ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6394/1/SKRIPSI...
Transcript of ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6394/1/SKRIPSI...
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN
PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP MINAT NASABAH
MENGGUNAKAN MOBILE BANKING DENGAN
KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus pada Bank Mandiri Syariah KCP Muntilan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
SUCI ANGGRAENI
63010150178
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
i
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN
PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP MINAT NASABAH
MENGGUNAKAN MOBILE BANKING DENGAN
KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus pada Bank Mandiri Syariah KCP Muntilan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
SUCI ANGGRAENI
63010150178
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“SETIAP PENCAPAIAN BESAR DIMULAI DARI BERANI
MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK MENCOBA”
~Zig Ziglar~
”JIKA BENAR-BENAR INGIN MELAKUKAN SESUATU KAMU
AKAN MENEMUKAN JALAN UNTUK BERTINDAK. JIKA
TIDAK, YANG KAMU TEMUKAN ADALAH ALASAN
MENGAPA KAMU TIDAK PERNAH MULAI”
~Jim Rohn~
vii
PERSEMBAHAN
Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu yaAllah, Tuhan Yang Maha
Agung dan Maha Tinggi.Atas takdirMu saya bisa menjadi pribadi yang berpikir,
berilmu, beriman dan bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah
awal untuk masa depan dalam meraih cita cita dan saya persembahkan kepada :
1. Ibu saya Siti Khalima dan Bapak saya Rochmadi yang tercinta, dan kedua
adik saya, terimakasih atas semua doa dan dukungan yang telah kalian
berikan.
2. Bapak Dr. Faqih Nabhan, M.M. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam penelitian
skripsi ini.
3. Seluruh Karyawan dan Direksi PT Bank Syariah Mandiri Kcp Muntilan
yang telah sabar melayani dan membimbing selama magang untuk
mendukung keberhasilan saya.
4. Bapak, Ibu dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAIN Salatiga yang
telah mengajarkan berbagai banyak ilmu.
5. Semua Keluarga Saya termasuk Bude dan Roby yang selalu memberikan
doa dan dukungan terbaik.
6. Mas Agus Sulistyant sekeluarga yang selalu memberikan semangat dan
doa terbaiknya, Terimaksih banyak.
7. Sahabat-sahabatku Mardhiyah, Siti Nur Hayati, Winarti, Candra Setiani,
Erma Uswatun Khasanah, dan Siti Inayatun teman seperbimbingan 2019
viii
8. Teman-teman Prodi Perbankan Syariah angkatan 2015. Terimakasih atas
semangat, doa, dukungan dan untuk memori yang telah kita rajut setiap
harinya dengan kenangan indah semasa kuliah.
9. Semua pihak yang tidak saya sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semua pihak atas bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
ix
KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah yang dapat penulis sampaikan, selain ucapan
alhamdulillahi rabbil ‘alamin dengan rasa penuh syukur kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmat, hidayah serta pertolongan-Nya penulis dapat
menyelesaikan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Persepsi Kemudahan
dan Persepsi Kemanfaatan Terhadap Minat Nasabah Menggunakan Mobile
Banking Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada
Bank Mandiri Syariah KCP Muntilan)” dengan lancar. Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, yang selalu kita
nantikan syafaat-Nya.
Penelitian ini disusun sebagai salah satu tugas mahasiswa dalam
mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu berupa penelitian.Ucapan
terimakasih sebesar-besarnya peneliti ucapkan kepada semua pihak yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan
terimakasih terutama penulis sampaikan kepada:
1) Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2) Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3) Bapak Dr. Faqih Nabhan, M.M. selakudosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing penulis, memberikan pengarahan, masukan sehingga penulis
dapat menyelesaikan penelitian ini.
x
4) Bapak Ari Setiawan, M.M selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan
Syariah.
5) Segenap dosen dan staff Program Studi S1 Perbankan Syariah yang telah
memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
sangat bermanfaat bagi penulis.
6) Kedua orang tua tercinta, Bapak Rochmadi dan Ibu Siti Khalimah serta
keluarga terkasih, adik dan sahabat yang telah memberikan doa, dorongan
moril dan materil, serta yang senantiasa selalu menjadi inspirasi dan
motivasi bagi penulis.
7) Teman-teman seperjuangan Program Studi S1 Perbankan Syariah tahun
angkatan 2015/2019 yang penulis banggakan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka
penulis sangat mengharapkan saran maupun kritikan demi sempurnanya skripsi
ini.Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khusunya dan bagi
pembaca pada umumnya, dan kiranya skripsi ini dapat menjadi salah satu bentuk
sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang ekonomi
Islam.
xi
ABSTRAK
Anggraeni.Suci.2019.Analisis Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi
Kemanfaatan terhadap Minat nasabah menggunakan Mobile Banking
dengan Kepercayaan sebagai variabel Intervening (Studi Kasus pada Bank
Mandiri Syariah Kcp. Muntilan)”.Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Strata Satu Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Dosen Pembimbing: Dr. Faqih Nabhan, M.M.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh persepsi
kemudahan dan persepsi kemanfaatan terhadap minat dengan kepercayaan sebagai
variabel intervening pada PT. Bank Syariah Mandiri Kcp. Muntilan.Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan path analysis
sebagai alat analisis.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada
nasabah Bank Mandiri Syariah KCP Muntilan.Sampel diambil sebanyak 100
responden dengan menggunakan accidental sampling. Data yang diperoleh
kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 23. Analisis ini
meliputi uji validitas, uji reliabelitas.Alat analisis meliputi uji t, uji f, uji R2, dan
Uji Asumsi Klasik.
Hasil dari uji statistik t menunjukan bahwa persepsi kemudahan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat, persepsi kemanfaatan tidak
berpengaruh terhadap minat dan kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat.Berdasarkan path analysis kepercayaan berpengaruh sebagai
variabel mediasi antara pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat.Dan
kepercayaan juga berpengaruh sebagai variabel mediasi antara pengaruh persepsi
kemanfaatan terhadap minat.
Kata Kunci: Persepsi Kemudahan, Persepsi Kemanfaatan,Kepercayaan dan
Minat
xii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................................. iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................................... iv
MOTTO.................................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 8
E. Sistematika penulisan ................................................................................... 8
BAB II ................................................................................................................... 10
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 10
A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 10
B. Kerangka Teori........................................................................................... 16
1. Pengertian Bank Syariah ............................................................................... 16
2. Perkembangan Produk dan Jasa Bank Syariah ........................................... 17
C. Kerangka Penelitian ...................................................................................... 25
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 26
BAB III.................................................................................................................. 31
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 31
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 31
xiii
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 31
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 32
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 33
E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 33
F. Definisi Konsep dan Operasional............................................................... 34
G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 37
H. Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 38
1. Uji Validitas ................................................................................................... 38
2. Uji Reliabilitas ............................................................................................... 39
3. Asumsi Klasik ................................................................................................ 39
a. Multikolonieritas............................................................................................ 39
b. Uji Normalitas ................................................................................................ 40
4. Uji Statistik ..................................................................................................... 42
a. Uji t .................................................................................................................. 42
b. Uji F ................................................................................................................ 42
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................................... 42
5. Analisis Jalur (Path Analysis) ...................................................................... 42
6. Alat Analisis ................................................................................................... 43
BAB IV ................................................................................................................. 44
ANALISIS DATA ................................................................................................ 44
A. Diskriptif Obyek Penelitian ........................................................................... 44
1. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri ....................................................... 44
2. Visi Dan Misi Bank Syariah Mandiri .......................................................... 46
B. Deskripsi Data Responden ......................................................................... 47
1. Profil Responden ........................................................................................... 48
2. Jenis Kelamin Responden ............................................................................. 49
3. Profil Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ................................. 49
4. Profil Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan. ......................................... 51
5. Profil Nasabah berdasarkan Lama Menjadi Nasabah ................................ 52
C. Analisis Data ................................................................................................. 53
xiv
1. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................... 53
a. Validitas .......................................................................................................... 53
b. Uji Reliabilitas ............................................................................................... 55
2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 55
a. Uji Multikolonieritas ..................................................................................... 55
b. Uji Normalitas ................................................................................................ 56
3. Uji Statistik ..................................................................................................... 58
a. Uji t (uji secara individual) ........................................................................... 58
b. Uji F ................................................................................................................ 59
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................................... 60
4. Uji Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................ 61
5. Hasil Persamaa Regresi ................................................................................. 62
6. Hasil Persamaan Regresi (2) ........................................................................ 64
D.Uji Hipotesis dan Kesimpulan ....................................................................... 70
BAB V ................................................................................................................... 75
PENUTUP ............................................................................................................. 75
A. Kesimpulan ................................................................................................ 75
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 76
C. Saran ........................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 79
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Research Gap…………………………………………………………..5
Tabel 1.2 Penelitian terdahulu…………………………………………………..14
Tabel 2.1 Hipotesis……………………………………………………………...30
Tabel 3.2 Devinisi Operasiona Variabel………………………………………..35
Tabel 3.3 Instrumen Penelitian………………………………………………….37
Tabel 4.1 Profil Responden……………………………………………………..48
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas…………………………………………………….54
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas………………………………………………….56
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonieritas…………………………………………...57
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas………………………………………………….58
Tabel 4.10 Hasil Uji Heterokedasitas…………………………………………...59
Tabel 4.11 Hasil Uji T…………………………………………………………...60
Tabel 4.12 Hasil Uji F……………………………………………………………61
Tabel 4.13 Hasil Uji R2…………………………………………………………..61
Tabel 4.14 Tabel Persamaan 1…………………………………………………..64
Tabel 4.15 Hasil Uji Persamaan 1……………………………………………….64
Tabel 4.16 Tabel Persamaan 2…………………………………………………..66
Tabel 4.17 Hasil Uji Persamaan 2……………………………………………….67
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian ............................................................................... 25
Gambar 4. 1 Hasil Analisis Jalur................................................................................. 68
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat pesat dewasa
ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan
bisnis.Dimana penerapan TI bagi perusahaan mempunyai peranan penting
dan dapat menjadi pusat strategi bisnis untuk memperoleh keunggulan
bersaing. Selain itu TI juga sudah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap
perusahaan terutama dalam menjalankan segala aspek aktifitas bisnis,
memberikan informasi dengan cepat, tepat waktu, relevan dan akurat
(Wilkinson dan Cerullo,1997)
Salah satu sektor bisnis yang paling berpengaruh oleh
perkembangan TI adalah sektor perbankan. Dan saat ini bank berlomba-
lomba menawarkan suatu produk jasa yang fungsinya mendukung
berbagai kegiatan perbankan dengan nasabah. Hal ini disebabkan bahwa
semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
perilaku konsumen (nasabah) mulai banyak berubah (Mulyadi,1999).
Kenyataan ini tentunya merupakan tantangan bagi industri perbankan dan
muncul kompetisi yang sangat ketat yang berakibat nasabah mempunyai
semakin banyak pilihan.Oleh karena itu untuk menarik dan
mempertahankan para nasabah khususnya nasabah yang sering bergerak
2
(mobile), bank berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan
memberikan berbagai pelayanan yang berbasis teknologi.
Menurut statistik perbankan syariah 2018 yang dikeluarkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan Bank Syariah Mandiri tumbuh sebagai bank yang
mampu memadukan keduanya, yang melandasi kegiatan
operasionalnya.Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai spiritual inilah
yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam
kiprahnya di perbankan Indonesia. Per Desember 2017 Bank Syariah
Mandiri memiliki 737 kantor layanan di seluruh Indonesia, dengan akses
lebih dari 196.000 jaringan ATM.
Dengan skala organisasi yang besar, Bank Syariah Mandiri KCP
Muntilan terus melakukan inovasi dari tahun ke tahun untuk melakukan
pengembangan produk layanan serta jasa termasuk mobile banking maka
dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian di BSM KCP Muntilan.
BSM mobile banking dapat digunakan untuk transaksi cek saldo,
cek mutasi transaksi, transaksi antar rekening BSM, transfer real time ke
83 bank, transfer SKN, pembayaran tagihan pembelian isi ulang pulsa dan
transaksi lainnya. Keunggulan BSM dibandingkan mobile banking lainnya
adalah terdapat pembayaran zakat, infaq serta pembayaran premi asuransi
takaful, BSM mobilelayanan non perbankan seperti informasi jadwal
sholat ( Ilham, 2015).
Menurut Ratih et al. (2009), Layanan Internet Banking diberikan
oleh bank dengan tujuan utama yaitu memberi kemudahan, kemanfaatan,
3
kepercayaan dan kenyamanan kepada nasabah. Pembayaran tagihan,
pembelian voucher prabayar, dan lain-lain, dimana saja dan kapan saja,
asal memiliki koneksi ke internet.Manfaat dan kemudahan dalam
menggunakan aplikasi mobile banking ini pada kenyataannya tidak selalu
berjalan dengan lurus dengan minat konsumen (nasabah) untuk
menggunakan aplikasi mobile banking.Minat untuk menggunakan suatu
teknologi baru dalam hal ini mobile banking dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor.Diantarannya adalah persepsi-persepsi nasabah itu sendiri
terhadap aplikasi mobile banking.
Menurut Jogiyanto (2007) minat perilaku merupakan tindakan,
reaksi atau kegiatan nyata yang dilakukan.Minat perilaku merupakan
keinginan sseeorang untuk melakukan suatu perilaku.Persepsi kemudahan
(perceived Ease of Use) merupakan suatu ukuran dimana seseorang
percaya bahwa teknologi tersebut dapat dengan mudah dipahami dan
digunakan.Persepsi manfaat (perceived usefulness) merupakan suatu
ukuran dimana suatu penggunaan teknologi dipercaya mendatangkan
manfaat bagi orang yang menggunakannya.
Di era ini sesuatu bergerak dengan cepat informasi dpat diperoleh
dimana saja.Generasi masa kini harus berusaha dan mampu menjadi bijak
terutama dalam penggunaan media social.Di era ini juga banyak segala
kecanggihan teknologi, tingkat persaingan juga semakin tinggi. Generasi
masa kini juga harus mampu beradaptasi dengan cepat , menghadapi
kenyataan yang ada maka generasi millennial kita harus lebih giat
4
mempelajari berbagai ilmu dan memperbanyak kreatifitas guna untuk
dapat memecahkan setiap masalah.
Beberapa bukti empiris menyatakan adanya pengaruh signifikan
persepsi kemudahan dan kemanfaatan terhadap minat penggunaan Mobile
banking. Diantarannya hasil penelitian Brian Dwi (2015) menyatakan
Semakin mudah tingkat penggunaan penggunaan maka akan
meningkatkan minat penggunaan mobile banking.
Penelitian Andrew Gunawan (2014) menyatakan semakin tinggi
persepsi kemudahan maka minat penggunaan internet banking juga
tinggi.Penelitian Mislah (2015) menyatakan Internet banking sebagai
suatu ukuran dimana seorang percaya teknologi tersebut dapat digunakan
dengan mudah dipahami dan digunakan, maka minat penggunaan juga
semakin tinggi.Penelitian Ni Luh (2017) menyatakan terdapat pengaruh
positif dan signifikan kemudahan penggunaan terhadap minat pengunaan
e-banking
Hasil penelitian berbeda ditunjukkan oleh Imam (2015), yang
menyatakan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use)
berpengaruhnegatif terhadap minat perilaku menggunakan Mobile
Banking. TingginyaPersepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of
use) akan menurunkanminat perilaku menggunakan Mobile Banking. Hal
ini dikarenakan systemperbankan yang digunakan untuk mengakses
Mobile Banking sering mengalamioffline atau error system, sehingga
menimbulkan persepsi kekhawatiran dankekecewaan dalam penggunaan.
