rata dari seluruh

peringkat menurut para responden dari negara tersebut.

d. Transparency International Index (TI), Transparency International berdiri

sejak 1995, sebuah lembaga swadaya masyarakat berkedudukan di Jerman,

telah menghasilkan indeks korupsi, berdasarkan bobot rata-rata dari sekitar

sepuluh survei yang mencakup berbagai bidang. Indeks ini memberi

peringkat negara-negara dalam skala 1 sampai 10, namun saat ini skalanya

Page 47: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

28

telah diubah menjadi 1 sampai 100. Semakin tinggi nilai indeks ini maka

semakin rendah tingkat korupsi di suatu negara, dan sebaliknya semakin

rendah nilai indeks ini maka semakin tinggi tingkat korupsi di negara

tersebut.

3. Investasi

Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau

pembentukan modal dapat diartikan sebagai pengeluaran penanam-penanam

modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-

perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-

barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah

barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih

banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. Adakalanya penanaman modal

dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang telah haus dan perlu

didepresiasikan (Sukirno, 2015).

Dalam praktiknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang

dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (atau

pembentukan modal atau penanaman modal) meliputi pengeluaran sebagai

berikut:

a. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan-

peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan

perusahaan.

b. Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor,

bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.

Page 48: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

29

c. Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan

barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan

pendapatan nasional.

Ada beberapa faktor yang mendorong investasi di suatu negara, antara lain:

a. Tingkat bunga, ketika pendapatan yang akan diperoleh lebih tinggi dari

tingkat bunga maka lebih baik untuk mendepositokan dan akan

menggunakannya untuk investasi tersebut apabila keuntungan yang diperoleh

lebih besar dari tingkat yang dibayar.

b. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan, akan ada suatu gambaran

yang mencerminkan keuntungan dari jenis investasi, sehingga investor akan

tidak segan untuk berinvestasi ke jenis investasi tersebut.

c. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya, ketika pendapatan

naik maka daya beli akan naik, total permintaan agregat meningkat dan

akhirnya akan mendorong untuk berinvestasi.

d. Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, ketika suatu perusahaan

memperoleh laba yang besar maka keuntungan yang didapat investor akan

digunakan untuk investasi baru lainnya.

e. Situasi politik, hal tersebut sangat berpengaruh dalam bentuk investasi jangka

panjang, ketidakstabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan

mengingat untuk mengembalikan modal investasi jangka panjang tersebut

cukup lama.

f. Kemajuan teknologi, inovasi teknologi menciptakan suatu produktivitas yang

lebih efektif dan efisien sehingga keuntungan akan bertambah, sehingga

investasi akan semakin tinggi.

Page 49: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

30

g. Kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah, jalan raya, dermaga,

listrik dan lain-lain yang termasuk sarana dan prasarana akan menjadi

dorongan untuk berinvestasi, kemudian ada tax holiday keringanana dalam

pajak. Sehingga dengan kemudahan dan keuntungan yang diberikan tersebut

investor tidak segan untuk berinvestasi.

3.1 Konsep Investasi

Teori ekonomi mengartikan investasi sebagai “pengeluaran-pengeluaran untuk

membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan

untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam

perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa di

masa depan”. Menurut Boediono (1999) investasi adalah pengeluaran oleh sektor

swasta (produsen) untuk pembelian barang dan jasa guna menambah stok yang

digunakan atau untuk perluasan pabrik. Persyaratan umum pembangunan

ekonomi suatu negara menurut Todaro (2000) adalah:

a. Akumulasi modal, termasuk akumulasi baru dalam bentuk tanah, peralatan

fisik dan sumber daya manusia.

b. Perkembangan penduduk dibarengi dengan pertumbuhan tenaga kerja dan

keahliannya.

c. Kemajuan teknologi.

Akumulasi modal akan berhasil apabila beberapa bagian atau proporsi pendapatan

yang ada ditabung dan diinvestasikan untuk memperbesar produk (output) dan

pendapata di kemudian hari. Untuk membangun itu seyogyanya mengalihkan

sumber daya dari arus konsumsi ke investasi dalam bentuk “capital formation”

Page 50: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

31

untuk mencapai tingkat produksi yang lebih besar. Investasi di bidang

pengembangan sumber daya manusia akan meningkatkan kemampuan sumber

daya manusia, sehingga mereka menjadi tenaga ahli yang terampil yang dapat

memperlancar kegiatan produksi.

Menurut Sukirno (2015) kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat

terus-menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja,

meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran

masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi,

yaitu (1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat,

sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan

nasional serta kesempatan kerja; (2) penambahan barang modal sebagai akibat

investasi akan menambah kapasitas produksi; (3) investasi selalu diikuti oleh

perkembangan teknologi.

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dilihat bahwa investasi

cenderung dipahami sebagai penanaman modal atau pembentukan modal. Dalam

ranah ekonomi makro, investasi merupakan bagian komponen yang menentukan

tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan

sebagai pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan untuk

menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam

perekonomian, Investasi sendiri dibagi menjadi dua, yaitu investasi swasta dan

investasi pemerintah. Investasi swasta sendiri menurut sumbernya dibagi menjadi

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing /

Investasi Asing (PMA). Sedangkan investasi pemerintah sendiri dialokasikan

Page 51: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

32

melalui belanja modal dan belanja lainnya yang berkaitan dengan penambahan

aset pemerintah.

3.2 Investasi Asing Langsung / Foreign Direct Investment (FDI)

Investasi asing adalah investasi yang dilaksanakan oleh pemilik-pemilik modal

asing di dalam negara kita untuk mendapatkan suatu keuntungan dari usaha yang

dilaksanakannya (Irawan dan Suparmoko, 1992). Pada dasarnya ada dua jenis

investasi asing yaitu investasi portofolio (portofolio investment) dan investasi

asing langsung (Foreign Direct Investment) atau biasa disebut penanaman modal

asing. Investasi portofolio yaitu investasi asing yang hanya melibatkan aset-aset

finansial saja, seperti obligasi dan saham yang didenominasikan atau ternilai

dalam mata uang nasional. Sedangkan investasi asing langsung merupakan arus

modal internasional. Investasi asing langsung adalah perusahaan dari suatu negara

mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Investasi asing

langsung meliputi investasi ke dalam aset-aset secara nyata berupa pembangunan

pabrik-pabrik, pengadaan berbagai macam barang modal, pembelian tanah untuk

produksi, pembelanjaan peralatan inventaris, dan sebagainya.

3.3 Teori Investasi Asing Langsung / Foreign Direct Investment (FDI)

3.3.1 Marginal Efficiency of Capital (MEC)

Teori ini dikemukakan oleh Keynes di tahun 1936 dalam bukunya yang berjudul

The General Theory of Employment, Interest and Money, menurut Keynes ketika

seseorang membeli atau menanamkan modalnya dalam suatu aset modal atau

investasi maka orang tersebut membeli keuntungan di masa depan yang didapat

Page 52: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

33

dari penjualan dikurangi biaya produksi, selama masa hidup aset tersebut. MEC

adalah peroleh bersih yang diharapkan atas dasar pengeluaran modal tambahan.

