ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI DAN...
Transcript of ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI DAN...
i
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KUALITAS
PELAYANAN, PROMOSI DAN RELIGIUSITAS
TERHADAP MINAT MAHASISWA MENABUNG DI
PERBANKAN SYARIAH
(Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga)
S K R I P S I
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
OLEH
AGUS SUTRISNO
NIM 213 10 035
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH STRATA SATU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) SALATIGA
2016
vi
MOTTO
Awali sesuatu dengan “Bismilahirrohmaanirrohim” dan di akhiri
dengan “Alhamdulillahi Robbil’alamin”
Keajaiban Hanya Akan Datang Pada Mereka Yang Memiliki
Keinginan Untuk Mendapatkannya
(Ivankov)
Lakukan Apapun Yang Kamu Sukai, Jadilah Konsisten, Dan Sukses
Akan Datang Dengan Sendirinya
~ = ~
v
vii
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulis
bisa menyelesaikan skripsi ini dan akan
dipersembahkan kepada :
Ibu, Bapak, saudara – saudaraku yang senantiasa
memberikan dorongan, semangat, perhatian, dan
doa-doa kepada penulis
Teman – teman seperjuangan maupun yang lain
yang selalu memberikan motivasi kepada penulis
Almamater IAIN Salatiga
viii
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta
salam tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya,
sahabatnya dan kepada kita semua selaku umatnya.
Dengan taufiq dan hidayah Allah SWT, serta dilakukan dengan sungguh-
sungguh, penulis dapat menyusun skripsi hingga selesai yang berjudul “Analisis
Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Religiusitas terhadap Minat
Mahasiswa Menabung di Perbankan Syariah”. Dalam menyelesaikan skripsi ini,
penulis banyak menghadapi berbagai kesulitan dan hambatan yang dirasakan
sehingga penyusunan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai hasil
yang maksimal. Namun, dengan niat yang baik diiringi dengan langkah penuh
keikhlasan, kesabaran, ketenangan serta tawakal dengan mengharapkan ridha dan
rahmat Allah SWT serta syafa’at Rasulullah SAW dari dunia sampai akhirat,
sehingga skripsi ini dapat selesaikan dengan baik dengan penuh suka cita. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang
terhormat:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN (Institut Agama
Islam Negeri) Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga, serta selaku dosen pembimbing yang telah
ix
viii
membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, serta dosen-dosen lain
yang pernah mengajar kami kami saat masih berada di perkuliahan.
5. Seluruh Staf dan karyawan IAIN Salatiga.
6. Kedua Orang tuaku tercinta, Ibunda Sri Wahyuningsih dan Ayahanda
Achmad atas cinta dan kasih sayang yang tidak akan tergantikan, dan tak
henti-hentinya memberikan dorongan do’a, moril dan materil kepada
penulis.
7. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Buat semua keluargaku yang telah mendukung untuk menyelesaikan skripsi
ini. Terimakasih atas doanya.
9. Untuk teman-temanku (Heri, Saiful, Ayu) yang telah berjuang bersama, dan
teman-temanku yang lain yang belum selesai semoga segera menyusul.
Akhirnya tiada untaian kata yang berharga kecuali Alhamdulillahi
Robbil’alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan penuh kekurangan. Besar harapan
penulis, dengan hadirnya skripsi ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis dan bagi
pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Boyolali, 10 Maret 2016
Penulis
x
ix
ABSTRAK
Sutrisno, Agus. 2016. Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi,
dan Religiusitas Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan
Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga: Fetria Eka Yudiana S.E., M.Si.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, bertujuan untuk
menganalisis pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan religiusitas dari
mahasiswa IAIN Salatiga terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan
syariah. Sampel berjumlah 98 responden dari jumlah keseluruhan 5100 mahasiswa
IAIN Salatiga. Metode analisis dalam penelitian ini adalah Uji statistik yang berupa
uji T test, F test dan uji R2. Sebelum uji statistik dilakukan, terlebih dahulu
dilakukan uji instrument penelitian yang berupa uji reliabilitas, uji validitas, dan uji
asumsi klasik berupa uji multikolinieritas, uji heteroskendastisitas, dan uji
normalitas.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tiga variabel yaitu variabel kualitas
pelayanan, promosi dan religiusitas masing-masing variabel memiliki hasil yang
berbeda-beda. Variabel Kualitas Pelayanan (X1) tidak berpengaruh terhadap Minat
Menabung (Y). Variabel Promosi (X2) berpengaruh terhadap Minat Menabung (Y).
Dan variabel Promosi (X3) berpengaruh terhadap Minat Menabung (Y).
Variabel Religiusitas (X3) mempunyai nilai koefisien regresi variabel
terbesar, maka variabel (X3) adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap (Y)
Minat Menabung Mahasiswa di Perbankan Syariah (studi kasus Mahasiswa IAIN
Salatiga).
Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Promosi, Religiusitas, dan Minat Menabung.
xi
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... vi
MOTTO ............................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................8
C. Tujuan Penelitian.........................................................................9
D. Manfaat Penelitian.......................................................................9
E. Sistematika Penelitian................................................................10
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori..........................................................................12
A.1. Persepsi.................................................................................12
xii
xi
a. Pengertian Persepsi...........................................................12
b. Faktor-Faktor yang Mempengauhi Persepsi.....................14
A.2. Bank Syariah.........................................................................14
a. Pengertian Bank Syariah..................................................14
b. Produk-Produk Bank Syariah...........................................16
c. Tujuan Bank Syariah........................................................20
A.3. Kualitas Pelayanan................................................................21
a. Pengertian Kualitas..........................................................21
b. Pengertian Pelayanan.......................................................22
c. Kualitas Pelayanan...........................................................22
d. Kualitas Pelayanan Dalam Islam......................................25
A.4. Promosi..................................................................................27
a. Pengertian Promosi...........................................................27
b. Tujuan Promosi................................................................28
c. Sarana Promosi.................................................................29
A.5. Religiusitas............................................................................32
a. Pengertian Religiusitas.....................................................32
b. Faktor-Faktor yang Mempengauhi Religiusitas...............34
c. Dimensi Religiusitas.........................................................35
d. Karakteristik Perilaku Religiusitas...................................37
A.5. Minat......................................................................................38
a. Pengertian Minat..............................................................38
b. Faktor-Faktor yang Mempengauhi ..................................40
B. Penelitian Terdahulu..................................................................41
C. Kerangka Pemikiran..................................................................44
D. Hipotesis....................................................................................44
xiii
xii
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................46
B. Jenis Penelitian..........................................................................46
C. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................46
D. Teknik Pengumpulan Data.........................................................48
D.1 Pengertian Data.....................................................................48
D.2 Jenis dan Sumber Data..........................................................48
D.3 Teknik Pengumpulan Data....................................................49
E. Skala Pengukuran......................................................................49
F. Metode Penelitian......................................................................50
F.1 Pendekatan Penelitian...........................................................50
F.2 Variabel Penelitian................................................................50
G. Item Indikator............................................................................51
H. Metode Analisis.........................................................................53
H.1 Uji Instrumen........................................................................54
H.2 Uji Statistik...........................................................................54
H.3 Uji Asumsi Klasik.................................................................57
I. Alat Analisis..............................................................................58
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum IAIN Salatiga...............................................59
A.1. Sejarah Berdirinya IAIN Salatiga.........................................59
A.2. Alih Status menjadi STAIN Salatiga....................................60
A.3. Alih Status menjadi IAIN Salatiga........................................61
A.4. Visi dan Misi IAIN Salatiga..................................................61
A.5. Struktur Organisasi...............................................................61
B. Gambaran Umum Responden....................................................62
C. Analisis Data .............................................................................62
C.1. Uji Instrumen Penelitian .......................................................62
C.2. Uji Statistik ...........................................................................65
xiv
xiii
C.3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................68
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...............................................................................71
B. Saran .........................................................................................71
C. Penutup .....................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
xiv
DAFTAR TABEL
Table 2.1: Perbedaan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah.....................16
Table 2.2: Perbedaan Penelitian.............................................................................43
Table 4.1: Struktur Organisasi...............................................................................62
Table 4.2: Jenis Kelamin Responden.....................................................................63
Table 4.3: Fakultas.................................................................................................63
Table 4.4: Uji Reliabilitas......................................................................................64
Table 4.5: Uji Validitas..........................................................................................64
Table 4.6: Uji t.......................................................................................................66
Tabel 4.7: Koefisien Determinasi (R)....................................................................67
Table 4.8: Uji F .....................................................................................................68
Table 4.9: Uji Multicollinearity ............................................................................69
Table 5.0: Uji White .....................................................................................................69
xvi
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran..........................................................................44
Gambar 4.1: Uji Normality ...................................................................................70
xvii
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Data Responden
Lampiran 3 : Hasil Input Data Kuesioner
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank merupakan suatu
lembaga yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Semakin
berkembang industri perbankan maka semakin baik pula pertumbuhan ekonomi
negara tersebut.
Perbankan syariah atau disebut juga perbankan Islam adalah suatu sistem
perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam atau syariat.
Pembentukan ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk
meminjam atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba),
serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang atau
haram. Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal
tersebut dalam investasinya.
Berdasarkan data statistik perbankan syariah tahun 2015 terdapat ada 12
Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 171 BPRS, dengan
jumlah kantor sebanyak 2.613 (Bank Indonesia, 2015). Total aset perbankan syariah
xix
2
mencapai 273.494 Triliun, total DPK (Dana Pihak Ketiga) 213.477 Triliun dan total
pembiayaan sekitar 206.056 Triliun (Statistik Perbankan Indonesia, 2015). Hal
tersebut membuktikan adanya pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah
di Indonesia menjadi salah satu keberhasilan penerapan syariah Islam dalam
bermuamalah.
Dengan pesatnya perkembangan perbankan syariah di Indonesia ini
mengakibatkan persaingan antar bank menjadi semakin ketat. Persaingan yang
semakin ketat ini menuntut bank untuk dapat mempertahankan maupun menarik
minat nasabah sebanyak mungkin. Berbagai upaya dilakukan bank untuk
mendapatkan nasabah baik melalui peningkatan sarana dan prasarana, produk
maupun pelayanan nasabah. Dengan kemudahan dan fasilitas yang diberikan oleh
bank, nasabah sebagai konsumen dapat mengambil keputusan sesuai kebutuhan
dari berbagai pilihan yang diberikan.
Perilaku nasabah terhadap bank dapat dipengaruhi oleh sikap dan persepsi
nasabah terhadap karakteristik perbankan itu sendiri. Dalam menginterpretasikan
suatu informasi, antar nasabah tidaklah sama meskipun informasi yang diterima
berasal dari sumber yang sama (Kotler dan Amstrong, 2008:174). Hal ini menjadi
salah satu tantangan tersendiri bagi bank untuk dapat menarik minat menabung
nasabah.
Dalam upaya menarik minat menabung nasabah di bank dapat dilakukan
berbagai upaya. Salah satunya yaitu memberikan pelayanan yang berkualitas.
Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) kualitas pelayanan memiliki hubungan
yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan memberikan suatu
xx
3
dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan/hubungan yang kuat dengan
perusahaan. Dalam jangka panjang, memungkinkan perusahaan untuk memahami
dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian,
perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memaksimalkan
pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimalkan pengalaman
pelanggan yang kurang menyenangkan.
Pelayanan kepada pelanggan sangat penting bagi bank dalam upaya
memberikan kepuasan kepada nasabah sehingga tetap percaya pada bank dan tidak
berpaling ke bank-bank lainnya. Untuk kemajuan bank maka perlu mencermati
permintaan nasabah terhadap suatu produk atau jasa yang akan ditawarkan, salah
satunya yaitu meningkatkan kualitas pelayanan. Nasabah dapat memutuskan
terhadap suatu produk atau jasa, salah satunya dengan meningkatkan kualitas
pelayanan (Basu Swastha, 2001:158).
Selain faktor peningkatan kualitas pelayanan, ada faktor lain yang harus
diperhatikan oleh bank untuk dapat menarik minat nasabah yaitu upaya bank untuk
memasarkan produknya dengan promosi. Kegiatan promosi ini menjadi sarana
untuk memperkenalkan produk yang dimiliki bank kepada nasabah sehingga calon
nasabah dapat mengenal produk-produk yang ditawarkan oleh bank. Promosi
merupakan kegiatan penting bagi setiap perusahaan termasuk bank karena sebaik
apapun produk yang dihasilkan jika tidak dikenal oleh nasabah, maka produk
tersebut tidak akan berhasil di pasaran (Indriyo, 2000:235).
Promosi tidak hanya bersifat memberikan informasi tetapi juga bersifat
membujuk. Namun, promosi yang dilakukan bank tidaklah selalu memberikan
xxi
4
dampak baik terhadap bank. Promosi yang berlebihan dapat menimbulkan kecaman
dari orang-orang tertentu yang merasa dimanfaatkan dan dipermainkan. Dalam
pemilihan media promosi juga perlu diperhatikan karena kesalahan dalam
pemilihan media promosi dapat berdampak kurang baik bagi bank seperti
pemborosan biaya tanpa adanya timbal balik yang positif pada bank. Oleh karena
itu, dalam mempromosikan produknya, bank harus dapat memanfaatkan dengan
benar media promosi yang tersedia baik melalui medai cetak maupun elektronik.
Strategi pemasaran yang tepat akan mendorong minat nasabah terhadap bank dalam
berinvestasi. Dengan banyaknya nasabah yang berinvestasi maka akan berpengaruh
pada berkembangnya bank tersebut. Agar pemasaran sesuai dengan sasaran maka
penciptaan produk, penentuan pasar sasaran dan promosi yang tepat sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor
kebudayaan, kelas sosial, keluarga, status, komunitas/kelompok, usia, pekerjaan,
gaya hidup dan lain-lain (Zaki, 2010:1). Faktor-faktor ini dapat memberikan
petunjuk bagi pemasar untuk melayani pembeli secara efektif. Selain faktor-faktor
yang berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen yang telah disebutkan
tadi, sensitifitas religiusitas juga merupakan faktor pembentuk perilaku konsumen.