5
Oleh karena itu timbul keraguan nasabahdalam penggunaanya, sehingga
semakin tingginya tingkat offline atau error system akan menurunkan
minat nasabah.
Hasil penelitian Ahmad (2014) menyatakan Persepsi kemudahan
tidak berpengaruh terhadap minat ulang nasabah dikarenakan bahwa
nasabah merasa website internet banking terlalu sederhana dan tidak
memberikan informasi lengkap. Dan juga penelitian oleh Aviana (2017)
menyatakan Persepsi kemudahan tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat penggunaan hal tersebut menunjukan karena pengguna
tidak yakin dengan penggunaan system tersebut akan bebas dari kesalahan.
Berdasarkan penelitian terdahulu, masih ditemukan adannya
perbedaan hasil penelitian tentang kemudahan. Berikut disajikan peneliti
dan hasil temuannya yang menunjukan adanya gap dalam tabel dibawah
ini:
Table 1.1
Research GAP
GAP Penulis Hasil Penelitian
Isu: Pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat
Terdapat Perbedaan Hasil Penelitian Pengaruh Persepsi Kemudahan Terhadap Minat
Persepsi kemudahan
berpengaruh
meningkatkan terhadap
minat penggunaan
Saputro, B. D. dan Sukirno
(2013)
Semakin mudah tingkat
penggunaan penggunaan maka
akan meningkatkan minat
penggunaan mobile banking.
Gunawan, A. (2014) Semakin tinggi persepsi
kemudahan maka minat
penggunaan internet banking
juga tinggi . Didukung oleh
syarat kegunaan yang tinggi
6
juga dan sebaliknya.
Mislah (2015) Internet banking sebagai suatu
ukuran dimana seorang
percaya teknologi tersebut
dapat digunakan dengan
mudah dipahami dan
digunakan, maka minat
penggunaan juga semakin
tinggi.
Ni Luh et.al (2017) Terdapat pengaruh positif dan
signifikan kemudahan
penggunaan terhadap minat
pengunaan e-banking pada
mahasiswa universitas
Ganesha.
Persepsi kemudahan
berpengaruh
menurunkan terhadap
minat penggunaan
Ahmad (2014) Persepsi kemudahan tidak
berpengaruh terhadap minat
ulang nasabah dikarenakan
bahwa nasabah merasa
website internet banking
terlalu sederhana dan tidak
memberikan informasi
lengkap.
Imam (2015) Persepsi kemudahan tidak
berpengaruh positif dan
signifikan. Hal ini
dikarenakan system aplikasi
perbankan untuk mengakses
sering off line atau error
system.
Aviana et.al (2017) Persepsi kemudahan tidak
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat
penggunaan hal tersebut
menunjukan karena pengguna
tidak yakin dengan
penggunaan system tersebut
akan bebas dari kesalahan.
Sumber : Mislah dkk (2015), Andrew (2014), Ni Luh dkk (2017), Brian (2013),
Imam (2015), Aviana dkk (2017), Ahmad dkk (2015).
Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terdahulu dengan judul “Analisis pengaruh persepsi kemudahan dan
kemanfaatan terhadap nasabah menggunakan mobile banking dengan
kepercayaan sebagai Variabel Intervening (Studi kasus pada Bank Syariah
Mandiri KCP Muntilan)”
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat penggunaan
mobile banking?
2. Bagaimana pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap minat
penggunaan mobile banking ?
3. Bagaimana pengaruh kepercayaan terhadap minat penggunaan mobile
banking ?
4. Bagaimana pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat melalui
kepercayaan sebagai variabel intervening ?
5. Bagaimana pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap minat melalui
kepercayaan sebagai variabel intervening ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat
penggunaan mobile banking.
2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap minat
penggunaan mobile banking.
3. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan terhadap minat penggunaan
mobile banking.
4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat
melalui kepercayaan sebagai variabel intervening ?
8
5. Untuk mengetahui pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap minat
melalui kepercayaan sebagai variable intervening ?
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan bagi peneliti dan menjadi referensi
pengembangan ilmu yang akan datang.
2. Bagi Akademisi
Menjadi informasi lapangan terkait pengaruh persepsi kemudahan,
kemanfaatan dan ketersediaan fitur terhadap minat menggunakan
mobile banking bank syariah .
3. Bagi bank
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
bahan pertimbangan dalam peningkatan layanan bank.
E. Sistematika penulisan
Penelitian ini disusun dengan sistematatika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang telaah pustaka yang berisi pemaparan
penelitian terdahulu serta posisi peneliti terkini. Selain itu bab ini juga
membahas kerangka teori yang merupakan bangunan teori sebagai
landasan teori sebagai landasan penguat untuk menganalisis hasil
9
penelitian. Kerangka penelitian yang menggambarkan model
penelitian.Kerangka penelitian yang menggambarkan model penelitian
serta hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala
pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrument penelitian, uji
instrument, dan alat analisis.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini membahas tentang deskripsi objek yang diteliti dan analisis
data. Dalam bagian ini akan membahas hasil dari pengujian instrument
penelitian untuk mengetahui hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Selain itu bab ini peneliti akan
menyajikan kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan. Pada bab
ini, peneliti juga akan memberikan saran baik kepada Bank Mandiri
Syariah KCP Muntilan.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti-peneliti dan mempunyai kaitan dengan penelitian
yang akan dilakukan. Hasil – hasil penelitian yang dilakukan berkaitan
dengan pengaruh persepsi kemudahan, kemanfaatan, kepercayaan
penggunaan terhadap minat nasabah menggunakan mobile banking telah
diteliti pada berbagai penelitian terdahulu.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mislah et al (2015)
menunjukan bahwa persepsi kemudahan memiliki pengaruh signifikan
terhadap minat penggunaan mobile banking . Hal ini berati internet
banking sebagai suatu ukuran dimana seorang percaya teknologi tersebut
dapat digunakan dengan mudah dipahami dan digunakan, maka minat
penggunaan juga semakin tinggi. Didukung penemuan oleh Saputro, B.D.
dan Sukirno (2013) menunjukan bahwa persepsi kemudahan memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap minat penggunaan. Hal ini
menyatakan semakin mudah tingkat penggunaan maka akan meningkatkan
minat penggunaan mobile banking. Gunawan, A. (2014) menunjukan
bahwa persepsi kemudahan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat
penggunaan mobile banking, bahwa semakin tinggi persepsi kemudahan
maka minat penggunaan juga tinggi. Didukung oleh syarat kegunaan yang
tinggi juga dan sebaliknya. Penelitian oleh Ni Luh et al (2017) menyatakan
11
terdapat pengaruh positif dan signifikan kemudahan penggunaan terhadap
minat. Imam (2015) menyatakan persepsi kemudahan tidak berpengaruh
positive dan signifikan terhadap minat. Hal ini dikarenakan system
aplikasi perbankan sering mengalami error system atau offline. Berbeda
penelitian oleh Aviana et.al (2017) persepsi kemudahan tidak berpengaruh
terhadap minat penggunaan. Hasil tersebut menunjukan karena pengguna
tidak yakin dengan penggunaan sistem tersebut akan bebas dari
kesalahan.dan juga berbeda penemuan menurut Ahmad et.al (2015)
persepsi kemudahan tidak berpengaruh terhadap minat ulang nasabah
menggunakan Internet banking.
Dalam penelitian yang ditemukan Imam (2015) persepsi manfaat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat penggunaan mobile
banking. Dimana tingginya atau meningkatnya persepsi manfaat maka
akan meningkatkan minat perilaku menggunakan mobile banking. Mislah
(2017) menyatakan terdapat pengaruh positive dan signifikan terhadap
minat menggunakan mobile banking.Didukung penelitian oleh Kurniawati
et.al (2017) menyatakan bahwa persepsi manfaat berpengaruh signifikan
untuk menggunakan mobile banking. Dapat memberikan manfaat positif
maka itu dapat meningkatkan keinginan dalam menggunakan mobile
banking.Bella (2014) mengemukakan persepsi kebermanfaatan,
kepercayaan dan computer self efficiay memiliki pengaruh positif terhadap
niatan e-banking pada mahasiswa. Didukung oleh peneleitian yang diteliti
Ahmad (2014) menyatakan bahwa terjadi pengaruh dari persepsi manfaat,
12
kemudahan, keamanan dan ketersediaan fitur terhadap minat ulang, artinya
bahwa responden menyatakan semua variable tersebut dianggap penting
untuk dapat meningkatkan minatnya dalam penggunaan layanan internet
banking pada program layanan internet banking. Didukung oleh penelitian
Ni Luh et al (2017) menyatakan persepsi kemanfaatan terdapat pengaruh
positif dan signifikan terhadap minat menggunakan mobile banking.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh I Putu Agus et.al (2016)
menyatakan persepsi kemudahan berpengaruh positive dan signifikan
terhadap kepercayaan penggunaan. Hal ini menunjukan bahwa semakin
mudah penggunaan maka semakin tinggi kepercayaan konsumen.Selli
Nisrina et.al (2016) pada penelitian ini Selly menyatakan bahwa persepsi
kemudahan berpengaruh positive dan signifikan terhadap
kepercayaan.Didukung oleh penelitian menurut Hadi dan Novi (2015)
menyatakan layanan mobile banking akan bermanfaat jika layanan tersebut
mudah dimengerti serta mampu menjalin interaksi dengan penggunaanya.
Pengukuran kemanfaatan tersebut dilihat berdasarkan frekuensi
penggunaan yang dijalankan. Maka dalam kaitannya dengan mobile
banking, apabila seseorang merasakan manfaat atas layanan mobile
banking maka ia akan menggunakannya kembali layanan tersebut.
Ghazizadeh (2012) menunjukan bahwa persepsi kemanfaatan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan penggunaan.Hal
ini menunjukan bahwa semakin tinggi persepsi manfaat yang ditunjukkan
maka semakin tinggi juga tingkat kepercayaan. Penelitian ini juga
13
didukung oleh Selli Nisrina et.al (2016) mengatakan bahwa persepsi
kemanfaatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan.
Menurut Aladwani (2010) berpendapat bahwa kepercayaan adalah
kunci tantangan masa depan transaksi perbankan online. Karena transaksi
tersebut tidak memiliki kehadiran fisik dari cabang fisik serta interaksi
tatap muka antara personil bank dengan nasabah. Untuk mengatasi
ketidakpastian dalam lingkungan transaksi mobile, kepercayaan membantu
mengurangi penipuan dan resiko potensial dan meningkatkan
kemungkinan pelanggan mengadopsi atau menggunakan mobile
banking.Penelitian yang dilakukan oleh Hafid Nur et.al (2015)
menunjukan persepsi kepercayaan berpengaruh positive dan signifikan
terhadap minat menggunakan mobile banking. Hal ini mengindikasikan
bahwa persepsi kepercayaan mampu meningkatkan minat nasabah secara
keseluruhan untuk menerima internet banking adaption. Penelitian ini juga
didukung oleh Selly Rahmawati (2013) menunjukan kepercayaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat penggunaan mobile
banking.
Adapun tabel penelitian terdahulu sebagai berikut:
14
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penulis Temuan
Isu : Pengaruh persepsi Kemudahan penggunaan terhadap minat nasabah menggunakan
mobile banking.
1 Mislah dkk, 2015 Hasil temuan ini menunjukan bahwa persepsi
kemudahan memiliki pengaruh signifikan
terhadap minat penggunaan mobile banking.
2 Andrew, 2014 Hasil temuan ini menunjukan bahwa persepsi
kemudahan memiliki pengaruh signifikan
terhadap minat penggunaan mobile banking.
3 Ni Luh dkk, 2017 Hasil temuan ini menunjukan bahwa persepsi
kemudahan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap minat penggunaan mobile
banking.
4 Brian, 2013 Hasil Temuan ini menunjukan bahwa persepsi
kemudahan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap minat penggunaan mobile
banking.
5 Imam, 2015 Persepsi kemudahan tidak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat penggunaan .
Hal ini dikarenakan sistem aplikasi perbankan
untuk mengakses sering offline atau error
system.
6 Aviana dkk,2017 Persepsi kemudahan tidak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat penggunaan
.Hasil tersebut menunjukan karena pengguna
tidak yakin dengan penggunaan sistem tersebut
akan bebas dari kesalahan.
7 Ahmad dkk, 2015 Persepsi kemudahan tidak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat ulang nasabah
menggunakan internet banking.
Isu : Pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap minat nasabah menggunakan mobile banking
8 Imam, 2015 Persepsi manfaat berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat penggunaan mobile
banking.
9 Mislah, 2015 Persepsi kemanfaatan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menggunakan
mobile banking.
10 Ni Luh dkk, 2017 Persepsi kemanfaatan terdapat pengaruh dan
signifikan terhadap minat menggunakan
mobile banking.
11 Kurniawati et.al, 2017 Menyatakan bahwa persepsi manfaat
berpengaruh signifikan untuk menggunakan
mobile banking. Hal ini menunjukan
seseorang merasa bahwa dalam menggunakan
mobile banking dapat memberikan manfaat
positif maka dari itu dapat meningkatkan
keinginan dalam menggunakan mobile
banking
15
12 Bella, 2014 persepsi kebermanfaatan, kepercayaan dan
computer self efficacymemiliki pengaruh
positife terhadap niatan e-banking pada
mahasiswa.
13. Wahyu Made ,2015 Perceived usefulness berpengaruh positif
terhadap actual usage. Pengaruh positif ini
memberikan makna bahwa semakin baik
persepsi nasabah tentang manfaat yang
terbentuk, maka semakin tinggi pula tingkat
adopsi terhadap layanan internet banking
14 Ni Luh dkk, 2017 Persepsi kemanfaatan terdapat pengaruh dan
signifikan terhadap minat menggunakan
mobile banking.
15 Aviana dkk, 2017 Persepsi kemanfaatan tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat
penggunaan.Hasil tersebut menunjukan
karena pengguna tidak yakin dengan
penggunaan sistem tersebut akan bebas dari
kesalahan
16 Hadi dan Novi, 2015 Persepsi kemanfaatan oleh nasabah tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
mobile banking.
Isu: Pengaruh persepsi kemudahan terhadap kepercayaan nasabah dalam menggunakan mobile
banking.
17 Geffen dkk,2003 Persepsi kemudahan berpengaruh positif
terhadap kepercayaan, semakin tinggi persepsi
kemudahan maka semakin tinggi tingkat
kepercayaan.
18 Selli Nisrina dkk, 2016 Persepsi kemudahan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepercayaan.
19 I Putu Agus dkk, 2016 Persepsi kemudahan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepercayaan penggunaan.
Hal ini menunjukan bahwa semakin mudah
penggunaan maka semakin tinggi kepercayaan
konsumen
Isu: Pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap kepercayaan nasabah dalam menggunakan
mobile banking.
20 Ghazizadeh, 2012 Persepsi kemanfaatan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepercayaan penggunaan.
Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi
persepsi manfaat yang ditunjukan maka
semakin tinggi juga tingkat kepercayaan.
