ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI DAN...

105
i ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI DAN RELIGIUSITAS TERHADAP MINAT MAHASISWA MENABUNG DI PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga) S K R I P S I Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) OLEH AGUS SUTRISNO NIM 213 10 035 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH STRATA SATU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Transcript of ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI DAN...

i

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KUALITAS

PELAYANAN, PROMOSI DAN RELIGIUSITAS

TERHADAP MINAT MAHASISWA MENABUNG DI

PERBANKAN SYARIAH

(Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga)

S K R I P S I

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

OLEH

AGUS SUTRISNO

NIM 213 10 035

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH STRATA SATU

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) SALATIGA

2016

iii

ii

iv

iii

v

iv

vi

MOTTO

Awali sesuatu dengan “Bismilahirrohmaanirrohim” dan di akhiri

dengan “Alhamdulillahi Robbil’alamin”

Keajaiban Hanya Akan Datang Pada Mereka Yang Memiliki

Keinginan Untuk Mendapatkannya

(Ivankov)

Lakukan Apapun Yang Kamu Sukai, Jadilah Konsisten, Dan Sukses

Akan Datang Dengan Sendirinya

~ = ~

v

vii

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulis

bisa menyelesaikan skripsi ini dan akan

dipersembahkan kepada :

Ibu, Bapak, saudara – saudaraku yang senantiasa

memberikan dorongan, semangat, perhatian, dan

doa-doa kepada penulis

Teman – teman seperjuangan maupun yang lain

yang selalu memberikan motivasi kepada penulis

Almamater IAIN Salatiga

viii

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah

melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta

salam tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya,

sahabatnya dan kepada kita semua selaku umatnya.

Dengan taufiq dan hidayah Allah SWT, serta dilakukan dengan sungguh-

sungguh, penulis dapat menyusun skripsi hingga selesai yang berjudul “Analisis

Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Religiusitas terhadap Minat

Mahasiswa Menabung di Perbankan Syariah”. Dalam menyelesaikan skripsi ini,

penulis banyak menghadapi berbagai kesulitan dan hambatan yang dirasakan

sehingga penyusunan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai hasil

yang maksimal. Namun, dengan niat yang baik diiringi dengan langkah penuh

keikhlasan, kesabaran, ketenangan serta tawakal dengan mengharapkan ridha dan

rahmat Allah SWT serta syafa’at Rasulullah SAW dari dunia sampai akhirat,

sehingga skripsi ini dapat selesaikan dengan baik dengan penuh suka cita. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang

terhormat:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN (Institut Agama

Islam Negeri) Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga, serta selaku dosen pembimbing yang telah

ix

viii

membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan skripsi

ini.

4. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, serta dosen-dosen lain

yang pernah mengajar kami kami saat masih berada di perkuliahan.

5. Seluruh Staf dan karyawan IAIN Salatiga.

6. Kedua Orang tuaku tercinta, Ibunda Sri Wahyuningsih dan Ayahanda

Achmad atas cinta dan kasih sayang yang tidak akan tergantikan, dan tak

henti-hentinya memberikan dorongan do’a, moril dan materil kepada

penulis.

7. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Buat semua keluargaku yang telah mendukung untuk menyelesaikan skripsi

ini. Terimakasih atas doanya.

9. Untuk teman-temanku (Heri, Saiful, Ayu) yang telah berjuang bersama, dan

teman-temanku yang lain yang belum selesai semoga segera menyusul.

Akhirnya tiada untaian kata yang berharga kecuali Alhamdulillahi

Robbil’alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan penuh kekurangan. Besar harapan

penulis, dengan hadirnya skripsi ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis dan bagi

pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Boyolali, 10 Maret 2016

Penulis

x

ix

ABSTRAK

Sutrisno, Agus. 2016. Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi,

dan Religiusitas Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan

Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga: Fetria Eka Yudiana S.E., M.Si.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, bertujuan untuk

menganalisis pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan religiusitas dari

mahasiswa IAIN Salatiga terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan

syariah. Sampel berjumlah 98 responden dari jumlah keseluruhan 5100 mahasiswa

IAIN Salatiga. Metode analisis dalam penelitian ini adalah Uji statistik yang berupa

uji T test, F test dan uji R2. Sebelum uji statistik dilakukan, terlebih dahulu

dilakukan uji instrument penelitian yang berupa uji reliabilitas, uji validitas, dan uji

asumsi klasik berupa uji multikolinieritas, uji heteroskendastisitas, dan uji

normalitas.

Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tiga variabel yaitu variabel kualitas

pelayanan, promosi dan religiusitas masing-masing variabel memiliki hasil yang

berbeda-beda. Variabel Kualitas Pelayanan (X1) tidak berpengaruh terhadap Minat

Menabung (Y). Variabel Promosi (X2) berpengaruh terhadap Minat Menabung (Y).

Dan variabel Promosi (X3) berpengaruh terhadap Minat Menabung (Y).

Variabel Religiusitas (X3) mempunyai nilai koefisien regresi variabel

terbesar, maka variabel (X3) adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap (Y)

Minat Menabung Mahasiswa di Perbankan Syariah (studi kasus Mahasiswa IAIN

Salatiga).

Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Promosi, Religiusitas, dan Minat Menabung.

xi

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................8

C. Tujuan Penelitian.........................................................................9

D. Manfaat Penelitian.......................................................................9

E. Sistematika Penelitian................................................................10

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori..........................................................................12

A.1. Persepsi.................................................................................12

xii

xi

a. Pengertian Persepsi...........................................................12

b. Faktor-Faktor yang Mempengauhi Persepsi.....................14

A.2. Bank Syariah.........................................................................14

a. Pengertian Bank Syariah..................................................14

b. Produk-Produk Bank Syariah...........................................16

c. Tujuan Bank Syariah........................................................20

A.3. Kualitas Pelayanan................................................................21

a. Pengertian Kualitas..........................................................21

b. Pengertian Pelayanan.......................................................22

c. Kualitas Pelayanan...........................................................22

d. Kualitas Pelayanan Dalam Islam......................................25

A.4. Promosi..................................................................................27

a. Pengertian Promosi...........................................................27

b. Tujuan Promosi................................................................28

c. Sarana Promosi.................................................................29

A.5. Religiusitas............................................................................32

a. Pengertian Religiusitas.....................................................32

b. Faktor-Faktor yang Mempengauhi Religiusitas...............34

c. Dimensi Religiusitas.........................................................35

d. Karakteristik Perilaku Religiusitas...................................37

A.5. Minat......................................................................................38

a. Pengertian Minat..............................................................38

b. Faktor-Faktor yang Mempengauhi ..................................40

B. Penelitian Terdahulu..................................................................41

C. Kerangka Pemikiran..................................................................44

D. Hipotesis....................................................................................44

xiii

xii

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................46

B. Jenis Penelitian..........................................................................46

C. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................46

D. Teknik Pengumpulan Data.........................................................48

D.1 Pengertian Data.....................................................................48

D.2 Jenis dan Sumber Data..........................................................48

D.3 Teknik Pengumpulan Data....................................................49

E. Skala Pengukuran......................................................................49

F. Metode Penelitian......................................................................50

F.1 Pendekatan Penelitian...........................................................50

F.2 Variabel Penelitian................................................................50

G. Item Indikator............................................................................51

H. Metode Analisis.........................................................................53

H.1 Uji Instrumen........................................................................54

H.2 Uji Statistik...........................................................................54

H.3 Uji Asumsi Klasik.................................................................57

I. Alat Analisis..............................................................................58

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum IAIN Salatiga...............................................59

A.1. Sejarah Berdirinya IAIN Salatiga.........................................59

A.2. Alih Status menjadi STAIN Salatiga....................................60

A.3. Alih Status menjadi IAIN Salatiga........................................61

A.4. Visi dan Misi IAIN Salatiga..................................................61

A.5. Struktur Organisasi...............................................................61

B. Gambaran Umum Responden....................................................62

C. Analisis Data .............................................................................62

C.1. Uji Instrumen Penelitian .......................................................62

C.2. Uji Statistik ...........................................................................65

xiv

xiii

C.3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................68

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...............................................................................71

B. Saran .........................................................................................71

C. Penutup .....................................................................................72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xv

xiv

DAFTAR TABEL

Table 2.1: Perbedaan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah.....................16

Table 2.2: Perbedaan Penelitian.............................................................................43

Table 4.1: Struktur Organisasi...............................................................................62

Table 4.2: Jenis Kelamin Responden.....................................................................63

Table 4.3: Fakultas.................................................................................................63

Table 4.4: Uji Reliabilitas......................................................................................64

Table 4.5: Uji Validitas..........................................................................................64

Table 4.6: Uji t.......................................................................................................66

Tabel 4.7: Koefisien Determinasi (R)....................................................................67

Table 4.8: Uji F .....................................................................................................68

Table 4.9: Uji Multicollinearity ............................................................................69

Table 5.0: Uji White .....................................................................................................69

xvi

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran..........................................................................44

Gambar 4.1: Uji Normality ...................................................................................70

xvii

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Data Responden

Lampiran 3 : Hasil Input Data Kuesioner

xviii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan

usahanya. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank merupakan suatu

lembaga yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Semakin

berkembang industri perbankan maka semakin baik pula pertumbuhan ekonomi

negara tersebut.

Perbankan syariah atau disebut juga perbankan Islam adalah suatu sistem

perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam atau syariat.

Pembentukan ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

meminjam atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba),

serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang atau

haram. Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal

tersebut dalam investasinya.

Berdasarkan data statistik perbankan syariah tahun 2015 terdapat ada 12

Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 171 BPRS, dengan

jumlah kantor sebanyak 2.613 (Bank Indonesia, 2015). Total aset perbankan syariah

xix

2

mencapai 273.494 Triliun, total DPK (Dana Pihak Ketiga) 213.477 Triliun dan total

pembiayaan sekitar 206.056 Triliun (Statistik Perbankan Indonesia, 2015). Hal

tersebut membuktikan adanya pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah

di Indonesia menjadi salah satu keberhasilan penerapan syariah Islam dalam

bermuamalah.

Dengan pesatnya perkembangan perbankan syariah di Indonesia ini

mengakibatkan persaingan antar bank menjadi semakin ketat. Persaingan yang

semakin ketat ini menuntut bank untuk dapat mempertahankan maupun menarik

minat nasabah sebanyak mungkin. Berbagai upaya dilakukan bank untuk

mendapatkan nasabah baik melalui peningkatan sarana dan prasarana, produk

maupun pelayanan nasabah. Dengan kemudahan dan fasilitas yang diberikan oleh

bank, nasabah sebagai konsumen dapat mengambil keputusan sesuai kebutuhan

dari berbagai pilihan yang diberikan.

Perilaku nasabah terhadap bank dapat dipengaruhi oleh sikap dan persepsi

nasabah terhadap karakteristik perbankan itu sendiri. Dalam menginterpretasikan

suatu informasi, antar nasabah tidaklah sama meskipun informasi yang diterima

berasal dari sumber yang sama (Kotler dan Amstrong, 2008:174). Hal ini menjadi

salah satu tantangan tersendiri bagi bank untuk dapat menarik minat menabung

nasabah.

Dalam upaya menarik minat menabung nasabah di bank dapat dilakukan

berbagai upaya. Salah satunya yaitu memberikan pelayanan yang berkualitas.

Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) kualitas pelayanan memiliki hubungan

yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan memberikan suatu

xx

3

dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan/hubungan yang kuat dengan

perusahaan. Dalam jangka panjang, memungkinkan perusahaan untuk memahami

dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian,

perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memaksimalkan

pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimalkan pengalaman

pelanggan yang kurang menyenangkan.

Pelayanan kepada pelanggan sangat penting bagi bank dalam upaya

memberikan kepuasan kepada nasabah sehingga tetap percaya pada bank dan tidak

berpaling ke bank-bank lainnya. Untuk kemajuan bank maka perlu mencermati

permintaan nasabah terhadap suatu produk atau jasa yang akan ditawarkan, salah

satunya yaitu meningkatkan kualitas pelayanan. Nasabah dapat memutuskan

terhadap suatu produk atau jasa, salah satunya dengan meningkatkan kualitas

pelayanan (Basu Swastha, 2001:158).

Selain faktor peningkatan kualitas pelayanan, ada faktor lain yang harus

diperhatikan oleh bank untuk dapat menarik minat nasabah yaitu upaya bank untuk

memasarkan produknya dengan promosi. Kegiatan promosi ini menjadi sarana

untuk memperkenalkan produk yang dimiliki bank kepada nasabah sehingga calon

nasabah dapat mengenal produk-produk yang ditawarkan oleh bank. Promosi

merupakan kegiatan penting bagi setiap perusahaan termasuk bank karena sebaik

apapun produk yang dihasilkan jika tidak dikenal oleh nasabah, maka produk

tersebut tidak akan berhasil di pasaran (Indriyo, 2000:235).

Promosi tidak hanya bersifat memberikan informasi tetapi juga bersifat

membujuk. Namun, promosi yang dilakukan bank tidaklah selalu memberikan

xxi

4

dampak baik terhadap bank. Promosi yang berlebihan dapat menimbulkan kecaman

dari orang-orang tertentu yang merasa dimanfaatkan dan dipermainkan. Dalam

pemilihan media promosi juga perlu diperhatikan karena kesalahan dalam

pemilihan media promosi dapat berdampak kurang baik bagi bank seperti

pemborosan biaya tanpa adanya timbal balik yang positif pada bank. Oleh karena

itu, dalam mempromosikan produknya, bank harus dapat memanfaatkan dengan

benar media promosi yang tersedia baik melalui medai cetak maupun elektronik.

Strategi pemasaran yang tepat akan mendorong minat nasabah terhadap bank dalam

berinvestasi. Dengan banyaknya nasabah yang berinvestasi maka akan berpengaruh

pada berkembangnya bank tersebut. Agar pemasaran sesuai dengan sasaran maka

penciptaan produk, penentuan pasar sasaran dan promosi yang tepat sesuai dengan

kebutuhan konsumen.