Dalam Islam, perilaku seseorang harus mencerminkan hubungan dirinya dengan
Allah SWT, konsumen muslim lebih memilih jalan yang dibatasi Allah dengan
tidak memilih barang haram, tidak kikir, dan tidak tamak supaya kehidupannya
selamat baik di dunia maupun di akhirat (Masrurah, 2015).
xxii
5
Religiusitas adalah suatu sikap atau kesadaran yang muncul yang
didasarkan atas keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap suatu agama. Sikap
keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada pada diri seseorang yang
mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap
agama (Jalaluddin, 2010:257). Religiusitas seseorang diwujudkan dalam berbagai
sisi kehidupannya. Aktivitas beragama bukan hanya ketika sesorang melakukan
perilaku ritual (beribadah), tetapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang
didorong oleh kekuatan lain. Bukan hanya berkaitan dengan kegiatan yang tampak
dan dapat dilihat dengan mata, tetapi juga aktivitas yang tidak tampak dan terjadi
pada diri seseorang. Berdasarkan sikap ini maka manusia dalam melakukan suatu
aktivitas sesuai ketentuan agama, sesuai dengan perintah tuhannya dengan tujuan
mendapatkan keridhaan-Nya (Masrurah, 2015).
Membahas tentang minat, tidak lepas dari kejiwaan manusia. Oleh karena
minat adalah salah satu Marksheffel (1966) dalam bukunya yang aspek psikis yang
ada pada setiap manusia. Apabila seseorang menaruh minat terhadap sesuatu, maka
orang tersebut akan berusaha dengan sekuat mungkin untuk memperoleh yang
diinginkannya. Upaya-upaya yang dilakukan orang tersebut dapat terjadi karena
adanya dorongan lewat minat yang dimilikinya. Dengan demikian minat adalah
motor penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk mecapai tujuan yang di cita-
citakan.
Pada penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Astuti (2013) dapat
disimpulkan bahwa variabel independen yang terdiri dari tingkat suku bunga,
promosi dan kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan
xxiii
6
signifikan terhadap variabel dependen minat menabung nasabah di BRI Cabang
Sleman. Hal ini diperoleh dari nilai t-hitung masing-masing variabel dan hasil uji F
sebesar 26,374 serta nilai koefisien deteminasi (R2) sebesar 0,452
Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Hirmawan (2015) juga
menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari lokasi, religiusitas,
pelayanan, kualitas produk, dan bagi hasil berpengaruh terhadap minat nasabah
bertransaksi di Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2010)
menunjukkan bahwa pelayanan, nisbah bagi hasil dan kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah di BNI Syariah cabang
Yogyakarta secara parsial, namun tidak dengan religiusitas tidak berpengaruh
terhadap minat menabung nasabah secara parsial. Dikarenakan hasil regresi
diperoleh koefisien regresi religiusitas sebesar -0.027 dengan p-value=0.761. Pada
taraf signifikansi 5% (0.05), maka p-value=0.761>0.05.
Persepsi sebagai suatu proses mengetahui atau mengenali objek dengan
bantuan indera. Persepsi masyarakat terhadap bank tentunya berbeda-beda tiap
individu. Apalagi terhadap bank syariah yang baru berkembang beberapa dekade
ini. Pengetahuan masyarakat tentang bank syariah masihlah sangat minim
dibandingkan bank konvensional yang sudah berdiri sejak lama. Kurangnya
pemahaman masyarakat mengenai perbedaan dari bank Syariah dan bank
Konvensional berdampak pada antusias mereka dalam berinvestasi di bank Syariah.
Sebenarnya bank Syariah bukan hanya untuk masyarakat beragama Islam saja, tapi
terbuka untuk semua agama. Prinsip syariah hanya sebagai landasan operasional
xxiv
7
perbankan saja. Berdasarkan pangsa pasarnya industri bank syariah di tahun 2014
mencapai 3,9%, tahun 2012 sebesar 4%, dan di tahun 2013 sebesar 5%. Dari data
statistik tersebut pangsa pasar bank syariah mengalami naik-turun dalam beberapa
tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarkat terhadap Bank syariah
masih rendah. (http://www.syariahmandiri.co.id, 2014).
Wilayah kota Salatiga sendiri, bank syariah masih kalah jumlah
dibandingkan dengan bank-bank konvensional yang ada. Dengan jumlah yang
masih sedikit ini dapat mempengaruhi berapa besar nasabah yang menabung di
bank Syariah. Tiap bank syariah sendiri memiliki dimensi pelayanan yang berbeda-
beda, seperti dimana lokasi bank syariah berada, sifat daripada para karyawan bank,
cepat dan tepat tanggapan yang diberikan oleh karyawan, dan lain sebagainya.
Dalam memperkenalkan produk bank sekalipun mereka berlomba-lomba
melakukan promosi yang menarik agar produk mereka dikenal oleh calon nasabah.
Hal tersebut menunjukkan pilihan menabung nasabah pada perbankan syariah
memiliki faktor yang sangat beragam sehingga penelitian terhadap minat
mahasiswa menabung pada perbankan syariah sangat menarik untuk diteliti.
Mahasiswa sebagai salah satu komponen masyarakat adalah pangsa pasar
yang layak jadi petimbangan untuk menambah jumlah nasabah. Jumlah
keseluruhan mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri Salatiga pada tahun
akademik 2015/2016 tercatat 5100 mahasiswa. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga adalah salah satu Perguruan Tinggi yang ada di kota Salatiga yang
berlandaskan pada nilai-nilai keislaman. Salah satu contoh yang mereka terapkan
adalah bekerjasama dengan bank-bank syariah dalam bidang ekonomi yaitu dengan
xxv
8
mempercayakan kegiatan ekonominya kepada salah satu Bank Syariah. Yaitu
pembayaran uang kuliah, uang praktikum, pembukaan tabungan untuk mahasiswa
yang ingin mendapatkan beasiswa dll.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi minat calon nasabah untuk
menabung di bank syariah. Peneliti mencoba meneliti tentang minat menabung
mahasiswa dengan mengambil persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan
religiusitas sebagai variabelnya, dan mahasiswa IAIN Salatiga menjadi responden
dalam penelitian ini.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dengan menggunakan variabel
yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, maka peneliti akan melakukan
penelitian tentang “Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi Dan
Religiusitas Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan Syariah”, karena
peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan
religiusitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa IAIN Salatiga menabung di
perbankan syariah. Peneliti memilih objek mahasiswa IAIN Salatiga karena
jangkauan dalam berinteraksi yang sangat mudah. Meminimalisir beban biaya yang
dikeluarkan dan jangka waktu yang singkat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan pokok permasalahan
yang terjadi dan menjadi fokus penelitian yaitu:
xxvi
9
1) Bagaimana pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi dan religiusitas
terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah?
2) Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap minat mahasiswa
menabung di perbankan syariah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka
dapat disusun tujuan penelitian sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi dan
religiusitas dapat mempengaruhi minat mahasiswa menabung di perbankan
syariah.
2) Untuk menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap minat
mahasiswa menabung di perbankan syariah saat ini.
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan manfaat kepada
beberapa pihak sebagai berikut :
1) Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti serta dapat
menerapkan ilmu pengetahuan atau teori yang selama ini diperoleh di bangku
kuliah.
xxvii
10
2) Bagi IAIN Salatiga
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik
dalam bidang ilmu ekonomi syariah sehingga dapat menjadi sumber referensi
bahan penunjang untuk persedian di perpustakaan kampus.
3) Bagi Mahasiswa
Mahasiswa bisa menjadikan penelitian ini untuk salah satu acuan pertimbangan
atau sumber referensi penelitian yang akan mereka buat selanjutnya.
E. Sistematika Penulisan
Secara umum, penulisan dalam penyusunan skripsi ini dibagi menjadi lima
bab yaitu :
Bab I Pendahuluan
Dalam bab pertama ini adalah pendahuluan yang menjelaskan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Bab kedua adalah kajian pustaka yang menjelaskan tentang persepsi, bank
syariah, kualitas pelayanan, promosi, religiusitas, minat, penelitian terdahulu,
kerangka penelitian serta hipotesis.
Bab III Metode Penelitian
Bab ketiga adalah metode penelitian yang membahas tentang tempat dan
waktu penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik
xxviii
11
pengumpulan data, skala pengukuran, metode penelitian, instrumen
penelitian, metode analisis, dan alat analisis
Bab IV Analisis Data dan Pembahasan
Bab keempat ini adalah analisis data dan pembahasan, penulis akan
membahas tentang profil objek penelitian, pengujian dan hasil analisis data
serta pembahasan hasil analisa data.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab kelima ini adalah bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran
dari hasil analisis data pada bab-bab sebelumnya yang dapat dijadikan
masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
xxix
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
A.1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Setiap orang mempunyai pendapat atau pandangan yang berbeda dalam
melihat suatu hal (objek) yang sama. Perbedaan pandangan ini akan dapat
ditindak lanjuti dengan perilaku atau tindakan yang berbeda pula. Pandangan
itu disebut sebagai persepsi. Persepsi seseorang akan menentukan bagaimana
ia akan memandang dunia.
Wagner dan Hollenbeck (1995:136) mengemukakan pendapatnya
bahwa:“We human beings have five senses throught which we experience the
world around us; sight, hearing, touch, smell and taste. Perception is the
process by which individuals select, organize, store and interpret the
information gathered from these senses”. Pendapat tersebut kurang lebih
mempunyai arti bahwa kita manusia memiliki lima indera dimana lewat
indera-indera tersebut kita bisa mengalami dunia yang ada disekitar kita; yaitu
lewat indera penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, dan pengecap.
Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih, mengelola,
menyimpan dan menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dari
indera-indera tersebut.
xxx
Pendapat tersebut mirip dengan Robbins (2003:160) yang
mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh individu-
individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar
memberi makna kepada lingkungan mereka. Sejumlah faktor yang
mempengaruhi persepsi menurut Robbins adalah perilaku persepsi, objek dan
situasi. Di antara karakteristik pribadi dari pelaku persepsi adalah sikap,
motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan
(ekspektasi). Objek atau target bisa berupa orang, benda atau peristiwa. Sifat-
sifat objek atau target itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang
melihatnya. Situasi adalah konteks objek atau peristiwa, yang meliputi unsur-
unsur lingkungan sekitar dan waktu.
Kita semua sadar akan lingkungan kita, namun tidak semuanya sama
pentingnya menurut persepsi kita. Kita menyimak beberapa data dan
membuang yang lainnya. Setiap orang menerima begitu banyak data-data
sensoris sehingga tidak mungkin untuk memprosesnya semua. Otak
membawa data-data itu melewati suatu perceptual filter yang akan menahan
beberapa bagian (selective attention) dan membuang yang lainnya.
Perceptual selectivity adalah proses dimana seseorang menyaring dan
memilih berbagai objek dan stimuli yang bersaing untuk memperoleh
perhatian. Orang biasanya akan fokus pada stimuli yang memenuhi
kebutuhan mereka dan konsisten dengan sikap, nilai dan personaliti mereka.
Karakteristik dari stimuli itu sendiri juga akan mempengaruhi proses
perceptual selectivity. Orang cenderung akan memperhatikan stimuli yang
13
xxxi
14
menonjol dari stimuli lainnya atau yang lebih kuat dari stimuli lainnya. Orang
juga cenderung akan lebih memperhatikan segala sesuatu yang familiar
dengan mereka (Daft, 2003).
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Krech dan Crutch Field sebagaimana dikutup oleh Jalaluddin
Rakhmad (2005:56) empat faktor yang mempengaruhi persepsi adalah:
1) Kebutuhan, merupakan salah satu dorongan kejiwaan yang mendorong
manusia untuk melakukan suatu tindakan, misalnya rangsangan,
keinginan, tuntutan dan cita-cita.
2) Kesiapan mental, kesanggupan penyesuaian atau penyesuaian sosial atau
keduanya sekaligus untuk menciptakan hubungan-hubungan sosial yang
berhasil.
3) Suasana emosional, kondisi perasaan yang berkesinambungan, dicirikan
dengan selalu timbulnya perasaan-perasaan yang senang atau tidak senang
latar belakang atau tata nilai yang dianut oleh seseorang.
4) Latar belakang budaya, merupakan disipin tersendiri dalam psikologi antar
budaya.
A.2. Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Kata bank dari kata banque dalam bahasa Prancis dan banco dalam
bahasa Italia, yang berarti peti, lemari atau bangku. Kata peti atau lemari
menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga,
seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan sebagainya. Dalam Al-Quran,
xxxii
15
istilah bank tidak disebutkan secara eksplisit. Tetapi jika yang dimaksud
adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen,
fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebutkan dengan jelas, seperti
zakat, sedeqah, rampasan perang, jual beli, utang dagang, harta dan
sebagainya, yang memiliki peran tertentu dalam kegiatan ekonomi
(Sudarsono, 2003:18).
Pada umumnya pengertian bank syariah atau bank Islam adalah bank
yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank ini tata
cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan
Hadis (Wibowo, 2005:33). Sedangkan menurut Undang-Undang No. 21
tahun 2008 pasal 1 ayat 7, yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah Bank
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah.
Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam
maksudnya adalah bank yang dalam beroperasinya itu mengikuti ketentuan-
ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah
secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktik-praktik yang
dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba, untuk diisi dengan kegiatan-
kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan atau
praktik-praktik uasaha yang dilakukan di zaman Rasulullah atau bentuk-
bentuk usaha yang telah ada sebelumnya, tetapi tidak dilarang oleh Beliau
(Wibowo, 2005:33).
xxxiii
16
Beberapa perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah
dijelaskan secara rinci yang dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini:
Tabel 2.1
Perbedaan antara Bank Konvensional & Bank Syariah
No. Perbankan Konvensional Perbankan Syariah
1 Investasi tidak mempertimbangkan halal
dan haram asalkan proyek yang dibiayai
menguntungkan
Investasi, hanya untuk proyek dan produk
yang halal serta menguntungkan
2 Return baik yang dibayar kepada nasabah
penyimpan dana return yang diterima dari
nasabah pengguna dana berupa bunga
Return yang dibayar dan/atau diterima
berasal dari bagi hasil atau pendapatan
lainnya berdasarkan prinsip syariah
3 Perjanjian menggunakan hubungan positif Perjanjian dibuat dalam bentuk akad
sesuai dengan syariat Islam
4 Orientasi pembiayaan untuk memperoleh
keuntungan atas dana yang dipinjamkan
Orientasi pembiayaan, tidak hanya
keuntungan akan tetapi falah oriented,
yaitu berorientasi pada kesejahteraan
masyarakat
5 Hubungan antara bank dan nasabah adalah
kreditor dan debitur
Hubungan antara bank dan nasabah
adalah mitra
6 Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam,
dan Komisaris serta OJK
Dewan pengawas terdiri dari BI,
Bapepam, Komisaris, dan DPS serta OJK
7 Penyesuain sengketa melalui pengadilan
negeri setempat
Penyelesaian sengketa diupayakan
diselesaikan secara musyawarah antara
bank dan nasabah melalui peradilan
agama
Sumber:Ismail, (2011:38)
b. Produk-Produk Bank Syariah
Secara garis besar produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu produk penyaluran dana, produk penghimpun dana, dan produk jasa
yang diberikan bank kepada nasabahnya.
1. Produk Penyaluran dana
a) Prinsip Jual Beli (Ba’i) dilaksanakan karena adanya pemindahan
kepemilikan barang. Keuntungan bank disebutkan di depan dan
xxxiv
17
termasuk harga dari harga yang dijual. Terdapat tiga jenis jual beli
dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam bank syariah, yaitu:
1) Ba’i Al Murabahah yaitu jual beli dengan harga asal ditambah
keuntugan yang disepakati antara pihak bank dengan nasabah, dalam
hal ini bank menyebutkan harga barang kepada nasabah yang
kemudian bank memberikan laba dalam jumlah tertentu sesuai
dengan kesepakatan.
2) Ba’i Assalam yaitu jual beli dengan nasabah sebagai pembeli dan
pemesan memberikan uangnya ditempat akad sesuai dengan harga
barang yang dipesan dan sifat barang telah disebutkan sebelumnya.
Uang yang tadi diserahkan menjadi tanggungan bank sebagai
penerima pesanan dan pembayaran dilakukan dengan segera.
3) Ba’i Al Istishna merupakan bagian dari Ba’i Asslam namun ba’i al
ishtishna biasa digunakan dalam bidang manufaktur. Seluruh
ketentuan Ba’i Al Ishtishna mengikuti Ba’i Assalam namun
pembayaran dapat dilakukan beberapa kali pembayaran.
b) Prinsip Sewa (Ijarah) adalah kesepakatan pemindahan hak guna atas
barang atau jasa melalui sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan
atas barang yang disewa. Dalam hal ini bank menyewakan peralatan
kepada nasabah dengan biaya yang telah ditetapkan secara pasti
sebelumnya.
xxxv
18
c) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) terdapat dua macam produk, yaitu:
1) Musyarakah, salah satu produk bank syariah yang mana terdapat dua
pihak atau lebih yang bekerjasama untuk meningkatkan aset yang
dimiliki bersama dimana seluruh pihak memadukan sumber daya
yang mereka miliki baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud. Dalam hal ini seluruh pihak yang bekerjasama
memberikan kontribusi yang dimiliki baik itu dana, barang, skill,
ataupun aset-aset lainnya. Yang menjadi ketentuan dalam
musyarakah adalah pemilik modal berhak dalam menentukan
kebijakan usaha yang dijalankan pelaksana proyek.
2) Mudharabah, adalah kerjasama dua orang atau lebih dimana pemilik
modal memeberikan mempercayakan sejumlah modal kepada
pengelola dengan perjanjian pembagian keuntungan. Perbedaan
yang mendasar antar musyarakah dengan mudharabah adalah
kontribusi atas manajemen dan keuangan pada musyarakah
diberikan dan dimiliki dua orang atau lebih, sedangkan pada
mudharabah modal hanya dimiliki satu pihak saja.
2. Produk Penghimpun Dana
Produk penghimpun dana pada bank syariah meliputi giro, tabungan, dan
deposito. Prinsip yang diterapkan dalam bank syariah adalah:
1) Prinsip Wadiah, penerapan prinsip wadiah yang dilakukan adalah
wadiah yad dhamanah yang diterapkan pada rekening produk giro.
Berbeda dengan wadiah amanah, dimana pihak yang dititipi (bank)
xxxvi
19
bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh
memanfaatkan harta titipan tersebut. Sedangkan pada wadiah amanah
harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi.
2) Prinsip Mudharabah, dalam prinsip mudharabah, penyimpan atau
deposan bertindak sebagai pemilik modal sedangkan bank bertindak
sebagai pengelola. Dana yang tersimpan kemudian oleh bank
digunakan untuk melakukan pembiayaan, dalam hal ini apabila bank
menggunakannya untuk pembiayaan mudharabah, maka bank
bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin terjadi.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan,
maka prinsip mudharabah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Mudharabah mutlaqah, prinsipnya dapat berupa tabungan dan
deposito, sehingga ada dua jenis yaitu tabungan mudharabah dan
deposito mudharabah. Tidak ada pembatasan bagi bank untuk
menggunakan dana yang telah terhimpun.
2) Mudharabah muqayyadah on balance sheet, jenis ini adalah
simpanan khusus dan pemilik dapat menetapkan syarat-syarat
khusus yang harus dipatuhi oleh bank, sebagai contoh disyaratkan
untuk bisnis tertentu, atau untuk akad tertentu.
3) Mudharabah muqayyadah off balance sheet, yaitu penyaluran dana
langsung kepada pelaksana usaha dan bank sebagai perantara
pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pelaksana usaha juga dapat
xxxvii
20
mengajukan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi bank untuk
menentukan jenis usaha dan pelaksana usahanya.
3. Produk Jasa Perbankan
Selain dapat melakukan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana,
bank juga dapat memberikan jasa kepada nasabah dengan mendapatan
imbalan berupa sewa atau keuntungan, jasa tersebut antara lain:
a. Sharf (Jual Beli Valuta Asing), adalah jual beli mata uang yang tidak
sejenis namun harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank
mengambil keuntungan untuk jasa jual beli tersebut.
b. Ijarah (Sewa), kegiatan ijarah ini adalah menyewakan simpanan (safe
deposit box) dan jasa tata-laksana administrasi dokumen (custodian),
dalam hal ini bank mendapatkan imbalan sewa dari jasa tersebut.
c. Tujuan Bank Syariah
Bank syariah memiliki tujuan yang lebih luas dibandingkan dengan
bank konvensional, berkaitan dengan keberadaanya sebagai institusi
komersial dan kewajiban moral yang disandangnya. Selain bertujuan meraih
keuntungan sebagaimana layaknya bank konvensional pada umumnya, bank
syariah juga mempunyai tujuan diantaranya sebagai berikut (Masrurah,
2015):
1) Menyediakan lembaga keuangan perbankan sebagai sarana meningkatkan
kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
2) Meningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses pembangunan.
xxxviii
21
3) Membentuk masyarakat agar berfikir secara ekonomis dan berperilaku
bisnis untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
4) Berusaha bahwa metode bagi hasil pada bank syariah dapat beroperasi,
tumbuh, dan berkembang melebihi bank-bank dengan metode lain.
A.3. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Kualitas
Menurut American society for Quality Control, kualitas adalah
keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau
jasa dalam kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan yang telah
ditentukan atau bersifat laten (Lupiyoadi, 2001:144). Goetsh dan Davis
mengemukakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2000:51). Sedangkan Deming
dan Juran dkk sebagaimana dikutip oleh Ghobadian, memberi batasan
kualitas sebagai upaya memuaskan konsumen (Sunardi, 2003:71).
Menurut Buddy dalam Wahyuningsih (2002:10), “kualitas sebagai
suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal, secara
eksplisit dan implisit”. Sedangkan definisi kualitas menurut Kotler (2009:49)
adalah “seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh
pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang
tersirat”, ini jelas merupakan definisi kualitas yang berpusat pada konsumen,
xxxix
22
seorang produsen dapat memberikan kualitas bila produk atau pelayanan
yang diberikan dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, kualitas adalah suatu
keseluruhan ciri dan karekteristik yang dimiliki suatu produk/jasa yang dapat
memberikan kepuasan konsumen. Walaupun kualitas jasa lebih sulit
didefinisikan dan dinilai dari pada kualitas produk, nasabah tetap akan
memberikan penilaian terhadap kualitas jasa, dan bank perlu memahami
bagaimana sebenarnya pengharapan nasabah sehingga bank dapat merancang
jasa yang ditawarkan secara efektif.
b. Pengertian Pelayanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:646), pengertian
pelayanan adalah perihal atau cara melayani; usaha melayani kebutuhan
orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); kemudahan yang diberikan
sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Kesimpulannya dari KBBI
bahwa pelayanan merupakan suatu kegiatan yang diberikan seseorang atau
badan untuk melayani kebutuhan orang lain.
Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
c. Kualitas Pelayanan
Menurut Supranto, kualitas adalah suatu kondisi dimana produk
memenuhi kebutuhan orang yang menggunakannya, oleh karena
kebutuhan orang bersifat dinamis, yaitu kondisi yang berhubungan
xl
23
dengan barang, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan pelanggan atau nasabah.
Dari definisi di atas memberi indikasi bahwa tiap perusahaan, harus
mampu berkompetisi menciptakan barang atau jasa sesuai permintaan atau
harapan konsumen.
Salah satu pendeketan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan
dalam riset pemasaran adalah model service quality (Parasuraman, 1998)
yaitu sebagai berikut:
a. Tangible (bukti langsung), yaitu kemampuan perusahaan dalam
menunjukkan aksistensinya kepada eksternal. Penampilan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan
lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata pelayanan yang diberikan
oleh pemberi jasa, misalnya fasilitas fisik (gedung, ruang tunggu,
tempat parkir), perlengkapan, peralataan yang digunakan serta para
pegawainya.
b. Realibility (kehandalan), yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan pada pelanggan. Dalam
konteks ini, Allah juga menghendaki setiap umat-Nya untuk menepati janji
yang telah dibuat dan dinyatakan sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-
Qur’an surat An-Nahl ayat 91:
xli
24
Artinya: “Dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah
kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu
telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu).
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat”.
c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu suatu kemampuan untuk
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat pada pelanggan, dengan
menyampaikan informasi yang jelas atau tidak membiarkan pelanggan
menuggu terlalu lama tanpa adanya kejelasan dan memberikan
penyelesaian terhadap masalah pelanggan dengan cepat sesuai apa yang
dijanjikan.
d. Assurance (jaminan), yaitu pengetahuan, kesopansantunan dan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa
percaya pelanggan pada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen
antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan
santun.
e. Emphaty (perhatian), yaitu memberikan perhatian yang tulus yaitu
bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan
dengan berupaya berusaha memahami keinginan pelanggan. Dimana
suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan
tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik,
serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
Pelanggan atau nasabah adalah orang atau pihak yang dilayani
kebutuhannya, sehingga siapa saja bisa menjadi pelanggan tergantung
xlii
25
pada situasinya. Nasabah merupakan subyek yang dinamis yang sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dalam dirinya maupun faktor
ekstenal diluar dirinya. Respon dan tindakan nasabah timbul oleh persepsi
dan harapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar
dirinya untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan.
Parasuraman (1998) menyatakan bahwa terdapat dua faktor utama
yang dipengaruhi kualitas pelayanan:
1. Expected service, yaitu jasa yang diharapkan atau diinginkan.
2. Perceived service, yaitu jasa yang dirasakan atau yang dipersepsikan.
Jika kedua faktor tersebut telah sesuai maka kualitas pelayanan yang
dimaksud dianggap baik dan memuaskan. Terlebih lagi bila jasa yang
diterima melebihi apa yang diharapkan pelanggan. Sebaiknya bila
perceived service lebih rendah dari expexted service maka kualitas
pelayanan dipersepsikan negatif atau buruk. Oleh karena itu pemenuhan
kualitas pelayanan suatu keharusan bagi manajemen perusahaan.
d. Kualitas Pelayanan Dalam Islam
Konsep Islam mengajarkan bahwa dalam memberikan layanan dari
usaha yang dijalankan baik itu berupa barang atau jasa jangan memberikan
yang buruk atau tidak berkualitas, melainkan yang berkualitas kepada orang
lain. Hal ini tampak dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 267:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.
dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,
xliii
26
Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.
Ada enam karakteristik pelayanan dalam pandangan Islam yang
dapat digunakan sebagai panduan, antara lain:
1) Jujur yaitu sikap yang tidak berbohong, tidak menipu, tidak mengada-
ngada fakta, tidak berkhianat serta tidak pernah ingkar janji. Hal ini
sesuai dengan Al – Qur`an Surat Asy-Syu’ara:181-183:
Artinya:[181] sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu Termasuk orang-orang
yang merugikan; [182] dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. [183] dan
janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela
di muka bumi dengan membuat kerusakan;
2) Bertanggung jawab dan terpercaya (Al-Amanah) yaitu suatu sikap
dalam menjalankan bisnisnya selalu bertanggung jawab dan dapat
dipercaya.
3) Tidak Menipu (Al-Kadzib) yaitu suatu sikap yang sangat mulia dalam
menjalankan bisnisnya adalah tidak pernah menipu. seperti praktik
bisnis dan dagang yang diterapkan oleh Rasulullah SAW adalah tidak
pernah menipu.
4) Menepati janji dan tidak curang yaitu suatu sikap pebisnis yang selalu
menepati janji baik kepada para pembeli maupun diantara sesama
pebisnis.
5) Melayani dengan rendah hati (Khidmah) yaitu sikap ramah tamah,
sopan santun, murah senyum, suka mengalah, namun tetap penuh
tanggung jawab.
xliv
27
Tidak melupakan akhirat yaitu ketika sedang menjalankan bisnisnya
tidak boleh terlalu menyibukkan dirinya semata-mata untuk mencari
keuntungan materi dengan meninggalkan keuntungan akhirat. Sehingga
jika datang waktu shalat, mereka wajib melaksanakannya sebelum habis
waktunya.