21 Selli Nisrina dkk, 2016 Persepsi kemanfaatan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepercayaan.
16
22. Hadi & Novi, 2015 Menyatakan bahwa layanan mobile banking
akan bermanfaat jika layanan tersebut mudah
dimengerti serta mampu menjalin interaksi
dengan penggunanya. Pengukuran
kemanfaatan tersebut dilihat berdasarkan
frekuensi penggunaan yang dijalankan. Maka
dalam kaitannya dengan mobile banking,
apabila seseorang merasakan manfaat atas
layanan mobile banking maka ia akan
menggunakannya kembali layanan tersebut.
Isu: Pengaruh persepsi kepercayaan nasabah terhadap minat menggunakan mobile banking.
23 Hafid Nur dkk, 2015 Persepsi kepercayaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menggunakan
mobile banking. Hal ini mengindikasikan
bahwa persepsi kepercayaan mampu
meningkatkan minat nasabah secara
keseluruhan untuk menerima internet banking
adaption.
24 Selly Rachmawati, 2013 Persepsi kepercayaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat penggunaan mobile
banking.
Sumber : Mislah et.al(2015), Andrew(2014), Ni Luh et.al (2017), Brian (2013),
Imam (2015), Aviana et.al (2017), Ahmad et.al (2015), Hadi dan Novi (2015),
Kurniawati et.al (2017), Bella (2014), Geffen et,al (2003), Selli Nisrina et.al (2016),
Hafid Nur et.al (2015), Selly Rachmawati (2013).
B. Kerangka Teori
1. Pengertian Bank Syariah
Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, disebutkan
bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam
bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Bank terdiri atas dua jenis menjalankan
kegiatan usahannya secara konvensional yang terdiri atas bank umun
konvensional dan bank pengkreditas rakyat.Bank syariah adalah bank
yang menjalankan kegiatan usahannya berdasarkan prinsip syriah yang
terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat
17
Syariah (BPRS). Prinsip syariah adalah prinsip hukum islam dalam
kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga
yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.
(Yahya et.al, 2014)
BUS adalah bank syariah yang kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.BPRS adalah bank syariah yang dalam
melaksanakan kegiatan usahannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
2. Perkembangan Produk dan Jasa Bank Syariah
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi diikuti pula
oleh perbankan di Indonesia.Teknologi telah membuka pasar baru,
produk baru, layanan baru dan saluran saluran pengiraman yang efisien
bagi industry perbankan.Secara khusus, industry perbankan telah
mengalami perubahan radikal sebagai konsekuensi dari perkembangan
menakjubkan dalam revolusi teknologi ini.Bank telah berubah dari
penyedia solusi perbankan berbasis kertas ke teknologi
terbaru.Perkembangan perbankan semakin mempermudah nasabah
dalam menggunakan berbagai produknya kapan saja dan dimana saja.
(Bharti, 2016)
Kehadiran sistem online yang ditangani oleh teknologi computer
dan teknologi komunikasi memnungkinkan nasabah mengambil uang
dari kantor cabang dari bank yang sama yang berada dimana saja. Pada
perkembangan selanjutnya, sistem seperti ini juga dilengkapi dengan
18
mesin-mesin ATM, yang memungkinkan nasabah mengambil uang
tanpa tergantung oleh jam kerja bank.(Sutabri, 2016).
Kebanyakan dari pelanggan, terutama pada nasabah menginginkan
suatu pelayanan yang bersifat sederhana dan praktis. Pada perusahaan
perbankan, penilaian konsumen atas suatu produk jasa bukan hanya
pelayanan yang baik, tetapi juga terletak pada fasilitas-fasilitas
penunjang, nasabah memperoleh kemudahan dan kecepatan dalam
bertransaksi serta kepuasan yang menyeluruh terhadap jasa
bank.Sehingga dibutuhkan suatu system yang dapat memenuhi segala
kebutuhan dengan efisiensi dan praktis. Saat ini teknologi merupakan
peranan penting dalam bisnis, perbankan yang memanfaatkan
teknologi modern yang semakin berkembang untuk membantu kinerja
pengoprasian system yang ada dalam perkembangan tersebut
(Amanullah, 2014). Bentuk layanan perbankan berbasis online adalah
Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)
1) Automatic Teller Machine (ATM)
Automatic Teller Machine (ATM) atau anjungan mandiri
adalah saluran e-banking paling popular yang kita kenal.Fitur
tradisional ATM adalah mengetahui informasi saldo dan
melakukan penarika tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin
bertembah yang memungkinkan untuk melakukan pemindah
bukuan antar rekening, pembayaran, pembelian dan transfer
kebank lain. (Sutabri, 2016).
19
2) Electronic Banking (e-banking)
Perkembangan perbankann ditandai dengan pesatnya
penggunaan electronic banking(e-banking) untuk mendukung
operasional kegiatan perbankan dan memudahkan nasabah
melakukan transaksi. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).
Masyarakat dapat menggunakan ATM, telephone atau handphone
bahkan internet untuk berhubungan dengan bank, tanpa harus
repot-repot datang ke bank. Untuk memenuhi harapan konsumen
dan permintaan yang semakin meningkat, industry perbankan
memiliki teknologi untuk menawarkan layanan perbankan atas
kemudahan dan kenyamanan pelanggan (Bharti, 2016).
3) Technologi Acceptance Model (TAM)
Salah satu teori penggunaan system teknologi informasi yang
dianggap berpengaruh dan sering digunakan dalam penelitian yang
menjelaskan tentang penerimaan individual terhadap penggunaan
system teknologi adalah Technologi Acceptance Model (TAM).
Teori TAM merupakan adaptasi dari teori besar Theory Reasoned
Action (TRA) yang dikembangkan oleh Martin Fishbein dan Icek
Ajzen pada tahun 1975.
a. Pengertian Technologi Acceptance Model(TAM).
Technologi Acceptance Model(TAM) merupakan perilaku yang
pada umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan
individual terhadap penggunaan system teknologi informasi
20
(Hamzah,2009), Sedangkan menurut Jogiyanto (2007) dalam
merupakan suatu model penerimaan system informasi yang akan
digunakan oleh pemakai.
Dan berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
Technologi Acceptance Model (TAM) adalah suatu model yang
dibangun untuk menganalisis, memahami dan menjelaskan faktor-
faktor yang mempengaruhi seorang pemakai menerima dan
menggunakan system teknologi informasi.
b. Tujuan Technologi Acceptance Model(TAM)
Technologi Acceptance Model(TAM) paling banyak
digunakan dalam penelitian, karena TAM bertujuan untuk
menjelaskan penerimaan pengguna terhadap suatu system
informasi (Bankara dan Mumba, 2016). Technologi Acceptance
Model(TAM) mempunyai tujuan untuk memberikan kerangka
dasar untuk penelusuran pengaruh faktor eksternal terhadap
kepercayaan, sikap dan tujuan penggunaan. TAM banyak
digunakan untuk memprediksi tingkat akseptasi pemakai (user
acceptance) dam pemakai berdasarkan persepsi terhadap
kemudahan penggunaan teknologi informasi dengan
mempertimbangkan kemudahan dalam penggunaan TI.
c. Kelebihan Technologi Acceptance Model(TAM)
21
Menurut Jogiyanto (2008) teori ini memiliki beberapa
kelebihan yaitu: TAM merupakan model perilaku (behavior) yang
bermanfaat untuk menjawab pertanyaan mengapa banyak system
teknologi informasi yang gagal diterapkan karena pemakainnya
tidak mempunyai minat untuk menggunakannya. Tidak banyak
model-model penerapan system teknologi informasi yang
memasukan faktor psikologis atau perilaku (behavior) di dalam
modelnya dan TAM adalah salah satu yang dipertimbangkan.
Menurut Davis dalam Fatmawati (2015), TAM mempunyai
dua factor yang dapat mempengaruhi penerimaan penggunaan
terhadap Teknologi yaitu persepsi kemudahan dan persepsi
kemanfaatan.
4) Persepsi Kemudahan
Menurut Jogiyanto (2008) kemudahan penggunaan
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa
menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Konstruk ini
juga merupakan suatu kepercayaan (belive) tentang proses
pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa
system informasi mudah digunakan, maka ia akan
menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya
bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan maka dia tidak
akan menggunakannya lagi.
22
Persepsi kemudahan memberikan indikasi bahwa suatu
system dirancang bukan untuk menyulitkan pemakainya, tetapi
justru mempermudah seseorang dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Dengan kata lain, seseorang yang menggunakan
sistem akan bekerja lebih mudah dibandingkan dengan seseorang
yang tidak menggunakan sistem atau bekerja manual (Hadi dan
Novi, 2015).
5) Persepsi Manfaat
Menurut Jogiyanto (2007) persepsi manfaat didefinisikan
sebagai mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjannya. Dan definisi
yang diungkapkan Jogiyanto atas diketahui persepsi manfaat
merupakan suatu kepercayaan seseorang atau nasabah kepada bank
dalam pengambilan keputusan. Jika seseorang sudah pecaya dan
mengambil keputusan tersebut maka seseorang akan
menggunakannya atau memanfaatkannya. Sebaliknya, jika
seseorang kurang percaya dan tidak bisa mengambil keputusan
maka orang tersebut tidak akan menggunakannya
(Maulidyah,2017)
Menurut Ahmad (2014) menyatakan bahwa terjadi pengaruh
dari persepsi manfaat, kemudahan, keamanan dan ketersediaan fitur
terhadap minat ulang, artinya bahwa responden menyatakan semua
variabel tersebut dianggap penting untuk dapat meningkatkan
23
minatnya dalam penggunaan layanan internet banking pada
program layanan internet banking.
6) Persepsi kepercayaan
Kepercayaan adalah harapan bahwa orang lain memutuskan
untuk dipercaya tidak akan berperilaku opertunis dengan
mengambil keputusan sebuah situasi (Shen, 2016). Pada penelitian
ini kepercayaan mengacu pada keyakinan pengguna mobile
banking kepada penyedia layanan mobile banking dalam hal
kompetensinnya untuk memberikan kepercayaan
(Gumussoy,2016). Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan dalam
hal penggunaan mobile banking merupakan harapan dan keyakinan
pengguna mobile banking bahwa penyedia layanan mobile banking
memiliki kompetensi dan tidak akan berperilaku opertunis.
Menurut Hafid Nur et al, 2015 persepsi kepercayaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menggunakan
mobile banking. Hal ini mengindikasikan bahwa persepsi
kepercayaan mampu meningkatkan minat nasabah secara
keseluruhan untuk menerima internet banking adaption
7) Minat Perilaku (Behavioral Intention)
Menurut Wibowo (2006) Behavioral Intention to use
merupakan kecenderungan perilaku seseorang dalam melakukan
teknologi. Minat perilaku dapat dilihat dari tingkat penggunaan
teknologi sehingga dapat diprediksi dari sikap dan perhatiannya
24
tersebut.Motivasi untuk tetap menggunakan teknologi tersebut,
serta keinginan untuk memotivasi pengguna lainnya.
Menurut Davis et.al (1989) menyebutkan bahwa minat perilaku
didefinisikan sebagai seberapa kuat minat seseorang untuk
melakukan perilaku tertentu, minat perilaku adalah keinginanuntuk
melakukan perilaku.
Menurut Kotler minat adalah sesuatu yang timbul setelah
menerima rangsangan dari produk yang dilihatnnya, kemudian
timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut dan akhirnya
timbul keinginan untuk membeli dan dapat memiliki produk
tersebut.
8) Mobile Banking
Mobile banking merupakan layanan yang memungkinkan
nasabah bank melakukan transaksi perbankan melalui ponsel atau
smartphone.Layanan mobile bankingdapat digunakan dengan
menggunakan menu yang sudah tersedia pada SIM (Sybscriber
Identily Module), USSD (Unstructured Suplementary Service
Data), atau melalui aplikasi yang dapat diunduh dan diinstal oleh
nasabah.Mobile banking menawakan kemudahan jika dibandingkan
dengan SMS banking karena nasabah tidak perlu mengingat format
pesan SMS yang akan dikirimkan ke bank dan juga nomor tujuan
SMS banking (www.ojk.go.id).
25
Fitur-fitur layanan mobile banking antara lain layanan
informasi (saldo, mutasi rekening, tagihan kartu kredit, suku bunga
dan lokasi cabang/ATM terdekat) dan layanan transaksi, seperti
transfer, pembayaran tagihan (listrik, air, pajak, kartu kredit,
asuransi, internet), pembelian (pulsa, tiket), dan berbagai fitur
lainnya.
C. Kerangka Penelitian
Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu adanya kerangka
penelitian yang bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji
kebenaran dalam penelitian. Kerangka penelitian yang digunakan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
PERSEPSI
KEMUDAHAN (X1)
PERSEPSI
KEMANFAATAN
(X2)
PERSEPSI
KEPERCAYAAN (Z) MINAT (Y)
H1
H2
H3
H4
H5
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
26
D. Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Minat
Penggunaan Mobile Banking.
Menurut Jogiyanto (2008) kemudahan penggunaan persepsian juga
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan
suatu teknologi akan bebas dari usaha. Persepsi kemudahan memberikan
indikasi bahwa suatu system dirancang bukan untuk menyulitkan
pemakainya. Tetapi justru mempermudah seseorang dalam menyelesaikan
pekerjaan.Konsep diatas sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan
oleh Saputro, B. D. dan Sukirno (2013) menyatakan semakin mudah
tingkat penggunaan penggunaan maka akan meningkatkan minat
penggunaan mobile banking.Menurut Gunawan, A. (2014) menyatakan
bahwa semakin tinggi persepsi kemudahan maka minat penggunaan
internet banking juga tinggi . Didukung oleh syarat kegunaan yang tinggi
juga dan sebaliknya.Mislah (2015) pun juga berpendapat bahwa Internet
banking sebagai suatu ukuran dimana seorang percaya teknologi tersebut
dapat digunakan dengan mudah dipahami dan digunakan, maka minat
penggunaan juga semakin tinggi.Didukung oleh penelitian Ni Luh et.al
(2017) terdapat pengaruh positive dan signifikan kemudahan penggunaan
terhadap minat pengunaan e-banking.
Maka perumusan hipotesisnya sebagai berikut:
27
H1 : Semakin tinggi persepsi kemudahan maka semakin tinggi minat
penggunaan.
2. Pengaruh Persepsi Kemanfaatan Terhadap Minat Penggunaan Mobile
Banking
Persepsi kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana
penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi
orang yang menggunakannya (Dafis,1989).
Konsep diatas sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
Imam (2015) Persepsi manfaat berpengaruh positive dan signifikan
terhadap minat penggunaan mobile banking, Dimana tingginya atau
meningkatnya persepsi manfaat maka akan meningkatkan minat perilaku
menggunakan mobile banking. Menurut Mislah (2015) menyatakan
Persepsi kemanfaatan berpengaruh positive dan signifikan terhadap minat
menggunakan mobile banking.Ni Luh et al (2017) menyatakan Persepsi
kemanfaatan terdapat pengaruh positive dan signifikan terhadap minat
menggunakan mobile banking. Maka perumusan hipotesisnya sebagai
berikut:
H2: Semakin tinggi persepsi kemanfaatan yang didapatkan maka
semakin tinggi minat penggunaan
3. Pengaruh Persepsi Kepercayaan Nasabah Terhadap Minat
Menggunakan Mobile Banking.
Faktor kepercayaan online menjadi faktor kunci dalam setiap
transaksi online.Karena hanya pelanggan yang memiliki kepercayaan dan
28
keberanianlah yang akan melakukan transaksi melalui media internet
(pavlau dan Geffen, 2002).