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor

kebudayaan, kelas sosial, keluarga, status, komunitas/kelompok, usia, pekerjaan,

gaya hidup dan lain-lain (Zaki, 2010:1). Faktor-faktor ini dapat memberikan

petunjuk bagi pemasar untuk melayani pembeli secara efektif. Selain faktor-faktor

yang berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen yang telah disebutkan

tadi, sensitifitas religiusitas juga merupakan faktor pembentuk perilaku konsumen.

Dalam Islam, perilaku seseorang harus mencerminkan hubungan dirinya dengan

Allah SWT, konsumen muslim lebih memilih jalan yang dibatasi Allah dengan

tidak memilih barang haram, tidak kikir, dan tidak tamak supaya kehidupannya

selamat baik di dunia maupun di akhirat (Masrurah, 2015).

xxii

5

Religiusitas adalah suatu sikap atau kesadaran yang muncul yang

didasarkan atas keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap suatu agama. Sikap

keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada pada diri seseorang yang

mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap

agama (Jalaluddin, 2010:257). Religiusitas seseorang diwujudkan dalam berbagai

sisi kehidupannya. Aktivitas beragama bukan hanya ketika sesorang melakukan

perilaku ritual (beribadah), tetapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang

didorong oleh kekuatan lain. Bukan hanya berkaitan dengan kegiatan yang tampak

dan dapat dilihat dengan mata, tetapi juga aktivitas yang tidak tampak dan terjadi

pada diri seseorang. Berdasarkan sikap ini maka manusia dalam melakukan suatu

aktivitas sesuai ketentuan agama, sesuai dengan perintah tuhannya dengan tujuan

mendapatkan keridhaan-Nya (Masrurah, 2015).

Membahas tentang minat, tidak lepas dari kejiwaan manusia. Oleh karena

minat adalah salah satu Marksheffel (1966) dalam bukunya yang aspek psikis yang

ada pada setiap manusia. Apabila seseorang menaruh minat terhadap sesuatu, maka

orang tersebut akan berusaha dengan sekuat mungkin untuk memperoleh yang

diinginkannya. Upaya-upaya yang dilakukan orang tersebut dapat terjadi karena

adanya dorongan lewat minat yang dimilikinya. Dengan demikian minat adalah

motor penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk mecapai tujuan yang di cita-

citakan.

Pada penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Astuti (2013) dapat

disimpulkan bahwa variabel independen yang terdiri dari tingkat suku bunga,

promosi dan kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan

xxiii

6

signifikan terhadap variabel dependen minat menabung nasabah di BRI Cabang

Sleman. Hal ini diperoleh dari nilai t-hitung masing-masing variabel dan hasil uji F

sebesar 26,374 serta nilai koefisien deteminasi (R2) sebesar 0,452

Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Hirmawan (2015) juga

menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari lokasi, religiusitas,

pelayanan, kualitas produk, dan bagi hasil berpengaruh terhadap minat nasabah

bertransaksi di Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2010)

menunjukkan bahwa pelayanan, nisbah bagi hasil dan kualitas produk berpengaruh

positif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah di BNI Syariah cabang

Yogyakarta secara parsial, namun tidak dengan religiusitas tidak berpengaruh

terhadap minat menabung nasabah secara parsial. Dikarenakan hasil regresi

diperoleh koefisien regresi religiusitas sebesar -0.027 dengan p-value=0.761. Pada

taraf signifikansi 5% (0.05), maka p-value=0.761>0.05.

Persepsi sebagai suatu proses mengetahui atau mengenali objek dengan

bantuan indera. Persepsi masyarakat terhadap bank tentunya berbeda-beda tiap

individu. Apalagi terhadap bank syariah yang baru berkembang beberapa dekade

ini. Pengetahuan masyarakat tentang bank syariah masihlah sangat minim

dibandingkan bank konvensional yang sudah berdiri sejak lama. Kurangnya

pemahaman masyarakat mengenai perbedaan dari bank Syariah dan bank

Konvensional berdampak pada antusias mereka dalam berinvestasi di bank Syariah.

Sebenarnya bank Syariah bukan hanya untuk masyarakat beragama Islam saja, tapi

terbuka untuk semua agama. Prinsip syariah hanya sebagai landasan operasional

xxiv

7

perbankan saja. Berdasarkan pangsa pasarnya industri bank syariah di tahun 2014

mencapai 3,9%, tahun 2012 sebesar 4%, dan di tahun 2013 sebesar 5%. Dari data

statistik tersebut pangsa pasar bank syariah mengalami naik-turun dalam beberapa

tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarkat terhadap Bank syariah

masih rendah. (http://www.syariahmandiri.co.id, 2014).

Wilayah kota Salatiga sendiri, bank syariah masih kalah jumlah

dibandingkan dengan bank-bank konvensional yang ada. Dengan jumlah yang

masih sedikit ini dapat mempengaruhi berapa besar nasabah yang menabung di

bank Syariah. Tiap bank syariah sendiri memiliki dimensi pelayanan yang berbeda-

beda, seperti dimana lokasi bank syariah berada, sifat daripada para karyawan bank,

cepat dan tepat tanggapan yang diberikan oleh karyawan, dan lain sebagainya.

Dalam memperkenalkan produk bank sekalipun mereka berlomba-lomba

melakukan promosi yang menarik agar produk mereka dikenal oleh calon nasabah.

Hal tersebut menunjukkan pilihan menabung nasabah pada perbankan syariah

memiliki faktor yang sangat beragam sehingga penelitian terhadap minat

mahasiswa menabung pada perbankan syariah sangat menarik untuk diteliti.

Mahasiswa sebagai salah satu komponen masyarakat adalah pangsa pasar

yang layak jadi petimbangan untuk menambah jumlah nasabah. Jumlah

keseluruhan mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri Salatiga pada tahun

akademik 2015/2016 tercatat 5100 mahasiswa. Institut Agama Islam Negeri

Salatiga adalah salah satu Perguruan Tinggi yang ada di kota Salatiga yang

berlandaskan pada nilai-nilai keislaman. Salah satu contoh yang mereka terapkan

adalah bekerjasama dengan bank-bank syariah dalam bidang ekonomi yaitu dengan

xxv

8

mempercayakan kegiatan ekonominya kepada salah satu Bank Syariah. Yaitu

pembayaran uang kuliah, uang praktikum, pembukaan tabungan untuk mahasiswa

yang ingin mendapatkan beasiswa dll.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi minat calon nasabah untuk

menabung di bank syariah. Peneliti mencoba meneliti tentang minat menabung

mahasiswa dengan mengambil persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan

religiusitas sebagai variabelnya, dan mahasiswa IAIN Salatiga menjadi responden

dalam penelitian ini.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dengan menggunakan variabel

yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, maka peneliti akan melakukan

penelitian tentang “Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi Dan

Religiusitas Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan Syariah”, karena

peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan

religiusitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa IAIN Salatiga menabung di

perbankan syariah. Peneliti memilih objek mahasiswa IAIN Salatiga karena

jangkauan dalam berinteraksi yang sangat mudah. Meminimalisir beban biaya yang

dikeluarkan dan jangka waktu yang singkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan pokok permasalahan

yang terjadi dan menjadi fokus penelitian yaitu:

xxvi

9

1) Bagaimana pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi dan religiusitas

terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah?

2) Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap minat mahasiswa

menabung di perbankan syariah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka

dapat disusun tujuan penelitian sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi dan

religiusitas dapat mempengaruhi minat mahasiswa menabung di perbankan

syariah.

2) Untuk menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap minat

mahasiswa menabung di perbankan syariah saat ini.

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan manfaat kepada

beberapa pihak sebagai berikut :

1) Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti serta dapat

menerapkan ilmu pengetahuan atau teori yang selama ini diperoleh di bangku

kuliah.

xxvii

10

2) Bagi IAIN Salatiga

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik

dalam bidang ilmu ekonomi syariah sehingga dapat menjadi sumber referensi

bahan penunjang untuk persedian di perpustakaan kampus.

3) Bagi Mahasiswa

Mahasiswa bisa menjadikan penelitian ini untuk salah satu acuan pertimbangan

atau sumber referensi penelitian yang akan mereka buat selanjutnya.

E. Sistematika Penulisan

Secara umum, penulisan dalam penyusunan skripsi ini dibagi menjadi lima

bab yaitu :

Bab I Pendahuluan

Dalam bab pertama ini adalah pendahuluan yang menjelaskan latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Bab kedua adalah kajian pustaka yang menjelaskan tentang persepsi, bank

syariah, kualitas pelayanan, promosi, religiusitas, minat, penelitian terdahulu,

kerangka penelitian serta hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Bab ketiga adalah metode penelitian yang membahas tentang tempat dan

waktu penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik

xxviii

11

pengumpulan data, skala pengukuran, metode penelitian, instrumen

penelitian, metode analisis, dan alat analisis

Bab IV Analisis Data dan Pembahasan

Bab keempat ini adalah analisis data dan pembahasan, penulis akan

membahas tentang profil objek penelitian, pengujian dan hasil analisis data

serta pembahasan hasil analisa data.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab kelima ini adalah bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran

dari hasil analisis data pada bab-bab sebelumnya yang dapat dijadikan

masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

xxix

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

A.1. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Setiap orang mempunyai pendapat atau pandangan yang berbeda dalam

melihat suatu hal (objek) yang sama. Perbedaan pandangan ini akan dapat

ditindak lanjuti dengan perilaku atau tindakan yang berbeda pula. Pandangan

itu disebut sebagai persepsi. Persepsi seseorang akan menentukan bagaimana

ia akan memandang dunia.

Wagner dan Hollenbeck (1995:136) mengemukakan pendapatnya

bahwa:“We human beings have five senses throught which we experience the

world around us; sight, hearing, touch, smell and taste. Perception is the

process by which individuals select, organize, store and interpret the

information gathered from these senses”. Pendapat tersebut kurang lebih

mempunyai arti bahwa kita manusia memiliki lima indera dimana lewat

indera-indera tersebut kita bisa mengalami dunia yang ada disekitar kita; yaitu

lewat indera penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, dan pengecap.

Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih, mengelola,

menyimpan dan menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dari

indera-indera tersebut.

xxx

Pendapat tersebut mirip dengan Robbins (2003:160) yang

mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh individu-

individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar

memberi makna kepada lingkungan mereka. Sejumlah faktor yang

mempengaruhi persepsi menurut Robbins adalah perilaku persepsi, objek dan

situasi. Di antara karakteristik pribadi dari pelaku persepsi adalah sikap,

motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan

(ekspektasi). Objek atau target bisa berupa orang, benda atau peristiwa. Sifat-

sifat objek atau target itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang

melihatnya. Situasi adalah konteks objek atau peristiwa, yang meliputi unsur-

unsur lingkungan sekitar dan waktu.

Kita semua sadar akan lingkungan kita, namun tidak semuanya sama

pentingnya menurut persepsi kita. Kita menyimak beberapa data dan

membuang yang lainnya. Setiap orang menerima begitu banyak data-data

sensoris sehingga tidak mungkin untuk memprosesnya semua. Otak

membawa data-data itu melewati suatu perceptual filter yang akan menahan

beberapa bagian (selective attention) dan membuang yang lainnya.

Perceptual selectivity adalah proses dimana seseorang menyaring dan

memilih berbagai objek dan stimuli yang bersaing untuk memperoleh

perhatian. Orang biasanya akan fokus pada stimuli yang memenuhi

kebutuhan mereka dan konsisten dengan sikap, nilai dan personaliti mereka.

Karakteristik dari stimuli itu sendiri juga akan mempengaruhi proses

perceptual selectivity. Orang cenderung akan memperhatikan stimuli yang

13

xxxi

14

menonjol dari stimuli lainnya atau yang lebih kuat dari stimuli lainnya. Orang

juga cenderung akan lebih memperhatikan segala sesuatu yang familiar

dengan mereka (Daft, 2003).

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Krech dan Crutch Field sebagaimana dikutup oleh Jalaluddin

Rakhmad (2005:56) empat faktor yang mempengaruhi persepsi adalah:

1) Kebutuhan, merupakan salah satu dorongan kejiwaan yang mendorong

manusia untuk melakukan suatu tindakan, misalnya rangsangan,

keinginan, tuntutan dan cita-cita.

2) Kesiapan mental, kesanggupan penyesuaian atau penyesuaian sosial atau

keduanya sekaligus untuk menciptakan hubungan-hubungan sosial yang

berhasil.

3) Suasana emosional, kondisi perasaan yang berkesinambungan, dicirikan

dengan selalu timbulnya perasaan-perasaan yang senang atau tidak senang

latar belakang atau tata nilai yang dianut oleh seseorang.

4) Latar belakang budaya, merupakan disipin tersendiri dalam psikologi antar

budaya.

A.2. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Kata bank dari kata banque dalam bahasa Prancis dan banco dalam

bahasa Italia, yang berarti peti, lemari atau bangku. Kata peti atau lemari

menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga,

seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan sebagainya. Dalam Al-Quran,

xxxii

15

istilah bank tidak disebutkan secara eksplisit. Tetapi jika yang dimaksud

adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen,

fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebutkan dengan jelas, seperti

zakat, sedeqah, rampasan perang, jual beli, utang dagang, harta dan

sebagainya, yang memiliki peran tertentu dalam kegiatan ekonomi

(Sudarsono, 2003:18).

Pada umumnya pengertian bank syariah atau bank Islam adalah bank

yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank ini tata

cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan

Hadis (Wibowo, 2005:33). Sedangkan menurut Undang-Undang No. 21

tahun 2008 pasal 1 ayat 7, yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah Bank

yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan

menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah.

Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam

maksudnya adalah bank yang dalam beroperasinya itu mengikuti ketentuan-

ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah

secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktik-praktik yang

dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba, untuk diisi dengan kegiatan-

kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan atau

praktik-praktik uasaha yang dilakukan di zaman Rasulullah atau bentuk-

bentuk usaha yang telah ada sebelumnya, tetapi tidak dilarang oleh Beliau

(Wibowo, 2005:33).

xxxiii

16

Beberapa perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah

dijelaskan secara rinci yang dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini:

Tabel 2.1

Perbedaan antara Bank Konvensional & Bank Syariah

No. Perbankan Konvensional Perbankan Syariah

1 Investasi tidak mempertimbangkan halal

dan haram asalkan proyek yang dibiayai

menguntungkan

Investasi, hanya untuk proyek dan produk

yang halal serta menguntungkan

2 Return baik yang dibayar kepada nasabah

penyimpan dana return yang diterima dari

nasabah pengguna dana berupa bunga

Return yang dibayar dan/atau diterima

berasal dari bagi hasil atau pendapatan

lainnya berdasarkan prinsip syariah

3 Perjanjian menggunakan hubungan positif Perjanjian dibuat dalam bentuk akad

sesuai dengan syariat Islam

4 Orientasi pembiayaan untuk memperoleh

keuntungan atas dana yang dipinjamkan

Orientasi pembiayaan, tidak hanya

keuntungan akan tetapi falah oriented,

yaitu berorientasi pada kesejahteraan

masyarakat

5 Hubungan antara bank dan nasabah adalah

kreditor dan debitur

Hubungan antara bank dan nasabah

adalah mitra

6 Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam,

dan Komisaris serta OJK

Dewan pengawas terdiri dari BI,

Bapepam, Komisaris, dan DPS serta OJK

7 Penyesuain sengketa melalui pengadilan

negeri setempat

Penyelesaian sengketa diupayakan

diselesaikan secara musyawarah antara

bank dan nasabah melalui peradilan

agama

Sumber:Ismail, (2011:38)

b. Produk-Produk Bank Syariah

Secara garis besar produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga,

yaitu produk penyaluran dana, produk penghimpun dana, dan produk jasa

yang diberikan bank kepada nasabahnya.

1. Produk Penyaluran dana

a) Prinsip Jual Beli (Ba’i) dilaksanakan karena adanya pemindahan

kepemilikan barang. Keuntungan bank disebutkan di depan dan

xxxiv

17

termasuk harga dari harga yang dijual. Terdapat tiga jenis jual beli

dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam bank syariah, yaitu:

1) Ba’i Al Murabahah yaitu jual beli dengan harga asal ditambah

keuntugan yang disepakati antara pihak bank dengan nasabah, dalam

hal ini bank menyebutkan harga barang kepada nasabah yang

kemudian bank memberikan laba dalam jumlah tertentu sesuai

dengan kesepakatan.

2) Ba’i Assalam yaitu jual beli dengan nasabah sebagai pembeli dan

pemesan memberikan uangnya ditempat akad sesuai dengan harga

barang yang dipesan dan sifat barang telah disebutkan sebelumnya.

Uang yang tadi diserahkan menjadi tanggungan bank sebagai

penerima pesanan dan pembayaran dilakukan dengan segera.

3) Ba’i Al Istishna merupakan bagian dari Ba’i Asslam namun ba’i al

ishtishna biasa digunakan dalam bidang manufaktur. Seluruh

ketentuan Ba’i Al Ishtishna mengikuti Ba’i Assalam namun

pembayaran dapat dilakukan beberapa kali pembayaran.

b) Prinsip Sewa (Ijarah) adalah kesepakatan pemindahan hak guna atas

barang atau jasa melalui sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan

atas barang yang disewa. Dalam hal ini bank menyewakan peralatan

kepada nasabah dengan biaya yang telah ditetapkan secara pasti

sebelumnya.

xxxv

18

c) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) terdapat dua macam produk, yaitu:

1) Musyarakah, salah satu produk bank syariah yang mana terdapat dua

pihak atau lebih yang bekerjasama untuk meningkatkan aset yang

dimiliki bersama dimana seluruh pihak memadukan sumber daya

yang mereka miliki baik yang berwujud maupun yang tidak

berwujud. Dalam hal ini seluruh pihak yang bekerjasama

memberikan kontribusi yang dimiliki baik itu dana, barang, skill,

ataupun aset-aset lainnya. Yang menjadi ketentuan dalam

musyarakah adalah pemilik modal berhak dalam menentukan

kebijakan usaha yang dijalankan pelaksana proyek.

2) Mudharabah, adalah kerjasama dua orang atau lebih dimana pemilik

modal memeberikan mempercayakan sejumlah modal kepada

pengelola dengan perjanjian pembagian keuntungan. Perbedaan

yang mendasar antar musyarakah dengan mudharabah adalah

kontribusi atas manajemen dan keuangan pada musyarakah

diberikan dan dimiliki dua orang atau lebih, sedangkan pada

mudharabah modal hanya dimiliki satu pihak saja.

2. Produk Penghimpun Dana

Produk penghimpun dana pada bank syariah meliputi giro, tabungan, dan

deposito. Prinsip yang diterapkan dalam bank syariah adalah:

1) Prinsip Wadiah, penerapan prinsip wadiah yang dilakukan adalah

wadiah yad dhamanah yang diterapkan pada rekening produk giro.

Berbeda dengan wadiah amanah, dimana pihak yang dititipi (bank)

xxxvi

19

bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh

memanfaatkan harta titipan tersebut. Sedangkan pada wadiah amanah

harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi.

2) Prinsip Mudharabah, dalam prinsip mudharabah, penyimpan atau

deposan bertindak sebagai pemilik modal sedangkan bank bertindak

sebagai pengelola. Dana yang tersimpan kemudian oleh bank

digunakan untuk melakukan pembiayaan, dalam hal ini apabila bank

menggunakannya untuk pembiayaan mudharabah, maka bank

bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin terjadi.

Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan,

maka prinsip mudharabah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1) Mudharabah mutlaqah, prinsipnya dapat berupa tabungan dan

deposito, sehingga ada dua jenis yaitu tabungan mudharabah dan

deposito mudharabah. Tidak ada pembatasan bagi bank untuk

menggunakan dana yang telah terhimpun.

2) Mudharabah muqayyadah on balance sheet, jenis ini adalah

simpanan khusus dan pemilik dapat menetapkan syarat-syarat

khusus yang harus dipatuhi oleh bank, sebagai contoh disyaratkan

untuk bisnis tertentu, atau untuk akad tertentu.

3) Mudharabah muqayyadah off balance sheet, yaitu penyaluran dana

langsung kepada pelaksana usaha dan bank sebagai perantara

pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pelaksana usaha juga dapat

xxxvii

20

mengajukan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi bank untuk

menentukan jenis usaha dan pelaksana usahanya.

3. Produk Jasa Perbankan

Selain dapat melakukan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana,

bank juga dapat memberikan jasa kepada nasabah dengan mendapatan

imbalan berupa sewa atau keuntungan, jasa tersebut antara lain:

a. Sharf (Jual Beli Valuta Asing), adalah jual beli mata uang yang tidak

sejenis namun harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank

mengambil keuntungan untuk jasa jual beli tersebut.

b. Ijarah (Sewa), kegiatan ijarah ini adalah menyewakan simpanan (safe

deposit box) dan jasa tata-laksana administrasi dokumen (custodian),

dalam hal ini bank mendapatkan imbalan sewa dari jasa tersebut.

c. Tujuan Bank Syariah

Bank syariah memiliki tujuan yang lebih luas dibandingkan dengan

bank konvensional, berkaitan dengan keberadaanya sebagai institusi

komersial dan kewajiban moral yang disandangnya. Selain bertujuan meraih

keuntungan sebagaimana layaknya bank konvensional pada umumnya, bank

syariah juga mempunyai tujuan diantaranya sebagai berikut (Masrurah,

2015):

1) Menyediakan lembaga keuangan perbankan sebagai sarana meningkatkan

kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

2) Meningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses pembangunan.

xxxviii

21

3) Membentuk masyarakat agar berfikir secara ekonomis dan berperilaku

bisnis untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

4) Berusaha bahwa metode bagi hasil pada bank syariah dapat beroperasi,

tumbuh, dan berkembang melebihi bank-bank dengan metode lain.

A.3. Kualitas Pelayanan

a. Pengertian Kualitas

Menurut American society for Quality Control, kualitas adalah

keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau

jasa dalam kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan yang telah

ditentukan atau bersifat laten (Lupiyoadi, 2001:144). Goetsh dan Davis

mengemukakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2000:51). Sedangkan Deming

dan Juran dkk sebagaimana dikutip oleh Ghobadian, memberi batasan

kualitas sebagai upaya memuaskan konsumen (Sunardi, 2003:71).

Menurut Buddy dalam Wahyuningsih (2002:10), “kualitas sebagai

suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang

memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal, secara

eksplisit dan implisit”. Sedangkan definisi kualitas menurut Kotler (2009:49)

adalah “seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh

pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang

tersirat”, ini jelas merupakan definisi kualitas yang berpusat pada konsumen,

xxxix

22

seorang produsen dapat memberikan kualitas bila produk atau pelayanan

yang diberikan dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, kualitas adalah suatu

keseluruhan ciri dan karekteristik yang dimiliki suatu produk/jasa yang dapat

memberikan kepuasan konsumen. Walaupun kualitas jasa lebih sulit

didefinisikan dan dinilai dari pada kualitas produk, nasabah tetap akan

memberikan penilaian terhadap kualitas jasa, dan bank perlu memahami

bagaimana sebenarnya pengharapan nasabah sehingga bank dapat merancang

jasa yang ditawarkan secara efektif.

b. Pengertian Pelayanan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:646), pengertian

pelayanan adalah perihal atau cara melayani; usaha melayani kebutuhan

orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); kemudahan yang diberikan

sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Kesimpulannya dari KBBI

bahwa pelayanan merupakan suatu kegiatan yang diberikan seseorang atau

badan untuk melayani kebutuhan orang lain.

Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

c. Kualitas Pelayanan

Menurut Supranto, kualitas adalah suatu kondisi dimana produk

memenuhi kebutuhan orang yang menggunakannya, oleh karena

kebutuhan orang bersifat dinamis, yaitu kondisi yang berhubungan

xl

23

dengan barang, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi

atau melebihi harapan pelanggan atau nasabah.

Dari definisi di atas memberi indikasi bahwa tiap perusahaan, harus

mampu berkompetisi menciptakan barang atau jasa sesuai permintaan atau

harapan konsumen.

Salah satu pendeketan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan

dalam riset pemasaran adalah model service quality (Parasuraman, 1998)

yaitu sebagai berikut:

a. Tangible (bukti langsung), yaitu kemampuan perusahaan dalam

menunjukkan aksistensinya kepada eksternal. Penampilan dan

kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan

lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata pelayanan yang diberikan

oleh pemberi jasa, misalnya fasilitas fisik (gedung, ruang tunggu,

tempat parkir), perlengkapan, peralataan yang digunakan serta para

pegawainya.

b. Realibility (kehandalan), yaitu kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan pada pelanggan. Dalam

konteks ini, Allah juga menghendaki setiap umat-Nya untuk menepati janji

yang telah dibuat dan dinyatakan sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-

Qur’an surat An-Nahl ayat 91:

xli

24

Artinya: “Dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah

kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu

telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu).

Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat”.

c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu suatu kemampuan untuk

memberikan pelayanan yang cepat dan tepat pada pelanggan, dengan

menyampaikan informasi yang jelas atau tidak membiarkan pelanggan

menuggu terlalu lama tanpa adanya kejelasan dan memberikan

penyelesaian terhadap masalah pelanggan dengan cepat sesuai apa yang

dijanjikan.

d. Assurance (jaminan), yaitu pengetahuan, kesopansantunan dan

kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa

percaya pelanggan pada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen

antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan

santun.

e. Emphaty (perhatian), yaitu memberikan perhatian yang tulus yaitu

bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan

dengan berupaya berusaha memahami keinginan pelanggan. Dimana

suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan

tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik,

serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

Pelanggan atau nasabah adalah orang atau pihak yang dilayani

kebutuhannya, sehingga siapa saja bisa menjadi pelanggan tergantung

xlii

25

pada situasinya. Nasabah merupakan subyek yang dinamis yang sangat

dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dalam dirinya maupun faktor

ekstenal diluar dirinya. Respon dan tindakan nasabah timbul oleh persepsi

dan harapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar

dirinya untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan.

Parasuraman (1998) menyatakan bahwa terdapat dua faktor utama

yang dipengaruhi kualitas pelayanan:

1. Expected service, yaitu jasa yang diharapkan atau diinginkan.

2. Perceived service, yaitu jasa yang dirasakan atau yang dipersepsikan.

Jika kedua faktor tersebut telah sesuai maka kualitas pelayanan yang

dimaksud dianggap baik dan memuaskan. Terlebih lagi bila jasa yang

diterima melebihi apa yang diharapkan pelanggan. Sebaiknya bila

perceived service lebih rendah dari expexted service maka kualitas

pelayanan dipersepsikan negatif atau buruk. Oleh karena itu pemenuhan

kualitas pelayanan suatu keharusan bagi manajemen perusahaan.

d. Kualitas Pelayanan Dalam Islam

Konsep Islam mengajarkan bahwa dalam memberikan layanan dari

usaha yang dijalankan baik itu berupa barang atau jasa jangan memberikan

yang buruk atau tidak berkualitas, melainkan yang berkualitas kepada orang

lain. Hal ini tampak dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 267:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil

usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.

dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,

xliii

26

Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata

terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.

Ada enam karakteristik pelayanan dalam pandangan Islam yang

dapat digunakan sebagai panduan, antara lain:

1) Jujur yaitu sikap yang tidak berbohong, tidak menipu, tidak mengada-

ngada fakta, tidak berkhianat serta tidak pernah ingkar janji. Hal ini

sesuai dengan Al – Qur`an Surat Asy-Syu’ara:181-183:

Artinya:[181] sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu Termasuk orang-orang

yang merugikan; [182] dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. [183] dan

janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela

di muka bumi dengan membuat kerusakan;

2) Bertanggung jawab dan terpercaya (Al-Amanah) yaitu suatu sikap

dalam menjalankan bisnisnya selalu bertanggung jawab dan dapat

dipercaya.

3) Tidak Menipu (Al-Kadzib) yaitu suatu sikap yang sangat mulia dalam

menjalankan bisnisnya adalah tidak pernah menipu. seperti praktik

bisnis dan dagang yang diterapkan oleh Rasulullah SAW adalah tidak

pernah menipu.

4) Menepati janji dan tidak curang yaitu suatu sikap pebisnis yang selalu

menepati janji baik kepada para pembeli maupun diantara sesama

pebisnis.

