ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TENTANG … · PRODUK DAN HARGA PRODUK TERHADAP MINAT BELI...
Transcript of ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TENTANG … · PRODUK DAN HARGA PRODUK TERHADAP MINAT BELI...
i
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KUALITAS
PRODUK DAN HARGA PRODUK TERHADAP MINAT BELI
Studi Kasus pada Penghuni Kost Konsumen POND’S Moisturizer
di Dusun Mrican dan Dusun Papringan, Kelurahan Catur Tunggal,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Franciska Istinasanti
NIM: 042214146
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Jika seseorang mendekatkan diri padaKu sejengkal maka Aku akan mendekatkan
sehasta. Jika ia mendekatkan dirinya padaKu sehasta maka Aku akan
mendekatkan sedepa. Apabila ia datang padaKu dengan berjalan maka Aku akan
datang padanya dengan berlari.
(HR-Bukari)
Jangan biarkan apapun menghalangi kesuksesanmu jika itu menurutmu yang
terbaik.
(Me)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk Tuhan YME, atas rencana indah yang telah di
anugerahkanNya.
Kedua orang tuaku, adik-adikku, keluargaku, dan orang terdekatku.
vii
ABSTRAK ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KUALITAS
PRODUK DAN HARGA PRODUK TERHADAP MINAT BELI
Studi Kasus pada Penghuni Kost Konsumen POND’S Moisturizer di Dusun Mrican dan Dusun Papringan, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok
Sleman, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Franciska Istinasanti Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen tentang kualitas produk dan harga produk POND’S Moisturizer serta untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen tentang kualitas produk dengan harga produk POND’S Moisturizer dilihat dari jenis kelamin, usia, dan besarnya uang saku per bulan, dan juga untuk mengetahui apakah persepsi konsumen mengenai kualitas produk dengan harga produk POND’S Moisturizer berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner. Penelitian ini dilakukan di Dusun Mrican dan Dusun Papringan, dengan jumlah responden yang diambil sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Persentase, Analisis Independent Sample t-test, Analisis Anova Satu Arah, dan Analisis Regresi Linear Berganda. Dari hasil diketahui bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas POND’S Moisturizer adalah baik dan persepsi konsumen terhadap harga POND’S Moisturizer relatif sedang. Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap kualitas POND’S Moisturizer jika dilihat menurut jenis kelamin, usia dan besar uang saku per bulan responden. Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap harga POND’S Moisturizer jika dilihat menurut jenis kelamin dan usia responden. Sebaliknya ada perbedaan persepsi konsumen terhadap harga POND’S Moisturizer dilihat menurut besarnya uang saku per bulan responden. Persepsi konsumen mengenai kualitas POND’S Moisturizer berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen, sedangkan persepsi konsumen mengenai harga POND’S Moisturizer tidak berpengaruh tehadap minat beli ulang konsumen.
viii
ABSTRACT AN ANALYSIS ON THE INFLUENCE ON CONSUMER’S PERCEPTION
ABOUT PRODUCT PRICE AND QUALITY TOWARDS BUYING INTEREST
Case Study in Boarding House Residents in Mrican and Papringan Village,
Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta
Franciska Istinasanti Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
The purpose of this research is to know about (1) consumer’s perception on the price and quality of POND’S Moisturizer from several perspective such as gender, age and monthly pocket money, (2) consumers perception related to the influence of the consumer’s continual buying interest towards the quality and price of POND’S Moisturizer. The method of data collection which used in this research was questionnaire method. The research was conducted in Mrican and Papringan village, with 100 participants. The technique of sampling collection used was purposive sampling. The technique for the analysis was used Percentage Analysis, Independent Sample t-test Analysis, One-Way Anova Analysis, Multiple Linear Regression Analysis.
The research found that (1) consumer’s perception towards the quality of POND’S Moisturizer was good, (2) the consumer’s perception towards the price of POND’S Moisturizer based was moderate. (3) There was no difference on consumer’s perception towards the quality of POND’S Moisturizer, based on gender, age of the participants and the amount of pocket money. (4) There was no difference on consumer’s perception towards the price of POND’S Moisturizer, based on gender and age of the participants. (5) However, there was difference on consumer’s perception towards the price of the product based on the monthly pocket money. (6) Consumer’s perception towards POND’S Moisturizer also gave a big influence on consumer’s continual buying interest, whereas the consumer’s perception about POND’S Moisturizer price did not give any influence towards consumer’s continual buying interest.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan tuntunan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
yang berjudul Analisis Pengaruh Persepsi Konsumen tentang Kualitas Produk
dan Harga Produk Terhadap Minat Beli. “Studi Kasus pada Penghuni Kost
Konsumen POND’S Moisturizer di Dusun Mrican dan Dusun Papringan,
Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat uji
sarjana untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan begitu banyak
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M. B. A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. A. Triwanggono, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu
untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si., selaku Dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu
untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
x
5. Bapak Drs. Hyginus Suseno Triyanto Widododo, M.Si., selaku Dosen
Pembimbing akademik.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan yang sangat
berguna bagi penulis.
7. Pemerintah Kabupaten Sleman BAPPEDA dan Pemerintah Kabupaten
Sleman Kecamatan Depok, Desa Catur Tunggal, terima kasih untuk izin
yang telah diberikan sehingga penulis dapat melakukan penelitian.
8. Bapak Dukuh Mrican dan Papringan, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, terima kasih untuk ijin penelitian
dan informasi yang bermanfaat bagi penulisan skripsi ini.
9. Kedua orang tuaku tersayang Bapak Mulyono dan Ibu Ratiyah, terima kasih
untuk dukungan doa, perhatian, didikan, semangat, kasih sayang, kesabaran
dan dukungan finansial sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Adik-adikku, Dwi, Andre, dan Dimas, terima kasih untuk dukungan,
semangat dan kepercayaan kalian.
11. Keluarga besarku terima kasih atas dukungan dan semangatnya..
12. Orang-orang terdekatku dan pernah dekat dengan aku, sahabat-sahabat
karibku, terima kasih atas kasih sayang, dukungan, dan persahabatannya.
13. Teman-teman Universitas Sanata Dharma yang pernah berjuang bersama
terima kasih atas pertemananya.
xi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan waktu penelitian dan pengalaman yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta, 17 September 2009
Penulis,
Franciska Istinasanti
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………...............i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………… ...............ii
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………..............iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………................iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH ................................................…………………………...........v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………..........vi
ABSTRAK………………………………………………………………..............vii
ABSTRACT………………………………………………………………...........viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………….......... ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………............. xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….........xvi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………...............1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….................5
C. Batasan Masalah…………………………………………………...............5
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………..............6
E. Manfaat Penelitian…………………………………………………………7
F. Sistematika Penulisan……………………………………………...............8
xiii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
a. Pengertian Manajemen Pemasaran…………………………............10
b. Pengertian Pemasaran………………………………………............10
c. Konsep Manajemen Pemasaran…………………………….............11
B. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Konsumen………………………………………...........15
b. Pengertian Perilaku Konsumen…………………………………….16
C. Persepsi Konsumen
a. Pengertian Persepsi Konsumen…………………………………….18
b. Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi…………………………...18
D. Kualitas
a. Pengertian Kualitas………………………………………………....19
b. Dimensi Kualitas Produk…………………………………………...22
E. Harga
a. Pegertian Harga…………………………………………………….24
b. Aspek Penetapan Harga……………………………………………24
c. Persepsi Konsumen Terhadap Harga……………………………... 25
d. Persepsi Harga Terhadap Kualitas…………………………………25
F. Proses Keputusan Pembelian
a. Pembelian…………………………………………………………..27
b. Jenis Pembelian…………………………………………………….31
c. Proses Pembelian…………………………………………………...33
G. Hipotesis………………………………………………………….............33
xiv
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian……………………………………………………...........35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………………..35
C. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………………………35
D. Variabel Penelitian……………………………………………………… 36
E. Data yang Dibutuhkan……………………………………………............39
F. Teknik Pengukuran Data…………………………………………........... 40
G. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………........ 42
H. Definisi Operasional……………………………………………………...43
I. Populasi dan Sampel……………………………………………………...43
J. Teknik Pengambilan Sampel…………………………………………......45
K. Metode Pengujian Instrumen…………………………………………..... 45
L. Teknik Analisis Data……………………………………………...............49
BAB IV GAMBARAN UMUM
1. Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk
A. Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk………………………............58
B. Lokasi, Misi, Tujuan dan Prinsip PT Unilever Indonesia Tbk……59
C. Struktur Organisasi……………………………………………….66
D. Bidang Usaha……………………………………………………..66
2. Gambaran Produk POND’S Moisturizer………………………………....70
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Pengumpulan Data………………………………………….74
B. Analisis Deskriptif Karakteristik Subjek Penelitian………………………74
C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian……….............. 78
xv
D. Deskripsi Variabel Penelitian…………………………………..................81
E. Analisis Data…………………………………………………...................87
F. Pembahasan……………………………………………………...............120
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan…………………………………………………...................125
B. Saran………………………………………………………......................125
C. Keterbatasan Penelitian…………………………………….....................126
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..................128
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel V.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin................................................................................. 75
Tabel V.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Usia................................................................................................ 75
Tabel V.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Besar Uang Saku per Bulan............................................................76
Tabel V.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Lama Menggunakan POND' S Moisturizer....................................77
Tabel V.5 Analisis Uji Validitas Variabel Kualitas........................................78
Tabel V.6 Analisis Uji Validitas Variabel Harga........................................... 78
Tabel V.7 Analisis Uji Validitas Variabel Minat Beli Ulang.........................79
Tabel V.8 Reability Statistics variabel Kualitas POND'S Moisturizer............79
Tabel V.9 Reability Statistics Variabel Harga POND'S Moisturizer...............80
Tabel V.10 Reability Statistics Variabel Minat Beli Ulang POND'S
Moisturizer......................................................................................80
Tabel V.11 Distribusi Skor Kualitas POND'S Moisturizer...............................81
Tabel V.12 Distribusi Skor Harga POND'S Moisturizer.................................82
Tabel V.13 Distribusi Skor Mina Beli Ulang POND'S Moisturizer
Berdasarkan Kesesuaian................................................................ 83
Tabel V.14 Distribusi Skor Mina Beli Ulang POND'S Moisturizer
Berdasarkan Kepuasan/ Manfaat...................................................84
Tabel V.15 Distribusi Skor Mina Beli Ulang POND'S Moisturizer
xvii
Berdasarkan Keyakinan.................................................................85
Tabel V.16 Distribusi Skor Mina Beli Ulang POND'S Moisturizer
Berdasarkan Keinginan....................................................................86
Tabel V.17 Distribusi Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas POND'S
Moisturizer......................................................................................88
Tabel V.18 Distribusi Persepsi Konsumen Terhadap Harga POND'S
Moisturizer......................................................................................89
Tabel V.19 Output Test of Homogeneity of Variances Menurut Usia.
Terhadap Kualitas...........................................................................92
Tabel V.20 Output Hasil Uji Anova Menurut Usia Terhadap Kualitas….........93
Tabel V.21 Output Test of Homogeneity of Variances Menurut Besar Uang
Saku per Bulan. Terhdap Kualitas................................................. 95
Tabel V.22 Output Hasil Uji Anova Menurut Besar Uang Saku per Bulan
Terhadap Kualitas........................................................................ 96
Tabel V.23 Output Test of Homogeneity of Variances Menurut Usia
Terhadap Harga.............................................................................101
Tabel V.24 Output Hasil Uji Anova Menurut Usia terhad Harga…………....102
Tabel V.25 Output of Test Homogeneity of Variances Menurut Besar Uang Saku
per Bulan Terhadap Harga…………………………………104
Tabel V.26 Output Hasil Uji Anova Menurut Besar Uang Saku per Bulan
Terhadap Harga.............................................................................105
Tabel V.27 Output Multiple Comparisons.......................................................106
Tabel V.28 Output Asumsi Klasik Regresi Multikolinearitas…………...…..110
Tabel V.29 Output Asumsi Klasik Regresi Autokorelasi……………………111
xviii
Tabel V.30 Output Hasil Analisis Regresi Linear Berganda………………...113
Tabel V.31 Output Hasil Uji F……………………………………………….118
Tabel V.32 Output Model Summary Analisis Determinasi……………...…..120
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar V.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Menurut Jenis Kelamin
Terhadap Kualitas………………………………………………..92
Gambar V.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Menurut Usia
Terhadap Kualitas………………………………………………..94
Gambar V.3 Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Menurut Besar Uang Saku
Saku per bulan Terhadap Kualitas………………………….........98
Gambar V.4 Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Menurut Jenis Kelamin
Terhadap Harga............................................................................100
Gambar V.5 Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Menurut Usia Terhadap
Harga............................................................................................103
Gambar V.6 Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Menurut Besar Uang
Saku Saku per bulan Terhadap Harga..........................................109
Gambar V.7 Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Uji t Koefisien Regresi
` Variabel Kualitas POND’S Moisturizer ......................................116
Gambar V.8 Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Uji t Koefisien Regresi
` Variabel Harga POND’S Moisturizer...........................................117
Gambar V.9 Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Uji F.............................119
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I Kuesioner………………………………………………….......129
Lampiran II Deskripsi Responden……………………………………….....135
Lampiran III Tabulasi Data Penelitian…………………………....................138
Lampiran IV Output Uji Reabilitas dan Validitas……………………...........142
Lampiran V Output Hasil Uji Independent Sample T Test…………………145
Lampiran VI Hasil Uji One Way Anova……………………………………148
Lampiran VII Output Uji Asumsi Klasik……………………………………..153
Lampiran VIII Output Uji Linear Berganda…………………………………...157
Lampiran IX Tabel-tabel Statistik…………………………………………....161
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Didalam era globalisasi dan pasar bebas, berbagai jenis barang dan
jasa dengan berbagai merek membanjiri pasar Indonesia. Persaingan antar
merek setiap produk akan menjadi tajam dalam memperebutkan konsumen.
Bagi konsumen, pasar menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang
banyak. Konsumen bebas memilih produk dan merek yang akan dibelinya.
Keputusan membeli ada dalam diri konsumen. Konsumen akan
menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk dan merek tertentu.
Diantaranya adalah konsumen akan membeli produk yang sesuai dengan
kebutuhannya, seleranya, dan daya belinya. Konsumen juga seringkali
memutuskan pembelian suatu produk berdasarkan persepsinya terhadap
produk tersebut. Memahami persepsi konsumen adalah penting bagi pemasar
dan produsen. Konsumen tentu akan memilih produk yang bermutu lebih
baik dengan harga yang lebih murah.
Selama dua dekade terakhir, penekanan baru atas pentingnya kualitas
telah mengembangbiakkan gerakan kualitas secara global. Sebagian besar
perusahaan mengimplementasikan program “Manajemen Kualitas Total”
(Total Quality Manajemen-TQM), yaitu usaha-usaha untuk meningkatkan
kualitas produk dan proses secara konsisten di setiap tahap dalam kegiatan
operasinya.
1
2
Semakin banyak perusahaan menggunakan definisi kualitas melalui
sudut pandang pelanggannya, maka program TQM-nya sedikit demi sedikit
menuju ke program kepuasan pelanggan dan program untuk
mempertahankan pelanggan. Dengan demikian, sekarang banyak perusahan
yang mengubah kualitas yang ditentukan oleh pelanggan menjadi senjata
strategis yang ampuh. Mereka menciptakan kepuasan dan nilai bagi
pelanggan secara konsisten dan secara menguntungkan memenuhi kebutuhan
dan keinginan pelanggan akan kualitas. Saat ini, secara nyata kualitas telah
menjadi keharusan supaya dapat bersaing di abad dua puluh satu hanya
perusahaan yang mempunyai kualitas terbaik yang akan berhasil.
Kualitas produk merupakan salah satu alat pemasaran yang penting
dalam pengembangan produk, pemasar lebih dahulu harus memilih tingkatan
kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Dalam
dimensi tersebut kualitas produk tersebut berarti kualitas kinerja yaitu
kemampuan produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. Kemampuan itu
menjadi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan
dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk
secara keseluruhan. Dalam kualitas terdapat konsistensi yang tinggi akan
kualitas produk yaitu, kualitas kesesuaian, bebas dari kecacatan dan
konsistenan dalam memberikan kualitas yang dijanjikan.
Suatu perusahaan akan menjadi bijaksana dalam mengukur kepuasan
konsumen secara teratur karena salah satu kunci untuk meningkatkan
konsumen adalah kepuasan pelanggan karena kualitas sebuah produk sesuai
harapan dan harga yang terjangkau. Seorang konsumen yang dipuaskan pada
3
tingkat tinggi setelah mengkonsumsi sebuah produk maka secara umum
konsumen tersebut bartahan memenuhi kesetiaannya lebih lama, atau jika
konsumen tersebut puas maka konsumen tersebut akan menunjukkan
kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut dan
menawarkan kepada orang lain tentang produk yang sedang ia gunakan.
Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan
menetapkan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh produk ini.
Manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan hendaknya dipenuhi oleh atribut
produk. Untuk produk barang, misalnya dalam bentuk mutu, ciri dan desain.
Mutu produk menunjukkan kemampuan sebuah produk untuk menjalankan
fungsinya, ciri produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan
produk perusahaan dengan produk pesaing, sedangkan desain dapat
menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk serta coraknya. Jadi, produk
barang tidak hanya penampilan yang diperhatikan tetapi juga hendaknya
merupakan produk yang simpel, aman, tidak mahal, sederhana dan ekonomis
dalam proses produksi dan distribusi.
Penetapan harga dan persaingan harga telah dinilai sebagai masalah
utama yang dihadapi perusahaan. Namun, banyak perusahaan yang tidak
menangani harga dengan baik. Keputusan harga strategi marketing mix,
dimana harus mempertimbangkan marketing mix sebagai satu keseluruhan.
Jika produk diposisikan atas dasar faktor-faktor bukan harga, maka
keputusan-keputusan mengenai mutu, promosi dan distribusi akan
mempengaruhi harga tetapi sebaiknya jika harga merupakan sebuah faktor
4
dalam penentuan posisi maka harga akan sangat mempengaruhi keputusan-
keputusan mengenai unsur-unsur marketing mix lainnya.
Oleh karena sebelum menetapkan harga, harus dipahami dulu
hubungan antara harga dan permintaan terhadap produk atau jasa tersebut
baik untuk jenis pasar yang berbeda maupun persepsi konsumennya, lalu
dianalisis dengan metode-metode yang sesuai. Harga dan tawaran pesaing
perlu diketahui untuk menentukan harga serta reaksi mereka setelah
keputusan harga diberlakukan.
Melalui survei periodik dapat diketahui jejak kepuasan konsumen
secara langsung. Para responden dapat dimintai keterangan melalui
pertanyaan-pertanyaan tambahan untuk mengukur minat membeli kembali
suatu produk dan kemungkinan atau kemauan untuk memuji kebaikan merek
ke orang lain. Maka dalam penelitian ini dipilih produk yang banyak
dijumpai oleh masyarakat dan digunakan khususnya kalangan muda.
Dari uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN
TENTANG KUALITAS PRODUK DAN HARGA PRODUK TERHADAP
MINAT BELI” studi kasus pada penghuni kost konsumen POND’S
Moisturizer di Dusun Mrican dan Dusun Papringan, Kelurahan Catur
Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
5
B. Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang maka peneliti membuat rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana persepsi konsumen mengenai kualitas produk dan harga
produk POND’S Moisturizer?
2. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen tentang kualitas produk
dengan harga produk POND’S Moisturizer dilihat dari jenis kelamin,
usia, dan besarnya uang saku per bulan?
3. Apakah persepsi konsumen mengenai kualitas produk dengan harga
produk POND’S Moisturizer berpengaruh terhadap minat beli ulang
konsumen?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah atau tidak terlalu luas dari permasalahan, maka
peneliti membuat batasan masalah :
1. Penelitian ditujukan kepada anak kost konsumen POND’S Moisturizer di
Dusun Mrican dan Dusun Papringan, Kelurahan Catur Tunggal,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah :
a) Jenis kelamin :
a. Pria
b. Wanita
b) Usia :
a. 14 tahun – 17 tahun
b. 18 tahun – 21 tahun
c. 22 tahun – 25 tahun
6
d. 26 tahun – 29 tahun
e. > 30tahun
c) Besarnya uang saku per bulan :
a. < Rp. 500.000,00
b. Rp. 501.000,00 – Rp. 1.000.000,00
c. Rp. 1.001.000,00 – Rp. 1.500.000,00
d. Rp. 1.501.000,00 – Rp.2.000.000,00
e. > Rp. 2.000.000,00
d) Lama responden menggunakan POND’S Moisturizer :
a. 1 bulan – 3 bulan
b. 4 bulan – 6 bulan
c. 7 bulan – 9 bulan
d. 10 bulan – 12 bulan
e. 12 bulan
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan keinginan peneliti untuk melakukan
penelitian, keinginan peneliti melakukan penelitian yang pasti adalah untuk
menjawab masalah penelitian yang akan dirumuskan. Maka penyusunan
tujuan penelitian tidak akan terlepas dari rumusan masalah penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen tentang kualitas
produk dan harga produk POND’S Moisturizer.
7
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen tentang
kualitas produk dengan harga produk POND’S Moisturizer dilihat
dari jenis kelamin, usia, dan besarnya uang saku per bulan.