Lin (2011) menyatakan kurangnya kepercayaan merupakan salah
satu alasan yang paling sering dikutip bagi pelanggan untuk tidak
menggunakan mobile banking.Aladwani (2010) berpendapat bahwa
kepercayaan adalah kunci tantangan masa depan transaksi perbankan
online, karena transaksi tersebut tidak memiliki kehadiran fisik dari
cabang fisik serta interaksi tatap muka antara personil bank dengan
nasabah. Untuk mengatasi ketidakpastian dalam lingkungan transaksi
mobile, kepercayaan membantu mengurangi penipuan dan resiko potensial
dan meningkatkan kemungkinan pelanggan mengadopsi atau
menggunakan mobile banking.
Dalam penelitian Hafid Nur et.al (2015) menunjukan persepsi
kepercayaan berpengaruh positive dan signifikan terhadap minat
menggunakan mobile banking.Hal ini mengindikasikan bahwa persepsi
kepercayaan mampu meningkatkan minat nasabah secara keseluruhan
untuk menerima internet banking adaption.Penelitian ini juga didukung
oleh Selly Rachmawati (2013) menunjukan kepercayaan berpengaruh
positive dan signifikan terhadap minat penggunaan mobile banking. Maka
perumusan hipotesisnya sebagai berikut:
H3: Semakin tinggi kepercayaan penggunaan maka semakin tinggi
minat penggunaan mobile banking.
29
4. Pengaruh Persepsi Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening Antara
Persepsi Kemudahan dengan Minat Penggunaan Mobile Banking.
Faktor kepercayaan online menjadi faktor kunci dalam setiap
transaksi online. Karena hanya pelanggan yang memiliki kepercayaan dan
keberanianlah yang akan melakukan transaksi melalui media internet
menurut pavlau dan Geffen (2002).
Selli Nisrina et.al (2016) menyatakan bahwa persepsi kemudahan
berpengaruh positive dan signifikan terhadap kepercayaan. I Putu Agus et.
Al (2016) juga menyatakan persepsi kemudahan berpengaruh positive dan
signifikan terhadap kepercayaan penggunaan.Hal ini menunjukan bahwa
semakin mudah penggunaan maka semakin tinggi kepercayaan konsumen.
Maka perumusan hipotesisnya sebagai berikut:
H4: Semakin tinggi persepsi kemudahan maka semakin tinggi
kepercayaan penggunaanmelalui kepercayaan penggunaan mobile
banking.
5. Pengaruh Persepsi Kepercayaan Sebagai Variabel InterveningAntara
Persepsi Kemanfaatan Terhadap Minat
Layanan mobile banking akan bermanfaat jika layanan tersebut
mudah dimengerti serta mampu menjalin interaksi dengan penggunanya
menurut Hadi dan Novi (2015). Pengukuran kemanfaatan tersebut dilihat
berdasarkan frekuensi penggunaan aplikasi yang dijalankan. Maka dalam
kaitannya dengan mobile banking, apabila seseorang merasakan manfaat
30
atas layanan mobile banking maka ia akan menggunakannya kembali
layanan tersebut.
Dalam penelitian Ghazizadeh (2012) menunjukan bahwa persepsi
kemanfaatan berpengaruh positive dan signifikan terhadap kepercayaan
penggunaan. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi persepsi manfaat
yang ditunjukan maka semakin tinggi juga tingkat kepercayaan. Penelitian
ini juga didukung oleh Selli Nisrina et.al (2016) mengatakan persepsi
kemanfaatan berpengaruh positive dan signifikan terhadap
kepercayaan.Maka perumusan hipotesisnya sebagai berikut:
H5: Semakin tinggi persepsi kemanfaatan maka semakin tinggi minat
penggunaan melalui kepercayaan penggunaan mobile banking.
Tabel 2.1.
Hipotesis
Hipotesis Uraian
H1 Semakin tinggi persepsi kemudahan maka semakin tinggi
minat penggunaan mobile banking.
H2 Semakin tinggi persepsi kemanfaatan yang didapatkan maka
semakin tinggi minat penggunaan mobile banking
H3 Semakin tinggi kepercayaan penggunaan maka semakin tinggi
minat penggunaan mobile banking.
H4 Semakin tinggi persepsi kemudahan maka semakin tinggi
minat penggunaan melalui kepercayaan penggunaan mobile
banking.
H5 Semakin tinggi persepsi kemanfaatan maka semakin tinggi
minat penggunaan melalui kepercayaan penggunaan mobile
banking.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan
menggunakan pendekatan kuantitatif.Menurut (Sugiyono, 2012), metode
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini menganalisa Pengaruh Persepsi Kemudahan dan
Persepsi Kemanfaatan Terhadap Minat Nasabah Menggunakan Mobile
Banking Dengan Kepercayaan sebagai Variabel Intervening (Studi Pada
Bank Mandiri Syariah Kcp. Muntilan).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian berlokasi di Bank Mandiri Syariah Kcp. Muntilan yang
beralamat di Jl. Pemuda No.17, Ngadiretno Tamanagung, Kec. Muntilan,
Magelang, Jawa Tengah 56413.
Adapun alasan dipilihnya BSM Muntilan sebagai lokasi penelitian
karena letak yang cukup kompetitif karena berada dalam lingkungan
persaingan antar industri perbankan. Selanjutnya pelaksanaan penelitian
akan dilakukan pada bulan Agustus 2019.
32
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,2012). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah nasabah
Bank Syariah Mandiri KCP Muntilan yang menggunakan layanan mobile
banking yang berjumlah kurang lebih 3.140.
Berdasarkan populasi sebanyak 3.140 dengan tingkat kesalahan
sebesar 10%, maka penentuan sampel dalam penelitian ini dihitung
berdasarkan rumus Slovin (Sujarweni,2015) sebagai berikut:
N = N
1 + (Nx e2)
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = populasi
e = presentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan
pengmbilan sampel yang masih diinginkan.
Sehingga penentuan sampel adalah sebagai berikut:
N = 3.140
1+(3.140x0,12)
= 96,9
33
Dari perhitungan diatas, jumlah sampel yang diperoleh adalah sebanyak
96,9 untuk mewakili populasi 3.140 tetapi jumlah sampel tersebut peneiti
bulatkan sehingga sampel yang digunakan adalah 100 nasabah.
Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik
accidental sampling, yakni sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang tersebut dipandang cocok sebagai sumber
data (Sujarweni,2015). Alasan menggunakan teknik ini adalah
dikarenakan jumlah populasi dari nasabah BSM KCP Muntilan yang
cukup banyak dan keterbatasan waktu penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
primer, yang diperoleh langsung dari responden.Adapun teknik yang
digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik
kersioner. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner
dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono,2012).
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian dalam
penelitian ini adalah skala interval.Skala interval merupakan skala yang
mempunyai rentangan konstan antara tingkat satu dengan aslinya, tetapi
tidak mempunyai nol mutlak (Irianto, 2004).Kategori skala dalam
penelitian ini menggunakan rentang angka dari 1-10.Dengan asumsi
34
semakin positif jawaban responden direleksikan dengan rentang nilai
semakin kanan yang menunjukan skor yang semakin tinggi.Sebaliknya,
semakin negatif jawaban responden direfleksikan dengan rentang nilai
semakin ke kiri yang menunjukkan skor yang semakin rendah.Table 3.1
merupakan table skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.1. Skala Pengukuran
Sangat
Tidak
Setuju
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variabel Independen (X)
Menurut Sugiyono (2012),variable ini sering disebut sebagai
variabelstimulus, predictor, antecedent. Dalam Bahasa Indonesia
sering disebut sebagai variabel bebas.Variabel bebas yang dimaksud
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independent pada
penelitian ini adalah persepsi kemudahan dan persepsi kemanfaatan
penggunaan.
2. Variabel Dependen (Y)
Menurut Sugiyanto (2012), variabel ini sering disebut sebagai
output, kriteria, konsekuensi. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel terikat.Variabel terikat merupakan variabel yang
35
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karema adanya variabel
bebas.Variabel dependen pada penelitian ini adalah minat
menggunakan.
3. Variabel Intervening (Z)
Variabel Intervening menurut Sugiyono (2012), adalah variabel
yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung
dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel
penyela atau antara yang terletak antara variabel independen dan
variabel dependen., sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubah atau timbulnya variabel dependen. Variabel
intervening pada penelitian ini adalah kepercayaan penggunaan.
Tabel 3.2
Definisi Opersional Variabel
No Variabel Definisi Indikator
1 Persepsi
Kemudahan (
X1)
Persepsi kemudahan
penggunaan adalah suatu
kepercayaan yang timbul
dari seseorang terhadap
suatu teknologi informasi
yang dalam penggunaan
teknologi tersebut mudah
dalam penggunaan, mudah
dipelajari (Jogiyanto, 2007).
1. Mudah digunakan
2. Mudah Dipelajari
3. Tidak
menyulitkan
pengguna
4. Jelas dan mudah
dimengerti
5. Instalasi yang
mudah
Davis (2000) dan Wijaya
(2006)
2 Persepsi Persepsi manfaat
merupakan suatu persepsi
1. Dapatdiakses
dimana dan kapan
36
Manfaat (X2) yang timbul dalam diri
seseorang jika dalam
menggunakan suatu
teknologi informasi dapat
menunjang pekerjaannya
(Jogiyanto, 2007)
saja.
2. Lebih efektif
digunakan.
3. Lebih cepat.
4. Meningkatkan
produktifitas
5. Membantu kinerja
Davis (2000) dan Wijaya
(2006)
4 Kepercayaan
Penggunaan
Kepercayaan mewakili
struktur-struktur kognitif
yang dikembangkan oleh
individual setelah
mengumpulkan,
memproses, dan
mensintesis informasi dan
memasukan penilaian-
penilaian individual dari
bermacam-macam hasil
(outcomes) yang berkaitan.
(Jogiyanto, 2007)
1. Mobile banking
memiliki fungsi
yang dibutuhkan
2. Mobile banking
menyediakan
bantuan apapun
yang dibutuhkan
melalui fungsi
bantuan
3. Mobile banking
merupakan
perangkat yang
sangat handal
(sangat dapat
diandalkan)
McKnight (2011)
5 Minat
Penggunaan
(Y)
Minat adalah suatu
keinginan seseorang untuk
melakukan suatu perilaku
tertentu (Jogiyanto, 2007)
1. Berencana
menggunakan
2. Berminat
menggunakan
3. Terus
menggunakan
Davis (1989) dan Chaul
(1996)
Sumber: Davis (2000), Wijaya (2006), Davis (1989), Chaul (1996),
Istiarni dan Hadiprajitno (2014).
37
G. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2012), instrument penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Secara spesifik semua fenomena tersebut disebut variabel
penelitian.Titik tolak dari penyusunan instrument penelitian adalah
variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-
variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya dan selanjutnya
ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator terebut kemudian
dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan.Adapun
instrument penelitian dalam penelitian ini adalah kuesioner.Kuesioner
adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden.
Tabel 3.3
Instrument Penelitian
No Variabel Indikator Sumber Skala
1 Persepsi
kemudahan
1. Mudah digunakan
2. Fleksibel
3. Mudah dipelajari
4. Jelas dan mudah
dimengerti
5. Tidak menyulitkan
pengguna
Davis (2000)
dan Wijaya
(2006)
Interval
2 Persepsi
kemanfaatan
1. Dapat diakses
dimana dan kapan
saja
Davis (2000)
dan Wijaya
(2006)
Interval
38
2. Lebih efektif
3. Meningkatkan
produktifitas
4. Lebih cepat
membantu kinerja
3 Persepsi
Kepercayaan
1. Mobile banking
memiliki fungsi
yang dibutuhkan
2. Mobile banking
menyediakan
bantuan apapun yang
dibutuhkan melalui
fungsi bantuan
3. Mobile banking
merupakan
perangkat yang
sangat handal
(sangat dapat
diandalkan)
McKnight
(2011)
Interval
4 Minat
Penggunaan
1. Memilih
menggunakan
mobile banking.
2. Berencana
menggunakan
mobile banking.
3. Berminat
menggunakan
mobile banking.
4. Terus menggunakan
mobile banking.
Davis (1989) Interval
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji Validitas berguna mengetahui apakah ada pernyataan pada
kuesioner yang harus dihilangkan atau diganti karena dianggap tidak
relevan. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketetapan
suatu item dalam kuesioner, apakah item pada kuesioner sudah tepat
39
dalammengukur apa yang ingin diukur (Sugiyono,2012). Item
kuesioner dinyatakan valid apabila r hitunglebih besar dari r table
(Ghozali,2013).
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengatur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari suatu variable (Ghozali,2013). Pengukuran
reliabilitas dapat dilakukan dengan pengukuran sekali (one shot),
dimana pengukuran hanya dilakukan sekali kemudian hasil
dibandingkan dengan pernyataan lainnya untuk mengukur korelasi
antar jawaban pernyataan. Suatu variable dapat dikatakan reliable
apabila nilai pada Crombach alphalebih dari 0,6.
3. Asumsi Klasik
a. Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah
regresi terdapat korelasi antar variable independen (Ghozali,
2013).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variable independent. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolonieritas didalam model regresi dapat dilihat dari 1 nilai
tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIP). Nilai
cutoff yang umum digunakan untuk menunjukan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance lebih dari 10 atau sama
dengan nilai VIF lebih dari 10.
40
b. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
pada masing-masing variabel berdistribusi atau tidak. Menurut
Ghozali (2013) model regresi yang baik adalah memiliki
penyebaran data spada garis diagonal dari grafik distribusi
normal atau dengan melihat signifikasi lebih 0,05.
c. Uji Heterokedasitas
Uji Heterokedasitas ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah variasi residual absolute sama atau tidak sama untuk semua
pengamatan. Apabila asumsi tidak terjadinya heterokedasitas ini
tidak terpenuhi, maka penaksir tidak lagi efisien dalam sampel
kecil maupun besar dan estimasi koefisien dapat dikatakan menjadi
kurang akurat.(Sudarmanto, 2005).
Menurut Ghozali (2016), uji heterokedasitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian
residual dari observasi dengan yang lain. Jika variance dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homokedasitas dan jika berbeda disebut Heterokedasitas.
Kebanyakan data crossection mengandung situasi heterokedasitas
karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran
(kecil, sedang dan besar). Kriteria terjadinnya heterokedasitas
dalam suatu regresi adalah jika signifikansinya dibawah tingkat
41
kepercayaan 0,05, yang berarti bahwa apabila signifikansinya >
0,05 penelitian dapat dilanjutkan.
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokerelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi
antara suatu periode t dengan perode sebelumnya.Secara sederhana adalah
bahwa analisis regresi analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh
antara variabel variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji autokerelasi
hanya dilakukan dilakukan pada data time series (runtut waktu) dan tidak
perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner dimana
pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang
bersamaan. Model regeresi pada penelitian di Bursa Efek Indonesia
dimana periodennya lebih dari 1 tahun biasanya memerlukan uji
autokerasi (Winarno, 2015).
e. Uji Linieritas
Uji linieritas dipergunakan untuk melihat apakah model yang
dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Uji ini jarang digunakan
pada berbagai penelitian, karena biasannya model dibentuk berdasarkan
telaah teoritis bahwa hubungan antar variabel bebas dengan variabel
terikatnya adalah linear. Hubungan antar variabel yang secara teori bukan
merupakan hubungan linier sebenarnya sudah tidak dapat dianalisis
dengan regresi linear. Jika ada hubungan antara dua variabel yang belum
diketahui atau tidak, uji linieritas tidak dapat digunakan untuk memberikan
adjustment bahwa hubungan tersebut bersifat linier atau tidak. Uji
42
linearitas digunakan untuk mengkonfirmasi apakah sifat linear antara dua
variabel yang diidentifikasikan secara teori sesuai atau tidak dengan hasil
observasi yang ada. Uji linearitas dapat menggunakan uji Durbin-Watson,
Ramsey Test atau uji Lagrange Multiplier (Ghozali,2014).
