ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf ·...
Transcript of ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf ·...
![Page 1: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/1.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET GROWTH,
LEVERAGE RATIO DAN MARKET VALUE TERHADAP DIVIDEND
YIELD (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI
PERIODE 2006-2009)
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
ADI MOHAMAD IQBAL
F0207027
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
![Page 2: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/2.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
![Page 3: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/3.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan
syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 25 Juli 2011
![Page 4: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/4.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan:
Untuk kedua orangtuaku, Ayah dan Ibuku yang Tercinta
Bapak MP Joko Widodo dan Ibu Suhantanti
Untuk adik-adikku, Dimas Andrianto dan Dian Zaki Yudhono
Terima kasih Atas dorongan semangat yang luar biasa
Dengan segala doa yang tidak pernah kering
Dan juga segenap upaya yang telah dicurahkan untukku
Sehingga dapat tercapai sedikit dari apa yang engkau harapkan selama ini
![Page 5: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/5.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN MOTTO
"Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan
kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah
gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu
hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal." (QS. ALI
IMRAN:160)
Be as smart as you can, but remember that it is always better to be wise than to be
smart. Alan Alda
The intelligent man is one who has successfully fulfilled many accomplishments,
and is yet willing to learn more.
Ed Parker
When you fail you learn from the mistakes you made and it motivates you to work
even harder.
Natalie Gulbis
![Page 6: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/6.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
menganugerahkan rahmat dan hidayah serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul ” ANALISIS PENGARUH RETURN ON
ASSET, ASSET GROWTH, LEVERAGE RATIO DAN MARKET VALUE
TERHADAP DIVIDEND YIELD (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG
LISTING DI BEI PERIODE 2006-2009)”. Skripsi ini dimaksudkan sebagai salah
satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis dengan bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
penelitian ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis haturkan
kepada
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Dr. Hunik Sri Runing S, MSi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Reza Rahardian, SE, MSi selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Prof. Dr. Hartono, MS selaku pembimbing skripsi yang telah
meluangkan banyak waktunya guna memberikan pengarahan, petunjuk, dan
![Page 7: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/7.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
bimbingan yang berguna pada penulis hingga terselesaikannya penyusunan
skripsi ini.
5. Bapak Drs. Bambang Sarosa, MSi selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan pengarahan, petunjuk, dan bimbingan yang dalam perkuliahan
selama di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
6. Ibu Emi Indrawati, SE di Pojok BEI FE UNS atas bantuan dan pendapat yang
telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu manajemen melalui
suatu kegiatan belajar mengajar dengan dasar pemikiran analitis dan
pengetahuan yang baik.
8. Para staf administrasi di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak membantu dan mempermudah
penulis dalam menyelesaikan studi di Program Sarjana Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
9. Bapak dan Ibu yang tercinta dan selalu memberikan dukungan moral maupun
finansial sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
10. Semua pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari dalam pengungkapan, penyajian dan pemilihan kata-kata maupun
pembahasan materi skripsi ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
![Page 8: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/8.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
dengan penuh kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan skripsi ini.
Surakarta, 18 Juli 2011
Adi Mohamad Iqbal
![Page 9: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/9.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
ABSTRAK . ....................................................................................................... xiv
ABSTRACT ....................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah . ............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................................... 8
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
![Page 10: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/10.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 9
F. Sistematika Penulisan .................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Dividend ................................................................................. 13
2. Profitability ............................................................................ 32
3. Return On Asset (ROA) .......................................................... 34
4. Asset Growth ........................................................................... 35
5. Leverage Ratio ........................................................................ 36
6. Firm Size ................................................................................. 38
7. Market Value .......................................................................... 39
B. Penelitian Terdahulu .................................................................... 39
C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 42
D. Hipotesis ...................................................................................... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ......................................................................... 54
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel .................. 54
C. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data ............................. 56
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................... 57
E. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif .................................................................. 60
2. Pengujian Normalitas Data ..................................................... 60
3. Pengujian Asumsi Klasik ....................................................... 61
![Page 11: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/11.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
4. Pengujian Hipotesis ................................................................ 64
a. Uji Regresi Linear Berganda ............................................ 64
b. Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 65
c. Pengujian Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F) ...... 66
d. Pengujian Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t) ........... 67
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian .......................................................... 68
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Statistik Deskriptif .................................................................. 72
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 75
3. Pengujian Hipotesis ................................................................ 81
a. Pengujian Koefisien Determinasi (Uji R2) ........................ 84
b. Pengujian Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F) ...... 85
c. Pengujian Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t) ........... 86
4. Pembahasan ........................................................................... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 93
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 94
C. Saran ............................................................................................ 94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
![Page 12: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/12.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Bagan Kerangka Pemikiran ........................................................ 46
Gambar IV.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 80
![Page 13: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/13.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ................................................... 40
Tabel III.1 Perhitungan Sampel Perusahaan ................................................... 56
Tabel III.2 Ketentuan Nilai Durbin-Watson ................................................... 63
Tabel IV.1 Daftar Sampel Perusahaan ............................................................ 69
Tabel IV.2 Pembagian Perusahaan Dalam Sub Kelompok Industri ............... 71
Tabel IV.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ......................... 72
Tabel IV.4 Output Uji Normalitas Sebelum Transformasi Data ..................... 76
Tabel IV.5 Output Uji Normalitas Setelah Transformasi Data ........................ 77
Tabel IV.6 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................... 79
Tabel IV.7 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 81
Tabel IV.8 Output Pengujian regresi Berganda .............................................. 82
Tabel IV.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) ..................................... 84
Tabel IV.10 Hasil Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F) ................... 85
Tabel IV.11 Hasil Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t) ........................ 86
![Page 14: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/14.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET GROWTH, LEVERAGE RATIO DAN MARKET VALUE TERHADAP DIVIDEND YIELD (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI
PERIODE 2006-2009)
ADI MOHAMAD IQBAL F0207027
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Return on Asset
(ROA), Asset Growth, Leverage Ratio dan Market Value terhadap Dividend Yield (DY) pada perusahaan yang listing di BEI periode 2006 – 2009. Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisis pengaruh dari variabel-variabel tersebut terhadap Dividend Yield (DY).
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Data diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD 2006 – 2009) dan dari data laporan keuangan masing-masing perusahaan selama periode 2006 – 2009. Diperoleh jumlah sampel sebanyak 65 perusahaan dari 421 perusahaan yang terdaftar di BEI. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5 %. Selain itu, juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value secara parsial signifikan terhadap DY perusahaan di BEI periode 2006 – 2009 pada level of significance kurang dari 5%. Sedangkan secara bersama-sama return on asset (ROA), asset growth, leverage ratio dan market value terbukti signifikan berpengaruh terhadap DY perusahaan di BEI pada level kurang dari 5%. Kemampuan prediksi dari kelima variabel tersebut terhadap DY sebesar 17,4% sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya adjusted R square sebesar 17,4% sedangkan sisanya 82,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian. Kata Kunci: Return on Asset (ROA), Asset Growth, Leverage Ratio, Market Value, dan Dividend Yield (DY)
![Page 15: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/15.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
ABSTRACT
ANALYSIS OF INFLUENCE OF RETURN ON ASSET, ASSET GROWTH, LEVERAGE RATIO AND MARKET VALUE TOWARD DIVIDEND YIELD (STUDY OF COMPANIES LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE
FOR THE PERIOD 2006–2009)
ADI MOHAMAD IQBAL
F0207027
This study is performed to examine the effect of the variable Return on Assets (ROA), Asset Growth, Leverage Ratio and Market Value toward Dividend Yield (DY) in listed companies in the Indonesia Stock Exchange at the period 2006 to 2009. The focus of this study is to scale and analyze the influence of these variables toward Dividend Yield (DY). This study is expected useful in favour of concerned person, such as company management, academics, investors and for extend the theory of financial management.
Sampling technique used here is purposive sampling. Data obtained by the publication of the Indonesian Capital Market Directory (ICMD 2006 - 2009) and data from financial reports of each company over period 2006 to 2009. Number of samples obtained by 65 companies from 421 companies listed in the Indonesia Stock Exchange. The analysis technique used here is multiple regression with the least squares difference and hypothesis test using the t-statistic to examine partial regression coefficients and f-statistics to examine the mean of mutual effect with the level of significance 5%. In addition, classical assumptions is also performed including normality test , multicollinearity test, heteroskedastisitas test and autocorrelation test.
From the analysis result, it indicate that the variable return on assets, asset growth, leverage ratio and market value partially significantly toward DY of the company in the Indonesia Stock Exchange the period 2006 - 2009 on the level of significance less than 5%. While simultaneously return on assets (ROA), asset growth, leverage ratio and market value proof significantly influent DY of company in Indonesia Stock Exchange in the level less than 5%. Predictable capability of these five variables toward DY is 17.4% as indicated by adjusted R square that is 17.4% while the rest 82.6% are affected by other factors is not not included into the research model.
Keywords: Return on Assets (ROA), Asset Growth, Leverage Ratio, Market Value, and Dividend Yield (DY)
![Page 16: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/16.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada prinsipnya tujuan perusahaan adalah mencari laba, untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan bahkan berusaha mengembangkan
perusahaannya tersebut menjadi lebih besar. Berhasil atau tidaknya suatu
perusahaan di dalam menjalankan perannya dalam dunia usaha sangat tergantung
pada kemampuan manajemen. Manajemen yang baik akan berpedoman pada
penjabaran kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kebijakan
tersebut dijalankan dengan baik.
Manajemen keuangan dalam perusahaan merupakan salah satu fungsi
strategik yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan. Pengelolaan ini ditujukan
agar perusahaan mampu menghasilkan keuntungan untuk meningkatkan
kesejahteraan pemegang saham. Pengelolaan kinerja diserahkan kepada manajer
keuangan sehingga manajer keuangan berusaha mengelola aset financial
perusahaan dengan menitikberatkan pada tiga keputusan, yaitu keputusan
finansial (financial decision), keputusan investasi (investment decision) dan
kebijakan dividen (dividend policy).
Dividen sendiri merupakan pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan kepada para pemegang saham atas dasar keuntungan yang dihasilkan
perusahaan, sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Pembagian
dividen ini akan berdampak pada fluktuasi harga saham di lantai bursa.
![Page 17: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/17.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
Pembagian dividen mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai performa
keuangan yang bagus. Jika setiap tahun selalu membagikan dividen, hal itu
menunjukkan bahwa arus kas perusahaan cukup stabil dan baik, tidak terganggu
dengan rencana ekspansi yang akan dilakukan perusahaan, selain itu juga
menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan untuk masa mendatang tidak
perlu diragukan. Investor atau pemegang saham akan merasa aman dengan arus
kas perusahaan karena terbukti perusahaan dapat membagikan dividen. Agar
investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus memegang saham
untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai
pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen.
Rencana besarnya dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tergantung
pada kebijakan dividen pada masing-masing perusahaan. Kebijakan dividen ini
penting artinya bagi manajer keuangan karena harus mempertimbangkan beberapa
kepentingan baik yang menyangkut kepentingan perusahaan (dalam kaitannya
dengan keputusan investasi khususnya), pemegang saham, masyarakat maupun
pemerintah (Brigham, 2001).
Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, yang
kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai (cash
dividend) dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham. Dapat pula berupa
dividen saham (stock dividend) yang berarti kepada setiap pemegang saham
diberikan jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan
adanya pembagian dividen saham tersebut. Pola pembayaran dividen dalam
bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor daripada dalam bentuk lain, karena
![Page 18: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/18.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
pembayaran dividen tunai membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam
aktivitas investasinya ke dalam perusahaan. Demikian pula, stabilitas dividen
yang dibayarkan juga akan mengurangi ketidakpastian dari profitabilitas
perusahaan sehingga stabilitas dividen juga merupakan faktor penting yang harus
dipertimbangkan manajemen perusahaan.
Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor umumnya
menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas
dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga
mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya ke dalam
perusahaan. Di sisi lain, perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan
pada berbagai pertimbangan, antara lain : perlunya menahan sebagian laba untuk
reinvestasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan,
likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham, target tertentu yang berhubungan
dengan rasio pembayaran dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan
kebijakan dividen.
Kebijakan dividen mempunyai dua implikasi yang pertama pada sisi
pemenuhan kebutuhan dana dan yang kedua pada sisi pendapatan para pemegang
saham. Kebijakan dividen ini sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan fungsi
pemenuhan kebutuhan dana, artinya apabila dividen tidak dibagikan dan
dipergunakan untuk investasi baru, maka hasil investasi tersebut harus lebih besar
daripada laba yang ditahan, apabila tingkat keuntungan dari investasi di bawah
dividen, maka lebih baik dividen tersebut dibagikan pada pemegang saham.
![Page 19: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/19.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
Kebijakan dividen dapat dianggap hal yang unik karena terdapat
perbedaan kepentingan terhadap penggunaan laba. Di satu sisi kebijakan dividen
sangat penting untuk memenuhi harapan para pemegang saham terhadap dividen
yaitu dengan pembagian dividen yang tinggi untuk mensejahterakan pemegang
saham. Di sisi lain kebijakan dividen juga tidak menghambat pertumbuhan
perusahaan karena hal ini berkaitan dengan besar laba ditahan yang akan
diivestasikan kembali. Pihak manajemen perusahaan harus dapat memutuskan
apakah harus membagi keuntungan kepada para pemegang saham dalam bentuk
dividen atau menahannya, dan jika dibagikan sebagai dividen, berapa besar bagian
keuntungan yang akan dibagikan sebagai dividen.
Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang
saham, kreditor, maupun pihak eksternal lain yang memiliki kepentingan dari
informasi yang dikeluarkan perusahaan. Dengan cara meningkatkan kesejahteraan
pemegang saham, khususnya pemegang saham yang berinvestasi dalam jangka
panjang, perusahaan berusaha meningkatkan pembayaran dividen dari tahun ke
tahun. Peningkatan dividen diharapkan dapat mengurangi biaya keagenan hal ini
disebabkan dividen yang besar menyebabkan rasio laba ditahan akan kecil
sehingga perusahaan membutuhkan tambahan dana dari sumber eksternal, seperti
emisi saham baru. Penambahan dana menyebabkan kinerja manajer dimonitor
oleh bursa saham dan penyedia dana baru. Pengawasan kinerja menyebabkan
manajer bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham sehingga
mengurangi biaya yang berkaitan dengan emisi saham baru (floating cost). Tetapi
dalam hal ini sering terjadi hambatan-hambatan yang menyebabkan pihak
![Page 20: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/20.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
manajemen membatasi pembayaran dividen sebagai contohnya : terjadinya
penurunan profitabilitas, keharusan membayar bunga, atau terbukanya
kesempatan investasi yang profitable.
Terdapat banyak variasi variabel yang mungkin mempengaruhi dan
menjadi pertimbangan terhadap proporsi pembayaran dividen oleh perusahaan.
Posisi likuiditas perusahaan, kebutuhan dana untuk membayar hutang,
pertumbuhan perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan diungkap oleh Riyanto
(2001) sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Dalam
penelitian Gill et al. (2001) digunakan variabel profitability, cashflow, tax, sales
growth, market to book value,dan debt to equity ratio sebagai variabel yang
dianggap memiliki pengaruh terhadap dividend payout ratio. Chang dan Ree
(1990) menggunakan growth, earning variability, non debt taxshield, firm size
dan profitability yang dianggap memiliki pengaruh terhadap dividend payout
ratio.
Beberapa penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kebijakan dividen menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Amidu dan Abor (2006) menyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang positif signifikan antara profitability dan dividend payout
ratio. Anil dan Kapoor (2008) dalam penelitiannya menunjukkan pengaruh positif
tidak signifikan antara profitability dengan dividend payout ratio. Tapi hal ini
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gill et al. (2010). Gill et al.
(2010) menyatakan bahwa profitability berpengaruh negatif terhadap dividend
![Page 21: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/21.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxi
payout ratio. Sedangkan menurut Sudarsi (2002), Damayanti dan Achyani (2006)
tidak ada pengaruh antara profitability dan dividend payout ratio.
Oleh karena itu, Brealey dan Myers (2005) memasukkan dividen sebagai
salah satu masalah penting yang tidak terselesaikan di bidang manajemen
keuangan. Dan dalam sebuah survey, Allen dan Michaely (2003) menyimpulkan
bahwa lebih banyak penelitian empiris dan teoritis dividen diperlukan sebelum
konsensus mengenai masalah kebijakan dividen dapat tercapai.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti perdebatan
mengenai dividen terutama dalam pasar di negara berkembang. Dimana sebagian
besar peneliti hanya terfokus hampir secara eksklusif pada beberapa negara maju.