3. Untuk mengetahui apakah persepsi konsumen mengenai kualitas
produk dengan harga produk POND’S Moisturizer berpengaruh
terhadap minat beli ulang konsumen.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah penjelasan kepada pihak-pihak mana saja kiranya
hasil riset ini/ penelitian bermanfaat (Supardi, 2005:178). Manfaat dari
penelitian ini adalah :
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam meningkatkan kualitas dan menetapkan harga produk
POND’S Moisturizer bagi PT. Unilever Indonesia Tbk dan bagi
pusat belanja di Yogyakarta.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian dapat menambah referensi perpustakaan
Universitas Sanata Dharma dan menambah pengetahuan bagi
pembaca.
3. Bagi peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti dapat menerapkan disiplin ilmu
yang telah diperoleh dan menambah wawasan yang berkaitan
dengan bidang pemasaran.
8
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Pada bab pendahuluan akan dijelaskan mengenai latar
belakang, masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Pada bab landasan teori akan dijelaskan mengenai teori-teori
yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini dan
hipotesis.
Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel
penelitian, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data,
teknik pengukuran data, definisi operasional, populasi dan
sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengujian
instrumen, dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia Tbk
Dalam bab ini berisi gambaran umum PT. Unilever Indonesia
Tbk dan gambaran tentang produk POND’S.
Bab V Analisis data Dan Pembahasan
Bab analisis data akan dijelaskan mengenai analisis data dan
penjelasannya.
Bab IV Kesimpulan dan Saran
9
Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dari
analisis data yang ada serta saran yang dapat diberikan oleh
penulis.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
a. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
dari perwujudan, pemberian harga, promosi, dan distribusi dari
barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran
dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan (Philip
Kotler, 2005).
b. Pengertian Pemasaran
Berikut ini adalah beberapa definisi pemasaran yang dikemukakan
oleh Kotler (2003:10) :
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Pengembangan pemasaran dalam hal ini lebih diarahkan
untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh
beberapa ahli, konsumen atau pelanggan disebut pasar atau pasar
sasaran bagi perusahaan.
Untuk meningkatkan jumlah konsumen atau pelanggan,
perusahaan harus memberikan produk serta jasa atau pelayanan yang
memuaskan. Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan
10
11
untuk puas, mempunyai uang untuk berbelanja, dan mempunyai
kemauan untuk membelanjakannya.
c. Konsep Manajemen Pemasaran
Jangkauan pemasaran sangat luas, berbagai tahap kegiatan
harus dilalui oleh barang dan jasa sebelum sampai ketangan
konsumen, sehingga ruang lingkup kegiatan yang luas itu
disederhanakan menjadi 4 (empat) komponen, yaitu produk
(product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion).
Masing-masing penjelasannya adalah :
1. Kebijakan produk
produk adalah suatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau
kebutuhan. Yang termasuk dalam produk selain berbentuk
fisik juga jasa atau layanan. Produk dapat dibeda-bedakan
atau diklasifikasikan kedalam beberapa macam. Misalnya,
barang. Yang dapat dibedakan menjadi barang konsumsi,
yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk
dikonsumsi dan barang industri, yaitu barang yang dibeli
untuk diolah kembali.
2. Kebijakan harga
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan
konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan
produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh penjual untuk
12
satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Keputusan-
keputusan mengenai harga dipengaruhi oleh berbagai faktor,
yaitu faktor internal perusahaan dan faktor lingkungan
eksternal. Dalam hal faktor internal, keputusan harga
disesuaikan dengan sasaran pemasaran, misalnya sasarannya
adalah untuk bertahan hidup, memaksimalkan laba jangka
pendek, memaksimalkan pangsa pasar atau kepemimpinan
mutu produk. Dalam hal faktor eksternal, dapat dijelaskan
sebagai berikut : pasar dan permintaan konsumen merupakan
plafon harga (harga tertinggi). Konsumen akan
membandingkan harga suatu produk atau jasa dengan manfaat
yang dimilikinya. Faktor-faktor eksternal lainnya yaitu
kondisi ekonomi seperti inflasi, biaya bunga, resesi,
”booming”, dan keputusan-keputusan pemerintah dapat
mempengaruhi keefektifan strategi penetapan harga.
3. Kebijakan distribusi
Sebagian besar produsen menggunakan perantara
pemasaran untuk memasarkan produk khususnya barang
dengan cara membangun saluran distribusi, yaitu sekelompok
organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka
pada proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa
tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau
pengguna industrial. Saluran distribusi membentuk tingkatan
saluran untuk menentukan panjangnya saluran distribusi.
13
Dalam kebijakan distribusi, desain saluran perlu
ditetapkan. Didalam mendesain suatu sistem saluran
memerlukan analisis kebutuhan layanan konsumen, penetapan
sasaran dan kendala-kendala saluran, pengidentifikasian
alternatif-alternatif saluran yang utama serta pengevaluasinya.
Selanjutnya, perlu ditetapkan sasaran dan kendala saluran.
Setelah perusahaan menetapkan sasaran yang hendak dicapai
oleh salurannnya, selanjutnya ia harus mengidentifikasikan
alternatif-alternatif utama salurannya yang berhubungan
dengan jenis perantara, jumlah perantara dan tanggung jawab
anggota saluran.
Jumlah perantara: maksudnya mencari jenis perantara
yang sesuai dengan produk untuk dapat menjual atau
mendekatkannya pada konsumen. Jumlah perantara:
maksudnya perusahaan harus memutuskan banyaknya
pedagang perantara dari tiap tingkat yang menurutnya paling
efektif. Tanggung jawab aggota saluran: maksudnya produsen
dan perantara harus sepakat mengenai syarat-syarat dan
tanggung jawab masing-masing anggota saluran. Kriteria
ekonomi: maksudnya memilih alternatif berdasarkan
keuntungan bersih yang dihasilkan setelah mengurangi
pendapatan penjualan yang dilakukan oleh saluran dengan
semua biaya yang dikeluarkan. Kriteria pengendalian:
maksudnya memilih saluran yang problem pengendalian
14
menjadi hal yang utama. Mungkin perusahaan memilih
pedagang perantara yang lebih mudah dikendalikan. Kriteria
adaptif: maksudnya perusahaan dapat menyalurkan produknya
ke saluran-saluran itu dalam waktu yang berjangka lama atau
berjangka pendek.
4. Kebijakan promosi
Pemasaran tidak hanya membicarakan mengenai
produk, harga produk dan mendistribusikan produk, tetapi
juga mengkomunikasikan produk ini kepada masyarakat agar
produk itu dikenal dan ujung-ujungnya dibeli.
Untuk mengkomunikasikan produk ini perlu disusun
suatu strategi yang sering disebut dengan strategi Bauran
Promosi (promotion mix) yang terdiri atas 4 (empat)
komponen utama, yaitu periklanan (advertising), promosi
penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public
relations), dan penjualan perorangan (personal selling).
Periklanan merupakan tiap-tiap bentuk penyajian dan
promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan,
barang atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi. Promosi
penjualan adalah intensif jangka pendek untuk meningkatkan
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa dimana
pembelian diharapkan dilakukan sekarang juga. Kegiatan
promosi yang termasuk kedalam promosi penjualan misalnya
pemberian kupon, obral, kontes, pameran dan lain-lain.
15
Hubungan masyarakat: bertujuan membangun hubungan yang
baik dengan publik perusahaan dengan menghasilkan
publisitas yang menyenangkan, menumbuhkembangkan suatu
citra perusahaan yang baik, menangani atau melenyapkan
desas-desus, kriteria, dan peristiwa yang tidak menyenangkan.
Perorangan: manajemen armada-penjual (para wiraniaga)
adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
atas kegiatan para wiraniaga. Didalamnya termasuk
menetapkan sasaran, strategi armada penjual, merekrut,
menyeleksi, melatih, mensupervisi, serta mengevaluasi
armada penjual perusahaan, yaitu mengenai langkah-langkah
proses penjualan perorangan serta menilai kinerja para
wiraniaganya.
B. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Konsumen
Menurut Ujang Sumarwan (2003) istilah konsumen sering
diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu; konsumen individual
dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan
jasa untuk digunakan sendiri. Misalnya membeli pakaian, sepatu
dan sabun. Sedangkan konsumen organisasi meliputi organisasi
bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga
lainnya (sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit). Semua jenis
organisasi ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya
untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.
16
b. Pengertian Perilaku Konsumen
Berikut ini adalah definisi tentang perilaku konsumen (Ujang
Sumarwan, 2003:25) :
1. Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai berikut :
”The term consumer behavior refers to the behavior
that consumers display in searching for, purchasing, using,
evaluating , and disposing of products and services that they
expect will satisfy their needs”.
”Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku
yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan
jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan
mereka”.
2. Engel, Blackwell dan Minard mengartikannya sebagai :
”We define consumer behavior as those activities
directly involved in obtaining, consuming, and disposing of
products and services, including the decisions processes that
precede and follow these action”.
”Kami mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan
ini”.
17
3. Loudon dan Della-Bitta mengemukakan :
Perilaku konsumen adalah proses pengambilan
keputusan dan aktivitas fisik dalam mengevaluasi,
memperoleh, menggunakan, dan menghabiskan barang dan
jasa.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen
adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong
tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di
atas atau kegiatan mengevaluasi.
Tujuan pemasaran memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta
keinginan pelanggan sasaran. Bidang perilaku konsumen mempelajari cara
individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta
memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
Menurut Philip Kotler (2003) Perilaku konsumen dipengaruhi
oleh empat faktor yaitu budaya (budaya-sub-budaya, dan kelas sosial),
sosial (kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status), pribadi (usia,
siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan
konsep-diri), dan psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan,
dan sikap).
18
C. Persepsi Konsumen
a. Pengertian Persepsi Konsumen
1. Persepsi (pandangan) adalah wujud dari respon akibat adanya
dorongan stimulus (stimulus drive). Suatu pandangan biasanya
dipilih berdasarkan isyarat yang ada pada lingkungannya atau
attitudnya (Supardi, 2005:343).
2. Persepsi konsumen adalah bagaimana seorang konsumen melihat
realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya (Ujang Sumarwan,
2003:70).
3. Persepsi konsumen adalah proses pengorganisasian,
pengintepretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme
atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan
merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individuu (Walgito,
2006:54).
b. Faktor yang berpengaruh pada persepsi:
Menurut Suwarman (2003:76) :
1) Faktor pribadi adalah karakteristik konsumen yang muncul dari
dalam diri konsumen yaitu :
a. Motivasi dan hubungan konsumen
b. Harapan konsumen yang berpengaruh oleh pengalaman masa
lalunya.
2) Faktor stimulus
Faktor ini bisa dikontrol dan dimanipulasi oleh pemasar dan
pengiklan dengan tujuan utama untuk menarik perhatian, terdiri dari
19
: ukuran, warna, intensitas, kontras, posisi,petunjuk, gerakan,
kebauran, isolasi, stimulus yang disengaja, pemberi pesan menarik,
dan perubahan gambar yang cepat.
Menurut Baltus adalah :
1) Kemampuan dan keterbatasan fisik dari alat indera dapat
mempengaruhi persepsi untuk sementara waktu ataupun
permanen.
2) Kondisi lingkungan.
3) Pengalaman masa lalu.
Bagaimana cara individu untuk menginterpretasikan atau
bereaksi terhadap suatu stimulus tergantung dari pengalaman
masa lalunya.
4) Kebutuhan dan keinginan.
Ketika seorang individu membutuhkan atau menginginkan
sesuatu maka ia akan terus berfokus pada hal yang dibutuhkan
dan diinginkannya tersebut.
5) Kepercayan, prasangka dan nilai.
Individu akan lebih memperhatikan dan menerima orang lain
yang memiliki kepercayaan dan nilai yang sama dengannya.
Sedangkan prasangka dapat menimbulkan bias dalam
mempersepsi sesuatu.
20
D. Kualitas
a. Pengertian Kualitas
Kata ”kualitas” mengandung banyak definisi dan makna.
Orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan, beberapa
definisi yang kerapkali dijumpai antara lain (Fandy Tjiptono, 2005) :
a) Kesesuaian dengan persyaratan / tuntutan
b) Kecocokan untuk pemakaian
c) Perbaikan / penyempurnaan berkelanjutan
d) Bebas dari kerusakan / cacat
e) Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat
f) Melakukan segala sesuatu secara benar semanjak awal
g) Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.
Definisi menurut para guru kualitas (Fandy Tjiptono, 2005:11-12) :
a) Josep M. Juran
Kualitas sebagai kecocokan untuk pemakaian (fitness for use).
Definisi ini menekankan orientasi pada pemenuhan harapan
pelanggan.
b) Philip B. Crosby
Pendekatan Crosby menaruh perhatian besar pada transformasi
budaya kualitas. Ia mengemukakan pentingnya melibatkan
setiap orang dalam organisasi pada proses, yaitu dengan jalan
menekankan kesesuaian individual terhadap persyaratan
/tuntutan. Pendekatan Crosby merupakan proses top-down.
21
c) W. Edwards Deming
Strategi Deming didasarkan pada alat-alat statistik. Strategi ini
cenderung bersifat bottom-up. Penekanan strategi ini adalah
perbaikan dan pengukuran kualitas secara terus-menerus.
Deming sangat yakin bahwa bila karyawan diberdayakan untuk
memecahkan masalah (dengan catatan manajeman menyediakan
alat-alat yang cocok), maka kualitas dapat disempurnakan terus-
menerus.
d) Taguchi
Taguchi mendefinisikan kualitas sebagai kerugian yang timbul
oleh suatu produk bagi masyarakat setelah produk tersebut
dikirim, selain kerugian-kerugian yang disebabkan fungsi
intrinsik produk.
Tak satupun definisi para guru kualitas tersebut yang
sempurna. Akan tetapi, definisi-definisi tersebut merupakan usaha
mereka untuk menunjukkan bahwa setiap orang memerlukan definisi
operasional mengenai kualitas. Definisi operasional merupakan
deskripsi dalam ukuran-ukuran yang dapat dikuantifikasikan
mengenai apa yang diukur dan langkah-langkah yang perlu dilakukan
untuk mengukurnya secara konsisten. Tujuan pengukuran ini adalah
untuk menentukan kinerja aktual proses tersebut.
Definisi kualitas menurut American Society for Quality
Control, kualitas adalah keseluruhan sifat-sifat dan ciri-ciri suatu
barang dan atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya
22
memuaskan kebutuhan dan keperluan yang yang dinyatakan ataupun
tersirat. Suatu perusahaan yang memuaskan sebagian besar kebutuhan
pelanggan hampir setiap waktu, dapat dikatakan sebagai suatu
perusahaan yang berkualitas, tapi sangatlah penting untuk mengenal /
membedakan kualitas kesesuaian dan kualitas kinerja. Andaikan
suatu produk dikatakan mempunyai kualitas kinerja lebih baik
daripada produk yang lain. Akan tetapi, keduanya dapat dikatakan
memberikan kualitas kesesuaian jika seluruh unit memberikan
kualitas yang dijanjikan masing-masing merek.
Kualitas produk merupakan salah satu alat pemasaran yang
penting dalam pengembangan produk, pemasar lebih dahulu harus
memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi poduk di
pasar sasarannya. Dalam dimensi tersebut kualitas produk berarti
kualitas kinerja yaitu kemampuan produk untuk melakukan fungsi-
fungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan,
ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki,
dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.
Selain tingkatan kualitas, kualitas yang tinggi juga dapat
berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam konsisten
yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian, bebas
dari kecacatan dan konsistenan dalam memberikan tingkatan kualitas
yang akan dicapai atau dijanjikan.
23
b. Dimensi Kualitas Produk
Bagian dari kebijakan produk adalah perihal kulitas produk.
Kualitas suatu produk baik berupa barang maupun jasa perlu
ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk
adalah :
Produk berupa barang, untuk menentukan dimensi kualitas barang,
dapat melalui delapan dimensi yaitu :
1. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu
barang dan merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
2. Features, yaitu aspek performasi yang berguna untuk
menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan
produk dan pengembangannya
3. Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau
kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya
setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam
kondisi tertentu pula.
4. Conformance, berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
keinginan pelanggan. Konfirmasi merefleksikan derajat
ketepatan antara karakteristik desain produk dengan
karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.
5. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran
daya tahan atau masa pakai barang.
24
6. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam
memberikan layanan untuk perbaikan barang.
7. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif
mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan
pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
8. Fit and finish, sifat subyektif berkaitan dengan perasaan
pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai
produk yang berkualitas.
E. Harga
a. Pengertian harga
Harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering
digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi produk
(Ujang Sumarwan, 2003:303). Atau Harga adalah sejumlah nilai yang
ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan
produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual
melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga
yang sama terhadap semua pembeli.
b. Aspek penetapan harga :
1. Menjaga kelangsungan hidup suatu produk
2. Memaksimalkan keuntungan jangka pendek
3. Memaksimalkan pendapatan jangka pendek
4. Menjaga pertumbuhan penjualan maksimum
5. Pengembalian investasi
25
6. Meningkatkan pangsa pasar.
c. Persepsi konsumen terhadap harga
Dalam menilai harga suatu produk, konsumen sangat tergantung
bukan hanya dari nilai nominal secara absolut tetapi melalui persepsi
mereka pada harga.
Persepsi konsumen terhadap harga tergantung dari :
1) Perception of Price Diffrences
Menurut Weber Fechner, pembeli cenderung untuk selalu
melakukan evaluasi terhadap perbedaan antara harga yang
ditawarkan terhadap harga dasar yang diketahui.
2) Referencs Prices
Faktor lain yang mempengaruhi persepsi terhadap kewajaran
suatu harga adalah referensi harga yang dimiliki oleh
pelanggan yang didapat dari pengalaman sendiri dan
informasi luar yaitu iklan dan pengalaman orang lain
Shiffman, dkk (2007).
d. Persepsi harga terhadap kualitas
Menurut Shiffman, dkk (2007), dalam penilaian kualitas suatu
produk, sangat tergantung dari informasi yang melekat pada produk
tersebut serta dari seberapa besar informasi tersebut dipahami oleh setiap
individu. Informasi tersebut dapat berupa intrinsik (inormasi yang berasal
dari dalam produk itu sendiri) dan ekstrinsik (parameter lain yang
melekat pada produk apabila individu belum mempunyai pangalaman
nyata tentang produk tersebut).
26
Konsumen menggunakan harga sebagai indikator kualitas karena:
1) Konsumen percaya ada perbedaan kualitas diantara berbagai
merek dalam suatu produk kategori.
2) Konsumen percaya kualitas yang rendah dapat membawa resiko
yang lebih besar.
3) Konsumen tidak memiliki informasi lain kecuali merek terkenal
sebagai referensi dalam mengevaluasi kualitas sebelum membeli.
Untuk sebagian besar konsumen Indonesia masih
berpendapatan rendah, maka harga adalah faktor utama yang
dipertimbangkan dalam memilih produk maupun jasa. Konsumen pun
sangat sensitif terhadap harga. Kenaikan harga-harga sembilan bahan
pokok atau produk-produk konsumen sering menimbulkan gejolak sosial
bahkan demonstrasi dari konsumen yang memperjuangkan hak-haknya.
Para penjual mengharapkan harga setinggi mungkin untuk
barang / jasa yang ditawarkan agar mendapat uang sebanyak mungkin.
Akan tetapi bila mereka minta harga yang terlalu tinggi, para konsumen
tidak mau membeli sehingga barang tidak laku. Dilain pihak, kalu
penjual mendapat harga yang terlalu rendah, maka mereka tidak akan
bersedia melepaskan barangnya karena merasa rugi. Pedoman bagi
penjual dalam menentukan harga jual adalah :
1. Biaya yang telah dikeluarkan (ongkos bahan dan alat, tenaga kerja,
banyaknya waktu dan keahlian yang telah tercurahkan, dsb).
2. Laba yang diinginkan, yang merupakan sumber panghasilan.
27
3. Pertimbangan lain: keadaan pasar, peluang yang ada, persaingan,
situasi sosial-ekonomi-politik, dan sebagainya.
Para konsumen sebaliknya menginginkan harga yang serendah mungkin
agar mendapat barang sebanyak mungkin dengan uang yang dibelanjakan
atau mengeluarkan uang sedikit mungkin untuk memperoleh apa yang
dibutuhkan. Pedoman bagi para konsumen adalah :
1. Kebutuhan-kebutuhan, menurut urutan mendesaknya : semakin suatu
barang dibutuhkan (atau semakin besar manfaat barang itu untuk
yang bersangkutan), makin orang bersedia membayar harga yang
tinggi untuk memperolehnya.
2. Besarnya penghasilan atau jumlah uang yang tersedia untuk
dibelanjakan: makin banyak uangnya, makin gampang orang
mengeluarkannya.
F. Proses Keputusan Pembelian
a. Pembelian
Pembelian meliputi keputusan konsuman mengenai apa yang
dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli,
dan bagaimana cara membayarnya.
1. Peran Pembelian
Lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian
sebagai berikut :
1) Pencetus : orang yang pertama kali mengusulkan gagasan
untuk membeli produk atau jasa.
28
2) Pemberi pengaruh : orang yang pandangan atau sasarannya
mempengaruhi keputusan.
3) Pengambil keputusan : orang yang mengambil keputusan
mengenai setiap komponen keputusan pembelian-apakah
membeli, tidak membeli, bagaimana cara membeli, dan
dimana akan membeli.
4) Pembeli : orang yang melakukan pembelian yang
sesungguhnya.
5) Pemakai : seseorang yang mengkonsumsi atau
menggunakan produk atau jasa tertentu.
2) Perilaku Pembelian
Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, bergantung pada
jenis keputusan pembelian.