Harus digarisbawahi bahwa marginal efficiency of capital mencakup dua pokok

penting yaitu expection of yield atau harapan keuntungan di masa yang akan

datang dan current supply price atau nilai sekarang dari aset kapital. MEC sangat

bergantung pada tingkat keuntungan yang diharapkan (rate of return expected)

apabila dana tersebut diinvestasikan ke dalam suatu proyek baru, dan bukan dari

pengalaman hasil keuntungan yang diperoleh dari proyek tersebut di masa yang

lalu.

3.3.2 The Organization Location dan Internalization (OLI) Framework

Dikemukakan oleh Jhon Dunning (1997, 1981, 1988) dengan memadukan tiga

teori utama Penanaman modal asing (FDI) yaitu:

a. Teori Organisasi Industrial

b. Teori Internalisasi

c. Teori Lokasi

Menurutnya ada tiga kondisi yang harus dimiliki perusahaan yang ingin

melakukan penanaman modal asing (FDI) :

a. Harus memiliki keunggulan kepemilikan dibandingkan pihak / perusahaan

lain.

b. Lebih menguntungkan dengan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki

tersebut daripada menjual ataupun menyewakannya ke perusahaan lain.

c. Bisa lebih menguntungkan jika berkombinasi dengan faktor / input yang

berlokasi di luar negeri.

Page 53: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

34

Teori yang dikemukakan John Dunning ini memiliki kelemahan yaitu tidak dapat

menjelaskan lebih jauh eksistensi perusahaan asing, khususnya mengenai

perkembangannya terhadap FDI.

3.3.3 Teori Multinational Corporation

Teori ini dikemukakan oleh Alan M. Rugman (1981). Teori ini menyatakan

bahwa ada pengaruh dari variabel lingkungan dan variabel internalisasi dalam

melakukan penanaman modal asing (FDI). Ada tiga jenis variabel lingkungan

yang menjadi perhatian yaitu ekonomi, non-ekonomi dan pemerintah. Variabel

ekonomi yang dimaksud adalah fungsi produksi keseluruhan bangsa.

Didefinisikan faktor dalam masyarakat yaitu tenaga kerja (Labor), modal

(Capital) dan dalam model yang maju dimasukkan variabel teknologi,

ketersediaan sumberdaya alam dan keterampilan manajemen.

Variabel non-ekonomi dalam melakukan penanaman modal asing (FDI) adalah

variabel politik, budaya dan sosial di setiap bangsa yang berbeda-beda.

Kenyataannya tidak ada suatu negara yang memiliki faktor ekonomi dan non-

ekonomi yang identik antar negara. Suatu perusahaan yang melakukan bisnis

internasional, akan mempelajari lebih dalam budaya, sistem politik, dan nilai

sosial untuk meminimumkan biaya tambahan dari penanaman modal asing pada

produksi di negara terkait.

Faktor internalisasi atau keunggulan spesifik perusahaan (KSP) merupakan faktor

lain yang mempengaruhi penanaman akan modal asing di suatu negara. Pada

hakekatnya perusahaan multinasional adalah suatu monopolis sepanjang

Page 54: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

35

perusahaan tersebut memiliki metode yang khas untuk mengorganisasi pasar

internalnya.

4. Makroekonomi dan Investasi Asing Langsung / Foreign Direct

Investment (FDI)

Makroekonomi di suatu negara berhubungan dengan tingkat investasi asing

langsung yang masuk. Banyak variabel yang termasuk di dalam masalah

makroekonomi. Faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap tingkat

investasi asing langsung yang masuk. Faktor ekonomi dalam makroekonomi suatu

negara merupakan salah satu analisis bagi para investor asing, yaitu termasuk di

dalam analisis negara (country analysis). Iklim investasi di suatu negara

merupakan bahan pertimbangan para investor asing, di mana di dalamnya

mencakup segala kebijakan yang menyangkut keadaan makroekonomi negara itu,

seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, masalah ketenagakerjaan, bahkan keadaan

sosial dan politik negara itu (Solnik dan Mcleavey, 2009).

4.1 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam

jangka panjang menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Pertumbuhan ekonomi dapat dikaitkan juga sebagai keadaan kenaikan kapasitas

produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan

pendapatan nasional (Ernita et al, 2013). Sehingga pendapatan nasional atau PDB

suatu negara dapat juga digunakan sebagai ukuran untuk melihat kemajuan suatu

negara. Sukirno (2015) juga menyebutkan bahwa data PDB selain digunakan

Page 55: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

36

untuk menentukan tingkat kemakmuran masyarakat dan perkembangannya dapat

pula digunakan untuk menilai prestasi pertumbuhan ekonominya.

Produksi barang dan jasa mencerminkan bagaimana perekonomian suatu negara

berlangsung. Produksi barang dan jasa yang semakin berkembang akan

menambah kemakmuran serta menaikkan pendapatan masyarakat yang kemudian

akan berdampak pada peningkatan pendapatan nasional. Pendapatan Domestik

Bruto atau PDB yang dibagi dengan jumlah penduduk disebut PDB per kapita.

PDB per kapita juga dapat menjadi ukuran kesejahteraan suatu negara karena

PDB ini turut memperhitungkan jumlah penduduknya. Sehingga melalui PDB per

kapita dapat dilihat berapa rata-rata pendapatan penduduk suatu negara. PDB per

kapita juga dapat melihat kesenjangan pendapatan dan standar hidup dari suatu

negara.

Pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan oleh Produk Domestik Bruto atau PDB

sama halnya dengan pendapatan nasional di suatu negara. Menurut Sukirno

(2015) dalam bukunya menyatakan bahwa dengan tingkat pendapatan nasional

yang tinggi akan mempengaruhi pendapatan masyarakat, selanjutnya pendapatan

masyarakat yang tinggi tersebut akan memperbesar permintaan terhadap barang-

barang dan jasa-jasa. Maka keuntungan perusahaan akan bertambah tinggi dan hal

ini akan mendorong dilakukannya lebih banyak investasi yang masuk ke dalam

suatu negara. Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dihitung melalui rumus:

Tingkat pertumbuhan ekonomi tahun t = x 100%Keterangan:

PDBtahun t : Pendapatan Domestik Bruto tahun t

Page 56: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

37

PDBtahun t-1 : Pendapatan Domestik Bruto tahun sebelumnya.

4.2 Inflasi

Inflasi adalah kenaikan rata-rata semua tingkat harga secara terus-menerus dan

berkepanjangan (Lipsey et al, 1995). Inflasi merupakan suatu hal yang

menggambarkan tingkat kestabilan ekonomi di suatu negara. Ketidakstabilan akan

nampak ketika inflasi tinggi, jika infasi rendah maka negra akan stabil

perekonomiannya. Sehingga jika kestabilan perekonomian tidak diperoleh maka

akan membuat perusahaan multinasional akan menghindari dan mengurangi

investasinya kepada negara yang memiliki tingkat inflasi yang tinggi (Dhakal et

al, 2007).