5) Melayani dengan rendah hati (Khidmah) yaitu sikap ramah tamah,

sopan santun, murah senyum, suka mengalah, namun tetap penuh

tanggung jawab.

xliv

27

Tidak melupakan akhirat yaitu ketika sedang menjalankan bisnisnya

tidak boleh terlalu menyibukkan dirinya semata-mata untuk mencari

keuntungan materi dengan meninggalkan keuntungan akhirat. Sehingga

jika datang waktu shalat, mereka wajib melaksanakannya sebelum habis

waktunya.

A.4. Promosi

a. Pengertian Promosi

Menurut Sofjan Assauri (2011:264), promosi merupakan kegiatan yang

dilakukan untuk mempengaruhi nasabah untuk menciptakan permintaan atas

suatu produk/jasa, sedangkan menurut rambat promosi merupakan strategi

pemasaran yang dilakukan oleh bank kepada nasabah untuk menjelaskan

produk-produk bank sehingga nasabah mendapatkan informasi yang jelas

mengenai produk yang ditawarkan bank dan nasabah akan dapat memilih

produk yang sesuai (Rambat Lupiyoadi, 2001:70).

Basu Swastha (2001:25) mendefinisikan promosi sebagai kegiatan

memberitahu dan mempengaruhi pelanggan/nasabah atas produk/jasa yang

dihasilkan perusahaan. Promosi merupakan salah satu aspek penting karena

promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.

Promosi tidak hanya bersifat memberitahukan, tetapi juga membujuk atau

mempengaruhi konsumen, terutama konsumen potensial dengan menyatakan

suatu produk lebih baik dibandingkan produk lainnya.

Promosi menurut Buchari Alma (2004:179) adalah suatu bentuk

komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

xlv

28

mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan promosi adalah salah

satu unsur dalam marketing mix yang tidak dapat diabaikan dalam suatu

proses penjualan. Dalam usaha menunjang penjualan suatu produk dan

memperkenalkannya kepada orang lain atau konsumen, serta menarik

konsumen untuk membeli produk, maka diperlukan suatu usaha untuk

mempromosikan produk tersebut.

b. Tujuan Promosi

Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan

membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan

bauran pemasarannya. Menurut Khairul Maddy (2010), secara rinci ketiga

tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Menginformasikan

a) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru

b) Memperkenalkan cara pemakaian produk yang baru dari suatu produk

c) Menyampaikan perubahan harga pada pasar

d) Memperjelas cara kerja satu produk

e) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan

f) Meluruskan kesan yang keliru

g) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli

h) Membangun citra perusahaan

xlvi

29

2) Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:

a) Membentuk pikiran merk

b) Mengalihkan pikiran ke merk tertentu

c) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

d) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

e) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga

3) Mengingatkan (preminding) terdiri atas:

a) Mengingatkan pembeli bahwa produksi yang bersangkutan dibutuhkan

dalam waktu dekat

b) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk

perusahaan

c) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan

c. Sarana Promosi

Menurut Rambat Lupiyoadi (2001:108-110) dalam kegiatan promosi

biasanya bank melakukan empat sarana promosi yaitu:

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh bank dengan

tujuan untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan

produk atau jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan nasabah

tentang produk atau jasa yang ditawarkan, membujuk calon nasabah untuk

menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan serta untuk membedakan

bank satu dengan bank lain (differentiate the service). Media yang dapat

digunakan seperti pemasaran billboard di jalan-jalan strategis, pencetakan

xlvii

30

brosur baik disebarkan di setiap cabang atau pasar pembelanjaan,

pemasaran spanduk, melalui koran, majalah, radio, televisi, dan media

lainnya.

2. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Personal Selling mempunyai peran penting dalam pemasaran produk atau

jasa bank karena interaksi secara personal antara penyedia jasa (bank) dan

nasabah sangat penting, jasa tersebut disediakan oleh orang bukan mesin

dan orang merupakan bagian dari produk jasa. Sifat personal selling dapat

dikatakan luwes karena tenaga penjual dapat secara langsung

menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku

masing-masing calon nasabah.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi Penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk

meningkatkan arus produk dan jasa dari produsen (bank) sampai pada

penjualan akhirnya (nasabah). Tujuan promosi penjualan yaitu untuk

meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah nasabah. Bagi bank

promosi penjualan dapat dilakukan melalui:

a) pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif

besar meskipun hal ini akan meningkatkan persaingan tidak sehat.

b) Pemberian intensif kepada setiap nasabah yang memiliki jumlah

simpanan terbesar.

c) Pemberian cenderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada

nasabah yang loyal.

xlviii

4. Publisitas (Publicity/Public Relation)

Publisitas merupakan kiat pemasaran produk atau jasa bank yang tidak

mengharuskan bank berhubungan hanya dengan nasabah tetapi juga

mengharuskan untuk berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik

yang lebih besar. Publisitas ini menjadi kegiatan promosi untuk

memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, events

serta mensponsori beberapa acara.

Kegiatan publisitas ini dimaksudkan untuk membangun image,

mendukung aktivitas komunikasi lainnya, mengatasi permasalahan dan isu

yang ada, meningkatkan dan memperkuat pamor bank, mempengaruhi

publik secara spesifik serta mengadakan launching untuk produk atau jasa

baru yang ditawarkan bank. Oleh karena itu, kegiatan publisitas perlu

dilakukan lebih sering tetapi dengan tetap mempertimbangkan hal-hal

tertentu seperti biaya yang diperlukan dan juga nasabah yang ditargetkan.

Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan

promosi adalah suatu upaya mempengaruhi atau merubah pandangan (image)

nasabah terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan sehingga nasabah

memiliki keinginan untuk membeli dan memakai produk atau jasa yang

ditawarkan tersebut. Dengan demikian, persepsi nasabah tentang promosi

merupakan proses nasabah untuk memilih, mengelola dan

menginterpretasikan informasi yang diperoleh atas kegiatan promosi yang

dilakukan bank dan kemudian akan direspon melalui tindakan yaitu

31

xlix

ketertarikan nasabah untuk menggunakan atau tidak menggunakan produk

atau jasa yang ditawarkan bank.

A.5. Religiusitas

a. Pengertian Religiusitas

Ada beberapa istilah lain dari agama, antara lain religi, religion

(Inggris), religie (Belanda), religio/relegare (Latin), dan dien (Arab). Kata

religion (Inggris) dan religie (Belanda) adalah berasal dari kata induk dari

kedua bahasa tersebut, yaitu bahasa Latin “religio” dari akar kata “relegare”

yang berarti mengikat (Kahmad, 2002). Menurut Cicero (Ismail, 1997),

relegare berarti melakukan sesuatu perbuatan dengan penuh penderitaan,

yakni jenis laku peribadatan yang dikerjakan berulang-ulang dan tetap. Dalam

bahasa Arab, agama dikenal dengan kata al-din dan al-milah. Kata al-

din sendiri mengandung berbagai arti. Ia bisa berarti al-mulk (kerajaan), al-

khidmat (pelayanan), al-izz (kejayaan), al-dzull (kehinaan), al-

ikrah (pemaksaan), al-ihsan (kebajikan), al-adat (kebiasaan), al-

ibadat (pengabdian), al-qahr wa al-sulthan (kekuasaan dan (pemerintahan),

al-tadzallul wa al-khudu (tunduk dan patuh), al-tha’at (taat), al-islam al-

tauhid (penyerahan dan mengesakan Tuhan) (Kahmad, 2002).

Religius menurut Islam adalah menjalankan ajaran agama secara

menyeluruh. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 208:

32

l

Artinya: 208. “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan,

dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang

nyata bagimu.”

Dari istilah agama inilah kemudian muncul apa yang dinamakan

religiusitas. Meski berakar kata sama, namun dalam penggunaannya istilah

religiusitas mempunyai makna yang berbeda dengan religi atau agama. Kalau

agama menunjuk pada aspek formal yang berkaitan dengan aturan-aturan dan

kewajiban-kewajiban; religiusitas menunjuk pada aspek religi yang telah

dihayati oleh individu di dalam hati (Mangunwijaya, 1982). Religiusitas

seringkali diidentikkan dengan keberagamaan. Religiusitas diartikan sebagai

seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan

ibadah dan kaidah dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang

dianutnya. Bagi seorang Muslim, religiusitas dapat diketahui dari seberapa

jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas agama Islam

(Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, 2002).

Hawari (1996) menyebutkan bahwa religiusitas merupakan

penghayatan keagamaan dan kedalaman kepercayaan yang diekspresikan

dengan melakukan ibadah sehari-hari, berdoa, dan membaca kitab suci.

Ancok dan Suroso (2001) mendefinisikan religiusitas sebagai

keberagamaan yang berarti meliputi berbagai macam sisi atau dimensi yang

bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah),

tapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan

supranatural. Sumber jiwa keagamaan itu adalah rasa ketergantungan yang

mutlak (sense of depend). Adanya ketakutan-ketakutan akan ancaman dari

lingkungan alam sekitar serta keyakinan manusia itu tentang segala

33

li

keterbatasan dan kelemahannya. Rasa ketergantungan yang mutlak ini

membuat manusia mencari kekuatan sakti dari sekitarnya yang dapat

dijadikan sebagai kekuatan pelindung dalam kehidupannya dengan suatu

kekuasaan yang berada di luar dirinya yaitu Tuhan.

Berdasarkan uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa religiusitas adalah

kedalaman penghayatan keagamaan seseorang dan keyakinannya terhadap

adanya tuhan yang diwujudkan dengan mematuhi perintah dan menjauhi

larangan dengan kaiklasan hati dan dengan seluruh jiwa dan raga.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas

Religiusitas atau keagamaan seseorang ditentukan dari banyak hal, di

antaranya pendidikan keluarga, pengalaman, dan latihan-latihan yang

dilakukan pada waktu kita kecil atau pada masa kanak-kanak. Orang yang

mendapatkan pendidikan agama baik di rumah mapun di sekolah dan

masyarakat, maka orang tersebut mempunyai kecenderungan hidup dalam

aturan-aturan agama, terbiasa menjalankan ibadah, dan takut melanggar

larangan-larangan agama (Syahridlo, 2004).

Thoules (Azra, 2000) menyebutkan beberapa faktor yang

mempengaruhi religiusitas, yaitu:

1. Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan sosial (faktor

sosial) yang mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan sikap

keagamaan, termasuk pendidikan orang tua, tradisi-tradisi sosial untuk

menyesuaikan dengan berbagai pendapatan sikap yang disepakati oleh

lingkungan.

34

lii

2. Berbagai pengalaman yang dialami oleh individu dalam membentuk sikap

keagamaan terutama pengalaman mengenai.

a) Keindahan, keselarasan dan kebaikan didunia lain (faktor alamiah)

b) Adanya konflik moral (faktor moral)

c) Pengalaman emosional keagamaan (faktor afektif)

3. Faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian yang timbul dari kebutuhan-

kebutuhan yang tidak terpenuhi, terutama kebutuhan terhadap keamanan,

cinta kasih, harga diri, dan ancaman kematian.

c. Dimensi Religiusitas

Segi konteks religiusitas dalam Islam menurut Glock dan Stark dalam

Ancok dan Suroso (2001:77), ada lima macam, yaitu:

1. Dimensi keyakinan (ideologis). Dimensi ini berisi pengharapan-

pengharapan dimana orang yang religius berpegang teguh pada pandangan

teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin tersebut.

2. Dimensi praktik agama (ritualistik). Dimensi ini mencakup perilaku

pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan

komitmen terhadap agama yang dianut.

3. Dimensi pengalaman (experensial). Dimensi ini mengacu indentifikasi

akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan

pengetahuan seseorang dari hari kehari.

4. Dimensi pengamalan (konsekuensi). Dimensi ini berkaitan dengan sejauh

mana perilaku individu dimotivasi oleh ajaran agamanya di dalam

kehidupan sosial.

35

liii

36

5. Dimensi pengetahuan agama (intelektual). Dimensi ini berkaitan dengan

sejauh mana individu mengetahui, memahami tentang ajaran-ajaran

agamanya, terutama yang ada dalam kitab suci dan sumber lainnya.

Ancok dan Suroso berpendapat bahwa konsep Glock dan Stark

mempunyai kesesuain dengan Islam. Walaupun tidak sepenuhnya sama,

dimensi keyakinan dapat disejajarkan dengan akidah, dimensi praktik agama

disejajarkan dengan syariah dan dimensi pengalaman disejajarkan dengan

akhlak. Ketiga dimensi tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a) Aqidah, secara etimologi yaitu kepercayaan. Sedangkan secara

terminologi disamakan dengan keimanan, yang menunjukkan pada

seberapa tingkat keyakinan seseorang terhadap kebenaran ajaran

agamanya yang bersifat fundamentalis dan dogmatis.

b) Syariah, merupakan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan

langsung seorang muslim dengan Allah dan sesama manusia, yang

menunjukan seberapa patuh tingkat ketaatan seorang muslim dalam

mengerjakan kegiatan keagamaan yang dianjurkan dan pada agamanya.

c) Akhlak, dimensi ini menunjukan pada seberapa tingkat muslim berperilaku

dimotivasi oleh ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi

dengan dunianya, terutama dengan sesama manusia.

Dari penelitian Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan

Hidup (1987) juga menunjukkan persamaan dengan dimensi yang

diungkapkan oleh Glock dan Stark, yakni:

1) Dimensi Iman, mencakup kepercayaan manusia dengan tuhan, malaikat,

liv

kitab-kitab, nabi, mukjizat, hari akhir dan adanya bangsa ghaib, serta

takdir baik dan buruk.

2) Dimensi Islam, sejauh mana tingkat frekuensi, intensitas dan pelaksanaan

ibadah seseorang. Dimensi ini mencakup pelaksanaan shalat, zakat, puasa

dan haji.

3) Dimensi Ihsan, mencakup pengalaman dan perasaan tentang kehadiran

tuhan dalam kehidupan, ketenangan hidup, takut melanggar perintah

tuhan, keyakinan menerima balasan, perasaan dekat dengan tuhan dan

dorongan untuk melaksanakan perintah agama.

4) Dimensi Ilmu, seberapa jauh pengetahuan seseorang tentang agamanya,

misalnya pengetahuan tentang tauhid, fiqh, dan lain-lain.