A.4. Promosi
a. Pengertian Promosi
Menurut Sofjan Assauri (2011:264), promosi merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mempengaruhi nasabah untuk menciptakan permintaan atas
suatu produk/jasa, sedangkan menurut rambat promosi merupakan strategi
pemasaran yang dilakukan oleh bank kepada nasabah untuk menjelaskan
produk-produk bank sehingga nasabah mendapatkan informasi yang jelas
mengenai produk yang ditawarkan bank dan nasabah akan dapat memilih
produk yang sesuai (Rambat Lupiyoadi, 2001:70).
Basu Swastha (2001:25) mendefinisikan promosi sebagai kegiatan
memberitahu dan mempengaruhi pelanggan/nasabah atas produk/jasa yang
dihasilkan perusahaan. Promosi merupakan salah satu aspek penting karena
promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.
Promosi tidak hanya bersifat memberitahukan, tetapi juga membujuk atau
mempengaruhi konsumen, terutama konsumen potensial dengan menyatakan
suatu produk lebih baik dibandingkan produk lainnya.
Promosi menurut Buchari Alma (2004:179) adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
xlv
28
mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan promosi adalah salah
satu unsur dalam marketing mix yang tidak dapat diabaikan dalam suatu
proses penjualan. Dalam usaha menunjang penjualan suatu produk dan
memperkenalkannya kepada orang lain atau konsumen, serta menarik
konsumen untuk membeli produk, maka diperlukan suatu usaha untuk
mempromosikan produk tersebut.
b. Tujuan Promosi
Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan
membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan
bauran pemasarannya. Menurut Khairul Maddy (2010), secara rinci ketiga
tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Menginformasikan
a) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru
b) Memperkenalkan cara pemakaian produk yang baru dari suatu produk
c) Menyampaikan perubahan harga pada pasar
d) Memperjelas cara kerja satu produk
e) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan
f) Meluruskan kesan yang keliru
g) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli
h) Membangun citra perusahaan
xlvi
29
2) Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:
a) Membentuk pikiran merk
b) Mengalihkan pikiran ke merk tertentu
c) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
d) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga
e) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga
3) Mengingatkan (preminding) terdiri atas:
a) Mengingatkan pembeli bahwa produksi yang bersangkutan dibutuhkan
dalam waktu dekat
b) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk
perusahaan
c) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan
c. Sarana Promosi
Menurut Rambat Lupiyoadi (2001:108-110) dalam kegiatan promosi
biasanya bank melakukan empat sarana promosi yaitu:
1. Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh bank dengan
tujuan untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan
produk atau jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan nasabah
tentang produk atau jasa yang ditawarkan, membujuk calon nasabah untuk
menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan serta untuk membedakan
bank satu dengan bank lain (differentiate the service). Media yang dapat
digunakan seperti pemasaran billboard di jalan-jalan strategis, pencetakan
xlvii
30
brosur baik disebarkan di setiap cabang atau pasar pembelanjaan,
pemasaran spanduk, melalui koran, majalah, radio, televisi, dan media
lainnya.
2. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Personal Selling mempunyai peran penting dalam pemasaran produk atau
jasa bank karena interaksi secara personal antara penyedia jasa (bank) dan
nasabah sangat penting, jasa tersebut disediakan oleh orang bukan mesin
dan orang merupakan bagian dari produk jasa. Sifat personal selling dapat
dikatakan luwes karena tenaga penjual dapat secara langsung
menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku
masing-masing calon nasabah.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi Penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk
meningkatkan arus produk dan jasa dari produsen (bank) sampai pada
penjualan akhirnya (nasabah). Tujuan promosi penjualan yaitu untuk
meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah nasabah. Bagi bank
promosi penjualan dapat dilakukan melalui:
a) pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif
besar meskipun hal ini akan meningkatkan persaingan tidak sehat.
b) Pemberian intensif kepada setiap nasabah yang memiliki jumlah
simpanan terbesar.
c) Pemberian cenderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada
nasabah yang loyal.
xlviii
4. Publisitas (Publicity/Public Relation)
Publisitas merupakan kiat pemasaran produk atau jasa bank yang tidak
mengharuskan bank berhubungan hanya dengan nasabah tetapi juga
mengharuskan untuk berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik
yang lebih besar. Publisitas ini menjadi kegiatan promosi untuk
memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, events
serta mensponsori beberapa acara.
Kegiatan publisitas ini dimaksudkan untuk membangun image,
mendukung aktivitas komunikasi lainnya, mengatasi permasalahan dan isu
yang ada, meningkatkan dan memperkuat pamor bank, mempengaruhi
publik secara spesifik serta mengadakan launching untuk produk atau jasa
baru yang ditawarkan bank. Oleh karena itu, kegiatan publisitas perlu
dilakukan lebih sering tetapi dengan tetap mempertimbangkan hal-hal
tertentu seperti biaya yang diperlukan dan juga nasabah yang ditargetkan.
Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
promosi adalah suatu upaya mempengaruhi atau merubah pandangan (image)
nasabah terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan sehingga nasabah
memiliki keinginan untuk membeli dan memakai produk atau jasa yang
ditawarkan tersebut. Dengan demikian, persepsi nasabah tentang promosi
merupakan proses nasabah untuk memilih, mengelola dan
menginterpretasikan informasi yang diperoleh atas kegiatan promosi yang
dilakukan bank dan kemudian akan direspon melalui tindakan yaitu
31
xlix
ketertarikan nasabah untuk menggunakan atau tidak menggunakan produk
atau jasa yang ditawarkan bank.
A.5. Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Ada beberapa istilah lain dari agama, antara lain religi, religion
(Inggris), religie (Belanda), religio/relegare (Latin), dan dien (Arab). Kata
religion (Inggris) dan religie (Belanda) adalah berasal dari kata induk dari
kedua bahasa tersebut, yaitu bahasa Latin “religio” dari akar kata “relegare”
yang berarti mengikat (Kahmad, 2002). Menurut Cicero (Ismail, 1997),
relegare berarti melakukan sesuatu perbuatan dengan penuh penderitaan,
yakni jenis laku peribadatan yang dikerjakan berulang-ulang dan tetap. Dalam
bahasa Arab, agama dikenal dengan kata al-din dan al-milah. Kata al-
din sendiri mengandung berbagai arti. Ia bisa berarti al-mulk (kerajaan), al-
khidmat (pelayanan), al-izz (kejayaan), al-dzull (kehinaan), al-
ikrah (pemaksaan), al-ihsan (kebajikan), al-adat (kebiasaan), al-
ibadat (pengabdian), al-qahr wa al-sulthan (kekuasaan dan (pemerintahan),
al-tadzallul wa al-khudu (tunduk dan patuh), al-tha’at (taat), al-islam al-
tauhid (penyerahan dan mengesakan Tuhan) (Kahmad, 2002).
Religius menurut Islam adalah menjalankan ajaran agama secara
menyeluruh. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 208:
32
l
Artinya: 208. “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan,
dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu.”
Dari istilah agama inilah kemudian muncul apa yang dinamakan
religiusitas. Meski berakar kata sama, namun dalam penggunaannya istilah
religiusitas mempunyai makna yang berbeda dengan religi atau agama. Kalau
agama menunjuk pada aspek formal yang berkaitan dengan aturan-aturan dan
kewajiban-kewajiban; religiusitas menunjuk pada aspek religi yang telah
dihayati oleh individu di dalam hati (Mangunwijaya, 1982). Religiusitas
seringkali diidentikkan dengan keberagamaan. Religiusitas diartikan sebagai
seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan
ibadah dan kaidah dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang
dianutnya. Bagi seorang Muslim, religiusitas dapat diketahui dari seberapa
jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas agama Islam
(Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, 2002).
Hawari (1996) menyebutkan bahwa religiusitas merupakan
penghayatan keagamaan dan kedalaman kepercayaan yang diekspresikan
dengan melakukan ibadah sehari-hari, berdoa, dan membaca kitab suci.
Ancok dan Suroso (2001) mendefinisikan religiusitas sebagai
keberagamaan yang berarti meliputi berbagai macam sisi atau dimensi yang
bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah),
tapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan
supranatural. Sumber jiwa keagamaan itu adalah rasa ketergantungan yang
mutlak (sense of depend). Adanya ketakutan-ketakutan akan ancaman dari
lingkungan alam sekitar serta keyakinan manusia itu tentang segala
33
li
keterbatasan dan kelemahannya. Rasa ketergantungan yang mutlak ini
membuat manusia mencari kekuatan sakti dari sekitarnya yang dapat
dijadikan sebagai kekuatan pelindung dalam kehidupannya dengan suatu
kekuasaan yang berada di luar dirinya yaitu Tuhan.
Berdasarkan uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa religiusitas adalah
kedalaman penghayatan keagamaan seseorang dan keyakinannya terhadap
adanya tuhan yang diwujudkan dengan mematuhi perintah dan menjauhi
larangan dengan kaiklasan hati dan dengan seluruh jiwa dan raga.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas
Religiusitas atau keagamaan seseorang ditentukan dari banyak hal, di
antaranya pendidikan keluarga, pengalaman, dan latihan-latihan yang
dilakukan pada waktu kita kecil atau pada masa kanak-kanak. Orang yang
mendapatkan pendidikan agama baik di rumah mapun di sekolah dan
masyarakat, maka orang tersebut mempunyai kecenderungan hidup dalam
aturan-aturan agama, terbiasa menjalankan ibadah, dan takut melanggar
larangan-larangan agama (Syahridlo, 2004).
Thoules (Azra, 2000) menyebutkan beberapa faktor yang
mempengaruhi religiusitas, yaitu:
1. Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan sosial (faktor
sosial) yang mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan sikap
keagamaan, termasuk pendidikan orang tua, tradisi-tradisi sosial untuk
menyesuaikan dengan berbagai pendapatan sikap yang disepakati oleh
lingkungan.
34
lii
2. Berbagai pengalaman yang dialami oleh individu dalam membentuk sikap
keagamaan terutama pengalaman mengenai.
a) Keindahan, keselarasan dan kebaikan didunia lain (faktor alamiah)
b) Adanya konflik moral (faktor moral)
c) Pengalaman emosional keagamaan (faktor afektif)
3. Faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian yang timbul dari kebutuhan-
kebutuhan yang tidak terpenuhi, terutama kebutuhan terhadap keamanan,
cinta kasih, harga diri, dan ancaman kematian.
c. Dimensi Religiusitas
Segi konteks religiusitas dalam Islam menurut Glock dan Stark dalam
Ancok dan Suroso (2001:77), ada lima macam, yaitu:
1. Dimensi keyakinan (ideologis). Dimensi ini berisi pengharapan-
pengharapan dimana orang yang religius berpegang teguh pada pandangan
teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin tersebut.
2. Dimensi praktik agama (ritualistik). Dimensi ini mencakup perilaku
pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan
komitmen terhadap agama yang dianut.
3. Dimensi pengalaman (experensial). Dimensi ini mengacu indentifikasi
akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan
pengetahuan seseorang dari hari kehari.
4. Dimensi pengamalan (konsekuensi). Dimensi ini berkaitan dengan sejauh
mana perilaku individu dimotivasi oleh ajaran agamanya di dalam
kehidupan sosial.
35
liii
36
5. Dimensi pengetahuan agama (intelektual). Dimensi ini berkaitan dengan
sejauh mana individu mengetahui, memahami tentang ajaran-ajaran
agamanya, terutama yang ada dalam kitab suci dan sumber lainnya.
Ancok dan Suroso berpendapat bahwa konsep Glock dan Stark
mempunyai kesesuain dengan Islam. Walaupun tidak sepenuhnya sama,
dimensi keyakinan dapat disejajarkan dengan akidah, dimensi praktik agama
disejajarkan dengan syariah dan dimensi pengalaman disejajarkan dengan
akhlak. Ketiga dimensi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a) Aqidah, secara etimologi yaitu kepercayaan. Sedangkan secara
terminologi disamakan dengan keimanan, yang menunjukkan pada
seberapa tingkat keyakinan seseorang terhadap kebenaran ajaran
agamanya yang bersifat fundamentalis dan dogmatis.
b) Syariah, merupakan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
langsung seorang muslim dengan Allah dan sesama manusia, yang
menunjukan seberapa patuh tingkat ketaatan seorang muslim dalam
mengerjakan kegiatan keagamaan yang dianjurkan dan pada agamanya.
c) Akhlak, dimensi ini menunjukan pada seberapa tingkat muslim berperilaku
dimotivasi oleh ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi
dengan dunianya, terutama dengan sesama manusia.
Dari penelitian Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup (1987) juga menunjukkan persamaan dengan dimensi yang
diungkapkan oleh Glock dan Stark, yakni:
1) Dimensi Iman, mencakup kepercayaan manusia dengan tuhan, malaikat,
liv
kitab-kitab, nabi, mukjizat, hari akhir dan adanya bangsa ghaib, serta
takdir baik dan buruk.
2) Dimensi Islam, sejauh mana tingkat frekuensi, intensitas dan pelaksanaan
ibadah seseorang. Dimensi ini mencakup pelaksanaan shalat, zakat, puasa
dan haji.
3) Dimensi Ihsan, mencakup pengalaman dan perasaan tentang kehadiran
tuhan dalam kehidupan, ketenangan hidup, takut melanggar perintah
tuhan, keyakinan menerima balasan, perasaan dekat dengan tuhan dan
dorongan untuk melaksanakan perintah agama.
4) Dimensi Ilmu, seberapa jauh pengetahuan seseorang tentang agamanya,
misalnya pengetahuan tentang tauhid, fiqh, dan lain-lain.