Menurut Tandelilin (2010) inflasi merupakan sinyal yang negatif bagi pemodal

atau investor di pasar modal, karena inflasi dapat meningkatkan biaya dari

perusahaan. Jika biaya tinggi maka profitabilitas akan semakin berkurang. Hal ini

berdampak pada harga aset yang juga akan turun. Selain itu, menurut Siregar

(2013) inflasi menunjukkan kerentanan perekonomian dari suatu negara sehingga

hal ini sangat berpengaruh terhadap kepercayaan pemodal asing akan prospek

pendapatan yang akan diperolehnya di negara tersebut. Ketidakpastian inflasi

dapat mempengaruhi komposisi dari aset-aset financial investor.

4.3 Nilai Tukar

Nilai tukar (exchange rate) adalah harga dari suatu mata uang terhadap mata uang

asing. Secara umum nilai tukar dapat diartikan sebagai perbandingan antara harga

mata uang suatu negara dengan harga mata uang negara lain. Nilai tukar antar

Page 57: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

38

mata uang disebut juga sebagai nilai kurs, nilai kurs merupakan harga satu satuan

mata uang asing dalam satuan uang dalam negeri. Atau dengan kata lain kurs

merupakan harga suatu mata uang apabila ditukarkan dengan satu mata uang

lainnya.

Bila mata uang suatu negara menguat terhadap nilai mata uang lainnya maka

harga produk negara itu bagi pihak luar negeri akan semakin mahal dan

sebaliknya bila mata uang suatu negara melemah terhadap mata uang lainnya

maka harga produk negara tersebut bagi pihak luar negeri akan semakin murah.

Nilai tukar yang selalu berfluktuasi akan memperburuk kondisi perekonomian

negara tersebut sehinga para investor asing akan enggan untuk melakukan

investasi di negara tersebut.

B. Penelitian Terdahulu

1. Asiedu (2008) menggunakan data time series dengan metode OLS dan IRLS

menemukan bahwa efek korupsi bervariasi secara signifikan di seluruh

wilayah, korupsi memiliki efek buruk pada pertumbuhan investasi bagi

negara-negara transisi, namun tidak berpengaruh signifikan untuk Amerika

Latin, Karibia, dan Sub-Sahara Afrika. Selanjutnya, diantara variabel

termasuk dalam regresi (ukuran perusahaan, kepemilikan perusahaan,

orientasi perdagangan, industri, PDB, inflasi dan keterbukaan ekonomi)

korupsi adalah penentu paling penting dari pertumbuhan investasi bagi

negara-negara transisi.

2. Musila dan Sigue (2006) mengatakan bahwa aliran investasi asing langsung

ke Afrika tergantung pada keadaan negara-negara didalamnya sendiri. Jika

Page 58: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

39

program perkembangan Afrika (NEPAD) berhasil dilakukan, aliran investasi

asing langsung ke Afrika pun akan meningkat. Faktor-faktor yang menjadi

ukuran penilaian kualitas pemerintah di Afrika adalah keterbukaan ekonomi,

stabilitas politik, tingkat korupsi, serta kestabilan ekonomi makro.

3. Honig (2006) menggunakan Probit Model menyatakan bahwa perubahan

pada institusi pemerintahan menurunkan penarikan modal keluar. Kualitas

pemerintahan merupakan faktor penentu yang signifikan terhadap tingkat

aliran modal masuk. Transparansi, tingkat korupsi yang rendah, tingkat

pengawasan dan hukum yang kuat mendorong berkurangnya potensi

terjadinya krisis. Penilaian kualitas pemerintahan menggunakan tiga faktor

yaitu kualitas birokrasi, korupsi, dan stabilitas politik.

4. Mody dan Murshid (2004) menemukan bahwa negara dengan kebijakan yang

lebih baik akan menerima lebih banyak aliran modal masuk. Kebijakan yang

tepat akan mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif, sehingga

menarik minat para investor asing. Liberalisasi ekonomi akan menarik lebih

banyak aliran modal yang masuk. Kebijakan pemerintah memainkan peran

yang signifikan di dalam menjelaskan perubahan tingkat modal yang masuk

termasuk pergerakannya.

5. Udoh dan Egwaikhide (2008) dalam penelitiannya yang dilakukan di negara

Nigeria menunjukkan bahwa GDP berpengaruh positif dan signifikan

terhadap investasi asing langsung. Kenaikan GDP menunjukkan adanya

peningkatan ukuran pasar (market size) yang menurut konsepsi teori Dunning

merupakan daya tarik bagi investor asing untuk menanamkan modalnya ke

Page 59: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

40

host country. Sedangkan variabel ekonomi lainnya yaitu inflasi dan nilai

tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap investasi asing langsung.

6. Gani (2014) dengan menggunakan analisis regresi berganda menemukan

bahwa pergantian presiden di Indonesia pada periode 1994-2012 memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap investasi asing langsung. Fakta

menunjukkan bahwa saat terjadi pergantian presiden investor cenderung

menahan dananya sehingga FDI turun, akan tetapi pada tahun berikutnya FDI

naik. Sementara GDP, nilai tukar rupiah, dan upah minimum dari periode

1994-2012 juga memiliki pengaruh signifikan terhadap investasi asing

langsung.

7. Bisson (2012) yang dalam penelitiannya yang meneliti kualitas birokrasi di

45 negara berkembang di wilayah Afrika, Asia, dan Amerika Latin

menemukan variabel Indeks Regulasi, Indeks Kontrol Korupsi dan Indeks

Stabilitas Politik berpengaruh positif dan signifikan terhadap masuknya FDI.

Dikarenakan pada umumnya investor cenderung tidak menyukai

ketidakpastian regulasi dalam pengurusan investasi (karena akan menambah

biaya investasi), maka membaiknya kualitas birokrasi akan berdampak positif

terhadap FDI.

C. Kerangka Pemikiran

Studi literatur dalam penelitian ini berlandaskan atas pendapat Keynes yang

menyatakan bahwa pemerintah dapat melakukan campur tangan dalam

perekonomian. Peranan pemerintah adalah untuk menstimulasi permintaan

Page 60: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

41

agregat. Hasil penelitian Bissoon (2012) yang meneliti tentang investasi asing

langsung di 45 negara berkembang di kawasan Afrika, Amerika Latin, dan Asia

menemukan bahwa investasi asing langsung sangat terkait dengan kualitas

birokrasi di suatu negara, demikian juga dengan stabilitas makroekonomi

berpengaruh positif terhadap investasi asing langsung. Penelitian tersebut sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Rugman (1981) dalam bukunya mengenai

Multinational Corporation yang menyatakan bahwa investasi asing langsung

(FDI) di suatu negara dipengaruhi oleh variabel lingkungan dan variabel

internalisasi.