4. Uji Statistik
a. Uji t
Uji statistic t menurut Ghozali (2013) pada dasarnya menunjukan
seberapa jauh pengaruh suatu variable independen secara individual
dalam menerangkan variasi variable dependen.
b. Uji F
Uji statistic F pada dasarnya digunakan untuk mengetahui apakah
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variable dependen
atau tidak secara bersama (Piyatno,2008).
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Ghozali (2013) koefisien determinasi (R2) digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variable dependen.Nilai koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol)
dan 1 (satu).
5. Analisis Jalur (Path Analysis)
Untuk menguji pengaruh variable intervening, digunakan metode
analisis jalur. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi
linier berganda, analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk
menaksir hubungan kausalitas antar variable (causal) yang telah
43
ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Adapun persamaan analisis
path yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Z = β0 + βPM + βPK+el
b. Y = β0 + βPM + βS + e2
Keterangan:
Z = Kepercayaan Penggunaan
Y = Minat
β0 = Konstanta
βPM = koefisien regresi Persepsi kemudahan
βPK = koefisien regresi Persepsi Manfaat
βS = koefisien regresi kepercayaan
el-e2 = kesalahan/ error
6. Alat Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yaitu analisis statistic
dengan menggunakan SPSS (Statistical product and Service Sollution). SPSS
adalah program computer statistic yang berfungsi untuk membantu dalam
memproses data-data statistic secara tepat, serta menghasilkan output yang
dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik dapat juga diartikan sebagai
suatu kegiatan yang bertujuan mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan
data kemudian menganalisis data dengan metode tertentu dan
44
menginterprestasikan hasildari analisis tersebut. SPSS sangat membantu dalam
proses pengolahan data dan hasil data yang diperoleh juga dapat
dipertanggungjawabkan dan dipercaya.
44
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Diskriptif Obyek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri
Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-
1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah Sistem
Perbankan Syariah di Indonesia. Di saat bank-bank konvensional
terkena imbas dari kritis ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran
mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan perekonomian dari
ancaman krisis yang berkepanjangan.
Di sisi lain, umtuk menyelamatkan perekonomian secara global,
pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan 4
bank milik pemerintah yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,
Bank Exim dan Bapindo menjadi satu Bank yang kokoh dengan nama
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan
penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk sebagai pemilik mayorutas PT Bank Susila Bakti (BSB).PT BSB
merupakan salah satu Bank Konvensional yang dimiliki oleh Yayasan
Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT.
Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga
melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta
mengundang investor asing.
45
Sebagai tindak lanjut dari pemikiran Pengembangan Sistem
Ekonomi Syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998
yang memberi peluang bagi Bank Umum untuk melayani transaksi
syariah (dual banking system). Sebagai respon, PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk Tim
Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk
mengembangkan Layanan Perbankan Syariah di kelompok perusahaan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tim Pengembangan Perbankan
Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan
momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila
Bakti dari Bank Konvensional menjadi Bank Syariah. Oleh Karenanya,
Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem
dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB bertransformasi
dari Bank Konvensional menjadi Bank yang beroperasi berdasarkan
prinsip syariah deangan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana
tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH,No. 23 tanggal 8
September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI
No.1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat
Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.
1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT.
Bank Syariah Mandiri (BSM).
46
Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT. Bank
Syariah mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25
Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT. Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi
idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual.Bank Syariah Mandiri
tumbuh sebagai bank yang memadukan keduanya, yang melandasi
kegiatan operasionalnya.Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai
spiritual inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.
2. Visi Dan Misi Bank Syariah Mandiri
a. Visi
Bank Syariah Terdepan dan Modern (The Leading & Modern
Sharia Bank)
1) Untuk Nasabah
Bank Terpercaya Memberikan Produk dan Layanan yang
terbaik.BSM merupakan bank pilihan yang memberikan
manfaat, menentramkan dan memakmurkan.
2) Untuk Pegawai
Profesionalisme Integritas Team Work.BSM merupakan yang
menyediakan kesempatan untuk beramanah sekaligus berkarir
profesional.
47
3) Untuk Investor
Laba Tumbuh & Berkelanjutan.Institusi keuangan syariah
Indonesia yang terpercaya yang terus memberikan value
berkesinambungan.
b. Misi
Sejalan dengan Visi yang baru, BSM juga menyempurnakan Misi
sebelumnya. Misi BSM yang baru adalah sebagai berikut:
1) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan diatas ratarata
industri yang berkesinambungan.
2) Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi
yang melampui harapan nasabah.
3) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
4) Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
5) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja
yang sehat.
6) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan.
B. Deskripsi Data Responden
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di PT. Bank Mandiri
Syariah KCP Muntilan. Data yang diperoleh dengan cara menyebar kuesioner
kepada nasabah BSM KCP Muntilan sebanyak 100 kuesioner, yang
selanjutnya hasil kuesioner akan di analisis dengan statistik deduktif. Sebelum
48
melakukan analisis, terlebih dahulu peneliti akan menjelaskan data-data
reponden yang digunakan sebagai sampel yang peneliti ambil dari nasabah
BSM KCP Muntilan.
1. Profil Responden
Pengelompokan berdasarkan usia dalam penelitian ini terbagi menjadi
lima kelompok dengan tabel dibawah ini.
Tabel 4.1. Usia Responden
UMUR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
V
al
id
< 20 1 1.0 1.0 1.0
31-40 18 18.0 18.0 38.0
21-25 37 37.0 37.0 56.0
> 40 18 18.0 18.0 74.0
26-30 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah 2018
Dari tabel diatas dikeyahui profil responden nasabah BSM KCP
Muntilan yang dikelompokan berdasarkan usia terdiri dari sebanyak 1
reponden berusia kurang dari 20 tahun, sebanyak 18 reponden berumur
31-40 tahun, sebanyak 37 reponden berusia 21-25 tahun, sebanyak 26
reponden berusia 26-30 tahun dan 18 reponden berusia lebih dari 40 tahun.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam
penelitian ini berdasarkan usianya di dominasi oleh nasabah yang berusia
21-25 tahun dengan presntasi 37%.
49
2. Jenis Kelamin Responden
Karakteristik reponden yang dikelompokan berdasarkan jenis
kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan. Adapun data profil reponden
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dengan tabel dibawah ini:
Tabel 4.2.Jenis Kelamin
JENIS_KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Vali
d
LAKI LAKI 55 55.0 55.0 55.0
PEREMPUAN 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat diketahui profil reponden nasabah BSM Kcp
Muntilan yang dikelompokan berdasarkan jenis kelaminnya terdiri atas:
a. Nasabah laki-laki berjumlah 55 orang atau sebesar 55%
b. Nasabah perempuan berjumlah 48 orang atau sebesar 48%
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam
penelitian ini berdasarkan jenis kelaminnya di dominasi oleh nasabah laki-
laki dengan presentase 55%.
3. Profil Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Karakteristik reponden yang ketiga, dikelompokan berdasarkan
pendidikan terakhir yaitu SD, SMP, SMA, S1-S3. Adapun data profil
responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
50
Tabel 4.3.Pendidikan Terakhir
PENDIDIKAN_TERAKHIR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
V
a
l
i
d
SD 4 4.0 4.0 4.0
S1-S3 40 40.0 40.0 44.0
SMP 12 12.0 12.0 56.0
SMA 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat diketahui profil reponden yaitu nasabah
BSM KCP Muntilan yang dikelompokan berdasarkan pendidikan
terakhirnya terdiri atas:
a. Nasabah dengan pendidikan terakhir SD berjumlah 4 orang
atau sebesar 4%
b. Nasabah dengan pendidikan terakhir SMP berjumlah 12 orang
atau sebesar 12%
c. Nasabah dengan pendidikan terakhir SMA berjumlah 44 orang
atau sebesar 44%
d. Nasabah dengan pendidikan terakhir S1-S3 berjumlah 40 orang
atau sebesar 40%
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian responden
dalam penelitian ini berdasarkan pendidikan terakhirnya
51
didominasi oleh nasabah dengan pendidikan terakhirnya
ditingkat SMA sebesar 44%.
4. Profil Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan.
Karakteristik responden yang keempat, dikelompokan berdasarkan
jenis pekerjaan responden yang terdiri dari pelajar/mahasiswa, pegawai
negeri, pegawai swasta, wiraswasta dan lainnya. Adapun data profil
responden berdasarkan pendidikan terakhirnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.4.Jenis Pekerjaan Responden
PEKERJAAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
V
al
id
PEGAWAI NEGERI 25 25.0 25.0 25.0
PEGAWAI SWASTA 28 28.0 28.0 53.0
WIRASWASTA 35 35.0 35.0 88.0
PELAJAR/MAHASISWA 3 3.0 3.0 91.0
LAINNYA 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat diketahui profil responden yaitu nasabah
BSM KCP Muntilan yang dikelompokkan berdasarkan pendidikan
terakhirnya terdiri atas:
a. Nasabah yang bekerja sebagai pegawai negeri berjumlah 25
orang atau sebesar 25%
b. Nasabah yang bekerja sebagai pegawai swasta berjumlah 28
orang atau sebesar 28%
52
c. Nasabah yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 35 orang
atau sebesar 35%
d. Nasabah yang masih pelajar/ mahasiswa berjumlah 3 orang
atau sebesar 3%
e. Nasabah yang bekerja dengan jenis pekerjaan lainnya
berjumlah 9 orang atau sebesar 9 %
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
berdasarkan dengan jenis pekerjaannya di dominasi oleh nasabah
yang bekerja sebagai wiraswasta dengan presentase sebanyak 35%.
5. Profil Nasabah berdasarkan Lama Menjadi Nasabah
Karakteristik yang kelima, dikelompokkan berdasarkan lamannya
menjadi nasabah di BSM Kcp Muntilan berdasarkan lamanya menjadi
nasabah terdiri dari 1-2 tahun, 3-4 tahun, 5-6 tahun, dan 7-8 tahun.
Tabel 4.5.Lama Menjadi Nasabah
LAMA_MENJADI_NASABAH
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
V
al
id
1-2 TAHUN 41 41.0 41.0 41.0
7-8 TAHUN 13 13.0 13.0 54.0
3-4 TAHUN 12 12.0 12.0 66.0
5-6 TAHUN 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat diketahui profil responden lama menjadi
nasabah berdasarkan tahun lamannya menjadi nasabah sebagai berikut:
53
a. Nasabah dengan 1-2 tahun menjadi nasabah berjumlah 41
orang dengan presentase 41%
b. Nasabah dengan 3-4 tahun menjadi nasabah berjumlah 12
orang dengan presentase 12%
c. Nasabah dengan 5-6 tahun menjadi nasabah berjumlah 34
orang dengan presentase 34%
d. Nasabah dengan 7-8 tahun menjadi nasabah berjumlah 13
orang dengan presentase 13%
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
dalam penelitian ini berdasarkan lamanya menjadi nasabah didominasi
oleh 1-2 tahun lamannya menjadi nasabah dengan presentase 41%.
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Validitas
Uji validitas berguna mengetahui apakah ada pernyataan pada
kuesioner yang harus dihilangkan atau diganti karena di anggap tidak
relevan. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketetapan
suatu item dalam kuesioner, apakah item pada kuesioner sudah tepat
dalam mengukur apa yang ingin diukur (Sugiyono,2012:121). Item
kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel.
Untuk mencari t tabel digunakan df dengan rumus n – 2 dimana n =
jumlah sampel. Pada penelitian ini df yang digunakan sebesar 100-2 =
98 dengan alpha sebesar 5% , maka didapatkan nilai r tabel sebesar
54
0,196. Hasil uji validitas dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.6
dibawah ini.
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas
Variabel Item r hitung r tabel
(N= 100.
Sig.
0,05)
Keterangan
Persepsi
Kemudahan
Pertanyaan
1
0,863 0,196 Valid
Pertanyaan
2
0,846 0,196 Valid
Pertanyaan
3
0,888 0,196 Valid
Pertanyaan
4
0,869 0,196 Valid
Pertanyaan
5
0,889 0,196 Valid
Persepsi
Kemanfaatan
Pertanyaan
6
0,782 0,196 Valid
Pertanyaan
7
0,798 0,196 Valid
Pertanyaan
8
0,857 0,196 Valid
Pertanyaan
9
0,871 0,196 Valid
Kepercayaan Pertanyaan
10
0,898 0,196 Valid
Pertanyaan
11
0,923 0,196 Valid
Pertanyaan
12
0,905 0,196 Valid
Minat Pertanyaan
13
0,875 0,196 Valid
Pertanyaan
14
0,894 0,196 Valid
Pertanyaan
15
0,894 0,196 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2019
Tabel 4.6 menunjukan bahwa seluruh indikator yang
digunakan di dalam penelitian ini memiliki nilai r hitung yang
55
lebih besar dari nilai r tabel 0,196, berdasarkan hal tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator dalam penelitian ini
dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari suatu variabel (Ghozali,2013).
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan pengukuran sekali
(one shot), dimana pengukuran hanya dilakukan sekali kemudian
hasil dibandingkan dengan pernyataan lainnya untuk mengukur
korelasi antar jawaban pernyataan. Suatu variabel dapat dikatakan
reliabel apabila nilai pada Cronbach alpha lebih dari 0,6.
Tabel 4.7.
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Persepsi Kemudahan 0,919 Reliabel
Persepsi Kemanfaatan 0,837 Reliabel
Kepercayaan 0,894 Reliabel
Minat Penggunaan 0,863 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah regresi
terdapat korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2013).Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam
56
model regresi dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya
variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum digunakan
untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah tolerance kurang
dari 0,10 dengan nilai VIF lebih dari 10 (Ghozali,2018: 107-108).
Hasil uji multikolonieritas antar variabel dapat dilihat pada tabel
4.8 dibawah ini.
Tabel 4.8.
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.550 1.657 2.747 .007
X1 .189 .055 .324 3.426 .001 .352 2.837
X2 .075 .071 .097 1.063 .290 .376 2.660
Z .433 .091 .476 4.757 .000 .315 3.172
a. Dependent Variable: Y (MINAT)
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Tabel 4.8 menunjukan bahwa variabel bebas independen dalam
penelitian ini memiliki nilai VIF dibawah 10.Hal ini berarti bahwa tidak
terdapat gejala multikolonieritas dari model regresi yang dibuat.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pada masing-
masing variabel berdistribusi atau tidak. Menurut Ghozali (2013) model
regresi yang baik adalah memiliki penyebaran data statistik yang
57
beraturan pada diagonal dari grafik distribusi normal atau dengan melihat
signifikansi > 0,05.
Hasil uji multikolonieritas antar variabel dapat dilihat pada tabel 4.9
dibawah ini:
Tabel 4.9.