Dan baru-baru ini, para peneliti sudah mulai melihat perilaku dividen pada
perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar negara berkembang. Oleh karena
itu, dengan penelitian yang cukup rinci dan lengkap, maka gambaran dari
kebijakan dividen terutama di pasar negara berkembang nantinya tersedia. Tidak
diragukan lagi, kebijakan dividen di negara-negara berkembang ini seringkali
sangat berbeda dari kebijakan-kebijakan yang telah dijalankan di negara
berkembang satu dengan yang lain ataupun dengan kebijakan dividen di negara-
negara maju.
Berdasarkan dengan pemaparan latar belakang di atas, maka akan sangat
menarik ketika hubungan antara faktor-faktor yang menentukan kebijakan
pemberian dividen perusahaan dapat diketahui dan diteliti lebih lanjut secara
empiris. Untuk itu, penelitian ini ingin mengungkapkan apakah terdapat hubungan
yang signifikan antara kebijakan dividen perusahaan terhadap faktor-faktor yang
![Page 22: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/22.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxii
memberikan pengaruh terhadap kebijakan dividen seperti return on asset, asset
growth, leverage ratio dan market value dari perusahaan. Jadi dalam penelitian
kali ini akan mengambil judul “ANALISIS PENGARUH RETURN ON
ASSET, ASSET GROWTH, LEVERAGE RATIO DAN MARKET VALUE
TERHADAP DIVIDEND YIELD (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN
YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2009)”
B. PERUMUSAN MASALAH
Mengacu pada latar belakang masalah yang telah disampaikan
sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah terdapat pengaruh antara Return on Asset (ROA) dengan Dividend
Yield (DY) pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode
2006-2009 ?
b. Apakah terdapat pengaruh antara Asset Growth dengan Dividend Yield (DY)
pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009 ?
c. Apakah terdapat pengaruh antara Leverage Ratio dengan Dividend Yield (DY)
pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009?
d. Apakah terdapat pengaruh antara Market Value dengan Dividend Yield (DY)
pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009 ?
![Page 23: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/23.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxiii
C. PEMBATASAN MASALAH
Karena keterbatasan sarana dan prasarana serta agar penelitian mengenai
kebijakan dividen berfokus pada faktor-faktor yang akan diteliti maka penelitian
ini akan dibatasi obyeknya, yaitu sebagai berikut:
1. Perusahaan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang membagikan dividen
berturut-turut selama periode pengamatan yaitu tahun 2006 – 2009.
2. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan selama
periode 2006 – 2009 dimana perusahaan-perusahaan tersebut membagikan
dividen berturut-turut selama periode 2006 – 2009.
3. Data laporan keuangan perusahaan yang diteliti memiliki data yang lengkap
selama periode pengamatan untuk faktor-faktor yang diteliti, yaitu dividend yield,
return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value dari perusahaan.
D. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Untuk menganalisis pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Dividend Yield
(DY) pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
b. Untuk menganalisis pengaruh Asset Growth terhadap Dividend Yield (DY)
pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
c. Untuk menganalisis pengaruh Leverage Ratio terhadap Dividend Yield (DY)
pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
![Page 24: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/24.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxiv
d. Untuk menganalisis pengaruh Market Value terhadap Dividend Yield (DY)
pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah
pemahaman dan pengetahuan baik bagi pihak internal perusahaan maupun
eksternal perusahaan mengenai pengaruh dari faktor – faktor determinan yang
menentukan kebijakan dividen seperti return on asset, asset growth, leverage
ratio dan market value terhadap kebijakan dividen yang diambil perusahaan.
Dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi yang baik
bagi penelitian selanjutnya yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut dengan
topik yang sama.
2. Manfaat Praktis dan Manajerial
Bagi perusahaan (emiten di Bursa Efek Indonesia), hasil penelitian ini
diharapkan mampu memberikan masukan atau referensi bagi sebuah perusahaan
atau pihak internal perusahaan untuk memutuskan atau mengambil kebijakan
dividen yang terbaik bagi perusahaan dengan mempertimbangkan faktor-faktor
determinan yang ada seperti return on asset, asset growth, leverage ratio dan
market value perusahaan.
Bagi peneliti dan praktisi, hasil penelitian ini diharapkan mampu
memberikan gambaran maupun bukti empiris mengenai hubungan maupun
![Page 25: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/25.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxv
pengaruh dari kebijakan dividen perusahaan terhadap faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kebijakan dividen yaitu return on asset, asset growth, leverage
ratio dan market value baik di masa lampau ataupun di masa yang akan datang.
Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan
sebagai bahan acuan dan informasi tambahan agar penelitian selanjutnya dapat
memperoleh hasil yang lebih baik dan lebih akurat sehingga lebih bermanfaat.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Secara garis besar, penelitian ini dijabarkan dalam lima bab dengan
sistematika sebagai berikut :
1. Bab 1 : Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
2. Bab 2 : Landasan Teori
Dalam bab ini dijelaskan mengenai tinjauan pustaka dan review penelitian
terdahulu yang relevan dan mendukung penelitian, dilanjutkan kerangka
pemikiran dan hipotesis penelitian.
3. Bab 3 : Metode Penelitian
Dalam bab ini dijelaskan ruang lingkup penelitian, populasi dan pemilihan
sampel, pengumpulan data dan pengukuran variabel, serta prosedur analisis yang
terdiri dari pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis.
Bab 4 : Analisis Data dan Pembahasan
![Page 26: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/26.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxvi
Dalam bab ini akan dijelaskan gambaran umum hasil penelitian yang
disertai dengan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis.
Bab 5 : Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan hasil penelitian,
keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya.
![Page 27: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/27.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxvii
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
Kebijakan dividen adalah kebijakan yang berkaitan dengan pembayaran
dividen oleh perusahaan, berupa penentuan besar kecilnya pembayaran dividen
dan besarnya laba ditahan untuk kepentingan perusahaan (Sutrisno dalam Meythi,
2005). Kebijakan dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam
perusahaan. Kebijakan ini akan melibatkan dua pihak yang mempunyai
kepentingan yang berbeda, yaitu pihak pertama para pemegang saham dan pihak
kedua perusahaan itu sendiri (manajemen).
Robert Ang (1997) menyatakan bahwa dividen merupakan nilai
pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan
(retained earning) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan. Dividen ini
akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba
perusahaan. Keputusan mengenai jumlah saham yang ditahan dan dividen yang
akan dibagikan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sebagian keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam operasinya akan
didistribusikan kepada pemegang saham dan sebagian lagi akan ditahan untuk
diinvestasikan pada investasi yang menguntungkan. Terkait dengan keuntungan
tersebut, manajer keuangan harus dapat mengambil keputusan mengenai besarnya
keuntungan yang harus dibagikan kepada pemegang saham dan sebagian yang
harus ditahan sebagai laba ditahan untuk mendanai perkembangan atau
![Page 28: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/28.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxviii
pertumbuhan perusahaan. Keputusan tersebut akan mempunyai pengaruh yang
menentukan nilai perusahaan. Dan pada umumnya perusahaan membayarkan
dividen dalam bentuk tunai, dan karena kebijakan ini akan mempengaruhi
kebijakan pengeluaran perusahaan maka keputusan ini harus dilakukan dengan
hati-hati dan juga harus melibatkan para pemegang saham (melalui RUPS).
1. Dividend
a. Pengertian Dividen
Ang (1997) menyatakan bahwa dividen merupakan nilai pendapatan bersih
perusahaan setelah pajak dikurangi laba ditahan (retained earning) yang ditahan
sebagai cadangan bagi perusahaan. Dividen merupakan bagian keuntungan dari
laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Berdasarkan atas
hubungan dengan tahun buku, menurut Ang (1997) dividen dapat dibedakan
menjadi dua jenis :
1) Dividen Interim : merupakan dividen yang dibayarkan oleh perseroan antara
satu tahun buku dengan tahun buku berikutnya atau antara dividen final satu
dengan dividen final berikutnya. Dividen ini dapat dibayarkan beberapa kali
dalam setahun.
2) Dividen Final : merupakan dividen hasil pertimbangan setelah penutupan
buku dengan tahun buku sebelumnya yang dibayarkan pada tahun buku
berikutnya. Pada dividen ini juga memperhitungkan dan mempertimbangkan
hubungan antara dividen final dengan dividen interim yang telah dibayarkan
untuk tahun buku tersebut.
![Page 29: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/29.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxix
Menurut Ang (1997), berdasarkan bentuk dividen yang dibayarkan,
dividen dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1) Dividen tunai (cash dividend): merupakan dividen yang dibayarkan dalam
bentuk uang tunai. Nilai suatu dividen tunai tentunya sesuai dengan nilai tunai
yang diberikan. Tujuan diberikannya dividen tunai adalah untuk memacu
kinerja saham di bursa efek.
2) Dividen saham (stock dividend): merupakan dividen yang dibayarkan dalam
bentuk saham dengan proporsi tertentu. Tujuan pemberian dividen saham
adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan di bursa efek. Di samping
itu pemberian dividen saham juga karena memperhatikan likuiditas keuangan
perusahaan.
b. Kebijakan Dividen
Perusahaan dan pemegang saham mempunyai kepentingan yang berbeda
dalam memperlakukan laba bersih setelah pajak (earning after tax). Perusahaan
yang diwakili oleh manajemen menginginkan laba tersebut ditahan untuk
diinvestasikan kembali sedangkan para pemegang saham lebih menginginkan laba
tersebut dibagikan dalam bentuk dividen. Dua kepentingan yang berbeda dalam
memperlakukan laba setelah pajak ini sering menimbulkan konflik antara
manajemen dengan pemegang saham sehingga perlu adanya suatu kebijakan yang
mengatur tentang pembagian dividen.
Ketika memutuskan berapa banyak uang kas yang harus dibagikan kepada
pemegang saham, manajer keuangan harus ingat bahwa tujuan perusahaan adalah
![Page 30: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/30.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxx
memaksimalkan nilai pemegang saham. Sehingga, rasio pembayaran dividen
adalah target payout ratio yang didefinisikan sebagai persentase dari laba bersih
yang harus dibayarkan sebagai dividen tunai. Jika perusahaan menaikkan rasio
pembayaran maka akan mengakibatkan harga saham naik. Namun, jika dividen
tunai meningkat, makin sedikit dana yang tersedia untuk reinvestasi, sehingga
tingkat pertumbuhan yang diharapkan rendah untuk masa yang akan datang dan
hal ini akan menekan harga saham. Jadi, setiap perubahan dalam kebijakan
pembagian akan mempunyai pengaruh yang saling bertentangan. Dengan
demikian, kebijakan dividen yang optimal (optimal dividen policy) perusahaan
adalah kebijakan yang menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan
pertumbuhan di masa mendatang yang memaksimumkan harga saham.
c. Teori Kebijakan Dividen
Dalam memilih investasi, investor akan mempertimbangkan beberapa hal
diantaranya mengenai kebijakan dividen perusahaan. Menurut Brigham dan
Houston (2001) menyebutkan ada tiga teori dari preferensi investor, yaitu:
1) Dividend Irrelevance Theory
Beberapa kalangan berpendapat bahwa dividen tidak berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan maupun terhadap biaya modalnya. Jika
kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan, maka hal tersebut
tidak relevan. Pendukung utama teori ketidakrelevanan dividen adalah Merton
Miller dan Franco Modligani (MM). Mereka berpendapat bahwa nilai suatu
perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba
![Page 31: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/31.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxi
dan risiko bisnisnya. Dengan perkataan lain, MM berpendapat bahwa nilai suatu
perusahaan bergantung semata-mata pada pendapatan yang dihasilkan oleh
aktivanya, bukan pada bagaimana pendapatan tersebut dibagi diantara dividen dan
laba yang ditahan.
Dalam mengembangkan teori ketidakrelevanan, MM membuat sejumlah
asumsi khususnya tentang ketiadaan biaya pajak dan pialang. Jelas biaya pajak
dan pialang memang ada, jadi teori ketidakrelevanan dari MM mungkin tidak
benar. Akan tetapi, MM menyanggah (dengan benar) bahwa semua teori ekonomi
didasarkan pada asumsi-asumsi yang sifatnya menyederhanakan, dan keabsahan
suatu teori harus diuji secara empirik tidak berdasarkan dari realisme-realisme
asumsi-asumsi tersebut.
2) Dividend Discount Model
Kesimpulan utama dari teori ketidakrelevanan dividen MM adalah bahwa
kebijakan dividen tidak mempengaruhi tingkat pengembalian yang disyaratkan
atas ekuitas. Kesimpulan ini diperdebatkan, khususnya oleh Myron Gordon dan
John Litner yang akan berpendapat bahwa tingkat pengembalian akan turun
apabila rasio pembagian dividen dikurangi karena para investor kurang yakin
terhadap penerimaan keuntungan modal (capital gain) yang akan dihasilkan dari
laba yang ditahan dibandingkan seandainya menerima dividen. Gordon dan Litner
berpendapat berkata bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai
pendapatan yang diharapkan dari dividen daripada pendapatan yang diharapkan
dari keuntungan modal karena laba ditahan.
![Page 32: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/32.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxii
3) Tax Preference Theory
Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk berangggapan bahwa
investor mungkin lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada yang
tinggi: (1) Investor yang kaya (yang memiliki sebagian besar saham dan
menerima sebagian besar dividen yang dibayarkan) mungkin lebih suka
perusahaan menahan dan menanamkan kembali laba ke perusahaan. Pertumbuhan
laba mungkin dianggap menghasilkan kenaikan harga saham, dan keuntungan
modal yang pajaknya rendah akan menggantikan dividen yang pajaknya lebih
tinggi. (2) Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham terjual. Karena
adanya efek nilai waktu, satu dolar pajak yang dibayarkan di masa mendatang
mempunyai biaya efektif yang lebih rendah daripada satu dolar yang dibayarkan
hari ini. (3) Jika selembar saham dimiliki oleh seorang sampai ia meninggal, sama
sekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang-ahli waris yang menerima
saham itu dapat menggunakan nilai saham pada hari kematian sebagai dasar
kematian mereka, dengan demikian mereka terhindar dari pajak keuntungan
modal.
Berdasarkan ketiga konsep teori tersebut, perusahaan dapat melakukan
hal-hal sebagai berikut :
1) Jika manajemen percaya bahwa dividend irrelevance theory dari MM itu
benar maka perusahaan tidak perlu memperhatikan besarnya dividen yang
harus dibagikan.
2) Jika perusahaan menganut bird-in-the-hand theory maka perusahaan harus
membagi seluruh EAT (Earning After Tax) dalam bentuk dividen.
![Page 33: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/33.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxiii
3) Jika manajemen cenderung mempercayai tax preference theory maka
perusahaan harus menahan seluruh keuntungan atau dengan kata lain DPR =
0%.
Kebijakan dividen sangat erat kaitannnya dengan kebijakan
pendanaan.karena pada prinsipnya kebijakan dividen ini menyangkut tentang
keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan seharusnya dibagikan kepada
pemegang saham bentuk dividen kas dan pembelian kembali saham atau laba
tersebut sebaiknya ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembelanjaan
investasi di masa datang. Apabila manajer keuangan memutuskan untuk
membagikan laba dalam bentuk dividen maka ketergantungan pada sumber
pembiayaan eksternal akan semakin besar (Sartono, 2001). Beberapa teori struktur
modal antara lain adalah sebagai berikut:
1) Trade Off Theory
Modligani-Miller memasukkan unsur pajak dalam pasar, sehingga struktur
modal menjadi relevan, karena bunga yang dibayarkan akibat menggunakan utang
dapat mengurangi penghasilan kena pajak. Akibatnya perusahaan akan
memaksimumkan jika menggunakan utang 100%. Penggunaan hutang 100% sulit
dijumpai dalam praktek dan hal ini ditentang oleh trade off theory. Kenyataannya,
semakin banyak hutang, semakin tinggi beban yang harus ditanggung perusahaan,
seperti : biaya kebangkrutan, biaya keagenan, beban bunga yang semakin besar,
dan sebagainya. Oleh karena itu, teori ini menyatakan bahwa struktur modal
optimal tercapai pada saat terjadi keseimbangan antara manfaat dan pengorbanan
penggunaan utang. Pada saat hutang mencapai maksimum, hutang lebih murah
![Page 34: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/34.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxiv
dibandingkan saham, karena adanya tax shield. Semakin banyak hutang akan
semakin tinggi nilai perusahaan. Lalu, setelah mencapai titik maksimum, utang
menjadi tidak menarik karena perusahaan harus menanggung biaya keagenan,
biaya kebangkrutan, serta biaya bunga yang menyebabkan nilai saham turun
(Brigham dkk, 1999 dalam Mutamimah 2002).