Ada tiga jenis variabel lingkungan yang menjadi perhatian dalam penelitian ini,

yaitu faktor ekonomi, non-ekonomi dan pemerintah.

Variabel ekonomi menyusun suatu fungsi produksi keseluruhan suatu negara,

yang didefiniskan meliputi semua masukan faktor yang terdapat di dalam

masyarakat. Biasanya dibuat model sebagai tenaga kerja (labor) dan modal

(capital). Dalam model yang lebih maju dapat dimasukkan faktor lain, hal ini

mencakup teknologi, tersedianya sumber daya alam, dan keterampilan

manajemen. Variabel ekonomi dalam penelitian seperti pertumbuhan ekonomi,

inflasi, dan nilai tukar dimasukkan sebagai variabel pada penelitian ini yang

mewakili semua kondisi penelitian dari segi makroekonomi.

Variabel non ekonomi meliputi variabel politik, sosial dan budaya masyarakat.

Setiap negara mempunyai kekhususan merek politisnya sendiri. Para politisi

mencerminkan faktor spesifik lokasi bangsa dan bahkan menambahnya dengan

suatu cara khusus. Faktor selanjutnya yaitu variabel pemerintah yang harus

Page 61: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

42

diperhatikan oleh perusahaan penanaman modal asing di mana modal asing akan

masuk. Selalu terdapat keragaman dalam campur tangan pemerintah dengan bisnis

internasional (investasi).

Gambar 4. Kerangka konsep kajian pengaruh stabilitas politik dan indekspersepsi korupsi terhadap investasi asing langsung di AsiaTenggara.

D. Hipotesis

1. Diduga stabilitas politik berpengaruh positif dan signifikan terhadap investasi

asing di Asia tenggara.

2. Diduga indeks persepsi korupsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

investasi asing di Asia tenggara.

3. Diduga pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

investasi asing di Asia tenggara.

Stabilitas Politik(X1)

Investasi AsingLangsung

(Y)

Indeks PersepsiKorupsi

(X2)

PertumbuhanEkonomi

(X3)

Inflasi(X4)

Nilai Tukar(X5)

Page 62: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

43

4. Diduga inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap investasi asing di

Asia tenggara.

5. Diduga nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap investasi

asing di Asia tenggara.

Page 63: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang

berbentuk angka, yaitu meliputi jumlah investasi asing langsung, stabilitas politik,

indeks persepsi korupsi, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar dari 11

negara di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura,

Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste periode

tahun 2010 – 2016.

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder, di mana data

sekunder adalah data yang pengumpulan dan pengolahannya bukan dari usaha

sendiri, tetapi dilakukan oleh pihak perusahaan atau organisasi. Adapun data

sekunder yang digunakan investasi asing langsung, stabilitas politik, indeks

persepsi korupsi, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar dari 11 negara di

Asia Tenggara periode tahun 2010 – 2016 yang diperoleh dari Bank Dunia (World

Bank) dan juga Transparancy International, serta buku bacaan dan sumber dari

media online sebagai referensi yang dapat menunjang penelitian ini.

B. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (dalam Riduwan, 2009) memberikan pengertian bahwa

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

Page 64: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

45

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa populasi bukan hanya berupa orang, tetapi juga objek dan benda-

benda alam lainnya.

Populasi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah 11 negara yang tergabung

dalam wilayah Asia Tenggara. Berikut adalah negara-negara yang menjadi

populasi penelitian ini yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura,

Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil

sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Pemilihan sampel waktu penelitian (time series) dilakukan dengan metode

sampling purposive, dikenal juga dengan sampling pertimbangan. Berdasarkan

kriteria yang dipertimbangkan oleh peneliti sehingga ditentukan waktu 7 tahun

untuk memperpanjang waktu penelitian agar lebih akurat hasilnya, selain juga

peneliti ingin melihat kondisi pasca krisis subprime mortage tahun 08/09 maka

peneliti memilih waktu penelitian (time series) tahun 2010-2016.

C. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis, variabel

Page 65: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

46

penelitian dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang

mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan

objek yang lain (Sangadji dan Sopiah, 2010). Adapun variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Variabel Terikat (dependent variable)

a. Investasi Asing Langsung (Y)

Investasi asing langsung atau FDI (Foreign Direct Investment) sebagai variabel

terikat yang digunakan adalah kegiatan penanaman modal riil (aset-aset produktif)

yang dilakukan oleh investor luar negeri ke suatu negara, penanaman modal asing

tersebut bisa sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal

dalam negeri. Satuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah persen (%)

dengan rumusan : x 100% , sehingga diperoleh hasil satuan dalam bentuk

persen (%). Data ini diperoleh dari World Bank (World Development Indicators)

untuk 11 negara di Asia Tenggara pada periode 2010-2016.

2. Variabel Bebas (independent variable)

a. Stabilitas Politik (X1)

Stabilitas politik mengacu kepada bagaimana pemerintahan di sebuah negara tetap

kuat dan stabil berdiri meskipun terdapat usaha untuk menjatuhkannya

(Kaufmann et al, 1999). Kestabilan politik merupakan suatu keadaan yang terkait

dengan banyaknya kegiatan revolusi, termasuk kudeta di negara bersangkutan

(Knack dan Keefer, 1995). Pengukuran indeks stabilitas politik ini menggunakan

satuan indeks 0-100, di mana indeks 0 artinya kondisi politik di suatu negara

buruk, dan indeks 100 artinya kondisi politik negara tersebut sangat baik dan

Page 66: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

47

stabil. Data ini diperoleh dari World Bank (World Governance Indicators) untuk

11 negara di Asia Tenggara pada periode 2010-2016.

b. Indeks Persepsi Korupsi (X2)

Indeks persepsi korupsi merupakan suatu penilaian kualitas pemerintahan melalui

perilaku pejabat publik, baik politikus, politisi maupun pegawai negeri, yang

secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka

yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang

dipercayakan kepada mereka (Transparancy International). Pengukuran indeks

persepsi korupsi ini menggunakan satuan indeks 0-100, di mana semakin rendah

indeks persepsi korupsi (IPK) atau mendekati 0 artinya tingkat korupsi di suatu

negara sangat tinggi (terkorup), dan sebaliknya semakin tinggi indeks persepsi

korupsi (IPK) atau mendekati 100 maka negara tersebut bersih dari praktik

korupsi. Data indeks pengukuran korupsi ini diperoleh dari Tranparancy

International untuk 11 negara di Asia Tenggara pada periode 2010-2016.

c. Pertumbuhan Ekonomi (X3)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi

negara-negara di Asia Tenggara yang diperoleh dari World Bank (World

Development Indicators), data yang diambil merupakan data sekunder yang

berupa kombinasi antara daa runtut waktu (time series) dengan data lintas

individu (cross section) untuk 11 negara di Asia Tenggara pada periode 2010-

2016. Satuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah persen (%) dengan

rumusan : x 100% , sehingga diperoleh hasil satuan dalam

bentuk persen (%).