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.52589013
Most Extreme Differences Absolute .066
Positive .066
Negative -.057
Test Statistic .066
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data primer yang diolah 2019
Tabel 4.9 menunjukan hasil uji Test Statistic K-S signifikansi
0,200 maka disimpulkan bahwa variabel berdistribusi normal
dikarenakan tingkat signifikansi diatas 0,05.
a. Heteroskedasitas
Uji Heterokedasitas bertujuan menguji apakah regresi
terjadiketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
58
pengamatan yang lain. Jika variance residual satu pengamatan ke
pengamatan lain.
Tabel 4.10.
Hasil Uji Heterokedasitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.798E-10 .000 3.956 .000
X1 -2.821E-12 .000 -.140 -.880 .381
X2 -2.016E-12 .000 -.076 -.492 .624
Z -6.065E-12 .000 -.194 -1.150 .253
Berdasarkan tabel diatas nilai signifikansi diatas 0,05 . Hal ini
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada moldel
regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Minat
berdasarkan masukan variabel kemudahan (X1), kemanfaatan (X2)
dan kepercayaan (Z).
3. Uji Statistik
a. Uji t (uji secara individual)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri.
59
Adapun hasil uji ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11.
Hasil Uji t
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.550 1.657 2.747 .007
X1 .189 .055 .324 3.426 .001
X2 .075 .071 .097 1.063 .290
Z .433 .091 .476 4.757 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah 2019
Berdasarkan pada tabel tersebut maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Persepsi kemudahan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,001 pada
koefisien alpha 5%. Karena nilai signifikansi < 0,05, hal ini berarti
bahwa persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat.
b. Persepsi kemanfaatan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,290.
Pada koefisien alpha 5%. Karena nilai signifikansi > 0,05, hal ini
berarti bahwa persepsi kemanfaatan tidak berpengaruh terhadap minat
c. Kepercayaan mempunyai nilai signifikansi 0,000. Pada koefisien alpha
5%. Karena nilai signifikansi < 0,05, hal ini berarti bahwa kepercayaan
berpengaruh terhadap minat.
b. Uji F
Uji f digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
60
Tabel 4.12.Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 530.454 3 176.818 73.640 .000b
Residual 230.506 96 2.401
Total 760.960 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), Z, X2, X1
Sumber: data primer yang diolah 2019
Berdasarkan uji pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil uji F pada
penelitian ini memiliki nilai koefisien sebesar 73.640 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil ini memiliki arti bahwa variabel
bebas secara simultan mempunyai pengaruh secara positif dan signifikan
terhadap minat nasabah.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.13.
Hasil Uji Determinasi (R2)
Model Summary
Mod
el R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .835a .697 .688 1.550
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X1
Sumber: data primer diolah 2019
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa besarnya R2
(R Square)
sebesar 0,697. Hasil tersebut menunjukan bahwa 69,7% variabel
independent (minat) dapat dijelaskan oleh ke dua variabel independen
(persepsi kemudahan dan persepsi kemanfaatan). Sedangkan sisannya
61
30,3% ( 100%-69,7%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
4. Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur (path analisis) digunakan untuk menguji pengaruh
variabel intervening dalam hal ini adalah variabel kepercayaan
penggunaan yang menyebabkan pengaruh variabel independen (persepsi
kemudahan dan persepsi kemanfaatan) terhadap variabel dependen (minat)
menjadi hubungan tidak langsung (inderect effect). Koefisien jalur adalah
standardized koefisien regresi. Koefisien jalur dihitung dengan membuat
dua persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukan
hubungan yang dihipotesiskan. Dua persamaan tersebut antara lain:
Z = α + p3X1 + p4X2 + e1 (1)
Y = α + p1X1 + p2X2 + p5Z + e2 (2)
Keterangan:
1) X1 = Persepsi kemudahan
2) X2 = Persepsi Kemanfaatan
3) Z = Kepercayaan
4) Y = Minat
5) Standardize koefisien untuk X1 dan X2 pada persamaan 1 akan
memberikan nilai path atau jalur p3 dan p4
6) Standardize koefisien untuk X1, X2 dan Z pada persamaan (2) akan
memberikan nilai path atau jalur p1, p2 dan p5.
62
Setelah nilai setiap koefisien jalur (p1, p2, p3, p4 dan p5) diketahui,
maka selanjutnya akan dilakukan penghitungan besarnya pengaruh tidak
langsung yang dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsung (p3
x p5 dan p4 x p5). Pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian
koefisien indirect effect ( Sp3p5 dan Sp4p5) yang akan digunakan untuk
mencari nilai t hitung. Setelah nilai t hitung didapat maka selanjutnya
nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai t tabel dengan tingkat
signifikansi 0,05 dan jumlah responden 100.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah apabila t hitung lebih
besar dari t tabel maka hipotesis diterima atau dengan kata lain ada
pengaruh mediasi dalam penelitian. Sebaliknya, apabila t hitung lebih
kecil dari dari t tabel maka hipotesis ditolak. Atau dengan kata lain tidak
ada pengaruh mediasi dalam penelitian (Ghozali, 2013:249-155)
5. Hasil Persamaa Regresi
Persamaan regresi (1) digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel X1 (Persepsi kemudahan) dan X2 (Persepsi Kemudahan)
terhadap Z (Kepercayaan). Persamaan (1) akan menghasilkan nilai
koefisien untuk jalur path p3 dan p4. Persamaan diuji menggunakan
bantuan SPSS dengan hasil sebagai berikut:
63
Tabel 4.14.
Persamaan 1
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .827a .685 .678 1.728
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber: data primer yang diolah 2019
Tabel tersebut menunjukan nilai R Square sebesar 0,685 hal tersebut
menunjukan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X1 (persepsi
kemudahan) dan X2 (persepsi kemanfaatan) terhadap Z (Kepercayaan)
adalah sebesar 68,5% sementara sisannya 31,5 % merupakan kontribusi dari
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Selanjutnya nilai e1
= √ = 0,315. Selanjutnya menunjukan nilai koefisien jalur atau
path untuk p3 dan p4.
Tabel 4.15.
Hasil uji Coefficient Persamaan 1
Sumber: Data primer yang diolah 2019
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .179 1.848 .097 .923
X1 .306 .053 .477 5.745 .000
X2 .351 .070 .414 4.989 .000
a. Dependent Variable: Z
64
Hasil pada tabel 4.15 memberikan nilai unstandardized coefdicient
beta untuk persepsi kemudahan pada persamaan (1) sebesar 0,306 dan
signifikansi 0,000 yang berarti persepsi kemudahan mempengaruhi
kepercayaan. Nilai koefisien unstandar beta 0,306 merupakan nilai path
untuk jalur p3, selanjutnya nilai unstandar beta persepsi kemanfaatan pada
persamaan (1) sebesar 0,351 dan signifikansi 0,000 yang berarti persepsi
kemanfaatan mempengaruhi sikap. Nilai koefisien unstandar beta 0,351
merupakan nilai path untuk jalur p4. Berdasarkan tabel tersebut dapat
diketahui persamaan regresi sebagai berikut:
Nilai e1 = √ = 0,561
Z = 0,179 + 0,306 + 0,351 + 0,561……… (1)
Dengan demikian diperoleh diagram jalur persamaan (1) sebagai berikut:
P3 = 0,306
P4= 0,351
e1 = 0,561
Gambar Persamaan Regresi Pertama
6. Hasil Persamaan Regresi (2)
Persamaan regresi (2) digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel X1 (Persepsi kemudahan), X2 (Persepsi Kemanfaatan), dan Z
Persepsi
Kemudahan
(X1)
Persepsi
Kemanfaatan
(X2)
Kepercayaan
Penggunaan
65
(Kepercayaan) terhadap Y ( Minat). Persamaan (20 akan menghasilkan
nilai koefisien untuk jalur path p1,p2, dan p5. Persamaan diuji
menggunakan bantuan SPSS dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.16.
Model Sumamary Persamaan 2
Model Summary
Mode
l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .835a .697 .688 1.550
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X1
Sumber: data primer yang diolah 2019
Tabel tersebut menunjukan nilai R Square sebesar 0,688 hal tersebut
menunjukan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X1( Persepsi
kemudahan), X2 ( Persepsi Kemanfaatan) dan Z (Kepercayaan) terhadap
Y( Minat) adalah 69,7 sementara sisannya 30,3 merupakan kontribusi dari
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Selanjutnya nilai
e2 didapat dari rumus e2 = √ ) = 0,550 selanjutnya dibawah ini
menunjukan nilai koefisiensi jalur atau path untuk p1,p2 dan p4.
66
Tabel 4.17.
Hasil Uji Coefficients Persamaan 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.550 1.657 2.747 .007
X1 .189 .055 .324 3.426 .001
X2 .075 .071 .097 1.063 .290
Z .433 .091 .476 4.757 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data primer yang diolah 2019
Hasil pada tabel memberikan nilai unstandardized coefficient beta
untuk persepsi kemudahan sebesar pada persamaan (2) sebesar 0,189 dan
signifikansi 0,001 yang berarti persepsi kemudahan mempengaruhi minat.
Nilai koefisien unstandardized beta 0,189 merupakan nilai path jalur ke
p1. Selanjutnya nilai unstandardized beta pada persamaan (2) sebesar
0,075 dan signifikansi 0,290 yang berarti persepsi kemanfaatan tidak
signifikan terhadap minat. Nilai koefisien unstandardize beta persepsi
kemudahan 0,075 merupakan nilai path untuk jalur p2. Sedangkan nilai
unstandardized kepercayaan adalah 0,433 dan signifikansi 0,000 yang
berarti kepercayaan mempengaruhi minat. Nilai koefisien ini merupakan
nilai pathuntuk jalur p5. Dapat diketahui persamaan regresi sebagai
berikut:
Nilai e2 = √ = 0,550
Y = 4.550 + 0,189 + 0,075 + 0,433 + 0,550….. (2)
67
Dengan demikian diperoleh diagram jalur sebagai berikut :
Berdasarkan gambar diatas, hasil analisis jalur menunjukan beberapa informasi
diantarannya :
a) Persepsi kemudahan dapat berpengaruh langsung terhadap minat,
besarnya pengaruh langsung persepsi kemudahan terhadap minat
ditunjukkan dengan nilai p1 = 0,189
b) Persepsi kemanfaatan dapat berpengaruh langsung terhadap minat.
Besarnya pengaruh langsung persepsi kemanfaatan terhadap minat
ditunjukkan dengan nilai p2 = 0,075
c) Persepsi kemudahan dapat mempengaruhi minat secara tidak langsung
yaitu melalui kepecayaan. Besarnya pengaruh tidak langsung persepsi
kemudahan terhadap minat melalui kepercayaan harus dihitung dengan
PERSEPSI
KEMUDAHAN (X1)
PERSEPSI
KEMANFAATAN
(X2)
PERSEPSI
KEPERCAYAAN (Z) MINAT (Y)
E1 = 0,561
P2 = 0,075
P5 = 0,433
P3 = 0,306
P4 = 0,351
Gambar 4.1Hasil Analisis Jalur
P1 = 0,189
68
mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu p3 x p5 (0,306 x 0,433)
= 0,132
d) Persepsi kemanfaatan dapat mempengaruhi minat secara tidak
langsung melalui kepercayaan. Besarnya pengaruh tidak langsung
persepsi kemanfaatan terhadap minat harus dihitung dengan
mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu p4 x p5 ( 0,351x 0,433)
= 0,151
Selanjutnya pengaruh mediasi ditunjukan dengan perkalian koefisien
(p3xp5) = 0,132 dan (p4xp5) = 0,151 harus diuji tingkat signifikansi
dengan sobel test sebagai berikut:
a) Uji signifikansi koefisen (p3xp5 = 0,132)
Hitung standar eror dari koefisien indirect effect (sp3p5)
Sp3p5 = √ p52
x sp32 + p3
2 x sp5
2 + sp3
2 x sp5
2
Sp3p5 = (0,433)2
x (0,053)2 + (0,306)
2 x (0,091)
2 + (0,053)
2 x
(0,091)2
Sp3p5 = 0,187 x 0,002809 + 0,0936 x 0,008281 + 0,002809 x
0,008281
Sp3p5 = 0,000525283 + 0,000775 + 0,0000233 + 0,001323583
Sp3p5 = 0,036
Berdasarkan hasil sp3p5 selanjutnya dapat menghitung nilai t
statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
t=
=
= 3,66
69
adapun nilai tabel dengan tingkat signifikansi 5% dan N sebanyak
100-2 = 98 maka diperoleh t tabel sebesar 1,661.
Oleh karena nilai t hitung (3,66) lebih besar dari t tabel (1,661)
maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan memediasi antara
kemudahan terhadap minat.
b) Uji Signifikansi Koefisien (p4xp5 = 0,151)
Hitung standar error dari koefisien indirrect (sp4p5)
Sp4p5 = √ p52
x sp42 + p4
2 x sp5
2 + sp4
2 x sp5
2
Sp4p5 = (0,433)2
x (0,070)2
+ (0,351)2
x (0,091)2 + (0,070)
2 x (
0,091)2
Sp4p5 = ( 0,187 x 0,0049) + (0,123201 x 0,008281) + (0,0049 x
0,008281)
Sp4p5 = 0,0009163 + 0,00102022748 + 0,0000406
Sp4p5 = 0, 00197712748
Sp4p5 = 0,044
Berdasarkan hasil sp4p5 selanjutnya dapat menghitung nilai t
statistik pengaruh mediasi dengan rumus :
t=
=
= 3,43
Dari hasil t tabel dengan tingkat signifikansi 5% dan N sebanyak
100-2= 98 maka diperoleh t tabel sebesar 1,661.
Oleh karena itu nilai t hitung ( 3,43 ) lebih besar dari t tabel yang
berarti kepercayaan memediasi antara kemanfaatan terhadap minat.
70
D.Uji Hipotesis dan Kesimpulan
1. Pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat.
X1 Y
Dari analisa yang diperoleh pengaruh langsung persepsi
kemudahan sebesar sebesar 0,189 , dengan tingkat signifikansi 0,001 dimana
lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat. Hal ini ditunjukan bahwa
semakin tinggi kemudahan semakin tinggi minat penggunaan. Sehingga
hipotesis pertama (H1) yang menyatakan semakin tinggi persepsi kemudahan
maka semakin tinggi minat diterima.
Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Saputro, B. D. dan
Sukirno (2013) menyatakan Semakin mudah tingkat penggunaan penggunaan
maka akan meningkatkan minat penggunaan mobile banking. Menurut
Gunawan, A. (2014) menyatakan bahwa semakin tinggi persepsi kemudahan
maka minat penggunaan internet banking juga tinggi . Didukung oleh syarat
kegunaan yang tinggi juga dan sebaliknya.Mislah (2015) pun juga
berpendapat bahwa Internet banking sebagai suatu ukuran dimana seorang
percaya teknologi tersebut dapat digunakan dengan mudah dipahami dan
digunakan, maka minat penggunaan juga semakin tinggi.Didukung oleh
penelitian Ni Luh et.al (2017) terdapat pengaruh positive dan signifikan
kemudahan penggunaan terhadap minat pengunaan e-banking.