5) Dimensi Amal, meliputi bag aimana pengamalan keempat dimensi di atas
yang ditunjukkan dalam perilaku seseorang. Dimensi ini menyangkut
hubungan manusia dengan lingkungannya.
d. Karakteristik Perilaku Religiusitas
Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama mengungkapkan
bahwa seseorang dikatakan memiliki perilaku religiusitas jika memiliki ciri-
ciri sebagai berikut (Jalaluddin, 2005:107), yaitu:
1. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang
matang, bukan sekedar ikut-ikutan.
2. Cenderung bersifat realitas, sehingga norma-norma agama lebih banyak
diaplikasikan dalam perilaku dan tingkah laku.
3. Berperilaku positif terhadap ajaran dan norma-norma agama dan berusaha
37
lv
untuk mempelajari dan mendalami pemahaman keagamaan.
4. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan tanggung jawab
diri hingga sikap religiusitas merupakan realisasi dari sikap hidup.
5. Bersikap lebih terbuka dan wawasan lebih luas.
6. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan
beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan
atas pertimbangan hati nurani.
7. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian
masing-masing, sehingga terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam
menerima, memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya.
8. Terlihat adanya hubungan antara sikap religiusitas dengan kehidupan
sosial, sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial sudah
berkembang.
A.6. Minat
a. Pengertian Minat
Minat dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai sebuah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau keinginan
(Purwadarminta, 2007:744). Minat mempengaruhi hasil belajar tidak
diragukan lagi. Kalau seseorang tidak berminat dalam mempelajari
sesuatu tidak dapat diharapkan berhasil dengan baik dalam mempelajari
sesuatu. Menurut Sadirman (2001:74) minat merupakan suatu kondisi
yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri kebutuhannya sendiri.
Minat adalah sebagai suatu keadaan dimana seseorang memiliki
38
lvi
perhatian yang besar terhadap suatu objek yang disertai dengan keinginan
untuk mengetahui dan mempelajari hingga akhirnya membuktikan lebih
lanjut tentang objek tersebut (Bimo Walgito, 2004:38)
Sukuri (1986) menyatakan minat adalah kecenderungan dalam dri
individu untuk tertarik pada suatu objek. Seseorang yang berminat besar
terhadap pekerjaan tertentu maka akan senang engerjakan pekerjaan itu.
Pendapat ini diduung oleh As’ad (1995) yang menyatakan minat
merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan tindakan seseorang.
Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan
fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan.
Pikiran mempunyai kecenderugan bergerak dalam sektor rasional
analisis, sedang perasaan yang bersifat halus/tajam lebih mendambakan
kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengingat fikiran dan
perasaan itu dalam koordinasi yang harmonis, agar kehendak bisa di atur
dengan sebaik-baiknya (Sukanto, 1985:120).
Ada beberapa tahapan minat menurut Masrurah (2015) dalam
skripsinya antara lain:
1) Informasi yang jelas sebelum menjadi nasabah.
2) Pertimbangan yang matang sebelum menjadi nasabah.
3) Keputusan menjadi nasabah.
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa minat adalah
dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam
mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.
39
lvii
Selain itu minat dapat timbul karena adanya faktor eksternal dan juga
adanya faktor internal. Minat yang besar terhadap suatu hal merupakan
modal yang besar untuk membangkitkan semangat untuk melakukan
tindakan yang diminati dalam hal ini minat menabung di perbankan syariah
(Masrurah, 2015:27).
Pada prinsipnya perilaku pembelian atau minat menabung nasabah
seringkali di awali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan dari luar
dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun dari lingkungannya.
Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan
karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan menabung.
Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses
rangsangan tersebut sangat kompleks dan salah satunya adalah motivasi
untuk menabung.
Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat
menabung adalah kekuatan yang mendorong individu untuk memberikan
perhatiannya terhadap kegiatan menyimpan uang di bank yang dilakukan
secara sadar, tidak terpaksa dan dengan perasaan senang.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, secara garis
besar dikelompokkan menjadi dua yaitu: (1) dari dalam diri individu yang
bersangkutan (bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu,
kepribadian); dan (2) berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat. Menurut Crow dan Grow (Ro’uf, 2011:31)
40
lviii
berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu:
1) Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan
membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat
terhadap produksi makanan dan lain-lain.
2) Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu.
3) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan
emosi.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian relevan atau penelitian terdahulu adalah penelitian-penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya dan erat kaitannya dengan masalah-masalah penelitian
yang dilakukan setelah melakukan penelusuran terhadap penelitian terdahulu yang
masalahnya terdapat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
1) Astuti (2013) dalam penelitiannya yang mengkaji tentang “Pengaruh Persepsi
Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat Menabung Nasabah”, dapat disimpulkan bahwa variabel
independen yang terdiri dari tingkat suku bunga, promosi dan kualitas pelayanan
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
dependen minat menabung nasabah di BRI Cabang Sleman. Hal ini diperoleh
dari nilai t-hitung masing-masing variabel dan hasil uji F sebesar 26,374 serta
nilai koefisien deteminasi (R2) sebesar 0,452.
2) Cahyani (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Persepsi Bunga
Bank dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Pada Bank BNI
41
lix
Syariah di Kota Semarang”. Menyimpulkan bahwa persepsi bunga bank dan
kualitas pelayanan secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat
menabung pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang. Dengan nilai sebesar
0,520 dengan koefisien determinasi 27% sedangkan sisanya 73% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.
3) Trisnadi (2013) dalam penelitiannya yang mengkaji tentang “Pengaruh Kualitas
Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Kembali
di CIMB Niaga (studi kasus PT Bank CIMB Niaga Tbk Bintaro)”.
Kesimpulannya adalah bahwa kualitas produk tabungan berpengaruh signifikan
terhadap minat menabung. Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap
minat menabung. Kedua variabel secara bersama-sama berkontribusi
menentukan minat menabung kembali sebesar 93,7%. Sedangkan 6,3%
ditentukan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.
4) Setyawan (2014) meneliti tentang “Analisa Pengaruh Kepercayaan, Jaminan
Rasa Aman, dan Aksesbilitas Terhadap Minat Menabung Nasabah Bank
Danamon di Surabaya”. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa kepercayaan
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Danamon. Jaminan
rasa aman terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank
Danamon. Aksesbilitas terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat
menabung di Bank Danamon.
5) Lestari (2015) dalam penelitiannya yang mengkaji tentang “Pengaruh
Religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, Dan Pelayanan
Terhadap Preferensi Menabung Pada Perbankan Syariah”, kesimpulan yang
42
lx
diperoleh dalam penelitian ini adalah pengaruh religiusitas terhadap preferensi
utama menabung Mahasiswa FEB UBM pada perbankan syariah adalah karena
kepatuhan agama. Pengaruh pelayanan terhadap preferensi utama menabung
Mahasiswa FEB UBM pada perbankan syariah adalah pada penggunaan fasilitas
yang mudah.
Skripsi yang disusun ini secara spesifik sebatas meneliti tentang pengaruh
persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan religiusitas terhadap minat mahasiswa
menabung di perbankan syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Adapun perbedaan
penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut
seperti pada tabel 2.2 di bawah ini:
Tabel 2.2.
Perbedaan Penelitian
Perbedaan Penelitian
No Objek Penelitian Variabel Penelitian Analisis Penelitian
1. Objek yang diteliti dalam
penelitian ini yaitu Mahasiswa
IAIN Salatiga, dan Bank
Syariah yang ada di Salatiga
Kualtas Pelayanan,
Promosi, Religiusitas
Uji Instrumen, Uji Statistik,
Uji Asumsi Klasik
(Uji Multikolinearitas,
Uji Heteroskedastisitas,
Uji Normalitas)
2. Penelitian Astuti (2013), objek
yang diteliti yaitu BRI Cabang
Sleman.
Tingkat Suku Bunga,
Promosi,
Kualitas Pelayanan
Mean, Median, Modus
Uji Instrumen, Uji Statistik,
Uji Normalitas, Uji Linearitas,
Uji Multikolinearitas, Analisis
Regresi Berganda, Uji
Hipotesis.
3. Penelitian Cahyani (2013),
objek yang diteliti yaitu Bank
BNI Syariah di Kota Semarang.
Persepsi Bunga Bank,
Kualitas pelayanan
Statistik Deskriptif, Uji
Kualitas data, Uji Asumsi
Klasik, Uji Hipotesis
4. Penelitian Trisnadi (2014),
objek yang diteliti yaitu Bank
CIMB Niaga Tbk Bintaro.
Kualitas Produk
Tabungan, Kualitas
Layanan,
Uji Instrumen, Uji Statistik,
Uji Hipotesis,
5. Penelitian Setyawan (2013),
objek yang diteliti yaitu
Nasabah Bank Danamon di
Surabaya.
Kepercayaan,
Jaminan Rasa Aman,
Aksesbilitas
Analisa Regresi Linier
Berganda.
6. Penelitian Lestari (2015), objek
yang diteliti yaitu Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang.
Religiusitas, Produk
Bank, Kepercayaan,
Pengetahuan,
Pelayanan
Uji Instrumen, Uji Statistik,
Analisis Statistik Deskriptif
43
lxi
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan hasil analisa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya serta penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka dapat
dirumuskan suatu kerangka penelitian sebagai berikut:
Kerangka pemikiran
Di mana: Y : Merupakan Variabel Dependent
X1, X2, X3 : Merupakan Variabel Independent
Gambar 2.1
Skema Kerangka Penelitian
D. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata “Hypo” yang berarti di bawah dan “thesa” yang
artinya kebenaran. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Hipotesis merupakan hubungan yang diduga secara logis antara dua
variabel atau lebih dalam rumusan posisi yang dapat di uji secara empiris (Nur
Indrianto dan Bambang supono, 2009:73). Definisi di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa hipotesis adalah jawaban sementara yang harus dilakukan kebenarannya.
Berdasarkan tinjauan pustaka dan landasan teori maka hipotesis penelitian
dirumuskan sebagai berikut:
H1: Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di
perbankan syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Jawaban ini di perkuat oleh hasil
penelitian sebelumnya dari Hirmawan, yang menunjukkan bahwa kualitas
Kualitas Pelayanan (X1)
Promosi (X2) Minat Mahasiswa (Y)
Religiusitas (X3)
44
lxii
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah
(Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta).
H2: Promosi berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan
syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Jawaban ini di perkuat oleh hasil penelitian
sebelumnya dari Astuti, yang menunjukkan bahwa Promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat menabung nasabah (BRI Cabang Sleman).
H3: Promosi berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan
syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Jawaban ini di perkuat oleh hasil penelitian
sebelumnya dari Lestari, yang menunjukkan bahwa Promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat menabung nasabah (Mahasiswa FEB Universitas
Brawijaya Malang).
45
lxiii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di kampus IAIN Salatiga yang berada di jalan
Tentara Pelajar No. 2 Salatiga. Penelitian dilakukan selama bulan januari sampai
bulan februari 2016.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana penulis dapat
menentukan hanya beberapa variabel saja dari objek yang diteliti kemudian dapat
membuat instrumen untuk mengukurnya (Sugiyono, 2008:17). Selain dengan
penelitian kuantitatif, peneliti juga menggunakan metode penelitian survei. Metode
penelitian survei merupakan alternatif metode penelitian lain dari sensus. Sensus
adalah penelitian yang dilakukan atas seluruh unsur atau individu dalam populasi
(Purwanto, 2010).
Dengan penelitian ini, penulis ingin mengkonfirmasikan konsep dan teori-
terori yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dengan beberapa fakta dan
data yang telah ditemukan di lapangan.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Bawono (2006:28) definisi populasi adalah keseluruhan wilayah
objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan
oleh peneliti. Sedangkan sampel diberi definisi sebagai objek atau subjek penelitian
yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Sampel bagian dari jumlah
46
lxiv
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semuanya, dikarenakan keterbatasan dana, tenaga dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang dapat diambil dari populasi itu.
Sehingga didalam menentukan sampel harus berhati-hati, karena kesimpulan yang
dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dari populasi. Adapun teknik untuk
menentukan jumlah sampel, digunakan rumus sebagai berikut (Bawono, 2006: 29):
S =𝑃
(𝑃. 𝑒2) + 1
Keterangan: s = Sampel
P = Populasi
e = error atau tingkat kesalahan yang diyakini
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa IAIN Salatiga,
dimana jumlah mahasiswa adalah 5100. Sehingga total populasi adalah 5100
mahasiswa. Jadi dalam menentukan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:
S =𝑃
(𝑃. 𝑒2) + 1
S =5100
(5100. 0,12) + 1
S =5100
51 + 1
S =5100
52
S = 98,07
Sesuai dengan perhitungan di atas, maka peneliti akan mengambil 98
(pembulatan dari 98,07 karena kuang dari 1) sebagai sampel dalam penelitian ini
dengan teknik pengambilan sampel proporsive sampling yaitu suatu teknik
pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai tujuan.(Sugiyono,
2003:77).
Sedangkan untuk individu yang ditetapkan sebagai sampel penelitian dapat
47
lxv
digunakan dengan teknik aksidental yaitu pengambilan sampel dengan teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2006:60).
D. Teknik Pengumpulan Data
D.1. Pengertian Data
Data adalah segala informasi yang dijadikan dan diolah untuk suatu
kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan (Muhammad, 2008:97).
D.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:
1) Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari mahasiswa IAIN Salatiga yang
menjadi objek penelitian, dalam bentuk angka-angka yang masih perlu
dianalisis seperti jumlah mahasiswa serta data lainnya yang menunjang dalam
penelitian ini.
2) Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu
data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data primer secara
khusus dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer
biasanya diperoleh dari survei lapangan yang menggunakan semua metode
pengumpulan data ordinal (Sugiyono, 2009).
48
lxvi
D.3. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Bawono (2006:30), data-data yang dibutuhkan dalam penelitian
dapat diperoleh dari beberapa sumber, melalui:
1) Metode Kuesoner atau Angket
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:149) kuesioner atau angket daftar
pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang bersedia
memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.
2) Dokumentasi berasal dari kata dokumen, artinya barang-barang tertulis. Di
dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-
benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,
notulen rapat, catata harian dan sebagainya (Arikunto, 1998:149),
sedangkan menurut Bawono, informasi juga bisa diperoleh oleh peneliti
dari jurnal, majalah, buku, data statistik maupun dari internet.