Page 67: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

48

d. Inflasi (X4)

Inflasi didefinisikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum

dan terus-menerus. Menurut Lipsey et al (2007) inflasi merupakan biaya yang

membuat suatu investasi berkurang karena sesuai dengan definisi inflasi diatas,

dan investasi akan lebih meningkat apabila tingkat inflasi turun. Data ini diperoleh

dari World Bank (World Development Indicators) untuk 11 negara di Asia

Tenggara pada periode 2010-2016 dalam satuan persentase (%).

e. Nilai Tukar (X5)

Nilai tukar antar mata uang disebut juga sebagai nilai kurs, dimana nilai kurs

merupakan harga satu satuan mata uang asing dalam satuan uang dalam negeri.

Atau dengan kata lain kurs merupakan harga suatu mata uang apabila ditukarkan

dengan satu mata uang lainnya. Data ini diperoleh dari World Bank (World

Development Indicators) untuk 11 negara di Asia Tenggara pada periode 2010-

2016 dalam satuan persentase (%).

Tabel 1. Deskripsi Variabel

Nama Variabel Simbol SatuanPengukuran

Sumber Data

Investasi Asing Langsung (Y) FDI Persen World DevelopmentIndicators

Stabilitas Politik (X1) SP Indeks World GovernanceIndicators

Indeks Persepsi Korupsi(X2) IPK Indeks TransparancyInternational

Pertumbuhan Ekonomi (X3) EG Persen World DevelopmentIndicators

Inflasi (X4) INFLASI Persen World DevelopmentIndicators

Nilai Tukar (X5) KURS Per USD World DevelopmentIndicators

Page 68: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

49

D. Metode Penelitian

Persamaan model dalam penelitian ini terbentuk berdasarkan pendekatan teori

Dunning dan diadaptasi dari penelitian sebelumnya Rihab dan Lotfi (2011).

Variabel Investasi Asing Langsungi = f {Variabel Ekonomiit, Variabel Politikit,

Variabel Sosialit, Variabel Budayait} .. (1)

Selanjutnya, model tersebut ditransformasikan ke dalam persamaan model dalam

penelitian ini:

FDIit = β0 + β1SPit + β2IPKit + β3EGit + β4INFLASIit + β4KURSit + Ɛ ............ (2)

Di mana:

FDIit = Investasi Asing Langsung untuk negara i pada tahun t

SPit = Stabilitas Politik untuk negara i pada tahun t

IPKit = Indeks Persepsi Korupsi untuk negara i pada tahun t

EGit = Pertumbuhan ekonomi per kapita untuk negara i pada tahun t

INFLASIit = Inflasi untuk negara i pada tahun t

KURSit = Nilai Tukar untuk negara i pada tahun t

β0 = konstanta

β1, β2, = koefisien regresi parsial untuk masing-masing variabel

i = 1,2, …n, menunjukkan jumlah lintas individu (cross section)

t = 1,2, …t, menunjukkan runtut waktu (time series)

ԑ = standar error.

E. Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Data Panel

Page 69: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

50

Analisis menggunakan data panel umumnya menggunakan salah satu dari tiga

metode perhitungan, yaitu metode Pooled Least Square (PLS), metode Fixed

Effect (FEM), dan metode Random Effect (REM). Ketiga metode sangat berbeda

satu sama lain seperti dijelaskan masing-masing metode berikut ini:

1.1 Metode Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS)

Estimasi metode PLS merupakan bentuk estimasi paling sederhana dalam

pengujian data panel yaitu hanya mengombinasikan data cross section dan time

series. Pengujian menggunakan OLS biasa dengan tidak memperhatikan dimensi

individu (cross section) dan runtun waktu (time series). Berikut model regresi

metode PLS :

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + Ɛit

Di mana,

β0 = Koefisien intersep yang merupakan skalar

β1 β2 = Koefisien slope atau kemiringan

Yit = Variabel terikat untuk individu ke-I dan unit waktu ke-t

X1it X2it = Variabel bebas individu ke-I dan unit waktu ke-t

1.2 Metode Fixed Effect (FEM)

Dalam pendekatan ini mengasumsikan bahwa intersep antar cross section adalah

berbeda namun slopenya tetap sama. Teknik estimasi data panel dengan metode

FEM menggunakan variabel dummy yang memiliki nilai 0 untuk tidak terdapat

pengaruh dan 1 untuk variabel yang memiliki pengaruh. Fungsi dummy yaitu

untuk menangkap adanya perbedaan intersep antar cross section. Permodelan ini

Page 70: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

51

lebih dikenal dengan teknik Least Square Dummy Variables (LSDV). Persamaan

LSDV dapat ditulis:

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + β3D1it + β4D4it + βnDnit + Ɛ it

Di mana,

β0 = Koefisien intersep yang merupakan skalar

β1 β2 = Koefisien slope atau kemiringan

Yit = Variabel terikat untuk individu ke-I dan unit waktu ke-t

X1it X2it … = Variabel bebas individu ke-I dan unit waktu ke-t

D1, D2, D3 … = untuk cross section yang berpengaruh dan 0 untuk cross section

yang tidak berpengaruh.

1.3 Metode Random Effect (REM)

Metode REM menggunakan pendekatan variabel gangguan (error term) untuk

mengetahui hubungan antar cross section dan time series. Cara ini cenderung

melihat perubahan antar individu dan antar waktu. Permodelan sebelumnya yaitu

FEM dengan tambahan variabel dummy dapat mengurangi banyaknya degree of

freedom yang akhirnya mengurangi efisiensi parameter yang diestimasi. Sehingga

metode REM hadir dengan menyempurnakan model FEM. Pembentukan model

REM sebagai berikut:

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + µ it

Dengan memperlakukan β0 sebagai fixed, kita mengasumsikan bahwa konstanta

adalah variabel acak dengan nilai rata-rata β. Dan nilai konstanta untuk masing-

masing unit cross section dapat dituliskan sebagai:

Page 71: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

52

β0i = Ɛii = 1, 2, …, N

di mana Ɛ i adalah random error term dengan nilai rata-rata adalah nol dan variasi

adalah β02Ɛ (konstan). Secara esensial, kita ingin mengatakan bahwa semua

individu yang masuk ke dalam sampel diambil dari populasi yang lebih besar dan

mereka memiliki nilai rata-rata yang sama untuk intercept (β0) dan perbedaan

individual dalam nilai intercept setiap individu akan direfleksikan dalam error

term (µ i). Dengan demikian persamaan REM awal dapat dituliskan kembalii

menjadi:

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + Ɛi + µ it

Yit = β0 + β1X1it + β2X2it + wit

Di mana,

wit = Ɛi + µ it

Error term kini adalah wit yang terdiri dari Ɛi dan µ it. Ɛi adalah cross section

(random) error component, sedangkan µ it adalah combined error component.