2) Pecking Order Theory
Donaldson (1961) melakukan studi mengenai bagaimana perusahaan
menetapkan struktur modal mereka. Perusahaan menetapkan urutan-urutan
pendanaan berdasarkan preferensi mereka. Selanjutnya Brealey dan Myers (1991)
dengan ringkas menjelaskan pecking order theory dengan 4 poin sebagai berikut
(dalam Mutamimah, 2002):
a) Perusahaan lebih menyukai internal financing.
b) Perusahaan menyesuaikan target dividend payout ratio terhadap peluang
investasi mereka, sementara mereka menghindari perubahan dividen secara
drastis.
c) Kebijakan dividen yang sticky ditambah fluktuasi probabilitas dan peluang
investasi yang tidak dapat diprediksi, berarti bahwa terkadang aliran kas
internal melebihi kebutuhan investasi.
d) Jika pendanaan eksternal diperlukan, pertama-tama perusahaan akan
menerbitkan sekuritas yang paling aman, yaitu dimulai dengan penerbitan
utang, convertible bond, alternatif yang paling akhir adalah saham.
![Page 35: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/35.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxv
3) Agency Theory
Kebijakan dividen ditengarai dipengaruhi oleh adanya konflik keagenan.
Konflik ini terjadi karena di dalam perusahaan, perusahaan melakukan pemisahan
antara pihak pemilik dan pihak pengelola. Konflik antara manajer dan pemegang
saham terjadi karena perbedaan tujuan antara keduanya. Teori Keagenan Jensen
Meckling (1976) menyatakan bahwa perusahaan yang memisahkan fungsi
pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan.
Penyebab konflik antara manajer dan pemegang saham di antaranya menyangkut
pembuatan keputusan yang terkait dengan bagaimana aktivitas pencarian dana dan
pembuatan keputusan pendanaan yang diperoleh tersebut untuk diinvestasikan.
Konflik ini biasa disebut agency problem.
Agency problem seringkali terjadi bila proporsi kepemilikan manajer
kurang dari 100% sehingga ia cenderung bertindak untuk mengejar kepentingan
dirinya, dan tidak mendasarkan pada usaha memaksimalkan nilai dalam
pengambilan keputusan pendanaan (Jensen dan Meckling, 1976). Kondisi ini
terjadi sebagai konsekuensi pemisahan fungsi pengelolaan dan kepemilikan.
Pemegang saham peduli pada risiko sistematis dari saham perusahaan. Namun
manajer lebih peduli pada risiko perusahaan secara keseluruhan. Agency problem
juga dapat timbul dari perusahaan yang menghasilkan free cash flow besar, yaitu
aliran kas perusahaan yang tidak dapat diinvestasikan karena tidak adanya
kesempatan investasi yang menguntungkan.
Masalah keagenan mengakibatkan adanya agency cost, yaitu mencakup
semua biaya yang dikeluarkan dalam mendesain, mengimplementasikan dan
![Page 36: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/36.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxvi
mengembangkan sistem kontrol yang memadai dalam organisasi untuk
mengontrol kerugian residual yang dihasilkan oleh kerumitan dalam pemecahan
masalah kontrol secara lengkap (Jensen dan Meckling, 1967).
Terdapat dua masalah yang mungkin dapat mempengaruhi pandangan
yang kita miliki terhadap kebijakan dividen (Brigham& Houston, 2001) :
1) Information Content Hypothesis atau Signaling.
Kenaikan dividen seringkali menyebabkan kenaikan harga saham,
sementara pemotongan dividen umumnya menyebabkan penurunan harga saham.
Hal ini menunjukkan bahwa investor secara keseluruhan lebih menyukai dividen
daripada keuntungan modal. Akan tetapi, MM berpendapat lain. Mereka
menurunkan dividen, sehingga mereka tidak akan menaikkan dividen kecuali
kalau mereka mengantisipasi laba yang lebih tinggi di masa mendatang.
Karenanya, MM berpendapat bahwa suatu kenaikan dividen yang lebih tinggi
daripada yang diperkirakan merupakan “isyarat” bagi investor bahwa manajemen
perusahaan memperkirakan laba yang lebih tinggi di masa mendatang.
Sebaliknya, penurunan dividen atau kenaikan yang lebih kecil daripada
yang diperkirakan, merupakan suatu isyarat bahwa manajemen meramalkan laba
yang rendah di masa mendatang. Jadi, MM menegaskan bahwa reaksi investor
terhadap perubahan dalam kebijakan dividen tidak harus menunjukkan investor
lebih menyukai dividen daripada laba yang ditahan. Sebaliknya, mereka
menyatakan bahwa perubahan harga saham sesudah pembagian dividen hanya
menunjukkan ada kandungan informasi atau pensinyalan (information, or
signaling, content) yang penting dalam pengumuman dividen tersebut.
![Page 37: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/37.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxvii
2) Clientele Effect.
Kelompok atau pelanggan (Clientele) dari pemegang saham yang berbeda
akan mempunyai kebijakan dividen yang berbeda-beda. Manajemen harus
mempertimbangkan dengan matang perubahan kebijakan dividennya, karena
suatu perubahan dapat menyebabkan pemegang saham saat ini menjual saham
mereka dan mengakibatkan harga saham menjadi turun. Penurunan harga tersebut
bisa bersifat sementara, tetapi juga bisa bersifat permanen jika hanya sedikit
investor yang tertarik dengan dengan kebijakan dividen yang baru, harga saham
yang akan terus tertekan.
Namun, kebijakan baru itu mungkin akan memungkinkan lebih banyak
pelanggan daripada yang sebelumnya dimiliki perusahaan, sehingga harga saham
akan naik. MM dan yang lainnya telah menyatakan bahwa satu pelanggan sama
baiknya dengan yang lain sehingga adanya pengaruh pelanggan tidak harus
menyiratkan bahwa satu kebijakan dividen lebih baik dari kebijakan dividen
lainnya. Namun, MM mungkin saja salah, dan mereka ataupun orang lain tidak
dapat membuktikan bahwa adanya kelompok-kelompok investor secara
keseluruhan memungkinkan perusahaan mengabaikan efek pelanggan.
Husnan (2000) menyatakan bahwa kebijakan dividen merupakan masalah
yang mengundang perdebatan, karena terdapat lebih dari satu pendapat. Dengan
demikian, diharapkan semua dapat memahami mengapa perusahaan mengambil
kebijakan tertentu, dan tidak memahami secara salah perlu tidaknya laba dibagi-
bagi. Berbagai pendapat tentang dividen bisa dikelompokkan sebagai berikut,
yaitu:
![Page 38: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/38.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxviii
a) Pendapat yang menginginkan dividen dibagikan sebesar-besarnya.
b) Pendapat yang mengatakan bahwa kebijakan dividen tidak relevan.
c) Pendapat yang mengatakan bahwa perusahaan seharusnya justru membagikan
dividen sekecil mungkin.
d. Pendekatan dalam Kebijakan Dividen
Kebijaksanaan perusahaan untuk membagi keuntungan kepada pemegang
saham membawa arti dalam dua hal (Gitosudarmo, 2002:227) yakni:
1) Dana yang dibagikan kepada para pemegang saham melalui pembayaran
dividen.
2) Dana yang digunakan untuk membelanjai kebutuhan perkembangan usaha
yang tercermin dalam rencana pada pos laba yang ditahan.
e. Kebijakan Dividen yang Optimal
Kebijakan dividen yang optimal didefinisikan oleh Brigham dan Houston
(2001:14) sebagai berikut:
1. Kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini
dan pertumbuhan di masa mendatang yang memaksimumkan harga saham.
Perusahaan harus menentukan berapa banyak jumlah uang kas yang akan
dibagi kepada pemegang saham sebagai dividen dan berapa banyak yang akan
dialokasikan pada laba ditahan perusahaan.
2. Rasio pembayaran dividen harus didasarkan pada preferensi pemegang saham
atas dividen dengan keuntungan modal apakah pemegang saham lebih
![Page 39: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/39.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxxix
menyukai jika perusahaan membagikan laba sebagai dividen tunai atau lebih
menyukai jika perusahaan menggunakan kembali laba yang diperoleh untuk
kebutuhan operasional dan investasi perusahaan.
Rasio pembayaran dividen yang optimal dari suatu perusahaan merupakan
fungsi dari empat faktor yaitu:
1) Pilihan pemegang saham atas pembayaran dividen dengan lawan keuntungan
modal
2) Peluang investasi bagi perusahaan di kemudian hari
3) Struktur modal yang ditargetkan
4) Ketersediaan dan biaya dari penggunaan modal eksternal
f. Kebijakan Pembayaran Dividen
Menurut Gitosudarmo (2002:230) terdapat beberapa kebijaksanaan
pembayaran dividen, yakni:
1) Stable Dividend Policy
Kebijakan pembayaran dividen yang stabil menunjukkan bahwa besarnya
dividen yang dibayarkan selalu stabil dalam jumlah yang tetap meskipun terjadi
perubahan pendapatan yang diperoleh perusahaan.
2) Fluctuating Dividend Policy
Kebijakan pembayaran dividen yang berfluktuasi merupakan kebijakan
pembayaran dividen yang dibayarkan berdasarkan pada tingkat keuntungan yang
diperoleh perusahaan setiap akhir periode. Oleh karena itu, besarnya dividen yang
![Page 40: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/40.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xl
dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham selalu proporsional dengan
tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan.
3) Kombinasi Stable Dividend Policy dan Fluctuating Dividend Policy
Pada kebijakan yang menggunakan kombinasi atau gabungan dari kedua
jenis pola pembayaran sebelumnya ini menentukan bahwa dividen yang
dibayarkan perusahaan sebagian ada yang bersifat stabil dan sebagian lagi bersifat
proporsional namun tidak sama seperti kebijakan pembayaran dividen yang
berfluktuasi.
Kebijakan yang lain mengenai pembayaran dividen yang dapat dipilih
sebagai berikut yaitu: (Ang, 1997)
1) Stable and Occasionally Increasing Dividend per Share
Kebijakan ini menetapkan dividen per saham yang stabil, selama tidak ada
peningkatan yang permanen dalam earning power dan kemampuan membayar
dividen. Manajemen akan menaikkan dividen, jika ada keyakinan bahwa tingkat
yang lebih tinggi tersebut dapat dipertahankan. Hal ini dilandasi adanya psikologi
pemegang saham, dimana bila dividen naik maka akan menaikkan juga harga
saham perusahaan dan sebaliknya.
2) Stable Dividend per Share
Dasar pemikirannya adalah bahwa pasar mungkin akan menilai suatu
saham lebih tinggi bila dividen yang diharapkan tetap stabil daripada bila dividen
berfluktuasi. Perusahaan yang memilih cara ini akan membayar dividen dalam
jumlah yang tetap (stable amount) dari tahun ke tahun.
![Page 41: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/41.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xli
3) Stable Pay Out Ratio
Dalam pola pembayaran dividen ini, jumlah dividen dihitung berdasar
suatu persentase tetap (constant) dari laba (earnings). Bila laba berfluktuasi, maka
jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham pun akan ikut
berfluktuasi.
4) Regular Dividend plus Extras
Dalam cara ini, dividen reguler ditetapkan dalam jumlah yang diyakini
oleh manajemen mampu dipertahankan di masa mendatang tanpa menghiraukan
fluktuasi laba dan kebutuhan investasi modal. Bila tambahan kas tersedia,
perusahaan memberikan dividen ekstra (bonus) kepada pemegang saham. Pola ini
mengakui bahwa dividen mempunyai kandungan informasi, sehingga dengan
pemberian dividen ekstra dapat menarik minat pemodal yang pada akhirmya akan
dapat meningkatkan harga saham.
5) Fluctuating Dividends and Payout Ratio
Dalam pola pembayaran ini besarnya dividen dan payout ratio disesuaikan
dengan perubahan laba dan kebutuhan investasi modal perusahaan untuk setiap
periode. Oleh karena itu, besar dividen dan payout ratio yang dibayarkan oleh
perusahaan berfluktuasi mengikuti fluktuasi laba dan kebutuhan investasi dari
perusahaan.
g. Faktor-Faktor dalam Menentukan Kebijakan Dividen
Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan
kebijakan dividen antara lain (Husnan dan Pudjiastuti, 2006:305):
![Page 42: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/42.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xlii
1) Tidak benar apabila perusahaan seharusnya membagikan dividen sebesar-
besarnya karena apabila keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat
dipergunakan dengan menguntungkan maka sebaiknya perusahaan tidak
membagikan dividen terlalu besar.
2) Penentuan pembayaran dividen yang tidak terlalu besar dimaksudkan untuk
memudahkan perusahaan dalam meningkatkan pembayaran dividen jika laba
perusahaan meningkat sehingga perusahaan tidak perlu segera menurunkan
pembayaran dividen jika laba perusahaan menurun.
3) Apabila perusahaan menghadapi kesempatan investasi yang menguntungkan
maka sebaiknya perusahaan tidak membagikan dividen dalam jumlah yang
terlalu besar meskipun pembayaran dividen yang rendah mungkin akan diikuti
dengan penurunan harga saham. Apabila kondisi pasar modal efisien maka
harga saham akan menyesuaikan kembali dengan informasi akan adanya
investasi yang menguntungkan.
4) Jika tidak terdapat faktor pajak dan biaya transaksi (berkisar antara 0,4%),
maka menerima dividen akan lebih menguntungkan daripada memperoleh
capital gain. Oleh karena itu, sebagian pemegang saham mungkin akan lebih
menyukai perusahaan yang membagikan dividen secara teratur.
5) Pemegang saham juga membayar pajak penghasilan maka pemegang saham
yang berada dalam tax bracket yang tinggi (di Indonesia kondisi tax bracket
tertinggi adalah 35%) mungkin akan lebih menyukai jika perusahaan menahan
keuntungannya sebagai laba ditahan dan menikmati capital gains.
![Page 43: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/43.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xliii
Beberapa kendala yang dihadapi oleh perusahaan dalam menentukan
kebijakan dividen sehingga mempengaruhi pembagian dividen adalah:
1) Kas yang Tidak Mencukupi
Dana perusahaan yang likuid harus dikaitkan dengan utang-utang dan
persediaan, jika tidak maka perusahaan akan mengalami kesulitan likuiditas pada
saat perjanjian telah ditetapkan.
2) Hambatan Kontrak
Karena kesulitan likuiditas atau pembiayaan, kreditur mungkin
mensyaratkan pembatasan dividen sehubungan dengan perjanjian utang yang telah
dibuat. Dalam kondisi seperti ini perusahaan akan menyetujui kontrak pembatasan
dividen untuk menahan labanya agar dapat meningkatkan modalnya (Debt to
Equity Ratio) dan agar dapat meningkatkan likuiditas perusahaan dalam
pembayaran bunga yang telah ditetapkan.
3) Aspek Legal
Pembayaran dividen dapat dikaitkan dengan persyaratan tertentu, misalnya
batasan laba ditahan yang harus dipenuhi sebelum melakukan pembayaran
dividen agar perusahaan tidak menyesatkan investor karena informasi yang
dikandung oleh dividen akan memberikan tanda bagi para investor. Informasi
tersebut akan digunakan sebagai pedoman dalam melakukan transaksi jual beli
saham.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam menentukan
keputusan bahwa perusahaan akan membayarkan dividen dan tidak akan menahan
laba antara lain (Weston dan Copeland, 1997) :
![Page 44: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/44.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xliv
1) Undang- Undang
Mengenai peraturan laba bersih yang menyatakan bahwa dividen dapat
dibayar dari laba saat ini atau laba tahun lalu. Adanya larangan pengurangan
modal untuk membayar dividen, hal ini dimaksudkan untuk melindungi pemberi
kredit. Peraturan kepailitan yang menyatakan bahwa jika perusahaan membayar
dividen pada kondisi pailit artinya dana tersebut berasal dari pemberi kredit bukan
dari laba bersih.
2) Posisi Likuiditas
Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam bentuk aktiva yang
dibutuhkan untuk menjalankan usaha. Laba ditahan tahun-tahun lalu biasanya
sudah diinvestasikan dalam bentuk pabrik dan peralatan, persediaan, dan aktiva
lainnya, dengan kata lain laba tersebut tidak disimpan dalam bentuk kas. Jadi
meskipun suatu perusahaan mempunyai catatan mengenai laba, perusahaan
mungkin tidak dapat membayar dividen karena posisi likuiditasnya.