E. Skala Pengukuran
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang objektif dan terukur, diperlukan
adanya skala pengukuran data. Skala pengukuran ini diperlukan supaya
penelitiannya lebih terukur dan dapat diterima oleh semua kalangan. Secara umum
terdapat 4 skala pengukuran, disingkat “noir”, yaitu nominal, ordinal, interval, dan
rasio (Martono, 2011:60).
Dalam penelitian ini, skala pengukuran data yang digunakan oleh peneliti
adalah skala interval. Skala interval adalah skala pengukuran dengan memberikan
rangking terhadap responden yang dirangking bisa berupa preferensi, perilaku, dan
sebagainya (Bawono, 2006:31). Dalam penskalaan dengan skala interval ini banyak
49
lxvii
yang juga menyebut dengan skala linkert. Kategori skala terdiri dari 5 (lima)
tingkatan untuk analisis, skor 1 sampai 5, dapat dengan kreterus sebagai berikut:
1: Tidak Setuju (TS) dengan bobot nilai 1
2: Kurang Setuju (KS) dengan bobot nilai 2
3: Ragu-Ragu (RR) dengan bobot nilai 1
4: Setuju (S) dengan bobot nilai 4
5: Sangat Setuju (SS) dengan bobot nilai 5
F. Metode Penelitian
F.1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian analisis
deskriptif kuantitatif yang merupakan suatu metode yang bertujuan untuk
mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data
yang sesuai dengan masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian,
dimana data itu diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori-
teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik kesimpulan.
F.2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:59).
Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
1) Variabel Independen (X), variabel ini sering disebut variabel stimulus,
predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,
50
lxviii
2009:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah
kualitas pelayanan (X1), promosi (X2), dan religiusitas (X3).
2) Variabel Dependen (Y), variabel dependen disebut juga variabel output,
kriteria, konsekuen. Dalam Indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:59). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikatnya adalah minat mahasiswa menabung di perbankan
syariah.
G. Item Indikator
Dalam mengevaluasi pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan
religiusitas terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah, umumnya
mengacu pada berbagai faktor atau dimensi.
Dalam variabel Kualitas Pelayanan (X1), peneliti dalam risetnya mengambil
item indikator menurut Parasuraman yang terdapat lima dimensi utama yaitu:
1. Bukti langsung (tangibles), mencakup dari pegawai, fasilitas, peralatan,
tampilan, fisik dari pelayanan misalnya kredit plastik.
2. Keandalan (reliability), mencakup konsistensi kerja dan kemampuan untuk
dipercaya.
3. Daya tanggap (responsiveness), sikap tanggap pegawai dalam memberikan
pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikan dengan cepat.
4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat
dapat dipercaya yangdimiliki pegawai, bebas dari bahaya, risiko dan keragu-
raguan.
51
lxix
5. Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan
Dalam variabel promosi (X2), peneliti dalam risetnya mengambil item
indikator menurut Rambat Lupiyoadi (2001:108-110) dalam kegiatan promosi
biasanya bank melakukan empat sarana promosi yaitu:
1. Periklanan (Advertising), meliputi pemasaran billboard di jalan-jalan strategis,
pencetakan brosur, pemasaran spanduk, melalui koran, majalah, radio, televisi
dan media lain-lain.
2. Penjualan Pribadi (Personal Selling), meliputi penjualan langsung dengan cara
tatap muka.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion), meliputi pemberian bunga khusus,
pemberian cenderamata (hadiah).
4. Publisitas (Publicity/Public Relation), meliputi promosi melalui kegiatan
pameran, bakti sosial, events, serta mensponsori beberapa acara.
Dalam variabel Religiusitas (X3), peneliti dalam risetnya mengambil item
indikator menurut Glock dan Stark dalam Ancok dan Suroso (2001:77), ada lima
macam, yaitu:
1. Dimensi keyakinan (ideologis), berisi pengharapan-pengharapan dimana orang
religius berpegang teguh pada pandangan teologi tertentu dan mengakui
kebenaran doktrin tersebut.
2. Dimensi praktik agama (ritualistik), mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan
hal-hal yang dilakukan orang untuk meunjukkan komitmen pada agama yang
dianut.
52
lxx
3. Dimensi pengalaman (experensial), mengacu identifikasi akibat-akibat
keyakinan keagamaan, praktik pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari
kehari.
4. Dimensi pengamalan (konsekuensi), berisikan dan memperhatikan fakta bahwa
semua agama mengandung pengharapan-pengharapan tertentu.
5. Dimensi pengetahuan agama (intelektual), mengacu kepada harapan bahwa
orang yang beragama paling tidak memiliki pengetahuan mengenai dasar-dasar
keyakinan, kitab suci dan tradisi.
Dalam variabel Minat (Y), peneliti dalam risetnya mengambil item indikator
menurut Crow dan Grow (Ro’uf, 2011:31) berpendapat ada tiga faktor yang
menjadi timbulnya minat, yaitu:
1. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan
membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat
terhadap produksi makanan dan lain-lain.
2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu.
3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.
H. Metode Analisis
Analisis yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan dengan
beberapa langkah antara lain:
53
lxxi
H.1. Uji Instrumen
1) Uji Reliabilitas
Pada prinsipnya uji reliabilitas digunakan untuk menguji data yang kita
peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita bagikan. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik yang
digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha.
Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha lebih besar dari
0,6 (Bawono, 2006:63-68).
2) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengungkap sahih atau tidaknya suatu
pertanyaan pada kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid/sahih jika
pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan suatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono, 2006:68). Untuk
mengukur validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Corrected Item
Total Correlation (sebagai r hitung), suatu pertanyaan dikatakan valid apabila
nilai r hitung > r tabel.
H.2. Uji Statistik
1) Uji t
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen
mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri.
Langkah-langkah pengjiannya:
54
lxxii
a) Menentukan hipotesis
Ho : β1 = 0, artinya independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Ho : β1 ≠ 0, artinya independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
b) Menentukan t tabel
Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat α 5% dan
derajat kepercayaan (dk) = n – 1 – k
Di mana: n : jumlah data; k : jumlah variabel
c) Pengambilan keputusan
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan.
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang
signifikan.
2) Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien Determinasi (R²) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan
antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana
kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006:92).
Ciri-ciri R² adalah:
a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1,
atau (0 ≤ R² ≤ 1).
b) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
55
lxxiii
c) Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antara variabel
independen dengan variabel dependen.
3) Uji F
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel
independen atau variabel bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi
variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006:91)
Langkah pengujiannya:
a) Menentukan Hipotesis
Ho: β1, β2, …βn = 0, artinya variabel independen secara bersama-sama
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ho: β1, β2, …βn ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen.
b) Menentukan F tabel
Untuk menentukan F tabel digunakan taraf signifikan α = 5% dan
derajat kebebasan (dk) = (n – k).
c) Mencari F hitung dengan rumus
f =R2/(k − 1)
(1 − R²) / (n – k)
Di mana: R²= Koefisien Determinasi
K = Jumlah Variabel Independen
n = Jumlah Sampel
56
lxxiv
d) Pengambilan Keputusan
Jika F hitung < f tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Jika F hitng > f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen.
H.3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dari:
1) Uji Multicollinearity (Multikolinearitas)
Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel
bebas di antara satu dengan yang lainnya. Masalah multikolinearitas yang
serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi
(Bawono, 2006:115-116).
Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan metode VIF (Varian Inflation
Factor) dan nilai Tolerance. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 10,
sedangkan nilai Tolerance adalah tidak boleh lebih besar dari 1 (Ghozali,
2010).
2) Uji Heteroscendasticity (Heteroskedastisitas)
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala penyakit Heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan grafik scatterplot. Jika pola pergerakan grafiknya
beraturan, maka cenderung ada gejala penyakit Heteroskedastisitas.
57
lxxv
Sedangkan jika pergerakan grafiknya tidak beraturan, maka tidak ada gejala
penyakit Heteroskedastisitas.
3) Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel
dependen dan independen yang digunakan memiliki distribusi normal atau
tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah satunya dengan analisis
grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data yang digunakan
memberikan distribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan
normal probability plot.
I. Alat Analisis
Dalam penelitian ini jenis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
berganda yang mana variabel independen yang digunakan lebih dari satu. Karena
menggunakan variabel yang lebih dari satu untuk memperoleh variabel dependen,
analisis regresi berganda ini sering disebut dengan multivariateanalysis (Bawono,
2006:85). Penelitian ini adalah menggunakan program olah data SPSS (statistical
product and service solution) versi 21 untuk windows, data yang didapat
merupakan data kuanititatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka,
maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS. SPSS merupakan
sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam
memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai
output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan.
58
lxxvi
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum IAIN Salatiga
A.1. Sejarah Berdirinya IAIN Salatiga
Pendirian IAIN Sejak berdirinya sampai saat ini, IAIN Salatiga telah
melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan
kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam
Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP)
"Nahdlatul Ulama" di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan
"Pesantren Luhur", yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga.
Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama
dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu kurang
setahun, lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud
perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan
persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna
memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai
oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya.
Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN
Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan
untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah
dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga,
59
lxxvii
akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan
padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat
Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal
13 November 1969.
Berdasar pada surat Dirjen Binbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828. tanggal
10 Agustus 1982, maka dibelilah tanah sebagaimana ditawarkan di atas dengan
menggunakan DIP Pusat (tahun anggaran 1980/1981 dan 1981/1982). Hal
penting yang perlu dicatat adalah bahwa pembelian tanah tersebut tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak, terutama Bapak Muhammad Natsir (selaku Ketua
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) yang juga telah lama menaruh perhatian
terhadap kehidupan umat Islam di Salatiga.
A.2. Alih status menjadi STAIN Salatiga
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan
sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik
Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional
dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan
Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan
fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya.
60
lxxviii
A.3. Alih Status dari STAIN menjadi IAIN Salatiga
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga resmi alih status
menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Alih status itu telah
dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 143 Tahun 2014,
tertanggal 17 Oktober 2014.
A.4. Visi dan Misi IAIN Salatiga
Visi lembaga dirumuskan dalam kalimat pendek sebagai berikut:
“Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan
kecerdasan inteltual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual”.
Dengan visi tersebut, maka Misi yang diemban lembaga diuraikan sebagai
berikut :
1. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman spiritual,
keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat dalam
menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3. Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat melalui
kinerja internal dan eksternal.
4. Mengembangkan college base management dengan pelibatan stake holder
dan masyarakat.
5. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan budaya
bangsa.
A.5. Struktur Organisasi
Adapun personalia yang pernah menjabat pemimpin IAIN Salatiga adalah
61
lxxix
sebagai berikut:
Tabel 4.1.
Struktur Organisasi
Periode 1997-1998 (peralihan)
Ketua Drs H.A Noerhadi Djamal
Pembantu Ketua I Dr. Muh. Zuhri, MA
Pembantu Ketua II Drs. H. Komari Alwan
Pembantu Ketua III Drs. H.M. Zulfa Machasin
Periode 1998-2002
Ketua Prof. Dr. Muh. Zuhri, MA
Pembantu Ketua I Drs. H.M. Zulfa Machasin, M.Ag
Pembantu Ketua II Drs. H. Sukari Tansir, M.Pd
Pembantu Ketua III Drs. Badwan, M.Ag
Periode 2002-2006
Ketua Drs. Badwan, M.Ag
Pembantu Ketua I Drs. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua II Drs. Imam Baihaqi
Pembantu Ketua III Drs. H. Nasafi
Periode 2006-2010
Ketua Drs. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua I Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag
Pembantu Ketua II Drs. Imam Baihaqi, M.Ag
Pembantu Ketua III Drs. Miftahuddin, M.Ag
Periode 2010-2014
Ketua Drs. Imam Sutomo, M.Ag
Pembantu Ketua I Drs. Rahmat Hariyadi, M.Pd
Pembantu Ketua II Drs. Miftahuddin, M.Ag
Pembantu Ketua III H. Agus Waluyo, M.Ag
Periode 2014-2018
Ketua Drs. Rahmat Hariyadi, M.Pd
Pembantu Ketua I Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag
Pembantu Ketua II Drs. Kastolani, M.Ag
Pembantu Ketua III Moh. Khusen, M.A., M.Ag
B. Gambaran Umum Responden
Responden yang dipilih sebagai responden dalam penelitian ini adalah
mahasiswa IAIN Salatiga yang berjumlah 98 mahasiswa. Teknik yang digunakan
dalam pengambilan sampel adalah proporsive sampling. Pengumpulan data dengan
cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan.
62
lxxx
Dari jumlah kuesinoer sebanyak 98 kuesinoer yang kembali adalah 93 dan
data yang diolah valid dan reliabel adalah 80 kuesioner. Identitas dari 80 responden
adalah sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin
Untuk mengetahui perbandingan antara jenis kelamin laki-laki dan
perempuan, dapat dilihat pada tabel 4.2. sebagai berikut:
Tabel 4.2.
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
L 33 41.2 41.2 41.2
P 47 58.8 58.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.2. di atas dapat diketahui tentang
jenis kelamin responden kuesioner didominasi oleh responden perempuan.
Jenis kelamin perempuan yang menjadi responden dalam penelitian ini
berjumlah 47 responden atau 58,8 %. Dan sisanya sebanyak 33 responden
atau 41,2 % adalah berjenis kelamin laki-laki.
2. Fakultas
Berikut ini pada tabel 4.3. akan ditampilkan kelompok fakultas
mahasiswa IAIN Salatiga yang menjadi responden dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3.
Fakultas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
FEBI 35 43.8 43.8 43.8
SYARIAH 5 6.2 6.2 50.0
TARBIYAH 40 50.0 50.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
63
lxxxi
Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa
kelompok fakultas IAIN Salatiga adalah tarbiyah sebesar 40 responden atau
50 %, FEBI sebesar 35 responden atau 43,8 % dan syariah sebesar 5
responden atau 6,3 %.