Untuk alasan inilah, REM sering juga disebut error components model (ECM).

Beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan acuan untuk memilih antara fixed

effect atau random effect adalah (Gujarati, 2007):

1) Bila T (banyaknya time series) besar sedangkan N (jumlah unit cross section)

kecil, maka hasil fixed effect dan random effect tidak jauh berbeda, sehingga

dapat dipilih pendekatan yang lebih mudah untuk dihitung,yaitu fixed effect

model.

2) Bila N besar dan T kecil, maka hasil estimasi kedua pendekatan akan berbeda

jauh. Apabila diyakini bahwa unit cross section dipilih dalam penelitian

Page 72: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

53

secara acak, maka random effect harus digunakan, sebaliknya apabila diyakini

bahwa unit cross section yang dpilih tidak diambil secara acak, maka harus

menggunakan fixed effect.

3) Apabila komponen error individual (Ɛi) berkorelasi dengan variabel bebas X,

maka parameter yang diperoleh dengan random effect akan bias sementara

parameter yang diperoleh dengan fixed effect tidak bias.

4) Apabila N besar dan T kecil, kemudian apabila asumsi yang mendasari

random effect dapat terpenuhi, maka random effect lebih efisien dibandingkan

fixed effect.

2. Pemilihan Metode Regresi Data Panel

Estimasi data panel yang terdiri dari 3 macam metode yaitu Common Effect

(PLS), Fixed Effect (FEM), dan Random Effect (REM). Tentu dalam pengujian

diharuskan memilih permodelan yang terbaik. Maka terdapat tiga cara pengujian

yang umum digunakan yaitu uji Chow, uji Hausman, dan uji Lagrange Multiplier

(L-M) yang dijelaskan sebagai berikut:

2.1 Uji Chow

Uji Chow dilakukan untuk memilih permodelan terbaik antara Pooled Least

Square (PLS) dan Fixed Effect (FEM). Caranya dengan melihat koefisien

determinasi (R2) dan nilai DW-statistics. Nilai yang tinggi dari dua pengujian

tersebut akan mengindikasikan pemilihan model terbaik, apakah menggunakan

metode Pooled Least Square (PLS) atau Fixed Effect (FEM). Adapun hipotesis

dari pengujian ini restricted F-Test yaitu:

Page 73: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

54

H0 : Model PLS (restricted)……………………………..menerima H0

Ha : Model Fixed Effect (unrestricted)…………………..menolak H0

2.2 Uji Hausman

Pengujian Hausman untuk memilih model FEM (fixed effect model) atau REM

(random effect model) dalam estimasi data panel. Ho dari Uji Hausman yaitu

random effect dan sedangkan Ha yaitu fixed effect. Uji Hausman didasarkan pada

heterogenitad antar individu dan korelasinya dengan variabel bebas.

Cara memilih yang terbaik dalam uji Hausman yaitu dengan melihat chi square

statistiv dengan degree of freedom (df=k), di mana k adalah jumlah koefisien

variabel yang diestimasi. Jika pada pengujian menunjukkan hasilnya signifikan

artinya menolak H0 artinya metode yang dipilih adalah Fixed Effect dan

sebaliknya jika tidak signifikan maka model yang terbaik adlaah Random Effect.

Hipotesis yang digunakan yaitu :

H0 : Model Random Effect……………………………..menerima H0

Ha : Model Fixed Effect…………………………………..menolak H0

2.3 Uji Lagrange Multiplier (L-M)

Uji Lagrange Multiplier (L-M) merupakan suatu uji yang bertujuan untuk

mengetahui apakah Random Effect Model (REM) lebih baik daripada common

Effect melalui metode Pooled Least Square (PLS), dengan menguji metode

random effect (REM) yang didasarkan pada nilai residual dari metode PLS. Jika

nilai LM statistik lebih besar daripada nilai kritis statistik chi-square maka

menolak hipotesis nul, artinya estimasi yang tepat untuk model regresi data panel

Page 74: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

55

adalah metode Random Effect (REM). Sebaliknya, jika nilai LM statistik lebih

kecil daripada nilai kritis statistik chi-square maka hipotesis nul diterima, artinya

estimasi Random Effect (REM) tidak dapat digunakan untuk regresi data panel

sehingga digunakan metode Common Effect atau PLS. Hipotesis dari Uji LM

adalah :

H0 : Model Common Effect ……………………………..menerima H0

Ha : Model Random Effect…………………………………..menolak H0

3. Pengujian Hipotesis

Komponen utama dalam pengujian ekonometrika adalah pengujian hipotesis.

Pengujian ini memiliki kegunaan dalam penarikan kesimpulan penelitian, selain

itu uji hipotesis digunakan untuk mengetahui keakuratan data. Terdapat tiga

bentuk pengujian yaitu uji T, uji F, dan koefisien determinasi yang dijelaskan

sebagai berikut:

3.1 Uji T Statistik (Uji Parsial)

Menurut Gujarati (2007) uji t atau juga pengujian regresi antar variabel dilakukan

untuk mengetahui apakah variabel independen (variabel bebas) secara individual

mempengaruhi variabel dependennya (variabel terikat). Hipotesis pengujian ini

yaitu :

H0 : Variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Ha : Variabel bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Pengujian hipotesis koefisien regresi dengan menggunakan uji signifikansi

parameter individual pada tingkat kepercayaan 99%, 95%, dan 90% dengan

derajat kebebasan (df = (n-k)). Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

Page 75: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

56

H0 ditolak dan Ha diterima, jika t-hitung > t-tabel

H0 diterima dan Ha ditolak, jika t-hitung < t-tabel

Jika H0 ditolak, artinya variabel bebas yang diuji memiliki pengaruh nyata

terhadap variabel terikat. Jika H0 diterima berarti variabel bebas yang diuji tidak

memiliki pengatuh nyata terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, uji t

adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Stabilitas Politik terhadap Investasi Asing Langsung

H0 : β1 = 0 artinya stabilitas politik tidak berpengaruh terhadap investasi asing

langsung.

Ha : β1 > 0 artinya stabilitas politik berpengaruh positif terhadap investasi

asing langsung.

2. Pengaruh Indeks Persepsi Korupsi terhadap Investasi Asing Langsung

H0 : β2 = 0 artinya Indeks Persepsi Korupsi tidak berpengaruh terhadap

investasi asing langsung.

Ha : β2 > 0 artinya Indeks Persepsi Korupsi berpengaruh positif terhadap

investasi asing langsung.

3. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Investasi Asing Langsung

H0 : β3 = 0 artinya pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap

investasi asing langsung.

Ha : β3 > 0 artinya pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap

investasi asing langsung.

4. Pengaruh Inflasi terhadap Investasi Asing Langsung

Page 76: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

57

H0 : β4 = 0 artinya inflasi tidak berpengaruh terhadap investasi asing

langsung.

Ha : β4 > 0 artinya inflasi berpengaruh negatif terhadap investasi asing

langsung.