3) Kebutuhan Pelunasan Hutang
Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau
untuk mengganti jenis pembiayaan lain, perusahaan menghadapi dua pilihan.
Pilihan tersebut adalah perusahaan dapat membayar hutang itu pada saat jatuh
tempo dan menggantikannya dengan jenis surat berharga lain, atau perusahaan
dapat memutuskan untuk melunasi hutang tersebut. Jika keputusannya adalah
membayar hutang tersebut maka ini biasanya perlu penahanan laba.
![Page 45: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/45.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xlv
4) Pembatasan Dalam Perjanjian Hutang
Dividen pada masa yang akan datang hanya dapat dibayar dari laba yang
diperoleh sesudah perjanjian hutang (jadi dividen tidak dapat dibayar dari laba
tahun-tahun lalu). Dividen tidak dapat dibayarkan apabila modal kerja (aktiva
lancar dikurangi kewajiban lancar) di bawah suatu jumlah yang telah ditentukan.
Perjanjian hutang, khususnya hutang jangka panjang seringkali membatasi
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
5) Tingkat Ekspansi Aktiva
Semakin cepat suatu perusahaan berkembang, semakin besar
kebutuhannya untuk membiayai ekspansi aktivanya. Jika kebutuhan dana di masa
depan semakin besar, maka perusahaan cenderung untuk menahan laba daripada
membayarnya.
6) Tingkat Laba
Tingkat hasil pengembalian yang diharapkan akan menentukan pilihan
relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen kepada para pemegang
saham atau menahan laba tersebut yang digunakan untuk keperluan perusahaan.
7) Stabilitas Laba
Suatu perusahaan yang memiliki laba stabil seringkali dapat
memperkirakan berapa besar laba di masa yang akan datang. Perusahaan seperti
ini biasanya cenderung membayar dividen dengan persentase yang lebih tinggi
daripada perusahaan yang labanya berfluktuasi. Perusahaan yang tidak stabil,
tidak yakin apakah laba yang diharapkan pada tahun-tahun yang akan datang
dapat tercapai sehingga perusahaan tersebut akan lebih cenderung menahan
![Page 46: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/46.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xlvi
sebagian besar laba saat ini. Dividen yang lebih rendah akan lebih mudah untuk
dibayarkan apabila laba menurun pada masa yang akan datang.
8) Akses ke Pasar Modal
Perusahaan yang besar dan telah berjalan baik serta mempunyai catatan
profitabilitas dan stabilitas, akan mempunyai akses yang mudah ke pasar modal.
Sedangkan perusahaan yang baru, kecil dan bersifat mencoba akan lebih banyak
mengandung resiko bagi penanam modal potensial. Kemampuan perusahaan
untuk menaikkan modalnya atau dana pinjaman dari pasar modal akan terbatas
dan perusahaan seperti ini harus menahan lebih banyak laba untuk membiayai
operasinya. Jadi, perusahaan yang sudah mapan cenderung untuk memberi tingkat
pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil atau perusahaan
yang baru.
9) Kendali Perusahaan
Pentingnya pembiayaan internal dalam usaha untuk mempertahankan
kendali perusahaan, akan memperkecil pembayaran dividen.
10) Posisi Pemegang Saham sebagai Pembayar Pajak
Posisi pemilik perusahaan sebagai pembayar pajak akan sangat
mempengaruhi keinginannya untuk memperoleh dividen.
11) Pajak Atas Laba yang Diakumulasikan Secara Salah
Untuk mencegah pemegang saham yang hanya menggunakan perusahaan
sebagai perusahaan penyimpan uang yang dapat digunakan untuk menghindari
tarif penghasilan pribadi yang tinggi, peraturan perpajakan perusahaan
![Page 47: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/47.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xlvii
menentukan suatu pajak tambahan khusus terhadap penghasilan yang
diakumulasikan secara tidak benar.
Setyawan (1995) mengelompokkan berbagai faktor yang mempengaruhi
kebijakan pembagian dividen menjadi 2 faktor, yaitu :
a) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor dari dalam perusahaan yang mempengaruhi
kebijakan pembagian dividen, misalnya: likuiditas perusahaan, tingkat laba, dan
kemampuan untuk meminjam dana.
b) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan pengaruh yang berasal dari luar perusahaan,
misalnya: pajak atau capital gain, akses ke pasar modal dan peraturan yang
berlaku.
2. Profitability
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba, baik dari total aset perusahaan maupun dari total modal sendiri yang dimiliki
dalam satu periode tertentu. Investor di pasar modal sangat memperhatikan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan, menunjang, dan meningkatkan
profit. Profitabilitas dapat diukur beberapa hal yang berbeda, namun dalam
dimensi yang saling terkait. Semakin besar risiko investasi diharapkan
profitabilitas yang diperoleh semakin tinggi pula (Meyti, 2005).
Profitabilitas juga merupakan tingkat keuntungan bersih yang berhasil
diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Dividen adalah
![Page 48: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/48.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xlviii
merupakan sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karenanya
dividen akan dibagikan jika perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan
yang layak dibagikan kepada para pemegang saham, adalah keuntungan setelah
perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban bunga dan pajak.
Karena dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka
keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividen yang dibayarkan oleh
perusahaan. Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan membayar
porsi keuntungan yang lebih besar sebagai dividen. Semakin besar keuntungan
yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk
membayar dividen. Atribut profitabilitas ini dapat diwakili oleh tingkat
keuntungan setelah pajak dibagi dengan total aset (Chang dan Rhee,1990).
Litner (1956) dan Baker (1985) mengungkapkan bahwa profitabilitas
perusahaan sejak lama telah dijadikan indikator utama dari kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen. Indikasi dari pola pembayaran dividen
perusahaan dipengaruhi oleh pendapatan tunai tahunan besar dividen tahun
sebelumnya. Sedangkan Pruitt dan Gitman (1991) dalam penelitian mereka
menunjukkan bahwa laba tunai tahunan dan laba tahun sebelumnya merupakan
faktor penting yang mempengaruhi pembayaran dividen.
Pengukuran untuk profitabilitas dapat menggunakan return on investment
(ROI) atau disebut juga return on asset (ROA) yang menggambarkan sejauh mana
kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba dan return
on equity (ROE) yang menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba yang diperoleh pemegang saham.
![Page 49: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/49.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xlix
3. Return On Asset (ROA)
Robert Ang (1997) menyatakan bahwa Return on Asset diukur dari laba
bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total asset nya yang
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam penggunaan investasi yang
digunakan untuk operasi perusahaan dalam rangka menghasilkan profitabilitas
perusahaan.
Partington (1989) menyatakan bahwa profitabilitas merupakan faktor
terpenting yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam menentukan kebijakan
dividen, demikian pula investasi yang diukur dari aktiva (bersih) operasi. Aktiva
(bersih) operasi merupakan aktiva operasional setelah dikurangi dengan
penyusutan (depresiasi) aktiva tetap yang diperhitungkan.
Return on asset (salah satu ukuran profitabilitas) merupakan ukuran
efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan
aktiva tetap yang digunakan untuk operasi. Semakin besar return on asset
menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena tingkat kembalian
investasi (return) semakin besar.
Nilai return on asset yang tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan
mampu menghasilkan keuntungan berbanding aset yang relatif tinggi. Investor
akan menyukai perusahaan dengan nilai return on asset yang tinggi, karena
perusahaan dengan nilai return on asset yang tinggi mampu menghasilkan tingkat
keuntungan lebih besar dibandingkan perusahaan dengan ROA rendah. Dengan
demikian, rasio return on asset menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari
operasi perusahaan dengan aktiva-aktiva yang digunakan karena secara absolut
![Page 50: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/50.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
l
suatu perusahaan yang memperoleh laba yang meningkat belum tentu secara
relatif meningkat sebelum dibandingkan dengan aset yang digunakan untuk
menghasilkan profit tersebut. Peningkatan laba secara absolut kemungkinan
diakibatkan oleh adanya investasi baru. Kenaikan dalam rasio return on asset ini
berarti terjadi kenaikan laba bersih perusahaan yang selanjutnya akan
meningkatkan harga saham dan return saham perusahaan juga akan
mempengaruhi besarnya dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham.
4. Asset Growth
Aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional
perusahaan. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasional yang
dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil
operasional perusahaan akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap
perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar (kreditor) terhadap
perusahaan, maka proporsi hutang semakin lebih besar daripada modal sendiri.
Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditor atas dana yang ditanamkan kedalam
perusahaan dijamin oleh besarnya aset yang dimiliki perusahaan (Robert Ang,
1997).
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, akan semakin besar
tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi perusahaan. Semakin besar
kebutuhan dana di masa yang akan datang, akan semakin memungkinkan
perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividen.
Oleh karenanya, potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang
![Page 51: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/51.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
li
menentukan kebijakan dividen. Sebagai indikator dan atribut pertumbuhan,
digunakan tingkat pertumbuhan campuran yang diatur setiap tahun lewat total
aktiva (Chang dan Rhee, 1990).
Teori free cash flow hypothesis yang disampaikan oleh Jensen (1986)
menyebutkan bahwa perusahaan dengan kesempatan pertumbuhan yang lebih
tinggi memiliki free cash flow yang rendah karena sebagian besar dana yang ada
digunakan untuk investasi pada proyek yang memiliki nilai NPV yang positif.
Manajer dalam bisnis perusahaan dengan memperhatikan pertumbuhan
perusahaan lebih menyukai untuk menginvestasikan pendapatan setelah pajak dan
mengharapkan kinerja yang lebih baik dalam asset growth secara keseluruhan
(Charitou dan Vafeas, 1998).
Menurut teori residual dividend, perusahaan akan membayar dividennya
jika hanya tidak memiliki kesempatan investasi yang menguntungkan, sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara pertumbuhan
aset dan pembayaran dividen
5. Leverage Ratio
Leverage didefinisikan sebagai semua kewajiban keuangan perusahaan
kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana leverage ini merupakan sumber
dana perusahaan yang berasal dari kreditur.
Keputusan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk
dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan. Sumber
pendanaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan (internal financing) dan dari
![Page 52: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/52.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lii
luar perusahaan (external financing). Modal internal perusahaan berasal dari laba
ditahan, sedangkan modal eksternal dapat bersumber dari modal sendiri dan atau
melalui leverage. Semakin tinggi rasio dari leverage ratio menunjukkan bahwa
leverage semakin tinggi sehingga biaya bunga akan meningkat yang akan
mengurangi laba perusahaan. Berkurangnya laba perusahaan akan mengurangi
minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Disamping itu, risiko
leverage perusahaan tidak terbayar juga akan meningkat. Bila bisnis perusahaan
tidak dalam kondisi bagus, pendapatan operasi menjadi rendah dan tidak cukup
menutup biaya bunga sehingga kekayaan pemilik berkurang. Pada kondisi
ekstrim, kerugian tersebut akan membahayakan perusahaan karena perusahaan
terancam kebangkrutan.
Leverage merupakan istilah yang digunakan perusahaan untuk mengukur
kemampuan perusahaan didalam memenuhi seluruh kewajiban finansial suatu
perusahaan. Faktor hutang mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam
pembayaran dividen pada shareholder. Rasio hutang perusahaan berupa leverage
ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang
digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini, menunjukkan
semakin besar kewajibannya dan begitu juga sebaliknya. Peningkatan hutang ini
akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang
saham, artinya tingginya kewajiban perusahaan akan semakin menurunkan
kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Rozeff (1982) menunjukkan
bahwa perusahaan dengan tingkat solvabilitas permodalan yang tinggi cenderung
![Page 53: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/53.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
liii
memiliki rasio pembayaran rendah untuk mengurangi biaya yang berkaitan
dengan transaksi pembiayaan eksternal.
6. Firm Size
Ukuran perusahaan merupakan suatu faktor yang penting bukan hanya
sebagai proksi pada biaya keagenan (dimana dapat diharapkan lebih tinggi pada
perusahaan dengan ukuran yang lebih besar) tetapi juga disebabkan biaya
transaksi yang berhubungan dengan penerbitan saham sehubungan dengan ukuran
perusahaan (Smith, 1977). Bagaimanapun Smith dan Watts (1992) menunjukkan
bahwa dasar teori pada pengaruh dari ukuran (size) terhadap kebijakan
pembayaran dividen sangat kuat. Perusahaan besar dengan akses pasar yang lebih
baik seharusnya membayar dividen yang tinggi kepada pemegang sahamnya,
sehingga antara ukuran perusahaan dan pembayaran dividen memiliki hubungan
yang positif (Cleary, 1999).
Suatu perusahaan besar yang mapan akan mudah untuk menuju ke pasar
modal. Karena kemudahan untuk berhubungan dengan pasar modal maka berarti
fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana dalam jangka pendek lebih
besar, dan perusahaan besar dapat mengusahakan pembayaran dividen yang lebih
besar dibandingkan dengan perusahaan kecil (Chang dan Rhee, 1990; dan
Harjono, 2002).
![Page 54: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/54.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
liv
7. Market Value
Market value atau kapitalisasi pasar merupakan nilai total dari semua
saham dari perusahaan yang beredar di pasar modal. Dalam konteks pada pasar
modal, nilai pasar dari perusahaan akan selalu berbeda dengan nilai buku dari
perusahaan karena di dalam pasar modal nilai pasar dari perusahaan didapatkan
dari nilai buku perusahaan yang ditambah dengan nilai pertumbuhan potensial
perusahaan.
Market value ini merupakan sinonim dari market capitalization (market
caps). Dalam konteks pasar modal, market capitalization digunakan untuk
mengukur seberapa besar perusahaan dan membantu investor untuk
mendiversifikasi investasi pada beberapa perusahaan dengan beragam ukuran
maupun risiko perusahaan yang berbeda.
Beberapa investor banyak yang menggunakan analisis fundamental untuk
memilih saham mana yang akan dibeli dengan melihat dari market value
perusahaan dan mempertimbangkan apakah market value perusahaan tersebut itu
tinggi ataupun rendah jika dibandingkan dengan nilai buku perusahaan, nilai aset
bersih dan beberapa nilai lain dari perusahaan.
B. PENELITIAN TERDAHULU
Beberapa penelitian terdahulu mengenai kebijakan dividen yang diambil
perusahaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen,
meliputi :
![Page 55: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/55.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lv
TABEL II.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Tahun Variabel Hasil Penelitian
Chang dan Rhee
1990 - Growth - Earning
Variability - Nondebt
Taxshields - Firm Size - Profitability
Variabel growth pada penelitian ini tidak signifikan tetapi tetap berpengaruh negatif pada dividend payout ratio. Sedangkan variabel earning variability, nondebt taxshields, dan firm size berpengaruh positif pada dividend payout ratio.
Jensen et al 1992 - Debt - Dividend - Kepemilikan
saham manajemen - Business Risk - Profitability - Growth - Divisions - Size - Fixed Asset
Bahwa kebijakan kepemilikan saham manajemen, debt, dan dividend yang dikaitkan dengan karakteristik-karakteristik perusahaan mempunyai hubungan yang interdependensi.
Nugrahaini 2002 - Kepemilikan saham manajemen
- Debt - Dividend - Business Risk - Profit - Growth - Size - Fixed Asset
Bahwa terdapat hubungan secara interdependensi antara kebijakan kepemilikan saham manajemen, debt dan dividend. Efek-efek dari karakteristik-karakteristik “riil” perusahaan menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel yang berhubungan secara signifikan.
Hatta 2002 Pertumbuhan asset, pertumbuhan penjualan, insider ownership, free cash flow dan ukuran perusahaan
Hanya pertumbuhan asset yang berpengaruh signifikan terhadap DPR pada perusahaan yang listed di BEI periode 1993-1999, sementara ketiga variabel lainnya yaitu pertumbuhan penjualan, insider ownership, free cash flow dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR.
![Page 56: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/56.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lvi
Susanto 2002 - Current Ratio - DTA - ROE - ROI
Secara simultan, 23,4 % berpengaruh terhadap dividen secara parsial yaitu DTA (-) dan ROE (+) signifikan, sedangkan ROI (+) dan Current Ratio (-) tidak signifikan
Nugroho 2004 - ROA - Cash Ratio - DTA - Pertumbuhan Aset - Ukuran
Perusahaan
ROA, DTA, dan Pertumbuhan Aset berpengaruh signifikan terhadap DPR sementara variabel cash ratio dan ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.