5) Dimensi Amal, meliputi bag aimana pengamalan keempat dimensi di atas

yang ditunjukkan dalam perilaku seseorang. Dimensi ini menyangkut

hubungan manusia dengan lingkungannya.

d. Karakteristik Perilaku Religiusitas

Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama mengungkapkan

bahwa seseorang dikatakan memiliki perilaku religiusitas jika memiliki ciri-

ciri sebagai berikut (Jalaluddin, 2005:107), yaitu:

1. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang

matang, bukan sekedar ikut-ikutan.

2. Cenderung bersifat realitas, sehingga norma-norma agama lebih banyak

diaplikasikan dalam perilaku dan tingkah laku.

3. Berperilaku positif terhadap ajaran dan norma-norma agama dan berusaha

37

lv

untuk mempelajari dan mendalami pemahaman keagamaan.

4. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan tanggung jawab

diri hingga sikap religiusitas merupakan realisasi dari sikap hidup.

5. Bersikap lebih terbuka dan wawasan lebih luas.

6. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan

beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan

atas pertimbangan hati nurani.

7. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian

masing-masing, sehingga terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam

menerima, memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya.

8. Terlihat adanya hubungan antara sikap religiusitas dengan kehidupan

sosial, sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial sudah

berkembang.

A.6. Minat

a. Pengertian Minat

Minat dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai sebuah

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau keinginan

(Purwadarminta, 2007:744). Minat mempengaruhi hasil belajar tidak

diragukan lagi. Kalau seseorang tidak berminat dalam mempelajari

sesuatu tidak dapat diharapkan berhasil dengan baik dalam mempelajari

sesuatu. Menurut Sadirman (2001:74) minat merupakan suatu kondisi

yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri kebutuhannya sendiri.

Minat adalah sebagai suatu keadaan dimana seseorang memiliki

38

lvi

perhatian yang besar terhadap suatu objek yang disertai dengan keinginan

untuk mengetahui dan mempelajari hingga akhirnya membuktikan lebih

lanjut tentang objek tersebut (Bimo Walgito, 2004:38)

Sukuri (1986) menyatakan minat adalah kecenderungan dalam dri

individu untuk tertarik pada suatu objek. Seseorang yang berminat besar

terhadap pekerjaan tertentu maka akan senang engerjakan pekerjaan itu.

Pendapat ini diduung oleh As’ad (1995) yang menyatakan minat

merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan tindakan seseorang.

Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan

fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan.

Pikiran mempunyai kecenderugan bergerak dalam sektor rasional

analisis, sedang perasaan yang bersifat halus/tajam lebih mendambakan

kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengingat fikiran dan

perasaan itu dalam koordinasi yang harmonis, agar kehendak bisa di atur

dengan sebaik-baiknya (Sukanto, 1985:120).

Ada beberapa tahapan minat menurut Masrurah (2015) dalam

skripsinya antara lain:

1) Informasi yang jelas sebelum menjadi nasabah.

2) Pertimbangan yang matang sebelum menjadi nasabah.

3) Keputusan menjadi nasabah.

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa minat adalah

dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam

mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

39

lvii

Selain itu minat dapat timbul karena adanya faktor eksternal dan juga

adanya faktor internal. Minat yang besar terhadap suatu hal merupakan

modal yang besar untuk membangkitkan semangat untuk melakukan

tindakan yang diminati dalam hal ini minat menabung di perbankan syariah

(Masrurah, 2015:27).

Pada prinsipnya perilaku pembelian atau minat menabung nasabah

seringkali di awali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan dari luar

dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun dari lingkungannya.

Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan

karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan menabung.

Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses

rangsangan tersebut sangat kompleks dan salah satunya adalah motivasi

untuk menabung.

Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat

menabung adalah kekuatan yang mendorong individu untuk memberikan

perhatiannya terhadap kegiatan menyimpan uang di bank yang dilakukan

secara sadar, tidak terpaksa dan dengan perasaan senang.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, secara garis

besar dikelompokkan menjadi dua yaitu: (1) dari dalam diri individu yang

bersangkutan (bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu,

kepribadian); dan (2) berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga,

sekolah dan masyarakat. Menurut Crow dan Grow (Ro’uf, 2011:31)

40

lviii

berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu:

1) Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan

membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat

terhadap produksi makanan dan lain-lain.

2) Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk

melakukan suatu aktivitas tertentu.

3) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan

emosi.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian relevan atau penelitian terdahulu adalah penelitian-penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya dan erat kaitannya dengan masalah-masalah penelitian

yang dilakukan setelah melakukan penelusuran terhadap penelitian terdahulu yang

masalahnya terdapat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1) Astuti (2013) dalam penelitiannya yang mengkaji tentang “Pengaruh Persepsi

Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan

Terhadap Minat Menabung Nasabah”, dapat disimpulkan bahwa variabel

independen yang terdiri dari tingkat suku bunga, promosi dan kualitas pelayanan

secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

dependen minat menabung nasabah di BRI Cabang Sleman. Hal ini diperoleh

dari nilai t-hitung masing-masing variabel dan hasil uji F sebesar 26,374 serta

nilai koefisien deteminasi (R2) sebesar 0,452.

2) Cahyani (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Persepsi Bunga

Bank dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Pada Bank BNI

41

lix

Syariah di Kota Semarang”. Menyimpulkan bahwa persepsi bunga bank dan

kualitas pelayanan secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat

menabung pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang. Dengan nilai sebesar

0,520 dengan koefisien determinasi 27% sedangkan sisanya 73% dijelaskan oleh

faktor-faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.

3) Trisnadi (2013) dalam penelitiannya yang mengkaji tentang “Pengaruh Kualitas

Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Kembali

di CIMB Niaga (studi kasus PT Bank CIMB Niaga Tbk Bintaro)”.

Kesimpulannya adalah bahwa kualitas produk tabungan berpengaruh signifikan

terhadap minat menabung. Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap

minat menabung. Kedua variabel secara bersama-sama berkontribusi

menentukan minat menabung kembali sebesar 93,7%. Sedangkan 6,3%

ditentukan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

4) Setyawan (2014) meneliti tentang “Analisa Pengaruh Kepercayaan, Jaminan

Rasa Aman, dan Aksesbilitas Terhadap Minat Menabung Nasabah Bank

Danamon di Surabaya”. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa kepercayaan

berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Danamon. Jaminan

rasa aman terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank

Danamon. Aksesbilitas terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat

menabung di Bank Danamon.

5) Lestari (2015) dalam penelitiannya yang mengkaji tentang “Pengaruh

Religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, Dan Pelayanan

Terhadap Preferensi Menabung Pada Perbankan Syariah”, kesimpulan yang

42

lx

diperoleh dalam penelitian ini adalah pengaruh religiusitas terhadap preferensi

utama menabung Mahasiswa FEB UBM pada perbankan syariah adalah karena

kepatuhan agama. Pengaruh pelayanan terhadap preferensi utama menabung

Mahasiswa FEB UBM pada perbankan syariah adalah pada penggunaan fasilitas

yang mudah.

Skripsi yang disusun ini secara spesifik sebatas meneliti tentang pengaruh

persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan religiusitas terhadap minat mahasiswa

menabung di perbankan syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Adapun perbedaan

penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut

seperti pada tabel 2.2 di bawah ini:

Tabel 2.2.

Perbedaan Penelitian

Perbedaan Penelitian

No Objek Penelitian Variabel Penelitian Analisis Penelitian

1. Objek yang diteliti dalam

penelitian ini yaitu Mahasiswa

IAIN Salatiga, dan Bank

Syariah yang ada di Salatiga

Kualtas Pelayanan,

Promosi, Religiusitas

Uji Instrumen, Uji Statistik,

Uji Asumsi Klasik

(Uji Multikolinearitas,

Uji Heteroskedastisitas,

Uji Normalitas)

2. Penelitian Astuti (2013), objek

yang diteliti yaitu BRI Cabang

Sleman.

Tingkat Suku Bunga,

Promosi,

Kualitas Pelayanan

Mean, Median, Modus

Uji Instrumen, Uji Statistik,

Uji Normalitas, Uji Linearitas,

Uji Multikolinearitas, Analisis

Regresi Berganda, Uji

Hipotesis.

3. Penelitian Cahyani (2013),

objek yang diteliti yaitu Bank

BNI Syariah di Kota Semarang.

Persepsi Bunga Bank,

Kualitas pelayanan

Statistik Deskriptif, Uji

Kualitas data, Uji Asumsi

Klasik, Uji Hipotesis

4. Penelitian Trisnadi (2014),

objek yang diteliti yaitu Bank

CIMB Niaga Tbk Bintaro.

Kualitas Produk

Tabungan, Kualitas

Layanan,

Uji Instrumen, Uji Statistik,

Uji Hipotesis,

5. Penelitian Setyawan (2013),

objek yang diteliti yaitu

Nasabah Bank Danamon di

Surabaya.

Kepercayaan,

Jaminan Rasa Aman,

Aksesbilitas

Analisa Regresi Linier

Berganda.

6. Penelitian Lestari (2015), objek

yang diteliti yaitu Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang.

Religiusitas, Produk

Bank, Kepercayaan,

Pengetahuan,

Pelayanan

Uji Instrumen, Uji Statistik,

Analisis Statistik Deskriptif

43

lxi

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan hasil analisa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya serta penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka dapat

dirumuskan suatu kerangka penelitian sebagai berikut:

Kerangka pemikiran

Di mana: Y : Merupakan Variabel Dependent

X1, X2, X3 : Merupakan Variabel Independent

Gambar 2.1

Skema Kerangka Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis berasal dari kata “Hypo” yang berarti di bawah dan “thesa” yang

artinya kebenaran. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Hipotesis merupakan hubungan yang diduga secara logis antara dua

variabel atau lebih dalam rumusan posisi yang dapat di uji secara empiris (Nur

Indrianto dan Bambang supono, 2009:73). Definisi di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa hipotesis adalah jawaban sementara yang harus dilakukan kebenarannya.

Berdasarkan tinjauan pustaka dan landasan teori maka hipotesis penelitian

dirumuskan sebagai berikut:

H1: Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di

perbankan syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Jawaban ini di perkuat oleh hasil

penelitian sebelumnya dari Hirmawan, yang menunjukkan bahwa kualitas

Kualitas Pelayanan (X1)

Promosi (X2) Minat Mahasiswa (Y)

Religiusitas (X3)

44

lxii

pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah

(Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta).

H2: Promosi berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan

syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Jawaban ini di perkuat oleh hasil penelitian

sebelumnya dari Astuti, yang menunjukkan bahwa Promosi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap minat menabung nasabah (BRI Cabang Sleman).

H3: Promosi berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan

syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Jawaban ini di perkuat oleh hasil penelitian

sebelumnya dari Lestari, yang menunjukkan bahwa Promosi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap minat menabung nasabah (Mahasiswa FEB Universitas

Brawijaya Malang).

45

lxiii

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di kampus IAIN Salatiga yang berada di jalan

Tentara Pelajar No. 2 Salatiga. Penelitian dilakukan selama bulan januari sampai

bulan februari 2016.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana penulis dapat

menentukan hanya beberapa variabel saja dari objek yang diteliti kemudian dapat

membuat instrumen untuk mengukurnya (Sugiyono, 2008:17). Selain dengan

penelitian kuantitatif, peneliti juga menggunakan metode penelitian survei. Metode

penelitian survei merupakan alternatif metode penelitian lain dari sensus. Sensus

adalah penelitian yang dilakukan atas seluruh unsur atau individu dalam populasi

(Purwanto, 2010).

Dengan penelitian ini, penulis ingin mengkonfirmasikan konsep dan teori-

terori yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dengan beberapa fakta dan

data yang telah ditemukan di lapangan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Bawono (2006:28) definisi populasi adalah keseluruhan wilayah

objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan

oleh peneliti. Sedangkan sampel diberi definisi sebagai objek atau subjek penelitian

yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Sampel bagian dari jumlah

46

lxiv

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semuanya, dikarenakan keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang dapat diambil dari populasi itu.

Sehingga didalam menentukan sampel harus berhati-hati, karena kesimpulan yang

dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dari populasi. Adapun teknik untuk

menentukan jumlah sampel, digunakan rumus sebagai berikut (Bawono, 2006: 29):

S =𝑃

(𝑃. 𝑒2) + 1

Keterangan: s = Sampel

P = Populasi

e = error atau tingkat kesalahan yang diyakini

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa IAIN Salatiga,

dimana jumlah mahasiswa adalah 5100. Sehingga total populasi adalah 5100

mahasiswa. Jadi dalam menentukan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:

S =𝑃

(𝑃. 𝑒2) + 1

S =5100

(5100. 0,12) + 1

S =5100

51 + 1

S =5100

52

S = 98,07

Sesuai dengan perhitungan di atas, maka peneliti akan mengambil 98

(pembulatan dari 98,07 karena kuang dari 1) sebagai sampel dalam penelitian ini

dengan teknik pengambilan sampel proporsive sampling yaitu suatu teknik

pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai tujuan.(Sugiyono,

2003:77).

Sedangkan untuk individu yang ditetapkan sebagai sampel penelitian dapat

47

lxv

digunakan dengan teknik aksidental yaitu pengambilan sampel dengan teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2006:60).

D. Teknik Pengumpulan Data

D.1. Pengertian Data

Data adalah segala informasi yang dijadikan dan diolah untuk suatu

kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan (Muhammad, 2008:97).

D.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:

1) Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari mahasiswa IAIN Salatiga yang

menjadi objek penelitian, dalam bentuk angka-angka yang masih perlu

dianalisis seperti jumlah mahasiswa serta data lainnya yang menunjang dalam

penelitian ini.

2) Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu

data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data primer secara

khusus dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer

biasanya diperoleh dari survei lapangan yang menggunakan semua metode

pengumpulan data ordinal (Sugiyono, 2009).

48

lxvi

D.3. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Bawono (2006:30), data-data yang dibutuhkan dalam penelitian

dapat diperoleh dari beberapa sumber, melalui:

1) Metode Kuesoner atau Angket

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:149) kuesioner atau angket daftar

pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang bersedia

memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.