1) Perilaku pembelian yang rumit
Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses tiga
langkah. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan
tentang produk tertentu. Kedua, ia membangun sikap tentang
produk tersebut. Ketiga, ia membuat pilihan pembelian yang
cermat. Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang
rumit bila mereka sangat terlibat dalam pembelian dan sadar
akan adanya perbedaan besar antarmerek.
2) Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan
Dalam kasus ini, pembeli akan berbelanja dengan
berkeliling untuk mempelajari merek yang tersedia. Jika
29
konsumen menemukan perbedaan mutu antarmerek tersebut,
dia mungkin akan lebih memilih harga yang lebih tinggi. Jika
konsumen menemukan perbedaan kecil dia mungkin akan
membeli semata-mata berdasarkan harga dan kenyamanan.
Setelah pembelian tersebut, konsumen mungkin
mengalami donasi / ketidaknyamanan yang muncul setelah
merasakan adanya fitur yang tidak mengenakkan atau
mendengar kabar yang menyenangkan mengenai merek lain,
dan akan siaga terhadap informasi yang mendukung
keputusannya.
3) Perilaku pembelian karena kebiasaan
Banyak produk dibeli pada kondisi rendahnya
keterlibatan konsumen dan tidak adanya perbedaan
antarmerek yang signifikan. Misalnya garam. Para konsumen
memiliki sedikit keterlibatan pada jenis produk itu. Mereka
pergi ke toko dan mengambil merek tertentu. Jika mereka
tetap mengambil merek yang sama, hal itu karena kebiasaan,
bukan karena kesetiaan yang kuat terhadap merek.
4) Perilaku pembelian yang mencari variasi
Beberapa situasi pembelian ditandai oleh
keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan
antarmerek signifikan. Dalam situasi itu konsumen sering
melakukan peralihan merek. Konsumen memilih merek
tanpa melakukan banyak evaluasi, dan mengevaluasi
30
produk selama konsumsi. Namun, pada kesempatan
berikutnya konsumen mungkin mengambil merek lain
karena ingin mencari rasa yang berbeda. Peralihan merek
terjadi karena mencari variasi dan bukannya karena
ketidakpuasan.
3) Perilaku Pascapembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level
kepuasan atau ketidak puasan tertentu.
1) Kepuasan pascapembelian
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat
harapan pembeli atas produk dengan kinerja yang dipikirkan
pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah
daripada harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai
harapan pelanggan akan puas, jika melebihi harapan pembeli
akan sangat puas.
2) Tindakan pascapembelian
Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan
mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen
puas, ia akan membeli kembali produk tersebut. Para konsumen
yang tidak puas akan mengembalikan produk tersebut. Mereka
mungkin mengambil tindakan publik seperti mengajukan
keluhan keperusahaan tersebut, pergi kepengacara, atau
mengadu ke kelompok-kelompok lain (seperti lembaga bisnis,
swasta, atau pemerintah). Tindakan pribadi dapat berupa
31
memutuskan untuk berhenti membeli produk tersebut (pilihan
untuk keluar) atau memperingatkan teman-temannya (pilihan
untuk berbicara).
3) Pemakaian dan pembuangan pascapembelian
Para pemasar juga harus memantau cara pembeli
memakai dan membuang produk tertentu. Jika para konsumen
menyimpan produk itu kedalam lemari untuk selamanya,
produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan, dan kabar
dari mulut ke mulut tidak akan gencar.
b. Jenis Pembelian
Pembelian produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen dapat
digolongkan ke dalam tiga macam (Ujang Sumarwan, 2003) yaitu
sebagai berikut :
1. Pembelian yang terencana sepenuhnya
Pembelian yang terencana sepenuhnya biasanya
adalah hasil dari proses keputusan yang diperluas atau
keterlibatan yang tinggi. Produk dengan keterlibatan sangat
rendah mungkin juga dibeli dengan terencana. Konsumen
seringkali membuat daftar barang yang akan dibelinya jika ia
pergi ke swalayan, ia sudah tahu produk atau merek yang
akan dibelinya.
2. Pembelian yang separuh terencana
Konsumen seringkali sudah mengetahui ingin
membeli suatu produk sebelum masuk ke swalayan, namun
32
mungkin ia tidak tahu merek yang akan dibelinya sampai ia
bisa memperoleh informasi yang lengkap dari pramuniaga
atau display di swalayan. Ketika ia sudah tahu produk yang
ingin dibelinya sebelumnya dan memutuskan merek dari
produk tersebut di toko, maka ini termasuk pembelian separuh
terencana.
3. Pembelian yang tidak terencana
Konsumen seringkali membeli suatu produk tanpa
direncanakan terlebih dahulu. Keinginan untuk membeli
seringkali muncul di toko atau mall. Display pemotongan
harga 50%, yang terlihat mencolok akan menarik perhatian
konsumen. Konsumen akan merasakan kebutuhan untuk
membeli produk. Display tersebut telah membangkitkan
kebutuhan konsumen yang tertidur, sehingga konsumen
merasakan kebutuhan yang mendesak untuk membeli produk
yang dipromosikan tersebut.
c. Proses pembelian
1. Tahap prapembelian
Pada tahap ini, beberapa perilaku yang terjadi meliputi
mencari informasi (information contact) dan mengambil dana
(fund access).
2. Tahap pembelian
33
Pada tahap pembelian, perilaku meliputi berhubungan
dengan toko (store contact), mencari produk (product contact),
dan melakukan transaksi.
G. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban permasalahan sementara yang bersifat
dugaan dari suatu penelitian (Supardi, 2005:69). Hipotesis dalam penelitian
ini adalah :
1. Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen tentang kualitas produk
dengan harga produk POND’S Moisturizer jika dilihat dari jenis
kelamin, usia, dan besarnya uang saku per bulan.
Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen tentang kualitas produk dengan
harga produk POND’S Moisturizer jika dilihat dari jenis kelamin,
usia, dan besarnya uang saku per bulan.
2. Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara persepsi konsumen
mengenai kualitas produk POND’S Moisturizer terhadap minat
beli ulang.
Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara persepsi konsumen
mengenai kualitas produk POND’S Moisturizer terhadap minat
beli ulang.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada penghuni
kost konsumen POND’S Moisturizer di Dusun Mrican dan Dusun Papringan,
Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Dusun Mrican dan Dusun Papringan,
Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada 10 Februari 2009.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah penghuni kost konsumen produk
POND’S Moisturizer yang ada di Dusun Mrican dan Dusun Papringan,
Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta.
2. Obyek penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah persepsi konsumen tentang
kualitas produk dan harga produk POND’S Moisturizer.
34
35
D. Variabel Penelitian
Dalam setiap kegiatan penelitian penentuan variabel-variabel
penelitian menjadi sangat penting. Variabel penelitian adalah suatu atibut
atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang
lainnya atau antara satu obyek dengan obyek lainnya.Variabel independen
(variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
penyebab perubahannya atau timbulnya variabel lain. Sedangkan variabel
dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel independen (variabel bebas).
1. Masalah pertama
Persepsi konsumen mengenai kualitas produk dengan harga produk
POND’S Moisturizer.
a. Persepsi konsumen terhadap kualitas POND’S Moisturizer.
Variabel independen (X1 ) adalah kualitas POND’S Moisturizer.
Variabel dependen (Y) adalah persepsi konsumen.
Arti persepsi (pandangan) : wujud dari respon akibat adanya
dorongan stimulus (stimulus drive).
Arti kualitas : keseluruhan sifat-sifat dan ciri-ciri suatu barang dan
atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya memuaskan
kebutuhan dan keperluan yang yang dinyatakan ataupun tersirat
Aspek Kualitas Moisturizer :
1) Core Product : pelembab
36
2) Efek : putih bersinar dan lembut, noda gelap dan jerawat
berkurang, mencegah penuaan dini (penghilang keriput, dan
mencegah kulit berminyak.
Pengukuran : dengan menggunakan skala Likert yaitu :
a. Sangat Baik : 5
b. Baik : 4
c. Sedang : 3
d. Tidak Baik : 2
e. Sangat Tidak Baik : 1
b. Persepsi konsumen terhadap harga POND’S Moisturizer.
Variabel independen (X 2 ) adalah harga POND’S Moisturizer.
Variabel dependen (Y) adalah persepsi konsumen.
Arti : Harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering
digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi
produk.
Apek yang diteliti : harga produk dibanding harga produk sejenis,
manfaat produk, daya beli konsumen terhadap suatu produk.
Pengukuran : dengan menggunakan skala Likert apakah harga
POND’S sesuai dengan kualitas maka diketahui dengan harga
POND’S tersebut mahal atau murah menurut persepsi konsumen.
Skala Likertnya adalah :
a. Sangat Mahal : 5
b. Mahal : 4
c. Sedang : 3
37
d. Murah : 2
e. Sangat Murah : 1
2. Masalah kedua
Perbedaan persepsi konsumen tentang kualitas produk dengan harga
produk POND’S Moisturizer dilihat dari jenis kelamin, usia, dan
besarnya uang saku per bulan.
Pengukuran : dengan menggunakan skala Likert apakah harga POND’S
sesuai dengan kualitas maka diketahui dengan harga POND’S tersebut
mahal atau murah menurut persepsi konsumen. Skala Likertnya adalah
:
a. Sangat Mahal : 5
b. Mahal : 4
c. Sedang : 3
d. Murah : 2
e. Sangat Murah : 1
Variabel Moderator : jenis kelamin, usia, dan besarnya uang saku per
bulan.
a). Jenis kelamin meliputi : pria dan wanita
b). Usia karakteristiknya :
a. 14 tahun – 17 tahun
b. 18 tahun – 21 tahun
c. 22 tahun – 25 tahun
d. 26 tahun – 29 tahun
e. > 30 tahun
38
c). Besarnya uang saku per bulan :
a. < Rp. 500.000,00
b. Rp. 501.00,00 – Rp. 1.000.000,00
c. Rp. 1.001.000,00 – Rp. 1.500.000,00
d. Rp. 1.501.000,00 – Rp. 2.000.000,00
e. > Rp. 2.000.000,00
3. Masalah ketiga
Pengaruh persepsi konsumen mengenai kualitas produk dengan harga
produk POND’S Moisturizer terhadap minat beli ulang konsumen.
Variabel independen : kualitas produk POND’S Moisturizer (X1 ),
harga produk Pond’s Moisturizer (X 2 ) .
Variabel dependen (Y) adalah Minat beli ulang konsumen terhadap
POND’S Moisturizer.
Arti minat beli ulang : setelah membeli dan menggunakan suatu
produk konsumen melakukan pembelian lagi dan menggunakan
produk tersebut.
E. Data yang Dibutuhkan
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
konsumen tentang bagaimana persepsi konsumen terhadap kualitas
produk POND’S Moisturizer dan persepsi konsumen terhadap harga
produk POND’S Moisturizer tersebut dengan wawancara dan
pengisian kuesioner.
39
2) Data sekunder, berupa data dari dokumentasi atau data dari
perusahaan, gambaran umum perusahaan (sejarah perusahaan, visi-
misi perusahaan, dan lokasi perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk).
F. Teknik Pengukuran Data
Teknik pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert.
Karakteristiknya adalah :
1. Kualitas, Skala Likertnya :
a. Sangat Baik : 5
b. Baik : 4
c. Sedang : 3
d. Tidak Baik : 2
e. Sangat Tidak Baik : 1
2. Kebijakan Harga, Skala Likertnya:
a. Sangat Mahal `: 5
b. Mahal : 4
c. Sedang : 3
d. Murah : 2
e. Sangat Murah : 1
3. Minat Beli Ulang
a. Kesesuaian, skala Likertnya:
a. Sangat Sesuai : 5
b. Sesuai : 4
c. Netral : 3
d. Tidak Sesuai : 2
40
e. Sangat Tidak Sesuai : 1
b. Kepuasan/ manfaat, Skala Likertnya:
a. Sangat Puas : 5
b. Puas : 4
c. Netral : 3
d. Tidak Puas : 2
e. Sangat Tidak Puas : 1
c. Keyakinan, Skala Likertnya:
a. Sangat Yakin : 5
b. Yakin : 4
c. Netral : 3
d. Tidak Yakin : 2
e. Sangat Tidak Yakin : 1
d.Keinginan, Skala Likertnya:
a. Sangat Ingin : 5
b. Ingin : 4
c. Netral : 3
d. Tidak Ingin : 2
e. Sangat Tidak Ingin : 1
G. Teknik Pengumpulan Data
Supardi (2005:117) menyebutkan: kualitas data ditentukan alat
pengambil data atau alat pengukurannya, metode pengumpulan data adalah
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data,
41
sedangkan instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah. Pengumpulan data tidak lain dari suatu
proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Maka secara garis
besar bahwa metode pengumpulan data merupakan bagian dari perencanaan
kegiatan penelitian yang berkaitan dengan proses penentuan cara-cara untuk
mendapatkan atau menjaring data-data penelitian lapangan (terutama data
primer)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan
data, yaitu :
1) Wawancara
Dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada beberapa
orang untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai produk
POND’S Moisturizer.
2) Dokumentasi / Studi Pustaka
Peneliti menggunakan data berupa catatan, transkrip, surat kabar,
majalah, dan data-data tertulis lain yang dapat digunakan sebagai
referensi penelitian.
3) Kuesioner
Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden tentang persepsi konsumen terhadap
kualitas dan harga POND’S Moisturizer.
42
H. Definisi Operasional
Produk : suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian
untuk di beli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu
keinginan atau kebutuhan.
Kualitas : keseluruhan sifat-sifat dan ciri-ciri suatu barang dan atau jasa
yang berpengaruh pada kemampuannya memuaskan kebutuhan dan
keperluan yang yang dinyatakan ataupun tersirat.
Harga : sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari
memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh
pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual
untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.
Persepsi konsumen : Persepsi konsumen adalah bagaimana seorang
konsumen melihat realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya
Minat beli ulang : setelah membeli dan menggunakan suatu produk
konsumen melakukan pembelian lagi dan menggunakan produk tersebut.
I. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilatah
dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati atau diteliti,
sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan subyek
penelitian sebagai ”wakil” dari para anggota populasi.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian kecil dari populasi. Besarnya Populasi
atau Proporsi populasi (p) dianggap tidak diketahui. Apabila keyakinan
43
yang diharapkan dalam suatu pendugaan proporsi yang menggunakan
sampel random sebesar (1-α) dan besarnya error (E) tidak melebihi suatu
harga tertentu. Jika confidence level = 95% maka error maksimum
sebagai berikut (Pangestu Subagyo,2004:88) :
E = 1,96n
PP )1( −
keterangan : E = error
P = proporsi populasi (besarnya populasi)
n = jumlah sampel
Setelah dilakukan perubahan bentuk persamaan itu diperoleh :
n minimum = P(1-P)296,1⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
E
Karena P belum diketahui, dan agar lebih aman maka P dianggap = 0,5
sehingga P(1-P) = 0,5(1-0,5) = 0,25 sehingga n minimum menjadi :
n minimum = 0,25 296,1⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
E
Apabila error yang dikehendaki tidak lebih dari 0,1 maka besarnya
sampel :
n mimimum = P(1-P)296,1⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
E
= 0,25 2
1,096,1⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡
= 96,04 dibulatkan menjadi 100 sampel
44
J. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitan ini menggunakan
Purposive Sampling yaitu peneliti memilih sampel dari anggota populasi
yang bersedia menjadi responden asal memenuhi kriteria atau ciri-ciri yang
ditentukan oleh penulis. Kriteria responden tersebut adalah:
1) Responden adalah konsumen pemakai POND’S Moisturizer dengan
lama pemakaian ≥ 1 bulan.
2) Responden adalah penghuni kost konsumen POND’S Moisturizer di
Dusun Mrican dan Dusun Papringan, Kelurahan Catur Tunggal,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang mudah
dijangkau oleh peneliti. Alasan dipilih lokasi penelitian:
a. Lokasi penelitian berdekatan dengan kampus (Universitas
Sanata Dharma, STMIK Jendral Ahmad Yani, Universitas
Atma Jaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Univesitas Islam
Indonesia) dan berdekatan dengan sekolah (STM
Pembangunan dan SMA Gama) sehingga di lokasi penelitian
terdapat banyak kost.
b. Banyak pusat belanja yang ada disekitar lokasi penelitian
(Alfamart, Indomaret, Circle K, Toko Merah, dan Vikita)
sehingga memungkinkan responden untuk membeli POND’S
Moisturizer dan menggunakannya.
c. Sepengetahuan penulis, belum ada yang meneliti tentang
POND’S Moisturizer, dengan responden penghuni kost dan
lokasi penelitian di Dusun Mrican dan Dusun Papringan,
45
Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta.
3) Di masing-masing tempat akan disebar 50 kuesioner atau 50
responden penghuni kost yang ada di Dusun Mrican dan 50
responden penghuni kost yang ada di Dusun Papringan. Alasan
penyebaran kuesioner 50 – 50:
a. Luas Dusun Mrican dengan Dusun Papringan tidak jauh
berbeda 45.333 Ha untuk luas Dusun Mrican dan 65,2 Ha
untuk luas Dusun Papringan
b. Jumlah mahasiswa, pelajar di Dusun Mrican dengan Dusun
Papringan adalah 884 untuk Dusun Mrican dan 907 untuk
Dusun Papringan sehingga jumlah mahasiswa, pelajar di
lokasi tersebut tidak jauh berbeda.
K. Metode Pengujian Instrumen
Dengan Uji Validitas dan Reliabilitas Data, untuk menjamin apakah
data yang dikumpulkan benar-benar mempunyai tingkat validitas dan
reliabilitas yang tinggi atau benar-benar mampu mengkonfirmasi indikator
terhadap konstruk yang dibangun, maka terlebih dahulu dilakukan uji
konfirmatory (Supardi, 2005:302). Alat analisis yang akan digunakan adalah
koefisien korelasi sederhana antara skor setiap item (indikator) terhadap skor
total item tersebut. Jika terdapat indikator (item) yang koefisien korelasinya
tidak signifikan, maka dapat dikatakan bahwa item tersebut dinyatakan tidak
valid.
46
a. Pengujian Validitas
1. Bivariate Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson)
Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item
dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan
item (Duwi Priyatno, 2008:17).
Rumus :
[ ][ ]2222 )()(
))((
∑ ∑∑ ∑∑ ∑ ∑
−−
−=
xxniin
xiixnrix
Keterangan :
ixr = Koefisien korelasi item-total
i = Skor item
x = Skor total
n = jumlah sampel
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi (α) =
5%. Kriteria pengujian :
- Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05) maka
instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan
terhadap skor total (dinyatakan valid).
- Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05) maka
instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan
terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
2. Corrected Item-Total Correlation
Analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-
masing skor item dengan skor total dan melakukan koreksi
47
terhadap nilai koefisian korelasi yang overtimasi. Agar
memperoleh informasi yng lebih akurat mengenai korelasi antara
item dengan tes diperlukan suatu rumusan koreksi terhadap efek
spurious overlap (Duwi Priyatno, 2008).
Rumus :
[ ]xiixix
ixixxi SSrSS
SSrr
222
)1(−+
−=−
Keterangan :
)1( −xir = Koefisien korelasi item-total setelah dikoreksi dari efek
spurious overlap
ixr = Koefisien korelasi item-total sebelum dikoreksi
iS = Standar deviasi skor item yang bersangkutan
xS = Standar deviasi skor total
Atau dapat menggunakan alternatif perhitungan dengan langsung
menerapkan pada rumus korelasi sebagai berikut :
[ ][ ]∑ ∑∑ ∑∑ ∑ ∑
−−−−
−−−=− 2222)(
))(()()(
))()(()(
ixixniin
ixiixinr ixi
Keterangan :
i = Skor item
(x-i) = Skor total item dikurangi skor item
n = Banyaknya subjek
Dengan taraf signifikansi 5 %, kriteria pengujian adalah :
48
- Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 5 %) maka
instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
- Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 5 %) maka
instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
b. Pengujian Reliabilitas
Selain validitas, angket akan diuji dengan reliabilitas.
Meskipun reliabilitas mempunyai istilah lain seperti keterpercayaan,
keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya,
namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah
sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Jika suatu penelitian dalam pengukuran obyek penelitian
menggunakan instrumen sebelumnya telah teruji reliabilitasnya dan
dinyatakan baik, dianjurkan tetap dilakukan pengujian terhadap
instrumen tersebut.
Menguji reliabilitas dengan rumus metode Alpha (Arikunto, 2002):
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−⎥⎦
⎤⎢⎣⎡
−= ∑
21
2
11 11 δ
δ b
kkr
Keterangan :
11r = Rliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
∑ 2bδ = Jumlah varian butir
49
21δ = Varian total
Uji signifikansi 5%, artinya instrumen dapt dikatakan reliabel
bila nilai alpha lebih besar dari r kitis product moment.