Sutrisno 1999 - Cash Ratio - Growth Potential - Firm Size - Debt to Equity - Profitability
Variabel independen cash ratio dan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap DPR. Hal ini disebabkan karena penentu kebijakan dividend secara teoritis sangat erat berhubungan dengan cash ratio perusahaan, jumlah kewajiban, dan besarnya laba ditahan.
Damayanti dan Achyani
2006 - Investasi - Likuiditas - Profitabilitas - Pertumbuhan
perusahaan - Ukuran
perusahaan
Dari variabel investasi, likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan tidak ada satupun yang berpengaruh signifikan terhadap DPR.
Naceur et al.
2006 - Return on Asset - Market to Book
Value - Growth - Majority
Shareholder - Leverage - Market Value
Variabel independen Return on Asset, Growth, Majority Shareholder, Leverage, berpengaruh signifikan terhadap Dividend Yield. Sedangkan variabel Market to Book Value dan Market Value tidak berpengaruh signifikan.
Sumber : Berbagai Jurnal dan Tesis
![Page 57: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/57.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lvii
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Berdasarkan ulasan-ulasan mengenai kebijakan dividen seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka faktor-faktor yang dapat digunakan untuk
memprediksi dividend yield diantaranya adalah return on asset (ROA), asset
growth, leverage ratio, dan market value. Sehingga diketahui bahwa tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kebijakan dividen perusahaan yang
ditunjukkan dengan dividend yield dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.
Dimana faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan
baik secara positif maupun negatif.
ROA (salah satu ukuran profitabilitas) merupakan ukuran efisiensi
pengelolaan sumber dana yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan. Robert Ang (1997) menyatakan bahwa return on asset
diukur dari nilai laba bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total asset
yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam penggunaan aset yang
digunakan untuk operasional perusahaan dalam rangka menghasilkan
profitabilitas perusahaan. Nilai ROA yang semakin tinggi akan mencerminkan
bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan berbanding total asset yang
semakin tinggi pula dan semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan
yang semakin baik, karena tingkat kembalian investasi (return) semakin besar.
Lalu, apabila tidak ada kesempatan investasi yang menguntungkan maka semakin
besar ROA semakin besar dividen yang dibayarkan dan jika perusahaan tersebut
memiliki kebijakan dividend payout ratio yang stabil maka perusahaan tersebut
![Page 58: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/58.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lviii
jika memperoleh keuntungan atau laba akan cenderung membayar dalam jumlah
yang lebih besar dari tingkat keuntungan yang didapatkan sebagai dividend.
Maka, semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Hal tersebut diperkuat teori
Information Content or Signaling Hypothesis, dimana Mondigliani-Miller
menyatakan bahwa kenaikan dividen merupakan suatu sinyal kepada para investor
bahwa manajemen meramalkan suatu keuntungan yang baik di masa yang akan
datang. Selain itu, Solberg dan Zorn (1992) menemukan bahwa profitabilitas yang
ditunjukkan dengan ROA yang lebih tinggi maka diperkirakan membuat
perusahaan menghasilkan dividen yang lebih tinggi. Jadi, perusahaan yang
memiliki keuntungan atau laba yang tinggi melalui aset yang dimilikinya yang
tercermin dalam return on asset (ROA) akan menunjukkan pengaruh positif
terhadap kebijakan dividen yang tercermin dalam dividend yield (DY).
Asset Growth menunjukkan pertumbuhan aktiva yang digunakan untuk
aktivitas operasional perusahaan. Menurut Riyanto (1994), semakin cepat tingkat
pertumbuhan suatu perusahaan, semakin besar kebutuhan dana di waktu
mendatang untuk membiayai pertumbuhannya. Semakin besar pertumbuhan aset
diharapkan semakin besar hasil operasional perusahaan yang dihasilkan dari
penggunaan aset tersebut. Tetapi, teori free cash flow hypothesis menyebutkan
bahwa perusahaan dengan kesempatan pertumbuhan yang lebih tinggi memiliki
free cash flow yang rendah karena sebagian besar dana yang digunakan untuk
investasi pada proyek yang memiliki nilai NPV yang positif. Dan, menurut teori
residual dividend, perusahaan akan membayar dividen jika hanya tidak memiliki
![Page 59: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/59.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lix
kesempatan investasi yang menguntungkan. Adanya hubungan yang negatif
antara pertumbuhan aset dengan dividen tersebut sesuai dengan pendapat Myers
dan Majluf (1984) bahwa perusahaan yang memiliki pertumbuhan aset yang
tinggi akan membayar dividen yang rendah daripada perusahaan yang
pertumbuhannya asetnya rendah. Sehingga, pada perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi akan semakin besar tingkat kebutuhan dana yang
digunakan untuk membiayai ekspansi perusahaan dalam bentuk aset. Jadi, asset
growth akan berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen.
Leverage Ratio yang dalam penelitian ini adalah Debt to Total Asset
merupakan rasio antara total hutang (total debts) terhadap total aktiva (total
assets). Rasio ini menunjukkan besarnya hutang yang digunakan untuk
membiayai aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka menjalankan
aktivitas operasionalnya. Semakin besar rasio ini, menunjukkan semakin besar
tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal (kreditur) dan
semakin besar pula beban biaya hutang (biaya bunga) yang harus dibayar oleh
perusahaan. Jika perusahaan memiliki nilai leverage ratio yang semakin tinggi,
maka harus diimbangi dengan profitabilitas yang semakin tinggi. Karena semakin
besar leverage ratio maka semakin besar biaya bunga yang dibayarkan
perusahaan. Jadi, jika perusahaan memiliki profitabilitas yang rendah, maka akan
berdampak pada laba yang dihasilkan yang semakin kecil, sehingga perusahaan
akan kesulitan untuk membayar biaya bunga sehingga pembayaran dividen akan
semakin kecil karena sebagian besar keuntungan perusahaan digunakan untuk
membayar biaya bunga. Penelitian dari Chang dan Rhee (1990) dan Sutrisno
![Page 60: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/60.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lx
(1999) menunjukkan bahwa tingkat hutang yang lebih tinggi akan diikuti dengan
pembayaran dividen perusahaan yang lebih rendah, dengan demikian leverage
ratio mempunyai hubungan yang negatif dengan pembayaran dividen. Maka,
dengan semakin meningkatnya rasio leverage (beban hutang juga semakin besar)
maka hal tersebut berdampak terhadap profitabilitas yang diperoleh perusahaan,
karena sebagian besar laba akan digunakan untuk membayar bunga pinjaman.
Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka laba bersih (earnings after tax)
semakin berkurang (karena sebagian digunakan untuk membayar bunga), maka
hak para pemegang saham (dividen) juga semakin berkurang (menurun). Sehingga
leverage ratio akan berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen.
Market Value merupakan nilai total dari semua saham dari perusahaan
yang beredar di pasar modal. Market Value digunakan untuk mengukur seberapa
besar perusahaan dan membantu investor untuk mendiversifikasi investasi pada
beberapa perusahaan dengan beragam ukuran perusahaan ataupun beragam risiko
yang berbeda. Suatu perusahaan yang memiliki nilai market value yang besar
akan mudah untuk memiliki akses pendanaan ke pasar modal. Perusahaan besar
dengan akses ke pasar modal yang lebih baik seharusnya membayar dividen yang
tinggi kepada pemegang sahamnya, sehingga antara ukuran perusahaan yang
diproksikan dengan market value dan pembayaran dividen memiliki hubungan
yang positif (Cleary, 1999). Karena kemudahan untuk berhubungan dengan pasar
modal, maka berarti fleksibilitas perusahaan tersebut lebih besar dalam
mendapatkan pendanaan dari pasar modal yang dapat digunakan untuk ekspansi
perusahaan ataupun untuk investasi pada proyek yang memiliki NPV yang positif.
![Page 61: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/61.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxi
Dan dari ekspansi maupun investasi yang dilakukan perusahaan diharapkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba semakin besar. Sehingga,
perusahaan dengan market value yang besar dapat mengusahakan pembayaran
dividen yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan dengan market value
kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa market value akan berpengaruh positif
terhadap pembayaran dividen.
Atas dasar analisis faktor-faktor tersebut maka pengaruh dari masing-
masing variabel tersebut terhadap dividend yield dapat digambarkan dalam
kerangka sebagai berikut :
Gambar II.1
Bagan Kerangka Pemikiran
H1 (+)
H2 (-)
H3 (-)
H4 (+)
H1 : Return on Asset (ROA) (X1)
H2 : Asset Growth (X2)
Dividend Yield (Y1)
H4 : Market Value (X4)
H3 : Leverage Ratio (X3)
![Page 62: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/62.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxii
Menurut kerangka pemikiran tersebut, maka yang merupakan variabel
independen adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen yang
diwakili oleh return on asset (ROA), asset growth, leverage ratio, dan market
value. Sedangkan yang merupakan variabel dependen adalah kebijakan dividen
yang diwakili oleh dividend yield.
D. HIPOTESIS
Berdasarkan kerangka penelitian yang ada, maka hipotesis-hipotesis yang
dibentuk dalam penelitian ini sebagian besar bersumber pada beberapa penelitian
terdahulu, sehingga diharapkan hipotesis tersebut cukup valid untuk diuji. Adapun
hipotesis yang muncul dalam penelitian ini, yaitu:
1. Return On Asset (ROA)
Kenaikan dividen pada perusahaan merupakan sinyal bagi para investor
bahwa manajemen perusahaan memperkirakan keuntungan yang tinggi di masa
mendatang (Brigham dan Houston, 2001). Sinyal ini menyimpulkan bahwa
dividen akan dibagi dengan memperhatikan tingkat keuntungan. Oleh karena itu,
apabila perusahaan hendak membagi dividen, salah satu hal yang harus
diperhatikan adalah kenaikan dan penurunan keuntungan perusahaan. Tingkat
laba menentukan pilihan relatif untuk membayar dividen kepada para pemegang
saham, sedangkan stabilitas laba akan berpengaruh terhadap perkiraan besar laba
dimasa mendatang. Dengan demikian, perusahaan dengan profitabilitas yang
tinggi akan mampu menghasilkan arus kas bebas dan karenanya memperbesar
peluang investasi yang baru dengan memanfaatkan arus kas bebas yang ada. Oleh
![Page 63: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/63.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxiii
karena itu, membayar dividen lebih tinggi nantinya tidak mengganggu keuangan
perusahaan.
Litner (1956) dan Baker (1958) mengungkapkan bahwa profitabilitas
perusahaan sejak lama telah dijadikan indikator utama dari kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen. Indikasi dari pola pembayaran dividen
perusahaan dipengaruhi oleh pendapatan tunai tahunan dan besar dividen tahun
sebelumnya. Sedangkan Pruitt dan Gitman (1991) dalam penelitian mereka
menunjukkan bahwa laba tunai tahunan dan laba tahun sebelumnya merupakan
faktor penting yang mempengaruhi pembayaran dividen (dalam Gill et al. 2010).
Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah
keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu
bunga dan pajak. Oleh karena itu, dividen yang diambil dari keuntungan bersih
akan mempengaruhi dividend payout ratio perusahaan yang semakin besar
keuntungannya akan membayar porsi pendapatan yang semakin besar sebagai
dividen. Dengan kata lain, semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan
maka akan semakin besar kemampuannya bagi perusahaan untuk membayar
dividen (Sudarsi, 2002).
Salah satu proksi pengukuran profitabilitas adalah return on asset. Return
on asset adalah tingkat keuntungan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan
dalam menjalankan operasionalnya (Ang, 1997). Semakin besar return on asset
menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik karena tingkat kembalian
investasi (return) yang semakin besar. Sehingga dengan menggunakan return on
![Page 64: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/64.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxiv
asset sebagai proksi dari profitabilitas diduga akan berkorelasi secara positif
dengan dividend yield (DY).
H1 : Terdapat pengaruh yang positif antara Return on Asset (ROA) terhadap
Dividend Yield
2. Asset Growth
Aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional
perusahaan. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasional yang
dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil
operasi perusahaan akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap
perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar (kreditor) terhadap
perusahaan, maka proporsi hutang semakin lebih besar daripada modal sendiri.
Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditor atas dana yang ditanamkan ke dalam
perusahaan dijamin oleh besarnya aset yang dimiliki perusahaan (Robert
Ang,1997).
Teori free cash flow hypothesis yang disampaikan oleh Jensen (1986)
menyebutkan bahwa perusahaan dengan kesempatan pertumbuhan yang lebih
tinggi memiliki free cash flow yang rendah karena sebagian besar dana yang ada
digunakan untuk investasi pada proyek yang memiliki nilai NPV yang positif.
Jadi, manajer dalam bisnis perusahaan dengan memperhatikan pertumbuhan
perusahaan lebih menyukai untuk menginvestasikan pendapatan setelah pajak dan
mengharapkan kinerja yang lebih baik dalam pertumbuhan perusahaan secara
keseluruhan (Charitou dan Vafeas, 1998). Menurut teori residual dividend,
![Page 65: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/65.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxv
perusahaan akan membayar dividennya jika hanya tidak memiliki kesempatan
investasi yang menguntungkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang negatif antara pertumbuhan aset dan pembayaran dividen.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa perusahaan dengan peluang
investasi yang besar dan dengan kebutuhan pembiayaan yang kuat akan lebih suka
mempertahankan daripada mendistribusikan pendapatan mereka. Perusahaan
dengan tingkat pertumbuhan yang lebih besar yang membutuhkan pendanaan
untuk mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitasnya diharuskan untuk
membayar dividen yang rendah. Maka, asset growth perusahaan diharapkan
secara negatif berhubungan dengan dividend yield (DY).
H2 : Terdapat pengaruh yang negatif antara Asset Growth terhadap Dividend
Yield
3. Leverage Ratio
Sesuai dengan Pecking Order Theory bahwa perusahaan-perusahaan yang
lebih profitable akan menurunkan permintaannya akan debt, karena akan tersedia
lebih banyak dana-dana internal untuk mendanai investasi. Sehingga
ketergantungan pada kebutuhan dana eksternal akan kecil. Rasio hutang akan
berhubungan terbalik dengan profit. Oleh karena itu, rendahnya profit maka akan
mengurangi kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Dengan demikian,
hutang berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio (Mutamimah, 2003).
Rasio dari leverage mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal
![Page 66: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/66.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxvi
sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Apabila perusahaan menentukan
bahwa pelunasan utangnya akan diambilkan dari laba ditahan, berarti perusahaan
harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut, yang
mana ini berarti hanya sebagian kecil saja yang pendapatan yang dapat dibayarkan
sebagai dividen (Riyanto 2001). Selain itu, peningkatan hutang ini akan
mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham,
artinya semakin tinggi kewajiban perusahaan, akan semakin menurunkan
kemampuan perusahaan membayar dividen (Sudarsi, 2002).
Terdapat dua argumen yang mendukung saran mengenai leverage
perusahaan. Pertama, dalam kerangka teori keagenan, utang dapat memainkan
peran disiplin; dengan meningkatkan tingkat utang; arus kas bebas akan berkurang
(Grossman dan Hart 1982; Jensen 1986; Stulz 1990). Kedua, perusahaan dengan
rasio utang tinggi harus membayar dividen yang lebih rendah karena mereka telah
melakukan komitmen sebelumnya bahwa penggunaan arus kas nantinya untuk
melakukan pembayaran hutang dan untuk menghindari pinjaman modal.
Oleh karena itu, semakin rendah leverage ratio maka akan semakin tinggi
kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajibannya. Jika beban hutang
tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin
rendah. Sehingga leverage ratio perusahaan akan memiliki korelasi yang negatif
terhadap dividend yield (DY).
H3 : Terdapat pengaruh yang negatif antara Leverage Ratio terhadap Dividend
Yield
![Page 67: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/67.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxvii
4. Market Value
Literatur menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berbanding terbalik
dengan kemungkinan kebangkrutan (Ferri dan Jones 1979; Titman dan Wessels,
1988; Rajan dan Zingales 1995). Secara khusus, perusahaan besar memiliki akses
lebih mudah pada modal eksternal dari pasar atau dikatakan memiliki kesempatan
meminjam dari pasar modal. Selain itu, perusahaan besar cenderung lebih
terdiversifikasi dan arus kas mereka lebih teratur dan lebih stabil.
Bagaimanapun, (Smith dan Watts, 1992) menunjukkan bahwa dasar teori
pada pengaruh dari ukuran (size) perusahaan terhadap kebijakan pembayaran
dividen sangat kuat. Perusahaan besar dengan akses ke pasar modal yang lebih
baik seharusnya membayar dividen yang tinggi kepada pemegang sahamnya,
sehingga antara ukuran perusahaan dan pembayaran dividen memiliki hubungan
yang positif (Cleary, 1999).