2) Dokumentasi berasal dari kata dokumen, artinya barang-barang tertulis. Di

dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-

benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,

notulen rapat, catata harian dan sebagainya (Arikunto, 1998:149),

sedangkan menurut Bawono, informasi juga bisa diperoleh oleh peneliti

dari jurnal, majalah, buku, data statistik maupun dari internet.

E. Skala Pengukuran

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang objektif dan terukur, diperlukan

adanya skala pengukuran data. Skala pengukuran ini diperlukan supaya

penelitiannya lebih terukur dan dapat diterima oleh semua kalangan. Secara umum

terdapat 4 skala pengukuran, disingkat “noir”, yaitu nominal, ordinal, interval, dan

rasio (Martono, 2011:60).

Dalam penelitian ini, skala pengukuran data yang digunakan oleh peneliti

adalah skala interval. Skala interval adalah skala pengukuran dengan memberikan

rangking terhadap responden yang dirangking bisa berupa preferensi, perilaku, dan

sebagainya (Bawono, 2006:31). Dalam penskalaan dengan skala interval ini banyak

49

lxvii

yang juga menyebut dengan skala linkert. Kategori skala terdiri dari 5 (lima)

tingkatan untuk analisis, skor 1 sampai 5, dapat dengan kreterus sebagai berikut:

1: Tidak Setuju (TS) dengan bobot nilai 1

2: Kurang Setuju (KS) dengan bobot nilai 2

3: Ragu-Ragu (RR) dengan bobot nilai 1

4: Setuju (S) dengan bobot nilai 4

5: Sangat Setuju (SS) dengan bobot nilai 5

F. Metode Penelitian

F.1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian analisis

deskriptif kuantitatif yang merupakan suatu metode yang bertujuan untuk

mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data

yang sesuai dengan masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian,

dimana data itu diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori-

teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik kesimpulan.

F.2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:59).

Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel Independen (X), variabel ini sering disebut variabel stimulus,

predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,

50

lxviii

2009:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah

kualitas pelayanan (X1), promosi (X2), dan religiusitas (X3).

2) Variabel Dependen (Y), variabel dependen disebut juga variabel output,

kriteria, konsekuen. Dalam Indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:59). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel terikatnya adalah minat mahasiswa menabung di perbankan

syariah.

G. Item Indikator

Dalam mengevaluasi pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan

religiusitas terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah, umumnya

mengacu pada berbagai faktor atau dimensi.

Dalam variabel Kualitas Pelayanan (X1), peneliti dalam risetnya mengambil

item indikator menurut Parasuraman yang terdapat lima dimensi utama yaitu:

1. Bukti langsung (tangibles), mencakup dari pegawai, fasilitas, peralatan,

tampilan, fisik dari pelayanan misalnya kredit plastik.

2. Keandalan (reliability), mencakup konsistensi kerja dan kemampuan untuk

dipercaya.

3. Daya tanggap (responsiveness), sikap tanggap pegawai dalam memberikan

pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikan dengan cepat.

4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat

dapat dipercaya yangdimiliki pegawai, bebas dari bahaya, risiko dan keragu-

raguan.

51

lxix

5. Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan

Dalam variabel promosi (X2), peneliti dalam risetnya mengambil item

indikator menurut Rambat Lupiyoadi (2001:108-110) dalam kegiatan promosi

biasanya bank melakukan empat sarana promosi yaitu:

1. Periklanan (Advertising), meliputi pemasaran billboard di jalan-jalan strategis,

pencetakan brosur, pemasaran spanduk, melalui koran, majalah, radio, televisi

dan media lain-lain.

2. Penjualan Pribadi (Personal Selling), meliputi penjualan langsung dengan cara

tatap muka.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion), meliputi pemberian bunga khusus,

pemberian cenderamata (hadiah).

4. Publisitas (Publicity/Public Relation), meliputi promosi melalui kegiatan

pameran, bakti sosial, events, serta mensponsori beberapa acara.

Dalam variabel Religiusitas (X3), peneliti dalam risetnya mengambil item

indikator menurut Glock dan Stark dalam Ancok dan Suroso (2001:77), ada lima

macam, yaitu:

1. Dimensi keyakinan (ideologis), berisi pengharapan-pengharapan dimana orang

religius berpegang teguh pada pandangan teologi tertentu dan mengakui

kebenaran doktrin tersebut.

2. Dimensi praktik agama (ritualistik), mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan

hal-hal yang dilakukan orang untuk meunjukkan komitmen pada agama yang

dianut.

52

lxx

3. Dimensi pengalaman (experensial), mengacu identifikasi akibat-akibat

keyakinan keagamaan, praktik pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari

kehari.

4. Dimensi pengamalan (konsekuensi), berisikan dan memperhatikan fakta bahwa

semua agama mengandung pengharapan-pengharapan tertentu.

5. Dimensi pengetahuan agama (intelektual), mengacu kepada harapan bahwa

orang yang beragama paling tidak memiliki pengetahuan mengenai dasar-dasar

keyakinan, kitab suci dan tradisi.

Dalam variabel Minat (Y), peneliti dalam risetnya mengambil item indikator

menurut Crow dan Grow (Ro’uf, 2011:31) berpendapat ada tiga faktor yang

menjadi timbulnya minat, yaitu:

1. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan

membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat

terhadap produksi makanan dan lain-lain.

2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk

melakukan suatu aktivitas tertentu.

3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.

H. Metode Analisis

Analisis yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan dengan

beberapa langkah antara lain:

53

lxxi

H.1. Uji Instrumen

1) Uji Reliabilitas

Pada prinsipnya uji reliabilitas digunakan untuk menguji data yang kita

peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita bagikan. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik yang

digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha.

Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha lebih besar dari

0,6 (Bawono, 2006:63-68).

2) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengungkap sahih atau tidaknya suatu

pertanyaan pada kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid/sahih jika

pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan suatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono, 2006:68). Untuk

mengukur validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Corrected Item

Total Correlation (sebagai r hitung), suatu pertanyaan dikatakan valid apabila

nilai r hitung > r tabel.

H.2. Uji Statistik

1) Uji t

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen

mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri.

Langkah-langkah pengjiannya:

54

lxxii

a) Menentukan hipotesis

Ho : β1 = 0, artinya independen tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Ho : β1 ≠ 0, artinya independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Menentukan t tabel

Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat α 5% dan

derajat kepercayaan (dk) = n – 1 – k

Di mana: n : jumlah data; k : jumlah variabel

c) Pengambilan keputusan

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh

yang signifikan.

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang

signifikan.

2) Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan

antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana

kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006:92).

Ciri-ciri R² adalah:

a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1,

atau (0 ≤ R² ≤ 1).

b) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

55

lxxiii

c) Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antara variabel

independen dengan variabel dependen.

3) Uji F

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

independen atau variabel bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi

variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006:91)

Langkah pengujiannya:

a) Menentukan Hipotesis

Ho: β1, β2, …βn = 0, artinya variabel independen secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ho: β1, β2, …βn ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Menentukan F tabel

Untuk menentukan F tabel digunakan taraf signifikan α = 5% dan

derajat kebebasan (dk) = (n – k).

c) Mencari F hitung dengan rumus

f =R2/(k − 1)

(1 − R²) / (n – k)

Di mana: R²= Koefisien Determinasi

K = Jumlah Variabel Independen

n = Jumlah Sampel

56

lxxiv

d) Pengambilan Keputusan

Jika F hitung < f tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh

yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Jika F hitng > f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang

signifikan antara variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen.

H.3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dari:

1) Uji Multicollinearity (Multikolinearitas)

Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel

bebas di antara satu dengan yang lainnya. Masalah multikolinearitas yang

serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi

(Bawono, 2006:115-116).

Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan metode VIF (Varian Inflation

Factor) dan nilai Tolerance. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 10,

sedangkan nilai Tolerance adalah tidak boleh lebih besar dari 1 (Ghozali,

2010).

2) Uji Heteroscendasticity (Heteroskedastisitas)

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala penyakit Heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan grafik scatterplot. Jika pola pergerakan grafiknya

beraturan, maka cenderung ada gejala penyakit Heteroskedastisitas.

57

lxxv

Sedangkan jika pergerakan grafiknya tidak beraturan, maka tidak ada gejala

penyakit Heteroskedastisitas.

3) Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel

dependen dan independen yang digunakan memiliki distribusi normal atau

tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah satunya dengan analisis

grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data yang digunakan

memberikan distribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan

normal probability plot.

I. Alat Analisis

Dalam penelitian ini jenis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi

berganda yang mana variabel independen yang digunakan lebih dari satu. Karena

menggunakan variabel yang lebih dari satu untuk memperoleh variabel dependen,

analisis regresi berganda ini sering disebut dengan multivariateanalysis (Bawono,

2006:85). Penelitian ini adalah menggunakan program olah data SPSS (statistical

product and service solution) versi 21 untuk windows, data yang didapat

merupakan data kuanititatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka,

maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS. SPSS merupakan

sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam

memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai

output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan.

58

lxxvi

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum IAIN Salatiga

A.1. Sejarah Berdirinya IAIN Salatiga

Pendirian IAIN Sejak berdirinya sampai saat ini, IAIN Salatiga telah

melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan

kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam

Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah

Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP)

"Nahdlatul Ulama" di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan

"Pesantren Luhur", yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga.

Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama

dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu kurang

setahun, lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud

perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan

persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna

memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai

oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya.

Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN

Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan

untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah

dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga,

59

lxxvii

akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan

padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat

Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal

13 November 1969.

Berdasar pada surat Dirjen Binbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828. tanggal

10 Agustus 1982, maka dibelilah tanah sebagaimana ditawarkan di atas dengan

menggunakan DIP Pusat (tahun anggaran 1980/1981 dan 1981/1982). Hal

penting yang perlu dicatat adalah bahwa pembelian tanah tersebut tidak lepas

dari bantuan berbagai pihak, terutama Bapak Muhammad Natsir (selaku Ketua

Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) yang juga telah lama menaruh perhatian

terhadap kehidupan umat Islam di Salatiga.

A.2. Alih status menjadi STAIN Salatiga

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun

1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan

sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik

Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional

dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan

Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan

fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya.

60

lxxviii

A.3. Alih Status dari STAIN menjadi IAIN Salatiga

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga resmi alih status

menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Alih status itu telah

dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 143 Tahun 2014,

tertanggal 17 Oktober 2014.

A.4. Visi dan Misi IAIN Salatiga

Visi lembaga dirumuskan dalam kalimat pendek sebagai berikut:

“Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan

kecerdasan inteltual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual”.

Dengan visi tersebut, maka Misi yang diemban lembaga diuraikan sebagai

berikut :

1. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman spiritual,

keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat dalam

menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

3. Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat melalui

kinerja internal dan eksternal.

4. Mengembangkan college base management dengan pelibatan stake holder

dan masyarakat.

5. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan budaya

bangsa.

A.5. Struktur Organisasi

Adapun personalia yang pernah menjabat pemimpin IAIN Salatiga adalah

61

lxxix

sebagai berikut:

Tabel 4.1.

Struktur Organisasi

Periode 1997-1998 (peralihan)

Ketua Drs H.A Noerhadi Djamal

Pembantu Ketua I Dr. Muh. Zuhri, MA

Pembantu Ketua II Drs. H. Komari Alwan

Pembantu Ketua III Drs. H.M. Zulfa Machasin

Periode 1998-2002

Ketua Prof. Dr. Muh. Zuhri, MA

Pembantu Ketua I Drs. H.M. Zulfa Machasin, M.Ag

Pembantu Ketua II Drs. H. Sukari Tansir, M.Pd

Pembantu Ketua III Drs. Badwan, M.Ag

Periode 2002-2006

Ketua Drs. Badwan, M.Ag

Pembantu Ketua I Drs. Imam Sutomo, M.Ag

Pembantu Ketua II Drs. Imam Baihaqi

Pembantu Ketua III Drs. H. Nasafi

Periode 2006-2010

Ketua Drs. Imam Sutomo, M.Ag

Pembantu Ketua I Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag

Pembantu Ketua II Drs. Imam Baihaqi, M.Ag

Pembantu Ketua III Drs. Miftahuddin, M.Ag

Periode 2010-2014

Ketua Drs. Imam Sutomo, M.Ag

Pembantu Ketua I Drs. Rahmat Hariyadi, M.Pd

Pembantu Ketua II Drs. Miftahuddin, M.Ag

Pembantu Ketua III H. Agus Waluyo, M.Ag

Periode 2014-2018

Ketua Drs. Rahmat Hariyadi, M.Pd

Pembantu Ketua I Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag

Pembantu Ketua II Drs. Kastolani, M.Ag

Pembantu Ketua III Moh. Khusen, M.A., M.Ag

B. Gambaran Umum Responden

Responden yang dipilih sebagai responden dalam penelitian ini adalah

mahasiswa IAIN Salatiga yang berjumlah 98 mahasiswa. Teknik yang digunakan

dalam pengambilan sampel adalah proporsive sampling. Pengumpulan data dengan

cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan.

62

lxxx

Dari jumlah kuesinoer sebanyak 98 kuesinoer yang kembali adalah 93 dan

data yang diolah valid dan reliabel adalah 80 kuesioner. Identitas dari 80 responden

adalah sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin

Untuk mengetahui perbandingan antara jenis kelamin laki-laki dan

perempuan, dapat dilihat pada tabel 4.2. sebagai berikut:

Tabel 4.2.

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

L 33 41.2 41.2 41.2

P 47 58.8 58.8 100.0

Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.2. di atas dapat diketahui tentang

jenis kelamin responden kuesioner didominasi oleh responden perempuan.

Jenis kelamin perempuan yang menjadi responden dalam penelitian ini

berjumlah 47 responden atau 58,8 %. Dan sisanya sebanyak 33 responden

atau 41,2 % adalah berjenis kelamin laki-laki.

2. Fakultas

Berikut ini pada tabel 4.3. akan ditampilkan kelompok fakultas

mahasiswa IAIN Salatiga yang menjadi responden dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3.

Fakultas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

FEBI 35 43.8 43.8 43.8

SYARIAH 5 6.2 6.2 50.0

TARBIYAH 40 50.0 50.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

63

lxxxi

Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa

kelompok fakultas IAIN Salatiga adalah tarbiyah sebesar 40 responden atau

50 %, FEBI sebesar 35 responden atau 43,8 % dan syariah sebesar 5

responden atau 6,3 %.