L. Teknik Analisis Data
1. Masalah pertama
1) Persepsi konsumen terhadap kualitas POND’S Moisturizer.
a. Menghitung jumlah klas interval
Jumlah klas interval dapat dengan rumus Sturges (Sugiyono,
2005:27) yaitu :
K=1+3,3 log n
Dimana : K = Jumlah klas interval
n = Jumlah data observasi
log = Logaritma
b. Menghitung rentang data
Yaitu data sekunder terbesar dikurangi data yang terkecil.
c. Menghitung panjang klas = rentang data dibagi jumlah klas
d. Menyusun interval klas
2) Persepsi konsumen terhadap harga POND’S Moisturizer.
a. Menghitung jumlah klas interval
Jumlah klas interval dapat dengan rumus Sturges (Sugiyono,
2005:27) yaitu :
K=1+3,3 log n
Dimana :
50
K = Jumlah klas interval
n = Jumlah data observasi
log = Logaritma
b. Menghitung rentang data
Yaitu data sekunder terbesar dikurangi data yang terkecil.
c. Menghitung panjang klas = rentang data dibagi jumlah klas
d. Menyusun interval klas
2. Masalah kedua
Persepsi konsumen tentang kualitas produk dengan harga produk
POND’S Moisturizer dilihat dari jenis kelamin, menggunakan rumus Uji
dua sampel tidak berhubungan (Sugiyono, 2007) sebagai berikut:
⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞+
−+−+−
−=
2121
222
211
21
112
)1()1(nnnn
snsn
XXt
Persepsi konsumen tentang kualitas produk dan harga produk PONDS
Moisturizer dilihat dari usia, dan besarnya uang saku per bulan, dengan
menggunakan rumus Anova Satu Arah (One Way Anova)
∑ −
−=
)1(/)1(
niDykAyF
Keterangan :
F = Nilai analisis varians
Ay/(k-1) = Varians antar kelompok
Dy/∑ − )1(n = Varians dalam kelompok
51
Dengan menggunakan taraf signifikan 5 % dan derajat kebebasan
1df = k-1dan 2df = N-k pengambilan keputusan berdasarkan pada
perbandingan antara hitungF dengan tabelF dengan kriteria :
- Ho ditolak jika hitungF > tabelF
- Ho diterima jika hitungF ≤ tabelF
3. Masalah ketiga
Kualitas dengan harga POND’S Moisturizer terhadap minat beli ulang.
Untuk masalah ketiga menggunakan Regresi Linear Berganda Dua
Prediktor.
1. Tiga prasyarat sebelum menggunakan Regresi Linear Berganda
Dua Prediktor (Duwi Piyatno, 2008:39) :
a. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas,
yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam
model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model
regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Ada beberapa
metode pengujian yang bisa digunakan, di antaranya :
2). Dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada
model regresi
3). Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi
individual ( 2r ) dengan nilai determinasi secara
serentak )( 2R
52
4). Dengan melihat nilai eigenvalue dan condition index.
Pada penelitian ini akan dilakukan Uji multikolinearitas
dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model
regresi. Jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut
mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel
bebas lainnya.
b. Uji Heteroskedastisitas
Digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu
adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua
pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus
dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala
heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang
bisa digunakan di antaranya yaitu Uji Park, Uji Glesjer,
Melihat Pola Grafik Regresi, dan Uji Koefisien Korelasi
Spearman.
Pada penelitian ini akan dilakukan Uji
Heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Park, yaitu
meregresikan nilai residual (Lnei 2 ) dengan masing-masing
variabel (LnX1 dan LnX 2 ). Kriteria pengujiannya adalah
sebagai berikut :
1). Ho : tidak ada gejala heteroskedastisitas
2). Ha : ada gejala heteroskedastisitas
53
3). Ho diterima bila -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel berarti
tidak terdapat heteroskedastisitas dan Ho ditolak bila t
hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel yang berarti
terdapat heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi
yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan
pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus
dipenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model
regresi. Motode pengujian yang sering digunakan adalah
dengan Uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan
sebagai berikut :
1). Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL)
maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat
autukorelasi.
2). Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis
nol diterima yang berarti tidak ada autokorelasi.
3). Jika d terletak antara dL atau dU atau di antara (4-
dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan
kesimpulan yang pasti. Nilai dU dan dL dapat
diperoleh dari Tabel Statistik Durbin Watson yang
bergantung banyaknya observasi dan banyaknya
variabel yang menjelaskan.
54
Rumus Uji Durbin Watson sebagai berikut :
∑
∑ −−= 2
21 )(
x
nn
eee
d
Keterangan;
d = nilai Durbin-Watson
e = residual
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Persamaan Regresi Linear Berganda Dua Prediktor
Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua
atau lebih variabel independen dengan variabel dependen (Sugiyono,
2005:250), rumus:
2211' xbxbaY ++=
Keterangan :
'Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksi)
1x dan 2x = Variabel independen
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
Untuk menghitung harga-harga 2,1, bba dapat menggunakan
persamaan berikut :
∑ += any ∑ ∑+ 2211 xbxb
∑ ∑+= 111 xbanxyx ∑+ 212 xxb
∑ ∑ ∑ ∑++= 2221112 xbybxayx
a. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
55
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
( 2,1 xx ) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen
(Y). Rumus (Duwi Priyatno, 2008:81) :
F hitung = )1/()1(
/2
2
−−− knRkR
Keterangan :
2R = Koefisien determinasi
n = Jumlah data atau kasus
k = Jumlah variabel independent
b. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel dependen ( 2,1 xx ) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen (Y). Rumus t hitung pada analisis
regresi (Duwi Priyatno, 2008) :
t hitung =sbibi
Keterangan :
bi = koefisien regresi variabel i
Sbi = Standar error variabel i
Atau dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
t hitung = 21
1
rknr
−
−−
Keterangan :
r = Koefisien korelasi parsial
k = Jumlah variabel independent
56
n = Jumlah data atau kasus
Dengan menggunakan taraf signifikan 5 %, dengan kriteria :
- Ho ditolak jika t hitung > t tabel
- Ho diterima jika t tabel ≤ t hitung
c. Analisis Korelasi Ganda (R)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau
lebih variabel independent ( 2,1 xx ) terhadap variabel dependen (Y)
secara serentak (Duwi Priyatno, 2008).
Rumus :
221
21212
22
121 )(1
))().(.(2)()(.xrx
xrxryxryxryxryxxxRy−−+
=
Keterangan :
21. xxRy = Korelasi variabel 1x dengan 2x
ry 1x = Korelasi sederhana (product moment pearson)
antara 1x dengan Y
ry 2x = Korelasi sederhana (product moment pearson) antara
2x dengan Y
r 1x 2x = Korelasi sederhana (product moment pearson) antara
1x dengan 2x
d. Analisis Determinasi )( 2R
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan
untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel
independen ( 2,1 xx ) secara serentak terhadap variabel dependen
57
(Y). Rumus koefisien determinasi dengan dua variabel independent
(Duwi Priyatno, 2008):
221
21212
22
12
)(1)).().(.(2)()(
xrxxrxryxryxryxryxR
−−+
=
Keterangan :
2R = Koefisien determinasi
ry 1x = Korelasi sederhana (product moment pearson) antara
1x dengan Y
ry 2x = Korelasi sederhana (product moment pearson)
antara 2x dengan Y
r 1x 2x = Korelasi sederhana (product moment pearson) antara
1x dengan 2x
58
BAB IV
GAMBARAN UMUM
1. Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk
A. Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk
Menurut data dari situs http://www.unilever.com, PT Unilever
Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van
Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van
Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933,
terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22
Desember 1933 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3 Javasche Courant
pada tanggal 9 Januari 1934.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi
pada tanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi,
S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan
No. C2-1.049HT.01.04TH.98 pada tanggal 23 Februari 1998 dan
diumumkan dalam Tambahan No. 39 Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei
1998.
58
59
B. Lokasi, Misi dan Tujuan PT Unilever Indonesia Tbk
a. Lokasi
PT Unilever Indonesia Tbk berlokasi di Jalan Jendral Gatot
Subroto Kav.15, Jakarta. Pabrik Perseroan berlokasi di Jalan Jababeka 9
Blok D, Jalan Jababeka Raya Blok O, Kawasan Industri Jababeka
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dan Jalan Rungkut Industri IV No. 5-11.
Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.
b. Misi
b). Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi
kebutuhan dan aspirasi konsumen
c). Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
d). Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
e). Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang
tinggi.
f). Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan
dan memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang
saham.
g). Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada
masyarakat dan lingkungan hidup.
c. Tujuan
Tujuan PT Unilever Indonesia Tbk adalah melayani para pelanggan
dengan cara yang unik dan efektif.
Dalam operasi perusahaan ini melakukannya dengan integritas
dan rasa hormat bagi banyak orang, organisasi dan lingkungan bisnisnya
60
menyentuh selalu ada di hati dan dari tanggung jawab korporasi.
Membuat dampak positif dalam berbagai cara: melalui merek-mereknya,
operasi komersial dan hubungan, melalui kontribusi sukarela, dan melalui
berbagai cara lain dimana mereka terlibat dengan masyarakat.
C. Struktur Organisasi
Pada umumnya suatu perusahaan menyusun sebuah struktur
organisasinya agar aktifitas berjalan dengan baik dan teratur serta terdapat
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam perusahaan. Dengan
kata lain, melalui struktur organisasi maka dapat terlihat jelas wewenang
serta tanggung jawab masing-masing bagian sehingga mempermudah bagi
pimpinan untuk mengadakan pengawasan dan meminta pertanggung jawaban
atas tugas yang telah dibebankan pada masing-masing bagian. Berikut adalah
bagan struktur organisasi PT Unilever Indonesia Tbk:
1. Medan 1. Jakarta I 1.Semarang
2. Padang 2. Jakarta II 2. Surabaya
3. Palembang 3. Bandung 3. Ujung Pandang
4. Lampung 4. Banjarmasin 4. Manado
5. Pontianak 5. Samarinda
Chairman
Commersial Director
Sales Director
Rectical Director
General Manager
General Manager Personal
Personal Director
Business Unit Head Unifood
Branch Manager Medan
Branch Manager Jakarta
Branch Manager Surabaya
General Sales Operation Manager
Sales Manager
Sales Manager
Sales Manager
Sales Opeation Manager
Marketing Service
Manager
Sales Training Manager
Sales Administration
Manager
61
Keterangan:
Pimpinan perusahaan yang menduduki tempat teratas mempunyai
beberapa manajer yang dapat membantu dalam melaksanakan tugas-
tugasnya. Manajer-manajer itu adalah Commercial Director, Sales
Director, Technical Director, Personal Director, General Manager
Director Product, General Manager Personal, dan terdapat satu bagian
yang merupakan staf yaitu Business Unit Head Unifood. Ini semua
merupakan Dewan Direksi dari PT Unilever Indonesia Tbk.
Sales Director membawahi beberapa Branch Manager yang
tersebar di Medan, Jakarta dan Surabaya dan seorang General Sales
Operation Manager. Setiap Branch Manager membawahi beberapa Sales
Manager yang berada di bawah kota. Dengan demikian tiap bawahan
memiliki seorang pimpinan untuk mempertanggungjawabkan segala
kewajiban-kewajibannya, sehingga para bawahan mengetahui dan siapa
ia menerima perintah dan kepada siapa ia bertanggungjawab. Jadi tugas
Branch Manager adalah:
1. Megawasi dan bertanggungjawab atas penjualan
2. Mengawasi perdagangan
3. Mengawasi penyebaran
4. Mengawasi segala aktifitas yang terjadi.
D. Personalia
a. Karyawan
Jumlah karyawan permanen berjumlah 3610 orang. Perusahaan tidak
mempunyai karyawan tetap.
62
b. Sistem Pengupahan
Jumlah beban gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris dan
Direksi yang terjadi selama periode 2008 adalah Rp 15.990 (pada tahun
2007: Rp 17.557). biaya ini dicatat sebagai bagian dari beban operasi.
Termasuk dalam paket penghasilan Direksi adalah tunjangan fasilitas
perumahan.
2008
Sebagai persentase dari jumlah biaya karyawan 3,88%
Jumlah biaya karyawan yang terjadi selama periode 2008 adalah
Rp 411.645 (2007: Rp 357.034). Biaya ini dicatat masing-masing Rp
136.962 (2007: Rp 116.024) dan Rp 274.683 (2007: Rp 241.010) sebagai
bagian dari harga pokok penjualan dan beban operasi.
c. Imbalan kerja
a. Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang
kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
b. Imbalan pensiun
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan
pasti yang mencakup seluruh karyawan yang memiliki hak atas
manfaat pensiun sebagaimana yang ditentukan dalam peraturan
Dana Pensiun Unilever Indonesia (“Dana Pensiun”). Program
tersebut didanai melalui pembayaran kepada Dana Pensiun, yang
ditentukan dengan perhitungan aktuaris secara berkala. Program
63
pensiun imbalan pasti merupakan program pensiun yang
menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh
karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu
faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
Perusahaan harus menyediakan program pensiun dengan
imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No.
13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”). Karena UU Ketenagakerjaan
menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal
imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU
Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
c. Imbalan kesehatan pasca-kerja
Perusahaan memberikan imbalan kesehatan pasca-kerja
untuk para karyawan yang telah pensiun. Hak atas imbalan ini pada
umumnya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai
usia pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Perusahaan
menggunakan asumsi bahwa program imbalan kesehatan pasca-
kerja per tahun sebesar Rp 9.55 per orang (2007: Rp 6.65).
d. Imbalan pasca-kerja dan jangka panjang lainnya
Perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya
sesuai dengan UU Ketenagakerjaan dan imbalan jangka panjang
lainnya seperti jubilium (jubilee) dan imbalan cuti panjang. Hak
atas imbalan ini pada umumnya diberikan kepada karyawan yang
bekerja hingga mencapai masa kerja tertentu.
64
e. Program bonus
Perusahaan mengakui kewajiban dan beban atas bonus,
berdasarkan suatu rumus yang memperhitungkan laba yang
tersedia bagi perusahaan dan prestasi kerja karyawan setelah
penyesuaian-penyesuaian tertentu.
E. Produksi
PT Unilever Indonesia Tbk dalam memproduksi produknya dibagi
menjadi dua Divisi, yaitu Divisi Detergent & Foods dan Divisi Elida Gibbs
(Kosmetika), setiap divisi memusatkan perhatiannya pada produk-produk
tertentu.
1. Divisi Detergent & Foods
Divisi Detergent ini memproduksi produk-produk seperti:
- Blue Band, Delfia, Sari Wangi, Nutrisari, Walls
- Royco, minyak samin, Bango
- Sunlight, Molto, Rinso
2. Divisi Elida Gibbs/ Kosmetika
Divisi ini memproduksi produk-produk seperti:
- Pepsodent, Signal, Mentadent, Close up
- Brisk, Sunsilk, Conditioner, Clear, Dimension, Lifebuoy
- Rexona, Vinolia TS, Vinolia SC, AMD/ Serimpi, Citra, Impulse,
Pond’s, Lux, Axe
Sedangkan tempat memproduksi produk-produk tersebut untuk setiap
divisi berlainan tempatnya. Untuk Divisi Detergent & Foods tempat
65
produksinya di Jakarta, Divisi Kosmetika tempat produksinya di
Surabaya.
F. Distribusi
PT Unilever Indonesia Tbk di dalam menyalurkan barang-barangnya
kepada konsumen memakai para bantuan para distributor-distributor yang
juga mambantu dalam promosi.
G. Keuangan
a. Keadaan keuangan
Berikut data penjualan bersih perusahaan(dalam jutaan rupiah):
2008 2007
Dalam negeri 7.21.878 5.952.857
Ekspor 338.310 223.804
Jumlah 7.610.188 6.176.661
Tidak ada pelanggan tunggal yang memiliki jumlah transaksi melebihi
10% dari penjualan bersih.
Penjualan perusahaan kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa berjumlah Rp 279.186 yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009
dan untuk tahun 2007 Rp 180.645 atau masing-masing setara dengan
3,66% dan 2,92% dari total penjualan bersih.
b. Manajemen perusahaan
Pada tanggal 30 Juni 2008, susunan Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
PT Unilever Indonesia Tbk Distributor Penyalur Konsumen
66
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Jan Zijderveld
Komisaris : Theodore Permadi Rachmat
: Kuntoro Mangkusubroto
: Cyrillus Harinowo
: Bambang Subianto
Direksi
Presiden Direktur : Maurits Daniel Rudolf Lalisang
Direktur : Graeme David Pitkethly
: Mohammad Effendi Soeparsono
: Joseph Bataona
: Surya Dharma Mandala
: Debora Herawati Sadrach
: Andreas Moritz Egon Rompis
: Okty Damayanti
c. Modal saham
Pemegang Saham Jumlah saham ditempatkan
dan disetor perusahaan
Persentase
kepemilikan
Jumlah
Maatschappij Voor
International
Beleggingen
(Mavibel) B.V.
Rotterdam, Belanda/
Netherlands
6.484.877.500 85 64.849
Publik 1.145.122.500 15 11.451
67
Modal saham yang
beredar
7.630.000.000 100 76..300
H. Bidang Usaha
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,
minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan ringan
dan minuman dari teh, dan produk-produk kosmetik. Kronologinya :
1933 Pabrik sabun Lifebuoy Zeepfabrieken NV Lever Angke, Jakarta
1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV –
Angke, Jakarta (Blue Band)
1941 Pabrik komestik Colibri NV, Surabaya
1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut,
Surabaya
1990 Terjun di bisnis teh Sari Wangi
1992 Membuka pabrik es krim
1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang
2000 Terjun ke bisnis kecap
2001 Membuka pabrik teh – Cikarang
68
2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
2004 Terjun ke bisnis makanan ringan
2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah
2. Gambaran Produk POND’S Moisturizer
POND’S Moisturizer merupakan produk yang diproduksi oleh PT Unilever
Tbk. Riwayat POND’S adalah sebagai berikut:
a). Produk POND’S pertama kali dibuat pada tahun 1846, sejak saat itu
merek tersebut telah menjadi produk kelima perawatan diri yang paling
menguntungkan di seluruh dunia.
b). Pada tahun 1886, POND’S diluncurkan kembali sebagai POND’S
Extract.
c). POND’S Cold Cream dan Vanishing Cream menandai evolusi merek
menjadi lambang (ikon) kecantikan pada tahun 1914.
d). Pada pertengahan tahun 1920an, POND’S mencerminkan penguasaan
posisi pasar ini dengan pengesahan dari ratu, bintang Hollywood, dan
masyarakat yang memperhatikan masalah kecantikan. Citra gayanya
didukung oleh jaminan penyampaian produk dan pengertian rutinitas dan
kebutuhan kecantikan wanita.
69
POND’S Moisturizer ada tujuh macam pilihan produk yang disesuaikan
dengan keadaan dan jenis kulit wajah konsumen. Adapun karakteristik
masing-masing produk adalah sebagai berikut:
a. POND’S Flawless White Visible Lightening Day Cream)
- Kemasan berwarna : merah muda (pink)
- Isinya berwarna : merah muda (pink)
- Komposisinya : mengandung Multiple UV protection VAO-
B 3 complex yaitu Niacinamide (B 3 ) dengan
Vitamin E, Allantoin dan Optics dari
POND’S Institute.
- Fungsinya : membuat kulit tampak lebih putih, dan
membuatnya terasa halus bersinar secara
alami, menyamarkan noda hitam dan bekas
jerawat, melembabkan dan menjadikan kulit
terasa lembut dan halus.
- Ukuran berat : 30 g dan 50 g
- Harga : Rp. 29.750 (ukuran berat 30 g)
Rp. 46.700 (ukuran berat 50 g).
b. POND’S Clear Solution (Acne Blemish Lightening Cream)
- Kemasan berwarna : putih, merah muda, dan hijau.
- Isinya berwarna : hijau
- Komposisinya : Vitamin B 3 , Aloe Vera, dan Double Suncreen.
- Fungsi : kulit wajah tampak lebih putih merata,
memudarkan vlek dan noda jerawat.
70
- Ukuran berat : 20 g dan 50 g.
- Harga : Rp. 10.750 (ukura berat 20 g)
Rp. 21.575 (ukuran berat 50 g)
c. POND’S White Beauty (Lightening Cream)
- Kemasan berwarna : putih dan merah muda.
- Isinya berwarna : merah muda (pink).
- Komposisinya : Licopene dan Pro-Vitamin B 3 .
- Fungsi : menutrisi kulit dari dalam, membuat kulit
wajah tampak lebih putih merona dan
bersinar.
- Ukuran berat : 20 g dan 50 g.
- Harga : Rp. 10.250 (ukuran berat 20 g)
Rp. 21.750 (ukuran berat 50 g)
d. POND’S White Beauty Detox (Spot-less White Cream)
- Kemasan berwarna : cokelat dan merah muda (pink)
- Isinya berwarna : putih
- Komposisinya : Vitamin B3, B6, E, C, dan UV Protection
- Fungsinya : kulit tampak putih, bersinar, noda gelap dan
bekas jerawat berkurang.
- Ukuran berat : 20 g dan 50 g.
- Harga : Rp. 10.800 (ukuran berat 20 g)
Rp. 21.550 (ukuran berat 50 g)
71
e. POND’S Age Miracle (Daily Resurfacing Cream SPF 15 PA++ Day
Cream, Advanced CLA 4 Complex)
- Kemasan berwarna : merah
- Isinya berwarna : putih
- Komposisinya : CLA, AHA, Vitamin A, dan retinol booster
- Fungsinya : mengurangi garis halus, kerutan, dan vlek
hitam akibat penuaan.
- Ukuran berat : 30 g dan 50 g.
- Harga : Rp. 36.750 (ukuran berat 30 g)
Rp. 74.300 (ukuran berat 50 g)
72
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Subyek yang diambil dalam penelitian ini adalah penghuni kost
konsumen produk POND’S Moisturizer yang ada di Dusun Mrican dan Dusun
Papringan, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Dengan jumlah responden 100 penghuni kost, sehingga kuesioner
yang disebar 100 eksemplar kuesioner. Jumlah kuesioner yang didapat setelah
penyebaran adalah sama dengan jumlah kuesioner yang disebar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggetahui bagaimana persepsi
konsumen terhadap kualitas POND’S Moisturizer dan harga POND’S
Moisturizer, jika dilihat menurut jenis kelamin, usia, dan besar uang saku per
bulan. Dan apakah kualitas POND’S Moisturizer dan harga POND’S
Moisturizer berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen.