Suatu perusahaan besar akan mudah untuk menuju ke pasar modal. Karena
kemudahan untuk berhubungan dengan pasar modal maka berarti fleksibilitas dan
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dana dalam jangka pendek menjadi
lebih besar, dan perusahaan besar dapat mengusahakan pembayaran dividen yang
lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil (Chang dan Rhee, 1990 dan
Harjono, 2002)
Dengan demikian, perusahaan-perusahaan besar seharusnya lebih bersedia
untuk membayar dividen yang lebih tinggi. Dan sebagai pengganti pengukuran
untuk ukuran perusahaan, maka digunakan total nilai pasar perusahaan atau
![Page 68: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/68.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxviii
market value dan diharapkan akan berkorelasi positif dengan Dividend Yield
(DY).
H4 :Terdapat pengaruh yang positif antara Market Value dengan Dividend
Yield
![Page 69: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/69.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxix
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk menganalisis pengaruh return
on asset, asset growth, leverage ratio dan market value terhadap dividend yield,
maka penelitian ini merupakan explanatory research yang menguji hipotesis
dengan aplikasi teori dalam memecahkan masalah yang diteliti dan mengadakan
interpretasi tentang hubungan tertentu, pengaruh, atau perbedaan antar kelompok
atau independensi dari dua atau lebih faktor dalam suatu objek yang diteliti.
Penelitian ini bersifat survey data sekunder perusahaan dan berupa kejadian
sesungguhnya yang terjadi sesuai fakta. Data perusahaan yang digunakan sebagai
sampel dalam penelitian ini dimuat dalam laporan keuangan yang diterbitkan oleh
perusahaan perusahaan yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk mengetahui apakah variabel
independen berupa return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value
perusahaan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen dari kebijakan dividen
yaitu dividend yield.
B. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGUMPULAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi adalah sekumpulan dari orang, kejadian atau sesuatu yang
menjadi perhatian peneliti untuk diteliti (Sekaran, 2003). Populasi dalam
![Page 70: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/70.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxx
penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang go public dan terdaftar di BEI
(Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel dari penelitian ini diambil dari perusahaan-perusahaan yang go
public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang membagikan dividen secara
berturut-turut selama periode tahun 2006 - 2009. Penelitian ini menggunakan
metode penggabungan atau pooling data mulai tahun 2006 – 2009. Pooling data
dilakukan dengan menjumlahkan perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian
selama 4 tahun pengamatan yaitu tahun 2006 – 2009.
Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu
yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Kriteria yang digunakan antara lain :
1. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
pengamatan yaitu tahun 2006 – 2009.
2. Perusahaan yang membagikan dividen berturut-turut selama periode 2006 –
2009.
3. Memiliki data yang lengkap selama periode pengamatan untuk faktor-faktor
yang diteliti, yaitu dividend yield, return on asset, asset growth, leverage ratio
dan market value dari perusahaan.
Jumlah sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian akan ditampilkan
secara ringkas dalam tabel berikut:
![Page 71: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/71.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxi
Tabel III.1
Perhitungan Sampel Perusahaan
Keterangan Jumlah
Sampel
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode pengamatan.
Perusahaan yang tidak membagikan dividen.
Perusahaan yang membagikan dividen.
Perusahaan yang membagikan dividen secara berturut-
turut selama periode tahun 2006 - 2009
Perusahaan sampel
421
(301)
120
65
65
Sumber: Hasil Pengumpulan Data
C. SUMBER DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA
Menurut Indriantoro dan Supomo (1999), sumber data dibagi menjadi dua,
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah sumber data penelitian
yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah data sekunder yang
meliputi laporan keuangan perusahaan dan kebijakan dividen yang memenuhi
![Page 72: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/72.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxii
kriteria sampel penelitian yang diperoleh dari Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) tahun 2006 sampai tahun 2009 dan dari laporan keuangan dari
sejumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2009.
Dan sampel akhir dari Bursa Efek Indonesia yang terdiri 65 perusahaan yang
terdaftar Bursa Efek Indonesia. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
berasal dari data yang dipublikasikan oleh Divisi Riset dan Pengembangan Bursa
Efek Indonesia (BEI) yang berupa Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
serta laporan keuangan tahunan masing-masing perusahaan tahun 2006-2009 yang
diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Secondary Research yaitu penelitian secara tidak langsung dengan mengambil
data yang telah dikumpulkan atau disusun oleh orang atau lembaga lain yang
dapat memberi informasi yang cukup untuk digunakan dalam penelitian. Pada
penelitian ini data sekunder didapat dalam bentuk dokumentasi, yaitu data yang
diterbitkan oleh pihak – pihak berkompeten (BEI) dan juga perusahaan itu sendiri,
yaitu melalui data laporan keuangan perusahaan yang rutin diterbitkan setiap
tahunnya dalam bentuk cetakan maupun data download internet. Dan juga data
melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
D. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel dividend yield, return on
asset, asset growth, leverage ratio dan total market value.
![Page 73: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/73.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxiii
1. Variabel Dependen
a. Dividend Yield (DY)
Definisi Operasional :
Yaitu rasio yang menunjukkan berapa banyak perusahaan dalam
membayarkan dividennya dari tahun ke tahun yang dibandingkan dengan nilai
saham perusahaan. Dan jika dihubungkan dengan capital gains, maka dividend
yield ini juga merupakan return on investment dari saham perusahaan. Dimana
rumusnya adalah :
2. Variabel Independen
a. Return On Asset (ROA)
Definisi Operasional:
Yaitu rasio antara keuntungan bersih setelah pajak terhadap jumlah aset
keseluruhan yang juga berarti merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa
besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki. Dengan demikian, rasio
menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan
aktiva-aktiva yang digunakan karena secara absolut suatu perusahaan yang
memperoleh laba yang meningkat belum tentu secara relatif meningkat sebelum
dibandingkan dengan aset yang digunakan untuk menghasilkan profit tersebut.
Dimana rumusnya adalah :
![Page 74: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/74.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxiv
b. Asset Growth (GROWTH)
Definisi Operasional:
Yaitu jumlah peningkatan dari variabel spesifik yang dalam penelitian ini
adalah total aset pada perusahaan yang dicapai pada level pencapaian maupun
jangka waktu (periode) tertentu. Dimana pada perusahaan, pertumbuhan asset
(asset growth) ini bisa ditandai dengan meningkatnya secara positif nilai dari total
aset yang dimiliki oleh perusahaan. Dimana rumusnya adalah :
c. Leverage Ratio (LEV)
Definisi Operasional:
Yaitu semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
belum terpenuhi, dimana leverage ini merupakan sumber dana perusahaan yang
berasal dari kreditur. Keputusan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan
tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh
perusahaan. Sumber pendanaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan (internal
financing) dan dari luar perusahaan (external financing). Dimana rumusnya
adalah :
d. Market Value (MV)
Definisi Operasional:
Yaitu merupakan nilai dari nilai pasar dari modal perusahaan (berupa
modal eksternal) atau merupakan kapitalisasi dari modal perusahaan. Nilai pasar
![Page 75: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/75.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxv
dari perusahaan ini didapat dari hasil mengkalikan nilai harga saham perusahaan
dengan jumlah saham yang beredar di pasar modal. Dimana rumusnya adalah :
E. METODE ANALISIS DATA
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena
atau karakteristik dari data melalui karakteristik distribusinya (Jogiyanto,
2005:163). Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan tentang ringkasan
data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus, sum, range,
minimum dan maksimum.
2. Pengujian Normalitas Data
Uji normalitas dibutuhkan untuk menguji apakah data yang digunakan
berdistribusi normal atau tidak (Priyatno, 2008:28). Data yang baik adalah data
yang terdistribusi normal sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya
bias. Informasi terhadap variasi variabel dependen yang tidak dapat diterangkan
pada regresi akan termuat dalam residual. Oleh karena itu, untuk melakukan
pemeriksaan terhadap persamaan regresi apakah melanggar asumsi atau tidak
maka digunakan analisis residual (Nachrowi dan Usman, 2006:21)
Setelah mendapatkan nilai residual tersebut maka selanjutnya dilakukan
analisis uji normalitas melalui uji Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan
level of significant sebesar 0,05 atau sebesar 5%. Pengujian normalitas dilakukan
![Page 76: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/76.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxvi
dengan membandingkan p-value yang diperoleh dengan tingkat signifikan yang
ditentukan sebesar 0,05. Bila p-value ≥ 0,05 maka data yang digunakan dalam
penelitian merupakan data yang terdistribusi normal dan sebaliknya bila nilai p-
value ≤ 0,05 maka data tidak terdistribusi normal (Priyatno, 2008:28).
3. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan linear yang
sempurna atau pasti diantara variabel independen yang menjelaskan model regresi
(Gujarati, 2009). Bila terjadi hubungan linier yang ”sempurna” pada beberapa
atau semua variabel independen maka terdapat korelasi yang sangat kuat diantara
variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
antar variabel independen. Pendeteksian multikolinearitas dapat dilihat dari
beberapa hal (Gujarati, 2009):
1) Jika nilai dari Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 dan nilai
tolerance lebih dari 0,1 maka dapat dikatakan bahwa model yang digunakan
dalam model terbebas dari multikolinearitas.
2) Jika koefisien korelasi antara masing-masing variabel independen tidak lebih
dari 0,70, maka model penelitian terbebas dari multikolinearitas dan
sebaliknya.
3) Jika nilai koefisien determinan maupun R-Square diatas 0,60, tapi tidak ada
variabel dependen, maka dapat dikatakan bahwa model terkena
multikolinearitas.
![Page 77: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/77.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxvii
Dalam penelitian ini, untuk melihat pada model regresi ditemukan ada
atau tidaknya korelasi antar variabel bebas dilakukan dengan melihat nilai
tolerance dan nilai VIF (Variance Influence Factor). Apabila nilai tolerance lebih
dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 berarti tidak terjadi gejala multikolinearitas.
b. Uji Autokorelasi
Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar anggota serangkaian
observasi yang diurutkan menurut waktu dan ruang. Pengujian ini perlu dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara unsur gangguan pada observasi
dengan unsur gangguan pada observasi lain (Gujarati, 2009). Autokorelasi sering
terjadi pada sampel dengan metode pengumpulan timeseries. Metode paling
terkenal untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi adalah menggunakan pengujian
Durbin-Watson. Penentuan nilai Durbin-Watson dibantu dengan tabel dl dan du.
Dalam menguji adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilakukan
melalui pengujian terhadap nilai Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut
![Page 78: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/78.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxviii
Tabel III.2
Ketentuan Nilai Durbin-Watson
DW Kesimpulan
0 < d < dl Ada autokorelasi
dl < d < du Tanpa Kesimpulan
du < d < 4 Tidak Ada Autokorelasi
4 < d < (4-du) Tidak Ada Autokorelasi
(4-du) < d < (4-dl) Tidak Ada Autokorelasi
(4-dl) < d < 4 Ada Autokorelasi
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).
Heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola pada scatterplot.
Heteroskedastisitas tidak terjadi apabila pada scatterplot menunjukkan sebagai
berikut:
1) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau di sekitar 0
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah
![Page 79: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/79.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxix
3) Penyebaran titik tidak boleh membentuk pola berulang melebar, menyempit,
kemudian melebar kembali
4) Penyebaran tidak berpola
4. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua
variabel independen baik secara simultan maupun secara parsial mempengaruhi
variabel dependen yang mana dilakukan dengan uji statistik t (t-test) dan uji
statistik (F-test) dengan tingkat signifikansi (α) 5% atau α = 0,05.
Untuk menentukan variabel bebas yang paling menentukan dalam
mempengaruhi nilai variabel dependen dalam suatu model regresi linier, maka
digunakan koefisien beta yang dihasilkan dari analisis regresi menggunakan
program SPSS.
a. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda merupakan analisis untuk menguji
hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3,….,
Xn) terhadap variabel dependen (Y) (Priyatno, 2008:73). Uji regresi linear
berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel dependen
dengan variabel independen. Regresi linear ini berguna untuk mengetahui
besarnya pengaruh dari kebijakan dividen yang ditunjukkan dengan dividend yield
terhadap return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value. Model
matematis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel dependen
terhadap variabel independen adalah sebagai berikut :
![Page 80: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/80.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxx
Dimana :
DY = Dividend Yield pada periode t
ROA = Return on Assets pada periode t
GROWTH = Nilai pertumbuhan dari total asset perusahaan pada
periode t
LEV = Leverage ratio atau rasio utang dari perusahaan pada
periode t
MV = Market Value atau nilai pasar dari kapitalisasi modal
perusahaan pada periode t
a-e = Koefisien regresi
= Mempresentasikan variabel lain yang mempengaruhi DY
tetapi tidak secara eksplisit terpilih dalam model penelitian
b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen yang
menunjukkan seberapa besar sumbangan variabel independen terhadap perubahan
variabel dependen. Dalam model regresi linier berganda digunakan adjusted R
square karena disesuaikan dengan banyaknya variabel independen yang
digunakan dan sebagai indikator untuk mengetahui pengaruhnya di antara variabel
independen terhadap variabel dependen. Nilai adjusted R square dikatakan baik
bila nilainya di atas 0,5 karena nilai dari R-Square berkisar antara 0 sampai 1
![Page 81: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/81.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxxi
(Nugroho, 2005:51). Bila nilai adjusted R square mendekati 1 maka sebagian
besar variabel independen menjelaskan variabel dependen sedangkan jika
koefisien determinasi adalah 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
c. Pengujian Koefisien Regresi Berganda Secara Simultan (Uji F)
Uji F adalah analisis untuk mengetahui bagaimana variabel independen
yang digunakan dalam model regresi secara keseluruhan atau bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
melakukan uji F adalah sebagai berikut:
1) Menentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha)
H0 : b1, b2, b3, b4, b5 = 0, artinya variabel independen secara simultan tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Ha : b1, b2, b3, b4, b5 ≠ 0, artinya variabel independen secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5%, maka:
jika probabilitas F < α, berarti H0 ditolak
jika probabilitas F > α, berarti H0 diterima
3) Membandingkan Fhitung dan Ftabel.
Apabila Fhitung < Ftabel maka H0 diterima atau Ha ditolak
Apabila Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak atau Ha diterima
![Page 82: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/82.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxxii
d. Pengujian Koefisien Regresi Berganda Secara Parsial (Uji t)
Pengujian parsial melalui uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil
pengujian ini dilihat pada tabel Coeffisienta dengan melihat nilai p-value dari
masing-masing variabel independen. Pengujian hipotesis uji t dilakukan dengan
menggunakan langkah sebagai berikut:
1) Menentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha)
H0 : bi = 0, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Ha : bi ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5%, maka :
jika probabilitas t < α, berarti Ho ditolak
jika probabilitas t > α, berarti Ho diterima
3) Membandingkan thitung dan ttabel
Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima atau Ha ditolak
Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak atau Ha diterima
![Page 83: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/83.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxxiii
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on asset, asset
growth, leverage ratio dan market value terhadap dividend yield pada perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan
yaitu antara tahun 2006 – 2009.
Dalam bab ini, akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data
yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil
pengolahan tersebut. Adapun urutan pembahasan secara sistematis adalah sebagai
berikut: deskripsi umum hasil penelitian, pengujian asumsi klasik, analisis data
yang berupa hasil analisis regresi, pengujian variabel independen secara parsial
dan simultan dengan model regresi, dan pembahasan tentang pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
A. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling, di mana menggunakan kriteria dalam pengambilan sampelnya, sehingga
dari 421 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2006
sampai 2009, hanya 65 perusahaan dari berbagai sub kelompok industri yang
memenuhi semua syarat atau kriteria yang telah ditetapkan untuk dijadikan
sampel dalam penelitian ini. Perusahaan-perusahaan tersebut tersebar dari
![Page 84: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/84.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxxiv
berbagai kelompok industri yang terdapat di Bursa Efek Indonesia, mulai dari
kelompok industri Agriculture sampai Trade, Services and Investment.