71
2. Pengaruh persepsi manfaat terhadap minat.
X2 Y
Pada analisis yang diperoleh langsung persepsi manfaat sebesar
0,075 dengan tingkat signifikansi 0,290 dimana lebih besar dari 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa persepsi manfaat tidak berpengaruh signifikan
terhadap minat. Hal ini menunjukan semakin tinggi persepsi manfaat maka
belum tentu akan meningkatkan minat penggunaan mobile banking. Maka
dapat disimpulkan bahwa hipotesis ke dua (H2) yang menyatakan bahwa
semakin tinggi persepsi kemanfaatan maka semakin tinggi minat ditolak.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Aviana (2017) Persepsi kemanfaatan tidak berpengaruh positive dan
signifikan terhadap minat penggunaan .Hasil tersebut menunjukan karena
pengguna tidak yakin dengan penggunaan system tersebut akan bebas dari
kesalahan. Kemudian hasil penelitian dari Hadi dan Novi (2015) menyatakan
bahwa persepsi manfaat tidak berpengaruh terhadap penggunaan mobile
banking, hal ini disebabkan oleh tingginya manfaat yang dirasakan oleh
responden itu sendiri.
3. Pengaruh kepercayaan penggunaan terhadap minat
Z Y
Dari analisis diperoleh pengaruh langsung kepercayaan sebesar
0,433 dengan tingkat signifikansi 0,000 dimana lebih kecil dari 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa sikap berpengaruh positive dan signifikan terhadap
minat.Hal ini menunjukan semakin baik sikap penggunaan maka semakin baik
72
pula minat nasabah dalam menggunaka mobile banking.Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ke tiga (H3) yang menyatakan semakin tinggi
tingkat kepercayaan maka semakin tinggi minat.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yakni
penelitian menurut Havid Nur (2015) Persepsi kepercayaan berpengaruh
positive dan signifikan terhadap minat menggunakan mobile banking. Hal ini
mengindikasikan bahwa persepsi kepercayaan mampu meningkatkan minat
nasabah secara keseluruhan untuk menerima internet banking adaption.
Didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Selly Rachmawati (2013)
Persepsi kepercayaan berpengaruh positive dan signifikan terhadap minat
penggunaan mobile banking.
4. Pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat melalui kepercayaan
X1 Z Y
Berdasarkan uji sobel test dapat diketahui bahwa pengaruh tidak
langsung persepsi kemudahan terhadap minat yang dimediasi oleh
kepercayaan menunjukan nilai t hitung 3,66 lebih besar dari t tabel dengan
signifikansi 0,05 yaitu 1,661. Maka dapat disimpulkan bahwa koefisien
mediasi 0,000 signifikan yang berarti kepercayaan berpengaruh sebagai
variabel mediasi antara pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat. Hal
ini mengindikasikan bahwa hipotesis empat (H4) yang menyatakan bahwa
semakin tinggi persepsi kemudahan maka akan semakin meningkat minat
nasabah melalui kepercayaan diterima.
73
Hasil ini mendukung penelitian dari Geffen (2003) menyatakan
bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positive dan signifikan terhadap
kepercayaan , semakin tinggi persepsi kemudahan maka semakin tinggi
tingkat kepercayaan. Kemudian hasil penelitian dari Selly Nisrina (2016)
Persepsi kemudahan berpengaruh positive dan signifikan terhadap
kepercayaan dan juga penelitian yang dilakukan oleh I Putu Agus (2016)
Persepsi kemudahan berpengaruh positive dan signifikan terhadap
kepercayaan penggunaan.Hal ini menunjukan bahwa semakin mudah
penggunaan maka semakin tinggi kepercayaan konsumen.
5. Pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap minat melalui kepercayaan
X2 Z Y
Berdasarkan uji sobel test dapat diketahui bahwa pengaruh tidak
langsung persepsi kemanfaatan terhadap minat yang dimediasi
kepercayaan menunjukan t hitung 3,43 lebih besar dari nilai t tabel dengan
nilai signifikansi 0,05 yaitu 1,661. Maka dapat disimpulkan bahwa
koefisien mediasi 0,151 signifikan yang berarti kepercayaan berpengaruh
sebagai variabel mediasi antara pengaruh persepsi manfaat terhadap minat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ke lima (H5) yang
menyatakan bahwa semakin tinggi persepsi kemanfaatan maka semakin
tinggi minat penggunaan mobile banking melalui kepercayaan diterima.
Hal ini mendukung penelitian dari Ghazizadeh (2012) menyatakan
Persepsi kemanfaatan berpengaruh positive dan signifikan terhadap
kepercayaan penggunaan.Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi
74
persepsi manfaat yang ditunjukan maka semakin tinggi juga tingkat
kepercayaan. Kemudian hasil penelitian dari Hadi dan Novi (2015)
menyatakan bahwa layanan mobile banking akan bermanfaat jika layanan
tersebut mudah dimengerti serta mampu menjalin interaksi dengan
penggunanya. Pengukuran kemanfaatan tersebut dilihat berdasarkan
frekuensi penggunaan yang dijalankan. Maka dalam kaitannya dengan
mobile banking, apabila seseorang merasakan manfaat atas layanan mobile
banking maka ia akan menggunakannya kembali layanan tersebut. Dari
hipotesis maka perumusannya sebagai berikut:
Tabel.4.19.
Hasil Penelitian
Hipotesis Uraian Hasil
H1 Semakin tinggi persepsi kemudahan maka
semakin tinggi minat penggunaan
Diterima
H2 Semakin tinggi persepsi kemanfaatan maka
semakin tinggi minat penggunaan
Ditolak
H3 Semakin tinggi ke kepercayaan maka semakin
tinggi minat penggunaan
Diterima
H4 Semakin tinggi persepsi kemudahan maka
semakin tinggi minat penggunaan melalui
kepercayaan penggunaan.
Diterima
H5 Semakin tinggi persepsi kemanfaatan maka
semakin tinggi minat penggunaan melalui
kepercayaan penggunaan.
Diterima
75
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
penggunaan mobile banking. Hal ini terjadi bahwa responden merasa
bahwa proses penggunaan mobile banking BSM Muntilan sangat
mudah dilakukan, pengoprasiannya pun sangat cepat dan efisien.
Dapat diakses dimanapun dan sangat fleksibel. Kemudahan yang
dirasakan akan meningkatkan kepercayaan untuk menambah keinginan
pengguna mobile banking BSM.
2. Persepsi manfaat tidak berpengaruh signifikan terhadap minat
menggunakan mobile banking. Hal ini terjadi karena nasabah BSM
Muntilan masih kurang mendalami bagaimana cara penggunaan dan
kurang percaya dengan layanan mobile banking terutama di kalangan
usia berlanjut.
3. Pengaruh kepercayaan penggunaan berpengaruh positif terhadap
minat. Hal ini menunjukan munculnya minat penggunaan dipengaruhi
kepercayaan penggunaan terhadap layanan penggunaan tersebut.
Kepercayaan positif dapat mendorong minat semakin tinggi. Hal ini
yang dirasakan oleh nasabah BSM Muntilan bahwa informasi positif
76
yang diperoleh dari layanan mobile banking BSM. Sehingga
kemungkinan untuk melakukan transaksi dengan mobile bankingjuga
semakin meningkat.
4. Kepercayaan berpengaruh sebagai variabel mediasi antara pengaruh
persepsi kemudahan terhadap minat. Dapat disimpulkan bahwa
nasabah BSM Muntilan merasa percaya karena sistem yang digunakan
telah mempermudah untuk dioperasikan saat bertransaksi
menggunakan mobile banking.
5. Kepercayaan berpengaruh sebagai variabel mediasi antara pengaruh
persepsi manfaat terhadap minat. Hal ini menunjukan adanya
kepercayaan terhadap mobile banking apabila seseorang merasakan
manfaat atas layanan mobile banking maka ia akan menggunakannya
kembali layanan tersebut.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini adapun keterbatasan penelitian yang perlu
dikembangkan oleh para peneliti selanjutnya :
1. Terbatasnya variabel independen yang hanya menggunakan 2 variabel
dalam penelitian ini.
2. Dalam pengumpulan data, peneliti ini menggunakan kuesioner
sehingga data yang dikumpulkan hanya menggambarkan pendapat
responden mengenai Bank Syariah Mandiri KCP Muntilan. Peneliti
juga tidak bisa mengontrol jawaban responden yang tidak menunjukan
keadaan yang sesungguhnya.
77
C. Saran
Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masukan
mengenai hal diantarannya:
1. Bagi perusahaan
a. Dilihat dari karakteristik reponden yang telah dihimpun, sebagian
besar terdiri dari nasabah usia produktif sehingga sebaiknya BSM
memberikan layanan keuangan berbasis mobile banking yang sesuai
minat dan kebutuhan para nasabah usia produktif.
b. Diharapkan BSM Muntilan dapat selalu mengupdate fitur-fitur yang
dibutuhkan oleh nasabah, karena kelengkapan fitur akan
mempermudah dan meningkatkan efisiensi operasional perbankan.
2. Bagi Akademisi
a. Bagi peneliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan peneliti
selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut berkaitan
dengan penggunaan mobile banking pada bank syariah dengan
mengambil responden dari nasabah bank lain dengan jumlah dan
populasi yang beragam.
b. Dalam penelitian ini untuk menguji intervening peneliti
menggunakan alat analisis SPSS dengan analisis jalur (Analysis
path) sehingga diharapkan penelitan selanjutnya dapat
78
menggunakan alat analisis lain yaitu analisis SEM (Structural
Equation Modeling).
79
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. (2014) Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, Keamanan Dan
Ketersediaan Fitur Terhadap Minat Ulang Nasabah Dalam Menggunakan
Internet Banking (Studi Pada Program Pelayanan Internet Banking
BRI.Jurnal Studi Manajemen, Volume 8, Nomor 01.
Ammanullah, Bastian. (2015). Pengaruh Persepsi Manfaat Kemudahan
Penggunaan dan Kepercayaan terhadap Sikap Positive Penggunaan Layanan
Mobile Banking Survey Pada Nasabah Bank BCA
Semarang.Skripsi.Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Diponegoro
Semarang.
Aviana, Nur Aieni.(2017). Eksplorasi Penggunaan Mobile Banking: Pendekatan
Technology Acceptance Model.Jurnal Vol. 15 No.1.
Bella, Hanum Sansa, (2014).Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Kepercayaan
Dan Computer Self Efficacy Terhadap Niatan Menggunakan E-Banking
Pada Mahasiswa. Skripsi.Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Bharti M. (2016).Impact of Dimensions of Mobile Banking on User Statisfaction
Journal of Internet Banking and Commerce.International Journal of
Business, Economicand Law, Vol. 21, Nomor 01.
Davis, F. D. (1989).Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User
Acceptancebof Information Technology.MIS Quarterly.13(3).
Geffen. (2003).Trust and TAM in online shopping: An Integrated Model.MISQ,
Vol. 27, No. 1.
Ghozali, I. (2014).Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23.Edisi 8. Cetakan Kedelapan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro:
Semarang.
80
Gummussoy, C. A (2016).Factors Affecting Users.Decision to Continue Using
Mobile Banking in Turkey.International Journal Mobile Communications.
Vol.14. No.4
Hadi, Syamsul dan Novi.(2015).Faktor-faktorYang Mempengaruhi Penggunaan
Layanan Mobile Banking.Jurnal Ekonomi dan Pembangunan.
Hadri dan Dwi. (2017). Determinan Pengadopsian Layanan Internet Banking:
Perspektif Konsumen Perbankan Daerah Istimewa Yogyakarta.Jurnal
Universitas Islam Indonesia
Hayati, Mislah. (2007). Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah
Terhadap Internet Banking .Jurnal. Vol. 1 No. 1
Jogiyanto.(2007). Sistem Informasi Keperilakuan.Yogyakarta: Andi
Kotler, Philip dan Keller.(2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1.Jakarta:
Erlangga.
Mc Knight, D. Harrison, et all. (2011). Trust In A Specific Technology: An
Investigation Of Its Components And Measures. ACM Transaction on
Management Information Systems,JurnalVol.2 No.2
Maharsi, Sri. (2017). Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah
Menggunakan Internet Banking dengan Menggunakan Kerangka
Technology Acceptance Model (TAM).Jurnal Vol. 9 No. 1
Ni.Luh, (2017). Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Kemudahan Penggunaan dan
Keamanan Terhadap Minat Menggunakan E-Banking Pada Mahasiswa
Jurusan Akuntansi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan
Ganesha. Jurnal Vol. 7 No. 1
Maulidyah, Sakinah. (2017). Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan
Penggunaan dan Kesesuaian Terhadap Keputusan Menggunakan Mobile
Banking Bank Mandiri di Surabaya.Artikel Ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Perbanas.
81
O’Brien, James. A. (2007). Management Information System 10th
Edition,
Palgrave Basingtoke.
Priyatno, Duwi. (2009). 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta:
CV Andi Offset.
Purnama,I Putu Agus. (2016). Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan,
Persepsi Resiko, Terhadap Kepercayaan Dan Niat Beli E-Ticket Pada Situs
Traveloka.Jurnal Ekonomi, Vol. 5, No. 9.
Rahayu, Imam Sugih. (2015). Minat Nasabah Menngunakan Mobile Banking
Dengan Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM)
(Studi Kasus PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Yogyakarta). Jurnal
Ekonomi, Volume 5, Nomor 2.
Ratih, (2009).Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Nasabah Terhadap Layanan
Internet
Sherly, Rachmawati. (2013).Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi
Kemudahan, Dan Persepsi Keamanan Terhadap Minat Penggunaan Sistem
Internet Banking Pada Nasabah Bank Muamalat Cabang Pembantu
Madiun.Economics Journal, Vol. 2. No.2.
Selly, Nisrina.(2016) Analisis PengaruhPersepsi Kemudahan Penggunaan dan
Persepsi Manfaat terhadap Minat Beli dengan Kepercayaan Sebagai
Variabel Intervening (Studi Pada Pengunjung Toko Online Berrybenka.com
di Kalangan Mahasiswa Universitas Diponegoro).Jurnal, Vol. 5. No. 3.
Sugiyono.(2014). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.Bandung: Alfabeta
. (2016). Metode Penelitian Manajemen.Bandung: Alfabeta
Sutabri, T. (2016). Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Edisi Kedua.
Cetakan Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta.
82
Theresia, Ellen. (2016). Faktor-Faktor Penentu yang Mempengaruhi Penggunaan
Layanan Internet Banking. Jurnal, Vol. 13 No. 1
Wilinson, W. J., Cerullo.(2000) .Accounting Information System Fourth Edition:
Essential Concepts and Application. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.
Winarno, Wing Wahyu 2015.Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan
EViews.4th
. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
Yahya, R. (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan Internet Banking Terhadap
Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Pada Bank Swasta..Jurnal Dinamika
Akuntansi .Volume 2.Nomor 01.
Internet
www.ojk.go.id
LAMPIRAN
Lampiran 1
A. Identitas Responden
Nama (boleh tidak diisi) :
Alamat (boleh tidak diisi) :
Jenis kelamin : ☐ Laki-laki ☐ Perempuan
Usia : ........ tahun
Pendidikan terakhir : ☐ SD ☐ SMA
☐ SMP ☐ S1
Pekerjaan : ☐ Pelajar/mahasiswa ☐ Wiraswasta
☐ Pegawai Negeri ☐Lainnya
☐Pegawai Swasta
Lama menjadi nasabah : ☐ 1-2 ☐3-4
☐ 5-6 ☐ 7-8
PETUNJUK PENGISIAN
1. Beri tanda ( √ ) pada kolom skala pengukuran yang tersedia mulai
dari angka 1 s/d 10 untuk setiap pernyataan yang telah disediakan.