Alasan pemilihan produk POND’S Moisturizer sebagai obyek penelitian
karena produk POND’S Moisturizer sudah banyak dikenal dan digunakan
sehingga penulis tidak kesulitan dalam mencari responden.
B. Analisis Deskriptif Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik subjek penelitian yang dilakukan adalah jenis kelamin, usia, besar
uang saku per bulan, dan lama menggunakan produk POND’S Moisturizer.
72
73
1. Jenis Kelamin Responden
Tabel V.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki-laki 31 31 %
2. Perempuan 69 69 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel V.1 dapat diketahui bahwa dari 100 responden
penghuni kost yang menggunakan POND’S Moisturizer sebagian besar
adalah perempuan, yaitu sebesar 69 atau 69 % dari keseluruhan responden.
2. Usia Responden
Tabel V.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia
No. Usia Responden Frekuensi Persentase
1. 14 tahun – 17 tahun 6 6 %
2. 18 tahun – 21 tahun 47 47 %
3. 22 tahun – 25 tahun 33 33 %
4. 26 tahun – 29 tahun 10 10 %
5. 30 tahun ke atas 4 4 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Data Primer
74
Berdasarkan tabel V.2 dapat disimpulkan bahwa konsumen
POND’S Moisturizer pada penghuni kost yang terdapat di Dusun Mrican,
Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta sebagian besar adalah ber umur 18 tahun – 21 tahun yaitu 47
atau 47 % dari keseluruhan responden.
3. Besar Uang Saku per Bulan
Tabel V.3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Besar Uang Saku per Bulan
No Besar Uang Saku per Bulan Frekuensi Persentase
1. < Rp. 500.000 18 18 %
2. Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000 47 47 %
3. Rp. 1.001.000 - Rp. 1.500.000 27 27 %
4. Rp. 1.501.000 – Rp. 2.000.000 5 5 %
5 > Rp. 2.000.000 3 3 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Data Primer
Dari tabel V.3 dapat disimpulkan bahwa responden yang
mempunyai uang saku per bulan sebagian besar berkisar antara Rp.
501.000,00 – Rp. 1.000.000,00 yaitu 47 atau 47%, dan yang terkecil adalah
responden yang mempunyai uang saku per bulan diatas Rp. 2.000.000,00
yaitu sebesar 3 atau 3 % dari keseluruhan responden.
75
4. Lama Menggunakan Produk POND’S Moisturizer
Tabel V.4
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Lama Menggunakan POND’S Moisturizer
No. Lama Menggunakan Frekuensi Persentase
1. 1 bulan – 3 bulan 22 22 %
2. 4 bulan – 6 bulan 26 26 %
3. 7 bulan – 9 bulan 19 19 %
4. 10 bulan – 12 bulan 13 13 %
5. > 12 bulan 20 20 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel V.4 Lama Menggunakan POND’S Moisturizer
diatas, konsumen yang menggunakan sebagian besar berkisar antara 4
bulan – 6 bulan yaitu 26 atau 26 % dan yang terkecil adalah 13 atau 13 %
konsumen yang menggunakan POND’S Moisturizer, bekisar antara 10
bulan – 12 bulan dari keseluruhan responden.
76
C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
a. Variabel Kualitas POND’S Moisturizer
Tabel V.5
Analisis Uji Validitas Variabel Kualitas
No.
Item
Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1. 0,768 0,161 Valid
2. 0,834 0,161 Valid
3. 0,839 0,161 Valid
4. 0,824 0,161 Valid
5 0,698 0,161 Valid
Berdasarkan tabel V.5 dapat dilihat bahwa dari semua butir
pertanyaan yang digunakan untuk mencari data mengenai variabel
kualitas POND’S Moisturizer mempunyai r hitung lebih besar dari r
tabel (r hitung ≥ r tabel ). Maka semua butir pertanyaan untuk variabel
kualitas POND’S Moisturizer dinyatakan valid.
b. Variabel Harga POND’S Moisturizer
Tabel V.6
Analisis Uji Validitas Variabel Harga
No.Item Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1. 0,876 0,161 Valid
2. 0,850 0,161 Valid
3. 0,794 0,161 Valid
77
Berdasarkan tabel V.6 bahwa dari ketiga butir pertanyaan
yang digunakan untuk mencari data mengenai variabel harga
POND’S Moisturizer dinyatakan valid, karena r hitung lebih besar
dari r tabel (r hitung ≥ r tabel ) untuk ketiga butir pertanyaan tersebut.
c. Variabel Minat Beli Ulang Terhadap POND’S Moisturizer
Tabel V.7
Analisis Uji Validitas Variabel Minat Beli Ulang
No. Item Nilai r hitung Nilai r table Keterangan
1. 0,791 0,161 Valid
2. 0,827 0,161 Valid
3. 0,780 0,161 Valid
4. 0,795 0,161 Valid
5 -0,529 0,161 Gugur
Berdasarkan tabel V.7 bahwa dari kelima butir pertanyaan
yang digunakan untuk mencari data mengenai variabel minat beli
ulang terhadap POND’S Moisturizer terdapat satu butir pertanyaan
yang dinyatakan gugur, karena r hitung lebih kecil dari r tabel
(r hitung < r tabel ).
2. Uji Reliabilitas
a. Variabel Kualitas POND’S Mouisturizer
Tabel V.8
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.804 5
78
Pada tabel reliability statistics terlihat bahwa nilai
alpha cronbach adalah 0,804, sedangkan nilai r tabel pada tingkat
kepercayaan 95% atau signifikansi 5% derajat kebebasan (100-2-
1) = 97 adalah 0,161, karena nilai alpha cronbach lebih besar dari
r tabel atau > 0,80 s.d. 1,00 dikatakan sangat reliabel.
b. Variabel Harga POND’S Mouisturizer
Tabel V.9
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.842 3
Pada tabel diatas terlihat bahwa nilai alpha cronbach
adalah 0,842, sedangkan nilai r tabel pada tingkat kepercayaan
95% atau signifikansi 5% derajat kebebasan (100-2-1) = 97
adalah 0,161, karena nilai alpha cronbach lebih besar dari r tabel
atau > 0,80 s.d. 1,00 dikatakan sangat reliabel.
c. Variabel Minat Beli Ulang POND’S Mouisturizer
Tabel V.10
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.664 5
Pada tabel reliability statistics diatas bahwa nilai alpha
cronbach adalah 0,664, sedangkan r tabel pada tingkat kepercayaan
95% atau signifikansi 5% derajat kebebasan (100-2-1) = 97 sebesar
0,161. Alpha cronbach lebih besar dari r tabel atau > 0,60 s.d. 0,80
dikatakan reliabel.
79
D. Deskripsi Variabel Penelitian
1. Kualitas POND’S Moisturizer
Tabel V.11
Distribusi Skor Kualitas POND’S Moisturizer
No.
Pertanyaan
Skor Jawaban Pertanyaan Jumlah
Skor 1
(SKB)
Skor 2
(KB)
Skor 3
(S)
Skor 4
(B)
Skor 5
(SB)
1. 1 4 14 53 28 100 2. 2 9 36 45 8 100 3. 3 8 45 37 7 100 4. 3 3 36 42 16 100 5 6 6 64 14 10 100
Total 15 30 195 191 69 500 % 3 6 39 38,2 13,8 100
Sumber: Data Primer
Variabel kualitas dalam penelitian ini diukur melalui lima
pertanyaan dengan skor 1 sampai 5, yaitu sangat tidak setuju (SKB)
dengan skor 1 sampai dengan sangat setuju (SB) dengan skor 5.
Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel V.5 tampak bahwa dari
100 responden yang menjawab 5 pertanyaan yang diajukan diperoleh
500 jawaban yang terdistribusi sebagai berikut: 15 jawaban (3%) sangat
kurang baik (SKB), 30 jawaban (6%) kurang baik (KB), 195 jawaban
(39%) sedang (S), 191 jawaban (38,2%) baik (B), dan 69 jawaban
(13,8%) sangat setuju (SS).
Jawaban sangat kurang baik (SKB) terbanyak pada
pertanyaan nomor 5 yaitu tentang kemampuan produk POND’S
Moisturizer mengurangi guratan-guratan atau tanda-tanda penuaan dini
dan keriput pada wajah responden. Untuk jawaban kurang baik (KB)
80
terbanyak pada pertanyaan nomor 2 yaitu tentang kemampuan POND’S
Moisturizer. Responden yang menjawab sedang (S) terbanyak pada
pertanyaan nomor 5. Sedangkan untuk jawaban baik (B) dan sangat
baik (SB) terbanyak pada pertanyaan nomor satu yaitu tentang
kenyamanan POND’S Moisturizer pada kulit responden.
2. Harga POND’S Moisturizer
Tabel V.12
Distribusi Skor Harga POND’S Moisturizer
No.
Pertanyaan
Skor Jawaban Pertanyaan Jumlah
Skor 1
(SMu)
Skor 2
(Mu)
Skor 3
(S)
Skor 4
(Ma)
Skor 5
(SMa)
1 1 9 70 16 4 100
2 2 23 58 15 2 100
3 0 20 64 14 2 100
Total 3 52 192 45 8 300
% 1 17,33 64 15 2,67 100
Sumber: Data Primer
Variabel harga dalam penelitian ini diukur melalui tiga
pertanyaan dengan skor 1 sampai 5, yaitu sangat murah (SMu) dengan
skor 1 sampai dengan sangat mahal (SMa) dengan skor 5. Berdasarkan
data yang disajikan dalam tabel V.6 tampak bahwa dari 100 responden
yang menjawab 3 pertanyaan yang diajukan diperoleh 300 jawaban
yang terdistribusi sebagai berikut: 3 jawaban (1%) sangat murah
81
(SMu), 52 jawaban (17,33%) murah (Mu), 192 jawaban (64%) sedang
(S), 45 jawaban (15%) mahal (Ma), dan 8 jawaban (2,67%) sangat
mahal (SMa).
Untuk jawaban pertanyaan nomor tiga responden tentang
harga POND’S Moisturizer jika dibandingkan dengan besarnya
penghasilan atau uang saku responden per bulan tidak ada yang
memilih jawaban sangat murah (SMu). Jawaban murah (Mu) terendah
pada pertanyaan nomor 1 yaitu tentang pendapat konsumen terhadap
harga POND’S Moisturizer yang ada dipasaran saat ini. Namun
sebaliknya pada jawaban sedang (S), mahal (Ma) dan sangat mahal
(SMa) pertanyaan nomor 1 lah yang terbanyak.
3. Minat Beli Ulang
a. Kesesuian
Tabel V.13
Distribusi Skor Minat Beli Ulang POND’S Moisturizer
Berdasarkan Kesesuaian
No.
Pertanyaan
Skor Jawaban Pertanyaan Jumlah
Skor 1
(SS)
Skor 2
(S)
Skor 3
(N)
Skor 4
(TS)
Skor 5
(STS)
1 10 51 32 6 1 100
% 10 51 32 6 1 100
Sumber: Data Primer
Variabel minat beli ulang berdasarkan kesesuaian POND’S
Moisturizer dalam penelitian ini terdapat satu pertanyaan dengan skor 1
82
sampai 5, yaitu sangat sesuai (SS) dengan skor 1 sampai dengan sangat
tidak sesuai (STS) dengan skor 5. Berdasarkan data yang disajikan dalam
tabel V.7 tampak bahwa dari 100 responden yang menjawab 1 pertanyaan
yang diajukan diperoleh 100 jawaban yang terdistribusi sebagai berikut:
10 jawaban (10%) sangat sesuai (SS), 51 jawaban (51%) sesuai (S), 32
jawaban (32%) netral (N), 6 jawaban (6%) tidak sesuai (TS), dan 1
jawaban (1%) sangat tidak sesuai (STS).
b. Kepuasan / Manfaat
Tabel V.14
Distribusi Skor Minat Beli Ulang POND’S Moisturizer
Berdasarkan Kepuasan / Manfaat
No.
Pertanyaan
Skor Jawaban Pertanyaan Jumlah
Skor 1
(STP)
Skor 2
(TP)
Skor 3
(N)
Skor 4
(P)
Skor 5
(SP)
1 3 1 49 28 19 100
% 3 1 49 28 19 100
` Sumber: Data Primer
Variabel minat beli ulang berdasarkan kepuasan / manfaat
terhadap POND’S Moisturizer dalam penelitian ini terdapat satu
pertanyaan dengan skor 1 sampai 5, yaitu sangat tidak puas (STP) dengan
skor 1 sampai dengan sangat puas (SP) dengan skor 5. Berdasarkan data
yang disajikan dalam tabel V.8 tampak bahwa dari 100 responden yang
menjawab 1 pertanyaan yang diajukan diperoleh 100 jawaban yang
terdistribusi sebagai berikut: 3 jawaban (3%) sangat tidak puas (STP), 1
83
jawaban (1%) tidak puas (TP), 49 jawaban (49%) netral (N), 28 jawaban
(28%) puas (P), dan 19 jawaban (19%) sangat puas (SP).
c. Keyakinan
Tabel V.15
Distribusi Skor Minat Beli Ulang POND’S Moisturizer
Berdasarkan Keyakinan
No.
Pertanyaan
Skor Jawaban Pertanyaan Jumlah
Skor 1
(STY)
Skor 2
(TY)
Skor 3
(N)
Skor 4
(Y)
Skor 5
(SY)
1 1 12 34 45 8 100
2 3 20 26 45 6 100
Total 4 32 60 90 14 200
% 2 16 30 45 7 100
Sumber : Data Primer
Variabel minat beli ulang berdasarkan keyakinan terhadap
POND’S Moisturizer dalam penelitian ini terdapat dua pertanyaan dengan
skor 1 sampai 5, yaitu sangat tidak yakin (STY) dengan skor 1 sampai
dengan sangat yakin (SY) dengan skor 5. Berdasarkan data yang disajikan
dalam tabel V.9 tampak bahwa dari 100 responden yang menjawab 2
pertanyaan yang diajukan diperoleh 200 jawaban yang terdistribusi
sebagai berikut: 4 jawaban (2%) sangat tidak yakin (STY), 32 jawaban
(16%) tidak yakin (TY), 60 jawaban (30%) netral (N), 90 jawaban (45%)
yakin (Y), dan 14 jawaban (7%) sangat yakin (SY).
84
Untuk jawaban sangat tidak yakin (STY) dan sangat yakin (SY)
pada pertanyaan nomor 2 tentang keyakinan responden bila terjadi
kenaikan harga POND’S Moisturizer adalah yang terbanyak. Jawaban
netral (N) dan sangat yakin (SY) pertanyaan nomor 1 tentang keyakinan
menggunakan POND’S Moisturizer untuk jangka waktu yang lama adalah
terbanyak. Sedangkan untuk jawaban yakin (Y) terdapat kesamaan antara
pertanyaan nomor 1 dan 2 masing-masing 45 jawaban.
d. Keinginan
Tabel V.16
Distribusi Skor Minat Beli Ulang POND’S Moisturizer
Berdasarkan Keinginan
No.
Pertanyaan
Skor Jawaban Pertanyaan Jumlah
Skor 1
(STI)
Skor 2
(TI)
Skor 3
(N)
Skor 4
(I)
Skor 5
(SI)
1 3 20 26 45 6 100
% 3 20 26 45 6 100
Sumber: Data Primer
Variabel minat beli ulang berdasarkan keinginan terhadap
POND’S Moisturizer dalam penelitian ini terdapat satu pertanyaan dengan
skor 1 sampai 5, yaitu sangat tidak ingin (STI) dengan skor 1 sampai
dengan sangat ingin (SI) dengan skor 5. Berdasarkan data yang disajikan
dalam tabel V.10 terdapat 100 jawaban dari 100 responden yang
terdistribusi sebagai berikut: 3 jawaban (3%) sangat tidak ingin (STI), 20
85
jawaban (20%) tidak ingin (TI), 26 jawaban (26%) netral (N), 45 jawaban
(45%) ingin (I), dan 6 jawaban (6%) sangat ingin (SI).
E. Analisis Data
1. Masalah Pertama
a) Persepsi konsumen terhadap kualitas POND’S Moisturizer
Persepsi konsumen terhadap kualitas POND’S
Moisturizer diukur dengan lima butir pertanyaan. Dengan
menghitung:
Skor maksimal = (5 x 5 = 25)
Skor minimal = (1 x 5 = 5)
Banyaknya kelas = 5
Interval = (25-5) / 5 = 4
Setelah diketahui interval kelas, maka data persepsi konsumen
dengan responden 100 terhadap kualitas POND’S Moisturizer
adalah:
Tabel V.17
Distribusi Persepsi Konsumen
Terhadap Kualitas POND’S Moisturizer
Interval Persepsi Jumlah Persentase
5,00 – 8,5 Sangat Kurang Baik 4 4
9,00 – 12,5 Kurang Baik 3 3
13,00 – 16,5 Sedang 23 23
17,00 – 20,5 Baik 54 54
21,00 – 25,0 Sangat Baik 16 16
86
Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel V.17 diatas, responden dengan jumlah
100 orang sebagai konsumen POND’S Moisturizer sebagian besar
berpersepsi bahwa kualitas POND’S Moiturizer adalah baik
sebanyak 54 atau 54%, sedangkan konsumen yang berpersepsi
bahwa kualitas POND’S Moisturizer kurang baik sebesar 3 atau 3%
adalah yang terendah.
b) Persepsi konsumen terhadap harga POND’S Moisturizer
Persepsi konsumen terhadap harga POND’S Moisturizer
diukur dengan tiga butir pertanyaan. Dengan menghitung:
Skor maksimal = (5 x 3 = 15)
Skor minimal = (1 x 3 = 3)
Banyaknya kelas = 5
Interval = (15-3) / 5 = 2,4
Setelah diketahui interval kelas, maka data persepsi konsumen
dengan responden 100 terhadap harga POND’S Moisturizer adalah
sebagai berikut:
Tabel V.18
Distribusi Persepsi Konsumen
TerhadapHarga POND’S Moisturizer
Interval Persepsi Jumlah Persentase
3,00 – 5,00 Sangat Murah 1 1
5,4 – 7,4 Murah 12 12
87
8,00 – 10,00 Sedang 69 69
10,4 – 12,4 Mahal 14 14
13,00 – 15,00 Sangat Mahal 4 4
Jumlah 100 100
Dari tabel V.18 sebagian besar konsumen berpersepsi bahwa
harga POND’S Moisturizer yang ada dipasaran saat ini adalah
sedang, jika dibanding dengan produk lain yang sejenis dan jika
dibanding dengan penghasilan atau uang saku responden per bulan
sebesar 69 atau 69%. Sedangkan persepsi konsumen terendah yang
menyatakan bahwa harga POND’S Moisturizer adalah sangat murah
sebesar 1 atau 1%.
2. Masalah Kedua
2.1. Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas POND’S Moisturizer
a) Menurut jenis kelamin
Uji dua sampel tidak berhubungan (Independent Sample T
Test), digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
rata-rata persepsi konsumen terhadap kualitas menurut kedua varian
kelompok sampel yang tidak berhubungan yaitu varian kelompok
pria dan wanita. Langkah-langkah Uji T
sebagai berikut berdasarkan output lampiran IV hasil uji
Independent Sample T Test persepsi konsumen terhadap kualitas
POND’S Moisturizer berdasarkan jenis kelamin:
88
1. Menentukan hipotesis
H O : Kedua varian (jenis kelamin pria dan jenis kelamin
wanita) adalah sama.
Ha : Kedua varian (jenis kelamin pria dan jenis kelamin
wanita) adalah berbeda.
2. Kriteria pengujian (berdasar probabilitas/ signifikansi)
- H O diterima jika P value ≥ 0,05 atau tabelhitungtabel ttt ≤≤−
- H O ditolak jika P value < 0,05 atau tabelhitung tt −<− atau
tabelhitung tt >
3. Membandingkan probabilitas dan t hitung /di t tabel.
Hasilnya adalah:
Nilai P value (0,362 > 0,05) atau tabelhitung tt −>− yaitu -
0,020 > -1,984 maka H O diterima
4. Kesimpulan:
Oleh karena nilai probabilitas kesalahan (signifikansi) dengan
equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama)
adalah 0,362 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung -0,020 lebih
besar dari -1,984 maka H O diterima, jadi dapat disimpulkan
bahwa kedua varian (jenis kelamin pria dan jenis kelamin
wanita) adalah sama. Artinya persepsi konsumen terhadap
kualitas POND’S Moisturizer adalah sama tinggi antara pria
dan wanita, yaitu 3,542 untuk rata-rata pria dan 3,544 untuk
rata-rata wanita dari skala 1 sampai dengan 5.
89
5. Gambar
Gambar V.1
Daerah Penentuan H O
H O ditolak H O diterima H O ditolak
-1,984 -0,020 + 1,984
b) Menurut usia
Sebelum dilakukan uji ANOVA maka dilakukan uji kesamaan
varian (homogenitas) dengan Levene Test, uji ini digunakan untuk
mengetahui apakah varian lima kelompok usia sama, lima varian
tersebut adalah:
a). 14 tahun – 17 tahun
b). 18 tahun – 21 tahun
c). 22 tahun – 25 tahun
d). 26 tahun – 29 tahun
e). 30 tahun keatas
90
Outputnya:
Tabel V.21
Test of Homogeneity of Variances
Kualitas POND'S Moisturizer Levene Statistic df1 df2 Sig.