Tabel IV.1
Daftar Sampel Perusahaan
No Nama Perusahaan Emiten Bidang Industri
1 Astra Argo Lestari Agriculture
2 Adira Dinamika Multi Finance Finance
3 AKR Corporindo Basic Industry and Chemicals
4 Aneka Tambang (Persero) Mining
5 Astra Internasional Miscellaneous Industry
6 Asuransi Ramayana Finance
7 Astra Otoparts Miscellaneous Industry
8 Sepatu Bata Miscellaneous Industry
9 Bank Central Asia Finance
10 Bank Bukopin Finance
11 Bank Negara Indonesia Finance
12 Bank Rakyat Indonesia Finance
13 Bank Danamon Indonesia Finance
14 BFI Finance Indonesia Finance
15 Bank Mandiri (Persero) Finance
16 Bank Bumi Artha Finance
17 Indo Kordsa Trade, Services and Investment
18 Bumi Resources Mining
19 Colorpak Indonesia Basic Industry and Chemicals
20 Delta Djakarta Consumer Goods industry
21 Enseval Putra Megatrading Trade, Services and Investment
22 Fast Food Indonesia Consumer Goods industry
23 Fortune Indonesia Trade, Services and Investment
24 Goodyear Indonesia Miscellaneous Industry
25 HM Sampoerna Consumer Goods Industry 26 Sumi Indo Kabel Miscellaneous Industry 27 Indofood Sukses Makmur Consumer Goods Industry 28 Indocement Tunggal Perkasa Basic Industry and Chemicals
29 Jaya Real Property Property, Real Estate, and Building Construction
30 Kalbe Farma Consumer Goods Industry
![Page 85: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/85.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxxv
31 Kresna Graha Sekurindo Finance 32 Lion Metal Works Basic Industry and Chemicals 33 Lionmesh Prima Basic Industry and Chemicals 34 Lautan Luas Consumer Goods Industry 35 Malindo Feed Mill Agriculture 36 Mandala Multi Finance Finance 37 Multi Indocitra Trade, Services and Investment 38 Multi Bintang Indonesia Consumer Goods Industry 39 Metrodata Electronics Miscellaneous Industry 40 Mustika Ratu Consumer Goods Industry 41 Maskapai Reasuransi Indonesia Finance 42 Panin Sekuritas Finance 43 Panca Global Securities Finance
44 Pembangunan Jaya Ancol Property, Real Estate, and Building Construction
45 Pudjiadi and Sons Estate Property, Real Estate, and Building Construction
46 Pool Advista Indonesia Finance 47 Ramayana Lestari Sentosa Trade, Services and Investment 48 Rig Tenders Infrastructure, Utilities and Transportation 49 Radiant Utama Interinsco Trade, Services and Investment 50 Sucaco Miscellaneous Industry 51 Surya Citra Media Trade, Services and Investment 52 SMART Consumer Goods Industry 53 Semen Gresik (Persero) Basic Industry and Chemicals
54 Summarecon Agung Property, Real Estate, and Building Construction
55 Selamat Sempurna Miscellaneous Industry 56 Tunas Baru Lampung Consumer Goods Industry 57 Tigaraksa Satria Trade, Services and Investment
58 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Infrastructure, Utilities and Transportation
59 Trimegah Securities Finance 60 Trias Sentosa Basic Industry and Chemicals 61 Tempo Scan Pacific Consumer Goods Industry 62 Tunas Ridean Miscellaneous Industry 63 Bakrie Sumatra Plantations Agriculture 64 United Tractors Miscellaneous Industry 65 Unilever Indonesia Consumer Goods Industry Sumber : ICMD 2006-2009
![Page 86: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/86.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxxvi
Sampel penelitian di atas adalah perusahan-perusahaan yang
diklasifikasikan berdasarkan bidang industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2006-2009, dan perusahaan tersebut membagikan
dividen secara berturut-turut selama periode penelitian dan memenuhi semua
syarat sebagai sampel penelitian.
Tabel IV.2
Pembagian Perusahaan Dalam Sub Kelompok Industri
No Kelompok Industri Jumlah
Perusahaan Persentase 1 Agriculture 3 5% 2 Basic Industry and Chemicals 7 11% 3 Consumer Goods Industry 12 18% 4 Finance 17 26% 5 Infrastructure, Utilities and Transportation 2 3% 6 Mining 2 3% 7 Miscellaneous Industry 10 15%
8 Property, Real Estate, and Building Construction 4 6%
9 Trade, Services and Investment 8 12% Jumlah 65 100%
Sumber : ICMD 2006-2009
Dari tabel diatas juga menunjukkan bahwa sektor finance mendominasi
sampel dalam penelitian ini karena diwakili oleh jumlah perusahaan yang paling
banyak yaitu 17 perusahaan dan persentase 26%, sedangkan sub kelompok
industri yang menjadi sampel minoritas dalam penelitian ini adalah sektor
infrastructure, utilities and transportation dan mining yaitu masing-masing
sebanyak 2 perusahaan dengan persentase 3 %.
![Page 87: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/87.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxxvii
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif
Untuk memberikan informasi tentang data variabel penelitian maka
digunakanlah tabel statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran
atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
maksimum dan minimum (Ghozali, 2006). Data deskriptif dari variabel dividend
yield, return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value setelah
dilakukan eliminasi terhadap data ekstrim dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DY 176 .080 25.000 4.72051 4.174600
ROA 176 .49 20.69 7.0735 4.73532
GRWTH 176 -28.090 75.720 15.68477 18.135465
LEV 176 9.40 94.80 52.3011 23.77714
MV 176 4.213 8.148 6.07005 .965117
Valid N (listwise) 176 Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Berdasarkan hasil uji pada tabel di atas, dapat diketahui statistik deskriptif
dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dividend Yield
Variabel DY memiliki nilai maximum sebesar 25% yang dimiliki oleh PT
Sumi Indo Kabel Tbk dan nilai minimum adalah 0,08% yang dimiliki oleh PT
SMART Tbk. Nilai rata-rata adalah sebesar 4,72051 dan standar deviasi sebesar
![Page 88: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/88.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxxviii
4,174600. Nilai standar deviasi yang lebih kecil menunjukkan adanya variasi yang
kecil dari variabel DY, atau adanya kesenjangan yang rendah antara variabel DY
terendah dan tertinggi. Dengan melihat kecilnya nilai standar deviasi
dibandingkan nilai rata-ratanya maka data-data yang digunakan dalam variabel
DY memiliki sebaran yang kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang
digunakan merupakan data yang baik.
2. Return on Asset
Variabel ROA memiliki nilai maximum sebesar 20,69% yang dimiliki
oleh PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk dan nilai minimum adalah 0,49% yang
dimiliki oleh PT Malindo Feed Mill Tbk. Nilai rata-rata adalah sebesar 7,0735 dan
standar deviasi sebesar 4,73532. Nilai standar deviasi yang lebih kecil
menunjukkan adanya variasi yang kecil dari variabel ROA, atau adanya
kesenjangan yang rendah antara variabel ROA terendah dan tertinggi. Dengan
melihat kecilnya nilai standar deviasi dibandingkan nilai rata-ratanya maka data-
data yang digunakan dalam variabel ROA memiliki sebaran yang kecil, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan merupakan data yang baik.
3. Asset Growth
Variabel GRWTH memiliki nilai maximum sebesar 75,72% yang dimiliki
oleh PT United Tractors Tbk dan nilai minimum adalah -28,09% yang dimiliki
oleh PT Panin Sekuritas Tbk. Nilai rata-rata adalah sebesar 15,68477 dan standar
deviasi sebesar 18,135465. Nilai standar deviasi yang lebih besar menunjukkan
adanya variasi yang cukup besar dari variabel GRWTH, atau adanya kesenjangan
yang tinggi antara variabel GRWTH terendah dan tertinggi. Dengan melihat
![Page 89: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/89.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lxxxix
besarnya nilai standar deviasi dibandingkan nilai rata-ratanya maka data-data
yang digunakan dalam variabel GRWTH memiliki sebaran yang besar, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan merupakan data yang kurang baik.
4. Leverage Ratio
Variabel LVRG memiliki nilai maximum sebesar 94,80% yang dimiliki
oleh PT Malindo Feed Mill Tbk dan nilai minimum adalah 9,40% yang dimiliki
oleh PT Mustika Ratu Tbk. Nilai rata-rata adalah sebesar 52,3011 dan standar
deviasi sebesar 23,77714. Nilai standar deviasi yang lebih kecil menunjukkan
adanya variasi yang cukup kecil dari variabel LVRG, atau adanya kesenjangan
yang rendah antara variabel LVRG terendah dan tertinggi. Dengan melihat
besarnya nilai standar deviasi dibandingkan nilai rata-ratanya maka data-data
yang digunakan dalam variabel LVRG memiliki sebaran yang kecil, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan merupakan data yang baik.
5. Market Value
Variabel MV memiliki nilai maximum sebesar 8,148 yang dimiliki oleh
PT Astra International Tbk dan nilai minimum adalah 4,213 yang dimiliki oleh PT
Lionmesh Prima Tbk. Nilai rata-rata adalah sebesar 6,07005 dan standar deviasi
sebesar 0,965117. Nilai standar deviasi yang lebih kecil menunjukkan adanya
variasi yang cukup kecil dari variabel MV, atau adanya kesenjangan yang rendah
antara variabel MV terendah dan tertinggi. Dengan melihat besarnya nilai standar
deviasi dibandingkan nilai rata-ratanya maka data-data yang digunakan dalam
variabel MV memiliki sebaran yang kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa
data yang digunakan merupakan data yang baik.
![Page 90: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/90.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xc
B. Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Agar hasil perhitungan
pada model regresi linier berganda ini memberikan hasil Best Linier Unbiased
Estimator atau efisien jika memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut (Ghozali,
2006) :
1. Data yang mengikuti terdistribusi secara normal diukur dengan uji normalitas
(analisis grafik dan analisis statistik)
2. Tidak terdapat korelasi antara variabel independen (tidak terdapat
multikolinearitas yang tinggi) diuji dengan uji multikolinearitas dengan diukur
dari nilai tolerance dan variance inflation factor.
3. Tidak terdapat heterokedastisitas, diuji dengan uji heterokedastisitas dengan
melihat grafik scatterplot.
4. Bebas masalah autokorelasi, diuji dengan uji autokorelasi yang diukur dari
nilai Durbin-Watson.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data mempunyai tujuan untuk menguji variabel dependen
dan independen dalam persamaan regresi, apakah keduanya memiliki distribusi
normal atau tidak. Model distribusi yang baik adalah memiliki distribusi normal
atau mendekati normal, karena bagi suatu variabel yang mempunyai karakteristik
tidak normal maka akan dapat mengurangi ketepatan dalam pengujian hipotesis.
Ghozali (2006) menyatakan bahwa analisis statistik parametik bekerja dengan
asumsi bahwa semua variabel terdistribusi secara normal, apabila asumsi tersebut
dipenuhi maka nilai residual dari analisis juga berdistribusi normal.
![Page 91: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/91.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xci
Pengalaman menunjukkan bahwa distribusi normal merupakan model
yang tepat untuk sampel random kontinyu di mana nilainya tergantung pada
sejumlah faktor, tiap faktor menghasilkan pengaruh positif atau negatif (Gujarati,
1995). Dalam penelitian ini, untuk menguji normalitas data digunakan uji statistik
Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan p-
value yang diperoleh dengan tingkatan signifikansi yang ditetapkan sebesar 5%.
Apabila p-value > nilai tabel signifikansi (Sig.), maka data memiliki distribusi
normal.
Dari pengujian terhadap normalitas data yang dilakukan dengan uji
Kolmogorov-Smirnov diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel IV.4
Output Uji Normalitas dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test
Sebelum Transformasi Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 176
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.75801460
Most Extreme Differences Absolute .126
Positive .126
Negative -.067
Kolmogorov-Smirnov Z 1.665
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
![Page 92: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/92.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xcii
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov pada table IV.4 menunjukkan
bahwa hasil uji Kolmogorov Smirnov dari nilai residualnya memiliki distribusi
data yang tidak normal karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05. Sehingga dari
variabel yang tidak terdistribusi normal tersebut perlu dilakukan tindakan
selanjutnya dengan melakukan transformasi melalui metode logaritma natural
untuk mengubah distribusi data variabel tersebut agar menjadi normal. Pengujian
normalitas data setelah dilakukan transformasi tersebut kemudian dilihat
berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov melalui nilai residualnya. Hasil
pengujian normalitas terhadap nilai residual disajikan dalam tabel IV.4 seperti
berikut:
Tabel IV.5
Output Uji Normalitas dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test
Setelah Transformasi Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 176
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .83504751
Most Extreme Differences Absolute .094
Positive .058
Negative -.094
Kolmogorov-Smirnov Z 1.246
Asymp. Sig. (2-tailed) .090
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
![Page 93: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/93.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xciii
Tabel di atas menunjukkan bahwa proksi dari Unstandardized Residual
berdistribusi normal, karena memiliki tingkat signifikansi lebih dari 0,05 yakni
sebesar 0,090.
b. Uji Multikoliniaritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas adalah
situasi di mana terdapat korelasi antar variabel independen satu dengan lainnya
dalam suatu model regresi. Model regresi sebaiknya tidak terdapat korelasi antar
variabel independennya. Jika antar variabel independen terjadi korelasi, maka
variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol
(Ghozali, 2006).
Multikolinearitas dapat diukur dengan menggunakan Variance Inflation
Factor (VIF) dan nilai tolerance. Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance lebih dari
0,1 maka dapat dikatakan bahwa variabel yang digunakan dalam model terbebas
dari multikolinearitas. Menurut Gujarati, multikolinearitas terjadi ketika VIF > 10.
Akibat dari multikolinearitas adalah koefisien-koefisien regresi menjadi tak
terhingga. Jika terjadi multikolinearitas, maka variabel yang menyebabkan
terjadinya multikolinearitas harus dikeluarkan dari model.
![Page 94: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/94.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xciv
Tabel IV.6
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
ROA 0.497 2.013 Terbebas dari multikolinearitas
GRWTH 0.873 1.145 Terbebas dari multikolinearitas
LVRG 0.433 2.307 Terbebas dari multikolinearitas
MV 0.861 1.161 Terbebas dari multikolinearitas
Variabel Dependen : Ln DY
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Berdasarkan tabel IV.6, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel
independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 dan memiliki nilai VIF lebih
kecil dari 10,0. Hal tersebut menandakan bahwa tidak ditemukan gejala
multikolinearitas pada variabel yang deteliti
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian asumsi klasik terakhir adalah uji heteroskedastisitas. Uji
heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain (Ghozali, 2006:125).
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan cara melihat grafik
scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan
![Page 95: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/95.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xcv
nilai residualnya SRESID. Hasil uji heteroskedastisitas (gambar ) adalah sebagai
berikut:
Gambar IV.1
Hasil Uji Heterokedastisitas
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga
model regresi layak dipakai untuk memprediksi dividend yield (DY) berdasarkan
masukan variabel independen return on asset (ROA), asset growth (GRWTH),
leverage ratio (LVRG) dan market value (MV).
![Page 96: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/96.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xcvi
d. Uji Autokorelasi
Cara yang digunakan dalam uji autokorelasi pada penelitian ini adalah uji
Durbin-Watson. Hasil uji Durbin-Watson dalam penelitian ini adalah :
Tabel IV.7
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .439a .193 .174 .83103 2.004
a. Predictors: (Constant), GRWTH, MV, ROA, LEV
b. Dependent Variable: LnDY
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Dari hasil uji Durbin-Watson terlihat nilai yang didapat yaitu 2,004. Nilai
ini akan dibandingkan dengan nilai table Durbin-Watson dengan tingkat
signifikansi 5%., jumlah sampel (n) 44 dan jumlah variabel independen (k) 4.
Nilai yang diperoleh, yaitu dl (1,3263), du (1,720). Oleh karena nilai Durbin-
Watson (2,004) lebih besar dari dari batas atas du (1,720) dan kurang dari
4-1,720 sehingga 1,720 < 2,004 < 4-1,720 (du<d<4-du), dapat disimpulkan
bahwa variabel independen bebas dari autokorelasi (non-autokorelasi).
C. PENGUJIAN HIPOTESIS
Dalam melakukan analisis regresi berganda, suatu persamaan regresi harus
memiliki data yang terdistribusi normal tidak menunjukkan adanya
multikolinearitas, tidak terdapat gejala heterokedastisitas, dan tidak ada
![Page 97: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/97.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xcvii
autokorelasi agar diperoleh persamaan regresi yang baik dan tidak bias. Dari
hasil uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heterokesastisitas, dan uji autokorelasi dapat disimpulkan bahwa model yang
digunakan memenuhi syarat untuk melakukan analisis regresi linier berganda.