2. Jika Anda setuju dengan pernyataan pada kuisioner, maka
tandailah angka yang menunjukkan nilai yang semkin tinggi di
sebelah kana, semakin mendekati angka 10 maka Anda semakin
setuju dengan pernyataan pada kuisioner.
3. Jika Andaa tidak setuju dengan pernyataan pada kuisioner, maka
tandailah angka yang menunjukkan nilai yang semakin rendah di
sebelah kiri, semakin mendekati angka 1 maka Anda semakin tidak
setuju dengan pernyataan pada kuisioner.
Sangat
tidak
setuju
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat
Setuju
PERTANYAAN
1. PERSEPSI KEMUDAHAN (X1)
a. Penggunaan mobile banking BSM memudahkan saya untuk
bertransaksi
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
b. Saya merasa mobile banking BSM sangat fleksibel untuk
berinteraksi.
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
c. Adanya mobile banking BSM menjadikan pelayanan semakin
mudah dipelajari
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
d. Fitur BSM mobile banking jelas dan mudah dimengerti
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
e. Aplikasi layanan mobile banking BSM tidak menyulitkan
pengguna mobile banking
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
2. PERSEPSI KEMANFAATAN (X2)
a. Mobile banking BSM dapat saya gunakan dimana dan kapan saja.
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
b. Layanan mobile banking BSM lebih efektif daripada sms banking.
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
c. Pelayanan mobile banking BSM dapat meningkatkan produktifitas
saya.
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
d. Pelayanan mobile banking BSM lebih cepat membantu saya
bertransaksi
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
3. PERSEPSI KEPERCAYAAN (Z)
a. Mobile banking BSM memiliki fitur yang saya butuhkan
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
b. Mobile banking BSM menyediakan fitur apapun yang saya
butuhkan
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
c. Mobile banking BSM merupakan perangkat yang sangat handal
(sangat dapat diandalkan)
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
4. MINAT (Y)
a. Saya memilih menggunakan mobile banking BSM daripada sms
banking.
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
b. Saya berminat mengakses aplikasi mobile banking BSM untuk
keperluan saya
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
c. Saya akan terus menggunakan aplikasi mobile banking BSM
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
Lampiran 2
B. Hasil Jawaban Responden
PERSEPSI KEMUDAHAN PERSEPSI KEMANFAATAN
P1 P2 P3 P4 P5 X1 P6 P7 P8 P9 X2
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
8 8 8 8 7 39 8 8 10 10 36
10 10 10 10 10 50 8 9 8 9 34
9 8 10 9 10 46 10 8 10 10 38
10 10 10 10 9 49 10 10 10 9 39
9 10 9 9 8 45 10 9 9 10 38
8 8 9 9 10 44 8 9 10 9 36
9 10 10 10 10 49 10 10 9 10 39
8 9 9 8 9 43 9 7 7 8 31
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
8 8 8 8 8 40 9 10 8 8 35
8 8 8 8 8 40 8 9 8 8 33
8 8 9 8 8 41 8 9 8 7 32
9 8 7 8 8 40 8 9 7 8 32
9 10 10 10 10 49 9 9 9 9 36
9 8 10 9 8 44 10 10 9 9 38
9 10 8 9 8 44 10 9 8 9 36
10 10 10 9 10 49 10 10 9 10 39
10 9 10 10 10 49 10 8 9 9 36
10 9 8 8 9 44 6 8 9 9 32
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
9 10 10 10 9 48 10 9 10 9 38
8 9 9 8 8 42 8 8 7 8 31
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
9 10 9 8 9 45 9 10 8 8 35
10 9 8 10 9 46 6 9 8 9 32
10 9 9 10 9 47 9 9 9 8 35
9 10 9 10 10 48 9 9 10 9 37
9 9 9 9 9 45 10 9 10 9 38
8 9 10 10 8 45 8 9 10 10 37
8 9 5 6 6 34 7 6 7 7 27
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
8 9 9 9 9 44 9 9 9 9 36
8 9 10 10 9 46 9 10 10 10 39
8 8 9 10 10 45 9 10 9 10 38
10 10 10 10 10 50 9 9 10 10 38
4 5 4 6 5 24 6 7 8 7 28
9 8 9 10 9 45 7 8 8 8 31
10 10 10 10 10 50 10 8 9 9 36
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
10 10 10 10 10 50 9 10 9 10 38
8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32
10 8 9 10 10 47 9 10 9 10 38
9 10 9 8 9 45 8 8 9 9 34
9 8 8 9 9 43 9 10 9 9 37
10 10 9 9 10 48 9 10 10 10 39
9 10 10 10 10 49 9 9 9 8 35
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
8 9 9 8 9 43 10 9 8 9 36
9 10 9 10 10 48 9 9 9 9 36
9 9 9 9 9 45 9 9 9 9 36
8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
9 9 10 9 10 47 9 10 10 10 39
8 9 10 9 8 44 9 9 9 9 36
8 9 8 9 9 43 9 10 9 8 36
9 10 10 10 10 49 9 8 9 9 35
9 9 10 9 9 46 9 9 9 9 36
6 6 6 6 6 30 6 6 6 6 24
9 9 8 8 9 43 9 9 9 9 36
9 9 10 10 9 47 8 9 10 8 35
9 10 8 9 10 46 5 10 10 8 33
10 8 9 8 9 44 5 10 10 10 35
10 9 7 8 10 44 9 10 10 7 36
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
10 8 10 9 10 47 10 9 10 10 39
9 8 10 8 10 45 8 10 8 8 34
5 6 4 7 7 29 6 7 7 6 26
10 9 9 8 10 46 7 10 8 7 32
7 9 10 10 9 45 10 10 10 9 39
10 9 10 10 10 49 8 7 6 7 28
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
10 10 9 10 9 48 7 9 10 10 36
9 9 8 9 7 42 9 10 9 9 37
8 9 9 10 8 44 10 6 8 8 32
7 8 8 8 7 38 10 10 9 9 38
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
10 10 9 10 9 48 10 10 10 10 40
10 9 7 9 8 43 8 9 10 9 36
9 9 9 9 9 45 9 9 9 9 36
9 9 9 9 9 45 10 10 10 10 40
10 9 10 10 10 49 10 10 10 10 40
9 9 9 9 9 45 10 10 10 10 40
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
10 9 10 9 10 48 10 10 10 10 40
10 10 10 10 10 50 10 9 9 10 38
10 10 10 10 9 49 10 10 9 9 38
10 9 10 10 10 49 10 10 10 9 39
9 10 10 10 9 48 9 9 9 10 37
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
7 7 7 8 7 36 6 7 7 7 27
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 40
10 9 10 10 10 49 7 10 9 9 35
9 10 9 10 10 48 10 9 9 10 38
10 9 9 9 10 47 8 9 9 10 36
9 8 9 8 8 42 8 9 8 8 33
10 10 9 9 10 48 7 9 8 9 33
10 9 9 9 10 47 9 10 10 10 39
8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32
VARIABEL KEPERCAYAAN VARIABEL MINAT
P10 P11 P12 Z P13 P14 P15 Y
9 8 9 26 10 10 9 29
10 9 10 29 10 9 9 28
8 9 8 25 10 9 10 29
10 9 10 29 10 10 9 29
8 9 9 26 8 10 9 27
9 8 8 25 10 8 10 28
10 8 8 26 8 9 9 26
10 9 8 27 10 10 10 30
8 8 9 25 9 8 1 18
10 10 10 30 10 10 10 30
8 8 8 24 9 9 9 27
8 8 8 24 9 9 9 27
7 7 8 22 10 8 9 27
9 8 9 26 8 9 7 24
9 10 10 29 10 10 10 30
9 9 9 27 8 8 9 25
9 9 8 26 9 8 9 26
10 10 10 30 10 10 10 30
9 8 9 26 8 9 9 26
10 10 9 29 10 10 10 30
10 10 10 30 9 10 10 29
10 8 9 27 10 10 10 30
9 8 8 25 7 8 9 24
10 10 10 30 10 10 10 30
9 9 10 28 8 9 10 27
8 8 9 25 9 9 10 28
8 9 10 27 9 9 10 28
8 9 8 25 10 9 10 29
9 8 10 27 8 9 9 26
10 9 10 29 10 10 10 30
7 6 6 19 7 6 4 17
10 10 10 30 10 10 10 30
9 9 9 27 9 9 9 27
9 9 10 28 10 10 10 30
10 8 10 28 10 10 10 30
10 9 10 29 9 9 9 27
6 5 5 16 5 6 6 17
9 8 9 26 9 10 9 28
10 10 10 30 10 10 10 30
10 10 10 30 10 10 10 30
9 9 9 27 9 9 9 27
8 8 8 24 8 8 8 24
10 10 9 29 10 10 10 30
9 10 10 29 10 10 10 30
10 9 9 28 10 9 9 28
10 9 9 28 9 10 9 28
9 9 9 27 9 10 9 28
10 10 10 30 10 10 10 30
9 8 9 26 8 9 10 27
10 9 9 28 9 9 10 28
9 9 9 27 9 9 9 27
8 8 8 24 8 8 8 24
10 10 10 30 10 10 10 30
10 10 10 30 10 10 10 30
9 8 10 27 10 9 10 29
9 9 10 28 9 9 9 27
9 9 9 27 9 10 8 27
10 8 9 27 8 9 9 26
6 6 6 18 6 6 6 18
9 9 9 27 9 9 9 27
9 8 9 26 10 8 10 28
10 8 9 27 9 8 10 27
10 9 6 25 10 8 8 26
7 8 9 24 10 10 9 29
10 10 10 30 10 10 10 30
10 10 10 30 10 10 10 30
9 9 10 28 10 8 9 27
5 5 6 16 7 8 8 23
8 9 8 25 9 9 10 28
8 7 7 22 7 8 8 23
8 8 9 25 8 7 8 23
10 10 10 30 10 10 10 30
10 10 10 30 10 10 10 30
10 8 10 28 10 10 10 30
10 8 8 26 8 7 9 24
7 7 6 20 6 9 9 24
9 7 7 23 6 9 10 25
10 10 10 30 9 10 10 29
10 9 9 28 9 8 8 25
7 7 7 21 8 9 9 26
9 9 10 28 10 10 10 30
10 10 10 30 10 10 10 30
10 10 10 30 10 10 10 30
10 10 10 30 10 10 10 30
10 10 10 30 10 10 10 30
10 10 10 30 10 9 9 28
10 9 10 29 9 10 10 29
10 9 10 29 10 10 10 30
10 10 9 29 9 10 10 29
9 9 9 27 9 9 9 27
10 10 10 30 10 10 10 30
7 8 8 23 8 8 8 24
10 10 10 30 10 10 10 30
8 8 9 25 10 10 10 30
9 9 9 27 9 9 9 27
10 10 9 29 9 10 9 28
9 8 8 25 8 8 8 24
8 9 8 25 10 10 10 30
9 9 8 26 9 8 9 26
8 8 8 24 8 8 8 24
Lampiran 3
C. Hasil Output Spss
UMUR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Vali
d
< 20 1 1.0 1.0 1.0
31-40 18 18.0 18.0 38.0
21-25 37 37.0 37.0 56.0
> 40 18 18.0 18.0 74.0
26-30 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
JENIS_KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Vali
d
LAKI LAKI 55 55.0 55.0 55.0
PEREMPUAN 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PENDIDIKAN_TERAKHIR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
V
a
li
d
SD 4 4.0 4.0 4.0
S1-S3 40 40.0 40.0 44.0
SMP 12 12.0 12.0 56.0
SMA 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PEKERJAAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
V PEGAWAI NEGERI 25 25.0 25.0 25.0
al
id
PEGAWAI SWASTA 28 28.0 28.0 53.0
WIRASWASTA 35 35.0 35.0 88.0
PELAJAR/MAHASISWA 3 3.0 3.0 91.0
LAINNYA 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
LAMA_MENJADI_NASABAH
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
V
al
id
1-2 TAHUN 41 41.0 41.0 41.0
7-8 TAHUN 13 13.0 13.0 54.0
3-4 TAHUN 12 12.0 12.0 66.0
5-6 TAHUN 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Hasil Uji Validitas
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 X1
P1 Pearson Correlation 1 .718** .652
** .631
** .757
** .863
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P2 Pearson Correlation .718** 1 .659
** .687
** .654
** .846
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P3 Pearson Correlation .652** .659
** 1 .777
** .747
** .888
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P4 Pearson Correlation .631** .687
** .777
** 1 .710
** .869
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P5 Pearson Correlation .757** .654
** .747
** .710
** 1 .889
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
X1 Pearson Correlation .863** .846
** .888
** .869
** .889
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P6 P7 P8 P9 X2
P6 Pearson Correlation 1 .440** .478
** .565
** .782
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P7 Pearson Correlation .440** 1 .657
** .593
** .798
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P8 Pearson Correlation .478** .657
** 1 .754
** .857
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P9 Pearson Correlation .565** .593
** .754
** 1 .871
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
X2 Pearson Correlation .782** .798
** .857
** .871
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P10 P11 P12 Z
P10 Pearson Correlation 1 .759** .698
** .898
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
P11 Pearson Correlation .759** 1 .761
** .923
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
P12 Pearson Correlation .698** .761
** 1 .905
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Z Pearson Correlation .898** .923
** .905
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P13 P14 P15 Y
P13 Pearson Correlation 1 .655** .649
** .875
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
P14 Pearson Correlation .655** 1 .742
** .894
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
P15 Pearson Correlation .649** .742
** 1 .894
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Y Pearson Correlation .875** .894
** .894
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Persepsi Kemudahan (X1)
Variabel Persepsi Kemanfaatan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.837 .847 4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.919 .921 5
Variabel Kepecayaan (Z)
Variabel Minat (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.863 .866 3
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constan
t)
4.550 1.657
2.747 .007
X1 .189 .055 .324 3.426 .001 .352 2.837
X2 .075 .071 .097 1.063 .290 .376 2.660
Z .433 .091 .476 4.757 .000 .315 3.172
a. Dependent Variable: Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.894 .895 3
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.52589013
Most Extreme Differences Absolute .066
Positive .066
Negative -.057
Test Statistic .066
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Uji Heterokedasitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.798E-10 .000 3.956 .000
X1 -2.821E-12 .000 -.140 -.880 .381
X2 -2.016E-12 .000 -.076 -.492 .624
Z -6.065E-12 .000 -.194 -1.150 .253
a. Dependent Variable: ABSUT
Uji Statistik
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.550 1.657 2.747 .007
X1 .189 .055 .324 3.426 .001
X2 .075 .071 .097 1.063 .290
Z .433 .091 .476 4.757 .000
a. Dependent Variable: Y
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 530.454 3 176.818 73.640 .000b
Residual 230.506 96 2.401
Total 760.960 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), Z, X2, X1
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .835a .697 .688 1.550
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)
I. Data Pribadi
Nama :Suci Anggraeni
Tempat/ Tanggal Lahir :Kab. Semarang, 01 Februari 1996
Jenis Kelamin :Perempuan
Agama :Islam
Status :Belum Menikah
Alama :Ds. Mengkelang Asinan, Bawen, Kab.
Semarang Rt 18/05
No. Telp : 081225035909
II. Pendidikan Formal
TK Islam Tuntang : Tahun 2002-2003
SDN 01 Tuntang : Tahun 2003-2009
SMPN 01 Bawen : Tahun 2009-2012
SMK Diponegoro : Tahun 2012-2014
Institut Agama Islam Negeri Salatiga : Tahun 2015-2019