.446 4 95 .775
Langkah-langkah uji homogenitas sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis
H O : Kelima varian usia (14 – 17 tahun, 18 – 21 tahun, 22 – 25
tahun, 26 – 29 tahun, > 30 tahun) adalah sama.
Ha : Kelima varian usia (14 – 17 tahun, 18 – 21 tahun, 22 – 25
tahun, 26 – 29 tahun, > 30 tahun) adalah berbeda.
2. Kriteria pengujian (berdasar probabilitas/ signifikansi)
- H O diterima jika P value ≥ 0,05 atau F hitung ≤ F tabel
- H O ditolak jika P value < 0,05 atau F hitung > F tabel
3. Tabel hasil olah (output)
Tabel V.22
ANOVA
Kualitas POND'S Moisturizer
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups 75.739 4 18.935 1.62
9 .173
Within Groups 1104.421 95 11.625 Total 1180.160 99
Hasil analisis diperoleh:
91
Nilai P value (0,775 > 0,05) dan F hitung < F tabel (1,629 < 2,467),
maka H O diterima.
4. Kesimpulan
Oleh karena nilai probabilitas kesalahan (signifikansi) adalah
0,775 lebih besar dari 0,05 dan F hitung 1,629 lebih kecil dari
F tabel 2,467 maka H O diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kelima varian usia (14 – 17 tahun, 18 – 21 tahun, 22 – 25 tahun,
26 – 29 tahun, > 30 tahun) adalah sama. Artinya persepsi
konsumen terhadap kualitas POND’S Moisturizer memiliki
rata-rata sama. Dalam hal ini sama-sama baik yaitu masing-
masing 3,266 untuk 14 – 17 tahun, 3,588 untuk 18 – 21 tahun,
3,676 untuk 22 – 25 tahun, 3,28 untuk 26 -29 tahun, dan 3,00
untuk 30 tahun keatas dari skala 1 sampai dengan 5.
92
5. Gambar hasil uji Test F
Gambar V.2
c) Menurut besarnya uang saku per bulan
Uji kesamaan varian (homogenitas) dengan Levene Test, uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah varian lima kelompok besarnya
uang saku per bulan sama, lima varian tersebut adalah:
a). < Rp.500.000
b). Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000
c). Rp. 1.001.000 – Rp. 1.500.000
d). Rp. 1.501.000 – Rp. 2.000.000
e). > Rp. 2.000.000
F Ho Diterima
Ho Ditolak
0 + 2,467 1,629
93
Outputnya:
Tabel V.23
Test of Homogeneity of Variances
Kualitas POND'S Moisturizer Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.246 4 95 .070
Langkah-langkah uji homogenitas sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis
H O : Kelima varian besarnya uang saku per bulan (<
Rp.500.000, Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000, Rp.
1.001.000 – Rp. 1.500.000, Rp. 1.501.000 – Rp.
2.000.000, > Rp. 2.000.000) adalah sama.
Ha : Kelima varian besarnya uang saku per bulan (< Rp.500.000,
Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000, Rp. 1.001.000 – Rp.
1.500.000, Rp. 1.501.000 – Rp. 2.000.000, > Rp.
2.000.000) adalah berbeda.
2. Kriteria pengujian (berdasar probabilitas/ signifikansi)
- H O diterima jika P value ≥ 0,05 atau F hitung ≤ F tabel .
- H O ditolak jika P value < 0,05 atau F hitung > F tabel .
3. Tabel hasil olah (output)
94
Tabel V.24
ANOVA
Kualitas POND'S Moisturizer
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups 128.637 4 32.159 2.205 .026
Within Groups
1051.523 95 11.069
Total 1180.160 99
Hasil analisis diperoleh:
Nilai P value (0,070 > 0,05) dan F hitung < F tabel (2,205 <
2,467) maka H O diterima.
4. Kesimpulan
Oleh karena nilai probabilitas kesalahan (signifikansi) adalah
0,070 lebih besar dari 0,05 dan F hitung 2,205 lebih kecil dari F tabel
2,467 maka H O diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa kelima
varian besarnya uang saku per bulan (< Rp.500.000, Rp. 501.000
– Rp. 1.000.000, Rp. 1.001.000 – Rp. 1.500.000, Rp. 1.501.000
– Rp. 2.000.000, > Rp. 2.000.000) adalah sama. Artinya persepsi
konsumen terhadap kualitas POND’S Moisturizer memiliki rata-
rata sama. Dalam hal ini sama tinggi yaitu masing-masing
memiliki rata-rata, 3,166 untuk uang saku kurang dari Rp.
500.000, 3,634 untuk uang saku Rp.501.000 – Rp. 1.000.000,
3,718 untuk uang saku Rp.1.001.000 – Rp. 1.500.000, 3,52 untuk
95
uang saku Rp.1.501.000 – Rp. 2.000.000, dan 2,866 untuk uang
saku lebih dari Rp. 2.000.000 dari skala 1 sampai dengan 5.
5. Gambar hasil uji Test F
Gambar V.3
2.2. Harga POND’S Moisturizer
a) Menurut jenis kelamin
Uji Dua Sampel Tidak Berhubungan (Independent Sample T
Test) digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-
rata persepsi konsumen terhadap harga menurut dua kelompok
sampel yang tidak berhubungan (varian kelompok pria dan wanita).
Langkah-langkah Uji T berdasarkan output lampiran IV hasil uji
Independent Sample T Test menurut persepsi konsumen terhadap
harga POND’S Moisturizer berdasarkan jenis kelamin sebagai
berikut:
F Ho Diterima
Ho Ditolak
0 + 2,467 +2,205
96
1. Menentukan hipotesis
H O : Kedua varian (jenis kelamin pria dan jenis kelamin
wanita) adalah sama.
Ha : Kedua varian (varian jenis kelamin pria dan jenis kelamin
wanita) adalah berbeda.
2. Kriteria pengujian (berdasar probabilitas/ signifikansi)
- H O diterima jika P value ≥ 0,05 atau tabelhitungtabel ttt ≤≤− .
- H O ditolak jika P value < 0,05 atau. tabelhitung tt −<− atau
tabrlhitung tt >
3. Membandingkan probabilitas
Nilai P value (0,067 > 0,05) atau tabelhitung tt −>−
(-1,252 < -1,984) maka H O diterima.
4. Kesimpulan
Oleh karena nilai probabilitas kesalahan (signifikansi) dengan
equal variance assumed adalah 0,067 lebih besar dari 0,05 dan
-t hitung -1,252 lebih kecil dari -t tabel -1,984 maka H O diterima,
jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian (jenis kelamin pria
dan jenis kelamin wanita) adalah sama. Artinya persepsi
konsumen terhadap harga POND’S Moisturizer memiliki rata-
rata sama rendah antara pria dan wanita, yaitu 1,742 untuk
rata-rata pria dan 1,834 untuk rata-rata wanita dari skala 1
sampai dengan 5.
97
5. Gambar
Gambar V.4
Daerah Penentuan H O
H O ditolak H O diterima H O ditolak
-1,984 -1,252 +1,984
b) Menurut usia
Sebelum dilakukan uji ANOVA maka dilakukan uji kesamaan
varian (homogenitas) dengan Levene Test, uji ini digunakan untuk
mengetahui apakah varian lima kelompok usia sama, lima varian
tersebut adalah:
a). 14 tahun – 17 tahun
b). 18 tahun – 21 tahun
c). 22 tahun – 25 tahun
d). 26 tahun – 29 tahun
e). 30 tahun keatas
98
Outputnya:
Tabel V.27
Test of Homogeneity of Variances
Harga POND'S Moisturizer Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.402 4 95 .055
Langkah-langkah uji homogenitas sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis
Ho : Kelima varian usia (14 – 17 tahun, 18 – 21 tahun, 22 – 25
tahun, 26 – 29 tahun, > 30 tahun) adalah sama.
Ha : Kelima varian usia (14 – 17 tahun, 18 – 21 tahun, 22 – 25
tahun, 26 – 29 tahun, > 30 tahun) adalah berbeda.
2. Kriteria pengujian (berdasar probabilitas/ signifikansi)
- H O diterima jika P value ≥ 0,05 atau F hitung ≤ F tabel
- H O ditolak jika P value < 0,05 atau F hitung > F tabel
3. Tabel hasil olah (output)
Tabel V.28
ANOVA Harga POND'S Moisturizer
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups 30.968 4 7.742 2.270 .030
Within Groups 261.942 95 2.757
Total 292.910 99
99
Hasil analisis diperoleh:
Nilai P value (0,055 > 0,05) dan F hitung < F tabel (2,270 < 2,467)
maka H O diterima.
4. Kesimpulan
Oleh karena nilai probabilitas kesalahan (signifikansi) adalah
0,055 lebih besar dari 0,05 dan F hitung 2,270 lebih kecil dari
F tabel 2,476 maka H O diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kelima varian usia (14 – 17 tahun, 18 – 21 tahun, 22 – 25 tahun,
26 – 29 tahun, > 30 tahun) adalah sama. Artinya persepsi
konsumen terhadap harga POND’S Moisturizer memiliki rata-
rata sama. Dalam hal sama-sama rendah 1,8 untuk usia 14 – 17
tahun, 1,838 untuk usia 18 – 21 tahun, 1,842 untuk usia 22 – 25
tahun, 1,48 untuk usia 26 – 29 tahun, dan 1,95 untuk usia 30
tahun keatas dari skala 1 sampai dengan 5.
100
5. Gambar hasil uji Test F
c) Menurut besarnya uang saku per bulan
Uji kesamaan varian (homogenitas) dengan Levene Test, uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah varian lima kelompok uang saku per
bulan sama, lima varian tersebut adalah:
a). < Rp.500.000
b). Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000
c). Rp. 1.001.000 – Rp. 1.500.000
d). Rp. 1.501.000 – Rp. 2.000.000
e). > Rp. 2.000.000
F Ho Diterima Ho Ditolak
0 + 2,467 +2,270
101
Outputnya:
Tabel V.29
Test of Homogeneity of Variances
Harga POND'S Moisturizer Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.540 4 95 .045
Langkah-langkah uji homogenitas sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis
Ho : Kelima varian besarnya uang saku per bulan (< Rp.500.000,
Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000, Rp. 1.001.000 – Rp.
1.500.000, Rp. 1.501.000 – Rp. 2.000.000, > Rp.
2.000.000) adalah sama.
Ha : Kelima varian besarnya uang saku per bulan (< Rp.500.000,
Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000, Rp. 1.001.000 – Rp.
1.500.000, Rp. 1.501.000 – Rp. 2.000.000, > Rp.
2.000.000) adalah berbeda.
2. Kriteria pengujian (berdasar probabilitas/ signifikansi)
- H O diterima jika P value ≥ 0,05 atau F hitung ≤ F tabel .
- H O ditolak jika P value < 0,05 atau F hitung > F tabel .
3. Tabel hasil olah (output)
102
Tabel V.30
ANOVA
Harga POND'S Moisturizer
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups 48.656 4 12.164 4.731 .002
Within Groups 244.254 95 2.571
Total 292.910 99
Dari hasil analisis diperoleh:
Nilai P value (0,045 < 0,05) dan F hitung > F tabel (4,731 >
2,467) maka H O ditolak.
4. Kesimpulan
Oleh karena nilai probabilitas kesalahan (signifikansi) adalah
0,045 lebih kecil dari 0,05 dan F hitung 4,731 lebih besar dari F tabel
2,467 maka Ho ditolak, artinya persepsi konsumen terhadap harga
POND’S Moisturizer dari lima kelompok uang saku minimum
sepasang memiliki rata-rata berbeda.
103
Tabel V.31
Multiple Comparisons
Dependent Variable: harga Tukey HSD
(I) penghasilan (J) penghasilan
Mean Difference (I-J)
Std. Error Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound
Upper Bound
< Rp.500.000 Rp.501.000 - Rp.1.000.000 1.303(*) .444 .034 .07 2.54
Rp.1.001.000 - Rp.1.500.000 1.778(*) .488 .004 .42 3.13
Rp.1.501.000 - Rp.2.000.000 -.289 .811 .996 -2.54 1.97
> Rp.2.000.000 .111 1.00
0 1.000 -2.67 2.89
Rp.501.000 - Rp.1.000.000
< Rp.500.000 -1.303(*) .444 .034 -2.54 -.07
Rp.1.001.000 - Rp.1.500.000 .475 .387 .736 -.60 1.55
Rp.1.501.000 - Rp.2.000.000 -1.591 .754 .224 -3.69 .51
> Rp.2.000.000 -1.191 .955 .723 -3.85 1.46
Rp.1.001.000 - Rp.1.500.000
< Rp.500.000 -1.778(*) .488 .004 -3.13 -.42
Rp.501.000 - Rp.1.000.000 -.475 .387 .736 -1.55 .60
Rp.1.501.000 - Rp.2.000.000 -2.067 .781 .070 -4.24 .10
> Rp.2.000.000 -1.667 .976 .434 -4.38 1.05
Rp.1.501.000 - Rp.2.000.000
< Rp.500.000 .289 .811 .996 -1.97 2.54
Rp.501.000 - Rp.1.000.000 1.591 .754 .224 -.51 3.69
Rp.1.001.000 - Rp.1.500.000 2.067 .781 .070 -.10 4.24
> Rp.2.000.000 .400 1.171 .997 -2.86 3.66
> Rp.2.000.000
< Rp.500.000 -.111 1.00
0 1.000 -2.89 2.67
Rp.501.000 - Rp.1.000.000 1.191 .955 .723 -1.46 3.85
Rp.1.001.000 - Rp.1.500.000 1.667 .976 .434 -1.05 4.38
Rp.1.501.000 - Rp.2.000.000 -.400 1.17
1 .997 -3.66 2.86
* The mean difference is significant at the .05 level.
104
Uji signifikansi perbedaan mean besarnya uang saku per bulan
kurang dari Rp. 500.000 - mean uang saku per bulan Rp.
501.000 – Rp. 1.000.000, adalah nilai probabilitas kesalahan
(signifikansi) 0,034 < 0,05 maka H O ditolak. Artinya perbedaan
rata-rata uang saku per bulan kurang dari Rp. 500.000 dan Rp.
501.000 – Rp. 1.000.000 adalah signifikan.
Uji signifikansi perbedaan mean besarnya uang saku per bulan
kurang dari Rp. 500.000 – mean uang saku Rp. 1.001.000 – Rp.
1.500.000, adalah nilai probabilitas kesalahan (signifikansi) 0,004
< 0,05 maka H O ditolak. Artinya perbedaan rata-rata uang saku
kurang dari Rp. 500.000 dan Rp. 1.001.000 – Rp. 1.5001.000
adalah signfikan.
Uji signifikansi perbedaan mean besarnya uang saku per bulan
kurang dari Rp. 500.000 – mean uang saku Rp. 1.501.000 – Rp.
2.000.000, adalah nilai probabilitas kesalahan (signifikansi) 0,996
> 0,05 maka Ho diterima. Artinya perbedaan rata-rata uang saku
kurang dari Rp. 500.000 dan Rp 1.501.000 – Rp. 2.000.000
adalah signifikan.
Uji signifikan perbedaan mean besarnya uang saku per bulan
kurang dari Rp. 500.000 – mean uang saku lebih dari Rp.
2.000.000, adalah nilai probabilitas kesalahan (signifikansi) 1,000
> 0,05 maka Ho diterima. Artinya perbedaan rata-rata uang saku
kurang dari Rp. 500.000 dan Rp 1.501.000 – Rp. 2.000.000
adalah signifikan.
105
Jadi dapat disimpulkan bahwa kelima varian atau minimum
sepasang berbeda terdapat dalam tiga kelompok sebagai berikut:
Kelompok 1: kelompok sampel uang saku kurang dari Rp.
500.000 memiliki perbedaan rata-rata signifikan terhadap uang
saku Rp. 501.000 – Rp 1.000.000 dan terhadap Rp. 1.001.000 –
Rp. 1.500.000.
Kelompok 2: kelompok sampel uang saku Rp 1.5001.000 – Rp.
2.000.000 tidak memiliki perbedaan rata-rata signifikan dengan
kelompok lainnya.
Kelompok 3: kelompok sampel uang saku lebih dari
Rp.2.000.000 tidak memiliki perbedaan rata-rata signifikan
dengan kelompok lainnya.
5. Gambar hasil uji Test F
F Ho Diterima
Ho Ditolak
0 + 2,467 +4,731
106
3. Masalah Ketiga
3.1. Tiga prasyarat sebelum regresi (uji peyimpangan asumsi
klasik):
a. Output Asumsi Klasik Multikolinearitas
Tabel V.32
Coefficients(a)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 10.0
35 1.323 7.584 .000
kualitas .449 .048 .682 9.310 .000 .977 1.024
harga -.122 .097 -.092 -1.256 .212 .977 1.024
a Dependent Variable: minat beli ulang
Interpretasi:
Dari hasil tabel V.31 dapat diketahui bahwa nilai variance
inflation factor (VIF) kedua variabel, yaitu kualitas dan harga adalah
1,024 lebih kecil dari 5. Kesimpulannya bahwa antarvariabel
independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas atau tidak adanya
multikolinearitas, sehingga memenuhi prasyarat dalam model regresi.
107
b. Output Asumsi Klasik Autokorelasi
Tabel V.33
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .701(a) .492 .482 1.639 1.829
a Predictors: (Constant), harga_X2, kualitas_X1
b Dependent Variable: minat_beli_ulang Y
Interpretasi:
Dari hasil output diatas didapat nilai D-W yang dihasilkan
dari model regresi adalah 1,829. Sedangkan dari tabel D-W dengan
signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 100, serta k = 2 (k adalah
jumlah variabel independen diperoleh nilai dL sebesar 1,63 dan dU
sebesar 1,72.
Penentuan pengambilan keputusan:
a). Jika D-W > dU, maka tidak ada autokorelasi.
b). Jika D-W < dL, maka terjadi autokorelasi.
c). Jika dL < D-W < dU, maka tidak dapat dideteksi apakah terjadi
autokorelasi atau tidak.
Kesimpulannya adalah D-W > dU (1,829 > 1,72) atau D-W >
dU > dL (1,829 > 1,72 > 1,63), dengan demikian tidak terjadi
autokorelasi, atau model regresi memenuhi persyaratan asumsi
klasik tentang autokorelasi.
108
c. Output Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
-4 -2 0 2 4
Regression Studentized Residual
-4
-2
0
2
4
Regre
ssion
Stan
dardi
zed Pr
edict
ed Va
lue
Dependent Variable: Minat Beli Ulang
Scatterplot
Interpretasi:
Suatu regresi dapat dikatakan terdeteksi
heteroskedastisitasnya apabila diagram pencar residual tersebut
membentuk pola tertentu. Pada diagram diatas dapat dilihat bahwa
diagram pencar residualnya tidak tampak membentuk pola tertentu.
Kesimpulannya, regresi terbebas dari kasus heteroskedastisitas dan
memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang heteroskedastisitas.
3.2. Hasil analisis Regresi Linear Berganda
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah variabel
independen berhubungan positif atau negatif dan untuk
109
memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Setelah uji prasyarat (uji penyimpangan asumsi klasik)
dilakukan dan memenuhi persyaratan maka pengujian regresi linear
berganda dapat dilakukan. Diperoleh output regresi linear berganda
sebagai berikut:
Tabel V.34
Coefficients(a)
a. Dependent Variable: minat beli ulang
Persamaan regresinya sebagai berikut:
2211' XbXbaY ++=
21 )122,0(449,0035,10' XXY −++=
21 122,0449,0035,10' XXY −+=
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
'Y = minat beli ulang POND’S Moisturizer
1x dan 2x = kualitas POND’S Moisturizer dan harga
POND’S Moisturizer
a = konstanta
= 10,035
b = koefisien regresi ( 1b dan b 2 )
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.035 1.323 7.584 .000
kualitas .449 .048 .682 9.310 .000
harga -.122 .097 -.092 -1.256 .212
110
1b = koefisien regresi kualitas POND’S
Moisturizer
= 0,449
b 2 = koefisien regresi harga POND’S Moisturizer
= -0,122
a. Uji Secara Parsial (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel indepeden (X1 , X 2 ) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen (Y).
1) Pengujian koefisien regresi variabel kualitas POND’S
Moisturizer:
a) H O : Tidak ada pengaruh secara signifikan kualitas
POND’S Moisturizer terhadap minat beli ulang
POND’S Moisturizer.
Ha : Ada pengaruh secara signifikan kualitas POND’S
Moisturizer terhadap minat beli ulang POND’S Moisturizer.
b) Kriteria pengujian (berdasar probabilitas/ signifikansi)
- H O diterima jika P value ≥ 0,05 atau -t hitung ≥ -t tabel
- H O ditolak jika P value < 0,05 atau -t hitung < -t tabel
c) Membandingkan probabilitas
Nilai P value (0,000 < 0,05) atau -t hitung < -t tabel
(-9,310 < -2,276), maka H O ditolak.
111
d) Kesimpulan
Oleh kerena nilai probabilitas kesalahan (signifikansi) adalah
0,000 lebih kecil dari 0,05 dan –t hitung -9,310 lebih kecil dari –
t tabel -2,276 maka Ho ditolak, artinya bahwa ada pengaruh
secara signifikan antara kualitas POND’S Moisturizer dengan
minat beli ulang POND’S Moisturizer.