C. Analisis Data

C.1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Reliabilitas

Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat

dilihat pada tabel 4.4. sebagai berikut:

Tabel 4.4.

Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan

Persepsi Kualitas Pelayanan .787 Reliabel

Promosi .603 Reliabel

Religiusitas .927 Reliabel

Minat .652 Reliabel

Sumber:Data primer yang diolah, 2016

Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing

variabel memilii Crombach Alpha > 0.60. Dengan demikian persepsi kualitas

pelayanan, promosi, religiusitas dan minat menabung dapat dikatakan

reliabel.

b. Uji Validitas

Adapun hasil uji validitas yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat

dilihat pada tabel 4.5. sebagai berikut:

Tabel 4.5.

Uji Validitas

Variabel Item Correted item total

Correlation

Keterangan

Persepsi Kualitas

Pelayanan

x1_1 .681** Valid

x1_2 .816** Valid

x1_3 .904** Valid

64

lxxxii

x1_4 .409** Valid

x1_5 .815** Valid

Promosi x2_1 .681** Valid

x2_2 .797** Valid

x2_3 .970** Valid

x2_4 .867** Valid

x2_5 -.575** Valid

Religiusitas x3_1 .906** Valid

x3_2 .946** Valid

x3_3 .906** Valid

x3_4 .890** Valid

x3_5 .886** Valid

Minat menabung y_1 .664** Valid

y_2 .846** Valid

y_3 .517** Valid

y_4 .791** Valid

y_5 .456** Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa semua pertanyaan

yang digunakan dalam kuesioner dinyatakan valid, karena item pertanyaan

dalam masing-masing variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikan

pada level 1%, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua

item yang digunakan pada keseluruhan model pengujian.

C.2. Uji Statistik

a. Uji t

Uji ttest digunakan untuk melihat apakah masing-masing variable

independen berpngaruh secara signifikan terhadap variabel dependen tingkat

signifikansi pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi variabel

dependen secara sendiri-sendiri dengan tingkat kepercayaan tertentu.

65

lxxxiii

Tabel 4.6

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 1.233 .235 5.255 .000

rata_x1 .039 .062 .032 .638 .526

rata_x2 .564 .072 .740 7.839 .000

rata_x3 .139 .055 .226 2.526 .014

a. Dependent Variable: rata_y

Sumber:Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan output Coefficients di atas, diketahui bahwa nilai

signifikansi variabel Kualitas Pelayanan (X1) adalah sebesar 0.526 > 0.05,

maka hipotesis alternatif tidak diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa

variabel Kualitas Pelayanan (X1) tidak berpengaruh yang signifikan terhadap

Minat Menabung (Y), karena nilai t hitung 0.638 < t tabel 0.8464. Karena

mahasiswa menabung di bank Syariah adalah suatu keharusan/kewajiban dari

pihak kampus untuk pelayanan pembayaran semester dan untuk pengajuan

beasiswa.

Untuk nilai signifikansi variabel Promosi (X2) adalah sebesar 0.000 <

0.05, maka hipotesis alternatif dapat diterima, sehingga dapat dikatakan

bahwa sehingga dapat dikatakan bahwa Promosi (X2) berpengaruh signifikan

terhadap Minat Menabung (Y), karena nilai t hitung 7.839 < t tabel 0.8464

diperkuat oleh penelitian Astuti (2013) bahwa Promosi berpengaruh terhadap

Minat Menabung. Sedangkan nilai signifikansi variabel Religiusitas (X3)

adalah 0.014 adalah sebesar 0.014 < 0.05, maka hipotesis alternatif diterima,

sehingga dapat dikatakan bahwa Promosi (X3) berpengaruh signifikan

terhadap Minat Menabung (Y), karena nilai t hitung 2.526 < t tabel 0.8464

66

lxxxiv

diperkuat oleh penelitian Lestari (2015) bahwa Religiusitas berpengaruh

terhadap Minat Menabung.

b. Koefisien Determinasi (R2)

Uji Determinasi digunakan untuk melihat seberapa kuat tingkat

hubungan (korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen.

Untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan antara kedua variabel dapat

melihat nilai pada kolom R pada tabel hasil pengolahan menggunakan SPSS.

Apabila nilai pada kolom R semakin mendekati 1, berarti hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen semakin kuat.

Tabel 4.7.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .949a .900 .896 .12594

a. Predictors:(Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2

b. Dependent Variable: rata_y

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai R sebesar 0.949. ini berarti

terdapat hubungan yang cukup kuat antara variabel independen denga

variabel dependen karena nilai pada kolom R mendekati angka 1. Dari tabel

di atas juga terlihat bahwa nilai pada kolom R Square sebesar 0.900. Hal

tersebut berarti kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen

sebesar 90%, sedangkan sisanya sebesar 10% dipengaruhi oleh variael lain

diluar model regresi yang digunakan.

c. Uji F

Uji F ini untuk melihat tingkat signifikansi, variabel independen tidak

secara individu mempengaruhi variabel dependen, melainkan secara

67

lxxxv

bersama-sama. Artinya dengan tingkat kepercayaan tertentu, variabel

independen mempengaruhi variabel dependen secara serentak atau bersama-

sama.

Tabel 4.8

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 10.810 3 3.603 227.197 .000b

Residual 1.205 76 .016

Total 12.016 79

a. Dependent Variable: rata_y

b. Predictors:(Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2

Sumber:Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai Fhitung sebesar 227.197.

Sedangkan nilai Ftabel sebesar 2.719. Hal ini berarti variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan

karena nilai Fhitung > Ftabel. Hal tersebut juga didukung dari nilai pada kolom

sig. lebih kecil dari 0.05. Sesuai dengan asumsi yang ada jika nilai sig. <

0.05, maka disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

C.3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multicollinearity

Uji Multicollinearity berarti menguji apakah terdapat hubungan yang

sempurna antara variabel independen yang digunakan. Untuk mengetahui

apakah terjadi Multicollinearity atau tidak dalam menggunakan metode VIF.

Metode VIF adalah cara mendeteksi Multicollinearity dengan melihat nilai

VIF. Asumsi yang digunakan adalah jika nilai VIF-nya tidak lebih besar dari

5 maka tidak terjadi Multicollinearity, Jika lebih maka terdapat gejala

Multicollinearity.

68

lxxxvi

Table 4.9. Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 1.233 .235 5.255 .000

rata_x1 .039 .062 .032 .638 .526 .541 1.850

rata_x2 .564 .072 .740 7.839 .000 .148 6.758

rata_x3 .139 .055 .226 2.526 .014 .166 6.041

a. Dependent Variable: rata_y

sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas pada kolom VIF terdapat dua variabel dengan nilai

lebih besar dari 5. Itu berarti data yang digunakan terdapat gejala

Multicollinearity.

b. Uji Heteroscedasticity

Uji heteroscedasticity digunakan untuk mengetahui apakah varian dari

variabel pengganggu sama atau berbeda. Jika sama berarti memenuhi asumsi

dalam metode regresi linear yang digunakan yaitu homocedasticty. Namun

jika berbeda, itulah yang disebut dengan heteroscedasticity. Untuk

mengetahui apakah suatu penelitian mengalami gejala heteroskedasitas atau

tidak, dapat dideteksi dengan melihat grafik Scatterplot.

Tabel 5.0 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .949a .900 .896 .12594

a. Predictors: (Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2

b. Dependent Variable: rata_y

Sumber:data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas kita dapat mengetahui R2 sebesar 0.900, maka kita

dapat mengetahui besarnya x2 hitung, yaitu 0.900*80 = 72. Sedangkan

69

lxxxvii

besarnya x2 tabel adalah 96.5782. Karena x2 hitung < x2 tabel, maka gejala

penyakit heteroscedasticity dalam persamaan tidak ada.

c. Uji Normality

Uji Normality adalah pengujian terhadap model regresi yang digunakan

apakah data variabel dependen dan independen yang digunakan berdistribusi

normal atau tidak (Bawono, 2006). Untuk melihat apakah data yang dipakai

memenuhi asumsi normalitas atau tidak dapat menggunakan metode analisa

grafik normal plot. Asumsi yang digunakan adalah jika titik-titik persebaran

dalam grafik mengikuti garis maka data yang digunakan berdistribusi normal.

Gambar 4.1

Grafik Chart Histogram Sumber:Data primer yang diolah, 2016

Dari chart histogram di atas dapat dilihat bahwa perbandingan antara

data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Terlihat

bahwa grafik chart histogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati

normal, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

70

lxxxviii

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, berdasarkan seluruh

pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Variabel persepsi kualitas pelayanan, promosi dan religiusitas

masing-masing variabel memiliki hasil yang berbeda-beda.

Variabel Kualitas Pelayanan (X1) tidak berpengaruh terhadap

Minat Menabung (Y). Variabel Promosi (X2) berpengaruh terhadap

Minat Menabung (Y). Dan variabel Promosi (X3) berpengaruh

terhadap Minat Menabung (Y).

2. Variabel Religiusitas (X3) mempunyai nilai koefisien regresi

variabel terbesar, maka variabel (X3) adalah variabel yang paling

berpengaruh terhadap (Y) Minat Menabung Mahasiswa di

Perbankan Syariah (studi kasus Mahasiswa IAIN Salatiga).

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka saran yang dapat diajukan bagi

peneliti selanjutnya, hendaknya untuk mengembangkan konsep dan

instrumen mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat

71

lxxxix

mahasiswa menabung di perbankan syariah. Sementara kepada Perbankan

syariah disarankan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan kualitas pelayanan yang baik kepada nasabah.

2. Mempromosikan produk-produk perbankan syariah kepada

masyarakat lebih luas lagi.

3. Perbankan syariah harus lebih menonjolkan ketaatan terhadap

hukum syariat Islam.

C. Penutup

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan

hidayah-Nya kepada penlis sehingga dapat menyelesaikan tugas dalam

penulisan skripsi ini.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

meskipun sudah penulis usahakan semaksimal mungkin. Hal ini disebabkan

keterbatasan dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca

demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya sebagai penutup mohon maaf atas segala kekurangan dan

kesalahan serta penulis berdo’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi semua pihak yang benar-

benar membutuhkannya. Aaminn Ya Robbal ‘alamin.

72

xc

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Nasabah Untuk

Menabung. Skripsi. Semarang.

Ancok, Djamaludin dan Nasori Suroso. Cetakan VII. 2008. Psikologi Islam:

Solusi atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: Pelajar

Pustaka.

Arikunto. Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Prndekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Astuti, Tri. 2013. Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga,

Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung

Nasabah. Jurnal Nominal. Volume II Nomor I. Yogyakarta.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN

Salatiga Press.

Cahyani, Asih Fitr., Saryadi dan Sendhang Nurseto. 2013. Pengaruh

Persepsi Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat

Menabung Pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang. Diponegoro

Journal of Sosial and Politic, Tahun 2013, Hal 1-8.

Hanafi, Imam. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah

dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada bmt ambartani

utama yogyakarta. Yogyakarta.

Hirmawan, Muh Risky Adi. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah. Naskah Publikasil.

Surakarta.

Heri Sudarsono. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta:

Ekonisia.

Istifakhiyah. 2012. Pengeruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Minat Masyarakat Menjadi Nasabah Di BMT Islamic Center

Kabupaten Cirebon. Skripsi. Cirebon.

Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2002. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi

Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

xci

Kurniawati, Eris Tri. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi

Hasil dan Kualitas Layanan Bank terhadap Minat Nasabah

Berinvestasi (Studi Kasus pada Bank Muamalat cabang Malang).

Jurnal Humanity, Volume 7, Nomor 2, Juli 2012: 46-55.

Lestari, Alfi Mulikhah. 2015. Pengaruh Religiusitas, Produk Bank,

Kepercayaan, pengetahuan, dan Pelayanan Terhadap Preferensi

Menabung Pada Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Mahasiswa

FEB Universitas Brawijaya Malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB

Vol. 2 No. 1. Tahun 2015. Malang.

Masruroh, Atik. 2015. Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas Dan

Disposible Income terhadap Minat Menabung Mahasiswa Di

Perbankan Syariah (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga).

Skripsi. Salatiga.

Nizar, Lukman. 2015. Analisis Pengaruh Religiusitas Dan Komitmen

Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja. Skripsi. Salatiga.

Purwanto. 2010. Metodelogi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan

Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Revit, Dian. 2011. Analisis Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Kepuasan

Nasabah PT. Bank Central Asia TBK Cabang Padang. Skripsi.

Padang.

Setyawan, Yohana Neysa dan Edwin Japarianto, S.E., M.M. 2014. Analisa

Pengaruh Kepercayaan, Jaminan Rasa Aman, dan Aksesbilitas

terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Danamon di Surabaya.

Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No 1, 2014. Surabaya.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2008, hlm. 17

Supranto, J, Pengukuran Tingkat Keputusan Pelanggan, Cet.I., Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 2001, hlm.2.

Trisnadi, Dedy dan Ngadino Surip. 2013. Pengaruh Kualitas Produk

Tabungan dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Menabung

Kembali di CIMB Niaga. Jurnal MIX, Volume 6 No 3, Oktober

2013. Jakarta.

islamiwiki.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-riba-hukum-dan-

bahayanya.html#.VryOxPkrLIV di akses pada tanggal 7 Januari

2016

cermati.com/artikel/sejarah-dan-perkembangan-bank-syariah-di-indonesia#!

di akses pada tanggal 5 Januari 2016

xcii

aas-sv.net/2013/10/strategi-promosi-bank-dan-kepuasan.html di akses pada

tanggal 8 Januari 2016

inudebee.blogspot.co.id/2013/10/dimensi-kualitas-jasapelayanan-

dan_30.html di akses pada tanggal 8 Januari 2016

wonggoblogne.blogspot.co.id/2012/07/pelayanan-perbankan-dan-

pengaruhnya.html di akses pada tanggal 8 Januari 2016

ridwan202.wordpress.com/2013/02/11/kualitas-pelayanan-dalam-islam/ di

akses pada tanggal 8 Januari 2016

aas-sv.net/2013/10/strategi-promosi-bank-dan-kepuasan.html

rokhmatfarid.blogspot.co.id/2012/07/kualitas-pelayanan-bauran-

pemasaran.html di akses pada tanggal 8 Februari 2016

id.wikipedia.org/wiki/Institut_Agama_Islam_Negeri_(IAIN)_Salatiga di

akses pada tanggal 8 Februari 2016

definisi-pengertian.com/2015/06/definisi-pengertian-persepsi-menurut-

ahli.html?m=1 di akses pada tanggal 8 Februari 2016

pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-tujuan-

promosi-menurut.html?=1 di akses pada tanggal 8 Februari 2016

www.syariahmandiri.co.id/2011/04/2015-pangsa-pasar-bank-syariah-di-

atas-5/ di akses pada tanggal 5 april 2016

KBBI.web.id

xciii

Lampiran

xciv

KUESIONER

Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Religiusitas

Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan Syariah

A. Identitas Pribadi

1. Nama : ..........................................................................

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Fakultas/Jurusan : ..........................................................................