Berikut ini merupakan hasil analisis regresi berganda yang dioleh dengan
menggunakan program SPSS for windows:
Tabel IV.8
Output Pengujian Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.716 .432 6.291 .000
ROA .066 .019 .343 3.523 .001
MV -.413 .070 -.436 -5.893 .000
LEV .012 .004 .321 3.077 .002
GRWTH -.009 .004 -.175 -2.387 .018
a. Dependent Variable: LnDY Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Hasil analisis regresi berganda pada tabel tersebut, dapat diformulasikan
dalam persamaan matematis sebagai berikut berikut :
Dimana :
DY = Dividend Yield
ROA = Return on Assets
![Page 98: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/98.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xcviii
GRWTH = Nilai pertumbuhan dari total asset perusahaan
LEV = Leverage ratio atau rasio utang dari perusahaan
MV = Market Value atau nilai pasar dari kapitalisasi modal
perusahaan
Adapun persamaan matematis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta sebesar 2,716 mempunyai arti bahwa jika nilai dari variabel
return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value adalah nol maka
Dividend Yield akan bernilai positif sebesar 2,716.
2. Nilai koefisien regresi b1
sebesar 0,066 mempunyai arti bahwa jika dengan
asumsi nilai dari variabel independen lainnya tetap dan nilai variabel Return on
Asset naik sebesar satu persen maka variabel Y atau Dividend Yield akan
mengalami kenaikan sebesar 0,066 atau 6,6 persen.
3. Nilai koefisien regresi b2
sebesar -0,009 mempunyai arti bahwa jika dengan
asumsi nilai dari variabel independen lainnya tetap dan nilai variabel Asset
Growth naik sebesar satu persen satu maka variabel Y atau Dividend Yield
mengalami penurunan sebesar 0,009 atau 0,9 persen.
4. Nilai koefisien regresi b3
sebesar 0,012 mempunyai arti bahwa jika dengan
asumsi nilai dari variabel independen lainnya tetap dan nilai variabel Leverage
Ratio naik sebesar satu persen maka variabel Y atau Dividend Yield mengalami
kenaikan sebesar 0,012 atau 1,2 persen.
5. Nilai koefisien regresi b4
sebesar -0,413 mempunyai arti bahwa jika dengan
asumsi nilai dari variabel independen lainnya tetap dan nilai variabel Market
![Page 99: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/99.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xcix
Value naik sebesar satu persen maka variabel Y atau Dividend Yield
mengalami penurunan sebesar 0,413 atau 41,3 persen.
a. Pengujian Koefisien Determinasi (Uji R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sampai seberapa besar proporsi
perubahan variabel independen mampu menjelaskan variasi perubahan dependen.
Hasil pengujian yang menunjukkan besarnya koefisien determinasi (R2) adalah
sebagai berikut:
Tabel IV.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .439a .193 .174 .83103 2.004
a. Predictors: (Constant), ROA, GRWTH, LEV, MV
b. Dependent Variable: LnDY Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,174. Hal ini berarti bahwa 17,4 % variasi dividend yield (DY) dapat
dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen yang ada, yaitu return on
asset (ROA), asset growth (GWRTH), leverage ratio (LVRG) dan market value
(MV). Sedangkan sisanya (100 % - 17,4 %= 82,6 %) dapat dijelaskan oleh
variabel-variabel lain di luar model penelitian yang ada.
![Page 100: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/100.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c
b. Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen/terikat. Berikut ini adalah hasil uji F pada penelitian:
Tabel IV.10
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 28.161 4 7.040 10.194 .000a
Residual 118.094 171 .691
Total 146.255 175
a. Predictors: (Constant), ROA, GRWTH, LEV, MV
b. Dependent Variable: LnDY
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Berdasarkan pengujian dengan menggunakan uji F yang ditunjukkan pada
tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 10.194 dengan probabilitas
signifikansi p-value < 0,05 yaitu sebesar 0,000a yang berarti signifikan. Sehingga,
berdasarkan hasil pengujian ini dapat diambil kesimpulan bahwa adanya pengaruh
signifikan secara simultan antara variabel return on asset, asset growth, leverage
ratio dan market value terhadap variabel dependen dividend yield.
![Page 101: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/101.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ci
c. Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2006). Hasil Uji Statistik t dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.11
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.716 .432 6.291 .000
ROA .066 .019 .343 3.523 .001
MV -.413 .070 -.436 -5.893 .000
LEV .012 .004 .321 3.077 .002
GRWTH -.009 .004 -.175 -2.387 .018
a. Dependent Variable: LnDY Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 17
Berdasarkan tabel hasil uji t di atas, dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Variabel Return on Asset
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung variabel return on asset
adalah sebesar 3,523 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,001, yang berarti
signifikan pada tingkat signifikansi 1%, maka H1 diterima. Berdasarkan hasil
pengujian ini dapat disimpulkan bahwa return on asset berpengaruh positif dan
signifikan terhadap dividend yield.
![Page 102: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/102.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cii
b. Variabel Asset Growth
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung variabel asset growth
adalah sebesar -2,387 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,018, yang berarti
signifikan pada tingkat signifikansi 5%, maka H2 diterima. Berdasarkan hasil
pengujian ini dapat disimpulkan bahwa asset growth berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap dividend yield.
c. Variabel Leverage Ratio
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung variabel leverage ratio
adalah sebesar 3,077 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,002, yang berarti
signifikan pada tingkat signifikansi 1%, tetapi karena terdapat perbedaan tanda
pada hasil pengujian dimana pada hipotesis bertanda negatif tetapi hasil penelitian
bertanda positif maka H3 ditolak. Berdasarkan hasil pengujian ini dapat
disimpulkan bahwa leverage ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dividend yield.
d. Variabel Market Value
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t-hitung variabel market value
adalah sebesar –5,893 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000, yang berarti
signifikan pada tingkat signifikansi 1%, tetapi karena terdapat perbedaan tanda
pada hasil pengujian dimana pada hipotesis bertanda positif tetapi hasil penelitian
bertanda negatif maka H4 diterima. Berdasarkan hasil pengujian ini dapat
disimpulkan bahwa market value berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
dividend yield.
![Page 103: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/103.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ciii
D. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian, dapat dijelaskan bahwa seluruh variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Penjelasan pengaruh parsial
dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dalam
penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
a. Pengaruh Return On Asset terhadap Dividend Yield
Hipotesis ke-1 bertujuan untuk menguji pengaruh return on asset terhadap
dividend yield. Pada tabel uji T menunjukkan hasil secara statistik bahwa return
on asset berpengaruh signifikan terhadap dividend yield (DY) perusahaan, yaitu
nilai koefisien regresi 0,066 dengan nilai p-value 0,001 (<0,05) sehingga H1
diterima.
Hasil penelitian terhadap ROA yang berpengaruh positif terhadap DY ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarsi (2002), Amidu dan Abor
(2006), Damayanti dan Achyani (2006), dan Anil dan Kapoor (2008). Dimana,
profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
membagi dividen. Penelitian ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan
oleh Gill et al (2010) yang menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan yang
ditunjukkan dengan return on asset berpengaruh negatif terhadap kebijakan
dividennya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori tentang relevansi kebijakan dividen
bahwa perusahaan akan cenderung membagi dividen dengan proporsi yang
meningkat bila perusahaan tersebut juga mengalami kenaikan profitabilitas.
Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaan maka akan semakin besar
![Page 104: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/104.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
civ
kemampuannya bagi perusahaan untuk membayar dividen (Sudarsi, 2002).
Dengan demikian, semakin tinggi return on asset suatu perusahaan maka
kecenderungan perusahaan untuk membagikan dividen akan semakin besar.
Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
b. Pengaruh Asset Growth terhadap Dividend Yield
Hipotesis ke-2 bertujuan untuk menguji pengaruh asset growth terhadap
dividend yield. Pada tabel uji T menunjukkan hasil secara statistik bahwa asset
growth berpengaruh signifikan terhadap dividend yield (DY) perusahaan, yaitu
nilai koefisien regresi -0,009 dengan nilai p-value 0,018 (<0,05) sehingga H2
diterima.
Hasil penelitian terhadap GRWTH yang berpengaruh negatif terhadap DY
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chang dan Rhee (1990) dan
Charitou dan Vafeas (1998) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif
antara asset growth terhadap kebijakan dividen.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori tentang residual dividend,
perusahaan akan membayar dividennya jika hanya tidak memiliki kesempatan
investasi yang menguntungkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang negatif antara pertumbuhan aset dan pembayaran dividen. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa perusahaan dengan peluang investasi yang
besar dan dengan kebutuhan pembiayaan yang kuat akan lebih suka
mempertahankan dan menginvestasikannya pendapatan daripada
![Page 105: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/105.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cv
mendistribusikan pendapatan ke pemegang saham. Sehingga perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang lebih besar yang membutuhkan pendanaan untuk
mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitasnya diharuskan untuk membayar
dividen yang rendah.
c. Pengaruh Leverage Ratio terhadap Dividend Yield
Hipotesis ke-3 bertujuan untuk menguji pengaruh leverage ratio terhadap
dividend yield. Pada tabel uji T menunjukkan hasil secara statistik bahwa leverage
ratio berpengaruh signifikan terhadap dividend yield (DY) perusahaan, yaitu nilai
koefisien regresi 0,012 dengan nilai p-value 0,02 (<0,05), tetapi karena terdapat
perbedaan tanda pada hasil pengujian dimana hipotesis bertanda negatif dan pada
hasil pengujian bertanda positif maka H3 ditolak.
Hasil penelitian terhadap LVRG yang berpengaruh positif terhadap DY ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Surasmi (1998) yang menemukan
pengaruh positif perubahan leverage ratio terhadap kebijakan dividen. Hasil
penelitian ini tidak mendukung penelitian Jensen et al., (1992), Riyanto (2001),
Sudarsi, (2002), Nugrahaini (2002), Sunarto dan Kartika (2003), dan Mutamimah
(2003) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara leverage ratio
terhadap kebijakan dividen
Perubahan leverage ratio yang berupa debt to total asset (DTA)
menunjukkan pengaruh yang positif terhadap pembayaran dividen. Hal ini
mengindikasikan bahwa dengan penggunaan hutang yang semakin besar maka
dapat menambah modal perusahaan, dimana dengan modal yang semakin besar
![Page 106: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/106.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cvi
maka akan membuat perusahaan lebih leluasa dalam menempatkan dananya ke
dalam proyek-proyek investasi yang menguntungkan yang memiliki nilai NPV
yang positif sehingga dengan modal yang semakin besar maka kemungkinan
untuk memperoleh keuntungan atau laba dari penanaman modal ke investasi yang
menguntungkan juga semakin besar. Maka, dengan perusahaan dapat
menghasilkan keuntungan atau laba yang semakin besar maka perusahaan
memiliki kemampuan untuk membayar dividen yang lebih besar pula. Jadi dapat
disimpulkan bahwa leverage ratio berpengaruh positif terhadap pembayaran
dividen.
d. Pengaruh Market Value terhadap Dividend Yield
Hipotesis ke-4 bertujuan untuk menguji pengaruh market value terhadap
dividend yield. Pada tabel uji T menunjukkan hasil secara statistik bahwa market
value berpengaruh signifikan terhadap dividend yield (DY) perusahaan, yaitu nilai
koefisien regresi -0,413 dengan nilai p-value 0,00 (<0,05), tetapi karena terdapat
perbedaan tanda pada hasil pengujian dimana hipotesis bertanda positif dan pada
hasil pengujian bertanda negatif maka H4 ditolak.
Hasil penelitian terhadap MV yang berpengaruh negatif terhadap DY ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Surasmi (1998), Jensen et al.
(1992), Nugrahaini (2002), dan Hatta (2002) yang menunjukkan pengaruh yang
negatif antara market value terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chang dan Rhee (1990) dan
Harjono (2002), yang dalam penelitiannya ditemukan adanya pengaruh positif
![Page 107: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/107.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cvii
antara ukuran perusahaan yang ditunjukkan dengan market value terhadap
kebijakan dividen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dasar teori pada pengaruh dari
ukuran (size) perusahaan terhadap kebijakan pembayaran dividen sangat kuat
(Smith dan Watts, 1992) terpatahkan. Perusahaan yang berukuran besar yang
dilihat dari nilai market value nya belum tentu membayarkan dividen yang
semakin besar. Jadi, nilai dari market value ini hanya menunjukkan seberapa
besar ukuran perusahaan di pasar modal jika dilihat dari nilai sahamnya dan
jumlah saham yang beredar. Maka, semakin besarnya market value sebuah
perusahaan belum tentu diimbangi dengan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan atau laba yang lebih besar pula. Dimana perusahaan
dengan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan atau laba yang lebih besar
nantinya dapat membayarkan dividen yang lebih besar pula. Jadi dapat
disimpulkan bahwa market value berpengaruh negatif terhadap pembayaran
dividen.
![Page 108: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/108.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cviii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris
mengenai pengaruh return on asset, asset growth, leverage ratio dan market value
terhadap dividend yield. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka didapatkan beberapa kesimpulan dari
penelitian ini yaitu:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 17,4 % variabel kebijakan dividen
dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang digunakan dalam
penelitian. Sedangkan sisanya sebesar 82,6 % dapat dijelaskan oleh variabel-
variabel lain di luar model penelitian.
2. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa keempat variabel
independen yaitu return on asset, asset growth, leverage ratio dan market
value mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen.
3. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa return on asset
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarsi (2002),
Amidu dan Abor (2006), Damayanti dan Achyani (2006), dan Anil dan
Kapoor (2008).
4. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa asset growth berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini sesuai
![Page 109: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/109.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cix
dengan penelitian yang dilakukan oleh Chang dan Rhee (1990) dan Charitou
dan Vafeas (1998).
5. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa leverage ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Surasmi (1998).
6. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa market value berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Surasmi (1998), Jensen et al. (1992),
Nugrahaini (2002), dan Hatta (2002).
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel penelitian dari perusahaan-
perusahaan yang memberikan dividen secara berturut-turut selama periode
penelitian yang ditentukan.
2. Dalam penelitian ini, tahun pengamatan masih terbatas yaitu empat tahun
penelitian dari tahun 2006 sampai dengan 2009.
C. SARAN
Setelah mendapatkan hasil dan mempertimbangkan keterbatasan penelitian
yang ada, penulis memberikan saran sebagai berikut:
![Page 110: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/110.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cx
1. Bagi Perusahaan
Dalam menentukan kebijakan dividen yang optimal, manajemen
perusahaan perlu memperhatikan besarnya return on asset dan leverage ratio
yang dimiliki oleh perusahaan karena peningkatan persentase return on asset dan
peningkatan besarnya leverage ratio perusahaan akan mampu menentukan
besarnya dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham sehingga
diharapkan kebijakan dividen yang diambil perusahaan dapat optimal.
2. Bagi Investor
Bagi investor yang memiliki tujuan investasi, keputusan untuk
menginvestasikan dana agar dapat memperoleh dividen perlu memperhatikan
besarnya persentase return on asset dan besarnya leverage ratio yang dimiliki
oleh perusahaan sehingga para investor berharap memperoleh keuntungan dari
investasinya ke perusahaan tersebut. Hal tersebut terjadi karena peningkatan
persentase return on asset dan peningkatan besarnya leverage ratio perusahaan
akan mampu menentukan perusahaan akan memberikan dividen atau tidak serta
menentukan perusahaan untuk meningkatkan atau menurunkan besarnya dividen
yang dibayarkan kepada investor.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan kriteria pemilihan sampel yang
berbeda dan memperpanjang tahun penelitian dari penelitian ini agar
penelitian selanjutnya dapat memberikan penjelasan yang lebih sempurna
mengenai kebijakan dividen perusahaan.
![Page 111: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/111.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cxi
b. Penelitian selanjutnya dapat memisahkan perusahaan sampel sesuai dengan
karakteristik industrinya, karena hasil penelitian yang didapat akan lebih
mendalam jika sampel yang digunakan dipisahkan berdasarkan karakteristik
industrinya.
c. Hendaknya untuk penelitian selanjutnya lebih mengembangkan lagi variabel-
variabel lain yang mempengaruhi kebijakan dividen karena berdasarkan hasil
analisis dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan yaitu return
on asset, asset growth, leverage ratio dan market value hanya mampu
menjelaskan variasi variabel dependen yaitu kebijakan dividen sebesar 17,4 %
sehingga menunjukkan bahwa masih banyak variabel-variabel lain yang dapat
mempengaruhi kebijakan dividen yang diambil perusahaan.
![Page 112: ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, ASSET …eprints.uns.ac.id/7296/1/197390911201110281.pdf · Tabel II.1 Ringkasan Penelitian ... diperoleh berdasarkan publikasi dari Indonesian](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022013008/5cdf084888c9939e658e0e4c/html5/thumbnails/112.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
cxii