Pengaruh itu positif, artinya semakin tinggi persepsi
konsumen terhadap kualitas POND’S Moisturizer semakin
tinggi tingkat minat beli ulang POND’S Moisturizer.97
e) Gambar
Daerah Penentuan Ho
Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak -2,276 +2,276 9,310
2) Pengujian koefisien regresi variabel harga POND’S
Moisturizer:
a) H O : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara harga
POND’S Moisturizer dengan minat beli ulang
POND’S Moisturizer.
112
Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara harga POND’S
Moisturizer dengan minat beli ulang POND’S
Moisturizer.
b) Kriteria pengujian (berdasar probabilitas/ signifikansi)
- H O diterima jika P value ≥ 0,05 atau -t hitung ≥ -t tabel
- H O ditolak jika P value < 0,05 atau -t hitung < -t tabel
c) Membandingkan probabilitas
Nilai P value (0,212 > 0,05) atau -t hitung > -t tabel
(-1,256 > -2,276), maka H O diterima.
d) Kesimpulan
Oleh kerena nilai probabilitas kesalahan (signifikansi) adalah
0,212 lebih besar dari 0,05 dan –t hitung -1,256 lebih besar dari
-t tabel -2,276 maka Ho diterima, artinya bahwa tidak ada
pengaruh secara signifikan antara harga POND’S Moisturizer
dengan minat beli ulang POND’S Moisturizer.
e) Gambar
Daerah Penentuan Ho
Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak
-2,276 -1,256 +2,27
113
b. Uji Secara Bersama-sama (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
(kualitas POND’S Moisturizer dan harga POND’S Moisturizer
secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (minat beli ulang POND’S Moisturizer). Dari
hasil output analisis regresi dapat diketahui nilai F sebagai berikut:
Tabel V.36
Hasil uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 252.419 2 126.210 46.981 .000(a) Residual 260.581 97 2.686 Total 513.000 99
a Predictors: (Constant), harga (X2), kualitas (X1) b Dependent Variable: minat beli ulang (Y)
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:
1). Merumuskan hipotesis
H O : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara kualitas
POND’S Moisturizer dan harga POND’S Moisturizer
terhadap minat beli ulang POND’S Moisturizer.
Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara kualitas POND’S
Moisturizer dan harga POND’S Moisturizer terhadap
minat beli ulang POND’S Moisturizer.
2). Kriteria pengujian (berdasar probabilitas/ signifikansi)
- H O diterima jika P value ≥ 0,05 atau F hitung ≤ F tabel
- H O ditolak jika P value < 0,05 atau F hitung > F tabel
114
3). Membandingkan probabilitas dan F hitung / di F tabel
Nilai P value (0,000 < 0,05) atau F hitung > F tabel (48,981 >
3,090), maka H O ditolak.
4). Kesimpulan
Karena nilai probabilitas kesalahan (signifikansi) adalah 0,000
lebih kecil 0,05 dan F hitung 4,981 lebih besar dari F tabel 3,090
maka H O ditolak. Artinya ada pengaruh secara signifikan
kualitas POND’S Moisturizer dan harga POND’S Moisturizer
secara bersama-sama terhadap minat beli ulang POND’S
Moisturizer.
5). Gambar
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesa
c. Analisis Determinasi (R 2 )
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan
untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh antara kualitas
F Daerah Penerima Ho
Daerah Penolakan H o
0 + 3,090 48,981 F
115
POND’S Moisturizer dan harga POND’S Moisturizer secara
serentak terhadap minat beli ulang POND’S Moisturizer. Hasil
analisis regresi linear berganda pada output model summary sebagai
berikut:
Tabel V.37
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .701(a) .492 .482 1.639
a Predictors: (Constant), harga (X2), kualitas (X1)
Berdasarkan tabel V.34 diperoleh angka R 2 (R Square)
sebesar 0,482 atau (48,2 %). Hal ini menunjukkan bahwa
persentase sumbangan pengaruh variabel independen (kualitas
POND’S Moisturizer dan harga POND’S Moisturizer terhadap
variabel dependen (minat beli ulang POND’S Moisturizer) sebesar
48,2 %. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam
model (kualitas POND’S Moisturizer dan harga POND’S
Moisturizer) mampu menjelaskan sebesar 48,2 % variasi variabel
dependen (minat beli ulang POND’S Moisturizer). Sedangkan
sisanya sebesar 51,8 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini
116
F. Pembahasan
Setelah dilakukan analisis data, maka selanjutnya adalah
pembahasan. Pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Masalah pertama
1) Persepsi konsumen terhadap kualitas POND’S Moisturizer
adalah positif. Artinya bahwa sebagian besar berpersepsi baik
terhadap kualitas POND’S Moisturizer yaitu sebesar 54 %
dan berkisar antara 4 – 6 bulan lamanya responden
menggunakan POND’S Moisturizer sebesar 26 %.
2) Persepsi konsumen terhadap harga POND’S Moisturizer
adalah positif. Artinya bahwa responden sebagian berpersepsi
sedang tethadap harga POND’S Moisturizer yaitu sebesar 69
% jika dibanding dengan produk lain yang sejenis dan jika
disbanding dengan besarnya penghasilan per bulan responden.
b. Masalah kedua
1) Persepsi konsumen terhadap kualitas dan harga POND’S
Moisturizer menurut jenis kelamin responden.
Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap kualitas
dan terhadap harga POND’S Moisturizer antara pria dan
wanita. Artinya bahwa antara pria dan wanita berpersepsi
sama terhadap kualitas dan harga POND’S Moisturizer yaitu
berpersepsi positif, bahwa kualitas POND’S Moisturizer
adalah baik dan harga POND’S Moisturizer adalah murah.
117
Responden POND’S Moisturizer sebagian besar adalah
wanita berjumlah 69%.
2) Persepsi konsumen terhadap kualitas dan harga POND’S
Moisturizer menurut usia responden.
Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap kualitas dan
harga POND’S Moisturizer antara kelima varian usia (14 – 17
tahun, 18 – 21 tahun, 22 – 25 tahun, 26 – 29 tahun, dan 30
tahun keatas). Artinya bahwa kelima varian usia tersebut
berpersepsi sama terhadap kualitas dan harga POND’S
Moisturizer yaitu berpersepsi positif. Sebagian besar
responden berumur 18 – 21 tahun atau kalangan remaja yaitu
sebanyak 47 %.
3) Persepsi konsumen terhadap kualitas dan harga POND’S
Moisturizer menurut uang saku per bulan responden.
Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap kualitas
POND’S Moisturizer antara kelima varian besarnya uang saku
per bulan responden (kurang dari Rp. 500.000, Rp. 501.000 –
Rp. 1.000.000, Rp. 1.001.000 – Rp. 1.500.000, Rp.
1.5001.000 – Rp. 2.000.000, dan Rp. 2.000.000 keatas).
Artinya bahwa kelima varian uang saku per bulan tersebut
berpersepsi sama terhadap kualitas POND’S Moisturizer yaitu
berpersepsi baik, bahwa ada kesesuaian antara manfaat
POND’S Moisturizer yang harus dibayar oleh responden.
118
Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap harga POND’S
Moisturizer antara kelima varian besarnya uang saku per
bulan responden (kurang dari Rp. 500.000, Rp. 501.000 –
Rp. 1.000.000, Rp. 1.001.000 – Rp. 1.500.000, Rp.
1.5001.000 – Rp. 2.000.000, dan Rp. 2.000.000 keatas).
Sebagian besar responden mempunyai uang saku per
bulannya berkisar antara Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000 yaitu
47 %. Harga POND’S Moisturizer jika dibanding dengan
besarnya uang saku per bulan adalah sedang 64 %, murah
17,33 % dan mahal 15 %.
c. Masalah ketiga
1) Ada pengaruh secara signifikan antara kualitas POND’S
Moisturizer terhadap minat beli ulang POND’S Moistuizer.
Koefisien regresi variabel kualitas POND’S Moisturizer
sebesar 0,449. Artinya jika variabel independen lain nilainya
tetap dan kualitas POND’S Moisturizer mengalami kenaikan
sebesar 1 % maka minat beli ulang terhadap POND’S
Moisturizer mengalami peningkatan sebesar 0,449 kali.
Persepsi konsumen tentang kualitas POND’S Moisturizer
berpengaruh secara positif terhadap minat beli ulang POND’S
Moisturizer. Variabel kualitas adalah variabel yang paling
dominan bagi konsumen dalam mempengaruhi minat beli
ulang konsumen. Semakin baik kualitas POND’S Moisturizer
maka semakin meningkat minat beli ualang konsumen
119
terhadap POND’S Moisturizer. Terdapat 28 % responden
brpersepsi puas dan 19 % berpersepsi sangat puas terhadap
manfaat POND’S Moisturizer. Responden juga berpendapat
bahwa ada keyakinan untuk tetap menggunakan POND’S
Moisturizer dalam waktu lama sebesar 45 % tetapi responden
sebagian besar merasa ingin pindah ke produk lain yang
sejenis dengan POND’S Moisturizer jika produk sejenis
tersebut menawarkan manfaat dan keunggulan seperti
POND’S Moisturizer yaitu sebesar 45 %.
2) Tidak ada pengaruh signifikan antara harga POND’S
Moisturizer terhadap minat beli ulang POND’S Moisturizer.
Koefisien regresi variabel harga POND’S Moisturizer sebesar
-0122. Artinya jika variabel harga POND’S Moistuizer
mengalami kenaikan atau penurunan sebesar 1 % tidak akan
berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan minat beli
ulang POND’S Moisturizer. Maka variabel harga bukan
variabel yang dominan atau variabel penting bagi konsumen
untuk mempengaruhi minat beli ulang. Responden berpersepsi
tentang keyakinan tetap menggunakan POND’S Moisturizer
walaupun terjadi kenaikan harga POND’S Moisturizer sebesar
45 %.
120
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
1. Persepsi konsumen terhadap kualitas POND’S Moisturizer adalah
baik dan persepsi konsumen terhadap harga POND’S Moisturizer
relatif sedang.
2. Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap kualitas
POND’S Moisturizer jika dilihat menurut jenis kelamin, usia dan
besar uang saku per bulan responden,.
Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap harga POND’S
Moisturizer jika dilihat menurut jenis kelamin dan usia
responden. Sebaliknya ada perbedaan persepsi konsumen
terhadap harga POND’S Moisturizer dilihat menurut besarnya
uang saku per bulan responden.
3. Persepsi konsumen mengenai kualitas POND’S Moisturizer
berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen. Sedangkan
persepsi konsumen mengenai harga POND’S Moisturizer tidak
berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen.
B. Saran
Dari hasil penelitian, peneliti ingin memberikan saran yang berkaitan
dengan variabel penelitian kepada pihak perusahaan PT. Unilever
Indonesia Tbk dalam meningkatkan minat beli ulang konsumen
120
121
terhadap POND’S Moisturizer. Adapun saran-saran yang ingin
disampaikan yang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel kualitas POND’S Moisturizer dalam penelitian ini
signifikan mempengaruhi konsumen dalam melakukan minat
beli ulang POND’S Moisturizer. Oleh karena itu pihak
perusahaan perlu mempertahankan atau meningkatkan kualitas
POND’S Moisturizer yang memberikan kenyamanan bagi kulit
wajah konsumen sehingga konsumen melakukan minat beli
ulang secara terus menerus dan tidak berkeinginan untuk
mencoba atau pindah menggunakan produk lain yang sejenis.
2. Variabel Harga POND’S Moisturizer tidak berpengaruh
terhadap minat beli ulang konsumen maka perusahaan relatif
dapat lebih mudah/ fleksibel untuk menentukan perubahan
harga POND’S dan dengan tetap mempertimbangkan segi
kewajaran harga.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengalami banyak
kelemahan, kekurangan, dan keterbatasan dalam penelitian. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
1. Faktor responden
Penulis tidak mengetahui kejujuran dan kesungguhan responden
dalam menjawab setiap pertanyaan pada kuesioner yang penulis
bagikan.
122
2. Faktor peneliti
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan peneliti terutama
disebabkan oleh belum adanya pengalaman data dalam
melakukan penelitian.
3. Keterbatasan ruang lingkup penelitian, dimana jenis penelitian
yang digunakan adalah studi kasus (case study) di Dusun Mrican
dan Dusun Papringan, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta sehingga kesimpulan
yang diperoleh berdasar data dan analisis data yang ada tidak bisa
digeneralisasikan untuk tempat lain di Yogyakarta di luar sampel
yang diteliti.
123
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Sutrisno.2004.Statistik.Jilid I.Yogyakarta: Andi.
Hadi, Sutrisno.2004.Statistik.Jilid II.Yogyakarta: Andi.
Kotler, Philip.2003.Manajemen Pemasaran.Edisi Kesebelas.Jilid I.Jakarta:
Gramedia.
Kotler, Philip.2005.Manajemen Pemasaran.Edisi Keempat.Jilid I.Jakarta: PT.
Indeks.
Priyatno, Duwi.2008.Mandiri Belajar SPSS.Yogyakarta: Mediakom.
Schiffman, Leon G (dkk).2007.Perilaku Konsumen.Jilid II.Jakarta: PT.Indeks.
Sugiyono.2005.Statistika Untuk Penelitian.Bandung: CV Alfabeta.
Sumarwan,Ujang.2003.Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran).Jakarta:Ghalia Indonesia.
Supardi.2005.Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta: UII Press.
Supramono dan Haryanto, Jony Oktavian.2005.Desain Proposal Penelitian Studi
Pemasaran.Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy.2005.Prinsip-prinsip Total Quality Service.Yogyakarta:Andi.
Umar, Husein.2003.Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa.Jakarta:Ghalia Indonesia.
Wibisono, Yusuf.2005.Metode Statistik.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
124
LAMPIRAN I
KUESIONER
125
Kepada :
Yth. Saudara/ i konsumen POND’S Moisturizer
di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan kuesioner yang telah saya buat, saya mahasisiwa
Universitas Sanata Dharma, Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen,
bemaksud untuk melakukan penelitian sebagai tugas akhir perkuliahan dengan judul
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KUALITAS
PRODUK DAN HARGA PRODUK TERHADAP MINAT BELI ”Studi Kasus
pada Penghuni Kost Kosumen POND’S Moisturizer di Dusun Mrican dan
Dusun Papringan, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta”, saya :
Franciska Istinasanti
NIM : 042214146
Meminta kerelaan saudara/i untuk meluangkan waktu dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner ini sesuai dengan pendapat dan keadaan
sebenarnya. Segala informasi atau data akan dijaga kerahasiaanya.
Atas bantuan dan kesediaan Saudara/i saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Franciska Istinasanti
126
No reponden :….
KUESIONER
Dalam rangka penelitian guna menyusun skripsi yang berjudul “ANALISIS
PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KUALITAS PRODUK
DAN HARGA PRODUK TERHADAP MINAT BELI”, dengan ini saya
memohon kepada Saudara/ i untuk membantu mengisi kuesioner di bawah ini.
Identifikasi Responden
Pilih dan silanglah (X) kolom di depan salah satu alternatif jawaban yang ada.
1. Apakah jenis kelamin Anda?
( ) Pria
( ) Wanita
2. Berapa umur Anda?
( ) 14 tahun – 17 tahun
( ) 18 tahun – 21 tahun
( ) 22 tahun – 25 tahun
( ) 26 tahun – 29 tahun
( ) > 30 tahun
3. Berapa Besar penghasilan atau uang saku Anda per bulan?
( ) < Rp. 500.000,00
( ) Rp. 501.000,00 – Rp. 1.000.000,00
( ) Rp. 1.001.000,00 – Rp 1.500.000,00
( ) Rp. 1.501.000,00 – Rp. 2.000.000,00
( ) > Rp.2.000.000,00
127
5. Berapa lama Anda sudah manggunakan produk POND’S Moisturizer?
( ) 1 bulan – 3 bulan
( ) 4 bulan – 6 bulan
( ) 7 bulan – 9 bulan
( ) 10 bulan – 12 bulan
( ) > 12 bulan
128
Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan di bawah ini sesuai dengan jawaban Anda.