4. Semester : ..........................................................................

B. Petunjuk pengisian angket, Variabel Kualitas Pelayanan, Promosi, dan

Relligiusitas.

Berilah tanda (√) pada kolom saudara/i pilih sesuai keadaan yang

sebenarnya, skala pengukuran yang tersedia mula dari angka 0 s/d 5 untuk

setiap pertanyaan yang telah disediakan.

Jika saudara setuju dengan peryataan pada kuesioner, maka tandailah angka

yang menunjukkan nilai yang semakin tinggi di sebelah kanan, namun jika

saudara tidak setuju dengan pernyataan pada kuesioner, maka tandailah angka

yang menunjukkan nilai yang semakin rendah di sebelah kiri.

C. Variabel Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Relligiusitas

No Daftar Pertanyaan Alternatif Jawaban

Persepsi Kualitas Pelayanan (X1)

a. Tangible (Bukti Langsung)

0 1 2 3 4 5

1. Lokasi kantor bank syariah yang

dekat

b. Realibility (Kehandalan)

2. Karyawan bank syariah mempunyai

sifat jujur dan amanah

c. Responsiveness (Daya Tanggap)

3. Karyawan bank syariah

memberikan pelayanan yang cepat

dan tepat dalam melayani

kebutuhan nasabah

d. Assurance (Jaminan)

4. Karyawan bank syariah

bertanggung jawab dan dapat

dipercaya

xcv

e. Emphaty (Perhatian)

5. Karyawan bank syariah berupaya

berusaha memahami kebutuhan

nasabah dengan baik

Promosi (X2) 0 1 2 3 4 5

6. Saya menabung di bank syariah

karena iklan yang mereka buat

sangat menarik

7. Saya menabung di bank syariah

karena Costumer service

berinteraksi dengan baik kepada

nasabah

8. Saya menabung di bank syariah

karena pendekatan personal yang

sangat baik dan sopan

9. Saya menabung di bank syariah

karena terdapat hadiah yang

menarik

10. Saya menabung di bank syariah

karena mereka memiliki jiwa sosial

yang tinggi

Religiusitas (X3)

a. Dimensi Keyakinan (Ideologis)

0 1 2 3 4 5

11. Saya mempunyai keyakinan bahwa

Islam adalah sumber dari segala

hukum

b. Dimensi Praktik Agama

(Ritualistik)

0 1 2 3 4 5

12. Saya membaca Al-Qur’an setiap

hari, jika tidak sedang berhalangan

c. Dimensi Pengalaman (Experensial) 0 1 2 3 4 5

13. Allah akan mengabulkan doa saya,

jika saya bersungguh-sungguh

d. Dimensi Pengamalan (Konsekuensi) 0 1 2 3 4 5

14. Saya selalu menyisihkan uang

untuk bersedekah

e. Dimensi Pengetahuan (Intelektual) 0 1 2 3 4 5

15. Saya ikut andil bagian dalam

kegiatan di tempat Ibadah

xcvi

Minat Menabung (Y) 0 1 2 3 4 5

17 Saya lebih suka menabung di bank

syariah karena keinginan diri

sendiri

17. Saya lebih suka menabung di bank

syariah karena ingin mendapat

berkah dan pahala

18. Saya lebih suka menabung di bank

syariah karena ingin mendapatkan

keselamatan di dunia dan akhirat

19. Saya lebih suka menabung di bank

syariah karena menggunakan

produk-produk halal yang terhindar

dari riba, gharar, dan maisyir

20. Saya lebih suka menabung di bank

syariah karena kantor pelayanan

mempermudah untuk menabung

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA

xcvii

SEX FAKULTAS SMSTR X1 X2 X3 Y

L FEBI 12 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4

L FEBI 12 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

L FEBI 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P FEBI 12 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L FEBI 12 4 4 3 3 4 2 5 3 4 5 5 4 5 3 3 3 5 5 4 3

L FEBI 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4

L TARBIYAH 10 4 5 4 5 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5

L TARBIYAH 10 5 4 5 5 4 3 3 3 4 5 3 4 3 4 3 5 3 3 3 5

L TARBIYAH 10 4 4 4 4 3 3 5 4 4 5 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4

L TARBIYAH 8 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4

P FEBI 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L FEBI 12 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

L FEBI 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

L TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L TARBIYAH 12 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P TARBIYAH 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L FEBI 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P FEBI 12 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P TARBIYAH 8 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

L TARBIYAH 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

L FEBI 6 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4

P FEBI 6 5 5 5 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4

P FEBI 6 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 3 5 3 4 5 5 5 4 5

P FEBI 6 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3

P FEBI 6 4 4 3 3 4 2 5 4 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 4

P FEBI 6 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 5 4

P FEBI 6 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5

P FEBI 6 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5

P FEBI 6 4 4 4 4 3 3 5 4 3 5 5 3 5 4 5 4 5 5 5 3

P FEBI 6 5 5 5 4 5 2 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 4 4

P TARBIYAH 8 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L TARBIYAH 8 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P TARBIYAH 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L FEBI 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P TARBIYAH 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

xcviii

L FEBI 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L TARBIYAH 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

L TARBIYAH 10 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L TARBIYAH 2 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L TARBIYAH 2 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

L TARBIYAH 2 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P FEBI 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

P FEBI 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P FEBI 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P FEBI 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L FEBI 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P FEBI 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L FEBI 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

L FEBI 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

L SYARIAH 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P SYARIAH 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P SYARIAH 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P TARBIYAH 6 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4

L TARBIYAH 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

L TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

L SYARIAH 6 4 4 3 3 4 2 5 3 4 5 5 4 5 3 3 3 5 5 4 3

P SYARIAH 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4

P FEBI 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P FEBI 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4

P FEBI 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

P FEBI 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4

xcix

SEX

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

L 33 41.3 41.3 41.3

P 47 58.8 58.8 100.0

Total 80 100.0 100.0

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.787 5

FAKULTAS

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

FEBI 35 43.8 43.8 43.8

SYARIAH 5 6.3 6.3 50.0

TARBIYAH 40 50.0 50.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.927 5

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.652 5

c

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

x2_1 15.8375 3.277 .711 .307

x2_2 15.3500 4.610 .694 .440

x2_3 16.1250 3.402 .941 .222

x2_4 17.1625 3.783 .269 .662

x2_5 15.1250 7.959 -.670 .795

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

x3_1 16.1250 7.174 .865 .908

x3_2 16.6125 5.304 .896 .901

x3_3 16.1250 7.174 .865 .908

x3_4 16.7375 5.740 .798 .922

x3_5 17.1000 7.256 .838 .912

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.603 5

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

x1_1 16.4000 1.635 .443 .797

x1_2 16.8250 1.488 .670 .709

x1_3 16.8125 1.395 .825 .652

x1_4 16.9375 2.161 .233 .827

x1_5 16.8250 1.589 .694 .706

ci

y_1 17.5625 2.376 .324 .668

y_2 16.5000 2.304 .728 .453

y_3 16.7000 2.947 .235 .677

y_4 16.6375 2.411 .639 .495

y_5 16.9500 3.187 .234 .665

Correlations

x1_1 x1_2 x1_3 x1_4 x1_5 jumlah_x1

x1_1

Pearson Correlation 1 .357** .454** .123 .409** .681**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .276 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

x1_2

Pearson Correlation .357** 1 .660** .173 .736** .816**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .124 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

x1_3

Pearson Correlation .454** .660** 1 .467** .756** .904**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

x1_4

Pearson Correlation .123 .173 .467** 1 -.013 .409**

Sig. (2-tailed) .276 .124 .000 .907 .000

N 80 80 80 80 80 80

x1_5

Pearson Correlation .409** .736** .756** -.013 1 .815**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .907 .000

N 80 80 80 80 80 80

jumlah_x1

Pearson Correlation .681** .816** .904** .409** .815** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

Correlations

x2_1 x2_2 x2_3 x2_4 x2_5 jumlah_x2

x2_1

Pearson Correlation 1 .822** .785** .315** -.319** .867**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .004 .000

N 80 80 80 80 80 80

x2_2

Pearson Correlation .822** 1 .770** .181 -.170 .797**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .109 .131 .000

N 80 80 80 80 80 80

x2_3

Pearson Correlation .785** .770** 1 .672** -.567** .970**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

cii

x2_4

Pearson Correlation .315** .181 .672** 1 -.882** .681**

Sig. (2-tailed) .004 .109 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

x2_5

Pearson Correlation -.319** -.170 -.567** -.882** 1 -.575**

Sig. (2-tailed) .004 .131 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

jumlah_x2

Pearson Correlation .867** .797** .970** .681** -.575** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

Correlations

x3_1 x3_2 x3_3 x3_4 x3_5 jumlah_x3

x3_1

Pearson Correlation 1 .822** 1.000** .656** .748** .906**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

x3_2

Pearson Correlation .822** 1 .822** .815** .774** .946**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

x3_3

Pearson Correlation 1.000** .822** 1 .656** .748** .906**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

x3_4

Pearson Correlation .656** .815** .656** 1 .791** .890**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

x3_5

Pearson Correlation .748** .774** .748** .791** 1 .886**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

jumlah_x3

Pearson Correlation .906** .946** .906** .890** .886** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

Correlations

y_1 y_2 y_3 y_4 y_5 jumlah_y

y_1

Pearson Correlation 1 .331** -.165 .177 .684** .664**

Sig. (2-tailed) .003 .144 .116 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

y_2

Pearson Correlation .331** 1 .645** .799** .027 .846**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .815 .000

N 80 80 80 80 80 80

y_3 Pearson Correlation -.165 .645** 1 .611** -.323** .517**

ciii

Sig. (2-tailed) .144 .000 .000 .004 .000

N 80 80 80 80 80 80

y_4

Pearson Correlation .177 .799** .611** 1 .100 .791**

Sig. (2-tailed) .116 .000 .000 .375 .000

N 80 80 80 80 80 80

y_5

Pearson Correlation .684** .027 -.323** .100 1 .456**

Sig. (2-tailed) .000 .815 .004 .375 .000

N 80 80 80 80 80 80

jumlah_y

Pearson Correlation .664** .846** .517** .791** .456** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

rata_y 4.2175 .38999 80

rata_x1 4.1900 .31325 80

rata_x2 3.9800 .51174 80

rata_x3 4.1350 .63308 80

Correlations

rata_y rata_x1 rata_x2 rata_x3

Pearson Correlation

rata_y 1.000 .267 .943 .856

rata_x1 .267 1.000 .327 -.031

rata_x2 .943 .327 1.000 .852

rata_x3 .856 -.031 .852 1.000

Sig. (1-tailed)

rata_y . .008 .000 .000

rata_x1 .008 . .002 .391

rata_x2 .000 .002 . .000

rata_x3 .000 .391 .000 .

N

rata_y 80 80 80 80

rata_x1 80 80 80 80

rata_x2 80 80 80 80

rata_x3 80 80 80 80

civ

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1

rata_x3,

rata_x1,

rata_x2b

. Enter

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics Durbin-

Watson

R

Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .949a .900 .896 .12594 .900 227.197 3 76 .000 2.172

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 10.810 3 3.603 227.197 .000b

Residual 1.205 76 .016

Total 12.016 79

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.233 .235 5.255 .000

rata_x1 .039 .062 .032 .638 .526

rata_x2 .564 .072 .740 7.839 .000

rata_x3 .139 .055 .226 2.526 .014

Coefficient Correlationsa

Model rata_x3 rata_x1 rata_x2

1 Correlations

rata_x3 1.000 .628 -.913

rata_x1 .628 1.000 -.677

rata_x2 -.913 -.677 1.000

cv

Covariances

rata_x3 .003 .002 -.004

rata_x1 .002 .004 -.003

rata_x2 -.004 -.003 .005

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 3.7885 4.9016 4.2175 .36991 80

Std. Predicted Value -1.160 1.849 .000 1.000 80

Standard Error of Predicted Value .022 .048 .027 .007 80

Adjusted Predicted Value 3.7881 4.9107 4.2175 .36965 80

Residual -.37301 .37172 .00000 .12352 80

Std. Residual -2.962 2.952 .000 .981 80

Stud. Residual -3.066 3.192 .000 1.028 80

Deleted Residual -.39960 .43483 -.00003 .13580 80

Stud. Deleted Residual -3.253 3.408 -.001 1.072 80

Mahal. Distance 1.484 10.478 2.963 2.143 80

Cook's Distance .000 .433 .026 .078 80

Centered Leverage Value .019 .133 .038 .027 80

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1

rata_x3,

rata_x1,

rata_x2b

. Enter

a. Dependent Variable: rata_y

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .949a .900 .896 .12594

a. Predictors: (Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2

b. Dependent Variable: rata_y

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 10.810 3 3.603 227.197 .000b

cvi

Residual 1.205 76 .016

Total 12.016 79

a. Dependent Variable: rata_y

b. Predictors: (Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.233 .235 5.255 .000

rata_x1 .039 .062 .032 .638 .526

rata_x2 .564 .072 .740 7.839 .000

rata_x3 .139 .055 .226 2.526 .014

a. Dependent Variable: rata_y

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 3.7885 4.9016 4.2175 .36991 80

Residual -.37301 .37172 .00000 .12352 80

Std. Predicted Value -1.160 1.849 .000 1.000 80

Std. Residual -2.962 2.952 .000 .981 80

a. Dependent Variable: rata_y