5. Pengaruh Nilai Tukar terhadap Investasi Asing Langsung

H0 : β5 = 0 artinya nilai tukar tidak berpengaruh terhadap investasi asing

langsung.

Ha : β5 > 0 artinya nilai tukar berpengaruh negatif terhadap investasi asing

langsung.

3.2 Pengujian secara bersama-sama (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui variabel independen (variabel bebas) yang

masuk dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama atau tidak terhadap

variabel dependen (variabel terikat). Dengan derajat kepercayaan yang digunakan

adalah 1%, apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut

table maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel

independen secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Pengujian dilakukan menggunakan distribusi F dengan cara

membandingkan nilai F-hitung yang diperoleh dari hasil regresi dengan F-

tabelnya (Gujarati, 2007). Hipotesis dalam pengujian ini yaitu :

H0 : Variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat

secara bersama-sama.

Ha : Variabel bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat

secara bersama-sama.

Page 77: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

58

Dalam uji F apabila nilai F-hitung ≥ nilai F tabel maka H0 ditolak, dan Ha

diterima, artinya variabel independen (variabel bebas) berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (variabel terikat) secara bersama-sama. Sebaliknya,

apabila F-hitung ≤ F-tabel, maka variabel independen (variabel bebas) tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (variabel terikat) secara

bersama-sama.

3.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk menguji besarnya persentase variasi

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen.

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi Koefisien variabel terikat (dependen). Koefisien

determinasi memiliki nilai 0 sampai 1 (0 < R2 < 1). Semakin besar koefisien

determinasi menunjukkan semakin besar pula variasi variabel bebas dalam

membentuk variabel terikat. Berikut pedoman memberikan interpretasi terhadap

koefisien korelasi:

Tabel 2. Interpretasi berdasarkan R2

Interval Koefisien Tingkat Hubungan0.001 – 0.200 Sangat lemah

0.201 – 0.400 Lemah

0.401 – 0.600 Cukup kuat

0.601 – 0.800 Kuat

0.801 – 1.000 Sangat kuat

Page 78: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Stabilitas politik, indeks persepsi korupsi (IPK), dan pertumbuhan ekonomi

(EG) berpengaruh positif dan signifikan terhadap investasi asing langsung di

11 (sebelas) negara di Asia Tenggara periode 2010-2016 sesuai dengan

hipotesis yang diajukan. Sedangkan inflasi dan nilai tukar tidak berpengaruh

signifikan terhadap investasi asing langsung di 11 (sebelas) negara di Asia

Tenggara periode 2010-2016.

2. Stabilitas politik, indeks persepsi korupsi (IPK), pertumbuhan ekonomi,

inflasi, dan nilai tukar secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap investasi asing langsung di 11 (sebelas) Negara di Asia

Tenggara selama periode 2010-2016.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

1. Pemerintah negara-negara di kawasan Asia Tenggara sebaiknya lebih

meningkatkan lagi dan menjaga kestabilan politik di negaranya dengan

Page 79: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

85

bersikap lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan, aturan hukum, dan

mengambil keputusan yang dapat memicu guncangan politik seperti

demonstrasi anti pemerintah, demonstrasi menentang perubahan kabinet

maupun perubahan konstitusional, revolusi, kerusuhan, kudeta, perang

perbatasan, perang sipil, dan sebagainya. Hal tersebut dikarenakan kestabilan

politik suatu negara selain dapat menarik minat para investor asing untuk

menanamkan modalnya, juga karena kondisi politik yang stabil akan

berpengaruh terhadap operasional negara itu sendiri.

2. Pemerintah negara-negara di kawasan Asia Tenggara sebaiknya bersikap

lebih tegas lagi dalam memberantas korupsi dan menegakkan aturan hukum

terhadap oknum-oknum yang terindikasi melakukan tindak korupsi agar

merasa jera dan takut untuk melakukan tindak korupsi kembali. Hal tersebut

guna meminimalisir praktik korupsi yang terjadi sehingga indeks persepsi

korupsi (IPK) negara-negara di kawasan Asia Tenggara akan mengalami

peningkatan dan menarik lebih banyak lagi minat para investor asing untuk

menanamkan modalnya.

3. Para investor asing yang akan menanamkan modalnya di negara-negara di

kawasan Asia Tenggara sebaiknya menilai kualitas pemerintahan dari sisi

kestabilan politiknya dan juga tingkat korupsi yang terjadi, disamping

mempertimbangkan keadaan ekonomi atau faktor infrastruktur negara tujuan

investasi. Hal tersebut dikarenakan kualitas pemerintahan yang baik tentu

akan mendukung investasi asing berkembang di negara tujuan investasi.

4. Untuk penelitian selanjutnya, untuk menggunakan periode pengamatan yang

lebih panjang, dan dilengkapi dengan perluasan negara lain yang akan

Page 80: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

86

menjadi sampel penelitian, serta memasukkan variabel-variabel lain seperti

rule of law, suku bunga, jumlah penduduk, dan lain-lain. Dan juga

menggunakan metode-metode penelitian lain seperti Random Effect Model.

Page 81: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

DAFTAR PUSTAKA

Anyanwu, John C. 2011. Determinants of Foreign Direct Investment Inflows toAfrica (1980-2007). Working Paper Series, Asian Development Bank,No. 136.

Asiedu, Elizabeth. 2008. The Effect of Corruption on Investment Growth:Evidence From Firms in Latin America, Sub-Saharan Africa andTransition Countries. Working Paper, Department of EconomicsUniversity of Kansas, No. 200802.

Azam, M. 2010. Economic Determinants of Foreign Direct Investment InArmenia, Kyrgyz Republic and Turkmenistan: Theory and Evidence.Eurasian Journal of Business and Economics, Vol. 3, No. 6, 27-40.

Moon, Ban Ki. 2013. Global Value Chains: Investment and Trade forDevelopment. World Investment Report, UNCTAD.

Bisson, Ourvashi. 2012. Can Better Institutions Attract More Foreign DirectInvestment (FDI)? Evidence from Developing Countries. InternationalResearch Journal of Finance and Investment, ISSN 1450-2887, Issue 82.

Bouoiyour, Jamal. 2007. The Determining Factors of Foreign Direct InvestmentIn Morocco. MPRA Paper, No. 37326, 91-105.

Busari, Dipo T. 2006. Macroenomic Stability or Good Institutions of Governance:What is Africa Getting Wrong?. Journal of Economic DevelopmentPlanning (IDEP), United Nations African Institute.

Dash, Bhartee Bhusana dan Anggara Raja. 2009. Institutions and The Quality ofGovernance: An Empirical Study of International Differences inEconomic Development in India. Asia Pacific Development journal, Vol.16, No. 1.

Delloitte. 2012. Kenya: Economic Outlook 2011. Delloitte Budget Review.

Demirhan, Erdal dan Mahmut Masca. 2008. Determinants of Foreign DirectInvestment Flows to Developing Countries: A Cross-Sectional Analysis.Prague Economic Paper, Afyon Kocatepe University, Vol. 4.