C. Analisis Data
C.1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Reliabilitas
Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat
dilihat pada tabel 4.4. sebagai berikut:
Tabel 4.4.
Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Keterangan
Persepsi Kualitas Pelayanan .787 Reliabel
Promosi .603 Reliabel
Religiusitas .927 Reliabel
Minat .652 Reliabel
Sumber:Data primer yang diolah, 2016
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel memilii Crombach Alpha > 0.60. Dengan demikian persepsi kualitas
pelayanan, promosi, religiusitas dan minat menabung dapat dikatakan
reliabel.
b. Uji Validitas
Adapun hasil uji validitas yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat
dilihat pada tabel 4.5. sebagai berikut:
Tabel 4.5.
Uji Validitas
Variabel Item Correted item total
Correlation
Keterangan
Persepsi Kualitas
Pelayanan
x1_1 .681** Valid
x1_2 .816** Valid
x1_3 .904** Valid
64
lxxxii
x1_4 .409** Valid
x1_5 .815** Valid
Promosi x2_1 .681** Valid
x2_2 .797** Valid
x2_3 .970** Valid
x2_4 .867** Valid
x2_5 -.575** Valid
Religiusitas x3_1 .906** Valid
x3_2 .946** Valid
x3_3 .906** Valid
x3_4 .890** Valid
x3_5 .886** Valid
Minat menabung y_1 .664** Valid
y_2 .846** Valid
y_3 .517** Valid
y_4 .791** Valid
y_5 .456** Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa semua pertanyaan
yang digunakan dalam kuesioner dinyatakan valid, karena item pertanyaan
dalam masing-masing variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikan
pada level 1%, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua
item yang digunakan pada keseluruhan model pengujian.
C.2. Uji Statistik
a. Uji t
Uji ttest digunakan untuk melihat apakah masing-masing variable
independen berpngaruh secara signifikan terhadap variabel dependen tingkat
signifikansi pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi variabel
dependen secara sendiri-sendiri dengan tingkat kepercayaan tertentu.
65
lxxxiii
Tabel 4.6
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) 1.233 .235 5.255 .000
rata_x1 .039 .062 .032 .638 .526
rata_x2 .564 .072 .740 7.839 .000
rata_x3 .139 .055 .226 2.526 .014
a. Dependent Variable: rata_y
Sumber:Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan output Coefficients di atas, diketahui bahwa nilai
signifikansi variabel Kualitas Pelayanan (X1) adalah sebesar 0.526 > 0.05,
maka hipotesis alternatif tidak diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel Kualitas Pelayanan (X1) tidak berpengaruh yang signifikan terhadap
Minat Menabung (Y), karena nilai t hitung 0.638 < t tabel 0.8464. Karena
mahasiswa menabung di bank Syariah adalah suatu keharusan/kewajiban dari
pihak kampus untuk pelayanan pembayaran semester dan untuk pengajuan
beasiswa.
Untuk nilai signifikansi variabel Promosi (X2) adalah sebesar 0.000 <
0.05, maka hipotesis alternatif dapat diterima, sehingga dapat dikatakan
bahwa sehingga dapat dikatakan bahwa Promosi (X2) berpengaruh signifikan
terhadap Minat Menabung (Y), karena nilai t hitung 7.839 < t tabel 0.8464
diperkuat oleh penelitian Astuti (2013) bahwa Promosi berpengaruh terhadap
Minat Menabung. Sedangkan nilai signifikansi variabel Religiusitas (X3)
adalah 0.014 adalah sebesar 0.014 < 0.05, maka hipotesis alternatif diterima,
sehingga dapat dikatakan bahwa Promosi (X3) berpengaruh signifikan
terhadap Minat Menabung (Y), karena nilai t hitung 2.526 < t tabel 0.8464
66
lxxxiv
diperkuat oleh penelitian Lestari (2015) bahwa Religiusitas berpengaruh
terhadap Minat Menabung.
b. Koefisien Determinasi (R2)
Uji Determinasi digunakan untuk melihat seberapa kuat tingkat
hubungan (korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen.
Untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan antara kedua variabel dapat
melihat nilai pada kolom R pada tabel hasil pengolahan menggunakan SPSS.
Apabila nilai pada kolom R semakin mendekati 1, berarti hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independen semakin kuat.
Tabel 4.7.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .949a .900 .896 .12594
a. Predictors:(Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2
b. Dependent Variable: rata_y
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai R sebesar 0.949. ini berarti
terdapat hubungan yang cukup kuat antara variabel independen denga
variabel dependen karena nilai pada kolom R mendekati angka 1. Dari tabel
di atas juga terlihat bahwa nilai pada kolom R Square sebesar 0.900. Hal
tersebut berarti kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen
sebesar 90%, sedangkan sisanya sebesar 10% dipengaruhi oleh variael lain
diluar model regresi yang digunakan.
c. Uji F
Uji F ini untuk melihat tingkat signifikansi, variabel independen tidak
secara individu mempengaruhi variabel dependen, melainkan secara
67
lxxxv
bersama-sama. Artinya dengan tingkat kepercayaan tertentu, variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara serentak atau bersama-
sama.
Tabel 4.8
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 10.810 3 3.603 227.197 .000b
Residual 1.205 76 .016
Total 12.016 79
a. Dependent Variable: rata_y
b. Predictors:(Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2
Sumber:Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai Fhitung sebesar 227.197.
Sedangkan nilai Ftabel sebesar 2.719. Hal ini berarti variabel independen
secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan
karena nilai Fhitung > Ftabel. Hal tersebut juga didukung dari nilai pada kolom
sig. lebih kecil dari 0.05. Sesuai dengan asumsi yang ada jika nilai sig. <
0.05, maka disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
C.3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multicollinearity
Uji Multicollinearity berarti menguji apakah terdapat hubungan yang
sempurna antara variabel independen yang digunakan. Untuk mengetahui
apakah terjadi Multicollinearity atau tidak dalam menggunakan metode VIF.
Metode VIF adalah cara mendeteksi Multicollinearity dengan melihat nilai
VIF. Asumsi yang digunakan adalah jika nilai VIF-nya tidak lebih besar dari
5 maka tidak terjadi Multicollinearity, Jika lebih maka terdapat gejala
Multicollinearity.
68
lxxxvi
Table 4.9. Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1.233 .235 5.255 .000
rata_x1 .039 .062 .032 .638 .526 .541 1.850
rata_x2 .564 .072 .740 7.839 .000 .148 6.758
rata_x3 .139 .055 .226 2.526 .014 .166 6.041
a. Dependent Variable: rata_y
sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari tabel di atas pada kolom VIF terdapat dua variabel dengan nilai
lebih besar dari 5. Itu berarti data yang digunakan terdapat gejala
Multicollinearity.
b. Uji Heteroscedasticity
Uji heteroscedasticity digunakan untuk mengetahui apakah varian dari
variabel pengganggu sama atau berbeda. Jika sama berarti memenuhi asumsi
dalam metode regresi linear yang digunakan yaitu homocedasticty. Namun
jika berbeda, itulah yang disebut dengan heteroscedasticity. Untuk
mengetahui apakah suatu penelitian mengalami gejala heteroskedasitas atau
tidak, dapat dideteksi dengan melihat grafik Scatterplot.
Tabel 5.0 Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .949a .900 .896 .12594
a. Predictors: (Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2
b. Dependent Variable: rata_y
Sumber:data primer yang diolah, 2016
Dari tabel di atas kita dapat mengetahui R2 sebesar 0.900, maka kita
dapat mengetahui besarnya x2 hitung, yaitu 0.900*80 = 72. Sedangkan
69
lxxxvii
besarnya x2 tabel adalah 96.5782. Karena x2 hitung < x2 tabel, maka gejala
penyakit heteroscedasticity dalam persamaan tidak ada.
c. Uji Normality
Uji Normality adalah pengujian terhadap model regresi yang digunakan
apakah data variabel dependen dan independen yang digunakan berdistribusi
normal atau tidak (Bawono, 2006). Untuk melihat apakah data yang dipakai
memenuhi asumsi normalitas atau tidak dapat menggunakan metode analisa
grafik normal plot. Asumsi yang digunakan adalah jika titik-titik persebaran
dalam grafik mengikuti garis maka data yang digunakan berdistribusi normal.
Gambar 4.1
Grafik Chart Histogram Sumber:Data primer yang diolah, 2016
Dari chart histogram di atas dapat dilihat bahwa perbandingan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Terlihat
bahwa grafik chart histogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati
normal, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
70
lxxxviii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, berdasarkan seluruh
pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Variabel persepsi kualitas pelayanan, promosi dan religiusitas
masing-masing variabel memiliki hasil yang berbeda-beda.
Variabel Kualitas Pelayanan (X1) tidak berpengaruh terhadap
Minat Menabung (Y). Variabel Promosi (X2) berpengaruh terhadap
Minat Menabung (Y). Dan variabel Promosi (X3) berpengaruh
terhadap Minat Menabung (Y).
2. Variabel Religiusitas (X3) mempunyai nilai koefisien regresi
variabel terbesar, maka variabel (X3) adalah variabel yang paling
berpengaruh terhadap (Y) Minat Menabung Mahasiswa di
Perbankan Syariah (studi kasus Mahasiswa IAIN Salatiga).
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka saran yang dapat diajukan bagi
peneliti selanjutnya, hendaknya untuk mengembangkan konsep dan
instrumen mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat
71
lxxxix
mahasiswa menabung di perbankan syariah. Sementara kepada Perbankan
syariah disarankan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan kualitas pelayanan yang baik kepada nasabah.
2. Mempromosikan produk-produk perbankan syariah kepada
masyarakat lebih luas lagi.
3. Perbankan syariah harus lebih menonjolkan ketaatan terhadap
hukum syariat Islam.
C. Penutup
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya kepada penlis sehingga dapat menyelesaikan tugas dalam
penulisan skripsi ini.
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
meskipun sudah penulis usahakan semaksimal mungkin. Hal ini disebabkan
keterbatasan dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya sebagai penutup mohon maaf atas segala kekurangan dan
kesalahan serta penulis berdo’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi semua pihak yang benar-
benar membutuhkannya. Aaminn Ya Robbal ‘alamin.
72
xc
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Nasabah Untuk
Menabung. Skripsi. Semarang.
Ancok, Djamaludin dan Nasori Suroso. Cetakan VII. 2008. Psikologi Islam:
Solusi atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: Pelajar
Pustaka.
Arikunto. Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Prndekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Astuti, Tri. 2013. Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga,
Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung
Nasabah. Jurnal Nominal. Volume II Nomor I. Yogyakarta.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Cahyani, Asih Fitr., Saryadi dan Sendhang Nurseto. 2013. Pengaruh
Persepsi Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat
Menabung Pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang. Diponegoro
Journal of Sosial and Politic, Tahun 2013, Hal 1-8.
Hanafi, Imam. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah
dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada bmt ambartani
utama yogyakarta. Yogyakarta.
Hirmawan, Muh Risky Adi. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah. Naskah Publikasil.
Surakarta.
Heri Sudarsono. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta:
Ekonisia.
Istifakhiyah. 2012. Pengeruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Minat Masyarakat Menjadi Nasabah Di BMT Islamic Center
Kabupaten Cirebon. Skripsi. Cirebon.
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2002. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
xci
Kurniawati, Eris Tri. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi
Hasil dan Kualitas Layanan Bank terhadap Minat Nasabah
Berinvestasi (Studi Kasus pada Bank Muamalat cabang Malang).
Jurnal Humanity, Volume 7, Nomor 2, Juli 2012: 46-55.
Lestari, Alfi Mulikhah. 2015. Pengaruh Religiusitas, Produk Bank,
Kepercayaan, pengetahuan, dan Pelayanan Terhadap Preferensi
Menabung Pada Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Mahasiswa
FEB Universitas Brawijaya Malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB
Vol. 2 No. 1. Tahun 2015. Malang.
Masruroh, Atik. 2015. Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas Dan
Disposible Income terhadap Minat Menabung Mahasiswa Di
Perbankan Syariah (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga).
Skripsi. Salatiga.
Nizar, Lukman. 2015. Analisis Pengaruh Religiusitas Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja. Skripsi. Salatiga.
Purwanto. 2010. Metodelogi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan
Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Revit, Dian. 2011. Analisis Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Kepuasan
Nasabah PT. Bank Central Asia TBK Cabang Padang. Skripsi.
Padang.
Setyawan, Yohana Neysa dan Edwin Japarianto, S.E., M.M. 2014. Analisa
Pengaruh Kepercayaan, Jaminan Rasa Aman, dan Aksesbilitas
terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Danamon di Surabaya.
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No 1, 2014. Surabaya.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2008, hlm. 17
Supranto, J, Pengukuran Tingkat Keputusan Pelanggan, Cet.I., Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2001, hlm.2.
Trisnadi, Dedy dan Ngadino Surip. 2013. Pengaruh Kualitas Produk
Tabungan dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Menabung
Kembali di CIMB Niaga. Jurnal MIX, Volume 6 No 3, Oktober
2013. Jakarta.
islamiwiki.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-riba-hukum-dan-
bahayanya.html#.VryOxPkrLIV di akses pada tanggal 7 Januari
2016
cermati.com/artikel/sejarah-dan-perkembangan-bank-syariah-di-indonesia#!
di akses pada tanggal 5 Januari 2016
xcii
aas-sv.net/2013/10/strategi-promosi-bank-dan-kepuasan.html di akses pada
tanggal 8 Januari 2016
inudebee.blogspot.co.id/2013/10/dimensi-kualitas-jasapelayanan-
dan_30.html di akses pada tanggal 8 Januari 2016
wonggoblogne.blogspot.co.id/2012/07/pelayanan-perbankan-dan-
pengaruhnya.html di akses pada tanggal 8 Januari 2016
ridwan202.wordpress.com/2013/02/11/kualitas-pelayanan-dalam-islam/ di
akses pada tanggal 8 Januari 2016
aas-sv.net/2013/10/strategi-promosi-bank-dan-kepuasan.html
rokhmatfarid.blogspot.co.id/2012/07/kualitas-pelayanan-bauran-
pemasaran.html di akses pada tanggal 8 Februari 2016
id.wikipedia.org/wiki/Institut_Agama_Islam_Negeri_(IAIN)_Salatiga di
akses pada tanggal 8 Februari 2016
definisi-pengertian.com/2015/06/definisi-pengertian-persepsi-menurut-
ahli.html?m=1 di akses pada tanggal 8 Februari 2016
pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-tujuan-
promosi-menurut.html?=1 di akses pada tanggal 8 Februari 2016
www.syariahmandiri.co.id/2011/04/2015-pangsa-pasar-bank-syariah-di-
atas-5/ di akses pada tanggal 5 april 2016
KBBI.web.id
xciv
KUESIONER
Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Religiusitas
Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan Syariah
A. Identitas Pribadi
1. Nama : ..........................................................................
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Fakultas/Jurusan : ..........................................................................