Penilaian Anda terhadap hal-hal berikut dari produk :
A. Kualitas
1. Setelah Anda menggunakan produk POND’S seberapa mampu produk
tersebut dapat memberikan kenyamanan pada kulit wajah Anda :
( ) Sangat Baik ( ) Sedang ( ) Sangat Kurang Baik
( ) Baik ( ) Kurang Baik
2. Produk POND’S yang Anda pakai seberapa mampu memutihkan wajah
Anda:
( ) Sangat Baik ( ) Sedang ( ) Sangat Kurang Baik
( ) Baik ( ) Kurang Baik
3. Produk POND’S yang Anda pakai seberapa mampu menghilangkan noda
gelap dan jerawat pada wajah Anda :
( ) Sangat Baik ( ) Sedang ( ) Sangat Kurang Baik
( ) Baik ( ) Kurang Baik
4. Setelah Anda menggunakan produk POND’S seberapa mampu produk
tersebut dapat mengurangi kulit berminyak pada wajah Anda:
( ) Sangat Baik ( ) Sedang ( ) Sangat Kurang Baik
( ) Baik ( ) Kurang Baik
5. Setelah Anda menggunakan produk POND’S seberapa mampu produk
tersebut mengurangi guratan-guratan atau tanda-tanda penuaan dini dan
keriput pada wajah Anda:
( ) Sangat Baik ( ) Sedang ( ) Sangat Kurang Baik
( ) Baik ( ) Kurang Baik
129
B. Kebijakan Harga
1. Menurut Anda harga POND’S yang ada di pasaran saat ini adalah:
( ) Sangat Mahal ( ) Sedang ( ) Sangat Murah
( ) Mahal ( ) Murah
2. Menurut Anda harga produk POND’S jika dibanding dengan produk lain
yang sejenis adalah:
( ) Sangat Mahal ( ) Sedang ( ) Sangat Murah
( ) Mahal ( ) Murah
3. Jika dibandingkan dengan penghasilan atau uang saku Anda per bulan harga
produk POND’S tersebut relatif:
( ) Sangat Mahal ( ) Sedang ( ) Sangat Murah
( ) Mahal ( ) Murah
C. Minat Beli Ulang
a. Kesesuaian
Menurut pengalaman pada diri Anda apakah ada kesesuaian antara manfaat
produk POND’S yang Anda gunakan dengan harga produk POND’S yang
harus Anda bayar:
( ) Sangat Sesuai ( ) Netral ( ) Sangat Tidak Sesuai
( ) Sesuai ( ) Tidak Sesuai
b. Kepuasan/ Manfaat
Secara umum apakah Anda merasa puas dengan adanya produk POND’S
(pembelian, penggunaan, manfaat):
( ) Sangat Puas ( ) Netral ( ) Sangat Tidak Puas
( ) Puas ( ) Tidak Puas
130
c. Keyakinan
1. Untuk jangka waktu yang lama apakah Anda yakin bahwa Anda masih
menggunakan produk POND’S:
( ) Sangat Yakin ( ) Netral ( ) Sangat Tidak Yakin
( ) Yakin ( ) Tidak Yakin
2. Bila ada kenaikan harga POND’S yang Anda gunakan apakah Anda
yakin akan tetap menggunakannya:
( ) Sangat Yakin ( ) Netral ( ) Sangat Tidak Yakin
( ) Yakin ( ) Tidak Yakin
d. Keinginan
Jika ada produk lain yang sejenis dengan POND’S menawarkan manfaat
dan keunggulan produk seperti POND’S, apakah Anda ingin
mencobanya dan kemungkinan pindah ke merek baru itu:
( ) Sangat Ingin ( ) Netral ( ) Sangat Tidak Ingin
( ) Ingin ( ) Tidak Ingin
131
LAMPIRAN II
DESKRIPSI RESPONDEN
132
DESKRIPSI RESPONDEN
No Jenis Kelamin
Usia Responden
Besar Uang Saku atau Uang Saku per Bulan
Lama Menggunakan
POND’S Moisturizer
1 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
2 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
3 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 > 12 bulan
4 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 7 – 9 bulan
5 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 1 – 3 bulan
6 Pria 26 – 29 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 10 – 12 bulan
7 Pria 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 1 – 3 bulan
8 Wanita 18 – 21 tahun
< Rp 500.000 > 12 bulan
9 Wanita 22 – 25 tahun
< Rp 500.000 > 12 bulan
10 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
11 Wanita >30 tahun > Rp 2.000.000 > 12 bulan 12 Wanita 22 – 25
tahun Rp 501.000 – Rp 1.000.000 1 – 3 bulan
13 Wanita 18 – 21 tahun
< Rp 500.000 > 12 bulan
14 Wanita 18 – 21 tahun
< Rp 500.000 1 – 3 bulan
15 Wanita 18 – 21 tahun
< Rp 500.000 1 – 3 bulan
16 Wanita 22 – 25 tahun
< Rp 500.000 10 – 12 bulan
17 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 > 12 bulan
18 Wanita 18 – 21 tahun
< Rp 500.000 1 – 3 bulan
19 Wanita 22 – 25 tahun
< Rp 500.000 > 12 bulan
20 Wanita 18 – 21 tahun
< Rp 500.000 > 12 bulan
21 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 10 – 12 bulan
133
22 Wanita 18 – 21 tahun
< Rp 500.000 > 12 bulan
23 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 7 – 9 bulan
24 Wanita 18 – 21 tahun
< Rp 500.000 10 – 12 bulan
25 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 1 – 3 bulan
26 Wanita 18 – 21 tahun
< Rp 500.000 4 – 6 bulan
27 Wanita 22 – 25 tahun
< Rp 500.000 > 12 bulan
28 Wanita 18 – 21 tahun
< Rp 500.000 > 12 bulan
29 Pria 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
30 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 > 12 bulan
31 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 7 – 9 bulan
32 Pria 22 – 25 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 1 – 3 bulan
33 Pria 22 – 25 tahun
Rp 1.001.000 –Rp 1.500.000 7 – 9 bulan
34 Pria 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
35 Pria 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 10 – 12 bulan
36 Pria 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 7 – 9 bulan
37 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 1 – 3 bulan
38 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 7 – 9 bulan
39 Pria 26 – 29 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 > 12 bulan
40 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 10 – 12 bulan
41 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 7 – 9 bulan
42 Pria 22 – 25 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 4 – 6 bulan
43 Wanita 26 – 29 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
44 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 7 – 9 bulan
45 Wanita 22 – 25 Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
134
tahun 46 Pria 18 – 21
tahun Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
47 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 1 – 3 bulan
48 Pria 18 – 21 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 1 – 3 bulan
49 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 7 – 9 bulan
50 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
51 Pria 22 – 25 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 4 – 6 bulan
52 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
53 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 7 – 9 bulan
54 Pria 22 – 25 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 4 – 6 bulan
55 Pria 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 1 – 3 bulan
56 Pria 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 10 – 12 bulan
57 Wanita 14 – 17 tahun
< Rp 500.000 7 – 9 bulan
58 Wanita >30 tahun > Rp 2.000.000 > 12 bulan 59 Wanita >30 tahun > Rp 2.000.000 1 – 3 bulan 60 Wanita 18 – 21
tahun Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 > 12 bulan
61 Pria 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
62 Wanita 22 – 25 tahun
< Rp 500.000 > 12 bulan
63 Pria 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 1 – 3 bulan
64 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 7 – 9 bulan
65 Wanita 18 – 21 tahun
< Rp 500.000 1 – 3 bulan
66 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
67 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 10 – 12 bulan
68 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 4 – 6 bulan
69 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 10 – 12 bulan
135
70 Pria 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 10 – 12 bulan
71 Pria 18 – 21 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 7 – 9 bulan
72 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 1 – 3 bulan
73 Pria 14 – 17 tahun
< Rp 500.000 4 – 6 bulan
74 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
75 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
76 Wanita 26 – 29 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 4 – 6 bulan
77 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 7 – 9 bulan
78 Pria 26 – 29 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 4 – 6 bulan
79 Wanita 14 – 17 tahun
< Rp 500.000 1 – 3 bulan
80 Pria 14 – 17 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 1 – 3 bulan
81 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 10 – 12 bulan
82 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 4 – 6 bulan
83 Pria 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 1 – 3 bulan
84 Pria 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 1 – 3 bulan
85 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 > 12 bulan
86 Pria 22 – 25 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 > 12 bulan
87 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 1 – 3 bulan
88 Wanita 14 – 17 tahun
< Rp 500.000 7 – 9 bulan
89 Pria 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
90 Pria 14 – 17 tahun
< Rp 500.000 1 – 3 bulan
91 Wanita 26 – 29 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 7 – 9 bulan
92 Wanita 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
93 Wanita 26 – 29 Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 7 – 9 bulan
136
tahun 94 Wanita >30 tahun Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 > 12 bulan 95 Wanita 26 – 29
tahun Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 > 12 bulan
96 Pria 18 – 21 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 4 – 6 bulan
97 Pria >30 tahun Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 10 – 12 bulan 98 Wanita 18 – 21
tahun Rp 501.000 – Rp 1.000.000 7 – 9 bulan
99 Wanita 22 – 25 tahun
Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000 4 – 6 bulan
100 Wanita 26 – 29 tahun
Rp 501.000 – Rp 1.000.000 7 – 9 bulan
137
LAMPIRAN III
TABULASI DATA PENELITIAN
138
139
140
141
142
TABEL IV
OUTPUT UJI RELIABILITAS
DAN VALIDITAS
143
Ouput Uji Reabilitas dan Validitas Variabel Kualitas Case Processing Summary N % Cases Valid 100 55.2
Excluded(a) 81 44.8
Total 181 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.804 6 Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X1 31.38 39.329 .715 .774X2 31.93 38.308 .797 .763X3 32.04 38.241 .802 .762X4 31.76 37.982 .782 .761X5 32.25 39.442 .624 .780X_tot 17.69 11.852 .993 .857
Output Uji Reabilitas dan Validitas Variabel Harga
Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 100 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
144
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.842 3 Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X1 14.93 8.288 .816 .790X2 15.14 8.081 .770 .791X3 15.08 8.701 .706 .822Tot_X 9.03 2.959 1.000 .790
Output Uji Reabilitas dan Validitas Variabel Minat Beli Ulang
Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 100 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.664 6
145
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X1 30.17 15.678 .711 .562X2 30.21 14.693 .745 .534X3 30.33 15.435 .688 .559X4 30.49 14.697 .693 .542X5 30.90 26.475 -.660 .860tot_X 16.90 5.182 1.000 .269
146
LAMPIRAN V
OUTPUT UJI INDEPENDEN
SAMPLE T TEST
147
Hasil Uji Independent Sample T Test Persepsi Konsumen Terhadap
Kualitas POND’S Moisturizer Berdasarkan Jenis Kelamin
Group Statistics
Jenis
Kelamin N Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean Persepsi Kualitas
Pria 31 17.71 2.889 .519
Wanita 69 17.72 3.698 .445
Independent Samples Test
Persepsi Kualitas
Equal variances assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of Variances
F .840
Sig. .362 t-test for Equality
of Means t -.020 -.022
df 98 72.973 Sig. (2-tailed) .984 .983 Mean Difference
.15 .15
Std. Error Difference .750 .684
95% Confidence Interval of the Difference
Lower -1.504 -1.378
Upper 1.474 1.348
148
Hasil Uji Independent Sample T Test Persepsi Konsumen Terhadap
Harga POND’S Moisturizer Berdasarkan Jenis Kelamin
Group Statistics
Jenis Kelamin N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Persepsi Harga
Pria 31 8.71 1.131 .203
Wanita 69 9.17 1.917 .231 Independent Samples Test
Persepsi Harga
Equal variances assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of Variances
F
3.425
Sig. .067 t-test for Equality of Means
t -1.252 -1.510
df 98 90.728 Sig. (2-tailed) .214 .135 Mean Difference
.464 .464
Std. Error Difference .371 .307
95% Confidence Interval of the Difference
lower -1.200 -1.075
upper .272 .147
149
LAMPIRAN VI
OUTPUT HASIL UJI ONE WAY
ANOVA
150
Output Hasil UJi One Way Anova Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas POND’S Moisturizer Berdasarkan Usia Responden
Descriptives Kualitas POND'S Moisturizer
14 - 17 tahun
18 – 21 tahun
22 - 25 tahun
26 - 29 tahun
>30 tahun Total
N 6 47 33 10 4 100 Mean 16.33 17.94 18.39 16.40 15.00 17.72Std. Deviation 3.077 2.937 3.691 4.061 5.033 3.453Std. Error 1.256 .428 .642 1.284 2.517 .345 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 13.10 17.07 17.09 13.50 6.99 17.03
Upper Bound 19.56 18.80 19.70 19.30 23.01 18.41
Minimum 13 11 8 7 8 7 Maximum 20 25 25 21 20 25
Test of Homogeneity of Variances Kualitas POND'S Moisturizer
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.446 4 95 .775 ANOVA Kualitas POND'S Moisturizer
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups 75.739 4 18.935 1.629 .173
Within Groups 1104.421 95 11.625 Total 1180.160 99
151
Output Hasil UJi One Way Anova Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas POND’S Moisturizer Berdasarkan Besar Uang Saku Responden
Descriptives Kualitas POND'S Moisturizer
< Rp.
500.000 Rp.501.000- Rp.1.000.000
Rp. 1.001.000- Rp. 1.500.000
Rp. 1.501.000 - Rp. 2.000.000
> Rp. 2.000.000 Total
N 18 47 27 5 3 100 Mean 15.83 18.17 18.59 17.60 14.33 17.72 Std. Deviation 3.650 3.637 2.275 1.517 6.028 3.453
Std. Error .860 .531 .438 .678 3.480 .345 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 14.02 17.10 17.69 15.72 -.64 17.03
Upper Bound 17.65 19.24 19.49 19.48 29.31 18.41
Minimum 8 7 14 16 8 7 Maximum 21 25 25 20 20 25
Test of Homogeneity of Variances Kualitas POND'S Moisturizer
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.246 4 95 .070
ANOVA Kualitas POND'S Moisturizer
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups 128.637 4 32.159 2.905 .026
Within Groups 1051.523 95 11.069 Total 1180.160 99
152
Output Hasil UJi One Way Anova Persepsi Konsumen Terhadap Harga POND’S Moisturizer Berdasarkan Usia Responden
Descriptives
Harga POND'S Moisturizer
14 - 17 tahun
18 - 21 tahun
22 - 25 tahun
26 - 29 tahun
>30 tahun Total
N 6 47 33 10 4 100 Mean 9.00 9.19 9.21 7.40 9.75 9.03 Std. Deviation .632 1.663 1.556 1.897 2.754 1.720Std. Error .258 .243 .271 .600 1.377 .172 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 8.34 8.70 8.66 6.04 5.37 8.69
Upper Bound 9.66 9.68 9.76 8.76 14.13 9.37
Minimum 8 6 6 4 7 4 Maximum 10 14 13 10 13 14 Test of Homogeneity of Variances Harga POND'S Moisturizer
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.402 4 95 .055 ANOVA Harga POND'S Moisturizer
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups 30.968 4 7.742 2.808 .030
Within Groups 261.942 95 2.757 Total 292.910 99
153
Output Hasil UJi One Way Anova Persepsi Konsumen Terhadap Harga
POND’S Moisturizer Berdasarkan Besar Uang Saku Responden Descriptives Harga POND'S Moisturizer
<Rp.500.000 Rp.501.000 - Rp.1.000.000
Rp.1.001.000 - Rp.1.500.000
Rp.1.501.000 - Rp.2.000.000 >Rp.2.000.000 Total
N 18 47 27 5 3 100 Mean 10.11 8.81 8.33 10.40 10.00 9.03 Std. Deviation 1.811 1.610 1.177 1.342 3.606 1.720
Std. Error .427 .235 .226 .600 2.082 .172 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
9.21 8.34 7.87 8.73 1.04 8.69
Upper Bound 11.01 9.28 8.80 12.07 18.96 9.37
Minimum 7 4 6 9 6 4 Maximum 14 14 11 12 13 14
Test of Homogeneity of Variances Harga POND'S Moisturizer
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.540 4 95 .045 ANOVA Harga POND'S Moisturizer
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups 48.656 4 12.164 4.731 .002
Within Groups 244.254 95 2.571 Total 292.910 99
154
Multiple Comparisons
Dependent Variable: harga Tukey HSD
(I) Uang Saku (J) penghasilan
Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound
Upper Bound
< Rp.500.000 Rp.501.000 - Rp.1.000.000 1.303(*) .444 .034 .07 2.54
Rp.1.001.000 - Rp.1.500.000 1.778(*) .488 .004 .42 3.13
Rp.1.501.000 - Rp.2.000.000 -.289 .811 .996 -2.54 1.97
> Rp.2.000.000 .111 1.000 1.00
0 -2.67 2.89
Rp.501.000 - Rp.1.000.000
< Rp.500.000 -1.303(*) .444 .034 -2.54 -.07
Rp.1.001.000 - Rp.1.500.000 .475 .387 .736 -.60 1.55
Rp.1.501.000 - Rp.2.000.000 -1.591 .754 .224 -3.69 .51
> Rp.2.000.000 -1.191 .955 .723 -3.85 1.46
Rp.1.001.000 - Rp.1.500.000
< Rp.500.000 -1.778(*) .488 .004 -3.13 -.42
Rp.501.000 - Rp.1.000.000 -.475 .387 .736 -1.55 .60
Rp.1.501.000 - Rp.2.000.000 -2.067 .781 .070 -4.24 .10
> Rp.2.000.000 -1.667 .976 .434 -4.38 1.05
Rp.1.501.000 - Rp.2.000.000
< Rp.500.000 .289 .811 .996 -1.97 2.54
Rp.501.000 - Rp.1.000.000 1.591 .754 .224 -.51 3.69
Rp.1.001.000 - Rp.1.500.000 2.067 .781 .070 -.10 4.24
> Rp.2.000.000 .400 1.171 .997 -2.86 3.66 > Rp.2.000.000 < Rp.500.000
-.111 1.000 1.000 -2.89 2.67
Rp.501.000 - Rp.1.000.000 1.191 .955 .723 -1.46 3.85
Rp.1.001.000 - Rp.1.500.000 1.667 .976 .434 -1.05 4.38
Rp.1.501.000 - Rp.2.000.000 -.400 1.171 .997 -3.66 2.86
* The mean difference is significant at the .05 level.
155
Homogeneous Subsets Tukey HSD
Uang saku N Subset for alpha = .05
1 Rp.1.001.000 - Rp.1.500.000
27 8.33
Rp.501.000 - Rp.1.000.000 47 8.81
> Rp.2.000.000 3 10.00< Rp.500.000 18 10.11Rp.1.501.000 - Rp.2.000.000
5 10.40
Sig. .092Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 7.726. b The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
156
LAMPIRAN VII
OUTPUT HASIL UJI ASUMSI
KLASIK
157
Output Uji asumsi Klasik Heteroskedastisitas Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Harga, Kualitas(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Minat Beli Ulang Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .701(a) .492 .482 1.639a Predictors: (Constant), Harga, Kualitas b Dependent Variable: Minat Beli Ulang
ANOVAb
252.419 2 126.210 46.981 .000a
260.581 97 2.686513.000 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Harga, Kualitasa.
Dependent Variable: Minat Beli Ulangb.
Coefficientsa
10.035 1.323 7.584 .000.449 .048 .682 9.310 .000
-.122 .097 -.092 -1.256 .212
(Constant)KualitasHarga
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Minat Beli Ulanga.
158
Casewise Diagnostics(a)
Case Number Std. Residual Minat Beli
Ulang 95 -3.069 12
a Dependent Variable: Minat Beli Ulang Residuals Statistics(a) Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 12.05 20.18 16.90 1.597 100Std. Predicted Value -3.038 2.051 .000 1.000 100Standard Error of Predicted Value .164 .780 .263 .106 100
Adjusted Predicted Value 11.83 20.30 16.90 1.596 100Residual -5.029 3.298 .000 1.622 100Std. Residual -3.069 2.012 .000 .990 100Stud. Residual -3.084 2.027 .000 1.005 100Deleted Residual -5.081 3.347 .001 1.674 100Stud. Deleted Residual -3.231 2.061 -.001 1.016 100Mahal. Distance .007 21.438 1.980 2.981 100Cook's Distance .000 .134 .011 .021 100Centered Leverage Value .000 .217 .020 .030 100
a Dependent Variable: Minat Beli Ulang
420-2-4
Regression Studentized Residual
4
2
0
-2
-4
Regr
essio
n Stan
dard
ized P
redic
ted...
Dependent Variable: Minat Beli Ulang
Scatterplot
159
Output Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 harga, kualitas(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: minat_beli Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .701(a) .492 .482 1.639a Predictors: (Constant), harga, kualitas
ANOVAb
252.419 2 126.210 46.981 .000a
260.581 97 2.686513.000 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), harga, kualitasa.
Dependent Variable: minat_belib.
Coefficientsa
10.035 1.323 7.584 .000.449 .048 .682 9.310 .000 .977 1.024
-.122 .097 -.092 -1.256 .212 .977 1.024
(Constantkualitasharga
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: minat_belia.
Collinearity Diagnostics a
2.949 1.000 .00 .00 .00.041 8.498 .00 .44 .41.010 17.010 1.00 .56 .59
Dimension123
Model1
EigenvalueCondition
Index (Constant) kualitas hargaVariance Proportions
Dependent Variable: minat_belia.
160
Output Uji Asumsi Klasik Outokorelasi
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 harga_X2, kualitas_X1(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: minat_beli_Y Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .701(a) .492 .482 1.639 1.829 a Predictors: (Constant), harga_X2, kualitas_X1 b Dependent Variable: minat_beli_Y
Coefficientsa
10.035 1.323 7.584 .000.449 .048 .682 9.310 .000
-.122 .097 -.092 -1.256 .212
(Constant)kualitas_X1harga_X2
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: minat_beli_Ya.
Casewise Diagnosticsa
-3.069 12Case Number95
Std. Residual minat_beli_Y
Dependent Variable: minat_beli_Ya.
Residuals Statisticsa
12.05 20.18 16.90 1.597 100-5.029 3.298 .000 1.622 100-3.038 2.051 .000 1.000 100-3.069 2.012 .000 .990 100
Predicted ValueResidualStd. Predicted ValueStd. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: minat_beli_Ya.
161
LAMPIRAN VIII
OUTPUT HASIL UJI LINEAR
BERGANDA
162
Output Uji Regresi Linear Berganda
Regression Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 harga, kualitas(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: minat beli Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .701(a) .492 .482 1.639a Predictors: (Constant), harga, kualitas b Dependent Variable: minat beli
ANOVAb
252.419 2 126.210 46.981 .000a
260.581 97 2.686513.000 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), harga, kualitasa.
Dependent Variable: minat belib.
Coefficientsa
10.035 1.323 7.584 .000.449 .048 .682 9.310 .000
-.122 .097 -.092 -1.256 .212
(Constant)kualitasharga
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: minat belia.
Casewise Diagnostics(a)
Case Number Std. Residual minat beliPredicted
Value Residual
163
1 1.526 21 18.50 2.5012 -.902 16 17.48 -1.4793 -.816 15 16.34 -1.3374 .590 20 19.03 .9675 .543 16 15.11 .8906 .767 20 18.74 1.2577 .891 16 14.54 1.4618 1.551 19 16.46 2.5429 .990 20 18.38 1.62210 -1.327 18 20.18 -2.17511 -.269 17 17.44 -.44212 -.902 16 17.48 -1.47913 -1.250 10 12.05 -2.04914 -1.026 14 15.68 -1.68115 .743 16 14.78 1.21716 1.726 15 12.17 2.82917 1.400 21 18.71 2.29518 -.655 14 15.07 -1.07319 1.077 19 17.24 1.76420 -1.226 14 16.01 -2.00921 -.045 15 15.07 -.07322 .679 17 15.89 1.11323 .767 20 18.74 1.25724 .069 16 15.89 .11325 -1.723 14 16.82 -2.82326 .256 17 16.58 .42027 .466 18 17.24 .76428 -.628 16 17.03 -1.02929 -1.312 15 17.15 -2.15130 1.190 20 18.05 1.95031 .244 18 17.60 .39932 -.554 16 16.91 -.90833 -.292 17 17.48 -.47934 -1.651 16 18.71 -2.70535 -.092 17 17.15 -.15136 .120 16 15.80 .19737 .194 16 15.68 .31938 -.366 17 17.60 -.60139 -.030 18 18.05 -.05040 -.241 17 17.39 -.39441 -1.164 15 16.91 -1.90842 -.977 16 17.60 -1.60143 -.616 15 16.01 -1.00944 -.366 17 17.60 -.60145 -.354 16 16.58 -.58046 -.764 15 16.25 -1.25247 -.354 16 16.58 -.58048 -.702 16 17.15 -1.15149 .928 19 17.48 1.521
164
50 1.538 20 17.48 2.52151 -.366 17 17.60 -.60152 .493 20 19.19 .80853 .654 19 17.93 1.07254 .928 19 17.48 1.52155 -.018 17 17.03 -.02956 -.566 17 17.93 -.92857 .518 18 17.15 .84958 -.638 15 16.05 -1.04659 -.788 11 12.29 -1.29260 -.566 17 17.93 -.92861 -.105 18 18.17 -.17262 1.266 18 15.92 2.07563 -.554 16 16.91 -.90864 -1.923 14 17.15 -3.15165 .205 17 16.66 .33566 -.080 16 16.13 -.13167 1.113 22 20.18 1.82568 -1.426 14 16.34 -2.33769 -.107 20 20.18 -.17570 -1.115 17 18.83 -1.82771 .044 18 17.93 .07272 -.154 16 16.25 -.25273 .318 18 17.48 .52174 1.264 20 17.93 2.07275 -.779 18 19.28 -1.27676 .592 18 17.03 .97177 -.789 17 18.29 -1.29378 .318 18 17.48 .52179 -1.787 15 17.93 -2.92880 .817 16 14.66 1.33981 -.692 17 18.13 -1.13482 .530 17 16.13 .86983 1.365 16 13.76 2.23884 -.055 14 14.09 -.09085 1.052 21 19.28 1.72486 .044 18 17.93 .07287 1.689 18 15.23 2.76888 .194 16 15.68 .31989 2.012 20 16.70 3.29890 .133 15 14.78 .21791 -2.456 11 15.03 -4.02692 .854 19 17.60 1.39993 1.864 20 16.95 3.05594 -.838 15 16.37 -1.37495 -3.069 12 17.03 -5.02996 -.030 18 18.05 -.05097 .456 17 16.25 .74898 1.487 20 17.56 2.437
165
99 .854 19 17.60 1.399100 .186 13 12.69 .306
a Dependent Variable: minat beli
Residuals Statisticsa
12.05 20.18 16.90 1.597 100-5.029 3.298 .000 1.622 100-3.038 2.051 .000 1.000 100-3.069 2.012 .000 .990 100
Predicted ValueResidualStd. Predicted ValueStd. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: minat belia.