Page 82: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

Dwi, Yousuf Rayyan. 2016. Pengaruh Faktor-faktor Ekonomi dan Indeks PersepsiKorupsi Terhadap Penanaman Modal Asing Langsung di Empat NegaraASEAN. Skripsi, Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, UniversitasLampung, Bandar lampung.

Eliza, Masayu. 2013. Analisis Pengaruh Makroekonomi Terhadap Investasi Asingdi Indonesia (Tahun 2000:1 – 2011-4). Jurnal Malang: UniversitasBrawijaya.

Ewe, Ghee Li. 2001. Determinants of and The Relationship Between ForeignDirect Investment and Growth: A Summary of The Recent Literature.IMF Working Paper.

Febrina, Asri dan Musyhudi Muqorobbin. 2014. Investasi Asing Langsung diIndonesia dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Ekonomidan Studi Pembangunan, Vol. 15, No. 2, hal. 109-117.

Gani, William. 2014. Pengaruh Political Risk, GDP, GNP, Kurs, Wage CostTerhadap Foreign Direct Investment di Indonesia. FINESTA, Vol. 2, No.1, 87-92.

Gharaibeh, Ahmad Mohammad Obied. 2015. The Determinants of Foreign DirectInvestment-Empirical Evidence From Bahrain. International Journal ofBusiness and Social Science, Vol. 6, No. 8.

Gujarati, Damodar. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika, Jilid 1 Edisi 3. Jakarta:Penerbit Erlangga.

Hasen, Ben-Taher dan Gianlugi Giorgioni. 2007. The Determinants of ForeignDirect Investment: A Panel Data Study on AMU Countries. Journal ofLiverpool Business School.

Jhingan, M.L. 2010. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Kesit, Bambang Prakosa. 2003. Pertumbuhan Ekonomi dan Penanaman Modal.Jurnal Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas IslamIndonesia, Vol. 8, No. 1, 19-37.

Knack, Stephen dan Philip Keefer. 1995. Institutions and Economic Perfomance:Cross Countries Test Alternative Institutional Measures. Economic andPolitics Journal, Vol. 7, No. 3.

Kok, Recep dan Bernur Acikgoz Ersoy. 2009. Analysis of FDI Determinants inDeveloping Countries. International Journal of Social Economics, Vol.36, No. 1-2.

Page 83: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

Krueger, Anne O. 2000. Government Failure in Development. The Journal ofEconomic Perspectives, Vol. 4, Issues 3, Summer: 9-23.

Krugman, Paul R., dan Maurice Obstfeld. 2003. Ekonomi Internasional, EdisiKedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kurniati, Yati et al. 2007. Determinan FDI (Faktor-Faktor yang MenentukanInvestasi Asing Langsung). BI Working Paper.

Kusumawanti, Sri Yani. 2008. Penanaman Modal Asing dan PertumbuhanIndustri di ASEAN(6), China, India, dan Korea Selatan 1999-2004.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 23.

Mankiw, N.G. 2003. Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Marin, Daha dan Monika Schnitzer. 2006. When is FDI a Capital Flow?.Discussion Paper, No. 126, University of Munich.

Mauro, Paolo. 2004. The Persistence of Corruption and Slow Economic Growth.IMF Staff Paper, Vol. 51, No. 1.

Meon, Oierre Guillanme dan Sekkat Khalid. 2007. FDI Waves, Waves of Neglectof Political Risk. World Investment Prospects.

Mody, Ashoka dan Antu Panini Murshid. 2004. Growing Up With Capital Flow.Journal of International Economics.

Musila, Jacob W. dan Sigue Simon P. 2006. Accelerating Foreign DirectInvestment: Flow to Africa, From Policy Statements to SuccefullStrategies. Managerial Financial Journal, Vol. 32, No. 7.

Omankhanlen, Alex Ehimare. 2011. The effect of Exchange Rate and Inflation onForeign Direct Investment and Its Relationship with Economic Growth inNigeria. Journal of Galati University.

Panayotou, T. 2000. Globalization and Environment. The Journal Environmentand Development.

Rachbini, Didik J. 1996. Ekonomi Politik: Paradigma, Teori, dan Perspektif Baru.Jakarta: Cides.

Riduwan. 2009. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: ALFABETA.

Rihab, Ben Atitallah dan Ben Jedidia Lotfi. 2011. The Institutional and CulturalDeterminants of Foreign Direct Investment in Transition Countries.Journal of Research in International Business and Management, Vol.1(2), pp. 171-182.

Page 84: ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS …digilib.unila.ac.id/54824/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS PENGARUH STABILITAS POLITIK DAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian – PendekatanPraktis dalam Penelitian. yogyakarta: ANDI OFFSET.

Shandra, Yosi. 2012. Konsumsi dan Investasi Serta Pertumbuhan EkonomiSumatera Barat. Jurnal Kajian Ekonomi, Vol. 1, No. 1.

Sikwila, Mike Nyamazana. 2015. Foreign Direct Investment: Does it Matter? ACase for Zimbabwe. Research in Business and Economic Journal, Vol.11.

Sukirno, Sadono. 2015. Makroekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta:Rajawali Pers.

Tambunan, Rexsy S. 2015. Pengaruh Kurs, Inflasi, Libor, dan PDB TerhadapForeign Direct Investment (FDI) di Indonesia. JOM PEKON, Vol. 2, No.1.

Tambunan, Tulus dan Anna S. N. Dasril. 2009. Kebijakan Investasi AsingLangsung di Vietnam dan Thailand: Pelajaran Apa Bagi Indonesia?.Policy Discussion Paper Series Centre for Industry, SME & BusinessCompetition Studies Trisakti University.

Todaro, P.M. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: PenerbitErlangga.

Udoh, Elijah dan Festus Egwaikhide. 2008. Exchange Rate Volatility, Inflation,Uncertainly, and Foreign Direct Investment in Nigeria. BotswanaJournal of Economic, Vol. 5(7), 14-31.`

Uwubwanmen, Ahmed E dan Ajao Manyowa. 2012. The Determinants andImpact of Foreign Direct Investment in Nigeria. International Journal ofBusiness and Management, Vol. 7(24).

Wadhwa, Kavita. 2011. Foreign Direct Investment In To Developing AsianCountries: The Role of Market Seeking, Resource Seeking andEfficiency Seeking. International Journal of Business and Management,Vol. 6(11): 219-226.

Yustika, Ahmad Erani. 2008. Ekonomi Kelembagaan: Definisi, Teori, danStrategi. Malang: Bayumedia Publishing.

Zakariya, Hafid, Hernawan Santosa, Furry Dhismayana Masa Ganta, Ratna FitriAnjani. 2017. Pengaruh Hukum dan Politik Terhadap PerkembanganInvestasi Asing di Indonesia. Jurnal Serambi Hukum, Vol. 10, No. 02,Agustus 2016 – Januari 2017.