4. Semester : ..........................................................................
B. Petunjuk pengisian angket, Variabel Kualitas Pelayanan, Promosi, dan
Relligiusitas.
Berilah tanda (√) pada kolom saudara/i pilih sesuai keadaan yang
sebenarnya, skala pengukuran yang tersedia mula dari angka 0 s/d 5 untuk
setiap pertanyaan yang telah disediakan.
Jika saudara setuju dengan peryataan pada kuesioner, maka tandailah angka
yang menunjukkan nilai yang semakin tinggi di sebelah kanan, namun jika
saudara tidak setuju dengan pernyataan pada kuesioner, maka tandailah angka
yang menunjukkan nilai yang semakin rendah di sebelah kiri.
C. Variabel Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Relligiusitas
No Daftar Pertanyaan Alternatif Jawaban
Persepsi Kualitas Pelayanan (X1)
a. Tangible (Bukti Langsung)
0 1 2 3 4 5
1. Lokasi kantor bank syariah yang
dekat
b. Realibility (Kehandalan)
2. Karyawan bank syariah mempunyai
sifat jujur dan amanah
c. Responsiveness (Daya Tanggap)
3. Karyawan bank syariah
memberikan pelayanan yang cepat
dan tepat dalam melayani
kebutuhan nasabah
d. Assurance (Jaminan)
4. Karyawan bank syariah
bertanggung jawab dan dapat
dipercaya
xcv
e. Emphaty (Perhatian)
5. Karyawan bank syariah berupaya
berusaha memahami kebutuhan
nasabah dengan baik
Promosi (X2) 0 1 2 3 4 5
6. Saya menabung di bank syariah
karena iklan yang mereka buat
sangat menarik
7. Saya menabung di bank syariah
karena Costumer service
berinteraksi dengan baik kepada
nasabah
8. Saya menabung di bank syariah
karena pendekatan personal yang
sangat baik dan sopan
9. Saya menabung di bank syariah
karena terdapat hadiah yang
menarik
10. Saya menabung di bank syariah
karena mereka memiliki jiwa sosial
yang tinggi
Religiusitas (X3)
a. Dimensi Keyakinan (Ideologis)
0 1 2 3 4 5
11. Saya mempunyai keyakinan bahwa
Islam adalah sumber dari segala
hukum
b. Dimensi Praktik Agama
(Ritualistik)
0 1 2 3 4 5
12. Saya membaca Al-Qur’an setiap
hari, jika tidak sedang berhalangan
c. Dimensi Pengalaman (Experensial) 0 1 2 3 4 5
13. Allah akan mengabulkan doa saya,
jika saya bersungguh-sungguh
d. Dimensi Pengamalan (Konsekuensi) 0 1 2 3 4 5
14. Saya selalu menyisihkan uang
untuk bersedekah
e. Dimensi Pengetahuan (Intelektual) 0 1 2 3 4 5
15. Saya ikut andil bagian dalam
kegiatan di tempat Ibadah
xcvi
Minat Menabung (Y) 0 1 2 3 4 5
17 Saya lebih suka menabung di bank
syariah karena keinginan diri
sendiri
17. Saya lebih suka menabung di bank
syariah karena ingin mendapat
berkah dan pahala
18. Saya lebih suka menabung di bank
syariah karena ingin mendapatkan
keselamatan di dunia dan akhirat
19. Saya lebih suka menabung di bank
syariah karena menggunakan
produk-produk halal yang terhindar
dari riba, gharar, dan maisyir
20. Saya lebih suka menabung di bank
syariah karena kantor pelayanan
mempermudah untuk menabung
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
xcvii
SEX FAKULTAS SMSTR X1 X2 X3 Y
L FEBI 12 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4
L FEBI 12 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
L FEBI 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P FEBI 12 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L FEBI 12 4 4 3 3 4 2 5 3 4 5 5 4 5 3 3 3 5 5 4 3
L FEBI 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4
L TARBIYAH 10 4 5 4 5 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5
L TARBIYAH 10 5 4 5 5 4 3 3 3 4 5 3 4 3 4 3 5 3 3 3 5
L TARBIYAH 10 4 4 4 4 3 3 5 4 4 5 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4
L TARBIYAH 8 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4
P FEBI 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L FEBI 12 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
L FEBI 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
L TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 12 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L FEBI 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P FEBI 12 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 8 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
L TARBIYAH 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
L FEBI 6 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4
P FEBI 6 5 5 5 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4
P FEBI 6 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 3 5 3 4 5 5 5 4 5
P FEBI 6 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3
P FEBI 6 4 4 3 3 4 2 5 4 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 4
P FEBI 6 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 5 4
P FEBI 6 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5
P FEBI 6 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
P FEBI 6 4 4 4 4 3 3 5 4 3 5 5 3 5 4 5 4 5 5 5 3
P FEBI 6 5 5 5 4 5 2 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 4 4
P TARBIYAH 8 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 8 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L FEBI 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
xcviii
L FEBI 8 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
L TARBIYAH 10 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 2 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L TARBIYAH 2 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
L TARBIYAH 2 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P FEBI 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
P FEBI 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P FEBI 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P FEBI 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L FEBI 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P FEBI 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L FEBI 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
L FEBI 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
L SYARIAH 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P SYARIAH 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P SYARIAH 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4
L TARBIYAH 6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
L TARBIYAH 6 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P TARBIYAH 6 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
L SYARIAH 6 4 4 3 3 4 2 5 3 4 5 5 4 5 3 3 3 5 5 4 3
P SYARIAH 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4
P FEBI 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P FEBI 4 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4
P FEBI 4 5 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
P FEBI 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4
xcix
SEX
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
L 33 41.3 41.3 41.3
P 47 58.8 58.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 80 100.0
Excludeda 0 .0
Total 80 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.787 5
FAKULTAS
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
FEBI 35 43.8 43.8 43.8
SYARIAH 5 6.3 6.3 50.0
TARBIYAH 40 50.0 50.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.927 5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.652 5
c
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
x2_1 15.8375 3.277 .711 .307
x2_2 15.3500 4.610 .694 .440
x2_3 16.1250 3.402 .941 .222
x2_4 17.1625 3.783 .269 .662
x2_5 15.1250 7.959 -.670 .795
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
x3_1 16.1250 7.174 .865 .908
x3_2 16.6125 5.304 .896 .901
x3_3 16.1250 7.174 .865 .908
x3_4 16.7375 5.740 .798 .922
x3_5 17.1000 7.256 .838 .912
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.603 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
x1_1 16.4000 1.635 .443 .797
x1_2 16.8250 1.488 .670 .709
x1_3 16.8125 1.395 .825 .652
x1_4 16.9375 2.161 .233 .827
x1_5 16.8250 1.589 .694 .706
ci
y_1 17.5625 2.376 .324 .668
y_2 16.5000 2.304 .728 .453
y_3 16.7000 2.947 .235 .677
y_4 16.6375 2.411 .639 .495
y_5 16.9500 3.187 .234 .665
Correlations
x1_1 x1_2 x1_3 x1_4 x1_5 jumlah_x1
x1_1
Pearson Correlation 1 .357** .454** .123 .409** .681**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .276 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
x1_2
Pearson Correlation .357** 1 .660** .173 .736** .816**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .124 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
x1_3
Pearson Correlation .454** .660** 1 .467** .756** .904**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
x1_4
Pearson Correlation .123 .173 .467** 1 -.013 .409**
Sig. (2-tailed) .276 .124 .000 .907 .000
N 80 80 80 80 80 80
x1_5
Pearson Correlation .409** .736** .756** -.013 1 .815**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .907 .000
N 80 80 80 80 80 80
jumlah_x1
Pearson Correlation .681** .816** .904** .409** .815** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Correlations
x2_1 x2_2 x2_3 x2_4 x2_5 jumlah_x2
x2_1
Pearson Correlation 1 .822** .785** .315** -.319** .867**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .004 .000
N 80 80 80 80 80 80
x2_2
Pearson Correlation .822** 1 .770** .181 -.170 .797**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .109 .131 .000
N 80 80 80 80 80 80
x2_3
Pearson Correlation .785** .770** 1 .672** -.567** .970**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
cii
x2_4
Pearson Correlation .315** .181 .672** 1 -.882** .681**
Sig. (2-tailed) .004 .109 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
x2_5
Pearson Correlation -.319** -.170 -.567** -.882** 1 -.575**
Sig. (2-tailed) .004 .131 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
jumlah_x2
Pearson Correlation .867** .797** .970** .681** -.575** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Correlations
x3_1 x3_2 x3_3 x3_4 x3_5 jumlah_x3
x3_1
Pearson Correlation 1 .822** 1.000** .656** .748** .906**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
x3_2
Pearson Correlation .822** 1 .822** .815** .774** .946**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
x3_3
Pearson Correlation 1.000** .822** 1 .656** .748** .906**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
x3_4
Pearson Correlation .656** .815** .656** 1 .791** .890**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
x3_5
Pearson Correlation .748** .774** .748** .791** 1 .886**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
jumlah_x3
Pearson Correlation .906** .946** .906** .890** .886** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Correlations
y_1 y_2 y_3 y_4 y_5 jumlah_y
y_1
Pearson Correlation 1 .331** -.165 .177 .684** .664**
Sig. (2-tailed) .003 .144 .116 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
y_2
Pearson Correlation .331** 1 .645** .799** .027 .846**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .815 .000
N 80 80 80 80 80 80
y_3 Pearson Correlation -.165 .645** 1 .611** -.323** .517**
ciii
Sig. (2-tailed) .144 .000 .000 .004 .000
N 80 80 80 80 80 80
y_4
Pearson Correlation .177 .799** .611** 1 .100 .791**
Sig. (2-tailed) .116 .000 .000 .375 .000
N 80 80 80 80 80 80
y_5
Pearson Correlation .684** .027 -.323** .100 1 .456**
Sig. (2-tailed) .000 .815 .004 .375 .000
N 80 80 80 80 80 80
jumlah_y
Pearson Correlation .664** .846** .517** .791** .456** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
rata_y 4.2175 .38999 80
rata_x1 4.1900 .31325 80
rata_x2 3.9800 .51174 80
rata_x3 4.1350 .63308 80
Correlations
rata_y rata_x1 rata_x2 rata_x3
Pearson Correlation
rata_y 1.000 .267 .943 .856
rata_x1 .267 1.000 .327 -.031
rata_x2 .943 .327 1.000 .852
rata_x3 .856 -.031 .852 1.000
Sig. (1-tailed)
rata_y . .008 .000 .000
rata_x1 .008 . .002 .391
rata_x2 .000 .002 . .000
rata_x3 .000 .391 .000 .
N
rata_y 80 80 80 80
rata_x1 80 80 80 80
rata_x2 80 80 80 80
rata_x3 80 80 80 80
civ
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1
rata_x3,
rata_x1,
rata_x2b
. Enter
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson
R
Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F
Change
1 .949a .900 .896 .12594 .900 227.197 3 76 .000 2.172
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 10.810 3 3.603 227.197 .000b
Residual 1.205 76 .016
Total 12.016 79
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.233 .235 5.255 .000
rata_x1 .039 .062 .032 .638 .526
rata_x2 .564 .072 .740 7.839 .000
rata_x3 .139 .055 .226 2.526 .014
Coefficient Correlationsa
Model rata_x3 rata_x1 rata_x2
1 Correlations
rata_x3 1.000 .628 -.913
rata_x1 .628 1.000 -.677
rata_x2 -.913 -.677 1.000
cv
Covariances
rata_x3 .003 .002 -.004
rata_x1 .002 .004 -.003
rata_x2 -.004 -.003 .005
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 3.7885 4.9016 4.2175 .36991 80
Std. Predicted Value -1.160 1.849 .000 1.000 80
Standard Error of Predicted Value .022 .048 .027 .007 80
Adjusted Predicted Value 3.7881 4.9107 4.2175 .36965 80
Residual -.37301 .37172 .00000 .12352 80
Std. Residual -2.962 2.952 .000 .981 80
Stud. Residual -3.066 3.192 .000 1.028 80
Deleted Residual -.39960 .43483 -.00003 .13580 80
Stud. Deleted Residual -3.253 3.408 -.001 1.072 80
Mahal. Distance 1.484 10.478 2.963 2.143 80
Cook's Distance .000 .433 .026 .078 80
Centered Leverage Value .019 .133 .038 .027 80
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1
rata_x3,
rata_x1,
rata_x2b
. Enter
a. Dependent Variable: rata_y
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .949a .900 .896 .12594
a. Predictors: (Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2
b. Dependent Variable: rata_y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10.810 3 3.603 227.197 .000b
cvi
Residual 1.205 76 .016
Total 12.016 79
a. Dependent Variable: rata_y
b. Predictors: (Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.233 .235 5.255 .000
rata_x1 .039 .062 .032 .638 .526
rata_x2 .564 .072 .740 7.839 .000
rata_x3 .139 .055 .226 2.526 .014
a. Dependent Variable: rata_y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 3.7885 4.9016 4.2175 .36991 80
Residual -.37301 .37172 .00000 .12352 80
Std. Predicted Value -1.160 1.849 .000 1.000 80
Std. Residual -2.962 2.952 .000 .981 80
a. Dependent Variable: rata_y